proposal contoh
TRANSCRIPT
USULAN
PROGRAM KARYA NYATA MAHASISWA
PEMBINAAN IBU DAN BALITA DESA SELOREJO DALAM UP
Oleh:
Ketua : Hengky Anugrah Trisna (0910723027)
Anggota : 1. Sinta Erlinda Ayu W. (0910763055)
2. Nindy Tjionganata (0910714046)
3. Ghaida Ramadhania M. (0910743033)
4. Nurus Sobah (0910753051)
5. Firosika Husnaini (0910723025)
6. Nova Lestarina Ayu M. (0910714047)
7. Ni Made Ayu (0910714045)
8. Nathan Aditya W. (0910714044)
9. Aldila Rahma Putri (0910743001)
10.Pratiwi Indrihapsari (0910711028)
11.Fibias Vima Nurlita (09107)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
HALAMAN PENGESAHAN
Judul kegiatan : Pembinaan Ibu dan Balita Desa Selorejo Dalam Upaya
Pencegahan Kejadian Diare dan Peningkatan Kesadaran
akan Kebersihan.
Ketua pelaksana :
- Nama : Andrian Firdaus
- NIM : 0710710087
- Jurusan : Pendidikan Dokter
- No.HP : 085230807377
Anggota Pelaksana :
- Anggota 1 : Nova L. A.
- Anggota 2 : Aldila R. P.
- Anggota 3 : Nindy T.
- Anggota 4 : Nathan A. W.
- Anggota 5 : Ni Made Ayu
- Anggota 6 : Sinta E. A.
- Anggota 7 : Firosika H.
- Anggota 8 : Fibias V. N.
- Anggota 9 : Pratiwi I.
- Anggota 10 : NurusSobah
- Anggota 11 : Ghaida R. M.
Lokasi Kegiatan : Desa Tirtomoyo Kecamatan Pakis Kabupaten Malang
Lama Kegiatan : 03 Januari 2013 – 12 Januari 2013
Malang, 03 Januari 2013
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
dr. Taufi q Nur Budaya
NIP. 19860829 20091 2 003
Ketua Pelaksana
Andrian Firdaus
NIM. 0710710087
Menyetujui,
Ketua PKNM Fakultas kedokteran Universitas Brawijaya
dr. A. Chusnul Chuluq Ar, MPH
NIP. 1951101 9198002 1 001
Judul
Pembinaan Ibu dan Balita Desa Selorejo Dalam Upaya Pencegahan Kejadian
Diare dan Peningkatan Kesadaran akan Kebersihan
PENDAHULUAN
Data Umum Desa
Letak Geografis
Desa Selorejo merupakan salah satu desa di Kecamatan Dau, Kabupaten
Malang, Jawa Timur. Terdiri dari 2 dusun antara lain Dusun Krajan dan Dusun
Selokerto.
Luas tanah Desa Selorejo adalah 2402,976 Ha terdiri dari tanah:
Pemukiman umum : 39,8 Ha
Pertanian sawah : 5 Ha
Ladang/tegalan : 26,7 Ha
Perkebunan rakyat : 238.776 Ha
Hutan : 2068, 1 Ha
Bangunan : 24,6 Ha
Batas Wilayah Desa Selorejo sebagai berikut:
Sebelah utara : Desa Gadingkulon, Kecamatan Dau
Sebelah selatan : Desa Petungsewu, Kecamatan Dau
Sebelah barat : Hutan wilayah Kecamatan Dau
Sebelah timur : Desa Tegalweru, Kecamatan Dau
Dengan mengetahui perbatasan desa maka kita dapat mengetahui wilayah
kerja dan membandingkan perkembangan Desa Selorejo dengan desa lain.
Data orbitasi atau jarak desa dengan pusat pemerintahan adalah sebagai
berikut :
Jarak ke Ibu Kota Kecamatan terdekat = 7 Km
Lama tempuh ke Ibu Kota Kecamatan terdekat = 15 Menit
Jarak ke Ibu Kota Kabupaten / Kota terdekat = 17
Km
Lama tempuh ke Ibu Kota Kabupaten / Kota terdekat = 30 Menit
Data orbitasi diperlukan untuk mengetahui kemudahan akses desa terhadap
pelayanan kesehatan dan akses terhadap bahan makanan yang berdampak pada
persediaan pangan.
Sedangkan kondisi geografis Desa Selorejo dapat dilihat pada keterangan
berikut :
Bentang Lahan (Topografi) = perbukitan / pegunungan
Luas bentang lahan = 333,276 Ha
Kesuburan tanah = subur seluas 230,5 Ha
= sangat subur seluas 39,97 Ha
Curah hujan = 1100 mm/tahun
Tinggi tempat dari permukaan laut = 800 – 1200 meter
Potensi irigasi = sungai 2 buah
= mata air 3 buah
Prasarana irigasi = dam/bendungan 2 buah dalam keadaan baik
= saluran primer 2 buah
= saluran sekunder 4 buah dan 2 buah yang rusak
= saluran tersier 25 buah dalam keadaan rusak
Dengan mengetahui kondisi geografis maka kita dapat memperkirakan
intervensi seperti jenis tanaman apakah yang dapat dibudidayakan di Desa
Selorejo sehingga meningkatkan pendapatan penduduk desa.
Data Kependudukan (Demografi)
Jumlah penduduk : 3322 jiwa
Jumlah perempuan : 1668 orang
Jumlah laki – laki : 1654 orang
Jumlah kepala keluarga : 1005 KK
Jumlah RT : 124 RT
Tabel 3.6 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
No Golongan Umur Jumlah (orang)
1. Bayi (0-12 bulan) 79
2. Anak Balita (1-5 tahun) 256
3. Anak Usia Sekolah (6-12 tahun) 335
4. Remaja (13-17 tahun) 241
5. Dewasa Muda (18-30 tahun) 792
6. Dewasa Tua (31-50 tahun) 1172
7. Lansia (>50 tahun) 408
Jumlah 3322
Berdasarkan hasil wawancara dengan tokoh masyarakat, diketahui bahwa
dua masalah kesehatan dengan angka kejadian tertinggi adalah masalah kesehatan
yang dapat menyebabkan diare, infeksi saluran nafas atas (ISPA), hipertensi, dan
myalgia. Berdasarkan data profil desa, morbiditasi diare menunjukkan angka
78,5% dan mengalami kenaikan tiap tahunnya dibandingkan ISPA yaitu 36%.
Bahkan gangguan kesehatan maupun penyakit yang terkait dengan diare seperti
gangguan gizi dan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) mengalami kenaikan.
Penyebab dari diare itu antara lain karena alergi, memakan makanan yang kurang
bersih, dan kurangnya menjaga kebersihan diri seperti cuci tangan.
URGENCY KETERANGAN1 : 2 = 11 : 3 = 11 : 4 = 12 : 3 = 22 : 4 = 23 : 4 = 3
1 = 32 = 23 = 14 = 0
SERIOUSNESS KETERANGAN1 : 2 = 11 : 3 = 31 : 4 = 12 : 3 = 32 : 4 = 23 : 4 = 3
1 = 22 = 23 = 24 = 0
GROWTH KETERANGAN1 : 2 = 11 : 3 = 11 : 4 = 12 : 3 = 22 : 4 = 23 : 4 = 4
1 = 32 = 23 = 04 = 1
Keterangan:
1 = Diare
2 = Hipertensi
3 = Myalgia
4 = ISPA
Dari hasil analisis USG
NO MASALAH U S G TOTAL1 DIARE 3 2 3 82 HIPERTENSI 2 2 2 63 MYALGIA 1 2 0 34 ISPA 0 0 1 1
Angka kejadian diare kadang kurang diperhatikan oleh masyarakat atau
tenaga kesehatan yang ada di Desa Selorejo. Ditambah dengan fakta bahwa
sebagian besar mata pencaharian penduduk adalah petani dan buruh tani, serta
status ekonomi masyarakat yang secara umum adalah rendah sehingga
berpengaruh kepada tingkat pendidikan dan akses terhadap informasi kesehatan
khususnya mengenai diare dan bahayanya, maka tentu dibutuhkan suatu intervensi
dalam rangka pelayanan masyarakat terutama di bidang kesehatan.
Perumusan Masalah
Apakah intervensi tepat sasaran yang harus dilakukan berkaitan dengan
tingginya angka prevalensi ibu hamil beresiko tinggi pada desa Tirtomoyo
Kecamatan Pakis Kabupaten Malang?
Tujuan Kegiatan
- Tujuan Umum
1. Untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil dan janin yang
dikandungnya.
2. Untuk mendeteksi adanya kehamilan RISTI yang diharapkan
mampu menurunkan angka morbiditas dan mortalitas pada ibu
hamil dan janin yang dikandungnya.
3. Untuk mengupayakan tindakan preventif agar tercapai persalinan
yang aman dan nyaman tanpa komplikasi.
- Tujuan Khusus
1. Pemeriksaan Kesehatan
Untuk mengetahui status kesehatan ibu hamil termasuk deteksi dini
terjadinya Preeclampsia, Eclampsia, dan Gestasional Diabetes Mellitus
(GDM) sebagai upaya preventif bagi ibu hamil yang memiliki status
kesehatan normal. Bagi ibu hamil yang kondisinya mengarah ke
kehamilan RISTI atau berada dalam kehamilan RISTI, program ini dapat
dijadikan sebagai referensi bagi bidan atau tenaga kesehatan setempat
untuk penanganan lebih lanjut. Konsultasi gigi gratis diharapkan mampu
membantu ibu hamil dalam pencegahan dan penanganan terkait masalah
kesehatan pada gigi dan mulut.
2. Senam Hamil
2.1 Tujuan Umum
Untuk membuat ibu merasa lebih tenang sehingga memiliki
persiapan fisik dan mental yang baik dalam menghadapi proses
persalinan.
2.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengontrol tubuh dan menghilangkan nyeri pada saat
hamil.
2. Untuk memperlancar sirkulasi darah.
3. Untuk menghilangkan sakit pinggang.
4. Untuk menguatkan otot-otot panggul.
5. Untuk mencegah sembelit dan varises.
6. Untuk memudahkan persalinan.
7. Untuk mengontrol berat badan.
3. Penyuluhan
1. Untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya
perawatan payudara meliputi tujuan dan manfaat perawatan
payudara, dampak yang ditimbulkan jika tidak merawatnya, dan
upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam perawatan payudara.
2. Untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan pemberian ASI Eksklusif.
3. Untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dan
pola konsumsi yang baik bagi ibu hamil dan janin yang
dikandungnya.
4. Untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang penyakit-
penyakit yang menyertai kehamilan.
5. Untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang obat-obatan
yang aman dan tidak aman dikonsumsi selama kehamilan.
6. Untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang jampersal
dan cara menggunakannya.
- Tujuan Umum
4. Untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil dan janin yang
dikandungnya.
5. Untuk mendeteksi adanya kehamilan RISTI yang diharapkan
mampu menurunkan angka morbiditas dan mortalitas pada ibu
hamil dan janin yang dikandungnya.
6. Untuk mengupayakan tindakan preventif agar tercapai persalinan
yang aman dan nyaman tanpa komplikasi.
Manfaat Kegiatan
Output :
Menambah pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan RESTI (Resiko
Tinggi)
Meningkatkan kesadaran ibu hamil tentang pentingnya deteksi dini
kehamilan RESTI
Meningkatkan upaya preventif dalam rangka mencapai persalinan yang
aman dan nyaman tanpa komplikasi
Outcome :
Menurunkan angka prevalensi ibu dengan kehamilan RESTI di Desa
Tirtomoyo Kecamatan Pakis Kabupaten Malang
Meningkatkan derajat kesehatan ibu kehamilan RESTI
Meningkatkan angka persalinan normal tanpa komplikasi
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kesehatan
1. Definisi Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Siti,
2000). Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan
gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau
perawatan termasuk kehamilan dan persalinan (YLBHI, 2006).
Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak
secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan
berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang mempengaruhi kesehatan
pribadinya dan orang lain (George, dkk., 2003). Definisi yang bahkan lebih
sederhana diajukan oleh Larry Green dan para koleganya yang menulis bahwa
pendidikan kesehatan adalah kombinasi pengalaman belajar yang dirancang untuk
mempermudah adaptasi sukarela terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan
(George, dkk., 2003).
Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat
Indonesia tidak mampu mendapat jaminan kesehatan dari lembaga atau
perusahaan di bidang pemeliharaan kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan
Jamsostek (Rudi, 2004). Golongan masyarakat yang dianggap 'teranaktirikan'
dalam hal jaminan kesehatan adalah mereka dari golongan masyarakat kecil dan
pedagang (Rudi, 2004). Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih
pelik, berhubung dalam manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait
beberapa kelompok manusia, tetapi juga sifat yang khusus dari pelayanan
kesehatan itu sendiri (Sulastomo, 2000).
2. Tujuan Pembangunan Kesehatan
Untuk jangka panjang pembangunan bidang kesehatan diarahkan untuk
tercapainya tujuan utama sebagai berikut :
1. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri
dalam bidang kesehatan.
2. Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan.
3. Peningkatan status gizi masyarakat.
4. Pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).
5. Pengembangan keluarga sehat sejahtera, dengan makin diterimanya norma
keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera (Suprihatin, 1993).
3. Kesadaran akan Kesehatan
Tujuan program Idonesia Sehat adalah meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Salah satu indikator keberhasilan program adalah
penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat serta
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan dan fasilitas kesehatan yang
bermutu (Menkokesra, 2006).
Faktor kesehatan lingkungan meliputi kebersihan (termasuk pengelolaan
sampah), tersedianya udara yang sehat, dukungan tumbuhan penyegar, dan
sebagainya. Kesadaran masyarakat menjaga kesehatan diri dan lingkungan masih
rendah. Rendahnya kesadaran itu, karena berbagai faktor, diantaranya faktor
ekonomi dan ketidaktahuan bagaimana cara hidup sehat (Menkokesra, 2006).
Menkes menjelaskan hal ini terlihat berdasarkan riset kesehatan dasar
(riskesdas) tahun 2007, rumah tangga yang tidak menggunakan fasilitas buang air
besar sebesar 24,8 persen, tidak memiliki saluran pembuangan air limbah sebesar
32,5 persen. Walaupun kenyataannya seperti itu, terlihat ada kecendrungan positif
kearah pencapaian peningkatan lingkungan sehat, seperti rumah tangga yang
mempunyai akses air bersih 57,7 persen dan rumah tangga mempunyai akses
sanitasi yang baik sebesar 63,3 persen. Untuk mendorong masyarakat tentang
kesadaran hidup sehat, maka harus ada solusi. Maka dari itu kita harus menjaga,
merawat dan memperbaiki lingkungan di sekitar kita (Menkokesra, 2006).
B. Diare
Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam
satu hari dan biasanya berlangsung selama 2 hari atau lebih (USAID, 2007).
Sampai saat ini penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan dunia terutama
di negara berkembang. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka
kesakitan dan kematian akibat diare. WHO memperkirakan 4 milyar kasus terjadi
di dunia pada tahun 2000 dan 2,2 juta diantaranya meninggal (Adisasmito, 2007).
Penyakit diare sering menyerang bayi dan balita, bila tidak diatasi lebih
lanjut akan menyebabkan dehidrasi yang mengakibatkan kematian. Data terakhir
dari Departemen Kesehatan menunjukkan bahwa diare menjadi penyakit
pembunuh kedua bayi di bawah lima tahun (balita) di Indonesia setelah radang
paru atau pneumonia. Banyak faktor resiko yang diduga menyebabkan terjadinya
penyakit diare pada bayi dan balita di Indonesia. Salah satu faktor risiko yang
sering diteliti adalah faktor lingkungan yang meliputi sarana air bersih (SAB),
sanitasi, jamban, saluran pembuangan air limbah (SPAL), kualitas bakterologis
air, dan kondisi rumah (Adisasmito, 2007).
Diare dapat juga merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose,
lactose), memakan makanan yang asam, pedas,atau bersantan secara berlebihan,
dan kelebihan vitamin C dan biasanya disertai sakit perut, dan seringkali mual dan
muntah. Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus
besar. Sebagai bagian dari proses digestasi, atau karena masukan cairan, makanan
tercampur dengan sejumlah besar air. Oleh karena itu makanan yang dicerna
terdiri dari cairan sebelum mencapai usus besar. Usus besar menyerap air,
meninggalkan material yang lain sebagai kotoran yang setengah padat. Bila usus
besar rusak / radang, penyerapan tidak terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang
berair (Caldarella, 2005)
Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga
seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan
makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari
infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun
untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi
yang parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan (Caldarella, 2005).
Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri,
kolera atau botulisme, dan juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis seperti
penyakit Crohn. Meskipun penderita apendisitis umumnya tidak mengalami diare,
diare menjadi gejala umum radang usus buntu. Diare juga dapat disebabkan oleh
konsumsi alkohol yang berlebihan, terutama dalam seseorang yang tidak cukup
makan (Caldarella, 2005).
Diare mudah dicegah antara lain dengan cara (Medicastore,2006):
Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting yaitu
sebelum makan, setelah buang air besar, sebelum memegang bayi, setelah
membersihkan anak dari BAB, dan sebelum menyiapkan makanan.
Makanan Sehat
Makanan dapat terkontaminasi oleh penyebab diare pada tahap produksi
dan persiapan, dan penyimpanan. Masaklah makanan dengan benar,
pisahkan makanan yang telah dimasak dan yang belum dimasak, pisakan
pula makanan yang telah dicuci bersih dan yang belum dicuci, dan jaga
makanan dari serangga seperti lalat.
Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan
cara merebus, pemanasan dengan sinar matahari atau proses klorinasi.
Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga
(lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain).
Buang air besar dan air kecil pada tempatnya
KERANGKA PEMECAHAN MASALAH
Kerangka Pemecahan Masalah
Ket. Gambar : : Faktor penentu kesehatan menurut LaLonde
: Komponen Primary Prevention yang akan kita lakukan di lapangan
: Komponen Prevention yang tidak kita lakukan di lapangan
Ada berbagai macam faktor penyebab diare, 4 faktor yang terpenting
menurut teori LaLonde, adalah kebersihan diri meliputi higienitas diri seperti cuci
tangan, mandi, dan gosok gigi; daya tahan tubuh; kebersihan lingkungan meliputi
makanan yang dimakan sehari-hari, kebersihan tempat tinggal, dan lain-lain serta
sarana kesehatan yang memadai seperti adanya puskesmas, dokter, dan rumah
sakit. Apabila terdapat salah satu faktor yang kurang terpenuhi, maka dapat
meningkatkan resiko terjadinya suatu penyakit salah satunya adalah diare. Untuk
pencegahannya terdiri dari pencegahan primer, yaitu deteksi dini penyakit, lalu
terapi diare itu sendiri, dan rehidrasi.
Pada kegiatan kali ini, selain menekankan pada terapi diare, juga
dilakukan kegiatan upaya pencegahan diare seperti penyuluhan cara memilih
jajanan yang sehat, cara mengolah bahan makanan yang sehat, sarapan dan cara
memilih saos tomat sehat pada warga desa, khususnya ibu-ibu, dimana kegiatan
ini ditujukan untuk lebih meningkatkan pengetahuan ibu-ibu tentang pentingnya
menjaga kebersihan, karena itu merupakan salah satu faktor yang paling penting.
Demikian juga dengan kegiatan demo gosok gigi dan cuci tangan yang
benar yang diajarkan langsung pada para siswa, hal ini ditujukan untuk
meningkatkan kesadaran dan pengetahuan para siswa tentang pentingnya cuci
tangan dan gosok gigi setiap hari guna menerapkan secara langsung budaya hidup
bersih dan sehat dan secara tidak langsung dapat mencegah timbulnya berbagai
penyakit, yang salah satunya adalah diare.
METODE KEGIATAN
a. Survei Pendahuluan.
Survey dilakukan dengan wawancara dengan bidan desa dan kepala desa.
b. Rencana Kegiatan.
Waktu : 13 November 2010 – 11 Desember 2010 pada hari Sabtu
Lokasi : RA Ash Sholichin dan TK Dharma Wanita Persatuan
Tim yang terlibat: Kelompok 15
Kegiatan:
- Pelatihan Cuci Tangan Yang Benar
- Gosok gigi bersama
- Penyuluhan Tentang Makanan Sehat
RENCANA EVALUASI
Dari seluruh kegiatan yang dilakukan, maka kriteria hasil yang diharapkan
meliputi:
Keikutsertaan para siswa TK Dharma Wanita Persatuan dan RA Ash-
Sholichin pada kegiatan pelatihan cuci tangan yang benar, lebih dari
80% siswa yang ada di TK tersebut
Semua siswa yang hadir di TK Dharma Wanita Persatuan dan RA
Ash-Sholichin dapat memperagakan cara mencuci tangan dengan
benar sesuai dengan materi yang diberikan.
Keikutsertaan para siswa TK Dharma Wanita Persatuan dan RA Ash-
Sholichin pada kegiatan gosok gigi yang benar, lebih dari 80% siswa
yang ada di TK tersebut.
Semua siswa yang hadir di TK Dharma Wanita Persatuan dan RA
Ash-Sholichin dapat memperagakan cara menggosok gigi dengan
benar sesuai dengan materi yang diberikan.
Semua siswa yang hadir di TK Dharma Wanita Persatuan dan RA
Ash-Sholichin pada setiap kegiatan mendapatkan Susu.
Keikutsertaan ibu-ibu pada kegiatan penyuluhan tentang makanan
sehat, lebih dari 20 orang.
PELAKSANAAN KEGIATAN
Susunan panitia
Ketua Pelaksana : Hengky Anugrah Trisna
Sekretaris : Sinta Erlinda Ayu W.
Bendahara : Nindy Tjionganata
Sie Acara : 1) Ghaida Ramadhania M.
2) Nurus Sobah
3) Firosika Husnaini
Sie PDDM : Nova Lestarina Ayu M.
Sie Humas : Ni Made Ayu
Sie Perlengkapan : Nathan Aditya Willyanto
Sie Transportasi : Aldila Rahma Putri
Sie Konsumsi : 1) Pratiwi Indihapsari
2) Fibias Vima Nurlita
JADWAL KEGIATAN
Tanggal Kegiatan Target Peserta Indikator
23 Oktober 2010 - Survey Lapangan Kades, Bidan, Guru TK Mendapatkan data dari
desa Selorejo terkait
masalah kesehatan
30 Oktober 2010 - Pembuatan TOR dan
Proposal
7 November 2010 - Penimbangan berat
badan (kegiatan desa
rutin)
- Pembagian susu
Balita yang belum
masuk TK
Smua balita yang hadir
mendapatkan Susu
13 November 2010 - Pelatihan tentang Cuci
Tangan yang Benar
- Gosok Gigi Bersama
- Pembagian Susu
Seluruh Siswa TK
Dharma Wanita
Persatuan
-Siswa yang hadir lebih
dari 80%
-Semua siswa TK
mampu melakukan cuci
tangan dengan benar.
-Semua siswa TK
mampu melakukan gosok
gigi dengan benar
13 November 2010 - Penyuluhan Tentang
Makanan Sehat
Seluruh Orang tua
Siswa TK Dharma
Wanita Persatuan
-Orang tua Siswa yang
hadir lebih dari 20 orang
27 November 2010 - Pelatihan tentang Cuci
Tangan yang Benar
- Gosok Gigi Bersama
- Pembagian Susu
- Pembagian snack sehat
Seluruh Siswa RA Ash-
Sholichin
-Siswa yang hadir lebih
dari 80%
-Semua siswa TK
mampu melakukan cuci
tangan dengan benar.
-Semua siswa TK
mampu melakukan gosok
gigi dengan benar
27 November 2010 - Penyuluhan Tentang
Makanan Sehat
Seluruh Orang tua
Siswa RA Ash
Sholichin
-Orang tua Siswa yang
hadir lebih dari 20 orang
23-24 Desember
2010
- Pembuatan Laporan
Hasil Kegiatan
7 Januari 2010 - Presentasi Laporan
Kegiatan
RENCANA ANGGARAN BIAYA
NO.URAIAN
KEBUTUHANJUMLAH
HARGA SATUAN
TOTAL ANGGARAN
1 Penyuluhan Diare dan Cuci Tangan yang Benar
a. Cetak Poster 2 Rp 12.000 Rp 24.000 b. Sabun Cuci Tangan 3 Rp 6.100 Rp 18.300
c. Handuk Kecil 4 Rp 3.000 Rp 12.000
d. Handuk Wastafel 2 Rp 11.000 Rp 22.000
2 Penyuluhan Makanan Sehat
a. Cetak Poster 4 Rp 12.000 Rp 48.000
b. Contoh Bahan Makanan
Rp 10.000 Rp 10.000
3 Gosok Gigi Bersama
a. Sikat Gigi 120 Rp 2.000 Rp 240.000
b. `Pasta Gigi 4 Rp 3.200 Rp 12.800
c. Model gigi 2 Rp 98.000 Rp 196.000
4 Pembagian Susu Sehat dan Biskuit
a. Susu 200 Rp 1.800 Rp 360.000
b. Biskuit 200 Rp 500 Rp 100.000
5
Pembuatan Proposal dan Laporan
a. Biaya Internet Rp 15.000
b. Biaya Cetak Rp 20.000
c. Biaya Fotokopi Rp 25.000
6 Lain-lain Rp 50.000
JUMLAH TOTAL Rp 1.153.100
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmito, 2007. Faktor Resiko Diare pada Bayi dan Balita di Indonesia:
Systematic Review Penelitian Akademik Bidang Kesehatan Masyarakat.
http://journal.ui.ac.id/upload/artikel/01_Wiku%20AS_FAKTOR%20RISIKO
%20DIARE_Revisi.PDF . Diakses tanggal 24 Desember 2010. Jam 00:36
Caldarella, M. Visceral Sensitivity and Symptoms in Patients with Constipation-
or Diarrhea-predominant Irritable Bowel Syndrome (IBS). The American
Journal of Gastroenterology, Volume 100 Issue 2 Page 383 - February 2005.
George, Pickett & John J. Hanlon.2003. "Kesehatan Masyararat Administrasi dan
praktik", EGC, 9794488054, 9789794488058.
Medicastore, 2006. Diare Pada Bayi dan Anak.
http://medicastore.com/artikel/261/Diare_pada_Bayi_dan_Anak.html.
Diakses tanggal 16 April 2010. Jam 14.00.
Menkokesra. 2006. Kesadaran akan Pentingnya Kesehatan.
http://www.menkokesra.go.id/content/view/13599/39/. Diakses tanggal 23
Desember 2010.
Pilians, Peter Ian. Clinical Perspectives in Drug Safety and Adverse Drug
Reactions. http://www.medscape.com/viewarticle/583670. Diakses tanggal 23
Desember 2010.
Reducing and Preventing Adverse Drug Events To Decrease Hospital Costs.
http://www.ahrq.gov/qual/aderia/aderia.htm. Diakses tanggal 23 Desember
2010.
Rudy, Pontoh, 2004"Janji-janji dan komitmen SBY-JK: menabur kata, menanti
bukti", Gramedia Pustaka Utama, 9792221026, 9789792221022.
Siti, Nafsiah. 2000. "Prof. Hembing pemenang the Star of Asia Award: pertama di
Asia ketiga di dunia", Gema Insani , 979915703X, 9789799157034.
Sulastomo. 2000. "Manajemen kesehatan", Gramedia Pustaka Utama, ,
9796559552, 9789796559558.
Suprihatin, Guhardja. 1993. BPK Gunung Mulia, PT, Institut Pertanian Bogor.
Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, "Pengembangan sumber daya
keluarga: bahan pengajaran", BPK Gunung Mulia, , 9794150142,
9789794150146.
USAID, 2007. Diare. http://www.esp.or.id/handwashing/media/diare.pdf. Diakses
tanggal 24 Desember 2010. Jam 00:36
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Pusat Studi Hukum dan Kebijakan
Indonesia. 2006. "Panduan bantuan hukum di Indonesia: pedoman anda
memahami dan menyelesaikan masalah hukum", Yayasan Obor Indonesia, ,
9799662761, 9789799662767.