psikologi - stress

6
A. STRESS PADA REMAJA Remaja  berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pasa masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Dalam masa ini anak mengalami masa  pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Masalah yang banyak dialami remaja pada saat ini merupakan manifestasi dari stress, diantaranya depresi, kecemasan, pola makan yang tidak teratur, penyalahgunaan obat- obatan, sampai penyakit yang berhubungan langsung dengan fisik. Seperti halnya orang dewasa, stress pada remaja juga dapat berdampak negatif pada tubuh remaja, tetapi mungkin berbeda -beda tergantung dari mana perspektif mereka menghadapi masalah tersebut. Biasanya perspektif tersebut tergantung pada kondisi dan suasana kehidupan yang sedang mereka alami. B. PENGARUH STRESS BAGI KESEHATAN REMAJA - Pada saat stres maka adrenalin dalam tubuh dipacu berproduksi sehingga mengakibatkan denyut jantung akan berpacu lebih cepat dan lebih keras sehingga menimbulkan jantung yang berdebar-debar. Beberapa hormon stres mengakibatkan mengerutnya pembuluh darah hingga menimbulkan tekanan darah tinggi. - Stres dapat menimbulkan pernapasan yang pendek dan cepat.

Upload: desy-diastutik

Post on 19-Oct-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Contoh Ilmu Psikologi

TRANSCRIPT

A. STRESS PADA REMAJARemaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pasa masa inisebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.Masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.Masalah yang banyak dialami remaja pada saat ini merupakan manifestasi dari stress, diantaranya depresi, kecemasan, pola makan yang tidak teratur, penyalahgunaan obat-obatan, sampai penyakit yang berhubungan langsung dengan fisik. Seperti halnya orang dewasa, stress pada remaja juga dapat berdampak negatif pada tubuh remaja, tetapi mungkin berbeda -beda tergantung dari mana perspektif mereka menghadapi masalah tersebut. Biasanya perspektif tersebut tergantung pada kondisi dan suasana kehidupan yang sedang mereka alami.

B. PENGARUH STRESS BAGI KESEHATAN REMAJA Pada saat stres maka adrenalin dalam tubuh dipacu berproduksi sehingga mengakibatkan denyut jantung akan berpacu lebih cepat dan lebih keras sehingga menimbulkan jantung yang berdebar-debar. Beberapa hormon stres mengakibatkan mengerutnya pembuluh darah hingga menimbulkan tekanan darah tinggi. Stres dapat menimbulkan pernapasan yang pendek dan cepat. Stress dapat mengakibatkan pengalihan aliran darah dari perut sehingga menimbulkan masalah pencernaan. Maka akibat dari rasa takut, khawatir dan perasan gusar ada hubungannya dengan gangguan perut atau pencernaan. Stres dapat meningkatkan kadar gula dalam darah. Pada beberapa orang akan dapat menimbulkan diabetes. Stres memiliki dampak negatif terhadap pola tidur sehingga akan memiliki dampak negatif bagi kesehatan secara keseluruhan. Stres juga memiliki dampak yang negatif terhadap sistem kekebalan tubuh yang merupakan benteng terdepan sistem pertahanan tubuh terhadap penyakit. Sangat banyak dampak negatif stress terhadap tubuh. Daftar pengaruh stress akan bertambah panjang, tetapi yang terpenting adalah stress memiliki dampak yang sangat banyak bagi kesehatan tubuh. Stres yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada sistem imun atau kekebalan tubuh Anda sehingga Anda dapat dengan mudah jatuh sakit. Stres juga dapat membuat sistem kekebalan tubuh pada orang yang menderita AIDS jauh lebih buruk Pengaruh stres terhadap jantung adalah meningkatnya tekanan darah yang dapat memicu gangguan pada sistem pembuluh darah, selain itu juga pada pasien yang sudah mengalami penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan plak, stres dapat memicu timbulnya serangan jantung. Pengaruh stres terhadap otot dapat menyebabkan nyeri-nyeri pada otot terutama pada daerah leher dan pundak. Stres dapat memicu penambahan dari asam lambung yang dapat menyebabkan peradangan berupa maag bahkan timbulnya ulkus atau luka pada lambung. Stres dapat menyebabkan penurunan libido atau gairah seksual, selain itu juga pada pria stres yang berlebihan dapat memicu terjadinya impotensi. Stres pada paru selain dapat memicu terjadinya serangan Asma pada penderitanya, stres juga dapat memperparah kondisi pada gangguan paru yang berat misalnya pada penderita bronchitis kronis atau emfisema Pengaruh stres pada kulit adalah dapat memicu timbulnya jerawat, atau pada penderita psoriasis hal ini dapat memicu gejala yang ditimbulkan makin parah.

C. PENYEBAB STRESSFaktor-faktor yang menjadi penyebab stress pada remaja yaitu:1. PendidikanBanyak yang dapat menjadi penyebab stres di kalangan para remaja antara lain adalah kehidupan sekolah. Hal ini dapat menjadi faktor utama penyebab stres pada remaja. Tuntutan akademis yang terlau berat, hasil-hasil ulangan dan ujian-ujian yang buruk, tugas yang menumpuk, dan juga tuntutan orang tua yang dianggap terlalu berat hanyalah beberapa contoh dari factor ini.2. SosialFaktor lain yang menjadi penyebab dari stress dalam kehidupan remaja adalah lingkungan pergaulan, tempat dimana anak ini melakukan hubungan interaksi dengan teman-teman seusianya, teman bagi seorang remaja bisa dianggap segalanya bahkan bisa melebihi keluarganya sendiri.3. FisikMeskipun terdengar hal yang sangat sepele kondisi fisik atau keadaan badan adalah bentuk stres yang lain. Tubuh yang terlalu gemuk, terlalu kurus, tinggi, atau pendek atau jerawat yang banyak tumbuh dapat menumbuhkan perasaa ketidak percaya dirian dan mengganggu pikiran remaja. Apalagi pada masa sekarang ini menurut sebagian remaja penampilan adalah faktor yang dapat mempengaruhi suksesnya pergaulan. 4. KeluargaKondisi yang tida baik antara kedua orang tua mereka, atau tidak harmonisnya hubungan anak dengan orang tuanya dapat menjadikan seorang remaja mengalami gangguan mental tersebut. Belum lagi kondisi keuangan keluarga yang tidak baik dapat menjadi kan seoarang remaja stres karena kondisi keuangan keluarga menjadimasalah yang sensitive bagi para remaja.5. AsmaraKisah asmara adalah faktir klise yang sangat dominan mewarnai kehidupan remaja, akan tetyapi meskipun hal inidianggap klise, perasaan remaja yang di tinggal oleh sesesorang yang dia sayangi dapat menjadikan emosi menjadi tak terkendali, bahkan tak sedikit remaja yang berbuat nekat karena hal ini. Oleh karena itu orang tua wajib menciptakan suasana yang terbuka denga sianak. Kasih sayang dan perhatian adalah hal yang mutlak di lakukan oleh orang tua disamping mereka memberikan lingkungan yang aman sehingga sianak akan tahu dia akan pergi kemana jikalau hatinya seang diland rasa gundah. Karena seringkali yang dibutuh kan oleh mereka hanyalah telinga untuk mendengar keluh kesah mereka.6. Mendapatkan suasana baru yang masih terasa asing, seperti rumah baru atau sekolah baru.7. Perubahan suasana hati atau mood yang tidak stabil.

D. SOLUSI STRESSRemaja cenderung merespon depresi mereka sesuai dengan kondisi dan situasi mereka saat itu juga. Remaja umumnya masih kurang pengalaman untuk menghadapi masalah stress mereka jadi mereka cenderung melihat hal-hal yang lebih sepele sifatnya menurut orang dewasa. Solusinya adalah dengan membiasakan diri berekspresi dengan cara sehat, yang tentu saja juga dicontohkan oleh lingkungannya. Berekspresi secara sehat yaitu dengan bersikap sewajarnya, tidak berteriak ataupun menangis misalnya. atau berelaksasi dengan musik, meditasi dan olahraga, dan membiasakan diri untuk berpikir secara seimbang sehingga remaja tidak membesar-besarkan suatu masalah. biasanya, remaja mengikuti pola orangtua nya menghadapi stress. Jika orangtua berekspresi dengan berteriak, minum, atau menggunakan obat setiap kali menghadapi masalah maka bisa dipastikan sang anak juga melakukan hal yang sama.Stres pada remaja dapat diatasi baik di dalam maupun di luar rumah. Langkah pertama dalam mengatasi stres pada remaja adalah mengidentifikasi penyebab dari stres mereka. Dugaan bahwa tidak ada alasan fisik untuk stres pada remaja harus dihindari. Remaja harus diizinkan untuk berbicara dengan bebas tentang masalah mereka dan mereka harus diberi dukungan. Orang dewasa disekitarnya harus membantu dan mengajarinya tentang metode penghilang stres dan membuat target yang realistik untuk kegiatan kurikuler ataupun ekstrakurikuler mereka. Orang tua atau gurum harus meminta remaja untuk mendefinisikan stres menurut mereka, memberikan contoh suatu kejadian dan menanyakan tentang respon mereka terhadap kejadian itu. Berikan saran tentang respon stres yang normal dan jelaskan tentang cara untuk menangani stres. Terangkan kepada mereka bahwa stres yang berbeda akan memberi respon yang berbeda pada orang yang berbeda. Juga beri masukan untuk menghindari metode yang tidak sehat dalam mengatasi stres seperti bertengkar, penggunaan alkohol atau narkoba. Selama dalam keadaan stres yang dialaminya, dukungan penuh harus diberikan oleh orang-orang di sekitarnya. Remaja, seperti anak-anak dan beberapa orang dewasa belumlah siap untuk mengatasi masalah-masalah besar sendirian.Solusi lainnya dalam menghadapi masalag stress pada remaja yaitu:a. Memperkuat ImanMemiliki iman kepada Sang Pencipta ternyata memiliki peran yang sangat penting saat memiliki stress. Hanya dengan Iman kita merasakan dan mengetahui serta mengalami sendiri kenyataan kasih Sang Pencipta dapat memberikan dampak menenangkan sehingga akan sangat mengurangi stres dan dampak negatif yang ditimbulkannya.Menjadi seorang yang rohani bukanlah otomatis merupakan jalan keluar dari stress, tetapi yang terpenting dari semuanya adalah hubungan pribadi dengan Sang Pencipta dan menyadari kasih dan penjagaan-Nya.b. Berolahraga secara teratur bisa menurunkan stress dan meningkatkan rasa percaya diri anda selain itu juga meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah penyakit.Latihan akan merevitalisasi tubuh dan pikiran Anda dan Anda akan siap untuk menghadapi apa pun. Olahraga teratur dan aktivitas fisik tidak hanya memperkuat sistem kekebalan tubuh, sistem kardiovaskular, jantung, otot dan tulang, tetapi juga membantu dalam manajemen stres dengan menyediakan gangguan dari situasi stres dan meningkatkan endorfin (merasa-baik tubuh kimia).Penelitian menunjukkan bahwa 20 menit setiap hari adalah semua yang diperlukan untuk pengalaman manfaat. Jadi mendapatkan beberapa memompa darah dan melepaskan beberapa endorfin.c. CurhatCurhat atau menceritakan masalah yang kita hadapi pada orang lain yang dipercaya seringkali mampu mengurangi beban stress kita. Bahkan, apabila teman curhat kita mampu memberi solusi yang tepat, bisa bisa rasa stress yang melanda kita hilang seketika.d. Jalan-jalan atau rekreasiJalan-jalan bersama sahabat atau keluarga juga bisa menjadi obat stress yang cukup ampuh. Karena pikiran kita akan terpecah dan tidak terfokus pada masalah yang melanda. Jadinya, beban stress yang mendera tak akan terasa buntu dan mengganjal di pikiran.e. Berpikir PositifBerpikir positif sangat perlu sekali dilakukan dan obat manjur untuk mengatasi stres. Ambil sisi positif dari setiap apapun yang terjadi dan anda alami. Yakini bahwa setiap peristiwa sekecil apapun yang terjadi pada diri anda adalah atas kehendak Tuhan dan yang terbaik diberikan oleh Tuhan untuk kita. Semakin banyak kita ambil sisi positifnya stres pun akan semakin cepat hilang dari hidup kitaOptimisme dapat menangkal dampak negatif stres, ketegangan dan kecemasan telah di sistem kekebalan tubuh Anda dan kesejahteraan. Sangat penting untuk mengelilingi diri dengan orang-orang positif. Getaran negatif dari teman-teman dan rekan kerja dapat menyebar, sehingga sulit bagi Anda untuk bersantai. Lihatlah situasi tertentu berbeda. Mungkin cara Anda mencari mungkin menyebabkan tekanan yang banyak.