program penyakit menular

7
PENYAKIT MENULAR PROGRAM PENGAWASAN TERHADAP PENYAKIT MENULAR Pokok Persoalan dan Tantangan: Pemerintah Indonesia telah mengubah sistem pemerintahannya menjadi sistem desentralisasi yang membahayakan sistem pengawasan Penyakit Menular. Sasaran: Memperkuat pengawasan penyakit yang menular melalui hubungan seksual (STI). Memperkuat pengawasan HIV. PROGRAM PENCEGAHAN, PEMBERANTASAN DAN PENGAWASAN TERHADAP PENYAKIT MENULAR Pokok Persoalan dan Tantangan: Infeksi Filariasis dan penularannya selalu terdapat di banyak daerah tanpa kegiatan pengawasan yang cukup. Proyek percobaan untuk ELF memperlihatkan hasil yang menjanjikan yang perlu ditingkatkan ke tingkat propinsi, sesuai dengan komitmen untuk target penghapusan global (Mekhong Plus). Infeksi Dengue dan komplikasinya seperti demam berdarah terus meningkat di daerah kota dan pinggir kota dengan meningkatnya angka kesakitan namun menurunnya angka kematian yang menjanjikan. Partisipasi dan jaringan masyarakat diperlukan untuk memulai pengawasan dari penularan dengue (terutama di perkotaan) dan filariasis (terutama di pedesaan). Leptospirosis tetap menjadi hal yang serius meskipun tidak ada laporan yang mengancam. Rabies dan Japanese Encephalitis adalah masalah utama yang memerlukan dukungan dari sistem pemerintahan untuk memperkuat pengawasan dan vaksin pencegahan. Frambesia dan kusta adalah penyakit menular yang dapat diobati, namun dengan penularan utama yang terjadi di daerah yang miskin, terpencil, kurang pelayanannya, diperlukan kesadaran yang ditingkatkan dan dukungan dari pemerintah setempat, dan juga tingkat daerah. Helminthiasis yang sangat umum dan sangat endemis dengan pengaruh kesehatan yang kronik yang dapat secara luas ditingkatkan melalui pemberantasan cacing yang berulang-ulang secara masal, yang

Upload: risca-ariani

Post on 03-Jul-2015

839 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

PENYAKIT MENULAR

PROGRAM PENGAWASAN TERHADAP PENYAKIT MENULAR

Pokok Persoalan dan Tantangan:

Pemerintah Indonesia telah mengubah sistem pemerintahannya menjadi sistem desentralisasi yang membahayakan sistem pengawasan Penyakit Menular.

Sasaran: Memperkuat pengawasan penyakit yang menular melalui hubungan seksual (STI). Memperkuat pengawasan HIV.

PROGRAM PENCEGAHAN, PEMBERANTASAN DAN PENGAWASAN TERHADAP PENYAKIT MENULAR

Pokok Persoalan dan Tantangan:

Infeksi Filariasis dan penularannya selalu terdapat di banyak daerah tanpa kegiatan pengawasan yang cukup. Proyek percobaan untuk ELF memperlihatkan hasil yang menjanjikan yang perlu ditingkatkan ke tingkat propinsi, sesuai dengan komitmen untuk target penghapusan global (Mekhong Plus).

Infeksi Dengue dan komplikasinya seperti demam berdarah terus meningkat di daerah kota dan pinggir kota dengan meningkatnya angka kesakitan namun menurunnya angka kematian yang menjanjikan. Partisipasi dan jaringan masyarakat diperlukan untuk memulai pengawasan dari penularan dengue (terutama di perkotaan) dan filariasis (terutama di pedesaan).

Leptospirosis tetap menjadi hal yang serius meskipun tidak ada laporan yang mengancam. Rabies dan Japanese Encephalitis adalah masalah utama yang memerlukan dukungan dari sistem pemerintahan untuk memperkuat pengawasan dan vaksin pencegahan.

Frambesia dan kusta adalah penyakit menular yang dapat diobati, namun dengan penularan utama yang terjadi di daerah yang miskin, terpencil, kurang pelayanannya, diperlukan kesadaran yang ditingkatkan dan dukungan dari pemerintah setempat, dan juga tingkat daerah. Helminthiasis yang sangat umum dan sangat endemis dengan pengaruh kesehatan yang kronik yang dapat secara luas ditingkatkan melalui pemberantasan cacing yang berulang-ulang secara masal, yang harus dikoordinasikan dengan perawatan ELF dimanapun memungkinkan.

Sasaran:

Meningkatkan dan mempertahankan kualitas dari komponen-komponen terpilih dan bidang-bidang yang termasuk dalam program nasional untuk mencegah, mengawasi, dan menghapuskan penyakit-penyakit yang ditargetkan, termasuk ELF, partisipasi dan jaringan masyarakat untuk pengawasan dengue dan arbovirus lainnya, anti-helminthiasis deworming, leptospirosis, rabies, yaws dan kusta.

PROGRAM PEMBERANTASAN MALARIA

Pokok Persoalan dan Tantangan:

Malaria tetap menjadi salah satu penyakit menular yang utama di sebagian besar daerah di Indonesia. Ancaman yang muncul kembali telah terjadi di daerah-daerah pengawasan efektif sebelumnya. Angka kesakitan dan kematian Malaria secara bermakna

mempengaruhi bagian-bagian yang lebih miskin di negara. Sebuah rencana pembangunan telah dikembangkan, bersama dengan meningkatnya pendanaan yang baru-baru ini disetujui melalui Global Fund untuk AIDS, TB dan Malaria, namun pelaksanaanya belum dimulai. Kini desentralisasi sedang berjalan yang memerintahkan pelaksanaan tanggung jawab di tingkat daerah dan propinsi. Unit Malaria di DepKes meneruskan kebutuhan untuk memperkuat fungsinya sebagai koordinator dari "Gebrak Malaria" dan GFATM. Kebijakan perawatan obat-obatan perlu terus diawasi dengan timbulnya kembali pola resistansi.

Sasaran:Meningkatkan dan memelihara kualitas dari komponen-komponen terpilih dan daerah-daerah yang terjangkau oleh rencana kerjasama "Gebrak Malaria" untuk dilaksanakan dibawah GFATM dan sumber donatur lainnya.

PROGRAM PEMBERANTASAN TUBERCULOSIS

Pokok Persoalan dan Tantangan:

Indonesia telah mengembangkan dan memulai penerapan rencana pembangunan lima tahun untuk pemberantasan TB (2002-2006). Telah ada peningkatan marginal dalam kasus tingkat deteksi selama dua tahun terakhir hanya karena Pusat Kesehatan telah melaksanakan DOTS. Untuk memperbaiki hal ini, Badan Swasta dan Tempat Kesehatan Masyarakat lainnya harus terlibat dalam pelaksanaan DOTS. Kualitas pelaksanaan DOTS, terutama sistem pencatatan dan pelaporan, pada saat ini mengalami beberapa kekurangan yang perlu diatasi dengan memperkuat dan meluruskan kegiatan DOTS di tingkat pusat, propinsi dan daerah. Agar dapat menyediakan dukungan teknis yang berkesinambungan untuk mengatasi hal ini, maka penting untuk memperkuat dukungan teknis dalam negeri dengan menambah staf di tingkat nasional dan lapangan.

Sasaran:

Memperbaiki pelaksanaan pelayanan DOTS di seluruh negeri dengan membentuk kemitraan yang efektif dengan provider kesehatan di sektor lain (publik-gabungan publik & publik - gabungan swasta), dan penyediaan dukungan teknis yang berkesinambungan.

http://www.who.or.id/ind/ourworks.asp?id=ow1#2

PROGRAM DAN KEGIATAN POKOK PP & PL     (Kepmenkes No. 331/2006 tentang Renstra  Depkes 2005- 2009 )

Program-Program Ditjen PP&PL terdiri dari :

Program Lingkungan Sehat (LS) dan  Program Pencegahan dan Pemberantan Penyakit PPP)

1.    Program Lingkungan Sehat

a.   Tujuan

Program ini bertujuan mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan sistem kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.

b.   Sasaran

1)   Meningkatnya persentase keluarga menghuni rumah yang memenuhi syarat kesehatan menjadi 75%, persentase keluarga menggunakan air bersih menjadi 85%, persentase keluarga menggunakan jamban memenuhi syarat kesehatan

menjadi 80%, dan persentase Tempat Tempat Umum (TTU) yang memenuhi syarat kesehatan menjadi 80%.

2)   Tersedianya dan tersosialisasikannya kebijakan dan pedoman, serta hukum yang menunjang program yang terdistribusi hingga ke desa.

3)   Terselenggaranya sistem surveilans, sistem kewaspadaan dini faktor risiko, dan sistem penanggulangan KLB/wabah secara berjenjang hingga ke desa.

4)   Tersedianya alat, bahan, dan reagen untuk pengendalian faktor risiko dan pendukung penyelenggaraan Program Lingkungan Sehat.

c.     Kegiatan pokok

1)     Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar2)     Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan3)     Pengendalian dampak risiko pencemaran lingkungan4)     Pengembangan wilayah sehat

2.    Program Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit

a.   Tujuan

Program ini bertujuan menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat penyakit menular dan tidak menular.1)   Penyakit menular yang diprioritaskan dalam program ini adalah: Malaria, Demam

Berdarah Dengue, Tuberkulosis, HIV/AIDS, Diare, Polio, Filaria, Kusta, Pneumonia, dan Penyakit-Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I), termasuk penyakit karantina dan risiko masalah kesehatan masyarakat yang memperoleh perhatian dunia internasional (public health risk of international concern).

2)   Penyakit tidak menular yang diutamakan adalah: penyakit Jantung, Kanker, Diabetes Mellitus dan penyakit metabolik, penyakit kronis dan degeneratif, serta gangguan akibat kecelakaan dan cedera.

b.   Sasaran

1)     Persentase desa yang mencapai Universal Child Immunization (UCI) sebesar 98%.

2)     Angka penemuan kasus penderita TB (Case Detection Rate) penyakit TB sebesar 70% dan angka keberhasilan pengobatan (Succes Rate) TB di atas 85%.

3)     Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP) diharapkan ¡Ý 2/100.000 anak usia kurang dari 15 tahun.

4)     Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditangani sebesar 80%.  5)     Penderita Malaria yang diobati sebesar 100%.6)     CFR Diare pada saat KLB adalah < 1,2%7)     ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) mendapat pengobatan ART sebanyak 100%.8)     Tersedianya dan tersosialisasikannya kebijakan dan pedoman, serta hukum

kesehatan penunjang program yang terdistribusi hingga ke desa.9)     Terselenggaranya sistem surveilans dan kewaspadaan dini serta

penanggulangan KLB/wabah secara berjenjang hingga ke desa.

c.     Kegiatan pokok

1)     Pencegahan dan penanggulangan faktor risiko2)     Peningkatan imunisasi3)     Penemuan dan tatalaksana penderita4)     Peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah5)     Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan

pemberantasan penyakit.6)     Pencegahan dan penanggulangan Flu Burung/penyakit lainnnya

http://www.pppl.depkes.go.id/def_menu.asp?menuId=1&menuType=0&SubId=16

E. PROGRAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASANPENYAKITTujuan program: menurunkan angka kesakitan, kematian dankecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular.Prioritas penyakit menular yang akan ditanggulangi adalahmalaria, demam berdarah dengue, diare, polio, filaria, kusta,tuberkulosis paru, HIV/AIDS, pneumonia, dan penyakit-penyakityang dapat dicegah dengan imunisasi. Prioritas penyakit tidak

menular yang ditanggulangi adalah penyakit jantung dangangguan sirkulasi, diabetes mellitus, dan kanker.Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi:1. Pencegahan dan penanggulangan faktor risiko: (a)Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan danperundang-undangan, dan kebijakan pencegahan danpenanggulangan faktor risiko dan diseminasinya; (b)Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhanuntuk pencegahan dan penanggulangan faktor risiko; (c)Menyediakan kebutuhan pencegahan dan penanggulanganfaktor risiko sebagai stimulan; (d) Menyiapkan materi danmenyusun rancangan juklak/juknis/pedoman pencegahandan penanggulangan faktor risiko; (e) Meningkatkankemampuan tenaga pengendalian penyakit untukmelakukan pencegahan dan penanggulangan faktor risiko;(f) Melakukan bimbingan, pemantauan, dan evaluasikegiatan pencegahan dan penanggulangan faktor risiko; (g)Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaringkerja informasi dan konsultasi teknis pencegahan danpenanggulangan faktor risiko; (h) Melakukan kajian programpencegahan dan penanggulangan faktor risiko; (i) Membinadan mengembangkan UPT dalam pencegahan danpenanggulangan faktor risiko; (j) Melaksanakan dukunganadministrasi dan operasional pelaksanaan pencegahan danpemberantasan penyakit.Renstra Depkes 2005-2009 412. Peningkatan imunisasi: (a) Menyiapkan materi danmenyusun rancangan peraturan dan perundang-undangan,dan kebijakan peningkatan imunisasi, dan diseminasinya;(b) Menyiapkan materi dan menyusun perencanaankebutuhan peningkatan imunisasi; (c) Menyediakankebutuhan peningkatan imunisasi sebagai stimulan yangditujukan terutama untuk masyarakat miskin dan kawasankhusus sesuai dengan skala prioritas; (d) Menyiapkanmateri dan menyusun rancangan juklak/juknis/protapprogram imunisasi; (e) Menyiapkan dan mendistribusikansarana dan prasarana imunisasi; (f) Meningkatkankemampuan tenaga pengendalian penyakit untukmelaksanakan program imunisasi; (g) Melakukanbimbingan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan imunisasi;(h) Membangun dan mengembangkan kemitraan danjejaring kerja informasi dan konsultasi teknis peningkatanimunisasi; (i) Melakukan kajian upaya peningkatanimunisasi; (j) Membina dan mengembangkan UPT dalamupaya peningkatan imunisasi; (k) Melaksanakan dukunganadministrasi dan operasional pelaksanaan imunisasi.3. Penemuan dan tatalaksana penderita: (a) Menyiapkanmateri dan menyusun rancangan peraturan dan perundangundangan,dan kebijakan penemuan dan tatalaksanapenderita dan diseminasinya; (b) Menyiapkan materi danmenyusun perencanaan kebutuhan penemuan dantatalaksana penderita; (c) Menyediakan kebutuhanpenemuan dan tatalaksana penderita sebagai stimulan; (d)Menyiapkan materi dan menyusun rancanganjuklak/juknis/pedoman program penemuan dan tatalaksanapenderita; (e) Meningkatkan kemampuan tenagapengendalian penyakit untuk melaksanakan programpenemuan dan tatalaksana penderita; (f) Melakukanbimbingan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan penemuan

dan tatalaksana penderita; (g) Membangun danmengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dankonsultasi teknis penemuan dan tatalaksana penderita; (h)Melakukan kajian upaya penemuan dan tatalaksanapenderita; (i) Membina dan mengembangkan UPT dalamupaya penemuan dan tatalaksana penderita; (j)Renstra Depkes 2005-2009 42Melaksanakan dukungan administrasi dan operasionalpelaksanaan penemuan dan tatalaksana penderita.4. Peningkatan surveilens epidemiologi danpenanggulangan wabah: (a) Menyiapkan materi danmenyusun rancangan peraturan dan perundang-undangan,dan kebijakan peningkatan surveilans epidemiologi danpenanggulangan KLB/wabah dan diseminasinya; (b)Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhanpeningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulanganKLB/wabah; (c) Menyediakan kebutuhan peningkatansurveilans epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabahsebagai stimulan; (d) Menyiapkan materi dan menyusunrancangan juklak/juknis/pedoman program surveilansepidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah; (e)Meningkatkan sistem kewaspadaan dini dan menanggulangiKLB/Wabah, termasuk dampak bencana; (f) Meningkatkankemampuan tenaga pengendalian penyakit untukmelaksanakan program surveilans epidemiologi danpenanggulangan KLB/wabah; (g) Melakukan bimbingan,pemantauan, dan evaluasi kegiatan surveilans epidemiologidan penanggulangan KLB/wabah; (h) Membangun danmengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dankonsultasi teknis peningkatan surveilans epidemiologi danpenanggulangan KLB/wabah; (i) Melakukan kajian upayapeningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulanganKLB/wabah; (j) Membina dan mengembangkan UPT dalamupaya peningkatan surveilans epidemiologi danpenanggulangan KLB/wabah. (k) Melaksanakan dukunganadministrasi dan operasional pelaksanaan surveilansepidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah.5. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)pencegahan dan pemberantasan penyakit: (a)Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan danperundang-undangan, dan kebijakan peningkatankomunikasi informasi dan edukasi (KIE) pencegahan danpemberantasan penyakit dan diseminasinya; (b)Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhanpeningkatan komunikasi informasi dan edukasi (KIE)pencegahan dan pemberantasan penyakit; (c) MenyediakanRenstra Depkes 2005-2009 43kebutuhan peningkatan komunikasi informasi dan edukasi(KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit sebagaistimulan; (d) Menyiapkan materi dan menyusun rancanganjuklak/juknis/pedoman program komunikasi informasi danedukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit; (e)Meningkatkan kemampuan tenaga pengendalian penyakituntuk melaksanakan program komunikasi informasi danedukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit; (f)Melakukan bimbingan, pemantauan, dan evaluasi kegiatankomunikasi informasi dan edukasi (KIE) pencegahan danpemberantasan penyakit; (g) Membangun danmengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dankonsultasi teknis peningkatan komunikasi informasi dan

edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit; (h)Melakukan kajian upaya peningkatan komunikasi informasidan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasanpenyakit; (i) Membina dan mengembangkan UPT dalamupaya peningkatan komunikasi informasi dan edukasi (KIE)pencegahan dan pemberantasan penyakit; (j) Melaksanakandukungan administrasi dan operasional pelaksanaankomunikasi informasi dan edukasi (KIE) pencegahan danpemberantasan penyakit.http://www.depkes.go.id/downloads/bab_6.pdf