profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

240

Upload: zulkifli-bakri-sallipadang

Post on 21-Jan-2016

730 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf
Page 2: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

  Pelindung/ Penasehat : dr. H. Rachmat Latief, SpPD, M.Kes, FINASIM Treesje Zainal Abidin, SH, M.Si Pengarah : Asmah, SKM, M.Kes Penyusun : Sudarianto, SKM, M.Kes Syahrir, S.Kom Agusyanti, SKM Mohamad Nur, SKM Nurmiyati Lina Dassi, SKM Ernawati Parura, S.Kom Judul : Profil Kesehatan Sulawesi Selatan 2009 Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan Km.11 Makassar 90245 Telp./ Fax (0411) 586393 Website : www.dinkes-sulsel.go.id Weblog http://datinkessulsel.wordpress.com e-mail ; [email protected] Dicetak : April 2010 Diterbitkan oleh : Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 11 Makassar 90245 Telp. (0411) 586454, Fax (0411) 586451 Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

    

Page 3: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

  i

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rakhmatNya sehingga buku « Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2009 » dapat diterbitkan sebagai wujud partisipasi seluruh jajaran kesehatan lingkup Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. Penerbitan Profil Kesehatan tahun ini merupakan terbitan yang ke dua puluh satu, dan terdapat beberapa perubahan yang mendasar baik proses penyusunannya, muatan data dan informasinya, maupun maksud dan

tujuan dari profil yang diterbitkan sebelumnya. Saya menyambut baik terbitnya Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2009 ini

karena hingga saat ini semakin dirasakan bahwa data dan informasi kesehatan sangat dibutuhkan, baik untuk manajemen kesehatan, pelaksanaan pelayanan kesehatan, pengambilan keputusan serta digunakan sebagai salah satu rujukan data dan informasi. Saya juga mendukung upaya Sub Bagian Program Dinas Kesehatan ini untuk menjadikan Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan sebagai salah satu alat dalam memantau kinerja pelayanan kesehatan melalui Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dan pencapaian Visi Provinsi Sehat dalam mendukung Visi Indonesia Sehat 2010.

Disadari bahwa buku profil ini masih banyak kekurangannya dan masih perlu terus ditingkatkan mutunya. Untuk itu, sangat diharapkan saran dan kritik yang membangun serta partisipasi dari semua pihak, khususnya dalam upaya mendapatkan dan menyajikan data dan informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan.

Dengan mengingat bahwa suatu pekerjaan atau tugas yang bagaimanapun berat dan sulitnya, dapat dilakasanakan dan mencapai hasil yang memuaskan bila dilandasi oleh niat baik, tekad untuk maju dan selalu berbuat lebih baik dari sebelumnya secara ikhlas, maka kepada semua pihak yang telah berpartisipasi sehingga terbitnya buku profil ini diucapkan terima kasih.

Makassar, April 2010 Kepala,

dr. H. RACHMAT LATIEF., SpPD., M.Kes.,FINASIM   Pangkat : Pembina Utama

NIP : 19590204 198511 1 002       

Page 4: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

  ii

DAFTAR ISI hal.

KATA SAMBUTAN i DAFTAR ISI ii DAFTAR TABEL iii DAFTAR GAMBAR iv DAFTAR LAMPIRAN viii BAB I PENDAHULUN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 6 C. KEADAAN LINGKUNGAN 7 D. KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT 11 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 14 A. MORTALITAS (ANGKA KEMATIAN) 14 B. MORBIDITAS (ANGKA KESAKITAN) 22 C. STATUS GIZI 45 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 50 A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR 50 B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN & PENUNJANG 63 C. PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR 65 D. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN & SANITASI DASAR 71 E. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 72 F. PELAYANAN KEFARMASIAN & ALAT KESEHATAN 76 BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 77 A. SARANA KESEHATAN 77 B. TENAGA KESEHATAN 82 C. PEMBIAYAAN KESEHATAN 85 BAB VI PENUTUP 92 DAFTAR PUSTAKA 93

Page 5: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

  iii

DAFTAR TABEL

Tabel Uraian Hal.

Tabel II.A.1 Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk di Sulawesi Selatan Tahun 2004-2009 4

Tabel III.A.1 Angka Kematian Anak Balita ( 1 - 4 thn) di Sulsel dan Indonesia Tahun 1995 – 2009 18

Tabel III.A.2 Proporsi Penyebab Kematian Balita Di Indonesia Hasil Riskesdas Tahun 2007 18

Tabel III.B.1 Infeksi Saluran Pernafasan Akut Menurut Kelompok Umur dengan Prevelensi Tertinggi Di Indonesia Selama Tahun 1991, 1994, 1997, 2002 – 2003 & 2007.

26

Tabel V.A.1 Perkembangan Jumlah Rumah Sakit (Umum & Khusus) Menurut Kepemilikan/Pengelola Di Sulawesi Selatan Tahun 2004 - 2009 79

Tabel V.C.1 Jumlah Kunjungan Peserta Kesehatan Gratis Di Rumah Sakit Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 89

Tabel V.C.2 Jumlah Kunjungan Peserta Kesehatan Gratis Di Puskesmas Di Sulawesi selatan TAhun 2009 90

Tabel V.C.3 Jumlah Realisasi Dan Sisa Dana Kesehatan Gratis Yang Bersumber APBD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 91

Page 6: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

  iv

DAFTAR GAMBAR Gambar Uraian Hal.

Gambar II.A.1 Perkembangan Jumlah Penduduk di Sulawesi Selatan Tahun 2003 - 2009 4

Gambar II.A.2 Komposisi Penduduk menurut Kelompok Jenis Kelamin di Sulsel Tahun 2009 5

Gambar II.A.3 Persebaran Penduduk menurut Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan Tahun 2009 5

Gambar II.A.4 Kepadatan Penduduk Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 6

Gambar II.B.1 Persentase Penduduk Menurut Kab./Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 7

Gambar II.C.1 Persentase Rumah Sehat Per Kab./Kota Di Sulsel Tahun 2009 8

Gambar II.C.2 Persentase TTU-TUPM Yang Memenuhi Syarat Berdasarkan Kab./Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 9

Gambar II.C.3 Persentase Penggunaan Air Bersih Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 10

Gambar II.C.4 Persentase Jamban Sehat Per Kab./Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 10

Gambar II.D.1 Persentase Penduduk Ber PHBS Per Kab./Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 12

Gambar II.D.2 Persentase Posyandu Aktif Per Kab./Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 12

Gambar II.D.3 Peta Posyandu Aktif di Sulawesi Selatan Tahun 2009 13

Gambar III.A.1 Angka Kematian Bayi Di Sulawesi Selatan Tahun 1996, 1998, 2003, 2006 - 2009 15

Gambar III.A.2 Angka Kematian Bayi Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 16 Gambar III.A.3 Angka Kematian Balita Di Sulawesi Selatan Tahun 2001 - 2009 17

Gambar III.A.4 Persentase BBLR, Kunjungan Bayi, dan ASI Ekslusif Di Sulawesi Selatan Tahun 2006 - 2009 19

Gambar III.A.5 Angka Kematian Ibu Maternal Per 100.000 KH Di Indonesia Hasil 19

Page 7: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

  v

SDKI & SKRT 1982 - 2007

Gambar III.A.6 Laporan Kematian Ibu Maternal Di Sulawesi Selatan Tahun 2006 - 2009 20

Gambar III.A.7 Persentase Kematian Ibu Maternal Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 20 Gambar III.A.8 Umur Harapan Hidup Di Sulawesi Selatan Tahun 2003 - 2009 21

Gambar III.B.1 Pemetaan Angka Kesakitan Diare Per 1000 Penduduk Menurut Kabupaten / Kota Cakupan Imunisasi Campak Di Sulsel Tahun 2009 23

Gambar III.B.2 Persebaran Jumlah Kasus Diare Per Kab./Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 24

Gambar III.B.3 Persebaran Jumlah Kasus Thypus Per Kab./Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 25

Gambar III.B.4 Persebaran Jumlah Kasus Pneumonia Balita Per Kab./Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 27

Gambar III.B.5 Jumlah Kasus HIV/AIDS Di Sulawesi Selatan Tahun 2006 - 2009 29

Gambar III.B.6 Persentase Kesembuhan TB Paru Per Kab./Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 30

Gambar III.B.7 Kondisi Kasus TB Paru Di Sulawesi Selatan 2009 31 Gambar III.B.8 Kondisi Kasus Kusta Di Sulawesi Selatan 2009 32

Gambar IV.B.9 Pemetaan Cakupan Imunisasi Campak Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 34

Gambar III.B.10 Pemetaan Cakupan Hepatitis B Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 36

Gambar III.B.11 Pemetaan Kasus Malaria Klinis Dan Positif Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 38

Gambar III.B.12 Pemetaan Kasus DBD Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 40 Gambar III.B.13 Pemetaan Kasus Filariasis Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 42

Gambar III.B.14 Situasi Kasus Gigitan Hewan Tersangka Rabies Per Kab./Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 43

Gambar III.B.15 Persentase Kasus Tidak Menular Berbasis Puskesmas Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 44

Page 8: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

  vi

Gambar III.B.16 Persentase Kasus Tidak Menular Berbasis Rumah Sakit Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 45

Gambar III.C.1 Pemetaan Bayi Dengan Berat Badan Dan Lahir Rendah Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 46

Gambar III.C.2 Pemetaan Situasi Gizi Buruk Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 48

Gambar IV.A.1 Persentase Perkembangan Cakupan K4 Di Sulawesi Selatan Tahun 2004 - 2009 50

Gambar IV.A.2 Persentase Cakupan Pelayanan K1 Dan K4 Ibu Hamil Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 51

Gambar IV.A.3 Persentase Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Per Kab./Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 51

Gambar IV.A.4 Persentase Perkembangan Cakupan Persalinan Dengan Pertolongan Tenaga Kesehatan Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 52

Gambar IV.A.5 Persentase Cakupan Ibu Hamil/Komplikasi Yang Ditangani Per KAb./Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 53

Gambar IV.A.6 Persentase Cakupan Kunjungan Neonatus (KN) Ditangani Per Kab./Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 54

Gambar IV.A.7 Persentase Perkembangan Cakupan Neonatus (KN) Di Sulawesi Selatan Tahun 2004 - 2009 54

Gambar IV.A.8 Pemetaan Kunjungan Bayi Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 55

Gambar IV.A.9 Persentase Cakupan Deteksi tumbuh Kembang Anak Pra Sekolah Pemeriksaan Siswa Sekolah Dasar/Sederajat Dan Pelayanan Kesehatan Remaja Di Sulsel Selama Tahun 2004 – 2009

56

Gambar IV.A.10 Persentase Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi Yang Digunakan Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 57

Gambar IV.A.11 Persentase Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi Yang Digunakan Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 57

Gambar IV.A.12 Persentase Peserta KB Aktif Di Sulawesi Selatan Tahun 2004 - 2009 58

Gambar IV.A.13 Persentase Peserta KB Baru Per Kab./Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 58

Gambar IV.A.14 Persentase Cakupan Desa/ Kelurahan UCI Per Kab./Kota Di Sulawesi 59

Page 9: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

  vii

Selatan Tahun 2009 Gambar IV.A.15 Pemetaan Imunisasi BCG Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 60

Gambar IV.A.16 Persentase Cakupan DPT1 & DPT3 Per Kab./Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 61

Gambar IV.A.17 Persentase Cakupan Imunisasi Polio 3 Per Kab./Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 61

Gambar IV.A.18 Peta Cakupan Imunisasi Hepatitis B3 Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 62 Gambar IV.A.19 Pemetaan Imunisasi Campak Di Sulawesi selatan Tahun 2009 62 Gambar IV.C.1 Peta Desa Yang Terkena KLB Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 65 Gambar IV.C.2 Situasi AFP Rate Di Sulawesi Selatan Selama Tahun 2004 - 2008 66

Gambar IV.D.1 Persentase Pembinaan Kesehatan Lingkungan Kab./Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 71

Gambar IV.E.1 Persentase Cakupan Balita Yang Mendapat Vitamin A 2X Di Sulawesi Selatan Tahun 2004 – 2009 73

Gambar IV.E.2 Peta Cakupan Pemberian F3 Pada Ibu Hamil Di Sulsel Selama Tahun 2004 - 2009 74

Gambar IV.E.3 Persentase Cakupan Pemberian Tablet Besi Pada Ibu Hamil Tahun 2004 – 2009 75

Gambar V.A.1 Rasio Puskesmas Per 100.000 Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 78

Gambar V.A.2 Perkembangan Jumlah Puskesmas Di Sulawesi Selatan Selama Tahun 2004 - 2009 78

Gambar V.A.3 Proporsi Posyandu Menurut Strata Di Sulawesi Selatan tahun 2009 81

Gambar V.B.1 Proporsi Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Tenaga Di Sulsel Tahun 2009 83

Gambar V.B.2 Proporsi Tenaga Kesehatan Menurut UnitKerja Di Sulsel Tahun 2009 84

Gambar V.B.3 Persentase Anggaran Dinas Kesehatan Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 86

Page 10: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

  viii

DAFTAR LAMPIRAN

Tabel Uraian Hal.

Tabel 1 Luas Wilayah, Jumlah Desa / Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten / Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009

1

Tabel 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, Rasio Beban Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin, Dan Kabupaten / Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009

2

Tabel 6 Jumlah Kelahiran Dan Kematian Bayi Dan Balita Menurut Kab./Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 3

Tabel 7 Jumlah Kematian Ibu Maternal Menurut Kab./Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 4

Tabel 8 Jumlah Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas Dan Rasio Korban Luka Dan Meninggal Terhadap Jumlah Penduduk Dirinci Menurut Kab/Kota Tahun 2009

5

Tabel 9 AFP Rate, % TB Paru Sembuh, Dan Pneumonia Balita Ditangani Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 6

Tabel 10 HIV / AIDS Ditangani, Infeksi Menular Seksual Diobati, DBD Ditangani Dan Diare Pada Balita Ditangani Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 7

Tabel 11 Persentase Penderita Malaria Diobati Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 9

Tabel 12 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 10

Tabel 13 Kasus Penyakit Filariasis Ditangani Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 11

Tabel 14 Jumlah Kasus Dan Angka Kesakitan Penyakit Menular Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi ( PD3I ) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009

12

Tabel 15 Cakupan Kunjungan Neonatus, Bayi Dan Bayi BBLR Yang Ditangani Menurut Kab/Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 13

Tabel 16 Status Gizi Balita Dan Jumlah Kecamatan Rawan Gizi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 15

Page 11: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

  ix

Tabel 17 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil ( K4 ) Dan Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 16

Tabel 18 Cakupan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita, Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD / SMP / SMU Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009

17

Tabel 19 Jumlah PUS, Peserta KB, Peserta KB Baru, Dan KB Aktif Menurut Kabupaten / Kota Dan Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 18

Tabel 20 Jumlah Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 19

Tabel 21 Pelayanan KB Baru Menurut Kecamatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 21

Tabel 22 Persentase Cakupan Desa / Kelurahan UCI Menurut Kabupaten / Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 23

Tabel 23 Persentase Cakupan Imunisasi Bayi Menurut Kabupaten / Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 24

Tabel 24 Cakupan Bayi, Balita yang Mendapat Pelayanan Kesehatan Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 25

Tabel 25 Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe1, Fe3 Menurut Kabupaten / Kota Dan Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 26

Tabel 26 Jumlah Wanita Usia Subur Dengan Status Imunisasi TT Menurut Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 27

Tabel 27 Persentase Akses Ketersediaan Darah Untuk Bumil Dan Neonatus Yang dirujuk Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 28

Tabel 28 Jumlah Dan Persentase Ibu HAmil Dan Neonatal Risiko Tinggi / Komplikasi Ditangani Menurut Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 29

Tabel 29 Persentase Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Gawat Darurat Menurut Kab/Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 30

Tabel 30 Jumlah Dan Persentase Desa / Kelurahan Terkena KLB Yang Ditangani < 24 Jam Menurut Kabupaten / Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009

31

Page 12: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

  x

Tabel 31 Jumlah Penderita Dan Kematian, CFR, KLB Menurut Jenis KLB, Jumlah Kabupaten / Kota Kecamatan, Dan Jumlah Desa Yang Terserang Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009

32

Tabel 32 Jumlah Bayi Diberi Asi Eksklusif Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 33

Tabel 33 Persentase Desa / Kelurahan Dengan Garam Beryodium Yang Baik Menurut Kab/ Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 34

Tabel 34 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Di Puskesmas Menurut Kab./Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 35

Tabel 35 Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Menurut Kab./Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 36

Tabel 36 Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar Menurut Kab./Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 37

Tabel 37 Cakupan Pelayanan Keluarga Miskin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 38

Tabel 38 Persentase Pelayanan Kesehatan Kerja Pada Pekerja Formal Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 39

Tabel 39 Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra Usila Dan Usila Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 40

Tabel 40 Cakupan Wanita Usia Subur Mendapat Kapsul Yodium Menurut Kab./Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 41

Tabel 41 Persentase Donor Darah Diskring Terhadap HIV / AIDS Menurut Kab./Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 42

Tabel 42 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, Pelayanan Gangguan Jiwa Di Sarana Pelayanan Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 43

Tabel 43 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kemampuan Labkes Dan Memiliki 4 Spesialis Dasar Menurut Kab./Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009

45

Page 13: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

  xi

Tabel 44 Ketersediaan Sesuai Dengan Pelayanan Kesehatan Dasar Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 46

Tabel 45 Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Sehat Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 47

Tabel 46 Jumlah Dan Persentase Posyandu Menurut Strata Dan Kab./Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 48

Tabel 47 Persentase Rumah Sehat Menurut Kabupaten / Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 50

Tabel 48 Persentase Keluarga Memiliki Akses Air Bersih Menurut Kab./Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 51

Tabel 49 Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Menurut Kecamatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 53

Tabel 50 Persentase Tempat Umum Dan Pengelola Dan Pengelolaan Makanan ( TUPM ) Sehat Menurut Kabupaten / Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009

55

Tabel 51 Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 57

Tabel 52 Persentase Rumah / Bangunan Yang Diperiksa Jentik Nyamuk Aedes Dan Persentase Rumah / Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes Menurut Kabupaten / Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009

59

Tabel 53 Persebaran Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 60

Tabel 54 Jumlah Tenaga Kesehatan Di Sarana Pelayanan Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 61

Tabel 55 Jumlah Tenaga Medis Di Sarana Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 72

Page 14: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

  xii

Tabel 56 Jumlah Tenaga Kefarmasian Dan Gizi Di Sarana Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 83

Tabel 57

Jumlah Tenaga Keperawatan Di Sarana Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 94

Tabel 58 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat Dan Sanitasi Di Sarana Kesehatan Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten / Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009

106

Tabel 59 Jumlah Tenaga Teknisi Medis Di Sarana Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 117

Tabel 60 Anggaran Kesehatan Kabupaten / Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 128

Tabel 61 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 129

Tabel 62 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat ( UKBM ) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 130

Tabel 63 Indikator Pelayanan Rumah Sakit Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 131

Page 15: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

1

Proses pencapaian tujuan pembangunan kesehatan memerlukan adanya kesadaran,

kemauan dan kemampuan semua komponen bangsa untuk bersama-sama mewujudkan rakyat sehat sebagai sumber kekuatan ketahanan bangsa yang akhirnya menjadi landasan dalam membentuk negara yang kuat. Negara kuat dari aspek kesehatan dapat diartikan sebagai negara yang memiliki ketahanan bangsa yang tangguh dengan basis utamanya dalam wujud semua rakyat sehat secara fisik, mental dan sosial serta memiliki produktifitas yang tinggi.

Mengukur tingkat pencapaian hasil pembangunan suatu negara, termasuk pembangunan bidang kesehatan digunakan suatu indikator yang dikenal dengan Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index). Indeks Pembangunan Manusia, ditentukan oleh beberapa indikator yaitu, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.

Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan diperlukan indikator kinerja dari Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan target Millenium Development Goals (MDGs) bidang kesehatan. Indikator kinerja SPM kesehatan di kabupaten/kota terdiri atas 18 indikator kinerja dari 4 kelompok jenis pelayanan bidang kesehatan yang diselenggarakan oleh kabupaten/kota, yaitu pelayanan kesehatan dasar (14 indikator), pelayanan kesehatan rujukan (2 indikator), penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB, serta promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Sedangkan MDGs bidang kesehatan terdiri atas 21 indikator dari 6 target capaian.

Profil Kesehatan Provinsi merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian target MDGs dan hasil kinerja dari penyelenggaraan pelayanan minimal bidang kesehatan. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan adalah gambaran situasi kesehatan di Sulawesi Selatan yang diterbitkan setahun sekali sejak tahun 1988. Dalam setiap penerbitannya, selalu dilakukan berbagai upaya perbaikan, baik dari segi materi, analisis maupun bentuk tampilan fisiknya, sesuai masukan dari para pengelola program di lingkup Dinas Kesehatan dan konsumen pada umumnya.

Tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2009 ini adalah dalam rangka menyediakan sarana untuk mengevaluasi pencapaian pembangunan kesehatan tahun 2009 dengan mengacu kepada Visi MDGs 2015 dan SPM bidang kesehatan tahun 2008. Oleh karena itu, gambaran yang disajikan dalam Profil Kesehatan Indonesia 2009 ini disusun secara sistematis mengikuti pengertian dari dua indikator tersebut. Sistematika penyajian Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2009 ini adalah dalam bentuk narasi, tabel dan gambar.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2009 ini terdiri dari 6 (enam) bab, yaitu : Bab I : Pendahuluan Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan diterbitkannya profil kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dan sistematika dari penyajiannya.

BAB I PENDAHULUAN

Page 16: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

2

Bab II : Gambaran Umum Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Sulawesi Selatan. Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lain. Misalnya faktor-faktor kependudukan, kondisi ekonomi, perkembangan pendidikan dan lain-lain. Bab III : Situasi Derajat Kesehatan Bab ini berisi uraian tentang indikator keberhasilan pembangunan kesehatan sampai dengan tahun 2009 yang mencakup umur harapan hidup, angka kematian, angka kesakitan dan keadaan status gizi. Bab IV : Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan oleh bidang kesehatan selama tahun 2009 yang menggambarkan tingkat pencapaian program pembangunan kesehatan. Gambaran tentang upaya kesehatan meliputi cakupan pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan. Bab V : Situasi Sumber Daya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang sumber daya yang diperlukan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, khususnya untuk tahun 2009. Gambaran tentang keadaan sumber daya mencakup tentang keadaan sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan. Bab VI: Penutup

Page 17: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

3

Propinsi Sulawesi Selatan yang beribukota di Makassar terletak antara 0°12’ - 8° Lintang Selatan dan 116°48’ - 122°36’ Bujur Timur, yang berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Barat di sebelah utara, Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara di sebelah timur, batas sebelah barat dan timur masing-masing adalah Selat Makassar dan Laut Flores.

Jumlah sungai yang mengaliri wilayah Sulawesi Selatan tercatat sekitar 65 aliran sungai dengan jumlah aliran terbesar di Kabupaten Luwu, yakni 25 aliran sungai. Sungai terpanjang tercatat ada satu sungai yakni Sungai Saddang dengan panjang 150 km yang mengalir meliputi Kabupaten Tator, Enrekang, Pinrang dan Polmas.

Di Sulawesi Selatan terdapat empat danau yakni Danau Tempe dan Sidenreng yang berada di Kabupaten Wajo, serta Danau Matana dan Towuti yang berlokasi di Kabupaten Luwu Timur. Adapun jumlah gunung tercatat sebanyak 7 gunung dengan gunung tertinggi adalah Gunung Rantemario dengan ketinggian 3.470 m di atas permukaan air laut. Gunung ini berdiri tegak di perbatasan Kabupaten Enrekang dan Luwu.

Luas wilayah Provinsi Sulawesi Selatan tercatat 45.519,24 km2 yang secara administrasi pemerintahan terbagi menjadi 21 kabupaten dan 3 kota, dengan 304 kecamatan dan 2.953 desa/kelurahan. Kabupaten Luwu Utara merupakan kabupaten terluas dengan luas 7.502,68 km2 atau luas kabupaten tersebut merupakan 16,48% dari seluruh wilayah Sulawesi Selatan.

A. KEADAAN PENDUDUK

Masalah utama kependudukan di Indonesia pada dasarnya meliputi tiga hal pokok, yaitu : jumlah penduduk yang besar, komposisi penduduk yang kurang menguntungkan dimana proporsi penduduk berusia muda masih relatif tinggi, dan persebaran penduduk yang kurang merata. 1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk

Penduduk Sulawesi Selatan berdasarkan Sulawesi Selatan dalam Angka tahun

2008 berjumlah 8.328.957 jiwa yang tersebar di 24 kabupaten/kota, dengan jumlah penduduk terbesar yakni 1.410.783 jiwa (16.94%) mendiami Kota Makassar. Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk di Kota Makassar dimungkinkan karena terjadinya arus urbanisasi dari daerah lainnya di Sulawesi Selatan terutama untuk melanjutkan pendidikan, disamping daerah ini merupakan pusat pemerintahan dan konsentrasi kegiatan ekonomi tingkat provinsi.

Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia pada periode 1990-2000 rata-rata sebesar 1,35% per tahun, sedangkan laju pertumbuhan penduduk di Provinsi Sulawesi Selatan pada periode 2004-2008 rata-rata sebesar 1,32%, sedangkan antara tahun 2008-2009 melaju sebesar 6,69% per tahun. Hal ini terjadi karena sumber data yang berbeda, yaitu dari Bagian Kependudukan Setda Provinsi Sulawesi Selatan. Jumlah dan laju pertumbuhan penduduk dapat dilihat pada tabel II.A.1

BAB II GAMBARAN UMUM

Page 18: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

4

TABEL II.A.1

JUMLAH DAN LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2004 – 2009

Tahun Jumlah Penduduk % Laju Pertumbuhan Penduduk per

Tahun Sumber

1 2 3 4 2004 7.379.370 1,45 BPS Sulsel 2005 7.495.705 1,56 BPS Sulsel 2006 7.629.689 1,77 BPS Sulsel 2007 7.675.893 0,60 BPS Sulsel 2008 7.771.671 1,32 BPS Sulsel 2009 8.328.957 6,69 Kependudukan

Sumber: BPS, & Kependudukan Sulsel

7.379.370 7.495.705 

7.629.689 7.675.893 7.771.671 

8.328.957 

7.200.000 

7.400.000 

7.600.000 

7.800.000 

8.000.000 

8.200.000 

8.400.000 

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Jumlah

Tahun

GAMBAR. II.A.1PERKEMBANGAN JUMLAH PENDUDUK SULAWESI SELATAN TAHUN 2004-2009

Sumber: BPS Prov. Sulsel 2004-2008

2. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Secara keseluruhan, jumlah penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari penduduk yang berjenis kelamin laki-laki, hal ini tercermin dari angka rasio jenis kelamin yang lebih kecil dari 100. Hanya di daerah Kabupaten Enrekang, Tana Toraja, Luwu Utara, Luwu Timur, Makassar dan Toraja Utara yang menunjukkan angka rasio jenis kelamin lebih besar dari 100, yang berarti penduduk laki-laki di enam daerah tersebut lebih besar dari jumlah penduduk perempuan. Data terinci pada lampiran Tabel 2. Komposisi penduduk menurut kelompok umur dapat menggambarkan tinggi/ rendahnya tingkat kelahiran. Selain itu komposisi penduduk juga mencerminkan angka

Page 19: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

5

‐100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000 800.000 

SEL

BUL

BAN

JEN

TAK

GOWSIN

MAR

PAN

BAR

BON

SOP

WAJ

SID

PIN

ENR

LUW

TAT

LUT

LIT

MAK

PAR

PLP

TUR

GAMBAR II.A.2KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN 

DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

Lk

Pr

-

200.000

400.000

600.000

800.000

1.000.000

1.200.000

1.400.000

1.600.000

GAMBAR II.A.3PERSENBARAN PENDUDUK MENURUT KAB/KOTA

DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

beban tanggungan yaitu perbandingan antara jumlah penduduk produktif (umur 15–64 tahun) dengan umur tidak produktif (umur 0–14 tahun dan umur 65 tahun ke atas). Data BPS menunjukkan bahwa angka beban tanggungan pada tahun 2008 sebesar 59,47%.

Penduduk Sulawesi Selatan yang berusia 0-14 tahun pada tahun 2007 sebesar 30,81%, sedangkan pada tahun 2008 sebesar 31,51%. Meningkatnya proporsi penduduk usia muda tersebut merupakan indikator bahwa pada periode 2007-2008 telah terjadi peningkatan tingkat kelahiran yang cukup berarti. Proporsi tersebut masih berada di atas rata-rata nasional, yaitu sebesar

29,83%. Sedangkan data kelompok umur untuk tahun 2009, sampai dengan bulan Mei 2010 belum dupublikasikan oleh BPS Provinsi Sulsel.

3. Persebaran dan Kepadatan Penduduk

Penduduk Sulawesi Selatan pada tahun 2008 tercatat sebanyak 7.771.671 jiwa (BPS) tersebar di 21 kabupaten dan 3 kota. Namun persebaran tersebut tidak merata, sekitar 32,86% penduduk Sulawesi Selatan tinggal di tiga daerah kabupaten/kota yaitu Kabupaten Gowa (7,76%), Bone (9,03%), dan Kota Makassar (16,06%). Sedangkan jumlah penduduk pada tahun 2009 tercatat sebanyak 8.328.957 jiwa (kependudukan). Persebarannya sekitar 33,75% diantaranya tinggal di tiga daerah kabupaten/ kota Sulawesi Selatan, yaitu Kota Makassar (16,94%), Kab. Bone (9,12%), dan kab. Gowa (7,70%).

Daerah yang sangat menonjol jumlah penduduknya adalah Kota Makassar yaitu lebih dari satu juta jiwa atau sekitar 16,94% dari jumlah penduduk Sulawesi Selatan padahal luas wilayahnya hanya meliputi 0,39% dari luas Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu 175,77 km2 dari 45.519,24 km². Persebaran penduduk menurut kab/kota seperti pada gambar II.A.3.

Sumber:Bag. Kependudukan Setda Prov. Sulsel, 2009

Page 20: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

6

Wajo

Kota Ujung Pandang

Pinrang

Luw u

Maros

Kota Palopo

Barru

Kota Pare-Pare

Bantaeng

Soppeng

Luw u UtaraLuw u Timur

BulukumbaTakalar

Sidenreng Rappang

Pangkajene Kepulauan

Tana Toraja

Jeneponto

Sinjai

Bone

Enrekang

Selayar

Gow a

Kepadatan penduduk per km2 di Sulawesi Selatan rata-rata 183 jiwa/km. Kota Makassar merupakan kabupaten/kota terpadat (8.026 jiwa/km2), menyusul Kota Parepare (1.257 jiwa/km2) kemudian Kota Palopo (1.019 jiwa/km2) warna merah. Sedangkan kab/kota dengan tingkat kepadatan penduduk terendah yaitu kab. Luwu Timur (35 jiwa/km2), Luwu Utara (41 jiwa/km2), Luwu (114 jiwa/km2), Enrekang (121 jiwa/km2), Barru (144 jiwa/km2), dan Selayar (190 jiwa/km2) warna hijau. Kab./kota yang mempunyai tingkat kepadatan penduduk antara 177-1.000 jiwa/km2 yaitu Bulukumba, Bantaeng, Jeneponto, Takalar, Gowa, Sinjai, Maros, dan Pangkep (warna kuning) Antara 143-176 jiwa/km2 yaitu Bone, Soppeng, Wajo, Sidrap, Pinrang, Tator biru.

Gbr. II.A.4. Kepadatan Penduduk Sulsel, 2009

B. KEADAAN EKONOMI

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu pencerminan kemajuan ekonomi suatu daerah, yang didefinisikan sebagai keseluruhan nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dalam waktu satu tahun diwilayah tersebut.

PDRB Sulawesi Selatan atas dasar harga berlaku pada tahun 2006 sekitar 60.902,82 milyar rupiah dengan kontribusi terbesar diberikan oleh sektor pertanian yakni sebesar 30,40% dan disusul oleh sektor perdagangan, restoran dan hotel dengan sumbangan sebesar 15,61%. Sektor industri pengolahan Sulsel yang diharapkan mampu menunjang sektor pertanian dengan berorientasi pada agroindustri pada tahun 2006 memberikan sumbangan sebesar 13,54%, menurun 0,24% dibandingkan dengan tahun 2005.

PDRB Sulawesi Selatan atas dasar harga konstan tahun 2000 pada tahun 2006 sebesar 38.867,68 milyar rupiah atau meningkat sekitar 6,71%, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2005.

Selain dari itu, keadaan perekonomian suatu wilayah dapat diukur dari banyaknya penduduk miskin. Kemiskinan menjadi isu yang cukup menjadi perhatian berbagai kalangan termasuk kesehatan. Keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan terkait dengan daya beli ekonomi.

Data Profil Kesehatan Kab./Kota di Sulsel pada tahun 2008 mencatat sebanyak 1.532.074 penduduk miskin, mengalami peningkatan pada tahun 2009 yaitu sebanyak 2.538.212 penduduk miskin. Dari jumlah penduduk miskin tersebut, yang mendapat pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan mencapai 65,66 %. Kab./kota yang persentase

Page 21: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

7

penduduk miskinnya tertinggi yaitu Kab. Toraja Utara, sedangkan terendah pada Kab. Bone. GAMBAR.II.B.1

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00

PERSENTASE PENDUDUK MISKIN MENURUT KAB./KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

Sumber : Profil kab./Kota Tahun 2009 C. KEADAAN LINGKUNGAN

Untuk menggambarkan keadaan lingkungan, akan disajikan indikator-indikator yang merupakan hasil dari upaya sektor kesehatan dan hasil dari upaya sektor-sektor lain yang sangat terkait.

Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap mendapat perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan menentukan baik buruknya status derajat kesehatan masyarakat.

Salah satu sasaran dari lingkungan sehat adalah tercapainya permukiman dan lingkungan perumahan yang memenuhi syarat kesehatan di perdesaan dan perkotaan, termasuk penanganan daerah kumuh, serta terpenuhinya persyaratan kesehatan di tempat-tempat umum, termasuk sarana dan cara pengelolaannya.

Indikator-indikator tersebut adalah persentase rumah sehat, persentase tempat-tempat umum sehat, persentase penduduk dengan akses air minum, serta persentase sarana pembuangan air besar dan tempat penampungan akhir kotoran/tinja pada rumah tangga.

Page 22: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

8

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

PERS

ENTA

SE

GAMBAR. II.C.1PERSENTASE RUMAH SEHAT PER KAB./ KOTA

DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

1. Rumah Sehat Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi

kehidupan setiap orang. Rumah tidak sekedar sebagai tempat untuk melepas lelah setelah bekerja seharian, namun didalamnya terkandung arti yang penting sebagai tempat untuk membangun kehidupan keluarga sehat dan sejahtera. Rumah yang sehat dan layak huni tidak harus berwujud rumah mewah dan besar namun rumah yang sederhana dapat juga menjadi rumah yang sehat dan layak dihuni Rumah sehat adalah kondisi fisik, kimia, biologi didalam rumah dan perumahan sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal.

Di Sulawesi Selatan, berdasarkan laporan Bidang P2&PL Dinkes Provinsi Sulsel tahun 2004 persentase rumah sehat meningkat menjadi 63,34%, pada tahun 2005 meningkat lagi menjadi 64,29%, tahun 2006 mencapai 64,69% dan untuk tahun 2007 turun menjadi 55,49%, tahun 2008 meningkat lagi sebesar 68,54 %,

kemudian di tahun 2009 menurun lagi menjadi 61,48%. Bila dibandingkan dengan target pencapaian IIS 2010 (80%) maka hal ini berarti masih terpaut 18,52 % dari target. Dengan demikian masih terus dibutuhkan upaya-upaya yang mengarah kepada peningkatan pencapaian rumah sehat.

Bila dibandingkan dengan rata-rata pencapaian di provinsi, maka masih terdapat 41,66% kab./kota yang pencapaiannya di bawah rata-rata provinsi. Adapun pencapaian persentase rumah sehat untuk masing-masing kab./kota, yang tertinggi di Kabupaten Tatatoraja (94,99%), sedangkan yang terendah di Kab. Selayar (20,35%). Hal ini tergantung dengan jumlah rumah yang diperiksa. Data terinci pada lampiran tabel 47.

2. Tempat-tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan (TUPM)

Aspek penting dalam penyelanggaraan Sanitasi Tempat-Tempat Umum (STTU)

yaitu aspek teknis/ hukum yaitu peraturan dan perundang-undangan sanitasi, aspek sosial, yang meliputi pengetahuan tentang : kebiasaan hidup, adat istiadat, kebudayaan, keadaan ekonomi, kepercayaan, komunikasi, dll dan aspek administrasi dan management, yang meliputi penguasaan pengetahuan tentang cara pengelolaan STTU yang meliputi : Man, Money, Method, Material dan Machine

Berdasarkan data yang diperoleh dari Bidang P2&PL Dinkes Provinsi Sulsel tahun 2003, nampak bahwa persentase rata-rata tempat-tempat umum yang sehat baru mencapai 51,99 % yang meliputi Hotel (64,85%), Restoran/R-Makan (65,13%), Pasar (40,93%), Tempat Umum & Pengelolaan Makanan (TUPM = 50,97%) dimana TUPM ini terdiri dari

Page 23: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

9

-

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

PE

RS

EN

TA

SE

GAMBAR. II.C.2PERSENTASE TTU-TPM YANG MEMENUHI SYARAT BERDASARKAN

KAB./KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

jasa boga, makanan jajanan, industri makanan minuman, desa pengrajin makanan, rumah ibadah, RS, industri kecil RT dan terminal angkutan darat. Sedangkan untuk Tahun 2004, rata-rata tempat-tempat umum yang sehat meningkat menjadi 52,82% yang meliputi Hotel (62,47%), Restoran/ R-Makan (53,66%), Pasar (40,77%), TUPM lainnya (53,16%). Untuk tahun 2005 rata-rata tempat-

tempat umum yang sehat meningkat lagi menjadi 58,14%, untuk tahun 2006 rata-rata provinsi menurun menjadi 55,18%, untuk tahun 2007 rata-rata tempat-tempat umum yang sehat meningkat menjadi (62,61%), tahun 2008, persentase Tempat-tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) yang sehat mengalami penurunan (60,84 %).

Sedangkan untuk tahun 2009, persentase Tempat-tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) yang sehat mengalami peningkatan menjadi 62,55% meliputi Hotel (78,38%), Restoran/R-Makan (72,23%), Pasar (41,40%), Tempat Umum & Pengelolaan Makanan lainnya (TUPM lainnya 61,95%). Data terinci pada lampiran Tabel 50

3. Akses Terhadap Air Minum

Air merupakan kebutuhan essensial bagi mahluk hidup. Tanpa air tidak akan ada kehidupan di bumi ini. Sekitar 71% komposisi bumi terdiri dari air. Rumus kimia air adalah H2O (tersusun atas dua atom hidrogen dan satu atom oksigen). Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau.

Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari. Ketersediaan dalam jumlah yang cukup terutama untuk keperluan minum dan masak merupakan tujuan dari program penyediaan air bersih yang terus menerus diupayakan pemerintah. Oleh karena itu, salah satu indikator penting untuk mengukur derajat kesehatan adalah ketersediaan sumber air minum rumah tangga.

Statistik Kesejahteraan Rakyat tahun 2007 yang diterbitkan oleh BPS mengkategorikan sumber air minum yang digunakan rumah tangga menjadi 2 kelompok besar, yaitu air minum terlindung dan tidak terlindung. Sumber air minum terlindung terdiri dari air kemasan, ledeng, pompa, mata air terlindung, sumur terlindung, dan air hujan. Sedangkan sumber air minum tak terlindung terdiri dari sumur tak terlindung, mata air tak terlindung, air sungai dan lainnya.

Sumber air minum yang digunakan rumah tangga dibedakan menurut air kemasan, ledeng, pompa, sumur terlindung, sumur tidak terlindung, mata air terlindung, mata air tidak terlindung, air sungai, air hujan dan lainnya.

Page 24: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

10

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

PER

SEN

TASE

GAMBAR. II.C.4PERSENTASE JAMBAN SEHAT PER KAB./ KOTA

DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

Ledeng24%

SPT3%

SGL51%

PAH1%

Kemasan1%

Lainnya20%

GAMBAR. II.C.3PERSENTASE PENGGUNAAN AIR BERSIH DI SULAWESI SELATAN

TAHUN 2009

Data dari Statistik Kesejahteraan Rakyat (BPS, 2003) menunjukkan bahwa rumah tangga di Indonesia yang menggunakan air minum dari air kemasan sebesar 1,83%, ledeng 17,03%, pompa 14,51%, sumur terlindung 35,57%, sumur tidak terlindung 12,09%, mata air terlindung 7,88%, mata air tidak terlindung 4,93%, air sungai 3,10%, air hujan 2,66%

dan sumber lainnya 0,39%. Berdasarkan data profil kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2008, persentase rumah tangga yang menggunakan sumber air minum ledeng, mencapai sekitar 28,87%, SPT 4.85%, SGL 48.22%, PAH 1.49 %, kemasan 0,57% dan lainnya 16%.

Sedangkan di Sulawesi Selatan menurut Kabupaten/Kota tahun 2009, persentase rumah tangga yang menggunakan sumber air minum ledeng sebesar 23,63%, SPT 3,20%, SGL 51,30%,

PAH 0.91 %, kemasan 0,66% dan lainnya 20,29%.

4. Sarana Pembuangan Tinja pada Rumah Tangga

Masalah penyehatan lingkungan pemukiman khususnya pada pembuangan tinja merupakan salah satu dari berbagai masalah kesehatan yang perlu mendapatkan prioritas. Penyediaan sarana pembuangan tinja masyarakat terutama dalam pelaksanaannya tidaklah mudah, karena menyangkut peran serta masyarakat yang biasanya sangat erat kaitannya dengan prilaku, tingkat ekonomi, kebudayaan dan pendidikan.

Fasilitas rumah tinggal yang berkaitan dengan kesehatan adalah ketersediaan jamban sendiri dengan tangki septik. Sehubungan dengan itu pemerintah telah melaksanakan program sanitasi lingkungan, diantaranya beberapa pengadaan jamban keluarga. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat Sulawesi Selatan terhadap sanitasi

lingkungan tersebut terlihat semakin meningkat jumlah rumah tangga yang menggunakan tangki septik sebagai penampungan akhir walaupun masih relatif kecil.

Menurut hasil Susenas di Sulawesi Selatan tahun 2001, persentase rumah tangga yang menggunakan tangki sebagai penampungan akhir tinja, tercatat sekitar

38,00%, dan pada tahun 2002 meningkat menjadi sekitar 43,00% dan sedikit mengalami penurunan pada tahun 2003 menjadi sekitar 42,86%. Sedang rumah tangga yang menggunakan jenis penampungan akhir berupa kolam/sawah, pantai/tanah, tambak dan

Page 25: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

11

sungai/danau/laut yang memungkinkan mencemari lingkungan masih dikategorikan cukup besar yaitu sekitar 57,15% pada tahun 2003.

Pada tahun 2008 dapat dilihat bahwa dari 582.342 KK yang diperiksa hanya 88,05% KK yang memiliki jamban, sedangkan jumlah yang sehat sebanyak 466.193 KK atau 33.39%.

Sedangkan berdasarkan data profil kesehatan kabupaten/kota pada tahun 2009 dapat dilihat bahwa dari 1.342.634 KK yang diperiksa hanya 78,65% KK yang memiliki jamban, sedangkan jumlah yang sehat sebanyak 539.025 KK atau 51,04%.

D. KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT

Komponen perilaku dan lingkungan sehat merupakan garapan utama promosi kesehatan. Promosi kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat agar dapat memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya (WHO). Pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan bukanlah pekerjaan yang mudah, karena menyangkut aspek perilaku yang erat kaitannya dengan sikap, kebiasaan, kemampuan, potensi dan faktor budaya pada umumnya.

Selanjutnya perilaku kesehatan adalah hal-hal yang dilakukan oleh manusia yang didasari oleh pengetahuan, sikap dan kemampuan yang dapat berdampak positif atau negatif terhadap kesehatan.

Keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan digambarkan melalui indikator-indikator persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat, persentase posyandu purnama dan mandiri. 1. Rumah Tangga ber PHBS

Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2007 mengumpulkan 10 indikator tunggal

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang terdiri dari enam indikator individu dan empat indikator rumah tangga. Indikator individu meliputi pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi 0-6 mendapat ASI eksklusif, kepemilikan/ketersediaan jaminan pemeliharaan kesehatan, penduduk tidak merokok, penduduk cukup beraktifitas fisik dan penduduk cukup mengkonsumsi sayur dan buah. Indikator Rumah Tangga meliputi rumah tangga memiliki akses terhadap air bersih, akses jamban sehat, kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni (≥8m2/orang) dan rumah tangga dengan lantai rumah bukan tanah.

PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.

Perilaku yang menunjang kesehatan adalah adanya rumah tangga yang menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Di Sulawesi Selatan berdasarkan hasil pengumpulan data oleh Subdin Promosi dan Kesehatan Masyarakat Tahun 2003 diperoleh data rumah tangga yang ber-PHBS sebesar 8,81% dari 915.670 RT yang di pantau pada 21 kab./kota. Sedangkan untuk tahun 2004, persentase rumah tangga yang ber-PHBS sebesar 35,52% dari 352.661 RT yang dipantau. Untuk tahun 2005, persentase rumah tangga yang ber-

Page 26: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

12

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

PER

SEN

TASE

GAMBAR. II.D.1PERSENTASE PENDUDUK BER PHBS PER KAB./ KOTA

DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

PE

RS

EN

TA

SE

GAMBAR. II.D.2PERSENTASE POSYANDU AKTIF PER KAB./ KOTA

DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

PHBS sebesar 33,54% dari 322.433 rumah yang dipantau dan meningkat menjadi 37,50% dari 339.649 rumah yang dipantau di tahun 2006.

Berdasarkan profil kesehatan kabupaten/ kota tahun 2007, dari 452.616 rumah tangga yang dipantau, hanya 38,49% yang berperilaku hidup bersih dan sehat. Tetapi hasil Riskesdas 2007 tercatat penduduk yang telah memenuhi kriteria PHBS baik sebesar 44%, lebih tinggi dari angka nasional (38,7%). Terdapat sepuluh kabupaten dengan persentase PHBS di bawah angka provinsi. Kabupaten

Soppeng dengan angka PHBS cukup tinggi (60,3%). Pada tahun 2008, dari 566.624 rumah tangga yang dipantau terdapat 335.971 yang berperilaku hidup bersih atau sekitar 59,29 %, ini berarti capaian program tersebut belum mencapai target indikator Indonesia Sehat yaitu (65 %).

Sedangkan pada tahun 2009, dari 814.889 rumah tangga yang dipantau terdapat 490.088 yang berperilaku hidup bersih atau sekitar 60,14 %, ini berarti capaian program tersebut belum mencapai target indikator Indonesia Sehat yaitu (65 %). Data terinci pada lampiran Tabel 45.

2. Posyandu Purnama dan Mandiri

Peran serta masyarakat di bidang kesehatan sangat besar. Wujud nyata bentuk

peranserta masyarakat antara lain muncul dan berkembangnya Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), misalnya Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang

diselenggarakan oleh masyarakat untuk masyarakat dengan dukungan tehnis dari petugas kesehatan. Sebagai indikator peran aktif masyarakat melalui pengembangan UKBM digunakan persentase desa yang memiliki Posyandu. Posyandu merupakan wahana kesehatan bersumberdaya masyarakat yang memberikan layanan 5 kegiatan uatama (KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan P2 Diare) dilakukan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat. Di Sulawesi Selatan, jumlah

Page 27: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

13

posyandu yang tercatat untuk tahun 2004 sebanyak 7.636 buah posyandu dengan rasio posyandu/desa sebesar 2,7. Rasio ini sama dengan rasio posyandu/desa pada tahun 2003. Sedangkan untuk tahun 2005, jumlah posyandu yang tercatat sebanyak 7.980 buah dengan rasio posyandu/ desa sebesar 2,8. Sementara di tahun 2006, jumlah posyandu tercatat sebanyak 7.029, dengan rasio sebesar 2,5. Sedangkan pada tahun 2007, jumlah posyandu sebanyak 5.759 dengan rasio posyandu/ desa 1,9. Pada tahun 2008, jumlah posyandu sebanyak 9.413 dengan rasio posyandu/desa 3,2 atau rata-rata 1 desa memiliki 3 posyandu.

Adapun jumlah posyandu purnama dan mandiri di Sulawesi Selatan Tahun 2003 baru mencapai 18,93%. Sedangkan untuk tahun 2004, jumlahnya meningkat mencapai 23,72%, dan untuk tahun 2005, tidak terjadi peningkatan yang bermakna (23,81%) sementara untuk tahun 2006 meningkat menjadi 26,26%. Tahun 2007 posyandu mandiri dan purnama malah menurun menjadi 14,69%, kemudian meningkat lagi pada tahun 2008, posyandu purnama dan mandiri sebanyak 28,54%. Sedangkan pada tahun 2009, posyandu purnama dan mandiri sebanyak 38,99%, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya Bila dibandingkan dengan target IIS 2010 (40%), maka masih perlu peningkatan yang optimal dalam peran serta masyarakat dalam rangka pencapaian terget tersebut. Data terinci pada lampiran Tabel 46.

Gbr. II.D.3. Peta Posyandu Aktif di Sulsel 2009 Pencapaian posyandu purnama dan mandiri (posyandu aktif) di Sulsel yang

memenuhi target IIS 2010 yaitu Kab. Bantaeng, Jeneponto, Sinjai, Makassar, Soppeng, Pinrang, Tator, Luwu Timur, Kota Parepare dan Palopo (hijau). Sedangkan pencapaian posyandu purnama dan mandiri terendah yaitu Kab. Selayar, Bulukumba, Takalar, Gowa, dan Barru (merah).

Page 28: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

14

Gambaran derajat kesehatan masyarakat Sulawesi Selatan, berikut ini disajikan dalam situasi Mortalitas, Morbiditas dan Status Gizi Masyarakat. A. MORTALITAS (Angka Kematian)

Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian

kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan berbagai survei dan penelitian.

Peristiwa kematian pada dasarnya merupakan proses akumulasi akhir dari berbagai penyebab kematian langsung maupun tidak langsung. Secara umum kejadian kematian pada manusia berhubungan erat dengan permasalahan kesehatan sebagai akibat dari gangguan penyakit atau akibat dari proses interaksi berbagai faktor yang secara sendiri-sendiri atau bersama-sama mengakibatkan kematian dalam masyarakat.

Salah satu alat untuk menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini adalah dengan melihat perkembangan angka kematian dari tahun ke tahun. Besarnya tingkat kematian dan penyakit penyebab utama kematian yang terjadi pada periode terakhir dapat dilihat dari berbagai uraian berikut. 1. Angka Kematian Bayi (AKB)

Infant Mortality Rate atau Angka kematian bayi adalah banyaknya bayi yang

meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Indikator ini terkait langsung dengan terget kelangsungan hidup anak dan merefleksikan kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan tempat tinggal anak-anak termasuk pemeliharaan kesehatannya. AKB cenderung lebih menggambarkan kesehatan reproduksi. AKB relevan dipakai untuk memonitor pencapaian terget program karena mewakili komponen penting pada kematian balita.

Data kematian yang terdapat pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui survei, karena sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan data kematian di fasilitas pelayanan kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia berasal dari berbagai sumber, yaitu Sensus Penduduk, Surkesnas/Susenas, dan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI).

Beberapa tahun terakhir AKB telah banyak mengalami penurunan yang cukup besar meskipun pada tahun 2001 meningkat kembali sebagai dampak dari berbagai krisis yang melanda Indonesia. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia dari tahun 1995 sampai dengan tahun 1999 cenderung menurun yakni 55 kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1995 dan terus menurun hingga mencapai 46 kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1999, kemudian naik menjadi 47 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2000.

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Page 29: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

15

Menurut hasil Surkesnas/Susenas, AKB di Indonesia pada tahun 2001 sebesar 50 per 1.000 kelahiran hidup, dan pada tahun 2002 sebesar 45 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan AKB menurut hasil SDKI 2002-2003 terjadi penurunan yang cukup besar, yaitu menjadi 35 per 1.000 kelahiran hidup sementara hasil SDKI 2007 hasilnya menurun lagi menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup, angka ini berada jauh dari yang diproyeksikan oleh Depkes RI yakni sebesar 26,89 per 1.000 kelahiran hidup. Adapun nilai normatif AKB yang kurang dari 40 sangat sulit diupayakan penurunannya (hard rock), antara 40-70 tergolong sedang, namun sulit untuk diturunkan, dan lebih besar dari 70 tergolong mudah untuk diturunkan.

Untuk di Sulawesi Selatan, Angka Kematian Bayi menunjukkan penurunan yang sangat tajam, yaitu dari 161 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1971 menjadi 55 pada tahun 1996, lalu turun lagi menjadi 52 pada tahun 1998 kemudian pada tahun 2003 menjadi 48 (Susenas 2003). Ini berarti rata-rata penurunan AKB selama kurun waktu 1998–2003 sekitar 4 poin. Namun, menurut hasil Surkesnas/Susenas 2002-2003, AKB di Sulawesi Selatan sebesar 47 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan hasil Susenas 2006 menunjukkan AKB di Sulsel pada tahun 2005 sebesar 36 per 1.000 kelahiran hidup, dan hasil SDKI 2007 menunjukkan angka 41 per 1.000 kelahiran hidup. Fluktuasi ini bisa terjadi oleh karena perbedaan besar sampel yang diteliti, sementara itu data proyeksi yang dikeluarkan oleh Depkes RI bahwa AKB di Sulsel pada tahun 2007 sebesar 27,52 per kelahiran hidup. Sementara laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bahwa jumlah kematian bayi pada tahun 2006 sebanyak 566 bayi, atau 4,32 per 1000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan pada tahun 2007 menjadi 709 kematian bayi atau 4,61 per 1.000 kelahiran hidup, tahun 2008 turun menjadi 638 atau 4,39 per 1.000 KH. Untuk tahun 2009 ini jumlah kematian bayi turun menjadi 495 atau 3,31 per 1000 kelahiran hidup.

1996 1998 2003 2006 2007 2008 2009

sur/proyeksi 55  52  47  44  41  28  28 

laporan 4,32 4,61 4,39 3,31

10 

20 

30 

40 

50 

60 

Per 1

000 KH

GAMBAR. III.A.1ANGKA KEMATIAN BAYI DI SULAWESI SELATAN

TAHUN 1996, 1998, 2003, 2006-2009

Sumber: Susenas dan SDKI 2007serta Profil Kes Kab/ Kota

Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak mudah untuk

menentukan faktor yang paling dominan dan faktor yang kurang dominan. Tersedianya berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dari tenaga medis yang terampil, serta kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan tradisional ke norma

Page 30: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

16

kehidupan modern dalam bidang kesehatan merupakan faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingkat AKB. Menurunnya AKB dalam beberapa waktu terakhir memberi gambaran adanya peningkatan dalam kualitas hidup dan pelayanan kesehatan masyarakat.

Dalam profil kesehatan Indonesia dijelaskan bahwa beberapa penyebab kematian bayi dapat bermula dari masa kehamilan. Penyebab kematian bayi yang terbanyak adalah disebabkan karena pertumbuhan janin yang lambat, kekurangan gizi pada janin, kelahiran prematur dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sedangkan penyebab lainnya yang cukup banyak terjadi adalah kejadian kurangnya oksigen dalam rahim (hipoksia intrauterus) dan kegagalan nafas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir (asfiksia lahir). Gambaran proporsi sebab utama kematian bayi dapat dilihat pada gambar III.A.2.

Pneumonia30%

Diare4%

Lainnya66%

GAMBAR. III.A.2PERSENTASE PENYEBAB KEMATIAN BAYI

DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

Sumber : Bidang Binkesmas Tahun 2009

2. Angka Kematian Balita (AKABA)

Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang dilahirkan pada tahun

tertentu dan meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun, dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan anak Balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan, indikator ini menggambarkan tingkat kesejahteraan sosial, dalam arti besar dan tingkat kemiskinan penduduk, sehingga kerap dipakai untuk mengidentifikasi kesulitan ekonomi penduduk. Adapun nilai normatif AKABA yakni lebih besar dari 140 tergolong sangat tinggi, antara 71-140 sedang dan kurang dari 71 rendah.

Angka Kematian Balita di Indonesia (menurut estimasi SUPAS 1995) dalam beberapa tahun terakhir (kecuali tahun 2001) terlihat mengalami penurunan yang cukup

Page 31: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

17

bermakna. Pada tahun 1986 AKABA diperkirakan sebesar 111 per 1.000 kelahiran hidup, kemudian turun menjadi 81 pada tahun 1993 dan turun lagi menjadi 44,7 pada tahun 2000 sementara untuk Sulawesi Selatan, pada tahun yang sama berada dibawah rata-rata nasional yakni sebesar 42,16 per 1.000 kelahiran hidup. Menurut hasil SUSENAS 2001 AKABA diperkirakan sebesar 64 per 1.000 kelahiran hidup. Namun, hasil SDKI 2002-2003 menunjukkan bahwa AKABA di Sulawesi Selatan mencapai 72 per 1.000 kelahiran hidup dan menurun menjadi 53 per 1.000 kelahiran hidup menurut SDKI 2007. Jumlah kematian balita yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota di Sulsel pada tahun 2006 sebanyak 148 balita atau 1,13 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan pada tahun 2007 jumlah kematian balita dilaporkan sebanyak 105 balita atau 1,33 per 1.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2008 jumlah kematian balita dilaporkan mengalami peningkatan menjadi 396 balita atau 2,73 per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan pada tahun 2009 kabupaten/kota melaporkan sebanyak 210 balita mati atau 1,40 per 1000 KH.

Sumber: Susenas dan SDKI 2007serta Profil Kes Kab/ Kota

Dari gambaran Estimasi SUPAS 1995 dan SUSENAS 2001 pada awalnya dapat dikatakan sama, namun demikian hasil SUSENAS 2001 menunjukkan adanya peningkatan yang perlu mendapat perhatian bila dibandingkan dengan hasil estimasi SUPAS tahun 1995. Perbedaan ini dapat dimaklumi karena hasil estimasi yang didasarkan atas SUPAS 1995 tidak mempertimbangkan berbagai perubahan faktor risiko yang terjadi di masyarakat dalam kurun waktu setelah SUPAS, sedangkan pada SUSENAS 2001 merupakan hasil yang dijumpai di lapangan pada saat survey dilaksanakan selama tahun 2001 dengan berbagai perkembangan faktor risiko yang terjadi di masyarakat, salah satunya sebagai akibat dari krisis ekonomi. Gambaran perkembangan AKABA dalam 10 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel III.A.1.

Page 32: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

18

TABEL III.A.1 ANGKA KEMATIAN ANAK BALITA (1-4 TH)

DI SULSEL DAN INDONESIA, TAHUN 1995-2009

Tahun AKABA per 1000 KH Sumber Nasional Propinsi 1 2 3 4

1995 75 Estimasi SUPAS 1995 1997 19,4 17,1 SDKI 1997 1998 64,28 Estimasi SUPAS 1995

64 Estimasi SUSENAS 1999 59,55 Estimasi SUPAS 1995 2000 44,7 42,16 Estimasi SUPAS 1995 2001 64 Estimasi SUSENAS 2003 46 72 Estimasi SUSENAS 2004 51 Estimasi SUSENAS 2005 46 Estimasi SUSENAS 2006 1,13 Dilaporkan dari Dinkes Kab. 2007 44 53 SDKI 2007

1,33 Dilaporkan dari Dinkes Kab. 2008 2,73 Dilaporkan dari Dinkes Kab. 2009 1,40 Dilaporkan dari Dinkes Kab

Sumber: Data Sekunder diolah

Sementara itu, dari hasil penelitian mendalam terhadap semua kasus kematian AKABA yang ditemukan dalam RISKESDAS diperoleh gambaran besarnya proporsi sebab utama kematian Balita dapat dilihat pada tabel III.A.3.

TABEL III.A.2

PROPORSI PENYEBAB KEMATIAN BALITA DI INDONESIA HASIL RISKESDAS TAHUN 2007

No Penyebab kematian % 1 Diare 25,2 2 Pneumonia 15,5 3 Nicroticans Entero Collitis (NEC) 10,7 4 Meningitis/Encefalitis 8,8 5 Demam Berdarah Dengue 6,8 6 Campak 5,8 7 Tenggelam 4,9 8 TB 3,9 9 Malaria 2,9

10 Leukemia 2,9 Sumber : Riskesdas 2007

Tabel III.A.2 menunjukkan bahwa pola penyakit penyebab kematian balita

menurut Hasil Riskesdas tahun 2007 masih didominasi oleh penyakit infeksi. Angka kematian Bayi dan Balita untuk tingkat kecamatan, kabupaten maupun

provinsi tidak tepat jika diperoleh dari survey yang berskala nasional. Hal ini karena rancangan sampel diperuntukkan untuk menggambarkan angka kematian bayi dan balita

Page 33: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

19

2006 2007 2008 2009

BBLR 0,83  1,57  1,38  1,36 

Kunj bayi 82,81 75,2 71,39 71,71

ASI Eks 57,48 57,05 77,18 59,8

‐10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 

Persen

GAMBAR. III.A.4PERSENTASE BBLR, KUNJUNGAN BAYI, DAN ASI

EKSLUSIF DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2006-2009

SDKI 1982

SKRT 1986

SKRT 1992

SKRT 1994

SKRT 1995

SDKI 1997

SDKI '02‐'03

SDKI 2007

450  450  425  390  373  334  307  248 

‐50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 

Per 100000 KH

GAMBAR. III.A.5ANGKA KEMATIAN IBU MATERNAL PER 100.000 KH

DI INDONESIA HASIL SDKI & SKRT 1982-2007

tingkat nasional. Sehubungan dengan hal tersebut, maka untuk menggambarkan angka kematian bayi dan balita di Sulawesi Selatan dapat digambarkan dengan indikator program yang dilaksanakan dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita, antara lain persentase BBLR (0,83% pada tahun 2006 dan 1,57% tahun 2007 dari kelahiran hidup), cakupan kunjungan bayi (82,81% pada tahun 2006 dan mengalami penurunan pada tahun 2007 menjadi 75,20% dari jumlah kelahiran hidup), cakupan pemberian ASI ekslusif (57,48% pada tahun 2006 dan 57,05% pada tahun

2007) dan lain-lain.Untuk data tahun 2008 persentase BBLR 1,38 % dari kelahiran hidup, cakupan kunjungan bayi menurun 71,39 % , cakupan pemberian ASI eksklusif meningkat menjadi 77,18 %. Sedangkan tahun 2009 persentase BBLR 1,36% dari kelahiran hidup, cakupan kunjungan bayi meningkat sedikit menjadi 71,71 % , cakupan pemberian ASI eksklusif menurun menjadi 59,80%.

3. Angka Kematian Ibu (AKI)

AKI adalah banyaknya wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian

terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup

sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu ibu melahirkan dan masa nifas. Untuk mengantisipasi masalah ini maka diperlukan terobosan-terobosan dengan mengurangi peran dukun dan meningkatkan peran Bidan. Harapan kita agar bidan di desa benar-benar sebagai ujung tombak dalam upaya penurunan AKB (IMR) dan AKI (MMR).

Angka Kematian Ibu (AKI) diperoleh melalui berbagai survey yang

dilakukan secara khusus seperti survey di Rumah Sakit dan beberapa survey di masyarakat dengan cakupan wilayah yang terbatas. Dengan dilaksanakannya Survey Kesehatan

Page 34: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

20

ibu hamil19%

ibu bersalin46%

ibu nifas35%

GAMBAR. III.A.7PERSENTASE KEMATIAN IBU MATERNAL

DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

Rumah Tangga (SKRT) dan Survey Demografi & Kesehatan Indonesia (SDKI), maka cakupan wilayah penelitian AKI menjadi lebih luas dibanding survey-survey sebelumnya.

Untuk melihat kecenderungan AKI di Indonesia secara konsisten, digunakan data hasil SKRT. Menurut SKRT, AKI menurun dari 450 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1986 menjadi 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992, kemudian menurun lagi menjadi 373 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1995. Pada SKRT 2001 tidak dilakukan survey mengenai AKI. Pada tahun 2002-2003, AKI sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup diperoleh dari hasil SDKI, kemudian menjadi 248 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2007). Hal ini menunjukkan AKI cenderung terus menurun. Tetapi bila dibandingkan dengan target yang ingin dicapai secara nasional pada tahun 2010, yaitu sebesar 125 per 100.000 kelahiran hidup, maka apabila penurunannya masih seperti tahun-tahun sebelumnya, diperkirakan target tersebut dimasa mendatang sulit tercapai.

Sumber : Profil Kesehatan Kab/ Kota tahun 2006-2009

Jumlah kematian ibu maternal yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota di Sulawesi Selatan pada tahun 2006 sebanyak 133 orang atau 101,56 per 100.000

kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2007 sebanyak 143 kematian atau 92,89 per 100.000 kelahiran hidup. Untuk tahun 2008 jumlah kematian ibu maternal mengalami penurunan menjadi 121 orang atau 85,17 per 100.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2009 menurun lagi menjadi 118 orang atau 78,84 per 100.000 KH. Kematian ibu maternal tersebut terdiri dari kematian ibu hamil (19%), kematian ibu bersalin (46%), dan kematian ibu nifas (35%).

Page 35: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

21

4. Life Expactancy Of Birth (Umur Harapan Hidup Waktu Lahir)

Umur Harapan Hidup (UHH) dihitung dari jumlah kelahiran sampai pada kelompok umur tertentu dalam tahun tertentu dibagi jumlah kelahiran sampai pada kelompok umur tersebut pada pertengahan tahun.

Umur Harapan Hidup (UHH) bermanfaat untuk mengetahui berapa lama orang dapat hidup sejak dari usia tertentu. Jika umur harapan hidup tinggi, itu menunjukkan tingkat taraf hidup suatu negara juga tinggi, begitupun sebaliknya. Umur harapan hidup juga digunakan untuk menilai derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat baik Kab./Kota, provinsi, maupun negara. UHH menjadi salah satu indikator dalam mengukur Indeks Prestasi Manusia. Adanya perbaikan pada pelayanan kesehatan melalui keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan dapat diindikasikan dengan adanya peningkatan angka harapan hidup saat lahir.

Penurunan Angka Kematian Bayi sangat berpengaruh pada kenaikan Umur Harapan Hidup (UHH) waktu lahir. Angka Kematian Bayi sangat peka terhadap perubahan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga perbaikan derajat kesehatan tercermin pada penurunan AKB dan kenaikan Umur Harapan Hidup pada waktu lahir. Meningkatnya umur harapan hidup waktu lahir ini secara tidak langsung juga memberikan gambaran kepada kita tentang adanya peningkatan kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat.

Dari estimasi hasil penelitian yang dilakukan oleh BPS, umur harapan hidup waktu lahir (E0) penduduk Indonesia secara Nasional mengalami peningkatan dari 45,73 tahun pada tahun 1967 menjadi 67,97 tahun pada tahun 2000. Berdasarkan proyeksi penduduk Indonesia tahun 2000-2025, maka dapat diestimasi angka harapan hidup sebesar 67,8 tahun 2000-2005, meningkat menjadi 69,8 pada tahun 2005-2010 dan menjadi 73,6 pada tahun 2010-2025. Sementara itu, rata-rata Angka Harapan Hidup (AHH) penduduk di Provinsi Sulawesi Selatan dapat dilihat pada gambar berikut:

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

sus & pro 68,50  68,70  68,70  69,20  69,40  70,28  70,28 

67,50 

68,00 

68,50 

69,00 

69,50 

70,00 

70,50 

GAMBAR. III.A.8UMUR HARAPAN HIDUP WAKTU LAHIR (Eo)

DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2003-2009

Sumber: Susenas,SDKI 2007dan proyeksi.

Page 36: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

22

Angka Harapan Hidup (AHH) penduduk di Provinsi Sulawesi Selatan terus

meningkat dari 43 pada tahun 1971 meningkat menjadi 52 tahun 1980, kemudian 10 tahun kemudian meningkat lagi menjadi 60 tahun 1990 dan turun menjadi 63,64 dan 68 pada tahun 1996, 1998 dan tahun 2001. Sedangkan untuk tahun 2003, Angka Harapan Hidup di Sulsel tetap 68 tahun dan 68,70 tahun pada tahun 2005 (Susenas 2006) dan menjadi 69,20 tahun pada tahun 2006 (BPS Sulsel 2007). Menurut daerah kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, Angka Harapan Hidup tahun 2003 relatif sama antar kabupaten di Sulawesi Selatan yaitu berkisar antara 63-73 tahun. Sedangkan data proyeksi AHH yang dikeluarkan Depkes RI untuk Sulawesi Selatan pada tahun 2007 sebesar 68,55 tahun tetapi berdasarkan SDKI 2007 sebesar 69,4 tahun, dan proyeksi AHH yang dikeluarkan Depkes RI untuk Sulawesi Selatan pada tahun 2008 sebesar 70,28 tahun, dan proyeksi tahun 2009 tetap 70,28 tahun, lebih tinggi dibanding AHH nasional yaitu 69,09 tahun.

B. MORBIDITAS (Angka Kesakitan)

Angka kesakitan penduduk diperoleh dari data yang berasal dari masyarakat (community based data) yang diperoleh melalui survei, dan hasil pengumpulan data dari Dinas Kesehatan Kab./Kota serta dari sarana pelayanan kesehatan (facility based data) yang diperoleh melalui sistem pencatatan dan pelaporan.

1. Penyakit Menular

Dewasa ini tingkat angka kematian baik di Indonesia maupun di dunia secara globalnya relatif meningkat pertahunnya, hal ini baik disebabkan kecelakaan, proses penuaan yang menyebabkan kelamahan fungsi organ tubuh ataupun karena menderita berbagai macam penyakit. Kita mengenal berbagai macam penyakit dan istilahnya baik itu penyakit menular maupun penyakit tidak menular. Penyakit menular yang juga dikenal sebagai penyakit infeksi dalam istilah medis adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh sebuah agen biologi (seperti virus, bakteria atau parasit), bukan disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar dan trauma benturan) atau kimia (seperti keracunan) yang mana bisa ditularkan atau menular kepada orang lain melalui media tertentu seperti udara (TBC, Infulenza dll), tempat makan dan minum yang kurang bersih pencuciannya (Hepatitis, Typhoid/Types dll), jarum suntik dan transfusi darah (HIV Aids, Hepatitis dll). Penyakit menular yang disajikan dalam bagian ini antara lain:

- Penyakit menular langsung : Diare, Pneumonia, Typhus, penyakit HIV/AIDS, penyakit TB Paru dan Kusta

- Penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) - Penyakit bersumber binatang : Demam Berdarah Dengue, Rabies, Filaria, Malaria

a. Penyakit Menular Langsung

1) Penyakit Diare Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan

konsistensi dari tinja , yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekwensi berak lebih dari biasanya. (3 kali atau lebih dalam 1 hari).

Page 37: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

23

Penyakit diare sampai kini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, walaupun secara umum angka kesakitan masih berfluktuasi, dan kematian diare yang dilaporkan oleh sarana pelayanan dan kader kesehatan mengalami penurunan namun penyakit diare ini masih sering menimbulkan KLB yang cukup banyak bahkan menimbulkan kematian.

Di Indonesia, hasil survei yang dilakukan oleh program, diperoleh angka kesakitan Diare untuk tahun 2000 sebesar 301 per 1.000 penduduk, angka ini meningkat bila dibandingkan dengan hasil survei yang sama pada tahun 1996 sebesar 280 per 1.000 penduduk. Sedangkan berdasarkan laporan kabupaten/ kota pada tahun 2008 diperoleh angka kesakitan diare sebesar 27,97 per 1000 penduduk. Sedangkan angka kesakitan diare pada tahun 2009 sebesar 27,25%. Jauh menurun jika dibandingkan 12 tahun sebelumnya. Pemetaan angka kesakitan diare di Sulsel pada tahun 2009 dapat dilihat pada gambar III.B.1.

GAMBAR III.B.1

PEMETAAN ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1000 PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI SULSEL TAHUN 2009

Sumber: Profil kesehatan kabupaten/ kota 2009 Gambar III.B.1 menunjukkan bahwa kabupaten/kota dengan angka kesakitan diare

tertinggi (36,87-55,13 per 1000 penduduk) yaitu Kab. Takalar, Enrekang, Tanatoraja, Palopo, Luwu Utara, dan Luwu Timur (merah). Sedangkan terendah (1,16-19,40 per 1000

Page 38: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

24

-

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

35.000

40.000

45.000

50.000

GAMBAR. III.B.2PERSEBARAN JUMLAH KASUS DIARE PER KAB./ KOTA

DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

penduduk) yaitu Kab. Selayar, Bulukumba, Jeneponto, Sinjai, Maros, Bone, Sidrap, dan Parepare (hijau).

Pada tahun 2002 jumlah penderita pada KLB diare tersebar pada 2 kabupaten/kota dengan 4 kecamatan dan 4 desa dengan jumlah penderita sebanyak 54 penderita tanpa kematian. Sedangkan tahun 2003, jumlah penderita pada KLB diare tersebar pada 13 kabupaten/kota dengan 21 kecamatan dan 27 desa dengan jumlah penderita sebanyak 1.156 penderita dengan 45 kematian. Dan untuk jumlah kejadian, penderita dan kematian akibat diare cenderung menurun pada tahun 2004. Adapun jumlah kejadian luar biasa diare periode Januari–Desember 2004 sebanyak 21 kejadian, dengan jumlah penderita sebanyak 1.145 orang dan jumlah kematian sebanyak 25 penderita (CFR=2,18%), tersebar pada 10 kabupaten, 15 kecamatan dan 24 desa. Untuk tahun 2005, jumlah kejadian luar biasa diare periode Januari – Desember sebanyak 8 kejadian, 8 kab./kota dengan jumlah penderita sebanyak 443 orang, dengan kematian sebanyak 9 orang (CFR=2,03%). Sementara di tahun 2006 tercatat jumlah KLB diare sebanyak 14 kejadian, dengan jumlah penderita 465 orang dan CFR sebesar 2,15%. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi atau berhubungan dengan terjadinya penyakit diare adalah belum meningkatnya kualitas kebiasaan hidup bersih dan sehat masyarakat pada umumnya dan khususnya hygiene perorangan, dan penggunaan sarana SAMIJAGA yang memenuhi syarat kesehatan belum membudaya pada masyarakat di pedesaan.

Sementara itu, jumlah kasus/penderita diare yang dapat dihimpun melalui laporan dari 23 kabupaten/kota selama tahun 2003 adalah sebesar 172.742 penderita (IR=2,070/00), meninggal 73 orang (CFR=0,04%). Kabupaten/Kota yang terlihat menunjukkan cakupan penemuan penderita tertinggi dalam tahun 2003 ini adalah Kota Palopo 146,74%, Kota Makassar 115,04%, Kab. Soppeng 112,63% dan Kab. Enrekang 111,67%. Untuk tahun 2004, kasus diare yang dilaporkan sebanyak 177.409 kasus (cakupan 68,70%) dengan kematian sebanyak 66 orang (CFR=0,04%). Jumlah kasus tertinggi pada kelompok umur > 5 tahun (91.379 kasus) kematian 29 orang dan kelompok umur 1 – 4 tahun (57.087 kasus)

kematian 17 orang sedang jumlah kasus terendah pada kelompok umur < 1 tahun (28.946 kasus) kematian 20 orang. Kab./kota yang terlihat menunjukkan cakupan penemuan penderita tertinggi pada tahun 2004 masih tetap Kota Palopo (152,42%) dan Kota Makassar (128,62%). Sedangkan untuk kasus diare selama tahun 2005 tercatat sebanyak 188.168 kasus (72,87%) dengan kematian sebanyak 57 orang

(CFR=0,03%). Jumlah kasus tertinggi pada kelompok umur > 5 tahun (100.347 kasus) dengan kematian 19 orang dan kelompok umur 1-4 tahun (60.794 kasus) kematian 13

Page 39: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

25

-

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

3.500

GAMBAR. III.B.3PERSEBARAN JUMLAH KASUS THYPUS PER KAB./ KOTA

DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

orang sedang jumlah kasus terendah pada kelompok umur < 1 tahun (27.029 kasus) dengan kematian 25 orang.

Situasi pemberantasan penyakit diare pada tahun 2006 tercatat sebanyak 173.359 kasus dengan cakupan tertinggi di Kab. Enrekang (179,46%), Kota Palopo (154,50%), Kota Makassar (142,86%) dan Kab. Soppeng (109,10%). Bila dikelompokkan ke dalam kelompok umur maka jumlah kasus yang tertinggi berada pada kelompok umur > 5 tahun (92.241 orang) dengan kematian terbanyak pada kelompok umur 1-4 tahun sebanyak 17 orang, pada tahun 2007 penyakit diare tercatat mengalami penurunan yaitu sebanyak 209.435 kasus dengan jumlah kasus tertinggi di Kab. Gowa (12.089 kasus). Bila di kelompokkan ke dalam kelompok umur maka jumlah kasus yang tertinggi berada pada kelompok umur < 5 tahun sebanyak 93.560 kasus.

Berdasarkan profil kesehatan kabupaten/ kota pada tahun 2008, kasus diare kembali mengalami penurunan yaitu 209.153 kasus, tertinggi masih di Kota Makassar (45.929 kasus) dan terendah di Kab.Enrekang (400 kasus).Sedangkan pada tahun 2009 sebanyak 226,961 kasus, tertinngi di Kota Makassar (45.014 kasus) dan terendah di Kab. Selayar.

2) Penyakit Typhus

Penyakit Typhus atau Demam Tifoid (bahasa Inggris: Typhoid fever) yang biasa

juga disebut typhus atau types dalam bahasa Indonesianya, merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica, khususnya turunannya yaitu Salmonella Typhi terutama menyerang bagian saluran pencernaan. Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut yang selalu ada di masyarakat (endemik) di Indonesia, mulai dari usia balita, anak-anak dan dewasa.

Situasi penyakit Typhus (demam typhoid) di Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2005 sebanyak 16.478 kasus, dengan kematian sebanyak 6 orang (CFR=1%). Berdasarkan laporan yang di terima oleh Subdin P2&PL Dinkes Prov. Sulsel dari beberapa kabupaten

yang menunjukkan kasus tertinggi yakni Kota Parepare, Kota Makassar, Kota Palopo, Kab. Enrekang dan Kab. Gowa. Sedangkan untuk tahun 2006, tercatata jumlah penderita sebanyak 16.909 dengan kematian sebanyak 11 orang (CFR=0,07%) dan sebaran kasus tertinggi di Kab. Gowa, Kab. Enrekang, Kota Makassar dan Kota Parepare. Pada tahun 2007 tercatat jumlah penderita sebanyak 16.552 dengan kematian sebanyak 5 orang (CFR=0,03 %) dengan sebaran kasus tertinggi di Kab.Gowa,

Kab.Enrekang dan Kota Makassar.

Page 40: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

26

Penyakit typhus berdasarkan Riskesdas tahun 2007 secara nasional di Sulawesi Selatan, penyakit typhus tersebar di semua umur dan cenderung lebih tinggi pada umur dewasa. Prevalensi klinis banyak ditemukan pada kelompok umur sekolah yaitu 1,9%, terendah pada bayi yaitu 0,8%.

Dari data program tahun 2008 penyakit typhus tercatat jumlah penderita sebanyak 20.088 dengan kematian sebanyak 3 orang, masing-masing Kab. Gowa (1 orang) dan Barru (2 orang) atau CFR= 0,01 %. Insiden Rate (IR=0.28%) yaitu tertinggi di Kab.Gowa yaitu 2.391 kasus dan terendah di Kab. Luwu yaitu 94 kasus tertinggi pada umur 15-44 tahun) sebanyak 15.212 kasus.

Sedangkan pada tahun 2009 penyakit typhus tercatat jumlah penderita sebanyak 18.661 (CFR=0,03%), kasus yang tertinggi yaitu di Kab. Enrekang (2.928 kasus) dan terendah di Kab.Takalar (0 kasus)

3) Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Pola 10 penyakit terbanyak di rumah sakit umum maupun data survei (SDKI,

Surkesnas) menunjukkan tingginya kasus ISPA. Prevalensi ISPA dalam beberapa tahun menurut hasil SDKI dapat dilihat pada tabel berikut ini III.B.1

TABEL III.B.1 INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT MENURUT KELOMPOK UMUR

DENGAN PREVALENSI TERTINGGI DI INDONESIA SELAMA TAHUN 1991, 1994, 1997, 2002-2003 & 2007

Tahun Prevalensi Kelompok Umur dengan Prevalensi Tertinggi

1991 9,8% 12 – 23 bulan 1994 10% 6 – 35 bulan 1997 9% 6 – 11 bulan

2002-2003 8% 6 – 23 bulan 2007 11% 12 – 23 bulan

Sumber: Hasil SDKI Tahun 1991, 1994, 1997, 2002-2003& 2007

Dari hasil Riskesda tahun 2007 prevalensi ISPA di Sulawesi Selatan tahun 2007 yaitu 22,9% dengan tertinggi di Kab.Tana Toraja (45,8%) dan terendah di Kab. Maros (9,6%), dari 23 kab./kota ada 10 kab./kota yang melebihi angka provinsi. Penyakit ISPA tertinggi pada balita dan terendah pada kelompok umur 15-24 tahun, menurut jenis kelamin tertinggi pada laki-laki, dan berada di pedesaan.

Page 41: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

27

-

500

1.000

1.500

2.000

2.500

GAMBAR. III.B.4PERSEBARAN JUMLAH KASUS PNEUMONIA BALITA

PER KAB./ KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

Sedangkan menurut data yang dikumpulkan melalui Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2008, tercatat bahwa jumlah kasus pneumonia di Sulawesi Selatan sebanyak 34.000 penderita, dengan jumlah balita pneumonia sebanyak 7.181 balita dan yang tertangani seluruh jumlah balita yang pneumonia, sebanyak 7.181 (100%). Pada tahun 2009, tercatat sebanyak 26.551

penderita, jumlah balita pneumonia sebanyak 10.002 balita dan yang tertangani pneumonia balita sebanyak 9.289 (92,87%). Data rinci pada lampiran Tabel 9.

4) HIV/AIDS dan Penyakit Menular Melalui Hubungan Seksual (PMS)

Penyakit HIV/AIDS yang merupakan new emerging diseases, dan merupakan

pandemi pada semua kawasan, penyakit ini telah sejak lama menyita perhatian berbagai kalangan, tidak hanya terkait dengan domain kesehatan saja. Kasus penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh ini, di Indonesia senantiasa meningkat dari tahun ke tahun. Angka yang dirilis oleh Ditjen PP&PL Depkes menyebutkan bahwa hingga Desember 2007, pengidap HIV positif berjumlah 6.066 orang dengan penderita AIDS sebanyak 11.141 orang. Selama 1 dasawarsa terakhir (1997-2007) peningkatan kasus AIDS terjadi lebih 40 kali.

Saat ini Indonesia telah digolongkan sebagai negara dengan tingkat epidemi yang terkonsentrasi (concentrated level epidemic), yaitu adanya prevalensi lebih dari 5% pada sub populasi tertentu misalnya pada kelompok penjaja seks dan pada para penyalahguna NAPZA. Tingkat epidemi ini menunjukkan tingkat perilaku beresiko yang cukup aktif menularkan di dalam suatu sub populasi tertentu. Selanjutnya perjalanan epidemi akan ditentukan oleh jumlah dan sifat hubungan antara kelompok beresiko tinggi dengan populasi umum.

Penyakit yang kemunculannya seperti fenomena gunung es (iceberg phenomena), yaitu jumlah penderita yang dilaporkan jauh lebih kecil daripada jumlah penderita yang sebenarnya, ini sudah menyebar di sebagian besar provinsi di Indonesia. Hal ini berarti bahwa jumlah pengidap infeksi HIV/AIDS yang sebenarnya di Indonesia masih sangat sulit diukur dan belum diketahui secara pasti. Diperkirakan jumlah orang dengan HIV di Indonesia pada akhir tahun 2003 mencapai 90.000–130.000 orang. Sementara jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS yang dilaporkan sampai dengan 31 Desember 2003 sebanyak 4.091 kasus, yang terdiri dari 2.720 kasus infeksi HIV dan 1.371 kasus AIDS, dan 479 kasus diantaranya telah meninggal dunia. Cara penularan HIV/AIDS yang menonjol adalah melalui hubungan seks (heteroseksual) yakni sebesar 50,62% dan penyalah-gunaan NAPZA melalui suntik (IDU = Intravena Drug Use) yakni sebesar 26,26%, serta melalui hubungan homoseksual, yaitu sebesar 9,34%.

Page 42: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

28

Hasil SDKI 2007 menunjukkan bahwa terdapat 61% wanita pernah kawin dan 71% pria kawin pernah mendengar tentang AIDS. Angka ini serupa dengan yang tercatat di SDKI 2002-2003 (59% pada wanita dan 73% pada pria). Wanita dengan umur 20-39 tahun, wanita berstatus kawin, wanita yang tinggal di perkotaan dan wanita berpendidikan lebih tinggi lebih banyak mendengar tentang AIDS dibanding wanita lainnya. Tingkat pengetahuan pada pria kawin mengikuti pola yang sama seperti pada wanita, dengan tingkat pengetahuan lebih tinggi pada pria perkotaan dan pria berpendidikan lebih tinggi. Meskipun banyak wanita dan pria Indonesia mempunyai pengetahuan dasar tentang AIDS, namun tingkat pengetahuan tentang cara mengurangi risiko terinfeksi pada umumnya rendah.

Hal ini ditunjukkan dengan adanya 42% wanita dan 52% pria mengetahui bahwa membatasi seks hanya dengan satu partner yang tidak terinfeksi sebagai cara mengurangi risiko penularan, 37% wanita dan 43% setuju bahwa tidak berhubungan seks akan mengurangi kemungkinan terinfeksi dan 35% wanita dan 49% pria mengatakan penggunaan kondom secara teratur akan mengurangi kemungkinan terinfeksi. Selanjutnya, pengetahuan tentang Konseling Sukarela (Voluntary Counseling and Testing/VCT) menunjukkan hanya 8% wanita pernah kawin dilaporkan pernah mendengar tentang adanya konseling sukarela. Pengetahuan wanita umur 15-19 tahun sangat rendah tentang konseling sukarela yakni sebesar 3%, sedangkan wanita umur 20-39 tahun, wanita perkotaan, dan wanita lulus SMP, lebih banyak mendengar tentang konseling sukarela. Pengetahuan tentang konseling sukarela lebih rendah pada wanita yang mempunyai anak lebih banyak, wanita tanpa anak adalah yang paling banyak mendengar tentang konseling sukarela dibanding wanita dengan anak lainnya. Sementara itu, hanya 7% pria kawin melaporkan pernah mendengar tentang VCT. Pria berumur 30-34 tahun, tinggal di perkotaan, dan berpendidikan tamat SLTP ke atas sepertinya lebih banyak yang pernah mendengar tentang VCT daripada wanita. Pengetahuan tentang VCT menurun seiring dengan banyaknya jumlah anak; pria tanpa anak lebih banyak mengetahui VCT dibandingkan pria yang memiliki anak. Persentase wanita pernah kawin dan pria kawin yang mengetahui tempat pelayanan VCT dari rumah sakit pemerintah cukup tinggi, lebih dari 60%.

Untuk di Sulawesi Selatan, kegiatan utama pemberantasan penyakit kelamin dan HIV/AIDS adalah sero survei terhadap kelompok resiko tinggi dan rendah yang disertai dengan penyuluhan langsung kepada kelompok sasaran tersebut.

Hasil pemeriksaan sampel tersebut ditemukan STS positif sebanyak 51 sampel dan HIV positif 18 sampel sehingga jumlah kasus HIV positif hingga tahun 2003 sebanyak 62 orang sedang penderita AIDS hingga Desember 2003 sebanyak 4 orang. Sedangkan sampai dengan Desember 2004, kegiatan Sero Survei telah dilaksanakan di seluruh kab./kota se Sulawesi Selatan. Dari hasil pemeriksaan sampel tersebut ditemukan positif HIV sebanyak 84 sampel. Secara kumulatif jumlah pengidap HIV dan penderita AIDS hingga Desember 2005 sebanyak 398 kasus HIV+ dan 148 kasus AIDS. Sementara situasi pengidap HIV dan penderita AIDS sampai dengan bulan Desember 2006 tercatat 279 penderita AIDS dan 915 pengidap HIV. Berdasarkan hasil sero survei ditemukan pengidap HIV 151 orang (7,57%) dan Sifilis 85 orang (4,26%) dari total sampel (1.995 orang) yang terdiri dari ABK, Napi, PSK, Pramupijat, Pramuria, Sopir dan pengunjung. Jumlah terbanyak ditemukan pada jenis kelamin laki-laki dengan kelompok umur 20-29 tahun dan

Page 43: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

29

30-39 tahun. Pada tahun 2007 jumlah penderita HIV meningkat sebanyak 1.065, sementara penderita AIDS menurun menjadi 68 orang.

Menurut data profil kesehatan kabupaten/kota tahun 2009, tercatat penderita HIV/AIDS sebanyak 554 kasus (lihat lampiran tabel. 10), namun laporan tahunan Bidang P2PL Dinkes Prov. Sulawesi Selatan tahun 2009, kasus HIV (410 kasus) dan AIDS (118 kasus). Jika dilihat dari tahun 2006-2009, kasus HIV/AIDS menunjukkan grafik naik turun, secara rinci dapat dilihat pada gambar III.B.6.

0

100

200

300

400

500

600

2006 2007 2008 2009HIV 511 393 419 410

AIDS 137 219 107 118

JUMLA

H

GAMBAR. III.B.5JUMLAH KASUS HIV/AIDS DI SULAWESI SELATAN

TAHUN 2006-2009

Sumber: Bidang P2PL Dinkes Prov. Sulsel 2009

Hasil SDKI 2007 di Sulawesi Selatan terdapat 48% wanita dan 57,1% pria yang pernah mendengar tentang AIDS. Tingkat pengetahuan tentang cara mengurangi risiko terinfeksi pada umumnya rendah. Hal ini ditunjukkan dengan adanya 32% wanita dan 42,7% pria mengetahui bahwa membatasi seks hanya dengan satu partner yang tidak terinfeksi sebagai cara mengurangi risiko penularan, 28,4% wanita dan 43,3% setuju bahwa tidak berhubungan seks akan mengurangi kemungkinan terinfeksi dan 27,5% wanita dan 40,5% pria mengatakan penggunaan kondom secara teratur akan mengurangi kemungkinan terinfeksi. Selanjutnya, pengetahuan tentang Konseling Sukarela (Voluntary Counseling and Testing/VCT) menunjukkan hanya 6% wanita pernah kawin dilaporkan pernah mendengar tentang adanya konseling sukarela. Persentase wanita pernah kawin yang mengetahui tempat pelayanan VCT dari rumah sakit pemerintah cukup tinggi yakni sebesar 78%.

5) Penyakit TB Paru

Penyakit TB Paru menurut Millenium Development Goals (MDGs) sebagai suatu penyakit yang menjadi target untuk diturunkan, selain malaria dan HIV & AIDS. Pada level nasional, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengendalikan penyakit ini, diantaranya melalui program Directly Observed Treatment Shortcourse Chemotherapy (DOTS).

Page 44: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

30

-

20

40

60

80

100

120

GAMBAR. III.B.6PERSENTASE KESEMBUHAN TB PARU PER KAB./ KOTA

DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

Angka kesakitan penyakit TB Paru yang terbaru belum diketahui secara pasti, karena belum pernah dilakukan penelitian yang berskala nasional. Dari hasil survei prevalensi di 15 provinsi yang dilaksanakan pada tahun 1979-1982 diperoleh gambaran angka kesakitan antara 200 - 400 penderita per 100.000 penduduk.

Menurut Surkesnas 2001, TB Paru termasuk urutan ke-3 penyebab kematian secara umum. Sedangkan menurut laporan RS, selama tahun 2002 dan 2003 penyakit TB Paru termasuk 10 besar penyakit dari penderita yang dirawat di RS sekaligus merupakan 10 besar penyebab kematian pasien rawat inap di rumah sakit.

WHO memperkirakan pada saat ini, Indonesia merupakan negara penyumbang kasus TB terbesar ke-3 di dunia, yang setiap tahunnya diperkirakan terdapat penderita baru TB menular sebanyak 262.000 orang (44,9% dari 583.000 penderita baru TB) dan 140.000 orang diperkirakan meninggal karena penyakit TBC. Angka tersebut diyakini sangat memungkinkan, apalagi bila dikaitkan dengan kondisi lingkungan perumahan, sosial ekonomi masyarakat, serta kecenderungan peningkatan penderita HIV/AIDS di Indonesia saat ini.

Pelaksanaan penanggulangan penyakit TB Paru sampai tahun 2003 telah dapat menurunkan prevalensi dari 130 per 100.000 penduduk pada tahun 2001 menjadi 122 per 100.000 penduduk pada tahun 2002 dan 115 per 100.000 penduduk pada tahun 2003.

Selain menyerang paru, Tuberculosis dapat menyerang organ lain (extra pulmonary TB). Jumlah kasus TB yang terdeteksi pada tahun 2003 sebanyak 100.210 kasus dengan BTA(+), 3.928 kasus kambuh, 68.848 kasus BTA(-), dan 3.775 kasus ekstra pulmoner. Angka kesembuhan untuk kasus baru BTA(+) mencapai 86%, sedangkan target angka kesembuhan TB Paru BTA(+) yang ingin dicapai sebesar 85%.

Di Sulawesi Selatan, menurut laporan Subdin P2&PL Dinkes Prov. Sulsel, sampai dengan triwulan IV tahun 2004, Case Detection Rate (CDR) sebesar 69,5% (target 60%),

Conversion rate 93% (target 60%), jumlah suspek sebanyak 60.196 orang, kasus baru sebanyak 1.868 orang, yang kambuh 48 kasus dan penderita yang diobati sebanyak 8.722 orang. Bila dibandingkan dengan tahun 2003 pada periode yang sama terjadi peningkatan baik jumlah suspek, kasus baru, kambuh dan penderita yang diobati. Keadaan tersebut disebabkan karena adanya kegiatan sosialisasi, peran serta lintas program dan lintas sektor

dalam pemberantasan penyakit ini. Menurut laporan yang diterima melalui Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2005

tercatat BTA positif sebanyak 24.852 dan kab./kota yang terbanyak penderitanya adalah Kota Makassar, untuk tahun 2006 tercatat BTA Positif sebanyak 6.902 penderita dan penderita terbanyak di Kota Makassar. Pada tahun 2007 tercatat BTA positif sebanyak 6.659 dan kab./kota yang tertinggi di Kota Makassar sebanyak 1.122, terendah di Kab.

Page 45: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

31

Enrekang 101, klinis sebanyak 35.837, diobati sebanyak 9.347 dan sembuh sebanyak 4.476.

Dari hasil Laporan Riskesdas tahun 2007 TB paru klinis dengan prevalensi 1,03% Enam dari 23 Kab./Kota di atas angka provinsi dan tertinggi di Kab. Tana Toraja (6,8%). Prevalensi TB paru cenderung meningkat sesuai bertambahnya umur, tertinggi pada umur 65 tahun. Menurut jenis kelamin, tertinggi pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan, hampir tiga kali lebih tinggi di pedesaan dibandingkan dengan perkotaan dan lima kali tinggi lebih tinggi tingkat pendidikan rendah daripada pendidikan tinggi.

Hasil pengumpulan data profil kesehatan tahun 2008 tercatat BTA positif jumlahnya menurun yaitu 4.856, dan kab/kota yang tertinggi masih di Kota Makassar yakni sebanyak 1.302, terendah di Kab. Pangkep 55, klinis sebanyak 55, di obati sebanyak 245 dan sembuh sebanyak 191. Sedangkan pada tahun 2009, jumlah TB paru klinis sebanyak 37.286 orang, tercatat BTA positif sebanyak 5.761 orang, diobati sebanyak 6.442 orang dan sembuh sebanyak 4.763 orang (73,94%). BTA positif pada kab/kota

yang tertinggi masih di Kota Makassar yakni sebanyak 1.434 orang, terendah di Kab. Maros (16 orang). Data terinci pada lampiran tabel 9.

6) Penyakit Kusta

Penyakit kusta di Indonesia telah mencapai eliminasi sejak bulan Juni tahun 2000.

Namun demikian penyakit infeksi ini masih saja menjadi permasalahan kesehatan masyarakat yang berarti, terbukti dengan adanya kecenderungan peningkatan angka prevalensi kusta selama periode 2000-2007. Bahkan merupakan negara penyumbang jumlah penderita kusta ketiga terbanyak setelah India dan Brazil. Strategi Global WHO menetapkan indikator eliminasi kusta yaitu angka penemuan penderita (NCDR) yang menggantikan indikator utama sebelumnya yaitu angka penemuan penderita terdaftar (prevalensi rate < 1/10.000 penduduk). Masalah ini diperberat dengan masih tingginya stigma di kalangan masyarakat dan sebagian petugas. Akibat dari kondisi ini, sebagian besar penderita dan mantan penderita kusta dikucilkan sehingga tidak mendapatkan akses pelayanan kesehatan serta pekerjaan yang berakibat pada meningkatnya angka kemiskinan.

Pada tahun 2002 prevalensi sedikit meningkat menjadi 0,95 dan pada tahun 2003 kembali menurun menjadi 0,8 per 10.000 penduduk. Secara nasional, Indonesia sudah dapat mencapai eliminasi kusta pada bulan Juni 2000. Meskipun Indonesia sudah mencapai eliminasi kusta pada pertengahan tahun 2000, sampai saat ini penyakit kusta masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat. Hal ini terbukti dari masih tingginya jumlah penderita kusta di Indonesia. Pada tahun 2003, jumlah penderita baru yang ditemukan sebanyak 15.549 dengan 76,9% diantaranya merupakan penderita tipe MB yang diketahui merupakan tipe yang menular. Selain itu, dari penderita baru yang

Page 46: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

32

020040060080010001200

Penderita RFTPB 451 351

MB 1044 609

JUMLA

H

GAMBAR. III.B.8KONDISI KASUS KUSTA DI SULAWESI SELATAN

TAHUN 2009

diketemukan tersebut 8,0% sudah mengalami kecacatan tingkat 2 yaitu kecacatan yang dapat dilihat dengan mata, dan 10,6% diantaranya adalah anak-anak. Keadaan ini menggambarkan masih berlanjutnya penularan dan kurangnya kesadaran masyarakat akan penyakit kusta sehingga ditemukan sudah dalam keadaan cacat.

Untuk Sulsel, situasi penderita Kusta hampir sama dengan pola Nasional, dimana jumlah penderita dan prevalensi rate per 10.000 penduduk mengalami penurunan yang tidak signifikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2002, jumlah penderita Kusta yang terdaftar sebanyak 1.782 orang yang terdiri dari 296 penderita type PB dan 1.486 type MB, sedangkan penderita RFT sebanyak 381 orang dengan 98 orang type PB dan 283 orang type MB serta prevalensi penderita kusta tetap sebesar 2,2 per 10.000 penduduk.

Sementara untuk tahun 2003, jumlah penderita Kusta yang terdaftar sebanyak 1.515 orang yang terdiri dari 212 penderita type PB dan 1.303 type MB, sedangkan penderita RFT sebanyak 1.685 orang dengan 461 orang type PB dan 1.224 orang type MB serta prevalensi penderita kusta juga tetap sebesar 2,0 per 10.000 penduduk. Untuk tahun 2004, jumlah penderita Kusta yang terdaftar sebanyak 1.568 orang yang terdiri dari 190 penderita type PB dan 1.378 type MB, sedangkan penderita RFT sebanyak 1.128 orang dan prevalensi penderita kusta sebesar 2,0 per 10.000 penduduk. Tahun 2005, jumlah penderita Kusta yang terdaftar sebanyak 1.886 orang yang terdiri dari 285 penderita type PB dan 1.601 type MB, sedangkan penderita RFT sebanyak 303 orang dan prevalensi penderita kusta sebesar 2,3 per 10.000 penduduk. Sementara untuk tahun 2006, jumlah penderita Kusta yang terdaftar sebanyak 1.561 orang yang terdiri dari 206 penderita type PB dan 1.355 type MB, RFT sebanyak 1.099 dan prevalensi rate sebesar 2,1 per 10.000

penduduk dan untuk tahun 2007 jumlah penderita kusta yang terdaftar sebanyak 1.634 orang dengan RFT sebanyak 862 dengan prevalensi rate sebesar 2,1 per 10.000 penduduk

Jumlah penderita kusta yang terdaftar di Sulsel pada tahun 2008 sebanyak 2.770 orang yaitu penderita PB (Pausi Basiler) sebanyak 839, penderita Multi Basiler (MB) sebanyak 987 orang dan penderita RFT PB sebanyak 486 orang dan RFT MB sebanyak 458 orang. Sedangkan pada tahun

2009 tercatat sebanyak 1.495 penderita yang terdiri dari penderita PB sebanyak 451 dan MB sebanyak 1.044 orang.

b. Penyakit Menular yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)

PD3I merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas/ditekan dengan pelaksanaan program imunisasi. PD3I yang dibahas dalam bab ini mencakup penyakit Tetanus Neonatorum, Campak, Difteri, Pertusis dan Hepatitis B. Jumlah kasus PD3I yang

Page 47: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

33

dikumpulkan dari Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2009 dapat dilihat pada lampiran Tabel 14.

1) Tetanus Neonatorum

Secara nasional, jumlah kasus Tetanus Neonatorum pada tahun 2003 sebanyak 175

kasus dengan angka kematian (CFR) 56%. Angka ini sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini diduga karena meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan. Namun secara keseluruhan CFR masih tetap tinggi. Penanganan Tetanus Neonatorum memang tidak mudah, sehingga yang terpenting adalah usaha pencegahan yaitu pertolongan persalinan yang higienis ditunjang dengan imunisasi TT pada ibu hamil.

Untuk di Sulawesi Selatan, kasus Tetanus Neonatorum pada tahun 2005 terjadi pada 6 (enam) kab./kota dengan jumlah penderita sebanyak 8 orang dan kematian sejumlah 5 orang (62,5%). Adapun distribusi kejadiannya yakni di Kab. Luwu Utara jumlah kejadian 1 kali, penderita 1 orang dan kematian 1 orang (CFR=100%), Kab. Gowa dengan 2 kejadian, 2 penderita dan 2 juga kematian (CFR=100%), Kab. Bulukumba dengan 2 kejadian, 2 penderita tanpa kematian (CFR=0%), Kota Palopo 1 kejadian, 1 penderita dan 1 kematian (CFR=100%), Kab. Wajo 1 kejadian, 1 penderita namun tanpa kematian (CFR=0%). Sementara untuk tahun 2006, kasus Tetanus Neonatorum terjadi sebanyak 9 kali kejadian dengan jumlah penderita 9 orang dan kematian 7 orang (CFR=77,78%) dan pada tahun 2007 ini, kasus Tetanus Neonatorum terjadi sebanyak 10 kali kejadian dengan jumlah penderita 7 orang dan kematian 6 orang (CFR=86 %). Sedangkan pada tahun 2008 berdasarkan profil kesehatan kabupaten/ kota, kasus TN terjadi dua kali yaitu di Kab. Takalar dan Wajo. Pada tahun 2009, kasus TN terjadi di Takalar dan Enrekang.

2) Campak

Penyakit campak merupakan penyakit yang dapat di cegah melalui imunisasi.

Campak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan kejadian luar biasa (KLB). Sepanjang tahun 2003, secara nasional, frekuensi KLB Campak menempati urutan keempat, setelah DBD, Diare dan Chikungunya. KLB Campak 2003 terjadi sebanyak 89 kali dengan jumlah kasus sebanyak 2.914 dan 10 kematian (CFR=0,34%).

Sedangkan di Sulawesi Selatan, KLB Campak periode Januari - Desember 2005 (sama dengan kejadian di tahun 2004) yakni terjadi di 5 kab./kota dengan jumlah penderita sebanyak 445 orang (termasuk 1 Kabupaten dari Provinsi Sulbar yakni Kab. Majene) tanpa kematian (CFR=0,0%). Adapun distribusi kab./kota yang melaporkan adanya KLB Campak masing-masing Kab. Luwu dengan 1 kejadian 72 penderita tanpa kematian (CFR=0%), Kab. Sidrap 2 kejadian dengan 19 penderita tanpa kematian, Kab. Tator 1 kejadian dengan 183 penderita tanpa kematian, Kota Palopo 1 kejadian dengan 23 penderita tanpa kematian dan Kab. Luwu Timur 1 kejadian dengan 53 penderita tanpa kematian (CFR=0%). Pada tahun 2006, KLB Campak terjadi sebanyak 35 kali dengan jumlah penderita sebanyak 547 orang dengan CFR sebesar 18,65% dan untuk tahun 2007 jumlah penderita campak meningkat sebanyak 1.261 orang dan tanpa kematian (CFR=0%).

Menurut hasil Riskesdas tahun 2007 di Sulawesi Selatan. prevalensi campak klinis sebesar 1,32%, tertinggi di Kabupaten Tana Toraja (7,1%) dan terendah di beberapa kabupaten

Page 48: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

34

dengan prevalensi 0,1%. Enam diantara 23 kabupaten mempunyai prevalensi lebih tinggi dari angka provinsi, antara lain Tator (7,1%), Luwu Utara (2,8%), Luwu (2,5%), Bantaeng (2,2%), Gowa (1,8%), dan Luwu Timur (1,5%). Dari keempat jenis infeksi di atas di Sulawesi Selatan, hanya ISPA yang angka prevalensinya lebih rendah dari angka nasional.

Sedangkan pada tahun 2008 ini, jumlah penderita campak menurun yaitu 675 orang dan tanpa kematian (CFR=0%) dan meningkat pada tahun 2009 menjadi 921 orang.

GAMBAR III.B.9 PEMETAAN CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK

DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

Wajo

Kota Ujung Pandang

Pinrang

Luw u

Maros

Kota Palopo

Barru

Kota Pare-Pare

Bantaeng

Soppeng

Luw u UtaraLuw u Timur

BulukumbaTakalar

Sidenreng Rappang

Pangkajene Kepulauan

Tana Toraja

Jeneponto

Sinjai

Bone

Enrekang

Selayar

Gow a

Sumber : Profil Kese kab/Kota, 2009

Cakupan imunisasi campak di Sulsel pada tahun 2008 telah memenuhi target provinsi yaitu 92,88% (melebihi 2,88% dari target provinsi). Namun masih terdapat 6 kab/kota yang belum memenuhi target provinsi (di bawah 90%), antara lain Kab. Selayar, Jeneponto, Barru, Pinrang, Tator dan Palopo. Dan tidak ada kab/ kota yang telah memenuhi target nasional (100%).

3) Difteri

Penyakit difteri termasuk penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri

corynebacterium diphtheria. Bakteri tersebut bersarang dan berkembang biak dalam tenggorokan dengan toksin yang sangat kuat. Penularannya bisa terjadi melalui udara atau cipratan sewaktu si penderita batuk atau bersin. Toksin dari bakteri itu dapat merusak saluran pernafasan dan masuk ke dalam aliran darah hingga bisa menyebabkan kelainan

Page 49: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

35

pada organ tubuh yang penting, misalnya jantung. Penyakit tersebut terutama menyerang anak-anak usia balita, padahal difteri bisa ditangkal dengan imunisasi DPT.

Difteri termasuk penyakit menular yang jumlah kasusnya relatif rendah. Rendahnya kasus Difteri sangat dipengaruhi adanya program imunisasi. Namun KLB Difteri masih sering terjadi dan CFR-nya tinggi. Secara nasional, pada tahun 2003 terjadi 54 KLB dengan jumlah kasus sebanyak 86 dan CFR sebesar 23%.

Sementara itu, kasus Difteri selama tahun 2005 di Sulawesi Selatan yang dihimpun melalui Profil Kesehatan Kab./Kota, terjadi pada 4 kab./kota yakni Kab. Maros sebanyak 112 kasus, Kota Makassar sebanyak 109 kasus, Kab. Luwu Utara sebanyak 9 kasus, dan Kab. Tator sebanyak 1 kasus. Sedangkan untuk tahun 2006, tercatat kasus difteri terjadi hanya di Kab. Tator sebanyak 201 kasus dan pada tahun 2007 ini kasus difteri terjadi di tiga kabupaten yaitu Kab.Bone sebanyak 4 kasus, kab. Luwu Timur 2 kasus dan khusus Kab.Tator terjadi penurunan yang cukup significan sebanyak 2 kasus. Untuk tahun 2008 kasus difteri hanya terjadi di dua kabupaten yaitu Kab. Tator yakni 2 kasus dan Kab. Pangkep yakni 1 kasus. Sedangkan pada tahun 2009 terjadi di dua kab./kota yaitu Kota Makassar 9 kasus dan Kab. Bone 6 kasus.

4) Pertusis

Di Indonesia, jumlah kasus Pertusis pada tahun 2003 sebanyak 2.788 kasus dengan angka insiden tertinggi pada anak usia kurang dari 1 tahun. Pada tahun yang sama juga terjadi 5 kali KLB Pertusis dengan jumlah kasus sebanyak 124.

Sedangkan di Sulawesi Selatan, berdasarkan data yang dikumpulkan melalui Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2005, tercatat bahwa jumlah kasus Pertusis hanya terjadi di Kota Makassar dengan jumlah kasus sebanyak 1 kasus dan Kab. Tator sebanyak 9 kasus. Sementara untuk tahun 2006 tercatat jumlah kasus sebanyak 16 kasus dengan kasus tertinggi di Kab. Tator. Pada tahun 2007 ini jumlah kasus Pertusis terjadi dibeberapa kab/kota yaitu tertinggi di Kabupaten Luwu Timur sebanyak 99 kasus. Sementara Kabupaten Barru sebanyak 18 kasus, Tator sebanyak 5 kasus dan Kabupaten Maros hanya 1 kasus. Untuk tahun 2008 jumlah kasus pertusis turun signifikan di beberapa Kab/Kota yaitu tertinggi di Kab. Enrekang sebanyak 12 kasus, Luwu Timur 5 kasus dan Kab. Bulukumba hanya 1 kasus.

Sedangkan pada tahun 2009 hanya terjadi di Kab. Bulukumba (111 kasus). 5) Hepatitis Secara nasional, jumlah kasus Hepatitis pada tahun 2003 sebanyak 29.597 kasus

dengan angka insiden 1,4 per 10.000 penduduk. Pada periode tahun 2000–2003 angka insiden ini berfluktuasi, namun pada tahun 2003 terjadi sedikit peningkatan.

Sedangkan di Sulawesi Selatan, berdasarkan data yang dikumpulkan melalui Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2004, tercatat bahwa jumlah kasus hepatitis sebanyak 700 kasus yang tersebar pada 9 kab./kota masing-masing di Kota Makassar (475 kasus), Kab. Tator (105 kasus), Kab. Bone (43 kasus), Kab. Soppeng (40 kasus), Kab. Barru (16 kasus), Kab. Jeneponto (9 kasus), Kab. Luwu (6 kasus), Kab. Sinjai (4 kasus), Kab. Maros (2 kasus), tanpa KLB Hepatitis. Untuk tahun 2006, tercatat sebanyak 550 kasus, sementara menurut hasil laporan dari Subdin P2PL Dinkes Prov. Sulsel, tercatat bahwa selama tahun

Page 50: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

36

2006 dilaporkan sekali terjadi KLB penyakit Hepatitis dengan jumlah penderita sebanyak 23 orang. Pada tahun 2007 jumlah kasus mengalami penurunan yakni 462 kasus yang tersebar di 8 kab./kota masing-masing di Kab. bantaeng (56) kasus, Kab.Gowa (182) kasus, Kab.Maros (11), Kab.pangkep (16) kasus, kab.Soppeng (4) kasus, Kab. Pinrang (103), Kab.tator (83) dan kab.Luwu timur (2) kasus. Sedangkan untuk tahun 2008 ini jumlah kasus kembali mengalami penurunan yaitu 273 kasus, tersebar di 4 Kab/Kota meliputi : Kab. Gowa (163) kasus, Kab. Pangkep (34) kasus, Kab. Barru (32) kasus dan Kab. Enrekang (44) kasus.

Sedangkan pada tahun 2009 sebanyak 195 kasus, terjadi di 5 Kab./Kota yaitu Kab. Takalar (20 kasus), Maros (21 kasus), Enrekang (1 kasus), Tator (32 kasus) dan Kota Parepare (121 kasus)

GAMBAR III.B.10 PEMETAAN CAKUPAN HEPATITIS B DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

Wajo

Kota Ujung Pandang

Pinrang

Luw u

Maros

Kota Palopo

Barru

Kota Pare-Pare

Bantaeng

Soppeng

Luw u UtaraLuw u Timur

BulukumbaTakalar

Sidenreng Rappang

Pangkajene Kepulauan

Tana Toraja

Jeneponto

Sinjai

Bone

Enrekang

Selayar

Gow a

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota, 2009 Pada tahun 2009 ini tercatat BCG (93,98%), DPT3+HB3 (93,44 %), Polio (92,97

%), Campak(92,88%), secara keseluruhan belum mencapai terget nasional (100%). Capaian imunisasi HB3 dapat dilihat pada gambar III.B.10, terdapat 4 kabupaten yang tidak memenuhi standar provinsi (90%) yaitu Kab. Selayar, Jeneponto, Sinjai dan Sidrap.

Berdasarkan laporan hasil SDKI 2007, terdapat 59% anak usia 12-23 tahun di Indonesia telah menerima semua jenis imunisasi yang dianjurkan, 9% anak tidak pernah menerima imunisasi dan sisanya 33% anak hanya menerima sebagian imunisasi. Cakupan imunisasi dasar berbeda sedikit menurut jenis kelamin anak, tetapi beragam cukup bermakna menurut latar belakang karakteristik anak, contohnya terdapat 68% anak

Page 51: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

37

perkotaan telah menyelesaikan imunisasi dasar dibandingkan 52% anak perdesaan. Cakupan imunisasi lengkap meningkat dengan meningkatnya tingkat pendidikan ibu; 19% anak dari ibu tanpa pendidikan dibandingkan 73% anak dari ibu pendidikan menengah atau lebih. Adapun situasi cakupan imunisasi di Sulsel berdasarkan SDKI 2007 tercatat BCG 79,8% (Nasional 85,4%), DPT3 61,8%(Nasional 66,7%), Polio4 53,6%(Nasional 55,5%), Campak 69% (Nasional 76,4%), Hepatitis B3 54,1% (Nasional 60,3%), imunisasi lengkap 55,1% (Nasional 58,6%), tidak pernah imunisasi 17,8% (Nasional 8,6%).

c. Penyakit bersumber binatang

1) Malaria

Di Indonesia diperkirakan setiap tahunnya terdapat 15 juta penderita malaria dan 30.000 orang diantaranya meninggal dunia (Survei Kesehatan Rumah Tangga/SKRT, 1995). Penyakit Malaria menyebar cukup merata di seluruh kawasan Indonesia, namun paling banyak dijumpai di luar wilayah Jawa-Bali, bahkan di beberapa tempat dapat dikatakan sebagai daerah endemis malaria. Menurut hasil pemantauan program diperkirakan sebesar 35% penduduk Indonesia tinggal di daerah endemis Malaria. Perkembangan penyakit Malaria pada beberapa tahun terakhir cenderung mengalami peningkatan di semua wilayah. Di Jawa-Bali kenaikan tersebut ditandai dengan meningkatnya API sedangkan di luar Jawa-Bali ditandai dengan peningkatan AMI.

Terjadinya peningkatan kasus diakibatkan antara lain adanya perubahan lingkungan seperti penambangan pasir yang memperluas genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk penular malaria, penebangan hutan bakau, mobilitas penduduk dari P. Jawa ke luar Jawa yang sebagian besar masih merupakan daerah endemis malaria dan obat malaria yang resisten yang semakin meluas.

Kegiatan penemuan penderita di Sulsel, sifatnya pasif dan dilaksanakan oleh unit-unit pelayanan kesehatan (Pustu, Puskesmas dan Rumah Sakit). Dari 24 kabupaten/kota yang melapor pada tahun 2002 ditemukan penderita Malaria Klinis sebanyak 16.128 penderita dengan sediaan darah yang diperiksa sebanyak 6.251 SD dan yang positif sebanyak 958 (SPR = 15,33 %). Sedangkan untuk tahun 2003 tercatat bahwa penemuan penderita secara pasif (Malaria Klinis) dilaporkan dari 26 kabupaten/kota sebanyak 8.491 kasus Malaria Klinis, jumlah specimen yang diperiksa sebanyak 5.389 dan yang positif sebanyak 1.365 (63,47%). Untuk tahun 2004, jumlah penderita klinis malaria sebanyak 12.009 penderita (AMI = 1.433 per mil), angka tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 1,43% dibandingkan dengan tahun 2003.

Sementara untuk tahun 2005, data yang dihimpun melalui Subdin P2&PL Dinkes Prov. Sulsel tercatat 9.461 kasus Malaria Klinis, jumlah specimen yang diperiksa sebanyak 3.832 (40,50%) dan yang positif sebanyak 3,42%. Di tahun 2006, tercatat bahwa hasil kegiatan penemuan dan pengobatan penderita sebanyak 846 orang (21,75%) dari 4.031 sediaan darah yang diperiksa atau 57,76% dari jumlah klinis yang dilaporkan (6.979 kasus) dengan kasus tertinggi di Kab. Bulukumba, Kab. Selayar, dan Kab. Soppeng. Untuk tahun 2007 jumlah penderita Malaria klinis sebanyak 13.029 penderita dengan jumlah yang positif sebanyak 1.927 orang (14,79 %) dengan kasus tertinggi di Kab.Selayar, Bulukumba, Enrekang dan Tator.

Page 52: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

38

Pada tahun 2008 jumlah penderita malaria klinis mengalami penurunan menjadi 8.886 kasus dengan jumlah positif sebanyak 1.153 kasus (12,98 %). Kasus tertinggi di Kab. Selayar, Pangkep, Luwu Utara, Enrekang dan Tator atau AMI sebesar 1,14 per 1000 penduduk. Jumlah penderita malaria yang di konfirmasi laboratorium dengan hasil positif terbesar di Kab. Selayar, Enrekang, dan Luwu Utara atau API sebesar 0,15 per 1000 penduduk.

Sdangkan untuk tahun 2009 jumlah penderita malaria klinis mengalami peningkatan menjadi 11.305 kasus dengan jumlah positif sebanyak 1.963 kasus (17,36%). Kasus tertinggi di Kab. Bulukumba, Selayar, Pangkep, dan Luwu Utara (merah) atau AMI sebesar 1,36 per 1000 penduduk. Jumlah penderita malaria yang di konfirmasi laboratorium dengan hasil positif terbesar di Kab. Bulukumba, Luwu Utara, Enrekang dan Selayar (titik-titik) atau API sebesar 0,24 per 1000 penduduk, seperti pada gambar III.B.11

GAMBAR III.B.11

PEMETAAN KASUS MALARIA KLINIS DAN POSITIF DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

Wajo

Kota Ujung Pandang

Pinrang

Luw u

Maros

Kota Palopo

Barru

Kota Pare-Pare

Bantaeng

Soppeng

Luw u UtaraLuw u Timur

BulukumbaTakalar

Sidenreng Rappang

Pangkajene Kepulauan

Tana Toraja

Jeneponto

Sinjai

Bone

Enrekang

Selayar

Gow a

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota di Prov. Sulsel, 2009

Adapun upaya-upaya yang telah dilakukan untuk menekan angka kesakitan tersebut adalah pengendalian vektor di daerah endemis, pencegahan penyakit dengan memakai kelambu berinsektisida, sosialisasi obat malaria ACT, penemuan dan pengobatan penderita (active dan passive) serta pengamatan vektor penyakit.

Page 53: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

39

Selain itu dilakukan juga Survei malariometrik yang merupakan survei malariometrik dasar. Survei ini bertujuan untuk mengetahui tingkat endemisitas penyakit malaria di suatu wilayah, berdasarkan indikasi ditemukannya pembesaran limpha atau kasus-kasus malaria yang berkunjung ke unit-unit pelayanan kesehatan yang berasal dari suatu wilayah tertentu dan evaluasi terhadap dampak pemberantasan vektor.

2) Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Penyakit Demam Berdarah Dengue telah menyebar secara luas ke seluruh kawasan

dengan jumlah kabupaten/kota terjangkit semakin meningkat hingga ke wilayah pedalaman. Penyakit ini sering muncul sebagai KLB sehingga angka kesakitan dan kematian yang terjadi dianggap merupakan gambaran penyakit di masyarakat.

Angka insiden DBD secara nasional berfluktuasi dari tahun ke tahun. Pada awalnya pola epidemik terjadi setiap lima tahunan, namun dalam kurun waktu lima belas tahun terakhir mengalami perubahan dengan periode antara 2–5 tahunan. Sedangkan angka kematian cenderung menurun.

Angka kematian (CFR) penyakit DBD di Indonesia pada tahun 2000 mengalami penurunan dibandingkan tahun 1999, yaitu dari 2,0 % menjadi 1,4 %. Namun demikian jumlah kasus DBD meningkat dari 21.134 kasus dengan kematian 422 pada tahun 1999 menjadi 33.443 kasus dengan kematian 472 kematian pada tahun 2000. Angka kesakitan meningkat dari 10,17 per 100.000 penduduk pada tahun 1999 menjadi 15,75 per 100.000 penduduk pada tahun 2000. Sedangkan untuk tahun 2001, peningkatan terjadi baik pada angka kesakitan (insidens rate) maupun pada kematian (CFR) yakni masing-masing 17,1 per 100.000 penduduk dengan CFR sebesar 4,7%. Masih terjadinya peningkatan kasus DBD ini disebabkan antara lain dengan tingginya mobilitas dan kepadatan penduduk, nyamuk penular penyakit DBD (Aedes Aegypti) tersebar di seluruh pelosok tanah air dan masih digunakannya tempat-tempat penampungan air (TPA) tradisional (tempayan, bal, drum, dll). Partisipasi masyarakat dalam penanggulangan penyakit DBD dapat dilihat dengan masih rendahnya angka bebas jentik (ABJ) yakni rata-rata 82,86 % baik di rumah, sekolah maupun tempat-tempat umum. Pada tahun 2003, jumlah penderita DBD dilaporkan sebanyak 51.516 kasus dengan angka kematian (CFR) sebesar 1,5% dan angka insiden sebesar 23,87% kasus per 100.000 penduduk.

Di Sulawesi Selatan, menurut laporan dari Subdin P2&PL tahun 2003, jumlah kejadian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) pada 26 kab./kota sebanyak 2.636 penderita dengan kematian 39 orang (CFR= 1,48 %), disamping itu pula jumlah kejadian luar biasa (KLB) sebanyak 82 kejadian dengan jumlah kasus sebanyak 495 penderita dan kematian 19 orang (CFR=3,84%). Bila dibandingkan dengan kejadian KLB Demam Berdarah Dengue Tahun 2002 maka jumlah kejadian mengalami peningkatan sebesar 1,60 kali, jumlah penderita meningkat sebesar 4,21 kali dan jumlah kematian meningkat 1,97%.

Sedangkan untuk tahun 2004, telah dilaporkan kejadian penyakit Demam Berdarah sebanyak 2.598 penderita (termasuk data Sulawesi Barat) dengan kematian 19 orang (CFR=0,7%). Dari kejadian tersebut telah dilakukan penanggulangan fokus berupa pengasapan, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) termasuk abatisasi. Pola kejadian tersebut berlangsung antara Januari-April, Juni, Oktober dan Desember (memasuki musim penghujan). Jumlah kasus tertinggi terjadi di Kota Makassar, Kab. Gowa dan Barru. Untuk tahun 2005, tercatat jumlah penderita DBD sebanyak 2.975 dengan kematian 57 orang

Page 54: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

40

(CFR=1,92%). Sementara untuk tahun 2006, kasus DBD dapat ditekan dari 3.164 kasus tahun 2005 menjadi 2.426 kasus (22,6%) pada tahun 2006, demikian pula angka kematian (CFR) dari 1,92% turun menjadi 0,7% pada tahun 2006, dengan kelompok penduduk yang terbanyak terserang adalah pada kelompok usia anak sekolah (5-14 tahun) sebesar 55%, kemudian pada kelompok usia produktif (15-44 tahun) sebesar 25%, kelompok usia anak balita (1-4 tahun) sebesar 16% dan usia diiatas 45 tahun serta usia dibawah 1 tahun masing-masing sebesar 2%.

Pada tahun 2007 kasus DBD kembali meningkat dengan jumlah kasus sebanyak 5.333 kasus dan jumlah kasus yang terbesar berada di kab.Bone (1030) kasus, menyusul Kota Makassar (452) kasus, Kab. Bulukumba (376) kasus, Kab.Pangkep (358) kasus.

Gbr. III.B.12. Pemetaan Kasus DBD di Sulsel 2009

Sedangkan kasus DBD di Sulawesi Selatan pada tahun 2009 kategori tinggi pada Kab. Bulukumba, Bantaeng, Gowa, Makassar, Maros, Pangkep, Barru, Bone, Wajo, Pinrang, dan Sidrap (warna merah atau 217-731 kasus), sedangkan kabupaten/ kota yang tidak terdapat kasus DBD yaitu Kab. Selayar dan Tator (warna hijau), seperti pada gambar III.B.12.

Kegiatan penanggulangan yang dilakukan antara lain pengasapan, pemberantasan sarang nyamuk (PSN), abatisasi dan penyuluhan. Beberapa faktor penyebab DBD diantaranya karena peningkatan kasus di daerah endemis, beberapa daerah yang selama ini sporadis terjadi KLB, kemungkinan ada kaitannya dengan pola musiman 3-5 tahunan, kemudian bila dilihat dari hasil PJB, angka bebas jentik (ABJ) dibeberapa daerah endemis masih dibawah 95% (tahun 2004 ABJ sebesar 92,0%), untuk tahun 2006, ABJ tercatat sebesar 68,48%. Sedangkan untuk tahun 2007 ABJ tercatat 65,21% dan untuk tahun 2008 ini ABJ mengalami peningkatan sebanyak 68,90 %.

3) Penyakit Filariasis Program eliminasi filariasis dilaksanakan atas dasar kesepakatan global WHO

tahun 2000 yaitu ”The Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health Problem The Year 2020”.

Filariasis (penyakit kaki gajah) tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat terutama di daerah pedesaan di luar pulau Jawa, Bali dan NTB. Dampak dari serangan penyakit ini adalah menurunkan derajat kesehatan masyarakat karena menurunnya daya kerja dan produktivitas serta timbulnya cacat anggota tubuh yang menetap. Penyakit yang

Wajo

Kota Ujung Pandang

Pinrang

Luw u

Maros

Kota Palopo

Barru

Kota Pare-Pare

Bantaeng

Soppeng

Luw u UtaraLuw u Timur

BulukumbaTakalar

Sidenreng Rappang

Pangkajene Kepulauan

Tana Toraja

Jeneponto

Sinjai

Bone

Enrekang

Selayar

Gow a

Page 55: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

41

ditularkan melalui gigitan nyamuk, beberapa jenis nyamuk diketahui berperan sebagai vektor Filariasis antara lain Mansonia, Anopheles dan Culex.

Di Indonesia, sampai dengan tahun 2003 kasus kronis Filariasis telah menyebar ke 30 provinsi pada lebih dari 231 kabupaten dengan jumlah kasus kronis 6.635 orang. Sampai saat ini di Indonesia telah ditemukan 3 species cacing filaria, yaitu Wucherecia bancrofti, Brugia Malayi dan Brugia Timori.

Di Sulawesi Selatan, salah satu kegiatan program pemberantasan penyakit Filaria adalah survei endemisitas Filariasis berupa survei darah jari yang bertujuan untuk mengetahui tingkat endemisitas berdasarkan mikro filaria rate pada lokasi yang ditentukan kasus klinis filariasis. Pada tahun 2001, kegiatan ini dilaksanakan pada 20 lokasi dari 6 kabupaten antara lain Kabupaten Luwu Utara, Luwu, Mamuju, Bone, Barru dan Polmas. Dari 3.938 specimen yang diperiksa ditemukan specimen yang positif sebanyak 22 specimen (MF Rate = 0,66 %) yaitu terdapat pada lokasi Simboro, Rangas, Paraby, Baras III, Martajaya di Kabupaten Mamuju Utara sedangkan pada Kabupaten Luwu Utara terdapat di lokasi Malili, Kabupaten Barru di lokasi Tanete Riaja dan Kabupaten Polmas di lokasi baru.

Sedangkan untuk tahun 2002, kegiatan ini dilaksanakan pada 12 lokasi dari 4 kabupaten antara lain Kabupaten Mamuju, Luwu Utara, Polmas dan Bone. Dari 1.931 specimen yang diperiksa ditemukan 4 specimen positif dengan Mikrofilaria Rate 0,21%, yang semuanya terdapat di Kabupaten Mamuju yakni pada lokasi Desa Karundang dan Desa Lara. Sementara untuk tahun 2003, kegiatan ini dilaksanakan pada 10 lokasi dari 5 kabupaten antara lain Kabupaten Maros, Luwu Utara, Polmas, Bone dan Mamuju. Dari 223 specimen yang diperiksa ditemukan 12 specimen positif dengan Mikrofilaria Rate 10,10%, yang semuanya terdapat di Kabupaten Polmas yakni pada lokasi Desa Lampoko, wilayah puskesmas Campalagian.

Untuk tahun 2004, dilaksanakan survei cepat filariasis di 30 puskesmas pada 15 kab./kota non endemis filariasis. Hingga triwulan IV 2004, jumlah penderita kronis yang ditemukan sebanyak 6 orang yaitu di Kab. Barru sebanyak 2 orang, Kab. Sidrap, Kab. Gowa, Kab. Luwu Utara dan Kab. Maros masing-masing sebanyak 1 orang. Sedangkan untuk survei evaluasi pengobatan, dilaksanakan di 5 lokasi pada 2 kabupaten endemis filariasis yaitu Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Luwu Timur. Adapun jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 545 dari target 500 spesimen, dan hasil pemeriksaan mikrofilaria (MF Rate = 0%). Sementara untuk tahun 2005, Survei darah jari dilakukan di 6 lokasi pada 5 kabupaten yakni 2 lokasi di Kab. Barru, dan di Kab. Gowa, Kab. Sidrap, Kab. Luwu Utara dan Kab. Polman masing-masing 1 lokasi. Lokasi yang telah di survei yakni Kab. Polman dan Kab. Sidrap dengan hasil pemeriksaan darah jari yaitu MF rate 0%. Sedangkan untuk tahun 2006, ditemukan tingkat MF rate di Kab. Sidrap sebesar 1,37%, Kab. Enrekang 1,2% dan Kab. Luwu Timur 1,4%, hal ini menandakan bahwa daerah tersebut merupakan daerah endemis filariasis karena MF rate-nya berada diatas 1%. Pada tahun 2007 ditemukan kasus filariasis terjadi di 5 kab/kota, yaitu tertinggi di Kab. Luwu Timur sebanyak 69 orang, menyusul Kab. Bone 11 orang, Kab. Sidrap dan Enrekang masing-masing 7 orang dan terendah di Kab. Barru 1 orang. Prevalensi nasional menurut Riskesdas 2007 yaitu 0,11%.

Page 56: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

42

Pada tahun 2008 dari hasil pengumpulan data profil kesehatan, kasus filariasis mengalami penambahan wilayah kejadian yaitu di 6 kab/kota, dimana tertinggi di Kab. Luwu Timur sebanyak 68 orang, kemudian Kab.Enrekang 19 orang, Sidrap 8 orang, Gowa 4 orang,sementara Bone dan Wajo masing-masing 1 orang. Sedangkan tahun 2009 kasus filariasis mengalami penambahan wilayah kejadian yaitu di 7 kab/kota, dimana tertinggi di Kab. Enrekang 18 orang, Luwu Timur sebanyak 7 orang, Sidrap 7 orang, Barru 5 orang, Pinrang 2 orang, Gowa dan Jeneponto masing-masing 1 orang.

Gbr. III.B.13 Pemetaan Kasus Filariasis Sulsel 2009

4) Penyakit Rabies

Penyakit Rabies pada beberapa tahun terakhir semakin menyebar ke berbagai wilayah yang selama ini dianggap aman atau daerah bebas rabies. Pada tahun 2000 Provinsi Nusa Tenggara Timur melaporkan adanya KLB di beberapa wilayah yang selama ini dinyatakan bebas Rabies, antara lain di Kabupaten Ngada dilaporkan sebanyak 1.711 kasus dengan kematian 1 orang, Kabupaten Ende sebanyak 122 kasus dengan kematian 3 orang, dan di Flores Timur sebanyak 23 kasus dengan kematian 1 orang.

Di Sulsel, berdasarkan laporan dari 24 kabupaten/kota pada tahun 2001, KLB Rabies dengan jumlah kasus gigitan oleh hewan tersangka Rabies sebanyak 1.714 kasus, 8 diantaranya positif Rabies (Lyssa). Kasus gigitan tertinggi ialah di Kabupaten Tana Toraja (807 kasus) sedang yang terendah di Kabupaten Jeneponto (7 kasus). Kasus yang divaksinasi anti rabies (VAR) sebanyak 683 kasus (40 %), tertinggi Kabupaten Sinjai, Jeneponto dan Luwu (100 %) sedang kabupaten lain pemberiannya dilakukan secara selektif karena ketersediaan vaksin anti rabies sangat terbatas dibanding dengan jumlah kasus yang ada, serta sebagian kasus setelah dilakukan pemeriksaan specimen dan observasi hewan hasilnya negatif. Jumlah specimen positif setelah dilakukan pemeriksaan di BPPH Kabupaten Maros ditemukan sebanyak 84 specimen.

Sementara untuk tahun 2002, kasus gigitan hewan tersangka Rabies sebanyak 1.559 kasus dengan Lyssa sebanyak 14 orang. Jumlah kasus yang diberi vaksinasi (VAR) sebanyak 811 kasus (52,02%) dengan jumlah specimen yang positif Rabies sebanyak 117 specimen. Sedang untuk tahun 2003, kasus gigitan hewan tersangka Rabies sebanyak 1.610 kasus dengan Lyssa sebanyak 9 orang. Jumlah kasus yang diberi vaksinasi (VAR) sebanyak 688 kasus (42,7%) dengan jumlah specimen yang positif Rabies sebanyak 85 specimen. Bila dibandingkan tahun sebelumnya terjadi peningkatan jumlah kasus gigitan namun pemberian VAR dan Lyssa menurun.

Untuk tahun 2004, dilaporkan bahwa jumlah kasus gigitan hewan tersangka Rabies sebanyak 1.809 kasus dengan Lyssa 6 orang. Jumlah kasus yang divaksinasi (VAR) sebanyak 662 (37%) dan jumlah specimen yang positif sebanyak 45 specimen. Adapun kabupaten yang memiliki jumlah kasus tertinggi yakni di kabupaten Tana Toraja dan

Wajo

Kota Ujung Pandang

Pinrang

Luw u

Maros

Kota Palopo

Barru

Kota Pare-Pare

Bantaeng

Soppeng

Luw u UtaraLuw u Timur

BulukumbaTakalar

Sidenreng Rappang

Pangkajene Kepulauan

Tana Toraja

Jeneponto

Sinjai

Bone

Enrekang

Selayar

Gow a

Page 57: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

43

499

249

177

12693 89 83 76 72 65 51 49 43 37 35 31

13 12 7 7 6 1 0 0

GAMBAR. III.B.14SITUASI KASUS GIGITAN HEWAN TERSANGKA RABIES PER KAB./KOTA DISULSEL TAHUN 2009

Kabupaten Luwu. Sementara untuk tahun 2005, dilaporkan dari 28 kab./kota, jumlah kasus gigitan hewan tersangka rabies sebanyak 1.856 kasus dengan Lyssa 16 orang. Jumlah kasus yang divaksinasi (VAR) sebanyak 726 (39%) dengan jumlah spesimen positif sebanyak 64 specimen. Adapun kabupaten yang memiliki jumlah kasus gigitan yang tertinggi adalah Kab. Tator, Kab. Luwu Timur dan Kab. Soppeng.

Sedangkan untuk tahun 2006 tercatat 1.684 kasus dengan lyssa 24 orang. Jumlah penderita

yang di vaksinasi dengan VAR sebanyak 804 orang (47,6%), dengan jumlah spesimen yang positif sebanyak 72 specimen, dan kasus gigitan hewan yang tertinggi tetap di Kab. Tator, Kab. Luwu dan Kab. Luwu Timur. Pada tahun 2007 meningkat sebanyak 2.146 kasus, sementara jumlah penderita yang di vaksin sebanyak 936 orang (44%). Kasus gigitan hewan yang tertinggi tersangka rabies tetap di Kab.Tator sebanyak 288 orang, menyusul Kab.Luwu 94 orang, Kab.Enrekang 52 orang, Luwu timur 50 orang, Kab. Bone 48 orang dan Kab. Soppeng 47 orang.

Sulawesi Selatan pada tahun 2008 mengalami penurunan kasus gigitan sebesar 16,4% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu 2.146 kasus pada tahun 2007 menjadi 1.793 kasus gigitan pada tahun 2008. Sedangkan pada tahun 2009, jumlah kasus gigitan hewan tersangka rabies yang dilaporkan sebanyak 1.821 kasus dengan lyssa sebanyak 9 orang. Kasus yang divaksinasi sebanyak 690 kasus gigitan (36,81%).

5) Flu Burung (Avian Influenza/AI) Pada tahun 2005 dilaporkan bahwa untuk jenis penyakit Flu burung tercatat 1 kasus

dengan serologis positif H5N1, namun tanpa gejala. Adapun jenis kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan tentang pencegahan flu burung pada manusia dan unggas yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Dinas Peternakan Provinsi Sulawesi Selatan, sedangkan untuk tahun 2006 jumlah suspek flu burung yang dilaporkan sebanyak 37 orang dengan kematian 1 orang. Adapun distribusi penderita terdapat di Kab. Takalar 3 orang, Kab. Jeneponto, Sinjai, Bone, Sidrap masing-masing 1 orang, Kota Makassar 18 orang, Kab. Gowa 2 orang Kab. Maros 5 orang dan Kab. Bone 4 orang. (Laporan Subdin P2&PL, Tahun 2006). Pada tahun 2007 jumlah suspect flu burung yang dilaporkan sebanyak 19 orang .

Pada tahun 2008 ditemukan 14 suspect, distribusi penderita terdapat di Kab. Luwu Utara 5 suspect, Makassar dan Barru masing-masing 3 suspect, Bulukumba 2 suspect dan Bone satu suspect. Gigitan ditemukan pada golongan umur 1-9 tahun sebanyak 6 orang, 15-54 tahun sebanyak 6 orang dan golongan umur 55 tahun ke atas sebanyak 2 orang.

Page 58: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

44

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

Hipert Kecel Asma DM TumorSeries1 49,56 16,96 14,21 7,31 6,91

persentase

GAMBAR.III.B.15PERSENTSE KASUS PENYAKIT TIDAK MENULAR BERBASIS

PUSKESMAS DI SULSEL TAHUN 2009

Sedangkan pada tahun 2009 dilaporkan oleh Bidang P2PL Dinas Kesehatan Prov. Sulsel, penderita suspect flu burung sebanyak 8 orang. Kasus tersebut terjadi di 4 kabupaten/ kota yaituKota Makassar (4 suspec), Maros (2 suspec), Gowa (1 suspec), dan Barru (1 suspec).

2. Penyakit Tidak Menular Yang Diamati

Semakin meningkatnya arus globalisasi di segala bidang, telah banyak membawa

perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat termasuk dalam pola konsumsi makanan keluarga. Perubahan tersebut tanpa disadari telah memberi pengaruh terhadap terjadinya transisi epidemiologi dengan semakin meningkatnya kasus-kasus penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, tumor, diabetes, hipertensi, gagal ginjal dan sebagainya.

Di Sulawesi Selatan berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2007, dari 23 kabupaten/kota prevelensi penyakit sendi adalah 26,6%. Menurut kabupaten prevalensi penyakit sendi tertinggi dijumpai di Jeneponto 51,9% dan terendah di kota Pare-pare 17,1%. Dari hasil pengukuran darah, prevalensi hipertensi di Sulawesi Selatan 20,9%, menurut kabupten prevalensi tertinggi di Soppeng 40,6% dan terendah di Sidenreng Rappang 23,3%. Terdapat 67,6% kasus strok di Sulawesi Selatan yang telah didiagnosis oleh tenaga kesehatan, prevalensi tertinggi dijumpai di Wajo 13,6% dan terendah di Pangkajene Kepulauan 2,9%.

a. Penyakit Tidak Menular berbasis Puskesmas

Surveilans rutin penyakit tidak menular pada puskesmas sentinel di Sulawesi Selatan pada tahun 2008, ditemukan sebanyak 99.862 kasus penyakit tidak menular, yang terdiri dari perempuan (50.862) kasus dan laki-laki (48.449) kasus. Jumlah kematian karena PTM sebanyak 666 orang (0,7%).

Lima penyakit urutan terbesar ditemukan pada puskesmas sentinel tahun 2008 antara lain hipertensi (57,48%), kecelakaan lalu lintas (16,77%), asma (13,23%), diabetes mellitus (7,95%), dan osteoporosis (1,20%). Tetapi 5 urutan penyebab kematian karena PTM yang ditemukan pada puskesmas sentinel antara lain hipertensi (63,66%), kecelakaan lalu lintas (14,86%), asma (9,91%), diabetes mellitus (9,76%), dan tumor genital (1,50%).

Page 59: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

45

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

Kecel. Hypert Asma Kekeras DMSeries1 29,48 20,87 7,43 5,67 4,99

persentase

GAMBAR.III.B.16PERENTASE KASUS PENYAKIT TIDAK MENULAR BERBASIS

RUMAH SAKIT DI SULSEL TAHUN 2009

Sedangkan pada tahun 2009, ditemukan lima penyakit tidak menular urutan terbesar di Puskesmas antara lain hypertensi (49,56%), Kecelakaan (16,96%), Asma (14,21), Diabetes Mellitus (7,31%) dan Tumor (6,91%).

b. Penyakit Tidak Menular (PTM) berbasis Rumah Sakit

Berdasarkan hasil surveilans PTM berbasis rumah sakit di Sulawesi Selatan pada tahun 2008, diperoleh informasi bahwa lima urutan PTM terbanyak ditemukan pada rumah sakit sentinel, yaitu kecelakaan lalu lintas (30,50%), hypertensi (17,63%), asma (7,53%),

diabetes mellitus (6,65%), dan stroke (5,86%). Sedangkan lima urutan terbesar PTM penyebab kematian, yaitu hypertensi primer (22,07%), kecelakaan lalu lintas (16,61%), hypertensi sekunder (14,58%), stroke (6,66%), dan dibetes mellitus (6,28%).

Sedangkan pada tahun 2009, berdasarkan survei sentinel di rumah sakit ditemukan lima penyakit tidak menular urutan terbesar, antara lain

kecelakaan (29,48%), hypertensi (20,87%), asma (7,43%), tindak kekerasan (5,67%), dan diabetes mellitus (4,99%).

C. STATUS GIZI

Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan secara

umum, karena disamping merupakan faktor predisposisi yang dapat memperparah penyakit infeksi secara langsung juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan individual. Bahkan status gizi janin yang masih berada dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusu sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil atau ibu menyusui.

Berikut ini akan disajikan gambaran mengenai indikator-indikator status gizi masyarakat antara lain bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi wanita usia subur, Kurang Energi Kronis (KEK), Anemia Gizi Besi (AGB) pada ibu dan pekerja wanita dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) sebagaimana diuraikan berikut ini : 1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR dibedakan

Page 60: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

46

dalam 2 kategori yaitu BBLR karena prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu) atau BBLR karena Intra Uterine Growth Retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya kurang. Di negara berkembang, banyak BBLR dengan IUGR karena ibu berstatus gizi buruk, anemia, malaria dan menderita penyakit menular seksual (PMS) sebelum konsepsi atau pada saat hamil.

Di Sulawesi Selatan pada tahun 2007, tercatat bahwa jumlah bayi dengan berat badan lahir rendah sebanyak 2.416 (1,56% dari total bayi lahir) dan yang tertangani sebanyak 2.451 orang (100%), dengan kasus tertinggi terjadi di Kab. Sidrap (584 kasus) dan Kota Makassar (295 kasus) dan yang terendah di Kota Palopo (8 kasus).

GAMBAR III.C.1 PEMETAAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH

DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

Wajo

Kota Ujung Pandang

Pinrang

Luw u

Maros

Kota Palopo

Barru

Kota Pare-Pare

Bantaeng

Soppeng

Luw u UtaraLuw u Timur

BulukumbaTakalar

Sidenreng Rappang

Pangkajene Kepulauan

Tana Toraja

Jeneponto

Sinjai

Bone

Enrekang

Selayar

Gow a

Sumber : Profil kesehatan Kab/ Kota di Sulsel, 2008

Pada tahun 2008 jumlah bayi dengan BBLR mengalami penurunan menjadi 1.998

(1,36 % dari total jumlah bayi lahir) dan yang ditangani sebanyak 1.670 (83,58 %), sementara kasus tertinggi di Kota Makassar (251) kasus, menyusul Kab.Sidrap (172) kasus, Kota Pare-Pare (158) kasus dan Kab.Pangkep (147) kasus dan terendah di kab.Jeneponto sebanyak 22 kasus.

Sedangkan untuk tahun 2009 jumlah bayi dengan BBLR mengalami peningkata menjadi 2.040 (1,36 % dari total jumlah bayi lahir) dan yang ditangani sebanyak 2.025 (99,26%), sementara kasus tertinggi di Kota Makassar (251) kasus, menyusul Kab.Sidrap (172) kasus, Kota Pare-Pare (158) kasus dan kasus terendah di Kab. Barru.

Page 61: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

47

2. Status Gizi Balita Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat

kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi pada Balita adalah dengan anthropometri yang diukur melalui indeks Berat Badan menurut umur (BB/U) atau berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB). Kategori yang digunakan adalah: gizi lebih (z-score>+2 SD); gizi baik (z-score-2 SD sampai +2 SD); gizi kurang (z-score<-2 SD sampai -3 SD) dan gizi buruk (z-score<-3 SD).

Sejak tahun 1992 untuk mengukur keadaan gizi anak balita digunakan standar WHO-NCHS untuk index berat badan menurut umur. Namun dari beberapa studi/survei yang melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan (BB/TB), pada umumnya, pengukuran BB/TB menunjukkan keadaan gizi kurang yang lebih jelas, dan sensitif/peka dibandingkan prevalensi berdasarkan pengukuran berat badan menurut umur seperti hasil dari pengukuran prevalensi gizi kurang menurut BB/TB (wasting) sesudah tahun 1992 berkisar antara 10 – 14 %.

Masalah gizi kurang pada anak balita dikaji kecenderungannya menurut Susenas dan survei atau pemantauan lainnya. Secara nasional, menurut Susenas tahun 1989, prevalensi gizi buruk dan kurang pada balita adalah 37,5 % menurun menjadi 24,7 % tahun 2000, yang berarti mengalami penurunan sekitar 34 %.

Dari hasil Susenas 2001 di Indonesia, persentase Balita yang bergizi baik adalah sebesar 64,14%, yang bergizi sedang 21,51% dan sisanya 9,35% adalah Balita bergizi kurang/ buruk atau yang dikenal dengan istilah Kurang Kalori Protein (KKP). Bila dibandingkan menurut jenis kelamin, persentase balita perempuan bergizi baik relatif lebih tinggi daripada balita laki-laki, demikian pula gizi kurang/buruk lebih tinggi pada balita laki-laki dibandingkan balita perempuan. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Di Sulawesi Selatan, untuk menanggulangi masalah gizi atau untuk memperoleh gambaran perubahan tingkat konsumsi gizi di tingkat rumah tangga dan status gizi masyarakat dilaksanakan beberapa kegiatan seperti Pemantauan Konsumsi Gizi (PKG) dan Pemantauan Status Gizi (PSG) di seluruh kabupaten/kota. Hasil Pemantauan Status Gizi yang dilaksanakan pada tahun 2001 menggambarkan 84,7 % anak yang berstatus gizi baik, 11,3 % anak yang berstatus gizi kurang, 1,0 % anak yang berstatus gizi buruk dan 3,1 % anak yang berstatus gizi lebih. Sedangkan untuk tahun 2004, menurut laporan yang diterima oleh Subdin Bina Kesehatan Keluarga dan KB Dinkes Prov. Sulsel tercatat bahwa jumlah KEP sebesar 13,48% (PSG, 2004). Menurut hasil Survey Gizi Mikro Tahun 2006 balita gizi buruk tercatat sebesar 9%, sedangkan KEP total sebesar 28,5%.

Secara umum prevalensi gizi buruk di Sulawesi Selatan menurut hasil Riskesdas adalah 5,1% dan gizi buruk 12,5% dari 23 kab./kota terdapat delapan kab./kota yang diatas angka provinsi dan Sulawesi Selatan sudah mencapai target pencapaian program perbaikan gizi pada RPJM 2015 sebesar 20%

Pada kasus gizi buruk di Sulawesi Selatan pada tahun 2008 dengan adanya gejala klinis terbagi atas 3 jenis, yaitu marasmus, kwashiorkor, dan gabungan marasmik-kwashiorkor. Jumlah kasus gizi buruk berdasarkan ke tiga jenis tersebut di Sulsel pada tahun 2008 sebanyak 95 kasus, empat kabupaten/kota dengan kasus terbanyak antara lain Bone (16 kasus), Pinrang (15 kasus), Wajo (11 kasus), dan Jeneponto sebanyak (8 kasus).

Kasus gizi buruk yang sebanyak 95 itu terdiri dari marasmus (48 kasus), kwashiorkor (25 kasus), dan marasmik- kwashiorkor (22 kasus). Marasmus adalah gizi

Page 62: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

48

buruk yang disertai tanda-tanda seperti badan sangat kurus (kulit membungkus tulang), wajah seperti orang tua (pipi kempot, mata terlihat cekung), cengeng dan rewel, iga gambang, perut cekung, tulang belakang terlihat menonjol, kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada dan sering disertai penyakit infeksi serta diare. Kasus gizi buruk jenis marasmus di Sulsel pada tahun 2008 sebanyak 48 kasus, empat kabupaten/kota terbanyak antara lain Pinrang 12 kasus, Bone 11 kasus, Luwu Timur 7 kasus dan Jeneponto sebanyak 6 kasus. Kwashiorkor adalah keadaan gizi buruk yang disertai tanda-tanda klinis seperti edema di seluruh tubuh, rambut tipis, wajah membulat dan sembab. Kasus gizi buruk jenis kwashiorkor ditemukan terbanyak pada Kab. Wajo (5 kasus), Soppeng, Pinrang, Selayar, Bulukumba dan Bantaeng masing-masing (3 kasus).

Gbr. III.C.1 Pemetaan Situasi Gizi Buruk di Sulsel, 2009

Sedangkan gizi buruk jenis marasmik- kwashiorkor (M+K) adalah gizi buruk dengan gambaran klinis yang merupakan campuran dari beberapa gejala klinis kwashiorkor dan marasmus dengan BB/U <60% baku median WHO-NCHS disertai edema yang tidak mencolok. Kasus M+K di Sulsel pada tahun 2008 terbanyak di Kab. Enrekang (7 kasus), Pangkep (6 kasus), dan Bone (5 kasus).

CFR gizi buruk di Sulawesi Selatan pada tahun 2008 sebesar 1,1%, artinya setiap 100 kasus gizi buruk meninggal 1 orang. Kematian dengan kasus gizi buruk dapat dilihat pada peta dengan tanda titik, satu mewakili 3 kematian.

Situasi gizi buruk di Sulsel pada tahun 2009 berdasarkan profil kesehatan Kab./Kota tercatat sebanyak 2.825 orang (24,92% yang mendapat perawatan).

3. Status Gizi Wanita Usia Subur Kurang Energi Kronik (KEK)

Salah satu cara untuk mengetahui status gizi wanita usia subur (WUS) umur 15-49 tahun adalah dengan melakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA). Hasil pengukuran ini bisa digunakan sebagai salah satu cara dalam mengidentifikasikan

Page 63: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

49

seberapa besar seorang wanita mempunyai risiko untuk melahirkan bayi dengan berat bdan lahir rendah (BBLR). Indikator Kurang Energi Kronik (KEK) menggunakan standar lingkar lengan atas (LILA) <23,5cm. 4. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)

Salah satu masalah gizi yang perlu mendapat perhatian adalah masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). GAKY dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan fisik dan keterbelakangan mental. Gangguan pertumbuhan fisik meliputi pembesaran kelenjar tiroid (gondok), kretin (badan kerdil), gangguan motorik (kesulitan berdiri atau berjalan normal), bisu, tuli dan mata juling. Sedangkan ketebelakangan mental termasuk berkurangnya tingkat kecerdasan anak.

WHO/UNICEF/ICCID mengkategorikan endemisitas daerah dalam 4 kategori menurut besar Total Goiter Rater (TGR). TGR digunakan untuk menilai status GAKY masyarakat sekaligus untuk evaluasi dampak program terhadap perbaikan status GAKY.

Angka prevalensi gondok atau Total Goitre Rate (TGR) dihitung berdasarkan seluruh stadium pembesaran kelenjar, baik yang teraba (pallable) maupun yang terlihat (visible). Pada tahun 1980, TGR didapatkan dari survei GAKY sebesar 37,2%. Prevalensi ini menurun menjadi 27,7% pada tahun 1990 dan turun drastis menjadi 9,8% pada tahun 1998. Walaupun terjadi penurunan yang cukup berarti, GAKY masih dianggap masalah kesehatan masyarakat, karena secara umum prevalensinya masih di atas 5%.

Di Sulawesi Selatan, data dan informasi yang diperoleh tentang status GAKY untuk anak sekolah sebesar 10,1% (1998) dan 10,5% (2002), sedangkan untuk status GAKY pada ibu hamil tercatat sebesar 18,62%. Sedangkan GAKY secara keseluruhan untuk tahun 2006 tercatat sebesar 10,1% (Survey Pemetaan GAKY Nasional 2003).

Dari hasil Riskesdas tahun 2007 untuk Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 61.0% RT yang mempunyai garam cukup iodium sedikit lebih rendah dari angka nasional (62,3%) pencapaian ini masih jauh dari target nasional 2010 yaitu (90%).

Laporan dari Seksi Gizi pada tahun 2008 tentang pemantauan rumah tangga yang menggunakan garam beryodium, dari 40.513 balita yang disampling, 29.745 balita yang cukup, 1.261 balita yang kurang dan 2.027 balita yang tidak mengunakan garam beryodium.

Sedangkan berdasarkan profil kesehatan kab./Kota pada tahun 2009, tercatat sebanyak 1.276 desa/ kelurahan dengan penggunaan garam yodium yang baik (53,21%).

Demikian gambaran singkat mengenai situasi derajat kesehatan di Sulawesi Selatan sampai dengan tahun 2009.

Page 64: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

50

Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan gambaran situasi upaya kesehatan khususnya untuk tahun 2009. A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR

Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan pada fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut:

1. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4) Masa kehamilan merupakan masa rawan kesehataan, baik kesehatan ibu yang

mengandung maupun janin yang dikandungnya sehingga dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur. Hal ini dilakukan guna menghindari gangguan sedini mungkin dari segala sesuatu yang membahayakan terhadap kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya.

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) kepada ibu hamil selama kehamilannya, yang mengikuti pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4.

Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan cakupan K4 adalah

gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester dua dan dua kali pada trimester ketiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.

Gambaran persentase cakupan pelayanan K1 menurut

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN

Page 65: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

51

-

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

PERS

ENTA

SE

KAB./KOTA

GAMBAR. IV.A.3PERSENTASE PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN PER KAB./ KOTA

DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

kab./kota di Sulsel tahun 2007 tercatat sebesar 93,55% dan K4 sebesar 76,45%. Cakupan K1 berada di atas target nasional sedangkan K4 berada dibawah target nasional (78%), namun bila dilihat menurut kab./kota maka terdapat kab./kota yang berada diatas target nasional bahkan berada dibawah rata-rata provinsi. Adapun Kab./Kota yang memiliki cakupan yang masih berada jauh dari rata-rata adalah Kab. Selayar, Pangkep, Bone, Enrekang, Tator, Kota Parepare dan Palopo. Sedangkan pelayanan K1 tahun 2008 tercatat sebesar 93,55% dan K4 sebesar 93.84,45%. Sedangkan pada tahun 2009, pelayanan K1 tercatat sebesar 90,21% dan K4 sebesar 78,95%.

GAMBAR IV.A.2 PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K1 DAN K4 IBU HAMIL

DI SULSEL SELAMA TAHUN 2009

Sumber : Subdin Kesga Dinkes Prov Sulsel Tahun 2009

2. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi

Kebidanan

Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan. Hal ini antara lain disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (profesional). Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, termasuk pendampingan, meningkat sekitar 10%, yaitu dari

Page 66: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

52

60,75% pada tahun 1998 menjadi 70,62% pada tahun 2003. Sementara itu, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun

2005 di Sulsel tercatat sebesar 78,69%, bila dibandingkan dengan target SPM Bidang Kesehatan Tahun 2005 (77%) maka Sulsel berada di atas target. Sedangkan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2007 (72,68%) dan tahun 2008 mengalami peningkatan sebanyak (82.55%), kemudian pada tahun 2009 terjadi penurunan menjadi 72,06%. Sedangkan gambaran cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan

tahun 2004–2008 di Sulsel terjadi fluktuasi rata-rata mengalami peningkatan dari tahun 2004-2006, tetapi turun pada tahun 2007 kemudian meningkat lagi pada tahun 2008, kemudian menurun lagi pada tahun 2009. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran Tabel 17.

3. Deteksi Risiko, Rujukan Kasus Risti dan Penanganan Komplikasi

Kegiatan deteksi dini dan penanganan ibu hamil berisiko/komplikasi kebidanan perlu lebih ditingkatkan baik di fasilitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) maupun dimasyarakat. Risti/komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risti/komplikasi kebidanan meliputi Hb < 8 g %. Tekanan darah tinggi (sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg). Oedema nyata, eklampsia, perdarahan pervagina, ketuban pecah dini, letak lintang usia kehamilan > 32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan prematur.

Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh bidan di desa dan Puskesmas, beberapa ibu hamil diantaranya tergolong dalam kasus risiko tinggi (Risti) dan memerlukan pelayanan kesehatan karena terbatasnya kemampuan dalam memberikan pelayanan maka kasus tersebut perlu rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang memadai. Persentase cakupan ibu hamil risti yang dirujuk tahun 2008 sebesar 25.24 % .

Neonatus risti/komplikasi yang meliputi Asfiksia, tetanus neonatorum, sepsis, trauma lahir, BBLR ( Berat Badan Lahir < 2.500 gram). Sindroma gangguan pernafasan dan kelainan neonatal. Neonatal risti/komplikasi yang tertangani adalah neonatus risti/komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih di Puskesmas perawatan dan RS pemerintah/swasta dengan fasilitas PONED dan PONEK (pelayanan Obestetrik dan Neonatal Emergensi Dasar dan Pelayanan Obestetrik dan Neonatal Emergensi Komprehensif).

Berdasarkan data hasil SDKI 2007, pemeriksaan kehamilan di Sulsel secara garis besar masih sangat rendah, hal ini ditunjukkan dengan persentase pemeriksaan kehamilan oleh tenaga kesehatan mencapai 92,2% (Nasional 93,2%), yang memperoleh imunisasi TT paling sedikit 1 kali sebesar 82,5% (Nasional 73%), yang menerima tablet zat besi selama hamil sebesar 71,9% (Nasional 77,3%), yang melahirkan pada tenaga kesehatan sebesar

2004 2005 2006 2007 2008 2009

Profil 78,51  78,69  77,06  72,68  82,55  72,06 

66,00 68,00 70,00 72,00 74,00 76,00 78,00 80,00 82,00 84,00 

Persen

GAMBAR. IV.A.4PERSENTASE PERKEMBANGAN CAKUPAN PERSALINAN

DENGAN PERTOLONGAN TENAGA KESEHATAN DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2004-2009

Page 67: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

53

58,8% (Nasional 73%) dan yang melahirkan pada fasilitas kesehatan sebesar 30,6% (Nasional 46,1%).

-

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

PE

RS

EN

TAS

E

KAB./KOTA

GAMBAR. IV. A.5PERSENTASE CAKUPAN IBU HAMIL RISTI/ KOMPLIKASI YANG DITANGANI

PER KAB./KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota se Sulsel Tahun 2009

Pada tahun 2009, berdasarkan profil kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tercatat jumlah ibu hamil risti/komplikasi sebanyak 21.438 IH (11,86% dari ibu hamil) dan hanya 49,12% yang tertangani. Sedangkan jumlah neonatal risti/komplikasi sebanyak 4.509 orang (3,14% dari jumlah neonatal) dan sebanyak 78,51% yang tertangani. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran Tabel 28.

4. Kunjungan Neonatus

Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal 2 kali, satu kali pada umur 0-7 hari dan satu kali lagi pada umur 8-28 hari. Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi), pemberian Vitamin K, manajemen terpadu balita muda (MTBM) dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA.

Page 68: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

54

2004 2005 2006 2007 2008 2009

Profil 82,40  79,70  100,00  79,07  73,09  80,10 

20,00 

40,00 

60,00 

80,00 

100,00 

120,00 

Persen

GAMBAR. IV.A.7PERSENTASE PERKEMBANGAN CAKUPAN NEONATUS

DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2004-2009

-

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

PE

RS

EN

TAS

EGAMBAR. IV.A.6

PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS YANG DITANGANI PER KAB./ KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

Sumber : Profil kesehatan kab/Kota Tahun 2009 Cakupan Kunjungan Neonatus (KN) di Sulsel pada tahun 2008 sebesar 78,92%, masih di bawah standar nasional (90%), hanya empat kabupaten/ kota yang memenuhi standar, yaitu Pinrang (98,61%), Barru (96,80%), Pangkep (96,07%), dan Bone (96,03%). Sedangkan tiga kabupaten/kota yang terendah yaitu Gowa (45,44%), Sidrap (53,18%), dan Selayar (53,63%). Terjadi penurunan 0,15% jika dibandingkan dengan tahun 2007 (79,07%). Sedangkan pada tahun 2009 kunjungan KN sebesar 80,10% terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dua Kab./Kota dengan kunjungan terendah yaitu Kota Makassar (45,04%) dan Kab. Wajo (44,98%). dapat dilihat pada gambar IV.A.6 dan IV.A.7.

Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko neonatus dengan komplikasi antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal 2 kali, satu kali pada umur 0-7 hari dan satu kali lagi pada umur 8-28 hari. Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas

Page 69: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

55

kesehatan disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu. Sedangkan perkembangan persentase cakupan kunjungan neonatus di Sulsel sejak tahun 2004-2009 mengalami naik turun, 82,4 pada tahun 2004, turun menjadi 79,70% pada tahun 2005, kemudian meningkat menjadi 100% (melebihi standar nasional 80%) pada tahun 2006, tetapi menurun kembali pada tahun 2007 menjadi 79,07%, kemudian menurun sebesar 0,15% pada tahun 2008 (78,92%) dan pada tahun 2009 (80,10%).

5. Kunjungan Bayi Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi), pemberian Vitamin K, manajemen terpadu balita muda (MTBM) dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA.

Hasil pengumpulan data/indikator kinerja SPM bidang kesehatan menunjukkan bahwa persentase cakupan kunjungan bayi di Indonesia pada tahun 2008 sebesar 77,16%.

Sedangkan untuk Sulsel, cakupan kunjungan bayi pada tahun 2004 sebesar 77,8% dan untuk tahun 2005 meningkat menjadi 86,70%.. Sementara pada tahun 2006, cakupan kunjungan bayi rata-rata sebesar 84,66%, tahun 2007 sebesar 78,11%. Sedangkan tahun 2008 mengalami penurunan yaitu sebesar 71.26 % dan pada tahun 2009 (77,71%)

Adapun Kab./Kota yang memiliki cakupan kunjungan bayi tertinggi (memenuhi standar nasional =90%) yaitu Kab. Bantaeng, Takalar, Soppeng dan Kota Parepare (hijau), sedangkan kab./kota dengan cakupan kunjungan bayi terendah adalah Kab. Selayar, Barru dan Tator (merah). Data terinci pada lampiran Tabel 15.

Gbr. IV.A.8 Pemetaan Kunjungan Bayi di Sulsel Tahun 2009

Page 70: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

56

6. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah, Usia Sekolah dan Remaja

Pelayanan kesehatan pada kelompok ini dilakukan dengan pelaksanaan pemantauan dini terhadap tumbuh kembang dan pemantauan kesehatan anak prasekolah, pemeriksaan anak sekolah dasar/sederajat, serta pelayanan kesehatan pada remaja, baik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun peran serta tenaga terlatih lainnya seperti kader kesehatan, guru UKS dan dokter kecil.

Secara nasional pada tahun 2003, cakupan deteksi tumbuh kembang anak prasekolah sebesar 45,43%, pemeriksaan siswa sekolah dasar 56,13% dan pelayanan kesehatan remaja sebesar 20,74%. Sedangkan untuk di Sulawesi Selatan pada tahun 2008, cakupan deteksi tumbuh kembang anak prasekolah sebesar 29,66%, pemeriksaan siswa sekolah dasar sebesar 16,15% dan pelayanan kesehatan remaja sebesar 2,65%. Sedangkan pada tahun 2009, cakupan deteksi tumbuh kembang anak prasekolah sebesar 41,02%, pemeriksaan siswa sekolah dasar sebesar 40,59% dan pelayanan kesehatan remaja sebesar 18,81%.

Cakupan deteksi tumbuh kembang anak prasekolah, pemeriksaan siswa sekolah dasar/sederajat, dan pelayanan kesehatan remaja di Sulawesi Selatan pada tahun 2004-2009 dapat dilihat pada gambar IV.A.9, dan data terinci pada lampiran Tabel 18.

2004 2005 2006 2007 2008 2009Prasekolah 0 19,00 31,76 32,27 27,63 29,66 41,02 SD/MI 0 61,19 52,74 19,31 51,66 16,15 40,59Remaja 0 36,01 11,96 11,28 15,26 2,65 18,81

0

10

20

30

40

50

60

70

Per

sen

GAMBAR IV.A.9PERSENTASE CAKUPAN DETEKSI TUMBUH KEMBANG ANAK PRASEKOLAH, PEMERIKSAAN

SISWA SEKOLAH DASAR/SEDERAJAT DAN PELAYANAN KESEHATAN REMAJA DI SULSEL SELAMA TAHUN 2004-2009

Sumber : Profil Kesehatan Sulsel 2004-2009

7. Pelayanan Keluarga Berencana

Masa subur seorang wanita memiliki peranan bagi terjadinya kehamilan sehingga peluang wanita melahirkan menjadi cukup tinggi. Menurut hasil penelitian usia subur seorang wanita rata-rata 15 – 49 tahun walaupun sebagaian wanita mengalami menarche (haid pertama) pada usia 9 – 10 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, pasangan usia subur ini lebih diperioritaskan untuk menggunakan alat/cara KB. Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2007, persentase wanita berumur10 tahun ke atas yang pernah kawin dengan jumlah anak yang dilahirkan hidup

Page 71: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

57

suntik43%

PIL33%

kondom13%

implant7%

IUD3%

MOP/MOW1%

lainnya0%

GAMBAR IV.A.11PERSENTASE PESERTA KB BARU MENURUT JENIS

KONTRASEPSI YANG DIGUNAKAN DI SULSEL TAHUN 2009

terbesar adalah 2 orang (23,02%), 1 orang (19,52%) dan 3 orang (17,11%) sedangkan rata- rata jumlah anak lahir hidup per wanita usia 15 – 49 tahun adalah 1.79 untuk daerah perkotaan + pedesaan, 1,57 di perkotaan dan 1.98 di pedesaan. Secara nasional, menurut hasil pengumpulan data/indikator kinerja SPM bidang kesehatan seluruh Indonesia menunjukkan bahwa pada tahun 2003 persentase peserta KB aktif

sebesar 68,49%. Sedangkan di Sulsel pada tahun 2008, persentase peserta KB aktif sebesar 66,64% dan tahun 2009 persentase KB aktif sebesar 68,72%. Berdasarkan data profil kesehatan Prov. Sulsel tahun 2009, persentase tertinggi alat/cara KB yang dipakai peserta KB aktif adalah suntikan (44,77%), kemudian PIL (35,91%), implant (8,74), kondom (4,65%), IUD (4,27%), MOP/MOW (1,57%), lainnya (0,08%). Sedangkan persentase penggunaan kontrasepsi bagi peserta KB baru yang terbanyak selama tahun tersebut masing-masing Suntikan (42,76%), Pil (33,25%), kondom (12,62%), Implant (7,59%), IUD (2,67%), MOP/MOW (1,07%) dan lainnya (0,04%). Sulawesi Selatan pada tahun 2004-2009 persentase peserta KB aktif cenderung berfluktuasi. Data terinci pada lampiran Tabel 19. Gambaran persentase peserta KB aktif di Sulawesi Selatan selama tahun 2004-2009 (gbr.IV.A.12) dan gambaran peserta KB Baru menurut Kab./Kota di Sulsel dapat dilihat pada gambar (IV.A.13).

suntik45%

PIL36%

implant9%

kondom5%

IUD4%

MOP/MOW1% lainnya

0%

GAMBAR IV.A.10PERSENTASE PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS

KONTRASEPSI YANG DIGUNAKAN DI SULSEL TAHUN 2009

Page 72: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

58

2004 2005 2006 2007 2008 2009

Profil 55,97  62,50  56,35  62,23  66,64  68,72 

10,00 

20,00 

30,00 

40,00 

50,00 

60,00 

70,00 

80,00 

Persen

GAMBAR. IV.A.12PERSENTASE PERKEMBANGAN CAKUPAN KB AKTIF

DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2004-2009

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota 2004-2009

Persentase peserta KB baru menurut Kab/ kota tertinggi yaitu Kab. Barru dan kemudian terendah di Kab.Luwu Timur seperti pada gambar IV.A.13.

0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00

GAMBAR. IV.A.13PERSENTASE PESERTA KB BARU PER KAB./ KOTA

DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota 2009

Page 73: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

59

8. Pelayanan Imunisasi

Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0 – 1 tahun (BCG, DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi untuk Wanita Usia subur/Ibu Hamil (TT) dan imunisasi tambahan dilakukan atas dasar ditemukannya masalah seperti Desa non UCI, potensial/risti KLB, ditemukan/diduga adanya virus polio liar atau kegiatan lainnya berdasarkan kebijakan teknis.

Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proyeksi terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan imunisasi secara lengkap. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut juga tergambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat (herd immunity) terhadap penularan PD3I. Suatu desa/kelurahan telah mencapai target UCI apabila >80 % bayi didesa/kelurahan tersebut mendapat imunisasi lengkap.

Sementara itu, pencapaian UCI tingkat desa/kelurahan pada tahun 2003, secara nasional telah mencapai 72,53%. Sedangkan untuk di Sulsel, pada tahun yang sama UCI di tingkat desa/kelurahan sebesar 72,98% namun pada tahun 2004 menurun menjadi 64,04%. Adapun kab./kota yang memiliki cakupan tertinggi yakni Kota Makassar (96,50%) dan yang terendah yakni Kab. Tana Toraja (39,70%). Di tahun 2006, pencapaian UCI juga menurun menjadi 53,28%, pada tahun 2007 (61,85%) dan pada tahun 2008 meningkat menjadi (78,84%). Sedangkan data tahun 2009 meningkat menjadi 80,97%. Data terinci pada lampiran Tabel 22.

-

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

PERS

ENTA

SE

KAB./KOTA

GAMBAR. IV.A.14PERSENTASE CAKUPAN DESA/ KELURAHAN UCI PER KAB./ KOTA

DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota se Sulsel Tahun 2009

Page 74: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

60

Wajo

Kota Ujung Pandang

Pinrang

Luw u

Maros

Kota Palopo

Barru

Kota Pare-Pare

Bantaeng

Soppeng

Luw u UtaraLuw u Timur

BulukumbaTakalar

Sidenreng Rappang

Pangkajene Kepulauan

Tana Toraja

Jeneponto

Sinjai

Bone

Enrekang

Selayar

Gow a

Pelayanan imunisasi bayi mencakup vaksinasi BCG, DPT (3 kali), Polio (4 kali), Hepatitis-B (3 kali) dan Imunisasi Campak (1 kali), yang dilakukan melalui pelayanan rutin di Posyandu dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Cakupan imunisasi dasar pada bayi (cakupan imunisasi campak) secara nasional di tahun 2003 sebesar 89,2%. Sedangkan untuk di Sulsel tercatat sebesar 89,63% pada tahun 2006, pada tahun 2007 91,08% dan pada tahun 2008 meningkat menjadi 97.79 %. Sedangkan cakupan imunisasi lengkap pada bayi di tahun 2009 sebesar 92,88% dengan cakupan tertinggi yaitu di Kab. Bone dan yang terendah di Kab. Selayar. Untuk angka DO cakupan imunisasi pada bayi tercatat sebesar 0,74%, data terinci pada lampiran tabel 23.

Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan salah satu kegiatan imunisasi tambahan yang bertujuan utnuk menurunkan jumlah kasus Tetanus Neonatal di setiap Kabupaten/Kota hingga < 1 kasus per 1000 kelahiran hidup pertahun. Pada masa lalu sasaran kegiatam MNTE adalah calon pengantin dan ibu hamil namun pencapaian target agak lambat, sehingga dilakukan kegiatan akselerasi berupa pemberian TT 4 dosis pada seluruh Wanita usia subur termasuk ibu hamil (usia 15 – 39 tahun).

Disamping itu, perkembangan cakupan imunisasi TT ibu hamil secara nasional cenderung menurun. Cakupan imunisasi TT2 ibu hamil pada tahun 2003 tercatat sebesar 66,12%. Untuk Sulawesi Selatan, cakupan imunisasi TT2 ibu hamil tercatat sebesar 77,68% (Tahun 2004) menurun pada tahun 2005 menjadi 65,09%, kemudian menurun lagi menjadi 57,52% di tahun 2006, pada tahun 2007 meningkat menjadi 69,24% dan menurun pada tahun 2008 menjadi 5.84 %, cakupan TT3 sebanyak (1.04%), TT4 sebanyak (0,56%)dan TT5 sebanyak (0,71%) dan tahun 2009 sebesar 11,28%. Data terinci pada lampiran Tabel 26.

Beberapa pelayanan imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, tetanus, tuberkulosis, poliomielitis, hepatistis B, dan campak antara lain :

a) Imunisasi BCG untuk mencegah penyakit tuberkulosis yang diberikan pada umur 0-11

bulan. Frekuensinya hanya satu kali dengan suntikan pada lengan kanan atas luar (intrakutan). Capaian imunisasi BCG di Sulsel pada tahun 2009, seperti pada gambar IV.A.15.

Gambar IV.A.15 menunjukkan bahwa kab/ kota dengan warna merah berarti capaiannya berada di bawah target provinsi yaitu Kab. Selayar, Jeneponto, Barru, Sidrap dan Tator, sedangkan yang berwarna kuning berarti berada di atas target provinsi (90%) yaitu Bantaeng, Takalar, Gowa, Maros, Bone, Pinrang, Enrekang, Luwu, Palopo, dan Luwu Utara, serta yang berwarna biru berarti hamper mencapai target nasional (100%)

Gbr.IV.A.15. Pemetaan Imunisasi BCG di Sulsel Th 2009

Page 75: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

61

BAR PAN BON MAR TAT MAK LIT LUW SOP WAJ ENR BUL PLP GOW PIN LUT BAN TAK JEN SIN SID TUR SEL PAR

Series1 100 99, 99, 97, 96, 96, 96, 95, 94, 93, 92, 92, 92, 91, 91, 91, 91, 89, 87, 86, 86, 81, 78, 50,

-

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

Per

sen

GAMBAR IV.A.17PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI POLIO3 PER KAB./KOTA

DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

b) Imunisasi DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis dan tetanus yang diberikan pada umur 2-11 bulan. Frekuensinya diberikan sebanyak 3 kali dengan selang waktu 4 minggu disuntikkan pada paha tengah luar (intramuskular). Gambar IV.A.16 adalah capaian imunisasi DPT1 dan 3 di Sulsel pada tahun 2009 :

SEL BUL BAN JEN TAK GOW SIN MAR PAN BAR BON SOP WAJ SID PIN ENR LUW TAT LUT LIT MAK PAR PLP TUR

DPT1 0 87,36 96,08 92,13 85,74 93,33 94,08 99,05 97,38 77,23 87,82 96,64 95,76 97,43 82,59 92,24 91,61 97,77 92,90 92,43 97,50 97,81 97,47 96,19 81,77

DPT3 0 76,61 91,64 91,08 84,65 91,91 90,94 86,77 97,38 99,21 96,94 95,27 95,70 95,53 88,84 91,13 93,56 95,84 97,93 90,23 98,70 97,64 96,38 95,49 81,39

0

20

40

60

80

100

120

Per

sen

GAMBAR IV.A.16PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI DPT1 DAN DPT3 PER KAB./KOTA

DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2009

c) Imunisasi polio diberikan untuk mencegah penyakit poliomielitis yang diberikan pada umur 0-11 bulan sebanyak 4 kali, selang waktu 4 minggu dengan cara meneteskan ke mulut bayi. Situasi capaian imunisasi Polio 1 dan 4 di Sulawesi Selatan pada tahun 2008, seperti pada gambar IV.A.17.

Sumber : Profil Kes Kab./Kota Tahun 2009

d) Imunisasi HB diberikan untuk mencegah penyakit hepatitis B yang diberikan hanya

satu kali pada umur 0-7 bulan dengan cara menyuntikkan pada paha tengah luar (intramuskular). Capaian imunisasi HB3 di Sulsel pada tahun 2008 dapat dilihat pada gambar IV.A.18, yaitu terdapat 4 kabupaten yang tidak memenuhi standar provinsi (90%) yaitu Kab. Selayar, Sidrap, Enrekang dan Luwu, tetapi terdapat 4 kab/kota juga yang memenuhi standar nasional (100%) yaitu Kab. Jeneponto, Luwu Timur, Kota Makassar dan Palopo.

Page 76: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

62

GAMBAR IV.A.18 PETA CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B3

DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

Wajo

Kota Ujung Pandang

Pinrang

Luw u

Maros

Kota Palopo

Barru

Kota Pare-Pare

Bantaeng

Soppeng

Luw u UtaraLuw u Timur

BulukumbaTakalar

Sidenreng Rappang

Pangkajene Kepulauan

Tana Toraja

Jeneponto

Sinjai

Bone

Enrekang

Selayar

Gow a

Sumber : Profil Kes Kab/Kota Tahun 2009

e) Imunisasi campak untuk mencegah penyakit campak yang diberikan hanya satu kali pada umur 9-11 bulan dengan cara menyuntik pada lengan kiri atas (subkutan). Cakupan imunisasi campak di Sulsel pada tahun 2008 telah memenuhi target provinsi yaitu 94,16% (melebihi 4,16% dari target provinsi). Namun masih terdapat 8 kab/kota yang belum memenuhi terget provinsi (dibawah 90%), antara lain Kab. Selayar, Bulukumba, Takalar, Maros, Sidrap, Enrekang, Luwu dan Tator. Tetapi dua kab/ kota yang telah memenuhi target nasional (100%) yaitu Kota Makassar dan Kab. Soppeng, dapat dilihat pada gambar IV.A.18.

Gbr. IV.A.19. Pemetaan Imunisasi Campak Tahun 2009

9. Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut

Secara nasional, cakupan pelayanan kesehatan pra usila dan usila pada tahun 2003 sebesar 25,34%. Sedangkan untuk Sulawesi Selatan cakupan pelayanan kesehatan pra

Page 77: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

63

usila dan usila pada tahun yang sama tercatat baru 4,48%, dan untuk tahun 2004 meningkat menjadi 23,81%, sementara untuk tahun 2005 meningkat lagi menjadi 29,78%, tahun 2006 meningkat menjadi 37,03%, tahun 2007 meningkat menjadi 45,75%. Dan pada tahun 2008 menurun menjadi 21,63 %. Sedangkan pada tahun 2009 dilayani sebesar 39,26%. Kab./Kota dengan cakupan pelayanan tertinggi yaitu Kab. Gowa (100%), Kota Palopo (86,35%) dan cakupan pelayanan terendah yaitu Kota Parepare (9%), Kab. Jeneponto (14,82%). Persentase cakupan pelayanan kesehatan pra usila dan usila menurut kab./kota tahun 2009 disajikan pada lampiran Tabel 39. B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG

Salah satu program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

2004-2009 adalah upaya kesehatan perorangan yang bertujuan meningkatkan akses keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan yang aman melalui sarana pelayanan kesehatan perorangan (Puskesmas, fasilitas kesehatan, RSU, dll)

Upaya pelayanan kesehatan rujukan dan penyediaan fasilitas penunjang merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Adapun kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan peningkatan pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III di rumah sakit dll. Berikut adalah uraian singkat tentang pelayan kesehatan rujukan dan penunjang tersebut.

1. Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit

Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan tingkat efisiensi pelayanan. Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur (Bed Occupancy Rate /BOR), rata-rata lama hari perawatan (Length of stay/LOS), rata-rata tempat tidur di pakai (Bed Turn Over/BTO), rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur (Turn of interval/TOI), persentase pasien keluar yang meninggal (Gross Dateh/GDR) dan persentase pasien keluar yang meninggal >48 jam perawatan (Net Death Rate/NDR).

Berdasarkan profil kesehatan kabupaten/kota di Sulsel pada tahun 2007, persentase pemanfaatan tempat tidur rumah sakit umum (BOR) sebesar 55,16% (Nasional 55,2%). Pada tahun yang sama, rata-rata lama hari perawatan (LOS) menurut kab./kota adalah 4 hari (Nasional 4 hari). Adapun persentase pasien yang keluar mati < 48 jam (GDR) menurut kab./kota sebesar 26,03% (Nasional 3,5%). Sedangkan pasien yang keluar mati >48 jam (NDR) tercatat 10,41% (Nasional 1,8%).

Dari data Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2008 persentase pemanfaatan tempat tidur rumah sakit umum (BOR) sebesar 62 %, rata-rata lama hari perawatan (LOS) sebesar 4 hari , persentase pasien yang keluar mati < 48 jam (GDR) sebanyak 8 % , persentase rata-rata hari atau tempat tidur tidak di tempati dari saat tersisi ke saat terisi berikutnya (TOI) sebesar 3 %, sedangkan pasien yang keluar mati > 48 jam sebesar 11 %.

Sedangkan pada tahun 2009 persentase pemanfaatan tempat tidur rumah sakit umum (BOR) sebesar 38,87%, rata-rata lama hari perawatan (LOS) sebesar 2,41%, persentase pasien yang keluar mati < 48 jam (GDR) sebanyak 17,38%, persentase rata-rata

Page 78: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

64

hari atau tempat tidur tidak ditempati dari saat tersisi ke saat terisi berikutnya (TOI) sebesar 2,01%, sedangkan pasien yang keluar mati > 48 jam sebesar 7,97%. Data terinci pada lampiran tabel 63. 2. Pelayanan Ibu Hamil dan Neonatus Risiko Tinggi

Hasil pengumpulan data/indikator kinerja SPM bidang kesehatan melalui Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2008 menunjukkan bahwa persentase ibu hamil risiko tinggi yang dirujuk dan mendapat pelayanan kesehatan lebih lanjut sebesar 71.36% (target SPM 80%). Pada tahun yang sama, persentase neonatus risiko tinggi yang dirujuk dan mendapat pelayanan kesehatan lebih lanjut sebesar 77% (target SPM 80%). Jumlah dan persentase ibu hamil dan neonatus risiko tinggi/komplikasi dirujuk dan ditangani menurut kab./kota pada tahun 2009 dapat dilihat pada lampiran Tabel 27.

Persentase ibu hamil dan neonatus risiko tinggi/komplikasi dirujuk yang memiliki akses terhadap ketersediaan darah dilaporkan untuk tahun 2008 rumah sakit sebesar 73,16% (nasional 19,87%) dan puskesmas 74,17%. Untuk tahun 2009 dilaporkan 28% untuk rumah sakit dan 100% untuk puskesmas. Data terinci pada lampiran Tabel 26. 3. Pelayanan Kesehatan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin

(JPK-MM) ASKESKIN

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) adalah suatu konsep atau metode penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna (preventif, promotif, rehabilitatif dan kuratif) berdasarkan azas usaha bersama dan kekeluargaan yang berkesinambungan dengan mutu yang terjamin serta pembiayaan yang dilaksanakan secara pra-upaya.

Kecenderungan meningkatnya biaya pemeliharaan kesehatan menyulitkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya. Keadaan ini terjadi terutama pada keadaan dimana pembiayaannya harus ditanggung sendiri ("out of pocket") dalam sistim tunai ("fee for service"). Kenaikan biaya kesehatan terjadi akibat penerapan teknologi canggih, karakter ‘supply induced demand’ dalam pelayanan kesehatan, pola pembayaran tunai langsung ke pemberi pelayanan kesehatan, pola penyakit kronik dan degeneratif, serta inflasi. Kenaikan biaya pemeliharaan kesehatan itu semakin sulit diatasi oleh kemampuan penyediaan dana pemerintah maupun masyarakat. Peningkatan biaya itu mengancam akses dan mutu pelayanan kesehatan.

Berdasarkan profil kesehatan tahun 2008 menunjukkan bahwa jumlah KK miskin sebanyak 1.437.918 KK yang di cakup JPKM sebanyak 49,16 %, dan mendapat pelayanan kesehatan sebanyak 64,72% sedangkan jumlah bayi miskin sebanyak 19.327 jiwa dan yang mendapat MP-ASI sebanyak 65,22%. Sedangkan pada tahun 2009 tercatat jumlah masyarakat miskin sebanyak 2.002.597 jiwa, yang dicakup JPKM sebanyak 70,03%, dan mendapat pelayanan kesehatan sebanyak 67,89%. Sedangkan jumlah bayi miskin sebanyak 7.036 jiwa dan yang mendapat MP-ASI sebanyak 65,35%. Data rinci disajikan pada lampiran tabel 36-37.

Page 79: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

65

C. PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

Upaya pemberantasan penyakit menular lebih ditekankan pada pelaksanaan surveilens epidemiologi dengan upaya penemuan penderita secara dini yang ditindaklanjuti dengan penanganan secara cepat melalui pengobatan penderita. Di samping itu pelayanan lain yang diberikan adalah upaya pencegahan dengan pemberian imunisasi, upaya pengurangan faktor risiko melalui kegiatan untuk peningkatan kualitas lingkungan serta peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya pemberantasan penyakit menular yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan. Uraian singkat berbagai upaya tersebut seperti berikut ini: 1. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa

Upaya penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)

merupakan tindak lanjut dari penemuan dini kasus-kasus penyakit berpotensi KLB/wabah yang terjadi pada masyarakat. Upaya penanggulangan yang dilakukan dimaksudkan untuk mencegah penyebaran lebih luas dan mengurangi dampak yang ditimbulkan.

GAMBAR IV.C.1

PETA DESA YANG TERKENA KLB DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

Wajo

Kota Ujung Pandang

Pinrang

Luw u

Maros

Kota Palopo

Barru

Kota Pare-Pare

Bantaeng

Soppeng

Luw u UtaraLuw u Timur

BulukumbaTakalar

Sidenreng Rappang

Pangkajene Kepulauan

Tana Toraja

Jeneponto

Sinjai

Bone

Enrekang

Selayar

Gow a

Sumber :Profil Kes. Kab/Kota Sulsel Tahun 2009

Hasil pengumpulan data/indikator kinerja SPM bidang kesehatan menunjukkan bahwa pada tahun 2007 jumlah desa/kelurahan yang mengalami KLB di laporkan sebanyak 276 desa/ kelurahan, dan dari jumlah tersebut, sebanyak 262 desa/kelurahan (94,93%) yang ditangani < 24 jam sedangkan untuk tahun 2008 mengalami penurunan kasus KLB yaitu jumlah desa/kelurahan yang terkena KLB sebanyak 290 desa/kelurahan, yang ditangani <24 jam sebanyak 269 desa/kelurahan (92,76%). Untuk tahun 2009 jumlah desa/kelurahan yang mengalami KLB dilaporkan sebanyak 186

Page 80: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

66

desa/kelurahan, yang ditangani <24 jam sebanyak 183 desa/kelurahan (98,39%). Kab./Kota dengan jumlah desa terkena KLB antara lain Kab. Bone, Pinrang, Makassar dan Luwu. Data terinci pada lampiran Tabel 30.

2. Pemberantasan Penyakit Polio

Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit Polio telah dilakukan melalui gerakan imunisasi polio. Upaya ini juga ditindaklanjuti dengan kegiatan surveilens epidemiologi secara aktif terhadap kasus-kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) kelompok umur < 15 tahun hingga dalam kurun waktu tertentu, untuk mencari kemungkinan adanya virus Polio liar yang berkembang di masyarakat dengan pemeriksaan spesimen tinja dari kasus AFP yang dijumpai.

Adapun strategi dalam upaya pemberantasan polio yaitu 1). Imunisasi yang meliputi peningkatan imuniasai rutin polio, PI dan Mop-up, 2). Surveilans AFP, 3). Sertifikasi bebas polio, dan 4) pengamanan virus polio di laboratorium. Setiap kasus AFP yang ditemukan dalam kegiatan intensifikasi surveilens, akan dilakukan pemeriksaan spesimen tinja untuk mengetahui ada tidaknya virus polio liar yang menyerang masyarakat. Gambaran AFP rate di Sulsel selama tahun 2004-2008 seperti pada gambar IV.C.2.

GAMBAR IV.C.2 SITUASI AFP RATE PER KABUPATEN/KOTA SELAMA TAHUN 2004-2009

0,00,00,0

0,00,00,00,00,0

0,01,01,01,0

2,02,02,02,0

3,03,0

4,04,0

5,06,0

6,0

0,0 3,0 6,0 9,0

MAKASSARSIDRAP

LUWUBULUKUMBA

GOWASOPPENG

BANTAENGSINJAI

PANGKEPLUWU TIMUR

BARRUWAJO

TAKALARSELAYAR

TORAJA UTARAPALOPO

PINRANGPARE-PAREENREKANG

MAROSTATOR

LUWU UTARAJENEPONTO

Sumber : Dinkes kab,.kota 2004-2009 Penemuan kasus AFP selama tahun 2005 berdasarkan hasil pelacakan ditemukan

kasus sebanyak 67 penderita dari 21 kab./kota dengan AFP rate sebesar 2,4 per 100.000 anak umur < 15 tahun. Jika dibandingkan tahun 2004 pada periode yang sama, jumlah penderita yang ditemukan mengalami peningkatan sebesar 183%. Sementara penemuan kasus AFP tahun 2006 ditemukan kasus sebanyak 31 penderita dengan AFP rate sebesar 1,36 per 100.000 penduduk. Tahun 2007 ditemukan kasus sebanyak 48 penderita dengan AFP rate sebesar 2,03 dan pada tahun 2008 mengalami penurunan yaitu 26 penderita

Page 81: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

67

dengan AFP rate sebesar 1.01%. Sedangkan pada tahun 2009 mengalami peningkatan 40 kasus.

3. Pemberantasan TB Paru

Tujuan utama pengendalian TB Paru adalah : 1) menurunkan insidens TB Paru

pada tahun2015 2.) menurunkan prevalensi TB Paru dan angka kematian akibat TB Paru menjadi setengahnya pada tahun 2015 di bandingkan tahun 1990. 3) sedikitnya 70% kasus TB Paru BTA + terdetksi dan diobati melalui program DOTS (Directly Observe Treatment Shortcource) atau pengobatan TB Paru dengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO) dan 4) sedikitnya 85 % tercapai Succes rate.

Strategi pencegahan dan pemberantasan TB Paru jangka pendek dengan melakukan pendekatan Directly Observe Treatment Shortcource (DOTS) atau pengobatan TB-Paru dengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO). Kegiatan ini meliputi upaya penemuan penderita dengan pemeriksaan dahak di sarana pelayanan kesehatan yang ditindaklanjuti dengan paket pengobatan. Dari upaya penemuan kasus TB BTA + maka diperoleh angka Case Detection Rate (CDR) selama tahun 2004 di Sulsel (termasuk 4 kabupaten di Sulawesi Barat) sebesar 92%.

Dalam penanganan program, semua penderita TB yang ditemukan ditindaklanjuti dengan paket-paket pengobatan intensif. Melalui paket pengobatan yang diminum secara teratur dan lengkap, diharapkan penderita akan dapat disembuhkan dari penyakit TB yang dideritanya. Namun demikian dalam proses selanjutnya tidak tertutup kemungkinan terjadinya kegagalan pengobatan akibat dari paket pengobatan yang tidak terselesaikan atau drop out (DO), terjadinya resistensi obat atau kegagalan dalam penegakan diagnosa diakhir pengobatan.

Berdasarkan data profil kesehatan Dinas Kesehatan Prov. Sulsel, angka tingkat kesembuhan dari penderita TB BTA+ tahun 2006 tercatat sebesar 92,89%, menurun pada tahun 2007 menjadi 51,10% tetapi mengalami peningkatan lagi pada tahun 2008 sebesar 89% sedangkan pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 61.83%. 4. Pemberantasan Penyakit ISPA

Program Pemberantasan penyakit ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2 golongan

yaitu pneumonia dan yang bukan pneumonia (penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan . Pneumonia terbagi atas derajat beratnya penyakit yaitu pneumonia berat dan pneumonia tidak berat

Upaya dalam rangka pemberantasan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (P2 ISPA) lebih difokuskan pada upaya penemuan secara dini dan tatalaksana kasus yang cepat dan tepat terhadap penderita Pneumonia Balita yang ditemukan. Upaya ini dikembangkan melalui suatu manajemen terpadu dalam penanganan balita sakit yang datang ke unit pelayanan kesehatan atau lebih dikenal dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).

Menurut laporan Subdin P2&PL Dinkes Prov. Sulawesi Selatan tahun 2005, tercatat bahwa jumlah kasus ISPA mencapai 279.313 penderita (79,71%) dengan rincian: yang bukan pneumonia sebanyak 262.117 penderita, pneumonia sebanyak 16.045 penderita dan pneumonia berat sebanyak 1.151 penderita. Sementara untuk tahun 2006,

Page 82: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

68

tercatat bahwa penderita pneumonia balita yang ditemukan sebanyak 13.403 orang dengan kematian sebanyak 10 orang, dengan distribusi kasus menurut kelompok umur tertinggi pada kelompok umur 1-4 tahun baik yang bukan pneumonia maupun pneumonia namun tanpa kematian pada kelompok umur tersebut. Berdasarkan profil kesehatan kabupaten/kota di Sulawesi Selatan tahun 2007 dilaporkan jumlah penderita pneumonia balita sebesar 13.839 penderita. Namun yang ditangani hanya 99,86%. Sedangkan untuk tahun 2008 penderita pneumonia sebanyak 32.285 penderita, pneumonia balita sebesar 7.110 penderita dan tertangani 100 %. Sedangkan pada tahun 2009 dilaporkan jumlah penderita pneumonia balita sebesar 10.002 orang, dan penderita pneumonia balita ditangani sebesar 9.289 orang (92.87%). 5. Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS dan PMS

Upaya pelayanan dalam rangka pemberantasan penyakit HIV/AIDS di samping ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan juga diarahkan pada upaya pencegahan yang dilakukan melalui skrining HIV/AIDS terhadap darah donor dan upaya pemantauan dan pengobatan penderita penyakit menular seksual (PMS), penyalahgunaan obat dengan suntikan (IDUs), penghuni lapas (lembaga permasyarakatan) atau melakukan penelitian pada kelompok berisiko rendah seperti ibu rumah tangga dan sebagainya.

Menurut hasil pengumpulan data bidang kesehatan melalui Profil Kesehatan Kab./Kota se Sulsel selama tahun 2007, jumlah kasus HIV/AIDS tercatat sebesar 1.065 kasus. Kasus tersebut ditemukan terbanyak di Kota Makassar sebanyak 997 kasus. Sementara data yang dihimpun dari laporan Subdin P2&PL tahun 2006 tercatat bahwa penderita HIV (+) sebanyak 400 dan penderita AIDS sebanyak 212 orang.

Berdasarkan data profil kesehatan kabupaten/kota di Sulawesi Selatan untuk tahun 2008, jumlah kasus HIV/AIDS sebanyak 58 kasus, ditangani sebesar 33 kasus yaitu 56,90%. Kasus tersebut tertinggi di Kab Wajo sebanyak 29 Kasus dan terendah di tiga Kab./Kota yaitu di Kab. Luwu Timur, Luwu Utara dan Takalar masing-masing sebanyak 2 kasus. Sedangkan pada tahun 2009 jumlah kasus HIV/AIDS mengalami peningkatan sebanyak 554 kasus, ditangani sebesar 551 kasus yaitu 99,46%. Tertinggi di Kota Makassar sebanyak 443 kasus. Sedangkan jumlah kasus IMS sebanyak 1.620 kasus, ditangani sebanyak 1.601 kasus (98,83%). Jumlah kasus HIV/AIDS dan IMS pada tahun 2009 menurut kab./kota di Sulsel dapat dilihat pada Lampiran Tabel 10. 6. Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang perjalaann penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Penyakit ini merupakan penyakit menular yang sering menimbulkan kejadian luar biasa di Indonesia. Penyebab DBD adalah virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan aedes albopictus yang hidup digenangan air bersih sekitar rumah. Di Indonesia saat ini dikenal 4 serotipe virus dengue yaitu Den-1, Den-2, Den -3, Den -4. Dari 4 serotipe tersebut yang paling banyak bersirkulasi adalah serotipe Den-3. Kasus umumnya mulai meningkat pada saat musim hujan yaitu antara bulan Oktober – Mei.

Page 83: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

69

Upaya pemberantasan DBD terdiri dari tiga hal yaitu 1) Peningkatan kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vektor, 2) Diagnosis dini dan pengobatan dini 3). Peningkatan upaya pemberantasan vektor penular penyakit DBD dan upaya pemberantasan dititikberatkan pada penggerakan potensi masyarakat untuk dapat berperanserta dalam pemberantasan sarang nyamuk (gerakan 3M), juru pemantauan jentik (Jumantik) untuk memantau angka bebas jentik (ABJ), serta pengenalan gejala DBD dan penanganannya di rumah tangga.

Hasil pengumpulan data/indikator kinerja SPM bidang kesehatan menunjukkan bahwa pada tahun 2007 jumlah kasus yang ditemukan sebanyak 5.438 kasus dan penderita yang ditangani (mendapat pengobatan/perawatan) sebesar 86,47%. dan untuk tahun 2008 jumlah kasus DBD sebesar 4.750 dan ditangani sebesar 100 %. Jumlah kasus DBD menurut kab./kota se Sulawesi Selatan tahun 2008 dapat dilihat pada lampiran Tabel 10. Angka kesakitan yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Kab./Kota sebesar 60.32 per 100.000 penduduk.

Berdasarkan hasil pengumpulan data profil kesehatan tahun 2009, ditemukan sebesar 5.173 kasus dan penderita yang ditangani 5.108 kasus (98.74%). Angka kesakitan yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Kab./Kota sebesar 62.11 per 100.000 penduduk. Kasus DBD menurut kab./kota se Sulawesi Selatan tahun 2009 dapat dilihat pada lampiran tabel 10.

7. Pemberantasan Penyakit Malaria

Malaria sebagai salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, berdampak kepada penurunan kualitas sumber daya manusia yang dapat menimbulkan berbagai masalah sosial, ekonomi, bahkan berpengaruh keamanan dan pertahanan nasional. Penegakan diagnosa penderita secara cepat dan pengobatanyang tepat merupakan salah satu upaya penting dalam rangka pemberantasan penyakit Malaria di samping pengendalian vektor potensial.

Meningkatnya jumlah penderita malaria dan terjadinya Kejadian Luar Biasa Malaria sangat berkaitan erat dengan beberapa hal sebagai berikut: 1)adanya perubahan lingkungan yang berakibat meluasnya tempat perindukkan nyamuk penular malaria; 2)mobilitas penduduk yang cukup tinggi; 3)perubahan iklim yang menyebabkan musim hujan lebih panjang dari musim kemarau; 4)krisis ekonomi yang berkepanjangan memberikan dampak pada daerah tertentu dengan adanya masyarakat yang mengalami gizi buruk sehingga lebih rentan untuk terserang Malaria; 5)tidak efektifnya pengobatan karena terjadi Plasmodium falciparum resisten klorokuin dan meluasnya daerah resisten, dan 6)menurunnya perhatian dan kepedulian masyarakat terhadap upaya penanggulangan Malaria terpadu.

Hasil pengumpulan data/indikator kinerja SPM bidang kesehatan dari kab./kota se Sulsel menunjukkan bahwa pada tahun 2007, jumlah penderita dilaporkan sebanyak 13.511 penderita klinis dan 3.393 yang positif malaria, dan yang mendapat pengobatan sebesar 70,83% dan untuk tahun 2008 penderita malaria klinis sebesar 8.506 penderita, positif malaria 1.114 dan penderita diobati sebesar 6.403 (75,28%). Angka kesakitan yang dilaporkan dari Dinas Kesehatan Kab./Kota sebesar 1,22 per 1000 penduduk. Sedangkan berdasarkan data profil kesehatan Sulsel tahun 2009, tercatat jumlah penderita malaria dilaporkan sebanyak 11.305 penderita klinis dan 1.963 yang positif malaria (17,63%) dan

Page 84: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

70

yang mendapat pengobatan sebesar 6.547 penderita (57,91%). Angka kesakitan yang dilaporkan dari Dinas Kesehaatn Kab./Kota sebesar 1,59 per 100.000 penduduk. Jumlah dan persentase penderita malaria yang diobati menurut kab./kota se Sulsel pada tahun 2009 dapat dilihat pada lampiran tabel 11. 8. Pemberantasan Penyakit Kusta

Pemberantasan penyakit kusta dapat dilakukan dengan cara penemuan penderita melalui berbagai survei anak sekolah, survei kontak dan pemeriksaan intensif penderita yang datang ke pelayanan kesehatan dengan keluhan atau kontak dengan penderita penyakit kusta.

Pada penderita Kusta yang ditemukan, diberikan pengobatan paket MDT yang terdiri atas Rifampicin, Lampren dan DDS yang diberikan dalam kurun waktu tertentu. Hasil pengumpulan data bidang kesehatan menurut kab./kota se Sulsel di laporkan bahwa jumlah penderita kusta pada tahun 2007 sebanyak 1.499 orang dengan persentase bebas dari pengobatan (RFT) sebesar 7,84%, dengan PR kusta per 10.000 penduduk tercatat sebesar 1,95 dan untuk tahun 2008 jumlah penderita kusta (PB) sebanyak 839 penderita, RFT PB sebanyak 486 yaitu 57,93 % dan penderita kusta (MB) sebanyak 987 penderita, RFT MB sebesar 458 penderita yaitu 46.40%, dengan PR kusta per 10.000 penduduk sebesar 35,17 %.

Sedangkan berdasarkan data profil kesehatan Sulsel tahun 2009 dilaporkan jumlah penderita PB sebesar 451 penderita, RFT PB sebesar 351 penderita (77,83%) dan penderita MB sebesar 1.044 penderita dengan RFT MB sebesar 609 penderita (58,33%). Jumlah dan persentase penderita Kusta RFT menurut kab./kota se Sulsel tahun 2008 dapat dilihat pada lampiran Tabel 12. 9. Pemberantasan Penyakit Filariasis

Penyakit Filariasis adalah penyakit menular (Penyakit Kaki Gajah) yang

disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Program eliminasi filariasis dilaksanakan atas dasar kesepakatan global WHO tahun 2000 yaitu “ The Global Goal of Elimination of Lympatic Filariasis as a Publich Health Problem the year 2020” yang merupakan realisasi dari resolusi WHA (World Health Assebly) pada tahun 1997. Program Eliminasi ini dilaksanakan melalui pilar kegiatan yaitu: a. Pengobatan massal kepada semua penduduk di kabupaten endemis filariasis dengan

menggunakan DEC 6 mg/kg BB di kombinasikan dengan Albendazole 440 mg sekali setahun selama 5 tahun, gunamemutuskan ranati penularan.

b. Tatalaksana kasus klinis filariasis guna mencegah dan mengurangi kecacatan.

Berdasarkan hasil pengumpulan data profil kesehatan tahun 2007 jumlah penderita kronis yang ditemukan sebanyak 93 orang dan masing-masing 1 penderita di Kab. Barru, 11 penderita di Kab. Bone, 8 penderita di Kab. Sidrap, 69 penderita di Kab. Luwu Timur,

Page 85: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

71

0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0 120,0

GAMBAR. IV.D.1PERSENTASE PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN PER KAB./ KOTA

DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

dan 4 penderita di Kab. Enrekang. Sedangkan untuk tahun 2008 mengalami peningkatan kasus yaitu sebanyak 101 penderita tertinggi di Kab. Luwu Timur 68 penderita, dan terendah di Kab Bone dan Kab Wajo masing-masing 1 penderita, dan penderita filariasis ditangani 100 %.

Pada tahun 2009 dari hasil pengumpulan data profil kesehatan dilaporkan penderita penyakit filariasis sebanyak 41 penderita dan ditangani 100 %. Jumlah dan persentase penderita Filariasis menurut kab./kota se Sulsel tahun 2009 dapat dilihat pada lampiran tabel 13. D. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR

Untuk memperkecil risiko terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan sebagai akibat dari lingkungan yang kurang sehat, dilakukan berbagai upaya peningkatan kualitas lingkungan, antara lain dengan pembinaan kesehatan lingkungan pada institusi, surveilens vektor dan pengawasan Tempat-Tempat Umum (TTU). 1. Pembinaan Kesehatan Lingkungan

Upaya pembinaan kesehatan lingkungan dilakukan terhadap institusi dalam menjaga kualitas lingkungannya yang dilakukan secara berkala. Upaya yang dilakukan mencakup pemantauan dan pemberian rekomendasi terhadap aspek penyediaan fasilitas

sanitasi dasar (air bersih dan jamban), pengelolaan sampah, sirkulasi udara, pencahayaan dll. Hasil pengumpulan data bidang kesehatan menurut kab./kota di Sulsel selama tahun 2008 menunjukkan bahwa dari 32.212 institusi yang tercatat, 71% institusi yang dibina.

Sedangkan pada tahun 2009, tercatat sebanyak 31.407 institusi, 67,94% yang dibina, antara lain sebanyak 3.137 sarana kesehatan (80,01% yang dibina), 9.623 sarana pendidikan (71,28% yang dibina), 11.286 sarana

ibadah (67,68% yang dibina), 4.069 perkantoran (69,18% yang dibina), dan 3.292 sarana lainnya (46,05% yang dibina). Persentase institusi yang dibina kesehatan lingkungannya menurut kab./kota di Sulsel tahun 2009 dapat dilihat pada lampiran tabel 51. 2. Surveilans Vektor

Survei vektor dilakukan melalui kegiatan pemantauan jentik oleh petuga kesehatan maupun kader pemantau jentik (jumantik/kamantik). Pengembangan sistem surveilans

Page 86: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

72

vektor secara berkala perlu terus dilakukan terutama dalam kaitannya dengan perubahan iklim dan pola penyebaran kasus.

Secara nasional, pada tahun 2003, telah dilakukan survei vektor pada 8 kab./kota yaitu Kab. Deli Serdang, Musi Banyuasin, Minahasa, Maros, Kota Padang, Balikpapan, Kupang dan Jayapura. Hasil survei menunjukkan bahwa container index positif (jentik) untuk rumah yang tertata sebesar 15,8%, sedangkan untuk rumah yang tidak tertata container index-nya sebesar 23,06%, serta container index di tempat-tempat umum sebesar 24%.

Hasil pengumpulan data bidang kesehatan menurut kab./kota di Sulsel tahun 2008 menunjukkan bahwa dari 1.328.936 rumah yang diperiksa terdapat sebanyak 268.054 rumah (20,17%) yang bebas jentik sebanyak 68.90% (nasional 68,16%). Sedangkan pada tahun 2009 jumlah bangunan yang diperiksa sebanyak 489.768 rumah (31,00%) yang bebas jentik 337.529 rumah (68,92%). Persentase rumah/bangunan bebas jentik menurut kab./kota se Sulsel tahun 2009 dapat dilihat pada lampiran tabel 52.

3. Pengawasan tempat-tempat umum dan tempat Pengelolaan Makanan (TUPM)

Menurut hasil pengumpulan data yang diperoleh melalui Profil Kesehatan Kab./Kota se Sulsel selama tahun 2008, tercatat bahwa dari 16.460 TUPM/TTU yang diperiksa terdapat 10.096 TUPM/TTU yang memenuhi syarat (60,87%). Kab./kota dengan persentase tertinggi TUPM sehat adalah di Kota Parepare (85.83%) dan TUPM sehat terendah terdapat di Kab. Selayar (45,66%).

Pada tahun 2009 dari hasil pengumpulan data profil kesehatan dilaporkan bahwa TUPM yang ada sebanyak 24.191 TUPM yang diperiksa sebanyak 15.920 TUPM dan memenuhi syarat atau sehat sebanyak 9.958 TUPM dengan presentase sebesar 62,55%. Jumlah dan persentase TUPM sehat menurut kab./kota se Sulsel tahun 2009 dapat dilihat pada lampiran Tabel 50. E. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakikatnya dimaksudkan untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat adalah kekurangan kalori protein, kekurangan vitamin A, gangguan akibat kekurangan yodium dan anemia gizi besi. 1. Pemantauan Pertumbuhan Balita

Upaya pemantauan terhadap pertumbuhan balita dilakukan melalui kegiatan penimbangan di Posyandu secara rutin setiap bulan. Menurut hasil pengumpulan data/indikator kinerja SPM bidang kesehatan kab./kota di Sulsel tahun 2009 tercatat jumlah balita yang ditimbang sebanyak 592.164 jiwa. Hasil penimbangan menunjukkan bahwa 74,93% balita dengan berat badan yang naik. Adapun kab./kota dengan persentase tertinggi adalah di Kab. Barru (94,10%) dan yang terendah di Kota Parepare (24,58%).

Sementara itu, persentase balita dengan berat badan di bawah garis merah (BGM) sebesar 2.95% pada tahun 2009 bila dibandingkan dengan persentase tahun 2007 sebesar 5,32% maka terjadi penurunan persentase balita BGM. Adapun kab./kota dengan

Page 87: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

73

persentase tertinggi BGM adalah di Kota Parepare (9,99%) dan yang terendah BGM-nya adalah di Kab. Takalar (0,14%). Rincian hasil penimbangan Balita menurut kab./kota di Sulsel tahun 2009 dapat dilihat pada lampiran Tabel 16. 2. Pemberian Kapsul Vitamin A

Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan kesehatan mata. Anak yang kekurangan vitamin A, bila terserang campak, diare atau penyakit infeksi lain, penyakit tersebut akan bertambah parah dan dapat mengakibatkan kematian. Infeksi akan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap zat-zat gizi dan pada saat yang sama akan mengikis habis simpanan vitamin A dalam tubuh. Kekurangan vitamin A untuk jangka waktu lama juga kan mengakibatkan terjadinya gangguan pada mata, bila anak tidak segera mendapat vitamin A akan mengakibatkan kebutaan.

Adapun kelompok sasaran pemberian Vitamin A dosis tinggi yaitu bayi,anak, balita dan ibu nifas. a. Bayi

Kapsul Vitamin A 10.000 SI di berikan kepada semua anak bayi (umur 6-11 bulan) baik sehat maupun sakit. Diberikan setiap 6 bulan secara serempak pada bulan Februari dan Agustus.

b. Anak Balita Kapsul Vitamin A 200.000 SI di berikan kepada semua anak balita (umur 1-4

tahun) baik sehat maupun sakit. Diberikan setiap 6 bulan secara serempak pada bulan Februari dan Agustus.

c. Ibu Nifas Kapsul Vitamin A 200.000 SI diberikan kepada ibu yang baru melahirkan

(nifas) sehingga bayinya akan memperoleh Vitamin A yang cukup melalui ASI. Diberikan paling lambat 30 hari setelah melahirkan

GAMBAR IV.E.1

PERSENTASE CAKUPAN BALITA YANG MENDAPAT VITAMIN A 2X DI SULSEL SELAMA TAHUN 2004 – 2009

Sumber : Profil Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2004-2009

 

41,00

76,88

87,93

72,5880,33

70,36

0

20

40

60

80

100

2004 2005 2006 2007 2008 2009

T AHUN

PERSENTASE

Page 88: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

74

Cakupan pemberian kapsul vitamin A pada balita tahun 2009 dilaporkan sebesar 42.90% dan 2 kab./kota yang memiliki persentase cakupan tertinggi yaitu Kab.Bantaeng dan Kab.Pinrang sedangkan yang terendah adalah di Kab Takalar (23,18%). Data terinci dapat dilihat pada lampiran Tabel 24. Sementara data KVA menurut Helen Kehler International 1998 tercatat sebesar 17,1%.

3. Pemberian Tablet Besi

Anemia pada kehamilan juga berhubungan dengan meningkatnya kesakitan ibu.

Anemia karena difisiensi zat besi merupakan penyebab utama anemia pada ibu hamil dibandingkan dengan defisiensi zat gizi lainnya. Oleh karena itu anemia gizi pada masa kehamilan sering diidentikkan dengan anemia gizi besi bahwa sekitar 70 % ibu hamil di Indonesia menderita anemia gizi. Anemia defisiensi zat besi merupakan masalah gizi yang paling lazim didunia dan menjangkiti lebih dari 600 juta manusia. Dengan frekuensi yang masih cukup tinggi berkisar antara 10 % dan 20 %.

GAMBAR IV.E.2

PETA CAKUPAN PEMBERIAN F3 PADA IBU HAMIL DI SULSEL SELAMA TAHUN 2009

Wajo

Kota Ujung Pandang

Pinrang

Luw u

Maros

Kota Palopo

Barru

Kota Pare-Pare

Bantaeng

Soppeng

Luw u UtaraLuw u Timur

BulukumbaTakalar

Sidenreng Rappang

Pangkajene Kepulauan

Tana Toraja

Jeneponto

Sinjai

Bone

Enrekang

Selayar

Gow a

Sumber : Profil Kesehatan kab/Kota Sulsel Tahun 2009 Pemberian tablet besi (Fe) dimaksudkan untuk mengatasi kasus Anemia serta

meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe khususnya yang dialami ibu hamil. Pemberian tablet Fe yang ketiga kalinya pada ibu hamil di Sulawesi Selatan pada tahun 2008 masih belum memadai karena masih di bawah 60%. Pencapaian pemberian tablet Fe3 tersebut berdasarkan kabupaten/ kota jika dilihat pada gambar IV.E.2, maka yang memadai hanya Kota

Page 89: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

75

Parepare saja yaitu cakupannya di atas 95% (hijau), sedangkan yang tidak memadai yaitu Kota Makassar (merah). Cakupan yang kurang memadai (kuning) yaitu Selayar, Barru dan Palopo.

Untuk menentukan apakah seseorang menderita anemia atau tidak, umumnya digunakan nilai-nilai batas normal yang tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI No.736a/Menkes/XI/1989, yaitu

- Hb laki-laki dewasa: > 13 g/dl - Hb perempuan dewasa:>12 g/dl - Hb anak-anak:> 11 g/dl - Hb ibu hamil:>11 g/dl

Seseorang dikatakan anemia bila kadar Hb-nya kurang dari nilai baku tersebut diatas. Perkembangan cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil selama tahun 2004-

2009 di Sulsel dapat dilihat pada gambar IV.E.3. Data terinci dapat dilihat juga pada lampiran tabel 25.

GAMBAR IV.E.3 PERSENTASE CAKUPAN PEMBERIAN TABLET BESI PADA IBU HAMIL

DI SULSEL SELAMA TAHUN 2004 – 2009

Sumber : Profil Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2004-2009

4. Pemberian Kapsul Minyak ber-Yodium

Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya dengan KIO3 (kalium iodat) sebanyak 30-80 ppm. Kekurangan zat yodium di sebut juga GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium) merupakan masalah gizi yang serius, karena dapat menyebabkan penyakit gondok dan kretin. Kekurangan unsur yodium dalam makanan sehari-hari, dapat pula menurunkan tingkat kecerdasan seseorang. Indonesia saat ini diperkirakan kehilangan 140 juta I.Q point akibat GAKY.

Pelaksanaan program pemberian kapsul minyak ber-yodium yang dilaporkan oleh kab./kota se Sulsel pada tahun 2004 belum seluruhnya dapat dicakup. Berdasarkan data/indikator kinerja SPM bidang kesehatan yang terkumpul selama tahun 2004 tercatat bahwa cakupan pemberian kapsul beryodium ini cenderung menurun dari 45,40% (th.2003) menjadi 6,7% (th.2004), sedangkan untuk tahun 2005 meningkat menjadi

63,8771,69

62,4265,31

53,86

66,45

0

25

50

75

100

2004 2005 2006 2007 2008 2009

T AHUN

PERSENTASE

Page 90: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

76

25,74% dan tahun 2006 menurun menjadi 14,85% dan meningkat menjadi 16,02% pada tahun 2007 tetapi menurun lagi tahun 2008 sebesar 13,94%. Dan untuk tahun 2009 tercatat sebesar 13,90% . Data terinci pada lampiran tabel 40. F. PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

Upaya pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara paripurna. Upaya tersebut dimaksudkan untuk (1) menjamin ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan obat generik dan obat esensial yang bermutu bagi masyarakat, (2) mempromosikan penggunaan obat yang rasional dan obat yang generik, (3) meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian di farmasi komunitas dan farmasi klinik serta pelayanan kesehatan dasar, serta (4) melindungi masyarakat dari penggunaan alat kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan, mutu dan keamanan. 1. Peningkatan Penggunaan Obat Rasional

Upaya peningkatan penggunaan obat rasional, diarahkan kepada peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan pembinaan penggunaan obat yang rasional melalui pelaksanaan advokasi secara lebih intensif agar terwujud dukungan masyarakat yang kondusif serta terbangunnya kemitraan dengan unit pelayanan kesehatan formal. Secara nasional, sampai dengan akhir tahun 2003, penggunaan obat rasional baru mencapai 60%. Angka tersebut belum menunjukkan target yang hendak dicapai yang idealnya penggunaan obat yang rasional mencapai 100%. Berkaitan dengan hal tersebut perlu terus diupayakan peningkatan obat esensial nasional di setiap fasilitas kesehatan masyarakat dan melindungi masyarakat dari risiko pengobatan irasional. Adapun situasi peningkatan penggunaan obat rasional untuk Sulsel belum diperoleh data/informasi. 2. Penerapan Penggunaan Obat Esensial Generik

Kegiatan ini dimaksudkan agar terjaminnya ketersediaan, keterjangkauan, dan pemerataan obat dalam pelayanan kesehatan, yang pelaksanaannya mencakup pengadaan buffer stock obat generik esensial, revitalisasi pemasyarakatan konsepsi obat esensial dan penerapan penggunaan obat esensial generik pada fasilitas pelayanan pemerintah maupun swasta.

Pada tahun 2005 ketersediaan obat esensial di Sulsel telah mencapai 91,73% (nasional 90%) dan ketersediaan obat generik sebesar 99,71%. Sementara untuk tahun 2006 ketersediaan obat esensial dan obat generik mencapai 62,65%. Sedangkan ketersediaan obat generik berlogo mencapai 98,60%. Pada tahun 2007 ketersediaan obat esensial dan obat generik mencapai 56,97%, ketersediaan obat generik berlogo mencapai 112,96% dan ketersediaan obat dengan pelayanan kesehatan dasar tahun 2008 sebanyak 181,19%. Sedangkan pada tahun 2009 ketersediaan obat pelayanan kesehatan dasar sebanyak 116,59%. Data terinci pada lampiran tabel 44.

Page 91: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

77

Salah satu faktor pendukung upaya pembangunan kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna bila kebutuhan sumber daya kesehatan dapat terpenuhi yang diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan. Dalam bab ini, gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan dikelompokkan ke dalam sajian data dan informasi mengenai sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan. A. SARANA KESEHATAN

Sarana Kesehatan yang diuraikan pada bagian ini meliputi tentang sarana kesehatan di antaranya Puskesmas, Rumah Sakit, sarana produksi dan distribusi farmasi dan alat kesehatan, sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), serta institusi pendidikan tenaga kesehatan. 1. Puskesmas

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang berada di wilayah kecamatan yang melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan. Pembangunan puskesmas di tiap kecamatan memiliki peran yang sangat penting dalam memelihara kesehatan masyarakat.

Pada tahun 2008, jumlah Puskesmas seluruh Indonesia sebanyak 8.854 unit. Dengan rincian jumlah puskesmas perawatan 2.348 unit dan puskesmas non perawatan sebanayk 6.110 unit. Salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui keterjangkauan penduduk terhadap puskesmas adalah rasio puskesmas per 100.000 penduduk Jika dilihat perkembangannya dari tahun 2004-2008, meningkat menjadi 8.854 unit pada tahun 2008. Namun pada periode tahun itu, rasio Puskesmas terhadap 100.000 penduduk pada tahun 2004 sebesar 3.48, pada tahun 2008 meningkat menjadi 3,74 per 100.000 penduduk. Ini berarti bahwa pada periode tahun itu setiap 100.000 penduduk rata-rata dilayani oleh 3 – 4 unit puskesmas.

Di Sulawesi Selatan pada tahun 2006, jumlah puskesmas di Sulsel tercatat sebanyak 355 unit dengan 1.073 puskesmas pembantu. Adapun rasio puskesmas per 100.000 penduduk tetap sebesar 4,74 sedangkan rasio Pustu terhadap puskesmas yakni 3:1. Pada tahun 2007, jumlah puskesmas meningkat menjadi 380 unit, puskesmas pembantu sebanyak 1.073 unit. Rasio puskesmas per 100.000 penduduk sebesar 4,95 sedangkan rasio Pustu terhadap puskesmas pada tahun 2007 yaitu 4 : 1. Dan tahun 2008 jumlah puskesmas meningkat menjadi 395 unit dengan 1.009 puskesmas pembantu. Adapun rasio puskesmas per 100.000 penduduk sebesar 5,01 sedangkan rasio pustu terhadap puskesmas yakni 3,9.

Sedangkan pada tahun 2009, jumlah puskesmas meningkat menjadi 401 unit dengan 1.210 puskesmas pembantu. Adapun rasio puskesmas per 100.000 penduduk sebesar 4,81 sedangkan rasio pustu terhadap puskesmas yakni 3,02. Gambaran rasio puskesmas per 100.000 penduduk menurut kabupaten/kota dan gambaran jumlah

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Page 92: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

78

puskesmas di Sulsel selama tahun 2002 – 2009 dapat dilihat pada pada gambar V.A.1 dan gambar V.A.2

Bila dibandingkan dengan konsep wilayah kerja puskesmas, dimana sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata 20.000 penduduk, maka jumlah puskesmas per 20.000 penduduk pada tahun 2009 di Sulawesi Selatan rata-rata adalah 0,96 unit. Jika standar tersebut dibandingkan dengan jumlah penduduk Sulsel tahun 2009, maka Sulsel masih butuh puskesmas sekitar 15 unit.

GAMBAR V.A.1

RASIO PUSKESMAS PER 100.000 PENDUDUK MENURUT KAB/KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

0,0 3,0 6,0 9,0

SELAYARTATOR

SOPPENGTORUT

BANTAENGSINJAILUWU

ENREKANGBARRU

WAJOPALOPO

PANGKEPLUWU TIMURJENEPONTO

TAKALARSIDRAP

PAREPAREBONE

MAROSPINRANG

LUWU UTARABULUKUMBA

GOWAMAKASSAR

9,28,6

7,46,8

6,66,3

6,26,0

5,95,75,7

5,45,3

4,94,94,9

4,84,7

4,64,0

3,93,8

3,6

2,6

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2009

GAMBAR V.A.2 PERKEMBANGAN JUMLAH PUSKESMAS DI SULAWESI SELATAN

SELAMA TAHUN 2004 - 2009 Sumber : Profil Kesehatan Sulsel Tahun 2003 - 2008

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2009

343355

363

380395

401

270280290300310320330340350

JUM

LAH

PU

SK

2004 2005 2006 2007 2008 2009

TAHUN

Page 93: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

79

Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan masyarakat di puskesmas,

beberapa puskesmas telah ditingkatkan fungsinya menjadi puskesmas dengan tempat perawatan. Puskesmas perawatan ini terutama yang berlokasi jauh dari rumah sakit, di jalur-jalur jalan raya yang rawan kecelakaan, serta diwilayah atau pulau-pulau yang terpencil. Hingga tahun 2009 jumlah puskesmas perawatan telah menjadi 216 unit dan non perawatan sebanyak 185 unit. 2. Rumah Sakit

Rumah sakit merupakan pelayanan kesehatan pada masyarakat yang bergerak

dalam kegiatan kuratif & rehabilitatif dan berfungsi sebagai sarana pelayanan kesehatan rujukan Ruang lingkup pembangunan kesehatan selain upaya promotif dan preventif. Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap jumlah penduduk.

Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2008 jumlah rumah sakit di Indonesia berjumlah 1.079 unit sedangkan rumah sakit khusus berjumlah 292. Rumah sakit tersebut dikelola oleh Departemen kesehatan, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, TNI POLRI, departemen lain/BUMN serta sektor swasta.

Pada tahun 2004–2009, perkembangan jumlah rumah sakit (umum dan khusus) di Sulsel cenderung relatif stabil. Data terinci pada lampiran Tabel 62. Adapun perkembangan jumlah rumah sakit (umum dan khusus) tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL V.A.1 PERKEMBANGAN JUMLAH RUMAH SAKIT (UMUM & KHUSUS) MENURUT

KEPEMILIKAN/PENGELOLA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2004-2009

No Pengelola / Kepemilikan 2004 2005 2006 2007 2008 2009 1 Departemen Kesehatan 2 2 1 1 1 1 2 Pemerintah Prov/Kab/Kota 29 29 36 38 38 38 3 TNI/POLRI 6 6 6 6 7 7 4 BUMN/Departemen Lain 2 2 1 1 1 1 5 Swasta 9 9 26 39 39 39

Jumlah 47 48 72 85 86 86 Sumber: Profil Kesehatan Sulsel Tahun 2004-2009

Rasio tempat tidur rumah sakit terhadap jumlah penduduk juga dapat

menggambarkan kemampuan rumah sakit tersebut dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Untuk tahun 2009, jumlah tempat tidur dan rasionya terhadap 100.000 penduduk tercatat sebanyak 3.164 tempat tidur dengan rasio sebesar 38 per 100.000 penduduk atau rata-rata setiap tempat tidur rumah sakit melayani 2.632 penduduk dalam setahun.

Page 94: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

80

3. Sarana Produksi, Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan

Salah satu indikator penting untuk menggambarkan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan adalah jumlah sarana produksi dan distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan. Jumlah sarana produksi farmasi di Sulsel selama tahun 2006 dan 2007 sudah tidak terdata lagi. Sedangkan untuk jumlah sarana distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan pada tahun yang sama tercatat 583 apotik dan 480 toko obat pada tahun 2006, tahun 2007 jumlah sarana distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan tercatat 578 apotik dan 461 toko obat dan untuk tahun 2008 tercatat 483 apotik toko obat 344 sedangkan pada tahun 2009 jumlah sarana distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan 503 apotik dan 368 toko obat.

Di kabupaten/kota, distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan milik pemerintah dikelola oleh unit pengelola obat, dahulu disebut sebagai gudang farmasi kabupaten. Adapun jumlah unit pengelola obat (ex gudang farmasi) kabupaten/kota pada tahun 2008 di Sulsel tercatat sebanyak 24. Data terinci pada lampiran Tabel 61. 4. Sarana Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

Dalam rangka upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat, berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada di masyarakat. Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) di antaranya adalah Posyandu, Polindes (Pondok Bersalin Desa), Toga (Tanaman Obat Keluarga), POD (Pos Obat Desa), Pos UKK (Pos Upaya Kesehatan Kerja), desa siaga dan sebagainya. Selain Posyandu, situasi dan kondisi upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat lainnya sudah sulit dideteksi/dipantau sejak pemberlakuan otonomi daerah di masing-masing kab./kota, kecuali desa siaga yang baru muncul pada tahun 2007 ini. Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan ini perlu mendapat perhatian yang optimal kembali dari masing-masing pengelola program kesehatan.

Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya, Posyandu dikelompokkan ke dalam 4 strata, yaitu Posyandu Pratama, Posyandu Madya, Posyandu Purnama dan Posyandu Mandiri.

Menurut profil kesehatan tahun 2004, jumlah Posyandu di Sulawesi Selatan tercatat sebanyak 7.636 buah dan tiga per empatnya (76,28%) adalah Posyandu Pratama dan Posyandu Madya, selebihnya (23,72%) adalah Posyandu Purnama dan Mandiri. Sedangkan untuk tahun 2005, jumlah posyandu tercatat sebanyak 7.980 buah dan 76,19% berstatus Posyandu Pratama dan Madya, sisanya merupakan Posyandu Purnama dan Mandiri (23,81%). Sementara untuk tahun 2006, jumlah posyandu tercatat 7.029 dan yang berstatus Purnama dan Mandiri hanya sebesar 26,26%, pada tahun 2007 jumlah Posyandu sebanyak 8.529 buah dan 70.61 % yang berstatus Pratama dan Madya dan 29.38% berstatus Purnama dan Mandiri, pada tahun 2008 jumlah posyandu tercatat 9.391 buah dan yang berstatus Purnama dan mandiri (28.47%) dan yang berstatus pratama dan madya sebanyak 71.53% sedangakn pada tahun 2009 posyandu purnama dan Mandiri sebesar 38.98% dan yang berstatus posyandu pratama dan madya sebesar 61.02% .

Page 95: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

81

Gambaran proporsi posyandu pada tahun 2009 menurut strata atau tingkat perkembangannya dapat dilihat pada gambar V.A.3, dan data terinci dapat dilihat pada lampiran Tabel 46.

GAMBAR V.A.3

PROPORSI POSYANDU MENURUT STRATA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

Sumber: Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2009

5. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)

Poskesdes adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. UKBM yang sudah dikenal luas oleh masyarakat yaitu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Warung Obat Desa, Pondok Persalinan Desa (Polindes), Kelompok Pemakai Air, Arisan Jamban Keluarga dan lain-lain.

Untuk dapat menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa, Poskesdes memiliki kegiatan :

1. Pengamatan epidemiologi sederhana terhadap penyakit terutama penyakit menular yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan faktor resikonya termasuk status gizi serta kesehatan ibu hamil yang beresiko.

2. Penanggulangan penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB serta faktor resikonya termasuk kurang gizi.

3. Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdarutan kesehatan. 4. Pelayanan medis dasar sesuai dengan kompetensinya. 5. Promosi kesehatan untuk peningkatan keluarga sadar gizi, peningkatan perilaku

hidup bersih dan sehat (PHBS), penyehatan lingkungan dan lain-lain.

PURNAMA ; 33,56

MADYA; 40,50

PRATAMA; 20,52

MANDIRI; 5,42

Page 96: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

82

Salah satu kriteria desa siaga adalah memiliki satu poskesdes. Jumlah poskesdes tercatat pada Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008 sebayak 11.287 unit sedangkan hasil pengumpulan data tahun 2008, jumlah poskesdes di Sulawesi Selatan sebanyak 881 unit dan pada tahun 2009 meningkat sebesar 1.004 unit .

6. Desa Siaga Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Sebuah Desa dikatakan menjadi desa siaga apabila desa tersebut telah memiliki sekurang-kurangnya sebuah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Jumlah desa siaga secara nasional pada tahun 2006 sebanyak 12.300, sedangkan target Departemen Kesehatan tahun 2006 desa siaga 12.000 desa, hal ini berarti target Depkes untuk desa siaga sudah tercapai. Dari hasil pengumpulan data profil kesehatan di Sulawesi Selatan tahun 2008 tercatat jumlah desa siaga yaitu 2.185 desa sedangkan pada tahun 2009 jumlah desa siaga yaitu 2.384 unit.

B. TENAGA KESEHATAN

Dalam pembangunan kesehatan berkelanjutan membutuhkan tenaga kesehatan yang memadai baik dari segi jumlah maupun kualitas diperlukan berbagai jenis tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dengan paradigma sehat, yang mengutamakan upaya peningkatan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pengadaan tenaga kesehatan dilaksanakan melalui pendidikan dan pengembangan tenaga kesehatan melalui pelatihan tenaga oleh pemerintah maupun masyarakat.

Saat ini, jumlah tenaga kesehatan di Sulsel yang tercatat melalui Profil Kesehatan Kab./Kota pada tahun 2009 sebanyak 17.487 orang (pegawai kesehatan) dengan proporsi tenaga kesehatan yang terbesar adalah perawat dan bidan yaitu 66,52% (10.688 orang), kemudian medis sebesar 11,05% (1.907 orang). Sedangkan jumlah tenaga khusus dalam lingkup Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan hingga akhir 2009 berjumlah 956 orang.

Dalam upaya memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di Sulsel, hingga saat ini telah terdistribusi sejumlah tenaga pada berbagai institusi kesehatan. Tenaga kesehatan yang terdistribusi tersebut terserap paling banyak pada Puskesmas (termasuk Pustu dan Polindes) 51,38% kemudian RS 43,057%, lalu sarana kesehatan lainnya sebesar 5.36%. Rincian distribusi tenaga kesehatan dapat dilihat pada lampiran Tabel 54.

Sementara itu, untuk melihat kecukupan tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan di antaranya digunakan indikator rasio tenaga perawat Puskesmas per puskesmas dan rasio tempat tidur di rumah sakit terhadap perawat yang bertugas di rumah sakit. Pada tahun 2009, rasio tenaga perawat puskesmas per puskesmas adalah 10. Ini berarti bahwa setiap puskesmas rata-rata mempunyai 4 orang perawat, sedangkan rasio tempat tidur di rumah sakit umum terhadap perawat yang bertugas di rumah sakit adalah 3,00 jadi rata-rata setiap perawat di rumah sakit melayani 1 tempat tidur.

Page 97: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

83

3. Tenaga Medis Yang tergolong ke dalam tenaga medis adalah dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi dan dokter keluarga. Hingga tahun 2009 di Sulsel tercatat jumlah tenaga medis sebanyak 2.413 orang dengan rasio 28 per 100.000 penduduk. Sedangkan rasio masing-masing tenaga medis per 100.000 penduduk berdasarkan data yang diterima melalui 23 Profil Kesehatan Kab./Kota tahun 2009 diperoleh bahwa rasio dokter spesialis sebesar 11,18 per 100.000 penduduk, rasio dokter umum 12,38 per 100.000 penduduk dan rasio dokter gigi sebesar 5,38 per 100.000 penduduk, sedangkan untuk rasio dokter keluarga sebesar 0.02%. Bila dibandingkan dengan target pencapaian IIS 2010, nampak bahwa rasio untuk tenaga dokter spesialis dan dokter umum telah mencapai target (dokter spesialis 2 per 100.000 penduduk, dokter umum 6 per 100.000 penduduk), namun rasio dokter gigi belum mencapai target (dokter gigi 11 per 100.000 penduduk). Data terinci pada lampiran Tabel 55.

GAMBAR V.B.1

PROPORSI TENAGA KESEHATAN MENURUT JENIS TENAGA DI SULSEL TAHUN 2009

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2009 4. Tenaga Kefarmasian dan Gizi

Untuk tenaga kefarmasian, saat ini (2009) telah berjumlah 816 orang dengan rincian: Apoteker 229 orang atau 1,30% dari seluruh tenaga farmasi atau 4,64% dari total tenaga di Sulsel, S1 farmasi 129 orang, DIII Farmasi 140 orang dan asisten apoteker sebanyak 313 orang. Rasio tenaga kefarmasian per 100.000 penduduk, belum memenuhi kebutuhan karena hingga tahun 2009 rasio tenaga kefarmasian baru mencapai 9,79 per 100.000 penduduk (Target IIS 2010 adalah 10 per 100.000 penduduk).

Sementara itu, jumlah tenaga gizi hingga tahun 2009 di Sulsel sebanyak 693 orang dengan rasio sebesar 8,31 per 100.000 penduduk (Target IIS 2010 sebesar 22 per 100.000 penduduk). Data terinci pada lampiran Tabel 56.

KESMAS; 7,97

MEDIS; 13,80

TEKNISI MEDIS; 5,59

SANITASI; 2,92 FARMASI; 4,64 GIZI; 3,95

NON KES; 0,04

PERAWAT & BIDAN; 61,12

Page 98: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

84

GAMBAR V.B.2

PROPORSI TENAGA KESEHATAN MENURUT UNIT KERJA DI SULSEL TAHUN 2009

0,07

0,22

1,23

4,06

40,54

51,38

0 10 20 30 40 50 60

PERSENTASE

SARKES LAIN

DIKNAKES

DINKES PROV.

DINKES KAB./KOTA

RS

PUSK

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2009

5. Tenaga Keperawatan

Yang tergolong ke dalam tenaga keperawatan adalah Perawat dan Bidan. Rasio tenaga keperawatan di Sulsel hingga tahun 2009 sebesar 94,36 per 100.000 penduduk. Namun bila dirinci menurut jenisnya maka di Sulsel, pada tahun yang sama tercatat jumlah perawat sebanyak 7.859 orang dengan jumlah lulusan terbanyak berasal dari D-3 keperawatan (58,27%) dan SPK sebesar 29,21%. Proporsi tenaga perawat 61,12% dari seluruh tenaga kesehatan. Bila dibandingkan dengan target pencapaian IIS 2010 sebesar 117,5 per 100.000 penduduk maka Sulsel belum mencapai target.

Sedangkan jumlah tenaga bidan sebanyak 2.829 orang atau dengan proporsi sebesar 16,17% dari seluruh tenaga kesehatan, sementara rasio tenaga bidan per 100.000 penduduk adalah sebesar 33,96 per 100.000 penduduk. Bila dibandingkan dengan target pencapaian IIS 2010, Sulsel masih sangat membutuhkan tenaga bidan karena target hingga 2010 adalah 100 per 100.000 penduduk khususnya dalam memenuhi pos kesehatan desa. Data terinci pada lampiran Tabel 57.

6. Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Sanitasi

Jumlah tenaga kesehatan masyarakat di Sulsel tahun 2004 sebesar 689 orang atau

5,40% dari total tenaga kesehatan dengan rasio sebesar 9,34 per 100.000 penduduk. Sementara itu, pada tahun yang sama jumlah tenaga sanitasi telah mencapai jumlah 565 orang atau 4,43% dari total tenaga dengan rasio sebesar 7,66 per 100.000 penduduk. Untuk tahun 2005 tercatat jumlah tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 698 orang atau 5,96% dari total tenaga dengan rasio sebesar 9,31 per 100.000 penduduk, sedangkan jumlah tenaga sanitasi tercatat sebanyak 504 orang atau 4,31 dari total tenaga dengan rasio sebesar 6,72 per 100.000 penduduk. Sementara situasi di tahun 2006 tercatat jumlah

Page 99: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

85

tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 913 orang dengan rasio sebesar 11,97 per 100.000 penduduk dan untuk tenaga sanitasi tercatat sebanyak 547 orang dengan rasio sebesar 7,17 per 100.000 penduduk.

Dari hasil pengumpulan profil kesehatan tahun 2007 tercatat jumlah tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 1.143 orang dengan rasio sebesar 14,98 per 100.000 penduduk dan untuk tenaga sanitasi tercatat sebanyak 580 orang dengan rasio sebesar 7,60 per 100.000 penduduk dan tahun 2008 tercatat jumlah tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 886 dengan rasio sebesar 11,40 per 100.000 penduduk dan untuk tenaga sanitasi tercatat sebanyak 496 orang dengan rasio 6,38 per 100.000 penduduk sedangkan pada tahun 2009 tercatat jumlah tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 1.393 dengan rasio sebesar 16.72 per 100.000 penduduk dan untuk sanitasi tercatat sebanyak 6,14 per 100.000 penduduk.

Bila dibandingkan dengan target pencapaian IIS 2010 maka kedua jenis tenaga tersebut masih sangat dibutuhkan mengingat target yang diharapkan adalah masing-masing 40 per 100.000 penduduk. Data terinci dapat dilihat pada lampiran Tabel 58

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN

Dengan perubahan Visi, Misi dan Strategi Pembangunan Kesehatan, maka beban kerja Departemen Kesehatan cukup berat, luas dan kompleks. Selain itu, kita juga diperhadapkan dengan permasalahan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan gizi masyarakat, meningkatkan kelembagaan serta meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, pembiayaan pembangunan kesehatan diarahkan agar dapat mendukung berbagai program antara lain penerapan paradigma sehat, pelaksanaan desentralisasi, mengatasi berbagai kedaruratan, peningkatan profesionalisme tenaga kesehatan dan pengembangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM).

Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai upaya melalui upaya pelayanan kesehatan dasar yang menitikberatkan pada upaya pencegahan dan penyuluhan kesehatan. Dalam melaksanakan upaya pelayanan kesehatan tersebut diperlukan pembiayaan, baik yang bersumber dari pemerintah maupun masyarakat, termasuk swasta. Sejak dilaksanakannya kebijakan desentralisasi pada tahun 2001, biaya untuk pelaksanaan upaya kesehatan dari pemerintah diharapkan sebagian besar berasal dari Pemerintah Daerah.

Pada tahun 2000, dalam pertemuan antara Departemen Keuangan dengan seluruh Bupati/Walikota se-Indonesia, disepakati bahwa pemerintah daerah akan mengalokasikan 15% dari APBD-nya untuk pembiayaan kesehatan. Pada tahun itu juga (2000) pola anggaran mengalami perubahan waktu dari tahun fiskal lama yang berlaku 1 April s/d 31 Maret ke tahun fiskal baru yang berlaku sesuai dengan tahun takwim (kalender) yaitu 1 Januari s/d 31 Desember.

Sesuai dengan data yang berhasil dikumpulkan, untuk menggambarkan situasi pembiayaan kesehatan di Sulsel, berikut ini akan diuraikan tentang pembiayaann kesehatan oleh pemerintah yaitu mengenai alokasi Anggaran Pembangunan Nasional (APBN) dan alokasi APBD kab./kota untuk kesehatan, dan juga uraian tentang salah satu wujud pembiayaan kesehatan oleh masyarakat yaitu mengenai jaminan pemeliharaan kesehatan.

Page 100: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

86

1. Anggaran Pembangunan Departemen Kesehatan

Pada tahun 2004 anggaran kesehatan pusat yang dialokasikan di Sulsel secara keseluruhan sebanyak Rp. 184.546.629.375 dengan realisasi 79,83%, yang terdiri dari Rp. 163.321.940.875 dana Rupiah Murni dan Rp. 21.224.688.500 dana PLN. Realisasi dana Rupiah Murni adalah Rp. 77.707.337.000 atau 91,89%, sedangkan realisasi dana PLN sebanyak 14.216.156.000 atau 46,54%. Sementara untuk tahun 2005 anggaran kesehatan pusat yang dialokasikan di Sulsel secara keseluruhan sebanyak Rp. 124.078.310.000 dengan realisasi 70,86% (sisanya dimasukkan kedalam DIPA luncuran), yang terdiri dari Rp. 114.942.786.000 dana Rupiah Murni dan Rp. 1.854.107.000 dana Rupiah Murni Pendamping serta Rp. 7.281.417.000 dana PHLN.

Untuk tahun 2006 tercatat alokasi dana sebanyak Rp. 98.136.863.500,- yang terdiri dari Rp. 95.464.336.500,- dana Rupiah Murni dan Rp. 882.623.000,- dana RM Pendamping dan Rp. 1.789.904.000,- dana PHLN dengan realisasi keseluruhan sebesar Rp. 91.734.975.822,- (93,48%). Untuk Tahun 2007 anggaran dekonsentrasi yang di alokasikan di Sulsel secara keseluruhan sebanyak Rp.68.641.375.000,-, yang terdiri dari Rp. 66.937.697.000 dana Rupiah murni Rp.1.231.582.000,- dana RM pendamping dan Rp. 472.096.000.- dana PHLN. Data ini adalah sebelum efisiensi anggaran. Sedangkan tahun 2008 anggaran dekosentrasi yang di alokasikan di Sulsel secara keseluruhan sebanyak Rp. 101.178.788.250,- yang terdiri dari Rupiah murni 66.594.109.000.- RM pendamping sebanyak Rp. 5.042.188.00,- dan RK sebanyak 29.542.491.250.-.

Sementara untuk tahun 2009 anggaran dekonsentrasi rupiah murni Rp.42.777.766.000,- RM pendamping sebanyak 6.299.715.000,-, dan PHLN sebanyak Rp. 19.185.877.000,- dengan realisasi secara keseluruhan sebesar 35.731.504.694,- (52,34%) sedangkan Dana DAK pelayanan dasar alokasi sebesar Rp.179.570.490.585,- realisasi sebesar Rp.160.667.403.805,- (89,47), alokasi dana DAK pelayanan rujukan sebesar 34.553.908.444,- dan realisasi sebesar Rp.33.272.894.483,- (89,47%) adapun gambaran alokasi dana terlampir gambar di bawah ini :

GAMBAR V.B.3

PRESENTASE ANGGARAN DINAS KESEHATAN DI SULSEL TAHUN 2009

Sumber : Subag Program Dinkes Sulsel thn 2009

DEKON; 58,7

PHLN; 34,6

DAK YANKES DASAR; 89,47

DAK YANKES RUJUKAN;

96,29

Page 101: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

87

2. Anggaran Pembangunan Daerah

Anggaran Pembangunan Daerah dalam kurun waktu lima tahun (1996/1997 s.d

tahun 2000) bergerak tidak beraturan, baik anggaran pemerintah provinsi maupun anggaran pemerintah kabupaten/kota. Perbedaan ini dikarenakan pemerintah daerah belum menggunakan secara maksimal kemampuan daerahnya (Pendapatan Asli Daerah), karena selama ini kekurangan anggaran untuk seluruh kegiatan masih disubsidi oleh pemerintah pusat dengan berdasarkan kepada usulan proyek dan kegiatan (DUP dan DUK). Kemampuan daerah dalam mengalokasikan anggaran untuk sektor kesehatan dapat terlihat mulai tahun 2000 dimana undang-undang mengenai otonomi daerah telah ditetapkan.

Adapun total alokasi dan realisasi anggaran tahun 2003 untuk Sulsel yang bersumber dari Dana Alokasi Umum dan Dana Daerah adalah Rp. 17.960.066.044 dengan realisasi sebanyak 17.195.142.723 atau 95,74%. Sedangkan untuk tahun 2004, Dana Alokasi Umum dan Dana Daerah adalah Rp. 17.361.241.770 dengan realisasi sebanyak Rp. 17.195.142.723 atau 95,74%. Sementara pada tahun 2005, Dana Alokasi Umum dan Dana Daerah sebanyak Rp. 20.901.047.849,- dengan realisasi Rp. 19.572.948.935,- (93,65%) dan untuk tahun 2006 berjumlah Rp. 21.629.988.113,- dengan realisasi Rp. 21.171.288.390,- (97,88%). Sedang alokasi anggaran pada tahun 2007 sebesar Rp. 25.777.803.358 dengan realisasi sebesar Rp. 24.027.337.604,- (93,21%).

Untuk alokasi pembiayaan kesehatan pada tahun 2003 di Provinsi Sulawesi Selatan baru berkisar 10,2% dari total anggaran APBD Provinsi (Target IIS 2010 sebesar 15%). Sedangkan untuk alokasi anggaran kesehatan pemerintah per-kapita untuk tahun 2003 baru berkisar Rp. 15.094 ,- dari target Rp. 100.000 per kapita per tahun. Dan alokasi pembiayaan kesehatan untuk tahun 2004 berkisar 5,8% dari total anggaran APBD Provinsi (Target IIS 2010 sebesar 15%). Sementara alokasi anggaran kesehatan pemerintah per-kapita untuk tahun 2004 baru berkisar Rp. 68.155 ,- dari target Rp. 100.000 per kapita per tahun. Disamping itu, persentase APBD kesehatan terhadap total belanja langsung/publik mengalami fluktuasi selama 3 tahun terakhir mulai 15,00% (Tahun 2005), 11,80% (Tahun 2006), 11, 06% (Tahun 2007). Fluktuasi ini dimungkinkan karena pada tahun 2005 – 2006 dasar penganggaran yang digunakan adalah menurut Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2003, dimana jenis penganggaran melalui APBD terdiri dari Aparatur (administrasi dan operasional) dan Publik (biaya program), sedangkan untuk tahun 2007 digunakan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dimana jenis penganggaran menjadi Belanja Langsung (publik dan operasional) dan Belanja Tidak Langsung (biaya aparatur), dengan kata lain bahwa denominator dari belanja langsung menjadi lebih besar oleh karena terhitung dengan biaya operasional sehingga persentase nampak kecil sementara secara absolut, total APBD bidang kesehatan mengalami peningkatan pada periode tahun yang sama.

3. Pembiayaan Kesehatan oleh Masyarakat

Sejak lama sudah dikembangkan berbagai cara untuk memberikan jaminan

kesehatan bagi masyarakat. Pada saat ini berkembang berbagai cara pembiayaan kesehatan praupaya, yaitu dana sehat, asuransi kesehatan, asuransi tenaga kerja (Astek)/Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) dan asuransi jiwa lain. Untuk penduduk miskin disediakan Kartu Sehat, sehingga mereka

Page 102: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

88

tidak perlu membayar pelayanan kesehatan yang digunakannya (karena telah dibayar oleh pemerintah).

Namun demikian, cakupan atau kepesertaan masyarakat terhadap berbagai jaminan pembiayaan kesehatan ini masih sangat rendah. Menurut data dari profil kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2009, masyarakat yang tercakup jaminan pembiayaan kesehatan baru 68.41%, sebagian besar tercakup dalam Askes, kemudian kartu miskin, Jamsostek dan asuransi lain. Data terinci dapat dilihat pada lampiran Tabel 36. 4. Pembiayaan Kesehatan Gratis

Salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yaitu

pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat. Program tersebut berjalan sejak bulan Juli 2008. Kepesertaan pelayanan kesehatan gratis ini diperuntukkan bagi seluruh penduduk Sulawesi Selatan yang belum mempunyai jaminan kesehatan yang berasal dari program lain dan memiliki kartu identitas.

Pelayanan Kesehatan gratis pada masyarakat diberikan sesuai fungsi dan kemampuan sarana, prasarana dan tenaga kesehatan yang ada di setiap tingkat fasilitas pelayanan kesehatan dan diberikan sesuai dengan indikasi medik. Jenis pelayanan kesehatan yang diberikan berupa pelayanan kesehatan tingkat dasar dan pelayanan kesehatan tingkat lanjut. Pelayanan kesehatan tingkat dasar berupa Rawat Jalan Tingkat Dasar (RJTD), Rawat Inap Tingkat Dasar (RITD) dan penanganan gawat darurat yang diberikan di Puskesmas dan jaringannya. Pelayanan kesehatan tingkat lanjut berupa Rawat Jalan Tingkat Lanjut (RJTL), Rawat Inap Tingkat Lanjut (RITL) dan penanganan gawat darurat yang diberikan di PPK milik Pemerintah yang telah ditunjuk. Sedangkan pelayanan pada kasus gawat darurat (emergency), seluruh Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) milik Pemerintah wajib memberikan pelayanan tanpa terlebih dahulu meminta kartu identitas korban/ pasien.

Kunjungan peserta kesehatan gratis di Sulawesi Selatan pada tahun 2008 sebesar 32,28% dari 4.298.110 peserta. Sedangkan realisasi anggaran yang dialokasikan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 64,84% dari Rp. 68.40.360.025,-. Sedangkan untuk tahun 2009 kunjungan peserta kesehatan gratis untuk pelayanan dasar di Sulawesi Selatan yaitu; untuk rumah sakit sebanyak 353.639 orang (rawat jalan) dan 93.490 orang (rawat inap), sedangkan untuk puskesmas sebanyak 4.139.570 orang (rawat jalan) dan 56.532 orang rawat inap.

Penyerapan dana kesehatan gratis yang dialokasikan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sebesar Rp. 170.799.585.639,- dan terealisasi sebesar 119.992.500.640 (70,25%). Data tentang kesehatan gratis secara rinci dapat dilihat pada tabel V.C.1, V.C.2 dan V.C.3.

Page 103: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

89

TABEL V.C.1 JUMLAH KUNJUNGAN PESERTA KESEHATAN GRATIS DI RUMAH SAKIT

DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

Rawat Jalan Rawat inap Rujukan Jumlah1 2 3 4 5 6

RSU KABUPATEN / KOTA1 RSU TENRIAWARU KAB. BONE 13.023 4.449 1.001 18.473 2 RSU ANDI DJEMMA MASAMBA K 9.847 6.225 253 16.325 3 RSU LAMADUKELLENG 6.032 2.715 2.449 11.196 4 RSU LAKIPADADA 9.279 8.115 - 17.394 5 RSU H. A. SULTHAN DG RADJA 20.357 5.025 22 25.404 6 RSU NENE MALLOMO 14.359 3.986 801 19.146 7 RSU SYECH YUSUF 10.344 1.933 7 12.284 8 RSU LASINRANG 10.720 4.034 138 14.892 9 RSU SALEWANGANG 6.664 2.565 71 9.300 10 RSU PANGKEP 8.164 2.118 392 10.674 11 RSU AJJAPPANNGE 5.454 1.608 139 7.201 12 RSU PROF. DR. ANWAR MAKKATUTU 1.951 1.054 7 3.012 13 RSU TAKALAR 25.509 2.133 - 27.642 14 RSU SINJAI - - - - 15 RSU LANTO DG. PASEWANG 86.055 8.914 73 95.042 16 RSU BARRU 5.950 1.220 54 7.224 17 RSU MASSEREMPULU 2.171 1.353 167 3.691 18 RSU SAWERIGADING 6.616 4.906 114 11.636 19 RSU A. MAKKASAU 5.003 1.071 17 6.091 20 RSU SELAYAR 1.767 561 - 2.328 21 RSU ARIFIN NUMANG 5.654 632 329 6.615 22 RSU BATARA GURU BELOPA 1.267 887 - 2.154 23 RSUD LAGALIGO 2.042 958 151 3.151

RSU KOTA MAKASSAR1 RSU LABUANG BAJI MAKASSAR 21.663 5.976 - 27.639 2 RSU HAJI MAKASSAR 7.837 4.141 6 11.984 3 RSU DAYA MAKASSAR 8.733 1.671 132 10.536 4 RSU TAJUDDIN CHALID 752 510 - 1.262 5 RSB PERTIWI 304 502 - 806 6 RSIA FATIMAH 3.003 2.749 10 5.762 7 RS JIWA DADI 11.747 4.322 - 16.069 8 RS DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO 19.571 7.117 - 26.688

PPK/BALAI KESEHATAN KOTA MAKASSAR1 BKMM/BKIM 3.077 40 54 3.171 2 BBKPM/BP4 9.612 - 1.665 11.277 3 BK3A 3.537 - - 3.537 4 BP PELAYANAN GIMUL 5.575 - - 5.575

353.639 93.490 8.052 455.181 TOTAL

N0 NAMA RUMAH SAKITJUMLAH KUNJUNGAN

Sumber : Sek. Tim 9 Kesehatan Gratis

Page 104: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

90

TABEL V.C.2 JUMLAH KUNJUNGAN PESERTA KESEHATAN GRATIS DI PUSKESMAS

DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

Rawat Jalan Rawat inap1 II III IV

7301 SELAYAR 132.623 3.940

7302 BULUKUMBA 284.263 1.517

7303 BANTAENG 133.413 1.174

7304 JENEPONTO 148.365 3.679

7305 TAKALAR 86.657 2.124

7306 GOWA 191.433 1.155

7307 SINJAI - -

7308 MAROS 55.983 557

7309 PANGKEP 183.395 3.168

7310 BARRU 100.311 1.481

7311 BONE 347.012 777

7312 SOPPENG 139.693 1.662

7313 WAJO 186.535 13.260

7314 SIDRAP 90.763 3.588

7315 PINRANG 140.925 3.501

7316 ENREKANG 74.637 454

7317 LUWU 24.683 577

7318 TANA TORAJA 81.420 77

7326 TORAJA UTARA 26.533 203

7322 LUWU UTARA 136.686 3.891

7325 LUWU TIMUR 259.711 5.804

7371 MAKASSAR 1.165.731 1.445

7372 PARE - PARE 89.351 2.415

7373 PALOPO 59.447 83

4.139.570 56.532 TOTAL

N0 KABUPATEN/KOTAJUMLAH KUNJUNGAN

Sumber : Sek. Tim 9 Kesehatan Gratis

Page 105: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

91

TABEL V.C.3 JUMLAH, REALISASI DAN SISA DANA KESEHATAN GRATIS YANG BERSUMBER

APBD PROVINSI DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

KLAIM ( Rp ) REALISASI ( Rp ) KLAIM ( Rp ) REALISASI ( Rp ) I II III IV V VI VII

7301 SELAYAR 940.860.261 636.129.426 1.792.603.414 628.701.135 1.163.902.279 7302 BULUKUMBA 5.266.063.455 2.145.252.250 3.287.867.584 1.018.441.178 2.269.426.406 7303 BANTAENG 734.199.130 724.266.315 2.399.802.160 1.755.148.600 644.653.560 7304 JENEPONTO 1.954.709.500 1.030.487.500 2.383.520.100 1.218.070.000 1.165.450.100 7305 TAKALAR 1.104.177.000 710.423.000 605.760.400 582.000.000 23.760.400 7306 GOWA 3.245.376.597 1.245.543.461 1.227.017.670 1.227.017.670 - 7307 SINJAI - - - 7308 MAROS 5.029.056.987 1.716.307.371 449.292.050 32.953.250 416.338.800 7309 PANGKEP 3.100.121.544 - 2.276.246.004 1.133.442.718 1.142.803.286 7310 BARRU 1.520.372.540 1.517.957.540 1.633.501.500 1.633.501.500 - 7311 BONE 10.009.992.076 5.998.096.283 3.568.649.380 1.894.440.650 1.674.208.730 7312 SOPPENG 5.885.021.314 3.222.241.649 2.814.674.475 1.247.531.485 1.567.142.990 7313 WAJO 3.875.268.510 3.283.123.341 5.411.994.253 4.927.981.728 484.012.525 7314 SIDRAP 3.779.465.488 3.160.233.316 2.527.995.977 2.065.115.568 462.880.409 7315 PINRANG 6.336.155.817 4.838.204.836 2.491.101.000 2.491.101.000 - 7316 ENREKANG 3.765.424.500 2.731.999.000 197.270.750 197.270.750 - 7317 LUWU 1.004.223.396 1.004.223.396 1.332.651.992 1.317.090.492 15.561.500 7318 TANA TORAJA 3.993.271.836 1.824.040.048 268.449.750 220.847.500 47.602.250 7319 TORAJA UTARA - - - - 7322 LUWU UTARA 5.570.256.590 3.388.743.902 1.548.710.900 1.395.406.150 153.304.750 7325 LUWU TIMUR 919.816.650 376.294.025 - - - 7371 MAKASSAR 21.922.917.273 21.922.917.273 -

RSU LABUANG BAJI MAKASSAR 7.080.556.809 4.712.457.929 - - - RSU HAJI MAKASSAR 2.264.461.030 1.049.856.009 - - - RSU DAYA MAKASSAR 2.096.286.624 1.024.756.435 - - - RSU TAJUDDIN CHALID 1.500.669.069 1.165.269.538 - - - RSB PERTIWI 780.514.058 583.951.158 - - - RSIA FATIMAH 4.335.146.824 2.856.558.073 - - - RS JIWA DADI 3.953.209.979 1.850.357.645 - - - RS DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO 14.799.786.696 14.785.859.626 - - -

7372 PARE - PARE 1.649.181.047 838.522.273 1.399.816.500 1.399.816.500 - 7373 PALOPO 3.316.768.036 2.170.693.253 480.033.332 306.537.772 173.495.560

PPK/BALAI KESEHATAN KOTA MAKASSARBKMM/BKIM 199.110.403 199.210.403 - - - BBKPM/BP4 427.683.109 322.241.745 - - - BK3A 180.729.800 149.449.300 - - - BP PELAYANAN GIMUL 161.772.500 114.417.675 - - -

110.779.709.175 71.377.167.721 60.019.876.464 48.615.332.919 11.404.543.545

RUMAH SAKIT DINKES/PUSKESMAS

TOTAL

N0 KABUPATEN/KOTA SISA DANA

Sumber : Sek. Tim 9 Kesehatan Gratis Tahun 2009

Demikian gambaran singkat mengenai situasi sumber daya kesehatan di Sulawesi

Selatan sampai dengan tahun 2009. Upaya pembangunan kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna bila

kebutuhan sumber daya kesehatan dapat terpenuhi. Dalam bab ini, gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan dikelompokkan ke dalam sajian data dan informasi mengenai sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.

Page 106: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

92

Sesungguhnya, secara umum dapat disimpulkan bahwa hingga tahun 2009 ini berbagai peningkatan derajat kesehatan masyarakat telah dicapai sebagai hasil dari pembangunan kesehatan, sejalan dengan perbaikan kondisi umum, perbaikan keadaan sosial dan ekonomi masyarakat Sulawesi Selatan.

Situasi dan kondisi sektor kesehatan hingga tahun 2009 telah memperlihatkan seberapa jauh perubahan dan perbaikan keadaan kesehatan yang telah dicapai, menunjukkan kekurangan dan kelebihan dari setiap upaya-upaya kesehatan yang dilaksanakan yang tentunya juga tidak terlepas dari kontribusi lintas sektor terkait. Pada sisi output (hasil antara) nampak bahwa perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat masih rendah, demikian juga dengan sanitasi dasar lingkungan serta akses dan mutu pelayanan kesehatan. Sementara pada sisi proses dan masukan, masih terdapat beberapa kriteria dari pelayanan kesehatan, manajemen kesehatan dan sumber daya kesehatan yang masih jauh dari target baik target IIS 2010, SPM Bidang Kesehatan maupun MDGs, demikian pula dengan kontribusi lintas sektor terkait seperti pendidikan, dimana angka melek huruf dan angka partisipasi sekolah di Sulsel masih sangat rendah dibandingkan angka nasional, masih rendahnya pelayanan KB dan juga penggunaan air bersih.

Gambaran tersebut merupakan fakta yang harus dikomunikasikan, baik kepada para pimpinan dan pengelola program kesehatan maupun kepada lintas sektor dan masyarakat di daerah yang didiskripsikan melalui data dan informasi, apalagi dalam era desentralisasi pengumpulan data dan informasi dari kabupaten/kota menjadi relatif lebih sulit. Hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikan di dalam Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan.

Disamping itu, dalam mencermati capaian setiap indikator masih perlu penataan yang lebih maksimal lagi khususnya dalam menggunakan pendekatan-pendekatan statistik seperti dengan menggunakan proksi yang lebih tepat agar jelas numerator dan denominator masing-masing indikator.

BAB VI PENUTUP

Page 107: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

93

Badan Pusat Statistik; Indikator Kesejahteraan Rakyat Sulawesi Selatan Tahun 2003, BPS

Provinsi Sulawesi Selatan, 2004. Badan Pusat Statistik; Sulawesi Selatan Dalam Angka 2005, BPS Provinsi Sulawesi

Selatan, 2006. Badan Pusat Statistik; Sulawesi Selatan Dalam Angka 2006, BPS Provinsi Sulawesi

Selatan, 2007. Badan Pusat Statistik, BKKBN, Depkes RI; Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

2007, Laporan Pendahuluan, MEASURE DHS, Macro International Calverton, Maryland USA, Juni 2008.

Depkes RI; Petunjuk Teknis: Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan Provinsi,

Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 2004. Depkes RI; Profil Kesehatan Indonesia 2008, Menuju Indonesia Sehat 2010, Pusat Data

dan Surveilans Epidemiologi, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, 2009. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

2004, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar, 2005. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

2005, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar, 2006. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

2006, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar, 2007. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

2007, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar, 2008. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

2008, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar, 2009. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Laporan Hasil Kegiatan Program Lingkup

Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2009, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, 2010.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Laporan Hasil Kegiatan Program Lingkup

Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Tahun 2009, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, 2010.

DAFTAR PUSTAKA

Page 108: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

94

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Laporan Hasil Kegiatan Program Lingkup

Bidang Bina Pelayanan Kesehatan & Rujukan Tahun 2009, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, 2010.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Laporan Hasil Kegiatan Program Lingkup

Bidang Sumber Daya Kesehatan Tahun 2009, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, 2010.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Laporan Hasil Kegiatan Program Lingkup

Sekretariat Dinas Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2009, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, 2010.

Page 109: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

1

TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATANPROVINSI SULAWESI SELATAN

LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATANNO KECAMATAN WILAYAH PENDUDUK RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK

(km 2) TANGGA TANGGA /km 2

1 2 3 7 8 9 10

7301 SELAYAR 903,50 129.886 30.564 4 144

7302 BULUKUMBA 1.154,67 418.151 92.766 5 362

7303 BANTAENG 395,83 180.728 39.463 5 457

7304 JENEPONTO 749,79 345.148 78.566 4 460

7305 TAKALAR 566,51 285.601 58.791 5 504

7306 GOWA 1.883,32 641.215 138.644 5 340

7307 SINJAI 819,96 236.390 49.877 5 288

7308 MAROS 1.619,12 303.083 64.651 5 187

7309 PANGKEP 1.112,29 351.700 65.732 5 316

7310 BARRU 1.174,71 169.046 39.255 4 144

7311 BONE 4.559,00 759.279 158.945 5 167

7312 SOPPENG 1.359,44 230.151 55.704 4 169

7313 WAJO 2.506,20 385.885 90.553 4 154

7314 SIDRAP 1.883,25 287.074 60.256 5 152

7315 PINRANG 1.961,77 347.415 78.682 4 177

7316 ENREKANG 1.786,01 216.140 40.708 5 121

7317 LUWU 3.000,25 340.746 68.115 5 114

7318 TATOR 2.054,30 233.810 101.544 2 114

7322 LUWU UTARA 7.502,68 311.087 70.330 4 41

7325 LUWU TIMUR 6.944,88 243.368 51.408 5 35

7371 MAKASSAR 175,77 1.410.783 294.285 5 8.026

7372 PARE-PARE 99,33 124.828 25.508 5 1.257

7373 PALOPO 155,19 158.094 29.583 5 1.0197326 TORAJA UTARA 1.151,47 219.349 48.080 5 190

JUMLAH (KAB/KOTA) 45.519 8.328.957 1.832.010 5 183

Sumber: Kantor Kependudukan

TAHUN 2009

Page 110: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

2

TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN,RASIO JENIS KELAMIN, DAN KAB./KOTAPROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

LK PRJML JML

1 2 3 10 17 19

7301 SELAYAR 129.886 63.016 66.870 94,24

7302 BULUKUMBA 418.151 201.348 216.803 92,87

7303 BANTAENG 180.728 86.843 93.885 92,50

7304 JENEPONTO 345.148 169.273 175.875 96,25

7305 TAKALAR 285.601 138.080 147.521 93,60

7306 GOWA 641.215 316.591 324.624 97,53

7307 SINJAI 236.390 114.957 121.433 94,67

7308 MAROS 303.083 148.003 155.080 95,44

7309 PANGKEP 351.700 146.267 205.433 71,20

7310 BARRU 169.046 81.891 87.155 93,96

7311 BONE 759.279 362.642 396.637 91,43

7312 SOPPENG 230.151 108.048 122.103 88,49

7313 WAJO 385.885 184.967 200.918 92,06

7314 SIDRAP 287.074 140.628 146.446 96,03

7315 PINRANG 347.415 167.951 179.464 93,58

7316 ENREKANG 216.140 110.520 105.620 104,64

7317 LUWU 340.746 168.027 172.719 97,28

7318 TATOR 233.810 119.179 114.631 103,97

7322 LUWU UTARA 311.087 158.187 152.900 103,46

7325 LUWU TIMUR 243.368 126.196 117.172 107,70

7371 MAKASSAR 1.410.783 706.715 704.068 100,38

7372 PARE-PARE 124.828 60.583 64.245 94,30

7373 PALOPO 158.094 78.908 79.186 99,65

7326 TORAJA UTARA 219.349 113.137 106.212 106,52

SULSEL 8.328.957 4.071.957 4.257.000 95,65Sumber : Kantor Kependudukan Tahun 2009

RASIO JENIS KELAMINNO KAB/KOTA JUMLAH

PENDUDUK

MENURUT JENIS KELAMIN

Page 111: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

3

TABEL 6 JUMLAH KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT KAB./KOTAPROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

7301 SELAYAR 12 2.024 20 2.044 0,98 20 12.421 2

7302 BULUKUMBA 16 6.840 40 6.880 0,58 11 38.600 49 *

7303 BANTAENG 12 3.194 42 3.236 1,30 22 20.596 32

7304 JENEPONTO 17 6.098 23 6.121 0,38 24 28.691 0

7305 TAKALAR 14 5.487 55 5.542 0,99 19 78.796 6

7306 GOWA 23 10.983 25 11.008 0,23 9 60.040 0

7307 SINJAI 15 4.631 31 4.662 0,66 13 20.665 9

7308 MAROS 14 5.715 36 5.751 0,63 43 38.858 7

7309 PANGKEP 19 5.615 56 5.671 0,99 20 33.163 6

7310 BARRU 10 835 3 838 0,36 2 59.583 0

7311 BONE 36 14.689 55 14.744 0,37 0 94.333 0

7312 SOPPENG 17 3.210 52 3.262 1,59 36 15.974 8

7313 WAJO 22 7.285 38 7.323 0,52 21 50.292 3

7314 SIDRAP 14 5.144 40 5.184 0,77 29 22.062 2

7315 PINRANG 14 7.203 36 7.239 0,50 13 24.156 17

7316 ENREKANG 13 3.866 35 3.901 0,90 62 16.226 15

7317 LUWU 21 5.930 16 5.946 0,27 25 34.647 4

7318 TATOR 20 3.802 17 3.819 0,45 7 22.129 4

7322 LUWU UTARA 12 4.999 31 5.030 0,62 21 28.746 6

7325 LUWU TIMUR 13 5.167 29 5.196 0,56 18 23.831 15

7371 MAKASSAR 37 27.967 23 27.990 0,08 21 87.301 0

7372 PARE-PARE 6 2.403 23 2.426 0,95 29 7.334 14

7373 PALOPO 9 2.551 38 2.589 1,47 30 16.136 11

7326 TORAJA UTARA 15 4.037 0 4.037 0,00 0 25.486 0

SULSEL 401 149.675 764 150.439 0,51 495 860.066 210

ANGKA KEMATIAN per 1000 (DILAPORKAN) 3,31 1,40 Sumber : Dinkes Kab/ Kota Tahun 2009

% LAHIR MATI

JUMLAH BAYI MATI

JUMLAH BALITA

JUMLAH BALITA MATILAHIR MATI LAHIR HIDUP +

LAHIR MATI

JUMLAHNO KAB./KOTA PUSKES

MAS LAHIR HIDUP

Page 112: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

4

TABEL 7

JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL MENURUT KAB/KOTAPROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNALKEMATIAN KEMATIAN KEMATIAN JUMLAHIBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS

1 2 3 5 6 7 8

7301 SELAYAR 12 2.024 1 1 4 67302 BULUKUMBA 16 6.840 4 2 2 87303 BANTAENG 12 3.194 - 4 1 57304 JENEPONTO 17 6.098 5 - 2 77305 TAKALAR 14 5.487 - - - 07306 GOWA 23 10.983 2 - 5 77307 SINJAI 15 4.631 - 4 - 47308 MAROS 14 5.715 3 16 - 197309 PANGKEP 19 5.615 - 1 - 17310 BARRU 10 835 - - - 07311 BONE 36 14.689 - 2 1 37312 SOPPENG 17 3.210 1 4 - 57313 WAJO 22 7.285 4 1 4 97314 SIDRAP 14 5.144 1 3 2 67315 PINRANG 14 7.203 - 1 10 117316 ENREKANG 13 3.866 - 1 3 47317 LUWU 21 5.930 - 3 1 47318 TATOR 20 3.802 - 1 4 57322 LUWU UTARA 12 4.999 - 5 - 57325 LUWU TIMUR 13 5.167 - 2 - 27371 MAKASSAR 37 27.967 - 4 - 47372 PARE-PARE 6 2.403 1 - - 17373 PALOPO 9 2.551 - - - 07326 TORAJA UTARA 15 4.037 - - 2 2

JUMLAH (KAB/KOTA) 401 149.675 22 55 41 118Angka ibu maternal (dilaporkan) 78,84Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

PUSKESMAS

JUMLAH LAHIR HIDUP

NO KAB./KOTA

Page 113: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

5

TABEL 8

JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTASDAN RASIO KORBAN LUKA DAN MENINGGAL TERHADAP JUMLAH PENDUDUKDIPERINCI MENURUT KAB./KOTA TAHUN 2009

MATI LUKA BERAT

LUKA RINGAN JML

% THD TOTAL

KORBANMATI LUKA

BERATLUKA

RINGAN JML

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 137301 SELAYAR 33 10 12 23 45 0,26 22,22 26,67 51,11 100,00 1,367302 BULUKUMBA 106 86 81 74 241 1,40 35,68 33,61 30,71 100,00 2,277303 BANTAENG 50 30 33 52 115 0,67 26,09 28,70 45,22 100,00 2,307304 JENEPONTO 112 55 19 38 112 0,65 49,11 16,96 33,93 100,00 1,007305 TAKALAR 51 43 26 19 88 0,51 48,86 29,55 21,59 100,00 1,737306 GOWA 26 - 10 16 26 0,15 0,00 38,46 61,54 100,00 1,007307 SINJAI 28 20 17 8 45 0,26 44,44 37,78 17,78 100,00 1,617308 MAROS 26 - - 25 25 0,14 0,00 0,00 100,00 100,00 0,967309 PANGKEP 30 32 10 15 57 0,33 56,14 17,54 26,32 100,00 1,907310 BARRU 37 37 26 27 90 0,52 41,11 28,89 30,00 100,00 2,437311 BONE 47 - - 47 47 0,27 0,00 0,00 100,00 100,00 1,00 *7312 SOPPENG 45 43 16 15 74 0,43 58,11 21,62 20,27 100,00 1,647313 WAJO 76 66 36 18 120 0,70 55,00 30,00 15,00 100,00 1,587314 SIDRAP 1.285 10 360 965 1.335 7,74 0,75 26,97 72,28 100,00 1,047315 PINRANG 4.817 23 400 3.349 3.772 21,87 0,61 10,60 88,79 100,00 0,787316 ENREKANG 2.014 31 162 1.105 1.298 7,53 2,39 12,48 85,13 100,00 0,647317 LUWU 2.755 - - 2.755 2.755 15,98 0,00 0,00 100,00 100,00 1,007318 TATOR 15 12 6 8 26 0,15 46,15 23,08 30,77 100,00 1,737322 LUWU UTARA 314 - - 314 314 1,82 0,00 0,00 100,00 100,00 1,007325 LUWU TIMUR 5.084 47 623 4.423 5.093 29,53 0,92 12,23 86,84 100,00 1,007371 MAKASSAR 553 150 76 527 753 4,37 19,92 10,09 69,99 100,00 1,367372 PARE-PARE 35 23 9 3 35 0,20 65,71 25,71 8,57 100,00 1,007373 PALOPO 1.192 22 76 671 769 4,46 2,86 9,88 87,26 100,00 0,657326 TORAJA UTARA 6 5 3 2 10 0,06 50,00 30,00 20,00 100,00 1,67

18.737 745 2.001 14.499 17.245 100,00 4,32 11,60 84,08 100,00 0,92 207,05

Sumber : Dinkes Kab/ Kota Tahun 2009

% KORBAN

JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO PER 100.000 PENDUDUK

RASIO KORBAN PER

KEJADIAN KECELAKAAN

NO KAB./KOTAJUMLAH KECELA

KAAN

JUMLAH KORBAN

Page 114: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

6

TABEL 9

AFP RATE, PERSENTASE TB PARU SEMBUH, DAN PNEUMONIA BALITA DITANGANIMENURUT PUSKESMAS DAN RS BERDASARKAN KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

KLINIS (+) DIOBATI SEMBUH % SEMBUH

JML PENDERITA

JML PEND

BALITA

BALITA DI

TANGANI

% BALITA DITANGA

NI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 137301 SELAYAR 12 1 780 107 156 18 11,54 70 70 70 1007302 BULUKUMBA 16 4 1911 203 203 183 90,15 2368 1128 1128 1007303 BANTAENG 12 3 36 158 194 177 91,24 274 223 223 1007304 JENEPONTO 17 0 56 193 250 125 50,00 1130 699 0 07305 TAKALAR 14 1 2853 305 305 202 66,23 765 765 765 1007306 GOWA 23 4 3643 438 438 385 87,90 2639 2030 2030 100 *7307 SINJAI 15 2 911 177 194 96 49,48 35 35 35 1007308 MAROS 14 0 2 16 18 8 44,44 740 507 507 100,007309 PANGKEP 19 2 81 303 305 261 85,57 185 185 185 1007310 BARRU 10 2 762 76 125 114 91,20 232 232 232 1007311 BONE 36 0 597 258 447 447 100,00 24 4 4 1007312 SOPPENG 17 3 1244 155 155 256 165,16 339 212 212 1007313 WAJO 22 1 443 444 432 379 87,73 103 95 95 100 *7314 SIDRAP 14 6 1063 198 157 142 90,45 184 181 181 1007315 PINRANG 14 0 1634 277 153 147 96,08 565 451 437 96,907316 ENREKANG 13 0 788 120 120 97 80,83 346 265 265 1007317 LUWU 21 5 800 187 158 127 80,38 22 19 19 1007318 TATOR 20 0 5020 71 71 65 91,55 239 151 151 1007322 LUWU UTARA 12 0 978 106 64 50 78,13 14372 755 755 1007325 LUWU TIMUR 13 2 2059 178 178 170 95,51 653 511 511 1007371 MAKASSAR 37 6 9916 1434 2014 1117 55,46 1047 1047 1047 1007372 PARE-PARE 6 0 88 167 167 134 80,24 0 120 120 100 *7373 PALOPO 9 0 601 57 57 40 70,18 219 219 219 100 *7326 TORAJA UTARA 15 0 1020 133 81 23 28,40 0 98 98 100

SULSEL 401 42 37286 5761 6442 4763 73,94 26.551 10.002 9.289 92,87

ANGKA KESAKITAN #DIV/0!

Sumber: Dinkes Kab./Kota Tahun 2009

TB PARU PNEUMONIA

NO KAB/ KOTAPUSKESMAS

AFP < 15 THN

Page 115: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

7

TABEL 10 hal.1

HIV/AIDS DITANGANI, INFEKSI MENULAR SEKSUAL DIOBAT DAN DBD DITANGANIMENURUT KAB/ KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

HIV/AIDS

JML KASUS

DI-TANGANI

% DI TANGANI

JML KASUS

DI TANGANI

% DI TANGANI

1 2 3 4 5 6 7 8 9

7301 SELAYAR 12 2 2 100 2 2 1007302 BULUKUMBA 16 0 0 0 25 25 1007303 BANTAENG 12 0 0 0 2 2 1007304 JENEPONTO 17 0 0 0 6 5 83,337305 TAKALAR 14 0 0 0 0 0 07306 GOWA 23 1 1 100 6 6 1007307 SINJAI 15 0 0 0 0 0 07308 MAROS 14 1 0 0 12 0 07309 PANGKEP 19 1 1 100 0 0 07310 BARRU 10 0 0 0 8 8 1007311 BONE 36 0 0 0 98 98 1007312 SOPPENG 17 2 2 100 0 0 07313 WAJO 22 30 30 100 12 6 50,007314 SIDRAP 14 27 27 100 46 46 1007315 PINRANG 14 5 3 60 0 0 07316 ENREKANG 13 0 0 0 0 0 07317 LUWU 21 0 0 0 0 0 07318 TATOR 20 0 0 0 0 0 07322 LUWU UTARA 12 0 0 0 40 40 1007325 LUWU TIMUR 13 12 12 100 140 140 1007371 MAKASSAR 37 473 473 100 1219 1219 1007372 PARE-PARE 6 0 0 0 0 0 07373 PALOPO 9 0 0 0 4 4 1007326 TORAJA UTARA 15 0 0 0 0 0 0

401 554 551 99,46 1.620 1.601 98,83Angka KesakitanSumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2009

IMS

JUMLAH

NO KAB./KOTA PUSKESMAS

Page 116: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

8

TABEL 10 hal.2

HIV/AIDS DITANGANI, INFEKSI MENULAR SEKSUAL DIOBAT DAN DBD DITANGANIMENURUT KAB/ KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

DBD

JML KASUS

DI TANGANI

% DI TANGANI

JML KASUS

JML DIARE PADA

BALITA

DIARE PADA

BALITA DITANGANI

% DITANGANI

1 2 3 10 11 12 13 14 15 167301 SELAYAR 12 0 0 0 0 0 0 07302 BULUKUMBA 16 318 318 100 7.817 3.310 3.310 42,347303 BANTAENG 12 238 238 100 6.256 3.020 3.020 48,277304 JENEPONTO 17 45 0 0 3.564 2.168 2.168 60,837305 TAKALAR 14 152 152 100 10.591 2.690 2.690 25,407306 GOWA 23 589 589 100 15.936 6.477 6.477 40,647307 SINJAI 15 1 1 100 4.475 1.717 1.717 38,377308 MAROS 14 237 237 100 4.716 2.055 2.055 43,587309 PANGKEP 19 261 247 94,64 11.588 4.640 4.640 40,047310 BARRU 10 551 551 100 4.190 1.632 1.632 38,957311 BONE 36 493 493 100 14.508 1.510 1.510 10,417312 SOPPENG 17 71 71 100 8.164 2.347 2.347 28,757313 WAJO 22 275 275 100 9.622 4.002 4.002 41,597314 SIDRAP 14 288 288 100 5.066 2.022 2.022 39,917315 PINRANG 14 731 731 100,00 7.946 3.111 3.111 39,157316 ENREKANG 13 19 13 68,42 9.846 4.870 4.442 45,117317 LUWU 21 143 143 100 6.809 2.793 2.793 41,027318 TATOR 20 0 0 0 7.156 2.812 1.926 26,917322 LUWU UTARA 12 20 20 100 12.275 5.371 5.371 43,767325 LUWU TIMUR 13 68 68 100,00 15.848 7.262 7.279 45,97371 MAKASSAR 37 255 255 100 45.014 30.805 30.805 68,437372 PARE-PARE 6 270 270 100 2.783 1.852 1.852 66,557373 PALOPO 9 148 148 100 7.669 3.916 3.916 51,067326 TORAJA UTARA 15 0 0 0 5.112 1.993 1.993 38,99

401 5173 5108 98,74 226.951 102.375 101.078 44,54Angka Kesakitan 62,11 27,25Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2009

DIARE

JUMLAH

NO KAB./KOTA PUSKESMAS

Page 117: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

9

TABEL 11

PERSENTASE PENDERITA MALARIA DIOBATIPROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

MALARIAKLINIS POSITIF % POSTIF DIOBATI % DIOBATI

1 2 3 4 5 6 7 8

7301 SELAYAR 12 2.512 142 5,65 2.512 100,00

7302 BULUKUMBA 16 4126 1128 27,34 0 0,00

7303 BANTAENG 12 0 0 - 0 0,00

7304 JENEPONTO 17 0 0 - 0 0,00

7305 TAKALAR 14 266 24 9,02 266 100,00

7306 GOWA 23 0 0 - 0 0,00

7307 SINJAI 15 15 1 6,67 15 100,00

7308 MAROS 14 39 18 46,15 0 0,00

7309 PANGKEP 19 1611 0 - 1611 100,00

7310 BARRU 10 48 26 54,17 48 100,00

7311 BONE 36 4 0 - 4 100,00

7312 SOPPENG 17 75 13 17,33 13 17,33

7313 WAJO 22 17 10 58,82 17 100,00

7314 SIDRAP 14 0 0 - 0 0,00

7315 PINRANG 14 101 79 78,22 84 83,17

7316 ENREKANG 13 520 207 39,81 211 40,58

7317 LUWU 21 182 0 - 182 100,00

7318 TATOR 20 310 17 5,48 105 33,87

7322 LUWU UTARA 12 1171 221 18,87 1171 100,00

7325 LUWU TIMUR 13 160 30 18,75 160 100,00

7371 MAKASSAR 37 0 0 - 0 0,00

7372 PARE-PARE 6 0 0 - 0 0,00

7373 PALOPO 9 43 41 95,35 43 100,00

7326 TORAJA UTARA 15 105 6 5,71 105 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 401 11.305 1.963 17,36 6.547 57,91ANGKA KESAKITAN (API/AMI)/1000 PD 1,36 0,24Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

NO KAB./KOTA PUSKESMAS

Page 118: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

10

TABEL 12

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT KAB/KOTA

PEND PB RFT PB % RFT PB PEND MB RFT MB % RFT MB1 2 3 4 5 6 7 8 9

7301 SELAYAR 12 3 3 100,00 10 8 80,00

7302 BULUKUMBA 16 9 8 88,89 145 56 38,62

7303 BANTAENG 12 0 0 0 25 24 96,00

7304 JENEPONTO 17 8 6 75,00 56 7 12,50

7305 TAKALAR 14 11 10 90,91 30 22 73,33

7306 GOWA 23 20 19 95,00 68 65 95,59

7307 SINJAI 15 6 6 100,00 61 29 47,54

7308 MAROS 14 7 5 71,43 22 3 13,64

7309 PANGKEP 19 8 7 87,50 49 42 85,71

7310 BARRU 10 5 5 100,00 25 25 100,00

7311 BONE 36 263 191 72,62 0 0 0

7312 SOPPENG 17 9 8 88,89 29 44 151,72

7313 WAJO 22 7 7 100,00 68 62 91,18

7314 SIDRAP 14 10 10 100,00 41 41 100,00

7315 PINRANG 14 23 15 65,22 52 23 44,23

7316 ENREKANG 13 3 3 100,00 9 7 77,78

7317 LUWU 21 10 9 90,00 23 16 69,57

7318 TATOR 20 0 0 0 3 1 33,33

7322 LUWU UTARA 12 2 2 100,00 12 11 91,67

7325 LUWU TIMUR 13 4 3 75,00 8 7 87,50

7371 MAKASSAR 37 41 33 80,49 290 111 38,28

7372 PARE-PARE 6 0 0 0 0 0 0

7373 PALOPO 9 1 1 100,00 7 5 71,43

7326 TORAJA UTARA 15 1 0 0 11 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 401 451 351 77,83 1.044 609 58,33Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

PROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

NO KAB./KOTA PUSKESMAS

KUSTA

Page 119: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

11

TABEL 13

KASUS PENYAKIT FILARIA YANG DITANGANIMENURUT KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

JUMLAH DITANGANI % DITANGANI1 2 3 4 5 6

7301 SELAYAR 12 0 0 0

7302 BULUKUMBA 16 0 0 0

7303 BANTAENG 12 0 0 0

7304 JENEPONTO 17 1 1 100

7305 TAKALAR 14 0 0 0

7306 GOWA 23 1 1 100

7307 SINJAI 15 0 0 0

7308 MAROS 14 0 0 0

7309 PANGKEP 19 0 0 0

7310 BARRU 10 5 5 100

7311 BONE 36 0 0 0

7312 SOPPENG 17 0 0 0

7313 WAJO 22 0 0 0

7314 SIDRAP 14 7 7 100

7315 PINRANG 14 2 2 100

7316 ENREKANG 13 18 18 100

7317 LUWU 21 0 0 0

7318 TATOR 20 0 0 0

7322 LUWU UTARA 12 0 0 0

7325 LUWU TIMUR 13 7 7 100

7371 MAKASSAR 37 0 0 0

7372 PARE-PARE 6 0 0 0

7373 PALOPO 9 0 0 0

7326 TORAJA UTARA 15 0 0 0

SULSEL 401 41 41 100,00Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

NO KAB./ KOTA PUSKESMAS PENDERITA PENY FILARIA

Page 120: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

12

TABEL 14

JUMLAH KASUS DAN ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)MENURUT KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

JUMLAH KASUS PD3I

DIFTERI PERTUSIS TETANUS T.NEONA TORUM CAMPAK POLIO HEPATITIS B

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

7301 SELAYAR 12 0 0 0 0 4 1 0

7302 BULUKUMBA 16 0 111 5 0 5 0 0

7303 BANTAENG 12 0 0 0 0 37 0 0

7304 JENEPONTO 17 0 0 0 0 9 0 0

7305 TAKALAR 14 0 0 0 1 5 1 20

7306 GOWA 23 0 0 0 0 0 0 0

7307 SINJAI 15 0 0 0 0 10 0 0

7308 MAROS 14 0 0 0 0 9 3 21

7309 PANGKEP 19 0 0 0 0 4 0 0

7310 BARRU 10 0 0 0 0 91 0 0

7311 BONE 36 6 0 0 0 11 0 0

7312 SOPPENG 17 0 0 0 0 70 2 0

7313 WAJO 22 0 0 0 0 8 0 0

7314 SIDRAP 14 0 0 0 0 2 0 0

7315 PINRANG 14 0 0 0 0 0 0 0

7316 ENREKANG 13 0 0 0 1 130 1 1

7317 LUWU 21 0 0 0 0 22 5 0

7318 TATOR 20 0 0 0 0 18 0 32

7322 LUWU UTARA 12 0 0 0 0 5 0 0

7325 LUWU TIMUR 13 0 0 0 0 0 0 0

7371 MAKASSAR 37 9 0 0 0 401 0 0

7372 PARE-PARE 6 0 0 0 0 31 1 121

7373 PALOPO 9 0 0 0 0 49 0 0

7326 TORAJA UTARA 15 0 0 0 0 0 0 0

401 15 111 5 2 921 14 195Sumber : Dinkes Kab./Kota Tahun 2009

NO KAB/ KOTA PUSKESMAS

SULSEL

Page 121: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

13

TABEL 15 hal.1

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS, BAYI DAN BAYI BBLR YANG DITANGANIMENURUT KAB/KOTA DI PROVINSI SULAW ESI SELATANTAHUN 2009

JUMLAH KN2 % JML BAYI KUNJ %

1 2 3 4 5 6 7 8 97301 SELAYAR 12 2.155 1.961 91,00 2.492 981 39,37

7302 BULUKUMBA 16 6.840 4.961 72,53 8.011 4.397 54,89

7303 BANTAENG 12 3.194 3.116 97,56 3.431 3.282 95,66

7304 JENEPONTO 17 6.121 4.773 77,98 7.029 4.458 63,42

7305 TAKALAR 14 5.487 5.271 96,06 5.487 5.271 96,06

7306 GOW A 23 10.983 10.958 99,77 13.247 10.958 82,72

7307 SINJAI 15 4.662 4.110 88,16 4.431 3.037 68,54

7308 MAROS 14 6.417 4.444 69,25 6.461 4.586 70,98

7309 PANGKEP 19 5.615 5.599 99,72 6.319 5.570 88,15

7310 BARRU 10 835 835 100,00 3.006 530 17,63

7311 BONE 36 14.689 14.689 100,00 14.689 12.525 85

7312 SOPPENG 17 3.210 3.210 100,00 3.210 3.210 100

7313 W AJO 22 7.285 3.277 44,98 8.001 6.984 87,29

7314 SIDRAP 14 5.981 5.144 86,01 5.297 3.225 60,88

7315 PINRANG 14 7.203 7.165 99,47 8.004 6.856 85,66

7316 ENREKANG 13 4.025 3.372 83,78 4.098 3.378 82,43

7317 LUW U 21 6.996 5.821 83,20 6.996 5.538 79,16

7318 TATOR 20 4.928 3.412 69,24 4.928 1.885 38,24

7322 LUW U UTARA 12 4.999 4.999 100,00 6.087 4.233 69,54

7325 LUW U TIMUR 13 5.167 5.089 98,49 5.394 4.603 85,34

7326 MAKASSAR 37 26.990 12.157 45,04 26.990 22.576 83,65

7327 PARE-PARE 6 2.403 2.577 107,24 2.374 2.374 100,00

7328 PALOPO 9 2.470 1.411 57,13 2.862 2.523 88,16

7326 TORAJA UTARA 15 4.037 3.958 98,04 4.751 4.158 87,52

JUMLAH (KAB/KOTA) 401 152.692 122.309 80,10 163.595 127.138 77,71Sumber : Dinkes Kab./Kota Tahun 2009

NO KAB./KOTA PUSKESMAS

NEONATUS BAYI

Page 122: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

14

TABEL 15 hal.2

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS, BAYI DAN BAYI BBLR YANG DITANGANIMENURUT KAB/KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

JML LAHIR HIDUP

DITIMBANG

% DITIMBAN

GBBLR % BBLR

BBLR DITANGAN

I

% BBLR DITANGANI

1 2 3 10 11 12 13 14 15 167301 SELAYAR 12 2.024 1.625 80,29 54 2,67 54 100

7302 BULUKUMBA 16 6.840 6.686 97,75 91 1,33 91 100

7303 BANTAENG 12 3.194 2.798 87,60 43 1,35 43 100

7304 JENEPONTO 17 6.098 6.071 99,56 27 0,44 27 100

7305 TAKALAR 14 5.487 5.271 96,06 118 2,15 118 100

7306 GOWA 23 10.983 10.983 100,00 70 0,64 70 100

7307 SINJAI 15 4.631 3.912 84,47 76 1,64 76 100

7308 MAROS 14 5.715 100 1,75 84 1,47 84 100

7309 PANGKEP 19 5.615 5.614 99,98 126 2,24 126 100

7310 BARRU 10 835 835 100,00 6 0,72 6 100

7311 BONE 36 14.689 14.689 100,00 70 0,48 70 100

7312 SOPPENG 17 3.210 3.210 100,00 87 2,71 87 100

7313 WAJO 22 7.285 7.225 99,18 130 1,78 130 100

7314 SIDRAP 14 5.144 5.144 100,00 113 2,20 113 100

7315 PINRANG 14 7.203 7.203 100,00 152 2,11 152 100

7316 ENREKANG 13 3.866 3.690 95,45 126 3,26 126 100

7317 LUWU 21 5.930 5.930 100,00 30 0,51 30 100

7318 TATOR 20 3.802 2.276 59,86 20 0,53 20 100

7322 LUWU UTARA 12 4.999 4.435 88,72 88 1,76 88 100

7325 LUWU TIMUR 13 5.167 4.401 85,18 16 0,31 16 100

7326 MAKASSAR 37 27.967 15.333 54,83 251 0,90 251 100 *

7327 PARE-PARE 6 2.403 1.807 75,20 158 6,58 158 100 *

7328 PALOPO 9 2.551 1.809 70,91 66 2,59 51 77

7326 TORAJA UTARA 15 4.037 3.673 90,98 38 0,94 38 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 401 149.675 124.720 83,33 2.040 1,36 2.025 99,26Sumber : Dinkes Kab./Kota Tahun 2009

BAYI LAHIR

NO KAB./KOTA PUSKESMAS

Page 123: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

15

TABEL 16

PROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

JUMLAH BALITA

BALITA YANG ADA

DITIM BANG BB NAIK BGM GIZI

BURUKDITIM BANG BB NAIK BGM GIZI

BURUK

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

7301 SELAYAR 12 12.421 8.048 6.166 288 6 64,79 76,62 3,58 0,07 1,1

7302 BULUKUMBA 16 38.600 23.585 18.406 442 29 61,10 78,04 1,87 0,12 0,3

7303 BANTAENG 12 20.596 13.290 10.062 396 12 64,53 75,71 2,98 0,09 0,6

7304 JENEPONTO 17 28.691 21.083 13.137 689 19 73,48 62,31 3,27 0,09 0,6

7305 TAKALAR 14 78.796 63.539 36.966 87 - 80,64 58,18 0,14 - 0,2

7306 GOWA 23 60.040 37.909 27.757 590 77 63,14 73,22 1,56 0,20 0,2

7307 SINJAI 15 20.665 16.082 14.759 256 11 77,82 91,77 1,59 0,07 0,5

7308 MAROS 14 38.858 22.787 17.242 443 63 58,64 75,67 1,94 0,28 0,3

7309 PANGKEP 19 33.163 20.566 14.592 1.305 26 62,01 70,95 6,35 0,13 0,4

7310 BARRU 10 59.583 59.583 56.065 2.497 652 100,00 94,10 4,19 1,09 0,2 *

7311 BONE 36 94.333 54.097 45.220 530 52 57,35 83,59 0,98 0,10 0,1

7312 SOPPENG 17 15.974 12.437 9.911 339 17 77,86 79,69 2,73 0,14 0,8

7313 WAJO 22 50.292 44.463 40.738 683 15 88,41 91,62 1,54 0,03 0,2

7314 SIDRAP 14 22.062 10.205 6.892 283 31 46,26 67,54 2,77 0,30 0,7

7315 PINRANG 14 24.156 26.680 21.711 422 92 110,45 81,38 1,58 0,34 0,5 *

7316 ENREKANG 13 16.226 11.779 7.225 492 113 72,59 61,34 4,18 0,96 1,0

7317 LUWU 21 34.647 17.066 11.909 137 11 49,26 69,78 0,80 0,06 0,4

7318 TATOR 20 22.129 9.016 4.981 201 - 40,74 55,25 2,23 - 0,8

7322 LUWU UTARA 12 28.746 16.377 8.726 703 216 56,97 53,28 4,29 1,32 0,7

7325 LUWU TIMUR 13 23.831 17.639 13.706 371 3 74,02 77,70 2,10 0,02 0,5

7371 MAKASSAR 37 87.301 65.361 44.069 5.730 2.118 74,87 67,42 8,77 3,24 0,2

7372 PARE-PARE 6 7.334 2.583 635 258 27 35,22 24,58 9,99 1,05 5,5

7373 PALOPO 9 16.136 5.698 3.479 112 4 35,31 61,06 1,97 0,07 1,0

7326 TORAJA UTARA 15 25.486 12.291 9.327 201 - 48,23 75,88 1,64 - 0,5

JUMLAH 401 860.066 592.164 443.681 17.455 3.594 68,85 74,93 2,95 0,61 0,02 Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

STATUS GIZI BALITA DAN JUMLAH KECAMATAN RAWAN GIZI

% BALITA KEC BEBAS RAWAN

GIZI

NO KAB/ KOTAPUSKESMAS

Page 124: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

16

TABEL 17

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL K4, IBU HAMIL RISTI DAN PERSALINAN DITOLONG

TAHUN 2009

JUMLAH K1 % K4 % JUMLAH DITOLONG TENKES % JUMLAH

MENDPT YAN

NIFAS%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

7301 SELAYAR 12 2.369 2.265 95,61 1.878 79,27 2.260 1.874 82,92 2.258 1.874 82,99

7302 BULUKUMBA 16 8.763 8.303 94,75 7.436 84,86 8.366 6.418 76,72 8.366 6.858 81,97

7303 BANTAENG 12 3.737 3.714 99,38 3.206 85,79 3.236 2.798 86,46 3.232 3.113 96,32

7304 JENEPONTO 17 7.668 7.326 95,54 6.643 86,63 7.290 5.964 81,81 7.283 5.627 77,26

7305 TAKALAR 14 6.036 6.009 99,55 5.334 88,37 5.762 5.294 91,88 5.294 5.294 100,00 *

7306 GOWA 23 14.482 13.460 92,94 11.502 79,42 10.983 10.983 100,00 10.983 10.983 100,00

7307 SINJAI 15 5.219 5.129 98,28 4.741 90,84 4.982 4.156 83,42 4.732 4.619 97,61 *

7308 MAROS 14 7.034 679 9,65 488 6,94 6.715 461 6,87 7.790 5.295 67,97 *

7309 PANGKEP 19 6.944 6.587 94,86 5.745 82,73 6.628 5.563 83,93 5.644 5.644 100,00

7310 BARRU 10 4.109 617 15,02 526 12,80 517 492 95,16 515 492 95,53

7311 BONE 36 16.109 15.224 94,51 13.228 82,12 15.424 11.805 76,54 15.424 11.805 76,54

7312 SOPPENG 17 3.800 3.755 98,82 3.430 90,26 3.626 3.219 88,78 3.626 3.219 88,78

7313 WAJO 22 8.712 8.411 96,54 7.890 90,56 8.316 7.225 86,88 8.316 7.225 86,88

7314 SIDRAP 14 6.494 6.090 93,78 5.169 79,60 6.196 5.136 82,89 6.196 4.324 69,79

7315 PINRANG 14 8.705 8.705 100,00 7.645 87,82 7.208 7.197 99,85 7.208 7.197 99,85

7316 ENREKANG 13 5.021 4.394 87,51 3.617 72,04 4.455 3.601 80,83 4.466 3.589 80,36

7317 LUWU 21 7.695 7.061 91,76 5.946 77 7.346 5.674 77 7.346 5.930 80,72

7318 TATOR 20 5.369 4.970 92,57 4.361 81,23 5.109 4.158 81,39 5.103 3.412 66,86

7322 LUWU UTARA 12 6.049 6.049 100,00 4.811 79,53 4.993 4.435 88,82 4.993 4.993 100,00

7325 LUWU TIMUR 13 6.021 6.021 100,00 5.410 89,85 5.176 5.093 98,40 5.176 5.093 98,40

7326 MAKASSAR 37 29.534 27.915 94,52 24.939 84,44 28.090 6.674 23,76 28.090 6.674 23,76 *

7327 PARE-PARE 6 2.629 2.629 100,00 2.184 83,07 2.504 2.504 100,00 2.404 2.404 100,00 *

7328 PALOPO 9 3.048 3.048 100,00 2.570 84,32 2.710 2.710 100,00 2.710 2.710 100,00

7326 TORAJA UTARA 15 5.137 4.628 90,09 3.952 76,93 4.903 3.868 78,89 4.903 3.866 78,85

JUMLAH (KAB/KOTA) 401 180.684 162.989 90,21 142.651 78,95 162.795 117.302 72,06 162.058 122.240 75,43

Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

IBU NIFAS

TENAGA KESEHATAN MENURUT KAB/ KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

IBU BERSALIN

NO KAB/ KOTAPUSKESMAS

IBU HAMIL

Page 125: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

17

TABEL 18

CAKUPAN DETEKSI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA, PEMERIKSAAN SISWA SD/ SMP/ SMUMENURUT KAB/ KOTA PROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

JUMLAH DI DETEKSI % JUMLAH DI

PERIKSA % JUMLAH DI PERIKSA %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7301 SELAYAR 12 12.493 8.048 64,42 18.007 1.920 10,66 3.646 639 17,53

7302 BULUKUMBA 16 51.227 1.556 3,04 7.406 - - 96.291 751 0,78 *

7303 BANTAENG 12 17.439 6.700 38,42 21.172 14.360 67,83 11.586 7.267 62,72

7304 JENEPONTO 17 5.948 2.523 42,42 11.360 2.972 26,16 4.680 1.041 22,24

7305 TAKALAR 14 23.270 1.597 6,86 34.374 34.374 100,00 11.497 11.497 100,00 *

7306 GOWA 23 54.008 3.140 5,81 10.706 - - 148.429 - - *

7307 SINJAI 15 19.664 10.432 53,05 29.839 23.767 79,65 3.939 2.503 63,54

7308 MAROS 14 1.237 677 54,73 43.442 6.384 14,70 22.669 188 0,83 *

7309 PANGKEP 19 21.383 9.407 43,99 40.071 15.778 39,38 15.055 4.830 32,08

7310 BARRU 10 148 148 100,00 3.215 2.434 75,71 321 - -

7311 BONE 36 711.748 335.907 47,19 49.695 20.012 40,27 63.269 18.793 29,70

7312 SOPPENG 17 15.974 1.316 8,24 25.132 4.989 19,85 6.501 652 10,03

7313 WAJO 22 50.292 7.645 15,20 44.713 15.198 33,99 21.020 4.115 19,58

7314 SIDRAP 14 5.488 1.964 35,79 31.576 10.976 34,76 19.057 12.515 65,67

7315 PINRANG 14 33.326 31.215 93,67 56.221 15.402 27,40 20.546 504 2,45

7316 ENREKANG 13 17.868 4.270 23,90 17.943 7.753 43,21 15.730 2.675 17,01

7317 LUWU 21 4.222 - - 53.965 9.368 17,36 26.457 - -

7318 TATOR 20 59.992 16.180 26,97 37.966 - - 112.768 195 0,17 *

7322 LUWU UTARA 12 28.848 20.767 71,99 18.349 9.293 50,65 11.506 4.063 35,31

7325 LUWU TIMUR 13 5.746 5.161 89,82 24.341 11.218 46,09 11.335 5.531 48,80

7371 MAKASSAR 37 25.149 11.974 47,61 156.969 86.389 55,04 89.245 52.073 58,35

7372 PARE-PARE 6 3.561 - - 9.497 - - 6.815 - -

7373 PALOPO 9 12.557 3.070 24,45 10.612 3.055 28,79 4.073 432 10,61

7326 TORAJA UTARA 15 1.639 1.607 98,05 29.178 23.291 79,82 16.756 9.544 56,96

JUMLAH (KAB/KOTA) 401 1.183.227 485.304 41,02 785.749 318.933 40,59 743.191 139.808 18,81 Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

SISWA SD/MI SISWA SMP / SMU

NO KAB/ KOTAPUSKESMAS

ANAK BALITA & PRA SEKOLAH

Page 126: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

18

TABEL 19

JUMLAH PUS, PESERTA KB, PESERTA KB BARU, DAN KB AKTIFMENURUT KABUPATEN/ KOTA DAN PUSKESMASDI PROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

PESERTA KB BARU

JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8

7301 SELAYAR 12 20.025 3.790 18,93 10.424 52,05

7302 BULUKUMBA 16 67.256 5.576 8,29 51.402 76,43

7303 BANTAENG 12 33.597 5.582 16,61 27.367 81,46

7304 JENEPONTO 17 57.845 10.175 17,59 40.760 70,46

7305 TAKALAR 14 49.497 4.938 9,98 35.548 71,82

7306 GOWA 23 111.112 22.931 20,64 83.672 75,30

7307 SINJAI 15 38.385 6.054 15,77 25.221 65,71

7308 MAROS 14 52.603 10.299 19,58 35.970 68,38

7309 PANGKEP 19 49.862 6.703 13,44 22.840 45,81

7310 BARRU 10 29.589 8.939 30,21 16.179 54,68

7311 BONE 36 108.917 27.465 25,22 79.178 72,70

7312 SOPPENG 17 41.216 7.120 17,27 29.663 71,97

7313 WAJO 22 68.542 10.679 15,58 45.208 65,96

7314 SIDRAP 14 45.638 4.551 9,97 16.975 37,19

7315 PINRANG 14 58.574 12.818 21,88 47.332 80,81

7316 ENREKANG 13 46.639 8.427 18,07 16.147 34,62

7317 LUWU 21 59.666 10.089 16,91 26.758 44,85

7318 TATOR 20 36.724 6.320 17,21 22.661 61,71 *

7322 LUWU UTARA 12 52.129 10.176 19,52 39.790 76,33

7325 LUWU TIMUR 13 40.462 708 1,75 30.643 75,73

7371 MAKASSAR 37 199.769 28.407 14,22 190.405 95,31

7372 PARE-PARE 6 18.464 2.015 10,91 12.024 65,12 *

7373 PALOPO 9 18.960 2.938 15,50 14.251 75,16

7326 TORAJA UTARA 15 40.059 4.254 10,62 4.254 10,62

401 1.345.530 220.954 16,42 924.672 68,72 Sumber : Dinkes Kab/ Kota Tahun 2009

SULSEL

PESERTA KB AKTIFNO KAB./KOTA JUMLAH

PUSPUSKES

MAS

Page 127: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

19

TABEL 20 hal.1

JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI MENURUT KAB/KOTAPROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

JUMLAH PESERTA KB AKTIFMKJP NON MKJP

IUD MOP/ MOW

IMP LANT SUN TIK PIL KONDOM

OBAT VAGINA

LAINNYA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

7301 SELAYAR 270 110 1.010 6.419 3.127 418 - - 11.354

7302 BULUKUMBA 585 315 3693 26024 18872 2315 0 0 51.804

7303 BANTAENG 367 112 2.001 17.126 6.766 677 - - 27.049

7304 JENEPONTO 452 93 3.007 28.305 8.623 285 - - 40.765

7305 TAKALAR 511 316 4.945 18.842 10.376 558 - - 35.548

7306 GOWA 1.690 469 6.027 42.359 29.125 4.000 - - 83.670

7307 SINJAI 309 179 3.160 13.603 7.212 758 - - 25.221

7308 MAROS 95 14 390 5.119 3.527 1.158 - - 10.303

7309 PANGKEP 243 94 1.902 13.905 6.240 456 - - 22.840

7310 BARRU 350 160 669 6.446 7.714 840 - - 16.179

7311 BONE 3.263 655 6.785 31.754 31.847 4.874 - - 79.178

7312 SOPPENG 920 1 1.208 8.946 16.340 1.672 - 577 29.664

7313 WAJO 1.096 395 5.390 14.639 21.584 2.104 - - 45.208

7314 SIDRAP 787 486 2.005 9.772 16.190 1.424 - 27 30.691

7315 PINRANG 1.701 421 3.899 17.879 21.462 1.811 - - 47.173

7316 ENREKANG 848 393 2.049 5.389 6.066 2.015 19 - 16.779

7317 LUWU 681 625 1.275 12.792 9.134 630 - 75 25.212

7318 TATOR 7.447 1.957 4.052 14.201 15.439 1.440 - - 44.536

7322 LUWU UTARA 1.429 592 5.918 15.751 11.395 1.957 - - 37.042

7325 LUWU TIMUR 2.235 709 3.431 12.992 10.183 1.093 - - 30.643

7371 MAKASSAR 10.104 4.251 9.905 49.866 40.130 8.109 - - 122.365

7372 PARE-PARE 454 886 1187 4530 3904 1051 0 0 12.012

7373 PALOPO 752 273 835 6.771 2.646 221 - - 11.498

7326 TORAJA UTARA 174 45 530 2.012 1.280 209 - - 4.250

JML (KAB/KOTA) 36.763 13.551 75.273 385.442 309.182 40.075 19 679 860.984 Sumber : Dinkes Kab./Kota Tahun 2009

NO KAB./KOTA MKJP + NON MKJP

Page 128: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

20

TABEL 20 Hal.2

JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI MENURUT KAB/KOTAPROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

% PESERTA KB AKTIFMKJP NON MKJP

IUD MOP/ MOW

IMP LANT

SUN TIK PIL KOND

OM

OBAT VAGIN

A

LAIN NYA

1 2 12 13 14 15 16 17 18 19 20

7301 SELAYAR 2,38 0,97 8,90 56,54 27,54 3,68 0,00 0,00 100,00

7302 BULUKUMBA 1,13 0,61 7,13 50,24 36,43 4,47 0,00 0,00 100,00

7303 BANTAENG 1,36 0,41 7,40 63,31 25,01 2,50 0,00 0,00 100,00

7304 JENEPONTO 1,11 0,23 7,38 69,43 21,15 0,70 0,00 0,00 100,00

7305 TAKALAR 1,44 0,89 13,91 53,00 29,19 1,57 0,00 0,00 100,00

7306 GOWA 2,02 0,56 7,20 50,63 34,81 4,78 0,00 0,00 100,00

7307 SINJAI 1,23 0,71 12,53 53,94 28,60 3,01 0,00 0,00 100,00

7308 MAROS 0,92 0,14 3,79 49,68 34,23 11,24 0,00 0,00 100,00

7309 PANGKEP 1,06 0,41 8,33 60,88 27,32 2,00 0,00 0,00 100,00

7310 BARRU 2,16 0,99 4,13 39,84 47,68 5,19 0,00 0,00 100,00

7311 BONE 4,12 0,83 8,57 40,10 40,22 6,16 0,00 0,00 100,00

7312 SOPPENG 3,10 0,00 4,07 30,16 55,08 5,64 0,00 1,95 100,00

7313 WAJO 2,42 0,87 11,92 32,38 47,74 4,65 0,00 0,00 100,00

7314 SIDRAP 2,56 1,58 6,53 31,84 52,75 4,64 0,00 0,09 100,00

7315 PINRANG 3,61 0,89 8,27 37,90 45,50 3,84 0,00 0,00 100,00

7316 ENREKANG 5,05 2,34 12,21 32,12 36,15 12,01 0,11 0,00 100,00

7317 LUWU 2,70 2,48 5,06 50,74 36,23 2,50 0,00 0,30 100,00

7318 TATOR 16,72 4,39 9,10 31,89 34,67 3,23 0,00 0,00 100,00 *

7322 LUWU UTARA 3,86 1,60 15,98 42,52 30,76 5,28 0,00 0,00 100,00

7325 LUWU TIMUR 7,29 2,31 11,20 42,40 33,23 3,57 0,00 0,00 100,00

7371 MAKASSAR 8,26 3,47 8,09 40,75 32,80 6,63 0,00 0,00 100,00

7372 PARE-PARE 3,78 7,38 9,88 37,71 32,50 8,75 0,00 0,00 100,00

7373 PALOPO 6,54 2,37 7,26 58,89 23,01 1,92 0,00 0,00 100,00

7326 TORAJA UTARA 4,09 1,06 12,47 47,34 30,12 4,92 0,00 0,00 100,00

JML (KAB/KOTA) 4,27 1,57 8,74 44,77 35,91 4,65 0,00 0,08 100,00Sumber : Dinkes Kab./Kota Tahun 2009

NO KAB./KOTA MKJP + NON MKJP

Page 129: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

21

TABEL 21 hal.1

JUMLAH PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI MENURUT KAB./KOTA DI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

JUMLAH PESERTA KB BARUMKJP NON MKJP

IUD MOP/ MOW

IMP LANT SUN TIK PIL KONDO

M

OBAT VAGIN

A

LAIN NYA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

7301 SELAYAR 23 17 206 2.055 1.099 390 - - 3.790

7302 BULUKUMBA 48 18 351 8.029 4.320 1.709 0 0 14.475

7303 BANTAENG 14 1 352 2.535 1.628 1.052 - - 5.582

7304 JENEPONTO 33 321 1.118 5.796 2.559 348 - - 10.175

7305 TAKALAR 55 1 1.334 2.022 1.359 167 - - 4.938

7306 GOWA 254 69 2.155 9.340 6.049 5.064 - - 22.931

7307 SINJAI 3 29 255 3.254 1.669 844 - - 6.054

7308 MAROS 1.731 382 3.782 16.050 11.723 2.302 - - 35.970

7309 PANGKEP 69 39 770 3.397 2.052 364 - 12 6.703

7310 BARRU 36 12 108 3.772 3.921 1.090 - - 8.939

7311 BONE 217 76 1.514 12.047 9.696 3.915 - - 27.465

7312 SOPPENG 64 10 252 3.459 2.190 1.100 - 45 7.120

7313 WAJO 59 17 785 4.260 4.461 1.097 - - 10.679

7314 SIDRAP 74 35 128 2.042 2.008 155 - - 4.442

7315 PINRANG 331 38 1.295 5.773 4.811 414 - - 12.662

7316 ENREKANG 84 85 557 2.469 2.732 1.655 2 - 7.584

7317 LUWU 268 243 621 5.261 3.427 638 - 75 10.533

7318 TATOR 2.633 911 4.099 17.017 22.845 9.469 - - 56.974

7322 LUWU UTARA 210 53 1.324 3.170 2.927 2.492 - - 10.176

7325 LUWU TIMUR 12 2 64 221 279 234 - - 812

7326 MAKASSAR 1.944 828 2.065 18.072 10.284 4.417 - - 37.610

7327 PARE-PARE 40 143 316 1.974 1.512 665 0 0 4.650

7328 PALOPO 78 5 70 1.464 534 202 - - 2.353

7326 TORAJA UTARA 174 45 530 2.012 1.280 209 - - 4.250

JML (KAB/KOTA) 8.454 3.380 24.051 135.491 105.365 39.992 2 132 316.867 Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

NO KAB/ KOTA MKJP + NON MKJP

Page 130: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

22

TABEL 21 hal.2

JUMLAH PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI MENURUT KAB./KOTA DI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

% PESERTA KB BARUMKJP NON MKJP

IUD MOP/ MOW

IMP LANT

SUN TIK PIL KONDO

M

OBAT VAGIN

A

LAIN NYA

1 2 12 13 14 15 16 17 18 19 20

7301 SELAYAR 0,61 0,45 5,44 54,22 29,00 10,29 0 0,00 100,00

7302 BULUKUMBA 0,33 0,12 2,42 55,47 29,84 11,81 0 0,00 100,00

7303 BANTAENG 0,25 0,02 6,31 45,41 29,17 18,85 0 0,00 100,00

7304 JENEPONTO 0,32 3,15 10,99 56,96 25,15 3,42 0 0,00 100,00

7305 TAKALAR 1,11 0,02 27,01 40,95 27,52 3,38 0 0,00 100,00

7306 GOWA 1,11 0,30 9,40 40,73 26,38 22,08 0 0,00 100,00

7307 SINJAI 0,05 0,48 4,21 53,75 27,57 13,94 0 0,00 100,00

7308 MAROS 4,81 1,06 10,51 44,62 32,59 6,40 0 0,00 100,00

7309 PANGKEP 1,03 0,58 11,49 50,68 30,61 5,43 0 0,18 100,00

7310 BARRU 0,40 0,13 1,21 42,20 43,86 12,19 0 0,00 100,00

7311 BONE 0,79 0,28 5,51 43,86 35,30 14,25 0 0,00 100,00

7312 SOPPENG 0,90 0,14 3,54 48,58 30,76 15,45 0 0,63 100,00

7313 WAJO 0,55 0,16 7,35 39,89 41,77 10,27 0 0,00 100,00

7314 SIDRAP 1,67 0,79 2,88 45,97 45,20 3,49 0 0,00 100,00

7315 PINRANG 2,61 0,30 10,23 45,59 38,00 3,27 0 0,00 100,00

7316 ENREKANG 1,11 1,12 7,34 32,56 36,02 21,82 0,03 0,00 100,00

7317 LUWU 2,54 2,31 5,90 49,95 32,54 6,06 0 0,71 100,00

7318 TATOR 4,62 1,60 7,19 29,87 40,10 16,62 0 0,00 100,00

7322 LUWU UTARA 2,06 0,52 13,01 31,15 28,76 24,49 0 0,00 100,00

7325 LUWU TIMUR 1,48 0,25 7,88 27,22 34,36 28,82 0 0,00 100,00

7326 MAKASSAR 5,17 2,20 5,49 48,05 27,34 11,74 0 0,00 100,00

7327 PARE-PARE 0,86 3,08 6,80 42,45 32,52 14,30 0 0,00 100,00

7328 PALOPO 3,31 0,21 2,97 62,22 22,69 8,58 0 0,00 100,00

7326 TORAJA UTARA 4,09 1,06 12,47 47,34 30,12 4,92 0 0,00 100,00

JML (KAB/KOTA) 2,67 1,07 7,59 42,76 33,25 12,62 0,00 0,04 100,00Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

NO KAB/ KOTA MKJP + NON MKJP

Page 131: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

23

TABEL 22

1 2 3 4 5 6

7301 SELAYAR 12 74 40 54,05

7302 BULUKUMBA 16 126 102 80,95

7303 BANTAENG 12 67 57 85,07

7304 JENEPONTO 17 113 53 46,90

7305 TAKALAR 14 83 51 61,45

7306 GOWA 23 167 152 91,02 *7307 SINJAI 15 80 78 97,50

7308 MAROS 14 103 51 49,51

7309 PANGKEP 19 102 89 87,25

7310 BARRU 10 54 43 79,63

7311 BONE 36 372 334 89,78

7312 SOPPENG 17 70 67 95,71

7313 WAJO 22 176 176 100,00

7314 SIDRAP 14 105 89 84,76

7315 PINRANG 14 104 94 90,38

7316 ENREKANG 13 129 98 75,97

7317 LUWU 21 227 183 80,62

7318 TATOR 20 159 72 45,28

7322 LUWU UTARA 12 176 156 88,64

7325 LUWU TIMUR 13 102 87 85,29

7371 MAKASSAR 37 143 142 99,30

7372 PARE-PARE 6 22 18 81,82

7373 PALOPO 9 48 34 70,83

7326 TORAJA UTARA 15 151 125 82,78

SULSEL 401 2.953 2.391 80,97Sumber: Dinkes Kab/ Kota Tahun 2009

PERSENTASE CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI)MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

NO KAB/ KOTA PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI % DESA/KEL UCI

Page 132: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

24

TABEL 23

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI BAYI MENURUT KAB/KOTAPROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

IMUNISASI DOBCG DPT1+HB1 DPT3+HB3 POLIO3 (%)

JML % JML % JML % JML % JML %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

7301 SELAYAR 12 2.492 2.175 87,28 2.177 87,36 1.909 76,61 1.951 78,29 1.932 77,53 11,25

7302 BULUKUMBA 16 8.011 7.811 97,50 7.697 96,08 7.341 91,64 7.394 92,30 7.265 90,69 5,61

7303 BANTAENG 12 3.431 3.156 91,98 3.161 92,13 3.125 91,08 3.131 91,26 3.143 91,61 0,57

7304 JENEPONTO 17 7.029 6.032 85,82 6.027 85,74 5.950 84,65 6.178 87,89 5.420 77,11 10,07

7305 TAKALAR 14 5.487 5.265 95,95 5.121 93,33 5.043 91,91 4.917 89,61 5.005 91,22 2,27

7306 GOWA 23 13.247 12.296 92,82 12.463 94,08 12.047 90,94 12.133 91,59 12.033 90,84 3,45

7307 SINJAI 15 4.431 4.277 96,52 4.389 99,05 3.845 86,77 3.845 86,77 4.336 97,86 1,21

7308 MAROS 14 6.461 6.168 95,47 6.292 97,38 6.292 97,38 6.284 97,26 6.159 95,33 2,11

7309 PANGKEP 19 6.319 6.121 96,87 4.880 77,23 6.269 99,21 6.289 99,53 6.138 97,14 (25,78)

7310 BARRU 10 3.006 2.577 85,73 2.640 87,82 2.914 96,94 3.020 100,47 2.589 86,13 1,93

7311 BONE 36 14.689 13.642 92,87 14.196 96,64 13.994 95,27 14.613 99,48 14.530 98,92 (2,35)

7312 SOPPENG 17 3.210 3.144 97,94 3.074 95,76 3.072 95,70 3.034 94,52 3.083 96,04 (0,29)

7313 WAJO 22 8.001 7.867 98,33 7.795 97,43 7.643 95,53 7.484 93,54 7.553 94,40 3,10

7314 SIDRAP 14 5.297 4.622 87,26 4.375 82,59 4.706 88,84 4.577 86,41 4.860 91,75 (11,09)

7315 PINRANG 14 8.004 7.457 93,17 7.383 92,24 7.294 91,13 7.320 91,45 7.181 89,72 2,74

7316 ENREKANG 13 4.098 3.760 91,75 3.754 91,61 3.834 93,56 3.808 92,92 3.778 92,19 (0,64)

7317 LUWU 21 6.996 6.692 95,65 6.840 97,77 6.705 95,84 6.701 95,78 6.476 92,57 5,32

7318 TATOR 20 4.928 4.290 87,05 4.578 92,90 4.826 97,93 4.778 96,96 4.310 87,46 5,85

7322 LUWU UTARA 12 6.087 5.791 95,14 5.626 92,43 5.492 90,23 5.561 91,36 5.650 92,82 (0,43)

7325 LUWU TIMUR 13 5.394 5.186 96,14 5.259 97,50 5.324 98,70 5.198 96,37 5.274 97,78 (0,29)

7371 MAKASSAR 37 26.990 26.277 97,36 26.400 97,81 26.354 97,64 26.153 96,90 26.482 98,12 (0,31)

7372 PARE-PARE 6 2.374 2.308 97,22 2.314 97,47 2.288 96,38 1.204 50,72 2.306 97,14 0,35

7373 PALOPO 9 2.862 2.677 93,54 2.753 96,19 2.733 95,49 2.636 92,10 2.587 90,39 6,03

7326 TORAJA UTARA 15 4.751 4.151 87,37 3.885 81,77 3.867 81,39 3.880 81,67 3.857 81,18 0,72

SULSEL 401 163.595 153.742 93,98 153.079 93,57 152.867 93,44 152.089 92,97 151.947 92,88 0,74

% BAYI DIIMUNISASI LENGKAP 92,88Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

NO JUMLAH BAYI CAMPAK

PUSKESMAS

KAB./KOTA

Page 133: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

25

TABEL 24

BAYI BGM GAKIN BALITA BALITA GIZI BURUK

JML MP ASI % JML MENDAPAT VIT A 2X % JML

MENDAPAT PERAWATA

N%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7301 SELAYAR 12 33 33 100,00 12.421 9.948 80,09 6 6 100,00

7302 BULUKUMBA 16 191 191 100,00 38.600 32.397 83,93 29 29 100,00

7303 BANTAENG 12 87 87 100,00 20.596 19.409 94,24 12 12 100,00

7304 JENEPONTO 17 689 3 0,44 28.691 20.138 70,19 19 19 100,00

7305 TAKALAR 14 39 39 100,00 78.796 18.266 23,18 - - 0,00

7306 GOWA 23 - - 0,00 60.040 - 0,00 77 79 102,60

7307 SINJAI 15 114 114 100,00 20.665 17.532 84,84 11 11 100,00

7308 MAROS 14 190 190 100,00 38.858 24.041 61,87 63 63 100,00 *

7309 PANGKEP 19 - - 0,00 33.163 18.048 54,42 26 26 100,00

7310 BARRU 10 439 226 51,48 59.583 16.263 27,29 11 11 100,00

7311 BONE 36 86 - 0,00 94.333 75.943 80,50 52 52 100,00

7312 SOPPENG 17 19 15 78,95 15.974 12.707 79,55 18 18 100,00

7313 WAJO 22 88 88 100,00 50.292 37.526 74,62 15 15 100,00

7314 SIDRAP 14 40 27 67,50 22.062 15.637 70,88 31 19 61,29

7315 PINRANG 14 2.113 1.640 77,61 24.156 22.991 95,18 112 112 100,00

7316 ENREKANG 13 222 213 95,95 16.226 14.904 91,85 149 149 100,00

7317 LUWU 21 224 224 100,00 34.647 21.154 61,06 11 11 100,00 *

7318 TATOR 20 310 310 100,00 22.129 12.730 57,52 - - 0,00 *

7322 LUWU UTARA 12 95 - 0,00 28.746 22.364 77,80 6 6 100,00

7325 LUWU TIMUR 13 334 293 87,72 23.831 17.951 75,33 3 3 100,00

7371 MAKASSAR 37 5.730 3.639 63,51 87.301 69.322 79,41 2.118 7 0,33

7372 PARE-PARE 6 21 21 100,00 7.334 4.477 61,04 27 27 100,00

7373 PALOPO 9 108 108 100,00 16.136 12.594 78,05 29 29 100,00

7326 TORAJA UTARA 15 74 12 16,22 25.486 16.733 65,66 - - 0,00

401 11.246 7.473 66,45 860.066 533.074 61,98 2.825 704 24,92Sumber : Dinkes Kab./Kota Tahun 2009

JUMLAH

CAKUPAN BAYI, BALITA YANG MENDAPAT PELAYANAN KESEHATANMENURUT KABUPATEN/ KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

NO KAB./KOTAPUSKESMAS

Page 134: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

26

TABEL 25

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN Fe1, Fe3MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

Fe1 Fe3

JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8

7301 SELAYAR 12 2.369 2.318 97,85 1.642 69,31

7302 BULUKUMBA 16 8.763 8.244 94,08 7.021 80,12

7303 BANTAENG 12 3.737 3.712 99,33 3.295 88,17

7304 JENEPONTO 17 7.668 7.006 91,37 5.735 74,79

7305 TAKALAR 14 6.036 6.311 104,56 5.298 87,77

7306 GOWA 23 14.482 12.943 89,37 10.498 72,49 *

7307 SINJAI 15 5.219 5.365 102,80 4.798 91,93

7308 MAROS 14 7.034 6.824 97,01 5.602 79,64

7309 PANGKEP 19 6.944 6.587 94,86 5.745 82,73

7310 BARRU 10 4.109 3.535 86,03 2.917 70,99

7311 BONE 36 16.109 15.224 94,51 13.876 86,14

7312 SOPPENG 17 3.800 3.755 98,82 3.430 90,26

7313 WAJO 22 8.712 8.411 96,54 7.890 90,56

7314 SIDRAP 14 6.494 6.051 93,18 5.169 79,60

7315 PINRANG 14 8.705 8.705 100,00 7.645 87,82

7316 ENREKANG 13 5.021 4.380 87,23 3.694 73,57

7317 LUWU 21 7.695 7.061 91,76 5.946 77,27

7318 TATOR 20 5.369 4.970 92,57 4.361 81,23

7322 LUWU UTARA 12 6.049 6.049 100,00 4.811 79,53

7325 LUWU TIMUR 13 6.021 5.251 87,21 4.659 77,38

7371 MAKASSAR 37 29.534 13.622 46,12 8.302 28,11

7372 PARE-PARE 6 2.629 2.629 100,00 2.667 101,45

7373 PALOPO 9 3.048 2.159 70,83 1.890 62,01

7326 TORAJA UTARA 15 5.137 3.289 64,03 2.646 51,51

SULSEL 401 180.684 154.401 85,45 129.537 71,69 Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

NO KAB/ KOTA PUSKESMAS JML IBU HAMIL

Page 135: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

27

TABEL 26

TT 1 TT 2 TT 3 TT 4 TT 5

JML % JML % JML % JML % JML %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

7301 SELAYAR 12 22.628 2.972 13,13 2.787 12,32 3.782 16,71 3.047 13,47 4.336 19,16

7302 BULUKUMBA 16 8.763 5.738 65,48 4.944 56,42 0 0 0 0 0 0

7303 BANTAENG 12 34.828 3.824 10,98 3.758 10,79 183 0,53 118 0,34 83 0,24

7304 JENEPONTO 17 74.372 7.625 10,25 6.371 8,57 0 0 0 0 0 0

7305 TAKALAR 14 57.861 6.311 10,91 5.434 9,39 0 0 0 0 0 0

7306 GOWA 23 134.117 13.460 10,04 11.502 8,58 0 0 0 0 0 0

7307 SINJAI 15 43.278 5.359 12,38 4.690 10,84 0 0 0 0 0 0

7308 MAROS 14 69.867 739 1,06 351 0,50 357 0,51 212 0,30 72 0,10

7309 PANGKEP 19 6.940 7.635 110,01 6.380 91,93 677 9,76 390 5,62 160 2,31

7310 BARRU 10 42.601 3.672 8,62 3.114 7,31 0 0 0 0 0 0

7311 BONE 36 74.782 11.783 15,76 9.717 12,99 10 0,0134 9 0,01 7 0,01

7312 SOPPENG 17 14.073 3.642 25,88 3.291 23,39 0 0 0 0 520 3,695

7313 WAJO 22 8.712 8.411 96,54 7.890 90,56 1 0,0115 0 0 0 0

7314 SIDRAP 14 5.144 5.529 107,48 4.822 93,74 416 8,0871 224 4,3546 142 2,7605 *

7315 PINRANG 14 75.646 8.705 11,51 7.645 10,11 0 0 0 0 0 0

7316 ENREKANG 13 47.184 2.757 5,84 2.161 4,58 481 1,02 128 0,27 121 0,26

7317 LUWU 21 5.809 6.599 113,60 5.697 98,07 28 0,48 0 0 0 0 *

7318 TATOR 20 38.210 670 1,75 382 1,00 208 0,54 27 0,07 118 0,31

7322 LUWU UTARA 12 6.698 6.049 90,31 3.952 59,00 0 0 0 0 0 0

7325 LUWU TIMUR 13 6.698 697 10,41 735 10,97 1.689 25,22 1.652 24,66 1.566 23,38 *

7371 MAKASSAR 37 139.304 30.591 21,96 5.410 3,88 0 0 0 0 0 0

7372 PARE-PARE 6 2.403 2.629 109,40 1.861 77,44 0 0 0 0 0 0

7373 PALOPO 9 30.088 2.887 9,60 2.388 7,94 0 0 0 0 0 0

7326 TORAJA UTARA 15 5.154 3.004 58,28 2.445 47,44 410 7,95 0 0 0 0

401 955.160 151.288 15,84 107.727 11,28 8.242 0,86 5.807 0,608 7125 0,75Sumber : Dinkes Kab./Kota Tahun 2009JUMLAH (KAB/KOTA)

JUMLAH WANITA USIA SUBUR (WUS) DENGAN STATUS IMUNISASI TTMENURUT KABUPATEN/ KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

NO KAB./KOTA WUSPUSKESMAS

Page 136: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

28

TABEL 27

PRESENTASE AKSES KETERSEDIAAN DARAH UNTUK BUMIL DAN NEONATUS YG DIRUJUKPROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

MEMERLUKAN DARAH

MENDAPAT DARAH % MEMERLUKAN

DARAHMENDAPAT

DARAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 RUMAH SAKIT UMUM 30.206 8.569 28 5 5 100

2 PUSKESMAS 20 20 100 8 8 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 30.226 8.589 28 13 13 100 Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN

JUMLAH IBU HAMIL YANG DIRUJUK JUMLAH NEONATUS YANG DIRUJUK

Page 137: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

29

TABEL 28

JML % JML % JML % JML %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

7301 SELAYAR 12 2.369 283 11,95 283 100,00 2.155 40 1,86 40 100,00

7302 BULUKUMBA 16 8.763 211 2,41 211 100,00 6.840 54 0,79 54 100,00

7303 BANTAENG 12 3.737 740 19,80 740 100,00 3.431 120 3,50 120 100,00

7304 JENEPONTO 17 7.668 1.430 18,65 703 49,16 6.117 240 3,92 0 0

7305 TAKALAR 14 6.036 1.306 21,64 450 34,46 5.271 82 1,56 82 100,00

7306 GOWA 23 14.482 719 4,96 719 100,00 8.179 55 0,67 55 100,00 *

7307 SINJAI 15 5.219 1.026 19,66 229 22,32 4.792 719 15,00 42 5,84

7308 MAROS 14 7.034 1.406 19,99 170 12,09 470 0 0 0 0

7309 PANGKEP 19 6.944 891 12,83 891 100,00 5.615 201 3,58 201 100,00

7310 BARRU 10 4.109 105 2,56 105 100,00 3.026 29 0,96 29 100,00 *

7311 BONE 36 16.109 3.071 19,06 3.071 100,00 14.689 1.860 12,66 1.860 100,00

7312 SOPPENG 17 3.800 613 16,13 613 100,00 3.210 93 2,90 93 100,00

7313 WAJO 22 8.712 284 3,26 284 100,00 7.285 116 1,59 116 100,00 *

7314 SIDRAP 14 6.494 1.472 22,67 1.472 100,00 5.144 251 4,88 251 100,00

7315 PINRANG 14 8.705 357 4,10 357 100,00 7.175 121 1,69 121 100,00

7316 ENREKANG 13 5.021 825 16,43 752 91,15 3.787 133 3,51 117 87,97

7317 LUWU 21 7.695 300 3,90 300 100,00 5.930 30 0,51 0 0

7318 TATOR 20 5.369 117 2,18 117 100,00 4.928 18 0,37 18 100,00 *

7322 LUWU UTARA 12 6.049 603 9,97 603 100,00 4.999 81 1,62 81 100,00

7325 LUWU TIMUR 13 6.021 1.223 20,31 1.223 100,00 5.167 27 0,52 27 100,00

7371 MAKASSAR 37 29.534 2.339 7,92 2.339 100,00 26.990 164 0,61 164 100,00 *

7372 PARE-PARE 6 2.629 911 34,65 911 100,00 2.550 4 0,16 0 0

7373 PALOPO 9 3.048 531 17,42 531 100,00 1.794 33 1,84 31 93,94

7326 TORAJA UTARA 15 5.137 675 13,14 675 100,00 4.037 38 0,94 38 100,00

JML (KAB/KOTA) 401 180.684 21.438 11,86 17.749 49,12 143.581 4.509 3,14 3.540 78,51 Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

NO KAB./KOTAPUSKESMAS

JUMLAH & PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANIMENURUT KABUPATEN/ KOTA DI PROV. SULAWESI SELATANTAHUN 2009

JUMLAH IBU HAMIL

BUMIL RISTI / KOMPLIKASI

NEONATAL RISTI/ KOMP. DITANGANI

BUMIL RISTI KOMPLIKASI DITANGANI

JML NEO NATAL

NEONATAL RISTI/

KOMPLIKASI

Page 138: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

30

TABEL 29

PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN GAWAT DARURATMENURUT KABUPATEN / KOTA DI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADARJUMLAH %

1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 47 46 97,87

2 RUMAH SAKIT JIWA 1 1 100,00

3 RUMAH SAKIT KHUSUS 6 5 83,33

4 PUSKESMAS 401 322 80,30

5 SARANA KES.LAINNYA 178 3 1,69

633 377 59,56Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA

SULSEL

Page 139: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

31

TABEL 30

JUMLAH DAN PERSENTASE DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAMMENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

JUMLAH DITANGANI <24 JAM %

1 2 3 4 5 6 77301 SELAYAR 12 74 4 4 1007302 BULUKUMBA 16 126 10 10 1007303 BANTAENG 12 67 4 4 1007304 JENEPONTO 17 113 6 6 1007305 TAKALAR 14 83 6 6 1007306 GOWA 23 167 0 0 07307 SINJAI 15 80 5 5 1007308 MAROS 14 103 3 3 1007309 PANGKEP 19 102 4 4 1007310 BARRU 10 54 3 3 1007311 BONE 36 372 51 51 1007312 SOPPENG 17 70 4 4 1007313 WAJO 22 176 15 15 1007314 SIDRAP 14 105 0 0 07315 PINRANG 14 104 27 27 1007316 ENREKANG 13 129 9 9 1007317 LUWU 21 227 21 20 95,247318 TATOR 20 159 3 3 1007322 LUWU UTARA 12 176 18 18 1007325 LUWU TIMUR 13 102 9 9 1007371 MAKASSAR 37 143 26 26 1007372 PARE-PARE 6 22 9 9 1007373 PALOPO 9 48 2 2 1007326 TORAJA UTARA 15 151 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 401 2.953 239 238 99,58Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

DESA/KEL TERKENA KLB

NO KAB/KOTA PUSKESMAS JUMLAH DESA/ KEL

Page 140: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

32

TABEL 31

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN SERTA JUMLAH KECAMATAN DAN DESAYANG TERSERANG KLB PROVINSI SULAWESI SELATAN

JML KEC JML DESA

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 DBD 53 135 448.543 1.508 23 0 2

2 AFP 41 44 642.933 47 2 0 4

3 CAMPAK 5 6 3.547 122 0 3 0

4 TETANUS NEONATORUM 1 1 3.073 1 1 0 100

5 DIARE 16 30 184.684 627 15 0 2

6 DIFTERI 7 7 1.000 9 - 1 0

7 MALARIA 2 2 677 189 3 28 2

8 HEPATITIS 0 0 0 0 0 0 0

9 RABIES 8 8 50.965 8 6 0 75

10 SUSPECT ANTRAX 1 1 0 1 0 0 0

11 KERACUNAN MAKANAN 13 13 26.654 341 0 1 0

12 MARASMUS 1 1 22 2 1 9 50

13 PERTUSIS 0 0 0 0 0 0 0

14 AVIAN INFLUENZA 5 7 15 8 0 53 0

15 VARICELLA & RUBELLA 0 0 0 0 0 0 0

16 KOLERA 0 0 0 0 0 0 0

17 GIZI BURUK 18 22 91.268 23 2 0 9

18 KWASIORKWAR 2 2 25.993 2 0 0 0

19 FILARIASIS 4 5 0 0 0 0 0

20 FLU BURUNG 167 270 1.048.581 2.873 51 0 2

21 POLIO 0 0 0 0 0 0 0

22 SUSPEC H1N1 1 1 20 1 0 5 0

23 KERACUNAN OBAT 1 1 1 1 0 100

SUL SEL 346 556 2.527.975 5.763 105 0,23 1,82 Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

TAHUN 2009

JUMLAH KEMATIAN

ATTACK RATE (%)

CFR (%)NO JENIS KEJADIAN LUAR BIASA

JUMLAH PENDUDUK TERANCAM

JUMLAH PENDERITA

YANG TER SERANG

Page 141: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

33

TABEL 32

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIFMENURUT KABUPATEN/ KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

JUMLAH %1 2 3 4 5 6

7301 SELAYAR 12 2.492 465 18,66

7302 BULUKUMBA 16 8.011 1.719 21,46

7303 BANTAENG 12 3.431 2.011 58,61

7304 JENEPONTO 17 7.029 3.334 47,43

7305 TAKALAR 14 5.487 5.021 91,51

7306 GOWA 23 13.247 2.852 21,53 *

7307 SINJAI 15 4.431 326 7,36

7308 MAROS 14 6.461 6.246 96,67

7309 PANGKEP 19 6.319 5.142 81,37

7310 BARRU 10 3.006 4.357 144,94

7311 BONE 36 14.689 9.733 66,26

7312 SOPPENG 17 3.210 168 5,23

7313 WAJO 22 8.001 5.289 66,10

7314 SIDRAP 14 5.297 3.620 68,34

7315 PINRANG 14 8.004 5.993 74,88

7316 ENREKANG 13 4.098 1.970 48,07

7317 LUWU 21 6.996 587 8,39

7318 TATOR 20 4.928 1.283 26,03

7322 LUWU UTARA 12 6.087 2.654 43,60

7325 LUWU TIMUR 13 5.394 3.760 69,71

7371 MAKASSAR 37 26.990 24.887 92,21 *

7372 PARE-PARE 6 2.374 722 30,41 *

7373 PALOPO 9 2.862 1.339 46,79

7326 TORAJA UTARA 15 4.751 4.359 91,75

SULSEL 401 163.595 97.837 59,80Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIFNO KAB/ KOTA PUSKESMAS JUMLAH BAYI

Page 142: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

34

TABEL 33

PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KABUPATEN/KOTA SESULAWESI SELATAN TAHUN 2009

1 2 3 4 5 6

7301 SELAYAR 12 49 10 20,41

7302 BULUKUMBA 16 126 43 34,13

7303 BANTAENG 12 67 2 2,99

7304 JENEPONTO 17 113 2 1,77

7305 TAKALAR 14 77 0 0 *

7306 GOWA 23 167 24 14,37 *

7307 SINJAI 15 80 10 12,50

7308 MAROS 14 103 69 66,99 *

7309 PANGKEP 19 17 10 58,82

7310 BARRU 10 54 42 77,78

7311 BONE 36 372 281 75,54

7312 SOPPENG 17 135 56 41,48

7313 WAJO 22 176 117 66,48

7314 SIDRAP 14 106 78 73,58

7315 PINRANG 14 104 96 92,31

7316 ENREKANG 13 119 109 91,60

7317 LUWU 21 192 66 34,38 *

7318 TATOR 20 0 0 0

7322 LUWU UTARA 12 0 0 0

7325 LUWU TIMUR 13 0 0 0

7371 MAKASSAR 37 143 143 100,00

7372 PARE-PARE 6 22 17 77,27

7373 PALOPO 9 48 0 0,00

7326 TORAJA UTARA 15 128 101 78,91

SULSEL 401 2.398 1.276 53,21 Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

JUMLAH DESA/KEL DG

GARAM BERYODIUM YG

BAIK

% DESA/KEL DG GARAM

BERYODIUM YG BAIK

NO KAB/KOTA PUSKESMASJUMLAH

DESA/KEL DI SURVEI

Page 143: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

35

TABEL 34

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMASMENURUT KAB/KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009

PELAYANAN DASAR GIGI UKGS (PROM + PREV)

JML % PERLU PERA

WATAN

JUMLAH MENDAPAT

PERAWATAN

% MENDAPAT PERAWATAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

7301 SELAYAR 12 486 1.026 1.512 0,47 18.007 1.525 8,47 788 122 15,48

7302 BULUKUMBA 16 648 8.154 8.802 0,08 7.406 337 4,55 4.051 3.819 94,27 *

7303 BANTAENG 12 87 3.576 3.663 0,02 21.172 11.812 55,79 5.550 4.315 77,75

7304 JENEPONTO 17 239 7.826 8.065 0,03 11.360 0 0,00 34.349 0 0

7305 TAKALAR 14 704 6.028 6.732 0,12 34.374 5.384 15,66 8.729 5.046 57,81

7306 GOWA 23 416 2.683 3.099 0,16 10.706 44.895 419,3443 4.349 2.895 66,57 *

7307 SINJAI 15 100 3.126 3.226 0,03 29.839 23.767 79,65 5.784 4.707 81,38

7308 MAROS 14 228 6.471 6.699 0,04 43.442 2.326 5,35 409 270 66,01

7309 PANGKEP 19 309 4.689 4.998 0,07 40.071 14.717 36,73 7.928 3.583 45,19

7310 BARRU 10 262 2.506 2.768 0,10 3.215 0 0 4.994 2.097 41,99 *

7311 BONE 36 1.745 6.351 8.096 0,27 49.695 16.048 32,29 5.578 5.578 100,00

7312 SOPPENG 17 0 0 0 0 25.132 0 0 0 0 0

7313 WAJO 22 89 2.570 2.659 0,03 44.713 8.534 19,09 2.712 1.370 50,52

7314 SIDRAP 14 864 2.294 3.158 0,38 31.576 13.446 42,58 6.122 2.926 47,79

7315 PINRANG 14 873 2.750 3.623 0,32 56.221 14.282 25,40 3.478 2.652 76,25

7316 ENREKANG 13 1.897 2.211 4.108 0,86 17.943 4.960 27,64 3.799 3.787 99,68

7317 LUWU 21 37 2.548 2.585 0,01 53.965 974 1,80 1.289 736 57,10

7318 TATOR 20 604 1.429 2.033 0,42 37.966 0 0 1.415 787 55,62

7322 LUWU UTARA 12 673 2.172 2.845 0,31 18.349 0 0 4.312 3.351 77,71

7325 LUWU TIMUR 13 196 6.115 6.311 0,03 24.341 9.084 37,32 4.966 2.922 58,84

7371 MAKASSAR 37 4.520 12.168 16.688 0,37 156.969 19.987 12,73 19.166 19.166 100,00 *

7372 PARE-PARE 6 570 2.948 3.518 0,19 9.497 0 0 1.292 2.369 183,36

7373 PALOPO 9 330 3.016 3.346 0,11 10.612 5.533 52,14 3.713 3.125 84,16

7326 TORAJA UTARA 15 1.338 3.397 4.735 0,39 29.178 2.597 8,90 1.666 1.447 86,85

SULSEL 401 17.215 96.054 113.269 0,18 785.757 200.208 25,48 136.439 77.070 56,49 Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

MURID SD DIPERIKSA MURID SD

JML MURID

SD

NO KAB/ KOTAPUSKESMAS

TUMPATAN GIGI TETAP

PENCABUTAN GIGI

TETAP

JMLRASIO

TAMBAL/ CABUT

Page 144: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

36

TABEL 35

PENYULUHAN KESEHATAN

JUMLAH SELURUH KEGIATAN

PENYULUHAN

JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN MASSA JUMLAH

1 2 3 4 5 6

7301 SELAYAR 12 180 26 206

7302 BULUKUMBA 16 2.467 135 2.602

7303 BANTAENG 12 404 131 535

7304 JENEPONTO 17 1.168 52 1.220

7305 TAKALAR 14 3.976 248 4.224

7306 GOWA 23 3.916 52 3.968 *

7307 SINJAI 15 1.373 605 1.978

7308 MAROS 14 1.244 168 1.412

7309 PANGKEP 19 124 1.129 1.253

7310 BARRU 10 6.530 552 7.082

7311 BONE 36 2.083 346 2.429

7312 SOPPENG 17 6.594 253 6.847 *

7313 WAJO 22 2.136 527 2.663

7314 SIDRAP 14 761 172 933

7315 PINRANG 14 129 2.083 2.212

7316 ENREKANG 13 2.278 262 2.540

7317 LUWU 21 4.236 21 4.257 *

7318 TATOR 20 302 32 334 *

7322 LUWU UTARA 12 530 140 670

7325 LUWU TIMUR 13 78 24 102

7371 MAKASSAR 37 255 76 331

7372 PARE-PARE 6 1.158 548 1.706

7373 PALOPO 9 695 390 1.085

7326 TORAJA UTARA 15 3.181 24 3.205

SUB JUMLAH I 401 45798 7996 53.794

1 Dinas Kesehatan 240 202 442

2 Rumah Sakit 704 21 725

SULSEL 401 46.742 8.219 54.961 Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

NO KAB/ KOTA PUSKESMAS

Page 145: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

37

TABEL 36

CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT KAB/KOTAPROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

ASKES JAMSOSTEK ASKESKIN LAINNYA JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

7301 SELAYAR 12 129.886 12.361 0 34.953 0 47.314 36,43

7302 BULUKUMBA 16 418.151 30.611 0 83.473 0 114.084 27,28 *

7303 BANTAENG 12 180.728 13.534 0 54.910 53.565 122.009 67,51

7304 JENEPONTO 17 345.148 17.736 693 202.327 206.242 426.998 123,71

7305 TAKALAR 14 285.601 17.525 0 108.416 129.183 255.124 89,33 *

7306 GOWA 23 641.215 36.355 0 160.580 178 197.113 30,74 *

7307 SINJAI 15 236.390 16.946 0 46.126 14.001 77.073 32,60

7308 MAROS 14 303.083 18.090 0 90.768 210.669 319.527 105,43 *

7309 PANGKEP 19 351.700 18.301 705 106.896 188.121 314.023 89,29

7310 BARRU 10 169.046 1.903 0 44.501 117.675 164.079 97,06 *

7311 BONE 36 759.279 45.165 0 137.214 529.369 711.748 93,74

7312 SOPPENG 17 230.151 0 0 33.259 0 33.259 14,45

7313 WAJO 22 385.885 22.574 232 75.831 0 98.637 25,56

7314 SIDRAP 14 287.074 24.072 500 71.278 163.924 259.774 90,49 *

7315 PINRANG 14 347.415 26.872 0 78.500 0 105.372 30,33

7316 ENREKANG 13 216.140 18.226 280 52.611 142.335 213.452 98,76

7317 LUWU 21 340.746 22.830 3.684 166.575 0 193.089 56,67

7318 TATOR 20 233.810 0 0 0 0 0 0,00

7322 LUWU UTARA 12 311.087 19.399 0 89.004 205.271 313.674 100,83

7325 LUWU TIMUR 13 243.368 9.652 1.280 48.862 172.119 231.913 95,29

7371 MAKASSAR 37 1.410.783 155.317 68.655 336.004 757.837 1.317.813 93,41 *

7372 PARE-PARE 6 124.828 19.587 0 2.506 0 22.093 17,70

7373 PALOPO 9 158.094 27.632 1.132 19.322 39.197 87.283 55,21 *

7326 TORAJA UTARA 15 219.349 14.268 0 98.049 95.309 207.626 94,66

JUMLAH (KAB/KOTA) 401 8.328.957 588.956 77.161 2.141.965 3.024.995 5.833.077 70,03PERSENTASE 7,07 0,93 25,72 36,32 70,03

JUMLAH PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATANNO KAB./KOTAPUSKESMAS

JUMLAH PENDUDUK

Page 146: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

38

TABEL 37

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN

JUMLAH % RAWAT JALAN % RAWAT

INAP % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

7301 SELAYAR 12 34.953 34.953 100,00 27.007 77,27 123 0,35 198 198 100

7302 BULUKUMBA 16 97.595 83.473 85,53 63.724 65,29 578 0,59 0 0 0 *

7303 BANTAENG 12 90.647 90.647 100,00 73.327 80,89 241 0,27 0 0 0

7304 JENEPONTO 17 202.327 202.327 100,00 151.682 74,97 1.522 0,75 30 0 0

7305 TAKALAR 14 108.416 108.416 100,00 103.655 95,61 10.882 10,04 0 0 0

7306 GOWA 23 264.352 160.580 60,74 262.652 99,36 3.607 1,36 0 225 0 *

7307 SINJAI 15 46.126 46.126 100,00 25.617 55,54 401 0,87 250 250 100

7308 MAROS 14 66.916 66.916 100,00 151 0,23 0 0 4 4 100 *

7309 PANGKEP 19 135.357 106.896 78,97 75.087 55,47 880 0,65 207 103 50

7310 BARRU 10 44.501 44.501 100,00 37.351 83,93 339 0,76 8 8 100

7311 BONE 36 56.211 32.679 58,14 13.023 23,17 4.449 7,91 0 0 0

7312 SOPPENG 17 33.259 33.259 100,00 32.765 98,51 128 0,38 12 12 100

7313 WAJO 22 75.831 59.276 78,17 48.456 63,90 258 0,34 88 88 100

7314 SIDRAP 14 71.278 33.006 46,31 32.634 45,78 372 0,52 40 27 67,50

7315 PINRANG 14 84.137 78.500 93,30 36.607 43,51 922 1,10 0 0 0

7316 ENREKANG 13 57.631 52.300 90,75 30.773 53,40 351 0,61 157 157 100

7317 LUWU 21 199.031 166.575 83,69 88.487 44,46 873 0,44 3.140 3.140 100 *

7318 TATOR 20 90.824 90.824 100,00 64.225 70,71 276 0,30 0 0 0

7322 LUWU UTARA 12 89.004 89.004 100,00 43.965 49,40 86 0,10 10 2 20,00

7325 LUWU TIMUR 13 58.271 48.862 83,85 48.063 82,48 615 1,06 2.828 320 11,32

7371 MAKASSAR 37 336.004 228.696 68,06 278.000 82,74 1.166 0,35 0 0 0

7372 PARE-PARE 6 26.188 2.506 9,57 26.188 100,00 535 2,04 64 64 100

7373 PALOPO 9 44.226 44.226 100,00 38.845 87,83 0 0 0 0 0

7326 TORAJA UTARA 15 222.327 98.049 44,10 66.286 29,81 871 0,39 0 0 0

JUMLAH ( KAB./KOTA 401 2.535.412 2.002.597 78,99 1.668.570 65,81 29.475 1,16 7.036 4.598 65,35 Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

NO KAB./KOTAPUSKESMAS

MASYARAKAT MISKIN

PROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

PELAYANAN BAYI MASY.MISKIN

JUMLAH YANG ADA

DICAKUP ASKESKIN MENDAPAT YANKES JUMLAH

BAYI MASY.MISKIN BGM

BAYI MASY.MISKIN BGM MENDAPAT MP-

ASI

Page 147: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

39

TABEL 38

JUMLAH PEKERJA FORMAL

JUMLAH YANG DILAYANI %

1 2 3 4 5 6

7301 SELAYAR 12 206 206 100,00

7302 BULUKUMBA 16 41.095 25.494 62,04 *

7303 BANTAENG 12 9.753 9.708 99,54

7304 JENEPONTO 17 7.457 2.720 36,48

7305 TAKALAR 14 7.935 6.388 80,50

7306 GOWA 23 0 0 0

7307 SINJAI 15 0 0 0

7308 MAROS 14 17.225 2.467 14,32

7309 PANGKEP 19 6.195 4.639 74,88

7310 BARRU 10 2.456 2.213 90,11

7311 BONE 36 738 275 37,26

7312 SOPPENG 17 0 0 0

7313 WAJO 22 551 284 51,54

7314 SIDRAP 14 0 0 0

7315 PINRANG 14 11.493 483 4,20

7316 ENREKANG 13 6.616 5.060 76,48

7317 LUWU 21 1.516 1.516 100,00

7318 TATOR 20 0 0 0

7322 LUWU UTARA 12 6.718 0 0

7325 LUWU TIMUR 13 6.614 6.614 100,00

7371 MAKASSAR 37 0 0 0

7372 PARE-PARE 6 34.951 4.998 14,30

7373 PALOPO 9 5.634 2.298 40,79

7326 TORAJA UTARA 15 0 0 0

SULSEL 401 167.153 75.363 45,09Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA FORMALPROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

NO KAB/ KOTA PUSKESMAS

PELAYANAN KESEHATAN KERJA

Page 148: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

40

TABEL 39

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PRA USILA DAN USILAMENURUT KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

JUMLAHDI

LAYANI KES

% JUMLAH DILAYANI KES % JUMLAH DILAYANI

KES %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7301 SELAYAR 12 7.213 1.690 23,43 5.475 1.448 26,45 12.688 3.138 24,73

7302 BULUKUMBA 16 15.628 1.838 11,76 12.157 1.753 14,42 27.785 3.591 12,92

7303 BANTAENG 12 6.042 3.320 54,95 4.914 3.176 64,63 10.956 6.496 59,29

7304 JENEPONTO 17 22.154 3.414 15,41 18.019 2.538 14,09 40.173 5.952 14,82

7305 TAKALAR 14 5.993 939 15,67 5.743 1.449 25,23 11.736 2.388 20,35

7306 GOWA 23 5.720 5.720 100,00 2.336 2.336 100,00 8.056 8.056 100,00 *

7307 SINJAI 15 13.088 2.307 17,63 9.616 2.248 23,38 22.704 4.555 20,06

7308 MAROS 14 2.767 1.071 38,71 3.007 1.243 41,34 5.774 2.314 40,08

7309 PANGKEP 19 4.343 2.504 57,66 4.240 2.153 50,78 8.583 4.657 54,26

7310 BARRU 10 5.787 1.646 28,44 6.527 1.681 25,75 12.314 3.327 27,02

7311 BONE 36 104.196 67.122 64,42 77.799 54.498 70,05 181.995 121.620 66,83

7312 SOPPENG 17 16.931 4.152 24,52 14.835 3.768 25,40 31.766 7.920 24,93

7313 WAJO 22 19.893 4.250 21,36 15.040 6.756 44,92 34.933 11.006 31,51

7314 SIDRAP 14 59.530 11.685 19,63 27.700 11.652 42,06 87.230 23.337 26,75

7315 PINRANG 14 23.744 8.902 37,49 15.370 7.073 46,02 39.114 15.975 40,84

7316 ENREKANG 13 26.222 11.144 42,50 13.444 8.331 61,97 39.666 19.475 49,10

7317 LUWU 21 40.668 11.054 27,18 23.180 9.315 40,19 63.848 20.369 31,90

7318 TATOR 20 5.168 1.320 25,54 0 0 0 5.168 1.320 25,54

7322 LUWU UTARA 12 26.414 8.427 31,90 17.918 8.454 47,18 44.332 16.881 38,08

7325 LUWU TIMUR 13 11.789 3.432 29,11 7.440 2.620 35,22 19.229 6.052 31,47

7371 MAKASSAR 37 26.628 3.574 13,42 14.388 3.382 23,51 41.016 6.956 16,96 *

7372 PARE-PARE 6 449 449 100,00 11.823 655 5,54 12.272 1.104 9,00

7373 PALOPO 9 9.972 8.178 82,01 4.346 4.185 96,30 14.318 12.363 86,35

7326 TORAJA UTARA 15 26.684 6.669 24,99 16.336 5.852 35,82 43.020 12.521 29,11

SULSEL 401 487.023 174.807 35,89 331.653 146.566 44,19 818.676 321.373 39,26 Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

USILA (60TH+) PRA USILA DAN USILA

NO KAB/ KOTAPUSKESMAS

PRA USILA (45-59 TH)

Page 149: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

41

TABEL 40

MENURUT KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

WUS DI DESA/KEL ENDEMIS SEDANG & BERAT

JUMLAH WUSJUMLAH YANG DIBERI KAPSUL

YODIUM

% YANG DIBERI KAPSUL YODIUM

1 2 3 4 5 6 7

7301 SELAYAR 12 0 0 0 0

7302 BULUKUMBA 16 31 82.802 2.819 3,40

7303 BANTAENG 12 16 9.796 4.000 40,83

7304 JENEPONTO 17 0 0 0 0

7305 TAKALAR 14 0 0 0 0

7306 GOWA 23 0 0 0 0

7307 SINJAI 15 0 0 0 0

7308 MAROS 14 0 0 0 0 *

7309 PANGKEP 19 102 6.944 0 0

7310 BARRU 10 0 0 0 0

7311 BONE 36 86 27.500 21.660 78,76

7312 SOPPENG 17 0 0 0 0

7313 WAJO 22 0 0 0 0

7314 SIDRAP 14 106 5.144 0 0

7315 PINRANG 14 9 75.646 6.691 8,85

7316 ENREKANG 13 4 45.916 101 0,22

7317 LUWU 21 0 0 0 0

7318 TATOR 20 0 0 0 0

7322 LUWU UTARA 12 0 0 0 0

7325 LUWU TIMUR 13 0 0 0 0

7371 MAKASSAR 37 0 0 0 0

7372 PARE-PARE 6 0 0 0 0

7373 PALOPO 9 0 0 0 0

7326 TOARAJA UTARA 15 0 0 0 0

SULSEL 401 354 253.748 35.271 13,90 Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

CAKUPAN WANITA USIA SUBUR MENDAPAT KAPSUL YODIUM

NO KAB/KOTA PUSKESMAS

JUMLAH DESA/KEL ENDEMIS

Page 150: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

42

TABEL 41

PERSENTASE DONOR DARAH DI SKRINING TERHADAP HIV-AIDSMENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

JUMLAH PENDONOR

JML SAMPEL DARAH

DIPERIKSA

JML POSTIF HIV/AIDS

% POSITIF HIV-AIDS

1 2 3 4 5 6

7301 SELAYAR 248 248 0 0

7302 BULUKUMBA 1.485 1.485 0 0

7303 BANTAENG 0 0 0 0

7304 JENEPONTO 0 0 0 0

7305 TAKALAR 241 241 1 0,41

7306 GOWA 0 0 0 0

7307 SINJAI 0 0 0 0

7308 MAROS 0 0 0 0

7309 PANGKEP 0 0 0 0

7310 BARRU 0 0 0 0

7311 BONE 1.865 1.865 0 0

7312 SOPPENG 0 0 0 0

7313 WAJO 2.170 2.170 7 0,32

7314 SIDRAP 0 0 0 0

7315 PINRANG 0 0 0 0

7316 ENREKANG 510 510 0 0

7317 LUWU 35 34 0 0 *

7318 TATOR 0 0 0 0

7322 LUWU UTARA 735 825 0 0

7325 LUWU TIMUR 0 0 0 0

7371 MAKASSAR 21182 26170 20 0,08

7372 PARE-PARE 5.056 5.056 0 0

7373 PALOPO 0 0 0 0

7326 TORAJA UTARA 0 0 0 0

UTD Prov

JUMLAH 33.527 38.604 28 0,07Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

NO UNIT TRANSFUSI DARAH

DONOR DARAH

Page 151: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

43

TABEL 42 hal.1

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWADI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

RAWAT INAP RAWAT JALAN JUMLAH JUMLAH PERSEN

1 2 3 4 5 6 7

1 PUSKESMAS

7301 SELAYAR 123 27.004 27.127 2 0,01

7302 BULUKUMBA 2.585 275.379 277.964 1.139 0,41

7303 BANTAENG 441 54.394 54.835 72 0,13

7304 JENEPONTO 3.085 254.457 257.542 784 0,30

7305 TAKALAR 3.886 109.090 112.976 0 0,00

7306 GOWA 1.647 334.154 335.801 551 0,16 *

7307 SINJAI 1.723 175.596 177.319 0 0,00

7308 MAROS 898 88.664 89.562 0 0,00

7309 PANGKEP 3.491 290.407 293.898 705 0,24

7310 BARRU 1.775 113.975 115.750 268 0,23 *

7311 BONE 1.789 495.977 497.766 203 0,04

7312 SOPPENG 1.473 205.730 207.203 0 0,00

7313 WAJO 3.190 235.823 239.013 935 0,39

7314 SIDRAP 2.638 154.253 156.891 4.144 2,64

7315 PINRANG 2.430 211.020 213.450 975 0,46

7316 ENREKANG 1.779 123.387 125.166 419 0,33

7317 LUWU 1.438 215.675 217.113 84 0,04

7318 TATOR 352 161.929 162.281 70 0,04

7322 LUWU UTARA 3.487 237.173 240.660 179 0,07

7325 LUWU TIMUR 6.608 322.988 329.596 0 0,00

7371 MAKASSAR 6.135 2.137.388 2.143.523 2.967 0,14

7372 PARE-PARE 62.329 132.260 194.589 43 0,02

7373 PALOPO 209 164.296 164.505 11 0,01

7326 TORAJA UARA 695 151.575 152.270 1.154 0,76

114.206 6.672.594 6.786.800 14.705 0,22

JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 8.328.957

JUMLAH PELAYANAN

CAKUPAN KUNJUNGAN (%)

SUB JUMLAH I

1,37 80,11 81,48

SARANA PELAYANAN KESEHATANNO

Sumber: Dinkes Kab./Kota Tahun 2009

Page 152: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

44

TABEL 42 hal.2

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWADI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN RAWAT INAP RAWAT JALAN JUMLAH JUMLAH PERSEN

1 2 3 4 5 6 7

2 RUMAH SAKIT

7301 SELAYAR 1.945 17.178 19.123 0 0,00

7302 BULUKUMBA 8.894 26.524 35.418 0 0,00

7303 BANTAENG 5.828 29.313 35.141 0 0,00

7304 JENEPONTO 3.085 254.457 257.542 784 0,30

7305 TAKALAR 12.067 75.711 87.778 0 0,00

7306 GOWA 55.581 11.611 67.192 0 0,00 *

7307 SINJAI 3.335 16.128 19.463 0 0,00

7308 MAROS 23.693 5.721 29.414 35.135 119,45 *

7309 PANGKEP 9.690 63.831 73.521 39 0,05

7310 BARRU 3.535 1.067 4.602 0 0,00 *

7311 BONE 12.418 48.168 60.586 0 0,00

7312 SOPPENG 1.608 5.454 7.062 0 0,00

7313 WAJO 8.913 26.108 35.021 472 1,35

7314 SIDRAP 7.633 35.819 43.452 5 0,01

7315 PINRANG 9.380 34.004 43.384 88 0,20

7316 ENREKANG 6.103 47.049 53.152 55 0,10

7317 LUWU 6.363 4.482 10.845 0 0,00 *

7318 TATOR 816 925 1.741 0 0,00

7322 LUWU UTARA 6549 24589 31.138 0 0,00

7325 LUWU TIMUR 415 8.303 8.718 0 0,00

7371 MAKASSAR 47.103 270.203 317.306 736 0,23

7372 PARE-PARE 33.414 68.092 101.506 4.093 4,03

7373 PALOPO 12.017 44.787 56.804 0 0,00

7326 TORAJA UTARA 0 0 0 0 0,00

280.385 1.119.524 1.399.909 41.407 2,96

8.328.957

3 SARANA KESEHATAN LAINNYA 0 0 0 0 0

394.591 7.792.118 8.186.709 56.112 0,69

8.328.957

Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

3,37 13,44 16,81

CAKUPAN KUNJUNGAN (%)

0,50

4,74 93,55 98,29

SUB JUMLAH II

TOTAL JUMLAH KUNJUNGAN

JUMLAH PENDUDUK

JUMLAH PENDUDUK

JUMLAH PELAYANANCAKUPAN KUNJUNGAN (%)

Page 153: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

45

TABEL 43

JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR MENURUT KAB/KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

JUMLAH YANG MEMILIKI % YANG MEMILIKI

JUMLAH LABKES4 (EMPAT) SPESIALIS

DASARLABKES

4 (EMPAT) SPESIALIS

DASAR1 2 3 4 5 6 7

1 RUMAH SAKIT UMUM 48 44 40 91,67 83,33

2 RUMAH SAKIT JIWA 1 1 - 100,00 0,00

3 RUMAH SAKIT KHUSUS 18 16 - 88,89 0,00

4 PUSKESMAS 401 190 2 47,38 0,50

JUMLAH (KAB/KOTA) 468 251 42 53,63 8,97

Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

No SARANA KESEHATAN

Page 154: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

46

TABEL 44

KETERSEDIAAN SESUAI DENGAN PELAYANAN KESEHATAN DASARMENURUT KABUPATE/KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

JUMLAH %1 2 3 4 5

1 Amoksisilin sirup krg 125mg/5ml 222.931 180.673 81,04 2 Amoksisilin kaps 250 mg 1.823.178 2.209.301 121,18 3 Amoksisilin kaps 500 mg 2.160.241 1.287.896 59,62 4 Antasida DOEN tab. Kombinasi 3.383.856 2.260.439 66,80 5 Antalgin(Metampiron) tab 500 mg 2.790.279 2.064.776 74,00 6 Deksametason inj 5mg/ml-1ml 113.177 77.150 68,17 7 Dekstrometorfan HBr srp 10mg/5ml 74.662 49.404 66,17 8 Dekstrometorfan HBr tab 15mg 2.362.957 1.227.381 51,94 9 Difenhidramin HCl inj 10mg/ml-1ml 57.697 48.207 83,55

10 Gliseril guayakolat tab 100mg 4.668.089 3.232.032 69,24 11 Glukosa lar. Infus 5 % steril 66.258 32.493 49,04 12 Ibuprofen tab 200mg 471.152 660.206 140,13 13 Kloramfenikol kapsl 250mg 1.052.224 594.999 56,55 14 Kotrimoksazol dewasa tab 1.533.240 1.593.521 103,93 15 Kloramfeniramin malieat (CTM) tab 4mg 3.042.601 4.403.352 144,72 16 Nat klorida lar inf 0,9% steril 24.662 20.160 81,75 17 Parasetamol tab 500 mg 7.769.863 5.633.157 72,50 18 Ringer Laktat Larutan infus steril 168.383 109.681 65,14 19 Infuset Dewasa/ Anak 43.275 31.162 72,01 20 Tetrasiklin HCl kapsl 250 mg 1.333.827 905.650 67,90 21 Vitamib B komples tablet 15.527.889 14.535.051 93,61 22 Retinol 200000 IU 193.582 97.708 50,47 23 Tablet tambah darah kombinasi 2.787.845 1.527.582 54,79 24 Garam oralit untuk 200 ml air 414.252 513.139 123,87 25 Kotrimoksazol pediatrik tab 385.601 575.791 149,32 26 Kotrimoksazol suspensi 180.719 99.891 55,27 27 Kloroquin fosfat tab 250 mg 338.345 168.260 49,73 28 PPC Inj 13 24 184,62 29 Obat Anti Tuberkulosis (OAT) kat 1 986 516 52,33 30 Obat Anti Tuberculosis (OAT) kat 2 1.341 407 30,35 31 Obat Anti Tuberculosis (OAT) kat 3 100 0 032 Obat Anti Tuberculosis (OAT) Kat sisipan 16 1 6,25 33 Obat Anti Tuberculosis (OAT) Kat anak 17 20 117,65 34 Prednison tab 5 mg 2.161.624 3.152.860 145,86 35 Asam Askorbat 50 mg tab. 2.699.448 2.325.477 86,15

Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

KETERSEDIAANNO NAMA JENIS OBAT KEBUTUHAN

Page 155: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

47

TABEL 45

JUMLAH DIPANTAU BER PHBS * %

1 2 3 4 5 6

7301 SELAYAR 12 3.600 2.470 68,61

7302 BULUKUMBA 16 84.876 44.931 52,94

7303 BANTAENG 12 20.559 11.183 54,39

7304 JENEPONTO 17 22.947 7.459 32,51

7305 TAKALAR 14 17.500 2.537 14,50

7306 GOWA 23 5.300 2.318 43,74 *

7307 SINJAI 15 28.186 22.439 79,61

7308 MAROS 14 35.899 12.485 34,78

7309 PANGKEP 19 20.206 13.666 67,63

7310 BARRU 10 48.499 39.429 81,30

7311 BONE 36 167.040 93.849 56,18

7312 SOPPENG 17 46.296 44.520 96,16

7313 WAJO 22 39.754 17.295 43,51

7314 SIDRAP 14 7.607 4.443 58,41

7315 PINRANG 14 70.618 40.831 57,82

7316 ENREKANG 13 30.678 18.868 61,50

7317 LUWU 21 40.530 35.055 86,49 *

7318 TATOR 20 6.606 5.236 79,26

7322 LUWU UTARA 12 19.801 7.407 37,41

7325 LUWU TIMUR 13 56.196 47.927 85,29

7371 MAKASSAR 37 43.511 30.167 69,33

7372 PARE-PARE 6 5.877 3.990 67,89

7373 PALOPO 9 24.887 13.417 53,91

7326 TORAJA UTARA 15 8.280 3.098 37,42

SULSEL 401 855.253 525.020 61,39 Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

PERSENTASE RUMAH TANGGA BER PERILAKU HIDUP BERSIH SEHATMENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

NO KAB./KOTA PUSKESMASRUMAH TANGGA

Page 156: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

48

TABEL 46 hal.1

JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT STRATA DAN KAB./KOTAPROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

JUMLAH POSYANDU

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 87301 SELAYAR 12 121 103 22 2 248

7302 BULUKUMBA 16 156 258 66 2 482

7303 BANTAENG 12 32 106 82 10 230

7304 JENEPONTO 17 57 69 284 3 413

7305 TAKALAR 14 159 181 69 0 409

7306 GOWA 23 315 246 99 11 671

7307 SINJAI 15 12 34 180 90 316

7308 MAROS 14 114 158 110 10 392

7309 PANGKEP 19 80 151 88 27 346

7310 BARRU 10 79 115 35 9 238

7311 BONE 36 28 560 321 6 915

7312 SOPPENG 17 9 64 239 1 313

7313 WAJO 22 47 219 147 19 432

7314 SIDRAP 14 60 144 101 10 315

7315 PINRANG 14 68 127 148 7 350

7316 ENREKANG 13 6 155 86 19 266

7317 LUWU 21 175 107 89 6 377

7318 TATOR 20 56 120 69 10 255

7322 LUWU UTARA 12 34 201 68 19 322

7325 LUWU TIMUR 13 0 80 141 25 246

7371 MAKASSAR 37 124 288 363 178 953

7372 PARE-PARE 6 26 18 69 2 115

7373 PALOPO 9 15 40 65 10 130

7326 TORAJA UTARA 15 62 78 61 9 210

SULSEL 401 1.835 3.622 3.002 485 8.944 Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

NO KAB./KOTA PUSKESMAS

Page 157: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

49

TABEL 46 hal.2

JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT STRATA DAN KAB./KOTAPROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

PERSENTASE POSYANDU %

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH POSYANDU AKTIF

1 2 3 9 10 11 12 13 147301 SELAYAR 12 48,79 41,53 8,87 0,81 100 9,68

7302 BULUKUMBA 16 32,37 53,53 13,69 0,41 100 14,11

7303 BANTAENG 12 13,91 46,09 35,65 4,35 100 40,00

7304 JENEPONTO 17 13,80 16,71 68,77 0,73 100 69,49

7305 TAKALAR 14 38,88 44,25 16,87 0,00 100 16,87

7306 GOWA 23 46,94 36,66 14,75 1,64 100 16,39

7307 SINJAI 15 3,80 10,76 56,96 28,48 100 85,44

7308 MAROS 14 29,08 40,31 28,06 2,55 100 30,61

7309 PANGKEP 19 23,12 43,64 25,43 7,80 100 33,24

7310 BARRU 10 33,19 48,32 14,71 3,78 100 18,49

7311 BONE 36 3,06 61,20 35,08 0,66 100 35,74

7312 SOPPENG 17 2,88 20,45 76,36 0,32 100 76,68

7313 WAJO 22 10,88 50,69 34,03 4,40 100 38,43

7314 SIDRAP 14 19,05 45,71 32,06 3,17 100 35,24

7315 PINRANG 14 19,43 36,29 42,29 2,00 100 44,29

7316 ENREKANG 13 2,26 58,27 32,33 7,14 100 39,47

7317 LUWU 21 46,42 28,38 23,61 1,59 100 25,20

7318 TATOR 20 21,96 47,06 27,06 3,92 100 30,98

7322 LUWU UTARA 12 10,56 62,42 21,12 5,90 100 27,02

7325 LUWU TIMUR 13 0,00 32,52 57,32 10,16 100 67,48

7371 MAKASSAR 37 13,01 30,22 38,09 18,68 100 56,77

7372 PARE-PARE 6 22,61 15,65 60,00 1,74 100 61,74

7373 PALOPO 9 11,54 30,77 50,00 7,69 100 57,69

7326 TORAJA UTARA 15 29,52 37,14 29,05 4,29 100 33,33

SULSEL 401 20,52 40,50 33,56 5,42 100,00 38,99Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

NO KAB./KOTA PUSKESMAS

Page 158: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

50

TABEL 47

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTAPROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

RUMAHJUMLAH JUMLAH % JUMLAH %

SELURUHNYA DIPERIKSA DIPERIKSA SEHAT SEHAT1 2 3 4 5 6 7 8

7301 SELAYAR 12 29.070 9.568 32,91 1.947 20,35

7302 BULUKUMBA 16 86.836 22.170 25,53 11.248 50,74 *

7303 BANTAENG 12 35.633 17.875 50,16 7.293 40,80

7304 JENEPONTO 17 73.251 25.862 35,31 10.871 42,03

7305 TAKALAR 14 53.796 26.835 49,88 15.295 57,00

7306 GOWA 23 94.199 36.449 38,69 18.855 51,73 *

7307 SINJAI 15 48.185 46.919 97,37 37.084 79,04

7308 MAROS 14 33.972 21.328 62,78 14.183 66,50

7309 PANGKEP 19 61.264 42.751 69,78 30.221 70,69

7310 BARRU 10 13.771 12.585 91,39 7.690 61,10

7311 BONE 36 151.760 96.827 63,80 43.645 45,08

7312 SOPPENG 17 52.834 24.340 46,07 17.697 72,71

7313 WAJO 22 84.249 11.382 13,51 7.395 64,97

7314 SIDRAP 14 53.635 20.006 37,30 14.969 74,82

7315 PINRANG 14 73.141 8.916 12,19 7.913 88,75

7316 ENREKANG 13 39.921 23.299 58,36 11.847 50,85

7317 LUWU 21 57.661 19.576 33,95 14.947 76,35

7318 TATOR 20 52.947 10.170 19,21 9.660 94,99

7322 LUWU UTARA 12 65.674 42.613 64,89 16.092 37,76

7325 LUWU TIMUR 13 45.036 25.207 55,97 17.060 67,68

7371 MAKASSAR 37 287.967 132.399 45,98 94.595 71,45 *

7372 PARE-PARE 6 21.590 1.650 7,64 1.407 85,27

7373 PALOPO 9 25.628 14.168 55,28 11.329 79,96

7326 TORAJA UTARA 15 38.083 9.568 25,12 8.660 90,51

SULSEL 401 1.580.103 702.463 44,46 431.903 61,48 Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

NO KAB./KOTA PUSKESMAS

Page 159: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

51

TABEL 48 hal.1

PERSENTASE KELUARGA MEMILIKI AKSES AIR BERSIHMENURUT KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

LED

EN

G

SPT

SGL

PAH

KE

MA

SA

N

LAIN

NYA

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

7301 SELAYAR 12 30.805 11.895 38,61 2.579 34 6.653 153 8 1.821 11.248

7302 BULUKUMBA 16 92.414 83.867 90,75 6.634 0 35.970 0 4.833 16.641 64.078

7303 BANTAENG 12 173.554 138.726 79,93 19.625 1 3.799 0 0 6.234 29.659

7304 JENEPONTO 17 0 9.822 0 7.710 2.191 21.572 381 0 20.375 52.229

7305 TAKALAR 14 252.815 186.437 73,74 1.425 2.348 16.409 558 0 4.273 25.013

7306 GOWA 23 154.514 89.657 58,03 10.053 6.107 60.669 1 93 21.071 97.994

7307 SINJAI 15 48.185 48.185 100,00 5.161 294 11.343 1.639 0 0 18.437

7308 MAROS 14 52.020 36.011 69,23 6.335 294 11.739 1.252 629 956 21.205

7309 PANGKEP 19 76.873 34.856 45,34 15.231 69 19.822 896 1.613 1.070 38.701

7310 BARRU 10 14.989 12.137 80,97 2.619 386 3.182 28 3 3.509 9.727

7311 BONE 36 168.415 168.415 100,00 10.756 6.225 77.592 421 0 21.169 116.162

7312 SOPPENG 17 55.885 43.703 78,20 4.194 1.326 6.481 373 20 16.646 29.040

7313 WAJO 22 94.570 80.350 84,96 6.937 1.047 33.409 3.666 55 19.274 64.388

7314 SIDRAP 14 63.957 13.276 20,76 0 1.010 3.134 3 0 1.015 5.162

7315 PINRANG 14 76.967 3.545 4,61 44.494 3.417 170.202 228 0 71.363 289.704

7316 ENREKANG 13 44.863 22.476 50,10 2.656 37 3.831 405 262 11.632 18.823

7317 LUWU 21 50.835 14.587 28,69 409 932 9.018 240 250 4.403 15.252

7318 TATOR 20 9.709 2.593 26,70 2.703 2 3.734 0 0 3.270 9.709

7322 LUWU UTARA 12 71.976 65.189 90,57 2.343 6.743 31.899 129 5 7.671 48.790

7325 LUWU TIMUR 13 53.568 23.979 44,76 10.907 395 30.843 148 36 4.283 46.612

7371 MAKASSAR 37 290.112 169.706 58,50 78.649 4.470 32.567 14 0 0 115.700

7372 PARE-PARE 6 24.650 14.530 58,95 16.958 73 2.115 23 25 2.225 21.419

7373 PALOPO 9 28.905 18.215 63,02 15.356 491 2.471 269 9 460 19.056

7326 TORAJA UTARA 15 43.364 20.837 48,05 6.198 0 9.164 0 0 951 16.313

JUMLAH (KAB/KOTA) 401 1.973.945 1.312.994 66,52 279.932 37.892 607.618 10.827 7.841 240.312 1.184.421

Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

AKSES AIR BERSIH

NO KAB/ KOTAPUSKESMAS

JUMLAH KELUARGA

ADA

JUMLAH KELUARGA DIPERIKSA

% KELUAR

GA DIPERIK

SA

Page 160: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

52

TABEL 48 hal.2

PERSENTASE KELUARGA MEMILIKI AKSES AIR BERSIHMENURUT KABUPATEN/KOTA DI SULAW ESI SELATANTAHUN 2009

LED

ENG

SP

T

SGL

PA

H

KE

MAS

AN

LAIN

NY

A

JUM

LAH

1 2 3 14 15 16 17 18 19 20

7301 SELAYAR 12 22,93 0,30 59,15 1,36 0,07 16,19 100

7302 BULUKUMBA 16 10,35 0 56,13 0 7,54 25,97 100

7303 BANTAENG 12 66,17 0,00 12,81 0 0 21,02 100

7304 JENEPONTO 17 14,76 4,19 41,30 0,73 0 39,01 100

7305 TAKALAR 14 5,70 9,39 65,60 2,23 0 17,08 100

7306 GOW A 23 10,26 6,23 61,91 0,00 0,09 21,50 100

7307 SINJAI 15 27,99 1,59 61,52 8,89 0 0 100

7308 MAROS 14 29,88 1,39 55,36 5,90 2,97 4,51 100

7309 PANGKEP 19 39,36 0,18 51,22 2,32 4,17 2,76 100

7310 BARRU 10 26,93 3,97 32,71 0,29 0,03 36,07 100

7311 BONE 36 9,26 5,36 66,80 0,36 0 18,22 100

7312 SOPPENG 17 14,44 4,57 22,32 1,28 0,07 57,32 100

7313 W AJO 22 10,77 1,63 51,89 5,69 0,09 29,93 100

7314 SIDRAP 14 0 19,57 60,71 0,06 0 19,66 100

7315 PINRANG 14 15,36 1,18 58,75 0,08 0 24,63 100

7316 ENREKANG 13 14,11 0,20 20,35 2,15 1,39 61,80 100

7317 LUW U 21 2,68 6,11 59,13 1,57 1,64 28,87 100

7318 TATOR 20 27,84 0,02 38,46 0 0 33,68 100

7322 LUW U UTARA 12 4,80 13,82 65,38 0,26 0,01 15,72 100

7325 LUW U TIMUR 13 23,40 0,85 66,17 0,32 0,08 9,19 100

7371 MAKASSAR 37 67,98 3,86 28,15 0,01 0 0 100 *

7372 PARE-PARE 6 79,17 0,34 9,87 0,11 0,12 10,39 100

7373 PALOPO 9 80,58 2,58 12,97 1,41 0,05 2,41 100

7326 TORAJA UTARA 15 37,99 0 56,18 0 0 5,83 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 401 23,63 3,20 51,30 0,91 0,66 20,29 100

Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

% AKSES AIR BERSIH

NO KAB/ KOTAPUSKESMAS

Page 161: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

53

TABEL 49 hal: 1

KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATANPROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

JUM

LAH

KK

DIP

ER

IKS

A

JUM

LAH

KK

MEM

ILIK

I

JUM

LAH

SE

HA

T

% K

K

MEM

ILIK

I

% S

EHA

T

JUM

LAH

KK

DIP

ER

IKS

A

JUM

LAH

KK

MEM

ILIK

I

JUM

LAH

SE

HA

T

% K

K

MEM

ILIK

I

% S

EHA

T

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 147301 SELAYAR 12 30.805 14.925 5.306 4.472 35,55 84,28 14.725 8.870 3.191 60,24 35,987302 BULUKUMBA 16 92.414 84.992 63.298 50.060 74,48 79,09 8.435 1.925 827 22,82 42,967303 BANTAENG 12 173.554 23.243 23.243 14.355 100,00 61,76 26.974 26.974 6.821 100,00 25,297304 JENEPONTO 17 0 68.349 31.857 9.827 46,61 30,85 68.349 19.543 5.395 28,59 27,617305 TAKALAR 14 252.815 58.393 33.792 7.177 57,87 21,24 16.998 16.998 13.261 100,00 78,027306 GOWA 23 154.514 91.811 71.378 48.005 77,74 67,25 83.990 49.416 38.474 58,84 77,867307 SINJAI 15 48.185 46.919 39.533 33.694 84,26 85,23 46.919 41.153 35.851 87,71 87,127308 MAROS 14 52.020 19.009 10.717 1.816 56,38 16,95 19.566 6.799 12 34,75 0,187309 PANGKEP 19 76.873 51.995 32.681 24.681 62,85 75,52 51.995 34.772 24.752 66,88 71,187310 BARRU 10 14.989 14.474 10.256 8.187 70,86 79,83 14.720 9.741 4.384 66,18 45,017311 BONE 36 168.415 142.350 104.275 0 73,25 0,00 20.914 8.115 0 38,80 0,007312 SOPPENG 17 55.885 49.814 49.814 31.328 100,00 62,89 48.582 48.582 29.421 100,00 60,567313 WAJO 22 94.570 80.350 51.780 32.841 64,44 63,42 19.747 10.442 6.097 52,88 58,397314 SIDRAP 14 63.957 42.171 42.171 11.282 100,00 26,75 41.943 41.943 11.860 100,00 28,287315 PINRANG 14 76.967 53.114 53.114 3.005 100,00 5,66 49.476 49.476 4.799 100,00 9,707316 ENREKANG 13 44.863 23.238 21.767 15.835 93,67 72,75 21.354 19.723 13.435 92,36 68,127317 LUWU 21 50.835 22.097 12.850 11.465 58,15 89,22 8.581 3.959 2.656 46,14 67,097318 TATOR 20 9.709 28.229 28.229 5.701 100,00 20,19 18.706 18.706 4.870 100,00 26,037322 LUWU UTARA 12 71.976 65.189 41.467 26.323 63,61 63,48 64.704 49.164 32.457 75,98 66,027325 LUWU TIMUR 13 53.568 43.113 42.103 26.643 97,66 63,28 36.556 36.556 11.671 100,00 31,937371 MAKASSAR 37 290.112 0 0 0 0,00 0,00 - 0 0 0,00 0,007372 PARE-PARE 6 24.650 38.827 22.080 22.080 56,87 100,00 15.308 15.308 0 100,00 0,007373 PALOPO 9 28.905 15.715 12.402 9.577 78,92 77,22 14.611 11.848 10.459 81,09 88,287326 TORAJA UTARA 15 43.364 18.023 18.023 5.428 100,00 30,12 12.467 12.467 4.559 100,00 36,57

JUMLAH (KAB/KOTA) 401 1.973.945 1.096.340 822.136 403.782 74,99 49,11 725.620 542.480 265.252 74,76 48,90Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

JAMBAN TEMPAT SAMPAH

NO KAB./KOTAPUSKESMAS

JUMLAH KK

Page 162: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

54

TABEL 49

KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATANPROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

JUM

LAH

KK

DIP

ER

IKS

A

JUM

LAH

KK

MEM

ILIK

I

JUM

LAH

SE

HAT

% K

K M

EMIL

IKI

% S

EHAT

1 2 3 4 15 16 17 18 197301 SELAYAR 12 30.805 14.605 8.428 2.731 57,71 32,407302 BULUKUMBA 16 92.414 0 0 0 0,00 0,007303 BANTAENG 12 173.554 24.097 24.097 7.615 100,00 31,607304 JENEPONTO 17 0 68.349 29.112 7.036 42,59 24,177305 TAKALAR 14 252.815 13.158 13.158 5.506 100,00 41,857306 GOWA 23 154.514 83.888 59.466 38.290 70,89 64,397307 SINJAI 15 48.185 46.919 41.455 34.222 88,35 82,557308 MAROS 14 52.020 0 0 0 0,00 0,007309 PANGKEP 19 76.873 51.995 34.752 21.540 66,84 61,987310 BARRU 10 14.989 14.474 8.804 5.720 60,83 64,977311 BONE 36 168.415 80.464 33.470 0 41,60 0,007312 SOPPENG 17 55.885 47.000 47.000 27.062 100,00 57,587313 WAJO 22 94.570 39.228 25.953 15.573 66,16 60,007314 SIDRAP 14 63.957 35.129 35.129 9.198 100,00 26,187315 PINRANG 14 76.967 46.045 46.045 4.563 100,00 9,917316 ENREKANG 13 44.863 24.854 22.910 15.274 92,18 66,677317 LUWU 21 50.835 8.581 3.469 2.168 40,43 62,507318 TATOR 20 9.709 13.889 13.889 2.929 100,00 21,097322 LUWU UTARA 12 71.976 65.189 38.330 16.938 58,80 44,197325 LUWU TIMUR 13 53.568 33.533 33.533 10.570 100,00 31,527371 MAKASSAR 37 290.112 0 0 0 0,00 0,007372 PARE-PARE 6 24.650 19.636 19.636 0 100,00 0,007373 PALOPO 9 28.905 16.238 10.228 7.986 62,99 78,087326 TORAJA UTARA 15 43.364 12.206 12.206 2.730 100,00 22,37

JUMLAH (KAB/KOTA) 401 1.973.945 759.477 561.070 237.651 73,88 42,36Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

PENGELOLAAN AIR LIMBAH

NO KAB./KOTAPUSKESMAS

JUMLAH KK

Page 163: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

55

TABEL 50 hal.1

PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KAB./KOTAPROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

JUM

LAH

YG

AD

A

JUM

LAH

D

IPER

IKSA

JUM

LAH

SEH

AT

% S

EHAT

JUM

LAH

YG

AD

A

JUM

LAH

D

IPER

IKSA

JUM

LAH

SEH

AT

% S

EHAT

JUM

LAH

YG

AD

A

JUM

LAH

D

IPER

IKSA

JUM

LAH

SEH

AT

% S

EHAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

7301 SELAYAR 12 11 9 5 55,56 78 34 9 26,47 28 24 9 37,50

7302 BULUKUMBA 16 3 3 2 66,67 102 102 61 59,80 60 28 19 67,86

7303 BANTAENG 12 6 3 2 66,67 26 20 14 70,00 13 13 2 15,38

7304 JENEPONTO 17 4 4 4 100,00 119 89 64 71,91 18 16 1 6,25

7305 TAKALAR 14 0 0 0 0 25 21 14 66,67 18 18 9 50,00

7306 GOWA 23 0 0 0 0 167 162 123 75,93 40 28 6 21,43

7307 SINJAI 15 16 16 16 100,00 78 78 73 93,59 53 53 30 56,60

7308 MAROS 14 6 6 6 100,00 81 66 46 69,70 16 16 3 18,75

7309 PANGKEP 19 2 2 2 100,00 111 94 36 38,30 28 27 10 37,04

7310 BARRU 10 0 0 0 0 21 21 11 52,38 10 10 1 10,00

7311 BONE 36 17 11 8 72,73 107 107 89 83,18 115 98 61 62,24

7312 SOPPENG 17 11 7 7 100,00 30 18 13 72,22 23 21 6 28,57

7313 WAJO 22 19 14 12 85,71 140 61 47 77,05 45 28 7 25,00

7314 SIDRAP 14 6 1 1 100,00 122 112 112 100,00 23 20 18 90,00

7315 PINRANG 14 8 2 2 100,00 53 40 34 85,00 44 24 7 29,17

7316 ENREKANG 13 17 14 7 50,00 77 63 52 82,54 19 19 4 21,05

7317 LUWU 21 11 11 11 100,00 72 42 26 61,90 28 21 0 0

7318 TATOR 20 14 6 4 66,67 140 44 18 41,22 24 17 2 11,76

7322 LUWU UTARA 12 13 11 9 81,82 58 40 24 60,00 30 25 4 16,00

7325 LUWU TIMUR 13 8 8 8 100,00 165 162 104 64,20 25 25 12 48,00

7371 MAKASSAR 37 113 22 17 77,27 305 91 69 75,82 38 17 11 64,71

7372 PARE-PARE 6 25 25 25 100,00 92 92 92 100,00 3 3 3 100,00

7373 PALOPO 9 22 18 15 83,33 99 97 69 71,13 4 3 3 100,00

7326 TORAJA UTARA 15 33 29 11 37,93 50 32 19 59,38 15 4 3 75,00

SULSEL 401 365 222 174 78,38 2.318 1.688 1.219 72,23 720 558 231 41,40Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

RESTORAN/R-MAKAN PASAR

NO KAB./KOTA

PUS

KES

MA

S

HOTEL

Page 164: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

56

TABEL 50 hal.2

PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KAB./KOTAPROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

JUM

LAH

YG

AD

A

JUM

LAH

D

IPER

IKSA

JUM

LAH

SEH

AT

% S

EHAT

JUM

LAH

YG

AD

A

JUM

LAH

D

IPER

IKSA

JUM

LAH

SEH

AT

% S

EHAT

1 2 3 16 17 18 20 21 22 23 24

7301 SELAYAR 12 191 106 56 52,83 308 173 79 45,66

7302 BULUKUMBA 16 677 572 307 53,67 842 705 389 55,18

7303 BANTAENG 12 411 303 142 46,86 456 339 160 47,20

7304 JENEPONTO 17 3.113 2.107 1.101 52,25 3.254 2.216 1.170 52,80

7305 TAKALAR 14 1055 783 585 74,71 1.098 822 608 73,97

7306 GOWA 23 1237 970 590 60,82 1.444 1.160 719 61,98

7307 SINJAI 15 159 159 149 93,71 306 306 268 87,58

7308 MAROS 14 37 37 26 70,27 140 125 81 64,80

7309 PANGKEP 19 473 454 290 63,88 614 577 338 58,58

7310 BARRU 10 72 72 60 83,33 103 103 72 69,90

7311 BONE 36 2638 2638 1613 61,14 2.877 2.854 1.771 62,05

7312 SOPPENG 17 127 99 74 74,75 191 145 100 68,97

7313 WAJO 22 2.825 204 83 40,69 3.029 307 149 48,53

7314 SIDRAP 14 294 294 294 100,00 445 427 425 99,53

7315 PINRANG 14 736 450 272 60,44 841 516 315 61,05

7316 ENREKANG 13 950 578 293 50,69 1.063 674 356 52,82

7317 LUWU 21 2.201 1.474 795 53,93 2.312 1.548 832 53,75

7318 TATOR 20 0 0 0 0 178 67 24 36,00

7322 LUWU UTARA 12 768 448 220 49,11 869 524 257 49,05

7325 LUWU TIMUR 13 645 601 466 77,54 843 796 590 74,12

7371 MAKASSAR 37 782 128 89 69,53 1.238 258 186 72,09

7372 PARE-PARE 6 669 531 498 93,79 789 651 618 94,93

7373 PALOPO 9 387 325 286 88,00 512 443 373 84,20

7326 TORAJA UTARA 15 341 119 45 37,82 439 184 78 42,391

SULSEL 401 20.788 13.452 8.334 61,95 24.191 15.920 9.958 62,55Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

JUMLAH TUPMTUPM LAINNYA

NO KAB./KOTA

PUS

KESM

AS

Page 165: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

57

TABEL 51 hal.1

PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYAMENURUT KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7301 SELAYAR 12 75 44 58,67 234 111 47,44 302 124 41,06

7302 BULUKUMBA 16 214 128 59,81 722 284 39,34 706 283 40,08

7303 BANTAENG 12 63 48 76,19 211 178 84,36 374 288 77,01

7304 JENEPONTO 17 101 86 85,15 489 403 82,41 689 443 64,30

7305 TAKALAR 14 121 111 91,74 406 399 98,28 358 299 83,52

7306 GOWA 23 171 138 80,70 579 401 69,26 716 525 73,32

7307 SINJAI 15 199 199 100,00 426 426 100,00 476 467 98,11

7308 MAROS 14 42 40 95,24 202 139 68,81 230 133 57,83

7309 PANGKEP 19 198 175 88,38 436 392 89,91 376 344 91,49

7310 BARRU 10 33 33 100,00 117 106 90,60 96 85 88,54

7311 BONE 36 207 207 100,00 1.160 1.085 93,53 1.100 1.100 100,00

7312 SOPPENG 17 134 106 79,10 435 282 64,83 365 247 67,67

7313 WAJO 22 166 89 53,61 576 235 40,80 531 164 30,89

7314 SIDRAP 14 112 112 100,00 341 341 100,00 294 294 100,00

7315 PINRANG 14 116 50 43,10 529 269 50,85 393 226 57,51

7316 ENREKANG 13 190 164 86,32 458 325 70,96 484 305 63,02

7317 LUWU 21 179 40 22,35 467 88 18,84 678 124 18,29

7318 TATOR 20 130 130 100,00 413 206 49,98 952 330 34,70

7322 LUWU UTARA 12 209 158 75,60 444 297 66,89 773 538 69,60

7325 LUWU TIMUR 13 170 167 98,24 373 358 95,98 551 534 96,91

7371 MAKASSAR 37 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7372 PARE-PARE 6 67 67 100,00 156 156 100,00 122 122 100,00

7373 PALOPO 9 117 104 88,89 150 104 69,33 140 121 86,43

7326 TORAJA UTARA 15 123 114 92,68 299 274 91,64 580 542 93,45

SULSEL 401 3.137 2.510 80,01 9.623 6.859 71,28 11.286 7.638 67,68 Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

NO KAB/ KOTA PUSKESMAS

SARANA KES. SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH

Page 166: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

58

TABEL 51 hal.2

PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYAMENURUT KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA %1 2 3 13 14 15 16 17 18 19 20 21

7301 SELAYAR 12 116 52 44,83 10 4 40,00 737 335 45,5

7302 BULUKUMBA 16 231 135 58,44 122 62 50,82 1.995 892 44,71

7303 BANTAENG 12 156 117 75,00 0 0 0 804 631 78,48

7304 JENEPONTO 17 231 186 80,52 41 33 80,49 1.551 1.151 74,21

7305 TAKALAR 14 162 162 100,00 808 547 67,70 1.855 1.518 81,83

7306 GOWA 23 278 161 57,91 8 0 0 1.752 1.225 69,92

7307 SINJAI 15 0 0 0 0 0 0 1.101 1.092 99,18

7308 MAROS 14 81 54 66,67 20 15 75,00 575 381 66,26

7309 PANGKEP 19 220 170 77,27 101 57 56,44 1.331 1.138 85,50

7310 BARRU 10 46 46 100,00 19 19 100,00 311 289 92,93

7311 BONE 36 430 430 100,00 0 0 0 2.897 2.822 97,41

7312 SOPPENG 17 201 134 66,67 129 90 69,77 1.264 859 67,96

7313 WAJO 22 167 140 83,83 980 200 20,41 2.420 828 34,21

7314 SIDRAP 14 0 0 0 0 0 0 747 747 100,00

7315 PINRANG 14 288 0 0 0 0 0 1.326 545 41,10

7316 ENREKANG 13 281 198 70,46 104 99 95,19 1.517 1.091 71,92

7317 LUWU 21 264 63 23,86 0 0 0 1.588 315 19,84

7318 TATOR 20 0 0 0 0 0 0 1.495 667 44,60

7322 LUWU UTARA 12 250 176 70,40 553 67 12,12 2.229 1.236 55,45

7325 LUWU TIMUR 13 242 218 90,08 170 127 74,71 1.506 1.404 93,23

7371 MAKASSAR 37 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7372 PARE-PARE 6 53 53 100,00 23 23 100,00 421 421 100,00

7373 PALOPO 9 90 78 86,67 79 57 72,15 576 464 80,56

7326 TORAJA UTARA 15 282 242 85,82 125 116 92,80 1.409 1.288 91,41

SULSEL 401 4.069 2.815 69,18 3.292 1.516 46,05 31.407 21.339 67,94 Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

NO KAB/ KOTA PUSKESMAS

JUMLAHPERKANTORAN SARANA LAIN

Page 167: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

59

TABEL 52

PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN YANG DIPERIKSA JENTIK NYAMUK AEDESDAN PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDESMENURUT KABUPATEN/ KOTA DI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA

JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8

7301 SELAYAR 12 29.070 18.683 64,27 16.520 88,42

7302 BULUKUMBA 16 86.836 3.400 3,92 2.577 75,79

7303 BANTAENG 12 35.633 7.750 21,75 5.762 74,35

7304 JENEPONTO 17 73.251 49.024 66,93 10.854 22,14 *

7305 TAKALAR 14 53.796 1.500 2,79 922 61,47

7306 GOWA 23 94.199 36.449 38,69 27.867 76,45

7307 SINJAI 15 48.185 43.970 91,25 37.468 85,21

7308 MAROS 14 33.972 718 2,11 311 43,31

7309 PANGKEP 19 61.264 38.088 62,17 24.376 64,00

7310 BARRU 10 13.771 7.391 53,67 5.813 78,65

7311 BONE 36 151.760 96.827 63,80 71.708 74,06

7312 SOPPENG 17 52.834 5.073 9,60 650 12,81

7313 WAJO 22 84.249 31.636 37,55 23.428 74,05

7314 SIDRAP 14 53.635 1.400 2,61 1.026 73,29

7315 PINRANG 14 73.141 8.916 12,19 438 4,91

7316 ENREKANG 13 39.921 19.477 48,79 11.198 57,49

7317 LUWU 21 57.661 8.743 15,16 5.146 58,86

7318 TATOR 20 52.947 13.034 24,62 9.648 74,02

7322 LUWU UTARA 12 65.674 7412 11,29 5.275 71,17

7325 LUWU TIMUR 13 45.036 12.988 28,84 12.024 92,58

7371 MAKASSAR 37 287.967 41.143 14,29 33.108 80,47

7372 PARE-PARE 6 21.590 21.122 97,83 17.914 84,81

7373 PALOPO 9 25.628 5.456 21,29 4.838 88,67

7326 TORAJA UTARA 15 38.083 9.568 25,12 8.658 90,49

SULSEL 401 1.580.103 489.768 31,00 337.529 68,92 Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIKNO KAB/ KOTA PUSKES

MAS

JUMLAH RUMAH/BANGUNAN YANG ADA

Page 168: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

60

TABEL 53

PERSEBARAN TENAGA KESEHATAN MENURUT UNIT KERJAPROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

TENAGA KESEHATAN

NO

MED

IS

PER

AWAT

&

BID

AN

FAR

MAS

I

GIZ

I

TEKN

ISI

MED

IS

SAN

ITAS

I

KESM

AS

UNIT KERJA

JUM

LAH

%

JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML %1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 887 9,87 5.973 66,48 311 3,46 464 5,16 271 3,02 379 4,22 699 7,78 8.984 50,57

2 1.682 21,57 4.523 58,00 400 5,13 203 2,60 674 8,64 54 0,69 262 3,36 7.798 43,89

3 INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES - - 18 47,37 - - - - - - - - 20 52,63 38 0,21

4 SARANA KESEHATAN LAIN - - - - 9 75,00 - - 3 25,00 - - - - 12 0,07

5 DINKES KAB/KOTA 44 6,12 103 14,33 91 12,66 24 3,34 29 - 67 9,32 361 50,21 719 4,05

6 DINKES PROVINSI 74 34,42 71 33,02 5 2,33 2 0,93 1 - 11 5,12 51 23,72 215 1,21

2.687 100 10.688 100 816 100 693 100 978 100 511 100 1.393 100 17.766 100

Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009Keterangan:

Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Teknisi Medisnestesi, FisioterapiPerawat : termasuk lulusan DIII dan S1 Sanitasiehatan Lingkungan& bidan Kesmas : SKM, MPH, dllFarmasi : Apoteker, Asisten ApotekerGizi : Lulusan DI, DIII Gizi (SPAG dan AKZI) dan DIV

RUMAH SAKIT

JUMLAH

NO

MED

IS

PER

AWAT

&

BID

AN

FAR

MAS

I

2

PUSKESMAS (termasuk PUSTU dan POLINDES)

GIZ

I

TEKN

ISI

MED

IS

SAN

ITAS

I

KESM

AS

Page 169: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

61

TABEL 54

JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

TENAGA KESEHATAN

MEDIS PERAWAT & BIDAN FARMASI GIZI TEKNISI

MEDIS SANITASI KESMAS JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 PUSKESMAS7301 KAB. SELAYAR 14 158 5 13 11 17 10 228

1 Puskesmas Bontoharu 2 34 2 1 1 3 1 44 2 Puskesmas Barugaia 1 14 1 2 2 3 1 24 3 Puskesmas Buki - 8 - 1 1 1 - 11 4 Puskesmas Bontomatene 2 17 1 1 1 2 1 25 5 Puskesmas Bontosunggu 1 10 - 1 - 2 1 15 6 Puskesmas Bontosikuyu 3 10 1 2 1 1 1 19 7 Puskesmas Lowa 1 9 - 1 1 1 1 14 8 Puskesmas Pasimasunggu 1 10 - - 2 1 - 14 9 Puskesmas Ujung Jampea 1 7 - 1 1 1 2 13

10 Puskesmas Pasitallu 1 20 - 1 - 2 1 25 11 puskesmas Pasimarannu 1 12 - 1 - - 1 15 12 Puskesmas Pasilambena - 7 - 1 1 - - 9

7302 KAB. BULUKUMBA 38 230 14 22 14 24 33 375 1 Puskesmas Ponre 3 25 1 1 2 3 3 38 2 Puskesmas Gattareng 2 11 1 1 1 2 2 20 3 Puskesmas Borong Rappoa 1 5 - 1 - - 1 8 4 Puskesmas Balibo 3 12 1 1 - 2 - 19 5 Puskesmas Caile 4 20 2 1 2 3 2 34 6 Puskesmas Ujung Loe 3 19 1 3 1 3 3 33 7 Puskesmas Manyampa 2 6 - 2 1 1 3 15 8 Puskesmas Bonto Bahari 1 18 1 2 1 1 3 27 9 Puskesmas Bonto Tiro 2 12 2 1 1 - 2 20

10 Puskesmas Batang 1 10 1 - - 1 2 15 11 Puskesmas Herlang 1 10 1 1 1 1 3 18 12 Puskesmas Karassing 2 9 - - - 2 1 14 13 Puskesmas Kajang 2 10 1 1 1 - 1 16 14 Puskesmas Lembanna 3 13 - 1 1 1 2 21 15 Puskesmas Tanete 4 26 - 3 1 1 5 40 16 Puskesmas Bonto Bangun 4 24 2 3 1 3 - 37

7303 KAB. BANTAENG 18 101 10 12 3 6 14 164 1 Puskesmas Bissappu 2 7 1 1 1 1 1 14 2 Puskesmas Ulugalung 2 13 1 1 - - 2 19 3 Puskesmas lasepang 2 4 2 1 - - - 9 4 puskesmas Campagaloe 1 10 0 1 - 1 1 14 5 Puskesmas Kassi-kassi 2 8 1 2 1 1 1 16 6 Puskesmas Loka 2 9 2 0 - - - 13 7 Puskesmas Sinoa 1 3 0 1 - 1 - 6 8 Puskesmas Banyorang 1 14 1 1 - 1 3 21 9 Puskesmas Moti 2 10 1 1 - - 1 15

10 Puskesmas Baruga 3 12 0 1 - 1 1 18 11 Puskesmas Dampang 0 7 1 1 - - 2 11 12 Puskesmas Kota 0 4 0 1 1 - 2 8

7304 KAB. JENEPONTO 22 189 9 10 12 17 26 285 1 Puskesmas Binamu 4 7 - - - 1 - 12 2 Puskesmas Binamu Kota - 8 1 - 1 - 1 11 3 Puskesmas Bontosunggu Kota 1 8 - 1 - 1 1 12 4 Puskesmas Bontomate'ne 1 11 1 - 1 1 2 17 5 Puskesmas Bululoe 1 11 - 1 - 1 1 15 6 Puskesmas Tamalatea - 19 1 - 2 1 4 27 7 Puskesmas Bontoramba 1 15 - 1 - - 2 19 8 Puskesmas Bangkala 2 27 1 - 1 3 2 36 9 Puskesmas Buludoang 4 13 1 1 2 3 - 24

10 Puskesmas Barana 1 7 - 1 3 3 1 16 11 Puskesmas Togo-togo 3 13 1 - 1 1 1 20 12 Puskesmas Tarowang - - 1 - - - 3 4 13 Puskesmas Tino 1 7 1 1 - - 1 11 14 Puskesmas Arungkeke 1 9 - - - - 4 14 15 Puskesmas Tolo 1 11 1 1 1 1 - 16 16 Puskesmas Rumbia 1 9 - 1 - - 3 14 17 Puskesmas Tompobulu - 11 - 1 - 1 - 13 18 Puskesmas Kapita - 3 - 1 - - - 4

NO UNIT KERJA

Page 170: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

62

TENAGA KESEHATAN

MEDIS PERAWAT & BIDAN FARMASI GIZI TEKNISI

MEDIS SANITASI KESMAS JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

7305 KAB. TAKALAR 31 206 12 20 16 16 21 322 1 Puskesmas Mangarabombang 2 14 1 2 1 2 1 23 2 Puskesmas Pattopakang 0 13 1 1 - 1 2 18 3 Puskesmas Mappakasunggu 2 10 1 2 1 1 2 19 4 Puskesmas Sanrobone 2 9 1 1 1 1 1 16 5 Puskesmas Pol. Selatan 2 12 1 3 1 0 3 22 6 Puskesmas Bulukunyi 1 13 1 1 1 0 2 19 7 Puskesmas Pol. Utara 3 19 1 1 1 2 2 29 8 Puskesmas Towata 0 15 0 1 1 0 1 18 9 Puskesmas Ko'mara 1 14 1 1 1 0 2 20

10 Puskesmas Galesong Selatan 4 22 1 1 2 2 0 32 11 Puskesmas Bontomarannu 1 14 1 1 1 2 1 21 12 Puskesmas Gal. utara 4 18 0 2 2 1 0 27 13 Puskesmas Aeng Towa 4 14 1 1 1 3 2 26 14 Puskesmas Pattallasang 5 19 1 2 2 1 2 32

7306 KAB. GOWA 51 343 24 19 19 24 31 511 1 Puskesmas Somba Opu 7 19 4 3 - 1 6 40 2 Puskesmas Samata 4 15 1 - 1 2 3 26 3 Puskesmas Tompobulu 1 11 - 1 2 1 1 17 4 puskesmas Bontonompo I 3 19 1 - 1 - 3 27 5 Puskesmas Bontonompo II 3 32 2 1 1 3 - 42 6 Puskesmas Pallangga 5 35 3 1 3 2 1 50 7 Puskesmas Kampili 2 23 2 1 1 1 2 32 8 Puskesmas Bajeng 5 31 2 1 3 2 3 47 9 Puskesmas Gentungan 3 24 1 2 1 2 3 36

10 Puskesmas Tinggimoncong 3 11 - 1 - - 1 16 11 Puskesmas Parigi - 5 - - - - - 5 12 Puskesmas Parangloe 2 14 2 1 1 - 1 21 13 Puskesmas Manuju 2 7 1 - - 1 - 11 14 Puskesmas Bontomarannu 3 26 1 2 1 1 2 36 15 Puskesmas Pattallassang 2 13 1 1 1 1 2 21 16 Puskesmas Sapaya 1 11 - - 1 1 1 15 17 Puskesmas Bontolempangan 1 8 1 2 - 1 - 13 18 Puskesmas Tonrorita - 3 - - - 1 - 4 19 Puskesmas Lauwa 1 7 - - - 2 1 11 20 Puskesmas Tamaona 1 6 1 - - - - 8 21 Puskesmas Moncobalang 2 11 1 1 1 1 1 18 22 Puskesmas Kanjilo - 12 - 1 1 1 - 15

7307 KAB. SINJAI 35 236 3 14 19 13 27 347 1 Puskesmas Balangnipa 8 26 1 1 2 2 1 41 2 Puskesmas Pulau IX 1 12 - 1 1 1 - 16 3 Puskesmas Bulupoddo 3 15 - 1 1 1 3 24 4 Puskesmas Samataring 2 16 - 1 1 1 1 22 5 Puskesmas Panaikang 2 16 1 1 3 - 2 25 6 Puskesmas Kampala 2 20 - 1 1 - 2 26 7 Puskesmas Lappae 2 10 - 1 2 - 2 17 8 Puskesmas Mannanti 3 13 - 1 - 1 2 20 9 Puskesmas Aska 1 15 - 1 1 1 2 21

10 Puskesmas Samaenre 2 22 1 1 1 1 1 29 11 Puskesmas Lappadata 3 13 - 1 1 1 - 19 12 Puskesmas Manimpahoi 2 15 - 1 2 1 4 25 13 Puskesmas Borong Kompleks 1 14 - 1 1 1 3 21 14 Puskesmas Manipi 2 16 - - 1 1 3 23 15 Puskesmas Tengngalembang 1 13 - 1 1 1 1 18

7308 KAB. MAROS 55 260 20 34 22 12 48 451 1 Puskesmas Hasanuddin 7 30 2 5 5 1 3 53 2 Puskesmas Moncongloe 4 20 3 1 1 1 3 33 3 Puskesmas Mattirotasi 2 12 0 2 - 1 2 19 4 Puskesmas Barandasi 4 18 1 4 3 2 5 37 5 Puskesmas Marusu 8 22 3 2 - - 4 39 6 Puskesmas Alliritengae 4 20 2 6 2 2 7 43 7 Puskesmas Tunikamaseang 4 23 2 3 3 - 2 37 8 Puskesmas Bantimurung 5 21 2 2 - 1 5 36 9 Puskesmas Simbang 4 16 0 2 1 1 3 27

10 Puskesmas Carangki 4 22 0 3 1 1 3 34 11 Puskesmas Tompobulu 2 17 1 1 1 - 4 26 12 Puskesmas Camba 3 13 2 1 3 - 3 25 13 Puskesmas Cenrana 1 12 1 1 1 - 4 20 14 Puskesmas Ladange 3 14 1 1 1 2 0 22

NO UNIT KERJA

Page 171: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

63

TENAGA KESEHATAN

MEDIS PERAWAT & BIDAN FARMASI GIZI TEKNISI

MEDIS SANITASI KESMAS JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

7309 KAB. PANGKEP 64 361 19 28 21 12 36 541 1 Puskesmas Kota Pangkajene 4 15 - 1 1 - 3 24 2 Puskesmas Bonto Perak 2 15 1 2 1 - 3 24 3 Puskesmas Minasate'ne 5 25 1 2 2 1 4 40 4 Puskesmas kalabbirang 3 15 1 2 1 1 2 25 5 Puskesmas Bungoro 6 21 2 1 1 2 2 35 6 Puskesmas Bowong Cindea 3 14 1 1 1 1 1 22 7 Puskesmas Labakkang 3 21 1 2 1 1 1 30 8 Puskesmas.Taraweang 3 17 1 1 1 - 1 24 9 Puskesmas Pundata baji 3 15 1 3 1 1 - 24

10 Puskesmas Ma'rang 5 22 1 3 1 - 2 34 11 Puskesmas Padang Lampe 3 17 1 1 1 - 4 27 12 Puskesmas Segeri 4 24 1 1 1 - 1 32 13 Puskesmas Mandalle 5 23 2 2 2 1 1 36 14 Puskesmas Balocci 2 20 1 2 2 - 5 32 15 Puskesmas Bantimala 3 14 1 2 1 1 - 22 16 Puskesmas .Lk.Tupa'biring 2 23 1 1 1 2 2 32 17 Puskesmas Sarappo 3 17 1 - - 1 1 23 18 Puskesmas Lk.Tangaya 2 23 1 - 1 - 1 28 19 Puskesmas Lk.Kalmas 3 20 - 1 1 - 2 27

7310 KAB. BARRU 27 234 14 17 11 14 16 333 1 Puskesmas Pujananting 2 21 1 1 1 2 2 30 2 Puskesmas Ralla 2 23 2 1 1 2 - 31 3 Puskesmas Lisu 3 17 3 2 1 1 1 28 4 Puskesmas Pekkae 4 35 2 2 1 2 2 48 5 Puskesmas Padongko 2 22 1 4 1 1 1 32 6 Puskesmas Palakka 2 19 1 3 1 2 2 30 7 Puskesmas Madello 4 27 1 1 1 1 1 36 8 Puskesmas Mangkoso 3 32 1 1 1 1 2 41 9 Puskesmas Palanro 3 19 1 1 1 1 1 27

10 Puskesmas Bojo Baru 2 19 1 1 2 1 4 30 7311 KAB. BONE 35 280 7 33 9 22 145 531

1 Puskesmas Bontocani 1 4 - 2 - 1 6 14 2 Puskesmas Kahu 2 11 1 1 - 1 6 22 3 Puskesmas Palakka Kahu - 6 - - - 1 1 8 4 Puskesmas Kajuara 1 9 - 1 - 1 6 18 5 Puskesmas Salomekko 1 5 - 2 - - 5 13 6 Puskesmas Tonra 1 6 - 1 - 1 6 15 7 Puskesmas Patimpeng - 3 - 1 - 1 3 8 8 Puskesmas Libureng - 11 - 1 1 1 6 20 9 Puskesmas Tanabatue 2 7 - - - 1 3 13

10 Puskesmas Mare 1 15 - 2 1 1 5 25 11 Puskesmas Sibulue 1 13 1 1 - 1 11 28 12 Puskesmas Cina 1 8 - 2 1 - - 12 13 Puskesmas Barebbo - 8 1 1 - 1 3 14 14 Puskesmas Kading 1 10 - 1 - 1 3 16 15 Puskesmas Ponre 1 4 1 1 - - 1 8 16 Puskesmas Lonrong - 4 - - - - 2 6 17 Puskesmas Lappariaja 1 5 - - - 1 5 12 18 Puskesmas Lamuru 1 11 - 2 - - - 14 19 Puskesmas Tellu Limpoe - 6 - 1 - - 1 8 20 Puskesmas Bengo 1 4 - 1 1 - 5 12 21 Puskesmas Ulaweng 2 12 - 2 - - 5 21 22 Puskesmas Palakka 1 9 - 1 1 1 4 17 23 Puskesmas Usa 1 5 - 1 - 1 5 13 24 Puskesmas Awaru 1 3 - - - 1 6 11 25 Puskesmas Paccing - 6 - - 1 - 7 14 26 Puskesmas Tellu SiattingE 1 5 - - - - 6 12 27 Puskesmas Lamurukung 2 4 - 1 - 1 2 10 28 Puskesmas Amali - 13 - - - - 3 16 29 Puskesmas Ajangale 2 15 - 2 - 1 4 24 30 Puskesmas Timurung - 3 - - 1 - 3 7 31 Puskesmas Dua Boccoe 1 6 - 2 - - 1 10 32 Puskesmas Pattiromampu - 8 - - - 1 1 10 33 Puskesmas Cenrana 1 11 - 1 - 1 1 15 34 Puskesmas Watampone 1 11 1 1 1 1 5 21 35 Puskesmas Biru 4 7 1 1 1 - 8 22 36 Puskesmas BajoE 2 12 1 - - 1 6 22

NO UNIT KERJA

Page 172: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

64

TENAGA KESEHATAN

MEDIS PERAWAT & BIDAN FARMASI GIZI TEKNISI

MEDIS SANITASI KESMAS JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

7312 KAB. SOPPENG 34 223 11 25 9 22 19 343 1 Puskesmas TanjongE 3 12 1 2 - 2 2 22 2 Puskesmas Takalala 2 13 1 2 - 2 2 22 3 Puskesmas GoariE 2 11 1 1 1 - 1 17 4 Puskesmas Pacongkang 1 10 1 1 1 1 1 16 5 Puskesmas Cangadi 2 15 1 2 1 1 - 22 6 Puskesmas CabengE 2 15 1 1 - 2 1 22 7 Puskesmas Baringeng 2 14 1 1 1 2 1 22 8 Puskesmas Cakkuridi - 14 - 2 - 1 - 17 9 Puskesmas Salotungo 4 13 - 1 1 2 1 22

10 Puskesmas Sewo 3 13 1 2 1 1 2 23 11 Puskesmas Malaka 3 12 - 1 - 2 2 20 12 Puskesmas Tajuncu 2 17 - 1 1 1 2 24 13 Puskesmas Leworeng 1 10 - 2 - 1 1 15 14 Puskesmas Panincong 2 13 1 2 - 2 1 21 15 Puskesmas Batu-Batu 2 16 1 1 1 - 1 22 16 Puskesmas Ganra 2 15 - 2 - 1 1 21 17 Puskesmas Citta 1 10 1 1 1 1 - 15

7313 KAB. WAJO 35 264 11 20 5 17 15 367 1 Puskesmas Tempe 4 10 - 2 1 1 2 20 2 Puskesmas Pattirosompe 2 9 - 1 - 2 - 14 3 Puskesmas Majauleng 2 15 1 1 1 1 - 21 4 Puskesmas Tosora 1 10 - - - - 1 12 5 Puskesmas Belawa 3 16 1 1 - 1 1 23 6 Puskesmas Sappa - 10 1 1 - 1 - 13 7 Puskesmas Pitumpanua 2 20 1 1 - 2 1 27 8 Puskesmas Sajoaning 2 10 1 1 - 1 - 15 9 Puskesmas Salobulo 1 9 - 1 - 1 1 13

10 Puskesmas Pammana 3 13 - 1 - 1 1 19 11 Puskesmas Lempa 1 17 - 1 - 1 - 20 12 Puskesmas Sabbangparu 2 11 1 1 - - 2 17 13 Puskesmas Liu 1 11 - 1 1 - 2 16 14 Puskesmas Tanasitolo 3 21 1 - 1 1 - 27 15 Puskesmas Wewang Rewu 1 9 1 1 - 1 - 13 16 Puskesmas Maniangpajo 2 15 1 2 - 1 2 23 17 Puskesmas Keera 1 11 - - - - - 12 18 Puskesmas Gilireng 1 13 1 1 1 1 1 19 19 Puskesmas Takkalalla - 10 1 2 - - 1 14 20 Puskesmas Parigi - 5 - - - - - 5 21 Puskesmas Solo 2 10 - 1 - 1 - 14 22 Puskesmas Penrang 1 9 - - - - - 10

7314 KAB. SIDRAP 28 194 11 12 5 10 42 302 1 Puskesmas Baranti 2 23 1 - 1 - 4 31 2 Puskesmas Manisa 3 14 1 1 1 1 2 23 3 Puskesmas Pangkajene 4 27 2 1 2 1 2 39 4 Puskesmas Lawawoi 3 10 - - 1 1 3 18 5 Puskesmas Bilokka 1 15 1 - - - 4 21 6 Puskesmas Kulo 3 7 - 1 - 1 2 14 7 Puskesmas Amparita 2 17 1 - - 2 4 26 8 Puskesmas Tanru Tedong 2 22 3 3 - - 7 37 9 Puskesmas Barukku 1 8 - 1 - 1 2 13

10 Puskesmas Belawae - 5 - - - - - 5 11 Puskesmas Lancirang 1 10 - - - - 5 16 12 Puskesmas Dongi 2 8 - 2 - - 3 15 13 Puskesmas Empagae 2 12 1 1 - 1 - 17 14 Puskesmas Rappang 2 16 1 2 - 2 4 27

7315 KAB. PINRANG 21 272 3 14 1 21 18 350 1 Puskesmas Suppa 3 19 0 - - 1 3 26 2 Puskesmas Mattombong 1 28 1 1 - 2 - 33 3 Puskesmas Lanrisang 0 19 0 1 - 2 1 23 4 Puskesmas Mattiro bulu 1 24 0 1 - 2 1 29 5 Puskesmas Salo 3 20 0 3 - - 1 27 6 Puskesmas Sulili 1 13 0 1 - 1 1 17 7 Puskesmas Mattiro Deceng 1 14 0 1 - 1 1 18 8 Puskesmas Teppo 1 25 0 1 - 1 - 28 9 Puskesmas Cempa 2 16 1 1 - 1 1 22

10 Puskesmas Lampa 1 10 0 - 1 1 1 14 11 Puskesmas Batulappa 1 20 0 1 - 2 2 26 12 Puskesmas Tumpu 1 19 0 1 - 2 1 24

NO UNIT KERJA

Page 173: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

65

TENAGA KESEHATAN

MEDIS PERAWAT & BIDAN FARMASI GIZI TEKNISI

MEDIS SANITASI KESMAS JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1013 Puskesmas Tadang Palie 2 24 0 1 - 2 2 31 14 Puskesmas Bungi 1 12 0 1 - 1 1 16 15 Puskesmas Ujung Lero 2 9 1 - - 2 2 16

7316 KAB. ENREKANG 22 226 11 17 12 11 20 319 1 Puskesmas Anggeraja 2 23 1 2 1 1 1 31 2 Puskesmas Baraka 1 20 1 2 1 - 1 26 3 Puskesmas Maiwa 3 33 3 1 1 1 4 46 4 Puskesmas Bungin - 13 1 2 - 2 1 19 5 Puskesmas Kabere 1 18 1 - - - 1 21 6 Puskesmas Kota 2 24 - 2 1 2 2 33 7 Puskesmas Kalosi 2 10 - 1 1 1 - 15 8 Puskesmas Sudu 3 11 - - 3 1 2 20 9 Puskesmas Sumbang 2 14 1 2 1 1 3 24

10 Puskesmas Malua 2 11 - 2 1 - 1 17 11 Puskesmas Buntu Batu 2 17 1 2 1 - 1 24 12 Puskesmas Masalle 1 17 1 1 1 2 1 24 13 Puskesmas Baroko 1 15 1 - - - 2 19

7317 KAB. LUWU 21 358 16 32 2 24 25 478 1 Puskesmas Larompong sel 1 8 - 0 - 1 2 12 2 Puskesmas Larompong 2 24 1 2 - 2 1 32 3 Puskesmas Suli 1 15 1 4 - 2 - 23 4 Puskesmas Suli Barat - 7 1 2 - 1 - 11 5 Puskesmas Belopa 2 22 2 2 - 1 - 29 6 Puskesmas Barana 2 11 2 2 - 1 1 19 7 Puskesmas Bajo 1 18 1 4 - 3 2 29 8 Puskesmas Bajo Barat - 9 - 2 - - - 11 9 Puskesmas Latimojong - 11 - 0 - 2 1 14

10 Puskesmas Kamanre - 21 1 4 - 1 3 30 11 Puskesmas Ponrang Selatan - 20 - 0 - 1 2 23 12 Puskesmas Ponrang 2 26 1 2 - 2 1 34 13 Puskesmas Noling 1 18 - 2 - 1 1 23 14 Puskesmas Bua 3 43 3 0 - 1 4 54 15 Puskesmas Bastem 1 16 - 0 - - - 17 16 Puskesmas Walenrang 3 19 1 2 - 1 1 27 17 Puskesmas Walenrang Timur - 14 - 0 - - 1 15 18 Puskesmas Walenrang Barat - 4 - 0 - 1 1 6 19 Puskesmas Walenrang Utara 1 19 - 2 - 1 - 23 20 Puskesmas Lamasi 1 22 - 2 2 1 2 30 21 Puskesmas Lamasi Timur - 11 2 0 - 1 2 16

7318 KAB. TATOR 26 197 4 12 6 6 12 263 1 Puskesmas Makale 4 21 1 0 - 2 3 31 2 Puskesmas Getengan 3 19 - 1 1 - 1 25 3 Puskesmas Rembon 2 7 1 1 - - - 11 4 Puskesmas Ulusalu 1 11 - 1 1 1 - 15 5 Puskesmas Bittuang 2 6 1 1 - - 2 12 6 Puskesmas Madandan 2 11 - 1 1 - 1 16 7 Puskesmas Kondoran 2 15 1 1 1 - - 20 8 Puskesmas Buakayu 1 10 - 1 1 - - 13 9 Puskesmas Buntu Limbong 1 16 - 1 - 1 1 20

10 Puskesmas Rante Alang 1 8 - 1 - - 1 11 11 Puskesmas Kondodewata 1 11 - 0 - 1 - 13 12 Puskesmas Sandabilik 2 10 - 1 1 - - 14 13 Puskesmas Ratte 2 8 - 0 - - - 10 14 Puskesmas Rantetayo 1 13 - 0 - - 1 15 15 Puskesmas Makale Utara 1 20 - 1 - 1 1 24 16 Puskesmas Batu Sura' - 2 - 0 - - 1 3 17 Puskesmas Rano - 1 - 0 - - - 1 18 Puskesmas Kurra - 8 - 1 - - - 9 19 Puskesmas Lekke - 0 - 0 - - - - 20 Puskesmas Tumbang Datu - 0 - 0 - - - -

NO UNIT KERJA

Page 174: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

66

TENAGA KESEHATAN

MEDIS PERAWAT & BIDAN FARMASI GIZI TEKNISI

MEDIS SANITASI KESMAS JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

7322 KAB. LUWU UTARA 21 259 3 15 4 13 5 320 1 Puskesmas Sabbang 2 37 1 2 1 2 - 45 2 Puskesmas Baebunta 3 23 - 1 - 1 2 30 3 Puskesmas Lara 1 15 1 1 - 1 1 20 4 Puskesmas Malangke 1 19 - 1 - 1 - 22 5 Puskesmas Malangke Barat 2 19 - 1 - 1 - 23 6 Puskesmas Masamba 2 35 1 2 - 1 1 42 7 Puskesmas Mappedeceng 2 21 - 1 - 1 - 25 8 Puskesmas Sukamaju 2 28 - 2 1 1 - 34 9 Puskesmas Bone-Bone 4 31 - 1 2 2 - 40

10 Puskesmas Seko 1 11 - 1 - 1 1 15 11 Puskesmas Limbong - 10 - 1 - 1 - 12 12 Puskesmas Rampi 1 10 - 1 - - - 12

7325 KAB. LUWU TIMUR 45 345 20 14 3 10 16 453 1 Puskesmas Burau 3 30 2 1 - 1 1 38 2 Puskesmas Wotu 3 28 1 3 - 1 1 37 3 Puskesmas Mangkutana 4 24 1 0 - - 1 30 4 Puskesmas Kalaena Kiri 3 22 1 1 - - 1 28 5 Puskesmas Kertoraharjo 3 47 1 0 - 2 - 53 6 Puskesmas Angkona 3 26 - 1 - 1 2 33 7 Puskesmas Malili 5 43 1 2 1 3 1 56 8 Puskesmas Lampia 3 17 2 0 - - 1 23 9 Puskesmas Nuha 5 28 2 2 - - 2 39

10 Puskesmas Sorowako 4 31 5 1 1 - 3 45 11 Puskesmas Timampu 2 14 - 1 - 1 1 19 12 Puskesmas Wawondula 4 25 3 1 1 1 2 37 13 Puskesmas Bantilang 3 10 1 1 - - - 15

7371 KOTA MAKASSAR 161 554 58 50 43 46 69 981 1 Puskesmas Pattingalloang 6 28 3 2 2 1 1 43 2 Puskesmas Tabaringan 5 11 1 1 1 1 1 21 3 Puskesmas P. Barrang Lompo 2 11 - 1 1 - - 15 4 Puskesmas Jumpandang Baru 9 27 2 1 5 2 2 48 5 Puskesmas Rappokalling 4 11 1 1 1 1 - 19 6 Puskesmas Kaluku Bodoa 5 10 1 1 1 2 2 22 7 Puskesmas Layang 2 11 1 1 1 1 2 19 8 Puskesmas Malimongan Baru 2 15 1 2 1 1 1 23 9 Puskesmas Tarakan 3 10 2 1 1 1 1 19

10 Puskesmas Andalas 3 11 2 1 1 2 2 22 11 puskesmas Makkasau 6 12 2 1 1 1 4 27 12 Puskesmas Bara-Baraya 6 22 3 2 1 1 2 37 13 Puskesmas Maccini Sawah 4 10 2 2 1 1 2 22 14 Puskesmas Maradekaya 3 8 1 2 1 1 1 17 15 Puskesmas Mamajang 6 24 3 2 1 1 2 39 16 Puskesmas Cendrawasih 5 12 2 1 1 1 2 24 17 Puskesmas Dahlia 4 11 1 1 1 - 4 22 18 Puskesmas Pertiwi 4 8 3 1 1 1 2 20 19 Puskesmas Panambungan 3 10 1 1 1 1 1 18 20 Puskesmas Tamalate 5 15 1 2 1 1 2 27 21 Puskesmas Jongaya 6 18 2 2 1 1 5 35 22 Puskesmas Barombong 3 11 1 1 1 2 1 20 23 Puskesmas Kassi - Kassi 9 28 4 2 2 2 2 49 24 Puskesmas Mangasa 3 15 1 2 1 2 2 26 25 Puskesmas Minasa Upa 5 24 2 2 1 1 2 37 26 Puskesmas Batua 6 29 2 3 1 2 1 44 27 Puskesmas Pampang 4 9 2 0 1 1 4 21 28 Puskesmas Tammamaung 5 14 1 2 1 2 3 28 29 Puskesmas Karuwisi 3 13 1 1 1 1 1 21 30 Puskesmas Antang 4 15 1 0 1 2 2 25 31 Puskesmas Antang Perumnas 4 17 1 2 1 1 1 27 32 Puskesmas Tamangapa 4 12 1 1 1 2 1 22 33 Puskesmas Sudiang 4 15 1 2 1 1 2 26 34 Puskesmas Sudiang Raya 5 16 2 1 1 - 4 29 35 Puskesmas Sudiang Raya 3 15 1 0 1 2 3 25 36 Puskesmas Bira 3 13 1 1 1 2 - 21 37 Puskesmas Antara 3 13 1 1 1 1 1 21

NO UNIT KERJA

Page 175: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

67

TENAGA KESEHATAN

MEDIS PERAWAT & BIDAN FARMASI GIZI TEKNISI

MEDIS SANITASI KESMAS JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

7372 KOTA PARE-PARE 32 159 10 9 14 8 8 240 1 Puskesmas Lakessi 7 30 2 1 3 - 2 45 2 Puskesmas Cempae 5 26 3 2 1 3 2 42 3 Puskesmas Lapadde 6 26 - 2 2 1 2 39 4 Puskesmas Madising 6 28 2 1 3 - - 40 5 Puskesmas Mitra K.B 4 29 1 2 2 3 1 42 6 Puskesmas Lumpue 4 20 2 1 3 1 1 32

7373 KOTA PALOPO 26 181 12 10 7 9 37 282 1 Puskesmas Maroangin 5 23 1 1 1 1 3 35 2 Puskesmas Bara Permai 2 15 2 1 1 1 1 23 3 Puskesmas Wara Timur 2 20 3 1 1 1 9 37 4 Puskesmas Wara Barat 3 23 2 1 1 1 4 35 5 Puskesmas Wara 0 0 - 0 - - - - 6 Puskesmas Pontap 3 26 1 2 - 1 3 36 7 Puskesmas Benteng 4 8 1 1 1 1 5 21 8 Puskesmas Benteng 5 21 - 0 2 2 3 33 9 Puskesmas Wara Selatan 2 45 2 3 - 1 9 62

7326 KAB. TORAJA UTARA 25 143 4 12 3 5 6 198 1 Puskesmas Rantepao 4 8 1 1 - - 2 16 2 Puskesmas Laang Tanduk 1 13 - 1 - - - 15 3 Puskesmas Tikala 1 14 - 1 1 - - 17 4 Puskesmas Tombang Kalua 2 18 1 1 1 1 1 25 5 PuskesmasTondon 2 11 - 2 - 1 - 16 6 Puskesmas Nanggala 1 14 - 1 - 1 1 18 7 Puskesmas Buntao' 1 5 - 1 - - - 7 8 Puskesmas Rantebua 1 5 - 0 - 1 - 7 9 Puskesmas Rante Pangli 2 10 1 1 - - 1 15 10 Puskesmas Lempo 2 7 - 0 - - - 9 11 Puskesmas Sa'dan M 2 5 - 1 - - 1 9 12 Puskesmas Pasang 0 7 - 1 - 1 - 9 13 Puskesmas Pangala' 3 17 1 1 1 - - 23 14 Puskesmas Baruppu' 1 2 - 0 - - - 3 15 Puskesmas Ta'ba 2 7 - 0 - - - 9

887 5.973 311 464 271 379 699 8.984

2 RUMAH SAKIT

7301 RSU SELAYAR 17 68 5 2 15 2 4 113

7302 RSU BULUKUMBA 22 119 - - - - - 141

7303 RSU ANWAR MAKKATUTU BANTAENG 17 48 4 1 11 4 3 88

7304 RSU LANTO DG. PASEWANG JENEPONTO 15 74 5 1 13 2 11 121

7305 RSU PATTALASSANG TAKALAR 188 - - - - - - 188

7306 RSU SYEKH YUSUF GOWA 35 91 10 - 24 1 10 171

RB MATTIROBAJI ** 1 16 2 3 1 1 1 25

7307 RSU SINJAI 15 103 9 6 15 1 6 155

7308 RSU SALEWANGENG MAROS 24 - - - - - - 24

7309 RSU PANGKEP 25 80 5 3 28 2 11 154

RS SEMEN TONASA ** 5 20 3 - 3 - - 31

7310 RSU BARRU 17 - - - - - - 17

7311 RSU TENRIAWARU BONE 20 137 10 7 15 2 14 205

7312 RSU AJAPANGE SOPPENG 9 - - - - - - 9

7313 RSU LAMADUKELLENG WAJO 13 99 7 3 16 - 6 144

RSU PRIMA HUSADA 7 20 2 - 5 2 1 37

RSU SIWA 2 9 - - 1 12

7314 RSU NENEMALLOMO SIDRAP 17 98 7 4 20 - 20 166

RSU ARIFIN NU'MANG SIDRAP 7 44 7 2 10 1 8 79

7315 RSU LASINRANG PINRANG 19 - 16 3 - 1 - 39

7316 RSU ENREKANG 15 34 9 4 17 - 9 88

NO UNIT KERJA

SUB JUMLAH PUSKESMAS

Page 176: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

68

TENAGA KESEHATAN

MEDIS PERAWAT & BIDAN FARMASI GIZI TEKNISI

MEDIS SANITASI KESMAS JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

7317 RSU BATARA GURU 4 77 12 10 13 - 20 136

RS KALANG-KALANG - - - - - - - -

7318 RSU LAKIPADADA TATOR 15 65 2 9 10 - 1 102

RS FATIMA MAKALE ** 2 16 2 1 2 - - 23

RS KUSTA BATULELENG ** - - - - - - - -

7322 RSU ANDI JEMMA LUWU UTARA 16 153 13 4 25 - 8 219

7325 RS INCO SOROAKO ** 13 39 5 1 7 2 5 72

7371 RSUP WAHIDIN SUDIROHUSODO 111 614 68 30 117 - 26 966

BPRS LABUANG BAJI 62 278 19 21 38 9 17 444

BPRS DADI 49 184 22 13 19 7 6 300

RSU HAJI 30 129 14 16 18 4 9 220

RSU DAYA 38 85 4 6 14 5 5 157

RSIA FATIMA - - - - 1 2 - 3

RSB PERTIWI - - - - - - - -

RS KUSTA DAYA - - - - - - - -

RS IBNU SINA 154 138 15 3 19 - 8 337

RS HIKMAH 147 66 6 1 17 - - 237

RS AKADEMIS 89 157 7 4 25 - - 282

RS STELLA MARIS 105 255 17 3 18 - 3 401

RS GRESTELINA 70 96 9 3 15 - - 193

RS FAISAL 14 106 5 2 12 1 1 141

RS LURAMAY 18 24 1 1 7 - 1 52

RS CATHERINE BOOTH - - - - - - - -

RSB SENTOSA - - - - - - - -

RSB RESTU - - - - - - - -

RSB WAHYU - - - - - - - -

RSB ELIM - - - - - - - -

RSB ST. KHADIDJAH - - - - - - - -

RSB ST. MARYAM - - - - - - - -

RS BHAYANGKARA 67 96 14 2 6 - 9 194

RS PELAMONIA 53 270 20 11 26 - 17 397

RS JALA AMMARI 3 26 7 - 7 - 2 45

RS MITRA HUSADA 26 - - - 8 - 1 35

7372 RSU ANDI MAKKASAU PAREPARE 19 208 14 10 30 1 6 288

RS FATIMA PAREPARE 7 75 3 1 3 2 - 91

RS SUMANTRI PAREPARE 3 26 - - 2 - 2 33

RS KUSTA LAULENG PAREPARE 1 6 2 1 - - 3 13

RS BERSALIN ST. KHADIJAH - 4 - - - 1 - 5

RS CATRINE BOOTH 1 2 - - - - - 3

RUMAH BERSALIN DHARMA HUSADA - 2 - - - - - 2

7373 RSU. SAWERIGADING PALOPO 30 180 10 8 14 - 7 249

RS. TENTARA - - - - - 1 - 1

RS. AT-MEDIKA - - - - 6 - - 6

BP/RB. BINTANG LAUT - - - - - - - -

RB. SITI KHADIJAH - - - - - - - -

NO UNIT KERJA

Page 177: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

69

TENAGA KESEHATAN

MEDIS PERAWAT & BIDAN FARMASI GIZI TEKNISI

MEDIS SANITASI KESMAS JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

RS Ibu Dab Anak ST, Madyang - - - - - - - -

7326 RS ELIM 20 86 4 2 2 - - 114

-

1.657 4.523 396 202 674 54 262 7.768

3 INSTITUSI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN

7301 KAB. SELAYAR - - - - - - - -

7302 KAB. BULUKUMBA - 12 - - - - - 12

7303 KAB. BANTAENG - - - - - - 4 4

7304 KAB. JENEPONTO - - - - - - - -

7305 KAB. TAKALAR - - - - - - - -

7306 KAB. GOWA - - - - - - - -

7307 KAB. SINJAI - - - - - - - -

7308 KAB. MAROS - - - - - - - -

7309 KAB. PANGKEP - - - - - - - -

7310 KAB. BARRU - - - - - - - -

7311 KAB. BONE - - - - - - - -

7312 KAB. SOPPENG - - - - - - - -

7313 KAB. WAJO - 4 - - - - - 4

7314 KAB. SIDRAP - - - - - - - -

7315 KAB. PINRANG - - - - - - - -

7316 KAB. ENREKANG - - - - - - - -

7317 KAB. LUWU - - - - - - - -

7318 KAB. TATOR - 2 - - - - - 2

7322 KAB. LUWU UTARA - - - - - - 16 16

7325 KAB. LUWU TIMUR - - - - - - - -

7371 KOTA MAKASSAR - - - - - - - -

7372 KOTA PARE-PARE - - - - - - - -

7373 KOTA PALOPO - - - - - - - -

7326 KAB. TORAJA UTARA - - - - - - -

- 18 - - - - 20 38

4 SARANA KESEHATAN LAIN -

7301 KAB. SELAYAR - - 1 - - - - 1

7302 KAB. BULUKUMBA - - 4 - - - - 4

7303 KAB. BANTAENG - - - - - - - -

7304 KAB. JENEPONTO - - - - - - - -

7305 KAB. TAKALAR - - - - - - - -

7306 KAB. GOWA - - - - - - - -

7307 KAB. SINJAI - - - - - - - -

7308 KAB. MAROS - - - - - - - -

7309 KAB. PANGKEP - - - - - - - -

7310 KAB. BARRU - - - - - - - -

NO UNIT KERJA

SUB JUMLAH INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

SUB JUMLAH RUMAH SAKIT

Page 178: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

70

TENAGA KESEHATAN

MEDIS PERAWAT & BIDAN FARMASI GIZI TEKNISI

MEDIS SANITASI KESMAS JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

7311 KAB. BONE - - - - - - - -

7312 KAB. SOPPENG - - - - - - - -

7313 KAB. WAJO - - - - - - - -

7314 KAB. SIDRAP - - - - - - - -

7315 KAB. PINRANG - - - - - - - -

7316 KAB. ENREKANG - - - - - - - -

7317 KAB. LUWU - - - - - - - -

7318 KAB. TATOR - - 4 - 3 - - 7

7322 KAB. LUWU UTARA - - - - - - - -

7325 KAB. LUWU TIMUR - - - - - - - -

7371 KOTA MAKASSAR - - - - - - - -

7372 KOTA PARE-PARE - - - - - - - -

7373 KOTA PALOPO - - - - - - - -

7326 KAB. TORAJA UTARA - - - - - - - -

- - 9 - 3 - - 12

5 DINAS KESEHATAN KAB./KOTA

7301 KAB. SELAYAR 3 5 - 3 1 - - 12

7302 KAB. BULUKUMBA 1 11 3 3 2 4 10 34

7303 KAB. BANTAENG 1 - - - - 11 31 43

7304 KAB. JENEPONTO 1 7 6 - 1 - - 15

7305 KAB. TAKALAR 5 1 4 1 - 1 31 43

7306 KAB. GOWA 2 10 - - 3 3 26 44

7307 KAB. SINJAI 2 5 7 1 2 9 33 59

7308 KAB. MAROS 1 - - - 1 4 12 18

7309 KAB. PANGKEP 3 8 4 - 2 3 18 38

7310 KAB. BARRU 1 3 7 2 9 3 31 56

7311 KAB. BONE 1 2 8 2 - 6 13 32

7312 KAB. SOPPENG 1 6 4 2 - - - 13

7313 KAB. WAJO 1 7 1 2 2 6 17 36

7314 KAB. SIDRAP 1 - - - - 1 18 20

7315 KAB. PINRANG 1 - 9 2 - - - 12

7316 KAB. ENREKANG 1 4 - 1 - - - 6

7317 KAB. LUWU 1 6 7 - - - - 14

7318 KAB. TATOR 3 4 4 - - 3 19 33

7322 KAB. LUWU UTARA 1 2 5 - 2 - 10 20

7325 KAB. LUWU TIMUR 2 - 9 1 1 4 30 47

7371 KOTA MAKASSAR 7 11 4 3 2 - 23 50

7372 KOTA PARE-PARE 2 7 6 1 1 2 19 38

7373 KOTA PALOPO 1 4 3 - - 7 20 35

7326 KAB. TORAJA UTARA 1 - - - - - - 1

44 103 91 24 29 67 361 719

NO UNIT KERJA

SUB JUMLAH SARANA KESEHATAN LAIN

SUB JUMLAH DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

Page 179: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

71

TENAGA KESEHATAN

MEDIS PERAWAT & BIDAN FARMASI GIZI TEKNISI

MEDIS SANITASI KESMAS JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

1 DINAS KESEHATAN PROVINSI 51 36 2 2 - 10 39 140

2 PUSAT PENGOBATAN GIGI DAN MULUT 15 - - - - 1 - 16

3 PUSAT PENGOBATAN KULIT. KELAMIN & AIDS 4 6 3 - - - 2 15

4 AKPER ANGING MAMIRI - 15 - - - - 7 22

5 UNIT TRANSFUSI DARAH PEMBINA 4 14 - - 1 - 3 22

74 71 5 2 1 11 51 215

2.687 10.688 812 692 978 511 1.393 17.761

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2009Keterangan:

Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg SpesialisPerawat : termasuk lulusan DIII dan S1Farmasi : Apoteker, Asisten ApotekerGizi : Lulusan D1 dan DIII Gizi (SPAG dan AKZI)

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK

NO UNIT KERJA

JUMLAH

JML SUB PROVINSI

Page 180: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

72

TABEL 55

JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATANPROPINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

JUMLAH TENAGA MEDIS

DR SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI [a] JUMLAH DOKTER KELUARGA

1 3 4 5 6 71 PUSKESMAS

7301 KAB. SELAYAR 0 13 1 14 01 Puskesmas Bontoharu 0 2 0 2 02 Puskesmas Barugaia 0 1 0 1 03 Puskesmas Buki 0 0 0 0 04 Puskesmas Bontomatene 0 2 0 2 05 Puskesmas Bontosunggu 0 1 0 1 06 Puskesmas Bontosikuyu 0 2 1 3 07 Puskesmas Lowa 0 1 0 1 08 Puskesmas Pasimasunggu 0 1 0 1 09 Puskesmas Ujung Jampea 0 1 0 1 0

10 Puskesmas Pasitallu 0 1 0 1 011 puskesmas Pasimarannu 0 1 0 1 012 Puskesmas Pasilambena 0 0 0 0 0

7302 KAB. BULUKUMBA 0 30 8 38 01 Puskesmas Ponre 0 2 1 3 02 Puskesmas Gattareng 0 2 0 2 03 Puskesmas Borong Rappoa 0 1 0 1 04 Puskesmas Balibo 0 2 1 3 05 Puskesmas Caile 0 3 1 4 06 Puskesmas Ujung Loe 0 2 1 3 07 Puskesmas Manyampa 0 2 0 2 08 Puskesmas Bonto Bahari 0 1 0 1 09 Puskesmas Bonto Tiro 0 1 1 2 0

10 Puskesmas Batang 0 1 0 1 011 Puskesmas Herlang 0 1 0 1 012 Puskesmas Karassing 0 2 0 2 013 Puskesmas Kajang 0 2 0 2 014 Puskesmas Lembanna 0 2 1 3 015 Puskesmas Tanete 0 3 1 4 016 Puskesmas Bonto Bangun 0 3 1 4 0

7303 KAB. BANTAENG 0 11 7 18 01 Puskesmas Bissappu 0 1 1 2 02 Puskesmas Ulugalung 0 1 1 2 03 Puskesmas lasepang 0 1 1 2 04 puskesmas Campagaloe 0 1 0 1 05 Puskesmas Kassi-kassi 0 1 1 2 06 Puskesmas Loka 0 1 1 2 07 Puskesmas Sinoa 0 1 0 1 08 Puskesmas Banyorang 0 1 0 1 09 Puskesmas Moti 0 1 1 2 0

10 Puskesmas Baruga 0 2 1 3 011 Puskesmas Dampang 0 0 ` 0 012 Puskesmas Kota 0 0 0 0 0

7304 KAB. JENEPONTO 0 16 6 22 01 Puskesmas Binamu 0 2 2 4 02 Puskesmas Binamu Kota 0 0 0 0 03 Puskesmas Bontosunggu Kota 0 1 0 1 04 Puskesmas Bontomate'ne 0 1 0 1 05 Puskesmas Bululoe 0 1 0 1 06 Puskesmas Tamalatea 0 0 0 0 07 Puskesmas Bontoramba 0 1 0 1 08 Puskesmas Bangkala 0 1 1 2 09 Puskesmas Buludoang 0 3 1 4 0

NO UNIT KERJA

2

Page 181: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

73

JUMLAH TENAGA MEDIS

DR SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI [a] JUMLAH DOKTER KELUARGA

1 3 4 5 6 710 Puskesmas Barana 0 0 1 1 011 Puskesmas Togo-togo 0 2 1 3 012 Puskesmas Tarowang 0 0 0 0 013 Puskesmas Tino 0 1 0 1 014 Puskesmas Arungkeke 0 1 0 1 015 Puskesmas Tolo 0 1 0 1 016 Puskesmas Rumbia 0 1 0 1 017 Puskesmas Tompobulu 0 0 0 0 018 Puskesmas Kapita 0 0 0 0 0

7305 KAB. TAKALAR 0 16 15 31 01 Puskesmas Mangarabombang 0 1 1 2 02 Puskesmas Pattopakang 0 0 0 0 03 Puskesmas Mappakasunggu 0 1 1 2 04 Puskesmas Sanrobone 0 1 1 2 05 Puskesmas Pol. Selatan 0 1 1 2 06 Puskesmas Bulukunyi 0 0 1 1 07 Puskesmas Pol. Utara 0 2 1 3 08 Puskesmas Towata 0 0 0 0 09 Puskesmas Ko'mara 0 1 0 1 0

10 Puskesmas Galesong Selatan 0 2 2 4 011 Puskesmas Bontomarannu 0 0 1 1 012 Puskesmas Gal. utara 0 3 1 4 013 Puskesmas Aeng Towa 0 1 3 4 014 Puskesmas Pattallasang 0 3 2 5 0

7306 KAB. GOWA 0 31 20 51 01 Puskesmas Somba Opu 0 3 4 7 02 Puskesmas Samata 0 1 3 4 03 Puskesmas Tompobulu 0 1 0 1 04 puskesmas Bontonompo I 0 2 1 3 05 Puskesmas Bontonompo II 0 1 2 3 06 Puskesmas Pallangga 0 3 2 5 07 Puskesmas Kampili 0 1 1 2 08 Puskesmas Bajeng 0 3 2 5 09 Puskesmas Gentungan 0 2 1 3 0

10 Puskesmas Tinggimoncong 0 3 0 3 011 Puskesmas Parigi 0 0 0 0 012 Puskesmas Parangloe 0 1 1 2 013 Puskesmas Manuju 0 2 0 2 014 Puskesmas Bontomarannu 0 2 1 3 015 Puskesmas Pattallassang 0 1 1 2 016 Puskesmas Sapaya 0 1 0 1 017 Puskesmas Bontolempangan 0 1 0 1 018 Puskesmas Tonrorita 0 0 0 0 019 Puskesmas Lauwa 0 1 0 1 020 Puskesmas Tamaona 0 1 0 1 021 Puskesmas Moncobalang 0 1 1 2 022 Puskesmas Kanjilo 0 0 0 0 0

7307 KAB. SINJAI 0 26 9 35 01 Puskesmas Balangnipa 0 5 3 8 02 Puskesmas Pulau IX 0 1 0 1 03 Puskesmas Bulupoddo 0 3 0 3 04 Puskesmas Samataring 0 1 1 2 05 Puskesmas Panaikang 0 1 1 2 06 Puskesmas Kampala 0 1 1 2 07 Puskesmas Lappae 0 1 1 2 08 Puskesmas Mannanti 0 3 0 3 09 Puskesmas Aska 0 1 0 1 0

10 Puskesmas Samaenre 0 2 0 2 011 Puskesmas Lappadata 0 2 1 3 0

NO UNIT KERJA

2

Page 182: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

74

JUMLAH TENAGA MEDIS

DR SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI [a] JUMLAH DOKTER KELUARGA

1 3 4 5 6 712 Puskesmas Manimpahoi 0 1 1 2 013 Puskesmas Borong Kompleks 0 1 0 1 014 Puskesmas Manipi 0 2 0 2 015 Puskesmas Tengngalembang 0 1 0 1 0

7308 KAB. MAROS 0 26 29 55 01 Puskesmas Hasanuddin - 2 5 7 02 Puskesmas Moncongloe - 1 3 4 03 Puskesmas Mattirotasi - 1 1 2 04 Puskesmas Barandasi - 3 1 4 05 Puskesmas Marusu - 5 3 8 06 Puskesmas Alliritengae - 1 3 4 07 Puskesmas Tunikamaseang - 1 3 4 08 Puskesmas Bantimurung - 2 3 5 09 Puskesmas Simbang - 2 2 4 0

10 Puskesmas Carangki - 2 2 4 011 Puskesmas Tompobulu - 1 1 2 012 Puskesmas Camba - 3 - 3 013 Puskesmas Cenrana - - 1 1 014 Puskesmas Ladange - 2 1 3 0

7309 KAB. PANGKEP 0 43 21 64 01 Puskesmas Kota Pangkajene 0 3 1 4 02 Puskesmas Bonto Perak 0 1 1 2 03 Puskesmas Minasate'ne 0 4 1 5 04 Puskesmas kalabbirang 0 2 1 3 05 Puskesmas Bungoro 0 4 2 6 06 Puskesmas Bowong Cindea 0 2 1 3 07 Puskesmas Labakkang 0 2 1 3 08 Puskesmas.Taraweang 0 2 1 3 09 Puskesmas Pundata baji 0 2 1 3 0

10 Puskesmas Ma'rang 0 3 2 5 011 Puskesmas Padang Lampe 0 2 1 3 012 Puskesmas Segeri 0 3 1 4 013 Puskesmas Mandalle 0 3 2 5 014 Puskesmas Balocci 0 1 1 2 015 Puskesmas Bantimala 0 2 1 3 016 Puskesmas .Lk.Tupa'biring 0 2 0 2 017 Puskesmas Sarappo 0 2 1 3 018 Puskesmas Lk.Tangaya 0 1 1 2 019 Puskesmas Lk.Kalmas 0 2 1 3 0

7310 KAB. BARRU 0 15 12 27 01 Puskesmas Pujananting 0 1 1 2 02 Puskesmas Ralla 0 1 1 2 03 Puskesmas Lisu 0 2 1 3 04 Puskesmas Pekkae 0 2 2 4 05 Puskesmas Padongko 0 1 1 2 06 Puskesmas Palakka 0 1 1 2 07 Puskesmas Madello 0 3 1 4 08 Puskesmas Mangkoso 0 2 1 3 09 Puskesmas Palanro 0 1 2 3 0

10 Puskesmas Bojo Baru 0 1 1 2 07311 KAB. BONE 0 24 11 35 0

1 Puskesmas Bontocani 0 1 0 1 02 Puskesmas Kahu 0 2 0 2 03 Puskesmas Palakka Kahu 0 0 0 0 04 Puskesmas Kajuara 0 0 1 1 05 Puskesmas Salomekko 0 1 0 1 06 Puskesmas Tonra 0 1 0 1 07 Puskesmas Patimpeng 0 0 0 0 08 Puskesmas Libureng 0 0 0 0 0

NO UNIT KERJA

2

Page 183: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

75

JUMLAH TENAGA MEDIS

DR SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI [a] JUMLAH DOKTER KELUARGA

1 3 4 5 6 79 Puskesmas Tanabatue 0 1 1 2 0

10 Puskesmas Mare 0 1 0 1 011 Puskesmas Sibulue 0 0 1 1 012 Puskesmas Cina 0 0 1 1 013 Puskesmas Barebbo 0 0 0 0 014 Puskesmas Kading 0 0 1 1 015 Puskesmas Ponre 0 1 0 1 016 Puskesmas Lonrong 0 0 0 0 017 Puskesmas Lappariaja 0 1 0 1 018 Puskesmas Lamuru 0 1 0 1 019 Puskesmas Tellu Limpoe 0 0 0 0 020 Puskesmas Bengo 0 1 0 1 021 Puskesmas Ulaweng 0 1 1 2 022 Puskesmas Palakka 0 1 0 1 023 Puskesmas Usa 0 1 0 1 024 Puskesmas Awaru 0 1 0 1 025 Puskesmas Paccing 0 0 0 0 026 Puskesmas Tellu SiattingE 0 1 0 1 027 Puskesmas Lamurukung 0 1 1 2 028 Puskesmas Amali 0 0 0 0 029 Puskesmas Ajangale 0 2 0 2 030 Puskesmas Timurung 0 0 0 0 031 Puskesmas Dua Boccoe 0 1 0 1 032 Puskesmas Pattiromampu 0 0 0 0 033 Puskesmas Cenrana 0 1 0 1 034 Puskesmas Watampone 0 0 1 1 035 Puskesmas Biru 0 2 2 4 036 Puskesmas BajoE 0 1 1 2 0

7312 KAB. SOPPENG - 21 13 34 - 1 Puskesmas TanjongE 0 2 1 3 02 Puskesmas Takalala 0 1 1 2 03 Puskesmas GoariE 0 1 1 2 04 Puskesmas Pacongkang 0 1 0 1 05 Puskesmas Cangadi 0 1 1 2 06 Puskesmas CabengE 0 1 1 2 07 Puskesmas Baringeng 0 1 1 2 08 Puskesmas Cakkuridi 0 0 0 0 09 Puskesmas Salotungo 0 3 1 4 0

10 Puskesmas Sewo 0 2 1 3 011 Puskesmas Malaka 0 2 1 3 012 Puskesmas Tajuncu 0 1 1 2 013 Puskesmas Leworeng 0 1 0 1 014 Puskesmas Panincong 0 1 1 2 015 Puskesmas Batu-Batu 0 1 1 2 016 Puskesmas Ganra 0 1 1 2 017 Puskesmas Citta 0 1 0 1 0

7313 KAB. WAJO 0 27 8 35 01 Puskesmas Tempe 0 3 1 4 02 Puskesmas Pattirosompe 0 1 1 2 03 Puskesmas Majauleng 0 1 1 2 04 Puskesmas Tosora 0 1 0 1 05 Puskesmas Belawa 0 2 1 3 06 Puskesmas Sappa 0 0 0 - 07 Puskesmas Pitumpanua 0 2 0 2 08 Puskesmas Sajoaning 0 1 1 2 09 Puskesmas Salobulo 0 1 0 1 0

10 Puskesmas Pammana 0 2 1 3 011 Puskesmas Lempa 0 1 0 1 012 Puskesmas Sabbangparu 0 1 1 2 0

NO UNIT KERJA

2

Page 184: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

76

JUMLAH TENAGA MEDIS

DR SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI [a] JUMLAH DOKTER KELUARGA

1 3 4 5 6 713 Puskesmas Liu 0 1 0 1 014 Puskesmas Tanasitolo 0 2 1 3 015 Puskesmas Wewang Rewu 0 1 0 1 016 Puskesmas Maniangpajo 0 2 0 2 017 Puskesmas Keera 0 1 0 1 018 Puskesmas Gilireng 0 1 0 1 019 Puskesmas Takkalalla 0 0 0 - 020 Puskesmas Parigi 0 0 0 - 021 Puskesmas Solo 0 2 0 2 022 Puskesmas Penrang 0 1 0 1 0

7314 KAB. SIDRAP 0 15 13 28 01 Puskesmas Baranti 0 1 1 2 02 Puskesmas Manisa 0 2 1 3 03 Puskesmas Pangkajene 0 2 2 4 04 Puskesmas Lawawoi 0 1 2 3 05 Puskesmas Bilokka 0 0 1 1 06 Puskesmas Kulo 0 1 2 3 07 Puskesmas Amparita 0 2 0 2 08 Puskesmas Tanru Tedong 0 1 1 2 09 Puskesmas Barukku 0 1 0 1 0

10 Puskesmas Belawae 0 0 0 0 011 Puskesmas Lancirang 0 1 0 1 012 Puskesmas Dongi 0 1 1 2 013 Puskesmas Empagae 0 1 1 2 014 Puskesmas Rappang 0 1 1 2 0

7315 KAB. PINRANG 0 16 5 21 01 Puskesmas Suppa 0 2 1 3 02 Puskesmas Mattombong 0 1 0 1 03 Puskesmas Lanrisang 0 0 0 0 04 Puskesmas Mattiro bulu 0 1 0 1 05 Puskesmas Salo 0 3 0 3 06 Puskesmas Sulili 0 1 0 1 07 Puskesmas Mattiro Deceng 0 1 0 1 08 Puskesmas Teppo 0 1 0 1 09 Puskesmas Cempa 0 2 0 2 0

10 Puskesmas Lampa 0 1 0 1 011 Puskesmas Batulappa 0 1 0 1 012 Puskesmas Tumpu 0 0 1 1 013 Puskesmas Tadang Palie 0 1 1 2 014 Puskesmas Bungi 0 0 1 1 015 Puskesmas Ujung Lero 0 1 1 2 0

7316 KAB. ENREKANG 0 16 6 22 01 Puskesmas Anggeraja 0 1 1 2 02 Puskesmas Baraka 0 1 0 1 03 Puskesmas Maiwa 0 2 1 3 04 Puskesmas Bungin 0 0 0 0 05 Puskesmas Kabere 0 1 0 1 06 Puskesmas Kota 0 1 1 2 07 Puskesmas Kalosi 0 2 0 2 08 Puskesmas Sudu 0 2 1 3 09 Puskesmas Sumbang 0 1 1 2 0

10 Puskesmas Malua 0 2 0 2 011 Puskesmas Buntu Batu 0 1 1 2 012 Puskesmas Masalle 0 1 0 1 013 Puskesmas Baroko 0 1 0 1 0

7317 KAB. LUWU 0 16 5 21 01 Puskesmas Larompong sel - 1 - 1 02 Puskesmas Larompong - 1 1 2 03 Puskesmas Suli - 1 - 1 0

NO UNIT KERJA

2

Page 185: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

77

JUMLAH TENAGA MEDIS

DR SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI [a] JUMLAH DOKTER KELUARGA

1 3 4 5 6 74 Puskesmas Suli Barat - - - 0 05 Puskesmas Belopa - 1 1 2 06 Puskesmas Barana - 1 1 2 07 Puskesmas Bajo - 1 - 1 08 Puskesmas Bajo Barat - - - 0 09 Puskesmas Latimojong - - - 0 0

10 Puskesmas Kamanre - - - 0 011 Puskesmas Ponrang Selatan - - - 0 012 Puskesmas Ponrang - 2 - 2 013 Puskesmas Noling - 1 - 1 014 Puskesmas Bua - 2 1 3 015 Puskesmas Bastem - 1 - 1 016 Puskesmas Walenrang - 3 - 3 017 Puskesmas Walenrang Timur - - - 0 018 Puskesmas Walenrang Barat - - - 0 019 Puskesmas Walenrang Utara - 1 1 2 020 Puskesmas Lamasi - - - 0 021 Puskesmas Lamasi Timur - - - 0 0

7318 KAB. TATOR 0 18 8 26 01 Puskesmas Makale 0 3 1 4 02 Puskesmas Getengan 0 2 1 3 03 Puskesmas Rembon 0 1 1 2 04 Puskesmas Ulusalu 0 1 0 1 05 Puskesmas Bittuang 0 1 1 2 06 Puskesmas Madandan 0 1 1 2 07 Puskesmas Kondoran 0 1 1 2 08 Puskesmas Buakayu 0 1 0 1 09 Puskesmas Buntu Limbong 0 1 0 1 0

10 Puskesmas Rante Alang 0 1 0 1 011 Puskesmas Kondodewata 0 1 0 1 012 Puskesmas Sandabilik 0 1 1 2 013 Puskesmas Ratte 0 1 1 2 014 Puskesmas Rantetayo 0 1 0 1 015 Puskesmas Makale Utara 0 1 0 1 016 Puskesmas Batu Sura' 0 0 0 0 017 Puskesmas Rano 0 0 0 0 018 Puskesmas Kurra 0 0 0 0 019 Puskesmas Lekke 0 0 0 0 020 Puskesmas Tumbang Datu 0 0 0 0 0

7322 KAB. LUWU UTARA 0 14 7 21 01 Puskesmas Sabbang 0 1 1 2 02 Puskesmas Baebunta 0 2 1 3 03 Puskesmas Lara 0 1 0 1 04 Puskesmas Malangke 0 1 0 1 05 Puskesmas Malangke Barat 0 1 1 2 06 Puskesmas Masamba 0 1 1 2 07 Puskesmas Mappedeceng 0 1 1 2 08 Puskesmas Sukamaju 0 1 1 2 09 Puskesmas Bone-Bone 0 3 1 4 0

10 Puskesmas Seko 0 1 0 1 011 Puskesmas Limbong 0 0 0 0 012 Puskesmas Rampi 0 1 0 1 0

7325 KAB. LUWU TIMUR - 31 14 45 - 1 Puskesmas Burau 0 2 1 3 02 Puskesmas Wotu 0 2 1 3 03 Puskesmas Mangkutana 0 3 1 4 04 Puskesmas Kalaena Kiri 0 2 1 3 05 Puskesmas Kertoraharjo 0 2 1 3 06 Puskesmas Angkona 0 2 1 3 0

NO UNIT KERJA

2

Page 186: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

78

JUMLAH TENAGA MEDIS

DR SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI [a] JUMLAH DOKTER KELUARGA

1 3 4 5 6 77 Puskesmas Malili 0 4 1 5 08 Puskesmas Lampia 0 1 2 3 09 Puskesmas Nuha 0 4 1 5 0

10 Puskesmas Sorowako 0 3 1 4 011 Puskesmas Timampu 0 1 1 2 012 Puskesmas Wawondula 0 3 1 4 013 Puskesmas Bantilang 0 2 1 3 0

7371 KOTA MAKASSAR 6 89 66 161 - 1 Puskesmas Pattingalloang 0 4 2 6 02 Puskesmas Tabaringan 0 2 3 5 03 Puskesmas P. Barrang Lompo 0 2 0 2 04 Puskesmas Jumpandang Baru 2 5 2 9 05 Puskesmas Rappokalling 0 2 2 4 06 Puskesmas Kaluku Bodoa 0 3 2 5 07 Puskesmas Layang 0 1 1 2 08 Puskesmas Malimongan Baru 0 1 1 2 09 Puskesmas Tarakan 0 2 1 3 0

10 Puskesmas Andalas 0 2 1 3 011 puskesmas Makkasau 0 4 2 6 012 Puskesmas Bara-Baraya 0 3 3 6 013 Puskesmas Maccini Sawah 0 2 2 4 014 Puskesmas Maradekaya 0 2 1 3 015 Puskesmas Mamajang 1 3 2 6 016 Puskesmas Cendrawasih 0 2 3 5 017 Puskesmas Dahlia 0 2 2 4 018 Puskesmas Pertiwi 0 2 2 4 019 Puskesmas Panambungan 0 2 1 3 020 Puskesmas Tamalate 0 2 3 5 021 Puskesmas Jongaya 0 4 2 6 022 Puskesmas Barombong 0 2 1 3 023 Puskesmas Kassi - Kassi 3 4 2 9 024 Puskesmas Mangasa 0 2 1 3 025 Puskesmas Minasa Upa 0 3 2 5 026 Puskesmas Batua 0 4 2 6 027 Puskesmas Pampang 0 2 2 4 028 Puskesmas Tammamaung 0 2 3 5 029 Puskesmas Karuwisi 0 2 1 3 030 Puskesmas Antang 0 2 2 4 031 Puskesmas Antang Perumnas 0 2 2 4 032 Puskesmas Tamangapa 0 2 2 4 033 Puskesmas Sudiang 0 2 2 4 034 Puskesmas Sudiang Raya 0 3 2 5 035 Puskesmas Sudiang Raya 0 1 2 3 036 Puskesmas Bira 0 2 1 3 037 Puskesmas Antara 0 2 1 3 0

7372 KOTA PARE-PARE 0 22 10 32 01 Puskesmas Lakessi 0 5 2 7 02 Puskesmas Cempae 0 3 2 5 03 Puskesmas Lapadde 0 4 2 6 04 Puskesmas Madising 0 5 1 6 05 Puskesmas Mitra K.B 0 3 1 4 06 Puskesmas Lumpue 0 2 2 4 0

7373 KOTA PALOPO 0 16 10 26 01 Puskesmas Maroangin 0 3 2 5 02 Puskesmas Bara Permai 0 1 1 2 03 Puskesmas Wara Timur 0 1 1 2 04 Puskesmas Wara Barat 0 2 1 3 05 Puskesmas Wara 0 0 0 0 06 Puskesmas Pontap 0 2 1 3 07 Puskesmas Benteng 0 3 1 4 08 Puskesmas Benteng 0 3 2 5 09 Puskesmas Wara Selatan 0 1 1 2 0

NO UNIT KERJA

2

Page 187: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

79

JUMLAH TENAGA MEDIS

DR SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI [a] JUMLAH DOKTER KELUARGA

1 3 4 5 6 77326 KAB. TORAJA UTARA 0 16 9 25 0

1 Puskesmas Rantepao 0 3 1 4 02 Puskesmas Laang Tanduk 0 1 0 1 03 Puskesmas Tikala 0 0 1 1 04 Puskesmas Tombang Kalua 0 1 1 2 05 PuskesmasTondon 0 1 1 2 06 Puskesmas Nanggala 0 1 0 1 07 Puskesmas Buntao' 0 1 0 1 08 Puskesmas Rantebua 0 1 0 1 09 Puskesmas Rante Pangli 0 1 1 2 0

10 Puskesmas Lempo 0 1 1 2 011 Puskesmas Sa'dan M 0 1 1 2 012 Puskesmas Pasang 0 0 0 0 013 Puskesmas Pangala' 0 2 1 3 014 Puskesmas Baruppu' 0 1 0 1 015 Puskesmas Ta'ba 0 1 1 2 0

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 6 568 313 887 - 2 RUMAH SAKIT

7301 RSU SELAYAR 4 12 1 17 - 7302 RSU BULUKUMBA 9 12 1 22 - 7303 RSU PROF. DR. ANWAR MAKKATUTU BANTAENG 4 11 2 17 - 7304 RSU LANTO DG. PASEWANG JENEPONTO 1 11 3 15 - 7305 RSU PATTALASSANG TAKALAR 28 148 12 188 - 7306 RSU SYEKH YUSUF GOWA 18 12 5 35 -

RB MATTIROBAJI ** - 1 - 1 - 7307 RSU SINJAI 2 11 2 15 - 7308 RSU SALEWANGENG MAROS 7 11 6 247309 RSU PANGKEP 11 11 3 25 -

RS SEMEN TONASA ** - 5 - 5 - 7310 RSU BARRU 5 9 3 17 - 7311 RSU TENRIAWARU BONE 11 6 3 20 2 7312 RSU AJAPANGE SOPPENG 0 7 2 97313 RSU LAMADUKELLENG WAJO 4 6 3 13 -

RSU PRIMA HUSADA 4 3 0 7 - RSU SIWA - 1 1 2 -

7314 RSU NENEMALLOMO SIDRAP 6 8 3 17 - RSU ARIFIN NU'MANG SIDRAP - 5 2 7 -

7315 RSU LASINRANG PINRANG 6 11 2 197316 RSU ENREKANG 5 9 1 15 - 7317 RSU BATARA GURU 1 3 - 4 -

RS KALANG-KALANG - 07318 RSU LAKIPADADA TATOR 7 6 2 15 -

RS FATIMA MAKALE ** 1 1 - 2 - RS KUSTA BATULELENG ** - - - 0 -

7322 RSU ANDI JEMMA LUWU UTARA 8 7 1 167325 RS INCO SOROAKO ** 4 7 2 137371 RSUP WAHIDIN SUDIROHUSODO 77 25 9 111 -

BPRS LABUANG BAJI 39 17 6 62 - BPRS DADI 26 18 5 49 - RSU HAJI 18 6 6 30 - RSU DAYA 21 11 6 38 - RSIA FATIMA 5 3 3 11RSB PERTIWI 8 4 2 14RS KUSTA DAYA 0RS IBNU SINA 130 15 9 154 - RS HIKMAH 140 7 - 147 - RS AKADEMIS 77 10 2 89 - RS STELLA MARIS 91 12 2 105 - RS GRESTELINA 61 7 2 70 - RS FAISAL - 10 4 14 - RS LURAMAY 13 4 1 18 - RS CATHERINE BOOTH 0RSB SENTOSA 0RSB RESTU 0RSB WAHYU 0RSB ELIM 0RSB ST. KHADIDJAH 0RSB ST. MARYAM 0RS BHAYANGKARA 38 26 3 67 -

NO UNIT KERJA

2

Page 188: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

80

JUMLAH TENAGA MEDIS

DR SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI [a] JUMLAH DOKTER KELUARGA

1 3 4 5 6 7RS PELAMONIA 29 19 5 53 - RS JALA AMMARI 1 2 - 3 - RS MITRA HUSADA 18 5 3 26 -

7372 RSU ANDI MAKKASAU PAREPARE 13 3 3 19 - RS FATIMA PAREPARE - 6 1 7 - RS SUMANTRI PAREPARE - 2 1 3 - RS KUSTA LAULENG PAREPARE - 1 - 1 - RS BERSALIN ST. KHADIJAH - - - 0 - RS CATRINE BOOTH - 1 - 1 - RUMAH BERSALIN DHARMA HUSADA 0

7373 RSU. SAWERIGADING PALOPO 13 14 3 30 - RS. TENTARA 0RS. AT-MEDIKA 0BP/RB. BINTANG LAUT 0RB. SITI KHADIJAH 0RS Ibu Dab Anak ST, Madyang 0

7326 RS ELIM 10 8 2 20 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 974 570 138 1.682 2

3 INSTITUSI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN

7301 KAB. SELAYAR - - - 0 -

7302 KAB. BULUKUMBA - - - 0 -

7303 KAB. BANTAENG - - - 0 -

7304 KAB. JENEPONTO - - - 0 -

7305 KAB. TAKALAR - - - 0 -

7306 KAB. GOWA - - - 0 -

7307 KAB. SINJAI - - - 0 -

7308 KAB. MAROS 0

7309 KAB. PANGKEP - - - 0 -

7310 KAB. BARRU - - - 0 -

7311 KAB. BONE - - - 0 -

7312 KAB. SOPPENG - - - 0 -

7313 KAB. WAJO - - - 0 -

7314 KAB. SIDRAP - - - 0 -

7315 KAB. PINRANG 0

7316 KAB. ENREKANG - - - 0 -

7317 KAB. LUWU - - - 0 -

7318 KAB. TATOR - - - 0 -

7322 KAB. LUWU UTARA - - - 0 -

7325 KAB. LUWU TIMUR - - - 0 -

7371 KOTA MAKASSAR - - - 0 -

7372 KOTA PARE-PARE - - - 0 -

7373 KOTA PALOPO - - - 0

7326 KAB. TORAJA UTARA - - - 0 -

- - - - -

4 SARANA KESEHATAN LAIN

7301 KAB. SELAYAR - - - 0 -

7302 KAB. BULUKUMBA - - - 0 -

7303 KAB. BANTAENG - - - 0 -

7304 KAB. JENEPONTO - - - 0 -

NO UNIT KERJA

2

SUB JUMLAH INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

Page 189: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

81

JUMLAH TENAGA MEDIS

DR SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI [a] JUMLAH DOKTER KELUARGA

1 3 4 5 6 77305 KAB. TAKALAR - - - 0 -

7306 KAB. GOWA - - - 0 -

7307 KAB. SINJAI - - - 0 -

7308 KAB. MAROS 0

7309 KAB. PANGKEP - - - 0 -

7310 KAB. BARRU - - - 0 -

7311 KAB. BONE - - - 0 -

7312 KAB. SOPPENG - - - 0 -

7313 KAB. WAJO - - - 0 -

7314 KAB. SIDRAP - - - 0 -

7315 KAB. PINRANG 0

7316 KAB. ENREKANG - - - 0 -

7317 KAB. LUWU - - - 0

7318 KAB. TATOR - - - 0 -

7322 KAB. LUWU UTARA - - - 0 -

7325 KAB. LUWU TIMUR - - - 0 -

7371 KOTA MAKASSAR - - - 0 -

7372 KOTA PARE-PARE - - - 0 -

7373 KOTA PALOPO - - - 0 -

7326 KAB. TORAJA UTARA - - - 0 -

- - - - -

5 DINAS KESEHATAN KAB./KOTA

7301 KAB. SELAYAR - 3 - 3 -

7302 KAB. BULUKUMBA - 1 - 1 -

7303 KAB. BANTAENG - 1 - 1 -

7304 KAB. JENEPONTO - 1 - 1 -

7305 KAB. TAKALAR - 4 1 5 -

7306 KAB. GOWA - 2 - 2 -

7307 KAB. SINJAI - 2 - 2 -

7308 KAB. MAROS 1 1

7309 KAB. PANGKEP - 3 - 3 -

7310 KAB. BARRU - - 1 1 -

7311 KAB. BONE 1 - - 1 -

7312 KAB. SOPPENG - 1 - 1 -

7313 KAB. WAJO - 1 - 1 -

7314 KAB. SIDRAP - 1 - 1 -

7315 KAB. PINRANG 1 1

7316 KAB. ENREKANG - 1 - 1 -

7317 KAB. LUWU - 1 - 1 -

7318 KAB. TATOR 1 1 1 3 0

7322 KAB. LUWU UTARA - 1 - 1 -

NO UNIT KERJA

2

SUB JUMLAH SARANA KESEHATAN LAIN

Page 190: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

82

JUMLAH TENAGA MEDIS

DR SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI [a] JUMLAH DOKTER KELUARGA

1 3 4 5 6 77325 KAB. LUWU TIMUR - 2 - 2 -

7371 KOTA MAKASSAR - 4 3 7 -

7372 KOTA PARE-PARE - 2 - 2 -

7373 KOTA PALOPO - 1 - 1 -

7326 KAB. TORAJA UTARA - 1 - 1 -

1 25 6 44 - DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN 0

1 DINAS KESEHATAN PROVINSI 2 46 3 51 *

2 PUSAT PENGOBATAN GIGI DAN MULUT - - 15 15 *

3 PUSAT PENGOBATAN KULIT. KELAMIN & AIDS 2 2 - 4 *

4 AKPER ANGING MAMIRI - - - 0 *

5 UNIT TRANSFUSI DARAH PEMBINA - 4 - 4 *

4 52 18 74 - 985 1.215 475 2.687 2

32,26 Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2009

Keterangan:

Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis

Perawa: termasuk lulusan DIII dan S1

Farmas: Apoteker, Asisten Apoteker

Gizi : Lulusan D1 dan DIII Gizi (SPAG dan AKZI)

SUB JUMLAH DINKES PROV.

JUMLAH

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK

NO UNIT KERJA

2

SUB JUMLAH DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

Page 191: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

83

TABEL 56

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATANPROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI

APOTEKER S1 FARMASI D-III FARMASI

ASS APOTEKER JUMLAH D-IV/S1 GIZI D-III GIZI D-I GIZI JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8 9 10 111 PUSKESMAS

7301 KAB. SELAYAR 0 2 2 1 5 2 7 4 131 Puskesmas Bontoharu 0 1 1 0 2 1 0 0 1 2 Puskesmas Barugaia 0 0 1 0 1 1 1 0 2 3 Puskesmas Buki 0 0 0 0 - 0 0 1 1 4 Puskesmas Bontomatene 0 0 0 1 1 0 0 1 1 5 Puskesmas Bontosunggu 0 0 0 0 - 0 1 0 1 6 Puskesmas Bontosikuyu 0 1 0 0 1 0 1 1 2 7 Puskesmas Lowa 0 0 0 0 - 0 0 1 1 8 Puskesmas Pasimasunggu 0 0 0 0 - 0 0 0 - 9 Puskesmas Ujung Jampea 0 0 0 0 - 0 1 0 1

10 Puskesmas Pasitallu 0 0 0 0 - 0 1 0 1 11 puskesmas Pasimarannu 0 0 0 0 - 0 1 0 1 12 Puskesmas Pasilambena 0 0 0 0 - 0 1 0 1

7302 KAB. BULUKUMBA 2 4 6 2 14 - 17 5 22 1 Puskesmas Ponre 0 0 0 1 1 0 1 0 1 2 Puskesmas Gattareng 0 0 1 0 1 0 1 0 1 3 Puskesmas Borong Rappoa 0 0 0 0 - 0 1 0 1 4 Puskesmas Balibo 0 0 1 0 1 0 1 0 1 5 Puskesmas Caile 1 1 0 0 2 0 1 0 1 6 Puskesmas Ujung Loe 0 0 1 0 1 0 3 0 3 7 Puskesmas Manyampa 0 0 0 0 - 0 1 1 2 8 Puskesmas Bonto Bahari 0 1 0 0 1 0 1 1 2 9 Puskesmas Bonto Tiro 0 1 1 0 2 0 0 1 1

10 Puskesmas Batang 0 1 0 0 1 0 0 0 - 11 Puskesmas Herlang 0 0 1 0 1 0 0 1 1 12 Puskesmas Karassing 0 0 0 0 - 0 0 0 - 13 Puskesmas Kajang 1 0 0 0 1 0 1 0 1 14 Puskesmas Lembanna 0 0 0 0 - 0 1 0 1 15 Puskesmas Tanete 0 0 0 0 - 0 2 1 3 16 Puskesmas Bonto Bangun 0 0 1 1 2 0 3 0 3

7303 KAB. BANTAENG 1 0 2 7 10 2 10 0 121 Puskesmas Bissappu 0 0 0 1 1 0 1 0 1 2 Puskesmas Ulugalung 0 0 0 1 1 0 1 0 1 3 Puskesmas lasepang 0 0 1 1 2 0 1 0 1 4 puskesmas Campagaloe 0 0 0 0 - 0 1 0 1 5 Puskesmas Kassi-kassi 0 0 0 1 1 1 1 0 2 6 Puskesmas Loka 0 0 1 1 2 0 0 0 - 7 Puskesmas Sinoa 0 0 0 0 - 0 1 0 1 8 Puskesmas Banyorang 0 0 0 1 1 1 0 0 1 9 Puskesmas Moti 0 0 0 1 1 0 1 0 1

10 Puskesmas Baruga 0 0 0 0 - 0 1 0 1 11 Puskesmas Dampang 1 0 0 0 1 0 1 0 1 12 Puskesmas Kota 0 0 0 0 - 0 1 0 1

7304 KAB. JENEPONTO 0 1 0 8 9 0 8 2 101 Puskesmas Binamu 0 0 0 0 - 0 0 0 - 2 Puskesmas Binamu Kota 0 0 0 1 1 0 0 0 - 3 Puskesmas Bontosunggu Kota 0 0 0 0 - 0 0 1 1 4 Puskesmas Bontomate'ne 0 0 0 1 1 0 0 0 - 5 Puskesmas Bululoe 0 0 0 0 - 0 1 0 1 6 Puskesmas Tamalatea 0 0 0 1 1 0 0 0 - 7 Puskesmas Bontoramba 0 0 0 0 - 0 1 0 1 8 Puskesmas Bangkala 0 1 0 0 1 0 0 0 - 9 Puskesmas Buludoang 0 0 0 1 1 0 0 1 1

NO UNIT KERJA

2

Page 192: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

84

TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI

APOTEKER S1 FARMASI D-III FARMASI

ASS APOTEKER JUMLAH D-IV/S1 GIZI D-III GIZI D-I GIZI JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8 9 10 1110 Puskesmas Barana 0 0 0 0 - 0 1 0 1 11 Puskesmas Togo-togo 0 0 0 1 1 0 0 0 - 12 Puskesmas Tarowang 0 0 0 1 1 0 0 0 - 13 Puskesmas Tino 0 0 0 1 1 0 1 0 1 14 Puskesmas Arungkeke 0 0 0 0 - 0 0 0 - 15 Puskesmas Tolo 0 0 0 1 1 0 1 0 1 16 Puskesmas Rumbia 0 0 0 0 - 0 1 0 1 17 Puskesmas Tompobulu 0 0 0 0 - 0 1 0 1 18 Puskesmas Kapita 0 0 0 0 - 0 1 0 1

7305 KAB. TAKALAR 0 3 1 8 12 3 13 4 201 Puskesmas Mangarabombang 0 0 0 1 1 0 2 0 2 2 Puskesmas Pattopakang 0 1 0 0 1 0 1 0 1 3 Puskesmas Mappakasunggu 0 0 0 1 1 0 1 1 2 4 Puskesmas Sanrobone 0 0 0 1 1 0 1 0 1 5 Puskesmas Pol. Selatan 0 0 1 0 1 0 2 1 3 6 Puskesmas Bulukunyi 0 0 0 1 1 1 0 0 1 7 Puskesmas Pol. Utara 0 0 0 1 1 0 1 0 1 8 Puskesmas Towata 0 0 0 0 - 0 1 0 1 9 Puskesmas Ko'mara 0 0 0 1 1 0 0 1 1

10 Puskesmas Galesong Selatan 0 0 0 1 1 0 1 0 1 11 Puskesmas Bontomarannu 0 1 0 0 1 0 0 1 1 12 Puskesmas Gal. utara 0 0 0 0 - 1 1 0 2 13 Puskesmas Aeng Towa 0 1 0 0 1 1 0 0 1 14 Puskesmas Pattallasang 0 0 0 1 1 0 2 0 2

7306 KAB. GOWA 5 3 5 11 24 0 14 5 191 Puskesmas Somba Opu 1 0 2 1 4 0 3 0 3 2 Puskesmas Samata 0 0 0 1 1 0 0 0 - 3 Puskesmas Tompobulu 0 0 0 0 - 0 1 0 1 4 puskesmas Bontonompo I 0 0 1 - 1 0 0 0 - 5 Puskesmas Bontonompo II 1 0 0 1 2 0 1 0 1 6 Puskesmas Pallangga 1 1 0 1 3 0 0 1 1 7 Puskesmas Kampili 0 0 1 1 2 0 0 1 1 8 Puskesmas Bajeng 1 1 0 0 2 0 1 0 1 9 Puskesmas Gentungan 0 0 1 0 1 0 1 1 2

10 Puskesmas Tinggimoncong 0 0 0 0 0 0 1 0 1 11 Puskesmas Parigi 0 0 0 0 0 0 0 0 012 Puskesmas Parangloe 0 1 0 1 2 0 1 0 1 13 Puskesmas Manuju 0 0 0 1 1 0 0 0 014 Puskesmas Bontomarannu 0 0 0 1 1 0 0 2 2 15 Puskesmas Pattallassang 0 0 0 1 1 0 1 0 1 16 Puskesmas Sapaya 0 0 0 0 0 0 0 0 017 Puskesmas Bontolempangan 1 0 0 0 1 0 2 0 2 18 Puskesmas Tonrorita 0 0 0 0 0 0 0 0 019 Puskesmas Lauwa 0 0 0 0 0 0 0 0 020 Puskesmas Tamaona 0 0 0 1 1 0 0 0 021 Puskesmas Moncobalang 0 0 0 1 1 0 1 0 1 22 Puskesmas Kanjilo 0 0 0 0 0 0 1 0 1

7307 KAB. SINJAI 0 1 2 0 3 0 14 0 141 Puskesmas Balangnipa 0 0 1 0 1 0 1 0 12 Puskesmas Pulau IX 0 0 0 0 0 0 1 0 13 Puskesmas Bulupoddo 0 0 0 0 0 0 1 0 14 Puskesmas Samataring 0 0 0 0 0 0 1 0 15 Puskesmas Panaikang 0 1 0 0 1 0 1 0 16 Puskesmas Kampala 0 0 0 0 0 0 1 0 17 Puskesmas Lappae 0 0 0 0 0 0 1 0 18 Puskesmas Mannanti 0 0 0 0 0 0 1 0 19 Puskesmas Aska 0 0 0 0 0 0 1 0 1

10 Puskesmas Samaenre 0 0 1 0 1 0 1 0 111 Puskesmas Lappadata 0 0 0 0 0 0 1 0 1

NO UNIT KERJA

2

Page 193: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

85

TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI

APOTEKER S1 FARMASI D-III FARMASI

ASS APOTEKER JUMLAH D-IV/S1 GIZI D-III GIZI D-I GIZI JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8 9 10 1112 Puskesmas Manimpahoi 0 0 0 0 0 0 1 0 113 Puskesmas Borong Kompleks 0 0 0 0 0 0 1 0 114 Puskesmas Manipi 0 0 0 0 0 0 0 0 015 Puskesmas Tengngalembang 0 0 0 0 0 0 1 0 1

7308 KAB. MAROS 4 6 3 7 20 4 27 3 34 1 Puskesmas Hasanuddin - - - 2 2 1 3 1 5 2 Puskesmas Moncongloe - 1 - 2 3 - 1 - 1 3 Puskesmas Mattirotasi - - - - - - 2 - 2 4 Puskesmas Barandasi - 1 - - 1 1 3 - 4 5 Puskesmas Marusu - 1 - 2 3 - 2 - 2 6 Puskesmas Alliritengae 1 - 1 - 2 1 4 1 6 7 Puskesmas Tunikamaseang - 1 1 - 2 - 3 - 3 8 Puskesmas Bantimurung 1 1 - - 2 - 2 - 2 9 Puskesmas Simbang - - - - - - 2 - 2

10 Puskesmas Carangki - - - - - - 2 1 3 11 Puskesmas Tompobulu 0 1 - - 1 1 - - 1 12 Puskesmas Camba 1 - 1 - 2 - 1 - 1 13 Puskesmas Cenrana 1 0 0 - 1 - 1 - 1 14 Puskesmas Ladange - - - 1 1 - 1 - 1

7309 KAB. PANGKEP 2 2 8 7 19 - 25 3 28 1 Puskesmas Kota Pangkajene 0 0 0 0 - 0 1 0 1 2 Puskesmas Bonto Perak 0 0 0 1 1 0 1 1 2 3 Puskesmas Minasate'ne 0 0 0 1 1 0 2 0 2 4 Puskesmas kalabbirang 1 0 0 0 1 0 2 0 2 5 Puskesmas Bungoro 0 0 0 2 2 0 1 0 1 6 Puskesmas Bowong Cindea 0 1 0 0 1 0 1 0 1 7 Puskesmas Labakkang 0 1 0 0 1 0 1 1 2 8 Puskesmas.Taraweang 0 0 0 1 1 0 1 0 1 9 Puskesmas Pundata baji 0 0 1 0 1 0 2 1 3

10 Puskesmas Ma'rang 0 0 0 1 1 0 3 0 3 11 Puskesmas Padang Lampe 0 0 1 0 1 0 1 0 1 12 Puskesmas Segeri 0 0 1 0 1 0 1 0 1 13 Puskesmas Mandalle 1 0 1 0 2 0 2 0 2 14 Puskesmas Balocci 0 0 0 1 1 0 2 0 2 15 Puskesmas Bantimala 0 0 1 0 1 0 2 0 2 16 Puskesmas .Lk.Tupa'biring 0 0 1 0 1 0 1 0 1 17 Puskesmas Sarappo 0 0 1 0 1 0 0 0 - 18 Puskesmas Lk.Tangaya 0 0 1 0 1 0 0 0 - 19 Puskesmas Lk.Kalmas 0 0 0 0 - 0 1 0 1

7310 KAB. BARRU 0 0 3 11 14 2 13 2 171 Puskesmas Pujananting 0 0 0 1 1 0 1 0 1 2 Puskesmas Ralla 0 0 1 1 2 0 1 0 1 3 Puskesmas Lisu 0 0 1 2 3 0 2 0 2 4 Puskesmas Pekkae 0 0 0 2 2 0 1 1 2 5 Puskesmas Padongko 0 0 0 1 1 1 2 1 4 6 Puskesmas Palakka 0 0 0 1 1 1 2 0 3 7 Puskesmas Madello 0 0 1 0 1 0 1 0 1 8 Puskesmas Mangkoso 0 0 0 1 1 0 1 0 1 9 Puskesmas Palanro 0 0 0 1 1 0 1 0 1

10 Puskesmas Bojo Baru 0 0 0 1 1 0 1 0 1 7311 KAB. BONE 0 0 1 6 7 0 18 15 33

1 Puskesmas Bontocani 0 0 0 0 - 0 2 0 2 2 Puskesmas Kahu 0 0 0 1 1 0 1 0 1 3 Puskesmas Palakka Kahu 0 0 0 0 - 0 0 0 - 4 Puskesmas Kajuara 0 0 0 0 - 0 1 0 1 5 Puskesmas Salomekko 0 0 0 0 - 0 1 1 2 6 Puskesmas Tonra 0 0 0 0 - 0 0 1 1 7 Puskesmas Patimpeng 0 0 0 0 - 0 1 0 1 8 Puskesmas Libureng 0 0 0 0 - 0 1 0 1

NO UNIT KERJA

2

Page 194: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

86

TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI

APOTEKER S1 FARMASI D-III FARMASI

ASS APOTEKER JUMLAH D-IV/S1 GIZI D-III GIZI D-I GIZI JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8 9 10 119 Puskesmas Tanabatue 0 0 0 0 - 0 0 0 -

10 Puskesmas Mare 0 0 0 0 - 0 1 1 2 11 Puskesmas Sibulue 0 0 0 1 1 0 0 1 1 12 Puskesmas Cina 0 0 0 0 - 0 2 0 2 13 Puskesmas Barebbo 0 0 1 0 1 0 0 1 1 14 Puskesmas Kading 0 0 0 0 - 0 0 1 1 15 Puskesmas Ponre 0 0 0 1 1 0 0 1 1 16 Puskesmas Lonrong 0 0 0 0 - 0 0 0 - 17 Puskesmas Lappariaja 0 0 0 0 - 0 0 0 - 18 Puskesmas Lamuru 0 0 0 0 - 0 1 1 2 19 Puskesmas Tellu Limpoe 0 0 0 0 - 0 1 0 1 20 Puskesmas Bengo 0 0 0 0 - 0 0 1 1 21 Puskesmas Ulaweng 0 0 0 0 - 0 1 1 2 22 Puskesmas Palakka 0 0 0 0 - 0 0 1 1 23 Puskesmas Usa 0 0 0 0 - 0 1 0 1 24 Puskesmas Awaru 0 0 0 0 - 0 0 0 - 25 Puskesmas Paccing 0 0 0 0 - 0 0 0 - 26 Puskesmas Tellu SiattingE 0 0 0 0 - 0 0 0 - 27 Puskesmas Lamurukung 0 0 0 0 - 0 0 1 1 28 Puskesmas Amali 0 0 0 0 - 0 0 0 - 29 Puskesmas Ajangale 0 0 0 0 - 0 1 1 2 30 Puskesmas Timurung 0 0 0 0 - 0 0 0 - 31 Puskesmas Dua Boccoe 0 0 0 0 - 0 2 0 2 32 Puskesmas Pattiromampu 0 0 0 0 - 0 0 0 - 33 Puskesmas Cenrana 0 0 0 0 - 0 0 1 1 34 Puskesmas Watampone 0 0 0 1 1 0 1 0 1 35 Puskesmas Biru 0 0 0 1 1 0 0 1 1 36 Puskesmas BajoE 0 0 0 1 1 0 0 0 -

7312 KAB. SOPPENG 0 0 9 2 11 0 21 4 251 Puskesmas TanjongE 0 0 0 1 1 0 2 0 2 2 Puskesmas Takalala 0 0 0 1 1 0 2 0 2 3 Puskesmas GoariE 0 0 1 0 1 0 1 0 1 4 Puskesmas Pacongkang 0 0 1 0 1 0 1 0 1 5 Puskesmas Cangadi 0 0 1 0 1 0 1 1 2 6 Puskesmas CabengE 0 0 1 0 1 0 1 0 1 7 Puskesmas Baringeng 0 0 1 0 1 0 0 1 1 8 Puskesmas Cakkuridi 0 0 0 0 - 0 2 0 2 9 Puskesmas Salotungo 0 0 0 0 - 0 0 1 1

10 Puskesmas Sewo 0 0 1 0 1 0 2 0 2 11 Puskesmas Malaka 0 0 0 0 - 0 1 0 1 12 Puskesmas Tajuncu 0 0 0 0 - 0 0 1 1 13 Puskesmas Leworeng 0 0 0 0 - 0 2 0 2 14 Puskesmas Panincong 0 0 1 0 1 0 2 0 2 15 Puskesmas Batu-Batu 0 0 1 0 1 0 1 0 1 16 Puskesmas Ganra 0 0 0 0 - 0 2 0 2 17 Puskesmas Citta 0 0 1 0 1 0 1 0 1

7313 KAB. WAJO 0 2 6 3 11 2 14 4 201 Puskesmas Tempe 0 0 0 0 0 1 1 0 2 2 Puskesmas Pattirosompe 0 0 0 0 0 0 0 1 1 3 Puskesmas Majauleng 0 0 0 1 1 0 1 0 1 4 Puskesmas Tosora 0 0 0 0 0 0 0 0 - 5 Puskesmas Belawa 0 0 1 0 1 0 1 0 1 6 Puskesmas Sappa 0 0 0 1 1 0 1 0 1 7 Puskesmas Pitumpanua 0 0 1 0 1 1 0 0 1 8 Puskesmas Sajoaning 0 0 1 0 1 0 1 0 1 9 Puskesmas Salobulo 0 0 0 0 0 0 1 0 1

10 Puskesmas Pammana 0 0 0 0 0 0 1 0 1 11 Puskesmas Lempa 0 0 0 0 0 0 1 0 1 12 Puskesmas Sabbangparu 0 0 1 0 1 0 1 0 1

NO UNIT KERJA

2

Page 195: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

87

TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI

APOTEKER S1 FARMASI D-III FARMASI

ASS APOTEKER JUMLAH D-IV/S1 GIZI D-III GIZI D-I GIZI JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8 9 10 1113 Puskesmas Liu 0 0 0 0 0 0 0 1 1 14 Puskesmas Tanasitolo 0 0 1 0 1 0 0 0 - 15 Puskesmas Wewang Rewu 0 0 0 1 1 0 1 0 1 16 Puskesmas Maniangpajo 0 1 0 0 1 0 1 1 2 17 Puskesmas Keera 0 0 0 0 0 0 0 0 - 18 Puskesmas Gilireng 0 0 1 0 1 0 1 0 1 19 Puskesmas Takkalalla 0 1 0 0 1 0 1 1 2 20 Puskesmas Parigi 0 0 0 0 0 0 0 0 - 21 Puskesmas Solo 0 0 0 0 0 0 1 0 1 22 Puskesmas Penrang 0 0 0 0 0 0 0 0 -

7314 KAB. SIDRAP - 5 5 1 11 2 10 - 12 1 Puskesmas Baranti 0 0 1 0 1 0 0 0 - 2 Puskesmas Manisa 0 0 0 1 1 0 1 0 1 3 Puskesmas Pangkajene 0 1 1 0 2 1 0 0 1 4 Puskesmas Lawawoi 0 0 0 0 - 0 0 0 - 5 Puskesmas Bilokka 0 0 1 0 1 0 0 0 - 6 Puskesmas Kulo 0 0 0 0 - 0 1 0 1 7 Puskesmas Amparita 0 1 0 0 1 0 0 0 - 8 Puskesmas Tanru Tedong 0 2 1 0 3 0 3 0 3 9 Puskesmas Barukku 0 0 0 0 - 0 1 0 1

10 Puskesmas Belawae 0 0 0 0 - 0 0 0 - 11 Puskesmas Lancirang 0 0 0 0 - 0 0 0 - 12 Puskesmas Dongi 0 0 0 0 - 0 2 0 2 13 Puskesmas Empagae 0 0 1 0 1 0 1 0 1 14 Puskesmas Rappang 0 1 0 0 1 1 1 0 2

7315 KAB. PINRANG 1 0 0 2 3 0 10 4 141 Puskesmas Suppa 0 0 0 0 - 0 0 0 - 2 Puskesmas Mattombong 0 0 0 1 1 0 1 0 1 3 Puskesmas Lanrisang 0 0 0 0 - 0 1 0 1 4 Puskesmas Mattiro bulu 0 0 0 0 - 0 0 1 1 5 Puskesmas Salo 0 0 0 0 - 0 2 1 3 6 Puskesmas Sulili 0 0 0 0 - 0 1 0 1 7 Puskesmas Mattiro Deceng 0 0 0 0 - 0 1 0 1 8 Puskesmas Teppo 0 0 0 0 - 0 1 0 1 9 Puskesmas Cempa 0 0 0 1 1 0 1 0 1

10 Puskesmas Lampa 0 0 0 0 - 0 0 0 - 11 Puskesmas Batulappa 0 0 0 0 - 0 0 1 1 12 Puskesmas Tumpu 0 0 0 0 - 0 0 1 1 13 Puskesmas Tadang Palie 0 0 0 0 - 0 1 0 1 14 Puskesmas Bungi 0 0 0 0 - 0 1 0 1 15 Puskesmas Ujung Lero 1 0 0 0 1 0 0 0 -

7316 KAB. ENREKANG 3 1 4 3 11 2 13 2 17 1 Puskesmas Anggeraja 1 0 0 0 1 0 2 0 2 2 Puskesmas Baraka 1 0 0 0 1 0 2 0 2 3 Puskesmas Maiwa 1 1 0 1 3 0 1 0 1 4 Puskesmas Bungin 0 0 1 0 1 0 2 0 2 5 Puskesmas Kabere 0 0 1 0 1 0 0 0 - 6 Puskesmas Kota 0 0 0 0 - 1 1 0 2 7 Puskesmas Kalosi 0 0 0 0 - 0 0 1 1 8 Puskesmas Sudu 0 0 0 0 - 0 0 0 - 9 Puskesmas Sumbang 0 0 0 1 1 1 1 0 2

10 Puskesmas Malua 0 0 0 0 - 0 2 0 2 11 Puskesmas Buntu Batu 0 0 0 1 1 0 2 0 2 12 Puskesmas Masalle 0 0 1 0 1 0 0 1 1 13 Puskesmas Baroko 0 0 1 0 1 0 0 0 -

7317 KAB. LUWU 7 4 1 4 16 - 16 16 32 1 Puskesmas Larompong sel - - - - - - - - - 2 Puskesmas Larompong - 1 - - 1 - 1 1 2 3 Puskesmas Suli - - - 1 1 - 2 2 4

NO UNIT KERJA

2

Page 196: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

88

TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI

APOTEKER S1 FARMASI D-III FARMASI

ASS APOTEKER JUMLAH D-IV/S1 GIZI D-III GIZI D-I GIZI JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8 9 10 114 Puskesmas Suli Barat - - - 1 1 - 1 1 2 5 Puskesmas Belopa 1 1 - - 2 - 1 1 2 6 Puskesmas Barana 1 1 - - 2 - 1 1 2 7 Puskesmas Bajo 1 - - - 1 - 2 2 4 8 Puskesmas Bajo Barat - - - - - - 1 1 2 9 Puskesmas Latimojong - - - - - - - - -

10 Puskesmas Kamanre - - 1 - 1 - 2 2 4 11 Puskesmas Ponrang Selatan - - - - - - - - - 12 Puskesmas Ponrang 1 - - - 1 - 1 1 2 13 Puskesmas Noling - - - - - - 1 1 2 14 Puskesmas Bua 1 1 - 1 3 - - - - 15 Puskesmas Bastem - - - - - - - - - 16 Puskesmas Walenrang 1 - - - 1 - 1 1 2 17 Puskesmas Walenrang Timur - - - - - - - - - 18 Puskesmas Walenrang Barat - - - - - - - - - 19 Puskesmas Walenrang Utara - - - - - - 1 1 2 20 Puskesmas Lamasi - - - - - - 1 1 2 21 Puskesmas Lamasi Timur 1 - - 1 2 - - - -

7318 KAB. TATOR 0 0 0 4 4 1 11 0 121 Puskesmas Makale 0 0 0 1 1 0 0 0 - 2 Puskesmas Getengan 0 0 0 0 - 0 1 0 1 3 Puskesmas Rembon 0 0 0 1 1 0 1 0 1 4 Puskesmas Ulusalu 0 0 0 0 - 0 1 0 1 5 Puskesmas Bittuang 0 0 0 1 1 0 1 0 1 6 Puskesmas Madandan 0 0 0 0 - 0 1 0 1 7 Puskesmas Kondoran 0 0 0 1 1 0 1 0 1 8 Puskesmas Buakayu 0 0 0 0 - 0 1 0 1 9 Puskesmas Buntu Limbong 0 0 0 0 - 0 1 0 1

10 Puskesmas Rante Alang 0 0 0 0 - 0 1 0 1 11 Puskesmas Kondodewata 0 0 0 0 - 0 0 0 - 12 Puskesmas Sandabilik 0 0 0 0 - 0 1 0 1 13 Puskesmas Ratte 0 0 0 0 - 0 0 0 - 14 Puskesmas Rantetayo 0 0 0 0 - 0 0 0 - 15 Puskesmas Makale Utara 0 0 0 0 - 0 1 0 1 16 Puskesmas Batu Sura' 0 0 0 0 - 0 0 0 - 17 Puskesmas Rano 0 0 0 0 - 0 0 0 - 18 Puskesmas Kurra 0 0 0 0 - 1 0 0 1 19 Puskesmas Lekke 0 0 0 0 - 0 0 0 - 20 Puskesmas Tumbang Datu 0 0 0 0 - 0 0 0 -

7322 KAB. LUWU UTARA 1 2 - - 3 - 12 3 15 1 Puskesmas Sabbang 0 1 0 0 1 0 2 0 2 2 Puskesmas Baebunta 0 0 0 0 - 0 1 0 1 3 Puskesmas Lara 0 1 0 0 1 0 0 1 1 4 Puskesmas Malangke 0 0 0 0 - 0 1 0 1 5 Puskesmas Malangke Barat 0 0 0 0 - 0 1 0 1 6 Puskesmas Masamba 1 0 0 0 1 0 2 0 2 7 Puskesmas Mappedeceng 0 0 0 0 - 0 0 1 1 8 Puskesmas Sukamaju 0 0 0 0 - 0 1 1 2 9 Puskesmas Bone-Bone 0 0 0 0 - 0 1 0 1

10 Puskesmas Seko 0 0 0 0 - 0 1 0 1 11 Puskesmas Limbong 0 0 0 0 - 0 1 0 1 12 Puskesmas Rampi 0 0 0 0 - 0 1 0 1

7325 KAB. LUWU TIMUR 1 6 10 3 20 2 12 - 14 1 Puskesmas Burau 0 1 1 0 2 0 1 0 1 2 Puskesmas Wotu 0 1 0 0 1 0 3 0 3 3 Puskesmas Mangkutana 0 0 1 0 1 0 0 0 - 4 Puskesmas Kalaena Kiri 0 0 1 0 1 0 1 0 1 5 Puskesmas Kertoraharjo 0 1 0 0 1 0 0 0 - 6 Puskesmas Angkona 0 0 0 0 - 0 1 0 1 7 Puskesmas Malili 0 1 0 0 1 0 2 0 2 8 Puskesmas Lampia 0 1 1 0 2 0 0 0 - 9 Puskesmas Nuha 0 1 1 0 2 0 2 0 2

NO UNIT KERJA

2

Page 197: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

89

TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI

APOTEKER S1 FARMASI D-III FARMASI

ASS APOTEKER JUMLAH D-IV/S1 GIZI D-III GIZI D-I GIZI JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8 9 10 1110 Puskesmas Sorowako 1 0 2 2 5 0 1 0 1 11 Puskesmas Timampu 0 0 0 0 - 1 0 0 1 12 Puskesmas Wawondula 0 0 2 1 3 0 1 0 1 13 Puskesmas Bantilang 0 0 1 0 1 1 0 0 1

7371 KOTA MAKASSAR 14 - - 44 58 - 30 20 50 1 Puskesmas Pattingalloang 2 0 0 1 3 0 1 1 2 2 Puskesmas Tabaringan 0 0 0 1 1 0 1 0 1 3 Puskesmas P. Barrang Lompo 0 0 0 0 - 0 1 0 1 4 Puskesmas Jumpandang Baru 1 0 0 1 2 0 1 0 1 5 Puskesmas Rappokalling 0 0 0 1 1 0 1 0 1 6 Puskesmas Kaluku Bodoa 0 0 0 1 1 0 1 0 1 7 Puskesmas Layang 0 0 0 1 1 0 1 0 1 8 Puskesmas Malimongan Baru 0 0 0 1 1 0 2 0 2 9 Puskesmas Tarakan 0 0 0 2 2 0 1 0 1

10 Puskesmas Andalas 1 0 0 1 2 0 0 1 1 11 puskesmas Makkasau 1 0 0 1 2 0 1 0 1 12 Puskesmas Bara-Baraya 1 0 0 2 3 0 0 2 2 13 Puskesmas Maccini Sawah 0 0 0 2 2 0 2 0 2 14 Puskesmas Maradekaya 0 0 0 1 1 0 1 1 2 15 Puskesmas Mamajang 1 0 0 2 3 0 2 0 2 16 Puskesmas Cendrawasih 0 0 0 2 2 0 0 1 1 17 Puskesmas Dahlia 0 0 0 1 1 0 0 1 1 18 Puskesmas Pertiwi 1 0 0 2 3 0 0 1 1 19 Puskesmas Panambungan 0 0 0 1 1 0 1 0 1 20 Puskesmas Tamalate 0 0 0 1 1 0 1 1 2 21 Puskesmas Jongaya 0 0 0 2 2 0 2 0 2 22 Puskesmas Barombong 0 0 0 1 1 0 0 1 1 23 Puskesmas Kassi - Kassi 1 0 0 3 4 0 0 2 2 24 Puskesmas Mangasa 0 0 0 1 1 0 1 1 2 25 Puskesmas Minasa Upa 1 0 0 1 2 0 0 2 2 26 Puskesmas Batua 1 0 0 1 2 0 3 0 3 27 Puskesmas Pampang 0 0 0 2 2 0 0 0 - 28 Puskesmas Tammamaung 0 0 0 1 1 0 1 1 2 29 Puskesmas Karuwisi 0 0 0 1 1 0 0 1 1 30 Puskesmas Antang 1 0 0 0 1 0 0 0 - 31 Puskesmas Antang Perumnas 0 0 0 1 1 0 1 1 2 32 Puskesmas Tamangapa 1 0 0 0 1 0 1 0 1 33 Puskesmas Sudiang 0 0 0 1 1 0 2 0 2 34 Puskesmas Sudiang Raya 1 0 0 1 2 0 1 0 1 35 Puskesmas Sudiang Raya 0 0 0 1 1 0 0 0 - 36 Puskesmas Bira 0 0 0 1 1 0 0 1 1 37 Puskesmas Antara 0 0 0 1 1 0 0 1 1

7372 KOTA PARE-PARE 4 - 2 4 10 1 8 - 9 1 Puskesmas Lakessi 0 0 1 1 2 0 1 0 1 2 Puskesmas Cempae 2 0 0 1 3 0 2 0 2 3 Puskesmas Lapadde 0 0 0 0 - 1 1 0 2 4 Puskesmas Madising 1 0 0 1 2 0 1 0 1 5 Puskesmas Mitra K.B 1 0 0 0 1 0 2 0 2 6 Puskesmas Lumpue 0 0 1 1 2 0 1 0 1

7373 KOTA PALOPO 4 3 2 3 12 2 8 0 101 Puskesmas Maroangin 0 0 0 1 1 0 1 0 1 2 Puskesmas Bara Permai 2 0 0 0 2 0 1 0 1 3 Puskesmas Wara Timur 0 1 1 1 3 0 1 0 1 4 Puskesmas Wara Barat 1 1 0 0 2 0 1 0 1 5 Puskesmas Wara 0 0 0 0 - 0 0 0 - 6 Puskesmas Pontap 0 0 0 1 1 0 2 0 2 7 Puskesmas Benteng 0 0 1 0 1 0 1 0 1 8 Puskesmas Benteng 0 0 0 0 - 0 0 0 - 9 Puskesmas Wara Selatan 1 1 0 0 2 2 1 0 3

7326 KAB. TORAJA UTARA 0 0 0 4 4 4 10 0 121 Puskesmas Rantepao 0 0 0 1 1 0 1 0 1 2 Puskesmas Laang Tanduk 0 0 0 0 - 0 1 0 1 3 Puskesmas Tikala 0 0 0 0 - 0 1 0 1 4 Puskesmas Tombang Kalua 0 0 0 1 1 0 1 0 1 5 PuskesmasTondon 0 0 0 0 - 1 1 0 2 6 Puskesmas Nanggala 0 0 0 0 - 0 1 0 1 7 Puskesmas Buntao' 0 0 0 0 - 1 0 0 1 8 Puskesmas Rantebua 0 0 0 0 - 0 0 0 - 9 Puskesmas Rante Pangli 0 0 0 1 1 0 1 0 1

NO UNIT KERJA

2

Page 198: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

90

TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI

APOTEKER S1 FARMASI D-III FARMASI

ASS APOTEKER JUMLAH D-IV/S1 GIZI D-III GIZI D-I GIZI JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8 9 10 1110 Puskesmas Lempo 0 0 0 0 - 0 0 0 - 11 Puskesmas Sa'dan M 0 0 0 0 - 0 1 0 1 12 Puskesmas Pasang 0 0 0 0 - 0 1 0 1 13 Puskesmas Pangala' 0 0 0 1 1 1 0 0 1 14 Puskesmas Baruppu' 0 0 0 0 1 0 015 Puskesmas Ta'ba 0 0 0 0 0 1 0

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 49 45 72 145 311 29 341 96 464 2 RUMAH SAKIT

7301 RSU SELAYAR 2 1 1 1 5 - 2 - 2 7302 RSU BULUKUMBA - - - - - - - - - 7303 RSU PROF. DR. ANWAR MAKKATUTU BANTAENG 1 - - 3 4 - 1 - 1 7304 RSU LANTO DG. PASEWANG JENEPONTO 3 1 1 - 5 - 1 - 1 7305 RSU PATTALASSANG TAKALAR - - - - - - - - - 7306 RSU SYEKH YUSUF GOWA 4 0 0 6 10 0 0 0 -

RB MATTIROBAJI ** 1 1 0 0 2 0 2 1 3 7307 RSU SINJAI 5 1 3 - 9 - 4 2 6 7308 RSU SALEWANGENG MAROS - - 7309 RSU PANGKEP 3 - - 2 5 - 2 1 3

RS SEMEN TONASA ** - - - 3 3 - - - - 7310 RSU BARRU - - - - - - - - - 7311 RSU TENRIAWARU BONE 4 - - 6 10 1 6 - 7 7312 RSU AJAPANGE SOPPENG 0 0 0 0 - 0 0 0 - 7313 RSU LAMADUKELLENG WAJO 2 - - 5 7 2 1 - 3

RSU PRIMA HUSADA 1 - - 1 2 - - - - 7314 RSU NENEMALLOMO SIDRAP 2 1 - 4 7 2 2 - 4

RSU ARIFIN NU'MANG SIDRAP 3 - 4 - 7 1 1 - 2 7315 RSU LASINRANG PINRANG 4 - 5 7 16 - 3 - 3 7316 RSU ENREKANG 4 1 3 1 9 - 4 - 4 7317 RSU BATARA GURU 4 6 - 2 12 1 4 5 10

RS KALANG-KALANG - - 7318 RSU LAKIPADADA TATOR 1 - - 1 2 8 - 1 9

RS FATIMA MAKALE ** 1 1 - - 2 - 1 - 1 RS KUSTA BATULELENG ** - - - - - - - - -

7322 RSU ANDI JEMMA LUWU UTARA 6 2 4 1 13 2 2 - 4 7325 RS INCO SOROAKO ** 3 0 2 0 5 0 1 0 1 7371 RSUP WAHIDIN SUDIROHUSODO 19 3 9 37 68 17 11 2 30

BPRS LABUANG BAJI 5 6 4 4 19 7 9 5 21 BPRS DADI 4 9 1 8 22 7 5 1 13 RSU HAJI 6 1 1 6 14 1 13 2 16 RSU DAYA 2 0 0 2 4 1 4 1 6 RSIA FATIMA - - RSB PERTIWI - - RS KUSTA DAYA - - RS IBNU SINA 1 9 1 4 15 0 3 0 3 RS HIKMAH 1 4 0 1 6 0 1 0 1 RS AKADEMIS 1 - 1 5 7 - 4 - 4 RS STELLA MARIS 4 1 - 12 17 - 3 - 3 RS GRESTELINA 2 4 1 2 9 - 3 - 3 RS FAISAL 1 - 3 1 5 2 - - 2 RS LURAMAY 1 - - - 1 1 - - 1 RS CATHERINE BOOTH - - RSB SENTOSA - - RSB RESTU - - RSB WAHYU - - RSB ELIM - - RSB ST. KHADIDJAH - - RSB ST. MARYAM - - RS BHAYANGKARA 6 5 3 - 14 2 - - 2 RS PELAMONIA 5 1 3 11 20 5 6 - 11 RS JALA AMMARI 1 2 1 3 7 - - - - RS BHAYANGKARA 2 1 - 1 4 1 - - 1

7372 RSU ANDI MAKKASAU PAREPARE 4 1 4 5 14 4 6 - 10 RS FATIMA PAREPARE 1 - - 2 3 - 1 - 1 RS SUMANTRI PAREPARE - - - - - - - - - RS KUSTA LAULENG PAREPARE 2 - - - 2 - 1 - 1 RS BERSALIN ST. KHADIJAH - - - - - - - - - RUMAH BERSALIN HIKMAH - - - - - - - - - RUMAH BERSALIN DHARMA HUSADA - - - - - - - - -

NO UNIT KERJA

2

Page 199: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

91

TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI

APOTEKER S1 FARMASI D-III FARMASI

ASS APOTEKER JUMLAH D-IV/S1 GIZI D-III GIZI D-I GIZI JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8 9 10 117373 RSU. SAWERIGADING PALOPO 5 2 1 2 10 2 6 0 8

RS. TENTARA - - RS. AT-MEDIKA - - BP/RB. BINTANG LAUT - - RB. SITI KHADIJAH - - RS Ibu Dab Anak ST, Madyang - -

7326 RS ELIM 1 0 0 3 4 0 2 0 2 - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 128 64 56 151 400 67 115 21 203

3 INSTITUSI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN

7301 KAB. SELAYAR - - - - - - - - -

7302 KAB. BULUKUMBA - - - - - - - - -

7303 KAB. BANTAENG - - - - - - - - -

7304 KAB. JENEPONTO - - - - - - - - -

7305 KAB. TAKALAR - - - - - - - - -

7306 KAB. GOWA - - - - - - - - -

7307 KAB. SINJAI - - - - - - - - -

7308 KAB. MAROS - -

7309 KAB. PANGKEP - - - - - - - - -

7310 KAB. BARRU - - - - - - - - -

7311 KAB. BONE - - - - - - - - -

7312 KAB. SOPPENG - - -

7313 KAB. WAJO - - - - - - - - -

7314 KAB. SIDRAP - - - - - - - - -

7315 KAB. PINRANG - -

7316 KAB. ENREKANG - - - - - - - - -

7317 KAB. LUWU - - - - - - - - -

7318 KAB. TATOR - - - - - - - - -

7322 KAB. LUWU UTARA - - - - - - - - -

7325 KAB. LUWU TIMUR - - - - - - - - -

7371 KOTA MAKASSAR - -

7372 KOTA PARE-PARE - - - - - - - - -

7373 KOTA PALOPO - - - - - - - - -

7326 KAB. TORAJA UTARA - - - - - - - - -

- - - - - - - - -

4 SARANA KESEHATAN LAIN

7301 KAB. SELAYAR 1 - - - 1 - - - -

7302 KAB. BULUKUMBA 2 - 1 1 4 - - - -

7303 KAB. BANTAENG - - - - - - - - -

7304 KAB. JENEPONTO - - - - - - - - -

7305 KAB. TAKALAR - - - - - - - - -

7306 KAB. GOWA - - - - - - - - -

7307 KAB. SINJAI - - - - - - - - -

7308 KAB. MAROS - -

7309 KAB. PANGKEP - - - - - - - - -

7310 KAB. BARRU - - - - - - - - -

NO UNIT KERJA

2

SUB JUMLAH INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

Page 200: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

92

TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI

APOTEKER S1 FARMASI D-III FARMASI

ASS APOTEKER JUMLAH D-IV/S1 GIZI D-III GIZI D-I GIZI JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8 9 10 117311 KAB. BONE - - - - - - - - -

7312 KAB. SOPPENG - - - - - - - - -

7313 KAB. WAJO - - - - - - - - -

7314 KAB. SIDRAP - - - - - - - - -

7315 KAB. PINRANG - -

7316 KAB. ENREKANG - - - - - - - - -

7317 KAB. LUWU - - - - - - - - -

7318 KAB. TATOR 1 0 0 3 4 0 0 0 -

7322 KAB. LUWU UTARA - - - - - - - - -

7325 KAB. LUWU TIMUR - - - - - - - - -

7371 KOTA MAKASSAR - - - - - -

7372 KOTA PARE-PARE - - - - - - - - -

7373 KOTA PALOPO - - - - - - - - -

7326 KAB. TORAJA UTARA - - - - - - - - -

3 - 1 1 9 - - - -

5 DINAS KESEHATAN KAB./KOTA

7301 KAB. SELAYAR - - - - - 2 - 1 3

7302 KAB. BULUKUMBA 2 1 - - 3 - 2 1 3

7303 KAB. BANTAENG - - - - - - - - -

7304 KAB. JENEPONTO - 5 1 - 6 - - - -

7305 KAB. TAKALAR 3 1 - - 4 - 1 - 1

7306 KAB. GOWA - -

7307 KAB. SINJAI 5 1 1 - 7 - - 1 1

7308 KAB. MAROS - -

7309 KAB. PANGKEP 3 1 - - 4 - - - -

7310 KAB. BARRU 3 2 - 2 7 2 - - 2

7311 KAB. BONE 6 - - 2 8 - 2 - 2

7312 KAB. SOPPENG 3 - 1 - 4 - 2 - 2

7313 KAB. WAJO 1 - - - 1 1 1 - 2

7314 KAB. SIDRAP - - - - - - - - -

7315 KAB. PINRANG 4 2 - 3 9 - - 2 2

7316 KAB. ENREKANG - - - - - - 1 - 1

7317 KAB. LUWU 5 2 - - 7 - - - -

7318 KAB. TATOR 1 - - 3 4 - - - -

7322 KAB. LUWU UTARA 1 2 1 1 5 - - - -

7325 KAB. LUWU TIMUR 2 3 1 3 9 - 1 - 1

7371 KOTA MAKASSAR 3 - - 1 4 - 2 1 3

7372 KOTA PARE-PARE 1 - 4 1 6 - 1 - 1

7373 KOTA PALOPO 3 - - - 3 - - - -

7326 KAB. TORAJA UTARA - - - - - - - - -

46 20 9 16 91 5 13 6 24

NO UNIT KERJA

2

SUB JUMLAH SARANA KESEHATAN LAIN

SUB JUMLAH DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

Page 201: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

93

TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI

APOTEKER S1 FARMASI D-III FARMASI

ASS APOTEKER JUMLAH D-IV/S1 GIZI D-III GIZI D-I GIZI JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

1 DINAS KESEHATAN PROVINSI 2 - - - 2 - 2 - 2

2 PUSAT PENGOBATAN GIGI DAN MULUT - - - - - - - - -

3 PUSAT PENGOBATAN KULIT. KELAMIN & AIDS 1 - 2 - 3 - - - -

4 AKPER ANGING MAMIRI - - - - - - - - -

5 UNIT TRANSFUSI DARAH PEMBINA - - - - - - - - -

3 - 2 - 5 - 2 - 2

229 129 140 313 816 101 471 123 693

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 2,75 1,21 5,65

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2009

NO UNIT KERJA

SUB JUMLAH DINKES PROV.

JUMLAH

2

Page 202: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

94

TABEL 57

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATANPROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

TENAGA KEPERAWATAN

PERAWAT BIDAN

SARJANA KEPW DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8 91 PUSKESMAS

7301 KAB. SELAYAR 2 44 80 126 3 29 321 Puskesmas Bontoharu 1 9 19 29 0 5 5 2 Puskesmas Barugaia 1 2 7 10 0 4 4 3 Puskesmas Buki 0 2 4 6 0 2 2 4 Puskesmas Bontomatene 0 4 7 11 1 5 6 5 Puskesmas Bontosunggu 0 4 4 8 0 2 2 6 Puskesmas Bontosikuyu 0 4 3 7 0 3 3 7 Puskesmas Lowa 0 1 6 7 1 1 2 8 Puskesmas Pasimasunggu 0 2 6 8 1 1 2 9 Puskesmas Ujung Jampea 0 1 5 6 0 1 1

10 Puskesmas Pasitallu 0 5 12 17 0 3 3 11 puskesmas Pasimarannu 0 6 4 10 0 2 2 12 Puskesmas Pasilambena 0 4 3 7 0 0 -

7302 KAB. BULUKUMBA 1 74 75 150 16 64 801 Puskesmas Ponre 0 7 6 13 1 11 12 2 Puskesmas Gattareng 0 3 3 6 1 4 5 3 Puskesmas Borong Rappoa 0 3 0 3 0 2 2 4 Puskesmas Balibo 0 8 2 10 1 1 2 5 Puskesmas Caile 0 9 6 15 3 2 5 6 Puskesmas Ujung Loe 0 4 8 12 0 7 7 7 Puskesmas Manyampa 0 3 1 4 0 2 2 8 Puskesmas Bonto Bahari 0 4 8 12 1 5 6 9 Puskesmas Bonto Tiro 0 5 3 8 1 3 4

10 Puskesmas Batang 0 4 2 6 1 3 4 11 Puskesmas Herlang 0 4 3 7 1 2 3 12 Puskesmas Karassing 1 3 2 6 1 2 3 13 Puskesmas Kajang 0 3 5 8 1 1 2 14 Puskesmas Lembanna 0 2 7 9 1 3 4 15 Puskesmas Tanete 0 6 11 17 3 6 9 16 Puskesmas Bonto Bangun 0 6 8 14 0 10 10

7303 KAB. BANTAENG 0 45 4 49 50 2 521 Puskesmas Bissappu 0 3 0 3 4 0 4 2 Puskesmas Ulugalung 0 5 0 5 8 0 8 3 Puskesmas lasepang 0 1 0 1 3 0 3 4 puskesmas Campagaloe 0 5 1 6 4 0 4 5 Puskesmas Kassi-kassi 0 3 0 3 5 0 5 6 Puskesmas Loka 0 3 0 3 6 0 6 7 Puskesmas Sinoa 0 3 0 3 0 0 - 8 Puskesmas Banyorang 0 4 1 5 7 2 9 9 Puskesmas Moti 0 5 1 6 4 0 4

10 Puskesmas Baruga 0 5 1 6 6 0 6 11 Puskesmas Dampang 0 4 0 4 3 0 3 12 Puskesmas Kota 0 4 0 4 0 0 -

7304 KAB. JENEPONTO 0 62 60 122 20 47 671 Puskesmas Binamu 0 3 1 4 2 1 3 2 Puskesmas Binamu Kota 0 3 2 5 1 2 3 3 Puskesmas Bontosunggu Kota 0 2 3 5 0 3 3 4 Puskesmas Bontomate'ne 0 3 2 5 1 5 6 5 Puskesmas Bululoe 0 5 3 8 2 1 3 6 Puskesmas Tamalatea 0 4 6 10 4 5 9 7 Puskesmas Bontoramba 0 5 5 10 4 1 5 8 Puskesmas Bangkala 0 8 11 19 1 7 8

NO UNIT KERJA

2

Page 203: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

95

TENAGA KEPERAWATAN

PERAWAT BIDAN

SARJANA KEPW DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8 99 Puskesmas Buludoang 0 5 4 9 0 4 4

10 Puskesmas Barana 0 1 3 4 0 3 3 11 Puskesmas Togo-togo 0 6 4 10 0 3 3 12 Puskesmas Tarowang 0 0 0 - 0 0 - 13 Puskesmas Tino 0 2 3 5 0 2 2 14 Puskesmas Arungkeke 0 0 5 5 1 3 4 15 Puskesmas Tolo 0 5 2 7 0 4 4 16 Puskesmas Rumbia 0 4 3 7 1 1 2 17 Puskesmas Tompobulu 0 4 3 7 2 2 4 18 Puskesmas Kapita 0 2 0 2 1 0 1

7305 KAB. TAKALAR 7 74 57 138 21 47 68 1 Puskesmas Mangarabombang 0 3 5 8 1 5 6 2 Puskesmas Pattopakang 0 1 8 9 2 2 4 3 Puskesmas Mappakasunggu 0 6 3 9 1 0 1 4 Puskesmas Sanrobone 1 2 2 5 1 3 4 5 Puskesmas Pol. Selatan 0 7 1 8 1 3 4 6 Puskesmas Bulukunyi 0 5 5 10 3 0 3 7 Puskesmas Pol. Utara 0 8 6 14 3 2 5 8 Puskesmas Towata 0 7 3 10 1 4 5 9 Puskesmas Ko'mara 1 5 6 12 2 0 2

10 Puskesmas Galesong Selatan 2 1 8 11 1 10 11 11 Puskesmas Bontomarannu 0 5 2 7 1 6 7 12 Puskesmas Gal. utara 1 9 4 14 3 1 4 13 Puskesmas Aeng Towa 0 7 2 9 1 4 5 14 Puskesmas Pattallasang 2 8 2 12 0 7 7

7306 KAB. GOWA 2 104 92 198 15 130 145 1 Puskesmas Somba Opu 0 7 4 11 0 8 8 2 Puskesmas Samata 1 3 3 7 2 6 8 3 Puskesmas Tompobulu 0 1 3 4 0 7 7 4 puskesmas Bontonompo I 0 7 4 11 0 8 8 5 Puskesmas Bontonompo II 0 6 9 15 1 16 17 6 Puskesmas Pallangga 0 16 7 23 3 9 12 7 Puskesmas Kampili 0 6 9 15 0 8 8 8 Puskesmas Bajeng 0 10 10 20 1 10 11 9 Puskesmas Gentungan 0 7 10 17 0 7 7

10 Puskesmas Tinggimoncong 0 4 4 8 0 3 3 11 Puskesmas Parigi 0 1 1 2 1 2 3 12 Puskesmas Parangloe 0 6 2 8 0 6 6 13 Puskesmas Manuju 0 1 1 2 0 5 5 14 Puskesmas Bontomarannu 0 11 6 17 3 6 9 15 Puskesmas Pattallassang 1 4 3 8 1 4 5 16 Puskesmas Sapaya 0 3 3 6 0 5 5 17 Puskesmas Bontolempangan 0 2 1 3 1 4 5 18 Puskesmas Tonrorita 0 0 2 2 0 1 1 19 Puskesmas Lauwa 0 2 1 3 0 4 4 20 Puskesmas Tamaona 0 1 1 2 0 4 4 21 Puskesmas Moncobalang 0 2 5 7 1 3 4 22 Puskesmas Kanjilo 0 4 3 7 1 4 5

7307 KAB. SINJAI 1 111 43 155 76 5 811 Puskesmas Balangnipa 0 14 3 17 7 2 9 2 Puskesmas Pulau IX 0 6 3 9 3 0 3 3 Puskesmas Bulupoddo 0 6 2 8 7 0 7 4 Puskesmas Samataring 0 8 4 12 4 0 4 5 Puskesmas Panaikang 0 8 4 12 4 0 4 6 Puskesmas Kampala 0 9 4 13 5 2 7 7 Puskesmas Lappae 0 5 0 5 5 0 5 8 Puskesmas Mannanti 0 7 1 8 5 0 5 9 Puskesmas Aska 0 6 5 11 4 0 4

NO UNIT KERJA

2

Page 204: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

96

TENAGA KEPERAWATAN

PERAWAT BIDAN

SARJANA KEPW DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8 910 Puskesmas Samaenre 0 9 5 14 8 0 8 11 Puskesmas Lappadata 0 5 4 9 4 0 4 12 Puskesmas Manimpahoi 0 8 2 10 5 0 5 13 Puskesmas Borong Kompleks 0 6 1 7 7 0 7 14 Puskesmas Manipi 0 8 2 10 5 1 6 15 Puskesmas Tengngalembang 1 6 3 10 3 0 3

7308 KAB. MAROS 5 69 55 129 37 94 1311 Puskesmas Hasanuddin - 6 6 12 3 15 18 2 Puskesmas Moncongloe 1 4 4 9 6 5 11 3 Puskesmas Mattirotasi - 4 2 6 2 4 6 4 Puskesmas Barandasi 1 3 4 8 2 8 10 5 Puskesmas Marusu - 7 2 9 2 11 13 6 Puskesmas Alliritengae - 6 5 11 4 5 9 7 Puskesmas Tunikamaseang 1 5 6 12 4 7 11 8 Puskesmas Bantimurung 1 5 5 11 3 7 10 9 Puskesmas Simbang 1 5 2 8 5 3 8

10 Puskesmas Carangki - 3 5 8 2 12 14 11 Puskesmas Tompobulu - 10 2 12 0 5 5 12 Puskesmas Camba - 5 4 9 0 4 4 13 Puskesmas Cenrana - 2 5 7 1 4 5 14 Puskesmas Ladange - 4 3 7 3 4 7

7309 KAB. PANGKEP 2 126 117 245 65 51 116 1 Puskesmas Kota Pangkajene 0 5 3 8 4 3 7 2 Puskesmas Bonto Perak 1 4 7 12 2 1 3 3 Puskesmas Minasate'ne 0 10 4 14 8 3 11 4 Puskesmas kalabbirang 0 5 6 11 4 0 4 5 Puskesmas Bungoro 0 6 6 12 5 4 9 6 Puskesmas Bowong Cindea 0 4 5 9 4 1 5 7 Puskesmas Labakkang 0 5 8 13 3 5 8 8 Puskesmas.Taraweang 0 5 6 11 4 2 6 9 Puskesmas Pundata baji 0 3 7 10 4 1 5

10 Puskesmas Ma'rang 0 4 10 14 4 4 8 11 Puskesmas Padang Lampe 0 6 6 12 2 3 5 12 Puskesmas Segeri 1 10 6 17 3 4 7 13 Puskesmas Mandalle 0 9 8 17 1 5 6 14 Puskesmas Balocci 0 8 5 13 5 2 7 15 Puskesmas Bantimala 0 6 4 10 0 4 4 16 Puskesmas .Lk.Tupa'biring 0 11 4 15 4 4 8 17 Puskesmas Sarappo 0 7 6 13 3 1 4 18 Puskesmas Lk.Tangaya 0 9 9 18 2 3 5 19 Puskesmas Lk.Kalmas 0 9 7 16 3 1 4

7310 KAB. BARRU 1 115 45 161 22 51 73 1 Puskesmas Pujananting 1 12 1 14 2 5 7 2 Puskesmas Ralla 0 14 3 17 4 2 6 3 Puskesmas Lisu 0 10 1 11 2 4 6 4 Puskesmas Pekkae 0 16 7 23 5 7 12 5 Puskesmas Padongko 0 13 2 15 0 7 7 6 Puskesmas Palakka 0 11 3 14 1 4 5 7 Puskesmas Madello 0 13 8 21 1 5 6 8 Puskesmas Mangkoso 0 12 9 21 3 8 11 9 Puskesmas Palanro 0 8 4 12 2 5 7

10 Puskesmas Bojo Baru 0 6 7 13 2 4 6 7311 KAB. BONE 0 14 127 141 10 129 139

1 Puskesmas Bontocani 0 0 2 2 1 1 2 2 Puskesmas Kahu 0 0 5 5 1 5 6 3 Puskesmas Palakka Kahu 0 0 3 3 0 3 3 4 Puskesmas Kajuara 0 0 4 4 0 5 5 5 Puskesmas Salomekko 0 0 3 3 0 2 2

NO UNIT KERJA

2

Page 205: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

97

TENAGA KEPERAWATAN

PERAWAT BIDAN

SARJANA KEPW DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8 96 Puskesmas Tonra 0 0 2 2 0 4 4 7 Puskesmas Patimpeng 0 0 2 2 0 1 1 8 Puskesmas Libureng 0 0 4 4 0 7 7 9 Puskesmas Tanabatue 0 0 4 4 0 3 3

10 Puskesmas Mare 0 2 6 8 0 7 7 11 Puskesmas Sibulue 0 0 6 6 0 7 7 12 Puskesmas Cina 0 0 4 4 0 4 4 13 Puskesmas Barebbo 0 0 4 4 0 4 4 14 Puskesmas Kading 0 3 2 5 1 4 5 15 Puskesmas Ponre 0 0 4 4 0 0 - 16 Puskesmas Lonrong 0 0 2 2 0 2 2 17 Puskesmas Lappariaja 0 0 3 3 0 2 2 18 Puskesmas Lamuru 0 1 4 5 0 6 6 19 Puskesmas Tellu Limpoe 0 0 1 1 0 5 5 20 Puskesmas Bengo 0 0 3 3 0 1 1 21 Puskesmas Ulaweng 0 0 7 7 1 4 5 22 Puskesmas Palakka 0 1 4 5 0 4 4 23 Puskesmas Usa 0 2 3 5 0 0 - 24 Puskesmas Awaru 0 1 1 2 1 0 1 25 Puskesmas Paccing 0 1 2 3 0 3 3 26 Puskesmas Tellu SiattingE 0 0 1 1 0 4 4 27 Puskesmas Lamurukung 0 0 1 1 1 2 3 28 Puskesmas Amali 0 0 4 4 0 9 9 29 Puskesmas Ajangale 0 0 10 10 3 2 5 30 Puskesmas Timurung 0 0 2 2 0 1 1 31 Puskesmas Dua Boccoe 0 0 3 3 0 3 3 32 Puskesmas Pattiromampu 0 0 3 3 0 5 5 33 Puskesmas Cenrana 0 0 5 5 0 6 6 34 Puskesmas Watampone 0 1 5 6 1 4 5 35 Puskesmas Biru 0 2 3 5 0 2 2 36 Puskesmas BajoE 0 0 5 5 0 7 7

7312 KAB. SOPPENG 1 84 58 143 48 32 801 Puskesmas TanjongE 0 6 1 7 3 2 5 2 Puskesmas Takalala 0 5 3 8 2 3 5 3 Puskesmas GoariE 0 4 5 9 1 1 2 4 Puskesmas Pacongkang 0 5 2 7 2 1 3 5 Puskesmas Cangadi 0 5 5 10 2 3 5 6 Puskesmas CabengE 1 6 5 12 3 0 3 7 Puskesmas Baringeng 0 4 3 7 6 1 7 8 Puskesmas Cakkuridi 0 5 4 9 3 2 5 9 Puskesmas Salotungo 0 4 4 8 4 1 5

10 Puskesmas Sewo 0 6 1 7 1 5 6 11 Puskesmas Malaka 0 3 6 9 3 0 3 12 Puskesmas Tajuncu 0 7 4 11 4 2 6 13 Puskesmas Leworeng 0 3 1 4 2 4 6 14 Puskesmas Panincong 0 4 4 8 3 2 5 15 Puskesmas Batu-Batu 0 9 2 11 5 0 5 16 Puskesmas Ganra 0 4 5 9 2 4 6 17 Puskesmas Citta 0 4 3 7 2 1 3

7313 KAB. WAJO 4 101 69 174 51 39 90 1 Puskesmas Tempe 0 5 3 8 2 0 2 2 Puskesmas Pattirosompe 0 4 3 7 1 1 2 3 Puskesmas Majauleng 0 7 6 13 2 0 2 4 Puskesmas Tosora 0 4 2 6 2 2 4 5 Puskesmas Belawa 0 7 2 9 5 2 7 6 Puskesmas Sappa 1 4 3 8 2 0 2 7 Puskesmas Pitumpanua 0 8 3 11 5 4 9 8 Puskesmas Sajoaning 0 5 1 6 4 0 4

NO UNIT KERJA

2

Page 206: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

98

TENAGA KEPERAWATAN

PERAWAT BIDAN

SARJANA KEPW DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8 99 Puskesmas Salobulo 0 4 2 6 2 1 3

10 Puskesmas Pammana 0 5 6 11 2 0 2 11 Puskesmas Lempa 1 2 8 11 3 3 6 12 Puskesmas Sabbangparu 0 4 4 8 0 3 3 13 Puskesmas Liu 0 4 3 7 3 1 4 14 Puskesmas Tanasitolo 1 12 1 14 3 4 7 15 Puskesmas Wewang Rewu 0 1 4 5 1 3 4 16 Puskesmas Maniangpajo 1 5 5 11 1 3 4 17 Puskesmas Keera 0 4 5 9 1 1 2 18 Puskesmas Gilireng 0 4 4 8 3 2 5 19 Puskesmas Takkalalla 0 4 1 5 2 3 5 20 Puskesmas Parigi 0 1 0 1 1 3 4 21 Puskesmas Solo 0 3 2 5 2 3 5 22 Puskesmas Penrang 0 4 1 5 4 0 4

7314 KAB. SIDRAP 25 60 29 114 26 54 80 1 Puskesmas Baranti 4 10 2 16 3 4 7 2 Puskesmas Manisa 1 4 2 7 2 5 7 3 Puskesmas Pangkajene 1 9 6 16 8 3 11 4 Puskesmas Lawawoi 4 2 3 9 0 1 1 5 Puskesmas Bilokka 3 3 4 10 0 5 5 6 Puskesmas Kulo 0 2 1 3 2 2 4 7 Puskesmas Amparita 2 4 3 9 1 7 8 8 Puskesmas Tanru Tedong 4 6 3 13 4 5 9 9 Puskesmas Barukku 1 2 2 5 0 3 3

10 Puskesmas Belawae 1 2 0 3 0 2 2 11 Puskesmas Lancirang 1 4 0 5 2 3 5 12 Puskesmas Dongi 1 4 0 5 1 2 3 13 Puskesmas Empagae 0 3 2 5 0 7 7 14 Puskesmas Rappang 2 5 1 8 3 5 8

7315 KAB. PINRANG 0 116 39 155 49 68 1171 Puskesmas Suppa 0 9 2 11 4 4 8 2 Puskesmas Mattombong 0 13 6 19 3 6 9 3 Puskesmas Lanrisang 0 9 5 14 1 4 5 4 Puskesmas Mattiro bulu 0 9 4 13 6 5 11 5 Puskesmas Salo 0 8 1 9 6 5 11 6 Puskesmas Sulili 0 6 2 8 2 3 5 7 Puskesmas Mattiro Deceng 0 4 3 7 4 3 7 8 Puskesmas Teppo 0 7 4 11 5 9 14 9 Puskesmas Cempa 0 11 0 11 2 3 5

10 Puskesmas Lampa 0 7 0 7 1 2 3 11 Puskesmas Batulappa 0 8 3 11 4 5 9 12 Puskesmas Tumpu 0 10 2 12 3 4 7 13 Puskesmas Tadang Palie 0 9 3 12 3 9 12 14 Puskesmas Bungi 0 6 1 7 2 3 5 15 Puskesmas Ujung Lero 0 0 3 3 3 3 6

7316 KAB. ENREKANG 5 98 35 138 78 10 88 1 Puskesmas Anggeraja 2 6 6 14 7 2 9 2 Puskesmas Baraka 1 8 2 11 9 0 9 3 Puskesmas Maiwa 0 18 5 23 9 1 10 4 Puskesmas Bungin 1 6 1 8 3 2 5 5 Puskesmas Kabere 0 5 6 11 6 1 7 6 Puskesmas Kota 0 13 0 13 10 1 11 7 Puskesmas Kalosi 0 5 0 5 5 0 5 8 Puskesmas Sudu 1 5 2 8 3 0 3 9 Puskesmas Sumbang 0 5 1 6 7 1 8

10 Puskesmas Malua 0 5 2 7 4 0 4 11 Puskesmas Buntu Batu 0 8 4 12 4 1 5 12 Puskesmas Masalle 0 8 3 11 6 0 6

NO UNIT KERJA

2

Page 207: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

99

TENAGA KEPERAWATAN

PERAWAT BIDAN

SARJANA KEPW DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8 913 Puskesmas Baroko 0 6 3 9 5 1 6

7317 KAB. LUWU 4 141 65 210 36 112 1481 Puskesmas Larompong sel - 1 3 4 0 4 4 2 Puskesmas Larompong - 10 8 18 2 4 6 3 Puskesmas Suli - 6 3 9 0 6 6 4 Puskesmas Suli Barat - 5 2 7 0 0 - 5 Puskesmas Belopa - 13 2 15 2 5 7 6 Puskesmas Barana - 2 1 3 0 8 8 7 Puskesmas Bajo - 2 5 7 3 8 11 8 Puskesmas Bajo Barat - 3 1 4 2 3 5 9 Puskesmas Latimojong 2 5 2 9 1 1 2

10 Puskesmas Kamanre - 12 4 16 1 4 5 11 Puskesmas Ponrang Selatan - 8 2 10 2 8 10 12 Puskesmas Ponrang 1 15 1 17 2 7 9 13 Puskesmas Noling - 7 3 10 2 6 8 14 Puskesmas Bua - 22 7 29 7 7 14 15 Puskesmas Bastem - 6 4 10 2 4 6 16 Puskesmas Walenrang - 5 5 10 1 8 9 17 Puskesmas Walenrang Timur - 1 4 5 3 6 9 18 Puskesmas Walenrang Barat - - 3 3 0 1 1 19 Puskesmas Walenrang Utara - 5 1 6 3 10 13 20 Puskesmas Lamasi 1 10 3 14 3 5 8 21 Puskesmas Lamasi Timur - 3 1 4 0 7 7

7318 KAB. TATOR 2 64 47 113 33 51 841 Puskesmas Makale 1 6 5 12 3 6 9 2 Puskesmas Getengan 0 2 7 9 1 9 10 3 Puskesmas Rembon 0 1 2 3 4 0 4 4 Puskesmas Ulusalu 0 5 2 7 2 2 4 5 Puskesmas Bittuang 0 3 1 4 2 0 2 6 Puskesmas Madandan 1 4 2 7 2 2 4 7 Puskesmas Kondoran 0 7 5 12 0 3 3 8 Puskesmas Buakayu 0 3 4 7 1 2 3 9 Puskesmas Buntu Limbong 0 3 5 8 4 4 8

10 Puskesmas Rante Alang 0 2 3 5 0 3 3 11 Puskesmas Kondodewata 0 4 4 8 1 2 3 12 Puskesmas Sandabilik 0 4 1 5 2 3 5 13 Puskesmas Ratte 0 5 1 6 1 1 2 14 Puskesmas Rantetayo 0 4 2 6 3 4 7 15 Puskesmas Makale Utara 0 7 2 9 3 8 11 16 Puskesmas Batu Sura' 0 1 0 1 1 0 1 17 Puskesmas Rano 0 1 0 1 0 0 - 18 Puskesmas Kurra 0 2 1 3 3 2 5 19 Puskesmas Lekke 0 0 0 - 0 0 - 20 Puskesmas Tumbang Datu 0 0 0 - 0 0 -

7322 KAB. LUWU UTARA 0 70 71 141 31 87 1181 Puskesmas Sabbang 0 7 15 22 3 12 15 2 Puskesmas Baebunta 0 5 7 12 2 9 11 3 Puskesmas Lara 0 7 2 9 1 5 6 4 Puskesmas Malangke 0 3 5 8 1 10 11 5 Puskesmas Malangke Barat 0 7 4 11 7 1 8 6 Puskesmas Masamba 0 12 5 17 2 16 18 7 Puskesmas Mappedeceng 0 4 9 13 1 7 8 8 Puskesmas Sukamaju 0 4 8 12 3 13 16 9 Puskesmas Bone-Bone 0 14 7 21 1 9 10

10 Puskesmas Seko 0 2 2 4 4 3 7 11 Puskesmas Limbong 0 3 4 7 2 1 3 12 Puskesmas Rampi 0 2 3 5 4 1 5

NO UNIT KERJA

2

Page 208: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

100

TENAGA KEPERAWATAN

PERAWAT BIDAN

SARJANA KEPW DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8 97325 KAB. LUWU TIMUR 36 92 65 193 76 76 152

1 Puskesmas Burau 2 8 6 16 5 9 14 2 Puskesmas Wotu 2 9 5 16 10 2 12 3 Puskesmas Mangkutana 3 4 8 15 1 8 9 4 Puskesmas Kalaena Kiri 4 10 3 17 2 3 5 5 Puskesmas Kertoraharjo 4 9 7 20 20 7 27 6 Puskesmas Angkona 3 8 4 15 6 5 11 7 Puskesmas Malili 4 8 12 24 5 14 19 8 Puskesmas Lampia 3 8 2 13 1 3 4 9 Puskesmas Nuha 2 5 5 12 10 6 16

10 Puskesmas Sorowako 3 13 4 20 6 5 11 11 Puskesmas Timampu 2 3 3 8 3 3 6 12 Puskesmas Wawondula 1 5 6 12 3 10 13 13 Puskesmas Bantilang 3 2 0 5 4 1 5

7371 KOTA MAKASSAR 9 140 197 346 68 140 208 1 Puskesmas Pattingalloang 1 10 8 19 3 6 9 2 Puskesmas Tabaringan 0 2 4 6 3 2 5 3 Puskesmas P. Barrang Lompo 1 6 0 7 4 0 4 4 Puskesmas Jumpandang Baru 0 9 7 16 4 7 11 5 Puskesmas Rappokalling 0 2 6 8 0 3 3 6 Puskesmas Kaluku Bodoa 0 1 4 5 0 5 5 7 Puskesmas Layang 0 2 5 7 3 1 4 8 Puskesmas Malimongan Baru 0 3 6 9 0 6 6 9 Puskesmas Tarakan 0 3 3 6 3 1 4

10 Puskesmas Andalas 0 4 3 7 1 3 4 11 puskesmas Makkasau 0 1 7 8 1 3 4 12 Puskesmas Bara-Baraya 1 4 5 10 2 10 12 13 Puskesmas Maccini Sawah 0 1 5 6 2 2 4 14 Puskesmas Maradekaya 0 2 3 5 0 3 3 15 Puskesmas Mamajang 0 5 9 14 5 5 10 16 Puskesmas Cendrawasih 0 3 5 8 1 3 4 17 Puskesmas Dahlia 0 3 4 7 1 3 4 18 Puskesmas Pertiwi 0 2 3 5 1 2 3 19 Puskesmas Panambungan 0 3 3 6 3 1 4 20 Puskesmas Tamalate 0 2 5 7 3 5 8 21 Puskesmas Jongaya 1 5 8 14 3 1 4 22 Puskesmas Barombong 0 3 5 8 2 1 3 23 Puskesmas Kassi - Kassi 2 9 6 17 7 4 11 24 Puskesmas Mangasa 1 2 7 10 0 5 5 25 Puskesmas Minasa Upa 1 5 13 19 0 5 5 26 Puskesmas Batua 1 8 11 20 4 5 9 27 Puskesmas Pampang 0 4 1 5 0 4 4 28 Puskesmas Tammamaung 0 3 3 6 4 4 8 29 Puskesmas Karuwisi 0 2 6 8 1 4 5 30 Puskesmas Antang 0 4 7 11 2 2 4 31 Puskesmas Antang Perumnas 0 2 10 12 1 4 5 32 Puskesmas Tamangapa 0 4 4 8 3 1 4 33 Puskesmas Sudiang 0 4 6 10 1 4 5 34 Puskesmas Sudiang Raya 0 6 5 11 0 5 5 35 Puskesmas Sudiang Raya 0 5 4 9 0 6 6 36 Puskesmas Bira 0 2 3 5 0 8 8 37 Puskesmas Antara 0 4 3 7 0 6 6

7372 KOTA PARE-PARE 9 90 11 110 22 27 491 Puskesmas Lakessi 0 18 6 24 1 5 6 2 Puskesmas Cempae 2 14 2 18 3 5 8 3 Puskesmas Lapadde 3 15 2 20 2 4 6 4 Puskesmas Madising 0 17 1 18 2 8 10 5 Puskesmas Mitra K.B 3 16 0 19 5 5 10

NO UNIT KERJA

2

Page 209: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

101

TENAGA KEPERAWATAN

PERAWAT BIDAN

SARJANA KEPW DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8 96 Puskesmas Lumpue 1 10 0 11 9 0 9

7373 KOTA PALOPO 0 94 26 120 27 34 611 Puskesmas Maroangin 0 10 4 14 1 8 9 2 Puskesmas Bara Permai 0 5 4 9 1 5 6 3 Puskesmas Wara Timur 0 8 3 11 4 5 9 4 Puskesmas Wara Barat 0 14 1 15 2 6 8 5 Puskesmas Wara 0 0 0 - 0 0 - 6 Puskesmas Pontap 0 12 5 17 3 6 9 7 Puskesmas Benteng 0 0 1 1 6 1 7 8 Puskesmas Benteng 0 13 5 18 3 0 3 9 Puskesmas Wara Selatan 0 32 3 35 7 3 10

KAB. TORAJA UTARA 1 31 25 57 64 22 861 Puskesmas Rantepao 0 2 2 4 3 1 4 2 Puskesmas Laang Tanduk 0 4 3 7 3 3 6 3 Puskesmas Tikala 1 4 1 6 8 0 8 4 Puskesmas Tombang Kalua 0 0 3 3 6 9 15 5 PuskesmasTondon 0 3 3 6 5 0 5 6 Puskesmas Nanggala 0 2 3 5 6 3 9 7 Puskesmas Buntao' 0 1 1 2 0 3 3 8 Puskesmas Rantebua 0 1 1 2 3 0 3 9 Puskesmas Rante Pangli 0 1 3 4 6 0 6

10 Puskesmas Lempo 0 2 1 3 4 0 4 11 Puskesmas Sa'dan M 0 3 1 4 1 0 1 12 Puskesmas Pasang 0 4 0 4 3 0 3 13 Puskesmas Pangala' 0 3 1 4 11 2 13 14 Puskesmas Baruppu' 0 0 0 - 1 1 2 15 Puskesmas Ta'ba 0 1 2 3 4 0 4

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 117 2.019 1.492 3.628 944 1.401 2.345 2 RUMAH SAKIT

7301 RSU SELAYAR 5 33 19 57 8 3 11 7302 RSU BULUKUMBA 3 91 5 99 2 18 20 7303 RSU PROF. DR. ANWAR MAKKATUTU BANTAENG 2 36 2 40 3 5 8 7304 RSU LANTO DG. PASEWANG JENEPONTO 3 38 22 63 7 4 11 7305 RSU PATTALASSANG TAKALAR 0 0 0 - 0 0 - 7306 RSU SYEKH YUSUF GOWA 29 31 16 76 9 6 15

RB MATTIROBAJI ** - 1 3 4 3 9 12 7307 RSU SINJAI 14 66 10 90 11 2 13 7308 RSU SALEWANGENG MAROS - - 7309 RSU PANGKEP 5 54 9 68 9 3 12

RS SEMEN TONASA ** 0 4 14 18 2 0 2 7310 RSU BARRU - - - - - - - 7311 RSU TENRIAWARU BONE 5 99 25 129 3 5 8 7312 RSU AJAPANGE SOPPENG 0 0 0 - 0 0 - 7313 RSU LAMADUKELLENG WAJO 3 63 24 90 8 1 9

RSU PRIMA HUSADA - 16 2 18 2 - 2 RSU SIWA - 7 - 7 2 - 2

7314 RSU NENEMALLOMO SIDRAP 17 73 3 93 4 1 5 RSU ARIFIN NU'MANG SIDRAP 6 25 2 33 11 - 11

7315 RSU LASINRANG PINRANG - - 7316 RSU ENREKANG 4 19 - 23 10 1 11 7317 RSU BATARA GURU 4 55 8 67 8 2 10

RS KALANG-KALANG - - 7318 RSU LAKIPADADA TATOR 2 31 16 49 4 12 16

RS FATIMA MAKALE ** - 4 7 11 - 5 5 RS KUSTA BATULELENG ** - - - - -

7322 RSU ANDI JEMMA LUWU UTARA 8 79 53 140 4 9 13 7325 RS INCO SOROAKO ** 10 27 2 39 - - - 7371 RSUP WAHIDIN SUDIROHUSODO 106 347 123 576 19 19 38

BPRS LABUANG BAJI 32 207 15 254 13 11 24 BPRS DADI 28 84 67 179 4 1 5 RSU HAJI 15 59 44 118 6 5 11 RSU DAYA 21 27 13 61 16 8 24 RSIA FATIMA - - RSB PERTIWI - - RS KUSTA DAYA - - RS IBNU SINA 11 102 14 127 10 1 11

NO UNIT KERJA

2

Page 210: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

102

TENAGA KEPERAWATAN

PERAWAT BIDAN

SARJANA KEPW DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8 9RS HIKMAH 0 47 15 62 4 0 4 RS AKADEMIS 0 124 23 147 10 0 10 RS STELLA MARIS 0 150 95 245 2 8 10 RS GRESTELINA 2 65 22 89 5 2 7 RS FAISAL 4 97 2 103 3 - 3 RS LURAMAY 0 19 1 20 1 3 4 RS CATHERINE BOOTH - - RSB SENTOSA - - RSB RESTU - - RSB WAHYU - - RSB ELIM - - RSB ST. KHADIDJAH - - RSB ST. MARYAM - - RS BHAYANGKARA 12 62 17 91 5 - 5 RS PELAMONIA 34 137 84 255 15 - 15 RS JALA AMMARI 1 11 7 19 5 2 7 RS MITRA HUSADA

7372 RSU ANDI MAKKASAU PAREPARE 29 147 10 186 8 14 22 RS FATIMA PAREPARE - 38 30 68 1 6 7 RS SUMANTRI PAREPARE - 8 17 25 - 1 1 RS KUSTA LAULENG PAREPARE - 4 - 4 2 - 2 RS BERSALIN ST. KHADIJAH - - 1 1 2 1 3 RS CATRINE BOOTH - - - - 1 1 2 RUMAH BERSALIN DHARMA HUSADA - - - - - 2 2

7373 RSU. SAWERIGADING PALOPO 6 121 29 156 12 12 24 RS. TENTARA - - RS. AT-MEDIKA - - BP/RB. BINTANG LAUT - - RB. SITI KHADIJAH - - RS Ibu Dab Anak ST, Madyang - -

7326 RS ELIM 0 64 11 75 0 11 11

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 421 2.772 882 4.075 254 194 448

3 INSTITUSI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN

7301 KAB. SELAYAR - - - - - - -

7302 KAB. BULUKUMBA 9 2 1 12 - - -

7303 KAB. BANTAENG - - - - - - -

7304 KAB. JENEPONTO - - - - - - -

7305 KAB. TAKALAR - - - - - - -

7306 KAB. GOWA - - - - - - -

7307 KAB. SINJAI - - - - - - -

7308 KAB. MAROS - -

7309 KAB. PANGKEP - - - - - - -

7310 KAB. BARRU - - - - - - -

7311 KAB. BONE - - - - - - -

7312 KAB. SOPPENG - - - - - - -

7313 KAB. WAJO 4 - - 4 - - -

7314 KAB. SIDRAP - - - - - - -

7315 KAB. PINRANG - -

NO UNIT KERJA

2

Page 211: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

103

TENAGA KEPERAWATAN

PERAWAT BIDAN

SARJANA KEPW DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8 9

7316 KAB. ENREKANG - - - - - - -

7317 KAB. LUWU - - - - - - -

7318 KAB. TATOR - 2 - 2 - - -

7322 KAB. LUWU UTARA - - - - - - -

7325 KAB. LUWU TIMUR - - - - - - -

7371 KOTA MAKASSAR - - - - - - -

7372 KOTA PARE-PARE - - - - - - -

7373 KOTA PALOPO - - - - - - -

7326 KAB. TORAJA UATARA - - - - - - -

13 4 1 18 - - -

4 SARANA KESEHATAN LAIN

7301 KAB. SELAYAR - - - - - - -

7302 KAB. BULUKUMBA - - - - - - -

7303 KAB. BANTAENG - - - - - - -

7304 KAB. JENEPONTO - - - - - - -

7305 KAB. TAKALAR - - - - - - -

7306 KAB. GOWA - - - - - - -

7307 KAB. SINJAI - - - - - - -

7308 KAB. MAROS - -

7309 KAB. PANGKEP - - - - - - -

7310 KAB. BARRU - - - - - - -

7311 KAB. BONE - - - - - - -

7312 KAB. SOPPENG - - - - - - -

7313 KAB. WAJO - - - - - - -

7314 KAB. SIDRAP - - -

7315 KAB. PINRANG - -

7316 KAB. ENREKANG - - - - - - -

7317 KAB. LUWU - - - - - - -

7318 KAB. TATOR - - - - - - -

7322 KAB. LUWU UTARA - - - - - - -

7325 KAB. LUWU TIMUR - - - - - - -

7371 KOTA MAKASSAR - - - - - - -

7372 KOTA PARE-PARE - - - - - - -

NO UNIT KERJA

2

SUB JUMLAH INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

Page 212: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

104

TENAGA KEPERAWATAN

PERAWAT BIDAN

SARJANA KEPW DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8 9

7373KOTA PALOPO - - - - - - -

7326KAB. TORAJA UTARA - - - - - - -

- - - - - - -

5 DINAS KESEHATAN KAB./KOTA

7301KAB. SELAYAR - - 3 3 1 1 2

7302KAB. BULUKUMBA 2 4 3 9 1 1 2

7303KAB. BANTAENG - - - - - - -

7304KAB. JENEPONTO - 4 3 7 - - -

7305KAB. TAKALAR - 1 - 1 - - -

7306KAB. GOWA - 2 6 8 2 - 2

7307KAB. SINJAI - - 2 2 3 - 3

7308KAB. MAROS - -

7309KAB. PANGKEP - 3 3 6 1 1 2

7310KAB. BARRU - 1 - 1 1 1 2

7311KAB. BONE - - 1 1 - 1 1

7312KAB. SOPPENG - 1 3 4 2 - 2

7313KAB. WAJO 1 5 - 6 1 - 1

7314KAB. SIDRAP - - - - - - -

NO UNIT KERJA

2

SUB JUMLAH SARANA KESEHATAN LAIN

Page 213: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

105

TENAGA KEPERAWATAN

PERAWAT BIDAN

SARJANA KEPW DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8 9

7315 KAB. PINRANG - -

7316 KAB. ENREKANG - 1 - 1 1 2 3

7317 KAB. LUWU 4 - - 4 1 1 2

7318 KAB. TATOR - 2 - 2 1 1 2

7322 KAB. LUWU UTARA - - 1 1 - 1 1

7325 KAB. LUWU TIMUR - - - - - - -

7371 KOTA MAKASSAR - 4 6 10 1 - 1

7372 KOTA PARE-PARE - 5 1 6 1 - 1

7373 KOTA PALOPO - 3 - 3 1 - 1

7326 KAB. TORAJA UTARA - - - - - - -

7 36 32 75 18 10 28

DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

1 DINAS KESEHATAN PROVINSI - 11 17 28 - 8 8 *

2 PUSAT PENGOBATAN GIGI DAN MULUT - - - - - - - *

3 PUSAT PENGOBATAN KULIT. KELAMIN & AIDS - 4 2 6 - - - *

4 AKPER ANGING MAMIRI 15 - - 15 - - - *

5 UNIT TRANSFUSI DARAH PEMBINA - 7 7 14 - - - *

15 22 26 63 - 8 8

573 4.853 2.433 7.859 1.216 1.613 2.829

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 94,36 33,97

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2009

JML SUB PROVINSI

JUMLAH

NO UNIT KERJA

2

SUB JUMLAH DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

Page 214: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

106

TABEL 58

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATANPROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

TENAGA KESMAS TENAGA SANITASISARJANA KESMAS[a]

D-III KESMAS JUMLAH DIII SANITASI DI SANITASI JUMLAH

1 3 4 5 6 7 81 PUSKESMAS

7301 KAB. SELAYAR 10 - 10 14 3 17 1 Puskesmas Bontoharu 1 - 1 3 - 3 2 Puskesmas Barugaia 1 - 1 3 - 3 3 Puskesmas Buki - - - 1 - 1 4 Puskesmas Bontomatene 1 - 1 2 - 2 5 Puskesmas Bontosunggu 1 - 1 2 - 2 6 Puskesmas Bontosikuyu 1 - 1 1 - 1 7 Puskesmas Lowa 1 - 1 - 1 1 8 Puskesmas Pasimasunggu - - - 1 - 1 9 Puskesmas Ujung Jampea 2 - 2 1 - 1

10 Puskesmas Pasitallu 1 - 1 - 2 2 11 puskesmas Pasimarannu 1 - 1 - - - 12 Puskesmas Pasilambena - - - - - -

7302 KAB. BULUKUMBA 33 - 33 21 3 24 1 Puskesmas Ponre 3 - 3 2 1 3 2 Puskesmas Gattareng 2 - 2 2 - 2 3 Puskesmas Borong Rappoa 1 - 1 - - - 4 Puskesmas Balibo - - - 1 1 2 5 Puskesmas Caile 2 - 2 3 - 3 6 Puskesmas Ujung Loe 3 - 3 3 - 3 7 Puskesmas Manyampa 3 - 3 1 - 1 8 Puskesmas Bonto Bahari 3 - 3 1 - 1 9 Puskesmas Bonto Tiro 2 - 2 - - -

10 Puskesmas Batang 2 - 2 1 - 1 11 Puskesmas Herlang 3 - 3 1 - 1 12 Puskesmas Karassing 1 - 1 2 - 2 13 Puskesmas Kajang 1 - 1 - - - 14 Puskesmas Lembanna 2 - 2 1 - 1 15 Puskesmas Tanete 5 - 5 1 - 1 16 Puskesmas Bonto Bangun - - - 2 1 3

7303 KAB. BANTAENG 14 - 14 5 1 6 1 Puskesmas Bissappu 1 - 1 1 - 1 2 Puskesmas Ulugalung 2 - 2 - - - 3 Puskesmas lasepang - - - - - - 4 puskesmas Campagaloe 1 - 1 1 - 1 5 Puskesmas Kassi-kassi 1 - 1 1 - 1 6 Puskesmas Loka - - - - - - 7 Puskesmas Sinoa - - - 1 - 1 8 Puskesmas Banyorang 3 - 3 1 - 1 9 Puskesmas Moti 1 - 1 - - -

10 Puskesmas Baruga 1 - 1 - 1 1 11 Puskesmas Dampang 2 - 2 - - - 12 Puskesmas Kota 2 - 2 - - -

7304 KAB. JENEPONTO 26 - 26 17 - 17 1 Puskesmas Binamu 0 0 - 1 0 1 2 Puskesmas Binamu Kota 1 0 1 0 0 - 3 Puskesmas Bontosunggu Kota 1 0 1 1 0 1 4 Puskesmas Bontomate'ne 2 0 2 1 0 1 5 Puskesmas Bululoe 1 0 1 1 0 1 6 Puskesmas Tamalatea 4 0 4 1 0 1 7 Puskesmas Bontoramba 2 0 2 0 0 -

NO UNIT KERJA

2

Page 215: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

107

TENAGA KESMAS TENAGA SANITASISARJANA KESMAS[a]

D-III KESMAS JUMLAH DIII SANITASI DI SANITASI JUMLAH

1 3 4 5 6 7 88 Puskesmas Bangkala 2 0 2 3 0 3 9 Puskesmas Buludoang 0 0 - 3 0 3

10 Puskesmas Barana 1 0 1 3 0 3 11 Puskesmas Togo-togo 1 0 1 1 0 1 12 Puskesmas Tarowang 3 0 3 0 0 - 13 Puskesmas Tino 1 0 1 0 0 - 14 Puskesmas Arungkeke 4 0 4 0 0 - 15 Puskesmas Tolo 0 0 - 1 0 1 16 Puskesmas Rumbia 3 0 3 0 0 - 17 Puskesmas Tompobulu 0 0 - 1 0 1 18 Puskesmas Kapita 0 0 - 0 0 -

7305 KAB. TAKALAR 21 - 21 12 4 16 1 Puskesmas Mangarabombang 1 0 1 1 1 2 2 Puskesmas Pattopakang 2 0 2 1 0 1 3 Puskesmas Mappakasunggu 2 0 2 0 1 1 4 Puskesmas Sanrobone 1 0 1 0 1 1 5 Puskesmas Pol. Selatan 3 0 3 0 0 - 6 Puskesmas Bulukunyi 2 0 2 0 0 - 7 Puskesmas Pol. Utara 2 0 2 2 0 2 8 Puskesmas Towata 1 0 1 0 0 - 9 Puskesmas Ko'mara 2 0 2 0 0 -

10 Puskesmas Galesong Selatan 0 0 - 2 0 2 11 Puskesmas Bontomarannu 1 0 1 1 1 2 12 Puskesmas Gal. utara 0 0 - 1 0 1 13 Puskesmas Aeng Towa 2 0 2 3 0 3 14 Puskesmas Pattallasang 2 0 2 1 0 1

7306 KAB. GOWA 31 - 31 17 7 24 1 Puskesmas Somba Opu 6 0 6 1 0 1 2 Puskesmas Samata 3 0 3 1 1 2 3 Puskesmas Tompobulu 1 0 1 1 0 1 4 puskesmas Bontonompo I 3 0 3 0 0 - 5 Puskesmas Bontonompo II 0 0 - 3 0 3 6 Puskesmas Pallangga 1 0 1 1 1 2 7 Puskesmas Kampili 2 0 2 0 1 1 8 Puskesmas Bajeng 3 0 3 1 1 2 9 Puskesmas Gentungan 3 0 3 2 0 2

10 Puskesmas Tinggimoncong 1 0 1 0 0 - 11 Puskesmas Parigi 0 0 - 0 0 - 12 Puskesmas Parangloe 1 0 1 0 0 - 13 Puskesmas Manuju 0 0 - 1 0 1 14 Puskesmas Bontomarannu 2 0 2 0 1 1 15 Puskesmas Pattallassang 2 0 2 1 0 1 16 Puskesmas Sapaya 1 0 1 1 0 1 17 Puskesmas Bontolempangan 0 0 - 1 0 1 18 Puskesmas Tonrorita 0 0 - 1 0 1 19 Puskesmas Lauwa 1 0 1 1 1 2 20 Puskesmas Tamaona 0 0 - 0 0 - 21 Puskesmas Moncobalang 1 0 1 0 1 1 22 Puskesmas Kanjilo 0 0 - 1 0 1

7307 KAB. SINJAI 27 - 27 9 4 13 1 Puskesmas Balangnipa 1 0 1 1 1 2 2 Puskesmas Pulau IX 0 0 - 1 0 1 3 Puskesmas Bulupoddo 3 0 3 1 0 1 4 Puskesmas Samataring 1 0 1 0 1 1 5 Puskesmas Panaikang 2 0 2 0 0 - 6 Puskesmas Kampala 2 0 2 0 0 - 7 Puskesmas Lappae 2 0 2 0 0 - 8 Puskesmas Mannanti 2 0 2 1 0 1 9 Puskesmas Aska 2 0 2 0 1 1

NO UNIT KERJA

2

Page 216: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

108

TENAGA KESMAS TENAGA SANITASISARJANA KESMAS[a]

D-III KESMAS JUMLAH DIII SANITASI DI SANITASI JUMLAH

1 3 4 5 6 7 810 Puskesmas Samaenre 1 0 1 1 0 1 11 Puskesmas Lappadata 0 0 - 1 0 1 12 Puskesmas Manimpahoi 4 0 4 1 0 1 13 Puskesmas Borong Kompleks 3 0 3 1 0 1 14 Puskesmas Manipi 3 0 3 0 1 1 15 Puskesmas Tengngalembang 1 0 1 1 0 1

7308 KAB. MAROS 48 - 48 12 - 12 1 Puskesmas Hasanuddin 3 0 3 1 0 1 2 Puskesmas Moncongloe 3 0 3 1 0 1 3 Puskesmas Mattirotasi 2 0 2 1 0 1 4 Puskesmas Barandasi 5 0 5 2 0 2 5 Puskesmas Marusu 4 0 4 0 0 - 6 Puskesmas Alliritengae 7 0 7 2 0 2 7 Puskesmas Tunikamaseang 2 0 2 0 0 - 8 Puskesmas Bantimurung 5 0 5 1 0 1 9 Puskesmas Simbang 3 0 3 1 0 1

10 Puskesmas Carangki 3 0 3 1 0 1 11 Puskesmas Tompobulu 4 0 4 0 0 - 12 Puskesmas Camba 3 0 3 0 0 - 13 Puskesmas Cenrana 4 0 4 0 0 - 14 Puskesmas Ladange - 0 - 2 0 2

7309 KAB. PANGKEP 36 - 36 7 5 12 1 Puskesmas Kota Pangkajene 3 0 3 0 0 - 2 Puskesmas Bonto Perak 3 0 3 0 0 - 3 Puskesmas Minasate'ne 4 0 4 0 1 1 4 Puskesmas kalabbirang 2 0 2 0 1 1 5 Puskesmas Bungoro 2 0 2 0 2 2 6 Puskesmas Bowong Cindea 1 0 1 0 1 1 7 Puskesmas Labakkang 1 0 1 1 0 1 8 Puskesmas.Taraweang 1 0 1 0 0 - 9 Puskesmas Pundata baji 0 0 - 1 0 1

10 Puskesmas Ma'rang 2 0 2 0 0 - 11 Puskesmas Padang Lampe 4 0 4 0 0 - 12 Puskesmas Segeri 1 0 1 0 0 - 13 Puskesmas Mandalle 1 0 1 1 0 1 14 Puskesmas Balocci 5 0 5 0 0 - 15 Puskesmas Bantimala 0 0 - 1 0 1 16 Puskesmas .Lk.Tupa'biring 2 0 2 2 0 2 17 Puskesmas Sarappo 1 0 1 1 0 1 18 Puskesmas Lk.Tangaya 1 0 1 0 0 - 19 Puskesmas Lk.Kalmas 2 0 2 0 0 -

7310 KAB. BARRU 16 - 16 10 4 14 1 Puskesmas Pujananting 2 0 2 2 0 2 2 Puskesmas Ralla 0 0 - 2 0 2 3 Puskesmas Lisu 1 0 1 0 1 1 4 Puskesmas Pekkae 2 0 2 2 0 2 5 Puskesmas Padongko 1 0 1 0 1 1 6 Puskesmas Palakka 2 0 2 2 0 2 7 Puskesmas Madello 1 0 1 0 1 1 8 Puskesmas Mangkoso 2 0 2 0 1 1 9 Puskesmas Palanro 1 0 1 1 0 1

10 Puskesmas Bojo Baru 4 0 4 1 0 1 7311 KAB. BONE 39 106 145 2 20 22

1 Puskesmas Bontocani 1 5 6 0 1 1 2 Puskesmas Kahu 1 5 6 0 1 1 3 Puskesmas Palakka Kahu 1 0 1 0 1 1 4 Puskesmas Kajuara 1 5 6 0 1 1 5 Puskesmas Salomekko 1 4 5 0 0 -

NO UNIT KERJA

2

Page 217: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

109

TENAGA KESMAS TENAGA SANITASISARJANA KESMAS[a]

D-III KESMAS JUMLAH DIII SANITASI DI SANITASI JUMLAH

1 3 4 5 6 7 86 Puskesmas Tonra 2 4 6 0 1 1 7 Puskesmas Patimpeng 3 0 3 0 1 1 8 Puskesmas Libureng 0 6 6 0 1 1 9 Puskesmas Tanabatue 0 3 3 0 1 1

10 Puskesmas Mare 0 5 5 0 1 1 11 Puskesmas Sibulue 2 9 11 0 1 1 12 Puskesmas Cina 0 0 - 0 0 - 13 Puskesmas Barebbo 0 3 3 0 1 1 14 Puskesmas Kading 0 3 3 1 0 1 15 Puskesmas Ponre 0 1 1 0 0 - 16 Puskesmas Lonrong 1 1 2 0 0 - 17 Puskesmas Lappariaja 0 5 5 0 1 1 18 Puskesmas Lamuru 0 0 - 0 0 - 19 Puskesmas Tellu Limpoe 1 0 1 0 0 - 20 Puskesmas Bengo 0 5 5 0 0 - 21 Puskesmas Ulaweng 1 4 5 0 0 - 22 Puskesmas Palakka 0 4 4 0 1 1 23 Puskesmas Usa 3 2 5 1 0 1 24 Puskesmas Awaru 3 3 6 0 1 1 25 Puskesmas Paccing 3 4 7 0 0 - 26 Puskesmas Tellu SiattingE 4 2 6 0 0 - 27 Puskesmas Lamurukung 1 1 2 0 1 1 28 Puskesmas Amali 2 1 3 0 0 - 29 Puskesmas Ajangale 0 4 4 0 1 1 30 Puskesmas Timurung 0 3 3 0 0 - 31 Puskesmas Dua Boccoe 0 1 1 0 0 - 32 Puskesmas Pattiromampu 0 1 1 0 1 1 33 Puskesmas Cenrana 0 1 1 0 1 1 34 Puskesmas Watampone 2 3 5 0 1 1 35 Puskesmas Biru 4 4 8 0 0 - 36 Puskesmas BajoE 2 4 6 0 1 1

7312 KAB. SOPPENG 19 - 19 13 9 22 1 Puskesmas TanjongE 2 0 2 1 1 2 2 Puskesmas Takalala 2 0 2 2 0 2 3 Puskesmas GoariE 1 0 1 0 0 - 4 Puskesmas Pacongkang 1 0 1 0 1 1 5 Puskesmas Cangadi 0 0 - 1 0 1 6 Puskesmas CabengE 1 0 1 2 0 2 7 Puskesmas Baringeng 1 0 1 1 1 2 8 Puskesmas Cakkuridi 0 0 - 1 0 1 9 Puskesmas Salotungo 1 0 1 1 1 2

10 Puskesmas Sewo 2 0 2 1 0 1 11 Puskesmas Malaka 2 0 2 1 1 2 12 Puskesmas Tajuncu 2 0 2 0 1 1 13 Puskesmas Leworeng 1 0 1 0 1 1 14 Puskesmas Panincong 1 0 1 1 1 2 15 Puskesmas Batu-Batu 1 0 1 0 0 - 16 Puskesmas Ganra 1 0 1 0 1 1 17 Puskesmas Citta 0 0 - 1 0 1

7313 KAB. WAJO 15 - 15 10 7 17 1 Puskesmas Tempe 2 0 2 1 0 1 2 Puskesmas Pattirosompe 0 0 - 1 1 2 3 Puskesmas Majauleng 0 0 - 0 1 1 4 Puskesmas Tosora 1 0 1 0 0 - 5 Puskesmas Belawa 1 0 1 0 1 1 6 Puskesmas Sappa 0 0 - 1 0 1 7 Puskesmas Pitumpanua 1 0 1 1 1 2 8 Puskesmas Sajoaning 0 0 - 1 0 1 9 Puskesmas Salobulo 1 0 1 1 0 1

NO UNIT KERJA

2

Page 218: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

110

TENAGA KESMAS TENAGA SANITASISARJANA KESMAS[a]

D-III KESMAS JUMLAH DIII SANITASI DI SANITASI JUMLAH

1 3 4 5 6 7 810 Puskesmas Pammana 1 0 1 0 1 1 11 Puskesmas Lempa 0 0 - 0 1 1 12 Puskesmas Sabbangparu 2 0 2 0 0 - 13 Puskesmas Liu 2 0 2 0 0 - 14 Puskesmas Tanasitolo 0 0 - 1 0 1 15 Puskesmas Wewang Rewu 0 0 - 1 0 1 16 Puskesmas Maniangpajo 2 0 2 0 1 1 17 Puskesmas Keera 0 0 - 0 0 - 18 Puskesmas Gilireng 1 0 1 1 0 1 19 Puskesmas Takkalalla 1 0 1 0 0 - 20 Puskesmas Parigi 0 0 - 0 0 - 21 Puskesmas Solo 0 0 - 1 0 1 22 Puskesmas Penrang 0 0 - 0 0 -

7314 KAB. SIDRAP 42 - 42 8 2 10 1 Puskesmas Baranti 4 0 4 0 0 - 2 Puskesmas Manisa 2 0 2 1 0 1 3 Puskesmas Pangkajene 2 0 2 1 0 1 4 Puskesmas Lawawoi 3 0 3 0 1 1 5 Puskesmas Bilokka 4 0 4 0 0 - 6 Puskesmas Kulo 2 0 2 1 0 1 7 Puskesmas Amparita 4 0 4 2 0 2 8 Puskesmas Tanru Tedong 7 0 7 0 0 - 9 Puskesmas Barukku 2 0 2 1 0 1

10 Puskesmas Belawae 0 0 - 0 0 - 11 Puskesmas Lancirang 5 0 5 0 0 - 12 Puskesmas Dongi 3 0 3 0 0 - 13 Puskesmas Empagae 0 0 - 1 0 1 14 Puskesmas Rappang 4 0 4 1 1 2

7315 KAB. PINRANG 18 - 18 14 7 21 1 Puskesmas Suppa 3 - 3 1 - 1 2 Puskesmas Mattombong - - - 1 1 2 3 Puskesmas Lanrisang 1 - 1 1 1 2 4 Puskesmas Mattiro bulu 1 - 1 1 1 2 5 Puskesmas Salo 1 - 1 - - - 6 Puskesmas Sulili 1 - 1 1 - 1 7 Puskesmas Mattiro Deceng 1 - 1 1 - 1 8 Puskesmas Teppo - - - 1 - 1 9 Puskesmas Cempa 1 - 1 - 1 1

10 Puskesmas Lampa 1 - 1 1 - 1 11 Puskesmas Batulappa 2 - 2 1 1 2 12 Puskesmas Tumpu 1 - 1 1 1 2 13 Puskesmas Tadang Palie 2 - 2 1 1 2 14 Puskesmas Bungi 1 - 1 1 - 1 15 Puskesmas Ujung Lero 2 - 2 2 - 2

7316 KAB. ENREKANG 20 - 20 9 2 11 1 Puskesmas Anggeraja 1 0 1 0 1 1 2 Puskesmas Baraka 1 0 1 0 0 - 3 Puskesmas Maiwa 4 0 4 1 0 1 4 Puskesmas Bungin 1 0 1 2 0 2 5 Puskesmas Kabere 1 0 1 0 0 - 6 Puskesmas Kota 2 0 2 1 1 2 7 Puskesmas Kalosi 0 0 - 1 0 1 8 Puskesmas Sudu 2 0 2 1 0 1 9 Puskesmas Sumbang 3 0 3 1 0 1

10 Puskesmas Malua 1 0 1 0 0 - 11 Puskesmas Buntu Batu 1 0 1 0 0 - 12 Puskesmas Masalle 1 0 1 2 0 2 13 Puskesmas Baroko 2 0 2 0 0 -

NO UNIT KERJA

2

Page 219: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

111

TENAGA KESMAS TENAGA SANITASISARJANA KESMAS[a]

D-III KESMAS JUMLAH DIII SANITASI DI SANITASI JUMLAH

1 3 4 5 6 7 87317 KAB. LUWU 25 - 25 12 12 24

1 Puskesmas Larompong sel 2 0 2 1 0 1 2 Puskesmas Larompong 1 0 1 0 2 2 3 Puskesmas Suli 0 0 0 1 1 2 4 Puskesmas Suli Barat 0 0 0 1 0 1 5 Puskesmas Belopa 0 0 0 0 1 1 6 Puskesmas Barana 1 0 1 1 0 1 7 Puskesmas Bajo 2 0 2 1 2 3 8 Puskesmas Bajo Barat 0 0 0 0 0 - 9 Puskesmas Latimojong 1 0 1 2 0 2

10 Puskesmas Kamanre 3 0 3 1 0 1 11 Puskesmas Ponrang Selatan 2 0 2 0 1 1 12 Puskesmas Ponrang 1 0 1 1 1 2 13 Puskesmas Noling 1 0 1 1 0 1 14 Puskesmas Bua 4 0 4 0 1 1 15 Puskesmas Bastem 0 0 0 0 0 - 16 Puskesmas Walenrang 1 0 1 0 1 1 17 Puskesmas Walenrang Timur 1 0 1 0 0 - 18 Puskesmas Walenrang Barat 1 0 1 0 1 1 19 Puskesmas Walenrang Utara 0 0 0 1 0 1 20 Puskesmas Lamasi 2 0 2 1 0 1 21 Puskesmas Lamasi Timur 2 0 2 0 1 1

7318 KAB. TATOR 12 - 12 2 4 6 1 Puskesmas Makale 3 0 3 2 0 2 2 Puskesmas Getengan 1 0 1 0 0 - 3 Puskesmas Rembon 0 0 - 0 0 - 4 Puskesmas Ulusalu 0 0 - 0 1 1 5 Puskesmas Bittuang 2 0 2 0 0 - 6 Puskesmas Madandan 1 0 1 0 0 - 7 Puskesmas Kondoran 0 0 - 0 0 - 8 Puskesmas Buakayu 0 0 - 0 0 - 9 Puskesmas Buntu Limbong 1 0 1 0 1 1

10 Puskesmas Rante Alang 1 0 1 0 0 - 11 Puskesmas Kondodewata 0 0 - 0 1 1 12 Puskesmas Sandabilik 0 0 - 0 0 - 13 Puskesmas Ratte 0 0 - 0 0 - 14 Puskesmas Rantetayo 1 0 1 0 0 - 15 Puskesmas Makale Utara 1 0 1 0 1 1 16 Puskesmas Batu Sura' 1 0 1 0 0 - 17 Puskesmas Rano 0 0 - 0 0 - 18 Puskesmas Kurra 0 0 - 0 0 - 19 Puskesmas Lekke 0 0 - 0 0 - 20 Puskesmas Tumbang Datu 0 0 - 0 0 -

7322 KAB. LUWU UTARA 5 - 5 8 5 13 1 Puskesmas Sabbang 0 0 - 0 2 2 2 Puskesmas Baebunta 2 0 2 1 0 1 3 Puskesmas Lara 1 0 1 1 0 1 4 Puskesmas Malangke 0 0 - 1 0 1 5 Puskesmas Malangke Barat 0 0 - 1 0 1 6 Puskesmas Masamba 1 0 1 0 1 1 7 Puskesmas Mappedeceng 0 0 - 1 0 1 8 Puskesmas Sukamaju 0 0 - 0 1 1 9 Puskesmas Bone-Bone 0 0 - 1 1 2

10 Puskesmas Seko 1 0 1 1 0 1 11 Puskesmas Limbong 0 0 - 1 0 1 12 Puskesmas Rampi 0 0 - 0 0 -

7325 KAB. LUWU TIMUR 16 - 16 9 1 10 1 Puskesmas Burau 1 - 1 1 - 1 2 Puskesmas Wotu 1 - 1 1 - 1

NO UNIT KERJA

2

Page 220: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

112

TENAGA KESMAS TENAGA SANITASISARJANA KESMAS[a]

D-III KESMAS JUMLAH DIII SANITASI DI SANITASI JUMLAH

1 3 4 5 6 7 83 Puskesmas Mangkutana 1 - 1 - - - 4 Puskesmas Kalaena Kiri 1 - 1 - - - 5 Puskesmas Kertoraharjo - - - 2 - 2 6 Puskesmas Angkona 2 - 2 1 - 1 7 Puskesmas Malili 1 - 1 2 1 3 8 Puskesmas Lampia 1 - 1 - - - 9 Puskesmas Nuha 2 - 2 - - -

10 Puskesmas Sorowako 3 - 3 - - - 11 Puskesmas Timampu 1 - 1 1 - 1 12 Puskesmas Wawondula 2 - 2 1 - 1 13 Puskesmas Bantilang - - - - - -

7371 KOTA MAKASSAR 69 - 69 16 30 46 1 Puskesmas Pattingalloang 1 - 1 1 - 1 2 Puskesmas Tabaringan 1 - 1 - 1 1 3 Puskesmas P. Barrang Lompo - - - - - - 4 Puskesmas Jumpandang Baru 2 - 2 - 2 2 5 Puskesmas Rappokalling - - - - 1 1 6 Puskesmas Kaluku Bodoa 2 - 2 1 1 2 7 Puskesmas Layang 2 - 2 - 1 1 8 Puskesmas Malimongan Baru 1 - 1 1 - 1 9 Puskesmas Tarakan 1 - 1 - 1 1

10 Puskesmas Andalas 2 - 2 - 2 2 11 puskesmas Makkasau 4 - 4 1 - 1 12 Puskesmas Bara-Baraya 2 - 2 - 1 1 13 Puskesmas Maccini Sawah 2 - 2 1 - 1 14 Puskesmas Maradekaya 1 - 1 1 - 1 15 Puskesmas Mamajang 2 - 2 - 1 1 16 Puskesmas Cendrawasih 2 - 2 - 1 1 17 Puskesmas Dahlia 4 - 4 - - - 18 Puskesmas Pertiwi 2 - 2 - 1 1 19 Puskesmas Panambungan 1 - 1 - 1 1 20 Puskesmas Tamalate 2 - 2 - 1 1 21 Puskesmas Jongaya 5 - 5 - 1 1 22 Puskesmas Barombong 1 - 1 - 2 2 23 Puskesmas Kassi - Kassi 2 - 2 2 - 2 24 Puskesmas Mangasa 2 - 2 1 1 2 25 Puskesmas Minasa Upa 2 - 2 - 1 1 26 Puskesmas Batua 1 - 1 2 - 2 27 Puskesmas Pampang 4 - 4 - 1 1 28 Puskesmas Tammamaung 3 - 3 1 1 2 29 Puskesmas Karuwisi 1 - 1 - 1 1 30 Puskesmas Antang 2 - 2 1 1 2 31 Puskesmas Antang Perumnas 1 - 1 1 - 1 32 Puskesmas Tamangapa 1 - 1 - 2 2 33 Puskesmas Sudiang 2 - 2 - 1 1 34 Puskesmas Sudiang Raya 4 - 4 - - - 35 Puskesmas Sudiang Raya 3 - 3 1 1 2 36 Puskesmas Bira - - - 1 1 2 37 Puskesmas Antara 1 - 1 - 1 1

7372 KOTA PARE-PARE 8 - 8 4 4 8 1 Puskesmas Lakessi 2 - 2 - - - 2 Puskesmas Cempae 2 - 2 2 1 3 3 Puskesmas Lapadde 2 - 2 - 1 1 4 Puskesmas Madising - - - - - - 5 Puskesmas Mitra K.B 1 - 1 1 2 3 6 Puskesmas Lumpue 1 - 1 1 - 1

7373 KOTA PALOPO 36 1 37 8 1 9 1 Puskesmas Maroangin 3 0 3 1 0 1 2 Puskesmas Bara Permai 1 0 1 1 0 1

NO UNIT KERJA

2

Page 221: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

113

TENAGA KESMAS TENAGA SANITASISARJANA KESMAS[a]

D-III KESMAS JUMLAH DIII SANITASI DI SANITASI JUMLAH

1 3 4 5 6 7 83 Puskesmas Wara Timur 8 1 9 1 0 1 4 Puskesmas Wara Barat 4 0 4 1 0 1 5 Puskesmas Wara 0 0 - 0 0 - 6 Puskesmas Pontap 3 0 3 1 0 1 7 Puskesmas Benteng 5 0 5 0 1 1 8 Puskesmas Benteng 3 0 3 2 0 2 9 Puskesmas Wara Selatan 9 0 9 1 0 1

KAB. TORAJA UTARA 6 0 6 3 2 51 Puskesmas Rantepao 2 0 2 0 0 - 2 Puskesmas Laang Tanduk 0 0 - 0 0 - 3 Puskesmas Tikala 0 0 - 0 0 - 4 Puskesmas Tombang Kalua 1 0 1 0 1 1 5 PuskesmasTondon 0 0 - 1 0 1 6 Puskesmas Nanggala 1 0 1 1 0 1 7 Puskesmas Buntao' 0 0 - 0 0 - 8 Puskesmas Rantebua 0 0 - 1 0 1 9 Puskesmas Rante Pangli 1 0 1 0 0 -

10 Puskesmas Lempo 0 0 - 0 0 - 11 Puskesmas Sa'dan M 1 0 1 0 0 - 12 Puskesmas Pasang 0 0 - 0 1 1 13 Puskesmas Pangala' 0 0 - 0 0 - 14 Puskesmas Baruppu' 0 0 - 0 0 - 15 Puskesmas Ta'ba 0 0 - 0 0 -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 592 107 699 242 137 379 2 RUMAH SAKIT

7301 RSU SELAYAR 4 - 4 1 1 2 7302 RSU BULUKUMBA - - 0 - - - 7303 RSU PROF. DR. ANWAR MAKKATUTU BANTAENG 3 - 3 4 - 4 7304 RSU LANTO DG. PASEWANG JENEPONTO 11 - 11 2 - 2 7305 RSU PATTALASSANG TAKALAR - - 0 - - - 7306 RSU SYEKH YUSUF GOWA 10 - 10 1 - 1

RB MATTIROBAJI ** 1 - 1 - 1 1 7307 RSU SINJAI 6 - 6 1 - 1 7308 RSU SALEWANGENG MAROS 0 - 7309 RSU PANGKEP 11 - 11 1 1 2

RS SEMEN TONASA ** - - 0 - - - 7310 RSU BARRU - - 0 - - - 7311 RSU TENRIAWARU BONE 14 0 14 2 0 2 7312 RSU AJAPANGE SOPPENG 0 0 0 0 0 - 7313 RSU LAMADUKELLENG WAJO 6 - 6 - - -

RSU PRIMA HUSADA 1 - 1 - 2 2 RSU SIWA 1 - 1 - - -

7314 RSU NENEMALLOMO SIDRAP 20 - 20 1 - 1 RSU ARIFIN NU'MANG SIDRAP 8 - 8 1 - 1

7315 RSU LASINRANG PINRANG 0 - 7316 RSU ENREKANG 9 - 9 - - - 7317 RSU BATARA GURU 20 - 20 - - -

RS KALANG-KALANG 0 - 7318 RSU LAKIPADADA TATOR 1 - 1 - - -

RS FATIMA MAKALE ** - - 0 - - - RS KUSTA BATULELENG ** - - 0 - - -

7322 RSU ANDI JEMMA LUWU UTARA 8 - 8 2 - 2 7325 RS INCO SOROAKO ** 5 0 5 0 0 - 7371 RSUP WAHIDIN SUDIROHUSODO 26 - 26 7 2 9

BPRS LABUANG BAJI 17 - 17 5 2 7 BPRS DADI 6 - 6 4 - 4 RSU HAJI 9 - 9 5 - 5 RSU DAYA 5 0 5 1 1 2 RSIA FATIMA 0 - RSB PERTIWI 0 - RS KUSTA DAYA 0 - RS IBNU SINA 8 - 8 - - - RS HIKMAH 0 0 0 0 0 - RS AKADEMIS 0 0 0 0 0 -

NO UNIT KERJA

2

Page 222: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

114

TENAGA KESMAS TENAGA SANITASISARJANA KESMAS[a]

D-III KESMAS JUMLAH DIII SANITASI DI SANITASI JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8RS STELLA MARIS 3 0 3 0 0 - RS GRESTELINA 0 0 0 1 0 1 RS FAISAL 1 0 1 0 0 - RS LURAMAY 1 0 1 0 0 - RS CATHERINE BOOTH 0 - RSB SENTOSA 0 - RSB RESTU 0 - RSB WAHYU 0 - RSB ELIM 0 - RSB ST. KHADIDJAH 0 - RSB ST. MARYAM 0 - RS BHAYANGKARA 9 - 9 - - - RS PELAMONIA 17 0 17 0 0 - RS JALA AMMARI 2 0 2 0 0 - RS MITRA HUSADA 1 0 1 1 0 1

7372 RSU ANDI MAKKASAU PAREPARE 5 1 6 - 2 2 RS FATIMA PAREPARE - - 0 - - - RS SUMANTRI PAREPARE 2 - 2 - - - RS KUSTA LAULENG PAREPARE 3 - 3 - 1 1 RS BERSALIN ST. KHADIJAH - - 0 - - - RS BERSALIN ST. KHADIJAH - - 0 - - - RUMAH BERSALIN DHARMA HUSADA - - 0 - - -

7373 RSU. SAWERIGADING PALOPO 7 - 7 1 - 1 RS. TENTARA 0 - RS. AT-MEDIKA 0 - BP/RB. BINTANG LAUT 0 - RB. SITI KHADIJAH 0 - RS Ibu Dab Anak ST, Madyang 0 -

7326 RS ELIM - - 0 - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 261 1 262 41 13 54

3 INSTITUSI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN

7301 KAB. SELAYAR - - 0 - - -

7302 KAB. BULUKUMBA 4 - 4 - - -

7303 KAB. BANTAENG - - 0 - - -

7304 KAB. JENEPONTO - - 0 - - -

7305 KAB. TAKALAR - - 0 - - -

7306 KAB. GOWA - - 0 - - -

7307 KAB. SINJAI - - 0 - - -

7308 KAB. MAROS 0 -

7309 KAB. PANGKEP - - 0 - - -

7310 KAB. BARRU - - 0 - - -

7311 KAB. BONE - - 0 - - -

7312 KAB. SOPPENG - - 0 - - -

7313 KAB. WAJO - - 0 - - -

7314 KAB. SIDRAP - - 0 - - -

7315 KAB. PINRANG 0 -

7316 KAB. ENREKANG - - 0 - - -

7317 KAB. LUWU - - 0 - - -

7318 KAB. TATOR 16 - 16 - - -

7322 KAB. LUWU UTARA - - 0 - - -

7325 KAB. LUWU TIMUR - - 0 - - -

7371 KOTA MAKASSAR - - 0 - - -

7372 KOTA PARE-PARE - - 0 - - -

NO UNIT KERJA

2

Page 223: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

115

TENAGA KESMAS TENAGA SANITASISARJANA KESMAS[a]

D-III KESMAS JUMLAH DIII SANITASI DI SANITASI JUMLAH

1 3 4 5 6 7 87373 KOTA PALOPO - - 0 - - -

7326 KAB. TORAJA UTARA - - 0 - - -

20 - 20 - - -

4 SARANA KESEHATAN LAIN

7301 KAB. SELAYAR - - 0 - - -

7302 KAB. BULUKUMBA - - 0 - - -

7303 KAB. BANTAENG - - 0 - - -

7304 KAB. JENEPONTO - - 0 - - -

7305 KAB. TAKALAR - - 0 - - -

7306 KAB. GOWA - - 0 - - -

7307 KAB. SINJAI - - 0 - - -

7308 KAB. MAROS 0 -

7309 KAB. PANGKEP - - 0 - - -

7310 KAB. BARRU - - 0 - - -

7311 KAB. BONE - - 0 - - -

7312 KAB. SOPPENG 0 -

7313 KAB. WAJO - - 0 - - -

7314 KAB. SIDRAP - - 0 - - -

7315 KAB. PINRANG 0 -

7316 KAB. ENREKANG 0 -

7317 KAB. LUWU 0 -

7318 KAB. TATOR 0 0 0 - - -

7322 KAB. LUWU UTARA - - 0 - - -

7325 KAB. LUWU TIMUR 0 -

7371 KOTA MAKASSAR - - 0 - - -

7372 KOTA PARE-PARE - - 0 - - -

7373 KOTA PALOPO - - 0 - - -

7326 KAB. TORAJA UTARA - - 0 - - -

- - - - - -

5 DINAS KESEHATAN KAB./KOTA

7301 KAB. SELAYAR 10 - 10 3 1 4

7302 KAB. BULUKUMBA 31 - 31 5 6 11

7303 KAB. BANTAENG - - 0 - - -

7304 KAB. JENEPONTO 31 - 31 1 - 1

7305 KAB. TAKALAR 26 - 26 - 3 3

7306 KAB. GOWA 33 - 33 4 5 9

7307 KAB. SINJAI 12 0 12 1 3 4

7308 KAB. MAROS 18 - 18 3 - 3 *

7309 KAB. PANGKEP 31 - 31 3 - 3

7310 KAB. BARRU 13 - 13 4 2 6

7311 KAB. BONE - - 0 - - -

7312 KAB. SOPPENG 17 - 17 5 1 6

7313 KAB. WAJO 18 - 18 - 1 1

7314 KAB. SIDRAP - - 0 - - -

NO UNIT KERJA

2

SUB JUMLAH INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

SUB JUMLAH SARANA KESEHATAN LAIN

Page 224: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

116

TENAGA KESMAS TENAGA SANITASISARJANA KESMAS[a]

D-III KESMAS JUMLAH DIII SANITASI DI SANITASI JUMLAH

1 3 4 5 6 7 87315 KAB. PINRANG 0 -

7316 KAB. ENREKANG - - 0 - - -

7317 KAB. LUWU 19 - 19 1 2 3

7318 KAB. TATOR 10 - 10 - - -

7322 KAB. LUWU UTARA 30 - 30 2 2 4

7325 KAB. LUWU TIMUR 23 - 23 - - -

7371 KOTA MAKASSAR 19 - 19 1 1 2

7372 KOTA PARE-PARE 20 - 20 3 4 7

7373 KOTA PALOPO - - 0 - - -

7326 KAB. TORAJA UTARA - - 0 - - -

361 - 361 36 31 67

DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

1 DINAS KESEHATAN PROVINSI 39 - 39 10 - 10 *

2 PUSAT PENGOBATAN GIGI DAN MULUT - - 0 1 - 1 *

3 PUSAT PENGOBATAN KULIT. KELAMIN & AIDS 2 - 2 - - - *

4 AKPER ANGING MAMIRI 7 - 7 - - - *

5 UNIT TRANSFUSI DARAH PEMBINA 3 - 3 - - - *

51 - 51 11 - 11

1.285 108 1.393 330 181 511

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 15,43 3,96

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2009

JUMLAH

NO UNIT KERJA

JML SUB PROVINSI

2

SUB JUMLAH DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

Page 225: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

117

TABEL 59

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI SARANA KESEHATAN

TAHUN 2009

TENAGA TEKNISI MEDISANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH

1 3 4 5 6 71 PUSKESMAS

7301 KAB. SELAYAR 9 2 - - 11 1 Puskesmas Bontoharu 1 - - - 1 2 Puskesmas Barugaia 2 - - - 2 3 Puskesmas Buki 1 - - - 1 4 Puskesmas Bontomatene 1 - - - 1 5 Puskesmas Bontosunggu - - - - - 6 Puskesmas Bontosikuyu 1 - - - 1 7 Puskesmas Lowa 1 - - - 1 8 Puskesmas Pasimasunggu 1 1 - - 2 9 Puskesmas Ujung Jampea 1 - - - 1

10 Puskesmas Pasitallu - - - - - 11 puskesmas Pasimarannu - - - - - 12 Puskesmas Pasilambena - 1 - - 1

7302 KAB. BULUKUMBA 14 - - - 14 1 Puskesmas Ponre 2 - - - 2 2 Puskesmas Gattareng 1 - - - 1 3 Puskesmas Borong Rappoa - - - - 04 Puskesmas Balibo - - - - 05 Puskesmas Caile 2 - - - 2 6 Puskesmas Ujung Loe 1 - - - 1 7 Puskesmas Manyampa 1 - - - 1 8 Puskesmas Bonto Bahari 1 - - - 1 9 Puskesmas Bonto Tiro 1 - - - 1

10 Puskesmas Batang - - - - 011 Puskesmas Herlang 1 - - - 112 Puskesmas Karassing - - - - 013 Puskesmas Kajang 1 - - - 114 Puskesmas Lembanna 1 - - - 1 15 Puskesmas Tanete 1 - - - 1 16 Puskesmas Bonto Bangun 1 - - - 1

7303 KAB. BANTAENG 3 - - - 3 1 Puskesmas Bissappu 1 0 0 0 12 Puskesmas Ulugalung 0 0 0 0 03 Puskesmas lasepang 0 0 0 0 04 puskesmas Campagaloe 0 0 0 0 - 5 Puskesmas Kassi-kassi 1 0 0 0 1 6 Puskesmas Loka 0 0 0 0 - 7 Puskesmas Sinoa 0 0 0 0 08 Puskesmas Banyorang 0 0 0 0 09 Puskesmas Moti 0 0 0 0 0

10 Puskesmas Baruga 0 0 0 0 011 Puskesmas Dampang 0 0 0 0 012 Puskesmas Kota 1 0 0 0 1

7304 KAB. JENEPONTO 9 2 - 1 12 1 Puskesmas Binamu 0 0 0 0 02 Puskesmas Binamu Kota 1 0 0 0 13 Puskesmas Bontosunggu Kota 0 0 0 0 04 Puskesmas Bontomate'ne 1 0 0 0 15 Puskesmas Bululoe 0 0 0 0 06 Puskesmas Tamalatea 1 1 0 0 27 Puskesmas Bontoramba 0 0 0 0 08 Puskesmas Bangkala 1 0 0 0 1

PROVINSI SULAWESI SELATAN

2

NO UNIT KERJA

Page 226: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

118

TENAGA TEKNISI MEDISANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH

1 3 4 5 6 79 Puskesmas Buludoang 1 0 0 1 2

10 Puskesmas Barana 2 1 0 0 311 Puskesmas Togo-togo 1 0 0 0 112 Puskesmas Tarowang 0 0 0 0 013 Puskesmas Tino 0 0 0 0 014 Puskesmas Arungkeke 0 0 0 0 015 Puskesmas Tolo 1 0 0 0 116 Puskesmas Rumbia 0 0 0 0 017 Puskesmas Tompobulu 0 0 0 0 018 Puskesmas Kapita 0 0 0 0 0

7305 KAB. TAKALAR 16 - - - 16 1 Puskesmas Mangarabombang 1 0 0 0 12 Puskesmas Pattopakang 0 0 0 0 - 3 Puskesmas Mappakasunggu 1 0 0 0 1 4 Puskesmas Sanrobone 1 0 0 0 1 5 Puskesmas Pol. Selatan 1 0 0 0 1 6 Puskesmas Bulukunyi 1 0 0 0 1 7 Puskesmas Pol. Utara 1 0 0 0 1 8 Puskesmas Towata 1 0 0 0 1 9 Puskesmas Ko'mara 1 0 0 0 1

10 Puskesmas Galesong Selatan 2 0 0 0 2 11 Puskesmas Bontomarannu 1 0 0 0 112 Puskesmas Gal. utara 2 0 0 0 2 13 Puskesmas Aeng Towa 1 0 0 0 1 14 Puskesmas Pattallasang 2 0 0 0 2

7306 KAB. GOWA 19 - - - 19 1 Puskesmas Somba Opu 0 0 0 0 - 2 Puskesmas Samata 1 0 0 0 1 3 Puskesmas Tompobulu 2 0 0 0 2 4 puskesmas Bontonompo I 1 0 0 0 1 5 Puskesmas Bontonompo II 1 0 0 0 1 6 Puskesmas Pallangga 3 0 0 0 3 7 Puskesmas Kampili 1 0 0 0 1 8 Puskesmas Bajeng 3 0 0 0 3 9 Puskesmas Gentungan 1 0 0 0 1

10 Puskesmas Tinggimoncong 0 0 0 0 011 Puskesmas Parigi - 0 0 012 Puskesmas Parangloe 1 0 0 0 1 13 Puskesmas Manuju 0 0 0 014 Puskesmas Bontomarannu 1 0 0 0 1 15 Puskesmas Pattallassang 1 0 0 0 1 16 Puskesmas Sapaya 1 0 0 0 1 17 Puskesmas Bontolempangan 0 0 0 0 018 Puskesmas Tonrorita 0 0 0 0 019 Puskesmas Lauwa 0 0 0 0 020 Puskesmas Tamaona 0 0 0 0 021 Puskesmas Moncobalang 1 0 0 0 1 22 Puskesmas Kanjilo 1 0 0 0 1

7307 KAB. SINJAI 18 1 - - 19 1 Puskesmas Balangnipa 2 - - - 2 2 Puskesmas Pulau IX 1 - - - 1 3 Puskesmas Bulupoddo 1 - - - 1 4 Puskesmas Samataring 1 - - - 1 5 Puskesmas Panaikang 2 1 - - 3 6 Puskesmas Kampala 1 - - - 1 7 Puskesmas Lappae 2 - - - 2 8 Puskesmas Mannanti - - - - 09 Puskesmas Aska 1 - - - 1

10 Puskesmas Samaenre 1 - - - 1

2

NO UNIT KERJA

Page 227: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

119

TENAGA TEKNISI MEDISANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH

1 3 4 5 6 711 Puskesmas Lappadata 1 - - - 1 12 Puskesmas Manimpahoi 2 - - - 2 13 Puskesmas Borong Kompleks 1 - - - 1 14 Puskesmas Manipi 1 - - - 1 15 Puskesmas Tengngalembang 1 - - - 1

7308 KAB. MAROS 18 1 - 3 22 1 Puskesmas Hasanuddin 3 - - 2 5 2 Puskesmas Moncongloe 1 - - - 1 3 Puskesmas Mattirotasi - - - - - 4 Puskesmas Barandasi 3 - - - 3 5 Puskesmas Marusu - - - - - 6 Puskesmas Alliritengae 2 - - - 2 7 Puskesmas Tunikamaseang 3 - - - 3 8 Puskesmas Bantimurung - - - - - 9 Puskesmas Simbang 1 - - - 1

10 Puskesmas Carangki 1 - - - 1 11 Puskesmas Tompobulu 1 - - - 1 12 Puskesmas Camba 1 1 - 1 313 Puskesmas Cenrana 1 - - - 114 Puskesmas Ladange 1 - - - 1

7309 KAB. PANGKEP 20 1 - - 21 1 Puskesmas Kota Pangkajene 1 0 0 0 1 2 Puskesmas Bonto Perak 1 0 0 0 1 3 Puskesmas Minasate'ne 2 0 0 0 2 4 Puskesmas kalabbirang 1 0 0 0 1 5 Puskesmas Bungoro 1 0 0 0 1 6 Puskesmas Bowong Cindea 1 0 0 0 1 7 Puskesmas Labakkang 1 0 0 0 1 8 Puskesmas.Taraweang 1 0 0 0 1 9 Puskesmas Pundata baji 1 0 0 0 1

10 Puskesmas Ma'rang 1 0 0 0 1 11 Puskesmas Padang Lampe 1 0 0 0 1 12 Puskesmas Segeri 1 0 0 0 113 Puskesmas Mandalle 2 0 0 0 2 14 Puskesmas Balocci 1 1 0 0 2 15 Puskesmas Bantimala 1 0 0 0 1 16 Puskesmas .Lk.Tupa'biring 1 0 0 0 1 17 Puskesmas Sarappo - 0 0 0 018 Puskesmas Lk.Tangaya 1 0 0 0 1 19 Puskesmas Lk.Kalmas 1 0 0 0 1

7310 KAB. BARRU - - - 11 11 1 Puskesmas Pujananting 0 0 0 1 1 2 Puskesmas Ralla 0 0 0 1 1 3 Puskesmas Lisu 0 0 0 1 1 4 Puskesmas Pekkae 0 0 0 1 1 5 Puskesmas Padongko 0 0 0 1 1 6 Puskesmas Palakka 0 0 0 1 1 7 Puskesmas Madello 0 0 0 1 1 8 Puskesmas Mangkoso 0 0 0 1 1 9 Puskesmas Palanro 0 0 0 1 1

10 Puskesmas Bojo Baru 0 0 0 2 2 7311 KAB. BONE 9 0 0 0 9

1 Puskesmas Bontocani 0 0 0 0 02 Puskesmas Kahu 0 0 0 0 03 Puskesmas Palakka Kahu 0 0 0 0 04 Puskesmas Kajuara 0 0 0 0 05 Puskesmas Salomekko 0 0 0 0 06 Puskesmas Tonra 0 0 0 0 07 Puskesmas Patimpeng 0 0 0 0 0

2

NO UNIT KERJA

Page 228: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

120

TENAGA TEKNISI MEDISANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH

1 3 4 5 6 78 Puskesmas Libureng 1 0 0 0 19 Puskesmas Tanabatue 0 0 0 0 0

10 Puskesmas Mare 1 0 0 0 111 Puskesmas Sibulue 0 0 0 0 012 Puskesmas Cina 1 0 0 0 113 Puskesmas Barebbo 0 0 0 0 014 Puskesmas Kading 0 0 0 0 015 Puskesmas Ponre 0 0 0 0 016 Puskesmas Lonrong 0 0 0 0 017 Puskesmas Lappariaja 0 0 0 0 018 Puskesmas Lamuru 0 0 0 0 019 Puskesmas Tellu Limpoe 0 0 0 0 020 Puskesmas Bengo 1 0 0 0 121 Puskesmas Ulaweng 0 0 0 0 022 Puskesmas Palakka 1 0 0 0 123 Puskesmas Usa 0 0 0 0 024 Puskesmas Awaru 0 0 0 0 025 Puskesmas Paccing 1 0 0 0 126 Puskesmas Tellu SiattingE 0 0 0 0 027 Puskesmas Lamurukung 0 0 0 0 028 Puskesmas Amali 0 0 0 0 029 Puskesmas Ajangale 0 0 0 0 030 Puskesmas Timurung 1 0 0 0 131 Puskesmas Dua Boccoe 0 0 0 0 032 Puskesmas Pattiromampu 0 0 0 0 033 Puskesmas Cenrana 0 0 0 0 034 Puskesmas Watampone 1 0 0 0 135 Puskesmas Biru 1 0 0 0 136 Puskesmas BajoE 0 0 0 0 0

7312 KAB. SOPPENG 8 - - 1 9 1 Puskesmas TanjongE 0 0 0 0 02 Puskesmas Takalala 0 0 0 0 - 3 Puskesmas GoariE 1 0 0 0 14 Puskesmas Pacongkang 1 0 0 0 15 Puskesmas Cangadi 0 0 0 1 1 6 Puskesmas CabengE 0 0 0 0 - 7 Puskesmas Baringeng 1 0 0 0 18 Puskesmas Cakkuridi 0 0 0 0 09 Puskesmas Salotungo 1 0 0 0 1

10 Puskesmas Sewo 1 0 0 0 1 11 Puskesmas Malaka 0 0 0 0 - 12 Puskesmas Tajuncu 1 0 0 0 1 13 Puskesmas Leworeng 0 0 0 0 014 Puskesmas Panincong 0 0 0 0 - 15 Puskesmas Batu-Batu 1 0 0 0 1 16 Puskesmas Ganra 0 0 0 0 - 17 Puskesmas Citta 1 0 0 0 1

7313 KAB. WAJO - - - 5 5 1 Puskesmas Tempe 0 0 0 1 1 2 Puskesmas Pattirosompe 0 0 0 0 03 Puskesmas Majauleng 0 0 0 1 14 Puskesmas Tosora 0 0 0 0 05 Puskesmas Belawa 0 0 0 0 06 Puskesmas Sappa 0 0 0 0 07 Puskesmas Pitumpanua 0 0 0 0 08 Puskesmas Sajoaning 0 0 0 0 09 Puskesmas Salobulo 0 0 0 0 0

10 Puskesmas Pammana 0 0 0 0 011 Puskesmas Lempa 0 0 0 0 0

2

NO UNIT KERJA

Page 229: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

121

TENAGA TEKNISI MEDISANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH

1 3 4 5 6 712 Puskesmas Sabbangparu 0 0 0 0 - 13 Puskesmas Liu 0 0 0 1 1 14 Puskesmas Tanasitolo 0 0 0 1 115 Puskesmas Wewang Rewu 0 0 0 0 016 Puskesmas Maniangpajo 0 0 0 0 017 Puskesmas Keera 0 0 0 0 018 Puskesmas Gilireng 0 0 0 1 119 Puskesmas Takkalalla 0 0 0 0 020 Puskesmas Parigi 0 0 0 0 021 Puskesmas Solo 0 0 0 0 022 Puskesmas Penrang 0 0 0 0 0

7314 KAB. SIDRAP - - - 5 5 1 Puskesmas Baranti 0 0 0 1 1 2 Puskesmas Manisa 0 0 0 1 1 3 Puskesmas Pangkajene 0 0 0 2 2 4 Puskesmas Lawawoi 0 0 0 1 1 5 Puskesmas Bilokka 0 0 0 0 - 6 Puskesmas Kulo 0 0 0 0 07 Puskesmas Amparita 0 0 0 0 - 8 Puskesmas Tanru Tedong 0 0 0 0 - 9 Puskesmas Barukku 0 0 0 0 0

10 Puskesmas Belawae 0 0 0 0 - 11 Puskesmas Lancirang 0 0 0 0 - 12 Puskesmas Dongi 0 0 0 0 - 13 Puskesmas Empagae 0 0 0 0 - 14 Puskesmas Rappang 0 0 0 0 -

7315 KAB. PINRANG 0 0 0 1 11 Puskesmas Suppa 0 0 0 0 02 Puskesmas Mattombong 0 0 0 0 03 Puskesmas Lanrisang 0 0 0 0 04 Puskesmas Mattiro bulu 0 0 0 0 05 Puskesmas Salo 0 0 0 0 06 Puskesmas Sulili 0 0 0 0 07 Puskesmas Mattiro Deceng 0 0 0 0 08 Puskesmas Teppo 0 0 0 0 09 Puskesmas Cempa 0 0 0 0 0

10 Puskesmas Lampa 0 0 0 1 111 Puskesmas Batulappa 0 0 0 0 012 Puskesmas Tumpu 0 0 0 0 013 Puskesmas Tadang Palie 0 0 0 0 014 Puskesmas Bungi 0 0 0 0 015 Puskesmas Ujung Lero 0 0 0 0 0

7316 KAB. ENREKANG 12 - - - 12 1 Puskesmas Anggeraja 1 0 0 0 1 2 Puskesmas Baraka 1 0 0 0 1 3 Puskesmas Maiwa 1 0 0 0 14 Puskesmas Bungin 0 0 0 0 05 Puskesmas Kabere 0 0 0 0 06 Puskesmas Kota 1 0 0 0 1 7 Puskesmas Kalosi 1 0 0 0 1 8 Puskesmas Sudu 3 0 0 0 3 9 Puskesmas Sumbang 1 0 0 0 1

10 Puskesmas Malua 1 0 0 0 1 11 Puskesmas Buntu Batu 1 0 0 0 112 Puskesmas Masalle 1 0 0 0 113 Puskesmas Baroko 0 0 0 0 0

2

NO UNIT KERJA

Page 230: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

122

TENAGA TEKNISI MEDISANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH

1 3 4 5 6 77317 KAB. LUWU - - - 2 2

1 Puskesmas Larompong sel - - - - 02 Puskesmas Larompong - - - - 03 Puskesmas Suli - - - - 04 Puskesmas Suli Barat - - - - 05 Puskesmas Belopa - - - - 06 Puskesmas Barana - - - - 07 Puskesmas Bajo - - - - 08 Puskesmas Bajo Barat - - - - 09 Puskesmas Latimojong - - - - 0

10 Puskesmas Kamanre - - - - 011 Puskesmas Ponrang Selatan - - - - 012 Puskesmas Ponrang - - - - 013 Puskesmas Noling - - - - 014 Puskesmas Bua - - - - 015 Puskesmas Bastem - - - - 016 Puskesmas Walenrang - - - - 017 Puskesmas Walenrang Timur - - - - 018 Puskesmas Walenrang Barat - - - - 019 Puskesmas Walenrang Utara - - - - 020 Puskesmas Lamasi - - - 2 221 Puskesmas Lamasi Timur - - - - 0

7318 KAB. TATOR - - - 6 6 1 Puskesmas Makale 0 0 0 0 - 2 Puskesmas Getengan 0 0 0 1 1 3 Puskesmas Rembon 0 0 0 0 - 4 Puskesmas Ulusalu 0 0 0 1 1 5 Puskesmas Bittuang 0 0 0 0 - 6 Puskesmas Madandan 0 0 0 1 1 7 Puskesmas Kondoran 0 0 0 1 1 8 Puskesmas Buakayu 0 0 0 1 1 9 Puskesmas Buntu Limbong 0 0 0 0 -

10 Puskesmas Rante Alang 0 0 0 0 - 11 Puskesmas Kondodewata 0 0 0 0 - 12 Puskesmas Sandabilik 0 0 0 1 1 13 Puskesmas Ratte 0 0 0 0 - 14 Puskesmas Rantetayo 0 0 0 0 - 15 Puskesmas Makale Utara 0 0 0 0 - 16 Puskesmas Batu Sura' 0 0 0 0 - 17 Puskesmas Rano 0 0 0 0 - 18 Puskesmas Kurra 0 0 0 0 - 19 Puskesmas Lekke 0 0 0 0 - 20 Puskesmas Tumbang Datu 0 0 0 0 -

7322 KAB. LUWU UTARA 4 - - - 4 1 Puskesmas Sabbang 1 0 0 0 12 Puskesmas Baebunta 0 0 0 0 03 Puskesmas Lara 0 0 0 0 04 Puskesmas Malangke 0 0 0 0 05 Puskesmas Malangke Barat 0 0 0 0 06 Puskesmas Masamba 0 0 0 0 07 Puskesmas Mappedeceng 0 0 0 0 08 Puskesmas Sukamaju 1 0 0 0 19 Puskesmas Bone-Bone 2 0 0 0 2

10 Puskesmas Seko 0 0 0 011 Puskesmas Limbong 0 0 0 0 012 Puskesmas Rampi 0 0 0 0

7325 KAB. LUWU TIMUR 3 - - - 3 1 Puskesmas Burau 0 0 0 0 02 Puskesmas Wotu 0 0 0 0 0

2

NO UNIT KERJA

Page 231: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

123

TENAGA TEKNISI MEDISANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH

1 3 4 5 6 73 Puskesmas Mangkutana 0 0 0 0 04 Puskesmas Kalaena Kiri 0 0 0 0 - 5 Puskesmas Kertoraharjo 0 0 0 0 06 Puskesmas Angkona 0 0 0 0 07 Puskesmas Malili 1 0 0 0 1 8 Puskesmas Lampia 0 0 0 0 09 Puskesmas Nuha 0 0 0 0 0

10 Puskesmas Sorowako 1 0 0 0 111 Puskesmas Timampu 0 0 0 0 012 Puskesmas Wawondula 1 0 0 0 113 Puskesmas Bantilang 0 0 0 0 0

7371 KOTA MAKASSAR 39 1 - 3 43 1 Puskesmas Pattingalloang 1 - - 1 2 2 Puskesmas Tabaringan 1 - - - 1 3 Puskesmas P. Barrang Lompo 1 - - - 1 4 Puskesmas Jumpandang Baru 2 1 - 2 5 5 Puskesmas Rappokalling 1 - - - 1 6 Puskesmas Kaluku Bodoa 1 - - - 1 7 Puskesmas Layang 1 - - - 1 8 Puskesmas Malimongan Baru 1 - - - 1 9 Puskesmas Tarakan 1 - - - 1

10 Puskesmas Andalas 1 - - - 1 11 puskesmas Makkasau 1 - - - 1 12 Puskesmas Bara-Baraya 1 - - - 1 13 Puskesmas Maccini Sawah 1 - - - 1 14 Puskesmas Maradekaya 1 - - - 1 15 Puskesmas Mamajang 1 - - - 1 16 Puskesmas Cendrawasih 1 - - - 1 17 Puskesmas Dahlia 1 - - - 1 18 Puskesmas Pertiwi 1 - - - 1 19 Puskesmas Panambungan 1 - - - 1 20 Puskesmas Tamalate 1 - - - 1 21 Puskesmas Jongaya 1 - - - 1 22 Puskesmas Barombong 1 - - - 1 23 Puskesmas Kassi - Kassi 2 - - - 2 24 Puskesmas Mangasa 1 - - - 1 25 Puskesmas Minasa Upa 1 - - - 1 26 Puskesmas Batua 1 - - - 1 27 Puskesmas Pampang 1 - - - 1 28 Puskesmas Tammamaung 1 - - - 1 29 Puskesmas Karuwisi 1 - - - 1 30 Puskesmas Antang 1 - - - 131 Puskesmas Antang Perumnas 1 - - - 1 32 Puskesmas Tamangapa 1 - - - 1 33 Puskesmas Sudiang 1 - - - 134 Puskesmas Sudiang Raya 1 - - - 1 35 Puskesmas Sudiang Raya 1 - - - 1 36 Puskesmas Bira 1 - - - 1 37 Puskesmas Antara 1 - - - 1

7372 KOTA PARE-PARE 9 1 - 4 14 1 Puskesmas Lakessi 1 1 - 1 3 2 Puskesmas Cempae 1 - - - 1 3 Puskesmas Lapadde 1 - - 1 2 4 Puskesmas Madising 3 - - - 3 5 Puskesmas Mitra K.B 1 - - 1 2 6 Puskesmas Lumpue 2 - - 1 3

7373 KOTA PALOPO 6 - - 1 7 1 Puskesmas Maroangin 1 - - - 1 2 Puskesmas Bara Permai 1 - - - 1 3 Puskesmas Wara Timur 1 - - - 1 4 Puskesmas Wara Barat 1 - - - 1

2

NO UNIT KERJA

Page 232: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

124

TENAGA TEKNISI MEDISANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH

1 3 4 5 6 75 Puskesmas Wara - - - - - 6 Puskesmas Pontap - - - - - 7 Puskesmas Benteng 1 - - - 1 8 Puskesmas Benteng 1 - - 1 2 9 Puskesmas Wara Selatan - - - - -

7326 KAB. TORAJA UTARA 3 - - - 3 1 Puskesmas Rantepao - - - - - 2 Puskesmas Laang Tanduk - - - - - 3 Puskesmas Tikala 1 - - - 14 Puskesmas Tombang Kalua 1 - - - 15 PuskesmasTondon - - - - 06 Puskesmas Nanggala - - - - 07 Puskesmas Buntao' - - - - 08 Puskesmas Rantebua - - - - 09 Puskesmas Rante Pangli - - - - 0

10 Puskesmas Lempo - - - - 011 Puskesmas Sa'dan M - - - - 012 Puskesmas Pasang - - - - 013 Puskesmas Pangala' 1 - - - 114 Puskesmas Baruppu' - - - - 015 Puskesmas Ta'ba - - - - 0

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 219 9 - 43 271 2 RUMAH SAKIT

7301 RSU SELAYAR 7 5 - 3 15 7302 RSU BULUKUMBA - - - - - 7303 RSU PROF. DR. ANWAR MAKKATUTU BANTAENG 4 1 3 3 11 7304 RSU LANTO DG. PASEWANG JENEPONTO 6 7 - - 13 7305 RSU PATTALASSANG TAKALAR - - - - - 7306 RSU SYEKH YUSUF GOWA 10 8 1 5 24

RB MATTIROBAJI ** 1 - - - 1 7307 RSU SINJAI 3 7 1 4 15 7308 RSU SALEWANGENG MAROS - 7309 RSU PANGKEP 10 12 - 6 28

RS SEMEN TONASA ** 3 - - - 3 7310 RSU BARRU - - - - - 7311 RSU TENRIAWARU BONE 6 7 - 2 157312 RSU AJAPANGE SOPPENG 0 0 0 0 07313 RSU LAMADUKELLENG WAJO 6 5 1 4 16

RSU PRIMA HUSADA 2 1 2 - 5 RSU SIWA -

7314 RSU NENEMALLOMO SIDRAP 4 8 2 6 20 RSU ARIFIN NU'MANG SIDRAP 4 3 - 3 10

7315 RSU LASINRANG PINRANG 07316 RSU ENREKANG 4 6 2 5 177317 RSU BATARA GURU - 4 - 9 13

RS KALANG-KALANG 07318 RSU LAKIPADADA TATOR 5 1 1 3 10

RS FATIMA MAKALE ** 1 1 0 0 2RS KUSTA BATULELENG ** 0 0 0 0 0

7322 RSU ANDI JEMMA LUWU UTARA 6 11 1 7 257325 RS INCO SOROAKO ** 2 4 1 0 77371 RSUP WAHIDIN SUDIROHUSODO 50 32 6 29 117

BPRS LABUANG BAJI 22 6 2 8 38BPRS DADI 6 5 1 7 19RSU HAJI 6 7 2 3 18RSU DAYA 4 5 - 5 14RSIA FATIMA - - 1 - 1 *RSB PERTIWI 0RS KUSTA DAYA 0RS IBNU SINA 9 5 2 3 19RS HIKMAH 4 3 6 4 17RS AKADEMIS 13 7 0 5 25RS STELLA MARIS 8 4 1 5 18RS GRESTELINA 9 3 2 1 15RS FAISAL 4 2 4 2 12 *RS LURAMAY 2 4 - 1 7 RS CATHERINE BOOTH 0RSB SENTOSA 0RSB RESTU 0

2

NO UNIT KERJA

Page 233: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

125

TENAGA TEKNISI MEDISANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH

1 3 4 5 6 7RSB WAHYU 0RSB ELIM 0RSB ST. KHADIDJAH 0RSB ST. MARYAM 0RS BHAYANGKARA 1 2 2 1 6 RS PELAMONIA 14 2 4 6 26RS JALA AMMARI 3 2 - 2 7 RS. MITRA HUSADA 2 2 2 2 8

7372 RSU ANDI MAKKASAU PAREPARE 11 9 6 4 30 RS FATIMA PAREPARE 1 1 1 - 3 RS SUMANTRI PAREPARE 1 - - 1 2 RS KUSTA LAULENG PAREPARE - - - - 0RS BERSALIN ST. KHADIJAH - - - - 0RS CATRINE BOOTH - - - - 0RUMAH BERSALIN DHARMA HUSADA - - - - 0

7373 RSU. SAWERIGADING PALOPO 3 6 - 5 14 RS. TENTARA 0RS. AT-MEDIKA 1 2 2 1 6 BP/RB. BINTANG LAUT 0RB. SITI KHADIJAH 0RS Ibu Dab Anak ST, Madyang 0

7326 RS ELIM 2 - - - 2000

260 200 59 155 674

3 INSTITUSI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN

7301 KAB. SELAYAR - - - - -

7302 KAB. BULUKUMBA - - - - -

7303 KAB. BANTAENG - - - - -

7304 KAB. JENEPONTO - - - - -

7305 KAB. TAKALAR - - - - -

7306 KAB. GOWA - - - - -

7307 KAB. SINJAI - - - - -

7308 KAB. MAROS - - - - -

7309 KAB. PANGKEP - - - - -

7310 KAB. BARRU - - - - -

7311 KAB. BONE - - - - -

7312 KAB. SOPPENG - - - - -

7313 KAB. WAJO - - - - -

7314 KAB. SIDRAP 0 0 0 0 -

7315 KAB. PINRANG -

7316 KAB. ENREKANG - - - - -

7317 KAB. LUWU - - - - -

7318 KAB. TATOR - - - - -

7322 KAB. LUWU UTARA - - - - -

7325 KAB. LUWU TIMUR - - - - -

7371 KOTA MAKASSAR - - - - -

2

SUB JUMLAH RUMAH SAKIT

NO UNIT KERJA

Page 234: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

126

TENAGA TEKNISI MEDISANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH

1 3 4 5 6 77372 KOTA PARE-PARE - - - - -

7373 KOTA PALOPO - - - - -

7326 KAB. TORAJA UTARA - - - - -

- - - - -

4 SARANA KESEHATAN LAIN

7301 KAB. SELAYAR - - - - -

7302 KAB. BULUKUMBA - - - - -

7303 KAB. BANTAENG - - - - -

7304 KAB. JENEPONTO - - - - -

7305 KAB. TAKALAR - - - - -

7306 KAB. GOWA - - - - -

7307 KAB. SINJAI - - - - -

7308 KAB. MAROS - - - - -

7309 KAB. PANGKEP - - - - -

7310 KAB. BARRU - - - - -

7311 KAB. BONE - - - - -

7312 KAB. SOPPENG - - - - -

7313 KAB. WAJO - - - - -

7314 KAB. SIDRAP - - - - -

7315 KAB. PINRANG -

7316 KAB. ENREKANG - - - - -

7317 KAB. LUWU - - - - -

7318 KAB. TATOR 3 - - - 3

7322 KAB. LUWU UTARA - - - - -

7325 KAB. LUWU TIMUR - - - - -

7371 KOTA MAKASSAR - - - - -

7372 KOTA PARE-PARE - - - - -

7373 KOTA PALOPO - - - - -

7326 KAB. TORAJA UTARA - - - - -

3 - - - 3

5 DINAS KESEHATAN KAB./KOTA

7301 KAB. SELAYAR 1 - - - 1

7302 KAB. BULUKUMBA 2 - - - 2

7303 KAB. BANTAENG - - - - -

7304 KAB. JENEPONTO 1 - - - 1

7305 KAB. TAKALAR - - - - -

2

SUB JUMLAH INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

SUB JUMLAH SARANA KESEHATAN LAIN

NO UNIT KERJA

Page 235: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

127

TENAGA TEKNISI MEDISANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH

1 3 4 5 6 77306 KAB. GOWA 3 - - - 3

7307 KAB. SINJAI 2 - - - 2

7308 KAB. MAROS 1 - - - 1 *

7309 KAB. PANGKEP 2 - - - 2

7310 KAB. BARRU - 7 - 2 9 *

7311 KAB. BONE - - - - -

7312 KAB. SOPPENG - - - - -

7313 KAB. WAJO 2 - - - 2

7314 KAB. SIDRAP - - - - -

7315 KAB. PINRANG - - - - -

7316 KAB. ENREKANG - - - - -

7317 KAB. LUWU - - - - -

7318 KAB. TATOR - - - - -

7322 KAB. LUWU UTARA 2 - - - 2

7325 KAB. LUWU TIMUR - 1 - - 1

7371 KOTA MAKASSAR 2 - - - 2

7372 KOTA PARE-PARE 1 - - - 1

7373 KOTA PALOPO - - - - -

7326 KAB. TORAJA UTARA - - - - -

19 8 - 2 29

DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

1 DINAS KESEHATAN PROVINSI - - - 1 1 *

2 PUSAT PENGOBATAN GIGI DAN MULUT -

3 PUSAT PENGOBATAN KULIT. KELAMIN & AIDS -

4 AKPER ANGING MAMIRI -

5 UNIT TRANSFUSI DARAH PEMBINA -

- - - 1 1

JUMLAH 501 217 59 201 978

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 6,02 2,61 0,71 2,41 11,74

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2009

SUB JUMLAH DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

JML SUB PROVINSI

2

NO UNIT KERJA

Page 236: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

128

TABEL 60

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

Rupiah %1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 838.398.783.704 82,02

2 APBD PROVINSI 10.340.877.550 1,01

3 APBN :

- Dana Alokasi Khusus (DAK) 108.918.382.647 10,66

- ASKESKIN 17.606.682.364 1,72

- DLL (Sebutkan) 34.238.317.579 0,00

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 11.387.162.520 0,00

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 1.313.364.500 0,00

1.022.203.570.864 100

11.626.958.997.309

7,21

122.728,88

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2009

TOTAL APBD KAB/KOTA

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA/ TH

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

NO SUMBER BIAYA

PROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN 2009

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN

Page 237: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

129

TABEL 61JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

PEMILIKAN/PENGELOLA

PEM.PUSAT PEM.PROP PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 2 23 7 1 16 502 RUMAH SAKIT JIWA 0 1 0 0 0 0 13 RUMAH SAKIT BERSALIN 0 2 0 0 0 16 184 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 1 0 2 0 0 2 55 PUSKESMAS PERAWATAN 0 0 216 0 0 0 2166 PUSKESMAS NON PERAWATAN 0 0 185 0 0 0 1857 PUSKESMAS KELILING 0 0 348 0 0 0 3488 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 1210 0 0 0 12109 RUMAH BERSALIN 0 0 11 1 0 31 43

10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 11 6 2 121 14011 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 3 0 0 1 412 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 0 137 0 0 2717 285413 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 0 0 0 52 5214 POLINDES 0 0 500 0 0 0 50015 POSKESDES 34 0 1043 0 0 76 115316 POSYANDU 0 0 6598 0 0 2346 894417 APOTEK 0 0 34 0 1 490 52518 TOKO OBAT 0 0 17 0 0 366 38319 GFK 1 0 18 0 0 1 2020 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 2 221 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 2 2

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2009

NO FASILITAS KESEHATAN

TAHUN 2009

Page 238: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

130

TABEL 62 UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)

1 2 3 4 5 6 7

7301 SELAYAR 74 74 0 3 248

7302 BULUKUMBA 126 126 44 30 482

7303 BANTAENG 67 23 21 33 230

7304 JENEPONTO 113 112 34 43 413

7305 TAKALAR 81 77 43 5 409

7306 GOW A 167 169 169 30 671

7307 SINJAI 80 80 80 0 316

7308 MAROS 103 62 62 2 392

7309 PANGKEP 102 102 63 89 346

7310 BARRU 54 54 20 24 238

7311 BONE 372 96 96 67 915

7312 SOPPENG 70 68 76 0 313

7313 W AJO 176 176 52 24 432

7314 SIDRAP 106 41 41 15 315

7315 PINRANG 104 104 35 7 350

7316 ENREKANG 145 125 26 13 266

7317 LUW U 227 227 41 24 377

7318 TATOR 162 90 45 38 255

7322 LUW U UTARA 171 171 56 20 322

7325 LUW U TIMUR 99 88 46 11 246

7371 MAKASSAR 143 143 18 0 953

7372 PARE-PARE 22 22 8 0 115

7373 PALOPO 48 48 48 0 130

7326 TORAJA UTARA 111 106 29 22 210

SULSEL 2.923 2.384 1.153 500 8.944

Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2009

TAHUN 2009

POLINDESPOSKESDES

PROVINSI SULAW ESI SELATAN

NO KAB./KOTA

JUMLAH

POSYANDUDESA/ KELURAHAN DESA SIAGA

Page 239: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

131

TABEL 63

KELUAR (HIDUP + MATI)

MATI SELURUHNYA

MATI >= 48 JAM DIRAWAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 147301 RSU Selayar UMUM 65 1.619 60 25 8.558 48,76 5 5,55 25 37,06 15,44 7302 RSU Andi Sulthan Dg. Radja UMUM 142 8.535 314 82 38.056 73,42 4 1,61 60 36,79 9,61 7303 RSU Prof. H.M. Dr. Anwar Makkatutu UMUM 85 3.236 77 34 14.402 46,42 4 5,14 38 23,79 10,51 7304 RSU Lanto Dg. Pasewang UMUM 33 6.328 75 22 19.285 160,11 3 (1,14) 192 11,85 3,48 7305 RSU Takalar UMUM 175 12.234 167 56 44.030 68,93 4 1,62 70 13,65 4,58 7306 RSU Syech Yusuf UMUM 117 9.476 116 30 29.137 92,23 3 0,26 81 12,24 3,17 7307 RSU Sinjai UMUM 91 3.335 58 25 16.424 49,45 5 5,03 37 17,39 7,50 7308 RSU Salewangang UMUM 107 6.342 216 55 25.901 66,32 4 2,07 59 34,06 8,67 7309 RSU Pangkep UMUM 135 6.581 186 89 33.072 90,73 5 0,51 49 28,26 13,52 7310 RSU Barru UMUM 77 2.138 18 5 9.289 33,05 4 8,80 28 8,42 2,34 7311 RSU Tenriawaru UMUM 168 13.723 402 178 51.972 84,76 4 0,68 82 29,29 12,97 7312 RSU Ajjappannge UMUM 89 3.634 105 48 14.234 59,23 4 2,70 41 28,89 13,21 7313 RSU Lamadukelleng UMUM 145 6.861 277 141 36.539 69,04 5 2,39 47 40,37 20,55 7314 RSU Nene Mallomo UMUM 111 5.257 187 87 23.131 57,09 4 3,31 47 35,57 16,55

RSU Arifin Nu’mang UMUM 60 2.155 27 11 6.356 39,23 3 4,57 36 12,53 5,10 7315 RSU Lasinrang UMUM 142 9.391 325 125 35.732 68,94 4 1,71 66 34,61 13,31 7316 RSU Masserempulu UMUM 180 4.348 112 44 26.084 53,67 6 5,18 24 25,76 10,12 7317 RSU Batara Guru UMUM 77 2.856 45 17 7.648 27,21 3 7,16 37 15,76 5,95 7318 RSU Lakipadada UMUM 145 7.138 228 127 40.592 76,70 6 1,73 49 31,94 17,79 7322 RSU Andi Djemma UMUM 140 9.924 299 92 39.929 78,14 4 1,13 71 30,13 9,27 7325 RSU I Lagaligo UMUM 102 1.682 40 3 1.088 3,95 1 15,73 16 23,78 1,78

RSU Labuang Baji UMUM 340 14.731 500 325 57.139 62,24 4 2,35 43 33,94 22,06 RSU Haji UMUM 120 3.514 61 24 15.882 73,53 5 1,63 29 17,36 6,83 RSU Daya UMUM 52 4.465 34 22 12.164 64,09 3 1,53 86 7,61 4,93

7372 RSU Sawerigading UMUM 122 12.270 537 356 45.681 102,58 4 (0,09) 101 43,77 29,01 7373 RSU Andi Makkasau UMUM 144 10.497 426 187 47.427 90,23 5 0,49 73 40,58 17,81

BTO GDR NDRJENIS

PELAYANAN UMUM / KHUSUS

JUMLAH TT

JUMLAH PASIEN JUMLAH HARI PERAWATAN BOR LOS TOI

INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKITMENURUT KABUPATEN/KOTA

TAHUN 2009PROVINSI SULAWESI SELATAN

NO NAMA RUMAH SAKIT

Page 240: profil_kesehatan_sulawesi_selatan_2009.pdf

                              Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Jl. Perintis Kemerdekaan Km.11 Makassar Telp./ Fax (0411) 586393 Website : www.dinkes-sulsel.go.id Weblog http://datinkessulsel.wordpress.com E-mail : [email protected]

SIK