purse seine

Upload: irna-maulida

Post on 10-Oct-2015

47 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

purse seine merupakan alat tangkap ikan pelagis yg menyerupai cincin dengan dibantu tali kolor

TRANSCRIPT

METODE PENANGKAPAN IKANPURSE SEINEDisusun oleh :Ivan Adithya D

230210120009

Ega Putra Pamungkas230210120013Fadhilah Ramadhan S230210120018

Sarah Anindiya S

230210120024Evina Tami R

230210120054Aris Nuryana

230210120068Kelompok 2

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

JATINANGOR2014

KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan ke Hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia Nya, maka penyusun dapat menyelesaikan Makalah Metode Penangkapan Ikan Purse Seine.Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian laporan ini. Tidak lupa juga penyusun ucapkan terima kasih kepada seluruh teman yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian tugas ini sebagaimana mestinya.Harapan penyusun, makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita semua tentang Purse Seine selain itu, semoga nilai yang penyusun peroleh sepadan dengan jerih payah yang telah penyusun laksanakan demi terselesaikannya tugas ini. Akhir kata, penyusun mengucapkan mohon maaf jika laporan ini kurang sempurna, karena itulah penyusun berterima kasih apabila ada pembaca yang memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan makalah ini.

Jatinangor, 21 Maret 2014

PenyusunDAFTAR ISIBAB

HalamanKATA PENGANTAR iiI .PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Tujuan 1II.PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi Alat Tangkap Purse Seine2

2.2 Sistem Operasi Alat Tangkap Purse Seine9

2.2.1. Prinsip Penangkapan 9

2.2.2. Metode Penangkapan 9

2.2.3. Tenaga Kerja 14

2.2.4. Hal-hal yang Mempengaruhi Keberhasilan Penangkapan 15

2.3 Ikan Target dan Tangkapan Selain Ikan Target 16

2.4 Alat Bantu Tangkap 18

2.5 Lampiran Purse Seine 21III.KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan 22DAFTAR PUSTAKA 23BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menangkap ikan merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam sektor perikanan selain itu juga penangkapan ikan ini penting dalam perekonomian demi menambah pendapatan. Menangkap ikan tidaklah dapat dilakukan dengan sembarangan terdapat metode-metode yang dapat dilakukan dalam menangkap ikan. Metode dalam penangkapan ini dapat membantu menangkap ikan secara lebih mudah dan efisien sehingga dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya, selain itu dengan menggunakan metode penagkapan ikan dapat menangkap suatu jenis ikan secara spesifik. Metode penangkapan ikan ini berbeda-beda sesuai degan alat tangkap yang digunakan, salah satunya yaitu purse seine.Seperti juga pada alat tangkap lainnya, maka satu unit purse seine terdiri dari jaring, kapal, dan alat bantu (rumpon, lampu dan sebagainya). Pada garis besarnya jaring purse seine terdiri dari kantong (bag, bunt), badan jarring, tepi jarring, pelampung (float, corck), tali pelampung (corck line, float line), sayap (wing), pemberat (sinker, lead), tali penarik (purs line), tali cincin (purs ring), danselvage. Disebut pukat cincin karena alat tangkap ini dilengkapi dengan cincin di dalamnya. Fungsi cincin dan tali kerut tersebut jaring yang semula tidak berkantong akan terbentuk kantong pada tiap akhir penangkapan (Subani dan Barus, 1989). Oleh karena itu makalah ini dibuat untuk membahas lebih jauh lagi mengenai metode yang digunakan dalam menangkap ikan khususnya pada alat tangkap purse seine.

2.1. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Metode Penangkapan Ikan dan juga untuk mengetahui metode yang digunakan pada alat tangkap purse seine.BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Deskripsi Alat Tangkap Purse SeinePurse seine adalah alat penangkapan ikan yang berbentuk kantong dilengkapi dengan cincin dan tali purse line yang terletak dibawah tali ris bawah berfungsi menyatukan bagian bawah jaring sewaktu operasi dengan cara menarik purse line tersebut sehingga jaring membentuk kantung. Alat penangkapan ikan purse seine ini termasuk ke dalam klasifikasi pukat kantong (Nedelec, 2000).Purse seine, pertama kali diperkenalkan di pantai utara Jawa oleh BPPL (LPPL) pada tahun 1970 dalam rangka kerjasama dengan pengusaha perikanan di Batang (Bpk. Djajuri) dan berhasil dengan baik. Kemudian diaplikasikan di Muncar (1973 / 1974) dan berkembang pesat sampai sekarang. Pada awal pengembangannya di Muncar sempat menimbulakan konflik sosial antara nelayan tradisional nelayan pengusaha yang menggunakan purse seine. Namun akhirnya dapat diterima juga. Purse seine ini memang potensial dan produktivitas hasil tangkapannya tinggi. Dalam perkembangannya terus mengalami penyempurnaan tidak hanya bentuk (kontruksi) tetapi juga bahan dan perahu/ kapal yang digunakan untuk usaha perikanannya.

Gambar 1. Purse Seine (a) purse ring

Sumber : http://www.eurocbc.org/page371.htmlDisebut pukat cincin karena alat tangkap ini dilengkapi dengan cincin. Fungsi cincin dan tali kerut tersebut adalah jaring yang semula tidak berkantong akan terbentuk kantong pada tiap akhir penangkapan (Subani dan Barus, 1989). Satu unit purse seine terdiri dari jaring, kapal, dan alat bantu tangkap. Bagian-bagian purse seine : Kantong (bag, bunt) Badan jaring Tepi jaring Pelampung (float) Tali pelampung (float line) Sayap (wing) Pemberat (sinker, lead) Tali penarik (purse line) Tali cincin (purs ring) Selvage

Gambar 2. Jenis-jenis kapal purse seineSumber : rizarahman.staff.umm.ac.id/files/2010/03/M_7_Purse-Seine.pdfMesh size (lebar mata jaring) merupakan faktor penting yang harus diperhatikan pada jaring purse seine, karena berhubungan langsung dengan ukuran ikan yang menjadi tujuan penangkapan dan banyaknya ikan yang tertangkap. Pemilihan mesh size yang terlampau kecil menyebabkan sinking speed akan menurun, tetapi mesh size yang terlampau besar akan mengakibatkan tangkapan banyak yang tangkapan yang lolos atau terjerat. Disamping itu ikan yang sudah terjerat sangat sulit untuk dikeluarkan dan memakan waktu untuk mengeluarkannya sehingga dapat merugikan. Menurut Fridman (1973), bahwa disamping mesh size, hal lain yang juga penting diperhatikan adalah ukuran benang (twine size). Seluruh bagian dari purse seine kecuali pada bagian bunt (kantong) dibuat dari netting dengan ukuran twine yang sama besar. Badan utama merupakan bagian terbesar dari jaring (70 80 %), harus dibuat dari netting dengan twine yang tipis sehingga bisa lebih ringan. Sedangkan pada bagian bunt dibuat dengan twine yang tebal dan lebih besar dari pada twine yang terdapat pada lajur netting yang berdekatan dengan bunt.

Gambar 3. Pelampung dan ring pada purse seineSumber : rizarahman.staff.umm.ac.id/files/2010/03/M_7_Purse-Seine.pdfAlat tangkap purse seine ini tersusun atas beberapa bagian yaitu badan jaring dan tali temali. Konstruksi dari bagian-bagian tersebut adalah bagian jaring, nama bagian jaring ini belum mantap tapi ada yang membagi menjadi 2 bagian yaitu bagian tengah dan jampang. Namun yang jelas badan jaring terdiri dari 3 bagian yaitu: jaring utama, bahan nilon 210 D/9 #1. Jaring sayap, bahan dari nilon 210 D/6 #1, dan jaring kantong, nilon #3/4. Srampatan (selvage), dipasang pada bagian pinggiran jaring yang fungsinya untuk memperkuat jaring pada waktu dioperasikan terutama pada waktu penarikan jaring. Bagian ini langsung dihubungkan dengan tali temali. Srampatan (selvage) dipasang pada bagian atas, bawah, dan samping dengan bahan dan ukuran mata yang sama, yakni PE 380 (12, #1). Sebanyak 20,25 dan 20 mata.

Bagian yang lainnya yaitu tali temali dengan konstruksinya yaitu : tali pelampung dengan bahan PE 10mm, panjang 420m, tali ris atas dengan bahan PE 6mm dan 8mm, panjang 420m. Lalu tali ris bawah dengan bahan PE 6mm dan 8mm, panjang 450m, tali pemberat dengan bahan PE 10mm, panjang 450m, tali kolor bahan dengan bahan kuralon 26mm, panjang 500m, dan yang terakhir tali slambar dengan bahan PE 27mm, panjang bagian kanan 38m dan kiri 15m.

Bagian yang lain yaitu pelampung, ada dua pelampung dengan dua bahan yang sama yakni synthetic rubber. Pelampung Y-50 dipasang dipinggir kiri dan kanan 600 buah dan pelampung Y-80 dipasang di tengah sebanyak 400 buah. Pelampung yang dipasang di bagian tengah lebih rapat dibanding dengan bagian pinggir.Kemudian ada pemberat yang terbuat dari timah hitam sebanyak 700 buah dipasang pada tali pemberat. Dan cincin yang terbuat dari besi dengan diameter lubang 11,5 cm, digantungkan pada tali pemberat dengan seutas tali yang panjangnya 1m dengan jarak 3m setiap cincin. Kedalam cincin ini dilakukan tali kolor (purse line). Parameter utama dari alat tangkap purse seine ini adalah dari ukuran mata jaring dan ketepatan penggunaan bahan pembuat alat tersebut (Nedelec, 2000).Pengoperasian alat tangkap ini dibutuhkan unit penangkapan yaitu berupa kapal. Kapal ini berfungsi ketika pengoperasian yaitu untuk melingkarkan jaring pada gerombolan ikan. Kapal yang digunakan yaitu jenis kapal purse seine yang biasanya kapal ini terbuat dari bahan kayu. Untuk ukuran kapal ini cukup relatif tergantung dari skala penangkapan mulai dari yang ukurannya kecil antara 10-30 GT dengan kekuatan mesin 20 HP, ukuran sedang antara 30-50 GT dengan kekuatan mesin 120 HP, hingga ukuran yang besar 50-100 GT dengan kekuatan mesin 300-360 HP (Ayodyoa, 1975).

Gambar 4. Bagian-bagian dari Purse SeineSumber : www.penyuluhp.blogspot.comBerikut adalah bagian bagian dari Purse Seine :

1. Pelampung tanda (light bouty)

2. Tali pelampung

3. Tali ris atas

4. Pelampung utama

5. Tali ris bawah

6. Tali kolor (purse line)

7. Tali pemberat

8. Pemberat cincin

9. Tali selambar

Purse seine dapat dibedakan atas berbagai segi. Ada yang membedakan berdasarkan ada tidaknya kantong, sehingga dikenal ada purse seine berkantong dan purse seine tanpa kantong. Akan tetapi, ada juga yang membedakan berdasarkan jumlah kapal yang digunakan sehingga dikenal one boat purse seine dan two boats purse seine. Ada pula yang menggolongkan berdasarkan jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan sehingga kita kenal tuna purse seine, sardine purse seine, dan sebagainya. Berdasarkan tipenya kita kenal ada tipe Amerika dan tipe Jepang. Di Jepang purse seine dapat dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1) One Boat Horse Sardine Purse Seine2) Two Boat Sardine Purse Seine3) One Boat Horse Mackerel and Mackerel Purse Seine4) Two Boat Horse Mackerel and Mackerel Purse Seine5) One Boat Skipjack and Tuna Purse Seine6) Two Boat skipjack and Tuna Purse SeineDari keenam macam purse seine di atas no (2), (3), (5) merupakan purse seine yang banyak digunakan.

GaGambar 5. Purse Seine yang banyak digunakan

Sumber : http://feldimahendra.blogspot.com/2011_12_01_archive.htmlPurse seine dapat digunakan pada fishing ground dengan kondisi yang a spring layer of water temperature adalah areal permukaan laut, jumlah ikan berlimpah dan bergerombol pada area permukaan air dan kondisi laut dalam keadaan bagus dan tenang. Kedalaman perairan yang dapat di operasiakan alat purse seine yaitu 15 m-50 m dari permukaan laut tergantung besarnya alat tangkap tersebut. Purse seine banyak dioperasiakan di pantai utara Jawa / Jakarta, cirebon, Juwana dan pantai selatan Jawa Cilacap dan Prigi (Subani dan Barus, 1989).Berikut adalah kelebihan dari one boat purse seine dan two boats purse seine :

a. Kelebihan One boat purse seine1) Cara operasi lebih mudah. Pada operasi malam hari, lebih mungkin menggunakan lampu untuk mengumpulkan ikan pada one boat system, sedang untuk two boat system lebih cenderung hanya untuk menangkap jenis-jenis ikan yang bergerak dengan pergerakan yang cepat pada siang hari.2) Memungkinkan pemakaian kapal yang lebih besar, dengan demikian area operasi akan menjadi lebih luas.3) Pengaruh cuaca relatif kecil (lebih dapat dikuasai, dengan demikian jumlah operasi akan lebih banyak.4) Menarik jaring, mengangkat jaring, mengangkat ikan dan pekerjaan lain di dek memungkinkan dimekanisir, sehingga kerja akan lebih efisien.5) Dengan ukuran jaring yang sama, ukuran kapal akan lebih besar dibanding two boat system.

b. Kelebihan Two boats purse seine1) Teoritis waktu yang diperlukan untuk melingkari gerombolan ikan akan menjadi sekitar seperdua dari waktu yang diperlukan oleh one boat system. Oleh karena gerombolan ikan mudah dilingkari dan dapat dilakukan dengan cepat, diharapkan akan mendapatkan catch yang besar.2) Sifat ikan, kondisi fishing ground (angin, arus, gelombang, dan lain-lain), kondisi saat operasi, dan sebagainya akan mempengaruhi penentuan sistem yang dipakai.2.2. Sistem Operasi Alat Tangkap Purse Seine2.2.1. Prinsip Penangkapan

Prinsip menangkap ikan dengan purse seine adalah melingkari sekumpulan ikan dengan jaring, sehingga jaring tersebut membentuk dinding vertikal, dengan demikian gerakan ikan ke arah horizontal dapat dihalangi. Setelah itu bagian bawah jaring dikerucutkan untuk mencegah ikan lari ke arah bawah jaring.2.2.2.Metode PenangkapanSebelum dilakukan penangkapan Pertama-tama harus menemukan gerombolan ikan. Ciri-ciri adanya gerombolan ikan biasanya ditandai dengan:

1) Adanya perubahan warna air laut, karena gerombolan ikan berenang dekat permukaan air.2) Ikan-ikan melompat-lompat dekat permukaan .3) Adanya buih-buih dekat permukaan laut akibat udara yang dikeluarkan ikan.4) Burung-butung yang menukik dan menyambar di permukaan.

Hal-hal tersebut diatas biasanya terjadi pada saat senja atau pagi hari, Tetapi dewasa ini dengan adanya berbagai alat bantu seperti fish finder waktu operasipun tidak lagi terbatas pada dini hari atau senja hari.

Setelah gerombolan ikan ditemukan perlu diketahui pula swimming direction, swimming speed, density, hal-hal ini perlu dipertimbangkan lalu diperhitungkan pula arah, kekuatan, kecepatan angin, dan arus, sesudah hal-hal diatas diperhitungkan barulah jaring dipasang. Penentuan keputusan ini harus dengan cepat, mengingat bahwa ikan yang menjadi target terus dalam keadaan bergerak, baik oleh kehendaknya sendiri maupun akibat dari bunyi-bunyi kapal, jaring yang dijatuhkan dan lain sebagainya. Tidak boleh luput pula dari perhitungan ialah keadaan dasar perairan, dengan dugaan bahwa ikan-ikan yang terkepung berusaha melarikan diri mencari tempat aman yang dengan demikian arah perentangan jaring harus pula menghadang ikan-ikan yang terkepung dalam keadaan kemungkinan ikan-ikan tersebut melarikan diri ke kedalaman yang lebih dalam.

Dalam waktu melingkari gerombolan ikan kapal dijalankan cepat dengan tujuan supaya gerombolan ikan segera terkepung. Setelah selesai, purse seine ditarik dengan demikian bagian bawah jaring akan tertutup. Melingkari gerombolan ikan dengan jaring adalah dengan tujuan supaya ikan-ikan jangan dapat melarikan diri dalam arah horizontal. Sedang dengan menarik purse line adalah untuk mencegah ikan-ikan supaya ikan-ikan jangan dapat melarikan diri ke bawah. Antara dua tepi jaring sering tidak dapat tertutup rapat, sehingga memungkinkan menjadi tempat ikan untuk melarikan diri. Untuk mencegah hal ini, dipakailah galah, memukul-mukul permukaan air dan lain sebagainya. Setelah purse line selesai ditarik, barulah float line serta tubuh jaring (wing) dan ikan-ikan yang terkumpul diserok/ disedot ke atas kapal.

Gambar 6. Pengoperasian Purse Seine

http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/11/pukat-cincin-purse-seine-dan-teknik.htmlPada operasi malam hari, mengumpulkan/ menaikkan ikan ke permukaan laut dilakukan dengan menggunakan cahaya. Biasanya dengan fish finder bisa diketahui kedalaman dari gerombolan ikan, juga besar dan densitasnya. Setelah posisi ini tertentu barulah lampu dinyalakan (ligth intesity) yang digunakan berbeda-beda tergantung pada besarnya kapal, kapasitas sumber cahaya. Juga pada sifat phototxisnya ikan yang menjadi tujuan penangkapan.

Pada penangkapan ikan dengan alat tangkap purse seine, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dan disiapkan terlebih dahulu.1. Persiapan dan perbekalan

Adapun persiapan yang dilaksanakan meliputi : bahan bakar, minyak pelumas, es (bahan pengawet ikan), bahan makanan, air tawar, bahan-bahan rumpon, dan penyusunan alat tangkap ikan. Dapat juga memasang rumpon beberapa waktu sebelum penangkapan.

Penataan jaring di atas dek kapal biasanya antara pelampung badan jaring dan pemberat (termasuk cincin) dipisahkan. Bagian atas jaring yang berpelampung dipersiapan diturunkan paling awal kemudian diikuti dengan badan jaring dan selanjutnya pemberat beserta cincin-cincinnya. Cincin disusun secara berurutan sehingga jaring tidak kusut pada saat diturunkan.

Penataan jaring disesuaikan dengan arah putaran baling-baling kapal dan arah pelingkaran jaring. Arah putaran baling-baling kapal kekiri maka penyusunan alat tangkap di bagian lambung kiri kapal, demikian pula jika putaran baling-baling kekanan, maka alat tangkap disusun di lambung kanan. Sedangkan penyusunan jaring diburitan dapat dilakukan pada kapal dengan baling-baling putar kanan maupun kiri.

Gambar 7. Penataan jaring purse seineSumber : http://ridnoridwan.blogspot.com/2011/03/operasi-penangkapan-dengan-purse-seine.html

2. Setting

Operasi penangkapan ikan dengan purse seine dimulai dengan menurunkan alat tangkap. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan setting yaitu : arah angin, arah arus, arah kawanan ikan, arah datangnya sinar matahari.Kedudukan kawanan ikan dan jaring harus berada di atas angin, sehingga kapal berada di bawah angin. Dengan demikian kapal akan menjauhi jaring. Sedangkan terhadap arah arus sebaliknya, jaring dan kawanan ikan di bawah arus sedangkan kapal berada di bawah arus. Terhadap gerakan kawanan ikan jaring harus menghadang didepannya, sedangkan kapal berada di bawah kawanan ikan.Operasi penangkapan ikan dengan purse seine pada siang hari harus memperhatikan arah datangnya sinar matahari, yaitu jaring dan kawanan ikan harus diletakan ke arah datangnya sinar matahari.

Seting diawali dengan menyatukan tali kerut dengan tali ujung sayap dan kemudian diikatkat pada sebatang bambu yang diberi pelampung, pada operasi penangkapan tanpa menggunakan skiff boat pelampung ini dibawa oleh seorang yang berenang mencebur ke laut . Adapun kegiatan setting sebagai berikut :

Mula-mula rumpon diangkat ke atas kapal, pada saat itu lampu penerangan dimatikan dan digantikan dengan lampu bantu yang diturunkan dengan pelampung disertai dengan rumpon bantu (rumpon yang tidak dijangkarkan ke dasar perairan). Rumpon bantu akan hanyut menjauhi kapal, kira-kira 30 m dari kapal, maka kapal mengangkat jangkar dan menjauhi rumpon sejauh lebih kurang 50 m. Kapal bergerak dengan kecepatan penuh mengelilingi rumpon dengan jarak 50 m sebanyak 1 sampai dengan 2 kali putaran. Setelah sesuai posisi yang tepat, seseorang yang memegang tiang bambu diperintahkan turun ke air. Kapal tetap melingkari rumpon tersebut menuju ke orang yang memegang tiang tersebut setelah dekat dengan pemegang tiang tersebut kapal berjalan lambat dan mesin stop ketika tiang telah diambil ke atas kapal.3. Hauling

Gambar 8. Purse Seine yang Telah Setengah DiangkatSumber: http://www.oac.cdlib.org/view?docId=kt0w10015s&chunk.id=d0e587&brand=oac4&doc.view=entire_textPengangakat jaring dimula setelah ujung jaring yang diberi tiang dinaikan ke atas kapal. Adapun kegiatan hauling sebagai berikut :

Tali kerut dan tali ujung sayap dipisahkan. Tali kerut ditarik dengan gardan sampai dengan jaring lingkar mengkerut (seluruh cincin naik ke atas dek). Badan jaring ditarik dari kedua ujungnya hingga tinggal bagian kantongnya saja ikan yang berada dikantong dinaikan keatas kapal. Setelah ikan naik semua maka jaring disusun kembali dan siap dioperasikan kembali.

Gambar 9. Penataan jaring purse seineSumber : http://ridnoridwan.blogspot.com/2011/03/operasi-penangkapan-dengan-purse-seine.html

2.2.3. Tenaga Kerja

Secara garis besar nelayan mini purse seine di Kabupaten Jeneponto dibedakan

atas pemilik kapal dan nelayan penggarap. Nelayan penggarap terdiri atas juru mudi

sekaligus sebagai fishing master, juru mesin dan anak buah kapal (ABK). Dalam satu

unit armada mini purse seine, jumlah ABK 14 - 16 orang dengan pembagian tugas

sebagai berikut:

Juru mudi (fishing master):1 orang

Juru mesin

:1 orang

Pembawa perahu lampu:2 orang

Penata pelampung

:2 orang

Penarik badan jarring

:6 - 7 orang

Penata pemberat

:1 orang

Penata tali kolor

:2 orang

2.2.4. Hal-hal yang Mempengaruhi Keberhasilan Penangkapana . Kecerahan perairanTransparasi air penting diketahui untuk menentukan kekuatan atau banyak sedikit lampu. Jika kecerahan kecil berarti banyak zat-zat atau partikel-partikel yang menyebar di dalam air, maka sebagian besar pembiasan cahaya akan habis tertahan (diserap) oleh zat-zat tersebut, dan akhirnya tidak akan menarik perhatian atau memberi efek pada ikan yang ada yang letaknya agak berjauhan.

b . Adanya gelombang

Angin dan arus angin. Arus kuat dan gelombang besar jelas akan mempengaruhi kedudukan lampu. Justru adanya faktor-faktor tersebut yang akan merubah sinar-sinar yang semula lurus menjadi bengkok, sinar yang terang menjadi berubah-ubah dan akhirnya menimbulkan sinar yang menakutkan ikan (flickering light). Makin besar gelombang makin besar pula flickering light-nya dan makin besar hilangnya efisiensi sebagai daya penarik perhatian ikan-ikan maupun biota lainnya menjadi lebih besar karena ketakutan. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan penggunaan lampu yang kontruksinya disempurnakan sedemikian rupa, misalnya dengan memberi reflektor dan kap (tudung) yang baik atau dengan menempatkan under water lamp.

c . Sinar bulan

Pada waktu purnama sukar sekali untuk diadakan penangkapan dengan menggunakan lampu (ligth fishing) karena cahaya terbagi rata, sedang untuk penangkapan dengan lampu diperlukan keadaan gelap agar cahaya lampu terbias sempurna ke dalam air.

d . Musim

Untuk daerah tertentu bentuk teluk dapat memberikan dampak positif untuk penangkapan yang menggunakan lampu, misalnya terhadap pengaruh gelombang besar, angin dan arus kuat. Penangkapan dengan lampu dapat dilakukan di daerah mana saja maupun setiap musim asalkan angin dan gelombang tidak begitu kuat.

e . Ikan dan binatang buas

Walaupun semua ikan pada prinsipnya tertarik oleh cahaya lampu, namun umumnya lebih didominasi oleh ikan-ikan kecil. Jenis-jenis ikan besar (pemangsa) umumnya berada di lapisan yang lebih dalam sedang binatang-binatang lain seperti ular laut, lumba-lumba berada di tempat-tempat gelap mengelilingi kawanan-kawanan ikan-ikan kecil tersebut. Binatang-binatang tersebut sebentar-sebentar menyerbu (menyerang) ikan-ikan yang bekerumun di bawah lampu dan akhirnya mencerai beraikan kawanan ikan yang akan ditangkap.

f . Panjang dan kedalaman jaring

Untuk purse seine yang beroperasi dengan satu kapal digunakan jaring yang tidak terlalu panjang tetapi agak dalam karena gerombolan ikan di bawah lampu tidak bergerak terlalu menyebar . jaring harus cukup dalam untuk menangkap gerombolan ikan mulai permukaan sampai area yang cukup dalam di bawah lampu.

g . Kecepatan kapal saat mengelilingi gerombolan ikan

Jika kapal dijalankan cepat maka gerombolan ikan dapat segera terkepung.

h . Kecepatan menarik purse linePurse line harus ditarik cepat agar ikan jangan sampai melarikan diri ke bawah.

2.3. Ikan Target dan Tangkapan Selain Ikan TargetIkan target alat tangkap purse seine ini adalah ikan pelagic yang hidupnya di sekitar permukaan dan bergerombol. Karena itulah digunakan alat bantu tangkap untuk mengumpulkan ikan target. Ikan target dari alat tangkap purse seine, yaitu :

1. Teri

2. Cumi-cumi

3. Bentang

4. Kembung

5. Bonga

6. Layang

7. Ikan Layaran

8. Skipjack Tuna

9. Yellowfin Tuna

10. Bigeye Tuna

11. Tongkol krai (Frigate tuna)12. Tongkol como (Kawa-kawa/ Eastern little tuna)13. Tenggiri (Narrow-barred Spanish mackerel)14. Cucut botol (Longnose velvet dogfish)15. Cucut martil/capingan (Scalloped Hammerhead sharks, Wingehead)16. Cucut lanjam (Spinner shark)17. Selar kuning (Yellowstripe scad)18. Sunglir (Rainbow runner)19. Tetengkek (Torpedo scad)20. Japuh (Rainbow sardine)21. Tembang (Goldstripe sardinella)

22. Lemuru (Bali sardinella)

23. Siro (Spotted sardinella)

24. Slengseng (Spotted chub mackerel)

25. Golok-golok (Dorab wolf-herring)

26. Alu-alu/ Manggilala/Pucul (Great barracuda)

27. Cendro/Saku/Kacangan/Kajang/Loncong (Needle fishes)28. Manyung (Giant catfish)

29. Bawal hitam (Black pomfret)

30. Bawal putih (Silver pomfret)

31. Swanggi (Purple-spotted bigeye)

32. Layur (Hairtails)

33. Peperek (Slipmouths or Pony fishes)

34. Beloso/Buntut kerbo (Greater lizardfish)

35. Kuniran (Sulphur goatfish)

36. Kurisi (Threadfin bream)

37. Pari kembang/Pari macan (Stingrays)

38. Ikan kakap merah/Bambangan (Red snappers)

39. Kakap putih (Barramundi, Giant sea perch)

40. Lencam (Emperors)

41. Ekor kuning (Redbelly yellowtail fusilier)

42. Kupas-kupas (Wire-netting leatherjacket)

43. Salmon

44. Udang Jerbung/Udang putih (Banana prawn/ White shrimp)

Sedangkan ikan yang tertangtap tetapi bukan ikan target atau by catch yaitu :

1. Hiu

2. Penyu

3. Lumba-lumba

4. Pari

2.4. Alat Bantu TangkapPada pengoperasian alat tangkap ikan, tidak jarang dibantu dengan peralatan lain yang akan memudahkan dalam penangkapan. Dan alat bantu yang digunakan saat pengoperasian alat tangkap purse seine, yaitu :a. Rumpon

Gambar 10. Rumpon Permukaan

Sumber : http://zonaikan.wordpress.com/2010/01/16/rumpon/

Rumpon adalah karang buatan manusia yang memiliki tujuan sebagai tempat tinggal ikan. Rumpon digunakan sebagai alat bantu tangkap karena dapat mengumpulkan ikan. Rumpon biasanya dibuat dari ban, dahan, ranting, ataupun pohon yang dimasukkan ke laut. Rumpon pun ada yang berada di dasar maupun di permukaan. Dalam pengoperasian purse seine, rumpon yang digunakan adalah rumpon permukaan sehingga ikan akan berkumpul di permukaan sehingga lebih mudah ditangkap dengan alat purse seine. Rumpon digunakan saat melakukan penangkapan pada siang hari. Biasanya rumpon telah dipasang sebelumnya. Rumpon diletakkan pada suatu posisi yang kemudian akan dikelilingi oleh alat bantu utama.b. Lampu

Lampu juga merupakan salah satu alat bantu tangkap pada alat tangkap purse seine. Lampu digunakan saat penangkapan pada malam hari karena cahaya akan membuat ikan berkumpul. Sumber lampu yang digunakan nelayan biasanya adalah lampu dari obor, petromaks, atau lampu listrik.

Gambar 11. Lampu

Sumber : www.limar.blogdetik.comc. Echo sounder

Echo sounder dapat digunakan sebagai alat bantu penangkapan pada alat tangkap purse seine yaitu dengan mendeteksi adanya ikan. Alat ini dapat digunakan pada siang hari maupun malam hari.

Gambar.12. Echo Sounder

Sumber : www.annaroseandthesea.blogspot.com2.5Lampiran Purse Seine

BAB III

KESIMPULAN

Purse seine adalah alat penangkapan ikan yang berbentuk kantong dilengkapi dengan cincin dan tali purse line yang terletak dibawah tali ris bawah berfungsi menyatukan bagian bawah jaring sewaktu operasi dengan cara menarik tali purse line tersebut sehingga jaring membentuk kantung. Disebut pukat cincin karena alat tangkap ini dilengkapi dengan cincin. Fungsi cincin dan tali kerut tersebut adalah jaring yang semula tidak berkantong akan terbentuk kantong pada tiap akhir penangkapan. Purse seine dapat dibedakan atas berbagai segi. Ada yang membedakan berdasarkan ada tidaknya kantong, sehingga dikenal ada purse seine berkantong dan purse seine tanpa kantong. Akan tetapi, ada juga yang membedakan berdasarkan jumlah kapal yang digunakan sehingga dikenal one boat purse seine dan two boats purse seine. Ada pula yang menggolongkan berdasarkan jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan sehingga kita kenal tuna purse seine, sardine purse seine, dan sebagainya. Berdasarkan tipenya kita kenal ada tipe Amerika dan tipe Jepang. Alat bantu penangkapan yang dapat digunakan yaitu lampu, rumpon, ataupun echo sounder. Purse seine merupakan alat tangkap yang bagus dan efisien, tetapi penggunaan rumpon terkadang menimbulkan beberapa masalah seperti laju migrasi yang melenceng akibat ikan yang berkumpul di rumpon dan juga overfishing. Pada penggunaan purse seine pun dapat terjadi tertangkapnya ikan yang bukan targen dan telah dilindungi seperti penyu, hiu, lumba-lumba, dan pari.DAFTAR PUSTAKAAyodyoa, 1972. Kapal Perikanan. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Nedelec. 2000. FISH LAMPS. Japanese Fishing Gear and Methods Textbook for Marine Fisheries Research Course. Japan. 18 Oktober 2010 (terhubung berkala) http:// fisheries.com/index.html (Diakses pada tanggal 22 Februari 2012)Rahman, Riza. 2010. Purse Seine (Pukat Cincin). rizarahman.staff.umm.ac.id/files/2010/03/M_7_Purse-Seine.pdf (Diakses pada tanggal 21 Maret 2014)

Ridwan, Rino. 2011. Operasi Penangkapan dengan Purse Seine. http://ridnoridwan.blogspot.com/2011/03/operasi-penangkapan-dengan-purse-seine.html (Diakses tanggal 21 Maret 2014)

Subani, W. dan H.R. Barus. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di Indonesia Jurnal Penelitian Perikanan Laut Nomor : 50 Tahun 1988/1989. Edisi Khusus. Jakarta : Balai Penelitian Perikanan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian

1vi7