proposal ppm 2
DESCRIPTION
proposal usahaTRANSCRIPT
PROPOSAL
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
“ DESA SIAGA “
PRODI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
STIKES MUHAMMADIYAH SAMARINDA
2011-2012
Halaman Pengesahan
Mengetahui
SEKPROD
Ainur Rachman.SKM NBP.050508
KAPRODI
Sri Sunarti. SKM NIDN.1115037801
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga
makalah Kesehatan Keselamatan Kerja yang membahas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1973 tentang Keselamatan Kerja Di
Bidang Pertambangan ini dapat terselesaikan. Makalah ini disusun untuk menambah pengetahuan secara umum untuk meningkatkan
mahasiswa gemar membaca.
Pertambangan mempunyai fungsi yang penting dalam pembangunan ekonomi nasional dan pertahanan negara, sehingga perlu
diadakan pengaturan lebih lanjut tentang pengawasan keselamatan kerja dibidang pertambangan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan lengkap. Diharapkan semoga makalah ini dapat membantu
para pembaca dalam memperoleh tambahan pengetahuan mengenai Keselamatan kerja di bidang pertambangan.
Kepada pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, penulis ucapakan terima kasih. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Kritikan dan saran dari para pembaca sangat diharapakan untuk kebaikan bersama.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………………………….…iDaftar Isi…………………………………………………………...………………………………………iiBab I………………………………………………………………………………………………………..1Pendahuluan……………………………………………………………………………………………….1
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………………1B. Tujuan……………………………………………………………………………………………..1
Bab II……………………………………………………………………………………………………….2Pembahasan………………………………………………………………………………………………..2
A. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1973 Tentang : Pengaturan Dan Pengawasan Keselamatan Kerja Dibidang Pertambangan……………………………………….....3
B. 6 ( Enam) Pasal Peraturan Pemerintah Tentang Pengaturan Dan Pengawasan Keselamatan Kerja Di Bidang Pertambangan ………..……………………………….4
C. Penjelasan Atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1973 Tentang Pengaturan Dan Pengawasan Keselamatan Kerja Di Bidang Pertambangan…………………………………………………………………………....5
D. Resiko Lingkungan Hidup Pertambangan Tetap Tinggi…………….……………….….6
Bab III……………………………………………….………………………………………………...…...7A. Kesimpulan…………….………………………………………………………………….………7B. Saran…….………………..……………………………………………………………………….7
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………….….8
DAFTAR TABEL KEGIATANPEMBERDAYAAN MASYARAKAT
STIKES MUHAMMADIYAH SAMARINDATAHUN 2012
No Waktu Kegiatan
1. 13 April 2012 - Welcome- Pengenalan dengan tokoh masyarakat atau tokoh agama- Pembagian leaflet- Sharing mengenai desa siaga
2. 21 April 2012 - Penyuluhan masyarakat dan penyadaran masyarakat tentang pentingnya PHBS
3. 27 April 2012 - Pelatihan untuk masyarakat terhadap bencana - Pengadaan alat pompa air untuk penanganan pertama terhadap
bencana kebakaran ditiap RT bekerja sama dengan intansi terkait, swadaya masyarakat, dan sponsor.
4. 4 mei 2012 - Penutupan dan pemberian souvenir
DAFTAR LAMPIRAN
Organitation committe
Ketua umum : Dwi Ari WibowoSekretaris : Devi Kumala Eka SariBendahara : Herman azis
Second committe
Committe HUMAS : 1. Husnul Akbar (koordinator)
2. Mey asih (anggota) 3. Winda Putrei L (anggota)
4. Dita Permata S (anggota)
Committe Pelaksana : 1. Khairunnisa (koordinator) 2. Dwi adi S (anggota) 3. Kurnia Dwi (anggota)
6
Committe Pendamping : 1. Mahdalena 2. Ersa Dahliani 3. Ummi Salamah 4. Nur Salhah 5. Imron Affandi 6. M.Ibnu Salim 7. Ririn Herningsih
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya pemberdayaan masyararakat di bidang kesehatan sudah lama tumbuh didalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pada
tahun 1975 Departemen Kesehatan telah menetapkan kebijakan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa atau lebih dikenal dengan
PKMD. Kebijakan tersebut dibuat guna mempercepat terwujudnya masyarakat Indonesia yang sehat.
Dalam rangka percepatan desa sehat terutama untuk lebih mempercepat pencapaian tujuan MDG's, pada tahun 2006 Menteri Kesehatan dan
jajarannya mencanangkan upaya pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan melalui DESA SIAGA. Desa siaga adalah desa yang
memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan secara mandiri.
Adapun tujuan umum desa siaga adalah terwujudnya masyarakat desa yang sehat, peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di
wilayahnya. Sedangkan tujuan khusus desa siaga adalah:
1. Meningkatya pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya kesehatan
2. Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap risiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan (bencana, wabah, darurat dan sebagainya)
3. Meningkatnya keluarga sadar gizi
4. Meningkatnya masyarakat yang berPerilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
5. Meningkatnya kesehatan lingkungan desa
6. Meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat desa untuk menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan
Melalui KEPMENKES No. 828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota, telah
ditetapkan SPM Bidang Kesehatan Kabupaten/kota No. 18 adalah DESA SIAGA AKTIF.
2
B. Rumusan Masalah
Kegiatan ini disebut pembedayaan masyarakat yang lebih pada kegiatan desa siaga.
C. Tujuan
Proposal ini disusun untuk memberi gambaran mengenai kegiatan pemberdayaan masyarakat yang akan dilaksanakan oleh kelompok 4
sebagai pelaksana kegiatan.
Kegiatan ini bertujuan untuk :
1. Mengusahakan terbentuknya masyarakat yang mandiri demi terwujudnya tujuan kesehatan masyarakat.
2. Mewujudkan proses mekanisme pemberdayaan yang memiliki visi, wawasan dan orentasi yang jelas dan mencari alternatif terbaik dalam
pengembangan kesehatan masyarakat.
3. Menciptakan masyarakat yang perduli terhadap lingkungan sekitar.
D. Manfaat
Kegiatan pemberdayaan kali ini memiliki tema kegiatan yaitu”Masyarakat sadar dan peduli lingkungan sekitar”.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tahapan Dalam pemberdayaan Masyarakat
Menurut “Adi Sasongko ( 1978 )”, langkah – langkah yang harus ditempuh dalam Pengorganisasian Masyarakat adalah :
1. Persiapan Sosial
Tujuan persiapan sosial adalah mengajak pasrtisipasi atau peran serta masyarakat sejak awal kegiatan, selanjutnya sampai dengan
perencanaan program, pelaksanaan hingga pengembangan program kesehatan masyarakat. Kegiatan – kegiatan dalam persiapan sosial ini
lebih ditekankan kepada persiapan – persiapan yang harus dilakukan baik aspek teknis, administratif dan program – program kesehatan
yang akan dilakukan.
a) Pengenalan Masyarakat
Dalam tahap awal ini kita harus datang ke tengah – tengah masyarakat dengan hati yang terbuka dan kemauan untuk
mengenal masyarakat sebagaimana adanya, tanpa disertai prasangka sambil menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan yang akan
dilaksanakan. Tahap ini dapat dilakukan baik melalui Jalur Formal yaitu dengan melalui sistem pemerintahan setempat seperti
Pamong Desa atau Camat, dan dapat juga dilakukan melalui Jalur Informal misalnya wawancara dengan To-Ma, seperti Guru,
Pemuka Agama, tokoh Pemuda,dll.
b) Pengenalan Masalah
Dalam tahap ini dituntut suatu kemampuan untuk dapat mengenal masalah-masalah yang memang benar – benar menjadi
kebutuhan masyarakat. Untuk dapat mengenal masalah kesehatan masyarakat secara menyeluru tersebut, diperlukan interaksi dan
interelasi dengan masyarakat setempat secara mendalam.
Dalam tahap ini mungkin akan banyak ditemukan masalah – masalah kesehatan masyarakat, oleh karena itu harus disusun skala
prioritas penanggulangan masalah. Beberapa pertimbangan yang dapat digunakan untuk menyusun prioritas masalah adalah :
1) Beratnya Masalah
Yang perlu dipertimbangkan di dini adalah Seberapa jauh masalah tersebut menimbulkan gangguan terhadap masyarakat.
2) Mudahnya Mengatasi Yang diperhatikan adalah kemudahannya dalam menanggulangi masalah tersebut.
3) Pentingnya Masalah Bagi Masyarakat Yang paling berperan di sini adalah Subyektifitas masyarakat sendiri dan sangat
dipengaruhi oleh kultur – budaya setempat.
4) Banyaknya Masyarakat yang Merasakan Masalah Misalnya perbaikan Gizi, akan lebih mudah dilaksanakan di wilayah yang
banyak balitanya.
c) Penyadaran Masyarakat
Tujuan tahap ini adalah menyadarkan masyarakat agar mereka :
1) Menyadari masalah – masalah kesehatan yang mereka hadapi
2) Secara sadar berpartisipasi dalam kegiatan penanggulangan masalah kesehatan yang dihadapi,
3) Tahu cara memenuhi kebutuhan akan upaya pelayanan kesehatan sesuai dengan potensi dan sumber daya yang ada.
Agar masyarakat dapat menyadari masalah dan kebutuhan mereka akan pelayanan kesehatan, diperlukan suatu mekanisme
yang terencana dan terorganisasi dengan baik, untuk itu beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka Menyadarkan
Masyarakat adalah :
1) Lokakarya Mini Kesehatan,
2) Musyawarah Masyarakat Desa ( MMD )
3) Rembuk Desa
2. Pelaksanaan
Setelah rencana penanggulangan masalah disusun dalam Lokakarya Mini atau MMD, maka langkah selanjutnya adalah
Melaksanakan kegiatan tersebut sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam
pelaksanaan kegiatan penanggulangan masalah kesehatan masyarakat adalah :
a) Pilihlah kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,
b) Libatkan peran serta masyarakat secara aktif dalam upaya penanggulangan masalah
c) Kegiatan disesuaikan dengan kemampuan, waktu, dan sumber daya yang tersedia di masyarakat
d) Tumbuhkan rasa percaya diri masyarakat bahwa mereka mempunyai kemampuan dalam penanggulangan masalah.
Evaluasi
Penilaian dapat dilakukan setelah pelaksanaan dijalankan dalam jangka waktu tertentu. Dalam melakukan penilaian ada 2 cara, yaitu :
a) Penilaian Selama Kegiatan Berlangsung
1) Disebut juga Penilaian Formatif = Monitoring
2) Dilakukan untuk melihat apakah pelaksanaan kegiatan yang dijalankan sesuai dengan perencanaan penanggulangan masalah yang
telah disusun.
3) Sehingga dapat diketahui perkembangan hasil yang akan dicapai
b) Penilaian Setelah Program Selesai Dilaksanakan
1) Disebut juga Penilaian Sumatif = Penilaian Akhir Program
2) Dilakukan setelah melalui jangka waktu tertentu dari kegiatan yang dilakukan.
3) Dapat diketahui apakah tujuan / target dalam pelayanan kesehatan telah tercapai atau belum.
3. Perluasan
Perluasan merupakan pengembangan dari kegiatan yang dilakukan, dan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
a) Perluasan Kuantutatif
Perluasan dengan menambah jumlah kegiatan yang dilakukan, baik pada wilayah setempat maupun wilayah lainnya sesuai
dengan kebutuhan masyarakat setempat.
b) Perluasan Kualitatif
Perluasan dengan dengan meningkatkan mutu atau kualitas kegiatan yang telah dilaksanakan sehingga dapat meningkatkan
kepuasan dari masyarakat yang dilayani.
B. Tema Pemberayaan
Kegiatan pemberdayaan kali ini memiliki tema kegiatan yaitu”Masyarakat sadar dan peduli lingkungan sekitar”.
BABIII PROSEDUR PELAKSANA
A. Jenis Kegiatan
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya kesehatan melalui Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat serta memberikan Pelatihan kepada masyarakat agar mau dan mampu memanfaatkan fasilitas yang ada untuk menunjang kesehatan.
B. Tempat
Kegiatan akan dilaksanakan di Jalan Yosudarso Rt. 14/15 Gn. Kapur Kel.Lempake, Samarinda.
C. Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan selama empat minggu dari tanggal 13 april s/d 4 mei 2012, dengan waktu pelaksanaan satu hari selama
seminggu yakni di hari jumat.
D. Jadwal
Terlampir
BABIV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran
Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
Samarinda, 26 Maret 2012
Hormat Kami,
4
Kelompok 4
Mengetahui
Lampiran 1
SUSUNAN PELAKSANA KEGIATANPEMBERDAYAAN MASYARAKAT
STIKES MUHAMMADIYAH SAMARINDA
Ketua Pelaksana
Dwi Ari Woibowo NIM.1011308240035
Sekretaris
Devi Kumala Eka Sari NIM.1011308240029
SEKPROD
Ainur Rachman.SKM NBP.050508
KAPRODI
Sri Sunarti. SKM NIDN.1115037801
54
TAHUN 2012
Organitation committe
Ketua umum : Dwi Ari WibowoSekretaris : Devi Kumala Eka SariBendahara : Herman azis
Second committe
Committe HUMAS : 1. Husnul Akbar (koordinator)
2. Mey asih (anggota) 3. Winda Putrei L (anggota)
4. Dita Permata S (anggota)
Committe Pelaksana : 1. Khairunnisa (koordinator) 2. Dwi adi S (anggota) 3. Kurnia Dwi (anggota)
Committe Pendamping : 1. Mahdalena 2. Ersa Dahliani 3. Ummi Salamah 4. Nur Salhah 5. Imron Affandi 6. M.Ibnu Salim
6
7. Ririn Herningsih
Lampiran 2
RINCIAN ANGGARANPEMBERDAYAAN MASYARAKAT
7
STIKES MUHAMMADIYAH SAMARINDATAHUN 2012
NO Nama Barang Jumlah Barang Harga
1 Spanduk 4 lembar x @150.000,00 Rp 600.000,002 Leaflet 100 lembar x @1.000,00 Rp 100.000,003 Souvenir 2 biji x @50.000,00 Rp 100.000,004 Lembar Balik 1 biji x @20.000,00 Rp 20.000,00
5 Biaya tak terduga 10% Rp 82.000,00
JUMLAH Rp 902.000,00
Lampiran 3
RINCIAN KEGIATAN
8
PEMBERDAYAAN MASYARAKATSTIKES MUHAMMADIYAH SAMARINDA
TAHUN 2012
No Waktu Kegiatan
1. 13 April 2012 - Welcome- Pengenalan dengan tokoh masyarakat atau tokoh agama- Pembagian leaflet- Sharing mengenai desa siaga
2. 21 April 2012 - Penyuluhan masyarakat dan penyadaran masyarakat tentang pentingnya PHBS
3. 27 April 2012 - Pelatihan untuk masyarakat terhadap bencana - Pengadaan alat pompa air untuk penanganan pertama terhadap
bencana kebakaran ditiap RT bekerja sama dengan intansi terkait, swadaya masyarakat, dan sponsor.
4. 4 mei 2012 - Penutupan dan pemberian souvenir
NBP.050508
9