proposal teknik.pdf
TRANSCRIPT
1
DAFTAR ISI BAB I ...................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 3
1.2 Tujuan dan Sasaran .................................................................................. 4
Tujuan ............................................................................................... 4 1.2.1
Sasaran .............................................................................................. 4 1.2.2
1.3 Ruang Lingkup ......................................................................................... 4
Ruang Lingkup Wilayah ................................................................... 5 1.3.1
Ruang Lingkup Materi ...................................................................... 7 1.3.2
1.4 Kerangka Pikir .......................................................................................... 9
1.5 Sistematika Penulisan ............................................................................. 10
BAB II ................................................................................................................... 11
2.1 Pengertian Prasarana, Sarana dan Utilitas .............................................. 11
2.2 Infrastruktur (Prasarana) ......................................................................... 12
Air Limbah (Sistem Sanitasi) .......................................................... 12 2.2.1
Sistem Jaringan Persampahan ......................................................... 12 2.2.2
Sistem Jaringan Jalan ...................................................................... 14 2.2.3
Sistem Drainase ............................................................................... 15 2.2.4
BAB III ................................................................................................................. 17
3.1 Rancangan Kegiatan ............................................................................... 17
Tahapan Persiapan Survei ............................................................... 17 3.1.1
Metode dan Teknik Survei .............................................................. 18 3.1.2
BAB IV ................................................................................................................. 25
4.1 Jadwal Kegiatan ..................................................................................... 25
Kegiatan Pra-Lapangan ................................................................... 25 4.1.1
2
Kegiatan Pasca Lapangan ............................................................... 33 4.1.2
4.2 Pengalokasian Personil ........................................................................... 33
Susunan Keanggotaan ..................................................................... 33 4.2.1
Struktur Organisasi Kerja Proposal Teknis ..................................... 35 4.2.2
4.3 Organisasi Kerja ..................................................................................... 35
Pelaksanaan Survei.......................................................................... 35 4.3.1
Pelaksanaan Kuesioner dan Wawancara ......................................... 36 4.3.2
Peraturan Kelompok........................................................................ 36 4.3.3
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta-fakta, membuat
serta menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan
menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini
diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu (Terry,1975). Dalam hal penataan
kota, perencanaan diperlukan untuk menciptakan kehidupan yang nyaman, aman
dan sejahtera bagi masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan
perencanaan yang efektif dan tepat guna agar pemanfaatan sumberdaya yang
menjadi unsur utama kehidupan tidak melenceng dari jalur yang seharusnya.
Seorang perencana harus dapat melakukan pekerjaan perencanaan yang terdiri
dari tiga bagian proses. Pertama, melihat pada kondisi bagaimana perencanaan
tersebut dilakukan. Kedua, ada proses substantif yang berakhir pada tersusunnya
dokumen perencanan. Ketiga, proses menjadikan dokumen rencana menjadi suatu
tindakan.
Prasarana merupakan suatu kelengkapan dasar fisik suatu wilayah atau kota,
lingkungan, kawasan yang sehingga memungkinkan kegiatan manusia di wilayah,
kota, lingkungan atau kawasan tersebut berjalan dengan semestinya (UU No
4/1992 tentang Perumahan dan Permukiman). Sedangkan fungsi dari prasarana
adalah untuk menggerakkan kegiatan yang mendorong investor berperan di
dalamnya. Oleh karena itu jika suatu wilayah atau kota memiliki prasarana yang
memadai, maka kegiatan/aktivitas manusia di dalamnya sudah pasti berjalan
dengan baik. Sarana adalah fasilitas penunjang. Prasarana mencakup air bersih,
drainase atau pengendalian banjir, persampahan dan jalan kota. Sarana atau
fasilitas mencakup lahan kota, bangunan kota, dan sarana transportasi. Utilitas
kota mencakup air bersih, listrik, telekomunikasi, dan gas. Fungsi dari jaringan
prasarana adalah elemen penghubung, mengarahkan perkembangan, menciptakan
keterkaitan, menjaga konsistensi, dan pengendalian program pembangunan kota.
Justifikasi wilayah studi difokuskan pada satu kecamatan yang ada di
Kabupaten Semarang, yaitu Kecamatan Ungaran Timur. Kecamatan Ungaran
4
Timur berada di Kabupaten Semarang.Tentunya di Ungaran Timur terdapat
infrastruktur dan juga beberapa permasalahan yang terkait dengan infrastruktur.
Ungaran merupakan ibukota dari kabupaten semarang. Sebagai ibukota
kabupaten, tentunya terdapat banyak fasilitas pendukung aktivitas di Ungaran,
termasuk di Ungaran Timur. Sarana prasarana yang tersedia seperti rumah sakit,
sekolah, pusat perdagangan, dan lain sebagainya. Dengan adanya infrastruktur
yang sudah hampir lengkap, maka perekonomian di Kecamatan Ungaran Timur
dapat termasuk sudah berkembang.
1.2 Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran dalam kegiatan ini adalah :
Tujuan 1.2.1
Tujuan dari proposal teknis ini adalah identifikasi kelengkapan dan
permasalahan infrastruktur yang ada di Kecamatan Ungaran Timur, dan
memberikan membuat rencana awal penyelesaian untuk masalah infrastruktur
yang ada di Ungaran Timur.
Sasaran 1.2.2
Ada beberapa sasaran yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pada
proposal teknis ini diantaranya :
1. Mengidentifikasi kelengkapan infrastruktur yang tersedia di
Kecamatan Ungaran Timur.
2. Mengetahui kondisi infrastruktur di Kecamatan Ungaran Timur.
3. Mengidentifikasi aktivitas penduduk dan kebutuhan penduduk akan
infrastruktur.
4. Mengidentifikasi permasalahan infrastruktur dan memberikan
rekomendasi penyelesaian masalah.
5. Membuat RPJP dan RPJM infrastruktur kebutuhan yang ada di
Kecamatan Ungaran Timur.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup mencakup ruang lingkup wilayah dan ruang lingkup materi.
5
Ruang Lingkup Wilayah 1.3.1
Ruang lingkup wilayah merupakan batasan atau lingkup wilayah yang
menjadi objek studi dalam analisis infrastruktur. Ruang lingkup wilayah ini
berfungsi sebagai batasan dalam melihat objek studi dan termasuk dalam
mengkaji permasalahan yang ada di dalamnya. Dengan ditentukannya ruang
lingkup wilayah, maka diharapkan permasalahan yang dikaji tidak menyimpang
dari tujuan awal dan tetap dalam konteks yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Ruang lingkup wilayah ini dibagi menjadi dua yaitu ruang lingkup wilayah makro
dan ruang lingkup wilayah mikro.
1.3.1.1 Ruang Lingkup Makro
Ruang lingkup wilayah makro yaitu Kabupaten Semarang. Kabupaten
Semarang ini merupakan salah satu kabupaten yang ada di Jawa Tengah, yang
terletak di sebelah selatan ibukota Provinsi Jawa Tengah yaitu Kota Semarang.
Identifikasi mengenai wilayah makro ini berfungsi untuk mengetahui konstelasi
wilayah studi dengan wilayah internal yang lebih luas. Batas administratif wilayah
Kabupaten Semarang yaitu:
6
1.3.1.2 Ruang Lingkup Mikro
Ruang lingkup wilayah studi mikro yang merupakan inti dari objek studi
adalah Kecamatan Ungaran Timur, dimana Kecamatan Ungaran Timur ini
termasuk dalam salah satu Kecamatan di Kabupaten Semarang.
Kecamatan Ungaran Timur dengan letak geografisnya antara 110,403 BT
dan -7,133 LS, wilayahnya seluas 37,99 km2. Kecamatan Ungaran Timur terletak
di jalur utama yang menghubungkan Semarang dan Yogyakarta. Secara
administratif, Kecamatan Ungaran Timur dapat dilihat pada peta administrasi
Kecamatan Kabupaten Semarang. Untuk mempermudah proses observasi dan
pengumpulan data, wilayah studi mikro dibagi ke dalam dua wilayah amatan,
yaitu:
a. Wilayah amatan perdagangan
Penentuan wilayah amatan perdagangan pada wilayah studi ditentukan
pada Pasar Babadan dan sekitarnya. Hal ini dikarenakan, Pasar Babadan menjadi
salah satu sentra kegiatan ekonomi yang menunjang kehidupan masyarakat di
Kabupaten Semarang.
7
b. Wilayah amatan permukiman
Wilayah amatan permukiman berada di permukiman yang berada di
seluruh Kecamatan Ungaran Timur. Penentuan wilayah ini berdasarkan adanya
isu permasalahan yang ada yaitu kurangnya pemerataan infrastruktur namun
aktivitas warganya sangat tinggi. Dengan adanya hal tersebut, maka cukup
menarik untuk dibahas berdasarkan adanya potensi dan permasalahan di kawasan
tersebut.
Ruang Lingkup Materi 1.3.2
Ruang lingkup materi pada proposal teknis ini membahas tentang
identifikasi dan analisis infrastruktur yang dimulai dari tahap identifikasi,
pengumpulan data hingga pengambilan keputusan. Dengan menggunakan
identifikasi dan analisis tersebut diharapkan dapat menghasilkan rencana, strategi,
dan rekomendasi dalam penyelesaian masalah.
Adapun materi yang akan dibahas diantaranya:
1. Gambaran umum wilayah studi
Meliputi aspek fisik maupun non-fisik.
a. Aspek fisik
Aspek fisik meliputi kondisi fisik alam seperti kondisi geografis, topografi,
klimatologi, dan juga kondisi fisik buatan yang meliputi penggunaan lahan,
fasilitas, serta sarana dan prasarana yang terdapat di Kecamatan Ungaran
Timur. Aspek fisik ini dapat memberikan gambaran umum mengenai
kondisi eksisting wilayah studi, serta potensi dan permasalahan sebagai
aktivitas yang berhubungan dengan infrastruktur di Kecamatan Ungaran
Timur berdasarkan data yang diperoleh baik dari instansi maupun dari
lapangan.
b. Aspek Non-Fisik
1) Sosial budaya
Aspek sosial budaya dapat menjelaskan tentang kondisi kebudayaan atau
karakteristik masyarakat setempat.
2) Kependudukan atau demografi
Aspek kependudukan meliputi jumlah penduduk dan kepadatan penduduk.
Dari aspek ini dapat dilihat dan dikorelasikan mengenai penyediaan
8
fasilitas yang ada di desa tersebut dalam kaitannya dengan penggunaan
fasilitas tersebut dalam aktivitas yang berhubungan dengan infrasrtuktur di
Kecamatan Ungaran Timur.
3) Ekonomi
Dari aspek ekonomi dapat diketahui kontribusi sektor-sektor ekonomi yang
ada di Kecamatan Ungaran Timur terhadap hierarki di atasnya.
4) Organisasi dan kelembagaan masyarakat serta kebijakan pemerintahan.
Aspek ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan dari Pemerintah
Kabupaten Kendal terhadap infratruktur di Kecamatan Ungaran Timur.
2. Rancangan kegiatan
Rancangan kegiatan meliputi tabel kebutuhan data, metode dan teknik survei
yang dipergunakan untuk pengumpulan data, pengolahan data dan analisis
serta alat bantu untuk kegiatan lapangan.
3. Rencana Kerja
Rencana kerja meliputi jadwal pelaksanaan dan target tiap tahapannya, alokasi
atau mobilisasi.
9
1.4 Kerangka Pikir
10
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini dimaksudkan untuk mengetahui latar belakang, maksud
dan tujuan pembuatan proposal teknis dan kegiatan analisis
infrastruktur yang ada di Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten
Semarang.
BAB II KAJIAN TEORI
Penulisan isi bab untuk memberikan pengetahuan-pengetahuan
dasar mengenai infrastruktur.
BAB III RANCANGAN KEGIATAN
Bab rancangan kegiatan memberikan penjelasan mengenai
kegiatan yang dilakukan pada pengumpulan data di wilayah studi,
pengolahan data setelah pengumpulan data, analisis data, dan
penyampaian hasil analisis. Selain itu, memberi penjelasan
mengenai serta alat bantu untuk kegiatan lapangan.
BAB IV RENCANA KERJA
Bab ini memberikan arahan dan rancangan kerja agar proses
pengerjaan lebih terarah dan sistematis.
DAFTAR PUSTAKA
11
BAB II
KAJIAN LITERATUR
2.1 Pengertian Prasarana, Sarana dan Utilitas
Menurut UU No.1 th 2011 tentang Perumahan dan Permukiman, pengertian
prasarana, sarana, dan utilitas adalah sebagai berikut:
Prasarana adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan hunian yang
memenuhi standar tertentu untuk kebutuhan bertempat tinggal yang
layak, sehat, aman, dan nyaman.
Sarana adalah fasilitas dalam lingkungan hunian yang berfungsi untuk
mendukung penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan sosial,
budaya, dan ekonomi.
Utilitas umum adalah kelengkapan penunjang untuk pelayanan
lingkungan hunian.
Prasarana, sarana, dan utilitas merupakan bagian dari sistem infrastruktur.
Infrastruktur merujuk pada sistim fisik yang menyediakan transportasi, pengairan,
drainase, bangunan gedung, fasilitas publik yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi (Grigg, 1988). Sistem
Infrastruktur dapat didefinisikan sebagai fasilitas-fasilitas atau struktur-struktur
dasar, peralatan-peralatan, instalasi-instalasi yang dibangun dan dibutuhkan untuk
berfungsinya sistem sosial ekonomi masyarakat (Grigg, 2000).
Berikut ini merupakan penggolongan infrastruktur berdasarkan kelompok
prasarana, sarana, dan utilitas :
1. Prasarana/Infrastruktur
Air Limbah / Sanitasi
Drainase / Pengendalian Banjir
Persampahan
Jalan Kota
2. Sarana/Fasilitas Kota
Lahan Kota
Bangunan Kota
Sarana Transportasi
12
3. Utilitas Kota
Air Bersih
Listrik
Telekomunikasi
Gas
2.2 Infrastruktur (Prasarana)
Air Limbah (Sistem Sanitasi) 2.2.1
Air bekas yang tidak dapat dipergunakan lagi untuk tujuan semula, baik
yang megandung kotoran manusia (tinja) atau dari aktifitas dapur, kamar mandi
dan cuci, dimanakuantitasnya antara 50-70% dari rata-rata pemakaian airbersih
(Kodoatie, 2003). Sistem pembuangan air limbah setempat atau individual
meliputi cubluk, tangki septik, dan resapan. Unit pengolahan lainnya adalah
sarana pengangkutan dan pengolahan akhir lumpur tinja. Instalasi pengolahan air
limbah adalah instalasi pengolahan air limbah yang didesain hanya menerima
lumpur tinja melalui mobil atau gerobak tinja.
Baku mutu air limbah adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemar
dalam limbah domestik yang tenggang keberadaannya dalam air limbah domestik
akan dibuang atau dilepas ke air permukaan. Kriteria tingkat pelayanannya adalah,
setiap keberadaan 50000 jiwa penduduk yang memiliki tangki septik memiliki
sebuah IPLT yang memiliki kualitas efluen air limbah domestik tidak melampaui
baku mutu air limbah domrstik yang telah ditetapkan. Sedangkan nilai SPM
tingkat pelayanan adalah jumlah masyarakat yang dilayani dinyatakan dalam
prosentase jumlah masyarakat yang memiliki tangki septik pada tahun akhir.
Rumus perhitungannya adalah:
Sistem Jaringan Persampahan 2.2.2
Berdasarkan UU NO. 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah dan PP No.
81/2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah
Tangga:
13
• Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang
berbentuk padat
• Sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau
volumenya memerlukan pengelolaan khusus.
• Sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari
dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah spesifik.
• Sampah sejenis sampah rumah tangga adalah sampah rumah tangga yang
berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas
sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya.
• Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan
berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.
Pengelolaan sampah menurut UU NO.18/2008 adalah kegiatan yang
sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan
penanganan sampah.
Kegiatan pengurangan sampah meliputi :
• Pembatasan timbulan sampah
• Pendaurulangan sampah dan / atau
• Pemanfaatan kembali sampah
Kegiatan penanganan meliputi :
• Pemilahan
• Pengumpulan
• Pengangkutan
• Pengolahan
• Pemrosesan Akhir Sampah
SPM pelayanan sampah adalah jumlah penduduk yang terlayani dalam
sistem penanganan sampah terhadap jumlah penduduk di kabupaten/ kota tersebut
dinyatakan dalam prosentase.
Rumus perhitungannya adalah:
14
Sistem Jaringan Jalan 2.2.3
Jalan merupakan “prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian
jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan
bagi lalu lintas, yang berada pada permukanan tanah, di atas permukaan tanah,
dibawah permukaan tanah dan / atau air, serta diatas permukaan air, kecuali jalan
kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.”(UU No.34 th 2006). Berdasarkan sifat dan
pergerakan pada lalu lintas dan angkutan jalan, fungsi jalan dibedakan atas arteri,
kolektor, lokal, dan lingkungan.
Dalam UU No.34 th 2006 juga dikatakan bahwa : Sistem jaringan jalan
adalah satu kesatuan ruas jalan yang saling menghubungkan dan mengikat pusat-
pusat pertumbuhan dengan wilayah yang berada dalam pengaruh pelayanannya
dalam satu hubungan hierarki. (1) Sistem jaringan jalan merupakan satu kesatuan
jaringan jalan yang terdiri dari sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan
jalan sekunder yang terjalin dalam hubungan hierarki. (2) Sistem jaringan jalan
disusun dengan mengacu pada rencana tata ruang wilayah dan dengan
memperhatikan keterhubungan antarkawasan dan/atau dalam kawasan perkotaan,
dan kawasan perdesaan.
1. Sistem jaringan jalan primer disusun berdasarkan rencana tata ruang dan
pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di
tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang
berwujud pusat-pusat kegiatan sebagai berikut:
a. Menghubungkan secara menerus pusat kegiatan nasional, pusat kegiatan
wilayah, pusat kegiatan lokal sampai ke pusat kegiatan lingkungan; dan
b. Menghubungkan antarpusat kegiatan nasional.
2. Sistem jaringan jalan sekunder disusun berdasarkan rencana tata ruang
wilayah kabupaten/kota dan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk
masyarakat di dalam kawasan perkotaan yang menghubungkan secara
menerus kawasan yang mempunyai fungsi primer, fungsi sekunder kesatu,
fungsi sekunder kedua, fungsi sekunder ketiga, dan seterusnya sampai ke
persil.
15
Sistem Drainase 2.2.4
Menurut Dr. Ir. Suripin, M. Eng. (2004; 7) drainase mempunyai arti
mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Secara umum, drainase
didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi
dan/ atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan
dapat difungsikan secara optimal. Drainase juga diartikan sebagai suatu cara
pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu daerah, serta cara-
cara penangggulangan akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut. Dari
sudut pandang yang lain, drainase adalah salah satu unsur dari prasarana umum
yang dibutuhkan masyarakat kota dalam rangka menuju kehidupan kota yang
aman, nyaman, bersih, dan sehat.
Sistem Drainase berdasarkan cara pengaliran dan pembuangan air,
dibedakan menjadi :
1. Sistem Gravitasi : untuk kemiringan yang cukup baik dan muka air di
pembuangan akhir lebih rendah daripada muka air di salura primer.
2. Sistem Pompa :digunakan bila air tidak mengalir secara gravitasi.
3. Polder : digunakan di daerah yang lebih rendah dari sekitarnya.
4. Bozem (Kolam Penampung) : diterapkan bila muka air di hilir lebih tinggi dari
muka air di saluran.
5. Long Storage (saluran penampung sementara) : berfungsi seperti bozem
namun penampungan dilaukan di saluran yang diperlebar di suatu bagian
saluran.
Dalam perencanaan jaringan drainase, aspek-aspek yang perlu
diperhatikan adalah :
Aspek teknis (topografi, hidrologi, hidrolika)
Aspek lingkungan
Aspek ekonomi/finansial
Aspek partisipasi masyarakat
16
( )
( )
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Kegiatan
Rancangan kegiatan yang direncanakan dalam penyusunan proposal ini
terdiri dari tahapan persiapan survei, metode dan teknik yang digunakan, teknik
analisa dan pengambilan keputusan.
Tahapan Persiapan Survei 3.1.1
Sebelum melakukan survei di wilayah studi diperlukan persiapan sebagai
tahap prasurvei. Tahap ini merupakan awal dari rancangan kegiatan yang akan
dilakukan. Tahap persiapan survei berfungsi untuk memberikan gambaran apa
saja yang akan dilakukan waktu survei lapangan agar berjalan dengan lancar yang
sesui dengan jadwal yang telah dibuat dan merumuskan dan menyusun hal-hal
yang diperlukan untuk menghasilkan produk yang diharapkan. Rangkaian
kegiatan yang dilaksanakan meliputi sebagai berikut:
1. Menentukan tema studi;
2. Penentuan wilayah studi;
3. Identifikasi wilayah studi;
4. Penentuan latar belakang pemilihan wilayah studi;
5. Penentuan tujuan sasaran dan sasaran;
6. Kerangka pemikiran;
7. Penentuan ruang lingkup;
8. Penentuan kajian teori sebagai dasar penyusunan laporan;
9. Penyusunan tabel kebutuhan data;
10. Perumusan perizinan;
11. Penentuan metode survei;
12. Mempersiapkan alat bantu kegiatan survei lapangan;
13. Penyusunan timeline dan jadwal kegiatan
14. Pelaksanaan serta rencana anggaran dana yang diperlukan untuk
pelaksanaan proses studi;
15. Penentuan wilayah amatan survei berdasarkan potensi wilayah;
18
16. Pembagain tugas lapangan atau pembagian kerja kepada setiap anggota
sehingga pekerjaannya lebih terarah;
17. Penentuan struktur organisasi kelompok.
Metode dan Teknik Survei 3.1.2
3.1.2.1 Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data sehingga dapat memperoleh
informasi dalam rangka mencapai tujuan. Teknik pengumpulan data yang benar
akan menghasilkan data yang memiliki kuaitas tinggi dan sebaliknya. Melalui
data yang diperoleh dari pengumpulan tersebut akan digunakan dalam
penyusunan kerangka logis yang dapat berbentuk data kuantitatif dan data
kualitatif.
Data-data yang terkumpul nantinya diharapkan dapat memberikan
gambaran singkat tentang kondisi eksisting wilayah studi sehingga dapat
mengungkapkan potensi dan permasalahan yang terjadi di dalamnya. Melalui cara
ini maka akan diketahui harapan yang diharapkan yang seharusnya terjadi di
wilayah studi. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data di Kecamatan
Ungaran Timur diperoleh dengan cara :
1. Pengumpulan data primer
Pengumpulan data primer merupakan pengumpulan data dari hasil
obsevasi langsung di lapangan dengan mempelajari dan mengamati
keadaan fisik wilayah tersebut dan melakukan wawancara kepada instansi
terkait di Kabupaten Semarang khususnya Kecamatan Ungaran Timur,
juga wawancara terhadap penduduk yang dapat memberikan informasi
mengenai potensi dan permasalahan di wilayah studi.
Data yang dibutuhkan dalam pengumpulan data primer adalah data
yang diperoleh berupa deskripsi profil wilayah studi, gambaran keadaan
masyarakat, persebaran aktivitas kegiatan masyarakat, persebaran
infrastuktur pendukung aktivitas dan gambaran aktivitas utama yang
dilakukan oleh masyarakat setempat. Teknik-teknik yang digunakan dalam
survei primer adalah sebagai berikut:
19
a. Metode Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan
data/fakta. Cara ini dilakukan untuk mengetahui kondisi eksisting
secara fisik yang ada di wilayah studi juga untuk mengenali dan
mengidentifikasi potensi dan permasalah di Kecamatan Ungaran
Timur. Melalui metode ini, maka data yang diperoleh dalam bentuk
dokumentasi ataupun foto.
b. Metode Wawancara
Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk
mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti
dengan informan atau subjek penelitian. Metode ini digunakan untuk
mengetahui kegiatan masyarakat ada di Kecamatan Ungaran Timur.
Metode ini dipilih karena dengan metode ini diharapkan dapat
memberi informasi yang lebih mendetail terhadap kebutuhan data yang
ingin diperoleh dan merupakan proses pembuktian terhadap informasi
atau keterangan yang telah diperoleh lewat teknik yang lain
sebelumnya. Responden yang diwawancarai adalah orang atau instansi
yang memiliki kaitan langsung dengan jenis data yang dibutuhkan.
c. Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden tentang hal-hal yang diketahui.
Metode ini untuk mengetahui pendapat masyarakat tentang jangkauan
dan kondisi terhadap sarana dan prasarana di Kecamatan Ungaran
Timur.
2. Pengumpulan Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder merupakan salah satu cara memperoleh
data secara tak langsung yaitu mengumpulkan data-data yang sudah
diketahui sumbernya serta memiliki keterkaitan dengan masalah yang
dibahas dalam laporan ini. Data-data ini diperoleh dari berbagai literatur,
internet, serta dari instansi-instansi terkait seperti Bappeda, Dinas PU,
Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Kantor Kecamatan Ungaran Timur,
20
dan kantor-kantor dinas yang akan dibutuhkan dalam pengkajian wilayah
studi. Kajian literatur ini digunakan untuk memperoleh data dengan cara
mencari literatur yang merupakan langkah awal yang harus dilakukan
untuk mengenali wilayah studi.
21
Berikut adalah daftar kebutuhan data yang dibutuhkan :
Nama Data Sub Data Jenis Data Cara /
Metode Sumber Waktu Tipe Data Unit Data Tujuan
Demografi
Jumlah Penduduk
Sekunder Dokumentasi BPS /
Kelurahan 5 Tahun Terakhir
Numerik Kecamatan Untuk mengetahui struktur
dan komposisi penduduk Kecamatan Ungaran Timur
Jumlah penduduk menurut mata pencaharian
Kepadatan penduduk
Pertumbuhan Penduduk
Kondisi Geografis
Luas Wilayah
Sekunder Dokumentasi
dan Pemetaan
Bappeda Terakhir Peta dan Teks Kecamatan Untuk mengetahui kondisi
geografis Kecamatan Ungaran Timur
Topografi
Batas Wilayah
Penggunaan Lahan
Geologi
Jenis Tanah
Perekonomian
Pertumbuhan Ekonomi
Sekunder Dokumentasi BPS /
Kelurahan Terakhir Numerik Kecamatan
Untuk mengetahui distribusi dan pertumbuhan
perekonomian Kecamatan Ungaran Timur
PDRB Kecamatan Ungaran Timur
Aktivitas Masyarakat
Permukiman
Primer Dokumentasi Masyarakat Terakhir Teks Kecamatan Kota
Kendal
Untuk mengetahui aktivitas masyarakat Kecamatan
Ungaran Timur
Pariwisata
Perdagangan dan Jasa
Pertanian
Infrastruktur
Jalan
Primer dan Sekunder
Observasi dan
Dokumentasi Dinas PU Terakhir Teks
Kecamatan Ungaran Timur
Untuk mengetahui kondisi di Kecamatan Ungaran Timur
Listrik
Drainase
Sampah
21
Nama Data Sub Data Jenis Data Cara /
Metode Sumber Waktu Tipe Data Unit Data Tujuan
Komunikasi
Air Limbah
Air Bersih
Sanitasi
Sarana Ibadah
Sarana Rekreasi
Sarana Pendidikan
Sarana Pemerintahan
23
3.1.2.2 Pengolahan Data
Data yang telah diperoleh kemudian diolah agar dapat digunakan sesuai
dengan jenis data yang dibutuhkan. Data yang dibutuhkan untuk mengetahui
potensi dan permasalahan kemudian diolah dengan menggunakan analisis data
yang sesuai untuk menghasilkan data yang dibutuhkan. Data yang dibutuhkan
disesuaikan dengan tabel kebutuhan data berdasarkan kegiatan survei yang telah
dilakukan.
3.1.2.3 Tahapan Analisis Data
Tahapan analisis data merupakan tahapan pengolahan data menjadi
informasi yang dapat digunakan sesuai dengan tujuannya. Data-data yang
diperoleh dari tahapan analisis yang dapat dari hasil survei dilanjutkan dengan
tahap kompilasi data, selanjutnya siap diolah berdasarkan analisis tertentu sesuai
dengan fungsi masing-masing data. Dalam tahapan analisis ini, metode analisis
yang digunakan, yaitu sebagai berikut :
1. Analisis kualitatif
Analisis kualitatif adalah analisis data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam
bentuk angka sehingga hasilnya berupa interpretasi dalam bentuk pernyataan.
Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data
misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang
telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data
kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman
video. Jenis analisis kualitatif yang digunakan dalam kegiatan ini adalah:
a. Analisis deskriptif kualitatif
Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan dan memberikan penjelasan
dan gambaran wilayah studi secara lengkap dan mendetail. Misalnya untuk
menjelaskan keadaan aktivitas masyarakat yang ada di Kecamatan
Ungaran Timur.
b. Analisis deskriptif komparatif
Analisis deskriptif komparatif digunakan untuk membandingkan antara
kondisi eksisting Kecamatan Ungaran Timur dengan kebijakan
pembangunan yang ada di wilayah Kabupaten Semarang.
24
c. Analisis Asumtif
Analisis asumtif merupakan analisis yang menggunakan asumsi atau
anggapan yang berdasar pada keadaan kondisi eksisting ataupun yang
diperkirakan akan berlangsung di masa yang akan datang berdasarkan data
yang telah ada dengan anggapan yang layak dan dapat diterima oleh
umum.
d. Analisis Sintesis
Merupakan metode yang digunakan untuk mengidentifikasi keterkaitan
antara potensi wilayah Kecamatan Ungaran Timur dengan wilayah di luar
Kecamatan Ungaran Timur.
2. Analisis kuantitatif
Analisis kuantitatif adalah analisis yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai
dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan
teknik perhitungan matematika atau statistika. Analisis kuantitatif ini
digunakan apabila data-data yang dianalisis berupa sekumpulan data yang
dapat dihitung dan outputnya pun berupa data angka. Analisis kuantitatif ini
seperti analisis kebutuhan dan penyediaan infrastruktur, analisis kepadatan
penduduk, serta analisis-analisis lainnya, biasanya menggunakan rumus-rumus
tertentu untuk menghasilkan data yang diinginkan. Analisis ini dimanfaatkan
untuk menganalisis potensi dan kendala untuk menghasilkan suatu
rekomendasi.
25
BAB IV
RENCANA KERJA
4.1 Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan berisi tentang agenda kegiatan sebagai pedoman dalam
melaksanakan kegiatan analisis infrastruktur yang ada di Kecamatan Ungaran
Timur. Dalam jadwal kegiatan terbagi menjadi kegiatan pralapangan dan kegiatan
pascalapangan. Dengan dibentuknya jadwal, diharapkan kegiatan akan berjalan
dengan baik sesuai dengan rencana yang telah dibentuk.
Kegiatan Pra-Lapangan 4.1.1
Kegiatan pralapangan adalah kegiatan yang dilakukan sebelum survei atau
terjun langsung ke wilayah studi. Kegiatan-kegiatan tersebut bermanfaat sebagai
persiapan menuju ke tahap survei. Kegiatan pralapangan terdiri dari:
1. Tahap persiapan
Kegiatan-kegiatan dalam tahapan persiapan meliputi :
a. Penentuan wilayah studi
Dalam kegiatan ini, daerah yang akan dijadikan wilayah studi adalah
Kecamatan Ungaran Timur yang terletak di Kabupaten Ungaran.
b. Perumusan tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis
infrastruktur yang ada di Kecamatan Ungaran Timur. Dari
pengidentifikasian tersebut dapat diketahui kondisi infrastruktur yang ada
di Kecamatan Ungaran Timur sehingga muncul tindak lanjut untuk
mengatasi infrastruktur belum optimal.
c. Penyusunan rencana kerja
Digunakan agar kegiatan yang akan dilakukan dapat berjalan sesuai
rencana (terstruktur).
d. Perumusan jadwal kegiatan
Jadwal kegiatan berisi mengenai waktu kegiatan, lokasi kegiatan serta
target yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut. Untuk memudahkan
dalam pembagian kerja, kelompok besar dibagi kedalam 3 kelompok kecil.
26
Tabel IV.1
Pembagian Kelompok Kerja
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3
M. Rahyasa Arrizko
( Koordinator )
Fajar Kurnia Sakti
( Koordinator )
Selli Priyanghati
( Koordinator )
Tazri Mintea Erma Maulana Putri Birta Nino Tanayo
Yusuf Junianto Vionna Ian Antonio
Septyani W. P
Sumber : Analisis Kelompok 2 Prasarana Wilayah dan Kota, 2015
Berikut adalah jadwal yang menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan
penyusunan laporan :
Tabel IV.2
Jadwal Kegiatan
No Waktu Kegiatan Target Penanggung
Jawab
1 Senin, 30
November
2015
Mulai :
08.00
Selesai :
16.00
1. Perjalanan
menuju wilayah
studi
2. Persiapan
untuk hari-1
1. Setiap anggota mempelajari
wilayah studi sesuai dengan
jobdesk
2. Permohonan izin ke
kecamatan dan masyarakat
Plan B :
1. Penguasaan wilayah studi
2. Penyusunan basis data yang
dibutuhkan
Semua anggota
kelompok 2
2 Rabu, 2
Desember
2015
Mulai :
08.00
Selesai :
16.00
1. Mencari data
sekunder
3. Evaluasi
4. Persiapan
untuk hari-2
1. Menuju kantor Bappeda, Dinas
PU, Dinas Cipta Karya dan Tata
Ruang, Kantor Kecamatan
Ungaran Timur.
2. Memperoleh data sekunder
sesuai kebutuhan data.
Plan B :
1. Penyusunan laporan dan peta
tahap 1
Sesuai
kelompok kerja
dan jobdesc
3 Jumat, 4
Desember
2015
Mulai :
07.00
Selesai :
12.00
1. Mencari data
primer
2. Evaluasi
3. Persiapan
untuk hari-3
1. Dokumentasi, wawancara, dan
penyebaran kuisioner
Plan B :
1. Dokumentasi, wawancara, dan
penyebaran kuisioner
2. Mencari data yang kurang
Sesuai
kelompok kerja
dan jobdesc
27
4 Sabtu, 5
Desember
2015
Mulai :
07.00
Selesai :
12.00
1. Mencari data
primer
2. Melengkapi
data sekunder
1. Dokumentasi, wawancara dan
penyebaran kuisioner
Plan B :
1. Mencari data instansi yang
kurang
2. Dokumentasi, wawancara dan
penyebaran kuisioner
Sesuai
kelompok kerja
dan jobdesc
5 Minggu, 6
Desember
2015
Mulai :
08.00
Selesai :
16.00
1. Melengkapi
data primer
2. Melengkapi
data sekunder
3. Penyusunan
laporan akhir dan
peta
1. Mencari kekurangan data
primer sesuai dengan kebutuhan
data
2. Mencari kekurangan data
sekunder sesuai dengan kebutuhan
data
3. Penyusunan laporan dan peta
tahap 1
4. Persiapan penyusunan laporan
dan peta tahap 2
Sesuai
kelompok kerja
dan jobdesc
6 Rabu, 9
Desember
2015
Mulai :
08.00
Selesai :
16.00
1. Penyusunan
laporan akhir dan
peta
Penyusunan laporan dan Peta
tahap 2
Semua anggota
kelompok 2
sesuai jobdesc
7 Jumat, 11
Desember
2015
Mulai :
09.00
Selesai :
16.00
1. Penyusunan
laporan akhir dan
peta
1. Penyusunan laporan dan peta
tahap 3
Semua anggota
kelompok 2
sesuai jobdesc
8 Minggu, 13
Desember
2015
Mulai :
09.00
selesai :
16.00
1. Penyusunan
laporan akhir dan
peta
1. Penyusunan laporan dan peta
tahap 4
Semua anggota
kelompok 2
sesuai jobdesc
Sumber : Hasil Analisis Kelompok 2 Prasarana Wilayah dan Kota, 2015
28
Tabel IV.3
Jadwal Lokasi Survei
No Waktu Lokasi Target Keterangan
1. Sabtu, 30
November
2015
1. Kecamatan
Ungaran
Timur
1. Semua anggota mengenal lokasi
survei
2. Mengidentifikasi permasalahan
infrastruktur
3. Dokumentasi kondisi
infrastruktur di wilayah studi
Semua anggota
kelompok 2
2. Jumat , 4
Desember
2015
1. TPA
Kecamatan
Ungaran
Timur
2. Jalan utama di
sekitar
Kecamatan
Ungaran
Timur
1. Dokumentasi, wawancara, dan
penyebaran kuisioner warga
sekitar TPA Kecamatan
Ungaran Timur
Sesuai
kelompok kerja
dan jobdesk
Job 1 : KK 2
3. Sabtu , 5
Desember
2015
1. BPS Jawa
tengah
2. Kondisi jalan
arteri
Kecamatan
Ungaran
Timur
3. Kondisi
irigasi sekitar
Kecamatan
Ungaran
Timur
4. Kondisi
jembatan di
Kecamatan
Ungaran
Timur
5. Kondisi
sarana
pemerintahan
6. Kondisi
sarana
perdagangan
dan jasa
1. Dokumentasi, wawancara dan
penyebaran kuisioner pengguna
pasar dan warga sekitar.
2. Dokumentasi, wawancara dan
penyebaran kuisioner warga di
sekitar jalan arteri.
3. Dokumentasi, wawancara dan
penyebaran kuisioner di wilayah
pertanian Kecamatan Ungaran
Timur dan wawancara dengan
petani.
4. Dokumentasi, wawancara dan
penyebaran kuisioner warga
desa yang di lingkungannya
terdapat jembatan.
5. Dokumentasi, wawancara dan
penyebaran kuisioner warga
desa yang di lingkungannya
terdapat sarana pemerintahan.
6. Dokumentasi, wawancara dan
penyebaran kuisioner warga
desa yang di lingkungannya
terdapat sarana perdagangan
dan jasa.
Sesuai
kelompok kerja
dan jobdesk
Job 1 : KK 1
Job 2 : KK 1
Job 3 : KK 3
Job 4 : KK 2
Job 5 : KK 2
Job 6 : KK 3
4. Sabtu, 6
Desember
2015
1. Kondisi
sarana
pendidikan di
1. Pengambilan data di daerah
tersebut untuk melengkapi
kebutuhan data.
Sesuai
kelompok kerja
dan jobdesk
29
wilayah
Kecamatan
Kota Kendal.
2. Kondisi
sarana ibadah
di wilayah
Kecamatan
Ungaran
Timur.
3. Kondisi
sarana
rekreasi
Job 1 : KK 1
Job 2 : KK 2
Job 3 : KK 3
Sumber : Analisis Kelompok 2 Prasarana Wilayah dan Kota, 2015
30
Tabel IV.4
Rencana Kerja
Kegiatan Waktu pelaksanaan
November Desember
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Persiapan Identifikasi
wilayah studi
Penyiapan peta Penyusunan
rencana kegiatan
Penyusunan
Proposal Teknik
BAB I BAB II BAB III BAB IV Asistensi Proptek Kegiatan
Lapangan
Persiapan Perijinan Pemahaman
wilayah studi
Pencarian data
sekunder
Pencarian data
primer
Re-check dan
pelengkapan data
primer dan
sekunder
Penyusunan
laporan akhir dan
peta
Penyusunan
laporan tahap 1
Penyusunan
laporan tahap 2
Penyusunan
laporan tahap 3
Penyusunan
laporan tahap 4
Re-check dan
perbaikan laporan
keseluruhan
Presentasi
31
2. Rencana teknik survey
Berisi tentang kebutuhan data yang dibutuhkan untuk analisis dan
penyusunan laporan.
Tabel IV.5
Rencana Teknik Survei
Nama Data Sub Data Cara/ Metode Sumber
Demografi Jumlah Penduduk
menurut jenis
kelamin
Dokumentasi BPS / Kecamatan
Demografi Jumlah penduduk
menurut usia
Demografi Jumlah penduduk
menurut mata
pencaharian
Demografi Jumlah penduduk
menurut tingkat
pendidikan
Demografi Kepadatan
Penduduk
Demografi Pertumbuhan
Penduduk
Kondisi Geografis Luas Wilayah Dokumentasi
dan Pemetaan
Bappeda
Kondisi Geografis Topografi
Kondisi Geografis Batas Wilayah
Kondisi Geografis Penggunaan
Lahan
Perekonomian Pertumbuhan
Ekonomi
Dokumentasi BPS / Kecamatan
Perekonomian PDRB Kecamatan
Ungaran Timur
32
Aktivitas
Masyarakat
Permukiman Dokumentasi,
kuesioner,
wawancara
Masyarakat
Aktivitas
Masyarakat
Pariwisata
Aktivitas
Masyarakat
Perdagangan dan
Jasa
Aktivitas
Masyarakat
Pertanian
Infrastruktur Jalan Observasi
Dokumentasi
Dinas PU
Infrastruktur Listrik
Infrastruktur Drainase
Infrastruktur Sampah
Infrastruktur Komunikasi
Infrastruktur Air Limbah
Infrastruktur Air Bersih
Infrastruktur Sanitasi
Infrastruktur Sarana Ibadah
Infrastruktur Sarana Rekreasi
Infrastruktur Sarana Pendidikan
Sarana
Pemerintahan
3. Tahap pengumpulan data
Dalam mengumpulkan data, dapat dilakukan dengan :
a. Pengumpulan data dari dinas yang terkait seperti Bappeda, Dinas PU,
BPS, dan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang.
b. Observasi ke wilayah studi dan disertai pembagian kuesioner atau
wawancara.
c. Pendokumentasian saat melakukan observasi ke wilayah studi.
d. Pemetaan.
33
Kegiatan Pasca Lapangan 4.1.2
Kegiatan pascalapangan adalah kegiatan yang dilakukan setelah kegiatan
survei atau terjun ke wilayah studi yakni Kecamatan Ungaran Timur. Kegiatan
pascalapangan meliputi:
1. Tahap Kompilasi Data
Yakni merupakan tahap untuk mengumpulkan dan menyajikan data yang telah
diperoleh. Data yang diperoleh bisa didapat dari kuesioner, wawancara, observasi
dan telaah dokumen instansi. Berikut adalah pembagian jobdesc dalam
pengolahan data :
a. Koordinator Data : Yusuf Junianto
b. Koordinator Pembuatan Peta : Vionna
c. Koordinator Dokumentasi : Septyani Wahyu Pradani
d. Koordinator Laporan : Tazri Mintea
2. Tahap Analisis Data
Tahap Analisis Data yaitu tahap untuk mengolah data. Pengolahan data
dilakukan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah dibuat.
3. Struktur Masalah
Struktur masalah merupakan penentuan masalah utama mengenai
infrastruktur yang ada di Kecamatan Ungaran Timur. Penentuan struktur masalah
didapatkan dari analisis data primer dan data sekunder
4.2 Pengalokasian Personil
Yaitu pembagian tugas masing-masing anggota kelompok. Pembagian ini
harus mendapat kesepakatan dari seluruh anggota kelompok. Dan diharapkan
masing-masing personil atau anggota bertanggung jawab terhadap tugas yang
diberikan.
Susunan Keanggotaan 4.2.1
Dibawah ini adalah susunan keanggotan yang telah disepakati seluruh
anggota :
1. Ketua Kelompok : Erma Maulana Putri
2. Sekretaris : Birta Nino Tanayo
34
Vionna
3. Bendahara : Tazri Mintea
4. Koordinator Lapangan : Fajar Kurnia Sakti
5. Konseptor : Selli Priyanghati
6. Anggota Kelompok : M Rahyasa Arrizko
Yusuf Junianto
Septyani Wahyu Pradani
Ian Gewab
Tabel IV.6
Jobdesc Kelompok
No Nama NIM Kelompok
Kerja Jabatan
1. Erma Maulana P 21040114130113 2 Ketua kelompok 2
PJ. Laporan KK2
2. Rahyasa Arrizko 21040114120005 1 Koordinator KK 1
PJ. kuisioner dan wawancara KK 1
3. Tazri Mintea 21040114130105 1
Bendahara kelompok 2
Koordinator laporan kelompok 2
PJ laporan KK 1
4. Septyani W. P 21040114130095 1 Koordinator Dokumentasi
PJ dokumentasi KK 1
5. Yusuf Junianto 21040114120063 1 Koordinator data kelompok 2
6. Fajar Kurnia Sakti 21040114140121 2
Koordinator lapangan kelompok 2
Koordinator KK 2
PJ. kuisioner dan wawancara KK 2
7. Vionna 21040114120015 2
Sekretaris Kelompok 2
PJ dokumentasi KK 2
Koordinator pembuatan peta
kelompok 2
8. Selli Priyanghati 21040114140115 3 Konseptor kelompok 2
Koordinator KK 3
35
PJ. Laporan KK 3
9. Ian Gewab 21040114120065 3 PJ. Kuisioner dan wawancara KK
3
10 Birta Nino T 21040114140081 3
Sekretaris kelompok 2
Koordinator data kelompok 2
PJ. dokumentasi KK 3
Sumber : Analisis Kelompok 2A Prasarana Wilayah dan Kota, 2015
Struktur Organisasi Kerja Proposal Teknis 4.2.2
a. Bab I Pendahuluan
Koordinator : Vionna dan Birta Nino Tanayo
b. Bab II Kajian Teori
Koordinator : Septyani Wahyu P dan Yusuf Junianto
c. Bab III Rancangan Kegiatan
Koordinator : Selli Priyanghati, Erma Maulana P dan Ian Gewab
d. Bab IV Rencana Kerja
Koordinator : M. Rahyasa Arrizko Tazri Mintea dan Fajar
Kurnia Sakti
4.3 Organisasi Kerja
Adalah pendistribusian kerja anggota-anggota kelompok sesuai dengan
tugasnya.
Pelaksanaan Survei 4.3.1
1. Survei Primer
Survei primer diadakan pada tanggal 4 Desember – 6 Desember 2015
2. Survei Sekunder
Survei sekunder dilaksanakan pada 2 – 3 Desember 2015.
3. Koordinator
a. Koordinator Desain Survei : Birta Nino T. dan Vionna
b. Koordinator Kebutuhan Data : Tazri Mintea dan Ian Gewab
c. Koordinator Pengumpulan Data : Erma Maulana F. dan Yusuf
Junianto
36
d. Koordinator Survei Primer : Selli Priyanghati dan Fajar
Kurnia S.
e. Koordinator Survei Sekunder : M. Rahyasa Arrizko dan
Septyani Wahyu P
Pelaksanaan Kuesioner dan Wawancara 4.3.2
1. Masyarakat
a. Pelaksana menyiapkan form wawancara atau kuesioner kepada sampel
masyarakat terpilih.
b. Bertanya kepada masyarakat terpilih berdasarkan daftar pertanyaan
dan pembagian form kuesioner.
c. Mencatat hasil wawancara dan mengumpulkan kuesioner.
d. Rekapitulasi hasil wawancara atau kuesioner yang telah dilakukan
oleh masing-masing pelaksana.
2. Instansi
a. Pelaksana menyiapkan form wawancara yang telah disiapkan ke
instansi terkait yang terpilih.
b. Bertanya kepada intansi terpilih berdasarkan daftar pertanyaan.
c. Mencatat hasil wawancara.
d. Rekapitulasi hasil wawancara yang telah dilakukan oleh masing-
masing pelaksana.
Peraturan Kelompok 4.3.3
Adalah peraturan-peraturan yang telah disepakati oleh seluruh anggota
kelompok. Hal ini ditujukan agar setiap anggota mempunyai kedisiplinan dan
berperan aktif dalam kegiatan. Peraturan-peraturan tersebut adalah :
1. Setiap anggota kelompok berhak mendapat informasi terkait tugas
kelompok.
2. Setiap anggota wajib mengetahui tugasnya masing-masing sesuai
jobdesk dan jabatan dalam kelompok maupun dalam kelompok kerja.
3. Setiap anggota kelompok harus berpartisipasi aktif dalam pengerjaan
tugas besar.
4. Semua anggota harus siap mengingatkan anggota lainnya jika ada yang
bersikap pasif dalam pengerjaan tugas.
37
5. Semua anggota kelompok harus bersedia menerima teguran dari
anggota lain jika ia bersikap pasif.
6. Satu sama lain anggota harus saling mengingatkan dan mengoreksi
terkait tugas yang sudah dibagi dalam jobdesk.
7. Semua anggota harus mengerti dan memahami isi dari laporan yang
disusun.
8. Semua anggota harus hadir setiap ada pengumpulan kelompok.
9. Ketidak hadiran harus disertai alasan yang tepat.
10. Peserta yang tidak hadir dalam pengumpulan kelompok tanpa alasan
yang jelas dan tepat, menanggung biaya mem-print laporan.
11. Biaya operasional selama pengerjaan tugas besar ditanggung oleh
semua kelompok.
12. Seluruh anggota harus saling menghormati dan menghargai hak dan
kewajiban anggota lainnya tanpa membedakan agama, suku, dan ras.
13. Seluruh anggota harus menjaga nama baik universitas, fakultas dan
jurusan.
14. Seluruh anggota harus menjaga nama baik anggota kelompok yang
lain.
15. Setiap tugas harus dikerjakan sesuai dengan jobdesc, dan diselesaikan
sesuai dengan timeline.
16. Setiap keputusan yang diambil adalah hasil musyawarah dan semua
anggota kelompok harus mengerti.
17. Seluruh anggota kelompok harus memahami dan menaati kode etik
kelompok.