proposal workshop
TRANSCRIPT
PROPOSAL WORKSHOP
PAPAN PERBANDINGAN ANTENA RANGKAP TIGA
Proposal ini Disusun Untuk MelengkapiSalah Satu Tugas Mata Kuliah Workshop
Disusun Oleh :
1. Murti Cahyani (A 410080332)
2. Widya Estri Kartika S (A 410080342)
3. Tipuk Martyastuti (A 410080348)
4. Haryanti (A 410080352)
5. Muzaed Nur Yusrin (A 410080364)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2010
HALAMAN PENGESAHAN
Proposal dengan judul “PAPAN PERBANDINGAN ANTENA RANGKAP TIGA” ini telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing pada :
Hari :
Tanggal :
Surakarta,…………...
Pembimbing I Pembimbingn II
Drs. Sumardi, M.Si Ikhsan Dwi S, S.Pd NIP. 131283257
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika menerangkan perhitungan, penalaran, keaktifan berpikir,
pemahaman-pemahaman teorema sebagai dasar mata pelajaran eksak lainnya. Banyak
siswa yang kurang berminat dengan mata pelajaran matematika, karena mereka
menganggap matematika merupakan pelajaran yang paling sulit. Dalam mengetahui
kesulitan siswa banyak cara yang dilakukan agar pembelajaran matematika dapat
dilaksanakan dengan lancar, efektif dan efisien sehingga tujuan yang ditetapkan
tercapai.
Salah satu permasalahan yang muncul pada uji coba dan implementasi
pendidikan matematika adalah terbatasnya suatu alat peraga yang digunakan untuk
memperlancar proses pembelajaran. Beberapa guru mengeluh karena dalam
mengembangkan alat peraga sebagai penunjang implementasi pendidikan matematika,
padahal kita ketahui bahwa alat peraga bias dibuat dengan mudah dan bahan-bahan
yang dibutuhkan bisa kita peroleh dari lingkungan sekitar.
Alat peraga matematika merupakan suatu alat yang mempunyai peranan
penting untuk memahami konsep matematika, bahkan dapat menentukan keberhasilan
proses belajar. Sehingga alat peraga ini bisa dikatakan sebagai media transfer dari
pendidikan kepada siswa, yaitu dengan cara melihat dan memahami secara langsung.
Dengan begitu pembelajaran akan lebih berkesan kepada siswa, sehingga akan lebih
bersemangat mempelajari matematika (Nana Sudjana, 2002: 99).
Kesebangunan Bangun Datar merupakan bagian dari meteri matematika SMP
kelas IX semester 1 yang dinilai relatif sulit bagi siswa terutama pada sub pokok
bahasan segitiga-segitiga yang kongruen. Siswa masih kesulitan untuk mentukan
kekongruenan segitiga. Hal ini dapat dilihat dari hasil UAN yang masih rendah
terutama pada pokok bahasan tersebut. Salah satu cara untuk untuk mengetahui
kekongruenan segitiga tersebut yaitu dengan menggunakan alat peraga.
Dengan menggunakan alat peraga “PAPAN PERBANDINGAN ANTENA
RANGKAP TIGA” diharapkan pembelajaran matematika pada pokok bahasan
tersebut dapat dikuasai dengan mudah, menyenagkan dan kreatif.
Pengajaran alat peraga lebih meningkatkan hasil pembelajaran, hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Asrifa (2007:69) dalam penelitiannya
“efektivitas pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga terhadap
prestasi belajar matematika ditinjau dari segi motivasi belajar siswa”. Penelitian
tersebut menunjukkan bahwa pengajaran matematika dengan alat peraga lebih
berhasil dibandingkan dengan tidak menggunakan alat peraga.
Proposal ini mencoba menguraikan sedikit tentang alat peraga yang simpel dan
dapat digunakan dalam pembelajaran matematika dengan Papan Perbandingan
Segitiga Kongruen Menggunakan Antena Rangkap Tiga. Salah satu kompetensi dasar
yang harus dimiliki siswa adalah mengidentifikasi sifat-sifat dua segitiga sebangun
dan kongruen.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka permasalahan yang
berkaitan dengan pembuatan alat peraga ini adalah :
1. Apakah alat peraga diperlukan dalam pembelajaran matematika di sekolah?
2. Bagaimana cara menggunakan Papan Perbandingan Segitiga Kongruen
Menggunakan Antena Rangkap Tiga untuk mengetahui sifat segitiga kongruen?
C. Tujuan Pembuatan Alat Peraga
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan yang ingin dicapai pada
pembuatan alat peraga ini adalah :
1. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika.
2. Membuat pelajaran matematika menjadi menyenangkan.
3. Membantu siswa mempelajari kekongruenan segitiga dengan mudah.
D. Manfaat Pembuatan Alat Peraga
Manfaat pembuatan alat peraga yang diharapkan tersebut adalah :
a. Bagi Pendidik
1) Sebagi media dalam menanamkan konsep matematika sehingga dapat
memperbaiki mutu pembelajaran matematika.
2) Menambah variasi dalam proses belajar matematika.
3) Membantu mengembangkan bentuk alat peraga yang cepat dalam mengajarkan
matematika sehingga siswa akan lebih mudah memahami konsep matematika
yang disampaikan guru.
4) Melengkapi media pembelajaran matematika yang dimiliki Laboratorium
Jurusan Matematika FKIP UMS.
b. Bagi Peserta Didik
1) Menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran matematika.
2) Merangsang siswa agar matematika menyenangkan baginya.
3) Mendorong siswa untuk lebih aktif, kreatif dan menyenangkan serta
bersemangat dalam belajar.
BAB II
KAJIAN TEORI
Matematika merupakan bidang studi yang memerlukan pemikiran,
pemahaman, dan latihan latihan soal. Untuk itu anak harus memperoleh bimbingan
belajar matematika secara khusus dari orang tua. Bimbingan belajar dapat berupa
penyediaan fasilitas belajar yang memadai, misalnya : alat peraga sesuai kebutuhan
siswa, guru mampu menerangkan dengan alat tersebut,pemberian solusi atas
pemecahan masalah dalam belajar matematika, disamping itu guru perlu memberikan
semangat dan dorongan pada siswa.
A. Segitiga – Segitiga yang Sebangun
Syarat dua segitiga yang sebanguun
Dua buah segitiga dikatakan sebangun jika memenuhi salah satu syarat sebagai
berikut:
a. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
b. Sisi-sisi yang bersesuaian sebanding (mempunyai perbandingan yang sama).
c. Sebuah sudutnya sama besar dan dua sisi yang bersesuaian yang mengapit
sudut tersebut sebanding.
Garis-garis sejajar dengan dengan sisi segitiga
d
ca
b
C
ED
A B
f
e
Pada gambar di atas ABC dan CED sebangun, karena sudut-sudut yang
bersesuaian sama besar, yaitu:
Jika panjang CD = a, AD = b, BE = d, DE = e, dan AB = f, maka berlaku
perbandingan- perbandingan sebagai berikut :
a.b.
Rumus dalam segitiga siku-siku dengan garis tinggi ke sisi miring
Pada gambar segitiga ABC siku-siku di A dan AB tegak lurus BC,
AD merupakan garis tinggi pada sisi miring BC
Rumus-rumus yang berlaku untuk gambar di samping adalah :
AB2 = BC x BD
AC2 = BC x CD
AD2 = BD x CD
A B
C
D
Membedakan segitiga sebangun dengan segitiga kongruen (sama dan
sebangun)
Perbedaan :
Dua Segitiga Kongruen Dua Segitiga Sebangun
a.
b.
Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang
Besar bangunnya sama
Sisi-sisi yang bersesuaian sebandiang
Persamaan :
Dua Segitiga Kongruen Dua Segitiga Sebangun
a. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar Sudut-sudut yang bersesuaian sama
besar
Perhatikan contoh berikut!
Perhatikan gambar di samping!
Segitiga ABC siku-siku di A dan AD tegak lurus
BC.
a. Tunjukkan bahwa segitiga ADC dan segitiga
ADB sebangun!
b. Buktikan bahwa AD2 = CD x BD
a. Perhatikan gambar di samping!
Pada segitiga ABC besar sudut A = 900
Maka sudut B = 1800 – 900 – sudut C
Sudut B = 900 – sudut C
Pada segitiga ACD, sudut D = 900
Maka sudut CAD = 90 – sudut
A CB
B
D
900
A CB
B
D
Lihat segitiga ADC dan ABD
<ADC = <ADB = 900 karena sudut-sudut yang bersesuaian sama besar
maka segitiga ADC dan ADB sebangun
<CAD = < B =900 - < C
< C = < BAD
b. Karena segitiga ADC dan ADB sebangun, maka sisi-sisi yang
bersesuaian mempunyai perbandingan yang sama diantaranya yaitu:
Maka :
CD x BD = AD x AD
AD2 = CD x BD (terbukti)
BAB III
METODE PEMBUATAN ALAT PERAGA
A. Gambar Alat Peraga
Media pembelajaran ini kami namakan “Papan Perbandingan Segitiga
Kongruen Menggunakan Antena Rangkap Tiga”, yang mempunyai fungsi untuk
mempermudah membuktikan kekongruenan segitiga secara real.
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan alat peraga ini adalah:
a. Alat
1. Gergaji Kayu
2. Pukul Besi
3. Cuter
4. Penggaris
b. bahan
1. White Board ukuran 100 x 80 x 0,5 cm : 1 buah
2. Antena Radio ukuran 50 cm : 3 buah
3. Mur Baut ukuran 12san : 3 buah
4. Lem Castol : 2 buah
5. Paku Kecil
6. Spidol Permanen warna hitam : 2 buah
7. Papan Kayu ukuran 100 x 80 x 1 cm : 1 buah
8. Penggaris Kayu ukuran 50 x 0.3 cm : 3 buah
9. List Alumunium ukuran 100 x 80 cm : 4 buah
C. Estimasi Dana
Dalam pembuatan alat peraga Papan Perbandingan Segitiga Kongruen
Menggunakan Antena Rangkap Tiga dibutuhkan anggaran dana sebagai berikut :
1. White Board Rp. 40.000,00
2. Antena Radio Rp. 40.000,00
3. Paku Kecil Rp. 2.000,00
4. Penggaris kayu Rp. 15.000,00
5. Mur Baut Rp. 3.000,00
6. Lem Castol Rp. 8.000,00
7. Spidol Permanen Rp. 8.000,00
8. List alumunium Rp. 20.000,00
9. Papan kayu Rp. 25.000,00
+
Rp. 161.000,00
D. Cara Pembuatan
Cara pembuatan Papan Perbandingan Segitiga Kongruen Menggunakan
Antena Rangkap Tiga adalah sebagai berikut:
1. Siapkan papan melamin yang berukuran 100 x 80 cm
2. Pada papan tersebut buat garis-garis strimin untuk membantu proses
penggambaran, serta diberi ukuran tiap panjang satuan.
3. Siapkan penggaris kayu yang telah dilengkapi ukuran satuan panjang, kemudian
ujung pangkal ditali dengan antena. Usahakan panjang antena sama dengan
panjang penggaris kayu. Ujung pangkal penggaris kayu diberi lubang, sekaligus
tiga-tiganya digabung jadi satu.
4. Kemudian setelah digabung diberi skrup, lalu ditempel pada papan yang sudah
disediakan, diukur jarak ke horisontal, vertikal maupun diagonalnya.
5. Atur sedemikian rupa sehingga antena bisa digerakkan dengan bebas dengan
catatan siku-siku segitiga tidak boleh geser.
6. Beri tiap-tiap sudut variabel agar mempermudah dalm pembuktian segitiga yang
kongruen.
7. Atur sedemikian serupa sehingga alat peraga kelihatan rapi, bagus, dan menarik.
8. Setelah selesai membuat, alat peraga siap digunakan sebagai media pembelajaran
E. Cara Penggunaan
Pada alat peraga Papan Perbandingan Segitiga Kongruen Menggunakan
Antena Rangkap Tiga adalah sebagai berikut :
1. Setelah selesai memasang alat, buat segitiga sesuai keinginan dengan catatan panjang sisi miring segitiga sama menggunakan antena,
2. Ukur dan amati segitiga tersebut yang telah dibuat.
3. Buat garis tengah pada segitiga dengan memanjangkan antena.
4. Amati kedua segitiga, dan
5. Bandingkan segitiga tersebut, kemudian amatilah apakah segitiga tersebut kongruen atau tidak.
F. Contoh penggunaan
Misalkan buat segitiga ABC dengan siku siku di A, ,lalu tarik garis tengah dari
segitiga tersebut,lalu beri nama garis tersebut misalkan D,sekarang kita mempunyai 3
segitiga yaitu ABC, ACD dan ABD.
Lihat segitiga ABC diperoleh panjang AD = BD = CD = 6 satuan
AD = 6, maka AD2 = 36
Untuk membuktikan rumus segitiga kongruen
1. AD2 = CD x BD
2. AC2 = CD x BC
Jawab:
1. AD2 = CD x BD
Sehingga, diperoleh AD2 = 6 x 6 satuan
= 36 terbukti
2. AC2 = CD x BC
Dengan menggunakan rumus phytagoras maka, dapat diketahui panjang
AC = satuan, maka AC2 = 72 satuan
Dan diketahui misal CD = 6 satuan, dan BC = BD + CD = 6 + 6 = 12
satuan.
AC2 = CD x BC
AC2 = 6 x 12
= 72 terbukti
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Alat peraga “Papan Perbandingan Antena Rangkap Tiga” berguna untuk
membuktikan kekongruenan segitiga.
2. Alat peraga ini mempermudah guru dalam menjelaskan konsep kekongruenan
segitiga.
3. Untuk menjelaskan suatu hal yang abstrak, bisa dilakukan dengan alat peraga.
Sehingga siswa dapat mempelajari konsep matematika secara langsung dan real.
B. Saran
Dengan adanya pembuatan alat peraga ini diharapkan :
1. Bagi Siswa
Lebih aktif dalam menggunakan alat peraga yang telah dibuat.
Lebih kreatif cara belajarnya.
Mudah dalam membuktikan kekongruenan segitiga.
2. Bagi Guru
Membantu siswa dalam memahami penggunaan alat peraga.
Sering menggunakan alat peraga sebagai perantara mengajar.
Mengawasi siswa dalam pemakaian alat peraga.
Mampu berkreativitas dalam mengembangkan pembuatan alat peraga.
3. Bagi Sekolah
Menyediakan alat peraga untuk menunjang proses belajar mengajar.
Menyediakan sarana dan prasarana dalam penggunaan alat peraga pada praktikum.
Memberi kesempatan guru dalam berpartisipasi dalam pembuatan alat peraga.
DAFTAR PUSTAKA
Sudadi, Waluya, dkk. 2006. Matematika Untuk SMP kelas IX. Jakarta: Graha Pustaka.
Asrifa. 2007. Efektivitas Pembelajaran Matematika dengan Alat Peraga Terhadap Prestasi Belajar. Surakarta: UMS.
Rudi Heri S, Fajar, dkk. 2009. Proposal Workshop. Surakarta: UMS.
http://www.kabarindonesia.com/berita.