pum1 - 8psikologiperkembangani
TRANSCRIPT
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah.. Puji syukur kami hadiahkan atas rahmat dan berkah
Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah swt. Yang mana dengan kemudahan dan karunia-
Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Psikologi
Perkembangan I (Masa Bayi, Masa Kanak-Kanak Awal, dan Masa Kanak-Kanak
Akhir)”.
Adapun makalah ini kami susun guna memenuhi persyaratan nilai
tugas dalam mata kuliah Psikologi Umum I di Fakultas Psikologi
Universitas Sumatera Utara.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen pembimbing Ibu Ika
Sari Dewi, S.Psi, Psi dan Ibu Dina Nazriani, M.Psi, karena telah
memberikan kami tugas sehingga menambah pengetahuan kami mengenai
psikologi perkembangan I dan juga membentuk kebersamaan dan sinergi
dalam kelompok kami ini. Dan secara khusus kami juga mengucapkan terima
kasih kepada kedua orang tua kami yang senantiasa memberikan semangat dan
dukungan serta do’a yang selalu mengiringi kami.
Kami selaku penyusun sadar akan ketidaksempurnaan dan kekurangan
dalam makalah ini baik dalam hal sistem penyusunan maupun materinya. Oleh
sebab itu kami sangat berharap atas kritik dan saran yang membangun guna
mengembangkan pengetahuan kita bersama dan penunjang lebih baik lagi untuk
makalah selanjutnya.
Medan, 24 November 2012
Tim Penyusun,
Kelompok Tiga (3)
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. 1
DAFTAR ISI ................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Studi Kasus ...................................................................... 3
1.2. Latar Belakang ................................................................. 4
1.3. Rumusan Masalah ............................................................ 5
1.4. Tujuan .............................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Konsep Dasar Perkembangan ……………………………. 6
2.2. Teori-Teori Perkembangan ………………………………. 8
2.3. Psikologi Perkembangan Masa Bayi …………………….. 9
2.4. Psikologi Perkembangan Masa Kanak-Kanak Awal …….. 21
2.5. Psikologi Perkembangan Masa Kanak-Kanak Akhir ……. 28
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ………………………………………………. 35
REFERENSI ................................................................................................ 36
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Studi Kasus
Feral Children atau Mowgli Syndrome adalah mereka yang telah
ditinggalkan atau hilang ditempat yang terisolasi secara sosial selama bertahun
tahun sehingga berpengaruh terhadap pembentukan karakter seorang anak.
Salah satu kasus anak feral adalah kasus yang dialami oleh Genie Wiley.
Pada 4 November 1970 Genie dibawa ke kantor kesejahteraan di
California oleh ibunya, yang mengaku bahwa ia dan putrinya menjadi korban
pelecehan dari suami wanita itu. Genie kelihatan seperti seorang anak yang
berusia sekitar enam atau tujuh tahun, tetapi ketika pekerja sosial mengetahui
bahwa Genie sebenarnya tiga belas tahun, dia menghubungi polisi.
Kemudian terungkap bahwa Genie telah terkunci di sebuah ruangan sendirian
selama lebih dari sepuluh tahun. Kamar tidur itu dipagar dengan kawat. Genie
hidup seperti itu selama 13 tahun. Malam hari, ia menghabiskan harinya dengan
terkunci di tempat tidur dan pada siang hari, ia diikat di toilet.Dia tidak bisa
mengunyah makanan padat dan hampir tidak bisa menelan. Dia meludah dan
mengendus terus-menerus dan matanya tidak bisa fokus melebihi 12 meter.
Mowgli Syndrome dipengaruhi oleh :
-Komunikasi
Anak-anak memperoleh keterampilan bahasa sebagai sarana untuk berinteraksi
dengan orang lain di lingkungan mereka. Anak liar hidup dalam isolasi tanpa
manusia lain untuk berkomunikasi. Dengan demikian, Feral children tidak
mengembangkan kemampuan bahasa. Feral children mungkin meniru suara
binatang, seperti panggilan menggonggong atau burung.
-KeterampilanBahasa
Feral children biasanya tidak pernah memperoleh penuh fungsi kemampuan
bahasa setelah kembali ke peradaban manusia. Beberapa dapat belajar beberapa
kata atau bahasa isyarat. Kedua akuisisi bahasa verbal dan bahasa isyarat
memerlukan proses neurologis yang sama.
-TimeFrame
Banyak ilmuwan percaya bahwa perkembangan bahasa harus terjadi selama
bertahun-tahun dari anak usia dini. Setelah anak melewati masa kanak-kanak
tanpa paparan bahasa manusia, kemampuan bawaan untuk belajar bahasa dan
proses dapat sebagian besar hilang karena perubahan neurologis yang terjadi
sekitar waktu pubertas. Secara khusus, anak-anak ini mengalami kesulitan besar
4
mempelajari aspek tata bahasa dan sintaksis bahasa. Hasil terbaik dari masa
belajar adalah ketika anak-anak menerima pengajaran bahasa sebelum masa
pubertas.
1.2. Latar Belakang
Perkembangan adalah perubahan ke arah kemajuan menuju terwujudnya
hakekat manusia yang berkualitas. Perkembangan memiliki sifat holistik atau
kompleks yang terdiri dari berbagai aspek, baik fisik maupun psikis, terjadi secara
bertahap, dan ada variasi individu.
Perkembangan individu memiliki beberapa prinsip yaitu: Never ending
process (perkembangan tidak akan pernah berhenti). Semua aspek perkembangan
saling mempengaruhi, baik itu aspek emosional, aspek disiplin, aspek agama dan
aspek sosial. Perkembangan mengikuti pola atau arah tertentu karena
perkembangan individu dapat terjadi perubahan perilaku yang dapat
dipertahankan atau bahkan ditinggalkan.
Perkembangan merupakan proses yang tidak akan berhenti dan setiap
perkembangan memiliki tahapan-tahapan yaitu :
masa prenatal
masa bayi
masa kanak-kanak awal
masa kanak-kanak akhir
masa remaja
masa awal dewasa
masa pertengahan dewasa
masa akhir dewasa
Oleh karena itu diperlukan kajian lebih lanjut mengenai tahapan-tahapan
dalam perkembangan manusia ini, yang akan dibahas pada makalah psikologi
perkembangan 1, yang terdiri dari masa prenatal, masa bayi, masa kanak-kanak
awal, dan masa kanak-kanak akhir.
5
1.3. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan perkembangan?
Apa saja teori yang membahas tentang perkembangan?
Tahap apa saja yang terjadi dalam perkembangan manusia?
Bagaimana pola perilaku individu dalam suatu tahap perkembangan?
1.4. Tujuan
Untuk mengetahui tingkah laku individu itu sesuai atau tidak dengan tingkat
usia/ perkembangannya.
Untuk mengetahui tingkat pemampuan individu pada setiap fase
perkembangannya.
Untuk mengetahui kapan individu bisa diberi stimulus pada tingkat
perkembangan tertentu.
Agar dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi perubahan-perubahan yang
akan dihadapi anak.
Khusus bagi guru, agar dapat memilih dan memberikan materi dan metode
yang sesuai dengan kebutuhan anak.
6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Konsep Dasar Perkembangan
Manusia itu pasti mengalami perkembangan dan pertumbuhan, yang jadi
masalah kemana perkembangan dan pertumbuhan mengarah, positif kah atau
negative kah?. Perkembangan dan Pertumbuhan itu sama- sama memiliki arti
berubah ( bertambah atau berkurang), yang membedakannya yaitu dari enis
perubahannya.
Perkembangan dalam arti biologi yaitu pematangan pada fungsi sel sel di
tubuh manusia, dalam dunia psikologi berarti perubahan yang dapat
mencerminkan sifat sifat yang dimiliki, sedangkan pertumbuhan dalam arti
biologi yaitu berubah nya ukuran ( kuantitatif) seperti tinggi , berat dsb, dalam
psikologi yaitu perubahan ukuran badan dan fisik fisik lain.
Perkembangan adalah proses yang dialami individu menuju tingkat
kedewasaan (maturity) yang berlangsung secara sistematik (Lefrancois,1975),
progresif (Witherington,1952, dan berkasinambungan ( Hurlock, 1956) baik pada
aspek maupun psikis. ( Abin Syamsudin,1996).
Perkembangan adalah perubahan kualitatif yang mengacu pada mutu
fungsi organ jasmaniah, bukan organ jasmaniahnya itu sendiri (Muhibbin Syah,
1996).
Didalam perkembangan terdapat fase fase sebagai berikut:
7
1. Permulaan kehidupan ( konsepsi)
2. Fase prenatal ( dalam kandungan)
3. Proses kelahiran( + 0-9 bulan)
4. Masa bayi/anak kecil ( 0-1 tahun)
5. Masa kanak kanak ( 1-5 tahun)
6. Masa anak-anak ( 5-12 tahun)
7. Masa remaja ( 12-18 tahun)
8. Masa dewasa awal ( 18-25tahun)
9. Masa dewasa ( 25-45 tahun)
10. Masa dewasa akhir ( 45-55)
11. Masa akhir kehidupan ( 55 tahun keatas)
Prinsip-Prinsip perkembangan
1. Adanya perubahan
ciri - ciri perubahan:
perubahan ukuran
Perubahan proporsi ( perubahan perbandingan antara kepala dan tubuh pada
seorang anak
Hilangnya ciri lama ( egosentrisme > prososial)
Mendapatkan ciri baru
2. Perkembangan awal lebih kritis daripada perkembangan selanjutnya.
3. Perkembangan merpakan hasil proses kematangan dan belajar.
Perkembangan anak akan sangat dipengaruhi oleh proses kematangan yang
secara potensi sudah ada pada individu yang dibawa dari keturunan.
Perkembangan anak juga dipengaruhi oleh belajar.
4 Pola perkembangan dapat diramalkan
8
Chepalocaudal > perkembangan yang menyebar ke seluruh tubuh dari kepala ke
kaki yang berarti perkembangan yang pertama tama terjadi dari kepala hingga
kaki.
Proximodistal > perkembangan dari yang dekat ke jauh. Contoh kemampuan jari
jemari anak yang terlebih dahulu didahului oleh keterampilan lengan.
5 Pola perkembangan mempunyai karakteristik yang dapat diramalkan
6 Terdapat perbedaan individu dalam perkembangan
7 Setiap tahap perkembangan memiliki bahaya yang potensial.
2.2. Teori-Teori Perkembangan
1. Teori Nativisme
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan manusia itu akan ditentukan
oleh factor nativus, yaitu factor keturunan yang merupakan penentu sikap pada
saat dilahirkan. Teori berpendapat seolah-olah factor dari lingkungan seperti
belajar atau pendidikan tidak berpengaruh. ( Schopenhauer, bigot, kohstamm,
Palland, 1950).
Teori ini menimulkan seakan-akan manusia sudah ditentukan sifatnya
saat dilahirkan. Misalnya dia dilahirkan bersifat baik maka dia akan baik
kedepannya, sebaliknya jika dilahirkan bersifat jelek maka kedepannya tetap,
yang tidak dapat diubah oleh lingkungan.
2. Teori Empirisme
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan manusia akan dintentukan
empirisnya atau pengalamannya yang diperoleh selama perkembangan individu
itu. Penglaman-pengalaman itu bias berupa pendidikan. Menurut teori ini,
manusia dilahirkan seperti kertas putih dan bersih yang belum ada tulisan-
tulisannya. Kemudian apa yang akan terjadi pada individu itukedepannya,
tergantung pada apa yang akan dituliskannya di kertas tersebut. Teori ini dalam
pendidikan menimbulkan pandangan optimis kalau pendidikan merupakan usaha
9
untuk mengubah individu tersebut atau membentuk pribadinya. ( John Locke,
teori tabularasa).
3. Teori Konvergensi
Teori ini merupakan gabungan dari kedua teori diatas. Teori ini
mengatakan bahwa individu yang dilahirkan akan terbentuk pribadinya dari faktor
turunagn ( sifat ) dan faktor lingkungan. Seperti yang dikatakan W.Stern bahwa
pembawaan atau pengalaman atau lingkungan mempunyai peranan penting dalam
perkembangan individu.
2.3. Psikologi Perkembangan Masa Bayi
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan
interseluler, bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau
keseluruan, sehingga dapat di ukur dengan satuan panjang dan berat.
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, serta
sosialisasi dan kemandirian. Perkembangan juga dapat diartikan sebagai
perubahan suatu individu dari satu arah ke arah yang lebih baik atau sempurna,
yang dimulai dari proses terbentuknya individu sampai kepada kematian dan
proses ini berlangsung secara terus menerus dalam kehidupan makhluk hidup.
Sedangkan pada perkembangan bayi dapat di amati banyak hal, mulai
dari proses bayi sebelum atau sesudah bayi itu ada dalam kandungan hingga ia
lahir kedunia, ciri – ciri bayi selama di dalam dan di luar kandungan,
pertumbuhan fisik, motorik, mental dan sebagainya, serta cara – cara si bayi
dalam berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya. Proses – proses tersebut
antara lain :
Perkembangan Masa Pranatal (kehamilan)
Perkembangan Masa Neonatal ( Bayi Baru Lahir)
Perkembangan Bayi
10
Setiap Proses memiliki penjelasannya masing – masing yang dapat
menguatkan keberadaan proses tersebut dan membantu pembaca untuk
mengetahui proses perkembangan bayi tersebut secara lebih lengkap.
1. Perkembangan Masa Prenatal
Tahap prenatal adalah tahap awal/proses bagaimana bayi itu bisa berada
dan berkembang di dalam rahim ibunya. Proses tersebut berawal ketika sperma
menembus tempat dimana sel telur berada yang kemudian mengalami fertilisasi.
Dan hasilnya adalah satu atau lebih zigot, yang kemudian zigot tersebut
berkembang menjadi janin dan janin berkembang menjadi bayi yang telah siap
untuk terlahir kedunia.
Lamanya periode prenatal ini adalah 280 hari atau ± 40 minggu sejak
dari pembuahan. Seperti yang Hurlock katakana bahwa orang awam menghitung
kehamilan selama 9 bulan kalender. Pada perkembangan pre natal ini jugalah kita
dapat melihat empat hal penting yang akan terjadi saat perkembangan bayi
tersebut, yakni: penentuan bakat bawaan, penentuan jenis kelamin, penentuan
jumlah anak, dan penentuan urutan anak. Semua proses tersebut akan dibagi lagi
kedalam tiga tahap yaitu :
Tahap Germinal
Tahap ini berajalan dari awal pembuahan hingga 2 minggu pertama.
Dimana dalam tahap ini terjadi proses pertemuan antara sel telur dengan sperma
yang kemudian menghasilkan zigot. Pada tahap ini juga beberapa pembelahan
yang diantaranya adalah pembelahan blastocyts, yaitu lapisan bagian dalam yang
nantinya berkembang menjadi embrio. Pembelahan trophoblast, yaitu lapisan luar
yang menyediakan gizi dan dukungan bagi embrio.
Dan yang terakhir adalah pembelahan implantation, yakni proses
melekatnya zigot ke dinding kandungan yang berlangsung 10 hari setelah
pembuahan. Setelah zigot menempel, maka calon bayi tersebut akan terhubung
secara langsung dengan ibunya dari tali placenta yang berujung pada pusat si
calon bayi.
11
Tahap Embrio
Tahap ini berlangsung mulai dari minggu ke-3 hingga minggu ke-8, yang
disebut juga sebagai trimester pertama. Pada tahap embrio, pembelahan sel terus
meningkat dari awal tahap germinal. Dan saat zigot benar – benar menempel pada
rahim, maka akan terbentuk dua lapisan, yaitu: laipsan endoderm, yaitu lapisan
dalam yang berkembang menjadi system pencernaan dan system pernafasan pada
bagian dalam tubuh, serta lapisan ectoderm, yaitu lapisan paling luar yang akan
berkembang menjadi system syaraf, reseptor sensorik, dan bagian kulit pada
permukaan kulit.
Kemudian pada bagian tengahnya terdapat lapisan mesoderm, yaitu yang
akan menjadi system peredaran darah , tulang, otot, system pembuangan, dan
system produksi. Secara langsung, sebagian dari organ tubuh manusia sudah
mulai terbentuk pada tahap ini. Namun, karena ukuran panjangnya hanya berkisar
1 inci, maka bagian – bagian tubuh embrio tersebut belum sepenuhnya berbentuk
tubuh orang dewasa akan tetapi merupakan manusia dalam bentuk yang kecil.
Tahap Fetus
Periode ini dimulai dari minggu ke-9, dimana sebelumnya embrio telah
berkembang menadi sel – sel tulang. Pada tahap ini, embrio berubah nama
menjadi janin hingga akhirnya menjadi bayi, dimana pertambahan ukurannya
terjadi begitu cepat. Organ dan otot menjadi terorganisir bahkan sudah dapat
saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
Pada bulan ke-4, menurut psikologi islam janin tersebut telah ditiupkan
padanya ruh dan janinnya telah berbentuk selayaknya manusia serta si ibu pun
dapat merasakan gerakan – gerakan kecil yang di lakukan oleh si bayi. Kemudia
pada permulaan bulan yang ke-7, pada si bayi telah mulai tumbuh rambut, dapat
bergerak – gerak berupa gerakan menutup, membuka, mereguk, menelan, bahkan
menghisap jari. Pada tahap ini bayi juga sudah mampu menggerakkan matanya
untuk mulai berkedip sedikit demi sedikit.
12
Selanjutnya, pada minggu ke-13 hingga minggu ke-24, fetus terus
bertambah besar. Neuron pada otak sudah tebentuk sejak minggu ke-24. Pada
minggu berikutnya, fetus telah memiliki pertahanan yang kuat baginya saat
nantinya bayi siap dilahirkan. Lemak pada bawah kulit semakin bertambah, anti
bodi pun ditransfer dari ibu kepada bayi untuk menjaga dari segala penyakit. Dan
pada akhirnya posisi fetus tersebut pun berputar arah untuk persiapan lahir ke
dunia.
Selain dari proses tumbuh kembangnya bayi, pada masa prenatal ini
jugalah kita melihat setiap perubahan yang terjadi pada janin dari minggu ke
minggu. Perubahan secara lebih jelas dan pasti, yaitu:
o Trismester Pertama
KONSEPSI KE - 4
MINGGU
4 - 8 MINGGU 8 - 12 MINGGU
• Panjangnya kurang
dari 1/10 inci
• Panjangnya kurang
dari 1 inci
• Panjangnya sekitar 3 inci
dan beratnya sekitar 1 0ns
• Awal perkembangan
susunan tulang
belakang, system syaraf,
usus, jantung dan paru -
paru
• Wajah sudah berbentuk
dengan mata, telinga,
mulut, dan pucuk gigi
yang belum sempurna
• Dapat menggerakkan
lengan, kaki, jari tangan,
dan jari kaki
• Kantung amniotis
membungkus lapisan
dasar seluruh tubuh
• Lengan dan kaki
bergerak
• Sidik jari muncul
• Disebut ”telur”
(ovum)
• Otak mulai menbentuk
• Dapat tersenyum,
memberengut, mengisap,
dan menelan
13
• Denyut jantung janin
dapat dideteksi dengan
ultrasound
• Jenis kelamin dapat
dibedakan, hingga bayi
dapat kencing
• Disebut ”embrio”.
• Disebut ”fetus” (janin)
o Trimester kedua
12 - 16 minggu 16 - 20 minggu 20 – 24 minggu
• Panjangnya sekitar 5,5
inci dan beratnya 4 ons
• Panjangnya 10-12 inci
dan beratnya 0,5-1 pon
• Panjangnya 11 – 14 inci
dan beratnya 1 – 1,5 pon
• Denyut jantung kuat
• Denyut jantung dapat
didengar dengan
steteskop biasa
• Kulit mengkerut dan
tertutup dengan lapisan
pelindung (vernix
caseosa)
• Kulit tipis, tembus
pandang
• Mengisap ibu jari dan
tersedak
• Mata sudah terbuka
• Rambut halus (lanugo)
menutup tubuh
• Rambut, bulu mata,alis
mata mucul
• Meconium berkumpul
di dalam usus besar
• Kuku jari tangan dan
kuku jari kaki sudah
berbentuk
• Mampu memegang
dengan kuat
• Gerakan-gerakan
terkoordinasi, dapat
14
berguling di dalam cairan
amniotis
o Trimester ketiga
24 – 28 MINGGU 28 – 32 MINGGU 32 – 40 MINGGU
• Panjangnya 14–17 inci
dan beratnya 2,5–3 ons
• Panjangnya 16,5 – 18
inci dan beratnya 4 -5
pon
• Panjangnya 19 inci dan
beratnya 6 pon
• Bertambah lemak
tubuh
• Memiliki periode tidur
dan bangun
• Kulit kurang
mengkerut
• Sangat aktif
• Berada dalam posisi
lahir
• Vernix caseosa tipis
• Gerakan pernafasan
yang belum sempurna
muncul
• Tulang kepala lembut
dan lentur
• Lanugo umumnya
hilang
• Zat besi disimpan di
dalam hati
• Kurang aktif
• Memperoleh
kekebalan dari ibu
2. Perkembangan Masa Neo Natal (bayi baru lahir)
15
Neonatal berarti baru lahir, sedangkan bayi yang baru lahir disebut
sebagai neonatus dalam istilah medis. Periode neonatal merupakan masa
tersingkat dari masa yang lainnya, dimana perkembangannya dimulai sejak bayi
lahir hingga 2 minggu. Periode ini terbagi atas periode partunate dan periode
neonate. Periode partunate bermula dari keluarnya janin dari rahim ibu dan
berakhir setelah tali pusarnya dipotong dan diikat, dimana proses ini terjadi
selama 15 hingga 30 nmenit setelah kelahiran bayi. Sampai proses tersebut
selesai, bayi masih disebut sebagai pascamatur(lingkungan di luar tubuh ibu).
Sedangkan periode neonate adalah periode setelah tali pusar bayi
dipotong dan diikat hingga ia mempunyai kehidupannya sendiri dan tidak disebut
lagi sebagai parasit pada ibunya dan bayi juga harus melakukan penyesuaian pada
lingkungan barunya di luar tubuh ibunya hingga 2 minggu ke depan. Selain itu
juga akan terjadi penyesuaian radikal. Neonatal terkadang disebut sebagai masa
terhentinya perkembangan bagi bayi baru berupa penurunan berat badan dan
cenderung kurang sehat, juga disebut masa yang berbahaya baik secara fisik
maupun psikis, serta pendahuluan dari perkembangan ke kehidupan bayi
selanutnya.
Selain itu, bayi baru lahir juga melakukan beberapa penyesuaian terhadap
kehidupan barunya, diantaranya adalah penyesuaian terhadap suhu, bernafas yang
ditandai sejak tali pusar diputus, mengisap dan menelan, serta pembuangan yang
tidak menggunakan tali pusar lagi. Selain penyesuaian, bayi juga memiliki rentan
bahaya cukup tinggi, dimana berat badannya terus berkurang, perilakunya yang
tidak teratur, bahkan tingginya angka kematian pada bayi di masa pascanatal ini.
Dan bayi juga memiliki batasan untuk penyesuaiannya hingga batas waktu yang
sudah ada, diantaranya:
o Menurut criteria medis : tali pusar lepas dari pusarnya
o Menurut criteria fisiologis : bayi menjadi gemuk kembali setelah
kehilangan berat badan sesudah dilahirkan
o Menurut criteria psikologis : bayi sudah menunjukkan kemajuan
perkembangan perilaku.
16
Kemampuan – kemampuan yang seharusnya manusia dewasa miliki pun
mulai berkembang pada masa ini, antara lain: kemampuan sensorik, motorik,
kognitif, fisik, dan psikososialnya.
Kemampuan sensorik
1. Penglihatan : penglihatannya setengah dari penglihatan orang
dewasa, yang dikarenakan batang matanya belum berkembang kecuali
sekitar fovea.
2. Pendengaran : setelah keluar cairan amniotic yang menyumbat
telinga bagian tengah, pendengaran bayi menjadi normal dan mulai
mengetahui dari mana datangnya suara, menentukan tinggi suara, dan
identitas suara.
3. Penciuman : sejak lahir, sel – sel penciuman pada batang
hidung telah aktif, sehingga dapat membedakan mana bau yang
menyenangkan dan tidak menyenangkan.
4. Pengecapan : dipengaruhi kemampuan penciuman. Sel – sel
pengecapan terletak pada permukaan lidah dan daerah pipi, dan dapat
merespon reaksi positif jika rasanya manis, reaksi negative jika rasanya
asin, asam, dan pahit.
5. Kepekaan organic : peka terhadap rasa lapar dan merasa lapar sejak
pertama kali dilahirkan.
6. Kepekaan kulit : berkembang sejak lahir. Sehingga bayi
peka terhadap rabaan, tekanan, dan suhu.
Kemampuan motorik
Kemampuan motorik ini terdiri atas motorik kasar dan motorik halus.
Kemampuan motorik kasar meliputi kegiatan – kegiatan otot besar seperti
menggerakkan lengan dan berjalan. Kemampuan motorik kasar ini biasanya teradi
pada usia 12 hingga 13 bulan.
Kemampuan motorik halus meliputi gerakan yang lebih halus
dibandingkan dengan kemampuan motorik kasar, dan mencakup terhadap
17
keterampilan seperti kecekatan jari. Kemampuan ini banyak terjadi pada masa
bayi, seperti perkembangan keterampilan meraih dan menggenggam.
Kemampuan kognitif
Perkembangan kognitif pada neonatal bermulai dengan segala hal yang
berhubungan dengan refleks dan fungsi sensori. Fungsi sensori disini adalah untuk
membantu perkembangan kognitif pada bayi baru lahir untuk dapat bias focus
pada benda yang berjarak berkisar 8 – 10 inci dari wajahnya dan dapat melihat
benda tersebut.
Sedangkan refleks yang dimaksud pada masa neonatal adalah refleks
untuk mempertahankan diri yang berupa: Breathing reflex (menghirup dan
menghembuskan nafas secara berulang – ulang), Eyeblink reflex (menutup dan
mengejapkan mata, Pupilary reflex (menyempitkan pupil mata terhadap cahaya
yang lebih terang), Rooting reflex (memalingkan muka saat ia disentuh), sucking
reflex (menghisap benda – benda di dekat mulut), dan Swallowing reflex
(menelan benda – benda di sekitar mulutnya), serta refleks Psimitif/subkortikal:
Babinski reflex (ketika bagian bawah kaki di elus, maka tangan mencengkeram),
Grasping reflex (jari – jari bayi mencengkeram benda – benda yang disentuhkan
ke bayi).
Selain kognitif jujga dibarengi dengan kemampuan bahasa yang bayi
gunakan dengan menangis. Menangis bagi bayi adalah bahasanya yang paling
komunikatif dan bias membuat orang tuanya tahu apa yang sedang ia inginkan.
Karena tangisan pertamanya merupakan gerak refleks murni yang teradi ketika
udara masuk ke dalam tali suaranya yang tujjuannya untuk memompa paru – paru
sehingga terjadi pernafasan dan memberi O2 yang cukup bagi darah. Menurut
beberapa ahli psikologi mengatakan bahwa :
Immanuel Kant : sebagai proses rohani manusia terhadap
belenggu kepancainderaan yang akan dideritanya. Selain itu, jiwa manusia
itu memiliki arti yang jauh lebih luhur daripada materi, serta jiwa
18
menentang proses yang membawanya ke dalam hidup yang tunduk pada
materi dan tubuh.
Sigmund Freud : sebagai ekspresi keinginan untuk kembali
ke dalam kandungan yang tenang, aman, halus, lembut, dan hangat. Selain
itu kelahiran bagi bayi itu sangat mengejutkan hingga ia merasa takut
kemudian menangis.
Sis Heyter : sebagai tanda bahwa dia memiliki kesadaran
sebagai satu reaksi spontan yang disebabkan oleh dorongan dari dalam.
Sedangkan dari segi biologisnya, pertanda berfungsinya paru – paru dan
organ lain terhadap kehidupan.
Kemampuan fisik
Pada masa neonatal, terjadi penurunan berat badan akibat dari kesulitan
menyesuaikan diri secara cepat dengan lingkungan barunya. Mulai tumbuh
rambut – rambut halus pada bagian kepala dan punggung. Sedangkan proporsi
kepala dengan panjang tubuhnya berkisar 1:4.
Kemampuan Psikososial
Selama bulan pertama merupakan awal mulanya ibu dan bayi
membangun hubungan yang kuat tumbuh ke pada kedekatan yang dalam.
Interaksi ibu selama perawatan rutin pada bayi memperbesar atau justru
memperkecil proses kedekatan di antara mereka. Tindakan menyusui, kebersihan
dan memberikan rasa nyaman sebanyak mungkin ketika bayi sedang terjaga.
Interaksi tersebut sangat membantu terjalinnya hubungan yang dalam antara ibu
dengan bayi. Karena periode neonatus merupakan partisipasi yang aktif pada
periode ini.
19
3. Perkembangan Masa Bayi (2 minggu – 2 tahun)
Perkembangan masa bayi adalah periode lanjutan dari masa prenatal dan
neonatal. Dimana perkembangan bayi terus meningkat, dan organ – organ pada
tubuhnya juga berfungsi secara bertahap hingga sempurna dan dapat melakukan
gerakan – gerakan layaknya manusia dewasa. Selain itu, bayi memiliki tugas pada
perkembangannya sendiri, yaitu: belajar makan makanan yang padat, belajar
berjalan, belajar berbicara, dan belajar menguasai alat pembuangan kotoran.
Perkembangan yang terjadi pada bayi berupa perkembangan fisik,
kognitif, emosi, bicara, reaksi social, dan pola bermain dari bayi.
Perkembangan Fisik :
Pada tahun pertama, peningkatan berat badan lebih besar dari pada tinggi
badannya.
Berat badannya pun bertambah hingga 3 kali lebih berat dari waktu ia lahir
dan giginya mulai tumbuh 4 hingga 6 gigi susu.
Berat otak bayi adalah 1/8 dari berat total tubuh bayi.
Pada bulan ke-2, bayi sudah dapat mengangkat kepalanya sendiri dan
dapat mengambil objek yang berada di dekatnya.
Pada bulan ke-2 hingga ke-5, adalah masa transisi perilaku bayi dari yang
refleksif menuju perilaku yang voluntary.
Bulan ke-6, bayi sudah mampu membalikkan badannya ke kiri dan ke
kanan, mampu duduk sendiri, dan mulai merangkak.
Kira – kira usia bayi satu tahun, bayi sudah mulai berajalan sedikit demi
sedikit tanpa dibantu dan menggapai benda – benda kecil dengan jari
mereka sendiri.
Pada usia 2 tahun, bayi telah mampu berjalan dengan sangat baik,
penginderaannya berkembang dengan pesat, dan pertambahan berat pada
otak semakin pesat. Pada usia ini bayi menerima gelar barunya, yaitu
balita.
Perkembangan Kognitif :
20
Perkembangan intelegensi yang cepat dan intensif terjadi pada tahun -
tahun pertama.
Kemampuan kognitifnya berupa: kemampuan untuk belajar dan
mengingat, mulai menggunakan symbol – symbol tertentu, sedikit
berkembang dalam pemecahan masalahnya, dan pemahaman serta
penggunaan bahasa berkembang dengan cepat.
Persepsi awal pada masa bayi diperoleh melalui penjelasan sensorik.
Perkembangan Emosi :
Kemarahan: menjerit, meronta, menendang, mengibaskan tangan,
memukul, melonjaklonjak, berguling-guling, & menahan nafas.
Ketakutan: menjauhkan diri, merengek, menangis, & menahan nafas.
Rasa ingin tahu: menengangkan otot muka, membuka mulut, menjulurkan
lidah, memegang barang, membolak-balik barang, melempar atau
memasukkan barang tsb ke dalam mulut.
Kegembiraan: tertawa, tersenyum, menggerakkan tangan & kakinya.
Afeksi: memeluk, menepuk, mencium barang atau orang yang dicintainya.
Kematangan dan belajar.
Perkembangan Bicara :
Menurut M.F. Berry & J. Eisenson perkembangan bicara berupa :
Refleks Vokalisasi (mengeluarkan suara dengan reflex)
Babbling (mengeluarkan suara akibat membutuhkan sesuatu)
Lalling (pengucapan kata atau suku kata yang di ulang – ulang)
Echollia (meniru suara – suara yang di dengar dari luar)
True Speech (bayi mulai dapat berbicara dengan benar)
Reaksi Sosial :
Imitasi (peniruan)
Shyness (malu)
Dependency (ketergantungan)
Acceptance of the authority (menerima kekuasaan)
21
Rivalry (persaingan) & resistant behavior
Attension seeking (mencari perhatian)
Cooperation behavior
2.4. Psikologi Perkembangan Masa Kanak-Kanak Awal
Perkembangan Fisik
a) Tinggi
Pertumbuhan tinggi badan tiap tahunnya rata-rata tiga inci. Pada usia enam
tahun tinggi anak rata-rata 46,6 inci.
b) Berat
Pertambahan berat tiap tahunnya rata-rata tiga sampai lima pon. Pada usia
enam tahun berat anak harus kurang lebih tujuh kali berat pada waktu
lahir. Anak perempuan rata-rata beratnyan 48,5 pon, dan anak laki-laki 49
pon.
c) Perbandingan Tubuh
Penampilan bayi tidak tampak lagi. Wajah tetap kecil tapi dagu tampak
lebih jelas dan leher lebih memanjang. Gumpalan pada bagian-bagian
tubuh berangsur-angsur berkurang dan tubuh cenderung berbentuk kerucut
, dengan perut yang rata, dada yang lebih bidang, bahu lebih luas, serta
lengan dan kaki lebih panjang, lurus dan besar.
d) Postur Tubuh
Perbedaan dalam postur tubuh untuk pertama kalinya tampak jelas pada
masa anak-anak. Ada yang posturnya gemuk lembek (endomorfik), ada
yang kuat berotot (mesomorfik), dan ada yang relatif kurus (ektomorfik).
e) Tulang dan Otot
Tingkat pengerasan otot bervariasi pada bagian-bagian tubuh mengikuti
hukum perkembangan arah. Otot menjadi lebih besar, lebih kuat dan lebih
berat, sehingga anak terlihat lebih kurus meskipun beratnya bertambah.
22
f) Lemak
Anak-anak yang cenderung bertubuh endromofik lebih banyak jaringan
lemaknya daripada jaringan otot; yang cenderung mesomorfik mempunyai
jaringan otot yang lebih banyak daripada jaringan lemak; dan yang
bertubuh enktomorfik mempunyai otot yang lebih kecil dan ssedikit
jaringan lemak
g) Gigi
Selama empat sampai enam bulan pertama dari masa awal kanak-kanak,
empat gigi bayi yang terakhir-geraham belakang-muncul. Selama setengah
tahun terakhir terakhir gigi bayi mulai tanggal digantikan oleh gigi tetap.
Yang mula-mula lepas adalah gigi bayi yang pertama kali tumbuh yaitu
gigi seri tengah. Bila masa awal kanak-kanak berakhir, pada umumnya
bayi memiliki satu atau dua gigi tetap di depan dan beberapa celah dimana
gigi tetap akan muncul.
Perkembangan Kognitif
Teori Piaget
Menurut Jean Piaget pada tahap masa awal anak, seorang anak telah
memasuki perkembangan kognitif tahap praoperasional yang berlangsung pada
usia 2-7 tahun. Piaget menyebut tahap ini sebagai tahap praoperasional karena
anak masih belum memahami aturan dan operasi tertentu.
Karakterisasi tahap praoperasional adalah :
a. Anak belajar menggunakan bahasa dan untuk mempresentasikan objek
dengan citra dan kata-kata.
b. Pemikiran anak masih egosentrik : mengalami kesulitan dalam memandang
dari sudut pandang orang lain.
c. Mengklasifikan objek dengan ciri tunggal
Perkembangan kognitif tidak hanya mempengaruhi pemahaman anak tentang
dunia fisik, tetapi dunia sosial pula. Karena pemahaman peraturan moral dan
23
sosial adalah penting dalam sebuah masyarakat, Piaget tertarik bagaimana anak
memahami peraturan tersebut. Piaget mendasarkan teori awal di bidang ini pada
observasi yang dilakukannya terhadap anak-anak berbagai usia yang bermain
kelereng. Ia bertanya kepada anak tersebut tentang asal mula, makna, dan
kepentingan peraturan yangmereka ikuti. Dari jawaban mereka, ia merumuskan
empat stadium perkembangan anak untuk memahami aturan. Dua stadium
pertama masuk dalam periode praoperasional.
*Stadium pertama timbul pada awal periode praoperasional saat anak mulai
terlibat dalam permainan simbolik. Anak pada tahap ini akan berperan serta dalam
sejenis ‘permainan paralel’, bermain dengan anak lain menggunakan mainan yang
sama tetapi tidak dalam cara terorganisasi secara sosial. Setiap anak cenderung
mengikuti sejumlah peraturan idiosinkratik, menurut keinginan pribadinya sendiri.
Sebagai contohnya, seorang anak mungkin memilih kelereng dengan warna yang
berbeda-beda, atau menggelindingkan kelereng yang besar diikuti dengan semua
yang kecil. Dalam hal ini anak sering mengubah ‘peraturan’ itu sekehendak
hatinya, dan mereka tidak memiliki tujuan kolektif seperti kerja sama atau
kompetisi.
*Stadium kedua menempatkan suatu akhir mendadak pada pandangan
peraturan yang mudah berubah itu. Dimulai pada sekitar usia lima tahun, anak
mengembangkan suatu perasaan kewajiban untuk mengikuti peraturan dan
memperlakukan peraturan sebagai perintah moral absolut. Peraturan adalah
permanen, sakral, dan tidak dapat diubah. Sebagai contoh, anak dalam usia ini
cenderung menolak saran bahwa posisi awal pada permainan kelereng dapat
diubah untuk mengakomodasi anak kecil yang mungkin ingin ikut bermain.
Piaget sampai pada kesimpulan bahwa anak pada stadium ini memiliki realisme
moral, suatu konfusi antara hukum moral dan fisik. Misalnya, jika seorang anak
ditanya hukuman apa yang akan terjadi jika anak berbohong atau mencuri,anak
akan menjawab bahwa Tuhan akan menghukum mereka atau mereka akan
ditabrak mobil. Selain itu, anak akan lebih mempertimbangkan suatu perbuatan
berdasarkan konsekuensi daripada maksud dibalik perbuatan itu.
24
Kemajuan pemikiran praoperasional menurut Piaget :
1. Fungsi simbolis (symbolic function)
Symbolic function adalah kemampuan anak untuk menggunakan
representasi mental (kata-kata, angka, atau gambar).
2. Pemahaman identitas
Pemahaman identitas merupakan kemampuan anak untuk memahami
bahwa perubahan artifisial tidak akan mengubah sifat suatu hal.
3. Pemahaman sebab-akibat (transduction)
Pemahaman sebab-akibat merupakan kemampuan anak secara mental
untuk mengkaitkan fenomena partikuler, terlepas dari ada atau tidaknya
sebab-akibat yang logis.
4. Pemahaman terhadap angka
Merupakan kemampuan anak untuk dapat menghitung dan menangani
kuantitas.
5. Kemampuan mengklasifikasi
Merupakan kemampuan anak untuk mengklasifikasikan sesuatu ke dalam
kategori yang bermakna.
6. Empati
Merupakan kemampuan anak untuk bisa membayangkan apa yang
dirasakan oleh orang lain.
7. Teori tentang pikiran
Merupakan kemampuan anak untuk memahami aktivitas mental dan
fungsi dari pikiran.
Aspek-aspek ketidakmatangan pemikiran praoperasional :
1. Centration
Anak hanya berfokus dari situasi dan mengabaikan aspek yang lain dan
tidak mampu memikirkan berbagai aspek dari sebuah situasi secara
bersamaan. Sebagai contoh, seorang anak akan mengatakan bahwa tanah
liat yang berbentuk panjang lebih banyak dari tanah liat yang berbentuk
bulat padahal banyaknya sama. Anak tidak dapat memperhatikan panjang
dan ketebalan tanah liat secara serantak.
25
2. Irreversabiltas
Kegagalan anak dalam memahami bahwa dalam sebuah operasi dapat
berlangsung dua arah atau lebih. Sebagai contoh, anak tadi tidak
menyadari bahwa tanah liat yang berbentuk panjang dapat diubah ke
bentuk bulat kembali.
3. Fokus pada keadaan daripada transformasi
Kegagalan anak dalam memahami signifikasi transformasi di antara
beberapa keadaan. Sebagai contoh, anak praoperasional belum
mendapatkan konservasi, mereka gagal untuk mengetahui bahwa jumlah
air akan tetap meskipun dituang dari gelas pendek dan lebar ke gelas
panjang dan kecil.
4. Penalaran transduktif
Anak melihat sebuah sebab-akibat meskipun pada kenyataannya tidak ada.
Sebagai contoh, Ani memarahi saudaranya, kemudian saudaranya jatuh
sakit, Ani merasa bahwa ia yang membuat saudaraya sakit.
5. Egosentris
Anak mengpersepsikan bahwa semua orang lain merasa hal yang sama
dengan mereka.
6. Animisme
Anak mengatribusikan kehidupan pada benda-benda mati.
7. Ketidakmampuan membedakan tampilan luar dengan realitas. Sebagai
contoh, Ani bingung ketika melihat gabus yang mirip batu, ia mengatakan
bahwa gabus itu adalah batu.
Perkembangan Sosial
Melalui pergaulan atau hubungan sosial, baik dengan orang tua, anggota
keluarga, orang dewasa lainnya maupun teman bermainnya, anak mulai
mengembangkan bentuk-bentuk tingkah laku sosial.
26
Menurut Hurlock (1980 : 81) perilaku sosial anak-anak pra sekolah dapat
dikategorikan menjadi dua pola yaitu pola perilaku sosial dan tidak sosial:
a) Pola Sosial
1. Meniru
Agar sama dengan kelompok, anak meniru sikap dan perilaku orang yang
sangat ia kagumi.
2. Persaingan
Keinginan untuk mengungguli dan mengalahkan orang-orang lain.
3. Kerjasama
Pada akhir tahun ketiga bermain kooperatif dan kegiatan kelompok mulai
berkembang dan meningkat dengan baik dalam frekwensi maupun
lamanya berlangsung, bersamaan dengan meningkatnya kesempatan untuk
bermain dengan anak lain.
4. Simpati
Karena simpati menumbuhkan pengertian tentang perasaan-perasaan dan
emosi orang lain.
5. Empati
Seperti halnya simpati, empati menumbuhkan pengertian tentang perasaan
dan emosi orang lain tetapi di samping itu juga membutuhkan kemampuan
untuk membayangkan diri sendiri di tempat orang lain.
b) Pola Tidak Sosial
1. Negativisme
Negativisme atau melawan otoritas orang dewasa.
27
2. Agresif
Perilaku agresif meningkat antara usia dua atau empat tahun.
3. Perilaku Berkuasa
Perilaku Berkuasa atau merajai mulai usia sekitar tiga tahun.
4. Memikirkan Diri Sendiri
Karena cakrawala sosial anak terutama terbatas di rumah, anak-anak
seringkali memikirkan diri sendiri, dengan meluasnya cakrawala lambat
laun perilaku memikirkan diri sendiri berkurang tetapi perilaku murah hati
masih sangat sedikit.
5. Mementingkan Diri Sendiri
Seperti halnya perilaku memikirkan diri sendiri lambat laun diganti oleh
minat dan perhatian kepada orang-orang lain, cepatnya perubahan ini
bergantung pada banyaknya kontak orang-orang di luar rumah dan berapa
besar keinginan mereka untuk diterima teman-temannya.
Perkembangan Kepribadian
Pola kepribadian yang dasarnya telah diletakkan pada masa bayi, mulai
berbentuk dalam masa awal kanak – kanak. GLASNER mengatakan : bahwa
konsep diri anak “ terbentuk di dalam rahim hubungan keluarga ”. Dengan
berjalannya periode awal masa kanak-kanak, maka anak semakin banyak
berhubungan dengan teman-teman sebayanya, baik di lingkungan tetangga,
sekolah maupun di pusat perawatan anak. Sikap awal teman-teman, anggota
keluarga sangat berperan penting. Karena sekali dasar untuk konsep diri telah
diletakkan maka agak sulit untuk diubah.
28
Kondisi – kondisi yang membentuk konsep diri pada awal masa kanak – kanak :
1. Cara pelatihan anak.
2. Cita – cita orang tua.
3. Posisi urutan.
4. Kelompok minoritas.
5. Ketidaknyamanan lingkungan.
2.5. Psikologi Perkembangan Masa Kanak-Kanak Akhir
Masa kanak-kanak akhir (late childhood) berlangsung dari usia enam
tahun sampai tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual. Pada awal dan
akhirnya, masa kanak-kanak akhir ditandai oleh kondisi yang sangat
mempengaruhi penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial anak. Permulaan masa
akhir kanak-kanak ditandai dengan masuknya anak ke kelas satu Sekolah Dasar
(SD). Bagi sebagian besar anak, hal ini merupakan perubahan besar dalam pola
kehidupan anak, juga bagi anak yang telah pernah mengalami situasi pra-sekolah
selama setahun. Sementara menyesuaikan diri dengan tuntutan dan harapan baru
dari kelas satu, kebanyakan anak berada dalam keadaan tidak seimbang; anak
mengalami gangguan emosional sehingga sulit untuk hidup bersama dan bekerja
sama.
Selama setahun atau dua tahun terakhir dari masa kanak-kanak terjadi
perubahan fisik yang menonjol dan hal ini juga dapat mengakibatkan perubahan
dalam sikap, nilai dan perilaku dengan menjelang berakhirnya periode ini dan
anak mempersiapkan diri, secara fisik dan psikologis, untuk memasuki masa
remaja.
Tibanya akhir masa kanak-kanak dapat dengan tepat diketahui, tetapi
orang tidak dapat mengetahui secara tepat kapan periode ini akan berakhir, karena
29
periode kematangan seksual yaitu kriteria yang digunakan untuk memisahkan
masa kanak-kanak dengan masa remaja yang timbulnya tidak selalu pada waktu
yang sama. Ini disebabkan perbedaan kematangan seksual anak laki-laki dan
perempuan . ada anak yang mengalami masa kanak-kanak yang lebih dan ada pula
yang lebih singkat.
1. Pandangan Masa Kanak-Kanak Akhir
Pandangan Orang Tua
Bagi banyak orang tua akhir masa kanak-kanak itu merupakan :
Masa yang menyulitkan : Suatu masa di mana anak tidak lagi mau mendengar
dan tidak menuruti perintah orang tuanya dan lebih banyak dipengaruhi oleh
teman sebaya mereka dibanding orang tua ataupun keluarga.
Masa yang tidak rapih (The dirty age) : Suatu masa di mana anak tidak
cenderung tidak memperdulikan dan ceroboh dalam penampilan, dan kamarnya
sangat berantakan. Sekalipun ada peraturan yang ketat dalam keluarga, sang anak
hanya mematuhi dalam beberapa aturan, kecuali si orang tua mengharuskannya
ataupun memberikannya hukuman.
Masa bertengkar : Suatu masa di mana banyak terjadi pertengkaran antar
keluarga dan suasana rumah yang tidak menyenagkan bagi semua anggota
keluarga. Dalam keluarga yang terdiri dari anak laki-laki dan perempuan sudah
tak dapat dipungkiri jika anak laki-laki mengejek saudara perempuannya, suatu
pola perilaku yang berasal hubungannya dengan teman-teman di luar rumah.
Kalau anak perempuan membalas, terjadilah pertengkaran dalam bentuk ejek-
ejekan atau serangan fisik. Pola perilaku ini banyak ditemukan dalam keluarga
yang anaknya terdiri dari anak laki-laki dan anak perempuan.
Pandangan Para Pendidik/ Guru
30
Masa bersekolah : Pada usia tersebut anak diharapkan memperoleh dasar-dasar
pengetahuan yang dianggap penting untuk keberhasilan penyesuaian diri pada
kehidupan dewasa; dan mempelajarai pelbagai keterampilan penting tertentu,
bvaik keterampilan kurikuler maupun ekstra kurikuler.
Masa kritis : Para pendidik/Guru memandang periode ini sebagai periode kritis
dalam dorongan berprestasi. Suatu masa di mana anak membentuk kebiasaan
untuk mencapai sukses, tidak sukses, atau sangat sukses. Sekali terbentuk,
kebiasaan untuk bekerja di bawah, di atas atau sesuai dengan kemampuan
cenderung menetap sampai dewasa. Telah dilaporkan bahwa tingkat perilaku
berprestasi pada masa kanak-kanak mempunyai korelasi yang tinggi dengan
perilaku berprestasi pada masa dewasa.
Pandangan Ahli Psikologi
Masa berkelompok : Suatu masa di mana perhatian utama anak tertuju pada
keinginan diterima oleh teman-teman sebaya sebagai anggota kelompok, terutama
kelompok yang bergengsi dalam pandangan teman-temannya.
Masa penyesuaian diri : Oleh karena itu, anak ingin menyesuaikan dengan
standar yang disetujui kelompok dalam penampilan, berbicara, dan perilaku agar
mereka diterima dalam berkelompok. Seperti yang telah dijelaskan oleh Church
dan Stone (28) : Bagi anak 7 atau 8 tahun, ukuran “dosa”yang paling buruk
berbeda dari ukuran anak lain.. Ia meniru pakaian dan perilaku anak yang lebih
tua dan mengikuti peraturan kelompok sekalipun bertentangan dengan peraturan
dirinya, keluarga, dan peraturan sekolah.
Masa kreatif : Suatu masa dalam rentang kehidupan di mana akan ditentukan
apakah anak-anak akan menjadi konformis atau pencipta karya yang baru dan
orisinil. Meskipun dasar-dasar untuk ungkapan kreatif diletakkan pada awal masa
kanak-kanak, namun kemampunan untuk menggunakan dasar-dasar ini dalam
kegiatan-kegiatan orisinil pada umumnya belum berkembang sempurna sebelum
anak mencapai tahun-tahun akhir masa kanak-kanak.
31
Masa bermain : Suatu masa yang bukan diartikan bahwa pada masa kanak-kanak
akhir lebih banyak meluangkan waktu untuk bermain. Melainkan kanak-kanak
akhir disebut usia bermain karena luasnya minat dan kegiatan bermain. Yakni
terdapat tumpang tindih antara ciri-ciri bermain anak-anak yang lebih muda
dengan ciri-ciri bermain anak-anak remaja
2. Karakteristik Perkembangan Masa Kanak-Kanak Akhir
Perkembangan Fisik
Akhir masa kanak-kanak merupakan periode pertumbuhan yang lambat
dan relatif seragam sampai mulai terjadinya perubahan-perubahan pubertas, kira-
kira dua tahun sebelum anak secara seksual menjadi matang pada saat mana
pertumbuhan berkembang pesat.
Pertumbuhan fisik mengikuti pola yang dapat diramalkan meskipun
sejumlah perbedaan dapat terjadi. Bentuk tubuh mempengaruhi tinggi dan berat
dalam akhir masa kanak-kanak.
Kesehatan dan gizi yang baik merupakan factor penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak. Semakin baik kesehatan dan dan gizi, anak
cenderung semakin besar dari usia ke usia dibandingkan dengan anak yang
kesehatan dan gizi nya kurang.
Ketegangan emosional juga mempengaruhi pertumbuhan fisik, anak
yang tenang lebih cepat dari pada anak yang mengalami gangguan emosional,
meskipun gangguan emosional lebih banyak mempengaruhi berat dari pada tinggi.
Perkembangan Kognitif
Berdasarkan teori piaget, pada usia 6-12 dikenal dengan tahap konkret
operasional. Pemikiran konkret operasional melibatkan pemikiran operasional,
kemampuan pengategorian, dan penalaran logis dalam konteks konkret atau bukan
abstrak. Anak dapat bernalar secara logis mengenai kejadian-kejadian konkret dan
mengelompokkan benda-benda dalam kategori yang berbeda-beda. Ketika anak-
anak berusia di bawah 7 tahun diperlihatkan dua gelas lebar berisi air yang sama
banyaknya, mereka akan dengan mudah memandang kedua gelas tersebut
32
memiliki jumlah air yang sama banyaknya. Namun ketika air dalam salah satu
gelas dituangkan ke dalam gelas yang sempit tinggi, mereka biasanya berpikir
gelas tinggi berisi lebih banyak air karena itu lebih tinggi.
Anak di atas usia 7 tahun yang berada pada periode operasional konkret
tidak tertipu oleh penampilan dengan cara ini. Menurut Piaget, anak-anak
operasional konkret mampu menangani masalah konservasi karena pikiran mereka
lebih decentered, yang berarti bahwa mereka bisa memikirkan lebih dari satu hal
pada suatu waktu. Konservasi yakni keyakinan bahwa sifat tertentu dari suatu
benda atau peristiwa cenderung menetap walau terjadi perubahan dangkal.
Perkembangan Emosi-Sosial
Industry vs inferiority muncul kurang lebih pada usia 6 tahun hingga
puber. Anak-anak dapat mencapai industry dengan menguasai pengetahuan dan
keterampilan intelektual. Ketika mereka gagal menguasai hal tersebut, mereka
akan merasa inferior. Pada akhir masa kanak-kanak, mereka akan siap untuk
mengalihkan energi mereka untuk mempelajari kemampuan akademik. Bila tidak,
mereka akan membangun rasa tidak mampu dan tidak produktif.
Tidak seperti pada waktu lainnya, anak-anak menjadi lebih antusias
dibandingkan masa kanak-kanak awal yang dipenuhi imajinasi. Seiring dengan
masuknya anak-anak ke usia sekolah dasar, mereka mengarahkan energi mereka
untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan intelektual. Bahaya yang
dihadapi pada tahap ini melibatkan perasaan tidak mampu dan tidak produktif.
Anak-anak memasuki periode ini memiliki hubungan yang dekat dengan
orang tua mereka. Meskipun tetap penting hubungan dengan teman sebaya
menjadi semakin signifikan selama periode tersebut. Sebelum usia 7 tahun, anak-
anak memiliki persahabatan, tetapi mereka umumnya tidak bertahan lama dan
biasanya tidak dekat. Setelah menginjak usia 7 tahun, persahabatan sebaya
menjadi lebih penting untuk anak-anak dan cenderung bertahan lebih lama.
Persahabatan kelompok atau teman dekat juga muncul selama tahap operasional
konkret. persahabatan kebanyakan dengan anggota dari jenis kelamin yang sama,
dan mereka yang lawan jenis pada umumnya "hanya teman" meskipun istilah
pacar bebas digunakan, tapi tidak dalam arti dewasa.
33
3. Kategori Keterampilan Masa Kanak-Kanak Akhir
1) Keterampilan menolong diri sendiri
Anak yang lebih besar harus dapat makan, berpakaian, mandi, dan
berdandan sendiri hampir secepat dan semahir orang dewasa, dan keterampilan
tidak memerlukan perhatian sadar yang penting pada awal masa kanak-kanak.
2) Keterampilan menolong orang lain
Keterampilan menurut kategori ini bertalian dengan menolong orang-
orang lain. Di rumah mencakup membersihkan tempat tidur, membersihkan debu
dan menyapu; di sekolah mencakup mengosongkan tempat sampah dan
membersihkan tempat tuils; dan di dalam kelompok bermain mencakup menolong
membuat rumah-rumahan atau merencanakan lapangna basket.
3) Keterampilan bersekolah
Di sekolah, anak mengembangkan berbagai keterampilan yang
diperlukan untuk menulis, menggambar, melukis, memebentuk tanah liat, menari,
mewarnai dengan krayon, menjahit, memasak, dan pekerjaan tangan dengan
menggunakan kayu.
4) Keterampilan bermain
Anak yang lebih besar belajar pelbagai keterampilan seperti melempar
dan menangkap bola, naik sepeda, sepatu roda, dan berenang.
34
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
-Perkembangan adalah pematangan pada fungsi sel sel di tubuh manusia, dalam
dunia psikologi berarti perubahan yang dapat mencerminkan sifat sifat yang
dimiliki, sedangkan pertumbuhan dalam arti biologi yaitu berubah nya ukuran (
kuantitatif) seperti tinggi , berat dsb, dalam psikologi yaitu perubahan ukuran
badan dan fisik fisik lain.
-Didalam perkembangan terdapat fase fase sebagai berikut: Permulaan kehidupan
( konsepsi); Fase prenatal ( dalam kandungan); Proses kelahiran( + 0-9 bulan);
Masa bayi/anak kecil ( 0-1 tahun); Masa kanak kanak ( 1-5 tahun); Masa anak-
anak ( 5-12 tahun); Masa remaja ( 12-18 tahun); Masa dewasa awal ( 18-25tahun);
Masa dewasa ( 25-45 tahun); Masa dewasa akhir ( 45-55); Masa akhir kehidupan (
55 tahun keatas).
-Ada tiga teori perkembangan, yaitu : Nativisme, Emperisme, Konvergensi.
Perkembangan Masa Bayi
-Perkembangan masa bayi melalui tiga tahap perkembangan, yakni prenatal,
neonatal, dan pascanatal di mana pada setiap tahapnya terjadi pertumbuhan dan
perkembanganbaik dari fisik, kognitif, dan social learning secara bertahap.
Perkembangan Masa Kanak-Kanak Awal
-Perkembangan fisik ditandai dengan tubuh anak yang bertambah tinggi dan
kurus.
-Perkembangan kognitif anak disebut dengan tahap praoperasional, yaitu tahap di
mana anak belum memahami aturan dan operasi tertentu.
-Perkembangan sosial anak terdiri dari pola sosial dan tidak sosial.
35
-Perkembangan kepribadian anak dipengaruhi oleh orangtua serta lingkungannya.
Perkembangan Masa Kanak-Kanak Akhir
- Perkembangan fisik pada masa ini yaitu tubuh tumbuh dengan lambat dan
ingatan serta keterampilan meningkat.
-Perkembangan kognitif anak disebut dengan tahap operasional yaitu tahapan di
mana anak sudah dapat berpikir dengan logika dan lebih konkret.
-Perkembangan emosi dan sosial anak ditunjukkan dengan anak-anak lebih
antusias terhadap sesuatu.
36
REFERENSI
Hurlock Elizabeth B. 1980 Psikologi Perkembangan Jakarta: Erlangga
King Laura A. 2010 Psikologi Umum Sebuah Pandangan Apresiatif Jakarta:
Salemba Humanika
Lahey Benjamin B. 2005 Psychology An Introduction 9th
edition New York:
McGraw-Hill Book Company
Atkinson, Rita L. Atkinson, Richard C. Smith, Edward E. Bem, Daryl J.
Pengantar Psikologi Jilid Satu. Interaksara: 2010
Ahmad Abu. 2009 Psikologi Umum Jakarta: Rineka Cipta
Blog Alia Fauziah
http://urbandepan.blogspot.com/2012/04/akhir-masa-kanak-kanak.html
http://tafany.wordpress.com/2007/10/25/masa-bayi-neonatal-by-lydia-ratna-kiki-
dinillah/12:18
http://tafany.wordpress.com/2007/10/25/masa-bayi-neonatal-by-lydia-ratna-kiki-
dinillah/12:25
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Nanang%20Erma%20Gunawan
,%20S.Pd./002.%20Perkmb%20Anak%20Akhir%20PowerPoint%20-
%20Prof%20Partini%20Tim.pdf
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rj
a&sqi=2&ved=0CEkQFjAI&url=http%3A%2F%2Frobbiizza.files.wordpress.com
%2F2010%2F04%2Fperkembangan-fisik-pada-masa-
bayi.doc&ei=WYyBUNejCYbUrQeB84CgDg&usg=AFQjCNGa1mXN3yZqGC_
lKNsbsFKrSxczzg&sig2=RiPJ7S_nnHF1nrwnvQ6sdQ/12:27