prospek panas bumi di lingkungan granit …psdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/bul vol 1 no. 2 thn...
TRANSCRIPT
1
PROSPEK PANAS BUMI DI LINGKUNGAN GRANITDAERAH KANAN TEDONG - PINCARA, LUWU UTARA, SULSEL
Oleh:Herry Sundhoro, Bakrun, Edi Suhanto, Dedi Kusnadi, Dendi Surya Kusuma dan
Iyus RustamaKelompok Kerja Panas Bumi, Pusat Sumber Daya Geologi {PSM}
SARIDaerah Kanan Tedong terletak di lingkungan batuan granit. Luas daerah prospek
diidentifikasi berdasarkan kompilasi karakteristik geologi, geokimia dan geofisikayang lajim dipakai dalam eksplorasi panas bumi.Penyelidikan difokuskan di sekitar mataair panas pada fraktur batuan GranitSimbolong (Tpgs). Lintasan geofisika dan geokimia dibuat tegak lurus dengan arahstruktur sesar.
Indikasi fluida uap dan airpanas di kedalaman direfleksikan oleh munculan airpanas Kanan Tedong dan Pamandian yang diapit oleh patahan berarah baratlaut-tenggara (Balakala} dan patahan arah utara-selatan (Baluase). Patahan tersebut telahmembentuk permeabilitas batuan (feed zone) sebagai akses fluida dari kedalaman kepermukaan.
Luas daerah prospek disimpulkan ± 3 Km², posisinya berada pada batuan granit,diantara sesar Baluase dan sesar Balakala. Estimasi suhu di kedalaman sebesar 214o
C yang dihitung berdasarkan aplikasi geotermometer Na/K. Prakiraan fluida panasdidominasi oleh sistim airpanas dengan asumsi poket reservoar berada padakedalaman > - 600 m dan tidak ada indikasi zona konduktif. Sedangkan potensicadangan terduga adalah sebesar ± 12 Mwe.========================================================================
PENDAHULUANSecara global ketersediaan energi
panas bumi di Indonesia berasosiasidengan daerah magmatik dan vulkaniksebagai sumber panasnya. KepulauanIndonesia.yang terletak di jalurgunungapi merupakan daerahberpotensi bagi terbentuknya energipanas bumi.
Di sepanjang pantai barat P.Sumatera melanjut ke selatan P. Jawa,terus memanjang ke P. Bali dan NusaTenggara, kemudian berbelok ke utarake arah P. Sulawesi, KepulauanMaluku dan Kepulauan Pilipina.Pembentukan busur vulkanik menjadilandasan akan besarnya potensi panasbumi yang terkandung di Indonesia.(Gbr 2). Walau di daerah Sulawesi
terkadang berasosiasi denganmunculnya tubuh-tubuh plutoniksebagai sumber panas.
Kebutuhan energi listrik diKabupaten Luwu akan terusmeningkat, seiring kenaikan distribusike konsumen berupa kebutuhan bagibidang: industri, jasa dan rumahtangga Kebutuhan tersebut akibatadanya pertambahan jumlah pendudukdan perluasan wilayah pemukiman.
Dalam upaya memenuhi kebutuhantenaga listrik itu Pemerintah Pusatdengan Pemerintah Provinsi SulawesiSelatan dan Pemerintah KabupatenLuwu Utara telah melakukaneksplorasi/ penelitian geosaintifik
2
terpadu energi alternatif panas bumi diKanan Tedong - Pincara, KabupatenLuwu Utara, Sulsel, dengan metodageologi, geokimia dan geofisika didalam wilayah koordinat 02°27’00’-02°35’00” LS dan 120°18’00”-120°26’00’’BT (Gbr 1).
Targetnya untuk menentukan tipefluida (uap atau airpanas), luas daerahprospek, besarnya potensi cadanganyang terkandung dan pemanfaatan darifluida tersebut.
METODA BAHASANAnalisis geosaintifik terpadu yang
lajim dipakai berupa aplikasi 3metoda; geologi, geokimia dangeofisika.
Geologi, berupa pemetaan morfologi,stratigrafi, struktur geologi dangeohidrologi di daerah panas bumi,dengan sampel representatif dianalisisuntuk simpulan. Korelasi umurmemakai dating fision track darimineral zircon pada batuan granitSimbolong (Tpgs) yang menunjukkanumur 3.3 ± 0.3 Ma (Pliosen).Geokimia, dengan data analisissampel airpanas Pincara (KananTedong = APPI 1 dan Pamandian =APPI 2), analisis Hg tanah dan CO2udara tanah.Analisis airpanas menghasilkankonsentrasi kation, anion unsur major,isotop 18O dan deuterium, dengan ionbalance < 5 %. Tipe airpanas diujipada diagram segitiga Cl-SO4-HCO3
dan Na/1000-K/100-Mg, sedangkan .estimasi suhu bawah permukaanmengaplikasikan geotermometer dariunsur Na/K.Sampel tanah dan udara tanah dikedalaman 1 m, dianalisis kandunganmerkuri (Hg) dan CO2. untuk indikasianomali dari daerah up-flow.
Geofisika, berupa metoda geo-magnet, gaya berat dan geo-listrik.
Pengukuran geo-magnet dilakukandengan ketelitian 0.1, 1.0 dan 10gamma dan harga IGRF 45.210gamma serta variasi harian denganharga fluktuasi antara 45.125 - 45.212gamma.Gaya berat dilakukan untukidentifikasi struktur bawahpermukaan. Penentuan densitas batuandi laboratorium menunjukkan hargarata-rata 2.6 gr/cm3.Geo-listrik memakai metodaSchlumberger berbentang simetrisAB/2=250, 500, 750 dan 1000 m dandibuat peta anomali. Hasil yangrepresentatif diambil dari pengukuranbentangan AB/2= 1000 m.
GEOLOGIStratigrafi, penelitian lapangan
dengan analisis Citra Landsat danpetrografi batuan representatif,menunjukkan ada 6 satuan batuan.Urutan tua ke muda adalah: Satuanandesit G. Loppeng (Tpll), Satuanbreksi G. Loppeng (Tpbl). Satuansedimen Tinjuawo (Tmsp), Satuangranit Simbolong (Tpgs), Satuansedimen (Opss) dan Aluvium (Qa)(Gbr 3).
Struktur, dicerminkan olehkelurusan tofografi, paset segi tiga,gawir sesar, joint-joint, off-set batuan,zona breksiasi, cermin sesar (slicenside) dan manifestasi panas.Berdasarkan cerminan tersebut,terdapat 3 sesar utama: Sesar I (Baluase), berarah N 20-30º
E, sudut kemiringan > 70°. Sesar II berarah N 45-50º E, sudut
kemiringan 45-60º. Sesar III (Balakala, Masamba dan
Kula), arah N 320-340º E, sudutkemiringan > 80º.
Sesar termuda/ sesar III memunculanairpanas Pemandian & Kanan Kedong(Pincara) serta Kanan Kole & KananKumbi (Lero) (Gbr 3).
3
Geohidrologi, wilayah airtanahdibagi 3, yaitu: Daerah resapan air (re-charge area), Daerah munculanairtanah (dis-charge area) dan Aliranpermukaan (run-off water area) (Gbr4). Daerah resapan, menempati ± 70 %
dari luas daerah penelitian. Padamorfologi perbukitan terjal/ST,perbukitan bergelombang sedang/SSdan perbukitan bergelombanglemah/SL. Air hujan meresap kedalam bumi melalui feed zone danterkumpul sebagai kantong airtanah.(catchment-area) di kedalaman. Daerah munculan airtanah,
mencakup ± 25 % dari luas daerahpenelitian. Pada morfologipedataran/SP. Air hujan yangmeresap ke bumi terakumulasiberupa kantong air (catchment area).Akibat darigaya gravitasi, sebagianair melaju dan muncul di dataranberupa mataair dingin dan airpanas Daerah aliran permukaan (run-off
water), mencakup ± 5 % dari luasdaerah penelitian. Air hujan yangmengalir di permukaan bumi secaragravitasi akan mengalir dari elevasitinggi ke elevasi rendah danakhirnya menuju pedataran,diantaranya S. Baluase dan S.Masamba, yang kemudian berlanjutbermuara di Teluk Bone.
GEOKIMIATipe airpanas, konsentrasi unsur
kimia airpanas Kanan Tedong yangdiuji di diagram segitiga Cl-SO4-HCO3, menunjukkan bahwa airpanasnya bertipe bikarbonat dengankonsentrasi sulfat tinggi. Tipetersebut artinya menunjukkkan adanyainteraksi fluida panas saatpembentukannya, sedangkankandungan SO2 dan H2S nya berasaldari reservoar panas yang banyakmengandung gas-gas vulkanik (up-flow system).(Gbr 5 A).
Uji unsur kimia airpanas pada diagramsegitiga Na/1000-K/100-Mgmenunjukkan bahwa letaknya beradadi dekat daerah partial equilibrium.Artinya telah terjadi interaksi antarabatuan sekitarnya dengan fluida panassaat naik kepermukaan. (Gbr 5 B).
Estimasi suhu reservoar, hasilanalisis laboratorium mata airpanasKanan Tedong dan Pamandian(Pincara) menunjukkan bahwakeduanya mengandung konsentrasi Sitinggi dan secara fisik mata airpanastersebut berada di batuan granit.Karenanya konsentrasi Si tinggitersebut diasumsikan akibat darikontaminasi mineral Si yang berasaldari granit.Artinya estimasi suhu di kedalamandengan aplikasi formula silicaconductif cooling tidak cocok dipakai.Demikian juga aplikasi berdasarkanformula Na, K dan Ca tidak memenuhipersyaratan, karena tidak terindikasiadanya sinter karbonat padamanifestasi panasnya.Kondisi yang paling memenuhipersyaratan untuk aplikasi suhu bawahpermukaan adalah penggunaanestimasi geotermometer Na/K.Hasilnya menunjukkan bahwa suhu dikedalaman adalah sebesar 214 C.Suhu tersebut merupakan suhureservoar berentalpi sedang (mediumenthalphy).
Hg tanah dan CO2 udara tanah,Konsentrasi Hg tanah menunjukkannilai antara 85-1345 ppb, background660 ppb. Konsentrasi Hg yangsignifikan adalah > 600 ppb,sebarannya berada di selatan jauh darimunculan air panas (Gbr 6). Luasanomali Hg yang diperkirakanberhubungan dengan fluida panasbumi ± 2 km2.
Konsentrasi CO2 udara tanahmenunjukkan nilai antara 0.09 % dan16,24 %, dengan nilai background
4
5,10 %. Kontur CO2 > 5 %,membentuk klosur pola arahbaratdaya-timurlaut dan baratlaut-tenggara, searah struktur geologi (Gbr7). Luas daerah anomali CO2diasumsikan ± 2 km2.
GEOFISIKAGeo-magnet, peta anomali total
menunjukkan ada 6 sesar berpolahampir utara-selatan dan baratlaut-tenggara. Interpretasi menunjukkanbahwa air panas Kanan Tedong danPamandian muncul pada perpotongansesar Baluase arah hampir utara-selatan dan sesar Kula - Balakala arahbaratlaut-tengara.Anomali tinggi (> 50 gamma),membentuk kutub negatip dan positipdi tengah, baratlaut, timurlaut, utaradan selatan. Ditafsirkan bersifatmagnetik sedang-tinggi berupa intrusigranit, granodiorit dan andesit.Nilai sedang (0-50 gamma), berada ditengah, baratlaut, selatan dantimurlaut. Ditafsirkan bersifatmagnetik rendah-sedang, berupagranit lapuk dan sedimen.Nilai rendah (< 0 gamma),membentuk kutub di bagian tengah,utara, baratlaut dan selatan.Ditafsirkan bersifat non-magnetik,berupa granit atau sedimen yangmelapuk kuat/demagnetisasi akibat airpanas Kanan Tedong (Gbr 8).
Anomali Gaya Berat, hasilrepresentatif adalah berupa petaanomali sisa/residual yangmenggambarkan respon dari batuandangkal. Berdasarkan kontras kontur,secara kualitatif diinterpretasikansebagai patahan. Pada peta anomalisisa menunjukkan bahwa lineasikontur cenderung berpola tenggara-baratlaut. Dengan anomalidikelompokkan menjadi 4 harga.Anomali rendah <-5 mgal menyebar ditimurlaut dan tenggara, anomalisedang -5 s/d 0 mgal dan 0 s/d 5 mgal
berada di timur dan anomali tinggi >5mgal menempati bagian tengah danutara (Gbr 9).
Geolistrik, anomali tahanan jenissemu bentangan AB/2= 1000 mberpola mirip dengan konturAB/2=750 m. Kontur semu 1000Ohm-m sebarannya lebih luasdibandingkan bentangan 750 m.Kontur semu 500-1000 Ohm-msebarannya mengikuti tahanan jenissemu >1000 Ohm-m dengan polamembuka ke timurlaut dan baratdaya.Di bagian tengah daerah ada 2 konturtertutup < 600 Ohm-m dan > 700Ohm-m, yaitu diantara titik B-4000,C-4500, -5000 dan -5500 serta D-6000.. Umumnya kerapatan kontur adadi tengah, diantara tahanan jenis semu300 - 600 Ohm-m. Kontur semu 200-500 Ohm-m berpola memanjangdengan arah baratdaya-timurlaut (Gbr10).
DISKUSIPrakiraan/estimasi potensi
cadangan terduga berdasar formulastandar, adalah:Q = 0,11585 x A x ( TRes – T cut off) o CCadangan terduga adalah:Q = 0.11585 x 3 x (180-120) Mwe
= 12 Mwe.
Sumber panas pada lingkungangranit Kanan Tedong (Pincara) berasaldari batolit granitik Simbolong (Tpgs),dan dari retas-retas berupa intrusi daribatuan yang berumur lebih muda.
SIMPULANDaerah prospek terletak diantara
sesar Baluase dan sesar Balakalaseluas ± 3 Km². Estimasi suhu dikedalaman adalah 214o C, tidakterditeksi adanya zona konduktif.Poket reservoar berada di kedalaman> - 600 m, dengan potensi cadanganterduga 12 Mwe.
Akumulasi fluida panas di dalammengindikasikan bahwa fluida
5
tersebut relatif bersifat netral-asamberentalphy sedang. Diperkirakanterdapat batuan alterasi di sekitarpoket reservoar. Fluida panas di zonareservoar diduga bersistim 2 fase (uapdan air panas), dengan fase airpanaslebih dominan dibandingkan fase uap.
REKOMENDASIAdanya potensi cadangan 12 Mwe
yang bersistim fluida up-flow danestimasi suhu di kedalaman 214º Cperlu ditindak lanjuti oleh pemboranlandaian suhu/ LS sedalam 250 m ( ? )atau bor eksplorasi atau bor produksisedalam > - 600 sampai - 1000 muntuk mendapatkan fluida panasmelalui sumur tersebut agar bisadimanfaatkan untuk diekstraksimenjadi uap panas bagi tenaga listrikbagi komoditas Kabupaten LuwuUtara.
UCAPAN TERIMAKASIHUcapan terimakasih untuk institusi
Pusat Sumber Daya Geologi (PMG)yang mengijinkan dipakainya data,dan juga terhadap bantuan selama dilapangan dari masyarakat KecamatanMasamba, sehingga makalah iniberwujud.
PUSTAKABemmelen, van R.W., 1949; The
Geology of Indonesia. Vol. IA.732 p. Government PrintingOffice. The Hague. Netherlands.
Breiner.S. 1973: Application Manualfor Portable Magnetometers.
DIM, 2004; Penyelidikan geologi,geokimia dan geofisika di daerahPincara, Kecamatan Masamba,Kabupaten Luwu Utara, Sulsel
Fournier, R.O., 1981;. Application ofWater Geochemistry GeothermalExploration and ReservoirEngineering,“GeothermalSystem: Principles and CaseHistories”. John Willey & Sons.New York.
Giggenbach, W.F., 1988; GeothermalSolute Equilibria Deviation ofNa-K-Mg – Ca Geo- Indicators.Geochemica Acta 52. pp. 2749 –2765.
Herry Sundhoro, 2004: LaporanGeologi Daerah Panas BumiPincara - Masamba, Luwu Utara,Sulsel (unpublish report, perpusPMG)
Mahon K., Ellis, A.J., 1977;Chemistry and GeothermalSystem. Academic Press Inc.Orlando.
Telford and Sheriff, 1990; AppliedGeophysics, CambridgeUniversity.
Saiful Bachri, dkk, 1975; laporanInventarisasi kenampakan panasbumi di wilayah KecamatanLimbong, Sabbang dan Masamba,Kabupaten Luwu Utara, SulawesiSelatan.
T.O. Simanjuntak, dkk, 1997; PetaGeologi Lembar Malili, Sulsel.Skala 1: 250.000, P3G.
.
020
040
1180
1220
6
Gambar 1. Lokasi mataair panas
Gambar 2. Tektonik dan jalur gunungapi (volcanic belt) di Indonesia (Katili, 1973)
AP Lero45 C
200000 202000 204000 206000 208000 210000 212000 2140009714000
9716000
9718000
9720000
9722000
9724000
9726000
9728000
Buttu Sim bolong
Buttu Leppong
Buttu Tagari
Buttu Tallang
Buttu Tariwan
Buttu Langkeri
Buttu Kappuna
Buttu Balebo
Buntu Kopanda
Buntu Porodoa
Buntu Patokoan
Buttu Galinggang
Buttu Barusitom bon
Buntu T im bori
Buntu Patangai
Buntu Posooh
Buttu Loppeng
Uraso
Porodos
Tambaksari
Kalapa
Adil
Mapandenceng
Nanna
Kalapa
Tonaka
Kalapa
Kalapa
Uraso
Bali
Baru
Harapan
Cakkarudu
Setiadarma
Balambangi
LampuawaKalapa Sawit
SalualangPongkase
Paladan
Karawak
Tapoci
Balakala
Sepakat
Sumillin
Anjuran
Bonde
TaliasaKamasi
Mambo
Pasambo
Limbongbenoen
Tondoktua
Coklat
KamiriBaloli
Coklat
Sapek
Bone
Pasar UtaraPuncak
Kappuna
Radda 2
Matoto
Pasar SelatanM asam ba
Lapangan Terbang
W elona
PandakLumi
Tondoktuara
Lumi
Pornade
KurikuriKalapa
Balease
Benteng
Sagu
Karre
Potabu
Laba
LebannuLapapa
Kurra
Salu Masamba
SaluM
awi
Sa lu Kappuna
SaluM
asamba
Sa lu Kula
Salu
Balease
SaluPaw
alu
SaluSumilli
n
SaluLowanne Salu
Mogandang
Salu Bulom bong
Sal
uB
a lea
s e
Salu Pelle
SaluTolombu
Sal
uP
ati k
ala
Sa lu Loko
SaluUra
so
ADPICD1
DE1
EF1
FG1
TT1
TT2
TAL1TAL3 LR1
LR2LR3
LR4
LR5
APPI 1APPI 2ASBUASBI
U
0 m 500 m1000 m1500 m2000 m0 1 2 Km
APL 1,2
APL 3
A 1000B 1000
C 1000
D 1500
E 1500
F 1000G 1000
A 6000
B 7000
C 8000
D 8000E 8000
F 8000G 8000
AP Pincara83 C
IPRIORITAS 1
PRIORITAS 2
7
Gambar 3. Peta geologi
8
G. SIMBOLONG
G. LOPENG
DIS-CHARGE AREA
RECHARGE AREA
S.BALUASE
RUN OFF
SP
SL
SS
STU
Gambar 4. Peta wilayah airtanah
Gambar 5 A. Tipe airpanas
DIAGRAM SEGITIGA Cl,SO4,HCO3 KETERANGAN:
Ap
. Pincara
1 (APPI1)A
p. Pincara 2 (APP2
2)Ap
. Lero 1 (APL1)A
p. Lero 2 (APL
2)Ap
. Lero 3 (APL3)
9
Gambar 5 B. Kandungan relatif Na/1000, K/100, VMg
Gambar 6. Distribusi Hg tanah
200000 201000 202000 203000 204000 205000 206000 207000 208000 209000 210000 211000 2120009720000
9721000
9722000
9723000
9724000
9725000
9726000
9727000
9728000
9729000
Buttu Simbolong
Buttu Leppong
Buttu Tagari
Buttu Tallang
Buttu Tariwan
Buttu Langkeri
Buttu Balebo
Buntu Kopanda
Buntu Porodoa
Buntu Patokoan
Buttu Galinggang
Buttu Barusitombon
Buntu Timbori
Uraso
Porodos
Paladan
Karawak
Tapoci
Balakala
Sepakat
Sumillin
Anjuran
Bonde
TaliasaKamasi
Mambo
Pasambo
Limbongbenoen
Tondoktua
Salu Masamba
SaluM
awi
SaluM
asamba
Salu Kula
SaluPaw
alu
SaluSum
illin
SaluLowanne
SaluM
ogandang
Salu Bulombong
Sal
uB
alea
se
Salu Pelle
SaluTolombu
Sal
uP
ati k
ala
Salu Loko
SaluUra
so
ADPICD1
DE1
EF1
FG1
TT1
TT2
TAL1
TAL3 LR1
LR2
LR3
LR4
LR5
APPI 1APPI 2ASBU
ASBI
U
0 % 200 % 400 % 600 %
0 m 500 m 1000 m 1500 m 2000 m0 1 2 Km
0 200 400 600 ppbA 1000
B 1000
C 1000
D 1500
E 1500
F 1000
G 1000
A 6000
B 7000
C 8000
D 8000
E 8000
F 8000
G 8000
APL 1,2
APL 3
KETERANGAN:
Ap. Pincara 1 (APPI 1)Ap. Pincara 2 (APPI 2)Ap. Lero 1 (APL 1)Ap. Lero 2 (APL 2)Ap. Lero 3 (APL 3)
DIAGRAM SEGITIGA Na, K, MG
10
Gambar 7. Distribusi CO2 udara tanah
202000 204000 206000 208000 210000
9716000
9718000
9720000
9722000
9724000
9726000
9728000
202000 204000 206000 208000 210000
9716000
9718000
9720000
9722000
9724000
9726000
9728000
PETA ANOMALI MAGNET TOTALDAERAH PANAS BUMI KANAN TEDONG PINCARA
DESA PINCARA KECAMATAN MASAMBA LUWU UTARA
LEGENDA :0 1000 2000 3000
C4500
MAP
25
Anomali magnet tinggi
Anomali magnet sedang
Anomali magnet rendah
Perkiraan struktur sesar
Titik ukur magnet
MAP Kanan Tedong Pincara
Interval kontur anomali magnet
202000 204000 206000 208000 210000
9716000
9718000
9720000
9722000
9724000
9726000
9728000
202000 204000 206000 208000 210000
9716000
9718000
9720000
9722000
9724000
9726000
9728000
-500
-475
-450
-425
-400
-375
-350
-325
-300
-275
-250
-225
-200
-175
-150
-125
-100
-75
-50
-25
0255075100
125
150
175
200
225
250
275
300
325
350
202000 204000 206000 208000 210000
9716000
9718000
9720000
9722000
9724000
9726000
9728000
BC
R1
R2
R3
R4
R5
R6
R7
R8R9R10
R11 R12R13
R14R15
R16
R17R18 R19 R20
RA1
RA2
RA3
RA4
RA5
RA6RA7RA8RA9
RA10
RS1
RS2
RS3
RS4
RS5RS6RS7
RS8
RS9
RS10
RS11
RS12
RS13
RS14
RS15
RS16RS17
RS18
RS19
RS20
RS21
RS22
RS23RS24
RS25
RE 1
RE 2
RE 3
RE 4
RE 5
RF1
RF2
RF3
RF4
RF5
RF6
RF7
RF8
RF9
RF10
RB01
RB02
RB03
RB04
RB05
RB06
RB07
RB08
RB09
RB10
RB11
A 1000A 1500
A 2000A 2500
A 3000A 3500
A 4000A 4500
A 5000A 5500
A 6000
B 1000B 1500
B 2000B 2500
B 3000B 3500
B 4000B 4500
B 5000B 5500
B 6000B 6500
B 7000
C 1000C 1500
C 2000C 2500
C 3000C 3500
C 4000C 4500
C 5000C 5500
C 6000C 6500
C 7000C 7500
C 8000
D1500D 2000
D 2500D 3000
D 3500D 4000
D 4500D 5000
D 5500D 6000
D 6500D 7000
D 7500D 8000
E 1500E 2000
E 2500E 3000
E 3500E 4000
E 4500E 5000
E 5500E 6000
E 6500E 7000
E 7500E 8000
F1000F1500
F2000F2500
F3000F3500
F4000F4500
F 5000F 5500
F 6000F 6500
F 7000F 7500
F 8000
G1000G1500
G2000G2500
G3000G3500
G4000G 4500
G 5000G 5500
G 6000G 6500
G 7000G 7500
G 8000
202000 204000 206000 208000 210000
9716000
9718000
9720000
9722000
9724000
9726000
9728000
Gambar 8. Peta anomali magnet total
200000 201000 202000 203000 204000 205000 206000 207000 208000 209000 210000 211000 2120009720000
9721000
9722000
9723000
9724000
9725000
9726000
9727000
9728000
9729000
Buttu Simbolong
Buttu Leppong
Buttu Tagari
Buttu Tallang
Buttu Tariwan
Buttu Langkeri
Buttu Balebo
Buntu Kopanda
Buntu Porodoa
Buntu Patokoan
Buttu Galinggang
Buttu Barusitombon
Buntu Timbori
Uraso
Porodos
Paladan
Karawak
Tapoci
Balakala
Sepakat
Sumillin
Anjuran
Bonde
TaliasaKamasi
Mambo
Pasambo
Limbongbenoen
Tondoktua
Salu Masamba
SaluM
awi
SaluM
asamba
Salu Kula
SaluPaw
alu
SaluSum
illin
SaluLowanne
SaluM
ogandang
Salu Bulombong
Sal
uB
alea
se
Salu Pelle
SaluTolombu
Sal
uP
ati k
ala
Salu Loko
SaluUra
so
ADPICD1
DE1
EF1
FG1
TT1
TT2
TAL1
TAL3 LR1
LR2
LR3
LR4
LR5
APPI 1APPI 2ASBU
ASBI
U
0 % 1 % 3 % 5 %
0 m 500 m 1000 m 1500 m 2000 m0 1 2 Km
0 1 3 5 %A 1000
B 1000
C 1000
D 1500
E 1500
F 1000
G 1000
A 6000
B 7000
C 8000
D 8000
E 8000
F 8000
G 8000
APL 1,2
APL 3
11
200000 202000 204000 206000 208000 210000 212000 2140009714000
9716000
9718000
9720000
9722000
9724000
9726000
9728000Buttu Simbolong
Buttu Leppong
Buttu Tagari
Buttu Tallang
Buttu Tariwan
Buttu Langkeri
Buttu Kappuna
Buttu Balebo
Buntu Kopanda
Buntu Porodoa
Buntu Patokoan
Buttu Galinggang
Buttu Barusitombon
Buntu Timbori
Buntu Patangai
Buntu Posooh
Buttu Loppeng
Uraso
Porodos
Tambaksari
Kalapa
Adil
Mapandenceng
Nanna
Kalapa
Tonaka
Kalapa
Kalapa
Uraso
Bali
Baru
Harapan
Cakkarudu
Setiadarma
Balambangi
LampuawaKalapa Sawit
SalualangPongkase
Paladan
Karawak
Tapoci
Balakala
Sepakat
Sumillin
Anjuran
Bonde
TaliasaKamasi
Mambo
Pasambo
Limbongbenoen
Tondoktua
Coklat
KamiriBaloli
Coklat
Sapek
Bone
Pasar UtaraPuncak
Kappuna
Radda 2
Matoto
Pasar SelatanMasamba
Lapangan Terbang
Welona
PandakLumi Tondoktuara
Lumi
Pornade
KurikuriKalapa
Balease
Benteng
Sagu
Karre
Potabu
Laba
LebannuLapapa
Kurra
Salu Masamba
SaluM
awi
Salu Kappuna
SaluM
asamba
Salu Kula
Salu
Balease
SaluPaw
alu
SaluSum
illin
SaluLowanne Salu
Mogandang
Salu Bulombong
Sal
uB
alea
se
Salu Pelle
SaluTolombu
Sal
uP
ati k
ala
Salu Loko
SaluUra
so
0 2 4 km
U
DATUM HORISONTAL WGS 84PROYEKSI UTM ZONA 51 S
0 1000 2000 3000 4000
PETA ANOMALI SISADAERAH PANAS BUMI PINCARA
KECAMATAN MASAMBA ,KABUPATEN LUWU UTARASULAWESI SELATAN
KETERANGAN
Titik pengamatan
Kontur ketingian interval 25 meter
Mata air dingin
Mata air panas
Jalan raya, jalan desa
Sungai
A3000
< - 40 mgal
-35 mgal s.d -40 mgal
-30 mgal s.d -35 mgal
> -30 mgal
Penampang A-B
Struktur
A
B
Gambar 9. Peta anomali gaya berat sisa (residual)
203000 204000 205000 206000 207000 208000 209000 210000 2110009720000
9721000
9722000
9723000
9724000
9725000
9726000
9727000
9728000
Buttu Leppong
Buntu Kopanda
Buntu Porodoa
Buntu Patokoan
Buttu Galinggang
Buttu Barusitombon
Buntu Timbori
Uraso
Porodos
Paladan
Karawak
Tapoci
Balakala
Sepakat
Sumillin
Taliasa
Tondoktua
SaluM
asamba
SaluPaw
alu
SaluLowanne
SaluM
ogandang
Sal
uB
alea
se
Salu Pelle
SaluUra
so
337
620
669
979
1234
1039
622
853
675
1004
686
323
246
211
97
918
145
59
84
558
971
887
1192
571
779
332
324
675
561
694
510
123
102
73
44
366
32
52
55
220
365
568
842
644
921
189
1502
772
747
529
366
261
97
44
42
44
918
855
1308
437
541
369
285
165
25
46
59
U
DATUM HORISONTAL WGS 84PROYEKSI UTM ZONA 51 S
0 m 500 m 1000 m 1500 m 2000 m
PETA TAHANAN JENIS SEMU(AB/2 = 1000 m)
DAERAH PANAS BUMI PINCARAKECAMATAN MASAMBA ,KABUPATEN LUWU UTARA
SULAWESI SELATAN
1000
700
1000
1000
700
700
500
200
200
500
7001000
700
1000
1000
1000
KETERANGAN
Titik pengamatan
Kontur ketingian interval 25 meter
Mata air dingin
Mata air panas
Jalan raya, jalan desa
Sungai
A3000
< 200 Ohm-m
200 Ohm-m s.d 500 Ohm-m
500 Ohm-m s.d 1000 Ohm-m
> 1000 Ohm -m
Gambar 10. Peta iso tahanan jenis/ resistivity AB/2= 1000 m
12
200 000 2 020 00 2 040 00 2 060 00 20 800 0 21 000 0 21 2000 214 00097 140 00
97 160 00
97 180 00
97 200 00
97 220 00
97 240 00
97 260 00
97 280 00
Salu MasambaSaluM
awi
Sal u Kappuna
Sal uM
a samba
Salu Kula
SaluBalease
SaluPawalu
Salu
Sumilli
n
SaluLowanneSalu M
ogandang
Salu Bulombong
Salu
Bale
ase
Salu Pelle
SaluTo
lombu
S alu
P atik
ala
Salu Loko
Salu
Uraso
But tu Sim bo long
Bu ttu Lep po ng
Butt u Tag ari
Butt u Talla ng
But tu Tar iwan
Bu ttu La ngke ri
Buttu Kap pu na
Bu ttu Bale bo
Bu ntu Kop an da
Bunt u Po rod oa
Bun tu Pa toko an
Bu ttu Galin gg ang
Butt u Ba rus itom bo n
Bun tu T im bor i
Bu ntu Pat ang ai
Bun tu Po soo h
Buttu Lo pp eng
PINCARA
Kontur magnet < -100 gamma
Kontur anomali sisa > 2 mgall
Distribusi CO2 > 5 %
Distribusi Hg > 600 ppb
Kontur tahanan jenis semu AB/2= 1000
Daerah prospek = 3.00 Km2
KETERANGAN
Struktur Mata air panas
0 2 4 km
U
Gambar 11.. Daerah Prospek hasil kompilasi struktur geologi, anomali Hg & CO2, gayaberat. sisa (residual), magnet dan tahanan jenis AB/2 = 1000 m m,
13
020
040
060
1180 1200 1220