quarterly economic outlook – july 2018 (indonesian version) · restoran dan industri terkait...
TRANSCRIPT
SERI ANALISIS MAKROEKONOMI
Quarterly Economic Outlook Juli 2018
Macroeconomic&FinancialSectorPolicyResearchFebrioN.Kacaribu,Ph.D.(HeadofResearch)[email protected]@[email protected]
Angka-AngkaPenting• PertumbuhanPDB*(Q2’18)5.1-5.2%
• PertumbuhanPDB*(FY2018)5.2-5.3%
• Inflasi(y.o.y.Jun’18)3.12%
• Pertumbuhan Kredit (y.o.y.Mei‘18)10.26%
• NeracaPerdagangan(Q2’18)USD-1,40miliar
• NeracaTransaksiBerjalan(Q1‘18)-2.15%
_________*)Forecast
1
DilemaManajemenFiskaldanKetidakpastianGlobalRingkasan
• PDBdiperkirakantumbuh5.1-5.2%padaTriwulanII-2018sehinggamengurangiproyeksiPDBmenjadi5.2-5.3%di2018
• Pertumbuhansektormanufakturmenguatdanakanbertahanatausedikitmeningkatdi2018dan2019
• Pertumbuhan konsumsi masih tertinggal. Dengan asumsi inflasi terkendali, mungkinpertumbuhanakanmelebihi5persentahunini
• RisikoeksternalmeningkatseiringdengansemakinbesarnyakemungkinanpenurunanpenurunanPDBakibatperangdagangantaraAmerikaSerikat,Tiongkok,danEropa
• PemerintahakhirnyamenaikkananggaransubsidienergimenjadiRp163,7triliun.Meskidemikian,totalbiayauntuksubsiditetaplebihtinggidariyangdilaporkan
Pertumbuhankonsumsiyangrendah,yaknimasihdibawah5%,menggambarkankewaspadaanrumahtanggaterhadapfluktuasipendapatandanrisikoeksternalmeskipuninflasimasihsangatrendahdanterkendali.Pemerintahdanbanksentralsebenarnyainginmendorongpertumbuhandenganmelonggarkankebijakanmoneterdanmenambahkonsumsipemerintah.Namun,kondisifiskal,neracatransaksiberjalan,danarusmodalsaatinitidakmendukungkebijakanyangbersifatekspansif.Hal ini terlihatdarikeputusanbanksentral sudahmeningkatkansukubungaacuansebesar100bpsdanjanjipemerintahuntukmenundabeberapaproyekinfrastrukturhingga2019danseterusnyademimenahandefisittransaksiberjalan.
Tabel1:ProyeksiTingkatPertumbuhanPDBLPEMFEBUIQ22018 FY20185.1-5.2% 5.2-5.3%
Pergeseran arah kebijakan dari berorientasi pertumbuhan menjadi berorientasi stabilitasdipersulitolehkenaikanhargaminyak.Disatusisi,pemerintahterlihatinginmenciptakandisiplinfiskal dengan mengumumkan bahwa tidak akan ada APBN-P 2018. Di sisi lain, pemerintahmelanggarjanjisubsiditetap(fixedsubsidy)denganmengumumkanpeningkatansubsidienergimenjadi Rp 163,47 triliun, yang didorong kenaikan subsidi solar. Kami tetap khawatir bahwakeputusan tersebut tidak akan mengurangi dampak negatif yang timbul dari keputusansebelumnyauntukmemaksaPertaminamenanggungkerugiandarimenjualPremiumdanSolardibawahhargaekonomisnya.Selainitu,solusijangkapendekyangdiambilpemerintahsaatiniuntukmenaikkan subsidi BBMkemungkinanakanmemperburuk keadaan fiskal dan transaksiberjalan,mengurangikepercayaaninvestor,danmeningkatkanbebanpembayaranutang.
Dalambeberapabulanterakhir,risikoeksternaljugaikutmeningkatseiringdengankeputusanTrumpterkaitperangdagangdenganTiongkokdanUniEropasertapemotonganpajakpadasaatperusahaan-perusahaanAmerikaSerikat(AS)mencatatkanlabatertinggi.KeputusaninidiambildisaatASberadadipuncaksiklusekonomi,yangditunjukkanolehmendatarnyakurvaimbalhasilserta tingkat pengangguran terendah dalam beberapa puluh tahun terakhir. Meski perangdagangantaraASdanTiongkokdapatmemberikanmanfaatbagiIndonesiadijangkamenengah,risiko turunnya pertumbuhan ekonomi kedua negara ini pada akhir 2018 dapat mengurangipertumbuhanekonomiIndonesiadanmemperburukdefisittransaksiberjalan.
SERI ANALISIS MAKROEKONOMI
Quarterly Economic Outlook Juli 2018
2
“Industriyangbergantungpadalogistikdaninfrastruktur,sepertimanufaktur,konstruksi,dansektortransportasimerupakanbeberapasektoryangmenerimamanfaatterbesardarigenjotaninfrastrukturpemerintah.”
GenjotanInfrastrukturMembuahkanHasil,ReformasiStrukturalLainnyaMasihDiperlukan
Ditengahkurangnyaberitapositifdariluar,kinerjakeuanganperusahaanyangkuatdiIndonesiaseperti ditunjukkan indeks pasar saham yang meningkat tajam setelah laporan keuanganperusahaanpublik dikeluarkan serta peningkatan 17 tingkat pada Logistic Performance Indexmenjadi peringkat 46 merupakan indikasi kuat bahwa genjotan infrastruktur pemerintahanJokowi telahmembawahasilyangpositif.Bersamadengankebijakanpemerintahuntuktetapmempertahankan formulakenaikanupahminimumdi tengahdoronganserikatpekerjauntukmenghapuskanPP78/2015,pemerintahtelahmeningkatkandayasaingIndonesiadanberhasilmendoronginvestasidomestikdanasing(lihatGrafik11dan12).Industriyangbergantungpadalogistik dan infrastruktur, sepertimanufaktur, konstruksi, dan sektor transportasimerupakanbeberapasektoryangmenerimamanfaatterbesardarigenjotaninfrastrukturpemerintah.
Pertumbuhan industrimanufakturmeningkat kembalimenjadi 4,50%di Triwulan I-2018, dari4,38%padaTriwulanIV-2017.Industrimakanandanminumanmasihmenjadipendorongutamaindustrimanufaktur,denganpertumbuhan12,7%(y.o.y).Pertumbuhaninimemanglebihkecildibandingkan Triwulan-IV 2017 (13,76%). Hal ini disebabkan oleh kurangnya pasokan garamindustri hingga akhir Triwulan-I 2018 sebagai akibat dari kebijakan impor garampemerintah.PertumbuhansektoriniakankemungkinanakanmeningkatkembalidiTriwulan-IIseiringdenganperiode Ramadan yangmaju ke Triwulan-II 2018. Industri peralatan transportasi, tekstil, danlogamdasar jugamengalami pertumbuhan yang kuat pada triwulan-I 2018, dimanamasing-masingtumbuh6,3%,7,5%,dan9,8%danmelanjutkantrenyangsamadikuartalsebelumnya.Meskipun tidak secara langsung terkait dengan manufaktur, sektor konstruksi juga terusmengalami pertumbuhan yang tinggi yakni sebesar 7,35% pada triwulan-I 2018, meski adakemungkinan pertumbuhannya melambat seiring dengan penundaan beberapa proyekinfrastrukturuntukmengurangidefisittransaksiberjalandankenaikantingkatsukubunga.
Grafik1:PertumbuhanPDBdanIndustriUtama2013-2018Q1
Sumber:CEIC
Grafik2:PertumbuhanIndustriPengolahandanSubsektor,2013-2018Q1
Sumber:CEIC
Di sisi lain, pertumbuhan sektormanufaktur tidakmerata di antara subsektornya. Subsektormanufaktur berteknologi tinggi sepertimanufaktur produk logam, komputer, elektronik, danperalatanlistrik,melanjutkantrenpertumbuhannegatifpadaTriwulan-I2018(-2,9%).Demikianpuladenganpertumbuhansubsektorkimiadanfarmasiyaknisebesar-6,3%(y.o.y)diTriwulanI-2018.HalinimungkinterjadiakibatdariadanyafluktuasinilaitukaryangdimulaisejakTriwulan-I2018.DenganadanyatrenmenurunpadaproduksiminyakmentahIndonesia,kilangbatubara,minyak,dangastumbuhstagnandiTriwulan-I2018denganpertumbuhansebesar0,1%(y.o.y).
5.06
4.50
4.96
3.14
7.35
0.74
8.69
8.59
4.38
-4 -2 0 2 4 6 8 10
Gross Domestic Product
Manufacturing Industry
Wholesales and Retail Trade, Repairs
Agriculture, Forestry and Fisheries
Construction
Mining & Quarrying
Information & Communication
Transportation & Storage
Financial & Insurance Activity
2014
2015
2016
2017
2018Q1
Weight in 2018Q1
100.0
21.4
13.3
12.7
10.0
7.8
5.3
4.2
4.1
%
9.9
7.5
-6.3
-2.9
6.3
0.1
12.7
4.5
-10.0 -5.0 0.0 5.0 10.0 15.0
Basic Metals
Textile & Wearing Apparel
Chemicals and Pharmaceutical
Metal Product, Computer, Electronic, Optic and Electricity Equipment
Transport Equipment
Coal; Oil & Gas Refinery
Food & Beverages
Manufacturing Industry
20142015201620172018Q1
Weight in2018Q1
100
31.5
10.4
9.6
9.4
8.0
5.7
4.0
%
SERI ANALISIS MAKROEKONOMI
Quarterly Economic Outlook Juli 2018
3
“Meskipunpertumbuhansektormanufakturyanglebihcepatmerupakansebuahkabarbaik,pekerjaanrumahpemerintahuntukmeningkatkandayasaingIndonesiamasihjauhdarikataselesai”
Meskipun pertumbuhan sektor manufaktur yang lebih cepat merupakan sebuah kabar baik,pekerjaan rumahpemerintahuntukmeningkatkandaya saing Indonesiamasih jauhdari kataselesai. Pertumbuhan industrimanufaktur saat inimasihberadadi bawahpertumbuhanPDB(5,1%) dan juga konsumsi (4,9%). Di mana kehadiran beberapa kebijakan masih menjadipenghambatdalamupayapencapaiandayasaingyanglebihtinggisehinggasudahseharusnyakebijakan-kebijakandemikiandapatmenjadisasaranreformasistrukturalpemerintah.
Seperti yang disampaikan di outlook sebelumnya, salah satu tantangan terbesar dalampertumbuhan manufaktur ialah proteksionisme melalui hambatan non-tarif. Marks (2017)menyorotibahwatingkatproteksiefektif,yangmenunjukkanderajathambatantarifdannon-tarifmisalnyakuotaimpor,telahmeningkatsignifikandihampirsemuajenisbarangdari2008hingga 2015. Selain memberatkan sektor manufaktur, kebijakan tersebut kontraproduktifdenganupayapemerintahanJokowiuntuklebihproterhadapbisnis.Kuotaimporyangterutamasaatdibuatolehpejabatdalamrangkamemburu renteekonomidapatmenghambatpasokandanmenaikkanhargabaranginputuntukpenggunaindustri,yangmembuatprodusenlokaltidakkompetitifdalammemasokbaranguntukpembeli.Halinimeningkatkandayatarikrelatifnegaratetangga, seperti Vietnam, yang lebih ramah bisnis. Sebagai akibatnya, produsen Indonesiamenjadimakintidakmampumasukkedalamrantainilaiglobalyangmakinterintegrasi.
Aspek lainnya dalam reformasi struktural perlu ditangani melalui langkah yang berani dansignifikan.Membuatsistemperadilanyanglebihandal,sebagaicontoh,dapatmenurunkanbiayalegal dan penyusunan kontrak dengan menghilangkan ketidakpastian bagi bisnis sertamengurangikebutuhaninvestordomestikmaupunasinguntukmenggunakanhukumSingapuradalammelakukanperjanjianbisnis,terutamauntukarbitrase.Penyederhanaanperaturanyangberlakujugadapatmengurangibebanregulasibagibisnisdanmenghapuscelahsuap.Selainitu,pemerintahpusatmaupundaerahjugaperlumenjagadiridarigodaankebijakanpopulisyangdapatmenciptakanketidakpastianbisnis,sepertimunculnyakebijakanmemperpanjangharicutibersamahinggapenerapanpembatasanhargayangtidakmemerhatikanmekanismepasar.
RitelTidakTumbang,NamunBarangPengalamanTetapSumberPertumbuhanSektorJasa
Grafik3:PertumbuhanPerdaganganBesardanEceransertaSubsektornya,2013-2018Q1
Sumber:CEIC
Grafik4:PertumbuhanTransportasisertaSubsektornya,2013-2018Q1
Sumber:CEIC
Berbedadaripenurunanvolumeperdaganganritelditokofisikyangdialamiolehnegaramaju,pertumbuhan sektor ritel di Indonesia yang rendah di beberapa triwulan sebelumnya lebihdiakibatkanlemahnyakonsumsisecarakeseluruhan.Pertumbuhanperdagangangrosirdanritelsebesar5,0%padaTriwulanI-2018didorongolehmeningkatnyapenjualankendaraanbermotor
5.0
6.1
4.7
0 2 4 6 8
Wholesale and Retail Trade,Repairs
Motor Vehicles and Motorcycle Trade and Repairs
Non-Motor Vehicles and Motorcycle Trade
%
2013 2014 2015 2016 2017 2018Q1
Weight in 2018Q1
100
19.4
80.6
11.8
5.9
13.1
10.9
9.4
7.2
8.6
0 5 10 15 20
Railways
Inland Water
Sea
Storage & Support Activities for Transportation, Postal & Courier
Air
Road
Transportation & Storage
20142015201620172018Q1
SectorWeight in 2018Q1
17.5
55.3
100
15.7
7.9
2.6
0.9
%
SERI ANALISIS MAKROEKONOMI
Quarterly Economic Outlook Juli 2018
4
“Pertumbuhankonsumsiyangstagnantidakmenjadihambatanbagipertumbuhansektorjasayangmenyediakanbarangpengalaman,terutamarestorandanindustriterkaitpariwisata”
yangtumbuh6,1%.Lebihpentingdariitu,perdaganganritelnon-kendaraanbermotortumbuh4,7%(y.o.y),naikdari3,8%(y.o.y)diTriwulanIV-2017,yangmenunjukkanbahwapeningkatandayabelikelasmenengahIndonesiamasihmemberiruangbagipertumbuhansektorritel.
Namun, secara relatif, kami masih melihat bahwa pergeseran preferensi konsumen dankebiasaan pembeli akan terus meredam prospek pertumbuhan industri grosir dan ritel non-kendaraan bermotor, khususnya untuk perdagangan barang tahan lama. Persaingan yangmeningkatdaripenjual e-commercedansemakin tertekannya laba ritelmenggambarkan trenkenaikanpenjualan tidak sertamertadiiringidengannaiknyanilai tambahyangdigambarkanpadaPDB.Selain itu,maraknyaperdagangansecaradaring/online yang tidakdapatditangkapoleh petugas pajak, terutama yang dilakukan melalui Facebook atau Instagram, juga dapatmembuatangkaPDBsektorperdagangantetaplebihrendahdariseharusnya.
Pertumbuhan konsumsi yang stagnan tidakmenjadi hambatanbagi pertumbuhan sektor jasayang menyediakan barang pengalaman, terutama restoran dan industri terkait pariwisata.Misalnyauntuksektortransportasiyangtumbuhsebesar8,59%padaTriwulanI-2018,naikdari8,21% di Triwulan IV-2017. Selain adanya peningkatan permintaan konsumen pada kegiatanrekreasi, sektor transportasi dapat menikmati pertumbuhan yang tinggi juga terjadi akibatadanya dorongan infrastruktur oleh pemerintah. Terlepas dari risiko pertumbuhan karenakenaikan hargaminyak, sektor transportasi dapatmempertahankan pertumbuhan sepanjang2018.
Pertumbuhan kegiatan rekreasi, khususnya terkait pariwisata, terlihat pada pertumbuhankegiatansektortransportasiudarasertaakomodasi,makanandanminuman.Transportasiudaratumbuh dari 9,1% di triwulan IV-2017 menjadi 9,4% di triwulan I-2018, sementara sektorakomodasi,makanan,danminumanmeningkatdari5,49%ditriwulanIV-2017menjadi5,54%diTriwulan I-2018. Lonjakan inimerupakanbagiandari dampakpeningkatanpenggunaan sosialmedia, seperti Facebookdan Instagram, yangmempermudahkonsumenberbagipengalamandengan jangkauan yang lebih luas. Lebih lanjut, sosial media juga mendorong munculnyapengalaman bersantap yang lebih menarik secara visual serta meningkatkan harga dan nilaitambahbagiindustrirestorandankafe.Olehkarenaitu,penggunaansosialmediaeratkaitannyadenganpeningkatankonsumsipengalamandalamkeseluruhankonsumsirumahtangga.
Sektoryangjugaterkaitdengankegiatanrekreasi,subsektorkomunikasiyangtumbuh8,59%diTriwulanI-2018diharapkanakantetapmeningkatdisekitar8-9%sepanjang2018.TerlepasdarikenyataanbahwapenetrasipasarmemilikiruangtumbuhterbatasdiIndonesiamengingatpasaryangsudahjenuh,kamimasihmelihatkemungkinanpertumbuhanpadasubsektorkomunikasidan informasi darimeningkatnya aktivitas digital. Populasi perkotaan yang lebih berorientasidigitaldanterusterhubungkeinternetakanmendorongpermintaandatainternetdanlayananterkaitinternetlainnya.Mulaiberkembangnyapenggunaandatadarikonsumenpedesaandanpemulajugabisamenjadisumberpertumbuhanlainuntukindustrikomunikasikedepannya.
KonsumsiTumbuhSekitar5,0%pada2018
Tingkat pertumbuhan konsumsi tetap tidak berubah (4,95% di Triwulan-I 2018 dibandingkan4,96% pada Triwulan IV-2017) meskipun adanya peningkatan pertumbuhan kredit konsumsimenjadi11,5%(y.o.y)dibulanMaret2018.Melihatpertumbuhankreditsebesar11,88%(y.o.y)di bulanMei serta sentimen konsumen yang lebih baik, kami memperkirakan pertumbuhankonsumsimampumenyentuhtingkat5,00%diTriwulanII-2018.Namundemikian,peningkatan
SERI ANALISIS MAKROEKONOMI
Quarterly Economic Outlook Juli 2018
5
“Sebagianbesarkomponenyangmendorongpertumbuhankonsumsirumahtangga(lihatGrafik5)masihtetapstabilsejaktahun2017”
padasukubungakebijakandiparuhpertama2018dapatmenghambatpertumbuhankreditdankonsumsibarangtahanlama,yangmendorongkamiuntukmengurangiperkiraanpertumbuhankonsumsimenjadisekitar5,00%di2018.
Grafik5:PertumbuhanKonsumsiRumahTanggadanKomponennya,2013-2018Q1
Sumber:CEIC
Grafik6:TingkatPertumbuhanInvestasidanKomponenUtamanya,2013-2018Q1
Sumber:CEIC
Sebagianbesarkomponenyangmendorongpertumbuhankonsumsirumahtangga(lihatGrafik5)masihtetapstabilsejaktahun2017,kecualikonsumsipakaian,alaskaki,danpemeliharaan(meningkat menjadi 5,09% pada triwulan-I 2018 dari 3,88% di triwulan-IV 2017). Konsumsirestoran dan hotel masih tumbuh lebih cepat dibandingkan konsumsi secara keseluruhan,meskipunmelambatke5,56%ditriwulanI-2018dari5,71%padatriwulan-IV2017.Pengeluaranuntuk transportasi dan komunikasi tumbuh menjadi 4,92% di Triwulan i-2018 dari 4,45% diTriwulanIV-2017.Disisilain,pengeluaranmakanandanminumanselainrestorantumbuhlebihlambatditriwulanI-2018(5,12%,dari5,52%diTriwulanIV-2017).KamimelihatpertumbuhankomponenpenyusunkonsumsirumahtanggatidakakanberubahsignifikanditriwulanII-2018
Grafik7:KomposisiPDB,2014Q1-2018Q1(persen)
Sumber:CEIC
Grafik8:PertumbuhanKreditBerdasarkanPenggunaan,2016Q1-Mei2018(YoY,%)
Sumber:CEIC
Pertumbuhankonsumsiyangrelatifstagnantergambarjelasketikakitamelihatinflasiintiyangbertahanpada2,72%(y.o.y)dibulanJunidisaatinflasiumumnaikke3,12%(y.o.y).Kamimelihatinflasiintistabildisekitar2,5-3,0%sepanjang2018,lebihrendahdaribatasbawahinflasiBankIndonesia.Kamimelihattreninflasiintiyanglebihrendahmerupakanhasilpositifdarigenjotaninfrastruktur,yangmenurunkanbiayatransportasidanperbedaanhargaantarwilayah.
Dengantren lajupertumbuhanPDBsaat ini,kami tidakmelihat inflasi intiakantumbuh lebihcepat mengingat keputusan pemerintah untuk mempertahankan harga BBM dengan
4.9
5.1
4.9
4.6
5.6
5.4
2.9
5.1
0 2 4 6
Consumption: Household
F&B, Other than Restaurant
Transportation & Communication
Equipments
Restaurant & Hotel
Health & Education
Others
Apparel, Footwear & Maintenance
2013 2014 2015 2016 2017 2018Q1
Weight in 2018Q1 Sectors
36.7
100
24.7
13.5
9.3
7.0
4.8
3.9
%
7.9
6.1
23.5
14.2
-0.5
-10 -5 0 5 10 15 20 25
Gross FixedCapital Formation
Buildings & Structures
Machine & Equipment
Vehicles
Cultivated Resources
%
2014 2015 2016 2017 2018Q1
Weight in 2018Q1
Sector
100
74.6
10.3
6.2
4.9
55 54 54 55 55 54 54 55 55 54 54 55 55 54 54 55 55
6 8 8 12 6 8 8 12 6 8 8 11 6 7 8 11 6
32 32 32 33 32 32 32 34 32 32 32 34 32 32 32 34 33
24 24 23 25 23 23 22 22 21 21 20 22 22 21 22 22 22
-23 -24 -22 -24 -22 -21 -19 -21 -20 -19 -18 -20 -20 -18 -20 -22 -21
-30
-10
10
30
50
70
90
110
130
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1
2014 2015 2016 2017 2018Household Consumption Government ConsumptionGross Fixed Capital Formation ExportImport
10.87
7.38
11.88
10.26
3
5
7
9
11
13
15
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 May
2016 2017 2018Working Capital Investments Consumption Total
SERI ANALISIS MAKROEKONOMI
Quarterly Economic Outlook Juli 2018
6
“Mengingatinvestasipadamesindanperalatanbelummendorongpertumbuhanmanufakturyangkemungkinankarenaadanyakebutuhanwaktuuntukprosesinstalasimesin,kamimelihatpertumbuhaniniakanterlihatdisektormanufakturdiparuhkedua2018”
meningkatkansubsidi,terutamamendekatiPemilu2019.Kenaikanrisikoinflasipada2018palingbanyak disebabkan oleh risiko nilai tukar yang telah terdepresiasi 6,71% dari awal tahun.Meskipundemikian,pemerintahjugatelahmenandakanadanyapeningkatanhargabahanbakardi2019,terutamaapabilaOPECterusmengurangipasokanuntukmempertahankanharga.
Grafik9:TingkatInflasi(%,y.o.y)
Sumber:CEIC
Grafik10:TingkatInflasi(%,mtm)
Sumber:CEIC
InvestasiTumbuh6,5-7%di2018
Kamitetapmemprediksiberlanjutnyatrenpertumbuhaninvestasiditahun2018.PembentukanmodaltetapbrutosebagaiukuraninvestasidalamPDBtumbuhjauhlebihcepatdariekonomi,yakni sebesar 7,89%di Triwulan I-2018dibandingkan 7,25%pada Triwulan IV-2017. Investasimesindanperalatanmasihmenjadimotorutamapertumbuhan investasiTriwulan I. investasijenisinitumbuh23,49%,lebihcepatdibandingpertumbuhandiTriwulanIV-2017(22,27%)yangsudahtergolongsangatcepat.Trenpertumbuhaniniterakhirkalidilihatpadatahun2011dengankeadaanpertumbuhanPDB kuartalanberada konsistendi atas 6%.Mengingat investasi padamesin dan peralatan belummendorong pertumbuhanmanufaktur yang kemungkinan karenaadanya kebutuhan waktu untuk proses instalasi mesin, kami melihat pertumbuhan ini akanterlihatdisektormanufakturdiparuhkedua2018.
Grafik11:RealisasiPenanamanModalAsing(Nominal)
Sumber:CEIC
Grafik12:InvestasiAsingdanDomestik(Nominal)
Sumber:CEIC
Senada dengan tren yang ditunjukkan oleh investasi mesin dan peralatan, komponenpembentukan modal bruto lainnya juga mengalami pertumbuhan yang tinggi. Investasikendaraan kembali menunjukkan dinamika yang bergejolak seiring dengan pertumbuhan diTriwulan-I 2018 yang tercatat mencapai 14,24%. Di sisi lain, pertumbuhan pada investasi
3.12
2.72
-2
0
2
4
6
8
10
12
M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J
2016 2017 2018Headline Core Administered Volatile
-1.0
-0.5
0.0
0.5
1.0
1.5
M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J
2016 2017 2018
Headline Core
111
76
187
0
40
80
120
160
200
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q12015 2016 2017 2018
IDR Trillion
Foreign Domestic Total
SERI ANALISIS MAKROEKONOMI
Quarterly Economic Outlook Juli 2018
7
“KekhawatirankamimengenaimasalahmanajemenfiskaldalamoutlookFebruari,terutamaterkaitsubsidienergi,tampakterbuktidantidakdapatterusdiabaikanpemerintah”
bangunandan strukturmelambat ke 6,13% (y.o.y) pada Triwulan I-2018dari 6,68% (y.o.y) di2017.Kamijugamelihatadanyaperlambatanlebihlanjutdalaminvestasijenisiniseiringdenganpenundaanproyekinfrastrukturuntukmenahanposisitransaksiberjalansaatini.
Data investasi langsungdari BKPMmenggambarkan investasi olehperusahaan asingmaupundomestik juga terus meningkat di Triwulan I-2018 seperti yang terlihat pada peningkataninvestasi langsung asing dan investasi langsung domestik masing-masing sebesar 13,9% dan11,0% (y.o.y) dalam rupiah. Meskipun ada depresiasi, Investasi langsung tetap tumbuh.MenggambarkantetapkuatnyafundamentalpertumbuhanIndonesia.
PertumbuhaninvestasiyangkuatdiTriwulan-I2018kembalidiiringidenganpertumbuhankreditterkaitinvestasidarisektorperbankan.Pinjamaninvestasidanmodalkerjatumbuhlebihcepatdibandingkan sepanjang tahun 2017, di mana pertumbuhan kredit masing-masing tercatatsebesar7,38%dan10,87%dibulanMei2018(lihatGrafik8).Mengingattrensukubungayanglebihtinggidanmaraknyakontraksikebijakanmoneterdiseluruhdunia,kamimemperkirakanbahwainvestorakantetapmengandalkanpembiayaaninvestasiberbasisekuitaskedepannya.
SubsidiNaikSignifikanpada2018,DefisitAnggaranDapatLebihBurukdariPerkiraan
Kekhawatiran kami mengenai masalah manajemen fiskal dalam outlook Februari, terutamaterkaitsubsidienergi,tampakterbuktidantidakdapatterusdiabaikanpemerintah.Desas-desusmengenaikinerjakeuanganPertaminayangramaidikabarkanolehmediaakhir-akhiriniterkaiterat denganmasalah pembiayaan subsidi bahan bakar. Pemerintah akhirnyamemberi tandabahwa mereka siap untuk meningkatkan subsidi BBM melalui penambahan subsidi energimenjadiRp163,47triliundariRp94,53triliundalamrangkamempertahankanhargaBBM.
BahkansetelahpemerintahmeningkatkansubsidisolarmenjadiRp2.000/liter, jumlahsubsidiyangdialokasikanmasihtidakcukupuntukmenggantikerugianPertaminayangharusmenjualSolar,Premium,danLPGdihargamasing-masingsebesarRp6.450/liter(Rp6.550/literdiJawa),Rp5.150/liter,danRp16.000/3kg.Mengikuti formulaKementerianESDMdalammenghitunghargaekonomisdariSolar.Premium,danLPG,kamimemperkirakanditahun2018jumlahsubsidiseharusnyauntukSolar,Premium,dan LPGmasing-masing sebesarRp77,29 triliun,Rp35,76triliun,danRp40,48triliundengantotalsubsidibahanbakar/LPGyakniRp153,54triliun.Namun,dalampengumumannya,pemerintahhanyamenganggarkansubsidiBBMdanLPGsebesarRp103,48triliun.
Tabel2:SubsidiEnergi2018(Miliarrupiah) APBN2018 PengumumanJuli ProyeksiLPEM
BBMdanElpiji 46.865 103.480 153.538
Listrik 47.660 59.990 59.990
Total 94.525 163.470 213.528
Hal inimenyisakanRp50triliunbebantambahanbagiPertaminauntukmenanggungsisanilaisubsidi yang tidak didanai oleh pemerintah sepanjang 2018. Membiarkan PertaminamenanggungkerugiandariperkembanganhargaminyaksaatiniakanmengganggukemampuanPertamina dalam menjalankan bisnisnya karena harus beroperasi dengan arus kas yangmemburuk.Dalamjangkapendek,iniakanmengurangidividenPertaminayangtersisaataulaba
SERI ANALISIS MAKROEKONOMI
Quarterly Economic Outlook Juli 2018
8
“Dalampandangankami,alternatifterbaikuntukpemerintahsaatiniadalahdenganmenggunakanformulasubsidibahanbakaryangditetapkansebelumnyadanmembiarkanhargaberfluktuasisesuaidenganmekanismepasar.”
ditahan, yang kemudian akan muncul dalam penurunan PNBP. Di jangka panjang, kapasitasproduksidandayasaingPertaminaakanterganggukarenaterbatasnyadanauntukinvestasi.
KeputusanpemerintahuntukmenyisakansebagianbebansubsidiuntukditanggungPertaminajuga akan berdampak negatif pada kredibilitas pemerintahmelalui berbagai faktor. Pertama,tanpatransparansimekanismepenetapanhargaSolar,Premium,danLPG,tidakadacarayanguntukmenilaibiayasebenarnyadarisubsidiBBMselainmenggunakanmodel(sepertiyangkamilakukan). Ini kemudian menciptakan keraguan terhadap komitmen pemerintah dalam haltransparansianggarandanmendorong tatakelolaBUMNyangbaik.Hal ini jugamengundangtuduhan yang tidak diinginkan terhadap pemerintah terkait manipulasi anggaran denganmemindahkanbiayasubsididarineracapemerintahkeneracaPertamina.Kepercayaanpublikterhadapanggaranpemerintahjugaakanikuttergangguseiringdengantuduhantersebut.
Selain itu, masalah seputar biaya subsidi BBM juga menutupi sisi keberhasilan pemerintahlainnyadalammenerapkananggaran2018.Sebagaicontoh, realisasipendapatankeseluruhanuntukparuhsatu2018adalah44,0%daritotalproyeksipendapatan2018.Angkatersebutnaikdari 41,4%padaparuhyang samadi tahun2017.Realisasi penerimaanpajak jugameningkatmenjadi40,4%dariproyeksipendapatanpadaparuhpertama2018 (meningkatdari38,3%di2017).Realisasi belanjadi paruhpertama2018 jugameningkat secara keseluruhan (42,5%ditahun2018dibandingkan41,5%ditahun2017).Menunjukkanadanyapeningkatankemampuandalammelancarkankonsumsipemerintahsepanjangtahunfiskal.
Padaakhirnya,keputusanuntukmeningkatkansubsidienergiakanmendorongkenaikandefisitanggarandantransaksiberjalanmelaluibertambahnyapermintaanminyakmentahmengingatIndonesiamerupakannegarapengimporminyakmentah.KamimemperkirakantambahandefisitsebesarRp119triliunsebagaibiayalangsungsubsidiBBMseandainyapemerintahmemberikansubsidiBBMkePertaminasesuaidenganbiayasebenarnya.Denganasumsiposanggaranlainnyakonstan,kamimemperkirakanakanadapeningkatandefisitanggaranmenjadi2,3%PDB,naikdari 2,2% PDB di 2017. Sebagai alternatif dalam menjaga defisit anggaran sebesar 2,2%,pemerintahjugadapatmelakukanpemotonganpadapospengeluaranlainnya,namun,pilihaninidapatmembahayakantarget tingkatpertumbuhanPDB.Dalampandangankami,alternatifterbaikuntukpemerintahsaatiniadalahdenganmenggunakanformulasubsidibahanbakaryangditetapkansebelumnyadanmembiarkanhargaberfluktuasisesuaidenganmekanismepasar.
RisikoEksternalMeningkat,MemburuknyaPosisiTransaksiBerjalanSaatini
Grafik13:NeracaPerdagangan(Nominal)(2015Q2–2018Q1)
Sumber:CEIC
Grafik14:NilaiTukardanAkumulasiArusModalJangkaPendekJul2017-Jul2018)
Sumber:CEIC
0.280
2
4
6
8
10
0
10
20
30
40
50
Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1
2015 2016 2017 2018
Th
ou
san
ds
Billions of USD
Trade Balance (RHS) Exports Imports
SERI ANALISIS MAKROEKONOMI
Quarterly Economic Outlook Juli 2018
9
“SelainketidakseimbanganantarapertumbuhanpermintaandomestikdanpertumbuhanhargadarikomoditaseksporutamaIndonesia,ancamanterhadapposisineracatransaksiberjalanjugadatangdaririsikoperlambatanpertumbuhanekonomiglobal”
MeskipunekspormenjadipendorongpertumbuhanPDBdi2016dan2017,eksporbarangbersihterusmemburukhinggatriwulan-II2018.NeracaperdaganganyangmencatatsurpluslebihdariUS$1,74miliarpadabulanJuni2018tidakmembuatneracaperdaganganuntukTriwulanII-2018keluardariteritorinegatif.Treninididorongolehkenaikanimporyangdipengaruhiolehkondisipermintaandomestik lebihcepatdibandingkanpeningkatanekspor tergantungpadakeadaaneksternal.
Kenaikanhargaminyaksepanjangparuhpertama2018sertapeningkatankonsumsidalamnegerimenyebabkan impor meningkat. Hal ini didorong oleh dominannya proporsi sumber dayamineral,terutamaminyakdalamkomposisiimporIndonesia,yangharganyameningkatsignifikandi2018.Selainitu,kebutuhanimporalat-alatberat,baja,danbaranginfrastrukturlainnyauntukmenyelesaikanproyekinfrastrukturpemerintahsebelum2019jugamemperparahkondisiimporyangakhirnyamenyebabkankenaikanmenjadiUS$45,08miliardiTriwulanII-2018.
Grafik15:ProfilEksporIndonesia(Apr-Mei2018)
Sumber:CEIC
Grafik16:ProfilImporIndonesia(Apr-Mei2018)
Sumber:CEIC
Di sisi lain, karena ekspor Indonesia sangat bergantung pada ekspor bahan baku terutamasumber daya mineral, lemak nabati/CPO, dan logam mulia, pergerakan dari ekspor sangatbergantungpadahargakomoditas tersebut.Ketigakelompok ini secarakolektifmenyumbang42,3% nilai impor dan permintaan terhadap komoditas utama ekspor Indonesia yang relatifstagnanmembuatnilaieksporturunmenjadiUS$43,75miliarpada2018.Kamimemperkirakanneracaperdaganganakansedikitnegatifdi2018,kecualiapabilahargakomoditaseksporutamasepertiCPOdanbatubarameningkatkembali.Defisitperdaganganyangkemungkinanberadadikisaran2,0-2,5%terhadapproyeksiPDB2018 jugaakansedikitmemperburukposisi transaksiberjalanpada2018.
SelainketidakseimbanganantarapertumbuhanpermintaandomestikdanpertumbuhanhargadarikomoditaseksporutamaIndonesia,ancamanterhadapposisineracatransaksiberjalanjugadatang dari risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Optimisme terhadap prospekpertumbuhanglobaldapattergangguolehduafaktoryangberasaldariAmerikaSerikat.Pertama,kenaikan Fed Fund rate yang lebih cepat telah menciptakan ketidakpastian di pasar negaraberkembang,meskipundalambeberapamingguterakhirfluktuasidipasarsudahdapatdiredamdanarusmodalsudahkembalimasukkenegaraberkembang.Kedua,risikoyanglebihseriussaatiniberasaldariperangdagangyangsedang terjadiantaraAmerikaSerikat,Tiongkok,danUniEropayangdiprakarsaiolehTrump.
SERI ANALISIS MAKROEKONOMI
Quarterly Economic Outlook Juli 2018
10
“PemerintahperlumemerhatikandenganseksamarisikoyangditimbulkanolehAmerikaSerikatdanmelakukanpengujianuntukmemastikanbahwapasarkeuangandomestik,sektorperbankan,danposturanggaranpemerintahmasihcukupkuatuntukmenahanberbagaikemungkinanburukdalamwaktudekat.”
Meskipun perang di antara negara-negara ini tidakmenguntungkan semua pihak, kami tidakmelihat cara yang mudah untuk keluar dari situasi saat ini. Pertama, perang dagang yangdiprakarsaiolehpemerintahanTrumptidakberasaldaripertimbanganekonomiyangpragmatis,melainkanmerupakanilusidiantaraanggotapemerintahanASbahwaketerlibatandalamperangdagangdapatmenurunkandefisittransaksiberjalanAmerikaSerikat,segerasetelahpemotonganpajak. Lebih lanjut, Amerika Serikat dan mitra dagangnya, Tiongkok dan Uni Eropa saat inimembalas kenaikan tarif Amerika Serikat denganmemperluas daftar produkAmerika Serikatyangdikenakankenaikantarif.
Grafik17:InflasidanTingkatPengangguranAmerikaSerikat(%,y.o.y)
Sumber:FRED(FederalReservesofSt.Louis)
Grafik18:KurvaImbalHasilAmerikaSerikat(Dec17,Jun18,Jul18)
Sumber:FRED(FederalReservesofSt.Louis)
Jika perang perdagangan terus berlanjut, kami memperkirakan pertumbuhan PDB AmerikaSerikatdanTiongkokakanlebihrendahditahun2018seiringdenganmenurunnyaperdagangandiantarakeduanegaraini.KekhawatiranmengenaidampakperangdagangterhadapekonomiAmerikaSerikat jugadapatmempercepatpotensi resesiAmerikaSerikat,meski kemungkinanresesi saat ini masih rendah. Bahkan tanpa adanya perang dagang, terdapat tanda bahwaAmerika Serikat telahmemasuki siklus akhir dari pertumbuhan ekonomi danmenuju resesi.Tingkat pengangguran Amerika Serikat sudah mencapai titik terendahnya dalam beberapadekadedankurvaimbalhasiljugasemakinmendatardalambeberapabulanterakhir,dansecarahistoris, tingkat pengangguran yang sangat rendah dan kurva imbal hasil terbalik umumnyamerupakantandaawalyangmendahuluiresesi,sebagianbesardalamkurunwaktukurangdari12.KebijakanyangmerugikanpotensipertumbuhansepertiperangdagangdapatmempercepatakhirdarisikluspertumbuhanekonomidanmengurangipotensipertumbuhanjangkapanjangekonomiAmerikaSerikat.
ApabilapertumbuhanAmerika SerikatdanTiongkokmelambatdi akhir 2018,makaakanadarisikosignifikanterhadapeksporIndonesia,yangakanmenurunkanpertumbuhanekonomilewatpeningkatandefisittransaksiberjalandanarusmodalkeluar.Olehkarenaitu,pemerintahperlumemerhatikan dengan saksama risiko yang ditimbulkan oleh Amerika Serikat danmelakukanpengujianuntukmemastikanbahwapasarkeuangandomestik, sektorperbankan,danposturanggaran pemerintahmasih cukup kuat untukmenahan berbagai kemungkinan buruk dalamwaktudekat.
-6
-4
-2
0
2
4
6
8
10
12
1980 1985 1990 1995 2000 2005 2010 2015
Quarterly GDP Growth (4Q MA, Y.o.Y) Unemployment
1.0%
1.5%
2.0%
2.5%
3.0%
3.5%
1 Mo 3 Mo 6 Mo 1 Yr 2 Yr 3 Yr 5 Yr 7 Yr 10 Yr 20 Yr 30 Yr
Dec-17 Jun-18 Jul-18