proposal mengajar pintar

7
MENGAJAR PINTAR PINTAR MENGAJAR training untuk guru PROPOSAL

Upload: krisnamurti-suselo

Post on 29-Jun-2015

205 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal mengajar pintar

MENGAJAR PINTARPINTAR MENGAJARtraining untuk guru

PROPOSAL

Page 2: Proposal mengajar pintar

MENGAJAR PINTARPINTAR MENGAJARtraining untuk guru

PROPOSAL

Page 3: Proposal mengajar pintar

PROPOSAL TRAINING

GAMBARAN UMUM

Nama TrainingMengajar Pintar, Pintar Mengajar

PelaksanaBelajar Merdeka

TempatDi dalam ruang (indoor) dengan aktifitas outdoor

Jangka Waktu1 (satu) hari

Hari dan TanggalHari : Sabtu dan atau MingguTanggal : Disesuaikan.

RINGKASANMateri training meliputi metoda pengelolaan kelas yang tidak hanya efektif tetapi juga

menyenangkan, dan guru sebagai fasilitator yang mampu memotivasi dan mengoptimalkan keterampilan belajar siswa. Dalam kegiatan belajar mengajar, perhatian guru dan siswa bisa terampas oleh capaian target materi belajar, sehingga kenyamanan dan hampir seluruh aspek emosi siswa luput dari perhatian. Metoda belajar mengajar yang menarik dan menyenangkan diharapkan bisa meningkatkan prestasi belajar siswa tanpa menambah beban psikologis mereka.

TUJUAN, HASIL, DAN INDIKATOR

Tujuan dan RelevansiSetelah mengikuti training peserta diharapkan mampu mengembangkan gaya mengajar

yang menarik dan menyenangkan, menguasai teknik fasilitasi, memahami modalitas belajar siswa dan memberi ruang yang sama pada semua modalitas tersebut untuk berkembang.

Tujuan Jangka Pendek1. Menumbuhkan motivasi peserta untuk mengembangkan gaya mengajar yang efektif,

menarik, dan menyenangkan.

2. Memperkenalkan kepada peserta teknik fasilitasi.

3. Memperkenalkan kepada peserta modalitas belajar dan gaya berpikir, sehingga peserta mampu mengidentifikasi berbagai modalitas belajar dan gaya berpikir.

1

Page 4: Proposal mengajar pintar

4. Memperkenalkan kepada peserta teknik-teknik untuk memberi ruang yang adil kepada semua siswa yang memiliki modalitas belajar yang berbeda-beda.

Hasil dan Indikator1. Peserta termotivasi untuk mengembangkan gaya belajar yang menarik dan

menyenangkan.Indikator: peserta antusias mengemukakan proyek yang akan dijalankan.

2. Peserta memahami teknik-teknik fasilitasi.Indikator: peserta bisa berperan sebagai fasilitator.

3. Peserta mengenal modalitas belajar dan gaya berpikir.Indikator: peserta mampu mengidentifikasi modalitas belajar.

4. Peserta memahami teknik mengajar kepada siswa-siswa dengan modalitas yang berbeda-beda. Indikator: peserta bisa memperagakan cara mengajar yang “sadar modalitas”.

RENCANA PELAKSANAAN

TatakalaJudul Materi

1 Sesi 1 Mengajar dinamis 1. Menciptakan suasana dan lingkungan belajar yang menyenangkan.

2. Memahami siswa: mengenal modalitas belajar.

3. Melibatkan siswa secara intelektual dan emosional.

2 Istirahat3 Sesi 2 Guru sebagai fasilitator 1. Presentasi yang prima.

2. Fasilitasi yang luwes

2

Page 5: Proposal mengajar pintar

Referensi

Materi dan Metoda Pelatihan

Farr, Steven, 2010, Teaching as Leadership, San Fransisco: Jossey Bass

Haris Mujiman, Prof. Drs., MA. Ph D., 2007, Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kyriacou, Chris, 2009, Effective Teaching in Schools, Cheltenham: Stanley Thornes, Ltd.

Nilson, Linda B., 2010, Teaching at Its Best, San Fransisco:Jossey Bass

Game dan Aktifitas

Lewis, Gordon dan Gunther Bedson, 2005, Games For Children, London: Oxford University Press.

Ludewig, Alexis, dan Amy Swan, 2007, 101 Great Classroom Games, New York: McGraw-Hill

Sugar, Steve dan Carol Willet, 2005, Games That Boost Performance, San Fransisco: John Wiley & Sons Inc.

Metoda Training ini menerapkan konsep belajar mandiri, sebuah konsep pembelajaran yang

bertujuan mencapai kompetensi tertentu, dengan belajar aktif sebagai strategi pembelajaran, motivasi sebagai prasyarat berlangsungnya proses pembelajaran, dan paradigma konstruktivisme sebagai landasan konsep. Dalam paradigma pendidikan konstruktif, trainer (guru) tidak menjadi satu-satunya sumber rujukan, informasi, dan jawaban. Tugas trainer bukanlah menerangkan hal-hal yang terdapat dalam buku, melainkan mendorong, memberi inspirasi, memberi motivasi, dan membimbing para peserta dalam usaha mereka mencapai tujuan yang diinginkan.

Dalam training ini peserta akan dilibatkan dalam pengalaman menarik dan menyenangkan ng akan mempertemukan mereka dengan berbagai informasi yang kemudian bisa mereka tasfirkan sesuai dengan realitas pribadi mereka sehingga menjadi pengetahuan pribadi yang mereka konstruksi sendiri. Training disajikan dalam bentuk aktifitas dan game, diawali dengan brainstorming untuk mengantar peserta memasuki materi, diselingi ice-breaking untuk

3

Page 6: Proposal mengajar pintar

mencegah kejenuhan, dan diakhiri dengan debrief untuk mem-verifikasi dan mengukuhkan pengetahuan yang dibangun peserta.

Peserta Guru TK, SD, SMP, SMA, dan mahasiswa program studi keguruan.

TrainerAsih Hidayatun, S.Ag., Lahir di Tegal, 1 Oktober 1971. Gelar sarjana (S1)

diraih di IAIN (sekarang UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Memulai karir pendidik sebagai guru di SMA Pondok Pesantren Modern Islam As-Salaam Surakarta. Saat ini menjadi pengampu mata pelajaran Life Skill di SMP Budi Mulia Dua Yogyakarta, dan menjabat sebagai Wakil Kepala bidang Kesiswaan di sekolah yang sama.

Di samping mengajar Asih juga aktif sebagai trainer, sebagian besar di bidang pendidikan, baik untuk siswa maupun guru. Pernah memberikan training di berbagai sekolah (TK – SMA), lembaga pendidikan, dan organisasi guru di DIY dan Jawa Tengah.

Di bidang seni, Asih pernah aktif berteater dan sampai saat ini menjadi pembina teater di sekolah tempatnya mengajar. Pernah menjadi juara I lomba mendongeng antar guru TK se-DIY. Salah satu dongengnya yang berjudul “Bibit dan Wiji” menjuarai lomba penulisan dongeng antar guru TK dan SD se-DIY dan masuk dalam antologi dongeng “Dari Dunia Imaji ke Lubuk Hati”, yang diterbitkan oleh Balai Bahasa Yogyakarta.

Pengalaman lain, mengikuti program Homestay dan student & teacher exchange di Inuyama, Jepang, dan menjadi duta budaya Budi Mulia Dua Yogyakarta dalam acara Pasar Malam Indonesia di Den Haag, Belanda.

MONITORING , EVALUASI, dan KOORDINASI

MonitoringMonitoring kegiatan training dilakukan oleh pelaksana, sekolah, dan sponsor.

EvaluasiUntuk mengetahui efektivitas dan capaian pelatihan dilakukan evaluasi terhadap peserta,

proses pelatihan, dan penyelenggaraan.

Pre dan Post Test, untuk melihat kemampuan peserta sebelum mendapatkan pelatihan. Dengan hasil test tersebut diharapkan terlihat tingkat kemampuan peserta, sehingga dapat ditindak lanjuti dalam proses pelatihan.

4

Page 7: Proposal mengajar pintar

Evaluasi topik belajar : evaluasi ini dilakukan oleh peserta untuk mengetahui tingkat pemahaman materi serta terhadap pemandu. Evaluasi ini diadakan pada setiap topik, untuk memastikan bahwa materi yang disampaikan benar-benar dipahami oleh peserta.

Pengamatan pemandu terhadap peserta: evaluasi ini dilakukan oleh penanggungjawab kelas yang bertugas untuk mengamati perkembangan setiap peserta selama pelatihan.

Peer assesment : evaluasi ini dilakukan oleh peserta terhadap peserta dalam setiap harinya, evaluasi ini bermanfaat untuk mengetahui tingkat keaktifan peserta pelatihan.

KoordinasiRefleksi pemandu dan panitia pelatihan, dilakukan untuk melihat perkembangan dan

hambatan yang terjadi setiap hari selama pelatihan berlangsung, untuk kemudian dicarikan pemecahannya. Adapun yang menjadi bahan untuk refleksi pemandu adalah sebagai berikut :

• Tabulasi evaluasi topik belajar.• Pengamatan pemandu.• Peer assesment.• Dinamika kelas.• Dll.

BIAYARp 1.000.000,00 (satu juta rupiah)

SPESIFIKASI TRAININGFasilitator (trainer) dan Co-Fasilitator, media training, training kit dan sertifikat disediakan

oleh pelaksana (Belajar Merdeka).

Ruang, LCD projector, sound system, dan konsumsi peserta disediakan oleh pengguna (sekolah atau organisasi).

PENUTUPDemikian proposal training “Mengajar Pintar, Pintar Mengajar” ini dibuat sebagai acuan

bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Pelaksana mengundang semua pihak untuk berperan-serta dalam penyelenggaraan training ini baik sebagai pengguna, sponsor, organizer, maupun bentuk partisipasi lain yang dimungkinkan.

5