promkes jadi

15
ETIKA PROMKES A. Analisis masalah dan perilaku 1. Identifikasi Masalah a. Latar belakang Setiap tahun kasus tentang penyakit diare semakin meningkat. Angka kesakitan dan kematian masih terus bertambah. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang diare menimbulkan rasa ketakutan berlebihan terhadap diare. Selain itu, belum optimalnya peran serta masyarakat dalam pencegahan serta pengendaliannya. Tidak sedikit anggota masyarakat yang menderita sakit perut yang mungkin tidak disebabkan Diare menjadi ketakutan berlebihan sehingga minta rawat inap di rumah sakit. Di samping itu, masyarakat belum banyak mempunyai pemahaman tepat dan benar tentang pencegahan dan pengendalian vektor Diare. Akibatnya, peran serta masyarakat terhadap pencegahan dan pengendaliannya masih sangat kurang. Sering di masyarakat, masih banyak yang tidak peduli terhadap asupan makan makanan yang mereka konsumsi yang pada akhirnya menimbulkan diare. Pada beberapa gerakan penyuluhan dalam rangka pencegahan diare sering salah sasaran.

Upload: ghita-aulia-paputungan

Post on 18-Nov-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Promosi Kesehatan Masyarakat dengan DBD

TRANSCRIPT

ETIKA PROMKES

A. Analisis masalah dan perilaku1. Identifikasi Masalaha. Latar belakangSetiap tahun kasus tentang penyakit diare semakin meningkat. Angka kesakitan dan kematian masih terus bertambah. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang diare menimbulkan rasa ketakutan berlebihan terhadap diare. Selain itu, belum optimalnya peran serta masyarakat dalam pencegahan serta pengendaliannya. Tidak sedikit anggota masyarakat yang menderita sakit perut yang mungkin tidak disebabkan Diare menjadi ketakutan berlebihan sehingga minta rawat inap di rumah sakit. Di samping itu, masyarakat belum banyak mempunyai pemahaman tepat dan benar tentang pencegahan dan pengendalian vektor Diare. Akibatnya, peran serta masyarakat terhadap pencegahan dan pengendaliannya masih sangat kurang. Sering di masyarakat, masih banyak yang tidak peduli terhadap asupan makan makanan yang mereka konsumsi yang pada akhirnya menimbulkan diare. Pada beberapa gerakan penyuluhan dalam rangka pencegahan diare sering salah sasaran.Setelah diakukan survey pada masyarakat desa bilalang IV status kesehatan masyarakat dipandang dari lingkungan kurang kurang baik, seperti penyediaan air bersih (minum air yang diambil dari sungai), tidak ada pembuangan limbah, kandang ternak yang tidak terpelihara, sementara masyarakat buang air besar disungai, mencuci pkaian disungai sehingga menyebabkan penyakit diare.Sistem layanan kesehatan yang ada di desa bilalalng IV hanya terdapat 1 puskesmas pembantu yang yang petugas kesehatannya jarang berada di tempat.Sistem sosial pada masyarakat desa bilalang IV yaitu terdiri dari kelomp-kelompok petani, kelompok lembaga adat, kelompok ibu-ibu pegajian, yang bekerja sama dan berinteraksi satu sama lain dan saling bersosialisasi sehingga di desa ini terjali kesatuan hidup bersama yang teratur. Tapi belum ada kesadaran untuk membersihkan lingkungan yang kotor dan merubah pola kebiasaan mereka.

2. Menetapkan masalah dan prioritas masyarakatPada umumnya status kesehatan masyarakat desa bilalang IV tidak baik, karena dari 50 kepala kluarga 30 diataranya masih menggunakan air sumur untuk masak, minum dan air sungai untuk mencuci pakaian, serta BAB di sungai. Dan dari 30 keluarga yang menggunakan air sumur untuk masak dan minum 15 KK anaknya menderita penyakit diare.Pola pelayanan kesehatan masyarakat di desa bilalang IV adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan secara lembaga atau organisasi kesehatan ditempat pelayanan, masyarakat mendapat pelayanan seminggu 2 kali di puskesmas pembantu, yang di dalamnya ada tenaga perawat, dokter dan bidan.Stastus kesehatan masyarakat desa bilalang IV sangat berhubungan dengan pelayanan kesehatan dimana masyarakat desa bilalang IV sangat membutuhkan layanan kesehatan karena jarak antara puskesmas rawat inap dan rumah sakit yang jauh sementara juga adanya faktor ekonomi yang berpengaruh karena sebagian besar masyarakat hidup bertani.Determinan kesehatan adalah faktor yang menentukan dan mmpengaruhi (membentuk) status kesehatan dari individu atau masyarakat. Seperti lingkungan yang tidak sehat meliputi keterpaparan individu dari hal yang menyebabkan penyakit seperti diare, gaya hidup individu yang dapat menyebabkan penyakit seperti gemar mengkonsumsi makanan yang dapat menyebabkan hipertensi, kolestrol, dan lain-lain.

B. Menetapkan Prioritas MasalahStatus keehatan masyarakat di desa bilalang IV pada umumnya tidak baik karena masih kurangnya kepedulian masyarakat tentang kesehatan. Sementara pola pelayanan kesehatan yang ada dilakukan hanya 2 minggu sekali. Sementara masyarakat sangat membutuhkan pelayanan kesehatan di desa karena jarak yang sangat jauh.Masyarakat desa Bilalang IV mempunyai karakteristik yang bervariasi. Berdasarkan survey yang telah dilakukan masyarakat desa bilalang IV dari 50 KK yang ada 30 diantaranya berpendidikan SD dan 20 dintaranya berpendidikan SMP. Terdiri dari:NoUmurDewasa, remaja & LansiaAnak-anak, bayi dan balita

WanitaPriaPria Wanita

1Diatas 90 thn1015--

275-90 tahun1020--

360-74 tahun1515--

445-59 tahun2025--

520-44 tahun2030--

613-19 tahun2535--

76-12 tahun--2015

81-5 tahun--1513

90-1 tahun--1015

Jumlah1151404543

C. Menetapkan Tujuan PromkesTujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Indonesia. Dari masalah yang ada maka tujuan utama promkes yaitu memberikan penyuluhan dan pengetahuan kepada masyarakat untuk merubah sikap, perilaku dari yang tidak baik menjadi baik, sehingga status kesehatan masyarakat meningkat.

D. Menetapkan sasaran promkesa. Tatanan rumah tanggaSasaran di rumah tangga adalah seluruh anggota keluarga secara keseluruhan didesa bilalang IV yang terbagi dalam :1) Sasaran PrimerAdalah sasaran utama dalam rumah tangga yang akan dirubah prilakunya atau anggota keluarga yang bermasalah.2) Sasaran SekunderAdalah sasaran yang dapat mempengaruhi individu dalam keluarga yang bermasalah misalnya, kepala keluarga, ibu, orang tua, tokoh keluarga, kader tokoh agama, tokoh masyarakat, petugas kesehatan dan sector terkait.3) Sasaran tersierAdalah sasaran yang diharapkan dapat menjadi unsure pembantu dalam menunjang atau mendukung pendanaan, kebijakan, dan kegiatan untuk tercapainya promosi kesehatan misal, kepala desa, lurah, camat, kepala Puskesmas, guru, tokoh masyarakat.

b. Kemungkinan hambatan dan kesuitan.1) Hambatan yang mungkin dihadapi adalah sulitnya mengumpulkan warga dan terbatasnya waktu dan dana yang tersedia.2) Sumber daya yang potensial3) Tokoh kunci di masyarakat dapat menjadi mitra dalam pemberdayaan masyarakat adalah ketua RT, tokoh agama, tokoh masyarakat, kader kesehatan dan tokoh pemuda4) Penyebab permasalahan yang bersifat prilaku dan budaya.5) Adanya prilaku masyarakat yang tidak sehat seperti kurangnya kebersihan makanan, kurangnya pengetahuan akan pentingnya kebersihan.

E. Menetapkan isi atau pesan pokok promkes1. DefinisiDiare adalah berak-berak yang lebih sering dari biasanya (3 x atau lebih dalam sehari) dan berbentuk encer, bahkan dapat berupa seperti air saja, kadang-kadang juga disertai dengan muntah, panas dan lain-lain (Widoyono, 2008).Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya. Perubahan yang terjadi berupa perubahan, peningkatan volume, keenceran dan frekuensi dengan atau tanpa lender darah, seperti lebih dari 3 kali/hari dan pada neonatus lebih dari 4 kali/hari (Hidayat, Aziz Alimul, 2008).Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang encer atau cair (Suriadi dan Rita Yulianni, 2006).

2. Faktor Penyebab Diarea. Faktor infeksi 1) Infeksi enteral : infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama diare pada anak meliputi infeksi enternal sebagai berikut :a) Infeksi bakteri : vibrio, E. Coli, Salmonella, Stigella, Campilobacter, Yersinia, Aeromonas dan sebagainya.b) Infeksi Virus : Entrovirus (Virus Echo, Coxsackie, Poliomielitis).c) Infeksi parasit : cacing (Ascaris, Trichuris, Oxyuris, Strongyloides).2) Infeksi parental ialah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti : otitis media akut (OMA), tonsilitis / tonsilofaringis, bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya.b. Faktor MalabsorsiMalabsorsi karbohidrat disakarida, lemak dan protein.c. Faktor MakananMakanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.d. Faktor PsikologisRasa takut dan cemas (Jarang, tetapi dapat terjadi pada anak yang lebih besar).

3. Tanda-tanda Penyakit Diarea. Balita biasanya rewel karena diare menyebabkan kekurangan cairan, sehingga perlu diberi minum yang banyak. b. Pada keadaan dehidrasi ringan-sedang, balita akan terlihat gelisah.c. Diare ditandai disentriform yaitu tinja berlendir, cair dan kadang-kadang berdarah.d. Diare disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus yang ditandai dengan suhu tubuh meningkat.e. Nafsu makan menurun akibat diare harus diimbangi makan yang cukup supaya kondisi tubuh membaik.f. Balita biasanya akan muntah sebelum atau sesudah makan karena merupakan gejala dari beberapa penyakit antara lain keracunan makanan, infeksi appendiks, gula darah yang sangat rendah, dan lain-lain yang merupakan factor penyebab diare.g. Dehidrasi (kekurangan cairan)Tingkatan dehidrasi ada tiga, yaitu :1) Dehidrasi RinganMuka memerah, rasa haus yang sangat, kulit hangat dan kering, tidak buang air atau volume urine berkurang atau berwarna lebih gelap, pusing dan lemah, kram pada otot kaki dan tangan, menangis dengan sedikit atau tidak ada air mata, mengantuk, mulut dan lidah disertai berkurangnya air liur.2) Dehidrasi SedangTekanan darah menurun, pingsan, kontraksi yang kuat pada otot lengan, kaki, perut dan punggung, kejang, perut kembung, gagal jantung, dan ubun-ubun cekung, denyut nadi cepat dan lemah.3) Dehidrasi BeratGejala-gejala dehidrasi ringan terlihat semakin jelas dan mengarah pada keadaan yang lebih berat dengan tanda dan gejala sebagai berikut : Berkurangnya kesadaran, tidak buang air kecil, tangan teraba dingin dan lembab, denyut nadi yang semakin cepat dan lemah hingga tidak teraba, tekanan darah yang menurun hingga tidak terukur, kebiruan pada ujung kuku, mulut, dan lidah. Jika tidak diatasi keadaan ini dapat mengancam jiwa atau kematian.

4. Akibat dari DiareAkibat dari diare yaitu tubuh kekurangan cairan dan garam-garaman yang sangat berguna bagi kelangsungan hidup manusia. Makin lama seseorang terkena penyakit diare makin banyak dan cepat pula tubuh kehilangan cairan. Akibat kekurangan cairan, kemungkinan besar akan menyebabkan kematian. Dalam istilah kedokteran disebut dehidrasi.

5. Cara Penularan Diara. Melalui air yang merupakan media penularan utama. Diare dapat terjadi bila seseorang menggunakan air minum yang sudah tercemar, baik tercemar dari sumbernya, tercemar selama perjalanan sampai ke rumah-rumah atau tercemar pada saat disimpan di rumah.pencemaran di rumah terjadi bila tempat penyimpanan tidak tertutup atau apabila tangan yang tercemar menyentuh air pada saat mengambil air dari tempat penyimpanan.b. Melalui tinja terinfeksi. Tinja yang sudah terinfeksi mengandung virus/bakteri dalam jumlah besar. Bila tinja tersebut dihinggapi oleh binatang dan kemudian binatang tersebut hinggap di makanan, maka makanan itu dapat menularkan diare ke orang yang memakannya.

6. Pencegahan Penyakit Diarea. Buang air besar di jamban atau kakus yang sehatb. Gunakan sumber air minum yang bersihc. Makanan dan minuman yang dimasakd. Kebersihan perorangan: Membiasakan cara hidup sehari-hari, seperti : mencuci tangan dengan sabun.e. Menjaga kebersihan alat-alat rumah tangga1) Biasakan mencuci alat-alat makan dan minum dengan sabun.2) Jangan mencuci pakaian penderita ke sungai dan sumber air lainnya.f. Makanan yang bergizi: Makanan yang bergizi bukan berarti makanan yang mahal. Supaya tidak membosankan, penyajian makanan dapat berganti-ganti.g. Lingkungan yang bersih dan sehat

7. Penanganan Cara pengobatan diare di rumah: a. Tingkatkan pemberian cairan1) Pemberian ASI (Air Susu Ibu).2) Pemberian susu buatan (campuran sama banyaknya dengan air masak).3) Pemberian cairan lain, seperti : air teh, sop, air tajin dari pemasakan nasi, LGG (Larutan Gula Garam), air kelapa, larutan oralit).b. Teruskan makanan1) Berikan makanan yang mudah dicerna, yang mengandung kalium (sari buah, sayur).2) Jangan berikan makanan yang pedas.c. Berikan makanan yang sering.d. Bila diare tidak dapat diatasi dengan pemberian oralit atau LGG, bahkan tambah berat, segera bawa penderita ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat.

8. Cara membuat oralita. Mencuci tangan dengan sabun sebelum membuat larutan oralitb. Menuangkan air matang ke dalam gelas bersih sebanyak 200 ccc. Menuangkan gula pasir sebanyak 1 sendok teh, kemudian menambahkan garam halus sendok thed. Aduk sampai larut, minumkan LGG sampai habis setiap anak buang air besar.

9. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam usaha pertolongan pertama pada balita yang terkena diarePada balita yang mengalami diare biasanya disertai dengan nafsu makan menurun dan keadaan tubuh yang lemah, sehingga keadaan demikian sangat membahayakan balita. Maka dari itu ibu harus melakukan penanganan segera pada diare yang sering dianggap ringgan padahal sangat membahayakan.

F. Menetapkan Metode Dan Saluran Komunikasi1. Aspek yang akan dicapai adalah Pengetahuan masyarakan tentang pentingnya kesehatan, bagaimana sikap masyarakat dalam menyikapi masalah yang ada, dan ketrampilan yang ada pada masyarakat.2. Metode yang akan digunakan dalam promosi kesehatan penyuluhan pencegahan penyakit diare adalah penyuluhan langsung, pemasangan poster, penyebaran leaflet, serta meberikan contoh konkrit berupa foto-foto dan slide untuk pengetahuan tentang Diare.3. Sasaran seluruh masyarakat yang ada di desa bilalang IV

G. Menentukan media yang akan digunakanMedia yang digunakan dalam penyuluhan seperti pemasangan poster, penyebaran leaflet, serta memberikan contoh-contoh yang kongkrit berupa foto-foto dan slide tentang penyakit diare.

H. Menyusun Rencana EvaluasiEvaluasi dilaksanakan setelah seminggu selesai penyuluhan kesehatan, pada tanggal 17 maret 2015 dilaksanakan dibalai desa bilalang IV, dan masyarakat yang menjadi sasaran adalah Kepala desa, tokoh-tokoh adat, tokoh-tokoh masyarakat, pemuka agama dan kepala keluarga serta ibu-ibu yang hadir. Yang melakukan evaluasi adalah petugas dinas kesehatan, perawat yang ada di puskesmas desa tersebut.

I. Menyusun jadwal pelaksanaan