pt bank agrisbankagris.co.id/uploads/file_managements/20160224033612laporan... · grio pada bank...

99

Upload: dongoc

Post on 06-May-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PT BANK AGRIS Daftar Isi/Table of Contents Halaman/ Page Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab Laporan Keuangan PT Bank Agris untuk Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009/ The Directors’ Statement on the Responsibility for Financial Statements of PT Bank Agris for the Years Ended December 31, 2010 and 2009

Laporan Auditor Independen/ Independent Auditors’ Report

1

Laporan Keuangan – Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut/ Financial Statements – As of December 31, 2010 and 2009 and for the years then ended

Neraca/Balance Sheets 3 Laporan Laba Rugi/Statements of Income 5 Laporan Perubahan Ekuitas/Statements of Changes in Equity 6 Laporan Arus Kas/Statements of Cash Flows 7 Catatan atas Laporan Keuangan/Notes to Financial Statements 8

PT BANK AGRIS PT BANK AGRIS Neraca Balance Sheets31 Desember 2010 dan 2009 December 31, 2010 and 2009

Catatan/2010 Notes 2009

Rp '000.000 Rp '000.000

ASET ASSETS

Kas 6.769 2b,2d,2f,4,30 3.594 Cash

Giro pada Bank Indonesia 24.270 2b,2d,2f,2h,5,30 5.868 Demand deposits with Bank Indonesia

Giro pada bank lain - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Demand deposits with other banks - net of sebesar nihil pada tahun 2010 dan allowance for impairment losses ofRp 748 juta pada tahun 2009 2b,2d,2f,2h,6,30 nil in 2010 and Rp 748 million in 2009

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2.325 2e,27 62.544 Related partiesPihak ketiga 60.692 11.498 Third parties

Jumlah 63.017 74.042 Total

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - setelah dikurangi Placements with Bank Indonesia cadangan kerugian penurunan nilai sebesar and other banks - net of allowancenihil pada tahun 2010 dan for impairment losses of nil in 2010Rp 400 juta pada tahun 2009 382.265 2b,2d,2f,2i,7,30 121.259 and Rp 400 million in 2009

Efek-efek - setelah dikurangi pendapatanditerima dimuka sebesar Rp 526 juta Securities - net of unearned income ofpada tahun 2010 dan Rp 282 juta Rp 526 million in 2010 and pada tahun 2009 20.364 2f,2g,5,8 74.718 Rp 282 million in 2009

Kredit diberikan - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Loans - net of allowance forRp 3.331 juta pada tahun 2010 dan impairment losses of Rp 3,331 million in 2010Rp 5.026 juta pada tahun 2009 2d,2f,2j,9,30 and Rp 5,026 million in 2009

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 20.592 2e,27 20.592 Related partiesPihak ketiga 282.507 415.851 Third parties

Jumlah 303.099 436.443 Total

Tagihan akseptasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Acceptances receivable - net of allowance nihil pada tahun 2010 dan for impairment losses of nil in 2010Rp 34 juta pada tahun 2009 2.406 2b,2f,2k,10 3.396 and Rp 34 million in 2009

Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Fixed assets - net of accumulatedRp 12.889 juta pada tahun 2010 dan depreciation of Rp 12,889 million in 2010Rp 8.021 juta pada tahun 2009 17.953 2q,11 15.931 and Rp 8,021 million in 2009

2d,2f, 2p,2r,Aset lain-lain 5.949 2s,12,30 7.596 Other assets

JUMLAH ASET 826.092 742.847 TOTAL ASSETS

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements whichbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. are an integral part of the financial statements.

- 3 -

PT BANK AGRIS PT BANK AGRIS Neraca (Lanjutan) Balance Sheets (Continued)31 Desember 2010 dan 2009 December 31, 2010 and 2009

Catatan/2010 Notes 2009

Rp '000.000 Rp '000.000

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

Kewajiban Liabilities Kewajiban segera 300 2d,2f,2l,13,30 1.918 Liabilities immediately payable

Simpanan dari nasabah 2d,2f,2m,14,30 Deposits from customersPihak yang mempunyai hubungan istimewa 173.780 2e,27 223.447 Related partiesPihak ketiga 303.082 166.144 Third parties

Jumlah 476.862 389.591 Total

Simpanan dari bank lain 86.086 2f,2n,15 25.669 Deposits from other banks

Kewajiban akseptasi 2.406 2f,2k,10 3.431 Acceptances payable

Pinjaman yang diterima - 2d,2f,2o,16,30 60.207 Borrowing

Hutang pajak 573 2w,17 549 Taxes payable

Estimasi kerugian komitmen dan Estimated losses on commitments andkontinjensi 1.367 2s,29 215 contingencies

Cadangan imbalan pasti pasca-kerja 1.648 2x,25 975 Post-employment benefit liability

Kewajiban lain-lain 11.459 2d,2e,2f,2v,2x,18,27,29,30 24.470 Other liabilities

Kewajiban pajak tangguhan 190 2w,24 - Deferred tax liabilities

Jumlah Kewajiban 580.891 507.025 Total Liabilities

Ekuitas EquityModal saham - nilai nominal Rp 100.000 Capital stock - Rp 100,000 par value

Modal dasar - 11.000.000 saham Authorized - 11,000,0000 sharesModal ditempatkan dan disetor - Issued and paid-up -

10.380.084 saham 1.038.008 19 1.038.008 10,380,084 shares

Defisit (792.807) (802.186) Deficit

Jumlah Ekuitas 245.201 235.822 Net Equity

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 826.092 742.847 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements whichbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. are an integral part of the financial statements.

- 4 -

PT BANK AGRIS PT BANK AGRISLaporan Laba Rugi Statements of IncomeUntuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years ended December 31, 2010 and 2009

Catatan/2010 Notes 2009

Rp '000.000 Rp '000.000

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL OPERATING REVENUES AND EXPENSES

Pendapatan Bunga Interest RevenuesBunga 50.322 2t,20 57.608 InterestProvisi dan komisi 803 2u 2.914 Fees and commissions

Jumlah Pendapatan Bunga 51.125 60.522 Total Interest Income

Beban Bunga (16.945) 2t,21 (18.633) Interest Expense

Pendapatan Bunga - Bersih 34.180 41.889 Interest Income - Net

Pendapatan Operasional Lainnya Other Operating IncomeProvisi dan komisi lainnya 2.212 2u 578 Other fees and commissions Pemulihan atas cadangan kerugian Reversal of allowance for impairment

penurunan nilai aset produktif losses on productive anddan aset non-produktif - bersih 1.645 2s,9,12 11.582 non-productive assets - net

Keuntungan (kerugian) kurs Gain (loss) on foreignmata uang asing - bersih 1.150 2d (669) exchange - net

Lain-lain 9.121 9 1 Others

Jumlah pendapatan operasional lainnya 14.128 11.492 Total other operating income

Beban Operasional Lainnya Other Operating ExpensesUmum dan administrasi 22.710 2u,2v,22 30.896 General and administrativeTenaga kerja dan tunjangan 16.969 2u,2x,23,25 11.700 Salaries and employee benefitsPenyisihan (pemulihan) estimasi Provision for (reversal of) estimated losses on

kerugian komitmen dan kontinjensi 1.152 2s,29b (109) commitments and contingenciesBeban lain-lain 861 343 Others

Jumlah beban operasional lainnya 41.692 42.830 Total other operating expenses

LABA OPERASIONAL 6.616 10.551 OPERATING INCOME

PENDAPATAN NON-OPERASIONAL - NON-OPERATING REVENUES - BERSIH 1.771 2.444 NET

LABA SEBELUM PAJAK 8.387 12.995 INCOME BEFORE TAX

BEBAN PAJAK TANGGUHAN 190 2w,24 - DEFERRED TAX EXPENSE

LABA BERSIH 8.197 12.995 NET INCOME

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS PER SHARE (Dalam Rupiah Penuh) 789,71 2y,26 1.251,92 (In Full Amount)

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. which are an integral part of the financial statements.

- 5 -

PT BANK AGRIS PT BANK AGRISLaporan Perubahan Ekuitas Statements of Changes in EquityUntuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years ended December 31, 2010 and 2009

Modal Ditempatkandan Disetor/

Catatan/ Issued and Fully Defisit/ Jumlah Ekuitas/Note Paid-up Capital Deficit Total Equity

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Saldo pada tanggal 1 Januari 2009 1.038.008 (815.181) 222.827 Balance as of January 1, 2009

Laba bersih tahun berjalan - 12.995 12.995 Net income for the year

Saldo pada tanggal 31 Desember 2009 1.038.008 (802.186) 235.822 Balance as of December 31, 2009

Penyesuaian transisi dampak Transition adjustment arising from adoption of penerapan PSAK 55 (Revisi 2006) 2b - 1.182 1.182 PSAK 55 (revised 2006)

Laba bersih tahun berjalan - 8.197 8.197 Net income for the year

Saldo pada tanggal 31 Desember 2010 1.038.008 (792.807) 245.201 Balance as of December 31, 2010

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. which are an integral part of the financial statements.

- 6 -

PT BANK AGRIS PT BANK AGRISLaporan Arus Kas Statements of Cash FlowsUntuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

2010 2009Rp '000.000 Rp '000.000

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Pendapatan bunga yang diterima 50.115 60.117 Interest receivedProvisi dan komisi kredit yang diterima 803 2.914 Loan fees and commissions receivedBeban bunga yang dibayar (16.252) (16.773) Interest paidPendapatan operasional lainnya - bersih 3.362 1.944 Other operating income received - netBeban umum dan administrasi (18.659) (27.154) General and administrative expenses paidBeban tenaga kerja (15.784) (12.603) Employee expenses paidHasil penjualan kredit yang diberikan 128.858 - Proceeds from sale of loanPendapatan non-operasional lainnya - bersih 1.769 388 Other non-operating income received - netArus kas operasi sebelum perubahan dalam Operating cash flows before changes in operating

aset dan kewajiban 134.212 8.833 assets and liabilities

Perubahan dalam aset dan kewajiban operasi: Changes in operating assets and liabilities:Efek-efek 54.354 (42.950) SecuritiesKredit yang diberikan 15.279 113.140 LoansBiaya dibayar di muka dan aset lain-lain 1.809 (1.649) Prepayments and other assetsSimpanan dari nasabah 87.271 74.240 Deposits from customersSimpanan dari bank lain 60.417 (1.973) Deposits from other banksBiaya yang masih harus dibayar dan kewajiban

lain-lain (17.587) 19.043 Accruals and other liabilitiesArus Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Provided by Operating Activities

aktivitas operasi sebelum pajak penghasilan 335.755 168.684 before income taxPembayaran pajak penghasilan - (22) Income taxes paid

Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 335.755 168.662 Net Cash Provided by Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIESPembelian aset tetap (5.138) (8.987) Acquisition of fixed assetsHasil penjualan aset tetap - 185 Proceeds from sale of fixed assets

Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (5.138) (8.802) Net Cash Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM A FINANCING ACTIVITYPembayaran pinjaman yang diterima (60.207) (48.793) Payment of borrowing

KENAIKAN BERSIH KAS DAN NET INCREASE IN CASH ANDSETARA KAS 270.410 111.067 CASH EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNINGKAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 205.911 94.844 OF YEAR

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT ENDKAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 476.321 205.911 OF YEAR

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN SUPPLEMENTAL DISCLOSURESKas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:

Kas 6.769 3.594 Cash Grio pada Bank Indonesia 24.270 5.868 Demand deposits with Bank IndonesiaGiro pada bank lain 63.017 74.790 Demand deposits with other banksPenempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 382.265 121.659 Placements with Bank Indonesia and other banks

Jumlah kas dan setara kas 476.321 205.911 Total cash and cash equivalents

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN SUPPLEMENTAL DISCLOSURE ON NON-CASH TRANSAKSI BUKAN KAS TRANSACTION

Perolehan aset tetap melalui Acquisition of fixed assets through sewa pembiayaan (Catatan 18 dan 27b) 1.752 - finance lease (Note 18 and 27b)

Penurunan saldo kredit yang diberikan Decline in loans balance due to change inkarena perubahan prinsip akuntansi (Catatan 9) - 30.191 accounting principles (Note 9)

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

See accompanying notes to financial statements which are an integral part ofthe financial statements.

- 7 -

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 8 -

1. Umum 1. General PT Bank Agris (“Bank”), didirikan pada tanggal 13 November 1973. Akta pendirian telah disahkan oleh Menteri Kehakiman tanggal 4 April 1974 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 41, Tambahan No. 201 tanggal 21 Mei 1974.

PT Bank Agris (“the Bank”) was established on November 13, 1973. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice on April 4, 1974 and published in Supplement No. 201 of the State Gazette of Republic Indonesia No. 41 dated May 21, 1974.

Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 146 tanggal 18 Juli 2008 dari Dr. Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan Anggaran Dasar untuk disesuaikan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta perubahan nama “PT Bank Finconesia” menjadi “PT Bank Agris”. Perubahan Anggaran Dasar ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat No. AHU-45703.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 29 Juli 2008.

The Bank’s Articles of Association has been amended several times, most recently through Deed No. 146 dated July 18, 2008 of Dr. Sutjipto, S.H., public notary in Jakarta, concerning compliance with the provisions of the Republic of Indonesia Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company and change in name of the Bank from “PT Bank Finconesia” to “PT Bank Agris”. These amendments were approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-45703.AH.01.02 year 2008 dated July 29, 2008.

Perubahan nama Bank dari PT Bank Finconesia menjadi PT Bank Agris telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 10/61/KEP.GBI/2008 tanggal 5 September 2008.

The change in the Bank’s name from PT Bank Finconesia to PT Bank Agris had been approved by Bank Indonesia through Decision Letter of the Governor of Bank Indonesia No. 10/61/KEP.GBI/2008 dated September 5, 2008.

Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank bergerak dalam bidang keuangan dan pembiayaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

Based on Article 3 of the Bank’s Articles of Association, the scope of its activities is in finance business and all other financing in accordance with the Laws prevailing in Indonesia.

Bank berlokasi di Jl. Mangga Besar Raya No. 107 A, Jakarta Barat.

The Bank is located in Jl. Mangga Besar Raya No. 107 A, Jakarta Barat.

Bank mempunyai 9 kantor cabang terletak di Jakarta, Surabaya, Lampung, Solo, Medan, Karawaci dan Bogor.

The Bank has 9 branches located in Jakarta, Surabaya, Lampung, Solo, Medan, Karawaci and Bogor.

Pada tanggal 31 Desember 2010, susunan Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan Akta No. 114 tanggal 17 Juni 2010 dari Engawati Gazali, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2010, the members of the Bank’s Boards of Commissioners and Directors based on Notarial Deed No. 114 dated June 17, 2010 of Engawati Gazali, S.H., public notary in Jakarta, are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Komisaris Utama : Paulus Setiabudi* : President Commissioner Komisaris (Independen) : Amin Handaya : Commissioner (Independent)

Direksi Board of Directors

Direktur Utama : Melania Halim : President Director Direktur Bisnis : Bang Nathan Christian : Business Director

* Disetujui oleh Bank Indonesia tanggal 23 Februari 2011

Approved by Bank Indonesia on February 23, 2011

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 9 -

1. Umum (Lanjutan) 1. General (Continued)

Pada tanggal 31 Desember 2009, susunan Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan Akta No. 15 tanggal 20 Mei 2009 dari Engawati Gazali, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2009, the members of the Bank's Boards of Commissioners and Directors based on Notarial Deed No. 15 dated May 20, 2009 of Engawati Gazali, S.H., public notary in Jakarta, are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama (Independen) : Sjahrial Hamid : President Commissioner (Independent) Komisaris (Independen) : Bambang Priyatno : Commissioners (Independent)

: Amin Handaya : Direksi Board of Directors

Direktur Utama : Melania Halim : President Director Direktur Operasional : Singgih Mintarno : Operational Director

Jumlah karyawan Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah 121 dan 116 karyawan (tidak diaudit).

As of December 31, 2010 and 2009, the Bank has a total of 121 and 116 employees (unaudited), respectively.

Direktur telah menyelesaikan laporan keuangan PT Bank Agris pada tanggal 28 Maret 2011 dan bertanggung jawab atas laporan keuangan tersebut.

The Directors had completed the financial statements of PT Bank Agris on March 28, 2011 and are responsible for the financial statements.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan Penting 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran

Laporan Keuangan a. Basis of Financial Statements

Preparation and Measurement

Laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia serta Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.

The financial statements have been prepared in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia, Financial Accounting Standards issued by the Indonesian Institute of Accountants, and following the Indonesian Banking Accounting Guidelines set by Bank Indonesia. Such financial statements are an English translation of the Bank’s statutory report in Indonesia, and are not intended to present the financial position, results of operations, changes in equity and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.

Mulai tahun 2010, laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung, sebelumnya disusun dengan menggunakan metode tidak langsung, dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan perbandingan, laporan arus kas tahun 2009 telah disajikan kembali agar sesuai dengan penyajian laporan arus kas tahun 2010.

Starting in 2010, the statements of cash flows are prepared using the direct method, which were previously prepared using the indirect method, with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 10 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan yang Signifikan (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued) a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran

Laporan Keuangan (Lanjutan) a. Basis of Financial Statements

Preparation and Measurement (Continued)

Sehubungan dengan dicabutnya PSAK 31, “Akuntansi Perbankan” pada tahun 2010, dan untuk tujuan penyusuran laporan arus kas, efektif pada tanggal 1 Januari 2010, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, dan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dengan jatuh tempo tiga bulan atau kurang. Sebelum 1 Januari 2010, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain yang tidak dibatasi pencairannya. Dengan demikian untuk tujuan perbandingan, laporan arus kas untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 telah disajikan kembali untuk menerapkan metode langsung penyusunan laporan arus kas dan memasukkan komponen tambahan kas dan setara kas seperti yang dijelaskan pada Catatan 36, dan telah diungkapkan dalam dua paragraf sebelumnya.

In connection with the withdrawal of PSAK 31 “Accounting for Banks” in 2010, and for the purpose of the statements of cash flows, effective January 1, 2010, cash and cash equivalents include cash on hand, demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks and placements with Bank Indonesia and other banks with original maturities of three months or less. Prior to January 1, 2010, cash and cash equivalents represent cash, demand deposits with Bank Indonesia and demand deposits with other banks with no restriction. Accordingly, the statement of cash flows for the year ended December 31, 2009 has been restated to adopt the direct method of preparation and include the additional components of cash and cash equivalents for comparative purposes described in Note 36, as discussed in the preceeding two paragraphs.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Kecuali dinyatakan secara khusus, angka-angka adalah dalam jutaan Rupiah.

The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp). Unless otherwise stated, all figures presented in the financial statements are stated in millions of Rupiah.

b. Penerapan Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi b. Adoption of Revised Statements of

Financial Accounting Standards (PSAKs)

Efektif tanggal 1 Januari 2010, Bank menerapkan PSAK revisi berikut:

The Bank has adopted the following revised PSAKs effective January 1, 2010:

(1) PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen

Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, yang berisi persyaratan pengungkapan instrumen keuangan dan kriteria informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan diterapkan berdasarkan klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, yakni aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian bunga, dividen, keuntungan dan kerugian yang terkait; dan situasi tertentu dimana saling hapus aset dan kewajiban keuangan diizinkan. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan atas, antara lain, informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kebijakan akuntansi atas instrumen keuangan.

(1) PSAK 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This PSAK also requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the accounting policies applied to those instruments.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 11 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan yang Signifikan (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued) b. Penerapan Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi (Lanjutan)

b. Adoption of Revised Statements of Financial Accounting Standards (PSAKs) (Continued)

Standar ini menggantikan PSAK 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”.

This standard superseded PSAK 50, “Accounting for Certain Investments in Securities”.

(2) PSAK 55 (Revisi 2006), “Instrumen

Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang menetapkan dasar-dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak-kontrak pembelian atau penjualan instrumen non-keuangan. PSAK ini menjelaskan di antaranya definisi derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penentuan kriteria lindung nilai. Standar ini menggantikan PSAK 55 (Revisi 1999) “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Lindung Nilai”.

(2) PSAK 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This PSAK provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others. This standard superseded PSAK 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”.

Dalam penerapan standar baru diatas, Bank telah mengidentifikasi sejumlah penyesuaian transisi sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 mengenai Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia yang telah disesuaikan secara prospektif pada saldo defisit tanggal 1 Januari 2010 sebagaimana dijelaskan di bawah ini:

In adopting the above new standards, the Bank has identified transition adjustments mainly pertaining to impairment losses for financial assets in accordance with the Technical Bulletin No. 4 concerning the Transition Provisions for the First Adoption of PSAK 50 (Revised 2006) and PSAK 55 (Revised 2006) that have been prospectively adjusted in the January 1, 2010 deficit as summarized below:

Sebagaimana

dilaporkan Setelah 1 Januari 2010/ Penyesuaian disesuaikanAs previously Transisi/ 1 Januari 2010/

reported at Transition As adjusted atJanuary 1, 2010 adjustments January 1, 2010

Rp '000.000 Rp '000.000 Giro pada bank lain 74.042 748 74.790 Demand deposits with other banksPenempatan pada Bank Indonesia dan Placements with Bank Indonesia and

bank lain 39.600 400 40.000 other banksTagihan akseptasi 3.396 34 3.430 Acceptances receivable Penyesuaian transisi yang dikreditkan Transition adjustments credited in

pada saldo defisit pada tanggal 1 Januari 2010 1.182 January 1, 2010 deficit

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 12 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan yang Signifikan (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued) c. Penggunaan Estimasi c. Use of Estimates

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

The preparation of financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.

Estimasi dan asumsi yang digunakan tersebut ditelaah kembali secara terus-menerus. Revisi atas estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak.

Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.

Informasi mengenai ketidak pastian yang melekat pada estimasi dan pertimbangan yang mendasari dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, dijelaskan pada Catatan 3 atas laporan keuangan.

Information about significant areas of estimation and critical judgments on financial instruments are described in Note 3 to the financial statements.

d. Transaksi dan Saldo Mata Uang Asing d. Foreign Currency Transactions and

Balances Pembukuan Bank menggunakan mata uang Rupiah. Transaksi selama tahun berjalan yang menggunakan mata uang asing dicatat berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs Reuters pada pukul 16.00 WIB.

The books of accounts of the Bank are maintained in Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are translated in Rupiah using the Reuters middle rates at 16:00 Western Indonesian Time.

Keuntungan atau kerugian akibat penyesuaian kurs tersebut dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi.

The resulting gains or loss arising from foreign currency translations are credited or charged in the statement of income.

Keuntungan atau kerugian selisih kurs atas aset dan kewajiban moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun yang disesuaikan dengan bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dengan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan kedalam Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada akhir tahun.

The foreign exchange gain or loss on monetary items is the difference between amortized cost in Rupiah at the beginning of the year, adjusted for effective interest and payments during the year, and the amortized cost in foreign currency translated into Rupiah at the exchange rate at the end of the year.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 13 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan yang Signifikan (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued) d. Transaksi dan Saldo Mata Uang Asing

(Lanjutan) d. Foreign Currency Transactions and

Balances (Continued)

Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah kurs Reuters pada pukul 16.00 WIB sebagai berikut (dalam Rupiah penuh):

The conversion rates used by the Bank on December 31, 2010 and 2009 are based on Reuters middle rates at 16:00 Western Indonesian Time as follows (in Rupiah full amount):

2010 2009

Dolar Amerika Serikat 9.010,00 9.395,00 United States DollarEuro Eropa 12.017,99 13.542,43 Europe EuroDolar Singapura 7.025,89 6.704,50 Singapore DollarPound Sterling Inggris 13.941,18 1.212,19 Great Britain Pound SterlingDolar Australia 9.169,48 8.453,16 Australia DollarYen Jepang 110,75 102,19 Japan Yen

e. Transaksi Hubungan Istimewa e. Transactions with Related Parties

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah :

Related parties consist of the following:

1. Perusahaan yang melalui satu atau

lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank (termasuk induk perusahaan, anak perusahaan dan perusahaan afiliasi);

1. Companies that, through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Bank (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);

2. Perusahaan asosiasi; 2. Associated companies; 3. Perorangan yang memiliki, baik

secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Bank yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Bank);

3. Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Bank that gives them significant influence over the Bank and close family members of such individuals (close family members are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Bank);

4. Karyawan kunci, yaitu orang-

orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Bank yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Bank serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

4. Key management personnel, that is, those persons having authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the Bank, including commissioners, directors, and officers of the Bank and close family members of such individuals; and

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 14 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan yang Signifikan (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued) e. Transaksi Hubungan Istimewa

(Lanjutan) e. Transactions with Related Parties

(Continued)

5. Perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.

5. Companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such person is able to exercise significant influence. These include companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company and companies that have a common member of key management with that of the Company.

Seluruh transaksi signifikan yang berhubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dijelaskan pada Catatan 27.

All significant transactions with related parties are disclosed in Note 27.

f. Instrumen Keuangan f. Financial Instruments

Sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2b, Bank telah menerapkan kebijakan akuntansi berikut berdasarkan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) yang berlaku efektif 1 Januari 2010:

As discussed in Note 2b, the Bank has adopted the following accounting policies in accordance with PSAK 50 (Revised 2006) and PSAK 55 (Revised 2006) effective January 1, 2010:

Pengakuan dan Klasifikasi Recognition and Classification Bank mengakui aset keuangan atau kewajiban keuangan pada neraca, jika dan hanya jika, Bank menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut.

The Bank recognizes a financial asset or a financial liability in the balance sheet when it becomes a party to the contractual provisions of the instrument.

Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal kewajiban keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama.

Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair value of the consideration given or received is determined by reference to the transaction price or other market prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair value of the consideration is estimated as the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 15 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan yang Signifikan (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued) f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

Pengakuan dan Klasifikasi (Lanjutan) Recognition and Classification (Continued)

Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, termasuk biaya transaksi.

The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments at fair value through profit or loss (FVPL), includes transaction costs.

Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau kewajiban keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.

Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method.

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Effective interest rate method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and allocating the interest income or expense over the relevant period by using an interest rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the instruments or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial instruments. When calculating the effective interest, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instruments excluding future credit losses and includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 16 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan yang Signifikan (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued) f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

Pengakuan dan Klasifikasi (Lanjutan) Recognition and Classification (Continued) Instrumen keuangan dikelompokkan sebagai berikut:

Financial instruments are classified as follows:

A. Aset Keuangan (Lanjutan) A. Financial Assets (Continued)

(1) Aset keuangan yang diukur

pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

(1) Financial Assets at Fair Value through Profit and Loss (FVPL).

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diklasifikasikan kedalam dua sub-kategori sebagai berikut:

Financial assets at FVPL are classified into two sub-categories as follows:

- Aset keuangan dimiliki

untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat.

- Aset keuangan yang

ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi jika telah memenuhi kriteria pada saat pengakuan awal.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada neraca pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga Pada tanggal 31 Desember 2010, Bank tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini.

- Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term.

- Financial assets may be

designated at initial recognition at FVPL if certain criteria are met.

Financial assets at FVPL are recorded in the balance sheet at fair value. Changes in fair value are recognized directly in the statement of income. Interest earned is recorded as interest income.

As of December 31, 2010, the Bank has no financial assets classified under this category.

(2) Pinjaman yang Diberikan dan

Piutang (2) Loans and Receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are not entered into with the intention of immediate or short-term resale and are not classified as financial assets at FVPL, held to maturity (HTM) financial assets or available for sale (AFS) financial assets.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 17 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan yang Signifikan (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued) f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

Pengakuan dan Klasifikasi (Lanjutan) Recognition and Classification (Continued)

A. Aset Keuangan (Lanjutan) A. Financial Assets (Continued)

(2) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang (Lanjutan)

(2) Loans and Receivables (Continued)

Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi.

After initial measurement, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less allowance for impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees and costs that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the statement of income. The losses arising from impairment are recognized in the statement of income.

(3) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh

Tempo (2) Held to Maturity (HTM) Financial

Assets

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Bank memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Bank menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual.

HTM financial assets are quoted non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities for which the Bank’s management has the positive intention and ability to hold to maturity. When the Bank sells other than an insignificant amount of HTM financial assets, the entire category would be tainted and reclassified as AFS financial assets.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 18 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan yang Signifikan (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued) f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

Pengakuan dan Klasifikasi (Lanjutan) Recognition and Classification (Continued)

A. Aset Keuangan (Lanjutan) A. Financial Assets (Continued)

(3) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (Lanjutan)

(3) Held to Maturity (HTM) Financial Assets (Continued)

Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

After initial measurement, these financial assets are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less impairment in value. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the statement of income. Gains and losses are recognized in the statement of income when the HTM financial assets are derecognized and impaired, as well as through the amortization process using effective interest method.

(4) Aset Keuangan Tersedia untuk

Dijual (3) AFS Financial Assets

Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi pasar.

AFS financial assets are those which are designated as such or not classified in any of the other categories. They are purchased and held indefinitely and may be sold in response to liquidity requirements or changes in market conditions.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 19 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan yang Signifikan (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued) f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

Pengakuan dan Klasifikasi (Lanjutan) Recognition and Classification (Continued)

A. Aset Keuangan (Lanjutan) A. Financial Assets (Continued)

(4) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (Lanjutan)

(4) AFS Financial Assets (Continued)

Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar. Komponen hasil (yield) efektif dari surat berharga hutang tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi. Laba atau rugi yang belum direalisasi yang timbul dari penilaian pada nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual tidak diakui dalam laporan laba rugi, melainkan dilaporkan sebagai laba atau rugi bersih yang belum direalisasi pada bagian ekuitas dalam neraca dan laporan perubahan ekuitas.

After initial measurement, AFS financial assets are subsequently measured at fair value. The effective yield component of AFS debt securities is reported in the statement of income. The unrealized gains and losses arising from the fair valuation of AFS financial assets are excluded from the statement of income and are reported as net unrealized gain or loss on AFS financial assets in the equity section of the balance sheet and in the statement of changes in equity.

Apabila aset keuangan dilepaskan, atau dihentikan pengakuannya, maka laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas langsung diakui dalam laporan laba rugi. Jika Bank memiliki lebih dari satu jenis surat berharga yang sama, maka diterapkan dasar metode identifikasi khusus. Bunga yang diperoleh dari aset keuangan tersedia untuk dijual diakui sebagai pendapatan bunga yang dihitung berdasarkan suku bunga efektif. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai aset keuangan juga diakui dalam laporan laba rugi.

When the financial asset is disposed of, the cumulative gain or loss previously recognized in equity is recognized in the statement of income. When the Bank holds more than one investment in the same security, these are deemed to be disposed of on a specific identification basis. Interest earned on holding AFS financial assets are reported as interest income using the effective interest rate. Losses arising from impairment of such financial assets are also recognized in the statement of income.

Pada tanggal 31 Desember 2010, Bank tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini.

As of December 31, 2010, the Bank has no financial assets under this category.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 20 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan yang Signifikan (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued) f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

Pengakuan dan Klasifikasi (Lanjutan) Recognition and Classification (Continued)

A. Kewajiban Keuangan A. Financial Liabilities

(1) Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

(1) Financial Liabilities at Fair Value through Profit and Loss (FVPL)

Kewajiban keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila kewajiban tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan, atau jika Bank memilih untuk menetapkan kewajiban keuangan tersebut dalam kategori ini. Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi.

Financial liabilities are classified in this category if these result from trading activities or when the Bank elects to designate a financial liability under this category. Changes in fair value are recognized directly in the statement of income.

Pada tanggal 31 Desember 2010, Bank tidak memiliki kewajiban keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

As of December 31, 2010, the Bank has no financial liabilities classified under this category.

(2) Kewajiban Keuangan Lain-lain (2) Other Financial Liabilities

Kategori ini merupakan kewajiban keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Other financial liabilities represent financial liabilities that are not held for trading or not designated at FVPL upon the inception of the liability.

Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan lain-lain, jika subtansi perjanjian kontraktual mengharuskan Bank untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika kewajiban tersebut tidak diselesaikan melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.

Issued financial instruments or their components, which are not classified as financial liabilities at FVPL are classified as other financial liabilities, where the substance of the contractual arrangement results in the Bank having an obligation either to deliver cash or another financial asset to the holder, or to satisfy the obligation other than by the exchange of a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of own equity shares.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 21 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan yang Signifikan (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued) f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

Pengakuan dan Klasifikasi (Lanjutan) Recognition and Classification (Continued)

B. Kewajiban Keuangan (Lanjutan) B. Financial Liabilities (Continued)

(2) Kewajiban Keuangan Lain-lain (Lanjutan)

(2) Other Financial Liabilities (Continued)

Komponen instrumen keuangan yang diterbitkan yang terdiri dari komponen kewajiban dan komponen ekuitas harus dipisahkan, dimana komponen ekuitas merupakan bagian residual dari keseluruhan instrumen keuangan setelah dikurangi nilai wajar komponen kewajiban pada tanggal penerbitan. Setelah pengakuan awal, komponen kewajiban diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif.

The components of issued financial instruments that contain both liability and equity elements (if any) are accounted for separately, with the equity component being assigned the residual amount after deducting from the instrument as a whole the amount separately determined as the fair value of the liability component on the date of issue. After initial measurement, other financial liabilities are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on the issue and fees that are an integral part of the effective interest rate.

Kewajiban keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga bunga efektif atas premi, diskonto dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Other financial liabilities are recognized initially at fair value and are subsequently carried at amortized cost, taking into account the impact of applying the effective interest method of amortization (or accretion) for any related premium, discount and any directly attributable transaction costs.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 22 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan yang Signifikan (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued) f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

Penentuan Nilai Wajar Determination of Fair Value Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal neraca adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), dan perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi.

The fair value of financial instruments traded in active markets at the balance sheet date is based on their quoted market price or dealer price quotations (bid price for long positions and ask price for short positions), without any deduction for transaction costs. When current bid and asking prices are not available, the price of the most recent transaction is used since it provides evidence of the current fair value as long as there has not been a significant change in economic circumstances since the time of the transaction. For all other financial instruments not listed in an active market, except investment in unquoted equity securities, the fair value is determined by using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include net present value techniques, and comparison to similar instruments for which market observable prices exist.

Laba/Rugi Hari ke-1 Day 1 Profit/Loss Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Bank mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Bank menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.

Where the transaction price in a non-active market is different from the fair value of other observable current market transactions in the same instrument or based on a valuation technique whose variables include only data from observable market, the Bank recognizes the difference between the transaction price and fair value (a Day 1 profit) in the statement of income unless it qualifies for recognition as some other type of asset. In cases where the data is not observable, the difference between the transaction price and model value is only recognized in the statement of income when the inputs become observable or when the instrument is derecognized. For each transaction, the Bank determines the appropriate method of recognizing the “Day 1” profit amount.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 23 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan yang Signifikan (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued) f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

Saling Hapus Aset dan Kewajiban Keuangan

Offsetting of Financial Assets and Financial Liabilities

Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, Bank saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.

Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the balance sheet if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously. This is not generally the case with master netting agreements, and the related assets and liabilities are presented at gross amounts in the balance sheet.

Penghentian Pengakuan Aset dan Kewajiban Keuangan

Derecognition of Financial Assets and Liabilities

Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:

Financial asset (or, where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:

a. Hak kontraktual atas arus kas yang

berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;

a. the rights to receive cash flows from the asset have expired;

b. Bank tetap memiliki hak untuk

menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga enanggung kewajiban kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau

b. the Bank retains the right to receive cash flows from the asset, but has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; or

c. Bank telah mentransfer haknya

untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

c. the Bank has transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 24 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan yang Signifikan (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued) f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

Penghentian Pengakuan Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan)

Derecognition of Financial Assets and Liabilities (Continued)

Ketika Bank telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Bank.

Where the Bank has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass-through arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred the control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Bank continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Bank could be required to repay.

Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya jika kewajiban keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa.

A financial liability is derecognized when the contractual obligation under the liability is discharged, cancelled or has expired.

Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets Pada setiap tanggal neraca, Bank menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.

The Bank assesses, at each balance sheet date, whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.

Suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai jika dan hanya jika, terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih kejadian yang timbul setelah pengukuran awal dari suatu aset (suatu kejadian yang merugikan) dan kejadian kerugian tersebut telah mempengaruhi estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi dengan andal. Bukti mengenai penurunan nilai meliputi indikasi bahwa peminjam atau kelompok peminjam mengalami kesulitan keuangan secara signifikan, gagal dalam melakukan pembayaran bunga atau pokok, kemungkinan akan mengalami kebangkrutan atau reorganisasi keuangan lainnya dan terdapat hasil observasi data yang mengindikasikan terdapat penurunan nilai pada estimasi arus kas masa depan, seperti perubahan kondisi ekonomi yang berhubungan dengan gagal bayar.

A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (an “incurred loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated. Evidence of impairment may include indications that the borrower or a group of borrowers is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 25 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan yang Signifikan (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued) f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan)

Impairment of Financial Assets (Continued)

(1) Aset keuangan pada biaya

perolehan diamortisasi (1) Assets Carried at Amortized Cost

Bank pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

The Bank first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, and individually or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Bank determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognized are not included in a collective assessment for impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dilaporkan pada biaya perolehan amortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi.

If there is objective evidence that an impairment loss on loans and receivables or held to maturity investments that carried at amortized cost for individually assessed has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate (i.e., the effective interest rate computed at initial recognition). The carrying amount of the asset shall be reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to the statement of income.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 26 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan yang Signifikan (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued) f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan)

Impairment of Financial Assets (Continued)

(1) Aset keuangan pada biaya

perolehan diamortisasi (Lanjutan) (1) Assets Carried at Amortized Cost

(Continued)

Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai kolektif atas kredit yang diberikan, Bank telah menerapkan Surat Edaran No. 11/33/DPNP yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia yang mengatur mengenai estimasi penurunan nilai kolektif kredit yang diberikan dengan keterbatasan pengalaman kerugian spesifik. Bagi bank yang belum memiliki data kerugian historis yang memadai, untuk menentukan besarnya penurunan nilai atas kredit yang diberikan secara kolektif sesuai dengan persyaratan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2006) dan PAPI, maka pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai dapat menggunakan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum”. Jika dalam periode selanjutnya, nilai dari kerugian menurun karena adanya suatu kejadian setelah kerugian diakui, pengakuan kerugian yang sebelumnya harus dipulihkan. Pemulihan ini diakui dalam laporan laba rugi, dengan syarat nilai tercatat aset pada tanggal pemulihan tidak melebihi biaya perolehan diamortisasinya.

For the purposes of collective impairment evaluation of loans, the Bank has adopted Circular Letter No. 11/33/DPNP issued by Bank Indonesia (Letter) which regulates the estimation of collective allowance for impairment of losses of loans with limited experience of specific losses. Under this Letter, banks that have not been able to make reasonable estimates and do not have sufficient historical loss data to determine the amount of impairment losses for loans that are collectively evaluated in accordance with the requirements of PSAK No. 55 (Revised 2006) and PAPI, the allowance for impairment losses is calculated using the estimates based on the applicable Bank Indonesia regulations regarding “Asset Quality Ratings for Commercial Banks” as described below. If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed. Any subsequent reversal of an impairment loss is recognized in the statement of income, to the extent that the carrying value of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 27 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan yang Signifikan (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued) f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan)

Impairment of Financial Assets (Continued)

(2) Aset keuangan yang dicatat pada

biaya perolehan (2) Assets Classified as Available for

Sale

Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan dan diakui dalam laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi konsolidasi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi (harus diakui melalui ekuitas). Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas.

In case of equity investments classified as AFS, assessment of any impairment would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investments below its cost. Where there is evidence of impairment, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in the statement of income is removed from equity and recognized in the statement of income. Impairment losses on equity investments are not reversed through the statement of income. Increases in fair value after impairment are recognized directly in equity.

Dalam hal instrumen hutang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen hutang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui laporan laba rugi.

In the case of debt instruments classified as AFS, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. Interest continues to be accrued at the original effective interest rate on the reduced carrying amount of the asset and is recorded as part of interest income in the statement of income. If, in subsequent period, the fair value of a debt instrument increased and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in the statement of income, the impairment loss is reversed through the statement of income.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 28 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan yang Signifikan (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued) f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan)

Impairment of Financial Assets (Continued)

Sebelum tanggal 1 Januari 2010, Bank membentuk cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kualitas masing-masing aset dan dengan mempertimbangkan hasil evaluasi manajemen Bank atas prospek usaha, kinerja keuangan dan kemampuan membayar dari setiap debitur serta mempertimbangkan rekomendasi Bank Indonesia atas hasil pemeriksaaan berkalanya, dan klasifikasi yang ditetapkan oleh bank umum lainnya atas aset produktif yang diberikan oleh lebih dari satu bank.

Prior to January 1, 2010, the Bank provides allowance for impairment losses on productive assets based on the quality of each productive asset and on management evaluation of business prospect, financial condition and ability to repay, and also considers the Bank Indonesia’s recommendation based on the result of Bank Indonesia regular examination, and classification from other banks for productive assets granted by more than one bank.

Dalam penentuan cadangan kerugian penurunan nilai kualitas aset, Bank menerapkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan PBI No 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009.

In determining the allowance for impairment losses and asset quality rating, the Bank applied Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 7/2/PBI/2005 on January 20, 2005, as amended by PBI No. 8/2/PBI/2006 dated January 30, 2006, PBI No.9/6/PBI/2007 dated March 30, 2007, and PBI No 11/2/PBI/2009 dated January, 29, 2009.

Berdasarkan peraturan tersebut, aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia, efek-efek, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, serta komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit.

Based on the above regulations, productive assets include demand deposits with other banks, placements with other banks and Bank Indonesia, securities, loans, acceptances receivable and commitments and contingencies arising from off balance sheet transactions which carry credit risk.

Berdasarkan peraturan tersebut, aset produktif diklasifikasikan dalam 5 (lima) kategori masing-masing dengan tarif persentase cadangan kerugian penurunan nilai atas aset sebagai berikut:

Based on those regulations, productive assets are classified into 5 (five) categories with the related percentages of allowance for impairment losses on productive assets as follows:

Minimum

Persentase/Minimum

Kategori Percentage

Lancar 1% CurrentDalam perhatian khusus 5% Special MentionKurang lancar 15% Sub-standardDiragukan 50% DoubtfulMacet 100% Loss

Classification

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 29 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan yang Signifikan (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued) f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan)

Impairment of Financial Assets (Continued)

Persentase penyisihan penghapusan aset di atas diterapkan terhadap saldo aset produktif setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, kecuali atas aset produktif yang diklasifikasikan lancar dan tidak dijamin atau yang dijamin dengan agunan non-tunai, dimana persentase penyisihan kerugian aset diterapkan terhadap saldo aset produktif yang bersangkutan.

The above percentages are applied to the productive assets after deducting collateral value in accordance with Bank Indonesia regulation, except for productive assets classified as current and not guaranteed with collateral or guaranteed with non-cash collaterals, whereby the percentage of allowance for impairment losses is directly applied to its related outstanding balance of productive assets.

Tidak dibentuk penyisihan penghapusan atas aset produktif berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Penempatan pada Bank Indonesia, Obligasi Pemerintah dan instrumen hutang lainnya yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai berupa giro, deposito, tabungan, setoran jaminan, emas, Sertifikat Bank Indonesia atau Surat Utang Negara, Jaminan Pemerintah Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, standby Letters of Credit dari prime bank yang diterbitkan sesuai dengan Uniform Customs and Practice for Documentary Credit (UCP) atau Internasional Standard Practice (ISP) yang berlaku.

No allowance for impairment losses should be provided for Certificates of Bank Indonesia (SBI), Placements with Bank Indonesia, Government Bonds, other debt instruments which issued by the Government of Republic of Indonesia and productive assets that are guaranteed by cash collateral such as current accounts, time deposits, savings accounts, margin deposits, gold, Certificates of Bank Indonesia or Surat Utang Negara, Government of Republic of Indonesia’s Guarantee, and stand-by LC from prime bank which is issued in accordance with the Uniform Customs and Practice for Documentary Credit (UCP) or International Standard Practices (ISP).

g. Efek-efek g. Securities

Efek-efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI), yang dikategorikan sebagai efek hutang dan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo. Kebijakan akuntansi untuk efek-efek dijelaskan pada Catatan 2f.

Securities represent investments in Certificates of Bank Indonesia (SBI), considered as debt securities and classified as HTM financial assets. The accounting policy for these securities is explained in Note 2f.

h. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain

h. Demand deposits with Bank Indonesia and Other Banks

Giro pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo giro dan diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.

Demand deposits with Bank Indonesia are stated at the outstanding balance and classified as loans and receivables.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 30 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan yang Signifikan (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued) h. Giro pada Bank Indonesia dan Bank

Lain (Lanjutan) h. Demand deposits with Bank Indonesia

and Other Banks (Continued)

Giro pada bank lain diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kategori pinjaman diberikan dan piutang dan disajikan sebesar saldo giro pada bank lain dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Kebijakan akuntansi untuk pinjaman diberikan dan piutang dijelaskan pada Catatan 2f.

Demand deposits with other banks are classified as loans and receivables and are stated at their outstanding balance less allowance for impairment losses. The specific accounting policy for loans and receivables is explained in Note 2f.

i. Penempatan pada Bank Indonesia dan

Bank Lain i. Placements with Bank Indonesia and

Other Banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penempatan dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia dan call money.

Placements with Bank Indonesia and other banks represent placements in Fasilitas Simpanan Bank Indonesia and call money.

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang dan disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Kebijakan akuntansi untuk pinjaman diberikan dan piutang dijelaskan pada Catatan 2f.

Placements with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables and are stated at amortized cost using effective interest rate less any allowance for impairment losses. The specific accounting policy for loans and receivables is explained in Note 2f.

Sebelum 1 Januari 2010, penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi pendapatan bunga yang ditangguhkan sedangkan penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Pendapatan bunga yang ditangguhkan diamortisasi menggunakan metode garis lurus dari tanggal perolehan hingga tanggal jatuh tempo.

Prior to January 1, 2010, placements with Bank Indonesia were stated at the outstanding balance less unearned interest while placements with other banks were stated at the outstanding balance less unearned interest and any allowance for impairment losses. The unearned interest was amortized using straight-line method until maturity date of placements.

j. Kredit yang Diberikan j. Loans

Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang dan dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Kebijakan akuntansi untuk pinjaman diberikan dan piutang dijelaskan pada Catatan 2f.

Loans are classified as loans and receivables and are stated at amortized cost less allowance for impairment losses. The specific accounting policy for loans and receivables is explained in Note 2f.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 31 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan yang Signifikan (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued) j. Kredit yang Diberikan (Lanjutan) j. Loans (Continued)

Sebelum 1 Januari 2010, kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo pinjaman yang diberikan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.

Prior to January 1, 2010, loans were stated at their outstanding balance less allowance for impairment losses.

Kredit yang diberikan dalam rangka perjanjian sindikasi, dinyatakan sebesar porsi kredit yang risikonya ditanggung oleh Bank.

Syndicated loans are stated at the principal amount in accordance with the risk borne by the Bank.

Selain itu, sebelum 1 Januari 2010, dalam restrukturisasi hutang bermasalah, selisih antara nilai tercatat hutang dan akun lainnya yang terkait dengan hutang tersebut dengan jumlah seluruh pembayaran kas masa depan dengan persyaratan baru dalam suatu restrukturisasi langsung diakui sebagai keuntungan restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, seluruh pembayaran kas berdasarkan persyaratan baru dikurangkan dari nilai tercatat hutang dan akun lainnya yang terkait, dan tidak ada pengakuan beban bunga atas hutang tersebut sampai dengan jatuh tempo. Jika nilai tercatat hutang dan akun terkait lainnya lebih kecil daripada jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dalam suatu restrukturisasi, maka tidak ada keuntungan atau kerugian restrukturisasi yang diakui. Setelah restrukturisasi, beban bunga dihitung berdasarkan suatu suku bunga efektif yang konstan yang diterapkan terhadap nilai tercatat hutang serta akun terkait lainnya pada setiap awal periode sampai dengan jatuh tempo.

In addition, prior to January 1, 2010, under troubled debt restructuring, the excess of the carrying amount of the loan and related accounts over the total future cash payments specified by the new terms of the loans in a troubled debt restructuring was recognized immediately as a restructuring gain. After the restructuring, all cash payments under the terms of the loan were deducted from the carrying amount of the loan and related accounts and no interest expense was recognized on such loan until maturity. If the carrying amount of the loan and related accounts was less than the total future cash payments specified by the new terns of the loan in a troubled debt restructuring, no restructuring gain or loss was recognized. After the restructuring, interest expense was computed by applying a constant effective interest rate to the carrying amount of the loan and the related accounts at the beginning of each period until maturity.

k. Tagihan Akseptasi dan Kewajiban

Akseptasi k. Acceptances Receivable and

Acceptances Payable Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dan dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai, sedangkan kewajiban akseptasi diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan lain-lain. Kebijakan akuntansi untuk pinjaman diberikan dan piutang serta kewajiban keuangan lain-lain dijelaskan pada Catatan 2f.

Acceptance receivables are classified as loans and receivables and are stated at cost less allowance for impairment losses while acceptances payables are classified as other financial liabilities. The specifc accounting policies for loans and receivables and other financial liabilities are explained in Note 2f.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 32 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan yang Signifikan (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued) k. Tagihan Akseptasi dan Kewajiban

Akseptasi (Lanjutan) k. Acceptances Receivable and

Acceptances Payable (Continued)

Sebelum 1 Januari 2010, tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai L/C atau nilai realisasi L/C yang diaksep oleh bank pengaksep (accepting bank). Tagihan akseptasi disajikan setelah dikurangi cadangan keruigian penurunan nilai.

Prior to January 1, 2010, acceptances receivable and acceptances payable are stated at the amount of the Letters of Credit (LC) or the net realizable value of the LC that was accepted by the accepting bank. Acceptances receivables were presented net of allowance for impairment losses.

l. Kewajiban segera l. Liabilities immediately payable

Kewajiban segera dicatat pada saat timbulnya kewajiban atau diterima perintah dari pemberi amanat, baik dari masyarakat maupun dari bank lain. Kewajiban segera disajikan sebesar jumlah kewajiban bank dan diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan lain-lain. Kebijakan akuntansi untuk kewajiban keuangan lain-lain dijelaskan pada Catatan 2f.

Liabilities immediately payable are recognized at the time of the obligations occurred or receipt of transfer order from customers or other banks. Liabilitiies immediately payable are stated at the liability amount and classified as other financial liabilities. The specific accounting policy for other financial liabilities is explained in Note 2f.

m. Simpanan dari Nasabah m. Deposits from Customers

Giro merupakan dana nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya.

Demand deposits represent deposits from customers that can be used as instruments of payment and can be withdrawn at any time through cheques or transfer of funds with clearing account or other forms.

Tabungan merupakan dana nasabah yang bisa ditarik setiap saat berdasarkan persyaratan tertentu yang disepakati bersama.

Savings accounts represent deposits from customers that can be withdrawn at anytime based on certain conditions agreed by both parties.

Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang dapat ditarik dalam jangka waktu tertentu berdasarkan kesepakatan antara nasabah dengan Bank.

Time deposits represent deposits from customers that can be withdrawn after a certain time in accordance with the agreement between the customers and the Bank.

Simpanan dari nasabah diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Kebijakan akuntansi untuk kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan di Catatan 2f.

Deposits from customers are classified as financial liabilities stated at amortized cost. The specific accounting policy for financial liabilities at amortized cost is explained in Note 2f.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 33 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan yang Signifikan (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued) m. Simpanan dari Nasabah (Lanjutan) m. Deposits from Customers (Continued)

Sebelum 1 Januari 2010, giro dan tabungan dinyatakan sebesar saldo kewajiban Bank kepada nasabah. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal dikurangi bunga yang belum diamortisasi. Diskon atau selisih antara nilai kini yang diterima dan nilai nominal diakui sebagai bunga yang dibayar dimuka dan diamortisasi selama jangka waktu sertifikat deposito tersebut.

Prior to January 1, 2010, demand deposits and savings deposits were stated at their outstanding payables to deposit customers. Time deposits were stated at nominal values less unamortized interest. The discount or the difference between the present value received and the nominal value is recognized as interest paid in advance and amortized over the time periods of the certificates of deposits.

n. Simpanan dari Bank Lain n. Deposits from other Banks

Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, dalam bentuk giro, interbank call money, deposito berjangka dan sertifikat deposito.

Deposits from other banks represent liabilities to other banks in the form of demand deposits, inter-bank call money, time deposits and certificate of deposit.

Simpanan dari bank lain diklasifikaskan sebagai kewajiban keuangan pada biaya perolehan diamortisasi. Kebijakan akuntansi untuk kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan pada Catatan 2f.

Deposits from other banks are classified as financial liabilities stated at amortized cost. The specific accounting policy for financial liabilities at amortized cost is explained in Note 2f.

Sebelum 1 Januari 2010, simpanan dari

bank lain dinyatakan sebesar jumlah kewajiban terhadap bank lain.

Prior to January 1, 2010, deposits from other banks were stated at the amount due to other banks.

o. Pinjaman Yang Diterima o. Borrowing

Pinjaman yang diterima diklasifikaskan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Kebijakan akuntansi untuk kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan pada Catatan 2f.

Borrowing is classified as financial liabilities stated at amortized cost. The specific accounting policy for financial liabilities at amortized cost is explained in Note 2f.

Sebelum 1 Januari 2010, pinjaman yang diterima dinyatakan sebesar jumlah kewajiban terhadap bank lain.

Prior to January 1, 2010, borrowings were stated at the amount due to creditors.

p. Biaya Dibayar Dimuka p. Prepaid Expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

Prepaid expenses are amortized over the period benefited using the straight-line method.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 34 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan yang Signifikan (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued)

q. Aset Tetap q. Fixed Assets

Aset tetap (kecuali tanah yang tidak disusutkan) dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.

Fixed assets (except land that is not depreciated) are stated at cost less accumulated depreciation and amortization, and any impairment losses. Such costs include the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or loss as incurred.

Penyusutan dan amortisasi dihitung dengan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap atau masa sewa, mana yang lebih pendek untuk kelompok perbaikan aset yang disewa dan kendaraan sewa, sebagai berikut:

Depreciation and amortization are computed using straight-line method, based on the estimated useful lives of the fixed assets or term of the lease, whichever is shorter for leasehold improvements and transportation equipment under finance lease, as follows:

Tahun/Year

Bangunan 20 Building Perbaikan aset yang disewa 5 Leasehold improvements Perlengkapan, perabotan dan peralatan kantor

5

Furniture, fixtures and office equipment

Kendaraan Kendaraan sewa

5

3

Transportation equipment Transportation equipment under finance lease

Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun buku untuk memastikan nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan dan amortisasi diterapkan secara konsisten sesuai dengan ekspektasi pola manfaat ekonomis dari aset tersebut.

The estimated residual values, useful lives and depreciation and amortization methods are reviewed at each balance sheet date to ensure that such residual values, useful lives and depreciation methods are consistent with the expected pattern of economic benefits from those assets.

Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada, dikeluarkan dari akun tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap dibukukan dalam laporan laba rugi.

When an asset is disposed of or when no future economic benefits are expected from its use or disposal, the cost and accumulated depreciation and accumulated impairment losses, if any, are removed from the accounts. Any resulting gain or loss from derecognition of an item of fixed assets is included in the profit and loss.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 35 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan yang Signifikan (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued) q. Aset Tetap (Lanjutan) q. Fixed Assets (Continued)

Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Rugi penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan.

The carrying values of fixed assets are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable. Any impairment loss is included in the statement of income in the current year.

r. Agunan yang Diambil Alih r. Foreclosed Properties

Agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian kredit yang diberikan dicatat berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasi, yaitu nilai wajar agunan setelah dikurangi estimasi biaya penjualan. Selisih lebih antara saldo kredit yang tidak dapat ditagih dengan nilai agunan yang diambil alih tersebut dibebankan pada cadangan kerugian penurunan nilai kredit. Beban pemeliharaan dan perbaikan tahun berjalan dibebankan pada saat terjadinya. Laba atau rugi yang diperoleh atau berasal dari penjualan agunan dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Properties acquired through loan foreclosures are stated at net realizable value, which is the fair value of the foreclosed asset, net of estimated cost to sell. The excess of the uncollectible loan balance over the value of the collateral is charged to allowance for impairment loan losses. Repairs and maintenance expenses for the current year are charged to operations as incurred. Gains or losses earned or incurred from the sale of foreclosed assets are credited or charged to statement of income for the current year.

Atas agunan yang diambil alih, dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku (Catatan 2s).

Foreclosed properties are provided with allowance for impairment losses losses in accordance with the regulation of Bank Indonesia (Note 2s).

s. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Aset Non-Keuangan dan Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi

s. Allowance for Impairment Losses on Non-Financial Assets and Estimated Losses on Commitment and Contingencies

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” sebagaimana dalam Catatan 2f, Bank juga diwajibkan untuk membentuk cadangan kerugian penurunan nilai pada aset non-keuangan, yakni agunan yang diambil alih, aset yang terbengkalai, pos antar cabang dan rekening suspense serta estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi.

In accordance with Bank Indonesia Regulation No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005 on “Asset Quality Ratings for Commercial Banks” as discussed in Note 2f, the Bank is also required to provide a special allowance for impairment losses on non-financial assets, such as foreclosed assets, abandoned properties, interbranch accounts and suspense accounts and on estimated losses on commitments and contingencies.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 36 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan yang Signifikan (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued) s. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Aset Non-Keuangan dan Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi (Lanjutan)

s. Allowance for Impairment Losses on Non-Financial Assets and Estimated Losses on Commitment and Contingencies (Continued)

Cadangan Penurunan Nilai Aset Non-Produktif

Allowance for Non-Productive Assets

Klasifikasi dan besarnya persentase cadangan kerugian penurunan nilai untuk agunan yang diambil alih dan aset yang terbengkalai adalah sebagai berikut:

The classification and related percentage of allowance for impairment losses on foreclosed assets and abandoned properties are summarized as follows:

P ersentase atas C adanganKerugian P enurunan N ila i/

Klas if ikas i/ B atas Waktu/ P ercentage o f A llo wance fo rC atego ry H o lding P erio d fo r Impairment Lo sses

Lancar/Current Sampai dengan 1 tahun/ 0%Up to 1 year

Kurang lancar/ Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun/ 15% Substandard M ore than 1 to 3 years

Diragukan/Doubtful Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun/ 50%M ore than 3 to 5 years

M acet/Loss Lebih dari 5 tahun/M ore than 5 years 100%

Klasifikasi dan persentase cadangan untuk rekening antar kantor dan rekening suspense ditetapkan sebagai berikut:

The classification and the related percentage of allowance for interbranch and suspense accounts are as follows:

P ersentase atas C adanganKerugian P enurunan N ilai/

B atas Waktu/ P ercentage o f A llo wance fo rKlasif ikasi H o lding P erio d fo r Impairment Lo sses C atego ry

Lancar Sampai dengan 180 hari/ 0% CurrentUp to 180 days

M acet Lebih dari 180 hari/M ore than 180 days 100% Loss

Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi

Estimated Losses on Commitment and Contingencies

Cadangan kerugian penurunan nilai untuk komitmen dan kontinjensi dibentuk berdasarkan peraturan yang berlaku. Komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit antara lain terdiri dari penerbitan jaminan, letter of credit, standby letter of credit dan fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan.

A general reserve of 1% is required to be provided for commitments and contingencies under the above BI regulation. Commitments and contingencies with credit risk, include but is not limited to issued guarantees, letter of credit, standby letters of credit and unused loan facilities granted to customers.

Cadangan kerugian penurunan nilai untuk komitmen dan kontinjensi yang dibentuk disajikan sebagai kewajiban pada neraca dalam akun “Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi”.

The estimated losses on commitment and contingencies are presented in the liabilities section in the balance sheets as “Estimated Losses on Commitments and Contingencies” account.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 37 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan yang Signifikan (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued) t. Pendapatan Bunga dan Beban Bunga t. Interest Income and Expense

Pendapatan dan beban bunga dicatat di dalam laporan laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif. Metode suku bunga efektif dijelaskan di Catatan 2f.

Interest income and expense are recognized in the statement of income using the effective interest method. The effective interest rate method is explained in Note 2f.

Sebelum 1 Januari 2010, pendapatan dan beban bunga diakui berdasarkan metode akrual berdasarkan suku bunga kontraktual. Pendapatan bunga atas kredit yang diberikan atau aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai aset produktif bermasalah diakui pada saat pendapatan tersebut diterima (cash basis).

Prior to January 1, 2010, interest income and expenses are recognized based on the accrual method. Interest income on loans or other productive assets which are classified as non-performing is recognized only to the extent that interest is received in cash.

Pada saat pinjaman diklasifikasikan sebagai bermasalah, bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi.

When a loan is classified as non-performing, any interest income previously recognized and accrued but not yet collected is reversed against interest income. The reversed interest income is recognized as a contingent receivable.

Penerimaan dari kredit yang “diragukan” dan “macet” diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga.

Collection from loans classified as “doubtful” and “loss” is recognized as a deduction of loans outstanding. The excess payment from loans outstanding is recognized as interest income.

u. Pendapatan dan Beban Lain-lain u. Other Fees and Other Expenses

Provisi yang dapat diatribusikan secara langsung terhadap aset keuangan diakui sebagai penyesuaian atas suku bunga efektif aset keuangan tersebut. Provisi lainnya yang berhubungan dengan jasa disajikan dengan dasar akrual (accrual basis).

Fees that are directly attributable to the financial asset are recognized as adjustments to the effective interest rate on such asset. Other fees are recognized as the related services are performed under accrual basis.

Beban lainnya diakui pada saat terjadinya.

Other expenses are recognized as incurred.

Sebelum 1 Januari 2010, provisi dan komisi yang berkaitan dengan perkreditan dan aktivitas non-perkreditan yang mempunyai jangka waktu tertentu, ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktunya. Saldo provisi dan komisi sehubungan dengan kredit yang diselesaikan sebelum jatuh tempo diakui sebagai pendapatan pada saat penyelesaian kredit. Provisi dan komisi lainnya diakui pada saat terjadinya.

Prior to January 1, 2010, fees and commissions, including related to loan activities covered a specific period, were deferred and amortized using the straight-line method over the terms of the agreements. Any remaining unamortized fees and commissions on loans already settled, before due, were credited to operations upon settlement of the loans. Other fees and commissions other than those defined above were recognized at transaction date.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 38 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan yang Signifikan (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued) v. Sewa v. Lease

Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut. Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi:

a. Terdapat perubahan dalam

persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada;

b. Opsi pembaruan dilakukan atau

perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;

c. Terdapat perubahan dalam

penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau

d. Terdapat perubahan subtansial atas

aset yang disewa. Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c atau d dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario b.

The determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset. A reassessment is made after inception of the lease only if one of the following applies:

a. there is a change in contractual

terms, other than a renewal or extension of the agreement;

b. a renewal option is exercised or

extension granted, unless the term of the renewal or extension was initially included in the lease term;

c. there is a change in the

determination of whether the fulfillment is dependent on a specified asset; or

d. there is a substantial change to the

asset.

Where a reassessment is made, lease accounting shall commence or cease from the date when the change in circumstances gave rise to the reassessment for scenarios a, c or d and the date of renewal or extension period for scenario b.

Dalam perlakuan akuntansi sewa oleh lessee, sewa pembiayaan, dimana terdapat pengalihan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Bank, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Beban keuangan dibebankan ke laba rugi tahun berjalan.

Under the lessee accounting, finance leases, which transfer to the Bank substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item, are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Finance charges are charged directly against income.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 39 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan yang Signifikan (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued) v. Sewa (Lanjutan) v. Lease (Continued)

Aset sewaan disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Bank akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.

Capitalized leased assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Bank will obtain ownership by the end of the lease term.

Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

Operating lease payments are recognized as an expense in the statements of income on a straight- line basis over the lease term.

w. Pajak Penghasilan w. Income Tax

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using the prevailing tax rates.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to the differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and carryforward tax benefit of unused fiscal losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences and carryforward tax benefit of unused fiscal losses can be utilized.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.

Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at balance sheet date. Deferred tax is charged to or credited in the statements of income, except when it relates to items charged to or credited directly in equity, in which case the deferred tax is also charged to or credited directly in equity.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.

Deferred tax assets and liabilities are offset in the balance sheets in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.

Perubahan atas kewajiban pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika Bank mengajukan banding, ketika hasil banding telah ditetapkan.

Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Bank, when the result of the appeal is determined.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 40 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan yang Signifikan (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued) x. Imbalan Kerja x. Employee Benefits

Imbalan kerja jangka pendek

Short-term employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai kewajiban pada neraca setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar, dan sebagai beban pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Short-term employee benefits are in the form of wages, salaries, bonuses and social security (Jamsostek) contribution. Short-term employee benefits are recognized at its undiscounted amount as a liability, after deducting any amount already paid, in the balance sheets, and as an expense in the statement of income for the current year.

Imbalan pasca-kerja Post-employment benefits Bank mencatat imbalan pasca-kerja atas uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU No. 13/2003). Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan pada saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.

The Bank recognizes post-employment benefit obligation for severance pay, gratuity and compensation in accordance with Labor Law No. 13 dated March 25, 2003 (UU No. 13/2003). Post-employment benefits are unfunded which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension. The actuarial valuation method used to determine the present value of defined-benefit obligation, related current service costs and past service costs is the Projected Unit Credit. Current service costs, interest costs, past service costs which are already vested, and effects of curtailments and settlements (if any) are charged directly to current operations. Past service costs which are not yet vested and actuarial gains or losses for working (active) employees are amortized during the employees’ average remaining years of service, until the benefits become vested.

y. Laba per Saham Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih untuk yang tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

y. Earnings per Share Basic earnings per share are computed by dividing net income for the year by the weighted average number of shares outstanding during the year.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 41 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan yang Signifikan (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued) z. Pelaporan Segmen z. Segment Reporting

Bank melaporkan informasi segmen berdasarkan segmen geografis dan kegiatan usaha sesuai pelaporan internal Bank.

The Bank reports segment information based on segment of geographical areas and business activities in accordance with the Bank’s internal reporting policy.

aa. Kejadian Setelah Tanggal Neraca aa. Events after the Balance Sheet Date

Kejadian-kejadian yang terjadi setelah tanggal neraca yang menyediakan informasi mengenai posisi keuangan Bank pada tanggal neraca sehingga perlu dilakukan penyesuaian, jika ada, telah tercemin dalam laporan keuangan. Kejadian-kejadian setelah tanggal neraca yang tidak memerlukan penyesuaian, apabilah jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan.

Post year-end events that provide additional information about the Bank’s financial position at the date of the balance sheet (adjusting events), if any, are reflected in the financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to financial statements when material.

3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan

Asumsi Manajemen atas Instrumen Keuangan

3. Management Use of Estimates, Judgements and Assumptions on Financial Instruments

Manajemen telah menerapkan berikut estimasi signifikan, penilaian dan asumsi yang dibuat pada instrumen keuangan yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dan pengungkapan dalam laporan keuangan yang efektif pada tanggal 1 Januari 2010:

Management applies the following significant estimates, judgment and assumptions made on financial instruments that affected their reported amounts and disclosures in the financial statements effective on January 1, 2010:

Nilai Wajar Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan

Fair Values of Financial Assets and Financial Liabilities

Aset dan kewajiban keuangan dinyatakan atau diungkapkan pada nilai wajarnya, yang mana penentuan nilai wajar tersebut mewajibkan penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi. Apabila kuotasi nilai wajar instrumen keuangan tersebut tidak tersedia dalam pasar aktif, maka nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan metode penilaian yang memperhitungkan input berupa komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi (antara lain kurs nilai tukar, suku bunga), apabila tersedia. Dalam penerapan metode penilaian tersebut, pertimbangan akuntansi diperlukan untuk menilai apakah komponen nilai wajar tersebut telah mencerminkan transaksi aktual dan reguler di pasar wajar.

Financial assets and financial liabilities are required either to be carried or disclosed at their fair values, which require the use of accounting estimates and judgment. Where fair values of these financial instruments are not quoted in active market, they are determined using different valuation methodology that require inputs of significant components of fair value measurement using verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rates, interest rates), where possible. In doing so, judgment is required in the evaluation whether those components represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 42 -

3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen atas Instrumen Keuangan (Lanjutan)

3. Management Use of Estimates, Judgements and Assumptions on Financial Instruments (Continued)

Penurunan Nilai Aset Kredit yang Diberikan dan Piutang

Impairment Losses on Loans

Bank melakukan penelaahan kredit baik individu maupun kolektif untuk menilai apakah telah tersedia bukti obyektif penurunan nilai atas kredit yang diberikan tersebut. Untuk penelaahan individu, pertimbangan akuntansi diperlukan untuk mengestimasi jumlah dan saat diterimanya arus kas masa depan pada tingkat kerugian yang diperkirakan. Estimasi tersebut didasarkan pada asumsi berbagai faktor dan hasil aktual yang diperoleh dapat berbeda dengan estimasinya, sehingga akan timbul perubahan cadangan kerugian penurunan nilai di masa depan. Sedangkan untuk penelaahan kolektif, Bank menggunakan peraturan Bank Indonesia yang berlaku untuk menghitung cadangan kerugian penurunan nilai yang diwajibkan. Peraturan tersebut telah memperhitungkang faktor-faktor antara lain risiko-risiko yang timbul dari usaha debitur, industri, kelemahan struktural serta memburuknya arus kas, yang juga membutuhkan pertimbangan akuntansi yang signifikan. Kredit yang diberikan dihapusbukukan apabila manajemen berpendapat bahwa kredit tersebut tidak tertagih ata tidak dapat direalisasi.

The Bank either individually or collectively reviews loans to assess whether there are is an objective evidence of impairment of these loans. For individual assessment of loans, judgment is required in estimating the amount and timing of future cash flows for the level of allowance required. Such estimates are based on assumptions of factors and actual results may differ, resulting to future changes of allowance. For collective assessment of loans, the Bank uses Bank Indonesia regulations for providing level of allowance required. These regulations take into consideration several factors such as business risk, industry, structural weaknesses and deterioration of cash flows that requires significant judgment. Loans are written-off when based on management judgment, these are uncollectible or can not be realized after exhausting all efforts and courses of actions.

4. Kas 4. Cash

Akun ini terdiri merupakan kas ditangan dan kas kecil dengan rincian sebagai berikut:

This account represents cash on hand and petty cash with details as follow:

2010 2009

Rp '000.000 Rp '000.000

Rupiah 5.882 2.756 RupiahMata uang asing (Catatan 30) Foreign currencies (Note 30)

Dolar Amerika Serikat 884 835 US DollarDolar Singapura 3 3 Singapore Dollar

Jumlah 6.769 3.594 Total

5. Giro pada Bank Indonesia 5. Demand Deposits with Bank Indonesia

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2010 2009Rp '000.000 Rp '000.000

Rupiah 22.018 3.519 RupiahMata uang asing - Dolar Amerika Serikat Foreign currency - US Dollar

(Catatan 30) 2.252 2.349 (Note 30)

Jumlah 24.270 5.868 Total

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 43 -

5. Giro pada Bank Indonesia (Lanjutan) 5. Demand Deposits with Bank Indonesia

(Continued)

Sehubungan dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/49/PBI/2005 tertanggal 6 September 2005 yang telah diubah dengan PBI No.10/25/PBI/2008 tanggal 24 Oktober 2008, Bank diwajibkan untuk memiliki Giro Wajib Minimum (GWM) Utama sebesar 5% dari dana pihak ketiga dalam mata uang Rupiah efektif sejak tanggal 24 Oktober 2008, dan GWM Sekunder sebesar 2,5% dari dana pihak ketiga dalam mata uang Rupiah efektif sejak tanggal 24 Oktober 2009. Peraturan-peraturan di atas juga mewajibkan Bank untuk memiliki GWM sekunder sebesar 1% dari dana pihak ketiga dalam mata uang asing. Persyaratan GWM utama dan GWM mata uang asing harus dijaga dalam bentuk giro pada Bank Indonesia sedangkan GWM sekunder harus dipelihara dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN), dan / atau kelebihan cadangan. Pada tanggal 4 Oktober 2010, Bank Indonesia telah menerbitkan Peraturan Nomor 12/19/PBI/2010 dimana bank diwajibkan untuk memelihara GWM primer dan sekunder untuk dana pihak ketiga dalam rupiah masing-masing sebesar 8% dan 2,5% dan 1% GWM untuk dana pihak ketiga dalam mata uang asing, yang mulai berlaku pada tanggal 1 November 2010. Berdasarkan peraturan baru ini, GWM utama dan GWM mata uang asing harus dipelihara dalam bentuk giro pada Bank Indonesia, sedangkan cadangan sekunder untuk dana pihak ketiga rupiah harus dipelihara dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN), dan / atau kelebihan cadangan. Dalam peraturan yang sama, bank diwajibkan untuk memelihara GWM LDR (Loan to Deposit Ratio) dalam Rupiah berdasarkan parameter tertentu, berlaku pada tanggal 1 Maret 2011.

In accordance with Bank Indonesia Regulation No. 7/49/PBI/2005 dated September 6, 2005, which has been amended by Regulation No. 10/25/PBI/2008 dated October 24, 2008, a bank is required to maintain primary Minimum Reserve Requirement (MRR) of 5% of third party deposits in Rupiah starting October 24, 2008 and secondary MRR of 2.5% of third party deposits in Rupiah effective from October 24, 2009. In addition, banks are required to fulfill 1% MRR for third party deposits in foreign currency. The primary and foreign currency MRR are to be maintained in the form of demand deposits with Bank Indonesia while the secondary MRR should be maintained in the form of Certificates of Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN), and/or excess reserve. On October 4, 2010, Bank Indonesia has issued Regulation No. 12/19/PBI/2010 whereby banks are required to maintain primary and secondary MRR for third party funds in rupiah at 8% and 2.5%, respectively, and 1% reserve requirement for third party deposits in foreign currency, which is effective starting on November 1, 2010. Under this new regulation, the primary and foreign currency MRR requirements should be maintained in the form of demand deposits with Bank Indonesia while the secondary reserve for rupiah third party funds should be maintained in the form of Certificates of Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN), and/or excess reserve. In the same regulation, banks are imposed to maintain Loan to Deposit Ratio (LDR) reserve requirement in rupiah based on certain parameters, to take effect on March 1, 2011.

GWM Utama dan GWM Sekunder dalam mata uang Rupiah masing-masing sebesar 8,15% dan 28,86% pada tanggal 31 Desember 2010, dan masing-masing sebesar 5,35% dan 114% pada tanggal 31 Desember 2009. GWM dana pihak ketiga dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 1,44% dan 1,36%. Bank telah memenuhi GWM sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia.

The Bank’s primary and secondary MRR for rupiah deposits are 8.15% and 28.86%, respectively, as of December 31, 2010 and 5.35% and 114%, respectively, as of December 31, 2009. The MRR for third party deposits in foreign currency is 1.44% and 1.36% as of December 31, 2010 and 2009, respectively. The Bank has complied with MRR under Bank Indonesia regulations.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 44 -

6. Giro pada Bank Lain 6. Demand Deposits with Other Banks

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2010 2009Rp '000.000 Rp '000.000

Pihak yang mempunyai hubunganistimewa (Catatan 27) Related Parties (Note 27)Mata uang asing - Dolar Amerika Serikat Foreign currency - US Dollar

(Catatan 30) (Note 30)JP Morgan Chase Manhattan Bank 2.325 62.544 JP Morgan Chase Manhattan Bank

Pihak ketiga Third partiesRupiah Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk 730 1.323 PT Bank Central Asia TbkPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 76 2 PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkPT Bank Internasional Indonesia Tbk 38 5 PT Bank Internasional Indonesia TbkJumlah 844 1.330 Total

Mata uang asing (Catatan 30) Foreign currency (Note 30)Dolar Amerika Serikat US Dollar

PT Bank Central Asia Tbk 25.342 6.710 PT Bank Central Asia TbkPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 19.230 - PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkCitibank, New York 13.328 1.743 Citibank, New YorkCitibank, Hong Kong 446 - Citibank, Hong Kong

Euro Eropa Europe EuroCitibank, London 956 1.146 Citibank, LondonCommerzbank AG, Frankfurt - 1.039 Commerzbank AG, FrankfurtBarclays Bank, London - 122 Barclays Bank, London

Dolar Singapura Singapore DollarCitibank, Singapura 547 34 Citibank, SingaporeCommerzbank AG, Singapura - 6 Commerzbank AG, Singapore

Dolar Australia Australia DollarANZ Banking Group Limited, Australia - 69 ANZ Banking Group Limited, Australia

Yen Jepang Japan YenPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk,

Cabang Tokyo - 47 Tokyo BranchJumlah 59.848 10.916 Total

Jumlah 60.692 12.246 Total

Jumlah 63.017 74.790 TotalCadangan kerugian penurunan nilai - (748) Allowance for impairment losses

Bersih 63.017 74.042 Net

Suku bunga rata-rata untuk giro pada bank lain dalam mata uang Rupiah dan dalam mata uang asing disajikan dalam Catatan 32.

The average interest rates for demand deposits with other banks in Rupiah and in foreign currencies are disclosed in Note 32.

Kolektibilitas giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah Lancar.

All the above demand deposits with other banks are classified as Current as of December 31, 2010 and 2009.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 45 -

6. Giro pada Bank Lain (Lanjutan) 6. Demand deposits with Other Banks

(Continued) Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Changes of allowance for impairment losses are as follows:

2010 2009

Rp '000.000 Rp '000.000

Saldo awal tahun 748 179 Balance at beginning of yearPenyesuaian sehubungan PSAK No. 55 Adjustment on PSAK No. 55

(Revisi 2006) (Catatan 2b) (748) - (Revised 2006) (Note 2b)Penyisihan tahun berjalan - 569 Provision during the year

Saldo akhir tahun - 748 Balance at end of year

Cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2009 terdiri dari cadangan umum sebesar 1% sesuai dengan peraturan Bank Indonesia dan manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan tersebut adalah memadai.

Allowance for impairment losses as of December 31, 2009 represents the 1% general reserve of in accordance with Bank Indonesia regulation and the management believes that allowance for impairment losses for placements with other banks is adequate.

7. Penempatan pada Bank Indonesia dan

Bank Lain 7. Placements with Bank Indonesia and Other

Banks Akun ini terdiri dari:

This account consists of:

2010 2009Rp '000.000 Rp '000.000

Pihak ketiga Third partiesRupiah Rupiah

Bank Indonesia 295.760 81.659 Bank IndonesiaPT Bank Bukopin Tbk 25.000 20.000 PT Bank Bukopin TbkPT Bank Mega Tbk 20.000 10.000 PT Bank Mega TbkPT Bank Mayapada International, Tbk 15.000 - PT Bank Mayapada International, TbkPT Bank Himpunan Saudara 12.000 - PT Bank Himpunan SaudaraPT Bank Kesejahteraan 10.000 - PT Bank KesejahteraanPT Bank Sinarmas Tbk - 10.000 PT Bank Sinarmas Tbk

Jumlah 377.760 121.659 Total

Mata uang asing - Dolar Amerika Foreign currency - US Dollar Serikat (Catatan 30) (Note 30)PT Bank Index Selindo 4.505 - PT Bank Index Selindo

Jumlah 382.265 121.659 TotalCadangan kerugian penurunan nilai - (400) Allowance for impairment losses

Bersih 382.265 121.259 Net

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 46 -

7. Penempatan pada Bank Indonesia dan

Bank Lain (Lanjutan) 7. Placements with Bank Indonesia and Other

Banks (Continued) Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seluruh penempatan pada bank lain merupakan penempatan dalam bentuk call money dengan jangka waktu masing-masing berkisar antara 3 - 31 hari dan 5 – 38 hari.

As of December 31, 2010 and 2009, all placements with other banks represent call money, with terms ranging from 3 to 31 days and from 5 to 38 days, respectively.

Suku bunga rata-rata untuk penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dalam mata uang rupiah dan dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 32.

The average interest rates for placements with Bank Indonesia and with other banks in Rupiah and in foreign currencies are disclosed in Note 32.

Kolektibilitas giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah Lancar.

All the above placements with other banks are classified as Current as of December 31, 2010 and 2009.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Changes of allowance for impairment losses are as follows:

2010 2009

Rp '000.000 Rp '000.000

Saldo awal tahun 400 643 Balance at beginning of yearPenyesuaian sehubungan PSAK No. 55 Adjustment on PSAK No. 55

(Revisi 2006) (Catatan 2b) (400) - (Revised 2006) (Note 2b)Pemulihan - (243) Reversal

Saldo akhir tahun - 400 Balance at end of year

Cadangan kerugian penurunan nilai pada

tanggal 31 Desember 2009 merupakan cadangan umum sebesar 1% sesuai dengan peraturan Bank Indonesia. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk penempatan pada bank lain adalah memadai.

Allowance for impairment losses as of December 31, 2009 represents the 1% general reserve in accordance with Bank Indonesia regulation and the management believes that allowance for impairment losses for placements with other banks is adequate.

8. Efek-Efek 8. Securities

Akun ini terdiri dari efek-efek yang dikelompokkan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dimiliki untuk memenuhi ketentuan tambahan giro wajib minimum sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 5, sebagai berikut:

This account represents securities classified as held-to-maturity mainly for additional reserve requirement (Note 5) as follows:

2010 2009

Rp '000.000 Rp '000.000Rupiah Rupiah

Pihak ketiga Third partiesDimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 20.890 75.000 Certificate of Bank Indonesia (SBI)Pendapatan diterima di muka (526) (282) Unearned income

Bersih 20.364 74.718 Net

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 47 -

8. Efek-efek (Lanjutan) 8. Securities (Continued)

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, jangka waktu SBI masing-masing berkisar antara 23 - 51 hari dan 77 – 100 hari.

As of December 31, 2010 and 2009, SBIs have terms ranging from 23 to 51 days and from 77 to 100 days, respectively.

Suku bunga rata-rata untuk efek-efek diungkapkan dalam Catatan 32.

The average interest rates for securities are disclosed in Note 32.

9. Kredit yang Diberikan 9. Loans

a. Jenis Kredit a. Type of Loans

2010 2009Rp '000.000 Rp '000.000

Pihak yang mempunyai hubunganistimewa (Catatan 27) Related parties (Note 27)Rupiah Rupiah

Modal kerja 20.800 20.800 Working capital

Jumlah 20.800 20.800 TotalCadangan kerugian penurunan nilai (208) (208) Allowance for impairment losses

Jumlah - bersih 20.592 20.592 Net

Pihak ketiga Third partiesRupiah Rupiah

Modal kerja 119.221 202.901 Working capitalInvestasi 75.705 66.548 InvestmentKonsumsi 18.478 - Consumer

213.404 269.449

Mata uang asing - Dolar Amerika Foreign currency - US DollarSerikat (Catatan 30) (Note 30)Modal kerja 14.687 20.601 Working capitalInvestasi 57.539 130.619 Investment

72.226 151.220 Jumlah 285.630 420.669 TotalCadangan kerugian penurunan nilai (3.123) (4.818) Allowance for impairment losses

Jumlah - Bersih 282.507 415.851 Net

Bersih 303.099 436.443 Net

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 48 -

9. Kredit yang Diberikan (Lanjutan) 9. Loans (Continued)

a. Berdasarkan Sektor Ekonomi a. By Economic Sector

2010 2009

Rp '000.000 Rp '000.000

Industri 92.882 22.405 ManufacturingPertanian 27.212 97.857 AgricultureJasa dunia usaha 82.071 68.335 Business servicesKonstruksi 67.319 91.486 ConstructionJasa pelayanan sosial 3.406 120.204 Social servicesPerdagangan, perhotelan dan

restoran 7.515 1.374 Trading, hotel and restaurantPengangkutan, pergudangan Transportation, warehousing

dan komunikasi 2.780 19.349 and communicationLain-lain 23.245 20.459 OthersJumlah 306.430 441.469 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai (3.331) (5.026) Allowance for impairment losses

Bersih 303.099 436.443 Net

b. Menurut Jenis Konsumen b. By Type of Customers

Rp '000.000 % Rp '000.000 %

Korporasi 229.349 75% 380.634 86% CorporateIndividu 77.081 25% 60.835 14% Individual

Jumlah 306.430 100% 441.469 100% TotalCadangan kerugian penurunan nilai (3.331) (5.026) Allowance for impairment losses

Bersih 303.099 436.443 Net

20092010

c. Jangka Waktu c. By Maturity Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode kredit sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya terlampir di tabel dibawah.

Classification of loans by maturity based on the term of the loans as stated in the loan agreements and the remaining period until its maturity shown in the table below.

Berdasarkan Periode Perjanjian Kredit Based on the Credit Period

2010 2009Rp '000.000 Rp '000.000

Rupiah RupiahKurang dari atau sama dengan 1 tahun 70.449 182.379 1 year or lessLebih dari 1 sampai 2 tahun 94.046 53.433 More than 1 year until 2 yearsLebih dari 2 sampai 5 tahun 65.478 54.437 More than 2 years until 5 yearsLebih dari 5 tahun 4.231 - More than 5 years

Jumlah 234.204 290.249 Subtotal

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 49 -

9. Kredit yang Diberikan (Lanjutan) 9. Loans (Continued)

c. Jangka Waktu (Lanjutan) c. By Maturity (Continued)

Berdasarkan Periode Perjanjian Kredit (Lanjutan)

Based on the Credit Period (Continued)

2010 2009

Rp '000.000 Rp '000.000

Mata uang asing - Dolar Amerika Foreign currency - US DollarSerikat (Catatan 30) (Note 30)Kurang dari atau sama dengan 1 tahun 34.600 4.679 1 year or lessLebih dari 1 sampai 2 tahun 16.117 11.225 More than 1 year until 2 yearsLebih dari 2 sampai 5 tahun 18.728 4.698 More than 2 years until 5 yearsLebih dari 5 tahun 2.781 130.618 More than 5 years

Jumlah 72.226 151.220 Subtotal

Jumlah 306.430 441.469 TotalCadangan kerugian penurunan nilai (3.331) (5.026) Allowance for impairment losses

Bersih 303.099 436.443 Net

Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo Based on Remaining Period Until Maturity

2010 2009Rp '000.000 Rp '000.000

Rupiah RupiahKurang dari atau sama dengan 1 tahun 180.225 262.552 1 year or lessLebih dari 1 sampai 2 tahun 21.520 20.848 More than 1 year until 2 yearsLebih dari 2 sampai 5 tahun 28.932 6.849 More than 2 years until 5 yearsLebih dari 2 sampai 5 tahun 3.527 - More than 2 years until 5 years

Jumlah 234.204 290.249 Subtotal

Mata uang asing - Dolar Amerika Foreign currency - US DollarSerikat (Catatan 30) (Note 30)Kurang dari atau sama dengan 1 tahun 44.571 20.602 1 year or lessLebih dari 1 sampai 2 tahun 8.927 10.415 More than 1 years until 2 yearsLebih dari 2 sampai 5 tahun 18.728 - More than 2 years until 5 yearsLebih dari 5 tahun - 120.203 More than 5 years

Jumlah 72.226 151.220 Subtotal

Jumlah 306.430 441.469 TotalCadangan kerugian penurunan nilai (3.331) (5.026) Allowance for impairment losses

Bersih 303.099 436.443 Net

d. Suku bunga rata-rata untuk kredit yang

diberikan dalam mata uang rupiah dan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat diungkapkan dalam Catatan 32.

d. The average interest rates for loans in Rupiah and in US Dollar are disclosed in Note 32.

e. Kredit yang diberikan dijamin dengan

deposito, agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh Bank.

e. Loans are secured by deposits, registered mortgages over collateral and by other guarantees generally acceptable to the Bank.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 50 -

9. Kredit yang Diberikan (Lanjutan) 9. Loans (Continued)

f. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan

2009, saldo kredit yang direstrukturisasi Bank adalah sebesar Rp 56.086 juta dan Rp 7.761 juta dengan cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 561 juta dan Rp 1.164 juta. Seluruh restrukturisasi kredit dilakukan terutama dengan penambahan jangka waktu.

f. As of December 31, 2010 and 2009, the balance of restructured loans amounted to Rp 56,086 million and Rp 7,761 million with related allowance for impairment loss of Rp 561 million and Rp 1,164 million, respectively. All restructured loans mainly represent extension in loan terms.

g. Berikut ini adalah saldo kredit pada

tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan kolektibilitas:

g. The collectibility classification of loans as of December 31, 2010 and 2009 is as follows:

2010 2009

Rp '000.000 Rp '000.000

Lancar 306.161 433.708 CurrentDalam perhatian khusus - - Special mentionKurang lancar - 7.761 Sub-standardDiragukan - - DoubtfulMacet 269 - LossJumlah 306.430 441.469 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai (3.331) (5.026) Allowance for impairment losses

Bersih 303.099 436.443 Net

h. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan

2009, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:

h. The details of non-performing loans as of December 31, 2010 and 2009 based on economic sector, is as follows:

Penyisihan PenyisihanPokok/ Penghapusan/ Pokok/ Penghapusan/

Principal Allowance Principal AllowanceRp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Pengangkutan, pergudangan Transportation, warehousingdan komunikasi - - 2.500 375 and communication

Jasa pelayanan sosial - - 5.261 789 Social servicesLain 269 269 - - Others

Jumlah 269 269 7.761 1.164 Total

20092010

i. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut:

i. Changes in allowances for impairment losses on loans are as follows:

2010 2009

Rp '000.000 Rp '000.000

Saldo awal tahun 5.026 48.108 Balance at beginning of yearPemulihan atas cadangan (1.691) (41.508) Reversal of allowance Selisih kurs penjabaran (4) (1.574) Exchange rate differences

Saldo akhir tahun 3.331 5.026 Balance at end of year

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 51 -

9. Kredit yang Diberikan (Lanjutan) 9. Loans (Continued)

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya kredit.

The management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses on uncollectible loan.

j. Mutasi kredit yang dihapus buku pada

tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

j. The movement of loans written-off in 2010 and 2009 are as follows:

2010 2009

Rp '000.000 Rp '000.000

Saldo awal 36.649 202.159 Beginning balanceHapus tagih - (165.510) Write-off of claim

Saldo akhir 36.649 36.649 Ending balance

k. Saldo kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2009 termasuk hak tagih Bank sebagai sub-peserta atas kredit kepada Pemerintah Republik Indonesia dengan jumlah sebesar US$ 12,79 juta (ekuivalen Rp 120.204 juta). Pada tahun 2009, Bank telah mengubah kebijakan akuntansi atas pengakuan tagihan tersebut, dari metode nilai realisasi bersih (yaitu nominal dikurangi cadangan kerugian) menjadi metode nilai wajar dengan tujuan untuk mengantisipasi terjadinya perubahan kebijakan akuntansi di masa yang akan datang. Perubahan kebijakan akuntansi tersebut telah mengakibatkan kerugian sebesar Rp 30.191 juta yang dicatat sebagai pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif dan aset non-produktif dalam laporan laba rugi tahun 2009.

Hak tagih Bank kepada Pemerintah Indonesia tersebut dijaminkan sehubungan dengan pinjaman yang diterima dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 16). Pada bulan Mei 2010, hak tagih tersebut telah dijual (dinovasikan) kepada Deutsche Bank AG, Cabang London dengan nilai sebesar US$ 13,77 juta (ekuivalen Rp 128.858 juta), dimana Bank mengakui keuntungan atas penjualan/pengalihan tersebut sebesar US$ 972 ribu (ekuivalen Rp 9.102 juta) dalam laporan laba rugi pada tahun 2010, yang dibukukan pada akun pendapatan operasional lainnya.

k. Included in loans as of December 31, 2009 was the right of the Bank to claim, as a sub-participant of US Dollar loan, from the Government of the Republic of Indonesia amounted to US$ 12.79 million (equivalent to Rp 120,204 million). In 2009, the Bank changed its accounting policy for this claim from net realizable value (i.e. nominal value less allowance for possible losses) to fair value in anticipation of changes in accounting principles in future periods at that time that resulted to the prospective recognition of loss in value amounted to Rp 30,191 million. This amount was recorded part of reversal of allowance for impairment losses on productive and non-productive assets in the December 31, 2009 statement of income.

The claim from the Government of the Republic of Indonesia was pledged as a collateral on borrowing obtained from PT Bank Central Asia Tbk (Note 16). In May 2010, the claim had been sold through novation to Deutsche Bank AG London Branch at US$ 13.77 million (equivalent to Rp 128,858 million) with related gain of US$ 972 thousand (equivalent to Rp 9,102 million) recognized in 2010 statement of income as part of other operating income.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 52 -

9. Kredit yang Diberikan (Lanjutan) 9. Loans (Continued)

l. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan

31 Desember 2009, tidak terdapat penyediaan dana kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga yang melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Bank.

l. As of December 31, 2010 and 2009, there is no loan granted to related and third parties which have exceeded the Bank’s Legal Lending Limit (LLL).

m. Rasio Non-Performing Loan (NPL) Bank

(secara bruto) terhadap total kredit pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 0,09% dan 1,76%, sedangkan rasio NPL secara neto terhadap total kredit masing-masing sebesar 0,00% dan 1,49%.

m. The ratio of Non-Performing Loans (NPL) (gross of allowance for impairment loss) to total loans as of December 31, 2010 and 2009 is 0.09% and 1.76%, respectively, while the ratio of NPL (net of allowance for impairment loss) to total loans is 0.00% and 1.49%, respectively.

n. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan

2009, saldo kredit yang usaha kecil (KUK) Bank adalah sebesar Rp 22.600 juta dan Rp 22.100 juta dengan cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 226 juta dan Rp 221 juta. Rasio KUK terhadap total kredit Bank (secara bruto) pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 7,38% dan 5,00%, sedangkan rasio KUK secara neto masing-masing sebesar 7,46% dan 5,06%.

n. As of December 31, 2010 and 2009, the balance of small business loans (SBL) amounted to Rp 22,600 million and Rp 22,100 million with related allowance for impairment loss of Rp 226 million and Rp 221 million, respectively. The ratio of SBL to total loans as of December 31, 2010 and 2009 is 7.38% and 5.00%, respectively, while the ratio of SBL to total loans (net of allowance for impairment loss) is 7.46% and 5.06%, respectively.

10. Tagihan dan Kewajiban Akseptasi 10. Acceptances Receivable and Payable

a. Berdasarkan Mata Uang a. By Currency

2010 2009Rp '000.000 Rp '000.000

Pihak ketiga Third partiesTagihan Akseptasi Acceptance Receivable

Rupiah 2.406 3.430 RupiahCadangan kerugian penurunan nilai - (34) Allowance for impairment lossesBersih 2.406 3.396 Net

Kewajiban Akseptasi Acceptances PayableRupiah 2.406 3.431 Rupiah

Kolektibilitas tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah Lancar.

All acceptances receivable are classified as Current as of December 31, 2010 and 2009.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk tagihan akseptasi adalah sebagai berikut:

Changes of allowance for impairment losses for acceptances receivable are as follows:

2010 2009

Rp '000.000 Rp '000.000

Saldo awal tahun 34 673 Balance at beginning of yearPenyesuaian sehubungan PSAK No. 55 Adjustment on PSAK No. 55 (Revised 2006)

(Revisi 2006) (Catatan 2b) (34) - (Note 2b)Pemulihan - (639) Reversal

Saldo akhir tahun - 34 Balance at end of year

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan untuk tagihan akseptasi tersebut adalah memadai.

The management believes that the allowance for impairment losses for acceptances receivable is adequate.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 53 -

11. Aset Tetap 11. Fixed Assets Akun ini terdiri dari:

This account consists of:

1 Januari 2010/ Penambahan/ Pengurangan/ 31 Desember 2010/January 1, 2010 Additions Deductions December 31, 2010

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Biaya perolehan: Cost:Tanah 108 - - 108 Land Bangunan 708 - - 708 BuildingPerbaikan aset yang

disewa 9.740 1.996 - 11.736 Leasehold improvementsPerlengkapan dan Furniture, fixtures and

peralatan kantor 13.373 2.344 - 15.717 office equipmentKendaraan 23 24 - 47 Transportation equipment

Transportation equipmentKendaraan sewa - 2.526 - 2.526 under finance lease

Jumlah 23.952 6.890 - 30.842 Total

Akumulasi penyusutan dan Accumulated depreciation andamortisasi amortization:

Bangunan 61 36 - 97 BuildingPerbaikan aset yang

disewa 2.140 2.110 - 4.250 Leasehold improvementsPerlengkapan dan Furniture, fixtures and

peralatan kantor 5.818 2.271 - 8.089 office equipmentKendaraan 2 5 - 7 Transportation equipment

Transportation equipmentKendaraan sewa - 446 - 446 under finance lease

Jumlah 8.021 4.868 12.889 Total

Nilai Buku 15.931 17.953 Net Book Value

Perubahan selama tahun berjalan/Changes during 2010

1 Januari 2009/ Penambahan/ Pengurangan/ 31 Desember 2009/January 1, 2009 Additions Deductions December 31, 2009

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Biaya perolehan: Cost:Tanah 108 - - 108 LandBangunan 708 - - 708 BuildingPerbaikan aset yang

disewa 5.910 3.830 - 9.740 Leasehold improvementsPerlengkapan dan Furniture, fixtures and

peralatan kantor 8.239 5.134 - 13.373 office equipmentKendaraan 1.108 23 (1.108) 23 Transportation equipment

Jumlah 16.073 8.987 (1.108) 23.952 Total

Akumulasi penyusutan dan Accumulated depreciation andamortisasi: amortization:

Bangunan 26 35 - 61 BuildingPerbaikan aset yang

disewa 942 1.198 - 2.140 Leasehold improvementsPerlengkapan dan Furniture, fixtures and

peralatan kantor 4.372 1.446 - 5.818 office equipmentKendaraan 1.108 2 (1.108) 2 Transportation equipment

Jumlah 6.448 2.681 (1.108) 8.021 Total

Nilai Buku 9.625 15.931 Net Book Value

Perubahan selama berjalan/Changes during 2009

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 54 -

11. Aset Tetap (Lanjutan) 11. Fixed Assets (Continued)

Beban penyusutan yang dibebankan pada laba rugi tahun-tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 4.868 juta dan Rp 2.681 juta (Catatan 22).

Depreciation charged to operations amounted to Rp 4,868 million and Rp 2,681 million in 2010 and 2009 (Note 22).

Aset tetap diasuransikan pada PT Asuransi Jaya Proteksi, pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 22.179 juta dan Rp 11.090 juta pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

All fixed assets are insured with PT Asuransi Jaya Proteksi and PT Asuransi Allianz Indonesia, third parties, for Rp 22,179 million and Rp 11,090 million as of December 31, 2010 and 2009, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tersebut.

Management believes that there is no impairment in value of the aforementioned assets.

12. Aset Lain-lain 12. Other Assets

Akun ini terdiri dari:

This account consists of:

2010 2009Rp '000.000 Rp '000.000

Biaya dibayar dimuka 3.360 4.259 Prepaid expensesPendapatan bunga yang masih akan diterima 1.466 1.259 Interest receivableSetoran jaminan 638 297 Security depositsAgunan yang diambil alih - setelah Foreclosed properties - net of

dikurangi cadangan kerugian penurunan allowance for impairment losses ofnilai sebesar Rp 54 juta pada tahun 2010 Rp 54 million in 2010 and dan Rp 8 juta pada tahun 2009 - 46 Rp 8 million in 2009

Lain-lain 485 1.735 Others

Jumlah 5.949 7.596 Total

Biaya dibayar dimuka terutama merupakan sewa dibayar dimuka.

Prepaid expenses mainly represent prepaid rentals.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kolektibilitas agunan yang diambil alih adalah masing-masing Macet dan Kurang Lancar. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas agunan yang diambil alih.

As of December 31, 2010 and 2009, the collectibility classification of foreclosed properties is Loss and Sub-Standard, respectively. The management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover impairment losses on foreclosed properties.

Pada tanggal 2 November 2010, direksi dan dewan komisaris Bank telah menyepakati rencana untuk menjual agunan yang diambil alih dalam waktu dekat.

On November 2, 2010, the Bank’s Board of Directors and Commissioners approved their plan to sell the above foreclosed assets in the near future.

Lain-lain merupakan uang muka yang dibayarkan pada pemasok.

Other assets mainly represent advances made to suppliers.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 55 -

13. Kewajiban Segera 13. Liabilities Immediately Payable

Kewajiban segera merupakan kewajiban sehubungan dengan transaksi kliring dan transfer.

Liabilities immediately payable mainly related to clearing and transfer transactions.

Kewajiban segera dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, masing-masing adalah sebesar ekuivalen nihil dan Rp 595 juta (Catatan 30).

Liabilities immediately payable in foreign currency as of December 31, 2010 and 2009 are equivalent to nil and Rp 595 million, respectively (Note 30).

14. Simpanan dari Nasabah 14. Deposits from Customers

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2010 2009Rp '000.000 Rp '000.000

Giro Demand depositsPihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 27) 108.992 167.045 Related parties (Note 27)Pihak ketiga 44.928 25.887 Third parties

Jumlah 153.920 192.932 Total

Tabungan Savings depositsPihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 27) 1.865 776 Related parties (Note 27)Pihak ketiga 13.510 8.632 Third parties

Jumlah 15.375 9.408 Total

Deposito berjangka Time depositsPihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 27) 62.923 55.626 Related parties (Note 27)Pihak ketiga 244.644 131.625 Third parties

Jumlah 307.567 187.251 Total

Jumlah 476.862 389.591 Total

a. Giro terdiri atas: a. Demand deposits consist of the following:

2010 2009Rp '000.000 Rp '000.000

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 27) Related parties (Note 27)Rupiah 77.012 101.471 RupiahMata uang asing - Dolar Amerika Foreign currency - US Dollar

Serikat (Catatan 30) 31.980 65.574 (Note 30)

Jumlah 108.992 167.045 Total

Pihak ketiga Third partiesRupiah 19.747 16.453 RupiahMata uang asing (Catatan 30) Foreign currencies (Note 30)

Dolar Amerika Serikat 25.121 9.434 US DollarEuro Eropa 60 - Europe Euro

Jumlah 44.928 25.887 Total

Jumlah 153.920 192.932 Total

Suku bunga rata-rata untuk giro diungkapkan dalam Catatan 32.

The average interest rates for demand deposits are disclosed in Note 32.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 56 -

14. Simpanan dari Nasabah (Lanjutan) 14. Deposits from Customers(Continued)

b. Tabungan terdiri atas: b. Savings deposits consist of the following:

2010 2009Rp '000.000 Rp '000.000

Rupiah RupiahPihak yang mempunyai hubungan

istimewa (Catatan 27) 1.865 776 Related parties (Notes 27)Pihak ketiga 13.510 8.632 Third parties

Jumlah 15.375 9.408 Total

Suku bunga rata-rata untuk tabungan diungkapkan dalam Catatan 32.

The average interest rates for savings deposits are disclosed in Note 32.

c. Deposito berjangka terdiri atas : c. Time deposits consist of the following:

2010 2009Rp '000.000 Rp '000.000

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 27) Related parties (Note 27)Rupiah 62.923 8.641 RupiahMata uang asing - Dolar Amerika Foreign currency - US Dollar

Serikat (Catatan 30) - 46.985 (Note 30)

Jumlah 62.923 55.626 Total

Pihak ketiga Third partiesRupiah 163.029 79.861 RupiahMata uang asing (Catatan 30) Foreign currencies (Note 30)

Dolar Amerika Serikat 81.615 34.873 US DollarEuro Eropa - 16.891 Europe Euro

Jumlah 244.644 131.625 Total

Jumlah 307.567 187.251 Total

Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu:

The details of time deposits based on their maturity period are as follows:

Berdasarkan Periode Deposito Berjangka Based on Deposit Period

Pihak yang Pihak yang mempunyai mempunyaihubungan hubungan istimewa istimewa

(Catatan 27)/ (Catatan 27)/Related parties Pihak ketiga/ Jumlah/ Related parties Pihak ketiga/ Jumlah/

(Note 27) Third parties Total (Note 27) Third parties TotalRp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

On call 30.000 1.828 31.828 700 45.460 46.160 On call1 bulan 32.923 160.338 193.261 54.926 70.479 125.405 1 month3 bulan - 30.476 30.476 - 12.633 12.633 3 months6 bulan - 8.305 8.305 - 38 38 6 months12 bulan - 43.697 43.697 - 3.015 3.015 12 months

Jumlah 62.923 244.643 307.566 55.626 131.625 187.251 Total

20092010

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 57 -

14. Simpanan dari Nasabah (Lanjutan) 14. Deposits from Customers(Continued)

Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo Based on Remaining Period Until Maturity

Pihak yang Pihak yang mempunyai mempunyaihubungan hubungan istimewa istimewa

(Catatan 27)/ (Catatan 27)/Related parties Pihak ketiga/ Jumlah/ Related parties Pihak ketiga/ Jumlah/

(Note 27) Third parties Total (Note 27) Third parties TotalRp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Kurang dari atau 1 bulan 62.923 153.919 216.842 55.626 115.939 171.565 1 month or lessLebih dari 1 s/d More than 1 month 3 bulan - 43.212 43.212 - 12.656 12.656 until 3 monthsLebih dari 3 s/d More than 3 months 6 bulan - 5.418 5.418 - 3.030 3.030 until 6 monthsLebih dari 6 s/d More than 6 months 12 bulan - 42.095 42.095 - - - until 12 months

Jumlah 62.923 244.643 307.566 55.626 131.625 187.251 Total

20092010

Suku bunga rata-rata untuk deposito berjangka diungkapkan dalam Catatan 32.

The average interest rates for time deposits are disclosed in Note 32.

Jumlah deposito berjangka yang dijadikan jaminan oleh nasabah atas kredit yang diberikan Bank masing-masing sebesar Rp 1.050 juta dan Rp 59.871 juta pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.

Total time deposits amounting to Rp 1,050 million and Rp 59,871 million as of December 31, 2010 and 2009, respectively, are pledged as collateral by the debtors on the credit facilities given by the Bank.

15. Simpanan dari Bank Lain 15. Deposits from Other Banks Berdasarkan jenis mata uang: By type and currency:

2010 2009Rp '000.000 Rp '000.000

Pihak ketiga Third partiesRupiah Rupiah

Call money 75.000 - Call moneyDeposit berjangka 11.014 - Time depositsGiro 72 354 Demand deposits

Jumlah 86.086 354 Total

Mata uang asing Dolar Amerika Serikat (Catatan 30) Foreign currency - US Dollar (Note 30)Call money - 25.000 Call moneyGiro - 315 Demand deposits

Jumlah - 25.315 Total

Jumlah 86.086 25.669 Total

Giro dari bank lain pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 merupakan simpanan tanpa bunga dengan jangka waktu masing-masing berkisar antara 3 - 33 hari dan 10 - 38 hari.

Demand deposits from other banks as of December 31, 2010 and 2009 are non-interest bearing with a term ranging from 3 to 33 days and from 10 to 38 days, respectively.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 58 -

16. Pinjaman yang Diterima 16. Borrowing

Pada tanggal 31 Desember 2009, akun ini merupakan pinjaman yang diperoleh pada tahun 2008 dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan saldo sebesar US$ 6,4 juta. Pinjaman ini telah jatuh tempo pada tanggal 16 Juni 2010 dan telah dilunasi seluruhnya oleh Bank. Pinjaman ini dikenakan bunga per tahun sebesar 6% diatas SIBOR.

As of December 31, 2009, this account represents borrowing obtained in 2008 from PT Bank Central Asia Tbk (BCA) with outstanding balance amounting to US$ 6.4 million. This loan matured on June 16, 2010 and bore annual interest per annum at 6% above SIBOR.

Pinjaman dari BCA dijamin dengan hak tagih Bank sebagai sub-peserta atas kredit kepada Pemerintah Republik Indonesia (Catatan 9).

The loan from BCA was secured by the right of the Bank to claim as a sub-participant on loan to the Government of the Republic of Indonesia (Note 9).

Pinjaman yang diperoleh Perusahaan dari BCA mencakup persyaratan yang membatasi hak Bank antara lain untuk memperoleh pinjaman baru dari pihak lain, melakukan investasi/penyertaan, mengubah susunan direksi dan komisaris, mengikatkan diri sebagai penjamin dan/atau menjaminkan aset Bank pada pihak lain, mengajukan permohonan pailit, melakukan penggabungan usaha, serta mengubah anggaran dasar, tanpa persetujuan tertulis dari BCA. Perjanjian tersebut juga mencakup berbagai kondisi pelanggaran perjanjian.

The loan agreements with BCA contained covenants which, among others, restricted the rights of the Bank to obtain new loans from other parties, conducted investment/ participation, changed the structure of directors and commissioners, act as the guarantor and/or pledge of the Bank’s assets to other parties, conducted liquidation, merger, and amended the articles of association, without written approval from BCA. The agreements also provided various events of default.

17. Hutang Pajak 17. Taxes Payable Akun ini terdiri dari:

This account consists of:

2010 2009Rp '000.000 Rp '000.000

Pajak penghasilan: Income tax:Pasal 4 (2) 365 299 Article 4 (2)Pasal 21 198 191 Article 21Pasal 23 10 57 Article 23Pasal 26 - 1 Article 26

Pajak Pertambahan Nilai - 1 Value Added Tax

Jumlah 573 549 Total

Besarnya pajak penghasilan terhutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self assessment). Berdasarkan Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun (dari sebelumnya 10 tahun) setelah terhutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sedangkan untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya ketetapan tersebut berakhir paling lama pada akhir tahun pajak 2013.

The filing of tax returns is based on the Bank’s own calculation of tax liabilities (self assessment). Based on the third amendment of the general taxation provisions and procedures in 2007, the time limit for the tax authorities to assess or amend taxes was reduced from 10 to 5 years, subject to certain exceptions, since the tax became payable and for year 2007 and prior years, the time limit will end at the latest on fiscal year 2013.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 59 -

18. Kewajiban Lain-lain 18. Other Liabilities

Akun ini terdiri dari:

This account consists of:

2010 2009Rp '000.000 Rp '000.000

Penyisihan cadangan kasus Provision for contingent loss on hukum (Catatan 29d ) 6.700 6.700 legal case (Note 29d)

Bunga yang masih harus dibayar 1.690 996 Interest payableKewajiban sewa pembiayaan Finance lease payable

(Catatan 27b) 1.752 - (Note 27b)Biaya yang masih harus dibayar 1.194 14.964 Accrued expensesPendapatan yang ditangguhkan - 404 Unearned incomeLain-lain 123 1.406 Others

Jumlah 11.459 24.470 Total

Biaya yang masih harus dibayar merupakan biaya operasi seperti biaya professional, sewa dan biaya lainya.

Accrued expenses represent accruals for operating expenses such as professional fee, rental and other expenses.

19. Modal Saham 19. Capital Stock Rincian pemegang saham dan kepemilikan saham Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The details of the Bank’s shareholders and their shareholdings as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:

Jumlah Saham Persentase(Jumlah Penuh) Kepemilikan/

Number of Shares Percentage of Jumlah/Pemegang Saham (in Full) Ownership Total Name of Stockholders

% Rp '000.000

PT Dian Intan Perkasa 10.329.185 99,51 1.032.918 PT Dian Intan PerkasaJP Morgan Intemational lnc 50.899 0,49 5.090 JP Morgan Intemational lnc

Jumlah 10.380.084 100,00 1.038.008 Total

20. Pendapatan Bunga 20. Interest Income

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2010 2009Rp '000.000 Rp '000.000

Kredit 37.193 47.923 LoansEfek-efek 7.527 8.298 SecuritiesPenempatan pada bank lain 5.565 1.384 Placements with other banksGiro pada Bank Indonesia dan Demand deposits with Bank Indonesia

bank lain 37 3 and other banks

Jumlah 50.322 57.608 Total

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 60 -

20. Pendapatan Bunga (Lanjutan) 20. Interest Income (Continued)

Pendapatan bunga dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 3.164 juta dan Rp 2.714 juta (Catatan 27a).

Interest income from related parties amounted to Rp 3,164 million and Rp 2,714 million in 2010 and 2009, respectively (Note 27a).

21. Beban Bunga 21. Interest Expense

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2010 2009Rp '000.000 Rp '000.000

Beban bunga untuk: Interest expense on:Simpanan nasabah 14.840 13.028 Deposits from customersPinjaman yang diterima - 3.913 BorrowingSimpanan dari bank lain 1.573 1.601 Deposits from other banksHutang sewa pembiayaan 135 - Finance lease payable

Premi Penjaminan Pemerintah Premium on Government (Catatan 33b) 397 82 Guarantee (Note 33b)

Pinjaman yang diterima - 9 Others

Jumlah 16.945 18.633 Total

Beban bunga kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 3.664 juta dan Rp 2.892 juta, masing-masing (Catatan 27a).

Interest expense to related parties amounted to Rp 3,664 million and Rp 2,892 million in 2010 and 2009, respectively (Note 27a).

22. Beban Umum dan Administrasi 22. General and Administrative Expenses Akun ini terdiri dari:

This account consists of:

2010 2009Rp '000.000 Rp '000.000

Konsultan 8.797 14.099 Professional feesPenyusutan (Catatan 11) 4.868 2.681 Depreciation (Note 11)Sewa 2.384 3.135 RentalKeamanan dan layanan lainnya 2.070 1.403 Security and other servicesTelekomunikasi 774 608 TelecommunicationPrasarana 654 526 UtilitiesIuran dan keanggotaan 641 786 Subscription and membershipPerbaikan dan pemeliharaan 573 221 Repairs and maintenancePeralatan kantor 513 627 Office suppliesPromosi 156 566 PromotionsLain-lain 1.280 6.244 Others

Jumlah 22.710 30.896 Total

23. Beban Tenaga Kerja dan Tunjangan 23. Salaries and Employee Benefits

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 61 -

Akun ini terdiri dari:

This account consists of:

2010 2009Rp '000.000 Rp '000.000

Gaji dan upah 11.151 7.717 Salaries and wagesTunjangan 2.085 1.403 AllowancesPelatihan 1.150 1.110 TrainingImbalan pasti pasca-kerja (Catatan 25) 926 575 Post-employment benefits (Note 25)THR 648 430 THRJamsostek 403 282 JamsostekLain-lain 606 183 Others

Jumlah 16.969 11.700 Total

Remunerasi Direksi, Dewan Komisaris dan Komite Audit Bank adalah sebagai berikut:

Remuneration for members of Board of Directors, Board of Commissioners and Audit Committee of the Bank are as follows:

Tunjangan danmanfaat lainnya/

Orang/ Gaji dan upah/ Other allowances Jumlah/Headcount Salaries and wages and benefits Total

Rp '000.000 Rp '000.000

Direksi 3 2.524 1.362 3.886 DirectorsKomisaris 3 765 167 932 CommissionersKomite Audit 4 312 43 355 Audit Committee

Jumlah 10 3.601 1.572 5.173 Total

2010

Tunjangan danmanfaat lainnya/

Orang/ Gaji dan upah/ Other allowances Jumlah/Headcount Salaries and wages and benefits Total

Rp '000.000 Rp '000.000

Direksi 2 1.344 638 1.982 DirectorsKomisaris 3 665 210 875 CommissionersKomite Audit 4 372 76 448 Audit Committee

Jumlah 9 2.381 924 3.305 Total

2009

24. Pajak Penghasilan 24. Income Tax

a. Bank mengalami rugi fiskal untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009.

a. The Bank is in tax loss position for the years ended December 31, 2010 and 2009.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 62 -

24. Pajak Penghasilan (Lanjutan) 24. Income Tax (Continued)

b. Pajak kini b. Current Tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak (rugi fiskal) Perusahaan adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income before tax per statements of income and taxable income (tax loss) is as follows:

2010 2009

Rp '000.000 Rp '000.000Laba sebelum pajak menurut Income before tax per

laporan laba rugi 8.387 12.995 statements of income

Perbedaan temporer : Temporary differences:Penyisihan (pemulihan) penghapusan atas Provision (reversal of allowance):

aset produktif 1.198 (11.691) for possible losses on earning assetsPenyusutan aset tetap (443) - Difference in depreciation of fixed assetsSewa pembiayaan (316) - Finance leaseCadangan imbalan pasti pasca-kerja 673 500 Provision for employee benefits

Jumlah - Bersih 1.112 (11.191) Net

Perbedaan tetap: Permanent differences:Penghasilan (900) - Non taxable incomeBeban 2.731 280 Non deductible expensesRugi atas penjualan kredit hapusbuku - (146.423) Loss on sale of loan written off

Jumlah - Bersih 1.831 (146.143) Net

Laba kena pajak (rugi fiskal) Taxable income (fiscal loss)sebelum kompensasi rugi fiskal 11.330 (144.339) before tax loss compensation

Dikurangi akumulasi rugi fiskal Less accumulated fiscal lossesAccumulated tax losses at beginning of

Akumulasi rugi fiskal awal tahun (144.339) (5.375) the year

Akumulasi rugi fiskal yang jatuh tempo Accumulated tax losses expiredpada tahun 2009 dan 2008 - 5.375 in 2009 and 2008

Jumlah (144.339) - Subtotal

Akumulasi rugi fiskal akhir tahun (133.009) (144.339) Accumulated tax losses at the end of year

Beban pajak - - Tax expense

Menurut peraturan perpajakan, rugi fiskal dapat dikompensasikan dengan laba kena pajak pada masa lima tahun mendatang sejak terjadinya kerugian fiskal. Rugi fiskal sebesar masing-masing Rp 133.009 juta dan Rp 144.339 juta pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, merupakan rugi fiskal tahun 2009, akan berakhir masa manfaatnya pada tahun 2014.

In accordance with Indonesia tax regulations, tax loss can be offset against the taxable income immediately within a period of five years after the tax loss had incurred. The tax loss amounting to Rp 133,009 million and Rp 144,339 million as of December 31, 2010 and 2009, respectively, represents 2009 tax loss that will prescribe in 2014.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Bank tidak mengakui aset pajak tangguhan dari akumulasi rugi fiskal, penyisihan cadangan kasus hukum, estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi dan cadangan imbalan pasti pasca-kerja karena manajemen berpendapat bahwa akun-akun tersebut tidak dapat direalisasi dalam periode lima tahun mendatang sejak terjadinya rugi fiskal sehubungan tidak terdapat keyakinan bahwa Bank akan memperoleh laba kena pajak yang memadai sehingga aset pajak tangguhan tersebut dapat dimanfaatkan. Jumlah aset pajak tangguhan dari akumulasi rugi fiskal, penyisihan cadangan kasus hukum dan imbalan pasca-kerja yang tidak diakui pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 35.681 juta dan Rp 38.057 juta.

As of December 31, 2010 and 2009, the Bank did not recognize deferred tax assets on unused cumulative tax losses, provision for legal case, estimated losses on commitments and contingencies and post-employment benefit liability since management believes that these items will not be realized within its prescription period because of uncertainty on whether the Bank can generate sufficient taxable income in future periods against which these main deferred tax assets can be utilized. The unrecognized deferred tax assets on unused tax losses, provision for legal case and post-employment benefit liability amounted to Rp 35,681 million and Rp 38,057 million as of December 31, 2010 and 2009.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 63 -

24. Pajak Penghasilan (Lanjutan) 24. Income Tax (Continued)

b. Pajak kini (Lanjutan) b. Current Tax (Continued)

Kewajiban pajak tangguhan tahun 2010 yang diakui oleh Bank merupakan dampak pajak tangguhan atas alat transportasi yang diperoleh melalui sewa pembiayaan dan perbedaan dalam penyusutan aset tetap antara komersial dan pajak sebesar Rp 190 juta.

The deferred tax liabilities in 2010 recognized by the Bank represent the deferred tax effect on transportation equipment under finance lease and the difference in depreciation of fixed assets totaling to Rp 190 million.

c. Pada bulan September 2008, Undang-

undang No 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan direvisi melalui penerbitan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008. Revisi tersebut mengatur perubahan tarif pajak penghasilan badan, dari sebelumnya tarif progresif menjadi tariff tunggal 28% untuk tahun pajak 2009 dan sebesar 25% untuk tahun pajak 2010 dan seterusnya.

c. In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate income tax rate from progressive tax rates to a flat rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards.

25. Imbalan Pasca-Kerja 25. Post-Employment Benefits Bank membentuk imbalan pasca-kerja tanpa pendanaan khusus untuk karyawan yang berhak menurut Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 serta mengestimasi cadangan dan beban terkait lainnya berdasarkan perhitungan aktuaria independen dari PT Dian Artha Tama, yang laporannya tertanggal 28 Januari 2011 dan 29 Maret 2010 masing-masing untuk posisi 31 Desember 2010 dan 2009.

The Bank provides unfunded defined post-employment benefits to its qualified employees in accordance with Labor Law No. 13/2003/ and estimates the provision and related expenses based on acturial calculations performed by PT Dian Artha Tama, an independent actuary, in its reports dated January 28, 2011 and March 29, 2010 for December 31, 2010 and 2009, respectively.

Rincian cadangan imbalan pasti pasca-kerja yang diakui dalam neraca adalah:

The detail of defined post-employment benefit liabilities is as follows:

2010 2009

Rp '000.000 Rp '000.000

Nilai kini cadangan imbalan pasti 1.583 806 Present value of obligationKeuntungan aktuarial

yang belum diakui 65 169 Unrecognized actuarial gain

Post-employment benefitImbalan pasti pasca-kerja 1.648 975 liability

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 64 -

25. Imbalan Pasca-Kerja (Lanjutan) 25. Post-Employment Benefits (Continued)

Beban imbalan pasca-kerja yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut:

The post-employment benefit expense recognized in the statements of income are as follows:

2010 2009

Rp '000.000 Rp '000.000

Beban jasa kini 870 521 Current service costBeban bunga 64 54 Interest costAmortisasi keuntungan aktuarial (8) - Amortization of acturial gain

Jumlah 926 575 Total

Mutasi cadangan imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut:

The movement of post-employment benefit liability is as follows:

2010 2009

Rp '000.000 Rp '000.000

Saldo awal 975 475 Beginning balancePembayaran (253) (75) Benefit paymentsBeban periode berjalan 926 575 Benefit expense

Saldo akhir 1.648 975 Ending balance

Asumsi utama yang digunakan untuk menghitung imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut:

The principal assumptions used in the valuation of the defined post-employment benefits are as follows:

Umur pensiun normal : 55 tahun/55 years old : Normal pension age

Tingkat kematian : Indonesia - II (1999) : Mortality rate

Tingkat kenaikan gaji : 10% per tahun/10% per annum : Salary increases

Tingkat bunga diskonto : 8% per tahun/8% per annum in 2010 : Discount rate10% pada tahun/10% per annum in 2009

Tingkat pengunduran diri : 5% per tahun antara usia : Withdrawal/resignation rate18 sampai dengan 44 tahun lalumenurun menjadi 0% per tahunantara usia 45 sampai dengan

54 tahun/5% per annum at age 18 up to44 years old, then decrease to

0% per annum at age 45 up to 54years old

26. Laba per Saham 26. Earnings per Share

Perhitungan laba bersih per saham adalah sebagai berikut:

The computation of basic earnings per share is as follow:

2010 2009Rp '000.000 Rp '000.000

Laba bersih tahun berjalan 8.197 12.995 Net income for the year

Jumlah rata-rata tertimbang saham Weighted average number of sharesuntuk tahun 10.380.084 10.380.084 during the year

Laba per saham dasar (dalam jumlah penuh) 789,71 1.251,92 Basic earnings per share (in full amount)

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 65 -

27. Transaksi Hubungan Istimewa 27. Related Party Transactions

Dalam kegiatan normal usahanya, Bank memiliki transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama yang berlaku kepada pihak ketiga.

In the normal course of business, the Bank has transactions with related parties, which are made under terms and conditions similar to those granted to third parties.

Sifat Hubungan Istimewa

Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan transaksinya adalah sebagai berikut:

Nature of Relationship and Transactions The nature of relationship with related parties and transactions are as follows:

Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Sifat Hubungan Istimewa/ Transaksi/

Related Parties Nature of Relationship Transaction

Perorangan/Individual Karyawan atas perusahaan afiliasi/ - Kredit yang diberikan/ LoansEmployees of affiliated companies - Simpanan nasabah/ Savings deposits

- Giro / Demand deposits- Deposito berjangka/ Time deposits- Beban bunga/ Interest expense- Pendapatan bunga/ Interest income

JP Morgan Chase Manhattan Bank Afiliasi dari salah satu pemegang saham/ - Giro dari bank lain/ Demand deposits Affiliate of a shareholder from other banks

PT Charoen Pokphan Indonesia Perusahaan afiliasi/ Affiliate - Giro / Demand depositsPT Super Potato Indonesia - Deposito berjangka/ Time depositsPT Cahaya Mulia Gemilang - Beban bunga/ Interest expensePT Central PertiwiPT Central ProteinaprimaPT Central Windu SejatiPT Dian Intan PerkasaPT Central PanganpertiwiPT Charoen Pokphan Jaya FarmPT Nusa Selaras MobilePT Primafood InternationalPT SHS InternationalPT Surya Hidup SatwaPT Central Pertiwi BahariPT Vista GrainPT Multi Sarana IndotaniPT Bisi International TbkPT Satwa Utama RayaPT Tanindo IntertracoPT Tanindo Subur Prima

PT Agro Finance Indonesia Perusahaan afiliasi/ Affiliate - Giro / Demand depositsPT Reksa Finance - Sewa atas kendaraan/ Lease of transportation

equipment- Beban bunga/ Interest expense

Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa Transactions with Related Parties Transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Significant transactions and balances with related parties are as follows:

Persentase PersentaseTerhadap Jumlah Terhadap Jumlah

Aset dan Aset danKewajiban/ Kewajiban/

Percentage to Percentage toTotal Assets Total Assets

Jumlah/ and Jumlah/ andTotal Liabilities Total Liabilities

Rp '000.000 % Rp '000.000 %

Aset AssetsGiro pada bank lain Demand deposits with (Catatan 6) 2.325 0,28 62.544 8,42 other banks (Note 6)Kredit (Catatan 9) 20.592 2,49 20.592 2,77 Loans (Note 9)

Jumlah 22.917 2,77 83.136 11,19 Total

2010 2009

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 66 -

27. Transaksi Hubungan Istimewa (Lanjutan) 27. Related Party Transactions (Continued)

Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa (Lanjutan)

Transactions with Related Parties (Continued)

Persentase PersentaseTerhadap Jumlah Terhadap Jumlah

Aset dan Aset danKewajiban/ Kewajiban/

Percentage to Percentage toTotal Assets Total Assets

Jumlah/ and Jumlah/ andTotal Liabilities Total Liabilities

Rp '000.000 % Rp '000.000 %

Kewajiban LiabilitiesSimpanan dari nasabah Deposits from customers

(Catatan 14) 173.780 29,92 223.447 44,07 (Note 14)Kewajiban sewa pembiayaan Finance lease payable

(Catatan 18) 1.752 0,30 - - (Note 18)

Jumlah 175.532 11,22 223.447 44,07 Total

2010 2009

a. Pendapatan bunga dari pihak yang

mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp 3,164 juta dan Rp 2.714 pada tahun 2010 dan 2009 atau masing-masing sebesar 6,2% dan 4,5% dari pendapatan bunga (Catatan 20), sedangkan beban bunga kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp 3.664 juta dan Rp 2.892 juta pada tahun 2010 dan 2009 atau masing-masing sebesar 21,6% dan 15,5% dari beban bunga (Catatan 21).

a. Interest income from related parties amounted to Rp 3,164 million and Rp 2,714 million in 2010 and 2009, or 6.2% and 4.5%, respectively, of total interest income (Note 20) while interest expense to related parties in 2010 and 2009 amounted to Rp 3,664 million and Rp 2,892 million, or 21.6% and 15.5%, respectively (Note 21).

b. Pada tahun 2010, Bank membuat perjanjian dengan PT Agro Finance Indonesia (“PT Agro”) dan PT Reksa Finance (“PT Reksa”) untuk menyewa sejumlah kendaraan dengan opsi untuk membeli pada akhir masa sewa. Berdasarkan perjanjian sewa ini, Bank melakukan pembayaran yang tetap setiap bulannya kepada PT Agro dan PT Reksa selama 36 bulan. Beban bunga sebesar Rp 135 juta dan kewajiban sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2010 disajikan sebagai bagian dari Kewajiban Lain-lain (Catatan 18). Sebelumnya, beberapa kendaraan ini telah disewa oleh Bank berdasarkan perjanjian sewa operasi dari PT Agro dan beban sewa masing-masing sebesar Rp 359 juta dan Rp 551 juta pada tahun 2010 dan 2009.

b. In 2010, the Bank entered into lease agreements with PT Agro Finance Indonesia (“PT Agro”) and PT Reksa Finance (“PT Reksa”) to lease certain number of vehicles with options to purchase at the end of the lease terms. Under these lease agreements, the Bank pays fixed monthly payments to PT Agro and PT Reksa for 36 months. Interest expense amounted to Rp 135 million and the related finance lease payables as of December 31, 2010 are presented as part of Other Liabilities (Note 18). Previously, some of these vehicles had been leased by the Bank under operating lease agreements from PT Agro and rental expenses amounted to Rp 359 million and Rp 551 million in 2010 and 2009, respectively.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 67 -

28. Informasi Segmen 28. Segment Information

a. Segmen Usaha a. Business Segment

Informasi segmen Bank disajikan berdasarkan jenis kegiatan usahanya, yakni pemasaran, kredit, treasuri, dan ekspor-impor. Kegiatan usaha tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Bank, sebagai berikut:

The Bank’s segment information is presented based on its business activities, namely credit, treasury, and others. These business activities are the basis on which the Bank reports its primary segment information, as follows:

Pemasarandan Kredit/Marketing Treasuri/ Lain-lain/ Jumlah/and Credit Treasury Others TotalRp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Pendapatan RevenuesBunga dan komisi 37.996 13.129 - 51.125 Interest and commissionPendapatan operasional lainnya 12.332 184 1.612 14.128 Other operating income

Jumlah pendapatan 50.328 13.313 1.612 65.253 Total revenues

Beban ExpensesBeban bunga 15.237 1.573 135 16.945 Interest expenseBeban operasional lainnya 1.152 - 861 2.013 Other operating expenses

Jumlah beban 16.389 1.573 996 18.958 Total expenses

Hasil segmen - bersih 33.939 11.740 616 46.295 Segment results - net

Beban operasional yang tidak dapat dialokasikan 39.679 Unallocated operating expenses

Pendapatan operasional - bersih 6.616 Income from operations - netPendapatan non-operasional 1.771 Non-operating revenuesLaba sebelum pajak 8.387 Income before taxBeban pajak 190 Tax expense

Laba bersih 8.197 Net income

2010

Pemasarandan Kredit/Marketing Treasuri/ Lain-lain/ Jumlah/and Credit Treasury Others TotalRp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Pendapatan RevenuesBunga dan komisi 50.837 9.685 - 60.522 Interest and commissionPendapatan operasional lainnya 11.983 101 (483) 11.601 Other operating income

Jumlah pendapatan 62.820 9.786 (483) 72.123 Total revenues

Beban ExpensesBeban bunga 14.711 3.913 9 18.633 Interest expenseBeban operasional lainnya - - 343 343 Other operating expenses

Jumlah beban 14.711 3.913 352 18.976 Total expenses

Hasil segmen - bersih 48.109 5.873 (835) 53.147 Segment results - net

Beban operasional yang tidak dapat dialokasikan 42.596 Unallocated operating expenses

Pendapatan operasional - bersih 10.551 Income from operations - netPendapatan non-operasional 2.444 Non-operating revenuesLaba sebelum pajak 12.995 Income before taxBeban pajak - Tax expense

Laba bersih 12.995 Net income

2009

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 68 -

28. Informasi Segmen (Lanjutan) 28. Segment Information (Continued)

b. Segmen Geografis b. Geographical Segment

Informasi segmen Bank diklasifikasikan berdasarkan lokasi geografis adalah sebagai berikut:

The Bank’s segment information classified based on geographical locations are as follows:

Jakarta Lampung Surabaya Solo Medan Bogor Total

Pendapatan Bunga Interest RevenuesBunga 46.230 3.394 342 215 141 - 50.322 InterestProvisi dan komisi 471 202 87 21 19 3 803 Fees and commissions

Jumlah Pendapatan Bunga 46.701 3.596 429 236 160 3 51.125 Total Interest Income

Beban Bunga (13.413) (718) (740) (1.005) (949) (120) (16.945) Interest Expense

Pendapatan Bunga - Bersih 33.288 2.878 (311) (769) (789) (117) 34.180 Interest Income - Net

Pendapatan Operasional Lainnya 14.128 - - - - - 14.128 Other Operating Income

Beban Operasional Lainnya (35.387) (1.503) (1.415) (1.364) (1.480) (543) (41.692) Other Operating Expenses

Laba (Rugi) Operasional - Bersih 12.029 1.375 (1.726) (2.133) (2.269) (660) 6.616 Operating Income (Loss) - Net

Pendapatan (Beban) Non-Operasional Non-Operating RevenuesBersih (71) (1.507) 971 839 1.446 93 1.771 (Expenses) - Net

Laba (Rugi) Sebelum Pajak 11.958 (132) (755) (1.294) (823) (567) 8.387 Income (Loss) Before Tax

Beban Pajak (190) - - - - - (190) Tax Expense

Laba (Rugi) Bersih 11.768 (132) (755) (1.294) (823) (567) 8.197 Net Income (Loss)

Beban Penyusutan (4.023) (221) (194) (168) (188) (74) (4.868) Depreciation Expense

Jumlah Aset 788.302 25.163 5.637 2.906 3.480 604 826.092 Total Assets

Aset Tetap 13.911 1.541 776 671 757 297 17.953 Fixed Assets

Jumlah Kewajiban 539.367 25.295 6.392 4.200 4.463 1.174 580.891 Total Liabilities

31 Desember/December 31, 2010

Rp '000.000

Jakarta Lampung Surabaya Solo Medan Bogor Total

Pendapatan Bunga Interest RevenuesBunga 56.079 1.521 2 6 - - 57.608 InterestProvisi dan komisi 2.807 85 4 17 1 - 2.914 Fees and commissions

Jumlah Pendapatan Bunga 58.886 1.606 6 23 1 - 60.522 Total Interest Income

Beban Bunga (18.177) (209) (108) (70) (68) (1) (18.633) Interest Expense

Pendapatan Bunga - Bersih 40.709 1.397 (102) (47) (67) (1) 41.889 Interest Income - Net

Pendapatan Operasional Lainnya 11.492 - - - - - 11.492 Other Operating Income

Beban Operasional Lainnya (39.505) (1.521) (573) (534) (499) (198) (42.830) Other Operating Expenses

Laba (Rugi) Operasional - Bersih 12.696 (124) (675) (581) (566) (199) 10.551 Operating Income (Loss) - Net

Pendapatan (Beban) Non-Operasional Non-Operating Revenues Bersih 3.160 (916) 88 55 60 (3) 2.444 (Expenses) - Net

Laba (Rugi) Sebelum Pajak 15.856 (1.040) (587) (526) (506) (202) 12.995 Income (Loss) Before Tax

Beban Pajak - - - - - - - Tax Expense

Laba (Rugi) Bersih 15.856 (1.040) (587) (526) (506) (202) 12.995 Net Income (Loss)

Beban Penyusutan (2.259) (215) (64) (56) (62) (25) (2.681) Depreciation Expense

Jumlah Aset 712.712 23.523 1.680 2.358 1.838 736 742.847 Total Assets

Aset Tetap 11.498 1.527 906 782 871 347 15.931 Fixed Assets

Jumlah Kewajiban 474.028 24.563 2.267 2.884 2.345 938 507.025 Total Liabilities

31 Desember/December 31, 2009

Rp '000.000

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 69 -

29. Komitmen dan Kontinjensi 29. Commitments and Contingencies

a. Bank memiliki tagihan dan kewajiban

komitmen dan kontinjensi dengan rincian sebagai berikut:

a. The Bank has commitments and contingent receivables and liabilities as follows:

2010 2009

Rp '000.000 Rp '000.000

KOMITMEN COMMITMENTSKewajiban Komitmen Commitment Liabilities

Fasilitas kredit kepada nasabahyang belum digunakan 80.463 6.267 Unused loan facilities

Irrevocable Letter of Credit (L/C) 981 5.693 Irrevocable Letters of Credit (L/C)

Jumlah Kewajiban Komitmen 81.444 11.960 Total Commitment Liabilities

KONTINJENSI CONTINGENCIESTagihan Kontinjensi Contingent Receivables

Pendapatan bunga dalam penyelesaian - 1.588 Past due interest revenues

Kewajiban Kontinjensi Contingent LiabilitiesBank garansi yang diberikan 55.264 9.587 Bank guarantees issued

Kewajiban Kontinjensi - Bersih (55.264) (7.999) Contingent Liabilities - Net

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009, Bank tidak memiliki saldo transaksi komitmen dan kontinjensi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

As of December 31, 2010 and 2009, the Bank does not have commitment and contingency transactions with related parties.

Klasifikasi kolektibilitas saldo transaksi komitmen dan kontinjensi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah Lancar.

As of December 31, 2010 and 2009, the collectibility classifications of the above commitment and contingent accounts are all classified as Current.

b. Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi

Rincian estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi di atas adalah sebagai berikut:

b. Estimated losses on commitments and contingencies

The related estimated losses on commitments and contingent on the above commitments and contingencies as follows:

2010 2009

Rp '000.000 Rp '000.000

Fasilitas kredit kepada nasabahyang belum digunakan 805 62 Unused loan facilities

Bank garansi yang diberikan 553 96 Bank guaranteesIrrevocable Letter of Credit (L/C) 9 57 Irrevocable Letter of Credit (L/C)

Jumlah 1.367 215 Total

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 70 -

29. Komitmen dan Kontinjensi (Continued) 29. Commitments and Contingencies

(Continued)

Perubahan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut:

Changes in estimated losses on commitments and contingencies are as follows:

2010 2009

Rp '000.000 Rp '000.000

Saldo awal tahun 215 2.378 Balance at beginning of yearPenyisihan (pemulihan) 1.152 (2.163) Provision (reversal)

Saldo akhir tahun 1.367 215 Balance at end of year

c. Komitmen Sewa

Bank memiliki beberapa komitmen sewa operasi untuk kantor-kantor cabang. Jangka waktu penyewaan berkisar antara 1-5 tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan kedua pihak. Beban sewa pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 987 juta dan Rp 1.165 juta.

c. Lease commitments

The Bank has entered into various lease commitments under operating lease mainly for its branches’ premises. The terms of the rentals range from 5 to 10 years renewable upon mutual agreement of both parties. Rental expense amounted to Rp 987 million Rp 1,165 million in 2010 and 2009, respectively.

d. Litigasi d. Litigation

Bank dan beberapa bank anggota sindikasi menghadapi tuntutan hukum dari PT Geria Wijaya Prestige (GWP), debitur, sehubungan dengan penyitaan dan/atau pelelangan aset agunan milik GWP yang terletak di Denpasar, Bali yang dijaminkan oleh debitur. Pada tahun 2000, Pengadilan Tinggi Jakarta memenangkan gugatan GWP dan memutuskan Bank serta dua bank lainnya anggota sindikasi untuk membayar kerugian sebesar Rp 20 miliar kepada GWP. Pihak tergugat telah mengajukan keberatan kepada Pengadilan Tinggi, namun ditolak oleh Pengadilan Tinggi pada tahun 2008. Pada tahun yang sama, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengeluarkan putusan dengan memenangkan GWP serta meminta tergugat untuk membayar sejumlah Rp 20 miliar kepada GWP, dimana dalam hal ini porsi Bank adalah sebesar Rp 6.667 juta. Bank telah membentuk cadangan kerugian atas perkara ini sebesar Rp 6.700 juta yang dicatat dalam akun Kewajiban Lain-lain (Catatan 18).

The Bank and other member banks of the syndicated banks were named as defendants in a lawsuit filed by PT Geria Wijaya Prestige (“GWP”), the borrower, regarding the alleged illegal confiscation and/or auction of the foreclosed asset owned by the latter located in Denpasar, Bali. In 2000, the Jakarta High Court ruled in favor of GWP in which the Bank and two of the syndicated banks were required to pay damages of Rp 20 billion to GWP. The defendants appealed to the Supreme Court whereby the Supreme Court rejected this appeal in 2008. In the same year, the Central Jakarta District Court also issued a ruling in favor of GWP and asked the defendants to pay the Rp 20 billion to GWP, in which the Bank’s share was Rp 6,667 million. The Bank has recognized an estimated liability for the potential loss from this lawsuit of Rp 6,700 million as part of other liabilities (Note 18).

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 71 -

29. Komitmen dan Kontinjensi (Continued) 29. Commitments and Contingencies

(Continued) d. Litigasi (Lanjutan) d. Litigation (Continued)

Pada bulan Maret 2010, bank mengajukan Gugatan Perlawanan dan Gugatan Wanprestasi kepada GWP di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dimana gugatan tersebut stelah ditolak oleh pengadilan pada Oktober 2010. Pada bulan Februari 2011, Bank mengajukan banding formal di pengadilan yang sama, antara lain, untuk pembalikan dari semua keputusan yang dibuat oleh pengadilan terhadap Bank. Pada tanggal 20 Januari 2011, Bank telah mengajukan gugatan, antara lain, untuk pemulihan sebesar US$ 18,2 juta merupakan pokok pinjaman, bunga dan denda ditambah kerugian immaterial sebesar Rp10 miliar, terhadap GWP dan pihak lainnya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat belum mengeluarkan keputusan atas keberatan tersebut dan gugatan seperti yang dijelaskan di atas.

In March 2010, the Bank filed a counter lawsuit against GWP in the Central Jakarta District Court, which was rejected by the Court in October 2010. In February 2011, the Bank filed a formal appeal in the same court, among others, for the reversal of all decisions made by the courts against the Bank. On January 20, 2011, the Bank filed a default lawsuit, among others, for the recovery of the US$ 18.2 million representing loan principal, interest and penalty plus immaterial damage of Rp10 billion, against GWP and other parties in the Central Jakarta District Court. As of the date of completion of the financial statements, the Central Jakarta District Court has not yet issued its decisions on the appeal and the default lawsuit as explained above.

30. Aset dan Kewajiban dalam Mata Uang Asing

30. Assets and Liabilities Denominated in Foreign Currencies

Posisi aset dan kewajiban dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:

The balances of assets and liabilities denominated in foreign currencies at balance sheet dates are as follows:

2010 2009

Rp '000.000 Rp '000.000

Aset AssetsKas 887 838 CashGiro pada Bank Indonesia 2.252 2.349 Demand deposits with Bank IndonesiaGiro pada bank lain 62.173 73.460 Demand deposits with other banksPenempatan pada bank lain 4.505 - Placements with other banksKredit 72.226 151.220 LoansPendapatan bunga yang masih akan

diterima 183 183 Interest receivableAset lain-lain 95 207 Other assets

Jumlah Aset 142.321 228.257 Total Assets

Kewajiban LiabilitiesKewajiban segera lainnya - 595 Liabilities immediately payableSimpanan dari nasabah 138.776 173.781 Deposits from customersPinjaman yang diterima - 60.207 BorrowingKewajiban lain-lain 443 717 Other liabilities

Jumlah Kewajiban 139.219 235.300 Total Liabilities

Aset (Kewajiban) - Bersih 3.102 (7.043) Net Assets (Liabilities)

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 72 -

31. Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan 31. Financial Assets and Financial Liabilities

Tabel dibawah ini adalah nilai tercatat dan nilai wajar atas aset keuangan dan kewajiban keuangan dalam neraca pada tanggal 31 Desember 2010:

The table below sets out the carrying values and fair values of financial assets and liabilities as of December 31, 2010 in the balance sheet:

Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/

Carrying Value Fair ValueRp'000.000 Rp'000.000

Aset Keuangan Financial AssetsKas 6.769 6.769 CashGiro pada Bank Indonesia 24.270 24.270 Demand deposits with Bank IndonesiaGiro pada bank lain 63.017 63.017 Demand deposits with other banksPenempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia and

dan bank lain 382.265 382.265 other banksEfek-efek yang dimiliki

hingga jatuh tempo 20.364 20.364 Securities - HTMKredit yang diberikan 303.099 303.099 LoansTagihan akseptasi 2.406 2.406 Acceptances receivablePendapatan bunga yang masih

harus diterima 1.466 1.466 Interest receivableUang jaminan dalam akun "Aset Lain-lain" 638 638 Security deposits under "Other assets"

804.294 804.294 Kewajiban Keuangan Financial LiabilitiesKewajiban segera 300 300 Liabilities immediately payableSimpanan dari nasabah 476.862 476.862 Deposits from customersSimpanan dari bank lain 86.086 86.086 Deposits from other banksKewajiban akseptasi 2.406 2.406 Acceptances payableBiaya yang masih harus dibayar 1.194 1.194 Accrued expenses

566.848 566.848

Nilai wajar aset keuangan dan kewajiban keuangan diukur dengan dasar sebagai berikut:

The fair values of the above financial assets and liabilities are determined based on the following:

Aset Keuangan Financial Assets Nilai wajar atas aset keuangan jangka pendek (umumnya kurang dari satu tahun) seperti giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain, efek-efek dan aset lainnya adalah sebesar nilai tercatat karena telah mendekasi estimasi nilai wajarnya. Estimasi nilai wajar kredit yang diberikan (umumnya kredit dengan bunga mengambang) merupakan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima yang didiskontokan pada suku bunga pasar. Kredit yang diberikan disajikan bersih setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

The fair values of financial assets that are short-term in nature (generally less than 1 year) such as demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, securities and other assets represent their carrying amounts as these approximates their fair values. The estimated fair value of loans (normally floating interest bearing loans) represents the present value amount of estimated future cash flows expected to be received discounted at current market rate. Loans are presented net of impairment.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 73 -

31. Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan)

31. Financial Assets and Financial Liabilities (Continued)

Kewajiban Keuangan Nilai wajar kewajiban keuangan jangka pendek (biasanya kurang dari satu tahun) seperti simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank lain, kewajiban akseptasi dan biaya yang masih harus dibayar adalah sebesar nilai tercatat karena telah mendekati estimasi nilai wajarnya.

Financial Liabilities The fair values of financial liabilities that are short-term in nature (generally less than 1 year) such as deposits with customers and other banks, acceptances payable, and accrued expenses represent their carrying amounts as these approximates their fair values.

Estimasi nilai wajar simpanan tanpa jatuh tempo adalah sebesar jumlah terhutang ketika hutang tersebut harus segera dibayar pada saat ditagih.

The estimated fair value of deposits with no stated maturity is the amount repayable on demand.

32. Manajemen Risiko 32. Risk Management

Bank, sebagai penyedia jasa keuangan, menghadapi risiko dalam kegiatan operasionalnya seperti risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko kepatuhan serta risiko reputasi dan risiko strategik.

The Bank, being in a financial service industry, is facing various inherent risks in its day-to-day business activities such as credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, compliance risk, reputation risk and strategic risk.

Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas manajemen risiko Bank. Penerapan manajemen risiko dilakukan melalui pembentukan struktur organisasi, kebijakan dan prosedur, serta beberapa komite khusus seperti Komite Manajemen Risiko, Komite Pemantau Risiko, Komite Audit, Komite Aset-Kewajiban, Komite Kredit, Komite Remunerasi dan Nominasi, serta Komite Teknologi Informasi. Komite-komite tersebut bertugas menyusun pedoman bagi Bank untuk dapat mengidentifikasi, mengukur, memantau serta meminimalkan risiko-risiko.

The members of the Boards of Commissioners and Directors are overall responsible for the risk management of the Bank. Risk management implementation is carried out through established organizational structure, policies and procedures, and various committees such as Risk Management Committee, Risk Committee, Audit Committee, Asset-Liabilitiy Committee, Credit Committee, Remuneration and Nomination Committee and Information Technology Committee. These committees provide guidance to the Bank to identify, measure, monitor and mitigate risks.

Internal Audit juga bertanggung jawab atas penilaian independen untuk manajemen risiko dan kepatuhan atas kebijakan.

The Internal Audit is also responsible for the independent evaluation on risk management and compliance of policies.

Sampai dengan akhir tahun 2010, Bank telah melakukan usaha perbaikan dan mitigasi terhadap potensi-potensi resiko seperti i) Risiko Kredit, ii) Risiko Pasar, iii) Risiko Likuiditas, iv) Risiko Operasional, v) Risiko Hukum, vi) Risiko Reputasi, vii) Risiko Stratejik dan viii) Risiko Kepatuhan, yang bisa merugikan Bank.

Until the end of 2010, the Bank has conducted business improvement and mitigation of any potential risks such as i) Credit Risk, ii) Market Risk, iii) Liquidity Risk, iv) Operational Risk, v) Legal Risk, vi) Reputation Risk, vii) Strategic Risk and viii) Compliance Risk, which could adversely affect the Bank.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 74 -

32. Manajemen Risiko (Lanjutan) 32. Risk Management (Continued)

Untuk tambahan, Bank telah mengadopsi 5 tingkat risiko yaitu: 1 (Low), 2 (Low to Moderate), 3 (Moderate), 4 (Moderate to High), dan 5 (High) mulai tanggal 1 Juli 2010 sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan telah meningkatkan aspek manajemen resiko agar Bank semakin resisten terhadap perubahan perubahan yang terjadi baik di dalam negeri, regional maupun internasional dengan mempertimbangkan kondisi perbankan dewasa ini sebagaimana diamanatkan dalam salah satu pilar dalam Basel II.

In addition, the Bank has adopted 5 risk ratings such as: 1 (Low), 2 (Low to Moderate), 3 (Moderate), 4 (Moderate to High) and 5 (High) starting July 1, 2010 in accordance with applicable regulations and has improved aspects of risk management to increase resistant to the changes in conditions of the domestic, regional and international level by considering the current banking conditions, as mandated in one of the pillars of Basel II.

Berdasarkan pengukuran internal profil risiko Bank untuk pelaporan posisi akhir Desember 2010, dari sisi risiko komposit secara keseluruhan dinilai rendah dan rating pengendalian risiko Bank dinilai bagus.

Based on internal measurement of risk profile of the Bank in reporting the position at the end of December 2010, the overall composite risk rating is Low and the Bank has a good risk control.

Berdasarkan ringkasan penilaian profil risiko Bank untuk pelaporan posisi akhir Desember 2010, dari sisi tingkat risiko adalah rendah dengan trend stabil atau tetap.

Based on the Bank's risk profile assessment summary in reporting the position at the end of December 2010, the level of risk is Low with a stable or permanent trend.

Risiko Kredit Credit Risk

Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan debitur Bank untuk membayar pokok dan bunga pinjaman. Bank memonitor risiko kredit untuk meyakinkan bahwa kemungkinan kerugian yang terjadi akibat gagal bayar debitur Bank serta pemenuhan kontrak perjanjian dapat diminimalkan, baik untuk debitur individu maupun kelompok.

Credit risk is the default risk of the Company’s debtors. The Company monitors credit risk to ensure that the potential loss from default on the loans and contractual agreements is minimized, at both on individual debtor and group level.

Hasil pengukuran atas Risiko Kredit Bank periode bulan Desember 2010 adalah Low to Moderate.

The result of the measurement of credit risk of the Bank in December 2010 is Low to Moderate.

32. Manajemen Risiko (Lanjutan) 32. Risk Management (Continued)

Risiko Kredit (Lanjutan) Credit Risk (Continued)

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 75 -

Pengelolaan eksposur risiko kredit adalah sebagai berikut:

Exposures to credit risk is managed as follows:

a. Standarisasi struktur kredit untuk menjamin penerapan kebijakan dan pemberian kredit yang berhati-hati (prudent). Standar kebijakan dan prosedur pemberian kredit disusun berdasarkan pengalaman manajemen dalam pemberian kredit yang didasarkan pada suatu kerangka acuan khusus pemberian kredit dan disetujui serta diketahui oleh pejabat Bank yang berwenang. Kerangka kerja tersebut dimaksudkan untuk mengidentifikasi risiko yang melekat pada seluruh produk dan aktivitas fungsional Bank. Identifikasi resiko kredit diukur terhadap komponen - komponen atau kegiatan - kegiatan antara lain meliputi : Kredit bermasalah/Non Performing Loan (NPL), konsentrasi kredit berdasarkan sektor ekonomi, kecukupan cadangan kerugian penurunan nilai, 25 debitur terbesar, komposisi kredit jangka panjang (>3 tahun) terhadap kredit langsung dan pertumbuhan kredit.

a. A formalized credit structure to ensure prudent lending policies and practices are adopted. Formal lending procedures and policies are made to reflect the experience of lending management, who operates within a defined framework, which ensures all lending decisions, are approved and noted at the appropriate level of responsibility within the Bank. The framework is intended to identify the risks inherent in all products and functional activities of the Bank. Identification of credit risk is measured either against the component - component or activities - activities, and such includes: Non-Performing Loan (NPL), Loan Concentration based on Economic Sectors, Adequacy of Provisioning, Top 25 Largest Obligor, Composition of Long-Term Loan (> 3 years) to Total Direct Loan and Loan Growth.

b. Analisa berkala atas kemampuan debitur untuk membayar pokok dan bunga pinjaman.

b. Regular analysis of the ability of debtors to meet interest and principal repayment obligations.

c. Pemantauan Batas Maksimum Pemberian

Kredit (BMPK) sesuai peraturan Bank Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga tidak melampui Batas Maksimum Pemberian Kredit yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

c. Monitoring of legal lending limits as required by Bank Indonesia. As of December 31, 2010 and 2009, the credit granted to related parties and third parties are still within the Legal Lending Limit (LLL) required by Bank Indonesia.

d. Permintaan jaminan atas kredit yang

diberikan kepada debitur, berdasarkan kriteria yang ditetapkan Bank.

d. Collateral requirement as an assurance from debtors based on the Bank’s criteria.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 76 -

32. Manajemen Risiko (Lanjutan) 32. Risk Management (Continued)

Risiko Kredit (Lanjutan) Credit Risk (Continued) e. Pengakuan cadangan kerugian penurunan

nilai untuk tujuan pelaporan keuangan hanya dibentuk atas kerugian yang terjadi pada tanggal laporan keuangan berdasarkan bukti obyektif penurunan nilai. Cadangan kerugian penurunan nilai yang tidak didukung dengan bukti obyektif penurunan nilai dibentuk secara kolektif berdasarkan peraturan Bank Indonesia.

e. Impairment allowances are recognized for financial reporting purposes only for losses that have incurred at the date of the statement of financial position based on objective evidence of impairment. For those assets that have no objective evidence, these are assessed using collective assessment in accordance with Bank Indonesia rules.

f. Eksposur maksimum risiko kredit tanpa

memperhitungkan agunan atau tagihan kredit lainnya yang tercatat dalam neraca maupun rekening administratif adalah sebagai berikut:

f. The maximum exposure to credit risk before collateral or other credit enhancements relating to on-balance items and off-balance sheet items are as follows:

Eksposur maksimum/Maximum exposure

31 Desember/ December 31, 2010Rp '000.000

Aset neraca On-balance sheetGiro pada Bank Indonesia 24.270 Demand deposits with Bank IndonesiaGiro pada bank lain 63.017 Demand deposits with other banksPenempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia and

dan bank lain 382.265 other banksEfek-efek 20.364 SecuritiesKredit yang diberikan 306.430 LoansTagihan akseptasi 2.406 Acceptances receivablePendapatan bunga yang masih harus diterima 1.466 Interest receivableUang jaminan dalam akun Security deposits included in

"Aset Lain-lain" 638 "Other Assets"800.856

Rekening Administratif Off-balance sheetFasilitas kredit kepada nasabah

yang belum digunakan 80.463 Unused loan facilitiesGaransi yang diberikan 55.264 Guarantees issuedIrrevocable Letter of Credit (L/C) 981 Irrevocable Letter of Credit (L/C)

136.708

Untuk aset neraca, eksposur risiko kredit maksimal adalah berdasarkan nilai tercatat dalam neraca pada tanggal 31 Desember 2010 tanpa memperhitungkan agunan.

For on-balance sheet items, the maximum credit risk exposures are based on the net carrying amounts reflected in the balance sheet as of December 31, 2010 without considering the related collateral.

Manajemen berkeyakinan bahwa Bank memiliki kemampuan untuk mengendalikan dan mempertahankan eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimal.

Management believes that it has the ability to continue to control and sustain minimal exposure of credit risk.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 77 -

32. Manajemen Risiko (Lanjutan) 32. Risk Management (Continued)

Konsentrasi risiko aset keuangan yang memiliki eksposur risiko kredit

Concentration of risks of financial assets with credit risk exposure

a. Sektor geografis a. Geographical sectors

Eksposur risiko kredit atas aset neraca dan rekening administratif adalah sebagai berikut:

The table below shows the credit risk exposure relating to on-balance sheet and off-balance sheet items as follows:

Jakarta Lampung Surabaya Solo Medan TotalAset neraca On-balance sheetGiro pada Bank Indonesia 24.270 - - - - 24.270 Demand deposits with Bank IndonesiaGiro pada bank lain 62.896 25 6 84 6 63.017 Demand deposits with other banksPenempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia and dan bank lain 382.265 - - - - 382.265 other banksEfek-efek 20.364 - - - - 20.364 SecuritiesKredit yang diberikan 275.657 22.826 3.902 1.848 2.197 306.430 LoansTagihan akseptasi 2.406 - - - - 2.406 Acceptances receivablePendapatan bunga yang masih harus diterima 1.466 - - - - 1.466 Interest receivableSetoran jaminan 638 - - - - 638 Security deposits

769.962 22.851 3.908 1.932 2.203 800.856

31 Desember/December 31, 2010

Jakarta Lampung Surabaya Solo Medan TotalRekening administratif Off-balance sheetFasilitas kredit kepada nasabah 80.463 - - - - 80.463 Unused loan facilities yang belum digunakanGaransi yang diberikan 55.264 - - - - 55.264 Guarantees issuedIrrevocable Letters of Credit (L/C) 981 - - - - 981 Irrevocable Letters of Credit (L/C)

136.708 - - - - 136.708

31 Desember/December 31, 2010

a. Sektor industri b. Industry sectors

Eksposur risiko kredit atas aset neraca dan rekening administratif adalah sebagai berikut:

Credit risk exposure relating to on-balance sheet and off-balance sheet items are as follows:

Pemerintah/ Lembaga Keuangan/ Industri/ Jasa Dunia Usaha/ Pertanian Lainnya/ Jumlah/Government Financial Institution Manufacturing Services Agriculture Others Total

Aset neraca On-balance sheetGiro pada Bank Indonesia - 24.270 - - - - 24.270 Demand deposits with Bank IndonesiaGiro pada bank lain - 63.017 - - - - 63.017 Demand deposits with other banksPenempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia and

dan bank lain 295.760 86.505 - - - - 382.265 other banksEfek-efek 20.364 - - - - - 20.364 SecuritiesKredit yang diberikan - - 92.882 163.091 27.212 23.245 306.430 LoansTagihan akseptasi - - - - - 2.406 2.406 Acceptances receivablePendapatan bunga yang masih harus diterima - 1.466 - - - - 1.466 Interest receivableSetoran jaminan - - - - - 638 638 Security deposits

316.124 175.258 92.882 163.091 27.212 26.289 800.856

Rekening Administratif Off-balance sheetFasilitas kredit kepada nasabah

yang belum digunakan - - 300 80.163 - - 80.463 Unused loan facilitiesGaransi yang diberikan - - - 55.264 - - 55.264 Guarantees issuedIrrevocable letters of credit (L/C) - - - 981 - - 981 Irrevocable letters of credit (L/C)

- - 300 136.408 - - 136.708

31 Desember 2010/ December 31, 2010

b. Konsentrasi kredit yang diberikan menurut

sektor ekonomi dan jenis konsumen diungkapkan pada Catatan 9.

c. Loan concentrations per economic sector and per type of customer are disclosed in Note 9.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 78 -

32. Manajemen Risiko (Lanjutan) 32. Risk Management (Continued)

Risiko Pasar Market Risk

Risiko Pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar dari portofolio yang dimiliki oleh Bank, yang dapat merugikan Bank seperti risiko suku bunga dan risiko mata uang.

Market risk is the risk that arises due to movements in market variables of the portfolio owned by the Bank, which can be detrimental to the Bank such as interest rate risk and currency risk.

Risiko pasar terdapat pada aktivitas fungsional Bank seperti dalam kegiatan tresuri, investasi dalam bentuk surat berharga dan pasar uang maupun penyertaan pada lembaga keuangan lainnya, penyediaan dana (pinjaman dan bentuk sejenis), kegiatan pendanaan dan penerbitan surat utang, serta kegiatan pembiayaan perdagangan.

Market risk, among others, is present in the functional activities of the Bank such as in treasury activities, investment in securities, investments in money market or other financial institutions, provision of funds (loans and similar forms), financing activities and issuance of debt securities, and trade financing activities.

Saat ini Bank menggunakan pendekatan standar dalam melakukan perhitungan kecukupan modal untuk risiko pasar dengan mengikuti ketentuan PBI 5/12/PBI/2003 mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar dan perubahannya melalui PBI 9/13/PBI/2007, dan SE-BI 5/23/DPNP mengenai Pedoman Perhitungan KPMM dengan memperhitungkan Risiko Pasar dan Perhitungan Pedoman PDN dan perubahannya melalui SE-BI 9/31/DPNP. Pendekatan ini mengukur potensi kerugian Bank atas posisi keuangan yang dimiliki Bank akibat perubahan pasar baik untuk nilai tukar valuta asing maupun suku bunga.

Currently, the Bank uses standard approach in calculating the capital adequacy for market risk by following the provisions of PBI 5/12/PBI/2003 on Capital Adequacy of Commercial Banks with Market Risk and amendments thereto through PBI 9/13/PBI/2007, and of SE BI 5/23/DPNP for Guidance on the Calculation of CAR with Market Risk and Net Open Position (NOP) and amendments thereto through SE BI 9/31/DPNP. This approach measures the major potential bank losses because of the position held by the Bank due to changes in market prices for both foreign exchange and interest rates.

Dalam mengelola risiko pasar Bank mempergunakan pendekatan parameter, antara lain : kemampuan Bank untuk menyerap potensi kerugian karena fluktuasi dalam nilai tukar kredit dalam valuta asing, kecukupan modal untuk menyerap risiko mata uang, PDN dan kemampuan Bank untuk mengantisipasi potensi kerugian karena fluktuasi dalam nilai tukar.

The Bank uses parameter approach to manage the market risk such as, among others, the ability of the Bank to cover potential losses due to fluctuations in exchange rates of foreign exchange loans, capital adequacy to cover currency risk, NOP and the Bank’s ability to cover potential losses due to fluctuations in exchange rates.

I. Risiko Suku Bunga I. Interest Rate Risk

Risiko suku bunga merupakan risiko pasar dimana arus kas masa depan atau nilai instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Risiko suku bunga timbul dari semua layanan perbankan bagi nasabah dalam bentuk simpanan atau dana pihak ketiga (deposito, giro dan tabungan), kredit yang diberikan, dan rekening administratif (off balance sheet) termasuk juga perjanjian swap dan kontrak valuta berjangka (forward).

Interest rate risk is a market risk that either the future cash flows or the value of a financial instrument will fluctuate due to changes in market interest rates. The interest rate risk arises from a variety of banking services such as customers’ deposits (deposits, current account, and savings), loans, and off balance sheet accounts including swaps and forward exchange contracts.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 79 -

32. Manajemen Risiko (Lanjutan) 32. Risk Management (Continued)

Risiko Pasar (Lanjutan) Market Risk (Continued) I. Risiko Suku Bunga (Lanjutan) I. Interest Rate Risk (Continued)

Manajemen Bank bertanggung jawab atas penerapan dan pengawasan kebijakan manajemen risiko suku bunga sesuai dengan batasan, sistem dan prosedur yang telah dibuat untuk menghadapi risiko tersebut. Tujuan utama manajemen risiko suku bunga adalah untuk membatasi dampak buruk dari pergerakan suku bunga terhadap laba dan untuk meningkatkan pendapatan di dalam batasan yang telah ditentukan. Sebagian besar simpanan nasabah dan kredit yang diberikan adalah pada suku bunga mengambang, yang langsung berhubungan dengan suku bunga pasar atau suku bunga yang diumumkan yang disesuaikan secara periodik untuk mencerminkan pergerakan suku bunga pasar.

The Bank has interest risk management policies such as specifically defined limits, system procedures and policy guidelines to manage the risk of interest rate, the main objectives of which are to limit the adverse effect of interest rate movements to profits and to enhance earnings within defined parameters. A substantial portion of deposits from customers and loans are entered into at variable interest rates, either directly linked to market rates or based upon published rates which are periodically adjusted to reflect market interest rates movements.

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposur instrumen keuangan terhadap risiko suku bunga pada tanggal 31 Desember 2010:

The table below summarizes exposure to interest rate risks as of December 31, 2010:

Sampai dengan 1 bulan/ 1-3 bulan/ 3-12 bulan/ 1-5 tahun/ Lebih dari 5 tahun/ Jumlah/Up to 1 month 1-3 months 3-12 months 1-5 years More than 5 years Total

Aset Keuangan Financial AssetsGiro pada bank lain 63.017 - - - - 63.017 Demand deposits with other banksPenempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia

dan bank lain 367.783 14.482 - - - 382.265 and other banksEfek-efek - - 20.364 - - 20.364 SecuritiesKredit yang diberikan 4.950 57.637 13.945 129.460 100.438 306.430 LoansPendapatan bunga yang masih harus diterima 1.466 - - - - 1.466 Interest receivable

437.216 72.119 34.309 129.460 100.438 773.542

Kewajiban Keuangan Financial LiabilitiesSimpanan dari nasabah Deposits from customers

- Giro 153.919 - - - - 153.919 - Demand deposits- Tabungan 15.375 - - - - 15.375 - Savings account- Deposito berjangka 31.828 223.737 8.305 43.698 - 307.568 - Time deposits

Simpanan dari bank lain - Deposits from other banks- Interbank call money 75.000 - - - - 75.000 - Interbank call money- Deposito berjangka 11.014 - - - - 11.014 - Time deposits

287.136 223.737 8.305 43.698 - 562.876

31 Desember 2010 / December 31, 2010Jatuh tempo/ Maturity Period

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 80 -

32. Manajemen Risiko (Lanjutan) 32. Risk Management (Continued)

Risiko Pasar (Lanjutan) Market Risk (Continued) I. Risiko Suku Bunga (Lanjutan) I. Interest Rate Risk (Continued)

Suku bunga rata-rata atas aset dan kewajiban keuangan adalah sebagai berikut:

The average interest rates for financial assets and liabilities are as follows:

31 Desember 2010 / 31 Desember 2009 /December 31, 2010 December 31, 2009

Aset Keuangan Financial AssetsGiro pada Bank Indonesia Demand deposits with Bank Indonesia

Rupiah 2,50% 0,00% Rupiah Dolar Amerika Serikat 0,00% 0,00% US Dollar

Giro pada bank lain Demand deposits with other banksRupiah 0,00% 0,00% Rupiah Dolar Amerika Serikat 0,00% 0,00% US Dollar

Penempatan pada bank lain (call money) Placements with other banks (call money)Rupiah 6,10% 6,28% Rupiah Dolar Amerika Serikat 1,50% 0,00% US Dollar

Efek-efek SecuritiesRupiah 6,40% 6,48% Rupiah Mata uang asing - - Foreign currency

Kredit yang diberikan LoansRupiah 15,67% 13,17% Rupiah Dolar Amerika Serikat 8,72% 10,61% US Dollar

Tagihan akseptasi Acceptances receivableRupiah 0,00% - Rupiah

Aset lainya Other assetsRupiah 0,00% 0,00% Rupiah Dolar Amerika Serikat 0,00% 0,00% US Dollar

Kewajiban Keuangan Financial LiabilitiesSimpanan dari nasabah Deposits from customers

Rupiah Rupiah- Giro 2,59% 0,90% - Demand deposits- Tabungan 3,31% 3,80% - Savings account - Deposito berjangka 7,93% 11,70% - Time deposits Dolar Amerika Serikat US Dollar- Giro 0,10% 0,30% - Demand deposits- Tabungan - - - Savings account - Deposito berjangka 2,20% 4,30% - Time deposits Euro Eropa Europe Euro- Giro 0,10% - - Demand deposits- Deposito berjangka - 1,00% - Time deposits

Simpanan dari bank lain Deposits from other banksRupiah Rupiah- Giro 0,00% 0,00% - Demand deposits - Tabungan - - - Savings account - Interbank call money 6,04% 5,25% - Interbank call money - Deposit berjangka 8,25% - - Time deposits Mata uang asing Foreign currency- Giro - 0,00% - Demand deposits- Tabungan - - - Savings account - Interbank call money - 6,75% - Interbank call money - Deposit berjangka - - - Time deposits

Kewajiban akseptasi Acceptances payableRupiah 0,00% 0,00% Rupiah

Pinjaman yang diterima - 6,50% Borrowing

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 81 -

32. Manajemen Risiko (Lanjutan) 32. Risk Management (Continued)

Risiko Pasar (Lanjutan) Market Risk (Continued)

II. Risiko Mata Uang II. Currency Risk

Risiko mata uang adalah risiko pasar dimana pendapatan Bank dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar dari suatu instrumen keuangan. Risiko mata uang yang dihadapi oleh Bank terutama timbul dari produk perbankan dalam mata uang asing yang dimiliki oleh nasabah korporasi, yang meliputi antara lain transaksi penempatan pada bank lain, kredit yang diberikan serta simpanan dalam mata uang asing.

Currency risk is a market risk that the Bank’s earnings may be affected due to fluctuation of foreign exchange rates of a financial instrument. The Bank’s currency risk arises primarily from foreign currency denominated products with corporate customers. Products include placements with other banks, loans and deposits denominated in foreign currencies.

Risiko mata uang asing dimonitor dan dilaporkan setiap hari untuk memastikan bahwa pergerakan nilai tukar mata uang asing masih dalam batas-batas ketentuan Bank Indonesia dan Posisi Devisa Neto (PDN) dihitung berdasarkan peraturan Bank Indonesia. Berdasarkan peraturan tersebut, bank disyaratkan untuk menjaga Posisi Devisa Neto neraca dan secara keseluruhan maksimum 20% dari modal.

Currency risk is monitored and reported daily to ensure that exposure to volatility in foreign currencies exchange rate to maintain market risk movements are within Bank Indonesia’s regulations and that Net Open Position (NOP) is computed based on Bank Indonesia regulations. Under these regulations, banks are required to maintain an overall and balance sheet net open position at maximum of 20% of the total regulatory capital.

Berikut ini adalah Posisi Devisa Neto Bank dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009:

Following is the Bank’s foreign currency net open position as of December 31, 2010 and 2009:

2010

Nilai BersihAbsolut/

Aset/ Kewajiban/ Net AbsoluteMata Uang Assets Liabilities Value Currency

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Neraca On-Balance SheetDolar Amerika Serikat 140.815 139.159 1.656 United States DollarEuro Eropa 956 60 896 Europe EuroDolar Singapura 550 - 550 Singapore Dollar

Jumlah 142.321 139.219 3.102 Total

Rekening Administratif Off-Balance SheetDolar Amerika Serikat - - - United States Dollar

Jumlah - - - Total

Jumlah Nilai Bersih Absolut Total Absolute Open Position (keseluruhan) 3.102 (overall)

Jumlah Modal (Catatan 33) 245.235 Total Capital

Rasio Posisi Devisa Neto Net Open Position Ratio (Neraca) 1,26% (On-Balance Sheet)

Rasio Posisi Devisa Neto (keseluruhan) 1,26% Net Open Position Ratio (overall)

Neraca dan Rekening Administratif/Balance Sheet and

Administrative Accounts

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 82 -

32. Manajemen Risiko (Lanjutan) 32. Risk Management (Continued)

Risiko Pasar (Lanjutan) Market Risk (Continued)

II. Risiko Mata Uang (Lanjutan) II. Currency Risk (Continued)

31 Desember 2009/ December 31, 2009

Nilai BersihAbsolut/

Aset/ Kewajiban/ Net AbsoluteMata Uang Assets Liabilities Value Currency

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Neraca On-Balance SheetDolar Amerika Serikat 225.816 229.698 3.882 United States DollarEuro Eropa 2.163 5.602 3.439 Europe EuroDolar Australia 68 - 68 Australian DollarDolar Singapura 43 - 43 Singapore DollarPound Sterling Inggris 121 - 121 Great Britain Poundsterling Yen Jepang 46 - 46 Japanese Yen

Jumlah 228.257 235.300 7.599 Total

Rekening Administratif Off-Balance SheetDolar Amerika Serikat - - - United States Dollar

Jumlah - - - Total

Jumlah Nilai Bersih Absolut Total Absolute Open Position (keseluruhan) 7.599 (overall)

Jumlah Modal (Catatan 33) 231.073 Total Capital

Rasio Posisi Devisa Neto Net Open Position Ratio (Neraca) 3,29% (On-Balance Sheet)

Rasio Posisi Devisa Neto (keseluruhan) 3,29% Net Open Position Ratio (overall)

Neraca dan Rekening Administratif/Balance Sheet and

Administrative Accounts

Risiko Likuiditas Liquidity Risk Risiko Likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan Bank tidak mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh waktu. Adapun risiko likuiditas terdiri dari dua kategori :

Liquidity risk is the risk arising when the Bank is unable to meet its obligations on time. The liquidity risk consists of two categories:

1. Risiko Likuiditas Pasar yaitu risiko yang

timbul karena Bank tidak mampu melakukan offsetting posisi tertentu dengan harga pasar karena kondisi likuiditas pasar yang tidak memadai.

2. Risiko Likuiditas Pendanaan yaitu risiko

yang timbul karena Bank tidak mampu mencairkan assetnya atau memperoleh pendanaan dari sumber dana lain.

1. Market Liquidity risk is the risk that arises because the Bank is unable to do certain offsetting positions with market prices due to market liquidity conditions inadequate.

2. Funding Liquidity risk is the risk that arises because the Bank is unable to liquidate its asset or obtain funding from other funding sources.

Untuk meminimalkan risiko likuiditas diatas, Bank perlu mengelola risiko-risiko yang kemungkinan akan timbul dengan cara memitigasi risiko-risiko tersebut. Adapun parameter yang digunakan dalam mengukur risiko-risiko yang kemungkinan akan timbul yaitu, Current Ratio, Maturity Mismatch Ratio, Loan Deposit Ratio (LDR), ketergantungan pada dana antar Bank, Deposan inti, Kebijakan Pengelolaan likuiditas ALMA dan Kemampuan Bank untuk memperoleh akses kepada pasar uang, pasar modal atau sumber sumber pendanaan lainnya.

To minimize liquidity risk, the Bank needs to manage the risks that are likely to arise in such a way that those risks are mitigated. The parameters used in measuring the risks that are likely to arise are Current Ratio, Maturity Mismatch Ratio, Loan Deposit Ratio (LDR), dependence on inter-bank funds, core depositors, liquidity management policies and capabilities of the Bank’s ALMA to gain access to the market money, capital markets or other funding sources.

Sebagai satu alat, Bank memantau likuiditasnya dengan menganalisa profil jatuh tempo dari aset dan kewajiban.

As one of the tools, the Bank monitors its liquidity by analyzing its maturity profile of assets and liabilities.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 83 -

32. Manajemen Risiko (Lanjutan) 32. Risk Management (Continued)

Risiko Likuiditas (Lanjutan) Liquidity Risk (Continued)

Kurang dari/ Lebih dari/Less than 1 - 3 3 - 6 6 - 12 More than

Nilai tercatat/ 1 bulan/ bulan/ bulan/ bulan/ 12 bulan/Carrying value month months months months months

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

ASET ASSETSKas 6.769 6.769 - - - - CashGiro pada Bank Indonesia 24.270 24.270 - - - - Demand deposits with Bank IndonesiaGiro pada bank lain 63.017 63.017 - - - - Demand deposits with other banksPenempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan bank lain 382.265 367.783 14.482 - - - and other banksSurat berharga 20.364 - 20.364 - - - SecuritiesKredit yang diberikan - bersih 303.099 4.901 57.061 13.806 128.166 99.165 Loans - netTagihan akseptasi 2.406 2.406 - - - - Acceptances receivableAset lain-lain Other assets

Pendapatan bunga yang masih harus diterima 1.466 1.466 - - - - Interest receivable

Setoran jaminan 638 - - - - 638 Security depositsJumlah Aset 804.294 470.612 91.907 13.806 128.166 99.803 Total Assets

KEWAJIBAN LIABILITIESKewajiban segera 300 300 - - - - Liabilities immediately payableSimpanan dari nasabah 476.862 386.136 43.212 5.418 42.096 - Deposits from customersSimpanan dari bank lain 86.086 75.072 11.014 - - - Deposits from other banksKewajiban akseptasi 2.406 - 2.406 - - - Acceptance payablesKewajiban lain-lain Other liabilities

Biaya yang masih harus dibayar 1.194 1.194 - - - - Accrued expensesBunga yang masih harus dibayar 1.690 1.690 - - - - Interest payable

Jumlah Kewajiban 568.538 464.392 56.632 5.418 42.096 - Total Liabilities

Jumlah Aset - Bersih 235.756 6.220 35.275 8.388 86.070 99.803 Net Assets

2010

Kurang dari/ Lebih dari/Less than 1 - 3 3 - 6 6 - 12 More than

Nilai tercatat/ 1 bulan/ bulan/ bulan/ bulan/ 12 bulan/Carrying value month months months months months

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

ASET ASSETSKas 3.594 3.594 - - - - CashGiro pada Bank Indonesia 5.868 5.868 - - - - Demand deposits with Bank IndonesiaGiro pada bank lain 74.042 74.042 - - - - Demand deposits with other banksPenempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan bank lain 121.259 121.259 - - - - and other banksSurat berharga 74.718 74.718 - - - - SecuritiesKredit yang diberikan - bersih 436.443 42.450 32.322 35.500 172.882 153.289 Loans - netTagihan akseptasi 3.396 3.396 - - - - Acceptances receivableAset lain-lain Other assets

Pendapatan bunga yang masih harus diterima 1.259 1.259 - - - - Interest receivable

Setoran jaminan 297 - - - - 297 Security depositsJumlah Aset 720.876 326.586 32.322 35.500 172.882 153.586 Total Assets

KEWAJIBAN LIABILITIESKewajiban segera 1.918 1.918 - - - - Liabilities immediately payableSimpanan dari nasabah 389.591 351.508 35.053 3.030 - - Deposits from customersSimpanan dari bank lain 25.669 25.669 - - - - Deposits from other banksKewajiban akseptasi 3.431 - 3.431 - - - Acceptance payablesPinjaman yang diterima 60.207 - - 60.207 - - BorrowingsKewajiban lain-lain Other liabilities

Biaya yang masih harus dibayar 15.230 15.230 - - - - Accrued expensesBunga yang masih harus dibayar 996 996 - - - - Interest payable

Jumlah Kewajiban 497.042 395.321 38.484 63.237 - - Total Liabilities

Jumlah Aset (Kewajiban) - Bersih 223.834 (68.735) (6.162) (27.737) 172.882 153.586 Net Assets (Liabilities)

2009

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 84 -

32. Manajemen Risiko (Lanjutan) 32. Risk Management (Continued)

Risiko Operasional Operational Risk

Risiko operasional adalah risiko timbulnya kerugian akibat sistem dan pengendalian yang tidak memadai, kesalahan manusia atau kegagalan pengendalian manajemen, termasuk bencana alam, kegagalan sistem, risiko asuransi, risiko pengelolaan dana, risiko operasi kustodian, kecurangan (fraud) dan ketidakpatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Operational risk is the risk arising from losses as a result of inadequate systems and controls, human error or management failure. It includes the threat of natural disasters, systems failure, insurance risk, funds management risk, custodial operations risk, fraud and non compilance with the prevailling regulations and laws.

Risiko operasional dapat melekat pada setiap aktivitas fungsional Bank,seperti kegiatan perkreditan (penyediaan dana), tresuri dan investasi, operasional dan jasa, pembiayaan perdagangan, pendanaan dan instrumen utang, teknologi sistem informasi dan sistem informasi manajemen, dan pengelolaan sumber daya manusia. Untuk meminimalkan risiko operasional diatas, Bank mengelola risiko-risiko yang mungkin akan timbul dengan cara mengantisipasi risiko-risiko tersebut. Adapun parameter yang digunakan dalam mengukur risiko-risiko yang mungkin akan timbul yaitu : jumlah karyawan yang keluar, posisi yang belum terisi (Struktur Organisasi), jangka waktu lamanya Core Banking System tidak berjalan (direncanakan maupun tidak direncanakan) dan jumlah saldo-saldo yang belum terselesaikan (gantungan). Pengendalian risiko operasional tersebut juga melalui Sistem Pengendalian Risiko antara lain pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi serta kesesuaian kebijakan dan prosedur serta penetapan limit transaksi.

Hasil pengukuran atas risiko operasional Bank periode bulan Desember 2010 adalah Low to Moderate.

Operational risks are inherent in any functional activities of the Bank, such as lending activities (provision of funds), treasury and investment, operations and services, trade financing, funding and debt instruments, technology, information systems and management information systems, and human resource management. To minimize operational risk, the Bank needs to manage the risks that are likely to arise in such a way that those risks are mitigated. The parameters used in measuring the risk are number of employees who leaves the Bank (resignations), positions not yet filled-in (Organizational Structure), length of period that Core Banking System is not working (planned or unplanned) and number of unresolved items. The control of operational risk is also done through Risk Control System which includes active control of the Boards of Commissioners and Directors, adequacy of the policies and procedures, suitability of the policies and procedures and determination of transaction limit, among others. The result of measurement of the Bank’s operational risk in December 2010 is Low to Moderate.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 85 -

32. Manajemen Risiko (Lanjutan) 32. Risk Management (Continued)

Risiko Kepatuhan Compliance Risk

Risiko kepatuhan adalah risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Pada prakteknya risiko kepatuhan melekat pada risiko Bank yang terkait pada peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti risiko kredit terkait dengan ketentuan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif, Pembentukan Penyisihan Aset Produktif (PPAP), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), risiko pasar terkait dengan ketentuan Posisi Devisa Neto (PDN), risiko strategik terkait dengan ketentuan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) Bank, dan risiko lain yang terkait dengan ketentuan tertentu.

Compliance risk is the risk that may arise due to the non-compliance by the Bank with prevailing regulations of Bank Indonesia and other laws. In practice, compliance risks are attached with the Bank’s risks in relation to prevailing laws and regulations, such as credit risks to comply with Minimum Capital Requirement, Quality of Earning Assets, Provisions of Allowance for Impairment Loss, Legal Lending Limit, market risks relating to requirement of Net Open Position, strategic risks relating to requirement of the Bank’s Annual Budgeted Frameworks, and other risk that may arise relating to certain regulations.

Untuk meminimalkan risiko kepatuhan diatas, Bank mengelola risiko-risiko yang mungkin akan timbul dengan cara mengantisipasi risiko-risiko tersebut. Adapun parameter yang digunakan dalam mengukur risiko-risiko yang mungkin akan timbul yaitu BMPK, NPL, Kecukupan PPAP, PDN,CAR, Kecukupan Standard Operating Procedures (SOP) dan hal - hal yang menyangkut Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk remunerasi dan pelatihan yang harus diberikan kepada setiap karyawan. Pengendalian risiko kepatuhan tersebut juga melalui Sistem Pengendalian Risiko antara lain Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi serta ketepatan Kebijakan dan Prosedur. Hasil pengukuran atas risiko kepatuhan Bank periode bulan Desember 2010 adalah Low to Moderate.

To minimize compliance risk, the Bank needs to manage risks that are likely to arise in such a way that those risks are mitigated. The parameters used in measuring the risks which are likely to arise are LLL, NPL, Adequacy of allowance, PDN, CAR, adequacy of Standard Operating Procedures (SOP) as well as the things related to Human Resources (HR), including remuneration and training that must be obtained by the employees. The control of compliance risk is also done through the Risk Control System which includes active supervision of the Boards of Commissioners and Directros and the appropriateness of the Bank’s policies and procedures, among others. The result of measurement of the Bank’s compliance risk in December 2010 is Low to Moderate.

Risiko Reputasi Reputation Risk Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank.

Reputation risks are risks which are caused by, among others, negative publication of the Bank’s business or negative perception of the Bank itself.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 86 -

32. Manajemen Risiko (Lanjutan) 32. Risk Management (Continued)

Risiko Reputasi (Lanjutan) Reputation Risk (Continued) Reputasi berkaitan erat dengan kepercayaan. Tanpa reputasi, maka kepercayaan tidak akan ada karena reputasi merupakan komponen yang sangat penting bagi usaha perbankan. Reputasi merupakan salah satu aset Bank yang terpenting, namun justru paling sulit untuk dilindungi. Reputasi bisa menjadi suatu keunggulan kompetitif, namun berpotensi untuk rusak terutama karena perkembangan media dan komunikasi, regulasi yang makin ketat, juga loyalitas nasabah yang menurun.

Reputation is closely related with trust. Without reputation, there will be no trust since reputation is a crucial component in a banking industry. Reputation is one of the Bank’s precious assets, nonetheless it is also the most difficult to guard. Reputation can be a competitive advantage, but also potential to be damaged due to development of news and communication, more tightened regulations and decline in customers’ loyalty.

Untuk mengidentifikasi risiko reputasi di Bank, komponen-komponen atau kegiatan-kegiatan yang diukur meliputi, Perkreditan, Tresuri dan Investasi, Operasional dan Jasa, Teknologi Sistem Informasi dan MIS, dan Sumber Daya Manusia.

In identifying the Bank’s reputation risks, components or activities measured include credit, treasury and investment, operations and service, information technology system and management information system (MIS), and human resources.

Pengendalian risiko reputasi tersebut juga melalui Sistem Pengendalian Risiko antara lain Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi serta kecukupan Kebijakan dan Prosedur. Hasil pengukuran atas risiko reputasi Bank periode bulan Desember 2010 adalah Low.

Reputation risk management is also done through the Risk Control System which includes active control of Boards of Commissioners and Directors and adequacy of the Bank’s policies and procedures, among others. The result of the measurement of Bank's reputation risk in December 2010 is Low.

Risiko Strategik Risiko strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsif.

Strategic Risk Strategic risks are risks which are caused by, among others, inappropriate or less responsive in application of the Bank’s strategy and making business decisions.

Untuk meminimalkan risiko Strategik diatas, Bank mengelola risiko-risiko yang mungkin akan timbul dengan cara mengantisipasi risiko-risiko tersebut. Adapun parameter yang digunakan dalam mengukur risiko-risiko yang mungkin akan timbul yaitu Realisasi Kredit, Realisasi Dana Pihak Ketiga, Realisasi Pencapaian Laba dan Realisasi Pencapaian Aset. Pengendalian risiko strategik tersebut juga melalui Sistem Pengendalian Risiko antara lain Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi serta kecukupan Kebijakan dan Prosedur. Hasil pengukuran atas risiko stragik Bank periode bulan Desember 2010 adalah Low.

To minimize strategic risk, the Bank needs to manage the risks which are likely to arise in a way that those risks are mitigated. The parameters used in measuring the risks which are likely to arise are the Realization of Credit, Realization of Third Party Funds, Realization of Profit and Actual Asset Achievement. The control of strategic risk is also done through the Risk Control System which includes active Board of Commissioners and Directors and the adequacy of the Bank’s policies and procedures, among others. The result of measurement of the Bank’s strategic risk in December 2010 is Low.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 87 -

32. Manajemen Risiko (Lanjutan) 32. Risk Management (Continued)

Risiko Hukum Legal Risk Risiko Hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan aturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. Bank mengukur Risiko Hukum pada aktivitas yang ada di Bank, meliputi: Perkreditan, Treasury dan Investasi, Operasional dan Jasa Pembiayaan Perdagangan, Teknologi Sistem Informasi dan MIS, dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang meliputi komponen-komponen atau kegiatan-kegiatan tentang frekwensi tuntutan hukum dari pihak ekternal dan internal, kesempurnaan perjanjian dengan pihak ketiga, dan kesempurnaan pengikatan agunan. Pengendalian risiko hukum tersebut juga melalui Sistem Pengendalian Risiko antara lain Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi serta kesesuaian terhadap Kebijakan dan Prosedur serta penetapan limit. Hasil pengukuran atas risiko hukum Bank periode bulan Desember 2010 adalah Low.

Legal risk is the risk caused by the weakness in judicial aspect, which is partly due to the existence of lawsuits, lack of rule of law that supports, or the weakness of the engagement as legal conditions are not met, and the contract and binding of the collateral is not perfect. The Bank measures its legal risk in its activities such as in Credit, Treasury and Investment, Operations and Trade Finance Services, Technology Information Systems and MIS, and Human Resource Management as well as the components or activities on the frequency of external and internal lawsuits, appropriateness of third-party agreements and the completeness of the binding collateral. The control of legal risk is also done through the Risk Control System which includes active participation of Boards of Commissioners and Directos and adequacy of the Bank’s policies and procedures, among others.

The result of measurement of the Bank’s legal risk in December 2010 is Low.

33. Informasi Lainnya 33. Other Information

a. Berdasarkan PBI No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 tentang “Kewajiban Penyediaan Modal Minimum” Bank wajib memperhitungkan Aset Tertimbang Menurut Risiko (“ATMR”) untuk risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional. Perhitungan ATMR untuk risiko operasional diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang “Perhitungan ATMR untuk Risiko Operasional dengan Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar. Berdasarkan surat edaran tersebut, Bank wajib memperhitungkan ATMR untuk risiko operasional dengan perhitungan beban modal risiko operasional sebesar 5%, 10% dan 15% dari rata-rata pendapatan bruto positif tahunan selama tiga tahun terakhir yang berlaku berturut-turut sejak tanggal 1 Januari 2010 dan 1 Januari 2011.

a. The Bank’s capital adequacy ratio (CAR) as of December 31, 2010 and 2009 is calculated in accordance with Bank Indonesia regulation No. 10/15/PBI/2008 dated September 24, 2008 regarding “Capital Adequacy Ratio”. Under this regulation, the Bank is required to calculate Risk Weighted Asset (“RWA”) with credit risk, market risk and operational risk. The calculation of RWA with operational risk is stipulated in BI Circular Letter No. 11/3/DPNP dated January 27, 2009 regarding “RWA with Operasional Risk Calculation using Basic Indicator Approach”. Based on this circular letter, bank is required to calculate RWA with operational risk in which capital charge with operational risk at 5%, 10% and 15% of average gross income for the last three years which effective on January 1, 2010, July 1, 2010 and January 1, 2011, respectively.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 88 -

33. Informasi Lainnya (Lanjutan) 33. Other Information (Continued)

Bank telah memenuhi ketentuan BI yang berlaku tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dan perhitungan ATMR.

The Bank has complied with BI’s regulation regarding Capital Adequacy Ratio and calculation of RWA.

Perhitungan rasio kecukupan modal pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The calculation of CAR as of December 31, 2010 and 2009 is as follows:

2010 2009

Rp 000.000 Rp 000.000

Jumlah Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Total risk weighted assets by taking into - Tanpa memperhitungkan risiko pasar 417.544 351.852 - Excluding market risk- Dengan memperhitungkan risiko pasar 420.646 362.971 - Including market risk- Dengan memperhitungkan risiko kredit, 484.160 N/A - Including credit, market and pasar dan operasional operational risk

Modal inti 241.103 229.324 Core capitalModal pelengkap 4.429 4.398 Supplementary capital

Jumlah modal inti dan pelengkap 245.532 233.722 Total core and supplementary capital

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Capital Adequacy Ratio (CAR) - Tanpa memperhitungkan risiko pasar 58,80% 66,43% - Excluding market risk- Dengan memperhitungkan risiko pasar 58,37% 64,39% - Including market risk- Dengan memperhitungkan risiko kredit, - Including credit, market and pasar dan operasional 50,71% N/A operational risk

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan 8,00% 8,00% Minimum Capital Adequacy Ratio

b. Jaminan Pemerintah terhadap Kewajiban

Pembayaran Bank Umum b. Government Guarantee on Obligations of

Private Banks

Sehubungan dengan Program Penjaminan Pemerintah untuk menjamin kelangsungan kewajiban pembayaran bank umum, Pemerintah telah membentuk suatu lembaga independen yaitu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang menggantikan Unit Pelaksana Program Penjaminan (UP3) berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 24 tahun 2004 tanggal 22 September 2004 yang kemudian diperbarui dengan Peraturan Pemerintah No. 3 tanggal 13 Oktober 2008 dimana LPS menjamin dana masyarakat termasuk dana dari bank lain dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang setara.

In connection with Indonesian Government guarantee program to continuously guarantee the payment of liabilities of banks, the Government has established an independent institution, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), replacing the Government Guarantee Implementation Unit (UP3) in accordance with the Republic of Indonesia Law No. 24 Year 2004 dated September 22, 2004 and as further amended by the Government Regulation No. 3, dated October 13, 2008, whereby LPS guarantees third party deposits including deposits from other banks in the form of demand deposits, time deposits, certificates of deposit, savings deposits and/or other equivalent forms.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 Tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp 2 miliar untuk masing-masing nasabah per masing-masing bank dengan kriteria suku bunga deposito tertentu.

As of December 31, 2010 and 2009, based on Government Regulation No. 66/2008 dated October 13, 2008 regarding the amount of deposit guaranteed by Indonesia Deposit Insurance Corporation, the amount of deposits covered by LPS is up to Rp 2 billion per depositor per bank subject to certain criteria of interest rates of deposits.

Beban premi penjaminan Pemerintah pada 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 397 juta dan Rp 82 juta dibukukan pada akun beban bunga (Catatan 21) dalam laporan laba rugi.

The goverment guarantee premium incurred for 2010 and 2009 amounted to Rp 397 million and Rp 82 million, respectively, and are recognized as part of interest expense (Note 21) in the statements of income.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 89 -

34. Proforma Informasi dari Kuasi-Reorganisasi

Rencana 34. Proforma Information of the Planned Quasi-

Reorganization Pada bulan Juli dan September 2010, Dewan Komisaris dan Direksi Bank telah menyetujui rencana kuasi-reorganisasi dan pencatatan saham Bank melalui Penawaran Umum Perdana pada Bursa Efek Indonesia. Jumlah dana yang diharapkan dari IPO tersebut akan berkisar dari Rp 35 miliar menjadi Rp 75 miliar untuk dimanfaatkan terutama untuk ekspansi kredit, peningkatan Teknologi Informasi dan kebutuhan modal.

In July and September 2010, the Bank’s Commissioner and Directors approved the Bank’s corporate action plans for quasi-reorganization and listing of Bank’s shares through Initial Public Offering (“IPO”) at the Indonesia Stock Exchange. The expected total proceeds from the IPO will range from Rp 35 billion to Rp 75 billion to be utilized mainly for expansion of credits, enhancement of Information Technology and capital requirement.

Melalui surat No. 005/DIRUT/IX/2010 tanggal 28 September 2010 kepada Bank Indonesia, Bank menyampaikan rencana untuk melakukan penawaran saham perdana kepada publik serta kuasi reorganisasi. Bank Indonesia melalui surat No. 12/123/DPB2/TPB2-5 tanggal 6 Oktober 2010 yang dikeluarkan oleh Deputi Direktur pada Direktorat Pengawasan Bank II menyatakan adanya persyaratan-persyaratan khusus yang harus dipenuhi Bank sebelum melakukan rencana tersebut. Rencana Bank untuk melakukan kuasi reorganisasi pada posisi 31 Desember 2010 atas defisit sebesar Rp 792.807 juta dimaksudkan agar Bank dapat melaksanakan kegiatan di masa depan tanpa harus menanggung defisit tersebut. Kuasi reorganisasi tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan PSAK No. 51 “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi”.

On September 28, 2010, the Bank informed Bank Indonesia through its Letter No. 005/DIRUT/IX/2010 about the Bank’s planned Initial Public Offering (“IPO”) and quasi-reorganization. On October 6, 2010, Bank Indonesia had replied to the Bank through Letter No. 12/123/DPB2/TPB2-5 issued by the Deputy Director of the Directorate Supervision of Bank II stating specific requirements before the Bank can implement its plan. The Bank’s objective in conducting a quasi-reorganization is to achieve a “fresh-start” with the balance sheet stated at fair-value without being burdened by the deficit representing accumulated losses which amounted to Rp 792,807 million as of December 31, 2010. The quasi-reorganization will be accounted for in accordance with SFAS No. 51, “Accounting for Quasi-Reorganization”.

Sebagai informasi tambahan, tabel di bawah ini menyajikan ekuitas proforma bersih Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dengan asumsi Bank akan melakukan kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Desember 2010. Nilai wajar aset dan kewajiban keuangan diungkapkan dalam Catatan 31. Aset non-keuangan lainnya yang signifikan seperti biaya dibayar dimuka dan kewajiban non-keuangan yang signifikan seperti penyisihan kerugian kontinjensi pada kasus hukum dinyatakan sebesar nilai tercatat. Agunan yang diambil alih tidak termasuk dalam penilaian kembali tersebut karena Bank berencana untuk menjual aset tersebut dalam waktu dekat seperti yang dijelaskan pada Catatan 12.

For additional information only, the table below presents the Bank’s proforma net equity as of December 31, 2010 assuming the Bank will conduct the quasi-reorganization on December 31, 2010. The fair values of financial assets and liabilities are discussed in Note 31. Other significant non-financial asset such as prepaid expenses and significant non-financial liability such as provision for contingent loss on legal case are stated at their carrying amounts. Foreclosed properties are not included in the revaluation since the Bank plans to dispose these assets in the near future as discussed in Note 12.

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 90 -

34. Proforma Informasi dari Kuasi-Reorganisasi

Rencana (Lanjutan) 34. Proforma Information of the Planned Quasi-

Reorganization (Continued) Untuk penilaian kembali aset tetap, Bank telah melakukan penilaian terhadap seluruh aset dari Oktober sampai Februari 2011 yang dilakukan oleh Toto Suharto & Rekan dan Nirboyo A., Dewi & Rekan, penilai independen.

For revaluation of fixed assets, the Bank has conducted an appraisal of all its assets from October until February 2011 performed by Toto Suharto & Rekan and Nirboyo A., Dewi & Rekan, independent appraisal companies.

Untuk penyajian proforma, Bank mengasumsikan bahwa kuasi-reorganisasi akan dilakukan dengan mengurangi modal disetor melalui penurunan nilai nominal per saham dari Rp 100.000 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp 22.500 (Rupiah penuh) per saham untuk menghasilkan tambahan modal disetor yang akan digunakan untuk mengeliminasi defisit (Catatan 37c). Bank tidak memasukkan selisih penilaian kembali aset dan kewajiban karena dampak potensial tidak signifikan.

For proforma disclosure presentation, the Bank assumes that it will decrease its paid up capital through decrease in par value per share from Rp 100,000 (full amount) per share to become Rp 22,500 (full amount) per share to create an additional paid-in capital that will be applied against the deficit (Note 37c). In addition, the Bank did not consider the revaluation increment of assets and liabilities as discussed above since the potential effects are not significant.

Saldo Sebelum Rencana Penyesuaian Proforma Setelah Rencana

Kuasi-Reorganisasi/ Proforma/ Kuasi-Reorganisasi/Balance Before Planned Proforma Proforma After Planned

Quasi-Reorganization Adjustment Quasi-ReorganizationRp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Modal saham 1.038.008 (804.456) 233.552 Capital stockTambahan modal disetor - 11.649 11.649 Additional paid-in capitalDefisit (792.807) 792.807 - DeficitEkuitas Bersih 245.201 - 245.201 Net Equity

Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, rencana kuasi reorganisasi tersebut masih dalam proses.

As of the date of independent auditors’ report, the Bank’s quasi-reorganization is still in-process.

35. Reklasifikasi Akun 35. Reclassification of Accounts

Pada tahun 2010, Bank melakukan reklasifikasi beberapa akun-akun dalam neraca dan laporan laba rugi pada tanggal dan tahun yang berakhir 31 Desember 2009 agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 sebagai berikut:

In 2010, the Bank has reclassified the following accounts in the December 31, 2009 balance sheet and statement of income to conform with the December 31, 2010 financial statement presentation as follows:

Seperti DilaporkanSebelumnya/ SetelahAs Previously Penyesuaian/ Penyesuaian/

Reported Adjustment As adjustedRp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Neraca Balance sheetEfek-efek 156.377 (81.659) 74.718 Securities

Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia

Indonesia dan bank lain 39.600 81.659 121.259 and other banks

Pendapatan bunga yang masih harus diterima 1.259 (1.259) - Interest receivable

Aset lain-lain 6.337 1.259 7.596 Other assets

31 Desember / December 31, 2009

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 91 -

35. Reklasifikasi Akun (Lanjutan) 35. Reclassification of Accounts (Continued)

Seperti DilaporkanSebelumnya/ SetelahAs Previously Penyesuaian/ Penyesuaian/

Reported Adjustment As adjustedRp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Laporan Laba Rugi Statement of IncomeUmum dan administrasi 29.493 1.403 30.896 General and administrative expenses

Tenaga kerja dan tunjangan 13.103 (1.403) 11.700 Salaries and employee benefits

Keuntungan (kerugian) kurs mata Gain (loss) on foreign exchange - uang asing - bersih 1.202 (1.871) (669) net

Pendapatan non-operasional - bersih 573 1.871 2.444 Non-operating revenues - net

31 Desember / December 31, 2009

36. Penyajian Kembali Laporan Arus Kas 36. Restatement of Statement of Cash Flows

Untuk tujuan perbandingan, laporan arus kas untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 telah disajikan kembali dengan menambahkan komponen kas dan setara kas seperti yang dijelaskan pada Catatan 2b. Dampak perubahan atas penyajian kembali laporan arus kas tersebut diikhtisarkan sebagai berikut:

For comparative purposes, the December 31, 2009 statement of cash flows has been restated to include the additional components of cash and cash equivalents as explained in Note 2b with the effect as summarized in the table below:

Seperti DilaporkanSebelumnya/ SetelahAs Previously Penyesuaian/ Penyesuaian/

Reported Adjustment As adjustedRp '000 Rp '000 Rp '000

Arus kas diperoleh dari aktivitas operasi 113.051 55.611 168.662 Cash flows from operating activities

Arus kas digunakan untuk Cash flow used inaktivitas investasi (8.802) - (8.802) investing activities

Arus kas digunakan untuk Cash flow used inaktivitas pendanaan (48.793) - (48.793) financing activities

Kenaikan bersih kas Net increase in cashdan setara kas 55.456 55.611 111.067 and cash equivalents

Kas dan setara kas pada awal Cash and cash equivalentstahun 28.796 66.048 94.844 at beginning of year

Kas dan setara kas pada akhir Cash and cash equivalentstahun 84.252 121.659 205.911 at end of year

31 Desember / December 31, 2009

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 92 -

37. Peristiwa setelah tanggal neraca

a. Pada tanggal 28 Januari 2011, Direktorat Jenderal Pajak telah mengkonfirmasi rencana kuasi-reorganisasi Bank selama Bank mematuhi ketentuan hukum dan peraturan pajak (Catatan 30).

37. Subsequent Events

a. On January 28, 2011, the Directorate General of Taxes has confirmed the planned quasi-reorganization of the Bank as long as the Bank complies with relevant laws and tax regulations (Note 30).

b. Pada tanggal 31 Januari 2011, Bank

Dewan Komisaris Bank telah menyetujui anggota komite berikut:

b. On January 31, 2011, the Bank’s Board of Commissioners has approved the members of the following committees:

Komite Audit Audit Committee

Ketua : Lioe Siana : Head Anggota : Handri Soegiharto : Member

Anggota : R. Prakoso : Member Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Committee

Ketua Anggota Anggota

Amin Handaya Djony Tatan

Samuel B Ishak

Head Member Member

Komite Remunerasi dan Nominasi

: : Remuneration and Nomination Committee

Ketua : Amin Handya : Head Anggota : Lioe Siana : Member Anggota : Beno A. Djoenaedy : Member

c. Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan

Akta No. 41 tanggal 25 Januari 2011 dari Engawati Gazali, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:

c. The members of the Bank’s Boards of Commissioners and Directors based on Notarial Deed No. 41 dated January 25, 2011 of Engawati Gazali, S.H., public notary in Jakarta, are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama : Paulus Setiabudi : President Commissioner Komisaris (Independen) : Amin Handaya : Commissioner (Independent) Komisaris (Independen) Lioe Siana Commissioner (Independent) Direksi Board of Directors Direktur Utama : Melania Halim : President Director Direktur Kepatuhan : Puspasari Alim

Juwono : Compliance Director

Direktur Bisnis : Bang Nathan Christian

: Business Director

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 93 -

37. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca

(Lanjutan) 37. Subsequent Events (Continued)

d. Pada tanggal 9 Februari 2011, Bank

Indonesia telah menerbitkan Peraturan Nomor 13/10/PBI/2011 mengubah Peraturan Nomor 12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing dimana bank diwajibkan untuk memenuhi GWM untuk simpanan dalam mata uang asing dengan tarif sebagai berikut untuk menjadi efektif dalam tanggal berikut:

- 5% dari deposito dalam mata uang

asing dari tanggal 1 Maret 2011 sampai dengan 31 Mei 2011

- 8% dari simpanan dalam mata uang asing mulai 1 Juni 2011

e. Dalam Pernyataan Keputusan Pemegang

Saham Bank tanggal 16 Februari 2011, pemegang saham Bank menyetujui antara lain, penjualan 50.899 saham Bank yang dimiliki oleh JP Morgan International Inc kepada PT Pertiwi Indonesia, pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

d. On February 9, 2011, Bank Indonesia has issued Regulation No. 13/10/PBI/2011 amending Regulation No. 12/19/PBI/2010 concerning Statutory Reserves of Commercial Banks Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currency whereby banks are required to meet minimum reserve requirement for deposits in foreign currencies at the following rates to be effective in the following dates: - 5% of deposits in foreign currencies

from March 1, 2011 to May 31, 2011 - 8% of deposits in foreign currencies

starting June 1, 2011

e. In the Bank’s Statement of Shareholders’ Decision dated February 16, 2011, the Bank’s shareholders approved, among others, the sale of the 50,899 shares of the Bank owned by JP Morgan International Inc. to PT Pertiwi Indonesia, a related party.

f. Sesuai dengan Pernyataan Keputusan

Pemegang Saham tanggal 3 Maret 2011, pemegang saham Bank menyetujui penurunan modal dasar Bank dari Rp 1,1 triliun menjadi Rp 900 miliar melalui penurunan nilai nominal per saham dari Rp 100.000 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp 22.500 (Rupiah penuh) per saham tanpa mengubah jumlah modal ditempatkan dan disetor sebanyak 10.380.084 saham, sehubungan dengan kuasi reorganisasi Bank. Rincian pemegang saham Bank setelah kuasi-reorganisasi akan menjadi sebagai berikut:

f. In accordance with the Statement of Shareholders’ Decision dated March 3, 2011, the Bank’s shareholders approved the decrease in the Bank’s authorized capital stock from Rp 1.1 trillion to become Rp900 billion through decreasing the par value per share from Rp 100,000 (full amount) per share to become Rp 22,500 (full amount) per share without changing its authorized number of shares of 10,380,084 in relation to the Bank’s quasi-reorganization. The details of the Bank’s shareholders after the quasi-reorganization will be as follows:

Jumlah Saham Persentase(Jumlah Penuh) Kepemilikan/

Number of Shares Percentage of Jumlah/Pemegang Saham (in Full) Ownership Total Name of Stockholders

% Rp '000.000

PT Dian Intan Perkasa 10.329.185 99,51 232.407 PT Dian Intan PerkasaPT Pertiwi Indonesia 50.899 0,49 1.145 PT Pertiwi Indonesia

Jumlah 10.380.084 100,00 233.552 Total

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 94 -

38. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

Baru 38. New Statements of Financial Accounting

Standards Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK). Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku efektif sebagai berikut:

The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised financial accounting standards (PSAK) and interpretations (ISAK). These standards will be applicable to financial statements as follows:

PSAK PSAK Efektif diterapkan pada atau setelah 1 Januari 2011

Effective beginning on or after January 1, 2011

1. PSAK 1 (Revisi 2009) – Penyajian

Laporan Keuangan. 1. PSAK 1 (Revised 2009), Presentation of

Financial Statements 2. PSAK 2 (Revisi 2009) – Laporan Arus

Kas. 2. PSAK 2 (Revised 2009), Statements of

Cash Flows” 3. PSAK 3 (Revisi 2010), Laporan

Keuangan Interim 3. PSAK 3 (Revised 2010), Interim Financial

Reporting 4. PSAK 4 (Revisi 2009) – Laporan

Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri,

4. PSAK 4 (Revised 2009), Consolidated Financial Statements and Separate Financial Statements

5. PSAK 5 (Revisi 2009) – Segmen Operasi. 5. PSAK 5 (Revised 2009), Operating

Segments

6. PSAK 7 (Revisi 2010) – Pengungkapan Pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa

6. PSAK 7 (Revised 2010), Related Party Disclosures,

7. PSAK 8 (Revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan

7. PSAK 8 (Revised 2010), Events After the Reporting Period

8. PSAK 12 (Revisi 2009), Bagian

Partisipasi dalam Ventura Bersama 8. PSAK 12 (Revised 2009), Investments in

Joint Venture 9. PSAK 15 (Revisi 2009) – Investasi dalam

Entitas Asosiasi, 9. PSAK 15 (Revised 2009), Investment in

Associates

10. PSAK 19 (Revisi 2010) – Aset Tak Berwujud,

10. PSAK 19 (Revised 2010), Intangible Assets

11. PSAK 22 (Revisi 2010) – Kombinasi

Bisnis 11. PSAK 22 (Revised 2010), Business

Combination

12. PSAK 23 (Revisi 2010) – Pendapatan 12. PSAK 23 (Revised 2010), Revenue

13. PSAK 25 (Revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi,dan Kesalahan

13. PSAK 25 (Revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors

14. PSAK 48 (Revisi 2009) – Penurunan Nilai

Aset. 14. PSAK 48 (Revised 2009), Impairment of

Assets

15. PSAK 57 (Revisi 2009) – Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi

15. PSAK 57 (Revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets

16. PSAK 58 (Revisi 2009) – Aset Tidak

Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan

16. PSAK 58 (Revised 2009), Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 95 -

43. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Baru (Lanjutan)

43. New Statements of Financial Accounting Standards (Continued)

Efektif diterapkan pada atau setelah 1 Januari 2011 (Lanjutan)

Effective beginning on or after January 1, 2011 (Continued)

ISAK ISAK 1. ISAK 7 (Revisi 2009) – Konsolidasi Entitas

Bertujuan Khusus 1. Interpretation of PSAK 7 (Revised 2009),

Consolidation of Special Purpose Entities

2. ISAK 9 – Perubahan Atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa,

2. Interpretation of PSAK 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities

3. ISAK 10 – Program Loyalitas Pelanggan 3. Interpretation of PSAK 10, Customer

Loyalty Program 4. ISAK 11 – Distribusi Aset Nonkas Kepada

Pemilik, 4. Interpretation of PSAK 11, Distribution of

Non-Cash Assets to Owners 5. ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas:

Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer 5. ISAK 12, Joinly Controlled Entities

Nonmonetary Contributions by Ventures 6. ISAK 14 – Aset Tak Berwujud – Biaya

Situs Web. 6. Interpretation of PSAK 14, Intangible

Assets – Web Site Cost 7. ISAK 17 (2010), Laporan Keuangan

Interim dan Penurunan Nilai 7. ISAK 17 (2010), Interim Financial Reporting

and Impairment Efektif diterapkan pada atau setelah 1 Januari 2012

Effective beginning on or after January 1, 2012

PSAK PSAK 1. PSAK 10 (Revisi 2010) – Pengaruh

Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing 1. PSAK 10 (Revised 2010), The Effects of

Changes in Foreign Exchange Rates 2. PSAK 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan

Pelaporan Program Manfaat Purnakarya 2. PSAK 18 (Revised 2010), Accounting and

Reporting by Retirement Benefit Plans 3. PSAK 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja 3. PSAK 24 (Revised 2010), Employee

Benefits 4. PSAK 46 (Revisi 2010), Akuntansi Pajak

Penghasilan 4. PSAK 46 (Revised 2010), Accounting for

Income Taxes 5. PSAK 50 (Revisi 2010), Instrumen

Keuangan: Penyajian 5. SFAS 50 (Revised 2010), Financial

Instruments: Presentation 6. PSAK 60, Instrumen Keuangan:

Pengungkapan 6. PSAK 60, Financial Instruments:

Disclosures ISAK ISAK 1. ISAK 13 (2010), Lindung Nilai Investasi

Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri. 1. ISAK 13 (2010), Hedges of a Net

Investment in a Foreign Operation. 2. ISAK 15, PSAK 24 Batas Aset Imbalan

Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya

2. ISAK 15, PSAK 24, The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction

3. ISAK 20, Pajak Penghasilan - Perubahan

Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham

3. ISAK 20, Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders

PT BANK AGRIS Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BANK AGRIS Notes to Financial Statements

December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

- 96 -

43. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Baru (Lanjutan)

43. New Statements of Financial Accounting Standards (Continued)

Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari penerapan standar revisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.

The Company is still evaluating and has not determined the effects of these standards in its financial statements.

**********