proposal pkl bagus hendrawan b1j013184 edit ahs 10042016.doc
TRANSCRIPT
7/26/2019 Proposal PKL Bagus Hendrawan B1J013184 edit ahs 10042016.doc
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkl-bagus-hendrawan-b1j013184-edit-ahs-10042016doc 1/25
DETEKSI KASUS RUBELLA DENGAN UJI SEROLOGI MENGGUNAKAN
METODE ENZYME-LINKED IMMUNOSORBENT ASSAY (ELISA)
Bagus Hendrawan
B1J011!"
#RO#OSAL #RAKTIK KERJA LA#ANGAN
KEMENTERIAN RISET$ TEKNOLOGI$ DAN #ENDIDIKAN TINGGIDAN
KEBUDA%AAN
UNI&ERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
'AKULTAS BIOLOGI
#UROKERTO
7/26/2019 Proposal PKL Bagus Hendrawan B1J013184 edit ahs 10042016.doc
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkl-bagus-hendrawan-b1j013184-edit-ahs-10042016doc 2/25
01*
7/26/2019 Proposal PKL Bagus Hendrawan B1J013184 edit ahs 10042016.doc
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkl-bagus-hendrawan-b1j013184-edit-ahs-10042016doc 3/25
DETEKSI KASUS RUBELLA DENGAN UJI SEROLOGI MENGGUNAKAN
METODE ENZYME-LINKED IMMUNOSORBENT ASSAY (ELISA)
Bagus Hendrawan
B1J011!"
Untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana sains
pada Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto
Disetujui dan disahkan
pada tanggal…….April !"#
Pem$im$ing Pem$im$ing %apangan & Pem$im$ing %apangan &&
Drs. Agus 'ery Susanto( ).S. dr. )ursinah Sp.)* Su$angkit( ).Biomed.
+&P ",-,!"/ ",#!0 " !!/ +&P ",11!1! !! !" !"/ +&P ",!01 !!0 " "!!
)engetahui(
2akil Dekan Bidang Akademik Fakultas Biologi
Universitas Jenderal Soedirman
Dr. 'endro Pramono ( ).S.
+&P ",-,!1 ",#!" " !!"
#RAKATA
7/26/2019 Proposal PKL Bagus Hendrawan B1J013184 edit ahs 10042016.doc
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkl-bagus-hendrawan-b1j013184-edit-ahs-10042016doc 4/25
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat 3uhan 4ang )aha 5sa yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah6+ya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan proposal praktik kerja lapangan 7P*%8 mengenai deteksi kasus ru$ella
dengan uji serologi menggunakan metode enzyme-linked immunosorbent assay
75%&SA8. Proposal P*% ini disusun se$agai persyaratan memperoleh gelar sarjana sains
di Fakultas Biologi Unsoed.
Dengan selesainya penyusunan proposal P*% ini( penulis menyampaikan terima
kasih kepada
". Dr. 'endro Pramono( ).S. selaku 2akil Dekan Bidang Akademik Fakultas Biologi
yang telah mem$erikan i9in untuk pelaksanaan P*%(
. Drs. Agus 'ery Susanto( ).S. selaku pem$im$ing P*% atas $im$ingan dan arahan
dalam penyusunan proposal P*% ini(0. dr. )ursinah selaku pem$im$ing lapangan P*%(
/. Su$angkit( ).Biomed. selaku pem$im$ing lapangan P*%(
-. Drs. Bam$ang 'eriyanto( ).*es. selaku *oordinator %a$oratorium Penelitian
Penyakit &n:eksi Pro:. Dr. Sri ;emijati yang telah mem$erikan i9in penulis untuk
melakukan P*% pada lokasi terse$ut(
#. Dr. dr. <ivi Setiawaty( ).Biomed. selaku *epala %a$oratorium <irologi(
1. Pretty )ultihartina( Ph.D. selaku *epala Pusat Biomedis dan 3eknologi Dasar
*esehatan
. Semua pihak yang telah mem$antu di dalam penyelesaian usulan P*%.
Penulis menyadari $ahwa di dalam penyusunan proposal P*% ini masih terdapat
kekurangan. ;leh karena itu( saran dan kritik yang mem$angun sangat penulis harapkan
untuk per$aikan proposal P*% ini. Semoga proposal P*% ini dapat mem$erikan
man:aat $agi pihak6pihak yang memerlukan in:ormasi tentang deteksi kasus ru$ella(
khususnya menggunakan metode 5%&SA.
Purwokerto( April !"#
Penulis
DA'TAR ISI
%em$ar Pengesahan................................................................................................. i
Prakata.................................................................................................................... ii
Da:tar &si................................................................................................................ iii
Da:tar 3a$el........................................................................................................... iv
Da:tar =am$ar....................................................................................................... v
7/26/2019 Proposal PKL Bagus Hendrawan B1J013184 edit ahs 10042016.doc
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkl-bagus-hendrawan-b1j013184-edit-ahs-10042016doc 5/25
&. Pendahuluan..................................................................................................... "
&&. )ateri dan >ara *erja...................................................................................... "!
&&&. 5valuasi 'asil *erja........................................................................................ "/
Da:tar ?e:erensi..................................................................................................... 0"
%ampiran................................................................................................................ 00
DA'TAR TABEL
3a$el 0.". 'asil pengukuran nilai Optical Density untuk strip " dan …….…… 1
3a$el 0.. 'asil pengukuran nilai Optical Density untuk strip 0 dan /…….…… 1
3a$el 0.0. 'asil pengukuran nilai Optical Density untuk strip - dan #…….……
3a$el 0./. 'asil pengukuran nilai Optical Density untuk strip 1 dan …….……
3a$el 0.-. 'asil pengukuran nilai Optical Density untuk strip , dan "!…….…..
3a$el 0.#. 'asil pengukuran nilai Optical Density untuk strip "" dan "…….…
7/26/2019 Proposal PKL Bagus Hendrawan B1J013184 edit ahs 10042016.doc
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkl-bagus-hendrawan-b1j013184-edit-ahs-10042016doc 6/25
DA'TAR GAMBAR
=am$ar ".". Struktur <irus ?u$ella …………………………………………………………. "
=am$ar 0.".". =edung Utama Pusat Biomedis dan 3eknologi Dasar *esehatan …….. "/
=am$ar 0.".. =edung %a$oratorium Penelitian Penyakit &n:eksi +asional Pro:. Dr.
Sri ;emijati %a$nas8…………………………………………………………………... "-
=am$ar 0..". Skema koding protein nonstruktural pada ujung -@6 Open Reading
Frames dan protein struktural pada ujung 0@6 Open Reading Frames ……….............. "
=am$ar 0... Skema siklus hidup virus ru$ella 7?+A8…………………………........ !
7/26/2019 Proposal PKL Bagus Hendrawan B1J013184 edit ahs 10042016.doc
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkl-bagus-hendrawan-b1j013184-edit-ahs-10042016doc 7/25
=am$ar 0..0. Diagram hasil deteksi ru$ella menggunakan metode Indirect Enzyme
Linked-Immunosorbent Assay...…………………………………........…….................. ,
=am$ar 0../. 'asil akhir pengujian serum menggunakan metode Indirect Enzyme
Linked-Immunosorbent Assay se$elum penam$ahan top olution............................... ,
=am$ar 0..-. 'asil akhir pengujian serum menggunakan metode Indirect Enzyme
Linked-Immunosorbent Assay setelah penam$ahan top olution................................. 0!
I+ #ENDAHULUAN
1+1 La,ar Be-a.ang<irus ?r u$ella merupakan virus ?+A dengan polaritas6 positi:( memiliki untai
?+A tunggal( dan merupakan anggota dari genus ?u$ivirus( :amili 3ogaviridae
7A$ernathy et al.( !"08. <irus ini memiliki $entuk s:erik ( yang $erukuran #-61! nm
dengan kapsid $er$entuk ikosahedral 7>ong et al.! !""8. Selu$ung luar virus ini
tersusun dariatas lipid yang kompleks dengan memiliki 0 $uah glikoprotein( masing6
masingyaitu dua di $agian selu$ung dan satu di $agian inti. <irus ini memiliki
sStruktur nya yang terdiri atasdari dua su$unit $esar ( satu su$unit $erkaitan dengan
7/26/2019 Proposal PKL Bagus Hendrawan B1J013184 edit ahs 10042016.doc
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkl-bagus-hendrawan-b1j013184-edit-ahs-10042016doc 8/25
en"elope virus dan su$unit yang lain $erikatan dengan nucleoprotein core 7*adek
Darmadi( !!18. )anusia merupakan inang $agi <virus ru$ella memiliki inang $erupa
manusia 7>ong et al.! !""8.
?u$ella merupakan penyakit pandemi yang terjadi se$elum ditemukannya
vaksin anti ru$ella. *asus ini menCapai punCak pada wa$ah ter$esar yang terjadi pada
tahun ",#/",#- dimana ada "(- juta kasus ru$ella yang munCul. Setelah penemuan
vaksin ru$ella pada tahun ",#, jumlah kasus yang dilaporkan dari ru$ella di menurun
seCara drastis hingga "E "!.!!!.!!! penduduk. Panel independen internasional pada
tahun !!/ sepakat $ahwa ru$ella dieliminasi dari da:tar wa$ah di Amerika Serikat
7)C%ean et al.( !"a8.Penyakit ini kemudian menjadi penyakit endemik di $er$agai $elahan dunia.
Berdasarkan survei dari negara anggota #orld $ealt% Organization 72';8( jumlah
negara yang telah masuk rubella-containing "accines se$agai program imunisasi rutin
nasional meningkat dari 0 negara 7"0 dari kelompok kelahiran8 pada tahun ",,#
menjadi "0! negara 7/! dari kelompok kelahiran8 pada tahun !"! 7)C%ean et al.(
!"a8.
<irus ru$ella masuk ke dalam sel inang melalui proses endositosis setelah terjadi
proses penempelan glikoprotein viral pada reseptor yang terdapat pada permukaan sel.
Selu$ung viral kemudian $er:usi dengan mem$ran endosoma dan terjadi pelepasan
selu$ung viral( yang disertai dengan masuknya genom viral ke dalam sitoplasma sel
inang. Setelah genom viral $ereplikasi( terjadi proses transkripsi dan translasi hingga
ter$entuk protein viral di dalam sitoplasma. <irion kemudian keluar dari dalam sel
inang melalui proses budding pada mem$ran sel inang setelah terjadi perakitan
nukleokapsid 7?adji( !"!8.
=am$ar "." Struktur <virus ?r u$ella 7*adek Darmadi( !!18
7/26/2019 Proposal PKL Bagus Hendrawan B1J013184 edit ahs 10042016.doc
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkl-bagus-hendrawan-b1j013184-edit-ahs-10042016doc 9/25
Penyakit yang dise$a$kan oleh virus ?r u$ella dikenal dengan istilah Campak
Jerman. Penyakit ini terdistri$usi luas dan sering tim$ul pada musim dingin atau musim
semi. =ejala utamanya yang terjadi aki$at virus ini adalah adanya peradangan kelenjar
getah $ening yang terjadi -61 hari se$elum tim$ulnya ruam 72';( !!18.
&n:eksi klinis ru$ella $iasanya ringan( ditandai dengan gejala umum seperti ruam
makulopapular 7ruam yang ditandai dengan( area merah datar pada kulit yang ditutupi
dengan $enjolan kon:luen keCil8( lim:adenopati( dan demam. &n:eksi su$klinis dapat
menCapai hingga -!. =ejala tidak spesi:ik( ru$ella sering salah didiagnosa se$agai
in:eksi ruam lain seperti Campak 7measles8( demam $erdarah( parvovirus( adenovirus(
enteroviruses atau virus herpes virus pada manusia 7BaydaCk > 5ns( !"-8.
<irus ru$ella masuk ke dalam sel inang melalui proses endositosis setelah proses
penempelan glikoprotein viral pada reseptor yang terdapat pada permukaan sel.
Selu$ung viral kemudian $er:usi dengan mem$ran endosome dan terjadi pelepasan
selu$ung viral dimana kapsid dan genom viral masuk ke dalam sitoplasma sel inang.
Setelah replikasi genom viral( terjadi proses transkripsi menjadi m?+A dan translasi
protein viral yang terjadi di dalam sitoplasma. <irion kemudian keluar dari dalam sel
melalui proses budding dari mem$ran sel inang setelah perakitan nukleokapsid 7?adji(
!"!8.
Penyakit ru$ella dapat menular melalui perCikan Cairan tu$uh &droplet' atau
melalui kontak langsung dengan Cairan naso:aring atau urin. Penularan lain dapat terjadimelalui aliran darah dari i$u kepada janin 7?adji( !"!8. >aCat $awaan 7congenital
de(ect 8 yang paling sering dijumpai aki$at virus ru$ella adalah gangguan pendengaran
sensoneural ( katarak pada mata( gangguan kardiovaskular( dan keter$elakangan mental
7*adek Darmadi( !!18.
)enurut Su$rata 7!"08( $e$erapa :aktor yang mendukung terjadinya penyakit
ru$ella adalah umur( status imunisasi( riwayat kontak dengan penderita ru$ella( dan gi9i.
3ujuan dilakukannya pengawasan ru$ella dan program eliminasi adalah untuk
pengurangan atau penghapusan congenital rubella sindrom 7>?S8 yang terjadi pada
,! dari $ayi yang i$unya terin:eksi ru$ella pada trimester pertama 7A$ernathy et al.(
!"08.
Penyakit ru$ella pada umumnya memiliki masa inku$asi selama "/6" hari( akan
tetapi dapat juga selama$erkisar "60 hari sesuai dengan kondisi keke$alan tu$uh
inangnya 7Sari et al.! !"/8. Fase predromal pada anak sangat jarang terjadi dan
$iasanya hanya dapat dideteksi dari ruam yang munCul( sedangkan pada remaja dan
orang dewasa $iasanya terjadi satu hinggasampai lima hari :ase predromal dengan
7/26/2019 Proposal PKL Bagus Hendrawan B1J013184 edit ahs 10042016.doc
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkl-bagus-hendrawan-b1j013184-edit-ahs-10042016doc 10/25
demam ringan( kelesuan( lim:adenopati( dan gejala perna:asan atas se$elum mengawali
ruam. Fase ruam dimulai dengan munCulnya ruam dari wajah dan dalam /61 jam
menye$ar ke seluruh tu$uh dalam kisaran waktu hari. &n:eksi pada orang dewasa
sering diikuti dengan arthralgia atau arthritis yang $ersi:at sementara( terutama pada
wanita dewasa. *omplikasi seperti kekurangan trom$osit 7t%rombocytopenic purpura8
dan radang otak 7encep%alitis8 masih jarang terjadi( tapi dapat munCul 7BaydaCk >
5ns( !"-8. Fase konvalesensi ditandai dengan $erkurangnya adalah :ase dimana erupsi
ruam $erkurang yang meninggalkan $ekas yang $erwarna le$ih tua 7hiperpigmentasi8
yang lama6kelamaan akan menghilang sendiri. Selain hiperpigmentasi pada anak
&ndonesia sering ditemukan pula kulit yang $ersisik. Selanjutnya( suhu menurun
hinggasampai menjadi normal( keCuali $ila ada komplikasi 7Fe$ri( !"8.
Penyakit ru$ella $isa menular melalui perCikan Cairan tu$uh 7droplet8 ataumelalui kontak langsung dengan Cairan naso:aring atau urin. Penularan lain dapat
melalui aliran darah dari seorang i$u kepada janin yang sedang dikandungnya 7?adji(
!"!8. >aCat $awaan 7)ongenital de(ect 8 yang paling sering dijumpai aki$at virus
ru$ella adalah gangguan pendengaran sensoneural ( katarak pada mata( gangguan
kardiovaskular( dan keter$elakangan mental 7*adek Darmadi( !!18. )enurut
Su$rata 7!"08( $e$erapa :aktor yang mendukung terjadinya penyakit ru$ella yaitu
umur( status imunisasi( riwayat kontak dengan penderita ru$ella( dan gi9i. 3ujuan
adanya pengawasan ru$ella dan program eliminasi adalah untuk pengurangan atau
penghapusan congenital rubella sindrom 7>?S8 yang terjadi pada ,! dari $ayi yang
i$unya terin:eksi ru$ella pada trimester pertama 7A$ernathy et al.( !"08.
)enurut )C%ean et al. 7!"$8( pada tahun !"" 2'; merekomendasikan
semua negara yang menyediakan dua dosis vaksin Campak dan $elum memperkenalkan
vaksin ru$ella( untuk masukkan vaksin ru$ella dalam program imunisasi nasional
mereka. )ongenital rubella syndrome 7>?S8 merupakan penyakit yang dise$a$kan oleh
in:eksi virus ru$ella ketika masa kehamilan. &n:eksi ini dapat menye$a$kan keguguran(
kematian pada $ayi yang $aru lahir( dan CaCat parah pada $ayi yang dilahirkan.
=angguan pendengaran merupakan kasus CaCat yang paling sering terjadi 7)C%ean et
al.( !"$8. &ndonesia merupakan salah satu negara yang terga$ung dalam 2'; dan
merupakan salah satu negara dengan kasus >?S dan ru$ella yang meningkat setiap
tahunnya. Pendataan kasus ru$ella seCara rutin diperlukan se$agai dasar pem$erian
vaksin ru$ella dalam program imunisasi nasional se$agai upaya penCegahan penyakit
7/26/2019 Proposal PKL Bagus Hendrawan B1J013184 edit ahs 10042016.doc
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkl-bagus-hendrawan-b1j013184-edit-ahs-10042016doc 11/25
yang dise$a$kan oleh virus ru$ella di &ndonesia.DISIM#AN DULU UNTUK
#EMBAHASAN DI LA#ORAN
?eaksi humoral dan imunitas $erkem$ang mengikuti adanya in:eksi ru$ella
72';( !!18. Anti$odi yang $erhu$ungan dengan ru$ella adalah anti$odi &g) dan
&g=. Anti$odi &g) spesi:ik dapat dideteksi pada "! hari setelah terjadinya in:eksi
7Ag$ede( !""8. Anti$odi $erupa &g=( &gA( &gD( dan &g5 $aru akan munCul pada
minggu ke60 setelah terjadinya in:eksi oleh virus ru$ella. )enurut ;lajide et al. 7!"/8(
anti$odi &g) setelah dua $ulan akan $erkurang dan tidak terdeteksi lagi( sedangkan
anti$odi &g= akan tetap $ertahan. >airan tu$uh dari pasien yang dapat digunakan
se$agai sampel untuk menguji ke$eradaan virus ru$ella dalam tu$uh seseorang(
diantaranya darah( urin( ulasan tenggorok( serta Cairan cerebrospinal 7Figueredo( !"8.
&n:eksi klinis ru$ella $iasanya ringan( ditandai dengan gejala umum seperti ruammakulopapular 7ruam yang ditandai dengan area merah datar pada kulit yang ditutupi
dengan $enjolan kon:luen keCil8( lim:adenopati( dan demam. &n:eksi su$klinis dapat
menCapai hingga -!. =ejala klinisnya tidak spesi:ik sehingga sering salah didiagnosis
se$agai in:eksi ruam lain( seperti Campak &measles'( demam $erdarah( parvovirus(
adenovirus( enterovirus( atau herpes pada manusia 7BaydaCk > 5ns( !"-8.
)enurut pendapat )C%ean et al. 7!"a8( diagnosis klinis ru$ella saja tidak
dapat diandalkan karena gejala klinis in:eksi virus ru$ella yang tidak spesi:ik mirip
dengan gejala in:eksi virus Campak 7measles8( oleh karena itu( mendorong
diperlukannyakasus harus dikon:irmasi di melalui deteksi la$oratorium. Deteksi virus
dan pengujian serologis dapat digunakan untuk mengkon:irmasi in:eksi ru$ella akut
atau in:eksi ru$ella $aru. Deteksi virus ru$ella dapat dilakukan mengunakan $e$erapa
Cara( misalnya isolasi virus menggunakan teknik kultur sel( deteksi asam nukleat
menggunakan teknik polymerase c%ain reaction 7P>?8( dan uji serologi 7 serological
test 8 untuk mendeteksi adanya reaksi hemaglutinasi dan antigen6anti$odi.
&solasi virus ru$ella dapat dilakukan dengan Cara menanamkan virus pada sel
<ero menggunakan teknik kultur sel. Sel <ero yang digunakan adalah yaitu sel A(rican
green monkey kidney 7A=)*8 atau dengan ?*6"0. <irus ru$ella yang telah ditu$uhkan
dalam sel <ero dapat dilihat dengan adanya )ytop%atic e((ects 7>P58 7*adek
Darmadi( !!18. Sementara itu( P>? merupakan teknik penggandaan molekul D+A
seCara en9imatis melalui mekanisme peru$ahan suhu. 3eknik ini umumnya digunakan
untuk mendeteksi virus ?+A. 3eknik Re"erse transcriptase P>? 7?36P>?8 memiliki
7/26/2019 Proposal PKL Bagus Hendrawan B1J013184 edit ahs 10042016.doc
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkl-bagus-hendrawan-b1j013184-edit-ahs-10042016doc 12/25
sensitivitas hingga 1"!! untuk menemukan ?+A ru$ella dalam Cairan 73erry et al.(
",,!8.
)enurut 3erry et al. 7",,!8( *olymerase )%ain Reaction 7P>?8 merupakan
teknik penggandaan molekul D+A seCara en9imatis melalui mekanisme peru$ahan
suhu. 3eknik ini umumnya digunakan untuk mendeteksi virus ?+A. Re"erse
transcriptase P>? 7?36P>?8 memiliki sensitivitas hingga 1"!! untuk menemukan
?+A ru$ella dalam Cairan. Sedangkan( loop isot%ermal mediated ampli(ication
7%A)P8( merupakan metode untuk menguatkan sekuens asam nukleat spesi:ik
menggunakan /6# set primer yang unik. Ampli:ikasi dapat dideteksi dari pengendapan
magnesium piro:os:at atau dengan :luoresensi di $awah sinar ultraviolet. )enurut
<inCent et al. 7!!/8( reaksi yang dilakukan dengan waktu "-#! menit pada temparatur
konstan 7#! 6 #-G>8 akan menghasilkan produk amp:li:ikasi menCapai "!,6"!"! kali.
Uji serologi 7erologic test 8 yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya
virus ru$ella( di antaranya adalah menggunakan metode hemaglutinasi 7'A8( metode
in%ibitory hemaglutinasi 7'&8( dan metode enzyme linked-immunosorbent assay
75%&SA8. <irus ru$ella pada metode hemaglutinasi 7'A8 memiliki se$uah hemaglutinin
yang $erkaitan dengan pem$ungkus virus dan dapat $ereaksi dengan sel darah merah
anak ayam yang $aru lahir( kam$ing( dan $urung merpati pada suhu /!> dan -!>(
$ukan pada suhu 01
!
> 7*adek Darmadi( !!18. Sedangkan metode in%ibitoryhemaglutinasi 7'&8( uji ham$atan aglutinasi ini digunakan untuk mendeteksi ke$eradaan
antigen yang larut. 'asil positi: $er$eda dengan uji hemaglutinasi 7'A8( yaitu hasil
akan positi: apa$ila tidak terjadi aglutinasi 7?adji( !"!8. )etode 5%&SA merupakan
teknik yang paling $anyak digunakan di antara kelompok enzyme immunoassay 75&A8
7?adji( !"!8. )etode ini merupakan suatu teknik serologi kualitati: yang pada
prinsipnya meli$atkan adanya ikatan antigen6anti$odi yang dapat mengaki$atkan
terjadinya peru$ahan intensitas warna pada larutan 7*holis( !"8. )enurut Burgess
7",,-8( warna yang ditim$ulkan oleh indikator dapat ditentukan seCara kualitati:
menggunakan mata atau dapat pula seCara kuantitati: melalui pem$aCaan nilai
a$sor$ansi atau optical density 7;D8 pada 5%&SA reader .
Antigen akan $ereaksi hanya dengan anti$odi yang khas untuk antigen terse$ut(
oleh karena spesi:itas yang tinggi( reaksi antara antigen dan anti$odi dapat digunakan
untuk mengidenti:ikasi ke$eradaan salah satu diantara antigen dan anti$odi dengan
anti$odi atau antigen pasangannya. Spesi:itas ini merupakan dasar reaksi serologis.
?eaksi silang yang mungkin terjadi antara antigen yang $erhu$ungan dapat mem$atasi
7/26/2019 Proposal PKL Bagus Hendrawan B1J013184 edit ahs 10042016.doc
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkl-bagus-hendrawan-b1j013184-edit-ahs-10042016doc 13/25
spesi:itas tes. ?eaksi antigen6anti$odi digunakan untuk mengidenti:ikasi komponen
spesi:ik dalam ga$ungan dari salah satu antigen maupun anti$odi terse$ut.
)ikroorganisme dan sel lain memiliki antigen $eragam( oleh karena itu dapat $ereaksi
dengan $anyak anti$odi yang $er$eda 7Brahmana( ","8.
Anti$odi monoklonal merupakan sarana yang sangat $aik untuk identi:ikasi
antigen karena mempunyai spesi:itas tunggal yang diketahui dan homogen. Antiserum
yang dihasilkan se$agai $agian dari respon imun mengandung kompleks Campuran
anti$odi( oleh karena antiserum $ersi:at heterogen. 'al ini mengaki$atkan antiserum
kurang $erman:aat untuk uji spesi:isitas. &munoassay merupakan salah satu teknik
imunodiagnostik yang paling $anyak digunakan. 3eknik ini didasarkan atas reaksi kimia
antara dua jenis analit 7antigen dan anti$odi8 yang dapat rnem$eri hasil $ervariasi
tergantung indikatornya 7Brahmana( ","8.DISIM#AN DULU UNTUK
#EMBAHASAN DI LA#ORAN
)etode Enzyme linked-immunosorbent assay 75%&SA8 merupakan teknik yang
paling luas yang digunakan dari kelompok enzyme immunoassay 75&A8 7?adji( !"!8.
5%&SA merupakan suatu teknik serologi seCara kualitati: yang umumnya digunakan
dalam $idang imunologi untuk mendeteksi kehadiran anti$odi atau antigen dalam suatu
sampel. Prinsipnya adalah adanya ikatan antigen6anti$odi yang akan di$aCa dengan
reaksi en9imatis yang dapat mengaki$atkan terjadinya peru$ahan intensitas warna padalarutan 7*holis( !"8. )enurut pendapat Burgess 7",,-8( warna yang ditim$ulkan oleh
indikator dapat ditentukan seCara kualitati: dengan menggunakan mata atau dapat pula
seCara kuantitati: diukur dengan pem$aCaan nilai a$sor$ansi atau optical density 7;D8
pada 5%&SA reader .
5%&SA adalah se$uah metode diagnostik Cepat dan ser$aguna yang mampu
dikom$inasikan dengan $e$erapa uji. >iri khas dari deteksi 5%&SA didasarkan atas
spesi:isitas pemilihan antigen yang ditangkap 7Hi et al.( !"/8. Ada dua Cara yang
paling umum digunakan dalam metode 5%&SA( yaitu 5%&SA seCara langsung 7direct
ELIA8 dan 5%&SA seCara tidak langsung 7indirect ELIA8. 5%&SA seCara langsung yang
$ertujuan mendeteksi ke$eradaan antigen( sedangkan 5%&SA seCara tidak langsung
7indirect ELIA8 yang dapat $ertujuan mendeteksi ke$eradaan anti$odi. Anti$odi yang
digunakan untuk melaCak suatu antigen pun harus spesi:ik sesuai dengan antigen yang
akan dideteksi 7?adji( !"!8.
)etode 5%&SA seCara langsung 7direct ELIA8 merupakan teknik 5%&SA yang
paling sederhana. 3eknik ini umumnya digunakan untuk mendeteksi dan mengukur
7/26/2019 Proposal PKL Bagus Hendrawan B1J013184 edit ahs 10042016.doc
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkl-bagus-hendrawan-b1j013184-edit-ahs-10042016doc 14/25
konsentrasi antigen pada sampel 5%&SA direct menggunakan suatu anti$odi spesi:ik
7monoklonal8 untuk mendetaksi ke$eradaan antigen yang diinginkan pada sampel yang
diuji. 3ahapan pada 5%&SA direct yang pertama adalah mikrotiter diisi dengan sampel
yang mengandung antigen( sehingga antigen menempel pada $agian dinding6dinding
lu$ang mikrotiter( mikrotiter kemudian di$ilas untuk mem$uang antigen yang tidak
menempel pada dinding mikrotiter. Anti$odi yang telah ditautkan dengan en9im signal
lalu dimasukkan ke dalam lu$ang6lu$ang mikrotiter sehingga dapat $erinteraksi dengan
antigen yang diinginkan( mikrotiter di$ilas agar anti$odi tertaut en9im sinyal yang tidak
$erinteraksi dengan antigen dapat di$uang. Su$strat yang dapat $ereaksi dengan en9im
sinyal kemudian ditam$ahkan ke dalam lu$ang mikrotiter( sehingga en9im yang tertaut
anti$odi yang $erinteraksi dengan antigen( akan $erinteraksi dengan su$strat dan
menim$ulkan sinyal yang dapat dideteksi. Pendeteksian interaksi antara anti$odi dan
antigen terse$ut selanjutnya dapat dihitung dengan kolorimetri( c%emiluminescent ( atau
(luorescent end-point 7Brahmana( ","8.
*ele$ihan dari 5%&SA direct ( diantaranya yaitu memiliki proses metodologi
yang Cepat karena hanya menggunakan " jenis anti$odi( dan kemungkinan terjadinya
kegagalan dalam uji 5%&SA aki$at reaksi silang dengan anti$odi lain 7anti$odi
sekunder8 dapat diminimalisasi. Selain kele$ihan metode direct ELIA juga memiliki
$e$erapa kelemahan( diantaranya yaitu immunoreakti:itas anti$odi kemungkinan akan $erkurang aki$at $ertaut dengan en9im( penautan en9im sinyal ke setiap anti$odi
mengha$iskan waktu dan mahal( :leksi$ilitas dalam pemilihan tautan en9im 7la$el8 dari
anti$odi pada perCo$aan yang $er$eda tidak ada( ampli:ikasi sinyal hanya sedikit( dan
larutan yang mengandung antigen yang diinginkan harus dimurnikan terle$ih dahulu
se$elum digunakan untuk uji 5%&SA direct 7Brahmana( ","8.
)etode 5%&SA seCara tidak langsung 7indirect ELIA8 pada dasarnya juga
merupakan teknik 5%&SA yang paling sederhana( hanya saja dalam teknik 5%&SA
indireCt yang dideteksi dan diukur konsentrasinya merupakan anti$odi. 5%&SA indirect
menggunakan suatu antigen spesi:ik 7monoklonal8 serta anti$odi sekunder spesi:ik
tertaut en9im sinyal untuk mendeteksi ke$eradaan anti$odi yang diinginkan pada
sampel yang diuji. Bproses ini $iasanya $erlangsung le$ih lama di$andingkan dengan
direct ELIA 7Brahmana( ","8.
3ahap umum yang digunakan dalam indirect ELIA untuk mengetahui
konsentrasi anti$odi dalam serum dimulai dengan penempelan antigen yang sudah
dikenal dan diketahui konsentrasinya pada dinding plate mikrotiter. Antigen akan
7/26/2019 Proposal PKL Bagus Hendrawan B1J013184 edit ahs 10042016.doc
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkl-bagus-hendrawan-b1j013184-edit-ahs-10042016doc 15/25
menempel pada permukaan plastik( dan sampel dari konsentrasi antigen ini akan
menetapkan kurva standar yang digunakan untuk mengalkulasi konsentrasi antigen dari
sampel yang akan diuji. %arutan pekat dari protein non-interacting ( seperti bo"ine
serum albumin 7BSA8 atau kasein kemudian ditam$ahkan dalam semua lu$ang plate
mikrotiter. 3ahap ini dikenal se$agai blocking ( karena protein serum akan mem$lok
adsorpsi dari protein non6spesi:ik lain ke plate. %u$ang plate mikrotiter atau permukaan
lain kemudian dilapisi sampel serum dari antigen yang tidak diketahui( dilarutkan dalam
$u::er yang sama dengan yang digunakan untuk antigen standar. *onsentrasi protein
total harus sama dengan antigen standar( karena imo$ilisasi antigen dalam tahap ini
terjadi aki$at adsorpsi non6spesi:ik 7Brahmana( ","8.
*late kemudian diCuCi( dan anti$odi pendeteksi spesi:ik untuk antigen yang diuji
dimasukkan dalam lu$ang. Anti$odi ini hanya akan mengikat antigen terimo$ilisasi
pada permukaan lu$ang. Anti$odi sekunder( yang akan mengikat sem$arang anti$odi
pendeteksi kemudian ditam$ahkan dalam lu$ang( :ungsinya agar $erkonjugasi menjadi
en9im dengan su$strat spesi:ik. *late kemudian diCuCi untuk mem$uang konjugat
en9im6anti$odi yang tidak terikat. Su$strat yang akan diu$ah oleh en9im kemudian
dimasukkan untuk mendapatkan sinyal kromogenik atau :luorogenik. 'asil kemudian
dikuanti:ikasi dengan ELIA reader 7Brahmana( ","8.
*erugian utama dari metode indirect ELIA adalah metode imo$ilisasiantigennya non6spesi:ik( sehingga setiap protein pada sampel akan menempel pada
lu$ang plate mikrotiter. *onsentrasi analit yang keCil dalam sampel harus $erkompetisi
dengan protein serum lain saat pengikatan pada permukaan lu$ang. 5%&SA indireCt juga
mem$utuhkan waktu pengujian le$ih lama karena mem$utuhkan kali waktu inku$asi(
yaitu pada saat terjadi interaksi antara antigen spesi:ik dengan anti$odi yang dinginkan
dan antara anti$odi yang diinginkan dengan anti$odi sekunder tertaut en9im sinyal(
sedangkan pada 5%&SA direct hanya mem$utuhkan " kali waktu inku$asi pada saat
terjadi interaksi antara antigen yang diinginkan dengan anti$odi spesi:ik tertaut en9im
sinyal 7Brahmana( ","8.
*ele$ihan dari 5%&SA indirect menurut Brahmana 7","8( antara lain memiliki
$anyak variasi anti$odi sekunder yang dijual seCara komersial immunoreakti:itas
anti$odi yang diinginkan 7target8 tidak terpengaruh oleh penautan en9im sinyal ke
anti$odi sekunder( karena penautan dilakukan pada tempat $er$eda dan tingkat
sensitivitas meningkat karena setiap anti$odi yang diinginkan memiliki $e$erapa epitop
yang $isa $erinteraksi dengan anti$odi sekunder. Berdasarkan in:ormasi yang telah
7/26/2019 Proposal PKL Bagus Hendrawan B1J013184 edit ahs 10042016.doc
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkl-bagus-hendrawan-b1j013184-edit-ahs-10042016doc 16/25
didapat( maka metode 5%&SA merupakan salah satu uji serologi yang paling e:ekti:
untuk mendeteksi virus ru$ella( karena menggunakan waktu yang le$ih e:isien dan
indirect ELIA merupakan metode 5%&SA yang le$ih e:ekti: ! karena memiliki
kekurangan yang le$ih sedikit di$andingkan menggunakan metode direct ELIA. ;leh
se$a$ itu( dilakukan pengujian menggunakan metode 5%&SA Indirect terhadap /-
sampel serum yang diperoleh dari kasus ru$ella dari "1 provinsi di &ndonesia pada $ulan
Fe$ruari !"#. DISIM#AN DULU UNTUK #EMBAHASAN DI LA#ORAN
Anti$odi yang $erhu$ungan dengan ru$ella adalah anti$odi &g) dan &g=.
Anti$odi &g) spesi:ik dapat dideteksi pada "! hari setelah terjadinya in:eksi. Sementara
itu( anti$odi &g=( &gA( &gD( dan &g5 $aru akan munCul pada minggu ke60 setelah
terjadinya in:eksi oleh virus ru$ella 7Ag$ede( !""8. Anti$odi &g) setelah dua $ulan
akan $erkurang dan tidak terdeteksi lagi( sedangkan anti$odi &g= akan tetap $ertahan
7;lajide et al.( !"/8. >airan tu$uh dari pasien yang dapat digunakan se$agai sampel
untuk menguji ke$eradaan virus ru$ella dalam tu$uh seseorang antara lain darah( urin(
ulasan tenggorok( serta Cairan cerebrospinal 7Figueredo( !"8.
1+ Tu/uan
3ujuan dilaksanakannya praktik kerja lapangan 7P*%8 ini adalah se$agai $erikutE
". )mendeteksi anti$odi &g) dalam serum pada pasien dengan demam dan ruam dari
kasus ru$ella pada $ulan Januari !"#.
. )mengon:irmasi kasus ru$ella dari "1 Pprovinsi di &ndonesia pada $ulan Januari
!"#.
1+ Manaa,
)an:aat yang dapat di perolehCapai dari pelaksanaan praktik kerja lapangan
7P*%8 ini adalah se$agai $erikut.E
1. Bagi mahasiswa
)ahasiswa )memperoleh pengalaman kerja( terampil menggunakan peralatan(
la$oratorium( khususnya dalamdapat melakukan uji serologi( serta memperoleh
in:ormasi mengenai kondisi penye$aran penyakit ru$ella terkini di &ndonesia . Selain itu(
mahasiswa juga dapat memperoleh inspirasi dan( serta se$agai sum$er re:erensi untuk
penelitian tugas akhir .
. Bagi pemerintah
Diperoleh Se$agai rujukan in:ormasi dan re:erensi $agi pemerintah dalam
upaya pengam$ilan ke$ijakan mengenai pem$erian vaksin ru$ella dalam program
imunisasi rutin nasional.
7/26/2019 Proposal PKL Bagus Hendrawan B1J013184 edit ahs 10042016.doc
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkl-bagus-hendrawan-b1j013184-edit-ahs-10042016doc 17/25
II+ MATERI DAN ARA KERJA
+1 a.,u #e-a.sanaan #ra.,2. Ker/a La3angan
Praktik kerja lapangan 7P*%8 ini dilaksanakan selama "# hari kerja( sejak
tanggal - Januari !"# hingga "# Fe$ruari !"#.
+ Te43a, #e-a.sanaan #ra.,2. Ker/a La3angan
%okasi P*% adalah raktik *erja %apangan ini dilakukan di %a$oratorium
<irologi( %a$oratorium Penelitian Penyakit &n:eksi Pro:. Dr. Sri ;emijati( Pusat
Biomedis dan 3eknologi Dasar *esehatan Badan Penelitian dan Pengem$angan*esehatan( Jakarta.
+ Ma,er2
Alat yang digunakan untuk uji 5%&SA virus ?r u$ella adalah 5%&SA +as%er (
5%&SA reader ( inku$ator( s%aker ( mikropipet 7! Il "!! Il "!!! Il8( ta$ung nunc
7nunc tube' "( ml( blue tip! yello+ tip( ,-c%anneled pipette! pipette "! ml( gun pipetor (
la$u erlenmeyer "!!! ml( mikrotiter tube( wadah mikrotiter( $asin( timer ( glo"es(
7/26/2019 Proposal PKL Bagus Hendrawan B1J013184 edit ahs 10042016.doc
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkl-bagus-hendrawan-b1j013184-edit-ahs-10042016doc 18/25
masker ( tissue( re"co( (reezer ( rak mikropipet( kotak sampel( rak ta$ung nunc! sprayer!
tempat sampah( tras%bag bio%azard ( komputer( dan printer .
Bahan yang digunakan untuk uji 5%&SA virus ?r u$ella adalah /- sampel serum
pasien dari "1 provinsi di &ndonesia alkohol 1- akuatrides dan *k it 5%&SA dengan
nomor %ot. //-!( meliputi 5n9ygnost Anti6?u$ella <irus&g) 7 Enzygnost Anti-
Rubella irus/Ig0 test plate( Anti-$uman Ig0/*OD )onu1ugate( )on1ugate 2u((er
0icrobiol ( Anti-Rubella Re(erence PP( Anti-Rubella Re(erence P+( sample 2bu((er
P;D( dan ?F Absorbent 8( dan upplementary Reagents (or 5n9ygnost3)B
7#as%P;D( 2lue )olor ( ubstrate3)B( )%romogen/ 3)B( top( dan Empty ial
)%rom S;%8.
+" Me,5de
>ara kerja yang digunakan dalam pengujian sampel kasus ru$ella pada P*% ini
mengikutimenggunakan metode indirect ELIA( yang terdiri atasdari $e$erapa tahapan
se$agai $erikut.E
1. Ta6a3 #3re3aras2 Ssa43e-
a. Data sampel $erupa serum diCatat dalam log book sesuai dengan nomor
la$oratorium.
$. 3ube volume "( ml disiapkan sesuai dengan jumlah yang di$utuhkan( lalu
di $eritempel dengan la$el yang $ertuliskan nomor la$oratorium.C. Sampel $erupa serum dipindahkan ke dalam tube yang telah di$eri nomor
la$oratorium menggunakan mikropipet.
d. Sampel kemudian langsung diuji atau dapat disimpan dalam (reezer atau
re"co.
2. Ta6a3 #3e47ua,an L-aru,an Wwasher
a. %arutan #as% P;D diCampur dengan akuatrides dengan per$andingan " E ",
dalam la$u erlenmeyer "!!! ml menggunakan pipette "! ml.
$. %arutan yang telah dihomogenkan dimasukkan ke dalam $otol 5%&SA +as%er
dan ditempatkan sesuai dengan posisinya.
3. #engu/2an sa43e- seru4 4engguna.an 4e,5de indirect ELISA
a. Dipersiapkan Persiapan alat( sampel serum yang akan diuji( dan mikrotiter
tube yang terdiri atasdari ,# mikrotiter 7 $aris( " kolom8.
$. %arutan 5n9ygnost " ml diCampurkan dengan blue color solution "!-! μl
pada $asin. Se$anyak !! μl larutan blue color kemudian dimasukkan pada
masing6masing mikrotiter sesuai dengan jumlah strip yang akan digunakan
7/26/2019 Proposal PKL Bagus Hendrawan B1J013184 edit ahs 10042016.doc
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkl-bagus-hendrawan-b1j013184-edit-ahs-10042016doc 19/25
7misalnya strip8 7Per$andingan larutan blue color dengan larutan 5n9ygnost
adalah "E!8.
C. %arutan RF absorbant !! μl dengan per$andingan "E" dimasukkan ke dalam
masing6masing lu$ang mikrotiter yang masih kosong 7dimulai dari kolom ke61
sampai dengan kolom ke6" dan dari $aris ke6" sampai dengan
menggunakan ,-c%anneled pipette !! μl8. Dua lu$ang pada $aris pertama
dari kolom nomor 1 dan satu lu$ang pada $aris terakhir dari kolom nomor "
dikosongkan.
d. Sampel $erupa serum dimasukkan ke dalam mikrotiter yang telah $erisi
larutan pengenCer blue color 7pada kolom ke6" sampai dengan kolom ke6# dan
$aris ke6" sampai dengan menggunakan ,-c%anneled pipette !! μl8
se$anyak ! μl sesuai dengan template yang di$uat.
e. Sampel yang telah dihomogenkan dengan larutan pengenCer kemudian
dipindahkan pada mikrotiter 7kolom ke61 sampai dengan " dan dari $aris ke6
" sampai dengan menggunakan ,-c%anneled pipette !! μl8 yang $erisi ?F
absorbent se$anyak !! μl.
:. Untuk mikrotiter k* olom 1 $aris " dan kolom " $aris diisi dengan reagen
re:er PP( sedangkan pada kolom 1 $aris diisi dengan dengan regen re:er
P+.
g. Sampel yang telah dihomogenkan dan telah di$eri ?F absorbent kemudian
diinku$asi selama "- menit pada suhu ruang.h. Setelah diinku$asi( larutan kemudian dipindahkan ke dalam 5nygnost Anti6
?u$ella <irus&g) test plate atau +ell plate se$anyak "-! μl pada masing6
masing sumuran menggunakan ,-c%anneled pipette 7pemindahan larutan
dimulai dari kolom kontrol dan kemudian kolom uji pada setiap strip8. %arutan
sampel kemudian diiku$asi kem$ali selama " jam pada suhu 01o>.
i. Setelah proses inku$asi kemudian dilakukan penCuCian +ell plate 7+as%ing 8
se$anyak /K menggunakan ELIA +as%er .
j. #ell plate yang akan diCuCi diletakkan pada tempat +as%er ( kemudian tekantom$ol P?&)5 ditekan dan di $iarkan hinggasampai lampu mati. 3ekan
t3om$ol angka ditekan sesuai dengan jumlah strip +ell plate yang $erisi
sampel uji( kemudian tekan tom$ol S3A?3 ditekan.
k. Se$anyak "(- ml larutan microbiol dan -! μl larutan con1ugate
diCampurkan dalam $asin( dan dimasukkan se$anyak "!! μl pada masing6
masing sumuran yang telah melalui proses penCuCian se$elumnya
7Pper$andingan con1ugate dengan microbiol adalah "E!8.
l. Dilakukan proses inku$asi kem$ali selama " jam pada suhu 01!
>.
7/26/2019 Proposal PKL Bagus Hendrawan B1J013184 edit ahs 10042016.doc
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkl-bagus-hendrawan-b1j013184-edit-ahs-10042016doc 20/25
m. Setelah diinku$asi dilakukan proses penCuCian +ell plate &+as%ing 8 se$anyak
/K sesuai dengan prosedur +as%ing yang telah dilakukan se$elumnya.
n. Se$anyak "!! μl larutan c%romogen 3)B kemudian diCampur dengan "! ml
su$strat 3)B pada $asin. %arutan 3)B "!! μl kemudian dimasukkan ke
dalam plate yang telah melalui proses +as%ing dan diinku$asi gelap selama 0!
menit pada suhu ruang.
o. Setelah proses inku$asi kemudian se$anyak "!! μl larutan stop ditam$ahkan
ke dalam plate.
p. Setelah penam$ahan larutan stop kemudian dilakukan pem$aCaan plate
menggunakan alat 5%&SA reader dengan panjang gelom$ang /-! nm dan
panjang gelom$ang re:erensi #0! nm.
L. *late kemudian dimasukkan ke dalam 5%&SA reader yang telah dinyalakan
selama "- menit dan dihu$ungkan dengan komputer dan printer.r. +ilai Oo ptical density 7;D8 pada plate kemudian diukur menggunakan ELIA
reader. 'asilnya kemudian di e4port ke dalam 0s.e4cel dan diCetak.
7/26/2019 Proposal PKL Bagus Hendrawan B1J013184 edit ahs 10042016.doc
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkl-bagus-hendrawan-b1j013184-edit-ahs-10042016doc 21/25
III+ RENANA KERJA HARIAN
Judul E Deteksi kasus ru$ella dengan uji serologi menggunakan
metode enzyme-linked immunosorbent assay 75%&SA8
%okasi E %a$oratorium Penelitian Penyakit &n:eksi Pro:. D?. Sri
;emijati( Badan Penelitian dan Pengem$angan *esehatan(
Jakarta.
2aktu E - Januari s.d. "# Fe$ruari !"#
Pem$im$ing P*% E Drs. Agus 'ery Susanto( ).S.
Pem$im$ing %apangan E dr. )ursinah Sp. )*
Su$angkit( ). Biomed.
Ta7e- +1 #r535sa- Keg2a,an Har2an #ra.,2. Ker/a La3angan
N5 Har28Tangga- Ke,erangan Tanda Tangan
" Senin( - Januari !"#
3raining Biosa:ety dan BioseCurity
Pem$agian topik P*%( pem$im$inglapangan( dan pengenalan la$oratorium
Pengamatan metode 5%&SA untuk menguji
serum
)elakukan pooling in%ouse untuk serum
ru$ella tahun !"
Selasa( # Januari !"#
)elakukan pooling in%ouse untuk serum
ru$ella tahun !!,
Filtrasi hasil pooling in%ouse untuk serum
ru$ella tahun !!, dan !"
Pendataan hasil )ase 2ased 0easles
ur"eillance 7>B)S8 untuk kasus Campak
dan ru$ella tahun !"-
0 ?a$u( 1 Januari !"-
Pendataan hasil )ase 2ased 0easles
ur"eillance 7>B)S8 untuk kasus Campak
dan ru$ella tahun !"- dan !"#
/ *amis( Januari !"# Pendataan hasil )ase 2ased 0easles
ur"eillance 7>B)S8 untuk kasus Campak
dan ru$ella tahun !"#
7/26/2019 Proposal PKL Bagus Hendrawan B1J013184 edit ahs 10042016.doc
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkl-bagus-hendrawan-b1j013184-edit-ahs-10042016doc 22/25
)endeteksi serum ru$ella menggunakan
metode 5%&SA
Pem$uatan medium ))
)elakukan aliLuot hasil pooling dan :iltrasi
serum ru$ella
- Jumat( , Januari !"# )elakukan pemetaan ?5<>;
# Senin( " Fe$ruari !"#
)endeteksi serum ru$ella menggunakan
metode 5%&SA
)elakukan aliLuot hasil pooling dan :iltrasi
serum Campak
)elakukan pem$uatan anti$odi uji'emaglutinasi &nhi$isi 7'&8 dengan ?D5
1 Selasa( Fe$ruari !"#
Pem$ekalan materi mengenai 5uality
assurance
Pem$ekalan materi mengenai 5uality
impro"ement
Pem$ekalan materi mengenai 5%&SA
S&5)5+S
)elakukan aliLuot hasil pooling dan :iltrasi
serum Campak dan ru$ella
?a$u( 0 Fe$ruari !"#
%atihan teknik presentasi
)elakukan aliLuot hasil pooling dan :iltrasi
serum ru$ella
, *amis( / Fe$ruari !"#
)elakukan uji 'emaglutinasi 7'A8 dan
'emaglutinasi &nhi$isi 7'&8 untuk 0# sampel
serum '-+"
)elakukan uji 'emaglutinasi 7'A8 untuk !
sampel In(luenza Like Illness 7&%&8
)elakukan aliLuot hasil pooling dan :iltrasi
serum ru$ella
"! Jumat( - Fe$ruari !"# )elakukan pemetaan ?5<>;
"" Selasa( , Fe$ruari !"#)endeteksi serum Campak menggunakan
metode 5%&SA
" ?a$u( "! Fe$ruari !"# )elakukan uji 'emaglutinasi 7'A8 untuk -"
sampel In(luenza Like Illness 7&%&8
7/26/2019 Proposal PKL Bagus Hendrawan B1J013184 edit ahs 10042016.doc
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkl-bagus-hendrawan-b1j013184-edit-ahs-10042016doc 23/25
)elakukan deteksi Campak dari sampel urin
"0 *amis( "" Fe$ruari !"#)endeteksi serum Campak dan ru$ella
menggunakan metode 5%&SA
"/ Jumat( " Fe$ruari !"#%atihan teknik presentasi dengan
pem$im$ing lapangan
"- Senin( "- Fe$ruari !"# Presentasi hasil praktik kerja lapangan
"# Selasa( "# Fe$ruari !"#
*ro(iciency 3est dari 2'; untuk kasus
>ampak dan ?u$ella
?egistrasi $iaya praktik kerja lapangan
DA'TAR RE'ERENSI
A$ernathy 5( > )in6hsin( B Jayati( S Susmita( * 5wen( M Hi( B 2illiam dan & Joseph.
!"0. Analysis o: 2hole =enome SeLuenCes o: "# Strains ;: ?u$ella <irus
:rom 3he United States( ",#"!!,. irology 1ournal . 10(1) 33E0.
Ag$ede ;;( Adeyemi ;;( A2; ;latinwo( 3J Salisu( dan ;) *olawole. !"". Sero6
PrevalenCe o: Antenatal ?u$ella in U&3'. 3%e Open *ublic $ealt% 6ournal . "(1)
33E"!"#.
7/26/2019 Proposal PKL Bagus Hendrawan B1J013184 edit ahs 10042016.doc
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkl-bagus-hendrawan-b1j013184-edit-ahs-10042016doc 24/25
BaydaCk ?( dan > 5ns. !"-. ?eE ?u$ella and >ongenital ?u$ella Syndrome&n:eCtion
?eporting and >ase &nvestigation. 0anitoba )ommunicable Disease )ontrol
2ranc%( 1(1) 33E""".
Brahmana *. ",". &mmunologi( Serologi dan 3ata *erja %a$oratorium. )edan.
Burgess =2. ",,-. *rinsip Dasar ELIA dan ariasi 7on(igurasinya! 3eknologi ELIA
dalam Diagnosis dan *enelitian. =.2. Burgess 75d.8 2ayan 3 Ariana
7terjemahan8. 4ogyakartaE =adjah )ada University Press. 33E -!#.
>ong '( J 4ue( dan Po 3. !"". &denti:iCation o: the )yelin ;ligodendroCyte
=lyCoprotein as a >ellular ?eCeptor :or ?u$ella <irus. 6ournal o( irology. !9
(1) 33E""!0""!/1.
Fe$ri ??. !". Faktor6Faktor yang Berhu$ungan dengan Pem$erian &munisasi >ampak
pada Batita di 2ilayah *erja Puskesmas %areh Sago 'ala$an *a$upaten -!
*ota 3ahun !". kripsi. )edanE Universitas Sumatera Utara.
Figueredo >A( )& ;liveira( SP >urti( A:onso( A)S Frugis( %A% Araujo( DB ;liveira(
dan 5% Durigon. !". 5pidemiologiCal and )oleCular >haraCteri9ation o:
?u$ella <irus &solated in SaNo Paulo( Bra9il during ",,1!!/. 6ournal o(
0edical irology. !"(1) 33E"0""0.
*adek dan S Darmadi. !!1. =ejala ?u$ela Bawaan 7*ongenital8 $erdasarkan
Pemeriksaan Serologis dan ?+A <irus. Indonesian 6ournal o( )linical
*at%ology and 0edical Laboratory( 1() 33E#01".
*holis 5. !". 3eknik Analisa Enzyme-Linked Immunosorbent Assay. SemarangE%a$.Biologi F)&PA U++5S.
)C%ean '( S ?edd( 5 A$ernathy( J &Cenogle( dan = 2allaCe. !"a. >hapter "/E
?u$ella. *D ur"eillance 0anual 8t% Edition( 1"(1) ppE""".
)C%ean '( S ?edd( 5 A$ernathy( J &Cenogle( dan = 2allaCe. !"$. >hapter "-E
>ongenital ?u$ella Syndrome. *D ur"eillance 0anual 8t% Edition( 19(1) 33E
"1.
;lajide ;( ) Aminu( JA ?andawa( dan DS Adejo. !"/. Sero PrevalenCe o: &g)
anti$ody to ?u$ella <irus in pregnant women in Maria( +igeria. Arc%i"e o(
0edical 2iomed . 1(") 33E","0.
Hi J( J 'an( = +iu( M %iu( O 2ang( dan 4 %iu. !"/. 3he Development o: 5%&SA *it
deteCting >ikungunya <irus used SynthetiC Polypeptide( 6ournal o( Applied
irology. () 33E0"60.
?adji )aksum. !"!. Imunologi irologi. JakartaE P3 &SF&.
Sari 2P( )) 'apsari( dan P 'adi. !"/. 'u$ungan A$normalitas 'asil >36SCan
dengan Developmental Delayed pada Pasien Suspek &n:eksi >ytomegalovirus
*ongenital. *ublic $ealt% and *re"enti"e 0edicine Arc%i"e. (") 33E"".
7/26/2019 Proposal PKL Bagus Hendrawan B1J013184 edit ahs 10042016.doc
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkl-bagus-hendrawan-b1j013184-edit-ahs-10042016doc 25/25
Su$rata &*( ASS Anak( dan +2 Dewa. !"0. ?iwayat *ontak Dan Umur Se$agai
Determinan *ejadian ?u$ela Pada Anak Di *a$upaten Badung 3ahun !".
*ublic $ealt% and *re"enti"e 0edicine Arc%i"e. 1(1) 33E".
3erry( %inda 'o.( 3erry( =eorge ). dan %ondes$orough( Philip. ",,!. Diagnosis o: Foetal ?u$ella <irus &n:eCtion $y Polymerase >hain. 6ournal o( 9eneral
irology. :1(1) 33E"#!16"#"".
<inCent( ).( Ou( 4. and *ong( '. !!/. 'eliCase6Dependent &sothermal D+A
Ampli:iCation. E02O Reproduction. 9(1) 33E 1,-!!.
2';. !!1. )anual :or the %a$oratory Diagnosis o: )easles and ?u$ella <irus
&n:eCtion. 6ournal. "(::) 33E"/1.