proyek light rail transit terintegrasi wilayah jakarta

7
Light Rail Transit Terintegrasi Wilayah Jakarta, Depok, Bogor dan Bekasi. A. Profil Proyek Jakarta Light Rail Transit atau disingkat Jakarta LRT adalah sebuah sistem MassTransit dengan kereta api ringan (LRT) yang akan dibangun di Jakarta. LRT menghubungkan Jakarta dengan kota-kota disekitar kota jakarta, seperti Bekasi dan Bogor. Penggagas dari LRT ini adalah Pemprov DKI dan PT. Adhi Karya sebagai kontraktor yang akan melaksanakan proyek ini. Gagasan LRT Jakarta mulai muncul ketika Proyek Monorel Jakarta yang sempat diaktifkan kembali pada Oktober 2013 oleh Gubernur DKI saat itu, Joko Widodo. Pemprov DKI merencanakan 7 rute untuk LRT dalam kota: 1. Kebayoran Lama - Kelapa Gading sepanjang 21,6 km 2. Tanah Abang - Pulo Mas sepanjang 17,6 km, 3. Joglo - Tanah Abang sepanjang 11 km 4. Puri Kembangan - Tanah Abang sepanjang 9,3 km 5. Pesing - Kelapa Gading sepanjang 20,7 km 6. Pesing - Bandara Soekarno-Hatta sepanjang 18,5 km 7. Cempaka Putih - Ancol sepanjang 10 km. Desain LRT diserahkan kepada dua BUMD DKI Jakarta, yaitu Pembangunan Jaya dan Konstruksi Jaya. Diperkirakan, ketujuh rute ini menelan anggaran kurang lebih Rp 60 trilyun atau Rp 7,5 trilyun untuk setiap rutenya. Trase tersebut sudah tercantum di dalam Rencana Umum Jaringan Jalur Kereta Api pada kawasan Jabodetabek tahun 2014-2030 sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan RI No. 54 tahun 2013. Jalur dan stasiun LRT akan menggunakan jalur tepi jalan tol yang telah mendapatkan ijin prinsip dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor TN.13.03- Mn/408 tanggal 19 Mei 2015.

Upload: sugih-supper

Post on 17-Feb-2016

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ABDP Proyek Light Rail Transit Terintegrasi JABODETABEK

TRANSCRIPT

Page 1: Proyek Light Rail Transit Terintegrasi Wilayah Jakarta

Light Rail Transit Terintegrasi Wilayah Jakarta, Depok, Bogor dan Bekasi.

A. Profil Proyek

Jakarta Light Rail Transit atau disingkat Jakarta LRT adalah sebuah sistem

MassTransit dengan kereta api ringan (LRT) yang akan dibangun di Jakarta. LRT

menghubungkan Jakarta dengan kota-kota disekitar kota jakarta, seperti Bekasi dan

Bogor. Penggagas dari LRT ini adalah Pemprov DKI dan PT. Adhi Karya sebagai

kontraktor yang akan melaksanakan proyek ini.

Gagasan LRT Jakarta mulai muncul ketika Proyek Monorel Jakarta yang sempat

diaktifkan kembali pada Oktober 2013 oleh Gubernur DKI saat itu, Joko Widodo.

Pemprov DKI merencanakan 7 rute untuk LRT dalam kota:

1. Kebayoran Lama - Kelapa Gading sepanjang 21,6 km

2. Tanah Abang - Pulo Mas sepanjang 17,6 km,

3. Joglo - Tanah Abang sepanjang 11 km

4. Puri Kembangan - Tanah Abang sepanjang 9,3 km

5. Pesing - Kelapa Gading sepanjang 20,7 km

6. Pesing - Bandara Soekarno-Hatta sepanjang 18,5 km

7. Cempaka Putih - Ancol sepanjang 10 km.

Desain LRT diserahkan kepada dua BUMD DKI Jakarta, yaitu Pembangunan Jaya

dan Konstruksi Jaya. Diperkirakan, ketujuh rute ini menelan anggaran kurang lebih Rp

60 trilyun atau Rp 7,5 trilyun untuk setiap rutenya.

Trase tersebut sudah tercantum di dalam Rencana Umum Jaringan Jalur Kereta Api

pada kawasan Jabodetabek tahun 2014-2030 sebagaimana tertuang dalam Peraturan

Menteri Perhubungan RI No. 54 tahun 2013.

Jalur dan stasiun LRT akan menggunakan jalur tepi jalan tol yang telah

mendapatkan ijin prinsip dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor

TN.13.03- Mn/408 tanggal 19 Mei 2015. Moda ini dibangun dengan ketinggian antara 9-

12 meter di atas permukaan tanah. Total dana yang dibutuhkan untuk proyek LRT

Tahap I mencapai Rp 2,745 Triliun. Dari jumlah itu, 51 persen atau sebesar Rp 1,4

Triliun dibiayai oleh Penyertaan Modal Negara (PMN) melalui Peraturan Pemerintah

(PP) Nomor 28 Tahun 2015. Sisanya Rp 1,345 Triliun dari dana publik penjualan saham

right issue kuartal pertama 2015.

Selain itu, jalur LRT Jabodetabek diterangkan dalam Lampiran Perpres 98/2015. 2

Perpres untuk melaksanaan pembangunan LRT ini adalah sebagai berikut:

1. Perpres 98/2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan /

Light Rail Transit Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi

Page 2: Proyek Light Rail Transit Terintegrasi Wilayah Jakarta

2. Perpres 99/2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Perkeretaapian

Umum di Wilayah Provinsi Daerah Ibukota Jakarta

Rencana Rute Kereta Api Ringan

A. Metoda Anggaran Pembiayaan Pembangunan yang Digunakan Pada Studi Kasus

Setelah dianalisa, PT. Adhikarya dianjurkan untuk melakukan pengakuan

pendapatan dengan “metode kinerja proporsional” (proportional performance method).

Dengan satu catatan, tingkat perkembangan pekerjaan jasa yang dilakukan bisa

diidentifkasi dan diestimasi.

Dengan menerapkan metode ini, perusahaan jasa mengakui pendapatan secara

bertahap sesuai dengan porsi kinerja yang telah dilakukan di periode tersebut. Nilai

pendapatan yang diakui adalah sebesar porsi perbandingan antara “beban langsung”

(direct cost) yang timbul di periode tersebut dengan total beban langsung bila pekerjaan

jasa telah rampung.

B. Prosedur Pembiayaan Pembangunan

Prosedur yang tepat digunakan adalah prosedur khusus, karena dengan metode

khusus penjabaran informasi mengenai pekerjaan menjadi lebih terperinci dibanding

metode umum. Selain itu dengan metode khusus ini sangat cocok digunakan di DKI

Jakarta dengan jumlah populasi 9.988.495 jiwa. Hal ini sesuai dengan kriteria yang

ditawarkan oleh prosedur khusus mengenai jumlah minimal penduduk satu juta jiwa.

Page 3: Proyek Light Rail Transit Terintegrasi Wilayah Jakarta

Analisis Prosedur Khusus Pada Light Rail Transit Terintegrasi Wilayah Jakarta, Depok, Bogor dan Bekasi.NO. Komponen Eksisting

1.

Jenis Kegiatan Pembangunan Proyek Light Rail Transit TerintegrasiTerdiri Dari Beberapa Fungsi Kegiatan TransportasiBatas Wilayah Studi Wilayah Jakarta, Depok, Bogor dan Bekasi

Fungsi Kegiatan - Mengurangi tingkat kemacetan lalu-lintas- Mempercepat supply-demand antar kegiatan

Status Kepemilikan Proyek Pemerintah DKI Jakarta

Lokasi Kegiatan

- Kebayoran Lama - Kelapa Gading sepanjang 21,6 km- Tanah Abang - Pulo Mas sepanjang 17,6 km,- Joglo - Tanah Abang sepanjang 11 km- Puri Kembangan - Tanah Abang sepanjang 9,3 km- Pesing - Kelapa Gading sepanjang 20,7 km- Pesing - Bandara Soekarno-Hatta sepanjang 18,5 km- Cempaka Putih - Ancol sepanjang 10 km.

2. Analisis Elemen Pembiayan Pembangunan Penyertaan Modal Negara (PMN)

3.

Pertambahan Barang dan Jasa Umum yang Diakibatkan Pembangunan -

Pertambahan menurut wilayahPihak Mana Yang Akan Menyediakan Barang dan Jasa Umum PT. AdhikaryaPengukuran barang dan jasa umum -Pemilihan Jenis Barang dan Jasa Umum -Analisis Proyeksi Kebutuhan Dana Untuk Penyediaan Prasarana Dan Kebutuhan Institusi Pengelola Prasarana -

4. Penentuan Obyek Terpilih, Baik yang Berupa Barang Dan Jasa Umu Ataupun Obyek Pajak Dan Retribusi -

5. Analisis Perkiraan Penerimaan Pemerintah Daerah6. Analisis Perkiraan Pengeluaran Pemerintah Daerah Rp 60 trilyun atau Rp 7,5 trilyun untuk setiap rute.7. Analisis Selisih Pendapatan dan Pengeluaran8. Perkiraan Besar Dampak Pembiayaan Bagi Kegiatan Pembangunan -9. Strategi Pengelolaan Biaya Akibat Pembangunan -

Page 4: Proyek Light Rail Transit Terintegrasi Wilayah Jakarta

Analisis Prosedur Khusus Pada Light Rail Transit Terintegrasi Wilayah Jakarta, Depok, Bogor dan Bekasi.NO. Komponen Eksisting

1. Identifikasi Wilayah Pengaruh Langsung

Proyek Light Rail Transit Terintegrasi Wilayah Jakarta, Depok, Bogor dan Bekasi. Sedangkan rute yang direncanakan adalah:- Kebayoran Lama - Kelapa Gading sepanjang 21,6 km- Tanah Abang - Pulo Mas sepanjang 17,6 km,- Joglo - Tanah Abang sepanjang 11 km- Puri Kembangan - Tanah Abang sepanjang 9,3 km- Pesing - Kelapa Gading sepanjang 20,7 km- Pesing - Bandara Soekarno-Hatta sepanjang 18,5 km- Cempaka Putih - Ancol sepanjang 10 km.

2. Analisis Elemen Pembiayaan Pembangunan Barang dan Jasa Umum Penyertaan Modal Negara (PMN)

3. Identifikasi Perkiraan Perubahan Kebutuhan Barang dan Jasa Umum Akibat Pembangunan

4. Penentuan Obyek Terpilih -5. Analisis Perkiraan Penerimaan Pemerintah Daerah -6. Analisis Perkiraan Pengeluaran Pemerintah Daerah -7. Analisis Selisih Pendapatan dan Pengeluaran -8. Perkiraan Besar Dampak Pembiayaan Bagi Kegiatan Pembangunan Rp 60 trilyun atau Rp 7,5 trilyun untuk setiap rute.9. Strategi Pengelolaan Biaya Akibat Pembangunan -

Page 5: Proyek Light Rail Transit Terintegrasi Wilayah Jakarta

Daftar Pustaka:

Fauziah. http://fauziahmad03.blogspot.co.id/2012_09_01_archive.html. Diunduh pada tanggal 11 November 2015.