program keluarga berencana untuk menurunkan jumlah kelahiran

20

Click here to load reader

Upload: airinjuntak

Post on 06-Dec-2015

7 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Program Keluarga Berencana

TRANSCRIPT

Page 1: Program Keluarga Berencana Untuk Menurunkan Jumlah Kelahiran

Program Keluarga Berencana untuk Menurunkan Jumlah Kelahiran

Ruth Anthea Airin Simanjuntak

102014210

B4

Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No. 06 Jakarta 11510. Telephone: (021)5694-2051

Email: [email protected]

Abstrak

Kesehatan merupakan hal yang terpenting dari semua yang kita miliki maka dari itu

hendaknya kita menjaga kesehatan kita. Pemerintah juga sudah menyediakan sarana

kesehatan baik bagi orang yang mampu maupun yang kurang mampu, dengan membangun

sebuah puskesmas. Kesehatan suatu Negara dilihat dari kesehatan anaknya karena dianggap

sebagai penerus bangsa, maka dari itu dibuat lah suatu program untuk mengurangi angka

kematian pada bayi dan anak yaitu dengan program keluarga berencana. Banyak cara yang

dapat digunakan dalam program keluarga berencana ini salah satunya yaitu dengan alat

kontrasepsi. Dalam menjaga kesehatan ini banyak faktor yang mempengaruhi salah satunya

adalah lingkungan, lingkungan yang sehat akan memiliki warga yang sehat juga. Dengan kita

melakukan program keluarga berencana ini selain menaikan derajat kesehatan masyarakat,

secara tidak langsung juga mengurangi angka kematian pada ibu dan bayi.

Kata kunci: puskesmas, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana,lingkungan

Abstract

Health is the most important thing of all that we have and therefore we should maintain our

health. The Government is also providing better health facilities for the people who are able

and the less able, to build a clinic. State health views of their child's health as it is considered

as a successor to the nation, and therefore was a program created to reduce mortality in

infants and children is the family planning program. Many ways that can be used in family

planning program is one that is with contraception. In maintaining the health of many

factors affecting one of which is environmental, healthy environment to have healthy citizens

also. As we do the family planning program is in addition to raising the level of public

health, indirectly also reduce mortality in mothers andinfants.

Keywords: health centers, maternal and child health,family planning,environment

Page 2: Program Keluarga Berencana Untuk Menurunkan Jumlah Kelahiran

Pendahuluan

Indonesia mewajibkan warga negaranya untuk ikut mendukung keluarga berencana,

hal ini dikarenakan untuk menekan jumlah pertumbuhan yang kian pesat di waktu tahun

order baru, pada tahun tersebut pemerintahan presiden Soeharto dianggap berhasil melakukan

pembenahan dalam program keluarga berencana serta mobilitas  perekonomian yang baik

pula.Memiliki keluarga ideal adalah dambaan setiap orang dan dengan Keluarga Berencana

(KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama  bagi

wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan perluasan pelayanan

keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan

kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak

wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya

jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat

diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas

wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi.1

Jumlah Penduduk

Pengertian penduduk dalam ilmu sosiologi adalah Kumpulan manusia yang menempati

wilayah geografi dan ruang tertentu. Berdasarkan UUD 1945 pasal 26 ayat 2 “Penduduk

adalah Warga Negara Indonesia dan Orang Asing yang bertempat tinggal di Indonesia”. Dan

secara umum penduduk adalah Semua Orang yang berdomisili di Wilayah Republik

Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan

tetapi bertujuan untuk menetap di Wilayah Republik Indonesia.

Bicara mengenai penduduk tak pernah lepas dari pertumbuhan penduduk tersebut.

Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah di pengaruhi oleh 4 faktor yaitu Kelahiran

(fertilasi), Kematian (mortalitas), In Migrasion (migrasi masuk), Out Migrasion (migrasi

keluar).

Pertumbuhan penduduk pada suatu wilayah dipengaruhi oleh 3 komponen yaitu :

a. Fertilitas

Fertilitas dalam pengertian demografi adalah Kemampuan rill seorang wanita untuk

melahirkan.

b. Mortalitas

Mortalitas atau kematian adalah Peristiwa menghilangnya semua tanda –tanda kehidupan

secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.

c. Migrasi

Page 3: Program Keluarga Berencana Untuk Menurunkan Jumlah Kelahiran

Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap disuatu tempat ke

tempat lain melampaui batas politik / negara ataupun batas administrative / batas bagian

dalam suatu negara. Jadi migrasi sering diartikan sebagai perpindahan penduduk yang relatif

permanen dari suatu daerah ke daerah lain.2

Angka kematian ibu dan bayi

Berdasarkan penelitian WHO di seluruh dunia terdapat kematian ibu sebesar 500.000 jiwa

per tahun dan kematian bayi khususnya neonates sebesar 10.000.000 jiwa per tahun,

kematiab maternal dan baaayi tersebut terjadi terutama di Negara berkembang sebesar 99%.

Jumlahnya sangat besar, tetapi tidak menarik perhatian karena kejadiannya tersebar, berbeda

dengan kematian yang terjadi akibat banjir, tanah longsor, bencan alam lainnya atau korban

kecelakaan.

Terdapat banyak hal yang dapat menjadi faktor yang menyebabkan kematian ibu, yaitu:

Tabel.2. Penyebab kematian ibu di 12 rumah sakit pendidikan di Indonesia

Selain itu, terdapat juga tiga faktor yang menyebabkan kematian ibu melahirkan:

a. Keadaan sarana pelayanan kesehatan ibu dan anak belum memadai

b. penggunaan sarana pelayanan kesehatan ibu dan anak yang masih kurang

c. dan karakteristik ibu hamil yang buruk terutama berupa umur tua anemia dan jarak

antara dua kehamilan yang terlalu pendek

Kematian bayi

Page 4: Program Keluarga Berencana Untuk Menurunkan Jumlah Kelahiran

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat bayi lahir sampai bayi berusia tepats

satu tahun. Banyak factor yang dikaitkan dengan kematian bayi. Secara garis besar, dari sisi

penyebabnya kematian bayi ada dua macam yaitu Endogen dan Eksogen, antara lain

meliputi :

1. Kematian bayi Endogen adalah kematian bayi yang terjadi pada pertama setelah

melahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak

lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat setelah

kehamilan.

2. Kematian bayi Eksogen adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan

sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian

dengan pengaruh lingkungan.3

Masalah Kependudukan Di Indonesia

Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar ke 4 setelah Amerika

Serikat. Selain jumlah penduduknya yang besar, luasnya negara kepulauan dan tidak

meratanya penduduk membuat Indonesia semakin banyak mengalami permasalahan terkait

dengan hal kependudukan. Tidak hanya itu, faktor geografi, tingkat migrasi, struktur

kependudukan di Indonesia dll membuat masalah kependudukan semakin kompleks dan juga

menjadi hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus guna kepentingan pembangunan

manusia Indonesia. Adapun masalah-masalah kependudukan yang dialami oleh Indonesia

antara lain:

1. Besarnya Jumlah Penduduk (Over Population)

Telah disebutkan sebelumnya di awal bahwa jumlah penduduk Indonesia berada di urutan ke

empat terbesar di dunia setelah berturut-turut China, India, Amerika Serikat dan keempat

adalah Indonesia. (Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah. Dari

sensus tahun 1971-2010, jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah. Akan tetapi

permasalahan kependudukan terkait dengan jumlah penduduk yang besar menjadi sebuah

masalah yang tidak dapat dihindarkan. Indonesia memiliki berbagai potensi terjadinya konfik.

Selain itu, masalah yang muncul terkait dengan jumlah penduduk yang besar adalah dalam

penyedian lapangan pekerjaan. Kebutuhan akan bahan pokok menuntut orang untuk berkerja

dan encari nafkah. Namun, penyedia lapangan kerja sangatlah minim. Yang menjadi masalah

adalah penduduk lebih senang untuk menggantungkan diri terhadap pekerjaan dan cenderung

mencari pekerjaan daripada membuka lapangan pekerjaan. Hal ini menyebabkan masalah

baru yaitu pengangguran. Apabila jumlah pengangguran ini tinggi, maka rasio

Page 5: Program Keluarga Berencana Untuk Menurunkan Jumlah Kelahiran

ketergantungan tinggi sehingga negara memiliki tanggungan yang besar untuk penduduknya

yang dapat menghambat pembangunan dan menyebabkan tingkat kemiskinan menjadi tinggi.

Jumlah penduduk yang besar memiliki andil dalam berbagai permasalahan lingkungan dan

aspek lainnya. Jumlah penduduk yang besar tentunya membutuhkan ruang yang lebih luas

dan juga kebutuhan yang lebih banyak namun lahan dan juga wilayah Indonesia tidaklah

bertambah. Oleh karena itu, perencaan yang matang sangatlah diperlukan guna penentuan

kebijakan terkait dengan besarnya jumlah penduduk Indonesia.

2. Tingginya Tingkat Pertumbuhan Penduduk

Terkait dengan jumlah penduduk yang tinggi tentunya terdapat faktor yang

mempengaruhinya. Salah satunya adalah tingkat atau laju pertumbuhan penduduk. Besarnya

laju pertumbuhan penduduk membuat pertambahan jumlah penduduk semakin meningkat.

Semakin besar persentase kenaikannya maka semakin besar jumlah penduduknya. Kenaikan

ini tentunya membawa dampak bagi kependudukan Indonesia. Dalam penentuan kebijakan

semakin banyak yang perlu dipertimbangkan baik dalam hal penyediaan berbagai sarana dan

prasarana, fasilitas-fasilitas umum dan yang terpenting adalah kebijakan dalam rangka

mengurangi laju pertumbuhan yang ada di Indonesia. Dari situlah muncul program KB dan

kini ditangani oleh BKKBN. Apabila tingginya tingkat pertumbuhan penduduk terus

dibiarkan maka akan terjadi berbagai masalah baik masalah pengangguran, tingkat kualitas

sumber daya manusia yang menurun, kejahatan, lapangan pekerjaan dll yang memberikan

dampak negatif bagi kelangsungan umat manusia Indonesia khususnya. Oleh karena itu,

usaha untuk menekan laju pertumbuhan sangatlah penting. Program-program yang

ditawarkan pemerintah harus didukung oleh masyarakat seperti halnya KB, penggunaan alat

kontrasepsi, penundaan usia perkawinan, dll sehingga penurunan laju pertumbuhan penduduk

diharapkan menurun.

3. Persebaran Penduduk Tidak Merata

Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas

wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat. Berdasarkan sensus penduduk dan survey

penduduk, persebaran penduduk Indonesia antar provinsi yang satu dengan provinsi yang lain

tidak merata.

Di Indonesia sendiri terjadi konsentrasi kepadatan penduduk yang berpusat di Pulau Jawa.

Hampir lebih dari 50% jumlah penduduk Indonesia mendiami Jawa. Hal ini menjadi masalah

apabila pusat pemerintahan, informasi, trasportasi, ekonomi, dan berbagai fasilitas hanya

berada di satu wilayah. Penduduk akan berusaha untuk melakukan migrasi dan akhirnya akan

berdampak pada permasalahan pemerataan pembangunan.

Page 6: Program Keluarga Berencana Untuk Menurunkan Jumlah Kelahiran

Faktor faktor yang menyebabkan terjadinya persebaran penduduk:

1. Kesuburan tanah, daerah atau wilayah yang ditempati banyak penduduk, karena dapat

dijadikan sebagai lahan bercocok tanam dan sebaliknya.

2. Iklim, wilayah yang beriklim terlalu panas, terlalu dingin, dan terlalu basah biasanya

tidak disenangi sebagai tempat tinggal

3. Topografi atau bentuk permukaan tanah pada umumnya masyarakat banyak bertempat

tinggal di daerah datar

4. Sumber air

5. Perhubangan atau transportasi

6. Fasilitas dan juga pusat-pusat ekonomi, pemerintahan, dll.

4. Urbanisasi

Pertumbuhan jumlah penduduk yang signifikan akibat urbanisasi menimbulkan masalah yang

sangat kompleks. Terbatasnya lapangan pekerjaan dan tingginya persaingan di kota besar

menyebabkan bertambahnya jumlah pengangguran. Tidak adanya keahlian dan sedikitnya

kaum pendatang yang memiliki modal yang cukup untuk membuka usaha di kota

mengakibatkan meningkatnya tindakan kriminalitas.

Terbatasnya tempat tinggal mengakibatkan munculnya banyak rumah kumuh tidak layak huni

yang membuat tata letak kota menjadi berantakan dan tidak tertata dengan baik. Apalagi

banyak pendatang ini yang kemudian mendirikan gubuk-gubuk liar di pinggiran sungai dan

rel kereta api yang merupakan daerah hijau yang tidak boleh ditempati. Para pendatang

tentunya akan menghadapi tantangan atau hambatan untuk hidup di kota. Mereka akan

bersaing dengan masyarakat kota, dan tentu juga dengan sesama pendatang. Gaya hidup

masyarakat perkotaan yang individualis, diakibatkan oleh persaingan yang ketat untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya membuat mereka tidak peduli dengan sesamanya. 4

Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan

kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan harapan bahwa dengan

adanya pesan tersebut, maka masyarakat, kelompok atau individu dapat memperoleh

pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut pada akhirnya

diharapkan dapat berpengaruh terhadap perilaku. Dengan kata lain dengan adanya promosi

kesehatan tersebut diharapkan dapat membawa akibat terhadap perubahan perilaku kesehatan

dari sasaran. Promosi kesehatan juga merupakan proses pendidikan yang tidak lepas dari

proses belajar. Seseorang dapat dikatakan belajar bila dalam dirinya terjadi perubahan, dari

tidak tahu menjadi tahu,dari tidak dapat mengerjakan sesuatu menjadi dapat mengerjakan

Page 7: Program Keluarga Berencana Untuk Menurunkan Jumlah Kelahiran

sesuatu. Dalam proses belajar, terjadi pengaruh timbal balik antara berbagai faktor, antara

lain subjek belajar, pengajar atau fasilitator belajar, metode yang digunakan dan materi atau

bahan yang dipelajari. Sedangkan keluaran merupakan hasil belajar itu sendiri, yang terdiri

dari kemampuan baru atau perubahan baru pada diri subjek belajar (Notoatmodjo, 2007). 5

Jumlah Kelahiran

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebutkan, tiap

tahunnya tercatat sebanyak 3,5 sampai 4 juta bayi dilahirkan. Angka tersebut seperti jumlah

penduduk di Singapura. Tiap tahunnya, pemerintah terus gencar mencari solusi untuk

mengurangi jumlah kelahiran yang tergolong tinggi itu. Sayangnya, tingginya angka

kelahiran di Indonesia yang tidak diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia. Hal ini

justru menimbulkan masalah lain, seperti banyaknya pengangguran yang berujung pada

kemiskinan. Angka kelahiran adalah bilangan yang menunjukkan jumlah bayi yang lahir

hidup dari setiap seribu penduduk dalam satu tahun. Angka kelahiran dikatakan tinggi apabila

di atas 30, angka kelahiran dikatakan sedang apabila antara 20-30, dan angka kelahiran

dikatakan rendah apabila kurang dari 20. Sebagai contoh, angka kelahiran tahun 2013 suatu

negara adalah 25 per seribu penduduk. Hal itu berarti, angka kelahiran pada tahun 2013

negara tersebut tergolong sedang. Rumus untuk menentukan angka kelahiran, yaitu:

Angka kelahiran =(Jumlah bayi yang lahir hidup dalam 1 tahun / Jumlah penduduk) x 1000. 6

Sosial

Kepercayaan dan agama juga menjadi salah satu faktor sosial dalam mempengaruhi orang

dalam penerimaan KB. Dari beberapa agama yang tersebar di Indonesia, ada beberapa agama

tertentu yang tidak memperbolehkan penganutnya mengikuti program KB tersebut. Maka

dari itu, dengan sedikitnya peserta yang mengikuti program KB berarti angka kelahiran

makin meningkat jumlahnya. Adat istiadat dalam masyarakat juga mempengaruhi dalam

peningkatan angka kelahiran. Kebiasaan dan cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah

penduduk. Misalnya tentang anak, ada saja keluarga yang menginginkan anak sebanyak-

banyaknya,ada juga beberapa suku dan adat untuk menganut harus memiliki anak yang

banyak. Ada juga yang menilai anak laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan atau

sebaliknya, sehingga keluarga tersebut mengejar untuk mendapatkan anak laki-laki atau

sebaliknya. Ini menjadi faktor yang mempengaruhi naiknya angka kelahiran. 7

Page 8: Program Keluarga Berencana Untuk Menurunkan Jumlah Kelahiran

Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi secara tidak langsung akan meningkatkan

pendapatan dan daya beli masyarakat. Jika daya beli masyarakat tinggi, secara tidak langsung

juga akan meningkatkan taraf hidup, gizi, kesehatan, dan pendidikan masyarakat. Dengan

demikian, diharapkan jika pertumbuhan dan pembangunan semakin tinggi, kualitas hidup

penduduk akan semakin meningkat. Oleh karena itu, terjadi saling ketergantungan antara

pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Selain itu faktor ekonomi juga

mempengaruhi jodoh, kebiasaan- kebiasaan atau penolakan hubungan seks pranikah, jumlah

kelahiran di luar kawin di berbagai masyarakat dan perubahan-perubahan yang terjadi. Tetapi

ada beberapa hal yang berbeda, biasanya di bagian perdesaan dengan kemampuan yang

minim membuat rakyat berpikir bahwa melakukan hubungan seks merupakan hiburan bagi

mereka.7

Pengertian Posyandu

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan

keluarga berencana. Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan

yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari

petugas kesehatan dalam rangka pencapaian NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia

Sejahtera).

Istilah Posyandu yang dikenal sebagai Pos Pelayanan Terpadu adalah suatu tempat yang

kegiatannya tidak dilakukan setiap hari melainkan satu busekali diberikan oleh pemberi

pelayanan kesehatan dan terdiri dari beberapa pelayanan kesehatan yaitu:

1. Pelayanan Pemantauan Pertumbuhan Berat Badan Balita

2. Pelayanan Imunisasi

3. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak. Pelayanan Ibu berupa pelayanan.8

Bentuk kegiatan Posyandu

Beberapa kegiatan diposyandu diantaranya terdiri dari lima kegiatan Posyandu (Panca Krida

Posyandu), antara lain:

1) Keluarga Berencana

Pelayanan keluarga berencana kepada pasangan usia subur dengan perhatian khusus

kepada mereka yang dalam keadaan bahaya karena melahirkan anak berkali-kali dan

golongan ibu beresiko tinggi

Page 9: Program Keluarga Berencana Untuk Menurunkan Jumlah Kelahiran

Cara-cara penggunaan pil, kondom dan sebagainya

2) Kesehatan Ibu dan Anak

Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui, serta bayi, anak balita

dan anak prasekolah

Memberikan nasehat tentang makanan guna mancegah gizi buruk karena kekurangan

protein dan kalori, serta bila ada pemberian makanan tambahan vitamin dan mineral

Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimilasinya

Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program KIA.

3) Peningkatan gizi

Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat

Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori cukup kepada

anak-anak dibawah umur 5 tahun dan kepada ibu yang menyusui

Memberikan kapsul vitamin A kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun

4) Immunisasi

Imunisasi tetanus toksoid 2 kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3x, polio 3x, dan campak

1x pada bayi.

5) Penanggulangan Diare

Penanganan yang dapat diberikan untuk obat diare adalah banyak minum air putih

untuk mengganti cairan tubuh yang hilang dan zat kimia tubuh yang hilang. Selain

dengan air putih diare yang anda alami juga dapat diatasi dengan cairan oralit .8

Keluarga Berencana

Keluarga berencana adalah suatu program yang digunakan untuk pengendalian

pertumbuhan jumlah penduduk dengan mengatur perencanaan kehamilan, sehingga

kehamilan terjadi pada waktu yang ditentukan saja. Kegiatan keluarga berencana tidak hanya

berupa penjarangan dan mengatur kehamilan, tetapi juga termasuk kegiatan untuk

meningkatkan taraf ekonomi dan kesejahteraan secara menyeluruh. Jumlah penduduk yang

tinggi dapat menghambat pertumbuhan hasilpembangunan, salah satunya termasuk

Page 10: Program Keluarga Berencana Untuk Menurunkan Jumlah Kelahiran

pembangunan kesehatan. Keberhasilan dari program ini berpengaruh timbal balik dengan

penurunan angka kematian bayi dan kematian ibu maternal. Dengan demikian program

keluarga berencana akan meningkatkan pula kesejahteraan serta kesehatan masyarakat.

Program keluarga berencana ini memiliki dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus

tujuan umum bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta keluarga dalam

rangka mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera (NKKBS). Sedangkan tujuan

khusus bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penggunaan alat

kontrasepsi, menurunkan jumlah angka kelahiran bayi dan meningkatkan kesehatan

masyarakat dengan penjarangan kelahiran. Selain itu program keluarga berencana juga

memiliki dampak untuk kesehatan ibu dan bayi, untuk kesehatan ibu sendiri memiliki

dampak pada fisiknya sendiri dengan mencegah kehamilan yang berulang kali dengan jangka

waktu yang pendek dan mencegah keguguran yang menyebabkan kurangnya darah serta

meningkatkan mental dari diri ibu itu sendiri. Sedangkan dampak untuk anak yang dilahirkan

anak dapat tumbuh secara wajar selama dalam kandungan dan sesudah lahir bayi tersebut

mendapatkan pemeliharaan serta asuhan yang cukup dari ibunya. Ada beberapa kegiatan

yang dilakukan dalam kegiatan keluarga berencana tersebut, yaitu : komunikasi informasi dan

edukasi, pelayanan kontrasepsi, pembinaan dan pengayoman medis kontrasepsi, pelayanan

perujukan keluarga berencana dan pencatatan laporan.9

Kesehatan Ibu dan Anak

Kesehatan ibu dan anak juga merukapan salah satu unsur yang penting dalam

menurunkan angka kematian dan kesakitan di antara ibu. Penurunan angka kematian ibu

maternal, bayi dan anak balita serta penurunan angka kelahiran merupakan sasaran prioritas

dalam pembangunan di bidang kesehatan. Upaya kesehatan ibu dan anak adalah upaya

dibidang kesehatan ibu dan anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut

pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta

anak prasekolah. Dalam pemeliharaan kesehatan ibu dan anak puskesmas juga memiliki

peran dalam program ini seperti pemberian penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek

dalam mencapai tujuan program pemeliharaan kesehatan ibu yang sedang hamil, melahirkan

dan menyusui, serta bayi, anak balita dan anak prasekolah, pemberian nasehat tentang

makanan guna mencegah gizi buruk serta pemberia nasehat tentang perkembangan anak.

Untuk pemeliharaan kesehatan ibu hamil dilakukan dua kunjungan. Kunujungan pertama

biasanya dilakukan kepada ibu yang baru hamil, biasanya ibu mengisi formulir pendaftaran

agar namanya tercatat di puskesmas. Biasanya juga dilakukan pemeriksaan fisik kepada ibu

Page 11: Program Keluarga Berencana Untuk Menurunkan Jumlah Kelahiran

hamil tersebut, apakah ada penyakit yang diderita oleh si pasien. Selain memeriksa penyakit

yang dialami pasien, kesadaran, tinggi badan, berat badan, tensi, pernafasan juga

diperiksa.dan pada kunjungan yang kedua adalah kunjungan ulang dimana pasien terkadang

dating karena adanya keluhan selain ada keluhan juga diberi imunisasi TT 4 minggu setelah

pemberian TT pertama, pemberian imunisasi TT pertama dilakukan pada kunjungan awal.10

Puskesmas

Puskesmas adalah suatu organisasi kegiatan funsional yang berfungsi untuk

mengembangkan kesehatan masyarakat dan juga membina peran serta masyarakat di sekitar

wilayah puskesmas tersebut, dengan kata lain puskesmas memiliki tanggung jawab atas

kesehatan masyarat dalam wilayah kerjanya. Wilayah kerja puskesmas meliputi sebuah

kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Puskesmas juga merupakan perangkat pemerintah

Daerah Tingkat II. Sasaran dari sebuah puskesmas adalah 30.000 penduduk. Jika jangkauan

wilayah terlalu luas puskesmas dibantu dengan puskesmas pembantu dan puskesmas keliling.

Khusus kota besar dengan jumlah penduduk yang lebih banyak dari desa, sebuah puskesmas

bisa untuk mencakup satu kelurahan. Karena di kota memiliki jumlah penduduk yang lebih

banyak dari pada di desa sehingga kepadatan penduduknya lebih tinggi dibandingkan di

desa.11

Peran Serta Masyarakat

Dalam meningkatkan kesehatan masyarakat suatu wilayah masyarakat itu sendiri juga

memiliki peran dalam pembangunan kesehatan dimana masyarakat tersebut turut serta dalam

mengambil tanggung jawab atas kesehatan diri, keluarga dan masyarakat juga

mengembangkan kemampuan untuk menyehatkan diri, keluarga dan masyarakat, selain itu

masyarakat juga menjadi pelaku atau perintis kesehata dan memimpin yang menggerakan

kegiatan masyarakat di bidang kesehatan, berdasarkan asas kemandirian dan kebersamaan.

Peran serta masyarakat juga dapat berperan sebagai penyumbang tenaga, pikiran, sarana dan

dana yang digunakan untuk upaya kesehatan. Peran masyarakat dalam pengembangan

kesehatan ini dapat bersifat pengobatan, peningkatan maupun pemulihan. Dalam

menggalakan peran serta masyarakat sebelumnya dari puskesmas itu sendiri harus

memberikan penyuluhan terlebih dahulu agar pola pikir masyarakat itu dapat berubah dari

sebelumnya dengan beberapa tujuan, ada tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum

seperti meningkatnya jumlah dan mutu upaya masyarakat dibidang kesehatan, dan tujuan

khusus seperti meningkatnya kemampuan dari pemuka masyarakat tersebut dalam merintis

dan menggerakan upaya kesehatan dimasyarakat, meningkatkan kemampuan organisasi

Page 12: Program Keluarga Berencana Untuk Menurunkan Jumlah Kelahiran

masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, dan meningkatkan kemampuan

masyarakat dan organisasi masyarakat dalam menggali, menghimpun dan mengelola dana

dan sarana masyarakat untuk upaya kesehatan. Selanjutnya bergantung kepada masyarakat itu

sendiri pembangunan kesehatan masyarakat desa adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang

dilakukan berdasarkan gotong royong dan cara masyarakat menyikapi program tersebut.12

Kesimpulan

Hipotesis diterima. Revitalisasi program KB yang diadakan untuk menurunkan jumlah

kelahiran di Indonesia berhasil karena dengan program KB yang berlangsung, banyak ibu

yang menginginkan anaknya 2 saja. Jadi angka kelahiran makin menurun. Dengan adanya

promosi kesehatan yang dibuat akan memberi edukasi untuk menjalankan program keluarga

berencana, yaitu 1 keluarga hanya 2 anak dan lebih baik jika perempuan dan laki- laki. Dan

mengetahui faktor Total fertily rate yaitu pendidikan, usia, penghasilan, dan lain- lain, maka

penyuluhan dapat menjadi lebih baik dan tepat sasaran. Penduduk telah menyadari

pentingnya pembatasan jumlah anak demi peningkatan kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu,

Indonesia masih memerlukan program KB. Sasaran pemerintah dari KB ini agar supaya

terciptanya kesejahteraan di dalam negara.

Daftar Pustaka

1. Chandra,B. Pengantar statistik kesehatan. Jakarta: EGC; 2005. h.29-33

2. Budiarto,E. Pengantar epidimiologi. Jakarta: EGC; 2003. h.63

3. Chandra B. Ilmu kedokteran pencegahan & komunitas. Jakarta: EGC; 2006.h.243.

4. Siahaan,N.H.T. Hukum lingkungan dan ekologi pembangunan. Jakarta: Erlangga;

2004. h.115-16

5. Mitchell CR. Biologi. Edisi ke-5. Jakarta: Erlangga; 2004.h.71.

6. Campbell,Neil A. Biologi. Edisi ke-5 Jilid 3. Jakarta: Erlangga; 2004. h.345

7. Ahman E, Indriani E. Membina kompetensi sosial ekonomi. Jakarta: IKAPI;

2007.h.14-5.

8. Effendi, F. Keperatawan kesehatan komunitas. Jakarta: Edward Tanujaya; 2012.L-7.

H.24

9. Manuaba IBG. Ilmu kebidanan penyakit kandungan & keluarga berencana untuk

pendidikan kebidanan. Jakarta: EGC; 1998.h.71.

Page 13: Program Keluarga Berencana Untuk Menurunkan Jumlah Kelahiran

10. Manuaba IBG. Ilmu kebidanan penyakit kandungan & keluarga berencana untuk

pendidikan kebidanan. Jakarta: EGC; 1998.h.1-3.

11. Pedoman kerja puskesmas jilid 1. Diterjemahkan oleh: Departemen Kesehatan RI;

1991: B1-57.

12. Sadirman AM. Sejarah 3 program ilmu sosial. Jakarta: Quadra; 2006.h.137-9.