program siaran radio “sinebuk (sinema dan buku ... · program siaran radio “sinebuk (sinema dan...
TRANSCRIPT
PROGRAM SIARAN RADIO
“SINEBUK (SINEMA DAN BUKU)”
(WADAH EDUKASI DAN DISKUSI FILM DALAM PROGRAM SIARAN
RADIO PLS 100 FM MAKASSAR)
KARYA KOMUNIKASI
OLEH :
MARIESA GISWANDHANI
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2014
PROGRAM SIARAN RADIO
“SINEBUK (SINEMA DAN BUKU)”
(WADAH EDUKASI DAN DISKUSI FILM DALAM PROGRAM SIARAN
RADIO PLS 100 FM MAKASSAR)
KARYA KOMUNIKASI
OLEH :
MARIESA GISWANDHANI
E311 10 002
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Pada Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Broadcasting
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2014
i
HALAMAN ORISINALITAS KARYA
Program Siaran Radio “SINEBUK (Sinema dan Buku)” (Wadah Edukasi dan
Diskusi Film Program Siaran Radio PLS 100 FM Makassar)
Oleh :
Mariesa Giswandhani
E311 10 002
Adalah tugas akhir yang disusun dan benar-benar merupakan karya mahasiswa
sendiri (orisinil).
MARIESA GISWANDHANI
E311 10 002
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Skripsi : Program Siaran Radio “SINEBUK (Sinema dan Buku)”
(Wadah Edukasi dan Diskusi Film Program Siaran Radio
PLS 100 FM Makassar)
Nama Mahasiswa : Mariesa Giswandhani
Nomor Pokok : E31110002
Makassar, 12 Mei 2014
Menyetujui,
Mengetahui,
Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Dr. H. Muhammad Farid, M.Si
NIP. 196107161987021001
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Jeanny Maria Fatimah, M.Si
NIP. 195910011987022001
Alem Febri Sonni, S.Sos, M.Si
NIP. 197402232001121002
iii
HALAMAN PENGESAHAN TIM EVALUASI
Telah diterima oleh Tim Evaluasi Skripsi Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Hasanuddin untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna
memperoleh gelar kesarjanaan dalam Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi
Broadcasting (Penyiaran) pada Hari Kamis Lima Juni Tahun Dua Ribu Empat
Belas.
Makassar, 18 Juni 2014
TIM EVALUASI
Ketua : Dr. Jeanny Maria Fatimah, M.Si ( ....................... )
Sekretaris : Sitti Murniati Muhtar, S.Sos, S.H, M.Si ( ....................... )
Anggota : Alem Febri Sonni, S.Sos, M.Si ( ....................... )
Drs. Abdul Gaffar, M.Si ( ....................... )
Dr. Iqbal Sultan, M.Si ( ....................... )
iv
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr wb, puji syukur hanyalah untuk Allah
SWT, Tuhan semesta alam, atas karunia-Nya selalu dicurahkan kepada kita
semua. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan pada Nabi besar
junjungan kita, Muhammad SAW yang telah menyampaikan risalah dan
syari‟at Islam kepada umat manusia.
Atas rahmat dan petunjuk Allah SWT. Akhirnya penulis bisa
menyelesaikan skripsi karya yang berjudul: SineBuk, Program Siaran Radio.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi Konsentrasi Penyiaran (Broadcasting), pada Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Penulis mempersembahkan skripsi ini kepada orang-orang yang
penulis cintai yang senantiasa mendukung dan menyemangati penulis.
1. Pertama, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Allah SWT karena berkat dan rahmahNya serta petunjukNya
dapat membuat saya menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
2. Kepada orang tua penulis, Ayahanda Umpyung Basuki, SE dan Ibunda
Murni yang tak pernah lelah untuk selalu mendoakan yang terbaik
untuk penulis dan mendukung penulis dalam setiap langkahnya.
v
3. Adik-adik penulis yang selalu menghibur dan membantu dalam
memberikan inspirasi serta kritik terhadap karya penulis, Marina Diah
Hapsari dan Maura Putri Chairunnisa.
4. Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi, Dr. Muhammad Farid, M.Si beserta
seluruh staf dosen Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik.
5. Tentunya kepada dosen pembimbing yang senantiasa memberikan
masukan terhadap skripsi penulis. Kepada Pembimbing I Dr. Jeanny
Maria Fatimah, M.Si dan juga Pembimbing II Alem Febri Sonni,
S.Sos, M.Si penulis mengucapkan banyak terima kasih.
6. Kepada sahabat seperjuangan penulis di Broadcasting Fitrian Sakinah,
Aghni Rizkika Destivani, Irham Noor Hamzah, Muhammad Akram,
Sudarmin Abdullah, Reinhard Tanning, Adnan Muchtar, dan Aswar
Habir, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan
bantuannya.
7. Saudara seperjuangan GREAT Sepuluh yang selalu memberi semangat
Ayu, Vivi, Mutia, Jay, Amhe, Denny, Tri, Abang, Ulla, Fakhyar,
Unhy, Ria, Yayu, DP, Ilham, Isma, Jaqlin, Sari, Tiwi, Kiki, Rahmah,
Jung, Fadli, Kace Hajir, Mubin, dan Ikki yang senantiasa menemani
dan berbagi canda tawa.
8. Sahabat penulis sejak kecil dan SMA Ayu Riska Wahuyudiya, Isty
Aprianti Arief, Wanty Fajriani, Merry Ayu Lestari, Annisa Febrianti
vi
Pertiwi, Sertiwani Malondong, Ajeng Diah Prameswari, dan seluruh
penduduk Rhepuza.
9. Kanda Nurhaedi yang telah banyak membantu dan memberikan
semangat bagi penulis.
10. Keluarga besar Radio PLS 100 FM Makassar yang telah menerima
penulis dengan begitu baik dan membantu kelancaran skripsi penulis.
11. Seluruh keluarga besar Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi
(KOSMIK) : Rush 04, Guard 05, Trust 06, Calisto 07, Exist 08, Cure
09, Urgent 11, Treasure 12, dan Britical 13.
12. Kepada sahabat-sahabat Nusantara penulis di Ikatan Mahasiswa Ilmu
Komunikasi Indonesia (IMIKI) yang selalu berbagi ilmu bersama
penulis, saudara penulis Abdul Gofur, Moch. Niaz Syarief, Unik Zain,
dan yang tidak sempat disebutkan oleh penulis.
13. Keluarga besar VEDIT yang juga turut membantu kelancaran skripsi,
terutama CEO Muhammad Risman serta Kak Bapa yang membantu
melengkapi software penulis dan juga Liga Film Mahasiswa yang
banyak memberikan ilmu.
14. Teman-teman KKN Miangas Gelombang 85 dan keluarga besar
Miangas, Sulawesi Utara.
vii
15. Untuk semua yang penulis kenal dan memberikan pelajaran berharga
bagi penulis.
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Makassar, 18 Juni 2014
Mariesa Giswandhani
viii
ABSTRAK
MARIESA GISWANDHANI. Program Siaran Radio “SINEBUK (Sinema dan
Buku)” (Wadah Edukasi dan Diskusi Film Program Siaran Radio PLS 100 FM
Makassar) (Dibimbing oleh Dr. Jeanny Maria Fatimah, M.Si dan Alem Febri
Sonni, S.Sos, M.Si).
Tujuan penelitian dan pembuatan skripsi karya ini adalah : (1) Untuk
menjadi bahan rujukan siaran radio di Radio PLS 100 FM Makassar; (2) Untuk
menjadi program hiburan yang memberikan edukasi dan informasi seputar film
dan juga buku; (3) Untuk menjadi bahan rujukan karya komunikasi kedepannya;
(4) Untuk mengajak para pendengar SineBuk kedepannya lebih menghargai karya
lokal (Indonesia); (5) Memberikan wadah edukasi bagi mereka yang tertarik
dengan dunia perfilman.
Penelitian dan pembuatan skripsi ini dilaksanakan di Kota Makassar.
Adapun riset yang dilakukan oleh penulis untuk mengetahui respon pendengar,
yakni menggunakan FGD (Focus Group Discussion). Tahap pembuatan skripsi
ini, dimulai dengan pra-produksi, produksi, dan pasca-produksi.
Pada tahap pra-produksi, penulis memulai dengan tahap pengumpulan
materi atau ide siaran. pada tahap produksi, penulis mulai recording dan
mengeditnya menjadi lebih sempurna. Pada tahap terakhir atau pasca-produksi, ini
merupakan tahap evaluasi, untuk mengetahui sejauh mana pendengar menerima
program ini dan mengetahui kekurangannya.
Hasil dari penelitian dan pembuatan skripsi ini bahwa SineBuk menjadi
program reguler di Radio PLS 100 FM Makassar. Hasil FGD pun menemukan
bahwa pendengar merespon positif program ini dan menganggap program ini unik
karena kebanyakan program radio yang membahas soal film, hanya seputar film
populer. Namun SineBuk lebih menitik beratkan pada film-film yang diangkat
dari buku, dan tetap menyediakan segmen untuk film terbaru atau populer.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN ORISINALITAS KARYA ......................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................iii
HALAMAN PENERIMAAN TIM EVALUASI..........................................iv
KATA PENGANTAR...................................................................................v
ABSTRAKS..................................................................................................ix
DAFTAR ISI..................................................................................................x
DAFTAR TABEL..........................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................1
B. Rumusan Ide.................................................................................5
C. Tujuan Karya.................................................................................7
D. Manfaat Karya...............................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................9
A. Komunikasi.....................................................................................9
B. Perkembangan Broadcasting Radio...............................................11
x
C. Pembagian Program Siaran.........................................................16
D. Manajemen Produksi Program Siaran Radio.............................24
E. Merancang Produksi Program Radio..........................................29
F. Tinjauan Audiensi.......................................................................33
BAB III METODE PENCIPTAAN KARYA..............................................35
A. Gambaran Umum........................................................................35
B. Objek Karya................................................................................40
C. Teknik Pengumpulan Data..........................................................42
D. Proses Karya................................................................................45
a. Pra Produksi..........................................................................45
b. Produksi................................................................................50
c. Pasca Produksi......................................................................60
BAB IV PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI KARYA....................61
A. Pra Produksi................................................................................61
B. Produksi......................................................................................78
C. Pasca Produksi............................................................................81
BAB V REKOMENDASI DAN EVALUASI............................................82
A. Rekomendasi..............................................................................82
B. Evaluasi.......................................................................................83
DAFTAR REFERENSI...............................................................................xiv
xi
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
2.1 Segmentasi Usia.........................................................................37
3.1 Target Audiens SineBuk............................................................43
3.2 Daypart Program SineBuk.........................................................45
3.3 Analisis S.W.O.T Program SineBuk..........................................46
3.4 Kru Produksi SineBuk................................................................55
3.5 Total Pengeluaran Episode I SineBuk........................................56
3.6 Working Schedule Program SineBuk.........................................58
4.1 Rundown Siaran Program SineBuk............................................61
4.2 Naskah Promo Program SineBuk...............................................71
4.3 Susunan Kru Produksi................................................................73
xii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
2.1 Manajemen Produksi Program Radio..........................................26
3.1 Daypart dan Analisis S.W.O.T Moviestation...............................47
3.2 Daypart dan Analisis S.W.O.T The Pops.....................................49
3.3 Skema Alur Produksi Program SineBuk......................................51
3.4 Rancangan Pra Produksi...............................................................54
4.1 Proses Recording Naskah Siaran..................................................78
4.2 Proses Editing Suara Iklan Menggunakan Adobe Soundbooth...79
4.3 Hasil Penggabungan Hingga Rendering Materi...........................80
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia broadcasting atau penyiaran mulai berkembang ditengah
pesatnya kemajuan teknologi. Perkembangan dunia elektronik mempunyai
aset yang sangat tinggi pada perkembangan peradaban manusia didalam
sistem penyampaian informasi berita yang semakin canggih. Pesatnya
perkembangan teknologi ini sesuai dengan cita-cita dari penggerak
“Penyampaian berita tanpa kabel atau Nirkabel” yang ditemukan oleh
„Guglielmo Marconi‟, dan dikembangkan oleh mahasiswa asal Jerman
bernama „Paul Nipkow‟. Perkembangan yang pesat itulah yang melahirkan
teknologi komunikasi bernama “radio”.
Radio adalah generasi kedua media massa yang hadir di tengah-
tengah publik. Memberikan audio sebagai sumber informasi terhadap para
pendengarnya. Radio merupakan organisasi penyiaran yang sangat kompleks,
sebagai stasiun yang menyelenggarakan kegiatan penyiaran memiliki tiga
unsur yang mendukung penyelenggaraan penyiaran. Ketiga unsur tersebut,
yakni, sumber daya manusia yang mampu secara teknis serta solid, pemancar,
dan studio yang layak dan canggih.
Trilogi penyelenggaraan penyiaran tersebut satu sama lain saling
berintegerasi dan masing-masing memiliki karakteristik tersendiri.
Donald McNicol dalam bukunya “ Radio’s Conquest of Space”,
menyatakan bahwa terkalahkannya ruang angkasa oleh kekuatan radio pata
1
tahun 1802 oleh Dane. Di Indonesia, radio yang siaran pertama kali siaran di
Indonesia adalah pada Zaman Penjajahan Belanda, bernama Bataviase Radio
Vereniging (BRV) di Batavia (Sekarang, Jakarta). Kehadiran BRV pun
membuat munculnya badan-badan radio lain di berbagai kota di Indonesia saat
itu. Tepat pada Zaman Penjajahan Jepang, semua pesawat jaringan disegel,
sehingga rakyat tidak dapat mendengarkan siaran radio lain selain Hoso Kyoto
(Radio buatan Jepang). Dalam pemerintahan militer sudah tentu semua radio
diarahkan kepada kepentingan militer Jepang semata. Tapi satu hal yang
penting, bahwa selama pendudukan Jepang, kebudayaan dan kesenian
mendapatkan kemajuan yang pesat. Kesempatan ini yang membuat banyaknya
bermunculan seniman di Indonesia.
Pada Zaman Kemerdekaan Indonesia, radio Hoso Kyoto inilah
yang menjadi tempat akan disiarkannya proklamasi kemerdekaan. Namun,
radio tersebut dijaga ketat oleh Bangsa Jepang. Dengan usaha patriotik,
malamnya teks proklamasi pun disiarkan. Sejak itulah radio tersebut diduduki
oleh rakyat Indonesia namun belum terorganisir dengan baik. Hingga pada
tanggal 11 September 1945 diadakanlah kesepakatan untuk mendirikan Radio
Republik Indonesia (RRI).
Radio berfungsi sebagai “makanan” telinga. Bagaimana
menciptakan suatu informasi untuk enak di dengar dan mudah dipahami.
Radio pun sebagai media informatif yang edukatif serta menghibur.
2
Di Makassar sendiri, radio hadir dengan berbagai segmentasi dan
juga program acara yang memenuhi kebutuhan masing-masing pendengarnya.
Salah satu program yang di hadirkan pun membahas tentang Film.
Produksi film Indonesia mulai menunjukkan peningkatan dalam
kurun waktu 2000-2004. Katalog Film Indonesia 1926-2007 yang disusun
oleh JB. Kristanto mencatat sebanyak 74 film telah beredar di bioskop.
Artinya, dalam kurun waktu lima tahun rata-rata memproduksi hampir 15 film
pertahun. Sedangkan pada era digital saat ini, sudah begitu banyak film yang
diproduksi, baik secara independent (indie) maupun yang tayang di Bioskop.
Pada tahun 2010 dunia perfilman di Makassar tidak hanya digeluti oleh
Mahasiswa maupun masyarakat umum yang gemar dan tertarik dengan dunia
film. Melainkan beberapa sekolah di Makassar pun mulai membentuk
organisasi / ekstrakurikuler di bidang fotografi dan film. Hal ini pun menjadi
gerakan “Memasarkan Daerah Lewat Film”. Salah satu kunci utama
Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah bagaimana masing-masing daerah
dapat memasarkan potensinya. Audioaudio adalah salah satu perangkat ampuh
untuk mepromosikan potensi daerah yang ada. Kecanggihan audioaudio
memeungkinkan pemasaran suatu daerah berjalan dengan baik. Profesor
Philip Kotler yang merupakan guru besar Ilmu Manajemen Pemasaran, dalam
buku Marketing Asia Places (John Wiley dan Sons Asia, 2002) mengatakan
bahwa sebuah tempat harus bisa menyajikan informasi dan regulasi yang jelas
guna menarik investasi dalam bidang industri dan pariwisata.
3
Potensi yang disadari dan besarnya minat menonton film yang ada,
membuat beberapa radio di Makassar memiliki program acara yang
membahas tentang film. Adapun dalam beberapa program memiliki segment
khusus yang membahas film.
Salah satunya Prambos 105.1 FM Makassar. Radio dengan sasaran
pendengar remaja kelas menengah atas ini memiliki satu program bernama
“Moviestation”. Program ini disiarkan setiap Sabtu tepat pada jam 1 siang.
Adapula “The Pops” yang merupakan program siaran radio Madama 87.7 FM
yang juga membahas tentang film.
Penulis memilih Moviestation Prambors dan The Pops Madama
karena segmentasi pasarnya yang sama dengan program yang akan di usulkan
oleh penulis.
Moviestation yang yang hadir dengan konsep ceria dan cerdas
dalam membahas film ini juga banyak memberikan informasi dan rekomendasi
film untuk ditonton. Musik yang di suguhkan pun dengan tone middle to middle
up.
Sedangkan penulis akan menyuguhkan program bernama SineBuk,
“Sinema dan Buku”. Program ini pun membahas mengenai film. Namun hanya
film-film yang diangkat dari sebuah buku atau novel dengan menghadirkan
musik-musik yang merupakan Original Soundtrack (OST) Film. Selain itu
program SineBuk ini sebagai kampanye untuk terus berkarya, karena tidak
hanya menyiarkan informasi film secara internasional namun juga memberikan
4
info film lokal dan event film lokal. Kompetisi-kompetisi film pun akan
diinfokan di SineBuk karena tidak menutuk kemungkinan, pendengar SineBuk
ada yang ingin menjadi seorang film maker dan untuk memotivasi pendengar,
SineBuk juga akan memberikan informasi prestasi-prestasi film tanah air dan
juga lokal Makassar.
SineBuk pun akan menjadi salah satu program rujukan bagi salah
satu radio di Makassar. SineBuk akan menjadi program yang mampu
berkompetisi dengan program-program serupa yang ada di beberapa radio di
Makassar.
B. Rumusan Ide
Ide untuk membuat karya ini muncul dari keseharian yang penulis
lihat. Dunia perfilman kini makin marak dengan film-film yang diangkat dari
buku. Selain itu banyaknya opini yang muncul dari hasil film yang berbeda
dengan buku. Penonton butuh ruang diskusi untuk hasil tontonan mereka. Itulah
yang membuat penulis tergugah untuk membuat SineBuk. Jumlah peminat film
pun cukup tinggi, sebagai acuan penulis melirik jumlah penonton film
Indonesia.
Data terakhir jumlah penonton pada 2013 adalah :
1. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck 1.718.628 penonton
2. 99 Cahaya di Langit Eropa 1.188.855 penonton
3. Soekarno: Indonesia Merdeka 932.080 penonton
4. Cinta Brontosaurus 892.915 penonton
5
5. Coboy Junior The Movie 683.604 penonton
6. Taman Lawang 526.761 penonton
7. Manusia Setengah Salmon 429.768 penonton
8. Laskar Pelangi 2: Edensor 390.810 penonton
9. 308 358.507 penonton
10. Get Married 306.886 penonton
Angka tersebut menunjukkan bahwa film Indonesia mulai
mendapat tempat di hati masyarakat. Hanya saja, masih perlu ada gerakan
ataupun kampanye tentang ajakan menonton film Indonesia di Bioskop dan
berhenti membajak karya negeri sendiri.
Film box office Amerika hanya laku di kalangan menegah ke atas
namun film box office Amerika yang hampir mampu mencuri perhatian
penonton Indonesia kalangan menengah ke bawah yakni “Terminator” dan “Die
Hard” namun masih belum mampu menyaingi total penonton “Ayat-ayat Cinta”
(2008) saat itu yang mencapai total 4 juta penonton semua kalangan. Begitu pula
dengan “Laskar Pelangi” yang masih menjadi film Indonesia dengan penonton
terbanyak sepanjang masa yang mencapai lebih dari 6 juta penonton.
Namun, hal ini masih tidak seimbang dengan jumlah penduduk
Indonesia yang lebih dari 200 juta jiwa. SineBuk hadir untuk mengajak
masyarakat Indonesia, khususnya Makassar untuk sadar akan potensi dunia
perfilman, mengajak untuk terus berkarya dan cinta karya tanah air.
6
Hal ini tentunya butuh edukasi dan juga wadah untuk
memperkenalkan prestasi mereka. Makassar yang pelajar hingga mahasiswanya
yang sudah sering kali meraih prestasi dibidang film ini ternyata masih belum
disorot dengan baik oleh media. SineBuk akan mencoba menghadirkan prestasi
mereka dan peluang agar karya mereka semakin dikenal. Nantinya hal ini akan
mampu merubah persepsi masyarakat akan film Indonesia.
Salah satu stasiun radio yang terletak di Makassar yakni di Radio
PLS 100 FM Makassar yang terbilang masih baru, sudah memiliki banyak
program yang juga edukatif namun belum memiliki satu program khusus
membahas seputar film, hanya memberikan rekomendasi film pada beberapa
segmen program acara mereka. Hal inilah yang membuat penulis ingin
mengusulkan program ini pada Radio PLS 100 FM Makassar yang merupakan
radio edukasi segmentasi remaja di Makassar.
C. Tujuan Karya
Tujuan umum hadirnya SineBuk “Sinema dan Buku” adalah untuk
memberikan edukasi seputar dunia perfilman, serta informasi seputar film.
Mengajak pendengar untuk menonton secara cerdas, karena tidak menutup
kemungkinan, salah satu dari para pendengar ingin menjadi seorang film maker.
Tidak hanya itu, SineBuk pun akan menghadirkan musik-musik yang berupa
soundtrack film dan juga sebagai rujukan program siaran hiburan radio di Radio
PLS 100 FM Makassar. Selain itu, tujuan khusus dari pembuatan skripsi karya
ini adalah untuk memenuhi syarat meraih gelar sarjana pada Jurusan Ilmu
Komunikasi Universitas Hasanuddin.
7
D. Manfaat Karya
SineBuk akan menjadi wadah diskusi film bagi pendengarnya,
selain itu :
1. Sebagai bahan masukan dalam pengembangan ilmu
pengetahuan, khususnya dibidang penyiaran. Selain itu sebagai
motivasi untuk mengajak Mahasiswa Ilmu Komunikasi untuk
berkarya dan memajukan dunia penyiaran Indonesia.
2. Sebagai bahan informasi serta wadah bagi mereka sinema
apresiator dan para film maker.
3. Karya ini memberikan nuansa baru dalam penyelenggaraan
pendidikan bagi Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas
Hasanuddin.
4. Sebagai bahan rujukan bagi kalangan mahasiswa dan umum
yang akan membuat karya yang berisi edukasi film dan karya
komunikasi jangka panjang.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Komunikasi
Komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-
individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang
merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu
sama lain.
Istilah komunikasi berasal dari perkataan bahasa inggris
“communication” yang menurut Wilbur Schramm bersumber pada istilah Latin
“communis” yang dalam bahasa Indonesia berarti “sama” dan menurut Sir
Gerald Barry : “communicare” yang berarti “bercakap-cakap”. Jika kita
berkomunikasi, berarti kita mengadakan “kesamaan”, dalam hal ini kesamaaan
pengetian atau makna.
Akan tetapi sementara ahli komunikasi berpendapat bahwa
pengertian komunikasi bukan hanya bersikeras pada soal mengerti dan tidak
mengerti. Kalu lingkupnya hanya sesempit itu saja, komunikasi hanyalah aspek
sosiologi. Padahal komunikasi sudah merupakan ilmu, meskipun ilmu
komunikasi sifatnya interdesipliner. Hal ini sudah disadari di Amerika sejak
tahun 40-an. Muncullah Carl I. Hovland yang mengetengahkan definisinya
mengenai “science of communication” sebagai :
9
“Usaha yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas
penyebaran informasi serta pembentukan opini dan sikap”.
(A systematic attemp to formulate in rigorous fashion the
principles by which information is transmitted and opinions and attitudes are
formed)
Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut sehingga dapat
dilancarkan secara efektif dalam Effendy (1994:10) bahwa para peminat
komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold
Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in
Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk untuk menjelaskan
komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says
What In Which Channel To Whom With What Effect? Paradigma Lasswell di
atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari
pertanyaan yang diajukan itu,yaitu:
1. Komunikator (siapa yang mengatakan?)
2. Pesan (mengatakan apa?)
3. Media (melalui saluran / channel / media apa?)
4. Komunikan (kepada siapa?)
5. Efek (dengan dampak / efek apa?).
Lasswell menghendaki komunikasi diteliti secara ilmiah, bahkan
setiap unsur diteliti secara khusus. Studi mengenai komunikator disebutnya
“contoh analysis”; penelitian khusus mengenai pers, radio, televisi, fil dan
10
media lainnya dinamakan oleh Lasswell “media analysis”,”audience
analysis”, adalah studi khusus mengenai komunikan sebagai sasaran
komunikasi, sedang “effect analysis” merupakan penyelidikan mengenai efek
komunikasi.
Dari definisi di atas, jelas bahwa bagi Lasswell, seperti halnya
dengan pendapat Hovland, komunikasi bukan hanya menyampaikan pesan atau
informasi agar orang lain mengerti, tetapi harus ada efeknya.
Yang dipelajari oleh ilmu komunikasi ialah bagaimana caranya
berkomunikasi agar menimbulkan hasil yang positif: bagaimana caranya
berkomunikasi agar orang yang tadinya tidak melakukan sesuatu, agar yang
tadinya melakukan hal yang salah menjadi melakukan hal yang benar.
B. Perkembangan Broadcasting Radio
Radio telah menjalani proses perkembangan yang cukup lama
sebelum menjadi media komunikasi massa seperti dewasa ini. Maxwell sendiri
sebagai ahli teori, sedikit sekali melakukan penelitian yang bersifat percobaan
(experimental research).
Adanya gelombang elektro magnetis telah dibuktikan oleh
Heinrich Hertz dengan jalan eksperimen. Selain membuktikan bahwa rumus
Maxwell adalah benar, Hertz juga dapat membuktikan bahwa dengan suatu
permukaan dari logam yang cocok gelombang-gelombang elektro magnetis itu
bisa direfleksikan kepada suatu cahaya. Ini terjadi pada tahun 1884, ketika
Hertz berumur 26 tahun.
11
Pada tahun 1926 berdirilah National Broadcasting
Company (NBC) sebgai badan radio siaran yang besar dan luas, yang setahun
kemudian disusul oleh rivalnya, yakni Columbia Broadcasting System (CBS).
Pada tahun itu juga (1927) muncul badan radio lainnya, Mutual Broadcasting
System (MBS) sebagai jaringan radio siaran (network) dan merupakan
gabungan dari badan-badan radio siaran yang kecil.
Di bidang teknologi usaha untuk menyempurnakan radio
siaran itu telah mencapai kemajuan pula.profesor E.H Amstrong dari
Universitas Columbia pada tahun 1933 telah memperkenalkan System
Frequency (F.M) sebagai penyempurnaan Amplitude Modulation (A.M) yang
biasa guanakan dalam radio siaran. Dengan sisterm yang baru itu, untuk
pendengaran dapat dicapai fidelity yang lebih tinggi.
Keuntungan FM dan AM ialah :
1. Dapat menghilangkan “interference” (gangguan,
percampuran) yang disebabkan cuaca, bintik-bintik matahri atau alat listrik.
2. Dapat menhilangkan interference yang disebabkan dua
stasiun yang bekerja pada gelombang yang sama.
3. Dapat menyiarkan suara sebaik-baiknya bagi telinga
manusia yang sensitif.
Radio siaran yang pertama di Indonesia ( waktu itu bernama
Nederlands Indie – Hindia Belanda), ialah Bataviase Radio Vereniging (BRV)
di Batavia (Jakarta tempo dulu), yang resminya didirikan pada tanggal 16 Juni
12
1925, jadi lima tahun setelah di Amerika Serikat, tiga tahun setelah di Inggris
dan di Uni Soviet.
Radio siaran di Indonesia semasa penjajahan Belanda dahulu
mempunyai status swasta. Karena sejak adanya BRV tadi, maka muncullah
badan-badan radio siaran lainnya Nederlandsch Indische Radio Omroep Mij
(NIROM) di Jakarta, Bandung, dan Medan, Solossche Radio Verenighing
(SRV) di Surakarta, Mataramse Verenighing voor Radio Omroep (MAVRO) di
Jogyakarta, Verenighing Oosterse Radio Luisteraars (VORO), di Bandung,
Verenighing voor Oosterse Radio Omroep (VORO) si Surakarta, Chineese en
Inheemse Radio Luisteraars Verenighing Oost Java (CIRVO) di Surabaya,
Eerste Madiunse Radio Omproep (EMRO) di Madiun, Radio Semarang di
Semarang dan lain-lainroep (MAVRO) di Jogyakarta, Verenighing Oosterse
Radio Luisteraars (VORO), di Bandung, Verenighing voor Oosterse Radio
Omroep (VORO) si Surakarta, Chineese en Inheemse Radio Luisteraars
Verenighing Oost Java (CIRVO) di Surabaya, Eerste Madiunse Radio
Omproep (EMRO) di Madiun, Radio Semarang di Semarang dan lain-lain.
Pada bulan Maret 1942 Belanda menyerah kepada Jepang, tepat
tanggal 8 Maret 1942 pemerintah Belanda dengan seluruh angkatan perangnya
menyatakan menyerah kalah di Bandung kepada balatentara Jepang.
Sejak tanggal itu bekas kawasan Hindia Belanda dulu berlaku
pemerintahan militer Jepang atas nama resminya waktu itu Dai Nippon.
Sebagai konsekuensinya, segalanya menurut kehendak tentara pendudukan.
13
Demikan pula radio siaran, yang tadinya berstatus perkumpulan swasta
dimatikan dan diurus oleh jawatan khusus bernama Hoso Kanri Kyoku, yang
merupakan pusat radio siaran dan berkedudukan di Jakarta.
Tanggal 14 Agustus 1945 terdengar berita bahwa pemerintah
Jepang telah menyrah kalah tanpa syarat kepada tentara sekuru, setelah Jepang
mengalami seranagn bom atom yang hebat di Hiroshima dan Nagasaki.
Tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia Merdeka diproklamasi kan
oleh Bung Karno dan Bung Hatta. Sebenarnya para pemuda akan menyiarkan
teks proklamasi itu pada saatnya dibacakan oleh kedua pemimpin bangsa
Indonesia itu, akan tetapi stasiun radio tadi sejak tanggal 15 Agustus 1945
dijaga kuat oleh kempeitai Jepang.
Sejak proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 radio
siaran belum terorganisir. Oleh karena itu maka orang-orang radio menganggap
itu pentih, mengingat radio sebagai media massa dapat dipergunakan secara
efisien untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan.
Maka pada tanggal 10 September 1945 pemimpin-pemimpin
radio siaran dari seluruh Jawa telah berkumpul di Jakarta untuk membicarakan
hal itu dengan pemimpin negara bangsa kita dan menuntun kepada Jepang
untuk menyerahkan semua stasiun radio beserta pemancar dan
perlengkapannya kepada bangsa Indonesia.
Pada tanggal 11 Septermber 1945 para pemimpin radio
mengadakan pertemuan terakhir, dan tepat jam 12.00 malam tercapai
14
kesepakatan untuk mendirikan sebuah organisasi radio siaran dan menentukan
kesepakatan untuk mendirikan tindakan yang akan diambil di daerah-daerah.
Hari tanggal 11 September 19454 itu menjadi hari RRI (Radio Republik
Indonesia) yang setiap tahun diperingati. (Bukan hari radio, sebab radio tidak
dimulai tanggal 11 September 1945 melainkan tanggal 16 Juni 1925).
RRI itu pada waktu didirikannya mencakup 8 stasiun di 8 kota
di Jawa, bekas Hoso Kyoku. Dalam masa revolusi fisik itu, Rri sebagai satu-
satunya orgainisasi radio siaran di Indonesia mengalami pergolokan sejalan
dengan gelombang perjuangan mempertahankan dari serbuan tentara Belanda
yang ingin berkuasa kembali.
Di Indonesia, radio sebagai media yang terkait dengan medium
kebutuhan lokal. Media komunikasi massa yang hanya memiliki skala lokalitas
suatu daerah tertentu berbeda dengan televisi dan film yang skalanya nasional.
Perkembangan radio di Indonesia dimulai dari zaman penjajahan
Belanda, penjajahan Jepang, masa kemerdekaan, dan zaman orde baru. Radio
siaran disebut sebagai “The Fifth Estate” / memilki lima kekuatan yaitu, fungsi
kontrol sosial, memberikan informasi, menghibur, mendidik serta melakukan
kegiatan persuasif.
Radio siaran memilki gaya penyiaran sendiri / yang disebut
radio siaran style, yaitu :
15
Imajinatif, pesan yang disampaikan kepada khalayak hanya
mengandalkan pendengaran, sehingga menimbulkan imajinasi khalayak, selain
itu karena pesan yang disampaikan bersifat selintas maka dapat
membangkitkan imajinasi.
Audiotori, karena sifat pesan yang ahanya mengandalkan
pendengaran, maka harus dikemas sejelas dan semenarik mungkin.
Sifat radio yang akrab dan intim karma umumnya radio
didengarkan saat kita sedang mengerjakan sesuatu
Materi siaran
Selain itu, ada pula radio komunitas. Radio komunitas mulai
berkembang pada tahun 2000. alasan pendirian radio komunitas ialah hanya
membutuhkan tekhnologi sederhana, biaya yang murah serta siarannya dapat
diajngkau secara gratis.
C. Pembagian Program Siaran
Programming atau “penataan acara siaran” ini tidak mempunyai
pola yang baku. Ini banyak tergantung dari sistem pemerintahan di mana badan
radio siaran itu berada dan tergantung dari bentuk organisasi badan radio siaran
itu.
Selain itu, dikenal pula dua macam program siaran :
a. Program Reguler : Program rutin suatu radio yang sifatnya daily
program ataupun weekly program. Dengan konten program tetap yang memiliki
ciri berbeda dari masing-masing program reguler yang ada, hadir dengan line
16
interaktif terhadap pendengarnya, dengan format bebas (single DJ ataupun DJ
Shows “dua host”)
b. Program Spesial : Program yang hadir pada moment tertentu
dengan format singel DJ dan recording. Program spesial tidak menghadirkan
line interaktif dan tidak live. Di kemas dengan tema berbeda serta hadir sekali
sebulan ataupun sekali seminggu.
Adapun sistem siaran. Bentuk suatu radio yang ditentukan oleh
kebijakan dari media itu sendiri. Misalkan sistem pemerintahan.
Jadi sistem radio siaran yang ditentukan oleh sistem pemerintahan
itu, menentukan jenis pembagian bahan siaran.
Pada dasarnya sistem radio siaran dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Radio Siaran Pemerintah (Government Ownership and Operation
Broadcasting)
Badan radio siaran ini tegas-tegas dimiliki dan dikuasai pemerintahan.
Pengelolaannya di serahkan kepada salah satu departemen. Pemerintah
Republik Indonesia, umpamanya, menempatkan RRI pada Department
Penerangan.
2. Radio Siaran Semi Pemerintah (Public Corporation Broadcasting)
Ini merupakan perusahaan umum (public enterprise) di bawah
pengawasan sebuah korporasi (corporation) yang bebas (independent) tetapi
terikat oleh sebuah charter untuk melaksanakan siarannya guna kepentingan
umu di seluruh negeri.
17
3. Radio Siaran Swasta (Private Enterprise Broadcasting)
Badan radion siaran swasta ini dimiliki perorangan dan sifatnya
komersial. Dengan lisensi Pemerintah, biaya untu kelangsungan hidupnya
diperoleh dari periklanan dan prnsponsoran acara (sponsored program).
a. Pembagian menurut unsur acara siaran
Berdasrkan unsur acara siaran, bahan siaran dibagi menjadi dua
golongan :
1). Siaran kata
2). Siaran seni suara
Yang dimaksud dengan siaran kata ialah segala bahan siaran yang
pokok isinya dilukisan dengan kata-kata (spoken words). Sedang yang
dimaksud dengan seni suara adalah segala bentuk kesenian yang pokok isinya
dilukiskan dengan musik.
Persentase golongan siaran kata dan siaran seni suara antara negara
yang satu dengan yang lainnya tidaklah sama. Ada negara yang mengutamakan
siaran kata, umpamanya siaran kata 60% dan seni suara 40%, atau siaran kata
55% dan seni suara 45%. atau sebaliknya, ada yang mengutamkan seni sura,
umpamanya seni suara 55% dan siaran kata 45%.
b. Pembagian menurut tujuan acara siaran
Seperti halnya dengan negara-negara lain yang tergabung dalam Asian
Broadcasting Union (ABU) dan European Broadcasting Union (EBU), dalam
menentukan penggolongan acara siaran, Indonesia mengikuti pola yang dibuat
oleh UNESCO. Hal ini dilakukannya sejak bulan September 1871 sebagai
18
pelaksanaa pedoman yang dikeluarkan oleh Diektorat Radio Departemen
Penerangan.
Siaran radio merupakan kombinasi yang menggunakan simbol audio
(suara) yang disiarkan dari stasiun pemancar radio dan diterima khalayak
melalui pesawat penerima. Dalam mempersiapkan acara siaran radio harus
harus memperhatikan beberapa faktor yang menentukan efektifitasan siaran
tersebut, yaitu :
1. Faktor situasional atau lingkungan
2. Cara atau metode penyampaian
3. Materi siaran itu sendiri.
Penyiar radio merupakan seseorang yang bertugas membawakan suatu
acara, karenanya seorang penyiar dituntut memiliki keahlian yaitu
komunikatif, interaktif, serta kreatif dalam membawakan acara agar acara
yang dibawakannya dapat menarik perhatian pendengar. Sikap penyiar yang
baik yaitu:
1. Sopan di udara sesuai dengan kebutuhan pendengar.
2. Mampu menghargai waktu.
3. Tanggung jawab dan rendah hati.
4. Tidak menggurui.
Dari segi bahasa dan penuturan seorang penyiar harus memilki vokal
yang jelas, pandai memih kata yang relevan dan aktual dengan acar, pandai
19
berimprovisasi, menyesuaikan gaya penyaiaran dengan acara yang dbawakan
serta inovatif. Selain itu penyiar juga harus memilki wawasan, yaitu :
1. Memiliki latar belakang sosial pendidikan memadai.
2. Bersifat terbuka.
3. Menerima kritik.
4. Wawasan yang ditampilkan relevan dengan acara yang dibawakan, aktual,
serta menyuguhkan informasi segar ke pendengar.
Secara umum program radio terdiri atas dua jenis, yaitu musik
dan informasi. Kedua jenis program ini kemudian dikemas dalam berbagai
bentuk yang pada intinya harus bisa memenuhi kebutuhan audien dalam hal
musik dan informasi. Program yang dibahas pada bagian ini adalah: 1) produksi
berita radio; 2) perbincangan (talk show); 3) info hiburan; dan 4) jingle.
a. Berita Radio
Berita radio merupakan laporan atas suatu peristiwa atau
pendapat yang penting atau menarik. Siaran berita dibedakan dengan siaran
informasi. Siaran berita adalah sajian fakta yang diolah kembali menurut
kaidah jurnalistik radio. Sedangkan siaran informasi tidak selalu bersumber
dari fakta di lapangan namun tetap dikerjakan menurut kaidah jurnalistik.
Salah satu bentuk siaran informasi populer di radio adalah informasi aktual
yang diambil dari surat kabar atau internet.
Berita radio hendaknya merupakan informasi yang dapat
menarik sebanyak mungkin audien radio bersangkutan. Jika audien radio
20
adalah para eksekutif muda, maka tentunya berita yang disiarkan terkait
dengan informasi yang mereka butuhkan misalnya informasi bisnis atau
peraturan ekonomi baru yang dikeluarkan pemerintah dan sebagainya.
Suara merupakan hal yang sangat penting dalam produksi radio.
Dalam laporan jurnalistik radio, terdapat tiga elemen suara yang harus ada
dan terdengar oleh pendengar, yaitu: narasi yang dituturkan reporter atau
penyiar, rekaman wawancara dengan narasumber, dan rekaman atmosfer yaitu
suara asli peristiwa.
Dalam produksi program informasi, kemasannya bisa hanya
berupa teks berisi ringkasan berita dari koran kemudian dibacakan oleh penyiar
/ bisa juga teks yang dikemas dengan menyertakan musik latar (backsound).
Penayangan siaran informasi ini dapat dilakukan dalam program khusus,
misalnya Newapaper Today atau hanya berupa selingan, ditempatkan diantara
pemutar lagu, iklan, dan acara lain. Tujuan menyajikan acara informasi antara
lain menginformasikan materi berita atau tips yang belum diketahui
pandengar atau memberikan atensi ulang atau penekanan atas topik tertentu
bagi pendengar yang sudah membaca materi itu di Koran atau media massa
lainnya.
b. Perbincangan Radio
Perbincangan radio (talk show) pada dasarnya adalah kombinasi
antara seni berbicara dan seni wawancara. Setiap penyiar radio sudah
semestinya adalah seorang yang pandai menyusun kata-kata. Singkatnya
21
seorang penyiar haruslah pandai bicara. Namun penyiar yang pandai berkata-
kata belum tentu bagus mewawancarai orang. Tidak semua penyiar, pandai
mewawancarai orang. Apalagi menggabungkan keterampilan berbicara
dengan berwawancara.
Program perbincangan biasanya diarahkan oleh seorang
pemandu acara (host) bersama satu atau lebih narasumber untuk membahas
sebuah topik yang sudah dirancang sebelumnya. Tiga bentuk program
perbincangan yang banyak digunakan stasiun radio adalah:
1) One-on-one-show, yaitu bentuk perbincangan saat penyiar
(pewawancara) dan narasumber mendiskusikan suatu topic dengan dua posisi
mikrofon terpisah di ruang yang sama.
2) Panel discussion, pewawancara sebagai moderator hadir
bersama sejumlah narasumber.
3) Call in show, program perbincangan yang hanya
melibatkan telepon dari pendengar. Topik ditentukan terlebih dahulu oleh
penyiar di studio, diberikn contoh berdasarkan pengalaman penyiar,
kemudian pendengar dimunta untuk memberikan respons berdasarkan
pengalaman masing-masing ke stasiun radio. Tidak semua respons audien
layak disiarkan sehingga perlu petugas penyeleksi telepon masuk sebelum
diudarakan.
Perencanaan produksi talk show antara lain meliputi: penentuan
target pendengar yang dituju agar topik yang dipilih sesuai dengan kebutuhan
pendengar, menentukan narasumber yang kompeten terhadap topik yang
22
dibahas, memilih penyiar serta menyiapkan lokasi dan peralatan on air
terutama jika siaran langsung dari lapangan.
Dalam pelaksanaanya, urutan proses talk show adalah sebagai
berikut: pertama, pembukaan, yang berisi perkenalan topik, latar belakang,
narasumber, dan informasi interaksi dengan pendengar jika memang akan
dilakukan demikian. Kedua, diskusi utama, yang berisi pertanyaan awal
penyiar, tanggapan narasumber dan interaksi pendengar. Ketiga, penutup,
yang berisi kesimpulan, dan ucapan terima kasih.
c. Infotainment Radio
Infotainment merupakan singkatan dari information and
entertainment yang berarti suatu kombinasi suatu sajian siaran informasi dan
hiburan atau sajian informasi yang bersifat menghibur. Infotainment dalam
kemasan yang lebih lengkap kerap disebut majalah udara yaitu suatu acara
yang memadukan antara musik, lagu, tuturan informasi, berita, dan iklan.
Segmentasi program ini bersifat heterogen dan umumnya disajikan secara
easy listening dengan durasi 5 hingga 60 menit. Program terbagi ke dalam
sejumlah segmen yang diselingi lagu-lagu dan jeda iklan.
d. Jingle Radio
Jingle atau radio air promo adalah gabungan musik dan kata
yang mengidentifikasi keberadaan sebuah stasiun radio. Tujuan produksi
jingle bagi radio adalah untuk mempromosikan keberadaan radio baru di
tengah masyarakat, memberikan informasi simbol atau identitas terpenting
23
dari radio agar selalu diingat pendengar, membentuk citra radio di benak
pendengar, pada saat disiarkan berfungsi sebagai jeda, selingan, dan
sejenisnya.
D. Manajemen Produksi Program Acara Radio
Manajemen berasal dari bahasa prancis kuno ”menagement”
yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Ricky W Griffin
mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaa,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efisien. Selanjutnya, bila
mempelajari literatur manajemen lebih dalam, ditemukan bahwa istilah
manajemen mengandung tiga pengertian : Manajemen sebagai suatu proses,
Manajemen sebagai kolektifitas orang-orang yang melakukan aktivitas
manajerial, Manajemen sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu ilmu
pengetahuan (science).
Manajemen produksi adalah segala usaha atau aktifitas atau
proses guna mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Tindakan
manajemen akan berhubungan dengan pembuatan keputusan atas rancangan
atau desain dan pengawasan produksi termasuk di dalamnya semua aktifitas
atau proses untuk mewujudkan suatu produk sesuai dengan tujuan yang tela
disepakati. Langkah-langkah produksi secara umum, meliputi :
1) Merancang atau mendesain produk
2) Merancang proses pembuatan atau produksi
3) Merancang material
24
4) Menjadwalkan proses pembuatan produksi
5) Membagi pekerjaan
6) Menyerahkan pekerjaaan
7) Melacak kemajuan
8) Merevisi rancangan
Manajemen adalah rangkaian dari beberapa kegiatan yang
dilaksanakan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan
menggunakan atau mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain. Pelaku
kegiatan manajemen dikenal dengan istilah manajer. Tujuan kegiatan
manajemen adalah untuk mengetahui apakah pembangunan dan implementasi
kegiatan penyiaran radio dapat direncanaakn, dilaksanankan, dan dikendalikan,
sehingga rencana bisnis penyiaran radio dapat dunyatakan layak atau
sebaliknya. Fungsi fundamental proses manajemen penyiaran radio adalah
perencanaan kegiatan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian
penyiaran yang dilaksanakan. Aspek utama dalam kegiatan manajemen
penyiaran radio adalah teknik penyiaran radio yang dilaksanakan, pemasaran,
keuangan, organisasi, dan lingkungan.
Stasiun radio yang baik pada umumnya memiliki minimal
terdapat 3 divisi utama dalam struktur organisasinya, yaitu divisi program,
divisiteknis, dan divisi pemasaran. Divisi program bertanggunggung jawab
dalam perancangan isi dan produksi siaran. Divisi teknis bertanggung jawab
untuk mempersiapkan berbagai saran dan prasarana penunjang untuk
25
kelancaran program siaran. Divisi pemasaran bertanggung jawab terhadap
kelancaran pelaksanaan operasional.
Gambar 2.1 Manajemen Produksi Radio
Program director bertugas memvisualisasikan bahasa
script/naskah ke dalam bahasa audio. Pencapaian bahasa audio pun tidak
hanya sampai pada tahap produksi saja, melainkan ia harus merealisasikan
hingga postproduksi/editing. Program director dituntut untuk aktif dalam
berkoordinasi dengan semua kru, misalnya penyiar, penata suara, dan editor.
Sehingga seorang Program director dituntut memiliki kemampuan teknis
dan non teknis agar bisa berkoordinasi secara efektif dengan para kru yang
lain.
Administration atau bagian administrasi pada radio adalah
orang yang bertugas dalam persuratan hingga pengamanan dokumen siaran.
Administrasi pada penerapan unsur di dalamnya melingkupi setiap kegiatan
yang terdiri dari dari pengaturan hingga pengurusan terhadap sekelompok
26
orang yang memiliki diferensiasi pekerjaan untuk mencapai sebuah tujuan
bersama. Administrasi dapat berjalan dengan dua atau banyak orang yang
terlibat di dalamnya. Menurut Ulbert, “Administrasi secara sempit
didefinisikan sebagai penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara
sistematis baik internal maupun eksternal dengan maksud menyediakan
keterangan serta memudahkan untuk memperoleh kembali baik sebagian
maupun menyeluruh. Pengertian administrasi secara sempit ini lebih dikenal
dengan istilah Tata Usaha”.
Producer, abatan ini umumnya disandang oleh satu atau
sejumlah orang yang menjadi inisiator produksi sebuah karya visual. Ia atau
merekalah yang bertanggung jawab atas pembuatan proposal dan
penggalangan dana produksi yang tentunya dibantu oleh produser. Produser
memiliki wewenang untuk menentukkan kru inti, memberikan dana, equipmen
syuting, dan membatasi waktu produksi. Sedangkan dalam lembaga penyiaran
seperti radio, produser adalah orang yang bertanggung jawab terhadap
pembuatan ide kreatif baik yang bersifat program reguler maupun spesial.
Music Director memiliki tugas untuk merilis atau memilih lagu
yang akan diputar penyiar, disesuaikan dengan format lagu yang sudah
ditetapkan Program Director. Jadi semua lagu yang disiarkan,
dipertanggungjawabkan kepada Program Director.
Script Writer bertugas membuat informasi atau berita singkat,
bisa mengenai informasi kota, IPTEK, musik, film, olah raga maupun skrip
siaran untuk dibacakan oleh penyiar.
27
Production, tugas divisi production pada radio siaran terbilang
punya peran yang sangat penting. Dikatakan sangat penting karena hasil
kerjanya mampu memberi warna pada program siaran. Pemberian warna siaran
itu, bisa melalui pembuatan spot acara, spot Man dan smash yang berkaitan
dengan materi acara. Selain itu juga melakukan tugas rekaman sesuai dengan
kebutuhan program. Jadi tugas pada divisi production diperlukan orang-orang
yang kreatif, dinamis dan punya semangat tinggi untuk ikut memikirkan
bagaimana cara menghidupkan program siaran.
Guest atau Special Announcer adalah penyiar /pun bintang
tamu yang mengisi acara dengan suara berbeda dan juga sesuai dengan format
/pun konsep siaran. Hadir sebagai tamu program dengan bentuk talkshow.
Announcer Punya tugas melakukan siaran dengan baik sesuai
yang sudah digariskan Program Director. Dalam tugas memutar lagu dan
menyiarkan informasi sesuai dengan yang diberikan music director, redaktur
atau news coordinator. Announcer tidak bertanggungjawab terhadap Station
Manager.
Reporter, memiliki tugas mencari berita atau hunting lapangan
untuk diuraikan dalam bentuk tulisan atau naskah sampai pada pengisian vokal
untuk siap diudarakan atau disiarkan.
Operator Mixer atau Phone adalah orang yang bertugas dalam
proses editing ataupun line interaktif serta menyesuaikan antara suara penyiar
dengan sound effect.
28
E. Merancang Produksi Program Radio
Dunia studio merupakan lingkungan yang sudah otomatis harus
akrab bagi seorang reporter. Selain naskah, komputer, tape recorder, dan
peralatan tulis, seorang reporter perlu mengenal beberapa peralatan studio,
antara lain :
1. Mixer
Mixer adalah alat pengatur, pengolah, dan perekam suara.
Dengan kelihaian seorang operator, suara yang tadinya kurang bagus, treble,
dan noise, akan disempurnakan melalui alat tersebut. Rata-rata satu mixer
terdiri dari 2 hingga 32 track. Banyaknya track memungkinkan banyaknya
sumber suara yang bisa digabung bersamaan. Dewasa ini, dengan pesatnya
perkembangan dunia komputer, mixer juga makin canggih, dengan
diperkenalkannya sistem cool edit pro.
2. Mikrofon
Mikrofon merupakan alat untuk mengubah gelombang bunyi
atau suara menjadi gelombang listrik, dan kemudian menyiarkannya
melalui pengeras suara (speaker) atau alat perekam. Bagi seorang artis
atau reporter lapangan, mike tidak sekedar alat teknis, melainkan sebagai
alat seni ekspresi. Berbicara di depan mikrofon berarti bekerja. Ada
beberapa jenis mikrofon, yaitu :
29
a. Mikrofon yang sangat sensitif, biasanya digunakan untuk perekam
musik,
b. Mikrofon normal, yang terdiri atas multi directional mike, yaitu mike
yang bisa menangkap suara dari segala arah; dan one directional mike atau
mikrofon yang hanya bisa menagkap suara dari satu arah saja.
3. Headphone
Headphone merupakan alat dengar yang berfungsi sebagai
guide bagi reporter untuk memperoleh instruksi pengarah, atau menyimak
suara-suara dan hasil rekaman berita. Headphone juga berguna untuk
memonitor kekuatan volume suara reporter. Selama bertugas, announcer
atau reporter diwajibkan tetap menggunakan headphone.
Proses Produksi dan Penyiaran Program Radio
1. Pra Produksi
Pada tahap ini merupakan proses awal dari seluruh kegiatan
produksi program siaran, karena itu tahapan ini merupakan tahapan
planning production. Bermula dari timbulnya ide atau gagasan, dan
berpijak dari ide atau gagasan ini produser mulai melakukan berbagai
kegiatan untuk mengumpulkan berbagai data yang diperlukan untuk bahan
pengembangan ide atau gagasan tersebut.
Tahap pra produksi itu sangat penting sebab jika tahap ini
30
dilaksanakan dengan rinci dan baik sebagai pekerjaan dari produksi yang
direncanakan sudah beres.
Tahap-tahap dalam pra produksi ini adalah sebagai berikut:
a. Penemuan ide
Semua acara penemuan siaran radio dan televisi baik dari
bentuk yang palin sederhana, pasti didahului oleh timbulnya sebuah ide.
Ide tersebut merupakan buah pikiran setelah mendapatkan rangsangan dari
masyarakat dan timbulnya dapat dari seorang produser, atau orang lain.
Sesuai dengan teori komunikasi, ide merupakan rencana pesan yang akan
disampaikan kepada para komunikan, melalui medium radio atau televisi
dengan tujuan tertentu. Karena itu, sewaktu menuangkan idenya dalam
bentuk naskah program siaran, produser harus memperhatikan faktor
pendengar atau audiens, agar apa yang akan disajikan dapat memenuhi
harapan mereka.
b. Perencanaan
Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja,
penyempurnaan naskah, pemilihan artis atau narasumber, lokasi, dan
crew. Selain estimasi biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi
merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat dan secara hati-hati
dan teliti. Dalam perencanaan ini sudah terjadi proses interaksi antara
kreativitas manusia dan peralatan pendukung yang dimilikinya. Proses
interaksi ini akan lebih nyata lagi pada waktu produksi di lapangan dan
31
pasca produksi.
c. Persiapan
Tahap ini merupakan pemberesan semua kontak, perizinan
dan surat menyurat. Latihan para narasumber dan pembuatan setting,
meliputi dan melengkapi peralatan yang diperlukan. Semua ini paling baik
dilaksanakan menurut jangka waktu kerja (time schedule) yang sudah
ditetapkan.
Kunci keberhasilan produksi televisi dan radio sangat
ditentukan oleh keberesan tahap perencanaan dan persiapan itu. Orang
yang begitu percaya pada kemampuan teknis sering mengabaikan hal-hal
yang sifatnya pemikiran diatas kertas. Dalam produksi televisi atau radio,
hal itu dapat berupa kegagalan.
Setiap stasiun radio, khususnya di bagian produksi siaran,
sangat membutuhkan para kreator atau orang-orang yang kreatif sekaligus
inovatif dalam mengemas produksi program yang hendak disiarkannya.
Hal ini disebabkan dari sifat atau perilaku pendengar radio yang kerap
berubah sesuai selera di dalam perkembangan setiap zamannya. Sehingga
hal demikian, mau tidak mau, penyajian program radio siaran menuntut
perlu adanya sesuatu yang isinya baru atau aktual, orisinal, unik, dinamis,
menghibur, informatif, edukatif, trendi, serta komunikatif.
Seperti dikutip Maricar, Raymond L. Carroll dan Donald M.
Davis dalam Electronic Media Programming, Strategies and Decision
32
Making, menyarankan, untuk membuat program agar sesuai dengan
kebutuhan pendengar, maka yang sebaiknya perlu dilakukan adalah
pertama memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan periode waktu
siaran. Kedua melakukan penjadwalan acara, dan yang ketiga berkaitan
dengan konsiderasi penataan acara. Ide atau gagasan yang berasal dari
para orang atau insan kreatif produksi program yang menghasilkan
beragam format atau jenis program. Ada program talkshow, news, musik,
wawancara, komedi, kuis, variety show, drama, dokumenter, feature, dan
sebagainya.
2. Produksi
Tahap produksi merupakan tahap pembuatan dan penyiaran
live. Tahap ini adalah seluruh kegiatan pengambilan gambar baik di studio
maupun diluar studio.
Pada umumnya stasiun radio memproduksi sendiri program
siarannya. Hal ini menyebabkan stasiun radio hampir-hampir tidak pernah
melibatkan pihak-pihak luar dalam proses produksinya. Memproduksi
program radio memerlukan kemampuan dan keterampilan sehingga
menghasilkan produksi program yang menarik didengar. Program radio
sebenarnya tidak terlalu banyak jenisnya.
3. Pasca Produksi atau Evaluasi
Tahap terakhir adalah pasca produksi, dimaksudkan sebagai
tahap penyelesaian akhir atau penyempurnaan dari produksi. Tahap
33
penyelesaian meliputi melaksanakan editing baik video maupun audio,
pengisian narasi, pembuatan efek khusus, melakukan evaluasi hasil akhir dari
produksi.
Pada tahapan pasca produksi harus dikerjakan seteliti mungkin,
sebab sudah kita maklumi bahwa radio sebagai media massa elektronik yang
pengaruhnya sangat besar. Karena itulah memproduksi acara siaran dituntut
untuk bekerja lebih cermat, agar hal-hal yang tidak di inginkan tidak terjadi.
Evaluasi disini mempunyai dua maksud. Maksud yang pertama,
ialah evaluasi program yang bertujuan untuk menilai seberapa jauh program-
program ini bisa dianggap baik menurut sasaran. Yang kedua ialah evaluasi
intruksional. Disini dibicarakan mengenai kemampuan dan kelemahan
program, tetapi yang diutamakan adalah audiens dalam memahami isi program
intruksional yang diselenggarakan.
Adapun evaluasi mengenai berhasil atau tidaknya suatu pesan
yang telah dilancarkan oleh suatu organisasi instansi adalah dengan
mengadakan Reader Interest Study dan Readibility Test. Kemungkinan lain
untuk mengukur efektifitas suatu pesan adalah dengan radio atau televisi
adalah dengan Audience Research serta Programme Analisys Test.
Baik acara yang di produksi individu maupun kelompok harus
mendapatkan evaluasi yang meliputi kemasan acara (pembuka-penutup, efek,
kontrol suara, durasi) dan sisi materi acara. Adapun evaluasi acara siaran
sebagai berikut:
34
1. Per-acara (sebaiknya dilakukan langsung usai acara
disiarkan),melibatkan penyiar, pengisi acara, dan pendengar).
2. Per-divisi (divisi musik dan berita, dilakukan mingguan
atau bulanan), melibatkan kepala divisi, para staf pelaksana program divisi.
3. Antar divisi (evaluasi menyeluruh, dilakukan bulanan
atau tahunan), melibatkan seluruh pengelola radio.
Tujuan dari evaluasi tersebut adalah mengukur kekurangan
materi dan kemasan acara, mengukur disiplin dan kreatifitas pelaksanaan
acara, mengukur dampak acara (reaksi pendengar).
F. Tinjauan Audiensi
Persaingan media penyiaran pada dasarnya adalah persaingan
merebut peratian audien. Demi mendapatkan perhatian audien, maka
pengelola stasiun penyiaran harus mampu memahami siapa audien mereka
dan apa kebutuhan mereka. Strategi dalam merebut audien sama halnya
strategi pemasaran (marketing) dalam arti yang luas. Audiens adalah pasar
dan program yang disajikan adalaah produk yang ditawarkan.
Strategi merebut pasar audien terdiri dari serangkaian
langkah yang berkesinambungan. Kotler (1980) membaginya dalam tiga
tahap, yaitu segmentasi, targeting, dan positioning. Segmentasi audien pada
dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami struktur audien. Sedangkan
targeting atau target audien adalah persoalan bagaimana memilih,
menyeleksi, dan menjangkau audien sasaran. Setelah audien sasaran dipilih,
maka proses selanjutnya adalah melakukan positioning yaitu strategi untuk
35
memasuki jendela otak penonton. Positioning biasanya tidak menjadi
masalah dan tidak dianggap penting selama tingkat persaingan media
penyiaran tidak begitu tinggi.
Salah satu indikator keberhasilan stasiun radio adalah
banyaknya jumlah masyarakat yang mendengarkan radio tersebut. Oleh
karena itu, penentuan segmentasi khalayak akan sangat penting perannya
agar stasiuu radio terkait dapat menampilkan atau menyiarkan program-
program yang diminati dan diinginkan oleh pendengar.
Segmentasi Demografis
Segmentasi audien berdasarkan demografi pada dasarnya
adalah segmentasi yang didasarkan pada peta kependudukan, misalnya :
usia, jenis kelamin, besarnya anggota keluarga, pendidikan tertinggi yang
dicapai, jenis pekerjaan, tingkat penghasilan, agama, suku, dan sebagainya.
Semua ini disebut dengan variabel-variabel demografidata demografi
dibutuhkan guna mengantisipasi perubahan audien menyangkut media
penyiaran menilai potensi dalam setiap area geografi yang dapat dijangkau.
Usia dan pendapatan adalah dua variabel yang kerap dijadikan segmentasi
demografis. Berikut segmentasi usia menurut standar Amerika Serikat,
Indonesia (berdasarkan Badan Pusat Statistik), dan lembaga riset media
Nielsen.
36
Standar AS BPS NIELSEN
Kelompok Usia Kelompok Usia Target Audience
0-6 Tahun 0-14 Tahun 5-9 Tahun
6-11 Tahun 15-20 Tahun 10-19 Tahun
12-17 Tahun 20-29 Tahun 20-29 Tahun
18-24 Tahun 30-39 Tahun 30-39 Tahun
25-34 Tahun 40 + Tahun 40 + Tahun
35-49 Tahun - -
50-64 Tahun - -
Di atas 64 Tahun - -
Tabel 2.1 Segmentasi Usia
Sedangkan pendapatan adalah faktor penentu kelas sosial
seseorang. Pendapatan seseorang pun mempengarui apa yang ia baca dan
apa yang ia tonton. Menurut Lloyd Warner (1941), kelas sosial terbagi
dalam enam bagian :
a) Kelas Atas bagian atas (A+)
b) Kelas atas bagian bawah (A)
c) Kelas menengah atas (B+)
d) Kelas menengah bawah (B)
e) Kelas bawah bagian atas (C+)
f) Kelas bawah bagian bawah (C)
37
Segmentasi Geodemografis
Ini merupakan gabungan dari segmen geografis dan
demografis. Para penganut konsep ini percaya bahwa mereka yang
menempati geografis yang sama cenderung memiliki karakter demografis
yang sama pula. Contoh, orang-orang yang tinggal dalam kawasan elit suatu
kota cenderung memiliki karakteristik yang sama. Dengan kata lain, mereka
yang tinggal dalam kawasan elit pasti berbeda karakter dengan mereka yang
tinggal di kawasan perkampungan.
Segmentasi Psikografis
Psikografis adalah segmentasi berdasarkan gaya hidup dan
kepribadian manusia. Gaya hidup memengarui perilaku seseorang dan
akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi. Misalnya, seorang wanita
karir dan seorang ibu rumah tangga tentunya memiliki gaya hidup yang
berbeda dalam memengaruhi bagaimana mereka membelanjakan uang
mereka dan kebutuhan mereka khususnya pada program siaran. Psikografis
mengelompokkan audien secara lebih tajam daripada sekedar varibel-
variabel demografi.
Para peneliti pasar yang mneganut pendekatan gaya hidup
cenderung mengklasifikasikan konsumennya berdasarkan variabel AIO :
Activity, Interest dan Opinion. Joseph Plumer (1974) mengatakan bawa
segmemntasi gaya hidup mengukur aktifitas-aktifitas manusia dalam hal :
1. Bagaimana mereka menghabiskan waktunya (pekerjaan,
hobi, liburan, belanja, olahraga, dan lain-lain)
38
2. Minat mereka ; apa yang dianggap penting disekitarnya
(keluarga, rumah, karir, makanan, dan lain-lain)
3. Pandangan-pandangan baik terhadap diri sendiri maupun
terhadap orang lain (isu-isu sosial, politik, masa depan, dan lain-lain)
4. Karakter dasar dalam berbagai tahap yang mereka lalui,
seperti Life style, penghasilan, pendidikan, bergantung tempat mereka
tinggal.
39
BAB III
METODE PENCIPTAAN KARYA
A. Gambaran Umum
SineBuk “Sinema dan Buku” adalah program siaran radio
yang berisi tentang film-film yang di angkat dari sebuah buku. SineBuk pun
menyuguhkan pendengar dengan musik-musik yang berupa soundtrack dari
film-film yang ada di seluruh dunia yang tentunya populer dan easy listening.
SineBuk pun menjadi wadah bagi mereka para pencinta film dan juga film
maker. Tidak hanya itu, SineBuk pun turut memberikan informasi seputar
prestasi-prestasi film lokal maupun internasional, memberikan informasi
seputar event film lokal maupun internasional, dan juga kompetisi / festival
film lokal maupun internasional.
SineBuk pun menghadirkan line-interaktif via sosial media.
Alasan penulis memilih line-interaktif melalui sosial media adalah agar mudah
untuk memilih dan memfilter sapaan pendengar agar tidak melenceng dari
konten SineBuk dan juga segmentasi pasarnya.
Namun tidak menutup akses untuk interaksi via SMS. SineBuk
membuka line interaktif SMS, untuk memberikan kesempatan kepada
pendengar untuk saling menyapa.
Selain itu, para pengguna sosial media tentu saja dari kalangan
menengah ke atas, selain sesuai dengan segmentasi program SineBuk.
Pengguna sosial media mempunyai peluang besar untuk menjadi Opinion
Leader dan juga buzzer. Hal ini akan membantu program SineBuk ini di kenal
40
di masyarakat luar lewat sosial media maupun word of mouth (strategi
pemasaran dari mulut ke mulut, rekomendasi pendengar).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Sinema disebut juga
dengan film; (1) Selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar
negatif (yang akan dibuat potret) atau untuk tempat gambar positif (yang akan
dimainkan di bioskop). (2) Lakon (cerita). Sedangkan definisi buku menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, buku adalah lembar kertas yang berjilid, berisi
tulisan atau pun kosong, dapat juga disebut kitab. Program ini hadir
mengaitkan keduanya, antara sinema dan juga buku.
Program yang dirujuk untuk radio PLS ini akan hadir weekly
untuk para pendengarnya. Sapaan untuk para pendengar Radio PLS 100 FM
Makassar adalah “Teman dan Sabahat PLS”. Radio yang terbilang masih baru
di Makassar ini bertempat di Jl. Adhyaksa No. 2 tepatnya di dalam ruang
lingkup PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Awalnya PLS ini dikenal dengan
satu tempat yang mengumpulkan anak-anak maupun pelajar, karena kata PLS
ini sendiri merupakan akronim dari Pendidikan Luar Sekolah yang kina
berevolusi menjadi radio.
Radio PLS ini pun memiliki segmentasi untuk usia pelajar SMP
hingga 30 tahun. Radio ini pun banyak mendukung kegiatan-kegiatan yang
bersifat edukatif. Misalkan mengadakan acara akustikan di Kafe Baca dan
mengundang para pelajar. Selain untuk memberikan hiburan musik, hal ini pun
dilakukan untuk menarik minat membaca para pendengar Radio PLS.
41
Tugas akhir ini diharapkan tidak hanya menjadi tugas yang
diujiankan lantas tidak diberdayakan lagi. Program SineBuk ini akan bersifat
dinamis, mampu menyesuaikan kebutuhan pendengar namun tetap konsisten
terhadap tema awal, yakni mengangkat materi tentang film-film yang diangkat
dari buku. Program ini pun akan dipakai jangka panjang di Radio PLS dan
akan menjadi program komersil dengan target pengiklan :
Cinema 21 dan Cinema XXI
Toko buku : Graha Media, Gramedia, Dunia Ilmu, dst.
Provider XL – Jagoan Muda
Vedit – Lembaga Multimedia (Foto, Film, Desain grafis)
Coca-Cola
Mayora (Kopiko 78, Q-Guava, dll)
Distro (Chambers, Aco Makazar, Immortal, dst)
Program SineBuk ini akan memberikan nuansa baru dalam
penyampaian program film. Untuk sampel episode sendiri, penulis
membuatnya khusus untuk Uji Kelayakan yang akan dibawa pada forum FGD
(Focus Group Discussion).
B. Objek Karya
SineBuk memiliki Film dan Segmentasi pendengar sebagai
objek karya.
Kategori : Program Reguler
42
Jenis program : Weekly (Sekali Seminggu)
Durasi : 2.30 jam (180 menit)
Format DJ : Single DJ (1 Host)
Target tayang : Setiap Sabtu, 16.00 – 18.30 (prime time)
Target Audiens SineBuk :
Gender Laki-laki dan Perempuan
Usia 15 – 25 Tahun
S E S Middle – Middle Up (B-A)
Pekerjaan Pelajar, mahasiswa, dan umum.
Tabel 3.1 Target Audiens SineBuk.
Program SineBuk ini pun terdiri dari empat segment (sesi), diantaraya :
#SESI 1 : Membahas tentang buku dan film (Mengupas SineBuk)
SineBuk akan membahas seputar buku yang telah atau akan di
filmkan. Memberikan informasi seputar penulis, sinopsip buku yang akan
dibandingkan dengan sinopsis film, serta hasil penjualan buku tersebut, dan
juga penghargaan yang pernah diraih buku tersebut. Mengupas orang-orang di
balik layar pembuatan film. Serta respon penonton terhadap film tersebut. Bila
film telah ditayangkan, SineBuk akan memberikan perbandingan akan hasil
penjualan buku dan juga jumlah penonton film.
#SESI 2 : Membahas prestasi dan talent film (Prestasi SineBuk)
Pada segment kedua, SineBuk akan membahas mengenai
prestasi film tersebut, siapa pengisi soundtracknya, serta pengaruh talent yang
dipilih dalam film tersebut terhadap pasar. SineBuk pun menghadirkan line-
interaktif melalui sosial media.
43
#SESI 3 : Membahas even film dan musik serta Soundtrack Film yang
dibahas (Soundtrack, Even Sinema dan Musik)
Pada segment ketiga, SineBuk akan memberikan berita ataupun
informasi seputar even film yang telah berlangsung serta akan berlangsung.
Baik itu even film lokal maupun internasional. Memberikan info album musisi
terbaru. Serta membahas soundtrack film dari buku dan film yang dibahas
kepada para pendengar.
#SESI 4 : Rekomendasi Film (Rekomendasi Sinema)
Pada segment ini, penyiar akan memberikan rekomendasi film-
film untuk di tonton, Event film lokal maupun internasional, prestasi film lokal
Indonesia, dan juga quote dari film yang telah dibahas selama siaran.
Hadirnya program ini diharapkan dapat menjadi program
inspiratif yang edukatif dan menghibur para pendengarnya. Target audiensnya
terkhusus ditujukan pada remaja bisa semakin produktif, kreatif dan mampu
memberikan manfaat bagi lingkungannya.
44
Daypart program SineBuk :
T
T
Tabel 3.2 Daypart Program SineBuk.
C. Teknik Pengumpulan Data
Dalam proses pengumpulan data untuk program siaran radio
SineBuk, penulis mempelajari dari sisi kelebihan hingga kelemahan yang ada
pada SineBuk. Selain itu, apakah ada program serupa yang akan menjadi
kompetitor untuk SineBuk. Serta wawancara singkat terhadap beberapa orang
tentang ide SineBuk itu sendiri.
Profil Pendengar Musik Interaktif Promosi
General audience:
Pelajar SMP / SMA, mahasiswa,
pekerja kantoran, / mereka yang
sedang santai di rumah dan dalam
perjalanan.
Easy listening and fun songs :
Current & recurrent hits; vintage hits; top 40 hits : indo – barat (Soundtrack
Film)
SMS
On Air
Konsep Host and Character
Tone
SineBuk, “Sinema dan Buku” akan
memberikan edukasi dan info seputar film-film
yang diangkat dari buku, serta mengajak
pendengar untuk berkarya..
“Fun / movie freak”
FUN SMART
ENERGIC
45
Isi SineBuk sebagai salah satu program radio dengan
menjalankan empat macam fungsi media sekaligus, yaitu :
a. To inform, memberi informasi kepada khalayak luas tentang dunia
perfilman, baik itu secara teknis, prestasi, dan juga info film terbaru.
b. To educate, mengajak pendengar untuk tidak hanya sekedar menonton,
melainkan mengkritisi dan paham akan unsur-unsur yang ada dalam film.
Serta menjadikannya sarana pembelajaran dunia sinematografi.
c. To persude, mengajak para pendengar untuk lebih mengapresiasi karya
lokal dan terus berkarya.
d. To entertain, memberikan hiburan melalui isi film yang dibahas, musik,
dan juga line interaktif via sosial media.
Analisis SWOT dalam program siaran SineBuk adalah sebuah
metode analisis untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, kesempatan dan
ancaman yang dimiliki oleh SineBuk.
Kekuatan
Dapat diakses dan didengarkan oleh mereka yang sedang
beraktivitas, jam kantor maupun saat mengerjakan tugas. Serta bagi
mereka yang sedang mengendarai mobil, dapat mendengar acara
ini.
Menghadirkan konsep berbeda dengan menspesifikkan film yang
di bahas, berbeda dari program film lainnya.
Berada pada waktu prime time (waktu strategis suatu program
acara dapat diakses oleh banyak kalangan dan banyak orang).
Kelemahan
46
Pembahasannya seputar film namun hanya menghadirkan audio.
Kesempatan
Menjadi program unggulan.
Dapat menjadi media partner bagi event film yang ada.
Ancaman
Kompetitor yang berusaha menarik pendengar SineBuk.
Kontennya di bajak oleh radio lain.
Materi siaran yang cukup sulit untuk dikumpulkan.
Tabel 3.3 Analisis SWOT Program SineBuk.
Program serupa yang sempat penulis tulis di latar belakang
merupakan program yang dimiliki oleh dua radio yang sudah memiliki nama dan
pendengar setia di Makassar.
a. Moviestation Prambors
“MOVIESTATION”
CATEGORIZED : REGULER PROGRAM
FORMAT : DJ SHOW (2 HOST)
DURATION : 2 HOURS
DAY : SABTU
TIME : 13.00 – 15.00 WITA
KONSEP TONE MUSIK PRORMOTION
MOVIESTATION adalah program
regular weekly yang menhadirkan
info seputar dunia film baik berupa
info rilis film terbaru(INDO /
WESTERN / ASIA), actor / aktris
yang sedang HOT, dan juga
rekomendasi film yang wajib kawula
Cheer up
Medium to
Up Tone
Easy listening
and fun songs :
Current &
recurrent hits;
vintage hits; top
40 hits : indo 25
%, barat 75 %.
On Air : PC.
Digital promo seperti,
Fan Page (Facebook),
Twitter, website
prambors.
47
muda nonton (sebutan untuk
pendengar Prambors).
RANDOM (Tidak
semua OST
Film)
SEGMENT
Movie Review
Fitur ini akan berisi pembahasan lengkap
mengenai satu film terbaru yang sedang tayang
di bioskop, yang wajib kawula muda nonton. Bisa
berisi sinopsi, behind the scene, soundtrack,
profile sutradara, producer, dan main cast nya.
Red Carpet News
Di fitur ini berisi info-info yang lagi happening seputar film, actor / aktris ternama.
Movie Recommendation
Bakalan ada beberapa film baik yang sudah lawas
maupun yang terbaru, baik komersil maupun non
komersial yang recommended untuk kawula muda
tonton.
Akan ada pemutaran beberapa soundtracks yang
seru untuk kawula muda dengarkan.
S.W.O.T Analysis
S-trength : Selain menghadirkan penyiar yang
Fun dan Hits, kekuatan dari program ini adalah
kontennya yang sangat dibutuhkan oleh kawula
muda yang ingin menonton tapi masih bingung
dengan pilihan tontonan yang cukup beragam.
W-eaknesses : Jadwalnya yang bukan pada
prime time dan pembahasan film yang
dihadirkan format audio.
O-portunities : Memiliki peluang yang cukup
besar dalam menarik pendengar karena
menghadirkan “penyiar” yang fun lebih meriah
dan fitur yang menghibur dan sesuai dengan
kebutuhan pendengar
T-hreats : Kompetitor.dan pendengar yang lebih
tahu info film terbaru, kontenya random, hanya
seputar entertaint.
Gambar 3.1 Daypart dan analisis SWOT Moviestation.
48
b. The Pops Madama
“THE POPS”
CATEGORIZED : REGULER PROGRAM
FORMAT : SINGLE DJ (1 HOST)
DURATION : 3 HOURS
DAY : JUMAT
TIME : .15.00 – 18.00 WITA
KONSEP TONE MUSIK PRORMOTION
The Pops adalah program reguler
weekly Madama Radio. Program ini
memberikan informasi seputar lagu
dan film yang lagi hits dan populer,
bahkan sesekali memebahas
mengenai film-film legend yang patut
untuk di tonton. Membuka line
interaktif terhadap pendengar via
twitter, FB, phone. Selain itu
mengundang guest pada episode-
episode tertentu untuk membahas
film. Entah itu lokal indie /pun
Indonesia. Tidak hanya film, musisi
pun dihadirkan di beberapa episode
tertentu.
Cheer up
Medium to Up
Tone
Easy listening
and fun songs :
Current &
recurrent hits;
vintage hits:
indo 10 %, barat
15 %
(75% OST)
On Air : PC.
Digital promo seperti,
Fan Page (Facebook),
Twitter, website
Madama.
SEGMENT
Pembahasannya pun setiap segment berbeda. The Pops
membahas sepuar film-film terbaru dan juga film
legendaris yang di rekomendasikan untuk di tonton. Film-
film ini pun di bahas dengan mengupas di balik layarnya.
Selain itu menghadirkan konsep talkshow dengan
mengundang komunitas film /pun artis yang sedang
promo film / prestasi film.
Original soundtrack film pun di bahas.
Pada segment terakhir, The Pops membahas seputar
album /pun lagu yang akan rilis dalam waktu dekat.
S-trength : Single DJ yang fun di bantu dengan
talkshow dan konten yang menarik membuat
program ini lebih meriah. Jadwalnya pun prime
49
S.W.O.T Analysis
time.
W-eaknesses : Pembahasan film yang
dihadirkan oleh audio.
O-portunities : Memiliki peluang yang cukup
besar dalam menarik pendengar karena
menghadirkan guest dan juga line interaktif
phone hanya untuk interview /pun
membicarakan konten siaran dengan penelpon
yang kompeten.
T-hreats : Kompetitor.dan pendengar yang lebih
tahu info film terbaru dan juga musik terbaru..
Gambar 3.2 Daypart dan analisis SWOT The Pops.
D. Proses Karya
Dalam pembuatan program radio SineBuk “Sinema dan Buku”,
diperlukan metode atau tahapan cara membuat program, penulis
menguraikannnya sebagai berikut :
1. Lokasi dan Waktu Pembuatan Program
Penelitian dari pembuatan program radio SineBuk ini berlokasi
di Radio PLS 100 FM Makassar, serta uji kelayakan yang akan memilih
sampel Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dari jurusan yang
berbeda, pelajar SMPN 12 Makassar, dan pelajar SMKN 5 Makassar.
Tahap pengumpulan data hingga pembuatan program akan
dilakukan mulai Februari hingga April 2014.
50
2. Pembuatan Program
Dalam pembuatan program SineBuk, dilakukan pengumpulan
data berupa film-film dari buku yang akan di angkat dalam materi siaran,
musik soundtrack film, dan promo program.
Tahapan pembuatan program radio meliputi :
a) Perencanaan program (Planning)
b) Produksi / akuisi program (Production)
c) Eksekusi / penayangan program (Execution)
d) Pengawasan dan Evaluasi program (Controlling and Evaluating)
Gambar 3.3 Skema alur produksi program SineBuk.
51
Dalam pembuatan program siaran radio, umumnya memiliki
sistematika yang hampir sama, yakni melalui tiga tahapan utama pembuatan :
a. Pra Produksi
Pada tahapan ini akan dilakukan beberapa kegiatan yang
menunjang proses pra produksi antara lain adalah :
1. Brainstorming, meliputi tahap pembuatan ide, menentukan detail
konsep, melakukan analisis script dan rundown berdasarkan
konsep siaran radio yang penulis usulkan, yakni SineBuk.
2. Persiapan alat, menentukan peralatan pendukung teknis, meliputi :
studio dengan fasilitasnya berupa mixer, software pendukung, dan
pemancar.
3. Koordinasi, melakukan kooredinasi dengan kru pendukung teknis,
seperti penyiar, soundman,dan juga music director.
Pra produksi adalah tahap paling penting sebab keseluruhan
tahapan persiapan sebelum memulai proses produksi, semua berada di pra
produksi. Oleh karena itu, agar proses produksi berjalan dengan lancar,
diperlukan kematangan pada perencanaannya.
Dalam menyuguhkan program siaran, baik siaran radio maupun
siaran televisi tidak serta merta hadir begitu saja. Beberapa tahap diperlukan
setelah lahirnya sebuah ide program. Hal mendasar yang kerap dilakukan
terlebih dahulu ialah pembuktian kelayakan sebuah program. Standar
52
kelayakan dapat dilihat dari dua sisi, yakni kebutuhan masyarakat/publik
terkait program tersebut dan kualitas program itu sendiri. Salah satu langkah
yang dapat dilakukan dalam mengetahui kelayakan sebuah program adalah
riset.
Riset dapat dilakukan dengan berbagai macam metode, baik
sifatnya kualitatif maupun kuantitatif. Dalam melahirkan program ini pun,
penulis turut melakukan riset terkait keberadaan program. Metode riset yang
penulis lakukan adalah FGD (Focus Group Discussion).
FGD adalah suatu proses pengumpulan data dan informasi yang
sistematis mengenai suatu permasalahan tertentu yang sangat spesifik melalui
diskusi kelompok. FGD memungkinkan peneliti mengumpulkan informasi
secara cepat dan konstruktif dari peserta yang memiliki latar belakang berbeda-
beda. Di samping itu, dinamika kelompok yang terjadi selama berlangsungnya
proses diskusi seringkali memberikan informasi yang penting.
Hasilnya adalah sebagian besar memberikan nilai positif.
Mereka pun beranggapan bahwa perlu adanya konsep baru untuk program film
di radio Makassar.
53
Rancangan Konten Pra Produksi
Gambar 3.4 Rancangan Pra Produksi.
Membuat Script Announcer
Tahap ini adalah tahap penulisan skrip yang akan dibacakan
oleh penyiar saat siaran. Penulisan materi siaran secara
rinci agar mudah dimengerti oleh penyiar dan tidak ragu
lagi saat siaran dimulai.
Pembuatan Rundown Siaran
Tahap ini adalah tahap pembuatan urutan atau konten acara
serta sesi siaran. Dalam pembuatan rundown ini sudah
termasuk di dalamnya lagu atau musik apa yang akan
disuguhkan kepada pendengar saat siaran.
Pra
Produksi
Membuat Script
Announcer
Rundown siaran
atau penentuan
lagu dalam siaran
Pembuatan
Promo Progran
Penentuan
Kru
Pembuatan
Bumper
54
Pembuatan Promo Program
Ini adalah tahap pembuatan iklan program. Promo program
ini akan diudarakan sebelum program mulai atau
merupakan strategi pemasaran untuk mmenarik pendengar.
Promo program ini harus mampu mencerminkan identitas
program agar pendengar mengerti.
Pembuatan Bumper
Tahap ini adalah tahap pembuatan identitas program acara
radio. Bumper biasanya diputarkan sebelum acara mulai
atau di tengah-tengah acara berlangsung setelah
commercial break.
Penentuan Kru
Kru produksi serta penyiar mulai disusun sebelum eksekusi.
Kru Produksi
No. Nama Job Description
1. Irwan Tando Station Manager PLS Radio
2. Mariesa Giswandhani Program Director/Music
Director/Announcer/Editor
3. Lina Penata Musik/Editor
4. Megawati Irawan Narator Promo Program
55
5. Muhammad Gibran Narator Iklan
6. Ikbal Narator Iklan
7. Rieski Kurniasari Narator Iklan
8. Mujahidah Kasmi Narator Iklan
9. Mudrika Narator Iklan
10. Pihak Marketing Radio PLS Marketing Promosi
Tabel 3.4 Kru Produksi SineBuk.
Breakdown Budget
No. Material Frekuensi Amount Total
TALENT
1. Penata Musik 1 300.000 300.000
2. Narator Iklan 6 50.000 300.000
3. Editor 1 500.000 500.000
4. Operator System 1 - -
EQUIPMENT
1. Mixer 2 500.000 1.000.000
2. Mic 2 100.000 200.000
3. Headphone 2 100.000 200.000
4. Studio Set 1 1.000.000 1.000.000
56
SOFTWARE
1. Adobe Audition 1 50.000 50.000
2. Adobe Soundbooth 1 50.000 50.000
3. Cool Edit Pro 1 - -
TRANSPORTASI
1. Bensin (Motor) 150.000 150.000
KONSUMSI
1. Air Gelas 1 dos 13.000 13.000
2. Nasi Kotak 9 10.000 90.000
FGD
1. Lembar Uji Kelayakan 30 1.000 30.000
2. Kue 60 2.000 120.000
3. Air Gelas 2 dos 15.000 30.000
Total Rp. 4.013.000
Tabel 3.5 Total Pengeluaran SineBuk.
57
Time Working SineBuk
Tabel 3.6 Working Schedule SineBuk
a. Produksi
Pada tahapan ini akan dilakukan eksekusi produksi yang
didasarkan atas hasil hasil gagasan pada tahap pra produksi yaitu take voice
atau proses merekam suara penyiar untuk di lemparkan melalui pemancar
kepada pendengar. Pengeditan suara ataupun sound effect untuk mendukung
suasana siaran.
Proses produksi merupakan tahapan lanjut dari pra produksi.
Pengerjaan pada tahap produksi secara keseluruhan merupakan realisasi dari
pra produksi, yang meliputi :
Februari Maret April
1 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 2
Pra Produksi
Produksi
Pasca produksi
58
- Recording materi siaran seperti Bumper, Iklan, Promo
Program, dan juga konten siaran untuk uji kelayakan.
- Tahap editing awal ketika suara mulai di record. Tahap
editing. Pada program radio, sebenarnya sudah melakukan editing awal pada
tahap pembuatan Bumper In dan Bumper Out serta iklan dan juga promo
program. Namun pada tahap pasca produksi. Editing merupakan tahap
penggabungan antara VO Siaran, Bumper, Iklan, Promo Program, dan juga
Musik yang disuguhkan untuk pendengar.
b. Pasca produksi
Pada tahapan ini, semua hasil siaran akan di evaluasi oleh
editor, dengan proses :
a. Packing hasil karya program siaran SineBuk “Sinema dan Buku”.
b. Evaluasi program.
59
BAB IV
PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI KARYA
Hasil episode perdana program SineBuk “Sinema dan Buku”
membahas buku dan film “Perahu Kertas”. Buku dan film Perahu Kertas
menceritakan tentang mimpi sepasang anak muda dan sahabatnya yang penuh
dengan masalah. Mengumpamakan perahu kertas sebagai surat yang berisi
tentang cita-cita mereka dan dialirkan secara bebas ke lautan. Buku dan film
Perahu Kertas ini termasuk populer. Buku Perahu Kertas menjadi best seller
tiga tahun setelah cetakan pertamanya dan untuk filmnya sendiri, mendapatkan
jumlah penonton sekitar 150.000 penonton.
Pada bab ini penulis menyelesaikan tugas akhir ini dengan
melakukan take voice atau recording di stuio radio PLS 100 FM Makassar dan
juga menggunakan fasilitas Laboratorium Radio Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin.
Adapun software atau aplikasi yang digunkan oleh penulis :
- Adobe Audition CS 3
- Cool Edit Pro 2.0
- Adobe Soundbooth CS 5
60
A. Pra Produksi
Proses ini membutuhkan waktu lebih lama karena termasuk
dalam tahap pegumpulan data dan juga kru. Mematangkan konsep dan juga isi
siaran.
Pembuatan Rundown Siaran
PROGRAMS DESCRIPTION
1. Penanggung Jawab : Irwan Tando, SE 2. Anouncer/DJ : Mariesa
3. Operator/DJ : Mariesa dan Lina 4. Disiarkan : Radio PLS Makassar
5. Freqwensi : FM 100 Mhz 6. Waktu Siar : SABTU SORE 7. Jam Penyiaran :16.00-18.30 8. Nama Acara : SINEBUK 9. Durasi : 180 Menit 10. Buku : Perahu Kertas
( 16.00 - 18.30 ) SINEBUK
TIME KETERANGAN
16.00 - 16.01 CHANGES PROGRAM/JINGLE
16.01 - 16.05 Nidji - Di Atas Awan (OST-5cm) (Indo)
16.05 - 16.06 Tune, Backsound, VO Opening
16.06 - 16.10 Mocca - Hanya Satu (OST - Untuk Rena) (Indo)
16.10 - 16.14 Ipang - Sahabat Kecil (OST - Laskar Pelangi) (Indo)
16.14 - 16.16 Tune, Backsound, VO Menyapa Pendengar
16.16 - 16.20 Demi Lovato - Let It Go (OST Frozen) (Barat)
16.20 - 16.24 Anda - Tentang Seseorang (OST AADC) (Indo)
16.24 - 16.28 Rihanna - Shut Up And Drive (OST Wreck It Ralph) (Barat)
16.28 - 16.30 Tune, Backsound, VO Masuk Sesi Pertama (Bahas Buku)
16.30 - 16.34 Ungu - Asmara Terindah (OST-Sang Kyai) (Indo)
16.34 - 16.38 Celline Dion ft. Peabo Bryson - A Whole New World (OST Aladdin)
(Barat)
16.38 - 16.42 Bunga Citra Lestari - Tentang Kamu (OST Ada Kamu Aku Ada) (Indo)
16.42 - 16.44 Tune, Backsound, VO Masih Sesi Pertama (Bahas Film)
16.44 - 16.48 Green Day - 21 Guns (OST Transformer) (Barat)
61
16.48 - 16.52 Melly Goeslaw - I just Wanna Say I Love You (OST Chika) (Indo)
16.52 - 16.56 Phill Collins - You'll Be In My Heart (OST Tarzan) (Barat)
16.56 - 16.57 VO diakhir lagu, Tuk Session ke 2 /Jam ke 2(Memutar Cut Lagu)
16.57 - 17.01 D'Cinnamons - Selamanya Cinta (OST Cintapuccino) (Indo)
17.01 - 17.05 Justin Biber - Never Say Never (OST Karate Kid) (Barat)
17.05 - 17.09 Maudy Ayunda - Perahu Kertas (OST Perahu Kertas) (Indo)
17.09 - 17.10 Tune, Backsound, VO, Masuk Sesi Kedua Membahas Talent dan juga
Kru Film
17.10 - 17.14 Owl City - To The Sky (OST The Legend Of The Guardian) (Barat)
17.14 - 17.18 Fatin - Cahaya Di Langit Itu (OST 99 Cahaya) (Indo)
17.18 - 17.22 Aerosmith - I Don’t Wanna Miss A Thing (OST Armagedon) (Barat)
17.22 - 17.24 Tune, Backsound, VO, Masih Sesi Kedua (Prestasi Film)
17.24 - 17.28
Cherrybelle - Dunia Tersenyum (OST crush)
17.28 - 17. 32 Edwin McCain - I Couldn’t Ask For More (OST Message In A Bottle)
(Barat)
17.32 - 17.36 Nadya Fatira - A New World (OST Perahu Kertas) (Indo)
17.36 017.38 Tune, Backsound, VO, Masuk ke sesi ketiga Bahas Soundtrack Film
17.38 - 17.42 Bird & The Bee - How Deep Is Your Love (OST Sex & The City)
(Barat)
17.42 - 17.46
Peterpan - Tak Bisakah (OST Alexandria)
17.46 - 17.50
Christina Perry - A Thousand Years (OST Breaking Dawn)
17.50 - 17.52 Tune, VO, Masih Sesi ketiga (Info Film Lokal, Musik Lokal dan
Nasional)
17.52 - 17.56 Christina Aguilera - Reflection (OST Mulan) (Barat)
17.56 - 18.00 Afgan - Pesan Cinta (OST Refrain) (Indo)
18.00 -18.05 Adzan Magrib
18.05 -18.09 Song 27 (Rohani)
18.09 - 18.13 Song 28 (Rohani)
18.13 - 18.17 Song 29 (Rohani)
18.17 - 18.19 Tune, Backsound,VO, Masuk ke sei keempat (Rekomendasi Film)
18.19 - 18.23 Once - Dealova (OST Dealova) (Indo)
18.23 - 18.27 Rossa - Ayat Ayat Cinta (OST Ayat Ayat Cinta) (Indo)
18.27 - 18.30 Tune, Backsound, VO CLOSING (memotong/berbicara diatas lagu)
18.30 Jingle Pindah Acara/Session
Tabel 4.1 Rundown siaran program SineBuk
62
Pembuatan Naskah Siaran
-PROMO PROGRAM
-BUMPER IN
-LAGU 1
ASSALAMUALAIKUM WR WB/ SELAMAT SORE TEMAN DAN SAHABAT PLS/APA
KABAR?/ PASTI LAGI PADA SENANG SOALNYA INI MALAM MINGGU DAN
SEMUANYA PASTI LAGI PREPARE BUAT MALAM MINGGUAN/ ADA YANG MAU
DIJEMPUT PACARNYA DAN LAGI MAU JEMPUT PACARNYA// / MUNGKIN LAGI
PADA DI JALAN DAN SIBUK DENGAN AKTIVITAS SORE HARI/ GAK MASALAH/
SAYA ICHA BAKAL MENEMANI KAMU SELAMA DUA SETENGAH DUA JAM
KEDEPAN DI SINEBUK/ SINEMA DAN BUKU/ PROGRAM YANG BAKAL
MEMBAHAS SEPUTAR FILM-FILM YANG DIANGKAT DARI BUKU// NAH TADI
SAYA SUDAH KASI SATU BUAH LAGU SEBAGAI OPENING/ LAGU DARI NIDJI DI
ATAS AWAN YANG MERUPAKAN OST DARI FILM 5 CM/ SEMOGA LAGU TADI
MENGHIBUR KAMU DI MANA SAJA KAMU BERADA//STAY TUNE TERUS DI
RADIO PLS 100 FM 100% HITS//
-LAGU 2
-LAGU 3
-BUMPER OUT
-BREAK
BALIK LAGI DI SINEBUK/ SINEMA DAN BUKU/ MASIH BERSAMA SAYA ICHA/
DAN TADI SAYA SUDAH KASI DUA BUAH LAGU/ PERTAMA ADA DARI MOCCA
DENGAN HANYA SATU YANG MERUPAKAN OST DARI FILM UNTUK RENA/
TERUS ADA IPANG SAHABAT KECIL YANG MERUPAKAN OST DARI FILM
63
LASKAR PELANGI// GIMANA KABARNYA NIH PENDENGAR? LAGU TADI
MENGHIBUR TEMAN DAN SAHABAT PLS GAK? / KAMU LAGI BETE KARENA INI
JAM-JAMNYA MACET DAN KAMU MAU NGAMUK KARENA DI KLAKSON TERUS
DARI BELAKANG/ YAH ITU MEMANG CUKUP MENYEBALKAN// TAPI GAK
MASALAH DI EPISODE KALI INI SAYA BAKAL TEMANI KAMU DENGAN
MEMBAHAS BUKU DAN JUGA FILM PERAHU KERTAS/ SAYA YAKIN TEMAN DAN
SAHABAT PLS SUDAH BACA NOVELNYA DAN TONTON FILMNYA// JADI BUAT
YANG MAU BERPENDAPAT SOAL BUKU DAN FILM PERAHU KERTAS BISA
MENTION KITA DI TWITTER/ / POSTING DI WALL FANPAGE KITA// BISA JUGA
SMS KE 089 647 237 553// STAY TUNE DI RADIO PLS 100 FM 100% HITS//
-LAGU 4
-LAGU 5
-LAGU 6
-BREAK
MASIH BERSAMA SAYA ICHA DI SINEBUK / SINEMA DAN BUKU // TADI KITA
SUDAH DENGAR TIGA BUAH LAGU ADA DEMI LOVATO MENGCOVER OST DARI
FILM FROZEN YAITU LET IT GO/ ADA ANDA DENGAN TENTANG SESEORANG
YANG MERUPAKAN OST DARI FILM AADC/ DAN ADA JUGA RIHANNA DENGAN
SHUT UP AND DRIVE OST DARI WRECK IT RALPH FILM ANIMASI YANG
BERCERITA TENTANG VIDEO GAME// OKE DISINI SUDAH ADA YANG JOIN
SAMA KITA DI TWITTER/ ADA @NOVIVIDIA KATANYA FILM DAN BUKUNYA
INI JAUH BEDA/ BERBEDA DENGAN EKSPEKTASINYA/ ADA MOMEN DALAM
BUKU YANG TIDAK DI FILMKAN PADAHAL ITU YANG DITUNGGU-TUNGGU
SAAT NONTON FILM PERAHU KERTAS/ LALU ADA JUGA MELALUI SMS DARI
081278563XXX HALO SINEBUK SAYA MAURA/ FILM PERAHU KERTAS INI
64
TERMASUK FILM ROMANTIS YANG MENGGAMBARKAN KEROMANTISANNYA
DENGAN CARA BERBEDA// NAH DEWI LESTARI SEBAGAI PENULIS BUKU DAN
JUGA PENULIS SKENARIO MERASA INI ADALAH TANTANGAN BARU KARENA
HARUS MERANGKUM BUKU DENGAN 444 HALAMAN KE DALAM SKENARIO
FILM DURASI 2 JAM// JADI BUAT YANG MAU BERPENDAPAT SOAL BUKU DAN
FILM PERAHU KERTAS BISA MENTION KITA DI TWITTER/ / POSTING DI WALL
FANPAGE KITA// BISA JUGA SMS KE 089 647 237 553// STAY TUNE DI RADIO
PLS 100 FM 100% HITS//
-LAGU 7
-LAGU 8
-LAGU 9
-BUMPER OUT
-BREAK
-BUMPER IN
KEMBALI LAGI BERSAMA SAYA ICHA DI SINEBUK/ SINEMA DAN BUKU// TIGA
LAGU TADI SUDAH JADI PENYEMANGAT TEMAN DAN SAHABAT PLS DI SORE
HARI INI/ BUAT YANG LAGI DI JALAN HATI-HATI SAJA/ TETAP KONSENTRASI/
OKE LAGU TADI ADA UNGU DENGAN ASMARA TERINDAH OST DARI SANG
KYAI/ ADA CELLINE DION FEAT PEABO BRYSON A WHOLE NEW WORLD OST
DARI ALADDIN/ DAN ADA JUGA BUNGA CITRA LESTARI TENTANG KAMU OST
ADA KAMU AKU ADA// KITA KEMBALI KE TOPIK KITA EPISODE KALI INI
YAITU TENTANG PERAHU KERTAS/ ADA LAGI NIH YANG SUDAH JOIN SAMA
KITA MELALUI SMS DARI 085656773XXX DARI DINA/ HALO DINA/ KALAU
KATA DINA YANG BUAT PERAHU KERTAS KEREN INI KARENA ADA ADIPATI
65
DOLKEN/ WAH/KALAU INI PENGARUH TALENT BERARTI YAH// TERUS ADA
LAGI DARI @AGHNIVANI LEWAT TWITTER/ KATANYA FILMNYA KEREN DARI
SEGI TEKNIS/ APALAGI PAS SCENE REZA RAHADIAN DAN MAUDY AYUNDA
JADIAN/ DI SITU ADA EFEK BUBBLE YANG BUAT JADI SEMAKIN ROMANTIS//
BUKU PERAHU KERTAS MENJADI BESTSELLER TIGA TAHUN SETELAH
CETAKAN PERTAMANYA/ DAN FILMNYA MENDAPAT JUMLAH PENONTON
HAMPIR 150 RIBU // DAN FILM YANG DIPRODUSERI OLEH ICHWAN PERSADA
INI MENJADI TRENDING TOPIC DI TWITTER // SEBELUM KITA LANJUT// KITA
BREAK DULU NIH TEMAN DAN SAHABAT PLS// STAY TUNE TERUS DI RADIO
PLS 100 FM 100% HITS//
-LAGU 10
-LAGU 11
-LAGU 12
-BREAK
BALIK LAGI DI SINEBUK / SINEMA DAN BUKU// TADI KITA SUDAH DENGAR
TIGA LAGU/PERTAMA DARI GREENDAY DENGAN 21 GUNS YANG MERUPAKAN
OST DARI FILM TRANSFORMER/ TERUS ADA JUGA MELLY GOESLAW DENGAN I
JUST WANNA SAY I LOVE YOU/ OST DARI FILM CHIKA/ DAN ADA DARI PHILL
COLLINS YOU’LL BE IN MY HEART/ OST DARI FILM ANIMASI TARZAN//
SEKARANG ADA LAGI YANG SUDAH JOIN DI FANPAGE FACEBOOK KITA/ ADA
JAYANTI SIMANJUNTAK YANG KATANYA MAUDY AYUNDA INI COCOK BANGET
PERANIN KUGY DAN INI MERUPAKAN HAL BARU DARI HANUNG BRAMANTYO
YANG BELAKANGAN JARANG BUAT FILM GENRE REMAJA// ADA JUGA DARI
MUHAMMAD RISMAN/ KATANYA MAUDY AYUNDA ITU CANTIK BANGET DAN
SUARANYA COCOK BANGET BUAT ISI OST FILM PERAHU KERTAS INI// DI
66
INDONESIA MOVIE AWARD 2013 YANG LALU SHERENA YANG MERUPAKAN
AKTRIS TERBARU MENDAPATKAN PENGHARGAAN SEBAGAI AKTRIS
PENDATANG TERBARU KARENA AKTINGNYA DI FILM PERAHU KERTAS// ADA
JUGA ASEAN FILM FESTIVAL AND AWARD/ DISITU FILM PERAHU KERTAS
MENJADI SALAH SATU PERWAKILAN FILM DARI INDONESIA//SEBELUM
LANJUT/ SAYA BAKAL KASIH TIGA LAGU/ PERTAMA DARI D’CINNAMONS
SELAMANYA CINTA OST CINTAPUCCINO/ LALU ADA JUSTIN BEIBER DENGAN
NEVER SAY NEVER OST KARATE KID/ DAN MAUDI AYUNDA DENGAN PERAHU
KERTAS/ STAY TUNE TERUS DI RADIO PLS 100 FM 100% HITS//
-LAGU 13
-LAGU 14
-LAGU 15
-BUMPER OUT
-BREAK
BALIK LAGI SINEBUK / SINEBUK DAN BUKU// MASIH BERSAMA SAYA ICHA//
DAN SEKARANG KITA BAKAL BAHAS TALENT-TALENT YANG ADA DI FILM
PERAHU KERTAS// ADA TYO PAKUSADEWA DLL/ TALENT YANG TERLIBAT DI
PERAHU KERTAS INI MERUPAKAN TALENT-TALENT YANG POPULAR DAN
TERBUKTI PERSOALAN AKTING/ TAPI GAK SEMUA SETUJU KALAU
TALENTNYA INI OKE/ SALAH SATUNYA ITU LUTE YANG GABUNG SAMA KITA
VIA SMS 089647235XXX/ KATANYA TALENTNYA INI BUAT DIA GAK MOOD
NONTON PERAHU KERTAS/ TIDAK SESUAI DENGAN HARAPAN/ TERUS ADA
JUGA DI FANPAGE DARI RUSDIMAN DEWA/ KATANYA NOVELNYA JAUH LEBIH
KEREN/ TAPI FILMNYA BOLEH LAH/ PEMILIHAN TALENT MANTAP/ DAN
OSTNYA COCOK SEKALI BUAT FILM INI// SEBELUM LANJUT SAYA KASI TIGA
67
BUAH LAGU/ PERTAMA ITU ADA OWL CITY TO THE SKY OST THE LEGEND OF
THE GUARDIAN/ TERUS ADA FATIN CAHAYA DI LANGIT ITU YANG
MERUPAKAN OST DARI FILM 99 CAHAY DI LANGIT EROPA/ DAN ADA
AEROSMITH I DONT WANNA MISS A THING OST ARMAGEDON/ JADI BUAT
YANG MAU BERPENDAPAT SOAL BUKU DAN FILM PERAHU KERTAS BISA
MENTION KITA DI TWITTER/ / POSTING DI WALL FANPAGE KITA// BISA JUGA
SMS KE 089 647 237 553// STAY TUNE DI RADIO PLS 100 FM 100% HITS//
-LAGU 16
-LAGU 17
-LAGU 18
MASIH BERSAMA SAYA ICHA DI SINEBUK/ SINEMA DAN BUKU/ DAN SAYA
MASIH BAKAL TEMANI KAMU SAMPAI JAM SETENGAH TUJUH NANTI// TADI
SUDAH BANYAK YANG JOIN SAMA KITA VIA SMS/ TWITTER/ DAN JUGA
FACEBOOK// SEKARANG SAYA MAU BAHAS PRESTASI DARI FILM PERAHU
KERTAS/ TADI SUDAH SAYA KASIH BEBERAPA BOCORAN DAN SEKARANG ADA
TAMBAHAN LAGI/ DI FESTIVAL FILM BANDUNG 2013/ SUTRADARA/ AKTOR/
PENATA KAMERA/ DAN PENATA MUSIK PERAHU KERTAS MASUK DALAM
NOMINASI/ DAN YANG JADI JAWARA ANDIKA TRIYADI SEBAGAI PENATA
MUSIK TERBAIK DI FESTIVAL FILM BANDUNG 2013// STAY TUNE TERUS DI
PLS 100 FM 100% HITS//
-LAGU 19
-LAGU 20
-LAGU 21
-BREAK
68
MASIH BERSAMA SAYA ICHA DI SINEBUK/ SINEMA DAN BUKU// TADI SAYA
SUDAH PUTARKAN TIGA LAGU/PERTAMA ITU CHERRYBELLE DENGAN DUNIA
TERSENYUM OST FILM CRUSH/ LALU ADA JUGA EDWIN MC CAIN DENGAN I
COULDNT ASK FOR MORE OST DARI MESSAGE IN A BOTTLE/ DAN ADA JUGA
NADYA FATIRA A NEW WORLD OST PERAHU KERTAS YANG KITA BAHAS DI
EPISODE KALI INI// DI SESI KALI INI SAYA MAU BAHAS SOAL NADYA FATIRA/
DIA INI SUDAH BEBERAPA KALI ISI OST FILM/ SEMPAT ISI OST REPUBLIK
TWITTER/ RADIO GALAU/ DAN JUGA PERAHU KERTAS/ NADYA FATIRA INI
SUDAH TERTARIK DENGAN MUSIK SEJAK DUDUK DI BANGKU SD / DAN
MUSIKNYA ITU NYATU BANGET DENGAN FILM / NADYA FATIRA ITU
TERKENAL DENGAN LAGUNYA YANG JUDULNYA GO AWAY/ DAN ALBUM
UTAMANYA ITU MY STORY YANG RILIS TAHUN 2010// DI SINI ADA YANG
SUDAH JOIN SAMA KITA DI TWITTER/ ADA MUHAMMAD IKWAN/ DIA PIKIR
AWALNYA YANG NYANYI A NEW WORLD INI MAUDY AYUNDA LAGI/
TERNYATA NADYA FATIRA/ JAUH LEBIH CANTIK DAN BUAT DIA NYARI LAGU-
LAGU NADYA FATIRA YANG LAIN// ADA JUGA YANG GABUNG DI TWITTER
@ARDIMANSYUR KATANYA DIA SAMPAI BELA-BELAIN KE DE LUNA BUAT
IKUT DIALOGNYA MAKASSAR FILM FESTIVAL YANG BINTANG TAMUNYA ITU
NADYA FATIRA// BUAT YANG MAU JOIN SOAL BUKU DAN FILM PERAHU
KERTAS BISA MENTION KITA DI TWITTER/ / POSTING DI WALL FANPAGE
KITA// BISA JUGA SMS KE 089 647 237 553// STAY TUNE DI RADIO PLS 100
FM 100% HITS//
-LAGU 22
-LAGU 23
-LAGU 24
-BREAK
69
BALIK LAGI DI SINEBUK/ SINEMA DAN BUKU/ -KALENDER EVENT-/ STAY
TUNE TERUS DI RADIO PLS 100 FM 100% HITS//
-BREAK
-LAGU 25
-LAGU 26
-ADZAN
-LAGU ROHANI
-LAGU ROHANI
-LAGU ROHANI
KEMBALI LAGI DI SINEBUK/ SINEMA DAN BUKU/ MASIH BESAMA SAYA ICHA
DAN KITA SUDAH BERADA DI SESI TERAKHIR YAITU REKOMENDASI FILM/ -
REKOMENDASI FILM/LIST FILM-/ ADA JUGA NIH YANG GABUNG SAMA KITA DI
SESI TERAKHIR ADA @MARINADIAH VIA TWITTER KATANYA DIA GAK JOIN
DARI AWAL JADI GAK BISA BERPENDAPAT BANYAK YANG JELASNYA SINEBUK
KEREN/ TERUS ADA JUGA NIH YANG TERAKHIR VIA SMS 081355513XXX ADA
AHMAD/ KATANYA SINEBUK BUAT DIA JADI TAU KALAU OST FILM INDONESIA
JUGA BAGUS-BAGUS// PESAN SPESIAL DARI SINEBUK “TONTON TERUS FILM
INDONESIA DI BIOSKOP JANGAN DIDOWNLOAD”//STAY TUNE TERUS DI
RADIO PLS 100 FM 100% HITS//
-LAGU 27
-LAGU 28
MASIH BERSAMA SAYA ICHA DI SINEBUK/ SINEMA DAN BUKU// TADI SAYA
SUDAH KASIH DUA LAGU/ PERTAMA DARI ONCE DENGAN JUDUL DEALOVA
70
OST FILM DENGAN JUDUL YANG SAMA/ DAN JUGA ROSSA AYAT-AYAT CINTA
OST FILM YANG JUDULNYA SAMA/ TIDAK TERASA SUDAH DUA SETENGAH JAM
SAYA TEMENIN KAMU/ KITA KETEMU MINGGU DEPAN DI HARI DAN JAM YANG
SAMA/ SABTU JAM 16 SAMPAI 18.30/ SAYA PAMIT UNDUR DIRI/
ASSALAMUALAIKUM WR WB/ SATY TUNE TERUS DI RADIO PLS 100 FM 100%
HITS//
Pembuatan Materi Siaran dan Promosi
Penulis membuat Bumper In, Bumper Out, Promo Program
SINEBUK “Sinema dan Buku”, serta Iklan Layanan Masyarakat yang berisi
tentang ajakan menonton film karya Indonesia di Bioskop.
A. Bumper In
VO : Tetap pada saluran anda, SINEBUK akan segera dimulai!
Fx : Movie start sound effect
B. Promo Program SINEBUK “Sinema dan Buku”
Naskah promo program :
Fx Tape Deck (Suara Pita Kaset)
Music Insert Melly Goeslaw Feat. Anto - Ada Apa
Dengan Cinta
Fx Tape Deck (Suara Pita Kaset)
Music Insert Nidji – Laskar Pelangi
Fx Tape Deck (Suara Pita Kaset)
Music Insert Demi Lovato – Let It Go
71
Fx Tape Deck (Suara Pita Kaset)
Music Insert Greenday – 21 Guns
VO Backsound
MAU DENGAR SOUNDTRACK
FILM FAVORITMU? / / TAHU
SEPUTAR FILM YANG
DIANGKAT DARI BUKU? /
SERTA INFORMASI SEPUTAR
FILM DAN JUGA MUSIK
TERBARU// SEMUA AKAN DI
BAHAS DI SINEBUK “SINEMA
DAN BUKU’ / SETIAP SABTU
PUKUL 16.00 – 18.30 HANYA
DI RADIO PLS 100 FM 100%
HITS.
Black Veil Bridge – Set The World On Fire
Tabel 4.2 Naskah Promo Program SINEBUK
C. Iklan Layanan Masyarakat
VO 1 : FILM INDONESIA SUDAH SEMAKIN MAJU
VO 2 : SEMAKIN KREATIV DAN PENUH WARHA
VO 3 : HADIR DENGAN BERBAGAI GENRE YANG MENARIK
VO 4 : MENGHARUMKAN KARYA TANAH AIR
VO 5 : DUKUNG TERUS PERFILMAN KITA
VO ALL :
DENGAN MENONTON FILM INDONESIA DI BIOSKOP
TERDEKAT KESAYANGAN ANDA !!
Backsound :
a. Lolayesterday – Hidup Berawal
b. Lolayesterday – Honey
72
Kru Produksi Program SINEBUK
No. Nama Job Description
1. Irwan Tando Station Manager PLS Radio
2. Mariesa Giswandhani Program Director/Music
Director/Announcer/Editor
3. Lina Penata Musik/Editor
4. Megawati Irawan Narator Promo Program
5. Muhammad Gibran Narator Iklan
6. Ikbal Narator Iklan
7. Rieski Kurniasari Narator Iklan
8. Mujahidah Kasmi Narator Iklan
9. Mudrika Narator Iklan
10. Pihak Marketing Radio PLS Marketing Promosi
Tabel 4.3 Susunan Kru Produksi
73
Lampiran Lembar FGD
Focus Group Discussion (FGD)
Program Siaran Radio
SINEBUK “Sinema dan Buku”
SineBuk “Sinema dan Buku” adalah program siaran radio yang berisi tentang film-film yang di angkat dari sebuah buku dan akan disiarkan di Radio PLS 100 FM Makassar, Mei 2014 mendatang. SineBuk pun menyuguhkan pendengar dengan musik-musik yang berupa soundtrack dari film-film yang ada di seluruh dunia yang tentunya populer dan easy listening. SineBuk pun menjadi wadah bagi mereka para pencinta film dan juga film maker. Tidak hanya itu, SineBuk pun turut memberikan informasi seputar prestasi-prestasi film lokal maupun internasional, memberikan informasi seputar event film lokal maupun internasional, dan juga kompetisi / festival film lokal maupun internasional.
SineBuk pun menghadirkan line-interaktif via sosial media. Alasan penulis memilih line-interaktif melalui sosial media adalah agar mudah untuk memilih dan memfilter sapaan pendengar agar tidak melenceng dari konten SineBuk dan juga segmentasi pasarnya.
SineBuk membuka line interaktif SMS, untuk memberikan kesempatan kepada pendengar untuk saling menyapa.
Selain itu, para pengguna sosial media tentu saja dari kalangan menengah ke atas, selain sesuai dengan segmentasi program SineBuk. Pengguna sosial media mempunyai peluang besar untuk menjadi Opinion Leader dan juga buzzer. Hal ini akan membantu program SineBuk ini di kenal di masyarakat luar lewat sosial media maupun word of mouth (strategi pemasaran dari mulut ke mulut, rekomendasi pendengar).
Kategori : Program Reguler
Jenis program : Weekly (Sekali Seminggu)
Durasi : 2.30 jam (180 menit)
Format DJ : Single DJ (1 Host)
Target tayang : Setiap Sabtu, 16.00 – 18.30 (prime time)
74
PERTANYAAN FGD
1. Apa pendapat anda tentang perkembangan karya-karya
film yang berasal dari buku?
2. Bagaimana menurut anda mengenai program SineBuk?
3. Apa saran anda mengenai SineBuk?
4. Apa Kritik anda mengenai SineBuk?
75
Lampiran Lembar Surat Kontrak
Halaman 1
76
Halaman 2
77
B. Produksi
Tahap ini adalah tahap merealisasikan hasil dari pra-produksi.
Seluruh materi siaran yang telah dibuatkan naskah dan juga skrip, dieksekusi
melalui beberapa proses.
Tahap Recording (Take Voice)
Gambar 4.1 Proses Recording Naskah Siaran
- Tahap Pembuatan Materi Promosi dan Bumper
- Tahap editing. Pada program radio, sebenarnya sudah melakukan
editing awal pada tahap pembuatan Bumper In dan Bumper Out serta
iklan dan juga promo program. Namun pada tahap pasca produksi.
Editing merupakan tahap penggabungan antara VO Siaran, Bumper,
Iklan, Promo Program, dan juga Musik yang disuguhkan untuk
pendengar.
78
Proses Editing / Penggabungan Materi Program
Gambar 4.2 Proses editing suara iklan menggunakan Adobe Soundbooth.
79
80
Gambar 4.3 Hasil Penggabungan hingga proses rendering materi.
C. Pasca Produksi
Tahap ini merupakan tahap terakhir pada pembuatan skripsi
karya ini. Pasca produksi dilakukan seiring dengan selesainya tahap produksi.
Adapun hal-hal yang dilakukan pasca produksi adalah :
- Packing karya. Pada tahap ini, hasil editing / penggabungan materi
program siap untuk disiarkan / diudarakan.
- Riset lanjutan, pada tahap ini adalah peserta / forum FGD sebelumnya
dikumpulkan kembali dan mereka diperdengarkan hasil karya yang
telah di packing. Di sinilah mereka mendengarkan dan menanggapi
kembali. Pada riset lanjutan ini, 90% menanggapi positif hasilnya dan
menyukai program ini. Saran tambahan dari forum adalah, setiap
episode SineBuk nantinya harus makin variatif dari cara siaran namun
tetap punya identitas sendiri. Selain itu, forum juga berharap SineBuk
mampu merangkul banyak buku dari setiap kalangan.
81
BAB V
REKOMENDASI DAN EVALUASI
A. Rekomendasi
Setelah melakukan penelitian hingga mengemas SineBuk
“Sinema dan Buku” menjadi program radio yang membahas film-film yang
diangkat dari buku serta akhirnya dapat diterima di salah satu radio di
Makassar, yakni Radio PLS 100 FM Makassar. Penulis menemukan banyak
tantangan, baik secara teknis maupun teori. Penulis pun mendapatkan banyak
pelajaran baru mengenai manajemen produksi program radio. Beberapa hal
yang dapat penulis simpulkan dan rekomendasikan adalah sebagai berikut :
Film-film yang diangkat dari buku memang semakin banyak dan
menimbulkan perbincangan, entah itu karena isi dari film yang
terkadang terlampau jauh berbeda dengan buku yang telah diterbitkan
sebelumnya. Selain itu, dunia perfilman di Makassar sudah mulai
berkembang, sekolah-sekolah di Makassar pun sudah memiliki
ekstrakurikuler /pun organisasi film. Namun masih kurang edukasi
yang mewadahi mereka serta informasi seputar perfilman lokal di
Makassar maupun tingkat nasional.
SineBuk “Sinema dan Buku” merupakan program siaran radio yang
akan membahas film-film yang diangkat dari buku, serta memberikan
informasi seputar even film lokal terbaru dan juga menyuguhkan
musik original soundtrack dari film-film mancanegara. Memberikan
82
layanan interaktif kepada pendengar berupa sosial media dan juga
SMS. Melibatkan pendengar untuk menanggapi buku /pun film yang
di bahas di setiap episode SineBuk. Program ini merupakan program
weekly yang akan hadir setiap Sabtu pukul 16.00 – 18.30 WITA di
Radio PLS 100 FM Makassar.
Manajemen produksi program SineBuk lahir dari proses standar
broadcasting diantaranya pra-produksi yang termasuk di dalamnya
pembuatan naskah, rundown siaran serta list musik, pembuatan
materi siaran seperti bumper dan promo program, riset, targeting
audience, dan proses recording. Sedangkan pada proses produksi
adalah penggabungan beberapa materi siaran termasuk pengeditian
materi siaran. Sedangkan pada pasca produksi / pasca produksi
adalah menggabungkan seluruh materi siaran dengan suara penyiar
dan diudarakan / diperdengarkan.
B. Evaluasi
Adapun hasil evaluasi yang dapat penulis berikan terkait proses
pembuatan program SineBuk ini adalah sebagai berikut :
1.Skripsi ini diharapkan dapat menjadi informasi dan pengetahuan
tentang pembuatan program siaran radio dan dapat dijadikan referensi untuk
penelitian karya selanjutnya.
2. Referensi tentang penulisan tugas akhir masih kurang di Jurusan
Ilmu Komunikasi terutama untuk format skripsi karya itu sendiri, penulis
83
berharap agar ada format yang dapat diberikan oleh pihak jurusan agar
penulisan karya komunikasi jauh lebih baik lagi dan teratur.
3. Selain itu, penulis pun merasakan masih kurangnya fasilitas untuk
merealisasikan ide-ide dari mahasiswa. Padahal begitu banyak ide yang bisa
melahirkan karya namun masih belum didukung oleh fasilitas yang ada.
Penulis berharap pihak dari Jurusan Ilmu Komunikasi peka terhadap hal ini
dan mewadahi dalam hal fasilitas, karena komunikasi bukan hanya sekedar
berbicara, namun juga berkarya dan melahirkan karya yang memiliki pesan
untuk cakupan khalayak yang besar.
84
DAFTAR REFERENSI
Ahmad, A.S. 1992. Komunikasi Media Massa dan Khalayak. Ujung Pandang.
Arifin, Eva, 2010. Broadcasting To Be Broadcaster. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Baksin, Askurifai, 2009. Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Cangara, Hafied, 2010. Pengantar Ilmu Komunikasi.PT. Rajawali Persada.
Jakarta.
Direktorat Jenderal Radio-Televisi-Film Departemen Penerangan RI, Radio
Republik Indonesia 1976, Jakarta, 1976.
Effendy Heru, 2002. Mari Membuat Film ; Panduan Menjadi Produser,
Yogyakarta : Pustaka Konfiden.
------------------, 2008. Industri Perfilman Indonesia Sebuah Kajian, Jakarta :
Penerbit Erlangga.
Effendy, Onong Uchjana, 1991. Radio Siaran, Teori dan Praktek, Bandung :
Mandar Maju.
Fred Wibowo, 1997. Dasar-dasar Produksi Program Televisi, Yogyakarta : PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Handoko, T. H. 2000. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi I.
BPFE. Yogyakarta. 463 hal.
Hapsari, D. R. 2007. Peranan radio siaran dalam pengembangan masyarakat.
Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
http://www.Filmsite.org
http://www.inspired-ground.com/top-10-all-time-favorite-romance-soundtrack/
http://www.Kitareview.com
http://www.Kolomkita.detik.com
http://www.Komunikasipraktis.com
http://naskahiklan.blogspot.com/2008/02/membuat-jingle-yg-baik.html
xiv
http://romeltea.wordpress.com/2007/07/03/menjadi-penyiar-profesional/
http://www.rumahcerdaskreatif.com/content/view/148/38/
Jubido, B. K. U. 2007. Persepsi mahasiswa terhadap mutu siaran radio agri fm di
Institut Pertanian Bogor. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
Kristanto, J.B, 2007. Katalog Film Indonesia 1926 – 2007, Jakarta : Nalar.
Kristanto, J.B. – Rahman, Lisabona. 2008, Katalog Film Indonesia, Jakarta :
Nalar.
Mabruri, Anton, 2013. Manajemen Produksi Program Acara TV. Jakarta:
Grasindo.
McNicol, Donald, Radio’s Conquest of Space, Murrary Hill Books, Inc. New
York, Toronto, London, 1956.
Morissan M.A, 2008. Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan
Televisi, Jakarta: Kencana.
Nasoetion, A. H. 2007. Pengantar Ilmu-ilmu Pertanian. PT. Pustaka Litera
AntarNusa. Bogor. 178 hal.
Oramahi, Hasan Asy‟ari, 2011. Jurnalistik Radio Kiat Menulis Berita Radio.
Jakarta.
Pawit M. Yusuf, 1990. Komunikasi Pendidikan dan Komunikasi Intruksional,
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Pratikto, Riyono, 1998. Jangkauan Komunikasi. Bandung: Alumni.
Program Siaran Radio : Moviestation, Prambors 105.1 FM
Program Siaran Radio : The Pops, Madama 87.7 FM
Rimadias, S. 2005. Pola Mendengarkan Siaran Radio Kissi 93,4 FM dan
Pegaruhnya Terhadap Perilaku Remaja. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
Riyanto, S, Richard W.E.L, dan Hadiyanto. 1991. Penyisipan penyiaran informasi
pertanian dalam acara hiburan siaran radio di DAS Citanduy, Jawa
Barat.
xv
Tjasmadi, H.M. Johan, 100 Tahun Bioskop di Indonesia (1990-2000), 2008,
Bandung : Megindo Tunggal Sejahtera.
Umar H. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi 2. PT Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Wiyono, Sugeng, 2011. Marketing Media Penyiaran ; Bukan Sekedar Jual Kecap,
Yogyakarta : Cahaya Atma Pustaka.
xvi