pt. bank sinarmas tbk. · arus kas operasional sebelum perubahan aset dan liabilitas operasi...
TRANSCRIPT
PT. BANK SINARMAS Tbk.
Laporan Keuangan dan Catatan atas Laporan Keuangan
Pada Tanggal 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit)
serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak
Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit)
PT. BANK SINARMAS Tbk. Daftar Isi
Halaman
Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan PT. Bank Sinarmas Tbk. yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit).
Laporan Keuangan – Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 serta untuk periode-periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Maret 2019.
Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Laba Rugi Komprehensif 3 Laporan Perubahan Ekuitas 4 Laporan Arus Kas 5 Catatan atas Laporan Keuangan 7
PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Posisi Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 1 -
Catatan 31 Maret 2020 31 Desember 2019
ASET
Kas 734.085 615.219
Giro pada Bank Indonesia 4 1.657.913 2.060.593
Giro pada bank lain - pihak ketiga 5 407.156 360.934
Cadangan kerugian penurunan nilai (227) -
Jumlah - bersih 406.929 360.934
Penempatan pada bank lain dan 6
Bank Indonesia 4.772.850 1.039.622
Cadangan kerugian penurunan nilai (153) -
Jumlah - bersih 4.772.697 1.039.622
Efek-efek 7
Pihak berelasi 7.000 42.711
Pihak ketiga 4.559.485 5.541.583
Jumlah 4.566.485 5.584.294
Cadangan kerugian penurunan nilai (10) -
Jumlah - bersih 4.566.475 5.584.294
Efek yang dibeli dengan janji jual 8
kembali - pihak ketiga 584.984 108.681
Bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi (1.893) (16)
Jumlah bersih 583.091 108.665
Kredit yang diberikan dan piutang/ 9
pembiayaan syariah
Pihak berelasi 178.932 10.676
Pihak ketiga 23.097.734 22.486.576
Jumlah 23.276.666 22.497.252
Cadangan kerugian penurunan nilai (2.225.188) (1.182.755)
Jumlah - bersih 21.051.478 21.314.497
Tagihan akseptasi 10
Pihak ketiga 412.824 385.012
Cadangan kerugian penurunan nilai (119.828) (119.800)
Jumlah - bersih 292.996 265.212
Penyertaan modal sementara - setelah dikurangi 11
cadangan kerugian penurunan nilai sebesar
Rp 16.755 pada tanggal 31 Maret 2020
dan 31 Desember 2019 318.345 318.345
Pendapatan yang masih akan diterima 12 210.062 220.625
Biaya dibayar dimuka 13 1.708.350 1.724.015
Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp 820.662 dan Rp 688.484
masing-masing pada
tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 14 1.536.352 1.399.242
Aset Ijarah - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp 127.371 dan Rp 168.136 masing-masing
pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 16 603.200 628.023
Aset lain-lain - bersih 17 940.826 920.270
JUMLAH ASET 39.382.799 36.559.556
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Posisi Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 2 -
Catatan 31 Maret 2020 31 Desember 2019
LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER
DAN EKUITAS
Liabilitas
Liabilitas segera 18 181.925 131.750
Simpanan 19
Pihak berelasi 5.831.044 3.692.251
Pihak ketiga 23.323.742 20.959.946
Jumlah 29.154.786 24.652.197
Simpanan dari bank lain 20
Pihak berelasi 30.310 26.433
Pihak ketiga 19.850 773.826
Jumlah 50.160 800.259
Efek yang dijual dengan janji beli kembali 21
- pihak ketiga - 236.699
Utang pajak 22 45.051 38.428
Liabilitas akseptasi 10 293.024 265.212
Beban yang masih harus dibayar 23 35.123 30.775
Liabilitas pajak tangguhan - bersih 135.976 123.277
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 68.028 13.032
Liabilitas lain-lain 24 151.412 94.290
Jumlah Liabilitas 30.115.485 26.385.919
Dana Syirkah Temporer 25
Simpanan
Pihak berelasi 85.341 240.764
Pihak ketiga 3.632.350 3.326.896
Jumlah 3.717.691 3.567.660
Simpanan dari bank lain
Pihak ketiga 6.409 531.514
Jumlah Dana Syirkah Temporer 3.724.100 4.099.174
Ekuitas
Modal saham - nilai nominal Rp 100
(dalam Rupiah penuh) per saham
Modal dasar - 60.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor -
17.461.803.210 saham dan
16.981.803.206 saham masing-masing
pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 26 1.746.180 1.698.180
Tambahan modal disetor - bersih 26 2.368.655 2.116.655
Komponen ekuitas lainnya 7,14 343.613 483.426
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya 39 7.500 7.500
Tidak ditentukan penggunaannya 1.077.266 1.768.702
Jumlah Ekuitas 5.543.214 6.074.463
JUMLAH LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER
DAN EKUITAS 39.382.799 36.559.556
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 3 -
Catatan 31 Maret 2020 31 Maret 2019
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan bunga 28 634.332 671.566
Pendapatan bagi hasil 28 182.523 150.168
Beban bunga 29 (220.503) (203.496)
Beban bagi hasil 29 (47.867) (39.577)
Pendapatan Bunga - Bersih 548.485 578.661
Pendapatan Operasional Lainnya
Provisi dan komisi selain dari kredit 2 176.314 135.750
Keuntungan dari kenaikan nilai wajar
efek yang diperdagangkan - bersih 353 6.840
Keuntungan kurs mata uang asing - bersih 27.321 7.764
Keuntungan dari penjualan efek yang
diperdagangkan - bersih 2 282.884 6.091
Lain-lain 32 280.792 1.654
Jumlah Pendapatan Operasional 1.316.149 736.760
Beban Operasional Lainnya
Umum dan administrasi 30 293.331 225.080
Tenaga kerja 31 188.313 162.063
Kerugian penurunan nilai aset keuangan 714.089 113.496
Penyusutan aset tetap dan aset hak guna 14 59.085 32.810
Kerugian dari penurunan nilai wajar
efek yang diperdagangkan - bersih - -
Biaya komisi 13.075 19.923
Lain-lain 33 5.452 27.449
Jumlah Beban Operasional 1.273.345 580.821
LABA SEBELUM PAJAK 42.804 155.939
BEBAN PAJAK
Kini 10.212 31.188
Tangguhan - -
10.212 31.188
LABA BERSIH 32.592 124.751
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi - bersih
Laba yang belum direalisasi atas kenaikan
nilai wajar dari efek-efek dalam kelompok
tersedia untuk dijual 7 (139.813) 18.740
PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN (139.813) 18.740
JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF (107.221) 143.491
LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik entitas induk 32.592 124.751
Kepentingan non-pengendali - -
32.592 124.751
TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik entitas induk (107.221) 143.491
Kepentingan non-pengendali - -
(107.221) 143.491
LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) 34
Dasar 1,88 8,11
Dilusian 1,65 6,32
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Perubahan Ekuitas Untuk Periode yang berakhir pada 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 4 -
Laba (Rugi) yang
Belum Direalisasi
atas Kenaikan
(Penurunan) Nilai Surplus
Tambahan Modal Wajar Efek Tersedia Revaluasi Ditentukan Tidak Ditentukan
Catatan Modal Saham Disetor - Bersih untuk Dijual Aset Tetap Penggunaanya Penggunaanya Jumlah Ekuitas
Saldo pada tanggal 1 Januari 2019 1.538.180 1.276.655 (39.191) 307.436 7.000 1.766.340 4.856.420
Pembentukan cadangan umum 39 - - - - - - -
Penambahan modal saham dari
konversi Waran Seri II 26,27 - - - - - - -
Laba tahun berjalan - - - - - 124.751 124.751
Penghasilan (rugi) komprehensif lain
Laba yang belum direalisasi atas
kenaikan nilai wajar aset keuangan
tersedia untuk dijual - - 18.740 - - - 18.740
Saldo pada tanggal 31 Maret 2019 1.538.180 1.276.655 (20.451) 307.436 7.000 1.891.091 4.999.911
Saldo pada tanggal 1 Januari 2020 1.698.180 2.116.655 89.683 393.743 7.500 1.768.702 6.074.463
Pembentukan cadangan umum 39 - - - - - - -
Penambahan modal saham dari
konversi Waran Seri II 26,27 48.000 252.000 - - - - 300.0000
Laba tahun berjalan - - - - - 32.592 32.592
Penghasilan (rugi) komprehensif lain
Rugi yang belum direalisasi atas
kenaikan nilai wajar aset keuangan
tersedia untuk dijual - - (139.813) - - - (139.813)
Penyesuaian saldo laba awal sehubungan
penerapan PSAK 71 - - - - - (720.277) (720.277)
Penyesuaian saldo laba awal sehubungan
penerapan PSAK 73 - - - - - (3.751) (3.751)
Saldo pada tanggal 31 Maret 2020 1.746.180 2.368.655 (50.130) 393.743 7.500 1.077.266 5.543.214
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Saldo Laba
Komponen Ekuitas Lainnya
PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Arus Kas Untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 5 -
Catatan 31 Maret 2020 31 Maret 2019
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Pendapatan bunga 12,28 649.880 612.685
Pendapatan bagi hasil 12,28 136.774 190.537
Pendapatan operasional lainnya 32 739.990 143.495
Beban bunga 23,29 (219.124) (202.469)
Beban bagi hasil 23,29 (44.898) (39.920)
Keuntungan (kerugian) selisih kurs
mata uang asing - bersih (291.044) 25.613
Pembayaran pajak penghasilan badan (10.261) (31.188)
Beban umum dan administrasi 30 (238.334) (224.640)
Beban tenaga kerja 31 (188.313) (162.063)
Beban operasional lainnya 33 (18.514) (56.361)
Arus kas operasional sebelum perubahan
aset dan liabilitas operasi 516.156 255.689
Penurunan (kenaikan) aset operasi:
Penempatan pada bank lain dan Bank
Indonesia 6 138.293 28.630
Efek-efek 7 615.268 (531.115)
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 8 (474.426) 296.995
Kredit yang diberikan 9 (790.840) (1.682.781)
Pembiayaan syariah 9 (344.868) (478.052)
Pembayaran tagihan akseptasi 10 (27.812) (153.622)
Biaya dibayar dimuka 13 (8.394) (65.730)
Aset ijarah 16 65.587 (111.705)
Aset lain-lain 17 (21.137) (45.290)
Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi:
Liabilitas segera 18 50.175 101.115
Simpanan 19 4.502.589 2.317.390
Simpanan dari bank lain 20 (750.100) (666.471)
Utang pajak 22 6.672 (12.155)
Efek yang dijual dengan janji beli kembali (236.699) -
Penerimaan tagihan akseptasi 10 27.812 153.622
Liabilitas lain-lain 24 (29.354) 23.246
Kenaikan (penurunan) dana syirkah
temporer operasi:
Simpanan 25 150.031 737.777
Simpanan dari bank lain 25 (525.105) (41.340)
Kas Bersih Digunakan untuk
Aktivitas Operasi 2.863.848 126.203
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan aset tetap 14 1 5
Perolehan aset tetap 14 (72.995) (73.861)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (72.994) (73.856)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Hasil konversi waran *) 26,27 300.000 -
Pembayaran liabilitas sewa 24 (41.203) -
Kas Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 258.797 -
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 3.049.651 52.347
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 4.213.323 4.719.849
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 308.498 (17.914)
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 7.571.472 4.754.282
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Arus Kas Untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 6 -
Catatan 31 Maret 2020 31 Maret 2019
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
Kas dan Setara Kas terdiri dari:
Kas 734.085 514.158
Giro pada Bank Indonesia 4 1.657.913 1.843.163
Giro pada bank lain 5 407.156 361.024
Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia - jangka waktu jatuh
tempo tiga bulan atau kurang sejak
tanggal perolehan 6 4.772.318 1.926.722
Efek-efek - jangka waktu jatuh tempo
tiga bulan atau kurang sejak tanggal
perolehan 7 - 109.215
Jumlah Kas dan Setara Kas 7.571.472 4.754.282
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 7 -
1. Umum
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Bank Sinarmas Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tahun 1989 dengan nama PT Bank Shinta Indonesia, berdasarkan Akta No. 52 tanggal 18 Agustus 1989 dari Buniarti Tjandra, S.H., notaris di Jakarta, dan telah diubah dengan Akta No. 91 tanggal 15 September 1989 dari notaris yang sama. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-9142.HT.01.01-TH.89 tanggal 27 September 1989 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 49 tanggal 21 Juni 2005, Tambahan No. 6448. Pada tanggal 26 Januari 2007, Perusahaan berganti nama menjadi PT Bank Sinarmas. Perubahan nama tersebut telah disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang didokumentasikan dalam Akta No. 1 tanggal 21 November 2006 dari Triphosa Lily Ekadewi, S.H., notaris di Jakarta. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. W7-03960 HT.01.04-TH.2006 tanggal 20 Desember 2006. Perubahan nama tersebut juga telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.9/4/KEP.GBI/2007 tanggal 22 Januari 2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Shinta Indonesia menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Sinarmas. Selanjutnya, berdasarkan Akta No. 1 tanggal 8 Oktober 2009 dari Endang Saritomo Utari, S.H., notaris di Jakarta, terdapat perubahan Anggaran Dasar dalam rangka melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip perbankan syariah dan perpanjangan masa jabatan direksi dan komisaris. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-22484. Tahun 2009 tanggal 11 Desember 2009. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 6 April 2010 yang didokumentasikan dalam Akta No. 31 tanggal 6 April 2010 dari Sutjipto, S.H., Mkn, notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui pemecahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) per saham menjadi Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dan perubahan status Perusahaan menjadi Perusahaan Terbuka (Tbk) dengan nama PT Bank Sinarmas Tbk. Perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-22745.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 4 Mei 2010 serta telah dilaporkan kepada Bank Indonesia melalui surat No. SKL.121/2010/PRESDIR-CorpSec tanggal 7 Mei 2010. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Sinarmas Land Plaza, Menara I, Jln. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta. Perusahaan memiliki 1 kantor cabang utama, 68 kantor cabang, 1 kantor fungsional operasional, 25 kantor fungsional UMK, 3 kantor fungsional UMK syariah, 133 kantor cabang pembantu, 28 kantor cabang syariah, 143 kantor kas, 12 kantor kas syariah, dan 3 mobil kas keliling yang semuanya berlokasi di Indonesia. PT Sinar Mas Multiartha (SMMA) Tbk, merupakan entitas induk Perusahaan yang didirikan di Indonesia. Pemegang saham akhir (ultimate shareholder) Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 adalah PT Sinarmas Cakrawala.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan didirikannya Perusahaan adalah untuk menjalankan usaha di bidang perbankan.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 8 -
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 16 Februari 1990, sesuai dengan izin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 156/KMK.013/ 1990 tanggal 16 Februari 1990. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 27/156/KEP/DIR tanggal 22 Maret 1995, Perusahaan memperoleh peningkatan status menjadi Bank Devisa. Perusahaan memperoleh izin usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah berdasarkan surat keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 11/13/KEP.DpG/2009 tanggal 27 Oktober 2009. Pada tanggal 30 Januari 2012, Perusahaan memperoleh Surat Keputusan No. KEP21/BL/2012 dari Ketua badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan mengenai persetujuan Perusahaan sebagai kustodian di pasar modal. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, kegiatan kustodian belum dimulai.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tanggal 29 November 2010, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) atau sekarang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat No. S-10683/BL/2010 untuk penawaran umum perdana atas 1.600 lembar saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham pada harga penawaran Rp 150 (dalam Rupiah penuh) per saham dimana melekat 1.920.000.000 waran Seri I (Catatan 26). Setiap pemegang 5 (lima) saham baru Perusahaan berhak memperoleh 6 (enam) waran dimana setiap 1 (satu) waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Perusahaan dengan harga pelaksanaannya sebesar Rp 150 (dalam Rupiah penuh), yang dapat dilakukan mulai tanggal 13 Juni 2011 sampai dengan tanggal 13 Desember 2015. Penawaran umum perdana saham Perusahaan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat No. 12/52/DPB3/TPB 3 – 1 tanggal 5 Agustus 2010. Saham-saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Desember 2010. Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Bapepam dan LK (sekarang OJK) melalui surat No. S-7561/BL/2012 untuk Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) kepada Pemegang Saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atas 1.203.186.138 lembar Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 250 (dalam Rp penuh) per saham dimana melekat 2.996.614.532 waran Seri II (Catatan 26). Setiap pemegang 400 saham lama berhak atas 53 HMETD untuk membeli 53 saham, dimana pada setiap 53 saham baru melekat 132 Waran Seri II yang diberikan oleh Perusahaan secara cuma-cuma. Waran Seri II diberikan sebagai insentif kepada pemegang saham untuk melakukan pembelian saham baru yang bernilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 250 (dalam Rupiah penuh) per saham yang dapat dilakukan selama masa laku pelaksanaan yaitu mulai tanggal 11 Januari 2013 sampai dengan 29 Juni 2017 dimana setiap 1 (satu) Waran Seri II berhak membeli 1 (satu) saham baru pada harga pelaksanaannya.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 9 -
Berdasarkan Akta No. 45 tanggal 13 Juni 2014 dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), dimana pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk menerbitkan 1.312.411.310 lembar saham pada harga yang akan ditentukan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Pada tanggal 31 Oktober 2014 dan 24 November 2014, Perusahaan melaksanakan PMTHMETD tahap 1 dan 2 masing-masing sebanyak 888.888.888 dan 7.646.526 lembar saham dengan harga pelaksanaan masing-masing sebesar Rp 270 (dalam Rupiah penuh). Jumlah dana yang diperoleh dari pemegang saham dalam pelaksanaan PMTHMETD adalah sebesar Rp 242.064. Pada tanggal 27 April 2016, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. S-202/D.04/2016 untuk Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) kepada Pemegang Saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atas 1.099.490.445 lembar Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 400 (dalam Rupiah penuh) per saham dimana melekat 4.397.961.780 waran Seri III. Setiap pemegang 13 saham lama berhak atas 1 HMETD untuk membeli 1 saham baru, dimana pada setiap 1 saham baru melekat 4 Waran Seri III yang diberikan oleh Perusahaan secara cuma-cuma. Waran Seri III diberikan sebagai insentif kepada pemegang saham untuk melakukan pembelian saham baru yang bernilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 625 (dalam Rupiah penuh) per saham yang dapat dilakukan selama masa laku pelaksanaan yaitu mulai tanggal 28 November 2016 sampai dengan 12 Mei 2021 dimana setiap 1 (satu) Waran Seri III berhak membeli 1 (satu) saham baru pada harga pelaksanaannya. Sebanyak 98,87% dan 98,83% saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia atau sebanyak 17.263.894.926 saham dan 16.783.894.926 saham masing-masing pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019.
c. Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris
Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Dewan Komisaris
Komisaris Utama Tjendrawati Widjaja Tjendrawati Widjaja
Komisaris Independen Sammy Kristamuljana Sammy Kristamuljana
Komisaris Independen Rusmin Rusmin
Direksi
Direktur Utama Frenky Tirtowijoyo Frenky Tirtowijoyo
Direktur (Independen) Hanafi Himawan Hanafi Himawan
Direktur Halim Halim
Direktur Loa Johnny Mailoa Loa Johnny Mailoa
Direktur Soejanto Soetjijo Soejanto Soetjijo
Direktur Miko Andidjaja Miko Andidjaja
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 10 -
Susunan keanggotaan komite-komite yang dimiliki Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Komite Audit
Ketua Rusmin Rusmin
Anggota Ketut Sanjaya Ketut Sanjaya
Rusli Prakasa Rusli Prakasa
Komite Remunerasi
dan Nominasi
Ketua Rusmin Rusmin
Anggota Tjendrawati Widjaja Tjendrawati Widjaja
Christina Suryadinata Christina Suryadinata
Komite Pemantau Risiko
Ketua Sammy Kristamuljana Sammy Kristamuljana
Anggota Tjendrawati Widjaja Tjendrawati Widjaja
Ketut Sanjaya Ketut Sanjaya
Rusli Prakasa Rusli Prakasa
Dewan Pengawas Syariah
Ketua Ahmadi Bin Sukarno Ahmadi Bin Sukarno
Anggota Moch.Bukhori Muslim Moch.Bukhori Muslim
Kepala Audit Internal Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 adalah Darwanti Juliastuti. Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 adalah Retno Tri Wulandari. Personel manajemen kunci Perusahaan terdiri dari Komisaris, Direksi, Group Head, Kepala Kantor Wilayah, Wakil Kepala Kantor Wilayah, Kepala Divisi, Pimpinan Cabang dan Koordinator Pimpinan Cabang Pembantu. Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan (tidak diaudit) adalah 5.460 dan 5.294, masing-masing untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2020 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2019. Laporan keuangan PT Bank Sinarmas Tbk untuk periode yang berakhir 31 Maret 2020 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada 4 Juni 2020. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan tersebut.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 11 -
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting
a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun dan disajikan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Dewan Standar Akuntansi Syariah IAI, dan Peraturan OJK No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” Dasar pengukuran laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk periode-periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2020 adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2019, kecuali atas penerapan dari standar, interprestasi baru/revisi standar klasifikasi, pengukuran dan penurunan nilai atas instrumen keuangan yang ditentukan berdasarkan PSAK 71 dan pengakuan sewa berdasarkan PSAK 73 yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2020. Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia dan efek-efek dengan jatuh tempo tiga bulan atau kurang dan yang tidak dijaminkan serta yang tidak dibatasi pencairannya. Laporan keuangan Perusahaan untuk unit usaha syariah disusun berdasarkan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) No. 101 (Revisi 2016) “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK No. 102 (Revisi 2016) “Akuntansi Murabahah”, PSAK No. 105 “Akuntansi Mudharabah”, PSAK No. 106 “Akuntansi Musyarakah”, PSAK No. 107 (Revisi 2016) “Akuntansi Ijarah”, PSAK No. 110 (Revisi 2015) “Akuntansi Sukuk”, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (“PAPSI”) dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, mencakup pula pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Mata uang yang digunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rupiah) yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
b. Penjabaran Mata Uang Asing
Mata Uang Fungsional dan Pelaporan Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan Perusahaan diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana Perusahaan beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan mata uang penyajian Perusahaan.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 12 -
Transaksi dan Saldo Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi. Aset non-moneter yang diukur pada nilai wajar dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal nilai wajar ditentukan. Selisih penjabaran akun ekuitas dan akun nonmoneter serupa yang diukur pada nilai wajar diakui dalam laba rugi. Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, kurs konversi yakni kurs Reuters pada pukul 16:00 Waktu Indonesia Barat (WIB), yang digunakan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
(dalam Rupiah penuh) (dalam Rupiah penuh)
Poundsterling Inggris 20.090,66 18.238,13
Euro 17.936,11 15.570,61
Dolar Amerika Serikat 16.310,00 13.882,50
Dolar Singapura 11.454,86 10.315,04
Dolar Australia 10.057,56 9.725,38
Dolar New Zealand 9.772,95 9.335,29
Yuan China 2.299,47 1.994,18
Dolar Hong Kong 2.103,67 1.782,74
Yen Jepang 150,44 127,81
c. Transaksi Pihak Berelasi
Orang atau entitas dikategorikan sebagai pihak berelasi Perusahaan apabila memenuhi definisi pihak berelasi berdasarkan PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan.
d. Kas dan Setara Kas
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.
e. Instrumen Keuangan Pembelian atau penjualan yang reguler atas instrumen keuangan diakui pada tanggal transaksi.
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 13 -
Biaya transaksi diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif. Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif.
Laba/Rugi Hari ke-1 Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laba rugi, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laba rugi apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Perusahaan menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan Bank terutama terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan lembaga keuangan lain, efek-efek untuk tujuan investasi, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, kredit yang diberikan, piutang dan pembiayaan syariah, dan tagihan akseptasi. Liabilitas keuangan Bank terutama terdiri dari simpanan dari nasabah, simpanan dari bank-bank lain, liabilitas untuk diperdagangkan, efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali, utang akseptasi, dan pinjaman yang diterima. Klasifikasi Kebijakan Berlaku Sebelum Tanggal 1 Januari 2020
Sesuai dengan PSAK 55, Bank mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam kategori berikut pada saat pengakuan awal: 1. Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi meliputi aset keuangan yang diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat (kelompok diperdagangkan). Derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dicatat pada laporan posisi keuangan pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laba rugi. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 14 -
2. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, yang selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
3. Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual.
4. Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain, dan selanjutnya diukur pada nilai wajar, dengan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui pada bagian ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau dianggap telah mengalami penurunan nilai, dimana pada saat itu akumulasi keuntungan atau kerugian direklasifikasi ke laba rugi.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan berdasarkan substansi perjanjian kontraktual serta definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Kebijakan akuntansi yang diterapkan atas instrumen keuangan tersebut diungkapkan berikut ini.ke dalam kategori berikut ini: 1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilitas tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Perusahaan memilih untuk menetapkan liabilitas keuangan tersebut dalam kategori ini. Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laba rugi.
2. Liabilitas keuangan lain-lain Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan. Liabilitas keuangan lain-lain selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi berdasarkan suku bunga efektif.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 15 -
Instrumen Keuangan Derivatif Dalam usaha normalnya, Perusahaan melakukan transaksi instrumen keuangan derivatif berupa kontrak tunai dan berjangka mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif diukur dan disajikan di laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan menggunakan harga pasar. Derivatif dicatat sebagai aset apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas apabila memiliki nilai wajar negatif. Keuntungan atau kerugian yang terjadi dari perubahan nilai wajar diakui dalam laba/rugi. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, manajemen Perusahaan menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. 1. Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi
Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi. Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas cadangan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laba rugi, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 16 -
2. Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa.
3. Aset keuangan tersedia untuk dijual Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laba rugi. Kerugian penurunan nilai tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi. Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas. Dalam hal instrumen utang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui dalam laba rugi, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui laba rugi.
Kebijakan Berlaku Mulai Tanggal 1 Januari 2020 PSAK 71 menggantikan PSAK 55 “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan mengklasifikasikan instrumen keuangan berdasarkan penilaian atas model bisnis dan arus kas kontraktual, pengakuan dan pengukuran cadangan kerugian penurunan nilai instrumen keuangan dengan menggunakan model kerugian kredit ekspektasian, yang menggantikan model kerugian kredit yang terjadi serta memberikan pendekatan yang lebih sederhana untuk akuntansi lindung nilai. Bank mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam kategori berikut:
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL);
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain (FVOCI);
Aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi jika memenuhi kondisi sebagai berikut:
Aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang bertujuan untuk memiliki aset keuangan dalam rangka mendapatkan arus kas kontraktual (held to collect); dan
Kriteria kontraktual dari aset keuangan tersebut memberikan hak pada tanggal tertentu atas arus kas yang diperoleh semata (SPPI) dari pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 17 -
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain (FVOCI) jika memenuhi kondisi sebagai berikut:
Aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang tujuan tercapai dengan mendapatkan
arus kas kontraktual dan menjual aset keuangan (held to collect and sell), dan
Kriteria kontraktual dari aset keuangan yang pada tanggal tertentu menghasilkan arus
kas yang merupakan pembayaran pokok dan bunga semata dari jumlah pokok terutang.
Seluruh aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi atau nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain (FVOCI), diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL). Aset dapat dijual dari portofolio hold to collect ketika terdapat peningkatan risiko kredit. Penghentian untuk alasan lain diperbolehkan namun jumlah penjualan tersebut harus tidak signifikan jumlahnya atau tidak sering. Laba rugi yang belum direalisasi atas aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain (FVOCI) ditangguhkan di pendapatan komprehensif lain sampai aset tersebut dihentikan. Aset keuangan dapat ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) hanya jika ini dapat mengeliminasi atau mengurangi accounting mismatch. Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal:
1. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu
liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas
keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan;
2. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Penilaian Model Bisnis Aset keuangan diklasifikasikan menjadi kategori tersebut di atas berdasarkan model bisnis dimana aset keuangan tersebut dimiliki, dan karakteristik arus kas kontraktualnya. Model bisnis merefleksikan bagaimana kelompok aset keuangan dikelola untuk mencapai tujuan bisnis tertentu. Bank melakukan penilaian terhadap tujuan model bisnis dari kepemilikan suatu aset pada tingkatan portofolio, karena hal ini yang paling mencerminkan cara bisnis dikelola dan informasi diberikan kepada manajemen. Informasi yang dipertimbangkan meliputi:
Kebijakan dan tujuan yang dinyatakan untuk portofolio dan pengoperasian kebijakan
tersebut dalam praktiknya. Secara khusus, apakah strategi manajemen berfokus pada
menghasilkan pendapatan bunga kontraktual, mempertahankan profil suku bunga
tertentu, mencocokkan durasi aset keuangan dengan durasi kewajiban yang mendanai
aset tersebut atau mewujudkan arus kas melalui penjualan aset;
Bagaimana kinerja portofolio dievaluasi dan dilaporkan kepada manajemen Bank;
Risiko yang mempengaruhi kinerja model bisnis (dan aset keuangan yang dimiliki dalam
model bisnis itu) dan strateginya untuk bagaimana risiko tersebut dikelola;
Bagaimana manajer bisnis diberi kompensasi (misalnya apakah kompensasi ditentukan
berdasarkan pada nilai wajar dari aset yang dikelola atau arus kas kontraktual yang
diterima); dan
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 18 -
Frekuensi, volume dan waktu penjualan pada periode sebelumnya, alasan untuk penjualan tersebut dan ekspektasi tentang aktivitas penjualan di masa depan. Namun, informasi tentang aktivitas penjualan tidak dipertimbangkan secara terpisah, tetapi sebagai bagian dari penilaian keseluruhan tentang bagaimana tujuan Bank dinyatakan untuk mengelola aset keuangan dicapai dan bagaimana arus kas direalisasikan.
Aset keuangan yang dimiliki atau dikelola untuk diperdagangkan dan yang kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL), karena aset keuangan tersebut tidak dimiliki untuk menerima arus kas kontraktual atau tidak dimiliki untuk menerima arus kas kontraktual dan untuk menjual aset keuangan. Penilaian apakah arus kas kontraktual hanya merupakan pembayaran pokok dan bunga semata Untuk tujuan penilaian ini, 'pokok' didefinisikan sebagai nilai wajar dari aset keuangan pada pengakuan awal. 'Bunga' didefinisikan sebagai imbalan untuk nilai waktu atas uang dan untuk risiko kredit yang terkait dengan jumlah pokok yang terutang selama periode waktu tertentu dan untuk risiko dan biaya pinjaman dasar lainnya (misalnya risiko likuiditas dan biaya administrasi), serta marjin keuntungan. Dalam menilai apakah arus kas kontraktual adalah SPPI, Bank mempertimbangkan ketentuan kontraktual instrumen tersebut. Hal ini termasuk menilai apakah aset keuangan mengandung ketentuan kontraktual yang dapat mengubah waktu atau jumlah arus kas kontraktual sehingga tidak memenuhi kondisi ini. Dalam melakukan penilaian, Bank mempertimbangkan:
Peristiwa kontinjensi yang akan mengubah jumlah dan waktu arus kas;
Fitur leverage;
Ketentuan percepatan perlunasan dan perpanjangan;
Ketentuan yang membatasi klaim Bank atas arus kas dari aset tertentu (seperti pinjaman
non-recourse); dan
Fitur yang memodifikasi imbalan dari nilai waktu atas uang (seperti penetapan ulang
suku bunga berkala).
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Semua aset atau liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dimana biaya transaksi diakui langsung dalam laba rugi. Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (regular), diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Semua aset dan liabilitas keuangan lainnya pada awalnya diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank menjadi suatu pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen tersebut. Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah liabilitas yang diakui pada awal pengakuan liabilitas.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 19 -
Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada awalnya dicatat sebesar nilai wajar dan biaya transaksinya dibebankan pada laporan laba rugi. Aset keuangan tersedia untuk dijual, FVOCI dan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selanjutnya dicatat sebagai nilai wajar. Kredit yang diberikan dan piutang dan aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Tingkat suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi arus kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat bersih pada saat pengakuan awal. Pada saat menghitung tingkat suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. Perhitungan suku bunga efektif mencakup biaya transaksi dan seluruh imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Aset keuangan dalam kelompok yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain dan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diukur pada nilai wajarnya. Aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. PSAK 71 mengharuskan cadangan kerugian diakui sebesar kerugian kredit ekspektasian 12 bulan (12-month ECL) atau kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur aset keuangan (lifetime ECL). Lifetime ECL adalah kerugian kredit ekspektasian yang berasal dari semua kemungkinan kejadian gagal bayar sepanjang umur ekspektasian suatu instrumen keuangan, sedangkan ECL 12 bulan adalah porsi dari kerugian kredit ekspektasian yang berasal dari kemungkinan kejadian gagal bayar dalam 12 bulan setelah tanggal pelaporan. Bank mengakui cadangan kerugian untuk ECL pada instrumen keuangan berikut yang tidak diukur pada FVTPL:
Aset keuangan yang merupakan instrumen utang;
Kontrak jaminan keuangan yang diterbitkan; dan
Komitmen pinjaman diberikan. Pada setiap tanggal pelaporan, Bank akan mengukur cadangan kerugian instrumen keuangan sejumlah kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur (lifetime) instrumen keuangan, jika risiko kredit atas instrumen keuangan tersebut telah meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal. Bank akan mengakui cadangan kerugian sejumlah lifetime ECL, kecuali dalam kondisi berikut, dimana cadangan kerugian sejumlah ECL 12 bulan yang akan diakui:
Instrumen keuangan dengan risiko kredit rendah atau ekuivalen dengan tingkat risiko negara Republik Indonesia; dan
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 20 -
Risiko kredit instrumen keuangan yang belum meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal.
Ketentuan-ketentuan penurunan nilai menurut PSAK 71 adalah kompleks dan memerlukan pertimbangan-pertimbangan, estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi manajemen, terutama untuk area-area berikut ini:
Evaluasi apakah risiko kredit dari suatu instrumen telah meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal; dan
Memasukkan informasi yang bersifat forward looking dalam pengukuran ECL. Bank menganggap sekuritas investasi pemerintah dalam mata uang Rupiah dan dana yang ditempatkan pada Bank Indonesia memiliki risiko kredit yang rendah, karena pokok dan bunga investasi pemerintah tersebut dijamin oleh pemerintah dan tidak ada kerugian yang pernah terjadi. Bank tidak menerapkan pengecualian risiko kredit yang rendah untuk instrumen keuangan lainnya. Kerugian Kredit Ekspektasian 12 Bulan (Stage 1) Kerugian kredit ekspektasian diakui pada saat pengakuan awal instrumen keuangan dan merepresentasikan kekurangan kas sepanjang umur aset yang timbul dari kemungkinan gagal bayar di masa yang akan datang dalam kurun waktu 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Kerugian kredit ekspektasian terus ditentukan oleh dasar ini sampai timbul peningkatan risiko kredit yang signifikan pada instrumen tersebut atau instrumen tersebut telah mengalami penurunan nilai kredit. Jika suatu instrumen tidak lagi dianggap menunjukkan peningkatan risiko kredit yang signifikan, maka kerugian kredit ekspektasian dihitung kembali berdasarkan basis 12 bulan. Peningkatan Risiko Kredit yang Signifikan (Stage 2) Jika aset keuangan mengalami peningkatan risiko kredit yang signifikan (SICR) sejak pengakuan awal, kerugian kredit ekspektasian diakui atas kejadian gagal bayar yang mungkin terjadi sepanjang umur aset. Peningkatan signifikan dalam risiko kredit dinilai dengan membandingkan risiko gagal bayar atas eksposur pada tanggal pelaporan dengan risiko gagal bayar saat pengakuan awal (setelah memperhitungkan perjalanan waktu dari akun tersebut). Signifikan tidak berarti signifikan secara statistik, juga tidak dinilai dalam konteks perubahan dalam cadangan kerugian kredit ekspektasian. Perubahan atas risiko gagal bayar dinilai signifikan atau tidak, dinilai menggunakan sejumlah faktor kuantitatif dan kualitatif, yang bobotnya bergantung pada tipe produk dan pihak lawan. Aset keuangan dengan tunggakan 30 hari atau lebih dan tidak mengalami penurunan nilai akan selalu dianggap telah mengalami peningkatan risiko kredit yang signifikan. Eksposur yang Mengalami Penurunan Nilai Kredit atau Gagal Bayar (Stage 3) Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai (atau gagal bayar) merupakan aset yang setidaknya telah memiliki tunggakan lebih dari 90 hari atas pokok dan/atau bunga. Aset keuangan juga dianggap mengalami penurunan nilai kredit dimana debitur kemungkinan besar tidak akan membayar dengan terjadinya satu atau lebih kejadian yang teramati yang memiliki dampak menurunkan jumlah estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan tersebut. Cadangan kerugian penurunan nilai terhadap aset keuangan yang mengalami penurunan nilai ditentukan berdasarkan penilaian terhadap arus kas yang dapat dipulihkan berdasarkan sejumlah skenario, termasuk realisasi jaminan yang dimiliki jika memungkinkan. Cadangan kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas yang diperkirakan akan dipulihkan, didiskontokan pada suku bunga efektif awal, dan nilai tercatat bruto instrumen sebelum penurunan nilai kredit.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 21 -
Pengukuran ECL ECL adalah estimasi kemungkinan kerugian kredit berdasarkan probabilitas tertimbang. ECL diukur sebagai berikut:
Aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal pelaporan: sebesar nilai kini dari seluruh kekurangan kas (yaitu perbedaan antara arus kas terutang sesuai dengan kontrak dan arus kas yang diperkirakan akan diterima oleh Bank);
Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai kredit pada tanggal pelaporan: sebagai perbedaan antara nilai tercatat bruto dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan;
Komitmen pinjaman yang belum ditarik: sebagai nilai kini dari selisih antara arus kas kontraktual terutang kepada Bank jika komitmen direalisasi menjadi pinjaman dan arus kas yang diperkirakan akan diterima oleh Bank; dan
Kontrak jaminan keuangan: pembayaran yang diperkirakan akan dibayarkan kepada pemegang kontrak jaminan keuangan dikurangi jumlah yang diperkirakan dapat dipulihkan oleh Bank.
Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai kredit Pada setiap tanggal pelaporan, Bank menilai apakah aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dan aset keuangan dalam bentuk efek utang yang dicatat pada FVOCI mengalami penurunan nilai kredit (disebut sebagai ‘aset keuangan tahap 3’). Aset keuangan mengalami penurunan nilai ketika satu atau lebih peristiwa yang memiliki dampak buruk pada perkiraan arus kas masa depan dari aset keuangan telah terjadi. Berikut adalah rangkuman data yang dapat diobservasi sebagai bukti bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai:
Kesulitan keuangan yang signifikan dari debitur atau penerbit;
Pelanggaran kontrak seperti gagal bayar atau tunggakan;
Restrukturisasi pinjaman oleh Bank dengan ketentuan yang Bank tidak akan pertimbangkan sebelumnya;
Kemungkinan bahwa peminjam akan mengalami kebangkrutan atau reorganisasi keuangan lainnya; atau
Hilangnya dari pasar aktif suatu efek dikarenakan kesulitan keuangan. Pinjaman yang telah dinegosiasikan ulang karena memburuknya kondisi peminjam biasanya dianggap mengalami penurunan nilai kredit, kecuali ada bukti bahwa risiko tidak menerima arus kas kontraktual berkurang secara signifikan dan tidak ada indikator penurunan nilai lainnya. Selain itu, pinjaman ritel yang jatuh tempo selama 90 hari atau lebih dianggap mengalami penurunan nilai kredit meskipun definisi gagal bayar menurut peraturan berbeda. Penyajian Cadangan ECL dalam Laporan Posisi Keuangan Cadangan kerugian untuk ECL disajikan dalam laporan posisi keuangan sebagai berikut ini:
Aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi: sebagai pengurang dari nilai tercatat bruto aset;
Komitmen pinjaman dan kontrak jaminan keuangan: umumnya, sebagai provisi di pos liabilitas;
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 22 -
Jika instrumen keuangan mencakup komponen yang telah ditarik dan yang belum ditarik, dan Bank tidak dapat mengidentifikasi ECL pada komponen komitmen pinjaman secara terpisah dari komponen yang telah ditarik: Bank menyajikan cadangan kerugian gabungan untuk kedua komponen. Jumlah gabungan cadangan kerugian disajikan sebagai pengurang dari nilai tercatat bruto komponen yang telah ditarik. Kelebihan dari cadangan kerugian atas nilai tercatat komponen yang telah ditarik disajikan sebagai provisi; dan
Instrumen utang diukur pada FVOCI: tidak ada cadangan kerugian diakui sebagai pengurang nilai tercatat aset keuangan karena nilai tercatat dari aset-aset ini adalah pada nilai wajar. Namun, cadangan kerugian kredit diakui sebagai bagian dari cadangan nilai wajar dalam penghasilan komprehensif lain.
Penghapusan Pinjaman dan efek utang dihapuskan (baik sebagian atau seluruhnya) ketika tidak ada harapan yang wajar untuk memulihkan aset keuangan secara keseluruhan atau sebagian. Hal ini biasanya terjadi ketika Bank memastikan bahwa debitur tidak memiliki aset atau sumber pendapatan yang dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk membayar jumlah pinjaman yang akan dihapusbukukan. Penilaian ini dilakukan pada tingkat aset individu. Pemulihan atas jumlah pinjaman yang sebelumnya dihapusbukukan termasuk dalam 'pendapatan operasional lainnya' dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (Catatan 32). Aset keuangan yang dihapusbukukan masih diusahakan penagihannya sesuai prosedur Bank untuk pemulihan jumlah yang terutang. Peningkatan Risiko Kredit Secara Signifikan Dalam PSAK 71, ketika menentukan apakah risiko kredit atas suatu instrumen keuangan telah meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal, Bank akan mempertimbangkan informasi yang wajar dan terdukung yang relevan dan tersedia tanpa biaya atau upaya yang berlebihan, termasuk informasi kuantitatif dan kualitatif dan analisa berdasarkan pengalaman masa lalu Bank, penilaian kredit dan informasi yang bersifat forward-looking. Analisa apakah risiko kredit telah meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal instrumen keuangan memerlukan identifikasi tanggal pengakuan awal dari instrumen tersebut. Bank telah membentuk kerangka yang memasukkan informasi kuantitatif dan kualitatif untuk menentukan apakah risiko kredit dari suatu instrumen keuangan telah meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal. Kerangka ini sejalan dengan internal proses manajemen risiko kredit Bank. Kriteria untuk menentukan apakah risiko kredit telah meningkat secara signifikan akan bervariasi berdasarkan portofolio.
Input yang Digunakan untuk Pengukuran ECL Input utama yang digunakan untuk pengukuran ECL adalah variabel berikut: Peringkat risiko kredit akan menjadi masukan utama untuk menentukan PD atas eksposur. Bank akan menggunakan model statistik untuk menganalisa data yang telah dikumpulkan dan menghasilkan estimasi PD sepanjang sisa umur dari eskposur dan bagaimana perubahan ekspektasian akan terjadi dalam suatu kurun waktu. Analisa ini akan termasuk identifikasi dan kalibrasi atas hubungan antara perubahan tingkat gagal bayar dan perubahan faktor utama makro ekonomi, sebagai contohnya: tingkat inflasi, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB), suku bunga acuan dan tingkat pengangguran.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 23 -
Konsep dari LGD adalah menggabungkan semua pemulihan dari proses penagihan yang telah selesai menjadi tingkat kerugian yang mencerminkan biaya penagihan dan nilai waktu atas tingkat kerugian. Data pemulihan yang dikumpulkan adalah jumlah pemulihan / recovery yang diterima oleh Bank dari akun nonperforming loan dan akun yang telah dihapusbukukan. EAD merupakan eksposur ekspektasian pada saat terjadi gagal bayar. Bank akan mendapatkan nilai EAD berdasarkan eksposur terhadap pihak lawan saat ini dan kemungkinan perubahan terhadap eksposur saat ini berdasarkan kontrak, termasuk amortisasi dan pelunasan dipercepat. EAD dari aset keuangan adalah nilai tercatat bruto saat gagal bayar. Untuk komitmen pinjaman dan kontrak jaminan keuangan, nilai EAD akan mempertimbangkan jumlah yang telah ditarik, dan potensial jumlah yang akan ditarik di masa depan atau dibayarkan sesuai dengan kontrak. Bank menggunakan model yang kompleks yang menggunakan matriks probability of default (PD), loss given default (LGD) dan exposure at default (EAD), yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif. Untuk portofolio di Retail Banking yang memiliki nilai lebih kecil dan tidak kompleks, Bank menggunakan model roll rate atau loss rate. a. Probability of Default (PD)
Probabilitas yang timbul di suatu waktu dimana debitur mengalami gagal bayar, dikalibrasikan sampai dengan periode 12 bulan dari tanggal laporan (stage 1) atau sepanjang umur (stage 2) dan digabungkan pada dampak asumsi ekonomi masa depan yang memiliki risiko kredit. PD diestimasikan pada point in time dimana hal ini berfluktuasi sejalan dengan siklus ekonomi.
b. Loss Given Default (LGD) Kerugian yang diperkirakan akan timbul dari debitur yang mengalami gagal bayar dengan menggabungkan dampak dari asumsi ekonomi masa depan yang relevan dimana hal ini mewakili perbedaan antara arus kas kontraktual yang akan jatuh tempo dengan arus kas yang diharapkan Bank untuk diterima. Bank mengestimasikan LGD berdasarkan data historis dari pemulihan tingkat suku bunga dan memperhitungkan pemulihan yang berasal dari jaminan terhadap aset keuangan dengan mempertimbangkan asumsi ekonomi di masa depan yang relevan.
c. Exposure at Default (EAD) Perkiraan nilai eksposur neraca pada saat gagal bayar dengan mempertimbangkan bahwa perubahan ekspektasi yang diharapkan selama masa eksposur. Hal ini menggabungkan dampak penarikan fasilitas yang dilakukan, pembayaran pokok dan bunga, amortisasi dan pembayaran dimuka, bersama dengan dampak asumsi ekonomi masa depan jika relevan.
Untuk menentukan kerugian kredit ekspektasian komponen-komponen ini akan diperhitungkan secara bersama-sama dan didiskontokan ke tanggal laporan keuangan menggunakan diskonto berdasarkan suku bunga efektif. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan
1. Aset Keuangan
Aset keuangan (atau bagian dari suatu aset keuangan, atau kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 24 -
a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; b. Perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan
tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
c. Perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
2. Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa.
Reklasifikasi Aset Keuangan Aset keuangan yang tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali aset keuangan dalam waktu dekat (jika aset keuangan tidak disyaratkan untuk diklasifikasikan sebagai diperdagangkan pada saat pengakuan awal) dapat direklasifikasikan ke pinjaman yang diberikan dan piutang, jika memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang entitas memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diprekirakan atau hingga jatuh tempo.
Perusahaan tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam periode berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:
1. dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian
kembali dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;
2. terjadi setelah Perusahaan telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok
aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Perusahaan telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau
3. terkait dengan kejadian tertentu yang berada diluar kendali Perusahaan, tidak berulang,
dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Perusahaan. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui dalam laba rugi.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 25 -
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen tersebut.
f. Pengukuran Nilai Wajar
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transaction) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran di pasar utama atau, jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan dimana Bank memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya. Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika transaksi atas aset dan liabilitas terjadi dengan frekuensi dan volume yang memadai untuk menyediakan informasi penentuan harga secara berkelanjutan. Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif, Bank menggunakan teknik penilaian dengan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi dan relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Teknik penilaian yang dipilih menggabungkan semua faktor yang diperhitungkan oleh pelaku pasar dalam penentuan harga transaksi. Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima. Jika Bank menetapkan bahwa nilai wajar pada pengakuan awal berbeda dengan harga transaksi dan nilai wajar tidak dapat dibuktikan dengan harga kuotasian di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik atau berdasarkan teknik penilaian yang hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi, maka nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal disesuaikan untuk menangguhkan perbedaan antara nilai wajar pada saat pengakuan awal dan harga transaksi. Setelah pengakuan awal, perbedaan tersebut diakui dalam laba rugi berdasarkan umur dari instrumen tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup. Jika aset atau liabilitas yang diukur pada nilai wajar memiliki harga penawaran dan harga permintaan, maka Bank mengukur aset dan posisi long berdasarkan harga penawaran dan mengukur liabilitas dan posisi short berdasarkan harga permintaan. Portofolio aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar, yang terekspos risiko pasar dan risiko kredit yang dikelola oleh Bank berdasarkan eksposur netonya baik terhadap risiko pasar ataupun risiko kredit diukur berdasarkan harga yang akan diterima untuk menjual posisi net long (atau dibayar untuk mengalihkan posisi net short) untuk eksposur risiko tertentu. Penyesuaian pada level portofolio tersebut dialokasikan pada aset dan liabilitas individual berdasarkan penyesuaian risiko relatif dari masing-masing instrumen individual di dalam portofolio. Pengukuran nilai wajar didasarkan pada asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas akan terjadi: 1. di pasar utama untuk aset atau liabilitas tersebut atau; 2. jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau
liabilitas tersebut.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 26 -
Perusahaan harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan pada tanggal pengukuran. Nilai wajar aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya. Pengukuran nilai wajar aset non-keuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya, atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya. Ketika Perusahaan menggunakan teknik penilaian, maka Perusahaan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Seluruh aset dan liabilitas yang mana nilai wajar aset atau liabilitas tersebut diukur atau diungkapkan, dikategorikan dalam hirarki nilai wajar sebagai berikut:
Level 1 – harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;
Level 2 – teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar dapat diobservasi, baik secara langsung maupun tidak langsung;
Level 3 – teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi.
Untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara berulang dalam laporan keuangan, maka Perusahaan menentukan apakah telah terjadi transfer di antara level hirarki dengan menilai kembali pengkategorian level nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan.
g. Giro Wajib Minimum (GWM) GWM (dahulu disebut GWM Primer) adalah jumlah dana minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia, sedangkan Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM atau dahulu disebut GWM Sekunder) adalah cadangan likuiditas minimum dalam Rupiah yang wajib dipelihara oleh Bank berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI), Surat Utang Negara (SUN), dan/atau Surat Berharga Negara (SBN). Pada tanggal 31 Desember 2019, Perusahaan wajib memenuhi ketentuan Peraturan Bank Indonesia (“PBI”) mengenai Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Mata Uang Asing, dengan perubahan terakhir sesuai dengan Peraturan Anggota Dewan Gubernur No. 21/14/PADG/2019 tanggal 26 Juni 2019 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Anggota Dewan Gubernur No. 20/10/PADG/2018 tentang Giro Wajib Minimum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah, yang berlaku efektif 1 Juli 2019, dimana GWM Rupiah sebesar 6% serta valuta asing sebesar 8%. GWM dipenuhi secara harian sebesar 3% dan secara rata-rata untuk masa laporan tertentu 3%. Pada tanggal 31 Maret 2020, Perusahaan telah memenuhi ketentuan Peraturan Bank Indonesia (“PBI”) No. 22/3/PBI/2020 tanggal 24 Maret 2020 dan Peraturan Anggota Dewan Gubernur No.22/2/PADG/2020 tanggal 10 Maret 2020 dan No.21/27/PADG/2019 tanggal 26 Desember 2019 tentang Perubahan Ketiga dan Keempat atas Peraturan Anggota Dewan Gubernur No.20/10/PADG/2018 tentang Giro Wajib Minimum dalam Rupiah yang berlaku efektif pada tanggal 2 Januari 2020 dan Valuta Asing yang berlaku efektif 16 Maret 2020 bagi
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 27 -
Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah yang berlaku efektif dimana GWM Rupiah sebesar 5.5% serta valuta asing sebesar 4%. GWM dipenuhi secara harian sebesar 2.5% dan secara rata-rata untuk masa laporan tertentu 3%.
h. Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia
Penempatan pada bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk call money, deposit facility, term deposit dan negotiable certificate of deposit. Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Penempatan pada bank lain dikategorikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, sedangkan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk deposit facility dan term deposit serta penempatan pada bank lain dalam bentuk negotiable certificate of deposits dikategorikan sebagai aset keuangan dalam kelompok investasi dimiliki hingga jatuh tempo (Catatan 2e).
i. Efek-efek
Efek-efek selain Sukuk
Efek-efek yang dimiliki terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia, Sertifikat Deposito Bank Indonesia, obligasi, Reksadana, surat utang jangka menengah, tagihan wesel ekspor, dan efek-efek pasar uang dan pasar modal lainnya.
Obligasi terdiri dari Obligasi Pemerintah dan Obligasi Korporasi yang dibeli dari pasar.
Kebijakan Berlaku Sebelum Tanggal 1 Januari 2020 Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan, pinjaman yang diberikan dan piutang, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo (Catatan 2e).
Kebijakan Berlaku Mulai Tanggal 1 Januari 2020 Setelah pengakuan awal, efek-efek yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Sementara efek-efek yang diukur pada FVOCI, setelah pengakuan awal akan diukur pada nilai wajar dimana keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar akan diakui sebagai penghasilan komprehensif lain. Pada saat penghentian pengakuan, akumulasi keuntungan atau kerugian nilai wajar bersih setelah akumulasi cadangan kerugian kredit ekspektasian, ditransfer ke laba rugi. Untuk efek-efek yang dipersyaratkan diukur atas nilai wajar melalui laba rugi, setelah pengakuan awal akan diukur pada nilai wajar dimana keuntungan dan kerugian yang timbul akibat perubahan nilai wajar dicatat dalam pendapatan operasional lainnya.
Investasi Sukuk
Investasi sukuk yang diukur pada biaya perolehan pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi. Selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk dan diakui dalam laba rugi. Rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi apabila jumlah terpulihkan lebih kecil daripada jumlah tercatat.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 28 -
Investasi sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, tidak termasuk biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, selisih antara nilai wajar dan jumlah tercatat diakui dalam laba rugi. Investasi sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk dan diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Ketika investasi sukuk dihentikan pengakuannya, akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi apabila jumlah terpulihkan lebih kecil daripada jumlah tercatat, setelah memperhitungkan saldo dalam penghasilan komprehensif lain.
j. Kredit yang diberikan dan piutang/pembiayaan syariah
Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu. Termasuk dalam kredit yang diberikan adalah pembiayaan syariah yang terdiri dari piutang murabahah, piutang qardh, pembiayaan musyarakah, pembiayaan mudharabah dan piutang ijarah. Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan (marjin) yang disepakati dan penjual harus mengungkapan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli. Qardh adalah akad pinjam meminjam dana tanpa imbalan dengan liabilitas pihak peminjam mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu. Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian berdasarkan porsi kontribusi dana. Dana tersebut meliputi kas atau aset nonkas yang diperkenankan oleh syariah. Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara bank sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan nasabah selaku pengelola dana (mudharib), menjalankan usaha dengan penentuan awal keuntungan dan kerugian (nisbah). Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik (obyek sewa) dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang disewakannya. Pembiayaan syariah selain pembiayaan murabahah disajikan sebesar jumlah pembiayaan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai dengan jumlah minimum berdasarkan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, dengan perubahan terakhir berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 16/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 dan Surat Edaran OJK No. 8/SEOJK.03/2015 tanggal 10 Maret 2015 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
Pembiayaan syariah dengan akad murabahah disajikan sebesar jumlah pembiayaan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sesuai dengan PSAK No. 102 (Revisi 2016). Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 29 -
Kriteria debitur yang dapat dihapus bukukan meliputi:
1. Fasilitas kredit telah mengalami penurunan nilai; 2. Fasilitas kredit telah dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai sebesar 100% dari
pokok kredit; 3. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan pemulihan, namun tidak berhasil; 4. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada
kemampuan membayar; 5. Hapus buku dilakukan terhadap semua kewajiban kredit, termasuk dari fasilitas pinjaman
non tunai sehingga penghapusan tidak dapat dilakukan pada beberapa kewajiban kreditnya (penghapusan sebagian);
Apabila aset yang dijaminkan diambil alih, maka Perusahaan akan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai dan mengakui agunan yang diambil alih yang diukur pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual. Ketika terjadi penerimaan kembali kredit yang dihapus buku, Perusahaan mencatat penerimaan kembali tersebut dengan mengkreditkan pemulihan kerugian penurunan nilai aset keuangan. Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya. Dalam restrukturisasi kredit yang mengkonversi kredit menjadi saham, Perusahaan memperoleh penyertaan modal sementara. Dengan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/11/PBI/2013 tentang Prinsip Kehatihatian dalam Kegiatan Penyertaan Modal, pelepasan atau divestasi atas penyertaan modal sementara wajib dilakukan apabila penyertaan modal sementara telah melebihi jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun atau perusahaan tempat penyertaan modal sementara telah memperoleh laba kumulatif. Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui sebagai laba/rugi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit yang diberikan dan pendapatan bunga sesuai dengan syarat-syarat restrukturisasi.
Kebijakan Berlaku Sebelum 1 Januari 2020 Setelah pengakuan awal, kredit yang diberikan diukur pada pinjaman diberikan dan piutang dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Kebijakan Berlaku Setelah 1 Januari 2020 Setelah pengakuan awal, kredit yang diberikan diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau nilai wajar sesuai dengan klasifikasinya. Untuk kredit yang diberikan yang diklasifikasikan sebagai biaya perolehan diamortisasi, setelah pengakuan awal diukur menggunakan suku bunga efektif. Sedangkan untuk kredit yang diberikan yang diklasifikasikan sebagai FVTPL, setelah pengakuan awal diukur pada nilai wajar dimana keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai wajar dicatat pada pendapatan transaksi perdagangan-bersih.
k. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi
Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai biaya perolehan diamortisasi (Catatan 2e).
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 30 -
Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi (Catatan 2e).
l. Efek yang Dibeli dengan Janji Jual Kembali dan Efek yang Dijual dengan Janji Beli
Kembali Efek yang Dibeli dengan Janji Jual Kembali (Reverse Repo) Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali yang disepakati dikurangi dengan selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati (pendapatan bunga yang ditangguhkan) dan cadangan kerugian penurunan nilai. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek itu dibeli hingga saat dijual kembali. Efek yang Dijual dengan Janji Beli Kembali (Repo) Efek yang dijual dengan janji beli kembali (repo) diakui sebagai liabilitas sebesar harga pembelian kembali yang disepakati dengan nasabah dikurangi beban bunga yang belum diamortisasi. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali diperlakukan sebagai bunga dibayar dimuka dan diakui sebagai beban bunga sesuai dengan jangka waktu sejak efek dijual hingga dibeli kembali. Efek yang dijual tetap dicatat sebagai aset dalam laporan posisi keuangan karena kepemilikan efek tetap berada pada pihak Perusahaan sebagai penjual.
m. Kontrak Jaminan Keuangan dan Tagihan Komitmen Lainnya
Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk melakukan pembayaran kepada pemegang kontrak atas kerugian yang terjadi karena debitur tertentu gagal untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo, sesuai dengan ketentuan dari instrumen utang. Jaminan keuangan tersebut diberikan kepada bank, lembaga keuangan dan badan-badan lainnya atas nama debitur untuk menjamin kredit, fasilitas-fasilitas perbankan lainnya dan penyediaan dana yang belum ditarik. Pengakuan awal jaminan keuangan dalam laporan keuangan adalah sebesar nilai wajar pada saat jaminan diberikan. Nilai wajar jaminan keuangan pada saat berlakunya transaksi pada umumnya sama dengan premi yang diterima karena diberikan dengan syarat dan kondisi normal dan nilai wajar awal diamortisasi sepanjang umur jaminan keuangan. Setelah pengakuan awal kontrak, jaminan keuangan dicatat pada nilai yang lebih tinggi antara biaya perolehan diamortisasi dengan nilai kini pembayaran yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan menjadi besar kemungkinan terjadinya), dan selisihnya dibebankan sebagai beban operasional lainnya dalam laba rugi.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas kontrak jaminan keuangan dan tagihan komitmen lainnya yang memiliki risiko kredit dihitung berdasarkan kerugian historis.
n. Aset Tetap
Aset tetap, kecuali tanah dan bangunan, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah dinyatakan berdasarkan berdasarkan nilai revaluasian dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 31 -
Bangunan dinyatakan berdasarkan nilai revaluasian dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Nilai revaluasian tanah dan bangunan ditentukan oleh penilai independen. Pada saat model revaluasi diterapkan, akumulasi penyusutan bangunan pada tanggal revaluasi dieliminasi terhadap biaya perolehan dan nilai tercatat neto setelah dieliminasi disajikan kembali sebesar jumlah revaluasian. Kenaikan nilai akibat revaluasi dikreditkan ke akun “Surplus revaluasi aset tetap” sebagai “Komponen ekuitas lainnya” di bagian ekuitas pada laporan posisi keuangan dan laporan perubahan ekuitas. Penurunan nilai yang menghapuskan kenaikan nilai sebelumnya atas aset yang sama diakui dalam penghasilan komprehensif lain, sedangkan penurunan nilai lainnya langsung dibebankan ke laba rugi. Surplus revaluasi aset tetap akan dipindahkan dari “Komponen ekuitas lainnya” ke “Saldo laba” pada saat aset dihentikan penggunaannya. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Revaluasi akan dilakukan dengan keteraturan yang cukup reguler untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dengan jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada akhir periode pelaporan. Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah, dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Tahun %
Bangunan 20 5 Inventaris kantor 10 10 Kendaraan bermotor 4 25
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya penghentian pengakuan. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir periode dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 32 -
o. Aset Ijarah
Aset ijarah, yakni kendaraan bermotor, mesin, alat berat dan piranti lunak, disusutkan atau diamortisasi sesuai dengan jangka waktu sewa atau umur ekonomis aset, mana yang lebih pendek, dimana pada akhir masa akad, aset tersebut akan dihibahkan ke penyewa. Untuk akad ijarah muntahiyah bitamlik (sewa pembiayaan), apabila pada saat perpindahan kepemilikan aset ijarah dari pemilik kepada penyewa dilakukan dengan cara hibah, maka jumlah tercatat aset ijarah diakui sebagai beban. Pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat atas aset telah diserahkan kepada penyewa. Pendapatan ijarah disajikan secara neto setelah dikurangi beban yang terkait yakni penyusutan dan pemeliharaan serta perbaikan. Pendapatan ijarah neto disajikan sebagai bagian dari “pendapatan bunga dan bagi hasil” dalam laba rugi.
p. Agunan yang Diambil Alih
Agunan kredit yang diberikan, berupa tanah dan aset lainnya, yang telah diambil alih oleh Perusahaan disajikan dalam perkiraan “Aset lain-lain”.
Agunan yang diambil alih dicatat pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dengan sisa pokok pinjaman yang diberikan, jika ada, dibebankan ke laba rugi periode berjalan.
Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.
Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan dan perbaikan agunan yang diambil alih dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi periode berjalan.
Manajemen melakukan evaluasi secara berkala atas nilai agunan yang diambil alih. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi.
q. Transaksi Sewa
Kebijakan Berlaku Sebelum 1 Januari 2020 Berdasarkan PSAK 30, Perseroan menentukan suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa berdasarkan substansi perjanjian dan dilakukan evaluasi apakah pemenuhan perjanjian bergantung pada penggunaan suatu aset atau aset-aset tertentu dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 33 -
Perlakuan Akuntansi sebagai Lessee Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Perusahaan, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan ke laba rugi periode berjalan.
Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat keyakinan memadai bahwa Perusahaan akan memperoleh hak kepemilikan atas aset tersebut pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaat aset atau masa sewa, mana yang lebih pendek. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laba rugi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. Perlakuan Akuntansi sebagai Lessor Sewa Operasi Sewa dimana Perusahaan tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laba rugi periode berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa. Kebijakan Berlaku Mulai 1 Januari 2020 Sehubungan dengan penerapan PSAK 73, Bank sebagai pihak penyewa mengakui aset hak guna dan liabilitas sewa terkait dengan sewa yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai sewa operasi berdasarkan PSAK 30 tentang Sewa, kecuali atas sewa jangka pendek atau sewa dengan aset yang bernilai rendah. Sesuai dengan PSAK 73 yang berlaku mulai tanggal 1 Januari 2020, Bank menilai apakah kontrak merupakan atau mengandung sewa pada tanggal permulaan kontrak. Suatu kontrak merupakan atau mengandung sewa jika kontrak tersebut memberikan hak untuk mengendalikan penggunaan aset identifikasian selama suatu jangka waktu untuk dipertukarkan dengan imbalan. Perseroan dapat memilih untuk tidak mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa untuk: a. Sewa jangka-pendek; dan b. Sewa yang aset pendasarnya bernilai rendah Untuk menilai apakah kontrak memberikan hak untuk mengendalikan penggunaan aset identifikasian, Bank harus menilai apakah:
Bank memiliki hak untuk mendapatkan secara substansial seluruh manfaat ekonomi dari penggunaan aset identifikasian; dan
Bank telah mendesain aset dengan cara menetapkan sebelumnya bagaimana dan untuk tujuan apa aset akan digunakan selama periode penggunaan.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 34 -
Bank mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa pada tanggal permulaan sewa. Aset hak-guna diukur pada biaya perolehan, dimana meliputi jumlah pengukuran awal liabilitas sewa yang disesuaikan dengan pembayaran sewa yang dilakukan pada atau sebelum tanggal permulaan, ditambah dengan biaya langsung awal yang dikeluarkan dan estimasi biaya yang akan dikeluarkan untuk membongkar dan memindahkan aset pendasar atau untuk merestorasi aset pendasar ke kondisi yang disyaratkan dan ketentuan sewa, dikurangi dengan insentif sewa yang diterima dan didiskontokan menggunakan suku bunga inkremental penyewa pada tanggal penerapan awal. Liabilitas sewa diukur pada nilai kini pembayaran sewa yang belum dibayar pada tanggal permulaan, didiskontokan dengan menggunakan suku bunga implisit dalam sewa atau jika suku bunga tersebut tidak dapat ditentukan, maka menggunakan suku bunga pinjaman inkremental. Pada umumnya, Bank menggunakan suku bunga pinjaman inkremental sebagai tingkat bunga diskonto. Dalam menentukan suku bunga pinjaman inkremental, Perseroan mempertimbangkan faktor-faktor utama, yaitu: risiko kredit corporate, jangka waktu sewa, jangka waktu pembayaran sewa, waktu dimana sewa dimasukkan, dan mata uang dimana pembayaran sewa ditentukan. Pembayaran sewa dialokasikan menjadi bagian pokok dan biaya keuangan. Biaya keuangan dibebankan pada laba rugi selama periode sewa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas untuk setiap periode. Bank menyajikan aset hak guna sebagai bagian dari Aset Tetap (Catatan 14) dan liabilitas sewa sebagai bagian dari Liabilitas Lain-lain (Catatan 24) di dalam laporan posisi keuangan. Jika sewa mengalihkan kepemilikan aset pendasar kepada Perseroan pada akhir masa sewa atau jika biaya perolehan aset hak-guna merefleksikan Bank akan mengeksekusi opsi beli, maka Bank menyusutkan aset hak-guna dari tanggal permulaan hingga akhir umur manfaat aset pendasar. Jika tidak, maka Bank menyusutkan aset hak-guna dari tanggal permulaan hingga tanggal yang lebih awal antara akhir umur manfaat aset hak-guna atau akhir masa sewa. Modifikasi sewa Bank mencatat modifikasi sewa sebagai sewa terpisah jika:
Modifikasi meningkatkan ruang lingkup sewa dengan menambahkan hak untuk
menggunakan satu aset pendasar atau lebih;
Imbalan sewa meningkat sebesar jumlah yang setara dengan harga tersendiri untuk
peningkatan dalam ruang lingkup dan penyesuaian yang tepat pada harga tersendiri
tersebut untuk merefleksikan kondisi kontrak tertentu.
r. Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
s. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji periode penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 35 -
Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.
Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya akan dipulihkan apabila nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada periode-periode sebelumnya. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
t. Liabilitas Segera
Liabilitas segera adalah liabilitas Perusahaan kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.
Liabilitas segera disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (Catatan 2e).
u. Simpanan dan Simpanan dari Bank Lain
Simpanan dan simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 2e).
Simpanan merupakan liabilitas kepada nasabah dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka. Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai dengan syarat tertentu yang disepakati pada saat pembukaan rekening tabungan. Penarikan atas tabungan tidak dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau instrumen sejenis, tetapi menggunakan formulir penarikan tersendiri yang hanya berlaku di bank yang bersangkutan dan/atau menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu yang disepakati dengan nasabah pada saat penempatannya, dimana nasabah akan dikenakan penalti apabila melakukan penarikan sebelum tanggal jatuh temponya. Simpanan termasuk simpanan syariah dan investasi tidak terikat yang terdiri dari giro dan tabungan Wadiah yang merupakan titipan dana dalam bentuk giro dan tabungan dimana pemilik dana mendapatkan pendapatan bonus. Simpanan dari bank lain merupakan liabilitas kepada bank lain dalam bentuk giro, call money kurang dari atau 90 hari, dan deposito berjangka dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian masing-masing.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 36 -
v. Dana Syirkah Temporer
Dana syirkah temporer terdiri dari giro dan tabungan Mudharabah, deposito berjangka Mudharabah dan Sertifikat Investasi Mudharabah antar Bank.
Giro dan tabungan Mudharabah dinyatakan sebesar nilai investasi pemegang tabungan di Perusahaan.
Deposito berjangka Mudharabah dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Perusahaan.
Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai liabilitas. Hal ini karena Perusahaan tidak berkewajiban untuk mengembalikan jumlah dana awal dari pemilik dana, kecuali kerugian yang timbul akibat kelalaian atau wanprestasi dari manajemen Perusahaan. Di sisi lain, dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai ekuitas karena mempunyai waktu jatuh tempo dan pemilik dana tidak mempunyai hak kepemilikan yang sama dengan pemegang saham seperti hak voting dan hak atas realisasi keuntungan yang berasal dari aset lancar dan aset non-investasi (current and other non-investment accounts).
Pemilik dana syirkah temporer memperoleh bagian atas keuntungan sesuai kesepakatan dan menerima kerugian berdasarkan jumlah dana dari masing-masing pihak. Pembagian hasil dana syirkah temporer berdasarkan konsep bagi hasil.
w. Biaya Emisi Saham
Biaya emisi saham dikurangkan dari bagian tambahan modal disetor yang timbul dari penerbitan saham dan tidak diamortisasi.
x. Pengakuan Pendapatan Bunga, Beban Bunga, Pendapatan dan Beban Bagi Hasil Syariah Pendapatan dan Beban Bunga
Kebijakan yang berlaku mulai tanggal 1 Januari 2018 Pendapatan dan beban bunga diakui pada laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Dalam menghitung pendapatan dan beban bunga, suku bunga efektif dikalikan dengan nilai tercatat bruto aset keuangan (ketika aset keuangan tidak mengalami penurunan nilai) atau dengan biaya perolehan diamortisasi liabilitas keuangan. Kebijakan yang berlaku sebelum tanggal 1 Januari 2018
Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan diakui di dalam laba rugi secara akrual dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Pendapatan dan Beban Bagi Hasil Syariah
Pendapatan syariah terdiri dari keuntungan murabahah, pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik (sewa), dan bagi hasil pembiayaan mudharabah dan musyarakah.
Keuntungan murabahah dan pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik diakui selama periode akad berdasarkan konsep akrual. Pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah diakui pada saat diterima atau dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai porsi bagi hasil (nisbah) yang disepakati.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 37 -
Beban berdasarkan prinsip syariah terdiri dari beban bagi hasil mudharabah, beban bonus wadiah dan beban bagi hasil Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank Syariah.
y. Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi
Provisi dan Komisi Terkait Instrumen Keuangan Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang terkait dengan perolehan instrumen keuangan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman diberikan dan piutang, serta tersedia untuk dijual, atau terkait jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dicatat sebagai bagian dari nilai wajar aset atau liabilitas keuangan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif. Provisi dan Komisi Lainnya Provisi dan komisi lainnya yang tidak terkait dengan kegiatan perolehan instrumen keuangan dan jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu transaksi yang bersangkutan. Sedangkan, pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya yang tidak signifikan langsung diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi. Pendapatan provisi dan komisi lainnya, meliputi pendapatan yang tidak terkait dengan kredit, seperti jasa banca assurance, pendapatan terkait dengan ekspor impor dan bank garansi, dan pendapatan yang diakui pada saat jasa diberikan.
z. Pendapatan dan Beban Operasional Lainnya Pendapatan operasional lainnya diakui pada saat terjadinya.
Beban operasional lainnya diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan metode akrual.
aa. Pajak Penghasilan
Pajak Kini
Pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Pajak Tangguhan
Pajak tangguhan diakui sebagai liabilitas jika terdapat perbedaan temporer kena pajak yang timbul dari perbedaan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan jumlah tercatatnya pada tanggal pelaporan.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang dapat dikompensasikan. Aset pajak tangguhan diakui dan direview pada setiap tanggal pelaporan atau diturunkan jumlah tercatatnya, sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak tersedia untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang dapat dikompensasikan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (atau peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 38 -
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika dan hanya jika, terdapat hak yang dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena pajak yang sama dan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama.
bb. Laba per Saham
Laba per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih dibagi jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode yang bersangkutan.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa dilutif.
cc. Imbalan Kerja
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban dalam laba rugi.
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang merupakan manfaat pasti yang dibentuk dengan pendanaan khusus melalui program dana pensiun dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan pada saat pensiun yang dihitung menggunakan metode Projected Unit Credit. Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti langsung diakui dalam laporan posisi keuangan dan penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya dan tidak akan direklasifikasi ke laba rugi, namun menjadi bagian dari saldo laba. Biaya liabilitas imbalan pasti lainnya terkait dengan program imbalan pasti diakui dalam laba rugi.
dd. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Perusahaan yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Perusahaan.
ee. Provisi
Provisi diakui jika Perusahaan mempunyai kewajiban kini (hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, yang memungkinkan Perusahaan harus menyelesaikan kewajiban tersebut dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada tanggal pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian terkait kewajiban tersebut.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 39 -
ff. Peristiwa Setelah Periode Laporan
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan (peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa non-penyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan.
3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan. Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan. Pertimbangan Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: a. Mata Uang Fungsional
Mata uang fungsional Perusahaan adalah mata uang lingkungan ekonomi utama dimana masing-masing entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa, dan mata uang dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas, dan merupakan mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan.
b. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Perusahaan menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 71. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2.
c. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi dievaluasi penurunan nilainya. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). Kondisi spesifik penurunan nilai counterparty dalam pembentukan cadangan kerugian ekpektasian atau cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan counterparty dan nilai realisasi bersih dari setiap agunan. Setiap aset yang mengalami kerugian penurunan nilai dinilai sesuai dengan manfaat yang ada dan
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 40 -
strategi penyelesaian serta estimasi arus kas yang diperkirakan dapat diterima disetujui secara independen oleh Manajemen Risiko. Dalam membuat estimasi cadangan yang diperlukan, asumsi dibuat untuk menentukan kerugian yang melekat dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan berdasarkan pengalaman masa lalu dan kondisi ekonomi saat ini. Keakuratan penyisihan tergantung pada seberapa baik estimasi arus kas masa depan untuk cadangan counterparty tertentu dan asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif.
Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang periode. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
Nilai tercatat aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi Perusahaan (tidak termasuk akun Syariah) tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 diungkapkan sebagai berikut:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Diukur pada biaya perolehan diamortisasi
Kas 726.732 604.312
Giro pada Bank Indonesia 1.488.614 1.873.238
Giro pada bank lain 406.929 360.934
Penempatan pada bank lain
dan Bank Indonesia 4.586.897 138.825
Efek-efek 873.294 994.975
Efek yang dibeli dengan
janji jual kembali 583.091 108.665
Kredit yang diberikan - bersih 17.302.942 17.856.241
Tagihan akseptasi - bersih 293.024 265.212
Pendapatan yang masih
akan diterima 186.281 201.829
Aset lain-lain - bersih 95.954 108.187
Jumlah 26.543.758 25.131.270
Nilai Tercatat
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 41 -
d. Komitmen Sewa
Komitmen sewa operasi – Perusahaan sebagai lessee Perusahaan telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan, kendaraan dan mesin ATM. Perusahaan menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Perusahaan tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut. Komitmen sewa operasi – Perusahaan sebagai lessor Perusahaan telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan. Perusahaan menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Perusahaan menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.
e. Pajak Penghasilan
Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan untuk menentukan jumlah pajak penghasilan. Terdapat sejumlah transaksi dan perhitungan yang menimbulkan ketidakpastian penentuan jumlah pajak penghasilan karena interpretasi atas peraturan pajak yang berbeda. Jika hasil pemeriksaan pajak berbeda dengan jumlah yang sebelumnya telah dibukukan, maka selisih tersebut akan berdampak terhadap aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan dalam periode dimana hasil pemeriksaan tersebut terjadi.
Estimasi dan Asumsi Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi: a. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 38.
b. Revaluasi Aset Tetap Perusahaan mengukur tanah dan bangunan pada nilai revaluasi, dan perubahan nilai wajar aset tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Perusahaan memakai jasa penilai independen untuk menentukan nilai wajar aset. Teknik penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai wajar tanah dan bangunan diungkapkan dalam Catatan 14.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 42 -
c. Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Perusahaan diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap. Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 diungkapkan pada Catatan 14.
d. Imbalan Kerja Jangka Panjang Penentuan liabilitas dan imbalan pasca-kerja dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang.
e. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Perusahaan.
Nilai tercatat aset non-keuangan berupa aset tetap dan aset lain-lain (agunan yang diambil alih) diungkapkan pada Catatan 14 dan 17.
f. Aset Pajak Tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.
4. Giro pada Bank Indonesia
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Rupiah 1.482.185 1.742.347
Mata uang asing (Catatan 37) 175.728 318.246
Jumlah 1.657.913 2.060.593
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 43 -
Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 termasuk dalam giro pada Bank Indonesia adalah giro yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah sebesar Rp 169.298 dan Rp 187.355. Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, Giro Wajib Minimum (GWM) Perusahaan dalam mata uang Rupiah untuk GWM Penyangga Likuiditas Mirkoprudensial (PLM) Utama masing-masing adalah sebesar Rp 1.439.451 dan Rp 1.595.794 serta untuk GWM Sekunder masing-masing adalah sebesar Rp 1.087.856 dan Rp 1.100.813, sedangkan untuk mata uang asing masing-masing adalah sebesar Rp 175.222 dan Rp 317.677. Rasio GWM Perusahaan untuk mata uang Rupiah dan mata uang asing pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 adalah:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
GWM yang telah dibentuk
Rupiah
GWM Primer
Konvensional 5,69 6,62
Syariah 4,12 4,63
GWM PLM
Konvensional 8,91 10,07
GWM RIM 0,00 0,00
Mata uang asing
Konvensional 4,01 8,01
Syariah 36,66 84,00
5. Giro pada Bank Lain
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk 56.530 91.372
Standard Chartered Bank,
cabang Jakarta 7.139 5.423
PT Maybank Indonesia Tbk 719 1.053
Lain-lain (di bawah Rp 1.000) 70 70
Jumlah 64.458 97.918
Mata uang asing (Catatan 37)
Standard Chartered Bank,
Amerika Serikat 77.841 20.923
Bank of Amerika, Merrill Lynch,
Amerika Serikat 72.090 18.193
PT Bank CIMB Niaga, Tbk 41.015 -
Bank of China, Cabang Jakarta 29.489 28.241
United Overseas Bank, Singapura 21.923 35.723
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 21.828 12.935
Oversea Chinese Banking
Corporation, Singapura 15.281 10.193
PT Bank Central Asia Tbk 14.203 20.444
Bank of China, China 10.812 3.351
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 44 -
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Pihak ketigaMata uang asing (Catatan 37)
Aktif Bank, Turki 7.222 6.270
Banco De Sabadell SA, Spanyol 7.093 6.734
PT Bank ICBC Indonesia 6.323 9.101
Deutsche Bank Trust Company
Americas, Amerika Serikat 5.270 18.315
Deutsche Bank AG, Jerman 4.062 25.320
Sumitomo Mitsui Banking
Corporation, Jepang 2.559 6.072
Kookmin Bank, Korea Selatan 2.166 449
DBS Bank, Hong Kong 1.102 1.372
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk, Singapura 961 1.126
Standard Charted Bank, Inggris 432 3.865
Standard Chartered Bank, Hong Kong 97 82
Bank of China, Australia - 33.507
Lain-lain (di bawah Rp 1.000) 929 800
Jumlah mata uang asing 342.698 263.016
Jumlah 407.156 360.934
Cadangan kerugian penurunan nilai (227) -
Jumlah - bersih 406.929 360.934
Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, kualitas giro pada bank lain dikelompokkan sebagai Lancar. Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, tidak terdapat saldo giro pada bank lain yang diblokir. Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, giro pada bank lain dalam Rupiah mempunyai suku bunga rata-rata per tahun sebesar 1%. Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, giro pada bank lain dalam mata uang asing mempunyai suku bunga rata-rata per tahun sebesar 0,86% dan 0,86%. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai atas giro pada bank lain telah memadai.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 45 -
6. Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia
Suku Bunga Pihak
Jangka Waktu Rata-rata% Ketiga
Rupiah
Penempatan pada Bank Indonesia
Deposit facility 1 hari 3,75 1.235.800
Term deposit 2 - 6 hari 4,41 1.399.520
Penempatan pada bank lain
Call money 1 - 92 hari 4,65 1.010.000
Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank 21 hari 4,95 100.000
Jumlah 3.745.320
Mata uang asing (Catatan 37)
Penempatan pada Bank Indonesia
Term deposit 1 - 90 hari 0,16 1.027.530
Jumlah 1.027.530
Jumlah 4.772.850
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (153)
Jumlah - Bersih 4.772.697
31 Maret 2020
Jenis Penempatan
Suku Bunga Pihak
Jangka Waktu Rata-rata% Ketiga
Rupiah
Penempatan pada Bank Indonesia
Deposit facility 2 hari/days 4,25 26.200
Mata uang asing (Catatan 38)
Penempatan pada Bank Indonesia
Term deposit 2-91 hari/days 1,80 874.597
Penempatan pada bank lain
Call money 184 hari/days 2,25 138.825
Jumlah 1.013.422
Jumlah 1.039.622
31 Desember 2019
Jenis Penempatan
Penempatan pada bank lain dalam bentuk call money, dan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk deposit facility dan term deposit dikategorikan sebagai biaya perolehan diamortisasi. Penempatan pada bank lain dalam mata uang Rupiah pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 merupakan penempatan pada:
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 46 -
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Call money
PT Bank Capital 400.000 -
PT Bank OCBC NISP Tbk 240.000 -
PT Bank Mega Tbk 125.000 -
PT Bank MUFG 125.000 -
PT Bank BPD Kaltim 50.000 -
PT Bank BPD Kalsel 50.000 -
PT Bank Amar 20.000 -
Jumlah 1.010.000 -
Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank
PT Bank Panin Syariah 100.000 -
Jumlah 1.110.000 -
Cadangan (153) -
Jumlah - bersih 1.109.847 -
Nama Bank
Penempatan bank lain dalam mata uang asing merupakan penempatan pada:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
US$ US$
Call Money
PT Bank J Trust Indonesia - 10.000.000
Jumlah - 10.000.000
Nama Bank
Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, tidak terdapat saldo penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia yang dijaminkan. Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, penempatan pada bank lain dikelompokkan sebagai Lancar. Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, tidak terdapat penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia yang diblokir. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai atas penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia telah memadai. Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, Perusahaan tidak memiliki dana yang tidak dapat dicairkan pada bank bermasalah, bank beku operasi atau likuidasi.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 47 -
7. Efek-Efek a. Jenis dan tujuan investasi efek-efek adalah sebagai berikut:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Pihak berelasi (Catatan 35)
Rupiah
Diukur pada biaya perolehan amortisasi
Obligasi korporasi
MTN PT Pindo Deli Pulp And
Paper Mills III Tahun 2018 - 25.000
- 25.000
Diukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lainnya
Obligasi korporasi
MTN PT Indah Kiat Pulp and
Paper Tbk Tahap I Tahun 2019 7.000 7.000
Mata uang asing (Catatan 37)
Diukur pada biaya perolehan amortisasi
Tagihan atas wesel ekspor - 10.711
Jumlah - pihak berelasi 7.000 42.711
Pihak ketiga
Rupiah
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Obligasi Pemerintah
PBS015 - 115.178
Nilai wajar - 115.178
Jumlah diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi - 115.178
Diukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lainnya
Obligasi korporasi
Obligasi Bkljt III PLN
Tahap IV Tahun 2019 Seri E 505.639 163.902
Obligasi Berkelanjutan III PLN
Tahap VI Tahun 2020 Seri E 184.522 -
Obligasi Berkelanjutan I Barito Pacific
Tahap I Tahun 2019 Seri B 48.198 -
Sukuk Ijarah I PT Rajawali Nusantara
Indonesia Tahun 2017 50.198 50.065
Obligasi Bkljt III BFI Finance
Thp IV Th 2018 Sr C 30.151 -
MTN I Nusantara Indah Cemerlang
Tahun 2020 30.000 -
Obligasi Bkljt II Bank Cimb Niaga
Thp III Th 2017 Seri C 29.908 -
Sukuk Ijarah Berkelanjutan III PLN
Tahap IV Tahun 2019 Seri E 25.872 -
Obligasi Bkljt III Astra Sedaya Finance
IV Th 2017 Seri C 21.882 -
Obligasi MTN II PT Rajawali Nusantara
Indonesia Tahun 2017 20.076 20.114
Sukuk Mudharabah Bkljt I Bank CIMB Niaga
Thp I Th 2018 Seri B 15.523 -
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 48 -
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Pihak ketiga
Rupiah
Diukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lainnya
Obligasi korporasi
MTN III Clipan Finance Indonesia Th 2018 15.103 -
Obligasi Indofood Sukses Makmur VIII
Th 2017 10.173 -
Obligasi Bkljt IV Adira Finance
Thp II 2018 Seri C 10.075 -
Nilai wajar 997.320 234.081
Obligasi Pemerintah
FR075 166.985 94.161
PBS015 104.588 9.963
FR078 80.521
PBS012 66.225 55.219
FR074 46.801 -
FR070 31.045 21.361
FR077 30.932 -
FR068 19.983 185.016
FR082 18.771 -
FR072 16.617 47.364
FR083 9.225 -
PBS022 9.981 -
FR076 - 150.986
FR079 - 106.883
FR043 - 32.868
FR045 - 23.732
FR0040 - 11.996
FR0071 - 11.214
FR0059 - 9.998
FR062 - 8.324
Nilai wajar 601.674 769.085
Jumlah nilai wajar melalui
penghasilan komphrehensif lainnya 1.598.994 1.003.166
Diukur pada biaya perolehan amortisasi
Sertifikat Bank Indonesia - 14.532
Bunga diterima dimuka yang
belum diamortisasi - (28)
Sukuk BI 30.000 -
Nilai bersih 30.000 14.504
Obligasi Pemerintah
PBS005 543.989 179.557
FR0076 385.646 153.584
PBS012 298.083 298.434
PBS015 240.270 503.596
IFR006 19.437 19.498
PBS003 9.944 9.942
PBS004 3.993 89.587
FR0079 - 358.038
PBS022 - 99.717
FR0064 - 60.838
FR0063 - 37.824
FR0065 - 36.473
FR0031 - 29.984
FR0034 - 20.349
FR0075 - 16.705
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 49 -
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Pihak ketiga
Rupiah
Diukur pada biaya perolehan amortisasi
Obligasi Pemerintah
FR0057 - 13.759
FR0067 - 10.627
Jumlah 1.501.362 1.938.512
Obligasi korporasi
Sukuk Ijarah I RNI Th 2017 20.000 20.000
Sukuk Ijarah Berkelanjutan I PLN
Tahap I Tahun 2013 10.993 10.986
Sukuk Ijarah Berkelanjutan II
Indosat Tahap I Th 2017 Seri D 10.427 10.444
Obligasi Bkljt III PLN Tahap IV
Thn 2019 seri E - 500.000
Obligasi Bkljt I Barito Pacifik
Thp I Thn 2019 seri B - 50.000
Obligasi I Angkasa Pura I
Th 2016 Seri A - 45.353
Obligasi Bkljt III BFI Finance
Thp IV Th 2019 Seri C - 28.991
Obligasi Bkljt III Indomobil Finance
Thp II Th 2019 Seri B - 28.745
Obligasi Bkljt II Bank Cimb Niaga
Thp III Th 2017 Seri C - 28.220
Sukuk Ijarah Bkljt III PLN
Tahap IV Thn 2019 seri E - 25.017
Obligasi Bkljt III Astra Sedaya
Finance IV Th 2017 Seri B - 24.499
Obligasi Bkljt III Astra Sedaya
Finance IV Th 2017 Seri C - 20.730
Obligasi berkelanjutan I PT Indosat
Tahap II 2015 Seri C - 20.000
Sukuk Ijarah Berkelanjutan I
PT XL Axiata Tbk Tahap I
2015 Seri C - 20.000
Obligasi berkelanjutan I ROTI II
2015 - 20.000
Obligasi Bkljt IV Adira Finance
Thp II 2019 Seri C - 18.994
Sukuk Mudharabah Bkljt I
Bank CIMB Niaga Thp I
Thn 2019 seri B - 15.000
MTN III Clipan Finance Indonesia
Th 2019 - 15.000
Obligasi Bkljt II Indomobil Finance
Thp III Thn 2016 seri C - 13.010
Obligasi Indofood Sukses
Makmur VIII Thn 2017 - 9.932
Jumlah 41.420 924.921
Tagihan atas wesel ekspor 412.648 932.261
Jumlah diukur pada biaya perolehan amortisasi 1.985.430 3.810.198
Jumlah Rupiah - pihak ketiga 3.584.424 4.928.542
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 50 -
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Pihak ketiga
Mata uang asing (Catatan 37)
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Reksadana Terproteksi
Syailendra Capital 81.423 68.234
Jumlah diukur pada nilai wajar 81.423 68.234
Diukur pada biaya perolehan amortisasi
Republik Indonesia - ROI Loan - 147.347
INDOIS27 16.591 14.132
Obligasi korporasi - 20.751
Tagihan atas wesel ekspor 75.010 52.003
Jumlah diukur pada biaya perolehan amortisasi 91.601 234.233
Diukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lainnya
MTN II Nusantara Indah Cemerlang
Tahun 2020 652.400 -
Surat Utang Jangka Menengah Global
dan Obligasi Terjamin - PT PLN 79.594 87.324
Republik Indonesia - ROI Loan 47.781 223.250
Surat Utang Jangka Menengah Global dan
Obligasi Terjamin - PT PERTAMINA 22.262 -
Jumlah 802.037 310.574
Jumlah-mata uang asing 975.061 613.041
Jumlah-pihak ketiga 4.559.485 5.541.583
Jumlah 4.566.485 5.584.294
Cadangan kerugian penurunan nilai (10) -
Jumlah - Bersih 4.566.475 5.584.294
b. Efek-efek yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi adalah sebagai berikut:
Sampai dengan Lebih dari Lebih dari
1 tahun 1-5 tahun 5 tahun Jumlah
Berdasarkan jangka waktu
Rupiah
Obligasi Pemerintah 30.000 - 1.501.363 1.531.363
Obligasi korporasi - 30.993 10.427 41.420
Wesel 412.648 - - 412.648
Jumlah - Rupiah 442.648 30.993 1.511.790 1.985.431
Mata uang asing (Catatan 37)
Obligasi Pemerintah - - 16.591 16.591
Wesel 75.010 - - 75.010
Jumlah - mata uang asing 75.010 - 16.591 91.601
Jumlah 517.658 30.993 1.528.381 2.077.032
31 Maret 2020
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 51 -
Sampai dengan Lebih dari Lebih dari
1 tahun 1-5 tahun 5 tahun Jumlah
Berdasarkan jatuh tempo
Rupiah
Obligasi Pemerintah 30.000 - 1.501.363 1.531.363
Obligasi korporasi 30.993 - 10.427 41.420
Wesel 412.648 - - 412.648
Jumlah - Rupiah 473.641 - 1.511.790 1.985.431
Mata uang asing (Catatan 37)
Obligasi Pemerintah - - 16.591 16.591
Obligasi korporasi - - - -
Wesel 75.010 - - 75.010
Jumlah - mata uang asing 75.010 - 16.591 91.601
Jumlah 548.651 - 1.528.381 2.077.032
31 Maret 2020
Sampai dengan Lebih dari Lebih dari
1 tahun 1-5 tahun 5 tahun Jumlah
Berdasarkan jangka waktu
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia 14.504 - - 14.504
Obligasi korporasi - 304.460 645.461 949.921
Obligasi Pemerintah - 37.824 1.900.688 1.938.512
Wesel ekspor 942.972 - - 942.972
Jumlah - Rupiah 957.476 342.284 2.546.149 3.845.909
Mata uang asing (Catatan 37)
Republik Indonesia - ROI Loan - - 92.299 92.299
INDOIS - - 69.180 69.180
Obligasi korporasi - - 20.751 20.751
Wesel ekspor 52.003 - - 52.003
Jumlah - mata uang asing 52.003 - 182.230 234.233
Jumlah 1.009.479 342.284 2.728.379 4.080.142
Berdasarkan jatuh tempo
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia 14.504 - - 14.504
Obligasi korporasi 153.495 260.964 535.462 949.921
Obligasi Pemerintah 29.984 58.173 1.850.355 1.938.512
Wesel ekspor 942.972 - - 942.972
Jumlah - Rupiah 1.140.955 319.137 2.385.817 3.845.909
Mata uang asing (Catatan 37)
Republik Indonesia - ROI Loan - - 92.299 92.299
INDOIS - 13.401 55.779 69.180
Obligasi Korporasi - - 20.751 20.751
Wesel ekspor 52.003 - - 52.003
Jumlah - mata uang asing 52.003 13.401 168.829 234.233
Jumlah 1.192.958 332.538 2.554.646 4.080.142
31 Desember 2019
c. Suku bunga per tahun efek-efek adalah sebagai berikut:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia - 7,00
Obligasi Pemerintah 6,75 – 8,88 5,63 – 12,80
Obligasi korporasi 7,40 – 10,25 7,40 – 10,65
Tagihan atas wesel ekspor 6,00 – 11,00 6,10 – 11,00
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 52 -
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Mata uang asing
Republik Indonesia - ROI Loan 4,75 – 6,63 4,13 – 6,63
Obligasi Pemerintah - 3,30 – 4,33
Obligasi korporasi 4,13 – 7,00 4,13 – 7,75
Tagihan atas wesel ekspor 1,37 – 2,50 2,30 – 2,75
d. Nilai wajar dari obligasi (termasuk obligasi Pemerintah) yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 adalah masing-masing sebesar Rp 2.065.038 dan Rp 4.255.161.
e. Rincian peringkat obligasi korporasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) dan Fitch, seperti yang dilaporkan oleh Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
PT Adira Dinamika Multi
Finance Tbk idAAA idAAA
PT Astra Sedaya Finance idAAA idAAA
PT Bank CIMB Niaga Tbk idAAA idAAA
PT Barito Pacific Tbk idA idA
PT BFI Finance Indonesia Tbk A+idn A+idn
PT Clipan Finance Indonesia Tbk idAA- idAA-
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk idA+ idA+
PT Indofood Sukses Makmur Tbk idAA+ idAA+
PT Perusahaan Listrik Negara idAAA idAAA
PT Rajawali Nusantara Indonesia idBBB idBBB
Sukuk Ijarah PT Indosat Tbk idAAA(sy) idAAA(sy)
Sukuk Ijarah PT Perusahaan
Listrik Negara idAAA(sy) idAAA(sy)
Sukuk Ijarah PT Rajawali
Nusantara Indonesia idBBB(sy) idBBB+(sy)
Sukuk Mudharabah PT Bank
CIMB Niaga Tbk idAAA idAAA
Nusantara Indah Cemerlang irAA -
PT Angkasa Pura (Persero) - idAAA
PT Indomobil Finance Indonesia - idA
PT Indosat Tbk - idAAA
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk - idAA-
PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills - idA
Sukuk Ijarah PT XL Axiata Tbk - AAAidn
f. Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, kolektibilitas efek-efek adalah sebagai berikut:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Lancar 4.566.485 5.584.294
Macet - -
Jumlah 4.566.485 5.584.294
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 53 -
g. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek adalah sebagai berikut:
Mata Uang Mata Uang
Rupiah Asing Jumlah Rupiah Asing Jumlah
Saldo awal tahun - - - 39.462 - 39.462
Pembentukan/Pemulihan
periode berjalan 10 - 10 (39.462) - (39.462)
Saldo akhir tahun 10 - 10 - - -
31 Maret 2020 31 Desember 2019
h. Tidak terdapat penghapusan efek-efek selama periode yang berakhir 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019.
8. Efek yang Dibeli dengan Janji Jual Kembali – Pihak Ketiga
Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, efek-efek yang dibeli dengan janji jual kembali adalah sebagai berikut:
Tanggal Biaya diterima dimuka
Pihak Lawan Jenis Jangka waktu jatuh tempo Nilai nominal yang belum direalisasi Nilai bersih
Rupiah
BI FR081 91 hari 17 Juni 2020 96.277 (972) 95.305
BI FR081 91 hari 16 Juni 2020 48.540 (484) 48.056
BI FR077 28 hari 15 April 2020 102.749 (190) 102.559
BI FR077 28 hari 14 April 2020 51.869 (89) 51.780
BI FR081 28 hari 13 April 2020 47.905 (76) 47.829
BI SPN12210304 7 hari 6 April 2020 92.345 (58) 92.287
BI SPN12200410 7 hari 3 April 2020 94.972 (24) 94.948
BI FR070 14 hari 1 April 2020 50.327 - 50.327
Jumlah 584.984 (1.893) 583.091
31 Maret 2020
Tanggal Biaya diterima dimuka
Pihak Lawan Jenis Jangka waktu jatuh tempo Nilai nominal yang belum direalisasi Nilai bersih
Rupiah
BI FR0063 91 hari 2 Januari 2020 108.681 (16) 108.665
Jumlah 108.681 (16) 108.665
31 Desember 2019
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas efek yang dibeli dengan janji jual kembali pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 54 -
9. Kredit yang Diberikan
a. Jenis Kredit
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Pihak berelasi (Catatan 35)
Rupiah
Pinjaman konsumsi 2.560 5.464
Pinjaman karyawan 3.187 2.546
Pinjaman cicilan 2.075 2.209
Piutang syariah - mudharabah 388 457
Pinjaman tetap 300 -
Pinjaman rekening koran 170.422 -
Jumlah - pihak berelasi 178.932 10.676
Pihak ketiga
Rupiah
Pinjaman cicilan 8.407.492 8.444.983
Pinjaman tetap 3.777.971 4.025.413
Pinjaman konsumsi 3.194.142 3.439.556
Pembiayaan musyarakah 2.061.030 1.561.378
Pinjaman anjak piutang 1.387.939 1.236.478
Piutang syariah - murabahah 711.946 1.085.950
Pembiayaan mudharabah 1.077.715 838.867
Pinjaman rekening koran 241.769 168.333
Piutang syariah - qardh 154.619 153.313
Pinjaman karyawan 74.486 71.726
Piutang syariah - ijarah 13.616 34.483
Jumlah 21.102.725 21.060.480
Mata uang asing (Catatan 37)
Pinjaman cicilan 746.374 798.592
Pinjaman tetap 1.248.635 627.504
Jumlah 1.995.009 1.426.096
Jumlah - pihak ketiga 23.097.734 22.486.576
Jumlah 23.276.666 22.497.252
Cadangan kerugian penurunan nilai (2.225.188) (1.182.755)
Jumlah - bersih 21.051.478 21.314.497
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 55 -
b. Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas
Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah
Pihak berelasi (Catatan 35)
Rupiah
Rumah tangga 5.562 - - - - 5.562
Pertanian, perburuan dan kehutanan 388 - - - - 388
Perantara Keuangan 170.422 - - - - 170.422
Lain-lain 2.560 - - - - 2.560
Jumlah - pihak berelasi 178.932 - - - - 178.932
Pihak ketiga
Rupiah
Perdagangan besar dan eceran 5.781.973 523.389 5.085 4.821 680.807 6.996.075
Rumah tangga 2.110.940 894.558 37.850 43.960 49.387 3.136.695
Perantara keuangan 1.569.222 194.480 3.799 1.819 146.380 1.915.700
Industri pengolahan 2.177.832 11.360 891 502 3.492 2.194.077
Transportasi, pergudangan, dan
komunikasi 1.823.258 5.635 146 2 13.781 1.842.822
Pertanian, perburuan dan kehutanan 1.645.102 14.789 134 938 1.718 1.662.681
Real estate, usaha persewaan, dan
jasa perusahaan 303.189 458.473 129.177 64.835 247.754 1.203.428
Pertambangan dan penggalian 338.549 192.166 - 70 2.719 533.504
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya,
hiburan dan perorangan lainnya 565.400 7.041 924 1.079 858 575.302
Listrik, gas dan air 393.182 346 - - - 393.528
Konstruksi 155.971 38.721 - 35 10.692 205.419
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 160.376 370 - 159 - 160.905
Penyediaan akomodasi dan
penyediaan makan minum 140.890 5.370 675 1.757 1.612 150.304
Perikanan 15.515 13.952 117 - 334 29.918
Jasa perorangan yang melayani rumah
tangga 2.737 898 - - 402 4.037
Jasa pendidikan 4.498 357 - - - 4.855
Lain-lain 14.828 74.579 3.560 150 358 93.475
Jumlah 17.203.462 2.436.484 182.358 120.127 1.160.294 21.102.725
Mata uang asing (Catatan 37)
Real estat, usaha persewaan, dan
jasa perusahaan 1.132.302 - - - - 1.132.302
Industri pengolahan 612.238 - - - - 612.238
Perdagangan besar dan eceran 226.141 - - - - 226.141
Transportasi, pergudangan, dan
komunikasi 24.328 - - - - 24.328
Pertambangan dan penggalian - - - - -
Jumlah 1.995.009 - - - - 1.995.009
Jumlah - pihak ketiga 19.198.471 2.436.484 182.358 120.127 1.160.294 23.097.734
Jumlah 19.377.403 2.436.484 182.358 120.127 1.160.294 23.276.666
Cadangan kerugian penurunan nilai (2.225.188)
Jumlah - bersih 21.051.478
31 Maret 2020
Jenis
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 56 -
Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah
Pihak berelasi (Catatan 35)
Rupiah
Rumah tangga 4.755 - - - - 4.755
Pertanian, perburuan dan kehutanan 457 - - - - 457
Lain-lain 5.464 - - - - 5.464
Jumlah - pihak berelasi 10.676 - - - - 10.676
Pihak ketiga
Rupiah
Perdagangan besar dan eceran 4.646.484 652.000 6.424 652.806 358.248 6.315.962
Rumah tangga 2.361.871 910.555 46.492 29.292 43.159 3.391.369
Perantara keuangan 1.583.504 412.385 3.879 144.676 7.035 2.151.479
Industri pengolahan 2.028.705 3.798 1.954 - 5.097 2.039.554
Transportasi, pergudangan, dan
komunikasi 1.720.366 916 95 - 13.782 1.735.159
Pertanian, perburuan dan kehutanan 1.650.462 2.512 400 15 1.768 1.655.157
Real estate, usaha persewaan, dan
jasa perusahaan 353.098 755.860 129.429 297.502 40.393 1.576.282
Pertambangan dan penggalian 345.036 199.212 246 2.005 - 546.499
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya,
hiburan dan perorangan lainnya 531.187 3.480 456 640 843 536.606
Listrik, gas dan air 397.426 12 - - - 397.438
Konstruksi 209.570 36.627 - 9.789 900 256.886
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 160.721 442 - - 53 161.216
Penyediaan akomodasi dan
penyediaan makan minum 146.620 3.306 358 289 1.639 152.212
Perikanan 12.729 13.916 75 - 334 27.054
Jasa perorangan yang melayani rumah
tangga 4.613 102 - - 389 5.104
Jasa pendidikan 4.654 274 - - - 4.928
Lain-lain 106.561 707 98 49 160 107.575
Jumlah 16.263.607 2.996.104 189.906 1.137.063 473.800 21.060.480
Mata uang asing (Catatan 37)
Real estat, usaha persewaan, dan
jasa perusahaan 656.533 - - - - 656.533
Industri pengolahan 541.892 - - - - 541.892
Perdagangan besar dan eceran 192.916 - - - - 192.916
Transportasi, pergudangan, dan
komunikasi 20.801 - - - - 20.801
Pertambangan dan penggalian 13.954 - - - - 13.954
Jumlah 1.426.096 - - - - 1.426.096
Jumlah - pihak ketiga 17.689.703 2.996.104 189.906 1.137.063 473.800 22.486.576
Jumlah 17.700.379 2.996.104 189.906 1.137.063 473.800 22.497.252
Cadangan kerugian penurunan nilai (1.182.755)
Jumlah - bersih 21.314.497
31 Desember 2019
Jenis
c. Jangka Waktu
Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode kredit sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya: Berdasarkan Periode Perjanjian Kredit:
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 57 -
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Rupiah
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun 6.284.470 6.721.668
Lebih dari 1 - 2 tahun 2.872.465 2.150.230
Lebih dari 2 - 5 tahun 7.111.986 7.285.113
Lebih dari 5 tahun 5.012.736 4.914.145
Jumlah 21.281.657 21.071.156
Mata uang asing (Catatan 37)
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun 575.259 481.764
Lebih dari 1 - 2 tahun 171.115 145.740
Lebih dari 2 - 5 tahun 1.206.525 725.391
Lebih dari 5 tahun 42.110 73.201
Jumlah 1.995.009 1.426.096
Jumlah 23.276.666 22.497.252
Cadangan kerugian penurunan nilai (2.225.188) (1.182.755)
Jumlah - bersih 21.051.478 21.314.497
Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Rupiah
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun 8.790.540 9.099.615
Lebih dari 1 - 2 tahun 3.232.593 2.440.685
Lebih dari 2 - 5 tahun 5.288.024 5.735.951
Lebih dari 5 tahun 3.970.500 3.794.905
Jumlah 21.281.657 21.071.156
Mata uang asing (Catatan 37)
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun 746.374 378.680
Lebih dari 1 - 2 tahun 248.824
Lebih dari 2 - 5 tahun 1.248.635 37.736
Lebih dari 5 tahun 760.856
Jumlah 1.995.009 1.426.096
Jumlah 23.276.666 22.497.252
Cadangan kerugian penurunan nilai (2.225.188) (1.182.755)
Jumlah - bersih 21.051.478 21.314.497
d. Suku bunga per tahun kredit diberikan adalah sebagai berikut:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
% %
Rupiah 6,00 - 59,54 5,00 - 67,08
Dolar Amerika Serikat 7,00 - 12,00 7,00 - 12,00
e. Jumlah kredit yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31
Desember 2019 masing-masing sebesar Rp 522.780 dan Rp 611.700 (Catatan 19).
f. Saldo kredit channeling pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 masing-masing adalah sebesar Rp 2.852.863 dan Rp 2.603.809 dimana sebesar Rp 2.852.863 dan Rp 2.603.794 dari saldo kredit channelling disalurkan melalui pihak berelasi (Catatan 35).
g. Kredit yang diberikan kepada karyawan merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah
dan keperluan lainnya yang dibebani bunga 0%-15% untuk kredit dibawah 1 tahun dan 0%-26,53% untuk kredit antara 1 sampai dengan 10 tahun.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 58 -
h. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, jumlah kredit yang direstrukturisasi masing-masing sebesar Rp 30.592 dan Rp 1.888.271.
i. Saldo kredit pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 berdasarkan klasifikasi
kolektibilitas adalah sebagai berikut:
Dalam
Perhatian Kurang
Jenis Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 35) 178.932 178.932
Pihak ketiga 17.203.462 2.436.484 182.358 120.127 1.160.294 21.102.725
Jumlah 17.382.394 2.436.484 182.358 120.127 1.160.294 21.281.657
Mata uang asing (Catatan 37)
Pihak ketiga 1.995.009 - - - - 1.995.009
Jumlah 19.377.403 2.436.484 182.358 120.127 1.160.294 23.276.666
31 Maret 2020
Dalam
Perhatian
Khusus/ Kurang
Lancar/ Special Lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/
Jenis Current Mention Substandard Doubtful Loss Total
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 35) 10.676 - - - - 10.676
Pihak ketiga 16.263.607 2.996.104 189.906 1.137.063 473.800 21.060.480
Jumlah 16.274.283 2.996.104 189.906 1.137.063 473.800 21.071.156
Mata uang asing (Catatan 37)
Pihak ketiga 1.426.096 - - - - 1.426.096
Jumlah 17.700.379 2.996.104 189.906 1.137.063 473.800 22.497.252
31 Desember 2019
j. Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi sesuai ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Rupiah
Perdagangan besar dan eceran 690.713 1.017.478
Real estate, usaha persewaan, dan
jasa perusahaan 441.766 467.324
Perantara keuangan 151.998 155.590
Rumah tangga 131.197 118.943
Transportasi, pergudangan
dan komunikasi 13.929 13.877
Konstruksi 10.727 10.689
Industri pengolahan 4.886 7.051
Penyediaan akomodasi dan
penyediaan makan minum 4.044 2.286
Pertambangan dan penggalian 2.789 2.251
Pertanian, perburuan dan kehutanan 2.790 2.183
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya,
hiburan, dan perorangan lainnya 2.861 1.939
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 159 53
Lain-lain 4.920 1.105
Jumlah 1.462.779 1.800.769
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 59 -
k. Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, tidak terdapat penyediaan dana kepada pihak berelasi dan pihak ketiga yang melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
l. Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, kredit non-performing yang telah dihentikan pembebanan bunganya masing-masing adalah sebesar Rp 1.462.779 dan Rp 1.800.769.
m. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut:
Stage 1 Stage 2 Stage 3 Syariah Jumlah
Saldo awal - - - - 1.182.755
Dampak penerapan awal PSAK 71 - - - - 713.411
Saldo awal PSAK 71 377.056 426.493 876.040 216.578 1.896.167
Aset keuangan yang baru diperoleh 59.087 29 - - 59.116
Perubahan bersih pada eksposur
dan pengukuran kembali (29.853) 29.030 576.184 70.999 646.360
Transfer ke kerugian kredit
ekspektasian 12 bulan
(Stage 1) 42.355 (39.678) (2.677) - -
Transfer ke kerugian kredit
ekspektasian sepanjang umurnya
(Stage 2) (202.297) 465.059 (262.762) - -
Transfer ke penurunan kredit
(Stage 3) (30) (257.844) 257.874 - -
Penerimaan kembali pinjaman
yang telah dihapusbukukan - - 13.145 6.237 19.382
Penghapusbukuan selama
periode berjalan - - (346.432) (23.007) (369.439)
Selisih kurs 107 - - - 107
Kerugian kredit ekspektasian pada
Fasilitas kredit yang belum ditarik
(Catatan 24) (26.486) (14) (5) - (26.505)
Saldo akhir 219.939 623.075 1.111.367 270.807 2.225.188
31 Maret 2020
Mata Uang
Rupiah Asing Jumlah
Saldo awal
Individual 338.113 - 338.113
Kolektif 292.258 215 292.473
Pencadangan (pemulihan)
tahun berjalan
Individual 1.742.524 - 1.742.524
Kolektif 294.626 (104) 294.522
Penerimaan kembali kredit
hapus buku
Individual 5.126 - 5.126
Kolektif 23.102 - 23.102
Penghapusan (1.513.131) - (1.513.131)
Selisih kurs penjabaran - 26 26
Saldo akhir 1.182.618 137 1.182.755
31 Desember 2019
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk kredit yang diberikan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan tersebut.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 60 -
n. Mutasi kredit yang dihapus buku selama periode 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:
Mata Uang Mata Uang
Rupiah Asing Jumlah Rupiah Asing Jumlah
Saldo awal tahun 2.408.513 75.945 2.484.458 1.168.952 78.667 1.247.619
Mutasi selama tahun berjalan
Penghapusan 350.200 - 350.200 1.513.131 - 1.513.131
Penerimaan kembali (13.145) - (13.145) (28.228) - (28.228)
Hapus tagih (19.239) - (19.239) (245.342) - (245.342)
Reklasifikasi properti terbengkalai 89.099 - 89.099
Selisih kurs penjabaran - 13.281 13.281 - (2.722) (2.722)
Saldo akhir 2.815.428 89.226 2.904.654 2.408.513 75.945 2.484.458
31 Desember 201931 Maret 2020
o. Jaminan pemberian kredit umumnya berupa tanah, bangunan, mesin, persediaan dan
deposito berjangka.
p. Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 adalah masing-masing sebesar 1,84% dan 1,92%.
10. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi
Tagihan Akseptasi
a. Berdasarkan jangka waktu perjanjian:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Rupiah
1 bulan atau kurang - -
1-3 bulan 26.862 17.988
3-6 bulan 135.649 53.332
lebih dari 6 bulan 129.880 182.686
Jumlah 292.391 254.006
Mata uang asing (Catatan 37)
1-3 bulan 73.457 5.193
3-6 bulan 46.976 122.174
lebih dari 6 bulan - 3.639
Jumlah 120.433 131.006
Jumlah 412.824 385.012
Cadangan kerugian penurunan nilai (119.828) (119.800)
Jumlah - bersih 292.996 265.212
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 61 -
b. Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Rupiah
1 bulan atau kurang 152.741 156.176
1-3 bulan 51.929 82.983
3-6 bulan 87.721 14.847
Jumlah 292.391 254.006
Mata Uang Asing (Catatan 37)
1 bulan atau kurang 29.992 69.226
1-3 bulan 70.692 56.418
3-6 bulan 19.749 5.362
Jumlah 120.433 131.006
Jumlah 412.824 385.012
Cadangan kerugian penurunan nilai (119.828) (119.800)
Jumlah - bersih 292.996 265.212
c. Kolektibilitas tagihan akseptasi pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Rupiah
Pihak ketiga
Lancar 172.591 134.206
Macet 119.800 119.800
Jumlah 292.391 254.006
Mata uang asing (Catatan 37)
Pihak ketiga
Lancar 120.433 131.006
Jumlah 412.824 385.012
d. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk tagihan
akseptasi pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi tersebut.
Liabilitas Akseptasi
a. Berdasarkan jangka waktu perjanjian:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Rupiah
1-3 bulan 26.862 17.988
3-6 bulan 135.649 53.333
lebih dari 6 bulan 10.080 62.885
Jumlah 172.591 134.206
Mata uang asing (Catatan 37)
1-3 bulan 73.457 5.193
3-6 bulan 46.976 122.174
lebih dari 6 bulan - 3.639
Jumlah 120.433 131.006
Jumlah 293.024 265.212
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 62 -
b. Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Rupiah
1 bulan atau kurang 32.941 36.376
1-3 bulan 51.929 82.983
3-6 bulan 87.721 14.847
Jumlah 172.591 134.206
Mata uang asing (Catatan 37)
1 bulan atau kurang 29.992 69.226
1-3 bulan 70.692 56.418
3-6 bulan 19.749 5.362
Jumlah 120.433 131.006
Jumlah 293.024 265.212
11. Penyertaan Modal Sementara
Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 terdapat penyertaan modal sementara sebagai berikut:
Cadangan Kerugian
Pihak lawan Tanggal mulai Nilai nominal penurunan nilai Nilai bersih
Rupiah
PT Al-Ijarah Indonesia Finance 30 Desember 2019 335.100 (16.755) 318.345
Jumlah 335.100 (16.755) 318.345
Perusahaan melakukan penyertaan modal sementara dalam rangka restrukturisasi pembiayaan pada PT Al Ijarah Indonesia Finance (ALIF) sebesar Rp 335.100 yang merupakan konversi utang ALIF kepada Perusahaan, yang dicantumkan dalam Akta Penyertaan Modal Sementara tanggal 27 Desember 2019 dari Aulia Taufani S.H., notaris di Jakarta Selatan. Penyertaan modal sementara ini, kepemilikan Perusahaan pada ALIF adalah sebesar 37,12%. Penjualan saham tersebut sebelumnya telah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham ALIF pada tanggal 27 Desember 2019. Perusahaan membukukan penyertaan modal sementara pada ALIF dengan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 16/POJK.03/2014 yang telah di ubah dengan POJK No. 19/POJK.03/2018 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, dimana bank dapat melakukan restrukturisasi pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal sementara dan menyelesaikannya dalam waktu 5 tahun. Penyertaan modal sementara pada PT Al Ijarah Indonesia Finance tersebut akan dilepaskan melalui penjualan. Perusahaan berkeyakinan bahwa penyertaan modal sementara tersebut dapat dilepaskan dalam waktu dekat. Perusahaan berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk penyertaan modal sementara adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 63 -
12. Pendapatan yang Masih Akan Diterima
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Konvensional
Kredit 116.852 122.290
Efek-efek 68.518 78.307
Penempatan pada bank lain 911 1.232
Jumlah 186.281 201.829
Syariah
Piutang syariah 13.380 13.697
Efek-efek 10.286 4.984
Penempatan pada bank lain 115 115
Jumlah 23.781 18.796
Jumlah 210.062 220.625
13. Biaya Dibayar Dimuka
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Asuransi 1.440.124 1.459.152
Promosi dan pengembangan usaha 97.774 86.102
Renovasi cabang baru 61.612 65.114
Pemeliharaan perangkat lunak dan keras 48.995 47.640
Sewa 18.327 41.964
Program kepemilikan kendaraan karyawan 12.691 13.252
Lain-lain 28.827 10.791
Jumlah 1.708.350 1.724.015
Asuransi kredit kepada PT Asuransi Insurtech, pihak berelasi pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 masing-masing adalah sebesar Rp 1.416.667 dan 1.458.333, dengan manfaat enam tahun kedepan dan amortisasi dimulai pada bulan November 2019 berdasarkan metode garis lurus (Catatan 35). Perusahaan berkeyakinan bahwa seluruh proses asuransi kredit yang dilakukan telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan ketentuan lainnya.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 64 -
14. Aset Tetap
Perubahan selama tahun berjalan
Eliminasi Akumulasi
1 Januari 2020 Penambahan Pengurangan Penyusutan Surplus Revaluasi 31 Maret 2020
Biaya perolehan dan nilai
revaluasian:
Tanah 371.133 - - - - 371.133
Bangunan 250.750 590 - - - 251.340
Inventaris kantor 1.442.693 72.265 (53) - - 1.514.905
Kendaraan bermotor 23.150 140 - - - 23.290
Jumlah 2.087.726 72.995 (53) - - 2.160.668
Akumulasi penyusutan:
Bangunan - 3.989 - - - 3.989
Inventaris kantor 663.787 33.651 (39) - - 697.399
Kendaraan bermotor 24.697 174 - - - 24.871
Jumlah 688.484 37.814 (39) - - 726.259
Nilai Tercatat 1.399.242 1.434.409
Perubahan selama tahun berjalan
Eliminasi Akumulasi
1 Januari 2019 Penambahan Pengurangan Penyusutan Surplus Revaluasi 31 Desember 2019
Biaya perolehan dan nilai
revaluasian:
Tanah 342.693 14.988 - - 13.452 371.133
Bangunan 232.289 10.179 - (64.573) 72.855 250.750
Inventaris kantor 1.231.240 214.879 (3.426) - - 1.442.693
Kendaraan bermotor 23.523 150 (523) - - 23.150
Jumlah 1.829.745 240.196 (3.949) (64.573) 86.307 2.087.726
Akumulasi penyusutan:
Bangunan 48.477 16.096 - (64.573) - -
Inventaris kantor 545.489 121.295 (2.997) - - 663.787
Kendaraan bermotor 24.035 1.167 (505) - - 24.697
Jumlah 618.001 138.558 (3.502) (64.573) - 688.484
Nilai Tercatat 1.211.744 1.399.242
Jumlah beban penyusutan aset tetap yang dibebankan pada laba rugi pada tahun 31 Maret 2020 dan 31 Maret 2019 masing-masing sebesar Rp 37.814 dan Rp 32.810. Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu antara 7 (tujuh) sampai dengan 36 (tiga puluh enam) tahun yang jatuh tempo antara tahun 2022 dan 2047. Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, Perusahaan menjual aset tetapnya dengan nilai tercatat masing-masing sebesar Rp 14 dan Rp 196 pada harga jual masing-masing sebesar Rp 1 dan Rp 221. Keuntungan bersih penjualan aset tetap tersebut dibukukan pada akun Pendapatan Operasional Lainnya (Catatan 32). Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, Perusahaan menghapus aset tetap dengan nilai tercatat Rp Nihil dan Rp 251. Kerugian atas penghapusan aset tetap tersebut dibukukan pada akun Beban Operasional Lainnya (Catatan 33). Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, aset tetap Perusahaan, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi, huru-hara, pencurian dan risiko lainnya pada PT Asuransi Sinar Mas, pihak berelasi, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 1.006.285 dan Rp 1.010.664 (Catatan 35). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 65 -
Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, tidak terdapat komitmen kontraktual dalam perolehan aset tetap. Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, tidak terdapat perubahan estimasi masa manfaat dan/atau metode penyusutan aset tetap. Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, tidak ada aset tetap Perusahaan yang ditempatkan sebagai jaminan. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap tersebut pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019. Tanah dan bangunan Perusahaan direvaluasi berkala, dengan revaluasi terakhir pada tanggal 24 Januari 2020 yang dilakukan oleh penilai independen. Penilaian ditentukan menggunakan metode sebagaimana dijelaskan pada Catatan 15. Surplus revaluasi setelah memperhitungkan pajak tangguhan dikreditkan pada akun “Komponen ekuitas lainnya” dalam laporan perubahan ekuitas. Aset Hak Guna Bank juga telah mengadopsi PSAK No. 73: Sewa mulai 1 Januari 2020. Identifikasi dan pengukuran atas aset hak guna dan liabilitas sewa diterapkan secara modified retrospective tanpa penyajian kembali periode komparatif. Bank mengakui aset hak guna untuk sewa yang memenuhi kriteria PSAK 73, yaitu :
Terdapat aset identifikasian;
Bank secara substansial menikmati manfaat ekonomis dari penggunaan aset identifikasian;
Bank memiliki hak untuk mengendalikan aset identifikasian dimaksud. Bank menerapkan pengecualian atas sewa :
Dengan jangka waktu kurang atau sama dengan 12 bulan dan tidak terdapat opsi beli;
Dengan nilai pendasar rendah, yaitu kurang atau sama dengan Rp. 70 juta.
Untuk sewa yang tidak memenuhi kriteria PSAK 73 maka diperlakukan sebagai sewa operasi
biasa.
Bank mengakui aset hak guna sebagai berikut:
Saldo Awal
Dampak PSAK
73
Saldo Awal yang
disesuaikan Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Aset Hak Guna
Harga Perolehan
Bangunan 0 141.578 141.578 580 0 142.158
Kendaraan 0 54.188 54.188 0 0 54.188
0 195.766 195.766 580 0 196.346
Akumulasi Penyusutan
Bangunan 0 (56.533) (56.533) (16.921) 0 (73.454)
Kendaraan 0 (16.599) (16.599) (4.350) 0 (20.949)
0 (73.132) (73.132) (21.271) 0 (94.403)
Nilai Buku Bersih 0 101.943
31 Maret 2020
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 66 -
Jumlah beban penyusutan aset hak guna yang dibebankan pada laba rugi pada periode 31 Maret 2020 sebesar Rp 21.271. Jumlah pengeluaran kas untuk sewa selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2020 adalah 41.203.
15. Nilai Wajar Aset Non Keuangan
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Pengukuran nilai wajar berulang
Tanah dan bangunan (aset tetap) 621.883 621.883
Pengukuran nilai wajar berulang aset non keuangan termasuk dalam Level 2 hirarki nilai wajar sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2. Informasi tentang pengukuran nilai wajar yang menggunakan input signifikan yang tidak dapat diobservasi (Level 2) adalah sebagai berikut:
Keterangan Teknik penilaian
Aset tetap (tanah dan bangunan) Metode perbandingan data pasar dengan
penyesuaian faktor yang dianggap relevan
Tanah dan bangunan telah dinilai oleh penilai independen. Seluruh aset dimanfaatkan pada penggunaan tertinggi dan terbaiknya. Surplus revaluasi tanah dan bangunan dalam Catatan 14 mencerminkan keuntungan belum direalisasi yang diakui pada penghasilan komprehensif lain.
16. Aset Ijarah Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, akun ini merupakan obyek sewa dari transaksi Ijarah Muntahiyah Bittamlik dengan opsi perpindahan hak milik obyek sewa dengan hibah.
Pengalihan pada
1 Januari 2020 Penambahan akhir masa akad 31 Maret 2020
Biaya perolehan 796.159 28.356 (93.943) 730.572
Akumulasi penyusutan 168.136 53.179 (93.943) 127.372
Nilai tercatat 628.023 (24.823) - 603.200
Perubahan selama tahun berjalan
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 67 -
Pengalihan pada
1 Januari 2019 Penambahan akhir masa akad 31 Desember 2019
Biaya perolehan 670.323 256.853 (131.017) 796.159
Akumulasi penyusutan 46.547 252.606 (131.017) 168.136
Nilai tercatat 623.776 4.247 - 628.023
Perubahan selama tahun berjalan
17. Aset Lain-lain – Bersih
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Agunan yang diambil-alih 664.206 634.527
Uang muka pembelian aset 104.527 163.836
Aset DPLK 53.045 -
Properti terbengkalai - 89.099
Tagihan sehubungan dengan ATM bersama 40.154 36.951
Setoran jaminan 37.738 37.788
Barang cetakan dan materai 30.232 30.662
Pulsa elektronik - 15.054
Uang muka renovasi gedung kantor 6.215 12.469
Uang muka promosi 6.183 1.144
Tagihan sehubungan dengan penyelesaian
Bank Indover 899 781
Tagihan sehubungan dengan jaringan
principal kartu kredit 62 351
Tagihan komisi asuransi 18.001 20.007
Lain-lain 69.065 56.083
Jumlah 1.030.327 1.098.752
Cadangan kerugian penurunan nilai
aset lain-lain (89.501) (178.482)
Jumlah - bersih 940.826 920.270
Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, nilai tercatat agunan yang diambil-alih adalah sebesar Rp 575.604 dan Rp 545.925, setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 88.602 dan Rp 88.602. Berikut adalah kolektibilitas aset lain-lain:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Lancar 240.713 303.162
Kurang lancar 20.552 116.529
Diragukan 296.580 303.886
Macet 106.361 49
Jumlah 664.206 723.626
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 68 -
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai aset lain–lain adalah sebagai berikut:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Saldo awal 178.482 38.213
Pencadangan (89.099) 140.313
Selisih kurs penjabaran 118 (44)
Saldo akhir 89.501 178.482
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk aset lain-lain adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya aset tersebut.
18. Liabilitas Segera
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Beban akrual 51.884 12.680
Liabilitas sehubungan dengan ATM bersama 39.998 55.240
Liabilitas administrasi kredit 23.076 25.153
Kiriman uang 19.182 22.522
Liabilitas jasa produksi 27.369 -
Liabilitas pembayaran online 7.022 1.687
Liabilitas setoran BPJS 9 9
Lain-lain 13.385 14.459
Jumlah 181.925 131.750
19. Simpanan
Simpanan terdiri dari: 31 Maret 2020 31 Desember 2019
Giro 9.875.761 6.993.896
Tabungan 9.243.502 8.598.609
Deposito berjangka 10.035.523 9.059.692
Jumlah 29.154.786 24.652.197
a. Giro terdiri atas:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Konvensional
Pihak berelasi (Catatan 35)
Rupiah 2.138.637 1.161.081
Mata uang asing (Catatan 37) 2.168.060 841.188
Jumlah 4.306.697 2.002.269
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 69 -
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Konvensional
Pihak ketiga
Rupiah 3.570.257 2.817.054
Mata uang asing (Catatan 37) 1.980.913 2.100.644
Jumlah 5.551.170 4.917.698
Jumlah 9.857.867 6.919.967
Syariah
Giro Wadiah
Pihak berelasi (Catatan 35)
Rupiah 28 28
Mata uang asing (Catatan 37) 954 251
Jumlah 982 279
Pihak ketiga
Rupiah 16.638 73.557
Mata uang asing (Catatan 37) 274 93
Jumlah 16.912 73.650
Jumlah 17.894 73.929
Jumlah 9.875.761 6.993.896
31 Maret 2020 31 Desember 2019
% %
Suku bunga giro per tahun
Rupiah 0,00 - 6,25 0,00 - 6,00
Mata uang asing 0,00 - 0,25 0,00 - 1,00
Saldo giro yang diblokir dalam rangka jaminan kredit yang diberikan, bank garansi dan letter of credit pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, masing-masing adalah sebesar Rp 375 dan Rp 12.473 (Catatan 9 dan 35).
b. Tabungan terdiri atas:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Konvensional
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 35)
Tabungan Sinarmas 27.741 28.462
Tabungan Sinarmas Gold 13.147 17.432
Tabungan Sinarmas Diamond 25.374 19.724
Tabunganku 402 509
Jumlah 66.664 66.127
Pihak ketiga
Tabungan Sinarmas 1.575.845 1.536.931
Tabungan Sinarmas Gold 5.249.540 4.911.043
Tabungan Sinarmas Diamond 1.597.930 1.350.895
Tabunganku 604.923 595.036
Jumlah 9.028.238 8.393.905
Jumlah 9.094.902 8.460.032
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 70 -
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Syariah
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 35)
Tabungan Wadiah 113 246
Pihak ketiga
Tabungan Wadiah 148.487 138.331
Jumlah 148.600 138.577
Jumlah 9.243.502 8.598.609
31 Maret 2020 31 Desember 2019
% %
Suku bunga tabungan per tahun
Rupiah 0,00 - 6,00 0,00 - 6,00
Saldo tabungan yang diblokir dalam rangka jaminan kredit dan bank garansi sebesar Rp 4.020 dan Rp 3.740 pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 (Catatan 9).
c. Deposito berjangka terdiri atas:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Pihak berelasi (Catatan 35)
Rupiah 1.353.727 1.346.371
Mata uang asing (Catatan 37) 102.861 276.958
Jumlah 1.456.588 1.623.329
Pihak ketiga
Rupiah 8.115.312 7.044.939
Mata uang asing (Catatan 37) 463.623 391.424
Jumlah 8.578.935 7.436.363
Jumlah 10.035.523 9.059.692
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut: Berdasarkan periode deposito berjangka:
Pihak berelasi Pihak Pihak berelasi Pihak
(Catatan 35) ketiga Jumlah (Catatan 35) ketiga Jumlah
Rupiah
Kurang dari 1 bulan 338.310 957.400 1.295.710 285.695 95.790 381.485
1 bulan 941.542 5.357.337 6.298.879 977.801 5.110.911 6.088.712
3 bulan 36.332 1.021.979 1.058.311 46.713 1.050.796 1.097.509
6 bulan 11.090 403.774 414.864 9.709 416.117 425.826
12 bulan 26.453 374.822 401.275 26.453 371.325 397.778
Jumlah 1.353.727 8.115.312 9.469.039 1.346.371 7.044.939 8.391.310
31 Maret 2020 31 Desember 2019
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 71 -
Pihak berelasi Pihak Pihak berelasi Pihak
(Catatan 35) ketiga Jumlah (Catatan 35) ketiga Jumlah
Mata uang asing
(Catatan 37)
Kurang dari 1 bulan 59.727 187.470 247.197 152.457 128.162 280.619
1 bulan 43.021 141.598 184.619 121.625 145.452 267.077
3 bulan 31 6.682 6.713 2.807 4.856 7.663
6 bulan 82 8.559 8.641 69 8.624 8.693
12 bulan - 122.314 122.314 - 104.330 104.330
Jumlah 102.861 466.623 569.484 276.958 391.424 668.382
Jumlah 1.456.588 8.581.935 10.038.523 1.623.329 7.436.363 9.059.692
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
Pihak berelasi Pihak Pihak berelasi Pihak
(Catatan 35) ketiga Jumlah (Catatan 35) ketiga Jumlah
Rupiah
1 bulan atau kurang 1.302.313 6.810.023 8.112.336 1.286.497 5.772.289 7.058.786
1 - 3 bulan 20.371 785.448 805.819 27.921 834.477 862.398
3 - 6 bulan 4.590 335.801 340.391 6.500 260.203 266.703
6 - 12 bulan 26.453 184.040 210.493 25.453 177.970 203.423
Jumlah 1.353.727 8.115.312 9.469.039 1.346.371 7.044.939 8.391.310
Mata uang asing
(Catatan 37)
1 bulan atau kurang 102.748 329.282 432.030 276.858 274.606 551.464
1 - 3 bulan 31 12.400 12.431 100 5.002 5.102
3 - 6 bulan 82 3.740 3.822 - 10.409 10.409
6 - 12 bulan - 118.201 118.201 - 101.407 101.407
Jumlah 102.861 463.623 566.484 276.958 391.424 668.382
Jumlah 1.456.588 8.578.935 10.035.523 1.623.329 7.436.363 9.059.692
31 Maret 2020 31 Desember 2019
31 Maret 2020 31 Desember 2019
% %
Suku bunga deposito per tahun
Rupiah 0,00 - 8,00 0,00 - 8,00
Mata uang asing 0,00 - 2,00 0,00 - 1,50
Saldo deposito berjangka yang diblokir dalam rangka jaminan kredit yang diberikan, bank garansi dan letter of credit pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, masing-masing adalah sebesar Rp 452.069 dan Rp 356.884 (Catatan 9 dan 35).
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 72 -
20. Simpanan dari Bank Lain
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Giro 28.837 28.160
Deposito berjangka - -
Call money 21.323 772.099
Jumlah 50.160 800.259
a. Giro terdiri dari:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Konvensional
Pihak berelasi (Catatan 35)
Mata uang asing (Catatan 37) 8.987 8.334
Pihak ketiga
Rupiah 19.846 19.822
Jumlah 28.833 28.156
Syariah
Pihak ketiga
Rupiah
Wadiah 4 4
Jumlah 28.837 28.160
31 Maret 2020 31 Desember 2019
% %
Suku bunga per tahun
Rupiah 0,00 - 3,00 0,00 - 3,00
Dolar Amerika Serikat 0,00 0,00
Euro 0,00 0,00
b. Call Money terdiri dari :
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Konvensional
Pihak berelasi (Catatan 35)
Mata uang asing (Catatan 37) 21.323 18.099
Pihak ketiga (kurang dari 1 bulan)
Rupiah - 754.000
Jumlah 21.323 772.099
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 73 -
21. Efek yang Dijual dengan Janji Beli Kembali – Pihak Ketiga Pada tanggal 31 Desember 2019, efek-efek yang dijual dengan janji beli kembali adalah sebagai berikut:
Pihak Lawan Jenis Jangka waktu Tanggal jatuh tempo Nilai bersih
Rupiah
BI FR 043 7 hari 7 Januari 2019 32.709
BI FR 070 7 hari 7 Januari 2019 20.853
BI FR 040 7 hari 7 Januari 2019 11.735
BI FR 059 7 hari 7 Januari 2019 9.545
BI FR 071 7 hari 7 Januari 2019 10.941
BI FR 068 7 hari 7 Januari 2019 10.447
BI FR 068 7 hari 7 Januari 2019 10.447
BI FR 068 7 hari 7 Januari 2019 10.447
BI FR 072 7 hari 7 Januari 2019 20.223
BI FR 072 7 hari 7 Januari 2019 10.112
BI FR 045 7 hari 7 Januari 2019 22.943
BI FR 075 7 hari 7 Januari 2019 9.471
BI FR 075 7 hari 7 Januari 2019 47.355
BI FR 075 7 hari 7 Januari 2019 9.471
236.699
22. Utang Pajak
Utang pajak terdiri dari:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Pajak kini - 10.840
Pajak penghasilan
Pasal 4 16.728 17.776
Pasal 23 dan 26 1.061 1.033
Pasal 25 10.840 49
Pasal 21 11.932 7.588
Jumlah pajak penghasilan 40.561 37.286
Pajak Pertambahan Nilai 4.490 1.142
Jumlah 45.051 38.428
Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh Perusahaan (self-assessment). Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun setelah terutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sebagaimana diatur dalam Undang-undang tersebut.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 74 -
23. Beban yang Masih Harus Dibayar Beban yang masih harus dibayar merupakan beban akrual bunga dan bagi hasil sebagai berikut:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Pihak berelasi (Catatan 35)
Rupiah
Deposito 3.129 2.648
Giro 785 151
Tabungan 29 25
Jumlah 3.943 2.824
Mata uang asing (Catatan 37)
Deposito 10 43
Giro 22 9
Jumlah 32 52
Jumlah pihak berelasi 3.975 2.876
Pihak ketiga
Rupiah
Deposito 27.476 24.304
Tabungan 974 888
Giro 2.545 2.582
Jumlah 30.995 27.774
Mata uang asing (Catatan 37)
Deposito 112 95
Giro 41 30
Jumlah 153 125
Jumlah pihak ketiga 31.148 27.899
Jumlah 35.123 30.775
24. Liabilitas Lain-lain
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Pendapatan diterima dimuka 22.376 26.583
Setoran jaminan 12.764 52.191
Dana kebajikan 4.328 5.957
Setoran penyelesaian AYDA 3.744 3.042
Pendapatan yang ditangguhkan 1.342 1.157
Liabilitas sewa 65.366 -
Kerugian kredit ekspektasian
fasilitas kredit yang belum ditarik 26.505 -
Lain-lain 14.987 5.360
Jumlah 151.412 94.290
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 75 -
25. Dana Syirkah Temporer
Merupakan investasi tidak terikat dalam bentuk giro mudharabah, tabungan mudharabah, deposito berjangka mudharabah dan sertifikat investasi mudharabah antarbank.
a. Simpanan
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Giro mudharabah 265.817 324.290
Tabungan mudharabah 469.840 425.016
Deposito berjangka mudharabah 2.982.034 2.818.354
Jumlah 3.717.691 3.567.660
Giro mudharabah terdiri atas:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 35) 5.749 5.989
Pihak ketiga 260.068 318.301
Jumlah 265.817 324.290
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Tingkat nisbah per tahun
Rupiah 0,00 - 52,17 0,00 - 52,17 Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, tidak ada saldo giro mudharabah yang diblokir dalam rangka jaminan piutang dan pembiayaan syariah.
Tabungan mudharabah terdiri atas:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 35) 410 510
Pihak ketiga 469.430 424.506
Jumlah 469.840 425.016
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Tingkat nisbah per tahun
Rupiah 0,00 - 43,48 0,00 - 41,30 Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, tidak ada saldo tabungan mudharabah yang diblokir dalam rangka jaminan piutang dan pembiayaan syariah.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 76 -
Deposito berjangka mudharabah terdiri atas:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 35) 79.182 234.265
Pihak ketiga 2.902.852 2.584.089
Jumlah 2.982.034 2.818.354
Klasifikasi deposito berjangka mudharabah berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut:
Berdasarkan periode deposito berjangka:
Pihak berelasi Pihak Pihak berelasi Pihak
(Catatan 35) ketiga Jumlah (Catatan 35) ketiga Jumlah
Rupiah
Kurang dari 1 bulan - 1.000 1.000 180.000 1.281.155 1.461.155
1 bulan 79.070 1.591.538 1.670.608 53.208 400.698 453.906
3 bulan 82 826.365 826.447 1.042 339.185 340.227
6 bulan 15 86.643 86.658 - 100.607 100.607
12 bulan 15 397.306 397.321 15 462.444 462.459
Jumlah 79.182 2.902.852 2.982.034 234.265 2.584.089 2.818.354
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
Pihak berelasi Pihak Pihak berelasi Pihak
(Catatan 35) ketiga Jumlah (Catatan 35) ketiga Jumlah
Rupiah
1 bulan atau kurang 79.070 1.736.257 1.815.327 234.218 1.892.605 2.126.823
1 - 3 bulan 82 729.528 729.610 32 179.357 179.389
3 - 6 bulan 30 56.948 56.978 - 61.237 61.237
6 - 12 bulan - 380.119 380.119 15 450.890 450.905
Jumlah 79.182 2.902.852 2.982.034 234.265 2.584.089 2.818.354
31 Maret 2020 31 Desember 2019
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Tingkat nisbah per tahun
Rupiah 23,91 - 69,57 19,57 - 69,57 Saldo deposito berjangka mudharabah yang diblokir dalam rangka jaminan piutang dan pembiayaan syariah pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, masing-masing adalah sebesar Rp 324.457 dan Rp 577.090 (Catatan 9).
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 77 -
b. Simpanan dari Bank Lain
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Rupiah
Pihak ketiga
Giro mudharabah 6.409 6.514
Sertifikat investasi mudharabah
antar bank syariah - 525.000
Jumlah 6.409 531.514
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Tingkat bagi hasil rata-rata per tahun
Rupiah 17,39 00,00 - 26,08
Pada tanggal 31 Desember 2019, sertifikat investasi mudharabah antar bank syariah ditempatkan oleh pihak ketiga dalam Rupiah dengan jangka waktu kurang dari 1 bulan dengan bagi hasil per tahun masing-masing sebesar 0,00% - 4,95%.
26. Modal Saham dan Tambahan Modal Disetor
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 sebagai berikut:
Jumlah Lembar Persentase Jumlah
Saham Kepemilikan Modal Disetor
% Rp
PT Sinar Mas Multiartha Tbk 10.150.092.040 58,13 1.015.009
PT Shinta Utama 610.844.074 3,50 61.084
Tjendrawati Widjaja,
Komisaris Utama 458.300 0,00 46
Halim, Direktur 609.146 0,00 61
Masyarakat 6.699.799.650 38,38 669.980
Jumlah 17.461.803.210 100,00 1.746.180
31 Maret 2020
Pemegang Saham
Jumlah Lembar Persentase Jumlah
Saham Kepemilikan Modal Disetor
% Rp
PT Sinar Mas Multiartha Tbk 10.150.092.040 59,77 1.015.009
PT Shinta Utama 499.109.806 2,94 49.911
Tjendrawati Widjaja,
Komisaris Utama 458.300 0,00 46
Halim, Direktur 609.146 0,00 61
Masyarakat 6.331.533.914 37,29 633.153
Jumlah 16.981.803.206 100,00 1.698.180
31 Desember 2019
Pemegang Saham
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 78 -
PT Shinta Utama dan PT Sinar Mas Multiartha Tbk telah menandatangani dan menyampaikan surat pernyataan kesanggupan untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam keikutsertaan Perusahaan dalam program penjaminan Pemerintah. Perubahan lembar saham untuk periode yang berakhir 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, adalah sebagai berikut :
Jumlah Saham
Jumlah saham pada tanggal 01 Januari 2019 15.381.803.206
Penambahan modal disetor melalui
konversi Waran Seri III (Catatan 27) 1.600.000.000
Jumlah saham pada tanggal 31 Desember 2019 16.981.803.206
Penambahan modal disetor melalui
konversi Waran Seri III (Catatan 27) 480.000.004
Jumlah saham pada tanggal 31 Maret 2020 17.461.803.210
Perubahan tambahan modal disetor sampai dengan tanggal 31 Maret 2020:
Jumlah
Rp
Penawaran Umum Perdana tahun 2010 (Catatan 1b) 80.000
Biaya emisi saham tahun 2010 (4.678)
Konversi Waran Seri I tahun 2011 (Catatan 27) 89.918
Konversi Waran Seri I tahun 2012 (Catatan 27) 90
Penawaran Umum Terbatas I tahun 2012 (Catatan 1b) 180.478
Biaya emisi saham tahun 2012 (3.776)
Jumlah tambahan modal disetor
pada tanggal 31 Desember 2012 342.032
Konversi Waran Seri I tahun 2013 (Catatan 27) 371
Konversi Waran Seri II tahun 2013 (Catatan 27) 423.821
Jumlah tambahan modal disetor
pada tanggal 31 Desember 2013 766.224
Konversi Waran Seri I tahun 2014 (Catatan 27) 935
Konversi Waran Seri II tahun 2014 (Catatan 27) 1.151
Peningkatan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu (HMETD) 152.411
Biaya emisi saham tahun 2014 (227)
Jumlah tambahan modal disetor
pada tanggal 31 Desember 2014 920.494
Konversi Waran Seri I (Catatan 27) 4.397
Konversi Waran Seri II (Catatan 27) 3.313
Jumlah tambahan modal disetor
pada tanggal 31 Desember 2015 928.204
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 79 -
Jumlah
Rp
Konversi Waran Seri II (Catatan 27) 1.576
Penawaran Umum Terbatas II tahun 2016 (Catatan 1b) 326.782
Selisih antara aset dan liabiltas pengampunan pajak 5.234
Biaya emisi saham tahun 2016 (5.285)
Jumlah tambahan modal disetor
pada tanggal 31 Desember 2016 1.256.511
Konversi Waran Seri II (Catatan 27) 19.264
Konversi Waran Seri III (Catatan 27) 880
Jumlah tambahan modal disetor
pada tanggal 31 Desember 2017 1.276.655
Jumlah tambahan modal disetor
pada tanggal 31 Desember 2018 1.276.655
Konversi Waran Seri III (Catatan 27) 840.000
Jumlah tambahan modal disetor
pada tanggal 31 Desember 2019 2.116.655
Konversi Waran Seri III (Catatan 27) 252.000
Jumlah tambahan modal disetor
pada tanggal 31 Maret 2020 2.368.655
Manajemen Permodalan Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa Perusahaan mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan wajib untuk memenuhi rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebagaimana ditetapkan oleh OJK. Manajemen menggunakan peraturan rasio permodalan untuk memantau rasio Kewajiban Pemenuh Modal Minimum (KPMM), sesuai dengan standar industri. Peraturan OJK untuk pengukuran modal tersebut terutama didasarkan kepada pemantauan kebutuhan modal yang diwajibkan (diukur sebagai 9% pada 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 dari aset tertimbang menurut risiko) terhadap modal yang tersedia. Perusahaan telah memenuhi ketentuan OJK yang berlaku tentang KPMM. Perusahaan wajib memperhitungkan Risiko Pasar karena telah memenuhi kriteria sebagaimana diatur oleh OJK yang berlaku, yaitu jumlah aset sebesar Rp 10.000.000 atau lebih. Perhitungan dilakukan menggunakan metode standar sesuai dengan Peraturan OJK.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 80 -
Perhitungan rasio KPMM pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
I. Komponen Modal
A. Modal Inti 5.071.766 5.474.321
B. Modal Pelengkap 252.187 228.253
II. Jumlah modal 5.323.953 5.702.574
III. Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)
Risiko kredit setelah memperhitungkan
risiko spesifik 25.692.372 26.712.423
Risiko pasar 2.301.950 925.317
Risiko operasional 5.281.034 5.281.034
Jumlah ATMR untuk risiko kredit, pasar
dan operasional 33.275.356 32.918.774
IV.Rasio Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum (KPMM) yang tersedia
KPMM dengan memperhitungkan
risiko kredit 20,72% 21,35%
KPMM dengan memperhitungkan
risiko kredit dan pasar 19,02% 20,63%
KPMM dengan memperhitungkan
risiko kredit dan operasional 17,19% 17,82%
KPMM dengan memperhitungkan risiko
kredit dan operasional dan pasar 16,00% 17,32%
V. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum yang diwajibkan berdasarkan
profil risiko 9% 9%
Catatan:
Perhitungan rasio KPMM tidak termasuk pajak tangguhan
27. Waran Pada tanggal 27 April 2016, Perusahaan menerbitkan Waran Seri III secara cuma-cuma sejumlah 4.357.096.148 waran yang melekat pada saham yang diterbitkan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas II. Setiap pemegang satu (1) saham baru Perusahaan berhak memperoleh empat (4) waran dimana setiap satu (1) waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu (1) saham baru Perusahaan dengan harga pelaksanaannya sebesar Rp 625 (dalam Rupiah penuh) dan dapat dikonversi menjadi saham mulai tanggal 28 November 2016 sampai dengan 12 Mei 2021. Selama periode 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 sebanyak 480.000.004 dan 1.600.000.000 waran seri III telah dikonversi menjadi 480.000.004 dan 1.600.000.000 saham dengan jumlah penerimaan sebesar Rp 300.000 dan Rp 1.000.000. Jumlah Waran Seri III yang belum dikonversikan menjadi saham sebanyak 2.275.390.736 dan 2.755.390.740 pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 81 -
28. Pendapatan Bunga dan Bagi Hasil
31 Maret 2020 31 Maret 2019
Pendapatan bunga
Rupiah
Kredit yang diberikan 471.586 572.553
Efek-efek 85.416 45.376
Penempatan pada bank lain
dan Bank Indonesia 12.192 8.834
Efek yang dibeli dengan
janji jual kembali 2.994 4.356
Giro pada bank lain 2 -
Jumlah 572.190 631.119
Mata uang asing
Kredit yang diberikan 49.784 25.774
Efek-efek 9.619 5.469
Penempatan pada bank lain
dan Bank Indonesia 2.384 8.512
Giro pada bank lain 355 692
Jumlah 62.142 40.447
Jumlah 634.332 671.566
Pendapatan bagi hasil
Rupiah
Kredit yang diberikan 174.517 142.533
Efek-efek 7.214 7.419
Penempatan pada bank lain
dan Bank Indonesia 656 79
Jumlah 182.387 150.031
Mata uang asing
Efek-efek 136 137
Jumlah 182.523 150.168
Jumlah 816.855 821.734
29. Beban Bunga dan Bagi Hasil
31 Maret 2020 31 Maret 2019
Beban bungaRupiah
Deposito berjangka 125.146 123.765 Tabungan 58.223 45.902 Premi penjaminan Pemerintah
(Catatan 42i) 13.382 12.532 Giro 15.064 14.217 Simpanan dari bank lain 2.774 3.406 Efek yang dijual dengan janji beli
kembali 2.576 46
Jumlah 217.165 199.868
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 82 -
31 Maret 2020 31 Maret 2019
Beban bungaMata uang asing
Deposito berjangka 1.839 2.603 Giro 630 504 Simpanan dari bank lain 869 521
Jumlah 3.338 3.628
Jumlah 220.503 203.496
Beban bagi hasilRupiah
Deposito berjangka 34.403 32.643 Tabungan 3.146 3.312 Giro 3.046 791 Simpanan dari bank lain 3.359 2.831 Premi penjaminan Pemerintah
(Catatan 42i) 3.913 -
Jumlah 47.867 39.577
Jumlah 268.370 243.073
30. Beban Umum dan Administrasi
31 Maret 2020 31 Maret 2019
Umum dan administrasi 104.638 87.121
Asuransi 65.901 1.115
Perbaikan dan pemeliharaan 41.212 31.745
Komunikasi 26.741 23.213
Sewa 10.033 25.466
Cetakan dan alat tulis 9.062 11.991
Transportasi 8.826 12.742
Promosi 9.416 9.138
Listrik dan air 6.525 5.081
Pendidikan dan pengembangan 3.972 7.625
Imbalan kerja jangka panjang 3.258 4.280
Perjalanan dinas 2.773 3.162
Jasa profesional 974 2.401
Jumlah 293.331 225.080
31. Beban Tenaga Kerja
31 Maret 2020 31 Maret 2019
Gaji 113.857 100.036
Tunjangan Hari Raya 10.305 9.244
Tunjangan lainnya 64.151 52.783
Jumlah 188.313 162.063
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 83 -
32. Pendapatan Operasional Lainnya – Lain-lain
31 Maret 2020 31 Maret 2019
Pendapatan Safe Deposit Box 1.203 1.043
Pendapatan klaim asuransi kredit 279.409 -
Lain-lain 180 611
Jumlah 280.792 1.654
33. Beban Operasional Lainnya – Lain-lain
31 Maret 2020 31 Maret 2019
Kerugian lelang AYDA - bersih 4.856 3.698
Beban tanggung jawab sosial 431 1.581
Kerugian dari tindakan kecurangan 78 21.830
Kerugian penjualan aset tetap 13 20
Hapus buku aset tetap
(Catatan 14) - 18
Lain-lain 74 302
Jumlah 5.452 27.449
34. Laba (Rugi) per Saham Dasar
31 Maret 2020 31 Maret 2019
Laba (rugi) bersih 32.592 124.751
Rata-rata tertimbang jumlah saham untuk
perhitungan laba per saham dasar 17.312.469.791 15.381.803.014
Rata-rata tertimbang jumlah saham untuk
perhitungan laba per saham dilusian 19.737.193.946 19.737.193.946
Laba (rugi) bersih per saham
(dalam Rupiah penuh)
Dasar 1,88 8,11
Dilusian 1,65 6,32 Rata-rata tertimbang jumlah saham beredar untuk perhitungan laba (rugi) per saham dilusian untuk periode yang berakhir 31 Maret 2020 dan 31 Maret 2019 telah memperhitungkan efek berpotensi saham biasa yang dilutif Waran Seri III.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 84 -
35. Sifat dan Transaksi Pihak Berelasi
Sifat Pihak Berelasi Selain karyawan kunci, pihak berelasi dengan Perusahaan adalah perusahaan-perusahaan yang berada dalam Grup Sinar Mas:
a. Pemegang saham (termasuk pemegang saham akhir) Perusahaan. PT Sinarmas Multiartha
Tbk dan PT Shinta Utama. b. Perusahaan-perusahaan yang dimiliki secara langsung atau tidak langsung oleh pemegang
saham Perusahaan. c. Perusahaan-perusahaan yang dikendalikan oleh anggota keluarga dekat pemegang saham
dan manajemen kunci Perusahaan.
Transaksi Pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan juga melakukan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi yang meliputi antara lain:
a. Transaksi aset dan liabilitas dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Persentase Persentase
jumlah terhadap jumlah
aset/liabilitas/dan aset/liabilitas/dan
Jumlah dana syirkah temporer Jumlah dana syirkah temporer
% %
Aset
Efek-efek
PT Pindo Deli Pulp & Paper Mills - 0,00 25.000 0,07
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 7.000 0,02 7.000 0,02
PT Tjiwi Kimia Tbk - 0,00 10.711 0,03
7.000 0,02 42.711 0,12
Kredit 178.932 0,45 10.676 0,03
Pendapatan yang masih
akan diterima 7 0,00 7 0,00
Biaya dibayar dimuka 4.315 0,01 15.840 0,04
Aset hak guna 58.110 0,15 - 0,00
Aset lain - lain 24.995 0,06 24.995 0,07
Liabilitas
Liabilitas segera 536 0,00 536 0,00
Simpanan 5.831.044 19,36 3.692.251 13,99
Simpanan dari bank lain 30.310 0,10 26.433 0,10
Beban yang masih harus dibayar 3.975 0,01 2.876 0,01
Liabilitas sewa 28.318 0,09 - 0,00
Dana Syirkah temporer
Simpanan 85.341 2,29 240.764 5,87
31 Maret 2020 31 Desember 2019
b. Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, sebesar Rp 2.852.863 dan Rp 2.603.794 dari saldo kredit channeling disalurkan melalui pihak berelasi (Catatan 9).
c. Pendapatan bunga dan bagi hasil yang diterima dari pihak berelasi untuk periode yang berakhir 31 Maret 2020 dan 31 Maret 2019 masing-masing sebesar Rp 312 dan Rp 144, atau masing-masing 0,04% dan 0,02% dari jumlah pendapatan bunga dan bagi hasil (Catatan 28).
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 85 -
d. Beban bunga dan bagi hasil yang dibayar kepada pihak berelasi untuk periode yang berakhir 31 Maret 2020 dan 31 Maret 2019 masing-masing sebesar Rp 23.300 dan Rp 21.282, atau masing-masing 8,59% dan 8,76% dari jumlah beban bunga dan bagi hasil (Catatan 29).
e. Beban umum dan administrasi yang dibayar kepada pihak berelasi untuk periode yang
berakhir 31 Maret 2020 dan 31 Maret 2019 masing-masing sebesar Rp 16.389 dan Rp 25.406 atau masing-masing 11,29% dan 11,29% dari jumlah beban umum dan administrasi (Catatan 30).
f. Beban bunga liabilitas sewa yang dibayar kepada pihak berelasi untuk periode yang berakhir 31 Maret 2020 adalah 1.333 (Catatan 30).
g. Perusahaan memberikan kompensasi kepada karyawan kunci. Imbalan yang diberikan kepada direksi dan anggota manajemen kunci lainnya adalah sebagai berikut:
% Rp % Rp % Rp
Gaji dan imbalan kerja
jangka pendek 100% 4.017 100% 978 100% 30.927
Imbalan kerja jangka panjang 0% - 0% - 0% -
Imbalan pesangon 0% - 0% - 0% -
Jumlah 100% 4.017 100% 978 100% 30.927
31 Maret 2020
Dewan manajemen
Personil
kunci lainnyaKomisarisDireksi
% Rp % Rp % Rp
Gaji dan imbalan kerja
jangka pendek 100% 3.439 100% 842 96% 25.555
Imbalan kerja jangka panjang 0% - 0% - 0% -
Imbalan pesangon 0% - 0% - 4% 1.113
Jumlah 100% 3.439 100% 842 100% 26.668
31 Maret 2019
Dewan manajemen
Personil
kunci lainnyaKomisarisDireksi
h. Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, saldo transaksi komitmen dan kontinjensi (berupa letter of credit dan bank garansi) dengan pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 175.004 dan Rp 167.200 (Catatan 35). Saldo jaminan tunai dari pihak berelasi sehubungan dengan transaksi letter of credit dan bank garansi pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 masing-masing sebesar Rp 22.253 dan Rp 14.525.
i. Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, aset tetap Perusahaan, kecuali tanah
diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas dengan nilai pertanggungan seluruhnya masing-masing sebesar Rp 1.006.285 dan Rp 1.010.664 (Catatan 14).
j. Asuransi kredit kepada PT Asuransi Insurtech, pihak berelasi pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 masing-masing adalah sebesar Rp 1.416.667 dan 1.458.333, dengan manfaat enam tahun kedepan dan amortisasi dimulai pada bulan November 2019 berdasarkan metode garis lurus (Catatan 13).
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 86 -
36. Komitmen dan Kontinjensi
a. Komitmen pembelian dan penjualan tunai mata uang asing
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Pembelian tunai mata uang asing
(spot dan forward)
Dolar Amerika Serikat 542.051 88.848
Poundsterling Inggris 20.091 -
Jumlah 562.142 88.848
Penjualan tunai mata uang asing
(spot dan forward)
Dolar Amerika Serikat 559.066 105.545
Poundsterling Inggris 20.091
Jumlah 579.157 105.545
Pada tanggal 31 Maret 2020, transaksi spot, forward dan swap di atas akan selesai masing-masing dalam 2 hari sampai 3 hari, 3 hari sampai 45 hari dan 1 hari sampai 10 hari. Pada tanggal 31 Desember 2019, transaksi spot dan forward di atas akan selesai masing-masing dalam 1 hari sampai 83 hari, dan 1 hari sampai 57 hari.
b. Perusahaan memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi dalam rangka
ekspor-impor, pemberian garansi dan pemberian kredit kepada debitur dengan rincian sebagai berikut:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Komitmen
Liabilitas Komitmen
Fasilitas kredit kepada debitur
yang belum digunakan 384.477 443.001
Irrevocable letters of credit 79.280 118.901
Jumlah 463.757 561.902
Kontinjensi
Tagihan Kontinjensi
Pendapatan bunga dalam
penyelesaian 83.500 84.754
Liabilitas Kontinjensi
Bank garansi 1.007.660 1.488.089
Jumlah - bersih (924.160) (1.403.335)
Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, saldo transaksi komitmen dan kontinjensi berupa letter of credit dan bank garansi dengan pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 175.004 dan Rp 167.200 (Catatan 35).
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 87 -
Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, jangka waktu untuk letter of credit masing-masing berkisar antara 1 – 18 bulan dan 1 – 18 bulan, sedangkan untuk bank garansi masing-masing berkisar antara 1 – 60 bulan dan 1 – 52 bulan. Saldo Letter of Credit yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 masing-masing adalah sebesar Rp 3.748 dan Rp 12.473 (Catatan 19).
Saldo bank garansi yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 masing-masing adalah sebesar Rp 422.224 dan Rp 411.177 (Catatan 19).
37. Aset dan Liabilitas dalam Mata Uang Asing
a. Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Aset
Kas USD 186.185 38.636
SGD 49.765 20.789
EUR 22.899 11.839
AUD 4.842 7.727
CNY 4.949 2.455
JPY 8.627 2.308
HKD 2.909 1.574
GBP 2.547 1.054
Giro pada Bank Indonesia USD 175.728 318.246
Giro pada bank lain USD 197.760 93.296
SGD 34.290 45.420
CNY 46.953 40.983
EUR 18.377 38.323
AUD 40.526 33.507
JPY 2.559 6.072
GBP 432 3.865
HKD 1.312 1.550
NZD 489 -
Penempatan pada bank lain
dan Bank Indonesia USD 1.027.530 1.013.422
Efek-efek USD 975.061 623.752
CNY -
Kredit USD 1.995.009 1.426.096
Tagihan akseptasi USD 119.638 128.045
CNY 795 2.961
Pendapatan yang masih akan diterima USD 16.029 13.479
Aset lain-lain USD 5.875 5.209
EUR 899 781
Jumlah Aset 4.941.985 3.881.389
Liabilitas
Liabilitas segera USD 1.226 2.292
SGD 411 308
EUR 1.435 -
GBP 19 -
Simpanan USD 4.480.453 3.393.714
SGD 95.053 82.883
EUR 42.508 49.373
Ekuivalen Rp
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 88 -
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Liabilitas
Simpanan CNY 45.853 45.016
AUD 51.007 37.274
JPY 1.731 1.601
NZD 81 697
Simpanan dari bank lain USD 26.361 23.005
EUR 3.949 3.428
Liabilitas akseptasi USD 119.638 128.045
CNY 795 2.961
Beban yang masih harus dibayar USD 182 174
AUD 2 2
CNY 1 1
Liabilitas lain-lain USD 5.459 2.691
CNY 79 365
SGD 13 -
Jumlah Liabilitas 4.876.256 3.773.830
Aset - Bersih 65.729 107.559
Ekuivalen Rp
b. Posisi Devisa Neto (PDN)
Berikut ini disajikan rincian posisi devisa neto Perusahaan sebagaimana disampaikan Perusahaan kepada Bank Indonesia:
31 Maret 2020
Bersih
Absolut
Mata Uang Aset Liabilitas Net
Dolar Amerika Serikat 5.212.903 5.190.431 22.472
Euro 41.225 47.891 6.666
Dolar Singapura 84.621 95.478 10.857
Yuan China 52.639 46.728 5.911
Dolar Australia 45.449 51.010 5.561
Yen Jepang 11.184 1.731 9.453
Poundsterling Inggris 23.070 20.117 2.953
Dolar Hong Kong 4.219 - 4.219
Dolar New Zealand 489 81 408
Jumlah 5.475.799 5.453.467 68.500
Rekening Administratif
Laporan Posisi Keuangan dan
31 Desember 2019
Bersih
Absolut
Mata Uang Aset Liabilitas Net
Dolar Amerika Serikat 3.743.770 3.668.140 75.630
Dolar Singapura 66.209 83.203 16.994
Euro 50.162 52.801 2.639
Yuan China 46.399 48.344 1.945
Dolar Australia 41.234 37.276 3.958
Yen Jepang 8.380 1.601 6.779
Poundsterling Inggris 4.919 7 4.912
Dolar Hong Kong 3.124 - 3.124
Dolar New Zealand - 697 697
Jumlah 3.964.197 3.892.069 116.678
Rekening Administratif
Laporan Posisi Keuangan dan
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 89 -
Posisi devisa neto pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia. Rasio PDN Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 masing-masing adalah sebesar 1,23% dan 2,26%.
38. Pengukuran Nilai Wajar Tabel berikut menyajikan pengukuran nilai wajar aset (tidak termasuk akun syariah):
Input signifikan
Input signifikan yang tidak
Harga kuotasian yang dapat dapat
dalam pasar aktif/ diobservasi diobservasi
Nilai Tercatat (Level 1) (Level 2) (Level 3)
Aset yang diukur pada nilai wajar:
Aset keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi
Efek-efek 81.423 81.423 - -
Tagihan Derivatif 85 85 - -
Aset keuangan diukur
pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lainnya
Efek-efek 2.135.644 2.135.644 - -
Aset tetap yang dicatat pada nilai
revaluasi
Tanah dan bangunan 618.484 - 621.883 -
Aset yang nilai wajarnya disajikan:
Aset keuangan yang diukur pada
biaya perolehan diamortisasi
Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia 4.586.897 4.586.897 - -
Efek-efek 873.294 861.300 - -
Efek yang dibeli dengan janji
jual kembali 583.091 - 583.091 -
Kredit yang diberikan - bersih 17.302.942 - 17.302.942 -
Tagihan akseptasi - bersih 293.024 - 293.024 -
31 Maret 2020
Pengukuran nilai wajar menggunakan:
Input signifikan
Input signifikan yang tidak
Harga kuotasian yang dapat dapat
dalam pasar aktif/ diobservasi diobservasi
Nilai Tercatat (Level 1) (Level 2) (Level 3)
Aset yang diukur pada nilai wajar:
Aset keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi
Efek-efek 183.412 183.412 - -
Tagihan Derivatif 104 104 - -
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Efek-efek 1.320.740 1.320.740 - -
Aset tetap yang dicatat pada nilai
revaluasi
Tanah dan bangunan 621.883 - 621.883 -
Aset yang nilai wajarnya disajikan:
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia 138.825 138.825 - -
Efek-efek 994.975 994.975 - -
Efek yang dibeli dengan janji
jual kembali 108.665 - 108.665 -
Kredit yang diberikan - bersih 17.856.628 - 17.856.628 -
Tagihan akseptasi - bersih 265.212 - 265.212 -
Dimiliki hingga jatuh tempo
Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia 874.597 874.597 - -
Efek-efek 1.744.255 1.729.751 14.504 -
31 Desember 2019
Pengukuran nilai wajar menggunakan:
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 90 -
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif didasarkan pada kuotasian harga pasar atau harga dealer. Untuk semua instrument keuangan lainnya, Perseroan menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian lainnya. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan sedikit memiliki transparansi harga, nilai wajar menjadi kurang objektif dan membutuhkan berbagai tingkat pertimbangan tergantung pada likuiditas. Konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi harga dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen tertentu. Model Penilaian Bank mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut:
Level 1: input yang berasal dari harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk instrumen yang identik yang dapat diakses Bank pada tanggal pengukuran.
Level 2: input selain harga kuotasian yang termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi, baik secara langsung atau tidak langsung. Dalam kategori ini termasuk instrumen yang dinilai dengan menggunakan: harga kuotasian untuk instrumen yang serupa di pasar aktif; harga kuotasian untuk instrumen yang identik atau yang serupa di pasar yang tidak aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh inputsignifikan dapat diobservasi secara langsung maupun tidak langsung dari data pasar.
Level 3: input yang tidak dapat diobservasi. Dalam kategori ini termasuk semua instrumen dimana teknik penilaian menggunakan input yang tidak dapat diobservasi dan input yang tidak dapat diobservasi ini memberikan dampak signifikan terhadap penilaian instrumen. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasian untuk instrumen serupa yang memerlukan penyesuaian atau asumsi signifikan yang tidak dapat diobservasi untuk mencerminkan perbedaan diantara instrumen tersebut.
Teknik penilaian mencakup model nilai kini bersih dan arus kas yang didiskontokan, perbandingan dengan instrumen sejenis yang harga pasarnya tersedia, serta dapat diobservasi, serta model penilaian lainnya. Asumsi dan input yang digunakan dalam teknik penilaian meliputi suku bunga bebas risiko (risk-free) dan suku bunga acuan serta credit spreads yang digunakan untuk mengestimasi tingkat diskonto, harga obligasi dan nilai tukar mata uang asing.
39. Saldo Laba yang Ditentukan Penggunaannya
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 84 tanggal 28 Juni 2019 dari Aulia Taufaniri, S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui untuk menyisihkan saldo laba sebesar Rp 500 untuk cadangan umum. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 27 tanggal 8 Juni 2018 dari Aulia Taufaniri, S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui untuk menyisihkan saldo laba sebesar Rp 500 untuk cadangan umum. Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, saldo laba yang ditentukan penggunaannya untuk cadangan umum adalah masing-masing sebesar Rp 7.500 dan Rp 7.500.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 91 -
40. Kontinjensi
Perusahaan menghadapi perkara hukum atau gugatan yang timbul dari kegiatan normal usahanya. Manajemen Perusahaan bersama dengan penasehat hukum berpendapat bahwa liabilitas akhir atas perkara hukum atau gugatan tersebut, jika ada, tidak memiliki pengaruh yang material terhadap laporan keuangan. Oleh karena itu, tidak ada provisi yang dibentuk atas liabilitas kontinjensi tersebut.
41. Informasi Segmen
a. Segmen Usaha
Informasi segmen Perusahaan disajikan berdasarkan jenis kegiatan usahanya, yakni pemasaran dan kredit, treasuri, dan ekspor-impor. Kegiatan usaha tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Perusahaan, sebagai berikut:
Pemasaran Pemasaran
dan Kredit Treasuri Ekspor-impor dan Kredit Treasuri Jumlah
Pendapatan
Pendapatan bunga dan bagi hasil 521.370 99.603 13.360 174.517 8.005 816.855
Pendapatan operasional lainnya 63.066 310.972 3.008 15.641 203 392.890
Jumlah Pendapatan 584.436 410.575 16.368 190.158 8.208 1.209.745
Beban
Beban bunga dan bagi hasil 214.284 6.219 - 44.508 3.359 268.370
Beban operasional lainnya 654.841 2.135 159 71.877 - 729.012
Jumlah Beban 869.125 8.354 159 116.385 3.359 997.382
Pendapatan segmen - bersih 212.363
Pendapatan yang tidak dapat
dialokasikan 374.774
Beban yang tidak dapat dialokasikan 544.333
Laba sebelum pajak 42.804
Beban pajak (10.212)
Laba bersih 32.592
31 Maret 2020
Bank Umum Unit Usaha Syariah
Pemasaran Pemasaran
dan Kredit Treasuri Ekspor-impor dan Kredit Treasuri Jumlah
Pendapatan
Pendapatan bunga dan bagi hasil 598.326 71.544 1.696 142.533 7.635 821.734
Pendapatan operasional lainnya 20.623 21.164 3.766 22.246 131 67.930
Jumlah Pendapatan 618.949 92.708 5.462 164.779 7.766 889.664
Beban
Beban bunga dan bagi hasil 199.523 3.973 - 36.746 2.831 243.073
Beban operasional lainnya 104.680 (39.179) 38 61.196 - 126.735
Jumlah Beban 304.203 (35.206) 38 97.942 2.831 369.808
Pendapatan segmen - bersih 519.856
Pendapatan yang tidak dapat
dialokasikan 90.169
Beban yang tidak dapat dialokasikan 454.086
Laba sebelum pajak 155.939
Beban pajak (31.188)
Laba bersih 124.751
31 Maret 2019
Bank Umum Unit Usaha Syariah
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 92 -
Pemasaran Pemasarandan Kredit Treasuri Ekspor-impor dan Kredit Treasuri Ekspor-impor
AsetAset segmen 17.977.852 10.795.221 781.597 4.466.885 775.332 34.796.887 Aset yang tidak dapat dialokasikan 4.585.912
Jumlah Aset 39.382.799
LiabilitasLiabilitas segmen 29.174.840 13.491 293.140 173.069 3 29.654.543 Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 460.941
Dana Syirkah Temporer 3.717.691 6.410 3.724.101
Jumlah Liabilitas 33.839.585
31 Maret 2020Bank Umum Unit Usaha Syariah
Pemasaran Pemasarandan Kredit Treasuri Ekspor-impor dan Kredit Treasuri Ekspor-impor
AsetAset segmen 18.510.643 7.422.592 1.472.628 4.321.837 602.233 32.329.933 Aset yang tidak dapat dialokasikan 4.229.623
Jumlah Aset 36.559.556
LiabilitasLiabilitas segmen 25.401.001 13.274 265.212 216.112 4 25.895.603 Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 490.316
Dana Syirkah Temporer 3.567.660 531.514 4.099.174
Jumlah Liabilitas 30.485.093
31 Desember 2019Bank Umum Unit Usaha Syariah
b. Segmen Geografis
Pendapatan bunga dan bagi hasil berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut:
31 Maret 2020 31 Maret 2019
DKI Jakarta 597.159 571.886
Pulau Jawa (diluar Jakarta) 97.589 113.015
Pulau Sumatera 59.982 65.905
Pulau Sulawesi dan Maluku 21.377 24.940
Pulau Kalimantan 23.711 26.160
Pulau Bali dan Lombok 16.884 19.583
Pulau Papua 153 245
Jumlah 816.855 821.734
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 93 -
Nilai tercatat aset segmen dan tambahan atas aset tetap berdasarkan wilayah geografis atau lokasi aset tersebut adalah sebagai berikut:
Nilai Tercatat Aset Segmen Penambahan Aset Tetap
31 Maret 2020 31 Desember 2019 31 Maret 2020 31 Desember 2019
DKI Jakarta 29.082.213 26.864.460 71.287 253.503
Pulau Jawa
(diluar Jakarta) 2.521.214 2.451.837 785 4.240
Pulau Sumatera 1.601.153 1.468.965 292 1.978
Pulau Kalimantan 618.831 620.442 194 741
Pulau Sulawesi dan Maluku 541.927 508.716 97 562
Pulau Bali dan Lombok 431.256 405.332 327 525
Pulau Papua 293 10.181 13 381
Jumlah 34.796.887 32.329.933 72.995 261.930
42. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan
Dalam melaksanakan kegiatannya, Perusahaan menyadari bahwa situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan telah mengalami perkembangan yang diikuti dengan semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha perbankan dan meningkatnya kebutuhan akan praktek tata kelola yang sehat (Good Corporate Governance). Sebagai tanggapan Perusahaan terhadap kondisi tersebut, Perusahaan telah mengimplementasikan kerangka menajemen risiko secara terpadu yang dituangkan dalam Kebijakan Penerapan Manajemen Risiko. Kerangka tersebut digunakan sebagai dasar dalam menetapkan strategi, struktur organisasi, kebijakan dan pedoman serta memperkuat infrastruktur manajemen risiko guna memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi Perusahaan dapat diidentifikasi, diukur, dikendalikan, dimitigasi dan dilaporkan dengan baik. Dalam pelaksanaannya, penerapan manajemen risiko Perusahaan meliputi pengawasan aktif manajemen, penerapan kebijakan dan prosedur, penetapan limit risiko, proses identifikasi, pengukuran dan pemantauan risiko, penerapan sistem informasi dan pengendalian risiko serta sistem pengendalian internal. Pengelolaan risiko dilakukan secara konsolidasi baik dari sisi konvensional maupun Unit Usaha Syariah (UUS) antara lain terkait produk-produk DPK, portofolio kredit dan pembiayaan, pengelolaan likuiditas, serta aktivitas operasional. Perusahaan menerapkan konsep 3 (tiga) Baris Pertahanan (three lines of defenses) yaitu unit pengelola risiko, unit manajemen risiko, dan audit internal. Unit pengelola risiko mengelola risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis sehari-hari sedangkan unit manajemen risiko bertanggung jawab untuk menetapkan kerangka kerja manajemen risiko dan mengembangkan perangkat dan metodologi yang diperlukan. Unit Audit Internal berfungsi untuk memberikan dukungan secara independen bagi efektivitas pendekatan manajemen risiko sekaligus sebagai lini ketiga dari pengendalian intern. Perusahaan telah membentuk beberapa unit kerja dan komite yang bertanggung jawab untuk mengendalikan dan memitigasi risiko yang secara potensial dihadapi oleh Perusahaan. Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) telah dibentuk dalam rangka memastikan bahwa kerangka manajemen risiko yang ada telah memadai dan memiliki mekanisme kontrol untuk meminimalisasi berbagai risiko usaha yang dihadapi oleh Perusahaan. SKMR bekerja secara independen terhadap unit-unit operasional dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Manajemen Risiko. Adapun tugas dan tanggung jawab SKMR mencakup:
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 94 -
a. Memberikan masukan kepada Direksi dalam penyusunan kebijakan, strategi, dan kerangka manajemen risiko;
b. Mengembangkan prosedur dan alat untuk identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko;
c. Mendesain dan menerapkan perangkat yang dibutuhkan dalam penerapan manajemen risiko;
d. Memantau implementasi kebijakan, strategi, dan kerangka manajemen risiko yang
direkomendasikan oleh Komite Manajemen Risiko dan yang telah disetujui oleh Direksi;
e. Memantau posisi/eksposur risiko secara keseluruhan, maupun per risiko termasuk pemantauan kepatuhan terhadap toleransi risiko dan limit yang ditetapkan;
f. Melakukan stress testing guna mengetahui dampak dari implementasi kebijakan dan strategi
manajemen risiko terhadap portofolio atau kinerja Perusahaan secara keseluruhan;
g. Mengkaji usulan aktivitas dan/atau produk baru yang dikembangkan oleh suatu unit tertentu Perusahaan. Pengkajian difokuskan terutama pada aspek kemampuan Perusahaan untuk mengelola aktivitas dan/atau produk baru termasuk kelengkapan sistem dan prosedur yang digunakan serta dampaknya terhadap eksposur risiko Perusahaan secara keseluruhan;
h. Memberikan rekomendasi kepada satuan kerja bisnis dan/atau kepada Komite Manajemen
Risiko terkait penerapan manajemen risiko antara lain mengenai besaran atau maksimum eksposur risiko yang dapat dipelihara Perusahaan;
i. Mengevaluasi akurasi dan validitas data yang digunakan oleh Perusahaan untuk mengukur
risiko bagi Perusahaan yang menggunakan model untuk keperluan intern;
j. Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko kepada Direktur Utama, Direktur Manajemen Risiko, dan Komite Manajemen Risiko secara berkala atau paling kurang secara triwulanan. Frekuensi laporan harus ditingkatkan apabila kondisi pasar berubah dengan cepat;
k. Melaksanakan kaji ulang secara berkala dengan frekuensi yang disesuaikan kebutuhan Bank,
untuk memastikan: 1. kecukupan kerangka Manajemen Risiko; 2. keakuratan metodologi penilaian Risiko; dan 3. kecukupan sistem informasi Manajemen Risiko.
Pada posisi 31 Maret 2020, dampak dari pandemic Covid-19 yang saat ini terjadi secara umum belum menunjukan pengaruh yang signifikan pada eksposur perkreditan. Kebijakan relaksasi yang diterbitkan OJK pada pertengahan bulan Maret 2020 baru mulai diimplementasikan oleh Bank pada bulan April 2020 dan progress pelaksanaannya akan diperhitungkan dalam penilaian triwulan II/2020. Dari sisi operasional Bank, pada pertengahan bulan Maret 2020 Bank mulai mengambil langkah antisipatif penyebaran virus di lingkungan kantor dengan melakukan split operation unit critical, work from home, dan tindakan pencegahan lainnya sehingga cukup berpengaruh terhadap aktivitas operasional Bank secara keseluruhan baik di cabang maupun kantor pusat. Namun demikian, sejauh ini seluruh aktivitas operasional dapat terkendali dan berjalan dengan baik. Perusahaan melakukan pengelolaan terhadap 8 (delapan) jenis risiko, yang antara lain sebagai berikut:
1. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi liabilitasnya, yang timbul dari aktivitas fungsional Perusahaan seperti perkreditan (penyediaan dana), treasuri, investasi dan pembiayaan perdagangan (trade finance).
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 95 -
Dalam mengelola risiko kredit, Perusahaan memiliki appetite dalam menetapkan jumlah portofolio kredit untuk setiap segmen usaha yaitu: Korporasi, Retail, Mikro, dan Consumer, baik untuk konvensional maupun syariah. Manajemen Perusahaan juga telah melaksanakan fungsi pengawasan yang intensif dimana pengawasan terhadap risiko kredit disesuaikan dengan masing-masing bidang kredit yaitu pengawasan pada Direktorat Enterprise & Retail Banking dan Direktorat Card & Consumer Loan Center.
Perusahaan telah membentuk beberapa unit kerja dan komite yang bertanggung jawab untuk mengendalikan dan memitigasi risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan. Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) berupaya untuk secara bertahap menyempurnakan metodologi pengukuran dan memastikan bahwa kerangka manajemen risiko yang ada telah memadai dalam mengidentifikasi dan memiliki mekanisme kontrol untuk meminimalisasi berbagai risiko usaha yang dihadapi oleh Perusahaan. Dalam hal meningkatkan prinsip kehati-hatian dalam penyediaan Dana baik konvensional maupun Syariah khususnya penyediaan dana dalam jumlah tertentu maka Perusahaan telah menetapkan adanya kewajiban untuk dilakukannya Independent Review oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Kepatuhan Risiko kredit dikelola melalui penetapan kebijakan-kebijakan dan proses-proses yang meliputi kriteria pemberian kredit dan persetujuan kredit, penetapan harga, pemantauan, pengelolaan kredit bermasalah dan manajemen portofolio. Perusahaan juga dengan ketat memantau perkembangan portofolio kredit Perusahaan yang memungkinkan Perusahaan untuk melakukan tindakan pencegahan secara tepat waktu (Early Warning) apabila terjadi penurunan kualitas kredit. Adapun Perusahaan memiliki unit khusus Early Warning agar dapat memonitor portfolio kredit dengan lebih ketat. Perusahaan telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit. Kebijakan dan prosedur tersebut dievaluasi /dikaji secara berkala untuk disesuaikan perubahan kondisi serta arah kebijakan Perusahaan agar potensi risiko dapat dimitigasi. Proses pemantauan kualitas kredit sampai dengan penanganan kredit bermasalah terus ditingkatkan dengan berbagai strategi yang dimonitor secara periodik untuk memastikan agar kualitas portofolio kredit tetap terjaga. Pengelolaan kredit yang efektif dapat meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko kredit. Selain itu, mengelola sumber daya manusia secara kuantitas dan kualitas, serta mempersiapkan kebijakan dan prosedur kerja. Sepanjang Triwulan I/2020, Perusahaan meningkatkan pertumbuhan kredit Korporasi, Ritel, Mikro, dan Konsumer dimana dalam proses underwritingnya telah dikaji ulang kembali dengan melakukan revisi maupun menerbitkan beberapa kebijakan perkreditan disetiap segmen kredit termasuk kewenangan dalam memutus kredit, Monitoring Kredit, Ketentuan Penanganan Kredit/Pembiayaan yang Terdampak Penyebaran Covid-19 dan lainnya. Selain itu, untuk mendukung pertumbuhan kredit yang sehat perusahaan juga mengadakan training dan workshop antara lain yaitu Workshop Retail, Refreshment Produk Mikro, Dasar Perbankan Syariah, Pendidikan Dasar Penilaian 1 (PDP 1) Properti, Training Teknik Menyusun Kebijakan dan Prosedur, Asuransi Agunan, Economic Outlook dan lainnya. Selain itu, terkait dengan masa Pandemi Covid-19, Bank juga telah menyusun strategi dan action plan untuk aktivitas perkreditan, yang akan lebih fokus pada debitur existing terutama yang terdampak dan akselarasi proses restrukturisasi bagi debitur yang terdampak, penghentian sementara penyaluran kredit (untuk segmen non korporasi) dan fokus pada supervisi perpanjangan kredit serta secara selektif menerapkan pembatasan pencairan terhadap unused/kelonggaran tarik fasilitas kredit.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 96 -
Sejak bulan Januari 2020, Perusahaan telah mengimplementasikan PSAK 71 dalam hal pembentukan impairment kredit sesuai dengan penetapan Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI). Perusahaan telah membangun infrastruktur dan sistem IT yang dapat melakukan Classification & Measurement, perhitungan Impairment (Collective & Individual), serta Disclosure Reporting. Cakupan penurunan nilai berdasarkan PSAK 71 (IFRS 9) telah memperhitungkan kerugian di masa mendatang (expected credit loss model). Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) dengan menggunakan metode Expected Credit Loss sesuai dengan ketentuan PSAK 71 (IFRS 9) menghitung penurunan nilai pada Portofolio (1) Kredit; (2) Treasury; (3) Trade Finance baik untuk On B/S maupun Off B/S setiap bulan. Perusahaan melakukan permodelan Probability Of Default, Loss Given Default , Exposure At Default, dan Forward Looking of Macroeconomic untuk semua segmentasi portofolio instrument keuangan sesuai dengan metodologi yang telah ditentukan oleh Perusahaan. Berikut adalah eksposur maksimum instrumen keuangan dalam laporan posisi keuangan dan rekening administratif yang terkait risiko kredit pada periode 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019:
Jumlah Bruto Jumlah Neto Jumlah Bruto Jumlah Neto
Laporan Posisi Keuangan
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Efek-efek Reksadana 81.423 81.423 68.234 68.234
Aset Lain-lainTagihan Derivatif 85 85 104 104
Diukur pada nilai wajar melaluipenghasilan komprehensif lainnyaEfek-efek
Obligasi korporasi 1.758.576 1.758.576 328.405 328.405 Diukur pada biaya perolehan diamortisasi
Giro pada bank lain 407.156 406.929 360.934 360.934 Penempatan pada bank lain
Call money 1.010.000 1.009.847 138.825 138.825 Efek-efek
Obligasi korporasi 41.420 41.420 984.804 984.804 Tagihan atas wesel ekspor 487.659 487.649 994.975 994.975
Kredit yang diberikan (termasuk pembiayaan prinsip syariah) 23.276.666 21.051.478 22.497.252 21.314.497
Tagihan akseptasi 412.824 292.996 385.012 265.212 Pendapatan yang masih akan diterima 210.062 210.062 220.625 220.625
Aset lain-lain 96.853 95.954 108.968 108.187
Jumlah 27.782.724 25.436.419 26.088.138 24.784.802
Komitmen dan kontinjensi
Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan 384.476 384.476 443.001 443.001
Bank garansi 1.117.768 1.117.768 1.488.089 1.488.089 Irrevocable letters of credit 79.280 79.280 118.901 118.901
Jumlah 1.581.524 1.581.524 2.049.991 2.049.991
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Eksposur maksimum risiko kredit tercermin dari persentase setiap kategori kredit yang diberikan terhadap jumlah kredit. Portofolio kredit yang diberikan terdiversifikasi ke dalam 20 jenis sektor ekonomi, dimana untuk posisi 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, kelompok sektor ekonomi yang memperoleh penyaluran kredit terbesar dari Perusahaan adalah sektor ekonomi Perdagangan Besar dan Eceran dan Rumah Tangga.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 97 -
Sebagai bagian dari manajemen portofolio, Perusahaan juga melakukan pemantauan perkembangan risiko portofolio kredit melalui perhitungan Credit Risk Profile yang menggambarkan potensi risiko inheren dan efektifitas kualitas penerapan manajemen risiko. Perusahaan juga melakukan monitoring perkembangan dan kualitas portofolio berdasarkan konsentrasi per kategori portofolio, 25 debitur besar, sektor industri, sektor wilayah, jenis produk, tujuan penggunaan, dan jenis valuta. Dengan demikian, Perusahaan dapat mengambil langkah-langkah antisipasi dan mitigasi risiko secara portofolio maupun secara individu dan juga melalui penyempurnaan proses penerapan manajemen risiko kredit, baik melalui penyempurnaan kebijakan perkreditan maupun pengembangan sistem informasi kredit yang memadai. Berikut adalah eksposur risiko kredit atas aset Perusahaan (termasuk pembiayaan yang diberikan berdasarkan prinsip syariah) pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019:
Telah jatuh tempo
Belum jatuh tempo tetapi tidak
dan tidak mengalami mengalami Mengalami
penurunan nilai penurunan nilai penurunan Jumlah
Giro pada bank lain 734.085 - - 734.085
Penempatan pada bank lain
Diukur pada biaya perolehan
diamortisasi 1.110.000 - - 1.110.000
Efek-efek
Diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi 81.423 - - 81.423
Diukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lainnya 1.758.576 - - 1.758.576
Diukur pada biaya perolehan
diamortisasi 529.079 - - 529.079
Kredit yang diberikan 21.813.887 - 1.462.779 23.276.666
Tagihan akseptasi 173.196 - 119.800 292.996
Pendapatan yang masih akan diterima 210.062 - - 210.062
Aset lain-lain 95.954 - 899 96.853
Jumlah 26.506.262 - 1.583.478 28.089.740
31 Maret 2020
Telah jatuh tempo
Belum jatuh tempo tetapi tidak
dan tidak mengalami mengalami Mengalami
penurunan nilai penurunan nilai penurunan Jumlah
Giro pada bank lain 360.934 - - 360.934
Penempatan pada bank lain
Pinjaman yang diberikan dan
piutang 138.825 - - 138.825
Efek-efek
Diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi 68.234 - - 68.234
Dimiliki hingga jatuh tempo 949.921 - - 949.921
Tersedia untuk dijual 328.405 - - 328.405
Pinjaman yang diberikan dan
piutang 994.975 - - 994.975
Kredit yang diberikan 20.710.546 - 1.786.706 22.497.252
Tagihan akseptasi 265.212 - 119.800 385.012
Pendapatan yang masih akan diterima 220.625 - - 220.625
Aset lain-lain 108.187 - 781 108.968
Jumlah 24.145.864 - 1.907.287 26.053.151
31 Desember 2019
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 98 -
2. Risiko Pasar
Dalam melaksanakan aktivitasnya, Perusahaan terekspos pada risiko pasar yang terdiri atas risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Risiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas fungsional Perusahaan seperti kegiatan treasuri dan investasi dalam surat berharga dan pasar uang, kegiatan pendanaan dan penerbitan surat utang, serta kegiatan pembiayaan perdagangan (trade finance). Perusahaan senantiasa melakukan pengelolaan terhadap risiko pasar tersebut secara rutin dan/atau berkala. Pemantauan terhadap risiko pasar dilakukan secara harian yang memuat informasi mengenai posisi surat berharga yang dimiliki Perusahaan, Posisi Devisa Neto (PDN) serta pemantauan limit-limit risiko pasar lainnya, seperti Value at Risk (VaR) nilai tukar, maksimum posisi surat berharga per penerbit, seri, kategori dan maksimum periode per kategori surat berharga.
a. Risiko Suku Bunga
Pengelolaan risiko suku bunga dilakukan terhadap posisi instrumen keuangan baik dalam trading book maupun banking book. Risiko suku bunga dalam trading book dihitung dengan metode standar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, yaitu meliputi risiko spesifik (menggunakan Metode Jatuh Tempo) dan risiko umum. Risiko suku bunga dalam banking book dikelola dengan melakukan analisa repricing gap antara Risk Sensitive Asset (RSA) dan Risk Sensitive Liabilities (RSL). Analisa repricing gap dilakukan untuk mengukur dampak dari perubahan suku bunga (naik/turun) pada banking book tersebut terhadap pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII). Pengelolaan risiko suku bunga dilengkapi dengan analisa sensitivitas secara periodik untuk mengukur dampak dari perubahan suku bunga yang signifikan. Risiko suku bunga dipantau secara harian antara lain terhadap posisi surat berharga yang dimiliki Perusahaan khususnya yang terekspos risiko pasar, yaitu surat berharga dalam kategori Available for Sale dan Trading Book. Perusahaan memiliki limit/Management Action Trigger yang menjadi acuan bagi Perusahaan dalam mengambil tindakan apabila terdapat potensi kerugian (potential loss) yang timbul dari proses marked to market.
Tabel berikut merupakan rata-rata suku bunga efektif per tahun untuk aset dan liabilitas yang signifikan (tidak termasuk akun Syariah):
Rupiah Mata Uang Asing Rupiah Mata Uang Asing
% % % %
Aset
Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia 2,06 0,89 2,91 1,85
Kredit yang diberikan 11,10 11,94 13,03 11,68
Liabilitas
Simpanan 3,54 0,28 4,04 0,33
Simpanan dari bank lain 4,58 1,36 2,89 1,35
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Tabel berikut ini menyajikan portofolio Perusahaan (tidak termasuk portofolio yang diperdagangkan) pada nilai tercatatnya, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal re-pricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual:
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 99 -
Sampai > 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun
dengan s.d. s.d. s.d.
1 bulan 3 bulan 1 tahun 2 tahun > 2 tahun Jumlah
Aset
Bunga Mengambang
Giro pada bank lain 407.156 - - - - 407.156
Kredit yang diberikan 1.949.425 790.973 3.994.766 772.470 8.378.490 15.886.124
Liabilitas
Bunga Mengambang
Simpanan 18.952.769 - - - - 18.952.769
Simpanan dari bank lain 28.833 - - - - 28.833
31 Maret 2020
Sampai > 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun
dengan s.d. s.d. s.d.
1 bulan 3 bulan 1 tahun 2 tahun > 2 tahun Jumlah
Aset
Bunga Mengambang
Giro pada bank lain 360.934 - - - - 360.934
Kredit yang diberikan 1.341.505 1.204.561 3.802.449 964.808 7.949.390 15.262.713
Liabilitas
Bunga Mengambang
Simpanan 15.379.999 - - - - 15.379.999
Simpanan dari bank lain 28.156 - - - - 28.156
31 Desember 2019
b. Risiko Nilai Tukar
Kebijakan pengelolaan risiko nilai tukar berpedoman pada batas Posisi Devisa Neto (PDN) sesuai ketentuan regulator yaitu Perusahaan wajib mengelola dan memelihara PDN paling tinggi 20% dari Modal. Selain itu, pengelolaan risiko nilai tukar secara harian juga dilakukan Perusahaan dengan cara menghitung potensi kerugian yang mungkin timbul sebagai dampak dari adanya perubahan nilai tukar terhadap posisi Perusahaan menggunakan metode historical Value at Risk (VAR) menggunakan 500 data historis dengan tingkat kepercayaan 99%.
3. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan antara lain oleh ketidakmampuan Perusahaan dalam memenuhi liabilitas yang telah jatuh tempo dan menutup posisi di pasar. Risiko likuiditas merupakan risiko yang terpenting pada bank umum dan perlu dikelola secara berkesinambungan. Pemantauan terhadap likuiditas Perusahaan dilakukan secara harian dan sebagai bagian dari sistem informasi manajemen hasil pemantauan tersebut dilaporkan kepada Manajemen. Pemantauan antara lain dilakukan terhadap komposisi posisi keuangan Perusahaan, aktivitas dana keluar dan dana masuk yang tercermin dari transaksi Real Time Gross Settlement (RTGS) dan Sistem Kliring Nasional (SKN), aktivitas money market, posisi aset likuid baik primer maupun sekunder, serta rasio-rasio likuiditas seperti rasio kecukupan aset likuid dan Loan to Deposit Ratio. Pemantauan terhadap pemenuhan Giro Wajib Minimum baik primer maupun sekunder dilakukan untuk memastikan bahwa Perusahaan selalu menjaga GWM sesuai yang telah ditentukan oleh OJK.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 100 -
Pengelolaan likuiditas Perusahaan juga dilakukan dengan mempelajari pola pergerakan dana dan atau perilaku nasabah Dana Pihak Ketiga, khususnya dana nasabah inti dan nasabah yang memiliki tingkat volatilitas cukup tinggi. Dengan mempelajari perilaku nasabah, maka Perusahaan dapat menjaga kecukupan likuiditas yang diperlukan secara tepat untuk menutup kebutuhan tersebut. Perusahaan menjaga kecukupan secondary reserves pada level yang aman dengan besaran kecukupan disesuaikan dengan kondisi likuiditas Perusahaan secara spesifik maupun kondisi likuiditas di pasar. Perusahaan senantiasa melakukan pemantauan terhadap posisi core fund dan berupaya untuk secara berkesinambungan meningkatkan persentase terhadap jumlah dana yang dimiliki. Core fund menjadi bagian yang sangat penting bagi Perusahaan dalam menjalankan fungsi intermediasi berupa penyediaan dana jangka panjang. Hal ini mengingat portofolio dana pihak ketiga yang dimiliki Perusahaan sebagian besar berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan dana mengendap antara lain diciptakan program-program yang mengharuskan dana nasabah ditahan dan tidak dapat ditarik sampai jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan program. Asset and Liability Committee (ALCO) berperan sebagai forum manajemen senior tertinggi untuk memonitor situasi likuiditas Perusahaan. ALCO bertanggung jawab untuk menentukan kebijakan dan strategi yang berkaitan dengan aset dan liabilitas Perusahaan sejalan dengan prinsip kehati-hatian manajemen risiko dan peraturan yang berlaku. ALCO menyetujui kerangka limit transaksi, mempertimbangkan struktur laporan posisi keuangan jangka panjang dari Perusahaan. Pada dasarnya, risiko likuiditas dikelola sesuai dengan kerangka kebijakan, pengawasan, dan batasan yang memastikan bahwa konsentrasi pendanaan bersifat minimal, sumber dan jangka waktu pendanaan telah terdiversifikasi. Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan (termasuk simpanan dan simpanan dari bank lain berdasarkan prinsip syariah) dan dana syirkah temporer berdasarkan pembayaran kontraktual pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019:
Sampai > 1 bulan > 3 bulan > 6 bulan
dengan s.d. s.d. s.d. Biaya
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah transaksi Nilai Tercatat
Liabilitas
Liabilitas segera 181.925 - - - 181.925 - 181.925
Simpanan 27.663.629 818.250 344.213 328.694 29.154.786 - 29.154.786
Simpanan dari bank lain 50.159 - - - 50.159 - 50.159
Liabilitas akseptasi 62.933 122.621 107.470 - 293.024 - 293.024
Beban yang masih harus
dibayar 35.123 - - - 35.123 - 35.123
Liabilitas lain-lain 14.298 - - - 14.298 - 14.298
Jumlah Liabilitas 28.008.067 940.871 451.683 328.694 29.729.315 - 29.729.315
Dana Syirkah Temporer
Simpanan 2.550.984 729.610 56.978 380.119 3.717.691 - 3.717.691
Simpanan dari bank lain 6.409 - - - 6.409 - 6.409 Jumlah Dana Syirkah
Temporary 2.557.393 729.610 56.978 380.119 3.724.100 - 3.724.100
31 Maret 2020
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 101 -
Sampai > 1 bulan > 3 bulan > 6 bulan
dengan s.d. s.d. s.d. Biaya
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah transaksi Nilai Tercatat
Liabilitas
Liabilitas segera 131.750 - - - 131.750 - 131.750
Simpanan 23.202.755 867.500 277.112 304.830 24.652.197 - 24.652.197
Simpanan dari bank lain 800.259 - - - 800.259 - 800.259
Liabilitas akseptasi 105.602 139.401 20.209 - 265.212 - 265.212
Beban yang masih harus
dibayar 30.775 - - - 30.775 - 30.775
Liabilitas lain-lain 52.191 - - - 52.191 - 52.191
Jumlah Liabilitas 24.323.332 1.006.901 297.321 304.830 25.932.384 - 25.932.384
Dana Syirkah Temporer
Simpanan 2.876.129 179.389 61.237 450.905 3.567.660 - 3.567.660
Simpanan dari bank lain 531.514 - - - 531.514 - 531.514 Jumlah Dana Syirkah
Temporary 3.407.643 179.389 61.237 450.905 4.099.174 - 4.099.174
31 Desember 2019
Sebagian besar liabilitas yang dimiliki oleh Perusahaan akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari 1 bulan, namun berdasarkan pengalaman Perusahaan sebagian besar dari liabilitas tersebut pada saat jatuh tempo akan diperpanjang (roll over). Upaya yang dilakukan Perusahaan agar nasabah tetap mempertahankan dananya pada Perusahaan yaitu dengan meningkatkan kualitas pelayanan serta memberikan penawaran suku bunga yang wajar dan kompetitif. Dengan upaya tersebut, Perusahaan juga mengharapkan dapat menarik nasabah baru untuk menempatkan dananya pada Perusahaan. Perusahaan juga melakukan upaya lain untuk memitigasi adanya penarikan dana secara besar-besaran oleh nasabah dimana Perusahaan juga memantau 50 deposan inti, dengan cara mengevaluasi profil dan perilaku dari deposan-deposan tersebut sehingga Perusahaan dapat melakukan antisipasi terhadap penarikan dana besar yang akan dilakukan deposan. Sampai dengan saat ini, Perusahaan tidak pernah mengalami kesulitan likuiditas maupun kondisi yang berpotensi menimbulkan risiko bagi Perusahaan. Apabila terdapat potensi risiko, Perusahaan memiliki sejumlah upaya antisipasi seperti ketersediaan Giro Wajib Minimum, Cadangan Sekunder, serta penetrasi yang baik terhadap pasar antar bank.
4. Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Perusahaan. Risiko operasional dapat menimbulkan kerugian keuangan secara langsung maupun tidak langsung dan kerugian potensial atas hilangnya kesempatan memperoleh keuntungan. Risiko operasional juga dapat melekat pada setiap aktivitas fungsional Perusahaan, seperti kegiatan perkreditan (penyediaan dana), treasuri dan investasi, operasional dan jasa, pembiayaan perdagangan, pendanaan dan instrumen utang, Teknologi Sistem Informasi dan Sistem Informasi Manajemen, serta pengelolaan SDM. Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengelolaan risiko operasional di Perusahaan senantiasa disusun, dikaji ulang dan disempurnakan untuk memastikan kecukupan mekanisme kontrol pada semua kebijakan dan prosedur telah memadai. Perusahaan juga secara aktif melakukan sosialisasi untuk membangun budaya sadar risiko dan meningkatkan kualitas kontrol dalam rangka mitigasi risiko operasional.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 102 -
Perusahaan mulai mengembangkan dan menerapkan beberapa sistem dan perangkat risiko operasional. Perangkat risiko operasional tersebut digunakan untuk mengukur potensi risiko pada kondisi sekarang, lampau (historis) dan untuk mengukur besarnya potensi kejadian risiko di masa depan. Dengan adanya pendekatan ini, diharapkan Perusahaan dapat lebih komprehensif dalam mengelola risiko operasional. Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko operasional diperbaiki antara lain dengan pemberian training kepada karyawan dengan jabatan dimulai dari staff sampai dengan pejabat eksekutif untuk meningkatkan kualitas dalam hal terkait aktivitas operasional, review terhadap kebijakan serta prosedur operasional terkait penerbitan produk dan/atau aktivitas Bank serta opini dari Direktur Kepatuhan dan Direktur Manajemen Risiko terkait penerbitan produk tersebut. Untuk mengelola risiko operasional, Perusahaan mengembangkan beberapa perangkat sebagai berikut:
Risk Control Self Assessment (RCSA)
Risk Control Self Assessment (RCSA) merupakan suatu perangkat (tools) penerapan manajemen risiko operasional yang pelaksanaannya dilakukan melalui metode self assessment. Dalam rangka menciptakan pelaksanaan Risk Control Self Assessment (RCSA) yang lebih efektif dan efisien, maka secara berkelanjutan dan berkala SKMR terus melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan RCSA.
Loss Event Database (LED)
Perusahaan membangun dan mengembangkan perangkat risiko operasional lainnya seperti Loss Event Database (LED) yang tujuannya untuk menyusun database atas kejadian-kejadian yang terjadi sebagai akibat risiko operasional serta mengukur besarnya kerugian yang diakibatkan oleh kejadian operasional tersebut. Melalui LED tersebut, Perusahaan diharapkan dapat mulai menghitung besarnya modal yang diperlukan untuk menutup kerugian-kerugian yang diakibatkan oleh kejadian-kejadian dalam aktivitas operasional Perusahaan.
Key Risk Indicator (KRI)
Selain kedua perangkat operasional diatas, maka Perusahaan juga membangun dan mengembangkan Key Risk Indicator (KRI). KRI adalah salah satu perangkat untuk mengelola risiko operasional yang digunakan untuk mengidentifikasi atau memberikan suatu indikator (early warning signal) dan menganalisa risiko sejak dini atas naik turunnya indikator-indikator tingkat risiko dalam rangka pengendalian setiap risiko operasional yang melekat pada setiap aktivitas bisnis dan operasional Perusahaan.
5. Risiko Hukum
Risiko hukum adalah risiko yang timbul dari kelemahan aspek hukum, antara lain akibat dari tindakan hukum, tidak adanya peraturan yang mendukung atau kelemahan dari ketentuan-ketentuan yang mengikat secara hukum, seperti kegagalan untuk mematuhi persyaratan hukum suatu perjanjian dan celah-celah dalam pengikatan jaminan. Pelaksanaan identifikasi, pengukuran, dan pemantauan terhadap potensi risiko hukum dilaksanakan terhadap seluruh aktivitas Perusahaan, terutama kegiatan operasional Perusahaan dengan melibatkan pihak ketiga yang memiliki potensi benturan kepentingan atau gugatan hukum.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 103 -
Dalam rangka memitigasi terjadinya potensi risiko hukum, maka Bank melakukan hal-hal antara lain seperti melakukan review terhadap kesesuaian perjanjian kerjasama dengan pihak eksternal, menyempurnakan kebijakan dan prosedur sebagai bagian dari mitigasi risiko hukum.
6. Risiko Strategis
Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Perusahaan yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Perusahaan terhadap perubahan eksternal. Perusahaan telah menyusun strategi dan rencana bisnis yang sebelumnya telah didiskusikan dengan Dewan Komisaris, Direksi serta seluruh manajemen Perusahaan. Perusahaan juga melakukan kajian dan evaluasi stratejik bisnis serta realisasi yang telah dicapai oleh Perusahaan sesuai dengan yang terangkum dalam Rencana Bisnis Perusahaan. Secara umum, untuk posisi 31 Maret 2020, pos-pos keuangan sudah mencapai realisasi yang baik seperti total aset, dana pihak ketiga serta laba tahun berjalan. Namun demikian, masih perlu dilakukan penyempurnaan pada seluruh proses aktivitas bisnis Bank untuk lebih mengakselerasi pencapaian kinerja sesuai dengan target yang ditentukan.
7. Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Perusahaan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti Ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif (KAP), Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Produktif, Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN) dan lainnya. Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko kepatuhan dan APU dan PPT mengacu pada Kebijakan dan Prosedur Kepatuhan serta Kebijakan dan Prosedur Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme yang berlaku serta Program Kepatuhan dan APU/PPT yang telah ditetapkan dan disetujui oleh Direksi.
Untuk mendukung penerapan aspek kepatuhan pada seluruh unit kerja Bank, terdapat program dan aktivitas kepatuhan antara lain meliputi:
Meningkatkan kesadaran atas budaya patuh melalui program kampanye kepatuhan
(Compliance Campaign) yang dilakukan ke seluruh jajaran organisasi Bank termasuk
jaringan cabang melalui pelatihan kelas dan E-Learning, media komunikasi internal
Compliance Info (Co.In), majalah elektronik Coffee Time (sebagai sarana sosialisasi
serta refreshment prinsip-prinsip dari peraturan perundang-undangan), sosialisasi
peraturan baru dari regulator maupun Peraturan perundang-undangan lainnya. Evaluasi
terhadap program pelatihan, sosialisasi dan kampanye kepatuhan dilakukan secara
berkala untuk memastikan efektifitas penyampaian, pemahaman serta pemenuhan
kepatuhan pada seluruh jajaran organisasi Bank.
Menyusun dan menerbitkan Compliance Charter, Compliance Policy & Procedure
sebagai panduan kerja unit kepatuhan dalam menjalankan fungsinya. Sosialisasi
mengenai lingkup kerja unit kepatuhan sebagaimana ditetapkan dalam Compliance
Charter, Compliance Policy & Procedure telah dilakukan ke seluruh unit kerja Bank.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 104 -
Menyusun dan menerbitkan Manual Level sebagai panduan hirarki ketentuan internal
serta panduan unit-unit kerja bank dalam menyusun, menerbitkan serta mereview
ketentuan internal.
Dilakukan proses review terhadap seluruh ketentuan internal bank untuk memastikan
kesesuaian dengan ketentuan regulator yang terkini, memastikan tidak adanya
ketentuan yang tumpang tindih atau saling bertentangan, meningkatkan kontrol risiko
serta simplifikasi proses dan jumlah aturan.
Melakukan pemantauan, memperdalam analisa dampak serta menyusun tindak lanjut
yang efektif atas peraturan baru yang diterbitkan OJK, Bank Indonesia dan regulator
lainnya. Sosialisasi dan komunikasi atas peraturan perundang-undangan baru, analisa
dampak serta tindak lanjut dilakukan baik melalui pertemuan langsung dengan unit-unit
terkait maupun melalui media komunikasi internal yang disampaikan ke jajaran direksi,
komisaris, pejabat eksekutif, karyawan pimpinan maupun seluruh karyawan Bank.
Penyusunan dampak dan tindak lanjut atas peraturan baru yang dampaknya signifikan
terhadap Bank dilakukan SKK bersama dengan unit kerja Bank yang terkait.
Pemantauan atas pemenuhan tindak lanjut peraturan baru dan regulatory projects
dilakukan oleh Dewan Komisaris, Direksi, Satuan Kerja Kepatuhan serta unit-unit kerja
8. Risiko Reputasi
Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan atau persepsi negatif terhadap Perusahaan. Salah satu upaya yang dilakukan Perusahaan untuk meningkatkan pengelolaan risiko reputasi antara lain melalui Contact Center untuk memberikan layanan informasi perbankan serta menerima keluhan/pengaduan nasabah, Corporate Secretary yang memberikan informasi yang perlu disampaikan kepada publik/stakeholders terkait aktivitas Perusahaan, serta petugas di kantor-kantor cabang yang setiap saat dapat memberikan informasi kepada nasabah. Selain itu pengendalian risiko reputasi juga dilakukan antara lain dengan melalui pemantauan yang dilakukan oleh Unit Kerja Corporate Secretary terhadap berita yang berkaitan dengan Perusahaan di media massa.
Transparansi produk yang ditawarkan kepada nasabah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia mengenai Transparansi produk melalui website Perusahaan, serta upaya peningkatkan standar layanan nasabah dengan melakukan service excellence training kepada para petugas, adanya unit kerja Service Quality (SQ) yang bertugas untuk memastikan kualitas pelayanan yang diberikan oleh petugas bank kepada nasabah serta terdapatnya Quality Assurance pada unit kerja Contact Center untuk memastikan kualitas pelayanan dari Agent Call Center maupun Agent Telemarketing.
9. Penilaian Profil Risiko
Secara berkala Perusahaan melakukan penilaian risiko terhadap kedelapan risiko diatas sebagaimana telah diatur oleh OJK. Penilaian risiko dilakukan melalui proses penilaian sendiri (self-assessment) untuk menghasilkan profil risiko yang terdiri dari risiko inheren yaitu risiko yang melekat pada aktivitas Perusahaan dan kualitas penerapan manajemen risiko yaitu pengendalian terhadap risiko inheren.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 105 -
Hasil penilaian profil Perusahaan telah disampaikan kepada Direktur Utama dan Komite Manajemen Risiko kemudian disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara triwulanan. Untuk profil risiko Perusahaan posisi 31 Maret 2020, secara keseluruhan dinilai pada peringkat 2 atau “Low To Moderate” dan stabil. Hasil penilaian profil tersebut disampaikan pula kepada Komite Pemantau Risiko.
43. Informasi Lainnya
a. Rasio aset produktif yang diturunkan nilainya terhadap jumlah aset produktif pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 masing-masing adalah sebesar 4,60% dan 6,32%.
b. Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, Rasio Non-Performing Loan (NPL) Perusahaan (secara bruto) adalah masing-masing sebesar 6,15% dan 7,83%, sedangkan secara neto adalah masing-masing sebesar 1,28% dan 4,33%.
c. Rasio kredit yang diberikan terhadap simpanan (LDR) pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 masing-masing sebesar 72,64% dan 81,95%.
d. Imbal hasil aset atau Return on Assets (ROA) untuk periode 31 Maret 2020 dan 31 Desember
2019 masing-masing adalah sebesar 0,45% dan 0,23%.
e. Return of Equity (ROE) periode 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 masing-masing adalah sebesar 2,47% dan 0,14%.
f. Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, tidak terdapat penyediaan dana kepada
pihak berelasi dan pihak ketiga yang melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
g. Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, rasio cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang telah dibentuk terhadap kredit yang diberikan adalah masing–masing sebesar 9,56% dan 5,26%.
h. Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan
PPT)
Perusahaan senantiasa menerapkan prinsip APU dan PPT dalam pelaksanaan aktivitas pengenalan nasabah dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur APU dan PPT yang telah disempurnakan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 14/27/PBI/2012 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Bagi Bank Umum. Kewajiban untuk menerapkan prinsip APU dan PPT tidak hanya terdapat dalam peraturan Bank Indonesia saja, tetapi juga ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Pasal 19) yang pada intinya menjelaskan bahwa setiap orang melakukan usaha dengan penyedia jasa keuangan harus menyerahkan identitas diri secara lengkap, disamping itu penyedia jasa keuangan juga harus memastikan orang yang melakukan hubungan usaha bertindak untuk diri sendiri atau orang lain. Jika bertindak untuk orang lain, maka penyedia jasa keuangan harus meminta informasi mengenai identitas pihak lain tersebut. Perusahaan akan terus memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tertulis mengenai program APU dan PPT sejalan dengan perkembangan modus pencucian uang atau pendanaan terorisme.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 106 -
Pengkinian terhadap seluruh data nasabah dilakukan Perusahaan secara terus-menerus dengan menggunakan pendekatan berdasarkan risiko yang melekat pada nasabah yang bersangkutan dan perkembangan pengkinian data nasabah dikirimkan oleh Perusahaan kepada Bank Indonesia melalui Laporan Direktur Kepatuhan. Pelatihan secara berkala kepada seluruh karyawan Perusahaan mengenai APU dan PPT dan peraturan prudential banking dilakukan oleh Unit Kepatuhan guna mewujudkan budaya kepatuhan pada seluruh lini bisnis Perusahaan. Pelatihan dilakukan melalui e-learning yang dapat diakses oleh karyawan Perusahaan serta melalui metode tatap muka secara periodik.
i. Jaminan Pemerintah Terhadap Liabilitas Pembayaran Bank Umum
Program penjaminan Pemerintah dilaksanakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). LPS akan membayarkan klaim penjaminan yang layak dibayar setelah melalui prosedur rekonsiliasi dan/atau verifikasi sesuai dengan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan (PLPS) yang berlaku.
44. Informasi Keuangan Unit Syariah
Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah berdasarkan Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 11/13/Kep.DpG/2009 tanggal 27 Oktober 2009. Sesuai dengan Surat dari BI No.10/57/DpG/DPbS tanggal 27 Mei 2008 perihal ”Penyeragaman Nama Produk dan Jasa Perbankan Syariah”, mulai bulan September 2008, semua produk syariah/jasa perbankan syariah diseragamkan menjadi Islamic Banking (iB). Informasi keuangan unit syariah pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, adalah sebagai berikut:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Laporan Posisi Keuangan
Aset
Kas 7.353 10.907
Giro pada Bank Indonesia 169.298 187.355
Penempatan pada bank syariah lain
dan Bank Indonesia 185.800 26.200
Efek-efek - bersih 419.468 387.413
Piutang iB - bersih 3.748.508 3.457.869
Penyertaan modal sementara 318.345 318.345
Pendapatan yang masih akan diterima 23.781 18.796
Biaya dibayar dimuka 32.226 32.380
Aset tetap - bersih 51.981 53.656
Aset ijarah - bersih 603.200 628.023
Aset lain-lain 106.859 80.430
Jumlah 5.666.819 5.201.374
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 107 -
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Laporan Posisi Keuangan
Liabilitas
Liabilitas segera 5.918 3.839
Simpanan iB 166.493 212.506
Simpanan dari bank lain 3 4
Utang pajak 2.962 3.257
Pendapatan diterima di muka 16.302 20.900
Liabilitas lain-lain 20.219 11.513
Dana Syirkah Temporer
Simpanan iB 3.717.691 3.567.660
Simpanan dari bank lain 6.409 531.514
Ekuitas
Dana usaha 1.680.480 823.610
Saldo laba 50.342 26.571
Jumlah 5.666.819 5.201.374
Informasi keuangan unit syariah pada periode yang berakhir 31 Maret 2020 dan 31 Maret 2019, adalah sebagai berikut:
31 Maret 2020 31 Maret 2019
Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif lain
Pendapatan syariah 182.523 150.168
Beban syariah (47.867) (39.577)
Penghasilan bersih 134.656 110.591
Pendapatan lainnya 19.594 23.370
Beban lainnya (122.946) (113.644)
Laba operasional - bersih (103.352) (90.274)
Laba bersih 31.304 20.317
Termasuk dalam pendapatan bagi hasil adalah komisi dari transaksi penyaluran dana terikat dari Nasabah Pemilik Dana (Shahibul Maal) yang akan disalurkan kepada nasabah pembiayaan dengan syarat-syarat sesuai yang ditentukan oleh pemilik dana, dimana Perusahaan berperan sebagai agen atau manajer investasi dalam system chanelling agent dan tidak menanggung risiko apapun atas penyaluran dana tersebut. Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, jumlah dana terikat yang dikelola Perusahaan adalah sebesar Rp 4.437.922 dan Rp 4.631.622.
45. Pengungkapan Tambahan Transaksi Bukan Kas
Aktivitas investasi dan operasi yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas:
31 Maret 2020 31 Desember 2019
Penghapusbukuan kredit 350.200 1.513.131
Penghapusbukuan aset tetap - 250
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 108 -
46. Dampak Penerapan PSAK 71 & 73 Perusahaan telah menerapkan PSAK 71 dan 73 pada tanggal 1 Januari 2020, dampak atas transisi tersebut pada laporan posisi keuangan 1 Januari 2020 adalah sebagai berikut:
Saldo sebelum Kerugian Saldo setelah
penerapan kredit penerapan
Catatan PSAK 71 & 73 ekspektasian Sewa PSAK 71 & 73
ASET
Kas 615.219 - - 615.219
Giro pada Bank Indonesia 4 2.060.593 - - 2.060.593
Giro pada bank lain - bersih 5 360.934 (140) - 360.794
Penempatan pada bank lain dan 6
Bank Indonesia - bersih 1.039.622 (199) - 1.039.423
Efek-efek - bersih 7 5.584.294 (4.368) - 5.579.926
Efek yang dibeli dengan janji jual 8
kembali - bersih 108.665 - - 108.665
Kredit yang diberikan - bersih 9 21.314.497 (688.208) - 20.626.289
Tagihan akseptasi - bersih 10 265.212 (73) - 265.139
Penyertaan modal sementara - bersih 11 318.345 - - 318.345
Pendapatan yang masih akan diterima 12 220.625 - - 220.625
Biaya dibayar dimuka 13 1.724.015 - (24.059) 1.699.956
Aset tetap dan Aset hak guna 14 2.087.726 - 195.766 2.283.492
Penyusutan Aset tetap dan Aset hak guna (688.484) - (73.131) (761.615)
Aset Ijarah - bersih 16 628.023 - - 628.023
Aset lain-lain - bersih 17 920.270 - - 920.270
JUMLAH ASET 36.559.556 (692.988) 98.576 35.965.144
LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER
DAN EKUITAS
Liabilitas
Liabilitas segera 18 131.750 - - 131.750
Simpanan 19 24.652.197 - - 24.652.197
Simpanan dari bank lain 20 800.259 - - 800.259
Efek dijual dengan janji dibeli kembali 21 236.699 - - 236.699
Utang pajak 22 38.428 - - 38.428
Liabilitas Akseptasi 10 265.212 - - 265.212
Beban bunga akrual 23 30.775 - - 30.775
Liabilitas pajak tangguhan - bersih 123.277 - - 123.277
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 13.032 - - 13.032
Liabilitas lain-lain 24 94.290 25.354 102.327 221.971
Jumlah Liabilitas 26.385.919 25.354 102.327 26.513.600
Dana Syirkah Temporer 25
Simpanan 3.567.660 - - 3.567.660
Simpanan dari bank lain 531.514 - - 531.514
Jumlah Dana Syirkah Temporer 4.099.174 0 0 4.099.174
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 109 -
Saldo sebelum Kerugian Saldo setelah
penerapan kredit penerapan
Catatan PSAK 71 & 73 ekspektasian Sewa PSAK 71 & 73
LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER
DAN EKUITAS
Ekuitas
Modal saham - nilai nominal Rp 100
(dalam Rupiah penuh) per saham
Modal dasar - 60.000.000.000 saham pada
tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019
Modal ditempatkan dan disetor -
16.981.803.206 saham pada tanggal
31 Maret 2020 dan 16.981.803.206
saham pada tanggal 31 Desember 2019 26 1.698.180 - - 1.698.180
Tambahan modal disetor - bersih 26 2.116.655 - - 2.116.655
Cadangan kerugian kredit ekspektasian -
efek-efek untuk tujuan investasi pada nilai wajar
melalui penghasilan komprehensif lain - 1.935 - 1.935
Komponen ekuitas lainnya 7,14 483.426 - - 483.426
Saldo laba 39
Ditentukan penggunaannya 7.500 - - 7.500
Tidak ditentukan penggunaannya 1.768.702 (720.277) (3.751) 1.044.674
Jumlah Ekuitas 6.074.463 (718.342) (3.751) 5.352.370
JUMLAH LIABILITAS, DANA SYIRKAH
TEMPORER DAN EKUITAS 36.559.556 (692.988) 98.576 35.965.144
47. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca
Kejadian setelah tanggal neraca adalah sebagai berikut: 1. Pandemi COVID-19
Efek langsung dan tidak langsung dari wabah COVID-19 berdampak pada ekonomi global, pasar, dan debitur Perusahaan. Perusahaan telah melaksanakan Rencana Kelangsungan Bisnis sesuai dengan Pedoman OJK dan praktik terbaik secara global. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan terus memantau dampak yang mungkin timbul dari efek langsung atau tidak langsung dari wabah COVID-19 di masa yang akan datang serta pengaruhnya terhadap kegiatan dan hasil operasional dari Perusahaan.
2. Tarif Pajak Pada tanggal 31 Maret 2020, Pemerintah mengeluarkan Perpu 1/2020 ("Peraturan"), yang mengartikulasikan kebijakannya tentang menjaga stabilitas keuangan negara dan sistem keuangan mengingat pandemi Covid-19 dan ancaman lain yang dapat membahayakan nasional ekonomi. Melalui penetapan Kebijakan Keuangan Negara (“APBN”) dan Kebijakan Sektor Keuangan, Peraturan ini memberikan penilaian Pemerintah terhadap dampak pandemi COVID-19 terhadap stabilitas ekonomi Indonesia. Salah satu klausa dalam peraturan ini adalah pengurangan tarif pajak, yang berlaku untuk tahun fiskal 2020 dan seterusnya. Peraturan ini berlaku segera ketika diumumkan pada tanggal 31 Maret 2020.
PT BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
- 110 -
48. Standar Akuntansi Keuangan Baru
a. Diterapkan pada Tahun 2019 Perusahaan telah menerapkan standar akuntansi baru dan amandemen standar-standar akuntansi berikut, namun tidak mengakibatkan perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan: PSAK
1. Amandemen PSAK No. 24, Imbalan Kerja, tentang Amandemen, Kurtailmen, atau Penyelesaian Program
ISAK
1. ISAK No. 33, Transaksi Valuta Asing dan Imbalan Di Muka 2. ISAK No. 34, Ketidakpastian Perlakuan Pajak Penghasilan
b. Diterapkan pada Tahun 2020 Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) baru dan amandemen PSAK yang berlaku efektif pada periode yang dimulai 1 Januari 2020: PSAK 1. Amandemen PSAK No. 1, Penyajian Laporan Keuangan tentang Definisi Material 2. Amandemen PSAK No. 15, Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama:
Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama 3. Amandemen PSAK No. 25, Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Kesalahan tentang Definisi Material 4. PSAK No. 62, Kontrak Asuransi: Menerapkan PSAK No. 71: Instrumen Keuangan 5. PSAK No. 71, Instrumen Keuangan 6. Amandemen PSAK No. 71, Instrumen Keuangan: Fitur Percepatan Pelunasan dengan
Kompensasi Negatif 7. PSAK No. 72, Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan 8. PSAK No. 73, Sewa
Penerapan PSAK 71 dan 73 memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan pada periode berjalan atau tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan untuk PSAK lainnya, Perusahaan masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan dari penerapan PSAK tersebut belum dapat ditentukan.
********