program studi s3 mipadoktor.fst.unair.ac.id/wp-content/uploads/2020/11/... · 2020. 11. 11. · dan...
TRANSCRIPT
i
BUKU PANDUAN PENDIDIKAN DOKTOR
PROGRAM STUDI S3
MIPA FAKULTAS SAIN DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS SAIN DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2015
ii
DAFTAR ISI
SURAT KEPUTUSAN DEKAN………………………………………………….…… iv
PRAKATA...………………………………………………………………………..……vI
BAB IPENGANTAR …………………………………………………………………… 1
BAB IIVISI, MISI DAN KOMPETENSI LULUSAN………………………..……… 2
1. VISI…………………………………………………………………………..……… 2
2. MISI …………………………………………………………………………………2
3. TUJUAN ……………………………………………………………………..……..2
4. KOMPETENSI LULUSAN ……………………………………………………….. 3
BAB IIISTRUKTUR PROGRAM STUDI DAN PENERIMAAN
MAHASISWA ……………………………………………………………….. 5
1. BATASAN …………………………………………………………………………..5
2. PROGRAM STUDI S3 MIPA …………………………………………………….6
3. PENERIMAAN CALON PESERTA PROGRAM STUDI …………………..….7
BAB IVKURIKULUM ………………………………………………………………... 8
1. MATA KULIAH WAJIB…………………………………………………………… 8
2. MATAKULIAH PILIHAN ………………………………………………………… 8
3. MATA KULIAH PENUNJANG DESERTASI (MKPD) ……………………....... 9
4. KOMPETENSI ……………………………………………………………………..9
5. KEMAMPUAN BERBAHASA ASING ………………………………………….. 10
6. BEBAN STUDI …………………………………………………………………….. 10
7. WAKTU PENDIDIKAN ............................................................................................... 11
8. PENILAIAN AKHIR, GELAR DOKTOR DAN PREDIKAT KELULUSAN. … 11
9. STRUKTUR KURIKULUM ……………………………………………….……... 11
BAB VPEMBIMBINGAN AKADEMIK …………………………………………….. 17
1. PENASEHAT AKADEMIK ………………………………………………………. 17
2. PROMOTOR ………………………………………………………………………. 17
3. KOPROMOTOR …………………………………………………………………… 18
4. KONSULTAN ……………………………………………………………………… 18
BAB VIPENJELASAN KHUSUS TENTANG UJIAN KUALIFIKASI,PROPOSAL
DAN DISERTASI ……………………………………………………………. 19
1. PENGANTAR …………………………………………………………………….. 19
2. UJIAN KUALIFIKASI ……………………………………………………………. 19
3. PROPOSAL DAN DISERTASI …………………………………………………. 23
iii
BAB VIIMETODE DAN JENJANG KERANGKA ILMIAH……………………… 32
1. DATA, HIPOTESIS DAN, TEORI ………………………………………………. 32
BAB VIIITENAGA AKADEMIK …………………………………………………… 34
1. BIOLOGI ………………………………………………………………………… 34
2. FISIKA …………………………………………………………………………… 34
3. KIMIA ……………………………………………………………………………. 35
4. MATEMATIKA …………………………………………………………………. 35
BAB IX DESKRIPSI MATA KULIAH ………………………................................ 36
1. PROGRAM STUDI MIPA (WAJIB PROGRAM STUDI).......................... 36
2. MINAT STUDI BIOLOGI .......................................................................... 38
3. MINAT STUDI FISIKA ............................................................................ 45
4. MINAT STUDI KIMIA ............................................................................... 56
5. MINAT STUDI MATEMATIKA ................................................................. 65
BAB X ADMINSTRASI AKADEMIK ……………………………………………... 69
1. ADMINISTRASI KEMAHASISWAAN ………………………………………... 69
2. ADMINISTRASI KELULUSAN ……………………………………………….. 69
3. CUTI AKADEMIK …..…………………………………………………………… 69
4. GAGAL STUDI ………………………………………………………………..... 70
BAB XI SANKSI …………………………………………………………………..…. 70
1. TINGKAT DAN SANKSI AKADEMIK …………………………………….….. 71
2. CONTOH PELANGGARAN ………………………………………………….... 71
3. KEPUTUSAN PELANGGARAN ………………………………………………. 72
BAB XII KETENTUAN PERALIHAN …………………………………………..…. 72
BAB XIII KETENTUAN PENUTUP …………………………………………..…… 73
iv
PRAKATA
Dengan rahmatTuhan Yang Maha Esa, Buku Panduan Program S3 MIPA Fakultas Sains
dan Teknologi, Universitas Airlangga edisi tahun 2012 telah dapat kami perbaikan dan
disesuaikan dengan Peraturan Rektor Universitas Airlangga no.:21 tahun 2014. Segala puji
dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.
Buku Panduan Program Studi S3 MIPA edisi tahun 2015 ini adalah perbaikan dari buku
panduan edisi tahun 2012 dengan mengacu pada peraturan Rektor yang terbaru yaitu
Peraturan Rektor Universitas Airlangga no.: 21 tahun 2014 tentang Pedoman Pendidikan
Program Doktor (S3) Universitas Airlangga. Penyesuaian terutama tentang syarat Promotor
dan Kopromotor , criteria nilai mutu dan, perincian tentang predikat cum laude.
Tujuan buku pedoman ini masih sama dengan edisi sebelumnya yaitu disusun dengan
tujuan agar para mahasiswa mendapat gambaran yang lengkap dan menyeluruh tentang
program studi ini dan dapat menyelesaikanpendidikannya dalam waktu yang tepat.Buku ini
tersusundari 13 Bab mulai dari Bab Pengantar (Bab I) sampai Bab Penutup (Bab XIII).Pada
garis besarnya penjelasan dalam buku ini meliputi visi, misi dan tujuan didirikannya
Program Studi S3 MIPA ini, struktur program studi dan kemahasiswaan, struktur kurikulum
dan deskripsi mata kuliah, bimbingan akademik, kelulusan, cuti akademik dan penjelasan
khusu stentang proposal dan disertasi. Karena salah satu tuntutan mendapat gelar Doktor
adalah dapa menemukan konsep ilmiah baru, maka dalam buku panduan ini juga
disampaikan bab khusus tentang hal tersebut yaitu, Bab VII tentang metode dan jenjang
kerangka ilmiah dengan harapan mahasiswa baru memiliki gambaran yang lengkap tentang
rencana penelitiannya.
Buku Panduan ini telah diusahakan disusun dengan sebaik-baiknya, namun demikian
tentulah tidak dapat dikatakan bebas dari kesalahan dan kekurangan. Semua kesalahan dan
kekurangan yang dapat dijumpai dalam edisi ini akan diperbaiki dalam edisi yang akan dating
atau untuk jangka pendek akan disampaikan penjelasan khusus.
Demikian penjelasan singkat kami tentang BukuPanduan Program Studi S3 MIPA
Fakultas Sainsdan Teknologi, Universitas Airlanggaini. Harapan kami buku panduan ini
dapat membantu para Mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikannya dengan sebaik-
baiknya dan dalam waktu yang tepat.
Surabaya, 18 Agustus 2015
Dekan
Prof. Win Darmanto, Ph.D.
NIP.: 196106161987011001
1
BAB I
PENGANTAR
Pendidikan Doktor Program Studi S3 MIPA ini semula berada di bawah naungan
Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga. Sejak tahun 2011 berdasar SK Rektor Nomor
13/H3/PR/20, Program Studi S3 MIPA ditempatkan di Fakultas Sains dan Teknologi,
dikoordinasi oleh seorang Ketua Program Studi yang bertanggung jawab kepada Dekan
Fakultas Sains dan Teknologi.
Secara umum tujuan pendidikan doktor di Fakultas Sain dan Teknologi, Universitas
Airlangga (selanjutnya disebut FST-UA) adalah menghasilkan suatu konsep yang baru di
bidang minat keahliannya, tanpa mengabaikan moralitas. Bidang minat keahlian S3 yang
dikembangkan di FST-UA ada empat yaitu Biologi, Fisika, Kimia dan, Matematika. Keempat
bidang minat keahlian ini selanjutnya disebut sebagai Minat Studi. Setiap peserta didik dapat
memilih keahlian yang lebih khusus yaitu Konsentrasi Studi. Proses pendidikan doktor di
Program Studi S3 MIPA ini dirancang sebagai kombinasi perkuliah dan penelitian mandiri
dan terstruktur selain itu juga dirancang untuk dapat diselesaikan dalam kurun waktu tiga
tahun. Perkuliahan ditujukan untuk memberi dasar filosofi dan teori sehingga menjadi
seorang doktor yang memiliki kemampuan mengembangkan konsep ilmiahnya. Pada masing-
masing bidang minat, peserta didik dapat lebih memfokuskan pada konsentrasi studi tertentu.
Penjelasan lebih rinci tentang minat studi dan konsentrasi disajikan di Bab III yang berisi
penjelasan tentang Struktur Program Studi dan Penerimaan Mahasiswa. Karena kurikulum S3
MIPA dirancang terstruktur maka peserta didik di program studi ini dibagi menjadi tiga
jenjang sebagai berikut:
1. Peserta Program Doktor, yaitu mereka yang telah lulus seleksi penerimaan masuk
Program Studi S3 MIPA
2. Calon Doktor, yaitu Perserta Program Doktor yang telah dinyatakan lulus ujian
kualifikasi
3. Promovendus, yaitu Calon Doktor yang telah dinyatakan lulus ujian akhir tahap
pertama (ujian tertutup)
Ujian kualifikasi diselenggarakan pada semester 1, sebelum Peserta Program Doktor
mengajukan proposal penelitian untuk desertasinya. Ujian tahap akhir diselenggarakan
setelah semua tahap penelitian dan penulisan disertasi diselesaikan. Penjelasan lebih rinci
tentang Ujian Kualifikasi dan hubungannya dengan disertasi disajikan di Bab VI.
Buku Panduan Pendidikan Doktor Program Studi S3 MIPA disusun berdasar pedoman
pendidikan Universitas Airlangga untuk menjelaskan proses pendidikan yang harus dilalui
oleh peserta didik dalam menyelesaikan pendidikan S3 dan mencapai derajat gelar doktor.
Termasuk dalam buku panduan ini adalah penjelasan tentang visi, misi, tujuan, struktur
akademik, struktur bidang studi, kurikulum, sistem ujian, dan tenaga pendidik beserta
keahliannya. Dengan adanya buku panduan ini diharapkan peserta didik dapat merencanakan
aktivitas akademiknya sehingga dapat menyelesaikan pendidikannya dalam waktu yang tepat,
2
lancar dan, memiliki pengetahuan yang sesuai sebagai Calon Doktor dan, tentu saja sebagai
seorang Doktor setelah menyelesaikan pendidikannya.
3
BAB II
VISI, MISI DAN KOMPETENSI LULUSAN
Program Studi S3 MIPA diselenggarakan berdasar kebutuhan ilmiah untuk empat
bidang minat ilmiah yaitu, biologi, fisika, kimia dan, matematika. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut maka dirumuskan visi, misi, tujuan dan kompetensi lulusan. Ada dua
kelompok kompetensi lulusan yaitu, kompetensi secara umum sebagai doktor MIPA dan
kompetensi untuk masing-masing bidang minat. Berikut ini disajikan visi, misi dan tujuan
program studi, serta kompetensi lulusannya.
1. VISI
Menjadi program S3 MIPA yang bersifat mandiri, inovatif, terkemuka di tingkat nasional dan
internasional, dan menjadi pelopor pembangunan MIPA berdasar moral agama
2. MISI
Program Studi S3 MIPA memiliki misi sebagai berikut:
1) Menyelenggarakan program pendidikan akademik bidang MIPA dan mendidik
seseorang menjadi ilmuwan.
2) Menghasilkan ilmuwan yang menguasai bidang MIPA secara profesional melalui
temuan-temuan ilmiah
3) Mendorong keberhasilan peserta didik memberikan kontribusi pengembangan MIPA
melalui pemikiran inovatif, serta tanggap dan adaptif terhadap perubahan fenomena.
3. TUJUAN
Program studi bertujuan untuk menghasilkan lulusan S3 yang:
1) bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2) bersikap terbuka dan tanggap terhadap pengembangan MIPA serta permasalahan yang
dihadapi masyarakat;
3) memiliki wawasan, kemampuan keilmuan, dan keterampilan teknis yang diperlukan
untuk mengadaptasi dan/atau menciptakan metode baru yang akan digunakan dalam
melaksanakan telaah dan taat kaidah;
4) menguasai pendekatan teoritik, konsep dan, paradigma yang sesuai dengan bidang
keahliannya melalui penelitian;
5) akrab dengan permasalahan dan karya ilmiah, serta pemikiran mutakhir para pakar
dalam bidang keahliannnya;
6) mampu menggunakan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang keahliannya untuk
menemukan jawaban dan/atau memecahkan permasalahan yang kompleks termasuk
pendekatan lintas disiplin ilmu;
4
7) mampu mengkomunikasikan pemikiran serta hasil karyanya, baik dengan sejawat
maupun khalayak yang lebih luas.
4. KOMPETENSI LULUSAN
Kompetensi lulusan Prodi S3 MIPA FST UNAIR disusun sesuai dengan kapasitas
internal dan kebutuhan eksternal, yang mencakup kompetensi utama, kompetensi pendukung
dan kompetensi khusus (keahlian unggulan/spesifik) yang harus dimiliki oleh para lulusan.
Secara garis besarnya kompetensi lulusan pendidikan Prodi S3 MIPA UNAIR adalah:
Mampu mengembangkan dan memanfaatkan ilmu berbasis kajian ilmiah yang dapat diakses
oleh masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung, di tingkat nasional, regional
maupun internasional. Rincian kompetensi utama disusun sebagai berikut.
1) Mampu memprediksi fenomena alam secara ilmiah dalam rangka memberikan solusi
masalah kehidupan dan kesehatan, serta peningkatan kinerja industri dan kualitas
lingkungan, yang berkaitan dengan bidang keilmuan.
2) Mampu melakukan penelitian secara mandiri, selanjutnya mempublikasikan di jurnal
ilmiah baik pada tingkat nasional maupun internasional, kemudian
mengkomunikasikannya kepada peer group, masyarakat ilmiah maupun masyarakat
terkait.
3) Mampu mengembangkan keilmuan di bidang MIPA (salah satu dari bidang biologi,
fisika, kimia, matematika) dalam riset dan aplikasi yang berorientasi pada life and
health sciences, industri dan lingkungan.
4) Mampu membantu menyelesaikan problematika yang muncul di masyarakat
Selain kompetensi umum tersebut di atas, lulusan juga dibekali pengetahuan untuk
memiliki kompetensi khusus yaitu kompetensi bidang minat dan konsentrasi studi. Untuk
mencapai kompetensi umum dan khusus tersebut peserta didik juga dituntut untuk memiliki
kompetensi pendukung, yaitu kemampuan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi
umum dan khusus. Berikut adalah kompetensi khusus dan pendukung tersebut.
4.1. Kompetensi Khusus Bidang Minat Biologi
Setelah mengikuti pendidikan, lulusan akan mampu:
1) Mampu mengevaluasi suatu fenomena biologi dengan pendekatan baru (belum pernah
dipublikasikan) berdasarkan hasil penelitian.
2) Mampu mengkomunikasikan hasil penelitian secara lisan dan tertulis.
4.2. Kompetensi Khusus Bidang Minat Fisika
Pada akhir pendidikan, lulusan mampu :
1) Memprediksi fenomena fisika dalam kehidupan manusia dan mengembangkan
konsep fisika yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup
2) Mendesain karya inovatif berdasarkan konsep fisika melalui penelitian yang
komprehensif dan interdisipliner
3) Mengkomunikasikan hasil penelitian dalam peer group di forum nasional dan/ atau
internasional
5
4.3. Kompetensi Khusus Bidang Minat Kimia
Setelah mengikuti pendidikan, lulusan akan mampu:
1) mengembangkan konsep baru dalam ilmu kimia dalam riset dan pengembangan
industri.
2) memformulasikan dan mensintesis permasalahan serta pemecahannya di bidang
kimia dengan pendekatan secara komprehensif dan interdisipliner.
4.4. Kompetensi Utama Bidang Minat Matematika
Setelah mengikuti pendidikan, lulusan akan mampu:
1) Melakukan riset secara mandiri yang dapat dipertanggungjawabkan kekiniannya di
bidang matematika dan/atau terapannya.
2) Menformulasikan dan memberikan usul penyelesaian masalah yang terkait dengan
sains dan/atau teknologi secara matematis.
3) Mengkomunikasikan hasil riset yang dilakukan kepada para pakar di bidang ilmu
terkait di luar matematika.
4.5. Kompetensi Pendukung
Kompetensi pendukung lulusan pendidikan Prodi S3 MIPA Unair adalah sebagai berikut:
1) Mampu berpikir, bersikap dan bertindak sebagai ilmuwan yang bermoral.
2) Mampu berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris.
3) Mampu melakukan kerjasama dengan para pakar di bidang keilmuan dan pihak lain
terkait.
4) Mampu mengikuti dan merespon perkembangan teknologi informatika.
6
BAB III
STRUKTUR PROGRAM STUDI DAN PENERIMAAN MAHASISWA
Sebagaimana telah disampaikan pada Bab I bahwa Program Studi S3 MIPA memiliki
empat minat studi dan beberapa konsentrasi studi. Sebelum menjelaskan Struktur Program
Studi S3 MIPA maka akan disampaikan lebih dahulu batasan istilah yang digunakan dalam
sistem pembelajaran di Program Studi S3 MIPA. Di Bab III ini juga dijelaskan tentang
psersyaratan menjadi Peserta Program Studi.
1. BATASAN
Berikut ini disajikan tentang program doktor, program studi, bidang minat, konsentrasi
studi dan kurikulum.
1.1. Program Doktor
Program doktor adalah program pendidikan strata-3 (S3) yang ditujukan untuk memperoleh
gelar doktor sebagai gelar akademik tertinggi.
1.2. Program Studi
Program Studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan
pendidikan akademik dan/atau profesi yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta
ditujukan agar Peserta Program dapat menguasai pengetahuan, ketrampilan, dan sikap sesuai
dengan sasaran kurikulum
1.3. Minat Studi
Minat Studi adalah suatu kelompok studi yang lebih kecil di dalam suatu program studi yang
dipisahkan mata kuliah keilmuan dan ketrampilan serta, keahlian berkarya.
1.4. Konsentrasi Studi
Konsentrasi studi adalah bagian terkecil dari kelompok program studi yang hanya mengacu
kepada pemisahan kelompok yang berorientasi pada desertasi.
1.5. Disiplin Ilmu
Disiplin ilmu adalah bidang ilmu yang diklasifikasikan menurut nomenklatur rumpun ilmu.
1.6. Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai isi maupun bahan kajian dan
pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman
pengelenggaraan kegiatan pembelajaran.
1.7. Satuan Kredit Semester (sks)
7
Satuan kredit semester selanjutnya disingkat sks adalah satuan penghargaan terhadap
pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terstruktur per
minggu sebanyak 1 jam / tutorial perkuliahan atau 2 jam praktikum atau 4 jam kerja
lapangan, yang masing-masing diiringi oleh sekitar 1-2 jam kegiatan terstruktur tidak
terjadwal dan sekitar 1-2 jam kegiatan mandiri. Satu jam tatap muka setara dengan 50 menit.
1.8. Kartu Rencana Studi
Kartu Rencana Studi, selanjutnya disingkat KRS adalah kartu yang memuat rencana mata
kuliah wajib dan pilihan yang akan diikuti oleh Peserta Program dan Calon Doktor.
2. PROGRAM STUDI S3 MIPA
Program Studi S3 MIPA saat memiliki empat Minat Studi yaitu Biologi, Fisika, Kimia dan,
Matematika. Masing-masing Minat Studi memiliki matakuliah wajib yang berbeda dengan
Minat Studi lainnya dan merupakan ciri khas Minat Studi tersebut. Masing-masing dari
keempat Minat Studi tersebut juga menawarkan Konsentrasi Studi tertentu, sehingga peserta
didik dapat lebih berkonsentrasi pada topik penelitian tertentu. Masing-masing Konsentrasi
Studi menawarkan matakuliah wajib yang berbeda dengan Konsentrasi Studi lainnya dan
merupakan ciri khas Konsentrasi. Penjelasan tentang matakuliah disajikan pada Subbagian
Struktur Kurikulum.
Karena antar setiap Minat Studi maupun antar Konsentrasi Studi memiliki matakuliah
khusus, maka untuk kelancaran studi setiap peserta didik harus sudah sejak awal konsentrasi
studi yang akan didalaminya. Penjelasan tentang matakuliah disajikan pada Bab V tentang
kurikulum.
2.1. Minat Studi Biologi
Minat Studi Biologi saat ini memiliki empat Konsentrasi studi yaitu:
1) Biologi Lingkungan
2) Botani
3) Mikrobiologi
4) Zoologi
2.2. Minat Studi Fisika
Minat Studi Fisika saat ini memiliki dua Konsentrasi Studi yaitu:
1) Biofisika
2) Biooptika Laser
2.3. Minat Studi Kimia
Minat Studi Kimia saat ini memiliki tiga Konsentrasi Studi yaitu:
1) Biokimia
2) Kimia Analitik
3) Kimia Organik
2.4. Minat Studi Matematika
8
Minat Studi Matematika saat ini memiliki dua Konsentrasi Studi yaitu:
1) Analisis dan Aljabar
2) Matematika Terapan
3. PENERIMAAN CALON PESERTA PROGRAM STUDI
Untuk diterima sebagai Peserta Program Doktor MIPA di FST Universitas Airlangga ada
tiga jenis persyaratan yang harus dimiliki oleh calon Peserta Program Doktor MIPA yaitu
kesehatan, akademik dan administrasi.
3.1. Syarat Kesehatan
Dalam proses membelajaran menjadi seorang doktor, Calon Peserta Progran Doktor
diharuskan melakukan penelitian selain perkuliahan. Kegiatan ini secara fisik memerlukan
dukungan fisik dan mental yang sehat dan kuat. Oleh karena itu calon Peserta Program
Doktor harus memiliki kesehatan jasmani dan secara psikologik harus siap melaksanakan
pendidikan di S3. Bukti kesehatan ini dinyatakan dalam bentuk surat keterangan sehat dari
dokter.
3.2. Syarat Akademik
Persyaratan akademik bagi calon Peserta Program Doktor adalah sebagai berikut:
1) Lulusan Program Master dari Program Studi S2 terakreditasi
2) Memiliki IPK S2 setara dengan ≥2,75 (skala 1 – 4)
3) Mempunyai konsep karya ilmiah yang relevan dengan konsep rencana penelitian
dalam rangka penyusunan disertasi
4) Memiliki karya ilmiah yang sebidang dengan rencana penelitian di Program Studi S3
MIPA
5) Lulus ujian seleksi.
Apabila calon Peserta Program Doktor tidak memiliki karya ilmiah yang sebidang dengan
rencana penelitian di Program Studi S3 MIPA tetapi syarat lainnya terpenuhi maka
kepadanya akan dikenakan matrikulasi dengan beban 10 sks. Matrikulasi ini sebagai syarat
sebelum mengikuti kegiatan akademik Peserta Program Doktor. Beban matrikulasi tidak
dihitung sebagai beban studi S3, demikian juga masa matrikulasi tidak dihitung sebagai masa
studi di S3.
3.3. Syarat Administrasi
Calon Peserta Program Doktor wajib memenuhi persyaratan administrasi sebagai berikut:
1) Bagi peserta yang bekerja di suatu institusi harus memiliki izin belajar dari Atasan
langsung.
2) Bagi peserta yang bekerja sebagai dosen harus memiliki izin belajar dari Rektor
tempatnya bekerja/bertugas.
3) Mendapat rekomendasi dari atasan atau mantan pembimbing atau pakar dibidang
keilmuan yang menyatakan bahwa yang bersangkutan memiliki kemampuan dan
integritas keilmuan serta mampu mengikuti Pendidikan Program Doktor MIPA.
9
BAB IV
KURIKULUM
Kurikulum Program Studi S3 MIPA, FST, UNAIR disusun untuk masa pembelajaran
selama tiga tahun, dengan beban studi minimal 46 sks. Proses pembelajaran pada dasarnya
meliputi dua metode yaitu perkuliahan dan penelitian yang hasilnya harus dipublikasikan.
Untuk mencapai gelar doktor setiap peserta didik harus mengambil matakuliah tertentu dan
melakukan penelitian untuk menuliskan suatu makalah ilmiah yang disebut desertasi. Setiap
matakuliah yang diambil ditujukan untuk mencapai kompetensi lulusan. Pada kurikulum S3
MIPA ini ada tiga elemen kompetensi yaitu utama, khusus dan, pendukung. Sedang berdasar
jenis kompetensinya matakuliah yang ditawarkan dapat dibagi menjadi tiga kelompok dan
satu MKPD yaitu:
1) Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB)
2) Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK)
3) Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB)
4) Mata Kuliah Penunjang Disertasi (MKPD)
Berdasar struktur kurikulumnya ada matakuliah yang harus diambil oleh semua peserta
didik dan ada pula yang tidak. Matakuliah yang harus diambil oleh peserta didik dinamakan
matakuliah wajib, statusnya wajib diambil; sedang yang yang tidak harus diambil disebut
matakuliah pilihan, statusnya dapat diambil bila diperlukan, termasuk bila diperlukan untuk
mendukung penyusunan desertasi (MKPD). Berikut ini akan dijelaskan tentang status dan
sifat masing-masing matakuliah berdasar kompetensinya.
1. MATA KULIAH WAJIB
Matakuliah wajib adalah matakuliah yang harus diambil oleh semua peserta didik yang
mengikuti konsentrasi studi yang sama. Status wajib suatu matakuliah dapat berada ditingkat
program studi, minat studi, maupun konsentrasi studi. Matakuliah wajib untuk program studi
berarti harus diambil oleh semua peserta didik Program Studi S3 MIPA. Matakuliah wajib
untuk minat studi tertentu berarti harus diambil oleh semua peserta didik yang mengambil
minat studi tersebut. Matakuliah wajib untuk konsentrasi studi berarti harus diambil oleh
semua peserta didik yang mendalami konsentrasi studi tersebut.
2. MATAKULIAH PILIHAN
Mata kuliah pilihan adalah matakuliah yang diikuti hanya bila diperlukan, baik untuk
mendukung penelitiannya, penyusunan disertasi, ataupun untuk menguatkan landasan
keilmuannya saja. Dengan demikian fungsi matakuliah pilihan ada dua yaitu untuk
memperkuat pemahaman tentang minat keahliannya atau untuk mendukung penelitian dan
penulisan desertasinya. Matakuliah pilihan dapat diambil atas keinginan peserta didik atau
10
atas rekomendasi dan penugasan dari pembimbing disertasi (Promotor). Matakuliah ini juga
berfungsi untuk melengkapi persyaratan lulus yang berupa jumlah sks yang harus ditempuh.
3. MATA KULIAH PENUNJANG DISERTASI (MKPD)
Mata Kuliah Penunjang Disertasi (MKPD) adalah mata kuliah yang diperlukan oleh
Calon Doktor untuk bahan pendalaman kajian Disertasi yang sedang diteliti dan digunakan
untuk mengidentifikasi, menganalisis dan memecahkan masalah yang sedang diteliti untuk
Disertasi. Dalam struktur kurikulum S3 MIPA ini, MKPD disajikan dalam bentuk matakuliah
pilihan, dengan demikian suatu matakuliah pilihan dapat diambil sebagai MKPD oleh
seorang peserta didik dan pada saat bersamaan diambil sebagai matakuliah meluaskan
wawasan oleh peserta didik yang lain.
4. KOMPETENSI
Kompetensi adalah kemampuan di bidang tertentu yang harus dimiliki peserta didik untuk
mencapai derajat doktor atau kemampuan yang dimiliki oleh lulusan. Kompetensi ini dapat
diperoleh setelah mengikuti kuliah tertentu. Untuk mencapai gelar doktor ada tiga elemen
kompetensi yang harus dimiliki yaitu Utama, Pendukung dan Khusus. Sedang kompetensi
individual berdasar jenisnya dapat dibagi menjadi perilaku berkarya, keilmuan dan
ketrampilan dan, keahlian berkarya. Setiap matakuliah memiliki kekhususan berdasar jenis
kompetensinya, walaupun demikian dapat saja satu matakuliah mendidik pesertanya untuk
memiliki lebih dari satu kompetensi. Hanya saja untuk keperluan praktis penulisan maka
dalam tabel daftar matakuliah (Tabel 4.1 – 4.5) hanya dituliskan satu jenis kompetensi, yaitu
jenis kompetensi yang dominan di kegiatan akademik tersebut. Berikut adalah penjelasan
tentang elemen dan jenis kompetensi.
3.4. Kompetensi Utama
Kompotensi utama adalah kompetensi keilmuan yang harus dimiliki oleh peserta didik
dalam jenjang kelimuan tertentu. Kompetensi utama dapat dicapai bila peserta didik telah
menguasai materi yang disampaikan pada matakuliah dengan kompetesi utama.
3.5. Kompetensi Khusus
Kompotensi khusus adalah kompetensi keilmuan yang khusus dimiliki oleh peserta didik
dari institusi tertentu. Program studi yang sama dapat memiliki kompetensi khusus yang
berbeda, karena kompetensi khusus merupakan kekhasan dari institusi tersebut.
3.6. Kompetensi Pendukung
Kompetensi pendukung adalah kompetensi yang diperlukan oleh peserta didik untuk
mencapai kompetensi utama dan menyelesaikan pendidikannya.
3.7. Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB)
11
Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran, yang
betujuan untuk membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan oleh seseorang dalam
berkarya menurut tingkat keahlian, berdasar ilmu dan ketrampilan yang dikuasai.
3.8. Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK)
Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK) adalah kelompok bahan kajian dan
pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan
ketrampilan yang dikuasainya.
3.9. Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB)
Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran,
yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasar ilmu dan
ketrampilan yang dikuasai.
5. KEMAMPUAN BERBAHASA ASING
Peserta Pendidikan Doktor MIPA FST UNAIR dituntut untuk mampu berkomunikasi
dalam bahasa Inggris. Kemampuan berbahasa Inggris dibuktikan dengan ujian TOEFL
dengan nilai minimal sebesar 500 atau yang setara. Hasil ujian ini harus sudah dicapai
sebelum maju Seminar 2 yang dijadwalkan pada semester 4. Dengan demikian kemampuan
berbahasa Inggris merupakan prasyarat untuk maju Seminar 2.
6. BEBAN STUDI
Beban studi pendidikan bergantung pada latar belakang pendidikan magister (S2) dari
peserta program doktor yaitu, berlatar belakang linear dan tidak linear. Latar belakang calon
peserta didik dianggap linear bila topik penelitan doktor yang diajukan sebidang dengan topik
penelitian thesis S2 yang telah dikerjakannya atau, sebidang dengan topik publikasinya dalam
dua tahun terakhir. Dengan demikian linearitas ditentukan dari thesis S2 atau publikasi dalam
dua tahun terakhir.
Bagi peserta didik dengan latar belakang keilmuan linear maka beban studi yang harus
ditempuh untuk menyelesaikan pendidikannya adalah minimal sebesar 46 sks dan maksimal
sebesar 50 sks, termasuk disertasi. Sedang bagi peserta didik dengan latar belakang tidak
linear, sebelum menempuh pendidikan doktor, harus menempuh masa matrikulasi dengan
beban 10 sks. Masa matrikulasi dan beban studinya tidak dihitung sebagai masa studi dan
beban studi pendidikan doktor. Materi matrikulasi diatur dalam aturan tersendiri.
Beban studi dapat berupa kuliah, seminar, proposal dan disertasi. Pada dasarnya beban
studi tersebut di atas dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
1) Beban studi wajib umum, ditujukan bagi semua mahasiswa Program Studi S3 MIPA
2) Beban studi wajib bidang minat, hanya ditujukan bagi mahasiswa di bidang minat
tertentu
3) Beban studi wajib konsentrasi, khusus hanya ditujukan bagi mahasiswa yang
mendalami konsentrasi keilmuan tertentu.
4) Beban studi pilihan
12
Beban studi umum sebesar 36 sks yang meliputi kuliah, proposal dan disertasi, ditambah
ujian kualifikasi yang setara dengan 2 sks dan publikasi internasional. Tentang disertasi dan
ujian kualifikasi beserta sistem penilaian akan dijelaskan dalam Bab VI.
7. WAKTU PENDIDIKAN
Peserta Pendidikan Doktor MIPA FST UNAIR memiliki kesempatan yang sama untuk
dapat menyelesaikan program pendidikannya dalam waktu 6 (enam) semester, serta dapat
diperpanjang maksimal 10 (sepuluh) semester.
7.1. Batas Waktu Studi
Pendidikan Doktor MIPA, FST, UA harus diselesaikan selambat-lambatnya 10 semester.
Masa studi tidak diperhitungkan bila mahasiswa secara sah telah diijinkan oleh rektor untuk
jangka waktu tertentu tidak mengikuti kegiatan akademik (cuti akademik). Mahasiswa
dinyatakan harus meninggalkan studinya apabila tidak dapat menyelesaikan pendidikannya
dalam jangka waktu yang telah ditentukan tersebut. Masa matrikulasi juga tidak
diperhitungkan dalam menentukan masa studi. Keputusan pemberhentian studi ditetapkan
dengan Surat Keputusan Rektor.
7.2. Cuti Akademik
Cuti akademik hanya dapat diberikan kepada mahasiswa yang telah mengikuti pendidikan
setidaknya selama 2 (dua) semester berturut-turut. Lamanya cuti akademik maksimum 2
(dua) semester selama seluruh waktu pendidikannya. Selama masa cuti akademik mahasiswa
tetap diwajibkan membayar biaya pendidikan.
8. PENILAIAN HASIL BELAJAR
Penilaian terhadap kegiatan dan kemajuan belajar di Program Studi S3 MIPA UNAIR
dilakukan secara berkala baik dalam bentuk ujian maupun dalam bentuk pemberian tugas.
Untuk dapat mengikuti ujian, Peserta wajib menghadiri kuliah sekurang-kurangnya 75% dari
jumlah pertemuan yang telah direncanakan. Jumlah pertemuan sebanyak-banyaknya 13 kali
tatap muka. Dalam hal Peserta gagal memperoleh nilai tertentu, dapat diberikan kesempatan
ujian ulangan baik secara tertulis ataupun secara lisan.
Penilaian hasil belajar dinyatakan dengan nilai angka absolute serta nilai huruf A, AB, B,
BC, C, D dan, E dengan kesetaraan sebagai berikut:
Nilai Huruf Nilai Mutu Nilai Angka
A 4 86 – 100
AB 3,5 78 – <86
B 3 70 – <78
BC 2,5 62 – <70
C 2 54 – 62
D 1 40 – <54
E 0 <40
13
9. PENILAIAN AKHIR, GELAR DOKTOR DAN PREDIKAT KELULUSAN
Setelah ujian terbuka dan memenuhi syarat akademik Promovendus akan dinyatakan lulus
dari Program Studi S3 MIPA Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Airlangga dengan
predikat kelulusan tertentu. Penilaian akhir yang dilakukan setelah Ujian Terbuka meliputi
semua beban studi yang telah ditempuhnya.
Syarat lulus adalah telah menyelesaikan beban
studi setidaknya 46 sks termasuk menghasilkan
suatu disertasi dengan IPK ≥3 dan, telah memiliki publikasi ilmiah di suatu jurnal internasional yang
dapat diakses melalui internet.
Adapun predikat kelulusannya adalah sebagai berikut:
1) Memuaskan bila mencapai IPK antara 3,00 – 3,40
2) Sangat Memuaskan bila mencapai IPK antara 3,41 – 3,74
3) Dengan Pujian (Cum Laude) bila memenuhi tiga syarat berikut ini:
i. IPK antara 3,75 – 4,00
ii. Masa studi tidak lebih dari empat tahun terhitung sampai dengan
dilaksanakannya ujian terbuka.
iii. Memiliki tambahan publikasi di jurnal internasional berkualifikasi tinggi yaitu
yang tercantum dalam indeks sitasi internasional yang diakui oleh DIKTI, atau
dua makalah yang dipublikasikan di jurnal nasional terakreditasi.
10. STRUKTUR KURIKULUM
Struktur kurikulum pada Program Studi S3 MIPA ini tersusun dari beban studi umum
yaitu beban studi bagi semua peserta didik S3 MIPA FST,UA dan, beban studi khusus minat
studi. Berikut adalah daftar matakuliah dan beban studi lainnya. Beban studi (matakuliah)
umum disajikan pada Tabel 4.1, sedang beban (matakuliah) khusus yang ditawarkan masing-
masing minat studi disajikan pada Tabel 4.2 – 4.5.
14
Tabel 4.1. Matakuliah Umum
No.
MATA KULIAH Distribusi SKS pada Tiap
Konsentrasi KOMPETENSI
Kode Nama Beban Semester Wajib
untuk Jenis Elemen
1 PHT801 Filsafat IPA 2 I MIPA MPB U
2 PNT896 Logika dan Metode Sains 2 I MIPA MPB U
3 Ujian Kualifikasi 2 I MIPA MKB U
4 PNT898 Proposal 6 II MIPA MPB U
5 PNT899 Disertasi, 22 sks yang terinci
dalam: MIPA MPB U
Seminar 1 2 III
Seminar 2 2 IV
Seminar 3 4 V
Ujian Kelayakan 4 V / VI
Ujian tertutup 8 V / VI
Ujian terbuka 2 V / VI
6 PNT801 Special Topic in Sciences 2 bebas MIPA MKK K
7 Publikasi Internasional bebas
Jumlah beban dalam sks 36 sks + ujian kualifikasi dan publikasi
internasional
Keterangan, MPB: Matakuliah Perilaku Berkarya; MKK: Matakuliah Keilmuan dan
Ketrampilan; MKB: Matakuliah Keahlian Berkarya; U: Utama; P: Pendukung; K: Khusus.
15
Tabel 4.2. Matakuliah yang ditawarkan Minat Studi Biologi
No.
MATA KULIAH Distribusi SKS pada Tiap
Bidang minat/Konsentrasi KOMPETENSI
Kode Nama Kuliah Semester Wajib
untuk Jenis Elemen
7A BIS802 Komunikasi Sel 2 I Biologi MKK U
8A BIU805 Adaptasi Organisme 2 I Biologi MKK U
9A BIU804 Teratologi 2 II MKK K
10A LKB807 Analisis Data Ekologi 2 II Biologi
Lingk. MKK P
11A LKB804 Ekotoksikologi 2 II MKK K
12A BIT814 Kultur Jaringan Tumbuhan 2 II MKK K
13A BIM808 Fisiologi Mikroba 2 II MKK K
14A BIS803 Biologi Molekuler dan
Analisis Molekuler 2 III Zoologi MKK P
15A KDK801 Teknik Histokimia 2 III MKK K
16A BIE802 Endokrinologi 2 III MKK K
17A BIU806 Analisis Data Biodiversitas 2 III MKK K
18A BIT805 Bioteknologi Tanaman 2 III Botani MKK P
19A LKB803 Ekologi Mikroba 2 III Mikrobi
ologi MKK P
20A BIU803 Fisiologi Zat Hara 2 III MKK K
Jumlah sks yang ditawarkan di setiap
Konsentrasi Studi
28 sks (4 wajib minat studi, 2 wajib
konsentrasi studi, 22 pilihan).
Keterangan MPB: Matakuliah Perilaku Berkarya; MKK: Matakuliah Keilmuan dan
Ketrampilan; MKB: Matakuliah Keahlian Berkarya; U: Utama; P: Pendukung; K: Khusus.
Dengan demikian untuk menyelesaikan pendidikan doktor dengan konsentrasi studi
biologi tertentu beban studi yang harus ditempuh adalah:
wajib prodi : 36 sks+ujian kualifikasi + publikasi di jurnal internasional
wajib minat biologi : 4 sks
wajib konsentrasi studi : 2 sks
pilihan : minimal 4 sks
16
Tabel 4.3. Matakuliah yang ditawarkan Minat Studi Fisika
No.
MATAKULIAH Distribusi SKS pada Tiap
Konsentrasi Kompetensi
Kode Mana Kuliah Semester Wajib
untuk Jenis
Eleme
n
7B FIE801 Elektrodinamika 2 I Fisika MKK U
8B FIB801 Biofisika Lanjut 2 I Fisika MKK U
9B KST804 Kapita Selekta Biofisika 3 I Fisika MKK P
10B FIB803 Fisika Medis 2 II Biofisika MKK P
11B FIB802 Biosifika Radiasi 2 II/III MKK P
12B FIE802 Instrumentasi Medis 2 II/III MKK K
13B FIM801 Biomaterial Lanjut 2 II/III MKK P
14B FIM802 Nanofotonik dan Plasmonik 2 II/III MKK P
15B FIM803 Teknik Analisis Biomaterial 3 II/III MKK P
16B BIT810 Biofotonika dan Bioimaging 2 II/III MKK P
17B FIO801 Fiber Optik dan Endoscopy 2 II/III MKK P
18B BIT811 Biosensor dan Transducer 2 II/III MKK P
19B FIO802 Laser dan Biooptika 2 II Biooptika
Laser MKK P
20B SIK801 Soft Computing 2 II/III MKK P
21B SIK802 Mikrokomputer dan interfacing 2 II/III MKK P
Jumlah sks yang ditawarkan di setiap
Konsentrasi Studi
32 sks (7 wajib minat studi, 2 wajib
konsentrasi studi, 23 pilihan).
Keterangan, MPB: Matakuliah Perilaku Berkarya; MKK: Matakuliah Keilmuan dan
Ketrampilan; MKB: Matakuliah Keahlian Berkarya; U: Utama; P: Pendukung; K: Khusus.
Dengan demikian untuk menyelesaikan pendidikan doktor dengan konsentrasi studi
fisika tertentu beban studi yang harus ditempuh adalah:
wajib prodi : 36 sks+ujian kualifikasi + publikasi di jurnal internasional
wajib minat fisika : 7 sks
wajib konsentrasi studi : 2 sks
pilihan : minimal 2 sks
17
Tabel 4.4. Matakuliah yang ditawarkan Minat Studi kimia
No.
MATA KULIAH Distribusi SKS pada Tiap
Konsentrasi KOMPETENSI
Kode Nama Kuliah Semester Wajib
untuk Jenis Elemen
7C KST801 Kapita Selekta Kimia 4 I Kimia MKK P
8C FAB806 Fitokimia 3 II MKK K
9C KIA813 Validasi Metode
Analisis 3 II MKK K
10C KIA811 Instrumentasi Kimia 3 I MKK K
11C BIF803 Integrasi Metabolisme 3 I MKB P
12C BIT813 Kemosensor dan
Biosensor 3 I
Kimia
Analitik MKK P
13C KIA812 Metode Pemisahan 3 I MKK K
14C BIT816 Rekayasa Protein 3 II MKB K
15C BIT815 Penentuan Struktur
Senyawa Organik 3 I
Kimia
Organik MKK P
16C KIA810 Bioanalisis 3 II MKK P
17C BIG802 Analisis Proteonomik 3 II MKB K
18C BIG801 Analisis Genomik 3 II MKB K
19C BIG803 Rekayasa Genetika 3 II MKB K
20C BIK804 Enzim 3 I MPB K
21C KIO803 Sintesis Organik 3 II MKK K
22C BIO801 Biomolekul 3 I Biokimia MKK P
Jumlah sks yang ditawarkan di setiap
Konsentrasi Studi
49 sks (4 wajib minat studi, 3 wajib konsentrasi
studi, 42 pilihan).
Keterangan, MPB: Matakuliah Perilaku Berkarya; MKK: Matakuliah Keilmuan dan
Ketrampilan; MKB: Matakuliah Keahlian Berkarya; U: Utama; P: Pendukung; K: Khusus.
Dengan demikian untuk menylesaikan pendidikan doktor dengan konsentrasi studi
kimia tertentu beban studi yang harus ditempuh adalah:
wajib prodi : 36 sks+ujian kualifikasi + publikasi di jurnal internasional
wajib minat kimia : 4 sks
wajib konsentrasi studi : 3 sks
pilihan : minimal 3 sks
18
Tabel 4.5. Matakuliah yang ditawarkan Minat Studi Matematika
No.
MATA KULIAH Distribusi SKS pada Tiap
Konsentrasi KOMPETENSI
Kode Nama Kuliah Semester Wajib
untuk Jenis Elemen
7D MAL804 Teori Spektral di Rn 4 I MKK P
8D MAT801 Pemodelan Penyakit
Endemik I 2 I
Matematika
Terapan MKK U
9D MAL801 Kontrol Optimal Penyakit
Endemik 2 I MKK K
10D KST802 Kapita Selekta Matematika I 4 I Matematika MKK P
11D MAL803 Operator Linear di Ruang
Banach 2 II
Analisis dan
Aljabar MKK U
12D MAT802 Pemodelan Penyakit
Endemik II 2 II MPB P
13D MAL802 Kontrol Robust 2 II MKK P
14D KST803 Kapita Selekta Matematika II 4 II MKB K
Jumlah sks yang ditawarkan di setiap
Konsentrasi Studi
22 sks (4 wajib minat studi, 2 wajib konsentrasi studi,
16 pilihan).
Keterangan, MPB:Matakuliah Perilaku Berkarya; MKK: Matakuliah Keilmuan dan
Ketrampilan; MKB: Matakuliah Keahlian Berkarya; U: Utama; P: Pendukung; K: Khusus.
Dengan demikian untuk menylesaikan pendidikan doktor dengan konsentrasi studi
matematika tertentu beban studi yang harus ditempuh adalah:
wajib prodi : 36 sks+ujian kualifikasi + publikasi di jurnal internasional
wajib minat matematika : 4 sks
wajib konsentrasi studi : 2 sks
pilihan : minimal 4 sks
17
BAB V
PEMBIMBINGAN AKADEMIK
Selama proses pendidikan mahasiswa Program Studi S3 MIPA secara akademis akan
mendapat pendampingan dari Pembimbing Akademik. Fungsi Pembimbing Akademik
adalah menyampaikan nasehat yang berkaitan dengan masalah akademik dan pembimbingan.
Ada tiga macam pendampingan yaitu oleh Penasehat Akademik, Promotor dan
Kopromotor. Selain ketiga golongan pembimbing tersebut ada tenaga ahli lain yang
mungkin secara teknik diperlukan dalam melaksanakan penelitian, pembimbing teknik ini
disebut Konsultan.
1. PENASEHAT AKADEMIK
Peserta Program Pendidikan Doktor MIPA wajib memiliki Penasehat Akademik (PA)
yang kesediaannya dinyatakan dengan mengisi formulir yang tersedia di bagian adminstrasi
Program Studi S3 MIPA. PA bertugas memberi pengarahan dan nasehat akademik sampai
Perserta Program Doktor dinyatakan lulus UJIAN Kualifikasi.Termasuk dalam pengarahan
akademik adalah penyusunan naskah untuk ujian kualifikasi. Setelah dinyatakan lulus Ujian
Kualifikasi maka pembimbingan beralih ke Promotor.
Penasehat Akademik adalah dosen FST UNAIR bergelar doktor dari Departemen yang
sesuai dengan bidang minat Peserta Pogram Doktor. Seorang PA hanya diperkenankan
membimbing sebanyak-banyaknya 10 orang Peserta Program Doktor setiap saat. Peserta
Program Doktor wajib berkonsultasi dengan Penasehat Akademiknya sekurang-kurangnya
tiga kali dalam satu semester.
2. PROMOTOR
Setelah dinyatakan lulus Ujian Kualifikasi status Peserta Program Doktor berubah
menjadi Calon Doktor dan mendapat pembimbingan dari seorang Promotor yang dibantu
oleh seorang Kopromotor. Promotor harus seorang Guru Besar aktif di Universitas Airlangga
dengan sebutan Profesor atau, seorang yang telah dua tahun bergelar Doktor dengan jabatan
Lektor Kepala atau yang sederajat dengan lektor kepala, dan syarat lain yang ditentukan oleh
Rektor Universitas Airlangga. Promotor harus dari bidang keilmuan yang sama dengan
bidang penelitian Calon Doktor atau memiliki keahlian di bidang tersebut yang ditunjukkan
dengan publikasinya.
Penuntuan Promotor dilakukan pada saat Ujian Kualifikasi dan apabila Peserta Program
Doktor menyetujuinya maka segera diusulkan oleh Peserta Program Doktor tersebut dengan
sepengetahuan Pembimbing Akademik. Dalam hal Peserta Program Doktor tidak setuju
dengan usulan Tim Penguji pada waktu ujian, maka Peserta Program Doktor harus
membahasnya dengan Penasehat Akademik.
Untuk kelancaran studi dan administrasi pendidikan, surat pengajuan usulan promotor
harus sudah disampaikan kepada Dekan FST UA atas sepengetahuan Penasehat Akademik
dan Ketua Program Studi S3 MIPA dalam waktu satu bulan setelah dinyatakan lulus Ujian
Kualifikasi. Surat usulan ini disertai dengan Surat Pernyataan Kesediaan dari calon Promotor.
18
Seseorang yang memenuhi syarat sebagai promotor hanya diperkenankan membimbing
baik sebagai promotor maupun kopromotor sebanyak-banyaknya 10 orang mahasiswa. Calon
Promotor harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1) Dosen tetap Universitas Airlangga
2) Memiliki jabatan professor, atau doktor dengan jabatan Lektor Kepala dan pernah
menjadi Kopromotor serta pernah sebagai penulis pada jurnal internasional yang
bereputasi.
3) Memiliki keahlian sesuai dengan topic/materi disertasi.
3. KOPROMOTOR
Kopromotor adalah kolaborator dari Promotor untuk topik tertentu dalam penelitian
disertasi. Bidang keilmuan Kopromotor harus dari bidang keilmuan yang sama dengan
bidang penelitian Calon Doktor atau memiliki keahlian di bidang tersebut yang ditunjukkan
dengan publikasinya atau setidaknya menunjang atau berkaitan dengan konsep yang
dikembangkan oleh Calon Doktor. Kopromotor diusulkan Promotor kepada Dekan atas
sepengetahuan Ketua Program Studi.Surat usulan ini disertai dengan Surat Pernyataan
Kesediaan dari calon Kopromotor.
Seseorang yang memenuhi syarat sebagai kopromotor hanya diperkenankan membimbing
baik sebagai promotor maupun kopromotor sebanyak-banyaknya 10 orang mahasiswa.
Syarat-syarat untuk ditunjuk menjadi Kopromotor adalah sebagai berikut:
1) Berjatan Guru Besar atau
2) Guru Besar Emiritus atau
3) Doktor dengan jabatan fungsional minimal Lektor
4. KONSULTAN
Bila Calon Doktor mengalami kesukaran dalam masalah teknis maka atas persetujuan
Promotor dapat mengusulkan untuk didampingi konsultan.Konsultan adalah tenaga ahli yang
memberi bimbingan teknis kepada Calon Doktor.Tenaga ahli tersebut oleh Calon Doktor atas
persetujuan Promotor dan sepengetahuan Ketua Program Studi diusulkan sebagai konsultan
kepada Dekan selama lamanya satu semester. Pembiayaan Konsultan dibebankan kepada
Calon Doktor.
19
BAB VI
PENJELASAN KHUSUS TENTANG UJIAN KUALIFIKASI,
PROPOSAL DAN DISERTASI
1. PENGANTAR Dalam sistem pendidikan S3 di Universitas Airlangga peserta didik dibagi menjadi tiga
tingkatan yaitu: Peserta Program Doktor, Calon Doktor dan, Promovendus. Peserta Program
Doktor adalah mereka yang telah lulus seleksi penerimaan; Calon Doktor adalah Peserta
Program Doktor yang dinyatakan lulus ujian kualifikasi; Promovendus adalah Calon Doktor
yang telah dinyatakan lulus ujian tertutup. Dengan demikian untuk menyelesaikan
pendidikannya, setiap Peserta Program Doktor harus menjalani ujian kualifikasi dan diakhiri
menulis desertasi. Bab IV ini menjelaskan tentang ujian kualifikasi dan disertasi.
2. UJIAN KUALIFIKASI Ujian kualifikasi berbeda dengan jenis ujian lainnya, sebab yang diuji adalah konsep yang
belum dibuktikan kebenarannya dan akan dibuktikan melalui penelitian tingkat doktor.
Pedoman ini berisi penjelasan tentang tujuan, syarat dan cara mengikuti ujian kualifikasi,
struktur makalah untuk maju ujian kualifikasi, sistem penilaian dan syarat kelulusan. Selain
itu untuk memudahkan peserta Program Doktor menyusun konsepnya maka juga disajikan
penjelasan ringkas tentang kedudukan hasil penelitian atau observasi dalam kerangka ilmiah
yang disajikan pada Bab VII. Berikut ini adalah penjelasan tentang tujuan dan syarat ujian
kualifikasi, strutur makalah dan cara penilaian.
2.1. Tujuan Ujian Kualifikasi Tujuan pendidikan doktor di Universitas Airlangga adalah menghasilkan suatu konsep
yang baru di bidang keahliannya. Berdasar hal ini maka setiap peserta didik harus sudah
memiliki gambaran tentang konsep yang akan dibangun selama mengikuti pendidikan dan
konsep tersebut kelak dipertahankan di sidang ujian doktor baik di ujian tertutup maupun
terbuka.
Dalam ujian kualifikasi ini peserta didik diharuskan menjelaskan rancangan konsep
yang akan diuji kebenarannya melalui serangkaian penelitian. Mahasiswa harus dapat
menjelaskan bahwa konsep yang akan diujinya tersebut benar-benar baru dan juga harus
menjelaskan bahwa konsep tersebut perlu diteliti dan dikembangkan sebab belum ada konsep
yang dapat menjelaskan suatu fenomena ilmiah tertentu. Apabila rancangan konsepnya
diterima maka dewan penguji dapat mengarahkan serta memberi saran ahli atau para ahli
yang cocok untuk untuk menjadi pembimbingnya (promotor) untuk kemudian melalui Ketua
Program Studi diusulkan kepada Dekan FST. Jadi secara ringkas tujuan ujian kualifikasi ini
adalah:
1) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menjelaskan bahwa ia memiliki
konsep yang akan diuji.
20
2) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menjelaskan bahwa konsepnya
merupakan hasil pemikiran yang baru dan secara teoritik dapat dibuktikan
kebenarannya.
3) Memberi arahan kepada peserta didik tentang calon promotor yang kompeten di
bidang tersebut.
4) Memberi informasi kepada promotor tentang kekuatan dan kelemahan mahasiswa
bimbingannya dalam mengembangkan konsep.
2.2. Syarat dan Cara Mengikuti Ujian Kualifikasi Peserta didik yang telah terdaftar di Program Studi S3 MIPA Universitas Airlangga dan
telah memenuhi persyaratan administrasi kependidikan berhak dan dapat mengikuti ujian
kualifikasi. Untuk mengikuti ujian kualifikasi ini peserta didik harus
1) Mendaftarkan diri di bagian administrasi atas persetujuan Penasehat Akademik.
2) Menyerahkan makalah untuk ujian kualifikasi setidaknya empat minggu sebelum
batas akhir ujian kualifikasi; makalah harus ringkas yaitu, jumlah seluruh halaman
di luar halam judul dan daftar isi tidak lebih dari 30 halaman.
2.3. Struktur Makalah Ujian Kualifikasi Salah satu syarat untuk menempuh ujian kualifikasi adalah menyerahkan makalah untuk
ujian kualifikasi. Makalah tersebut berisi tentang konsep yang akan dibuktikan kebenarannya
secara ilmiah. Selanjutnya peserta didik harus mempresentasikan buah pikirannya di hadapan
dewan penguji yang terdiri atas lima orang penguji. Bagian ini berisi penjelasan tentang
struktur makalah dan sistem penilaian dalan ujian tersebut.
Makalah untuk ujian kualifikasi ini berisi tentang penjelasan konsep yang akan
dibuktikan kebenarannya dalam penelitian program doktor. Makalah untuk ujian kualifikasi
ditulis pada kertas A4 dan tersusun dari:
1) Halaman judul
2) Daftar isi
3) Halaman pengesahan bersisi persetujuan dari Penasehat Akademik dan diketahui
oleh Ketua program studi atau Pejabat yang menggantikannya.
4) Prakata
5) Bab 1 Judul: Pengantar.
Isinya penjelasan tentang latar belakang ilmiah perlunya diajukan konsep tersebut.
Secara garis besarnya isinya harus memuat hal-hal berikut ini: ada suatu fenomena;
fenomena tersebut belum ada penjelasan ilmiahnya baik sebagain atau semuanya;
susunlah rumuskan masalah yang perlu dijelaskan.
6) Bab 2 Judul: bebas.
Isinya mengenai konsep yang akan dikembangkan untuk mendapatkan penjelasan
dan bukti ilmiah dari fenomena yang dijadikan permasalahan.
7) Bab 3 Judul: bebas.
Isinya tentang cara konsep tersebut akan dibuktikan, sebutkan teori dan metode
yang akan digunakan.
8) Bab 4 Judul: bebas. Isinya mengenai dampak konsep terhadap ilmu pengetahuan
21
9) Daftar Pustaka, berisi pustaka yg digunakan untuk menyusun makalah dan disusun
berdasar abjad dan tahun.
Penjelasan.
a. Dalam penulisan daftar pustaka ini harus dihindari autor anonimus
b. Pustaka yang diterbitkan oleh atau atas nama suatu lembaga dan sama sekali
tidak mencantumkan editornya maka yang dianggap sebagai autor adalah
lembaga tersebut. Bila jelas ada editornya, maka nama editor yang dicantumkan
dengan menyebutnya sebagai editor.
c. Bila suatu pustaka penerbitnya jelas, tetapi diunduh dari website, maka alamat
website harus dicantumkan setelah nama pernerbit.
d. Bila suatu pustaka yang disitir diunduh dari suatu website dan tidak memiliki
atau menyebut pernebitnya , maka alamat website ini yang dicantumkan lebih
dulu. Semua pustaka seperti ini harus dikelompokkan sendiri dan ditulis setelah
daftar pustaka yang memiliki penerbit jelas.
Semua halaman mulai dari Halaman Judul sampai Daftar Pustaka dijilid dengan sampul
kertas buffalo berwarna putih. Jumlah naskah yang diserahkan ke Program Studi adalah enam
jilid (eksemplar) untuk selanjutnya diserahkan ke para penguji.
Boleh jadi selama ujian akan diketahui adanya kesalahan-kesalahan dalam penulisan.
Kesalahan-kesalahan harus diperbaiki setelah dalam ujian dinyatakan lulus. Naskah yang
sudah diperbaiki ini harus disetujui oleh para penguji, diketahui oleh penasehat akademik dan
Ketua Program Studi atau yang menggantikannya. Jumlah naskah yang harus dikumpulkan
setelah ujian dan perbaikan setidaknya rangkap 3, rinciannya satu naskah untuk dokumentasi
Program Studi, satu naskah diserahkan kepada promotor dan, satu naskah lagi untuk
kopromotor.
2.4. Tim Penguji Ujian Kualifikasi Ujian Kualifikasi dilaksanakan oleh Tim Penguji Ujian Kualifikasi yang terdiri atas lima
orang dengan rincian sebagai berikut: penasehat akademik dari mahasiswa yang
bersangkutan, wakil bidang minat di FST yang terkait dengan topik penelitian, Dosen
matakuliah yang terkait dengan topik penelitian, dan dua anggota tim lainnya yang memiliki
keahlian sesuai atau berkaitan dengan konsep ilmiah yang diajukan oleh mahasiswa.
2.5. Sistem Penilaian Pada Ujian Kualifikasi Penilaian pada ujian kelayakan meliputi dua hal yaitu substansi penelitian doktor dan
penampilan (performance). Nilai akhir ujian kelayakan dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
NA = 0,75(nilai substansi) + 0,25(penampilan)
2.5.1. Penilaian substansi Untuk menentukan apakah konsep yang akan dibuktikan dalam penelitian disertasinya
dan cara pembuktiannya adalah layak perlu diadakan evaluasi dalam bentuk ujian yang terdiri
atas lima orang penguji dan setidaknya salah seorang diantaranya adalah wakil dari
Departemen di lingkungan FST yang sesuai dengan topik konsep tersebut. Adapun faktor
yang dinilai dalam ujian tersebut disajikan pada Tabel 6.1.
22
2.5.2. Penilaian penampilan Pendidikan strata 3 memiliki misi untuk mendidik seseorang menjadi seorang
doktor.Seorang doktor memiliki kompetensi untuk mempengaruhi atau mengajak
lingkungannya pada pola pikir tertentu disamping kompetensi lainnya.Supaya kompetensi ini
berfungsi seorang doktor harus berpenampilan meyakinkan.Berdasar hal ini seorang calon
doktor harus sejal awal membiasakan diri menyampaikan pendapat dengan penuh keyakinan,
jujur dan benar dan hal ini dinilai pada saat ujian kualifikasi.
Komponen penilaian penampilan ini meliputi: penguasaan media komunikasi, kerapian
dan kesopanan, kepercayaan diri dan, kemampuan berkomunikasi secara lisan. Kisaran
nilainya adalah antara 55-100.Adapun faktor yang dinilai dalam ujian tersebut disajikan pada
Tabel 6.2.
Tabel 6.1. Rincian nilai untuk setiap komponen penilaian substansi penelitian
Komponen Nilai
No Kelompok Subkelompok Rincian Maksimum
I Makalah Kelengkapan 5 10
Sistematika 5
II Latar belakang 10 10
III Substansi penelitian Hipotesis baru 40
40
Hipotesis alternatif 30
Penjelasan baru 25
Penjelasan alternatif 20
Informasi baru 15
Data baru 10
IV Metode pembuktian Teoritik 10 20
Empiris 10
V Dampak 10 10
VI Sumber pustaka 10 10
Nilai maksimum 100
Tabel 6.2. Rincian nilai untuk setiap komponen penilaian penampilan
Komponen Nilai
No Kelompok Subkelompok Kisaran Maksimum
I Penguasaan media
komunikasi
Perancangan media 3-5 10
Sistematika penyajian 2-5
II Kerapian dan kesopanan Kerapian 5-10 25
Kesopanan 5-15
III Kepercayaan diri Dalam menyampaikan
pendapat
10-15
25 Dalam menanggapai
pertanyaan
5-10
IV Kemampuan
berkomunikasi secara
lisan.
Dalam menyampaikan
pendapat
15-25
40 Dalam menanggapai
pertanyaan
10-15
Nilai 55-100 100
23
Penjelasan
1) Nilai substansi penelitian memiliki porsi tertinggi sebab pada ujian kualifikasi memang
ditekannya pada evaluasi konsep yang akan dibuktikan oleh peserta didik.
2) Nilai Komponen III:
a. Bila menurut dewan penguji konsep yang akan dibuktikan merupakan konsep
yang baru, maka nilai yang didapat adalah antara 31-40, bergantung kemampuan
menjelaskannya.
b. Bila hanya dianggap sebagai hipotesis alternatif maka nilainya antara 26-30
c. Dan bila hasilnya hanya dianggap sebagai pengumpulan data tanpa penafsiran
sama sekali, kecuali hanya hasil uji statistik maka nilainya antara 1-10
d. Peringkat penilaian lainnya disesuaikan dengan cara yang sama.
2.6. Syarat Kelulusan Ujian Kualifikasi Peserta didik dinyatakan lulus dan dinyatakan layak melanjutkan pendidikan sebagai
mahasiswa program doktor bila mendapat rata rata nilai akhir dari seluruh penguji ≥ 65. Bila
rata-rata nilai akhir yg didapat kurang dari 65, maka peserta didik dapat:
1) menyatakan mengundurkan diri dari program pendidikan doktor Program studi S3
MIPA FST UNAIR, atau
2) segera mengajukan ujian perbaikan dalam waktu antara satu sampai dua bulan
kemudian.
Dalam ujian perbaikan tersebut keputusan dewan penguji hanya ada salah satu dari dua
kesimpulan yaitu:
1) Peserta didik dinyatakan memenuhi syarat untuk melanjutkan studinya, bila
mendapat nilai ≥ 65. 2) Perserta didik dinyatakan tidak memenuhi syarat mengikuti sistem pendidikan
doktor di FST, Universitas Airlangga, bila mendapat nilai kurang dari 65.
Secara administrasi kelulusan peserta didik dalam ujian kualifikasi baru akan
ditindaklanjuti setelah perserta didik tersebut menyerahkan makalah ujian kualifikasi yang
sudah diperbaiki dan disetujui oleh para penguji dan diketahui oleh penasehat akademik.
2.7. Lain-lain Dalam menyusun naskah untuk ujian kualifikasi ini peserta didik dianjurkan untuk
berkonsultasi dengan orang yang ahli di bidangnya dan juga dengan pemberi rekomendasi
untuk mendaftar ke Program Studi S3.
3. PROPOSAL DAN DISERTASI Disertasi adalah tugas akhir hasil studi dan/atau penelitian mendalam yang dilakukan
secara mandiri dan berisi sumbangan baru bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan/atau
menemukan jawaban baru bagi masalah-masalah yang belum diketahui jawabannya atau
mempertanyakan hal baru terhadap berbagai hal yang dipandang telah mapan di bidang ilmu
24
pengetahuan, teknologi, dan seni yang dilakukan oleh mahasiswaCalon doktor di bawah
bimbingan Promotor dan Kopromotor.
Sesuai Peraturan Pendidikan Program Doktor Universitas Airlangga no.:21 tahun 2014,
beban studi untuk disertasi di Program Studi S3 MIPA UNAIR adalah sebesar 30 sks yang
meliputi tujuh komponen yaitu:
1) Proposal Disertasi 6 sks
2) Seminar I 2
3) Seminar II 2
4) Seminar III 4
5) Ujian kelayakan 4
6) Ujian Akhir Tahap I (Tertutup) 8
7) Ujian Akhir Tahap II (Terbuka) 4
Dalam kurikulum Program Studi S3 MIPA FST UNAIR, usulan penelitian untuk disertasi
dipisahkan menjadi subjek sendiri yaitu Proposal dengan beban studi sebesar 6 sks. Seminar
Intern Disertasi sebagaimana tercantum dalam Peraturan tersebut di atas dijabarkan sebagai
Seminar 1, 2 dan, 3. Sedang Seminar Penilaian Naskah Disertasi ditampilkan sebagai Ujian
Kelayakan. Dengan demikian penjabaran Peraturan Pendidikan Program Doktor UA tersebut
di atas, di Program Studi S3 MIPA FST menjadi Proposal dengan beban studi 6 sks
(komponen 1) dan Disertasi (tersusun dari enam komponen beban studi) dengan beban studi
menjadi 24sks.
3.1. Proposal
Setiap Calon Doktor diwajibkan mengajukan Proposal yaitu suatu usulan penelitian untuk
disertasinya. Proposal disusun dalam bentuk makalah atas bimbingan Promotor dan
Kopromotor. Penjelasan tentang struktur makalah Proposal disajikan dalam Buku Panduan
Penyusunan Proposal dan Disertasi. Proposal akan diuji oleh Tim Penguji Proposal yang
tersusun dari lima orang penguji.
3.1.1. Ujian proposal
Ujian proposal penelitian disertasi diusulkan oleh mahasiswa Calon Doktor atas
persetujuan Promotor dan Kopromotor dengan mengisi format Ujian Proposal Penelitian
Disertasi. Pada dasarnya ujian proposal berfungsi untuk: (1) menilai kelayakannya proposal
untuk dilanjutkan dalam penelitian disertasi, baik secara keilmuan untuk mencegah terjadinya
duplikasi, maupun secara teknik dan biaya (tenaga, waktu dan, dana) untuk menjamin
keberhasilan penelitian; (2) memberi masukkan untuk menyempurnakan penelitian; (3)
menyatakan layak tidaknya untuk dilanjutkan sebagai penelitian disertasi. Ujian ini dapat
dilaksanakan pada semester II dan selambat-lambatnya pada akhir semester V, dengan syarat
mahasiswa telah lulus ujian kualifikasi dan telah menyelesaikan penyusunan proposal
penelitian disertasi yang disetujui oleh Promotor dan Ko-Promotor.
Komponen penilaian ujian proposal penelitian disertasi mencakup:
1) Kesempurnaan makalah (meliputi kesesuaian format, kelengkapan makalah dan
sistematika)
25
2) Latar belakang masalah yang akan diteliti (harus dapat memberi alasan kuat perlunya
penelitian tersebut dilakukan)
3) Rumusan masalah (kemampuan Calon Doktor mengekstrasi permasalahan yang ada
sehingga perlu dicarikan pemecahannya atau penjelasannya dan merumuskan dalam
tulisan)
4) Tujuan penelitian (kemampuan Calon Doktor untuk memilih dan menentukan
parameter penelitian yang tepat sebagai indikator keberhasilan penelitiannya untuk
menjawab atau mengatasi rumusan masalah yang diajukannya).
5) Konsep ilmiah (menyatakan bahwa Calon Doktor dapat menyusun atau
mengembangkan konsep ilmiah baru)
6) Metode penelitian (kemampuan Calon Doktor untuk memilih dan menentukan metode
yang tepat untuk mengumpulkan dan menganalisis data serta menguji hasil penelitian
dalam rangka menjawab atau mengatasi rumusan masalah yang diajukannya).
7) Kepustakaan (kemampuan Calon Doktor dalam mengikuti perkembangan bidang
keilmuan yang akan ditelitinya)
8) Fisibilitas pelaksanaan penelitian (kesiapan Calon Doktor dalam hal ketrampilan
melaksanakan metode penelitian, waktu, tenaga dan, dana).
Rincian dan format penilaian ujian proposal disajikan pada Tabel 6.2.
Tabel 6.2. Format Penilaian Ujian Proposal
No. Komponen
Penilaian
Rincian Nilai
maksimum kisaran aktual
1 Kesempurnaan
makalah
kesesuaian format 5
5 – 15 kelengkapan 5
sistematika 5
2 Latar belakang 5 2 – 5
3 Rumusan masalah 10 1 – 10
4 Tujuan penelitian 10 2 – 10
5 Konsep ilmiah 15 2 – 15
6 Metode penelitian 15 3 – 15
7 Kepustakaan 10 1 – 10
8 Fisibilitas Ketrampilan 5
5 – 20 Tenaga 5
Waktu 5
Dana 5
Jumlah nilai 100 21 – 100
3.1.2. Tim Penguji Proposal
Ujian Proposal dilaksanakan oleh Tim Penguji Proposal yang terdiri atas lima orang dan
setidaknya ada seorang ahli dari luar Universitas Airlangga. Susunan Tim Penguji Proposal
adalah sebagai berikut:
a. Promotor, sebagai ketua Tim Penguji
b. Kopromotor, sebagai anggota
c. Wakil bidang minat yang ada di FST seusuai atau berkaitan,sebagai anggota
26
d. Seorang ahli sebidang atau terkait dengan penelitian, sebagai anggota
e. Seorang ahli sebidang atau terkait dengan penelitian dari luar Universitas
Airlangga, sebagai anggota.
Adapun kriteria Penilai pada Ujian Kelayakan ini adalah sebagai berikut: Bergelar
Profesor dapat dari universitas ataupun Lembaga Penelitian, atau Doktor dengan syarat gelar
tersebut telah diperoleh minimal satu tahun sebelum ujian dan mempunyai keahlian sesuai
dengan materi naskah disertasi yang dinilai.
3.1.3. Kelayakan Proposal
Suatu proposal dinyatakan lulus dan layak untuk dilanjutkan sebagai penelitian disertasi
bila mendapat nilai rata-rata dari Dewan Penguji ≥ 70 dan tidak ada tim penguji yang menilai
kurang dari 65. Hasil penilaian akhir ujian proposal adalah salah satu dari tiga pilihan berikut
ini:
1) Lulus dan dapat langsung dilanjutkan ke penelitian disertasi tanpa syarat.
2) Lulus dan dapat langsung dilanjutkan ke penelitian disertasi dengan syarat:
a. memperbaiki naskah proposal (untuk kesempurnaan naskah)
b. memperbaiki konsep ilmiah yang diajukan
c. memperbaiki metodologinya (perbaikan dalam rumusan masalah, tujuan atau,
metode penelitian)
d. Calon Doktor harus meningkatkan visibilitasnya lebih dahulu
3) Proposal dinyatakan tidak layak untuk penelitian disertasi
Dalam hal Proposal dinyatakan lulus dengan syarat, maka semua mekanisme perbaikan
diserahkan pembinaannya kepada Promotor dan Kopromotor. Dalam hal Proposal dinyatakan
tidak lulus maka atas usul Promotor dan Kopromotor serta persetujuan dari Dewan Penguji
dapat diadakan ujian ulangan Proposal pada semester berikutnya. Kesempatan ujian ulangan
ini hanya sekali saja. Semua keputusan ujian harus disampaikan kepada mahasiswa Calon
Doktor pada saat akhir Ujian Proposal.
Dalam waktu tidak lebih dari 2 bulan mahasiswa Calon Doktor yang telah dinyatakan
lulus Ujian Proposal harus menyerahkan naskah Proposal yang telah disetujui oleh Promotor
dan Kopromotor (dan yang telah diperbaiki untuk yang dinyatakan lulus bersyarat) ke
Program Studi untuk keperluan administrasi pendidikan. Apabila setelah 2 (dua) bulan dari
hari Ujian Proposal, mahasiswa Calon Doktor tidak menyerahkan kembali proposal
penelitiannya, maka usulan penelitian disertasi dinyatakan batal atau ditolak dan mahasiswa
yang bersangkutan dinyatakan gagal studi. Naskah Proposal tersebut harus dipergunakan
sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian dan dalam penyusunan disertasi. Semua
perubahan dalam naskah Proposal harus dengan sepengetahuan Kopromotor dan persetujuan
Promotor.
Naskah Proposal wajib dibawa oleh mahasiswa Calon Doktor pada setiap konsultasi
dengan Promotor dan Ko-Promotor serta pada saat melaksanakan seminar laporan penelitian
(Seminar 1, 2 dan, 3), serta pada saat Ujian Kelayakan dan Ujian Tertutup.
3.2. Disertasi
27
Segera setelah dinyatakan lulus dan melakuan perbaikan naskah Proposal yang
disarankan, mahasiswa Calon Doktor dapat memulai penelitian untuk menyusun disertasi
(selanjutnya disebut penelitian disertasi). Beban studi Disertasi ini adalah sebesar 24 sks
dengan rincian sebagai berikut:
1) Seminar 1 beban studi: 2 sks
2) Seminar 2 beban studi: 2 sks
3) Seminar 3 beban studi: 4 sks
4) Ujian Kelayakan beban studi: 4 sks
5) Ujian Tertutup beban studi: 8 sks
6) Ujian Terbuka beban studi: 4 sks
Jumlah beban studi: 24sks
Penelitian disertasi dilaksanakan dibawah bimbingan seorang Promotor dan
Kopromotor.Setidaknya sebulan sekali mahasiswa Calon Doktor harus berkonsultasi dan
melaporkan kemajuan penelitiannya kepada Promotor dan Kopromotor. Setiap semester
Calon Doktor harus melaporkan kemajuan penelitiannya kepada Program studi dalam bentuk
seminar yaitu Seminar 1, Seminar 2 dan, seminar 3.
3.2.1. Seminar 1, 2 dan 3
Pada dasarnya Seminar 1, 2 dan 3 adalah bentuk laporan kemajuan penelitian oleh Calon
Doktor ke Program Studi dan salah satu bentuk kontrol proses belajar. Seminar 1 merupakan
syarat bagi seminar 2 dan Seminar 2 merupakan syarat bagi seminar 3. Walaupun seminar
merupakan laporan perkembangan setiap semester, tetapi Seminar 2 dan 3 dapat dilaksanakan
pada semester yang sama tetapi pada hari yang berbeda. Pendaftaran Seminar dilakukan pada
awal semester bersamaan dengan pengisian KRS.
Baik pada Seminar 1, 2 maupun 3, mahasiswa harus menyerahkan naskah laporan
kemajuannya tidak lebih dari 15 halaman termasuk halaman abstrak. Naskah ini harus
disetujui Promotor dan diserahkan ke Program Studi. Naskah dipresentasikan pada saat
seminar dengan waktu presentasi sekitar 15 menit dan Tanya jawab antara 15 – 20 menit.
Prasyaratan untuk Seminar adalah sebagai berikut:
Seminar 1 :lulus ujian Proposal
Seminar 2 :telah melaksanakan Seminar 1 dan telah lulus TOEL dengan nilai 500 atau
setara dengan nilai tersebut.
Seminar 3 : telah melaksanakan Seminar 2
Dalam Seminar 1 setidaknya mahasiswa Calon Doktor dapat melaporkan hal-hal berikut
ini:
1) Persiapan fisik dan admintrasi untuk melaksanakan penelitian disertasi.
2) Persiapan landasan ilmiah (studi pustaka yang telah dilaksanakan)
3) Hasil awal bila ada
4) Hambatan yang ada
5) Rencana semester yang akan datang
28
Pada seminar 2 mahasiswa Calon Doktor harus melaporkan perkembangan penelitiannya
dan rencana kerja berikutnya.Bila ada hambatan juga dapat dilaporkan. Pada seminar 3
diharapkan mahasiswa telah menyelesaikan 80% penelitiannya dengan indikator telah
memiliki data yang lengkap dan telah melakukan analisis walaupun belum dibahas dan belum
diambil kesimpulan. Dengan demikian setelah seminar 3, mahasiswa tersebut telah siap
menyusun naskah disertasi untuk Ujian Kelayakan.
Penilaian Seminar Laporan Kemajuan ini (1, 2 dan, 3) diserahkan ke Promotor dan
Kopromotor dengan komposisi nilai 0,60 dari Promotor dan 0,40 dari Kopromotor. Nilai
akhir dari setiap presentasi dan naskah seminar diserahkan ke bagian adminstrasi program
Studi S3 MIPA sebelum semester berakhir.
3.2.2. Ujian Kelayakan
Ujian Kelayakan adalah penilaian kelayakan naskah disertasi, tujuannya untuk
memastikan disertasi yang diajukan dalam Ujian Tertutup telah memenuhi standar kualitas
disertasi. Selain itu juga mempersiapkan Calon Doktor mengikuti Ujian Tertutup. Penilaian
ini merupakan bagian dari penilaian disertasi. Syarat Ujian Kelayakan adalah:
Mahasiswa Calon Doktor telah memiliki publikasi di jurnal internasional
dengan status setidaknya accepted atau pernyataan dari redaksi jurnal tersebut
bahwa naskahnya dapat dipublikasikan sekalipun masih harus diperbaiki.
Ujian Kelayakan dilaksanakan atas permintaan mahasiswa Calon Doktor dengan
persetujuan Promotor dan Kopromotor. Ujian ini dilaksanakan dalam bentuk presentasi hasil
penelitian oleh mahasiswa Calon Doktor dihadapan Tim Penilai selama 30 menit dan
dilanjutkan dengan tanya jawab antar Tim Penilai dan mahasiswa tersebut. Anggota Tim
Penilai juga dapat memberi saran, kritik dan perbaikan atas naskah disertasinya sehingga
menjadi lebih siap untuk diajukan dalam Ujian Tertutup.
Tim penilai naskah disertasi pada Ujian Kelayakan ini terdiri atas lima orang dengan
susunan sebagai berikut:
a. Promotor, sebagai ketua Tim Penguji
b. Kopromotor, sebagai anggota
c. Wakil bidang minat yang ada di FST yang seusuai atau berkaitan, sebagai anggota
d. Seorang ahli sebidang atau terkait dengan penelitian, sebagai anggota
e. Seorang ahli sebidang atau terkait dengan penelitian dari luar Universitas
Airlangga, sebagai anggota.
Adapun kriteria Penilai pada Ujian Kelayakan ini adalah sebagai berikut: Bergelar
Profesor dapat dari universitas ataupun Lembaga Penelitian, atau Doktor dengan syarat gelar
tersebut telah diperoleh minimal dua tahun sebelum ujian dan mempunya keahlian sesuai
dengan materi naskah disertasi yang dinilai. Tim Penilai pada Ujian Kelayakan ini sedapat
mungkin sesuai dengan Tim Penilai Proposal.
Penilaian dilakukan oleh Tim Penilai secara tertulis. Hasil penilaian Tim Penilai
disampaikan kepada Calon Doktor untuk dilakukan perbaikan sesuai dengan saran tertulisnya
dalam jangka waktu tertentu sebelum naskah disertasi dinyatakan layak. Apabila perbaikan
29
naskah disertasi dinilai sangat mendasar, maka Tim Penilai dapat memutuskan agar naskah
dapat diseminarkan kembali, setelah dilakukan revisi mendasar.
Komponen yang dinilai beserta kisaran nilainya disajikan pada Tabel 6.3. Nilai rata-rata
dari anggota Tim Penilai disebut Nilai Ujian Kelayakan. Besarnya nilai akhir menentukan
stuatus naskah disertasi tersebut. Apabila nilai rata-rata dari Tim Penilai naskah disertasi:
1) ≥75 dan tanpa ada anggota Tim Penilai yang memberi nilai ≤65, maka naskah disertasi dinyatakan layak untuk ujian tertutup, baik dengan perbaikan ataupun
tidak.
2) ≥ 75 tetapi ada anggota Tim Penilai yang memberi nilai ≤ 65, atau nilai rata-rata
kurang dari 75 tetapi ≥65 , maka Tim Penilai membahas untuk memutuskan
apakah dapat dilanjutkan ke Ujian Tertutup, ataukah harus mengulang Ujian
Kelayakan.
3) Kurang dari 65 keputusannya adalah harus mengulang
Apabila Calon Doktor tidak mampu untuk menyelesaikan perbaikan naskah disertasi
sesuai dengan waktu yang ditentukan, maka Ketua Program Studi bersama dengan Promotor
dan Ko-Promotor akan melakukan evaluasi khusus untuk menentukan langkah membantu
penyelesaian disertasi dan apabila diperlukan melakukan evaluasi kemampuan Calon Doktor
dalam menyelesaikan disertasinya.
Calon doktor yang telah menyelesaikan perbaikan naskah disertasinya harus meminta
persetujuan dari semua anggota Tim Penilai yang menyatakan bahwa naskah disertasinya
telah layak.
Tabel 6.3. Form Penilaian Ujian Kelayakan
No Komponen Rincian Nilai
kisaran aktual
A Naskah Kesesuaian format 5 – 25
Kelengkapan 10 – 25
Sistematika 5 – 25
Penampilan hasil 5 – 25
Jumlah komponen A = a
B Substansi Latar belakang 5 – 20
Tinjauan pustaka 5 – 20
Analisis 5 – 20
Pembahasan 0 – 20
Kesimpulan 5 – 20
Jumlah komponen B = b
C Presentasi Kemampuan verbal 20 – 40
Kepercayaan diri 10 – 30
Etika 10 – 30
Jumlah c
D Nilai yang diperoleh 0,25(a) + 0,50(b) + 0,25(c) =
30
3.2.3. Ujian Tertutup
Ujian Tertutup bertujuan untuk menentukan bahwa disertasi yang dihasilkan dari proses
pendidikan doktor telah memberikan bukti bahwa Calon Doktor telah memiliki kompetensi
sebagai seorang doktor dan layak memperoleh gelar doktor. Ujian ini dilaksanakan setelah
naskah disertasi dinilai layak oleh Tim Penilai kelayakan naskah disertasi dan diusulkan oleh
mahasiswa dengan menggunakan form Pengajuan Ujian Tertutup.
Materi Ujian Tertutup mencakup:
1) Kecermatan menyusun alur pikir ilmiah
2) Identifikasi masalah
3) Kesesuaian kajian pustaka dengan masalah penelitian
4) Kemampuan argumentasi dalam ilmu yang ditekuni
5) Kecanggihan metodologi terkait
6) Originalitas dan
7) Sumbangan terhadap kemajuan ilmu pengetahuan.
Ujian tertutup dilaksanakan dihadapan Tim Penguji yang terdiri atas tujuh orang dengan
susunan sebagai berikut:
1) Wakil Departemen terkait yang ada di FST sebagai ketua Sidang Ujian tertutup
2) Promotor
3) Kopromotor
4) Empat anggota tim lainnya yang ditetapkan oleh Dekan dan setidaknya salah seorang
diantara keempat penilai ini berasal dari instansi di luar Universitas Airlangga.
Adapun kriteria Penilai pada Ujian Tertutup ini adalah sebagai berikut: Bergelar Profesor
dapat dari universitas ataupun Lembaga Penelitian, atau Doktor dengan syarat gelar tersebut
telah diperoleh minimal satu tahun sebelum ujian dan mempunya keahlian sesuai dengan
materi naskah disertasi yang dinilai.
Penilaian pada materi Ujian Tertutup meliputi dua hal yaitu presentasi dan Naskah. Nilai
akhir dari Ujian Tertutup merupakan rata-rata nilai dari ketujuh penguji. Hasil Ujian Tertutup
memutuskan salah satu dari tiga keputusan berikut ini:
1) Calon doktor dinyatakan lulus.
2) Calon doktor dinyatakan lulus dengan perbaikan yang wajib dilaksanakan
selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal Ujian Tertutup.
3) Calon doktor dinyatakan tidak lulus dan diberi kesempatan mengulang satu
kali ujian selambat-lambatnya 6 (enam) bulan.
Calon Doktor yang dinyatakan lulus memperoleh status Promovendus dan wajib
melaksanakan Ujian Terbuka dalam kurun waktu tidak lebih dari empat bulan. Bila dalam
kurun waktu enam bulan belum melaksanakan ujian terbuka maka Ujian Tertutup harus
diulang lagi.
3.2.4. Ujian Terbuka
Ujian Terbuka bertujuan untuk menentukan evaluasi akhir terhadap disertasi guna
menentukan predikat kelulusan dan pemberian gelar doktor. Ujian Terbuka merupakan forum
penyanggahan terhadap hasil disertasi. Penguji pada Ujian Terbuka disebut Penyanggah. Tim
31
Penyanggah terdiri atas 10 orang penyanggah yang ditetapkan oleh Dekan FST. Tiga diantara
kesepuluh Tim Penyanggah harus memiliki Jabatan Guru Besar aktif dari Universitas yang
terakreditasi, termasuk dalam katagori ini adalah Promotor atau Kopromotor dari
Promovendus. Kesepuluh penyanggah tersebut adalah:
5) Ketua Program Studi atau yang mewakili, sebagai Ketua Tim Penyanggah
6) Promotor
7) Kopromotor
8) Empat wakil Departemen yang di FST
9) Tiga penyanggah lainnya yang ditetapkan oleh Dekan dan setidaknya salah seorang
diantara ketiga penyanggah ini berasal dari instansi di luar Universitas Airlangga dan
bukan berasal dari instansi yang sama dengan Promovendus.
Adapun kriteria Peyanggah pada Ujian Terbuka ini adalah sebagai berikut: Bergelar
Profesor dapat dari universitas ataupun Lembaga Penelitian, atau Doktor dengan syarat gelar
tersebut telah diperoleh minimal satu tahun sebelum ujian dan mempunya keahlian sesuai
dengan materi naskah disertasi yang dinilai.
Ujian Terbuka dilaksanakan setelah naskah disertasi diperbaiki dan mendapatkan
persetujuan Promotor dan Ko-Promotor untuk diajukan sebagai materi Ujian Terbuka.
Mahasiswa juga diwajibkan untuk menyerahkan satu artikel ilmiah yang telah dimuat di
jurnal ilmiah nasional atau internasional sebagai persyaratan untuk dapat mengikuti Ujian
Terbuka. Materi Ujian Terbuka mencakup alur pikir ilmiah Promovendus dalam
mempertahankan Disertasi terhadap berbagai sanggahan; dan sumbangan terhadap
bidang ilmu yang ditekuninya dan nilai penerapannya.
Materi Ujian Terbuka mencakup perbaikan substansi dan tidak untuk metode dan analisis
statistik yang telah diputuskan pada Ujian Tertutup. Ujian terbuka dapat dihadiri oleh
sebanyak-banyaknya 20 orang undangan akademik. Undangan akademik diusulkan oleh
promovendus kepada Dekan melalui Ketua Program Studi. Apabila ada waktu maka
undangan akademik diberi kesempatan untuk bertanya atau menyanggah. Jawaban atau
tanggapan terhadap pertanyaan dan sanggahan dari undangan akademik dapat digunakan oleh
para penyanggah menjadi bahan pertimbangan dalam memberi penilaian.
32
BAB VII
METODE DAN JENJANG KERANGKA ILMIAH
Untuk memudahkan para Peserta Program Doktor menyusun konsep ilmiah yang akan
diajukan dalam Ujian Kualifikasi dibagian ini disajikan penjelasan ringkas tentang metode
ilmiah dan jenjang kerangka atau konsep ilmiah.
Dalam buku panduan ini yang dimaksud metode ilmiah adalah suatu cara untuk
menjelaskan suatu fenomena berdasar data, pembuktian, dan teori yang telah ada. Oleh
karena itu dalam metode ilmiah selalu harus ada bukti dan bukti ini dapat berupa teori atau
data, baik data primer maupun data sekunder. Teori dan hipotesis dalam bidang ilmiah
berfungsi untuk menjelaskan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi dan memprakirakan
munculnya suatu fenomena atau peristiwa.Suatu pernyataan yang belum dibuktikan
kebenarannya atau belum diterima secara umum kebenarannya disebut hipotesis. Bila suatu
hipotesis sudah teruji secara ilmiah kebenarannya maka akan menjadi teori. Dengan demikian
dalam rantai pengetahuan ilmiah ada rangkaian mulai dari data sampai teori. Berikut ini akan
dijelaskan hubungan data sampai.
1. DATA, HIPOTESIS DAN , TEORI
Rangkaian hubungan dari data sampai teori disajiakan di Gambar7.1. Dalam Gambar
5.1 tampak bahwa kumpulan data bila valid dapat menjadi informasi ilmiah. Suatu informasi
ilmiah sangat berguna untuk memberi gambaran tentang suatu fenomena atau peristiwa,
tetapi informasi ilmiah belum tentu dapat menjelaskan sebab musabab dan mekanisme
munculnya fenomena tersebut. Juga belum dapat digunakan untuk membuat prakiraan kapan
fenomena yang sama akan muncul di waktu atau tempat lain. Untuk memprakirakan suatu
fenomena tentu harus tahu sebab dan mekanisme munculnya, fungsi ini dapat dipenuhi oleh
hipotesis ataupun teori. Hipotesis dapat disusun berdasar kumpulan informasi yang valid.
Hipotesisi yang validitasnya sudah teruji dapat menjadi teori. Dengan demikian untuk
menyusun suatu teori harus berdasar banyak hipotesis, untuk menyusun hipotesis harus
berdasar banyak informasi dan, untuk menyusun informasi yang valid harus berdasar banyak
data.
Dari uraian di atas jelaslah bahwa data dapat menjadi informasi. Informasi yang baru ini
dapat menjadi hipotesis baru, hipotesis yang baru ini sifatnya dapat mendukung hipotesis
yang sudah ada atau berupa hipotesis alternatif yaitu bila berbeda dengan hipotesis dengan
hipotesis yang sudah ada, atau bahkan menjadi hipotesis yang baru sama sekali. Hipotesis
baru dapat mendukung teori yang sudah ada, atau berbeda sehingga memungkinkan
munculnya teori baru (Gambar 7.2).
Berdasar Gambar 7.2 dapatlah kita menentukan apakah hasil penelitian kita akan
mendukung pernyataan ilmiah yang sudah ada atau menjadi alternative dari pernyataan yang
sudah ada. Seorang Peserta Program Doktor diharapkan dapat menjelaskan hipotesis yang
akan diujinya dalam penelitian disertasinya, serta dapat menjelaskan posisinya terhadap
hipotesis atau teori yang sudah ada.
33
Gambar 7.1.Hubungan data, hipotesis dan teori tampak tersusun berjenjang.
Kumpulan data dapat menjadi informasi, kumpulan informasi dapat menjadi
hipotesis dan hipotesis dapat menjadi teori. Tentu saja bila semuanya valid.
Gambar 7.2.Posisi data baru terhadap data,
hipotesis atau taeori yang sudah ada.
34
BAB VIII
TENAGA AKADEMIK
Untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran pada Program Studi S3 MIPA sehingga
visi dan misinya tercapai, maka Program studi ini memiliki tenaga pengajar yang ahli di
bidangnya. Berikut ini adalah daftar tenaga pengajar di Program Studi S3 MIPA FST UA
beserta bidang minat keahliannya.
1. BIOLOGI
1) Prof. Win Darmanto, MSi. Ph.D.: Teratologi; BiologiMolekuler
2) Prof. Dr. Ir. Agoes Soegianto, DEA.: Ekotoksikologi
3) Dr. Edy Setiti Wida Utami , MS.: Kultur Jaringan Tumbuhan; Orkhidologi
4) Dr. Bambang Irawan, M.Sc.: Biologi Populasi; Karsinologi
5) Dr.Ir. Tini Surtiningsih, DEA.:Mikrobiologi; Bioremidiasi.
6) Dr. Alfiah Hayati, Dra.,M.Kes.: Biologi Reproduksi; Teknologi Reproduksi;
Imunologi Reproduksi.
7) Dr. Y. Sri Wulan Manuhara, M.Si.: Bioteknologi Tanaman; Fisiologi
Tumbuhan.
8) Dr. Dwi Winarni, Dra. MSi.: Histologi; Fisiologi Hewan.
9) Dr. Hamidah, M.Kes.: Taksonomi Tumbuhan.
10) Drs. H. Hery Purnobasuki, MSi., Ph.D.: Anatomi Tumbuhan;
PerkembanganTumbuhan.
11) Dr. Sri PujiAstuti Wahyuningsih, M.Si.: Imunologi Reproduksi; Imunologi;
Biologi Molekuler.
12) Dr. Ni’matuzahroh.: Mikrobiologi; Bioremidiasi.
13) Dr. Sucipto Hariyanto, DEA.:Ilmu Lingkungan; Ekologi Rawa.
14) Dr. Eko Prasetyo Kuncoro, S.T., DEA.:Ilmu Lingkungan; Proses Penangan
LimbahCair.
2. FISIKA
1) Prof. Dr. Ir. Suhariningsih.: Bioenergi; Teknologi Akupunktur; Biolistrik; Fisika
Medis.
2) Dr. Retna Apsari, M.Si.:Biooptika Laser; Fotonika Biomedis, Digital Optical
Imaging.
3) Dr. Suryani Dyah Astuti, S.Si., M.Si.: Biofisika radiasi; Foto dinamik; Fisika
Medis.
4) Dr. Moh. Yasin, M.Si.: Fisika Optika; Sensor Optik; sensor Fiber Optik.
5) Dr. Soegianto Soelistiono, Ir., M.Si.: Instrumentasi, Komputasi.
6) Dr. Prihartini Widiyanti, drg., M.Kes.: Kedokteran Hiperbarik, Teknobiomedik,
Biologi Molekuler.
35
3. KIMIA
1) Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih: Biokimia, Enzimsi Pendegradasi
Biomassa
2) Dr. Muji Harsini, M.Si.: Kimia Analitik; Kimia Instrumentasi: Sensor
Elektrometri.
3) Dr. Nanik Siti Aminah, M.Si.: Kimia Organik; Kimia Organik Bahan Alam;
Senyawa Fenolik.
4) Dr. Pratiwi Pudjiastuti, M.Si.: Kimia Organik; Bahan Alam; Alkaloid.
5) Dra. Tjitjik Srie Tjahjandarie, Ph.D.: Kimia Organik; Sintesis.
6) Dr. Alfinda Novi Kristanti, DEA.: Kimia Organik; Kimia Organik Bahan Alam;
Sintesis Organik.
7) Dr. Sri Sumarsih, Dra.,M.Si.: Biokimia.
8) Dr. MulyadiTanjung, MS.: Kimia Organik; Kimia OrganikBahanAlam.
9) Dr.Ir. Suyanto, M.Si.: Kimia Organik; Proses Industri Kimia; Fluidisasi.
10) Dr. Afaf Baktir, MS.: Biokimia; BiologiMolekuler; Enzim.
11) Dr. Purkan, S.Si.,M.Si.: Biokimia.
12) Dr. rer. nat. Ganden Supriyanto,M.Sc.: Kimia Analitik; Sensor Optik dan
Biosensor; Teknologi Lingkungan; Tenik Preparasi sampel.
4. MATEMATIKA
1) Dr. Miswanto, M.Si.: Pemodelan Matematika; Kontrol Optimum.
2) Dr. Eridani, M.Si.: Matematika Analisis.
3) Dr. Fatmawati, M.Si.: Pemodelan Matematika; Kontrol Optimum; Aljabar
Terapan
4) Dr. Herry Suprajitno, S.Si.,M.Si.: Optimasi; RisetOperasi; Material aritmatik.
5) Dr. Windarto, M.Si.: Pemodelan Dinamika Fluida; Komputasi Numerik.
6) Dr. Moh. Imam Utoyo, Drs., M.Si.: Matematika Analisis.
36
BAB IX
DESKRIPSI MATAKULIAH
1. PROGRAM STUDI MIPA (WAJIB PROGRAM STUDI)
1. FILSAFAT IPA(PHT801)
Kompetensi.Mahasiswa dapat memahami hakekat ilmu yang integral dan integratif
Deskripsi
Sejarah perkembangan ilmu, Pengenalan Filsafat (Arti filsafat, Obyek material dan obyek
formal filsafat, Hubungan ilmu dengan filsafat, Persoalan filsafat, Berfikir secara filsafat,
Aliran-aliran filsafat), Ruang lingkup dan kedudukan filsafat (Hubungan filsafat ilmu
dengan epistemology, perbedaan filsafat dan ilmu), Metode Ilmiah (pengertian ilmu, ciri
ilmu), Kebenaran ilmiah (arti kebenaran, teori kebenaran), Ilmu, Teknologi, dan
Kebudayaan (Hub Ilmu-teknologi, hub ilmu-kebudayaan, hub teknologi-kebudayaan),
etika keilmuan (sikap ilmiah), Hegemoni paradigma Cartesian-Newtonian (Pengertian
dan asumsi paradigma Cartesian-Newtonian), Perkembangan sains dan implikasi
filosofisnya (Teori dan konsep Fisika dan biologi).
Referensi Wajib
Calmers, A.F., 1983. Apa itu yang dinamakan ilmu?, terjemahan Redaksi hasta Mitra,
Jakarta
Heryanto, H., 2003, paradigm Holistik, Teraju
Keraf, S., Dua, M., 2001, Ilmu pengetahuan, suatu tinjauan filosofis, Seri filsafat
atmajaya, Kanisius.
Tim dosen filsafat ilmu Fakultas Filsafat UGM, 2003. Filsafat Ilmu, Liberty Yogyakarta
Van Peursen, 1993. Susunan Ilmu Pengetahuan, diterjemahkan oleh J.Drost
2. LOGIKA DAN METODE SAINS(PNT896)
Kompetensi.Mahasiswa dapat memahami logika dan metode ilmiah untuk membuktikan
suatu fenomena.
Deskripsi
Arti kebenaran ilmiah. Metode pembuktian ilmiah, etika keilmuan (sikap ilmiah).
37
3. PROPOSAL (PNT898)
Prasyarat: Lulus Ujian Kualifikasi
Kompetensi.Mahasiswa dapat menyusun rencana penelitian dengan baik dan benar serta
dapat menjelaskan kepada komunitasnya.
Deskripsi
Deskripsi lengkap dan rinci disajikan pada Buku Pedoman Proposal dan Desertasi
Program Studi MIPA FST Universitas airlangga.
Dosen: Promotor
Referensi Wajib
Disesuaikan dengan topik penelitian.
4. DISERTASI (PNT899)
Prasyarat: Lulus Ujian Proposal
Kompetensi.Mahasiswa dapat menghasilkan konsep atau hipotesis ilmiah baru serta
dapat menjelaskan kepada komunitasnya.
Deskripsi
Deskripsi lengkap dan rinci disajikan pada Buku Pedoman Proposal dan Desertasi
Program Studi MIPA FST Universitas airlangga.
Dosen: Promotor dan Kopromotor
Referensi Wajib
Disesuaikan dengan topik penelitian.
5. SPECIAL TOPIC IN SCIENCES(PNT801)
Kompetensi.Terbiasa berkomunikasi dan mematuhi etika dalam berkomunikasi dala
suatu pertemuan ilmiah.
Deskripsi
Hadir dan berperan aktif dalam kuliah tamu atau seminar yang ditentukan.
Dosen: Dosen Tamu dan KaProdi atau Staf lain yang ditunjuk Dekan
Referensi Wajib
Disesuaikan dengan topik penelitian.
38
2. MINAT STUDI BIOLOGI
7A. KOMUNIKASI SEL(BIS802)
Kompetensi. Pada akhir pembelajaran mahasiswa dapat memilih 2 contoh fenomena
biologi baik pada organisme uniselular maupun multiselular, tumbuhan atau hewan dan
memberikan penjelasan bahwa fenomena biologi tersebut merupakan hasil komunikasi
sel dengan lingkungannya dengan mengidentifikasi tahap-tahap dan faktor-faktor yang
berperan.
Deskripsi
Aspek-aspek dalam komunikasi sel, reseptor dan persepsi terhadap lingkungan,
transduksi signal dan respons sel, quorum sensing
Referensi Wajib
Helmreich,EJM. 2001. The Biochemistry of Cell Signalling .New York: Oxford
University Press
Hancock, JT. 2005. Cell Signalling. 2nd.ed. New York: Oxford University Press
8A. ADAPTASI ORGANISME (BIU805)
Kompetensi.Pada akhir pembelajaran mahasiswa dapat:
1) menentukan kriteria keberhasilan adapatasi berdasar parameter biologi,
2) menentukan tingkat keberhasilan suatu adaptasi
Deskripsi
Pengertian adaptasi. Adapatasi dalam arti umum, dalam pengertian struktur dan fungsi
yang diwariskan, dan dalam pengertian personal serta tidak diwariskan. Parameter
keberhasilan adaptasi
Referensi Wajib
Futyama, D.J. 1986. Evolutionary Biology., 2nd
ed. Sinauer Associates, Inc. Publishers
9A. TERATOLOGI (BIU804)
Kompetensi.Pada akhir pembelajaran mahasiswa dapat:
1) menjelaskan beberapa efek bahan teratogen terhadap perkembangan embrio
2) mengidentifikasi bahan-bahan yang berpotensi menyebabkan cacat bawaan
39
3) menganalisis mekanisme proses munculnya kelainan cacat bawaan
4) Mampu mendesain model penelitian efek bahan teratogen terhadap cacat bawaan
serta cara pengamatannya
Deskripsi
Faktor-faktor penyebab munculnya kelainan janin, dasar-dasar teratologi, mekanisme
terjadinya kelainan, waktu organogenesis, mekanisme terjadinya kelainan eksternal
(kelainan otak, medulla spinalis, badan, anggota badan, sistem urogenital) dan internal
(kelainan rangka dan tulang belakang, sistem kardiovascular, sistem pencernaan), desain
kerangka eksperimental teratologi meliputi: penanganan hewan coba, metode perlakuan,
prosedur pengamatan eksperimen teratologi.
Referensi Wajib
Carlson, B.M. 1988. Pattern’s foundation of Embryology. Mc Graw Hill Book Co. New
York.
Taylor, P. 1986. Practical Teratology. Academic Press London
Wilson, J.P. and Warkani, J. 1982. Teratology. The University of Chicago Press.
Chicago.
10A. ANALISIS DATA EKOLOGI (LKB807)
Kompetensi.Pada akhir pembelajaran mahasiswa dapat:
1) menentukan dengan tepat data yang diperlukan untuk suatu analisis ekologi
2) menganalisis data ekologi dengan tepat sesuai keperluan
Deskripsi
Pendekatan analisis ekologi: biokimia, genetika, populasi, dan komunitas. Jenis-jenis data
dalam setiap pendekatan. Pengelolaan data (data mining) dan penafsiran data ekologi.
Referensi Wajib :
Hoelzel, A.R., dan Dover, G.A. 1991. Molecular Genetic Ecology.IRL Press.
Jamil, K. 2001. Bioindicators and Biomarkers of Environmental Pollution and Risk
Assesment. Science Publishers, Inc.
Smith, R.L., dan Smith, T.M. 2001. Ecology and Field Biology, 6th
ed.
BenjaminCummings.
11A. EKOTOKSIKOLOGI (LKB808)
Kompetensi.Pada akhir pembelajaran mahasiswa dapat:
1) menjelaskan prinsip-prinsip ekotoksikologi
2) menjelaskan pengaruh polutan, bahan kimia, bahan xenobiotik terhadap biota
40
3) menjelaskan dan mengembangkan perananekotoksikologi dalam pengelolaan
lingkungan
Deskripsi
Dasar-dasar dan perkembangan ekotoksikologi, jenis-jenis zat xenobion, penyerapan,
transportasi dan metabolismenya di dalam tubuh organisme dan pengaruhnya pada
dinamika populasi (ukuran populasi, struktur umur, genetika populasi) dan struktur
komunitas. Prediksi dampak ekologis bahan-bahan pencemar dan pemantauannya.
Referensi Wajib
Connell, D.W., Miller, G.J. 1995. Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran, Terjemahan UI
Press
Forbes, V.E., Forbes, T.L. 1994. Ecotoxicology in Theory and Practice, Chapman and
Hall.
Moriarty, F. 1983. Ecotoxicology, the Study of Pollutant in Ecosystem. Academic Press,
Inc. London
Ramade, F. 1979. Ecotoxicology, 2nd
ed., Mason, Paris
12A. KULTUR JARINGAN TUMBUHAN (BIT814)
Kompetensi.Pada akhir pembelajaran mahasiswa dapat:
1) menjelaskan prisip-prinsip kultur jaringan tumbuhan
2) mengikuti perkembangan teknologi kultur jaringan tumbuhan
3) merancang penelitian tingkat lanjut yang berbasis teknologi kultur jaringan
Deskripsi
Dasar-dasar teknik kultur jaringan tumbuhan, media kultur, totipotensi sel, embriogenesis
somatik, kultur haploid dan triploid, seleksi varian, polinasi dan fertilisasi in vitro, isolasi
dan kultur protoplas, hibridisasi somatik, rekayasa genetika tumbuhan, produksi metabolit
sekunder, penyimpanan plasma nutfah
Referensi Wajib
Bhojwani, S.S. and Razdan, M.K. 1996. Plant Tissue Culture: Theory and practice, a
revised edition. Elsevier Science B. Netherland.
Jeffrey W. Pollard and John M. Walker, 1990.Plant Cell and Tissue Culture(Methods in
Molecular Biology Vol. VI). Humana Press Inc. Clifton New Jersey.
13A. FISIOLOGI MIKROBA(BIM808)
41
Kompetensi.Pada akhir pembelajaran mahasiswa dapat menganalisis permasalahan
penelitian di bidang mikrobiologi dari aspek fisiologi mikroba
Deskripsi
Pendahuluan, klasifikasi mikroorganisme, struktur sel mikroba, pertumbuhan mikroba,
energi seluler mikroba, metabolisme karbohidrat, metabolisme lemak, metabolisme
nitrogen, metabolisme senyawa anorganik, metabolisme senyawa C, biosintesis dinding
sel, fermentasi, morfogenesis dan perkembangan bentuk dormant dan resting, adaptasi
mikroba, patogenesis mikroba, dan permasalahan penelitian di bidang mikrobiologi yang
membutuhkan kajian fisiologi mikroba.
Referensi Wajib
Moat,A.G. and J.W. Foster.1995. 3 rd ed. Microbial Physiology, Wiley-Liss, New York.
Purwoko, T., 2007. Fisiolog Mikroba. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
14A. BIOLOGI MOLEKULER DAN ANALISIS MOLEKULER(BIS801)
Kompetensi.Pada akhir pembelajaran mahasiswa dapat mahasiswa dapat menganalisis
berbagai permasalahan penelitian menggunakan pendekatan biologi molekuler dan
analisis molekuler
Deskripsi
Ruang lingkup biologi molekuler; Mekanisme sintesis protein, Mekanisme DNA repair,
Mekanisme replikasi, Struktur fage, siklus fage; Sifat-sifat umum dan tipe plasmid,
Transfer DNA plasmid, Replikasi plasmid; Mutagenesis dan Proses-proses mutasi. Ikatan
molekul-molekul DNA, Metode mendeteksi molekul DNA rekombinan, Kloning DNA
rantai tunggal, Aplikasi genetic engineering; Pemotongan, penyambungan dan isersi
DNA; Sel transformasi, Struktur DNA virus yang terintegrasi, Onkogen virus, Onkogen
dalam sel kanker; Komunikasi antar sel; Indentifikasi DNA sebagai bahan genetik,
Biologi molekuler praktis : Analisis fragment DNA dengan menggunakan metode
Southern blott, Analisis dan idetifikasi protein secara kuantitatif dengan menggunakan
metode Western blott, dan secara kualitatif atau semikualitatif dengan
imunohistochemistry / immunoflourescence. Analisis dan identifikasi mRNA secara
kuantitatif dengan menggunakan metode Nouthern blott dan secara kualitatif atau
lokalisasi mRNA dengan metode insitu hibridization; Aplikasi biologi molekuler sebagai
contoh pembuatan Vaksin hepatitis, Terapi gen, Bloking RNA, Bloking sintesis, analisis
fungsi gen dengan “knock out mice”.
Referensi Wajib
Alberts, B.; D. Bray; J. Lewis; M. Raff; K. Roberts and J.D. Watson. 1989. Molecular
biology of the cell. Garland Publishing, Inc, New York.
Watson, JD, Gilman M, Witkowski J, Zoller M. Recombinant DNA. 1992. Scientific
American Books, New York, 2nd
edition.
42
Stansfield WD, Colome JS, Cano RJ. 1996. Molecular and Cell Biology, McGraw-Hill
15A. TEKNIK HISTOKIMIA(KDK801)
Kompetensi. Pada akhir pembelajaran mahasiswa dapat:
1) melakukan telaah teknik histokimia yang digunakan pada 1 (satu) hasil penelitian
yang dipublikasikan di jurnal ilmiah internasional
2) membuat disain penelitian untuk mengidentifikasi hasil ekspresi gen tertentu di
dalam sel/jaringan
Deskripsi
Jenis dan cara kerja berbagai jenis mikroskop. Teknik pembuatan sayatan histologi.
Pewarna dan teori pewarnaan.Teknik dan dasar teori imunohistokimia dan
imunositokimia. Interpretasi hasil pengamatan.
Referensi Wajib
Goer, J. 1993. Immunocytochemical Techniques Laboratory Manual.San Diego,
California: Academic Press Publisher,
Bancroft, JD and Steven, A. 1982.Theory and Practice of Histological Techniques.2nd
. ed.
New York: Churchill Livingstone
Pawley, JB. 1995. Handbook of Biological Confocal Microscopy. 2nd
.ed. New York:
Sprnger Science & Business Media Inc
16A. ENDOKRIONOLOGI (BIE802)
Kompetensi. Pada akhir pembelajaran mahasiswa dapat menganalisis ketepatan
pemilihan metode penelitian dari 2 (dua) hasil penelitian bidang endokrinologi yang
dipublikasi di jurnal internasional
Deskripsi
Sistem endokrin vertebrata, klasifikasi hormon, sintesis dan pengendalian sintesis
hormon, Mekanisme aksi hormon, Reseptor dan Transduksi sinyal , Regulasi Reseptor,
Pengaturan ekspresi gen oleh Aksi Hormon, Interaksi sistem endokrin-patogen. Beberapa
Metode yang digunakan dalam penelitian bidang Endokrinologi: Ablasi dan
Replacement, Bioassay, Immunoassay, Imunositokimia
Referensi Wajib
Bolander Jr., FF. 2004. Molecular Endocrinology. 3rd.ed. Elsevier Academic Press
17A. ANALISIS DATA BIODIVERSITAS (BIU806)
43
Kompetensi. Pada akhir pembelajaran mahasiswa dapat:
1) menentukan dengan tepat data yang diperlukan untuk suatu analisis biodiversitas
2) menganalisis data biodiversitas dengan tepat sesuai keperluan.
3) menganalsis dan menentukan jenis organisme yang harus dikonservasi dengan
tujuan dan alasan yang jelas dan tepat.
Deskripsi
Pengertian biodiversitas, penyebab munculnya biodiversitas.Biodiversitas dan
jenjangnya.Parameter biodiversitas, analisis data biodiversitas. Filogeni: rekonstruksi
pohon filogeni dan penafsirannya. Konservasi dan unit konservasi biodiversitas
Referensi Wajib
Allendorf, F.W. dan Lukikart, G, 2007. Conservation and the Genetics of Population.
Blackwel Publishing.
White, T.L., Adams, W.T., dan Neale, D.B. 2009. Forest Genetics.MixedSoerces.
18A. BIOTEKNOLOGI TANAMAN (BIT805)
Kompetensi.Pada akhir pembelajaran mahasiswa dapat:
1) menjelaskan perkembangan dan peranbioteknologi tanaman dalam pemuliaan
tanaman
2) menganalisis strategi pemuliaan tanamansecara bioteknologi
3) mengeksplorasi penelitian yang berkaitandengan bioteknologi tanaman
Deskripsi
Perkembangan dan peran bioteknologi dalam pemuliaan tanaman, biologi molekuler
tanaman, strategi pemuliaan tanaman secara bioteknologi, metode transfer gen ke dalam
sel tanaman secara in vitro, transfer gen ke dalam tanaman dengan perantara
Agrobacterium, penanda seleksi untuk hasil transformasi tanaman, gen pelapor, isolasi
asam nukleat dari tanaman.
Referensi Wajib
Stanton B. Gelvin and Robert A. Schilperoort, 1995.Plant Molecular Biology Manual.
Kluwer Academic Publisher, London.
Kung, S and Wu, R. 1993. Transgenic Plant, Vol. I. Academic Press Inc, New York.
19A. EKOLOGI MIKROBA (LKB803)
Kompetensi.Pada akhir pembelajaran mahasiswa dapat menganalisis berbagai peran
mikroba terkait dengan interaksi dengan lingkungannya.
44
Deskripsi
Karakteristik lingkungan hidup mikroba (air, udara, tanah, tanaman, hewan dan manusia);
Keanekaragaman mikroorganisme (bakteri, yeast dan kapang) di lingkungan; Faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan mikroorganisme; Peran mikroba di
lingkungan; Berbagai type interaksi antara mikroorganisme dengan lingkungannya;
Berbagai permasalahan di lingkungan yang membutuhkan kajian ekologi mikroba seperti:
Pencemaran logam berat, hidrokarbon dan pestisida lingkungan dan mekanisme
biodegradasinya oleh mikroba, Mikroba phytopatogenik dan pengendaliannya; Mikroba
patogen manusia dan pengendaliannya; Biofertiliser, dan Biokontrol hayati.
Referensi Wajib :
Alexander, M. 1976. Introduction to Soil Microbiology. John Wiley & Son.
Atlas, R.M. 1990. Microbiology Fundamental and Aplication. Mac Millan Publishing
Company, N.Y. and Collier Mac Millan Publishers, London.
Lynch, J.M. & Poole, N.J. 1979. Microbial Ecology A Conceptual Approachs. Blackwell
Scientific Publications.
Varnam, Allan, H. 2000. Environmental Microbiology. Masson. London.
Munn, C.B. 2004. Marine Microbiology Ecologi and Applications. BIOS Scentific
Publishers. London and New York.
20A. FISIOLOGI ZAT HARA (BIU803)
Kompetensi. Pada akhir pembelajaran mahasiswa dapat:
1) menganalisis kebutuhan zat hara tanaman
2) mengidentifikasi gejala defisiensi zat hara
3) menerapkan ilmu fisiologi zat hara untuk mengatasi permasalahan di bidang
pertanian
Deskripsi
Pendahuluan, Makronutrien (N, S, P, K, Ca, Mg), Mikronutrien (Zn, Fe, Mn, B, Si, Se,
Mo, Co, Al, Ni, Cl), Struktur tanaman dan fotosintesis, Gejala Defisiensi, lingkungan
risosfer, penyerapan dan translokasi zat hara, peranan mikorisa, fiksasi nitrogen, nodul
akar dan bakteri endofit, pengaruh perubahan global terhadap kualitas nutrisi tanaman
Referensi Wajib
Alex C. Wicdenhoef, 2006. Plant Nutrition, Infobase Publishing, New Cork.
Allen V. Barker and David J. Pilbeam, 2007.Handbook of Plant Nutrition, CRC Taylor
and Francis Group. Boca Raton.
45
3. MINAT STUDI FISIKA
7B. ELEKTRODINAMIKA (FIE801)
Kompetensi. Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa S3 MIPA Unair dapat
mendeskripsikan secara matematis tentang perambatan gelombang elektromagnetik
secara klasik dan relativistik.
Deskripsi
Mata Kuliah ini membahas tentang : berbagai konsep dan prinsip yang berkaitan dengan
perambatan gelombang elektromagnetik dalam ruang hampa dan media (non-penghantar
& penghantar), radiasi elektromagnetik dan elektrodinamika relativistik. Mata kuliah ini
akan membahas: persamaan gelombang elektromagnetik dalam ruang hampa, media non-
penghantar dan penghantar, dispersi, gelombang terpandu, radiasi dipol dan muatan titik,
teori relativitas khusus, mekanika relativistik dan elektrodinamika relativistik.
Referensi Wajib
John David Jackson, 1999, Classical Electrodynamics, Third Edition, John Wiley & Sons,
Inc.
David J. Griffiths, 1989, Introduction To Electrodynamics, 2nd
,Prentice Hall, Englewood
Cliffs, New Jersey.
Wangness, 1986, R.K., Electromagnetic Fields, 2nd
ed., John Wiley & Sons.
Cathy M. Lerner, 1985, Problem And Solution In Electromagnetic Theory, John Wiley &
Sons, New York.
8B. BIOFISIKA LANJUT (FIB801)
Kompetensi.Setelah mengikuti pembelajaran ini Mahasiswa dapat menganalisis:
1) gerakan sendi, pinggul, kaki, tangan dengan menggunakan konsep mekanika
2) perubahan energi dalam tubuh menggunakan hukum fisika termodinamika
3) sistem saraf / kelistrikan tubuh dengan menggunakan konsep fisika listrik
Deskripsi
Pembelajaran Biofisika Lanjut membahas tentang Biomekanika : Mekanika
tulang, Mekanika ekstremitas tubuh bagian atas (mekanisme pergerakan sendi
bahu, siku, dan tangan), Mekanika ekstremitas tubuh bag. bawah (pergerakan
sendi lutut, pinggul, mata kaki, dan kaki) Bioenergi : Penerapan Hukum
Termodinamika dalam sistem biologi meliputi enthalpy, perubahan energi dalam,
kalor, Entropi untuk pencampuran; Energi bebas, dan Kesetimbangan kimia
46
meliputi energi bebas Helmholtz (F), energi bebas Gibb (G), energi bebas
campuran, konservasi energy dalam tubuh , perubahan energi dalam tubuh,
Biolistrik : Hukum Coulomb, Medan listrik, Hukum Gauss, beda potensial,
konduktor, kapasitor, dielektrik, system saraf dan neuron, potensial aksi, transmisi
impuls saraf, membran akson (Hukum Fick, Hukum ohm, Einstein relationships),
respon tubuh terhadap arus DC, sinyal listrik dan sinyal magnetik dalam tubuh.
Referensi Wajib
Ackerman, E., Ellis, L.B.M., Williams,L.E. 1979, Biophysical Science, Prentice hall Inc.
Cameron J.R., Skofronick J.G., alih bahasa Lamyarni, 1978. Medical Physics, John Wiley
& Son, New York.
Enderley, J., Blanchard, S., Bronzino, J., 2000, Introduction to Biomedical Engineering,
Academic press Nordin M.,Frankel V.H., 1989, Basics Biomechanics of the
Musculoskeletal System, 2nd
, Lea & Febiger, Ltd
Hobbie, R.K., 1978, Intermediate Physics for Medicine and Biology, John Wiley &Son,
Inc.
Paul Davidovit, 2001, Physics in Biology and Medicine, Elsevier- Harcourt Academic
Press
Webster, J.G., 1990. Electrical Impedance Tomography, Adam Hilger, Brisbol and New
York.
Lehninger, L.A., alih bahasa Thenawidjaja, 1982, Dasar-dasar Biokimia, penerbit
Erlangga
9B. KAPITA SELEKTA BIOFISIKA (KST804)
Kompetensi.Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu menelaah fenomena
fisika terkini dalam kehidupan manusia dan mengembangkan konsep fisika yang sejalan
dengan materi penelitian disertasi dalam bidang biooptika dan laser, biofisika,
biomaterial, bioinstrumentasi, dan biokomputasi, yang diwujudkan dalam bentuk naskah
proposal disertasi
Deskripsi
Pembelajaran Kapita Selekta Biofisika membahas tentang materi, metode, dan analisis
eksperimen yang terkait topik riset terkini dalam bidang biooptika dan laser, biofisika,
biomaterial, bioinstrumentasi, dan biokomputasi.
Referensi Wajib
Taylor, 1997, An Introduction to Error Analysis the Study of Uncertainties in Physical
Measurement, Univ. Science Book.
Montgomery. 1984. Design and Analysis of Experiment. McGraw-Hill. Amerika
Tsoulfanidis. 1983. Measurement and Detection of Radiation, Mc. Graw Hill
Jurnal internasional berimpact factor terbitan tiga tahun terakhir
47
10B. FISIKA MEDIS(FIB803)
Kompetensi.Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa Mahasiswa dapat
menganalisis kerja organ tubuh manusia menggunakan konsep fisika
Deskripsi
Mata kuliah ini membahas tentang Fisika mata dan penglihatan : sistem optik mata,
elemen pemfokus mata, retina-detektor cahaya mata, ambang penglihatan, efek difraksi
pada mata, akuitas penglihaatan, ilusi optic dan fenomena berkaitan, penyimpangan
penglihatan dan koreksinya, visi warna dan abrasi kromatik instrument yang digunakan
dalam opthalmologi. Fisika telinga dan pendengaran : Fisika suara, tingkat intensitas
suara, pantulan dan transmisi bunyi, Tubuh sebagai drum, stetoskop, Fonasi (kekuatan
bunyi ucapan), Mekanisme pendengaran pada telinga manusia, peran penting sel-sel
rambut dlm mendeteksi bunyi, kepekaan telinga, Pengujian pendengaran, ketulian dan
alat bantu dengar, Fisika jantung : system kardiovaskular, gerakan fluida darah
(persamaan Bernouille, viskositas, hukum Poiseuille, aliran turbulen), komponen utama
system kardiovaskular, sifat mekanik dan listrik detak jantung, tekanan darah, konsep
dasar elektrokardiografi, system sandapan pada elektrokardiografi, konsep vector pada
elektrokadiograf. Fisika paru dan pernafasan : mekanisme aliran darah dan paru (hukum
Pascal, hukum Archimedes), mekanisme pernafasan, kehilangan panas oleh pernafasan,
mekanika paru, kelainan pada paru. Aplikasi listrik-magnet pada medis : electrical shock,
frekuensi tinggi, dan rendah pada medis
Referensi Wajib
Ackerman, E., Ellis, L.B.M., Williams,L.E. 1979, Biophysical Science, Prentice hall Inc.
Cameron J.R., Skofronick J.G., 1978. Medical Physics, John Wiley & Son, New York.
Paul Davidovit, 2001, Physics in Biology and Medicine, Elsevier- Harcourt Academic
Press
Gabriel, J.F., 1996, Fisika Kedokteran, ECG- Jakarta
Tim South, 2004, Managing Noise and Vibration at Work, Elsevier PTE, LTD
11B. BIOFISIKA RADIASI (FIB802)
Kompetensi.Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa dapat menganalisis interaksi
radiasi terhadap materi, menentukan dosis eksternal dan internal, dan menjelaskan filosofi
proteksi radiasi
Deskripsi
Mata kuliah ini membahas topik tentang Radioaktivitas : Overview radiasi alfa, beta,
gamma, positron, penangkapan electron orbital (EC), konversi internal (IC), kinetika
48
transformasi, aktivitas, radiasi alam, sifat-sifat radiasi : Radiasi non pengion, radiasi
pengion langsung (radiasi korpuskuler), dan radiasi pengion tak langsung (radiasi
elektromagnetik), mekanisme interaksi radiasi : Interaksi radiasi elektromagnetik dengan
materi : penyerapan fotolistrik, hamburan compton, produksi pasangan, Interaksi radiasi
korpuskuler (alfa, beta) dengan materi, dosimetri radiasi : Besaran dosimetri, kekuatan
sumber, dosis radiasi eksternal dan internal, permasalahan dalam radiasi : kesulitan
dalam menentukan dosis radiasi di bid medis, Efek biologi dari radiasi :Efek-efek akut,
dan efek-efek tertunda, efektivitas biologi relative (RBE), faktor kualitas (QF), kesetaraan
dosis (Sievert dan Rem), pedoman proteksi radiasi : Prinsip dasar, teknik –teknik proteksi
radiasi eksternal, bahaya radiasi internal, dan prinsip control, terapi radiasi : Terapi
radiasi gelombang elektromagnetik/foton (sinar X, sinar γ), dan nuklir, radiasi non ionisasi: Laser, Radiofrekuensi (RF) dan Mikrogelombang, peralatan riset, diagnostik,
dan terapi yang menggunakan konsep fisika radiasi (SEM, dan TEM, CT-Scan, MRI, dan
PET)
Referensi Wajib
Ackerman, E., Ellis, L., William, L., 1979, Biophysical Science, Prentice hall Inc.
Amsyari, F., 1989, Radiasi dosis rendah dan pengaruhnya terhadap kesehatan, Airlangga
University Press
Cember, H., 1983, Introduction to health Physics, pergamon Press, Inc.
Davidovit, P., 2001, Physics in Biology and Medicine, Elsevier- Harcourt Academic
Press
Enderley, J., Blanchard, S., Bronzino, J., 2000, Introduction to Biomedical Engineering,
Academic press
Hobbie, R.K., 1978, Intermediate Physics for Medicine and Biology, John Wiley &
Son, Inc.
12B. INSTRUMENTASI MEDIS(FIE802)
Kompetensi.Mahasiswa mampu mendesain intrumentasi medis dan mengaplikasikannya
dalam kepentingan diagnosis dan terapi
Deskripsi
Mata kuliah ini mempelajari tentang moral dan aturan etik (ethical clearance) dalam
bidang medis; dasar fisiologi : sel, potensial sel, jaringan, syaraf, dan otot; klasifikasi
instrumentasi medis; biosensor dan tranduser untuk biomedis; perekaman dan analisis
sinyal bioelektrik, perekaman dan analisis sinyal biomedis (EEG, ECG, EMG, ERG,
MEG), system imaging: sinar-X, CT Scan, perangkat radiologi, MRI, USG, thermal
imaging system), prinsip dasar peralatan diagnosis dan terapi, aspek keselamatan berbasis
instrumentasi medis, desain dan aplikasi instrumentasi medis
Referensi Wajib
49
Enderle J, Blancahard,S, Bronzino, J. Introduction to Biomedical Enggineering, 2nd
,
Elsevier
John G Webster, 1998, Medical Instrumentation : Application and Design, 3nd
, John
Wiley and Sons, INC.
R.S. Khandpur, 2004, Biomedical Instrumentation : Technology and Application,
McGraw Hill Professional
Devasahayam S.R, 2000, System and Signal in Biomedical Engineering, Kluwer
Academic, New York.
13B. BIOMATERIAL LANJUT (FIE802)
Kompetensi.Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa dapat:
1) menganalisis sifat-sifat fisis material tubuh dan sintetis
2) mengidentifikasi material polimer dan komposit yang dapat digunakan sebagai
material medis
3) mengaplikasikan material nano dalam sistem biologis
Deskripsi
Mata kuliah ini membahas tentang klasifikasi biomaterial (logam, polimer, keramik, dan
komposit), syarat-syarat biomaterial (biokompatibilitas, non karsinogen, korosi,
toksisitas), biologam (logam sebagai material implat dan material dental, jenis dan sifat-
sifat mekaniknya), biopolymer (polimer sebagai material implant dan material dental,
jenis, dan sifat-sifat fisisnya), biokeramik (definisi biokeramik, jenis dan sifat-sifatnya
sebagai material implant), biokomposit (teori komposit fiber, komposit polimer dan
hidroksiapatit), material implant polimer, biomaterial komposit, respon jaringan terhadap
material implant, rekayasa jaringan dan proses regenerasinya, teknologi dan material
nano: sintesis dan karakterisasi, serta aplikasi biomedis (CNT untuk imunoterapi, drug
delivery, aplikasi diagnosis, aplikasi terapi, gold nano particle).
Referensi Wajib
Black, J. 1992, Biological Performance of Material, 2nd
Edition, Marcel and Decker, New
York
Joon Park, Lakes, 2007, Biomaterial-An Introduction, 3nd
Edition, Springer, New York
Buddy D. Ratner, Allan S Hoffman, Frederick S. Schoen, Jack E. Iemous, 2004,
Biomaterial Science, Introduction to Material in Medicine, Elsevier Inc. All Rights
Reserved, USA
Kumar, Challa, SSR, 2007, Nanomaterials for Medical Diagnosis and Therapy, John
Wiley and Sons
14B. NANOFOTONIK DAN PLASMONIK (FIM802)
50
Kompetensi.Mahasiswa mampu menganalisis fenomena nanofotonik dan plasmonik
yang terjadi pada logam dan semikonduktor serta mengaplikasikannya pada teknologi
pemrosesan dan biosensing
Deskripsi
Mata kuliah ini disampaikan dengan perkuliahan, yang meliputi materi : high power laser
dan fotonika, gelombang elektromagnetik, optika non linear, prinsip dasar nanofotonika,
sifat-sifat optik dari logam dan semikonduktor, perambatan plasmonik pada film, pandu
gelombang plasmonik, komponen plasmonik aktif dan pasif, karakterisasi plasmonik:
mikroskopi medan dekat dan spektroskopi, Skema plasmonik untuk sensing
Referensi Wajib
Guenter. 1990. Modern Optics, John Wiley and Sons, USA.
Goodman, J.W., 1996. Introduction to Fourier Optics.Second edition.Mc Graw-Hill
International Edition.Singapura.
Jackson, J.D. 1999. Classical electrodynamics, edisi 3, John dan Wiley Sons
Mills, D.L. 1991. Non Linear Optics.Berlin ; Sprenger – Verlag
Ready. 1971. Effect of High-Power Laser Radiation. Academic Press, Inc. USA.
15B. TEKNIK ANALISIS BIOMATERIAL
Kompetensi.Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu melakukan analisis
sifat makro dan stuktur mikroskopis biomaterial dengan teknik karakterisasi yang sesuai
serta mampu menganalisis struktur kristal biomaterial
Deskripsi
Mata kuliah ini disampaikan dengan metode praktikum dan kuliah. Materi meliputiteknik
sintesis biomaterial, pengukuran dan analisis sifat mekanik (kekuatan tarik, perpanjangan,
kekuatan tekan, kekuatan pembebanan/ impact, kekerasan) dan sifat termal (kapasitas
termal, ekspansi termal, konduktivitas termal); struktur materi, dasar-dasar spektroskopi,
analisis struktur biomaterial (spektroskopi infra merah, ultraviolet, gelombang mikro,
NMR, ESR); analisis permukaan biomaterial (spektroskopi fotoelektron sinar-X,
spektroskopi Auger, SEM-EDAX, TEM, Ellipsometry); kristalografi biomaterial: teori,
karakterisasi dan metode eksperimennya
Referensi Wajib
Blake, Alexander, 2009, Crystal Structure Analysis, Oxford University Press, USA
Joon Park,Lakes, 2007, Biomaterial-An Introduction, 3nd
Edition, Springer, New York
William D Callister, Material Science and Engineering An Introduction, 1999, Jr. John
Wiley & Sons, Inc. New York
Hammond, C. 2001. The Basics of Crystallography and Diffraction, Oxford University
Press, USA.
51
16B. BIOFOTONIKA DAN BIOIMAGING (BIT810)
Kompetensi.Mahasiswa mampu menjelaskan secara detail proses-proses interaksi cahaya
dan biomaterial (material tubuh dan sintesis) serta secara fisis dan matematis mampu
menganalisis luaran interaksi dan citra biomedisnya.
Deskripsi
Mata kuliah ini disampaikan dengan perkuliahan dan praktikum. Materi yang diajarkan
meliputi : dasar-dasar interaksi cahaya dengan materi, prinsip dan teknologi laser. optika
nonlinear. dasar-dasar fotobiologi. prinsip dasar dan aplikasi bioimaging. instrumentasi
visual. Sistem produksi image bersifat nonionisasi dan ionisasi (dasar-dasar fisis,
perekaman, rekonstruksi citra, analisis, instrumentasi) berbasis : holografi, laser speckle
imaging, optical coherence tomography, fluorescence dan multiphoton, microscopy, X-
ray CT, PET, SPECT imaging, ultrasound imaging, MRI; aplikasi terapi teraktivasi laser:
terapi fotodinamik, rekayasa jaringan dengan cahaya, pinset dan pisau laser. Aplikasi
nanoteknologi untuk biofotonika: bionanofotonika, biomaterial untuk fotonika, aplikasi
struktur nano untuk biologi dan medis.
Referensi Wajib
Paras N. Prasad, 2003.Introduction to Biophotonics, John Wiley and Sons, Inc,
Publication, New Jersey.
Vo Dinh. 2003. Biomedical Photonics Handbook.CRC Press. New York.
Goonzales dan Woods. 1993. Digital Image Processing. Addison-Wesley Publishing
Company, inc. USA
Neimz. 2007. Laser-Tissue Interactions, Fundamental and Applications Third, Springer,
Jerman.
Ross. 2005. Optoelectronic Devices and Optical Imaging Techniques.The Macmillan
Press LTD. London.
17B. FIBER OPTIK DAN ENDOSCOPY(FIO801)
Kompetensi.Pada akhir mata kuliah ini, mahasiswa dapat memahami prinsip-prinsip
dasar serat optik dan menganalisis sifat perambatan cahaya di dalam serat optik serta
dapat mengaplikasikan serat optik pada biosensor/endoscopy.
Deskripsi
Mata kuliah ini membahas tentang prinsip dasar serat optik, serat optik singlemode dan
multimode, Fiber Bragg Gratings (FBGs), sistem sumber cahaya dan detektor, rugi daya
52
transmisi dalam serat optik, penguat serat optik terdoping tanah jarang dan penguat optis
semikonduktor, WDM, pengkuran dalam serat optik, konsep dan disain endoskopi,
analisis fluoresens endoskopy
Referensi Wajib
Casimer M. DeCusatis & Carolyn J. Sher DeCusatis, FIBER OPTIC ESSENTIALS,
Academic Press is an imprint of Elsevier, US, 2006.
John Crisp, Introduction to fiber optics, Newnes, Oxford, 2001.
M. Born, E. Wolf, in: Principles of Optics: Electromagnetic Theory of Propagation,
Interference and Diffraction of Light, fifth ed., Pergamon, New York, 1980, p. 182
(Chapter 4).
Reinhard Jenny, M.S. Physics, Fundamentals of Fiber Optics An Introduction for
Beginners, Volpi Manufacturing USA Co., Inc. 2000.
N.E. Marcon, B.C. Wilson, Endoscopy, 30 (1998) p. 419.
18B. BIOSENSOR DAN TRANSDUCER (BIT811)
Kompetensi.Pada akhir mata kuliah ini mahasiswa S3 MIPA Unair dapat menganalisis
biosensor dan transduser berbasis kriteria kinerja dan standar kelayakan untuk aplikasi
pada biologi dan medis
Deskripsi
Materi ini disampaikan dengan kuliah dan praktikum. Mata muliah ini membahas: Dasar-
dasar Biosensor: pengantar biologi/kimia, kinetika reaksi, sinyal dan noise, kepekaan.
Biosensor-Optik: bio-optrode, medan evanescent fiber optik biosensor, biosensor SPR,
immunosensor aliran, fluoresens lifetime biosensing, elektrokimia luminnesce, cavity
ring-down biosensing, cantilever biosensor. Aplikasi biosensor optik pada biologi dan
medis.
Referensi Wajib
F.S. Ligler & C.R. Taitt, “optical Biosensors”, Elsevier, Amsterdam, 2008.
Jonathan M. Cooper & Anthony E.G. Cass, Biosensors, Oxford University Press, 2004.
Pier Andrea Serra (Editor), Biosenso Talanta r (chapter book), Intech publisher, 2010.
Jurnal-jurnal internasional (seperti: Talanta, Biosensors & Bioelectronics, Analytica
Chimica Acta, Sensors & Actuators B, dll).
19B. LASER DAN BIOOPTIKA (FIO802)
Kompetensi.Pada akhir mata kuliah ini mahasiswa mampu mendesain dan
mengaplikasikan instrumentasi laser dan kajian biooptika untuk kepentingan diagnosis
dan terapi medis
53
Deskripsi
Mata kuliah ini disampaikan melalui praktikum dan kuliah. Materi yang diajarkan pada
mata kuliah ini meliputi: prinsip dasar, jenis, desain dan parameter laser; dasar
pengukuran sifat optik jaringan akibat paparan laser, mekanisme interaksi laser terhadap
jaringan, prinsip dasar fenomena optical breakdown dan produksi plasma dan
penggunaannya dalam bidang medis, prinsip dasar biooptika, Non destructive,
noninvasive dan nonionisasi testing berbasis laser, spektroskopi laser, sistem
instrumentasi laser dalam medis, peraturan keselamatan pada penggunaan laser, aspek
klinis aplikasi laser (dalam diagnosis dan terapi, operasi, dermatologi dan kosmetika,
onkologi), desain dan aplikasi instrumentasi laser dengan sampel biologi atau phantom.
Referensi Wajib
Marshall. 2004. Handbook of Optical and Laser Scanning. Marcel Dekker, Inc. New
York.
Neimz. 2007. Laser-Tissue Interactions, Fundamental and Applications Third, Springer,
Jerman.
Guenter. 1990. Modern Optics, John Wiley and Sons, USA.
Oshiro. 2009. Light and Life : A Personal Overview of Development in the Field of
Photosurgery and Phototherapy. Photomedicine and Laser Surgery 27. Mary Ann
Liebert, inc: 1-2.
Vo Dinh. 2003. Biomedical Photonics Handbook.CRC Press. New York.
20B. SOFT COMPUTING (SIK801)
Kompetensi.Pada akhir mata kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat untuk memahami
tentang dasar-dasar teori soft Computing, yaitu dasar-dasar teknologi non-tradisional dan
pendekatan untuk memecahkan masalah-masalah sulit di dunia nyata, diantaranya adalah
pembahasan tentang :
1) Mengenal proses pengolahan gambar
2) Ide-ide set fuzzy, logika fuzzy
3) Pembelajaran jaringan saraf tiruan dan generalisasi aturannya
4) Algoritma genetika
5) Artificial Intelligence
Deskripsi
Mata kuliah ini yang akan disampaikan dalam kuliah dan praktikum
meliputi:Pendahuluan, penjelasan konsep Soft Computing, Komputer dan Grafik,Image
Processing, Fuzzy Set Theory, Pendekatan Optimisasi,Neural Network,Neuro Fuzzy
Modeling, Applications of Computational Intelligence
Referensi Wajib
A. Konar, 2005. Computational Intelligence Principles, Techniques and Applications.
Springer, ISBN: 3-540-20898-4
54
Aliev,R.A, Aliev,R.R. 2001. Soft Computing and its Application, World Scientific
Publishing Co. Pte. Ltd., ISBN 981-02-4700-1
C. M. Bishop, Neural Networks for Pattern Recognition, Oxford University Press, 1995,
Cordón, O., Herrera, F., Hoffman, F., Magdalena, L. 2001.Genetic Fuzzy systems, World
Scientific Publishing Co. Pte. Ltd., ISBN 981-02-4016-3
D. P. Mandic and J. A. Chambers, 2001. Recurrent Neural Networks for Prediction, John
Wiley & Sons.
D.E. Rummelhart, J.L. McClelland, 1986. Parallel Distributed Processing, MIT Press,
Davis E.Goldberg, 1989. Genetic Algorithms: Search, Optimization and Machine
Learning, Addison Wesley, N.Y.
F.M. Ham & I. Kostanic. 2001. Principles of Neurocomputing for Science and
Engineering, McGraw Hill.
Foley-van Dam-Feiner-Hughes-Philips , 2003. Intro To Computer Graphics, Addison
Wesley.
Genetic Algorithms in Search, Optimization & Machine Learning by David E Goldberg-
Addison Wesley.
J. Hertz, A. Krogh & R.G. Palmer. 1991. An Introduction to the Theory of Neural
Computation, Addison Wesley.
J.S.R.Jang, C.T.Sun and E.Mizutani, 2004.Neuro-Fuzzy and Soft Computing, PHI, 2004,
Pearson Education.
Kecman, V. 2001. Learning and Soft Computing, The MIT Press, ISBN 0-262-11255-8
Kevin Gurney. 1997. An Introduction to Neural Networks , UCL Press.
Kishan Mehrotra, Chilukuri K. Mohan and Sanjay Ranka, 1997.Elements of Artificial
Neural Networks, Penram, Mumbai.
Laurene Fausett. 1994. Fundamentals of Neural Networks, Prentice Hall.
M. Friedman and Abraham Kandal, 2005. Introduction to Pattern Recognition- Statistical,
Structural, Neural and Fuzzy Logic Approaches, World Scientific.
Martin T. Hagan, Howard B. Demuth, and Mark Beale. 1995. Neural Network Design,
PWS Publishing Company [Recommended].
Mehrotra, K., Mohan, C., K., Ranka, S. 1997. Elements of Artificial Neural Networks,
The MIT Press, ISBN 0-262-13328-8
Mitchell, Melanie, 2004. An Introduction to Genetic Algorithms, PHI.
Mohamad H. Hassoun, 1995. Fundamentals of Artificial Neural Networks, (MIT Press).
Munakata, T. 1998. Fundamentals of the New Artificial Intelligence, Springer-Verlag
New York, Inc. ISBN 0-387-98302-3
J.S.R. Jang, C.T. Sun, E. Mizutani. 1996. Neuro-Fuzzy and Soft Computing: A
Computational Approach to Learning and Machine Intelligence, , Prentice Hall.
P.S. Churchland & T.J. Sejnowski. 1994. The Computational Brain, MIT Press.
R. Beale & T. Jackson. 1990. Introduction to Neural Networks, IOP Publishing.
R.Eberhart, P.Simpson and R.Dobbins, 1996.Computational Intelligence - PC Tools", AP
Professional, Boston.
Robrt Callan. 1999. The Essence of Neural Networks, Prentice Hall Europe.
Rutkowski, L. 2004. Flexible Neuro-Fuzzy Systems, Kluwer Academic Publishers,
ISBN: 1-4020-8042-5
55
S. Rajasekaran and G.A.V.Pai, 2003. Neural Networks, Fuzzy Logic and Genetic
Algorithms, PHI.
Jayaraman , S Esakkirajan , T Veerakumar “ Digital ImageProcessing “ Mc Graw Hill
Timothy J Ross, 1997. Fuzzy Logic with Engineering Applications, MCH.
Zadeh, Lotfi A., 1994. Fuzzy Logic, Neural Networks, and Soft Computing,
Communications of the ACM, March, Vol. 37 No. 3, pages 77-84
Zaknih, A. 2003.Neural Networks for Intelligent Signal Processing, World Scientific
Publishing Co. Pte. Ltd., ISBN 981-238-305-0
21B. MIKROKOMPUTER DAN INTERFACING(SIK802)
Kompetensi.Pada akhir mata kuliah mahasiswa diharapkan dapat memahami
1) konsepdesain mikroprosesor,desain memori danI / O interface
2) pengantar bahasa assembler dan pemrograman mikroprosesor
Deskripsi
Materi kuliah yang akan disampikan meliputi : Pemahaman Umum (Pengenalan Umum,
Sejarah Komputer), mricroprocessor (Storage Concept, Jenis komputer, Keluarga
Mikroprosesor Intel 80x86) ,80x86 Processor Architecture (arsitektur chip,
mikroprosesor, mikrokomputer, hardware system, interfacing, sekmentasi memori,
80386, 80386 Protected Memory), Input/Output Techniques:Programmed I/O (Parallel
I/O, Parallel Interface, I/O Port Design, Programmable Peripheral Interface(PPI),
Interrupts System, Programmable Interrupt Controller (PIC), Controlling a Parallel Direct
Memory access (DMA), Serial I/O , RS-232 Serial Interface Standard. Analisa tundaan,
Analisa error), Digital Signal Processing (discrete Fourier series, Fast Fourier
transforms (FFT), Realization of digital filters, IIR of digital filters, FIR of digital filters,
Digital Signal Processing) ,Instrumentasi (karakteristik sinyal, Penerjemahan sinyal,
Oscilloscope, Digital Voltmeters, Signal Analyzers) ,Computer Codes, Programming,and
Operating Systems (Computer Codes, Computer Programming,Computer Operating
Systems,Webbase application,Desktopbase application)
Materi praktikum meliputi : Pemahaman Umum tentang micro Komputer, Input/Output
Techniques:Programmed I/O (Parallel I/O, Parallel Interface, I/O Port Design,
Programmable Peripheral Interface(PPI), Interrupts System, Programmable Interrupt
Controller (PIC), Controlling a Parallel Direct Memory access (DMA), Serial I/O , RS-
232 Serial Interface Standard. Analisa tundaan, Analisa error), Digital Signal Processing
(discrete Fourier series, Fast Fourier transforms (FFT), Realization of digital filters, IIR
of digital filters, FIR of digital filters, Digital Signal Processing), Instrumentasi
(karakteristik sinyal, Penerjemahan sinyal, Oscilloscope, Digital Voltmeters, Signal
Analyzers)
Referensi Wajib
56
Barry B. Brey, 2003. Intel Microprocessors 8086/8088, 80186/80188, 80286, 80386,
80486 Pentium, Pentium Pro Processor, Pentium II, Pentium III, and Pentium IV:
Architecture, Programming, and Interfacing, 6th Edition, Prentice-Hall.
Denton J. Dailey, 1988. Small Computer Theory and Applications, 1st edition, McGraw-
Hill Inc., Copyright.
G. Lipovski, 1988. Single- and Multiple-Chip Microcomputer Interfacing, Prentice-Hall,
NJ.
H. Lam & A. Arroyo, 1995. Fundamentals of Computer Engineering, Univ. Copy Center,
Gainesville, FL.
J. Peatman, 1988. Design with Microcontrollers, McGraw Hill, New York.
James L. Antonakos, 1996. An Introduction to the Intel Family of Microprocessors: A
Hands-On Approach Utilizing the 8088 Microprocessor, 2nd edition, Prentice Hall,
Copyright.
John Uffenbeck, 2002. The 80x 86 Family, Design, Programming, and Interfacing, 3rd
Edition, Pearson Education Inc.
John Uffenbeck, 1994. Digital Electronics: A Modern Approach by , 1st edition, Prentice
Hall, Copyright.
Kip Irvine, 2003.Assembly Language for Intel-based Computers, 4th Edition, Prentice-
Hall.
Muhammad Ali Mazidi and Janice Gillispie Mazidi, 2000.The 80x86 IBM PC and
Compatible Computers (Volumes I&II), Assembly Language, Design, and
Interfacing”, 3rd Edition, Prentice Hall.
Ramesh S. Gaonkar, 1998. Microprocessor Architecture, Programming and Applications
with 8085/8080A”, 4th Edition, Macmillan Publishing Company.
Ronald J. Tocci, 1995. Digital Systems: Principles and Applications by , 6th Edition,
Prentice Hall, Copyright.
Walter A. Triebel and Avtar Singh, 1997. The 8088 and 8086 Microprocessors:
Programming, Interfacing,Software, Hardware, and Applications, 2nd edition,
Prentice Hall, Copyright.
Extention Media, 2010. Embedded Processing & DSP, Texas Instruments.
4. MINAT STUDI KIMIA
7C. KAPITA SELEKTA KIMIA (KST801)
Kompetensi.Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat membuat
penjelasan dan kesimpulan tentang alur perkembangan keilmuan kimia serta kebutuhan
pengembangan dan inovasinya kini dan masa datang untuk memberikan solusi alternatif,
sesuai bidang minat yang akan ditekuni dan dikaji sebagai disertasi.
Deskripsi
57
Perkembangan keilmuan dalam pohon riset KBK Biokimia, Kimia Analitik, dan Kimia
Organik.
Referensi Wajib
Artikel penelitian dan artikel review dengan topik sesuai rencana kajian disertasi, dari
jurnal ilmiah mutakhir.
Referensi buku terkait bidang kajian.
8C. FITOKIMIA (FAB806)
Kompetensi.Setelah mempelajari mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan akan dapat
biosintesis senyawa metabolit sekunder, menggolongkan tumbuhan berdasarkan
kemotaksonomi, cara skrining fitokimia, cara isolasi yang meliputi ekstraksi dan
pemisahan dengan kromatografi dari senyawa metabolit sekunder yang terdiri dari
terpenoid, steroid, fenilpropanoid–poliketida, alkaloid dan flavonoid.
Deskripsi
Penggolongan/klasifikasi dan biosintesis metabolit sekunder, kemotaksonomi tumbuhan,
skrining fitokimia termasuk metabolit sekunder yaitu : terpenoid, steroid, fenilpropanoid–poliketida, alkaloid. Macam-macam ekstraksi, macam-macam teknik isolasi dan
pemisahan dengan metoda kromatografi yang meliputi Kromatografi Lapis Tipis (KLT),
Kromatografi Lapis Peparatif (KLP), Kromatografi Gas (KG), Kromatografi Cair Vakum
(KCV), Gas Chromatoraphy Mass-Spectrometry (GC-MS) dan Liquid Cchromatography
Masspectrometry (LC-MS).
Referensi Wajib
Cordell, G.A., 1981, Introduction to Alkaloids, A Biogenetic Approach, John Willy and
Sons, New York
Hesse, M., 1981, Alklaoid Chemistry, A wiley Interscience Publication, Toronto
Harborn JB. and Mabry TJ., 1982, The Flavonoids: Advance in Research, Chapman and
Hall Ltd., New York
Manitto, P., 1992, Biosintesis Produk Alami (terjemahan oleh Dra. Koensoemardiyah,
Apt. SU.), IKIP Semarang Press.
Dewick, P.M., 2002, Medicinal Naturl Product, A Biosyntesis Approach, 2 nd
ed., John
Willey and Sons, London, UK
Steven MC.and Russel JM., Bioactive of Natural Product, Detection, Isolation and
structural determination, 1993, CRC Press, Tokyo
9C. VALIDASI METODE ANALISIS (KIA813)
58
Kompetensi.Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan dan
melakukan validasi metode analisis untuk menunjang kemampuan pengoperasian
instrumental analisis dalam rangka penyelesaian disertasi dan kegiatan riset
Deskripsi
Panduan validasi metode analisis, pengembangan metode kromatografi dan validasinya
(validasi metode HPLC, validasi metode GC), pengembangan metode spektrometri dan
validasinya (validasi metode AAS, validasi metode ICP, validasi metode
spektrofotometri), pengembangan metode elektrometri dan validasinya (validasi metode
voltametri), pengembangan metode elektroforesis dan validasinya (capillary
electrophoresis), validasi metode kualitatif, manajemen sistem informasi laboratorium
untuk validasi dan penjaminan mutu metode analitik, validasi metode diantara berbagai
disiplin ilmu, metodologi untuk transfer validasi metode
Referensi Wajib
Ahuja, S. and Jespersen, N., 2005, Modern Instrumental Analysis, Elsevier, 857 p
Persing, DH. (Editor), 2004, Molecular Microbiology, Diagnostic Principles and Practice,
ASM Press, USA
Rozet, E., Dewe, W., Ziemons, E., Bouklouze, A., Boulanger, B., Hubert, Ph., 2009,
Methodologies for the transfer of analytical methods, Journal of Chromatography B.
Soler, E.T., 2006, Validation of Qualitative Analytical Methods, Doctoral thesis,
Universitat Rovira I Virgili.
Stockl, D., D’Hondt, H., Thienpont, L.M., 2009, Nelson, D.L and Cox, M.M, 2008.
Lehninger, Principles of Biochemistry, 5th
Ed., W.H Freeman and Company, USA.
10C. INSTRUMENTASI KIMIA (KIA811)
Kompetensi.Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa akan dapat menjelaskan
konsep analisis kimia dengan cara instrumental
Deskripsi
Dalam mata kuliah ini akan dipelajari instrumentasikimia meliputi: potensiometri,
voltammetri, spektrometri serapan atom, spektrofotometri ultra violet dan visibel,
spektrometri inframerah, inductively coupled plasma, Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
(HPLC), Kromatografi Gas (GC).
Referensi Wajib
Skogg, D.A., Holder F.J dan Nieman, T.A., (1998).Principles of Instrumental Analysis,
edisi ke-5, Saunders College Publishing, USA, 849 p.
Cattrall, R.W., (1997).Chemical Sensors, Oxford Univ. Press, Oxford, 78 p.
Wang, J., (2000): Analytical Electrochemistry, Edisi ke-2, Wiley-VCH, New York, 208
p.
59
Evans, A., 1991, Potentiometry and Ion Selective Electrodes, Analytical Chemistry by
Open Learning, John Wiley, Chichester , 304p
Cantle, J. E., (1990): Atomic Absorption Spectrometry, Teqniques and Instrumentation in
Analytical Chemistry, Vol. 5, Elsevier Sci. Publishing Co., 448p
11C. INTEGRASI METABOLISME (BIF803)
Kompetensi.Setelah mengikuti kuliah Integrasi Metabolisme mahasiswa diharapkan
mampu mengintegrasikan jalur metabolisme karbohidrat, protein dan lipida
Deskripsi
Konsep dasar dan desain metabolism; Signal Transduction pathway; Glikolisis dan
glukoneogenesis; Jalur pentosa fosfat; Siklus Asam Sitrat; Fosforilasi oksidatif;
metabolisme glikogen; metabolisme asam lemak; Protein turnover dan katabolisme asam
amino; Biosintesis asam amino; Biosintesis nukleotida; Biosintesis lipida dan steroid;
Integrasi metabolism
Referensi Wajib
Berg, J.M; Tymoczko, J.L; Stryer,L. 2007.Biochemistry, 6th
Ed., W.H. Freeman and
Company, New York.
12C. KEMOSENSOR DAN BIOSENSOR(BIT813)
Kompetensi.Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa akan dapat mendisain sensor
berbasis kimia dan biokimia
Deskripsi
Kemosensor: tipe sensor kimia, sensor potensiometri membran padat, sensor
potensiometri membran polimer, aspek praktis penggunaan sensor potensiometri,
voltammetri berbasis kemosensor dan biosensor.
Biosensor: pengertian biosensor, elemen biologi, amobilisasi komponen biologi, aplikasi
penting biosensor
Referensi Wajib
Cattrall, R.W., (1997): Chemical Sensors, Oxford Univ. Press, Oxford, 78 p.
Evans, A., 1991, Potentiometry and Ion Selective Electrodes, Analytical Chemistry by
Open Learning, John Wiley, Chichester , 304p
Eggins, B, 1996, Biosensors: An Introduction, John Wiley and Sons
13C. METODE PEMISAHAN (KIA812)
60
Kompetensi.Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa akan dapatmendisain
pemisahan suatu campuran dengan metode yang sesuai.
Deskripsi
Dalam mata kuliah ini akan dipelajari: Teori pemisahan, ektraksi pelarut, ekstraksi
senyawa organik semivolatil berbentuk cair, ekstraksi senyawa organik semivolatil dari
matiks padat, ekstaksi senyawa organik volatil bentuk padat dan cair, pertukaran ion,
pemisahan dengan membran cair, teori kromatografi kolom, dan elektroforesis
Referensi Wajib
Anderson, R., 1991, Sample Pretreatment and Separation, Analytical Chemistry by Open
Learning, John Wiley and Sons, Chichester, 632p
Mitra, S (editor), 2003, Sample Preparation Techniques in Analytical Chemistry, John
Wiley and Sons inc., Publication 458p
Harvey D., 2000, Modern Analytical Chemistry, Mc Graw-Hill International Edition,
Boston, 798p
Jurnal
14C. REKAYASA PROTEIN (BIT816)
Prasyarat: Biomolekul (dapat diambil bersama-sama)
Kompetensi.Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat merancang
modifikasi protein dan menerapkannya pada pra-rencana atau proposal tentang desain
protein
Deskripsi
Pendahuluan: alasan merekayasa molekul protein, protein ekstremofil sebagai pedoman
dalam desain protein stabil, beebrapa teknologi molekuler yang diperlukan dalam proses
rekayasa protein ; Modifikasi Kimia vs Modifikasi Genetik: perkembangan metode
modifikasi protein, contoh modifikasi gugus penyusun protein dengan menggunakan
bahan kimia, domain swapping; Strategi Rational Design: site directed mutagenesis,
oligonucleotide based mutagenesis, Strategi Directed Evolution (Irrational Design):
mutagenesis in vitro, error prone PCR, delesi dan insersi random, DNA Shuffling
(rekombinasi homolog) dan rekombinasi non-homolog; Rekayasa Protein dengan
memadukan strategi Rational dan Irrational.
Referensi Wajib
Whitford D., 2005, Proteins, Structure and Function, John Wiley and Sons Ltd., England.
Baktir, A., 2010, Megabiodiversitas, Airlangga University Press, Surabaya.
Jurnal-jurnal internasional mutakhir terkait rekayasa protein.
61
15C. PENENTUAN STRUKTUR SENYAWA ORGANIK (BIT815)
Kompetensi.Mahasiswa mampu menganalisis data spektroskopi yang meliputi : UV, IR,
MS, dan NMR (1H,
13C-NMR, dan NMR dua demensi seperti: HMBC, HSQC, COSY,
NOE, DEPT) untuk menetukan struktur senyawa organik unknown
Deskripsi
Mata kuliah ini membahas tentang metode penentuan struktur molekul senyawa organik
menggunakan data spektroskopi yang meliputi : UV, IR, MS, dan NMR (1H,
13C-NMR,
dan NMR dua demensi seperti: HMBC, HMQC, COSY, NOE, DEPT).
Referensi Wajib
Breitmaier, E., 1995, Structure Elucidation by NMR in Organic Chemistry, John Willey
& Sons
Field, L.D., Sternhell, S., Kalman, J.R., 1995, Organic Structures from Spectra, 2nd
Ed.,
John Wiley & Sons
Silverstein, R.M.; Webster, F.X.; Kiemle, D.J., 2005, Spectrometric Identification of
Organic Compounds, 7th
Ed., John Willey & Sons
Scott, A.L., 1964, Interpretation of the Ultraviolet Spectra of Natural Products, Pergamon
Press
16C. BIOANALISIS (KIA810)
Kompetensi.Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan teknik
preparasi sampel pada analisis senyawa anorganik dan organik dalam sistem hidup dan
mengasai teknik analisis senyawa anorganik dan organic dalam sistem hidup
Deskripsi
Teknik preparasi sampel yang meliputi pelarutan dan ekstraksi (solid phase extraction,
solid phase microextraction, single drop microextraction, dispersive liquid-liquid
microextraction, bar sorptive extraction, liquid membrane extraction, directly suspended
droplet microextraction); teknik analisis kromatografi (high performance liquid
chromatography, gas chromatography dan hyphenated techniques); spektrometri
(spectrophotometry, atomic absorption spectrometry dan inductively coupled plasma);
sensor (sensor kimia dan biosensor); elektrometri (voltammetri); elektroforesis (capillary
electrophoresis dan gel electrophoresis)
Referensi Wajib
Ahuja, S. and Jespersen, N., 2005, Modern Instrumental Analysis, Elsevier, 857 p
Anderson, R., 1991, Sample Pretreatment and Separation, Analytical Chemistry by Open
Learning, John Wiley and Sons, Chichester, 632 p
62
Dechow, F.J., 1989, Separation and Purification Techniques in Biotechnology, Noyes
Publication, New Jersey, 498 p
Harvey, D., 2000, Modern Analytical Chmistry, McGraw Hill International Edition,
Boston, 798 p
17C. ANALISIS PROTEONOMIK (BIG802)
Prasyarat:Biomolekul (dapat diambil bersama-sama)
Kompetensi.Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat mendesain
analisis proteomik dalam riset, meliputi protein profiling (kualitatif dan kuantitatif) dan
highthroughput proteomic.
Deskripsi
Teknik dalam Analisis dan Purifikasi Protein: teknik elektroforesis, teknik kromatografi,
teknik imunokimia; Analisis Struktur Protein; Protein Bioinformatics; Identifikasi
Protein: peptide mass fingerprint, tandem mass spectrometry (MS/MS); Proteome
Profiling and Separation: 2D SDS PAGE (two-dimensional sodium dodecylsulphate
polyacrylamide gel electrophoresis), 2-D LC/LC (LC = Liquid Chromatography), 2-D
LC/MS (MS= Mass spectrometry); Quantitative Proteomics; Highthroughput Proteomics.
Referensi Wajib
Kensal E. van Holde, Johnson, W.C., and Shing Hp,P., 2006 Principles of Physical
Biochemistry, 6th
. Ed., International Edition, Pearson-Prentice Hall, Pearsin
International Inc, USA.
Wilson, K and Walker,J., 2005, Principles and techniques of Biochemistry and Molecular
Biology, 6th
. Ed., Camridge, University Press
Jurnal proteomic mutakhir
18C. ANALISIS GENOMIK (BIG801)
Prasyarat: Biokimia
Kompetensi.Mahasiswa dapat merancang analisis yang berbasis DNA
Deskripsi
Teknik Dasar dalam Analisis Genomic: elektroforesis gel agarosa untuk pemisahan dan
visualisasi DNA; Polymerase Chain Reaction (PCR): prinsip, desain primer spesifik dan
degenerate, RT-PCR, penentuan urutan nukleotida (sequencing), inkorporasi sequence
ekstra pada ujung 5‘; Penentuan Peta Restriksi DNA; Analisis Urutan Nukleotida
Menjadi Informasi Operon (ORF); Teknik Hibridisasi Asam Nukleat: prinsip dan macam
teknik hibridisasi, marker molekuler, southern blott dan DNA microarray; Teknologi
63
Fingerprinting DNA (DNA Profiling): RFLP, VNTR, STR, SNP; Konstruksi DNA
Library: DNA library, cDNA library, metagenomik; Shotgun Sequencing Genom Bakteri
Referensi Wajib
Primrose, S.B., 1995, Principles of Genome Analysis, Blackwell Science Ltd., Oxford.
Persing, DH. (Editor), 2004, Molecular Microbiology, Diagnostic Principles and Practice,
ASM Press, USA
19C. REKAYASA GENETIKA (BIG803)
Prasyarat: Biokimia
Kompetensi.Mahasiswa dapat mendesain pembuatan produk rekombinan untuk bidang
industri, medis dan pertanian melalui teknologi rekayasa genetika.
Deskripsi
Teknik dalam Rekayasa Genetika: isolasi DNA, elektroforesis gel agarosa, penentuan
kualitatif dan kuantitas DNA; Dasar Rekayasa Genetika: PCR versus shotgun cloning,
vektor cloning dan vektor ekspresi, enzim-enzim untuk manipulasi DNA; Teknik
Transformasi dan Seleksi Transforman; Kloning Gen: di E. coli; Bacillus; dan yeast;
Analisis Hasil Cloning: analisis restriksi, sequencing; Produksi Protein Rekombinan;
Aplikasi Rekayasa Genetika: di bidang riset dasar, industri, medis dan pertanian.
Referensi Wajib
Brown, T.A., 2001, Gene Cloning and Analysis : an introduction, 4th
ed., Blackwell
Publishing, Oxford.
Old, R.W. and Primrose, S.B. Principles of Gene Manipulation : An Introduction to
Genetic Engineering, 5th
ed., Blackwell Scientific Publications, Oxford.
Sambrook, J. Fritsch, E.F. and Maniatis,T., 2001, Molecular Cloning : A Laboratory
Manual, second ed., partvI,II,II, Cold Spring Harbour Laboratory.
20C. ENZIM (BIK804)
Kompetensi.Setelah mengikuti kuliah Enzim diharapkan Mahasiswa mampu
menjelaskan teknologi produksi enzim mikrobial dan teknologi modifikasi enzim yang
berkembang pada aplikasi mutakhir di berbagai bidang : rekayasa genetika,industri,
medis dan pertanian
Deskripsi
Klasifikasi dan pengkodean enzim; Struktur dan sifat-sifat enzim; Mekanisme katalisis
enzim; Teknologi produksi enzim mikrobial; Teknologi fusi enzim untuk purifikasi satu
tahap dengan kromatografi afinitas; Pengembangan prosedur uji aktivitas enzim; Regulasi
aktivitas enzim dalam sistem biologis serta teknologi aplikasinya; Kinetika reaksi enzim;
64
Kinetika inhibisi reaksi enzim; Teknologi enzim dalam bidang rekayasa genetika, industri
dan pertanian
Referensi Wajib
Stryer,L; Berg JM; and Tymoczko JL.,2007. Biochemistry, 5nd
Edition, WH Freeman &
Company, New York.
Godfrey T and West S, 2001.Industrial Enzymology, 2nd
Edition, Macmillan Press Ltd.
Eisenthal, R., Danson, M.J., 2002. Enzyme Assays, 2nd
Edition, Oxford University Press.
21C. SINTESIS ORGANIK (KIO803)
Kompetensi.Mahasiswa mampu menyusun reaksi organik, ekuivalensi dan transformasi
gugus fungsi dalam sintesis total senyawa organik melalui analisis retrosintesis yang
meliputi pendekatan diskoneksi, pendekatan rekoneksi dengan cara transformasi gugus
fungsi, adisi gugus fungsi serta dengan cara merangkai atom karbon
Deskripsi
Mata kuliah ini membahas tentang Retrosintesis dan Diskoneksi, Pembentukan C-C
ikatan tunggal, pembentukan C-C ikatan rangkap, transformasi gugus fungsi melalui
reaksi oksidasi dan reduksi, pembentukan cincin dan penggunaan gugus pelindung.
Referensi Wajib
Carruthers, W., 1989, Some Modern Methods of Organic Synthesis, 3ed
Ed., Cambridge
University Press, Cambridge
Mackie, R.K., Smith, D.M., Aitken, R.A., 1991, Guidebook Organic Synthesis, Longman
Scientific & Technical, Harlaw
Sastrohamidjojo, H., 2009, Sistesis Senyawa Organik, Penerbit Erlangga
Smith, M.B., 1994, Organic Synthesis, Mcraw-Hill Inc, New York
Warren, S., 1983, Designing Organic Synthesis, A Programmed Introduction to The
Synthon Approach, John Wiley & Sons, New York
Warren, S., 1993, Organic Synthesis: The Disconnection Approach, John Wiley & Sons,
New York
22C. BIOMOLEKUL (BIO801)
Prasyarat: Biokimia
Kompetensi.Mahasiswa dapat mengkaitkan struktur dan fungsi biomolekul yang
berkaitan dengan eksplorasi sistem hayati.
Deskripsi
Biodiversitas biomolekul, struktur dan fungsi protein, pelipatan protein (protein
folding), protein misfolding dan penyakit, pengertian proteomik,
transkriptomik/genomik dan metabolomik; DNA: struktur dan fungsi, replikasi DNA
65
secara in vivo dan in vitro, mRNA dan transkripsi, kode genetik dan hubungan gen-
protein, ekspresi dan regulasi gen, mutagenesis, prinsip penataan ulang gen:
rekombinasi, transposisi dan kloning gen.
Referensi Wajib
Berg, J.M; Tymoczko, J.L; Stryer,L. 2007.Biochemistry, 6th
Ed., W.H. Freeman and
Company, New York.
Whitford, D., 2005, Proteins: Structure and Function, J. Whiley& Sons Ltd., England.
Persing, DH. (Editor), 2004, Molecular Microbiology, Diagnostic Principles and
Practice, ASM Press, USA.
5. MINAT STUDI MATEMATIKA
7D. TEORI SPEKTRAL DI Rn(MAL804)
Kompetensi.Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa dapat memahami struktur Rn
sebagai ruang Euclid atau ruang Hilbert beserta operator-operator linear yang
didefinisikan di dalamnya
Deskripsi
Pembelajaran Teori Spektral di Rn mebahas tent5ang materi Aljabar Linear, ruang
metrik, ruang hasil kali dalam dan ruang Hilbert
Referensi Wajib
Roman, S. 2005. Advanced Linear Algebra.2nd
ed. Springer, New York.
Conway, J.B. 1990. A Course in Functional Analysis 2nd
ed. Springer-Verlag, New York.
8D. PEMODELAN PENYAKIT ENDEMIK I (MAT801)
Kompetensi.Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa dapat menggunakan teori
persamaan diferensial untuk memahami perilaku penyakit endemik yang muncul di
Indonesia.
Deskripsi
Pembelajaran Pemodelan Penyakit Endemik I membahas tentang konsep pemodelan
matematika, model penyebaran penyakit endemic, konsep keadaan setimbang, linearisasi
model tak linear, dan konsep kestabilan.
Referensi Wajib :
66
Hoppenstead, F.C., and Peskin, C.S. 2002. ‘Modeling and Simulation in Medicine and the
Life Sciences, 2nd
ed. Springer, NY. USA.
Bender, E. 1978.“An Introduction to Mathematical Modeling”.John Wiley & Sons Inc.
New York
9D. KONTROL OPTIMAL PENYAKIT ENDEMIK (MAL801)
Kompetensi.Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa dapat menerapkan teori
kontrol optimal untuk mengendalikan penyebaran penyakit endemik sehingga diperoleh
metode yang paling baik dengan niaya seminimum mungkin.
Deskripsi
Pembelajaran Kontrol Optimal Penyakit Endemik membahas tentang kontrol optimal
pada model linear dan tak linear. Prinsip Pontryagin.
Referensi Wajib :
Olsder, G.J. 1994. Mathematical Systems Theory. Delft, the Netherland.
Lewis, F.L., dan Syrmos, V.L. 1995. Optimal Control.John Wiley & Sons, Inc. Canada.
Naidu, D.s. 2003. Optimal Control Systems.CRC Press, USA.
10D. KAPITA SELEKTA MATEMATIKA I (KST802)
Kompetensi.Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa dapat memberikan solusi
untuk masalah optimasi baik secara analitik dan numerik
Deskripsi
Pembelajaran Kapita Selekta Matematika I membahas materi program linear dan tak
linear dan metode numerik.
Referensi Wajib :
Bellman, R., 1970, Methods of Nonlinear Analysis, Academic Press, Inc, London
Pierre, D., 1986, Optimization Theory with Applications, Dover Publications, Inc, New
York
11D. OPERATOR LINEAR DI RUANG BANACH (MAL803)
Kompetensi.Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa dapat memahami sifat-sifat
operator linear di ruang Banach sekaligus mampu mengaplikasikan sifat-sifat operator
tersebut pada persamaan diferensial.
67
Deskripsi
Pembelajaran Operator Linear di Ruang Banach membahas tentang persamaan
diferensial, ruang bernorma, ruang Banach, operator linear terbatas dan struktur terbatas
Referensi Wajib :
Boyce, W.E., dan Di Prima, R,C, 1992. Elementary Differential Equation and Boundary
Value Problem.5th
ed. John Wiley & Sons Inc.New York.
Kreyszig. 1989. Introductory Functional Analysis with Applications. John Wiley & Sons
Inc. New York.
12D. PEMODELAN PENYAKIT ENDEMIK II (MAT802)
Kompetensi. Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa dapat menggunakan teori
matematika baik secara analitik maupun numerik untuk memahami perilaku penyebaran
penyakit endemic dan mengidentifikasi factor-faktor penting yang berkontribusi terhadap
penyebaran penyakit.
Deskripsi
Pembelajaran Pemodelan Penyakit Endemik I membahas tentang konsep pemodelan
matematika, model penyebaran penyakit endemiK, konsep keadaan setimbang, linearisasi
model tak linear, dan konsep kestabilan.
Referensi Wajib :
Hoppenstead, F.C., and Peskin, C.S. 2002. ‘Modeling and Simulation in Medicine and the
Life Sciences, 2nd
ed. Springer, NY. USA.
Bender, E. 1978. “An Introduction to Mathematical Modeling”. John Wiley & Sons Inc.
New York.
Giardiano, F.R., Weir, M.D., dan Fox, W.P. 2003. “Mathematical Modeling”. 3rd
ed.
Brooks/Cole, USA
13D. KONTROL ROBUST (MAL802)
Kompetensi.Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa dapat memahami teori
kontrol robust dan menerapkannya pada permasalahan yang muncul dalam bidang teknik
dan kehayatan.
Deskripsi
Pembelajaran Kontrol Robust meliputi sistem linear, kestabiloan, internal, reduksi model,
ketidakpastian model dan performansi robust, control H2 dan H∞.
Referensi Wajib :
Olsder, G.J. 1994. Mathematical Systems Theory. Delft, the Netherland.
Zhou, K., dan Doyle, J.C. 1998. Essential of Robust Contro9l, Prentice_Hall Int. Inc, US
68
14D. KAPITA SELEKTA MATEMATIKA II(KST803)
Kompetensi. Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa dapat menyelesaikan
persamaan diferensial parsial yang muncul dalam teori gelombang baik secara analitik
maupun numerik.
Deskripsi
Pembelajaran Kapita Selekta Matematika II membahas materi yang terkait topik riset
bidang analisis, yang meliputi teori ruang fungsi dan analisis Fourier.
Referensi Wajib :
Kreyszig, 1989, Introductory Functional Analysis with Applications, John Wiley & Sons,
New York.
Duoandikoetxea, J., 1995, Fourier Analysis, Addison-Wesley, Madrid
69
BAB X
ADMINISTRASI AKADEMIK
1. ADMINISTRASI KEMAHASISWAAN
Setiapawal semester, mahasiswa harus melakukan kegiatan administrasi akademik
sebagai berikut:
1) Pendaftaran ulang.
2) Pengambilan Kartu Hasil Studi (KHS) dan Kartu Rencana Studi (KRS).
3) Pengisian KRS.
4) Penyerahan KRS keKetua Program Studi.
Setiap mahasiswa wajib melakukan pendaftaran ulang untuk dapat mengikuti kegiatan
akademik pada semester berikutnya. Kegiatan ini meliputi pembayaran uang SPP dan
pendaftaran ulang di Universitas Airlangga. Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran
ulang selama dua semester berturut-turut dinyatakan mengundurkan diri sebagai mahasiswa
Program S3 MIPA di Universitas Airlangga. Mahasiswa yang terlambat melakukan
pendaftaran ulang dengan alasan yang dapat diterima berhak untuk mengajukan permohonan
melakukan pendaftaran ulang susulan kepada Rektor, dan dapat mengikuti perkuliahan
setelah mendapatkan persetujuan Rektor dan melakukan pendaftaran ulang. Setelah
melakukan kegiatan pendaftaran ulang, mahasiswa mengambil KHS dan KRS untuk diisi.
Sebagai tanda masuk untuk mengikuti perkuliahan suatu matakuliah adalah matakuliah
tersebut harus diprogramkan dalam KRS. Jumlah sks dan matakuliah yang diprogramkan
dapat dikonsultasikan kepada Dosen Pembimbing AkademikatauPromotor. KRS harus
dibubuhi tanda tangan Dosen Pembimbing AkademikatauPromotor sebagai tanda
persetujuan. Mahasiswa berkewajiban untuk menyerahkan KRS yang telah terisi dan
ditandatangani Dosen Pembimbing AkademikatauPromotor ke Ketua Program Studi.
2. ADMINSTRASI KELULUSAN
Setelah Promovendus dinyatakan lulus dengan predikat tertentu maka Promovendus
berhak atas ijazah dan Gelar Doktor. Ijazah dapat diserah terimakan kepada promovendus
setalah semua kuwajiban administrasi dan akademik diselesaikan.
Waktu penyerahan ijazah ditentukan oleh Universitas sebagai Institusi Induk yang berhak
mengeluarkan ijazah.
3. CUTI AKADEMIK
Peserta Program Doktor dan Calon Doktor dapat mengambil cutiak ademik dengan
alasannya yang dapat dipertanggungjawabkan selama-lamanya dua semester kumulatif
dengan ketentuan sebagai berikut:
1) selama cuti tetap wajib membayar biaya pendidikannya;
2) telah menjalani Program Doktor selama dua semester atau lebih;
3) masa cuti akademik tidak dihitung sebagai masa studi;
70
4) cuti akademik disetujui oleh Penasehat Akademik atau Promotor dan Ketua Program
Studi
5) selama masa cuti peraturan dan etika akademik tetap berlaku.
Persetujuan akhir dan izin cuti ditetapkan oleh Dekan
4. GAGAL STUDI
Dalam hal perserta didik (Peserta Program Doktor atau Calon Doktor atau Promovendus)
dinyatakan gagal studi berarti dia tidak berhak melanjutkan pendidikan doktor di Universitas
Airlangga dan tidak berhak mendapat gelar Doktor. Status Gagal Studi (GS) ditentukan dan
diputuskan oleh Rektor atas masukkan dari Dekan.
Status GS dapatdiputuskanbilaadasalahsatuataulebihbuktiataubukti-buktiberikutini:
1) Tidak mendaftar ulang
2) Tidak membayar biaya pendidikan selama dua semester berturut-turut
3) Melanggar ketentuan administrasi
4) Telah habis masa studinya
5) Mendapat sanksi berat.
Perserta Program Doktor atau Calon Doktor atau Promovendus yang dinyatakan berstatus
GS tidak dapat:
1) Mengajukan surat permohonan mengundurkan diri.
2) Mengajukan Surat Keterengan untuk pindah ke Program Studi lain atau di tempat lain
3) Mendaftar kembali di Universitas Airlangga.
71
BAB XI
SANKSI AKADEMIK
Sanksi akademik adalah tindakan legal yang dilakukan oleh Dekan atas aktivitas atau
.kelakuan pelanggaran akademik oleh mahasiswa Program Studi S3 MIPA. Sanksi akademik
diberikan kepada mahasiswa Program Studi S3 MIPA yang melakukan perbuatan:
1) Pelanggaran ketentuan akademik;
2) plagiasi;
3) pelanggaran etika akademik
4) pelanggaran hukum yang telah ditetapkan dengan keputusan pengadilan
5) pencemaran nama baik Institusi.
1. TINGKAT DAN SANKSI AKADEMIK
Pelanggaran akademik dan jenis sanksinya adalah sebagai berikut:
1) Pelanggaran ringan sanksinya dapat berupa:
a. Teguran tertulis
b. Pembatalan nilai mata kuliah pada semester tertentu
c. Tidak diperkenankan mengikuti kegiatan akademik selama 1-2 semester
2) Pelanggaran sedang sanksinya dapat berupa:
a. Pembatalan semua nilai mata kuliah
b. Tidak diperkenankan mengikuti kegiatan akademik selama lebih dari 2 semester
c. Mengulang ujian
3) Pelanggaran berat sanksinya dapat berupa:
a. Mengulang seluruh proses pendidikan
b. Dinyatakan gagal studi
c. Dikeluarkan dengan tidak hormat.
2. CONTOH PELANGGARAN
Berikut ini adalah beberapa contoh jenis pelanggaran.
1) Contoh pelanggaran ringan:
a) Lalai membayar uang SOP
b) Lalai memenuhi kuwajiban administrasi akademik/pendidikan
c) Berkelakuan tidak sopan selama aktivitas pendidikan
d) Berbuat curang
e) Melanggar peraturan tata tertib kampus akademik
2) Contoh pelanggaran sedang:
a) Telah mendapat suratTeguran tertulis karena pelanggaran ringan lebih dari dua
kali
72
b) Melakukan pelanggaran ringan yang sama lebih daridua kali
c) Merugikan perserta didik lainnya
d) Merugikan instansi
e) Mencemarkan nama Fakultas
f) Plagiasi
g) Mendapat hukuman kurungan tidak lebih dari dua tahun.
3) Contoh pelanggaran berat:
a) Melakukan plagiasi
b) Mendaku karyailmiah orang lain sebagai karyanya
c) Mencemarkan nama baik Universitas
d) Mendapat hukuman kurungan lebih dari dua tahun.
e) Mengancam jiwa civitasacademica
3. KEPUTUSAN PELANGGARAN
Keuputusan adanya pelanggaran ringan dibahas oleh Dekan, Wakil Dekan, Ketua
Program Keputusan Studi S3, Promotor atau Penasehat Akademik dan Kepala Bagian
Pendidikan FST.
Keputusan adanya pelanggaran sedang atau berat dibicirakan dan diputuskan oleh sidang
yang dipimpin oleh Dekan dan dihadiri oleh Wakil Dekan, Ketua Program Studi S3 MIPA,
Dewan Etika Fakultas, Perwakilan Bidang Minat; Promotor, Penasehat Akademik bila masih
dibawah bimbingan Penasehat Akademik, kepala Bagian pendidikan dan perwakilan BPF.
Dalam sidang ini bilamana diperlukan mahasiswa pelanggar diperkenankan membela diri
atau member penjelasan.
Sanksi atas pelanggaran ringan atau sedang ditetapkan oleh Dekan kecuali bila diambil
alih oleh Universitas. Sanksi atas pelanggaran berat ditetapkan oleh Rektor. Pelanggaran
yang telah berlalu satu tahun atau lebih tidak dapat dikenakan sanksi, tetapi dapat dijadikan
referensi pada pelanggaran berikutnya kecuali pelanggaran plagiasi dan pendakuan karya
orang lain.
73
BAB XII
KETENTUAN PERALIHAN
Buku Panduan ini disusun sebagai panduan mahasiswa program Studi S3 MIPA UA
dalam menyelesaikan pendidikannya dengan menggunakan Kurikulum 2014. Peraturan
Rektor tentang pendidikan doctor di UNAIR berlaku mulai mahasiswa angakatan tahun 2014,
berhubung dengan hal tersebut maka Panduan ini juga berlaku mulai tahun ajaran 2014.
Peserta program Doktor angkatan 2013 dan 2012 dapat menggunakan pedoman ini sebab
telah menggunakan kurikulum yang sama yaitu kurikulum 2011.
Mahasiswa angkatan tahun 2011 dan sebelumnya dapat menggunakan panduan ini dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) Bila sampai akhir tahun ajaran 2014 belum mengikuti Ujian Kualifikasi maka panduan Ujian
Kualifikasi, Proposal, Ujian Kelayakan, Ujian Tertutup, UjianTebuka dan penentuan Predikat
Kelulusan menggunakan Buku Panduan ini.
2) Bila sampai akhir tahun ajaran 2014 belum mengajukan Proposal, maka Proposal, Ujian
Kelayakan, UjianTertutup, Ujian Tebuka dan penentuan Predikat Kelulusan menggunakan
Buku Panduan ini.
3) Bila sampai akhir tahun ajaran 2012 sudah lulus Ujian Proposal tetapi belum mengajukan
Ujian Kelayakan, maka Ujian Kelayakaan, Ujian Tertutup dan, Ujian Terbuka menggunakan
Buku Panduan ini.
74
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Bila tidak ada peraturan baru atau Buku Panduan Baru maka mulai tahun ajaran 2013 semua
mahasiswa program Studi S3 MIPA menggunakan buku pandua ini. Bila ternyata ada perbedaan
pendapat dalam melaksanakan aturan Rektor dengan Buku Panduan ini maka akan diselesaikan
dengan musyawarah yang melibatkan:
1) Mahasiswa
2) Penasehat Akademik atau Promotor
3) Ketua program studi
Bila belum dapat diputuskan dengan baik maka musyawarah dilanjutnya dengan musyawarah
berikutnya yang melibatkan:
1) Mahasiswa
2) Penasehat Akademik atau Promotor
3) Ketua program studi
4) Dekan.
Bila belum juga dapat diputuskan maka akan dibahas oleh Ketua program studi, Dekan dan Direktur
Akademik Universitas Airlangga, dan bila dianggap perlu juga akan melibatkan Penasehat Akademik
atau promotor. Hasil pembahasan ini bersifat final dan akan disampaikan oleh Dekan atau Direktur
Akademik.
Ditetapkan di Surabaya
Padatanggal 18 Agustus 2015
Dekan
ttd
Prof. W in Darmanto, MS., Ph.D.
Nip.:196206161987011001