pt bank agroniaga tbkakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/tw1/agro/agro_lk... · 2012-05-10 · pt...
TRANSCRIPT
PT BANK AGRONIAGA Tbk
Laporan Keuangan Interim 30 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Daftar Isi Halaman
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi........................................................................................................... 1 - 2
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi............................................................................................... 3 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi........................................................................................................ 4 - 5
Laporan Arus Kas Konsolidasi........................................................................................................................ 6 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ................................................................................................. 7 - 75
***************************
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasi secara keseluruhan 1
Catatan 31 Maret 2012 31 Desember 2011(Unaudited) (Audited)
2a,2b,3 24,498,423 20,906,438
2a,2b,2e,4 200,823,248 193,385,982
2a,2b,2c,5,35 19,921,122 27,690,141 - - 19,921,122 27,690,141
2a,2b,2f,6 1,064,902,635 1,170,853,680 - - 1,064,902,635 1,170,853,680
2a,2b,2c,2g,7,35 183,645,452 206,769,820 - - 183,645,452 206,769,820
2b,2h,8 - 31,038,850 - - - 31,038,850
2b,2c,2d,2i,9, 35 1,699,960,212 1,823,057,271
(94,269,771) (82,994,756) 1,605,690,441 1,740,062,515
2b,2j,10 20,595,800 34,815,573 - - 20,595,800 34,815,573
2b,2k,11 297,658 297,658
- - 297,658 297,658
2l,12
51,945,789 51,805,103 (41,364,980) (40,395,265) 10,580,809 11,409,838
2v 2,447,549 -
2b,2m,13 34,787,469 43,924,845
3,168,190,606 3,481,155,340
PT BANK AGRONIAGA TbkLAPORAN POSISI KEUANGAN
31 MARET 2012 DAN 31 DESEMBER 2011(Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Keterangan
KAS
GIRO PADA BANK INDONESIA
GIRO PADA BANK LAINPenyisihan kerugian penurunan nilai
ASET
Penyisihan kerugian penurunan nilai
PENEMPATANPADABANK INDONESIA DANBANKLAIN Penyisihan kerugian penurunan nilai
EFEK-EFEK Penyisihan kerugian penurunan nilai
TAGIHAN WESEL EKSPOR
Penyisihan kerugian penurunan nilaiKREDIT YANG DIBERIKAN
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Bersih
TAGIHAN AKSEPTASI
PENYERTAAN SAHAM
ASET LAIN-LAIN - BERSIH
JUMLAH ASET
ASET TETAPBiaya perolehan
Akumulasi penyusutan
UANG MUKA PAJAK
Nilai buku - neto
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasi secara keseluruhan 2
Catatan 31 Maret 2012 31 Desember 2011(Unaudited) (Audited)
2b,2c,2n,14 13,776,372 7,291,848
2b,2c,2o,3515 335,284,260 685,188,951 16 164,246,106 169,340,115 17 1,821,886,834 1,911,796,850
2,321,417,200 2,766,325,916
2b,2c,2o,18,35 200,065,089 35,713,048
2b,2j,10 20,595,800 34,815,573
2v,30a 11,632,221 9,593,789
2b,2c,2p,19,35 214,094,737 241,458,205
2aj, 25, 43 - -
30c 612,100 612,100
2b,21 35,731,720 37,728,698
2,817,925,239 3,133,539,177 -
Modal dasar – 10.000.000.000 lembar saham.
22 361,809,558 361,809,558
Tambahan modal disetor/agio saham 13,389,364 13,389,364
Laba (rugi) yang belum direalisasikan atas 15,643,818 20,658,387
116,559 116,559 1,049,074 1,049,074 (41,743,006) (49,406,779)
350,265,367 347,616,163
3,168,190,606 3,481,155,340
Total Simpanan Nasabah
SIMPANAN DARI BANK LAIN
LIABILITAS DAN EKUITAS
PT BANK AGRONIAGA TbkLAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)31 MARET 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
(Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Keterangan
LIABILITAS
LIABILITAS SEGERA
SIMPANAN NASABAH
GiroTabunganDeposito Berjangka
LIABILITAS PAJAK TANGGUHAN
TOTAL LIABILITAS
LIABILITAS AKSEPTASI
UTANG PAJAK
PINJAMAN YANG DITERIMA
ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN
LIABILITAS LAIN-LAIN
Cadangan umumTotal Saldo Laba
JUMLAH EKUITAS
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
EKUITAS
Modal ditempatkan dan disetor penuh - 3.618.095.578 lembar saham pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011
Cadangan khusus
Modal saham – nilai nominal Rp 100 per lembar saham (Rupiah penuh)
perubahan nilai wajar efek-efek dalam kelompok yang tersedia untuk dijual – neto
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasi secara keseluruhan 3
Catatan 2012 2011
2q,23 75,387,471 96,838,785
2q,24 (37,749,259) (55,142,741) 37,638,212 41,696,044
Provisi dan komisi lainnya 2r 2,321,194 3,212,589 Keuntungan (kerugian) transaksi mata uang asing - neto 366 176 Keuntungan dari penjualan efek-efek – neto 8,059,081 2,405,500 Keuntungan yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajarefek-efek - neto 1,850,000 - Lain-lain 615,952 61,890
12,846,593 5,680,155
25 (10,691,250) (12,413,260)
Tenaga kerja dan tunjangan 2s,26 (15,179,634) (12,341,790)Umum dan administrasi 27 (13,208,051) (13,355,093)Premi program penjaminan pemerintah (1,014,981) (978,650)Lain-lain (1,104,910) (1,373,163)
(30,507,576) (28,048,696)
9,285,979 6,914,243
28 932,385 721,005
10,218,364 7,635,248
2vPajak kini 30b (2,554,591) (2,138,379)Pajak tangguhan 30c - - Beban pajak - neto (2,554,591) (2,138,379)
7,663,773 5,496,869
Perubahan nilai wajar efek-efek tersedia untuk dijual-neto (5,014,569) (3,290,000)
2,649,204 2,206,869
2t,29Dasar (dalam rupiah penuh) 2.17 1.60 Dilusian (dalam rupiah penuh) 2.15 1.60
MANFAAT (BEBAN) PAJAK
LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONALPENDAPATAN BUNGA
Jumlah beban operasional lainnya
LABA OPERASIONAL
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL - BERSIH
BEBAN BUNGA
PENDAPATAN BUNGA - NETO
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
TOTAL PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA
PEMBALIKAN (PENYISIHAN) KERUGIAN PENURUNAN NILAI
PT BANK AGRONIAGA TbkLAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011(Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Keterangan
LABA TAHUN BERJALAN
TOTAL LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUNBERJALAN
LABA TAHUH BERJALAN PER SAHAM
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK (5,014,569) (3,290,000)
Cat
atan
ata
s la
pora
n ke
uang
an te
rlam
pir m
erup
akan
bag
ian
yang
tida
k te
rpis
ahka
n da
ri la
pora
n ke
uang
an in
teri
m k
onso
lidas
i sec
ara
kese
luru
han
4
(Dalam
Ribua
n Rup
iah)
Mod
al D
iset
orT
amba
han
Mod
al
Dis
etor
Laba
yan
g be
lum
di
real
isas
i ata
s E
fek-
efek
kel
ompo
k T
erse
dia
untu
k D
ijual
Cad
anga
n T
ujua
nC
adan
gan
Um
umS
aldo
Lab
a/(R
ugi)
Jum
lah
Eku
itas
Saldo per 31 Desem
ber 2010
343,063,401
7,946,744
8,373,439
116,559
1,049,074
(82,263,160)
278,286,057
War
an80
9,61
0
24
2,88
3
-
-
-
1,
052,
493
Laba
/(R
ugi)
kom
preh
ensi
f per
iode
ber
jala
n-
-
(3,2
90,0
00)
-
-
-
(3
,290
,000
)
Laba
/(R
ugi)
perio
de b
erja
lan
-
-
-
-
5,
496,
869
5,
496,
869
Saldo per 31 Maret 2011
343,873,011
8,189,627
5,083,439
116,559
1,049,074
(76,766,291)
281,545,419
War
an17
,936
,547
5,38
0,96
4
-
-
-
-
23,3
17,5
11
B
iaya
em
isi p
ener
bita
n sa
ham
-
(1
81,2
27)
-
-
-
-
(181
,227
)
Laba
/(R
ugi)
kom
preh
ensi
f per
iode
ber
jala
n-
-
15,5
74,9
48
-
-
-
15,5
74,9
48
La
ba/(
Rug
i) be
rsih
-
-
-
-
27
,359
,512
27,3
59,5
12
Saldo per 31 Desem
ber 2011
361,809,558
13,389,364
20,658,387
116,559
1,049,074
(49,406,779)
347,616,163
PT BANK AGRONIAGA Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
(Dinyatakan Dalam
Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Untuk periode yang berakhir pada 31 Desem
ber 2011 dan 2010
Cat
atan
ata
s la
pora
n ke
uang
an te
rlam
pir m
erup
akan
bag
ian
yang
tida
k te
rpis
ahka
n da
ri la
pora
n ke
uang
an in
teri
m k
onso
lidas
i sec
ara
kese
luru
han
5
(Dalam
Ribua
n Rup
iah)
Mod
al D
iset
orT
amba
han
Mod
al
Dis
etor
Laba
yan
g be
lum
di
real
isas
i ata
s E
fek-
efek
kel
ompo
k T
erse
dia
untu
k D
ijual
Cad
anga
n T
ujua
nC
adan
gan
Um
umS
aldo
Lab
a/(R
ugi)
Jum
lah
Eku
itas
Laba
/(R
ugi)
kom
preh
ensi
f per
iode
ber
jala
n(5
,014
,569
)
(5,0
14,5
69)
Laba
/(R
ugi)
bers
ih7,
663,
773
7,
663,
773
Saldo per 31 Maret 2012
361,809,558
13,389,364
15,643,818
116,559
1,049,074
(41,743,006)
350,265,367
PT BANK AGRONIAGA Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
(Dinyatakan Dalam
Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Untuk periode yang berakhir pada 31 Desem
ber 2011 dan 2010
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
6
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasi secara keseluruhan
2012 2011
78,010,115 115,230,291 (2,644,404) (71,694,821) 10,525,399 17,543,001 (31,636,403) (28,348,068) (6,053) 317,859 54,248,655 33,048,262
31,038,850 - - - 123,097,059 (106,629,786) (8,606,558) - 24,034,286 19,969,376 169,563,638 (86,660,410)
(31,825,264) (13,181,647)
Giro (349,904,691) 203,405,307 Tabungan (5,094,009) (9,789,401)Deposito berjangka (89,910,016) 288,680,657
164,352,041 28,000,812 - - (14,271,808) 5,991,170 (326,653,747) 503,106,898 (102,841,455) 449,494,750
- 9,852 (140,686) (6,805,476)
Pengurangan (kenaikan) efek-efek yang tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo
26,575,670 515,543,845
- - (0) 2,052,478 (27,363,468) 16,198,957 (27,363,468) 18,251,435
(103,629,253) 983,290,030 938,439 (393,294) 1,412,836,241 167,241,254 1,310,145,428 1,150,137,990
24,498,423 25,316,761 200,823,248 271,021,979 19,921,122 43,212,812
1,310,145,428 1,150,137,990 1,064,902,635 810,586,438
26,716,356 522,339,469
KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain - jangka waktu jatuh
Kas Neto yang Diperoleh dari Kegiatan Pendanaan
PENGARUH PERUBAHAN KURS MATA UANG ASINGKAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODEKAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
Kas dan Setara Kas akhir periode terdiri dari :
Penambahan (Pengurangan) agio saham
(Pembayaran) penerimaan pinjaman yang diterima
KasGiro pada Bank Indonesia
Pendapatan (beban) non operasional - bersih
PT BANK AGRONIAGA TbkLAPORAN ARUS KAS
(Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KeteranganARUS KAS DARI KEGIATAN OPERASIPenerimaan bunga, provisi dan komisiPembayaran bunga, provisi dan komisiPendapatan operasional lainnyaBeban operasional lainnya
Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Liabilitas segera
Arus kas sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi
Perubahan dalam aset dan liabilitas operasi(Kenaikan) penurunan aset operasi:
Tagihan wesel eksporTagihan derivatifKredit yang diberikanEfek-efek yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugiAset lain-lain
Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi:
Simpanan:
Perolehan aset tetap
Kas Neto yang Diperoleh dari Kegiatan Investasi
ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAANTambahan modal disetor
Simpanan dari bank lainLiabilitas derivatifLiabilitas lain-lain
Kas Neto yang Diperoleh dari Kegiatan Operasi
ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASIHasil penjualan aset tetap
Giro pada bank lain
Total Kas dan Setara Kastempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
7
1. UMUM
a. Pendirian
PT Bank Agroniaga, Tbk (“Bank Agro” atau "Bank") didirikan dengan Akta No. 27 Notaris Raden Soekarsono, S.H., tanggal 27 September 1989. Anggaran Dasar Bank telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C.2-10019.HT.01.01-TH.89 tanggal 28 Oktober 1989 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 96, Tambahan No. 3303 tanggal 1 Desember 1989.
Bank memperoleh izin usaha sebagai bank umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1347/KMK.013/1989 tanggal 11 Desember 1989 dan Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia No. 22/1037/UPPS/ PSbD tanggal 26 Desember 1989. Perubahan status Bank dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 1 tanggal 2 Desember 2002 di hadapan Notaris Siti Rayhana, S.H., dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 24 Desember 2002, dengan Surat Keputusan No. C-24779.HT.01.04.TH.2002, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 9, Tambahan No. 881 tanggal 31 Januari 2003. Untuk memenuhi ketentuan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Bank telah dilakukan penyesuaian. Penyesuaian tersebut dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 41 tanggal 16 Juli 2008 yang dibuat di hadapan Rusnaldy, S.H., notaris di Jakarta. Perubahaan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan Nomor: AHU-46794.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 1 Agustus 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69, Tambahan No. 15961 tanggal 26 Agustus 2008. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 73 tanggal 30 Mei 2011 yang dibuat dihadapan Rusnaldy, S.H., notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-AH.01.10-16751 tanggal 1 Juni 2011. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum di bidang perbankan. Pada tanggal 8 Mei 2006, Bank mendapatkan izin sebagai bank devisa berdasarkan surat keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 8/41/KEP.GBI/2006. Kantor pusat Bank berlokasi di Plaza Great River, Jl. H.R. Rasuna Said Blok X2 No.1, Jakarta. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Bank memiliki kantor-kantor dan unit Automated Teller Machine (ATM) sebagai berikut:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Kantor Pusat Non Operasional 1 1 Kantor Cabang 9 8 Kantor Cabang Pembantu 7 8 ATM 32 32
b. Penawaran Umum Saham Bank
Pada tanggal 26 Juni 2003, Bank menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Perusahaan Publik kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ("Bapepam-LK") di Jakarta. Berdasarkan Surat Ketua Bapepam-LK No. S-1565/PM/2003 tanggal 30 Juni 2003, Bank dinyatakan efektif menjadi perusahaan publik.
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
8
Selanjutnya Bank mencatatkan saham-di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Surabaya) pada tanggal 8 Agustus 2003, berdasarkan Surat Persetujuan Pencatatan Awal Saham Bank Tbk No. JKT-007/LIST/BES/VIII/ 2003 tanggal 7 Agustus 2003.
c. Penawaran Umum Terbatas Saham Bank
Pada tanggal 9 Oktober 2003, Bank menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Terbatas I kepada Ketua Bapepam-LK dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 305.867.338 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) setiap lembar saham. Pada tanggal 7 November 2003, Ketua Bapepam-LK melalui surat No. S-2718/PM/2003 menyetujui pernyataan pendaftaran tersebut. Dari Penawaran Umum Terbatas I, Bank dapat meningkatkan jumlah modal saham sebesar Rp30.586.734. Pada tanggal 14 Maret 2005, Bank menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Terbatas II kepada Ketua Bapepam-LK dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 513.857.128 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) setiap lembar saham. Pada tanggal 12 April 2005, Ketua Bapepam-LK melalui surat No. S-757/PM/2005 menyetujui pernyataan pendaftaran tersebut. Dari penawaran umum terbatas II, Bank dapat meningkatkan jumlah modal saham sebesar Rp51.385.713. Pada tanggal 24 Maret 2009, Bank meningkatkan modal disetornya sebanyak 64.000.000 saham melalui penambahan modal tanpa penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Peningkatan modal tersebut dilakukan oleh Dana Pensiun Perkebunan, pemegang saham pengendali Bank. Pada tanggal 28 September 2009, Bank menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Terbatas III kepada Ketua Bapepam-LK dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 1.040.632.622 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) setiap lembar saham. Pada tanggal 9 November 2009, Ketua Bapepam-LK melalui suratnya No. S-9827/BL/2009 menyetujui Pernyataan Penawaran Umum Terbatas III tersebut. Dari penawaran umum terbatas ini Bank telah meningkatkan jumlah modal sahamnya sebanyak 1.005.144.170 lembar saham. Pada Penawaran Umum Terbatas III tersebut, Bank juga menerbitkan waran sejumlah 502.572.084 lembar yang dapat dikonversi menjadi saham Bank dengan nilai nominal Rp100 per lembar (Rupiah penuh). Sampai dengan tanggal 25 Mei 2011 (akhir dari konversi waran), jumlah waran yang telah dikonversi menjadi saham sejumlah 199.890.250 lembar, sehingga meningkatkan modal saham Bank sebesar Rp19.989.025.
d. Akuisisi Bank
Pada tanggal 19 Agustus 2010, Dana Pensiun Perkebunan selaku pemegang 95,96% saham Bank dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) Saham untuk mengakuisisi saham Bank dengan total nominal sebesar Rp330.296.054 untuk 3.030.239.023 lembar saham dengan harga Rp109 (Rupiah penuh) per lembar. Komposisi kepemilikan saham Bank setelah akuisisi dan setelah dilakukan penjualan saham kembali kepada publik oleh BRI adalah 76% dimiliki oleh BRI, 14% Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) dan 10% publik. Berdasarkan RUPS Luar Biasa BRI yang diaktakan dengan akta No. 37 tanggal 24 November 2010 oleh Notaris Fathiah Helmi, S.H., para pemegang saham telah menyetujui akuisisi terhadap Bank. Selain itu, Bank Indonesia juga telah memberikan persetujuannya melalui surat No. 13/19/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 16 Februari 2011.
Akuisisi ini diselesaikan pada tanggal 3 Maret 2011 berdasarkan Akta Akuisisi No. 14 Notaris Fathiah Helmi, S.H., dimana BRI memiliki 88,65% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Bank, sebagaimana dimuat dalam akta No. 68 tanggal 29 Desember 2009, Notaris Rusnaldy, S.H. Hal tersebut di atas telah mempertimbangkan efek dari Waran Seri I yang dapat dieksekusi sampai dengan tanggal 25 Mei 2011.
Untuk memenuhi Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-259/BL/2008, tanggal 30 Juni 2008, tentang “Pengambilalihan Perusahaan Terbuka”, BRI sebagai pengendali
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
9
baru Bank diwajibkan untuk melaksanakan Penawaran Tender terhadap saham Bank yang dimiliki pemegang saham publik. Pernyataan Penawaran Tender telah dinyatakan efektif pada tanggal 4 Mei 2011 berdasarkan Surat Ketua Bapepam-LK No. S-4985/BL/2011 dan telah diumumkan pada 2 (dua) surat kabar harian nasional pada tanggal 5 Mei 2011. Masa penawaran Tender dimulai pada tanggal 5 Mei 2011 dan berakhir pada tanggal 24 Mei 2011. Pada tanggal penutupan masa Penawaran Tender, terdapat 113.326.500 lembar saham (3,15% dari seluruh saham Bank) yang dibeli oleh BRI dari publik. Harga Penawaran Tender yang digunakan adalah sebesar Rp182 (Rupiah penuh) per lembar. Pada tanggal 1 Juli 2011, BRI melakukan penjualan saham kepada Dapenbun sejumlah 256.375.502 lembar atas eksekusi opsi beli Dapenbun dengan harga Rp109 (Rupiah penuh) per lembar. Selanjutnya sesuai peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1, jangka waktu pengembalian penawaran tender adalah selama 2 (dua) tahun, namun khusus untuk Bank, BRI wajib memenuhi minimal kepemilikan saham publik sebesar 10%, paling lambat pada tanggal 24 Mei 2013. Hal ini untuk memenuhi Surat Bursa Efek Indonesia No. S-06472/BEI.PPJ/09-2011 tanggal 23 September 2011 perihal perpanjangan batas waktu peningkatan kepemilikan saham publik. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, saham Bank yang berhasil dijual ke publik sebesar 500.000 lembar saham, sehingga kepemilikan saham BRI di Bank per 31 Desember 2011 menjadi 79,78% dan Dapenbun 14%.
e. Struktur dan Manajemen
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 ditetapkan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank tanggal 2 Mei 2011 sesuai Akta Notaris No. 03, Notaris Rusnaldy, S.H., dan RUPS Bank tanggal 24 November 2010 sesuai Akta Notaris No.15, Notaris Rusnaldy, S.H., adalah sebagai berikut:
31 Maret 2012
Dewan Komisaris Komisaris Utama/Independen Indra Kesuma Komisaris Independen Moch. Sjafaat Ismail Komisaris Roswita Nilakurnia Komisaris Susy Liestiowaty
Direksi Direktur Utama Marshal Direktur Bisnis Zuhri Anwar Direktur Operasional Mustari Damopolii Direktur Kepatuhan Lisa Andani Wardhana Susunan Komite Audit Bank pada tanggal 31 Maret 2012 ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Rapat Dewan Komisaris No. Sekr-17/V-23/2011 tanggal 23 Mei 2011, dan pada tanggal 31 Desember 2010 ditetapkan berdasarkan Surat Dewan Komisaris No. BB-17/V-19/2010 tanggal 19 Mei 2010 adalah sebagai berikut:
31 Maret 2012
Ketua Indra Kesuma Anggota Vita Silvira Anggota Setiawan Kriswanto
Pada tanggal - tanggal 31 Maret 2012, Bank memiliki karyawan tetap dan karyawan tidak tetap sebagai berikut:
31 Maret 2012 31 Desember2011
Tetap 401 417 Tidak tetap 34 34
Total 435 451
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
10
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Dasar penyajian laporan keuangan
Laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Laporan keuangan juga disusun sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang ”Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terlampir dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP.06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-554/132/2010 tanggal 30 Desember 2010 serta Surat Edaran Bapepam-LK No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum, Minyak dan Gas Bumi dan Perbankan”. Laporan keuangan telah disajikan berdasarkan nilai historis. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Angka-angka yang disajikan dalam laporan keuangan, kecuali bila dinyatakan secara khusus, adalah dibulatkan dalam ribuan Rupiah.
b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan
Aset keuangan terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia, efek-efek, tagihan wesel ekspor, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan saham dengan metode biaya dan aset lain-lain. Liabilitas keuangan terdiri dari liabilitas segera, simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi, pinjaman yang diterima, pinjaman subordinasi dan liabilitas lain-lain. Bank menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK No. 50 (Revisi 2006), ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, efektif sejak 1 Januari 2010, yang masing-masing menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” dan PSAK No. 50 (Revisi 1999), “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”. Dampak penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dijelaskan pada Catatan 35. (i) Klasifikasi
Bank mengklasifikasikan aset keuangannya berdasarkan kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: • Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi,
yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok yang diperdagangkan;
• Kredit yang diberikan dan piutang; • Investasi dimiliki hingga jatuh tempo; • Investasi tersedia untuk dijual.
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
11
Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: • Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu liabilitas
keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang telah diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan;
• Liabilitas keuangan lain.
Kelompok aset dan liabilitas diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset dan liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama untuk memperoleh laba jangka pendek atau position taking.
Kredit yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: • yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual segera dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam
kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
• yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok investasi tersedia untuk dijual; atau • dalam hal Bank mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang
disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual.
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo terdiri dari aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Investasi yang dimiliki untuk periode yang tidak dapat ditentukan tidak dikategorikan dalam klasifikasi ini. Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non derivatif yang ditentukan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan sebagai salah satu dari kategori aset keuangan lain. Setelah pengukuran awal, investasi tersedia untuk dijual diukur menggunakan nilai wajar dengan laba atau rugi yang diakui sebagai bagian dari ekuitas sampai dengan investasi dihentikan pengakuannya atau sampai investasi dinyatakan mengalami penurunan nilai dimana akumulasi laba atau rugi sebelumnya dilaporkan dalam ekuitas dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif. Hasil efektif dan (bila dapat diaplikasikan) hasil dari nilai tukar dinyatakan kembali untuk investasi tersedia dijual dan dilaporkan pada laporan laba rugi komprehensif. Liabilitas keuangan lainnya merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk dijual atau ditentukan sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi saat pengakuan liabilitas. (ii) Pengakuan awal
a. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang
telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada tanggal penyelesaian.
b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diklasifikasikan sebagai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya.
Bank, pada pengakuan awal, dapat menetapkan aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar). Selanjutnya, penetapan ini tidak dapat diubah. Berdasarkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), opsi nilai wajar dapat digunakan hanya bila memenuhi ketetapan sebagai berikut:
• penetapan sebagai opsi nilai wajar mengurangi atau mengeliminasi ketidak-konsistenan pengukuran dan
pengakuan (accounting mismatch) yang dapat timbul; atau • aset keuangan dan liabilitas keuangan merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan
yang risikonya dikelola dan dilaporkan kepada manajemen kunci berdasarkan nilai wajar; atau aset keuangan dan liabilitas keuangan terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan.
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
12
Opsi nilai wajar digunakan untuk kredit yang diberikan dan piutang tertentu yang dilindung nilai menggunakan credit derivatives atau swap suku bunga, namun tidak memenuhi kriteria untuk akuntansi lindung nilai. Jika kredit yang diberikan dan piutang tidak dilindung nilai, kredit yang diberikan akan dicatat menggunakan biaya diamortisasi dan derivatif akan diukur menggunakan nilai wajar melalui laporan laba rugi. Opsi nilai wajar juga digunakan untuk dana investasi yang merupakan bagian dari portofolio yang dikelola dengan basis nilai wajar. Opsi nilai wajar juga digunakan untuk structured investment yang termasuk didalamnya adalah derivatif melekat.
(iii) Pengukuran setelah pengakuan awal
Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diukur pada nilai wajarnya. Kredit yang diberikan serta investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan liabilitas keuangan lainnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
(iv) Penghentian pengakuan
a. Aset keuangan dihentikan pengakuannya jika:
• Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau • Bank telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut atau
menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan, dan antara (a) Bank telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Bank tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, tetapi telah mentransfer kendali atas aset.
Ketika Bank telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah memasuki pass-through arrangement dan tidak mentransfer serta tidak mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset atau tidak mentransfer kendali atas aset, aset tersebut diakui sebesar keterlibatan Bank yang berkelanjutan atas aset tersebut.
b. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan
atau dibatalkan atau kadaluarsa.
Jika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan yang lain oleh pemberi pinjaman yang sama pada keadaan yang secara substansial berbeda, atau berdasarkan suatu liabilitas yang ada yang secara substansial telah diubah, maka pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru dan perbedaan nilai tercatat masing-masing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian pinjaman atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Pinjaman yang tidak dapat dilunasi tersebut dihapusbukukan dengan mendebit penyisihan kerugian penurunan nilai.
(v) Pengakuan pendapatan dan beban
a. Pendapatan dan beban bunga atas aset tersedia untuk dijual serta aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, diakui pada laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
b. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual diakui secara langsung dalam ekuitas, kecuali keuntungan atau
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
13
kerugian akibat perubahan nilai tukar sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau adanya penurunan nilai.
Pada saat aset keuangan dihentikan pengakuannya atau dilakukan penurunan nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
(vi) Reklasifikasi aset keuangan
Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan. Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu 2 (dua) tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dimana:
a. dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana
perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;
b. terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau
c. terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan pada ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya.
(vii) Saling hapus
Aset keuangan dan liabilitas keuangan dilakukan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah neto hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
(viii) Pengukuran biaya diamortisasi
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok pinjaman, ditambah atau dikurangi amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai pengakuan awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai.
(ix) Pengukuran nilai wajar
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas dapat diselesaikan, diantara para pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi yang wajar pada tanggal pengukuran. Nilai wajar dapat diperoleh dari Interdealer Market Association (IDMA) atau harga pasar atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price) dari Bloomberg atau Reuters pada tanggal pengukuran. Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar dari suatu instrumen dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen terkait. Suatu pasar dianggap aktif bila harga yang dikuotasikan tersedia sewaktu-waktu dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency) dan merupakan transaksi pasar aktual dan teratur terjadi yang dilakukan secara wajar.
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
14
Jika pasar untuk instrumen keuangan tidak aktif, Bank menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Bank menggunakan credit risk spread sendiri untuk menentukan nilai wajar dari liabilitas derivatif dan liabilitas lainnya yang telah ditetapkan menggunakan opsi nilai wajar. Ketika terjadi kenaikan di dalam credit spread, Bank mengakui keuntungan atas liabilitas tersebut sebagai akibat penurunan nilai tercatat liabilitas. Ketika terjadi penurunan di dalam credit spread, Bank mengakui kerugian atas liabilitas tersebut sebagai akibat kenaikan nilai tercatat liabilitas. Bank menggunakan beberapa teknik penilaian yang digunakan secara umum untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan dengan tingkat kompleksitas yang rendah, seperti opsi nilai tukar dan swap mata uang. Input yang digunakan dalam teknik penilaian untuk instrumen keuangan di atas adalah data pasar yang diobservasi. Untuk instrumen yang lebih kompleks, Bank menggunakan model penilaian internal, yang pada umumnya berdasarkan teknik dan metode penilaian yang umumnya diakui sebagai standar industri. Model penilaian terutama digunakan untuk menilai kontrak derivatif yang ditransaksikan melalui pasar over-the-counter, unlisted debt securities (termasuk surat utang dengan derivatif melekat) dan instrumen utang lainnya yang pasarnya tidak aktif. Beberapa input dari model ini tidak berasal dari data yang dapat diobservasi di pasar dan dengan demikian merupakan hasil estimasi berdasarkan asumsi tertentu. Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset neto efek-efek tersebut. Hasil dari suatu teknik penilaian merupakan sebuah estimasi atau perkiraan dari suatu nilai yang tidak dapat ditentukan dengan pasti, dan teknik penilaian yang digunakan mungkin tidak dapat menggambarkan seluruh faktor yang relevan atas posisi yang dimiliki Bank. Dengan demikian, penilaian disesuaikan dengan faktor tambahan seperti model risk, risiko likuiditas dan risiko kredit counterparty. Berdasarkan kebijakan teknik penilaian nilai wajar, pengendalian dan prosedur yang diterapkan, manajemen berkeyakinan bahwa penyesuaian atas penilaian tersebut di atas diperlukan dan dianggap tepat untuk menyajikan secara wajar nilai dari instrumen keuangan yang diukur berdasarkan nilai wajar dalam laporan posisi keuangan. Data harga dan parameter yang digunakan didalam prosedur pengukuran pada umumnya telah di-review dan disesuaikan jika diperlukan, khususnya untuk perkembangan atas pasar terkini. Pada saat nilai wajar dari unlisted equity instruments tidak dapat ditentukan dengan handal, instrumen tersebut dinilai sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penurunan nilai. Nilai wajar atas kredit yang diberikan dan piutang, serta liabilitas kepada bank dan nasabah ditentukan menggunakan nilai berdasarkan arus kas kontraktual, dengan mempertimbangkan kualitas kredit, likuiditas dan biaya. Nilai wajar dari liabilitas kontinjensi dan fasilitas kredit yang tidak dapat dibatalkan dibukukan sesuai dengan nilai tercatatnya. Aset keuangan dan aset yang dimiliki atau liabilitas yang akan diterbitkan diukur dengan menggunakan harga penawaran; liabilitas keuangan dan liabilitas yang dimiliki atau liabilitas yang akan diperoleh diukur menggunakan harga permintaan. Jika Bank memiliki posisi aset dan liabilitas dimana risiko pasarnya saling hapus, maka Bank dapat menggunakan nilai tengah dari pasar sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan penyesuaian tersebut terhadap harga penawaran atau harga permintaan terhadap posisi terbuka atau neto (net open position), mana yang lebih sesuai.
c. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
Dalam menjalankan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi". Efektif tanggal 1 Januari 2011, Bank menerapkan perubahan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan.
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
15
Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan Bank. Suatu pihak dianggap pihak berelasi dengan Bank jika:
(1) langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i)
mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank; (ii) memiliki kepentingan dalam Bank yang memberikan pengaruh signifikan atas Bank; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Bank;
(2) suatu pihak yang berelasi dengan Bank; (3) suatu pihak adalah ventura bersama di mana Bank sebagai venturer; (4) suatu pihak adalah anggota dari personil dari manajemen kunci Bank; (5) suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir
(1) atau (4); (6) suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi
signifikan oleh atau untuk pihak yang memiliki hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, yaitu individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5);
(7) suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Bank atau entitas yang terkait dengan Bank.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan dan rinciannya telah disajikan dalam Catatan 35 atas laporan keuangan.
d. Penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut:
(1) kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; (2) pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok
atau bunga; (3) pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan
kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut;
(4) terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya;
(5) hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau (6) data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas
estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk: a. memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan b. kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset
dalam kelompok tersebut.
Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
16
manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Pada umumnya, periode tersebut bervariasi antara 3 (tiga) sampai 12 (dua belas) bulan, untuk kasus tertentu diperlukan periode yang lebih lama.
Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset keuangan yang penurunan nilainya dilakukan secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai telah diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara individual, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini:
(1) Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan dan memiliki bukti obyektif penurunan nilai; (2) Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai signifikan.
Berdasarkan kriteria diatas, Bank melakukan penilaian secara individual untuk: (a) Pinjaman dalam segmen pasar komersial dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet; atau (b) Pinjaman dalam segmen pasar komersial yang direstrukturisasi. Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini: (1) Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan namun tidak memiliki bukti obyektif
penurunan nilai; (2) Kredit yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan; (3) Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan.
Berdasarkan kriteria di atas, penilaian secara kolektif dilakukan untuk: (a) Pinjaman dalam segmen pasar komersial dengan kolektibilitas lancar dan dalam perhatian khusus serta tidak direstrukturisasi; atau (b) Pinjaman dalam segmen pasar usaha kecil dan konsumen. Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, Bank menerapkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, “Perubahan atas Surat Edaran No. 11/4/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI)”. Surat Edaran Bank Indonesia tersebut memuat penyesuaian atas PAPI (Tahun 2008) tentang ketentuan transisi atas estimasi penurunan nilai kredit yang diberikan secara kolektif bagi bank yang memenuhi syarat. Sesuai dengan Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009 (SE-BI), Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif dengan mengacu pada pembentukan penyisihan umum dan penyisihan khusus sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aset bank umum. Sesuai dengan SE-BI tersebut ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan tanggal 31 Desember 2011.
Penyisihan kolektif untuk kredit yang dikelompokkan sebagai dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet dihitung setelah dikurangi dengan nilai agunan yang diperkenankan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Perhitungan penyisihan kerugian penurunan nilai berdasarkan nilai tercatat (biaya perolehan diamortisasi). Bank menggunakan nilai wajar agunan sebagai dasar arus kas masa datang apabila memenuhi salah satu kondisi berikut:
(1) Kredit bersifat collateral dependent, yaitu jika pelunasan kredit hanya bersumber dari
agunan;
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
17
(2) Pengambilalihan agunan kemungkinan besar terjadi dan didukung dengan perjanjian legal pengikatan agunan.
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak. Sebagai panduan praktis, Bank dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralized financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif dan dicatat pada akun penyisihan kerugian penurunan nilai sebagai pengurang terhadap aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar investasi dalam instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Kerugian penurunan nilai atas efek-efek yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas ke dalam laporan laba rugi komprehensif. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif merupakan selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi dengan nilai pelunasan pokok dan amortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui. Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif atas investasi instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual tidak boleh dipulihkan melalui pembalikan atas penurunan nilai sebelumnya pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Jika pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian nilai pada laporan laba rugi komprehensif, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan dan diakui pada tahun terjadinya. Jika persyaratan kredit yang diberikan, piutang atau efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah. Jika pada suatu periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur atau penerbit), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif pada tahun berjalan. Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada tahun
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
18
berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada tahun-tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga.
e. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang.
f. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia terdiri dari penanaman dana pada Bank Indonesia berupa Deposit Facility dan Term Deposit. Penempatan pada bank lain terdiri dari penanaman dana pada lain berupa Call Money. Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Penempatan pada Bank Indonesia diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang.
g. Efek-efek
Efek-efek yang dimiliki terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi Pemerintah dan obligasi lain yang diperoleh melalui pasar perdana dan sekunder. Efek-efek pada awalnya disajikan sebesar nilai wajarnya. Setelah pengakuan awal, efek-efek dicatat sesuai dengan kategorinya yaitu tersedia untuk dijual, dimiliki hingga jatuh tempo atau nilai wajar melalui laporan laba rugi. Penilaian efek-efek didasarkan atas klasifikasinya sebagai berikut:
(1) Efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi
menggunakan metode suku bunga efektif. Bank tidak mengklasifikasikan efek-efek sebagai aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, Bank telah menjual atau mereklasifikasi efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan (more than insignificant) sebelum jatuh tempo selain dari pada penjualan atau reklasifikasi yang telah dijelaskan dalam PSAK No. 55 (revisi 2006).
(2) Efek-efek yang dimiliki untuk diperdagangkan dinyatakan pada nilai wajar. Keuntungan dan
kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. (3) Efek-efek yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai wajar.
Pendapatan bunga diakui dalam laporan laba rugi komprehensif menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi selisih kurs atas efek-efek yang tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara langsung dalam ekuitas sampai dengan efek-efek tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
h. Tagihan wesel ekspor
Tagihan wesel ekspor adalah wesel ekspor yang dinegosiasikan secara diskonto dan dijaminkan oleh bank lainnya. Tagihan wesel ekspor dicatat pada biaya perolehan amortisasi setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Tagihan wesel ekspor diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang.
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
19
i. Kredit yang diberikan
Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi utang setelah jangka waktu tertentu dan membayar imbalan bunga. Kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank.
j. Tagihan dan liabilitas akseptasi
Tagihan dan liabilitas akseptasi merupakan transaksi letters of credit (L/C) dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) yang diaksep oleh bank pengaksep (accepting bank). Tagihan dan liabilitas akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi. Tagihan akseptasi disajikan setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang. Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
k. Penyertaan saham
Penyertaan saham terutama merupakan penanaman dana dalam bentuk saham pada perusahaan yang bergerak di bidang keuangan yang tidak melalui pasar modal untuk tujuan investasi jangka panjang. Penyertaan saham pada entitas dimana Bank tidak memiliki pengaruh yang signifikan dicatat sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Investasi dimana Bank mempunyai persentase kepemilikan 20% sampai dengan 50% dicatat dengan metode ekuitas, kecuali untuk penyertaan saham sementara. Dengan metode ekuitas, investasi dicatat sebesar biaya perolehan dan disesuaikan dengan bagian Bank atas laba atau rugi neto perusahaan asosiasi sesuai dengan jumlah persentase kepemilikan dan dikurangi dengan penerimaan dividen sejak tanggal perolehan. Investasi dengan persentase kepemilikan dibawah 20% dan tidak memiliki pengaruh yang signifikan dicatat dengan metode biaya dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai.
l. Aset tetap
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama estimasi masa manfaat aset tersebut sebagai berikut: Tahun Prasarana bangunan 5
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
20
Kendaraan 5 Perlengkapan kantor 5 Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau pada saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset tetap) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun aset tetap tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aset” mensyaratkan untuk menelaah nilai aset untuk setiap penurunan atau penghapusan ke nilai wajar jika keadaan menunjukkan nilai tercatat tidak bisa diperoleh kembali.
m. Agunan yang diambil alih
Agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian kredit diakui sebesar nilai neto yang dapat direalisasi atau sebesar nilai tercatat dari kredit, mana yang lebih rendah. Nilai neto yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan. Kelebihan saldo kredit yang diberikan, yang belum dilunasi oleh peminjam diatas nilai dari agunan yang diambil alih, dibebankan sebagai penyisihan penghapusan aset pada tahun berjalan. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dengan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.
n. Liabilitas segera
Liabilitas segera dicatat pada saat liabilitas kepada masyarakat maupun kepada bank lain timbul. Akun ini diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain dan dihitung berdasarkan biaya perolehan diamortisasi.
o. Simpanan nasabah dan bank lain
Giro merupakan simpanan nasabah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat menggunakan cek, atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Giro dinyatakan sebesar nilai liabilitas kepada pemegang giro. Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati. Tabungan dinyatakan sebesar nilai liabilitas kepada pemilik tabungan. Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai perjanjian antara penyimpan dengan Bank. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal yang tercantum dalam bilyet deposito atau yang diperjanjikan. Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, tabungan, deposito berjangka dan inter-bank call money dengan promes yang berjangka waktu sampai dengan 90 (sembilan puluh) hari serta dinyatakan sesuai dengan jumlah liabilitas terhadap bank tersebut. Simpanan nasabah dan bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan simpanan nasabah dikurangkan dari jumlah simpanan yang diterima.
p. Pinjaman yang diterima
Pinjaman diterima merupakan dana yang diterima dari Bank Indonesia atau pihak lain dengan liabilitas pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
21
Pinjaman diterima diakui sebesar nilai wajar pada awalnya dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal pinjaman diterima dan biaya transaksi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
q. Pendapatan dan beban bunga
Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan yang dikenakan suku bunga diakui pada laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat neto dari instrumen keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi dan bentuk lain diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan seluruh premi atau diskon lainnya. Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga efektif yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai. Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya telah lewat 90 (sembilan puluh) hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau kredit yang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai (impairment) dan pendapatan bunga yang sudah diakui tetapi belum ditagih akan dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai.
r. Pendapatan provisi dan komisi
Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pinjaman, atau pendapatan provisi dan komisi yang berhubungan dengan jangka waktu tertentu, diamortisasi sesuai dengan jangka waktu kontrak menggunakan metode suku bunga efektif dan diklasifikasikan sebagai bagian dari pendapatan bunga pada laporan laba rugi komprehensif.
s. Imbalan kerja dan dana pensiun
Bank menyelenggarakan program pensiun iuran pasti dan memberikan cuti panjang untuk seluruh karyawan tetapnya. Untuk program pensiun iuran pasti, kontribusi oleh karyawan sebesar 12,2%, sedangkan sisanya ditanggung oleh Bank dan dibebankan pada tahun berjalan. Bank telah menghitung liabilitas atas diberlakukannya Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang “Ketenagakerjaan” (UU No. 13/2003). Program pesangon Bank dihitung berdasarkan UU No. 13/2003 tersebut. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) tentang “Imbalan Kerja”, beban imbalan kerja yang harus disediakan berdasarkan peraturan-peraturan yang berlaku, dihitung dengan menggunakan metode penilaian aktuaris berdasarkan metode projected unit credit. Keuntungan dan kerugian koreksi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban ketika akumulasi keuntungan atau kerugian koreksi aktuarial yang belum diakui untuk masing-masing karyawan pada akhir tahun sebelumnya melebihi di antara 10% dari nilai kini kewajiban manfaat pasti (defined benefit obligation) dan 10% dari nilai wajar aktiva program (fair value of plan assets) pada tanggal tersebut.
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
22
Keuntungan dan kerugian ini diakui menggunakan metode garis lurus atas rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, beban jasa lalu (past service costs) atas kewajiban manfaat pasti atau perubahan dari kewajiban imbalan dari program yang telah ada harus diamortisasi berdasarkan sisa periode sampai imbalan tersebut menjadi hak. Biaya imbalan pasca-kerja yang diakui selama tahun berjalan terdiri dari biaya jasa kini, bunga atas kewajiban, keuntungan atau kerugian aktuaria dan biaya jasa lalu dan dikurangi dengan iuran pegawai dan hasil yang diharapkan dari aset program.
t. Laba per saham
Laba per lembar saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang bersangkutan. Laba per lembar saham dilusian dihitung setelah melakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar.
u. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
Bank menyelenggarakan catatan akuntansi-nya dalam Rupiah. Transaksi yang melibatkan mata uang asing dicatat pada nilai tukar pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs Reuters pada pukul 16:00 WIB (Waktu Indonesia Bagian Barat). Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, kurs mata uang asing yang digunakan untuk penjabaran mata uang asing terhadap Rupiah adalah sebagai berikut (Rupiah penuh): 31 Maret 2012 31 Desember 2011
1 Dolar Amerika Serikat 9.144,00 9.067,50 1 Yen Jepang 111,32 116,82
v. Pajak penghasilan
Bank telah menerapkan PSAK No. 46 tentang “Akuntansi Pajak Penghasilan” yang mensyaratkan pengakuan aset dan liabilitas pajak tangguhan atas konsekuensi pajak di masa datang dari beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak. PSAK No. 46 juga mengatur pengakuan aset pajak tangguhan yang berasal dari manfaat pajak di masa datang, termasuk akumulasi rugi pajak yang dapat dikompensasi ke tahun-tahun berikutnya, apabila besar kemungkinan bahwa laba kena pajak di masa mendatang memadai untuk dikompensasi. Aset dan utang pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan diterapkan pada tahun aset atau liabilitas tersebut direalisasi atau diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan-peraturan pajak) yang berlaku atau secara substansi telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada operasi tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan atau banding maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan dan atau banding tersebut diterima.
w. Pelaporan segmen
Segmen operasi adalah komponen Bank yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban, yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
23
pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya serta tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Bank menyajikan segmen operasi berdasarkan laporan internal Bank yang disajikan kepada pengambil keputusan operasional sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2009). Pengambil keputusan operasional Bank adalah Direksi. Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Pelaporan segmen operasi terbagi dalam kelompok kemitraan, ritel, komersial dan lain-lain (Catatan 33).
x. Penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi yang signifikan
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan, mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi aset, liabilitas, komitmen dan kontinjensi yang dilaporkan. Karena adanya unsur ketidakpastian yang melekat dalam melakukan estimasi sehingga dapat menyebabkan jumlah sesungguhnya yang dilaporkan pada periode yang akan datang berbeda dengan jumlah yang diestimasikan. Pertimbangan profesional dan estimasi yang signifikan adalah sebagai berikut: Usaha yang berkelanjutan Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memilki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen Bank tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk melanjutkan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan. Nilai wajar atas instrumen keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan Manajemen tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar. Penurunan nilai kredit yang diberikan Bank me-review kredit yang diberikan pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Secara khusus, justifikasi oleh manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas ini, Bank membuat justifikasi tentang situasi keuangan peminjam dan nilai realisasi neto agunan. Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual mungkin berbeda, seperti yang tercermin dalam perubahan penyisihan penurunan nilai tersebut di masa mendatang.
y. Penyisihan kerugian penurunan nilai aset non keuangan dan komitmen dan kontinjensi
Sesuai dengan Surat Bank Indonesia (BI) No. 13/658/DPNP/DPnP tanggal 23 Desember 2011,
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
24
Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset non produktif dan transaksi rekening administratif (komitmen dan kontinjensi), namun Bank tetap harus menghitung penyisihan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku. Sebelum surat BI tersebut dikeluarkan, Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai aset non produktif dan komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 12/516/DPNP/IDPnP tanggal 21 September 2010. Perubahan metode penentuan penyisihan kerugian penurunan nilai di atas merupakan perubahan kebijakan akuntansi yang seharusnya diterapkan secara retrospektif dengan melakukan penyajian kembali laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya. Namun, karena dampak dari perubahan kebijakan akuntansi tersebut tidak material terhadap laba rugi tahun-tahun sebelumnya, maka tidak dilakukan penyajian kembali dan dampak perubahan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun 2011. Atas aset non produktif, Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual. Atas komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit, Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai berdasarkan selisih antara nilai tercatat dan nilai kini atas pembayaran liabilitas yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan tersebut menjadi probable).
z. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan
Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut sejak tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan dengan Bank: (i) PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. (ii) PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”. (iii) PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim”. (iv) PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. (v) PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”. (vi) PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”. (vii) PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. (viii) PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan
Kesalahan”. (ix) PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. (x) PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. (xi) PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan”. (xii) ISAK No. 17, “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”. Penerapan standar akuntansi tersebut tidak menimbulkan dampak yang signifikan, kecuali untuk: 1. Penyajian Laporan Keuangan
PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, estimasi dan pertimbangan utama, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan. Perubahan signifikan yang ditimbulkan standar akuntansi tersebut terhadap Bank adalah sebagai berikut: a. Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi Komprehensif, saat ini digunakan
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
25
untuk menggantikan neraca dan laporan laba rugi. Laporan posisi keuangan yang menunjukkan saldo awal pada awal periode komparatif perlu disajikan dalam hal terjadi reklasifikasi atau penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif.
b. Tambahan pengungkapan yang diperlukan, contohnya pengelolaan permodalan dan kepatuhan terhadap standar akuntansi.
Informasi komparatif telah disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan standar tersebut. Perubahan ini tidak berdampak pada laba per saham Bank karena hanya merupakan perubahan pada pengungkapan dan penyajian laporan keuangan.
2. Penyajian Segmen Operasi PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi” mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Segmen adalah bagian khusus dari perusahaan yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada ketua pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk hal-hal yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Sesuai dengan standar tersebut, Bank menentukan dan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang secara internal diberikan kepada ketua pengambil keputusan operasional. Informasi komparatif telah disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan standar tersebut. Perubahan ini tidak berdampak pada posisi ekuitas dan laba per saham Bank.
3. KAS
Kas terdiri atas:
Keterangan 31 Maret 2012 31 Desember 2011RupiahKas Kantor 19,749,102 16,098,542 Kas ATM 4,661,200 4,742,700
24,410,302 20,841,242 Dolar Amerika SerikatKas Kantor 88,121 65,196
88,121 65,196 24,498,423 20,906,438
4. GIRO PADA BANK INDONESIA
Giro pada Bank Indonesia terdiri atas:
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
26
Keterangan 31 Maret 2012 31 Desember 2011Rupiah 199,908,848 191,753,832 Dolar Amerika Serikat 914,400 1,632,150
200,823,248 193,385,982
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) dari Bank Indonesia. Rasio GWM Bank Agro pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Keterangan 31 Maret 2012 31 Desember 2011GWM Utama - Rupiah 8.20% 8.39%GWM Sekunder - Rupiah 7.29% 8.93%GWM Utama - valuta asing 8.04% 22.18%
Rasio GWM pada tanggal 31 Maret 2012 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011 tentang “Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 tentang GWM Bank Umum Bank Indonesia Dalam Rupiah dan Valuta Asing”. Sejak tanggal 1 Maret 2011 sampai dengan tanggal 31 Mei 2011, GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 5% dari dana pihak ketiga dalam valuta asing dan mulai tanggal 1 Juni 2011, GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam valuta asing. Pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tersebut di atas, Bank harus memenuhi persyaratan GWM Utama dalam Rupiah masing-masing sebesar 8% dan untuk valuta asing masing-masing sebesar 8% dan 1%. Untuk GWM Sekunder masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011 sebesar 2,5% dalam Rupiah. Bank Agro telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang GWM pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
5. GIRO PADA BANK LAIN a. Berdasarkan Mata Uang:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
1,222,584 2,338,500
Dolar Amerika Serikat 13,028,326 20,006,271 Yen Jepang 228,745 240,280
14,479,655 22,585,051
KeteranganPihak ketigaRupiah
Mata Uang Asing
31 Maret 2012 31 Desember 2011
4,298,860 3,881,046
Dolar Amerika Serikat 1,142,607 1,224,044 5,441,467 5,105,090 19,921,122 27,690,141 - - 19,921,122 27,690,141
Mata Uang Asing
TotalDikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
KeteranganPihak berelasi (Catatan 35)Rupiah
b. Berdasarkan Bank:
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
27
31 Maret 2012 31 Desember 2011
PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara 334,407 1,747,465 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah 337,280 583,796 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk 550,898 7,239
1,222,585 2,338,500
Citibank,N.A. 12,209,306 18,754,951 PT Bank Central Asia Tbk 819,019 1,251,320 Sumitomo Mitsui Banking Corporation 228,745 240,280
13,257,070 20,246,551
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 4,279,239 3,861,408 PT Bank Bukopin Tbk 10,168 10,185 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 9,453 9,453
4,298,860 3,881,046
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1,142,607 1,224,044 1,142,607 1,224,044 19,921,122 27,690,141 - - 19,921,122 27,690,141
Mata Uang Asing
TotalDikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
KeteranganPihak ketigaRupiah
Mata Uang Asing
Pihak berelasi (Catatan 35)Rupiah
c. Kolektibilitas:
Bank Agro melakukan penilaian giro pada bank lain secara individual dengan menggunakan bukti obyektif penurunan nilai. Pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 semua giro pada bank lain diklasifikasikan “Lancar”.
d. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk giro pada bank lain:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
1.87% 1.51%
Dolar Amerika Serikat 0.01% 0.03%
KeteranganRupiah
Mata Uang Asing
e. Perubahan Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Giro Pada Bank Lain:
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
28
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain tidak diperlukan Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dan mengalami penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 31.
6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN a. Berdasarkan Mata Uang dan Jenis:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
934,902,635 1,170,853,680 934,902,635 1,170,853,680
Bank DBS 45,000,000 - Bank Victoria 40,000,000 - Bank Mega 45,000,000 -
130,000,000 - 1,064,902,635 1,170,853,680
- - 1,064,902,635 1,170,853,680
TotalDikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
KeteranganPihak ketigaRupiah
Bank Indonesia - Deposit Facility
Inter-bank call money
b. Berdasarkan Jangka Waktu:
Klasifikasi jangka waktu penempatan berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
≤ 1 bulan 1,064,902,635 1,170,853,680 > 1 bulan - 3 bulan - - > 3 bulan - 1 tahun - -
1,064,902,635 1,170,853,680
- -
1,064,902,635 1,170,853,680
Total
Dikurangi Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai
KeteranganPihak ketiga
Rupiah
c. Kolektibilitas:
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
29
Bank Agro melakukan penilaian penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain secara individual dengan adanya bukti obyektif penurunan nilai.. Pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 semua penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan “Lancar”.
d. Tingkat bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Deposit Facility dan Term Deposit 3.82% 6.18%Inter-bank call money 3.78% 0.00%
KeteranganRupiah
Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dan mengalami penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 31.
7. EFEK-EFEK a. Berdasarkan Tujuan, Mata Uang dan Jenis:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Obligasi Pemerintah 51,856,557 43,250,000 51,856,557 43,250,000
Obligasi 2,621,250 2,587,500 2,621,250 2,587,500
Obligasi Pemerintah 129,167,645 160,932,320 129,167,645 160,932,320
183,645,452 206,769,820
- -
183,645,452 206,769,820
KeteranganNilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
Rupiah
Tersedia untuk dijualPihak ketiga
Total
Dikurangi Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai
Pihak berelasi (Catatan 35)
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 36)
Rupiah
b. Berdasarkan Kolektibilitas: Bank Agro melakukan penilaian atas penurunan nilai efek-efek secara individual dengan adanya bukti obyektif penurunan nilai. Pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, semua efek-efek diklasifikasikan “Lancar”.
c. Berdasarkan Sisa Umur Hingga Jatuh Tempo: Klasifikasi jangka waktu efek-efek berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo, adalah sebagai berikut:
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
30
d. Berdasarkan Jenis dan Penerbit:
1. Obligasi Pemerintah:
Obligasi Pemerintah merupakan obligasi yang diterbitkan oleh Neraca Republik Indonesia dalam rangka pengelolaan portofolio surat utang Negara. Rincian obligasi Pemerintah adalah sebagai berikut: Nilai pasar Obligasi Pemerintah yang diklasifikasikan “Nilai Wajar melalui laporan Laba Rugi” dan “Tersedia untuk Dijual” berkisar antara 99,00% sampai dengan 137,25% dan antara 104,75% sampai dengan 135,00% masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
31 Maret 201231 Desember
2011
FR0058 8.25% 15 Juni 2032 11,577,193 22,300,000 FR0059 7.00% 15 Mei 2027 10,578,341 20,950,000 FR0062 6.38% 15 April 2042 29,701,023 -
51,856,557 43,250,000
FR0027 9.50% 15 Juni 2015 1,328,376 1,357,320 FR0045 9.75% 15 Mei 2037 26,882,536 25,200,000 FR0046 9.50% 15 Juli 2023 - 12,300,000 FR0047 10.00% 15 Februari 2028 26,447,406 25,200,000 FR0052 10.50% 15 Agustus 2030 27,508,205 27,000,000 FR0054 9.50% 15 Juli 2031 12,815,178 25,050,000 FR0056 8.38% 15 September 2026 23,617,505 23,200,000 FR0058 8.25% 15 Juni 2032 - 11,150,000 FR0059 7.00% 15 Mei 2027 10,568,439 10,475,000
129,167,645 160,932,320
SeriTingkat Bunga Per Tahun (%)
Tanggal Jatuh Tempo
Nilai Wajar/Nilai Tercatat
Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
Rupiah
Tersedia untuk DijualRupiah
2. Obligasi
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
31
31 Maret 2012
31 Desember 2011
31 Maret 2012
31 Desember 2011
PT Thames PAM Jaya 12.50% 13 Maret 2013 idA- idA- 2,621,250 2,587,500 2,621,250 2,587,500
Nilai Wajar/Nilai Tercatat
Pihak ketiga
Rupiah
Tersedia untuk Dijual
PenerbitTingkat
Bunga Per Tahun (%)
Tanggal Jatuh Tempo
Peringkat*)
*) Berdasarkan peringkat yang diterbitkan oleh PT Pemeriksa Efek Indonesia (Perfindo)
e. Perubahan Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Efek-efek:
Keterangan 31 Desember 2011RupiahSaldo Awal 25,250 Pembentukan (pembalikan) penyisihan selama periode/tahunberjalan (Catatan 25) (25,250)Saldo akhir -
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek tidak diperlukan.
f. Tingkat Suku Bunga Rata-rata Per Tahun
Keterangan 31 Maret 2012 31 Desember 2011Rupiah 9.36% 8.96%
g. Bank Agro mengakui keuntungan yang belum direalisasi-neto dari nilai efek-efek yang diklasifikasikan
“Tersedia Untuk Dijual” sebesar Rp 15.643.818 dan Rp 20.658.387 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, yang dilaporkan dalam akun “Laba (Rugi) yang belum direalisasi atas efek-efek” di laporan posisi keuangan.
h. Bank Agro mengakui keuntungan yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar-neto dari nilai efek-efek yang diklasifikasikan “Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi” sebesar Rp 1.850.000 dan nihil untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, yang dilaporkan dalam akun “Keuntungan yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek-efek” di laporan laba rugi komprehensif.
i. Bank Agro mengakui keuntungan neto atas penjualan efek-efek adalah sebesar Rp 8.059.081 dan Rp
2.405.500 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, yang dilaporkan dalam akun “Keuntungan dari penjualan efek-efek Pemerintah -neto” di laporan laba rugi komprehensif.
Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dan mengalami penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 31.
8. TAGIHAN WESEL EKSPOR
a. Berdasarkan Jenis dan Mata Uang:
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
32
31 Maret 2012 31 Desember 2011
- 31,038,850 - - - 31,038,850 - - - 31,038,850
TotalDikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
KeteranganPihak KetigaRupiahSurat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)Wesel Ekspor
b. Berdasarkan Kolektibilitas:
Pada tanggal 31 Desember 2011, semua tagihan wesel ekspor diklasifikasikan “Lancar”.
c. Berdasarkan Jangka Waktu:
Klasifikasi jangka waktu tagihan wesel ekspor berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:
d. Perubahan Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Tagihan Wesel Ekspor adalah sebagai berikut:
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai tagihan wesel ekspor tidak diperlukan.
Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dan mengalami penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 31.
9. KREDIT YANG DIBERIKAN
a. Berdasarkan Mata Uang dan Jenis:
Keterangan 31 Maret 2012 31 Desember 2011Pihak ketiga
≤ 1bulan - 17,420,850 > 1 bulan - 3 bulan - 13,618,000 > 3 bulan - 1 tahun - -> 1 tahun - 5 tahun - -
> 5 tahun - -Total - 31,038,850 Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai - -
- 31,038,850
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
33
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Modal kerja 401,708,164 565,487,394 Konsumsi 519,611,759 544,170,326 Program 337,549,254 332,623,420 Investasi 188,393,526 204,829,260 Sindikasi 20,921,532 -
1,468,184,235 1,647,110,400
Modal kerja 210,854,445 154,457,441 Konsumsi - - Program - - Investasi 20,921,532 - Sindikasi - 21,489,430
231,775,977 175,946,871 1,699,960,212 1,823,057,271 (94,269,771) (82,994,756) 1,605,690,441 1,740,062,515
TotalDikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
KeteranganPihak ketigaRupiah
Pihak berelasi (Catatan 35)Rupiah
b. Berdasarkan Sektor Ekonomi:
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
34
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Pertanian 447,253,628 433,549,877 Pertambangan - - Perindustrian 30,895,476 38,296,404 Listrik, gas dan air 130,260 132,634 Konstruksi 23,641,518 24,839,678 Perdagangan, perhotelan dan restoran 90,723,632 190,629,917 Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 11,230,524 16,623,766 Jasa dunia usaha 163,474,266 215,232,053 Jasa pelayanan sosial 171,499,029 178,273,190 Lain-lain 529,335,902 549,532,881
1,468,184,235 1,647,110,400
Pertanian 154,514,008 140,346,647 Pertambangan - - Perindustrian 50,000,000 - Listrik, gas dan air - 4,785,329 Konstruksi - - Perdagangan, perhotelan dan restoran - - Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi - - Jasa dunia usaha 27,261,969 30,814,895 Jasa pelayanan sosial - - Lain-lain - -
231,775,977 175,946,871 1,699,960,212 1,823,057,271 (94,269,771) (82,994,756) 1,605,690,441 1,740,062,515
TotalDikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
KeteranganPihak ketigaRupiah
Pihak berelasi (Catatan 35)Rupiah
c. Berdasarkan Jangka Waktu:
Klasifikasi jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo, adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012
31 Desember 2011
≤ 1 bulan 160,122,540 46,237,323 > 1 bulan - 3 bulan 7,617,437 28,407,039 > 3 bulan - 1 tahun 187,102,718 356,120,611 > 1 tahun - 2 tahun 223,676,693 263,475,017 > 2 tahun - 5 tahun 553,207,741 696,768,416
Keterangan
Pihak ketigaRupiah
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
35
d. Berdasarkan Kolektibilitas:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Lancar 28,675,374 29,592,892 Dalam Perhatian Khusus - - Kurang Lancar - - Diragukan - - Macet 49,165,200 48,863,835
77,840,574 78,456,727
Lancar 1,576,039,078 1,676,383,636 Dalam Perhatian Khusus 33,891,521 52,542,314 Kurang Lancar 389,606 280,374 Diragukan 471,502 586,304 Macet 11,327,931 14,807,916
1,622,119,638 1,744,600,544 1,699,960,212 1,823,057,271 (94,269,771) (82,994,756) 1,605,690,441 1,740,062,515
KeteranganIndividual
Kolektif
TotalDikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
e. Informasi Penting Lainnya:
1. Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Rupiah 16.43% 17.32%
Rupiah 14.86% 15.23%
KeteranganBunga Kontrak
Bunga Efektif
2. Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan,
surat kuasa untuk menjual, giro, deposito atau jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan.
3. Kredit modal kerja dan investasi diberikan kepada debitur untuk memenuhi kebutuhan modal kerja dan barang-barang modalnya.
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
36
4. Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit perorangan
lainnya.
5. Kredit program merupakan kredit yang disalurkan Bank berdasarkan petunjuk dari Pemerintah dalam rangka mendukung pembangunan di Indonesia khususnya pengembangan usaha kecil, menengah dan koperasi.
6. Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur dibawah perjanjian pembiayaan
bersama dengan bank-bank lain. Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi adalah sebesar 100% dan 46,77% masing-masing pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
7. Kredit yang diberikan Bank kepada pihak berelasi diluar kredit diberikan kepada karyawan kunci
(Catatan 35) adalah sebagai berikut:
Keterangan 31 Maret 2012 31 Desember 2011PT Perkebunan Nusantara II (Persero) 45,283,635 49,448,756 PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) 30,555,000 31,305,000 PT Permodalan Nasional Madani 27,261,968 30,814,895 PT Perkebunan Nusantara VII (Persero 50,000,000 30,000,000 PT Perkebunan Nusantara I (Persero) 28,675,374 29,592,891 PT Sarana Patra Jateng - 4,785,329
181,775,977 175,946,871
8. Jumlah kredit yang diberikan yang telah direstrukturisasi Bank sampai dengan tanggal 31 Maret 2012
dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebagai berikut (tidak diaudit):
Keterangan 31 Maret 2012 31 Desember 2011Telah direstrukturisasi selama tahun berjalan 94,829,990 99,406,918 Dalam proses restrukturisasi - -
Skema restrukturisasi tersebut dilakukan dengan perpanjangan jangka waktu dan penurunan suku bunga kredit.
9. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) per tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 kepada Bank Indonesia, Bank tidak memiliki debitur baik pihak terkait maupun pihak tidak terkait yang tidak memenuhi atau melampaui ketentuan BMPK.
10. Rincian kredit bermasalah (termasuk kredit individual) dan penyisihan kerugian penurunan nilai berdasarkan sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
Keterangan 31 Maret 2012 31 Desember 2011Kredit bermasalah kolektifPertanian 42,165,204 42,869,367 Pertambangan - - Perindustrian 11,637,771 11,657,771 Listrik, gas dan air - - Konstruksi - - Perdagangan, perhotelan dan restoran 719,443 719,443 Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 447,293 4,748,696
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
37
Keterangan 31 Maret 2012 31 Desember 2011Kredit bermasalah kolektifPengangkutan, pergudangan dan komunikasi 447,293 4,748,696 Jasa dunia usaha 1,356,437 178,892 Jasa pelayanan sosial - 50,000 Lain-lain 5,028,091 4,313,261
61,354,239 64,537,430
Kredit Individual yang direstrukturisasi:Pertanian 28,675,374 29,592,891 Total 90,029,613 94,130,321 Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai (60,627,090) (65,631,557)
29,402,523 28,498,764
11. Rasio kredit bermasalah bruto (NPL) berdasarkan Peraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
Keterangan 31 Maret 2012 31 Desember 2011Total kredit bermaslah 61,354,239 64,538,429 Total kredit yang diberikan *) 1,696,547,960 1,819,930,273 % kredit bermasalah (Gross NPL) 3.62% 3.55%
*) Diluar Kredit Yang Diberikan kepada Bank Lain
12. Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan:
Keterangan 31 Maret 2012 31 Desember 2011Saldo awal 82,994,756 191,062,441 Penyajian kembali (catatan 2ab) - 18,583,108 Pembentukan penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 25) 11,275,015 (14,220,103)Penghapusbukuan selama tahun berjalan - (112,430,690)Saldo Akhir 94,269,771 82,994,756
Jumlah minimum penyisihan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan, yang wajib dibentuk sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia (Catatan 2f) adalah sebesar Rp 80.488.050 dan Rp 92.872.927 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
13. Penyisihan kerugian nilai kredit yang diberikan menurut segmen:
Kemitraan Retail Komersial TotalSaldo awal 1 Januari 2012 - - - - Biaya CKPN untuk tahun 2012 - - 84,213,741 84,213,741 Recoveries 6,409,128 3,646,902 - 10,056,030 Penghapusbukuan Kredit - - - - Interest accrued pada penurunan nilai kredit - - - - Saldo akhir 31 Maret 2012 6,409,128 3,646,902 84,213,741 94,269,771
Penurunan Kredit Individual - 490,604 54,090,579 54,581,183 Penurunan Kredit Kolektif 6,409,128 3,156,298 30,123,163 39,688,589
6,409,128 3,646,902 84,213,741 94,269,771
31 Maret 2012
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
38
Kemitraan Retail Komersial TotalSaldo awal 1 Januari 2011 8,286,230 49,943,423 132,832,789 191,062,441 Biaya CKPN untuk tahun 2011 2,992,321 - 2,605,530 5,597,851 Recoveries - (16,832,150) - (16,832,150) Penghapusbukuan Kredit (3,352,142) (19,293,521) (89,785,027) (112,430,690) Interest accrued pada penurunan nilai kredit - - 15,597,304 15,597,304 Saldo akhir 31 Desember 2011 7,926,409 13,817,752 61,250,596 82,994,756
Penurunan Kredit Individual - 5,367,696 49,213,486 54,581,183 Penurunan Kredit Kolektif 7,926,409 8,450,056 12,037,110 28,413,574
7,926,409 13,817,752 61,250,596 82,994,756
31 Desember 2011
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan, yang dibentuk telah memadai. Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dan mengalami penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 31.
10. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI Rincian tagihan akseptasi kepada nasabah adalah sebagai berikut: a. Berdasarkan Jenis dan Mata Uang
Keterangan 31 Maret 2012 31 Desember 2011
Pihak KetigaRupiahL/C Impor dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri(SKBDN) 20,595,800 34,815,573 Total 20,595,800 34,815,573 Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai - -
20,595,800 34,815,573
Jumlah liabilitas akseptasi adalah sebesar jumlah tagihan akseptasi kepada nasabah (sebelum dikurangi penyisihan kerugian).
b. Berdasarkan Kolektibilitas: Pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, semua tagihan dan liabilitas akseptasi diklasifikasikan ”Lancar”.
c. Berdasarkan Jangka Waktu: Klasifikasi jangka waktu tagihan akseptasi berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
39
Keterangan 31 Maret 2012 31 Desember 2011Pihak Ketiga< 1 bulan - 8,180,773 > 1 bulan - 3 bulan 20,595,800 26,634,800 > 3 bulan - 6 bulan - - > 3 bulan - 1 tahun - - Total 20,595,800 34,815,573 Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai - -
20,595,800 34,815,573
d. Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi adalah sebagai berikut:
Keterangan 31 Desember 2011
Saldo Awal 571,009 Pembentukan (pembalikan) penyisihan selama periode/tahunberjalan (Catatan 25) (571,009)Saldo Akhir -
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian tagihan akseptasi tidak diperlukan.
Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dan mengalami penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 31.
11. PENYERTAAN SAHAM Rincian penyertaan saham adalah sebagai berikut:
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
40
Nama Perusahaan Jenis UsahaPersentase Pemilikan
Nilai Tercatat
Metode BiayaPT BPR Toelongredjo Dasa Nusantara
Bank 3.00% 76,830 PT BPR Tjoekir Dasa Nusantara Bank 3.00% 76,818 PT BPR Cintamanis Agroloka Bank 3.50% 35,010 PT BPR Bungamayang Agroloka Bank 2.25% 22,500 PT BPR Toelangan Dasa Nusantara
Bank3.00% 66,500
PT Aplikanusa Lintasarta Non-Bank 0.03% 20,000
Total 297,658 Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai -
297,658
Nama Perusahaan Jenis UsahaPersentase Pemilikan
Nilai Tercatat
Metode BiayaPT BPR Toelongredjo Dasa Nusantara
Bank 3.00% 76,830 PT BPR Tjoekir Dasa Nusantara Bank 3.00% 76,818 PT BPR Cintamanis Agroloka Bank 3.50% 35,010 PT BPR Bungamayang Agroloka Bank 2.25% 22,500 PT BPR Toelangan Dasa Nusantara Bank 3.00% 66,500 PT Aplikanusa Lintasarta Non-Bank 0.03% 20,000
Total 297,658 Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai -
297,658
31 Maret 2012
31 Desember 2011
Seluruh penyertaan diklasifikasikan ”Lancar” masing-masing pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai penyertaan saham:
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai penyertaan tidak diperlukan. Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dan mengalami penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 31.
12. ASET TETAP
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
41
Aset tetap terdiri atas:
Saldo Awal Penambahan Pengurangan*) Saldo AkhirBiaya PerolehanPrasarana bangunan 6,559,085 - - 6,559,085 Kendaraan bermotor 3,329,386 - 14,956 3,314,430 Perlengkapan kantor 41,916,632 155,642 - 42,072,274
51,805,103 155,642 14,956 51,945,789
Akumulasi Penyusutan Prasarana bangunan 3,722,875 286,539 - 4,009,414 Kendaraan bermotor 3,144,851 13,794 14,956 3,143,689 Perlengkapan kantor 33,527,539 684,338 - 34,211,877
40,395,265 984,671 14,956 41,364,980 Nilai Buku neto 11,409,838 10,580,809
*) Pengurangan tersebut karena reklas
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo AkhirBiaya PerolehanPrasarana bangunan 6,046,933 512,152 - 6,559,085 Kendaraan bermotor 3,302,342 42,000 14,956 3,329,386 Perlengkapan kantor 39,286,200 2,630,432 - 41,916,632
48,635,475 3,184,584 14,956 51,805,103
Akumulasi Penyusutan Prasarana bangunan 2,670,243 1,052,632 - 3,722,875 Kendaraan bermotor 3,075,393 84,414 14,956 3,144,851 Perlengkapan kantor 30,873,101 2,654,438 - 33,527,539
36,618,737 3,791,484 14,956 40,395,265 Nilai Buku neto 12,016,738 11,409,838
Keterangan31 Maret 2012
Keterangan31 Desember 2011
Jumlah penyusutan aset tetap yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif adalah masing-masing sebesar Rp 986.092 dan Rp 3.791.484 untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Catatan 27). Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
13. ASET LAIN-LAIN Aset lain-lain terdiri atas:
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
42
31 Maret 2012 31 Desember 2011
15,309,554 12,999,858
Efek-efek 3,352,415 4,069,690 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 54,744 -
5,177,609 6,627,609 7,579,000 - 3,314,147 4,335,852 34,787,469 28,033,009
- 15,891,836 - 15,891,836 34,787,469 43,924,845 Total
Agunan yang diambil alih - net
Lain-lain
Mata Uang AsingDolar Amerika Serikat
Tagihan lainnya kepada nasabah
KeteranganRupiah
Biaya dibayar di mukaPiutang bunga
Tagihan lainnya kepada nasabah
Tagihan lainnya kepada nasabah merupakan tagihan akseptasi atas letters of credit nasabah yang telah jatuh tempo dan ibayar terlebih dahulu oleh Bank Agro.
14. LIABILITAS SEGERA Liabilitas segera terdiri atas:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Umum dan administrasi 2,848,899 4,598,079 Titipan transfer dan ATM 6,567,801 1,644,779 Personalia 1,699,237 444,810 Titipan dana pihak ketiga 1,746,153 179,318 Lain-lain 914,282 424,862
13,776,372 7,291,848
KeteranganRupiah
15. GIRO Giro terdiri atas:
Keterangan 31 Maret 2012 31 Desember 2011Pihak ketigaRupiah 136,277,045 140,439,884 Mata uang asingDolar Amerika serikat 3,176,542 11,555,054
139,453,587 151,994,938 Pihak berelasi (Catatan 35)Rupiah 194,491,999 532,410,197 Mata uang asingDolar Amerika serikat 1,338,674 783,816
195,830,673 533,194,013 Jumlah 335,284,260 685,188,951
Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk giro adalah sebagai berikut:
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
43
Keterangan 31 Maret 2012 31 Desember 2011
Rupiah 2.40% 3.54%Mata Uang Asing 0.16% 0.56%
16. TABUNGAN Tabungan terdiri atas:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Tabungan Bank Agro 158,790,504 164,333,584 Tabunganku 2,745,101 2,203,665 Tabungan Pintar - Bank Agro 1,612,069 1,783,510
163,147,674 168,320,759
Tabungan Bank Agro 1,076,014 765,964 Tabunganku 14,743 149,254 Tabungan Pintar - Bank Agro 7,675 104,138
1,098,432 1,019,356 164,246,106 169,340,115
KeteranganPihak ketigaRupiah
Pihak berelasi (Catatan 35)Rupiah
Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk tabungan adalah masing-masing sebesar 2.06% dan 3.74% untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2011.
17. DEPOSITO BERJANGKA Deposito berjangka terdiri atas:
Keterangan 31 Maret 2012 31 Desember 2011Pihak ketigaRupiah 1,065,442,680 1,212,311,670 Mata Uang AsingDolar Amerika Serikat 388,143 105,446
1,065,830,823 1,212,417,116 Pihak berelasi (Catatan 35)Rupiah 756,028,407 699,259,251 Mata Uang AsingDolar Amerika Serikat 27,604 120,483
756,056,011 699,379,734 1,821,886,834 1,911,796,850
Deposito berjangka berdasarkan periode kontrak sampai dengan tanggal pelunasan, adalah sebagai berikut:
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
44
31 Maret 2012 31 Desember 2011
187,646,748 169,301,023
1 bulan 723,503,158 806,422,720 3 bulan 103,972,759 146,996,900 6 bulan 18,504,213 53,390,838 12 bulan 31,909,934 36,200,189
1,065,536,812 1,212,311,670
1 bulan 294,011 105,446 3 bulan - - 6 bulan - - 12 bulan - -
294,011 105,446 1,065,830,823 1,212,417,116
291,986,495 268,768,374
1 bulan 367,297,780 365,839,725 3 bulan 35,775,000 48,776,152 6 bulan 58,860,000 13,860,000 12 bulan 2,015,000 2,015,000
755,934,275 699,259,251
1 bulan - - 3 bulan 94,132 93,110 6 bulan 27,604 27,373 12 bulan - -
121,736 120,483 756,056,011 699,379,734 1,821,886,834 1,911,796,850
Deposito
Pihak berelasi (Catatan 35)RupiahDeposits on callDeposito
Mata Uang Asing
Total
KeteranganPihak ketigaRupiahDeposits on callDeposito
Mata Uang AsingDeposito
Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut:
Keterangan 31 Maret 2012 31 Desember 2011Rupiah 7.70% 8.76%Mata Uang Asing 1.11% 1.84%
Deposito berjangka yang dijadikan jaminan atas fasilitas perbankan yang diberikan oleh Bank adalah sebesar Rp 88.841.186 dan Rp 140.255.258 masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
18. SIMPANAN DARI BANK LAIN Simpanan dari bank lain dan lembaga keuangan lainnya terdiri atas:
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
45
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Giro 65,089 63,048 Deposito berjangka - 650,000
65,089 713,048
Giro - - Deposito berjangka - 10,000,000 Inter-bank call money 200,000,000 25,000,000
200,000,000 35,000,000 200,065,089 35,713,048
KeteranganPihak ketigaRupiah
Pihak yang berelasiRupiah
Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk simpanan dari bank lain dan lembaga keuangan lainnya adalah sebagai berikut:
31 Maret 2012 31 Desember 2011Giro 1.76% 4.96%Deposito berjangka 4.81% 7.80%Inter-bank Call money 3.78% 0.28%
KeteranganRupiah
Klasifikasi jangka waktu simpanan dari bank lain dan lembaga keuangan lainnya berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo, adalah sebagai berikut:
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
46
19. PINJAMAN YANG DITERIMA Pinjaman yang diterima terdiri atas:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
5,847,930 9,032,930 5,847,930 9,032,930
58,477,383 82,633,730 149,769,424 149,791,545 208,246,807 232,425,275 214,094,737 241,458,205
Pinjaman dari PT Permodalan Nasional Madani (Persero)Pinjaman dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
Pihak berelasi (Catatan 35)
KeteranganRupiahPihak ketiga
Pinjaman Likuiditas dari Bank Indonesia
Klasifikasi jangka waktu pinjaman yang diterima berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
≤ 1 bulan - - > 1 bulan - 3 bulan - - > 3 bulan - 1 tahun 5,847,930 9,032,930 > 1 tahun - 5 tahun - - > 5 tahun - -
5,847,930 9,032,930
≤ 1 bulan 100,089,853 - > 1 bulan - 3 bulan 49,679,571 - > 3 bulan - 1 tahun 58,477,383 158,824,474 > 1 tahun - 5 tahun - 73,600,801 > 5 tahun - -
208,246,807 232,425,275 214,094,737 241,458,205
Rupiah
KeteranganPihak KetigaRupiah
Pihak Berelasi
Berikut ini adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan pinjaman yang diterima: a. Pinjaman Likuiditas Bank Indonesia
Akun ini merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dari Bank Indonesia untuk dipinjamkan kembali kepada debitur-debitur Bank untuk keperluan kredit likuiditas untuk Kredit Koperasi Primer kepada Anggotanya (KKPA). Tingkat bunga rata-rata per tahun atas pinjaman ini adalah sebesar 7,02% dan 6,92% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
b. Pinjaman dari PT Permodalan Nasional Madani (Persero) dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Akun ini merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Permodalan Nasional Madani (Persero) dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia untuk dipinjamkan kembali kepada debitur-debitur Bank untuk keperluan refinancing atas kredit investasi dengan pola kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya (KKPA).
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
47
Tingkat bunga rata-rata per tahun atas pinjaman ini adalah sebesar 7,82% dan 7,75% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
20. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI Perubahan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Saldo awal tahun - 352,327 (Pembalikan) pembentukan penyisihan selama tahun berjalan - (352,327)Saldo akhir - -
KeteranganRupiah
Manajemen berpendapat bahwa jumlah estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 tidak perlu dibentuk.
21. LIABILITAS LAIN-LAIN Liabilitas lain-lain terdiri atas:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Bonus dan Insentif 11,666,152 11,801,111 Cadangan liabilitas litigasi 1,018,920 1,018,920 Imbalan kerja karyawan 16,241,110 15,938,798 Bunga yang masih harus dibayar 5,329,460 7,429,492 Pendapatan diterima dimuka 883,313 1,244,393 Setoran Jaminan 50,950 198,837 Lain-lain 540,419 75,336
35,730,324 37,706,887
Bunga yang masih harus dibayar 1,396 1,387 Pendapatan diterima dimuka - - Setoran Jaminan - - Lain-lain - 20,424
1,396 21,811 35,731,720 37,728,698
KeteranganPihak KetigaRupiah
Mata Uang AsingDolar Amerika Serikat
22. EKUITAS
a. Modal Saham
Rincian pemegang saham dan kepemilikannya pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
48
Total Lembar Saham
Total Nilai Saham (Rupiah Penuh)
Persentase Kepemilikan Saham
2,886,690,021 288,669,002,100 79.78% 506,533,381 50,653,338,810 14.00%
224,872,176 22,487,217,600 6.22% 3,618,095,578 361,809,558,510 100.00%
Total Lembar Saham
Total Nilai Saham (Rupiah Penuh)
Persentase Kepemilikan Saham
2,886,690,021 288,669,002,100 79.78% 506,533,381 50,653,338,810 14.00%
224,872,176 22,487,217,600 6.22% 3,618,095,578 361,809,558,510 100.00%
31 Maret 2012Modal Ditempatkan danDisetor PenuhPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
Dana Pensiun Perkebunan
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TbkDana Pensiun Perkebunan
Total Modal Ditempatkan dan
Total Modal Ditempatkan dan
31 Desember 2011Modal Ditempatkan danDisetor Penuh
Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
Pada tanggal 31 Maret 2011, berdasarkan Akta Akuisisi No. 14 Notaris Fathiah Helmi, S.H., BRI melakukan akuisisi atas sebagian besar saham Bank (Catatan 1d). Bank menerbitkan 502.572.084 efek konversi waran yang dapat dikonversi menjadi saham selama periode 25 Mei 2010-25 Mei 2011 dengan harga pelaksanaan waran masing-masing sebesar Rp 130 per saham (nilai nominal Rp100) (Catatan 1c). Sampai dengan akhir periode konversi waran, jumlah yang dikonversi adalah 199.890.250 lembar saham yang terdiri dari 12.428.684 lembar saham pada tahun 2010 dan 187.461.566 lembar saham pada tahun 2011. Konversi waran ini meningkatkan jumlah modal saham.
a. Tambahan modal disetor Perubahan tambahan modal disetor untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 sebagai akibat dari konversi waran adalah sebagai berikut:
2011Saldo awal 7,946,744 Konversi waran 5,623,847 Biaya emisi saham (181,227) Saldo akhir 13,389,364
Cadangan 1) Cadangan Khusus
Merupakan cadangan yang bertujuan untuk jaminan sosial pegawai yang dibentuk sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham tanggal 19 Mei 1992.
2) Cadangan Umum dan Wajib
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
49
Cadangan umum dan wajib pada awalnya dibentuk dalam rangka memenuhi ketentuan Pasal 61 ayat (1) Undang-undang No. 1/1995 mengenai Perseroan Terbatas (kemudian diganti dengan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40/2007), yang mengharuskan perusahaan Indonesia untuk membuat penyisihan cadangan umum dan wajib sebesar sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk pembentukan penyisihan tersebut.
23. PENDAPATAN BUNGA Pendapatan bunga dan investasi diperoleh dari:
31 Maret 2012 31 Maret 2011
63,333,908 78,509,238 11,057,625 17,530,300 371,397 445,476 21,391 351,970 602,359 - 75,386,680 96,836,984
Dolar Amerika Serikat
268 1,801 523 - - - 791 1,801 75,387,471 96,838,785
KeteranganRupiah
Kredit yang diberikanEfek-efekPenempatan pada Bank Indonesia dan bank lainGiro pada Bank Indonesia dan bank lainLain-lain
Mata Uang Asing
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
Lain-lainWesel ekspor
24. BEBAN BUNGA
Akun ini merupakan beban bunga dari:
31 Maret 2012 31 Maret 2011
Deposito berjangka 29,028,283.00 42,261,302 Tabungan 863,234.00 1,398,640 Giro 3,016,751.00 6,004,781 Simpanan dari bank lain 93,524.00 943,214 Pinjaman yang diterima 4,744,260.00 4,500,669
37,746,052.01 55,108,606
Deposito berjangka 646.00 5,399 Giro 2,561.00 28,736
3,207.00 34,135 37,749,259.00 55,142,741
KeteranganRupiah
Mata Uang Asing
25. (PEMBALIKAN) PENYISIHAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN DAN NON KEUANGAN - NETO Akun ini merupakan beban (pembalikan) penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan sebagai berikut:
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
50
Keterangan 31 Maret 2012 31 Maret 2011Kredit yang diberikan (Catatan 9e) (15,649,175) (24,741,686)Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (Catatan 21) - (406,633)Efek-efek (Catatan 7e) - (128,009)Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi - (256,598)Lain-lain (633,143)Pemulihan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai 4,957,925 13,752,809
(10,691,250) (12,413,260)
26. BEBAN TENAGA KERJA DAN TUNJANGAN Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Keterangan 31 Maret 2012 31 Maret 2011Gaji 6,630,558 5,515,881 Bonus dan insentif 2,354,434 - Tunjangan 2,878,335 2,326,981 Imbalan kerja karyawan 511,044 914,898 Makanan dan minuman 1,059,631 1,102,263 Asuransi pegawai 284,319 692,954 Pendidikan dan pelatihan 372,318 505,823 Pengobatan 604,096 495,527 Dana pensiun 173,355 177,468 Lembur 301,569 232,800 Pakaian seragam - 111,287 Lain-lain 9,975 265,908
15,179,634 12,341,790
Jumlah gaji dan tunjangan untuk Direksi adalah sebesar Rp 692.250 dan Rp 480.975 dan Dewan Komisaris adalah sebesar Rp 466.125 dan Rp 292.425 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Catatan 35).
27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
51
28. PENDAPATAN NON OPERASIONAL – NETO
Keterangan 31 Maret 2012 31 Maret 2011
Laba penjualan AYDA - 1,339,946 Laba penjualan aktiva tetap - 9,852 Lain-lain - neto 932,385 (628,793)
932,385 721,005
29. LABA PER SAHAM DASAR Perhitungan laba per saham pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai
berikut:
31 Maret 2012 31 Desember 2011Laba tahun berjalan 7,663,773 32,856,381
Jumlah rata-rata tertimbang saham dasar 3,539,374,377 3,539,374,377 Ditambah : Dampak dilutif eksekusi waran 23,723,440 23,723,440 Dilusian 3,563,097,817 3,563,097,817
Laba bersih per saham dasar (Rupiah penuh) 2.17 9.28 Laba bersih per saham dasar (Rupiah penuh) 2.15 9.22
30. PERPAJAKAN
a. Utang Pajak:
Pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, rincian utang pajak adalah sebagai berikut:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Pasal 21 398,359 937,906 Pasal 23 24,239 44,025 Pasal 25 1,463,340 1,463,340 Pasal 29 8,096,123 5,541,532 Pasal 4 ayat 2 1,649,880 1,606,836
280 150 11,632,221 9,593,789
Pajak pertambahan nilai
KeteranganPajak penghasilan
b. Beban Pajak
Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dengan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:
31 Maret 2012 31 Maret 2011
Pembentukan penyisihan imbalan kerja karyawan - 455,763 Pembentukan penyisihan litigasi - - (Keuntungan) atas kenaikan nilai efek (7,614,081) - Kenaikan/(penurunan) cadangan insentif karyawan (7,158,574) - Penyusutan aktiva tetap - 786,124 Penyisihan penghapusan aktiva 13,781,721 (2,291,630)
(990,934) (1,049,743)
10,218,364 7,635,248
Keterangan
Perbedaan Temporer :
Laba sebelum manfaat (beban) pajak sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
52
31 Maret 2012 31 Maret 2011
Entertainment 75,338 77,253 Representasi dan sumbangan 49,797 18,164 Pembinaan jasmani dan rohani - - Pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan tarif final - - Bagian laba Entitas Anak (metode ekuitas) - - Lain-lain 868,500 7,464
993,635 102,881 10,220,701 6,690,138 Taksiran penghasilan kena pajak
KeteranganPerbedaan Permanen Tetap :
Perhitungan beban dan utang pajak penghasilan badan adalah sebagai berikut:
Keterangan 31 Maret 2012 31 Maret 2011Taksiran penghasilan kena pajak 10,220,702 6,690,139
Beban pajak-kini 2,555,175 2,138,379
c. Aset Pajak Tangguhan
Pengaruh pajak atas perbedaan temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak (dicatat pada akun “Liabilitas Pajak Tangguhan”) adalah sebagai berikut:
Keterangan 31 Maret 2012 31 Desember 2011Penyisihan kerugian aktiva produktif (415,766) (415,766)Penyisihan beban pegawai 6,079,913 6,079,913 Penyusutan aset tetap 466,402 466,402 Penyisihan cadangan litigasi 254,730 254,730 Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari nilai efek-efekyang diperdagangkan (111,250) (111,250)Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari nilai efek-efekyang tersedia untuk dijual (6,886,129) (6,886,129)
(612,100) (612,100)
Berdasarkan pasal 17 ayat 2 Undang-undang No. 7 tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” yang telah diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 tahun 2008, tarif Pajak Penghasilan Badan adalah sebesar 25%.
31. MANAJEMEN RISIKO
Meningkatnya kebutuhan pengelolaan Bank yang sehat dan terpadu (Good Corporate Governance) memerlukan penerapan manajemen risiko yang terpadu dan komprehensif. Dalam rangka mencapai manajemen risiko yang mendukung pencapaian target kinerja dan mampu menjaga kelangsungan usaha, diperlukan strategi manajemen risiko yang proaktif yang dapat meningkatkan efektivitas penggunaan modal dan tingkat pengembangan modal (return on equity/ROE) sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, mengantisipasi ketentuan baru yang mengarah pada best practice, meningkatkan kepercayaan pemegang saham dan stakeholders lainnya serta meningkatkan bisnis pada tingkat optimal. Untuk mencapai tujuan di atas dan sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 mengenai Perubahan Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, perlu dibangun kesadaran dan budaya manajemen risiko terpadu (integrated risk culture) dan difokuskan pada efektivitas penerapan tata kelola dan kerangka kerja manajemen risiko meliputi pengawasan aktif manajemen bank, kecukupan kebijakan dan
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
53
prosedur serta penetapan limit risiko, proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko bank serta integrasinya sistem informasi di Bank. Penerapan manajemen risiko di Bank telah dituangkan dalam beberapa kebijakan dan prosedur, antara lain Kebijakan Umum Manajemen Risiko (KUMR). KUMR berperan sebagai aturan tertinggi dalam implementasi manajemen risiko pada seluruh kegiatan bisnis Bank, dimulai dari kebijakan, strategi, organisasi, sistem informasi manajemen risiko, pengawasan risiko, pengelolaan produk dan aktivitas baru dan Business Continuity Plan (BCP). Proses penerapan manajemen risiko yang meliputi identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengelolaan dan pengendalian terhadap 8 (delapan) risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko strategi, risiko hukum dan risiko reputasi. Penilaian Profil Risiko sesuai dengan PBI No.13/1/PBI/2011 tanggal 05 Januari 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dan SE BI No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Perubahan atas Surat Edaran No. 5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum dilakukan terhadap risiko yang melekat (inherent risk) dan kualitas penerapan manajemen risiko melalui proses self asessment pada seluruh aktivitas bisnis bank yang mencakup 8 (delapan) risiko. Manajemen Risiko Kredit Penerapan manajemen risiko kredit dilakukan dengan upaya: • Pemisahan pejabat kredit Relationship Management (RM) dan Credit Risk Management (CRM) serta
pemisahan pengelolaan kredit lancar (performing) dengan pengelolaan kredit bermasalah sebagai penerapan four eyes principles dan dimaksudkan agar pengelolaan risiko dalam aktivitas perkreditan dapat dilaksanakan secara lebih baik tanpa menganggu proses bisnis yang berorientasi pertumbuhan bisnis yang sehat. Pejabat kredit lini diberikan batas kewenangan memutus kredit yang dituangkan dalam surat keputusan dimana kewenangannya ditetapkan berdasarkan integritas, kemampuan dan kompetensi serta pengalaman di bidang perkreditan dan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan sehingga proses pemberian kredit akan dilaksanakan lebih obyektif dan komprehensif dengan menerapkan prinsip kehati-hatian.
• Penerapan Credit Risk Rating (CRR) dan Credit Risk Scoring (CRS) sebagai alat untuk mengukur tingkat
risiko dalam proses pemberian kredit dan mitigasi risiko kredit.
• Penetapan prosedur perkreditan yang sehat melalui penetapan Pasar Sasaran (PS), Kriteria Risiko yang Dapat Diterima (KRD).
• Pengendalian risiko, yaitu dengan cara melakukan pembatasan eksposur dan tindakan perbaikan sehingga
kerugian yang mungkin terjadi dapat diminimalkan.
• Menerapkan Early Warning System (EWS) sebagai salah satu alat pemantauan (credit monitoring) dengan cara mendeteksi secara lebih awal debitur yang berpotensi cidera janji (default).
(i) Eksposur risiko kredit terhadap aset keuangan pada laporan posisi keuangan pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
54
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Giro pada Bank Indonesia 200,823,248 193,385,982
Giro pada bank lain 19,921,122 27,690,141
Penempatan pada Bank Indonesia 1,064,902,635 1,170,853,680
Efek-efek
Nilai wajar melalui laporan laba rugi 51,856,557 43,250,000
Tersedia untuk dijual 131,788,895 163,519,820
Dimiliki hingga jatuh tempo - -
Tagihan wesel ekspor - 31,038,850
Kredit yang diberikan 1,605,690,441 1,740,062,515
Tagihan akseptasi 20,595,800 34,815,573
Penyertaan saham 297,658 297,658
Aset lain-lain *) 13,996,301 22,100,373
Total 3,109,872,657 3,427,014,592
Eksposur Maksimum
Keterangan
*) Aset lain-lain terdiri dari piutang bunga dan piutang lain-lain.
Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih
berjalan rangka impor 13,085,458 12,795,427
Garansi yang diterbitkan 5,184,283 6,089,315
Kelonggaran tarik 26,159,078 18,820,133
Total 44,428,819 37,704,875
Eksposur Maksimum
Keterangan
Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas risiko kredit bagi Bank pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. Untuk aset keuangan laporan posisi keuangan, eksposur di atas ditentukan berdasarkan nilai tercatat neto seperti yang diungkapkan pada laporan keuangan.
(ii) Kualitas kredit berdasarkan golongan aset keuangan
Tabel berikut menunjukkan kualitas kredit berdasarkan golongan aset untuk semua aset keuangan yang terekspos risiko kredit, nilai yang disajikan adalah gross.
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
55
‘) Penyertaan saham merupakan penyertaan saham dengan metode biaya **) Aset lain-lain terdiri atas piutang bunga dan piutang lain-lain
Tabel berikut menunjukkan aging analysis terhadap kredit yang diberikan, piutang dan pembiayaan syariah yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai.
Belum Jatuh Tempo dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai
Telah Jatuh Tempo tetapi Tidak Mengalami
Penurunan Nilai Impairmen Total Giro pada Bank Indonesia 200.823.248 - - 200.823.248 Giro pada bank lain 19.921.122 - - 19.921.122
1.064.902.635 - - 1.064.902.635
Efek-efekNilai wajar melalui laporan laba rugi 51.856.557 - - 51.856.557 Tersedia untuk dijual 131.788.895 - - 131.788.895 Dimiliki hingga jatuh tempo - - - -
Tagihan wesel ekspor - - - - Kredit yang diberikan 1.604.714.452 33.891.521 61.354.239 1.699.960.212 Tagihan akseptasi 20.595.800 - - 20.595.800 Penyertaan saham 297.658 - - 297.658 Aset lain-lain *) 13.996.301
- - 13.996.301
Total 3.108.896.668 33.891.521 61.354.239 3.204.142.428
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
31 Maret 2012
Belum Jatuh Tempo
dan Tidak Mengalami
Penurunan Nilai
Telah Jatuh Tempo
tetapi Tidak
Mengalami
Penurunan Nilai Impairmen Total
Giro pada Bank Indonesia 193.385.982 - - 193.385.982
Giro pada bank lain 27.690.141 - - 27.690.141
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 1.170.853.680 - - 1.170.853.680
Efek-efek - - - Nilai wajar melalui laporan laba rugi 43.250.000 - - 43.250.000
Tersedia untuk dijual 163.519.820 - - 163.519.820
Dimiliki hingga jatuh tempo - - - -
Tagihan wesel ekspor 31.038.850 - - 31.038.850
Kredit yang diberikan 1.705.976.601 52.568.571 64.512.173 1.823.057.345
Tagihan akseptasi 34.815.573 - - 34.815.573
Penyertaan saham 297.658 - - 297.658
22.100.373 -
Total 52.568.571 3.510.009.422
31 Desember 2011
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
56
Kurang dari 30 hari 31 s.d. 60 hari 61 s.d. 90 hari Total
Kredit yang diberikan 31.253.631 1.791.861 846.242 33.891.734
Total 31.253.630,51 1.791.861,49 846.242 33.891.734
Kurang dari 30 hari 31 s.d. 60 hari 61 s.d. 90 hari Total
Kredit yang diberikan 42.603.213 9.306.970 658.389 52.568.572
Total 42.603.213,00 9.306.970,00 658.389 52.568.572
31 Desember 2011
31 Maret 2012
(iii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit.
(a) Sektor geografis
Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit yang dikategorikan berdasarkan wilayah geografis pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. Pengelompokan wilayah geografis berdasarkan tempat beroperasinya bisnis Bank yang sekaligus menggambarkan potensial bisnis wilayah masing-masing:
Jabodetabek Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur SumateraIndonesia Tengah
TotalAsetGiro pada Bank Indonesia 200,823,248 - - - - - 200,823,248 Giro pada bank lain 14,487,376 550,898 1,019,739 500,472 2,378,952 983,685 19,921,122 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 1,064,902,635 - - - - - 1,064,902,635 Efek-efek
Nilai wajar melalui laporan laba rugi 51,856,557 - - - - - 51,856,557 Tersedia untuk dijual 131,788,895 - - - - - 131,788,895 Dimiliki hingga jatuh tempo - - - - - - -
Tagihan wesel ekspor - - - - - - - Kredit yang diberikan 496,514,484 98,840,262 31,468,460 133,190,656 913,311,057 26,635,294 1,699,960,212 Tagihan akseptasi 20,595,800 - - - - - 20,595,800 Penyertaan saham 297,658 - - - - - 297,658 Aset lain-lain *) 12,254,039 - 12,684 500 1,726,263 2,815 13,996,301
Total 1,993,520,692 99,391,160 32,500,883 133,691,629 917,416,271 27,621,794 3,204,142,428
Penyisihan kerugian penurunan nilai (94,269,771)
Neto 3,109,872,657
Rekening Administratif
13,085,458 - - - - - 13,085,458 Garansi yang diterbitkan 1,100,000 9,977 - 250,000 3,824,306 - 5,184,283 Kelonggaran tarik 15,335,067 310,242 450,000 4,788,724 4,766,530 508,515 26,159,078
29,520,525 320,219 450,000 5,038,724 8,590,837 508,515 44,428,819
31 Maret 2012
L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan dalam rangka impor
*) Aset lain-lain terdiri dari piutang bunga dan piutang lain-lain.
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
57
Jabodetabek Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur SumateraIndonesia Tengah
TotalAsetGiro pada Bank Indonesia 193,385,982 - - - 193,385,982 Giro pada bank lain 21,558,717 7,239 1,568,671 253,020 3,607,066 695,427 27,690,141 Penempatan pada Bank Indonesia 1,170,853,680 - - - 1,170,853,680 Efek-efek
Nilai wajar melalui laporan laba rugi 43,250,000 - - - 43,250,000 Tersedia untuk dijual 163,519,820 - - - 163,519,820 Dimiliki hingga jatuh tempo - - - - -
Tagihan wesel ekspor 31,038,850 - - - 31,038,850 Kredit yang diberikan 621,445,723 94,788,551 37,879,490 149,143,794 891,214,165 28,585,548 1,823,057,271 Tagihan akseptasi 34,815,573 - - - 34,815,573 Penyertaan saham 297,658 - - - 297,658 Aset lain-lain *) 20,362,192 - 12,493 500 1,722,373 2,815 22,100,373
Total 2,300,528,195 94,795,790 39,460,654 149,397,314 896,543,604 29,283,790 3,510,009,348
Penyisihan kerugian penurunan nilai (82,994,756)
Neto 3,427,014,592
Rekening Administratif
4,545,427 - - - 8,250,000 - 12,795,427 Garansi yang diterbitkan 1,100,000 9,977 - 255,000 4,724,338 - 6,089,315 Kelonggaran tarik 6,954,164 429,154 700,000 4,921,842 4,751,417 1,063,555 18,820,133
12,599,591 439,131 700,000 5,176,842 17,725,755 1,063,555 37,704,875
L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan dalam rangka impor
31 Desember 2011
*) Aset lain-lain terdiri dari piutang bunga dan piutang lain-lain.
(b) Sektor industri
Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit pada nilai tercatat yang dikategorikan berdasarkan sektor industri pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011:
Pemerintah (termasuk Bank Indonesia
Bank dan lembaga keuangan lainnya Perusahaan lainnya Perseorangan Total
AsetGiro pada Bank Indonesia 200,823,248 - - - 200,823,248 Giro pada bank lain - 19,921,122 - - 19,921,122 Penempatan pada Bank Indonesia 934,902,635 130,000,000 - - 1,064,902,635 Efek-efek
Nilai wajar melalui laporan laba rugi 51,856,557 - - - 51,856,557 Tersedia untuk dijual 129,167,645 - 2,621,250 - 131,788,895 Dimiliki hingga jatuh tempo - - - - -
Tagihan wesel ekspor - - - - - Kredit yang diberikan - 3,412,252 1,033,209,552 663,338,408 1,699,960,212 Tagihan akseptasi - - 20,595,800 - 20,595,800 Penyertaan saham - 277,659 20,000 - 297,659 Aset lain-lain *) 3,336,790 54,744 9,909,934 694,833 13,996,301
Total 1,320,086,874 153,665,777 1,066,356,536 664,033,241 3,204,142,428
Penyisihan kerugian penurunan nilai (94,269,771)
Neto 3,109,872,657
31 Maret 2012
*) Aset lain-lain terdiri dari piutang bunga dan piutang lain-lain.
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
58
Pemerintah (termasuk Bank Indonesia
Bank dan lembaga keuangan lainnya Perusahaan lainnya Perseorangan Total
AsetGiro pada Bank Indonesia 193,385,982 - - - 193,385,982 Giro pada bank lain - 27,690,141 - - 27,690,141 Penempatan pada Bank Indonesia 1,170,853,680 - - - 1,170,853,680 Efek-efek -
Nilai wajar melalui laporan laba rugi 43,250,000 - - - 43,250,000 Tersedia untuk dijual 160,932,320 - 2,587,500 - 163,519,820 Dimiliki hingga jatuh tempo - - - - -
Tagihan wesel ekspor - - 31,038,850 - 31,038,850 Kredit yang diberikan - 3,126,998 1,103,449,728 716,480,545 1,823,057,271 Tagihan akseptasi - - 6,769,433 28,046,140 34,815,573 Penyertaan saham - 277,658 20,000 - 297,658 Aset lain-lain *) 4,054,065 147,500 17,294,320 604,488 22,100,373
Total 1,572,476,047 31,242,297 1,161,159,831 745,131,173 3,510,009,348
Penyisihan kerugian penurunan nilai (82,994,756)
Neto 3,427,014,592
31 Desember 2011
*) Aset lain-lain terdiri dari piutang bunga dan piutang lain-lain.
Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif adalah sebagai berikut:
Pemerintah (termasuk Bank Indonesia
Bank dan lembaga keuangan lainnya
Perusahaan lainnya Perseorangan Total
Rekening Administratif
- - 13,085,458 - 13,085,458 Garansi yang diterbitkan - - 5,184,283 - 5,184,283 Kelonggaran tarik - - 15,967,627 10,191,451 26,159,078
- - 34,237,368 10,191,451 44,428,819
31 Maret 2012
L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan dalam
Pemerintah (termasuk Bank Indonesia
Bank dan lembaga keuangan lainnya
Perusahaan lainnya Perseorangan Total
Rekening Administratif
- - 12,795,427 - 12,795,427 Garansi yang diterbitkan - - 4,449,295 1,640,020 6,089,315 Kelonggaran tarik - - 9,921,939 8,898,194 18,820,133
- - 27,166,661 10,538,214 37,704,874
31 Desember 2011
L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan dalam rangka impor
(iv) Agunan dan peningkatan kredit lainnya
Bank Agro menetapkan jumlah dan tipe agunan yang dijaminkan berdasarkan pada perkiraan tingkat risiko kredit dari counterparty. Pedoman tersebut diterapkan berdasarkan tingkat aksesibilitas dari tipe agunan dan valuasi paramater. Tipe utama dari agunan terdiri dari :
1. Untuk sekuritas lending dan transaksi repo, kas dan sekuritas 2. Untuk pinjaman komersial, biaya pada property real astate, persediaan dan piutang dagang 3. Untuk pinjaman ritel, kredit beragun rumah tinggal dan properti.
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
59
Manajemen melakukan monitoring nilai pasar dari agunan, meminta tambahan agunan berdasarkan perjanjian dan memonitor dalam rangka mereview kecukupan cadangan penurunan nilai. Bank Agro memiliki prosedur untuk mengambil alih agunan yang dikuasai sesuai ketentuan.
(v) Pengukuran Penurunan Nilai
Untuk tujuan akuntansi, bank menggunakan model kerugian yang timbul untuk pengakuan kerugian atas penurunan nilai aset keuangan . Ini berarti bahwa kerugian hanya dapat diakui jika bukti obyektif atas kejadian kerugian tertentu telah dipantau. Pemicu kejadian tersebut meliputi sebagai berikut:
1. Kesulitan keuangan nasabah yang signifikan 2. pelanggaran kontrak seperti default pembayaran bank dapat membantu nasabah dengan jatuh tempo
yang disepakati untuk nasabah yang mengalami kesulitan keuangan 3. Kemungkinan bahwa nasabah dapat dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya 4. Data yang menunjukkan bahwa ada penurunan dalam arus kas berikutnya yang diperkirakan dari
pinjaman
Pendekatan ini berbeda dengan model expected loss yang dipergunakan sesuai tujuan peraturan permodalan sesuai Basel II.
(a) Cadangan Penilaian Individual
Bank Agro menetapkan penyisihan cadangan untuk masing-masing pinjaman individual yang signifikan atau dasar persekot internal, termasuk tunggakan pembayaran bunga, downgrade rating pinjaman, atau pelanggaran atas jangka waktu sesuai perjanjian awal. Butir-butir perjanjian yang dianggap saat penetapan jumlah cadangan meliputi kelangsungan atas rencana bisnis counterparty, kemampuan untuk perbaikan kinerja saat terjadi kesulitan keuangan, proyeksi penerimaan dan pembayaran yang dapat diharapkan ketika terjadi kebangkrutan, ketersediaan penunjang keuangan lainnya, nilai collateral yang dapat direalisasi dan jangka waktu arus kas yang diharapkan. Cadangan penurunan nilai dievaluasi setiap tanggal pelaporan, kecuali keadaan tak terduga menuntut perhatian lebih.
(a) Cadangan Penilaian Kolektif Penilaian cadangan kolektif untuk kerugian pinjaman dan persekot dan hutang investasi yang dimiliki hingga saat jatuh tempo yang bukan pinjaman individu (termasuk kredit konsumer yang unsecured) dan untuk kredit perorangan dan persekot yang telah dilakukan penilaian individu dan tidak dapat dilakukan penurunan nilai. Penilaian kolektif dibuat untuk kelompok aset yang memiliki risiko dengan karakteristik yang sama, untuk menentukan apakah pengukuran harus dilakukan karena dampak kerugian yang timbul dengan adanya bukti obyektif, tetapi dampak tersebut tidak dapat dibuktikan dalam penilaian pinjaman perorangan. Penilaian kolektif memperhitungkan data dari portofolio pinjaman (seperti portofolio kerugian historis, tingkat tunggakan, penggunaan kredit, rasio jaminan agunan pinjaman dan pemasukan yang diharapkan dan pelunasan atas penurunan nilai) atau data ekonomi (seperti kondisi perekonomian saat ini, tingkat pengangguran dan industri lokal atau industri dengan masalah yang spesifik). Pendekatan penundaan jangka waktu kerugian yang telah terjadi dan pertimbangan waktu tersebut juga diambil sebagai persyaratan identifikasi penyisihan penurunan nilai aktiva yang dinilai secara individual. Manajemen bank bertanggung jawab untuk menentukan jangka waktu tersebut yang dapat memperpanjang selama satu tahun. Penyisihan penurunan nilai ini kemudian dikonsultasikan dengan manajemen kredit demi memastikan prioritas terhadap kebijakan bank secara menyeluruh. Penyusunan ketentuan dan pengukuran garansi keuangan dan letter of credit dibuat serupa dengan pinjaman.
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
60
(vi)Penurunan nilai aset keuangan pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011:
(a) Giro pada bank lain Per tanggal 31 Maret 2012, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif (Catatan 2d). (b) Penempatan pada Bank Indonesia
Per tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, aset keuangan ini tidak mengalami
penurunan nilai secara individual maupun kolektif sesuai ketentuan Bank Indones ia.
(c) Efek-efek Per tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai
secara individual maupun kolektif (Catatan 2d).
(d) Tagihan wesel ekspor
Per tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif (Catatan 2d).
(e) Kredit yang diberikan
Per tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, rincian kredit yang tidak mengalami penurunan nilai dan yang mengalami penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Tidak mengalami penurunan nilai Individual Kolektif Total
Pertanian 530,927,058 66,899,574 3,941,004 601,767,636 Pertambangan - - - - Industri Pengolahan 69,257,705 10,941,000 696,771 80,895,476 Listrik,gas dan air 130,260 - 130,260 Konstruksi 23,641,518 - 23,641,518 Perdagangan 90,004,190 719,443 90,723,632 Pengangkutan 10,783,231 447,293 11,230,524 Jasa-jasa dunia usaha 189,379,798 1,356,437 190,736,235 Jasa-jasa sosial/masyarakat 171,499,029 - 171,499,029 Lain-lain 524,307,810 5,028,091 529,335,901
Total 1,609,930,599 77,840,574 12,189,039 1,699,960,212
Penyisihan kerugian penurunan nilai (94,269,771)
Neto 1,605,690,441
31 Maret 2012Mengalami penurunan nilai
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
61
Tidak mengalami penurunan nilai Individual Kolektif Total
Pertanian 501,433,266 68,495,727 3,967,531 573,896,524 Perindustrian 26,638,633 9,961,000 1,696,771 38,296,404 Listrik, gas dan air 4,917,963 - - 4,917,963 Konstruksi 24,839,678 - - 24,839,678 Perdagangan 189,910,474 - 719,443 190,629,917 Pengangkutan 11,875,070 - 4,748,696 16,623,766 Jasa dunia usaha 245,868,056 - 178,892 246,046,948 Jasa pelayanan sosial 178,223,190 - 50,000 178,273,190 Lain-lain 545,219,620 - 4,313,261 549,532,881
Total 1,728,925,950 78,456,727 15,674,594 1,823,057,271
Penyisihan kerugian penurunan nilai (82,994,756)
Neto 1,740,062,515
31 Desember 2011Mengalami penurunan nilai
(f) Tagihan Akseptasi
Per tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif (Catatan 2d).
(g) Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi
Per tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif (Catatan 2d).
(vii)Kredit yang telah dinegosiasi ulang
Tabel berikut menunjukkan nilai tercatat kredit yang telah dilakukan negosiasi ulang.
2012 2011Kredit yang diberikan dan piutang dan pembiayan syariah - -
Mikro - - Retail 20.870.982.077 - Korporasi 73.959.008.302 90.252.915.574 Lainnya - 20.364.267.159
94.829.992.391 110.617.184.744 Total
Manajemen Risiko Likuiditas Pengelolaan likuiditas Bank telah ditetapkan dalam kebijakan penerapan manajemen risiko likuiditas. Kebijakan manajemen risiko likuiditas mencakup manajemen likuiditas, penetapan strategi pendanaan, sistem peringatan dini, pengukuran dan penetapan limit risiko likuiditas termasuk pengelolaan aset likuid berkualitas tinggi dan rencana pendanaan darurat (contingency plan). Kebijakan tersebut bertujuan untuk memastikan kecukupan dana harian dalam memenuhi kewajiban pada kondisi normal maupun kondisi krisis secara tepat waktu dari berbagai sumber dana tersedia, termasuk memastikan ketersediaan aset likuid berkualitas tinggi.
Pengendalian eksposur dan konsentrasi likuiditas, disampaikan melalui rapat Asset and Liability Committee (ALCO) dan rapat Risk Management Committee (RMC) dengan limit risiko konsentrasi 25 deposan inti, konsentrasi deposan besar, Primary Reserve, Secondary Reserve, LDR dan PDN. Potensi risiko likuiditas yang akan dihadapi Bank dimasa mendatang diukur melalui analisa Liquidity Gap Analysis dan Repricing Gap, yang merupakan proyeksi kelebihan/kekurangan likuiditas atas dasar jatuh tempo aset/liabilitas, setelah memperhitungkan kebutuhan untuk ekspansi bisnis. Informasi ini menjadi pertimbangan Bank dalam perencanaan dan pengelolaan likuiditas Bank, termasuk juga kebutuhan ekspansi bisnis Bank yang diharapkan dapat meminimalkan risiko likuiditas di Bank.
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
62
Berikut adalah tabel mengenai pemetaan aset dan kewajiban keuangan dalam skala waktu tertentu (maturity bucket) berdasarkan sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo (remaining maturity) pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011:
TotalSampai dengan 1
bulan
Lebih dari 1 bulan sampai dengan 3
bulan
Lebih dari 3 bulan sampai dengan 1
tahun
Lebih dari 1 tahun sampai dengan 5
tahunLebih dari 5
tahunAsetKas 24,498,423 24,498,423 - - - - Giro pada Bank Indonesia 200,823,248 200,823,248 - - - - Giro pada bank lain 19,921,122 19,921,122 - - - - Penempatan pada Bank Indonesia 1,064,902,635 1,064,902,635 - - - - Efek-efek 183,645,452 - - - 3,949,626 179,695,826 Tagihan wesel ekspor - - - - - - Kredit yang diberikan 1,699,960,212 210,122,540 9,013,079 237,102,718 878,589,396 365,132,480 Penyisihan kerugian (94,269,771) (94,269,771) - - - - Tagihan akseptasi 20,595,800 - 20,595,800 - - - Penyertaan saham 297,658 - - - - 297,658 Aset lain-lain *) 13,892,188 4,101,992 7,579,000 2,211,196 - -
Total 3,134,266,967 1,430,100,189 37,187,879 239,313,914 882,539,022 545,125,964
LiabilitasLiabilitas segera 13,776,372 13,776,372 - - - - Simpanan nasabah 2,321,417,200 2,135,702,469 133,421,817 52,292,914 - - Simpanan dari bank lain 200,065,089 200,065,089 - - - - Liabilitas akseptasi 20,595,800 - 20,595,800 - - - Pinjaman yang diterima 214,094,737 100,089,853 49,679,571 64,325,312 - - Liabilitas lain-lain **) 5,381,806 5,330,856 - 50,950 - -
Total 2,775,331,005 2,454,964,639 203,697,189 116,669,176 - -
Perbedaan jatuh tempo 358,935,962 (1,024,864,451) (166,509,310) 122,644,737 882,539,022 545,125,964
31 Maret 2012
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
63
TotalSampai dengan 1
bulan
Lebih dari 1 bulan sampai dengan 3
bulan
Lebih dari 3 bulan sampai dengan 1
tahun
Lebih dari 1 tahun sampai dengan 5
tahun Lebih dari 5 tahunAsetKas 20,906,438 20,906,438 - - - - Giro pada Bank Indonesia 193,385,982 193,385,982 - - - - Giro pada bank lain 27,690,141 27,690,141 - - - - Penempatan pada Bank Indonesia 1,170,853,680 1,170,853,680 - - - - Efek-efek 206,769,820 32,775,000 10,475,000 - 3,944,820 159,575,000 Tagihan wesel ekspor 31,038,850 17,420,850 13,618,000 - - - Kredit yang diberikan 1,823,057,271 46,237,323 33,192,368 389,535,620 1,037,092,074 316,999,886 Penyisihan kerugian (82,994,756) (82,994,756) - - - - Tagihan akseptasi 34,815,573 8,180,773 26,634,800 - - - Penyertaan saham 297,658 - - - - 297,658 Aset lain-lain *) 22,100,373 147,500 4,069,690 17,883,183 - -
Total 3,447,921,030 1,434,602,931 87,989,858 407,418,803 1,041,036,894 476,872,544
LiabilitasLiabilitas segera 7,291,848 7,291,848 - - - - Simpanan nasabah 2,766,325,916 2,464,966,354 195,866,162 105,493,400 - - Simpanan dari bank lain 35,713,048 35,713,048 - - - - Liabilitas akseptasi 34,815,573 8,180,773 26,634,800 - - - Pinjaman yang diterima 241,458,205 - - 167,857,404 73,600,801 - Liabilitas lain-lain **) 7,629,716 7,430,879 - - 198,837 -
Total 3,093,234,306 2,523,582,902 222,500,962 273,350,804 73,799,638 -
31 Desember 2011
*) Aset lain-lain terdiri dari piutang bunga dan piutang lain-lain. **) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga yang masih harus dibayar dan setoran jaminan.
Manajemen Risiko Pasar
Pengelolaan manajemen risiko pasar dilakukan melalui rapat Asset and Liability Committee (ALCO) yang membahas manajemen risiko pasar, strategi Asset and Liability Management (ALMA) dan pengukuran risiko pasar melalui analisis terhadap pemicu munculnya risiko (risk driver), yaitu suku bunga dan nilai tukar. Risiko suku bunga dan risiko nilai tukar dapat berasal dari posisi trading book maupun posisi banking book. Cakupan posisi banking book dan posisi trading book mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai kewajiban penyediaan modal minimum (CAR). Dalam pengelolaan risiko pasar trading book, Bank menetapkan prinsip segregation of duties. Terdapat pemisahan fungsi antara pihak yang melakukan transaksi, yang melakukan pencatatan transaksi, verifikasi, unit pembuat kebijakan, prosedur dan penetapan limit serta pengukuran risiko pasarnya termasuk perhitungan CAR. Bank melakukan perhitungan CAR risiko pasar dengan menggunakan model standar sebagai komponen perhitungan CAR. Risiko pasar banking book, terdiri dari risiko suku bunga yang diakibatkan oleh aktivitas perbankan (aset dan liabilitas) dan risiko nilai tukar. Risiko pasar banking book dikelola dengan tujuan agar laporan posisi keuangan Bank dapat bertahan pada perubahan suku bunga dan nilai tukar, sehingga dapat mencapai NII (Net Interest Income) yang dapat dikendalikan sesuai dengan toleransi risiko Bank. (a) Risiko Tingkat Suku Bunga
Instrumen keuangan yang berbasis suku bunga memiliki risiko karena terdapat potensi perubahan suku bunga yang akan membawa dampak kepada arus kas dimasa depan. Risiko suku bunga terutama terjadi karena terjadi gap suku bunga (repricing gap). Repricing GAP terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan dalam schedule maturity atau waktu repricing antar aset, kewajiban dan komponen rekening administratif yang dimiliki oleh Bank.
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
64
Tabel di bawah ini merupakan tingkat suku bunga rata-rata tertimbang per tahun untuk posisi aset dan liabilitas keuangan Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
Rupiah Valas Rupiah ValasAsetPenempatan pada Bank Indonesia 3.82% - 6.18% - Efek-efek 9.36% - 8.96% - Tagihan wesel ekspor - 7.5% 10.99% 7.11%Kredit yang diberikan 16.43% - 17.32% -
LiabilitasSimpanan nasabah 5.97% 0.19% 7.01% 0.59%Simpanan dari bank lain 2.38% - 7.41% - Pinjaman yang diterima 7.79% - 7.70% -
Tabel berikut ini mengikhtisarkan eksposur aset dan liabilitas terhadap risiko tingkat suku bunga (Gross).
Tidak lebih dari 3 bulan
Lebih dari 3 bulan tetapi tidak lebih dari 1
tahun Lebih dari 1 tahunSuku bunga
tetapTidak dikenakan
bunga TotalAsetKas - - - - 24,498,423 24,498,423 Giro pada Bank Indonesia 200,823,248 - - - - 200,823,248 Giro pada bank lain 19,921,122 - - - - 19,921,122 Penempatan pada Bank Indonesia - - - 1,064,902,635 - 1,064,902,635 Efek-efek -
Nilai wajar melalui laporan laba rugi - - - 51,856,557 - 51,856,557 Tersedia untuk dijual - - - 131,788,895 - 131,788,895 Dimiliki hingga jatuh tempo - - - - - -
Tagihan wesel ekspor - - - - - - Kredit yang diberikan 219,135,618 237,102,718 1,243,721,875 - - 1,699,960,212 Tagihan akseptasi 20,595,800 - - - - 20,595,800 Penyertaan saham - - - - 297,658 297,658 Aset lain-lain *) - - - - 13,996,301 13,996,301
Total 460,475,788 237,102,718 1,243,721,875 1,248,548,087 38,792,382 3,228,640,850
LiabilitasLiabilitas segera 13,776,372 13,776,372 Simpanan nasabah -
Giro 335,284,260 335,284,260 Tabungan 164,246,106 164,246,106 Deposito 1,769,593,920 52,292,914 1,821,886,834
Simpanan dari bank lain 65,089 200,000,000 200,065,089 Liabilitas akseptasi 20,595,800 20,595,800 Pinjaman yang diterima 149,769,425 64,325,312 214,094,737 Liabilitas lain-lain **) 5,381,806 5,381,806
Total 2,439,554,600 116,618,226 - 200,000,000 19,158,178 2,775,331,005
(1,979,078,812) 120,484,492 1,243,721,875 1,048,548,087 19,634,204 453,309,845
31 Maret 2012Suku bunga mengambang
Perbedaan (gap) repricing suku bunga antara aset dan liabilitas keuangan
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
65
Tidak lebih dari 3 bulan
Lebih dari 3 bulan tetapi tidak lebih dari
1 tahun Lebih dari 1 tahun Suku bunga tetapTidak dikenakan
bunga TotalAsetKas - - - - 20,906,438 20,906,438 Giro pada Bank Indonesia 193,385,982 - - - - 193,385,982 Giro pada bank lain 27,690,141 - - - - 27,690,141 Penempatan pada Bank Indonesia - - - 1,170,853,680 - 1,170,853,680 Efek-efek -
Nilai wajar melalui laporan laba rugi - - - 43,250,000 - 43,250,000 Tersedia untuk dijual - - - 163,519,820 - 163,519,820 Dimiliki hingga jatuh tempo - - - - - -
Tagihan wesel ekspor 31,038,850 - - - - 31,038,850 Kredit yang diberikan 79,429,691 389,535,620 1,354,091,960 - - 1,823,057,271 Tagihan akseptasi 34,815,573 - - - - 34,815,573 Penyertaan saham - - - - 297,658 297,658 Aset lain-lain *) - - - - 22,100,373 22,100,373
Total 366,360,237 389,535,620 1,354,091,960 1,377,623,500 43,304,469 3,530,915,786
LiabilitasLiabilitas segera 7,291,848 - - - - 7,291,848 Simpanan nasabah
Giro 685,188,951 - - - - 685,188,951 Tabungan 169,340,115 - - - - 169,340,115 Deposito 1,806,303,450 105,493,400 - - - 1,911,796,850
Simpanan dari bank lain - - - 35,713,048 - 35,713,048 Liabilitas akseptasi 34,815,573 - - - - 34,815,573 Pinjaman yang diterima - 167,857,404 73,600,801 - - 241,458,205 Liabilitas lain-lain **) - - - - 7,629,716 7,629,716
Total 2,702,939,937 273,350,804 73,600,801 35,713,048 7,629,716 3,093,234,306
(2,336,579,700) 116,184,816 1,280,491,159 1,341,910,452 35,674,753 437,681,480
31 Desember 2011Suku bunga mengambang
Perbedaan (gap) repricing suku bunga antara aset dan liabilitas keuangan
*) Aset lain-lain terdiri dari piutang bunga dan piutang lain-lain. **) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga yang masih harus dibayar dan setoran jaminan.
(b) Risiko Nilai Tukar
Risiko nilai tukar merupakan risiko yang timbul karena adanya gap posisi valuta asing yang dimiliki Bank yang tercermin dalam Posisi Devisa Netto (PDN) baik secara individual maupun secara keseluruhan. Termasuk dalam posisi valuta asing tersebut yaitu posisi trading book yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan transaksi valuta asing dalam jangka pendek maupun posisi banking book dalam rangka pengendalian PDN. Menurut ketentuan Bank Indonesia, PDN ditetapkan maksimum sebesar 20 % dari modal, sedangkan Bank secara internal menetapkan limit posisi devisa neto per valuta asing maksimum sebesar 10% dari modal. Berikut adalah PDN Bank masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Maret dan 31 Desember 2011 sebagai berikut:
Mata Uang Aset Liabilitas Posisi Devisa NetoLaporan Posisi KeuanganDolar Amerika Serikat 15,173,454 4,931,616 10,241,838 Yen Jepang 228,745 - 228,745
Total 10,470,583
Laporan Posisi Keuangan dan Rekening AdministratifDolar Amerika Serikat - - - Yen Jepang - - -
Total -
31 Maret 2012
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
66
Mata Uang Aset Liabilitas Posisi Devisa NetoModal 326,576,000
Rasio PDN (Laporan Posisi Keuangan) 3.21%Rasio PDN (Keseluruhan) 3.21%
31 Maret 2012
Mata Uang Aset Liabilitas Posisi Devisa NetoLaporan Posisi KeuanganDolar Amerika Serikat 38,819,497 12,586,610 26,232,887 Yen Jepang 240,280 - 240,280
Total 26,473,167
Laporan Posisi Keuangan dan Rekening AdministratifDolar Amerika Serikat 47,069,924 20,934,377 26,135,547 Yen Jepang 240,280 - 240,280
Total 26,375,827
Modal 305,446,315
Rasio PDN (Laporan Posisi Keuangan) 8.67%Rasio PDN (Keseluruhan) 8.64%
31 Desember 2011
Manajemen Risiko Operasional Penerapan manajemen risiko operasional dilakukan dengan pengukuran metodologi Risk Control Self Asessment (RCSA) ke masing-masing satuan kerja yang bertujuan untuk membantu mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan aktivitas fungsionalnya dan melakukan langkah-langkah perbaikan atau tindak lanjut ke depan. Risiko operasional yang telah teridentifikasi disebabkan dari beberapa faktor antara lain organisasi, kegagalan sistem/teknologi informasi, informasi, kesalahan manusia dan force majeure seperti bencana alam. RCSA dilaksanakan di 17 satuan kerja dan dilaporkan secara triwulanan ke Bagian Manajemen Risiko Divisi Kepatuhan, Manajemen Risiko dan Hukum sebagai dasar dalam penyusunan profil risiko operasional. Pengendalian risiko operasional menggunakan metodologi RCSA juga bertujuan untuk membangun kesadaran dan budaya risiko (risk awareness and risk culture) sehingga dapat meningkatkan kualitas pengendalian risiko operasional dan meminimalisasi potensi kerugian operasional. Upaya peningkatan pemahaman atas manajemen risiko difokuskan pada peningkatan budaya sadar risiko (risk awareness) dilakukan antara lain melalui pengukuran rutin setiap 3 (tiga) bulanan Manajemen Risiko Operasional (MRO) melalui Self Assessment, diadakan pelatihan-pelatihan terkait manajemen risiko terhadap seluruh pekerja Bank seperti pelatihan dalam rangka Sertifikasi Manajemen Risiko (Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan/LSPP atau Badan Sertifikasi Manajemen Risiko/BSMR) dan dilakukannya rapat RMC setiap bulan dengan Direksi. Sosialisasi dan pelatihan dimaksud untuk mengefektifkan peran satuan kerja/risk owner sebagai first line of defense, dimana dalam tata kelola manajemen risiko memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko di satuan kerjanya. Satuan Kerja Manajemen Risiko sebagai second line of defense bertanggung jawab dalam melakukan pengembangan dan pengimplementasian kebijakan/prosedur dan metodologi, pengawasan, pengkajian dan melakukan pemantauan proses manajemen risiko sebagai pedoman dalam penerapan manajemen risiko. SKMR juga melakukan pemantauan dan penilaian profil risiko Bank, mengkaji dampak risiko suatu produk dan aktivitas baru, serta mendukung satuan kerja operasional dalam mengembangkan kepedulian dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip manajemen risiko dimaksud. Diantaranya dengan memanfaatkan hasil penilaian
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
67
terhadap konsistensi pelaksanaan proses dan kecukupan pengendalian internal dalam penerapan manajemen risiko yang dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI). Penerapan Risk and Control Self Assessment (RCSA) di seluruh satuan kerja di Bank ditujukan untuk membantu satuan kerja sebagai first line of defense, dimana satuan kerja mengidentifikasi dan mengukur secara independen risiko operasional pada aktivitas fungsionalnya, melakukan pemantauan dan penentuan langkah-langkah perbaikan/rencana tindak lanjut ke depan. Seluruh satuan kerja operasional (risk owner) aktif terlibat dalam melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko dalam aktivitas fungsional satuan kerja. Manajemen Risiko Kepatuhan Pengelolaan dan pengendalian risiko kepatuhan berguna untuk memitigasi risiko tidak dipatuhinya atau tidak dilaksanakannya peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, dengan cara memastikan kepatuhan terhadap peraturan regulator, peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Manajemen Risiko Strategis Pengelolaan dan pengendalian risiko strategis dilakukan dengan cara melaksanakan proses pengendalian terhadap rencana strategis dan rencana bisnis. Hal ini bertujuan untuk memantau realisasi dibandingkan dengan target yang akan dicapai dan memastikan bahwa risiko yang diambil masih dalam batas toleransi. Manajemen Risiko Hukum Pengelolaan dan pengendalian risiko hukum dilakukan melalui: (a) Peninjauan secara berkala terhadap kontak dan perjanjian antara Bank dengan pihak lain. (b) Pengembangan budaya kepatuhan dan kepedulian terhadap risiko hukum kepada seluruh pegawai pada
setiap jenjang organisasi secara berkelanjutan. Manajemen Risiko Reputasi Risiko reputasi yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif dan informasi yang tidak tepat terkait persepsi terhadap nasabah dan keterbukaan informasi yang memadai.
32. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan antara nilai tercatat dan nilai wajar dari semua aset dan liabilitas keuangan. Nilai wajar yang diungkapkan adalah berdasarkan informasi relevan yang tersedia pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 dan tidak diperbaharui untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar yang telah terjadi setelah tanggal ini.
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
68
Nilai tercatat Nilai wajar Nilai tercatat Nilai wajarAsetKas 24,498,423 24,498,423 20,906,438 20,906,438 Giro pada Bank Indonesia 200,823,248 200,823,248 193,385,982 193,385,982 Giro pada bank lain 19,921,122 19,921,122 27,690,141 27,690,141 Penempatan pada Bank Indonesia 1,064,902,635 1,064,902,635 1,170,853,680 1,170,853,680 Efek-efek
Nilai wajar melalui laporan laba rugi 51,856,558 51,856,558 43,250,000 43,250,000 Tersedia untuk dijual 131,788,895 131,788,895 163,519,820 163,519,820 Dimiliki hingga jatuh tempo - - - -
Tagihan wesel ekspor - - 31,038,850 31,038,850 Kredit yang diberikan 1,699,960,212 1,699,960,212 1,740,062,515 1,740,062,515 Tagihan akseptasi 20,595,800 20,595,800 34,815,573 34,815,573 Penyertaan saham 297,658 297,658 297,658 297,658 Aset lain-lain *) 13,996,301 13,996,301 22,100,373 22,100,373
Total 3,228,640,851 3,228,640,851 3,447,921,030 3,447,921,030
LiabilitasLiabilitas segera 13,776,372 13,776,372 7,291,848 7,291,848 Simpanan nasabah
Giro 335,284,260 335,284,260 685,188,951 685,188,951 Tabungan 164,246,106 164,246,106 169,340,115 169,340,115 Deposito 1,821,886,834 1,821,886,834 1,911,796,850 1,911,796,850
Simpanan dari bank lain 200,065,089 200,065,089 35,713,048 35,713,048 Liabilitas akseptasi 20,595,800 20,595,800 34,815,573 34,815,573 Pinjaman yang diterima 214,094,737 214,094,737 241,458,205 241,458,205 Liabilitas lain-lain **) 5,381,806 5,381,806 7,629,716 7,629,716
Total 2,775,331,004 2,775,331,004 3,093,234,306 3,093,234,306
*) Aset lain-lain - neto terdiri dari piutang bunga dan piutang lain-lain
**) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga yang masih harus dibayar dan setoran jaminan.
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Metode dan asumsi yang digunakan untuk perkiraan nilai wajar adalah sebagai berikut: a) Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tertentu, kecuali efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo, kredit
yang diberikan dan pinjaman yang diterima, mendekati nilai tercatatnya karena mempunyai jangka waktu jatuh tempo yang singkat. Estimasi nilai wajar terhadap aset keuangan tertentu ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga pasar uang yang berlaku untuk utang dengan risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang serupa. Estimasi nilai wajar terhadap liabilitas keuangan tertentu yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga utang baru dengan sisa jatuh tempo yang serupa.
b) Efek-efek
Nilai wajar untuk efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo ditetapkan berdasarkan harga pasar atau harga kuotasi perantara (broker)/pedagang efek (dealer). Jika informasi ini tidak tersedia, nilai wajar diestimasi dengan menggunakan harga pasar kuotasi efek yang memiliki karakteristik kredit, jatuh tempo dan yield yang serupa.
c) Kredit yang diberikan
Portofolio kredit Bank secara umum terdiri dari kredit yang diberikan dengan suku bunga mengambang dan suku bunga tetap. Kredit yang diberikan dinyatakan berdasarkan jumlah nilai tercatat. Nilai wajar dari kredit yang diberikan menunjukkan nilai diskon dari perkiraan arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
69
oleh Bank. Perkiraan arus kas ini didiskontokan dengan menggunakan suku bunga pasar untuk menentukan nilai wajar. Nilai tercatat dari kredit yang diberikan dengan suku bunga mengambang dan suku bunga tetap adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
d) Pinjaman yang diterima
Nilai wajar dihitung berdasarkan model diskonto arus kas dengan menggunakan tingkat suku bunga pasar untuk sisa periode jatuh tempo.
e) Liabilitas segera, simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi dan liabilitas lain-
lain.
Estimasi nilai wajar liabilitas segera, simpanan tanpa jatuh tempo, termasuk simpanan tanpa bunga adalah sebesar jumlah yang harus dibayarkan kembali sewaktu-waktu. Estimasi nilai wajar terhadap simpanan dengan tingkat suku bunga tetap dan liabilitas akseptasi ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga utang baru dengan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo dibawah satu tahun sehingga nilai tercatat dari simpanan dengan suku bunga tetap, liabilitas akseptasi dan liabilitas lain-lain adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
33. INFORMASI SEGMEN
Berikut ini adalah informasi segmen Bank berdasarkan segmen operasi:
Keterangan Kemitraan Ritel Komersial Lainnya TotalPendapatan bunga - neto 15,540,094 7,943,766 14,386,934 (129,653) 37,741,141 Pendapatan operasi lainnya 810,805 333,449 1,690,329 9,909,081 12,743,664 Total pendapatan 16,350,899 8,277,215 16,077,263 9,779,428 50,484,805
Beban operasi lainnya (8,979,118) (10,681,289) (8,780,715) (2,066,454) (30,507,576) Pembalikan (beban) kerugian penurunan nilai (3,058,130) (1,257,675) (6,375,445) - (10,691,250) Total beban (12,037,248) (11,938,964) (15,156,160) (2,066,454) (41,198,826) Pendapatan (beban) non operasional - neto 274,423 326,446 268,360 63,156 932,385 Laba sebelum beban pajak penghasilan 4,588,074 (3,335,303) 1,189,463 7,776,130 10,218,364 Beban pajak penghasilan -neto (864,759) - (224,190) (1,465,642) (2,554,591)
Laba tahun berjalan 3,723,315 (3,335,303) 965,273 6,310,488 7,663,773
Aset SegmenKredit 474,286,356 234,595,614 896,808,471 - 1,605,690,441 Non Kredit 78,867,078 93,817,914 82,302,038 1,307,513,135 1,562,500,165
553,153,434 328,413,528 979,110,509 1,307,513,135 3,168,190,606
Liabilitas SegmenPendanaan 502,987,562 771,664,259 1,046,765,379 - 2,321,417,200 Non pendanaan 18,175,229 21,620,708 231,868,366 224,843,736 496,508,039
521,162,791 793,284,967 1,278,633,745 224,843,736 2,817,925,239
31 Maret 2012
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
70
Keterangan Kemitraan Ritel Komersial Lainnya TotalPendapatan bunga - neto 13,764,739 6,931,101 17,395,271 3,604,933 41,696,044 Pendapatan operasi lainnya 936,684 385,217 1,952,754 2,405,500 5,680,155 Total pendapatan 14,701,423 7,316,318 19,348,025 6,010,433 47,376,199
Beban operasi lainnya (8,255,410) (9,820,388) (8,072,998) (1,899,900) (28,048,696) Pembalikan (beban) kerugian penurunan nilai (3,550,694) (1,460,245) (7,402,321) - (12,413,260) Total beban (11,806,104) (11,280,633) (15,475,319) (1,899,900) (40,461,956) Pendapatan (beban) non operasional - neto 212,209 252,438 207,520 48,838 721,005 Laba sebelum beban pajak penghasilan 3,107,528 (3,711,877) 4,080,226 4,159,371 7,635,248 Beban pajak penghasilan -neto (585,617) - (768,924) (783,838) (2,138,379)
Laba tahun berjalan 2,521,911 (3,711,877) 3,311,302 3,375,533 5,496,869
Aset SegmenKredit 480,240,655 211,527,468 1,195,890,438 - 1,887,658,561 Non Kredit 110,845,630 131,481,646 108,738,690 1,174,545,220 1,525,611,186
591,086,285 343,009,114 1,304,629,128 1,174,545,220 3,413,269,747
Liabilitas SegmenPendanaan 785,857,495 863,360,814 1,100,212,757 - 2,749,431,066 Non pendanaan 12,155,552 14,459,880 243,716,092 111,961,743 382,293,267
798,013,047 877,820,694 1,343,928,849 111,961,743 3,131,724,333
31 Maret 2011
34. INFORMASI MENGENAI KOMITMEN DAN KONTINJENSI
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Komitmen
Tagihan Komitmen
Lainnya 13,085,458 -
Liabilitas komitmen
(223,913,714) (217,516,046)
a. L/C luar negeri - (8,250,427) b. L/C dalam negeri (13,085,458) (4,545,000)
Komitmen - neto (223,913,714) (230,311,473)
Kontijensi
Tagihan kontijensi
Tagihan bunga dalam penyelesaian
a. Bunga kredit yang diberikan 75,926,755 74,158,600
b. Bunga lainnya - -
Liabilitas kontijensi
Garansi bank yang diberikan (5,184,283) (6,089,315)
Kontijensi - neto 70,742,472 68,069,285
Fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur yang belum digunakan
L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan dalam rangka impor:
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
71
35. TRANSAKSI PIHAK-PIHAK BERELASI
Dalam kegiatan normal usaha, Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi karena hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan. Semua transaksi dengan pihak berelasi telah dilakukan dengan kebijakan dan syarat yang telah disepakati bersama. Saldo dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Pihak-pihak berelasi Jenis hubungan Unsur transaksi pihak berelasi
Pemerintah Republik Indonesia (RI) Kepemilikan saham mayoritas melalui Kementrian Keuangan RI
Efek-efek
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Entitas Induk Giro pada bank lain, simpanan dari bank lain
PT Mega Eltra (Persero) Hubungan Pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI
L/C yang tidak dapat dibatalkan dalam rangka impor
PT Permodalan Nasional Madani (Persero)Hubungan Pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI
Kredit yang diberikan, Pinjaman yang diterima
PT Perkebunan Nusantara I (Persero) Hubungan Pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI
Kredit yang diberikan
PT Perkebunan Nusantara II (Persero) Hubungan Pengendalian melalui
Pemerintah Pusat RIKredit yang diberikan
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) Hubungan Pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI
Kredit yang diberikan
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Hubungan Pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI
Kredit yang diberikan
Kayawan kunci Hubungan pengendalian kegiatan Tabungan, Deposito
PT Sarana Patra Jateng Hubungan Pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI
Kredit yang diberikan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Hubungan Pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI
Giro pada bank lain, pinjaman yang diterima
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Hubungan Pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI
Simpanan dari bank lain, pinjaman yang diterima
PT Bank Bukopin Tbk Hubungan Pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI
Giro pada bank lain
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
72
Dalam kegiatan perbankan, Bank melakukan transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut:
31 Maret 2012 31 Desember 2011AsetGiro pada bank lain
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 5,421,846 5,085,452 PT Bank Bukopin Tbk 10,168 10,185 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 9,453 9,453
5,441,467 5,105,090 Efek-efek
Pemerintah RI 181,024,202 204,182,320
Kredit yang diberikanPT Perkebunan Nusantara II 45,283,635 49,448,756 PT Perkebunan Nusantara XIV 30,555,000 31,305,000 PT Permodalan Nasional Madani 27,261,968 30,814,895 PT Perkebunan Nusantara VII 50,000,000 30,000,000 PT Perkebunan Nusantara I 28,675,374 29,592,891 PT Sarana Patra Jateng - 4,785,329 PT Perkebunan Nusantara XI 50,000,000 -
231,775,977 175,946,871 Total aset dari pihak-pihak berelasi 418,241,646 385,234,281
Total aset 3,168,190,606 3,481,155,340
13.20% 11.07%
LiabilitasGiro
Entitas dan lembaga pemerintah 191,954,986 523,316,897 Lain-lain 3,875,687 9,877,116
195,830,673 533,194,013 Tabungan
Karyawan kunci 1,098,432 1,019,356
Persentase total aset dari pihak-pihak berelasi terhadap total aset
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Deposito berjangkaEntitas dan lembaga pemerintah 653,224,483 426,874,252 Karyawan kunci 1,155,033 2,224,108 Lain-lain 101,676,495 270,281,374
756,056,011 699,379,734 Simpanan dari bank lain
Entitas dan lembaga pemerintah - 10,000,000 Lain-lain 200,000,000 25,000,000
200,000,000 35,000,000 Pinjaman yang diterima
Entitas dan lembaga pemerintah 208,246,807 232,425,275
Kompensasi kepada karyawan kunci 3,794,032 3,794,032
Total liabilitas dari pihak-pihak berelasi 1,365,025,955 1,504,812,410
Total liabilitas 2,817,925,239 3,133,539,177
48.44% 48.03%Persentase total liabilitas dari pihak-pihak berelasi terhadap total liabilitas
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
73
31 Maret 2012 31 Desember 2011
PT Mega Eltra (Persero) 13,085,458 4,545,000
1,158,375 4,664,506
182,845 650,362
Komitmen dan kontijensi pada rekening adminstratifL/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan dalam rangka impor
Gaji dan tunjangan Direksi dan Dewan Komisaris
Tantiem Direksi dan Dewan Komisarisdan insentif karyawan kunci Persentase transaksi dengan pihak-pihak berelasi terhadap total aset dan total liabilitas Bank adalah sebagai berikut:
31 Maret 2012 31 Desember 2011AsetGiro pada bank lain 0.17% 0.15%Efek-efek 5.71% 5.87%Kredit yang diberikan 7.32% 5.05%
13.20% 11.07%
LiabilitasGiro 6.95% 17.02%Tabungan 0.04% 0.03%Deposito berjangka 26.83% 22.32%Simpanan dari bank lain 7.10% 1.12%Pinjaman yang diterima 7.39% 7.42%Kompensasi kepada karyawan kunci 0.13% 0.12%
48.44% 48.03%
36. INFORMASI TAMBAHAN
a. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR)
CAR adalah rasio modal terhadap Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001, jumlah modal untuk risiko kredit terdiri dari modal inti dan modal pelengkap. Berdasarkan PBI No. 5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003, yang diperbaharui dengan PBI No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008, bank dengan kriteria tertentu harus memasukan risiko pasar dan risiko operasional dalam perhitungan CAR dengan memasukan komponen modal pelengkap tambahan. Bank telah memenuhi semua persyaratan modal yang diwajibkan sepanjang tahun. CAR Bank pada tanggal 31 Maret 2012 adalah sebesar 18,80% untuk CAR risiko kredit dan risiko operasional dan 18,30% untuk risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar 16,68% untuk CAR risiko kredit dan risiko operasional dan 16,39% untuk risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional yang dihitung sebagai berikut (dalam jutaan Rupiah):
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
74
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Modal
Modal Inti 313,860 285,830
Modal Pelengkap 18,409 19,617
332,269 305,446
1,472,465 1,569,331
ATMR untuk Risiko Operasional 295,166 261,983
1,767,631 1,831,314
ATMR untuk Risiko Pasar 48,367 32,038
1,815,998 1,863,352
18.80% 16.68%
18.30% 16.39%
CAR Minimum 8.00% 8.00%
CAR untuk Risiko Kredit, Risiko Pasar dan Risiko Operasional
Total Modal untuk Risiko Kredit, Risiko pasar dan Risiko Operasional
ATMR untuk Risiko Kredit setelah memperhitungkan Risiko Spesifik
Total ATMR untuk Risiko Kredit dan Risiko Operasional
Total ATMR untuk Risiko Kredit, Risiko Operasional dan Risiko Pasar
CAR untuk Risiko Kredit dan Risiko Operasional
b. Rasio Kredit Non-Performing (NPL)
Pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, rasio NPL Bank adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 31 Desember 2011 Rasio NPL – bruto 3,62% 3,55% Rasio NPL - neto 0,92% 0,77%
37. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
Pada tanggal 18 April 2012 telah terjadi peristiwa penting atas Perseroan terkait hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Agro dimana RUPST telah memutuskan antara lain : § Perubahan Anggaran Dasar Pasal 1 Ayat 1 yaitu nama Perseroan yang semula PT Bank Agroniaga Tbk atau
disingkat PT BANK AGRO Tbk menjadi PT BRI Agroniaga Tbk atau disingkat PT BRI AGRO Tbk, termasuk logo baru Perseroan.
§ Memberhentikan dengan hormat Marshal selaku Direktur Utama Perseroan dan Lisa Andani Wardhana selaku Direktur Kepatuhan.
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
75
§ Mengangkat Heru Sukanto sebagai Direktur Utama, Sahala Manalu sebagai Direktur dan Sudarmin Syamsoe sebagai Direktur.
Dengan demikian susunan Direksi menjadi sebagai berikut :
Direktur Utama : Heru Sukanto DIrektur : Zuhri Anwar Direktur : Mustari Damopolii Direktur : Sahala Manalu DIrektur : Sudarmin Syamsoe
Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 1 Ayat 1 dan pengangkatan Direksi baru tersebut diatas berlaku efektif setelah mendapatkan Persetujuan Bank Indonesia.