rabu, 30 maret 2011 upaya bumn hidupkan umkm fileadalah usaha produk busana ... kungan pun perlu...

1
P ROYEKSI tersebut akan direalisasikan dengan kucuran dana lewat Program Kemi- traan Bina Lingkungan (PKBL) yang merupakan program BUMN untuk mendorong sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). “Upaya mendorong UMKM tersebut ditempuh melalui PKBL, yang hingga akhir 2010, total PKBL yang disalurkan mencapai Rp17,7 triliun lewat 142 BUMN,” ujar Menteri BUMN Mustafa Abubakar, beberapa waktu lalu. Mustafa mengungkapkan, PKBL BUMN sudah menjang- kau lebih dari 758.810 mitra UMKM yang tersebar di 33 provinsi di seluruh Indonesia. Artinya, PKBL BUMN cukup berperan dalam menggerakkan UMKM di berbagai sektor. Dengan semangat untuk mengembangkan UMKM lewat kucuran dana serta pembinaan, Kementerian BUMN beberapa waktu lalu mengadakan gelar karya PKBL BUMN 2011 yang bertujuan mempromosikan UMKM hasil binaan BUMN tersebut. Gelar karya PKBL BUMN 2011 yang telah diselenggarakan di JCC Hall A dan B, Senayan, awal Maret lalu, diikuti 400 stan UMKM dengan disertai 29 BUMN pembinanya. Dengan tema Pendidikan sebagai pendukung pengembangan sumber daya, pameran itu bertu- juan merepresentasikan keber- hasilan UMKM binaan atau mi- tra BUMN di seluruh Indonesia. Ke-400 peserta pameran terbagi dalam 5 jenis kategori usaha yang masing-masing merupa- kan potret terbaik mewakili dari 650.000 UKM dari seluruh provinsi di Indonesia dalam program bina lingkungan. Kategori jenis usaha tersebut adalah usaha produk busana, perhiasan, dan aksesori fesyen. Berikutnya kategori usaha produk kriya tangan dan akse- sori interior atau furnitur. Kategori ketiga yaitu kudap- an dan makanan ringan olahan. Keempat, usaha budi daya pertanian, perkebunan, peter- nakan dan perikanan. Kategori terakhir, usaha perdagangan barang dan jasa serta pelayanan umum. Solusi Sulitnya UMKM untuk ber- tahan dalam persaingan global memang tidak bisa dimungkiri. Namun, hadirnya dana PKBL BUMN ini menjadi salah satu solusi UMKM agar bisa menda- patkan dana dan kredit ringan untuk mengembangkan usaha mereka. Tercatat telah banyak BUMN yang membina UMKM serta mengucurkan dana PKBL seperti PT BNI Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Pertamina, PT BRI Tbk, PT Jamsostek, PT INTI, PT Kimia Farma, dan masih banyak lainnya. Dorongan lewat kucuran terhadap UMKM membuat Ke- menterian BUMN mewajibkan seluruh BUMN untuk melepas kewajiban 4% dari prot un- tuk alokasi dana PKBL. Du- kungan pun perlu diberikan dengan komitmen yang serius dari pemerintah, karena pada umumnya kesulitan UMKM untuk berkembang ialah selalu terbentur masalah dana. Padahal UMKM yang ada di Indonesia merupakan potensi perekonomian yang sangat besar, karena terbukti peran UMKM telah menyelamatkan perekonomian bangsa pada saat dilanda krisis ekonomi tahun 1997. Pada saat krisis ekonomi tahun 1997, UMKM- lah yang mampu bertahan jika dibandingkan dengan perusa- haan-perusahaan besar yang disokong dana melimpah. Kebijakan pemerintah untuk berpihak kepada UMKM itu TUTUS SUBRONTO Upaya BUMN Hidupkan UMKM merupakan langkah yang sa- ngat tepat, guna membangkit- kan perekonomian bangsa. Di negara maju, seperti Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Italia, sektor UMKM menjadi pilar utama perekonomian mereka. Kebijakan yang dimaksud- kan ialah bukan hanya yang berkenaan dengan masalah akses permodalan atau pendan- aan, melainkan juga dukungan pada akses pasar, dukungan MI/ROMMY PUJIANTO MITRA BINAAN: Pengunjung memperhatikan berbagai produk dan jasa yang dihadirkan dalam Pameran Indonesia Business BUMN Expo and Conference di Jakarta Convention Center, Senayan, waktu lalu, yang bertema Spirit Inovasi dan Sinergi BUMN Menuju World Class Company yang diikuti oleh 66 BUMN dan 51 mitra binaan. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berupaya mendorong peran perusahaan-perusahaan pelat merah untuk ikut mengembangkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). dana PKBL BUMN tidak hanya digunakan untuk biaya produk- si, tapi sekaligus digunakan untuk biaya pembinaan serta pemasaran. Seperti diungkap- kan Koordinator PKBL BUMN Wasis Pramono, UMKM yang mendapatkan dana pinjaman dengan tenor maksimal 3 tahun dan bunga 6% akan terus di- dampingi dan dibina, termasuk membantu promosi. Besarnya potensi pembiayaan RABU, 30 MARET 2011 5 K EMITRAAN BUMN pendidikan, dan pelatihan, serta dukungan untuk menda- patkan teknologi yang tepat guna. Diharapkan, adanya program PKBL BUMN ini mampu memotivasi pihak di luar perusahaan pelat merah atau swasta untuk melakukan hal serupa guna membangun perekonomian yang kuat dan sehat. (*/S-2) [email protected]

Upload: vunga

Post on 16-May-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PROYEKSI tersebut akan direalisasikan dengan kucuran dana lewat Program Kemi-

traan Bina Lingkungan (PKBL) yang merupakan program BUMN untuk mendorong sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Upaya mendorong UMKM tersebut ditempuh melalui PKBL, yang hingga akhir 2010, total PKBL yang disalurkan mencapai Rp17,7 triliun lewat 142 BUMN,” ujar Menteri BUMN Mustafa Abubakar, beberapa waktu lalu.

Mustafa mengungkapkan, PKBL BUMN sudah menjang-kau lebih dari 758.810 mitra UMKM yang tersebar di 33 provinsi di seluruh Indonesia. Artinya, PKBL BUMN cukup berperan dalam menggerakkan UMKM di berbagai sektor.

Dengan semangat untuk mengembangkan UMKM lewat kucuran dana serta pembinaan, Kementerian BUMN beberapa waktu lalu mengadakan gelar karya PKBL BUMN 2011 yang bertujuan mempromosikan UMKM hasil binaan BUMN tersebut.

Gelar karya PKBL BUMN 2011 yang telah diselenggarakan di JCC Hall A dan B, Senayan, awal Maret lalu, diikuti 400 stan UMKM dengan disertai 29 BUMN pembinanya.

Dengan tema Pendidikan sebagai pendukung pengembangan

sumber daya, pameran itu bertu-juan merepresentasikan keber-hasilan UMKM binaan atau mi-tra BUMN di seluruh Indonesia. Ke-400 peserta pameran terbagi dalam 5 jenis kategori usaha yang masing-masing merupa-kan potret terbaik mewakili dari 650.000 UKM dari seluruh provinsi di Indonesia dalam program bina lingkungan.

Kategori jenis usaha tersebut adalah usaha produk busana, perhiasan, dan aksesori fesyen. Berikutnya kategori usaha produk kriya tangan dan akse-sori interior atau furnitur.

Kategori ketiga yaitu kudap-an dan makanan ringan olahan. Keempat, usaha budi daya pertanian, perkebunan, peter-nakan dan perikanan. Kategori terakhir, usaha perdagangan barang dan jasa serta pelayanan umum.

SolusiSulitnya UMKM untuk ber-

tahan dalam persaingan global memang tidak bisa dimungkiri. Namun, hadirnya dana PKBL BUMN ini menjadi salah satu solusi UMKM agar bisa menda-patkan dana dan kredit ringan untuk mengembangkan usaha mereka. Tercatat telah banyak BUMN yang membina UMKM serta mengucurkan dana PKBL seperti PT BNI Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Pertamina, PT BRI Tbk, PT Jamsostek, PT INTI, PT Kimia Farma, dan masih banyak lainnya.

Dorongan lewat kucuran

terhadap UMKM membuat Ke-menterian BUMN mewajibkan seluruh BUMN untuk melepas kewajiban 4% dari profi t un-tuk alokasi dana PKBL. Du-kungan pun perlu diberikan dengan komitmen yang serius dari pemerintah, karena pada umumnya kesulitan UMKM untuk berkembang ialah selalu terbentur masalah dana.

Padahal UMKM yang ada di Indonesia merupakan potensi

perekonomian yang sangat besar, karena terbukti peran UMKM telah menyelamatkan perekonomian bangsa pada saat dilanda krisis ekonomi tahun 1997. Pada saat krisis ekonomi tahun 1997, UMKM-lah yang mampu bertahan jika dibandingkan dengan perusa-haan-perusahaan besar yang disokong dana melimpah.

Kebijakan pemerintah untuk berpihak kepada UMKM itu

TUTUS SUBRONTO

Upaya BUMN Hidupkan UMKM

merupakan langkah yang sa-ngat tepat, guna membangkit-kan perekonomian bangsa. Di negara maju, seperti Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Italia, sektor UMKM menjadi pilar utama perekonomian mereka.

Kebijakan yang dimaksud-kan ialah bukan hanya yang berkenaan dengan masalah akses permodalan atau pendan-aan, melainkan juga dukungan pada akses pasar, dukungan

MI/ROMMY PUJIANTO

MITRA BINAAN: Pengunjung memperhatikan berbagai produk dan jasa yang dihadirkan dalam Pameran Indonesia Business BUMN Expo and Conference di Jakarta Convention Center, Senayan, waktu lalu, yang bertema Spirit Inovasi dan Sinergi BUMN Menuju World Class Company yang diikuti oleh 66 BUMN dan 51 mitra binaan.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berupaya mendorong peran perusahaan-perusahaan pelat merah untuk ikut mengembangkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

dana PKBL BUMN tidak hanya digunakan untuk biaya produk-si, tapi sekaligus digunakan untuk biaya pembinaan serta pemasaran. Seperti diungkap-kan Koordinator PKBL BUMN Wasis Pramono, UMKM yang mendapatkan dana pinjaman dengan tenor maksimal 3 tahun dan bunga 6% akan terus di-dampingi dan dibina, termasuk membantu promosi.

Besarnya potensi pembiayaan

RABU, 30 MARET 2011 5KEMITRAAN BUMN

pendidikan, dan pelatihan, serta dukungan untuk menda-patkan teknologi yang tepat guna. Diharapkan, adanya program PKBL BUMN ini mampu memotivasi pihak di luar perusahaan pelat merah atau swasta untuk melakukan hal serupa guna membangun perekonomian yang kuat dan sehat. (*/S-2)

[email protected]