prosiding penelitian lapangan i identifikasi
TRANSCRIPT
1
PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I
IDENTIFIKASI KEPARIWISATAAN
MELALUI 4A
DI KOTA BATU, MALANG
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PARIWISATA
FAKULTAS PARIWISATA
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
2
PROSIDING
PENELITIAN LAPANGAN I
PEMBINA
Dra. AA Putri Sri, M.Si
TIM PENYUNTING
Dr. Putu Sucita Yanthy,SS.,M.Par
Ni Made Ariani, SE.,M.Par
Ida Bagus Ketut Astina, M.Si.
Ni Ketut Arismayanti, SST.Par. M.Par
I Gusti Ngurah Widyatmaja, SST.Par. M.Par
Nyoman Jamin Ariana,M.Par
Fanny Maharani Suarka, SST.Par., M.Par
Ni Nyoman Sri Aryanti, SST.Par.M.Par
Agus Muriawan Putra, SST.Par., M.Par
Ni Putu Ratna Sari, SST.Par. M.Par
Agung Sri Sulistyawati,SSt.Par.,M.Par
Putu Ratih Pertiwi, SST.Par., M. Par.,M.Rech
Ida bagus Dwi Setiawan,SST.Par.,M.Par
Putu Diah Kesuma Dewi, SST.Par.,M.Par
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah
yang telah diberikan kepada kita semua, sehingga buku Prosiding Penelitian
Lapangan i prosiding penelitian lapangan I Identifikasi Kepariwisataan Melalui
4A Di Kota Batu, Malang yang merupakan hasil penelitian dari para mahasiswa
angkatan 2018 dapat terwujud. Buku prosiding ini memuat sejumlah artikel hasil
penelitian para mahasiswa yang dibimbing oleh para Dosen Program Studi
Diploma IV Pariwisata yang dikumpulkan dan ditata oleh tim penyunting. Oleh
karena itu dalam kesempatan ini perkenankan kami mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah mewujudkan kegiatan ini, yang telah
meluangkan waktu tenaga dan pemikirannya demi kesuksesan kegiatan ini.
Semoga buku prosiding ini dapat memberi kemanfaatan bagi kita semua, untuk
kepentingan pengembangan ilmu pariwisata. Di samping itu diharapkan juga
dapat menjadi referensi bagi semua pihak
Kami mohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan selama kegiatan hingga
penyusunan prosiding ini, Saran dan kritik yang membangun tetap kami tunggu
demi kesempurnaan buku prosiding ini.
Denpasar, 8 Oktober 2019
Koordinator Prodi Diploma IV Pariwisata
Dra. AA Putri Sri, M.Si
4
DAFTAR ISI
1. Persepsi wisatawan tentang 4a (attraction, accesability, amenities,
ancilary) wisata coban rondo ................................................................... 1
2. Potensi wisata selecta kota batu malang dikaji melalui konsep 4a 1h ... 14
3. Identifikasi potensi 4a (attraction, amenities, accessibility, ancilliary) di
daya tarik wisata museum angkut .......................................................... 35
4. Identifikasi dan potensi 4A (atrraction, accessibility, amenities,
ancelarry) di kawasan wisata jatim park 3 kota batu ............................. 60
5. Identifikasi potensi wisata berdasarkan 4a (attraction, amenity,
accessibility, ancilliary) di taman rekreasi selecta ................................. 82
6. Identifikasi kepariwisataan melalui 4a di kota Batu (museum angkut)
.............................................................................................................. 108
1
Persepsi wisatawan tentang 4a (attraction, accesability,
amenities, ancilary) wisata coban rondo
Agung Sri Sulistyawati, SST.Par.M.Par1)
, Drs. I Nyoman Jamin
Ariana,M.Par2)
, Nurhaliza3)
1)
Diploma IV Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Univesitas Udayana
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui presepsi wisatawan tentang 4A(Attraction,
Accesability, Amenitis dan Ancillary), di Wisata Coban Rondo. Penelitian ini adalah
penelitian kualitatif. Data-data ini digali dengan cara pengamatan langsung ke objek wisata,
wawancara dengan beberapa informan dan dokumentasi di sekitar Objek Wisata Coban
Rondo. Semua data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan disajikan dalam bentuk
laporan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Objek Wisata Coban Rondo sudah mencapai
kelayakan maksimal untuk dikunjungi hal tersebut dapat dilihat dari 4A. Objek wisata coban
rondo memiliki potensi wisata alam yang menarik dan memiliki fasilitas yang memadai.
Hal tersebut dapat dibuktikan berdasarkan persepsi wisatawan terhadap 4A. Usaha
pengembangan yang dilakukan oleh pihak pengelola sudah baik, akan tetapi masih terdapat
beberapa kendala. Kendala yang dihadapi adalah alam itu sendiri dimana dari pihak pengelola
Air Terjun Coban Rondo tidak diperbolehkan membangun karna berdampak tehadap kerusakan
alam. Secara umum dapat disimpulkan bahwa Objek Wisata Coban Rondo memiliki potensi
yang dapat menarik wisatawan. Serta berbagai atraksi air terjun unggulan yang dapat
dikembangkan.
Kata Kunci : persepsi wisatawan , teori 4A
Abstract
This study aims to find out the perception of tourists about 4A (Attraction, Accessibility,
Amenitis and Ancillary), at Coban Rondo Tourism.This research is qualitative research. These
data are extracted by direct observation of tourist objects, interviews with several informants
and documentation around Coban Rondo Tourism Object. All data were analyzed
descriptively qualitatively and presented in the form of reports.The results showed that
Coban Rondo Tourism Object had achieved maximum feasibility to visit it can be seen from
4A. Coban Rondo attractions have interesting natural tourism potential and have adequate
facilities. This can be proven based on tourist perceptions of 4A. The development efforts
carried out by the management have been good, but there are still some obstacles. The
constraints faced are nature itself where the manager of Coban Rondo Waterfall is not
allowed to build because it affects the damage to nature.In general it can be concluded that
Coban Rondo Tourism Object has the potential to attract tourists. As well as various excellent
waterfall attractions that can be developed.
Keywords : tourist perception,theory 4A
2
1. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara dengan sektor pariwisata yang cukup besar, hal ini
dibuktikan dengan meningkatnya jumlah aktivitas kepariwisataan serta wisatawan
yang berkunjung untuk melakukan kegiatan kepariwisataan di Indonesia. Pariwisata
merupakan salah satu sektor penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia. Selain itu,
industri pariwisata juga merupakan salah satu mata pencarian alternatif bagi
masyarakat Indonesia dengan membangun usaha-usaha di bidang pariwisata.
Pariwisata Indonesia terkenal akan wisata alam dan wisata budaya. Hal itu yang
menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia.
Melalui keindahan alam, keberagaman seni dan budaya, serta tradisi, adat istiadat
yang dimiliki oleh masyarakat lokal yang berbeda di setiap daerah. Seperti contohnya
Kabupaten Malang.
Kabupaten Malang merupakan wilayah terbesar kedua di Jawa Timur setelah
Surabaya. Kabupaten Malang memiliki luas 3.535 K . Penduduk Kabupaten Malang
berasal dari berbagai kalangan dan etnik antara lain Suku Jawa, Madura, sebagian
kecil keturunan Arab, Cina. Kabupaten Malang merupakan salah satu Kabupaten di
Indonesia yang menjadi tujuan wisata yang diminati wisatawan, dilihat dari jumlah
kunjungan wisatawan yang semakin naik dari tahun ke tahun.
Tabel 1 Jumlah Kujungan Wisatawan Wisata Coban Rondo tahun 2010-2017
Tahun Wisatawan
mancanegara
Wisatawan
domestik
Jumlah
2010 4.187 1.938.066 1.942.253
2011 9.983 2.101.822 2.111.805
2012 29.504 2.014.105 2.043.609
2013 33.226 2.517.248 2.550.474
2014 80.792 3.170.575 3.251.367
2015 99.873 3.554.609 3.654.482
2016 129.663 5.719.881 5.849.544
2017 10.669 2.084.553 2.095.222
Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang
3
Kabupaten Malang terkenal sebagai Paris for East Java, Kota Pendidikan dan
Kota Bunga. Selain itu, Kabupaten Malang juga terkenal dengan kota wisata.
Kabupaten Malang merupakan kota wisata tepatnya di Kota Batu. Kota Batu adalah
sebuah kota yang terletak 90 km sebelah barat daya Surabaya atau 15 km sebelah barat
laut Malang. Kota Batu berada di jalur yang menghubungkan Malang-Kediri dan
Malang-Jombang. Kota Batu berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten
Pasuruan di sebelah utara serta dengan Kabupaten Malang di sebelah timur, selatan,
dan barat. Wilayah kota ini berada di ketinggian 700 - 1.700 meter di atas permukaan
laut dengan suhu udara rata-rata mencapai 12- 19 derajat Celsius. Kota Batu
dahulu merupakan bagian dari Kabupaten Malang, yang kemudian ditetapkan
menjadi kota administratif pada 6 Maret 1993. Pada tanggal 17 Oktober 2001, Batu
ditetapkan sebagai kota otonom yang terpisah dari Kabupaten Malang. Batu
dikenal sebagai salah satu kota wisata terkemuka di Indonesia karena potensi
keindahan alam yang luar biasa. Kekaguman bangsa Belanda terhadap keindahan
dan keelokan alam Batu membuat wilayah kota Batu disejajarkan dengan sebuah
negara di Eropa yaitu Swiss dan dijuluki sebagai De Kleine Zwitserland atau Swiss
Kecil di Pulau Jawa. Kota Batu disebut sebagai kota wisata, banyak berbagai macam
objek wisata yang ditawarkan oleh Kota Batu. Mulai dari wisata alam, wisata
budaya, wisata kuliner, wisata minat khusus hingga wisata belanja. Adapun objek
wisata yang ditawarkan di Kota Batu antara lain Coban Rondo, Jatimpark 1, Jatimpark
2, Jatimpark 3, Selecta, Museum Angkut, Batu Secret Zoo Jawa Timur Park 2, Batu
Night Spectacular, Omah Kayu Batu Malang, Air Terjun Coban Talun, Eco Green
Park, Rumah Terbalik Batu, Jelajah Lima Benoa, Dan Alun-Alun Kota Batu. Objek
wisata yang paling populer tidak hanya dikalangan wisatawan domestik bahkan hingga
wisatawan asing salah satunya kawasan wisata Coban Rondo.
Coban Rondo merupakan salah satu daya tarik wisata yang ada di Indonesia
tepatnya di daerah Malang, terletak di Kecamatan Pujon, Kota Batu, Kabupaten
Malang, Jawa Timur. Coban Rondo terletak pada ketinggian 1135 meter di atas
permukaan laut. Air terjun ini memiliki ketinggian 84 meter dengan debit air berkisar
antara 90 liter per detik pada musim kemarau sampai dengan 150 liter per detik pada
musim penghujan. Air terjun ini menarik minat wisatawan akan keindahannya, selain
itu wisatawan yang datang banyak yang tertarik dengan cerita legenda di wisata coban
rondo sehingga wisatwan termotivasi untuk melihat langsung air terjun coban rondo.
Wana Wisata Coban Rondo menyimpan legenda unik. Konon, di bawah air terjun
terdapat gua tempat tinggal seorang wanita bernama Dewi Anjarwati. Suaminya Raden
Baron Kusuma bertempur melawan Joko Lelono, pemuda yang tertarik akan
kecantikan Dewi Anjarwati dan hendak menculiknya. Raden Baron tewas dalam
pertempuran itu dan istrinya disembunyikan di gua oleh para punokawan-nya. Karena
itulah tempat ini diberi nama Air Terjun Coban Rondo. Melalui latar belakang diatas,
penulis akan membahas tentang “Persepsi Wisatawan Tentang 4A (Attranction,
Accesability, Amenities, Ancillary) di Wisata Coban Rondo“ untuk mencari
tahubagaimana implementasi komponen 4A di kawasan tersebut, sebagai suatu
destinasi wisata. Adanya tujuan yang diharapkan dari adanya kegiatan penelitian ini
adalah : Untuk mengetahui Persepsi Wisatawan Terhadap 4A Di Objek Wisata Coban
Rondo.
4
2. METODE PENELITIAN
Adapun penelitian sebelumnya yang dipakai sebagai acuan dalam penelitian
ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Dina Mudayanti, 2008. Yang berjudul “
Potensi Dan Pengembangan Wana Wisata Coban Rondo Sebagai Daya Tarik
Wisata Di Kabupaten Malang Jawa Timur”dimana penelitain ini membahas
tentang potensi yang dimiliki Wana Wisata Coban Rondo dan mengetahui usaha –
usaha pengembangan Wana Wisa Coban Rondo adapun metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode penelitian Kualitatif dan hasilnya Penelitian
ini menunjukkan bahwa Coban Rondo memiliki potensi wisata yang menarik
sebagai wisata alam unggulan di Kabupaten Malang. Wana Wisata Coban Rondo
merupakan salah satu potensi wisata yang bisa dikembangkan. Kawasan Wana
Wisata Coban Rondo adalah kawasan wana wisata yang paling mudah ditempuh.
Jalan masuk menuju lokasi sudah beraspal, sehingga sangat memudahkan
wisatawan apabila ingin mengunjungi obyek wana wisata ini.
Wana Wisata Coban Rondo juga merupakan salah satu obyek wisata yang
dimiliki di Kabupaten Malang. Terletak sekitar 12 km dari Kota Batu, atau tepatnya
di Desa Pandasari Kecamatan Pujon. Di obyek wana wisata ini terdapat sebuah air
terjun dengan ketinggian 84 m. Di sekitar air terjun Coban Rondo, dipenuhi pohon-
pohon pinus dan cemara gunung, membuat suasana di obyek wisata ini serasa sejuk.
Tidak hanya air terjun yang ada di obyek wana wisata ini. Di objek ini juga dapat
melihat panorama keindahan kota Batu, aneka tanaman obat keluarga, aneka satwa,
sayuran organik, kios hijau atau tanaman hias, sarana bermain anak, outbound
serta penginapan. Wana Wisata Coban Rondo menyimpan legenda unik.
Objek dan daya tarik wisata merupakan dasar bagi kepariwisataan. Tanpa
adanya daya tarik suatu daerah tersebut kepariwisataan sulit untuk dikembangkan.
Pariwisata biasanya akan dapat lebih berkembang atau dikembangkan, jika disuatu
daerah terdapat lebih dari satu jenis objek dan daya tarik wisata.Persamaan telaah
sebelumnya dengan sekarang yaitu sama sama membahas Potensi Wisata
Coban Rondo. Metodelogi yang dipakai dalam laporan ini sama seperti laporan
penelitian oleh Dina Mudayanti yaitu menggunakan metodelogi penelitian kualitatif.
Data yang diperoleh digali dengan cara pengamatan langsung ke objek,
wawancara dengan beberapa informan, dan studi dokumen yang tersimpan di
kantor pengelola Coban Rondo. Wana Wisata Coban Rondo memiliki potensi untuk
dikembangkan mulai dari aksesibilitas maupun akomodasi.
Perbedaannya adalah penelitian sebelumnya yang berjudul “Potensi
Pengembangan Wana Wisata Coban Rondo Sebagai Daya Tarik Wisata Di
Kabupaten Malang Jawa Timur” yang membahas Wana Wisata Coban Rondo ,
bahwa telaah sebelumnya tidak menggunakan konsep 4A (Attraction, Amenities,
Accessibility, dan Ancillary). Sementara penelitian yang dilakukan sekarang
menggunakan konsep 4A (Attraction, Amenities, Accessibility, dan Ancillary).
Lokasi kegiatan penelitian dilaksanakan di Daerah Kota Malang tepatnya di
Kawasan wisata Coban Rondo yang terletak di Kecamatan Pujon, Kota Batu,
Kabupaten Malang, Jawa Timur pada hari Senin, tanggal 8April 2019.
5
Definisi Operasional Variabel memiliki tujuan untuk menjelaskan variabel-
variabel yang akan diteliti untuk membatasi ruang lingkup permasalahan
penelitian, adapun variabel-variabel tersebut mengenai persepsi wisatawan tentang
4A di objek wisata Coban Rondo.
Tabel 2 Indikator Variabel Kuesioner
VARIABEL INDIKATOR SUB INDIKATOR
POTENSI ATTRACTION - Alam DAYA - Buatan
TARIK - Budaya
WISATA
COBAN
RONDO
AMENITIES - Penginapan - Warung makan/minum - Ticketing - Toilet - Toko souvenir - Fasilitas umum lainnya(wifi, tempat istirahat,tempat penitipan barang) - Pos Keamanan
ACCESBILITY - Akses Jalan - Kemudahan transportasi - Tempat Informasi - Lokasi objek wisata - Petunjuk arah
ANCILLARY - Tersedianya organisasi atau lembaga pariwisata
6
- Tersedianya organisasi sadar wisata - Tersedianya organisasi promosi pariwisata - Tersedianya pengelola pariwisata
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui beberapa teknik pengumpulan
data, diantaranya:Metode observasi adalah cara mengumpulkan data berdasarkan
pengamatan langsung terhadap fisik objek penelitian. Dalam penelitian ini kegiatan
observasi dilakukan untuk mengidentifikasi komponen 4A di kawasan wisata Coban
Rondo. Metode wawancara ini dilakukan dengan cara wawancara mengajukan
sederet pertanyaan yang lengkap dan terperinci mengenai objek yang diteliti.
Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan pihak pengelola kawasan wisata Coban
Rondo.Metode dokumentasi ini berupa pengumpulan data yang dilakukan
dengan mengamati benda mati disertai dengan pengambilan gambar. Metode
kuesioner ini adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang berupa pertanyaan
tertulis, bertujuan mendapatkan tanggapan dari suatu kelompok orang melalui
wawancara atau melalui daftar pertanyaan yang disediakan.
Tabel 3 Skala Pengukuran Sikap Responden
Nomor Kategori Persepsi Nilai/Skor Rentang Nilai
1. Sangat Bagus 4 3.25 - 4.00
2. Bagus 3 2.51 – 3.24
3. Tidak Bagus 2 1.76 – 2.50
4. Sangat Tidak Bagus 1 1.00 – 1.75
Sumber: Skala Likert dalam Indrawan dan Yaniawati (2016)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Gambaran Umum Objek
Wisata Coban Rondo Coban Rondo adalah air terjun yang terletak di Kecamatan Pujon, Kota Batu, Kabupaten
Malang, Jawa Timur. Kata coban sendiri berarti air terjun, sedangkan rondo
berarti janda. Jadi coban rondo berarti air terjun janda. Penamaan ini berdasarkan
kejadian yang pernah terjadi di lokasi air terjun ini. Coban rondo merupakan wisata
air terjun yang memiliki ketinggian 84 meter, berada pada ketinggian 1.135 meter
7
diatas permukaan laut. Air yang mengalir merupakan air yang berasal dari sumber
mata air Cemoro Dudo. Objek wisata Coban Rondo ini pertamakali dibuka tahun
1987 oleh Perum Perhutani yang berstatus BUMN dan merupakan bagian dari
wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH). Pada tahun 1987 karena objek wisata
Coban Rondo yang dikelolah oleh Perum Perhutani dalam pengembangannya belum
terfokus dan terminits dengan baik maka Perum Perhutani membentuk anak
perusahaan yang khusus bergerak dibidang pariwisata yaitu PT. Palari Risotis.
Alasan dibentuknya anak perusahaan yang bergerak khusus di bidang pariwisata
adalah karena bidang perum perhutani sangat banyak seperti, urusan hutan, kayu,
hasil hutan, wisata dan sebagainya sehingga dibentuklah PT. Palari Risotis. Pada
tahun 2002 November perum perhutani menyerahkan wisata coban rondo kepada
PT. Palari Risotis untuk lebih memfokuskan dalam pengembangan dan
pengelolaan objek wisata ini. Awal berdirinya, coban rondo hanya mengandalkan
air terjun sebagai daya tarik wisatanya, karena hanya mengandalkan air terjun maka
otomatis pengunjung akan bosan jadi pihak pengelola berencana mendirikan wahana
wisata berebeda akan tetapi kendalanya adalah alam itu sendiri karena lokasi coban
rondo yang berada di tengah hutan yang berbatasan dengan hutan limba, hutan
produksi dan hutan penyangga dilarang untuk membangun sehingga langkah yang
diambil adalah sonasi dimana harus ada sona inti, sona penyangga dan sona
pengembang. Sona inti, dimana tidak diperbolehkan adanya campur tangan
manusia artinya tidak dibolehkan untuk membangun di sona ini, sona
pengembangan dimana area ini diperbolehkan untuk membangun. Setelah sonasi,
pada tahun 2002 mulai adanya pengembangan di sona pengembangan dimana mulai
di bangunnya bumikperkemahan dan telah didirikan penginapan sederhana.
Di tahun 2009 wisata coban rondo mulai dikembangkan dengan
mendirikan/membuat wahana lain yang berasal dari alam itu sendiri sehingga wisata
coban rondo tidak hanya mengandalkan air terjun sebagai aikon utamanya saja. Pada
tahun 2009 dibuatlah taman labirin coban rondo, taman labirin coban rondo ditanam
selama 3 tahun, tujuan didirikan taman labirin coban rondo yaitu agar aikon yang
ditawarkan bukan hanya air terjunnya saja melainkan labirin coban rondo sehingga
aikonnya bergeser. Tahun 2015 adanya pengembangan sarana akomodasi dimana
penginapan- penginapan yang ada direnofasi dan dikembangkan lagi. Ada 4 tujuan
utama pengembangan wisata coban rondo yaitu air terjun, bumiperkemahan, villa
(sarana akomodasi), dan outdoor activity. Dalam pengembangannya wisata coban
rondo juga telah menerapkan program wisata edukasi dimana dari pihak
pengelolah wisata coban rondo bekerjasama dengan petani dari desa setempat
gunakan untuk mengembangkan wisata edukasi. Jadi disini ada dua program wisata
edukasi Jaberpetani dan saberpeternak disini pasar yang dituju adalah pelajar dimana
para pelajar yang ingin belajar berternak akan diajak mengenal seluk belum
peternakan sapi peras sedangkan bagi para pelajar yang ingin belajar bertani akan
diajak mengenal seluk beluk pertanian sayur mayur. Pengalaman yang paling
menarik dari kedua progran ini adalah bagi pelajar yang memilih belajar
saberpeternak akan diajak langsung memeras susu sapi, sedangkan bagi yang
memilih jabertani akan diajak memanen sayur mayur. Ada 3 Prospekstif pengelolaan
dan pengembangan coban rondo kedepannya yang produknya harus terpenuhi yaitu
8
leaser (hiburan/wisata), unsur pertualangan dan unsur edukasi. Saat ini pihak
pengelola wisata coban rondo telah memikirkan pengembangan wisata
kedepannya dalam arti memenuhi kebutuhan pengunjung. Objek wisata coban rondo
saat ini telah mengalami pembangunan atau pembenahan terhadap berbagai sarana
dan prasarana yang ada. Mulai dari jalan, penginapan berupa villa,pintu gerbang
masuk, areal parkir hingga semakin banyaknya kedai-kedai makanan yang didirikan
berjajar rapi sehingga memberi kemudahan bagi pengunjung.
2. Sejarah Objek
Wisata Coban Rondo Konon Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang sarat dengan legenda yang berkembang yang
berawal dari sepasang pengantin baru bernama Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi
dan suaminya Raden Baron Kusuma dari Gunung Anjasmoro mereka hidup dengan
sangat damai. Setelah usia pernikahan mencapai 36 hari atau dikenal dengan
istilah selapan (dalam bahasa Jawa), Dewi Anjarwati mengajak suaminya
berkunjung ke Gunung Anjasmoro untuk menemui mertuanya. Walaupun
Sempat dilarang pergi oleh orang tuanya, tetapi keduanya bersikeras
melanjutkan keinginannya menurut tradisi Jawa apabila pasangan yang baru menikah
dilarang untuk pergi jauh apabila usia pernikahannya baru selapan. Hingga pada
akhirnya, sesampainya di tengah jalan, pasangan suami istri itu bertemu dengan
Joko Lelono. Joko Lelono yang tidak jelas asal usulnya terpikat dengan kecantikan
Dewi Anjarwati dan berusaha untuk merebutnya dari tangan Raden Baron.
Perkelahian pun terjadi, Raden Baron lalu meminta agar Dewi Anjarwati
disembunyikan di tempat yang ada air terjunnya. Sementara itu, perkelahian sengit
selama tiga hari tiga malam terjadi antara Joko Lelono dan Raden Baron. Hingga
akhirnya keduanya sama - sama meninggal. Sejak saat itu, Dewi Anjarwati berstatus
janda atau rondo. Coban merupakan kata lain dari air terjun. Sementara rondo berarti
janda.
Air terjun tempat Dewi Anjarwati menunggu suaminya itu pun diberi nama
Coban Rondo yang artinya air terjun janda. Konon, batu besar yang ada di bawah air
terjun itu merupakan tempat duduk Dewi Anjarwati sembari menunggu suaminya.
Kini, lokasi air terjun yang ada di dalam kawasan Perhutani itu menjadi lokasi wisata
yang digemari masyarakat. Tidak ada petunjuk khusus yang menjadi bukti tentang
cerita di balik penamanaan air terjun tersebut. Cerita yang melatari air terjun itu
dikenal sebagai legenda yang berkembang di masyarakat setempat. Air terjun itu
dibuka sebagai lokasi wisata sejak tahun 1980-an. Kemudian pada Tahun 2002,
lokasi wisata itu dikelola oleh PT Palawi Risorsis, sebuah perusahaan di bawah
Perhutani.
Karena mitos di baliknya tak sedikit yang percaya kalau air terjun ini membawa
kutukan bagi pasangan. Konon pasangan yang berpacaran di tempat ini bakal
berakhir putus. Mitos itu dikaitkan dengan legenda berujung tragis yang
melatarbelakangi penamaan air terjun. Tersebutlah Dewi Anjarwati dari Gunung
Kawi dan Raden Baron Kusumo dari Gunung Anjasmoro yang jatuh cinta. Sampai
sekarang, banyak yang percaya kalau ratapan Dewi Anjarwati mendatangkan
kesialan bagi pasangan-pasangan yang datang ke sana. Tetapi belum ada bukti nyata
9
yang dapat membuktikan kebenaran dari legenda ini jika dibuktikan dengan ilmu
pengetahuan.
3. Potensi Objek
Wisata Coban Rondo 1.Attaction (Atraksi)
a) Air Terjun Coban Rondo Air terjun Coban Rondo merupakan air terjun yang terletak di Kecamatan
Pujon, Kota Batu, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Air terjun ini berada di area pegunungan yang berada diketinggian 1.135 meter diatas permukaan laut. Udara yang sangat sejuk dan pemandangan alam yang masih natural menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap wisatawan yang datang. Tinggi air terjun Coban Rondo mecapai 84 meter. Air terjun ini pertama kali diresmikan menjadi tempat wisata pada tahun 1980. Sumber air terjun ini berasal dari mata air yang berada di sisi lereng Gunung
Kawi yaitu mata air Cemoro Mudo. Debit air yang ditimbulkan mencapai 90 hingga
150 liter/detik. Tempat wisata ini dibuka mulai pukul 08.00-17.00 WIB. Untuk harga
tiket bagi pengunjung lokal pada hari biasa harga tiket Rp.15.000, akhir minggu harga
tiket Rp.18.000. Dan bagi pengunjung mancanegara harga tiket pada hari biasa
Rp.25.000, akhir minggu Rp.30.000.
2.Amenities (Fasilitas) a) Pusat Layanan Informasi
Pusat layanan informasi di wisata air terjun coban rondo menyediakan informasi mengenai
tata tertib wisatawan yang berkunjung seperti wisatawan dilarang mendekati air
terjun karena debit air yang sangat deras. Selain itu tata tertib lain wisatawan tidak
diperbolehkan membuang sampah di area air terjun dan wisatawan dihimbau agar
berhati- hati membawa barang bawaan dan sanak saudara karena di area wisata
air terjun terdapat Hewan yaitu Monyet yang berkeliaran. Selain memberikan
informasi mengenai tata tertib yang ada, pusat informasi Air Terjun Coban Rondo
juga menyediakan alat bantu keselamatan seperti kursi roda, tandu dan tentunya
menyediakan P3K. Jika wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal ingin
mengetahui lebih banyak lagi mengenai sejarah Air Terjun Coban Rondo mereka
juga dapat menyanyakan pada petugas informasi yang menjaga tempat informasi.
3.Accessibility (Aksesibilitas)
Lokasi Wisata Coban Rondo adalah di Kota Wisata Batu, yaitu di Desa Pandesari, Kecamatan
Pujon. Jika ingin menuju ke sana, dari pusat Kota Malang hanya perlu mengendarai kendaraan sejauh 20 km saja. Atau sekitar 1 jam perjalanan (tergantung kondisi jalan). Dari
pusat Kota Wisata Batu, Wisata Coban Rondo ini berjarak 12 km saja dan bisa
dicapai dalam 30 menit perjalanan. Rute menuju Coban Rondo juga sangat mudah.
Anda bisa menggunakan transportasi umum selain kendaraan pribadi. Kendaraan
10
pribadi yang menuju Coban Rondo langsung dari Malang ke Wisata Batu.
Selanjutnya, mengikuti arah menuju pujon. Dan rute yang biasanya digunakan oleh
bus adalah Malang – Kediri. Transportasi umum dari malang, anda bisa menuju ke
terminal Landungsari. Lalu naik bus jurusan Malang – Kediri. Turunlah tepat di
pertigaan patung sapi pujo. Dari sana bisa naik ojek untuk diantar ke gerbang
Wisata Coban Rondo.
4. Ancillary (Organisasi Kelembagaan Pariwisata) Dalam Organisasi Kelembagaan Pariwisata Air Terjun Coban Rondo dikelola oleh PT. Palawi Risorsis. Yang bertugas untuk memantau jalannya perkembangan dari Wisata Air Terjun Coban Rondo. PT ini memiliki visi yakni menjadikan PT. Perhutani Alam wisata PT. palawi sebagai perusahaan pariwisata unggulan yang peduli terhadap lingkungan, kesejahteraan masyarakat dan dikelola secara professional. Selain itu, PT. Palawi memiliki misi yakni; (1) Memberikan kepuasaan terhadap pelanggan dengan memberikan jasa pelayanan yang bermutu tinggi dan professional; (2) Melestarikan dan meningkatkan Sumber Daya Alam Wisata dn lingkungan; (3) memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait dalam pengembangan Wisata Alam. Upaya yang telah dilakukan oleh PT. Palawi untuk Coban Rondo sudah maksimal. Pihak pengelola mempromosikan Coban Rondo melalui beberapa cara agar Coban Rondo lebih dikenal di masyarakat luas melalui brosur, pamphlet, Koran, majalah, radio, dan TV, bahkan melalui pendekatan langsung terhadap masyarakat luas. Selain upaya mempromosikan Coban Rondo pihak pengelola juga menyediakan fasilitas – fasilitas bagi pengunjung yang cukup memadai. Fasilitas – fasilitas yang tersedia seperti tempat parkir, toilet, tempat beribadah rumah makan, kios souvenir, pos keamanan, sarana kesehatan, serta pusat informasi.
11
4. Persepsi Hasil Keseluruhan Dari Kuesioner Mengenai Tanggapan
Responden
Sumber: Data diolah dari hasil keseluruhan kuesioner, 2019
Berdasarkan rincian deskriptif variabel diatas, jumlah responden dengan uraian hasil prentase menunjukkan tanggapan responden mengenai sejauh mana responden menilai penerapan komponen 4A di Coban Rondo. Terdiri dari 20 pertanyaan yang mewakili masing-masing komponen 4A (Atraksi, ksesibilitas,
12
Fasilitas, dan Pelayanan). Rata-rata responden memberikan jawaban sangat bagus pada aksesibilitas dan fasilitas di objek wisata Coban Rondo. Sedangkan jawaban terendah ada pada pelayanan tepatnya pada variabel pelayanan dari masyarakat setempat yang mendapatkan penilaian terendah diantara variabel-variabel yang lainnya. Dari data keseluruhan responden peneliti menemukan jawaban dari responden dengan kategori tidak bagus dan sangat tidak bagus pada pertanyaan mengenai daya tarik meliputi keragaman atraksi dengan indikator tidak bagus mendapatkan skor 5, mengenai aksesibilitas meliputi tersedianya transportasi umum dengan indikator tidak bagus mendapatkan skor 11 dan sangat tidak bagus mendapatkan skor 3, mengenai fasilitas meliputi lokasi penginapan coban rondo mendapatkan indikator tidak bagus mendapatkan skor 8, toliet umum mendapatkan indikator tidak bagus dengan skor 7 dan indikator sangat tidak bagus mendapatkan skor 2 dan mengenai pelayanan meliputi pelayanan lembaga pariwisata kepada wisatawan mendapatkan indikator tidak bagus dengan skor 7 begitupun dengan adanya pelayanan dari masyarakat setempat mendapatkan skor yang sama.
4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kelompok kami dengan judul
“Persepsi Wisatawan tentang 4A (Attracion, Accessability, Amenities, Anciliary)
Wisata Coban Rondo” maka kelompok kami dapat menyimpulkan bahwa objek
wisata Coban Rondo yang terletak di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon Kabupaten
Malang, Provinsi Jawa Timur adalah objek wisata yang berupa air terjun. Dari data
responden yang didapatkan mengenai presepsi wisatawan terhadap objek wisata
Coban Rondo, kami menyimpulkan bahwa obyek wisata Coban Rondo sudah bagus.
Hal ini dapat dilihat dari panorama alam yang terdapat di Objek wisata Coban
Rondo yang dilengkapi beberapa fasilitas untuk melayani para wisatawan. Obyek
wista Coban Rondo sudah masuk dalam kaegori terbagus. Hal ini juga dibuktikan
dengan semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung dari tahun ke tahun. Obyek
Wisata Coban Rondo sudah bagus untuk mengingkat para wisatawan yang
berkunjung. Walaupun demikian ada beberapa hal yang harus diperbaiki atau
dibenahi di obyek Wisata Coban Rondo diantarannya yaitu : sistem pelayanan dan
harus bisa menghadirkan inovasi tebaru terkait dengan industri pariwisata yang
cocok dengan Wahana Coban Rondo.
Ucapan terima kasih
Pembuatan laporan akhir ini tentu tidak terlepas dari bantuan serta dukungan berbagai pihak.Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya atas segala dukungan, bantuan dalam penyelesaian laporan akhir ini.
5. DAFTAR PUSTAKA
Angki Muhammad Aulia, 2013, pendekatan dan metode penelitian. Universitas
Pendidikan Indonesia (resipatory.upi.edu)
Cohen, 1974. Who Is a Tourist. https://doi.org/10.1111/j.1467- 954X.1974.tb00507.x
Data Informasi Dinas Pariwisata Kota Batu
13
Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Malang(Ensiklopedia Nasional Indonesia (Jakarta : Delta Pamungkas, 2004), hlm.187.
Gamal, 2002. Dasar-Dasar Pariwisata: Penerbit Andi
H. Kodhyat, 1998. Sejarah Pariwisata dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta.
Grasindon Host and Guest, 1989. Jenis-jenis pariwisata: Bandung : Kusumanegara (2009:3) Indrawan, R & Yuniawati, 2014. Pengertian dan contoh skala likert, Bandung:
Penerbit PT Refika Aditama James , Spillane, J. (1982:20). Pariwisata Indonesia, Sejarah dan Prospeknya. Kusdianto, 1996. Pengembangan Pariwisata. Jakarta: UI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Oka A. Yoeti, Pengantar Ilmu Pariwisata
(Bandung : CV Angkasa, 1987), hlm.102. Pendit, 1999, Ilmu Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita Soekadijo, 1996. Anatomi Pariwisata. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum Sofianti, 2016 Metode Pengumpulan Data Kuesioner Atau Angket. Jakarta Sugiyono, 1999. Metode Penelitian. Cetakan ke-6, Bandung, CV. Alfa Beta. Undang-Undang No.10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan Bab 1 Pasal 1 Undang-Undang Republik Indoneisa No.9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan
World Tourism Organization
14
Potensi wisata selecta kota batu malang dikaji melalui konsep 4a
1h I Gusti Ayu Putu Indira Viveka Puspadewi1, Putu Ratih Pertiwi2, Ida Bagus Astina3
Diploma IV Pariwisata, Fakultas Pariwisata
E-mail : [email protected]
Abstrak
Pariwisata saat ini mempunyai peran penting dalam pembangunan Nasional, disamping itu
juga sebagai sumber perolehan devisa juga banyak memberikan sumbangan terhadap
bidang-bidang lainnya. Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang
belum dikembangkan secara maksimal, termasuk didalamnya yaitu di sektor pariwisata.
Pada penelitian lapangan kali ini, akan membahas mengenai potensi wisata Selecta Malang
di lihat dari aspek 4A 1H (attraction, amenities, accesibility, ancillary dan hospitality yang
dimana dalam pengembangan kepariwisataan nya berkaitan erat dengan pelestarian nilai-
nilai kepribadian dan pengembangan budaya bangsa, dengan memanfaatkan seluruh
potensi keindahan dan kekayaan alam Indonesia dengan menggunakan metode penyebaran
kuisioner. Sehingga di dapatkan kesimpulan bahwa Taman Selecta memiliki potensi
alam,buatan dan budaya. Ketiga potensi tersebut sudah berjalan dan hingga saat ini masih
terus dilakukan pengembangan. Namun masih terdapat kekurangan terkait fasilitas,
keamanan, pelayanan maupun akses yang belum merata.
Kata Kunci : Aspek 4A 1H, Pariwisata, Potensi dan Sumber Daya Alam.
Abstrack
Tourism currently has an important role in National development, besides that it also serves
as a source of foreign exchange earnings and also contributes to other fields. Indonesia has
a lot of potential and natural resources that have not been fully developed, including in the
tourism sector. In this field research, we will discuss about the tourism potential of Selecta
Malang in terms of 4A 1H aspects (attraction, amenities, accessibility, ancillary and
hospitality which in the development of tourism are closely related to the preservation of
personality values and development of national culture, by utilizing all the potential of the
beauty and natural wealth of Indonesia by using a questionnaire distribution method, so
that the conclusion that Selecta Park has natural, artificial and cultural potential.The three
potentials are already underway and development is still underway, but there are still
shortcomings regarding facilities, security , uneven service and access.
Key Word : aspect 4A 1H, Tourism, Potential and Natural Resources.
15
1. PENDAHULUAN
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diandalkan pemerintah untuk
memperoleh devisa. Peranan pariwisata dalam pembangunan Nasional, disamping
sebagai sumber perolehan devisa juga banyak memberikan sumbangan terhadap
bidang-bidang lainnya. Diantaranya menciptakan dan memperluas lapangan usaha,
meningkatkan pendapatan masyarakat dan pemerintah, mendorong pelestarian
lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa
dan lain sebagaianya.
Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum
dikembangkan secara maksimal, termasuk didalamnya di sektor pariwisata. Untuk
lebih memantapkan pertumbuhan sektor pariwisata dalam rangka mendukung
pencapaian sasaran pembangunan, sehingga perlu diupayakan pengembangan produk-
produk yang mempunyai keterkaitan dengan sektor pariwisata. Pengembangan
kepariwisataan berkaitan erat dengan pelestarian nilai-nilai kepribadian dan
pengembangan budaya bangsa, dengan memanfaatkan seluruh potensi keindahan dan
kekayaan alam Indonesia. Pemanfaatan disini bukan berarti merubah secara
total, tetapi lebih berarti mengelola, memanfaatkan dan melestarikan setiap potensi
yang ada, dimana potensi tersebut dirangkaikan menjadi satu daya tarik wisata.
Kota Batu adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini terletak 90
km sebelah barat daya Surabaya atau 15 km sebelah barat laut Malang. Kota Batu
berada di jalur yang menghubungkan Malang-Kediri dan Malang-Jombang. Kota Batu
berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan di sebelah utara
serta dengan Kabupaten Malang di sebelah timur, selatan, dan barat. Wilayah kota ini
berada di ketinggian 700-2.000 meter dan ketinggian rata- rata yaitu 871 meter di atas
permukaan laut dengan suhu udara rata-rata mencapai 11-19 derajat Celsius.
Kota Batu dahulu merupakan bagian dari Kabupaten Malang, yang kemudian
ditetapkan menjadi kota administratif pada 6 Maret 1993. Pada tanggal 17 Oktober
2001, Batu ditetapkan sebagai kota otonom yang terpisah dari Kabupaten Malang.
Batu dikenal sebagai salah satu kota wisata terkemuka di Indonesia karena potensi
keindahan alam yang luar biasa. Kekaguman bangsa Belanda terhadap keindahan dan
keelokan alam Batu membuat wilayah kota Batu disejajarkan dengan sebuah negara
di Eropa yaitu Swiss dan dijuluki sebagai De Kleine Zwitserland atau Swiss Kecil di
Pulau Jawa. Bersama dengan Kota Batu dan Kabupaten Malang, Kota Malang
merupakan bagian dari kesatuan wilayah yang dikenal dengan Malang Raya (Wilayah
Metropolitan Malang).
Kota Batu merupakan salah satu daerah yang dikelilingi oleh Pengunungan yang
ada di wilayah Jawa Timur, yang secara geografis merupakan daerah tropis. Kota Batu
memiliki beberapa daerah wisata penggunungan atau wisata alam semisal air panas,
air terjun, bumi perkemahan dan lain-lain. Selain itu Kota Batu juga banyak terdapat
Wisata Buatan yang hawa pengunungannya tetap terasa. Kota Batu merupakan tujuan
utama wisatawan baik manca maupun domestik.
16
Selecta merupakan salah satu daerah wisata yang berada pada daerah Malang.
Keindahan Selecta terlihat alami nan mempesona karena memang letaknya di
ketinggian 1150 m dpl dan sangat mudah dijangkau. Taman Selecta berlokasi di Desa
Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji Kota Wisata Batu Jawa Timur. Dari pusat
pemerintahan kota Batu hanya berjarak 6 km, setengah jam perjalanan dari kota
Malang kea rah barat dan 2 jam perjalanan dari Surabaya ke arah selatan.Selecta sudah
Lama dikenal sebagai tempat untuk menenangkan diri dari hiruk pikuk kota besar.
Selecta selain sebagai tempat liburan dan refreshing, ternyata juga memiliki sisi sejarah
heroik dalam rangakian peristiwa berdirinya republik indonesia.
2. METODE PENELITIAN
Metode Penelitian ini menggunakan Operasional Variabel yang memiliki
tujuan untuk menjelaskan variable – variable yang akan diteliti untuk membatasi ruang
lingkup permasalahan penelitian, adapun variable – variable tersebut mengenai
identifikasi potensi wisata berdasarkan komponen 4A 1H, diantaranya :
Penjabaran Indikator Komponen 4A 1H
Variabel Indikator Sub Indikator
Potensi Wisata
Selecta Kota
Batu Malang
Dikaji Melalui
Konsep 4A 1H
Daya tarik
(Attractions)
Keindahan alam dan buatan
Keragaman atraksi
Kebersihan dan kelestarian lingkungan
Aksesbilitas
(Accessibility)
Kemudahan transportasi dalam menjangkau Selecta
Infrasturktur taman Selecta
Tersedianya transportasi umum
Fasilitas Komunikasi sekitar area taman Selecta
Kenyamanan
(Aminities)
Fasilitas informasi mengenai Selecta (media
cetak & media elektronik)
Kelengkapan akomodasi bagi wisatawan
Fasilitas pendukung (money changer,
supermarket, mini market, dll) di sekitar
area taman Selecta
Organisasi
Kelembagaan
Pariwisata
(Ancialleries)
Tersedianya lembaga pariwisata yang
menaungi pihak pengelola Selecta , masyarakat
lokal, dan wisatawan
Pelayanan lembaga pariwisata pada wisatawan
Badan promosi wisata selecta
Aturan (Code of Conduct)
Tersedianya dinas kesehatan
Pelayanan
Tersedianya jasa pelayanan untuk wisatawan
Tersedianya jasa pelayanan dari berbagai
komponen di Selecta
17
*Keterangan :
1. Atraksi (Attractions) yaitu hal yang menjadi daya tarik dari sebuah
daerah tujuan wisata baik itu berupa alam maupun buatan
2. Fasilitas (Aminities) yaitu hal penunjang kebutuhan wisatawan berupa
fasilitas sarana prasarana untuk menumbuhkan rasa nyaman sehingga
wisatawan akan menghabiskan waktu lebih lama di sebuah daerah
tujuan wisata.
3. Aksesbilitas (Accesability) yaitu merupakan sarana dan infrastruktur
yang memberikan kemudahan kepada wisatawan untuk bergerak dari
satu daerah ke daerah lain.
4. Organisasi Kelembagaan (Ancillary) yaitu pelayanan tambahan
merupakan adanya lembaga kepariwisataan yang dapat memberikan
wisatawan rasa aman dan terlindungi (protection of tourism).
5. Pelayanan (Hospitality) yaitu sikap keramah tamahan dalam artian
merujuk pada hubungan antara guest/tamu dan host/pelayanan dan juga
merujuk pada aktivitas/kegiatan keramah-tamahan yaitu:penerimaan
tamu dan pelayanan untuk para tamu dengan kebebasan dan
kenyamanan.
Teknik Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini merupakan analisis deskriptif dimana data
yang telah terhimpun dilapangan diolah yang kemudian digunakan untuk
menganalisis data, sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan yang
menjawab masalah yang diteliti. Analisis deskriptif kualitatif yaitu
gambaran yang disusun secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-
fakta yang ada. Pada prinsipnya data kualitatif lebih cenderung berbentuk
kata-kata (Arikunto, 1997:139), data yang muncul dalam analisis ini lebih
banyak berupa deskripsi atau penggambaran tentang lokasi penelitian serta
diperkuat dengan gambar dan keterangan yang mendukung kesimpulan
penelitian.
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah
sebagai berikut :
1. Skala Guttman
Menurut Djaali (2008) Skala Guttman yaitu skala pengukuran untuk
memperoleh tipe jawaban responden yang tegas, seperti : jawaban benar-
salah, ya-tidak, pernah-tidak pernah, positif-negative, tinggi-rendah,
baik-buruk, dan seterusnya. Skala Guttman mengukur suatu dimensi saja
dari suatu variabel yang multidimensi. Skala Guttman disebut juga skala
scalogram yang sangat baik untuk meyakinkan peneliti tentang kesatuan
(Hospitality) Keterlibatan masyarakat lokal dalam pengelolaan
Selecta
18
dimensi dari sikap atau sifat yang diteliti, yang sering disebut dengan
atribut universal. Jadi, skala Guttman ialah skala yang digunakan untuk
jawaban yang bersifat jelas (tegas) dan konsisten. Pada skala Guttman,
hanya ada dua interval, yaitu setuju dan tidak setuju. Skala Guttman dapat
dibuat dalam bentuk pilihan ganda maupun daftar checklist. Untuk
jawaban positif seperti benar, ya, tinggi, baik, dan semacamnya diberi
skor 1, sedangkan untuk jawaban negative seperti salah, tidak, rendah,
buruk, dan semacamnya diberi skor 0.
Pariwisata Kota Batu
Kota Batu adalah sebuah kota di provinsi Jawa Timur Indonesia. Kota
Batu terletak 90 km sebelah barat daya surabaya atau 15 km sebelah barat
laut Malang. Kota Batu berada di jalur yang menghubungkan Malang-Kediri
dan Malang-Jombang. Kota Batu berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto
dan Kabupaten Pasuruan di sebelah Utara serta dengan Kabupaten Malang
di sebelah timur, selatan, dan barat. Wilayah Kota ini berada di ketinggian
700-1.700 meter diatas permukaan laut dengan suhu udara rata-rata
mencapai 12-19 derajat celsius.
Kota Batu sudah dikenal semenjak dahulu sebagai daerah tujuan
wisata andalan di wilaayah Kabupaten Malang dan juga menjadi salah satu
primadona objek wisata di Provinsi Jawa Timur. Kota Batu mempunyai
kekayaan wisata alam yang mempunyai panorama indah dan menawan,
suhu udara yang terasa sejuk dan tidak lembab. Kondisi Kota Batu yang
demikian ini sangat baik untuk pertanian dan perkebunan, dengan
pengembangan pariwisata, sehinngga menjadikan Kota Batu sebagai sentra
pertanian dan pariwisata.
Perkembangan pariwisata merupakan peran yang sangat penting bagi
pembangunan suatu wilayah. Dengan adanya berbagai kegiatan pariwisata
maka daerah-daerah yang memiliki potensi dasar pariwisata akan dapat lebih
berkembang maju. Selain itu, pariwisata juga dapat memberikan dampak
positif terutama dalam pemasukan devisa. Dengan adanya berbagai misi
kepariwisataan, maka daerah yang memiliki potensi daerah pariwisata
cenderung mengembangkan potensi daerah yang memiliki potensi dasar
pariwisata cenderung mengembangkan potensi daerah yang ada sehingga
diharapkan mampu menarik wisataan dalam jumlah yang banyak.
Kota Batu yang dijuluki negri kincir angin sebagai Swiss-nya pulau
jawa, dengan daya tarik yang dimiliki Kota Batu ini mengundang banyak
investor untuk ikut menanamkan modal dalam pembangunan pariwisata di
Kota Batu. Pembangunan pariwista Kota Wisata Batu (KWB) terbilang
bilang cukup berhasil hal ini terlihat dari banyaknya wisata di Kota Batu
yakni kawasan wisata bunga Sidomulyo, obyek wisata Cangar, obyek wisata
alam Gunung Panderman, , obyek wisata alam Cuban Talun dan obyek
wisata alam Cuban Rais. Dan untuk pembangunan pariwisata buatan yaitu,
obyek wisata Songgoriti, obyek wisata Jatim park 1, Museum Satwa (Jatim
19
Park 2), obyek wisata Selecta, obyek wisata Taman Rekreasi Agro Wisata,
Batu Night Spectaculer (BNS) dan Predator Fun Park.
Sejarah Taman Rekreasi Selecta
Selecta merupakan bagian dari perusahaan PT.Selecta yang dimiliki
oleh 1110 orang pemegang saham yang sebagian besar berdomisili di
wilayah Malang. Perusahaan ini bergerak dalam bisnis jasa pariwisata.
Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 1 tahun 1975 tentang
Perseroan Terbatas, maka dilakukan penyesuaian sehingga bentuk
perusahaan menjadi Perseroan Terbatas Taman Rekreasi dan Hotel Selecta
atau disingkat menjadi PT SELECTA. PT Selecta memiliki luas mencapai 6
hektar yang terdiri dari Hotel, Taman Rekreasi, Restoran, dan Perkebunan
Apel. Selain merupakan salah satu obyek wisata tertua di Jawa Timur,
secara historis Selecta memiliki kisah sejarah perjuangan nasional
Indonesia. Selecta sudah dibangun sekitar tahun 1930 oleh warga Negara
Belanda bernama De Ruyter De Wildt dengan nama Bath Hotel Selecta.
Tujuan Selecta di bangun adalah sebagai tempat wisata dan peristirahatan
bagi warga negara Belanda ketika berada di Indonesia. Kemudian pada
tahun 1942-1945 pengelolaan diambil alih oleh Jepang. Lalu setelah
kemerdekaan pada tanggal 19 Januari 1950 Selecta dibangun kembali.
Disisi lain, Selecta memiliki keunikan dalam iklim organisasi
perusahaan. Budaya kerjanya sangat mementingkan konsep kekeluargaan,
tidak ada kesenjangan social yang dialami oleh individu. Seluruh karyawan
saling berbaur satu sama lain, baik dari jabatan tertinggi sampai terendah.
Saat ini jumlah karyawan PT Selecta telah mencapai 130 orang yang
memiliki tugas dan jabatan masing-masing.
Identifikasi Komponen 4A 1H di Kawasan Wisata Taman Rekreasi Selecta
Wisata Taman Selecta merupakan ikon wisata di Kota Batu yang
selain menyediakan wisata rekreasi juga menyediakan wisata kuliner dan
berbagai macam wahana permainan. Dalam pengembangannya Taman
Rekreasi Selecta terus mengalami pembaharuan guna memenuhi komponen
4A 1H (Attraction, Amenities, Accessbility, Ancilliary, Hospitality) dalam
pengelolaan industry pariwisata, komponen-komponen tersebut yaitu :
Atraksi (Attration)
Atraksi atau attraction merupakan komponen pertama dalam
penyelenggaraan aktivitas pariwisata. Hal inilah yang menjadi tolak ukur
wisatawan dalam mengunjungi suatu destinasi wisata, karena adanya faktor
penarik atau daya tarik di suatu destinasi sehingga menyebabkan wisatawan
ingin berkunjung ke tempat tersebut. Adapun jenis atraksi yang disediakan di
kawasan Taman Selecta sebagai berikut :
20
Tabel 2. Jenis Atraksi di Taman Selecta
No Jenis
Atraksi
Nama
Atraksi Keterangan Harga
1
Alam
Perbukitan
Perbukitan hijau di Area Selecta
Gratis
2
Buatan
Taman
Bunga
Terdiri dari 1000 jenis bunga
seperti kana (tasbeh), ajisai,
hortensia, krisan dan
dandelion
Gratis
Taman
Selo Brojo
Taman dengan nuansa zaman
purbakala seperti batu ukir
hewan langka
Gratis
Kolam
Renang
Terdapat 3 kolam renang
Kolam renang Biasa Rp.
Waterboom Rp.
Waterpark Rp.
Kolam Ikan
Kolam ikan mas dan ikan koi
Gratis
Aquarium
Raksasa
Aquarium ikan mas dan ikan
koi Gratis
Aktivities
Terdiri dari beberapa wahana
permainan
Playground
Water Cycle
Sky Bike
Family Coaster
Goa Singa
Flying Fox
Arena Kuda
4D Cinema
21
Sumber data : Hasil Observasi (2019)
Daya tarik utama dari kawasan wisata Selecta ialah taman rekreasi.
Taman rekreasi Selecta sendiri berupa taman dengan 1000 jenis bunga seperti
jenis bunga ceplok piring, bunga walisongo, bunga lily, bunga lely, bunga
hortensia, bunga terompet, bunga alamanda, bunga dendron, bunga kana
(tasbeh), bunga ajisai, bunga hortensia, bunga krisan, bunga dandelion, bunga
honje kecombrang dan sebagainya. Tetapi yang paling dominan adalah bunga
kana, krisan, dan ajisai. Selain itu terdapat juga pohon-pohon yang tumbuh
besar seperti pohon cemara, pohon randu, dan lain sebagainya. Keberagaman
bunga-bunga inilah yang menjadi ikon dari selecta sebagai taman rekreasi.
Taman 1000 bunga ini terbentang seluas sekitar 18 Hektar yang memiliki
fungsi hidrologi, kesehatan, ekologi, sosial, dan estetika.
Aksesbilitas (Accesbility)
Aksesbilitas dalam penelitian ini merupakan sarana atau infrastruktur
yang digunakan untuk menuju ke Taman Selecta .Tingkat aksesbilitas dapat
diukur dari ketersediannya fasilitas- fasilitas seperti kemudahan menemukan
transportasi umum. Aksesbilitas secara terminology merupakan
derajat/tingkatan kemudahan yang dicapai oleh orang terhadap suatu objek,
pelayan ataupun lingkungan. Adapun pengertian nya :
a. Menurut Black (1981) dalam Miro (2005), merupakan suatu konsep
yang menghubungkan (mengkombinasikan): sistem tata guna lahan
secara geografis dengan sistem jaringan transportasi yang
menghubungkannya, di mana perubahan tata guna lahan, yang
menimbulkan zona-zona dan jarak geografis di suatu wilayah atau
kota, akan mudah dihubungkan oleh penyedia prasarana atau sarana
angkutan.
b. Menurut Simmonds (2001), aksesibilitas merupakan hubungan
kedekatan suatu tempat dengan tempat lain yang diindikasikan
dengan kemudahan dalam mencapai tujuan dari lokasi asal.
Aksesibilitas dimaksudkan agar wisatawan nusantara dan
mancanegara dapat dengan mudah dalam pencapaian tujuan ke suatu
destinasi wisata. Asas- asas fasilitas dan aksesibilitas antara lain yaitu
:
1) Keselamatan; setiap bangunan yang bersifat umum dalam
suatu lingkungan terbangun, harus memperhatikan keselamatan bagi semua orang.
2) Kemudahan; setiap orang dapat mencapai semua tempat atau
bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan.
3) Kegunaan; setiap orang harus dapat mempergunakan semua tempat atau bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan.
Bahtera Ayun
3 Budaya Pagelaran Pagelaran Wayang Kulit
(2019) Terbuka untuk umum
22
4) Kemandirian; setiap orang harus bisa mencapai, masuk dan
mempergunakan semua tempat atau bangunan yang bersifat
umum dalam suatu lingkungan dengan tanpa membutuhkan
bantuan orang lain. Tabel 3 Jenis Aksesbilitas
No Akses Nama Akses
1
Transportasi
Transportasi Darat
Transportasi Udara
Transportasi Laut
2
Komunikasi
Telepon Rumah
GSM
Internet
Sumber data : Hasil Observasi (2019)
Menuju Taman Rekreasi Selecta tidaklah sulit jika menggunakan kendaraan
pribadi. Keuntungan membawa kendaraan pribadi adalah para wisatawan tidak
terikat oleh waktu kapanpun dan memiliki kebebasan untuk melanjutkan perjalalan
ke tempat wisata lain tidak terkendala seperti halnya saat menggunakan kendaraan
umum dengan jam operasionalnya terbatas. Rute dari Surabaya menggunakan
Jalur darat, udara dan laut adalah sebagai berikut: JALUR DARAT
1). Kendaraan pribadi
a) Dari Surabaya, melewati lewat jalan utama Surabaya - Malang
b) Saat tiba dipertigaan Bentoel, belok menuju arah kota Batu
c) Jalan lurus terus hingga pertigaan kemudian belok ke kanan (arah Selecta, Cangar)
d) Kemudian ikuti rambu-rambu yang menunjukkan arah ke
Selecta hingga sampai ke Selecta.
2). Kendaraan Umum
a) Dari Surabaya, menaiki bus jurusan Malang turun di Terminal
Arjosari
b) Dari terminal Arjosari, menaiki angkot AL atau ADL menuju terminal Landungsari.
c) Dari Terminal Landungsari, menaiki angkot berwarna merah
muda atau pink untuk menuju Terminal Batu.
d) Dari Terminal Batu, menaiki angkot berwarna orange
(jurusan Terminal Batu - Selecta - Coba Talun)
e) Turun digerbang Selecta JALUR UDARA
1) Menggunakan pesawat dan tiba di bandara Internasional Juanda,
23
Surabaya
2) Menuju Terminal Bungurasih (Surabaya), menaiki Bus Damri,
tarifnya sekitar Rp.30.000,- dengan waktu tempuh sekitar 30
menit, dengan catatan kondisi jalan. Jadwal operasional bus damri
dari bandara Juanda ke terminal Bungurasih adalah:
07.00 WIB – 21.00 WIB (Berangkat setiap 1 jam).
3) Sesampainya di Terminal Bungurasih, Surabaya selanjutnya
menaiki bus tujuan terminal Arjosari, Malang dengan tarif sekitar
Rp.15.000-Rp.25.000. Waktu tempuhnya ± 2 jam (kondisi lancar).
Jadwal operasionalnya ada di setiap waktu. (Berangkat setiap 10
menit).
4) Tiba di Terminal Arjosari, menaiki angkot menuju terminal
Landungsari. Tersedia angkot ADL (Arjosari-Dinoyo-
Landungsari) atau AL (Arjosari-Landungsari) dengan tarif sekitar
Rp.4.000. Waktu tempuhnya ± 30 menit.
5) Tiba di Terminal Landungsari, lanjut menuju terminal Batu yang
terletak di depan pasar Batu. Menaiki angkot yang berwarna ungu
dengan tarifnya sekitar Rp. 10.000 dengan waktu tempuh ± 30
menit. Sampai di kota Batu
6) Mengikuti rambu-rambu menuju Taman Selecta
JALUR LAUT
1) Dari pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, menaiki bus kota
P1/PAC1 jurusan Bungusari turun di terminal Purabaya
Bungurasih
2) Menaiki bis Surabaya-Malang lalu turun di Terminal Arjosari
3) Menaiki salah satu angkot ADL/AL Arjosari-Landungsari
kemudian turun di Terminal Landungsari
4) Menaiki angkot pink landingsari-Batu lalu turun di Terminnal Batu
5) Menaiki Angkot orange Batu-Selecta lalu turun di Taman Selecta
Melihat lingkup fisik kawasan Taman Selecta mengenai kemudahan
aksesbilitas dan transportasi sudah sangat baik penataan tata ruangnya.
Selecta menyediakan transportasi umum yang mengantarkan wisatawan
keliling area wisata yang berada di seputaran Taman Selecta. Sayangnya
transportasi umum yang disediakan oleh pengelola ini belum
memperhatikan faktor kenyamanannya. Dapat di lihat bahwa transportasi
umum berupa bemo itu berkapasitas 10 orang dengan jarak duduk yang
berdesak-desakan. Disisi lain transportasi umum ini tidak menyediakan
fasilitas untuk masyarakat berkebutuhan khusus. Untuk itu disarankan bagi
masyarakat yang berkebutuhan khusus agar membawa kendaraan pribadi.
Aksesbilitas yang jelas dalam kawasan perancangan dirancang untuk
memberikan petunjuk bagi pengunjung dan masyarakat setempat dalam
pergerakan mereka. Aksesbilitas yang jelas menuntun pengunjung untuk
24
dapat bepetualang dalam kawasan perancangan sehingga tidak merasa
tersesat mengingat kawasan taman selecta memiliki kawasan yang amat luas.
Seiring dengan perkembangan transportasi ini dilakukan juga
pengembangan infrastruktur dengan melakukan perbaikan akses lalu lintas
baik untuk transportasi roda dua maupun roda empat. Akses jalan yang
diperbaiki merupakan jalan yang rusak atau tidak layak dilalui, dengan
perbaikan infrastruktur ini dapat meminimalisir dampak-dampak negatif
dari kemacetan maupun kecelakaan.
Selain perbaikan jalan dilakukan juga perbaikan bangunan.Selain itu
juga mulai dikembangkannya aksesbilitas komunikasi dengan memasang
Wifi di area Taman Selecta, telpon rumah serta jaringan GSM. GSM
merupakan kepanjangan dari Global System for Mobile yang merupakan
sebuah jaringan komunikasi yang dapat bekerja dengan mengirimkan data
pada sebuah slot waktu tertentu. Kemudian hal ini akan membentuk jalur
untuk setiap sambungan yang ada dengan timeslot atau rentang paket waktu
yang sangat cepat.
Fasilitas (Aminities)
Unsur ketiga dalam penelitian ini adalah amenities atau fasilitas
penunjang yang memfasilitasi wisatawan ketika berkunjung ke suatu objek
wisata Taman Selecta sebagai salah satu destinasi yang memiliki berbagai
fasilitas yang menunjang kenyamanan wisatawannya. Hal-hal itu adalah upaya
pemerintah setempat atauupun pengelola untuk terus menyediakan fasilitas
yang memadai sehingga nantinya wisatawan yang berkunjung semakin ramai.
Sehingga kedepannya wisatawan yang berkunjung semakin bertambah
jumlahnya dan indeks kepuasan terhadap kawasan wisata Taman Selecta terus
meningkat. Adapun fasilitas- fasilitas maupun sarana dan prasarana penunjang
yang telah tersedia di kawasan wisata Taman Selecta diantaranya :
Tabel 4.Fasilitas-Fasilitas Penunjang Di Kawasan Taman Selecta
No Jenis Fasilitas Nama Fasilitas Harga
1
Rumah Makan
Restoran Asri RP.5000 – Rp. 40.000
Restoran Bahagia Rp.5000 – Rp. 40.000
Restoran Cantik Rp.5000 – Rp. 40.000
Foodcourt Rp.5000 – Rp. 25.000
2
Pasar Wisata
Pasar Bunga Rp.2000 – RP. 100.000
Pasar Buah Rp.2000 – RP. 40.000
Pasar Sayur Rp.2000 – RP. 40.000
3
Penginapan
Hotel Selecta Rp.350.000 - Rp.700.000
Villa Bima Shakti
RP.2.220.
000 –
RP.3.300.
25
000
4 Layanan Kesehatan Pijat Mitra Rp.10.000 – Rp.40.000
P3K Gratis
5 Internet Wifi Gratis
6
Lain-Lain
Paseban Sri Agung Tidak diketahui
Gazebo Gratis
Mushola Gratis
Toilet Rp. 2000
Percetakan foto Rp. 10.000 – Rp.35.000
Kamar mandi air panas Rp. 5000
Penitipan Barang Rp.5000 per barang
Persewaan Alat
Renang Rp.10.000 – Rp. 25.000
Ruang ganti Gratis
Tempat pembilasan Gratis
Mobil Penjemputan Rp.10.000
Area Parkir Rp. 5000 – Rp. 20.000
Sumber data : Hasil Observasi (2019)
Penilaian Wisatawan Terhadap Konsep Penerapan 4A 1H di Taman Selecta
Deskripsi Identitas Responden
Deskripsi karakteristik responden adalah menguraikan atau
memberikan gambaran mengenai identitas responden dalam penelitian ini,
karena dengan menguraikan identitas responden yang menjadi sampel dalam
penelitian ini maka akan dapat diketahui sejauh mana identitas responden
dalam penelitian ini. Oleh karena itulah deskripsi identitas responden dalam
penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok yaitu :
Jenis kelamin
1. Usia
2. Tingkat pendidikan
3. Jenis pekerjaan
Pembahasan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penilaian
responden mengenai sejauh mana penerapan komponen 4A 1H (Daya Tarik
(Attractions), Aksesbilitas (Accessibility), Fasilitas (Aminities), Organisasi
Kelembagaan Pariwisata (Ancilleries), dan Pelayanan (Hospitality))di Taman
Selecta.
Dalam melakukan penelitian ini ditetapkan sebanyak 50 orang
wisatawan yang datang berkunjung ke Taman Selecta sebagai responden.
Dalam pelaksanaan penelitian ini, ditetapkan sebesar 50 orang responden,
26
dimana dari 50 kuesioner yang dibagikan kepada responden maka semua
kuesioner telah dikembalikan dan semuanya dapat diolah lebih lanjut. Oleh
karena itulah akan disajikan deskripsi identitas responden yang dapat
diuraikan sebagai berikut : Jenis Kelamin
Jenis kelamin responden dalam penelitian ini dapat dikelompokkan dalam 2
kelompok yaitu kelompok laki-laki dan wanita, untuk lebih jelasnya akan disajikan
karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin yang dapat dilihat pada tabel berikut
ini : Tabel 5 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
No
Jenis Kelamin
Tanggapan Responden
Orang %
1 Laki-Laki 25 50%
2 Perempuan 25 50%
50 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2019
Dari tabel 1 yakni karakteristik responden menurut jenis kelamin responden, maka
dari 50 orang responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah laki-laki
yakni sebanyak 25 orang atau 50% sama halnya dengan wanita.
Umur Responden
Deskripsi responden menurut umur menguraikan atau memberikan gambran
mengenai umur responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Oleh karena itulah
dalam deskripsi karakteristik responden menurut umur dapat disajikan deskripsi
karakteristik responden menurut umur yang paling dominan yaitu sebagai berikut: Tabel 6. Karakteristik Responden Menurut Usia
No Umur Tanggapan Responden
Orang %
1 20 tahun ke bawah 20 40%
2 30 tahun ke bawah 14 28%
3 40 tahun kebawah 11 22%
4 40 tahun ke atas 5 10%
50 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2019
Bedasarkan tabel 2 diatas yakni tanggapan responden mengenai umur
responden, maka didominasi oleh umur 20 tahun kebawah yakni sebesar 20 orang atau
40%, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata pengujung di objek wisata Coban
Rondo memiliki umur 20 tahun kebawah.
Jenjang Pendidikan
27
Tingkat pendidikan menunjukkan pengetahuan dan daya pikir yang dimiliki
oleh seorang responden. Oleh karena itulah dalam penelitian ini tingkat pendidikan
responden dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu :, SMP, SMA, dan
Perguruan Tinggi. Jumlah responden berdasarkan jenjang pendidikan dapat dilihat pada
tabel di bawah ini. Tabel 7 Karakteristik Responden Menurut Jenjang Pendidikan
No
Jenjang Pendidikan Tanggapan Responden
Orang %
1 SMP 6 12%
2 SMA 18 36%
3 Perguruan Tinggi 26 52%
50 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel mengenai hasil responden menurut jenis pendidikan terakhir,
terlihat bahwa sebagian besar responden lebih banyak memiliki jenjang pendidikan
sebagai sarjana yakni sebesar 26 orang atau 52%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
rata-rata jenis pendidikan terakhir wisatawan yang berkunjung ke Taman Selecta adalah
mempunyai pendidikan sebagai sarjana.
Jenis Pekerjaan
Deskripsi karakteristik responden menurut jenis pekerjaan yaitu menguraikan atau
memberikan gambaran mengenai identitas responden menurut jenis pekerjaan
responden. Dalam deskripsi karakteristik responden, dikelompokkan menurut jenis
pekerjaan responden yang dapat dilihat melalui tabel berikut ini :
Tabel 7 Karakteristik Responden Menurut Jenis Pekerjaan
No Jenis Pekerjaan Tanggapan Responden
Orang %
1 Pegawai Swasta 8 16%
2 Wiraswasta 8 16%
3 Ibu Rumah Tangga 5 10%
4 Pelajar/Mahasiswa 19 38%
5 Lain-Lain 10 20%
50 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel diatas, sebagian besar jenis pekerjaan responden yang
menjadi sampel dalam penelitian di objek wisata Taman Selecta adalah pelajar atau
28
mahasiswa, sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata pengujung di objek wisata
tersebut adalah para pelajar atau mahasiswa.
Hasil Tanggapan Responden Mengenai Penerapan Konsep 4A 1H di Taman
Selecta
Untuk menunjang keberhasilan kegiatan pariwisata yang dilakukan
oleh penyedia jasa dan layanan pariwisata sudah seharusnya menyusun dan
mengimplementasikan rencana dan menjalankan strategi yang tepat.
Penyediaan jasa dan layanan yang dimaksud adalah konsep 4A 1H dimana
dalam menjalankan kegiatan ini diperlukan kewajiban-kewajiban sebagai
bentuk
pertanggungjawaban dan kesungguhan perusahaan pengelola jasa dan layanan
pariwisata untuk mendapatkan kepercayaan atau loyalitas pengunjung.
Dengan penerapan konsep 4A 1H yang dilakukan tersebut, maka diharapkan
dapat mempengaruhi keputusan pengunjung dalam menentukan tujuan
kegiatan wisatanya seperti salah satunya wisata Taman Selecta.
Adapun konsep 4A 1H yang diterapkan oleh perusahaan PT.Selecta
selaku pengelola Taman Selecta adalah adalah terdiri dari : daya tarik
(attractions), aksesbilitas (accessibility), fasilitas (aminities), organisasi
kelembagaan pariwisata (ancilleries), dan pelayanan (hospitality). Dalam
hubungannya dengan uraian tersebut di atas, maka untuk lebih jelasnya akan
disajikan deskripsi jawaban responden mengenai penerapan Konsep 4A 1H
yang dapat diuraikan satu persatu sebagai berikut:
Daya Tarik (Attractions)
Salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan wisatawan dalam
melakukan kunjungan atau kegiatan pariwisata adalah adanya daya tarik
(attraction) yang memiliki keunikan, dan nilai berupa keanekaragaman
alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi penarik kunjungan
wisatawan. Untuk lebih jelasnya akan disajikan tanggapan responden
mengenai variabel Daya Tarik (Attractions) di Taman Selecta yang dapat
dilihat melalui tabel berikut ini :
Tabel 8. Tanggapan Responden Mengenai Daya Tarik (Attractions) Di Taman Selecta
No
Variabel
Tanggapan Responden
Keterangan Tidak
Setuju Setuju
1 Kondisi Taman Selecta masih
terawat dengan sangat baik
3
47
Baik
2 Kelestarian dan kebersihan di Taman Selecta terjaga dengan sangat baik
12
38
Baik
3 Keberagaman lokasi/spot foto
yang sangat menarik
7
43
Baik
29
4 Keberagaman flora atau fauna di
Taman Selecta
12
38
Baik
5 Beberapa wahana permainan di
Taman Selecta menarik
1
49
Baik
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2019 Berdasarkan tabel 4.5 tanggapan responden mengenai daya tarik
(attractions) di Taman Selecta dengan pernyataan kondisi Taman Selecta
masih terawat dengan sangat baik memperoleh skor setuju sebesar 47 (94%).
Sedangkan untuk kelestarian dan kebersihan di Taman Selecta terjaga
dengan sangat baik mendapatkan skor 38 (76%), selanjutnya keberagam
lokasi/spot foto yang sangat menarik mendapatkan skor 43 (86%). Untuk
keberagam flora atau fauna di Taman Selecta mendapatkan skor 38 (76%),
dan untuk wahana permainan yang menarik mendapatkan skor tertinggi
yaitu sebanyak 49 responden atau sebanyak 98%. Dari keseluruhan
penilaian responden terdahap ke-lima variabel yang diwakili melalui 5
pernyataan, bahwa penerapan konsep 4A yakni atraksi disimpulkan
penilaiannya baik.
Aksesbilitas (Accessibility)
Aksesbilitas (Accessibility) merupakan salah satu aspek penting untuk diperhatikan oleh perusahaan pariwisata, mengingat bahwa aksesbilitas adalah salah satu faktor yang menjadi
keputusan wisatawan dalam melakukan kegiatan pariwisata yang mudah.
Dalam pengertian yang lain bahwa aksesibilitas merupakan ukuran
kemudahan lokasi untuk dijangkau dari lokasi lainnya melalui sistem
transportasi. Ukuran keterjangkauan atau aksesbilitas meliputi kemudahan
waktu, biaya, dan usaha dalam melakukan perpindahan antar tempat-tempat
atau kawasan.
Untuk lebih jelasnya akan disajikan tanggapan responden mengenai
variabel Aksesbilitas (Accessibility) yang dapat dilihat melalui tabel berikut ini :
Tabel 9. Tanggapan Responden Mengenai Aksesbilitas (Accessibility) Di Taman Selecta
No
Variabel
Tanggapan Responden Keterangan Tidak
Setuju Setuju
1 Semua signal telekomunikasi dapat
dijangkau
16
34
Cukup
2 Moda tranportasi umum menuju objek
wisata Selecta mudah ditemui
4
46
Baik
3 Kondisi jalan menuju Selecta terawat dengan baik
12
38
Baik
30
4 Kondisi jalan di dalam Taman Selecta
terjamin keamanannya
3
47
Baik
5 Jalur khusus untuk penyandang
Disabilitas memadai
47
3
Kurang
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel 4.6 tanggapan responden mengenai aksesbilitas
(accessibility) di Taman Selecta dengan pernyataan semua signal
telekomunikasi dapat dijangkau memperoleh skor setuju sebesar 34 (68%).
Sedangkan untuk moda tranportasi umum menuju objek wisata Selecta
mudah ditemui mendapatkan skor 46 (92%), selanjutnya kondisi jalan
menuju Selecta terawat dengan baik mendapatkan skor 38 (76%). Untuk
kondisi jalan di dalam Taman Selecta terjamin keamanannya mendapatkan
skor tertinggi yaitu sebanyak 47 responden atau sebanyak 94%.
Kemudian untuk jalur khusus untuk penyandang Disabilitas memadai
mendapatkan skor terendah yakni 3 responden atau hanya 6%. Dari
keseluruhan penilaian responden terdahap ke-lima variabel yang diwakili
melalui 5 pernyataan, bahwa penerapan konsep 4A yakni aksesbilitas
disimpulkan penilaiannya baik pada 2 variabel yakni moda tranportasi
umum menuju objek wisata Selecta mudah ditemui dan kondisi jalan menuju
Selecta terawat dengan baik. Sedangkan penilaian responden mengatakan
cukup adalah pada variabel semua signal telekomunikasi dapat dijangkau.
Dan yang terakhir disimpulkan pada variabel jalur khusus untuk penyandang
Disabilitas memadai dikatakan kurang oleh responden Fasilitas (Aminities)
Fasilitas (aminities) adalah sarana dan prasarana di suatu tempat tujuan
wisata atau destinasi seperti Taman Selecta yang disediakan bagi wisatawan.
Disamping daya tarik wisata, wisatawan dalam melakukan kegiatan wisata
juga membutuhkan adanya fasilitas yang menunjang perjalanan dan
memberikan berbagai kemudahan bagi wisatawan yang datang dalam
rangka meningkatkan pengalaman rekreasi mereka. Selain faktor atraksi,
aksesbilitas, amenitas juga mempunyai peranan yang sangat besar bagi
wisatawan yang akan mengunjungi suatu destinasi.
Semakin lengkapnya suatu destinasi mempunyai amenitas atau fasilitas
yang lengkap maka akan semakin banyak pula wisatawan yang akan
mengunjungi destinasi tersebut. Dengan adanya fasilitas, suatau tempat
wisata atau destinasi wisata bisa dikatakan sebagai pariwisata yng
berkualitas. Untuk lebih jelasnya akan disajikan tanggapan responden
mengenai variable Fasilitas (Aminities) yang dapat dilihat melalui tabel
berikut ini :
31
Tabel 10. Tanggapan Responden Mengenai Fasilitas (Aminities) Di Taman Selecta
No Variabel Tanggapan Responden
Keterangan Tidak Setuju Setuju
1
Informasi yang memuat
denah Taman Selecta
memadai
12
38
Baik
2
Fasilitas umum seperti wifi,
mushola dan tempat
beristirahat (gazebo/kursi)
0memadai
0
50
Baik
3 Rumah makan/restaurant di
area Taman Selecta beragam 0 50 Baik
4
Kelengkapan akomodasi
seperti money changer dan
ATM memadai
43
7
Kurang
5 Toilet di Taman Selecta mudah diakses
0
50
Baik
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2019 Berdasarkan tabel 4.7 tanggapan responden mengenai fasilitas
(aminitie) di Taman Selecta dengan pernyataan informasi yang memuat
denah Taman Selecta memadai memperoleh skor setuju sebesar 38 (76%).
Sedangkan untuk fasilitas umum seperti wifi, mushola dan tempat
beristirahat (gazebo/kursi) memadai mendapatkan skor 50 (100%),
selanjutnya rumah makan/restaurant di area Taman Selecta beragam
mendapatkan skor 50 (100%). Untuk kelengkapan akomodasi seperti money
changer dan ATM memadai mendapatkan skor terendah yaitu sebanyak 7
responden atau sebanyak 14%.
Kemudian untuk toilet di Taman Selecta mudah diakses mendapatkan
skor 50 (100%). Dari keseluruhan penilaian responden terdahap ke-lima
variabel yang diwakili melalui 5 pernyataan, bahwa penerapan konsep 4A
yakni aminities (fasilitas) disimpulkan penilaiannya baik pada 4 variabel
yakni informasi yang memuat denah Taman Selecta memadai, fasilitas
umum seperti wifi, mushola dan tempat beristirahat (gazebo/kursi)
memadai, toilet di Taman Selecta mudah diakses dan rumah
makan/restaurant di area Taman Selecta beragam, mendapat penilaian baik
oleh para responden. Sedangkan penilaian responden yang mengatakan
kurang adalah pada variabel kelengkapan akomodasi seperti money changer
dan ATM memadai. Organisasi Kelembagaan Pariwisata (Ancilleries)
Organisasi Kelembagaan Pariwisata (Ancilleries) merupakan salah satu
aspek penarik wisatawan yang akan semakin sering mengunjungi dan
mencari DTW (Daerah Tujuan Wisata). (Protection of Tourism) adalah
32
salah satu tanggungjawab dari organisasi kelembagaan pariwisata dalam
melayani dan melindungi wisatawan. Keberadaan organisasi kelembagaan
pariwisata ini memungkinkan wisatawan untuk melaporkan maupun
mengajukan suatu kritik dan saran mengenai keberadaan mereka selaku
pengunjung / orang yang berpergian. Untuk lebih jelasnya akan disajikan
tanggapan responden mengenai variabel Organisasi Kelembagaan
Pariwisata (Ancilleries) yang dapat dilihat melalui tabel berikut ini :
Tabel 10. Tanggapan Responden Mengenai Organisasi Kelembagaan Pariwisata
(Ancilleries) Di Taman Selecta
No Variabel Tanggapan Responden
Keterangan Tidak Setuju Setuju
1
Layanan kesehatan di area Taman Selecta memadai
24
26
Kurang
2 Pemberitahuan aturan di Taman Selecta
6
44
Baik
3 Information center yang
terbuka untuk wisatawan
8
42
Baik
4
Aktifnya kegiatan promosi
objek wisata di area
Selecta (festival, event,
live music dll)
14
36
Kurang
5
Pos keamanan beserta
penjaga keamanan
memadai
0
50
Baik
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel 4.8 tanggapan responden mengenai Organisasi
Kelembagaan Pariwisata (Ancilleries) di Taman Selecta dengan pernyataan
layanan kesehatan di area Taman Selecta memadai memperoleh skor 52%.
Sedangkan untuk pemberitahuan aturan di Taman Selecta mendapatkan skor
44 (88%), selanjutnya information center yang terbuka untuk wisatawan
mendapatkan skor 42 (84%). Aktifnya kegiatan promosi objek wisata di area
Selecta (festival, event, live music dll) mendapatkan skor sebanyak 36
responden atau sebanyak 72%.
Kemudian untuk pos keamanan beserta penjaga keamanan memadai
mendapatkan skor 50 (100%). Dari keseluruhan penilaian responden
terdahap ke-lima variabel yang diwakili melalui 5 pernyataan, bahwa
penerapan konsep 4A yakni anciallary (kelembagaan) disimpulkan
penilaiannya baik pada 3 variabel yakni pemberitahuan aturan di Taman
33
Selecta, information center yang terbuka untuk wisatawan dan pos
keamanan beserta penjaga keamanan memadai. Sedangkan penilaian
responden yang mengatakan kurang adalah pada variabel layanan kesehatan
di area Taman Selecta memadai dan aktifnya kegiatan promosi objek wisata
di area Selecta (festival, event, live music dll).
Pelayanan (Hospitality)
Pelayanan (hospitality) merupakan pengetahuan, sikap/etika dan
keterampilan dalam pelayanan, yang wajib diberikan oleh tenaga kerja atau
pelaku usaha jasa (selakutuan rumah) kepada penerima jasa/ konsumen
(sebagai tamu) yang mencerminkan pelayanan yang penuh kehangatan dan
keramahtamahan sehingga pelanggan merasa nyaman dan puas, merasa
dihargai sebagai manusia. Hal ini dikarenakan dengan adanya pelayanan ,
segala kegiatan wisatawan akan terasa lebih mudah. Wisatawan yang sedang
melakukan kegiatan wisatapun tidak akan memiliki beban atau merasa
kesulitan. Pelayanan Hospitality ini menyangkut tentang tata karma tenaga
kerja dalam menjamu tamu atau wisatawan. Untuk lebih jelasnya
akan disajikan tanggapan responden mengenai variabel Pelayanan
(Hospitality) yang dapat dilihat melalui tabel berikut ini : Tabel 11. Tanggapan Responden Mengenai Pelayanan (Hospitality) Di Taman Selecta
No Variabel Tanggapan Responden
Keterangan Tidak Setuju Setuju
1 Keramahan staff di Taman Selecta
14
36
Kurang
2
Ketelitian dan pelayanan
dalam memberikan informasi
12
38
Baik
3 Tenaga kerja di Taman Selecta memiliki inisiatif yang tinggi
16
34
Baik
4
Tenaga kerja di Taman
Selecta memiliki pengetahuan
tinggi tentang Taman Selecta
39
11
Kurang
5 Tenaga kerja di Taman
Selecta mudah ditemui
13
37
kurang
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel 11 tanggapan responden mengenai pelayanan
(Hospitalty) di Taman Selecta dengan pernyataan keramahan staff di Taman
Selecta memperoleh skor 36 (72%). Sedangkan untuk ketelitian dan
pelayanan dalam memberikan informasi mendapatkan skor 38 (76%),
selanjutnya tenaga kerja di Taman Selecta memiliki inisiatif yang tinggi
mendapatkan skor 34 (86%). Tenaga kerja di Taman Selecta memiliki
34
pengetahuan tinggi tentang Taman Selecta mendapatkan skor terendah
sebanyak 11 responden atau sebanyak 22%.
Kemudian untuk tenaga kerja di Taman Selecta mudah ditemui mendapatkan skor
37 (74%). Dari keseluruhan penilaian responden terdahap ke-lima variabel yang
diwakili melalui 5 pernyataan, bahwa penerapan konsep 1H yakni Pelayanan
(hospitality) disimpulkan penilaiannya baik pada 2 variabel yakni ketelitian tenaga
kerja dalam memberikan informasi dan tenaga kerja di Taman Selecta memiliki
inisiatif yang tinggi. Sedangkan penilaian responden yang mengatakan kurang adalah
pada variabel keramahan staff di Taman Selecta, tenaga kerja di Taman Selecta
memiliki pengetahuan tinggi tentang Taman Selecta dan tenaga kerja di Taman Selecta
mudah ditemui. KESIMPULAN
Taman selecta memiliki potensi alam,buatan dan budaya. Ketiga potensi tersbut
sudah berjalan dan hingga saat ini masih terus dilakukan pengembangan. Dapat
dikatakan bahwa pengelolaan taman selecta sudah sangat baik terlihat dari usaha
merealisasikan konsep 4A 1H didalam industri pariwisata mereka. Namun masih
terdapat kekurangan terkait fasilitas, keamanan, pelayanan maupun akses yang belum
merata. Diharapkan agar lebih meningkatkan dan memperhatikan keamanan karena
mengingat taman selecta yang begitu luas sehingga perlu keamanan dari segala sisi.
Kemudia perlu adanya jalur khusus untuk penyandang disabilitas seperti jalur khusus
kursi roda, agar wisatawan yang mengalami kekurangan dapat menikmati kegiatan
wisatanya dengan nyaman.
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-
besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak dari Fakultas
Pariwisata, Universitas Udayana.
.
35
Identifikasi potensi 4a (attraction, amenities, accessibility,
ancilliary) di daya tarik wisata museum angkut
Merni Sisilia Fransina Falukas1)
, Ni Made Ariyani2)
, Fanny
Maharani Suarka3)
Program Studi Diploma IV, Fakultas Pariwisata E-mail : [email protected]
Abstrak Museum Angkut merupakan museum transportasi dan tempat wisata modern yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur. Di Museum Angkut pengunjung dapat melihat lebih dari 300 koleksi jenis angkutan tradisional hingga modern. Tujuan dari penelitian ini yaitu Untuk mengetahui potensi 4A dan persepsi pengunjung terhadap daya tarik wisata pada Museum Angkut. Teknik Analisis Data yang digunakan berupa teknik analisis deskriptif kuantitatif yaitu suatu kegiatan mengungkapkan fakta dari suatu masalah bidang penelitian tertentu berdasarkan banyaknya suatu data yang didukung dengan angka-angka tertentu. Analisis ini digunakan untuk mengatahui untuk mengetahui persepsi pengunjung digunakan kuantitatif, melalui penyebaran kuisioner kepada pengunjung yang dijadikan responden. Museum Angkut ini memiliki 11 zona yang merupakan atraksi utama yaitu ; Zona Ruang Utama, Zona Edukasi, Zona Sunda Kelapa dan Batavia, Zona Eropa, Zona Gangster dan Broadwa, Zona Hollywood, Zona Lasvegas, Zona Runway 27 Airport, Zona Cina , Zona Istana Buckingham, Zona Pasar Apung. Museum Angkut belum memiliki penginapan namun mereka bekerja sama dengan Hotel Senyum dan beberapa restoran dan seperti CFC, Cafe Boulangerie dan Cafe Chikago sedangkan dan Pasar Apung Nusantara sebagai tempat menjual oleh-oleh. Hospitality di Museum Angkut cukup memuaskan. Hal ini terlihat dari keramahan karyawan dalam melayani pengunjung yang membeli tiket dan membantu pengunjung yang ingin berfoto. Persepsi pengunjung terhadap potensi 4A di daya tarik wisata Museum Angkut mendapatkan tanggapan yang baik oleh para pengunjung dalam aspek kondisi daya tarik wisata museum angkut dan atraksi, aksesibilitas, dan hospitality dengan rata-rata skor 4,00 atau dengan kategori setuju.
Kata kunci: Identifikasi,Persepsi,4A, Museum Angkut
Abstract Museum Angkut is a museum of modern transportation and tourist attractions located in Batu City, East Java. In Museum Angkut visitors can see more than 300 collections of traditional to modern types of transportation. The purpose of this study is to determine the potential of 4A and visitors' perceptions of tourist attraction in Angkut Museum. Data Analysis Techniques used in the form of quantitative descriptive analysis techniques, namely an activity to reveal the facts of a particular research problem based on the amount of a data that is supported by certain numbers. This analysis is used to find out to find out the perceptions of visitors used quantitatively, through the distribution of questionnaires to visitors who were used as respondents. The Angkut Museum has 11 zones which are the main attractions namely; Main Space Zones, Educational Zones, Sunda Kelapa and Batavia Zones, European Zones, Gangster Zones and Broadwa Zones, Hollywood Zones, Lasvegas Zones, 27 Airport Runway Zones, Chinese Zones, Buckingham Palace Zones, Floating
36
Market Zones. Museum Angkut does not have lodging yet but they are working with Smile Hotel and several restaurants and like CFC, Boulangerie Cafe and Chikago Cafe and Nusantara Floating Market as a place to sell souvenirs. Hospitality at Angkut Museum is quite satisfying. This can be seen from the friendliness of employees in serving visitors who buy tickets and help visitors who want to take pictures. Visitors' perceptions of the potential of 4A in the tourist attraction of Museum Angkut received good responses from visitors in terms of conditions of tourist attraction of transport museums and attractions, accessibility, and hospitality with an average score of 4.00 or with agreed categories.
Keywords: Identification, Perception, 4A, Museum Angkut
1. PENDAHULUAN
Indonesia sebagai sebuah negara yang memiliki ribuan gugusan pulau dan
kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas sampai
Rote, memiliki begitu banyak kekayaan alam, budaya, sejarah, bahasa, dan adat
istiadat yang berpotensi sangat besar untuk dikembangkan sebagai daya tarik
wisata yang tentunya dapat meningkatkan perekonomian negara. Banyak sekali
daerah di Indonesia yang telah menjadi daerah tujuan wisata (DTW) salah satunya
yaitu Jawa Timur. Salah satu kota wisata yang tidak bisa dilewatkan dan harus
dikunjungi saat berada di Jawa Timur adalah kota Batu.
Kota Batu merupakan salah satu kota yang sangat terkenal di
Jawa Timur. Kota ini menjadi destinasi pariwisata dengan berbagai pemandangan
alam dan juga wahana wisata buatan yang dimilikinya. Sejak tahun 2013 Kota Batu
tidak hanya mengembangkan sektor pariwisata saja. Tetapi, akan
mengintegrasikannya dengan sektor pertanian dan pendidikan. Dengan
mengganti tagline menjadi “Shining Batu” atau Batu Bersinar. Hal itu dilakukan
untuk semakin meningkatkan potensi yang berada di Kota Batu. Seperti dikutip
dari situs (pdiperjuangan- jatim.org, 2013). Kota Batu sebelumnya merupakan
bagian dari Kabupaten Malang. Kemudian pada tanggal 17 Oktober 2001, Batu
ditetapkan sebagai kota otonom yang terpisah dari Kabupaten Malang. Secara
administrasi, pemerintahan Kota Batu dipimpin oleh seorang walikota dan wakil
walikota yang membawahi koordinasi atas wilayah administrasi kecamatan yang
dikepalai oleh seorang camat. Kecamatan dibagi lagi menjadi desa dan kelurahan
yang dikepalai oleh seorang kepala desa dan seorang lurah.
Kota Batu secara geografis berada di ketinggian 680-1.200 meter di atas
permukaan laut. Sehingga, menjadikan Kota Batu memimiliki iklim yang sejuk
jika dibandingkan kota-kota lain yang ada di Indonesia yang rata-rata panas. Letak
Museum Angkut secara administratif berada di kecamatan Batu, Kab malang, Jawa
Timur, lebih tepatnya di Jl. Terusan Sultan Agung Atas no. 2
Kota Wisata Batu, malang, Jawa Timur. Lokasinya musem angkut ini tidak berada
jauh dari wisata Jatim park 1.
Pada tanggal 9 Maret 2014 Jawa Timur Park Group, yang merupakan
salah satu perusahaan pengembang objek wisata ternama di Batu menambah lagi
37
satu destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi yaitu Museum Angkut.
Museum Angkut merupakan museum transportasi dan tempat wisata modern
yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur, sekitar 20 km dari Kota Malang.
Museum ini terletak di kawasan seluas 3,8 hektar di lereng Gunung Panderman.
Di Museum Angkut pengunjung dapat melihat lebih dari 300 koleksi jenis
angkutan tradisional hingga modern. Mulai dari kendaraan di dalam negeri maupun
di luar negeri, dari yang tradisional menggunakan tenaga hewan hingga yang
modern menggunakan tenaga listrik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui potensi 4A di daya tarik wisata Museum Angkut di Batu danpersepsi
pengunjung terhadap daya tarik wisata pada Museum Angkut di Batu.
Telaah penelitian sebelumnya ini menjadi salah satu acuan penulis dalam
melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan
dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak
menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian penulis.
Namun penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam
memperkaya bahan kajian pada penelitian ini. penelitian yang berkaitan dengan
penelitian ini telah dilakukan oleh Setiawan, Ida Bagus dwi (2015) dengan judul
“Identifikasi Potensi Wisata Beserta 4A (Attraction, Amenity,Accesibility,
Ancilliary) Di Dusun Sumberwangi, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak,
Kabupaten Buleleng, Bali”. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui
konsep 4A (Attraction, Amenity, Accessibility, Ancilliary) yang ada di Dusun
Sumber Wangi. dan untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi Dusun
Sumber Wangi dalam mengebangkan potensi wisata. Metode penelitian yang
digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah dengan menggunakan metode
kualitatif dan dianalisis lebih lanjut dalam analisis data. Metode penelitian ini
berusaha mendeskripsikan objek penelitian berdasarkan data dan fakta yang
sebenarnya. Objek yang di observasi adalah terkait potensi wisata di Dusun Sumber
Wangi, yaitu hotel, restaurant, dan potensi wisata lainnya.
Selanjutnya berdasarkan penelitian dari Astuti,Maharani Tri (2016) dengan
judul “Daya Tarik Morotai Sebagai Destinasi Wisata Sejarah dan Bahari”.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisa kesiapan daya tarik morotai
sebagai destinasi wisata sejarah dan bahari sehingga dapat memenuhi standar
layanan dari seluruh komponen pariwisata 4A, meliputi Attraction, Accessibility,
Ancilarry dan Amenity. Metode penelitian yang dilakukan adalah observasi dengan
pendekatan kualitatif dilakukan melalui pengamatan langsung di lapangan terhadap
gejala fisik objek penelitian. Focus Group Discussiondilakukan dengan
pemerintah daerah, pelaku usaha pariwisata untuk mendapatkan informasi lebih
mendalam mengenai potensi wisata di Morotai. Hasil dari penelitian ini yaitu
analisis potensi wisata di Kabupaten Morotai terhadap komponen pariwisata 4A
(Attraction, Accesibility, Amenity dan Ancillary) menunjukkan bahwa daerah ini
memiliki potensi daya tarikwisata sejarah dan bahari. Peninggalan sejarah perang
dunia II di Morotai menjadi potensi wisata utama yang tersimpan di Museum
Perang Dunia II dan peninggalan lain di dasar laut perairan Morotai.
Karakteristik pengunjung yang berkunjung ke Museum Angkut
didominasi oleh anak-anak sekolah baik tingkat SMP maupun SMA dari pulau
38
jawa maupun dari luar Pulau Jawa yang melakukan study visit ke Museum Angkut
dan diikuti oleh orang dewasa maupun lansia yang berkunjung dengan tujuan
untuk rekreasi. Museum ini terbagi dalam beberapa zona dari benua Asia,
Eropa hingga Amerika. Potesi 4A yang terdapat di Destinasi Wisata Museum
Angkut yaitu sebagai berikut:
1. Attraction merupakan komponen yang signifikan dalam menarik wisatawan
dengan sesuatu yang bisa dinikmati oleh wisatawan disuatu destinasi wisata.
Atraksi yang terdapat di Museum Angkut yaitu berupa Ruangan utama, Edukasi,
Sunda kelapa dan Batavia, Uni Eropa, Gangster and Broadway, Hollywood dan Las
. Ancilliary (Vegas.
2. Amenities merupakan akomodasi yang mencakup sarana dan pra-sarana yang
terdapat pada suatu tempat. Dalam hal ini fasilitas Museum Angkut berupa Shuttel
Car, Food Court Charging Tempat Ibadah ,Deposit Counter Untuk penitipan
barang ,Area Parkir cukup luas dan nyaman.
3. Accessibility merupakan akses menuju suatu daerah atau suatu destinasi ,
aksesibilitas mencakup transportasi darat , laut, dan udara . Dalam hal ini juga
menyangkut komunikasi, jaringan telepon, dan jaringan internet. Akses jalan
menuju Museum Angkut cukup mudah dijangkau menggunakan kendaraan darat
seperti Bus, Mobil dan sepeda motor.
4.Pelayanan Tambahan)
Ancilliary merupakan hal-hal yang mendukung sebuah kepariwisataan,
seperti lembaga pengelolaan, Tourist Information, Travel Agent dan stakeholders
yang berperan dalam kepariwisataan. Anciliary yang tersdia di Museum Angkut
seperti tempat untuk charger atau mengisi ulang baterai handphone, ATM center,
area khusus yang disediakan bagi pengunjung yang perokok.
39
Tabel 1.Target Dinas Pariwisata Kota Batu Tahun 2018-2021
Indikator
Sasaran
Pariwisata
kondisi awal 2017
Target Tahun
2018 2019 2020 2021
Jumlah
kelompok
seni budaya
yang aktif
N/A
100
110
120
130
Rata-rata
pengeluaran
belanja
wisatawan
(Rp)
bertambah
N/A
564.740
576.035
587.556
599.307
Jumlah kunjungan
wisatawan
bertambah
(juta)
4,79
5,26
5,79
6,37
7,01
sumber: Kementrian pariwisata kota Batu, 2019.
Berdasarkan Tabel 1. Target dinas pariwisata Kota Batu pada tahun 2018-
2021, dapat disimpulkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan terus meningkat
setiap tahun yaitu sebanyak 4,79 juta kunjungan pada kondisi awal tahun 2017
dan meningkat menjadi 5,79 pada tahun 2019. Hal ini dibuktika dengan
pengembangan-pengembangan wisata buatan seperti Jatim Park 1, Jatim Park 2,
dan Jatim Park 3 dan pembentuk kelompok seni budaya pada tahun 2018
sudah ada 100 kelompok seni budaya yang aktif dan diharapkan pada tahun
2021 sudah dapat mendapat 130 kelompok seni budaya pada tahun 2021.
Sedangkan dan rata-rata pengeluaran wisatawan di Kota Batu pada tahun 2018
Rp 564.740 dan diharapakan dapat meningkat tahun2021 menjadi Rp 599.307.
40
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Museum Angkut yang terletak di Kota Batu,
Jawa Timur, sekitar 20 km dari Kota Malang. Museum ini terletak di kawasan seluas
3,8 hektar di lereng Gunung Panderman. Museum Angkut dipilih sebagai lokasi
penelitian untuk mengidentifikasi potensi wisata 4A dan mengetahui persepsi
pengunjung terhadap daya tarik wisata yang terdapat di Museum Angkut.
Menurut Jonathan Sarwono (2006:27) Definisi Operasional Variabel
merupakan definisi variabel yang sedang diteliti menjadi sifat operasional dalam
kaitannya dengan proses pengukuran variabel-variabel tersebut. Definisi Operasional
Variabel memungkinkan sebuah konsep yang bersifat abstrak dijadikan sesuatu
yang operasional sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan pengukuran.
Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: potensi 4A di daya
tarik wisata museum angkut di batu dan persepsi pengunjung terhadap 4a pada
museum angkut di batu. Kegiatan mengumpulkan data dan informasi tentang
potensi atau kekuatan yang dimiliki oleh wisata Museum Angkut di Batu
Identifikasi ini dilihat dari komponen 4A yaitu : Atraction, Accessibility, Amenities, Ancillary Service.
Tabel 2.1 Potensi wisata 4A (Atractiontion accessibility,Amenities,Ancillary)
No
1
Indikator
Attraction
Sub Indikator
1. Museum Angkut merupakan destinsi yang unik
2. Museum Angkut merupakan destinasi yang nyaman
3. Museum Angkut memiliki udara yang sejuk
4. Wahana yang tersedia di Museum Angkut
5. Pertunjuka yang tersedia di Museum Angkut
6. Tersedianya booth untuk selfi
2 Accsesibility 1.
2.
3.
4.
Jalan menuju Museum Angkut terjangkau dengan mudah Museum Angkut mudah dijangkau menggunakan kendaraan umum dan pribadi Adanya petunjuk arah yang jelas Menuju Museum Angkut Kondisi jalan menuju Museum Angkut
41
3 Hospitality 1.
2.
3.
4.
5.
Kemampuan dan kecapatan petugas dalam
menghandle permasalahan dan complain
Kecepatan petugas dalam melayani kebutuhan
pengunjung Kesediaan petugas dalam menolong pengunjung saat menghadapi kesulitan Keramahan dan kesopanan petugas dalam melayani pengunjung Kemampuan petugas dalam memberikan informasi kepada pengunjung
4 Amenities 1.
2. 3. 4.
5.
6. 7. 8. 9. 10. 11.
Ketersediaan area parker
Ketersediaan toilet
Ketersediaan tempat ibadah Ketersediaan deposit counter untuk penitipan barang Ketersediaan tempat sampah Ketersediaan fasilitas lansia
Ketersediaan fasilitas disabelitas
Ketersediaan money changer
Ketersediaan rumah makan
Ketersediaan penginapan
Ketersediaan toko oleh-oleh
Sumber: Khalida, 2017.
Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau
informasi dalam otak manusia secara terus menerus mengadakan hubungan
dengan lingkungannya melalui indranya, yaitu indra penglihatan, pendengaran,
peraba, perasadan penciuman. Terbentuknya persepsi seseorang terhadap sesuatu
objek pada lingkungannya didasarkan pada stimulus atau situasi yang sedang
dihadapinya. Terkait pada kondisi masyarakat persepsi adalah proses penilaian
seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu objek, peristiwadengan
melibatkan pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan objek tersebut melalui
proses kognisi, afeksi, dan konasi untuk membentuk objek tersebut menurut
(Mahmud,1989: 79) Persepsi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tanggapan
pengunjung terhadap potensi 4A di Museum Angkut di Batu. Selengkapnya dapat
dilihat pada Tabel 2.2
42
Tabel 2.2 Persepsi Pengunjung Terhadap Potensi 4A di Museum Angkut
No
1
Indikator
Attraction
Sub Indikator
1. Museum Angkut merupakan destinsi yang unik 2. Museum Angkut merupakan destinasi yang
nyaman 3. Museum Angkut memiliki udara yang sejuk 4. Wahana yang tersedia di Museum Angkut 5. Pertunjuka yang tersedia di Museum Angkut 6. Tersedianya booth untuk selfi
2 Accsesibility 1.
2.
3.
4.
Jalan menuju Museum Angkut terjangkau
dengan mudah Museum Angkut mudah dijangkau menggunakan kendaraan umum dan pribadi Adanya petunjuk arah yang jelas Menuju Museum Angkut Kondisi jalan menuju Museum Angkut
3 Hospitality 1.
2.
3.
4.
5.
Kemampuan dan kecapatan petugas dalam
menghandle permasalahan dan complain
Kecepatan petugas dalam melayani kebutuhan
pengunjung Kesediaan petugas dalam menolong pengunjung saat menghadapi kesulitan Keramahan dan kesopanan petugas dalam melayani pengunjung Kemampuan petugas dalam memberikan informasi kepada pengunjung
4 Amenities 1. 2. 3. 4.
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Ketersediaan area parker Ketersediaan toilet Ketersediaan tempat ibadah Ketersediaan deposit counter untuk penitipan barang Ketersediaan tempat sampah Ketersediaan fasilitas lansia Ketersediaan fasilitas disabelitas Ketersediaan money changer Ketersediaan rumah makan Ketersediaan penginapan Ketersediaan toko oleh-oleh
Sumber: Khalida, 2017
Untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk membahas suatu permasalahan diperlukan suatu teknik atau metode agar data yang didapatkan sesuai dengan pembahasan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : Metode Observasi, Menurut
43
Sulistyo-Basuki, (2006) observasi dilakukan untuk mendekatkan peneliti ke
orang-orang yang ditelitinya dan situasi atau lingkungan mereka yang sebenarnya,
dan peneliti dapat masuk kelingkungan yang ditelitinya atau yang dikenal dengan
observasi partisipatif. Dalam penelitian ini, kegiatan observasi dilakukan peneliti
di Kota Batu dengan fokus penelitian untuk mengetahui potensi 4A di kawasan
wisata Museum Angkut. Dalam observasi juga dilakukan dokumentasi sebagai
bagian dari data. Pada penelitian ini populasi yang dijadikan sampel adalah
wisatawan yang berkunjung ke Museum Angkut Kota Batu. Teknik pengambilan
sampel menggunakan quota sampling dengan menggunakan rumus slovin maka
jumlah sampel yang diperoleh berjumlah 50 responden. Responden dalam
penelitian ini dicari dengan cara acidental sampling untuk wisatawan
menggunakan cara menyebarkan kuesioner.
Kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi pertanyaan- pertanyaan secara tertulis yang harus diisi oleh sample,
dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden untuk mengetahui
persepsi pengunjung terhadap potensi 4A di kawasan wisata Museum Angkut,
dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan model
kuesioner yang disebarkan oleh peneliti. Studi kepustakaan merupakan metode
pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan informasi melaluli
dokumen- dokumen, baik dokumen tertulis, foto-foto, gambar, maupun dokumen
elektronik yang mendukung dalam proses penulisan. Hasil penelitian juga
semakin kredibel apabila di dukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan
seni yang telah ada ( sugiano, 2005 : 83 ). Studi Kepustakaan akan lebih kredibel
dan memengaruhi hasil penelitian yang dilakukan. Teknik Analisis Data dalam
penelitian ini, masalah diteliti menggunakan teknik analisis deskriptif
kuantitatif yaitu suatu kegiatan mengungkapkan fakta dari suatu masalah bidang
penelitian tertentu berdasarkan ukuran jumlah atau banyaknya suatu data yang
didukung dengan angka-angka tertentu dengan alat statistik dalam mengolah data.
Statistic deskriftif adalah statistic yang digunakan untuk menganalisis data dengan
cara mendeskrifsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagai
mana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan untuk umum atau generalisasi
mengenai potensi 4a dan persepsi pengunjung terhadap daya tarik wisata Museum
Angkut.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, Menurut
(Muhadjir 1996:2) data kualitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata verbal
bukan dalam bentuk angka. Dalam penelitian ini Data Kuantitatif diperoleh meliputi
persepsi pengunjung terhadap daya tarik wisata pada Museum Angkut di Batu.
Sumber data di dalam penelitian sangat penting, karena sumber data akan
menyangkut kualitas dan hasil penelitian. Oleh karenanya, sumber data menjadi
bahan pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data.
Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah
data yang mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti
yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi. Sumber data
primer adalah responden individu, kelompok fokus, internet juga dapat menjadi
sumber data primer jika koesioner disebarkan melalui internet (Uma Sekaran,
44
2011). Data Primer dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh secara langsung
oleh peneliti melalui pengumpulan data yang telah dilakukan. Data sekunder adalah
data yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah
ada. Sumber data sekunder adalah catatan atau dokumentasi perusahaan,
publikasi pemerintah, analisis industri oleh media, situs Web, internet dan
seterusnya (Uma Sekaran, 2011). Data Sekunder dalam penelitian ini berupa data
yang telah ada dari pemerintahan , internet , dan buku, serta pihak yang bantu
dalam penelitian ini. Data dalam penelitian ini diperoleh dari beberapa teknik
pengumpulan data antara lain: melakukan kegiatan observasi. Menurut Sulistyo-
Basuki, (2006) observasi dilakukan untuk mendekatkan peneliti ke orang-orang
yang ditelitinya dan situasi atau lingkungan mereka yang sebenarnya, dan peneliti
dapat masuk ke lingkungan yang ditelitinya atau yang dikenal dengan
observasi partisipatif.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 hasil
Persepsi Pengunjung terhadap Daya Tarik Wisata Pada Museum Angkut di
Batu
Terbentuknya persepsi seseorang terhadap sesuatu objek pada
lingkungannya didasarkan pada stimulus atau situasi yang sedang dihadapinya.
Terkait pada kondisi masyarakat persepsi adalah proses penilaian seseorang atau
sekelompok orang terhadap suatu objek, peristiwadengan melibatkan
pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan objek tersebut melalui proses
kognisi, afeksi, dan konasi untuk membentuk objek tersebut dalam hal ini
Museum Angkut sebagai objek penelitian.
Untuk mengetahui persepsi pengunjung terhadap daya tarik wisata di
Museum Angkut dalam penelitian ini menggunakan pengukur dengan kuantitatif.
Setiap pernyataan yang diajukan akan diberikan pilihan jawaban yaitu: Sangat
setuju, setuju, cukup setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju yang masing-
masing memiliki skor tersendiri. Adapun persepsi pengunjung terhadap daya tarik
wisata di Museum Angkut dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Persepsi Pengunjung Terhadap Kondisi Daya Tarik Wisata di
Museum Angkut
Persepsi pengunjung terhadap kondisi daya tarik wisata Museum
Angkut yaitu memiliki kondisi daya tarik wisata yang bagus, unik, nyaman, sejuk,
wahana dan pertunjukan yang tersedia di Museum Angkut sangat baik sehingga
kondisi daya tarik wisata Museum angkut merupakan salah satu faktor penting
yang dapat menarik pengunjung untuk mengunjungi daya tarik wisata Museum
Angkut. Skor rata-rata persepsi pengunjug terhadap indikator kondisi daya tarik
wisata di Museum Angkut dan atraksi dapat dilihat pada Tabel 3.1
45
Tabel 3.1 Skor rata-rata persepsi pengunjung terhadap indikator kondisi daya
tarik wisata di
Museum Angkut dan Atraksi
No Sub Indikato
r
Skor rata-Rata Keterangan
1 Museum Angkut merupakan destinasi wisata yang unik
4,34 Sangat Setuju
2 Museum Angkut merupakan destinasi yang nyaman
4,16 Setuju
3 Museum Angkut memiliki udara yang sejuk
4,02 Setuju
4 Wahana yang tersedia di Museum Angkut
3,98 Setuju
5 Pertunjukan yang tersedia di Museum Angkut
3,72 Setuju
6 Tersedianya booth untuk selfie 4,04 Setuju
Sumber: Kuisioner (Data diolah,2019).
Dari Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa persepsi pengunjung terhadap
indikator kondisi daya tarik wisata di Museum Angkut dan atraksi ditanggapi
dengan baik oleh pengunjung dengan sub indikator Museum Angkut merupakan
destinasi wisata yang unik mendapat skor rata-rata sangat setuju. Hal tersebut
terbukti dengan berbagai macam atraksi buatan yang tersedia di museum
angkut yang dapat membuat pengunjung dapat merasakan suasana seperti sedang
berada di luar negeri seperti Eropa, Inggris
b. Persepsi Pengunjung Terhadap Aksesibilitas di Daya Tarik Wisata
Museum Angkut
Aksesibilitas merupakan salah satu faktor penting dalam suatu destinasi
wisata, dimana kemudahan mencapai suatu destinasi wisata merupakan faktor
pendukung dalam pengembangan destinasi pariwisata. Kualitas jalan yang baik
dan ketersediaan angkutan umum akan membantu pengunjung mudah untuk
menemukan lokasi destinasi wisata. Sedangkan aksesibilitas yang kurang baik
akan mengganggu kegiatan pariwisata di destinasi tersebut. Skor rata-rata
pengunjung terhadap indikator accesibility di daya tarik wisata Museum Angkut
dapat dilihat pada Tabel 3.2
46
Tabel 3.2 Skor rata-rata pengunjung terhadap indikator accesibility di daya
tarik wisata Museum
Angkut.
No Sub Indikat
or
Skor rata rata Keterangan
1 Jalan meuju Museum Angkut terjangkau dengan mudah
3,94 Setuju
2 Museum Angkut mudah dijangkau menggunakan kendaran umum dan pribadi
3,94 Setuju
3 Adanya petunjuk arah yang jelas menuju Museum Angkut
4,10 Setuju
4 Kondisi jalan menuju Museum Angkut
4,10 Setuju
5 Keamanan menuju Museum Angkut 4,00 Setuju
Sumber: Kuisioner (Data diolah,2019).
Dari Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa persepsi pengunjung terhadap
indikator kondisi daya tarik wisata di Museum Angkut dan atraksi ditanggapi
dengan baik oleh pengunjung dengan sub indikator Kondisi jalan menuju
museum angkut dan adanya petunjuk arah yang jelas menuju museum angkut
mendapat skor rata-rata 4,10 atau dengan keterangan setuju
c. Persepsi Pengunjung Terhadap Hospitality di Daya Tarik Wisata
Museum Angkut
Hospitality industry sangat diperlukan dalam semua industri jasa
pelayanan. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan dalam upaya
menciptakan kepuasan bagi pengunjung yang berkunjung ke suatu daya
tarik wisata yang meliputi banyak hal yaitu; kemampuan dan kcepatan
petugas dalam menghandle permasalahan dan complain, kecepatan petugas
dalam melayai kebutuhan pengunjung, kesediaan petugas dalam menolong
pengunjung saat dalam menghadapi kesulitan, keramahtamahan dan
kesopanan petugas dalam melayani pengunjung, dan kemampuan petugas
dalam memberikan informasi kepada pengunjung terkait dengan suatu daya
tarik wisata tersebut. Skor rata-rata persepsi pengunjug terhadap indikator
Hospitality di daya tarik wisata Museum Angkut dapat dilihat pada Tabel 3.3
47
Tabel 3.3 Skor rata-rata persepsi pengunjug terhadap indikator Hospitality di daya
tarik wisata Museum Angkut
No Sub Indikator Skor Rata-rata Keterangan
1 Kemampuan dan kecepatan petugas dalam
menghandle permasalahan dan complain
3,66 Setuju
2 Kecepatan petugas dalam meleyani
kebutuhan pengunung
4,06 Setuju
Sumber: Kuisioner (Data diolah,2019).
Dari Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa persepsi pengunjung terhadap
indikator kondisi daya tarik wisata di Museum Angkut dan atraksi
ditanggapi dengan baik oleh pengunjung dengan sub indikator Kemampuan
petugas dalam memberikan informasi kepada pengunjug mendapat skor
rata-rata paling tinggi yaitu 4,32 dengan keterangan sangat setuju.
d. Persepsi Pengunjung Terhadap Amenities di Daya Tarik Wisata
Museum Angkut
Ketersediaan amenities sangat penting dalam memenuhi kebutuhan,
keamanan dan kenyamanan pengujung saat berada di suatu destinasi
wisata yaitu dengan meberikan pelayanan kepada pengunjung berupa
ketersediaan area parkir, toilet, tempat ibadah deposit counter untuk tempat
penitipan barang, tempat sampah, fasilitas untuk lansia dan disabilitas,
fasilitas telekomunikasi, money changer, rumah makan, penginapan, dan
ketersediaan took oleh-oleh atau souvenir. Skor rata-rata pengunjug
terhadap indikator amenities di daya tarik wisata Museum Angkut dapat
dilihat pada Tabel 3.4
3 Kesediaan petugas dalam menolong
pengunjng saat menghadapi kesulitan
4,26 Sangat setuju
4 Keramahan dan kesopanan petugas
terhadap pengunjung
4,28 Sangat setuju
5 Kemampuaan petugas dalam memberikan
informasi kepada pengunjung
4,32 Sangat setuju
48
Tabel 3.4 Skor rata-rata pengunjug terhadap indikator amenities di daya tarik
wisata Museum
Angkut
No Sub Indikator Skor Rata-rata Keterangan
1 Ketersedian area parker 4,02 Setuju
2 Ketersediaan Toilet 3,88 Setuju
3 Ketersediaan tempat ibadah 3,98 Setuju
4 Ketersediaan deposit counter untuk penitipan barang
4,00 Setuju
5 Ketersediaan tempat sampah 3,82 Setuju
6 Ketersediaan fasilitas lansia 3,88 Setuju
7 Ketersediaan fasilitas disebilitas 4,10 Setuju
8 Ketersediaan money changer 4,00 Setuju
9 Ketersediaan rumah makan 4,14 Setuju
10 Ketersediaan penginapan 2,78 Cukup baik
11 Ketersediaan toko oleh-oleh 3,90 Setuju
Sumber: Kuisioner (Data diolah,2019).
Dari Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa persepsi pengunjung terhadap
indikator kondisi daya tarik wisata di Museum Angkut dan atraksi ditanggapi
dengan baik oleh pengunjung dengan sub indikator Ketersediaan rumah makan
dengan skor rata-rata 4,14 dan skor paling rendah yaitu pada sub indikator
ketersediaan penginapan dikarenakan museum angkut belum meiliki penginapan
sendiri, masih hanya bekerjasama dengan Hotel Senyum.
Hasil rekapitulasi pengunjung terhadap daya tarik wisata pada Museum
Angkut di Batu
Hasil rekapitulasi pengunjung terhadap daya tarik wisata pada Museum
Angkut di Batu, table ini berfungsi untuk melihat hasil tanggapan pengunjung
secara keseluruhan terhadap daya tarik wisata Museum Angkut, dimana indikator
dari persepsi tersebut dilihat dari kondisi daya tarik wisata di Museum Angkut
dan atraksi, accessibility, hospitality, dan amenities. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut
49
Tabel 2.5 Rekapitulasi Persepsi Pengunjung Terhadap daya tarik wisata pada
Museum Angkut di Batu.
No Pertanyaan ST S CS TS STS Rata-
rata
Keterang
an
A. Kondisi Daya Tarik Wisata di Museum Angkut dan Atraksi
1 Museum Angkut merupakan destinasi wisata yang unik
130 68 18 0 1 4,34 Sangat Setuju
2 Museum Angkut
merupakan
destinasi yang
nyaman
100 84 18 6 0 4,16 Setuju
3 Museum Angkut
Memiliki
udara yang
sejuk
90 76 27 8 0 4,02 Setuju
4 Wahana yang tersedia di Museum Angkut
95 60 36 8 0 3,98 Setuju
5 Pertunjukan yang tersedia di Museum Angkut
80 48 45 12 1 3,72 Setuju
6 Tersedianya booth untuk selfi
115 48 27 12 0 4,04 Setuju
Jumlah 24,26
Rata-rata 4,04 Setuju
50
B. Accesibility
7 Jalan menuju Museum
Angkut
terjangkau
dengan mudah
95 80 12 6 4 3,94 Setuju
8 Museum Angkut mudah dijangkau menggunakan kendaraan umum dan pribadi
95 80 12 6 4 3,94 Setuju
9 Adanya petunjuk arah yang jelas menuju Museum Angkut
120 68 12 4 1 4,10 Setuju
10 Kondisi jalan meuju Museum Angkut
120 60 18 4 3 4,10 Setuju
11 Keamanan menuju lokasi
Museum
Angkut
90 76 27 6 1 4,00 Setuju
Jumlah 20,08
Rata-rata 4,01 Setuju
C. Hospitality
12 Kemampuan dan kecepatan petugas dalam menghandle permasalahan dan complain
90 60 30 6 4 3,66 Setuju
51
13 Kecepatan dalam melayani kebutuhan pengunjung
110 64 21 6 2 4,06 Setuju
14 Kesediaan petugas dalam menolong pengunjung saat dalam
95 104 12 2 0 4,26 Sangat Setuju
menghadapi
kesulitan
15 Keramahan 110 80 24 0 0 4,28 Sangat dan kesopanan Setuju
petugas dalam
melayani
pengunjung.
16 Kemampuan 110 80 18 0 0 4,32 Sangat petugas dalam Setuju
memberikan
informasi
kepada
pengunjung.
Jumlah 20,52
Rata-rata 4,10 Setuju
D. Amenities
17 Ketersediaan 100 56 42 2 1 4,02 Setuju area parker
18 Ketersedian 75 72 42 4 1 3,88 Setuju Toilet
19 Ketersediaan 90 56 51 2 0 3,98 Setuju tempat ibadah
20 Ketersediaan 90 60 48 2 0 4,00 Setuju di poset
counter untuk
penitipan
barang
Ketersediaan
52
21 tempat sampah 50 100 36 4 1 3,82 Setuju
22 Ketersediaan 90 40 60 4 0 3,88 Setuju fasilitas lansia
23 Ketersediaan 100 68 33 4 0 4,10 Setuju fasilitas
disebilitas
24 Ketersediaan 85 40 78 2 2 4,14 Setuju money
changer
25 Ketersediaan 100 60 36 2 2 4,00 Setuju rumah makan
26 Ketersediaan 15 60 45 4 15 2,78 Cukup penginapan Baik
27 Ketersediaan 75 60 60 0 0 3,90 Setuju
toko oleh-oleh
Jumlah 42,52
Rata-rata 4,86 Sangat
Setuju
Total rata-rata 4,00 Setuju
Sumber: Kuisioner (Data diolah,2019).
Berdasarkan Tabel 3.1 diatas dapat dilihat bahwa secara umum persepsi
pengunjung terhadap daya tarik wisata pada Museum Angkut di Batu setuju dengan
rata-rata skor 4,00. Adapun indicator terkait dengan daya tarik wisata pada
Museum Angkut di Batu dilihat dari aspek 4A yang meliputi atraksi accessibility,
hospitality, dan amenities. Berdasarkan pada indicator tersebut dapat dilihat baha
amenities mendapat skor tertinggi yaitu 4,86 yang berarti sangat setuju. Selanjutnya
diikuti oleh indicator hospitality 4,10 yang berarti baik, atraksi mendapat skor 4,04
yang berarti Setuju, accessibility dengan skor 4,01 yang berarti Setuju.
Hal ini berarti Museum angkut sudah dapat dikembangkan dan layak sebagai sebuah destinasi pariwisata dengan kategori yang diberikan oleh responden yaitu Setuju.
3.2 Pembahasan
Daya tarik wisata Museum Angkut merupakan museum transportasi dan
tempat wisata modern yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur, sekitar 20 km
53
dari Kota Malang. Museum ini terletak di kawasan seluas 3,8 hektar di
lereng Gunung Panderman. Di Museum Angkut pengunjung dapat melihat
lebih dari 300 koleksi jenis angkutan tradisional hingga modern. Mulai dari
kendaraan di dalam negeri maupun di luar negeri, dari yang tradisional
menggunakan tenaga hewan hingga yang modern menggunakan tenaga listrik.
Museum ini terbagi dalam beberapa zona yang didekorasi dengan setting
landscape model bangunan dari benua Asia, Eropa hingga Amerika.
Pengunjung yang datang ke daya tarik wisata Museum Angkut lebih banyak dari
masyarakat lokal atau wisatawan nusantara dan per grup.
Museum angkut duidirikan pada tanggal 9 maret 2014 dan dikelola oleh
jawa timur park grup yang sebelumnya telah membangu n Batu Secret Zoo, Jatim
park I dan II, jua Batu Night Spectaculer, Eco Green Park dan Museum Satwa.
Tujuan pembangunan Museum ini adalah untuk menyediakan informasi
mengenai sejarah kendaraan di dunia, agar dapat mengenal dan menghargai
sejarah masa lalu serta memetik pelajaran darinya. Pengunjung yang datang dapat
berekreasi sekaligus mendapatkan pengetahuan mengenai berbagai jenis kendaraan
angkutan yang ada di seluruh dunia.
Daya tarik wisata Museum Angkut merupakan salah satu daya tarik wisata
yang terkenal di Kota Batu yang menyajikan konsep wisata yang berhubungan
dengan Transportasi. Didalam museum ini wisatawan bisa melihat berbagai sarana
transportasi yang ada di Indonesia dan juga di negara lain. Mulai dari yang Antik
(Kuno) sampai yang terbaru ( Modern ), transportasi yang digerakkan oleh
manusia, hewan ataupun mesin. Didalam museum ini terdapat kurang lebih 300
koleksi mobil di lokasi seluas 3,8 Hektar. Desitnasi wisata berupa museum di Batu
ini banyak dikunjungi saat hari libur ataupun akhir pekan. Harga tiket untuk
setiap pengunjung Rp 100.000 bagi Anda yang membawa kamera digital juga
harus membayar biaya tambahan sebesar Rp 30.000. Memang dari sisi jam
operasionalnya dibuka lebih siang karena dibutuhkan waktu pengecekan
properti dan aspek kebersihan. Sedangkan jika menilik akses lokasi ke museum satu
ini memang cukup mudah diakses. Karena dari sisi dekat jauhnya masih realtif
mudah dijangkau pengunjung.
Akses lokasi ataupun pembagian ruangan di museum satu ini terbilang
cukup beragam. Masing-masing bagian ruangan memiliki tema-tema berbeda.
Maka, pengunjung harus mencermati seperti apa deskripsi dari setiap bagian
ruangannya.
Potensi 4A di Kawasan Wisata Museum Angkut di Batu
a. Attraction
Menurut hasil observasi yang kami lakukan di Museum Angkut , Museum
Angkut merupakan sebuah tempat wisata baru yang memiliki konsep unik.
Museum Angkut menjadi tempat wisata pertama di Asia Tenggara yang
54
mengusung tema transportasi. Museum Angkut ini memiliki atraksi buatan yang
terdiri dari 11 zona yaitu ;
1. Zona Ruangan Utama
Zona pertama yaitu hall utama. Dimana tempat satu ini berada di bagian depan
atau di ruangan pertama sebelum masuk ke museum. Terdapat aula utama dimana
memperlihatkan kepada pengunjung tema lebih mewah hingga tesematkan
koleksi kendaraan terpopuler dari waktu ke waktu.
2. Zona Edukasi
Sedangkan zona kedua adalah edukasi. Pada zona satu ini pengunjung lebih
mudah mencermati sejarah-sejarah alat angkutan di Indonesia sampai luar negeri.
Mobil paling populer terdapat di zona edukasi yakni Chrysler Windor Deluxe
dimana menjadi mobil Presiden Soekarno. Di zona Edukasi ini pengunjung juga
dapat melihat dan mengetahui perkembangan kendaraan dari zaman dahulu hingga
zaman modern.
3. Zona Sunda Kelapa dan Batavia
Dizona ini wisatawan terdapat replika pelabuhan Sunda Kelapa tempo dulu
lengkap dengan miniatur kapal-kapal yang sedang berlabuh. Di zona ini terdapat
juga toko-toko dengan nama-nama ejaan yang menggunakan bahasa Belanda dan
disekelilingnya ada beberapa jenis transportasi yang sering digunakan pada masa
itu. Bila ingin melihat tema ruangan Batavia zaman dahulu kunjungi zona Sunda.
Dari ruangan satu ini pengunjung akan melihat beragam tipe angkutan Batavia
di zaman dahulu. Sebagai gambaran transportasi zaman dahulu sudah dapat Anda
saksikan secara langsung dengan balutan tema berbeda.
4. Zona Eropa
Didalam zona ini, pengunjung dapat mengunjungi 4 negara sekaligus,
yaituInggris, Jerman, Italia, dan Perancis. Dizona ini juga terdapat beberapa koleksi
mobil-mobil antik buatan Inggris. Salah satunya mobil yang bernilai historis yang
pernah digunakan Ratu Elizabeth. Mobil tipe Land Rover yang digunakan Ratu
Elizabeth saat parade di Australia. Uniknya zona ini juga menghadirkan
miniatur istana Buckingham yang terkenal di Inggris. Beberapa pameran alat
transportasi beberapa negara seperti German, Italia, Inggris, dan Perancis juga
banyak disajikan untuk melengkapi koleksi trasportasi di zona ini.
5. Zona Gangster Town & Broadway
Masih ada satu zona menarik bahkan terkesan seperti tempat para gangster
yakni zona gangster town &broadway street. Zona satu ini menjadi zona populer
di Museum Angkut. Karena memang lokasinya mirip seperti film-film gangster
Amerika. Jadi pecinta film action pastinya menyukai spot satu ini. Di zona ini,
wisatawan bisa merasakan sensasi berada di kota Chicago pada tahun
1920’an dimana tahun ini Al Capone menjadi begitu terkenal dan disegani
sebagai gangster di
55
Amerika. Di zona ini juga dilaksanakan parade mobil dan parade kostum untuk menghibur pengunjung d.an zona ini menjadi zona paling ramai oleh pengunjung
6. Zona Hollywood
Dizona ini wisatawan akan disajikan pemandangan seperti di Hollywood
Amerika, hanya saja di museum ini dalam bentuk mini. Di zona ini juga
terdapat patung Hulk yang dibuat dari onderdil bekas kendaraan motor dan
mobil yang terlihat sedang mengamuk dan menginjak sebuah mobil.
Pengunjung di zona ini dapat merasakan suasana seperti sedang berada di
Hollywood Amerika Serikat
7. Zona Las Vegas
Dizona ini wisatawan akan merasakan sensasi berada di tengah kota Las
Vegas yang glamour dengan kendaraan yang keluar masuk di area ini. Zona
Las Vegas juga tersedia untuk memberi rasa penasaran bagi pengunjung. Pada
akses dua zona ini sangatlah mirip seperti aslinya. Zona las vegas sendiri
memberi tema malam lebih indah seperti di Amerika Latin.
8. Zona Runway 27 Airport
Tepat di lantai paling atas gedung museum kendaraan Malang yakni
di lantai 3 terdapat sebuah pesawat Boeing 737 asli. Di dalam pesawat
Boeing 737 terdapat permainan simulator kokpit yang dapat digunakan
sebagai simulasi mengendalikan pesawat seperti nyatanya. Namun untuk
menaiki wahana Runway 27, pengunjung wajib mengeluarkan biaya tambahan
selain tiket masuk.
9. Zona Cina
Negara yang memiliki jumlah rakyat terbanyak di dunia ini dibuatkan
tiruannya di museum Angkut. Di zona cina terdapat beragam ornamen cina
dan semua replika berhubungan masyarakat Tionghoa seperti lampu lampion,
baju tradisional, jajan khas cina dan lain-lain sehingga pengunjung yang
berkunjung ke zona cina ini dapat merasakan suasana seperti sedang berada di
cina..
10. Zona Istana Buckingham
Pengalaman berwisata di museum angkut ini juga lebih optimal.
Karena terdapat zona istana Buckingham. Menariknya dari zona yang satu ini
mirip seperti di negara Inggris. Ditambah lagi terdapat beberapa tipe mobil
ternama di Inggris juga dipamerkan mulai dari Raligh, Filir, dan Mini Coper.
Semua kendaraan mewah dihadirkan di museum Angkut batu Malang. Jadi
suasana di zona istana Buckingham ini memang dibuat sangat mirip. Ditambah
lagi adanya pameran mobil Land Rover ataupun kendaraan yang pernah
digunakan oleh ratu Elizabeth saat parade di Australia.
11. Zona Pasar Apung Nusantara
Bila pengunjung ingin melihat dan membeli beragam souvenir
atau ingin mencoba berbagai macam Kuliner Nusantara cobalah kunjungi
zona pasar apung. Karena di Pasar Apung Nusantara ini menyediakan berbagai
macam souvenir merchandise museum hingga oleh-oleh khas nusantara
56
dihadirkan dengan konsep pasar apung dan kuliner khas Nusantara.
Menariknya ada banyak tema pasar apung yang akan membuat pengunjung
jadi lebih tertarik untuk mengunjungi museum satu ini. Museum Angkut juga
seringkali dijadikan lokasi pameran, event komunitas, kompetisi modifikasi
mobil sampai foto prewedding dan pengambilan gambar video klipketika.
Selain pengunjung dapat menikmati dan berfoto pada keindahan setiap zona
yang ada di daya tarik wisata Museum Angkut, para pengunjung juga dapat
menikmati berbagai macam pertunjukan di zona gangster town seperti
parade mobil, dance dan bermain game yang berkaitan dengan
transportasi yang telah disediakan oleh pihak Museum Angkut. Para pengunjung juga dapat menikmati berbagai macam kuliner khas nusantara yang berada di zona Pasar Apung Nusantara. b. Amenities
Menurut hasil observasi yang kami lakukan, di museum angkut belum
memiliki penginapan namun mereka bekerja sama dengan Hotel Senyum
dan pihak museum angkut memiliki fasilitas untuk orang disabilitas dengan
menyediakan fasilitas berupa lift untuk mempermudah disabilitas
menikmati daya tarik wisata museum angkut dan pihak museum angkut juga
menyediakan toilet khusus disabilitas dan ibu menyusui .
Menurut hasil penelitian yang kami lakukan ada beberapa restoran dan cafe
yang bekerja sama dengan museum angkut antara lain seperti CFC dan juga
cafe boulangerie dan Chikago ada juga fasilitas umum seperti mushola dan
toilet yang sudah tersedia oleh pihak museum angkut. Dan ini mempermudah
para pengunjung ketika berwisata di Museum Angkut, tetapi ada
beberapa fasilitas tambahan yang bisa Anda nikmati. Ada beberapa
ruangan pameran,ruangan khusus perekaman video Klip,tempat foto
preweding,hingga beberapa spot berfoto yang intagramable dan juga ada
fasilitas seperti area kuliner,kamar mandi ,hingga tempat ibadah serta tempat
parker juga menghadirkan kenyamanan hingga kemudahan bagi para
pengunjung. Menurut hasil penelitian yang kami lakukan benar adanya
dengan kenyataan .
c. Accesibility Berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan mengenai informasi tentang perkembangan
daya tarik wisata Museum Angkut, disini pihak pemerintah dinas pariwisata
kota batu telah memberikan informasi yang cukup lengkap kepada kami
mengenai kemudahan para pengunjung untuk mendapatkan informasi ketika
hendak berwisata ke museum angkut dan mengenai pengaturan daerah tujuan
wisata yang haruas harus dijalankan oleh pihak pelaku wisata dalam hal ini
pihak swasta daya tarik museum angkut.
Kemudahaan para pengunjung untuk menempuh daya tarik museum angkut
sendiri sangatlah mudah. Hal ini didukung dengan jalan yang begitu bagus
serta lokasinya sangat strategis dan tempatnya tidak begitu jauh dari kota
batu sehingga para pengunjung sangat mudah untuk melakukan perjalanan
ke Daya tarik wisata museum angkut. Dari penginapan kami hanya
menempuh waktu kurang lebih 15 menit dengan menggunakan
menggunakan bus, dan kurang lebih 8 menit menggunkan kendaraan roda
dua. Pihak museum angkut juga, telah memberikan kenyamanan yang
begitu baik bagi para pengunjung yang hendak berwisata ke daya tarik
museum angkut dan ini terlihat sekali dari para petugas yang bekerja di
museum angkut saat melayani pengunjung
57
d. Hospitality
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan mengenai hospitality di
destinasi wisata museum angkut, Kami mendapatkan pelayanan yang
cukup memuaskan. Hal ini terlihat dari cara karyawan disana menerima
kami ketika melakukan penelitian dan keramahan karyawan jga sangat
telihat sekali ketika kami meminta untuk diwawancari mengenai
perkembangan museum angkut secara umum, Keramahatamahan karyawan
dalam melayani pengunjung yang membeli tiket dan dengan sopan
mempersilahkan pengunjung untuk memasuki zona ruang utama.
Keamanan di Museum Angkut juga dapat dikatakan baik karena di
setiap zona yang ada terdapat beberapa karyawan yang mengawasi,
sehingga dapat membantu ketika pengunjung mengalami hal-hal yang tidak
diinginkan. Sedangkan untuk kebersihan di Museum Angkut dapat dikatakan
sangat baik karena di setiap zona yang ada di museum Angkut bersih dan
benar-benar menciptakan susana sepertinya pengunjung sedang berada di
negara lain seperti Eropa, Inggris dan Cina. Penampilan dari setiap
karyawan di Museum Angkut sangat rapi dengan menggunakan seragam
kerja dan karyawan juga tidak segan untuk membantu pengunjung yang
ingin berfoto di setiap zona tersebut. Di daya tarik wisata museum angkut
kami merasa bahwa masyarakat juga mempunyai peranan yang cukup
penting dalam hal membantu perkembangan destinasi wisata Museum
Angkut. Hal ini sangat terlihat dari masyarakat yang berjualan disepanjang
zona Pasar Apung ini sangat membantu dalam hal kelancaran perkembangan
kepariwisataan lebih khususnya destinasi wisata museum angkut.
e. Ancillary Berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan bersama dengan karyawan yang ada di daya
tarik wisata Museum Angkut bahwa Museum Angkut dikembangkan
oleh pihak swasta dan berada di bawah naungan Jawa Timur Park Group.
Museum Angkut juga berdiri sendiri tanpa adanya bantuan dari oraganisasi
pemerintah. Menurut hasil penelitian yang kami lakukan di daya tarik wisata
Museum Angkut tidak adanya organisasi atau bantuan dari lembaga
pariwisata, dan lembaga promosi Pariwisata. Sedangkan untuk pemeliharaan
dari setiap kendaraan yang ada di Museum Angkut, setiap Zona memiliki
beberapa karyawan yang bertugas khusus dalam menjaga kebersihan dari
setiap kendaraan yang ada.
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi tentang potensi 4A (Attraction,
Accesibility, Amenity dan Ancillary) beserta persepsi pengunjung terhadap
potensi 4A di Daya Tarik Wisata Museum Angkut dapat disimpulkan bahwa:
Museum Angkut ini memiliki 11 atrraksi utama di Museum Angkut yang
merupakan atraksi buatan terdiri dari 11 zona yaitu ; Zona Ruang Utama,
Zona Edukasi, Zona Sunda Kelapa dan Batavia, Zona Eropa, Zona Gangster
dan Broadwa, Zona Hollywood, Zona Lasvegas, Zona Runway 27 Airport,
Zona Cina , Zona Istana Buckingham, Zona Pasar Apung. Museum Angkut
belum memiliki penginapan namun mereka bekerja sama dengan Hotel
Senyum dan beberapa restoran dan seperti CFC, Cafe Boulangerie dan Cafe
58
Chikago namun untuk membeli oleh-oleh atau souvenir, pengunjung dapat
langsung membelinya di zona pasar apung nusantara yang tidak hanya menjual
berbagai kuliner nusantara namun juga berbagai macam souvenir yang bisa
dibawa pulang oleh pengunjung sebagagai kenang-kenangan. Sedangkan
untuk akses, untuk menempuh daya tarik museum angkut sendiri sangatlah
mudah. Hal ini didukung dengan jalan yang begitu bagus serta lokasinya
sangat strategis dan tempatnya tidak begitu jauh dari kota batu. Hospitality
di Museum Angkutpun cukup memuaskan. Hal ini terlihat dari cara karyawan
melayani pembelian tiket dan kesediaan karyawan untuk membantu
pengunjung yang ingin berfoto. Persepsi pengunjung terhadap potensi 4A di
daya tarik wisata Museum Angkut mendapatkan tanggapan yang baik oleh
para pengunjung dalam aspek kondisi daya tarik wisata museum angkut dan
atraksi, aksesibilitas, hospitality. persepsi pengunjung terhadap daya tarik
wisata pada Museum Angkut di Batu baik dengan rata-rata skor 4,00. Adapun
indicator terkait dengan daya tarik wisata pada Museum Angkut di Batu dilihat
dari aspek 4A yang meliputi atraksi accessibility, hospitality, dan amenities.
Berdasarkan pada indicator tersebut dapat dilihat baha amenities mendapat
skor tertinggi yaitu 4,86 yang berarti sangat baik. Selanjutnya diikuti oleh
indicator hospitality 4,10 yang berarti baik, atraksi mendapat skor 4,04 yang
berarti baik, accessibility dengan skor 4,01 yang berarti baik. Hal ini berarti
Museum angkut sudah dapat dikembangkan dan layak sebagai sebuah
destinasi pariwisata dengan kategori yang diberikan oleh responden yaitu baik.
Ucapan Terima kasih
Penyusun menyadari bahwa laporan sehingga laporan penelitian
I dengan judul “Identifikasi Potensi 4A di Kawasan Wisata Museum
Angkut” dapat terselesaikan dengan baik dengan dukungan dan bimbingan
serta doa dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, Terimakasih kami ucapkan
kepada; Bapak Dr. Drs. I Nyoman Sunarta, M.Si., selaku Dekan Fakultas
Pariwisata Universitas Udayana, Ibu Dra. A.A Putri Sri, M.Si., selaku Ketua
Program Studi Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas
Udayana, Bapak Agus Muriawan Putra, SST.Par., M.Par., selaku
Koordinator Penelitian Lapangan I Program Studi Diploma IV Pariwisata
Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, Ibu NI Made Ariani, SE., M.Par.,
selaku Dosen Pembimbing Penelitian Lapangan I, Ibu Fanny Maharani Suarka,
SST.Par., M.Par., selaku Dosen Penguji Penelitian Lapangan I, Semua
Dosen Program Studi Diploma IV Pariwisata dan Fakultas Pariwisata
Universitas Udayana besrta semua pihak yang telah memberikan bantuan
dalam penyusunan laporan ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Laporan Penelitian Lapangan ini merupakan salah satu tugas dari mata
kuliah Penelitian 1. Besar harapan kami agar laporan ini dapat menambah
ilmu pengetahuan dalam bidnag akademis serta bermanfaat bagi para pembaca.
Laporan Penelitian Lapangan 1 ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga
kami berharap untuk saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
menyempurnakan laporan ini di masa depan. Kami memohon maaf jika ada
kata maupun kalimat yang kurang berkenan dalam laporan ini. Akhir kata kai
mengucapkan terimakasih.
59
5. Daftar Pustaka
Anonim.2017.KonsepDasardanPenerapan 4A DalamDunia
Pariwisata.https://dinaspariwisata.kutaitimurkab.go.id/news/6-konsep-
dasar-dan-penerapan- 4a-dalam-dunia-pariwisata.Diaskes padatanggal
31 Maret 2019.
Juniawan I Made . 2016 .Karakteristikdan Persepsi Kenyamanan
Wisatawan Mancanegara di PantaiKuta Bali. Universitas Udayana. Denpasar.
Khalida Prima Zola.2017.Persepsi Pengunjung Terhadap Daya Tarik
Wisata di Batu Night Spectacular (BNS) Kota Batu Jawa Timur. Universitas Udayana. Denpasar.
OktaviantiAprilia.2018.Sejarah Kota Batu.https://situsbudaya-
id.cdn.ampproject.org/v/s/situsbudaya.id/amp/sejarah-kota-
batu.html?+1. Diaskespadatanggal 26 Maret 2019
Raharjo, Fanny Agustiawan.2016.Profil Kota Batu.http://fanny8c2blog.blogspot.com/p/profil-kota- batu.html?=1. Diaksespadatanggal 26 Maret 2019
Setiawan,Ida Bagu dwi.2015.Identifikasi potensi wisata beserta 4a
(attraction,amenity,accesibility,ancillary) di dusun Sumber Wangi
Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng, Bali.
https://repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/penelitianSimd
os/f3e2c92782684ae4 e2ee371072d490ae78.pdf . Diakses pada
tanggal 29 Maret 2019
Suwena I Ketut, I Gusti Ngurah Widyatmaja.2017.Pengetahuan Dasar Ilmu
Pariwisata.Pustaka
Larasan: Denpasar.
Tri astuti, Marhanani.2016.Dayabtarik morotai sebagai destinasi wisata dan bahari. http://www.kemenpar.go.id/post/jurnal-kepariwisataanindonesia-vol11-no-1-juni-2016. diaskes pada tanggal 29 Maret 2019
Wirayanthi, Ni Luh Yuning.2016
PersepsidanMotovasiWisatawanTerhadap Museum Bali SebagaiDaya Tarik
WisataBudaya di Kota Denpasar.UniversitasUdayana.Denpasar
WiliantySutarya.Pariwisatapotensi pariwisata,12 potensiwisata Indonesia.https://www.academia.edu/9977889/PARIWISATA_POTENSI_PARIWISATA _12_POTENSI_WISATA_INDONESIA.Diaskes padatanggal 28
Maret 2019.
60
Identifikasi dan potensi 4A (atrraction, accessibility,
amenities, ancelarry) di kawasan wisata jatim park 3 kota
batu
I.L.Harkevin1), I G.N.Widyatmaja2) , P.D.Kesumadewi3)
Diploma IV Pariwisata, Fakultas Pariwisata
Email: [email protected]
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan 4A (Atrraction,
Accessibility, Amenities, Ancelarry) di kawasan wisata kota Batu khususnya Jatim Park
3. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi
kasus Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling.
Sedangkan tehknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan observasi,
wawancara, tinjauan pustaka dan dokumentasi. Sedangkan validitas data menggunakan
triangulasi sumber. Berdasarkan hasil penelitian, Jatim Park 3 di kota Batu merupakan
wisata edukasi buatan profesional dengan tema kehidupan Dinosaurus, wisata ini juga
merupakan Destinasi wisata baru yang sangat sukses dan berkompeten dalam
pemenuhan setiap unsur 4A yang ada. Kawasan Jatim Park 3 memiliki berbagai
Atraksi, Fasilitas, maupun kerjasama yang sangat menguntungkan dan juga
mensejahterakan masyarakat. Terdapat Dino park sebagai icon utama, museum musik
dunia dan dino mall. Segmen pasar Jatim Park 3 adalah group dan solo travel yang
didominasi oleh keluarga dan Mahasiswa atau peserta Study tour. Lokasi tempat wisata
ini adalah area perkotaan kota Batu yang tidak jauh dari pusat Kota dan kedinasan
Pariwisata sebagai wisata edukasi dan wisata keluarga. Berdasarkan hasil analisis
penerapan 4A di Kawasan Jatim Park 3 dinyatakan sangat baik karena hampir
memenuhi setiap kompenen dan indikator penelitian yang ada. Sehingga dapat
disimpulkan walaupun sebagai wisata baru, namun Jatim Park 3 berhasil menjadi
wisata edukasi buatan yang sangat profesional dan telah menerapkan 4A dalam
perkembangannya.
Kata kunci : Identifikasi, penerapan, 4A (attraction, accesibility,amenities,
ancellary), persepsi 1Z
Abstract
The purpose of this study was to determine the application of 4A (Atrraction,
Accessibility, Amenities, Ancelarry) in the tourist area of Batu city, especially East
Java 3. This study used qualitative research methods with a case study approach The
sampling technique used in this study was purposive sampling. While the technique of
data collection used is by observation, interviews, literature reviews and
documentation. While the validity of the data uses source triangulation. Based on the
results of research, Jatim Park 3 in Batu city is a professionally made educational tour
with the theme of Dinosaur life, this tour is also a new tourist destination that is very
successful and competent in fulfilling every element of 4A that exists.
61
East Java Park 3 has a variety of attractions, facilities, and cooperation that is very
profitable and also the welfare of the community. There is a Dino park as the main icon,
the world music museum and dino mall. The Jatim Park 3 market segment is a group
and solo travel dominated by families and students or study tour participants. The
location of this tourist spot is the urban area of Batu city which is not far from the city
center and the official service of Tourism as an educational tour and family tourism.
Based on the results of the analysis of the application of 4A in the East Java Park 3 area
it is stated that it is very good because it almost fulfills every component and indicator
of existing research. So that it can be concluded that although it is a new tour, Jatim
Park 3 has succeeded in becoming a highly professional and artificial education tour that
has implemented 4A in its development.
Keywords: Identification, application, 4A (attraction, accessibility, amenities,
ancellary), perception
1. PENDAHULUAN
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang merupakan penghasil
perekonomian yang sangat tinggi di beberapa Negara, salah satunya adalah
Indonesia. Pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi yang sangat
penting. Pariwisata memiliki peran yang besar dalam pembangunan nasional.
Pada tahun 2009, pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan
devisa setelah komoditas minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit.
Selain menghasilkan pendapatan dan sekaligus sebagai penghasil devisa, sektor
pariwisata berkaitan erat dengan penanaman modal asing. Wisatawan yang
datang ke Indonesia adalah termasuk mereka yang berhubungan bisnis usaha
pariwisata dengan Indonesia.
Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa
pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan objek dan daya tarik wisata,
usaha barang pariwisata dan usaha lain yang terkait dengan bidang tersebut.
Industri pariwisata adalah suatu susunan organisasi, baik pemerintah maupun
swasta, yang terkait dalam pengembangan, produksi dan pemasaran produk
suatu layanan untuk memenuhi kebutuhan dari orang yang sedang
berpergian. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan Industri pariwisata,
pertumbuhan jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia juga mengalami
peningkatan. Berdasarkan data tahun 2016, jumlah wisatawan mancanegara
yang datang ke Indonesia sebesar 11.525.963 juta lebih atau tumbuh sebesar
10,79% dibandingkan tahun sebelumnya. Semakin banyak wisatawan yang
datang ke daerah tujuan wisata tentunya akan memberikan pemasukan
devisa bagi Negara di daerah tujuan wisata tersebut. Pariwisata di daerah-
daerah sangatlah banyak bila mampu memanfaatkan potensi-potensi yang
ada, pemerintah dan masyarakat daerah saling membantu dalam
pengembangannya tersebut sehingga akan mengangkat segi ekonomi, budaya dan pendidikan daerah itu.
Salah satu Pariwisata daerah yang terbesar di Indonesia adalah
pariwisata daerah kota Batu. Jumlah kunjungan wisatawan ke kota ini
merupakan salah satu yang terbesar bersama dengan Bali dan Yogyakarta. Hal
ini didukung dengan objek wisata kota Batu yang sangat beragam, dari sejarah,
retail, pendidikan, kawasan alam, hingga buatan. Bahkan setiap tahunnya
62
tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Batu selalu meningkat setiap tahunnya.
Peningkatan kunjungan wisatawan dapat dilihat dalam Tabel 2 sebagai berikut:
Gambar 1. Data Presentase pengunjung/wisatawan Kota Batu
Berdasarkan gambar 1. Tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Batu
selalu stabil dari tahun ke tahun dan terus menglami peninglkatan yang
signifikan. Stabilnya tingkat kunjungan wistawan Kota Batu setiap tahunnya
tentu masuk akal jika kita melihat perkembangan potensi-potensi wisata Kota
Batu yang begitu pesat pada setiap objek wisata yang dimiliki Kota Batu. Objek
wisata seperti Candi Songgoriti peninggalan Kerajaan Medang dan arca
Ganesha peninggalan Kerajaan Singosari serta tempat peristirahatan yang
dibangun sejak zaman Belanda, Museum Angkut,dan Jatim Park group. Setiap
tempat wisata mempunyai keunggulan dan potensinya masing-masing. Namun
beberapa tahun belakangan yang paling ramai dibicarakan dan paling ramai
dikunjungi adalah tempat wisata yang paling baru yaitu Jatim Park 3. Akan
sangat menarik untuk mengetahui apa saja potensi yang ada di Jatim Park 3
sehingga sukses sebagai pendatang baru dalam deretan pariwisata Kota Batu. Kehadiran Jatim Park 3 yang diresmikan pada tanggal 24 ovember
2017 berhasil meramaikan deretan wisata yang ada di Kota Batu, Jawa Timur. Meskipun baru saja dibuka, nama Jatim Park 3 seolah tidak pernah sepi dari kunjungan para wisatawan. Bukan hanya warga lokal Malang, namun banyak wisatawan dari luar kota yang berbondong-bondong ingin menyaksikan keunikan lain dibalik wisata yang satu ini. Dibangun dengan konsep yang berbeda, membuat Jatim Park 3 menjadi destinasi baru yang sangat populer di kalangan wisatawan.
Pariwisata sangatlah mampu dalam mengatasi masalah kesejahteraan bila dikembangkan secara profesional. Demikian pula dengan Jatim park 3, tentu saja tidak terlepas dari infrastruktur, fasilitas, kualitas pelayanan dan peran pemerintahan dalam pengembangannya. Namun untuk saat ini belum ada penjelasan yang jelas yang dimiliki oleh
Jatim Park 3 mengenai keberadaan atraksi, fasilitas, akses dan juga kerjasamanya dengan pemerintahan, stakeholder dan masyarakat. Selain itu untuk mampu bersaing dengan destinasi lainnya dibutuhkan sistem dan dasar pengembangan suatu desitinasi sehingga mampu menarik wisatawan dan mendapatkan pengakuan dan keuntungan baik untuk perusahaan maupun masyarakat secara umum.
63
Sehingga perlu dilakukan penelitian menegani bagaimana penerapan potensi 4A
yang ada di kawasan Jatim Park 3. Berdasarkan masalah tersebut maka tujuan
dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana penerapan 4A
(Attraction, Accessibility, Amenities, Ancillary) di kawasan wisata Jatim Park 3.
Untuk itulah penelitian ini dibuat dengan judul identifikasi potensi 4A (
attraction, accessibility, amenities, ancelarry ) di kawasan Jatim Park 3 Kota
Batu.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di obyek wisata Jatim Park 3 pada tanggal
05 April sampai 10 April 2019. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dengan menggunakan jenis penelitian
studi kasus, penelitian ini bermaksud untuk memberikan uraian mengenai
penerapan potensi 4A (attraction, accessibility, amenities, ancellary) dengan
mengambil lokasi penelitian di obyek wisata Jatim Park 3 khususnya di Dino
Park selaku maskot utamanya. Untuk mengidentifikasi Potensi 4A di Kawasan
Jatim Park 3 ini, maka operasional variabel yang Peneliti gunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Defenisi Operasional Variabel
NO. KONSEP VARIABEL
01. Atraksi a. Atraksi Alami b. c. d.
Atraksi Budaya Sejarah Atraksi Buatan Atraksi Acara
02. Aksesibilitas a. Akses Jalan b. Akses Masuk
c. Akses Pelayanan
d. Akses Pengolahan
03. Amenities / Fasilitas a. Fasilitas Utama
b. Fasilitas Pendukung c. Fasilitas Penunjamg
04. Ancellary a. Kerjasama dengan Pemerintah b. Kerjasama dengan Stakeholders
Dalam penelitian ini akan diuraikan secara umum mengenai potensi
pariwisata yang terdapat di Obyek Wisata Jatim Park 3, dan secara khusus akan
menguraikan mengenai potensi wisata yang terdapat di Dino Park sebagai
maskot utama dari Jatim Park 3 di Kota Batu ini.
64
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive
sampling. Sedangkan tehknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan
observasi, wawancara, tinjauan konsep dan dokumentasi. Sedangkan validitas
data menggunakan triangulasi sumber, Triangulasi sumber yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah dengan membandingkan hasil pengamatan dengan
hasil wawancara, kemudian membandingkan hasil wawancara dengan dokumen
yang terkait dengan tema penelitian, sehingga dengan mengunakan triangulasi
sumber ini akan mengarahkan peneliti dalam mengumpulkan data wajib untuk
mengunakan beragam sumber data yang tersedia. Data yang dikumpulkan
meliputi potensi, atraksi, fasilitas, aksesibilitas, dan ancellary atau yang biasa
disebut 4A. Peneliti dalam melakukan pengambilan datanya dengan mengamati/
menilai langsung dilapangan.
Data primer merupakan data yang diambil dari sumber data primer atau
sumber pertama dilapangan. Dengan kata lain data primer merupakan informasi
atau hasil kegiatan yang diperoleh atau dilakukan langsung dari hasil wawancara
dengan informan atau narasumber dilapangan yang menjadi sumber data. Oleh
karena itu dalam penelitian ini data primernya meliputi adalah Pemerintah
Daerah yakni Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu, dan Pihak Jatim
Park 3 sendiri. Data Sekundernya yang berhasil peneliti dapatkan dari studi
literatur yaitu berupa laporanlaporan, makalah, buku-buku yang berkaitan
dan informasi mengenai obyek wisata yang diperoleh dari instansi pemerintah
berupa data topografi, data monografi atau data sosial masyarakat serta keadaan
secara umum lokasi penelitian adapun data yang diberikan juga berupa kaset
DVD yang berisi mengenai video profil dari Kota Batu. Dalam melakukan
penelitian ini peneliti mengumpulkan data dengan metode wawancara, observasi
dan dokumentasi untuk memperoleh informasi mengenai penerapan potensi 4A
(attraction, accessibility, amenities, ancellary) dengan mengambil lokasi
penelitian di obyek wisata Jatim Park 3 khususnya di Dino Park selaku maskot
utamanya. Sejauh mana perbandingan informasi informan dan seperti apa
keadaan di Lapanngan menjadi dasar evaluasi identifikasi penerapan potensi 4A
di kawasan ini.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran umum Jatim Park 3
Jatim Park 3 adalah salah satu wisata keluarga yang berjenis
wisata buatan terbaru di Kota Batu. Jatim Park diresmikan pada hari
Jumat Tanggal 24 November 2017. Jatim Park 3 ini memiliki 3 Atraksi
utama, yakni Dino Park, Mueseum Musik Dunia, Dino Mall, dan The
Legend Stars Park.
65
a. Lokasi Jatim Park 3 Lokasi Jatim Park 3 berada di Jl. Ir. Soekarno No.112, Beji, Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur, Indonesia, 65236.
b. Harga Tiket Tabel 2. Tabel Harga Tiket
Theme Park Weekday Weekend
Dino Park Rp. 75.000,- Rp. 100.000,-
The Legend Stars Park Rp. 75.000,- Rp. 100.000,-
Sumber : JTP Group
Tabel 3. Tabel Harga Tiket
Wahana Dino Mall Weekday Weekend
Museum Musik Dunia Rp. 37.000,- Rp. 50.000,-
Fun Tech Plaza Rp. 30.000,- Rp. 40.000,-
Circus Magic Rp. 18.000,- Rp. 25.000,-
Infinite World Rp. 22.000,- Rp. 30.000,-
The House Of Zombie Rp. 15.000,- Rp. 20.000,-
6D Cinema Rp. 15.000,- Rp. 20.000,-
Jurassic Action Rp. 22.000,- Rp. 30.000,-
XD Rp. 15.000,- Rp. 20.000,-
Virtual Arena Rp. 15.000,-/Game Rp. 20.000,-/Game
Terminal Selfie Rp. 18.000,- Rp. 25.000,-
The Miracle Rp. 22.000,- Rp. 30.000,-
360 Photo Booth Rp. 37.000,- Rp. 50.000,-
Sniper Zone - Rp. 50.000,-/koin
Dino Bazaar - Rp. 50.000,-/koin
Sumber : JTP Group
c. Jam Operasional Tabel 4. Tabel Jam Operasional
Dino Park 11.00 – 21.00 WIB
Dino Mall 11.00 – 18.00 WIB
The Legend Stars Park 12.00 – 20.00 WIB
Sumber : JTP Group
66
d. Dino Park Dino Park merupakan atraksi primadona yang ada di Jatim Park 3. Dino Park
merupakan atraksi yang mengangkat konsep tentang binatang purbakala dinosaurus. Dibungkus dengan kecanggihan teknologi, wisatawan dapat mendengarkan berbagai macam suara dinosaurus. Di Dino Park terdapat berbagai atrakasi yang dapat dinikmati bersama keluarga, antara lain Museum Dino, Jembatan Akar, The Rimba, Ice Age, Live With Dino, Dino School, Triceratops, Elasmo Saurus, dan Active Fun House sebagai arena bermain untuk anak kecil. Salah satu wahan andalan adalah jelajah 5 Zaman. Tersedia kereta raksasa yang berkapasitas hingga 48 orang akan membawa wisatawan menyaksikan perkembangan kehidupan dinosaurus dari zaman ke zaman. Dan banyak wahana lainnya, lebih jelasnya akan kami jelaskan dalam pembahasan 4A di bawah.
Dino Park juga menyediakan beberapa fasilitas antara lain, Toilet Umum (Toilet Pria dan Toilet Wanita), Ruang Ibu dan Anak, E-Bike, Jalur Kursi Roda, Food Court, Tempat duduk, Jalur E-Bike, Mushollah, P3K, Chargering pos, dan lain-lainnya. Lebih jelasnya akan dijelaskan dalam 4A dibawah. Tidak hanya fasilitas di dalam Dino Park juga tersedia stand- stand makanan ringan maupun berat seperti, Tong Jie, Gelato, dan lain-lainnya.
Identifikasi 4A di Obyek Wisata Jatim Park 3
Jawa Timur Park 3 sebagai Destinasi tujuan wisata baru di Kota
Batu tentu memiliki ciri khasnya tersendiri. Perkembangan destinasi ini
tak luput dari Potensi yang dimilikinya. Jatim Park 3 ini memiliki 4 icon
utama, yakni Dino Park, Museum Musik Dunia, Dino Mall, dan The
Legend Stars Park. Dalam pembahasan kali ini, penulis akan menjelaskan
Identifikasi penerapan 4A di Dino Park sebagai maskot utama di kawasan
Jawa Timur Park 3.
a. Atracction Atraksi atau daya Tarik utama di Kawasan Jatim Park 3 adalah Dino Park. Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti menemukan apa yang menjadi daya tarik utama di Dino Park ini. Satu hal yang membuat tempat hiburan ini begitu memikat hati para pengunjung adalah wahana museum Dino Park. Di sini para pengunjung dapat melihat hewan Dinosaurus yang pernah menghuni bumi pada jutaan tahun silam. Hewan purbakala ini mungkin tidak dapat Anda temui secara langsung.
Namun di tempat ini kita bisa melihat replikanya dengan bentuk
yang sangat mirip dengan hewan aslinya. Bukan hanya melihatnya saja,
namun ada yang lebih menarik di wahana yang satu ini, Pengunjung akan
dibawa berkeliling melihat kehidupan dinosaurus dengan pemandangan
cantik yang dibuat layaknya sebuah hutan dan kawasan yang dihuni
67
langsung oleh hewan dinosaurus. Bahkan dinosaurus di sini juga
dilengkapi dengan suara yang membuatnya seolah-olah hidup kembali.
Berikut akan dijelaskan apa saja Atraksi yang ada disini
berdasarkan komponen Atraksi yang ada.
a) Natural attraction Berdasarkan hasil penelitian kami, Jatim Park 3 mengusung jenis
atraksi buatan. Jenis- jenis daya tarik yang ada adalah buatan dan cenderung modern. Maka dari itu kami simpulkan bahwa tidak adanya unsur natural dalam wisata ini.
b) Atraksi wisata Budaya-Sejarah
Atraksi budaya-sejarah adalah atraksi yang bertema tentang budaya atau sejarah. Atraksi sejarah bisa merupakan hal-hal yang merefleksikan kehidupan seorang tokoh penting, kejadian penting atau kejadian yang pernah terjadi seperti monumen, museum, dan lain-lain. Beberapa atraksi budaya-sejarah di Dino park adalah :
1. Museum Dino
Bangunan ini menyimpan berbagai tulang-tulang raksasa. Dari sini
kita akan mengetahui betapa tinggi dan panjang dari makhluk-makhluk
ini yang berkali-kali lipat lebih besar dari kendaraan besar yang saat ini
sering kita jumpai. Terdapat beberapa kerangka dino seperti Triceratops
dan Angkilosaurus, bahkan dino besar seperti Tiranosaurus dan
Apatosaurus. Datang ke Dino Museum, kamu bisa belajar tentang bagian
tubuh dan organ-organ dinosaurus. Kita juga bisa melihat komposisi
tulang dan otot dinosaurus dan jenis-jenis dinosaurus.
2. Herbivora-Omnivora-Karnivora
Memasuki area Dino Park, kita akan mendapati beberapa karikatur dino yang dibedakan berdasarkan makanannya. Dari Karnivora,Omnivora dan Herbivora.
3. Fosil
Di area museum Dino juga Terdapat contoh fosil. Namun
sayangnya fosil yang disimpan bukan fosil Dinosaurus melainkan fosil
beberapa serangga, seperti Kalajengking, Laba-laba, belalang danl lain
sebagainya. Fosil ini disimpan dalam beberapa wadah transparan dan
disusun dengan rapi.
4. Kerangka Dinosaurus
Kerangka dinosaurus raksasa ini bisa kamu lihat di Museum Dino.
Kerangka ini bisa menunjukkan ukuran tinggi dan panjang badan
dinosaurus seperti Tyranosaurus Rex yang ikonik. Ada juga berbagai
68
kerangka dinosaurus lainnya seperti Triceratops, Apatosaurus, dan
lainnya.
5. Serba-serbi Dino
Berada di zona dino museum, Disini kamu bisa belajar tentang
dinosaurus secara interaktif. Kamu bisa mempelajari berbagai fakta
tentang fosil dinosaurus, lingkungan hidup. Selain itu kamu juga bisa
mencoba games interactive untuk belajar menjadi ilmuan yang
menemukan fosil dinosaurus
6. Anatomi Dino
Salah satu yang menarik di Dino Museum, kita bisa belajar tentang bagian tubuh dan organ-organ dinosaurus. Kita juga bisa melihat komposisi tulang. Disana kita juga bisa melihat otot dinosaurus melalui Anatomi Dinosaurus.
7. Kereta 5 Jaman
Jelajah 5 Zaman adalah zona yang tepat untuk anda mempelajari
alur waktu dari zaman prasejarah. Disini anda akan disajikan film
mengenai kehidupan dari dinosaurus dan bagaimana mereka berinteraksi
dengan dino-dino lain. Tak hanya itu terdapat dua kereta ukuran raksasa
dengan kapasitas 48 orang dan siap untuk mengajak anda berkeliling
mengenali berbagai makhluk dari Zaman Permian hingga zaman Ice Age.
Dengan narasi yang informatif memastikan anda mengenal satu persatu
dino yang terdapat di Jelajah 5 Zaman
c) Atraksi Buatan Atraksi buatan adalah atraksi apapun yang dibuat oleh manusia , baik bersejarah maupun
modern. Jawa Timur Park 3 dikenal karena wisata ini merupakan wisata
edukasi buatan terbesar di Jawa Timur bahkan Indonesia dengan maskot
utamanya adalah Dino Park sendiri. Untuk menemukan wisata buatan di
Dino Park tentu sangat mudah karena sebagian besar atraksinya adalah
buatan. Atraksi buatan utama yang dijual Dino Park adalah :
1. Area Food Court Area ini merupakan salah satu area yang paling ramai juga karena memang hanya inilah
satu-satunya pusat makanan yang ada didalam area Dino Park. Keberadaan area ini menjadi sangat penting dimana pengunjung tidak harus keluar lagi jika merasa lapar. Satu yang paling penting juga adalah area ini dekat dengan area bermain untuk anak sehingga akan memberi kemudahan bagi orang tua untuk makan sambal
mengawasi anaknya bermain. Kita bisa mendapatkan pengalaman menakjubkan makan dengan
pemandangan kerangka Dino di Food Court Dino. Food Court yang memiliki dua lantai ini mempunyai pemandangan yang menakjubkan karena berada di tepi sungai yang dipenuhi dinosaurus. Di dalamnya juga terdapat kerangka Dinosaurus besar.
69
1) Jembatan akar Disinilah kita dapat melihat berbagai macam jenis dinosaurus dari
ketinggian, Zona ini telah didesign dengan pemandangan berakar sehingga pengunjung dapat merasakan sebuah petualangan secara lebih nyata. Jembatan satu ini bukanlah jembatan biasa, karena disini anda akan melihat berbagai macam dinosaurus dari ketinggian, karena elasmo saurus akan menyapa anda dengan lehernya yang panjang hingga jauh lebih tinggi dari jembatan akar itu sendiri. Jembatan akar juga menghubungkan anda dengan wahan-wahana yang siap menunggu anda didepan.
2) Dino Action-Naga Cloning
Wahana ini merupakan kolaborasi flume ride boat dengan fantasi
dinosaurus. Wahana ini menggambarkan seorang ilmuwan yang mencoba
mengkloning dinosaurus untuk menciptakan makhluk yang sangat ganas
sekali, dari DNA dinosaurus. Kemudian makhluk itu dipersenjatai
sedemikian rupa dengan senjata yang paling canggih. Penjelajahan
menggunakan perahu berisi 8 orang selama 10 menit, yang akan dimulai
dengan penggambaran keadaan alam pada saat jaman belum terjamah
manusia, kemudian masuk ke laboratorium dari sang ilmuwan dan
langsung melihat hasil dari eksperimen sang ilmuwan. Diakhir perjalanan
kita akan diajak meluncur dari ketinggian yang cukup menegangkan untuk
bisa lari dari kejaran para dinosaurus hasil cloning sang ilmuwan dan
akhirnya kembali ke dunia nyata kembali dan sampai dengan selamat. Dino Action Naga Cloning Ngalamers tidak akan dipunggut biaya,
karena sudah termasuk dalam harga tiket masuk
3) Istana Boneka
& Family Fun Rides Wahana ini merupakan wahana yang ditata dengan konsep
family karena wahana ini memang wahana untuk anak-anak, akan ada kereta yang membawa pengunjung dan buah hatinya berkeliling didalam istana boneka, hanya saja kereta ini hanya berkapasitas 8 orang dewasa atau 12 orang termasuk buah hati. Dari namanya sendiri, Istana Boneka ini sendiri tentu memiliki begitu banyak jenis boneka. Boneka yang ditampilkan memang kebanyakan dari film-film animasi yang sering ditayangkan dilayar televisi anak, misalnya finding nemo, spiderman, starwars dan masih banyak lagi.
70
4) Arena Ketangkasan
Arena ini merupakan salah satu area yang punya begitu banyak
permainan ketangkasan, kebanyakan yang bermain disini adalah remaja
dan anak-anak. Permainan yang disediakan cukup beragam dan unik.
Biasanya jika menang akan mendapat souvenir berupa boneka.
5) Baby Dino Ride
Arena ini merupakan arena bermain untuk anak-anak, karena Baby
Dino Ride merupakan kendaraan untuk anak-anak berupa dino, atau bisa
disebut Dino berjalan. Baby Dino Ride berbeda dengan E-Bike, Baby
Dino Ride ini mempunyai track tersendiri berbentuk lingkaran dan lebih
pndek.
6) Dino Bumper Car
Dino Bumper Car bukan seperti bumper car pada biasanya, tetapi kita bisa bermain
bumper car bersama dinosaurus. Tentunya bumper car ini bisa dimainkan
oleh anak-anak.
7) Bermain Pasir
Bermain pasir memang arena yang cocok untuk anak-anak belajar menemukan fosil
Dinosaurus. Arena ini tidak terlalu luas dan memang nampaknya dipriortaskan untuk anak kecil. Disini sudah disembunyikan beberapa contoh fosil dinosaurus, sehingga anak-anak bisa bermain dan mencari fosil-fosil tersebut. 8) Dino Egg
Dino egg merupakan tempat yang sangat bagus untuk spot foto, karena ada beberapa telur besar Dinosaurus yang seolah menetas dan kita juga bisa masuk kedalamnya. Selain itu ada beberapa contoh Dinosaurus dan telur-telurnya. Jadi bisa menambah wawasan dan pengtahuan pengunjung juga.
9) Dino Gym
Berdasarkan pengamatan kami, Dino Gym merupakan arena yang cukup menyenangkan baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Walau tak terlalu luas, disini terdapat bebrapa peralatan gym yang sudah didesign dengan replika beberapa dino.
10) Dino Band
Tepat disebelah Dino gym terdapat Dino Band, yaitu sebuah arena dimana seolah-olah beberapa replika dino yang ada terbentuk dalam sebuah group musik.
2. Area Dinotopia Food Street Menggambarkan Bagaimana era atau zaman manusia dan Dinosaurus hidup berdampingan. Area Dinotopia Food Street akan menyajikan kehidupan Dinosaurus yang membantu aktivitas manusia khsusnya sebagai media atau sarana transportasi.
71
Area ini juga terdapat beberapa Stand makanan ringan yang berada didekat kolam Dinotopia. Beberapa
Atraksi yanag ada di Area ini adalah sebagai berikut.
1) Dino Lazermaze
Dino Lazermaze merupakan sebuah area yang menggambarkan
Zaman kehidupan Dino dengan Manusia. Terdapat beberapa Replika
Dino yang cukup besar,dimana dino-dino ini seolah membantu manusia
dalam melakukan aktifitasnya. Kebanyakan Dino disini sudah
dilengkapi dengan gerakan dan suara, seolah-olah dino itu memang benar
hidup.
2) Pirates Ship
Pirates Ship merupakan sebuah wahana yang cukup menarik yaitu sebuah ayunan kapal besar ditengah kolam. Pirates Ship sendiri berkapasitas 10-20 orang. Para pengunjung bisa menikmatinya selama 10 menit.
3) Dino School
Dino School merupakan salah satu arena yang sangat baik untuk anak-anak. Anak-anak akan dilatih cara mewarnai dan menggambar dino.
4) Bumper Car
Bumper Car yang ini berbeda dengan Dino Bumper Car, dari hasil
pengamatan kami Bumper Car sangat diminati oleh pengunjung dewasa
dan remaja. Bumper Car ini merupakan Bumper Car pada umumnya,
hanya saja karena jumlah Bumper carnya tidak terlalu bnyak dan arenanya
juga tidak terlalu luas, para pengunjung harus rela mengantri untuk
memainkannya.
5) Kuil Dino
Kuil Dino merupakan penggambaran dari sebuah bangunan tua atau sejarah yang dihuni oleh Dino, dan area ini memang denga tujuan sebatas spot foto dan area refreshing.
6) Dino Stage
Persis di depan Kuil Dino, Dino stage dan kuil Dino merupakan
area untuk ketenangan dan spot foto. Ditengah-tengah area ini terdapat
air mancur, dan sekelilingnya seperti taman yang dikolaborasi dengan
bebrapa replika Dinosaurus.
7) Live With Dino (istana dino)
Istana Dino merupakan area dengan suasana timur tengah yang
khas, terdapat spot-spot cantik yang terdapat disetiap sudut Istana Dino
ini. Tedapat labirin yang seru untuk dipecahkan dan terdapat danau buatan
yang penuh dengan dinosaurus, bahkan disekitar ini terdapat dua ekor
unta asli yang hidup dan dipelihara oleh Jatim Park 3.
8) Active Fun House
Active Fun House adalah fasilitas outbond dan tempat bermain untuk anak-anak. Berbagai fasilitas bisa untuk menguji ketangkasan anak dan bersenang-senang.
72
3. Area The Rimba
The rimba adalah zona yang akan mengenalkan pengunjung dengn
puluhan jenis makhluk pra sejarah di kanan dan kiri selama menyusuri
perjalanan. Kita benar-benar dibuat untuk merasakkan kehidupan masa
rimba. Terdapat banyak sekali replika masa prasejarah di Area ini. Bagi
yang tidak kuat jalan kaki bisa menggunakan E-Bike karena perjalanan di
The Rimba cukup jauh dan melelahkan.
1) 3D Aquarium
Dinosaurus tidak hanya hidup di daratan saja, ada juga yang hidup di lautan. Di 3D Aquarium kita bisa melihat dinosaurus dan hewan purbakala lainnya yang hidup di lautan seperti aslinya dengan teknologi 3D.
2) Ice Age
Zaman Es atau Ice Age adalah zaman dimana bumi mempunyai suhu ekstrim dan dikatakan tidak aman bahkan hingga daratan tropis seperti di Indonesia. Pada zaman ice age hanya beberapa binatang saja yang mampu bertahan hidup seperti mamoth, semilodon, dan sejenisnya.
Arena Ice Age mencoba memperkenalkan kembali zaman tersebut. Para pengunjung bisa berkeliling dan berfoto denga replika dari beberapa binatang yang hidup di zaman ini. Hanya saja, menurut Hemat penulis kesan suhu ekstrim pada zaman ini belum terlalu ditunjukan disini bahkan hampir sama sekali tidak dingin.
3) Negara Dinosaurus Ditemukan Arena ini berada di akhir perjalanan dari Area the Rimba. Arena
ini mengenalkan kepada pengunjung Negara mana saja ditemukannya Dinosaurus, contohnya China. Hanya saja beberapa atribut disini mulai rusak, seperti latar bangunan khas China yang sudah mulai robek.s
d) Atraksi acara
Berdasarkan konsep yang dikembangkan oleh tim peneliti Atraksi
Acara adalah atraksi yang berupa aktifitas atau acara. Atraksi acara bisa
dalam bentuk parade, karnaval, bazaar, pertemuan, festival, dan lain-
lainnya. Berikut beberapa atraksi acara yang akan kita jumpai di Dino
Park.
73
1. Cinema 5 Zaman Sebelum pernjelajahan di Dino Park dimulai Pengunjung bisa menyaksikkan Dino
Attack, yaitu berupa cinema dan penjelajahan 5 Jaman menggunakan kereta. Cinema 5 Zaman terdapat pada jam-jam berikut: 1) 12.00 – 12.15 WIB (Weekday) 2) 11.30 – 11.45 WIB (Weekend) 3) 15.00 – 15.15 WIB (Weekend)
2. Meet With Flinstone Family (The Rimba) Keluarga ini selalu membawa kebahagiaan dan selalu ada keseruan disetiap harinya.
Meet With Flinstone Family pada jam-jam berikut: 1) 16.30 – 17.00 WIB (Weekday) 2) 15.00 – 15.30 WIB (Weekend)
3. How To Train Your Dino (Dino Cage)
Pertunjukan satu ini akan menjawab pertanyaan tentang bagaimana melatih dino. Dan biasanya kita bisa menyaksikan pertunjukan How To Train Your Dino pada jam 14.00 - 14.30 WIB (Weekday)
4. Welcoming Dance (Entrance)
Saat berkunjung ke Dino Park - Jawa Timur Park 3, anda akan disambut oleh tarian unik.
Welcoming Dance disuguhkan pada jam-jam berikut: 1) 10.50 – 11.00 WIB (Weekday) 2) 10.50 – 11.00 WIB (Weekend)
5. Closing Party (Entrance Dino)
Sebelum pengunjung meninggalkan Dino Park, terdapat Party dan sebagai salam hangat
dan perpisahan dari petugas Dino Park. Kita bisa menyaksikan Closing
Party pada jam 17.45 – 18.15 WIB (Weekend)
6. Desert Dance (Dinotophia Stage)
Gurun pasir juga mempunyai tarian yang seru untuk diikuti. Atraksi Desert Dance
biasanya ada di jam 15.00 – 15.30 WIB (Weekday)
7. Mid East Accoustic (Dinothopia)
74
Disini terdapat lantunan musik akustik bernuansa timur tengah pada jam 12.00 - 12.30
WIB (Weekend)
8. Street Magician (Random area & Dino Cage)
Pertunjukan street magician di Dino Park adalah untuk melihat dan belajar sulap secara langsung dengan pengunjung yang datang. Biasanya terdapat pada jam-jam berikut : 1) 13.30 - 14.00 WIB (weekend) 2) 16.00 - 16.30 WIB (weekend) dino cage
b. Accessbility
Accessibility merupakan kemudahan yang akan didapat oleh
wisatawan menuju Desitinasi Wisata Jatim Park 3. Dari segi konsep
sendiri beberapa akses memang mudah didapati di Destinasi ini. Berikut
akan dijelaskan apa saja Accessibility (Aksebilitas) yang ada di Jatim park
3
1. Akses Jalan Akses jalan untuk menuju Jatim park 3 terbilang sangat mudah karna Jatim park 3 sudah
terdaftar pada google maps jadi bagi yang tidak tahu dimana lokasinya bisa
mencari langsung di google maps dan jalan untuk menuju Jatim park 3 bisa
diutempuh menggunakan mobil atau motor dan bagi kalian yang tidak ada
kendaraan di Kota Malang bisa menggunakan transportasi umum atau
transportasi online karna jalan menuju Jatim park 3 cukup mudah tinggal
mengikuti jalan raya dan gedung jatim park 3 berada di pinggir jalan,
perjalanan ditempuh kurang lebih 30 menit dari kota Malang. Ada beberapa transportasi umum yang dapat mengantarkanmu ke Jatim Park 3, yakni : a) Angkutan Umum b) Tranportasi Berbasis Online c) Transportasi gratis Jatim Park Group
2. Akses Masuk 1) Pintu Masuk
Jatim Park memilliki pintu masuk utama yang terletak di bagian depan sekaligus tempat masuk alat transportasi dan penarikan karcis. Dan juga Dibagian pintu masuk area sudah di sediakan loket.
2) Tiket Masuk
75
Akses untuk masuk ke dalam Jatim park 3 terbilang sangat mudah karna tinggal membeli tiket secara langsung disana atau secara online dan kalau mau masuk tinggal menunjukan tiket tersebut pada petugas yang sedang berjaga.
3. Akses Pelayanan Pihak manajemen Jatim park 3 memberikan pelayanan yang cukup
memadai bagi para pengunjung yang dimana pihak manajemen Jatim park 3 memberikan pelayanan berupa keamanan bagi para pengunjung yang dimana terdapat cctv disetiap sudut dan satpam yang terus berjaga selain itu terdapat juga pelayanan kesehatan berupa klinik dan ambulance bagi para pengunjung yang mendadak sakit atau kecelakaan dan juga terdapat e-bike, eskalator, dan lift didalam kawasan jatim park 3 untuk memudahkan para pengunjung terutama anak anak, lanjut usia, dan ibu hamil. Di dalam juga terdapat toilet di setiap sudut kawasan Jatim park 3 yang selalu di pantau kebersihannya agar wisatawan tetap aman dan nyaman.
Ada pula pusat informasi yang akan melayani setiap pengunjung
dengan ramah. 4. Akses pengelolahan Pihak manajamen Jatim park 3 memberikan akses berupa stand stand di dalam kawasan Jatim park 3 untuk para pengusaha membuka stand berjualan makanan maupun souvenir. Jatim park 3 juga memberikan akses pada investor dan pemerintah untuk ikut menanan saham dan membangun Jatim park tiga dimana disini pemerintah memberikan fasilitas berupa jalan dan penerangan pada jalan di titik-titik tertentu selain itu Jatim park tiga juga memberikan akses pada PT. Jasa Raharja untuk bekerja sama memberikan pelayanan kesehatan. c. Aminities (Fasilitas)
Unsur ketiga dalam penelitian ini adalah aminities atau fasilitas penunjang yang
memfasilitasi wisatawan ketika berkunjung kesuatu daya tarik wisata.
Jatim Park 3 (JTP) mempunyai target market untuk keluarga karena sangat
edukatif untuk anak-anak dan untuk orang dewasa dapat terhibur tentunya
memiliki berbagai fasilitas yang menunjang kenyamanan wisatawannya.
Hal itu tentunya adalah upaya dari pemerintah setempat untuk terus
menyediakan fasilitas yang memadai sehingga wisatawan yang berkunjung
semakin ramai dan meningkat setiap harinya dan indeks kepuasan kawasan
wisata Jatim Park 3 terus meningkat. Adapun fasilitas-fasilitas yang tersedia di kawasan wisata Jatim Park 3 yang terdiri dari: 1. Fasilitas Utama 1) Food Court Jatim Park 3 menyediakan food court, dengan berbagai jenis makanan, sehingga pengunjung/wisatawan dapat berbelanja makanan maupun minuman sambil menikmati makanan. 2) Stand di Dino Mall
76
Indomaret, The Cofee Bean & Tea Leaf, Wendy’s, Baskin Robins Ice Cream, Bakmie Naga, CFC, Japanese Bento, Arario Korean Restoran, Warung Subuh Express, Warung Mbok Sri, Brasco Factory Outlet, Belcantok Cofee, Cofee Gula Café, Nusantara (pusat oleh-oleh), Dino Café & Shop, Woodberry Gelato, Bakso Gun, Tong Tji Tea House, Breadstory Bakery, Wellbo pasta-italian ice cream. 3) Snack Corner Di dalam kawasan Jatim Park 3, terdapat juga snack corner selain food court. Snack corner tersebut menjual makanan ringan maupun minuman ringan dalam kemasan cepat saji. 4) Fashion Outlet Dalam kawasan Jatim Park 3, tersedia fashion outlet. Fashion outlet tersebut menjual berbagai produk pakaian. 5) Pusat Informasi Jatim Park 3 menyediakan pusat informasi yang memudahkan wisatawan dalam memperoleh informasi di kawasan wisata. 6) Loket Tiket Jatim Park 3 menyediakan loket tiket sebagai akses yang memudahkan wisatawan menikmati wahana yang ada di Jatim Park3.
2. Fasilitas Pendukung 1) Parking Area
Jatim Park 3 menyediakan area parkir cukup luas yang terdiri dari parkiran bus,mobil dan sepeda motor.
2) Pos Keamanan Jatim Park 3 menyediakan pos keamanan yang bertugas untuk melayani wisatawan yang brkunjung. Pos kemanan terletak di bagian depan tempat wisata ini, tepat di pintu masuk Jatim Park 3 dan disandingkan dengan pos parkir.
3) Ruang Ibu dan anak Wisata JatimPark 3 menyediakan ruangan khusus untuk mengganti popok Bayi yang didalamnya tersedia meja pengganti popok untuk mempermudah wisatawan dalam mengganti popok anaknya dalam keadaan tenang aman dan nyaman untuk orang tua maupun bayi. Ruangan tersebut juga berfungsi untuk ibu menyusui buah hati.
4) Toilet Difabel Kawasan Jatim Park 3 sudah menyediakan toilet difabel bagi penyandang difabelitas,tuna netra, dan cacat fisik, pada khususnya untuk memudahkan wisatawan penyandang difabel.
5) Money Changer dan ATM Tersedianya money changer dan ATM (Automatic Teller Machine) yang memudahkan wisatawan baik domestik maupun mancanegara dalam melakukan transaksi di Kawasan wisata Jatim Park 3.
6) Charging Station
77
Jatim Park 3 juga menyediakan fasilitas pengecasan bagi wisatawan untuk mengisi daya baterai handphone.
7) E-Bike Station Di jatim park 3 menyediakan Sepeda listrik yang dapat disenyawakan para pengunjung sebagai kendaraan yang sangat membantu untuk mengelilingi kawasan jatim park 3. E- bike ini disewakan dengan harga Rp. 100.000/3jam dengan jaminan identitas berupa KTP/SIM.
8) Mobil Angkutan Jatim Park 3 menyediakan mobil angkutan gratis, yang terminal pusatnya bertempat di Jatim Park 3, dengan jam operasional dari pukul 10:00 sampai pukul 21:00 WIB. Mobil angkutan yang disediakan memiliki rute-rute sebagai berikut: Rute 1: Jatim Park 3–Jatim Park 1 & Museum Tubuh – Museum Angkut. Rute 2: Jatim Park 3 – Predator Fun Park – Batu Night
Spectacular – Jatim Park2. 9) Petunjuk Arah Atraksi
Jatim Park 3 menyediakan fasilitas berupa petunjuk arah atraksi/wahana yang memudahkan pengunjung/wisatawan menyusuri arah atraksi/wahana yang ingin dituju tentunya karena Jatim Park 3 memiliki luas yang sangat besar, petunjuk arah yang disediakan sangat membantu untuk wisatawan yang tersesat.
10) Tempat Duduk Untuk Beristirahat Pada hampir sepanjang jalan kawasan Jatim Park 3 disediakan tempat duduk bagi wisatawan untuk sekedar beristirahat jika kelelahan menyusuri atraksi di Jatim Park 3.
11) Smoking Area Kawasan Jatim Park 3 juga menyediakan fasilitas smoking area untuk wisatawan yang ingin melakukan aktivitas merokok.
12) CCTV Jatim Park 3 memiliki luas yang sangat besar, tentunya keamanan
itu menjadi faktor penting untuk kenyamanan dan keamanan
wisatawan yang berkunjung, oleh karena itu fasilitas CCTV
digunakan untuk mempermudah memantau keamanan disetiap titik
untuk memastikan wisatawan yang berkunjung aman dan nyaman.
3. Fasilitas Penunjang
1) Toilet umum dan tempat sampah
Jatim Park 3 memiliki toilet umum yang tersedia di berbagai wahana untuk memudahkan wisatawan menjangkau toilet saat berada di titik mana saja . Jatim Park 3 juga menyediakan tempat sampah dihampir setiap titik jalan,pintu dan wahana. Dengan
78
harapan agar wisatawan dan masyarakat sekitar turut serta membantu menjaga kebersihan kawasan Jatim Park 3.
2) Anak Tangga, Lift, dan Eskalator Jatim Park 3 mendesain beberapa bagian didalamnya memiliki
dua lantai, maka dari itu, salah satu fasilitas yang disedikana yakni,
anak tangga, lift, dan eskalator. Fasilitas tersebut tentu bertujuan
untuk memudahkan wisatawan dalam menjangkau titik lain atau
wahana lain yang ada di wisata Jatim Park 3 terserbut. 3) Rute Kursi Roda
Kawasan Jatim Park 3 dilengkapi dengan fasilitas rute kursi roda yang memudahkan wisatawan pengguna kursi roda selama berkunjung di Dino Park.
4) Rute E-Bike Jatim Park 3 menyediakan E-Bike tentunya juga menyediakan
jalur khusus E-Bike. Jalur khusus E-Bike ini tentunya di rancang agar medan yang dilalui E-Bike aman dan nyaman, tentunya jalur ini juga bermanfaat untuk pejalan kaki.
5) Mushola Jatim Park 3 dilengkapi dengan fasilitas mushola bagi wisatawan
yang beragama muslim, dan ingin beribadah selama berwisata di kawasan Jatim Park 3.
6) Ruang P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) Jatim Park 3 menyediakan fasilitas P3K untuk melakukan
pertolongan pertama terhadap wisatawan yang cedera pada saat
menikmati wahana sebelum dibawa ke Rumah Sakit. 7) Emergency Exit
Jatim Park 3 menyediakan fasilitas keamanan berupa pintu keluar darurat jika dalam kawasan Jatim Park 3 terjadi kejadian seperti kebakaran,gempa bumi dan sebagainya.
d. Ancellary Sebagai Badan yang besar tentu saja Jatim Park Group tak
dapat berdiri sendiri dan dibangun begitu saja. Berikut beberapa bentuk kerjasama Jawa Timur park Group khusunya dalam upaya pengembangan Jawa Timur Park 3.
1. Kerjasama dengan Pemerintah Kota Batu Beberapa bentuk kerjasama tersebut dapat terlihat dalam beberap hal berikut.
1) Promosi Sebagai kota wisata tentunya Pemerintah kota Batu terlibat,
khususnya dalam beberapa upaya melalui promosi dan
pengembangan pariwisata di Jawa Timur Park 3. Ada beberapa
Langkah yang dilakukan Pemerintah Kota Batu dalam rangka
mempromosikan Jawa Timur Park 3. Selain melalui media sosial,
Kerjasama sosial seperti pembangunan Kampung Hijau dan juga
program corporate social responsibility (CSR) telah dilakukan.
Progaram- program tersebut mampu memberikan hasil yang baik
79
untuk masyarakat maupun Jawa Timur Park 3 sendiri. Bahkan Tahun
ini sebagai upaya mengembangkan dan juga mempromosikan Jawa
Timur Park 3, Pemerintah Kota Batu telah mengusulkan Jawa Timur
Park 3 untuk maju dalam ajang Anugerah Wisata Jawa Timur tahun
2018 dengan kategori Wisata Buatan
2) Pengembangan dan pemeliharaan Wisata Jatim Park 3
Jawa Timur Park Group telah bekerja sama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kota Wisata Batu untuk memastikan bahwa setiap koleksi pendidikan yang berada di Jawa Timur Park 3 yang ditampilkan dijamin berkualitas.
2. Kerjasama dengan Stakeholder
Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh kelompok kami mengenai stakeholder di Jawa Timur Park 3, dikatakan bahwa Stakeholder yang paling nampak dan dapat dilihat disana adalah adanya usaha-usaha lain seperti café, minimarket, butik dan juga beberapa toko souvenir yang relatif berada di depan area Dino park dan didalam Dino Mall. Jawa Timur Park 3 jugs sudah melakukan kerjasama dengan pihak Mobil Penumpang Umum (MPU) atau Angkutan Kota (Angkot), dimana beberapa angkutan umum tersebut nanti akan digunakan oleh Jawa Timur Park 3 sebagai fasilitas antar jemput gratis untuk wisatawan atau pengunjung dan nantinya pengemudi akan mendapatkan honor dari Jawa Timur Park 3 perharinya. Angkutan- angkutan umum ini juga akan dimodifikasi sedemikian rupa dengan tema Jawa Timur Park 3, khususnya Dino Park.
4. UCAPAN TERIMAKASIH
Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dekan Fakultas
Pariwisata Universitas Udayana yang telah memberikan dukungan
sehingga kegiatan penelitian ini bisa berjalan.
Terima kasih juga kami sampaikan kepada Ketua Program Studi
Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata atas fasilitas dan dukungan
moral yang telah diberikan. Terima kasih juga kami sampaikan kepada
pembimbing kami yang telah membimbing dan mengarahkan kami dalam
menyelesaikan jurnal. Terima kasih juga kepada Kedinasan Kota Batu dan
juga pihak Jatim Park 3 yang telah memberikan informasi dan masukan
serta data yang diperlukan dalam penelitian ini, serta semua pihak yang
tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu kami
hingga terselesaikannya penelitian ini.
5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan dalam BAB IV mengenai
Identifikasi Penerapan 4A di kawasan Jatim Park 3, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:
80
1. Penerapan 4A yang
pertama yaitu Atraksi,
jika dikaitkan dengan indikator atau bagian-bagian dari atraksi itu
sendiri (Natural attraction, atraksi Budaya-sejarah, atraksi Buatan, dan
atraksi Acara), maka yang terpenuhi hanyalah indikator atraksi buatan dan
Sejarah serta beberapa event atau acara yang diselenggarakan oleh Jatim
Park 3. Hal ini dikarenakan wisata Jatim Park 3 merupakan wisata edukasi
buatan, sehingga atraksi yang dapat kita temukan hanyalah seputar
atraksi buatan, sejarah dan atraksi acara dengan konsep edukasi.
2. Penerapan 4A yang kedua yaitu
Amenity (Fasilitas),
berdasarkan data dan pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan
bahwa fasilitas yang ada di Jatim Park 3 sudah sangat baik dan memenuhi
standar keamanan dan kenyamanan penggunaan. Semua indikator fasilitas
(fasilitas utama,fasilitas pendukung, dan fasilitas penunjang) sudah
terpenuhi dan berjalan dengan baik sesuai dengan standar prosedurnya
masing-masing.
3. Penerapan 4A yang ketiga yaitu
Accessibility (Aksebilitas), berdasarkan pengamatan lansung dan juga data yang didapat, dari
beberarapa indikator aksesibilitas (akses jalan masuk, akses pelayanan, dan akses pengelolahan) semuanya berjalan dengan baik. Bahkan dibuktikan dengan kerjasama pada beberapa pihak dalam upaya aksesibilitas ynag menguntungkan banyak pihak
termasuk masyarakat.
4. Penerapan 4A yang
terakhir yaitu Ancellary, berdasarkan data yang didapat dan didukung dengan beberapa bukti
fisik seperti beberapa fasilitas, penulis menyimpulkan bahwa pihak Jatim Park group sudah melakukan kerjasama yang baik dengan Pemerintahan dan beberapa Stakeholder baik pebisnis maupun organisasi dari masyarakat seperti Mobil Penumpang Umum (MPU) dalam upaya pengembangan dan pengeolahan Jatim Park 3 sebagai tempat wisata edukasi buatan yang profesional dan bertaraf Internasional. Oleh karena itu, melihat kesuksesan dari Jatim park 3 dalam penerapan 4A (attraction, accessibility, amenity dan ancillary) sebagai tempat wisata unggulan dan ramai pengunjung menunjukan betapa pentingnya 4A dalam sebuah destinasi wisata. Penerapan 4A yang baik dan tepat menjadi faktor utama keberlansungan dan suksesnya sebuah destinasi wisata.
81
6. DAFTAR PUSTAKA
Setiawan, Ida Bagus . 2015 . https:// repositori.unud.ac.id/ protected/
storage/upload/
penelitianSimdos/f3e2c92782684ae4ee371072d490ae74.pdf
(dikutip pada tanggal 5 mei 2019)
Priono, Yesser. 2012 . http://jurnalperspektifarsitektur.com/ download/
(Jurnal%20PA %20Vol.07%20No.02%202012)-IDENTIFIKASI-
PRODUK-WISATA-PARIWISATA- KOTA.pdf (dikutip pada
tanggal 5 mei 2019 )
Dakatour. 2017 . https://www.dakatour.com /alamat-dan-harga-tiket-
masuk-jatim- park-3-batu-malang-destinasi-wisata-ngehits-terbaru-
alias-dino-park.html (dikutip pada tanggal 8 mei 2019 )
Blogger. 2017 . http:// theeducationarchive. blogspot. com/2017/04/jenis
– atraksi - turisme. html?m=1 (dikutip pada tanggal 9 mei 2019)
Zahra, Atika. 2013. https:// www.google.co.id/ search?sugexp =
chrome, mod = 1&sourceid = chrome&ie=UTF-
8&q=lokasi+penelitian+menurut+para+ahli (dikutip pada tanggal 9
mei 2019 )
Visit Batu. 2016 . https:// www.google.com/ search?q= peta + kota + batu &
safe = strict & source = lnms&tbm = isch&sa = X&ved =
0ahUKEwj24KyZlpDiAhUBD60KHeV5BiAQ_ AUIDigB&biw =
1366&bih = 657#imgrc = Szkvqh3Wzzi3fM: (dikutip pada tanggal
14 mei 2019 )
Jatim Park Group. 2017 . https:// jtp.id/ dinopark/ atraksi (dikutip pada
tanggal 7 mei 2019)
Jatim Park Group. 2017 .www. jtp. id/ dinopark (dikutip pada tanggal 7
mei 2019 )
Jatim Park Group. 2017 .www. jtp. id (dikutip pada tanggal 7 mei 2019 )
Jatim Park Group. 2017 .www.jtp.id/ jatimpark3 (dikutip pada tanggal 7
mei 2019)
Widyatmaja, I Gusti Nugurah . 2017 . Pengetahuan Dasar Pariwisata. Bali
: Universitas Udayana. (dikutip pada tanggal 5 mei 2019)
Nugroho,Saptono. 2017. Pemeahaman Lintas Budaya Dalam
Kepariwisataan. Bali: Cakra Press. (dikutip pada tanggal 4 mei
2019) Bagaskara, Hanif.dkk. 2017. Laporan Penelitian II “Pengaruh
Lokasi Terhadap Kunjunagan Wisatawan Di Hotel Mirah. Banyuwangi.
Universitas Udayana.
82
Identifikasi potensi wisata berdasarkan 4a (attraction,
amenity, accessibility, ancilliary) di taman rekreasi selecta
Hizkia Omega Manorek1)
Ida Bagus Dwi Setiawan2)
Putu
Sucita Yanthy3)
DIV Pariwisata Fakultas Pariwisata
Email : [email protected])
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi dan daya tarik
wisata, strategi pengembangan dan partisipasi masyarakat dan pemerintah
dalam pengembangan objek dan daya tarik wisata Taman Rekreasi
Selecta. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data dikumpulkan
melalui observasi, studi pustaka, dan wawancara. Setelah data terkumpul,
kemudian data dianalisis secara deskriptif kualitatif, dan disajikan dalam
bentuk laporan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Taman Rekreasi
Selecta memiliki potensi dan daya tarik untuk dikembangkan menjadi
objek wisata alam. Objek wisata ini memiliki pemandangan dengan
hamparan 3000 jenis bunga dan berbagai macam wahana untuk semua
kalangan serta penginapan berupa hotel. Sehingga wisatawan dapat
melakukan berbagai aktifitas wisata di objek wisata ini. Metode yang
dilakukan penulis dalam penelitian ini yaitu melakukan penelitian dengan
mengindentifikasi potensi wisata berdasarkan 4A (attraction, amenity,
accessibility, ancilliary). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa
Taman Rekreasi Selecta memiliki banyak sekali wahana hingga fasilitas
yang dapat dinikmati oleh wisatawan disemua kalangan serta perlunya
kerjasama antar pemerintah dalam mengembangkan Taman Rekreasi
Selecta, sehingga dapat mempromosikan pemasaran lebih baik lagi
Kata kunci : Identifikasi, Taman wisata, Selecta
Abstract
The purpose of this study was to determine the potential and attractiveness
of tourism, development strategies and community and government
participation in the development of Selecta Recreational Park tourism
objects and attractions. This research is qualitative research. Data is
collected through observation, literature, and interviews. After the data
is collected, then the data is analyzed descriptively qualitatively, and
presented in the form of a report. The results showed that Selecta
Recreational Park has potential and attractiveness to be developed into
natural attractions. This tourist attraction has a view with an expanse of
3000 types of flowers and various kinds of rides for all circles and lodging
in the form of hotels. So that tourists can do various tourism activities in
this tourist attraction. The method carried out by the author in this
study is conducting research by identifying tourism potential based on
83
4A (attraction, amenity, accessibility, ancilliary). The conclusion of this
study is that Selecta Recreational Park has many rides to facilities that
can be enjoyed by tourists in all circles as well as the need for inter-
government cooperation in developing Selecta Recreation Park, so that it
can promote marketing even better
Keywords : Identification, Tourism Park, Selecta
1. PENDAHULUAN
Batu dikenal sebagai salah satu kota wisata terkemuka di
Indonesia karena potensi keindahan yang luar biasa. Kekaguman bangsa
Belanda terhadap keindahan dan keelokan alam Batu membuat wilayah
kota Batu disejajarkan dengan sebuah negara di eropa yaitu Swiss dan
dijuluki sebagai De Kleine Zwitserland atau Swiss Kecil di Pulau Jawa
bersama dengan Kota Malang dan Kabupaten Malang, Kota Batu
merupakan bagian dari kesatuan wilayah yang dikenal dengan Malang
Raya (Wilayah Metropolitan Malang). Salah satu daya tarik wisata yang
paling diminati oleh wisatawan adalah Taman Wisata Selecta yang
terletak di Desa Tulungrejo Kota Batu-Malang, yang terkenal dengan
taman bunga dengan hamparan bunga warna-warni yang sangat beragam
bentuk dan jenisnya. Suasana yang sejuk serta pemandangan yang indah
membuat pengunjung akan betah berlama-lama di Kota Batu, terutama di
Kawasan wisata selecta. Dari pusat kota Malang hanya sekitar 25 KM
sedangkan dari pusat pemerintahan Kota Batu hanya sekitar 4 KM saja.
Taman Selecta memiliki luas kurang lebih 18Ha, dan wahana rekreasinya
hanya sekitar 8 Ha saja. Namun demikian, taman ini juga menjadi incaran
wisatawan dari mancanegara, diantaranya datang dari Belanda, Singapura,
Taiwan, Malaysia, Korea, dan Jepang. Taman Wisata Selecta dibangun oleh warga Belanda bernama
Ruyter de Wildt sepanjang 1920-1928. Dari dahulu selalu dijadikan tempat peristirahatan dan wisata pilihan bagi warga Belanda yang berkunjung ke Indonesia. Hingga sekarang Selecta yang berasal dari kata „selectie‟ yang berarti pilihan, tetap dijadikan tempat
wisata pilihan bagi semua lapisan masyarakat. Pada jaman Jepang tahun
1942, Bung Karno pernah menjadi Villa de Brandarice, sekarang
bernama Bima Sakti pada 1947 menjelang konferensi KNIP (Komite
Nasional Indonesia Pusat).
Dalam penyelenggaraan kegiatan pariwisata, dibutuhkan sarana
dan prasarana penunjang pariwisata yang yang baik. Begitu pula dalam
penyelenggaraan kegiatan pariwisata di kawasan Taman Rekreasi Selecta
membutuhkan sarana dan prasarana penunjang pariwisata tersebut dapat
diuraikan dalam konsep 4A yaitu attraction, amenity, accessibility, dan
anciliar. Attraction atau atraksi menjadi daya tarik wisata dari suatu objek
wisata. Atraksi berfungsi untuk menarik minat wisatawan agar datang ke
84
suatu objek wisata. Taman Rekreasi Selecta terkenal sebagai objek wisata yang menyuguhkan atraksi menarik berupa atraksi alam dengan hamparan taman bunga yang begitu indah dan
cuaca yang sejuk hingga kolam berenang beserta seluncuran dari
peninggalan sejarah Belanda. Selain itu, Taman Rekreasi Selecta memiliki
atraksi buatan hingga atraksi budaya yang diadakan sekali dalan setahun.
Selanjutnya ada amenity atau fasilitas, fasilitas yang baik akan
memberikan kenyamanan pada saat wisatawan melakukan kegiatan wisata
di suatu objek wisata. Oleh karena itu, ketersediaan fasilitas yang baik
menjadi suatu hal yang penting dalam penyelenggaraan pariwisata. Di
kawasan wisata Taman Rekreasi Selecta dengan mudah ditemukan
fasilitas-fasilitas penunjang kegiatan pariwisata, seperti, penginapan,
restoran, toilet, area parkir, ruang ganti pakaian, tempat ibadah, pos
keamanan, gazebo, kios koperasi, dan tempat sampah. Komponen ke tiga dalam 4A accessibility atau aksesbilitas.
Aksesibilitas dalam pembangunan sebuah objek wisata sangat diperlukan karena sebagai hal yang utama. Di Taman Rekreasi Selecta sudah memenuhi aksesbilitas, seperti, akses perjalanan menuju Taman Rekreasi Selecta yang memadai hingga petunjuk arah untuk wisatawan dapat dengan mudah berkeliling di Taman Rekreasi Selecta. Yang terakhir dalam komponen 4A adalah ancilliary atau kelembagaan.
Dukungan pemerintah atau instansi terkait seperti dinas pariwisata sangat dibutuhkan dalam penyelenggaraan dan pengembangan suatu objek. Tetapi beda dengan Taman Rekreasi Selecta, pihak Selecta tidak bekerja sama dengan pemerintah maupun instansi yang ada di kota Batu. Dan seluruh dana pembangunan semua berasal dari masyarakat sekitar yang bergotong-royong dalam membangun Taman Rekreasi Selecta. Berdasarkan latar belakang tersebut kita dapat mengetahui bahwa objek wisata Taman Rekreasi Selecta memenuhi konsep 4A dan kiteria objek wisata dimana pada kawasan ini yang dapat dilakukan (something to do), sesuatu yang dapat dilihat (something to see) dan juga sesuatu yang dapat dibeli (something to buy)
Sebelum memulai penelitian yang akan dibahas, peneliti
mengambil tinjauan hasil penelitian sebelumnya tentang identifikasi
potensi wisata berdasarkan 4A yang dimaksud disini adalah kajian
terhadap hasi-hasil karya tulis yang relevan dengan penelitian ini,
khususnya yang berhubungan mengindentifikasi potensi wisata
berdasarkan 4A disuatu wilayah. Hasil-hasil penelitian akan diuraikan
secara singkat. Selanjutnya, penjelasan-penjelasan tersebut akan dijadikan
rujukan guna melengkapi penelitian ini. Beberapa penelitian yang
berkaitan dengan penelitian ini, sebagai berikut.
Penelitian pertama dilakukan oleh Ida Bagus Dwi Setiawan,
SST.Par.,M.Par dengan judul “Identifikasi Potensi Wisata Beserta 4A di
Dusun Sumber Wangi, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak,
Kabupaten Buleleng, Bali”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
konsep 4A (Attraction, Amenity, Accessibility, Ancilliary) yang ada di
Dusun Sumber Wangi dan untuk mengetahui kendala apa saja yang
85
dihadapi Dusun Sumber Wangi dalam mengembangkan potensi wisata.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pariwisata, potensi
wisata, konsep 4A (Attraction, Amenity, Accessbility, Ancilliary).
Kemudian sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Purposive
sampling. Dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif
dan juga teknik pengumpulan data yaitu metode observasi, metode
wawancara, metode studi pustaka, metode dokumentasi.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Setiawan, (2015) dengan
yang kami lakukan memiliki persamaan variabel penelitian dan teknik
penentuan sampel. Dalam penelitiannya, Ida Bagus Dwi
Setiawan,SST.Par.,M.Par mengedepankan kajian secara mendalam
tentang identifikasi potensi wisata beserta 4A (Attraction, Amenity,
Accessbility, Ancilliary) yang terdapat di Dusun Sumber Wangi, Desa
Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.
Dari penelitian tersebut diperoleh hasil sebagai berikut. Di Dusun
Sumber Wangi belum ada potensi wisata yang bisa peneliti identifikasi
sehingga peneliti tidak bisa menemukan informasi apapun tentang
potensi wisata yang ada disana. Seperti yang dilihat dari aspek 4A
yang pertama yaitu Atraksi. Di dusun ini sama sekali tidak terdapat atraksi
wisata baik atraksi alam, budaya, maupun buatan. Aksesibilitas menuju
Dusun Sumber Wangi juga kurang baik seperti banyak jalan yang rusak
dan berlubang sehingga sulit dilalui apalagi untuk kendaraan roda empat.
Amenity seperti hotel, villa, homestay, cottage, ataupun restoran tidak ada
satupun yang berdiri di dusun ini, yang ada hanyalah pemukiman para
warga Dusun Sumber Wangi. Pelayanan tambahan seperti Tourist
Information Center (TIC), jasa pemandu, atau lembaga kepariwisataan
lainnya juga tidak tersedia di Dusun Sumber Wangi ini.
Penelitian ke dua dilakukan oleh I Made Sastra Adyaksa dengan
judul “Identifikasi Potensi 4A Kawasan Wisata Pantai Parangtritis”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep 4A (Attraction,
Amenity, Accessibility, Ancilliary) yang ada di kawasan wisata Pantai
Parangtritis. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
kualitatif dengan menggunakan sumber data yaitu data primer dan
juga teknik pengumpulan data yaitu metode observasi, metode
wawancara, hingga metode dokumentasi.
Dari penelitian tersebut diperoleh hasil sebagai berikut. Di Pantai
Parangtritis sudah sangat lengkap, hanya saja ada beberapa kekurangan
yang dapat diperbaiki untuk Pantai Parangtritis yang lebih baik. Pantai
Parangtritis memiliki keunikan yang berbeda- beda dengan yang lainnya,
seperti pada atraksi buatannya yang terdapat penyewaan ATV namun kita
mengendarainya di pasir pantai hal ini tentunya memiliki keunikan
tersendiri. Selain pada atraksi buatan di Pantai Parangtritis, akses untuk
mencapai daya tarik wisata ini juga masih dikategorikan baik. Dalam
pemeliharaan objek-objek tersebut juga tidak tanggung oleh daerah lokal
ada juga yang kepemilikannya di tanggung oleh Negara.
86
Penelitian ke tiga dilakukan oleh Angel Roulina yang berjudul
“Identifikasi Wisata Yogyakarta Berdasarkan Konsep 4A Khususnya di
Agrowisata Salak Pondoh Turi”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui konsep 4A (Attraction, Amenity, Accessibility, Ancilliary)
yang ada di kawasan wisata Agrowisata Salak Pondoh Turi. Teknik
analisis data dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif yaitu gambaran
data yang disusun secara sistematis, aktual, akurat mengenai fakta-fakta
yang ada.
Dari penelitian tersebut diperoleh hasil sebagai berikut. Di
Agrowisata Salak Pondoh Turi wisatawan bisa turun langsung ke
perkebunan dan melakukan tracking di jalan setapak yang sudah
disiapkan dan wisatawan bisa memetik salak secara langsung dari
pohonnya. Namun objek wisata Agrowisata Salak Pondoh Turi masih
perlu perhatian pemerintah dan pihak terkait mengingat objek ini masih
dalam proses pengembangan sehingga dapat lebih berkembang lagi
kedepannya.
2. METODE
Penelitian ini dilakukan di Taman Wisata Selecta Kota Batu,
Kabupaten Malang. Taman Wisata Selecta dipilih sebagai lokasi
penelitian untuk mengidentifikasi potensi wisata yang ada di sana
berdasarkan 4A (Attraction, Amenity, Accessbility, Ancilliary). Taman
Wisata Selecta yang terletak di Desa Tulungrejo Kota Batu-Malang. Dari
pusat kota Malang hanya sekitar 25 KM sedangkan dari pusat
pemerintahan Kota Batu hanya sekitar 4 KM saja. Taman Selecta
memiliki luas kurang lebih 18Ha, dan wahana rekreasinya hanya sekita 8
Ha saja.
Dalam setiap penelitian pasti terdapat variabel penelitian. Jumlah
variabel penelitian bisa hanya satu namun juga bisa lebih dari satu.
Variabel penelitian pada hakikatnya merupakan konsep yang nilainya
ingin diketahui oleh peneliti. Tidak sedikit variabel yang terlibat dalam
suatu penelitian sifatnya abstrak, dalam arti tidak jelas wujud dan
ukurannya, sehingga sulit juga ditentukan nilainya. Berdasarkan penelitian
melalui konsep 4A, yaitu : Attraction atau atraksi yang dapat dinilai melalui keunikan
kawasan Taman Rekrerasi Selecta, kesegaran Udara di kawasan Taman Rekreasi Selecta, kebersihan kawasan Taman Rekreasi Selecta, wahana yang ada di kawasan Taman Rekreasi Selecta, spot foto yang eksotis kawasan Taman Rekreasi Selecta.
Selanjutnya ada accessibility atau aksesbilitas yang dapat dinilai melalui, alamat Taman Rekreasi Selecta, kemudahan akses menuju kawasan Taman Rekreasi Selecta, adanya papan petunjuk menuju kawasan Taman Rekreasi Selecta untuk memudahkan wisatawan menuju tempat wisata, keamanan di Taman Rekreasi Selecta, wisata yang berada dekat dengan Taman Rekreasi Seelcta Konsep yang ketiga adalah Amenity atau fasilitas yang dapat dinilai melalui ketersediaan
87
kamar mandi dan kamar ganti di kawasan Taman Rekreasi Selecta, tersedianya fasilitas lahan parkir di kawasan Taman Rekreasi Selecta, tersedianya fasilitas tempat sampah di sekitar kawasan Taman Rekreasi Selecta, tersedianya fasilitas gazebo atau bale bengong sebagai tempat istirahat di kawasan Taman Rekreasi Selecta, tersedianya restoran di kawasan Taman Rekreasi Selecta, tersedianya tempat ibadah di kawasan Taman Rekreasi Selecta, tersedianya penginapan di kawasan Taman Rekreasi Selecta, tersedianya pos pengamanan di kawasan Taman Rekreasi Selecta, tersedianya koperasi masyarakat di kawasan Taman Rekreasi Selecta
Yang terakhir adalah ancilliry service atau kelembagaan yang dapat dinilai melalui tersedianya Brosur Wisata sebagai Media Promosi di kawasan Taman Rekreasi Selecta, adanya Pusat Informasi bagi Wisatawan di kawasan Taman Rekreasi Selecta, adanya peta yang menunjukkan lokasi tempat Taman Rekreasi Selecta, tersedianya email dan instagram sebagai media promosi dan informasi di tentang Taman Rekreasi Selecta, tersedianya toko cinderamata khas di kawasan Taman Rekreasi Selecta.
Untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk membahas suatu permasalahan memerlukan suatu teknik atau metode agar didapatkan sesuai pembahasan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : Metode Observasi adalah pengamatan secara langsung terhadap suatu objek yang terdapat di lingkungan, baik yang sedang berlangsung saat itu atau masih berjalan yang meliputi berbagai aktifitas perhatian terhadap suatu kajian objek dengan menggunakan penginderaan. Kedua, Metode Wawancara merupakan suatu pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog (tanya jawab) secara langsung. Yang ketiga yaitu Metode dokumentasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dengan cara dokumentasi, yaitu dengan cara mengambil gambar di Taman Wisata Selecta. Selain teknik pengumpulan data, jenis dan sumber data sangat dibutuhkan dalam melakukan penelitian yang dilaksanakan pada Taman Rekreasi Selecta. Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah: Data kualitatif yaitu data informasi yang berbentuk kalimat verbal bukan berupa simbol angka atau bilangan. Data kualitatif didapat melalui suatu proses menggunakan teknik analisis mendalam dan tidak bisa diperoleh secara langsung. untuk mendapatkan data kualitatif harus melakukan wawancara, observasi, diskusi atau pengamatan. Sedangkan sumber data yang kami gunakan yaitu : Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya yang berupa wawancara, jajak pendapat dari individu atau kelompok (orang) maupun hasil observasi dari suatu objek, kejadian atau hasil pengujian (benda). Dan data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui media perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan, buku yang telah ada, atau arsip baik yang dipublikasiakan secara umum.
88
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Pembahasan Gambaran Umum kota Batu
Sejarah Kota Batu
Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah dikenal sebagai
tempat peristirahatan bagi kalangan keluarga kerajaan, karena
wilayah adalah daerah pegunungan dengan kesejukan udara yang
nyaman, juga didukung oleh keindahan pemandangan alam sebagai ciri
khas daerah pegunungan.
Pada waktu pemerintahan Kerajaan Medang di bawah Raja Sindok,
seorang petinggi Kerajaan bernama Mpu Supo diperintah oleh Raja
untuk membangun tempat peristirahatan keluarga kerajaan di
pegunungan yang didekatnya terdapat mata air. Dengan upaya yang
keras, akhirnya Mpu Supo menemukan suatu kawasan yang sekarang lebih
dikenal sebagai kawasan wisata Songgoriti. Atas persetujuan Raja
Sindok, Mpu Supo yang konon kabarnya juga sakti mandraguna itu mulai
membangun kawasan Songgoriti sebagai tempat peristirahatan
keluarga kerajaan serta dibangun sebuah candi yang diberi nama
Candi Supo.
Dari beberapa pemuka masyarakat setempat memang pernah
mengisahkan bahwa sebutan Batu berasal dari nama seorang ulama
pengikut Pangeran Diponegoro yang bernama Abu Ghonaim atau disebut
sebagai Kyai Gubug Angin yang selanjutnya masyarakat setempat akrab
menyebutnya dengan panggilan Mbah Wastu. Dari kebiasaan kultur Jawa
yang sering memperpendek dan mempersingkat mengenai sebutan
nama seseorang yang dirasa terlalu panjang, juga agar lebih singkat
penyebutannya serta lebih cepat bila memanggil seseorang, akhirnya
lambat laun sebutan Mbah Wastu dipanggil Mbah Tu menjadi Mbatu atau
Batu sebagai sebutan yang digunakan untuk sebuah kota dingin di Jawa
Timur.
Abu Ghonaim atau Mbah Wastu yang memulai kehidupan barunya
bersama dengan masyarakat yang ada sebelumnya serta ikut berbagi rasa,
pengetahuan dan ajaran yang diperolehnya semasa menjadi pengikut
Pangeran Diponegoro. Akhirnya banyak penduduk dan sekitarnya dan
masyarakat yang lain berdatangan dan menetap untuk berguru, menuntut
ilmu serta belajar agama kepada Mbah Wastu.
Awalnya mereka hidup dalam kelompok (komunitas) di daerah
Bumiaji, Sisir dan Temas, namun akhirnya lambat laun komunitasnya
semakin besar dan banyak serta menjadi suatu masyarakat yang ramai.
Letak Wilayah
Secara astronomis Kota Batu terletak pada posisi 112o17‟10,90 –
122o57‟11” Bujur Timur dan 7
o44‟55,11” – 8
o26‟35,45 Lintang Selatan.
Batas administratif wilayahnya dapat digambarkan dengan batas adminstratif wilayah sebagai berikut : Pada bagian utara terdapat
89
Kecamatan Prigen, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan, pada bagian timur terdapat Kecamatan Karang Ploso dan Kecamatan Dau Kabupaten Malang, pada bagian selatan terdapat Kecamatan Dau dan Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar serta yang terakhir pada bagian barat terdapat Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang
Pemerintahan Kota Batu
Secara administrasi, pemerintahan Kota Batu dipimpin oleh seorang
wali kota dan wakil wali kota yang membawahi koordinasi atas wilayah
administrasi kecamatan yang dikepalai oleh seorang camat. Kecamatan
dibagi lagi menjadi desa dan kelurahan yang dikepalai oleh seorang
kepala desa dan seorang lurah. Seluruh camat dan lurah merupakan
jajaran pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah kota, sedangkan
kepala desa dipilih oleh setiap warga desa setiap periode tertentu dan
memiliki sebuah pemerintahan desa yang mandiri. Sejak 2007, wali
kota Batu dan wakilnya dipilih langsung oleh warga kota dalam pilkada,
setelah sebelumnya dipilih oleh anggota DPRD kota. Wali Kota dan
Wakil Wali Kota Batu saat ini adalah Dewanti Rumpokodan Punjul
Santoso yang berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Dan pemerintah Kota Batu memiliki visi dan misi
sebagai berikut:
Visi : Desa Berdaya Kota Berjaya. Mewujudkan Kota Batu
sebagai Sentra Agro Wisata international yang berkarakter,
berdaya saing, dan sejahtera.
Misi :
1. Meningkatkan kualitas kehidupan sosial masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan dan kearifan budaya lokal
2. Meningkatkan pembangunan kualitas dan kesejahteraan sumber
daya manusia
3. Mewujudkan daya saing perekonomian daerah yang progresif, mandiri berbasis agrowisata
4. Meningkatkan pembangunan infrastruktur dan kawasan perdesaan yang berkualitas dan berwawasan lingkungan
5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan akuntabel. Berorientasi pada pelayanan publik yang profesional
Indikator sasaran pariwisata yang dimiliki oleh pemerintah Kota
Batu dalam mengembangkan dan mempertahankan pariwisata dan budaya,
yaitu: Jumlah kelompok seni budaya yang aktif, rata-rata pengeluaran
belanja wisatawan (Rp) bertambah, jumlah kunjungan wisatawan
betambah, persentase desa wisata berkategori maju berbasis potensi
unggulan (desa) Membentuk sebuah indikator sasaran pariwisata,
Pemerintah Kota Batu harus memiliki strategi target pertahun untuk
90
melihat pekembangan dan pencapaian yang harus dan sudah diraih oleh
pariwisata Kota Batu. Berikut target Dinas Pariwisata Kota Batu :
Tabel 3.1 Target Dinas Pariwisata Kota Batu
Indikator Sasaran Pariwisata
kondisi
awal 2017
Target Tahun
2018 2019 2020 2021
Jumlah kelompok
seni budaya yang
aktif
N/A
100
110
120
130
Rata-rata
pengeluaran
belanja wisatawan
(Rp) bertambah
N/A
564.740
576.035
587.556
599.307
Jumlah kunjungan
wisatawan
bertambah
4,79
5,26
5,79
6,37
7,01
Persentase desa
wisata berkategori
maju berbasis
potensi unggulan
(desa)
N/A
(4,17%)
(12,50)
(25,00)
(37,50)
Sumber : Dinas Pariwisata Kota Batu 2019
Kepariwisataan Kota Batu
Membetuk sebuah pariwisata disuatu daerah bukanlah suatu hal yang
mudah dan cepat dalam pembangunan dan pengembangannya.
Tentunya masyarakat dan pemerintah bergotong-royong membentuk
Kota Batu sesuai dengan temanya yaitu “Shining Batu.” Peran Pemerintah
sangatlah penting dalam mengembangkan sebuah pariwisata dan juga
sumber daya manusia yang akan terus berkembang kedepannya, yaitu:
1. Memberikan stimulan (Forum Goup Discussion)
2. Pelatihan bidang kepariwisataan (POKDARWIS dan Pelaku usaha paiwisata contohnya APW, BPW, Karoke, Spa dan Hotel)
3. Memberikan pendampingan Rapat Koordinasi (Duta wisata
dan Forum komunikasi pariwisata daerah)
91
4. Sertifikasi profesi bagi sumber daya manusia (Pemandu wisata, Tour Planner, dan Front Office)
Kota Batu merupakan kota wisata yang ada di Provinsi Jawa
Timur. Semenjak menjadi daerah otonom, Kota Batu hadir sebagai salah
satu daerah dengan tujuan wisatawan tertinggi. Karakteristik wisatawan
dan objek wisata yang ada di Kota Batu juga semakin beragam. Pola
kunjungan wisatawan di Kota Batu penting diketahui untuk
pengembangan objek wisata Kota Batu yang selama ini hanya
terkonsentrasi di pusat kota. Karakteristik pola kunjungan wisatawan
yang terbentuk banyak dilakukan secara single destination meliputi
kunjungan ke Selecta, Cangar, BNS, Museum Angkut, Kusuma
Agrowisata, Jatim Park 1, dan Museum Satwa. Pola kunjungan
wisatawan tipe ini banyak dilakukan oleh wisatawan yang berasal dari
dalam Jawa Timur selain Malang Raya, dilakukan dalam bentuk
rombongan kecil serta berwisata secara mandiri tanpa menggunakan agen
perjalanan wisata. Pola kunjungan wisatawan yang terbentuk secara multi
destination meliputi kunjungan ke Museum Satwa-Museum Angkut,
Museum Angkut-BNS, Kusuma Agrowisata-Jatim Park 1, Jatim Park 1-
BNS, dan Cangar-Makmur Abadi-BNS. Pola kunjungan wisatawan tipe
ini banyak dilakukan oleh wisatawan yang berasal dari dalam Pulau Jawa
selain Jawa Timur, dilakukan dalam bentuk rombongan kecil serta
berwisata secara mandiri tanpa menggunakan agen perjalanan wisata.
Adapun faktor yang mempengaruhi pola kunjungan single destinations
ialah faktor daya tarik wisata, sedangkan pola kunjungan multi
destinations dipengaruhi faktor daya tarik wisata dan faktor waktu
Pemerintah Kota Batu sangatlah teliti dalam setiap langkah yang
diambil untuk mengembangkan pariwisata Kota Batu, salah satunya
dengan mendata wisatawan yang berkunjung setiap tahunnya baik
domestik maupun mancanegara. Berikut rekapitulasi data pengunjung
Kota Batu:
Tabel 3.2 Data Pengunjung Kota Batu
REKAPITULASI DATA PENGUNJUNG KOTA BATU (orang)
2013 2014 2015 2016 2017 2018
HOTEL 532,271 408,941 428,915 500,86 508,28 880,132
DTW 1.881.446 2.041.177 2.316.342 2.916.409 3.862.712 5.644.168
PANTI PIJAT
21,032
16,937
16,97
10,763
10,799
RUMAH MAKAN
858,131
896,964
943,651
506,99
408,478
TOTAL
3.292.880
3.364.019
3.715.650
3.937.396
4.790.269
6.524.300
92
KLASIFIKASI PENGUNJUNG
WISNUS 3.269.800 3.688.067 3.920.681 4.769.616 6.506.189
WISMAN 23.080 27.583 16.715 20.653 18
Sumber : Dinas Pariwisata Kota Batu 2019
Dalam pembangunan dan perkembangan pariwisata pemerintah dibantu
oleh organisasi pariwisata Kota Batu dalam menjalankan pariwisata agar
berjalan lancar. Berikut organisasi pariwisata yang ada di Kota Batu: BGC
(Batu Guide Community), BAPTA (Batu Professional Tourism
Association), ASSPI (Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia), HPPI
(Himpunan Pengusaha Pariwisata Indonesia), IPI (Insan Pariwisata
Indonesia, PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, HPI
(Himpunan Pramuwisata Indonesia)
Gambaran umum Taman Rekreasi Selecta
Sejarah Taman Rekreasi Selecta
Selecta merupakan obyek wisata tertua dan terindah di jawa timur,
selecta memiliki tempat yang bersejarah pada waktu perjuangan nasional.
Dimana Presiden Republik Indonesia Bung Karno berkenan menorehkan
tinta emasnya di selecta.
Selekta resmi dibuatkan akta pendirian, sambil melakukan
pembangun secara fisik. dengan semangat Masyarakat dan Pendiri
Selecta berhasil mendapatkan akta pendirian di hadapan Notaris Hendrik
Ribbers di Malang pada tanggal 10 Maret 1954 nomor 20 dan di ubah
dengan Akta nomor 37 tertanggal 19 Mei 1954.Selecta mulai ditetapkan
oleh oleh badan Hukum dari Menteri Kehakiman RI pada tanggal 18 Juni
1954 dengan no J.A 5/50/3, diumumkan dalam dalam Tambahan Berita
Negara RI nomor 724 Tanggal 14 Desember 1954, nomor 100. Berlakunya
perundangan-undangam yang ditetapkan yaitu undang-undang nomor 1 tahun 1995 tentang Perseroan terbatas dilakukanya penyesuian sehingga bentuk perusahaan menjadi Perseroan Terbatas Taman Rekreasi & Hotel Selecta disingkat PT.Selecta. Selecta merupakan suatu Wahana Rekreasi atausuatu Lahan Hajau yang sangat indah dan memiliki Hotel tersendiri sehingga dari undang-undang nomor 1tahun 1995 jadi Selecta di Kembangkan oleh PT. Selecta Bukan Dari Pemerintah ataupun Investor. Modal dalam pembangungan Selecta tidak begitu banyak dan pemerintah tidak berkontribusi dalam pembangunan Selecta, modal utama pembangunan PT. Selecta pada saat mulai berderiberjumlah Rp 500.000.00 ( Lima ratus ribu rupiah) terbagi atas 5000 lembar saham dengan 100,00 (Seratu rupiah) 5.000 per-lembar saham. Selecta terus berkembang dan memiliki peningkatan jumlah kunjungan dan pada saat ini sudah mengalami kali perubahan/ peningkatan modal dasar sehingga berjumlah Rp 2.000.000,000,00 (dua milyar rupiah) jumlah saham tetap
93
5.000 lembar dengan nominal Rp 4.00.000.00 (empat ratus ribu rupiah) per-lembar saham.
Orang yang memberi saham untuk pembangunan Selecta/ PT. Selecta adalah pegawai yang bekerja di Selecta dan Masyarakat, dan Pemuda yang ada di sekitaran Selecta. Karena Tokoh-Tokoh masyarakat Desa di Sekitaran Selecta dan Masyarakat disana sudah mengetahui bahwa Selecta akan menjadi Objek Wisata Rekreasi yang sangat baik dan berkembang. Dengan semangat Tokoh-Tokoh Masyarakat, Masyarakat,dan Pemuda Selecta menjadi Objek wisata Rekreasi yang baik dan Pemegang saham di Selecta/ PT. Selecta sampai saatini adalah berjumlah 1.110 orang sebagian besar berdomisili di Wilayah Malang Raya.
Visi dan Motto
Selecta memiliki visi dan motto untuk mempertahankan dan memiliki
tujuan untuk Selecta untuk ke depannya yaitu:
Visi :
Selecta bergerak dalam bisnis jasa pariwisata meliputi taman
Rekreasi,dan restoran dan perkebunan Apel. Sebagai cikal bakal objek
wisata di Kota Batu, Selecta bertekad untuk pembangungan Pariwisata dan
upaya melestarikan sumber daya alam menjadi visi utama. Sehingga bisa
menjadi teladan dengan produk yang berkualitas, ramah lingkungan serta
memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan para pesero dan
masyarakat sekitar.
Motto :
ASSRRI : Aman, Sejuk, Segar, Rindang, Ramah, Indah
Fasilitas di Taman Rekreasi Selecta
1. Rumah makan : Tersedia restoran yang memberikan kesan mewah yaitu restoran cantik, bahagia dan asri hingga food court dengan beragam menu yang bisa dipilih.
2. Tempat Ibadah : Selecta menyediakan Mushola untuk umat Islam. 3. Toilet : Selecta juga menyediakan beberapa kamar mandi, toilet dan
ruang ganti demi kenyamanan para pengunjung. 4. Pasar Bunga : Pasar bunga ini dibuka sejak pagi pukul 06.00 WIB sampai 17.00 WIB. Pada pasar bunga ini, Pengunjug bebas berbelanja berbagai macam bunga dan buah. 5. Area Parkir : Kawasan Selecta memiliki area parkir yang cukup luas
serta di kelola secara professional oleh pihak manajemen wisata 6. Penginapan : Pihak pengelola wisata Selecta menyediakan beberapa penginapan bagi para pengunjung dengan harga yang terjangkau. Taman Rekreasi Selecta Batu Malang juga menyediakan berbagai wahana, antara lain : Sky bike, taman bung, flying fox, arena berkuda, perahu bebek, riddy ride, playground, perahu ayun, goa singa, pemandian air panas, waterboom, taman air kamandanu, 4 dimensi, roller coaster.
94
3.2. Hasil
3.2.1 4A (Attraction, Amenity, Accessibility, Ancilliary) A. Attraction
Atraksi atau attraction merupakan komponen pertama dalam
penyelenggaraan aktivitas pariwisata. Hal inilah yang menjadi tolak ukur
wisatawan dalam mengunjungi suatu destinasi wisata, karena adanya
faktor penarik atau daya tarik di suatu destinasi sehingga menyebabkan
wisatawan ingin berkunjung ke tempat tersebut. Taman rekreasi Selecta
berada di Desa Tulungrejo, kecamatan bumiaji, kota wisata Batu.
Tepatnya berjarak 4 km sebelah utara dari pusat pemerintahan kota
wisata batu, atau berjarak sekitar 25 kilometer dari pusat kota Malang.
Taman wisata Selecta terhampar seluas 18 hektare, sedangkan untuk taman
rekreasi tidak kurang dari 8 hektare. Jalan menuju ke Selecta kondisinya
sangat bagus. Pengunjung diharapkan untuk tetap berhati-hati karena
kontur jalan naik-turun dan berkelok. Ketika jalan yang anda lalui mulai
menanjak dan banyak pohon apel di kiri dan kanan jalan, berarti Selecta
sudah di depan mata. Dari sana seluruh kota batu dan sekitarnya bisa
dipandang keindahannya. Di hari tertentu, tergantung musim,
pengunjung bisa menikmati pemandangan kebun apel dan sayur- sayuran.
Kami juga telah melakukan wawancara bersama dengan pihak manajemen
Selecta untuk mengetahui lebih lanjut tentang taman Selecta tersebut.
Berikut data mengenai pengunjung taman rekreasi Selecta yang terbaru :
Tabel 3.3 Data Kunjungan Taman Rekreasi Selecta Pada Tahun 2017 - 2018
PENGUNJUNG TAMAN REKREASI
TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019
Bulan 1 127,595 101,561 128,016
Bulan 2 74,354 81,934 94,916
Bulan 3 91,316 104,241
Bulan 4 122,715 111,351
Bulan 5 106,932 80,115
Bulan 6 68,793 124,011
Bulan 7 137,934 124,468
Bulan 8 47,530 70,516
Bulan 9 75,600 94,266
Bulan 10 83,982 93,412
Bulan 11 70,991 106,066
Bulan 12 178,652 214,001
TOTAL 1,186,394 1,305,942 222,932
Sumber : Pihak Manajemen Taman Rekreasi Selecta 2019
95
Dilihat dari data diatas terjadi kenaikkan grafik pengunjung
pada setiap tahunnya dan dapat dilihat dari tahun 2017 sampai
dengan tahun 2018 yaitu dimana peningkatannya cukup pesat
dalam tahun tersebut dan sedangkan tahun 2019 belum adanya tutup
tahun maka dari itu pihak Selecta belum bisa membuat data
mengenai jumlah peningkatan pengunjung 2019 akan tetapi dapat
dilihat pada bulan januari dan februari tahun 2019 pada bulan tersebut
terdapat peningkattan dan berkemungkinan akan selalu mengalami
peningkatan pada bulan seterusnya.
Selecta sendiri memiliki beberapa tempat wisata, yaitu terdiri dari:
1. Wisata Alam
Wisata taman Selecta memiliki 3000 jenis macam bunga dan
salah satunya yaitu hortensia sehingga akan memanjakan mata kita
dengan keindahannya selain itu bunga- bunga yang ada disana juga
dapat untuk penghijauan dan dengan begitu dapat menjadi daya
tarik bagi wisatawan yang ingin berkunjung diselecta, akan tetapi
kebersihan di taman tersebut kurang terjaga sehingga masih
bannyak sampah masyarakat yang berserakkan di taman Selecta.
a. Wisata petik apel Selecta memiliki kebun apel yang cukup luas
yaitu dimana kita dapat merasakan sensasi memakan dan memetik
apel secara langsung tanpa dikenakan biaya, dan bagi wisatawan
yang ingin membawa pulang akan dikenakan tarif harga dalam
perkilo nya.
b. Wisata arena berkuda yaitu dimana kita dapat menikmati
indahnya pemandangan taman selecta dengan menggunakan
wisata arena berkuda tersebut sehingga tidak membuat kita
lelah untuk berkeliling melihat indahnya ribuan bunga yang
berhamparan di taman Selecta tersebut.
c. Spot foto instagramable Bagi para wisatawan yang
instagramable pastinya akan mencari spot foto yang bagus untuk
memperbagus feed instagram mereka, maka dari itu selecta sendiri
mempunyai spot foto yang instagramable dimana para wisatawan
dapat mengambil gambar pada bingkai bunga yang berbentuk
Love seperti gambar diatas dan juga masih bannyak yang lainnya
seperti bunga yang berbentuk burung cendrawasih dan bentuk
dinosaurus.
Dari hasil data pengunjung taman rekreasi Selecta yang terjadi
kenaikan secara berkala, maka dari itu pihak Selecta membuat data unit
taman rekreasi Selecta dalam miliar Rupiah, sebagai berikut:
96
Tabel 3.4 Data Pendapatan kebun pada tahun 2013-2015
PENDAPATAN UNIT KEBUN
2013 2014 2015
1 21,504,000
2 65,000,000 70,000,000
3
4
5 400,000
6 2,832,000
7
8 10,109,625
9
10
11
12 6,000,000
Sumber : Pihak Manajemen Taman Rekreasi Selecta 2019
Dilihat dari data diatas pendapatan unit kebun selecta setiap tahunnya mengalami penurunan drasti yaitu dimana pada tahun 2013 kebun selecta tersebut adanya pemasukkan yang cukup besar pada tahun 2014 dan 2015 kebun selecta sendiri mengalami penurunan yang cukup jauh dapat dan dapat dilihat dari data tersebut.
2. Wisata Buatan
Wisata buatan yang dimiliki oleh selecta seperti, kolam renang,
sky bike, riddy ride, rolle rcoaster, perahu air, dan seluncuran. Adapun
peninggalan sejarah dimana sampai saat ini masih di lestarikan tanpa
mengubah bentuk asli yaitu seluncuran yang telah di bangun pada masa
jajahan Belanda.
a. Wisata kolam renang Selecta , Selecta mempunyai 1 kolam renang
dan 2 waterboom yang dapat di nikmati oleh anak-anak dan orang
dewasa , akan tetapi kolam renang ini lebih diajurkan untuk orang
dewasa karena kedalamannya yang tidak mungkin dapat dijangkau
oleh anak-anak.
b. Wisata Sky Bike, Wahana ini merupakan salah satu wahana yang
unik dan berbeda dari yang lain. Dengan rute di atas sekitar taman
bunga, wahana yang berbentuk menyerupai lingkaran ini berkapasitas
2 orang, dimana 2 orang tersebut berada di dalamnya sambal mengayuh
pedal layaknya sepeda ontel biasa.
97
c. Wisata riddy ride, dimana para orang tua yang tidak menginginkan
anaknya untuk bermain agar anak-anak tersebut tidak merasa bosan
dan juga untuk melatih kecerdasan.
d. Wisata roller coaster, kita dapat menguji adrenalin kita melalui wisata roller coaster tersebut dan juga dengan begitu kita dapat melihat hamparan bunga yang indah di taman Selecta tersebut akan tetapi
e. Wisata Perahu bebek merupakan suatu wahana yang sangat
romantis dengan pasangan atau teman karena disini kita menikmati
keindahan danau dan bunga yang ada di selecta dengan menggunakan
perahu berbentuk seekor bebek. Kapasitas perahu bebek hanya untuk 2
orang, dimana 2 orang tersebut berada di dalamnya sambal mengayuh
pedal layaknya sepeda ontel biasa.
f. Wisata waterboom, yang membuat asyik bermain air di Water boom
yaitu air yang berasal dari pegunungan dan cocok sekali bagi
pengunjung yang memiliki kulit sensitif. Wahana di waterboom ini,
tersedia untuk anak anak dan dewasa. Ada papan seluncur berbagai
ukuran, ada ember tumpah raksasa, ada juga kolam landai buat anak
kecil, dan masih banyak lagi. Dan untuk menikmati semua ini, para
pengunjung tidak dikenakan biaya.
g. Tempat perbelanjaan Selecta yaitu dimana wisatawan dapat membeli
souvenir, makanan, buah dan tumbuhan yang ada di Selecta melalui
pusat perbelanjaan Selecta tersebut
Akan tetapi pihak Taman Rekreasi Selecta mengenakan tiket
masuk bagi para wisatawan dengan sebesar Rp. 35.000/orang maka
para wisatawan pun dapat menikmati wahana taman Rekreasi Selecta,
diantaranya ada fasilitas kolam renang, waterboom, goa singa,
pemandian air panas, dan taman air kamandanu. Namun selain wahana
diatas pengunjung perlu membayar biaya tambahan seperti wahana
yang dapat dicoba:
Tabel 3.5 Biaya Tiket Masuk Wahana
No Jenis Wahana Harga
1 Sky bike Rp. 20.000/orang
2 Flying fox Rp. 10.000/orang
3 Arena berkuda Rp. 10.000/orang
4 Perahu bebek Rp. 10.000/orang
5 Riddy bike Rp. 5.000/orang
6 Playground Rp. 10.000/orang
7 Perahu ayun Rp. 10.000/orang
8 Pemandian air panas Rp. 5.000/orang
98
9 4 dimensi Rp. 10.000/orang
10 Rollercoaster Rp. 15.000/orang
Sumber : Pihak Manajemen Taman Rekreasi Selecta 2019
3. Wisata Budaya
Wisata Budaya adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh
seseorang atau kelompok dengan mengunjungi tempat tertentu untuk
tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari daya Tarik
budaya dengan memanfaatkan potensi budaya dari tempat yang
dikunjungi tersebut. Wisata budaya yang dimiliki selecta tidak secara
terus menerus melainkan diadakan pada saat tertentu seperti Ulang
taman selecta yang dilakukan setiap pada bulan januari tanggal 18.
B. Amenity
Amenity atau fasilitas penunjang yang memfasilitasi wisatawan
ketika berkunjung ke suatu objek wisata. Selecta adalah destinasi
wisata yang mengangkat tema trully picnic tentunya memiliki berbagai
fasilitas yang menunjang kenyamanan wisatawan. Sehingga
kedepannya wisatawan yang berkunjung semakin bertambah
jumlahnya dan indeks kepuasan terhadap kawasan wisata Selecta terus
meningkat.
Adapun fasilitas-fasilitas penunjang yang telah tersedia di
kawasan wisata Selecta, diantaranya :
1. Rumah Makan Menu masakan yang disajikan kebanyakan menu masakan
khas Jawa Timur. Ada juga beberapa unit restoran yang tersebar di beberapa tempat dalam kawasan Selecta yakni 3 restoran, yaitu restoran Asri, restoran Bahagia, restoran Cantik dan café Dahlia di Taman Rekreasi dekat kolam renang.
Pihak Selecta membuat data pendapatan unit restoran dalam juta rupiah dalam melihat tercapainya target dalam pencapaian yang diinginkan. Berikut data pendapatan unit restoran yang dimilikioleh Taman Rekreasi Selecta:
Tabel 3.6 Data Pendapatan Unit Restoran PadaTahun 2017 – 2019
PENDAPATAN UNIT RESTORAN
Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
1 973.40 882.97 1,302.35
2 623.24 742.77 949.97
3 812.67 1,034.16
4 1,029.23 1,116.69
5 998.91 870.34
6 498.70 1,243.98
99
7 1,066.63 1,387.38
8 507.38 792.12
9 625.58 1,014.92
10
815.35 1,057.24
11
642.36 1,095.02
12
1,509.60 2,061.60
10,103.05 13,299.19 2,252.32
Sumber :Pihak Manajemen Taman Rekreasi Selecta 2019 Dilihat dari tabel diatas pendapatan pada tahun 2017 – 2018
pendapatan dari unit restoran mengalami peningkatan pada setiap tahunnya. Pada tahun 2019 belum tutup tahun maka dari itu pihak Selecta belum bias membuat data, tetapi dilihat dari awal bulan pada tahun 2019 lebih meningkat dari pada tahun sebelumya.
2. Tempat Ibadah Bagi wisatawan pemeluk agama islam yang hendak
menjalankan ibadah, pihak Selecta menyedikan mushola sebagai tempat menjalankan shalat. Lokasi mushola Selecta berada di bagian selatan. 3. Area Parkir
Kawasan Selecta memiliki area parkir yang cukup luas sehingga bias memuat bus kurang lebih 50 bus serta di kelola secara professional oleh pihak manajemen wisata. Biaya parkir di Selecta sendiri bervariasi tergantung dengan jenis kendaraan yang dipakai olehwisatawan antara lain: 4. Toilet dan Ruang Ganti Pakaian
Pihak Selecta menyediakan beberapa toilet dan ruang ganti
yang dirawat dengan baik sehingga toilet dan ruang ganti di Selecta
bersih memberikan kesan yang nyaman bagi para wisatawan tetapi
masih banyak dari para pengunjung yang kurang menjaga
kebersihan sehingga membuat beberapa toilet menjadi kurang
nyaman.
5. Penginapan Hotel Selecta sudah berdiri sangat lama di Kota Batu, yakni
sejak tahun 1930an. Penginapan ini merupakan bekas peninggalan Belanda. Maka tidak heran jika Hotel Selecta sudah cukup dikenal oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Hingga saat ini Hotel Selecta masih menjadi pilihan tempat menginap para
wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu atau wisatawan yang
ingin lebih menikmati suasana wisata Selecta karena Hotel Selecta
ini terletak di daerah pegunungan dengan hawa yang sangat
sejuk. Selain itu pemandangan di Hotel Selecta saat pagi, sore, dan
malam hari benar-benar mempesona. Hotel Selecta Batu merupakan penginapan 2 lantai yang
menyediakan sekitar 48 kamar. Terdapat 4 tipe kamar di Hotel Selecta Batu, yakni Suite Room untuk kapasitas 1 orang dengan tarif menginap per malam Rp 650.000, Suite Room untuk kapasitas 3
100
orang dengan hargaRp 812.000 per malam, Executive Room untuk
kapasitas 1 orang seharga Rp 1.100.000 per malam, dan yang
terakhir Executive Room untuk kapasitas 3 orang tarifnya Rp
1.375.000 per malam. Hotel dengan panorama yang asri dan udara
sejuk ini menyediakan sederet fasilitas yang cukup memadai
seperti: layanan kamar 24 jam, akses internet gratis (free WiFi) di
area umum, fasilitas rapat, fotocopy, TV kabel, shower, ATM/Bank,
layanan laundry, dan kolam renang outdoor untuk bermain air
bersama pasangan atau keluarga. Check-in di Hotel Selecta Batu
dilakukan pukul 14.00 WIB, sedangkan check-out dilakukan
sebelum pukul 12.00 WIB.
Tabel 3.7 Data Pengunjung Hotel PadaTahun 2017 – 2019
PENGUNJUNG HOTEL
Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Bulan 1 4,092 2,873 1,481
Bulan 2 2,030 2,164 2,478
Bulan 3 1,933 3,355
Bulan 4 2,392 3,482
Bulan 5 4,084 2,514
Bulan 6 1,299 2,850
Bulan 7 3,738 4,555
Bulan 8 2,842 3,212
Bulan 9 1,822 2,778
Bulan 10 3,615 2,822
Bulan 11 3,217 3,810
Bulan 12 5,020 4,958
36,084 39,373 3,959
Sumber : Pihak Manajemen Taman Rekreasi Selecta 2019 Dilihat dari tabel diatas pengunjung pada tahun 2017 – 2018
kunjungan wisatawan ke hotel Selecta mengalami p eningkatan yang cukup tinggi, karena pada tahun 2019 belum tutup tahun maka dari itu pihak Selecta belum bias membuat data.
Tabel 3.8 Data Pendapatan Hotel PadaTahun 2017 – 2019
PENDAPATAN UNIT HOTEL
Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
1 781.81 716.75 581.69
2 672.54 694.73 973.46
3 613.81 1,122.42
4 832.63 1,212.16
5 1,193.99
832.62
6 309.13 721.93
7 899.41 1,613.12
101
8 788.24 653.01
9 501.12 850.74
1 0
1
,
0
6
7
.
9
5
965.40
1 1
1
,
0
5
0
.
2
9
1,169.13
1 2
1
,
3
1
5
.
5
2
1,322.10
10,026.44
11,874.11 1,555.15 Sumber :Pihak Manajemen Taman Rekreasi Selecta 2019
Dilihat dari tabel diatas pendapatan pada tahun 2017 – 2018
pendapatan dari unit hotel mengalami peningkatan pada setiap
tahunnya. Pada tahun 2019 belum tutup tahun maka dari itu pihak
Selecta belum bias membuat data, tetapi dilihat dari awal bulan pada
tahun 2019 lebih meningkat dari pada tahun sebelumya.
6. Pos Keamanan Selecta menyediakan pos keamanan yang bertugas melayani
wisatawan dan masyarakat sekitar kawasan Selecta. Dengan adanya pos pengamanan yaitu sebagai antisipasi dalam penanganan masalah yang ditimbulkan karena adanya gangguan keamanan wisatawan, musibah, dan bencana alam. Pihak Selecta memfasilitasi keamanan dengan baik yaitu dengan dibuatkannya pos keamanan yang berada di tempat yang strategis nyaman dan juga bersih.
7. Kios Koperasi
Kios Koperasi Selecta menjual makanan ringan minuman dan
sebagainya untuk membantu perekonoimian masyarakat sekitar yang
ada di selecta dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
masyarakat dan berlangsungnya pariwisata Taman Rekreasi Selecta.
8. Gazebo Pihak selecta menyediakan gazebo yang cukup luas di
beberapa titik taman sebagai tempat istirahat atau berbincang-bincang sambil menikmati hamparan taman bunga dan pemandangan sekitar yang menyejukkan.Selain itu gazebo tersebut juga bias dijadikan tempat berteduh
ketika turun hujan. 9. Tempat Sampah Yang Tersedia Di Taman Rekreasi Selecta
Tempat sampah yang tersedia di Taman Rekreasi Selecta. Tempat sampah yang dimiliki oleh Selecta sangat unik dan lucu menyerupai bentuk hewan. Pihak Selecta membebaskan wisatawan untuk membawa makanan karena di Selecta Wisatawan bisa berpiknik/makan bersama sambil menikmati pemandangan yang sejuk dan indah. Tetapi masih banyak wisatawan yang membuang sampah sembarangan tidak pada tempatnya dikarenakan tempat sampah yang kurang besar untuk sampah yang berlebihan oleh pengunjung jika sedang ramai.
102
C. Accessibility Alamat Taman Rekreasi Selecta Alamat yang lebih jelasnya
Taman Rekreasi Selecta Batu berada di Desa Tulungrejo, Kecamatan
Batuaji, Kota Batu, Malang sekitar 2 jam perjalanan darat dari Surabaya
atau satu jam dari kota Malang yang beralamat di Jl. Raya Selecta 1
Kota Wisata Batu Malang Jawa Timur dengan nomor telpon (0341)
592379, (0341) 591025 Menurut hasil penelitian yang kami lakukan
akses untuk menuju selecta ini dapat dikatakan mudah dikarenakan jalan
atau medan yang cukup baik tanpa adanya kerusakan jalan, dan memiliki
area parker yang cukup luas. Jika musim liburan tiba wisatawan tidak
perlu khawatir karena selecta sudah memiliki tempat parkir yang cukup
luas dan memiliki post keamanan yang khusus di tempatkan di tempat
parkir. Akan tetapi ada beberapa kendala yaitu diman ajalan yang kurang
luas sehingga kemungkinan akan sulit jika ada dua Bus yang lewat
secara berlawanan arah. Kemudahan untuk mendapatkan informasi dan
pengaturan daerah tujuan, kemudahan perjalann dengan kendaraan
pribadi atau mobil sewaan, mudah dicapai, dan aman.
Tabel 3.9 Biaya Parkir Kendaraan di Taman Rekreasi Selecta
Parkir Tarif
Bus Rp. 20.000
Mobil Rp. 10.000
Sepeda Motor Rp.5.000
Sumber : Pihak Manajemen Taman Rekreasi Selecta 2019
Petunjuk Arah Taman Rekreasi Selecta Luas taman Selecta, yaitu 8 hektar sehingga memungkinkan adanya wisatawan yang kebingungan untuk berkeliling dari pihak Selecta sudah mengantisipiasi dengan adanya petunjuk arah dibeberapa titik wisata sehingga memudahkan pengunjung untuk berkeliling agar tidak tersesat dan demi kenyamanan wisatawan.
D. Ancilliary
Kelembagaan (Ancilliary) merupakan unsur keempat dari
4A, Ancilliary mengatur tentang pihak-pihak yang ikut andil dalam
pengelolaan suatu destinasi wisata. Berdasarkan Dokumen Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Batu 2010 – 2030 terdapat sistem dan fungsi
perwilayahan guna menunjang kegiatan pariwisata yakni Kecamatan
Batu dan Kecamatan Bumiaji. Kecamatan Batu (Bagian Wilayah Kota I)
diperuntukkan sebagai kawasan pengembangan kegiatan pariwisata serta
jasa penunjang akomodasi wisata. Kemudian Kecamatan Bumiaji
(Bagian Wilayah Kota III) dijadikan sebagai wilayah utama
pengembangan kawasan agropolitan, pengembangan kawasan wisata
alam dan lingkungan serta kegiatan agrowisata.
Melalui pengelolaan agrowisata berbasis masyarakat maka
pembangunan pariwisata di suatu wilayah dapat diwujudkan oleh aktor
103
pariwisata yang berperan di dalamnya. Meskipun pembangunan
pariwisata berbasis masyarakat menekankan pada faktor masyarakat
sebagai komponen utamanya, akan tetapi keterlibatan pemerintah dan
juga swasta sangat diperlukan untuk membentuk suatu kerja sama yang
saling bersinergi satu sama lain. Konsep pariwisata berbasis masyarakat
lebih menekankan kepada sebuah pembangunan pariwisata dari
masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat.
Promosi yang dilakukan Taman Rekreasi Selecta sangatlah unik
dan memiliki strategi tersendiri dalam menarik pengunjung/wisatawan
domestik maupun mancanegara dengan melalui social media, media
elektronik, dan media cetak untuk mempromosikan Taman Rekreasi
Selecta. Salah satu yang menjadi daya tarik dalam mempromosikan
Taman Rekreasi Selecta dengan cara memamerkan Selecta kepada warga
negara luar negeri dengan mengikuti event pariwisata yang ada diluar
negeri dan pada saat merayakan perayaan ulang tahun Taman
Rekreasi Selecta setiap tanggal 18 Januari dengan mengadakan wisata
kebudayaan, mengundang pemerintah serta artis-artis ibukota untuk
menarik pengunjung domestik hingga mancanegara. Bahkan Taman
Rekreasi Selecta selalu mengadakan Festival Budaya dan Seni berupa
fashion show dengan tema Go Green atau Perkebunan.
3.2.2. Kendala yang di Hadapi Taman Selecta Desa Tulungrejo
Kecamatan Bumiaji Dalam Mengembangkan Pariwisata
Meski taman rekreasi selecta berkembang sangat pesat, masih
ada beberapa kendala atau masalah seperti kurangnya keamanan pada
setiap wahana dan pemeliharaan secara teratur yaitu terdapat pada
atraksi misalnya pada wahana rollercoaster yang kurang aman pada
sabuk pengamannya dan juga pada wahana permainan Sky Bike kurang
telitinya dalam pembangunan jalur Sky Bike sehingga kurang aman bagi
para pengunjung. Selanjutnya kurang adanya tempat sampah, gazebo,
toilet, ruang ganti pakaian sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi
kenyamanan pengunjung kendala tersebut terdapat pada kurangnya
fasilitas. Tidak adanya bantuan dari pemerintah dan kurangnya dana
dalam membentuk Corporate Social Responsibility (CSR). Dan yang
terakhir jalan menuju taman rekreasi Selecta kurang luas dan untuk di
taman rekreasi selectanya sendiri kurang adanya jalan khusus
penyandang disabilitas karena terlalu banyak tangga kendala tersebut
terdapat pada akses, tetapi bagi penyandang disabilitas diberikan
potongan harga oleh pihak Taman Rekreasi Selecta. 4. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan penelitian dan pembahasan hasil temuan tentang
potensi wisata di Taman Wisata Selecta berdasarkan 4A maka dapat
ditarik kesimpulan, Attraction yaiut selecta ini memiliki atraksi yang
berbeda-beda mulai dari atraksi alam, buatan, dan budaya. Dan aktraksi
alam itu sendiri seperti Taman , atraksi buatan yaitu seperti kolam renang,
sky bike, roller coaster mini, berkuda, flying fox, perahu bebek,
104
perahu ayun, riddy ride, playground dan ada beberapa peninggalan
sejarah Belanda yang sampai saat ini masih di lestarikan yaitu„
seluncuran. Amenity yaitu Selecta memiliki fasilitas yaitu beberapa
restaurant: restaurant Bahagia, Cantik dan Asri, fasilitas untuk anak-anak
,dan juga fasilitas umum. Selecta juga mempunyai sebuah Hotel yang
mempunyai 120 kamar dengan berbagai tipe-tipe kamar seperti
:Cottage, Family, Deluxe, Superior, Standar. Hotel juga menyediakan
sebuah aula yang disediakan untuk disewakan berbagai acara perusahaan
atau pun tempat pertemuan organisasi masyarakat dan fasilitas
pemerintah. Accessibility yaitu akses untuk menuju selecta ini dapat
dikatakan mudah dikarenakan medan yang mendukung atau tidak adanya
kerusakan jalan sama sekali dan selecta ini sendiri dapat di tempuh
menggunakan kendaran berupa motor, mobil, dan bus. Ancilliary yaitu
Selecta dikembangkan sendiri oleh masyarakat desa dan kita ini adalah
bentuk perusahaan yang berbentuk PT yang dimiliki oleh 1110
anggota pesero jadi mereka menanamkan sahamnya disini tiap tahun
kita membagikan laba kepada pemakasan, dan selecta ini juga berdiri
sendiri tanpa adanya bantuan dari organisasi maupun segi dan ataupun
pengelolaan kita kelola sendiri, dan semua ini murni dari selecta itu
sendiri tanpa adanya bantuan dari pemerintah maupun investor luar.
Melihat hasil observasi di Taman Rekreasi Selecta, saran dari kegiatan penelitian lapangan inisebagai berikut : Atraksi dapat di periksa secara berkala demi kenyamanan bersama dikarenakan beberapa wahana membutuhkan perawatan yang ekstra dalam menjaga dan merawatnya. Selain itu, tingkatkan kebudayaan bersejarah yang ditinggalkan pada zaman Belanda agar tidak kalah saing dengan wahana yang sudah baru dibuat oleh pihak Selecta; fasilitas yang ada di Taman Rekreasi Selecta sangtlah kurang dari segi tempat sampah, Gazebo, dan kamar mandi untuk pengunjung. Dikarenakan pengunjung yang meningkat drastis sehingga tidak dapat menampung banyaknya pengunjung serta masih banyaknya sampah yang berserakan sebab kurangnya daya tampung dari tempat sampah yang disediakan serta kurangnya pekerja yang siap siaga membersihkan sampah dan menjaga tetap bersih agar pengunjung tetap merasa nyaman dalam berlibur ke Taman Rekreasi Selecta; sebagai salah satu tempat wisata yang terkenal di Kota batu, Taman Rekreasi Selecta pasar bunga khususnya harus lebih diperhatikan penempatan yang kurang strategis sehingga jarang pengunjung melihat untuk berbelanja dan tempat berbelanja yang kurang diperbaharui agar terlihat menarik dan dapat menyesuaikan dengan harga penjualan di pasar bunga itun sendiri.
Ucapan Terima kasih
Dalam menyelesaikan laporan ini kami berusaha mengumpulkan
data-data secara cermat dan menyajikan dalam bentuk akumulatif, namun
masih dalam tahap belajar. Pada kesempatan ini pula kami mengucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan laporan ini diantaranya sebagai berikut : Bapak Dr. Drs. I
105
Nyoman Sunarta, M.Si., selaku Dekan Fakultas Pariwisata Universitas
Udayana; Ibu Dra. A.A. Putri Sri, M.Si., selaku Koordinator Program
Studi Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Udayana;
Bapak Agus Muriawan Putra,SST.Par.,M.Par, selaku Koordinator
Penelitian Lapangan I Program Studi Diploma IV Fakultas Pariwisata
Universitas Udayana; Bapak Ida Bagus Dwi Setiawan, SST.Par.,M.Par.,
selaku Dosen Pembimbing Penelitian Lapangan I; Ibu Dr. Putu Sucita
Yanthy, SS., M.Par., selaku Dosen Penguji Penelitian Lapangan I;
Semua Dosen Program Studi Diploma IV Pariwisata dan Fakultas
Pariwisata Universitas Udayana; dan seluruh pihak yang telah membantu
penulis selama Kegiatan Penelitian Lapangan I ini yang tidak dapat kami
sebutkan satu persatu
Kelompok kami berharap laporan ini dapat membantu para pembaca
khususnya bagi mahasiswa/i yang akan mengikuti Kegiatan Penelitian
Lapangan I selanjutnya. Kelompok kami menyadari laporan ini masih
jauh dari kata sempurna, untuk itu kelompok kami siap menerima
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan
ini
5. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1998-2019. Tersedia pada:
https://www.eastjava.com/tourism/batu/ina/map.html [diakses pada 2019 April 29].
Anonim. 2011. Tersedia pada: http://blog-
pariwisata.blogspot.com/2012/02/pengertian- potensi-wisata.html
[ di akses 2019 Maret 12].
Anonim. 2016. Tersedia pada: https://www.kanalinfo.web.id/pengertian-data-kuantitatif- dan-data-kualitatif [ diakses pada 2019 Maret 13].
Anonim. 2016. Tersedia
pada:https://www.kanalinfo.web.id/pengertian-data-primer-dan-
data-sekunder [ diakses pada 2019 Maret 14].
Anonim. 2015. Tersedia pada : https://www.kanal.web.id/pengertian-
wisata-budaya [ diakses pada 16, Mei, 2019].
Anonim.2019.Tersedia pada: https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian- observasi.html [diakses pada 2019 Maret 14].
Anonim. 2017. Tersedia pada:
https://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata[diakses pada 2019
Maret 12].
Anonim. 2017.Tersedia pada:
https://id.wikipedia.org/wiki/Identifikasi [diakses pada 2019 Maret 12].
106
Anonim. 2013. Tersedia pada:
https://www.selectawisata.com/?p=168#!/[diakses pada
2019 Mei 17].
Anonim. 2011. Tersedia pada: https://www.wisatamu.com/pengertian-
wisata-budaya.html [ diakses pada 2019 Mei 16].
Ardika, I Wayan. 2003.
Tersedia pada:
http://sangikankecil.blogspot.com/2011/12/konsep-dasar-dan-
penerapan-4a-di- dunia.html [ diakses pada 2019 Maret 13].
Cooper, dkk. (1995). Tourism, Principles and Practice. Prentice Hall,
Harlow
Kartika, Dian. 2019. Tersedia pada: https://penginapan.net/hotel-
selecta-penginapan- lawas-dengan-pemandangan-indah-di-
batu/[diakses pada 2019 Mei 17].
Brody, Tim.2010.Tersedia pada:
http://digilib.unila.ac.id/12991/14/BAb%20II.pdf [ diaksespada 17,
Mei, 2019].
Mustafa,Hasan. 2011. Tersedia pada:
http://hasanmustafa.blogspot.com/2011/03/definisi- operasional-
variabel_28.html [ diakses 2019 Maret 13].
Setiawan, Dwi Ida Bagus. 2015.
Tersedia pada: https://repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/penelitianSimdos/f3e2c92782 684ae4ee371072d490ae74.pdf[diakses 2019 Maret 11]
Nanda. 2011. Tersedia pada:
https://tempatwisataseru.com/wisata-selecta-malang/[diakses
pada 29, April , 2019].
Pikniek. 2017. Tersedia pada: https://www.pikniek.com/indonesia/taman-wisata-selecta- malang/[ diakses pada 3, Mei, 2019].
Prastowo, Andi. 2011. Tersedia pada: http://dunia- penelitian.blogspot.com/2011/10/pengertian-teknik-wawancara-observasi.html [diakses pada 2019 Maret 14].
Sukardi, Nyoman. 1998. Pengantar Pariwisata. STP Nusa Dua Bali. Undang-undang No.
5 Tahun 1992. Beda cagar Budaya. Jakarta: Departmen
Pariwisata Budaya Republik Indonesia
107
Yoshiewafa. 2012. Tersedia pada: https://www.ragamtempatwisata.com/2013/09/taman- wisata-selecta-di-kota-batu-malang.html[diakses 2019,10 ,Maret].
Zaenuddin. 2013. Tersedia pada:
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Batu[diakses 2019, Maret
10]
108
Identifikasi kepariwisataan melalui 4a di kota Batu
(museum angkut)
A. M. Stefano1), A. M. Putra2), A. A. M. Pratiwi3)
DIV Pariwisata, Fakultas Pariwisata
email: [email protected],
Abstrak
Karya tulis berjudul Laporan Penelitian Lapangan 1 Mengidentifikasi Kepariwisataan
Melalui 4A Di Kota Batu (Museum Angkut) bertujuan untuk menjelaskan manfaat dari
didirikannya Museum Angkut bagi pelajar dan juga Pelaku Wisata. Adapun latar
belakang penulisan ini karena pariwisata merupakan sektor yang ikut berperan
penting dalam usaha peningkatan pendapatan. Penelitian ini di lakukan di Museum
Angkut Kota Batu. Jenis data ini adalah data kualitatif dengan teknik pengumpulan
data adalah observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi yang kemudian
disajikan dalam bentuk laporan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa, destinasi
wisata Museum Angkut merupakan destinasi yang mengusung konsep wisata
edukasi dengan tujuan memebrikan pelajaran atau pendidikan kepada wisatwan yang
datang. Mengkoleksi lebih dari 300 kendaraan, Museum Angkut memiliki 10 zona
yang berbeda dan juga atraksi yang menarik yang akan memikat wisatwan.
Menggunakan metode 4A (attraction, amenity, accessibility, ancillary). Kesimpulan
dari laporan ini adalah, dalam hal memenuhi tujuannya, Museum Angkut sudah
memenuhi dari segi 4A dan dengan bantuan pemerintahan kota Batu, Museum Angkut
diharapkan dapat berkembang lagi.
Abstract
The paper entitled Field Research Report 1 Identifies Tourism Through 4A In Batu
City (Museum Angkut) aims to explain the benefits of the establishment of Museum
Angkut for students and also Tourism Agents. The background of this writing is that
tourism is a sector that plays an important role in increasing income. This research
was conducted at the Batu City Transport Museum. This type of data is qualitative
data with data collection techniques are observation, interviews, literature studies, and
documentation which are then presented in the form of reports. The results of this
study explain that, tourist destinations Museum Angkut is a destination that carries the
concept of educational tourism with the aim of giving lessons or education to tourists
who come. Collecting more than 300 vehicles, Museum Angkut has 10 different zones
and also interesting attractions that will attract tourists. Using method 4A (attraction,
amenity, accessibility, ancillary). The conclusion of this report is, in terms of fulfilling
its objectives, Museum Angkut has fulfilled the 4A aspect and with the help of the
Batu city administration, Museum Angkut is expected to develop again.
Kata kunci : Identifikasi, Daya Tarik Wisata, Museum Angkut
109
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pariwisata merupakan sektor yang ikut berperan penting dalam usaha
peningkatan pendapatan. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan sektor yang
dianggap menguntungkan dan sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai
salah satu aset yang di gunakan sebagai sumber yang menghasilkan bagi Bangsa
dan Negara. Indonesia merupakan negara yang memiliki keindahan alam dan
keanekaragaman budaya sehingga perlu adanya peningkatan sektor pariwisata.
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. Sebagai
negara Kepulauan, daya tarik wisata Indonesia sangat kompetitif. Indonesia
memiliki lingkungan alam yang lengkap dan selalu ditemukan tempat-tempat baru.
Salah satu wilayah Indonesia yang menjadi daya tarik wisata adalah Malang
tepatnya di kota Batu.
Salah satu potensi yang menjadi destinasi wisata di kota Batu, Malang
adalah Museum Angkut. Museum angkut berdiri pada 9 Maret 2014 dibangun dan
dikelola oleh Jawa Timur Park Grup. Tujuan pembangunan museum ini adalah
untuk menyediakan informasi mengenai sejarah kendaraan di dunia, agar dapat
mengenali dan menghargai sejarah masa lalu serta memetik pelajaran darinya.
Museum ini belum ada tandingannya karena memiliki beragam koleksi sarana
transportasi yang lengkap dari seluruh dunia. Sebagian koleksi di museum ini
bahkan berupa mobil dan motor yang sangat langka. Museum ini menjadi salah
satu objek wisata pertama di Indonesia dan bahkan Asia yang mempunyai koleksi
lebih dari 300 unit mobil antik, kuno dan modern, baik yang sudah dijalankan
dengan mesin dan yang belum memiliki mesin. Konon jutaan orang telah
mengunjungi museum yang menjadi kebanggaan Indonesia di kancah
internasional ini setiap musim liburan.
2. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kota Batu, Jawa Timur, sekitar 20km dari kota
Malang. Museum ini terletak di kawasaan seulas 3,8 hektar di lereng gunung
Panderman dan memiliki lebih dari 300 koleksi jenis angkutan tradisonal hingga
modern. Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, variabel adalah konsep yang
mempunyai bermacam-macam nilai, berupa kuantitatif maupun kualitatif yang
nilainya dapat berubah.
Tabel 1.1 Tabel Operasional Variabel 4A
Variabel Indikator
Attraction 1. Keunikan kawasan dan atraksi di Museum Angkut
2. Kesegaran Udara di kawasan Museum
Angkut 3. Kebersihan di kawasan Museum Angkut 4. Spot foto yang unik di kawasan Museum
Angkut
110
Accessibilty 1. Alamat destinasi wisata Museum Angkut
2. Kemudahan akses menuju kawasan
Museum Angkut
3. Keamanan di destinasi wisata Angkut
Museum
Amenities 1. Ketersediaan tempat parkir di destinasi wisata Museum Angkut
2. Tersedianya fasilitas toilet di sekitar
destinasi wisata Museum Angkut 3. Tersedianya fasilitas mushola di destinasi
wisata Museum Angkut 4. Tersedianya fasilitas area khusus merokok
di destinasi wisata Museum Angkut 5. Tersedianya fasilitas toilet khusus bagi
wisatawan penyandang disabilitas di
destinasi wisata Museum Angkut 6. Tersedianya fasilitas lift dan eskalator di
destinasi wisata Museum Angkut 7. Tersedianya fasilitas food court dan cafe di
destinasi wisata Museum Angkut 8. Tersedianya fasilitas tambahan pasar
apung di destinasi wisata Museum
Angkut 9. Tersedianya fasilitas free wi-fi di destinasi
wisata Museum Angkut
10. Tersedianya fasilitas Wheelchair bagi
wisatwan yang beminat di destinasi
wisata Museum Angkut
11. Tersedianya fasilitas charging station di
destinasi wisata Museum Angkut 12. Tersedianya fasilitas penitipan barang di
destinasi wisata Museum Angkut
Anciliary 1. Tersedianya Tourist Information di destinasi wisata Museum Angkut
2. Adanya ATM Center di kawasan destiasi wisata Museum Angkut
3. PEMBAHASAN DAN HASIL
1. Pembahasan 1.1 Gambaran Umum
Kota Batu adalah sebuah Kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota Batu terletak 90 km sebelah barat daya Surabaya atau 15 km sebelah barat laut Malang. Kota Batu berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten
111
Pasuruan di sebelah utara serta dengan Kabupaten Malang di sebelah timur, selatan, dan barat.Memiliki 4 batas wilayah yaitu Utara : Mojokerto dan Pasuruan, Timur : Kabupaten Malang, Selatan : Kabupaten Malng dan Blitar dan bagian Barat Kabupaten Malang. Secara astronomi Kota Batu terletak 112 35’22.31152” Bujur Timur, 7 45’51.61362” Lintang Selatan. Wilayah kota Batu berada di ketinggian 600 -1.700 meter di atas permukaan laut dengan suhu udara rata-rata mencapai 23,5 derajat Celsius. Seiring dengan terbitnya peraturan pemerintah RI No.12/Tahun 1993, tanggal 27 November 1993, Kecamatan Batu pun meningkat menjadi Kota Administratif (Kotif) Batu. Kota Batu dahulu merupakan bagian dari Kabupaten Malang, yang kemudian ditetapkan menjadi kota administratif. Kota Administratif Batu membawahi tiga kecamatan yaitu Junrejo, Batu, dan Bumiaji. Wilayah Kotif Batu seluas 136,74 km2 atau 18.697 ha. Ini belum 43 BPS. Kota Batu.2015.hlm.1 37 tercatat luas daerah hutan cagar alam dan magasatwa Hutan Lindun Gubernur Surya di wilayah utara. Begitu pula luasan tanah irigasi sungai, badan jalan provinsi, tanah untuk jalur telepon dan listrik tegangan tinggi. Total diperkirakan seluas 753,72 ha.44 Pada tanggal 17 Oktober 2001, Batu ditetapkan sebagai kota otonom yang terpisah dari Kabupaten Malang. Kota Batu dikenal sebagai salah satu kota wisata terkemuka di Indonesia karena potensi keindahan alam yang luar biasa. Kekaguman bangsa Belanda terhadap keindahan alam Batu membuat wilayah kota Batu disejajarkan dengan sebuah negara di Eropa yaitu Swiss dan dijuluki sebagai De Kleine Zwitserland atau Swiss Kecil di Pulau Jawa.
Luas kawasan Kota Batu secara keseluruhan sekitar 19,908,70 ha atau sekitar 0,42 persen dari total luas Jawa Timur. Dengan rincian luas Kecamatan Bumiaji: 12.797,89 Ha, Kecamatan Batu: 4.545,82 Ha, dan Kecamatan Junrejo 2.565,02 Ha.3 Sebagai daerah yang topografinya sebagian besar wilayah perbukitan, Kota Batu memiliki pemandangan alam yang sangat indah, sehingga banyak di jumpai tempat-tempat wisata yang mengandalkan keindahan alam pegunungan disertai wisata air terjun, kolam renang dan lain sebagainya.Berdasarkan DISPENDUK CAPIL Kota Batu tercatat bahwa jumlah penduduk adalah 223.889 dengan rincian laki-laki : 112.869, perempuan: 111.030.
Tabel 1.2 Jumlah Populasi Penduduk Kota Batu
Kecamatan
Jumlah Penduduk
Laki-laki Perempuan
Bumiaji 29.246 28.862
Junrejo 25.456 24.623
Batu 47.017 47.115
Sumber : Dinas Pariwisata Kota Batu
112
Dilihat dari tabel tersebut, jumlah penduduk pada tahun 2017 dengan
proyeksi ditahun 2016 berjumlah 202.319 jiwa yang terdiri atas 101.719 jiwa
penduduk laki-laki dan 100.600 jiwa penduduk perempuan. Namun dibandingkan
dengan proyeksi jumlah penduduk tahun 2015, penduduk Kota Batu mengalami
pertumbuhan sebesar 0,91 persen.
Diantara ketiga kecamatan yang ada di Kota Batu, Kecamatan Batu
memiliki kepadatan penduduk paling padat. Pada tahun 2017 Kepadatan Penduduk
di 3 kecamatan cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi terletak di
Kecamatan Batu dengan kepadatan sebesar 2.071 jiwa/km2 dan terendah di
Kecamatan Bumiaji sebesar 898 jiwa/Km2.4 hal ini tidak mengherankan jika
Kecamatan Batu merupakan Kecamatan terpadat, karena Kecamatan Batu
merupakan pusat kegiatan Pemerintah maupun kegiatan ekonomi. Dan Kecamatan
Bumiaji merupakan Kecamatan yang tingkat kepadatannya paling sedikit, karena
sebagian luas wilayah Kecamatan Bumiaji merupakan daerah leren g gunung.
Kota Batu dipimpin Oleh Walikota yang dipilih secara langsung oleh rakyat Batu pada tahun 2012. Pada pemilihan tersebut Eddy Rumpoko terpilih sebagai Walikota Batu sejak 2007- 2017 atau menjabat Walikota selama 2 periode, dan pada 2017 istrinya Dewanti Rumpoko terpilih menjadi Walikota Batu untuk periode 2017-2022. Secara administratif, Kota Batu terbagi menjadi 3 Kecamatan dan 24 kelurahan dan Desa
1. Kecamatan Bumiaji mempunyai jumlah Desa yang paling banyak, yaitu 9
Desa.
2. Kecamatan Batu mempunyai 8 Desa dan Kelurahan, salah satu
Desanya ialah Desa Pesanggrahan.
3. Kecamatan Junrejo mempunyai 7 Desa dan Kelurahan.
Tabel 1.3 Tabel Statistik Pemerintahan Kota Batu.
Wilayah 2012 2013 2014
Kecamatan 3 3 3
Desa 19 19 19
Kelurahan 5 5 5
RW 237 238 238
RT 1.122 1.127 1.128
Laki-laki 2.594 2.452 2.452
Perempuan 2.351 2.286 2.286
Sumber : BPS Kota Batu, 2015
113
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang dimiliki Kota Batu setiap
tahunnya mengalami peningkatan, pada tahun 2012 tercatat 4.945 PNS dan
terus bertambah sampai 2016. jumlah pegawai negeri sipil yang ada di Kota
Batu pada tahun 2016 adalah sebanyak 4.310 orang. Sekitar 52 persen PNS
merupakan lulusan setingkat sarjana (S1) dan sisanya lulusan SMA ke bawah
dan hanya 8,9 persen yang merupakan lulusan S2/S3.
Struktur kelembagaan ini dimulai dari Kepala Dinas, sekeretariat (sub
bagian program dan laporan, sub bagian keuangan, sub bagian umum dan
kepegawaian), kelompok jabaran fungsional bidang pengembangan produk
pariwisata (seksi objek dan daya tarik pariwisata, seksi usaha jasa dan sarana
wisata), bidang promosi dan pemasaran pariwisata (seksi informasi dan Analisa
pasar, seksi promosi dan kerja sama), bidang pengembangan sumber daya manusia
pariwisata (seksi bimbingan dan pelatihan, seksi peran serta masyarakat), bidang
kebudayann (seksi sejarah dan kepurbakalaan, seksi nilai-nilali tradisional, seksi
kesenian), UPTD. Visi Dinas Priwisata dan Kebudayaan kota Batu adalah
Terwujudnya kota wisata Batu sebagai kota kepariwisataan internasional. Untuk mewujudkan visi tersebut maka misi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kota Batu adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pariwisata yang
berwawasan lingkungan. 2. Meningkatkan sumber daya manusia yang berkompetensi yang mampu bersaing di
tingkat global.
3. Mengembangkan desa/kelurahan menjadi desa yang berbasis potensi
dan masyarakat. 4. Membangun hubungan kerjasama yang baik dengan stakeholders pariwisata baik di
tingkat regional, nasonal, dan internasional.
5. Melakukan promosi pariwisata secara berlanjut di tingkat
nasional maupun internasional. Agar penelitian dapat terarah dengan baik peneliti melakukan penelitian
sesuai dengan prosedur pengumpulan data dan tahap-tahap penilitian. Untuk memberikan gambaran secara jelas mengenai penerapan konsep 4A dalam pembangunan pariwisata di Museum Angkut kami selaku peneliti melakukan wawancara dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Adapun yang menjadi informan penelitian ini adalah staff/karyawan Museum Angkut dan wisatawan yang berkunjung ke sana.
2. Hasil
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk untuk mengetahui bagaimana mengidentifikasi Destinasi Wisata Museum Angkut berdasarkan 4A (attraction, amenities, accsessibility, ancillary). Untuk mengetahui bagaimana mengidentifikasi Destinasi Wisata Museum Angkut berdasarkan 4A (attraction, amenities, accsessibility, ancillary), kami melakukan penelitian sesuai dengan tahap-tahap yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.
114
a. Hasil Observasi Museum Angkut Museum Angkut kota Batu Malang dibangun dengan konsep
yang unik menarik. Malang tidak hanya mengandalkan wisata alam tetapi
memiliki objek wisata museum yang menarik yaitu museum Angkut.
Museum Angkut diresmikan pada tanggal 9 Maret 2014, hingga sekarang
museum Angkut ini merupakan tempat wisata mengusung konsep angkutan
pertama di Asia Tenggara. Luas museum Angkut kurang lebih sekitar 3
hektare. Koleksi kendaraan Museum Angkut berada di tiap-tiap ruangan
yang dibagi per-zona di lantai bertingkat tiga. Museum Angkut dibagi
menjadi beberapa zona. Tiap zona menyesuaikan tema kendaraan
sehingga memberikan sensasi berbeda-beda. Berikut adalah zona-zona di
Museum Angkut.
1. Zona Hall Utama
Zona Hall Utama adalah area pertama yang ditemui saat pertama
kali masuk ke Museum Angkut. Pada zona ini terdapat berbagai
macam kendaraan transportasi mulai dari mobil kuno, sepeda ontel,
kereta kuda, dan masih banyak lagi.
2. Zona Edukasi
Area ini menitik beratkan kepada pameran alat-alat angkut yang
memiliki nilai sejarah dari Indonesia dan luar negeri yang merupakan
representasi visi dan misi Jatim Park group sebagai pengelolanya.
Zona seluas 900 meter persegi ini menjadi area yang sangat menarik
bagi pengemar otomotif. Selain itu di zona ini terdapat sebuah mobil
yang pernah digunakan Dahlan Iskan untuk melakukan uji coba
dari Solo ke Surabaya. Mobil yang bertenaga listrik ini mengalami
kecelakan pada 5 Januari 2013, dan akhirnya mobil ini disumbangkan
ke Museum Angkut.
3. Zona Runway 27 Airport
Pada zona ini terdapat pesawat asli Boeing 737 lengkap dengan
interior di dalamnya layaknya pesawat komersial. Selain itu juga
pesawat yang terdapat di zona ini dapat memberikan suasana layaknya
berada di dalam pesawat sungguhan.
4. Zona Pecinan
Pada area ini pengelola Museum Angkut memberikan ilustrasi
disekitar stasiun besar kota zaman dahulu. Bemo, bajaj, becak, terlihat
menyatu dengan replica bqangunan- bangunan khas Tionghoa seperti
kelenteng, took obat china, dan kantor pos yang semuanya masih
menggunakan ejaan lama khas Tionghoa. 5. Zona Batavia & Sunda Kelapa
Pada zona ini menggambarkan Batavia pada zaman dahulu
yang merupakan pelabuhan terbesar di masa kolonial Belanda
dengan visualisasi Pelabuhan Sunda Kelapa zaman dahulu. Disini
juga terdapat berbagai replika angkutan yang ada pada masa kolonial
Eropa di Indonesia dan masa penjajahan Belanda di Indonesia.
6. Zona Gangster Town & Broadway Street.
115
Zona yang satu ini merupakan zona terfavorit yang ada di Museum
Angkut karena visualisasi yang diberikan pada zona ini sangat
menarik yaitu settingan yang menyerupai film-film Amerika bertema
gangster. Pada zona ini juga memilliki banyak spot foto bagi para
pecinta selfie. 7. Zona Eropa
Pada zona ini, pengunjung dimanjakan dengan nuansa dari beberapa
negara besar di Eropa seperti; Jerman, Italia, Perancis dan Inggris.
Sesuai dengan nuansa yang di berikan dari negara-negara tersebut,
suasana yang di dapatkan juga sama, dan juga replika yang tedapat
di zona ini juga sesuai dengan negara-negara yang terdapat di zona
ini seperti; Menara Eiffel, Tembok Berlin, Kendaraan dari Italia dan
juga patung replika Tentara Inggris. 8. Zona Istana Buckingham
Pada zona ini, terdapat berbagai alat transportasi kelas dunia seperti
Blackburn, Rolls Royce, Triumph, Mini Cooper, Matchless, Austin,
Royal Enfield, Francis Barnet, Fillir, dan masih banyak lagi. Selain
itu juga pada zona ini pengelola Museum Angkut memberikan
suasana yang mirip dengan negara Inggris. Pada saat memasuki zona
ini, kita akan langsung melihat replika dari Istana Buckingham.
9. Zona Hollywood Pada zona ini,ada replika kendaraan yang digunakan pada film-film box office.Beberapa diantaranya adalah mobil di film Scooby doo dan batmobile yang digunakan batman dalam filmnya. Semakin mendukung suasana,terdapat juga patung hulk raksasa yang menginjak mobil.
10. Zona Las Vegas
Zona ini termasuk menjadi salah satu bagian favorite wisatawan
yang datang, disambut dengan gerbang masuk bertuliskan Las Vegas,
wisatawan akan disuguhi mobil-mobil glamour yang keluar masuk
area ini. Selain itu terdapat juga sebuah replika kereta yang dapat
dinaiki dan dapat memberikan sensasi seperti menaiki kereta asli, dan
replika ini juga menjadi lorong yang merupakan jalan keluar dari
semua zona yang ada di Museum Angkut.
b. Hasil Wawancara dengan Staff/Karyawan Museum Angkut
Wawancara dengan staff/karyawan Museum Angkut pada hari
1. Peresmian Museum Angkut Adapun jawaban dari semua karyawan yang dapat kami wawancara sama yaitu Museum Angkut resmi berdiri
tanggal 09 Maret 2014.
2. Pengelolaan Museum Angkut
Jawaban dari semua karyawan umumnya sama baik untuk
pertanyaan pertama hingga yang terakhir, jadi pihak yang mengeloa
Museum Angkut adalah Jatim Park Group dan Dinas Pariwisata
Kota Batu.
116
3. Tujuan Pembangunan Museum Angkut Tujuannya dibangun Museum Angkut adalah untuk mengapresiasi perkembangan transportasi yang ada dari
zaman ke zaman.
4. Asal Kendaraan yang ada di Museum Angkut Semua kendaraan yg ada disini ada didapat dari luar negeri da nada yang dibeli oleh pihak pengelola.
5. Jumlah Kendaraan di Museum Angkut Terdapat lebih dari 300 mobil dan terdapat 1 mobil listrik karya anak bangsa yang disumbangkan oleh Dahlan Iskan ke Museum Angkut.
c. Hasil Wawancara dengan wisatawan
Tabel 1.4 Hasil Wawancara
dengan Wisatawan
1. Informasi mengenai Museum Angkut
No. Nama
Jenis Usia
Asal
Jawaban Kelamin Pendidik
an
1. Rizki P 17 Tanggerang SMK Teman- tahun teman yang
sudah pernah berkunjung ke Museum Angkut
2. Bambang L 57 Bantul
S2
Televisi tahun
3. Ari L 36 Jakarta
Tata Dari anak- tahun Usaha di anak murid
SMK
4. Mila P 13 Yogyakarta SMP Televisi tahun
5. Indra L 14 Yogyakarta
SMP
Youtube tahun
6. Dimas L 18 Jakarta
SMA
Internet tahun
7. Fauziah P 21 Jember Mahasisw Social Media tahun i
8. Ferdi L 43 Kediri
Karena tahun Juru berdomisili
masak di Kota Batu
9. Wisnu L 17 Pekalongan
SMK
Dari sekolah tahun karena study
tour
10. Abit L 30 Guru
117
tahun Pekalongan SMK Otomotif
Internet
2. Berapa kali mengunjungi Museum Angkut
No. Nama
Jenis Usia
Asal
Jawaban Kelamin Pendidik
an
1. Rizki P 17 Tanggerang SMK Baru pertama tahun kali
2. Bambang L 57 Bantul
S2
Sudah tiga tahun (3) kali
3. Ari L 36 Jakarta
Tata Pertama kali tahun Usaha di
SMK
4. Mila P 13 Yogyakarta SMP Pertama kali tahun
5. Indra L 14 Yogyakarta
SMP
Pertama kali tahun
6. Dimas L 18 Jakarta
SMA
Pertama Kali tahun
7. Fauziah P 21 Jember Mahasisw Pertama kali tahun i
8. Ferdi L 43 Kediri
Juru Sudah tiga tahun masak (3) kali
9. Wisnu L 17 Pekalongan
SMK
Pertama kali tahun
10. Abit L 30 Pekalongan
Guru Pertama kali tahun SMK
Otomotif
3. Daya tarik yang ada di Museum Angkut
No. Nama
Jenis Usia
Asal
Jawaban Kelamin Pendidik
an
1. Rizki P 17 Tanggerang SMK Banyak tahun mobil klasik
maupun alat transportasi yang sudah jarang ditemui sebagai latar berfoto
118
2. Bambang L 57 Bantul
S2
Untuk tahun menyegarkan
pikiran dengan melihat barang antik
3. Ari L 36 Jakarta
Tata Karena tahun Usaha di bagus, unik
SMK dan banyak peminatnya
4. Mila P 13 Yogyakarta SMP Banyak tahun keunikan dan
pengetahuan tentang perkembanga n alat transportasi
5. Indra L 14 Yogyakarta
SMP
Melihat tahun keunikan
tranportasi yang ada dan pemandanga nnya
6. Dimas L 18 Jakarta
SMA
Untuk tahun melihat
peninggalan tranportasi zaman dulu yang antik
7. Fauziah P 21 Jember Mahasisw Sebagai spot tahun i foto yang
lucu dan unik karena
berlatarkan
alat
transportasi
8. Ferdi L 43 Kediri
Juru Melihat tahun masak kendaraan
yang ada sesuai perkembanga n zaman
9. Wisnu L 17 Pekalongan
SMK
Melihat tahun perkembanga
n kendaraan pada setiap
119
zaman
10. Abit L 30 Pekalongan
Guru Sebagai tahun SMK bahan ajaran
Otomotif di kelas
4. Keninginana untuk berkunjung lagi ke Museum Angkut
No. Nama
Jenis Usia
Asal
Jawaban Kelamin Pendidik
an
1. Rizki P 17 Tanggerang SMK Ya, ingin tahun datang lagi
bersama keluarga
2. Bambang L 57 Bantul
S2
Saya ingin tahun datang lagi
3. Ari L 36 Jakarta
Tata Ya, saya tahun Usaha di ingin datang
SMK lagi bersama keluarga
4. Mila P 13 Yogyakarta SMP Ya, mau tahun
5. Indra L 14 Yogyakarta
SMP
Ya, saya mau tahun
6. Dimas L 18 Jakarta
SMA
Pasti saya tahun akan datang
7. Fauziah P 21 Jember Mahasisw Mau lagi, tahun i karena
sekarang waktu berkunjug mepet jadi saya kurang menikmati
8. Ferdi L 43 Kediri
Juru Ya, mau tahun masak
9. Wisnu L 17 Pekalongan
SMK
Mau jika ada tahun kesempatan
10. Abit L 30 Pekalongan
Guru Mau lagi, tahun SMK kalau bisa
Otomotif bersama keluarga
120
5. Kritik dan Saran unutk Museum Angkut
No. Nama
Jenis Usia
Asal
Jawaban Kelamin Pendidik
an
1. Rizki P 17 Tanggerang SMK Untuk toilet tahun kurang
dijaga kebersihanny a dan bau.
2. Bambang L 57 Bantul
S2
Sudah tahun memuaskan
karena setiap saya datang kesini selalu mengalami perubahan yang baik
3. Ari L 36 Jakarta
Tata Menurut tahun Usaha di saya sudah
SMK bagus
4. Mila P 13 Yogyakarta SMP Sudah cukup tahun menurut saya
5. Indra L 14 Yogyakarta
SMP
Sudah cukup tahun
6. Dimas L 18 Menurut
tahun Jakarta SMA saya sudah cukup
7. Fauziah P 21 Jember Mahasisw Sudah cukup tahun i memuaskan
8. Ferdi L 43 Kediri
Juru Semakin tahun masak ditingkatkan
kalau bisa kendaraanny a ditambah lagi agar makin menarik perhatian wisatawan
9. Wisnu L 17 Pekalongan
SMK
Sudah cukup tahun baik dari
fasilitas dan lainnya
10. Abit L 30 Pekalongan
Guru Semoga tahun SMK ruangan
121
Otomotif otomotif lebih diperluas agar nyaman dan tidak berdesak- desakan
Dari jawaban yang kami peroleh dari kesepuluh wisatawan, dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar pengunjung berasal dari kalangan Pelajar
SMP/SMA maupun Mahasiswa dan Guru/Dosen. Hal ini dikarenakan
Museum Angkit merupakan tempat untuk berwisata yang dapat
mengedukasi pengunjungnya sehingga banyak dipilih oleh pelajar sebagai
bahan pembelajaran maupun bagi guru/dosen sebagai bahan pembelajaran.
d. Pembahasan Hasil Observasi
Melalui observasi, wawancara dan dokumentasi kami telah dapat mengidentifikasi
Komponen 4A di Kawasan Wisata Museum Angkut. Dalam
pengembangannya, Museum Angkut telah memenuhi komponen
4A(Attraction, Amenities, Accsessibility, Anncilliary) dalam pengelolaan
industri pariwisata, yaitu:
1. Atraksi (Atraction)
a. Divas on Broadway
adalah pertunjukan para wanita high class ala Amerika Serikat, yang
diiringi dengan musik dan gerakan kecil untuk mengajak para
pengunjung ikut bergoyang bersama para diva cantik ke tengah area
broadway. Pertunjukan Divas on Broadway diadakan setiap hari
pada pukul 18.30 sampai 19.00 wib. b. Special Car and Costume Parade
Pertunjukan parade mobil dan kostum dari puluhan tokoh movie
star museum angkut, dengan live DJ performance wisatawan
dapat melakukan flash mob yang akan dipandu langsung oleh para
pemeran parade, parade ini diadakan setiap hari pada pukul 16.30
sampai 17.30 wib.
122
c. Video 3D Mapping Show
Video ini menampilkan pemandangan audio visual yang
mengeksplorasi tekstur bangunan dari Museum Angkut. Video ini
ditampilkan setiap hari pada pukul 19.45 wib.
d. Cars Round Up
Cars Round Up ini menampilkan koleksi alat angkut ( mobil) untuk
pembuktian bahwa 95 % masih dapat digunakan dengan baik.
Pertunjukan cars round up sangat cocok bagi wisatawan pecinta
otomotif, dan dilakukan pada hari sabtu dan minggu pukul 14.00
wib.
e. Live Music Ini merupakan atraksi yang sangat menarik karena di lakukan oleh dua orang berpenampilan seperti pantonim. Kedua orang ini memainkan
alat musik berupa biola dan gitar tanpa menyayi dan bertujuan
untuk menghibur para pengunjung yang datang ke area itu.
2. Aksesibilitas (Accessibility)
Untuk sarana yang disediakan cukup memadai mulai dari kondisi
jalanan yang cukup baik dan nyaman sehingga kendaraan roda
dua maupun roda empat dapat menjangkau kawasan ini. Adapun
faktor lain yaitu tempat parkir bagi wisatawan yang berkunjung
menggunakan kendaraan pribadi sudah cukup luas sehingga par
wisatawan tidak parkir di sembarang tempat. Tempat parkir bus sendiri
jika dilihat secara langsung sudah memadai dengan kapasitsa tamping
yang cukup banyak. Pengelolaan dari tempat parkir inipun sangat baik
dengan adanya petugas yang sedia membantu para wisatwan yang
menggunakan bus untuk mengunjungi Museum Angkut. Untuk menuju ke Museum Angkut wisatawan dapat
menggunakan jalur darat dengan jarak dan waktu tempuh sebagai berikut: Kota Malang - Museum Angkut 18,8 km (55 menit), kota Batu - Museum Angkut 1,8 km (4 menit), Selecta - Museum Angkut 8,1 km (19 menit), Balai Kota Among Tani - Museum Angkut 2,8 km (7 menit), Stasiun Kereta Api Malang -
Museum Angkut 19,7 km (53 menit).
Selain itu adapun transportasi yang dapat digunakan para wisatwan
untuk menuju Museum Angkut yaitu dengan menggunakan kendaraan
online, baik itu kendaraan bermotor maupun mobil. Tidak ada aturan
yang mengikat terkait pengoperasian kendaraam berbasis online di
kawasan Musem Angkut. Harga tiket masuk ke Museum Angkut di bagi menurut
waktu kunjungan : weekday harga tiket masuk sebesar Rp 70.000, weekend harga tiket masuk sebesar Rp 100.000, bagi wisatawan yang membawa kamera akan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 30.000.
123
3. Fasilitas (Amenities)
Fasilitas-fasilitas maupun sarana dan prasarana penunjang yang
tersedia di wisata Museum Angkut, diantaranya:
1. Tempat Parkir
Museum Angkut menyediakan tempat parkir bagi wisatawan yang
berkunjung kesana. Tempat parkir di bagi menjadi beberapa bagian,
yaitu parkiran untuk sepeda motor, parkiran untuk mobil, dan parikiran
untuk bus.
2. Toilet
Museum Angkut menyediakan toilet disetiap zona yang ada untuk
memudahkan wisatawan yang datang. Toilet yang ada di Museum
Angkut memiliki kelebihan yaitu terdapat lukisan-lukisan
transportasi di dalam toilet.
3. Mushola Selain tempat parkir dan toilet Museum Angkut juga menyediakan Mushola untuk memudahkan wisatawan muslim untuk beribadah.
4. Area Merokok
Salah satu fasilitas yang ada di Museum Angkut adalah Area Merokok
(smoking area). Wisatawan yang berkunjung ke Museum Angkut
tidak diperkenankan merokok disembarang tempat, karena Museum
Angkut memiliki area khusus bagi wisatawan yang merokok. Letak
area merokok ini adalah di zona Gangster.
5. Toilet Khusus
Toilet ini merupkan fasilitas yang dikhususkan untuk wisatawan yang memiliki kekurangan secara fisik.
6. Lift dan Eskalator Lift dan Eskalator yang ada di Museum Angkut hanya terdapat di
zona Hall Utama dan zona Edukasi di Museum Angkut. Fasilitas ini
dibuat untuk memudahkan wisatawan untuk berpindah dari lantai
satu di zona Hall Utama ke lantai dua di Zona Edukasi.
7. Food Court dan Café Salah satu fasilitas yang ada di Museum Angkut adalah Food Court. Food Court merupakan fasilitas tempat makan yang ada di Museum Angkut dan terletak di zona Runway 27 Airport selain itu, tersedia juga Cafe di setiap zona di Museum Angkut.
8. Pasar Apung
Pasar Apung merupakan destinasi wisata yang menyajikan nuansa
klasik di Kota Batu. Berada satu komplek dengan Museum Angkut,
Pasar Apung berdiri di atas lahan seluas setengah hektar. Ada
berbagai macam makan tradisonal yang tersedia di Pasar Apung.
Mulai dari bakpo, lalapan, gudek, bakso jawa, makanan khas Madura,
soto betawi dan ketan. Selain makanan, berbagai dagangan souvenir
tradisional juga tampak di pasar itu. Sebagian pedagang ada yang
menjualnya dengan sarana perahu, ada pula yang meanfaatkan kios
yang tersedia di pasar.
124
9. Free Wi-fi
Museum Angkut juga menyediakan free wi-fi bagi para
pengunjung. Rata-rata kecepatan wi-fi yang disediakan yaitu
20mbs dan wi-fi ini tersedia untuk seluruh area di dalam
Museum Angkut.
10. Wheelchair
Museum Angkut tersedia Wheelchair-rental atau Rental-kursi
roda. Kursi roda ini tersedia bagi siapa saja yang ingin
berkeliling di Museum Angkut dan tidak dikenai biaya.
11. Charging Station
Tersedia tempat pengisian daya
telepon genggam.
12. Deposit Counter Tempat yang berbentuk loker dan digunakan untuk menyimpan
atau menitip barang-barang dari pengunjung yang datang.
4. Pelayanan Tambahan (Ancillary)
Peneliti tidak mendapat akses untuk mengetahui lebih jelas
mengenai struktur kelembagaan dan cara mengelola Museum Angkut oleh
Jatim Park Group sehingga tidak memperoleh informasi yang jelas.
Lembaga lain yang mengelola destinasi wisata Museum Angkut adalah
Dinas Pariwisata kota Batu, Malang. Dinas Pariwisata kota Batu adalah
instansi yang berwenang dalam memberikan informasi mengenai
keberadaan potensi dan daya tarik wisata kota Batu sekaligus
memasarkannya. Museum Angkut memiliki Tourist Information Center
yang akan membantu wisatawan untuk mengetahui lebih rinci tentang
Museum Angkut seperti informasi harga tiket dan pengumuman jika
wisatawan kehilangan/terpisah dari rombongan atau keluarganya.
Adapun salah satu travel agent yang membantu memasarkan destinasi
wisata museum angkut adalah KK Tour. sehingga wisatawan dari laur
daerah mengetahui keberadaan dan informasi secara umum mengenai
museum angkut. Fasilitas yang disediakan oleh pemerintah adalah
ATM Center untuk memudahkan wisatawan melakukan penarikan uang.
4. KESIMPULAN
4.1. Simpulan Dari pembahasan yang telah kami jabarkan, dapat disimpulkan bahwa di Kota Batu telah ditemukan banyak informasi tentang potensi wisata yang ada di sana terutama tentang Museum Angkut. Seperti yang dilihat dari aspek 4A yaitu Atraksi (atraction), aksesibilitas (accessibilitas), amenitas (amenity), pelayanan tambahan (ancillary) yang ada di Museum Angkut sudah benar- benar cukup untuk menarik dan memmenuhi kebutuhan wisatawan saat berkunjung ke sana.
4.2. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti memberi saran agar destinasi wisata Museum Angkut terus mempertahankan atraksi yang ada dan mengembangkan ke arah yang lebih baik agar wisatawan semakin banyak berkunjung serta memenuhi segala kebutuhan wisatawan. Selain itu juga, penulis ingin memberi saran kepada pembaca bahwa jika berminat
125
melakukan wawancara dalam hal ingin tahu lebih banyak tentang Museum Angkut, pembaca harus terlebih dahulu membuat perjanjian kepada pihak yang bersangkutan.
Ucapan Terima kasih Dalam menyusun laporan ini, penulis banyak dibantu oleh orang-orang yang ikhlas dan sabar sehingga laporan ini bisa selesai dengan baik. Oleh sebab itu, melalui kata pengantar ini, penulis secara khsusus ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada : Dr. Drs.I Nyoman Sunarta, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, Dra. A. A. Putri Sri, M.Si. Selaku Koordinator Program Studi Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, Agus Muriawan Putra, SST.Par.M.Par. Selaku Koordinator penelitian lapangan 1 Program Studi Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, Agus Muriawan Putra, SST.Par.M.Par. Selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, saran dan masukan, serta semangat bagi penulis dalam penyusunan laporan penelitian lapangan I ini, Anak Agung Manik Pratiwi, SE.M.Si. Selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan evaluasi, masukan dan saran dalam penyelesaian laporan ini, Teman-teman kelompok yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini, teman-teman seperjuangan DIV Pariwisata Universitas Udayana 2018 yang telah memberi motivasi dalam menyelesaikan laporan PL, orang tua yang telah memberikan dukungan unutk menyelesaikan laporan PL 1 ini. Kami sangat sadar akan kekurangan dalam Laporan Penelitian Lapangan I, maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat kami selaku penulis harapkan agar kedepannya bisa lebih baik lagi. Akhir kata, semoga tugas Laporan Penelitian Lapangan I ini bisa bermanfaat untuk baik untuk pembaca maupun orang-orang yang membacanya.
5. DAFTAR PUSTAKA
Retno, Devita. 2018.Sejarah Museum Angkut Lengkap. [Internet]. [ di
unduh 2019 Maret 10].
https://sejarahlengkap.com/bangunan/sejarah-museum-angkut
Pangi, Ajung 2014.Profil Kota Batu-Visi dan Misi. [Internet]. [di unduh pada
2019 Maret 18] https://ajungpangi.wordpress.com/cas-cis-
cus/biografi/profil-kota-batu/profil-kota-batu- visi-dan-misi/
Herman, Hary 2018.Metode Kualitatif untuk Riset Pariwisata. [Internet]. [di
unduh pada 2019 Mei 18]
https://www.researchgate.net/publication/322307031_Metode_Kualitatif
_untuk_Riset_Par i wisata Adi, D Sukmana 2017. Museum Angkut III:Zona Jepang, Zona Eropa, Amerika,
Hollywood, dan Gangster Town. [Internet]. [di unduh pada 2019 Mei 10] https://www.google.co.id/amp/s/mysukmanablog.wordpress.com/2017/12/09/museum- angkut-iii-zona-eropa-amerika-hollywood-dan-gangster-town/amp/
126
Hartanto, Hadi 2018. Bab IV Hasil Penelitian.A. Deskripsi dan Analisis Data. [Internet]. [di unduh pada 2019 Mei 18
https://docplayer.info/52641254-Bab-iv-hasil-penelitian-a-deskripsi-dan-analisis- data.html#download_tab_content
Widyatmaja, I Gusti. 2017. Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Denpasar: Pustaka Larasan. Widyatmaja, I Gusti. 2017. Potret Pariwisata Nasional. Denpasar: Pustaka Larasan.