proposal taman bhineka fix
DESCRIPTION
A proposal for joining a competitionTRANSCRIPT
-
tamantamanbhinekabhineka
-
PPRROOFFIILL
Tarina Iqlima
Reni Yunita
Deni A. Darmawan
M. Hibatur Rahman
Lhoksumawe, 15 Januari 1995
Teknik Planologi, angkatan 2012Universitas Gadjah Mada
+62-852-7741-3060
Bandar Lampung, 8 Juni 1994
Teknik Planologi, angkatan 2012Universitas Gadjah Mada
+62-812-7458-1346
Sleman, 14 Februari 1994
Teknik Planologi, angkatan 2012Universitas Gadjah Mada
+62-856-4397-9426
Pekalongan, 4 Februari 1994
Teknik Nuklir, angkatan 2012Universitas Gadjah Mada
+62-856-4269-1775
-
Latar Belakan MasalaKepadatan lalu lintas yang berujung macet adalah hal yang biasa
terjadi di ibukota kita tercinta Jakarta. Indikator jarak satu tempat ketempat lain bukan lagi diukur dengan satuan meter melainkan dengan seberapa lamanya perjalanan yang ditempuh dengan satuan waktu. Dengan kepadatan pendudukan DKI Jakarta 14.469 jiwa/km2 (data statistik BPS tahun 2010) dan kesibukannya serta hiruk pikuknya dapat menimbulkan kejenuhan bagi masyarakatnya.
Padatnya rutinitas masyarakat Jakarta dapat menimbulkan ketidakacuhan terhadap hal-hal lain diluar rutinitasnya, salah satunya adalah kebudayaan. Ketika masyarakat mulai tidak peduli dengan budayanya sendiri lalu siapa lagi yang akan peduli? Maka bisa-bisa kekhasan budaya Indonesia diakui oleh bangsa lain.
Keberagaman budaya Inodenes ia harus d i jaga dan diharmoniskan dengan semangat keBhineka Tunggal Ikaan. Ada banyak budaya tetapi tak banyak yang peduli. Masalah inilah yang ingin kami selesaikan terutama di kota Jakarta. Tujuannya untuk mengenalkan kebudayaan Indones ia secara luas dan menumbuhkan rasa persatuan dengan jiwa keBhineka Tunggal Ikaan yang kokoh. Selain itu, tujuannya adalah memberikan sarana bagi masyarakat Jakarta untuk membuang kejenuhan mereka. Refreshing sembari mencari ilmu. Oleh karena itu, munculah ide untuk menciptakan Taman Bhineka.
1
-
Id Dasar InovasGlobalisasi kini mendominasi hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat, terutama masyarakat Ibu kota, mulai mendegradasikan rasa cinta terhadap budaya Indonesia. Padahal rasa mencintai keberagaman budaya Indonesia merupakan suatu bentuk nasionalisme. Upaya mereduksi degradasi cinta budaya Indonesia dapat dilakukan melalui pembangunan 5 taman berkarakter nusantara.Taman Bhineka representasi dari taman berkarakter ini, m e m i l i k i k o n s e p s o c i a l e q u i t y y a n g m e n g u s u n g pembangunan serta pengembangan 5 taman dengan varian temaberbeda . Tema yang digunakan adalah keberagaman kebudayaan yang dikelompokkan menjadi 5 konsep berdasarkan pulau-pulau terbesar yang ada di Indonesia, yaitu Pulau Sumatera, Pulau Jawa dan Bali, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, dan Kepulauan Indonesia Timur.Taman in i d i lengkap i dengan fas i l i tas pendukung untukmendukungberbagai kegiatan. Konsepfasilitasini d i s e s u a i k a n d e n g a n t e m a y a n g d i u s u n g m a s i n g -masingtaman. Fasilitas yang ada di taman-taman ini berupa cyber corner yang dilengkapi dengan berbagai gadget terkini dengan aplikasi berkonsep kebudayaan. Selain itu terdapat pula area peminjaman permainan anak tradisional secara gratis. Penyediaan fasilitas tersebut bertujuan sebagai sarana edukatif pengunjungtentang kebudayaan Indonesia.Untuk menunjang konsep ini, diadakan event seperti bazar, kuliner nusantara, festival music daerah, dan lain sebagainya pada suatu periode tertentu. Event-event tersebut selain menjadi hiburan bagi para pengunjung juga dapat menjadi sarana rekreasi keluarga dengan melibatkan partisipasi pengunjung di tiap kegiatan.Dapat d i s impulkan bahwa Taman Bh ineka mampu mengenalkan berbagai budaya nusantaradan memberikan kesan yang mendalam bagi para pengunjungnya serta menumbuhkan kembali rasa nasionalisme yang hampir pudar melalui perannya sebagai sarana edukatif yang esien dan menyenangkan untuk berbagai kalangan.
2
-
TerobaTaman Bhinneka merupakan ruang terbuka publik yang dikreasikan sedemikian rupa dengan konsep social equity. Taman ini ditujukan sebagai ruang publik yang nyaman dan mampu mewakili budaya pada setiap pulau terbesar di Indonesia. Kedepannya, taman ini diharapkan mampu menjadi jangkar penguat bagi ke lestar ian budaya Indonesia. Pengembangan Taman Bhinneka sebagai tangga pencapaian kelestarian budaya Indonesia turut membentuk karakter cinta budaya dan meningkatkan rasa kekeluargaan di kalangan masyarakat.Hilangnya rasa cinta terhadap budaya Indonesia bukan lagi masalah yang dapat diacuhkan karena sangat merugikan bagi Indonesia. Kasus-kasus pengakuan budaya Indonesia oleh negara asing adalahbuktiketidakpedulianbangsa Indonesia. Oleh karena itu, pengembangan taman bhinneka yang didesain berdasarkan budaya Indonesia serta menampilkan kreativitas budaya ini sangat dibutuhkan sebagai pengenalan dan pembiasaan akan budaya. Seperti kata pepatah tak kenal maka tak sayang dan ala bisa karena biasa, taman ini akan menyadarkan masyarakat betapa beragamnya Indonesia dan menarik masyarakat untuk mencintai budaya Nusantara.Taman inimemiliki konsep yang elegan untuk melestarikan budaya Nusantara, namun tidak meninggalkan fungsinya sebagai ruang temu sapa masyarakat. Fasi l i tas yang disediakan cukup lengkap, nyaman, aksesibeldan unik. Taman ini akan mendatang cukup banyak masyarakat dari berbagai kalangan dan alasan. Dari rasa amenity dan interest yang muncul pada awalnya, pengunjung taman akan memiliki kesan untuk kembali lagi ke taman, hal ini akan memunculkan rasa memiliki taman yang akan meningkatkan intensitas kunjungan masyarakat, dan seiring dengan meningkatnya intensitas kunjungan akan tumbuh rasa kekeluargaan antar pengunjung (neighborhood). Hal ini diharapkan mampu menjadi solusi atas sikap Individualisme yang terus berkembang pada masyarakat empiris.D a r i u r a i a n d i a t a s d a p a t d i s i m p u l k a n b a h w a pengembangan taman bhinneka merupakan solusi nyata bagi pelestarian kebudayaan nusantara, pembentukan karakter cinta budaya, dan peningkatan rasa kekeluargaan antar masyarakat Indonesia.
3
-
Integras denga Tama SekitarSarana informasi ini diimplementasikan dalam media papan. Diharapkan peletakan papan di beberapa sektor taman kecil dapat menarik para pengunjung taman tersebut untuk membaca. Selain itu apabila terdapat sebuah halte bus atau taman tersebut sebagai titik untuk menunggu angkot atau transportasi publik lainnya diharapkan masyarakat tersebut dapat membaca informasi-informasi sembari menunggu transportasi publiknya.Papan tersebut kami beri nama Pamfortaka yang merupakan akronim dari Papan Informasi Taman Bhineka. Media informasi ini akan menjadi salah satu program kerja bagi elemen pengurus Taman Bhineka. Ada beberapa isi dari pamfortaka, yaitu
1. Tentang Taman BhinekaPenjelasan dan pengenalan singkat tentang Taman Bhineka.
2. Peta kota dan jalur menuju Taman BhinekaPeta kota dimana Taman Bhineka berada dan jalur menuju Taman Bhineka dari keberadaan taman trotoar tempat pamfortaka berada. Dalam peta ini juga menunjukkan keberadaan taman-taman lain dan tempat-tempat penting lainnya dalam kota tersebut.
3. Tentang budayaInformasi singkat terkait fakta-fakta, ilmu-ilmu, atau sejarah kebudayaan akan suatu budaya yang diangkat Taman Bhineka di kota tersebut. Pada bagian ini informasi dapat selalu diperbaharui.
4. Informasi terbaru mengenai kegiatan yang ada di Taman BhinekaBerisi tentang berita atau informasi terbaru tentang kegiatan yang akan dilaksanakan di Taman Bhineka.
Taman BoulevardTaman Boulevard cenderung berbentuk sempit dan memanjang. Bentuk dari taman ini mengikuti bentuk trotoar karena berposisi sejajar dengan trotoar. Jadi, taman Boulevard biasanya berada di samping trek pejalan kaki trotoar. Ada dua integrasi yang ingin kami lakukan, yaitu pertama pelukisan trotoar dengan konsep mural bertemakan budaya. Lalu yang kedua dengan menempelkan pesan-pesan kecil pada taman trotoar dengan papan kecil yang berisi pesan-pesan penyadaran terhadap budaya. Tentunya tidak disemua Boulevard akan kami terapkan dua hal tersebut, hanya pada beberapa boulevard sekitar yang memungkinkan baik dalam hal perizinan maupun hal-hal yang berhubungan dengan teknis.
4
-
Integras denga Tama SekitarTaman Bhineka, taman yang akan kami bangun dengan konsep
menyongsong nilai-nilai kebudayaan dan kebhinekaan tentunya tidak akan berdiri sendiri. Integrasi dengan taman-taman disekitar Taman Bhineka sangatlah dibutuhkan. Taman-taman selain taman pusat disini kami klasikasikan menjadi dua, yaitu Taman Boulevard dan Taman Kecil. Taman trotoar adalah taman yang ukurannya propors ional dengan t rotoar dan dimanfaatkan untuk memperindah jalan dan untuk tempat tumbuhan serta pohon yang merindangkan trotoar. Taman trotoar ini tidak dapat diinjak ataupun dimasuki oleh masyarakat karena keterbatasan fungsi yang kami sebutkan diatas. Lalu taman kecil adalah taman yang berukuran relatif terhadap Taman Bhineka yang kegunaannya sama dengan taman pusat yaitu sebagai ruang terbuka hijau dan ruang rekreasi masyarakat yang artinya taman kecil ini masih dapat dimasuki oleh masyarakat.
Kami akan membahas integrasi Taman Bhineka dengan taman kecil dan taman trotoar akan kami bahas satu per satu.
Taman KecilTaman kecil biasanya terletak pada lahan-lahan yang tidak terlalu luas pada sudut-sudut kota. Pada beberapa taman kecil di beberapa kota telah mempunyai konsep tersendiri misalnya Taman Buah Undaan di Surabaya. Integrasi yang akan kami lakukan dengan peletakan sebuah media informasi. Kami tidak ingin merusak kemurnian konsep dari taman kecil yang telah diterapkan jadi intergrasi yang kami pasang hanya sebatas media informasi.
Gambar 1.0 ilus tras i taman kecil
5
-
Integras denga Tama Sekitar
Adanya mural dan papan diharapkan sedkit memantik masyarakat untuk tertarik dengan hal-hal berbau kebudayaan sembari berjalan atau sedang menunggu sesuatu dijalan.
Pada Taman Bhineka sendiri tentunya juga akan menerapkan suatu hal untuk mengintegrasikan dengan taman-taman disekitarnya. Ketika kami memasang pamfortaka di taman-taman sekitar, kami juga memasang di Taman Bhineka sendiri. Namun, pamfortaka yang berada dalam Taman Bhineka memiliki sedikit perbedaan dari segi isinya. Isi dari pamfortaka intern adalah
1. Peta kota Peta kota dimana Taman Bhineka itu berada dan juga menunjukkan letak taman-taman kota lainnya serta tempat-tempat penting lainnya.
2. Tentang budayaInformasi singkat terkait fakta-fakta, ilmu-ilmu, atau sejarah kebudayaan akan suatu budaya yang diangkat Taman Bhineka di kota tersebut. Pada bagian ini informasi dapat selalu diperbaharui.
3. Informasi terbaru mengenai kegiatan yang ada di Taman Bhineka dan taman-taman sekitarBerisi tentang berita atau informasi terbaru tentang kegiatan yang akan dilaksanakan di Taman Bhineka dan taman-taman disekitarnya serta acara atau kegiatan yang dilaksanakan di kota tempat Taman Bhineka berada.
Integrasi lain antara Taman Bhineka dengan taman-taman lain disekitarnya tentunya dihubungkan dengan angkutan umum kota. Terdapat angkutan umum kota yang dapat menjadi sarana penghubung antara Taman Bhineka dengan taman-taman yang lain dalam hal transportasi dan mobilisasi.
gambar 2.0 ilust ras i taman boulevard
6
-
KeunikaKebudayaan lokal semakin tergerus oleh globalisasi. Padahal kebudayaan merupakan identitas dari suatu bangsa yang tidak semua negara memilikinya. Budaya harusnya tidak hanya dipentaskan untuk dinikmati tetapi juga dapat diintegrasikan dengan lingkungan.Kebudayaan yang diintegrasikan dengan taman akan menanamkan rasa cinta tanah air melalui pengoptimalan fungsi ruang publik sebagai tempat orang berkumpul dan berinteraksi. Penyisipankebudayaan pada taman inidapat menggugah rasa cinta masayarakat terhadap kebudayaan dan menciptakan suasana 'asyik' ditaman. Selain itu, desain dari pembangunan serta pengembangan di setiap taman disesuaikan dengan tema masing-masing pulau namun tetap menggambarkan karakter nusantara secara komprehensif. Sehingga setiap pengunjung taman ini memilki kesan tentang keBhineka Tunggal Ikaan Nusantara bahwa walaupun berbeda-beda tetap satu jua.
7
-
ImplementasRencana ini akan diimplementasikan di DKI Jakarta. Penulis memilih DKI Jakarta dikarenakan tingkat kesibukan dan kepadatan penduduknya yang memicu ketidakacuhan terhadap kebudayaan. Selain itu Jakarta merupakan pusat aglomerasi perantau dari berbagai asal kebudayaan yang dapat diberdayakan untuk mengembangkan komunitas mereka. Penulis berencana merenovasi taman-taman eksisting di Jakarta yang dilalui jalur bus way atau sarana transportasi umum agar taman tersebut mudah diakses masyarakat, bukan membangun taman baru, mengingat terbatasnya lahan di Jakarta. Taman-taman eksisting ini akan direnovasi dan diperbarui desainnya serta ditambahkan beberapa sarana penunjang seperti gubug kecil sebagai display benda-benda tradisional dan fasilitas lainnya seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada ide inovasi.Taman Bhineka ini dikelola langsung oleh pemerintah dibantu oleh komunitas kedaerahan yang bersangkutan. Jadi, tetap ada pihak dari pemerintah yang berfungsi sebagai pengawas dan penghubung. Pengelola utamanya komunitas-komunitas yang bersangkutan agar mereka dapat mengembangkan budaya-budaya daerah yang mereka bawa dari kampong halaman. Fasilitas taman juga d i h a r a p k a n d a p a t m e n j a d i t e m p a t m e r e k a mengembangkan kegiatan-kegiatan tradisional seperti tari-tarian, serta berbagai kesenian daerahlainnya.Keselarasan hubungan antara pemerintah, komunitas kedaerahan, dan masyarakat pengguna fasilitas taman harus bersinergi dengan baik. Pemerintah yang memberikan dukungan baik moril, kebijakan, maupun materil yang mendukung keberadaan taman tentunya Taman Bhineka ini diharapkan menjadi sarana yang non-protable. Event terkait kebudayaan seyogyanya ditambahkan intensitas penyelenggaraannya untuk menambah minat berkunjung masyarakat. Event ini akan diadakan di tengah lapangan bundar dengan air mancur dari lantai yang beroprasi setiap 4 jam sekali dan langsung terserap kembali ke lantai oleh sistem drainase khusus. Anggota komunitas harus berperan aktif mengembangkan taman terutama dalam hal substansi kebudayaan dan cara mengedukasi masyarakat pengunjung taman. Lalu yang paling penting adalah konten keBhineka Tunggal Ikaan harus ada disetiap taman untuk menghindari timbulnya egoisme kedaerahan dan gap antar daerah. Bendera Indonesia harus ada di setiap Taman Bhineka dan harus ada ceremonial penaikan dan penurunan bendera sebagai wujud nasionalisme.
8
-
Taman Bhineka merupakan taman bertajuk budaya yang secara umum memil ik i 5 spot utama penunjang kebudayaan.Yaitu Cyber Corner, Playground, Museum Budaya, Sport Center, dan Panggung Hiburan di tengahnya. Yang masing-masing dialokasikan memiliki luas
2minimal 600m . Maka dari itu, luas lahan taman bhinneka 2keseluruhan minimal 3000m . Dan luas idealnya sekitar
23600m . Berikut siteplan dan skala luas idealnya.
I E D
C
B
L
K
F
A
H
G
J
0 2,5 10m
Gambar .1 Site Plan RencanaCatatan : Site Plan bisa berubah sesuai bentuk dan ukuran lahan
: Vegetasi
: Bungalow
: Bangku Taman
! a
A : Jembatan Kayu
B : Kolam Ikan
C : Museum Display Budaya
D : Area Bermain Berbudaya
F : Photo Booth Budaya
G : Area Olahraga
H : Area Pertunjukan Kreasi Seni I
: Cyber Corner Budaya
Implementas
9
-
Konsep rencana diatas dapat diimplementasikan di beberapa taman di Jakarta yang memenuhi ketentuan
2Luas taman berkisar 3000m dan Letak taman yang dilalui t r a n s p o r t a s i u m u m s e r t a m a s i h k u r a n g e f e k t i f pemanfaatannya sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) maupun Ruang Terbuka Publik (RTP).
Implementas
10
-
Dalam hal ini penulis memilih satu taman di setiap bagian Jakarta sebagai perwakilan taman bhinneka. Berikut taman-tamannya :
Jakarta BaratTaman Cattleya (Jalan S Parman, Perempatan Tomang, Palmerah)Luas 5,3 ha. Di depan Mall Taman Anggrek. Kurang
dimanfaatkan warga sekitar. Letak taman yang tidak strategis yakni bersebelahan dengan jalan tol, menjadi alasan warga enggan mengunjungi. Taman ini akan direncanakan menjadi taman bertema Sumatera.
Implementas
11
-
Jakarta UtaraTaman Volker (Jl RE Martadinata, Tanjung Priok)
2Luas 5500m . Terlihat gersang dan kotor akibat banyaknya sampah yang berserakan. Parahnya lagi, beberapa pagar pembatas juga difungsikan sebagai jemuran oleh warga sekitar. Taman ini direncanakan menjadi taman bertema Kalimantan.
Jakarta TimurTaman Cijantung (Depan Graha Mall cijantung)
2Luas sekitar 3000 m . Dekat pintu masuk ke komplek kopassus sekitar 200 m dari perempatan Pasar Rebo. Taman ini direncanakan menjadi taman bertema Sulawesi.
Implementas
12
-
Jakarta SelatanTaman Semanggi (Jalan Jendral Sudirman, Semanggi)Luas 4,9 Ha. Baru direvitalisasi oleh Toyota bekerjasama dengan pemerintah provinsi DKI Jakarta. Taman ini direncanakan menjadi taman bertema Irian Jaya.
Jakarta PusatTaman Tugu Tani (Diapit Jalan Prapatan dan Jalan Arief Rahman Hakim, Kecamatan Menteng, Kebon Sirih)
2Luas 8814m . Taman ini terdapat patung petani di tengah taman. Hanya berfungsi sebagai Ruang terbuka hijau tanpa fasil itas public. Taman ini direncanakan menjadi taman bertema Jawa.
Implementas
13
-
ImplementasPemilihan Taman yang telah disebutkan diatas adalah tahap pertama dari perwujudan Taman Bhineka. Data yang telah didapatakan digunakan sebagai pilihan sasaran Taman Bhineka. Pemil ihan taman yang dijadikan sasaran pengaplikasian Taman Bhineka memiliki beberapa pertimbangan, mulai dari segi banyaknya penduduk sekitar taman, jalur transportasi umum yang melewati atau menuju taman tersebut, tingkat penyerapan dan sanitasi air. Selain mendata taman yang ada, kita juga perlu mendata keberadaan komunitas kedaerahan dan orang-orang daerah yang berada di Jakarta. Setelah kita mendapatkan taman yang akan kita renovasi, tentunya kita membuat sebuah desain yang sesuai dengan tema taman tersebut. Pengursan izin terhadap pemerintah setempat yang terkait, juga menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Lalu tahap renovasi berupa pembangunan dan pengembangan dilakukan setelah mendapatkan izin dan mendapatkan dana yang cukup dari pemerintah maupun sponsor.Untuk menarik pengunjung sekaligus mempromosikan Taman Bhineka yang telah direnovasi, diadakan event-event kebudayaan di masing-masing Taman Bhineka. Event tersebut dilaksanakan secara estafet agar masyarakat dapat mengenal satu per satu dan pada akhirnya seluruh taman dapat dikenal oleh masyarakat. Selain itu fasilitas olah raga, bangku taman, halte bus, dan wi- serta sarana edukasi berbasis teknologi juga tersedia di taman ini untuk lebih menghidupkan suasana taman sepanjang waktu operasionalnya. Dengan bantuan komunitas yang telah dikoordinir sebelumnya, taman akan terus dikembangkan dan dihidupkan.
14
-
Manajeme Operasiona da SustainabilitPerencanaan
Taman Bhineka adalah taman yang sasaran implementasinya
adalah taman-taman public milik pemerintah. Maka pemerintah
menjadi pihak utama dalam perencanaan Taman Bhineka ini. Pihak
pemerintah yang terlibat yaitu, Dinas PU Tata Ruang dan Dinas
Pertamanan dan Pemakan DKI Jakarta. Dinas PU Tata Ruang
merupakan bagian yang mengeluarkan peraturan terkait
peruntukan lahan termasuk di dalamnya adalah peruntukan ruang
terbuka hijau maupun ruang terbuka public. Peraturan yang
dikeluarkan oleh Dinas PU Tata Ruang DKI Jakarta ini yang kemudian
menjadi acuan pembentukan konsep oleh Dinas Pertamanan dan
Pemakaman DKI Jakarta serta satuan kerja dibawahnya yang
berada di Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta
Timur, dan Jakarta Pusat. Pembentukan konsep oleh Dinas
Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta serta satuan kerja
dibawahnya bertujuan agar konsep tersebut mampu dipahami oleh
s e m u a b a g i a n s a t u a n k e r j a t e r s e b u t . S e h i n g g a s a a t
implementasinya dapat terlaksana sesuai konsep yang telah
ditetapkan. Konsep Taman Bhineka yang telah ditetapkan tersebut
kemudian diperinci dengan guide lines implementasi. Guidelines ini
berfungsi sebagai detil pedoman dalam implementasi dan
pengendalian rencana.
Pemanfaatan
Pemanfaatan adalan bagian operasional dimana rencana
mulai diimplementasikan. Dalam implementasinya, Taman Bhineka
melibatkan pihak swasta. Maka perlu diadakan publikasi terkait
rencana serta guide line yang telah ditentukan. Pemerintah
menawarkan kerjasama dengan swasta yang tertarik dalam bentuk
kerjasama PPP. Setelah pihak swasta yang berminat memahami
konsep Taman Bhineka barulah kesepakatan tertulis dalam bentuk
MoU ditandatangani. Kesepakatan tersebut berdasarkan jenis
pengadaan taman yang disanggupi oleh pihak swasta dan
disepakati pemerintah maupun swasta. unannya dilakukan oleh
swasta.
15
-
Manajeme Operasiona da SustainabilitDewasa ini taman-taman di Jakarta banyak yang terbengkalai
karena tidak terurus. Keberlanjutan fungsi taman seolah diabaikan
tanpa ada pehatian sedikitpun. Taman-taman di Jakarta telah
memiliki desain yangbaik untuk menarik minat masyarakat agar
mengunjunginya. Namun, daya tarik yang ditimbulkan tersebut
hanya bersifat sementara karena taman-taman yang telah didesain
dengan baik tersebut tidak diperhatikan keberlanjutan fungsinya
secara maksimal. Seiring dengan semakin tak terurusnya taman-
taman tersebut maka minat masyarakat untuk mengunjungi taman
tersebut pun semakin menghilang.
Taman merupakan citra suatu kota atau kawasan. Taman yang
menarik mampu mengindikasikan citra yang baik pada suatu kota
atau kawasan. Oleh karena itu, desain taman (sebagai bentuk
visualisai taman)danpengoperasian taman yang baik akan
membuat suatu taman menjadi sustain. Sustainability Taman Bhineka
itu sendiri merupakan keberlanjutan dimana konsep Taman Bhineka
dapat dirasakan dengan baik manfaatnya oleh masyarakat.
Konsep Taman Bhineka memerlukan management yang baik agar
konsep yang mampu memberikan kesan edukasi ini dapat terus
beroperasi secara optimal. Tujuannya agar kepuasan masyarakat
atas kesan edukasi dari taman ini mampu terus dijaga.
Dalam mewujudkan konsep Taman Bhineka ini, perlu dilakukan
kerjasama antara pemerintah dan swasta. Tujuannya agar
pengembangan konsep Taman Bhineka ini dapat berjalan secara
optimal dengan melibatkan pihak swasta. Pengembangan konsep
Taman Bhineka ini menggunakan bentuk kerjasama Private Publik
Partnertship (PPP). PPP merupakan bentuk kerjasama antara pihak
swasta dan pemerintah dalam pengadaan atau pengembangan
infrastruktur dan sarana publik. PPP itu sendiri bertujuan agar kedua
belah pihak (pemerintah dan swasta) memperoleh keuntungan
yang adil. Namun, dalam kerjasama pengembagan taman ini
bentuk kerjasama PPP sedikit dimodikasi. Modikasi tersebut berupa
peniadaan motif memperoleh keuntungan dari pihak swasta
maupun pemerintah. Hal ini dikarenakan motif pengembangan
Taman Bhineka yaitu demi memberikan pelayanan sosial
sebagaimana seharusnya ruang terbuka publik berfungsi. Untuk
memberikan daya tarik bagi pihak swasta agar mau melakukan
kerjasama maka keuntungan yang yang ditawarkan untuk pihak
swasta adalah kemudahan dalam beriklan.
16
-
Manajeme Operasiona da Sustainabilit
Dalam pengoperasiannya, Taman Bhineka disempurnakan
oleh management yang baik. Manajemen yang baik adalah
manajemen yang mempunyai struktur operasional yang baik pula.
Strukturalisasi ini bertujuan agar semua pihak yang terlibat dapat
bekerja secara komphrensif sehingga mampu memberikan
pelayanan maksimal yang mendukung konsep Taman Bhineka ini.
Berikut adalah struktur operasional Taman Bhineka
perencanaan pemanfaatan pengendalianperencanaanperencanaan pemanfaatanpemanfaatan pengendalianpengendalian
Dinas PUTata Ruang
Dinas Pertamanan& Pemakaman
PenentuanKonsep Taman
GuidlinesImplementasi Rencana
Publikasi
PPP
Pembangunan Fisik Taman
Program-ProgramKebudayaan
PengadaanSarana Pendukung
Persetujuan danKerja Sama
ImplementasiRencana
Hasil ImplementasiRencana
Fisik Taman(swasta)
Program-program kebudayaan
(Kerjasama Swasta & Komunitas
Kebudayaan)
Sarana Pendukung(swasta)
Dinas Pertamanan& Pemakaman
17
-
Manajeme Operasiona da SustainabilitJenis pengadaan taman yang dapat dipilih oleh swasta
adalah sebagai berikut:
1. Pembangunan dan pengembangan sik taman
Pengadaan ini meliputi pembangunan sik Taman Bhinekayang
t e r d i r i d a r i p e n d i r i a n b a n g u n a n d a n p e n a t a a n
pembangunannya. Kesepakatan yang dilakukan antara
pemerintah dan swasta tersebut terdiri dari dua bentuk kerjasama
a. Pembiayaan berasal dari swasta sementara pembangunanya
dilakukan oleh pemerintah
b. Pembiayaan dan pembangunannya dilakukan oleh swasta
2. Program-program KebudayaanPengadaan program-program kebudayaan di Taman Bhineka
berupa festival dan bazar. Taman Bhineka yang merupakan tempat komunitas kedaerahan dapat melestarikan kebudayaan akan sustain jika terdapat suatu kegiatan yang mampu menambah daya tarik bagi kebudayaan-kebudayaan yang ada. Selain itu, program-program yang ada bertujuan untuk memaksimalkan fungsi Taman Bhineka sebagai ruang terbuka public yang hakikatnya adalah ruang untuk berkumpul (sosialisai). Program-program tersebut pelaksanannya diserahkan kepada komunitas-komunitas kedaerahan yang berada di sekitar taman. Maka komunitas tersebut bertanggung jawab atas kesuksesan acara pada tiap program yang direncanakan, termasuk dari segi pembiayaannya. Dalam mencari sponsor komunitas tersebut tidak perlu khawatir, karena sponsor mempoeroleh jaminan bahwa komunitas tersebut adalah legal karena berada di bawah Dinas Pertamanan dan Pemakaman. Dengan kata lain Dinas Pertamanan dan Pemakaman berperan sebagai penanggung jawab atas komunitas tersebut.Keuntungan lain yang diperoleh oleh komunitas sebagai penyelenggara kegiatan adalah mampu mengembangkan jiwa seni kedaerahan mereka dan mampu melestarikannya.
3. Pengadaan sarana pendukung
Pengadaan ini meliputi pengadaan sarana yang disepakati
antara swasta dan pemerintah. Swasta diberi kebebasan untuk
memilih sarana apa yang akan ditanggung mereka dalam
pengadaannya. Sarana yang mereka pilih dikelompokkan
menjadi :
a. Pengadaan sarana di cyber corner
b. Pengadaan garden furniture
c. Pengadaan sarana kebersihan
d. Pengadaan sarana bermain di area playground
e. Pengadaan sarana outdoor gym
f. Pengadaan hijauan taman
18
-
Manajeme Operasiona da SustainabilitPengelompokan sarana tersebut bertujuan agar pembagian
tanggungjawab saat implementasi dan pengelolaannya
jelas.Misalnya pihak swasta yang telah sepakat untuk bekerjasama
dalam pengadaan sarana kebersihan. Maka pihak swasta tersebut
bertanggung jawab penuh terhadap segala sesuatu yang berkaitan
dengan pengadaan sarana kebersihan. Keuntungan yang
diperoleh pihak swasta dalam kerjasama ini adalah mereka
diperbolehkan untuk memanfaatkan sarana yang telah dipilih
sebagai media promosi atau iklan produk mereka. Misalnya dengan
menambahkan logo perusahaan di sarana kebersihan tersebut.
Setelah MoU ditetapkan maka rencana pembangunan
ataupun pengembangan taman mulai direalisasikan. Dalam
implementasinya petunjuk yang digunakan adalah guide line
implementasi yang berisi detail tahapan pembangunan ataupun
pengembangan Taman Bhineka.
Pengendalian
Pengendalian merupakan tahapan operasional yang
berperan untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam
implementasi rencana serta pemanfaatan (pengelolaan) Taman
Bhineka. Pedoman pada tahap pengendalian ini adalah guideline
detail rencana. Pengendalian ini bertujuan untuk memfokuskan
tanggung jawab terhadap masing-masing pihak yang berperan di
tiap-tiap bagian pembangunan taman. Misalnya pihak swasta yang
memilih kesepakatan dalam kerjasama pembangunan dan
pengembangan sik taman. Maka pihak swasta tersebut
bertanggung jawab dalam pengendalian implementasi rencana.
Selain pada saat implementasi pihak swasta tersebut juga
bertanggung jawab dalam pemanfaatan (pengelolaan) sik dan
pengembangan taman saat hasil implemntasi selesai.
Semua pengendalian rencana memang menjadi pihak swasta
yang melibatkan diri. Namun pengendalian secara komphrensif
tetap menjadi tanggung jawab pemerintah yang memiliki
kedudukan tertinggi dari pembangunan taman. Pengendalian
komphrensif yang dilakukan pemerintah ini bertujuan agar pihak
yang terkait dalam pengembangan taman terintegrasi secara
sempurna.
19
-
GaleriGaleri
foodcourt playground
cyber corner museum budaya
panggung budaya taman bhineka
-
Taman Bhineka
Tarina | Reni | Deni |Hibatby
1: cover2: profilPage 34: latar belakang hal 15: ide dasar hal 16: terobosan hal 17: integrasi hal 18: integrasi hal 29: integrasi hal 310: keunikan hal 111: implementasi hal 112: implementasi hal 213: implementasi hal 314: implementasi hal 415: implementasi hal 516: implementasi hal 617: implementasi hal 718: manajemen hal 119: manajemen hal 220: manajemen hal 321: manajemen hal 422: manajemen hal 423: penutup24: COVER BELAKANG