raden skb burger
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Mengingat kondisi perekonomian Indonesia yang belum stabil serta
semakin sulitnya mencari lapangan kerja saat ini membawa dampak negatif bagi
masyarakat. Hal ini menimbulkan semakin banyaknya jumlah pengangguran.
Sehingga dalam hal ini, setiap orang perlu membuka lapangan kerja bagi dirinya
sendiri. Berdasarkan paparan tersebut, penulis tertarik untuk membuat makalah
mengenai analisis pembukaan usaha baru yang diberi nama “Phitecantropus
Burger” dan diharapkan agar nantinya apa yang ditulis dapat diterapkan kedalam
dunia bisnis yang sesungguhnya.
Selain itu, yang melatarbelakangi penulis dalam pembuatan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah studi
kelayakan bisnis yaitu Bapak Drs. Saidun Hutasuhut, M.Si.
Yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah mengenai latar
belakang perusahaan, analisis aspek pasar dan pemasaran, analisis aspek teknis
dan teknologi, analisis aspek manajemen, dan analisis aspek finansial.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas
yang diberikan oleh dosen mata kuliah studi kelayakan bisnis yaitu Bapak Drs.
Saidun Hutasuhut, M.Si.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Ringkasan Eksekutif
Sama seperti kebanyakan usaha burger lainnya, Phitecantropus Burger
merupakan usaha kecil yang bergerak dibidang penjualan makanan. Dimana usaha
ini memproduksi burger dengan terbuat dari daging sapi. Phitecantropus Burger
merupakan burger yang dibuat dari olahan daging sapi yang telah dilumatkan
dengan ditambah sedikit tepung tapioca, abon sapi, dan bumbu-bumbu sebagai
pelengkap.
1.1 Visi Perusahaan
Visi dari usaha ini adalah menjadikan usaha Phitecantropus Burger sebagai
usaha makanan sehat yang dipercayai semua masyarakat.
1.2 Misi Perusahaan
1. Selalu memberikan kualitas burger yang berkualitas dan tentunya disukai
oleh konsumen
2. Menyediakan burger yang sehat, higienis dan praktis bagi semua
masyarakat
3. Menjadikan usaha ini nantinya sebagai usaha burger yang terkemuka dan
dikenal semua lapisan masyarakat didaerah sekitarnya
4. Membuka lapangan pekerjaan kepada masyarakat sekitar, khususnya
kepada siswa-siswi yang ingin mencari tambahan dana.
5. Menjadikan usaha ini sebagai tempat yang nyaman untuk disinggahi buat
anak-anak muda sekitar.
Area pemasaran dari usaha makanan ini adalah wilayah kost-kosan siswa
sekolah yang ada di daerah simpang 2 di Kaban Jahe.
Adapun cara yang dilakukan untuk memperluas area pemasarannya yaitu
1. Pemberitahuan dari mulut ke mulut di mulai dari tetangga terdekat di
sekitar usaha ini berdiri
2
2. Menyebarkan brosur, yaitu brosur disebarkan kelingkungan sekitar seperti:
sekolah, kost-kostan, dan juga langsung kepada masyarakat yang
kebetulan melintas.
3. Menyediakan sistem delivery order yaitu bersedia mengantarkan burger ke
tempat pelanggan sesuai dengan permintaan pelanggan.
4. Mengutamakan loyalitas dan kepuasan konsumen. Hal inilah yang
dilakukan untuk dapat bersaing dipasaran.
2. Latar Belakang Perusahaan
2.1 Data Perusahaan
a. Nama Perusahaan : Phitecantropus Burger
b. Bidang Usaha : Makanan
c. Jenis Produk/Jasa : Usaha Burger
d. Alamat Perusahaan : Jln. Jamin Ginting no 234. Kaban Jahe
e. Nomor Telepon : (0622) 29058
f. Bank Perusahaan : Bank Rakyat Indonesia (BRI)
g. Bentuk Badan Usaha : -
h. No. Akte Pendirian :
i. NPWP :
j. Mulai Berdiri : 2009
2.2 Biodata Pemiliki/pengurus
a. Nama Dierktur : Levi Frando, SE
b. Jabatan : Pemilik usaha
c. Tempat Tanggal Lahir: 22 Mei 1986
d. Alamat Rumah : Jln. Pilatni No.3 Kaban Jahe
e. Nomor Telepon : 085762537636
f. Alamat Email : [email protected]
g. Pendidikan Terakhir : Sarjana Ekonomi (S1)
h. Pengalaman Kerja : Manager Marketing di PT. Indofood. Tbk
3
2.3 Struktur Organisasi
Pembagian Kerja :
Delivery Order
1. Menerima pesanan pelanggan melalui telepon
2. Mengantarkan pesanan burger pelanggan yang telah dipesan
3. Menerima segala keluhan pelanggan
Bagian Memasak
1. Memasak burger sesuai dengan
pesanan pelanggan
2. Menyiapkan pesanan pelanggan
yang akan diantar kerumah (delivery order)
3. Menyediakan segala perlengkapan
dan membeli bahan-bahan yang telah habis
Bagian Cleaning Service
1. Menyediakan dan Mengantarkan pesanan pelanggan yang datang
ditempat
2. Mengambil bekas makanan pelanggan dan mencucinya
3. Membersihkan meja yang kotor setelah digunakan oleh konsumen
4. Membersihkan kamar mandi dua kali seminggu
5. Membuka dan menutup warung
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
4
Levi Pemilik Usaha
Cleaning ServiceDelivery Order
Bagian Memasak
3. Analisis Pasar dan Pemasaran
3.1 Produk/Jasa yang Dihasilkan
Produk yang dihasilkan adalah burger. Seperti kebanyakan burger lainnya,
usaha ini menyediakan burger yang terbuat dari roti, daging sapi, dengan di
campur berbagai bumbu lainnya.
3.2 Gambaran Pasar
Yang menjadi daerah pemasaran usaha ini adalah di kota Pematangsiantar
tepatnya di jalan Bahagia, yang letaknya diantara 3 sekolah dan sebuah kampus.
Usaha burger ini nantinya akan didirikan tepat di pekarangan rumah pemilik yang
lokasinya lumayan strategis dan cukup lebar, sehingga dirasa cukup layak untuk
di jadikan usaha seperti ini. Usaha makanan ini menyentuh hampir semua lapisan
masyarakat. Sehingga usaha makanan ini dapat dirasakan oleh siapa saja tanpa
mengenal kelas dan status, sebab harga dari makanan ini terjangkau oleh semua
lapisan masyarakat.
3.3 Target Atau Segmen Pasar Yang Dituju
Apabila dilihat dari lokasi pendiriannya usaha ini, yang akan menjadi
target penjualan burger ini tentunya adalah siswa-siswa sekolah dan juga kampus
yang ada disekitar usaha ini. Selain itu yang menjadi segmen pasar yang dituju
adalah seluruh lapisan konsumen. Dimana Usaha makanan ini dalam memasarkan
produknya tidak membuat segmen pasar tertentu dan tidak mengenal lapisan usia,
golongan dan pendidikan. Sehinga usaha makanan ini dapat dinikmati siapa saja.
Didalam memperkirakan proyeksi berdasarkan dari kebutuhan konsumen
pada saat ini. Dimana pada saat ini, banyak anak-anak mahasiswa lebih suka
makan makanan yang praktis dan higienis.
3.4 Strategi Pemasaran
Kegiatan pemasaran yang akan dilakukan adalah :
5
Personal Selling, dimana pihak penjual bertemu langsung kepada pembeli
pada saat transaksi jual beli dilaksanakan. Selain itu, produk yang dijual
dapat diantar langsung kepada konsumennya.
Meningkatkan mutu dan kualitas, yaitu perusahaan akan meningkatkan
mutu dari hasil makanan sehingga usaha makanan ini semakin dipercayai.
Kegiatan Promosi
Kegiatan promosi yang akan dilakukan oleh usaha ini adalah dengan
menyebarkan brosur. Selain itu dengan memanfaatkan sifat si pemilik
yang mudah bergaul dan juga memiliki banyak kenalan, sehingga tidak
sulit untuk melakukan promosi usaha ini.
Strategi Penetapan Harga
Strategi penetapan harga yang dilakukan oleh usaha ini adalah berdasarkan
Break Event Point (BEP). Dimana, apabila BEP sudah tercapai maka
keuntungan yang akan dicapai tidak terlalu jauh dari BEP tersebut.
3.5 Analisis Pesaing
Pesaing yang akan dihadapi usaha ini tidak terlalu berat. Karna di daerah
sekitar tempat usaha ini didirikan, belum ada usaha sejenis yang dibangun. Jarak
antara usaha ini didirikan dengan pesaing yang ada jaraknya lumayan jauh, susah
untuk dijangkau oleh siswa-siswa yang tentunya lebih mencari lokasi yang dekat
dengan sekolahnya ataupun tempat tinggalnya.
3.6 Saluran Distribusi
Saluran distribusi pada saat ini :
Wilayah Pemasaran : Daerah simpang 2 dan sekitarnya .
Jalur Distribusi : jalur distribusi yang digunakan pada saat ini adalah
dengan mempergunakan personal selling yaitu produk yang dijual diantar
langsung kepada konsumen atau konsumen dapat datang langsung.
Alamat usaha : Jl. Bahagia No. 11 Pematangsiantar
4. Analisis Teknis dan Teknologi
4.1 Proses Produksi
6
Burger ini tentunya di produksi oleh orang yang benar-benar mengerti
dalam membuat burger. Untuk membuat 1 porsi burger butuh waktu sekitar 15
menit, di mulai dari penyediaan bahan hingga nantinya dihidangkan kepada
konsumen.
Hal pertama yang dilakukan untuk membuat burger adalah memasak
daging sapi tipis dan juga telur diatas sebuah wajan panas yang tentunya telah
dilapisi oleh mentega. Telur yang ada dimasak diatas cetakan yang sesuai dengan
besar roti. Daging yang telah matang dimasukkan kedalam roti yang telah
dipotong menjadi 2 bagian. Kemudian daging tersebut dilapisi oleh saus tomat,
daun selada dan juga irisan timun. Diatas irisan timun tersebut ditaburi dengan
abon sapi dan diletakkan telur yang telah dimasak, dilapisi kembali oleh saus
tomat kemudian ditutup oleh bagian roti lainnya. Khusus buat konsumen yang
memesan burger dengan rasa pedas, saus tomat dapat diganti dengan saus cabai
dan bisa juga di campur dengan sedikit bawang.
Burger yang telah selesai kemudian dilapisi dengan plastik tipis, sebelum
akhirnya dibungkus dengan kertas tissu. Setelah burger selesai di buat, dapat
langsung dihidangkan kepada konsumen.
4.2 Bahan Baku
1. Daging sapi segar berkualitas
tinggi.
2. Telur ayam
3. Pati (tepung tapioka)
4. Mentega (margarin)
5. Minyak goreng
6. Daun selada dan timun
7. Lembaran plastik 40 x 25 cm
8. Garam
9. Gula
10. Bawang merah
11. Bawang putih
12. kertas tissu
13. Lada
14. Abon sapi
15. Daun kucai
16. Saus, terdiri atas sambel
lampung, saus tomat,dan
magi sauce.
4.3 Kapasitas Produksi
7
Dalam proses produksi burger ini tidak menggunakan fasilitas mesin
tertentu. Adapun fasilitas yang digunakan dalam proses produksi ini burger ini
adalah bahwa burger ini hanya menggunakan mixer, blender, wajan dan kompor.
Dan bangunan yang dipergunakan merupakan bangunan permanen. Dan hasil
penjualan pertahunnya dapat mencapai 40 – 45 juta pertahun.
5. ANALISIS ASPEK MANAJEMEN
5.1 Perencanaan
Dalam penerapan perencanaan pada usaha makanan ini adalah
melaksanakan penerapan perencanaan dengan sistem dari atas kebawah (top-
down). Dimana dalam hal ini pimpinan merupakan puncak yang akan
memberikan gambaran, situasi, dan kondisi yang dihadapi oleh perusahaan
termasuk mengenai penerapan visi, misi tujuan dan sumber daya yang dimiliki.
Dalam merencanakan program kerja, usaha burger ini menerapkan
program kerja yang biasa digunakan oleh usaha makanan lainnya. Dan mengenai
anggaran sebagai modal, maka pengusaha akan melakukan pinjaman ke bank.
Mengenai visi, misi, lokasi dari perencanaan usaha sudah dijelaskan sebelumnya.
5.2 Pengorganisasian
Dalam pengorganisasian, pengusaha membuat struktur organisasi garis.
Dimana semua pekerjaan dan wewenang langsung diperintahkan oleh atasan
pemilik). Mengenai gambar dari struktur organisasi sudah dijelaskan sebelumnya.
Analisis penggunaan kompetensi karyawan yaitu dari segi Tingkat
pendidikan yang dibutuhkan oleh usaha Phitecantropus burger yaitu lulusan
Sekolah Menengah Umum (SMU), dan untuk bagian delivery order diutamakan
laki-laki yang bisa membawa kendaraan sepeda motor. Dan yang pasti seluruh
pekerjaan yang akan direkrut adalah pekerja yang jujur, mau bekerja dan rajin.
5.3 Pengarahan
Dalam usaha ini pemilik selalu memberikan pengarahan kepada para
pekerja.hal ini berguna agar dapat mengurangi resiko kesalahan dalam bekerja.
Selain memberikan pengarahan, pemilik juga memberikan motivasi, hal ini
berguna agar pekerja selalu termotivasi dan semangat dalam bekerja.
8
5.4 Pengawasan
Dalam melaksanakan proses pekerjaan pemilik selalu melakukan
pengawasan, hal ini berguna untuk mengurangi resiko kesalahan dalam bekerja.
Selain itu, pemilik selalu tanggap terhadap semua masukan dan keluhan dari
pelanggan. Hal ini berguna dalam pengembangan usaha.
Analisis Aspek Finansial
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pembangunan
usaha burger, maka diperoleh data keperluan modal sebagai berikut :
a. Kebutuhan Investasi
Biaya Bahan Baku, terdiri dari:
Daging sapi segar = Rp. 4.200.000
Telur = Rp. 270.000
Roti = Rp 1.600.000
Mentega = Rp. 800.000
Minyak goreng = Rp. 350.000
Lembaran plastik = Rp. 140.000
Garam & Gula pasir = Rp. 150.000
Bawang Merah & Bawang Putih = Rp. 100.000
Jahe & Lada = Rp. 47.000
Abon sapi = Rp. 50.000
Saus dan Kecap = Rp. 450.000
Peralatan
Lemari Es = Rp. 1.200.000
Pisau = Rp. 120.000
Gilingan Daging = Rp. 400.000
Mixer = Rp. 350.000
Baskom = Rp. 200.000
Cetakan = Rp. 150.000
Biaya Sewa = Rp. 2.000.000
Gaji Pegawai = Rp.14.400.000
Biaya Tak Terduga = Rp. 2.023.000
9
Modal Yang dibutuhkan = Rp. 29.000.000
b. Sumber dana direncanakan melalui kredi bank sebesar Rp. 10.000.000,-
dengan suku bunga 10% per tahun dan dimajemukkan setiap tahun selama
5 tahun. Sisa modal sebesar Rp. 19.000.000 merupakan modal sendiri.
c. Harga jual Burger yaitu seharga Rp. 7000,- untuk setiap pembelian 1 porsi
burger. Sehingga kelayakan usaha tersebut dapat dianalisis sebagai berikut
:
= Rp. 2.631.578,-
Tabel 6.1 Jadwal Pengembalian Kredit Usaha Phitecantropus Burger
Akhir kwt
Cicilan/Tahun
Bunga = 10%
P. Pokok Pinjaman
Jumlah PPP Sisa Kredit
0 - - - - 10.000.0001 2.631.578 1.000.000 1.631.578 1.631.578 8.638.4222 2.631.578 863.842,2 1.767.735,8 3.399.313,8 6.870.686,23 2.631.578 687.087,62 1.944.509,38 3.712.245,18 4.926.176,824 2.631.578 492.617,68 2.138.960,32 4.083.469,69 2.787.216,505 2.631.578 278.721,65 2.352.856,35 4.491.816,66 434.360,15
Tabel 6.2Rekapitulasi Biaya Operasi dan Biaya Pemeliharaan
Usaha Phitecantropus Burger
Jenis BiayaTahun
1 2 3 4 5A. Biaya Bahan Baku Daging segar 4.200.000 4.200.000 4.200.000 4.200.000 4.200.000Telur 270.000 270.000 270.000 270.000 270.000Daun selada dan timun 1.600.000 1.600.000 1.600.000 1.600.000 1.600.000Mentega 800.000 800.000 800.000 800.000 800.000minyak goreng 350.000 350.000 350.000 350.000 350.000lembaran plastik 140.000 140.000 140.000 140.000 140.000Garam & gula pasir 150.000 150.000 150.000 150.000 150.000bawang merah & bawang putih 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000lada 47.000 47.000 47.000 47.000 47.000Abon sapi 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000saus & kecap 450.000 450.000 450.000 450.000 450.000B. Biaya Tetap Gaji karyawan 3 orang 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000
10
@ Rp. 400.000/Blnakumulasi penyusutan peralatan 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000biaya perawatan 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000biaya sewa 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000
Total Biaya 24.857.000 24.857.000 24.857.000 24.857.000 24.857.000
Tabel 6.3 Persiapan Perhitungan Net Presen Value
Usaha Phitecantropus Burger
UraianTAHUN
0 1 2 3 4 5Pendapatan - 32.000.000 33.000.000 34.000.000 34.500.000 35.000.000Gross Benefit - 32.000.000 33.000.000 34.000.000 34.500.000 35.000.000Investasi Awal 19.000.000 - - - - -Operating Cost - 24.857.000 24.857.000 24.857.000 24.857.000 24.857.000Pokok Pinjaman - 1.631.578 1.767.735,8 1.944.509,38 2.138.960 3.357.856,35Bunga Pinjaman - 1.000.000 863.842,2 687.068,62 492.617,68 278.721,65Total Cost - 27.488.578 27.488.578 27.488.578 27.488.578 27.488.578Net Benefit 19.000.000 4.511.422 5.511.422 6.511.422 7.011.422 7.511.422Pajak 10% - 451.142,2 551.142,2 651.142,2 701.142,2 751.142,2Net Benefit 19.000.000 4.060.279,8 4.960.279,8 5.860.27,8 6.310.279,8 6.760.279,8Suku Bunga 10% 1 0,90 0,82 0,75 0,68 0,62Present Value -19.000.000 3.654.251,82 4.067.42,5 4.35.209,85 4.20.90,3 4.11.373,5NPV = Total PV 1.599.254,97
Hasil perhitungan menunjukkan NPV>0 (nol), ini berarti gagasan usaha
(proyek) tersebut layak untuk dijalankan. Dimana hasil NPV yang diperoleh
adalah sebesar Rp. 1.599.254,97 (NPV>0)
Tabel 6.4Persiapan Perhitungan IRR dan Net B/C
Tahun Net Benefit DF=10% PV DF=34%Present Kredit
0 19.000.000 1 -19.000.000 1,000 -19.000.0001 4.060.279,8 0,9 3.654.251,82 0,74 3.004.6072 4.960.279,8 0,82 4.067.42,5 0,55 2.728.153,83 5.860.27,8 0.75 4.35.209,85 0.61 3.574.740,14 6.310.279,8 0,68 4.20.90,3 0,31 1.956.186,75 6.760.279,8 0,62 4.11.373,5 0,35 2.366.097,9
NPV 1.599.254,97 -5.370.214,5
11
= 0,18 atau 18 %
Berdasarkan perhitungan diatas, menunjukkan IRR sebesar 18 % dan
social opportunity cost of capital (SOCC) sebesar 10%, ini berarti IRR > SOCC.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proyek ini layak untuk dijalankan
= 1,084
Dalam perhitungan net benefi diatas diperoleh nilai 1,084. berdasarkan
penilaian proyek dengan net benefit cash ratio, jika nilai net B/C lebih besar dari
satu (Net B/C > 1) berarti proyek ini layak untuk dijalankan.
Tabel 6.5 Jumlah Investasi, Biaya Operasi, dan Biaya Pemeliharaan
Dalam Harga Berlaku dan Dalam Presen Value
Tahun InvestasiBiaya
Operasi Benefit
Net 10% I OM B
0 19000000 0 0 1 19000000 0 0
1 0 27488578 32000000 0.9 0 24739720 28800000
2 0 27488578 32000000 0.82 0 22540634 26240000
3 0 27488578 34000000 0.75 0 20616434 25500000
4 0 27488578 34500000 0.68 0 18692233 23460000
5 0 27488578 35000000 0.62 0 17042918 21700000
19000000103631939 125700000
= 1 + (-0.340)
= 0,66, maka PBP nya adalah
PBP =7 bulan 27 hari
Dan nilai BEP nya adalah:
12
= 1 + 0,3
= 1 tahun 3 bulan 26 hari
7. Analisis Dampak Lingkungan
7.1 Dampak Terhadap Masyarakat Sekitar
Dampak pemasaran terhadap masyarakat sekitar yaitu masyarakat lebih
mudah dalam mencari makanan terutama makanan cepat saji, yang dapat dimakan
dengan cepat, higienis dan praktis. Selain itu, harganya relatif terjangkau sehingga
dapat dinikmati siapa saja.
Jika dilihat dari aspek produksinya, maka usaha ini tidak menimbulkan
limbah yang berbahaya bahkan dapat dikatakan tidak ada limbah sama sekali.
Sebab sisa bahan baku nya langsung diangkat oleh dinas kebersihan lingkungan
setempat.
7.2 Dampak Terhadap lingkungan
Limbah yang ditimbulkan usaha ini tidak telalu berbahaya dan tidak
sampai menimbulkan pencemaran lingkungan. Seperti yang sudah dijelaskan
diatas, bahwa dalam melakukan proses produksinya, usaha Phitecantropus Burger
dapat dikatakan hampir tidak memiliki limbah. Sebab segala bahan bakunya setiap
hari langsung diangkat dan diberihkan oleh dinas kebersihan lingkungan setempat,
sehingga tidak merusak lingkungan. Sampah-sampah sisa makan konsumen
merupakan sampah yang mudah untuk diatasi sehingga tidak sampai
menimbulkan pencemaran, karna selain dapat didaur ulang sampah tersebut dapat
juga langsung dibakar.
7.3 Analisis Resiko Usaha
Resiko usaha yang mungkin akan dihadapi adalah mahalnya biaya bahan
baku pokok, seperti ikan, tepung tapioka dan mentega. Sehingga hal ini
menyulitkan pengusaha.
13
7.4 Antisipasi Resiko Usaha
Untuk mengatasi masalah tersebut maka perusahaan akan berlangganan
daging secara periodik dalam jumlah besar dan daging tersebut disimpan kedalam
lemari es agar kualitasnya tetap terjamin.
14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Hasil perhitungan menunjukkan NPV>0 (nol), ini berarti gagasan usaha
(proyek) tersebut layak untuk dijalankan. Dimana hasil NPV yang diperoleh
adalah sebesar Rp. 1.599.254,97 (NPV>0)
Berdasarkan perhitungan diatas, menunjukkan IRR sebesar 18 % dan
social opportunity cost of capital (SOCC) sebesar 10%, ini berarti IRR > SOCC.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proyek ini layak untuk dijalankan
Dalam perhitungan net benefi diatas diperoleh nilai 1,084. berdasarkan
penilaian proyek dengan net benefit cash ratio, jika nilai net B/c lebig besar dari
satu (Net B/C > 1) berarti proyek ini layak untuk dijalankan.
15