prok lamas i

3
“Bahasa Perjuangan yang Aku Kenang” Proklamasi kemerdekaan bangsa indonesia yang kita peringati pada tanggal 17 agustus setiap tahunnya selalu dihiasi dengan upacara bendera di alun – alun atau di halaman sekolahan, lalu di sore harinya biasanya diadakan lomba ketrampilan para pemuda atau lomba memasak untuk ibu – ibu rumah tangga. Apakah ini yang disebut dengan memperingati kemerdekaan?! Bagaimana kita akan mengisi kemerdekaan jika setiap tahun hanya agenda yang itu – itu saja yang kita gelar. Penghargaan terhadap perjuangan para pahlawan direfleksikan dengan panjat pinang, apakah dengan panjat pinang bisa mencerminkan peran pengisi kemerdekaan?! Bahasa perjuangan yang tertuang melalui lagu apakah masih dapat kita rasakan soulnya!? Lagu – lagu perjuangan yang hanya bisa kita dengar setiap HUT NKRI, tak terdengar kembali setelah moment 17an selesai. Ribuan lagu perjuangan diciptakan untuk membakar semangat dan jiwa nasionalis para pejuang, kini hanya bisa menjadi hiasan pada pra-acara lomba baris – berbaris tingkat kabupaten. Masih ingatkah dengan lagu “ Tanah Airku”?! Tanah airku tidak kulupakan Kan terkenang selama hidupku Biarpun saya pergi jauh Tidakkan hilang dari kalbu Tanahku yang ku cintai Engkau ku banggai Walaupun banyak negri ku jalani

Upload: dewinta-sari-pratiwi

Post on 05-Jan-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Proklamasi

TRANSCRIPT

Page 1: Prok Lamas i

“Bahasa Perjuangan yang Aku Kenang”

Proklamasi kemerdekaan bangsa indonesia yang kita peringati pada tanggal 17 agustus setiap tahunnya selalu dihiasi dengan upacara bendera di alun – alun atau di halaman sekolahan, lalu di sore harinya biasanya diadakan lomba ketrampilan para pemuda atau lomba memasak untuk ibu – ibu rumah tangga. Apakah ini yang disebut dengan memperingati kemerdekaan?! Bagaimana kita akan mengisi kemerdekaan jika setiap tahun hanya agenda yang itu – itu saja yang kita gelar. Penghargaan terhadap perjuangan para pahlawan direfleksikan dengan panjat pinang, apakah dengan panjat pinang bisa mencerminkan peran pengisi kemerdekaan?!

Bahasa perjuangan yang tertuang melalui lagu apakah masih dapat kita rasakan soulnya!? Lagu – lagu perjuangan yang hanya bisa kita dengar setiap HUT NKRI, tak terdengar kembali setelah moment 17an selesai. Ribuan lagu perjuangan diciptakan untuk membakar semangat dan jiwa nasionalis para pejuang, kini hanya bisa menjadi hiasan pada pra-acara lomba baris – berbaris tingkat kabupaten. Masih ingatkah dengan lagu “ Tanah Airku”?!

Tanah airku tidak kulupakanKan terkenang selama hidupkuBiarpun saya pergi jauhTidakkan hilang dari kalbuTanahku yang ku cintaiEngkau ku banggai

Walaupun banyak negri ku jalaniTermasyur permai dikata mahasiswa

Tetapi kampung dan rumahkuDisanalah kurasa senangTanah ku tak kulupakan

Engkau ku banggakan

“Nation and Character Building” (NACB) yang menjadi rumusan Ir.Sukarno untuk menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang cerdas dan kaya. Salahsatu bagian dari NACB adalah melalui wawasan kebudayaan, dimana lagu perjuangan dan lagu daerah merupakan bentuk hasil kebudayaan yang secara sadar harus kita banggakan dan cintai.

Pemerintah menetapkan lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan dengan PP no 44 tahun 1958, kemudian banyak lagu perjuangan lain menyusul dan didaftarkan sebagai lagu nasional, dan pemerintah menetapkan tanggal 9

Page 2: Prok Lamas i

Maret sebagai Hari Musik Nasional. Namun usaha pemerintah untuk menjadikan lagu perjuangan menjadi lagu nasional belum cukup untuk menghargai jasa pahlawan pencipta lagu perjuangan serta belum bisa membentuk jiwa nasionalis setiap warga negara Indonesia.

Kita mungkin bisa mengambil survey, dari seluruh teman di dalam kelas Mata Kuliah Teori Budaya, ada berapa mahasiswa yang hafal lirik lagu nasional dan berapa banyak lagu yang bisa mereka tuliskan?! Dari hal tersebut saya yakin tidak lebih dari 50% mahasiswa mampu menuliskan lirik lagu secara utuh dengan jumlah lebih dari 10 lagu. Jika prediksi saya tepat, maka cita – cita Ir. Sukarno dengan NACBnya akan selalu menjadi utopia dan Indonesia tidak akan menjadi bangsa yang cerdas dan kaya.