program studi ilmu s1 lingkungan fakultas matematika …
TRANSCRIPT
PROGRAM STUDI ILMU S1 LINGKUNGAN
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sebelas Maret
Fundamental of
environmental science
ILMU LINGKUNGAN DASAR
KENALAN YUK
HALO RANGER LINGKUNGAN !
Mata kuliah Ilmu Lingkungan Dasarmembahas tentang definisi dan konsep dasarilmu lingkungan serta lingkungan secaraumum. Mata kuliah ini membahas puladefinisi, konsep dan contoh permasalahanlingkungan serta upaya-upaya pengelolaanatau konservasi lingkungan. Ketiga pokokbahasan tersebut disampaikan secara umumdan mendasar sebagai landasan bagimahasiswa untuk menempuh topikperkuliahan pada semester lebih tinggi.Perkuliahan ini menyampaikan contoh-contohriil untuk memudahkan, memberi gambaran,menginspirasi dan memotivasi mahasiswa.
TUJUAN PEMBELAJARAN
RPS ILMU LINGKUNGAN DASAR (1)
RPS ILMU LINGKUNGAN DASAR (2)
1. Allaby, M. 1996. Basic of Environmental Science. New York : Taylor&Francis Group
2. Arcadis. 2018. Sustainable Cities Mobility Index.3. Basu, S.J.M and X. Savarimuthu. 2017. Fundamentals of
Environmental Studies. Cambridge University Press4. Economist Intelligence Unit. 2012. The Green City IndeX5. Hill, M. 2004. Understanding Environmental Pollution 2nd Edition.
Cambridge : Cambridge University Press6. Kemenpupera. 2016. Panduan Penyelenggaraan Program
Pengembangan Kota Hijau. Jakarta : Kemenpupera7. Mitchell, B., Setiawan, B. dan D.H. Rahmi. 2003. Pengelolaan sumber
daya dan lingkungan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press8. Odum, E.P. 1996. Dasar-dasar ekologi. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press9. Setyono, P. 2008. Cakrawala memahami lingkungan. Surakarta : UNS
Press10. Soeriaatmaja, R.E. 1997. Ilmu lingkungan. Bandung : ITB Press11. Soemarwoto, O. 1994. Ekologi, lingkungan hidup dan pembangunan.
Jakarta : Penerbit Djambatan12. Soemarwoto, O. 2004. Atur diri sendiri, paradigma baru pengelolaan
lingkungan hidup. Yogyakarta : Gadjah Mada University Pres13. Tyler Miller, A.G. 2001. Environmental science, working with the
earth 8th edition. USA : Brooks/Cole Thomson Learning
REFERENSI
• Informasi terkait perkuliahan disampaikan olehdosen ke koordinator mata kuliah ILD
• Koordinator membantu dosen mengingatkanperkuliahan H-1
• Keterlambatan masuk kelas ditoleransi selama 15 menit.
• Mengumpulkan tugas tepat waktu dan kuis• Tidak boleh mengerjakan tugas matakuliah lain di
kelas• Presensi kehadiran 75%, kurang dari 75% tidak boleh
mengikuti UAS atau UTS• Kehadiran dan keaktifan di kelas mendapat
tambahan nilai• Bobot penilaian :
Rata2 tugas dan kuis : 20%Ujian tengah semester : 40%Ujian akhir semester : 40%
KESEPAKATAN PEMBELAJARAN
DARING
APA SIH LINGKUNGAN ?
LINGKUNGAN
Definisi
Menurut Undang-Undang
Menurut Ilmu
Lingkungan, Ekosistem dan
Ekologi
Komponen penyusun
lingkungan, sebagai
obyek kajian holistik
Matra
ekologi
DEFINISI
LINGKUNGAN
Segala sesuatu komponen yang ada di
sekeliling kita, saling berkaitan dan
menyediakan fungsi pendukung bagi
keberlanjutan kehidupan
Menurut UUPLH 32 Tahun 2009
Kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia
dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu
sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Keseluruhan faktor eksternal yang
mempengaruhi kehidupan serta aktivitas
manusia, flora dan fauna
EKOLOGIkajian tentang
organisme dengan
memperhatikan
kondisi habitatnya
EKOSISTEM
Aliran energi
dan material
Interaksi antar-
organisme dan
dengan
lingkungan
“Tatanan unsur lingkungan yang merupakan
kesatuan utuh-menyeluruh dan saling
mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan,
stabilitas dan produktivitas lingkungan”
UUPLH No 32 Tahun 2009Membentuk
daya dukung
dan tampung
mandiri
Ekosistem Mangrove
Ekosistem Danau Air tawar
(Danau Sentarum)
Ekosistem Sungai
(Sungai Cunthang, Ngawi)
Pulau Rambut
Taman Nasional Sembilang Taman Nasional Tg PutingTaman Nasional Berbak
7 Situs Ramsar di Indonesia
Potensi Ekosistem Lahan basah
Taman Nasional
Rawa Aopa Watumohai
Taman Nasional
Wasur
Taman Nasional
Danau Sentarum
Apa itulinkungan ?
AAbiotik
CSosiokultural
BBiotik
Letak Kajian Lingkungan
KOMPONEN PENYUSUN LINGKUNGAN
Non biotik Natural
Non biotik Antropogenik
Konsep kajian
lingkungan modern
Menyediakan harmoni antara
kepentingan antropogenik dan
lingkungan berkelanjutan
Mengkaji lingkungan secara
holistik (interdisipliner)
Mengaplikasikan pendekatan
with and without daripada sekedar
before and after
Memenuhi asas-asas lingkungan
KOMPONEN PENYUSUN LINGKUNGAN
Komponen Abiotik
Adalah segala komponen tidak hidup
yang mempengaruhi fungsi lingkungan
dalam mendukung kehidupan.
Berdasarkan asal mulanya dapat dibagi :
1. Abiotik natural, terbentuk secara
alami
2. Abiotik antropogenik, terbentuk oleh
aktivitas manusia
Komponen Biotik
Adalah segala komponen hidup yang
membentuk kondisi lingkungan
dipengaruhi oleh lingkungan.
Contoh :
Flora, Fauna, Mikroorganisme
Komponen Sosiokultural
Adalah segala komponen hasil
pemikiran atau cipta akal manusia
(budaya, gaya hidup) dan keyakinan
(agama) yang mempengaruhi
persepsi terhadap komponen lainnya
Keterkaitan antar komponen
ABIOTIK
(Aspek Geofisik
Kimia)
BIOTIK, termasuk
di dalamnya
manusia
SOSIOKULTURAL
Abiotik
sebagai modal
dasar
pendukung
kehidupanBiotik turut
berkontribusi
membentuk
kondisi abiotik
Pada
dasarnya
adalah
pengguna
aspek
abiotik
Sosial
Ekonomi Lingkungan
Agama
Menentukan persepsi
dan pola perilaku
terhadap
Menentukan
persepsi dan
pola perilaku
terhadap
A
B
C
ILMU LINGKUNGAN
Ilmu yang mempelajari tentang lingkungan
Merupakan perpaduan beragam ilmu (multidisiplin daninterdisiplin) khususnya pada ekologi, bertujuan untuk mempelajaridan memecahkan masalah menyangkut hubungan manusia denganlingkungan serta upaya pemenuhan kebutuhan manusia secaraberkelanjutan.
PERAN
LINGKUNGAN
BAGI MANUSIA
- Sebagai penyedia bahan baku
- Sebagai fasilitas pendukung
kehidupan
- Sebagai wadah pengelolaan dan
pembuangan limbah
PRINSIP ILMU LINGKUNGAN
1. Manusia hidup sebagai sebuah kesatuan dengan lingkungan,
tidak dibatasi jarak maupun waktu
2. Manusia membutuhkan lingkungan untuk memenuhi
kebutuhan
3. Lingkungan memiliki batasan daya dukung dan daya tampung
untuk menjalankan fungsinya
4. Lingkungan perlu keberlanjutan agar manusia tetap hidup
5. Akan ada delta (selisih) antara harapan dan kenyataan saat
manusia memperlakukan lingkungan
LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BAHAN BAKU DAN FASILITAS PENDUKUNG
Jasa alam
Lingkungan sebagai wadah pembuangan limbah dalam konteks negatif dan berlebihan
Tujuan ilmu lingkungan
• Kesadaran (Awareness)
• Pengetahuan (Knowledge)
• Sikap (Attitude)
• Keahlian (Skills)
• Peranserta (Participation)
Revolusi industri memicu
pencemaran udara (Svanthe
Arrhenius)
Terjadi wabah kolera
(booming Vibrio cholerae)
pada 1832
SEJARAH PERKEMBANGAN
Revolusi Pertanian
“menyediakan kestabilan suplai pangan”
Revolusi Industri
“pemassalan penggunaan bahan bakar fosil”
“Perbaikan sanitasi dan medis”
“Lebih banyak makanan”
Memicu peningkatan populasi dunia
Malthusian (Thomas Malthus)
Populasi harus dikendalikan karena
melampaui produksi pangan
Pertumbuhan populasi memicu
kelaparan, perang dan wabah
penyakit
Neo Malthusian
Pertumbuhan populasi memicu
bencana
Perkembangan pertanian hanya
menunda krisis
SEJARAH PERKEMBANGAN
Dasawarsa 1950 Dasawarsa 1960 1972
Peningkatan limbah industri, pertambangan, pestisidaMuncul “smog” dari kendaraan
BENCANA MINAMATA (JPN)1953-1956
The Silent Spring (Rachel Carson) terbit1962
5 JUNI 1972Pelaksanaan Konferensi Stockholm
Laporan dampak pencemaran meningkat, terutama di negara majuNegara berkembang menghadapi pencemaran akibat buruknya sanitasi
NEPA, UUPLH pertama dirilis di Amerika (1963)
Konferensi Stockholm dan era setelahnya
Konferensi Stockholm (5.06.1972)
United Nations on The Human Environment
Diselenggarakan oleh PBB
Menghasilkan 26 prinsip yang menjadi dasar pengelolaan
lingkungan modern
Konferensi ini mengangkat permasalahan lingkungan sebagai
masalah global
Mendirikan UNEP (United Nations on Environmantal
Programme) bermarkas di Kenya – sebagai badan khusus PBB
untuk mengatasi permasalahan lingkungan
1972Konferensi Stockholm
Gro Harlem Bruntland
Menyatakan manusia memerlukan etika baru yang
holistik
bahwa pertumbuhan ekonomi dan perlindungan
pengelolaan lingkungan hidup dan sumberdaya
alam (LH dan SDA) harus selaras di seluruh
bumi.
1982
1985 Konferensi Bumi MONTREAL
PROTOKOL MONTREAL
Penetapan batas dasar bagi negara-negara
industri untuk mengurangi pemakaian energi
fosil yang akan meningkatkan emisi GRK ke
atmosfer.1987 Komisi Dunia
untuk Lingkungan dan Pembangunan
Konsep PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN mulai
didengungkan di dunia internasional
1992KTT Bumi Rio de Janeiro difokuskan pada
pembahasan
• Pencemaran
• Perusakan lingkungan hidup, dan
• Pemborosan Sumber Daya Alam (SDA)
Disepakati pola pembangunan baru yang
diterapkan secara global yaitu Pembangunan
Berkelanjutan yang Berwawasan Lingkungan
atau Environmentally Sound and Sustainable
Development (ASSD)
1997 KTT Bumi Kyoto menghasilkan PROTOKOL
KYOTO
bertujuan menurunkan suhu bumi dengan
mengurangi atau menghilangkan produksi
GRK.
Setiap negara diwajibkan untuk mengurangi
prosentase emisi GRK ke udara.
The 2005 Millenium Ecosystem Assesment
Manusia telah melakukan perubahan
terhadap ekosistem secara drastis
(masalah alih fungsi lahan)
Perubahan tersebut meningkatkan
taraf kehidupan (pada aspek
ekonomi), namun berdampak pada
Degradasi lingkungan yang semakin
memburuk
Degradasi dapat dibalikkan, namun
membutuhkan usaha lebih
Sejarah di INDONESIA
Tiga babak pengelolaan lingkungan hidup Indonesia
1. Masa tumbuhnya Arus Global 1972
Kesadaran pengelolaan lingkungan muncul dipicu oleh persiapan
menuju Konferensi Stockholm
Tonggak penting pada 15-18 Mei 1972 diadakan seminar
“Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pembangunan Nasional” di
bandung
23 September 1972 berdiri “Lembaga Ekologi” diprakarsai oleh
UNPAD Bandung
Keppres No 16 Tahun 1972 --- pembentukan panitia Bidang LH
diketuai Prof. Dr. Emil Salim
2. Masa munculnya Komitmen Internasional dan
Nasional
Pada 1978 telah diangkat Menteri Negara Pengawasan
Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Kabinet Pembangunan III)
Produk hukum LH perdana ---- UU No 4 Tahun 1982 tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan LH
Indonesia mengikuti KTT Bumi dan menjalankan protokol yang
dihasilkan
Perubahan kedua pada UUPLH ---- rilis Undang Undang Nomor 27
Tahun 1997
3. Era Pasca Reformasi
Indonesia terus mengikuti beragam KTT Bumi dan protokol yang
dihasilkan
Memperbarui undang –undang pengelolaan ---- generasi ketiga ---
- Undang-Undang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup
No 32 Tahun 2009
Pengesahan Protokol Cartagena untuk melindungi Keanekaragaman
Hayati (UU No 21 Tahun 2004)
Meregulasikan beragam pengelolaan lingkungan secara lebih
detail seperti : baku mutu kualitas air, status pencemaran air,
kewajiban inventarisasi emisi pemerintah lokal, baku mutu emisi
spesifik, spesies invasif dan produk rekayasa genetik dll.
Mematok target penurunan pertumbuhan emisi pada 2030 dengan
minimum 29% dan maksimum 41%
Realitas (studi kasus GRK Surakarta)
Untuk kawasan Kota Surakarta kondisi
emisi GRK
Proyeksi emisi 2020 sebesar 917782
tonCO2 ekuivalen
Nilai emisi GRK pada tahun 2018
sebesar1360887,39 ton CO2 ekuivalen
Melampaui proyeksi hingga 400000
ton CO2 0
400000
800000
1200000
1600000
2018 (inventarisasi) 2020 (proyeksi)
tonC
O₂e
2018 (inventarisasi) 2020 (proyeksi)
TERIMAKASIH