program kerja made mars

13
RENCANA PROGRAM KERJA RSA JAURY JUSUF PUTERA MAKASSAR Oleh : Dr. Ni Made Wati, M Kes

Upload: mus2013

Post on 21-Jan-2016

34 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

aa

TRANSCRIPT

Page 1: Program Kerja MADE MARS

RENCANA PROGRAM KERJA

RSA JAURY JUSUF PUTERA

MAKASSAR

Oleh :

Dr. Ni Made Wati, M Kes

Page 2: Program Kerja MADE MARS

Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan kami

pada Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin, pada Program Study

Kesehatan Masyarakat konsentrasi Magister Administrasi Rumah Sakit,

maka kami melakukan penelitian di Rumah Sakit Akademis Jaury Jusuf

Putera Makassar dengan judul Tesis “ Analisis Penetapan Tarif Rawat

Inap berdasarkan Biaya Satuan dan Cost Recovery Rate di Rumah

Sakit Akademis Jaury Jusuf Putera Makassar Tahun 2006”

Judul ini kami ambil karena tarif yang diberlakukan di Rumah Sakit

Akademis Jaury Jusuf Putera belum berdasarkan Biaya Satuan (Unit Cost).

Penetapan tarif yang seperti ini bisa berdampak pada perolehan biaya

pemulihan (Cost Recovery Rate) yang tidak sesuai harapan.

Namun dalam penelitian yang kami lakukan tentu masih jauh dari

sempurna akibat kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam perolehan data

yang akurat. Namun demikian berdasarkan analisis terhadap tarif rasional

pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1) Biaya Satuan Aktual.

Besar biaya satuan (unit cost) per hari rawat inap masing – masing

kelas perawatan pada ruang rawat inap di Rumah Sakit Akademis Jaury

Jusuf Putera Makassar yakni, pada RRI Paviliun sebesar Rp.297.467,-

dimana hal ini disebabkan biaya total yang perlukan tidak sesuai dengan

output yang dihasilkan. Hal ini karena fasilitas tempat tidur yang kurang tapi

tarif rawat inap dipatok cukup tinggi dengan berbagai fasilitas yang mewah.

Sedangkan yang terkecil adalah RRI Cempaka Kls III B, dimana hal ini

1

Page 3: Program Kerja MADE MARS

sebenarnya sesuai dengan total cost yang digunakan serta tarif yang relatif

rendah sekalipun mungkin outputnya meningkat.

2) Biaya Satuan Ideal (Unit Cost Ideal).

Ideal disini dengan asumsi output ideal dimana BOR ideal 70%,

maka RRI Paviliun tetap mempunyai unit cost ideal tertinggi yakni sebesar

Rp. 264,868, dan yang terrendah ada pada RRI Cempaka Kls III B sebesar

Rp. 61,385. Hal ini juga disebabkan karena pengaruh alokasi dan

penganggaran biaya pada pusat biaya tidak sesuai output.

3) Tarif Rasional.

Besarnya tarif rasional untuk rawat inap ini sebenarnya dipengaruhi

oleh beberapa faktor diantaranya kebijakan intern rumah sakit, tingkat suku

bunga, utilisasi pelayanan, kemauan dan kemampuan membayar

masyarakat serta besar profit yang ingin dicapai. Pada penelitian ini untuk

memperoleh tarif rasional dilakukan dengan menggunakan asumsi tarif

dengan cara mark up minimal 2x dari suku bunga Bank, yakni

memperhitungkan tingkat suku bunga Bank yang berkisar 16 % sehingga

disini mark up menjadi 32%. Selain itu disini dibuat kebijakan intern rumah

sakit untuk melakukan mark up 40% sehingga diperoleh tarif rasional.

Dengan asumsi tarif I (Mark up 40%) dan asumsi tarif II (mark up 32%)

maka tarif rawat inap menjadi lebih rasional dan cukup memberikan tingkat

pemulihan biaya (Cost Recovery Rate =CRR) yang signifikan, Hanya disisi

lain dengan perhitungan unit cost ini walaupun sudah dengan asumsi tarif I

dan asumsi tarif II yang telah dilakukan mark up diperoleh ada tarif rawat

inap yang lebih rendah dari tarif rumah sakit yang berlaku saat ini. Hal ini

2

Page 4: Program Kerja MADE MARS

terlihat pada RRI Paviliun dan Super Vip, tapi pada kelas perawatan yang

lain mengalami kenaikan yang bermakna. Hal ini juga bisa dilihat pada

simulasi tingkat pemulihan biaya (cost recovery rate = CRR) yang sangat

bermakna. Sehingga dengan penetapan tarif rasional ini bisa dikatakan

Rumah Sakit Akademis sudah mendapatkan profit karena sudah melewati

titik impas (Break Event Point) dengan perolehan cost recovery rate = CRR

yang jauh diatas 100%. Disisi lain dengan penetapan tarif rasional ini equity

pelayanan kesehatan bisa lebih diwujudkan dengan pemanfaatan tempat

tidur yang lebih tinggi pada kelas perawatan yang dibawahnya (kelas III /

bangsal) selain pemanfaatan perawatan kelas utama (Paviliun, Super Vip,

dan Vip).

Berdasarkan uraian hasil penelitian diatas maka sebagai bahan

masukan bagi manajemen Rumah Sakit Akademis Jaury Jusuf Putera,

dalam menjalankan operasional rumah sakit, mungkin perlu

mempertimbangkan beberapa hal seperti :

1. Untuk dapat lebih menekan komponen total biaya (total cost) maka

dalam pengelolaannya, pihak manajemen rumah sakit perlu untuk

melakukan efisiensi terhadap pengeluaran biaya tetap (fixed cost),

biaya operasional tetap (semi variabel cost) dan biaya operasional

tidak tetap (variable cost). Penekanan biaya tetap dapat dengan mulai

memperhitungkan anggaran alokasi dana untuk pembiayaan alat-alat

investasi baik peralatan medis maupun non medis. Bila mau melakukan

investasi terutama alat medis hendaknya memperhitungkan nilai

3

Page 5: Program Kerja MADE MARS

investasi alat tersebut, output penggunaan alat serta

mempertimbangkan kelayakan investasi suatu alat medis dengan

memperhitungkan kapan atau berapa lama alat tersebut bisa mencapai

titik impas (break even point), yakni pengembalian modal awal, dan

untuk selanjutnya hanya menghitung keuntungan dari investasi alat

medis tersebut.

2. Melihat tingginya pembiayaan rawat inap seperti komponen fixed cost,

variabel cost dan semi variabel cost, mungkin juga diakibatkan karena

pusat biaya rawat inap tersebar pada banyak ruangan / kelas yang amat

bervariasi tingkatannya. Sehingga kedepannya mungkin bisa dipikirkan

untuk memfokuskan setiap ruangan / gedung hanya untuk satu kelas

perawatan sehingga efisiensi biaya bisa dilakukan, dan secara simultan

akan menekan biaya operasional rumah sakit. Termasuk dalam rencana

pengembangan dan pemeliharaan rumah sakit hendaknya mengacu

pada rencana jangka pendek, menengah atau jangka panjang sesuai

perkembangan dan urgensinya.

3. Tarif rasional yang didapatkan berdasarkan biaya satuan ini mungkin

ada baiknya diuji coba. Dalam hal ini bila pelanggan bertambah

otomatis output akan meningkat pula sehingga akan berdampak pada

peningkatan pendapatan (revenue). Dengan tarif baru ini Rumah Sakit

Akademis Jaury mungkin bisa lebih meningkatkan kualitas pelayanan

rawat inap secara mandiri pada perawatan kelas bawah seperti

perawatan kelas III, dengan mendapatkan subsidi silang dari

perawatan kelas vip atau kelas diatasnya sesuai dengan tarif rasional,

4

Page 6: Program Kerja MADE MARS

sehingga Rumah Sakit Akademis Jaury Jusuf Putera tetap menjalankan

fungsi sosialnya dan memberikan pelayanan kesehatan secara merata

pada semua lapisan masyarakat (equity tercapai).

4. Seandainya penelitian ini bisa ditindaklanjuti pada upaya melihat

penetapan tarif berdasarkan utility dan equity, dalam arti dengan

penetapan tarif rasional ini maka berapa besar pasien yang mampu

membayar sehingga besarnya subsidi pasien kelas Paviliun, Super Vip

maupun kelas Vip diberikan untuk pasien pengguna kelas III akan

semakin rasional pula. Mengingat image dan animo masyarakat

pengguna jasa layanan Rumah Sakit Akademis Jaury Jusuf Putera lebih

pada segmen masyarakat menengah keatas, dimana terlihat pada

output pasien dikelas utama lebih tinggi daripada kelas-kelas

dibawahnya. Untuk itu mungkin ada baiknya bila pihak manajemen bisa

memberlakukan kebijakan tentang prosentase peningkatan tarif lebih

tinggi pada kelas perawatan utama seperti paviliun, super vip dan vip

dibandingkan dengan kelas perawatan dibawahnya (kelas bangsal).

Dari uraian mengenai kesimpulan hasil penelitian diatas maka kami

mencoba merumuskan atau merencanakan suatu program yang mungkin

bisa mulai dilakukan dalam menyikapi mengenai kebijakan tarif rawat inap.

Melihat keadaan diatas maka kami mencoba membuat program

penetapan tarif rawat inap di Rumah Sakit Akademis Jaury Jusuf Putera

seperti judul tesis yang kami buat. Adapun masalah pemberlakuannya

tergantung kembali kepada pihakmanajemen rumah sakit.

5

Page 7: Program Kerja MADE MARS

Adapun program-program yang akan coba kami jabarkan dalam

menetapkan tarif rawat inap yang akan diberlakukan pada tahun 2010 nanti

adalah sebagai berikut :

a) Melakukan sosialisasi mengenai pembiayaan rumah sakit

Peserta : sebaiknya meliputi semua manajemen rumah sakit.

Waktu Pelaksanaan : Oktober 2009.

b) Mendata kembali semua investasi yang dimiliki Rumah Sakit

Akademis Jaury Jusuf Putera yang akan merupakan data dasar

rumah sakit, serta menjadi dasar dalam perhitungan biaya satuan

(unit cost).

Inveatasi ini meliputi : Tanah tempat bangunan berdiri, Gedung,

Alat Medis, Alat Non Medis, dan Kendaraan yang dimiliki Rumah

Sakit Akademis lengkap dengan luas, jumlah, tahun pembelian,

nilai (harga) alat saat dibeli serta perkiraan umur alat yang

dimaksud.

Peserta : sebaiknya melibatkan bagian perencanaan, rumah

tangga,

Bagian logistik atau bagian pengadaan alat medis / non

medis, bagian pelayanan.

Waktu Pelaksanaan : Oktober 2009.

c) Melakukan evaluasi terhadap pembiayaan rumah sakit, terutama

meliputi biaya operasional seperti biaya pemeliharaan, listrik,

telepon, air, bahan habis pakai baik medis maupun non medis.

Peserta : manajemen rumah sakit, bagian perencanaan, rumah

6

Page 8: Program Kerja MADE MARS

tangga, keuangan, pelayanan.

Waktu pelaksanaan : Setiap tiga bulan.

d) Melakukan evaluasi tarif rumah sakit yang berlaku, setiap 3 (tiga)

bulan, untuk mempertimbangkan kenaikan tarif rumah sakit sesuai

fluktuasi pasar atau suku bunga bank yang ditetapkan Bank

Indonesia (BI Rate)

Peserta : pihak manajemen sebagai penentu kebijakan.

Waktu pelaksanaan : Tiga bulan kedepan setelah tarif baru rumah

sakit diberlakukan.

e) Melakukan perencanaan dengan perhitungan yang akurat dalam hal

pengadaan alat-alat medis / penunjang medis dengan

memperhitungkan analisis titik impasnya (break event point).

Peserta : bagian perencanaan, rumah tangga, pelayanan (terutama

pengguna) alat-alat medis atau penunjang medis.

Waktu pelaksanaan : setiap saat bila akan mengadakan / membeli

alat-alat medis / penunjang medis.

7

Page 9: Program Kerja MADE MARS

8