program aplikasi peramalan kurs rupiah … · hal ini menyebabkan naiknya nilai tukar mata uang...

108
i PROGRAM APLIKASI PERAMALAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR (AMERIKA SERIKAT) MENGGUNAKAN METODE BOX-JENKINS Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Informatika Oleh : ANDRIYANTO 055314006 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS dan TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

Upload: vuongkiet

Post on 05-Aug-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

PROGRAM APLIKASI PERAMALAN KURS RUPIAH

TERHADAP DOLLAR (AMERIKA SERIKAT)

MENGGUNAKAN METODE BOX-JENKINS

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Program Studi Teknik Informatika

Oleh :

ANDRIYANTO

055314006

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS dan TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

ii

FORECASTING APPLICATION PROGRAM

FOR RUPIAH AGAINST DOLLAR (UNITED STATES)

USING BOX-JENKINS METHOD

Final Project

Presented as Partial of the Requirements to

Obtain the Sarjana Teknik Degree

In Informatics Engineering

By :

ANDRIYANTO

055314006

STUDY PROGRAM OF INFORMATICS ENGINEERING

DEPARTEMENT OF INFORMATICS ENGINEERING

FACULTY OF SIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2009

iii

iv

v

HALAMAN MOTTO

 

 

Segala Sesuatu yang Terjadi dalam Hidup Ini,

Adalah Hasil dari Apa yang Kita Pikirkan

Keberuntungan adalah

Bagian dari Suatu Kemenangan,

Keberuntungan Seseorang

dapat Mengalahkan Kepandaian Orang Lain

Saya meny

PROG

DOLLA

yang dibu

Program S

Dharma Y

dari skrips

gelar kesa

Perguruan

dicantumk

PE

yatakan deng

GRAM APL

AR (AMER

uat untuk m

Studi Teknik

Yogyakarta, s

si yang sudah

rjanaan di l

Tinggi atau

kan sebagaim

RNYATA

gan sesungg

LIKASI PE

RIKA SER

melengkapi s

k Informatik

sejauh yang

h dipublikas

lingkungan

u Instansi m

mana mestiny

vi

AAN KEA

guhnya bahw

ERAMALA

RIKAT) ME

JENKI

sebagian per

ka, Fakultas

saya ketahu

sikan dan ata

Universitas

manapun, ke

ya.

ASLIAN K

wa skripsi de

AN KURS R

ENGGUNA

NS

rsyaratan m

Sains dan T

ui bukan mer

au pernah di

Sanata Dha

ecuali bagian

Y

KARYA

engan judul

RUPIAH T

AKAN ME

menjadi Sarja

Teknologi U

rupakan tiru

ipakai untuk

arma Yogya

n yang sum

Yogyakarta

Penu

Andriy

NIM 055

:

TERHADA

TODE BO

ana Teknik

Universitas S

uan atau dup

k mendapatk

akarta maup

mber informa

a, Juli 2009

ulis

yanto

5314006

AP

OX-

pada

Sanata

plikasi

kan

pun di

asinya

vii

ABSTRAKSI

Nilai tukar mata uang (kurs) merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi suatu perusahaan dalam melakukan pengambilan keputusan

investasi dan pengembangan perusahaan. Suatu perusahaan akan memprediksi dan

mempertimbangkan keuntungan perusahaan sebelum melakukan penanaman

modal atau pengembangan perusahaan. Salah satu langkah perusahaan untuk

mengembangkan dan menjalankan perusahaan dengan baik adalah dengan

melakukan peminjaman dana untuk pembiayaan dan perluasan perusahaan, baik

melalui pinjaman dalam bentuk rupiah atau dalam bentuk dollar (US$).

Setelah terjadinya krisis ekonomi, pergerakan kurs di Indonesia

mengalami fluktuasi yang cukup tajam. Terjadinya fluktuasi ini, tentunya

mendapatkan pengaruh dari beberapa variable ekonomi dan non-ekonomi

diantaranya adalah tingkat suku bunga dalam dan luar negeri, jumlah uang

beredar, tigkat inflasi dan tingkat harga yang diindikasikan dengan tingkat inflasi.

Hal ini menyebabkan naiknya nilai tukar mata uang Negara-negara maju seperti

Amerika Serikat(US$).

Implementasi program untuk meramalkan kurs rupiah terhadap dollar

(US$) dengan menggunakan variabel tingkat suku bunga dalam dan luar negeri,

jumlah uang beredar dan tingkat harga yang diindikasikan dengan tingkat inflasi

yang menghasilkan nilai prediksi dalam periode bulan yang dapat digunakan

untuk menghitung perkiraan nilai bunga bulanan dari pinjaman.

viii

ABSTRACT

Currency exchange rates (exchange rate) is one of the factors that

influence a company in the conduct of investment decisions and corporate

development. A company will predict and consider the company's profit before

investment or development companies. One of the company to develop and run

the company well is by borrowing funds for the financing and expansion of the

company, either through a loan in the form of rupiahs or in dollars (U.S. $).

After the economic crisis, exchange rate movements in Indonesia

experienced a sharp fluctuations. These fluctuations, must obtain the influence of

several economic variables and non-economic such as the interest rates at home

and abroad, the money supply, inflation and price level indicated by the rate of

inflation. This causes the rise in currency exchange rates Developed countries like

the United States (U.S. $).

Implementation of programs to predict the exchange rate of rupiah against

the dollar (U.S. $) by using a variable interest rate at home and abroad, the money

supply and price level indicated by the rate of inflation that produces predictive

value in a period of months can be used to calculate the estimated value of

monthly interest of the loan.

PUBLI

Yang bert

Nam

NIM

Demi pengUniversita

PROGDOLL

Beserta pmemberikmenyimpapangkalanInternet atsaya maupsaya sebag Demikian Dibuat di Pada tanggYang men

( Andriyan

LEMIKASI KAR

anda tangan

ma : Andr

M : 0553

gembanganas Sanata Dh

GRAM APLLAR(AMER

perangkat ykan kepadaan, mengalin data, mentau media lapun membegai penulis.

pernyataan

Yogyakartagal : 30 Agu

nyatakan

nto )

MBAR PERRYA ILMI

n dibawah i

riyanto

14006

n ilmu pengeharma kary

LIKASI PERIKA SER

yang dipera Perpustakihkan dalamndistribusikain untuk keerikan royal

n ini yang sa

a ustus 2009

ix

RNYATAAIAH UNTU

ni, saya ma

etahuan, sayya ilmiah say

ERAMALARIKAT) ME

JENKI

rlukan ( bkaan Univ

m bentuk mkan secara epentingan lti kepada s

aya buat den

AN PERSEUK KEPEN

ahasiswa Un

ya memberiya yang berj

AN KURS RENGGUNANS

bila ada )versitas Sa

media lain, mterbatas, daakademis taaya selama

ngan sebena

ETUJUAN NTINGAN

niversitas Sa

ikan kepadarjudul :

RUPIAH TAKAN MET

). Dengan anata Dharmengelolanyan mempubanpa perlu mtetap menc

arnya.

AKADEM

anata Dharm

a Perpustaka

TERHADATODE BOX

demikian rma hak uya dalam bblikasikannymeminta ijincantumkan

MIS

ma :

aan

AP X-

saya untuk entuk ya di n dari nama

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada ALLAH BAPA sebagai pencipta atas segala

kehidupan yang kita lihat, kita dengar dan kita rasa. Puji syukur kepada TUHAN

YESUS atas kasih karunia dan keselamatan, serta kepada ROH KUDUS atas

penyertaan, hikmat, akal dan budi sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “PROGRAM APLIKASI PERAMALAN KURS RUPIAH

TERHADAP DOLLAR (AMERIKA SERIKAT) MENGGUNAKAN

METODE BOX-JENKINS”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana teknik program studi teknik informatika. Skripsi ini diharapkan dapat

menjadi suatu bahan bacaan dan pertimbangan bagi semua pihak yang

memerlukan dan menggunakannya.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu, membimbing, dan memberikan petunjuk selama proses pengerjaan

skripsi, pembuatan naskah skripsi, hingga tersusunnya naskah skripsi ini. Tidak

lupa, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Yosef Agung Cahyanta, S.T., M.T., selaku Dekan Fakultas Sains

dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Puspaningtyas Sanjaya Adi, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan

Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Albertus Agung Hadhiatma, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing

yang telah dengan sabar memberikan petunjuk serta bimbingan, sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. K

dib

5. Ka

do

6. Te

yan

dan

ini

Se

Karunia-N

di atas. Sk

senang ha

mungkin m

lebih luas

memberi m

edua orang

berikan sehi

akak dan ke

amu.

eman-teman

ng tidak da

n bantuan

i.

moga Tuha

Nya kepada

kripsi ini te

ati menerim

masih bisa m

s dan anali

manfaat bag

tua saya, at

ingga saya d

edua adik s

n Teknik In

apat saya se

yang diberi

an Yang M

semua piha

entu saja ma

ma kritik d

mengemban

isa yang le

gi kita semu

xi

tas doa, kas

dapat meny

saya, terima

nformatika

ebutkan satu

ikan, sehing

Maha Esa

ak yang tela

asih jauh da

dan saran d

ngkan hasil

ebih tajam.

ua.

sih, kesabara

yelesaikan sk

a kasih untu

angkatan 2

u persatu, t

gga saya d

senantiasa

ah memberi

ari sempurn

demi perba

penelitian i

. Akhirnya

an, dan perh

kripsi ini.

uk perhatian

2005 dan te

terima kasih

dapat menye

memberik

ikan segala

na, sehingga

aikan. Kepa

ini pada rua

a semoga s

Yogy

hatian yang

n, dukungan

eman-teman

h atas duku

elesaikan sk

kan Rahmat

bantuan ter

a penulis de

ada peneliti

ang lingkup

skripsi ini

yakarta, Juli

Pe

(Andriy

telah

n dan

n lain

ungan

kripsi

t dan

rsebut

engan

i lain

yang

dapat

i 2009

enulis,

yanto)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN MOTTO ............................................................................................. v 

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi 

ABSTRAKSI ........................................................................................................ vii 

ABSTRACT ......................................................................................................... viii 

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ...................................................... ix 

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x 

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii 

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xviii 

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xviii 

BAB 1 ..................................................................................................................... 1 

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 

1.1.  LATAR BELAKANG MASALAH ............................................................ 1 

1.2.  RUMUSAN MASALAH ............................................................................ 3 

1.3.  BATASAN MASALAH ............................................................................. 3 

1.4.  TUJUAN PENELITIAN ............................................................................. 4 

1.5.  METODE PENELITIAN ............................................................................ 4 

1.6.  SISTEMATIKA PENULISAN ................................................................... 5 

BAB 2 ..................................................................................................................... 6 

LANDASAN TEORI .............................................................................................. 6 

2.1.  KURS MATA UANG ................................................................................. 6 

2.2.  PERAMALAN ............................................................................................ 8 

xiii

2.3.  FUNGSI TRANSFER ............................................................................... 10 

2.3.1.  Tahap 1 : Identifikasi Bentuk Model Fungsi Transfer ..................... 13 

2.3.1.1  Mempersiapkan Deret Input dan Output .................................... 13 

2.3.1.1.1  Pembedaan Data .................................................................. 13 

2.3.1.1.2  Estimasi Parameter AR dan MA untuk Deret Input ............ 14 

2.3.1.2  Pemutihan Deret Input ............................................................... 16 

2.3.1.3  Pemutihan Deret Output ............................................................. 17 

2.3.1.4  Penghitungan Korelasi-Silang untuk Deret Input dan Output yang

Telah Diputihkan ....................................................................................... 18 

2.3.1.5  Penaksiran Langsung Bobot Respons Impuls ............................ 19 

2.3.1.6  Penetapan (r,s,b) untuk Model Fungsi Transfer yang

Menghubungkan Deret Input dan Output ................................................. 20 

2.3.1.7  Penaksiran Awal Deret gangguan(nt) ......................................... 20 

2.3.1.8  Penetapan (pn,qn) untuk Model ARIMA(pn,0,qn) dari Deret

Gangguan (nt) ............................................................................................ 20 

2.3.2.  Tahap 2 : Penaksiran Parameter-Parameter Model Fungsi Transfer 21 

2.3.2.1  Taksiran Awal Nilai Parameter .................................................. 21 

2.3.2.2  Taksiran Akhir Nilai Parameter ................................................. 21 

2.3.3.  Penghitungan Nilai Sisa Model(r,s,b) yang Menghubungkan Deret

Input dan Output ........................................................................................... 23 

2.3.4.  Tahap 4 : Penggunaan Model Fungsi Transfer untuk Peramalan .... 24 

2.3.5.  Penghitungan Ketepatan Ramalan ................................................... 25 

BAB 3 ................................................................................................................... 27 

xiv

ANALISIS dan PERANCANGAN SISTEM ....................................................... 27 

3.1.  ANALISIS SISTEM ................................................................................. 27 

3.1.1.  Gambaran Umum Sistem ................................................................. 27 

3.1.2.  Fungsi Utama Sistem ....................................................................... 28 

3.2.  KEBUTUHAN SISTEM ........................................................................... 28 

3.2.1.  Use Case Diagram ............................................................................ 28 

3.2.2.  Kebutuhan Perangkat Keras ............................................................. 29 

3.3.  DESAIN FUNGSI TRANSFER ............................................................... 30 

3.3.1  Gambaran Umum Proses Fungsi Transfer ....................................... 30 

3.3.2  Blok Diagram Proses Fungsi Transfer ............................................. 32 

3.3.3  Proses Pembentukan Fungsi Transfer .............................................. 35 

3.3.3.1.  Proses Pemutihan Deret Input Output ........................................ 35 

3.3.4  Peramalan dengan Model Fungsi Transfer ...................................... 44 

3.3.5  Data Flow Diagram .......................................................................... 46 

3.3.5.1  DFD Level 0 ............................................................................... 46 

3.3.5.2  DFD Level 1 ............................................................................... 47 

3.3.5.3  DFD Level 2 Proses Open Data ................................................. 48 

3.3.5.4  DFD Level 2 Proses Peramalan ................................................. 48 

3.3.5.5  DFD Level 3 Proses Pemutihan Deret Input-Output ................. 49 

3.3.5.6  DFD Level 3 Proses Penaksiran Model Fungsi Transfer ........... 50 

3.3.5.7  DFD Level 4 Proses Pemutihan Deret Inflasi-Kurs ................... 51 

3.3.5.8  DFD Level 4 Proses Pemutihan Deret Jumlah Uang Beredar-

Kurs .................................................................................................... 52 

xv

3.3.5.9  DFD Level 4 Proses Pemutihan Deret Suku Bunga-Kurs ......... 54 

3.3.6  Desain Antarmuka ............................................................................ 55 

3.3.6.1  Frame Utama .............................................................................. 55 

3.3.6.2  Frame Open File Data ................................................................ 56 

3.3.6.3  Frame Tampilan Data ................................................................. 56 

3.3.6.4  Frame Tampilan Hasil Peramalan .............................................. 57 

3.3.6.5  Frame About Box ....................................................................... 57 

3.3.7  Pengumpulan Data ........................................................................... 58 

BAB 4 ................................................................................................................... 59 

IMPLEMENTASI dan HASIL ............................................................................. 59 

4.1.  IMPLEMENTASI PROSES ..................................................................... 59 

4.1.1.  Proses Pemutihan Deret Input Output .............................................. 59 

4.1.2.  Penarikan Bobot Respons Impuls untuk Deret input ( 1) dan Deret

Output ( ) ...................................................................................................... 64 

4.1.3.  Penarikan Parameter Fungsi Transfer untuk Deret Input ( 1) dan

Deret Output ( ) ............................................................................................ 66 

4.1.4.  Pengamatan Deret Noise(N) untuk pengaruh Deret Input terhadap

Deret Output .................................................................................................. 67 

4.1.5.  Pencarian Parameter AR dan MA untuk Model ARIMA deret

Noise(N) ........................................................................................................ 68 

4.1.6.  Pengamatan Deret Nilai Sisa Residual ........................................ 68 

4.1.7.  Pengamatan Deret Noise Model Fungsi Transfer ( ) .................... 69 

4.1.8.  Peramalan dengan Model Fungsi Transfer ...................................... 69 

xvi

4.2.  HASIL PENELITIAN ............................................................................... 70 

4.3.  Analisa Hasil Penelitian ............................................................................ 74 

4.4.  Kelebihan Sistem ...................................................................................... 75 

4.5.  Kekurangan Sistem ................................................................................... 76 

BAB 5 ................................................................................................................... 77 

KESIMPULAN dan SARAN ................................................................................ 77 

5.1.  Kesimpulan ............................................................................................... 77 

5.2.  Saran .......................................................................................................... 77 

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 79 

LAMPIRAN .......................................................................................................... 80 

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Definisi Use Case .................................................................................... 29 

Tabel 2. Hasil Prediksi .......................................................................................... 73 

Tabel 3. Besar Bunga Bulanan .............................................................................. 74 

Tabel 4. Data Nilai Tukar Rupiah Tahun 2008 ..................................................... 74 

Tabel 5. Data Nilai Tukar Rupiah Tahun 2001 - 2008 ......................................... 80 

Tabel 6. Data Tingkat Inflasi Tahun 2001 - 2008 ................................................. 81 

Tabel 7. Data Tingkat Suku Bunga Tahun 2001 - 2008 ....................................... 83 

Tabel 8. Data Jumlah Uang Beredar Tahun 2001 - 2008 ...................................... 85 

Tabel 9. Deret Pemutihan Input-Output ................................................................ 87 

xviii

DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Pemodelan Fungsi Transfer .................................................................. 10 

Gambar 2 Tahapan Pembentukan Pemodelan Fungsi Transfer ............................ 11 

Gambar 3 Tahapan Pembentukan Pemodelan Fungsi Transfer (lanjutan) ............ 12 

Gambar 4 Use Case Diagram ................................................................................ 28 

Gambar 5 Blok Diagram Pembentukan Model Fungsi Transfer .......................... 32 

Gambar 6 Flowchart Pencarian Parameter AR dan MA Deret Input-Output ....... 37 

Gambar 7 Flowchart Pemutihan Deret Input-Output ............................................ 38 

Gambar 8 Flowchart Penarikan Bobot Respons Impuls ....................................... 39 

Gambar 9 Flowchart Penarikan Parameter Fungsi Transfer ................................. 40 

Gambar 10 Flowchart Pencarian Deret Noise(N) ................................................. 41 

Gambar 11 Flowchart Pencarian Parameter AR dan MA Deret Noise(N) ........... 42 

Gambar 12 Flowchart Pengamatan Deret Nilai Sisa Residual (a) ........................ 43 

Gambar 13 Flowchart Pengamatan Deret Noise Fungsi Transfer (n) ................... 44 

Gambar 14 Flowchart Peramalan dengan Model Fungsi Transfer ....................... 45 

Gambar 15 DFD Level 0 ....................................................................................... 46 

Gambar 16 DFD Level 1 ....................................................................................... 47 

Gambar 17 DFD Level 2 Proses Data Kurs Rp-USD ........................................... 48 

Gambar 18 DFD Level 2 Proses Peramalan ......................................................... 49 

Gambar 19 DFD Level 3 Proses Pemutihan Deret Input-Output ......................... 50 

Gambar 20 DFD Level 3 Proses Penarikan Bobot Respons Impuls ..................... 50 

Gambar 21 DFD Level 4 Proses Pemutihan Deret Inflasi-Kurs ........................... 51 

Gambar 22 DFD Level 4 Proses Pemutihan Deret Jumlah Uang Beredar-Kurs .. 53 

xix

Gambar 23 DFD Level 4 Proses Pemutihan Deret Inflasi-Kurs ........................... 54 

Gambar 24 Antarmuka Frame Utama................................................................... 55 

Gambar 25 Antarmuka Frame Open file Data ...................................................... 56 

Gambar 26 Antarmuka Frame Tampilan Data ..................................................... 56 

Gambar 27 Antarmuka Frame Hasil Peramalan ................................................... 57 

Gambar 28 Antarmuka Frame About Box ............................................................ 57 

Gambar 29 Antarmuka Frame Tampilan Data ..................................................... 70 

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Nilai tukar mata uang (kurs) merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi suatu perusahaan dalam melakukan pengambilan

keputusan investasi dan pengembangan perusahaan. Suatu perusahaan

akan memprediksi dan mempertimbangkan keuntungan perusahaan

sebelum melakukan penanaman modal atau pengembangan perusahaan.

Salah satu langkah perusahaan untuk mengembangkan dan menjalankan

perusahaan dengan baik adalah dengan melakukan peminjaman dana untuk

pembiayaan dan perluasan perusahaan, baik melalui pinjaman dalam

bentuk rupiah atau dalam bentuk dollar (US$).

Kebijakan dalam memilih pinjaman dalam bentuk rupiah atau dalam

bentuk dollar (US$) akan berpengaruh bagi perusahaan dalam pembayaran

kembali. Pinjaman dana dalam bentuk dollar memberikan keuntungan

perusahaan karena memiliki bunga yang kecil, akan tetapi pinjaman ini

akan menyulitkan perusahaan dalam melakukan pembayaran karena nilai

dollar tukar terhadap rupiah dapat berubah setiap saat. Pada tahap inilah

pengamatan dan prediksi kurs dibutuhkan. Masalah dalam mengamati dan

memprediksi kurs adalah perubahan kurs yang fluktuatif. Ketidakpastian

2

perubahan kurs ini dapat berpengaruh pada kenaikan bahkan penurunan

nilai suatu perusahaan sesuai dengan kebijakan yang diambil oleh suatu

perusahaan.

Setelah terjadinya krisis ekonomi, pergerakan kurs di Indonesia

mengalami fluktuasi yang cukup tajam. Terjadinya fluktuasi ini, tentunya

mendapatkan pengaruh dari beberapa variable ekonomi dan non-ekonomi

diantaranya adalah tingkat suku bunga dalam dan luar negeri, jumlah uang

beredar, tigkat inflasi dan tingkat harga yang diindikasikan dengan tingkat

inflasi. Hal ini menyebabkan naiknya nilai tukar mata uang Negara-negara

maju seperti Amerika Serikat(US$). Perubahan kurs yang mencolok

menyebabkan penurunan investasi perusahaan-perusahaan di Indonesia,

salah satu penyebabnya adalah dengan naiknya nilai tukar dollar terhadap

rupiah berpengaruh juga pada nilai pembayaran dalam bentuk dollar.

Dengan melihat faktor tersebut, maka diperlukan suatu pengamatan

terhadap perubahan nilai tukar dollar. Dengan melakukan pengamatan

tersebut, manajemen perusahaan akan dapat memprediksi nilai tukar dollar

untuk membuat suatu keputusan mengenai peminjaman luar negeri (dalam

bentuk dollar) dan mengetahui nilai bunga pinjaman per bulannya.

Prediksi tingkat kurs untuk masa / periode ke depan dapat dilakukan

dengan melakukan peramalan ( forecasting ).

Salah satu metode peramalan adalah peralaman dengan

menggunakan dan menganalisa data historis (time series). Metode

peramalan time series dapat dilakukan dengan pendekatan

3

AR(Autoregresive), MA(Moving Average), ARIMA (Box-Jenkins) dan

pendekatan-pendekatan lainnya. Dalam skripsi ini, penulis menggunakan

pendekatan ARIMA (Box-Jenkins) multivariat - fungsi transfer untuk

melakukan peramalan kurs.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Dengan melihat latar belakang masalah maka rumusan masalah pada

skripsi ini adalah bagaimana membuat program untuk meramalkan kurs

rupiah terhadap dollar (US$) yang menghasilkan nilai prediksi dalam

periode bulan yang dapat digunakan untuk menmenghitung perkiraan nilai

bunga bulanan dari pinjaman. Variabel yang digunakan adalah tingkat

suku bunga dalam dan luar negeri, jumlah uang beredar dan tingkat harga

yang diindikasikan dengan tingkat inflasi.

1.3. BATASAN MASALAH

Dalam melakukan peramalan nilai tukar rupiah terhadap USD dengan

metode Box-Jenkins dilakukan batasan-batasan sebagai berikut:

1. Data yang digunakan adalah data nilai tukar rupiah terhadap USD,

jumlah uang beredar(JUB), tingkat inflasi dan tingkat suku bunga

dengan periode bulanan.

2. Hasil peramalan kurs merupakan peramalan dalam periode bulan.

3. Program yang dibuat merupakan aplikasi desktop dengan

menggunakan bahasa pemrograman Java.

4

1.4. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan skripsi ini adalah :

1. Mengimplementasikan algoritma peramalan dengan metode Box-

Jenkins multivariat - fungsi transfer ke dalam sebuah program.

2. Meramalkan kurs Rupiah terhadap USD menggunakan metode Box-

Jenkins multivariat - fungsi transfer.

3. Mengetahui presestase kebenaran hasil peramalan mengguakan

metode Box-Jenkins multivariat - fungsi transfer.

1.5. METODE PENELITIAN

Metode penelitian pada skripsi ini adalah :

1. Studi pustaka mengenai teknik peramalan dengan menggunakan

metode Box-Jenkins multivariat – fungsi transfer.

2. Pencarian data historis untuk nilai tukar rupiah terhadap USD, tingkat

inflasi, tingkat suku bunga dan jumlah uang beredar.

3. Membuat analisis dan desain untuk program yang akan dibuat.

4. Mengimplementasikan analisis dan desain tersebut ke dalam sebuah

program aplikasi.

5. Analisa hasil peramalan yang dihasilkan program

• Membagi data historis nilai tukar rupiah terhadap USD menjadi

deret data history dan deret data periode berikutnya untuk

dijadikan deret data pembanding.

5

• Menggunakan program untuk meramalkan prediksi nilai tukar

rupiah terhadap USD dalam beberapa hari kedepan dengan

menggunakan deret data history, dan catat hasil peramalan.

• Bandingkan hasil peramalan dengan deret data pembanding dan

hitung prosentase keberhasilan / kebenaran hasil peramalan.

1.6. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, dan metodologi penelitian yang

digunakan serta sistematika isi penulisan laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan konsep dan teori dasar yang mendukung

penulisan skripsi ini.

BAB III ANALISIS dan PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi pembahasan mengenai analisis kebutuhan, desain dan

perancangan aplikasi peramalan.

BAB IV IMPLEMENTASI dan ANALISA HASIL

Bab ini berisi implementasi dari hasil perancangan pada Bab III dan

analisis terhadap hasil pengujian dari aplikasi yang telah dibangun.

BAB V KESIMPULAN dan SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari penulisan skripsi

yang disusun.

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. KURS MATA UANG

Kurs mata uang asing adalah harga dalam negeri dari mata uang luar

negeri (asing). Kurs tukar ini dipertahankan sama di semua bagian pasar

oleh abitrase. Abitrase mata uang asing berkenan kepada pembelian mata

uang asing bilamana harganya rendah dan menjualnya bilamana harganya

tinggi. Suatu kenaikan dalam kurs tukar disebut depresiasi atau pengurangan

nilai mata uang dalam negeri dalam hubungannya dengan mata uang asing.

Suatu penurunan dalam kurs disebut apresiasi atau suatu kenaikan dalam

nilai mata uang dalam negeri.

Pada umumnya, kurs mata uang asing ditentukan oleh perpotongan

dari kurva pemintaan pasar untuk mata uang asing dan penawaran dari mata

uang asing. Permintaan untuk mata uang asing timbul terutama selama

mengimpor barang-barang dan jasa-jasa dari luar negeri dan membuat

investasi-investasi dan pinjaman luar negeri. Penawaran uang mata asing

timbul selama mengekspor barang-barang dan jasa-jasa dan menerima

investasi-investasi dan pinjaman-pinjaman luar negeri.

Faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi nilai tukar mata uang antar

lain:

7

• Suku Bunga (Dornbusch dan Fischer, 1989:105)

Kenaikan tingkat bunga relatif dalam negeri terhadap luar negeri

akan menyebabkan depresiasi mata uang (kenaikan kurs valas atau

kenaikan nilai kurs luar negeri), sehingga akan ada hubungan positif

antara selisih tingkat suku bunga dengan nilai kurs valas. Naiknya suku

bunga domestik berarti akan terjadi kenaikan tingkat harga dalam

negeri.

• Inflasi (Ackley, 1982:539; Dornbusch dan Fischer, 1989:7)

Perbedaan tingkat inflasi Indonesia dengan Amerika memberikan

pengaruh dalam mendepresiasi nilai Rp/US$. Kenaikan tingkat inflasi

Indonesia terhadap inflasi Amerika akan menyebakan melemahnya nilai

Rupiah terhadap US$.

• Uang yang Beredar (Dornbusch dan Fischer, 1989:339)

Dasar teori Frenkel tersebut menyatakan bahwa kurs akan

mencapai keseimbangan bila terdapat stok uang dua negara yang ingin

dipegang. Karena itu, harga relatif mata uang kedua negara harus

dinyatakan dalam bentuk penawaran dan permintaan. Kenaikan x% dari

penawaran uang domestik akan menyebabkan depresiasi kurs sebesar

x%.

• Tingkat Pertumbuhan Negara (Soelistyo,1983:156; Sukirno,1999:10)

Berkembangnya suatu negara akan mempengaruhi kenaikan tingkat

ekonomi negara tersebut. Dengan naiknya tingkat ekonomi dan

8

kesejahteraan suatu negara, dapat menyebabkan kenaikan nilai tukar

negara tersebut.

• Tingkat Pendapatan Masyarakat (Sukirno, 1999:11)

Kenaikan pendapatan nominal domestik relatif terhadap luar negeri

akan menimbulkan apresiasi kurs valas, di mana harga-harga dalam

negeri akan turun relatif terhadap harga luar negeri, nilai tukar domestik

akan turun.

• Politik (Dornbusch dan Fischer, 1989:110)

Keadaan politik dalam negeri dan luar negeri sangat berpengaruh

terhadap kenaikan ataupun penurunan nilai tukar. Kebijakan-kebijakan

pemerintah yang dikeluarkan akan membuat nilai tukar rupiah naik atau

turun. Dengan kata lain, semakin memburuknya keadaan politik suatu

negara dapat menyebabkan penurunan nilai kurs.

2.2. PERAMALAN

Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada

masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah situasi atau kondisi yang

diperkirakan akan terjadi dimasa yang akan datang. Ramalan tersebut dapat

didasarkan atas bermacam-macam cara yang kita kenal dengan metode

peramalan. Metode peramalan adalah cara memperkirakan secara kuantitatif

dan kualitatif apa yang akan terjadi pada masa depan, berdasarkan data yang

relevan pada masa lalu. Pada dasarnya metode peramalan kuantitatif dapat

dibedakan atas metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa

9

pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel

waktu, yang merupakan deret waktu, atau time series.

Metode-metode peramalan dengan menggunakan pola hubungan

antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waktu, atau analisa

deret waktu terdiri dari :

a. Metode smoothing, yang mencakup metode data lampau (past data),

metode rata-rata kumulatif, metode moving averages, dan metode

exponential smoothing.

b. Metode Box Jenkins, yang menggunakan dasar deret waktu dengan

model matematis, agar kesalahan yang terjadi dapat sekecil mungkin.

c. Metode proyeksi tren dengan regresi, merupakan dasar garis tren untuk

suatu persamaan matematis, sehingga dengan dasar persamaan tersebut

dapat diproyeksikan nilai yang diteliti untuk masa depan.

Metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola

hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel lain yang

mempengaruhinya, yang bukan waktu, yang disebut metode korelasi atau

sebab akibat (causal methods), terdiri dari

a. Metode regresi dan korelasi

b. Model ekonometri, dan

c. Model input output.

10

2.3. FUNGSI TRANSFER

Gambar 1 Pemodelan Fungsi Transfer

Pada konsep/model fungsi transfer terdapat deret berkala output (Yt),

yang diperkirakan akan dipengaruhi oleh deret berkala input ( Xt) dan input-

input lain yang digabungkan dalam satu kelompok yang disebut

gangguan(noise),Nt. Seluruh system tersebut adalah system yang dinamis,

jadi deret input Xt memberikan pengaruhnya kepada deret output melalui

fungsi transfer, yang mendistribusikan dampak Xt melalui beberapa waktu

yang akan datang. Tujuan fungsi transfer adalah untuk menetapkan model

yang sederhana yang menghubungkan Yt, Xt dan Nt. dengan kata lain tujuan

utama pemodelan ini adalah untuk menetapkan peranan indicator penentu

(leading indicator/deret input) dalam rangka menetapkan variable yang

dianalisa (deret output).

11

Tahapan-Tahapan dalam Pembentukan Pemodelan Fungsi Transfer

Gambar 2 Tahapan Pembentukan Pemodelan Fungsi Transfer

12

Gambar 3 Tahapan Pembentukan Pemodelan Fungsi Transfer (lanjutan)

Pemodelan fungsi transfer seperti pada gambar 2 dan 3 memiliki

empat tahapan utama dan beberapa sub-tahapan. Tahapan-tahapan tersebut

antara lain adalah sebagai berikut:

13

2.3.1. Tahap 1 : Identifikasi Bentuk Model Fungsi Transfer

Tahap identifikasi bentuk model fungsi transfer memiliki beberapa

proses diantaranya adalah mempersiapkan deret input dan output,

pemutihan deret input dan output, penghitungan korelasi silang deret

input dan output, penghitungan langsung bobot response impulse,

penetapan r,s,b , pengamatan deret noise dan penetapan model ARIMA

untuk deret noise.

2.3.1.1 Mempersiapkan Deret Input dan Output

Dalam tahap ini, deret input dan output yang ada distasionerkan

terlebih dahulu. Stasioneri data dapat dilakukan dengan melakukan

pembedaan data seperti dijelaskan sebagai berikut :

2.3.1.1.1 Pembedaan Data

Untuk mendapatkan kestasioneran deret berkala dapat dilakukan

dengan menggunakan pembedaan(differencing) untuk mendapatkan

deret berkala yang stasioner. Jadi untuk mendapatkan kestasioneran

dapat dibuat deret berkala baru yang terdiri dari perbedaan nilai antara

periode yang berturut-turut :

Deret berkala baru akan mempunyai n-1 buah nilai dan akan

stasioner apabila trend dari data awal Xt adalah linear(pada orde

pertama). Untuk data yang stasioner, nilai autokorelasi dari data yang

dibedakan pertama mendekati nol pada lag kedua atau ketiga. Bila

14

tidak maka perlu dilakukan pembedaan pertama kembali dari data

hasil pembedaan pertama yang dihasilkan sebelumnya :

′′ ′ ′

Bila deret berkala pada pembedaan ini belum mencapai

stasioneritas maka dapat dilakukan kembali pembedaan sampai

tercapailah stasioneritas dari data.

2.3.1.1.2 Estimasi Parameter AR dan MA untuk Deret Input

Tahap kedua dalam mempersiapkan data adalah mencari model

ARIMA(p,d,q) untuk deret input dan membuat estimasi parameter AR

dan MA dari model tersebut. Model ARIMA(p,d,q) merupakan model

yang memerlukan stasioneritas data, data yang stasioner telah

didapatkan melalui tahap pertama. Sehingga untuk mendapatkan

parameter AR dan MA cukup menggunakan model ARMA dari daret

input yang telah dibedakan.

Dalam mencari parameter AR dan MA, langkah pertama yang harus

dilakukan adalah mengestimasi parameter AR telebih dahulu dengan

menggunakan model Autoregressive. Model Autoregressive dapat

dirumuskan dengan :

Dimana :

= Data ke t

, , … , = parameter-parameter Autoregressive

= error

15

Estimasi parameter AR dapat dilakukan dengan berbagai

metode, salah satunya adalah dengan metode matrix. Metode ini dapat

dijelaskan sebagai berikut :

Dimana :

11 …

1

; ;

adalah parameter AR, merupakan suatu notasi vektor sehingga

dapat mewakili beberapa parameter AR.

Setelah mendapatkan parameter AR, selanjutnya adalah

mengestimasi parameter MA model. Estimasi parameter MA

dilakukan dengan pendekatan autokorelasi dari deret yang dianalisis.

Langkah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

11 2

; 2

Dengan menggunakan rumus tersebut, parameter MA dapat

dicari dengan menduga parameter untuk mendapatkan atau

untuk mendapatkan nilai yang paling mendekati .

16

2.3.1.2 Pemutihan Deret Input

Pemutihan deret input adalah proses menghilangkan seluruh pola

yang diketahui sehingga mendapatkan white noise. Pemutihan deret input

dpat dilakukan dengan rumus :

tx

xt x

BB

)()(

θφ

α =

Dimana

= operator autoregresif,

= operator rata-rata bergerak dan

= deret input yang diputihkan (white noise).

Pada persamaan tersebut dan merupakan notasi vektor

sehingga dalam prakteknya dapat meampung lebih dari satu variable.

Sebagai contoh pemutihan deret input, misalkan suatu deret input

dimodelkan sebagai ARIMA(1,1,1) maka persamaan pemutihan deret

input akan menjadi :

1 1

Untuk memudahkan penyelesaian, persamaan tersebut dapat

ditansformasikan ke dalam bentuk :

Dengan menggunakan persamaan tersebut, nilai untuk

ditetapkan sebagai 0 (nol) karena tidak memiliki . Sedangkan

untuk mencari nilai dan dapat dilakukan dengan cara sebagai

berikut :

17

Dengan persamaan yang sama pemutihan untuk nilai ke 4 sampai ke n

dapat dicari.

2.3.1.3 Pemutihan Deret Output

Dalam model fungsi tansfer, pemutihan deret input dilakukan

dengan persamaan yang sama dengan pemutihan deret input. Hal ini

dilakukan untuk menjaga integritas model fungsi transfer. Persamaan

untuk pemutihan deret output pada dasarnya adalah sebagai berikut :

tx

xt y

BB

)()(

θφβ =

Sebagai contoh, untuk deret input dengan model ARIMA(1,1,1)

seperti pada 2.3.1.2 maka pemutihan deret output dapat dirumuskan

sebagai berikut :

1 1

Dimana

= parameter AR dari deret input,

= parameter MA dari deret input.

Untuk memudahkan penyelesaian, maka persamaan tersebut dapat

ditansformasikan menjadi :

18

Seperti pada pemutihan deret input, nilai untuk ditetapkan sebagai

0(nol) karena tidak memiliki . Sedangkan untuk mencari nilai

dan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Dengan persamaan yang sama pemutihan untuk nilai ke 4 sampai ke n

dapat dicari.

2.3.1.4 Penghitungan Korelasi-Silang untuk Deret Input dan Output yang

Telah Diputihkan

Penghitungan korelasi-silang dapat dilakukan dengan :

• Penghitungan kovarians antara X dan Y

))((1 = (k)C_

1

_

ββαααβ −− +

=∑ kt

kn

ttn

Dimana k = 0,1,2,3,…, X= deret input yang diputihkan, Y = deret output

yang diputihkan,

__

X= rata-rata deret X dan

__

Y= rata-rata deret Y.

))((1 = (k)C_

1

_

ααβββα −− +

=∑ kt

kn

ttn

19

• Penghitungan korelasi-silang

βα

αβ

ββαα

αβαβ SS

kCCCkC )(

)0()0()(

= (k)r =

2.3.1.5 Penaksiran Langsung Bobot Respons Impuls

Setelah mendapatkan deret input dan output yang telah

diputihkan, maka diperlukan penghitungan korelasi silang antara hasil

pemutihan deret input dan output. Penghitungan ini dilakukan untuk

mendapatkan bobot impuls. Penghitungan bobot impuls untuk deret

input dan output yang telah diputihkan dapat dilakukan dengan

menggunakan rumus :

α

βαβ

SSkr )(

= vk

dimana

2

1)(

n1= ∑

=

−n

tXXtSα

,

2

1)(

n1= ∑

=

−n

tYYtSβ

,

))((n1=

1YYXXtr kt

kn

t−− −

=∑αβ

νk adalah bobot impuls pada lag k, rαβ adalah korelasi silang antara α

dan β, Sβ adalah standar deviasi deret β dan Sα adalah standar deviasi

dari deret α.

20

2.3.1.6 Penetapan (r,s,b) untuk Model Fungsi Transfer yang

Menghubungkan Deret Input dan Output

Prinsip yang digunakan dalam menentukan nilai(r,s,b) adalah sebagai

berikut :

• Sampai lag waktu ke b, korelasi-silang tidak akan berbeda dari nol

secara signifikan.

• Untuk s time lag selanjutnya, korelasi-silang tidak akan

memperlihatkan adanya pola yang jelas

• Untuk r time lag selanjutnya, korelasi-silang akan memperlihatkan

suatu pola yang jelas

2.3.1.7 Penaksiran Awal Deret gangguan(nt)

Dengan menggunakan persamaan berikut :

Yt = v(B) xt + nt

Maka dapat diketahui gangguan untuk Yt adalah sebagai berikut :

nt = Yt – v0xt – v1xt-1 – v2xt-2 - … - vgxt-g

2.3.1.8 Penetapan (pn,qn) untuk Model ARIMA(pn,0,qn) dari Deret

Gangguan (nt)

Pada tahap ini, deret data gangguan dianalisis menggunakan

ARIMA univariat untuk mendapatkan model ARIMA(pn,0,qn). metode

21

untuk mendapatkan model ARIMA yang sesuai dilakukan sama dengan

metode pencarian model ARIMA pada deret input.

2.3.2. Tahap 2 : Penaksiran Parameter-Parameter Model Fungsi Transfer

Tahap penaksiran parameter model fungsi transfer memiliki dua

proses yaitu pengamatan awal nilai parameter dan pengamatan akhir nilai

parameter. Kedua proses tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

2.3.2.1 Taksiran Awal Nilai Parameter

Setelah mendapatkan model fungsi transfer, maka akan dapat

diperkirakan parameter-parameter yang ada dalam model tersebut.

Misalnya model fungsi transfer yang didapat adalah :

tt aBB

BxBBBB

)1()1(

)1()( = Y 2

11

122

21

2210

t φφθ

δδωωω

−−−

+−−−−

Parameter-parameter yang didapat adalah ω0,ω1,ω2,δ1,δ2,θ1,φ1 dan φ2.

2.3.2.2 Taksiran Akhir Nilai Parameter

Pada tahap ini, dengan menggunakan nilai pembobot (v) yang

telah diketahui, maka nilai dari parameter-parameter yang didapatkan

pada tahap 2-1 dapat diketahui. Sebagai contoh, misalnya model fungsi

transfer memiliki bobot impuls sebanyak 16 (v v v� v�Dengan melihat

persamaan model fungsi transfer pada 2.3.2.1, penaksiran parameter-

parameter model fungsi transfer dapat dilakukan dengan melihat

persamaan-persamaan berikut :

0 (1)

22

0 (2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

• Untuk mencari nilai dan dapat dilakukan dengan menyelesaikan

persamaan 6 dan 7. Kedua persamaan tersebut dapat dicari dengan

mencoba-coba nilai dan untuk mendapatkan nilai yang sama atau

mendekati v�dan v�

• Dengan mengasumsikan v dan vsama dengan nol, maka sesuai dengan

persamaan 3, nilai adalah :

0 0

0 0

Setelah mendapatkan nilai , dan , pencarian nilai

dilakukan dengan menggunakan persamaan 4 dan untuk mencari nilai

dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan 5.

23

2.3.3. Penghitungan Nilai Sisa Model(r,s,b) yang Menghubungkan Deret

Input dan Output

Penghitungan Nilai Sisa Model(r,s,b) yang Menghubungkan Deret

Input dan Output merupakan tahap terakhir dalam pembentukan model

fungsi transfer yaitu tahap Uji Diagnosis Model Fungsi Transfer. Sesuai

dengan model fungsi transfer contoh pada 2.3.2.1, yang dituliskan

kembali sebagai berikut :

tt aBB

BxBBBB

)1()1(

)1()( = Y 2

11

122

21

2210

t φφθ

δδωωω

−−−

+−−−−

Pencarian deret nilai sisa ( ) model fungsi transfer dapat dilakukan

dengan mentransformasikan model fungsi transfer menjadi :

Dimana

24

Pada contoh model ini menggunakan r,s,b sama dengan 2. Dengan

menggunaka persamaan tersebut, kita mengasumsikan nilai

, , , , dan menjadi nol. Dengan demikian, nilai deret sisa

yang didapatkan adalah , , , … , atau tedapat (n – 1 – r – s – b)

nilai .

2.3.4. Tahap 4 : Penggunaan Model Fungsi Transfer untuk Peramalan

Setelah mendapatkan semua parameter model fungsi transfer dan

deret nilai sisa, maka model fungsi transfer telah terpenuhi dan dapat

digunakan untuk melakukan peramalan. Sebagai contoh model fungsi

transfer pada 2.3.2.1 adalah sebagai berikut :

tt aBB

BxBBBB

)1()1(

)1()( = Y 2

11

122

21

2210

t φφθ

δδωωω

−−−

+−−−−

Untuk memudahkan proses peralamalan, model ini dapat

ditransformasikan seperti pada 2.3.3.1 menjadi :

25

2.3.5. Penghitungan Ketepatan Ramalan

Untuk menghitung ketepatan ramalan, dapat digunakan metode

Mean Absolute Precentage Error. Metode ini menghasilkan presentase

error dari hasil peramalan. Rumus dari metode tersebut adalah sebagai

berikut :

nX

FXt

tt /)100( = MAPEn

1i∑

=

27

BAB 3

ANALISIS dan PERANCANGAN SISTEM

3.1. ANALISIS SISTEM

3.1.1. Gambaran Umum Sistem

Aplikasi yang akan dibangun adalah program aplikasi berbasis

desktop yang dapat memberikan prediksi/ramalan kurs rupiah terhadap

US$ dengan periode bulan kepada user. Hasil dari prediksi ini diharapkan

dapat membantu analis perusahaan dalam menentukan banyaknya bunga

pinjaman yang harus dibayarkan setiap bulannya. Dengan mengetahui

besar bunga pinjaman perusahaan, maka pimpinan perusahaan dapat

mempertimbangkan untuk melakukan pinjaman dalam bentuk rupiah atau

dalam bentuk dollar.

Metode peramalan yang digunakan dalam sistem ini adalah metode

peramalan ARIMA (Box-Jenkins) multivariat – fungsi transfer. Metode

ini merupakan salah satu cara peramalan yang menggunakan causalitas /

konsep sebab-akibat. Dengan menggunakan metode ini, sistem akan

menerima input berupa selisih jumlah uang beredar antara Indonesia

dengan Amerika, selisih tingkat inflasi Indonesia dengan Amerika dan

28

selisih tingkat suku bunga Indonesia dan Amerika yang diasumsikan

mempengaruhi perubahan kurs.

3.1.2. Fungsi Utama Sistem

Fungsi dari aplikasi yang dibangun adalah memberikan

prediksi/ramalan nilai kurs untuk periode beberapa bulan kedepan. Hasil

peramalan ini dapat digunakan oleh analis ekonomi perusahaan untuk

menghitung besarnya bunga bulanan yang dari pinjaman yang dilakukan

perusahaan. Dengan demikian, diharapkan sistem ini dapat membantu

perusahaan dalam mengambil keputusan mengenai pemilihan

peminjaman perusahaan dalam bentuk dollar.

3.2. KEBUTUHAN SISTEM

3.2.1. Use Case Diagram

Gambar 4 Use Case Diagram

29

Seperti pada gambar 4, aplikasi ini memiliki 1 user yaitu analis

ekonomi perusahaan. Analis perusahaan merupakan orang yang bertugas

menganalisa perubahan-perubahan ekonomi baik dalam ataupun luar

negeri untuk memberikan saran kepada pimpinan perusahaan mengenai

kemungkinan-kemungkinan keputusan pengembangan perusahaan yang

akan diambil. Pada kasus ini, user dapat melakukan 2 kegiatan dalam

aplikasi ini yaitu Open data kurs, inflasi, JUB dan tingkau suku bunga

dan melihat hasil peramalan.

Penjelasan dari setiap use case yang ada adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Definisi Use Case

Use Case Deskripsi

Open data kurs, inflasi,

JUB dan tingkau suku

bunga

Pada use case ini user dapat mengambil

data kurs, inflasi, JUB dan tingkat suku

bunga pada suatu file dengan format .xls

Melihat hasil peramalan Pada use case ini user dapat

melihat/mengetahui hasil peramalan nilai

kurs untuk masa datang yang dihasilkan

oleh aplikasi.

3.2.2. Kebutuhan Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan untuk membangun sistem ini adalah:

1. Intel® Celeron® 2.26 Ghz

2. Ram 512 Mb

3. Sistem Operasi Windows XP Profesional SP 2

4. Keyboard

5. Mouse

30

3.3. DESAIN FUNGSI TRANSFER

3.3.1 Gambaran Umum Proses Fungsi Transfer

Rumus dasar pembentukan fungsi transfer adalah sebagai berikut :

1

rumus diatas merupakan model fungsi transfer untuk satu deret input dan

satu deret output. Sedangkan rumus untuk fungsi transfer dengan 3 input

adalah sebagai berikut :

1

1

1

dimana :

= deret output,

= deret input pertama,

= deret input kedua,

= deret input ketiga,

dan = parameter fungsi transfer untuk input 1,

dan = parameter fungsi transfer untuk input 2,

dan = parameter fungsi transfer untuk input 3,

B = Backshift operator (nilai pada waktu sebelumnya),

= deret noise model fungsi transfer, dan

b = parameter b dalam fungsi transfer (r,s,b)

31

Pada aplikasi yang dibangun, proses untuk mendapatkan nilai

, , dan , , dapat dijelaskan pada poin 3.3.2.1 sampai

dengan poin 3.3.2.3. Setelah mendapatkan nilai , , dan , ,

nilai yang harus dicari adalah nilai .

Nilai dapat dicari dengan mengguakan rumus :

Dari rumus tersebut perlu dicari terlebih dahulu nilai , nilai

merupakan deret nilai sisa residu seperti dijelaskan pada BAB 2. Untuk

mendapakkan nilai , pertama tama adalah mencari deret noise untuk

deret output dengan ketiga deret input ( ) yang bisa di rumuskan

sebagai berikut :

1

1

1

Setelah mendapatkan nilai , maka barulah nilai dapat dicari dengan

menggunakan rumus

1

1

Dengan didapatkannya nilai , maka nilai dapat dicari untuk

melengkapi model fungsi transfer. Langkah untuk mendapatkan nilai

dan dijelaskan pada poin 3.3.2.4 sampai dengan poin 3.3.2.7.

32

3.3.2 Blok Diagram Proses Fungsi Transfer

Untuk mengimplementasikan persamaan-persamaan tersebut ke

dalam sebuah program, maka diperlukan adanya desain proses dari

program. Dalam program ini, proses yang ada mengacu pada persamaan-

persamaan pada poin 3.3.1. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

diagram blok berikut :

Gambar 5 Blok Diagram Pembentukan Model Fungsi Transfer

33

Gambar xx merupakan blok diagram dari proses yang ada dalam

program yang akan dibangun, blok diagram ini dapat dijelaskan sebagai

berikut :

a. Pemutihan Deret Input dan Output

Dalam pemutihan deret input dan output terdapat dua proses,

proses pertama adalah pencarian parameter AR dan MA dari deret

input dan output dan proses kedua adalah proses pemutihan deret

input dan output itu sendiri. Hasil dari proses ini adalah deret input

(alpha) dan output (betha) yang telah diputihkan yang merupakan

white noise dari deret input dan output.

b. Penghitungan Bobot Respons Impuls

Proses kedua juga memiliki 2 proses didalamnya, yaituu

mencari korelasi silang antara deret alpha dan betha baru kemudian

dengan menggunakan deret input dan output yang telah diputihkan,

sistem akan menghitung bobot respons impuls dengan asumsi deret

input akan mempengaruhi perubahan deret output dalam periode k.

c. Penarikan Parameter Fungsai Transfer dari Deret Input dan

Output

Dengan menggunakan bobot respons impuls yang dihasilkan

proses sebelumnya, proses ini akan mencari parameter delta(d) dan

omega(w) yang bisa disebut juga parameter fungsi transfer untuk

pengaruh deret input terhadap deret output.

34

d. Pengamatan Deret Noise(N) Untuk Pengaruh Deret Input

terhadap Deret Output

Bobot respons impuls yang didapatkan pada proses

sebelumnya digunakan oleh sistem untuk mencari deret noise dari

data input dan output. Proses ini akan menghasilkan deret noise (N).

e. Pencarian Parameter AR dan MA untuk Deret Noise (N)

Deret noise yang dihasilkan oleh proses sebelumnya,

kemudian dimodelkan kedalam sebuah model ARIMA untuk

mendapatkan parameter AR dan MA dari deret noise.

f. Pengamatan Deret Nilai Sisa Residual

Setelah mendapatkan deret noise(N), hasil ini kemudian

digunakan untuk mencari deret nilai sisa residual, yang nantinya

dapat digunakan untuk proses selanjutnya untuk mencari deret noise

fungsi transfer (n).

g. Pencarian Deret Noise Fungsi Transfer (n)

Dengan menggunakan deret nilai sisa residual dari proses

sebelumnya dan deret noise (N), maka dapat dicari deret noise fungi

transfer(n).

h. Peramalan

Setelah mendapatkan parameter-parameter dari fungsi

transfer dan deret noise fungsi transfer, sistem akan menghitung

nilai-nilai kurs untuk masa kedepan dan ditampilkan kepada user.

35

3.3.3 Proses Pembentukan Fungsi Transfer

Dengan mengacu pada blok diagram yang telah dijelaskan pada

sub-bab sebelumnya, sub-bab ini akan menjelaskan proses fungsi transfer

yang ada dalam program yang akan dibuat. Proses yang ada dalam

program yang akan dibuat dapat dijelaskan sebagai berikut :

3.3.3.1. Proses Pemutihan Deret Input Output

Proses pemutihan deret input output memiliki dua langkah di

dalamnya, langkah-langkah tersebut adalah pencarian parameter AR dan

MA untuk deret input dan pemutihan deret input uoutput. Langkah-

langkah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Mencari Parameter AR dan MA untuk Model ARIMA(p,d,q) Deret

Input( )

Pada proses ini, model ARIMA(p,d,q) digunakan untuk

mendapatkan parameter AR dan MA dari deret input. Pada model

ini, p adalah orde autoregressive, d adalah orde pembedaan data dan

q adalah orde movingaverrage. Dalam program yang akan dibuat,

model ARIMA yang digunakan adalah ARIMA(1,1,1). Langkah ini

sesuai dengan bab 2.3.1.1.2.

Langkah pertama proses ini adalah mengambil data inflasi dari

file INFLASI.xls dan kemudian membedakan data dengan orde 1

(mencari pembedaan pertama deret inflasi). Pembedaan ini

dilakukan dengan mengurangkan data pada waktu ke t dengan data

pada waktu ke t-1. Setelah mendapatkan pembedaan data, deret ini

36

kemudian ditransformasikan dalam matrix Z[ ][ ] yang merupakan

matrix dua dimensi, Ztranspose[ ] [ ] yang merupakan hasil transpose

dari matrix Z[ ][ ], matrix Y[ ] yang merupakan matrix 1 dimensi

dengan data pembedaan itu sendiri dan matrix Ytranspose[ ] yang

merupakan hasil transpose matrix Y[ ].

Setelah mendapatkan matrix-matrix tersebut, langkah

selanjutnya adalah mengalikan matrix Z dengan matrix Ztranspose

menjasi matrix Ztranspose_Z[ ]. Hasil perkalian ini kemudian dicari

inversnya (mencari invers dari matrix Ztranspose_Z). Setelah

mendapatkan matrix Ztranspose_Z, langkah selanjutnya adalah

mengalikan matrix Ztranspose_Z dengan matrix Ytranspose untuk

mendapatkan parameter AR0 dan parameter AR1.

Langkah selanjutnya adalah mencari prediksi dengan

menggunakan parameter AR0 dan AR1 yang telah didapatkan. Hasil

prediksi tersebut kemudian digunakan untuk mengestimasi

parameter MA0. Dengan demikian akan diperoleh parameter AR dan

MA untuk model ARIMA(1,1,1) yaitu AR0, AR1 dan MA0. Dengan

asumsi deret inflasi mempengaruhi deret kurs maka model ARIMA

untuk deret inflasi ini digunakan juga untuk memodelkan deret kurs

dengan parameter AR0, AR1 dan MA0 yang sama dengan model

ARIMA deret inflasi.

37

Untuk mempermudah pengertian langkah-langkah proses ini,

dapat di lihat pada gambar xx. Gambar xx merupakan flowchart

untuk proses pencarian parameter AR dan MA dari deret input.

Gambar 6 Flowchart Pencarian Parameter AR dan MA Deret Input-Output

38

b. Pemutihan Deret Input ( ) dan Deret Output ( )

Setelah menetapkan model ARIMA untuk deret input ( ) dan

deret kurs ( ), langkah selanjutnya adalah memutihkan deret input

( ) dan deret kurs ( ). Proses ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

Gambar 7 Flowchart Pemutihan Deret Input-Output

Sesuai dengan gambar 16, dengan menggunakan parameter

AR1 dan MA0 dari deret inflasi dari proses sebelumnya, proses

selanjutnya adalah memutihkan deret input ke dalam deret alpha.

Untuk mendapatkan deret pemutihan output (betha), parameter AR1

dan MA0 yang digunakan merupakan parameter yang sama dengan

yang digunakan pada pemutihan deret input.

39

3.3.3.2. Penarikan Bobot Respons Impuls untuk Deret input ( ) dan Deret

Output ( )

Proses pemutihan deret input ( ) dan deret kurs ( ), akan

menghasilkan deret inflasi yang diputihkan (alpha) dan deret kurs yang

diputihkan (betha). Dengan menggunakan kedua deret ini, proses

penarikan bobot impuls dapat dijelaskan sebagai berikut :

Hitung korelasi silang antara alpha dan betha

Kovarian alpha danKovarian betha

Hitung bobot impulse dari alpha dan betha

bobotImpulse[i] = korelasiSilang[i] * Math.sqrt(covarianceBetha / covarianceAlpha);

Return bobotImpulse

B

D

Gambar 8 Flowchart Penarikan Bobot Respons Impuls

Langkah pertama pada proses ini adalah mencari korelasi silang

antara deret alpha dan betha yang dihasilkan oleh proses pemutihan deret

input ( ) dan deret kurs ( ), kovarian dari deret input ( ) dan kovarian

dari deret kurs ( ). Dengan menggunakan 3 hasil tersebut, nilai bobot

impuls untuk deret input ( ) dan deret kurs ( ) dapat dicari. Bobot

40

respons impuls kemudian ditampung ke dalam sebuah array

bobotImpuls[ ]. Proses ini dapat dilihat pada gambar 17.

3.3.3.3. Penarikan Parameter Fungsi Transfer untuk Deret Input ( ) dan

Deret Output ( )

Setelah menaksirkan bobot respons impuls dari deret input ( )

dan deret kurs ( ), proses selanjutnya adalah Penarikan parameter fungsi

transfer untuk deret inflasi ( ) dan deret kurs ( ). Proses ini dapat

dijelaskan sebagai berikut :

Gambar 9 Flowchart Penarikan Parameter Fungsi Transfer

Seperti terdapat pada gambar 18, proses penarikan parameter

fungsi transfer untuk deret input ( ) dan deret kurs ( ) dilakukan dengan

menggunakan bobot respons impuls yang dihasilkan proses penarikan

bobot respons impuls. Proses ini akan menghasilkan parameter-parameter

fungsi transfer untuk deret input ( ) dan deret kurs ( ) yaitu d1, d2, w0,

w1 dan w2.

41

3.3.3.4. Pengamatan Deret Noise(N) untuk pengaruh Deret Input terhadap

Deret Output

Proses pengamatan deret noise deret inflasi, jumlah uang beredar,

suku bunga terhadap kurs dapat dijelaskan debagai berikut :

E

Input deret y1[ ], y2[ ] , y3[ ] dan Y[ ]

Int i=0Nt[ ] = new double[ ]

i < Y.length

Nt[ i ] = Y[ i ] – y1[ i ] – y2[ i ] – y3[ i ]

i++

Ya

Return Nt[ ]

Tidak

G

Gambar 10 Flowchart Pencarian Deret Noise(N)

Seperti pada gambar 20, proses pencarian deret N dilakukan

seperti pada rumus 3.7, yaitu dengan mengurangkan pembedaan pertama

dari deret kurs ( ) dengan ketiga hasil penghitungan persamaan untuk

masing-masing deret input. Deret noise (N) yang dihasilkan ditampung

dalam variabel array N[ ].

42

3.3.3.5. Pencarian Parameter AR dan MA untuk Deret Noise(N)

Seperti pada gambar 21, langkah untuk mencari parameter AR

dan MA untuk deret noise (N) dilakukan seperti pada pencarian

parameter AR dan MA dari deret input. Hanya saja, model ARIMA yang

digunakan untuk mencari parameter AR dan MA pada deret noise (N) ini

adalah ARIMA(2,0,1). Proses ini menghasilkan parameter AR0, AR1,

AR2 dan MA0.

F

Input deret N[ ]

Z[][] = transformasi data N ke dalam metrix sesuai dengan orde autoregresif

Ztranspose[][] = transpose matrix Z

Y[] = data N dari index ke p(orde AR) sampai n

Ytranspose[] = transpose matrix Y

hitung Z * Ztranspose

Hitung invers matrix dari Z * Ztranspose

Hitung invers Ztranspose_Z * Ytranspose

Parameter AR = matrix hasil perkalian

Cari hasil ramalan dan error ramalan menggunakan parameterAR

Gunakan parameterAR, hasil ramalan dan error ramalan untuk mencari parameterMA

H

Return AR0, AR1, AR2, MA0

Gambar 11 Flowchart Pencarian Parameter AR dan MA Deret Noise(N)

43

3.3.3.6. Pengamatan Deret Nilai Sisa Residual

Seperti pada gambar, dengan menggunakan hasil dari pengamatan

deret noise (N), deret nilai sisa residual ( ) dapat dicari dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

Gambar 12 Flowchart Pengamatan Deret Nilai Sisa Residual (a)

Dengan menggunakan parameter AR0, AR1, AR2 dan MA0 yang

diperoleh dari proses penaksiran parameter AR dan MA, maka deret nilai

sisa residual dapat dicari sesuai dengan rumus 3.6. Deret nilai sisa

residual tersebut ditampung ke dalam variabel array a[ ]. Untuk lebih

jelasnya, langkah-langkah dari proses ini dapat dilihat pada gambar 22.

44

3.3.3.7. Pengamatan Deret Noise Model Fungsi Transfer ( )

Deret noise fungsi transfer ( ), sesuai dengan rumus 3.2, proses

pencarian deret noise ( ) dapat dijelaskan sebagai berikut :

Gambar 13 Flowchart Pengamatan Deret Noise Fungsi Transfer (n)

3.3.4 Peramalan dengan Model Fungsi Transfer

Setelah mendapatkan parameter-parameter fungsi transfer dan

deret noise ( ), maka model fungsi transfer dapat dilengkapi. Pada

program yang akan dibuat, proses peramalan dapat dijelaskan sebagai

berikut :

45

Gambar 14 Flowchart Peramalan dengan Model Fungsi Transfer

Dengan menggunakan deret output, ketiga deret input, parameter-

parameter fungsi transfer dan deret noise [ ], maka hasil peramalan

dengan model fungsi transfer dapat dihitung. Penggunaan ketiga deret

input menunjukkan perubahan nilai output (kurs) dipengaruhi oleh

perubahan 3 variable inflasi( ), jumlah uang beredar( ) dan suku

bunga( ). Hasil peramalan ditampung dalam variabel array

hasilRamalan[ ]. Proses ini dapat dilihat pada gambar 24.

46

3.3.5 Data Flow Diagram

Data flow diagam (DFD) merupakan diagram yang digunakan

untuk mempermudah desain proses yang ada dalam sebuah program.

Dalam bab ini, untuk mempermudah pemahaman proses-proses yang ada

dalam program, blok diagram pada sub-bab sebelumnya di

transformasikan ke dalam sebuah DFD.

3.3.5.1 DFD Level 0

Gambar 15 DFD Level 0

Proses yang ada pada sistem dapat dijelaskan bahwa sistem akan

membuka data pada file .xls. data tersebut diproses untuk medapatkan

model data dan kemudian diproses untuk mendapatkan nilai

prediksi/peramalan. Dengan menggunakan data tersebut sistem dapat

memberikan prediksi mengenai nilai kurs untuk 12 bulan ke depan.

47

3.3.5.2 DFD Level 1

Gambar 16 DFD Level 1

Seperti pada gambar 7, dalam level ini system memiliki 2 proses

yaitu proses open data dan proses peramalan. Proses data kurs merupakan

proses sistem mengambil data dari sebuah file .xls dan menampilkannya

kepada user. Sedangkan proses peramalan merupakan proses dimana

sistem menghitung dan memprediksi nilai kurs berdasarkan data historis

yang telah diparsing.

48

3.3.5.3 DFD Level 2 Proses Open Data

Gambar 17 DFD Level 2 Proses Data Kurs Rp-USD

Proses open data merupakan proses dimana sistem mengambil data

dari sebuah file .xls dan memparsing data pada file tersebut untuk

ditampilkan kepada user. Data yang diperlukan adalah data histori kurs,

inflasi, jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga. Data ini nantinya

digunakan sistem untuk dianalisis dan menentukan perhitungan prediksi.

3.3.5.4 DFD Level 2 Proses Peramalan

Seperti pada gambar 9, dapat dijelaskan bahwa proses peramalan

merupakan proses yang dilakukan oleh sistem. Data yang telah diambil

pada proses sebelumnya akan di analisis oleh sistem. Proses peramalan

yang pertama adalah memutihkan deret input-output. Setelah

mendapatkan deret input dan output yang diputihkan, sistem akan

mencari deret noise pada deret hasil pemutihan tersebut. Deret noise ini

kemudian dianalisis dan dicari parameter AR dan MA-nya, parameter-

49

parameter ini digunakan untuk menaksirkan model fungsi transfer.

Setelah mendapatkan model fungsi transfer. Kemudian dicari parameter-

parameter fungsi transfer yang digunakan untuk mencari prediksi nilai

untuk 12 periode kedepan. Hasil prediksi ini kemudian ditampilkan

kepada user.

Gambar 18 DFD Level 2 Proses Peramalan

3.3.5.5 DFD Level 3 Proses Pemutihan Deret Input-Output

Proses pemutihan deret input-output memiliki 3 proses di

dalamnya, yaitu pemutihan untuk masing-masing deret input dan deret

output. Dengan menggunakan 3 input (inflasi, jumlah uang beredar dan

50

suku bunga), masing-masing input dengan output (data kurs), masing-

masing harus dicari deret pemutihannya.

Gambar 19 DFD Level 3 Proses Pemutihan Deret Input-Output

3.3.5.6 DFD Level 3 Proses Penaksiran Model Fungsi Transfer

Gambar 20 DFD Level 3 Proses Penarikan Bobot Respons Impuls

51

Proses penaksiran model fungsi transfer, memiliki 3 proses di

dalamnya, yaitu penaksiran parameter awal fungsi transfer, pencarian

deret nilai sisa dan penaksiran parameter akhir fungsi transfer. Ketiga

proses ini akan menghasilkan nilai-nilai parameter dari model fungsi

transfer yang kemudian akan digunakan untuk proses peramalan.

3.3.5.7 DFD Level 4 Proses Pemutihan Deret Inflasi-Kurs

Gambar 21 DFD Level 4 Proses Pemutihan Deret Inflasi-Kurs

Proses pertama dalam pemutihan deret input-output adalah

pemutihan untuk deret inflasi dan deret kurs. Dalam proses ini terdapat

beberapa proses untuk mendapatkan deret inflasi dan deret kurs yang

52

diputihkan. Proses pertama adalah proses pembedaan data, dalam proses

ini data input dan output dibedakan terlebih dahulu untuk mendapatkan

stasioneritas data. Setelah membedakan data, proses selanjutnya adalah

mencari parameter AR dan MA untuk deret input yang telah diputihkan.

Parameter AR dan MA yang dihasilkan kemudian digunakan

untuk memutihkan deret input dan deret output. Langkah terakhir dalam

proses ini adalah menghitung korelasi silang antara deret input dan

output yang telah diputihkan yang nantinya digunakan oleh proses

selanjutnya.

3.3.5.8 DFD Level 4 Proses Pemutihan Deret Jumlah Uang Beredar-Kurs

Untuk poin 3.3.1.8 dan 3.3.1.9 memilik penjelasan yang sama

dengan poin 3.3.1.7. Kedua proses tersebut memiliki tahapan proses yang

sama dengan proses pemutihan deret inflasi-kurs, hanya saja deret input

yang digunakan adalah jumlah uang beredar (poin 3.3.1.8) dan suku

bunga (poin 3.3.1.9).

53

Gambar 22 DFD Level 4 Proses Pemutihan Deret Jumlah Uang Beredar-Kurs

54

3.3.5.9 DFD Level 4 Proses Pemutihan Deret Suku Bunga-Kurs

Gambar 23 DFD Level 4 Proses Pemutihan Deret Inflasi-Kurs

3.3.6 De

pro

yai

abo

fra

3.3.6.1 F

d

u

esain Antar

Desain a

ogram. Prog

itu frame ut

out box. Su

ame tersebut

Frame Utam

Aplik

dan beberapa

utama.

rmuka

antarmuka a

gram aplika

tama, open

ub-bab ini ak

t.

ma

Ga

kasi ini mer

a frame inte

adalah desa

asi yang aka

file data, tam

kan menjela

ambar 24 Anta

rupakan apli

ernal (intern

ain tampilan

an dibuat me

mpilan data

askan meng

armuka Frame

ikasi yang m

nal frame) y

n dari frame

emiliki bebe

a, hasil pera

enai desain

e Utama

memiliki sa

yang berada

yang ada d

erapa frame

amalan dan

n dari frame-

tu frame uta

a pada frame

55

dalam

e

-

ama

e

3.3.6.2 F

fo

S

m

3.3.6.3 F

Frame Open

Fram

ormat .xls (

Setelah mem

menampilka

Frame Tam

n File Data

Gamba

me ini diguna

MS Excel)

milih file, pr

annya dalam

mpilan Data

Gamba

ar 25 Antarmu

akan untuk

pada direkt

rogram akan

m frame tam

a

ar 26 Antarmu

uka Frame Op

mengambil

tori penyimp

n memparsin

mpilan data.

uka Frame Tam

pen file Data

l data pada

panan pada

ng data pad

mpilan Data

file dengan

komputer.

da file dan

56

fr

a

3.3.6.4 F

p

in

3.3.6.5 F

m

p

Fram

rame open d

ada pada file

Frame Tam

Pada fr

peramalan d

nformasi me

Frame Abou

Gamb

merupakan f

program bes

me ini akan m

data. Data p

e MS Excel

mpilan Hasi

frame ini, sy

alam bentuk

engenai MS

Gambar

ut Box

Gam

bar 14 meru

frame untuk

serta dengan

muncul sete

pada table m

yang di am

l Peramala

ystem memb

k tabel. Sela

SE dari hasi

r 27 Antarmuk

mbar 28 Antarm

upakan desa

k memberik

n versi prog

elah user me

merupakan h

mbil.

an

berikan info

ain itu juga

il peramalan

ka Frame Has

muka Frame A

ain frame ab

an informas

ran dan pem

emilih file M

hasil parsing

ormasi meng

akan ditam

n.

sil Peramalan

About Box

bout box, fr

si mengenai

mbuatnya.

MS Excel p

g dari data y

genai hasil

mpilkan

rame ini

i deskripsi

57

ada

yang

58

3.3.7 Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah data sekunder yang didapatkan dari

internet dan sumber sumber yang lain. Data yang diambil merupakan data

dengan periode bulanan. Dengan menggunakan data ini, prediksi nilai kurs

yang dihasilkan juga dalam periode bulan.

Berikut adalah sumber data yang digunakan:

• www.bi.go.id

• www.inflationdata.com

• www.federalreserve.com

• Laporan Tahunan Bank Indonesia

59

BAB 4

IMPLEMENTASI dan HASIL

4.1. IMPLEMENTASI PROSES

Dengan mengacu pada analisis dan desain yang telah dijelaskan

pada BAB 3, bab ini membahas implementasi analisis dan desain tersebut

ke dalam sebuah program. Implementasi proses yang terdapat dalam

program dilakukan sesuai dengan desain proses-proses yang telah dibuat.

4.1.1. Proses Pemutihan Deret Input Output

Pada desain dan proses, proses pemutihan Deret Input Output

terdiri dari 2 proses di dalamnya, implementasi proses-proses tersebut

adalah sebagai berikut :

a. Mencari Parameter AR dan MA untuk Model ARIMA(p,d,q) Deret

Inflasi ( ) dan Deret Kurs ( )

Pada penggalan program, terlihat bahwa untuk mendapatkan

parameter Autoregressif dilakukan dengan menggunakan bantuan

matrix. Hal ini dikarenakan penulis menggunakan metode matrix

untuk mendapatkan parameter-parameter Autoregressif tersebut.

double[] pembedaanPertama = new double[data.length - orde]; for (int i = orde; i < data.length; i++) { double x = data[i] - data[i - 1]; pembedaanPertama[i - orde] = x;

60

System.out.println("pembedaan I " + pembedaanPertama[i - orde]); } public double[] pembedaanOrde(double[] data, int orde) { double[] pembedaanOrde = new double[data.length]; for (int i = orde; i < data.length; i++) { double x = data[i] - data[i - 1]; pembedaanOrde[i] = x; } return pembedaanOrde; } public double[] differencing(double[] data) { if (d == 1) { return pembedaanPertama(data, 1); } else if (d == 0) { return data; } else { double[] pembedaan = data; double[] pembedaanOrde = data; for (int i = 0; i < d - 1; i++) { pembedaan = pembedaanPertama(pembedaan,i + 1); pembedaanOrde = pembedaanOrde(pembedaan,i + 1); } return pembedaanOrde; } } public Autoregresive(int ordeAR, double[] data) { this.data = data; this.ordeAR = ordeAR; this.setZ(); this.setY(); } public void setZ() { int pTemp = ordeAR - 1; int index1 = 0; int index2; Z = new double[data.length - ordeAR][ordeAR + 1]; for (int i = pTemp; i < data.length - 1; i++) { Z[index1][0] = 1; int pTemp2 = pTemp; for (int j = 1; j <= ordeAR; j++) { Z[index1][j] = data[pTemp2]; pTemp2--; } index1++; pTemp++; } }

61

public void setY() { Y = new double[data.length - ordeAR]; int index = 0; for (int i = ordeAR; i < data.length; i++) { Y[index] = data[i]; index++; } } public double[] getParameter() { double[][] Ztranspose = Matrix.transposeMatrix(Z); double[][] Ztranspose_Z = Matrix.perkalianMatrix(Ztranspose, Z); double[] Ztranspose_Y = Matrix.perkalianMatrix(Ztranspose, Y); double[][] Ztranspose_ZInvers = Matrix.inversMatrix(Ztranspose_Z); parameterAR = Matrix.perkalianMatrix(Ztranspose_ZInvers, Ztranspose_Y); return parameterAR; }

Setelah mendapatkan parameter Autoregressif, proses

berikutnya adalah mencari parameter-parameter Movingaverrage.

Untuk mendapatkan parameter-parameter ini, digunakan juga

parameter-parameter autoregressif yang telah didapatkan dari proses

sebelumnya. Proses ini juga menggunakan hasil ramalan yang

didapatkan dari proses autoregresif dan nilai error dari hasil ramalan

tersebut. Setelah mendapatkan hasil ramalan dan error dari proses

autoregresif, pencarian parameter MA dapat dilakukan. Pencarian

parameter-parameter MA dilakukan secara iteratif untuk mendapatkan

parameter yang paling minimal.

public double[] getRamalan(double[] parameterAR) {

62

ramalanAR = new double[data.length - ordeAR]; error = new double[data.length - ordeAR]; for (int i = ordeAR; i < data.length; i++) { ramalanAR[i - ordeAR] = parameterAR[0] + parameterAR[1] * data[i - ordeAR]; } return ramalanAR; } public double[] getError() { for (int i = ordeAR; i < data.length; i++) { error[i - ordeAR] = data[i] - ramalanAR[i - ordeAR]; } return error; } double[] errorT1 = new double[errorAR.length - 1]; double[] errorT2 = new double[errorAR.length - 1]; double SE[] = new double[100]; parameterMA = new double[q]; for (int i = 1; i < errorAR.length; i++) { errorT1[i - 1] = errorAR[i]; errorT2[i - 1] = errorAR[i - 1]; } System.out.println("panjang eror = " + errorT1.length); double SETerkecil = 99999; int indexMA1 = 0; int indexMA2 = 0; int percobaan = 0; System.out.println("panjang data = " + data.length); for (int iterasi1 = 0; iterasi1 < 10; iterasi1++) { parameterMA[0] = -2 + (iterasi1 * 0.4); for (int iterasi2 = 0; iterasi2 < 10; iterasi2++) { double tempJumlah = 0; double temp = 0; parameterMA[1] = -1 + (iterasi2 * 0.2); for (int i = 3; i < data.length; i++) { temp = parameterAR[0] + (parameterAR[1] * data[i]) + (parameterAR[2] * data[i - 1]) - (parameterMA[0] * errorT1[i - 3]) - (parameterMA[1] * errorT2[i - 3]); tempJumlah += Math.pow(data[i] - temp,2); } SE[percobaan] = tempJumlah / (data.length - 2); if(SETerkecil > SE[percobaan]) {

63

SETerkecil = SE[percobaan]; indexMA1 = iterasi1; indexMA2 = iterasi2; } temp = 0; tempJumlah = 0; percobaan++; } } parameterMA[0] = -2 + (indexMA1 * 0.4); parameterMA[1] = -1 + (indexMA2 * 0.2); for (int i = 3; i < data.length; i++) { double temp = parameterAR[0] + (parameterAR[1] * data[i]) + (parameterAR[2] * data[i - 1]) - (parameterMA[0] * errorT1[i - 3]) - (parameterMA[1] * errorT2[i - 3]); System.out.print("pembedaan1 ke-" + i + " = " + data[i]); System.out.println(", ramalan" + i + " = " + temp); }

b. Pemutihan Deret Input ( ) dan Deret Output ( )

Pemutihan deret input dilakukan untuk memperoleh white

noise αt . untuk mencari white noise untuk deret input, harus di

identifikasi dahulu model ARIMA untuk deret input. Proses ini

dilakukan pada algoritma sebelumnya.

double[] alpha; alpha = new double[pembedaan.length - getD()]; for (int i = getD(); i < (pembedaan.length); i++) { System.out.println("PEMBEDAAN KE-" + i + " = " + pembedaan[i]); System.out.println((i - 1) + " = " + pembedaan[i-1]); alpha[i - getD()] = pembedaan[i] - (getParameterAR()[1] * pembedaan[i - 1]) - (getParameterMA()[0] * alpha[i - 1]); } double[] betha; betha = new double[pembedaan.length - getD()]; for (int i = getD(); i < (pembedaan.length); i++) {

64

betha[i - getD()] = pembedaan[i] - (getParameterAR()[1] * pembedaan[i - 1]) - (getParameterMA()[0] * betha[i - 1]); }

Untuk pemutihan deret output juga sama dengan algoritma

pemutihan deret input, hanya saja model ARIMA untuk model output

disamakan dengan model pada deret input.

4.1.2. Penarikan Bobot Respons Impuls untuk Deret input ( ) dan

Deret Output ( )

Setelah mendapatkan deret input dan output yang diputihkan,

penaksiran bobot impuls dilakukan dengan mengasumsikan deret input

mempengaruhi perubahan deret output dalam jangka periode 12 bulan.

Oleh karena itu, terdapat 13 bobot impuls yang harus dicari yaitu v0, v1,

v2 … , v12. Pencarian bobot impuls dilakukan dengan mengalikan

autokovarian dari white noise deret input (alpha) dan white noise deret

output (betha) pada lag 0 sampai 12 dikali variansi betha bagi variansi

alpha. Implementasi prosespenaksiran bobot impulse dalam program

adalah sebagai berikut :

public void setMeanAlpha() { double tempJumlah = 0; int n = alpha.length; for (int i = 0; i < alpha.length; i++) { if (alpha[i] == 0) { n = n - 1; } else { tempJumlah += alpha[i]; } } meanAlpha = tempJumlah / n; System.out.println("mean alpha = " + meanAlpha + " n = " + n); }

65

public void setMeanBetha() { double tempJumlah = 0; int n = betha.length; for (int i = 0; i < betha.length; i++) { if (betha[i] == 0) { n = n - 1; } else { tempJumlah += betha[i]; } } meanBetha = tempJumlah / n; System.out.println("mean betha = " + meanBetha); } public void setCovarianceAlphaBetha() { covarianceAlphaBetha = new double[orde + 1]; double tempJumlah = 0; for (int i = 0; i <= orde; i++) { tempJumlah = 0; for (int j = 0; j < alpha.length - i; j++) { tempJumlah += (alpha[j] - meanAlpha) * (betha[j + i] - meanBetha); // System.out.println("alpha = " + alpha[j]); } System.out.println("temp = " + tempJumlah); covarianceAlphaBetha[i] = tempJumlah / (alpha.length); System.out.println("Covariance AB " + i + " = " + covarianceAlphaBetha[i]); } } public void setCovarianceAlpha() { double tempJumlah = 0; int n = alpha.length; for (int j = 0; j < alpha.length; j++) { tempJumlah += (alpha[j] - meanAlpha) * (alpha[j] - meanAlpha); } covarianceAlpha = tempJumlah / alpha.length; System.out.println("variansi alpha = " + covarianceAlpha); } public void setCovarianceBetha() { double tempJumlah = 0; int n = betha.length; for (int j = 0; j < betha.length; j++) { tempJumlah += (betha[j] - meanBetha) * (betha[j] - meanBetha); } covarianceBetha = tempJumlah / betha.length; System.out.println("variansi betha = " + covarianceBetha);

66

} public void setKorelasiSilangAlphaBetha() { korelasiSilang = new double[orde + 1]; for (int i = 0; i <= orde; i++) { korelasiSilang[i] = covarianceAlphaBetha[i] / Math.sqrt(covarianceAlpha * covarianceBetha); System.out.println("rAB = " + korelasiSilang[i]); } } public void setBobotImpulse() { bobotImpulse = new double[orde + 1]; for (int i = 0; i <= orde; i++) { bobotImpulse[i] = korelasiSilang[i] * Math.sqrt(covarianceBetha / covarianceAlpha); } }

4.1.3. Penarikan Parameter Fungsi Transfer untuk Deret Input ( ) dan

Deret Output ( )

Pencarian parameter model ini dilakukan secara iteratif untuk

mendapatkan nilai-nilai parameter yang tepat. Program ini menggunakan

metode Marquardt untuk mendapatkan minimalisasi parameter-parameter

model fungsi transfer. Seperti pada penggalan program diatas, terdapat

beberapa parameter model antara lain d1,d1,w0,w1 dan w2. Dari

penggalan program dapat dilihat bahwa bobot impuls memiliki peran

penting dalam pencarian parameter model.

double d1, d2, w0, w1, w2; LMA lma = new LMA( new TaksiranParameter(), new double[]{1, 1}, new double[][]{ // y x0 x1 {bobotImpulse[5], bobotImpulse[3], bobotImpulse[4]}, {bobotImpulse[6], bobotImpulse[4], bobotImpulse[5]} });

67

lma.fit(); System.out.println("iterations: " + lma.iterationCount); System.out.println( "chi2: " + lma.chi2 + ",\n" + "param0: " + lma.parameters[0] + ",\n" + "param1: " + lma.parameters[1]); d1 = lma.parameters[0]; // MARQUARDT d2 = lma.parameters[1]; // MARQUARDT w0 = bobotImpulse[2]; w1 = d2 * bobotImpulse[2] + d2 * 0 - bobotImpulse[3]; w2 = d1 * bobotImpulse[3] + d2 * bobotImpulse[2] - bobotImpulse[4];

4.1.4. Pengamatan Deret Noise(N) untuk pengaruh Deret Input terhadap

Deret Output

Dengan menggunakan bobot impuls dari proses sebelumnya,

pencarian deret noise antara deret input dan output dapat dilakukan. Pada

proses ini nose untuk data pada waktu ke 1 sampai 12 adalah 0 karena

terdapat asumsi bahwa deret input mempengaruhi deret output data jangka

waktu 12 bulan.

noise = new double[betha.length - (bobotImpulse.length - 1)];

double noiseTemp = 0; System.out.println("panjang petha = " +

bobotImpulse.length); for (int i = (bobotImpulse.length - 1); i <

alpha.length; i++) { noiseTemp = betha[i]; System.out.print(betha[i] + " "); for (int j = 0; j < (bobotImpulse.length);

j++) { noiseTemp -= bobotImpulse[j] * alpha[i

- j]; System.out.print("- (" +

bobotImpulse[j] + " * " + alpha[i - j] + ")"); } System.out.println(""); noise[i - (bobotImpulse.length - 1)] =

noiseTemp; }

68

4.1.5. Pencarian Parameter AR dan MA untuk Model ARIMA deret

Noise(N)

Berikut merupakan potongan program implementasi dari pencarian

parameter AR dan MA untuk model ARIMA deret noise (N).

Autoregresive noiseAR = new Autoregresive(2, nt); double[] paramAR = noiseAR.getParameter(); double[] ramalanNoise = noiseAR.getRamalan(paramAR); double[] errorNoise = noiseAR.getError(); MovingAverrage noiseMA = new MovingAverrage(1, nt, ramalanNoise); double[] paramMA = noiseMA.getParameterMA21(nt);

4.1.6. Pengamatan Deret Nilai Sisa Residual

Seperti dijelaskan sebelumnya, penghitungan deret nilai sisa residual

digunakan untuk membantu mencari deret noise fungsi transfer (lihat blok

diagram dan penjelasannya). Implementasi dari pengamatan deret nilai sisa

residual adalah sebagai berikut :

double d1, d2, d3, d4; double e0, e1, e2, e3, e4; double f1, f2, f3; d1 = (-1 * delta[0]) - parameterAR[1]; d2 = (-1 * delta[1]) - parameterAR[2] + (delta[0] * parameterMA[0]); d3 = (delta[0] * parameterAR[2]) + (delta[1] * parameterAR[1]); d4 = delta[1] * parameterAR[2]; e0 = omega[0]; e1 = (-1 * omega[1]) - (omega[0] * parameterAR[1]); e2 = (-1 * omega[0] * parameterAR[2]) - omega[2] + (omega[1] * parameterAR[1]); e3 = (omega[1] * parameterAR[2]) + (omega[2] * parameterAR[1]); e4 = (omega[2] * parameterAR[2]); f1 = (-1 * delta[0]) - parameterMA[0]; f2 = (delta[0] * parameterAR[1]) - delta[1];

69

f3 = parameterMA[0] * delta[1]; modelDiagnostik = new double[betha.length]; for (int i = (1 + r + s + b); i < (betha.length); i++) { modelDiagnostik[i] = betha[i] + (d1 * betha[i - 1]) + (d2 * betha[i - 2]) + (d3 * betha[i - 3]) + (d4 * betha[i - 4]) - (e0 * alpha[i - b]) - (e1 * alpha[i - b - 1]) - (e2 * alpha[i - b - 2]) - (e3 * alpha[i - b - 3]) + (e4 * alpha[i - b - 4]); }

4.1.7. Pengamatan Deret Noise Model Fungsi Transfer ( )

Implementasi pengamatan deret noise fungsi transfer terdapat pada

potongan program sebagai berikut :

// PENGAMATAN DERET NOISE double[] yt = new double[output.getBetha().length - 2]; double[] alphaData = input.getPembedaanData(); for (int i = 2; i < yt.length; i++) { yt[i] = (w0 - (w1 * alphaData[i - 1]) - (w2 * alphaData[i - 2])) / ((d1 * alphaData[i - 1]) - (d2 * alphaData[i - 2])); } double[] nt = yt;

4.1.8. Peramalan dengan Model Fungsi Transfer

Setelah mendapatkan semua parameter dan model dari fungsi

transfer, maka implementasi proses peramalan menggunakan model fungsi

transfer adalah sebagai berikut :

Ramal[99] = ((-1 * d1 * output[98]) + (-1 * d2 * output [97]) + (-1 * d3 * output [96]) + (-1 * d4 * output [95]) + (e0 * input[97]) + (e1 * input[96]) + (e2 * input[95]) + (e3 * input[94]) +

70

(e4 * input[93]) + (f1 * modelDiagnostik[97]) + (f2 * modelDiagnostik[96]) + (f3 * modelDiagnostik[95]));

4.2. HASIL PENELITIAN

Setelah mengimplementasikan perancangan ke dalam program,

maka program diuji coba untuk meramalkan nilai kurs untuk periode 1

tahun (12 bulan). Data yang digunakan adalah data dari tahun 2001 sampai

dengan tahun 2008. Untuk membandingkan hasil peramalan, data ini

dibagi 2 menjadi :

• Data history (data kurs, inflasi, jumlah uang beredar dan tingkat suku

bunga tahun 2001 sampai tahun 2007)

• Data pembanding (data kurs tahun 2008)

Gambar 29 Antarmuka Frame Tampilan Data

Dengan menggunakan data history program akan menganalisis dan

membuat perhitungan prediksi kurs untuk periode 12 bulan kedepan.

Setelah mendapatkan nilai-nilai prediksi, hasil peramalan akan

dibandingkan dengan data pembanding untuk mendapatkan berapa

ketepatan hasil peramalan program ini.

71

Hasil pengamatan prediksi program adalah sebagai berikut :

a. Pencarian Parameter AR dan MA untuk deret Iput dan Output

Setelah mengimplementasikan program, proses pengambilan

dan persiapan proses mendapatkan 3 jenis parameter AR dan

parameter MA. Hal ini dibebabkan oleh jumlah input yang

dimasukkan berjumlah 3 input. Ketiga parameter AR dan MA tersebut

dapat adalah sebagai berikut :

• Parameter AR dan MA untuk input inflasi dan output data kurs

Parameter AR 1 = 0.099

Parameter MA 1 = -0.8

• Parameter AR dan MA untuk input jumlah uang beredar dan

output data kurs

Parameter AR 1 = 0.079

Parameter MA 1 = -1.0

• Parameter AR dan MA untuk input tingkat suku bunga dan output

data kurs

Parameter AR 1 = 0.437

Parameter MA 1 = -0.6

b. Pemutihan Deret Input dan Output

72

Dengan 3 input dan 1 output maka terdapat pula 3 jenis deret

alpha dan betha. Untuk input inflasi dan output kurs menghasilkan

deret alpha dan betha yang berbeda dengan daret alpha dan betha

dengan input jumlah uang beredar dan kurs. Begitu pula dengan deret

input suku bunga dan output kurs. Hasil dari pemutihan ini dapat

dilihat pada lampiran E.

c. Penghitungan Bobot Respons Impuls

Dengan asumsi deret input mempengaruhi perubahan deret

output maka untuk masing-masing deret input memiliki bobot respons

impuls seperti pada lampiran F.

d. Pengamatan Deret Noise

Untuk 3 deret input yang mempengaruhi deret output, deret

noise dapat dicari dengan mengurangkan data kurs pada lag ke i

dengan masing-masing deret input dapa lag ke i. hasil untuk

pengamatan deret noise dapat dilihat pada Lampiran G.

e. Penaksiran Awal Parameter

Taksiran parameter awal dalam sistem ini dicari menggunakan

bobot impuls dan parameter AR dan MA dari deret noise yang

didapatkan dari 2 proses sebelumnya. Proses ini akan meghasilkan

taksiran awal parameter-parameter fungsi transfer.

d1 = 1.898 d2 = 2.143

w0 = -3.406 w1 = -0.001 w2 = 4.990

73

f. Pengamatan Diagnostik Model

Dengan menggunakan taksiran awal parameter-parameter

fungsi transfer, sistem akan melakukan pengamatan diagnostik dan

menghitung parameter-parameter akhir dari model fungsi transfer.

Hasil pengamatan ini terdapat pada lampiran H.

g. Peramalan

Setelah mendapatkan parameter-parameter akhir dari fungsi

transfer, sistem akan menghitung nilai-nilai kurs untuk masa kedepan

dan ditampilkan kepada user. Hasil peramalan berdasarkan data

historis tahun 2001 sampai dengan tahun 2007 untuk 12 bulan

kedepan (tahun 2008) adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Hasil Prediksi

Hasil peramalan ini dapat digunakan untuk melakukan

penghitungan besarnya bunga bulanan dari pinjaman perusahaan.

Misalnya suatu perusahaan memiliki pinjaman dalam bentuk dollar

BULAN PREDIKSI NILAI KURS

Januari 9116.60 Februari 9185.46 Maret 9249.86 April 8618.02 Mei 9423.40 Juni 9336.82 Juli 9607.88 Agustus 9856.29 September 10143.80 Oktober 10522.92 November 11014.25 Desember 11636.99

74

sebesar US$ 50.000 dan memiliki bunga setiap bulan sebesar 10%,

maka untuk tahun 2008 besar bunga yang harus dibayarkan sebesar :

Tabel 4. Besar Bunga Bulanan

BULAN PREDIKSI

NILAI KURS

BESAR BUNGA

BULANAN (Rp)

Januari 9116.60 4558300.00 Februari 9185.46 4592730.00 Maret 9249.86 4624930.00 April 8618.02 4309010.00 Mei 9423.40 4711700.00 Juni 9336.82 4668410.00 Juli 9607.88 4803940.00 Agustus 9856.29 4928145.00 September 10143.80 5071900.00 Oktober 10522.90 5261460.00 November 11014.30 5507125.00 Desember 11637.00 5818495.00

TOTAL 58.856.145,00

4.3. Analisa Hasil Penelitian

Setelah melakukan pengamatan, kemudian hasil prediksi nilai kurs

dibandingkan dengan data kurs tahun 2008 untuk mengetahui selisih dari

data asli dan hasil ramalan. Perbandingan dasil prediksi dengan data kurs

tahun 2008 dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 5. Data Nilai Tukar Rupiah Tahun 2008

BULAN DATA KURS TAHUN 2008

HASIL PREDIKSI

PRESENTASE ERROR (%)

Januari 9291,00 9116,60 1,91

75

Februari 9230,00 9185,46 0,48 Maret 9217,00 9249,86 0,36 April 9234,00 8618,02 7,15 Mei 9318,00 9423,40 1,12 Juni 9225,00 9336,82 1,20 Juli 9118,00 9607,88 5,10 Agustus 9153,00 9856,29 7,14 September 9378,00 10143,80 7,55 Oktober 10995,00 10522,90 4,49 November 12151,00 11014,30 10,32 Desember 12163,00 11637,00 4,52

RATA-RATA 4,28 Dengan membandingkan hasil prediksi dengan data tahun 2008,

diperoleh presentase error untuk masing-masing hasil prediksi seperti pada

tabel 5. Pada presentase hasil error terlihat bahwa hasil prediksi program

ini memiliki tingkat kesalahan sebesar 4,28% untuk masing-masing hasil

prediksi.

Hasil prediksi ini dipengaruhi oleh pemilihan model dan hasil

estimasi dari beberapa parameter fungsi transfer yang digunakan. Oleh

karena itu semakin baik model yang dipilih dan estimasi parameter yang

dilakukan akan mendapatkan presentase error yang semakin kecil.

4.4. Kelebihan Sistem

Kelebihan dari program aplikasi ini adalah sebagai berikut :

• Kemudahan menggunakan program.

• Program yang dibuat dapat digunakan secara praktis, karena tidak perlu

meng-install program tetapi tinggal meng-copy ke sebuah komputer dan

langsung memakainya.

76

• Program ini dapat memprediksikan nilai kurs dengan cepat.

4.5. Kekurangan Sistem

Adapun kekurangan pada aplikasi ini adalah:

• Program hanya menggunakan model ARIMA(1,1,1) untuk setiap deret

input dan output.

• Pencarian parameter-parameter untok model ARIMA dan Fungsi

Transfer hanya dengan melakukan iterasi percobaan untuk

mendapatkan parameter terbaik.

• Sumber data yang digunakan program adalah sebuah file .xls, sehingga

hanya data pada file tersebut yang digunakan untuk melakukan

peramalan.

77

BAB 5

KESIMPULAN dan SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis hasil penelitian dapat ditarik sebuah

kesimpulan yaitu Metode peramalan ARIMA multivariat (Box-Jenkins)

dengan variabel ekonomi tingkat inflasi, jumlah uang beredar dan tingkat

suku bunga dapat digunakan untuk melakukan peramalan dengan rata-rata

presentase error yang cukup baik yaitu 4,28%.

5.2. Saran

Saran untuk pengembangan aplikasi peramalan ini adalah sebagai berikut :

• Media penyimpanan data dapat diubah dengan menggunakan database

sehingga data yang diamati akan lebih banyak dan proses parsing data

juga lebih cepat.

• Menambahkan beberapa model peramalan untuk dibandingkan untuk

mendapatkan hasil ramalan yang lebh baik. Semakin tepat model yang

digunakan dalam peramalan, semakin baik pula ramalan yang

dihasilkan.

• Melakukan pencarian parameter-parameter ARIMA dan fungsi

transfer dengan menggunakan algoritma yang lebih tepat untuk

mendapatkan hasil prediksi dengan error yang kecil.

78

• Mengembangkan program supaya dapat menyesuaikan model ARIMA

dan fungsi transfer secara dinamis.

• Memperbaiki tampilan program supaya lebih menarik dan mudah

dimengerti olah pengguna.

79

DAFTAR PUSTAKA

• Mandrakis, Wheelwright, McGee, Metode dan Aplikasi Peramalan,

Terjemahan Binarupa Aksara ,Jilid Satu, 1999

• Box, George E. P. and Jenkins, Gwilym M., 1976, Time Series Analysis:

Forecasting and Control, (Holden Day Inc, USA)

• Kardoyo, Hadi dan Kuncoro, Mudrajad, Jurnal ANALISIS KURS VALAS

DENGAN PENDEKATAN BOX-JENKINS

• DR. Suyono, Diktat Mata Kuliah Analisis Runtun Waktu, Jurusan

matematika FMIPA UNJ, Jakarta, 2005.

• Madura, Jeff., International Financial Management, Thomson South-

Western , Edisi Ketujuh, 2003

• Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 3, No. 1, Maret 2001: 48 – 60,

Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra

• Wibowo, Tri dan Amir, Hidayat, Faktor Faktor yang Mempengaruhi Nilai

Tukar Rupiah

80

LAMPIRAN

A DATA NILAI TUKAR RUPIAH TAHUN 2001 s.d. 2008

Tabel 2. Data Nilai Tukar Rupiah Tahun 2001 - 2008

Bulan Kurs Jan-01 9.450,0 Feb-01 9.835,0 Mar-01 10.400,0 Apr-01 11.675,0 May-01 11.058,0 Jun-01 11.440,0 Jul-01 9.525,0 Aug-01 8.865,0 Sep-01 9.675,0 Oct-01 10.435,0 Nov-01 10.430,0 Dec-01 10.400,0 Jan-02 10.320,0 Feb-02 10.189,0 Mar-02 9.655,0 Apr-02 9.316,0 May-02 8.785,0 Jun-02 8.730,0 Jul-02 9.108,0 Aug-02 8.867,0 Sep-02 9.015,0 Oct-02 9.233,0 Nov-02 8.976,0 Dec-02 8.940,0

Bulan Kurs Jan-03 8.876,0 Feb-03 8.905,0 Mar-03 8.908,0 Apr-03 8.675,0 May-03 8.279,0 Jun-03 8.285,0 Jul-03 8.505,0 Aug-03 8.535,0 Sep-03 8.389,0 Oct-03 8.495,0 Nov-03 8.537,0 Dec-03 8.465,0 Jan-04 8.441,0 Feb-04 8.447,0 Mar-04 8.587,0 Apr-04 8.661,0 May-04 9.210,0 Jun-04 9.415,0 Jul-04 9.168,0 Aug-04 9.328,0 Sep-04 9.710,0 Oct-04 9.090,0 Nov-04 9.018,0 Dec-04 9.290,0

Bulan Kurs Jan-05 9.165,0 Feb-05 9.260,0 Mar-05 9.480,0 Apr-05 9.570,0 May-05 9.495,0 Jun-05 9.713,0 Jul-05 9.819,0 Aug-05 10.240,0 Sep-05 10.310,0 Oct-05 10.090,0 Nov-05 10.035,0 Dec-05 9.830,0 Jan-06 9.395,0 Feb-06 9.230,0 Mar-06 9.075,0 Apr-06 8.775,0 May-06 9.220,0 Jun-06 9.300,0 Jul-06 9.070,0 Aug-06 9.100,0 Sep-06 9.235,0 Oct-06 9.110,0 Nov-06 9.165,0 Dec-06 9.020,0

Bulan Kurs Jan-07 9.090,0 Feb-07 9.160,0 Mar-07 9.118,0 Apr-07 9.083,0 May-07 8.828,0 Jun-07 9.054,0 Jul-07 9.186,0 Aug-07 9.410,0 Sep-07 9.137,0 Oct-07 9.103,0 Nov-07 9.376,0 Dec-07 9.419,0 Jan-08 9.291,0 Feb-08 9.230,0 Mar-08 9.217,0 Apr-08 9.234,0 May-08 9.318,0 Jun-08 9.225,0 Jul-08 9.118,0 Aug-08 9.153,0 Sep-08 9.378,0 Oct-08 10.995,0 Nov-08 12.151,0 Dec-08 12.163,0

81

B DATA TINGKAT INFLASI INDONESIA dan AMERIKA TAHUN 2001 s.d. 2008

Tabel 3. Data Tingkat Inflasi Tahun 2001 - 2008

Bulan Tahun

Tingkat Inflasi

Amerika

Tingkat Inflasi

Indonesia

Jan-01 3.73 8.28 Feb-01 3.53 9.14 Mar-01 2.92 10.62 Apr-01 3.27 10.51 May-01 3.62 10.82 Jun-01 3.25 12.11 Jul-01 2.72 13.04 Aug-01 2.72 12.23 Sep-01 2.65 13.01 Oct-01 2.13 12.47 Nov-01 1.90 12.91 Dec-01 1.55 12.55 Jan-02 1.14 14.42 Feb-02 1.14 15.13 Mar-02 1.48 14.08 Apr-02 1.64 13.3 May-02 1.18 12.93 Jun-02 1.07 11.48 Jul-02 1.46 10.05 Aug-02 1.80 10.6 Sep-02 1.51 10.48 Oct-02 2.03 10.33 Nov-02 2.20 10.48 Dec-02 2.38 10.03 Jan-03 2.60 8.68 Feb-03 2.98 7.60 Mar-03 3.02 7.17 Apr-03 2.22 7.62 May-03 2.06 7.15 Jun-03 2.11 6.98 Jul-03 2.11 6.27 Aug-03 2.16 6.51 Sep-03 2.32 6.33

Bulan Tahun

Tingkat Inflasi

Amerika

Tingkat Inflasi

Indonesia

Oct-03 2.04 6.48 Nov-03 1.77 5.53 Dec-03 1.88 5.16 Jan-04 1.93 4.82 Feb-04 1.69 4.60 Mar-04 1.74 5.11 Apr-04 2.29 5.92 May-04 3.05 6.47 Jun-04 3.27 6.83 Jul-04 2.99 7.20 Aug-04 2.65 6.67 Sep-04 2.54 6.27 Oct-04 3.19 6.22 Nov-04 3.52 6.18 Dec-04 3.26 6.40 Jan-05 2.97 7.32 Feb-05 3.01 7.15 Mar-05 3.15 8.81 Apr-05 3.51 8.12 May-05 2.80 7.40 Jun-05 2.53 7.42 Jul-05 3.17 7.84 Aug-05 3.64 8.33 Sep-05 4.69 9.06 Oct-05 4.35 17.89 Nov-05 3.46 18.38 Dec-05 3.42 17.11 Jan-06 3.99 17.03 Feb-06 3.60 17.92 Mar-06 3.36 15.74 Apr-06 3.55 15.40 May-06 4.17 15.60 Jun-06 4.32 15.53

82

Bulan Tahun

Tingkat Inflasi

Amerika

Tingkat Inflasi

Indonesia

Jul-06 4.15 15.15 Aug-06 3.82 14.90 Sep-06 2.06 14.55 Oct-06 1.31 6.29 Nov-06 1.97 5.27 Dec-06 2.54 6.60 Jan-07 2.08 6.26 Feb-07 2.42 6.30 Mar-07 2.78 6.52 Apr-07 2.57 6.29 May-07 2.69 6.01 Jun-07 2.69 5.77 Jul-07 2.36 6.06 Aug-07 1.97 6.51 Sep-07 2.76 6.95

Bulan Tahun

Tingkat Inflasi

Amerika

Tingkat Inflasi

Indonesia

Oct-07 3.54 6.88 Nov-07 4.31 6.71 Dec-07 4.08 6.59 Jan-08 4.28 7.36 Feb-08 4.03 7.40 Mar-08 3.98 8.17 Apr-08 3.94 8.96 May-08 4.18 10.38 Jun-08 5.02 11.03 Jul-08 5.60 11.90 Aug-08 5.37 11.85 Sep-08 4.94 12.14 Oct-08 3.66 11.77 Nov-08 1.07 11.68 Dec-08 0.09 11.06

83

C DATA TINGKAT SUKU BUNGA INDONESIA dan AMERIKA TAHUN 2001 s.d. 2008

Tabel 4. Data Tingkat Suku Bunga Tahun 2001 - 2008

BULAN SUKU

BUNGA AMERIKA

SUKU BUNGA

INDONESIA

Jan-01 6.26 14.74Feb-01 6.29 14.79Mar-01 6.14 15.58Apr-01 6.41 16.09

May-01 6.49 16.33Jun-01 6.41 16.65Jul-01 6.38 17.17

Aug-01 6.18 17.67Sep-01 6.04 17.57Oct-01 5.84 17.58

Nov-01 5.74 17.6Dec-01 6.2 17.61Jan-02 6.11 16.93Feb-02 6.08 16.86Mar-02 6.31 16.76Apr-02 6.23 16.61

May-02 6.17 15.51Jun-02 6.01 15.11Jul-02 5.87 14.93

Aug-02 5.54 14.35Sep-02 5.2 13.22Oct-02 5.35 13.1

Nov-02 5.37 13.06Dec-02 5.31 12.93Jan-03 5.31 12.69Feb-03 5.17 12.24Mar-03 5.1 11.4Apr-03 5.18 11.06

May-03 4.81 10.44Jun-03 4.64 9.53Jul-03 5.21 9.1

Aug-03 5.71 8.91Sep-03 5.49 8.66Oct-03 5.47 8.48

BULANSUKU

BUNGA AMERIKA

SUKU BUNGA

INDONESIA

Nov-03 5.42 8.49Dec-03 5.38 8.31Jan-04 5.29 7.86Feb-04 5.25 7.48Mar-04 5.05 7.42Apr-04 5.47 7.33

May-04 5.8 7.32Jun-04 5.8 7.34Jul-04 5.58 7.36

Aug-04 5.42 7.37Sep-04 5.26 7.39Oct-04 5.2 7.41

Nov-04 5.25 7.41Dec-04 5.25 7.43Jan-05 5.12 7.42Feb-05 4.95 7.43Mar-05 5.26 7.44Apr-05 5.14 7.7

May-05 4.94 7.95Jun-05 4.72 8.25Jul-05 4.87 8.49

Aug-05 4.93 9.51Sep-05 4.9 10Oct-05 5.15 11

Nov-05 5.27 12.25Dec-05 5.19 12.75Jan-06 5.08 12.75Feb-06 5.13 12.74Mar-06 5.32 12.73Apr-06 5.65 12.74

May-06 5.77 12.5Jun-06 5.76 12.5Jul-06 5.76 12.25

Aug-06 5.54 11.75

84

BULAN SUKU

BUNGA AMERIKA

SUKU BUNGA

INDONESIA

Sep-06 5.37 11.25Oct-06 5.4 10.75

Nov-06 5.23 10.25Dec-06 5.18 9.75Jan-07 5.37 9.5Feb-07 5.37 9.25Mar-07 5.28 9Apr-07 5.42 9

BULANSUKU

BUNGA AMERIKA

SUKU BUNGA

INDONESIA

May-07 5.48 8.75Jun-07 5.86 8.5Jul-07 5.84 8.25

Aug-07 5.62 8.25Sep-07 5.41 8.25Oct-07 5.38 8.25

Nov-07 5.18 8.25Dec-07 5.1 8

85

D DATA JUMLAH UANG BEREDAR INDONESIA dan AMERIKA TAHUN 2001 s.d. 2008

Tabel 5. Data Jumlah Uang Beredar Tahun 2001 - 2008

BULAN JUB Amerika

JUB Indonesia

Jan-01 4964.3 145345.0 Feb-01 4999.9 149879.0 Mar-01 5057 148375.0 Apr-01 5118.4 154297.0 May-01 5122 155791.0 Jun-01 5161.3 160142.0 Jul-01 5194.6 162154.0 Aug-01 5224.7 166851.0 Sep-01 5333.7 164237.0 Oct-01 5325.3 169963.0 Nov-01 5366.5 171383.0 Dec-01 5416.1 177731.0 Jan-02 5446.7 166769.0 Feb-02 5473.1 168643.0 Mar-02 5481.9 166173.0 Apr-02 5488.2 169002.0 May-02 5509.8 168257.0 Jun-02 5532 174017.0 Jul-02 5581.9 173524.0 Aug-02 5619.1 175966.0 Sep-02 5643.6 181791.0 Oct-02 5695 181667.0 Nov-02 5737.9 196537.0 Dec-02 5763.5 191939.0 Jan-03 5789.6 180112.0 Feb-03 5826.2 181530.0 Mar-03 5839.9 181239.0 Apr-03 5886.4 182963.0 May-03 5940.2 191707.0 Jun-03 5979.2 195219.0 Jul-03 6033.5 196589.0 Aug-03 6080.1 201859.0 Sep-03 6061.6 207587.0 Oct-03 6047.1 212614.0

BULAN JUB Amerika

JUB Indonesia

Nov-03 6047.4 224019.0 Dec-03 6054.7 223799.0 Jan-04 6058.9 216343.0 Feb-04 6096.9 219033.0 Mar-04 6134.8 218998.0 Apr-04 6176.7 215447.0 May-04 6244.2 223690.0 Jun-04 6258.2 234726.0 Jul-04 6263.5 238059.0 Aug-04 6287.3 238959.0 Sep-04 6321.4 240911.0 Oct-04 6346.3 247603.0 Nov-04 6383.3 250221.0 Dec-04 6398.4 253818.0 Jan-05 6402.7 248175.0 Feb-05 6415.7 250433.0 Mar-05 6430.8 250492.0 Apr-05 6438.4 246296.0 May-05 6454.6 252500.0 Jun-05 6486.7 267635.0 Jul-05 6513.6 266870.0 Aug-05 6543.5 274841.0 Sep-05 6579.5 273954.0 Oct-05 6607.8 286715.0 Nov-05 6634.4 276729.0 Dec-05 6659.1 281905.0 Jan-06 6709.8 281412.0 Feb-06 6729.3 277265.0 Mar-06 6746.5 277293.0 Apr-06 6769.6 282400.0 May-06 6782.9 304663.0 Jun-06 6814.5 313153.0 Jul-06 6842.4 311822.0 Aug-06 6863 329372.0

86

BULAN JUB Amerika

JUB Indonesia

Sep-06 6888.6 333905.0 Oct-06 6943 346414.0 Nov-06 6976 342645.0 Dec-06 7019.1 361073.0 Jan-07 7067.1 344840.0 Feb-07 7073.8 346573.0 Mar-07 7109.4 341833.0 Apr-07 7158.2 351259.0

BULAN JUB Amerika

JUB Indonesia

May-07 7186.7 352629.0 Jun-07 7209.9 381376.0 Jul-07 7236.9 397823.0 Aug-07 7284.9 402035.0 Sep-07 7320.1 411281.0 Oct-07 7350.5 414996.0 Nov-07 7382 424435.0 Dec-07 7414.9 460842.0

87

E DERET PEMUTIHAN INPUT-OUTPUT

Tabel 6. Deret Pemutihan Input-Output

INFLASI JUB SUKU BUNGA KURS

2.01 -0.02 0.08 0.05-2.63 0.04 -0.09 0.152.63 -0.03 0.06 0.06-0.97 0.05 -0.01 0.082.29 -0.04 0.03 -0.12-3.22 0.07 0.03 -0.154.13 -0.10 -0.03 -0.02-4.22 0.13 0.04 0.054.89 -0.13 -0.02 0.03-4.96 0.16 -0.07 0.027.24 -0.22 0.05 0.01-6.71 0.22 -0.02 0.005.26 -0.24 -0.03 -0.06-6.09 0.25 0.04 -0.086.26 -0.26 -0.09 -0.12-7.60 0.29 0.08 -0.095.89 -0.30 -0.03 -0.03-5.54 0.30 0.03 -0.065.69 -0.27 -0.05 -0.03-6.37 0.27 0.00 0.006.41 -0.20 0.01 -0.03-7.03 0.18 0.00 -0.025.51 -0.25 -0.02 -0.03-6.85 0.24 0.01 -0.026.50 -0.24 -0.06 -0.01-5.21 0.25 0.01 -0.044.80 -0.21 0.03 -0.07-4.99 0.22 -0.08 -0.054.30 -0.22 -0.09 -0.02-4.06 0.24 0.01 -0.013.70 -0.21 0.05 -0.03-3.24 0.24 -0.05 -0.012.53 -0.18 0.05 0.00-2.95 0.19 -0.05 -0.012.60 -0.22 0.00 -0.01-2.55 0.22 -0.02 -0.01

INFLASI JUB SUKU BUNGA KURS

3.01 -0.23 0.06 0.01-2.79 0.21 -0.14 0.022.56 -0.18 0.07 0.07-2.40 0.23 -0.01 0.073.04 -0.21 0.05 0.03-3.28 0.21 -0.02 0.043.00 -0.21 0.03 0.07-3.68 0.24 -0.02 -0.013.37 -0.23 -0.01 -0.01-2.86 0.24 0.01 0.024.03 -0.26 0.02 0.00-4.34 0.27 0.01 0.015.87 -0.27 -0.08 0.03-7.04 0.25 0.13 0.037.12 -0.23 -0.03 0.02-6.83 0.29 0.07 0.046.58 -0.29 -0.08 0.04-6.55 0.31 0.15 0.076.22 -0.32 -0.08 0.062.97 0.36 0.07 0.03-2.32 -0.39 0.02 0.020.98 0.40 0.00 -0.01-1.53 -0.41 -0.01 -0.052.87 0.39 -0.02 -0.05-4.91 -0.40 -0.02 -0.064.53 0.41 -0.03 -0.08-4.91 -0.34 0.00 -0.014.72 0.37 0.02 0.00-4.92 -0.37 -0.03 -0.035.01 0.42 0.02 -0.02-3.61 -0.41 -0.03 0.00-4.01 0.44 -0.03 -0.012.93 -0.45 0.02 0.00-2.04 0.49 -0.05 -0.022.10 -0.54 -0.02 -0.01-2.41 0.54 0.01 0.00

88

INFLASI JUB SUKU BUNGA KURS

2.29 -0.56 0.00 0.00-2.30 0.58 -0.02 -0.011.90 -0.58 -0.02 -0.03-2.11 0.65 -0.07 0.002.75 -0.60 0.06 0.01

INFLASI JUB SUKU BUNGA KURS

-1.96 0.61 0.02 0.031.54 -0.59 0.01 -0.01-2.36 0.60 -0.02 -0.011.49 -0.58 0.05 0.03-1.31 0.66 -0.06 0.02

89

F. BOBOT RESPONSE IMPULSE

Dengan asumsi deret input mempengaruhi perubahan deret output maka

untuk masing-masing deret input memiliki bobot respons impuls sebagai berikut :

• Bobot respons impuls untuk input inflasi dan output data kurs

V0 = -1.139

V1 = 7.568

V2 = -3.406

V3 = 4.577

V4 = -3.600

V5 = 8.815

V6 = -5.148

V7 = 9.677

V8 = 1.253

V9 = 3.351

V10 = -1.345

V11 = -1.368

V12 = -2.389

• Bobot respons impuls untuk input jumlah uang beredar dan output data

kurs

V0= 0.003

V1 = -0.002

V2 = 0.002

V3 = -0.001

V4 = 0.002

V5 = -5.772

V6 = 0.001

V7 = -0.001

V8 = 9.764

V9 = -7.347

V10 = 0.001

V11 = -6.219

V12 = 2.541

90

• Bobot respons impuls untuk input tingkat suku bunga dan output data

kurs

V0 = 0.069

V1 = 0.085

V2 = -0.012

V3 = 0.120

V4 = 0.059

V5 = -0.083

V6 = 0.017

V7 = 0.002

V8 = -0.05

V9 = 0.006

V10 = -0.089

V11 = -0.105

V12=-1.725