rancang bangun sistem monitoring suhu dan kelembaban udara

12
1 Rancang Bangun Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban Udara Berbasis Wireless Sensor Network (WSN) Muhammad Wardhani 1 , Sirojul Hadi 2 , Jian Budiarto 3 1,2,3 Universitas Bumigora Mataram Artikel Info Kata-kata kunci Nodemcu, DHT11, Wireless Sensor Network, WebView, monitoring, Arduino IDE ABSTRAK Server merupakan perangkat yang sangat vital dan harus di berikan perhatian eksta saat server tersebut dalam keadaan aktif. Didalam server tersimpan data-data penting berupa database maupun dokumen-dokumen aplikasi web. Salah satu hal yang dapat membuat kinerja server menjadi terganggu adalah suhu ruangan terlalu panas pada ruangan server. Dari permasalahan tersebut, maka penulis merancang dan membuat suatu sistem yang dibangun dengan berjudul” Rancang Bangun Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban Udara berbasis Wireless Sensor Network (WSN) ” dengan memanfaatkan Arduino IDE dan mikrokontroller sebagai pengambilan informasi data suhu dan kelembaban udara pada ruangan server dan memanfaatkan web view serta mengirimkannya ke database sehingga admin dapat memantau menggunakan aplikasi android secara berkala. Sistem dan aplikasi ini dibangun untuk mempermudah admin server dalam monitoring keadaan ruangan server, kapanpun dan dimanapun secara realtime. Sehingga jika terjadi masalah pada server yang disebabkan oleh suhu dan kelembaban udara yang tidak sesuai, maka dapat segera melakukan penanganan agar tidak menimbulkan dampak kerusakan yang signifikan pada server tersebut. Error rata-rata yang dihasilkan oleh sensor suhu berkisar antara 0.12985% dan kelembaban udara berkisar antara 0.611538%. Sensor yang digunakan untuk mendapatkan keadaan suhu dan kelembaban udara pada ruang server yaitu sensor DHT11 dan data-data suhu dan kelembaban udara yang sudah terkumpul dapat ditampilkan dan disimpan pada aplikasi web dan web view. . Article Info Keywords Nodemcu, DHT11, Wireless Sensor Network, WebView, monitoring, Arduino IDE ABSTRAC The server is a very vital device and should be paid extra attention when the server is active. The server contains important data in the form of databases and web application documents. One of the things that can interfere with server performance is that the room temperature is too hot in the server room. From these problems, the authors designed and built a system entitled "Design of a Wireless Sensor Network (WSN) based Temperature and Humidity Monitoring System" by utilizing the Arduino IDE and NodeMCU.emperature and humidity data information in the server room and take advantage of the web view and send it to the database so that the admin can monitor using the android application regularly. This system and application was built to make it easier for the server admin to monitor the state of the server room, anytime and anywhere in realtime. So that if a problem occurs on the server caused by inappropriate temperature and humidity, it can be done immediately so as not to cause a significant impact on the server. The average error generated by the temperature sensor ranges from 0.12985% and humidity ranges from 0.611538%. The sensors used to get the temperature and humidity conditions in the server room are the DHT11 sensor and the collected temperature and humidity data can be displayed and stored in web applications and web views.

Upload: others

Post on 26-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rancang Bangun Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban Udara

1

Rancang Bangun Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban

Udara Berbasis Wireless Sensor Network (WSN)

Muhammad Wardhani1, Sirojul Hadi2, Jian Budiarto3

1,2,3 Universitas Bumigora Mataram

Artikel Info

Kata-kata kunci

Nodemcu,

DHT11, Wireless

Sensor Network,

WebView,

monitoring,

Arduino IDE

ABSTRAK

Server merupakan perangkat yang sangat vital dan harus di berikan

perhatian eksta saat server tersebut dalam keadaan aktif. Didalam server tersimpan

data-data penting berupa database maupun dokumen-dokumen aplikasi web. Salah

satu hal yang dapat membuat kinerja server menjadi terganggu adalah suhu ruangan

terlalu panas pada ruangan server.

Dari permasalahan tersebut, maka penulis merancang dan membuat suatu

sistem yang dibangun dengan berjudul” Rancang Bangun Sistem Monitoring Suhu

dan Kelembaban Udara berbasis Wireless Sensor Network (WSN) ” dengan

memanfaatkan Arduino IDE dan mikrokontroller sebagai pengambilan informasi

data suhu dan kelembaban udara pada ruangan server dan memanfaatkan web view

serta mengirimkannya ke database sehingga admin dapat memantau menggunakan

aplikasi android secara berkala.

Sistem dan aplikasi ini dibangun untuk mempermudah admin server dalam

monitoring keadaan ruangan server, kapanpun dan dimanapun secara realtime.

Sehingga jika terjadi masalah pada server yang disebabkan oleh suhu dan kelembaban

udara yang tidak sesuai, maka dapat segera melakukan penanganan agar tidak

menimbulkan dampak kerusakan yang signifikan pada server tersebut.

Error rata-rata yang dihasilkan oleh sensor suhu berkisar antara 0.12985%

dan kelembaban udara berkisar antara 0.611538%. Sensor yang digunakan untuk

mendapatkan keadaan suhu dan kelembaban udara pada ruang server yaitu sensor

DHT11 dan data-data suhu dan kelembaban udara yang sudah terkumpul dapat

ditampilkan dan disimpan pada aplikasi web dan web view.

.

Article Info

Keywords

Nodemcu,

DHT11, Wireless

Sensor Network,

WebView,

monitoring,

Arduino IDE

ABSTRAC

The server is a very vital device and should be paid extra attention when the

server is active. The server contains important data in the form of databases and web

application documents. One of the things that can interfere with server performance

is that the room temperature is too hot in the server room.

From these problems, the authors designed and built a system entitled

"Design of a Wireless Sensor Network (WSN) based Temperature and Humidity

Monitoring System" by utilizing the Arduino IDE and NodeMCU.emperature and

humidity data information in the server room and take advantage of the web view and

send it to the database so that the admin can monitor using the android application

regularly.

This system and application was built to make it easier for the server admin

to monitor the state of the server room, anytime and anywhere in realtime. So that if

a problem occurs on the server caused by inappropriate temperature and humidity, it

can be done immediately so as not to cause a significant impact on the server.

The average error generated by the temperature sensor ranges from

0.12985% and humidity ranges from 0.611538%. The sensors used to get the

temperature and humidity conditions in the server room are the DHT11 sensor and

the collected temperature and humidity data can be displayed and stored in web

applications and web views.

Page 2: Rancang Bangun Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban Udara

2

1. PENDAHULUAN

Suhu dan kelembaban uadara termasuk salah satu yang sangat berpengaruh terhadap kelancaran dan

kualitas suatu jaringan dalam ruang server, salah satu kendala yang sangat berpengaruh adalah naiknya tingkat

suhu dan kelembaban pada ruang server. Server yang memiliki tingkat suhu dan kelembaban tinggi akan terjadi

lambatnya kinerja satu dengan yang lain pada proses jaringan serta dapat merusak komponen-komponen hardware

server[1]. Suhu yang terlalu rendah dapat boros menguras biaya dan untuk suhu yang terlalu tinggi dapat

mengakibatkan komponen hardware server cepat rusak seperti hardisk. Nilai pengukuran suhu sangat menentukan

validitas data suhu ruang server sebaiknya 18oC-27oC, dan ruangan yang terlalu lembab bisa merusak komponen-

komponen server, pengaturan AC untuk ruang server khusus untuk kelembaban sebaiknya 40% RH-60% RH.[1]

Universitas Bumigora (UBG) merupakan perguruan tinggi swasta yang beralamat di Jl. Ismail Marzuki

No.22, Cilinaya, Kec. Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83127. Universitas Bumigora Mataram

memiliki dua ruang server yang berbeda tempat, selama ini network administrator melakukan pengecekan suhu

ruang server harus pergi ke ruang server itu sendiri dan masih menggunakan thermometer digital. Untuk itu

peneliti perlu untuk melakukan penelitian yang memanfaatkan Wireless Sensor Network (WSN) yang

memungkinkan pengiriman data atau pesan secara nirkabel dengan merancang dan membangun sebuah sistem

yang dapat membantu administrator jaringan untuk memantau kondisi suhu dan kelembaban ruang server yang

terhubung dengan aplikasi android, sehingga administrator jaringan tidak perlu lagi masuk ke ruang server untuk

memantau suhu dan kelembaban ruang server.[2][3]

Wireless Sensor Network (WSN) merupakan jaringan nirkabel yang terdiri dari beberapa alat sensor yang

saling bekerja sama untuk memonitor fisik dan kondisi lingkungan seperti temperatur, air, polusi udara dan lain-

lain. Banyak penelitian sebelumnya yang telah membahas tentang implementasi dari teknologi WSN ini,

diantaranya yaitu seperti sistem untuk monitoring suhu dan kelembaban pada lahan tanaman jarak dan sistem

untuk kontrol dan monitoring PH tanah pada tanaman kentang[4]. Wireless Sensor Network (WSN) umunya

terdiri dari kumpulan node sensor yang tersebar pada area tertentu yang digunakan untuk mengumpulkan data

agar dapat memonitoring tentang suatu sistem atau lingkungan. Monitoring yang dilakukan seperti temperatur,

kelembaban, tekanan, pergeseran dan lain-lain yang didukung secara otomatis dengan peralatan cerdas dalam

mengelola sumber daya serta mengoptimalkan jadwal tugas secara real-time[5].

Gambar 1 Artisektur WSN[2]

NodeMCU merupakan sebuah opensource platform IoT dan pengembangan Kit yang menggunakan

bahasa pemrograman Lua untuk membantu programmer dalam membuat prototype produk IoT atau bisa dengan

memakai sketch dengan arduino IDE. Pengembangan Kit ini didasarkan pada modul ESP8266, yang

mengintegrasikan GPIO, PWM (Pulse Width Modulation) , IIC , 1-Wire dan ADC (Analog to Digital Converter)

semua dalam satu board. Keunikan dari Nodemcu ini sendiri yaitu Boardnya yang berukuran sangat kecil yaitu

panjang 4.83cm, lebar 2.54cm, dan dengan berat 7 gram. Tapi walaupun ukurannya yang kecil, board ini sudah

dilengkapi dengan fitur wifi dan firmwarenya yang bersifat opensource.[6]

Page 3: Rancang Bangun Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban Udara

3

Gambar 2. Pin Mapping Nodemcu[6]

Aplikasi mobile berasal dari dua kata, yaitu aplikasi dan mobile. Secara istilah, aplikasi adalah program

siap pakai yang dibuat untuk melaksanakan suatu fungsi untuk pengguna atau aplikasi yang lain sedangkan mobile

adalah perpindahan dari suatu tempat ke tempat yang lain. Secara lebih lengkap, aplikasi mobile adalah program

siap pakai yang melaksanakan fungsi tertentu yang dipasang pada perangkat mobile[7]. Aplikasi mobile belum

dimanfaatkan sebagai aplikasi yang dapat memonitoring suhu dan kelembaban ruangan, terutama ruangan server.

Dengan adanya aplikasi mobile ini diharapkan dapat lebih mengoptimalkan kinerja jaringan administrator, karena

dapat memantau suhu dan kelembaban udara melalui aplikasi mobile.[8]

Network Development Lifecyle (NDLC) merupakan metode yang digunakan peneliti dalam

mengembangkan dan membangun sistem yang akan di bangun sesuai tahapan langkah kerja metode dari analisys

sampai monitoring (KURNIAWAN et al. 2018). Penelitian ini tahapan NDLC hanya sampai pada tahap

monitoring

Gambar 3. Network Development Life Cycle (NDLC) [9]

2. METODOLOGI

Berdasarkan pembahasan sebleumnya metode penulis yang digunakan yaitu metode Network

Development LifeCycle, adapun tujuan penulis menggunakan metode ini adalah agar tahapan-tahapan dalam

pengembangan dalam pengembangan sistem lebih terstruktur dan sistematik. Penelitian ini penulis menggunakan

sampai tahapan monitoring.

2.1 Analysis

Universitas Bumigora (UBG) Mataram memiliki ruangan server yang di dalamnya terdapat

beberapa PC server, server tersebut berisi data-data penting seperti data nilai, data mahasiswa, dan data-data

untuk keperluan plikasi web UBG Mataram Pahrul Irfan S.kom.,M.kom menyatakan suhu dan kelembaban

sangat berpengaruh terhadapap komponen hardware server karena pada ruang server tidak boleh terlalu

lembab (wawancara, 25 juni 2020). Server harus selalu siap diakses kapanpun, siang maupun malam, oleh

karena itu server diharuskan selalu aktif, bekerja tanpa henti setiap harinya. Seperti peralatan elektronik lain,

PC server juga dapat menjadi panas jika dinyalakan dalam waktu yang lama, salah satu yang dapat

mempengaruhi cepat terjadinya panas pada PC server adalah suhu ruangan yang tidak kondusif. Oleh karena

itu, ruangan server harus selalu dijaga dalam keadaan dingin agar tidak terjadi panas yang berlebihan pada

PC server. Untuk mendapatkan suhu ruang server yang selalu terjaga tentunya dilakukan pengecekan suhu

ruangan secara berkala, namun hal tersebut bisa saja merepotkan Network Administrator, karena diharuskan

untuk datang ruangan server dan melakukan pengecekan pada waktu-waktu tertentu pada lokasi yg cukup

jauh. Jika saja kita bisa memonitoring keadaan ruangan server kapan saja tanpa harus datang langsung

Page 4: Rancang Bangun Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban Udara

4

keruangan server dan melakukan pengecekan kondisi data suhu dan kelembaban udara pasti sangat

membantu Network administrator dalam mendapatkan informasi secara realtime.

Dari masalah tersebut, ditemukan adanya kebutuhan akan suatu sistem yang dapat memonitoring

suhu dan kelembaban udara di ruangan server yang kemudian informasi suhu ruangan dapat dilihat dimana

saja secara berkala, dan tentu juga dapat memberitahu admin server jika terjadi overheat pada ruangan server

agar dapata di tangani secepatnya dan tidak menimbulkan kerusakan komponen pada PC server. Pada sistem

monitoring ini, batas aman pada suhu ruangan server adalah18oC-27oC dan kelembaban 40%-60%RH.

2.2 Desain Perancangan Sistem

2.2.1 Rancangan Sistem

Pembuatan sistem akan dimulai dari perancangan perangkat keras yang akan digunakan untuk

memonitoring ruangan server, yaitu Module NodeMCU dan sensor DHT11. Module NodeMCU dipilih

bukan hanya karena ukurannya yang kecil, tapi juga karena kemampuannya yang menyerupai komputer

pada umumnya, sehingga dapat digunakan untuk berbagai keperluan mulai dengan penggunaan biasa

hingga untuk pembuatan project yang bersifat eksperimental seperti membuat robot, selain itu juga

Module NodeMCU telah dilengkapi denga wifi esp8266 yan terhubung dengan internet. Setelah

perancangan perangkat keras sistem monitoring suhu dan kelembaban dibuat selanjutnya akan dilakukan

perancangan aplikasi web yang berhubung dengan aplikasi android untuk client, yang berfungsi untuk

melihat data suhu dan kelembaban secara real time pada ruang server.

Gambar 4. Rancangan sistem

Gambar 4 menjelaskan rancangan sistem sensor suhu yang dibangun dengan simulasi

menghubungkan nodemcu, sensor dht11, dan lcd i2c menjadi satu rangkaian.

2.2.2 Rancangan Use Case

Use Case dirancang untuk mengetahui mengenai interaksi apasaja yang dapat dilakukan user

saat menggunakan aplikasi monitoring, baik itu melalui aplikasi web, maupun aplikasi android.

Page 5: Rancang Bangun Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban Udara

5

Gambar 5. Use case aplikasi monitoring

Gambar 5 menjelaskan cara kerja aplikasi sensor suhu dan kelembaban, untuk menjalankan

aplikasi user harus melakukan login terlebih dahulu, kemudian user dapat melihat menu aplikasi yang di

bangun.

Gambar 6. Use Case sistem monitoring

Gambar 6 menjelaskan cara kerja sistem sensor suhu dan kelembaban, untuk menjalankan

system harus connect internet terlebih dahulu, kemudian system dapat mengambil data dan mengirimkan

ke database server dan mengirimkan ke aplikasi yang di bangun.

Pada artisektur sistem monitoring terdapat sensor DHT11 untuk mendapatkan data, kemudian

NodeMCU sebagai perangkat untuk mengirimkan data yang telah diakuisisi ke database. Antara

NodeMCU dan database dihubungkan secara local network.

Gambar 7. Diagram blok.

Page 6: Rancang Bangun Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban Udara

6

2.2.1 Perancangan halaman web

Tampilan web direncanakan khusus untuk manajemen data, pada web ini akan memuat

informasi data suhu dan kelembaban saat ini dengan keterangan waktu yang di terapkan untuk

memonitoring ruangan server.

Gambar 8. Halaman login

Gambar 8 merupakan tampilan halaman login pada aplikasi web, user harus memasukan

username dan password untuk bisa ke halaman selanjutnya.

Gambar 9. Halaman utama

Gambar 9 merupakan tampilan halaman utama pada aplikasi web.

Gambar 10. Master Manajemen Data

Gambar 10 merupakan halaman menejemen data suhu dan kelembaban, pada halaman ini user

dapat menghapus, merubah, dan menjetak laporan data.

Gambar 11. Manajemen Data Laporan

Gambar 11 merupakan halaman untuk mencetak semua data laporan suhu dan kelembaban serta

eksport ke excel.

Page 7: Rancang Bangun Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban Udara

7

2.2.2 Rancangan aplikasi web view

Tampilan Web mobile View yang akan dibuat memuat informasi data suhu dan kelembaban yan

tidak jauh beda dengan aplikasi web, hanya saja aplikasi web mobile view dibuat untuk menghubungkan

aplikasi web ke aplikasi android khusus untuk monitoring secara realtime.

Gambar 12. Halaman login

Gambar 12 merupakan tampilan halaman login pada aplikasi web view dengan

memasukan username dan password.

Gambar 13. Halaman menu utama

Gambar 13 merupakan tampilan menu utama aplikasi web view.

Gambar 14. Menu data suhu dan kelembaban

Gambar 13 merupakan tampilan menu suhu dan kelembaban secara realtime.

Page 8: Rancang Bangun Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban Udara

8

Gambar 15. Tampilan menu grafik

Gambar 15 merupakan tampilan data suhu dan kelembaban secara keseluruhan dalam

bentuk grafik.

Gambar 16. Menu riwayat sensor

Gambar 16 merupakan tampilan menu riwayat data suhu dan kelembaban secara

keseluruhan.

Gambar 17. Menu tentang

Gambar 16 merupakan menu tentang aplikasi mobile web view memuat informasi

tentang pembuatan aplikasi yang dibangun.

2.3 Simulasi prototype Tahap ini akan dilakukan perencanaan uji coba mandiri sistem yang dibangun, dilakukan untuk

mengetahui permasalahan dan tingkat keberhasilan sistem sensor suhu dan kelembaban yang dibangun

sebelum mengingimpelentasikan pada ruang server, pengujian dilakukan dengan menggunakan metode

blackbox yaitu pengujian antarmuka sistem dan aplikasi yang dubangun, untuk mengetaui letak error dan

kelayakan aplikasi dan sistem yang dibangun.

2.4 Implementasi Tahap implementasi menggunakan spetifikasi rancangan sebagai masukan proses untuk

menghasilkan keluaran berupa instruksi penerapan sistem yang dibangun secara nyata. Implementasi sistem

uji coba pada ruang server Universitas Bumigora Mataram, pada tahap ini dilakukan penelitian selama 26

jam pengambilan data untuk mengetahui akurasi kelayakan sistem yang dibangun dan dilakukan

Page 9: Rancang Bangun Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban Udara

9

perbandingan sistem sensor suhu dan kelembaban udara dengan thermometer digital.

2.5 Monitoring Penerapan sistem secara keseluruhan didalam lingkungan nyata merupakan masukan dari tahapan

ini, dan hasil keluarannya adalah jaminan efektivitas kinerja dari seistem yang telah dibangun dan diterapkan.

Pengujian dilakukan untuk memastikan apakah sistem sensor suhu dan aplkasi yang dibangun sesuai dengan

kebutuhan atau menjawab semua pertanyaan permasalahan yang dirumuskan. Dilakukan dengan proses

pengujian diterapkan pada setiap fungsi disetiap komponen sistem yang dibangun untuk memastikan apakah

komponen fungsional sistem sudah bekerja dengan baik. Data hasil penelitian dilakukan perbandingan

dengan thermometer digital untuk mengetahui akurasi kelayakan sistem yang dibangun dan dilakukan

kegiatan monitoring yaitu dengan mengamati kondisi reability/ kehandalan sistem yang telah dibangun.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengujian Sistem Sensor Suhu dan Kelembaban

Tujuan dari pengujian suhu dan kelembaban udara pada ruang server dengan menggunakan

mikrokontroller nodeMCU dan sensor DHT11 yang terhubung dengan aplikasi web dan web mobile view

yaitu untuk mengetahui akurasi kelayakan sistem yang dibangun dengan melakukan perbandingan pada

thermometer digital. Pengambilan data dilakukan selama 26 jam, yaitu selama dua hari dimulai pukul 06.00

s/d 18.00 wita, diambil pada ruang server Universitas Bumigora Mataram.

Tabel 2. Hasil pengukuran sensor suhu dan kelembaban pada ruang server

NO Waktu/

dd-mm-yyyy

Sistem digital

Sistem/

Alat

Standar Error

Data (%)

TM (oC)

RH

(%)

TM

(oC) RH

(%) TM RH

1 06.00/

16-07-2020 25.4 41 25.6 41 0.508 0

2 07.00/

16-07-2020 25.2 42 25.0 42 0.0504 0

3 08.00/

16-07-2020 25.6 42 25.3 42 0.075 0

4 09.00/

16-07-2020 26.1 43 25.0 45 0.07 0.86

5 10.00/

16-07-2020 26.5 45 25.9 47 0.102 0.9

6 11.00/

16-07-2020 25.8 47 25.3 48 0.129 0.47

7 12.00/

16-07-2020 27.0 48 26.5 49 0.135 0.48

8 13.00/

16-07-2020 26.8 47 26.0 48 0.21 0.47

9 14.00/

16-07-2020 26.4 47 26.9 47 0.312 0

10 15.00/

16-07-2020 27.1 52 27.5 53 0.1084 0.52

11 16.00/

16-07-2020 27.4 52 27.3 52 0.0274 0

12 17.00/

16-07-2020 27.8 52 26.2 52 0.4448 0

13 18.00/

16-07-2020 27.2 52 26.9 49 0.0816 1.56

14 06.00/

17-07-2020 26.9 45 25.4 42 0.0435 1.35

15 07.00/

17-07-2020 25.2 45 24.8 42 0.1008 1.35

16 08.00/

17-07-2020 25.6 42 25.9 41 0.0768 0.42

17 09.00/

17-07-2020 26.5 44 25.3 45 0.318 0.44

Page 10: Rancang Bangun Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban Udara

10

18 10.00/

17-07-2020 26.3 49 25.1 47 0.3156 0.98

19 11.00/

17-07-2020 25.2 51 26.9 50 0.4284 0.51

20 12.00/

17-07-2020 25.9 50 26.2 50 0.0777 0

21 13.00/

17-07-2020 26.6 52 26.4 50 0.0532 1.04

22 14.00/

17-07-2020 25.9 51 26.8 51 0.2331 0

23 15.00/

17-07-2020 26.1 49 26.7 51 0.1614 0.98

24 16.00/

17-07-2020 26.9 51 27.2 53 0.0807 1.02

25 17.00/

17-07-2020 25.3 51 26.6 53 0.3289 1.02

26 18.00/

17-07-2020 25.9 48 26.0 51 0.0259 1.53

Rata-rata Standar Error (TM oC) 0.172985%

Rata-rata Standar Error (RH %) 0.611538%

Keterangan:

TM (oC): Thermometer Humdity (Suhu)

RH (%): Relative Humddity (Kelembaban)

Tabel 1 menjelaskan tentang hasil ujicoba perbandingan sensor suhu dan kelembaban udara

dengan thermometer digital selama 26 jam dimulai pukul 06.00 s/d 18.00 wita, pada ruang server

Universitas Bumigora.

Gambar 19. Pengujian Suhu pada Ruang Server selama 13 jam

Gambar 19 menjelaskan pengujian suhu pada ruang server Universitas Bumigora hari pertama

selama 13 jam dimulai pukul 06.00-18.00 wita.

Gambar 20. Pengujian Suhu pada Ruang Server selama 13 jam

Gambar 20 menjelaskan pengujian suhu pada ruang server Universitas Bumigora hari kedua

selama 13 jam dimulai pukul 06.00-18.00 wita.

23

25

27

29

0 5 10 15

Suh

u(o

C)

Waktu(Jam)

Pengukuran suhu hari pertama

Thermometer Digital Suhu Sistem Suhu

242526272829

0 5 10 15

Suh

u(o

C)

Waktu(jam)

Pengukuran suhu hari kedua

Thermometer Digital Suhu Sistem Suhu

Page 11: Rancang Bangun Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban Udara

11

Gambar 21. Pengujian Kelembaban pada Ruang Server Hari Pertama

Gambar 21 menjelaskan pengujian kelembaban pada ruang server Universitas Bumigora hari

pertama selama 13 jam dimulai pukul 06.00-18.00 wita.

Gambar 22. Pengujian Kelembaban pada Ruang Server Hari Kedua

Gambar 22 menjelaskan pengujian kelembaban pada ruang server Universitas Bumigora hari

pertama selama 13 jam dimulai pukul 06.00-18.00 wita.

Hasil pengujian terdiri dari sistem dan aplikasi yang telah dirancang sebelumnya, baik dari segi

tampilan maupun dari segi program telah berjalan dengan baik dan juga informasi yang di terima memiliki

nilai rata-rata standar error 0.172985% untuk suhu dan rata-rata nilai error 0.611538% kelembaban untuk

perbandingan alat/sistem dengan thermometer digital, akurasi kelayakan untuk sebuah sistem untuk standar

error tidak lebih dari nilai 10%. Mikrokontroller NodeMCU sudah dapat menjalankan perintah untuk

mendapatkan nilai suhu dan kelembaban dari sensor DHT11, dan kemudian mengirimkannya ke database

dengan baik tanpa hambatan yang berarti, serta informasi yang diterima tidak jauh beda dengan pengukuran

menggunakan thermometer digital yang di simpan sebelumnya.

4. KESIMPULAN

Sistem dan aplikasi ini dibangun untuk mempermudah admin server dalam monitoring keadaan

ruangan server, kapanpun dan dimanapun secara realtime. Sehingga jika terjadi masalah pada server yang

disebabkan oleh suhu dan kelembaban udara yang tidak sesuai, maka dapat segera melakukan penanganan

agar tidak menimbulkan dampak kerusakan yang signifikan pada server tersebut. Dari segi perbandingan

dengan thermometer digital, akurasi yang dihasilkan oleh sensor pada sistem monitoring suhu dan

kelembaban udara sudah sangat baik. Error rata-rata yang dihasilkan oleh sensor suhu berkisar antara

0.12985% dan kelembaban udara berkisar antara 0.611538%. Sensor yang digunakan untuk mendapatkan

keadaan suhu dan kelembaban udara pada ruang server yaitu sensor DHT11 dan data-data suhu dan

kelembaban udara yang sudah terkumpul dapat ditampilkan dan disimpan pada aplikasi web dan mobile

web view.

UCAPAN TERIMAKASIH

0

20

40

60

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Re

lati

ve(%

)

Waktu(Jam)

Perbandingan Kelembaban H1

Thermometer Relative system relative

0

10

20

30

40

50

60

70

0 5 10 15

Re

lati

ve(%

)

Waktu(Jam)

Pengukuran Kelembaban hari kedua

Digital Relative system relative

Page 12: Rancang Bangun Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban Udara

12

Dengan selesainya skripsi ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah

banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan

terimakasih kepada:

1. Ayahanda Wahidin S.Pd dan ibunda Sri Rahayu yang telah memberikan dukungan moral, bimbingan dan

nasehat serta dukugan materi.

2. Keluarga besar alm.M Yusuf Landa dan Keluarga besar M Ali Hakim yang telah memberi dukungan dan

dorongan penulis dalam mengerjakan Skripsi.

3. Bapak Ir. Anthony Anggrawan, M.T., Ph.D selaku Rektor Universitas Bumigora.

4. Ibu Ni Gusti Ayu Dasriani, M.Kom selaku Wakil Rektor I Universitas Bumigora.

5. Bapak Ahmat Adil, M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknik dan Desain.

6. Lilik Widyawati, M.Kom selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu Komputer.

7. Bapak Jian Budiarto, S.T M.Eng dan bapak Sirojul Hadi, S.T M.T selaku Dosen Pembimbing dalam

mengerjakan Skripsi ini.

8. Bapak Danang Tejo Kumoro, M.Kom selaku dosen wali.

9. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu selama dalam perkuliahan.

10. Umrah dan semua keluarga yang senantiasa mendukung penulis.

11. M Ifran, teman-teman Lembo ade clan dan teman-teman kost Gunung kawi yang sudah mendukung penulis.

REFRENSI

[1] M. F. Awaj, A. F. Rochim, and E. D. Widianto, “Sistem Pengukur Suhu dan Kelembaban Ruang

Server,” J. Teknol. dan Sist. Komput., vol. 2, no. 1, p. 40, 2014.

[2] S. Marphy and J. Lawalata, “Perancangan Sistem Pemantau Suhu Ruangan Berbasis Wireless Sensor

Network Artikel Ilmiah Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas

Kristen Satya Wacana Oktober 2015 Perancangan Sistem Pemantau Suhu Ruangan Berbasis Wireless,”

Salatiga Univ. Kristen Satya Wacana, no. 672011110, 2015.

[3] J. Budiarto and S. Hadi, “Sistem Kendali Peralatan Elektronik Rumah Tangga Berbasis Internet Of

Things Menggunakan Protokol MQTT Jurnal BITe : Jurnal Bumigora Information Technology Jurnal

BITe : Jurnal Bumigora Information Technology,” vol. 2, no. 1, pp. 1–11, 2020.

[4] H. Helmy, A. Rahmawati, S. Ramadhan, T. A. Setyawan, and A. Nursyahid, “Pemantauan dan

Pengendalian Kepekatan Larutan Nutrisi Hidroponik Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel,” J. Nas. Tek.

Elektro dan Teknol. Inf., vol. 7, no. 4, 2018.

[5] D. I. Pujiana, A. S. Handayani, and A. Aryanti, “Perancangan Wireless Sensor Network Dalam Sistem

Monitoring Lingkungan,” Pros. Annu. Res. Semin. 2017 Comput., vol. 3, no. 1, 2017.

[6] A. Heryanto, J. Budiarto, and S. Hadi, “Sistem Nutrisi Tanaman Hidroponik Berbasis Internet Of

Things Menggunakan NodeMCU ESP8266 Jurnal BITe : Jurnal Bumigora Information Technology

Jurnal BITe : Jurnal Bumigora Information Technology,” vol. 2, no. 1, pp. 31–39, 2020.

[7] D. P. A. Sanjaya, I. K. A. Purnawan, and N. K. D. Rusjayanthi, “Pengenalan Tradisi Budaya Bali

melalui Aplikasi Game Explore Bali Berbasis Android,” Lontar Komput. J. Ilm. Teknol. Inf., vol. 7,

no. 3, p. 162, 2016.

[8] S. Hadi, M. Rivai, and D. Purwanto, “Leader-Follower Formation System of Multi-Mobile Robots for

Gas Source Searching,” J. Phys. Conf. Ser., vol. 1201, no. 1, 2019.

[9] M. T. Kurniawan, A. Nurfajar, O. Dwi, and U. Yunan, “Desain Topologi Jaringan Kabel Nirkabel

PDII-LIPI dengan Cisco Three-Layered Hierarchical menggunakan NDLC,” ELKOMIKA J. Tek.

Energi Elektr. Tek. Telekomun. Tek. Elektron., vol. 4, no. 1, p. 47, 2018.