radar surabaya l kamis, 13 oktober 2016 halaman 13 ... · layouter: tanzilia han radar surabaya l...

1
layouter: tanzilia han HALAMAN 13 RADAR SURABAYA l KAMIS, 13 OKTOBER 2016 Mendorong Sektor UMKM dalam Dinamika Sosial-Politik yang Kondusif Jejaknya Ditemukan di Prasasti Dinoyo, Dibentuk Berdasar UU No 2 Tahun 1950 RS: Kenapa di Hari Ulang Tahun Jatim ke-71 memasang tema “Dengan Semangat Kerja Nyata Mari Kita Mantabkan Jawa Timur Sebagai Provinsi Industri Berbasis UMKM”? PK: Tema ulang tahun Jatim ke-71 yakni Dengan Semangat Kerja Nyata Mari Kita Man- tabkan Jawa Timur Sebagai Provinsi Industri Berbasis UM- KM merupakan tema dunia yang lagi hangat. Kalau di dunia, dikenal de- ngan konsep retail, suku bunga dan pajak. Sedangkan di sini (Jatim) yakni dengan membe- rikan UMKM suku bunga yang murah dan mengharapkan pa- jak rendah dari pemerintah. Ini kalau di luar negeri namanya reformasi struktural. Sehingga, ke depannya pembiayaan in- klusi yang harus diurusi oleh pemerintah. Oleh karena itu kami telah menginstruksikan pada bupati dan walikota agar turut membangkitkan per- ekonomian UMKM. Dengan begitu, perekonomian Jatim bisa terus bertahan di tengah- tengah ekonomi global yang sedang terpuruk. RS: Apa yang harus diberikan kepada UMKM untuk bisa bangkit? PK: Karena saat ini kondisi perekonomian dunia sedang krisis, termasuk perekonomian Indonesia, maka dari itu bagai- mana pembiayaan barang dan jasa harus dapat menjadi sti- mulus. Pemberian stimulus ini dilakukan terhadap pelaku ekonomi kecil. Dalam artian terhadap UMKM. Jadi, belanja daerah yang bersifat pemben- tukan modal tetap bisa berubah menjadi stimulus yang selan- jutnya bisa digunakan di sektor pembangunan di sektor bawah. RS: Lantas setelah ini apa yang akan digalakkan oleh Pemprov Jatim di sektor UMKM? PK: Kita akan membidik UM- KM di bidang agrobisnis. Saat ini petani tidak memungkinkan untuk melakukan perluasan lahan. Untuk itu, petani harus bisa mengolah hasil pertanian menjadi makanan olahan. Sebagai contoh, pisang, ken- tang, ketela harus diolah men- jadi makanan olahan seperti keripik. Makanan olahan ini harus diproduksi oleh petani sendiri dan bukan oleh peru- sahaan besar. Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong petani untuk memiliki alat-alat untuk in- dustrialisasi. Guna menjalankan industrialisasi tersebut harus ada suku bunga rendah. Dalam hal ini, pemprov Jatim meminta kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jatim untuk memberikan dana Rp 200 miliar berupa loan agreement. Dimana hal tersebut dituju- kan guna membantu pembia- yaan industri pertanian dengan suku bunga rendah. Selain industri agro, kita juga meng- arahkan pada UMKM non- industri seperti industri-indus- tri kreatif. Seperti pengem- bangan produk Tanggulangin di Sidoarjo diupayakan agar bi- sa masuk ke pasar-pasar na- sional dan internasional. RS: Menurut pengamatan Pakde, bagaimana kondisi per- ekonomian Jatim saat ini? PK: Kondisi ekonomi saat ini sangat bagus. Hingga triwulan II 2016, pertumbuhan ekonomi Jatim mengalami peningkatan 5,62 persen. Itu lebih baik jika dibandingkan dengan pertum- buhan ekonomi secara nasional yang berada di angka 5,18 per- sen. Kinerja ekonomi Jatim mampu tumbuh cepat 5,44 persen pada tahun 2015 dan pa- sangat bagus. Semuanya bersatu untuk bekerja bersama dan melayani bersama-sama demi masyarakat yang sejahtera. Baru-baru ini, kita mendapat penghargaan number one po- litik dan sosial budaya dari Kementrian Dalam Negeri pada 2015. Pemprov Jatim mendapat apresiasi dan penghargaan dari mendagri sebagai provinsi ter- baik dalam sinergitas dan keterpaduan penanganan kon- flik sosial di daerah. Tetapi, kami tetap berharap ke depan seluruh instansi terus kompak. Terutama di bidang keamanan, yakni kepolisian dan tentara melakukan back up. Sedangkan untuk aparat lain, yang berada di pelayanan dis- tribusi barang juga harus kom- pak. Jika hal tersebut terpe- nuhi, maka distribusi barang bisa lancar. Sebab jika hal ter- sebut tersendat atau tertunda, harga bisa menjadi mahal. Itulah mengapa keamanan dis- tribusi barang sangat penting. Itulah yang membuat kita kemudian menang terhadap Jateng dan Jabar. RS: Seperti apa rencana pemprov Jatim ke depan untuk terus bisa bersaing dengan daerah lain? PK: Ke depan, pelabuhan Tanjung Tembaga di Proboling- go dapat dengan cepat terse- lesaikan. Sehingga konsep in- dustry and port bisa terlaksana. Dengan begitu, ada kemudahan terhadap bea dan cukainya. Prospek bagus yang menyertai Probolinggo seperti pada titik lokasi yang strategis dan dapat menghubungkan Pasuruan sebagai pusat industri. Kalau dermaga 1, dermaga 2, dermaga 3, dan dermaga 4 ter- selesaikan, maka kedalaman- nya bisa mencapai 16 meter. Itu berarti sudah 9000 TEUs. Yang mana sudah bisa dimasuki kapal lebih besar. Berarti se- bagian besar kapal besar dari Jakarta bisa masuk. Selain itu, keuntungan sean- dainya pelabuhan di Probo- linggo ini selesai maka tidak perlu membayar di alur barat pelabuhan. Termasuk juga ke- tika mengantre tidak perlu membayar. Melihat beberapa keuntungan yang bisa diper- oleh, prospek pelabuhan di Pro- bolinggo ini memiliki masa de- pan yang cukup kompetitif. Pro- bolinggo akan menjadi jantung. Asal menurut Dirjen Bea Cukai, Probolinggo harus dijadikan industry real estate. (*/jay) Meneropong Prospek Ekonomi Jatim lewat Kacamata Pakde Karwo Ensiklopedia Provinsi Jawa Timur da semester I 2016 ini mampu tumbuh cepat 5,55 persen. Pertumbuhan tersebut mam- pu menghasilkan PDRB Rp. 1.689,8 triliun pada tahun 2015 dan pada semester I tahun 2016 Rp. 903,1 triliun. Perdagangan antar pulau yang pada tahun 2015 mencapai Rp. 99,83 triliun dan semester I 2016 mencapai Rp. 50,80 triliun. Sedangkan nett ekspor luar negeri tahun 2015 defisit Rp. 72,27 persen dan semester I 2016 defisit Rp. 6,83 triliun. Namun, hal itu justru menjadikan surplus perdagangan Jatim mencapai Rp. 27,56 persen pada tahun 2015 dan Rp. 43,97 triliun pada semester I tahun 2016. RS: Untuk pertumbuhan eko- nomi tersebut, tentu tak lepas da- ri kondisi politik dan keamanan yang kondusif. Bagaimana kondisinya saat ini di Jatim? PK: Betul, faktor ekonomi sangat dipengaruhi oleh kondisi sosial dan politik yang kondusif. Karena keduanya berkorelasi sama dan saling berhubungan. Saat ini dinamikanya masih JAWA Timur telah dihuni ma- nusia sejak zaman prasejarah. Hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya sisa-sisa dari fosil Pithecanthropus Mojokertensis di Kepuhlagen, Mojokerto; Pithe- canthropus erectus di Trinil, Ngawi; dan Homo Wajakensis di Wajak, Tulungagung. Sedangkan sumber tertulis tertua di Jawa Timur tentang provinsi ini ada pada Prasasti Di- noyo yang ditemukan di dekat Kota Malang dan berangka ta- hun 760. Prasasti itu menerang- kan bahwa Mpu Sindok memin- dahkan pusat Kerajaan Mataram dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, serta mendirikan Wangsa Isyana yang kelak berkembang menjadi Kerajaan Medang. Sebagai suksesornya adalah Kerajaan Kahuripan, Kerajaan Janggala, dan Kerajaan Kadiri. Pada masa Kerajaan Singha- sari, Raja Kertanagara melaku- kan ekspansi hingga ke Melayu. Pada era Kerajaan Majapahit di bawah Raja Hayam Wuruk, wilayahnya hingga mencapai Malaka, dan Kepulauan Filipi- na. Sedangkan bukti awal masuknya Islam ke Jawa Timur adalah adanya makam nisan di Gresik bertahun 1102, serta sejumlah makam Islam pada kompleks makam Majapahit. Selain itu, juga ditemukan can- di Jedong di Daerah Wagir, Ma- lang, yang diyakini lebih tua dari Prasasti Dinoyo yakni se- kitar abad ke-6 Masehi. Memasuki era kolonialisme, bangsa Portugis adalah bangsa barat pertama yang datang ke Jawa Timur. Sedangkan era kolonial Hindia Belanda ditandai dengan kehadiran armada kapal dagang Belanda yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman dan mendarat di pulau Madura pada tahun 1596. Ketika pemerintahan Stamford Raffles, Jawa Timur untuk pertama kalinya dibagi atas karesidenan yang berlaku hingga tahun 1964. Setelah zaman kemerdekaan Indonesia, Indonesia terbagi menjadi delapan provinsi, dan Jawa Timur termasuk salah satu provinsi tersebut. Gubernur per- tama Jawa Timur adalah R. Soerjo yang juga dikenal sebagai pahlawan nasional. lang tahun ke-71 Provinsi Jawa Timur menjadi momentum bagi Gubernur Soekarwo untuk mendorong sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar semakin berkem- bang pesat sebagai tulang punggung perekonomian Jawa Timur. Untuk mewujudkan hal itu, gubernur Jawa Timur ke- ini berharap kondisi politik dan keamanan di Jatim bisa terus stabil. Pasalnya, perekonomian yang terus mengalami pertumbuhan tidak dapat terus dipertahankan jika semua itu tak kondusif. Berikut wawancara wartawan Radar Surabaya (RS) Baehaqi Almutoif dengan gubernur yang karib disapa Pakde Karwo (PK) itu. Tanggal 20 Februari 1948 di Madura dibentuk Negara Ma- dura, dan tanggal 26 November 1948 dibentuk negara Jawa Ti- mur, yang kemudian menjadi salah satu negara bagian dalam Republik Indonesia Serikat (RIS). Negara Jawa Timur di- bubarkan dan bergabung ke dalam Republik Indonesia (RI) tanggal 25 Februari 1950. Pada tanggal 7 Maret 1950, Negara Madura memberikan pernya- taan serupa. Berdasarkan Un- dang-Undang Nomor 2 Tahun 1950, dibentuklah Provinsi Jawa Timur. Secara geografi, provinsi Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Bali di ti- mur, Samudera Hindia di sela- tan, serta Provinsi Jawa Tengah di barat. Panjang bentangan barat-timur sekitar 400 km. Lebar bentangan utara-selatan di bagian barat sekitar 200 km, namun di bagian timur lebih sempit hingga sekitar 60 km. Madura adalah pulau terbe- sar di Jawa Timur, dan dipi- sahkan dengan daratan Jawa oleh selat Madura. Pulau Ba- wean berada sekitar 150 km se- belah utara Jawa. Secara fisiografis, wilayah Provinsi Jawa Timur dapat di- kelompokkan dalam tiga zona: zona selatan (plato), zona te- ngah (gunung berapi), dan zona utara (lipatan). Dataran ren- dah, dan dataran tinggi pada bagian tengah (dari Ngawi, Bli- tar, Malang, hingga Bondowoso) memiliki tanah yang cukup subur. Pada bagian utara (dari Bojonegoro, Tuban, Gresik, hingga Pulau Madura) terdapat Pegunungan Kapur Utara, dan Pegunungan Kendeng yang relatif tandus. (wiki/jay) ISTIMEWA JADUL: Situasi Kantor Gubernur Jawa Timur di era 1950-an pasca-kolonialisme Belanda. Kantor ini sudah dipimpin oleh 13 orang gubernur dengan gubernur terkini adalah Soekarwo dan Wagub Saifullah Yusuf.

Upload: doanhuong

Post on 06-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

layouter: tanzilia han

HALAMAN 13RADAR SURABAYA l KAMIS, 13 OKTOBER 2016

Mendorong Sektor UMKM dalam Dinamika Sosial-Politik yang Kondusif

Jejaknya Ditemukan di Prasasti Dinoyo, Dibentuk Berdasar UU No 2 Tahun 1950

RS: Kenapa di Hari Ulang Tahun Jatim ke-71 memasang tema “Dengan Semangat Kerja Nyata Mari Kita Mantabkan Jawa Timur Sebagai Provinsi Industri Berbasis UMKM”?

PK: Tema ulang tahun Jatim ke-71 yakni Dengan Semangat Kerja Nyata Mari Kita Man-tabkan Jawa Timur Sebagai Provinsi Industri Berbasis UM-KM merupakan tema dunia yang lagi hangat.

Kalau di dunia, dikenal de-ngan konsep retail, suku bunga dan pajak. Sedangkan di sini (Jatim) yakni dengan mem be-rikan UMKM suku bunga yang murah dan mengharapkan pa-jak rendah dari pemerintah. Ini kalau di luar negeri namanya reformasi struktural. Sehingga, ke depannya pembiayaan in-klusi yang harus diurusi oleh pemerintah. Oleh karena itu kami telah menginstruksikan pada bupati dan walikota agar turut membangkitkan per-ekonomian UMKM. Dengan begitu, perekonomian Jatim bisa terus bertahan di tengah-tengah ekonomi global yang sedang terpuruk.

RS: Apa yang harus diberikan kepada UMKM untuk bisa bangkit?

PK: Karena saat ini kondisi perekonomian dunia sedang krisis, termasuk perekonomian Indonesia, maka dari itu bagai-mana pembiayaan barang dan jasa harus dapat menjadi sti-mu lus. Pemberian stimulus ini di lakukan terhadap pelaku ekonomi kecil. Dalam artian ter hadap UMKM. Jadi, belanja dae rah yang bersifat pemben-tukan modal tetap bisa berubah menjadi stimulus yang selan-jut nya bisa digunakan di sektor pembangunan di sektor bawah.

RS: Lantas setelah ini apa yang akan digalakkan oleh Pem prov Jatim di sektor UMKM?

PK: Kita akan membidik UM-KM di bidang agrobisnis. Saat ini petani tidak memungkinkan untuk melakukan perluasan lahan. Untuk itu, petani harus bisa mengolah hasil pertanian menjadi makanan olahan. Sebagai contoh, pisang, ken-tang, ketela harus diolah men-jadi makanan olahan seperti keripik. Makanan olahan ini harus diproduksi oleh petani sendiri dan bukan oleh peru-sahaan besar.

Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong petani untuk memiliki alat-alat untuk in-dustrialisasi. Guna menja lan kan industrialisasi tersebut ha rus ada suku bunga rendah. Da lam hal ini, pemprov Jatim me minta kepada Dewan Per wakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jatim untuk memberikan dana Rp 200 miliar berupa loan agreement.

Dimana hal tersebut ditu ju-kan guna membantu pembia-yaan industri pertanian dengan suku bunga rendah. Selain industri agro, kita juga meng-arahkan pada UMKM non-industri seperti industri-in dus-tri kreatif. Seperti pengem-bangan produk Tanggulangin di Sidoarjo diupayakan agar bi-sa masuk ke pasar-pasar na-sional dan internasional.

RS: Menurut pengamatan Pakde, bagaimana kondisi per-ekonomian Jatim saat ini?

PK: Kondisi ekonomi saat ini sangat bagus. Hingga triwulan II 2016, pertumbuhan ekonomi Jatim mengalami peningkatan 5,62 persen. Itu lebih baik jika dibandingkan dengan pertum-buhan ekonomi secara nasional yang berada di angka 5,18 per-sen. Kinerja ekonomi Jatim mampu tumbuh cepat 5,44 persen pada tahun 2015 dan pa-

sangat bagus. Semuanya bersatu untuk bekerja bersama dan melayani bersama-sama demi masyarakat yang sejahtera.

Baru-baru ini, kita mendapat penghargaan number one po-litik dan sosial budaya dari Kementrian Dalam Negeri pada 2015. Pemprov Jatim mendapat apresiasi dan penghargaan dari mendagri sebagai provinsi ter-baik dalam sinergitas dan keterpaduan penanganan kon-flik sosial di daerah. Tetapi, kami tetap berharap ke depan seluruh instansi terus kompak. Terutama di bidang keamanan, yakni kepolisian dan tentara melakukan back up.

Sedangkan untuk aparat lain, yang berada di pelayanan dis-tribusi barang juga harus kom-pak. Jika hal tersebut terpe-nuhi, maka distribusi barang bisa lancar. Sebab jika hal ter-sebut tersendat atau tertunda, harga bisa menjadi mahal. Itulah mengapa keamanan dis-tribusi barang sangat penting. Itulah yang membuat kita kemudian menang terhadap Jateng dan Jabar.

RS: Seperti apa rencana pemprov Jatim ke depan untuk terus bisa bersaing dengan daerah lain?

PK: Ke depan, pelabuhan Tan jung Tembaga di Probo ling-go dapat dengan cepat terse-lesaikan. Sehingga konsep in-dustry and port bisa terlaksana. Dengan begitu, ada kemudahan terhadap bea dan cukainya. Pros pek bagus yang menyertai Probolinggo seperti pada titik lokasi yang strategis dan dapat menghubungkan Pasuruan sebagai pusat industri.

Kalau dermaga 1, dermaga 2, dermaga 3, dan dermaga 4 ter-selesaikan, maka keda laman-nya bisa mencapai 16 meter. Itu berarti sudah 9000 TEUs. Yang mana sudah bisa dimasuki kapal lebih besar. Berarti se-bagian besar kapal besar dari Ja karta bisa masuk.

Selain itu, keuntungan sean-dainya pelabuhan di Probo-linggo ini selesai maka tidak per lu membayar di alur barat pe labuhan. Termasuk juga ke-tika mengantre tidak perlu mem bayar. Melihat beberapa ke untungan yang bisa diper-oleh, prospek pelabuhan di Pro-bolinggo ini memiliki masa de-pan yang cukup kompetitif. Pro-bolinggo akan menjadi jan tung. Asal menurut Dirjen Bea Cukai, Probolinggo harus dija di kan industry real estate. (*/jay)

Meneropong Prospek Ekonomi Jatim lewat Kacamata Pakde Karwo

Ensiklopedia Provinsi Jawa Timur

da semester I 2016 ini mampu tumbuh cepat 5,55 persen.

Pertumbuhan tersebut mam-pu menghasilkan PDRB Rp. 1.689,8 triliun pada tahun 2015 dan pada semester I tahun 2016 Rp. 903,1 triliun. Perdagangan antar pulau yang pada tahun 2015 mencapai Rp. 99,83 triliun dan semester I 2016 mencapai Rp. 50,80 triliun.

Sedangkan nett ekspor luar negeri tahun 2015 defisit Rp. 72,27 persen dan semester I 2016 defisit Rp. 6,83 triliun. Na mun, hal itu justru menja dikan surplus perdagangan Jatim mencapai Rp. 27,56 per sen pada tahun 2015 dan Rp. 43,97 triliun pada semester I tahun 2016.

RS: Untuk pertumbuhan eko-nomi tersebut, tentu tak lepas da-ri kondisi politik dan kea manan yang kondusif. Bagaima na kondisinya saat ini di Jatim?

PK: Betul, faktor ekonomi sangat dipengaruhi oleh kondisi sosial dan politik yang kondusif. Karena keduanya berkorelasi sama dan saling berhubungan. Saat ini dinamikanya masih

JAWA Timur telah dihuni ma-nusia sejak zaman prase ja rah. Hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya sisa-sisa dari fosil Pithecanthropus Mojokertensis di Kepuhlagen, Mojokerto; Pithe-canthropus erectus di Trinil, Ngawi; dan Homo Wajakensis di Wajak, Tulungagung.

Sedangkan sumber tertulis tertua di Jawa Timur tentang pro vinsi ini ada pada Prasasti Di-noyo yang ditemukan di de kat Kota Malang dan berangka ta-hun 760. Prasasti itu mene rang-kan bahwa Mpu Sindok memin-dahkan pusat Kerajaan Mataram dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, serta mendirikan Wangsa Isyana yang kelak berkembang menjadi Kerajaan Medang.

Sebagai suksesornya adalah Kerajaan Kahuripan, Kerajaan Janggala, dan Kerajaan Kadiri. Pada masa Kerajaan Singha-sari, Raja Kertanagara mela ku-kan ekspansi hingga ke Melayu.

Pada era Kerajaan Majapahit di bawah Raja Hayam Wuruk, wilayahnya hingga mencapai Ma laka, dan Kepulauan Fili pi-na. Sedangkan bukti awal

masuknya Islam ke Jawa Timur adalah adanya makam nisan di Gresik bertahun 1102, serta sejumlah makam Islam pada kompleks makam Majapahit. Selain itu, juga ditemukan can-di Jedong di Daerah Wagir, Ma-lang, yang diyakini lebih tua da ri Prasasti Dinoyo yakni se-kitar abad ke-6 Masehi.

Memasuki era kolonialisme, bangsa Portugis adalah bangsa barat pertama yang datang ke Jawa Timur. Sedangkan era kolonial Hindia Belanda ditandai dengan kehadiran armada kapal dagang Belanda yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman dan mendarat di pulau Madura pada tahun 1596. Ketika pemerintahan Stamford Raffles, Jawa Timur untuk pertama kalinya dibagi atas karesidenan yang berlaku hingga tahun 1964.

Setelah zaman kemerdekaan Indonesia, Indonesia terbagi menjadi delapan provinsi, dan Jawa Timur termasuk salah satu provinsi tersebut. Gubernur per-tama Jawa Timur adalah R. Soerjo yang juga dikenal sebagai pahlawan nasional.

lang tahun ke-71 Provinsi Jawa Timur menjadi mo men tum bagi Gubernur Soekarwo untuk mendorong sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UM KM) agar semakin ber kem-

bang pesat sebagai tulang pung gung perekonomian Jawa Timur. Untuk mewujudkan hal itu, gubernur Jawa Timur ke- ini berharap kondisi politik dan keamanan di Jatim bisa terus stabil. Pasalnya, perekonomian yang terus mengalami pertum buhan tidak dapat terus diper tahankan jika semua itu tak kondusif. Berikut wawancara wartawan Radar Surabaya (RS) Baehaqi Almutoif dengan gu bernur yang karib disapa Pakde Karwo (PK) itu.

Tanggal 20 Februari 1948 di Madura dibentuk Negara Ma-dura, dan tanggal 26 November 1948 dibentuk negara Jawa Ti-mur, yang kemudian menjadi salah satu negara bagian dalam Republik Indonesia Serikat (RIS). Negara Jawa Timur di-bu barkan dan bergabung ke

dalam Republik Indonesia (RI) tanggal 25 Februari 1950. Pada tanggal 7 Maret 1950, Negara Madura memberikan per nya-taan serupa. Berdasarkan Un-dang-Undang Nomor 2 Tahun 1950, dibentuklah Provinsi Jawa Timur.

Secara geografi, provinsi Jawa

Timur berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Bali di ti-mur, Samudera Hindia di se la-tan, serta Provinsi Jawa Tengah di barat. Panjang ben tangan barat-timur sekitar 400 km. Lebar bentangan utara-selatan di bagian barat sekitar 200 km, namun di bagian timur lebih sempit hingga sekitar 60 km.

Madura adalah pulau ter be-sar di Jawa Timur, dan dipi-sahkan dengan daratan Jawa oleh selat Madura. Pulau Ba-wean berada sekitar 150 km se-belah utara Jawa.

Secara fisiografis, wilayah Pro vinsi Jawa Timur dapat di-kelompokkan dalam tiga zona: zona selatan (plato), zona te-ngah (gunung berapi), dan zona utara (lipatan). Dataran ren-dah, dan dataran tinggi pada ba gian tengah (dari Ngawi, Bli-tar, Malang, hingga Bon dowoso) memiliki tanah yang cukup subur. Pada bagian utara (dari Bojonegoro, Tuban, Gresik, hingga Pulau Madura) terdapat Pegunungan Kapur Utara, dan Pegunungan Kendeng yang relatif tandus. (wiki/jay)

ISTIMEWA

JADUL: Situasi Kantor Gubernur Jawa Timur di era 1950-an pasca-kolonialisme Belanda. Kantor ini sudah dipimpin oleh 13 orang gubernur dengan gubernur terkini adalah Soekarwo dan Wagub Saifullah Yusuf.