putri 2017.doc · web viewachievement orientation (orientasi berprestasi) : bekerja dengan baik...
TRANSCRIPT
JURNAL
PENGGUNAAN JARINGAN WEBSITE UNS DI KALANGAN MAHASISWA
UNS
(Studi tentang Motivasi, Penggunaan, dan Fitur-Fitur yang Digunakan dalam
Jaringan Website UNS di Kalangan Mahasiswa UNS)
Oleh :
Putri Permata Sari
D0210093
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial
dan Politik
Program Studi Ilmu Komunikasi
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
PENGGUNAAN JARINGAN WEBSITE UNS DI KALANGAN MAHASISWA UNS (Studi tentang Motivasi, Penggunaan, dan Fitur-Fitur yang Digunakan
dalam Jaringan Website UNS di Kalangan Mahasiswa UNS)
Putri Permata SariNora Nailul Amal
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Abstract Since the introduction at the end of 2005, World Class University has become a priority for universities throughout Indonesia, especially for Sebelas Maret University. To support the realization of World Class University, a university needs facilities and infrastructure which can support the needs of the academic community. One of the facilities that can be developed is the internet and website owned by the university. Sebelas Maret University (UNS) as one of the academic institutions in Indonesia has been used the internet as a medium of information. Through uns.ac.id and its network, UNS attempting to provide information and activities related to the UNS to audiences, especially university students. However, the study which related to the use of UNS site network on UNS students has not been done in detail. Therefore, the author made this research to examine the use of UNS site network on UNS students.
The research is qualitative research, which is try to analyze a phenomenon that happened in society by using certain method. The data were collected by Focus Group Discussion (FGD) technique, where the writer held group discussion with participants representing university students.
The results show that UNS students are active Internet users, who use the Internet to achieve their needs such as finding information, communicating with others, and seeking for entertainment. They also realize the importance of the UNS website network existence to achieve the needs of academic community and use it. However, the use of UNS's website network in university students is limited for academic needs or seeking information. Sites in the UNS website network have not become the students' top priority when accessing the internet. This is happened because several things, such as less up to date information, the presented information doesn’t meet the information needs of students, monotonous and less attractive site design, access the SIAKAD site is slow at certain times, and the existence of sites that require login access which hasn’t known yet by the student.
Keyword : University Website, Pattern of Use, University Student
1
Pendahuluan
Sejak diperkenalkan pada tahun 2005 akhir, istilah World Class University
telah menjadi prioritas berbagai universitas di seluruh Indonesia. Setiap universitas
berupaya meningkatkan kualitas agar mampu menjadi universitas unggul dan
ternama baik di mata nasional maupun internasional, tidak terkecuali bagi
Universitas Sebelas Maret (UNS). Dengan mengusung visi ‘Menjadi pusat
pengembangan ilmu, teknologi, dan seni yang unggul di tingkat internasional dengan
berlandaskan pada nilai-nilai luhur budaya nasional’, UNS berupaya agar menjadi
yang terbaik di bidangnya. Saat ini UNS secara terus menerus berbenah diri berpacu
melaksanakan program percepatan pengembangan di bidang: (a) pemerataan dan
perluasan akses, (b) peningkatan mutu, relevansi dan daya saing, dan (c) peningkatan
tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik. Hal terbaru yang diupayakan UNS
adalah penerapan budaya kerja ACTIVE yang terdiri dari beberapa hal, antara lain :
1. Achievement Orientation (Orientasi Berprestasi) : Bekerja dengan baik dan
melampaui standar prestasi yang ditetapkan dan terus menerus meraih
keunggulan.
2. Customer Satisfaction (Kepuasan Pengguna Jasa) : Melayani dan memenuhi
kebutuhan pengguna jasa secara memuaskan.
3. Teamwork (Kerjasama) : Mampu bekerjasama dalam institusi.
4. Integrity (Integritas) : Terbuka, jujur, adil dan disiplin. Satunya kata dengan
perbuatan.
5. Visionary (Visioner) : Mampu menetapkan sasaran jangka panjang dan mudah
menerima perubahan dalam institusi.
6. Entrepreneurship (Kewirausahaan) : Mengolah sumberdaya agar memiliki nilai
tambah dan keunggulan dari peluang yang ada
Penilaian World Class University saat ini dilakukan oleh beberapa lembaga
pengakreditasi terpercaya antara lain: THES (The Times Higher Education
Supplement) dengan situsnya di: http://www.thes.co.uk/; Academic Ranking of
World Universities (ARWU) oleh Institute of Higher Education, Shanghai Jiao Tong
University, China yang dapat dilihat di situs: http://www.arwu.org/; dan
2
Webometrics http://www.webometrics.info/). Setiap lembaga memiliki kriteria
masing-masing untuk menentukan pemeringkatan World Class University. The Times
Higher Education Supplement (THES) yang mengadakan survey pada setidaknya
13.000 perguruan tinggi di seluruh dunia misalnya menerapkan kriteria-kriteria
seperti academic peer review dengan bobot 40 %, employer review dengan bobot
10%, faculty student ratio dengan bobot 20%, citations per faculty dengan bobot
20%, international faculty dengan bobot 5%, dan international student dengan bobot
5%. Di sisi lain, Webometrics memberi penilaian terhadap kemajuan sebuah
universitas berdasarkan website universitas tersebut. Sejak juli 2012, penilaian
Webometrics didasarkan pada empat kriteria yaitu Presence [Jumlah halaman web
host dalam webdomain utama (termasuk semua subdomain dan domain) yang
diindeks oleh mesin pencari Google] dengan bobot nilai 20 persen dari total
keseluruhan penilaian, Impact (Kualitas konten yang dievaluasi melalui virtual
referendum dengan menghitung semua external inlinks yang diterima oleh
webdomain universitas dari pihak ketiga) dengan bobot penilaian 50% dari total nilai
keseluruhan, Openness [Kriteria yang memperhitungkan jumlah file dokumen Adobe
Acrobat (.pdf), Adobe PostScript (.ps, .eps), Microsoft Word (.doc,.docx) and
Microsoft Powerpoint (.ppt, .pptx) yang online/open di bawah domain website
universitas yang tertangkap oleh mesin pencari (Google Scholar)] dengan bobot nilai
15% dari keseluruhan nilai dan Excellence [jumlah artikel-artikel ilmiah publikasi
perguruan tinggi yang bersangkutan yang terindeks di Scimago Institution Ranking
(tahun 2003-2011) dan di Google Scholar (tahun 2007-2011)] dengan bobot nilai 15
% dari total penilaian.
Untuk mendukung terwujudnya World Class University, sebuah universitas
memerlukan sarana dan prasarana yang dapat menunjang tercapainya kriteria-kriteria
di atas. Salah satu sarana yang dapat dikembangkan adalah internet dan website yang
dimiliki kampus tersebut. Potensi ini dapat dimanfaatkan berkat daya penggunaan
internet yang cukup tinggi pada masyarakat Indonesia. Plt. Dirjen Informasi dan
Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo)
Djoko Agung Harijadi menyebutkan bahwa 1 dari 3 keluarga dan relasi kita adalah
3
pengguna internet, sementara 8 dari 10 menggunakan perangkat mobile/gadget untuk
mencari informasi melalui internet (Kementerian Komunikasi dan Informatika,
2015). Beliau juga memaparkan bahwa 9 dari 10 pengguna internet memilih mencari
informasi melalui sosial media, dan 80 persen dari pengguna internet di Indonesia
memanfaatkan situs Facebook untuk mencari informasi dan 20 persen lainnya
memilih menggunakan Twitter (Kementerian Komunikasi dan Informatika, 2015).
Hal ini juga didukung dengan pernyataan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII) bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia tahun 2012
mencapai 63 juta orang atau 24,23 persen dari total populasi negara ini (Oik Yusuf,
2012).
Universitas Sebelas Maret (UNS) sebagai salah satu lembaga akademis di
Indonesia adalah salah satu pihak yang memanfaatkan internet sebagai sarana
informasi. Melalui uns.ac.id dan jaringannya, UNS berupaya agar dapat memberikan
informasi segala info dan kegiatan yang berkaitan dengan UNS kepada masyarakat,
khususnya mahasiswa. Beberapa situs yang telah hadir antara lain SIAKAD (situs
layanan akademik mahasiswa UNS), Sibea (situs informasi dan pelayanan beasiswa),
Career Development Center (CDC) yang menyediakan informasi lowongan
pekerjaan dari berbagai perusahaan, dan lain sebagainya.
Namun, penulis menemukan bahwa website-website UNS belum diakses
secara optimal oleh para mahasiswanya. Salah satu narasumber yang ditemui LPM
Kentingan terkait pemanfaatan jaringan website UNS mengatakan bahwa ia tidak
mengetahui fasilitas-fasilitas seperti jurnal ilmiah dan informasi seputar kampus yang
disediakan oleh website UNS. “Jadi semisal saya butuh referensi, website lain lebih
menyediakan apa yang saya butuhkan ketimbang website UNS”, tuturnya (Dewi Ika
Sari dan Aisha Alfiani, 2012). Selain hal tersebut, penulis belum menemukan
penelitian yang berfokus pada pemanfaatan jaringan website UNS pada mahasiswa
UNS. Berangkat dari hal ini, penulis membuat penelitian untuk mengkaji bagaimana
penggunaan jaringan website UNS pada mahasiswa UNS. Penulis menggunakan
mahasiswa sebagai responden dalam penelitian ini karena mahasiswa adalah pihak
4
yang cukup banyak menggunakan jaringan website UNS untuk kepentingan
akademis mereka.
Rumusan Masalah
Secara umum, penelitian ini merumuskan beberapa permasalahan, yaitu:
1. Bagaimana penggunaan world wide website di kalangan mahasiswa UNS sebagai
sarana untuk memenuhi kebutuhan?
2. Apa saja fitur yang dibutuhkan dan disukai mahasiswa dalam sebuah situs
internet?
3. Bagaimana pemanfaatan jaringan website UNS di kalangan mahasiswa UNS?
4. Apa saja fitur yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa UNS saat
menjelajah jaringan website UNS?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
o Menggali lebih jauh pola pemanfaatan jaringan website UNS di kalangan
mahasiswa UNS
o Memberikan gambaran kepada pihak pengelola mengenai hal-hal yang perlu
diperbaiki dan ditingkatkan dalam jaringan website UNS
Tinjauan Pustaka
1. Komunikasi Massa
Ahli komunikasi massa, Joseph A Devito merumuskan pengertian komunikasi
massa dari sudut pandang khalayak dan media yang digunakannya. Pertama
komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada
khalayak yang luar biasa banyaknya. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi
yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio atau visual (Nurudin, 2009,
h.12). Jay Black dan Frederick G.Whitney (dalam Nurudin, 2009, h.12)
menyebutkan bahwa komunikasi massa adalah sebuah proses di mana pesan-pesan 5
yang diproduksi secara missal disebarkan pada penerima pesan yang luas, anonym,
dan heterogen.
Michael W.Gamble dan Teri Kwal Gamble (dalam Nurudin, 2009, h.8-9)
menerangkan bahwa sesuatu dapat disebut sebagai komunikasi massa bila memenuhi
beberapa kriteria, yaitu:
Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk
menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat pada khalayak yang luas dan
tersebar
Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-pesannya
bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling
kenal atau mengetahui satu sama lain, atau dengan kata lain, pengirim dan
penerima pesan tidak saling mengenal satu sama lain.
Pesan milik publik, artinya pesan itu bisa didapatkan dan diterima oleh banyak
orang.
Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal, seperti jaringan,
ikatan, atau perkumpulan.
Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (penapis informasi). Artinya, pesan-
pesan yang disebarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut
sebelum disiarkan melalui media massa.
2. Motivasi Penggunaan Media Komunikasi Massa
Motivasi berasal dari dua kata yaitu motif dan aksi (action). Motif berarti
dorongan dan aksi berarti usaha. Menurut Mc Donald dalam Sardiman (2001,
h.71), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Sehingga motivasi berarti usaha yang dilakukan manusia untuk menimbulkan
dorongan untuk berbuat atau melakukan tindakan (Padmowiharjo, 1994).
6
Katz, Gurevitch, dan Haas, seperti yang dikutip Onong Uchjana Effendi ( 1995
: 394) membagi 5 kategori kebutuhan khalayak dalam menggunakan media massa,
yaitu Kebutuhan kognitif (mendapatkan informasi, pengetahuan, dan pemahaman
tentang lingkungan), Kebutuhan afektif (mendapatkan pengalaman menyenangkan,
estetis, dan emosional/hiburan), Kebutuhan pribadi secara integrative (memperoleh
kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individu), Kebutuhan sosial secara
integratif (mendapatkan bahan pembicaraan dengan orang lain, mendapatkan
peneguhan kontak dengan keluarga, teman, dan dunia), dan Kebutuhan pelepasan
(untuk mengisi waktu luang, menghindarkan tekanan, ketegangan, dan hasrat
keanekaragaman).
3. Pemanfaatan Internet sebagai Media Komunikasi Massa
Di era teknologi seperti sekarang, setiap aspek kehidupan mengalami
perkembangan tersendiri, tidak terkecuali bagi sarana perantara media massa.
Dengan adanya kecanggihan teknologi, kini setiap orang dapat mengakses berbagai
macam informasi melalui jaringan internet di sekitarnya. Internet muncul sebagai
varian baru media yang digolongkan sebagai new media. Wilson Dizard, Jr. (1997,
h.11) menjelaskan, meskipun media lama dan baru sama-sama menawarkan sumber
informasi dan hiburan pada masyarakat, new media berbeda karena dapat
mengembangkan cakupan sumber daya kepada sebuah dimensi baru, semisal dapat
menyediakan link online yang interaktif antara konsumen dan penyedia jasa.
Internet sebagai sarana komunikasi massa memiliki karakter tersendiri
dibanding media komunikasi massa terdahulu. Merujuk pada Terry Flew (Wisnu
Martha Adiputra, 2010, h.151) menjelaskan setidaknya ada tiga karakter yang
terdapat dalam media baru yang disebut sebagai 3C, yaitu communications networks,
computing/information technology, dan content (media), yang pada intinya
melibatkan teknologi pengolah dan penditribusi informasi sehingga komputer dan
perangkatnya berperan penting dalam penyebaran media baru.
7
Mengutip dari Thomas Rugeirro, Marhaeni Fajar (2009, h.296) menjelaskan,
setidaknya ada tiga karakteristik komunikasi massa yang dapat dimediasi oleh
komputer, yaitu:
Keterhubungan, di mana hal ini dapat menguatkan inti pemahaman
(uses and gratification) dari pengguna aktif secara signifikan.
Demassification yaitu kemampuan para pengguna untuk menggunakan
menu yang banyak. Internet sebagai teknologi berbasis komputer
memiliki karateristik selektif yang memungkinkan pengguna untuk
merangkai pesan menurut kebutuhannya saja.
Asychronity, di mana pesan termediasi sehingga dapat dilakukan dalam
waktu yang berbeda. Hal ini memungkinkan pengirim dan penerima
pesan elektronik untuk membaca pesan di waktu yang lain dan tetap
dapat berinteraksi dengan nyaman. Meski demikian, sekali pesan
terdigitalisasi, manipulasi media menjadi tidak terukur, memicu
individu untuk memiliki banyak kontrol daripada terhadap media
tradisional.
4. Elemen-Elemen yang Berpengaruh dalam Sebuah Website
Seperti media massa lainnya, sebuah website memiliki berbagai karakteristik
yang perlu dikelola dengan cermat oleh komunikator agar para penggunanya dapat
mengakses dan memahami pesan yang dikirimkan komunikator. Tim Kirakowski
merumuskan WAMMI (Web Analysis and MeasureMent Inventory) yang memiliki 5
macam indikator yang digunakan menganalisis sebuah website. Faktor-faktor
tersebut antara lain:
Daya Tarik (Attractiveness): Sebuah tingkatan di mana pengguna website
menyukai suatu website bila mereka menemukan bahwa website tersebut
menarik saat digunakan.
8
Pengendalian (Control): Tingkatan dimana pengguna dapat mengendalikan
website dengan mudah. Dalam hal ini, pengguna merasakan bahwa mereka
dapat menjalankan navigasi dalam mengaskes website tersebut dengan mudah
dan website tersebut memberikan informasi pada para pengguna tentang apa
yang dapat mereka lakukan di website tersebut.
Efisiensi (Efficiency): Sebuah tingkatan di mana pengguna website merasa
bahwa website tersebut memiliki informasi yang mereka cari, dan mereka
dapat mengaksesnya dalam kecepatan yang cukup bagus dan dapat beradaptasi
dengan browser yang mereka gunakan.
Kegunaan (Helpfulness): Sebuah tingkatan di mana pengguna website merasa
bahwa website yang mereka akses membantu mereka dalam menyelesaikan
permasalahan mereka dengan menemukan informasi dan navigasi dalam
website.
Learnability: Tingkatan di mana pengguna merasa mereka sudah mampu
menggunakan website tersebut saat mereka menggunakan untuk pertama kali
dan tingkatan di mana mereka merasakan mereka dapat belajar menggunakan
fasilitas lain atau mengakses informasi lain saat mereka baru saja
menggunakan website tersebut.
Dalam pengembangan website, muncul sebuah gagasan yang padsa akhirnya
dikenal sebagai website usability (daya kegunaan website). Merujuk pada Rahman
dan Ahmed (2013 : 41), website usability adalah sebuah pendekatan yang digunakan
untuk membuat suatu website mudah digunakan dan dipelajari oleh para
penggunanya tanpa memerlukan persyaratan khusus untuk mempelajarinya. Nielsen
(dalam Rahman dan Ahmed, 2013 : 41) menjelaskan bahwa website usability
melibatkan beberapa faktor, antara lain :
Mudah dipelajari (Learnability) : Faktor ini menjelaskan seberapa cepat
pengguna dapat belajar mengoperasikan suatu website dengan tampilan
9
tertentu dan seberapa mudah pengguna mengoperasikan berbagai macam tugas
dalam website tersebut, tak peduli jumlahnya saat mereka mengoperasikannya
untuk pertama kali.
Efisiensi (Efficiency) : Faktor ini menggamabarkan seberapa cepat pengguna
menyelesaikan berbagai pekerjaan saat mereka pertama kali dibiasakan
menggunakan website tampilan desain tertentu.
Daya Ingat Penggunaan (Memorability) : Saat mereka tidak menggunakan
website dalam waktu yang lama, seberapa banyak fungsi dan fasilitas dasar
yang terdapat dalam website yang dapat diingat pengguna dan seberapa cepat
mereka kembali dalam mahir menggunakan website tersebut?
Tingkat Kesalahan (Errors) : Faktor ini menjelaskan apakah para pengguna
dapat melakukan kesalahan saat menggunakan website dengan suatu desain
tertentu dan apakah mereka bisa membereskan kesalahan tersebut dengan
mudah.
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Subyek penelitian
adalah mahasiswa S-1 UNS dan mengambil lokasi di lingkungan kampus UNS. Data
primer diperoleh peneliti dari focus group discussion (FGD) yang diadakan penulis
bersama 11 mahasiswa yang penulis pilih dari berbagai fakultas di UNS. Data
sekunder diperoleh melalui literatur, jurnal, dan data-data yang mendukung data
primer. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah metode purposive
sampling. Analisis data menggunakan model analisis interaktif yang terdiri dari tiga
komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan.
Validitas data menggunakan triangulasi sumber data.
Sajian dan Analisis Data
A. Pelaksanaan Focus Group Discussion
Penelitian ini sendiri dilakukan dengan mengambil fokus pada mahasiswa
Universitas Sebelas Maret (UNS). Sampel mahasiswa diambil dari mahasiswa UNS
10
angkatan 2011 yang aktif menggunakan internet dan memanfaatkan website
universitas dalam kurun waktu 6 bulan ke belakang melalui rekruitmen yang
dilakukan penulis pada masing-masing mahasiswa. Dalam penelitian ini, penulis
mengambil 11 orang mahasiswa UNS angkatan 2011 yang mewakili beberapa
fakultas yang ada di UNS. Para mahasiswa ini terbagi dalam dua kelompok sesi
diskusi yang diadakan pada hari yang berbeda.
B. Analisis Data
1. Pola Penggunaan World Wide Website di Kalangan Mahasiswa UNS
Dari hasil penelitian yang didapatkan penulis, para mahasiswa yang
menjadi partisipan diskusi merupakan pengguna internet aktif yang
memanfaatkan internet untuk mencari berbagai kebutuhannya. Secara umum,
ada 3 motivasi yang membuat mahasiswa menggunakan internet, yaitu mencari
informasi, berkomunikasi dengan orang lain, dan sarana hiburan di waktu
senggang.
Akses internet yang dilakukan mahasiswa dapat berlangsung kapan saja
sesuai kebutuhan mahasiswa; ada yang mengakses internet di sela waktu
mengerjakan tugas untuk mencari bahan penunjang tugas, namun ada pula yang
mengaksesnya setiap saat selama masih terhubung dengan internet. Alat yang
digunakan untuk mengakses tidak terlepas dari peralatan elektronik yang mereka
miliki seperti melalui laptop, komputer, atau tablet PC. Penggunaannya pun
menyesuaikan situasi dan kondisi, seperti laptop yang digunakan bersamaan
untuk mengerjakan tugas atau smartphone yang dapat digunakan di mana saja
karena bentuknya yang tidak terlalu besar dan dapat dibawa ke mana saja.
Dalam memenuhi kebutuhannya, para mahasiswa mengakses beragam
macam situs. Beberapa kategori situs internet yang digunakan para mahasiswa
antara lain : situs pencarian informasi (search engine) yang membantu dalam
mencari hal tertentu sesuai kata kunci yang diketikkan, situs berita online
penyedia informasi terkini, situs akademik yang menyediakan materi
pembelajaran dan jurnal yang menunjang mahasiswa dalam mengerjakan tugas
kampus, situs social media dan messenger yang membantu mahasiswa
berkomunikasi dengan orang lain, email dan blog, situs penyedia konten hiburan
11
yang memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam mencari sarana hiburan yang
disukainya, situs jual beli, situs forum online, dan situs lainnya
12
2. Fitur yang Dibutuhkan & Disukai Mahasiswa dalam Sebuah Situs Internet
Internet menyediakan bermacam situs dengan berbagai tema dan jumlah
banyak yang dapat diakses penggunanya. Namun dari sekian banyak situs yang
tersedia, setiap pengggunanya, khususnya para mahasiswa, memiliki situs
andalan yang selalu diakses untuk memenuhi kebutuhannya. Situs-situs tersebut
dipilih oleh mahasiswa karena memiliki kriteria tertentu yang sesuai dengan
kebutuhan penggunanya.
Dari segi informasi, ada beberapa kriteria yang disukai mahasiswa.
Pertama, para mahasiswa menyukai situs yang menyediakan informasi yang
dibutuhkan dan/atau disukai para mahasiswa, seperti situs penyedia jurnal yang
menyediakan beragam pilihan jurnal dari berbagai kategori ilmu pengetahuan.
Selanjutnya, mahasiswa juga menyukai situs yang menyajikan berita atau
informasi terkini (up to date), mengingat internet merupakan media massa yang
menyajikan informasi lebih cepat ketimbang media lainnya dan adanya
kebutuhan pengguna untuk memperoleh informasi yang lebih cepat pula. Ketiga,
para mahasiswa menggunakan sebuah situs yang memiliki sumber referensi
yang terpercaya. Terakhir, penggunaan bahasa yang tepat dan mudah dipahami
menjadi poin tambah bagi para mahasiswa ketika mengakses sebuah situs.
Di sisi lain, desain situs internet menjadi faktor penentu para mahasiswa
dalam mengakses internet. Ketersediaan fitur ‘customize’ pada blog menjadi hal
yang disukai para mahasiswa karena mereka dapat mengatur tampilan situs blog
mereka sesuai kepribadian dan kebutuhan mereka masing-masing. Mereka juga
menyukai ketersediaan desain situs blog yang digunakan sesuai dengan
kebutuhan blog yang mereka kelola.
Faktor akhir yang diperlukan dan disukai para mahasiswa adalah faktor
kemudahan akses dan operasional situs. Kemudahan mengakses dan
menggunakan situs internet misalnya, menjadi faktor krusial yang menentukan
sebuah situs akan diakses ulang atau tidak oleh sang mahasiswa, karena para
mahasiswa menyukai situs yang mudah diakses dan digunakan setiap saat. 13
Ketersediaan kategorisasi informasi menjadi poin yang disukai karena para
mahasiswa dapat menemukan informasi dari tema tertentu secara cepat. Selain
itu, para mahasiswa menyukai sebuah situs karena situs menyediakan fasilitas
yang membantu pengguna internet dalam menggunakan situs tersebut seperti
mesin pencarian, personal chat, komentar, grup, share (berbagi), dan fasilitas
lainnya.
3. Pola Pemanfaatan Jaringan Website UNS di Kalangan Mahasiswa UNS
Selain memanfaatkan situs-situs internet, mahasiswa juga menggunakan
situs dalam jaringan website UNS untuk memenuhi kebutuhannya. Ada 3
motivasi yang membuat mahasiswa menggunakan jaringan website UNS, yaitu
memenuhi kebutuhan akademik seperti akses kartu hasil studi (KHS), pencarian
beasiswa, akses materi pembelajaran, pembuatan kartu hasil studi dan lain
sebagainya; mencari informasi terkait berita terkini atau hal-hal yang ada di
sekitar lingkungan kampus seperti informasi event, fasilitas kampus, unit
kegiatan mahasiswa, dll.; serta berkomunikasi dengan orang lain, entah dengan
menggunakan email ataupun menyebarkan informasi melalui blog.
Penggunaan piranti elektronik untuk mengakses jaringan website UNS tidak
jauh berbeda dengan yang mahasiswa gunakan untuk mengakses internet pada
umumnya. Laptop, tablet PC, dan smartphone masih menjadi piranti andalan
untuk mengakses. Laptop biasa digunakan untuk membuka situs tertentu yang
memerlukan proses edit seperti membuat kartu rencana studi (KRS) melalui
situs SIAKAD. Tablet PC dan smartphone digunakan untuk melihat berbagai
website dan penggunaannya relatif mudah mengingat piranti elektronik tersebut
memiliki ukuran yang tidak terlalu besar namun mudah dioperasikan. Para
mahasiswa juga sering menggunakan keduanya secara bersamaan, dengan
disesuaikan dengan situasi yang dihadapi.
Situs-situs yang digunakan para mahasiswa dalam jaringan website UNS
cukup beragam, sesuai dengan kebutuhan yang mereka cari. Situs SIAKAD
merupakan situs yang sering diakses para mahasiswa karena situs tersebut
menyediakan akses kartu rencana studi (KRS) yang harus dibuat para mahasiswa
14
setiap semesternya, serta layanan akademik lain yang dibutuhkan mahasiswa
seperti nilai mata kuliah per semester yang ditampilkan dalam bentuk kartu hasil
studi (KHS), jadwal perkuliahan, pendaftaran skripsi/tugas akhir dan magang,
dll. Di sisi lain, situs dari beberapa fakultas masuk dalam daftar situs yang
diakses, sebagai tempat untuk mencari informasi akademik di fakultas masing-
masing. Selain penggunaan SIAKAD umum, SIAKAD FT menjadi salah satu
situs yang diakses mahasiswa, dimana situs tersebut pernah digunakan para
mahasiswa dari fakultas teknik untuk mengakses kartu hasil studi (KHS) dan
membuat kartu rencana studi (KRS).
Berikutnya, situs UNS (uns.ac.id), situs utama yang menyediakan berita
terkini dan info akademik dari universitas serta tautan link ke situs-situs lain
dalam jaringan website UNS. Lalu, situs KKN dari LPPM (kkn.lppm.uns.ac.id)
menjadi pilihan website selanjutnya yang diakses partisipan. Situs ini diakses
karena menyediakan informasi terbaru mengenai kuliah kerja nyata (KKN),
kegiatan akademis yang wajib diikuti mahasiswa UNS sejak mahasiswa
angkatan 2011. Dari sudut pandang lain, situs dari pihak kemahasiswaan juga
diakses mencari info kegiatan mahasiswa. Selain itu, ada pula yang mengakses
SP2D (sp2d.fkip.uns.ac.id), kuesioner online bagi para mahasiswa untuk menilai
kinerja dosen mereka masing-masing, sebagai jalan akses untuk melakukan
login ke siakad.
Pencarian informasi beasiswa menjadi salah satu kebutuhan yang dicari oleh
mahasiswa. Dengan adanya hal ini, tidak mengherankan bila Sibea menjadi
salah satu pilihan mahasiswa dalam mencari informasi. Sibea
(sibea.mawa.uns.ac.id) merupakan situs yang khusus disediakan bagi mahasiswa
untuk mencari informasi beasiswa.
Pencarian atas materi pembelajaran atau jurnal membuat para mahasiswa
mengakses situs yang menyediakan kedua hal tersebut. Digilib
(digilib.uns.ac.id), salah satunya, merupakan situs digital library yang
menyediakan materi jurnal dan karya tulis yang dibuat civitas akademik UNS.
15
Selanjutnya, situs e-learning yang disediakan fakultasnya untuk mengakses
materi pembelajaran.
Terakhir, situs Unit Pelayanan Teknis menjadi situs dalam jaringan website
UNS yang diakses para mahasiswa sesuai dengan kebutuhannya. Beberapa situs
yang diakses antara lain : situs unit pelayanan bahasa yang dikenal sebagai
UPTP2B (uptp2b.uns.ac.id) yang menyediakan info pelayanan terkait
pengembangan dan pembelajaran bahasa seperti info kursus bahasa asing; situs
UPT perpustakaan, dan situs UPT Puskom (puskom.uns.ac.id).
4. Fitur yang Diperlukan untuk Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa UNS dalam
Mengakses Jaringan Website UNS
Situs-situs dalam jaringan website UNS telah dikembangkan sedemikian
rupa untuk memenuhi kebutuhan civitas akademik UNS, khususnya para
mahasiswa. Hanya saja, melalui hasil penelitian, penulis mendapatkan fakta
bahwa terdapat beberapa hal yang mempengaruhi minat mahasiswa dalam
mengakses situs. Hal ini terbagi dalam tiga kategori : 1) Keterbaruan dan
Ketersediaan Informasi yang Dibutuhkan; 2) Tampilan Situs; dan 3) Kemudahan
Akses dan Operasional Situs.
Dari segi ketersediaan dan keterbaharuan informasi, para mahasiswa
memberi penilaian masing-masing. Situs UNS saat itu dinilai belum bisa
memberikan informasi secara up to date. Beberapa informasi bahkan disebarkan
dalam rentang waktu yang cukup lama sehingga berita terkesan ‘kadaluarsa’. Di
sisi lain, ada pula yang berpendapat bahwa situs UNS sudah dapat memberikan
update berita terkini di beberapa sumber informasi, namun belum update di situs
lainnya. Para mahasiswa juga menyarankan situs UNS dikelola selama 24 jam
penuh agar setiap informasi bisa langsung disajikan oleh pihak pengelola situs.
Selain itu, mereka juga menilai perlu adanya penyajian yang lebih menarik agar
dapat menarik perhatian pengguna jaringan situs UNS. Untuk ketersedian
informasi, para mahasiswa menilai bahwa website UNS telah menyediakan
beberapa informasi yang menarik dan dibutuhkan mahasiswa, seperti informasi
16
KKN, beasiswa dan info akadamik lainnya, meskipun belum semua informasi
yang dibutuhkan terpenuhi di website yang diakses mahasiswa. Di sisi lain,
mereka juga melihat bahwa website UNS masih belum memenuhi kebutuhan
informasi yang dibutuhkan seperti update jadwal akademik yang lebih cepat,
event-event dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), prestasi civitas akademik
UNS, ataupun info lainnya yang kurang terpublikasi ke mahasiswa. Pada poin
penyediaan konten ini, mahasiswa menyarankan agar situs UNS perlu
menyediakan informasi tentang UKM, khusunya di situs FKIP, sebagai sarana
UKM tersebut dalam mempromosikan acara-acara yang mereka buat dan pihak
pengelola jaringan situs UNS perlu memperhatikan faktor publikasi, dimana
konten situs dapat dibuat semenarik mungkin untuk menarik perhatian banyak
orang.
Tampilan situs juga menjadi poin yang mempengaruhi minat mahasiswa
dalam mengakses. Dari kacamata mahasiswa, tampilan dari jaringan situs UNS
belum menarik perhatian secara keseluruhan dengan desain yang monoton dan
warna yang kurang menarik. Meskipun demikian, mereka juga melihat bahwa
beberapa situs dalam jaringan situs UNS memiliki satu warna dominan pada
desainnya untuk memberikan ciri khas tersendiri.desain situs yang tetap
menonjolkan sisi akademis UNS namun tetap mengambil perhatian dengan
tampilan yang menarik.
Para mahasiswa memberikan saran untuk pengelolaan desain situs.
Pertama, desain situs dapat diubah setiap tahun agar pengakses situs tidak bosan
dengan satu penampilan situs semata. Kedua, pihak pengelola situs UNS perlu
membuat akses yang terpisah antara situs yang diakses untuk publik dan situs
yang diakses oleh mahasiswa agar keduanya dapat diatur menurut kebutuhan
pengaksesnya, seperti tampilan yang lebih bagus dan fitur lainnya dapat
ditambahkan pada situs yang diakses oleh publik, sedangkan situs yang diakses
mahasiswa dirancang sedemikian rupa agar dapat diakses lebih mudah. Ketiga,
tampilan setiap situs didesain berdasarkan ciri khas dari masing-masing
fakultas/lembaga yang menggunakan jaringan situs UNS agar dapat
17
menimbulkan kesan unik bagi para pengunjung.
Dari segi penyajian konten, mahasiswa memberikan saran agar pihak
pengelola membuat game online yang mengambil tema hal-hal yang berkaitan
UNS agar dapat menarik perhatian calon mahasiswa ataupun pihak luar dan
mengupdate gambar slideshow yang terdapat di situs registrasi Siakad dengan
kegiatan-kegiatan yang diadakan di fakultas-fakultas yang ada di UNS, karena
hal tersebut dapat membantu UNS dalam memperkenalkan diri ke masyarakat
(branding).
Faktor terakhir yang diperhatikan mahasiswa saat mengakses jaringan
website UNS adalah kemudahan akses dan operasional situs. Dari faktor ini,
para mahasiswa memiliki beberapa keluhan yaitu dari masalah akses situs
SIAKAD yang lamban dan adanya situs yang memerlukan akses login yang
belum diketahui mahasiswa. Di samping itu, mahasiswa juga mencermati
penyediaan link internet yang menghubungkan pada situs setiap jurusan yang
ada di sebuah fakultas, dimana belum semua situs fakultas memiliki fasilitas
tautan link tersebut. Di sisi lain, para mahsiswa peserta diskusi mengeluhkan
pihak pengelola yang kurang mengelola informasi yang disajikan dalam situs
serta tampilan yang kurang menarik perhatian seperti yang dijelaskan dalam bab
sebelumnya.
Dari segi pengelolaan situs, para mahsiswa memberikan saran untuk
memudahkan akses mahasiswa ke situs UNS. Pertama, situs UNS dapat
menyediakan akun yang memudahkan mahasiswa dalam mengakses semua situs
yang tergabung dalam jaringan situs UNS seperti akun Google yang bisa
digunakan untuk mengakses semua fasilitas situs yang dimiliki Google. Kedua,
pihak pengelola jaringan situs UNS mengelola aplikasi yang dapat diunduh
semua jenis smartphone, baik yang memiliki sistem Android maupun IOS (I-
Phone) agar memberikan kemudahan bagi mahasiswa pengguna smartphone
dalam mengakses layanan jaringan situs UNS. Ketiga, ketersediaan panduan
informasi yang mampu mengarahkan mahasiswa dalam membuka situs yang
18
tepat. Terakhir, pihak pengelola perlu menjalin kerjasama, baik dengan fakultas
maupun dengan mahasiswa dalam mengelola situs dalam jaringan website UNS.
Kesimpulan
Dari penelitian ini, penulis melihat mahasiswa UNS adalah pengguna internet
aktif, dimana mereka memanfaatkan internet untuk memenuhi kebutuhan seperti
mencari informasi, berkomunikasi dengan orang lain, dan mencari media hiburan.
Sebagaimana pengguna internet aktif yang menyeleksi situs internet yang akan
digunakan, para mahasiswa juga memiliki kriteria-kriteria yang mereka sukai atau
butuhkan dalam situs internet, seperti ketersediaan berita yang sesuai dengan
kebutuhan dan up to date, sumber referensi terpercaya, mudah diakses dan
digunakan, ketersediaan fasilitas yang menunjang kebutuhan pengguna saat memakai
website, dan lain sebagainya.
Di sisi lain, mereka juga menyadari pentingnya keberadaaan jaringan website
UNS untuk memenuhi kebutuhan civitas akademik dan menggunakan beberapa
macam situs dalam jaringan website UNS seperti SIAKAD, SiBea, Digilib, situs
UPTP2B, dll. Hanya saja, penggunaan jaringan website UNS pada mahasiswa hanya
terbatas pada pemenuhan kebutuhan akademik ataupun pencarian informasi. Situs
dalam jaringan website UNS belum menjadi prioritas utama mahasiswa saat
mengakses internet. Hal ini disebabkan beberapa hal, yaitu informasi yang kurang up
to date, konten informasi yang disajikan belum memenuhi kebutuhan informasi yang
dibutuhkan mahasiswa, tampilan desain situs yang monoton dan kurang menarik,
akses situs SIAKAD yang lamban di waktu tertentu, dan adanya situs yang
memerlukan akses login yang belum diketahui mahasiswa.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut, penulis dapat
memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Dalam penelitian, penulis menemukan bahwa para mahasiswa menyadari
pentingnya keberadaaan jaringan website UNS untuk memenuhi kebutuhan civitas
19
akademik. Hal ini dimanfaatkan dengan mengembangkan jaringan website UNS
sebagai website utama yang mampu memenuhi kebutuhan informasi, bukan hanya
kebutuhan akademik mahasiswa selama mereka menjalani masa studinya karena hal
ini berpotensi meningkatkan reputasi universitas. Dalam pengembangannya, pihak
pengelola website universitas perlu bekerja sama dengan semua lembaga universitas
dalam hal pengelolaan informasi, sehingga integrasi website yang memuat kebutuhan
informasi mahasiswanya dapat terpenuhi. Hal ini juga dapat memudahkan pihak
pengelola dalam mengkomunikasikan penggunaan jaringan website UNS pada
semua civitas akademik UNS ke depannya.
2. Penulis menemukan bahwa dalam mengakses jaringan website UNS, para
mahasiswa menghadapi beberapa hal yang menyulitkan atau mengurangi minat
mereka mengakses situs kembali, informasi yang kurang up to date, konten informasi
yang disajikan belum memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan mahasiswa,
tampilan desain situs yang monoton dan kurang menarik, akses situs SIAKAD yang
lamban di waktu tertentu, dan adanya situs yang memerlukan akses login yang belum
diketahui mahasiswa. Hal ini dapat menjadi pertimbangan bagi para pengelola untuk
mengembangkan jaringan website yang dapat memenuhi kebutuhan dan daya akses
para mahasiswa.
3. Penelitian ini terbatas pada menjelaskan secara kualitatif pemanfaatan internet,
jaringan website UNS, dan persepsi informan sampel terhadap penggunaan
keduanya. Di samping itu, pembagian kelompok FGD dalam penelitian ini belum
membedakan sampel berdasarkan frekuensi pemakaian situs dalam jaringan UNS,
hanya terbatas pada mengonfirmasi temuan jawaban yang ada pada kelompok
sebelumnya. Merujuk pada hal-hal tersebut, untuk penelitian selanjutnya, hasil
penelitian ini beserta atribut yang muncul dalam konsep pemanfaatan website
universitas dapat dijadikan sebagai indikator yang dapat digunakan dan
dikembangkan untuk melakukan penelitian yang lebih mendetail baik secara
kuantitatif maupun kualitatif agar pengambilan keputusan terhadap strategi perbaikan
website untuk meningkatkan pemanfaatan mahasiswa dapat merujuk pada data yang
mencerminkan kondisi populasi mahasiswa yang sesungguhnya.
20
Daftar PustakaAdiputra, W.M. (2010). Memahami Media Baru : Dari Jaringan Komunikasi Sosial Sampai
Komunikasi untuk Publik. Jurnal Penelitian IPTEK-KOM Vol.12 No.2 Desember 2010.
Dizard, W. (1997). Old Media New Media : Mass Communication in the Information Age . New York : Longman Publisher.
Effendi, O.U. (1995). Teori-Teori Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya.Fajar, M. (2009). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu.Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (2015). Kemkominfo: Internet
Jadi Referensi Utama Mengakses Berita dan Informasi. Diakses 2 Januari 2017 Pukul 14.35 WIB dari https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/5421/Kemkominfo%3A+IntInter+Jadi+Referensi+Utama+Mengakses+Berita+dan+Informasi/0/berita_ssatke.
Kirakowski, J. & Cierlik,B. (1998). Measuring The Usability of Web Sites. Paper dipresentasikan di Human Factors and Ergonomics Society Annual Conference, Chicago.
Nurudin (2009). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : Rajawali Pers.Padmowihardjo, S. (1994). Psikologi Belajar Mengajar. Jakarta : Universitas Terbuka.Rahman, Md.S. & Ahmed, SM Z. (2013). Exploring The Factors Influencing The Usability
of Academic Websites: A Case Study in A University Setting. Business Information Review 2013 30 (1), 40-47. DOI: 10.1177/0266382113482557.
Sardiman, A.M. (2001). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Sari, D.I. & Alfiani, A. (2013). Website UNS: Antara Fungsi dan Kebutuhan. Diakses 30 September 2013 Pukul 19.37 WIB dari http://lpmkentingan.com/website-uns-antara-fungsi-dan-kebutuhan/.
Yusuf, O. (2012). 2013, Pengguna Internet Indonesia Bisa Tembus 82 Juta.. Diakses 24 November 2013 dari http://tekno.kompas.com/read/2012/12/13/10103065/2013.pengguna.internet.indonesia.bisa.tembus.82.juta.
21