proposal 2010 libre

Upload: sandar-yunanto

Post on 06-Jul-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Proposal 2010 Libre

    1/21

    1

    I.  PENDAHULUAN

    1.1 

    LATAR BELAKANG

    Cabai merupakan salah satu jenis sayuran yang memiliki nilai ekonomi

    yang tinggi. Cabai mengandung berbagai macam senyawa yang berguna bagi

    kesehatan manusia seperti vitamin A, vitamin C dan antioksidan yang berfungsi

    untuk menjaga tubuh dari serangan radikal bebas. Selain itu, kandungan lain dalam

    cabai adalah Lasparaginase dan Capsaicin yang berperan sebagai zat antikanker.

    Cabai merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan

    di Indonesia baik oleh petani cabai maupun masyarakat umum, karena dapat

    tumbuh pada dataran tinggi maupun dataran rendah dan memiliki beberapa manfaat

    kesehatan serta memiliki harga jual yang tinggi. Salah satu kendala utama dalam

    sistem produksi cabai di Indonesia adalah adanya serangan hama. Hama yang

    menyerang dapat menyebabkan gagal panen dan merugikan petani cabai. Buah

    cabai yang terserang hama sering tampak sehat dan utuh diluar tetapi bila dilihat

    didalamnya membusuk bahkan mengandung larva lalat.

    Upaya penanggulangan untuk mengendalikan serangan hama dapat

    dilakukan secara sintetik maupun alami (organik). Penggunaan bahan sintetik

    seperti insektisida dan pestisida sering meninggalkan residu yang berbahaya baik

    terhadap lingkungan maupun kesehatan manusia. Disamping harga insektisida

    sintetik yang mahal, dampak dari adanya residu insektisida sintetik dalam bidang

    ekonomi adalah penolakan ekspor oleh banyak negara tujuan ekspor atas produk-

    produk cabai yang mengandung residu fungisida dan pestisida lain. Kendala utama

    dalam pengendalian hama antara lain adalah karena gejala awal yang tidak tampak jelas serta sukarnya petani atau masyarakat mendeteksi jenis hama yang menyerang

    tanaman secara dini/cepat serta menentukan cara penanggulangannya yang tepat

    sehingga hal ini masih menjadi momok khususnya bagi petani karena dapat

    menghambat produksi panen. Untuk membantu petani cabai maupun masyarakat

    dalam pengambilan keputusan yang tepat dan cepat, perlu adanya teknologi yang

    mudah digunakan dan mudah dipahami. Salah satu teknologi yang berkembang saat

    ini untuk permasalahan tersebut adalah memanfaatkan aplikasi sistem pakar.

  • 8/17/2019 Proposal 2010 Libre

    2/21

    2

    Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan

    pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang

    biasanya hanya dapat dipecahkan oleh pakar bidang tertentu. Kelebihan sistem

    pakar diantaranya adalah memungkinkan orang awam dapat mengerjakan

    pekerjaan para pakar (ahli). Sistem pakar dapat digunakan untuk menyimpan

    pengetahuan dan keahlian pakar, selain itu sistem pakar dapat meningkatkan

    kapabilitas dalam menyelesaikan masalah sehingga menghemat waktu dalam

    pengambilan keputusan.

    Berdasarkan uraian tersebut, dalam penulisan proposal tugas akhir ini

    penulis tertarik untuk mengambil judul “Aplikasi Sistem Pakar Untuk

    Mendeteksi Hama Pada Tanaman Cabai dan Penanggulangannya Secara

    Organik Dengan Metode Forward Chaining Berbasis Web” 

    1.2  RUMUSAN MASALAH

    Masalah yang dihadapi pada sistem informasi surat menyurat ini antara lain : 

    1.  Bagaimana merancang sistem pakar dengan metode forward chaining

    untuk mendeteksi hama pada tanaman cabai ?

    2. 

    Bagaimana membangun aplikasi yang dapat memberikan informasi

    mengenai hama yang menyerang tanaman cabai serta cara

    penanggulangannya secara organik ?

    1.3  BATASAN MASALAH

    Batasan masalah yang dibahas dalam mengembangkan aplikasi sistem pakar untuk

    mendeteksi hama pada tanaman cabai dan penanggulangannya secara organik

    dengan metode forward chaining berbasis web adalah :1.  Penggunaan aplikasi ini hanya untuk mendeteksi gejala-gejala yang

    ditimbulkan oleh hama pada tanaman cabai.

    2.  Penanganan hama yang diberikan adalah secara organik dengan

    menggunakan bahan-bahan ataupun cara-cara alami.

    3.  Pengguna dari aplikasi ini adalah masyarakat umum khususnya para petani

    cabai dan para pengusaha yang bergerak dibidang pertanian cabai.

    4.  Pengembangan aplikasi ini menggunakan metode forward chaining.

  • 8/17/2019 Proposal 2010 Libre

    3/21

    3

    5.  Aplikasi ini tidak menangani komplikasi hama pada proses identifikasi.

    6.  Jenis hama tanaman cabai hanya yang ada di wilayah Indonesia saja.

    7.  Keluaran yang akan dihasilkan dari sistem ini adalah jenis hama yang

    menyerang tanaman cabai disertai penyebab terserang hama dan cara

    penanggulangannya secara organik berdasarkan dari pertanyaan-

    pertanyaan yang diajukan sistem.

    1.4  TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

    1.4.1 Tujuan Penelitian

    Tujuan adanya proyek tugas akhir ini adalah :

    1. 

    Untuk menerapkan metode forward chaining pada aplikasi sistem

    pakar untuk mendeteksi hama pada tanaman cabai.

    2.  Untuk membangun aplikasi yang dapat memberikan informasi

    mengenai hama pada tanaman cabai serta cara penanggulangannya

    secara organik.

    1.4.2 Manfaat Penelitian

    Manfaat adanya proyek tugas akhir ini adalah :

    1.  Memberikan memberikan informasi dan alternatif solusi bagi para

    petani cabai, pakar pertanian, dan masyarakat umum dalam

    mendeteksi hama pada tanaman cabai.

    2.  Memberikan pengetahuan kepada penulis dalam

    pengimplementasian ilmu pengetahuan teknologi Kecerdasan

    Buatan terutama bidang sistem pakar dan pengembangannya dalam

    bidang pertanian.

  • 8/17/2019 Proposal 2010 Libre

    4/21

    4

    II.  TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 

    Sistem Pakar

    2.1.1  Definisi Sistem Pakar

    Sistem Pakar adalah sebuah program komputer yang mencoba meniru

    atau mensimulasikan pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skill) dari

    seorang pakar pada area tertentu. Selanjutnya sistem ini akan mencoba

    memecahkan suatu permasalahan sesuai dengan kepakarannya. Atau dengan

    kata lain adanya sistem pakar memungkinkan user untuk berkonsultasi

    dengan sistem komputer seperti halnya dengan seorang pakar dalam

    menganalisis masalah atau membuat kesimpulan dalam sebuah bidang yang

    spesifik. Didalam sistem pakar ini memiliki beberapa komponen utama

    yaitu: antar muka pengguna (user interface), basis data sistem pakar (expert

    system database), basis pengetahuan (knowledge base) dan mesin inferensi

    (Hartati dan Sari, 2008).

    2.1.2 

    Konsep Dasar Sistem Pakar

    Menurut Efrain Turban dalam (Kusumadewi, 2003), konsep dasar sistem

    pakar mengandung keahlian ahli, ahli, pengalihan keahlian, inferensi, aturan

    dan kemampuan menjelaskan.

    Keahlian adalah suatu kelebihan penguasaan pengetahuan di bidang

    tertentu yang diperoleh dari pelatihan, membaca dan pengalaman.

    Seorang ahli atau pakar adalah seseorang yang mampu menjelaskan

    suatu tanggapan, mempelajari hal-hal baru seputar topik permasalahan(domain), menyusun kembali pengetahuan jika dipandang perlu, memecah

    aturan-aturan jika dibutuhkan, dan menentukan relevan tidaknya keahlian

    mereka.

    Pengalihan keahlian dari para ahli ke komputer untuk kemudian

    dialihkan lagi ke orang lain yang bukan ahli, merupakan tujuan utama dari

    sistem pakar. Proses ini membutuhkan empat aktivitas, yaitu : (1) tambahan

    pengetahuan (dari ahli atau sumber-sumber lainnya), (2) representasi

  • 8/17/2019 Proposal 2010 Libre

    5/21

    5

    pengetahuan ke komputer, (3) inferensi pengetahuan, dan (4) pengalihan

    pengetahuan ke user. Pengetahuan yang disimpan di komputer disebut dengan

    nama basis pengetahuan. Ada dua tipe pengetahuan, yaitu: fakta dan prosedur

    (biasanya berupa aturan).

    Salah satu fitur yang harus dimiliki oleh sistem pakar adalah kemampuan

    untuk menalar. Jika keahlian-keahlian sudah tersimpan sebagai basis

    pengetahuan dan sudah tersedia program yang mampu mengakses basisdata,

    maka komputer harus dapat deprogram untuk membuat inferensi. Proses

    inferensi ini dikemas dalam bentuk motor inferensi (inference engine).

    Tabel 1. Perbedaan sistem konvensional dan sistem pakar

    Sistem Konvensional Sistem Pakar

    Informasi dan pemrosesannya

    biasanya jadi satu dengan

    program

    Basis pengetahuan merupakan

    bagian terpisah dari mekanisme

    inferensi

    Biasanya tidak dapat menjelaskan

    mengapa suatu input data itu

    dibutuhkan, atau bagaimana

    output itu diperoleh

    Penjelasan adalah bagian

    terpenting dari sistem pakar

    Pengubahan program cukup sulit

    dan membosankan

    Pengubahan aturan dapat

    dilakukan dengan mudah

    Sistem hanya akan beroperasi jika

    sistem tersebut sudah lengkap

    Sistem dapat beroperasi hanya

    dengan beberapa aturan

    Eksekusi dilakukan langkah demi

    langkah

    Eksekusi dilakukan pada

    keseluruhan basis pengetahuan

    Menggunakan data Menggunakan pengetahuan

    Tujuan utamanya adalah efisiensi Tujuan utamanya adalah

    efektivitas

    2.1.3  Keuntungan Sistem Pakar

    Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem

    pakar, antara lain :

    a. 

    Memungkinkan orang awam dapat mengerjakan pekerjaan para ahli.

  • 8/17/2019 Proposal 2010 Libre

    6/21

    6

    b.  Dapat melakukan proses secara berulang secara otomatis.

    c.  Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.

    d.  Meningkatkan output dan produktivitas.

    e. 

    Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.

    f.  Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.

    2.1.4  Kelemahan Sistem Pakar

    Disamping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki

    beberapa kelemahan, antara lain:

    a.  Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya mahal.

    b. 

    Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan

    pakar dibidangnya.

    c.  Sistem pakar tidak 100% bernilai benar.

    2.1.5  Struktur Sistem Pakar

    Sistem pakar terdiri dari dua bagian pokok, yaitu: lingkungan pengembangan

    (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation

    environment). Lingkungan pengembangan digunakan sebagai pembangun

    sistem baik dari segi pembangun komponen maupun basis pengetahuan.

    Lingkungan konsultasi digunakan oleh seseorang yang bukan ahli untuk

    berkonsultasi. (Kusumadewi, 2003).

  • 8/17/2019 Proposal 2010 Libre

    7/21

    7

    Gambar 1. Struktur Sistem Pakar (Turban, 2002).

    2.2 

    Definisi DeteksiDeteksi dalam (Pusat Bahasa Depdiknas, 2008) adalah usaha menentukan

    keberadaan, anggapan, atau kenyataan. Adapun mendeteksi adalah menentukan

    keberadaan atau kenyataan sesuatu.

    2.3  Hama

    2.3.1 

    Definisi Hama

    Hama dalam arti luas adalah semua bentuk gangguan baik pada manusia,

    ternak dan tanaman. Pengertian hama dalam arti sempit yang berkaitan dengan

    budidaya tanaman adalah semua hewan yang merusak tanaman atau hasilnya

    dan karena aktivitasnya dapat menimbulkan kerugian secara ekonomis.

    (Sugiyanto, 2013).

  • 8/17/2019 Proposal 2010 Libre

    8/21

    8

    2.3.2  Konsep Pengendalian Hama Terpadu

    Pengendalian Hama Terpadu (PHT) adalah suatu konsep, falsafah, cara

    berfikir, cara pendekatan atau mengambil dari falsafah ilmu pengetahuan.

    Semula pengendalian hama terpadu lebih ditekankan pada integrasi atau

    penggabungan antara pengendalian hayati dan pengendalian kimiawi tetapi

    kemudian berkembang menjadi perpaduan berbagai metode atau taktik

    pengendalian hama yang bertujuan untuk mempertahankan populasi hama

    yang dalam keadaan tidak merugikan secara ekonomis.

    Konsep PHT mempunyai prinsip-prinsip tertentu yang khas dan berbeda

    dengan konsep-konsep pengendalian hama lainnya. Konsep PHT ini kemudian

    dikembangkan dalam bentuk strategi dan taktik penerapan di lapangan sesuai

    dengan ekosistem dan sistem masyarakat setempat. PHT sebagai konsep

    merupakan sebagian dari konsep pembangunan berkelanjutan yang

    berwawasan lingkungan yang bertujuan antara lain untuk mengurangi sampah

    sekecil mungkin dari dampak negatif pestisida organik sintetis berspektrum

    lebar. (Untung, 1993).

    2.4 

    Bahan Organik

    2.4.1  Keunggulan Bahan Organik

    Bahan organik adalah bahan yang berasal dari sisa tanaman, hewan, dan

    manusia serta jasad renik. Manfaat mengkonsumsi sayur dan buah organik

    adalah membantu regenerasi sel-sel baru, bekerja membersihkan darah,

    menjaga keseimbangan kadar asam basa dalam tubuh tanpa obat-obatan,

    vitamin atau pun suplemen tambahan serta dapat membuang racun yang

    menumpuk dalam sel. Kelebihan lain dari hasil makanan yang diolah daribahan organik adalah lebih tahan lama sehingga tidak mudah basi dan memiliki

    kandungan gizi yang lebih baik. Produk organik dalam kosmetik pun punya

    keunggulan lebih. Kosmetik berbahan organik dapat membuat kulit lebih sehat,

    cantik, dan aman di kulit karena rendahnya kandungan kimia dalam produk.

    Bahan organik juga mempunyai manfaat besar bagi lingkungan, bahan

    organik berperan dalam berbagai proses di dalam tanah yang menentukan

    tingkat kesuburan fisik, kimia, dan biologi tanah. Dekomposisi bahan organik

  • 8/17/2019 Proposal 2010 Libre

    9/21

    9

    menghasilkan hara makro dan mikro, zat pengatur tumbuh, asam amino, dan

    asam organik. Bahan organik dapat meningkatkan daya pegang hara dan air

    dan mengikat logam menjadi khelat organo mineral. (Kasno, 2011).

    2.4.2  Proses Pembuatan Pestisida Nabati

    Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan aktifnya berasal dari

    tumbuh-tumbuhan dan berkhasiat mengendalikan serangan hama pada

    tanaman. Pestisida nabati tidak meninggalkan residu berbahaya pada tanaman

    maupun lingkungan serta dapat dibuat dengan mudah dengan menggunakan

    bahan yang murah dan peralatan yang sederhana. (Soenandar, 2010).

    Ada dua cara mudah dalam pembuatan pestisida nabati, yaitu:

    1.  Perendaman untuk menghasilkan produk ekstrak.

    2.  Penumbukan, pembakaran, pengerusan, dan pengepresan untuk

    menghasilkan produk berupa pasta atau tepung.

    2.4.3  Keunggulan Pestisida Nabati

    1.  Memiliki pengaruh yang cepat, yaitu menghentikan nafsu makan

    serangga walaupun jarang menyebabkan kematian.

    2.  Tidak berbahaya bagi hewan dan relatif aman pada manusia dan

    lingkungan.

    3.  Memiliki spectrum pengendalian yang luas dan bersifat selektif.

    4.  Dapat diandalkan untuk mengatasi hama yang telah kebal pada pestisida

    kimia.

    5.  Tidak meracuni dan merusak tanaman.

    6. 

    Murah dan mudah dibuat.

    2.4.4  Kelemahan Pestisida Nabati

    1.  Cepat terurai dan daya kerjanya relatif lambat sehingga penerapannya

    harus lebih sering.

    2.  Daya racunnya rendah sehingga tidak langsung mematikan serangga.

    3.  Produksinya belum dapat dilakukan dalam jumlah besar karena

    keterbatasan bahan baku

  • 8/17/2019 Proposal 2010 Libre

    10/21

    10

    4.  Kurang praktis

    5.  Tidak tahan disimpan lama.

    2.4.5 

    Cara Kerja Pestisida Nabati

    1.  Repelan, yaitu menolak kehadiran serangga. Misal : dengan bau yang

    menyengat.

    2.  Antifidan, mencegah serangga memakan tanaman yang telah disemprot.

    3.  Merusak perkembangan telur, larva, dan pupa.

    4.  Menghambat reproduksi serangga betina.

    5.  Sebagai racun syaraf.

    6. 

    Mengacaukan sistem hormon di dalam tubuh serangga.

    7.  Atraktan, pemikat kehadiran serangga yang dapat dipakai pada

    perangkap serangga.

    8.  Mengendalikan pertumbuhan jamur dan bakteri.

    2.5  Representasi Pengetahuan

    2.5.1  Tabel Keputusan

    Tabel keputusan merupakan suatu cara untuk mendokumentasikan

    pengetahuan. Tabel keputusan merupakan matriks kondisi yang

    dipertimbangkan dalam pendeskripsian kaidah.

    Goal 1 Goal 2

    Kondisi 1 √ 

    Kondisi 2 √  √ 

    Kondisi 3 √ 

    Gambar 2. Tabel Keputusan.

    Kaidah 1: Goal 1 IF

    Kondisi 1 AND

    Kondisi 2

  • 8/17/2019 Proposal 2010 Libre

    11/21

    11

    Kaidah 2: Goal 2 IF

    Kondisi 2 AND

    Kondisi 3

    2.5.2  Pohon Keputusan

    Untuk menghasilkan kaidah yang efisien, terdapat suatu langkah yang

    dapat ditempuh yaitu membuat pohon keputusan. Pohon merupakan struktur

    penggambaran pohon secara hirarkis. Struktur pohon terdiri dari node-node

    yang menunjukkan obyek dan arc (busur) yang menunjukkan hubungan antar

    obyek. Dari pohon keputusan dapat diketahui atribut (kondisi) yang dapat

    direduksi sehingga menghasilkan kaidah yang efisien dan optimal.

    Gambar 3. Contoh Pohon Keputusan.

    2.6 

    Forward ChainingForward Chaining merupakan proses perunutan yang dimulai dengan

    menampilkan kumpulan data atau fakta yang meyakinkan menuju konklusi akhir.

    Forward Chaining dimulai dari premis-premis atau formasi masukan (if) dahulu

    kemudian menuju konklusi (then). Forward chaining dapat dimodelkan sebagai

    berikut:

    IF (informasi masukan)

    THEN (konklusi)

  • 8/17/2019 Proposal 2010 Libre

    12/21

    12

    Sebagai contoh :

    IF terdapat bercak pada daun AND

    daun menguning dan keriput

    THEN terserang hama Thrips

    Informasi masukan dapat berupa data, bukti, temuan, atau pengamatan.

    Sedangkan konklusi dapat berupa tujuan, hipotesa, penjelasan, atau diagnosis.

    Sehingga jalannya penalaran runut maju dapat dimulai dari data menuju tujuan, dari

    bukti menuju hipotesa, dari temuan menuju penjelasan atau dari pengamatan

    menuju diagnosa (Hartati, 2008).

    2.7  Aplikasi Berbasis Web

    2.7.1  Definisi Aplikasi

    Aplikasi berasal dari kata application yang artinya penerapan,

    lamaran, penggunaan. Secara istilah aplikasi adalah program siap pakai yang

    dibuat untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang

    lain dan dapat digunakan oleh sasaran yang dituju. Beberapa aplikasi yang

    digabung bersama menjadi suatu paket disebut sebagai suatu paket atau

    application suite. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya memiliki

    antarmuka pengguna yang memiliki kesamaan sehingga memudahkan

    pengguna untuk mempelajari dan menggunakan tiap aplikasi.

    2.7.2  Definisi Website

    Secara terminologi website (web) adalah kumpulan dari halaman-

    halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atausubdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di

    internet. WWW terdiri dari seluruh situs web yang tersedia kepada publik.

    Melalui web, setiap pemakai internet dapat mengakses informasi-informasi di

    situs web yang tidak hanya berupa teks, tetapi juga dapat berupa gambar, suara,

    film, animasi, dan lain-lain.

  • 8/17/2019 Proposal 2010 Libre

    13/21

    13

    2.7.3  Definisi Aplikasi Berbasis Web

    Aplikasi berbasis web adalah sebuah aplikasi yang dapat diakses

    melalui internet atau intranet. Aplikasi ini merupakan kategori perangkat

    lunak berpusat pada jaringan komputer yang dapat menyajikan sederetan luas

    aplikasi-aplikasi. Salah satu keunggulan dari aplikasi berbasis web adalah

    bahwa aplikasi tersebut ringan dan dapat diakses dengan cepat melalui

    browser dan koneksi internet atau intranet ke server. Ini berarti bahwa

    pengguna dapat mengakses data atau informasi dengan mudah, tidak seperti

    aplikasi-aplikasi desktop di mana pengguna harus menginstal perangkat lunak

    atau aplikasi yang diperlukan hanya untuk mengakses data atau informasi.

    2.8  Bahasa Pengembangan Web

    2.8.1  HTML

    HyperText Markup Language (HTML) adalah standar bahasa yang

    digunakan untuk membuat sebuah halaman web. HTML menggunakan sebuah

    set instruksi spesial yang disebut dengan tag dan markup, untuk

    mendefinisikan struktur dan layout dari halaman web dan menampilkan

    tampilan wujudnya.

    2.8.2 

    PHP

    PHP Hypertext Preprocessor (PHP) adalah bahasa pemograman web

    yang terintegrasi dengan dengan HTML dan berada pada server. PHP banyak

    dipakai untuk membuat situs web dinamis (Anhar, 2010:3).

    2.8.3 

    JavaScriptJavaScript adalah bahasa skrip yang memberikan kemudahan bagi

    seseorang untuk membangun kembali komponen sebuah halaman web, seperti

    link, gambar, komponen form HTML, dan lain-lain. Kode JavaScript dapat

    disisipkan dalam halaman web menggunakan tag SCRIPT.

  • 8/17/2019 Proposal 2010 Libre

    14/21

    14

    2.8.4  JQuery

    JQuery adalah kumpulan kode atau fungsi Javascript siap pakai,

    sehingga mempermudah dan mempercepat dalam membuat kode Javascript,

    termasuk dalam membuat kode Ajax. JQuery pertama kali dirilis oleh John

    Resig di BarCamp, NYC, pada Januari 2006. JQuery dirilis dengan lisensi

    ganda MIT dan GPL. JQuery yang disediakan di website resminya

    (http://www.jquery.com) menyediakan 2 jenis library, yaitu : JQuery yang

    minimalis dan JQuery yang disediakan untuk dikembangkan. JQuery sangat

    cocok digunakan bagi pengembang yang memiliki sedikit waktu untuk

    mengembangkan aplikasi berbasis web.

    Dengan motonya “Write Less Do More”, JQuery telah memudahkan

    penggunanya dengan fungsi-fungsi yang telah disediakan. Dengan

    menggunakan JQuery, pengembang dapat menghemat waktunya dalam

    membuat antarmuka yang lebih dinamis.

    2.8.5  CSS

    Cascading Style Sheet (CSS) merupakan salah satu bahasa

    pemrograman web yang digunakan untuk mengendalikan beberapa

    komponen dalam sebuah web agar lebih terstruktur dan seragam. Sama

    halnya styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft Word yang

    dapat mengatur beberapa style, misalnya : heading, subbab, bodytext, footer,

    images dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam

    beberapa berkas (file).

    Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web

    yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML. CSS dapatmengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna tabel,

    ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar

    paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter

    lainnya. CSS dapat didefiniskan juga sebagai bahasa style sheet yang

    digunakan untuk mengatur tampilan dokumen. Dengan adanya CSS

    memungkinkan untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang

    berbeda.

  • 8/17/2019 Proposal 2010 Libre

    15/21

    15

    2.9  Basis Data

    Basis data ( database) adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam

    komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program

    komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak

    yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut

    sistem manajemen basis data (database management sistem, DBMS). DBMS

    merupakan suatu sistem perangkat lunak yang memungkinkan user (pengguna)

    untuk membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses database secara praktis

    dan efisien. Contoh dari DBMS adalah MySQL, Oracle, Sybase, Interbase,

    Teradata, Firebird dan PostgreSQL. Dalam aplikasi sistem pakar ini, DBMS yang

    digunakan adalah MySQL. 

    MySQL merupakan software yang tergolong database server dan bersifat

    Open Source. Open Source menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan

    source code (kode yang dipakai untuk membuat MySQL), selain tentu saja bentuk

    executable-nya atau kode yang dapat dijalankan secara langsung dalam sistem

    operasi , dan dapat diperoleh dengan cara mengunduh di Internet secara gratis.

    MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain : 

    a. 

    Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti

    Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih

    banyak lagi.

    b.  Perangkat lunak open source. MySQL didistribusikan sebagai perangkat lunak

    sumber terbuka dengan lisensi GPL, sehingga dapat digunakan secara gratis.

    c.  Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu

    yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

    d. 

    Performance tuning, MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalammenangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak

    SQL per satuan waktu.

    e.  Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti

    signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-

    lain.

    f.  Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang

    mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).

  • 8/17/2019 Proposal 2010 Libre

    16/21

    16

    g.  Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level

    subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang

    mendetail serta sandi terenkripsi.

    h. 

    Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam

    skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu

    tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung

    mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

    i.  Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan

    protokol TCP/IP, Unix soket ( pada UNIX), atau Named Pipes ( pada NT).

     j.  Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan

    menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meskipun demikian, bahasa

    Indonesia belum termasuk di dalamnya.

    k.  Antar Muka. MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai

    aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API

    (Application Programming Interface).

    l.  Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang

    dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang

    ada disertakan petunjuk online.

    m.  Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam

    menangani Alter Table, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL

    ataupun Oracle.

  • 8/17/2019 Proposal 2010 Libre

    17/21

    17

    III.  METODE PENELITIAN

    3.1 

    Data dan Alat

    Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data jenis hama utama

    pada tanaman cabai, data gejala yang timbul pada tanaman cabai, dan data bahan

    organik untuk penanggulangan serangan hama.

    Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain perangkat keras dan

    perangkat lunak. Perangkat keras terdiri dari sebuah sistem komputer dengan

    spesifikasi Processor AMD E-300 APU with Radeon HD Graphics 1.30 GHz dan

    RAM 2 GB. Perangkat lunak yang digunakan antara lain sistem operasi Microsoft

    Windows 8.1 Pro Edition 32 bit, Adobe Dreamweaver CS5, dan MySQL

    3.2  Metode Pengumpulan Data

    Proses pengumpulan data adalah proses dimana semua data yang berkaitan

    dengan penelitian dan juga perancangan suatu sistem yang diperlukan dikumpulkan

    menjadi satu. Data-data diambil dari sumber-sumber terpercaya untuk lebih

    memudahkan dalam pembuatan sistem pakar ini. Metode pengumpulan data yang

    digunakan dalam pembuatan sistem pakar ini antar lain :

    a.  Wawancara

    Wawancara merupakan dialog antara dua orang atau lebih dimana

    terdapat narasumber yang akan diwawancarai dan pewawancara. Tujuan

    dari wawancara ialah mendapatkan informasi mengenai pertanyaan-

    pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara. Dalam perancangan sistem

    pakar ini dilakukakn wawancara dengan pakar hama dan penyakittanaman (HPT) yang akan dilakukan kepada Bapak Mujiyanto selaku

    dosen HPT Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman.

    b.  Studi Literature

    Studi Literature adalah teknik pengumpulan data yang berupa mencari

    artikel-artikel, buku-buku dan sumber-sumber lain seperti tesis, disertasi

    dan prosiding yang relevan pada topik penelitian yaitu sistem pakar untuk

  • 8/17/2019 Proposal 2010 Libre

    18/21

    18

    mendeteksi hama pada tanaman cabai dan penanggulangannya secara

    organik dengan metode forward chaining berbasis web.

    3.3 

    Tahapan Pengembangan Sistem Pakar

    Dalam membangun dan mengembangkan sistem pakar, ada beberapa tahapan

    yang harus dilakukan, seperti terlihat dalam gambar 4.

    Tahap 1:

    Penilaian Keadaan

    Tahap 2:

    Koleksi Pengetahuan

    Tahap 3:

    Perancangan

    Tahap 4:

    Tes

    Tahap 5:

    Integrasi

    Tahap 6:

    Pemeliharaan

    Kebutuhan

    Pengetahuan

    Struktur

    Evaluasi

    Produk 

    Reformulasi

    Eksplorasi

    Perbaikan

     

    Gambar 4. Tahap-tahap pengembangan sistem pakar.

    Penjelasan dari gambar diatas adalah sebagai berikut :

    a.  Tahap 1 : Penilaian Keadaan

    Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan. Mengkaji situasi dan memutuskan

    dengan pasti tentang masalah yang akan dikomputerisasi dan apakah dengan

    sistem pakar dapat lebih membantu atau tidak. Kelancaran proses pembuatan

    aplikasi secara keseluruhan dan kelengkapan fitur yang dihasilkan sangat

    tergantung pada hasil analisa kebutuhan ini.

  • 8/17/2019 Proposal 2010 Libre

    19/21

    19

    b.  Tahap 2 : Koleksi Pengetahuan

    Pada tahap ini diawali dengan memahami permasalahan yang ada dan secara

    cermat menentukan domain permasalahan yang akan diselesaikan dengan

    pendekatan sistem pakar. Domain masalah haruslah tidak terlalu luas agar sistem

    pakar dapat bekerja dengan baik. Pengetahuan yang terkait dengan permasalahan

    dihimpun dan dikelola. Seorang pakar dibutuhkan untuk memberikan kontribusi

    kepakaran yang dimilikinya. Pengetahuan yang didapatkan dari seorang pakr

    oleh pembangun pengetahuan diolah dan diterjemahkan ke dalam bentuk yang

    dapat diterima oleh sistem (komputer).

    c. 

    Tahap 3 : Perancangan

    Dalam tahap ini sistem pakar mulai dibuat sesuai dengan rencana yang telah

    ditentukan. Termasuk didalamnya pembuatan prototype serta menterjemahkan

    pengetahuan yang sudah didapat menjadi aturan-aturan. Pembuatan ini

    dilakukan oleh mahasiswa dengan bimbingan pembimbing teknis.

    d.  Tahap 4 : Tes

    Pengujian sistem dilakukan dalam tiga tahap yang saling independen, yaitu:

    pengujian oleh internal tim pengembang dengan menggunakan Black-box

    Testing, pengujian oleh pakar, dan pengujian kepada pengguna. Pengujian ini

    dilakukan untuk mencari kesalahan sistem sehingga dapat diperbaiki lagi.

    e.  Tahap 5 : Integrasi Sistem

    Mengintegrasikan sistem pakar yang dibangun ke dalam lingkungan

    pekerjaan dimana sistem pakar tersebut akan beroperasi. Agar dapat diakses

    secara luas, maka sistem pakar yang telah selesai dibuat dan diuji oleh pakar ini

    dipasang pada hosting sehingga masyarakat umum dapat menggunakannya.f.  Tahap 6 : Pemeliharaan

    Pemeliharaan penting dilakukan untuk menjaga kinerja dan kemutakhiran

    sistem. Sistem pakar merupakan sistem berbasis pengetahuan dimana

    pengetahuan dalam domain tertentu itu selalu berubah. Maka hal yang dapat

    dilakukan untuk pemeliharaan sistem pakar adalah dengan memperbaharui

    pengetahuan dan mengganti pengetahuan yang sudah ketinggalan agar sistem

    dapat lebih baik lagi dalam menyelesaikan masalah.

  • 8/17/2019 Proposal 2010 Libre

    20/21

    20

    3.4  Jadwal Penelitian

    Tahapan-tahapan rencana kegiatan penelitian dan waktu pelaksanaannya adalah

    sebagai berikut :

    Tabel 2. Jadwal Penelitian

    No KegiatanSeptember Oktober November Desember Januari

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1Penilaian

    Keadaan

    2Koleksi

    Pengetahuan

    3 Perancangan

    4Pengujian

    Sistem

    5 Integrasi

    6 Pemeliharaan

  • 8/17/2019 Proposal 2010 Libre

    21/21

    21

    DAFTAR PUSTAKA

    _____.Definisi Cabai. http://id.wikipedia.org/wiki/ Cabai, diakses tanggal 7

    September 2014 pukul 11.02 WIB

    _____.Definisi Database. http://id.wikipedia.org/wiki/Database, diakses tanggal 2

    Mei 2014 pukul 9.25 WIB

    _____.Definisi MySQL. http://id.wikipedia.org/wiki/Mysql diakses tanggal 1 Mei

    2014 pukul 19.37 WIB

    Anhar.2010.Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak.Jakarta : Media

    Kita.

    Hartati, Sari Iswanti. 2008. Sistem Pakar & Pengembangannya. Yogyakarta: Graha

    Ilmu.

    Kasno, Antonius. 2011. Peranan Bahan Organik dalam Pemupukan Berimbang.

    Warta Sumber Daya Lahan Vol. 4 No. 2.

    Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya).

    Yogyakarta: graha Ilmu.

    Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Definisi Deteksi.

    Soenandar, Meidiantie, Muanis Nur Aeni, Ari Raharjo. 2010. Petunjuk Praktis

    Membuat Pestisida Organik. Jakarta: AgroMedia Pustaka.

    Solichin, Ahmad. 2010. MySQL 5 Dari Pemula Hingga Mahir. Universitas Budi

    Luhur. Jakarta.

    Solichin, Ahmad. Pemrograman Web dengan PHP dan MySQL V1.0. Universitas

    Budi Luhur. Jakarta.

    Sugiyanto. 2013. Definisi Hama dan Konsep Timbulnya Hama.http://ditjenbun.pertanian.go.id/bbpptpambon/berita-279-definisi-hama-

    dan-konsep-timbulnya-hama.html, diakses tanggal 7 September 2014 pukul

    11.40 WIB.

    Untung, Kasumbogo. 1993. Konsep Pengendalian Hama Terpadu. Yogyakarta:

    Andi Offset.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Databasehttp://id.wikipedia.org/wiki/Databasehttp://id.wikipedia.org/wiki/Mysqlhttp://ditjenbun.pertanian.go.id/bbpptpambon/berita-279-definisi-hama-dan-konsep-timbulnya-hama.htmlhttp://ditjenbun.pertanian.go.id/bbpptpambon/berita-279-definisi-hama-dan-konsep-timbulnya-hama.htmlhttp://ditjenbun.pertanian.go.id/bbpptpambon/berita-279-definisi-hama-dan-konsep-timbulnya-hama.htmlhttp://ditjenbun.pertanian.go.id/bbpptpambon/berita-279-definisi-hama-dan-konsep-timbulnya-hama.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mysqlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Databasehttp://id.wikipedia.org/wiki/Database