pupuk fosfat

28
BAB I PENDAHULUAN A. Sejarah Industri Pupuk Fosfat Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organic atau non organic. Pupuk berbeda dari suplemen. Pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormone tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Meskipun demikian, kedalam pupuk, khususnya pupuk buatan dapat ditambahkan sejumlah material suplemen. Pendirian pabrik pupuk diawali pada tahun 1963 yaitu PT.Pusri di Palembang, yang khusus memproduksi pupuk urea dengan kapasitas produksi 100.000 ton per tahun. Saat itu produksi pupuk dari PT.Pusri belum mencukupi kebutuhan pupuk di Indonesia. Akhirnya, PT.Pusri mendirikan empat pabrik baru yang mulai berproduksi pada tahun 1974, 1976, 1977, dan 1994, dengan diselingin penambahan kapasitas pada tahun 1992. Untuk memenuhi kebutuhan pupuk yang terus meningkat, maka didirikan pabrik pupuk baru yaitu PT.Petrokimia Gresik di Gresik pada tahun 1972 yang pada saat itu khusus memproduksi pupuk ZA (Ammonium Sulphate) dengan kapasitas 200.000 ton per tahun. Pembangunan dua pabrik baru yang masing-masing mulai berproduksi pada tahun 1985 dan 1986 adalah 5.4 juta ton per tahun (Hadi, Prajogo U,dkk.2007.”Analisis Phosphate Fertilizer Industry Page 1

Upload: moh-anwar-sanusi

Post on 29-Sep-2015

368 views

Category:

Documents


32 download

DESCRIPTION

Pupuk Fosfat

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Sejarah Industri Pupuk FosfatPupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organic atau non organic. Pupuk berbeda dari suplemen. Pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormone tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Meskipun demikian, kedalam pupuk, khususnya pupuk buatan dapat ditambahkan sejumlah material suplemen.Pendirian pabrik pupuk diawali pada tahun 1963 yaitu PT.Pusri di Palembang, yang khusus memproduksi pupuk urea dengan kapasitas produksi 100.000 ton per tahun. Saat itu produksi pupuk dari PT.Pusri belum mencukupi kebutuhan pupuk di Indonesia. Akhirnya, PT.Pusri mendirikan empat pabrik baru yang mulai berproduksi pada tahun 1974, 1976, 1977, dan 1994, dengan diselingin penambahan kapasitas pada tahun 1992. Untuk memenuhi kebutuhan pupuk yang terus meningkat, maka didirikan pabrik pupuk baru yaitu PT.Petrokimia Gresik di Gresik pada tahun 1972 yang pada saat itu khusus memproduksi pupuk ZA (Ammonium Sulphate) dengan kapasitas 200.000 ton per tahun. Pembangunan dua pabrik baru yang masing-masing mulai berproduksi pada tahun 1985 dan 1986 adalah 5.4 juta ton per tahun (Hadi, Prajogo U,dkk.2007.Analisis Penawaran dan Permintaan Pupuk di Indonesia 2007-2012.Departemen Pertanian.p.1).Penemu pupuk fosfat adalah Percy Gilchrist (1851-1935) dan Sidney Gilchrist Thomas (1850-1855) di Perancis menemukan proses Gilchrist Thomas, yang memungkinkan dolomite atau kapur atau kalsium fosfat digunakan sebagai pupuk. Untuk mengurangi jumlah impor pupuk fosfat yaitu TSP (Triple Superphosphate) dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri, maka didirikan dua pabrik pupuk fosfat milik PT. Petrokimia Gresik yang masing-masing mulai berproduksi pada tahun 1979 dan 1983 dengan kapasitas masing-masing 500.000 ton per tahun sehingga total kapasitas pabrik pupuk fosfat PT. Petrokimia Gresik sejak 1983-2007 adalah 1juta ton per tahun. Industri pupuk fosfat adalah salah satu industri penghasail polusi terbesar di Egypt.

B. Jenis-jenis Feedstock Phosphate Fertilizer1. Batuan FosfatBahan fosfat/ Rock Phosphate : terdiri atas berbagai macam apatit, antara lain sebagai berikut:a. Fluoroapatit : Ca3(PO4)2.CaF2 b. Khloroapatit : Ca3(PO4)2.CaCl2 c. Oksidaapatit : Ca3(PO4)2.CaOd. Hidroksidaapatit : Ca3 (PO4)2.Ca(OH)2 e. Karbonatapatit : Ca3 (PO4)2.CaCO3 Sedangkan senyawa fosfor dalam tanah dan deposit berupa:a. Fe-fosfat (FePO4 .2H2O)b. AI-fosfat (AIPO4 .2H2O)c. Mg-fosfat (Mg3 (PO4)2 .2H2O)

2. Asam Sulfat (H2SO4)a. Sifat Fisik Asam Sulfat 1) Berat Molekul: 98 gr/mol2) Titik Didih: 315-3380C3) Titik Lebur: 100C4) Densitas Standar : 1.8 kg/L pada 400C5) Warna: Tak berwarna6) Bentuk: Cairan kental

b. Sifat Kimia Asam Sulfat1) Dengan basa membentuk garam dan air.2) Dengan alcohol membentuk eter dan air.3) Merupakan asam kuat.4) Bersifat korosif.5) Memiliki afinitas yang sangat besar terhadap air.6) Bersifat sangat reaktif.7) Merupakan asam bervalensi dua.8) Diperoleh dari reaksi SO3 dengan air.

3. Asam Fosfat (H3PO4)a. Sifat Fisik Asam Fosfat1) Berat Molekul: 98 gr/mol2) Titik Leleh: 210C3) Titik Lebur: 42.350C4) Densitas Standar : 1.83 kg/L pada 400C5) Warna: Tak berwarna6) Bentuk: Cairan

b. Sifat Kimia Asam Sulfat1) Memiliki konstanta disosiasi.2) Merupakan senyawa alkali kuat.3) Merupakan asam yang lebih kuat daripada asam asetat, asam oksalat, asam borat dan asam salisilat.4) Merupakan asam bervalensi tiga.5) Merupakan senyawa polar.6) Bersifat korosif pada logam.

4. Air Proses (H2O)a. Sifat Fisik Air1) Berat Molekul: 18.0153 gr/mol2) Titik Leleh: 00C3) Titik Lebur: 1000C4) Densitas Standar : 0.998 gr/cm35) Warna: Tak berwarna6) Bentuk: Cairan tak berbau

b. Sifat Kimia Air1) Memiliki keelektronegatifan yang lebih kuat daripada hydrogen.2) Merupaka senyawa yang polar.3) Dapat membentuk azeotrop dengan pelarut lainnya.4) Dapat dipisahkan dengan elektrolisis menjadi oksigen dan hydrogen.5) Dibentuk sebagai hasil samping dari pembakaran senyawa yang mengandung hydrogen. C. Jenis-jenis Alternatif Proses Pembuatan Pupuk FosfatPupuk fosfat adalah pupuk sintetik untuk kebutuhan pertanian. Tiap-tiap macam pupuk fosfat memiliki kelarutan yang berbeda dalam tanah, maka tiap pupuk fosfat diasimilasi oleh tanaman yang berbeda. Ada dua alternatif pembuatan pupuk fosfat :1. Single superphosphate Fertilizer adalah campuran monokalsium fosfat dan gypsum (available P2O5 hampir 16-22%) dibuat dengan mereaksikan batuan fosfat dengan asam sulfat. Asam Sulfat bisa didapatkan dengan cara mengoksidasi sulfur menjadi sulfur dioksida lalu diubah menjadi sulfur trioksida dengan bantuan katalis vanadium pentoksida. Sulfur trioksida yang terbentuk direaksikan air menghasilkan asam sulfat.2. Triple Superphosphate Fertilizer sebagian besar komposisinya adalah monokalsium fosfat (available P2O5 sekitar 46%) dibuat dengan mereaksikan batuan fosfat dengan asam fosfat. Dimana asam fosfat didapat dengan merekasikan batuan fosfat dengan H2SO4 . 3. Fused Magnesium Phosphate yang baik digunakan pada tanah yang banyak mengandung besi dan alumunium. Pupuk ini memiliki kandungan P2O5 19-21% dan kandungan MgO 15-18%. Pupuk ini bersifat tidak higroskopis.4. Fosfat Cirebon dibuat dari batuan fosfat alam pegunungan Kromong, Cirebon, Jawa Barat. Kadar P2O5 nya 15-28% berwarna cokelat muda.5. Agrophos berbahan utama berupa fosfat alam dari Afrika Utara, Algeria. Kadar P2O5 nya 25% dan berwarna abu-abu.6. Kalsium Metafosfat, reaksinya netral dengan kadar P2O5 nya sangat tinggi 65%7. Serbuk Thomas, kadar P2O5 pupuk ini 14-18%. Bentuknya berupa serbuk halus berwarna abu-abu cokelat sampai hitam. Pupuk ini berasal dari hasil sampingan pembuatan besi baja yang pertama kali ditemukan oleh orang Inggris, S.G.Thomas.8. Citraphos atau CIRP, kandungan P2O5 pupuk ini berkiras 37-41%. Pupuk ini dibuat dari fosfat alam dan asam klorida yang kemudian dicampur kapur.9. Pupuk Alumunium Fosfat.10. Pupuk Besi (III) Fosfat.

D. Manfaat atau Kegunaan Pupuk FosfatPeran pupuk fosfat bagi tanaman adalah sebagai :1. Respirasi dan fotosintesis 2. Penyusunan asam nukleat 3. Pembentukan bibit tanaman dan penghasil buah 4. Perangsang perkembangan akar sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap kekeringan 5. Menggiatkan pertumbuhan jaringan tanaman yang membentuk titik tumbuh tanaman6. Memacu pembentukan bunga dan masaknya buah/biji, sehingga mempercepat masa panen.7. Memperbesar persentase terbentuknya bungan menjadi buah dan biji.8. Menambah daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit.

E. Aspek ke-ekonomi-an produkBerdasarkan harga per unit hara Phosphate, produk pupuk fosfat ini memiliki nilai ekonomi yang baik karena kandungan fosfat nya yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Berdasarkan hasil penelitian bahwa batuan fosfat alam mempunyai efektivitas yang sangat baik bagu tanaman. Batuan fosfat alam sebagai bahan baku paling utama dalam pembuatan pupuk fosfat ini mengandung hara P, batuan fosfat alam mempunyai kandungan unsur lain seperti Ca, Mg, S, Cu, Zn, Mo dan B yang relatif tinggi. Dengan demikian pupuk fosfat dapat mempunyai manfaat sebagai bahan untuk memperbaiki kesuburan tanah.Batuan fosfat alam juga mengandung kalsium dan magnesium karbonat (CaCO3 dan MgCO3) sehingga dapat menurunkan kemasaman tanah dan keracunan Al pada tanah-tanah masam (liming effect). Apatit atau batuan fosfat alam mempunyai nilai ekonomi tersendiri yang cukup tinggi dikarenakan kandungan P nya sehingga menambah nilai ekonomi pupuk fosfat nya itu sendiri. Fosfat yang diperoleh dari apatit dan fosfat alam umumnya dimanfaatkan terutama untuk menghasilkan phosphoric acid (H3PO4) yang kemudian dipergunakan untuk menghasilkan larutan sodium phosphate, monocalcium phosphate, flourine-free dicalcium phosphate sebagai suplemen pakan ternak. Untuk keperluan di industri pupuk, fosfat alam sebaiknya mempunyai kandungan 30% P2O5, kalsium karbonat (5%) dan 5.4>9.4>13.0

Sedang3.2-4.56.7-8.41.0-10.8

Rendah>2.75.8

Berdasarkan kadar P2O5 total dan yang terlarut dalam asam sitrat telah dilakukan penggolongan kualitas fosfat alam ke dalam empat golongan yaitu P-alam dengan mutu A, B, C, dan D seperti tertuang dalam SNI 02-3776-2005 (Tabel 2.1). Kualitas fosfat alam yang baik adalah yang mengandung total P2O5 lebih dari 20% dan yang mempunyai reaktivitas tinggi dengan kadar P2O5 larut dalam asam sitrat 2% lebih dari 6%. Kualitas berbagai jenis fosfat alam berasal dari dalam negeri dan luar negeri disajikan pada Tabel 2.1. Diketahui bahwa sebagian besar fosfat alam asal Indonesia mempunyai mutu yang lebih rendah dari fosfat alam luar negeri. Pengawasan mutu sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya salah pilih dan manipulasi.

2) Asam SulfatAsam Sulfat yang digunakan dalam proses pembuatan Single Superphosphate Fertilizer ini didapatkan dengan cara mengoksidasi sulfur menjadi sulfur dioksida lalu diubah menjadi sulfur trioksida dengan bantuan katalis vanadium pentoksida. Sulfur trioksida yang terbentuk direaksikan air menghasilkan asam sulfat. Asam sulfat yang terbentuk harus diencerkan dengan air sehingga konsentrasinya menjadi 75% volume sebelum direaksikan dengan batuan fosfat.

3) Air ProsesAir proses yang digunakan pada reaksi proses pembuatan pupuk single superphosphate ini merupakan air bersih yang biasa dijumpai di alam yang bebas dari kandungan mineral-mineralnya.

Gambar 2.1Single Superphosphate Manufacturing Processing

(1) phosphate weigh feeder; (2, 3) head tank for sulphuric acid and water; (4) acid feeder; (5) mixer; (6) superphosphate den; (7) superphosphate conveyor; (8) supephosphate scatter at the storage site

Process Flow Diagram for Single Superphosphate Manufacturing (Gambar 2.2)InputsOperationsOutputs

Crushing, Grinding & screeningAcidulation MixerBagging of SSP Powder Drum Granulation ScreeningCoolingBagging of SSPGranulesDilutionReaction DenBelt ConveyorStorage for curing (2-6 weeks)Phosphate RockDust & particulatesNoise (work place)

75% H2SO4WaterHeat

Hydrogen Fluoride (HF) + acid mist (to scrubber)SiO2

HF, H2SiF6 vapours, CO2, SiF4 and SiO2 (to scrubber)

Dust, particulates (work place)

Particulates and gaseous fluorides (work place)

Polyethylene BagsParticulates (work place)

Water

Dust & Fumes (to the scrubber)

Particulates

Cooling air

Polyethylene bagsParticulates (work place)

Single Superphosphate Fertilizer

b. Uraian Proses Flow Diagram Single Superphosphate FertilizerPertama batuan fosfat yang ditamban dari alam diangkut dari tempat penyimpanan dengan sistem belt dan screw conveyor and elevator yang secara continue masuk kedalam double conical mixer. Asam sulfat yang akan direaksikan terus diencerkan dengan air dalam mixer batch untuk mendapatkan konsentrasi 75%. Pengenceran asam sulfat ini menghasilkan panas. Asam sulfat yang telah diencerkan diumpankan kedalam double conical mixer untuk bereaksi dengan batuan fosfat tanah dimana reaksi pertama terjadi menghasilkan bubur fosfat dan produk samping dari reaksi. Bubur superfosfat yang terbentuk diangkut ke den dan direaksikan dengankecepatan reaksi yang rendah dan menghasilkan bubuk superfosfat, gas-gas sepertiHF, H2SiF6 vapours, CO2, SiF4 and SiO2 yang kemudian gas-gas tersebut diangkut ke scrubber sebelum dilepas ke udara. Superfosfat bubuk dari den di transportasikan dengan belt conveyor ke pile storage untuk penyelesaian reaksi kimianya. Bubuk fosfat yang terbentuk di simpan dalam storage selama 2-6 minggu laluditansportasikan masuk ke dalam granulator untuk membuat bubuk tersebutmenjadi butiran-butiran fosfat, butiran fosfat yang terbentuk di screening untuk mendapatkan ukuran yang diinginkan, ukuran yang tidak sesuai akan di recycle atau dikembalikan kembali masuk ke granulator. Butiran fosfat yang lulus screening didinginkan terlebih dahulu dengan air pendingin, dan butiran pupuk single superphosphate siap dikemas dan dipasarkan.

2. Triple Superphosphate FertilizersTriple Superphosphate Fertilizer sebagian besar komposisinya adalah monokalsium fosfat (available P2O5 sekitar 46%) dibuat dengan mereaksikan batuan fosfat dengan asam fosfat. Dimana asam fosfat didapat dengan merekasikan batuan fosfat dengan H2SO4 secara wet process. Reaksi inti :CaF2. 3Ca3 (PO4)2 + 14H3PO4 10Ca (H2PO4)2 + 2HF

a. Spesifikasi Bahan Baku dan Penunjang1) Batuan FosfatSpesifikasi mutu batuan fosfat yang digunakan pada proses ini sama dengan proses sebelumnya yaitu batuan fosfat yang digunakan dalam pembuatan single superphosphate fertilizer yang disajikan dalam Tabel 1 yaitu berdasarkan kadar P2O5 total dan yang terlarut dalam asam sitrat telah dilakukan penggolongan kualitas fosfat alam ke dalam empat golongan yaitu P-alam dengan mutu A, B, C, dan D seperti tertuang dalam SNI 02-3776-2005 (Tabel 2.1). Kualitas fosfat alam yang baik adalah yang mengandung total P2O5 lebih dari 20% dan yang mempunyai reaktivitas tinggi dengan kadar P2O5 larut dalam asam sitrat 2% lebih dari 6%. Kualitas berbagai jenis fosfat alam berasal dari dalam negeri dan luar negeri disajikan pada Tabel 2.1. Diketahui bahwa sebagian besar fosfat alam asal Indonesia mempunyai mutu yang lebih rendah dari fosfat alam luar negeri. Pengawasan mutu sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya salah pilih dan manipulasi.

2) Asam FosfatAsam fosfat yang akan direaksikan dengan batuan fosfat yang akan dibuat menjadi pupuk fosfat dibuat dengan jalan merekasikan batuan fosfat dengan asam sulfat secara wet process dengan konsentrasi asam fosfat 54% volume.

Process Flow Diagram for Triple Superphosphate Manufacturing (Gambar 2.3)InputsOperationsOutputs

Two-Stage ReactionGranulationScreeningCoolingStorage & BaggingCrushing, Grinding & ScreeningPhosphate RockNoiseDust & Particulates

Phosphoric AcidHF, SiF4 emissions (to scrubber)

WaterRecycled over & undersize Burners (direct heat)

Water VaporParticulatesEmissions (HF, SiF4) (to scrubber)Combustion flue gases

Particulates

Cold Air

Cooling water (to cooling towers)

Polyethylene bags

Emissions (HF, SiF4)

Particulates

Granulated Triple Superphosphate

b. Uraian Proses Flow Diagram Triple Superphosphate FertilizerBatuan fosfat diambil dari alam dan ditransportasikan masuk ke crusher, grinder, dan screener menghasilkan batuan fosfat dengan ukuran yang lebih kecil. Batuan fosfat yang telah dihancurkan dicampurkan dengan asam fosfat yang dihasilkan dari wet process antara batuan fosfat dan asam sulfat dalam two stage reactor. Bubur Superphosphate yang terbentuk di semprotkan ke dalam granulator, bubur fosfat tadi di granulasi dengan bantuan air dan kalor, kalor bisa didapatkan dari hasil pengenceran asam sulfat dengan air pada proses pembuatan single superphosphate fertilizer sebelumnya. Produk yang berbentuk granul diseleksi dan ukuran yang tidak diinginkan direcycle kembali ke dalam granulator. Ukuran yang sesuai lalu didinginkan dan disimpan agar siap dikemas. Gas buang dari reaktor, granulator dan cooler dibuang untuk menghilangkan senyawa flour.

c. Wet Process of Phosphoric Acid ProductionProses utama dalam pembuatan asam fosfor dengan mereaksikan asam sulfat dengan batuan fosfat.Reaksi inti :Ca F2. 3Ca3 (PO4)2 + 10H2SO4 + 20H2O 10CaSO4. 2H2O + 2HF + 6H3PO4Asam Sulfat yang digunakan dalam proses pembuatan asam fosfat ini memiliki konsentrasi yang lebih tinggi daripada asam sulfat yang digunakan dalam pembuatan pupuk single superphosphate. Pada proses ini juga dihasilkan gypsum dan gas HF.

Proses Flow Diagram Wet Process of Phosphoric Acid Production (Gambar 2.4)InputsOperationsOutputs

ReactionFiltration(Vacuum Pan filter)GrindingWashingGypsum WashSettling PondVacuum EvaporationSettlingExtractionSeparationBack ExtractionSolvent RecoveryPhosphate Rock

Dusts & ParticulatesNoise (work place)

Diluted Phosphoric Acid

Strong Sulphuric AcidFluorides (HF, SiF4) and acid mist (to the scrubber)

Process WaterAcid fumes emissionsWastewater recycled to reactor (rich in sulphuric acid)

Process WaterWash water (recycled to the reactor)Fluoride emissions to air

GypsumWash water (recycled to the reactor)Fluoride emissions to air

Phosphoric Acid (54 %)CondensatesEmissions (SiF4)

Solid wastes

Solvent (n-butanol/ iso-butanol), ammonia and alkali

Solid waste impurities (metals, fluorine colloidal organic compounds)

Water

Phosphoric Acid

d. Uraian Proses Flow Diagram Wet Process of Phosphoric AcidBatuan fosfat ditransportasikan masuk kedalam grinder untuk memperkecilukuran batuannya, batuan tersebut masuk ke dalam washer untuk dicuci denganasam fosfat dengan konsentrasi yang rendah, ditransportasikan ke reactor untuk direaksikan dengan asam sulfat pekat. Gas-gas sisa asam yang terbentuk akibat reaksi ditransportasikan ke scrubber untuk dipisahkan atau di treatment sebelum dibuang ke lingkungan atau dimanfaatkan untuk proses lainnya. Hasil dari reaksi di filtrasi dalam vacuum pan filter.Produk samping yang dihasilkan dari reaksi salah satunya adalah Gypsum, Gypsum ini dicuci dengan air proses dan dipisahkan dalam settling pond menghasilkan gypsum yang murni. Asam fosfat yang dihasilkan dari reaksi memiliki konsentrasi yang tidak terlalu tinggi sehingga tidak memenuhi spesifikasi bahan untuk pembuatan pupuk Triple Superphosphate maka, asam fosfat tersebut di evaporasi atau dipekatkan dengan vacuum evaporator menghasilkan asam fosfat dengan konsentrasi 54% volume.Bahan-bahan lain dari hasil reaksi yang dipisahkan dalam pan filter ada sebagian yang ditransportasikan ke settling untuk mendapatkan sisa-sisa asam fosfat yang masih tercampur bersama bahan-bahan lain, lalu diekstraksi dengan pelarut n-butanol/iso-butanol, ammonia dan alkali dipisahkan lagi lalu di ekstraksi lagi dengan air maka asam fosfat tadi dapat terpisah dengan baik.

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanPupuk fosfat adalah pupuk sintetik yang berfungsi sebagai nutrisi tanaman yang membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pupuk fosfat ini dapat dibuat dengan batuan fosfat sebagai bahan utama, asam sulfat dan asam fosfat. Terdapat beberapa alternatif pembuatan pupuk fosfat, yaitu single superphospate fertilizer dan triple superphospate fertilizer. Single superphosphate Fertilizer adalah campuran monokalsium fosfat dan gypsum (available P2O5 hampir 16-22%) dibuat dengan mereaksikan batuan fosfat dengan asam sulfat. Asam Sulfat bisa didapatkan dengan cara mengoksidasi sulfur menjadi sulfur dioksida lalu diubah menjadi sulfur trioksida dengan bantuan katalis vanadium pentoksida. Sulfur trioksida yang terbentuk direaksikan air menghasilkan asam sulfat.Triple Superphosphate Fertilizer sebagian besar komposisinya adalah monokalsium fosfat (available P2O5 sekitar 46%) dibuat dengan mereaksikan batuan fosfat dengan asam fosfat. Dimana asam fosfat didapat dengan merekasikan batuan fosfat dengan H2SO4.

DAFTAR PUSTAKA

Egypt. 2002. Inspection Manual for Fertilizer Industry. Florida: Environics.Erita, Sri., Manalu, Farida. 2009. Pemanfaatan Fosfat Alam Yang Digunakan Langsung Sebagai Pupuk Sumber P. Bogor: Balai Penelitian Tanah.Husein, M., Kodradi, Y., dan Kohlik, A. 1998. Superphosphate Fertilizer Plant Optimalization. Indonesia: PT. Petrokimia Gresik.Moersidi, S. 1999. Fosfat alam sebagai bahan baku dan pupuk fosfat. Bogor: Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat.Mokimia Indonesia. 2011. Pupuk Fosfat. http://indonesiakimia.blogspot.com/2011/06/pupuk-phosphat.html. Diakses pada tanggal 23 April 2014.Raw. 2009. Phosphate Raw Materials. http://www.wikinvest.com/stock/CF_Industries_Holdings_(DF)/Phosphate_Raw_Materials. Diakses pada tanggal 23 April 2014..

LAMPIRAN

NOPENANYAPERTANYAANJAWABAN

1Tamara IndasariApakah ada Double Superphosphate Fertilizer ? Bagaimana prosesnya ?Ada, prosesnya sama dengan Single Superphosphate Fertilizer hanya saja kandungan P2O5 nya lebih tinggi.

2Rizki NandaApa maksud dari penamaan Superphosphate ?Penamaan Superphosphate hanya sebatas nama saja tidak arti khusus dalam penamaan tersebut.

3Muhammad HaredApa maksud dari kadar H2SO4 yang 75% volume dalam pembuatan pupuk single superphosphate ?Maksudnya adalah bahwa asam sulfat yang digunakan dalam reaksi pembuatan pupuk single superphosphate harus diencerkan dengan air hingga konsentrasinya 75% volume dari konsentrasi asam sulfat mula-mula.

4Ahmad MaskurBagaimana komposisi batuan fosfat dan asam sulfat atau asam fosfat agar dapat menghasilkan pupuk fosfat ?Komposisinya sesuai dengan stoikiometri reaksi kimia pembuatan pupuk fosfat itu sendiri.

5ArfianPupuk fosfat ini digunakan pada kondisi tanah yang seperti apa ?Pupuk fosfat ini digunakan pada kondisi tanah yang akan ditanami tanaman yang tentu memiliki kekurangan hara fosfat di dalam tanahnya sehingga nutrisi fosfat yang dibutuhkan oleh tanaman didapatkan dari pupuk fosfat buatan ini.

Phosphate Fertilizer IndustryPage 20