proposal pragmatik

Upload: leo-brown

Post on 02-Mar-2016

98 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1. JudulJudul penelitian yang akan dilaksanakan adalah Pembelajaran pemahaman Bahasa indonesia secara pragmatik terhadap mahasiswa asing (cina).2. Latar Belakang MasalahKemampuan manusia dalam berkomuikasi merupakan salah satu potensi terkuat dalam bertahan hidup dalam diri manusia. Hal ini menyangkut cara manusia bertahan hidup . Dalam prosesnya manusia saling berujar dalam bahasa yang sama .Tidak ada yang tahu pasti kapan pertama kali manusia menggunakan bahasa yang diujarkan secara sistematis atau tersusun rapi akan tetapi, fakta manusia merupakan pengguna bahasa dan terikat dengan bahasa untuk berkomunikasi tidak bisa kita bantah. Fakta tersebut merupakan kelebihan manusia dari mahluk hidup lain, namun penelitian penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti bahasa mengungkapkan bahwa sebenarnya hewan juga dapat berkomunikasi antar sesama jenisnya, lalu apa yang membuat manusia tetap unggul dibandingkan hewan ? manusia unggul karena manusia dapat mengembangkan bahasa yang mereka gunakan sedangkan bahasa hewan tidak pernah berubah sedikitpunBentuk komunikasi manusia tidak terikat dengan bentuk ujar saja, manusia memproses makna dengan coding atau penamaan pada bentuk bentuk tertentu misal apel , huruf a-p-e-l merujuk pada salah satu buah-buahan. Tulisan menjadi bentuk coding terkuat dalam menjelaskan apapun, manusia bisa menghitung, mengetahui sejarah, aljabar, bumi, planet-planet di luar angkasa walaupun mereka tidak pernah melihatnya secara langsung.walaupun manusia tidak menggunakan bahasa yang sama antar wilayah atau tinggal politik, kecerdasan manusia mampu menyatukan perbedaan bahasa dengan cara menguasai bahasa asing dari lawan wilayah asing itu, ataupun bahasa yang di cap sebagai bahasa internasional.

3. MasalahPada bagian ini akan dijelaskan mengenai fokus penelitian yang akan dilakukan. Penjelasan tersebut meliputi (1) identifikasi masalah, (2) pembatasan masalah, dan (3) rumusan masalah. Hal-hal tersebut akan dipaparkan sebagai berikut.3.1 Identifikasi MasalahIdentifikasi masalah dari penelitian yang akan dilakukan diuraikan seperti di bawah ini.1) Banyaknya pelajar asing datang ke indonesia untuk belajar bahasa indonesia dengan keterbatasan bahasa indonesia yang mereka miliki memunculkan kehawatiran apakah mereka bisa paham 2) kemampuan pembelajaran bahasa indonesia orang asing berbeda-beda sehingga perlunya kemampuan komunikasi pragmatik 3) perbedaan bahasa akan mengakibatkan ketidak samaan persepsi atau makna dalam konteks tertentu3.2 Batasan MasalahAgar pembahasan masalah dapat lebih terfokus maka cakupan masalah penelitian yang akan dilakukan akan dibatasi pada hal-hal berikut.1) Penelitian ini akan ditekankan pada ujaran peneliti sebagai penutur yang akan digunakan peneliti kepada orang china sebagai mitra tutur yang berasal dari guanxi china2) Data yang ditemukan akan dikaji berdasarkan ilmu mazhab fenomenologi pragmatik.3) Makna yang diungkap akan difokuskan pada makna leksikal serta kaitannya dengan maksud4) Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan pragmatik.

3.3 Rumusan MasalahBerdasarkan masalah di atas, peneliti berusaha mengungkapkan permasalahan sebagai berikut.1) Bagaimana pemilihan kata bisa berpengaruh dalam pemahaman konteks pembicaraan?2) Bagaimana inference antar negara indonesia dengan negara china?3) Bagaimana fonologi bisa mempengaruhi mahasiswa guanxi untuk mengerti 4) Bagaimana peranan konsep pragmatik dalam upaya komunikasi antar mahasiswa china dengan mahasiswa indonesia?4. Tujuan PenelitianSejalan dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan permasalahan-permasalahan sebagai berikut.1) Pentingnya pemilihan kata dalam perbincangan lintas negara.2) Perbedaan ataupun persamaan Inference antar negara,3) Unsur fonologi sebagai elemen penting komunikasi4) Pentingnya konsep pragmatik komunikasi 5. Manfaat PenelitianSecara teoretis penelitian ini bermanfaat dalam menambah wawasan tentang konsep komunikasi lintas negara dalam pentingnya hal-hal lain diluar kebahasaan normatif, sehingga peneliti mengetahui apa saja yang memengaruhi kelancaran berkomunikasi dengan mahasiswa asing. Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat secara praktis. Adapun manfaat praktisnya sebagai berikut.1) Manfaat bagi peneliti yakni untuk membantu memahami faktor apa saja yang mempengaruhi komunikasi lintas negara2) Manfaat bagi objek penelitian (Mahasiswa guanxi , china ), yakni untuk memperkuat kemampuan mereka dalam pragmatik, sehingga proses belajar mereka bisa lebih baik.. Hal ini diharapkan dapat memperkuat insting mereka dalam memahami bahasa indonesia serta nilai-nilai tradisi dan kebudayaan masyarakat Indonesia.6. Bagi masyarakat luas, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang konsep komunikasi dalam pragmatik. Asumsi DasarAsumsi dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.1) Mahasiswa china memiliki pembendaharaan bahasa indonesia yang terbatas sehingga memengaruhi komunikasi lintas negara.2) Mahasiswa dari guanxi china memiliki beberapa kesamaan inference dengan mahasiswa indonesia sehingga ada kemungkinan komunikasi lintar negara bisa dilakukan walaupun mahasiswa memiliki pembendaharaan bahasa indonesia yang terbatas7. Tinjauan Pustaka dan Kerangka TeoriBerikut ini akan dipaparkan mengenai tinjauan pustaka dan kerangka teori dalam penyusunan penelitian yang akan dilakukan.7.1 Tinjauan PustakaPenelitian tentang leksiokan alat makan, alat masak, dan kegiatan masak dan makanserta kaitannya dengan konsep ilmu kesehatan memang sangat menarik untuk dikaji, khusunya leksikon alat makan, masak, kegiatan masak dan makan di kampung adatDukuh. Masih sangat sedikit bahkan masih jarang yang melakukan penelitian tersebut. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan kajian etnolinguistik untuk mengkajinya. Etnolinguistik merupakan cabang linguistik yang menyelidiki hubungan bahasa dan masyarakat yang belum mempunyai tulisan. Penelitian mengunakan kajian etnolinguistik sebelumnya sudah pernah dilakukan, namun pada penelitian yang berbeda-beda. Berikut penelitian yang mengkaji dengan menggunakan kajian etnolingusitik.Marantika Dewi (2013) judul penelitiannya adalah Penanda waktu dalam bahasa sunda di kecamatan kasomalang, kabupaten subang (kajian etnolinguistik). Dalam penelitiannya berdasarkan hasil analisis klasifikasi bentuk lingual leksikon penanda waktu dalam bahasa sunda dikecamatan kasomalang, kabupaten subang berbentuk kata dan frasa. Pada telaah selanjutnya, analisis cerminan dimensi hubungan vertikal dan horizontal. Leksikon penanda waktu dalam bahasa sunda dikecamatan kasomalang, kabupaten subang, yang mencerminkan hubungan horizontal antara manusia dan manusia berjumalah 12 leksikon. Selanjutnya leksikon penanda waktu yang mencerminkan hubungan vertikal antara manusia dan tuhan berjumlah 10 leksikon.Pamelasari (2013) judul penelitiannya adalah Kandungan nilai kearifan lokal dalam leksikon batik trusmi (kajian etnolinguistik). Dalam penelitiannya terdapat empat simpulan dari penelitian tersebut. Pertama berdasarkan bentuk corak batiknya, leksikon batik trusmi diklasifikasikan menjadi 6 kelompok. Kedua, leksikon batik trusmi mencerminkan nilai kerifan lokal yang menunjukan dimensi hubungan vertikal manusia dengan tuhan. Makna leksikon menunjukan bahwa tuhan adalah sumber dari segalanya. Ketiga, leksikon batik trusmi mencerminkan nilai kearifan lokal yang menunjukan dimensi hubungan horizontal manusia dengan manusia. Keempat leksikon batik trusmi mencerminkan nilai kearifan lokal yamg menunjukan dimensi hubungan horizontal manusia dengan alam. Makna leksikon menunjukan bahwa lingkungan alam dan sosial merupakan satu kesatuan lingkungan terhadap manusia.Dari tinjauan pustaka penelitian yang menggunakan kajian etnolingusitik yang mengkaji tentang alat makan dan kesehatan di kampung dukuh belum pernah dilakukan. Amaka dari itu penelti akan mengkaji leksikon alat makan dan kesehatan dikampung dukuh. 7.2 Keranga TeoriEtnolinguistikDuranti (1997:2) menyatakan bahwa etnolinguistik adalah kajian bahasa dan budaya yang merupakan subbidang utama dari antropologi. Jadi etnolinguitik merupakan kajian yang mengutamakan bahasa dan budaya. Sehingga memerlukan penyelidikan terhadap masyarakat pedesaan atau masyarakat yang masih menggunakan tuturan lisan sebagai komunikasi utama. Duranti (1997:84) menyatakan bahwa studi etnolinguistik mengkaji bentuk linguistic yang mengungkapkan unsur kehidupan social maka peneliti dalam bidang iniharus memiliki cara untuk menghubungkan bentuk bahasa dengan kebiasaan (perbuatan) budaya. Jadi, bentuk dan struktur bahasa yang digunakan dapat menunjukan makna dan fungsi dari bentukan tersebut. Lebih jauhnya bentuk-bentuk bahasa tersebut dapat menunjukan nilai-nilai kebudayaan penggunanya.Beratha (1998:45) mengatakan bahwa kajian linguistic kebudayaan memfokuskan kajiannya pada makna alamiah metabahasa dan terdiri atas kajian kebudayaan, kajian wacana kebudayaan, kajian komunikasi lintas budaya, kajian etnografi berbahasa, serta kajian kebudayaan dan perubahan bahasa (linguistic diakronis). Terdapat tiga relasi penting yang harus diperhatikan dalam kajian antropolinguistik. (1) peneliti memahami pemilik budaya dengan cara berinteraksi dan bekerja sama melalui fenomena teramati dalam kehidupan sehari-hari, (2) peneliti secara intim hidup dengan waktu yang lama di suatu komunitas pribumi yang diteliti dan bahasanya dikuasai peneliti, dan (3) adanya hubungan antara linguistic sebagai ilmu bahasa dengan antropologi sebagai ilmu budaya.8. Metodologi PenelitianMetode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengunakan duapayung ilmu yang saling berkaitan dan saling melengkapi, yakni pragmatik dan fonologi). Agar lebih spesifik, akan dijelaskan mengenai pendekatan penelitian, lokasi penelitian, dan alur penelitiannya.8.1 Pendekatan PenelitianPenelitian yang akan dilakukan menggunakan metode kualitatif etnografi (Spradley, 1970 dan Muhadjir, 1996) (Muhadjir, 1996;96)dalam (Sudana dkk.,2012), yakni dengan melibatkan peneliti dalam pergaulan dengan masyarakat adat Kampung Dukuh. Penelitian dalam pandangan etnografi bermakna memahami gejala yang bersifat alamiah atau wajar sebagaimana adanya, tanpa dimanipulasi, dan diatur dengan eksperimen atau tes (Muhadjir, 1996;96) dalam (Sudana dkk.,2012). Gejala yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemanfaatan leksikon etnolinguistik bahasa Sunda oleh masyarakat adat Kampung Dukuh.8.2 Lokasi PenelitianPenelitian akan dilakukan di asrama Universitas Pendidikan Indonesia Bandung,

8.3 DataData yang dimaksudkan yaitu bahan jadi penelitian. Data penelitian ini meliputi berbagai macam inference dalam konteks pembelajaran ilmu linguistik dan proses pembelajaran yang diterima oleh mahasiswa asing. 8.4 Sumber DataData penelitian ini bersumber dari penggunaan bahasa Sunda dalam penamaan alat makan, alat masak dan penamaan kegiatan memasak yang terjadi di dalam masyarakat adat Kampung Dukuh. Sumber utama berasal dari rumah kepala adat (kuncen) di kampung dukuh dengan konstruksi rumah paling besar, otomatis hal ini juga membuat peralatan dapur mereka lebih banyak karena harus melayani tamu yang banyak, Juga segi tata cara makan lebih ketat peraturannya. Lalu sumber lainnya adalah rumah warga kampung dukuh dengan konstruksi rumah lebih kecil, dan dari segi peralatan dapur lebih sederhana.

8.5 Metode Penyajian DataPenelitian ini menggunakan tiga metode, yakni (1) metode simak, (2) metode cakap, dan (3) metode observasi partisipan. Dalam metode simak, peneliti hanya mengamati aktivitas mahasiswa dalam belajar dan gerak geriknya. Dalam metode cakap, penelliti menggali informasi melalui tuturan atau keterangan subjek. Metode observasi partisipan dilakukan dengan terlibat langsung dalam aktivitas pembelajaran mahasiswa guanxi, china8.6 Metode Analisis DataProsedur analisis data dilakukan dengan langkah (1) transkripsi data hasil rekaman, (2) pengelompokan atau kategorisasi dari data yang telah didapatkan, (3) penafsiran terhadap konsep ilmu pragmatik, (4) Metode Penyajian Hasil Observasi Hasil data akan disajikan secara formal dan informal. Data formal disajikan dalam bentuk lambang-lambang dalam bidang lingusitik, seperti lambang fonologi, morfologi, dan sintaksis. Sementara itu, metode informal disajikan dengan pemaparan hasil analisis dalam bentuk kata-kata atau uraian biasa tanpa lambang-lambang formal yang sifatnya teknis.8.7 Alur PenelitianBerikut ini akan digambarkan alur penelitian yang akan dilakukan.

Nama Peralatan Masak dan Makan berserta Kegiatan masak dan makan dan Makan Masyarakat Kampung Adat Dukuh.

Pengumpulan Data(1)Metode Simak(2) Metode CakapPenyajian DataKlasifikasi Nama PMPMKMMDeskripsi Nama PMPMKMMPereduksian DataPenafsiran Data ..Penyimpulan DataHasil Analisis:Muatan nilai-nilai kesehatan dalam peralatan masak dan makan tradisionalserta kegiatan memasaknya.

9. Jadwal PelaksanaanNo.KegiatanBulan

12345678

1.Persiapan

a. Penetapan masalah

b. Peninjauan sumber data

c. Penyusunan instrumen

d. Penyusunan proposal

2.Pelaksanaan penelitian

a. Pengumpulan data

b. Tabulasi dan analisis data

c. Interpretasi data

3.Penyusunan laporan hasil penelitian

a. Menyusun konsep laporan

b. Diskusi pembahasan

c. Konsep laporan akhir

d. Diseminasi laporan di jurusan

e. Revisi laporan hasil penelitian

4.Penggandaan dan pengiriman laporan

5.Diseminasi laporan penelitian tingkat fakultas

10. Definisi OperasionalBerikut ini akan dipaparkan mengenai definisi operasional yang menyangkut istilah-istilah dalam penelitian ini. Adapun penjabarannya sebagai berikut. (1) Antropolinguistik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kajian ilmu tentang hubungan bahasa dan kebudayaan dimana kedua hal tersebut berkaitan erat satu sama lain.(2) Leksikon yang dimaksud dalam penelitian ini adalah istilah yang merujuk pada sebuah kata benda atau kata kerja dan memiliki makna leksikal tersendiri.(3) Leksikon alat makan, alat masak, dan kegiatan masak dalam penelitian ini adalah kata yang merujuk pada berbagai peralatan masak, makan, dan kegiatan masak dan makan.(4) 11. Sistematik PenulisanPenulisan hasil penelitian akan dibagi menjadi lima bab. Bab I merupakan latar belakang masalah, dan masalah yang mencakup identifikasi masalah,pembatasan masalah, dan rumusan masalah, tujuan peneitian, dan manfaat penellitian. Bab II merupakan tinjauan pustaka dan kerangka teori. Bab III merupakan asumsi dasar penelitian dan metodologi penelitian yang mencakup pendekatan penelitian, lokasi penelitan, data, sumber data, metode penyajiann data, metode analisis data, metode penyajian hasil observasi, alur penelitian, dan alur birokrasi. Bab IV merupakan hasil analisis data. Bab V merupakan simpulan dari hasil penelitian yang dilakukan.Daftar PustakaDewi, Aprilia Marantika. (2013). Penanda waktu dalam bahasa sunda di kecamatan karo malang, kabupaten subang (kajian etnolinguistis): Bandung.Duranti, Alessandro. (2002). Linguistic Anthropology. Cambridge: Cambridge University Press.Foley, William A. (2001). Anthropological Linguistics. Massachusetts: Blackwell Publisher Inc.Koentjaraningrat. (2009).Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.Pamelasari, Novi (2013) ;Kandungan nilai kearifan lokal dalam leksikon batik murni (kajian etnolinguistik).Bandung.Santhyami, Dr.Endah Sulistyawati; Etnobotani Tumbuhan Obat oleh Masyarakat Adat Kampung Dukuh, Garut, Jawa Barat . School of Life Science & Technology, Bandung Institute of Technology, Indonesia. Tersedia online di: http://www.sith.itb.ac.id/profile/databuendah/Publications/Santhyami%20&%20Dr.%20Endah%20S.pdfSudana, Dadang, dkk.. (2012). Eksplorasi Nilai Pendidikan Lingkungan Hidup dalam Leksikon Etnobotani: Kajian Etnopedagogi di Kampung Naga, Kabupaten Tasikmalaya. Proposal Penelitian Hibah Penelitian Etnodedagogi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung: tidak diterbitkan.Wierzbicka, Anna. (1997). Understanding Cultures through Their Key Words: English, Russian, Polish, German, and Japanese. New York: Oxford University Press.

1