psss+mata+tenang+visus+turun+perlahan
DESCRIPTION
mata tenang visus turunsilvia witarsihTRANSCRIPT
PSSS 3Mata Tenang
Visus Turun Perlahan
Jeane Andini, 0906487846
Jody Felizio, 0906508213
Michael Christian, 0906554352
Ilustrasi Kasus Seorang wanita 62 tahun datang dengan keluhan
penglihatan makin kabur 2 tahun terakhir. Tidak ada rasa sakit, merah, atau keluhan lainnya. Penderita dikenal menderita diabetes mellitus yang tidak terkontrol secara baik sejak 10 tahun yang lalu.
Pemeriksaan Fisik : tak tampak sakit, TD 130/85 mmHg, nadi 80 x/menit, TB 159 cm, BB 65 kg
Pemeriksaan Oftalmologi :› AVOD 6/30, AVOS 6/20› Segmen anterior : konjungtiva bulbi tenang, kornea jernih,
lensa keruh dengan shadow test (+).› Segmen posterior : fundus ODS terlihat eksudat dan
perdarahan pada retina.
Diagnosis
Working Diagnosis› Retinopati diabetikum› Katarak senil stadium imatur dd/
katarak diabetikum Differential Diagnosis
› Kelainan refraksi› Glaukoma kronik› Degenerasi makula› Intoksikasi kronis
Efek Diabetes pada Organ Mata
Beberapa efek yang dapat ditimbukan diabetes pada organ mata adalah: Xanthalasma, blepharitis, dan selulitis orbital Mata kering (dry eye) Keratopati Neovaskularisasi pada iris Uveitis Retinopati diabetikum Neuropati optik Mononeuropati nervus kranial N. III, IV, VI, VII Glaukoma Katarak diabetikum Skarbez K, Priestley Y, Hoepf M, Koevary SB. Comprehensive Review of The Effects of Diabetes on
Ocular Health. http://www.medscape.com/viewarticle/729120_1. Diakses 17 Maret 2013
Retinopati Diabetikum
Kelainan retina (retinopati) pada penderita DM, berupa aneurismata, melebarnya vena, perdarahan dan eksudat lemak.
Disebabkan oleh kelainan vaskular iskemi terjadinya mikroaneurismata, perdarahan, neovaskularisasi, dan eksudat (soft).
Ilyas S, Yulianti SR. Ilmu Penyakit Mata. 4th Ed. Jakarta: Badan Penerbit FKUI;2011.
Sehu, KW, WRL. Ophthalmic Pathology : An Illustrated Guide for Clinicians.USA : Blackwell Publishing Ltd.
Klasifikasi Retinopati Diabetikum
Nonproliferative Diabetic Retinopathy Progresif mikroangiopati ditandai
dengan kerusakan pembuluh darah kecil dan terjadinya oklusi. Perubahan patologis yang terjadi mula-mula adalah penebalan basement membrane kapiler dan penurunan jumlah perisit.
Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology: A Systemic Approach [ebook]. 7th ed. USA: Saunders Elsevier. 2011
Proliferative Diabetic Retinopathy (PDR) Adanya neovaskularisasi dapat terjadi
di optic disk (NVD) atau di mana saja di fundus (NVE).
Advanced Diabetic Eye Diseased Akibat retinopati diabetik yang tidak
terkontrol ditandai oleh tractional retinal detachment, perdarahan vitreous yang persisten, dan neovaskular glaukoma.
Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology: A Systemic Approach [ebook]. 7th ed. USA: Saunders Elsevier. 2011
Tahapan Retinopati Diabetikum
Proliferative RetinopathyNeovaskularisasi perdarahan kebocoran protein
Severe Non-Proliferative Diabetic RetinopathyIskemia retina VEGF
Moderate Non-Proliferative Diabetic RetinopathyOklusi pembuluh darah retina
Mild Non-Proliferative Diabetic Retinopathy
Mikroaneurisma, kebocoran vaskular
Patogenesis
Anonim. What is diabetic Eye Disease. http://enclavevision.com/2012/11/what-is-diabetic-eye-disease/. Diakses: 16 Maret 2013
Penyebab Visus Turun
William. Textbook of Endocrinology. 2011. http://www.elsevierimages.com/product/ 9781416029113/32-1433.htm. Diakses: 17 Maret 2013
Penyebab Visus Turun
Penglihatan pada Retinopati
Anonim. Your eyes and Diabetes. http://www.diabetes.org.uk/Guide-to-diabetes/Complications/Retinopathy/. Diakses: 16 Maret 2013
Patogenesis
Hard exudate› Inflitrasi lipid ke dalam retina
Soft exudate› Iskemia retina
Perdarahan› Gangguan permeabilitas pada
mikroaneurisma› Pecahnya kapiler (khususnya
neovaskulatur)
Patogenesis
Lensa Keruh
Anonim. Diabetes for All. http://www.medbio.info/horn/diabetes%20 for%20all/diabetes_for_all.htm. Diakses: 16 Maret 2013
Katarak Senil
Semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu usia di atas 50 tahun.
Prevalensi katarak pada pasien diabetes >60 tahun 78% dengan onset yg lebih cepat cenderung pada ras Asia.
Dikenal dalam 4 stadium insipien, imatur, intumesen, matur, hipermatur dan morgagni.Ilyas S, Yulianti SR. Ilmu Penyakit Mata. 4th Ed. Jakarta: Badan Penerbit FKUI;2011.
Diabetic Retinopathy Guidelines 2005. Diunduh dari http://www.nhmrc.gov.au/_files_nhmrc/publications/attachments/di15.pdf. Diakses 17 Maret 2013
Perbedaan Stadium Katarak Senil
Insipien Imatur Matur Hipermatur
Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif
Cairan Lensa Normal Bertambah (air masuk) Normal
Berkurang (air + masa lensa keluar)
Iris Normal Terdorong Normal Tremulans
Bilik Mata Depan Normal Dangkal Normal Dalam
Sudut Bilik Mata Normal Sempit Normal Terbuka
Shadow Test Negatif Positif Negatif Pseudopos
Penyulit - Glaukoma - Uveitis + Glaukoma
Ilyas S, Yulianti SR. Ilmu Penyakit Mata. 4th Ed. Jakarta: Badan Penerbit FKUI;2011.
Patogenesis
Lensa Keruh
Khurana AK. Comprehensive Ophtalmology. 2007. New Delhi: New Age International; p. 176
Penyebab Visus Turun
Penglihatan pada Katarak
Linda BV. Cataract Symptomps. http://www.eyezonemedical.com/cataract-surgery-los-angeles/cataract-symptoms/. Diakses: 16 Maret 2013
Data Tambahan yang Diperlukan
Karakteristik penurunan visus Pemeriksaan GDS & HbA1c Visus dengan pinhole Slit lamp Tonometri Funduskopi:
› Hard exudate, soft exudate› Edema› Dilatasi pembuluh darah
Fundus fluorescein angiography
Tatalaksana Retinopati Diabetikum
Fotokoagulasi panretinal Vitrektomi Intravitreal Anti-VEGF/Steroid Kontrol gula darah Kontrol lingkungan
American Diabetes Association. Standards of medical care in diabetes—2012. Diabetes Care . Januari 2012. O’Doherty M, Dooley I, Hickey-Dwyer M. Interventions for diabetic macular oedema: a systematic review of the literature. BR J Opthalmol. 2008.
Tatalaksana Katarak
Ekstraksi katarak ekstrakapsular (ECCE) dengan teknik fakoemulsifikasi
Eva-Riordan, Paul, John P. Witcher. Vaughan & Asbury Oftalmologi Umum. Edisi 17. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal. 169-76.Lang, Gerhard K. Ophtalmology. 2000. New York: Georg Thieme Stuttgart. p. 170-82.
Ekstraksi Katarak Intrakapsular (ICCE)
Perbandingan antara ICCE dengan ECCE
ICCE ECCE
Luas Insisi Insisi luas >10 mm Insisi <5mm
Penjahitan Membutuhkan jahitan
Self-sealing tanpa jahitan
Maintenens Koreksi Membutuhkan kontak lens
IOL
Insiden Post-op Retinal Detachment
Insidensi lebih tinggi Insidensi lebih rendah
Pertanyaan
Dita: visus kedua mata berbeda kanan dan kiri, penyebabnya kenapa? Apakah pada retinopati DM ada perbedaan pada kerusakan mata?
Edwin: tatalaksana katarak. Pada pasien dgn retinopati diabetes komplikasi operasi katarak apa saja?
Mellisya: peran dokter umum mencegah NPRD bertambah parah?
Calvin: kapan rujuk ke spesialis mata? Indikasi fotokoagulasi kalo ada makula edema
Prognosis
Ad vitam: bonam Ad functionam: dubia ad malam Ad sanactionam: dubia ad malam
Terima Kasih