proyek pembangunan

16
BAB I Pengantar 1.1 Latar Belakang Proyek PT. Jasa Raharja (Persero) adalah Badan usaha Milik Negara ( BUMN) yang bergerak dibidang perasuransian, pembinaannya dibawah Departemen Keuangan. Badan usaha inilah yang mengelola iuran dan sumbangan wajib, untuk selanjutnya disalurkan kepada korban atau ahli waris korban yang mengalami kecelakaan di jalan raya sebagai santunan asuransi Jasa Raharja. Untuk memperluas jaringan, maka Dirjen PT. Jasa Raharja membuat Kantor cabang Jasa Raharja baru yang bertempat dikawasan jalan Sultan Agung No.100 Semarang. 1.2. Maksud dan tujuan proyek Dalam proyek pembangunan gedung Jasa Raharja adalah untuk lebih meningkatkan pemanfaatan dan kinerja dari PT. Jasa Raharja (Persero) dalam upaya menyalurkan santunan asuransi Jasa Raharja sebagai bentuk Jaminan pertanggungan dan pelayanan kepada korban atau ahli 1

Upload: rizki-tri-satio

Post on 27-Sep-2015

104 views

Category:

Documents


36 download

DESCRIPTION

manajemen proyek

TRANSCRIPT

BAB IPengantar1.1 Latar Belakang Proyek PT. Jasa Raharja (Persero) adalah Badan usaha Milik Negara ( BUMN) yang bergerak dibidang perasuransian, pembinaannya dibawah Departemen Keuangan. Badan usaha inilah yang mengelola iuran dan sumbangan wajib, untuk selanjutnya disalurkan kepada korban atau ahli waris korban yang mengalami kecelakaan di jalan raya sebagai santunan asuransi Jasa Raharja.Untuk memperluas jaringan, maka Dirjen PT. Jasa Raharja membuat Kantor cabang Jasa Raharja baru yang bertempat dikawasan jalan Sultan Agung No.100 Semarang.1.2. Maksud dan tujuan proyekDalam proyek pembangunan gedung Jasa Raharja adalah untuk lebih meningkatkan pemanfaatan dan kinerja dari PT. Jasa Raharja (Persero) dalam upaya menyalurkan santunan asuransi Jasa Raharja sebagai bentuk Jaminan pertanggungan dan pelayanan kepada korban atau ahli waris korban yang mengalami kecelakaan Lalulintas di jalan raya. Jaminan yang diberikan kepada korban atau ahli waris dari PT. Jasa Raharja akan sangat membantu dan dapat meringankan beban mereka.Selain itu, tujuan dibangunnya gedung jasa Raharja di jalan Sultan Agung No.100 Semarang ini, bisa lebih mensosialisasikan tentang kinerja PT. jasa Raharja kepada masyarakat sekitar dan kota Semarang khususnya.1.3. Lokasi ProyekLokasi Pekerjaan proyek pembangunan Gedung Jasa Raharja (Persero) cabang Semarang berbatasan dengan wilayah-wilayah sebagai berikut :- Batas Utara: tanah kosong- Batas Timur: Perumahan- Batas Selatan: JNE Express- Batas barat: Jalan Sultan Agung

Gambar 1. Lokasi proyek pembangunan gedung Jasa Raharja2.2. Data Teknis ProyekData teknis pembangunan Gedung PT. Jasa Raharja (persero) wilayah Jawa tengah sebagai berikut :2.2.2. Identitas Proyeka. Nama Proyek: Proyek Pembangunan Gedung PT Jasa Raharja (persero) wilaah Jawa Tengahb. Lokasi: Jalan Sultan Agung No.100 Semarangc. Pemilik: PT. Jasa Raharja ( Persero)d. Konsultan Perencana: PT. Yodya Karyae. Konsultan Pengawas: PT. Pola Dwipaf. Kontraktor Pelaksana: PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi IVg. Waktu pekerjaan: hari kerjah. Dana: Rp.24.480.000.000( Dua puluh empat milyar empat ratus i. Sumber Dana: BUMN2.2.2. Dimensi Proyeka. Luas bangunan: 5064,31 m2b. Luas lantai sebagai berikut:- Lantai Basement: 1054,90 m2- Lantai semi Basement: 1051,21 m2- Lantai satu: 1272,20 m2- Lantai dua: 513,6 m2- Lantai tiga: 5 13,6 m2- Lantai empat: 65 8,8 m2c.Fungsi tiap lantai:- Lantai basement: tempat parkir- Lantai semi basement: tempat parkir- Lantai satu: Ruang Pelayanan, Ruang tunggu: Lobby- Lantai dua: Ruang kerja- Lantai tiga: Ruang kerja- Lantai empat: Ruang persiapan, Ruang arsip: Ruang serbagunad. Tinggi Lantai adalah sebagai berikut :- Lantai basement: 3 meter- Lantai semi basement: 3 meter- Lantai satu: 4 meter- Lantai dua: 3,78 meter- Lantai tiga: 3,78 meter- Lantai empat: 3,78 metere. Tebal plat lantai: 15 cm = 0,15 mf. Mutu beton (fc): 35 Mpa (K-350) dibuat oleh: Pionir Beton Industri- Semarangg. Mutu Baja: Tulangan 0 < 10 mm = 240 Mpa: (polos): Tulangan 0 > 10 mm = 400 Mpa : (Ulir)h. Diameter tulangan Baja adalah sebagai berikut :-Pondasi: Bored Pile D19 0 8-Pile Cap: Lingkaran, D16 Jarak 12,5 cm-Sloof: Pokok D22, sengkang 0 10-Kolom: Pokok D22, sengkang 0 10-Balok: Pokok D22, sengkang 0 10

i. Kolom: mutu beton untuk kolom K-350: tulangan baja pokok 20D22: 0 80-85 mmj. Balok: mutu beton untuk balok K-350: tulangan baja pokok 20D22 : 0 10-15 mmk. Pondasi Bored Pile: mutu beton K-350: 0 60 cm, kedalaman 5-7 meter

2.2.3. Tapak ProyekPembangunan Gedung PT. Jasa Raharja (persero) cabang Jawa tengah di Jalan Sultan Agung No.100 Semarang, mempunyai luas bangunan 5064,31 m2, enam lantai (2 lantai basement).2.2.4. Waktu PelaksanaanPelaksanaan pembangunan Gedung PT. Jasa Raharja (Persero) cabang Jawa tengah direncanakan selesai satu tahun setelah pelaksanaan, pelaksanaan pembangunan dimulai pada 01 November 2010 dan selesai pada 31 Oktober 2011.2.2.5. Metode PelaksanaanPelaksanaan proyek Pembangunan Gedung PT. Jasa Raharja (Persero) cabang Jawatengah terdiri dari satu tahap pelaksanaan pembangunan.2.2.6. Pemilik ProyekPemilik dari Pembangunan Gedung PT. Jasa Raharja (Persero) cabang Jawa tengah adalah PT. Jasa Raharja (Persero).2.2.7. PendanaanPelaksanaan proyek Pembangunan Gedung PT. Jasa Raharja (Persero) cabang Jawa tengah dibiayai sepenuhnya oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kontraktor mengambil dana kepemilik proyek sesuai prosentase pekerjaan yang telah terlaksana.

BAB VII : PENUTUP7.1. Perbandingan pelaksanaan di lapangan dengan teoriSetiap pelaksanaan pekerjaan kadangkala tidak sesuai dengan teori yang ada. Hal ini disebabkan karena dalam pelaksanaan para pekerja bekerja berdasarkan atas pengalaman yang mereka peroleh selama mereka bekerja. Teori yang ada kadang kala sulit diterapkan dalam pelaksanaan, maka dari itu kualitas sumber daya manusia dan profesionalisme kerja sangat diperlukan dalam mendukung terlaksananya pekerjaan, dalam pelaksanaan di lapangan pengalaman dapat dipakai dalam menyelesaikan pekerjaan jika hasil dalam pelaksanaannya tidak membahayakan dan masih ada batas toleransi keamanan dan tidak menyimpang jauh dari teori serta memberikan kepraktatisan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan.Seorang pelaksana dan pengawas perlu pengalaman yang banyak di lapangan, hal ini terkait dengan pekerjaan yang dilaksanakannya, semakin banyak pengalaman maka semakin banyak hal yang dapat dilakukan secara praktis sehingga pekerjaan dapat lebih efisien dan efektif. Pengetahuan lapangan juga sangat diperlukan oleh seorang perencana atau desainer, dengan pengetahuan dilapangan perencana dapat merencanakan hal-hal yang dapat dilaksanakan dilapangan secara nyata sehingga dalam pelaksanaan dilapangan tidak banyak mengalami kesulitan-kesulitan sehingga pekerjaan dapat terselesaikan dengan lancerKarena keterbatasan materi dan bahan yang penulis peroleh maka dalam hal ini penulis tidak dapat menjelaskan secara panjang lebar mengenai perbandingan pelaksanaan dengan teori yang ada secara garis besar saja.

7.2. SimpulanDari hasil pengamatan selama penulis melaksanakan kerja praktek pada proyek pembangunan gedung PT. Jasa Raharja (persero) kantor cabang Jawa tengah, penulis banyak memperoleh pengetahuan dan pengalama baru terutama dalam hal metode pelaksanaan pekerjaan di lapangan sebenarnya, pengetahuan praktis di lapangan, penerapan manajemen proyek sampai penanganan permasalahan baik yang bersifat teknis maupun non teknis, dengan ini diharapkan dapat member manfaat dan menjadi bekal dimasa yang akan datang pada saat memasuki dunia kerja. Penulis dapat mengambil simpulan sebagai berikut :1. Pelaksanaan pekerjaan di lapangan kadang kala berbeda dengan teori yang ada, hal ini disebabkan karena banyak faktor yang mempengaruhi dalam pelaksanaan di lapangan antara lain ekonomi, efisien dan lain sebagainya,2. Organisasi dan manajemen proyek dapat disimpulkan bahwa koordinasi antara PT. Jasa Raharja (owner), PT. Adhi karya Divisi IV jawa tengah sebagai kontraktor dan PT. Pola Dwipa sebagai konsultas pengawas berjalan dengan baik dan lancer. Koordinasi antara konsultan ini sangat penting dalam pelaksanaan seluruh pekerjaan proyek agar berjalan sesuai time schedule yang dirancang dalam proyek diharapkan selesai tepat waktu secara berkualitas,3. Pelaksanaan suatu proyek, permasalahan yang dihadapi sangat kompleks, sehingga membutuhkan perencanaan yang matang, baik mengenai perencanaan waktu, biaya, tenaga kerja, metode kerja, bahan dan peralatan. Perencanaan yang kurang matang dapat menghambat pelaksanaan pekerjaan sehingga mengakibatkan pekerjaan tambah kurang dan perubahan-perunahan,4. Pelaksanaan yang professional, kemampuan teknis, kemampuan manajer dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan baik yang diperoleh dari pengalaman maupun dari pengetahuan sangat membantu dalam menunjang kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan di lapangan,5. Penyelesain masalah yang sering kali menggunakan penalaran dan pengalaman praktek cenderung lebih efektif dan efisien dalam mencapai hasil sesuai rencana,6. Material dan peralatan dalam proyek ini, sudah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkanDAFTAR PUSTAKARochmanhadi, 1982, Alat-alat berat dan penggunaannya, Departemen pekerjaan umum, SemarangWulfram I. Ervianto, manajemen proyek konstruksi, Erlangga, Yogyakarta SKSNI-T- 15-1991-03, Tatacara perhitungan struktur beton untuk gedung Wuritno.Bambang, Diktat kuliah Struktur Beton Lanjut www.ilmusipil.com

11