program pengembangan sistem informasi geografis (sig...
TRANSCRIPT
PT Esri Indonesia | Menara 165, 6th Floor Unit B, Jalan TB Simatupang Kav 1, Jakarta Selatan 12560
+62 (21) 2940 6355 [email protected] esriindonesia.co.id
PT Esri Indonesia, 02.194.245.3-011.000 | Copyright PT Esri Indonesia
White paper
Program Pengembangan
Sistem Informasi Geografis
(SIG) Pemerintahan Daerah
Menuju Percepatan Pembentukan Simpul Jaringan
NSDI (Amanat Undang-Undang No.4/2011)
Author Nana Suryana Version 1.0
Program Pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemerintahan Daerah Menuju Percepatan Pembentukan Simpul Jaringan NSDI (Amanat Undang-Undang No.4/2011)
PT Esri Indonesia, 02.194.245.3-011.000 | Copyright PT Esri Indonesia 2
Daftar Isi
1 Pendahuluan ........................................................................................................................ 3
2 Pemanfaatan Perangkat Lunak ArcGIS untuk Pemerintah Daerah ....................................... 4
3 Gambaran Solusi dengan Teknologi SIG ............................................................................ 22
4 Tahapan Program ............................................................................................................... 26
5 Monitoring dan Evaluasi ...................................................................................................... 29
6 Kontak ................................................................................................................................ 30
Program Pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemerintahan Daerah Menuju Percepatan Pembentukan Simpul Jaringan NSDI (Amanat Undang-Undang No.4/2011)
PT Esri Indonesia, 02.194.245.3-011.000 | Copyright PT Esri Indonesia 3
1 Pendahuluan
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi
Geospasial (IG), yang bertujuan untuk menyediakan akses terhadap Informasi Geospasial dan
mewujudkan penyelenggaraannya yang berdaya guna dan berhasil guna baik di pemerintahan
maupun berbagai aspek kehidupan masyarakat. Informasi Geospasial (IG) dalam Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 2011 adalah Data Geospasial (DG) yang sudah diolah sehingga dapat digunakan
sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, dan/atau pelaksanaan
kegiatan yang berhubungan dengan ruang kebumian. Berdasarkan hal tersebut, IG menjadi
bagian komponen penting dalam mewujudkan sistem informasi yang dapat dimanfaatkan untuk
mendukung sektor publik dalam melaksanakan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pembangunan, baik pada pemerintahan tingkat pusat maupun tingkat daerah, dan juga pada
sektor perorangan dan kelompok orang, serta mendukung dalam pengambilan keputusan.
Adapun dalam membangun sebuah Informasi Geospasial Dasar (IGD) diperlukan kontribusi dan
partisipasi dari Pemerintah Daerah. IGD dapat digunakan untuk mempercepat pemenuhan
kebutuhan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detil Tata Ruang
(RDTR), sehingga mendukung dalam membangun dan menata ruang serta mengupayakan nilai
tambah atas sumberdaya alam yang dimiliki daerah dengan tetap menjaga lingkungannya.
Dengan begitu Pemerintah Daerah perlu mempercepat penyediaan IGD dengan spesifikasi
berstandar nasional.
Pemerintah Daerah yang mampu menyediakan IG dan mendapatkan nilai tambah harus menjadi
inovasi yang dapat diterapkan dalam kegiatan pemerintahan dan penataan ruang. Hal ini
merupakan kunci keberhasilan strategi pembangunan berbasis data dan fakta, dan diharapkan IG
dapat berkontribusi pada pembangunan simpul jaringan. Dan berdasarkan Peraturan Presiden
Nomor 27 Tahun 2014 tentang Jaringan Informasi Geospasial Nasional (JIGN) menyebutkan
bahwa JIGN terdiri dari pusat dan daerah. JIGN Pusat mencakup Lembaga Tinggi Negara,
Instansi Pemerintah, TNI, dan POLRI. Sedangkan JIG Daerah terdiri dari Pemerintah Daerah,
yaitu Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota dan Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah.
Untuk mewujudkan penyediaan DG dan IG untuk kebutuhan Pemerintah Daerah, dalam hal ini
mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menggunakan DG dan IG, serta penyimpanan,
pengamanan, dan penyebarluasan DG dan IG. Maka dibutuhkan suatu Sistem Informasi Geografis
(SIG) yang terintegrasi dalam pengembangan simpul jaringan dan dengan proses alih teknologi
yang sistematis.
Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan:
a) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 mengenai Informasi Geospasial
b) Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2014 mengenai Jaringan Informasi Geospasial
Nasional (JIGN)
Program Pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemerintahan Daerah
Menuju Percepatan Pembentukan Simpul Jaringan NSDI (Amanat Undang-Undang No.4/2011)
4
2 Pemanfaatan Perangkat Lunak ArcGIS untuk Pemerintah
Daerah
Segala kebijakan, aktivitas, dan lain-lain yang berhubungan dengan seluruh dinas daerah
ataupun SKPD yang ada di Pemerintahan Daerah dapat diintegrasikan dan terhubung melalui
server/jaringan yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah setempat. Semua informasi tersebut dan
kondisi lain yang berhubungan dengan daerah yang bersangkutan dapat ditampilkan dalam
bentuk peta dinamis dan dapat dipantau secara real time oleh masing-masing Kepala
Daerah/Kepala Dinas melalui layar monitor (operation dashboard) yang dipasang di ruangan
Kepala Daerah/Kepala Dinas. Hal ini tentunya akan sangat membantu dalam proses
perencanaan kebijakan dan pengambilan keputusan dalam perencanaan wilayah jangka
panjang.
2.1 Gambaran umum penggunaan perangkat lunak ArcGIS
Di bawah ini adalah 4 (empat) kategori umum gambaran penggunaan Perangkat Lunak ArcGIS
sebagai solusi untuk pemecahan masalah yang umum dihadapi oleh kota-kota di Indonesia.
Penggunaan Perangkat Lunak ArcGIS sebenarnya sangat luas dan tidak terbatas hanya pada
contoh-contoh di bawah, Perangkat Lunak ArcGIS dapat digunakan sesuai kebutuhan masing-
masing daerah dan dapat dimanfaatkan oleh tiap-tiap Dinas/SKPD/UPD serta lembaga-
lembaga lain yang ada di lingkungan Pemerintahan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota,
sebagaimana digambarkan dalam tabel berikutnya.
No Peruntukan Penerapan Perangkat Lunak
ArcGIS Fungsi Aplikasi
A Manajemen
Tata Kota,
Perencanaan
Wilayah dan
Perijinan
Penggunaan peta standar
(peta LIDAR, foto udara,
dan peta tematik lainnya)
oleh seluruh dinas yang
terkait dengan tata ruang,
perencanaan wilayah, dan
perijinan.
» Sistem terpadu dengan
menggunakan peta yang sudah
distandarkan (peta dasar dan peta
tematik). Hal ini dilakukan untuk
menghindari terjadinya tumpang
tindih dalam pengambilan
keputusan dan pelaksanaan
kebijakan penataan kota, perijinan
dan perencanaan wilayah antar
dinas-dinas terkait.
» Juga untuk menghindari klaim antar
lembaga (misal perusahaan
perkebunan) atas tumpang
tindihnya batas-batas wilayah
terutama terkait hak konsesi
penggunaan lahan (land use
concession).
Program Pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemerintahan Daerah
Menuju Percepatan Pembentukan Simpul Jaringan NSDI (Amanat Undang-Undang No.4/2011)
5
No Peruntukan Penerapan Perangkat Lunak
ArcGIS Fungsi Aplikasi
B Manajemen
Kebencanaan
1. Visualisasi sebaran
daerah rawan bencana
(banjir, tanah longsor,
erupsi gunung berapi,
dll.)
2. Visualisasi jenis dan pola
penyebaran penyakit
yang paling banyak
terjadi (DBD, malaria,
kaki gajah, dll.).
3. Visualisasi sebaran
rumah sakit, klinik dan
fasilitas kesehatan lain
beserta kondisi dan
fasilitas yang dimilkinya.
» Mitigasi: sistem dapat menampilkan
data dan informasi daerah-daerah
rawan bencana serta penyakit
endemik di tiap wilayah. Hal ini akan
sangat membantu dalam
perencanaan dan pelaksanaan
manajemen mitigasi kebencanaan
untuk tiap-tiap daerah.
» Adaptasi: sistem dapat menampilkan
kondisi real di lapangan ketika KLB
atau bencana terjadi (kondisi
lingkungan, jumlah dan keadaan
pengungsi, kebutuhan logistik, dll.)
sehingga akan sangat memudahkan
dalam penyaluran bantuan dan
pengambilan reaksi cepat tanggap
lainnya dalam penanganan
kebencanaan untuk meminimalisir
jatuhnya korban jiwa.
» Recovery: sistem juga dapat
menampilkan data dan informasi
pasca bencana sehingga akan
sangat membantu dalam
pengambilan keputusan dalam
proses pemulihan pasca bencana.
Program Pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemerintahan Daerah
Menuju Percepatan Pembentukan Simpul Jaringan NSDI (Amanat Undang-Undang No.4/2011)
6
No Peruntukan Penerapan Perangkat Lunak
ArcGIS Fungsi Aplikasi
C Perencanaan
Pengembangan
Infrastruktur
1. Visualisasi kondisi
wilayah secara umum
(sarana transportasi,
lalulintas, infrastruktur
jalan, jembatan, dll.).
2. Visualisasi kondisi
masyarakat secara
umum (ekonomi,
pendidikan, kesehatan,
dll.)
» Sistem dapat menampilkan peta tiap
wilayah secara dinamis dan real time
sehingga dapat dipantau setiap saat
oleh Kepala Daerah/Kepala Dinas.
Hal ini sangat berguna untuk
mendukung pengambilan keputusan
dan kebijakan dalam perencanaan
penataan wilayah jangka panjang.
» Untuk pemanfaatan lebih lanjut
(misal dalam bidang transportasi),
sistem dapat diintegrasikan dengan
CCTV pemantau lalulintas untuk
menampilkan informasi jalan raya
dan lalu lintas secara real time. Hal
ini akan sangat membantu upaya
pihak yang berwenang (kepolisian,
dinas perhubungan, dll.) dalam
pengaturan manajemen lalulintas.
Sistem yang sama juga dapat
diterapkan untuk manajemen
pelabuhan dan transportasi laut.
D Manajemen
Sumber Daya
dan Potensi
Daerah
1. Visualisasi sebaran
potensi sumber daya
mineral (batu bara,
bahan galian, dll.) dan
sumber energi baru-
terbarukan (angin, mikro
hidro, matahari, dll.).
2. Visualisasi sebaran
potensi tumbuhan dan
satwa endemik, obyek
cagar budaya, pariwisata
dan kesenian daerah.
» Sistem dapat menampilkan data dan
informasi potensi sumber daya alam
di tiap wilayah, sehingga akan
sangat membantu dalam
pemutakhiran secara cepat dan
efektif terhadap potensi sumber daya
alam dalam perencanaan, proses
perijinan dan monitoring explorasi.
Hal ini tentunya sangat bermanfaat
untuk menarik minat investor.
» Sistem juga dapat digunakan
sebagai media inventarisasi budaya
dan potensi daerah lainnya, serta
untuk promosi pariwisata daerah.
Sehingga dapat berperan sebagai
media perlindungan terhadap
kebudayaan daerah dari klaim pihak
lain.
Program Pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemerintahan Daerah
Menuju Percepatan Pembentukan Simpul Jaringan NSDI (Amanat Undang-Undang No.4/2011)
7
2.2 Penjabaran penggunaan perangkat lunak ArcGIS
Penjabaran penggunaan Perangkat Lunak ArcGIS untuk masing-masing Dinas/SKPD/UPD yang ada di lingkungan Pemerintah Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota serta kesesuaian peruntukannya dengan 4 (empat) kategori A, B, C dan D di atas, secara umum digambarkan dalam
matriks di bawah ini.
No Dinas/Lembaga Penerapan Perangkat Lunak ArcGIS Fungsi Aplikasi A B C D
1 Dinas Kesehatan 1. Visualisasi jenis dan pola
penyebaran penyakit yang paling
banyak terjadi (DBD, Malaria, dll.)
2. Visualisasi sebaran rumah sakit,
klinik dan fasilitas kesehatan lain
beserta kondisi dan fasilitas yang
dimilkinya.
3. Visualisasi pemetaan wilayah
berdasarkan indikator distribusi
cakupan gizi baik, gizi kurang, dan
gizi buruk.
» Untuk mendukung pengambilan
keputusan manajemen yang diperlukan
dalam rangka perbaikan pelayanan
program kesehatan secara menyeluruh.
» Memudahkan pelaksanaan evaluasi
kegiatan dan perencanaan intervensi gizi
disesuaikan dengan kondisi wilayah.
» Efektivitas pembangunan rumah sakit
dan juga kelengkapan prasarana sesuai
dengan kebutuhan daerah.
Program Pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemerintahan Daerah
Menuju Percepatan Pembentukan Simpul Jaringan NSDI (Amanat Undang-Undang No.4/2011)
8
No Dinas/Lembaga Penerapan Perangkat Lunak ArcGIS Fungsi Aplikasi A B C D
2 Dinas Pendidikan 1. Visualisasi sebaran jenis dan
kondisi gedung sekolah.
2. Visualisasi sebaran profil dan
kualitas sekolah, seperti ranking
sekolah, prestasi yang telah dicapai,
dll.
3. Pemetaan kualitas tenaga pendidik
dan kependidikan (data guru yang
lulus sertifikasi, dll.)
4. Pencatatan data pendidikan seperti
nilai, alamat murid dan guru, dsb.
5. Sebaran ketersediaan dan kualitas
alat bantu ajar (teaching aids)
» Sistem dapat menampilkan kondisi
gedung sekolah (sistem dapat dilengkapi
dengan foto) dari tingkat SD, SMP, SMA
di tiap wilayah sehingga dapat dengan
mudah dipantau setiap saat.
» Sistem ini juga dapat menyajikan profil
tiap sekolah sehingga mempermudah
pelaksanaan monitoring kualitas
pengajaran dan kualitas pendidikan
secara umum. Dengan melihat laporan
hasil monitoring kualitas pendidikan
berdasarkan indikator pendidikan, dapat
menjadi alat kontrol bagi dinas
pendidikan dalam melihat
kemajuan/kemunduran tiap sekolah. Jika
terjadi kemunduran terhadap sekolah
tersebut dapat segera dicari langkah-
langkah solusinya.
3 Dinas Pendapatan
Daerah
1. Visualisasi sebaran dan jenis wajib
pajak tiap kecamatan bahkan
sampai level desa/kelurahan, serta
kepatuhannya dalam membayar
pajak.
2. Visualisasi objek pajak dalam
pencatatan PBB.
3. Visualisasi data tiap sektor pajak
seperti industri, tempat hiburan,
reklame, dll.
» Setiap objek pajak dan kepatuhan setiap wajib pajak dalam membayar pajak di tiap wilayah dapat ditampilkan dalam sistem sehingga dapat dipantau setiap saat.
Program Pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemerintahan Daerah
Menuju Percepatan Pembentukan Simpul Jaringan NSDI (Amanat Undang-Undang No.4/2011)
9
No Dinas/Lembaga Penerapan Perangkat Lunak ArcGIS Fungsi Aplikasi A B C D
4 Dinas Perindustrian
dan Perdagangan
1. Visualisasi fasilitas bidang
perindustrian dan perdagangan.
2. Inventarisasi data terkait surat yang
keluar masuk mengenai perijinan
dan pelaksanaan umum.
3. Pencatatan data pasar tradisional.
4. Pencatatan data industri menurut
klasifikasi industri dan distrik.
» Visualisasi data surat ijin di tiap bidang sehingga dapat memudahkan dalam monitoring bidang perindustrian/perdagangan mana yang belum atau tidak memiliki kelengkapan surat ijin.
5 Dinas ESDM 1. Visualisasi peta jenis sumber daya
mineral (batu bara, bahan galian,
dll.).
2. Visualisasi peta potensi sumber
energi baru dan terbarukan (angin,
mikro hidro, matahari, dll.).
3. Monitoring exploitasi potensi
sumber daya mineral.
4. Sistem informasi perijinan
pertambangan dan pelayanan
umum.
» Updating secara cepat dan efektif
terhadap potensi sumber daya mineral
sehingga dapat melakukan perencanaan
atau pengambilan keputusan.
» Sebagai informasi terhadap masyarakat
mengenai hasil kinerja dari kegiatan
Dinas ESDM dan potensi daerah yang
dapat dikembangkan.
Program Pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemerintahan Daerah
Menuju Percepatan Pembentukan Simpul Jaringan NSDI (Amanat Undang-Undang No.4/2011)
10
No Dinas/Lembaga Penerapan Perangkat Lunak ArcGIS Fungsi Aplikasi A B C D
6 Dinas Pekerjaan
Umum
1. Kebijakan teknis operasional
pembangunan dan pengelolaan
umum bina marga.
2. Visualisasi sarana jalan, jembatan,
dll. (kondisi, kelas, dsb.).
3. Visualisasi sebaran jenis dan
kondisi alat berat.
4. Pembangunan bina marga
kecamatan.
5. Visualisasi sebaran gedung negara
dan sarana fasilitas umum.
6. Sistem informasi perijinan dan
pengendalian bangunan.
7. Pemetaan sarana irigasi dalam
pendayagunaan dan pengelolaan
sumber daya air.
» Sistem dapat menampilkan kondisi jalan, jembatan dan infrastruktur lainnya melalui tampilan foto/gambar sehingga dapat dipantau setiap saat.
7 Dinas Pertanian,
Peternakan,
Kehutanan, Kelautan
dan Perikanan
1. Sebaran potensi pertanian tanaman
pangan, hortikultura, dan
peternakan:
» Luasan lahan
» Jenis komoditi unggulan
2. Sebaran potensi kelautan dan
perikanan.
3. Sebaran balai dan tenaga penyuluh
pertanian.
4. Sistem informasi perijinan dan
pelayanan umum.
» Sistem dapat menampilkan sebaran dan
kondisi lahan
pertanian/perkebunan/kelautan serta
potensi lainnya di tiap wilayah.
» Sistem dapat digunakan untuk analisis
potensi hasil panen untuk tiap komoditi di
tiap wilayah.
Program Pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemerintahan Daerah
Menuju Percepatan Pembentukan Simpul Jaringan NSDI (Amanat Undang-Undang No.4/2011)
11
No Dinas/Lembaga Penerapan Perangkat Lunak ArcGIS Fungsi Aplikasi A B C D
8 Dinas Perhubungan 1. Sebaran, jenis dan kondisi angkutan
umum.
2. Sebaran sarana dan prasarana
perparkiran.
3. Sistem informasi manajemen dan
rekayasa lalu lintas.
4. Integrasi CCTV untuk memantau
lalu lintas.
5. Sistem informasi manajemen
pelabuhan dan angkutan laut.
6. Tracking system kapal laut.
» Sistem dapat menampilkan kondisi jalan
raya dan lalu lintas secara real time
(dapat diintegrasikan dengan CCTV),
pelabuhan dan sarana perhubungan
lainnya sehingga dapat dipantau setiap
saat oleh pejabat yang berwenang.
» Sistem juga dapat melakukan tracking
terhadap kapal-kapal yang sedang
berlayar.
Program Pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemerintahan Daerah
Menuju Percepatan Pembentukan Simpul Jaringan NSDI (Amanat Undang-Undang No.4/2011)
12
No Dinas/Lembaga Penerapan Perangkat Lunak ArcGIS Fungsi Aplikasi A B C D 9 Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan
1. Sebaran jenis dan potensi
pariwisata dan budaya.
2. Pelestarian, pemeliharaan, dan
pengawasan lingkungan dan benda
cagar budaya.
3. Sebaran pengembangan industri
pariwisata dan budaya.
4. Pemberdayaan masyarakat
kepariwisataan dan kebudayaan.
5. Pengawasan, pengendalian dan
penindakan di bidang
kepariwisataan dan kebudayaan.
6. Sistem informasi pengendalian
rekomendasi sertifikasi dan
perizinan usaha di bidang
kepariwisataan dan kebudayaan.
7. Sistem informasi pemungutan,
penatausahaan, penyetoran,
pelaporan, dan
pertanggungjawaban penerimaan
retribusi di bidang kepariwisataan
dan kebudayaan.
8. Potensi pembinaan dan
pengembangan tenaga fungsional
dan tenaga teknis di bidang
kepariwisataan dan kebudayaan.
9. Potensi promosi dan pemasaran
kepariwisataan dan kebudayaan.
» Sistem dapat menampilkan kondisi
sarana dan prasarana kepariwisataan di
tiap wilayah, serta seluruh infrastruktur
pendukungnya.
» Sistem juga dapat menampilkan kondisi
dan data sejarah lainnya mengenai objek
cagar budaya di tiap wilayah.
» Sistem juga dapat digunakan sebagai
media inventarisasi budaya dan potensi
daerah lainnya, serta untuk promosi
pariwisata daerah. Sehingga dapat
berperan sebagai media perlindungan
terhadap kebudayaan daerah dari klaim
pihak lain.
Program Pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemerintahan Daerah
Menuju Percepatan Pembentukan Simpul Jaringan NSDI (Amanat Undang-Undang No.4/2011)
13
No Dinas/Lembaga Penerapan Perangkat Lunak ArcGIS Fungsi Aplikasi A B C D
10 Dinas Pertamanan
dan Pemakaman
1. Sebaran dan kondisi taman dan
jalur hijau.
2. Sebaran dan kondisi wilayah
pemakaman.
3. Penataan, pemeliharaan dan
perawatan taman, jalur hijau,
keindahan kota dan makam.
4. Pengawasan dan pengendalian
pemanfaatan makam, taman, jalur
hijau, dan keindahan kota.
5. Sistem informasi pelayanan,
pembinaan dan pengendalian
rekomendasi, perizinan,
standarisasi bidang pertamanan
dan pemakaman.
6. Potensi pengembangan peran serta
masyarakat dibidang pertamanan
dan pemakaman.
7. Sistem informasi pelayanan,
perawatan/pengurusan,
pengangkutan dan pemakaman
jenazah.
8. Sistem informasi pemungutan,
penatausahaan, penyetoran, dan
pertanggungjawaban penerimaan
retribusi pertamanan dan
pemakaman.
» Sistem dapat menampilkan kondisi
pertamanan kota dan kawasan hijau
sehingga dapat dipantau setiap saat.
» Sistem juga dapat menampilkan
ketersediaan lahan makam pada setiap
area pemakaman, sehingga dapat
memudahkan penataan dan penentuan
lokasi pemakaman setiap saat bila
diperlukan.
Program Pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemerintahan Daerah
Menuju Percepatan Pembentukan Simpul Jaringan NSDI (Amanat Undang-Undang No.4/2011)
14
No Dinas/Lembaga Penerapan Perangkat Lunak ArcGIS Fungsi Aplikasi A B C D
11 Dinas Kebersihan 1. Sebaran titik-titik tumpukan sampah
(tidak resmi).
2. Sebaran TPS (resmi).
3. Sebaran dan kondisi titik-titik tempat
sampah.
4. Rute angkutan sampah.
5. Lokasi kerja tenaga kebersihan.
6. Sebaran toilet umum.
7. Sistem informasi pemungutan,
penatausahaan, penyetoran, dan
pertanggungjawaban penerimaan
retribusi kebersihan.
» Sistem dapat menampilkan lokasi tempat
pembuangan sampah warga, baik yang
resmi maupun yang tidak resmi.
» Sistem juga dapat menampilkan titik-titik
lokasi kerja tenaga kebersihan, sehingga
jumlahnya dapat disesuaikan dengan
kondisi persampahan di tiap titik lokasi.
12 Dinas Koperasi dan
UMKM
1. Sebaran Koperasi.
2. Sebaran UKM:
» Kategori usaha (mikro, mini, dll.) » Jenis/bidang usaha » Pelaku (usia, gender, dll.) » Modal » Legalitas usaha (CV, PT, dll.)
3. Sebaran potensi daerah untuk
investasi UKM.
» Sistem dapat menampilkan lokasi dan jenis UMKM yang ada di tiap wilayah, sehingga dapat digunakan untuk membantu pengembangan wilayah dengan jumlah UMKM yang masih perlu dikembangkan.
13 Dinas Pemuda dan
Olah Raga
1. Sebaran pencapaian prestasi.
2. Sebaran fasilitas olah raga:
» Jenis
» Kondisi
3. Sebaran potensi atlit.
» Sistem dapat menampilkan jenis, lokasi dan kondisi setiap sarana olah raga yang ada di tiap wilayah, sehingga dapat digunakan untuk pembinaan prestasi dan pemerataan sarana tersebut.
Program Pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemerintahan Daerah
Menuju Percepatan Pembentukan Simpul Jaringan NSDI (Amanat Undang-Undang No.4/2011)
15
No Dinas/Lembaga Penerapan Perangkat Lunak ArcGIS Fungsi Aplikasi A B C D
14 Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi
1. Sebaran usia produktif:
» Bekerja/tidak bekerja
» Usia
» Gender
» Pendidikan
» Kondisi ekonomi keluarga
2. Sistem Informasi lowongan kerja.
3. Optimalisasi BLK (Balai Latihan
Kerja).
4. Sebaran TKI:
» Daerah asal
» Negara tujuan
» Usia
» Gender
» Pendidikan
» Kategori ekonomi
5. Potensi wilayah transmigrasi.
» Sistem dapat menampilkan sebaran jumlah tenaga kerja di tiap wilayah, sehingga dapat digunakan dalam pengambilan kebijakan (misal untuk optimalisasi BLK atau untuk pengadaan proyek-proyek padat karya untuk masing-masing wilayah).
15 Dinas Sosial 1. Sebaran spot pengemis.
2. Sebaran spot pengamen.
3. Sebaran penderita gangguan jiwa.
4. Sebaran daerah rawan kriminalitas.
5. Sebaran keluarga miskin.
6. Sebaran penderita difabel.
7. Sebaran potensi bencana alam.
» Sistem dapat menampilkan titik-titik jumlah pengemis, pengamen ataupun potensi bencana dan kerawanan sosial lainnya, sehingga dapat digunakan untuk mitigasi bencana atau perencanaan tindakan pencegahan kerawanan sosial lainnya.
Program Pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemerintahan Daerah
Menuju Percepatan Pembentukan Simpul Jaringan NSDI (Amanat Undang-Undang No.4/2011)
16
No Dinas/Lembaga Penerapan Perangkat Lunak ArcGIS Fungsi Aplikasi A B C D
16 Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil
1. Sebaran penduduk (demografi).
2. Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan:
» KTP, KK
» Akta kelahiran
» Akta kematian
» Akta pernikahan
» Akta perceraian
» Sistem dapat menampilkan sebaran demografi penduduk tiap wilayah yang berisi semua data mengenai kondisi kependudukan di tiap wilayah.
17 Dinas Komunikasi dan
Informatika
1. Sebaran penggunaan internet.
2. Sebaran spot wi-fi.
3. Sistem informasi sosialisasi Perda
(akses & download).
4. Sebaran BTS untuk sarana
komunikasi.
» Sistem dapat menampilkan sebaran dan
penetrasi internet di tiap wilayah.
» Sistem juga dapat menyediakan akses
bagi masyarakat terhadap perda-perda
yang ada.
18 Dinas Pemadam
Kebakaran
1. Sebaran daerah rawan potensi
bencana kebakaran.
2. Rute terpendek mobil pemadam
kebakaran.
3. Pemetaan sebaran sumber air
(hidran/reservoir).
» Sistem dapat menampilkan sebaran potensi rawan kebakaran di tiap wilayah. Serta ketersediaan sumber air, baik berupa hidran kota, waduk, dan reservoir lainnya.
Program Pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemerintahan Daerah
Menuju Percepatan Pembentukan Simpul Jaringan NSDI (Amanat Undang-Undang No.4/2011)
17
No Dinas/Lembaga Penerapan Perangkat Lunak ArcGIS Fungsi Aplikasi A B C D
19 Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
(BAPPEDA)
1. Pembuatan sistem informasi
perencanaan pembangunan:
» Perencanaan pembangunan
(perekonomian, sarana dan
prasarana, kesejahteraan
rakyat, tata praja dan aparatur)
» Pendanaan
» Litbang
» Statistik daerah
» Pengendalian dan evaluasi
2. Koordinasi antar SKPD.
» Sistem dapat menampilkan kondisi dan
kemajuan pembangunan di tiap wilayah,
sehingga dapat digunakan sebagai media
kontrol dan monitoring apakah
sesuai/tidak dengan rencana dan
peruntukan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
» Juga untuk mensinergikan seluruh dinas
yang ada di daerah agar tidak terjadi
tumpang tindih kebijakan dan
pembangunan.
Program Pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemerintahan Daerah
Menuju Percepatan Pembentukan Simpul Jaringan NSDI (Amanat Undang-Undang No.4/2011)
18
No Dinas/Lembaga Penerapan Perangkat Lunak ArcGIS Fungsi Aplikasi A B C D
20 Badan
Penanggulangan
Bencana Daerah
(BPBD)
1. Visualisasi sebaran daerah rawan
bencana (banjir, tanah longsor,
erupsi gunung berapi, dll.)
2. Visualisasi sebaran rumah sakit,
klinik dan fasilitas kesehatan lain
beserta kondisi dan fasilitas yang
dimilkinya.
» Mitigasi: sistem dapat menampilkan data
dan informasi daerah-daerah rawan
bencana. Hal ini akan sangat membantu
dalam perencanaan dan pelaksanaan
manajemen mitigasi kebencanaan untuk
tiap-tiap daerah.
» Adaptasi: sistem dapat menampilkan
kondisi real di lapangan ketika KLB atau
bencana terjadi (kondisi lingkungan,
jumlah dan keadaan pengungsi,
kebutuhan logistik, dll.) sehingga akan
sangat memudahkan dalam penyaluran
bantuan dan pengambilan reaksi cepat
tanggap lainnya dalam penanganan
kebencanaan untuk meminimalisir
jatuhnya korban jiwa.
» Recovery: sistem juga dapat
menampilkan data dan informasi pasca
bencana sehingga akan sangat
membantu dalam pengambilan keputusan
dalam proses pemulihan pasca bencana.
Program Pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemerintahan Daerah
Menuju Percepatan Pembentukan Simpul Jaringan NSDI (Amanat Undang-Undang No.4/2011)
19
No Dinas/Lembaga Penerapan Perangkat Lunak ArcGIS Fungsi Aplikasi A B C D
21 Balai Penelitian dan
Pengembangan
Daerah (Balitbangda)
1. Sebaran potensi daerah untuk
penelitian.
2. Sebaran potensi inovasi masyarakat
(GRI-Grass Root Innovation).
3. Potensi aplikasi hasil penelitian
untuk masyarakat (copy left).
4. Potensi komersialisasi hasil
penelitian (copy right).
5. Potensi kerjasama “Triple Helix” A-
B-G (Academician, Businessman,
Government).
» Sistem dapat menampilkan potensi penelitian dan teknologi-teknologi hasil inovasi masyarakat di tiap wilayah untuk diaplikasikan/dikembangkan lebih lanjut.
Program Pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemerintahan Daerah
Menuju Percepatan Pembentukan Simpul Jaringan NSDI (Amanat Undang-Undang No.4/2011)
20
No Dinas/Lembaga Penerapan Perangkat Lunak ArcGIS Fungsi Aplikasi A B C D
22 Balai Konservasi
Sumber Daya Alam
(BKSDA)
1. Kawasan hutan lindung legal dan
konservasi sumber daya alam
hayati dan ekosistemnya.
2. Kawasan lindung legal formal
dengan kawasan lindung aktual dan
penyimpangan dalam pola ruang
kawasan lindung.
3. Sebaran tumbuhan dan satwa
endemic.
4. Sebaran potensi bencana
kebakaran hutan.
5. Potensi promosi dan informasi
konservasi sumberdaya alam hayati
dan ekosistemnya.
6. Potensi pemberdayaan masyarakat
sekitar kawasan konservasi.
7. Potensi pengembangan dan
pemanfaatan jasa lingkungan dan
pariwisata alam.
» Visualisasi sebaran kawasan hutan lindung dan gap antara kawasan lindung legal dan formal serta penyimpangan dalam pola ruang kawasan lindung sehingga dapat merumuskan strategi dan arahan kebijakan dalam mendorong manajemen kawasan lindung legal dan formal.
23 Satuan Polisi Pamong
Praja (Satpol PP)
1. Sebaran bangunan liar.
2. Perda dan sebaran potensi
pelanggarannya.
3. Sebaran potensi kerawanan sosial.
» Sistem dapat menampilkan sebaran bangunan liar, potensi kerawanan sosial, serta potensi pelanggaran perda lainnya di tiap wilayah.
Program Pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemerintahan Daerah
Menuju Percepatan Pembentukan Simpul Jaringan NSDI (Amanat Undang-Undang No.4/2011)
21
No Dinas/Lembaga Penerapan Perangkat Lunak ArcGIS Fungsi Aplikasi A B C D
24 Badan Kepegawaian
Daerah (BKD)
Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian Daerah, yang meliputi:
1. Perencanaan, pengadaan,
pengembangan, penempatan,
promosi, penggajian, kesejahteraan,
disiplin serta pemberhentian dan
pensiun pegawai.
2. Penyusunan formasi pegawai,
pengadaan dan seleksi calon
pegawai, serta penempatan dan
mutasi pegawai.
3. Penyusunan kebijakan
pengembangan pegawai termasuk
dalam rangka pendidikan dan
pelatihan pegawai.
4. Penyelenggaraan
penilaian/pengujian dalam rangka
deskripsi kompetensi pegawai.
» Sistem dapat menampilkan sebaran dan data-data kepegawaian pada setiap SKPD, termasuk kegiatan harian dan prestasi masing-masing pegawai. Dimana kesemuanya dapat diintegrasikan melalui server jaringan lokal sehingga dapat dipantau secara terpusat oleh pejabat yang berwenang.
Program Pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemerintahan Daerah Menuju Percepatan Pembentukan Simpul Jaringan NSDI (Amanat Undang-Undang No.4/2011)
22
3 Gambaran Solusi dengan Teknologi SIG
Esri telah terlibat aktif di beragam pengembangan implementasi Infrastruktur Data Spasial di
berbagai negara, termasuk Indonesia. Sebagai provider teknologi Sistem Informasi Geografis, Esri
terus melakukan riset untuk mengembangkan teknologi yang applicable serta memberikan
manfaat sebesar-besarnya untuk pengguna.
Sistem Informasi Geografis (SIG) yang akan diimplementasikan harus mampu melakukan
visualisasi data sendiri dan kolaborasi data dengan beberapa instansi terkait secara real time.
Data spasial ini harus dapat diakses dan divisualisasikan kapan saja dan dimana saja dengan
mudah dan terjaga kerahasiaannya. Hal ini diperlukan untuk memastikan keakuratan, kebaruan
dan kelengkapan data yang dijadikan dasar pengambilan keputusan atau pengawasan. Untuk
kemudahan, SIG perlu dilengkapi dengan tools untuk analisa data spasial.
Untuk itu diperlukan sebuah SIG terintegrasi yang terdiri atas:
1. Software GIS Desktop
GIS Desktop merupakan perangkat lunak (software) standalone di
PC yang berfungsi untuk membuat, mengolah, dan menganalisa
data spasial. Perangkat Lunak ini digunakan oleh Administrator
atau Operator SIG dalam menyiapkan data spasial serta
melakukan manajemen data yang terintegrasi dalam Geodatabase
dan GIS Server.
Program Pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemerintahan Daerah Menuju Percepatan Pembentukan Simpul Jaringan NSDI (Amanat Undang-Undang No.4/2011)
23
Ekstensi Perangkat Lunak GIS Desktop
Untuk mendukung kebutuhan dalam melakukan produk dan analisa data, perangkat lunak Sistem
Informasi Geografis (SIG) kategori Desktop di atas, dibutuhkan tambahan fungsionalitas dalam
bentuk ekstensi (plug-ins). Ekstensi yang dibutuhkan yaitu:
a) Analisa 3 Dimensi (3D)
Ekstensi ini berfungsi dalam memvisualisasikan dan menganalisa data spasial yang akan
ditampilkan dalam perspektif yang sebenarnya (3D), sehingga dapat melihat permukaan
dari beberapa sudut pandang, Query permukaan, menentukan apa yang terlihat dari lokasi
yang dipilih pada suatu permukaan, hingga melakukan navigasi tiga dimensi.
b) Analisa Spasial
Ekstensi untuk menganalisa data spasial yang akan ditampilkan dengan lebih informatif
dan secara otomatis sesuai dengan kebutuhan dari hasil analisa yang ingin ditampilkan,
seperti menganalisa hubungan spasial, membangun model spasial juga melakukan fungsi
raster yang kompleks.
c) Konversi Data Spasial
Ekstensi yang dapat memungkinkan untuk menggunakan dan mendistribusikan data
dengan mudah dalam beragam format seperti Markup Language (GML), XML, WFS, ESRI
Shapefile, Autodesk , DWG / DXF, Microstation Design, MapInfo MID / MIF dan TAB,
Oracle dan Oracle Spatial, dan Intergraph GeoMedia Warehouse.
2. Perangkat Lunak Manajamen Basis Data Spasial (Geodatabase)
Geodatabase adalah framework yang mengatur bagaimana
data spasial disimpan, diakses, dan dikelola (ditambah,
diubah, dihapus). Dengan geodatabase yang terpusat, maka
integritas, konsistensi, dan akurasi data dapat dijaga dengan
lebih baik. Tidak akan ada lagi data yang sama tersebar
berceceran di berbagai mesin dengan versi yang berbeda-
beda.
3. Perangkat Lunak GIS Server
Server GIS adalah software pada mesin server yang
berfungsi untuk mempublish data spasial sebagai web
service (map service) sehingga data dapat diakses
kapan saja dan dimana saja. Server GIS ini dilengkapi
dengan kemampuan untuk mengamankan akses dari
pihak yang tidak berwenang, baik terhadap sistem
maupun terhadap data yang dipublish. Pengamanan
data ini dilakukan dengan memberikan credential
maupun access key yang berlaku dalam jangka waktu
tertentu. Secara default, Teknologi GIS Server yang
akan digunakan juga telah harus memiliki kemampuan untuk memvisualisasikan data yang telah
diproduksi oleh Perangkat Lunak GIS Desktop, terutama dalam menyajikan data spasial,
menampilkan data 3- Dimensi, serta menyajikan kemampuan analisa spasial.
Program Pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemerintahan Daerah Menuju Percepatan Pembentukan Simpul Jaringan NSDI (Amanat Undang-Undang No.4/2011)
24
Ekstensi Perangkat Lunak GIS Server
Untuk menunjang kebutuhan pengelolaan data dan visualisasi serta analisa dalam bentuk online,
serta guna menunjang kebutuhan di Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota, maka selain
kemampuan default yang telah ada, maka perangkat GIS Server ini harus memiliki kemampuan
tambahan, yaitu:
a) Manajamen Data Raster
Ekstensi ini berfungsi untuk mengelola, memproduksi, dan memanfaatkan sejumlah data raster
seperti foto udara dan citra satelit. Juga memberikan akses secara cepat setelah melakukan
proses akuisisi dengan dynamic mosaicking dan pengolahan secara on-the-fly.
b) Akses Data Sensor Secara Real Time
Merupakan tambahan fungsionalitas (add-ins) untuk GIS Server
sehingga dapat berkomunikasi dengan sensor yang ada di lapangan
secara terus menerus (stream), seperti GPS Tracking atau data dari
Sosial Media, dan kemudian dapat dilakukan filter dan analisa tingkat
lanjut.
4. Portal Aplikasi
Aplikasi ini berupa portal sebagai pintu masuk ke dalam aplikasi GIS. Sebagai portal, aplikasi ini
dapat digunakan untuk menampilkan informasi penting bagi para penggunanya. Selain itu, aplikasi
ini juga berfungsi sebagai web administrator yang berfungsi untuk Content Management System
(CMS), aplikasi ini menyediakan fitur untuk pengaturan pengguna dan hak aksesnya. Administrator
dapat mengatur siapa saja yang boleh mengakses data dan melalui aplikasi mana. Aplikasi ini
juga mengatur tampilan dan konten dari aplikasi GIS Web Application. Secara umum fungsi dari
portal ini adalah:
» Untuk mengelola data geospasial dalam sebuah organisasi
» Mampu mengakses beberapa basemaps, tools, dan web service
» Mampu membuat peta dan aplikasi
» Dapat sharing peta dan aplikasi dengan pihak lain baik di dalam maupun di luar organisasi
(tentunya dengan izin pengguna pembuat peta dan aplikasi tersebut)
» Dapat membuat sebuah organisasi bersama/kelompok dalam menyelesaikan sebuah proyek
atau beberapa aktifitas umum lainnya.
5. Aplikasi Web GIS dan Tools
Tools dan Aplikasi Web melengkapi beragam kebutuhan. Aplikasi tersebut berupa:
a) WebGIS dan Dashboard Analisa (Analytics Dashboard and WebGIS)
Merupakan sekumpulan aplikasi berbasis web dengan tampilan yang animatif dan intuitif serta
dirancang untuk memudahkan pengguna untuk memanfaatkan data dan informasi geospasial
yang telah dianalisa, serta mampu membantu para pengguna untuk melakukan proses analisa
lebih lanjut untuk beragam kebutuhan.
Program Pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemerintahan Daerah Menuju Percepatan Pembentukan Simpul Jaringan NSDI (Amanat Undang-Undang No.4/2011)
25
b) WebGIS - Dashboard
Aplikasi berbasis desktop dan browser (web based) untuk
memberikan gambaran umum seperti melakukan monitoring,
tracking, hingga reporting dari waktu ke waktu. Tampilan
Dashboard dapat diatur sesuai kebutuhan. Seperti
menampilkannya dalam bentuk Chart, Gauge, dan histogram.
Serta dapat disajikan di dalam multi layar.
c) Add-Ins untuk Microsoft Office
Merupakan tambahan fungsionalitas (add-ins) untuk Microsoft Office, memberikan kemudahan
dalam memvisualisasikan data dari spreadsheet (file excel) ke dalam bentuk peta seperti heat
maps, point, juga color coded maps, dan kemudian berbagi data tersebut dengan pengguna
lainnya di dalam organisasi. Juga dapat ditampilkan di dalam Powerpoint secara dinamis untuk
kebutuhan presentasi.
d) Aplikasi di Perangkat Bergerak (Mobile)
Aplikasi untuk perangkat bergerak dengan tampilan yang intuitif serta
dirancang untuk memudahkan pengguna dalam mengakses data
spasial dan melakukan editing data spasial pada perangkat tersebut.
Merupakan aplikasi native yang dapat didownload untuk beragam
platform seperti IOS, Android, dan Windows Phone baik dalam
bentuk gadget smartphone maupun tablet.
Program Pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemerintahan Daerah Menuju Percepatan Pembentukan Simpul Jaringan NSDI (Amanat Undang-Undang No.4/2011)
26
4 Tahapan Program
Tahapan program yang ditawarkan Esri Indonesia untuk mendukung Pemerintah Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota dalam penggunaan Teknologi ArcGIS, secara umum digambarkan dalam
grafik berikut ini:
1. Analisa Kebutuhan (Baseline Survey)
Kegiatan Analisa Kebutuhan (Needs Assessment-NA) dilakukan untuk mendapatkan informasi
yang komprehensif mengenai kondisi GIS di tiap-tiap Pemerintahan Daerah, terutama
berkaitan dengan SDM, data, serta teknologi dan infrastruktur yang akan mendukung
berjalannya program. Melalui visitasi, FGD (Focus Group Discussion), dan wawancara dengan
pihak-pihak terkait, kegiatan NA ini akan mengidentifikasi hal-hal sebagai berikut:
1. Kapasitas profesional personal yang selama ini terlibat dalam GIS.
2. Kondisi infrastruktur yang tersedia (komputer, server, software, dll.)
3. Komitmen dari pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan program.
4. Jenis-jenis training dan sumber daya yang diperlukan selama program ToT.
5. Potensi manfaat program terhadap peningkatan kualitas GIS.
6. Strategi keberlanjutan program.
Program Pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemerintahan Daerah Menuju Percepatan Pembentukan Simpul Jaringan NSDI (Amanat Undang-Undang No.4/2011)
27
2. Tahap Implementasi Program
Tahap implementasi program secara detail digambarkan dalam diagram berikut ini:
a) Instalasi dan Pelatihan
Untuk menunjang implementasi dan pemanfaatan, kegiatan Pengadaan Perangkat Sistem
Informasi Geografis ini juga dilengkapi dengan setup, instalasi, dan konfigurasi sistem,
serta kegiatan pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam bentuk:
1. Pelatihan Teknis (ToT – Training of Trainers)
Kegiatan ToT diberikan dalam bentuk pelatihan bersertifikat
dari pihak produsen pengembang perangkat lunak, baik untuk
klien (desktop) maupun server, kepada para personal
professional GIS di daerah sebagai calon-calon Master Trainer
yang nantinya diharapkan dapat memberikan mentoring dan
pendampingan kepada profesional GIS lainnya di lingkup
masing-masing Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. Para
Master Trainer ini juga diharapkan dapat melakukan pemecahan permasalahan teknis
terkait GIS yang mungkin terjadi selama program berlangsung.
Pelatihan ini juga bertujuan untuk memberikan gambaran, pemahaman, dan peningkatan
skill dalam memanfaatkan beragam tools di dalam perangkat lunak, serta beragam fungsi
analisa yang dapat diimplementasikan serta untuk memberikan gambaran alur kerja
(workflow) mengenai proses alur data spasial, dari tahap produksi data, manajemen data,
hingga publikasi data ke dalam bentuk online.
Program Pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemerintahan Daerah Menuju Percepatan Pembentukan Simpul Jaringan NSDI (Amanat Undang-Undang No.4/2011)
28
2. Workshop
Workshop penggunaan aplikasi berbasis online (web dan mobile) serta gambaran umum
teknologi sistem informasi geospasial.
b) Indonesia User Conference
Indonesia User Conference direncanakan menjadi
agenda tahunan yang diselenggarakan oleh PT.
ESRI Indonesia sebagai ajang untuk meningkatkan
peran GIS dalam pembangunan nasional Indonesia.
Di samping itu, kegiatan ini juga dimaksudkan
sebagai ajang bagi para professional GIS dari
seluruh Indonesia untuk berjejaring, berbagi
pengalaman, serta sebagai media untuk
menunjukkan hasil kerja dan kreasi mereka dalam
bidang GIS selama mengikuti program ini.
3. Diseminasi (Strategi Keberlanjutan Program)
PT. ESRI Indonesia sebagai pemrakarsa program bekerjasama dengan Pemerintah Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota telah menetapkan rencana strategi untuk memastikan keberlanjutan
program ini, yakni melalui:
1. Optimalisasi GIS Working Group (GWG) sebagai media peningkatan kapasitas.
2. Meneruskan peran aktif Master Trainer sesuai tugas dan tanggung jawabnya masing-
masing.
3. Kegiatan Indonesia User Conference sebagai kegiatan rutin tahunan.
Program Pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemerintahan Daerah Menuju Percepatan Pembentukan Simpul Jaringan NSDI (Amanat Undang-Undang No.4/2011)
29
5 Monitoring dan Evaluasi
Monitoring, Evaluation and Result Measurement (MERM) dimaksudkan untuk menjamin bahwa
program dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, kegiatan ini juga untuk memberikan
sistem peringatan dini jika terjadi hal-hal di luar rencana yang dapat mengganggu kelancaran
jalannya program. Juga dimaksudkan untuk mengidentifikasi lesson learned demi peningkatan
kualitas program dan keberlanjutan program di masa yang akan datang.
Metoda MERM yang digunakan adalah:
1. Visitasi, dilakukan secara regular dan terjadwal selama pelaksanaan program.
2. FGD (Focus Group Discussion), dilakukan untuk mendapat masukan langsung dari peserta
dan pihak-pihak terkait mengenai kemajuan yang dicapai serta kendala-kendala yang dihadapi
sekaligus untuk mencari jalan keluar dari kendala tersebut.
3. Wawancara, survey, dan kuesioner, dilakukan untuk mendapatkan input dari pihak terkait
mengenai dampak dan manfaat program. Sekaligus juga untuk mendapatkan saran dan
pendapat dari pihak terkait untuk peningkatan kualitas program di masa yang akan datang.
4. Komunikasi langsung yang tidak regular dan tidak terjadwal melalui email, telepon atau media
komunikasi lainnya setiap saat bila diperlukan.
Program Pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemerintahan Daerah Menuju Percepatan Pembentukan Simpul Jaringan NSDI (Amanat Undang-Undang No.4/2011)
30
6 Kontak
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi:
Nana Suryana, Program Manager LGP di:
PT. Esri Indonesia
Menara 165, Unit B Lt. 6
Jl. T.B. Simatupang Kav. 1
Jakarta Selatan – 12560
Tel. 021-2940 6355 Ext. 134
Fax. 021-2940 6356
Email: [email protected]
Website: www.esriindonesia.co.id