promkes wulan.docx

20
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak azasi (UUD 1945, pasal 28 H ayat 1 dan UU No. 23 Tahun 1992) dan sekaligus sebagai investasi, sehingga perlu diupayakan, diperjuangkan dan ditingkatkan oleh setiap individu dan oleh seluruh komponen bangsa, agar masyarakat dapat menikmati hidup sehat, dan pada akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Sehubungan dengan hal tersebut, pelayanan kesehatan di masyarakat perlu di tingkatkan baik yang bersifat promotif, preventive, curative dan rehab ilitative. Sesuai dengan keputusan menteri kesehatan No 128/Menkes/SK/2004 tentang kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat yang menjelaskan bahwa puskesmas mempunyai 3 fungsi yaitu 1) sebagai pusat penggerak pembangunan yang berwawasan kesehatan, 2)  pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat, dan 3) pusat pelayanan kesehatan strata 1.Namun dalam pelaksanaannya puskesmas masih menghadapi berbagai masalah yaitu kegiatan yang di laksanakan puskesmas kurang berorientasi pada pelayanan kuratif bagi  pasien yang datang ke puskesmas dan keterlibatan masyarakat yang merupakan andalan  penyelenggaraan pelayanan kesehatan tingkat pertama belum d i kembangkan secara optimal. Di sadari bahwa untuk mengatasi masalah tersebut sesuai dengan salah satu asas  penyelenggaraan puskesmas yaitu pemberdayaan masyarakat artinya puskesmas wajib menggerakan dan memberdayakan masyarakat agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya kesehatan.Oleh sebab itu, upaya promosi kesehatan puskesmas perlu di laksanakan secara totalitas untuk memperbaiki derajat kesehatan masyarakat. Secara operasional upaya promosi kesehatan di puskesmas di lakukan agar masyarakat mampu berprilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai bentuk pemecahan masalah-masalah kesehatan yang di hadapinya.Baik masalah kesehatan yang di derita

Upload: sandurezu

Post on 14-Apr-2018

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: promkes wulan.docx

7/27/2019 promkes wulan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/promkes-wulandocx 1/20

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak azasi (UUD 1945, pasal 28 H ayat 1 dan UU No. 23 Tahun

1992) dan sekaligus sebagai investasi, sehingga perlu diupayakan, diperjuangkan dan

ditingkatkan oleh setiap individu dan oleh seluruh komponen bangsa, agar masyarakat dapat

menikmati hidup sehat, dan pada akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

yang optimal. Sehubungan dengan hal tersebut, pelayanan kesehatan di masyarakat perlu di

tingkatkan baik yang bersifat promotif, preventive, curative dan rehabilitative.

Sesuai dengan keputusan menteri kesehatan No 128/Menkes/SK/2004 tentang

kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat yang menjelaskan bahwa puskesmas mempunyai

3 fungsi yaitu 1) sebagai pusat penggerak pembangunan yang berwawasan kesehatan, 2)

pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat, dan 3) pusat pelayanan kesehatan strata

1.Namun dalam pelaksanaannya puskesmas masih menghadapi berbagai masalah yaitukegiatan yang di laksanakan puskesmas kurang berorientasi pada pelayanan kuratif bagi

pasien yang datang ke puskesmas dan keterlibatan masyarakat yang merupakan andalan

penyelenggaraan pelayanan kesehatan tingkat pertama belum di kembangkan secara optimal.

Di sadari bahwa untuk mengatasi masalah tersebut sesuai dengan salah satu asas

penyelenggaraan puskesmas yaitu pemberdayaan masyarakat artinya puskesmas wajib

menggerakan dan memberdayakan masyarakat agar berperan aktif dalam penyelenggaraan

setiap upaya kesehatan.Oleh sebab itu, upaya promosi kesehatan puskesmas perlu di

laksanakan secara totalitas untuk memperbaiki derajat kesehatan masyarakat.

Secara operasional upaya promosi kesehatan di puskesmas di lakukan agar

masyarakat mampu berprilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai bentuk pemecahan

masalah-masalah kesehatan yang di hadapinya.Baik masalah kesehatan yang di derita

Page 2: promkes wulan.docx

7/27/2019 promkes wulan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/promkes-wulandocx 2/20

maupun yang berpotensi mengancam secara mandiri.Di samping itu, petugas kesehatan

puskesmas di harapkan mampu menjadi teladan bagi pasien, keluarga, dan masyarakat.

1.1 Tujuan penulisan

1.1.1 Tujuan Umum

Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang bersumber daya masyarakat

sehingga tercapai Indonesia sehat 2015

1.1.2 Tujuan Khusus

Mengidentifikasi masalah promosi kesehatan di puskesmas Lubuk Kilangan.

Menetapkan prioritas masalah promosi kesehatan di puskesmas Lubuk Kilangan.

Penentukan Plan of Action dari masalah yang menjadi prioritas di Puskesmas

Lubuk Kilangan.

1.2 Manfaat Penulisan

Dengan penulisan laporan ini, diharapkan dapat memberikan masukan kepada

pihak puskesmas dalam memecahkan permasalahan pada program promosi

kesehatan.

Bahan pembelajaran dan menambah pengetahuan penulis dalam menganalisa dan

memberikan solusi pada permasalahan yang ditemui puskesmas.

Page 3: promkes wulan.docx

7/27/2019 promkes wulan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/promkes-wulandocx 3/20

BAB II

ANALISIS SITUASI

2.1 SEJARAH PUSKESMAS

Puskesmas Lubuk Kilangan ini didirikan diatas tanah wakaf yang diberikan KAN

yang pada tahun 1981 dengan Luas tanah 270 M2 dan Gedung Puskesmas sendiri didirikan

pada tahun 1983 dengan luas bangunan 140 M2 , pada tahun itu juga Puskesmas mempunyai

1 buah Pustu Baringin.

Pembangunan Puskesmas ini dibiayai dari APBN. Pelayanan yang diberikan saat itu

meliputi BP, KIA dan Apotik. Dengan Jumlah pegawai yang ada pada saat itu sekitar 10

orang dan sampai saat ini telah mengalami pergantian Pimpinan Puskesmas sebanyak 15 kali.

Pada Tahun 1997 telah dilakukan renovasi Puskesmas secara maksimal, karena

adanya keterbatasan lahan, rumah dinas paramedis yang ada pada saat itu dijadikan kantor

dan juga ada penambahan beberapa ruangan pelayanan lainnya.

Saat sekarang kondisi bangunan Puskesmas Lubuk Kilangan sudah permanen terdiri

dari beberapa ruangan kantor seperti: BP, KIA, Gigi, Labor, KB, Apotik, Imunisasi dengan

jumlah pegawai yang ada sebanyak 60 orang termasuk Pustu. Walaupun demikian bangunan

Puskesmas Lubuk Kilangan saat sekarang masih belum mempunyai gudang obat, gudang gizi

(PMT) dan ruangan khusus Pelayanan Lansia.

Pelayanan Puskesmas Lubuk Kilangan yang diberikan saat ini adalah 6 Upaya

Kesehatan Wajib yaitu: Promosi Kesehatan (Promkes), Program Kesehatan Lingkungan

(Kesling), Program Kesehatan Ibu Anak (KIA) dan Keluarga Berancana (KB), Program

Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan Menular (P2M) dan Pengobatan

(BP) juga ada Upaya Kesehatan Pengembangan yaitu: Upaya Kesehatan Sekolah (UKS),

Upaya Kesehatan Olah Raga, Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut, Upaya Kesehatan Mata dan

Upaya Kesehatan Usia Lanjut (Lansia).

Page 4: promkes wulan.docx

7/27/2019 promkes wulan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/promkes-wulandocx 4/20

2.2 KONDISI GEOGRAFIS

Wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan meliputi seluruh Wilayah Kecamatan

Lubuk Kilangan dengan luas Daerah 85,99 Km 2 yang terdiri dari 7 kelurahan dengan luas:

a. Kelurahan Batu Gadang : 19,29 Km 2

b. Kelurahan Indarung : 52,1 Km 2

c. Kelurahan Padang Besi : 4,91 Km 2

d. Kelurahan Bandar Buat : 2,87 Km 2

e. Kelurahan Koto Lalang : 3,32 Km 2

f. Kelurahan Baringin : 1,65 Km 2

g. Kelurahan Tarantang : 1,85 Km 2

Adapun batas-batas Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Kilangan adalah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Pauh

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Solok

c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Lubuk Begalung

d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bungus Teluk Kabung

PETA WILAYAH KERJA

PUSKESMAS LUBUK KILANGAN

Page 5: promkes wulan.docx

7/27/2019 promkes wulan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/promkes-wulandocx 5/20

2.3 KONDISI DEMOGRAFI

Jumlah Penduduk Kecamatan Lubuk Kilangan adalah 50032 Jiwa yang terdiri dari

10.707 KK dengan perincian sebagai berikut:

a. Kelurahan Bandar Buat : 14.359 jiwa dan 2.743 KK

b. Kelurahan Padang Besi : 6.797 jiwa dan 1.610 KK

c. Kelurahan Indarung : 11.069 jiwa dan 2.632 KK

d. Kelurahan Koto Lalang : 6.563 jiwa dan 1.550 KK

e. Kelurahan Batu Gadang : 6.480 jiwa dan 1.489 KK

f. Kelurahan Baringin : 2.277 jiwa dan 244 KK

g. Kelurahan Tarantang : 2.460 jiwa dan 439 KK

Dengan jumlah 44 RW. Dan 171 RT dengan perincian sebagai berikut:a. Kelurahan Batu Gadang : 5 RW/ 21 RT

b. Kelurahan Indarung : 12 RW/ 44 RT

c. Kelurahan Padang Besi : 4 RW/ 20RT

d. Kelurahan Bandar Buat : 11 RW/ 43 RT

e. Kelurahan Koto Lalang : 8 RW/ 31 RT

f. Kelurahan Baringin : 2 RW/ 5 RT

g.

Kelurahan Tarantang : 2 RW/ 7 RT

2.4 SASARAN PUSKESMAS

a. Jumlah penduduk : 50.032 Jiwa

b. Bayi (0-11 Bulan) : 1024 Jiwa

c. Bayi (6-11 Bulan) : 614 Jiwa

d. Batita (24-60 Bulan) : 2080 Jiwa

e. Baduta (0-24 Bulan) : 2048 Jiwa

f. Ibu Hamil (Bumil) : 1146 Jiwag. Ibu Nifas (Bufas) : 1091 Jiwa

h. Ibu Bersalin : 1091 Jiwa

i. Ibu Meneteki (Buteki) : 2048 Jiwa

j. Lansia : 4853 Jiwa

k. Wanita Usia Subur : 14.129 Jiwa

Page 6: promkes wulan.docx

7/27/2019 promkes wulan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/promkes-wulandocx 6/20

2.5 SARANA DAN PRASARANA

a. Sarana Pendidikan

No Kelurahan TK SD SMP SMA1 Bandar Buat 9 6 3 02 Padang Besi 2 4 0 03 Indarung 1 6 1 24 Koto Lalang 3 3 0 05 Batu Gadang 1 2 0 16 Baringin 1 1 0 07 Tarantang 0 1 0 0

Jumlah 14 23 4 3

b. Sarana Kesehatan

Puskesmas Lubuk Kilangan memiliki sarana:

a. PuskesmasInduk : 1 Unit

b. PuskesmasPembantu : 3 Unit

- Pustu Indarung

- Pustu Batu Gadang

- Pustu Baringin

c. Rumah Sakit PT Semen Padang : 1 Unit

d. Mobil Puskesmas Keliling : 1 Unit

e. Motor Dinas : 4 Unit

f. Komputer : 2 Unit

g. MesinTik : 2 Unit

h. Laptop : 1 Unit

i. LCD/Infocus : 1 Unit

c. Prasarana Kesehatan

a. Posyandu Balita : 41 Buah

b. Posyandu Lansia : 11 Buah

c. Kader Kesehatan : 164 Orang

d. Praktek Dokter Swasta : 5 orang

e. Praktek Bidan Swasta : 21 orang

f. Pos UKK : 3 Pos

g. Pengobatan Tradisional : 38 Buah

Page 7: promkes wulan.docx

7/27/2019 promkes wulan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/promkes-wulandocx 7/20

h. Toga : 27 Buah

2.6 KETENAGAAN

a. Dokter Umum : 3 Orang

b. Dokter Gigi : 2 Orang

c. Sarjana Kesehatan Masyarakat : 1 Orang

d. Sarjana Keperawatan : 1 Orang

e. Akper : 4 Orang

f. Akbid : 11 Orang

g. Akzi : 1 Orang

h. Bidan (D I) : 10 Orang

i. Asisten Apoteker : 3 Orang

j. AKL : 2 Orang

k. AAK : 1 Orang

l. Rekam Medis : 1 Orang

m. Perawat Gigi : 2 Orang

n. SPK : 7 Orang

o. Pekarya Kesehatan : 3 Orang

p. SMA : 2 Orang

2.7 KONDISI SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI PENDUDUK

a. Kondisi Sosial dan Budaya

Suku terbesar yang ada di Kecamatan Lubuk Kilangan adalah Suku Minang,

juga ada beberapa suku lainnya yaitu Jawa dan Batak. Mayoritas agama yang dianut

masyarakatnya adalah :

a. Islam : 43.451 Jiwa b. Katolik : 39 Jiwac. Kristen : 41 Jiwa

b. KondisiEkonomi

Mata Pencaharian Penduduk:

a. Pegawai Negeri

b. Swasta

c. Buruh dan Tani

Page 8: promkes wulan.docx

7/27/2019 promkes wulan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/promkes-wulandocx 8/20

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Pengertian Promosi kesehatan di Puskesmas

Sebagaiman yang tercantum dalam keputusan menteri kesehatan No

1114/Menkes/SK/VII/2005 tentang pedoman pelaksanaan promosi kesehatan daerah,

Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui

pembelajaran dari, oleh untuk dan bersama masyarakat agar mereka dapat menolong diri

mereka sendiri serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat sesuai

dengan kondisi sosial budaya setempat dan di dukung oleh kebijakan publik yang

berwawasan kesehatan.

Berdasarkan definisi tersebut sejalan dengan visi,misi, departemen kesehatan dan fungsi

puskesmas khususnya dalam penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dapat di rumuskan

bahwa promosi kesehatan puskesmas adalah upaya puskesmas melaksanakan pemberdayaan

kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap individu,

keluarga, serta lingkungannya secara mandiri dan mengembangkan upaya kesehatan

bersumber pada masyarakat.

3.2 Tujuan Promosi Keshatan

Tujuan promosi kesehatan adalah :

a. Mencegah timbulnya penyakit dengan menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara

promotif dan preventif

b. Meningkatkan pengetahuan dan pendidikan kesehatan masyarakat tentang masalah

kesehatan.

c. Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat individu, keluarga, dan lingkungannya

secara mandiri.

Page 9: promkes wulan.docx

7/27/2019 promkes wulan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/promkes-wulandocx 9/20

d. Mengembangkan upaya kesehatan bersumber pada masyarakat

3.3 Strategi Promosi kesehatan di Puskesmas

a. Advokasi

b. Bina suasana

c. Gerakan masyarakat atau pemberdayaan masyarakat

d. Kemitraan

3.4 Kegiatan Promosi Kesehatan di Puskesmas

a. Kegiatan promosi kesehatan di dalam gedung puskesmas

Promosi kesehatan yang di laksanakan di lingkungan dan gedung puskesmas, antara

lain : di tempat pendaftaran, poliklinik, ruang pelayanan KIA, dan KB, ruang rawat

inap, laboratorium, kamar obat, tempat pembayaran, halaman (tempat parkir, taman,

kantin, dll),.Pemberian penyuluhan kesehatan secara langsung dan tidak lansung

(melalui poster, leafleat, selebaran).

b. Kegiatan promosi kesehatan di luar gedung puskesmas

1) Kunjungan rumah

Di lakukan oleh petugas kesehatan puskesmas sebagai tindak lanjut dari upaya

promosi kesehatan di dalam gedung puskesmas yang telah di lakukan kepada

pasien dan keluarga.Terutama pasien dan keluarga yang memiliki masalah

kesehatan cukup berat atau mereka yang sepakat untuk melaksanakan langkah-

langkah tindak lanjut di rumah tangganya.

2) Pemberdayaan berjenjang

Masyarakat begitu luas dan terdiri dari beberapa tatanan. Oleh karena itu untuk

menjangkaunya puskesmas lebih baik bekerja sama dengan mitra-mitranya yaitu

para pemuka masyarakat, dan kader-kader.

Page 10: promkes wulan.docx

7/27/2019 promkes wulan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/promkes-wulandocx 10/20

3) Pengorganisasian Masyarakat

a.Posyandu

Pengertian Posyandu

Posyandu adalah salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam

penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dalam

memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu

dan bayi (Depkes RI, 2006:11)

Tujuan Posyandu

Tujuan Umum

Menunjang percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian

Bayi (AKB) di Indonesia melalui upaya pemberdayaan masyarakat.

Tujuan Khusus:

a. Meningkatnya peran masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar, terutama

yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.

b. Meningkatnya peran lintas sektor dalam penyelenggaraan Posyandu, terutama berkaitan

dengan penurunan AKI dan AKB.

c. Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar, terutama yang berkaitan

dengan penurunan AKI dan AKB (Depkes RI, 2006:12-13)

Sasaran Posyandu

Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya:

a. Bayi

b. Anak balita

c. Ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas dan ibu menyusui

d. Pasangan Usia Subur (Depkes RI, 2006:13).

Page 11: promkes wulan.docx

7/27/2019 promkes wulan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/promkes-wulandocx 11/20

Prinsip Dasar Posyandu

a. Pos pelayanan terpadu merupakan usaha masyarakat dimana terdapat perpaduan antara

pelayanan professional dan non professional (oleh masyarakat).

b. Adanya kerjasama lintas program yang baik (KIA, KB, gizi. Imunisasi, penangulangan

diare) maupun lintas sektoral (Dep. Kes. RI. Depdagri/Bangdes, dan BKKBN).

c. Kelembagaan masyarakat (pos desa, kelompok tumbang/pos tumbang, pos imunisasi, pos

kesehatan, dan lain-lain).

d. Mempunyai sasaran penduduk yang sama(bayi 0-1 tahun, anak balita 1-5 tahun, ibu hamil,

PUS).

e. Pendekatan yang dibutuhkan adalah pengembangan dan PKMD/PHC (Nasrul Effendy,

1998:271).

Klasifikasi Posyandu

Posyandu diklafikasikan menjadi empat tingkatan, yaitu:

a. Posyandu Pratama (Warna Merah)

Pelaksanaan masih belum mantap, kegiatan belum bias rutin tiap bulan dan kader aktifnya

terbatas. Frekuensi penimbangan masih kurang dari delapan kali dalam satu

tahun.Posyandu pratama dinilai gawat.Intervensi nya antara lain:pelatihan kader,

penyegaran kader, dan penambahan jumlah kader.

b. Posyandu Madya (Warna Kuning)

Dapat melaksanakan kegiatan lebih dari delapan kali setiap tahun, jumlah kader kurang

lebih 5 orang, cakupan program utama yaitu KB, KIA, Gizi, Imunisasi masih rendah yaitu

kurang dari 50%. Ini berarti kelestarian kegiatan posyandu sudah lebih baik tetapi masih

rendah cakupan nya, untuk itu perlu di lakukan penggerakan masyarakat secara intensif,

serta penambahan program yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.

Intervensinya yaitu:

Page 12: promkes wulan.docx

7/27/2019 promkes wulan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/promkes-wulandocx 12/20

Pelatihan toma dengan model eksklasi posyandu yang sekarang sudah di lengkaapi

dengan metode simulasi.

Penggarapan dengan pendekatan PKMD (SDM dan MMD) untuk menentukan

masalah dan mencari penyelesaiannya termasuk menentukan program tambahan

yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. Untuk melaksanankan hal ini

dengan baik dapat di gunakan acu an buku pedoman “pendekatan kemasyarakatan”

yang di terbitkan oleh Dit Bina Peran Serta Masyarakat Depkes.

c. Posyandu Purnama (Warna Hijau)

Dapat melaksankan kegiatan lebih dari delapan kali setiap tahun, jumlah kader lima orang

atau lebih, cakupan lima program utamanya lebih dari 50%. Sudah ada program tambahan,

bahkan mungkin sudah ada dana sehat yang masih sederhana.

Intervensinya :

Penggarapan dengan metode PKMD, untuk mengarahkan masyarakat menetukan

sendiri pengembangan program posyandu. Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat

dengan cakupan anggota minimal 50% KK atau lebih.

d. Posyandu Mandiri (Warna Biru)

Kegiatan teratur, cakupan lima program utama sudah baik, ada program tambahan, dan

dana sehat telah menjangkau lebih dari 50% KK. Dana sehat menggunakan prinsip

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) serta mampu berswasembada

(Depkes RI, 1997:53-54)

Indikator tingkat perkembangan posyandu

Untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu, ditetapkan seperangkat indikator

yang digunakan sebagai penyaring atau penentu tingkat perkembangan Posyandu. Secara

sederhana indikator untuk tiap peringkat Posyandu dapat diuraikan sebagai berikut :

Tingkat Perkembangan Posyandu

Page 13: promkes wulan.docx

7/27/2019 promkes wulan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/promkes-wulandocx 13/20

No Indikator Pratama Madya Purnama Mandiri

1 Frekuensi penimbangan <8 >8 >8 >8

2 Rerata Kader Tugas <5 ≥5 ≥5 ≥5

3 Rerata Cakupan D/S <50% <50% ≥50% ≥50% 4 Cakupan Kumulatif KIA <50% <50% ≥50% ≥50%

5 Cakupan Kumulatif KB <50% <50% ≥50% ≥50%

6 Cakupan Kum. Imunisasi <50% <50% ≥50% ≥50%

7 Program Tambahan - - + +

8 Cakupan dana Sehat <50% <50% <50% ≥50%

b.PHBS

Definisi PHBS

PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota

keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif

dalam kegiatan-kegiatan di masyarakat (Depkes, 2007 : 2).

Tujuan

Tujuan Umum

Meningkatnya pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku serta kemandirian

perorangan, keluarga dan masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan agar dapat

hidup bersih dan sehat

Tujuan Khusus

Meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku masyarakat khususnya

terhadap program kesehatan lingkungan gaya hidup

Manfaat PHBS

Bagi Masyarakat

Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.

Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan.

Page 14: promkes wulan.docx

7/27/2019 promkes wulan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/promkes-wulandocx 14/20

Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.

Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat

(UKBM) (Depkes, 2007 : 23).

c. Penyuluhan Kesehatan

Definisi :

Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan

caramenyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu

dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya

dengan kesehatan.

Tujuan:

Menurut WHO tujuan penyuluhan kesehatan adalah untuk merubah perilaku perseorangan

dan atau masyarakat dalam bidang kesehatan. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan terhadap

sasaran dalam keberhasilan penyuluhan kesehatan adalah:

1) Tingkat Pendidikan.

2) Tingkat Sosial Ekonomi

3) Adat Istiadat

4) Kepercayaan Masyarakat

5) Ketersediaan Waktu di Masyarakat

Dalam melakukan penyuluhan kesehatan, maka penyuluh yang baik harus melakukan

penyuluhan sesuai dengan langkah – langkah dalam penyuluhan kesehatan masyarakat

sebagai berikut (Effendy, 1998) :

1) Mengkaji kebutuhan kesehatan masyarakat.

2) Menetapkan masalah kesehatan masyarakat.

3) Memprioritaskan masalah yang terlebih dahulu ditangani melalui penyuluhan kesehatan

masyarakat.

Page 15: promkes wulan.docx

7/27/2019 promkes wulan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/promkes-wulandocx 15/20

4) Menyusun perencanaan penyuluhan

Menetapkan tujuan

Penentuan sasaran

Menyusun materi / isi penyuluhan

Memilih metoda yang tepat

Menentukan jenis alat peraga yang akan digunakan

Penentuan kriteria evaluasi.

5) Pelaksanaan penyuluhan

6) Penilaian hasil penyuluhan

7) Tindak lanjut dari penyuluhan

d. UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Upaya Kesehatan Kerja adalah bentuk operasionil PHC di lingkungan pekerja,

merupakan wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan pekerja yang terencana,

teratur dan berkesinambungan yang di selenggarakan oleh masyarakat pekerja atau kelompok

kerja yang memiliki jenis kegiatan usaha yang sama dan bertujuan untuk meningkatkan

produktivitas kerja.

Dalam imlementasinya selalu mencakup 3 pilar PHC yaitu :

1. Adanya kerja sama lintas sektor

2. Adanya pelayanan dasar kesehatan kerja

3. Adanya peran serta masyarakat

Bentuk aktifitas Pos UKK dan frekwensinya adalah :

KEGIATAN FREKWENSI PELAKSANA

Pemeriksaan awal kesehatan pekerja dan lingkungan kerja

1 X Petugas dan kader

Pemeriksaan berkala bagi bekerja

1 X Petugas dan kader

Page 16: promkes wulan.docx

7/27/2019 promkes wulan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/promkes-wulandocx 16/20

SIMASKER 1 X / 3 bulan Petugas dan kader

PelayananP3K/P3/rujukan dan penyehatan lingkungan

Tiap hari Petugas dan Kader

Pencatatan /pelaporan danasehat

1 X /bulan Kader

e. Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

Tanaman obat keluarga adalah sebidang tanah di halaman atau ladang yang di

manfaatkan untuk menanam tanaman yang berkasiat sebagai obat.

Tingkat perkembangan TOGA:

INDIKATOR PRATAMA MADYA PURNAMA

Jumlah KK adaTOGA

< 30% 30% - 60% >60%

Jenis tanaman per desa

<10% 10% - 25% >25%

Jumlah KK memanfaatkanTOGA

<10% 10% - 50% >50%

Adapun jenis intervensi untuk tingkat perkembangan TOGA adalah sebagai berikut:

1. TOGA tingkat pratama, intervensinya adalah peningkatan KIE tentang perluasan dari

pemanfaatan TOGA untuk petugas kesehatan lintas sektoral terkait dan kader

kesehatan.

2. TOGA tingkat Madya, intervensinya adalah peningkatan KIE tentang perluasan

pengembangan dan pemanfaatan TOGA kepada masyarakat.

3. TOGA tingkat purnama, intervensinya adalah peningkatan KIE tentang budidaya

TOGA kepada masyarakat.

f. Satuan Karya Bakti Husada (SBH)

Satuan Karya Bakti Husada adalah wadah pramuka untuk mengembangkan

pengetahuan, ketrampilan, pengalaman, dan kesempatan dalam membaktikan dirinya kepada

masyarakat dalam pembangunan kesehatan.

Page 17: promkes wulan.docx

7/27/2019 promkes wulan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/promkes-wulandocx 17/20

g. Pos Kesehatan Pesantren (poskestren)

Pondok pesantren adalah lembaga islam yang memiliki warga belajar yang di sebut

santri.Peran serta pondok pesantren pada pembangunan kesehatan di wujudkan antara lain

dalam bentuk “posyandu Asta”( posyandu asuhan tokoh agama), poskestren.

Poskestren merupakan wujud partisipasi masyarakat pondok pesantren dalam bidang

kesehatan secara berkala.Kegiatan dari poskestren adalah;

Pos obat pondok pesantren

Santri husada (kader kesehatan di kalangan santri)

Pusat informasi kesehatan, berupa perpustakaan kerohanian dan ceramah kesehatan

secara berkala, bekerja sama dengan puskesmas setempat.

Upaya kesehatan lingkungan di sector pondok pesantren.

h. Karang taruna husada

Karang taruna adalah wadah kegiatan remaja dan pemuda di tingkat rukun warga /RW

yang besar peranannya pada pembinaan remaja dan pemuda dalam menyalurkan aspirasi dan

kreasinya.

i. Upaya Kesehatan gigi masyarakat desa (UKGMD)

UKGMD adalah upaya pembinaan kesadaran, kemauan, kemampuan dan peran serta

masyarakat dalam pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut dengan pendekatan PKMD, di

laksanakan terintegrasi dengan upaya kesehatan lainnya, dengan kerja sama lintas program

dan lintas sektor.Sasarannya adalah keluarga masyarakat yang telah mempunyai ato aktifitas

dengan prioritas kelompok masyarakat yang rawan terhadap penyakit gigi dan mulut.

Penyakit gigi dan mulut yang banyak di derita masyarakat adalah karies (gigi

berlobang) dan periodontis (peradangan jaringan ikat gigi)

Page 18: promkes wulan.docx

7/27/2019 promkes wulan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/promkes-wulandocx 18/20

j. Pos Kesehatan Kelurahan (poskeskel)

Poskeskel merupakan unit kesehatan dibawah Puskesmas yang dibangun berdasarkan

swadaya masyarakat.Dikepalai oleh bidan/dokter/perawat setempat (berdomisili di lokasi

Poskeskel).Poskeskel melayani kesehatan masyarakat secara umum sebagai perpanjangan

dari Puskesmas. Poskeskel akan membawahi beberapa Posyandu di lingkungannya.

3.5. Evaluasi dan Indikator Keberhasilan Promosi Kesehatan

Evaluasi di lakukan di setiap tahapan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan hasil

evaluasi di lakukan pada setiap pertengahan dan akhir tahun untuk menilai proses dan hasil

pelaksanaan promosi kesehatan di puskesmas. Evaluasi di lakukan dengan menilai indikator

keberhasilan yang terdiri dari indikator masukan, proses, keluaran, dan dampak.

Page 19: promkes wulan.docx

7/27/2019 promkes wulan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/promkes-wulandocx 19/20

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

Promosi kesehatan baik penyuluhan kesehatan masyarakat (PKM) atau peran serta

masyarakat sangat di perlukan agar masyarakat itu dapat memiliki kesadaran untuk

berprilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga pemecahan masalah kesehatan di

lingkungan puskesmas dapat optimal. Peranserta masyarakat di puskesmas Ambacang

tentang PHBS cukup antusias hal ini terlihat dari indikator keberhasilannya yang sudah

mencapai target.

Untuk meningkatkan D/S di posyandu di perlukan kerja sama lintas program dan

lintas sektoral dalam peningkatan kunjungan posyandu, termasuk mengaktifkan kader, dan

adanya dana sehat yang dapat membantu berjalannya posyandu.

4.2 SARAN

Di harapkan puskesmas lebih mengoptimalkan peran promosi kesehatan di

lingkungan kerja puskesmas.

Pemberian reward sebagai bentuk apresiasi pada kader yang terlibat dalam promosi

kesehatan.

Di harapkan kerja sama lintas sektoral untuk dapat aktif dalam membina dan

memberikan dukungan di setiap program yang di laksanakan sehingga di harapkan

dari tahun ke tahun program yang ada dapat mencapai target sesuai dengan yang telah

di tetapkan.

Page 20: promkes wulan.docx

7/27/2019 promkes wulan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/promkes-wulandocx 20/20

DAFTAR PUSTAKA

1.Dinas Kesehatan Kota Propinsi, 2006 Pedoman Managemen Peran Serta Masyarakat ,Jakarta

2.Dep Kes RI, 2007 Promosi Kesehatan Di Tempat Kerja, Jakarta

3.Dep Kes RI, 2006 Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu , Jakarta

4.Data Rekapan Promkes Tahun 2011

5.Dinas Kesehatan Kota Padang, 2011 Strategi Promosi Kesehatan (Bintek ), Padang

6.http//www. Promosi Kesehatan//

7.http// www.irc.kmpk.ugm.,ac.id.id