proyek agama kristen

15
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Natal merupakan perayaan yang jatuh pada tanggal 25 Desember. Perayaan Natal itu sendiri untuk memperingati hari kelahiran Tuhan Yesus Kristus untuk umat Kristiani maupun beberapa kaum orthodox serta beberapa kaum romawi. Hingga saat ini, umat Kristiani meyakini bahwa Yesus Kristus lahir pada tanggal 25 Desember. Jika ditinjau dalam Kitab Suci, tidak terdapat tanggal yang spesifik mengenai kelahiran Tuhan Yesus Kristus ke dunia. Selain itu tidak terdapatnya perintah untuk merayakan Natal dalam Alkitab. Hal ini menimbulkan pertanyaan, mengapa selama ini umat Kristiani menggunakan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Tuhan Yesus Kristus ke dunia. Menurut Sejarah, terdapat beberapa opini mengenai mengapa umat Kristiani menggunakan tanggal 25 Desember itu sendiri dalam memperingati Natal. Dalam Perayaan Natal, terdapat symbol identik dalam menghiasi perayaan tahunan tersebut yaitu pohon Natal. Pohon Natal memiliki sejarah tersendiri mengapa menghiasi perayaan Natal. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai sejarah perayaan Natal serta sejarah penggunaan pohon natal sebagai ciri khas dalam perayaan Natal. 1.2 Tujuan Page 1 of 15

Upload: gerald-siahaan

Post on 14-Sep-2015

390 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

Makalah tentang Natal

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangNatal merupakan perayaan yang jatuh pada tanggal 25 Desember. Perayaan Natal itu sendiri untuk memperingati hari kelahiran Tuhan Yesus Kristus untuk umat Kristiani maupun beberapa kaum orthodox serta beberapa kaum romawi. Hingga saat ini, umat Kristiani meyakini bahwa Yesus Kristus lahir pada tanggal 25 Desember. Jika ditinjau dalam Kitab Suci, tidak terdapat tanggal yang spesifik mengenai kelahiran Tuhan Yesus Kristus ke dunia. Selain itu tidak terdapatnya perintah untuk merayakan Natal dalam Alkitab. Hal ini menimbulkan pertanyaan, mengapa selama ini umat Kristiani menggunakan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Tuhan Yesus Kristus ke dunia. Menurut Sejarah, terdapat beberapa opini mengenai mengapa umat Kristiani menggunakan tanggal 25 Desember itu sendiri dalam memperingati Natal. Dalam Perayaan Natal, terdapat symbol identik dalam menghiasi perayaan tahunan tersebut yaitu pohon Natal. Pohon Natal memiliki sejarah tersendiri mengapa menghiasi perayaan Natal. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai sejarah perayaan Natal serta sejarah penggunaan pohon natal sebagai ciri khas dalam perayaan Natal.

1.2 TujuanTujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk mencaritahu asal ataupun sejarah dalam penetapan penggunaan tanggal 25 Desember sebagai hari Natal sebagaimana yang umat Kristiani rayakan setiap tahun, serta mengetahui berbagai hal mengenai perayaan natal seperti pohon Natal, Santa Claus, hadiah natal, dan lain sebagainya

1.3 ManfaatDengan makalah ini diharakan pembaca mendapatkan wawasan yang lebih mengenai perayaan seputar natal. Selain itu, diharapkan juga dapat lebih mengimani perayaan natal sebagai bentuk kelahiran Yesus ke dunia untuk menebus dosa manusia.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Sejarah NatalKata "Natal" berasal dari bahasa Latin yang berarti "lahir", dalam Kekristenan diyakini merupakan hari kelahiran Yesus. Perayaan Natal baru masuk dalam ajaran Kristen Katolik pada abad ke-4 M. Peringatan ini berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala, dimana kita ketahui bahwa abad ke-1 sampai abad ke-4 M dunia masih dikuasai oleh imperium Romawi yang paganis politheisme. Diyakini peringatan Natal baru tercetus antara tahun 325-354 oleh Paus Liberius, yang ditetapkan tanggal 25 Desember. Sekaligus menjadi momentum penyembahanDewa Matahari yang kadang juga diperingati pada tanggal 6 Januari, 18 Oktober, 28 April atau 18 Mei. OlehKaisar Konstantin, tanggal 25 Desember tersebut akhirnya disahkan sebagai hari kelahiran Yesus (Natal).

Ketika Konstantin dan rakyat Romawi menjadi penganut agama Katolik, mereka tidak mampu meninggalkan adat atau budaya pagannya. Apalagi terhadap pesta rakyat untuk memperingatiSunday (Hari Matahari)yaitu kelahiran Dewa Matahari. Maka supaya agama Katolik bisa diterima dalam kehidupan masyarakat Romawi kala itu, diadakanlahsinkretisme(perpaduan agama dan budaya) dengan cara menyatukan perayaan kelahiran Sun of God(Dewa Matahari) dengan kelahiranSon of God(Anak Tuhan = Yesus Kristus). Terdapat beberapa efek akibat sinkretisme seperti:a) hari kelahiran Dewa Matahari Roma yaitu hari Minggu (Sunday) dijadikan pengganti hari Sabat Kristen yang menurut hitungan daliliah jatuh pada hari Sabtu.b) Tanggal kelahiran Dewa Matahari yaitu 25 Desember menjadi tanggal kelahiran Yesus dengan istilahdies natalis.c) Lambang Dewa Matahari yakni Silang Cahaya (Salib) dijadikan lambang Kristen.d) Patung-patung Yesus dibuat untuk menggantikan posisi patung Dewa Matahari.e) Menggabungkan semua upacara yang dilakukan pada perayaan kelahiran Dewa Matahari kedalam ritual agama Kristen.

Maka pada Konsili Nicea tahun 325, Konstantin memutuskan dan menetapkan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus. Sesudah Kaisar Konstantin memeluk agama Katolik pada abad ke-4 M, rakyat yang masih memeluk kepercayaan paganisme politheis beramai-ramai ikut memeluk agama Katolik. Inilah prestasi gemilang yang dihasilkan proses sinkretisme oleh Kaisar Konstantin antara agama Gereja dengan agama nenek moyang, yaitu Kristen dengan Paganisme. Istilahnya mereka meninggalkan kepercayaan pagan yang lama untuk memeluk kepercayaan pagan yang baru atau telah diperbaharui.

Demikian asal-usul Natal (Christmas) yang dilestarikan oleh orang-orang Kristen di seluruh dunia sampai sekarang. Perayaan yang masuk dalam ajaran Gereja pada abad ke-4 M ini berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala.Origenmengatakan: "Hanya bangsa pagan yang merayakan hari kelahiran pemimpin mereka.".2.2 Penetapan Natal tanggal 25 DesemberTelah kita ketahui Gereja merayakan Natal 25 Desember yang dialamatkan pada kelahiran Yesus atas inisiatif Kaisar Konstantin setelah melakukukan sinkretisme antara ajaran Kristen dengan budaya pagan yang dimilikinya.

Catatan Sejarah menunjukkan kepercayaan paganisme yang dianut oleh bangsa Babilonia kuno pada masa kekuasaanRaja Nimrod (Namrud)telah memulai banyak ritual-ritual penyembahan dan pengkultusan yang sekarang akrab dipraktekkan oleh umat Kristen. Putaran zaman menyatakan bahwa penyembahan berhala versi Babilonia ini identik dengan konsep mesiah yang diyakini Kristen hari ini. Dewa 13a-al, anak Dewa Matahari dengan obyek penyembahan ibu dan anak (Semiramis dan Namrud), serta kelahiran kembali.

Ajaran tersebut menjalar ke negara lain dan diadopsi berbagai negara penganut adat pagan dan penyembahan terhadap berhala: Di Mesir berupa Isis dan Osiris, di Asia bernama Cybele dan Deoius, di Roma disebut Fortuna dan Yupiter, bahkan di Yunani. Kwan Im di Cina, Jepang, dan Tibet. Di India, Persia, Afrika, Eropa, dan Meksiko juga ditemukan adat pemujaan terhadap Dewa Madonna dan lain sebagainya.

Dewa-dewa ini dimitoskan lahir pada tanggal 25 Desember, dilahirkan oleh gadis perawan, mengalami kematian dan dipercaya sebagai juru selamat (penebus dosa).Dewa Mithras di Iran contohnya, diyakini dilahirkan dalam sebuah gua dan mempunyai 12 orang murid. Dia juga disebut sebagai Sang Penyelamat (Mesias), ia mengalami kematian, dikuburkan, tapi bangkit kembali. Kepercayaan ini menjalar hingga ke Eropa dan Konstantin termasuk salah seorang pengagum sekaligus penganut kepercayaan ini.Mitos dari dewa-dewa berikut banyak mempengaruhi konsep dogma Kekristenan dewasa ini:a) Apollo, yang terkenal memiliki 12 jasa dan menguasai 12 bintang/planetb) Hercules, yang terkenal sebagai pahlawan perang tak tertandingi.c) Ba-al, yang disembah orang-orang Israel adalah dewa penduduk asli tanah Kana'an yang terkenal juga sebagai dewa kesuburan.d) Dewa Ra, sembahan orang-orang Mesir kuno. Kepercayaan ini menyebar hingga ke Romawi dan diperingati secara besar-besaran dan dijadikan sebagai pesta rakyat.Edward Gibbonberkata: Orang-orang Kristen Romawi, mengabaikan kelahiran beliau (Yesus), menetapkan secara sungguh-sungguh perayaan 25 Desember, Brumalia, atau Winter Solistice, ketika setiap tahun orang-orang Pagan merayakan kelahiran Sol.(Decline and Fall of the Roman Empire, vol. ii, Gibbon, hal. 383)

Sebagaimana telah kita simak diatas, berbagai sekte agama pagan menyembah matahari sebagai berhala mereka dan memilih hariwinter solstice(25 Desember) sebagai hari kelahiran dewa dan berhala mereka.Winter solstice(titik balik matahari musim dingin) adalah waktu ketika posisi matahari berada pada titik terjauh dari bumi. Hal ini terjadi pada hari dengan waktu siang terpendek dan malam terpanjang dalam setahun. Kejadian ini hanya berlangsung beberapa saat dalam kurun waktu tertentu, biasanya bertepatan dengan hari pertama musim dingin. Kemunculan ini akan berlanjut hingga siang dan malam sama panjangnya. Pada poin ini, dimitoskan Dewa Matahari akan muncul menjauhkan diri dengan "pangeran kegelapan". Ini akan terjadi pada saatvernal equinoxatauPaskah. Jadi, konsep bahwa Tuhan itu dilahirkan oleh seorang perawan pada tanggal 25 Desember, dibunuh kemudian dibangkitkan, sudah ada sejak zaman purba. Kepercayaan pagan inilah yang berusaha dikaitkan dengan konsep tentang Yesus Kristus. Dogma agama bahwa Yesus adalah anak Tuhan dan bahwa Tuhan mempunyai tiga pribadi, dengan sangat mudahnya diterima oleh kalangan masyarakat Romawi karena mereka telah memiliki konsep itu sebelumnya. Mereka tinggal mengubah nama-nama dewa identik dengan Yesus.2.3 Asal mula pohon natalSudah menjadi pemandangan biasa disetiap perayaan Natal terdapat dekorasi Pohon Natal yang umumnya dari pohon cemara yang diberikan berbagai hiasan dan pernak-pernik. Kebiasaan memasang pohon Natal sebagai dekorasi dimulai dari Jerman. Pemasangan pohon Natal yang umumnya dari pohon cemara atau mengadaptasi bentuk pohon cemara itu dimulai pada abad ke-16. Hingga hari ini pemasangan Pohon Natal masih menimbulkan pro dan kontra di kalangan umat Kristen. Banyak aliran-aliran gereja tertentu yang mengharamkan tradisi pohon Natal, sebab mereka menganggap ini sebagai bagian pemujaan Dewa Matahari. Pemasangan pohon itu dianggap sebagai bentuk penyembahan berhala. Reaksi penolakan itu bahkan awalnya sempat diwarnai keputusan pemerintah Jerman untuk mendenda siapa pun yang memasang pohon cemara menjadi pohon Natal. Dikisahkan bahwa pada zaman dahulu bangsa Romawi menggunakan pohon cemara untuk perayaanSaturnalia, mereka menghiasinya dengan hiasan-hiasan kecil dan topeng-topeng kecil, karena pada tanggal 25 Desember ini adalah hari kelahiran Dewa Matahari, Mithras. Demikian pula hari Minggu adalah hari untuk menyembah Dewa Matahari sesuai dari arti kataZondag,Sunday, atauSonntag.

Herbert W. Armstrong, dalam bukunya menjelaskan: "Namrud cucu Ham. Anak nabi Nuh adalah pendiri sistem kehidupan masyarakat Babilonia kuno. Nama Nirod dalam bahasa Hebrew (Ibrani) berasal dari kota "Marad" yang artinya: "Dia membangkang atau Murtad" antara lain dengan keberaniannya mengawini ibu kandungnya sendiri bernama "Semiramis". Namun usia Namrud tidak sepanjang ibu sekaligus istrinya. Maka setelah Namrud mati Semiramis menyebarkan ajaran, bahwa roh Namrud tetap hidup selamanya, walaupun jasadnya telah mati. Maka dibuatlah olehnya perumpamaan pohon "Evergreen" yang tumbuh dari sebatang kayu mati. Maka untuk memperingati kelahirannya dinyatakan bahwa Namrud selalu hadir di pohon Evergreen dan meninggalkan bingkisan yang digantungkan di ranting-ranting pohon itu. Sedangkan kelahiran Namrud dinyatakan tanggal 25 Desember. Inilah asal-usul pohon Natal. Lebih lanjut Semiramis dianggap sebagai "Ratu Langit" oleh rakyat Babilonia, kemudian Namrud dipuja sebagai "anak suci dari surga"."(The Plain Truth About Christmas, Worldwide Church of God, California USA.1994)

Selain itu jika kita cermati Yeremia 10:2-5, terdapat beberapa pendekatan yang meyatakan bahwa bible melarang penggunaan pohon Natal. Pada ayat: 10:3Sebab yang disegani bangsa-bangsa adalah kesia-siaan. Bukankah berhala itu pohon kayu yang ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tangan tukang kayu?10:4Orang memperindahnya dengan emas dan perak; orang memperkuatnya dengan paku dan palu, supaya jangan goyang.

10:5Berhala itu sama seperti orang-orangan di kebun mentimun, tidak dapat berbicara; orang harus mengangkatnya, sebab tidak dapat melangkah. Janganlah takut kepadanya, sebab berhala itu tidak dapat berbuat jahat, dan berbuat baik pun tidak dapat."

Dalam ayat Yeremia diatas dikatakan bahwa pohon Natal merupakan berhala bangsa kesia-siaan. Jadi, Bible sendiri dengan tegas mengutuk keras pembuatan pohon Natal.

Perayaan Natal telah menggabungkan banyak sekali unsur paganisme, seperti penggunaanholly(sejenis pohon berdaun hijau),mistletoe(nama tumbuh-tumbuhan),Yule Logs(bongkahan kayu besar untuk unggun natal), danwassail bowls. Pohon Natal sendiri seperti yang sudah diterangkan berasal dari tradisi perayaan agama pagan kuno yang dikemudian hari diadopsi oleh Gereja dalam setiap upacara Natal. Para sarjana percaya bahwa tradisi Kristen ini aslinya berasal dari upacara keagamaan orang-orang Jerman pra-Kristen dan masyarakat Celtic dalam merayakanwinter solstice. Pohon Natal yang dihiasi dengan pernak-pernik bercahaya dan dekorasi lainnya, dipercaya oleh orang-orang pagan dapat melindungi dan melawan kekuatan roh jahat.

2.4 Asal Mula Santa ClausKebanyakan kalangan Kristiani meyakini Santa Claus atau Sinterklas diinspirasi dari figur seorang pastur yang bernamaSanto Nicolasyang hidup pada abad ke-4 M. Dalam Encyclopedia Britannica, volume 19 halaman 648-649, edisi kesebelas, berbunyi:"St. Nicholas, adalah seorang pastur di Myra yang amat diagung-agungkan oleh orang-orang Yunani dan Latin setiap tanggal 6 Desember... Legenda ini berawal dari kebiasaannya yang suka memberikan hadiah secara sembunyi-sembunyi kepada tiga anak wanita miskin... untuk melestarikan kebiasaan lama dengan memberikan hadiah secara tersembunyi itu digabungkan ke dalam malam Natal. Akhirnya tarkaitlah antara

Tapi, Walaupun Sinterklas dipercaya merupakan gambaran dari seorang uskup gereja Katolik, Paus sendiri tidak yakin akan kebenarannya karena pada kenyataannya lebih banyak dongeng atau khayalan yang dibuat mengenai Sinterklas, bahkan juga tercampur dengan berbagai kepercayaan dan budaya. Pada 1970 Vatikan menghapus dan mencoret nama Santo Nicolas dari daftar orang-orang suci. Sehingga Santa Claus maupun Santo Nicolas lebih dapat diterima sebagai dongeng daripada inspirasi dari seorang yang nyata.

Menurut konversi orang Jerman dalam Kristen, pada cerita rakyat Jerman terdapat kisah tentangDewa Odin (Wodan), yang setiap tahun, pada masa perayaan Yule, melakukan pesta perburuan yang dibimbing oleh dewa-dewa dan prajurit yang mati dalam dunianya. Anak-anak akan menaruh sepatunya, diisi oleh wortel, jerami atau gula, di dekat cerobong asap untuk kuda terbang Odin, Sleipnir, agar kuda itu memakannya. Odin lalu akan memberi hadiah anak-anak itu untuk kebaikannya dengan mengganti makanan Sleipnir dengan hadiah atau permen[Siefker, chap. 9, esp. 171-173].

2.5 Pendapat Sumber Gereja terhadap Natala) Catholic Encyclopedia, edisi 1911 tentang Chrismas"Natal bukanlah upacara gereja yang pertama ... melainkan ia diyakini berasal dari Mesir, perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus."

Dalam buku yang sama, tentang 'Natal Day' dinyatakan sebagai berikut:"Di dalam kitab suci tidak ada seorangpun yang mengadakan upacara atau menyelenggarakan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanyalah orang-orang kafir saja (seperti Fir'aun dan Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini.b) Encyclopedia Britanica, edisi 1946"Natal bukanlah upacara gereja abad pertama, Yesus Kristus atau para muridnya tidak pernah menyelenggarakannya, dan Bible juga tidak pernah menganjurkannya. Upacara ini diambi oleh gereja dari kepercayaan kafir penyembah berhala."

c) Encyclopedia Americana, edisi tahun 1944"Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh umat Kristen. Pada umumnya umat Kristen hanya merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran orang tersebut". (Perjamuan Suci, yang termaktub dalam kitab Perjanjian Baru hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus) ... Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad ke-4 M. Pada abad ke-5 M, Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari "Kelahiran Dewa Matahari". Sebab tidak seorangpun mengetahui hari kelahiran Yesus."d) Dr. J.L. Ch. Abineno, Katekisasi Perjanjian BaruGereja-gereja merayakan Natal pada tanggal 25 Desember. Kebiasaan ini baru dimulai dalam abad ke-4. Sebelum itu Gereja tidak mengenal perayaan Natal. Terutama karena gereja tidak tahu dengan pasti kapan pada hari dan tahun keberapa Yesus dilahirkan. Kitab-kitab Injil tidak memuat data-data tentang hal itu. Dalam Lukas pasal 2 dikatakan bahwa pada waktu Yesus dilahirkan, gembala-gembala sedang berada di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam (ayat 8). Itu berarti, bahwa Yesus dilahirkan antara bulan Maret atau April dan bulan Novembere) Benyamin Obadyah, The Return of the MessiahMeskipun menurut Alkitab Yesus dikandung Maria dari karunia Allah (Lukas 1:35), tapi ia dikandung secara normal selama 40 minggu atau 9,5 bulan. Ini berarti, Yesus dilahirkan pada akhir bulan September atau awal Oktober dan saat itulah orang Yahudi merayakan Hari Raya Tabernakel Hari raya ini jatuh setiap tanggal 15 bulan Tishri menurut kalendar Yahudi. Menurut kalendar internasional (Gregorian), tahun 1999 tanggal 15 Tishri bertepatan dengan tanggal 25 September. Jadi, umat Kristen yang memperingati Natal 25 Desember terlambat selama tiga bulan.

BAB IIIPENUTUPJelas sudah, tanggal 25 Desember bukanlah hari kelahiran Yesus yang sebenarnya. Seperti telah dinyatakan pada awal tulisan ini, kembali perlu ditekankan bahwa sesungguhnya tidak ada seorang pun di dunia pada zaman kuno dan pada masa kini mengetahui kapan persisnya Yesus dari Nazaret dilahirkan. Ketika Yesus baru dilahirkan, dia bukanlah seorang penting apapun. Hanya beberapa orang saja yang memedulikannya. Hanya ketika dia sudah diangkat menjadi sang Kristus gereja dan dipercaya sebagai sang Juruselamat dunia, dia baru menjadi penting dan kisah-kisah hebat tentang kelahirannya pun disusun.Pada zaman gereja awal dulu, orang tidak sepakat kapan persisnya Yesus dilahirkan, meskipun berbagai cara penghitungan telah diajukan; dan juga orang tidak selalu sependapat bahwa hari kelahiran Yesus Kristus perlu dirayakan. Siapapun, dengan suatu pertimbangan teologis kultural, pada masa kini dapat menetapkan sendiri hari Natal Yesus Kristus buat dirinya dan buat komunitas gerejanya. Sebetulnya, cara merayakan Natal Yesus Kristus yang sebenarnya adalah dengan menjelmakan kembali dirinya, terutama bela rasanya, dalam seluruh gerak kehidupan orang yang menjadi para pengikutnya di masa kini.

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong.1994.The Plain Truth About Christmas, Worldwide Church of God, California. USA

Benyamin Obadyah, The Return of the Messiah

Catholic Encyclopedia, edisi 1911 tentang Chrismas

Decline and Fall of the Roman Empire, vol. ii, Gibbon, hal. 383

Dr. J.L. Ch. Abineno, Katekisasi Perjanjian Baru

Encyclopedia Britanica, edisi 1946

https://id.wikipedia.org/wiki/Natal (diakses pada tanggal 16 Juni 2015)

Siefker, chap. 9, esp. 171-173

Page 4 of 10