proses rekayasa persyaratan

50
PROSES REKAYASA PERSYARATAN Chapt er 6 PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Upload: topper

Post on 23-Jan-2016

70 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Chapter 6. PROSES REKAYASA PERSYARATAN. PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR. KELOMPOK 3. 092904006 SYAPUTRI ARTAMI S 092904010AYU ANGGRIANI H 092904011RUDI DIAN SYAH 092904030ZUL FADLY SULTHAN - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Chapter 6

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTROFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Page 2: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

092904006 SYAPUTRI ARTAMI S092904010 AYU ANGGRIANI H092904011 RUDI DIAN SYAH092904030 ZUL FADLY SULTHAN092904035 JUMIATI092904041 HUSNAENI092904043 NURHALIMAH

KELOMPOK 3

Page 3: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

TUJUAN

Memehami kegiatan-kegiatan rekayasa persyaratan

dan hubungan-hubungannya

Mengetahui beberapa teknik elisitasi dan analisis

persyaratan

Memahami arti penting validasi persyaratan dan

bagaimana peninjauan persyaratan digunakan pada

proses ini

Memahami mengapa manajemen persyaratan

diperlukan dan bagaimana manajemen tersebut

mendukung rekayasa persyaratan lain

Page 4: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

POKOK PEMBAHASAN

6.1. Studi Kelayakan

6.2. Elisitasi dan analisis persyaratan

6.3. Validasi persyaratan

6.4. Manajemen persyaratan

Page 5: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Rekayasa persyaratan adalah proses yang

melibatkan semua kegiatan yang dibutuhkan untuk

membuat dan memelihara dokumen persyaratan sistem.

Ada empat kegiatan proses rekayasa persyaratan tingkat

tinggi yang generik adalah :

1. Studi kelayakan sistem

2. Elisitasi dan analisis persyaratan

3. Validasi persyaratan

4. Manajemen persyaratan

Page 6: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Peraga 6.1. Proses rekayasa persyaratan

Page 7: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

6.1. STUDI KELAYAKAN

Page 8: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Untuk semua sistem baru, proses rekayasa persyaratan harus dimulai dengan studi kelayakan. Input bagi studi kelayakan adalah deskripsi garis besar sistem dan bagaimana sistem akan digunakan dalam organisasi.

Hasil studi kelayakan berwujud laporan yang merekomendasikan apakah kegiatan tersebut layak diteruskan dengan rekayasa persyaratan dan proses pengembangan sistem.

Studi kelayakan merupakan studi singkat dan terfokus yang bertujuan untuk menjawab sejumlah pertanyaan berikut :1. Apakah sistem memberikan konstribusi bagi tujuan

organisasi secara keseluruhan.2. Apakah sistem dapat diimplementasi dengan

menggunakan teknologi terbaru dan dalam batasan biaya dan jadwal ?

3. Apakah sistem dapat diintegrasi dengan sistem lain yang sudah ada ?

Page 9: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

6.2. ELISITASI DAN ANALISIS

PERSYARATAN

Page 10: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Setelah studi kelayakan awal, tahap berikutnya dari proses rekayasa persyaratan adalah elisitasi dan analisis persyaratan.

Pada tahap ini, staf pengembangan perangkat lunak teknis bekerja dengan pelanggan dan end-user sistem untuk mencari domain aplikasi, layanan apa yang harus diberikan sistem, kinerja sistem yang diharapkan, batasan perangkat keras, dan seterusnya.

Elisistasi dan analisis persyaratan dapat melibatkan berbagai macam orang dalam organisasi.

Stakeholder mencakup end-user yang berinteraksi dengan sistem dan orang lain pada organisasi yang akan dipengaruhi oleh sistem tersebut.

Perekayasa yang mengembangkan atau memelihara sistem lain yang berhubungan, manajer bisnis, pakar domain, representatif badan perdagangan, dan seterusnya juga bisa merupakan stakeholder sistem.

Page 11: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Elisitasi dan analisis merupakan proses yang sulit karena sejumlah alasan :

1. Stakeholder seringkali tidak tahu apa yang mereka inginkan dari sistem komputer kecuali dalam hal-hal yang paling umum.

2. Stakeholder pada suatu sistem biasanya menyatakan persyaratan dalam pemikiran mereka dan dengan pengetahuan imlisit mengenai pekerjaan mereka.

3. Beda stakeholder,beda pula persyaratanya, dan mereka mungkin menyatakannya dengan cara yang berbeda pula.

4. Faktor-faktor politis dapat mempengaruhi persyaratan sistem.

5. Lingkungan ekonomi dan bisnis di mana analisis dilakukan bersifat dinamis. Lingkungan ini tentu berubah pada saat proses analisis. Dengan demikian, arti penting dari persyaratan tentu bisa berubah. Persyaratan baru munngkin muncul dari stakeholder yang baru yang pada awalnya tidak dihubungi.

Page 12: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Peraga 6.2. Proses elisitasi dan analisis persyaratan

Page 13: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Kegiatan-kegiatan proses tersebut adalah:

1. Pemahaman domain : analisis harus mengembangkan pemahaman mereka mengenai domain aplikasi.

2. Pengumpulan persyaratan : ini merupakan proses interaksi dengan stakeholder pada sistem untuk mendapatkan persyaratan mereka.

3. Klasifikasi : kegiatan ini mengambil kumpulan persyaratan yang tidak terstruktur dan mengaturnya menjadi kelompok-kelompok yang bertalian secara logis.

4. Resolusi konflik : kegiatan ini berkenaan dengan menemukan dan menyelesaikan konflik jika banyak stakeholder yang terlibat,dan terjadi konflik persyaratan.

5. Prioritasi : tahap ini mencakup interaksi dengan stakeholder untuk menemukan persyaratan yang paling penting,karena dalam beberapa hal akan lebih penting dari yang lain.

6. Pemeriksaan persyaratan : tahap ini, persyaratan diperiksa untuk mengetahui apakah sudah lengkap, konsisten, dan mengikuti apa yang benar-benar diinginkan stakeholder dari sistem tersebut.

Page 14: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

6.2.1. Elisitasi Berorientasi sudut pandang

Untuk sistem berukuran menengah atau besar, biasanya terdapat beberapa end-user dengan tipe berbeda. Banyak stakeholder yang memiliki kepentingan terhadap persyaratan sistem. Berikut kami berikan contoh, stakeholder sistem untuk sistem ATM bank mencakup :

Nasabah bank pada saat itu yang menerima jasa dari sistem;

Representatif dari bank lain yang memiliki perjanjian timbal balik yang memungkinkan menggunakan ATM bersama;

Manajer cabang-cabang bank yang mendapatkan informasi manajemen dari sistem;

Staf counter pada cabang-cabang bank yang terlibat dalam pengoperasian sistem dari hari ke hari, menangani keluhan nasabah, dll;

Page 15: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Administrator database yang bertanggung jawab terhadap integrasi sistem dengan database nasabah bank;

Manajer keamanan bank yang harus menjamin bahwa sistem tidak akan menimbulkan kekacauan keamanan dalam bentuk apapun;

Departemen pemasaran bank yang mungkin tertarik untuk menggunakan sistem sebagai cara untuk pemasaran bank;

Perekayasa pemeliharaan perangkat keras dan lunak yang bertanggung jawab untuk memelihara sistem dan meng-upgrade perangkat keras dan lunak.

Page 16: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Setiap metode memiliki gagasan yang berbeda mengenai apa yang dimaksud dengan “sudut pandang”. Suatu sudut pandang dapat dianggap sebagai :

Sumber atau tempat masuknya data.

Kerangka kerja representasi.

Penerima layanan.

Keuntungan jenis sudut pandang ini adalah:

Sudut pandang bersifat eksternal terhadap sistem sehingga merupakan cara yang natural untuk membentuk struktur proses elisitasi persyaratan.

Relatif mudah untuk memutuskan apakah suatu sudut pandang bersifat valid.

Sudut pandang dan layanan merupakan cara yang berguna dalam penstrukturan persyaratan non-fungsional. Setiap layanan bisa memiliki persyaratan non-fungsional yang berhubungan.

 

Page 17: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Metode VORD ( viewpoint oriented requirments definition/definisi persyaratan berorientasi sudut pandang) telah dirancang sebagai kerangka kerja berorientasi layanan untuk elisitasi dan analisis persyaratan .

Identifikasi sudut, yang mencakup pencarian sudut pandang yang menerima layanan sistem dan pengidentifikasian layanan-layanan khusus yang diberikan bagi setiap sudut pandang.

Penstrukturan sudut pandang, yang mencakup pengelompokkan sudut pandang yang berhubungan menjadi suatu hierarki. Layanan-layanan yang umum diberikan pada tingkatan yang lebih tinggi pada hierarki dan diwarisi oleh sudut pandang tingkat rendah.

Dokumentasi sudut pandang, yang mencakup penyempurnaan deskripsi sudut pandang dan layanan yang teridentifikasi.

Pemetaan sistem sudut pandang, yang mencakup pengidentifikasian objek pada desain berorientasi objek dengan menggunakan informasi layanan yang dicakup dalam sudut pandang.

Tahap Utama metode VORD:

Page 18: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Peraga 6.3 Metode VORD

Page 19: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Template Sudut Pandang Template Layanan

Referensi: Nama Sudut pandang

Atribut : Atribut yang menyediakan

informasi sudut pandang

Event : Referensi ke satu set skenario

event yang mendeskripsikan bagaimana

sistem bereaksi terhadap event sudut

pandang.

Layanan : Referensi ke satu set deskrripsi

layanan

Sub-V: Nama sub- viewpoint (sub-

sudut pandang)

Referensi: Nama layanan

Dasar pemikiran:Alasan mengapa layanan

ini disediakan

Spesifikasi: Referensi ke sejumlah spesifikasi

layanan. Ini bisa dinyatakan dengan notasi

yang berbeda-beda

Sudut pandang: Daftar nama sudut pandang

yang menerima layanan

Persyaratan: Referensi ke satu set

persyaratan

Non- fungsional: Non-fungsional yang

membatasi layanan.

Provider: Referensi ke sejumlah objek sistem

yang menyediakan layanan tersebut.

Peraga 6.4. Form template sudut pandang dan layanan

Page 20: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Peraga 6.5. Brainstorming untuk identifikasi sudut pandang

Page 21: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Peraga 6.6. Informasi layanan sudut pandang

Page 22: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Peraga 6.8 Hierarki sudut pandang

Page 23: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Peraga 6.9. Sudut Pandang nasabah dan deskripsi penarikan

Page 24: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Skenario adalah deskripsi sesi interaksi contoh. Skenario bisa sangat berguna untuk menambahkan detail garis besar deskripsi persyaratan.

Sknario dimulai dengan garis besar interaksi dan pada saat elisitasi, detil ditambahkan untuk menyusun deskripsi yang lengkap mengenai interaksi tersebut.

Skenario yang umum dapat mencakup :

• Deskripsi status sistem pada awal skenario;• Deskripsi aliran event yang normal pada skenario;• Deskripsi mengenai apa yang bisa salah dan bagaimana

penanganannya;• Informasi mengenai kegiatan lain yang bisa berlangsung

pada saat yang sama;• Deskripsi status sistem setelah berakhirnya skenario.

6.2.2 SKENARIO

Page 25: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Skenario Event

Skenario event digunakan paa VORD untuk mendokumentasikan prilaku sistem jika dihadapkan pada event-event tertentu.Aturan diagramatik yang dipakai pada skenario event adalah :

Data yang diberikan dari sudut pandang atau diberikan ke sudut pandang digambarkan dengan elips.

Informasi kontrol masuk dan keluar ada di atas setiap kotak.

Data keluar dari kanan setiap kotak. Jika tidak tertutup, ini berarti bahwa data tersebut bersifat internal bagi sistem.

Eksepsi digambarkan di dasar kotak. Jika ada beberapa eksepsi yang mungkin, seluruhnya dimasukkan dalam satu kotak.

Nama event berikutnya yang diharapkan setelah skenario selesai ditunjukkan pada kotak yang diarsir.

Page 26: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Peraga 6.10. Skenario event Mulai transaksi

Page 27: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Pada gambar diatas menunjukkan bahwa ketika kartu

dimasukkan, diminta nomor identifikasi pribadi (PIN)

nasabah. Nasabah memasukkan kartunya beserta PIN.

Jika kartu tersebut merupakan kartu valid yang dapat

diproses oleh mesin, kontrol berlanjut ketahap

berikutnya.Pada tahap pertama ada tiga perkecualian (eksepsi) yang mungkin:

1. Waktu habis

2. Kartu invalid

3. Kartu curian

Page 28: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Use-case adalah teknik berdasarkan skenario untuk elisitasi persyaratan. Use case sekarang telah menjadi fitur dasr notasi UML untuk mendeskripsikan model sistem berorientasi objek

Gambar diatas mengilustrasikan hal-hal penting pada notasi use-case.aktor pada proses ini direpresentasikan sebagai gambar orang dan setiap kelas interqaksi direpresentasikan sebagai elips nama.

USE-CASE

Peraga 6.11 Use-Case peminjaman

Page 29: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Peraga 6.12 Use-Case Perpustakaan

Page 30: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Pearaga 6.13. Diagram sekuensial untuk manajeman katalog

Page 31: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

 

Etnografi adalah teknik observasi yang dapat dipakai

untuk memahami persyaratan sosial dan organisasional. Nilai

etnografi membantu menemukan persyaratan sistem yang

implisit yang merefleksikan proses sebenarnya, bukan proses

formal, dimana orang orang terlibat.

Etnografi terutama efektif untuk menemukan 2 tipe persyaratan:

Persyaratan yang berasal dari cara orang bekerja yang

sebenarnya dan bukan cara yang ditentukan oleh definisi

proses.

Persyaratan yang berasal dari kerja sama dan kesadaran akan

kegiatan orang lain.

 

6.2.3.ETNOGRAFI

Page 32: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Peraga 6.14 Etnografi dan pembuatan prototipe untuk analisis persyaratan

Page 33: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

6.3. VALIDASI PERSYARATAN

Page 34: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Validasi persyaratan berkenaan dengan pengidentifikasian

bahwa persyaratan benar-benar mendefinisikan sistem

yang diinginkan pelanggan.

Validasi persyaratan penting karena error pada dokumen

persyaratan dapat menimbulkan biaya pengerjaan ulang

yang ekstensif jika ditemukan pada saat pengembangan

atau setelah sistem dipakai.

Biaya melakukan perubahan sistem, yang merupakan

akibat dari masalah persyaratan, lebih besar dari

perbaikan desain atau kesalahan pengkodean.

Page 35: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Pada saat proses validasi persyaratan tipe pemeriksaan yang berbeda harus diterapkan pada persyaratan-persyaratan di dokumen persyaratan. Pemeriksaan ini meliputi :

Pemeriksaan validitas.

Pemeriksaan konsistensi.

Pemeriksaan kelengkapan.

Pemeriksaan realisme.

Kemampuan dapat diverifikasi.

Page 36: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Ada sejumlah teknik validasi persyaratan yang dapat

digunakan secara bersamaan atau berdiri sendiri:

1. Peninjauan persyaratan

2. Pembuatan prototipe

3. Pembuatan test-case

4. Analisis konsistensi terotomasi

Page 37: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Peraga 6.15 Pemerikasaan konsistensi persyaratan otomatis

Page 38: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Peninjauan persyaratan biasanya merupakan proses manual

yang melibatkan banyak pembaca, baik dari staf pelanggan

maupun kontraktor yang memeriksa dokumen persyaratan

untuk menemukan kejanggalan dan hal-hal yang terlewatkan.

Peninjauan persyaratan dapat bersifat informal atau formal.

Peninjauan informal hanya melibatkan kontraktor yang

membahas persyaratan dengan sebanyak mungkin stakeholder

sistem. Sedangkan dalam peninjauan formal, tim

pengembang harus “menuntun” pelanggan melalui persyaratan

sistem, menjelaskan akibat dari setiap persyaratan.

6.3.1. PENINJAUAN PERSYARATAN

Page 39: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

6.4. MANAJEMEN PERSYARATAN

Page 40: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Manajemen persyaratan adalah proses pemahaman dan

pengendalian perubahan pada persyaratan sistem.

Proses manajemen persyaratan dilakukan bersama

dengan proses rekayasa persyaratan yang lainnya.

Perencanaan dimulai pada saat yang sama dengan

elisitasi persyaratan awal dan manajemen persyaratan

aktif harus dimulai segera setelah versi draft dokumen

persyaratan tersedia.

Page 41: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Dari sudut pandang evolusi, persyaratan terbagi menjadi

dua kelas:

o Persyaratan bertahan . ini merupakan persyaratan yang

relatif stabil, yang berasal dari kegiatan inti organisasi

dan berhubungan langsung dengan domain sistem.

o Persyaratan yang berubah-ubah. Ini merupakan

persyaratan yang mungkin berubah pada saat

pengembangan sistem, atau setelah sistem dipakai.

6.4.1 PERSYARATAN YANG BERTAHAN LAMA DAN BERUBAH-UBAH

Page 42: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Peraga 6.16 Evolusi Persyaratan

Page 43: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Jenis Persyaratan

Keterangan

Persyaratan yang dapat diubah

Persyaratan yang berubah karena perubahan lingkungan di mana organisasi beroperasi

Persyaratan yang baru muncul

Persyartan yang muncul dengan berkembangnya pemahaman pelanggan akan sistem pada saat pengembangan sistem.

Persyaratan sebagai konsekuensi

Persyaratan yang diakibatkan dari pengenalan sistem komputer

Persyartan kompatibitas Persyaratan yang bergantung pada proses sistem atau bisnis yang khusus dalam organisasi

Peraga 6.17 Klasifikasi persyaratan yang berubah-ubah

Page 44: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Perencanaan merupakan tahap pertama yang penting pada

pada proses manajemen persyaratan. Manajemen persyaratan

sangat mahal dan untuk setiap proyek, tahap perencanaan

menetapkan tingkat rincian manajemen persyaratan yang

diperlukan.

Pada tahap ini, kita harus membuat keputusan mengenai :

Identifikasi persyaratan.

Proses manajemen perubahan.

Kebijakan agar dapat ditelusuri.

Dukungan alat bantu CASE ( CASE tool ).

6.4.2. PERENCANAAN MANAJEMEN PERSYARATAN

Page 45: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Ada banyak hubungan antara persyaratan dan persyaratan lainnya dan antara persyaratan dan desain sistem.

Ada tiga tipe informasi kemampuan penelusuran yang dapat dipertahankan:

• Informasi kemampuan penelusuran sumber.

• Informasi penelusuran persyaratan.

• Informasi ke-mamputelusuran-an (traceability) desain.

Page 46: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Peraga 6.18 Matriks Penelusuran

Page 47: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Manajemen persyaratan membutuhkan pendukung

terotomasi dan alat bantu CASE (CASE tool) yang dipakai

harus dipilih pada saat fase perencanaan .

Alat bantu (tool) dibutuhkan untuk:

1. Penyimpanan persyaratan

2. Manajemen perubahan

3. Manajemen penelusuran

Page 48: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Peraga 6.19. Manajemen perubahan persyaratan

Page 49: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Manajemen perubahan persyaratan harus diterapkan pada semua perubahan yang diusulkan untuk perubahan.

Ada tiga tahapan utama untuk proses manajemen perubahan :

Analisis masalah dan spesifikasi perubahan.

Analisis dan perhitungan biaya perubahan.

Implementasi perubahan.

6.4.3. MANAJEMEN PERUBAHAN PERSYARATAN

Page 50: PROSES REKAYASA PERSYARATAN

Terima Kasih

“SEMOGA BERMANFAAT”