profil kesehatan kota salatiga · gambar 4.21 pelayanan gigi tumpatan dan pencabutan gigi tetap...
TRANSCRIPT
PROFIL KESEHATAN PROFIL KESEHATAN PROFIL KESEHATAN
KOTA SALATIGAKOTA SALATIGAKOTA SALATIGA
PRO
FIL
KESEH
ATAN
TAH
UN
2015
DKK S
ALATIG
A
Dinas Kesehatan Kota Salatiga Jl. Hasanudin 110 A Salatiga Email: [email protected] Telp. 0298 326146
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga
penyusunan Buku Profil Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2015 dapat diselesaikan. Profil
Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2015 merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan
untuk melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian pembangunan di bidang
kesehatan di Kota Salatiga.
Profil kesehatan Kota Salatiga menyajikan data komprehensif dari data derajat
kesehatan, upaya kesehatan, dan sumber daya kesehatan. Sumber data Profil kesehatan
berasal dari sarana pelayanan kesehatan di Kota Salatiga, pengelola program kesehatan di
lingkungan Dinas Kesehatan Kota Salatiga dan lintas sektor terkait.
Data yang ditampilkan pada Profil Kesehatan Kota Salatiga diharapkan dapat
membantu mengetahui capaian hasil pembangunan kesehatan dan dapat digunakan sebagai
salah satu dasar untuk merencanakan program pembangunan kesehatan selanjutnya. Di
samping memuat gambaran hasil capaian pembangunan kesehatan, Profil Kesehatan
dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan data dan informasi di bidang kesehatan maupun
bidang lain yang membutuhkan.
Selanjutnya diharapkan kritik dan saran, serta partisipasi dari berbagai pihak
terutama dalam proses pengumpulan data yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan.
Kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran dan tenaganya dalam penyusunan
Profil Kesehatan ini kami mengucapkan terima kasih.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………..……………..……………………………………...... i
DAFTAR ISI………………………………………….……………………………………………….. ii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………………………….. iii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….……………………………….. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................
B. Sistematika Penyajian.................................................................................
1
1
2
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH
A. Keadaan Geografi........................................................................................
B. Keadaan Penduduk ....................................................................................
C. Keadaan Ekonomi……................................................................................
D. Keadaan Pendidikan……………………………………………………………
4
4
4
6
8
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
A. Angka Kematian…………….........................................................................
B. Angka Kesakitan…………………………………..........................................
9
9
14
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN
A. Pelayanan Kesehatan ………......................................................................
B. Akses Dan Mutu Pelayanan Kesehatan ……………………………………..
C. Perilaku Hidup Sehat……... ……………………………………………………
D. Keadaan Lingkungan …………………………………………………………
25
25
52
60
61
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
A. Sarana Kesehatan........................................................................................
B. Tenaga Kesehatan........................................................................................
C. Pembiayaan Kesehatan................................................................................
67
67
74 79
BAB VI KESIMPULAN
A. Situasi Derajat Kesehatan.……………………………………………............
B. Situasi Upaya Kesehatan……………………………………………………….
C. Situasi Sumber Daya Kesehatan……………………………………………….
80
81
83
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
TABEL 2.1
TABEL 2.2
TABEL 2.3
TABEL 5.1
Jumlah Penduduk Kota Salatiga Berdasarkan Jenis Kelamin dan Sex
Rasio Tahun 2015…………….………………………………..…………..
Jumlah Penduduk Kota Salatiga Menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin Tahun 2015……………………………………………………..…..
Tingkat Pendidikan Penduduk Kota Salatiga Tahun 2015……………….
Jumlah Sarana Kesehatan Di Kota Salatiga Tahun 2015………………..
5
6
8
70
iv
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah,
dan Nasional (Persen) Tahun 2011-2014…………………………………………………..
7
Gambar 3.1 Jumlah Kematian Neonatal Menurut Puskesmas Di Kota Salatiga Tahun 2015. 9
Gambar 3.2 Angka Kematian Bayi Di Kota Salatiga Tahun 2010-2015.………………………….. 11
Gambar 3.3 Angka Kematian Balita (AKABA) Kota SalatigaTahun 2010-2015…………………. 12
Gambar 3.4 Angka Kematian Ibu di Kota Salatiga Tahun 2010-2015…………………………….. 13
Gambar 3.5 Penemuan Kasus TB Paru BTA (+) Kota Salatiga Tahun 2010-2015……………. 15
Gambar 3.6 Jumlah Penderita Diobati dan Angka Kesembuhan TB Paru di Kota Salatiga
Tahun 2010-2015…………………………………………………………………...................
15
Gambar 3.7 Balita dengan Pneumonia Yang Ditangani Di Kota Salatiga Tahun 2010-2015. 16
Gambar 3.8 Jumlah Penemuan Kasus Baru HIV/AIDS Kota Salatiga s.d 2015………………… 17
Gambar 3.9 Jumlah Perkiraan Kasus Diare dan Diare Pada Balita Di Kota Salatiga Tahun
2010-2015………………………………………………………………………………………………
19
Gambar 3.10 Penemuan AFP Di Kota Salatiga Tahun 2010-2015……………………………..…….. 21
Gambar 3.11 IR dan CFR Kasus DBD Kota Salatiga Tahun 2006-2015…………………………….. 23
Gambar 3.12 Proporsi Kasus Baru Penyakit Tidak Menular di Kota Salatiga Tahun 2015…… 24
Gambar 4.1 Cakupan kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 Di Kota Salatiga Tahun 2010-2015. 26
Gambar 4.2 Cakupan Persalinan Yang Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan Kota Salatiga
Tahun 2010-2015…………………………………..……………………………………………….
28
Gambar 4.3 Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Di Kota Salatiga Th 2010-2015…................... 29
Gambar 4.4 Cakupan Ibu Nifas Yang Mendapat Kapsul Vitamin A Di Kota Salatiga Tahun
2010-2015………………………………………………………………………………………………
29
Gambar 4.5 Prevalensi Ibu Hamil Anemia Kota Salatiga Tahun 2010-2015…………….………. 31
Gambar 4.6 Cakupan Pemberian Tablet Fe Pada Bumil Kota Salatiga Tahun 2010-2015…. 31
Gambar 4.7
Gambar 4.8
Cakupan Bumil Risti Yang Ditangani Di Kota Salatiga Tahun 2010-2015……….
Cakupan Penanganan Neonatal Dengan Komplikasi Kota Salatiga Tahun
2010-2015………………………………………………………………………………………………
32
33
v
Gambar 4.9
Gambar 4.10
Cakupan Peserta KB Aktif Kota Salatiga Tahun 2010-2015…………………………..
Persentase Pemakaian Jenis Kontrasepsi Peserta KB Aktif Kota Salatiga
Tahun 2015……………………………………………………………………………………………
34
34
Gambar 4.11 Persentase KB Baru Menurut Metode Kontrasepsi Kota Salatiga Tahun 2015… 35
Gambar 4.12 Persentase Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) Kota Salatiga Tahun 2010-2015.. 36
Gambar 4.13 Persentase Kunjungan Neonatal KN1 dan KN3 Di Kota Salatiga Tahun
2015……………………………………………………………………………………………………….
37
Gambar 4.14
Gambar 4.15
Cakupan ASI Ekslusif Kota Salatiga Th. 2010-2015………………………………......
Cakupan Kunjungan Bayi Kota Salatiga Th. 2010-2015………………………………..
38
41
Gambar 4.16
Gambar 4.17
Imunisasi Dasar Lengkap Bayi Kota Salatiga Tahun 2010-2015…….…………..
Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Balita (6-59 bln) Di Kota Salatiga
Tahun 2011-2015…………………………………………………………………………………….
42
43
Gambar 4.18 Cakupan Pelayanan Anak Balita Kota Salatiga Tahun 2011-2015………………… 45
Gambar 4.19 Cakupan Balita Ditimbang Di kota Salatiga Tahun 2011-2015….………………….. 46
Gambar 4.20 Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD/MI Kota Salatiga Tahun 2010-
2015……………………………………………………………………………………………………….
49
Gambar 4.21 Pelayanan Gigi Tumpatan dan Pencabutan Gigi Tetap Kota Salatiga Tahun
2010-2015………………………………………………………………………………………………
50
Gambar 4.22
Gambar 4.23
Gambar 4.24
Gambar 4.25
Gambar 4.26
Gambar 4.27
Gambar 4.28
Peresentase Cakupan Murid SD/MI yang Diperiksa Kesehatan Gigi dan Mulut
Di Kota salatiga Tahun 2010-2015…………………………………………………………….
Pelayanan Kesehatan Usila Di Kota Salatiga Tahun 2010-2015….…………………
Persentase Peserta Menurut Jenis Jaminan Pelayanan Kesehatan Kota
Salatiga Tahun 2015………………………………………………………………………………..
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Di Sarana Kesehatan Kota Salatiga Tahun
2010-2015………………………………………………………………………………………………
Jumlah Kunjungan Rawat Inap Di Sarana Kesehatan Tahun 2010-2015……….
Jumlah Kunjungan Pelayanan Kesehatan Jiwa Di Sarana Kesehatan Di Kota
Salatiga Tahun 2010-2015……………..………………………………………………………..
BOR RSU Pemerintah Di Kota Salatiga Tahun 2010-2015…………………………....
50
51
53
54
55
56
58
vi
Gambar 4.29
Gambar 4.30
Gambar 4.31
Gambar 4.32
AVLOS RS Pemerintah Di Kota Salatiga Tahun 2010-2015…………………………..
TOI RS Pemerintah Di Kota Salatiga Tahun 2010-2015….……………………………
Cakupan Strata PHBS Rumah Tangga Tingkat Kota Salatiga Tahun 2010-2015
Persentase Rumah Sehat Kota salatiga Tahun 2010-2015…………………………..
59
60
61
63
Gambar 4.33 Persentase TUPM Sehat Kota Salatiga Tahun 2010-2015…………….…………….. 65
Gambar 5.1 Strata Posyandu Kota Salatiga Tahun 2010-2015……………………………………….. 71
Gambar 5.2 Rasio Tenaga Medis Per 100.000 Penduduk di Kota Salatiga Tahun 2015……… 75
Gambar 5.3 Rasio Dokter Spesialis Di Kota Salatiga Tahun 2010-2015………………………...... 75
Gambar 5.4 Rasio Dokter Umum Di Kota Salatiga Tahun 2010-2015……………………………… 76
Gambar 5.5 Rasio Dokter Gigi Di Kota Salatiga Tahun 2010-2015…….………………………….. 76
Gambar 5.6 Rasio Tenaga Perawat dan Bidan Terhadap 100.000 Penduduk Di Kota
Salatiga Tahun 2015………………………………………………………………………………..
77
Gambar 5.7 Rasio Bidan Di Kota Salatiga Tahun 2010-2015….………………………………………. 77
Profil Kesehatan Kota Salatiga 2015 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kota Salatiga yang sehat dan sejahtera merupakan cita-cita yang harus
diwujudkan. Berbagai upaya pembangunan di bidang kesehatan telah dilakukan
guna mewujudkan impian tersebut. Upaya tersebut tidak bisa dilakukan oleh
sektor kesehatan saja, tetapi harus dilakukan secara holistik bersama
stakeholder, lintas sektor dan masyarakat. Kegiatan-kegiatan program
pembangunan kesehatan yang dilakukan oleh sektor kesehatan maupun non
kesehatan yang berhubungan dengan masalah kesehatan, merupakan data
atau fakta yang perlu dicatat dan dikelola dengan baik dalam suatu sistem
informasi. Peran data dan informasi program pembangunan kesehatan terasa
makin diperlukan guna pengambilan keputusan disetiap program, tahapan dan
jenjang administrasi.
Prioritas pembangunan kesehatan tahun 2015 masih menempatkan
pada program pelayanan kesehatan ibu dan anak sebagai prioritas utama
pembangunan kesehatan dilanjutkan dengan pelayanan kesehatan masyarakat
miskin, penanggulangan penyakit menular dan tidak menular serta gizi buruk.
Program-program tersebut sangat berkaitan untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat Kota Salatiga.
Buku Profil Kesehatan Salatiga disusun guna menggambarkan situasi
dan kondisi kesehatan masyarakat Kota Salatiga. Profil Kesehatan ini berisi data
dan informasi yang menunjukkan derajat kesehatan, sumber daya kesehatan,
dan upaya kesehatan serta pencapaian indikator pembangunan kesehatan di
Kota Salatiga. Oleh karena itu Profil Kesehatan Kota Salatiga dapat digunakan
untuk mengevaluasi kemajuan pembangunan kesehatan di Kota Salatiga pada
tahun yang bersangkutan.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 2015 2
B. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Adapun sistematika penyajian Profil Kesehatan Kota Salatiga sebagai berikut :
Bab-1 : Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan dan
sistematika penyajiannya.
Bab-2 : Gambaran Umum
Bab ini menyajikan data-data tentang gambaran umum Kota Salatiga. Selain
uraian tentang letak geografis, administratif, dan informasi umum lainnya, bab
ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan
faktor-faktor lainnya misalnya kependudukan, ekonomi, sosial budaya dan
lingkungan.
Bab-3 : Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian indikator mengenai angka kematian dan angka kesakitan.
Bab-4 : Situasi Upaya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan
rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan
kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan
kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana.
Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir
indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan
kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh pemerintah Kota Salatiga.
Bab-5 : Situasi Sumber Daya kesehatan
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan
kesehatan, dan sumber daya kesehatan lainnya.
Bab-6 : Kesimpulan
Bab ini berisi sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah
lebih lanjut dari profil kesehatan kota Salatiga tahun 2015. Selain keberhasilan–
keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini mengemukakan hal-hal yang dianggap
masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 2015 3
Lampiran
Pada lampiran ini berisi resume (angka pencapaian Kota Salatiga) dan 83 tabel
data indikator kesehatan termasuk pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 4
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH
A. KEADAAN GEOGRAFI
Kota Salatiga di kelilingi wilayah Kabupaten Semarang. Terletak
antara 007.17’ dan 007.17’.23” Lintang Selatan dan antara 110.27’.56,81”
dan 110.27’.56,81” dan 110.32’.4,64” Bujur Timur. Secara morfologi Kota
Salatiga berada di daerah cekungan kaki gunung Merbabu, di antara
gunung-gunung kecil antara lain Gajah Mungkur, Telomoyo dan Payung
Rong.
Seluruh wilayah Kota Salatiga dikelilingi oleh wilayah Kabupaten
Semarang, yaitu:
Sebelah Utara : Kecamatan Pabelan (Desa Pabelan dan Desa
Pejaten) dan Kecamatan Tuntang (Desa Kesongo, Desa Watu serta
Desa Agung)
Sebelah Selatan: Kecamatan Getasan (Desa Sumogawe, Desa
Samirono seta Desa Jetak ) dan Kecamatan Tengaran (Desa
Patemon dan Desa Karang Duren)
Sebelah Timur : Kecamatan Pabelan (Desa Ujung-Ujung, Desa
Sukoharjo serta Desa Glawan) dan Kecamatan Tengaran (Desa
Bener, Desa Tegal Waton serta Desa Nyamat)
Sebelah Barat : Kecamatan Tuntang (Desa Candirejo, Desa Jombor,
Desa Sraten serta Desa Gendongan) dan Kecamatan Getasan (Desa
Polobogo).
Secara administrasi Kota Salatiga terbagi menjadi 4 kecamatan dan
22 kelurahan. Luas wilayah Kota Salatiga tercatat sebesar 5.678,110
hektar atau 56.781 km2
B. KEADAAN PENDUDUK
1. Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk Kota Salatiga pada tahun 2015 (sumber Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil) sebanyak 183.622 jiwa. Terjadi
Profil Kesehatan Kota Salatiga 5
penurunan jumlah penduduk dikarenakan adanya penertiban
pencatatan penduduk menggunakan sistem e-KTP. Hal ini
dimungkinkan karena sebelum menggunakan e-KTP, penduduk
memiliki KTP ganda. Rata-rata kepadatan penduduk tidak mengalami
penurunan yaitu sebesar 3 jiwa untuk setiap kilometer persegi. Tingkat
kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Sidomukti yaitu 3,65 jiwa
per kilometer persegi dan yang terendah kepadatan penduduknya
terjadi di Kecamatan Argomulyo yaitu 2,45 jiwa perkilometer persegi.
Jumlah rumah tangga yang ada sebanyak 59.953 Rumah
Tangga dengan rata-rata Anggota Rumah Tangga adalah 3,06 jiwa
untuk setiap rumah tangga. Jumlah penduduk terbanyak berada di
Kecamatan Sidorejo sebanyak 52.842 jiwa dan terendah berada di
Kecamatan Sidomukti yaitu 41.672 jiwa.
2. Rasio Jenis Kelamin Penduduk
Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat
dari rasio jenis kelamin, yaitu perbandingan penduduk laki-laki dengan
penduduk perempuan. Jumlah Penduduk laki-laki di Salatiga 91.049
jiwa dan jumlah penduduk Perempuan di Salatiga 92.573 jiwa.
Sehingga dapat kita dapatkan Rasio Jenis Kelaminnya sebesar 98,35.
Rincian Data Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel.2.1. Jumlah Penduduk Kota Salatiga Berdasarkan Jenis Kelamin dan Sex Rasio tahun 2015
No Kecamatan Laki-laki Perempuan Sex Rasio
1 Sidorejo 26.085 26.757 97,48
2 Sidomukti 20.584 21.088 97,61
3 Argomulyo 22.707 22.665 100,18
4 Tingkir 21.673 22.063 98,23
Jumlah 91.049 92.573 98,35
Sumber : Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Kota Salatiga
Profil Kesehatan Kota Salatiga 6
3. Komposisi Penduduk Menurut Umur
Komposisi penduduk Kota Salatiga menurut golongan umur dan
jenis kelamin menunjukan bahwa penduduk laki-laki maupun
perempuan proporsi terbesar berada pada kelompok umur 30-34
tahun.
Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin tahun
2015 sebagai berikut :
Tabel.2.2. Jumlah Penduduk Kota Salatiga Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2015
NO KELOMPOK UMUR
(TAHUN)
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN
L+P
1 2 3 4 5
1 0 – 4 6.175 5.781 11.956
2 5 – 9 7.764 7.266 15.030
3 10 – 14 7.283 6844 14.127
4 15 – 19 6.701 6.499 13.200
5 20 – 24 6.974 6.664 13.638
7 25 – 29 6.816 7.062 13.878
8 30 – 34 8.024 8.140 16.164
9 35 – 39 8.007 7.893 15.900
10 40 – 44 6.720 6.825 13.545
11 45 – 49 6.281 6.748 13.029
12 50 – 54 5.406 6.042 11.448
13 55 – 59 4.985 5.327 10.312
14 60 – 64 3.848 4.788 7.636
15 65 – 69 2.132 2.316 4.448
16 70 – 74 1.447 1.892 3.339
17 >75 2.486 3.486 5.972
C. KEADAAN EKONOMI
Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang
ekonomi dapat dilihat dari pertumbuhan angka Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga
konstan. PDRB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh
unit usaha dalam suatu wilayah atau merupakan jumlah seluruh nilai
Profil Kesehatan Kota Salatiga 7
barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu
wilayah. Pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga tahun 2010 yang
ditunjukan oleh laju Pertumbuhan Domestik Regional Bruto (PDRB) atas
dasar harga konstan tahun 2000 sebesar 5,01%.
Laju pertumbuhan PDRB Kota Salatiga tahun 2014 mencapai
4,80%, sedikit melambat dibandingkan tahun 2013 dengan pertumbuhan
6,27%. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Jasa
Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 9,90%. Lapangan usaha
Pertambangan dan Penggalian merupakan lapangan usaha yang menjalani
kontraksi tertinggi yaitu 5,13%.
Gambar 2.1
Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kota Salatiga,
Propinsi Jawa Tengah dan Nasional (persen) Tahun 2011-2014
6.58
5.53
6.27
5.14
5.42
6.176.03
5.58
5.02
4.8
5.34
5.3
4
4.5
5
5.5
6
6.5
7
2011 2012 2013 2014
Salatiga Jawa Tengah Nasional
Sumber: BPS Kota Salatiga
Berdasarkan gambar tersebut di atas, terlihat bahwa tren
perkembangan pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga berbanding terbalik
Profil Kesehatan Kota Salatiga 8
dengan Propinsi Jawa Tengah. Ketika perkembangan pertumbuhan
ekonomi Kota Salatiga turun, Propinsi Jawa Tengah naik. Begitu pula
sebaliknya, ketika perkembangan pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga
sedang naik, Propinsi Jawa Tengah malah turun. Sedangkan
perkembangan pertumbuhan ekonomi nasional cenderung turun dari
tahun ke tahun.
D. KEADAAN PENDIDIKAN
Tingkat pendidikan berkaitan dengan kemampuan menyerap dan
menerima informasi kesehatan serta kemampuan berperan aktif dalam
pembangunan kesehatan. Masyarakat yang memiliki pendidikan lebih
tinggi, pada umumnya mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas
sehingga lebih mudah menyerap dan menerima informasi, serta dapat ikut
berperan serta dalam mengatasi masalah kesehatan dirinya dan
keluarganya.
Situasi pendidikan penduduk Kota Salatiga tahun 2015 seperti pada
tabel 2.3 berikut ini :
Tabel.2.3. Tingkat Pendidikan Penduduk Kota Salatiga Tahun 2015.
N
o
Kecamatan Tdk/Blm
sekolah
Blm
tamat
SD/MI
Tmt SD
sederajat
SMP
sederajat
SMA
Sederaj
at
Diplo
ma
Univer
sitas
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Sidorejo 8.408 5.612 8.579 7.759 14.803 2.332 5.349
2 Sidomukti 6.660 4.437 7.185 6.570 11.324 1.744 3.752
3 Argomulyo 7.232 5.255 8.753 7.428 12.057 1.617 3.030
4 Tingkir 6.871 5.463 7.376 6.840 12.177 1.812 3.197
Jumlah 29.171 20.767 31.893 28.597 50.361 7.505 15.328
Sumber : Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Kota Salatiga
Profil Kesehatan Kota Salatiga 9
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Untuk mengetahui situasi derajat kesehatan masyarakat dapat dinilai
melalui beberapa indikator antara lain angka kematian dan angka kesakitan.
Derajat kesehatan Kota Salatiga dapat digambarkan melalui Angka Kematian
Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu, dan situasi
dan kondisi angka kesakitan (morbiditas).
Faktor lain yang mempengaruhi derajat kesehatan, baik berasal dari
sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan
prasarana kesehatandan juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan,
lingkungan sosial, dan faktor lain.
A. ANGKA KEMATIAN
1. Angka Kematian Neonatal
Angka Kematian Neonatal (AKN) adalah jumlah kematian bayi
umur kurang dari 28 hari (0-28 hari) per 1.000 kelahiran hidup dalam
kurun waktu satu tahun. AKN menggambarkan tingkat pelayanan
kesehatan ibu dan anak termasuk antenatal care, pertolongan
persalinan, dan postnatal ibu hamil. Semakin tinggi angka kematian
neonatal semakin rendah tingkat pelayanan kesehatan ibu dan anak.
AKN Kota Salatiga tahun 2015 sebesar 8,57 /1.000 KH. Jumlah
Kematian Neonatal tertinggi di wilayah Puskesmas Tegalrejo dan
Mangunsari, sedangkan yang terendah di wilayah Puskesmas
Kalicacing. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut
ini:
4
2
5 5
3 4
Sidlor Klcc Mgsr Tglrj Ceb Sidul
Gambar 3.1 Jumlah Kematian Neonatal Menurut Puskesmas
Di Kota Salatiga Th.2015
Profil Kesehatan Kota Salatiga 10
2. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi (0-11
bulan) per 1.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun.AKB
menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang
berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan
antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan
KB, serta kondisi lingkungan sosial ekonomi.
AKB di Kota Salatiga tahun 2015 sebanyak 35 kasus (13,04/
1000 KH) menurun jika dibandingkan tahun 2014 sebanyak 37 kasus
(15,15/1000 KH) dan tahun 2013 sebesar 15,96 per 1.000 Kelahiran
Hidup atau sebanyak 40 kasus. Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota
Salatiga kondisinya mengalami fluktuasi. Banyak faktor yang
mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak mudah untuk menentukan
faktor yang paling dominan dan faktor yang kurang dominan. Faktor
penyebab kematian bayi tahun 2015 antara lain, asfiksia, BBLR, diare,
pneumonia, kelainan saluran cerna serta adanya kelainan kongenital.
Angka Kematian Bayi (AKB) dipengaruhi oleh tingkat
pengetahuan ibu, usia ibu, status sosial, ekonomi, , tingkat pendidikan,
staus gizi, budaya dll. Tersedianya berbagai fasilitas atau faktor
aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan, serta kesadaran
masyarakat untuk merubah kehidupan tradisional ke norma kehidupan
modern (lebih baik) dalam bidang kesehatan merupakan faktor-faktor
yang sangat berpengaruh terhadap tingkat kematian bayi.
Berbagai upaya penurunan AKB telah dilakukan antara lain
penanganan mulai dari perawatan masa kehamilan, yaitu pemberian
tablet tambah darah / Fe 90 guna mencegah terjadinya pendarahan
waktu melahirkan, upaya pemberian susu ibu hamil yang kurang energi
kronis untuk mencegah Berat Bayi Lahir Rendah ( BBLR ). Disamping
itu pemberian vitamin A dua kali pada ibu nifas akan dapat
meningkatkan kesehatan dan daya tahan pada ibu dan bayinya. Upaya
lain yaitu dengan meningkatkan ketrampilan petugas kesehatan
dengan pengembangan manajemen asfeksia, dan BBLR, kunjungan
Profil Kesehatan Kota Salatiga 11
neonatal oleh petugas kesehatan. Diharapkan akan terjadi penurunan
AKB, seiring dengan upaya-upaya yang dilakukan. Gambaran AKB
tahun 2011-2015 dapat dillihat pada gambar dibawah ini.
3. Angka Kematian Balita ( AKABA )
Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah kematian Balita
0-5 tahun per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun.
AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan pada balita,
pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak, pelayanan Posyandu, dan tingkat
keberhasilan program KIA/Posyandu serta faktor kondisi sanitasi
lingkungan.
AKABA tahun 2015 sebesar 14,53 per 1000 KH (39 kasus),
tahun 2014 sebesar 16,16 per 1.000 KH atau 39 kasus, menurun jika
dibandingkan tahun 2013 sebesar 17,3/1000 KH (43 kasus), AKABA di
Kota Salatiga tahun 2010-2015 secara umum meningkat,seperti dalam
gambar 3.3 berikut ini.
20112012
20132014
2015
7.4
11.4
15.96 15.15
13.04
Gambar 3.2. Angka Kematian Bayi Kota Salatiga Tahun 2011-2015
Profil Kesehatan Kota Salatiga 12
4. Angka Kematian Ibu ( AKI )
Kematian ibu adalah kematian wanita pada masa kehamilan,
persalinan sampai 42 hari setelah persalinan, baik sebagai akibat
langsung dari kehamilan atau persalinanya, maupun sebagai akibat
tidak langsung dari penyakit lain kecuali kecelakaan. Lebih 90%
kematian ibu disebabkan oleh penyebab langsung yaitu perdarahan,
infeksi dan eklamsia. Ketiga penyebab langsung kematian ibu ini
disebut komplikasi kebidanan (komplikasi obstetri). Selain itu,
persalinan lama (lebih dari 12 jam) dan pengguguran kandungan
(abortus terinfeksi) dapat berakibat perdarahan dan atau infeksi.
Kurang dari 10% kematian ibu disebabkan oleh penyebab tidak
langsung, misalnya penyakit yang sudah diderita ibu sejak sebelum
hamil atau penyakit lain yang diderita pada masa kehamilan. Keadaan
gizi sejak sebelum hamil, kehamilan yang terlalu sering/dekat, terjadi
pada usia terlalu muda atau tua dapat menambah risiko timbulnya
gangguan. Kematian ibu juga diwarnai oleh penyebab mendasar, yaitu
rendahnya status wanita, terutama di pedesaan, dan rendahnya
tingkat pendidikan.
Di Kota Salatiga tahun 2015 sebesar 5 kasus meningkat jika
dibandingkan tahun 2014 sebesar 2 kasus kematian ibu. Penyebab
10.27 7.79
12.5
17.2 16.15
14.53
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Gambar 3.3 AKABA Kota Salatiga Tahun 2010-2015
Profil Kesehatan Kota Salatiga 13
kematian ibu tahun 2015 disebabkan oleh perdarahan dan hipertensi
dalam kehamilan.
Kematian ibu biasanya juga terjadi karena tidak mempunyai
akses ke pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, terutama
pelayanan kegawatdaruratan tepat waktu yang di latarbelakangi oleh
terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan,
terlambat mencapai fasilitas kesehatan, terlambat mendapatkan
pelayanan di fasilitas kesehatan.
Berbagai upaya penurunan angka kematian ibu telah dilakukan
antara lain penerapan Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) yang bertujuan untuk antisipasi dan
deteksi dini resiko pada masa kehamilan dan persalinan yang berbasis
masyarakat, Puskesmas PONED serta RS PONEK.
Angka kematian Ibu di Kota Salatiga dapat di lihat pada gambar 3.4.
di bawah ini.
99.4
212.5
74.3
279.2
82.85
186.29
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Gambar 3.4 Angka Kematian Ibu Kota Salatiga Tahun 2010-2015
Profil Kesehatan Kota Salatiga 14
B. ANGKA KESAKITAN
1. Case Notification Rate (CNR) Kasus Baru BTA +
Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyebar
melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil tuberkulosis.
Berdasarkan data dari Puskesmas dan Rumah sakit angka
penemuan kasus baru Tuberkulosis Paru terkonfirmasi bakteriologis
(BTA Positif) yang tercatat (Case Notification Rate/ CNR BTA Positif)
tahun 2015 sebesar 123,08 per 100.000 penduduk dan tahun 2014 di
Kota Salatiga sebesar 128,73 per 100.000 penduduk. Kemudian
proporsi kasus terduga (suspek) TB paru terkonfirmasi bakteriologis
(BTA positif) di antara seluruh kasuss terduga (suspek) TB yang
diperiksa dahaknya di Kota Salatiga, sebesar 8,87%. Sedangkan CNR
untuk semua kasus sebesar 354,53 per 100.000 penduduk.
Angka penemuan kasus TB Paru BTA (+) sejak tahun 2012
meningkat dikarenakan adanya perbedaan cara perhitungan.
Perhitungan tersebut adalah bahwa penderita TB Paru BTA (+) adalah
semua penderita yang ditemukan di sarana pelayanan kesehatan tanpa
melihat status domisili/tempat tinggal penderita. Sedangkan
perhitungan pada sebelum tahun 2012, hanya penderita yang
berdomisili di wilayah Kota Salatiga. Perlu diketahui bahwa di Kota
Salatiga terdapat RS khusus Paru dr Ario Wirawan dan Balai Kesehatan
Paru Masyarakat (BKPM). Angka penemuan kasus TB Paru BTA (+)
dari tahun 2010-2015 dapat dlihat pada gambar berikut:
Profil Kesehatan Kota Salatiga 15
Proporsi kasus TB anak di antara kasus baru Tuberkulosis Paru
yang tercatat sebesar 4,15%. Hal ini menunjukan adanya penularan
kasus TB BTA Positif kepada anak dari orang dewasa.
Jumlah penderita TB Paru BTA (+) yang diobati dan sembuh dari
tahun 2011-2015 dapat dilihat pada angka kesesembuhan, berturut-
turut 2011-2015 adalah 63,64%, ,69,17%,76,73%,71,42%, dan
81,95%. Tahun 2015 target Cure Rate atau angka kesembuhan
sebesar 90%.
30.9 44.62
99.5
142.72
128.73 123.08
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Gambar 3.5. Penemuan Kasus TB BTA (+) Kota Salatiga Tahun 2010-2015
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Diobati 48 55 240 202 294 266
CR/Sembuh 40 35 166 155 210 218
0
50
100
150
200
250
300
350
Gambar 3.6. Jumlah Penderita Diobati dan Angka Kesembuhan
TB Paru Di Kota Salatiga tahun 2010-2015
Profil Kesehatan Kota Salatiga 16
2. Presentase Balita Dengan Pneumonia Ditangani
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru
(alveoli) yang ditandai dengan batuk disertai napas cepat dan atau
kesukaran bernapas.
Tatalaksana pneumonia adalah diberikannya pelayanan kesehatan
sesuai klasifikasinya, untuk pneumonia ringan dan sedang diberikan
antibiotika dan pneumonia berat dirujuk ke sarana kesehatan yang
lebih memadai.
Penderita pneumonia yang ditemukan dan ditangani pada tahun
2015 sebesar 694 (58,63%) dari sasaran sebesar 1.184. Pada tahun
2014 sebesar 542(44,68%) penderita dari perkiraan kasus sebesar
1.213 sasaran. Angka penemuan penderita pneumonia dari tahun
2011-2015 berturut- turut adalah 41,81%, 33,28%, 44,40%, 44,68%,
dan 58,63%. Angka penemuan penderita pneumonia dari tahun ke
tahun meningkat, hal ini dimungkinkan karena semakin jelas
bagaimana menegakkan diagnose bahwa pasien tersebut pneumonia.
Dari semua kasus yang ditemukan seluruhnya (100%) sudah
mendapat penanganan.
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
2010 2011 1012 2013 2014 2015
Perkiraan Jumlah PneumoniaBalita
1218 990 1253 1225 1213 1184
Pneumonia BalitaDitemukan/Ditangani
636 414 417 544 542 694
Gambar 3.7 Balita Dengan Pneumonia Yang Ditangani Kota Salatiga Tahun
2010-2015
Profil Kesehatan Kota Salatiga 17
3. Persentase HIV/AIDS Ditangani
Sesuai kebijakan program pencegahan dan pemberantasan
penyakit HIV/AIDS, seluruh penderita HIV/AIDS harus mendapatkan
pelayanan sesuai standar. Tata laksana penderita HIV/AIDS meliputi
Voluntary Counseling Testing`(VCT) yaitu tes konseling secara
sukarela, perawatan orang sakit dengan HIV/AIDS, pengobatan Anti
Retroviral (ARV), pengobatan infeksi oportunistik, dan rujukan kasus
spesifik.
Tahun 2015 ditemukan kasus baru penderita HIV/AIDS sebanyak
25 kasus, tahun 2014 sebanyak 23, tahun 2013 sebanyak 14 kasus dan
tahun 2012 sebanyak 17 kasus. Keseluruhan (100%) kasus HIV/AIDS
di Kota Salatiga yang ditemukan tersebut sudah mendapatkan
penanganan sesuai standar. Jumlah kasus HIV/AIDS yang ditemukan
dari tahun 2001-2015 di Kota Salatiga dapat dilihat pada gambar 3.8
berikut ini:
4. Jumlah Kasus Sifilis
Sifilis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh
bakteri spiroset Trepanoma pallidum sub-spesies pallidum. Penularan
2 1
0
9 7
6
17
27
14
23
12
6
17
14
23 25
-5
0
5
10
15
20
25
30
Gambar 3.8 Jumlah Penemuan Kasus Baru HIV/AIDS Kota Salatiga s.d tahun
2015
Jml Kasus
Profil Kesehatan Kota Salatiga 18
penyakit ini melalui kontak seksual. Di samping itu juga dapat
ditularkan dari ibu ke janin selama kehamilan atau saat kelahiran, yang
menyebabkan terjadinya sifilis congenital.
Jumlah kasus sifilis di kota Salatiga tahun 2015 sebanyak 8
kasus dan seluruhnya terjadi pada wanita dengan kelompok umur 25-
49 tahun.
5. Darah Donor Diskrining Terhadap HIV
Salah satu strategi untuk memutus rantai penularan penyakit
HIV/AIDS melalui transfusi darah adalah melalui skrining darah donor.
HIV/AIDS merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui transfusi
darah, sehingga setiap darah donor harus dilakukan skrining terhadap
HIV.
Jumlah pendonor di Kota Salatiga melalui UTD PMI Kota Salatiga
pada tahun 2015 sebesar 8.906 dan 100% dilakukan skrining dengan
hasil HIV positif 0,18 % (16 kasus).
6. Persentase Balita Dengan Diare Ditangani
Definisi operasional penemuan penderita diare adalah jumlah
penderita yang datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di
suatu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun.
Jumlah kasus diare pada balita di tahun 2015 4.739 (120,6%)
dengan perkiraan kasus 3.930 kasus dan tahun 2014 sebanyak 4.438
(105,9%) dari perkiraan kasus sebanyak 4.189. Semua kasus diare
baik pada balita maupun non balita sudah mendapat penanganan
(100%).
Profil Kesehatan Kota Salatiga 19
7. Angka Penemuan Kasus Baru Kusta per 100.000 penduduk
Penyakit kusta atau lepra disebabkan oleh bakteri
Mycrobacterium leprae. Bakteri ini mengalami proses pembelahan
cukup lama antara 2-3 minggu. Daya tahan hidup kuman kusta
mencapai 9 hari di luar tubuh manusia. Kuman kusta memiliki masa
inkubansi 2-5 tahun bahkan bisa lebih dari 5 tahun. Penatalaksanaan
kasus yang buruk dapat menyebabkan kusta menjadi progresif,
menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak
dan mata.
Tahun 2015 kasus baru sebanyak 8 kasus yang terdiri dari kasus
kusta kering (Pausi Basiler) sebanyak 2 kasus dan kusta basah (Multi
Basiler) sebanyak 6 kasus. Tahun 2014 di kota Salatiga dilaporkan
sebanyak 6 kasus baru semuanya kasus Multi Basiler (MB). Dari tahun
ke tahun penemuan kasus penyakit kusta meningkat, tahun 2011
ditemukan 1 kasus, tahun 2012 sebanyak 2 kasus dan tahun 2013 juga
sebanyak 2 kasus baru. Di wilayah Provinsi Jawa Tengah Kota Salatiga
termasuk katagori beban rendah dengan angka NCDR sebesar 4,36 per
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah perkiraan kasusdiare
6554 7654 7691 4115 4189 3930
Jumlah Diare pada Balitadan ditangani
1994 4276 5766 4745 4438 4739
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
Gambar 3.9. Jumlah Perkiraan Kasus Diare dan Diare Pada Balita
Di Kota Salatiga Tahun 2010 - 2015
Profil Kesehatan Kota Salatiga 20
100.000 penduduk. Sedangkan prevalensi penyakit kusta tahun 2015 di
Salatiga sebesar 0,44/10.000 penduduk.
8. Angka “Acute Flaccid Paralysis” (AFP)
Dalam upaya membebaskan Indonesia dari Penyakit Polio, maka
pemerintah telah melaksanakan Program Eradikasi Polio (ERAPO) yang
terdiri dari pemberian imunisasi polio rutin, pemberian imunisasi masal
pada anak balita maupun PIN (Pekan Imunisasi Nasional) dan
survelans AFP.
Eradikasi Polio adalah apabila tidak ditemukan virus polio liar
indigenous selama 3 tahun berturut-turut di suatu region yang
dibuktikan dengan surveilans AFP yang sesuai standar sertifikasi. Dasar
pemikiran Eradikasi Polio adalah :
a. Manusia satu-satunya reservoir dan tidak ada longterm
carrier pada manusia.
b. Sifat virus polio yang tidak tahan lama hidup di lingkungan.
c. Tersedianya vaksin yang mempunyai efektivitas > 90 % dan
mudah dalam pemberian.
d. Layak dilaksanakan secara operasional.
Salah satu strategi yang dilakukan untuk mencapai eradikasi polio yaitu
melakukan surveilans AFP sesuai dengan standar sertifikasi. Surveilans
AFP merupakan pengamatan dan penjaringan semua sifat kelumpuhan
pada poliomyelitis. Prosedur pembuktian penderita AFP terserang virus
polio liar atau tidak adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pelacakan terhadap anak usia<15 tahun yang
mengalami kelumpuhan mendadak (<14 hari) dan menetukan
diagnose awal.
b. Mengambil specimen tinja penderita tidak lebih dari 14 hari sejak
kelumpuhan, sebanyak dua kali selang waktu pengambilan I dan II
>24 jam.
c. Mengirim kedua specimen tinja ke laboratorium dengan
pengemasan khusus.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 21
d. Hasil pemeriksaan specimen tinja akan menjadi bukti virology
adanya virus polio liar di dalamnya.
e. Diagnosa akhir ditentukan pada 60 hari sejak kelumpuhan.
Pemeriksaan klinis ini dilakukan oleh dokter spesialis anak atau
syaraf untuk menentukan apakah masih ada kelumpuhan atau
tidak.
Hasil pemeriksaan virologis dan klinis akan menjadi bukti
penengakan diagnose kasusu AFP termasuk kasus polio atau tidak,
sehingga dapat diketahui apakah ada polio liar di masyarakat.
Cakupan penemuan dan penanganan penyakit AFP adalah
jumlah kasus AFP non polio yang ditemukan diantara 100.000
penduduk usia < 15 tahun pertahun di satu wilayah kerja tertentu.
Tahun 2015 tidak ditemukan kasus AFP. Penemuan kasus AFP sejak
tahun 2010-2015 dapat dilihat pada gambar berikut.
9. Jumlah Kasus dan Angka Kesakitan Penyakit Yang Dapat
Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
Yang termasuk dalam PD3I yaitu Polio, Campak, Difteri, Pertusis,
Tetanus (Non Neonatorum), Tetanus Neonatorum, dan Hepatitis.
Dalam upaya untuk membebaskan Indonesia dari penyakit tersebut,
1
2 2
5
2
0 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Gambar 3.10. Penemuan AFP Kota Salatiga Tahun 2010-2015
Profil Kesehatan Kota Salatiga 22
diperlukan komitmen global untuk menekan turunnya angka kesakitan
dan kematian yang lebih banyak dikenal dengan Eradikasi Polio
(ERAPO), Reduksi Campak (Redcam), dan Eliminasi Tetanus
Neonatorum (ETN). Dari tahun 2014 sampai 2015 tidak ditemukan
kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
10. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000
Penduduk
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh
virus dengue dan ditularkan oleh vector nyamuk Aedes
Aegypty.Penyakit ini sebagian besar menyerang anak berumur <15
tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa.
Penderita DBD yang ditangani adalah persentase penderita DBD
yang ditangani sesuai standar di satu wilayah dalam waktu satu tahun
dibandingkan dengan jumlah penderita DBD yang ditemukan
/dilaporkan dalam kurun waktu satu tahun yang sama.
Jumlah penderita DBD dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2015
mengalami peningkatan kasus. Hal ini disebabkan oleh karena cuaca
yang tidak menentu sehingga menyebabkan perkembangan jentik
nyamuk yang tidak terkontrol serta perilaku masyarakat untuk
pemberantasan sarang nyamuk masih belum optimal. Jumlah kasus
tersebut berturut-turut adalah tahun 2006 sebanyak 57 penderita IR:
38,9/100.000 penduduk, tahun 2007 sebesar 141 kasus (IR: 80,
CFR:0,71), tahun 2008 sebesar 72 kasus (IR: 40, CFR:1,39%), tahun
2009 sebanyak 109 (IR:65, CFR:0,92%), tahun 2010 sebesar 155
kasus (IR:91). Pada tahun 2011 terjadi penurunan kasus yaitu sebesar
13 kasus (IR:7,4%), tahun 2012 sebanyak 13 kasus, tahun 2013
sebanyak 61 kasus, tahun 2014 sebanyak 9 kasus, dan tahun 2015
sebanyak 26 kasus (IR: 14,2 per 100.000 penduduk). Dari semua
kasus yang ditemukan sudah mendapat penanganan sesuai dengan
standar. Beberapa upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota
Salatiga dalam rangka penurunan kasus demam berdarah antara lain
Profil Kesehatan Kota Salatiga 23
penggerakan pemberantasan sarang nyamuk, pemeriksaan jentik
berkala, dan sosialisasi penanggulangan penyakit Demam Berdarah
Dengue.
Berikut gambar jumlah kasus DBD dari tahun 2006 sampai dengan
tahun 2015.
11. Angka Kesakitan Malaria per 1.000 Penduduk
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih
menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.Untuk Kota
Salatiga malaria meskipun tidak termasuk daerah endemis, namun
kasus penyakit malaria masih ditemukan. Kasus malaria tahun 2015 di
Kota Salatiga sebesar 6 kasus (API : 0,03 per 1.000 penduduk).
12. Penyakit Tidak Menular
Data kasus penyakit tidak menular yang diperoleh antara lain
kanker servik, kanker mamae, kanker hati, kanker paru, diabetes
mellitus, angina pektoris, dekompensasio kordis, hipertensi, stroke,
asma bronkhial dan kecelakaan lalu lintas.
Faktor resiko terjadinya penyakit tidak menular, dibagi menjadi
dua yaitu faktor genetik yang merupakan faktor yang tidak dapat
diubah (unchanged risk faktor), dan faktor resiko yang dapat diubah
38.9
80
40
65
91
7.4 12.83
31.72
4.6
14.2
0 0.71 1.39 0.92 0 0 0 1.6 0 0
20 20 20 20 20
55 55 55 55 55
-20
0
20
40
60
80
100
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Gambar 3.13 IR dan CFR Kasus DBD Kota Salatiga Tahun 2006-2015
Incidence Rate (IR)
CFR
target
Profil Kesehatan Kota Salatiga 24
(change risk faktor), misalnya, pola makan yang tidak seimbang,
makanan yang mengandung zat adiktif, mengkonsumsi rokok, kurang
berolah raga dan faktor kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap
kesehatan.
Penyakit tidak menular merupakan suatu penyakit yang tidak
bisa disembuhkan secara medis, tetapi hanya bisa
dikendalikan.Penyakit tidak menular juga merupakan penyebab utama
kematian tertinggi bila dibandingkan dengan penyakit menular.
Kasus penyakit tidak menular di Kota Salatiga tahun 2015 dapat
dilihat pada gambar 3.12 berikut:
13. Cakupan Desa/ Kelurahan Terkena KLB Ditangani <24 Jam
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya
kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara
epidemiologis pada suatu desa/kelurahan dalam jangka waktu tertentu.
KLB penyakit menular dan keracunan masih merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat. Jenis KLB yang terdapat di Kota
Salatiga tahun 2015 yaitu diare, keracunan makanan dan leptospirosis.
Diare terjadi di satu kecamatan 1 kelurahan dengan jumlah penderita
sebanyak 10 penderita. Keracunan makanan terjadi tiga kali yaitu di
bulan april, juni dan September. Jumlah kasus meninggal sebanyak 2
orang yaitu pada kasus leptospirosis dan keracunan makanan.
0,46% 8,87%
74%
1%
0,34% 1%
7%
3%
Gambar 3.12 Proporsi Kasus baru Penyakit Tidak Menular
di Kota Salatiga Tahun 2015
Kanker
DM
Hipertensi
Jantung
Stroke
PPOK
Asma
Psikosis
Profil Kesehatan Kota Salatiga 25
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
A. PELAYANAN KESEHATAN
1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4
Pelayanan kesehatan ibu hamil diwujudkan melalui pemberian
pelayanan antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama masa kehamilan,
dengan distribusi waktu minimal 1 kali pada semester pertama (usia
kehamilan 0-12 minggu), 1 kali pada trisemeter kedua (usia kehamilan
12-24 minggu), dan 2 kali pada trisemester ketiga (usia kehamilan 24-36
minggu). Standar waktu pelayanan tersebut dianjurkan untuk menjamin
perlindungan terhadap ibu hamil dan atau janin, berupa deteksi dini
faktor resiko, pencegahan dan penanganan dini komplikasi kehamilan.
Pelayanan antenatal diupayakan agar memenuhi standar kualitas,
yaitu:
1. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan;
2. Pengukuran tekanan darah;
3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA);
4. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri);
5. Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi
tetanus toksoid sesuai status imunisasi;
6. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama
kehamilan;
7. Penentuan persentase janin dan denyut jantung janin (DJJ);
8. Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan
konseling, termasuk keluarga berencana);
9. Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin
darah (Hb) dan pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah
dilakukan sebelumnya).
10. Tatalaksana kasus.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 26
Untuk menilai cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil dapat
digunakan indikator cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah jumlah ibu
hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali,
dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun
waktu satu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang
telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling
sedikit empat kali sesuai jadwal yang dianjurkan, dibandingkan sasaran
ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Indikator
tersebut memperlihatkan akses pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil
dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya ke
tenaga kesehatan.
Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa cakupan ibu hamil K4 di Kota
Salatiga pada tahun 2015 sebesar 2.962 bumil (94,50%) menurun jika
dibandingkan capaian tahun 2014 sebesar 94,96%.
Gambar 4.1
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4
di Kota Salatiga Th. 2010 - 2015
88.00%
90.00%
92.00%
94.00%
96.00%
98.00%
100.00%
102.00%
K1 96.00% 96.30% 96.70% 99.02% 100% 100%
K4 92.90% 96.60% 95.40% 93.46% 94.96% 94.50%
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Berbagai kegiatan telah dilakukan guna peningkatan cakupan
pelayanan kesehatan ibu hamil yaitu dengan semakin mendekatkan
akses pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat dan
Profil Kesehatan Kota Salatiga 27
pengembangan kelas ibu hamil. Melalui kelas ibu hamil diharapkan akan
meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil dan
keluarganya dalam memperoleh pelayanan kesehatan ibu secara
paripurna. Di samping itu kegiatan luar gedung, seperti pendataan,
pelayanan di posyandu, kunjungan rumah, dan sweeping kasus drop out
merupakan upaya yang dilakukan guna peningkatan kunjungan K4.
2. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Upaya kesehatan ibu bersalin dilaksanakan dalam rangka
mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
terlatih dan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pertolongan
persalinan adalah proses pelayanan persalinan dimulai pada kala I
sampai dengan kala IV persalinan. Pencapaian upaya kesehatan ibu
bersalin diukur melalui indikator persentase persalinan ditolong tenaga
kesehatan terlatih (Cakupan Pn). Indikator ini memperlihatkan tingkat
kemampuan pemerintah dalam menyediakan pelayanan persalinan
berkualitas yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.
Cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan sudah mencapai
target (90%) yaitu sebesar 99,90%. Meskipun cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan sudah mencapai target, namun angka
kematian ibu masih tinggi. Untuk mengetahui cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan dapat dilihat pada gambar 4.2 di
bawah ini.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 28
Gambar 4.2
Cakupan Persalinan Yang Ditolong Oleh Nakes
Kota Salatiga Tahun 2010 - 2015
0.00%
50.00%
100.00%
150.00%
Pertolongan persalinan
oleh nakes terlatih
95.10% 94.80% 95% 100% 99.88% 99.90%
Pertolongan persalian
oleh dukun terlatih
4.90% 5.20% 0% 0% 0% 0.01%
2010 2011 2012 2013 2014 2015
3. Cakupan Pelayanan Ibu Nifas
Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai
standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh
tenaga kesehatan. Masa sesudah persalinan (Masa Nifas) berpeluang
untuk terjadinya kematian ibu maternal, sehingga perlu mendapatkan
pelayanan kesehatan masa nifas yang dikunjungi oleh tenaga kesehatan
minimal 3 (tiga) kali sejak persalinan dengan ketentuan waktu:
a. Kunjungan nifas pertama pada masa 6 jam sampai dengan 3 hari
setelah persalinan.
b. Kunjungan nifas kedua dalam waktu 2 minggu setelah persalinan
(8-14 hari)
c. Kunjunagn nifas ketiga dalam waktu 6 minggu setelah persalinan
(36-42 hari).
Pelayanan ibu nifas meliputi pemberian vitamin A dosis tinggi ibu
nifas yang kedua dan pemeriksaan kesehatan pasca persalinan untuk
mengetahui apakah terjadi pendarahan pasca persalinan, keluar cairan
berbau dari jalan lahir, demam lebih dari 2 (dua) hari, payudara bengkak
kemerahan disertai rasa sakit dan lain–lain. Kunjungan terhadap ibu
nifas yang dilakukan petugas kesehatan biasanya bersamaan dengan
kunjungan neonatus. Cakupan pelayanan ibu nifas sbb:
Profil Kesehatan Kota Salatiga 29
Gambar.4.3 Cakupan Pelayanan Nifas Kota Salatiga
Tahun 2010-2015
96.36%96.14%
95.20%
95.85%
94.90%
92.80%
91.00%
92.00%
93.00%
94.00%
95.00%
96.00%
97.00%
2010 2011 2012 2013 2014 2015
4. Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A
Ibu nifas adalah ibu yang baru melahirkan bayinya yang
dilaksanakan di rumah dan atau rumah bersalin dengan pertolongan
dukun bayi atau tenaga kesehatan. Suplementasi vitamin A pada ibu
nifas merupakan salah satu program penanggulangan kekurangan
vitamin A.
Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A adalah cakupan ibu
nifas yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000 SI) pada
periode sebelum 40 hari setelah melahirkan. Cakupan ibu nifas
mendapat kapsul vitamin A di Kota Salatiga tahun 2015 sebesar 99,85%
(2.705 dari 2.709 ibu nifas).
Gambar 4.4.Cakupan Ibu Nifas Yang Mendapat Kapsul
Vitamin A di Kota Salatiga Tahun 2010-2015
54.44
89.66 95.9899.92 99.8599.92
0
20
40
60
80
100
120
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Profil Kesehatan Kota Salatiga 30
5. Persentase Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil dan WUS
Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan
program eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita usia subur
termasuk ibu hamil. Menurut WHO, tetanus maternal dan neonatal
dikatakan tereleminasi apabila hanya terdapat kurang dari satu kasus
tetanus neonatal per 1.000 kelahiran hidup di setiap kabupaten. Strategi
yang dilakukan untuk meneleminasi tetanus neonatorum dan maternal
adalah:
1. Pertolongan persalinan yang aman dan bersih
2. Cakupan imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata
3. Penyelenggaraan surveilans Tetanus Neonatorum
Jumlah ibu hamil tahun 2015 sebesar 3.136 yang mendapat TT I
sebesar 645 (20,6%), TT2 sebesar 678 (21,6%),TT3 sebesar 488
(7,9%), TT4 sebesar 371 (11,8%), TT5 sebesar 248 (7,9%), dan TT2+
sebesar 1.785 (56,9).
6. Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe
Program pemberian tablet tambah darah yaitu preparat Fe
bertujuan untuk meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe
khususnya yang dialami ibu hamil. Anemia adalah suatu keadaan di
mana kadar haemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal (batasan
anemi pada ibu hamil < 11 gram%). Anemi pada ibu hamil
menyebabkan pendarahan sebelum atau saat persalinan, resiko
melahirkan BBLR, meningkatnya resiko kematian ibu dan bayi.
Pemberian tablet Fe kepada ibu hamil minimal 90 tablet selama periode
kehamilan. Indikator cakupan pemberian Fe yaitu Fe1 dan Fe3.
Prevalensi ibu hamil anemia dan cakupan pemberian tablet Fe pada ibu
hamil dapat dilihat pada gambar 4.5 dan Gambar 4.6 berikut ini:
Profil Kesehatan Kota Salatiga 31
4.06
2.53
3.53
2.11
6.716.28
0
1
2
3
4
5
6
7
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Gambar 4.5
Prevalensi Ibu Hamil Anemia
Kota Salatiga Tahun 2010-2015
Gambar 4.6
Cakupan Pemberian Tablet Fe pada Bumil
Kota Salatiga Tahun 2010-2015
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
Jml Bumil 3254 3123 3003 3151 2937 3136
Fe1 2502 2984 2903 3009 2937 3082
Fe3 2972 3007 2870 2800 2708 2928
2010 2011 2012 2013 2014 2015
7. Cakupan Komplikasi Kebidanan Ditangani
Penanganan komplikasi kebidanan adalah pelayanan kepada ibu
dengan komplikasi kebidanan untuk mendapatkan penanganan definitive
sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan
dasar dan rujukan. Diperkirakan sekitar 15-20% ibu hamil akan
mengalami komplikasi kebidanan. Komplikasi dalam kehamilan dan
persalinan tidak dapat diduga sebelumnya oleh karenanya semua
persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan agar komplikasi
kebidanan dapat segera dideteksi dan ditangani.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 32
Cakupan ibu hamil risiko tinggi dan komplikasi yang ditangani
tahun 2015 sebesar 150,35% (943 kasus) komplikasi. Cakupan
penanganan ibu hamil resiko tinggi dan komplikasi meningkat, hal ini
dapat diartikan bahwa semakin banyak ibu hamil yang mengalami
komplikasi kebidanan. Oleh karena itu komplikasi kebidanan pada ibu
hamil harus segera dapat dideteksi dini dan ditangani.
Gambar 4.7 Cakupan Bumil Risti Yang Ditangani
Di Kota Salatiga Tahun 2010-2015
77.30%100% 100%
42.12%
150.35%147.60%
0%
50%
100%
150%
200%
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Bumil Risti yg Ditangani
8. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi Ditangani
Neonatal dengan komplikasi adalah neonatal dengan penyakit dan
atau kelainan yang dapat menyebabkan kecacatan dan atau kematian,
seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neontaorum, infeksi/sepsis,
trauma lahir, BBLR (berat lahir < 2500 gram), sindroma gangguan
pernafasan, dan kelainan congenital maupun yang termasuk klasifikasi
kuning dan merah pada pemeriksaan dengan Manajemen Terpadu Bayi
Muda (MTBM).
Komplikasi yang menjadi penyebab kematian terbesar adalah
asfiksia, bayi berat lahir rendah dan infeksi. Komplikasi dapat dicegah
dan ditangani, namun secara umum terkadang terkendala oleh banyak
faktor antara lain: akses ke sarana pelayanan kesehatan, keadaan sosial
ekonomi, sistem rujukan yang belum berjalan dengan baik,
Profil Kesehatan Kota Salatiga 33
terlambatnya deteksi dini dan kesadaran orang tua untuk mencari
pertolongan kesehatan. Penanganan neonatal dengan komplikasi adalah
penanganan terhadap neonatal sakit dan atau neonatal dengan kelainan
atau komplikasi/kegawatdaruratan yang mendapat pelayanan sesuai
standar oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan atau perawat) terlatih baik
di rumah, sarana pelayanan kesehatan dasar maupun sarana pelayanan
kesehatan rujukan.
Pelayanan sesuai standar antara lain sesuai dengan standar MTBM,
manajemen asfiksia bayi baru lahir, manjemen bayi berat lahir rendah,
pedoman pelayanan neonatal essensial di tingkat pelayanan kesehatan
dasar, PONED, PONEK atau standar operasional pelayanan lainnya.
Penentuan sasaran neonatus dengan komplikasi dihitung
menggunakan rumus 15% dari jumlah bayi baru lahir. Indikator ini
mengukur kemampuan manajemen program kesehatan ibu dan anak
(KIA) dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara profesional
kepada neonatus dengan komplikasi. Permasalahan dalam perhitungan
indikator neonatal resiko tinggi yang mendapatkan pelayanan kesehatan
di antaranya disebabkan belum adanya keseragaman dalam penentuan
neonatal yang termasuk dalam resiko tinggi, sehingga belum semua
neonatal dengan resiko tinggi/komplikasi dicatat dan dlaporkan.
Gambar berikut merupakan cakupan penanganan neonatal dengan
komplikasi di Kota Salatiga:
Gambar 4.8
Cakupan Penanganan Neonatal Dengan Komplikasi Kota Salatiga
Th 2010-2015
98.61
68
28.3
42.36
97.06 94.84
0
20
40
60
80
100
120
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Profil Kesehatan Kota Salatiga 34
9. Persentase Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi
Keluarga Berencana yaitu suatu upaya yang berguna untuk
perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan
dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan
kelahiran seperti kondom, spiral, IUD dan sebagainya.
Cakupan peserta KB aktif secara rinci seperti pada gambar 4.9.
sebagai berikut:
Gambar. 4.9. Cakupan Peserta KB Aktif Kota Salatiga
Tahun 2010-2015
71.7
76.878.27
69.6
82.59
77.88
60
65
70
75
80
85
2010 2011 2012 2013 2014 2015
tahun
Caku
pan
Sedangkan jenis kontrasepsi peserta KB aktif pada tahun 2015 pilihan
alat kontarsepsi terbanyak adalah menggunakan alat KB suntik yaitu
sebesar 77,7%, diikuti Pil sebesar 10,5 %, kondom sebesar 5,3 %,
implant 3,8%. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 4.10
Persentase Pemakaian Jenis Kontrasepsi Peserta KB
Aktif Tahun 2015
0.2
77.7
3.80
10.5
2.6
5.3
IUD
MOP
IMPLAN
SUNTIK
PIL
KONDOM
MOW
Profil Kesehatan Kota Salatiga 35
10. Persentase Peserta KB Baru menurut Jenis Kontrasepsi
Peserta Keluarga Berencana (KB) Baru adalah Pasangan Usia Subur
(PUS) yang baru pertama kali menggunakan salah satu cara/alat dan
atau PUS yang menggunakan kembali salah satu cara/alat kontrasepsi
setelah mereka berakhir masa kehamilannya.
Pada peserta KB baru, persentase metode kontrasepsi yang
terbanyak digunakan adalah metode suntik sebesar 36,4%, kemudian
kondom sebesar 33.2% implant sebesar 13,9%, IUD sebesar 12,2%, Pil
3,7%, MOW sebesar 0,4%, dan MOP 0,1%.
Gambar 4.11
Persentase KB Baru Menurut Metode Kontrasepsi
Kota Salatiga Th. 2015
0.60%
13.90%36.40%
3.70% 12.20%
33.20%
IUD
MOW
Implan
Kondom
Suntik
Pil
11. Persentase Berat Badan Bayi Lahir Rendah
Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan berat
badan kurang dari 2500 gram. Penyebab terjadinya BBLR antara lain
karena ibu hamil mengalami anemia, kurang asupan gizi waktu dalam
kandungan, ataupun lahir kurang bulan. Bayi yang lahir dengan berat
badan rendah perlu penanganan yang serius, karena pada kondisi
tersebut bayi mudah sekali mengalami hipotermi yang biasanya akan
menjadi penyebab kematian.
Persentase bayi berat lahir rendah (BBLR) di Kota Salatiga Tahun
2015 sebanyak 3,65% (98 kasus) meningkat dari tahun 2014 sebanyak
87 (3,6%), menurun jika dibandingkan tahun 2013 sebesar 138 (5,5%).
Profil Kesehatan Kota Salatiga 36
Gambar 4.12
Persentase Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Kota
Salatiga Th. 2010-2015
2.02
3.04
5.71 5.5
3.653.6
0
2
4
6
8
Persentase 2.02 3.04 5.71 5.5 3.6 3.65
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Gambaran persentase BBLR selama lima tahun terakhir dapat dilihat
pada gambar 4.12.tersebut di atas.
12. Cakupan Kunjungan Neonatus
Neonatus adalah bayi baru lahir yang berusia sampai dengan 28
hari, di mana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan di
dalam rahim menjadi di luar rahim.
Kunjungan Neonatus (KN) adalah kunjungan yang dilakukan oleh
petugas kesehatan ke rumah ibu bersalin, untuk memantau dan
memberi pelayanan kesehatan untuk ibu dan bayinya. Kunjungan
Neonatus dibagi tiga yaitu KN1 adalah kunjungan pada 0-2 hari, KN2
adalah kunjungan 2-7 hari dan KN3 adalah kunjungan setelah 7-28 hari.
Persentase kunjungan neonatus KN1 dan KN3 kota Salatiga dapat dilihat
pada gambar berikut:
Profil Kesehatan Kota Salatiga 37
92
94
96
98
100
Gambar 4.13
Persentase Kunjungan Neonatal KN1 dan KN3 Di Kota Salatiga Th.
2015
KN1 95.4 100 99.3 98.05 99.9
KN3 95.7 99.2 95.5 96.11 98.9
2011 2012 2013 2014 2015
13. Persesntase Bayi Yang Mendapat ASI Eksklusif
Air Susu Ibu (ASI) merupakan satu-satunya makanan yang
sempurna dan terbaik bagi bayi karena mengandung unsur-unsur gizi
yang dibutuhkan oleh bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi
yang optimal.
ASI adalah hadiah yang sangat berharga yang dapat diberikan
kepada bayi, dalam keadaan miskin merupakan hadiah satu-satunya,
dalam keadaan sakit mungkin merupakan hadiah yang menyelamatkan
jiwanya (UNICEF). Oleh sebab itu pemberian ASI perlu diberikan secara
eksklusif sampai umur 6 (enam) bulan dan tetap mempertahankan
pemberian ASI dilanjutkan bersama makanan pendamping sampai usia 2
(dua) tahun.
Kebijakan Nasional untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan
telah ditetapkan dalam SK Menteri Kesehatan No.
450/Menkes/SK/IV/2004 dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 33 Tahun
2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. ASI eksklusif adalah Air
Susu Ibu yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam)
bulan, tanpa menambahkan dan atau mengganti dengan makanan atau
minuman lain. Bayi yang mendapat ASI eksklusif adalah bayi yang hanya
mendapat ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu.
Pemberian ASI eksklusif bukan hanya isu nasional namun juga
merupakan isu global. Pernyataan bahwa dengan pemberian susu
Profil Kesehatan Kota Salatiga 38
formula kepada bayi dapat menjamin bayi tumbuh sehat dan kuat,
ternyata menurut laporan UNICEF ( Feat About Breast Feeding)
merupakan kekeliruan fatal, karena meskipun insiden diare rendah pada
bayi yang diberi susu formula, namun pada masa pertumbuhan
berikutnya bayi yang tidak diberi ASI ternyata memiliki peluang yang
jauh lebih besar untuk menderita hipertensi, jantung, kanker, obesitas,
diabetes dll.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas capaian ASI
Eksklusif Kota Salatiga pada tahun 2015 sebesar 61,32% (558 bayi dari
910), meningkat jika dibandingkan dari tahun 2014 sebesar 47,85%
(457 bayi dari 955 ), tahun 2013 sebesar 46,6% (418 dari 897 bayi usia
0-6 bulan), dan tahun 2012 sebesar 45,12% (601 dari 1.332 bayi usia 0-
6 bulan). Berbagai upaya promosi tentang ASI Ekslusif telah dilakukan
oleh Dinas Kesehatan beserta jaringannya. Hal ini dapat dilihat dengan
berdirinya ruang-ruang laktasi di tempat-tempat kerja/perusahaan.
Cakupan ASI Eksklusif Kota Salatiga dapat dilihat pada gambar di bawah
ini:
Gambar. 4.14
Cakupan ASI Eksklusif Kota Salatiga Th.2010-2015
35.9
61.3246.6
47.8548.03 45.12
0
20
40
60
80
2010 2011 2012 2013 2014 2015
cakupan ASI Ekslusif
Beberapa hal yang menghambat pemberiaan ASI eksklusif
diantarannya adalah:
Profil Kesehatan Kota Salatiga 39
1. Rendahnnya pengetahuan ibu dan keluarga lainnya mengenai
manfaat ASI dan cara menyusui yang benar.
2. Kurangnnya pelayanan konseling laktasi dan dukungan dari
petugas kesehatan.
3. Faktor sosial budaya.
4. Kondisi yang kurang memadai bagi para ibu yang bekerja.
5. Gencarnya pemasaran susu formula.
Upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan
cakupan pemberiaan ASI eksklusif tetap berpedoman pada Sepuluh
Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui yaitu:
1. Sarana pelayanan Kesehatan mempunyai kebijakan Peningkatan
Pemberiaan Air Susu Ibu (PP-ASI) tertulis yang secara rutin
dikomunikasikan kepada semua petugas.
2. Melakukan pelatihan bagi petugas dalam hal pengetahuan dan
keterampilan untuk menerapkan kebijakan tersebut.
3. Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat menyusui
dan penatalaksana dimulai sejak masa kehamilan, masa bayi lahir
sampai umur 2 tahun termasuk cara mengatasi kesulitan menyusui.
4. Membantu ibu menyusui bayinya dalam 30 menit setelah
melahirkan yang dilakukan di ruang bersalin ( inisiasi dini). Apabila
ibu mendapat operasi caesar, bayi disusui setelah 30 menit ibu
sadar.
5. Membantu ibu bagaimana cara menyusui yang benar dan cara
mempertahankan menyusui meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi
medis.
6. Tidak memberikan makanan dan minuman apapun selain ASI
kepada bayi baru lahir.
7. Melaksanakan rawat gabung dengan mengupayakan ibu bersama
bayi 24 jam sehari.
8. Membantu ibu menyusui semau ibu, tanpa pembatasan terhadap
lama dan frekuensi menyusui.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 40
9. Tidak memberikan dot atau kempeng bayi yang diberi ASI
10. Mengupayakan terbentuknya Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI)
dan rujuk ibu kepada kelompok tersebut ketika pulang dari rumah
sakit, rumah bersalin atau sarana pelayanan kesehatan.
Selain hal tersebut diatas, upaya yang dilakukan adalah dengan
melakukan sosialisasi agar di tempat-tempat kerja misalnya perusahaan,
untuk menyediakan pojok ASI.
14. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi
Pelayanan kesehatan bayi termasuk salah satu dari beberapa
indikator yang bisa menjadi ukuran keberhasilan upaya peningkatan
kesehatan bayi dan balita. Pelayanan kesehatan bayi ditujukan pada
bayi usia 29 hari sampai dengan 11 bulan dengan memberikan
pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi klinis kesehatan (dokter, bidan, perawat)
minimal 4 kali, yaitu pada usia 29 hari-2 bulan, 3-5 bulan, 6-8 bulan dan
9-12 bulan sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Pelayanan yang diberikan terdiri dari penimbangan berat badan,
pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/HB1-3, Polio 1-4, dan campak),
Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) bayi,
pemberian vitamin A pada bayi, dan penyuluhan perawatan kesehatan
bayi serta penyuluhan ASI Eksklusif, pemberian makanan pendamping
ASI (MP-ASI) dan lain-lain.
Cakupan pelayanan kesehatan bayi dapat menggambarkan upaya
pemerintah dalam meningkatkan akses bayi untuk memperoleh
pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan
atau penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta
peningkatan kualitas hidup bayi. Cakupan pelayanan kesehatan bayi
tahun 2010-2015 Kota Salatiga dapat dilihat pada gambar berikut:
Profil Kesehatan Kota Salatiga 41
0
50
100
150
Gambar 4.15
Cakupan Kunjungan Bayi Kota Salatiga
Tahun 2010-2015
Cakupan Kunjungan bayi 97.5 95.68 111 95.3 99.05 95.75
Target 90 90 90 90 90 90
2010 2011 2012 2013 2014 2015
15. Cakupan Desa/ Kelurahan ”Universal Child Immunization”
(UCI)
Desa atau Kelurahan UCI adalah desa/ kelurahan di mana minimal
85 % dari jumlah bayi yang ada di desa/ kelurahan tersebut sudah
memperoleh imunisasi dasar lengkap. Imunisasi dasar lengkap pada bayi
(0-11 bulan) meliputi : 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis polio, 3 dosis
Hepatitis B dan 1 dosis campak.
Cakupan desa/ kelurahan UCI di Kota Salatiga sejak tahun 2010
sampai 2015 seluruhnya sebanyak 22 kelurahan merupakan kelurahan
UCI.
16. Persentase Cakupan Imunisasi Bayi
Tujuan program imunisasi adalah menurunkan angka kesakitan,
kematian dan kecacatan bayi, anak dan balita akibat penyakit PD3I
(Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi) seperti penyakit TBC,
Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio Hepatitis B, Campak, dan pneumonia.
Bayi seharusnya mendapat imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari BCG
1 kali, DPT-HB-HiB 3 kali , Polio 4 kali, HB Uniject 1 kali dan campak 1
kali. Sebagai indikator kelengkapan status imunisasi dasar engkap bagi
bayi dapat dilihat dari hasil cakupan imunisasi campak, karena imunisasi
campak merupakan imunisasi yang terakhir yang diberikan pada bayi
umur 9 bulan dengan harapan imunisasi sebelumnya sudah diberikan
dengan lengkap (BCG, DPT-HB-Hib, Polio dan HB)
Profil Kesehatan Kota Salatiga 42
Selain imunisasi rutin, program imunisasi juga melaksanakan
program imunisasi tambahan / suplemen yaitu bulan Imunisasi Anak
Sekolah (BIAS) DT, BIAS Campak yang diberikan pada semua usia kelas
1 SD/MI/SDLB/SLB, Blacklog Fighting (melengkapi status imunisasi).
Cakupan imunisasi dasar lengkap bayi di Kota Salatiga dapat dilihat
pada gambar berikut :
Gambar 4.16. Imunisasi Dasar Lengkap Bayi
Tahun 2010-2015
95.75115.56
99.38108.06
96.7193.1
0
20
40
60
80
100
120
140
2010 2011 2012 2013 2014 2015
17. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi dan Anak Balita
Salah satu upaya program perbaikan gizi masyarakat adalah
melalui pemberian kapsul vitamin A. Program ini bertujuan untuk
mencegah dan menurunkan prevalensi kekurangan Vitamin A (KVA)
pada balita. Cakupan yang tinggi dari pemberian kapsul vitamin A dosis
tinggi terbukti efektif untuk mengatasi masalah KVA pada masyarakat.
Vitamin A berperan terhadap penurunan angka kematian dan kesakitan,
karena Vitamin A dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
penyakit infeksi seperti campak, diare, dan ISPA (Infeksi Saluran
Pernafasan Akut). Vitamin A juga bermanfaat untuk kesehatan mata dan
membantu proses pertumbuhan. Oleh karena itu vitamin A sangat
penting untuk kesehatan dan kelangsungan hidup.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 43
Pemberian kapsul vitamin A dilakukan terhadap bayi (6-11 bulan)
dengan dosis 100.000 SI, anak balita (12-59 bulan) dengan dosis
200.000 SI dan ibu nifas diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI,
sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI.
Pemberian kapsul vitamin A diberkan secara serentak setiap bulan
Februari dan Agustus pada balita usia 6-59 bulan.
Cakupan Balita yang mendapat Vitamin dari tahun 2010-2015
dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.17 Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Balita (6-59
bulan) di Kota salatiga Tahun 2010-2015
99.5999.66
94.91
99.5499.09
96.62
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
2010 2011 2012 2013 2014 2015
18. Cakupan Baduta Ditimbang
Cakupan baduta ditimbang di Posyandu merupakan reduksi dari
data jumlah balita ditimbang di Posyandu untuk memberi fokus kepada
sasaran prioritas balita di bawah dua tahun sesuai dengan tema sentral
promosi upaya kesehatan ’1000 Hari Pertama Kehidupan’. Indikator ini
mempunyai arti yang hampir sama dengan indikator jumlah balita di
timbang. Nilai D/S Baduta Kota Salatiga tahun 2015 sebesar 82,5%.
19. Cakupan Pelayanan Anak Balita
Tidak hanya bayi, Balita atau anak berumur di bawah lima tahun
atau 12-59 bulan juga harus mendapatkan pelayanan pemantauan
pertumbuhan setiap bulan, minimal 8 kali dalam setahun yang tercatat
Profil Kesehatan Kota Salatiga 44
di kohort anak balita dan pra sekolah, buku KIA/KMS atau buku
pencatatan dan pelaporan lainnya.
Pemantauan pertumbuhan adalah pengukuran berat badan
pertinggi/panjang badan (BB/TB). Ditingkat masyarakat pemantauan
pertumbuhan adalah pengukuran berat badan per umur (BB/U) setiap
bulan di Posyandu, Taman Bermain, Pos PAUD, Taman Penitipan Anak
dan Taman Kanak-Kanak, serta Raudatul athfal dll. Bila berat badan
tidak naik dalam 2 bulan berturut-turt atau berat badan anak balita di
bawah garis merah harus dirujuk ke sarana pelayanan kesehatan untuk
menentukan status gizinya dan upaya tindak lanjut.
Pemantauan perkembangan meliputi penilaian perkembangan
gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan
kemandirian, pemeriksaan daya dengar, daya lihat. Jika ada keluhan
atau kecurigaan terhadap anak, dilakukan pemeriksaan untuk gangguan
mental emosional, autism serta gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktifitas. Bila ditemukan penyimpangan atau gangguan
perkembangan harus dilakukan rujukan kepada tenaga kesehatan yang
lebih memiliki kompetensi.
Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak usia 12-59
bulan dilaksanakan melalui pelayanan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini
Tumbuh Kembang (SDIDTK) minimal 2 kali pertahun (setiap 6 bulan)
dan tercatat pada kohort anak balita dan prasekolah atau pencatatan
dan pelaporan lainnya. Pelayanan SDIDTK dilakukan oleh tenaga
kesehatan, ahli gizi, penyuluh kesehatan masyarakat dan petugas sektor
lain yang dalam menjalankan tugasnya melakukan stimulasi dan deteksi
dini penyimpangan tumbuh kembang anak. Suplemen Vitamin A dosis
tinggi (200.000 IU) diberikan pada anak umur 12-59 bulan 2 kali per
tahun (bulan Februari dan Agustus).
Cakupan pelayanan anak balita di kota Salatiga dapat dilihat pada
gambar berikut:
Profil Kesehatan Kota Salatiga 45
Gambar 4. 18
Cakupan Pelayanan Anak Balita Kota Salatiga
Th. 2011-2015
53
92.3980.9
84.580.37
0
20
40
60
80
100
Persentase 53 80.9 80.37 84.5 92.39
2011 2012 2013 2014 2015
20. Cakupan Balita Ditimbang
Jumlah balita ditimbang di Posyandu merupakan data indikator
terpantaunya pertumbuhan balita melalui pengukuran perubahan berat
badan setiap bulan sesuai umur. Balita yang rutin menimbang adalah
balita yang selalu terpantau pertumbuhannya. Secara kuantitatif
indikator balita ditimbang menjadi indikator pantauan sasaran
(monitoring covered), sedangkan secara kualitatif merupakan indikator
cakupan deteksi dini (surveillance covered). Semakin besar persentase
balita ditimbang semakin tinggi capaian sasaran balita yang terpantau
pertumbuhannya, dan semakin besar peluang masalah gizi bisa
ditemukan secara dini.
D/S atau balita ditimbang merupakan gambaran dari keterlibatan
masyarakat dalam mendukung kegiatan pemantauan pertumbuhan di
Posyandu. Kehadiran balita di Posyandu merupakan hasil dari akumulasi
peran serta ibu, keluarga, kader dan seluruh komponen masyarakat
dalam mendorong, mengajak, memfasilitasi dan mendukung balita agar
ditimbang di Posyandu untuk dipantau pertumbuhannya. Dengan
demikian indikator D/S dapat dikatakan sebagai indikator partisipasi
masyarakat dalam kegiatan Posyandu.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 46
Gambar 4.19
Cakupan Balita Ditimbang Di Kota Salatiga
Th. 2011-2015
80.1
77
80.1
74.5
76.62
70
72
74
76
78
80
82
Persentase 80.1 77 80.1 74.5 76.62
2011 2012 2013 2014 2015
21. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Kejadian gizi buruk perlu dideteksi secara dini melalui intensifikasi
pemantauan tumbuh kembang Balita di Posyandu, dilanjutkan dengan
penentuan status gizi oleh bidan di desa atau petugas kesehatan
lainnya. Penemuan kasus gizi buruk harus segera ditindak lanjuti dengan
rencana tindak yang jelas, sehingga penanggulangan gizi buruk
memberikan hasil yang optimal.
Pendataan gizi buruk di Jawa Tengah didasarkan pada 2 kategori
yaitu dengan indikator membandingkan berat badan dengan umur
(BB/U) dan kategori kedua adalah membandingkan berat badan dengan
tinggi badan (BB/TB). Skrining pertama dilakukan di Posyandu dengan
membandingkan berat badan dengan umur melalui kegiatan
penimbangan, jika ditemukan balita yang berada di bawah garis merah
(BGM) atau dua kali tidak naik (2T), maka dilakukan konfirmasi status
gizi dengan menggunakan indikator berat badan menurut tinggi badan.
Jika ternyata balita tersebut merupakan kasus gizi buruk, maka segera
dilakukan perawatan gizi buruk sesuai pedoman di Posyandu dan
Puskesmas. Jika ternyata terdapat penyakit penyerta yang berat dan
tidak dapat ditangani di Puskesmas maka segera dirujuk ke rumah sakit.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 47
Balita gizi buruk mendapat perawatan adalah balita gizi buruk yang
ditangani di sarana pelayanan kesehatan dan atau di rumah oleh tenaga
kesehatan sesuai tata laksana gizi buruk. Perkembangan cakupan balita
gizi buruk yang mendapat perawatan tahun 2006 sampai dengan tahun
2015 adalah sebesar 100 % kasus gizi buruk mendapat pelayanan.
Jumlah kasus gizi buruk tahun 2015 sebesar 3 kasus.
22. Persentase Desa/Kelurahan dengan Garam Beryodium Baik
Persentase desa/kelurahan dengan garam beryodium baik
menggambarkan identitas mutu garam beryodium yang dikonsumsi
penduduk di desa/kelurahan. Kadar garam beryodium baik yang
dianjurkan bahwa garam mengandung KJO3 30-80 ppm. Target
kelurahan beryodium baik tahun 2015 sebesar 80%. Sesuai Kepres
No.69 tahun 1994, semua garam yang beredar di Indonesia harus
mengandung yodium. Kebijakan ini berakaitan dengan masih tingginya
kejadian Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia.
GAKY merupakan masalah gizi yang serius karena dapat menyebabkan
penyakit gondok atau kretin. Kekurangan unsur yodium dalam makanan
sehari-hari dapat menurunkan tingkat kecerdasan seseorang. Dalam
garam beryodium juga terdapat unsur natrium maka konsumsi garam
beryodium pun harus dibatasi. Kelebihan konsumsi natrium dapat
memicu timbulnya penyakit tekanan darah tinggi. Untuk menghindari
pengaruh sampingan dari konsumsi garam beryodium yang berlebihan
maka dianjurkan untuk mengkonsumsi garam tidak lebih dari 6 gram per
orang per hari atau sekitar satu sendok teh setiap hari.
Kelurahan di Kota Salatiga 100% masyarakatnya sudah termasuk
kelurahan dengan garam beryodium baik.
23. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
Penjaringan kesehatan siswa Sekolah Dasar (SD) dan setingkat
adalah pemeriksaan kesehatan terhadap murid baru kelas 1 SD dan
Profil Kesehatan Kota Salatiga 48
Madrasah Ibtidaiyah (MI), yang meliputi pengukuran tinggi badan, berat
badan, pemeriksaan ketajaman mata, ketajaman pendengaran,
kesehatan gigi, kelainan mental emosional dan kebugaran jasmani.
Pelaksanaan penjaringan kesehatan dikoordinir oleh Puskesmas bersama
dengan guru sekolah dan kader/ konselor kesehatan. Setiap Puskesmas
mempunyai tugas melakukan penjaringan kesehatan siswa SD/MI di
wilayah kerjanya dan dilakukan satu kali pada setiap awal tahun ajaran
baru sekolah.
Kegiatan penjaringan kesehatan anak sekolah (Health Screening)
bertujuan untuk mengelompokan anak sekolah dalam berbagai kategori
sehat dan sakit yang memerlukan tindakan lebih lanjut, serta
mendapatkan gambaran kesehatan anak sekolah dan mengikuti
perkembangan serta pertumbuhan anak sekolah sebagai pertimbangan
dalam menyusun program pembinaan kesehatan sekolah.
Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD/MI oleh tenaga
kesehatan/guru UKS/kader kesehatan sekolah pada tahun 2015 sebesar
100% (3.565 siswa) pada seluruh Sekolah Dasar sederajat sebanyak 113
sekolah. Pada tahun 2013, 2012, dan 2011 dari seluruh siswa (100%)
sudah mendapat pelayanan kesehatan tahun 2011 sebesar 3.169 siswa,
tahun 2012 sebesar 3.324 siswa dan tahun 2013 sebesar 3.554 siswa.
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat dari tahun
2007-2010 adalah sebanyak 3.088 siswa, 3.094 siswa, 3.103 siswa dari
3.259 siswa (95,2 %), dan tahun 2010 sebanyak 3.112 (93,87%) siswa
dari 3.315 siswa.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 49
Gambar.4.20. Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa
SD/MI Tahun 2010-2015
100
99.94 100100100
93.87
90
92
94
96
98
100
102
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Ca
ku
pa
n
24. Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas meliputi
kegiatan pelayanan dasar gigi dan upaya kesehatan gigi sekolah.
Kegiatan pelayanan dasar gigi adalah tumpatan (penambalan) gigi tetap
dan pencabutan gigi tetap. Indikasi dari perhatian masyarakat bila
tumpatan gigi tetap semakin bertambah banyak berarti masyarakat lebih
memperhatikan kesehatan gigi yang merupakan tindakan preventif
sebelum gigi tetap rusak dan harus dicabut, sedang pencabutan gigi
tetap adalah tindakan kuratif dan rehabilitatif karena sudah tidak ada
alternatif lainnya.
Di tahun 2015 jumlah tumpatan gigi tetap sebanyak 4.052
tindakan dan jumlah pencabutan gigi tetap sebesar 2.274 tindakan.
Dilihat dari rasio tumpatan dan pencabutan gigi tetap yaitu sebesar 1,8
dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kota Salatiga masih kurang
memperhatikan kesehatan gigi.
Gambar di bawah ini menyajikan jumlah dan rasio pelayanan dasar
gigi Kota Salatiga pada beberapa kurun waktu terakhir :
Profil Kesehatan Kota Salatiga 50
3870 3910 4185 3356 4203
227464384022 4345
4987 4345 40520
10000
Tumpatan
Gambar 4.21.
Pelayanan Gigi Tumpatan dan Pemcabutan Gigi Tetap
di Kota Salatiga Tahun 2010-2015
Tumpatan 6438 4022 4345 4987 5777 4052
Cabut Gigi 3870 3910 4185 3356 4203 2274
2010 2011 2012 2013 2014 2015
25. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan
Setingkat
Kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut lainnya adalah Upaya
Kesehatan Gigi Sekolah yang merupakan upaya promotif dan preventif
kesehatan gigi khususnya untuk anak sekolah. Kegiatan UKGS meliputi
pemeriksaan gigi pada seluruh murid untuk mendapatkan data murid
yang memerlukan perawatan dasar gigi dan mulut.
Presentase murid SD/MI Kota Salatiga yang mendapatkan
pemeriksaan gigi dan mulut tahun 2015 sebesar 64,1%, menurun jika
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Gambar 4.22. Persentase Cakupan Murid SD/MI yang Diperiksa Kesehatan
Gigi dan Mulut di Kota Salatiga
Tahun 2010-2015
0
20
40
60
80
100
120
% Murid SD/MI
Diperiksa
100 100 99.6 100 44.03 64.1
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Profil Kesehatan Kota Salatiga 51
26. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
Pelayanan kesehatan usia lanjut yang dimaksudkan adalah
pelayanan kesehatan sesuai standar oleh tenaga kesehatan termasuk
dalam kelompok usia lanjut adalah kelompok umur lebih atau sama
dengan 60 tahun. Berbagai upaya agar proses menjadi tua pada usila
tetap berjalan namun menjadi tua yang tetap sehat, berguna, produktif,
tidak menjadi beban di masyarakat, antara lain melalui pelayanan
kesehatan usia lanjut yang diwujudkan dalam bentuk pelayanan
Posyandu Lansia.
Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut tahun 2015 sebesar
79,37% meningkat jika dibandingkan tahun 2014 sebesar 70% (10.978
dari 15.683), tahun 2013 sebesar 72,29% (11.003 dari 15.221 orang),
dan tahun 2012 sebesar 72,29% (10.788 orang dari 14.924 orang).
Cakupan pelayanan kesehatan Usila dari tahun 2010-2015 dapat dilihat
pada gambar berikut:
Gambar 4.23. Pelayanan Kesehatan Usila Di Kota Salatiga Tahun
2010 - 2015
64
66
68
70
72
74
76
78
80
82
Yankes Lansia 71.07 70.92 72.29 72.29 70 79.37
2010 2011 2012 2013 2014 2015
27. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus
Diberikan Pelayanan Kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota
Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat
yang dapat diakses masyarakat merupakan sarana kesehatan yang telah
Profil Kesehatan Kota Salatiga 52
mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pelayanan gawat darurat
sesuai standar dan dapat diakses oleh masyarakat dalam kurun waktu
tertentu. Kemampuan pelayanan gawat darurat yang dimaksud adalah
upaya cepat dan tepat untuk segera mengatasi puncak kegawatan yaitu
henti jantung dengan Resusitasi Jantung Paru Otak (Cardio-Pulmonary-
Cerebral-Resucitation) agar kerusakan organ yang terjadi dapat
dihindarkan atau ditekan sampai minimal dengan mengunakan Bantuan
Hidup Dasar (Basic Life Support/BLS) dan Bantuan Hidup Lanjut (ALS).
Sarana kesehatan yang dimaksud hal ini adalah rumah sakit baik rumah
sakit umum maupun khusus. Rumah Sakit di Kota Salatiga yang
dianggap mampu melaksanakan tersebut sebanyak 7 rumah sakit.
B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Dalam upaya mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-
tingginya, sebagaimana tujuan pembangunan kesehatan, maka sejak
tanggal 1 Januari 2014 pemerintah telah menetapkan Jaminan
Kesehatan Nasional bagi seluruh rakyat Indonesia secara bertahap
hingga 1 Januari 2019. Jaminan kesehatan ini merupakan pola
pembiayaan yang bersifat wajib, artinya pada tanggal 1 Januari 2019
seluruh masyarakat Indonesia (tanpa terkecuali) harus telah menjadi
peserta. Melalui Jaminan Kesehatan Nasional, diharapkan tidak ada
masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat miskin yang tidak berobat
ke fasilitas pelayanan kesehatan di kala sakit dengan alasan tidak
memiliki biaya.
Pada tahun 2015 peserta jaminan kesehatan di kota Salatiga
sebesar 80,25% (147.348 jiwa) meningkat jika dibandingkan tahun-
tahun sebelumnya dan diharapkan tahun 2019 sudah seluruh penduduk
Kota Salatiga memiliki jaminan kesehatan. Persentase peserta menurut
jenis jaminan kesehatan sebagai berikut:
Profil Kesehatan Kota Salatiga 53
Gambar 4.24
Persentase Peserta Menurut Jenis Jaminan Kesehatan
Di Kota Salatiga Th.2015
20.59
10.34
12.83
0.41 3.33
PBI APBN
PBI APBD
PBPU
BP
JAMKESDA
Pada gambar di atas diketahui bahwa peserta jaminan kesehatan
terdiri dari Jaminan Kesehatan Nasional dan Jamkesda. Untuk peserta
asuransi perusahaan dan asuransi swasta datanya belum tersedia.
Peserta JKN sebanyak 147.348 jiwa terdiri dari :
1. Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN adalah peserta jaminan
kesehatan meliputi orang yang tergolong fakir miskin dan orang
tidak mampu yang dibayar oleh pemerintah melalui APBN sebanyak
18.993 jiwa (10,34%).
2. PBI APBD adalah peserta PBI jaminan kesehatan meliputi orang yang
tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu yang dibayar oleh
pemerintah daerah melalui APBD sebanyak 37.803 jiwa (20,59%).
3. Pekerja Penerima Upah (PPU) adalah peserta jaminan kesehatan
yang terdiri dari PNS,TNI, POLRI, pejabat Negara, pegawai
pemerintah non PNS, dan pegawai swasta sebesar 60.113 jiwa
(32,74%).
4. Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU/Mandiri) adalah jaminan
kesehatan dengan peserta yang berasai dari pekerja luar hubungan
kerja atau pekerja mandiri termasuk warga negara asing yang
Profil Kesehatan Kota Salatiga 54
bekerja di Indonesia paling sedikit 6 (enam) bulan sebanyak 23.567
jiwa (12,83%).
5. Bukan Pekerja (BP) adalah peserta jaminan kesehatan yang terdiri
dari investor, pemberi kerja, penerima pensiun, veteran, dan perintis
kemerdekaan sebanyak 754 jiwa (0,41%).
Sedangkan untuk jaminan kesehatan yang lain yaitu jamkesda
sebanyak 6.118 jiwa (3,33%).
2. Jumlah Kunjungan Rawat jalan, Rawat Inap di Sarana
Pelayanan Kesehatan
1. Cakupan Rawat Jalan
Cakupan rawat jalan adalah cakupan kunjungan rawat jalan
baru di sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan kunjungan rawat
jalan di sarana kesehatan di Kota Salatiga pada tahun 2015 sebesar
276.078 kunjungan, menurun bila dibandingkan tahun 2014 sebesar
472.298 kunjungan dan tahun-tahun sebelumnya. Diharapkan
penurunan kunjungan rawat jalan ini dapat menggambarkan adanya
peningkatan status kesehatan masyarakat di Kota Salatiga.
Gambar 4.25. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan
di Sarana Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2010-2015
407.936423.720
276.078
472.298451.183
457.591
0
100000
200000
300000
400000
500000
kunjungan rawat jalan 423720 407936 451183 457591 472298 276078
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Profil Kesehatan Kota Salatiga 55
2. Cakupan Rawat Inap
Cakupan rawat inap adalah cakupan kunjungan rawat inap baru
di sarana pelayanan kesehatan swasta dan pemerintahan di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan rawat inap di
sarana kesehatan di Kota Salatiga tahun 2015 sebanyak 42.195
kunjungan. Selama 3 tahun terakhir jumlah kunjungan rawat inap di
sarana pelayanan kesehatan di Kota Salatiga terjadi peningkatan. Hal
ini dapat diasumsikan bahwa masyarakat yang sakit dan
membutuhkan penanganan di sarana rujukan (RS) semakin
meningkat. Apabila dibandingkan dengan kunjungan rawat jalan, di
mana kunjungan rawat jalan cenderung turun, namun kunjungan
rawat inap di sarana rujukan meningkat, maka dapat dianalisa bahwa
masyarakat yang sakit, kondisi kesakitannya membutuhkan
penanganan yang lebih serius karena harus ditangani di sarana
rujukan/ rumah sakit. Tetapi dapat juga dianalisa bahwa pengujung
rumah sakit dari luar peduduk kota Salatiga, karena jika pengunjung
tersebut dari penduduk Kota Salatiga, maka harus ada rujukan dari
Puskesmas atau sarana kesehatan tingkat pertama, yang artinya
terhitung sebagai kunjungan rawat jalan di fasilitas kesehatan tingkat
pertama.
Gambar 4.26. Jumlah Kunjungan Rawat Inap di Sarana
Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2010-2015
23.142
19.789 25.023
34.84842195
44.962
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
35000
40000
45000
Jumlah kunjungan
Rawat Inap
19789 25023 25986 25735 34848 42195
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Profil Kesehatan Kota Salatiga 56
3. Jumlah Kunjungan Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan
Kesehatan
Pelayanan gangguan jiwa adalah pelayanan pada pasien yang
mengalami gangguan kejiwaan, yang meliputi gangguan pada perasaan,
proses piker, dan perilaku yang menimbulkan penderitaan pada individu
dan atau hambatan dalam melaksanakan peran sosialnya. Jumlah
kunjungan gangguan jiwa di puskesmas dan rumah sakit umum daerah
Kota Salatiga tahun 2015 sebanyak 7.391 kunjungan meningkat jika
dibandingkan tahun 2014 sebanyak 6.074 pasien, tahun 2013 sebanyak
5.523 (2,87% dari jumlah penduduk) kunjungan, tahun 2012 sebesar
3.169 (1,69%) dan tahun 2011 sebesar 2.896 (1,62%). Data kunjungan
pelayanan kesehatan jiwa dari tahun ke tahun terjadi peningkatan. Data
tersebut dapat menggambarkan tingkat gangguan jiwa di masyarakat
yang semakin meningkat. Jumlah kunjungan pelayanan kesehatan jiwa
di sarana kesehatan di wilayah Kota Salatiga tahun 2010-2015 dapat
dilihat pada gambar berikut :
Gambar .4.27
Jumlah Kunjungan Pelayanan Kesehatan Jiwa
Di Sarana Kesehatan Kota Salatiga
Tahun 2010-2015
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
JML KUNJUNGAN 3621 2896 3169 5253 6074 7391
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Profil Kesehatan Kota Salatiga 57
4. Angka Kematian Pasien Rumah Sakit
a. Gross Death Rate (GDR)
Gross Death Rate (GDR) yaitu angka kematian umum untuk
tiap-tiap 1.000 penderita keluar. GDR tidak melihat berapa lama
psien berada di Rumah sakit dari masuk sampai meninggal. Nilai
GDR yang baik tidak lebih dari 45 per 1.000 penderita keluar.
Berdasarkan data yang masuk tahun 2015 rata-rata GDR di
Rumah Sakit di Kota Salatiga tahun 2015 sebesar 27,4 per 1.000
penderita ke luar.
b. Angka Kematian Penderita yang Dirawat <48 jam (NDR)
Net Death Rate (NDR) adalah angka kematian 48 jam setelah
dirawat untuk tiap-tiap 1.000 penderita keluar. Asumsinya jika
pasien meninggal setelah mendapatkan perawatan 48 jam berarti
ada faktor pelayanan rumah sakit yang terlibat dengan kondisi
meninggalnya pasien. Namun jika pasien meninggal kurang dari 48
jam masa perawatan, dianggap faktor keterlambatan pasien datang
ke rumah sakit yang menjadi penyebab utama pasien meninggal.
Indikator ini dapat memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah
sakit. Nilai NDR yang dianggap masih dapat ditolerir adalah kurang
dari 25 per 1.000 penderita keluar.
Berdasarkan data yang terlaporkan pada tahun 2015 nilai
NDR di rumah sakit di Kota salatiga masih di bawah angka 25/1.000
penderita keluar. Nilai rata-rata NDR rumah sakit di Kota Salatiga
sebesar 15,8 per 1000 penderita keluar. Data tersebut belum semua
rumah sakit melaporkan.
5. Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit
a. Pemakaian Tempat Tidur (BOR)
Pelayanan kesehatan (rumah sakit) dapat diukur kinerjanya
antara lain dengan melihat persentase pemanfaatan tempat tidur
rumah sakit atau Bed Occupation Rate (BOR). Pemanfaataan tempat
tidur melalui indikator BOR dengan memperhitungkan jumlah hari
Profil Kesehatan Kota Salatiga 58
perawatan di rumah sakit terhadap jumlah tempat tidur dan jumlah
hari dalam setahun. Angka BOR yang rendah menunjukan
kurangnya pemanfaatan fasilitas perawatan rumah sakit oleh
masyarakat. Sedangkan BOR yang tinggi (>85%) menunjukan
tingkat pemanfaatan tempat tidur yang tinggi, sehingga perlu
pengembangan rumah sakit atau penambahan tempat tidur. BOR
yang ideal untuk suatu rumah sakit adalah antara 60% sampai
dengan 85%.
Persentase rata-rata pemakaian tempat tidur rumah sakit di
Kota Salatiga pada tahun 2015 adalah 58,6 %. BOR tersebut masih
dalam angka ideal. Gambaran BOR RSU Pemerintah tahun 2010-
2015 di Kota Salatiga dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 4.28. BOR RSU Pemerintah Di Kota
Salatiga Tahun 2010-2015
0
20
40
60
80
100
RSUD 60.3 60.2 67.8 57.3 58.9 66.4
RS ARIO
WIRAWAN
64 69.5 75.8 68.5 58.72 55.8
RS dr.ASMIR 24.9 63.2 69 71.4 80.2 85.5
2010 2011 2012 2013 2014 2015
b. Bed Turn Over (BTO)
BTO menunjukan frekuensi pemakaian tempat tidur berapa
kali dalam satu satuan waktu tertentu (1 tahun) dipakai. Indikator
ini memberikan gambaran tingkat efisiensi dari pemakaian tempat
tidur di rumah sakit. Nilai ideal BTO selama satu tahun sebesar 40-
50 kali. Rata-rata BTO rumah sakit di Kota Salatiga Tahun 2015
Profil Kesehatan Kota Salatiga 59
sebesar 53,84 kali. Angka ini sedikit melebihi interval angka BTO
ideal.
c. Rata-Rata Lama Rawat Seorang Pasien (ALOS)
Average Length of Stay (ALOS) merupakan indikator yang
mencerminkan rata-rata lama hari perawatan yang diperoleh dari
perbandingan jumlah hari perawatan pasien keluar terhadap
jumlah pasien keluar baik hidup maupun mati. ALOS yang ideal
adalah antara 6-9 hari. Rata-rata lama rawat seorang pasien di
rumah sakit di Kota Salatiga tahun 2015 sebanyak 4,0 hari. Angka
tersebut masih dalam interval ideal.
0
2
4
6
Gambar. 4.29. AVLOS RS PEMERINTAH
DI KOTA SALATIGA TH 2010-2015
RSUD 4.5 4.4 4.1 4.6 4.38 4.3
RSPAW 4.2 5.6 5.5 0.9 5.4 3.9
Rumkit Tk IV dr Asmir 4.2 4.9 4.6 5 4.46 4.9
2010 2011 2012 2013 2014 2015
d. Rata-Rata Hari Tempat Tidur Tidak Ditempati (TOI)
Rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur di rumah
sakit diukur melalui indikator TOI. Angka ideal untuk TOI adalah
1-3 hari. Rata-rata TOI rumah sakit di Kota Salatiga sebesar 2,81
hari. Hal ini menggambarkan bahwa interval pemakaian tempat
tidur di Kota Salatiga kurang efisien karena masih melebihi nilai
ideal 1-3 hari.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 60
0
5
10
15
Gambar 4.30. TOI RS PEMERINTAH DI KOTA SALATIGA
TH 2010-2015
RSUD 2.9 2.9 2 3.4 2.95 2.21
RSPAW 3.3 2.5 1.8 0.4 3.78 3.87
Rumkit dr.Asmir 12.7 2.9 2.1 2 1.2 0.65
2010 2011 2012 2013 2014 2015
C. PERILAKU HIDUP SEHAT
1. Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga
merupakan upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar
sadar, mau dan mampu melakukan PHBS dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit
dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan masyarakat.
Adapun 16 indikator PHBS tatanan Rumah Tangga tersebut meliputi:
a. Variabel KIA dan Gizi terdiri dari persalinan nakes; ASI Eksklusif;
penimbangan balita, gizi seimbang.
b. Variabel Kesehatan Lingkungan terdiri dari air bersih, jamban,
sampah, kepadatan hunian, lantai rumah.
c. Variabel gaya hidup terdiri dari aktifitas fisik, tidak merokok, cuci
tangan, kesehatan gigi dan mulut, miras/narkoba.
d. Variabel upaya kesehatan masyarakat terdiri dari Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan (JPK) dan Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN).
Hasil kajian PHBS tatanan rumah tangga di Kota Salatiga tahun
2015 sebesar 82,9 % (35.346 rumah tangga) dari jumlah rumah
Profil Kesehatan Kota Salatiga 61
tangga yang dipantau sebesar 42.662 rumah tangga. Hasil capaian
PHBS di Kota Salatiga tahun 2010-2015 dapat dilihat pada gambar
berikut.
Gambar 4.31
Cakupan Strata PHBS Rumah Tangga Tingkat Kota Salatiga
Th. 2010-2015
84.1
96.3
91.8394
88
82.9
75
80
85
90
95
100
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Cakupan PHBS
D. KEADAAN LINGKUNGAN
Derajat kesehatan selain dipengaruhi oleh perilaku dan pelayanan
kesehatan juga dipengaruhi oleh faKtor lingkungan. Program Lingkungan
Sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih
sehat melalui pengembangan sistem kesehatan kewilayahaan untuk
menggerakan pembangunan lintas sektor berwawasan kesehatan.
Adapun kegiatan pokok untuk mencapai tujuan tersebut adalah
melaksanakan :
1. Pengawasan kualitas air dan sanitasi dasar
2. Pengawasan Hygiene dan Sanitasi Tempat-Tempat Umum (TTU)
3. Pengawasan Hygiene dan Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan
(TPM)
Profil Kesehatan Kota Salatiga 62
Indikator sasaran kegiatan pengawasan kualitas air dan sanitasi
dasar meliputi:
1. Desa yang melaksanakan STBM
2. Proporsi Penduduk Akses Air minum
3. Proporsi Penduduk Akses Jamban
Indikator sasaran kegiatan Pengawasan Hygiene dan Sanitasi TTU
dan TPM terdiri dari:
1. Proporsi TTU memenuhi syarat
2. Proporsi TPM memenuhi syarat
3. Proporsi Puskesmas yang ramah lingkungan
4. Proporsi rumah sakit yang ramah lingkungan
5. Proporsi Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga memenuhi
syarat.
Hasil capaian masing-masing indikator sasaran adalah sebagai
berikut:
1. Persentase Rumah sehat
Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang
berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan
keluarga. Rumah haruslah sehat dan nyaman agar penghuninya dapat
berkarya untuk meningkatkan produktifitas. Konstruksi rumah dan
lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor
risiko penularan berbagai jenis penyakit khususnnya penyakit berbasis
lingkungan seperti Demam Berdarah Dengue, Malaria, Flu Burung, TB
Paru dan lain-lain.
Tahun 2015 jumlah keseluruhan rumah sebanyak 41.592 dan yang
memenuhi syarat kesehatan sebesar 36.372 rumah (87,45%). Pada
tahun 2014 jumlah keseluruhan rumah sebanyak 40.779 rumah, yang
memenuhi syarat kesehatan sebanyak 33.780 (82,84%). Cakupan
rumah sehat meningkat dalam lima tahun terakhir.
Tahun 2013 jumlah rumah yang diperiksa sebanyak 40.335 dan
yang sehat sebanyak 30.077 rumah (74,57%), sedangkan tahun 2012
Profil Kesehatan Kota Salatiga 63
jumlah rumah yang diperiksa 39.796 rumah dan jumlah rumah yang
sehat sebesar 28.388 rumah (71,3%).
Pada tahun 2010 rumah yang diperiksa sebanyak 16.870 rumah
dan yang memenuhi kriteria rumah sehat sebanyak 13.220 rumah atau
78,36 %, kondisi ini menurun 14,6% dibandingkan tahun 2011 yaitu dari
sampel rumah diperiksa sebesar 16.707 rumah yang memenuhi kriteria
rumah sehat sebesar 10.427 rumah (62,4%).
Gambar 4.32
Persentase Rumah Sehat Kota Salatiga Tahun 2010-2015
78.36
62.471.3 74.57
82.8487.45
0102030405060708090
100
2010 2011 2012 2013 2014 2015
2. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Air Minum yang
Layak
Adanya perubahan paradigma dalam pembangunan sektor air
minum dan penyehatan lingkungan dalam penggunaan prasarana dan
sarana yang dibangun, melalui Kebijakan Air Minum dan Penyehatan
Lingkunganan yang ditandatangani oleh Bappenas, Departemen
Kesehatan, Departemen Dalam Negeri serta Departemen Pekerjaan
Umum memberikan dampak cukup berarti terhadap penyelenggaraan
kegiatan penyediaan air bersih dan sanitasi khususnnya di daerah.
Strategi pelaksanaan yang diantaranya meliputi penerapan pendekatan
tanggap kebutuhan, peningkatan sumber daya manusia, kampanye
kesadaran masyarakat, upaya peningkatan penyehatan lingkungan,
Profil Kesehatan Kota Salatiga 64
pengembangan kelembagaan dan penguatan sistem monitoring serta
evaluasi pada semua tingkatan proses pelaksanaan penyediaan Air
Bersih dan Sanitasi.
Jenis sarana akses air minum yang dipantau meliputi sumur gali
(SGL) Terlindung, SGL dengan Pompa, Sumur Bor dengan Pompa,
Terminal Air (TA), Mata Air Terlindung, penanmpungan Air Hujan (PAH),
Perpinaan BPSPAM. Tahun 2015 capaian akses terhadap air minum yang
memenuhi syarat Kota Salatiga sebesar 91,23 %, meningkat jika
dibandingkan tahun 2014 sebesar 83,31%. Proporsi jumlah penduduk
pengguna jenis sarana air minum terbanyak adalah perpipaan dan
sumur gali.
3. Persentase Kualitas Air Minum Di Penyelenggara Air Minum
Kualitas air minum di penyelenggara air minum yang memenuhi
syarat kesehatan (fisik,bakteriologi dan kimia), dari 77 penyelenggara
yang diperiksa sampel airnya, sebanyak 83,15% atau 153 sampel
memenuhi syarat kesehatan dari jumlah sampel yang diambil sebanyak
184 sampel.
4. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi Layak
Capaian penduduk dengan akses jamban sehat pada tahun 2015
sebesar 85,75% meningkat jika dibandingkan tahun 2014 sebesar
81,57%. Jenis sarana sanitasi dasar yang dipantau sebagai akses
jamban sehat meliputi jamban komunal, leher angsa, plengsengan dan
cemplung.
5. Persentase Tempat-Tempat Umum memenuhi Syarat
Tempat-tempat umum adalah kegiatan bagi umum yang dilakukan
oleh badan pemerintah, swasta atau perorangan yang langsung
digunakan oleh masyarakat yang mempunyai tempat dan kegiatan tetap
serta memiliki fasilitas. Pengawasan sanitasi tempat umum bertujuan
untuk mewujudkan kondisi yang memenuhi syarat kesehatan agar
masyarakat pengunjung terhindar dari kemungkinan bahaya penularan
Profil Kesehatan Kota Salatiga 65
penyakit serta tidak menyebabkan gangguan terhadap kesehatan
masyarakat di sekitarnya.
Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum meliputi sarana wisata,
sarana ibadah, sarana transportasi, sarana ekonomi, dan sosial.
- Sarana wisata, meliputi : hotel berbintang, losmen, salon/
pangkas rambut, usaha rekreasi, hiburan umum dan gedung
pertemuan/gedung pertunjukan.
- Sarana ibadah, meliputi : masjid/ mushola, gereja, klentheng,
pura, wihara.
- Sarana transportasi, meliputi: terminal, stasiun, pelabuhan udara,
pelabuhan laut, pangkalan sado.
- Sarana ekonomi dan sosial, meliputi: pasar, pusat perbelanjaan,
apotik, sarana/ panti sosial, sarana pendidikan dan sarana
kesehatan.
Cakupan tempat – tempat umum yang sehat tahun 2015 sebesar
89,49% meningkat jika dibandingkan tahun 2014 sebesar 87,61% dan
tahun 2013 sebesar 85,51%.
Gambar 4.33.
PERSENTASE TUPM SEHAT KOTA SALATIGA
TAHUN 2010-2015
85.10%
89.49%
87.61%
85.51%
87.34%
93.06%
80.00%
82.00%
84.00%
86.00%
88.00%
90.00%
92.00%
94.00%
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Profil Kesehatan Kota Salatiga 66
6. Persentase Tempat Pengelolaal Makanan memenuhi Syarat,
Dibina dan Diuji Petik
Sasaran pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan meliputi Jasa
boga, Rumah Makan/Restoran, depot Air Minum dan Makanan jajanan.
Pada tahun 2015 capaian TPM memenuhi syarat sebesar 89,03%
meningkat dari tahun 2014 sebesar 84,55%.
Sedangkan TPM yang belum memenuhi syarat sebanyak 18,35%.
TPM yang diuji petik sebanyak 18,69%.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 67
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan menyatakan
bahwa fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan atau tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah, dan atau masyarakat. Fasilitas pelayanan
kesehatan yang dibahas pada bagian ini terdiri dari Puskesmas, Rumah Sakit,
dan upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM).
A. SARANA KESEHATAN
1. Jumlah Rumah Sakit Umum dan Khusus
Berdasarkan Undang–Undang No.44 Tahun 2009, Rumah Sakit
Umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada
semua bidang dan jenis penyakit. Sedangkan Rumah Sakit Khusus
adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu
bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu,
golongan umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya. Jumlah
rumah sakit umum di kota Salatiga tahun 2015 sebanyak 5 sedangkan
rumah sakit khusus sebanyak 2 unit.
2. Jumlah Puskesmas dan Jaringannya
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya di wilayah kerja Puskesmas. Di dalam
Permenkes No.75 Tahun 2014, tentang Puskesmas, Puskesmas
mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 68
Dalam menjalankan fungsinya sebagai pusat pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, pusat
pelayanan kesehatan masyarakat primer, dan pusat pelayanan
kesehatan perorangan primer, Puskesmas berkewajiban memberikan
upaya kesehatan wajib terdiri dari:
a. Upaya promosi kesehatan
b. Upaya kesehatan lingkungan
c. Upaya kesehtan ibu dan anak serta keluarga berencana
d. Upaya perbaikan gizi
e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
f. Upaya pengobatan
Jumlah puskesmas di Kota Salatiga tahun 2015 sebanyak 6 unit
(1 Puskesmas rawat inap, 5 non rawat inap). Rasio Puskesmas terhadap
30.000 penduduk di Kota Salatiga pada tahun 2015 sebesar 0,98.
Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas pelayanan, Puskesmas
didukung oleh jaringan pelayanan Puskesmas terdiri dari atas Puskesmas
Pembantu, Puskesmas keliling dan bidan desa. Tahun 2015 jumlah Pustu
di Kota Salatiga sebanyak 22 unit, dan Puskesling 124 unit. Kota Salatiga
tidak memiliki bidan desa, karena daerah perkotaan.
3. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan
Sarana pelayanan kesehatan adalah rumah sakit, puskesmas dan
jaringannya, sarana pelayanan lain, dan sarana produksi dan distribusi
kefarmasian. Rumah sakit terdiri atas rumah sakit umum dan rumah
sakit khusus, sedangkan puskesmas dan jaringannya terdiri atas
puskesmas rawat inap, puskesmas non rawat inap, puskesmas keliling,
dan puskesmas pembantu. Sarana pelayanan lain terdiri atas balai
pengobatan/klinik, praktik dokter perorangan, praktik pengobatan
tradisional, bank darah rumah sakit, dan unit transfusi darah. Sarana
produksi dan distribusi kefarmasian terdiri dari usaha kecil obat
tradisional, apotik dan toko obat.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 69
Tabel 5.1
Jumlah sarana Kesehatan Di Kota Salatiga Tahun 2015
NO FASILITAS KESEHATAN JUMLAH
1. Rumah Sakit 5
2. Rumah Sakit Khusus 2
3. Puskesmas dan Jaringannya 152
4. Sarana Pelayanan Lain 243
5. Sarana Produksi dan Distribusi Kefarmasian 32
4. Persentase Rumah Sakit dengan Kemampuan Pelayanan
Gawat Darurat Level 1
Tahun 2015 jumlah Rumah Sakit di Kota Salatiga sebanyak 7 buah,
dan seluruhnya telah mempunyai kemampuan pelayanan gawat darurat
level 1.
5. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat terdiri atas
Kelurahan Siaga dan Posyandu. Kelurahan Siaga sebanyak 22 buah
(100%) dan Posyandu sebanyak 285 buah.
a. Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya lima program
prioritas yang meliputi (KB, KIA, GIZI, Imunisasi dan penanggulangan
diare dan ISPA) dengan tujuan mempercepat penurunan angka
kematian ibu dan bayi.
Berdasarkan Surat Gubernur Jawa Tengah Nomor: 411.4/05768,
tanggal 20 Februari 2007 tentang Pedoman teknis penghitungan strata
Profil Kesehatan Kota Salatiga 70
Posyandu secara kuantitatis yang terdiri dari 35 indikator, dengan
penilaian sebagai berikut:
a) Variabel input : kepengurusan, kader, sarana, prasarana dan
dana
b) Variabel Proses : pelaksanaan program pokok, program
pengembangan dan administrasi.
c) Variabel Output: D/S, N/S, K/S, cakupan K4, pertolongan
persalinan oleh nakes, cakupan peserta KB, imunisasi, dana
sehat, Cakupan Fe, Cakupan Vitamin A, Cakupan pemberian
ASI ekslusif dan frekuensi penimbangan.
Penghitungan skor akhir dilakukan dengan menggunakan rumus:
Penentuan strata posyandu sebagai berikut:
Skor ≤ 60 % : Posyandu pratama
Skor > 60-70% : Posyandu madya
Skor > 70-80% : Posyandu purnama
Skor > 80% : Posyandu mandiri
Jumlah posyandu di Kota Salatiga pada tahun 2015 sebanyak 285
dengan ratio Posyandu per 100 balita sebesar 2,4 %. Adapun posyandu
dengan kategori pratama sebesar 2,81% (8 posyandu), kategori madya
sebesar 16,14% (48 posyandu), kategori purnama sebesar 60% (171
posyandu), kategori mandiri sebesar 21,05% (60 posyandu).
Perkembangan strata Posyandu dapat dilihat pada gambar sebagai
berikut :
Total Skor = Jumlah skor x 100%
35
Profil Kesehatan Kota Salatiga 71
Gambar 5.1.
Strata Posyandu Kota Salatiga Th.2010-2015
0
10
20
30
40
50
60
70
2010 8.87 43.62 36.52 10.99
2011 14.13 30.04 40.28 15.55
2012 18.73 26.5 38.87 15.9
2013 17.07 28.92 39.02 14.98
2014 17.07 28.92 39.02 14.98
2015 2.81 16.14 60 21.05
Pratama Madya Purnama Mandiri
a) Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat
melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata
jumlah kader sebanyak lima orang atau cakupan kelima kegiatan
utamanya dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan,
serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni
kurang dari 50% KK di wilayah kerja Posyandu. Posyandu yang
mencapai strata purnama pada tahun 2015 sebanyak 171 posyandu
(60,0%) meningkat bila dibandingkan tahun 2014 mencapai 112
posyandu (39,02%),
b) Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu sudah dapat melaksanakan
kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader
sebanyak lima orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya
Profil Kesehatan Kota Salatiga 72
lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan, serta
telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola
oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50% KK di wilayah kerja
Posyandu. Tahun 2015 Posyandu Mandiri berjumlah 60 Posyandu
(21,05%) meningkat jika dibandingkan tahun 2014 jumlah Posyandu
mandiri sebesar 43 buah (14,98%).
6. Ketersediaan Obat Sesuai Kebutuhan
Ketersediaan obat sesuai kebutuhan adalah ketersediaan obat
pelayanan kesehatan dasar di unit pengelola obat dan perbekalan
kesehatan Kabupaten/Kota disatu wilayah pada kurun waktu tertentu.
Dalam hal ini adalah ketersediaan obat di Instalasi Farmasi Dinas
Kesehatan Kota Salatiga pada tahun 2015. Angka ketersediaan obat
sesuai kebutuhan sebesar 100%. Obat pelayanan kesehatan dasar
dikategorikan dalam obat esensial dan obat generik. Obat esesnsial
adalah obat yang paling banyak diperlukan oleh suatu populasi dan
ditetapkan oleh para ahli yang kemudian dibakukan dalam daftar Obat
Esensial Nasional. Obat Generik adalah obat dengan nama resmi yang
ditetapkan dalam Farmakope Indonesia untuk zat berkhasiat yang
dikandungnya. Ketersediaan obat esensial di Instalasi Farmasi Dinas
Kesehatan Kota Salatiga tahun 2015 sebesar 100%, sedangkan
ketersediaan obat generik sebesar 100%. Hal ini sudah mencapai target
sebesar 100%.
7. Ketersediaan Obat Narkotika dan Psikotropika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan yang dibedakann ke dalam golongan sebagaimana
terlampir dalam undang-undang yang kemudian ditetapkann dalam
Keputusan Menteri Kesehatan. Psikotropika adalah zat atau obat baik
ilmiah maupun sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psiko aktif
Profil Kesehatan Kota Salatiga 73
melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
Ketersediaan narkotika dan psikotropika sesuai kebutuhan adalah
ketersediaan narkotika dan psikotropika untuk pelayanan dasar di unit
pengelola obat dan perbekalan kesehatan kabupaten/kota di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Ketersediaan narkotika dan
psikotropika sesuai kebutuhan di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota
Salatiga pada tahun 2015 sebesar 100%.
8. Penulisan Resep Obat Generik
Penulisan obat generik adalah penulisan resep obat generik di
fasilitas sarana kesehatan pemerintah. Data yang masuk dari
Puskesmas, BKPM dan Rumah Sakit Pemerintah di wilayah Kota Salatiga
untuk penulisan resep obat generik diperoleh sebesar 74,28%.
9. Rumah Sakit Yang Menyelenggarakan 4 Pelayanan
Kesehatan Spesialis Dasar
Keseluruhan (100%) Rumah Sakit yang ada di Kota Salatiga sudah
menyelenggarakan empat pelayanan kesehatan spesialis dasar. Empat
pelayanan kesehatan spesialis dasar yaitu spesialis penyakit kebidanan
dan kandungan, spesialis penyakit dalam, psesialis bedah, dan spesialis
anak. Penyelenggaraan empat spesialis dasar berkaitan dengan
persyaratan perizinan pendirian Rumah Sakit.
10. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Pemerintah
Sarana Pelayanan Kesehatan terdiri dari 3 (tiga) Rumah Sakit,
1(satu) Puskesmas Perawatan, 5(lima) Puskesmas Non Perawatan,
1(satu) Balai Kesehatan Paru Masyarakat, 22 Pustu, 1(satu) buah
Instalasi Farmasi.
11. Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta
Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta terdiri dari Rumah Sakit
Umum sebanyak 3, Balai Pengobatan/klinik sebanyak 10 buah, Apotek
sebanyak 30 buah, praktek dokter perorangan sebanyak 228 buah.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 74
B. TENAGA KESEHATAN
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pada pasal
21 menyebutkan bahwa pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan,
pendayagunaan, pembinaan, dan pengawasan mutu tenaga kesehatan dalam
rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Dalam Peraturan Presiden
Nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional dijelaskan bahwa
untuk melaksanakan upaya kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan
diperlukan sumber daya manusia kesehatan yang mencukupi dalam jumlah,
jenis dan kualitasnya serta terdistribusi secara adil dan merata.
Sesuai dengan peraturan Presiden Nomor 32 tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan memutuskan bahwa tenaga kesehatan terdiri dari tenaga
medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan
masyarakat, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik dan tenaga keteknisian
medis.
1. Jumlah dan Rasio Tenaga Medis (dokter, spesialis, dokter
gigi) di Sarana Kesehatan
Tenaga kesehatan yang bertugas di fasilitas pelayanan kesehatan
di masyarakat memiliki peran yang penting dalam percepatan
pembangunan kesehatan. Berdasarkan data tahun 2015 jumlah tenaga
medis sebanyak 183 orang yang terdiri dari 54 dokter spesialis, 3 dokter
spesialis gigi, 109 dokter umum, 17 dokter gigi.
Rasio tenaga dokter spesialis tahun 2015 di Kota Salatiga sebanyak
29,40 per 100.000 penduduk untuk tenaga dokter umum sebesar 56,36
per 100.000 penduduk. Sedangkan rasio untuk dokter gigi sebesar 9,2
per 100.000 penduduk dan dokter gigi spesialis sebesar 1,6 per 100.000
penduduk.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 75
0
20
40
60
Gambar 5.2
Rasio Tenaga Medis Per 100.000 Penduduk
di Kota Salatiga Th. 2015
Rasio 29.4 56.36 1.6 9.2
Dr. Spesialis Dr. Umum Drg. Spesialis Dokter Gigi
Adapun rasio dokter spesialis dari tahun 2010-2015 dapat dilihat
sebagai berikut:
Gambar 5.3
Rasio Dokter Spesialis
di Kota Salatiga Tahun 2010 - 2015
0
10
20
30
40
50
Rasio dr. spesialis 18.9 35.3 24.6 27.04 42.4 29.4
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Rasio Dokter Umum per 100.000 penduduk tahun 2015 sebesar
56,36% meningkat jika dibandingkan tahun 2014 sebesar 53,64 per
100.000 penduduk menurun jika dibandingkan tahun 2013 sebesar
56,68 dan tahun 2012 sebesar 59,9. Namun rasio tersebut masih di atas
target nasional sebesar 40 per 100.000 penduduk
Profil Kesehatan Kota Salatiga 76
Gambar 5.4.
Rasio Dokter Umum
di Kota Salatiga Tahun 2010 - 2015
50
55
60
65
Rasio dr umum 56.1 60 59.9 56.68 53.64 56.36
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Rasio dokter gigi di Kota Salatiga per 100.000 penduduk tahun
2015 sebesar 9,2, tahun 2014 sebesar 9,7 per 100.000 penduduk
menurun bila dibandingkan tahun 2013 sebesar 13,0 dan tahun 2012
sebesar 15,5. Pada tahun 2009 sebesar 15,2 (26 drg), tahun 2010
sebesar 16,1 (29 dokter gigi), dan tahun 2011 sebesar 9,5 (20 dokter
gigi). Rasio tersebut menurun dan masih di bawah target nasional
sebesar 11 per 100.000 penduduk.
Gambar 5.5
Rasio Dokter Gigi
di Kota Salatiga Tahun 2010 - 2015
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Rasio Drg 16.1 9.5 15.5 13 9.7 9.2
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Profil Kesehatan Kota Salatiga 77
2. Jumlah dan Rasio Tenaga Bidan dan Perawat di Sarana
Kesehatan
Tenaga keperawatan yang terdiri dari tenaga perawat, perawat gigi
dan bidan. Jumlah tenaga keperawatan di Kota Salatiga tahun 2015
yaitu sebanyak 614 perawat, 25 perawat gigi dan 148 bidan. Rasio
tenaga perawat sebesar 334,38 per 100.000 penduduk, perawat gigi
13,61 per 100.000 penduduk dan 80,60 per 100.000 penduduk untuk
tenaga bidan.
334.38
13.61
80.6
0
100
200
300
400
Rasio
Gambar 5.6
Rasio Tenaga Perawat Dan Bidan Terhadap
100.000 Penduduk di Kota Salatiga Tahun 2015
Perawat
Perawat Gigi
Bidan
Pada tahun 2015 jumlah tenaga bidan sebesar 148 orang dengan
rasio terhadap 100.000 penduduk sebesar 80,60%. Rasio tersebut masih
dibawah target nasional sebesar 100 per 100.000 penduduk.
Gambar 5.7.
Rasio Bidan di Kota Salatiga Tahun 2010 - 2015
0
50
100
150
200
Rasio Bidan 60.2 47 55 70.21 166.14 80.6
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Profil Kesehatan Kota Salatiga 78
3. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian di sarana
Kesehatan
Tenaga kefarmasian terdiri dari Tenaga teknis Kefarmasian dan
Apoteker. Jumlah tenaga kefarmasian di Kota Salatiga Tahun 2015
sebanyak 201, yang terdiri dari Tenaga Teknis Kefarmasian sebanyak
138 dan Apoteker sebanyak 63. Rasio tenaga kefarmasian sebesar
109,46 per 100.000 penduduk.
4. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat dan
Tenaga Kesehatan Lingkungan di Sarana Kesehatan
Tenaga kesehatan masyarakat di Kota Salatiga sebesar 11 dengan
ratio 5,9 per 100.000 penduduk. Tenaga kesehatan masyarakat tersebut
seluruhnya berada di rumah sakit, semntara ini di Puskesmas tidak
terdapat tenaga kesehatan masyarakat. Jumlah tenaga kesehatan
lingkungan sebesar 18 orang dengan rasio sebesar 9,80 per 100.000
penduduk.
5. Jumlah Tenaga Gizi Di Fasilitas Kesehatan
Tenaga gizi terbagi menjadi tenaga nutrisionis dan dietisien. Untuk
tenaga nutrisionis sebesar 33 orang, dan tenaga dietisien belum ada.
6. Jumlah Tenaga Keterapian Fisik
Tenaga keterapian fisik terdiri dari fisioterapis, okupasi terapis,
terapis wicara, dan akupunktur. Tenaga fisioterapis berjumlah 16 orang,
okupasi terapis 4 orang, terapis wicara 1 orang, dan akupunktur sebesar
2 orang. Jumlah tenaga keterapian fisik sebanyak 23 orang dengan rasio
sebesar 12,52 per 100.000 penduduk.
7. Jumlah Tenaga Keteknisian Medis
Tenaga keteknisan medis terdiri tenaga radiographer sebanyak 31
orang, teknisi elektromedis sebanyak 6 orang, analis kesehatan
sebanyak 82 orang, refraksionis opitien sebanyak 1 orang, tenaga rekam
medis dan informasi kesehatan sebanyak 25 orang. Sedangkan untuk
tenaga radioterapis, ortetik prostetik, teknisi tranfusi darah, teknisi
kardiovaskuler belum ada. Jumlah keseluruhan tenaga keteknisa medis
sebanyak 145 orang dengan rasio sebesar 79 per 100.000 penduduk.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 79
8. Jumlah Tenaga Penunjang/ Pendukung Kesehatan
Jumlah tenaga penunjang sebesar 807 orang yang terdiri dari
pejabat struktural, staf penunjang administrasi, staf penunjang
teknologi, staf penunjang perencanaan, tenaga pendidik, juru, tenaga
penunjang kesehatan lainnya.
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
1. Persentase Anggaran Kesehatan dalam APBD
Tahun 2015 jumlah anggaran kesehatan Kota Salatiga (Dinas
Kesehatan dan RSUD) sebesar Rp. 168.314.313.573,- meningkat jika
dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp. 164.576.860.100,-. Anggaran
tersebut bersumber dari dana APBD Kota Salatiga, APBD Propinsi, APBN
(DAK, TP BOK), Pinjaman Hibah Luar Negeri/PHLN (WHO, GAFI, GF) dan
Sumber lain (DBHCHT).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan dan RSU,
persentase anggaran kesehatan Kota Salatiga tahun 2015 terhadap total
APBD Kota Salatiga sebesar 6,19 % dari total APBD sebesar
Rp.1.006.961.181.000,- Tahun 2014 sebesar Rp.133.001.611.000,- dari
total belanja APBD sebesar Rp. 905.738.400.000,- atau sekitar 14,6%,
pada tahun 2013 sebesar Rp.60.780.575.046,- dari total APBD Kota
Salatiga sebesar Rp.855.343.918.000,- atau sekitar 9,27 %.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 80
BAB VI
KESIMPULAN
A. SITUASI DERAJAT KESEHATAN
1. Angka Kematian
a. Angka kematian neonatal tahun 2015 sebesar 8,57 per 1.000
kelahiran hidup.
b. Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Salatiga tahun 2015 sebesar
13,04 per 1.000 kelahiran hidup (35 kasus) menurun bila
dibandingkan tahun 2014 sebesar 37 kasus dan tahun 2013 40
kasus.
c. Angka Kematian Balita (AKABA) di Kota Salatiga tahun 2015
sebesar 14,53 per 1.000 kelahiran hidup (39 kasus) sama jumlah
kasusnya di tahun 2014 sebesar 39 kasus, menurun jika
dibandingkan tahun 2013 sebesar 17,15 per 1000 kelahiran hidup
(43 kasus).
d. Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Salatiga tahun 2015 sebesar
186,29 per 100.000 kelahira hidup (5 kasus),meningkat jika
ibandingkan tahun 2014 sebesar 82,85 per 100.000 kelahiran
hidup (2 kasus), menurun jika dibandingkan tahun tahun 2013
sebesar 279,2 per 100.000 kelahiran hidup (7 kasus)
2. Angka Kesakitan
a. Jumlah penderita TB Paru BTA (+) yang diobati dan sembuh
tahun 2015 tahun sebesar 218 kasus (81,95%) dari 266 kasus
yang diobati. Keadaan ini meningkat jika dibandingkan tahun
2014 sebesar 210 (71,43%) dan tahun 2013 sebesar 155
(76,73%) kasus.
b. Penderita pneumonia yang ditemukan dan ditangani tahun 2015
sebesar 694 kasus (58,63%) meningkat jika dibandingkan tahun
2014 sebesar 542 (44,7%) dan tahu 2013 sebesar 544 (44%).
Profil Kesehatan Kota Salatiga 81
c. Kasus baru HIV/AIDS tahun 2015 sebesar 25 kasus, meningkat
jika dibandingkan tahun 2014 sebesar 23 dan tahun 2013 sebesar
14 kasus baru.
d. Jumlah penderita diare tahun 2015 sebanyak 4.739 (120,6%)
dari jumlah perkiraan 3.930 kasus. Angka perkiraan diperoleh
dengan menggunakan angka kesakitan diare 214.
e. Penderita DBD yang ditangani pada tahun 2015 sebanyak 26
kasus meningkat jika dibandingkan tahun 2014 sebesar 9 kasus
dan semua kasus sudah ditangani sesuai dengan standar.
f. Kasus PD3I tidak ditemukan pada 2 tahun terakhir yaitu tahun
2014 dan tahun 2015.
B. SITUASI UPAYA KESEHATAN
1. Pelayanan Kesehatan
a. Secara keseluruhan pelayanan kesehatan di Kota Salatiga tahun
2015 terdiri dari : (1) Cakupan K1 sebesar 100%; (2) Cakupan K4
sebesar 94,5% (3) Cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan
sebesar 99,9% (4) Cakupan pelayanan nifas sebesar 92,8% (5)
Cakupan pemberian vitamin A ibu nifas sebesar 99,85%; (6)
Cakupan pemberian 90 tablet Fe sebesar 93,37%; (7) Cakupan
penanganan komplikasi kebidanan sebesar 150,35%. Cakupan
tersebut sudah mencapai target.
b. Indikator pelayanan kesehatan bayi dan balita, antara lain terdiri
dari cakupan ASI ekslusif sebesar 61,32%, cakupan pelayanan
kesehatan bayi sebesar 95,75% dan cakupan pelayananan
kesehatan anak balita sebesar 92,39%.
c. Cakupan pelayanan kesehatan yang masih rendah adalah
cakupan murid SD/MI yang mendapat perawatan kesehatan gigi
dan mulut sebesar 64,07%. Sedangkan jumlah SD/MI yang
mendapat pelayanan kesehatan gigi dan mulut sebesar 97,3%.
Kegiatan penjaringan kesehatan murid SD/MI sudah dilakukan ke
seluruh sekolah (SD/MI) atau sebesar 100%.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 82
2. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Indikator akses dan mutu pelayanan kesehatan terdiri dari:
a. Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan sebesar 80,25% terdiri
dari peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Penerima Bantuan
Iuran APBN, PBI APBD, Pekerja Penerima Upah (PPU), Pekerja
Bukan Penerima Upah (PBPU), Bukan Pekerja dan peserta
Jamkesda.
b. Cakupan rawat jalan sebesar 150,4% dan cakupan rawat inap
23,0%.
c. Tahun 2015 rata-rata Gross Death Rate (GDR) rumah sakit di Kota
Salatiga sebesar 27,4 per 1.000 pasien keluar, Net Death Rate
(NDR) sebesar 15,8 per 1000 pasien keluar. Angka GDR dan NDR
ideal adalah GDR <45 per mil sedangkan NDR<25 per mil.
d. Tingkat pemanfaatan RS di Kota Salatiga tahun 2015 sebesar
52,83% (BOR). Nilai ideal BOR sebesar 60-85%. Sedangakan
frekuensi pemakaian tempat tidur dalam setahun sebesar 53,84
kali. Nilai ideal BTO sebesar 40-50 kali.
e. Rata-rata tempat tidur yang tidak ditempati dari saat terisi ke saat
terisi berikutnya (TOI) tahu 2015 di rumah sakit Kota Salatiga
sebesar 2,81 hari. Ideal TOI sebesar 1-3 hari.
f. ALOS atau rata-rata lama perawatan pasien sebesar 4,0 hari,
sedangkan ideal ALOS 6-9 hari.
3. Perilaku Hidup Masyarakat
Pencapaian indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Kota
Salatiga tahun 2015 sebesar 82,9%.
4. Keadaan Lingkungan
Indikator keadaan lingkungan di Kota Salatiga tahun 2015 terdiri dari:
a. Persentase Rumah Sehat
Jumlah rumah yang memenuhi syarat sebesar 87,45% (36.372
rumah) dari 41.592 rumah.
b. Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak
Profil Kesehatan Kota Salatiga 83
Pada tahun 2015 penduduk Kota Salatiga yang mempunyai akses
terhadap air minum yang layak sebesar 91,23 % (167.522) jiwa.
c. Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan
Di Kota Salatiga pada tahun 2015 terdapat 77 penyelenggara air
minum yang diperiksa sampelnya sebanyak 184 sampel dan yang
memenuhi syarat fisik, bakteriologi, dan kimia kesehatan sebesar
153 sampel.
d. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi yang Layak
Jumlah penduduk Kota Salatiga tahun 2015 yang memiliki akses
terhadap sanitasi yang layak sebesar 157.447 jiwa (85,75%).
e. Kelurahan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Jumlah Kelurahan yang melaksanakan STBM di Kota Salatiga tahun
2015 sebanyak 12 kelurahan.
f. Tempat-Tempat Umum yang Memenuhi Syarat
Tempat-tempat umum (TTU ) yang memenuhi syarat tahun 2015
di Kota Salatiga sebesar 89,49% (196 TTU)
C. SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
1. Sarana Kesehatan
a. Jumlah rumah sakit di Kota Salatiga sebanyak 7 (tujuh) buah yang
terdiri dari 5 rumah sakit umum dan 2 (dua) rumah sakit khusus.
b. Jumlah Puskesmas sebanyak 6 UPT dan 1 BKPM. Rasio Puskesmas
terhadap 30.000 penduduk di Kota Salatiga tahun 2015 sebesar
0,98.
c. Jumlah Posyandu 285 buah dengan jumlah Posyandu strata
mandiri sebesar 21,05% (60 buah).
d. Jumlah kelurahan siaga di Kota Salatiga tahunn 2015 sebanyak 22
(100%).
2. Tenaga Kesehatan
a. Rasio tenaga medis yang terdiri dari dokter spesialis dan dokter
umum di Kota Salatiga tahun 2015 sebesar 88,76 per 100.000
Profil Kesehatan Kota Salatiga 84
penduduk, sedangkan dokter spesialis gigi dan dokter gigi sebesar
10,89 per 100.000 penduduk.
b. Rasio perawat terhadap penduduk sebesar 334,38 per 100.000
penduduk, perawat gigi sebesar 13,61 per 100.000 penduduk dan
bidan sebesar 80,60 per 100.000 penduduk perempuan.
c. Rasio tenaga kefarmasian Kota Salatiga tahun 2015 sebesar 109,46
per 100.000 penduduk.
d. Rasio tenaga kesehatan masyarakat tahun 2015 di Kota Salatiga
sebesar 5,99 per 100.000 penduduk dan tenaga kesehatan
lingkungan sebesar 9,80 per 100.000 penduduk.
e. Rasio tenaga gizi di Kota Salatiga tahun 2015 sebesar 17,97 per
100.000 penduduk.
f. Rasio tenaga keterapian fisik tahun 2015 di Kota Salatiga sebesar
12,52 per 100.000 penduduk sedangkan tenaga keteknisian medis
sebesar 78,97 per 100.000 penduduk.
3. Pembiayaan Kesehatan
Total anggaran APBD Kota Salatiga Tahun 2015 sebesar Rp.
1.006.961.181.000,- sedangkan anggaran kesehatan yang berasal dari
APBD sebesar Rp.168.314.313.573,- Persentase anggaran kesehatan
dibandingkan total APBD sebesar 6,19%.
Demikian gambaran hasil pembangunan kesehatan di Kota Salatiga
tahun 2015 sebagai wujud nyata kinerja seluruh jajaran sektor kesehatan dan
non kesehatan di Kota Salatiga dalam upaya mewujudkan kesehatan
masyarakat Kota Salatiga.
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
L P L + P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 61.792 Km2
Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 22 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 91.049 92.573 183.622 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3,1 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2
3,0 Jiwa/Km2
Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 42,6 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 98,4 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf #DIV/0! #DIV/0! 99,69 % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 0,00 0,00 28.597,00 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 0,00 0,00 50.361,00 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 0,00 0,00 bergabung dg sma % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 0,00 0,00 1.880,00 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 0,00 0,00 5.625,00 % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV 0,00 0,00 13.839,00 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 0,00 0,00 1.489,00 % Tabel 3
B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 1.383 1.301 2.684 Tabel 4
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 14 11 13 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4
12 Jumlah Kematian Neonatal 12 11 23 neonatal Tabel 5
13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 9 8 9 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
14 Jumlah Bayi Mati 19 16 35 bayi Tabel 5
15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 14 12 13 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
16 Jumlah Balita Mati 22 17 39 Balita Tabel 5
17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 16 13 15 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
18 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 5 Ibu Tabel 6
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 186 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
B.2 Angka Kesakitan
19 Tuberkulosis
Jumlah kasus baru TB BTA+ 140 86 226 Kasus Tabel 7
Proporsi kasus baru TB BTA+ 61,95 38,05 % Tabel 7
CNR kasus baru BTA+ 153,76 92,90 123,08 per 100.000 penduduk Tabel 7
Jumlah seluruh kasus TB 389 262 651 Kasus Tabel 7
CNR seluruh kasus TB 427,24 283,02 354,53 per 100.000 penduduk Tabel 7
Kasus TB anak 0-14 tahun 4,15 % Tabel 7
Persentase BTA+ terhadap suspek #DIV/0! #DIV/0! 8,87 % Tabel 8
Angka kesembuhan BTA+ 80,65 83,78 81,95 % Tabel 9
Angka pengobatan lengkap BTA+ 0,00 0,00 0,38 % Tabel 9
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 80,65 83,78 82,33 % Tabel 9
Angka kematian selama pengobatan 0,00 0,00 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 64,02 53,15 58,63 % Tabel 10
21 Jumlah Kasus HIV 10 5 15 Kasus Tabel 11
22 Jumlah Kasus AIDS 5 5 10 Kasus Tabel 11
23 Jumlah Kematian karena AIDS 2 1 3 Jiwa Tabel 11
24 Jumlah Kasus Syphilis 0 8 8 Kasus Tabel 11
25 Donor darah diskrining positif HIV 0,24 0,08 0,18 % Tabel 12
26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0,00 0,00 120,60 % Tabel 13
27 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 4 4 8 Kasus Tabel 14
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 4,39 4,32 4,36 per 100.000 penduduk Tabel 14
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 12,50 % Tabel 15
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 12,50 % Tabel 15
Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,54 per 100.000 penduduk Tabel 15
Angka Prevalensi Kusta 0,44 0,43 0,44 per 10.000 Penduduk Tabel 16
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) #DIV/0! 50,00 50,00 % Tabel 17
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 17
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
AFP Rate (non polio) < 15 th - per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18
Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 19
Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0 % Tabel 19
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
Jumlah Kasus Campak 0 0 0 Kasus Tabel 20
Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20
Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20
Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 5 Kasus Tabel 20
29 Incidence Rate DBD 14,28 14,04 14,16 per 100.000 penduduk Tabel 21
30 Case Fatality Rate DBD 0,00 0,00 0,00 % Tabel 21
31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0,04 0,02 0,03 per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22
32 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 22
33 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 23
34 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 34,58 38,15 37,67 % Tabel 24
35 Persentase obesitas 53,72 33,96 35,93 % Tabel 25
36 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 2,90 % Tabel 26
37 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 0,00 % Tabel 26
38 Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam 100,00 % Tabel 28
C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 100 % Tabel 29
40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 94,45 % Tabel 29
41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 99,93 % Tabel 29
42 Pelayanan Ibu Nifas 92,80 % Tabel 29
43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 99,85 % Tabel 29
44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 56,92 % Tabel 30
45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 93,37 % Tabel 32
46 Penanganan komplikasi kebidanan 150,35 % Tabel 33
47 Penanganan komplikasi Neonatal 100,27 96,85 98,61 % Tabel 33
48 Peserta KB Baru 7,23 % Tabel 36
49 Peserta KB Aktif 77,88 % Tabel 36
50 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 37
51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 3,76 3,54 3,65 % Tabel 37
52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 99,93 99,77 99,85 % Tabel 38
53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 98,70 99,15 98,92 % Tabel 38
54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 63,62 59,20 61,32 % Tabel 39
55 Pelayanan kesehatan bayi 96,75 94,70 95,75 % Tabel 40
56 Desa/Kelurahan UCI 100,00 % Tabel 41
57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 96,60 94,93 95,79 % Tabel 43
58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 96,17 95,31 95,75 % Tabel 43
59 Bayi Mendapat Vitamin A 82,14 87,24 84,61 % Tabel 44
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
60 Anak Balita Mendapat Vitamin A 99,80 99,92 99,86 % Tabel 44
61 Baduta ditimbang 82,89 82,19 82,54 % Tabel 45
62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,49 0,20 0,34 % Tabel 45
63 Pelayanan kesehatan anak balita 92,41 92,38 92,39 % Tabel 46
64 Balita ditimbang (D/S) 75,92 77,34 76,62 % Tabel 47
65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,60 0,95 0,77 % Tabel 47
66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel 48
67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 100,00 100,00 100,00 %
Tabel 49
68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 1,78 Tabel 50
69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 40,71 sekolah Tabel 51
70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 97,35 sekolah Tabel 51
71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 100,00 100,00 100,00 % Tabel 51
72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 59,34 68,92 64,07 % Tabel 51
73 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 59,34 68,92 64,07 % Tabel 51
74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 76,73 81,65 79,37 % Tabel 52
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan KesehatanPersentase
75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 10,40 10,29 80,25 % Tabel 53
76 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 75,48 122,65 150,35 % Tabel 54
77 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 11,62 16,26 22,98 % Tabel 54
78 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 25,05 14,57 27,36 per 100.000 pasien keluar Tabel 55
79 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 10,11 8,85 15,81 per 100.000 pasien keluar Tabel 55
80 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 58,57 % Tabel 56
81 Bed Turn Over (BTO) di RS 53,84 Kali Tabel 56
82 Turn of Interval (TOI) di RS 2,81 Hari Tabel 56
83 Average Length of Stay (ALOS) di RS 4,03 Hari Tabel 56
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat
87 Rumah Tangga ber-PHBS 82,85 % Tabel 57
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
C.4 Keadaan Lingkungan
88 Persentase rumah sehat 87,45 % Tabel 58
89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 91,23 % Tabel 59
90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 83,15 % Tabel 60
91 Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 85,75 % Tabel 61
92 Desa STBM - % Tabel 62
93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 89,50 % Tabel 63
TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 89,03 % Tabel 64
TPM tidak memenuhi syarat dibina 101,96 % Tabel 65
TPM memenuhi syarat diuji petik 18,69 % Tabel 65
D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
94 Jumlah Rumah Sakit Umum 5,00 RS Tabel 67
95 Jumlah Rumah Sakit Khusus 2,00 RS Tabel 67
96 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 1,00 Tabel 67
97 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 5,00 Tabel 67
Jumlah Puskesmas Keliling 124,00 Tabel 67
Jumlah Puskesmas pembantu 22,00 Tabel 67
98 Jumlah Apotek 30,00 Tabel 67
99 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100,00 % Tabel 68
100 Jumlah Posyandu 285,00 Posyandu Tabel 69
101 Posyandu Aktif 81,05 % Tabel 69
102 Rasio posyandu per 100 balita 2,38 per 100 balita Tabel 69
103 UKBM
Poskesdes - Poskesdes Tabel 70
Polindes - Polindes Tabel 70
Posbindu 18,00 Posbindu Tabel 70
104 Jumlah Desa Siaga 22,00 Desa Tabel 71
105 Persentase Desa Siaga 100,00 % Tabel 71
D.2 Tenaga Kesehatan
106 Jumlah Dokter Spesialis 32,00 22,00 54,00 Orang Tabel 72
107 Jumlah Dokter Umum 38,00 71,00 109,00 Orang Tabel 72
108 Rasio Dokter (spesialis+umum) 88,77 per 100.000 penduduk Tabel 72
109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 4,00 16,00 20,00 Orang Tabel 72
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 10,89 per 100.000 penduduk
111 Jumlah Bidan 148,00 Orang Tabel 73
112 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 80,60 per 100.000 penduduk Tabel 73
113 Jumlah Perawat 192,00 422,00 614,00 Orang Tabel 73
114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 334,38 per 100.000 penduduk Tabel 73
115 Jumlah Perawat Gigi 7,00 18,00 25,00 Orang Tabel 73
116 Jumlah Tenaga Kefarmasian 28,00 173,00 201,00 Orang Tabel 74
117 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 4,00 7,00 11,00 Orang Tabel 75
118 Jumlah Tenaga Sanitasi 7,00 9,00 18,00 Orang Tabel 76
119 Jumlah Tenaga Gizi - 33,00 33,00 Orang Tabel 77
D.3 Pembiayaan Kesehatan
120 Total Anggaran Kesehatan 168.314.313.573,00 Rp Tabel 81
121 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 6,19 % Tabel 81
122 Anggaran Kesehatan Perkapita 916.634,79 Rp Tabel 81
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km2) TANGGA TANGGA per km
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Sidorejo 16.247 0 6 6 52.842 17.404 3,04 3,25
2 Sidomukti 11.460 0 4 4 41.672 13.656 3,05 3,64
3 Argomulyo 18.536 0 6 6 45.372 14.589 3,11 2,45
4 Tingkir 15.549 0 6 6 43.736 14.304 3,06 2,81
JUMLAH (KAB/KOTA) 61.792,0 0 22 22 183.622 59.953 3,06 3
Sumber: - Dinas Dukcapil
JUMLAH
PENDUDUK
JUMLAH
NO KECAMATANDESA KELURAHAN
DESA +
KELURAHAN
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1 0 - 4 6.175 5.781 11.956 106,82
2 5 - 9 7.764 7.266 15.030 106,85
3 10 - 14 7.283 6.844 14.127 106,41
4 15 - 19 6.701 6.499 13.200 103,11
5 20 - 24 6.974 6.664 13.638 104,65
6 25 - 29 6.816 7.062 13.878 96,52
7 30 - 34 8.024 8.140 16.164 98,57
8 35 - 39 8.007 7.893 15.900 101,44
9 40 - 44 6.720 6.825 13.545 98,46
10 45 - 49 6.281 6.748 13.029 93,08
11 50 - 54 5.406 6.042 11.448 89,47
12 55 - 59 4.985 5.327 10.312 93,58
13 60 - 64 3.848 3.788 7.636 101,58
14 65 - 69 2.132 2.316 4.448 92,06
15 70 - 74 1.447 1.892 3.339 76,48
16 75+ 2.486 3.486 5.972 71,31
JUMLAH 91.049 92.573 183.622 98,35
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 43
Sumber: - Dinas Dukcapil Kota Salatiga
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+
PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUAN
LAKI-LAKI+
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 0
2PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG
MELEK HURUF0 #DIV/0! #DIV/0! 99,69
3PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG
DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 20.767 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
b. SD/MI 31.893 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
c. SMP/ MTs 28.597 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
d. SMA/ MA 50.361 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUANbergabung dg
sma #DIV/0! #DIV/0! #VALUE!
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 1.880 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
g. AKADEMI/DIPLOMA III 5.625 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 13.839 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 1.489 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: Dukcapil dan statistik
TABEL 3
JUMLAH PERSENTASE
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
NO VARIABEL
TABEL 4
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor 340 5 345 338 3 341 678 8 686
2 Sidomukti Kalicacing 184 2 186 131 2 133 315 4 319
Mangunsari 193 3 196 164 2 166 357 5 362
3 Argomulyo Tegalrejo 219 2 221 221 1 222 440 3 443
Cebongan 179 2 181 163 1 164 342 3 345
4 Tingkir Sidorejo Kidul 268 6 274 284 5 289 552 11 563
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.383 20 1.403 1.301 14 1.315 2.684 34 2.718
14,3 10,6 12,5
Sumber: Seksi Kesga
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATI HIDUP + MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
JUMLAH KELAHIRAN
NO KECAMATANNAMA
PUSKESMASHIDUP
PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
TABEL 5
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Sidorejo Sidorejo Lor 2 2 0 2 2 3 1 4 4 5 1 6
2 Sidomukti Kalicacing 1 2 1 3 1 1 0 1 2 3 1 4
Mangunsari 2 6 1 7 3 5 0 5 5 11 1 12
3 Argomulyo Tegalrejo 3 5 0 5 2 4 0 4 5 9 0 9
Cebongan 1 1 0 1 2 2 0 2 3 3 0 3
4 Tingkir Sidorejo Kidul 3 3 1 4 1 1 0 1 4 4 1 5
JUMLAH (KAB/KOTA) 12 19 3 22 11 16 1 17 23 35 4 39
8,68 13,74 2,17 15,91 8,46 12,30 0,77 13,07 8,57 13,04 1,49 14,53
Sumber: Seksi Kesga
Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
NEONATAL
NO KECAMATAN PUSKESMAS
BALITA ANAK
BALITABAYI
a ANAK
BALITANEONATAL NEONATAL
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH KEMATIAN
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYIa BALITA BAYI
a ANAK
BALITABALITA
TABEL 6
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Sidorejo Sidorejo Lor 678 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Sidomukti Kalicacing 315 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mangunsari 357 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 2 0 2
4 Argomulyo Tegalrejo 440 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1
Cebongan 342 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Tingkir Sidorejo Kidul 552 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 0 1 1 2
2.684 0 0 0 0 0 1 0 1 0 3 1 4 0 4 1 5
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 186,29
Sumber: Seksi Kesga
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
KEMATIAN IBU
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH LAHIR
HIDUPJUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL
TABEL 7
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sidorejo Sidorejo Lor 26.085 26.757 52.842 1 50,00 1 50,00 2 1 50,00 1 50,00 2 0 0,00
2 Sidomukti Kalicacing 9.388 9.827 19.215 2 40 3 60,00 5 2 40 3 60,00 5 0 0,00
Mangunsari 11.196 11.261 22.457 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
3 Argomulyo Tegalrejo 12.288 12.166 24.454 1 50 1 50,00 2 1 50 1 50,00 2 0 0,00
Cebongan 10.419 10.499 20.918 3 60 2 40,00 5 3 60 2 40,00 5 0 0,00
4 Tingkir Sidorejo Kidul 21.673 22.063 43.736 4 80 1 20,00 5 7 78 2 22,22 9 0 0,00
Rs dr Ario Wirawan 69 68 33 32,35 102 173 65 95 35,45 268 0 0,00
RSUD 9 64 5 35,71 14 113 60 74 39,57 187 6 3,21
RS dr Asmir 4 50 4 50,00 8 5 56 4 44,44 9 0 0,00
BKPM 47 57 36 43,37 83 84 51 80 48,78 164 21 12,80
JUMLAH (KAB/KOTA) 91.049 92.573 183.622 140 61,95 86 38,05 226 389 59,75 262 40,25 651 27 4,15
CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 153,76 92,90 123,08
CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 427,24 283,02 354,53
Sumber: Seksi P2
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 183622
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KASUS TB ANAK
0-14 TAHUNNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
JUMLAH KASUS BARU TB BTA+
L PL+P
JUMLAH SELURUH
KASUS TB
L PL+P
TABEL 8
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
TB PARU
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor 69 1 1 2 #DIV/0! #DIV/0! 2,90
2 Sidomukti Kalicacing 53 2 3 5 #DIV/0! #DIV/0! 9,43
Mangunsari 47 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,00
3 Argomulyo Tegalrejo 73 1 1 2 #DIV/0! #DIV/0! 2,74
Cebongan 77 3 2 5 #DIV/0! #DIV/0! 6,49
4 Tingkir Sidorejo Kidul 86 4 1 5 #DIV/0! #DIV/0! 5,81
RS dr.Ario Wirawan 620 69 33 102 #DIV/0! #DIV/0! 16,45
RSUD 203 9 5 14 #DIV/0! #DIV/0! 6,90
RS dr Asmir 100 4 4 8 #DIV/0! #DIV/0! 8,00
BKPM 1.219 47 36 83 #DIV/0! #DIV/0! 6,81
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 2.547 140 86 226 #DIV/0! #DIV/0! 8,87
Sumber: Seksi P2
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
% BTA (+)
TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS
SUSPEK
TABEL 9
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Sidorejo Sidorejo Lor 1 2 3 1 100,00 2 100,00 3 100,00 0 0,00 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0
2 Sidomukti Kalicacing 3 2 5 3 100,00 2 100,00 5 100,00 0 0,00 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0
Mangunsari 2 4 6 2 100,00 4 100,00 6 100,00 0 0,00 0,00 1 16,67 100,00 100,00 116,67 0
3 Argomulyo Tegalrejo 5 3 8 5 100,00 3 100,00 8 100,00 0 0,00 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0
Cebongan 2 0 2 2 100,00 0 #DIV/0! 2 100,00 0 0,00 #DIV/0! 0 0,00 100,00 #DIV/0! 100,00 0
4 Tingkir Sidorejo Kidul 3 8 11 3 100,00 8 100,00 11 100,00 0 0,00 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0
RS dr.Ario Wirawan 98 43 141 72 73,47 29 67,44 101 71,63 0 0,00 0,00 0 0,00 73,47 67,44 71,63 0
RSUD Salatiga 6 3 9 4 66,67 1 33,33 5 55,56 0 0,00 0,00 0 0,00 66,67 33,33 55,56 0
RS dr Asmir 2 0 2 2 100,00 0 #DIV/0! 2 100,00 0 0,00 #DIV/0! 0 0,00 100,00 #DIV/0! 100,00 0
BKPM 33 46 79 31 93,94 44 95,65 75 94,94 0 0,00 0,00 0 0,00 93,94 95,65 94,94 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 155 111 266 125 80,65 93 83,78 218 81,95 0 0,00 0 0,00 1 0,38 80,65 83,78 82,33 0 0 0
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 0 0 0
Sumber: Seksi P2
Keterangan:
* kohort yang sama dari kasus yang dinilai kesembuhan dan pengobatan lengkap
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
P L + P
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH KEMATIAN
SELAMA PENGOBATAN
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L L + P
ANGKA PENGOBATAN LENGKAP
(COMPLETE RATE)
L P
BTA (+) DIOBATI*
ANGKA KEBERHASILAN
PENGOBATAN
(SUCCESS RATE/SR)
TABEL 10
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Sidorejo Sidorejo Lor 1.621 1.494 3.115 162 149 312 52 32,08 26 17,40 78 25,04
2 Sidomukti Kalicacing 575 584 1.159 58 58 116 32 55,65 25 42,81 57 49,18
Mangunsari 732 752 1.484 73 75 148 34 46,45 25 33,24 59 39,76
3 Argomulyo Tegalrejo 813 819 1.632 81 82 163 24 29,52 24 29,30 48 29,41
Cebongan 758 782 1.540 76 78 154 17 22,43 12 15,35 29 18,83
4 Tingkir Sidorejo Kidul 1.468 1.439 2.907 147 144 291 119 81,06 143 99,37 262 90,13
Rumah Sakit 104 57 161
JUMLAH (KAB/KOTA) 5.967 5.870 11.837 597 587 1.184 382 64,02 312 53,15 694 58,63
Sumber : Seksi P2
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN
PENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS
PNEUMONIA PADA BALITA
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L P L + P
TABEL 11
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
L P L+P
PROPORSI
KELOMPOK
UMUR
L P L+P
PROPORSI
KELOMPOK
UMUR
L P L+P L P L+P
PROPORSI
KELOMPOK
UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 ≤ 4 TAHUN 1 1 6,67 0 0,00 0 0 0,00
2 5 - 14 TAHUN 0 0,00 0 0,00 0 0 0,00
0 15 - 19 TAHUN 0 0,00 0 0,00 0 0 0,00
3 20 - 24 TAHUN 1 2 3 20,00 2 2 20,00 1 1 0 0,00
0 25 - 49 TAHUN 8 2 10 66,67 4 2 6 60,00 2 2 8 8 100,00
4 ≥ 50 TAHUN 1 1 6,67 1 1 2 20,00 0 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 10 5 15 5 5 10 2 1 3 0 8 8
PROPORSI JENIS KELAMIN 66,67 33,33 50,00 50,00 66,67 33,33 0,00 100,00
Sumber: Seksi P2
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN
NO KELOMPOK UMUR
H I V AIDS SYPHILISJUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
TABEL 12
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 PMI Kota Salatiga 5.348 3.558 8.906 5.348 100,00 3.558 100,00 8.906 100,00 13 0,24 3 0,08 16 0,18
JUMLAH 5.348 3.558 8.906 5.348 100,00 3.558 100,00 8.906 100,00 13 0,24 3 0 16 0,18
Sumber: Seksi P2
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING
TERHADAP HIV
L P
POSITIF HIV
L + P L P L + P
JUMLAH PENDONOR
TABEL 13
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Sidorejo Sidorejo Lor 26.085 26.757 52.842 558 573 1.131 570 102 680 119 1.250 111
2 Sidomukti Kalicacing 9.388 9.827 19.215 201 210 411 291 145 414 197 705 171
Mangunsari 11.196 11.261 22.457 240 241 481 419 175 426 177 845 176
3 Argomulyo Tegalrejo 12.288 12.166 24.454 263 260 523 133 51 115 44 248 47
Cebongan 10.419 10.499 20.918 223 225 448 301 135 290 129 591 132
4 Tingkir Sidorejo Kidul 21.673 22.063 43.736 464 472 936 482 104 618 131 1.100 118
JUMLAH (KAB/KOTA) 91.049 92.573 183.622 1.948 1.981 3.930 2.196 112,7 2.543 128,4 4.739 120,6
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214
Sumber: Seksi P2
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
DIAREJUMLAH TARGET
PENEMUAN
DIARE DITANGANI
TABEL 14
KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 1 1 2 1 1 2
2 Sidomukti Kalicacing 0 1 1 1 0 1
Mangunsari 0 1 1 1 0 1
3 Argomulyo Tegalrejo 0 1 1 0 0 1 1
Cebongan 0 1 1 1 1 0 2 2
4 Tingkir Sidorejo Kidul 0 1 1 1 0 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 2 2 4 2 6 4 4 8
PROPORSI JENIS KELAMIN 0,00 100,00 66,67 33,33 50,00 50,00
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 4,39 4,32 4,36
Sumber: Seksi P2
PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS BARU
TABEL 15
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Sidorejo Sidorejo Lor 2 0,00 0
2 Sidomukti Kalicacing 1 0,00 0
0 Mangunsari 1 0,00 1 100
3 Argomulyo Tegalrejo 1 0,00 0
0 Cebongan 2 1 50,00 0
4 Tingkir Sidorejo Kidul 1 0,00 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 8 1 12,50 1 12,5
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK 1
Sumber: Seksi P2
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA KUSTA
0-14 TAHUN
KASUS BARU
CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA
KUSTA
TABEL 16
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 1 1 2 1 1 2
2 Sidomukti Kalicacing 0 1 1 1 0 1
Mangunsari 0 1 1 1 0 1
3 Argomulyo Tegalrejo 1 1 0 0 1 1
Cebongan 1 1 1 1 0 2 2
4 Tingkir Sidorejo Kidul 0 1 1 1 0 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 2 2 4 2 6 4 4 8
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,44 0,43 0,44
Sumber: Seksi P2
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS TERCATAT
Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
TABEL 17
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 2 0 0 0 0
2 Sidomukti Kalicacing 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 0 #DIV/0! 0 0
0 Mangunsari 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 0 #DIV/0! 0 0
3 Argomulyo Tegalrejo 1 1 #DIV/0! 1 100 1 100 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 Cebongan 1 1 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 Tingkir Sidorejo Kidul 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 0 #DIV/0! 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 2 2 0 #DIV/0! 1 50,0 1 50,0 4 1 5 0 0 0 0 0 0
Sumber: Seksi P2
PENDERITA MBa
L + P
RFT MB
L PL PNO KECAMATAN PUSKESMAS
RFT PB
L + PPENDERITA PB
a
TABEL 18
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
<15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP
(NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 Sidorejo Sidorejo Lor 11.527 0
2 Sidomukti Kalicacing 9.108 0
Mangunsari 0
3 Argomulyo Tegalrejo 10.528 0
Cebongan 0
4 Tingkir Sidorejo Kidul 9.950 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 41.113 0
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 0,00
Sumber: Seksi P3
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:41.113
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TABEL 19
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Sidomukti Kalicacing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mangunsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Argomulyo Tegalrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Cebongan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Tingkir Sidorejo Kidul 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0,00 0,00 0,00
Sumber: Seksi P3
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMAS
DIFTERI
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
TABEL 20
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 0 0 0 0 0 0
2 Sidomukti Kalicacing 0 0 0 0 0 0 0
Mangunsari 0 0 0 0 0 0 0
3 Argomulyo Tegalrejo 0 0 0 0 0 0 0
Cebongan 0 0 0 0 0 0 0
4 Tingkir Sidorejo Kidul 0 0 0 0 0 0 5
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
CASE FATALITY RATE (%) 0,0
Sumber: Seksi P3
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CAMPAK
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 21
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor 7 4 11 0 0 0 0,0 0,0 0,0
2 Sidomukti Kalicacing 2 1 3 0 0 0 0,0 0,0 0,0
Mangunsari 1 1 2 0 0 0 0,0 0,0 0,0
3 Argomulyo Tegalrejo 0 5 5 0 0 0 #DIV/0! 0,0 0,0
Cebongan 1 2 3 0 0 0 0,0 0,0 0,0
4 Tingkir Sidorejo Kidul 2 0 2 0 0 0 0,0 #DIV/0! 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 13 13 26 0 0 0 0,0 0,0 0,0
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 14,3 14,0 14,2
Sumber: Seksi P2
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
TABEL 22
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 Sidomukti Kalicacing 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 Mangunsari 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 Argomulyo Tegalrejo 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 Cebongan 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 Tingkir Sidorejo Kidul 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
RSU Puri Asih 1 1 2 1 1 2 1 100,00 1 100 2,00 100,00 0 0 0
Rs dr Asmir 7 1 8 7 1 8 2 28,57 - - 2,00 25,00 0 0 0
RSUD 1 1 2 1 1 2 1 100,00 1 100 2,00 100,00 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 9 3 12 9 3 12 4 44,44 2 67 6 50,00 0 0 0 0 0 0
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO 91.049 92.573 183.622
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 0,04 0,02 0,03
Sumber: Seksi P2
P L+P
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CFRMENINGGAL SUSPEK
MALARIA
NO KECAMATAN PUSKESMAS
POSITIF
L
TABEL 23
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 0 0 0 0 0
2 Sidomukti Kalicacing 0 0 0 0 0 0
Mangunsari 0 0 0 0 0 0
3 Argomulyo Tegalrejo 0 0 0 0 0 0
Cebongan 0 0 0 0 0 0
4 Tingkir Sidorejo Kidul 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0
Sumber: Seksi P2
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
TABEL 24
PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +
PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sidorejo Sidorejo Lor 18.930 20.112 39.042 97 0,51 726 3,61 823 2,11 35 36,08 382 52,62 417 50,67
2 Sidomukti Kalicacing 14.972 15.799 30.771 36 0,24 149 0,94 185 0,60 7 19,44 56 37,58 63 34,05
Mangunsari 0 30 #DIV/0! 177 #DIV/0! 207 #DIV/0! 1 3,33 11 6,21 12 5,80
3 Argomulyo Tegalrejo 16.244 16.601 32.845 78 0,48 556 3,35 634 1,93 41 52,56 197 35,43 238 37,54
Cebongan 0 2 #DIV/0! 34 #DIV/0! 36 #DIV/0! 0 0,00 6 17,65 6 16,67
4 Tingkir Sidorejo Kidul 18.519 19.175 37.694 263 1,42 1.587 8,28 1.850 4,91 91 34,60 580 36,55 671 36,27
JUMLAH (KAB/KOTA) 68.665 71.687 140.352 506 0,74 3.229 4,50 3.735 2,66 175 34,58 1.232 38,15 1.407 37,67
Sumber: Seksi P3
LAKI-LAKI +
PEREMPUAN
HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGIDILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +
PEREMPUANNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUNLAKI-LAKI PEREMPUAN
TABEL 25
PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +
PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 150 #DIV/0! 524 #DIV/0! 674 #DIV/0! 49 32,67 259 49,43 308 45,70
2 Sidomukti Kalicacing 0 39 #DIV/0! 138 #DIV/0! 177 #DIV/0! 13 33,33 60 43,48 73 41,24
Mangunsari 0 26 #DIV/0! 179 #DIV/0! 205 #DIV/0! 10 38,46 54 30,17 64 31,22
3 Argomulyo Tegalrejo 0 63 #DIV/0! 563 #DIV/0! 626 #DIV/0! 19 30,16 129 22,91 148 23,64
Cebongan 0 6 #DIV/0! 74 #DIV/0! 80 #DIV/0! 2 33,33 12 16,22 14 17,50
4 Tingkir Sidorejo Kidul 0 25 #DIV/0! 1.302 #DIV/0! 1.327 #DIV/0! 73 292,00 430 33,03 503 37,91
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 309 #DIV/0! 2.780 #DIV/0! 3.089 #DIV/0! 166 53,72 944 33,96 1.110 35,93
Sumber: Seksi P3
OBESITAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUANNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN
JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TABEL 26
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Sidorejo Sidorejo Lor 8846 0,00 #DIV/0! #DIV/0!
2 Sidomukti Kalicacing 7094 51 1 2 3,92 0,00
Mangunsari #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 Argomulyo Tegalrejo 7677 0 #DIV/0! #DIV/0!
Cebongan 18 #DIV/0! 0 0,00 0,00
4 Tingkir Sidorejo Kidul 7420 0 #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 31.037 69 0 2 2,90 0 0,00
Sumber: Seksi P3
Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination
PEMERIKSAAN LEHER RAHIM
DAN PAYUDARATUMOR/BENJOLAN
NO KECAMATAN PUSKESMASPEREMPUAN
USIA 30-50 TAHUN
IVA POSITIF
TABEL 27
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
DIKETAHUIDITANGGU-
LANGIAKHIR L P L+P
0-7
HARI
8-28
HARI
1-11
BLN
1-4
THN
5-9
THN
10-14
THN
15-19
THN
20-44
THN
45-54
THN
55-59
THN
60-69
THN
70+
THNL P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 Keracunan makanan 1 1 11-04-2015 13-04-2015 13-04-2015 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
2 Keracunan makanan 1 1 16-04-2015 17-04-2015 17-04-2015 1 2 3 1 1 1 0 0 0 5 6 11 20,00 33,33 27,27 - - -
3 Diare 1 1 04-06-2015 04-06-2015 06-06-2015 4 6 10 10 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - -
4 Keracunan makanan 1 1 22-06-2015 22-06-2015 22-06-2015 1 0 1 1 0 0 0 2 7 9 50,00 - 11,11 - #DIV/0! -
5 Leptospirosis 1 1 24-06-2015 25-06-2015 04-07-2015 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100,00 #DIV/0! 100,00
6 Keracunan makanan 1 1 06-09-2015 07-09-2015 08-09-2015 1 0 1 1 1 0 1 3 2 5 33,33 - 20,00 100,00 #DIV/0! 100,00
Sumber: Seksi P3
JUMLAH
DESA/KEL
CFR (%)
NOJENIS KEJADIAN
LUAR BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK
TERANCAMJUMLAH
KEC
YANG TERSERANGWAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITA
TABEL 28
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %1 2 3 4 5 6
1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 0 -
2 Sidomukti Kalicacing 1 1 100,00
Mangunsari 2 2 100,00
3 Argomulyo Tegalrejo 2 2 100,00
Cebongan 0 0 -
4 Tingkir Sidorejo Kidul 1 1 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 6 6 100,00
Sumber: Seksi P3
KLB DI DESA/KELURAHANNO PUSKESMASKECAMATAN
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM
TABEL 29
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Sidorejo Sidorejo Lor 838 838 100,0 799 95,3 683 683 100,0 646 94,6 683 100
2 Sidomukti Kalicacing 344 344 100,0 316 91,9 317 317 100,0 305 96,2 317 100
0 Mangunsari 407 407 100,0 387 95,1 362 361 99,7 329 90,9 360 99,45
3 Argomulyo Tegalrejo 471 471 100,0 450 95,5 442 442 100,0 435 98,4 442 100
0 Cebongan 391 391 100,0 380 97,2 342 342 100,0 314 91,8 342 100
4 Tingkir Sidorejo Kidul 685 685 100,0 630 92,0 563 562 99,8 485 86,1 561 99,64
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.136 3.136 100,0 2.962 94,5 2.709 2.707 99,9 2.514 92,8 2.705 99,85
Sumber: Seksi Kesga
KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMIL
PERSALINAN
DITOLONG NAKES
MENDAPAT
YANKES NIFAS
IBU NIFAS
MENDAPAT VIT A JUMLAHK1 K4NO
TABEL 30
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Sidorejo Sidorejo Lor 838 83 9,9 71 8,5 29 3,5 9 1,1 6 0,7 115 13,7
2 Sidomukti Kalicacing 344 15 4,4 45 13,1 28 8,1 19 5,5 5 1,5 97 28,2
Mangunsari 407 37 9,1 19 4,7 25 6,1 4 1,0 8 2,0 56 13,8
3 Argomulyo Tegalrejo 471 181 38,4 241 51,2 212 45,0 219 46,5 129 27,4 801 170,1
Cebongan 391 181 46,3 124 31,7 49 12,5 35 9,0 63 16,1 271 69,3
4 Tingkir Sidorejo Kidul 685 148 21,6 178 26,0 145 21,2 85 12,4 37 5,4 445 65,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.136 645 20,6 678 21,6 488 15,6 371 11,8 248 7,9 1.785 56,9
Sumber: Seksi P3
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU
HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 31
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Sidorejo Sidorejo Lor 11.530 124 1,1 41 0,4 20 0,2 5 0,0 2 0,0
2 Sidomukti Kalicacing 4.210 26 0,6 8 0,2 2 0,0 0 - 6 0,1
Mangunsari 4.946 42 0,8 12 0,2 4 0,1 2 0,0 4 0,1
3 Argomulyo Tegalrejo 5.233 95 1,8 85 1,6 27 0,5 6 0,1 5 0,1
Cebongan 4.574 87 1,9 88 1,9 18 0,4 14 0,3 19 0,4
4 Tingkir Sidorejo Kidul 9.724 18 0,2 6 0,1 0 - 0 - 0 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 40.217 392 1,0 240 0,6 71 0,2 27 0,1 36 0,1
Sumber: Seksi P3
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH WUS
(15-39 TAHUN)
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
TABEL 32
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Sidorejo Sidorejo Lor 838 838 100,00 799 95,35
2 Sidomukti Kalicacing 344 323 93,90 285 82,85
Mangunsari 407 407 100,00 398 97,79
3 Argomulyo Tegalrejo 471 471 100,00 436 92,57
Cebongan 391 391 100,00 380 97,19
4 Tingkir Sidorejo Kidul 685 652 95,18 630 91,97
JUMLAH (KAB/KOTA) 3136 3.082 98,28 2.928 93,37
Sumber: Seksi Gizi
KECAMATANJUMLAH
IBU HAMILNO PUSKESMAS
TABEL 33
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
S % L P L + P L P L + P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Sidorejo Sidorejo Lor 838 167,60 384 229,12 340 338 678 51 50,70 102 36 70,6 28 55,2 64 62,9
2 Sidomukti Kalicacing 344 68,80 87 126,5 184 131 315 28 19,65 47 17 61,6 18 91,6 35 74,1
Mangunsari 407 81,40 48 59,0 193 164 357 29 24,60 54 23 79,4 19 77,2 42 78,4
3 Argomulyo Tegalrejo 471 94,20 114 121,0 219 221 440 33 33,15 66 40 121,8 34 102,6 74 112,1
Cebongan 391 78,20 197 251,9 179 163 342 27 24,45 51 43 160,1 38 155,4 81 157,9
4 Tingkir Sidorejo Kidul 685 137,00 113 82,5 268 284 552 40 42,60 83 49 121,9 52 122,1 101 122,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.136 627 943 150,35 1.383 1.301 2.684 207 195 403 208 100,3 189 96,8 397 98,61
Sumber: Seksi Kesga
L + PL P
PENANGANAN
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH
IBU HAMIL
JUMLAH LAHIR HIDUP
PERKIRAAN
BUMIL
DENGAN
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
PERKIRAAN NEONATAL
KOMPLIKASI
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
TABEL 34
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
PESERTA KB AKTIF
MKJP
IUD % MOP % MOW %IM
PLAN% JUMLAH %
KON
DOM % SUNTIK % PIL %
OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Sidorejo Sidorejo Lor 70 1,1 0 0,0 0 0,0 109 1,7 179 2,8 187 2,9 5.707 89,8 282 4,4 0 0,0 0 0,0 6.176 97,2 6.355 100,0
2 Sidomukti Kalicacing 58 2,0 0 0,0 0 0,0 88 3,1 146 5,2 2 0,1 2.681 94,7 2 0,1 0 0,0 0 0,0 2.685 94,8 2.831 100,0
Mangunsari 48 2,3 0 0,0 0 0,0 142 6,9 190 9,3 86 4,2 1.568 76,5 206 10,0 0 0,0 0 0,0 1.860 90,7 2.050 100,0
3 Argomulyo Tegalrejo 102 2,6 0 0,0 22 0,6 161 4,1 285 7,3 437 11,2 2.495 64,0 681 17,5 0 0,0 0 0,0 3.613 92,7 3.898 100,0
Cebongan 230 7,6 0 0,0 20 0,7 245 8,1 495 16,3 325 10,7 1.286 42,4 930 30,6 0 0,0 0 0,0 2.541 83,7 3.036 100,0
4 Tingkir Sidorejo Kidul 95 1,9 0 0,0 0 0,0 136 2,7 231 4,5 187 3,7 4.359 85,1 344 6,7 0 0,0 0 0,0 4.890 95,5 5.121 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 603 2,6 0 0,0 42 0,2 881 3,8 1.526 6,6 1.224 5,3 18.096 77,7 2.445 10,5 0 0,0 0 0,0 21.765 93,4 23.291 100,0
Sumber: Seksi Kesga
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MKJP +
NON
MKJP
% MKJP +
NON MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP
TABEL 35
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
PESERTA KB BARU
MKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL %OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Sidorejo Sidorejo Lor 60 7,3 0 0,0 0 0,0 57 7,0 117 14,3 338 41,4 338 41,4 24 2,9 0 0,0 0 0,0 700 85,7 817 100,0
2 Sidomukti Kalicacing 5 13,2 0 0,0 0 0,0 6 15,8 11 28,9 0 0,0 24 63,2 3 7,9 0 0,0 0 0,0 27 71,1 38 100,0
Mangunsari 47 22,3 0 0,0 0 0,0 112 53,1 159 75,4 4 1,9 42 19,9 6 2,8 0 0,0 0 0,0 52 24,6 211 100,0
3 Argomulyo Tegalrejo 49 27,1 0 0,0 4 2,2 56 30,9 109 60,2 6 3,3 62 34,3 4 2,2 0 0,0 0 0,0 72 39,8 181 100,0
Cebongan 14 22,6 3 4,8 9 14,5 12 19,4 38 61,3 3 4,8 13 21,0 8 12,9 0 0,0 0 0,0 24 38,7 62 100,0
4 Tingkir Sidorejo Kidul 88 10,3 0 0,0 0 0,0 57 6,7 145 17,0 367 43,0 307 36,0 34 4,0 0 0,0 0 0,0 708 83,0 853 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 263 12,2 3 0,1 13 0,6 300 13,9 579 26,8 718 33,2 786 36,4 79 3,7 0 0,0 0 0,0 1.583 73,2 2.162 100,0
Sumber: Seksi Kesga
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NON MKJP MKJP +
NON
MKJP
% MKJP
+ NON
MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 36
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
PESERTA KB BARU
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Sidorejo Sidorejo Lor 8.237 817 9,9 6.355 77,2
2 Sidomukti Kalicacing 3.276 38 1,2 2.831 86,4
Mangunsari 3.690 211 5,7 2.050 55,6
3 Argomulyo Tegalrejo 4.390 181 4,1 3.898 88,8
Cebongan 3.726 62 1,7 3.036 81,5
4 Tingkir Sidorejo Kidul 6.587 853 12,9 5.121 77,7
JUMLAH (KAB/KOTA) 29.906 2.162 7,2 23.291 77,9
Sumber: Seksi Kesga
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 37
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sidorejo Sidorejo Lor 340 338 678 340 100 338 100,0 678 100,0 10 2,94 10 2,96 20 2,95
2 Sidomukti Kalicacing 184 131 315 184 100,0 131 100,0 315 100,0 1 0,54 2 1,53 3 0,95
Mangunsari 193 164 357 193 100,0 164 100,0 357 100,0 3 1,55 5 3,05 8 2,24
3 Argomulyo Tegalrejo 219 221 440 219 100,0 221 100,0 440 100,0 9 4,11 4 1,81 13 2,95
Cebongan 179 163 342 179 100,0 163 100,0 342 100,0 13 7,26 11 6,75 24 7,02
4 Tingkir Sidorejo Kidul 268 284 552 268 100,0 284 100,0 552 100,0 16 5,97 14 4,93 30 5,43
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.383 1.301 2.684 1.383 100,0 1.301 100,0 2.684 100,0 52 3,76 46 3,54 98 3,65
Sumber: Seksi gizi
L
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
PNO KECAMATAN PUSKESMAS
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P LL + P L + P
BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP
TABEL 38
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sidorejo Sidorejo Lor 340 338 678 340 100,0 338 100,0 678 100,0 336 98,8 336 99,4 672 99,1
2 Sidomukti Kalicacing 184 131 315 184 100,0 130 99,2 314 99,7 181 98,4 130 99,2 311 98,7
Mangunsari 193 164 357 192 99,5 162 98,8 354 99,2 189 97,9 161 98,2 350 98,0
3 Argomulyo Tegalrejo 219 221 440 219 100,0 221 100,0 440 100,0 216 98,6 219 99,1 435 98,9
Cebongan 179 163 342 179 100,0 163 100,0 342 100,0 178 99,4 161 98,8 339 99,1
4 Tingkir Sidorejo Kidul 268 284 552 268 100,0 284 100,0 552 100,0 265 98,9 283 99,6 548 99,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.383 1.301 2.684 1.382 99,9 1.298 99,8 2.680 99,9 1.365 98,7 1.290 99,2 2.655 98,9
Sumber: Seksi Kesga
JUMLAH LAHIR HIDUPNO KECAMATAN PUSKESMAS P L + P
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)
P L + PL
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)
L
TABEL 39
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor 113 119 232 70 61,95 64 53,78 134 57,76
2 Sidomukti Kalicacing 51 39 90 31 60,78 25 64,10 56 62,22
Mangunsari 48 58 106 22 45,83 27 46,55 49 46,23
3 Argomulyo Tegalrejo 56 62 118 28 50,00 42 67,74 70 59,32
Cebongan 60 80 140 52 86,67 58 72,50 110 78,57
4 Tingkir Sidorejo Kidul 109 115 224 75 68,81 64 55,65 139 62,05
JUMLAH (KAB/KOTA) 437 473 910 278 63,62 280 59,20 558 61,32
Sumber: Seksi Gizi
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
USIA 0-6 BULAN
L + P
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN
JUMLAH BAYI
0-6 BULANPUSKESMASL P
TABEL 40
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor 340 338 678 330 97,1 309 91,4 639 94,2
2 Sidomukti Kalicacing 184 131 315 176 95,7 125 95,4 301 95,6
Mangunsari 193 164 357 180 93,3 157 95,7 337 94,4
3 Argomulyo Tegalrejo 219 221 440 215 98,2 208 94,1 423 96,1
Cebongan 179 163 342 177 98,9 158 96,9 335 98,0
4 Tingkir Sidorejo Kidul 268 284 552 260 97,0 275 96,8 535 96,9
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.383 1.301 2.684 1.338 96,7 1.232 95 2.570 95,75
Sumber: Seksi Kesga
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
TABEL 41
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
1 2 3 4 5 6
1 Sidorejo Sidorejo Lor 6 6 100,0
2 Sidomukti Kalicacing 3 3 100,0
Mangunsari 2 2 100,0
3 Argomulyo Tegalrejo 3 3 100,0
Cebongan 2 2 100,0
4 Tingkir Sidorejo Kidul 6 6 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 22 100,0
Sumber: Seksi P3
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
% DESA/KELURAHAN
UCINO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
DESA/KELURAHAN
DESA/KELURAHAN
UCI
TABEL 42
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
BAYI DIIMUNISASI
Hb < 7 hari BCG
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sidorejo Sidorejo Lor 340 338 678 335 98,53 313 92,60 648 95,58 327 96,18 304 89,94 631 93,07
2 Sidomukti Kalicacing 184 131 315 180 97,83 132 100,76 312 99,05 159 86,41 135 103,05 294 93,33
Mangunsari 193 164 357 183 94,82 167 101,83 350 98,04 170 88,08 150 91,46 320 89,64
3 Argomulyo Tegalrejo 219 221 440 225 102,74 216 97,74 441 100,23 222 101,37 213 96,38 435 98,86
Cebongan 179 163 342 172 96,09 157 96,32 329 96,20 175 97,77 159 97,55 334 97,66
4 Tingkir Sidorejo Kidul 268 284 552 278 103,73 290 102,11 568 102,90 278 103,73 290 102,11 568 102,90
JUMLAH (KAB/KOTA) 1383 1301 2684 1373 99,28 1275 98,00 2648 98,66 1331 96,24 1251 96,16 2582 96,20
Sumber: Seksi P3
L + P L P L + PNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH LAHIR HIDUP
L P
TABEL 43
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
BAYI DIIMUNISASI
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Sidorejo Sidorejo Lor 340 338 678 331 97 242 72 573 85 317 93,2353 250 73,9645 567 83,6283 287 84,4118 301 89,0533 588 86,7257 287 84,4118 301 89,0533 588 86,7257
2 Sidomukti Kalicacing 184 131 315 165 90 126 96 291 92 166 90,2174 126 96,1832 292 92,6984 164 89,1304 126 96,1832 290 92,0635 164 89,1304 126 96,1832 290 92,0635
Mangunsari 193 164 357 169 88 157 96 326 91 174 90,1554 152 92,6829 326 91,3165 174 90,1554 144 87,8049 318 89,0756 174 90,1554 144 87,8049 318 89,0756
3 Argomulyo Tegalrejo 219 221 440 220 100 214 97 434 99 221 100,913 213 96,3801 434 98,6364 222 101,37 205 92,7602 427 97,0455 216 98,6301 210 95,0226 426 96,8182
Cebongan 179 163 342 180 101 159 98 339 99 180 100,559 159 97,546 339 99,1228 167 93,2961 148 90,7975 315 92,1053 167 93,2961 148 90,7975 315 92,1053
4 Tingkir Sidorejo Kidul 268 284 552 312 116 326 115 638 116 312 116,418 327 115,141 639 115,761 322 120,149 311 109,507 633 114,674 322 120,149 311 109,507 633 114,674
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.383 1.301 2.684 1.377 100 1.224 94 2.601 97 1.370 99,06 1.227 94,3121 2.597 96,7586 1.336 96,6016 1.235 94,927 2.571 95,7899 1.330 96,1678 1.240 95,3113 2.570 95,7526
Sumber: Seksi P3
Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH BAYI
(SURVIVING INFANT)L P L + PL P L + PL + P L P L + P L P
TABEL 44
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Sidorejo Sidorejo Lor 340 338 678 332 97,65 299 88,46 631 93,07 984 884 1.868 984 100,00 884 100,00 1.868 100,00 1.324 1.222 2.546 1.316 99,40 1.183 96,81 2.499 98,15
2 Sidomukti Kalicacing 184 131 315 100 54,35 114 87,02 214 67,94 473 508 981 473 100,00 508 100,00 981 100,00 657 639 1.296 573 87,21 622 97,34 1.195 92,21
Mangunsari 193 164 357 148 76,68 139 84,76 287 80,39 647 637 1.284 647 100,00 637 100,00 1.284 100,00 840 801 1.641 795 94,64 776 96,88 1.571 95,73
3 Argomulyo Tegalrejo 219 221 440 140 63,93 170 76,92 310 70,45 665 702 1.367 665 100,00 702 100,00 1.367 100,00 884 923 1.807 805 91,06 872 94,47 1.677 92,81
Cebongan 179 163 342 148 82,68 129 79,14 277 80,99 634 636 1.270 634 100,00 636 100,00 1.270 100,00 813 799 1.612 782 96,19 765 95,74 1.547 95,97
4 Tingkir Sidorejo Kidul 268 284 552 268 100,00 284 100,00 552 100,00 1.579 1.582 3.161 1.569 99,37 1.578 99,75 3.147 99,56 1.847 1.866 3.713 1.837 99,46 1.862 99,79 3.699 99,62
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.383 1.301 2.684 1.136 82,14 1.135 87,24 2.271 84,61 4.982 4.949 9.931 4.972 99,80 4.945 99,92 9.917 99,86 6.365 6.250 12.615 6.108 95,96 6.080 97,28 12.188 96,62
Sumber: Seksi Gizi
Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus
MENDAPAT VIT AJUMLAH
P
MENDAPAT VIT A
LL PL + PJUMLAH
L + P
MENDAPAT VIT ANO KECAMATAN PUSKESMAS
L + PJUMLAH BAYI
PL
TABEL 45
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sidorejo Sidorejo Lor 650 627 1.277 504 486 990 77,5 77,5 77,5 0 0,0 0 0,0 0,0 0,00
2 Sidomukti Kalicacing 207 195 402 168 146 314 81,2 74,9 78,1 2 1,2 1 0,7 3,0 0,96
Mangunsari 275 292 567 246 242 488 89,5 82,9 86,1 0 0,0 0 0,0 0,0 0,00
3 Argomulyo Tegalrejo 308 338 646 250 276 526 81,2 81,7 81,4 5 2,0 2 0,7 7,0 1,33
Cebongan 438 447 885 418 426 844 95,4 95,3 95,4 1 0,2 1 0,2 2,0 0,24
4 Tingkir Sidorejo Kidul 606 588 1.194 473 468 941 78,1 79,6 78,8 2 0,4 0 0,0 2,0 0,21
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.484 2.487 4.971 2.059 2.044 4.103 82,9 82,2 82,5 10 0,5 4 0,2 14,0 0,34
Sumber: Seksi Gizi
P L+PNO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)
JUMLAH BADUTA
DILAPORKAN (S)
DITIMBANG BGM
JUMLAH (D) % (D/S) L
TABEL 46
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor 1.338 1.213 2.551 1.149 85,87 1.108 91,34 2.257 88,48
2 Sidomukti Kalicacing 473 493 966 466 98,52 485 98,38 951 98,45
Mangunsari 603 610 1.213 570 94,53 574 94,10 1.144 94,31
3 Argomulyo Tegalrejo 679 672 1.351 692 101,91 620 92,26 1.312 97,11
Cebongan 617 619 1.236 620 100,49 612 98,87 1.232 99,68
4 Tingkir Sidorejo Kidul 1.190 1.170 2.360 1.031 86,64 1.014 86,67 2.045 86,65
JUMLAH (KAB/KOTA) 4.900 4.777 9.677 4.528 92,41 4.413 92,38 8.941 92,39
Sumber: Seksi Gizi
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + P
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
TABEL 47
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P L P L+PJUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sidorejo Sidorejo Lor 1.621 1.494 3.115 1.090 1.056 2.146 67,24 70,68 68,89 3 0,28 6 0,57 9 0,42
2 Sidomukti Kalicacing 575 584 1.159 492 482 974 85,57 82,53 84,04 2 0,41 3 0,62 5 0,51
Mangunsari 732 752 1.484 626 618 1.244 85,52 82,18 83,83 1 0,16 6 0,97 7 0,56
3 Argomulyo Tegalrejo 813 819 1.632 555 571 1.126 68,27 69,72 69,00 6 1,08 9 1,58 15 1,33
Cebongan 758 782 1.540 716 733 1.449 94,46 93,73 94,09 3 0,42 5 0,68 8 0,55
4 Tingkir Sidorejo Kidul 1.468 1.439 2.907 1.051 1.080 2.131 71,59 75,05 73,31 12 1,14 14 1,30 26 1,22
JUMLAH (KAB/KOTA) 5.967 5.870 11.837 4.530 4.540 9.070 75,92 77,34 76,62 27 0,60 43 0,95 70 0,77
Sumber: Seksi Gizi
JUMLAH (D) % (D/S)NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH BALITA
DILAPORKAN (S)
BALITA
L+P
BGM
L P
DITIMBANG
TABEL 48
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
KASUS BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor - 1 1 - #DIV/0! 1 100,0 1 100,0
2 Sidomukti Kalicacing - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
Mangunsari - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
3 Argomulyo Tegalrejo - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
Cebongan 1 - 1 1 100,0 - #DIV/0! 1 100,0
4 Tingkir Sidorejo Kidul 1 - 1 1 100,0 - #DIV/0! 1 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 1 3 2 100,0 1 100,0 3 100,0
Sumber: Seksi Gizi
P L + P
MENDAPAT PERAWATANNO KECAMATAN PUSKESMAS
LJUMLAH DITEMUKAN
TABEL 49
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Sidorejo Sidorejo Lor 625 633 1.258 625 100,0 633 100,0 1.258 100,0 33 33 100,00
2 Sidomukti Kalicacing 89 72 161 89 100,0 72 100,0 161 100,0 9 9 100,00
Mangunsari 304 235 539 304 100,0 235 100,0 539 100,0 13 13 100,00
3 Argomulyo Tegalrejo 192 164 356 192 100,0 164 100,0 356 100,0 14 14 100,00
Cebongan 192 170 362 192 100,0 170 100,0 362 100,0 14 14 100,00
4 Tingkir Sidorejo Kidul 464 425 889 464 100,0 425 100,0 889 100,0 30 30 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.866 1.699 3.565 1.866 100,0 1.699 100,0 3.565 100,0 113 113 100,00
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 100,0 100,0 100,0
Sumber: Seksi Yandaru
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
L P L + P
SD DAN SETINGKAT
JUMLAH
MENDAPAT
PELAYANAN
KESEHATAN
(PENJARINGAN)
%
TABEL 50
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
TUMPATAN GIGI TETAPPENCABUTAN GIGI
TETAP
RASIO TUMPATAN/
PENCABUTAN
1 2 3 4 5 6
1 Sidorejo Sidorejo Lor 1.920 743 2,6
2 Sidomukti Kalicacing 238 295 0,8
Mangunsari 509 180 2,8
3 Argomulyo Tegalrejo 196 159 1,2
Cebongan 336 366 0,9
4 Tingkir Sidorejo Kidul 853 531 1,6
JUMLAH (KAB/ KOTA) 4.052 2.274 1,8
Sumber:Seksi Yandaru
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN
TABEL 51
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Sidorejo Sidorejo Lor 33 - 0,0 33 100,0 1.102 1.105 2.207 1.102 100,0 1.105 100,0 2.207 100,0 351 362 713 121 34,5 124 34,3 245 34,4
2 Sidomukti Kalicacing 9 6 66,7 6 66,7 155 145 300 155 100,0 145 100,0 300 100,0 56 66 122 56 100,0 66 100,0 122 100,0
Mangunsari 13 13 100,0 13 100,0 1.540 1.327 2.867 1.540 100,0 1.327 100,0 2.867 100,0 141 135 276 141 100,0 135 100,0 276 100,0
3 Argomulyo Tegalrejo 14 14 100,0 14 100,0 347 320 667 347 100,0 320 100,0 667 100,0 132 110 242 90 68,2 93 84,5 183 75,6
Cebongan 14 13 92,9 14 100,0 345 331 676 345 100,0 331 100,0 676 100,0 106 94 200 106 100,0 94 100,0 200 100,0
4 Tingkir Sidorejo Kidul 30 - 0,0 30 100,0 904 795 1.699 904 100,0 795 100,0 1.699 100,0 397 385 782 188 47,4 282 73,2 470 60,1
JUMLAH (KAB/ KOTA) 113 46 40,7 110 97,3 4.393 4.023 8.416 4.393 100,0 4.023 100,0 8.416 100,0 1.183 1.152 2.335 702 59,3 794 68,9 1.496 64,1
Sumber: Seksi Yandaru
%
MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN
JUMLAH MURID SD/MI
UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
JUMLAH
SD/MI
JUMLAH
SD/MI DGN
SIKAT GIGI
MASSAL
JUMLAH
SD/MI
MENDAPA
T YAN.
GIGI
%
TABEL 52
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor 2.966 3.377 6.343 1.881 63,42 2.207 65,35 4.088 64,45
2 Sidomukti Kalicacing 2.371 2.769 5.140 1.111 46,86 1.302 47,02 2.413 46,95
Mangunsari 0 1.046 #DIV/0! 1.298 #DIV/0! 2.344 #DIV/0!
3 Argomulyo Tegalrejo 2.275 2.562 4.837 806 35,43 1.077 42,04 1.883 38,93
Cebongan 0 881 #DIV/0! 1.242 #DIV/0! 2.123 #DIV/0!
4 Tingkir Sidorejo Kidul 2.301 2.774 5.075 1.881 81,75 2.249 81,07 4.130 81,38
JUMLAH (KAB/KOTA) 9.913 11.482 21.395 7.606 76,73 9.375 81,65 16.981 79,37
Sumber: Seksi Kesga
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 53
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
%
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8
1 Jaminan Kesehatan Nasional 9465 9528 10,40 10,29 0,00
1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 37.803,00 0,00 0,00 20,59
1.2 PBI APBD 9.465 9.528 18.993,00 10,40 10,29 10,34
1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 60.113,00 0,00 0,00 32,74
1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 23.567,00 0,00 0,00 12,83
1.5 Bukan pekerja (BP) 754,00 0,00 0,00 0,41
2 Jamkesda 6.118,00 0,00 0,00 3,33
3 Asuransi Swasta 0 0,00 0,00 0,00
4 Asuransi Perusahaan 0 0,00 0,00 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 9.465 9.528 147.348 10,40 10,29 80,25
Sumber: Seksi JPKM
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
NO JENIS JAMINAN KESEHATAN
PESERTA JAMINAN KESEHATAN
JUMLAH
TABEL 54
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Sidorejo Lor 5.313 6.463 11.776 0 1.475 147 1.622
Kalicacing 2.086 3.365 5.451 0 291 177 468
Mangunsari 1.608 2.109 3.717 0 854 1.069 1.923
Tegalrejo 1.525 2.309 3.834 0 356 391 747
Cebongan 4.234 5.260 9.494 137 306 273 579
Sidorejo Kidul 7.704 13.786 21.490 0 750 704 1.454
SUB JUMLAH I 22.470 33.292 55.762 0 0 137 4.032 2.761 6.793
1 RSUD Kota Salatiga 85.619 0 0 16.430 598
2 RSU Ananda 278 336 614 45 64 109 0
3 RS Puri Asih 12.894 25.791 38.685 2.649 4.921 7.570 0
4 Rumkit Tk IV dr Asmir 10.072 24.370 34.442 3.406 5.631 9.037 0 0 0
RS Paru dr.Ario Wirawan 18.437 16.350 34.787 3.715 3.041 6.756
RS Sejahtera Bhakti dan Holistik 2.026 2.202 4.228 420 245 665
RSB Mutiara Bunda 2.544 11.201 13.745 345 1.146 1.491 0
SUB JUMLAH II 46.251 80.250 212.120 10.580 15.048 42.058 0 0 598
1 BKPM 8.196 0 0
2 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
SUB JUMLAH III 0 0 8.196 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 68.721 113.542 276.078 10.580 15.048 42.195 4.032 2.761 7.391
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 91.049 92.573 183.622 91.049 92.573 183.622
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 75,5 122,7 150,4 11,6 16,3 23,0
Sumber: Seksi Yandaru
Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
TABEL 55
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 RSUD Kota Salatiga 295 16.384 665 420 #DIV/0! #DIV/0! 40,6 #DIV/0! #DIV/0! 25,6
2 RSU Ananda 32 45 64 109 1 1 - - - 22,2 - 9,2 - - -
3 RS Puri Asih 104 2.649 4.921 7.570 16 33 49 - - 4 6,0 6,7 6,5 - - 0,5
4 Rumkit Tk IV dr Asmir 112 3.406 5.631 9.037 41 43 84 9 11 20 12,0 7,6 9,3 2,6 2,0 2,2
5 RS Paru dr.Ario Wirawan 162 3.715 3.041 6.756 206 143 349 95 122 217 55,5 47,0 51,7 25,6 40,1 32,1
6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik 50 420 225 645 1 1 3 - 3 2,4 - 1,6 7,1 - 4,7
7 RSB Mutiara Bunda 25 345 1.146 1.491 - - - - - - - - - -
780 10.580 15.028 41.992 265 219 1.149 107 133 664 25,0 14,6 27,4 10,1 8,9 15,8
Sumber: Seksi Yandaru
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
JUMLAH
TEMPAT TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA
GDR NDRPASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI
≥ 48 JAM DIRAWATNO NAMA RUMAH SAKITa
TABEL 56
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
NO NAMA RUMAH SAKITa JUMLAH
TEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
JUMLAH HARI
PERAWATAN
JUMLAH LAMA
DIRAWATBOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RSUD Kota Salatiga 295 16.384 71.476 70.805 66,4 55,54 2,21 4,3
2 RSU Ananda 32 109 455 455 3,9 3,41 102,98 4,2
3 RS Puri Asih 104 7.570 21.134 24.774 55,7 72,79 2,22 3,3
4 Rumkit Tk IV dr Asmir 112 9.037 34.970 34.970 85,5 80,69 0,65 3,9
5 RS Paru dr.Ario Wirawan 162 6.756 33.013 33.311 55,8 41,70 3,87 4,9
6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik 50 645 1.995 1.498 10,9 12,90 25,20 2,3
7 RSB Mutiara Bunda 25 1.491 3.704 3.604 40,6 59,64 3,64 2,4
780 41992 166.747 169.417 58,6 53,84 2,81 4,0
Sumber: Seksi Yandaru
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
JUMLAHJUMLAH
DIPANTAU% DIPANTAU
JUMLAH
BER- PHBS % BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Sidorejo Sidorejo Lor 17.778 8.013 45,1 6.725 83,9
2 Sidomukti Kalicacing 6.590 6.768 102,7 6.173 91,2
Mangunsari 7.517 5.812 77,3 5.489 94,4
3 Argomulyo Tegalrejo 8.399 8.621 102,6 7.448 86,4
Cebongan 7.096 4.488 63,2 3.445 76,8
4 Tingkir Sidorejo Kidul 15.367 8.960 58,3 6.066 67,7
JUMLAH (KAB/KOTA) 62.747 42.662 68,0
35.346 82,9
Sumber: Seksi Promkes
RUMAH TANGGA
TABEL 57
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Sidorejo Sidorejo Lor 11288 8.686 76,95 2367 2.367 100,00 616 26,02 9.302 82,41
2 Sidomukti Kalicacing 5058 4.468 88,34 592 296 50,00 5 1,69 4.473 88,43
Mangunsari 4912 3.433 69,89 1559 400 25,66 217 54,25 3.650 74,31
3 Argomulyo Tegalrejo 6065 5.226 86,17 839 300 35,76 23 7,67 5.249 86,55
Cebongan 4874 4.034 82,77 1315 943 71,71 566 60,02 4.600 94,38
4 Tingkir Sidorejo Kidul 9395 7.933 84,44 2419 1.216 50,27 1165 95,81 9.098 96,84
JUMLAH (KAB/KOTA) 41.592 33.780 81,22 9091 5.522 60,74 2592 46,94 36.372 87,45
Sumber: Seksi PL
TABEL 58
RUMAH MEMENUHI SYARAT
(RUMAH SEHAT)
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
RUMAH MEMENUHI SYARAT
(RUMAH SEHAT)
2014
JUMLAH
RUMAH YANG
BELUM
MEMENUHI
SYARAT
RUMAH DIBINARUMAH DIBINA MEMENUHI
SYARAT
2015
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
SELURUH
RUMAH
TABEL 59
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 Sidorejo Sidorejo Lor 52.842 3.776 20986 2725 14531 206 423 125 289 0 - 0 0 0 - - 0 5 541 2 353 0 0 0 0,00 6194 29568 6194 29568 44741 84,66939
2 Sidomukti Kalicacing 19.215 237 948 156 624 70 280 54 216 98 392 94 376 0 - - 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00 4495 17623 4495 17623 18839 98,04
Mangunsari 22.457 710 3550 258 1137 5 27 5 27 182 749 182 749 0 - - 0 1 90 0 0 0 0 0 0,00 4288 19222 4288 19222 21135 94,11
3 Argomulyo Tegalrejo 24.454 304 750 275 615 0 0 0 0 0 - 0 0 4 750 3 585 1 25 1 25 0 0 0 0,00 5156 22708 5156 22708 23933 97,87
Cebongan 20.918 1.018 5041 830 4143 0 0 0 0 0 - 0 0 11 468 11 468 2 169 1 46 0 0 0 0,00 3544 14190 3528 14190 18847 90,10
4 Tingkir Sidorejo Kidul 43.736 1.107 5535 1036 4780 0 0 0 0 2 835 2 835 0 - - 0 3 350 3 350 0 0 0 0,00 10994 34062 10994 34062 40027 91,52
JUMLAH (KAB/KOTA) 183.622 7.152 36810 5280 25830 281 730 184 532 282 1976 278 1960 15 1218 14 1053 12 1175 7 774 0 0 0 0 34671 137373 34655 137373 167522 91,23
Sumber: Seksi PL
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MEMENUHI
SYARAT
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
JU
MLA
H S
AR
AN
A MEMENUHI
SYARAT
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A
JU
MLA
H S
AR
AN
A MEMENUHI
SYARAT
MATA AIR TERLINDUNG
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
NOMEMENUHI
SYARAT
MEMENUHI
SYARAT
KECAMATAN PUSKESMASPENDUDU
K
JU
MLA
H S
AR
AN
A
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A
PENDUDUK
DENGAN AKSES
BERKELANJUTAN
TERHADAP AIR
MINUM LAYAK
JU
MLA
H
%
BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A MEMENUHI
SYARAT
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A MEMENUHI
SYARAT
TABEL 60
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7
1 Sidorejo Sidorejo Lor 18 28 23 82,14
2 Sidomukti Kalicacing 8 45 35 77,78
Mangunsari 9 10 9 90,00
3 Argomulyo Tegalrejo 7 8 7 87,50
Cebongan 10 37 35 94,59
4 Tingkir Sidorejo Kidul 25 56 44 78,57
JUMLAH (KAB/KOTA) 77 184 153 83,15
Sumber: Seksi PL
MEMENUHI SYARAT
(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KECAMATAN
JUMLAH
PENYELENGGARA
AIR MINUM
PUSKESMAS
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
JUMLAH SAMPEL
DIPERIKSA
TABEL 61
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Sidorejo Sidorejo Lor 52842 2 615 125 615 100 9.794 43.007 8.632 39.276 91,32 442 2.522 327 1.891 74,98 337 1.974 154 1.329 67,325 43111 81,6
2 Sidomukti Kalicacing 19215 - - - - #DIV/0! 4.686 15.862 4.371 14.537 91,65 189 1.323 129 903 68,25 21 147 16 112 76,19 15552 80,9
Mangunsari 22457 2 496 2 496 100 3.053 14.055 3.053 14.055 100 1.017 4.373 993 3.736 85,43 1.012 4.486 830 3.661 81,609 21948 97,7
3 Argomulyo Tegalrejo 24454 - - - - #DIV/0! 4.598 22.552 4.550 22.327 99 302 1.217 236 1.194 98,11 105 331 80 202 61,027 23723 97,0
Cebongan 20918 - - - - #DIV/0! 5.572 18.733 4.983 17.429 93,04 454 1.545 - - 0 70 377 - - 0 17429 83,3
4 Tingkir Sidorejo Kidul 43736 - - - - #DIV/0! 8.751 41.557 6.998 33.794 81,32 235 1.890 235 1.890 100 - - - - #DIV/0! 35684 81,6
JUMLAH (KAB/KOTA) 183.622 4 1.111 127 1.111 100 36.454 155.766 32.587 141.418 90,79 2.639 12.870 1.920 9.614 74,7 1.545 7.315 1.080 5.304 72,509 157.447 85,75
Sumber: Seksi PL
MEMENUHI SYARAT
JU
ML
AH
SA
RA
NA
KOMUNAL
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA MEMENUHI SYARAT
PENDUDUK DENGAN
AKSES SANITASI
LAYAK (JAMBAN
SEHAT)
NO
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
KECAMATAN PUSKESMAS
JENIS SARANA JAMBAN
LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK MEMENUHI SYARAT
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
MEMENUHI SYARAT
TABEL 62
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Sidorejo Sidorejo Lor 6 3 50 0 0 - 0
2 Sidomukti Kalicacing 2 2 100,0 0,0 0 - 0
Mangunsari 2 2 100,0 0,0 0 - 0
3 Argomulyo Tegalrejo 3 3 100,0 0,0 0 - 0
Cebongan 3 2 66,7 0,0 0 - 0
4 Tingkir Sidorejo Kidul 7 - 0,0 0,0 0 - 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 23 12 52,2 0,0 0 0 0
Sumber: Seksi PL
PUSKESMASJUMLAH DESA/
KELURAHAN
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
KECAMATAN DESA STBMNO DESA MELAKSANAKAN
STBM
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
DESA STOP BABS
(SBS)
TABEL 63
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
SD
SL
TP
SL
TA
PU
SK
ES
MA
S
RU
MA
H
SA
KIT
UM
UM
BIN
TA
NG
NO
N
BIN
TA
NG
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Sidorejo Sidorejo Lor 33 15 13 8 1 1 7 78 29 87,9 13 86,7 12 92,3 7 87,5 1 100,0 1 100,0 2 28,6 65 83,3
2 Sidomukti Kalicacing 9 2 6 3 - 1 1 22 9 100,0 2 100,0 6 100,0 3 100,0 - #DIV/0! 1 100,0 - - 21 95,5
0 Mangunsari 13 4 4 3 3 - 1 28 13 100,0 3 75,0 4 100,0 3 100,0 3 100,0 0 #DIV/0! 1 100,0 27 96,4
3 Argomulyo Tegalrejo 14 4 2 4 1 1 - 26 13 92,9 3 75,0 2 100,0 1 25,0 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 21 80,8
0 Cebongan 14 - 1 4 - 2 1 22 14 100,0 - #DIV/0! 1 100,0 4 100,0 - #DIV/0! 2 100 - - 21 95,5
4 Tingkir Sidorejo Kidul 30 3 2 5 2 - 1 43 28 93,3 3 100,0 2 100,0 5 100,0 2 100,0 #DIV/0! 1 100,0 41 95,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 113 28 28 27 7 5 11 219 106 93,8 24 85,7 27 96,4 23 85,2 7 100,0 5 100,0 4 36,4 196 89,49772
Sumber: Seksi PL
YANG ADA
JU
ML
AH
TT
U
SARANA
KESEHATANHOTEL
SLTP SLTA
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TEMPAT-TEMPAT UMUM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
SARANA PENDIDIKANTEMPAT-TEMPAT
UMUM
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
SARANA KESEHATAN
PUSKESMASRUMAH SAKIT
UMUM
HOTELSARANA PENDIDIKAN
SD BINTANG NON BINTANG
TABEL 64
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
JASA BOGA
RUMAH
MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR
MINUM
(DAM)
MAKANAN
JAJANANTOTAL % JASA BOGA
RUMAH
MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR
MINUM
(DAM)
MAKANAN
JAJANANTOTAL %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Sidorejo Sidorejo Lor 436 13 17 6 338 374 85,78 30 11 3 18 62 14,22
2 Sidomukti Kalicacing 111 17 6 4 66 93 83,78 0 0 0 18 18 16,22
Mangunsari 83 1 1 6 62 70 84,34 0 0 1 12 13 15,66
3 Argomulyo Tegalrejo 50 0 2 3 35 40 80 0 0 1 5 6 12,00
Cebongan 101 1 4 5 72 82 81,19 0 0 2 17 19 18,81
4 Tingkir Sidorejo Kidul 331 5 137 12 177 331 100 5 52 2 27 86 25,98
JUMLAH (KAB/KOTA) 1112 37 167 36 750 990 89,03 35 63 9 97 204 18,35
Sumber: Seksi PL
KECAMATAN
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI
NO PUSKESMASJUMLAH
TPM
TABEL 65
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
JA
SA
BO
GA
RU
MA
H M
AK
AN
/
RE
ST
OR
AN
DE
PO
T A
IR
MIN
UM
(D
AM
)
MA
KA
NA
N
JA
JA
NA
N
TO
TA
L
JA
SA
BO
GA
RU
MA
H M
AK
AN
/
RE
ST
OR
AN
DE
PO
T A
IR
MIN
UM
(D
AM
)
MA
KA
NA
N
JA
JA
NA
N
TO
TA
L
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Sidorejo Sidorejo Lor62 30 11 3 18 62 100,00 374 0 0 2 51 53 14,17
2 Sidomukti Kalicacing18 0 0 0 18 18 100,00 93 0 0 4 18 22 23,66
Mangunsari13 0 0 3 12 15 115,38 70 0 0 0 21 21 30,00
3 Argomulyo Tegalrejo6 0 0 1 7 8 133,33 40 0 0 0 0 0 0,00
Cebongan19 0 0 2 17 19 100,00 82 0 1 7 0 8 9,76
4 Tingkir Sidorejo Kidul86 5 52 2 27 86 100,00 331 0 52 2 27 81 24,47
JUMLAH (KAB/KOTA)204 35 63 11 99 208 101,96 990 0 53 15 117 185 18,69
Sumber: Seksi PL
PE
RS
EN
TA
SE
TP
M
DIB
INA
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK
JU
MLA
H T
PM
ME
ME
NU
HI S
YA
RA
T
HIG
IEN
E S
AN
ITA
SI
NO KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK
JU
MLA
H T
PM
TID
AK
ME
ME
NU
HI S
YA
RA
T
PUSKESMAS
PE
RS
EN
TA
SE
TP
M
DIU
JI
PE
TIK
TABEL 66
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8
1 Alopurinol tablet 100 mg tablet 22.050 14.100 7.900 22000 99,77324263
2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 52.500 19.600 30.100 49700 94,66666667
3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet 17 20 17 37 217,6470588
4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 16.350 14.300 3.800 18100 110,70
5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul 72.540 0 0 0 0
6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 630.300 327.700 279.800 607500 96,38
7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 16.845 8.330 9.027 17357 103,04
8 Metampiron tablet 500 mg tablet 175.650 85.700 381.300 467000 265,87
9 Metampiron injeksi 250 mg ampul 0 0 0 0 0
10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium
Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
tablet 351.900 203.900 170.600 374500 106,42
11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g +
polimiksin 10.000 IU/g
tube 0 0 0 0 0
12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg +
Heksaklorofen 250 mg
supp 1.253 722 278 1000 79,81
13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam
Salisilat 3%
pot 336 86 342 428 127,38
14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet 0 0 0 0 0
15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg +
Levodopa 250 mg
tablet 0 0 0 0 0
16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial 525 133 97 230 43,81
17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 297.000 120.600 214.400 335000 112,79
18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet 0 0 0 0 0
19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet 0 0 0 0 0
20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet 0 0 0 0 0
21 Atropin tetes mata 0,5% botol 0 0 0 0 0
22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul 0 0 0 0 0
23 Betametason krim 0,1 % krim 9.584 3.062 3.212 6274 65,46
24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 500 47 65 112 22,40
25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 337.050 196.100 143.100 339200 100,64
26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol 0 0 0 0 0
27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol 0 0 0 0 0
28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet 0 0 0 0 0
29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul 360 - -
30 Diazepam tablet 2 mg tablet 10.500 2.500 - 2500 23,81
31 Diazepam tablet 5 mg tablet 0 0 0 0 0
32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 842 21 39 60 7,13
33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet 5.100 5.600 2.300 7900 154,90
34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet 0 0 0 0 0
35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet 0 0 0 0 0
36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 110 91 38 129 117,27
37 Etakridin larutan 0,1% botol 159 46 105 151 94,97
38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul 0 0 0 0 0
39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul 27 0 0 0 0
40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 9.000 200 800 1000 11,11
41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet 0 0 0 0 0
42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet 0 0 0 0 0
43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol 1.068 841 663 1504 140,82
44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul 90 - -
45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 8.250 5.600 3.200 8800 106,67
46 Furosemid tablet 40 mg tablet 39.450 6.650 9.250 15900 40,30
47 Gameksan lotion 1 % botol 0 0 0 0 0
48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium
klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g
sach 37.530 44.249 13.800 58049 154,67
49 Gentian Violet Larutan 1 % botol 971 92 - 92 9,47
50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 49.515 30.300 73.900 104200 210,44
51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 369.000 169.000 223.000 392000 106,23
52 Gliserin botol 0 0 0 0 0
53 Glukosa larutan infus 5% botol 27 1 6 7 25,93
54 Glukosa larutan infus 10% botol 0 0 0 0 0
55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul 0 0 0 0 0
56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 600 100 - 100 16,67
57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet 0 0 0 0 0
58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet 0 0 0 0 0
59 Haloperidol tablet 5 mg tablet 55.950 38.000 13.600 51600 92,23
60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet 48.000 25.000 38.000 63000 131,25
61 Hidrkortison krim 2,5% tube 5.730 2.745 3.565 6310 110,12
62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 58.650 800 - 800 1,36
63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 32.700 35.100 8.600 43700 133,64
64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet 6.450 7.000 8.500 15500 240,31
65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 283.500 159.600 162.400 322000 113,58
66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet 29.550 22.500 5.000 27500 93,06
67 Kaptopril tablet 25 mg tablet 919.500 80.000 248.900 328900 35,77
68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet 16.800 10.500 - 10500 62,5
69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial 0 0 0 0 0
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul 0 0 0 0 0
71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 10.560 - 400 400 3,79
72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 3.279 1.327 2.675 4002 122,05
73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 360.600 176.700 275.600 452300 125,43
74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul 0 0 0 0 0
75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul 0 0 0 0 0
76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 0 0 0 0 0
77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet 41.700 26.400 21.800 48200 115,59
78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg +
Sulfadoxin 500 mg
tablet 0 0 0 0 0
79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg
+ Trimetoprim 40 mg/ 5 ml
botol 3.359 5.579 350 5929 176,51
80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi :
Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg
tablet 85.200 10.300 - 10300 12,09
81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi :
Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg
tablet 0 0 0 0 0
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet 0 0 0 0 0
83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul 0 0 0 0 0
84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 1.133 1.016 331 1347 118,89
85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial 0 0 0 0 0
86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial 0 0 0 0 0
87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach 0 0 0 0 0
88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol 0 0 0 0 0
89 Mebendazol tablet 100 mg tablet 0 0 0 0 0
90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125
mg
tablet 45 0 0 0 0
91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul 47 0 92 92 195,74
92 Metronidazol tablet 250 mg tablet 0 0 0 0 0
93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet 0 0 0 0 0
94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol 0 0 0 0 0
95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 216 90 36 126 58,33
96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul 0 0 0 0 0
97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet 300 0 0 0 0
98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet 5.100 6.910 4.790 11700 229,41
99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 8.592 2.514 - 2514 29,26
100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube 0 0 0 0 0
101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial 0 0 0 0 0
102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 78 58 90 148 189,74
103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 18.750 14.053 7.390 21443 114,36
104 Paracetamol tablet 100 mg tablet 0 0 0 0 0
105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 739.500 407.450 493.700 901150 121,86
106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol 0 0 0 0 0
107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet 0 0 0 0 0
108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 178.500 53.000 91.000 144000 80,67
109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 545 282 154 436 80,00
110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 42 28 64 92 219,05
111 Prednison tablet 5 mg tablet 39.000 16.000 29.100 45100 115,64
112 Primakuin tablet 15 mg tablet 495 528 442 970 195,96
113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet 0 0 0 0 0
114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet 150 1.900 2.800 4700 3133,33
115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet 0 0 0 0 0
116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet 0 0 0 0 0
117 Ringer Laktat larutan infus botol 5.244 520 200 720 13,73
118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap
4%
tube 1.053 926 368 1294 122,89
119 Salisil bedak 2% kotak 6.792 3.829 4.562 8391 123,54
120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial 0 0 0 0 0
121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial 0 0 0 0 0
122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial 0 0 0 0 0
123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul 93 134 13 147 158,06
124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial 0 0 0 0 0
125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul 0 0 0 0 0
126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol 2.505 108 326 434 17,33
127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol 0 0 0 0 0
128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul 0 0 0 0 0
129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul 2.250 0 0 0 0
130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul 45 0 0 0 0
131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 241.500 101.000 132.100 233100 96,52
132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul 0 0 0 0 0
133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 89.100 47.750 57.250 105000 117,85
134 Vaksin Rabies Vero vial 0 0 0 0 0
135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 375.000 163.900 248.100 412000 109,8666667
VAKSIN
136 BCG vial 1.080 1.080 230 1310 121,30
137 T T vial 660 660 250 910 137,88
138 D T vial 1.470 1.470 430 1900 129,25
139 CAMPAK 10 Dosis vial 2.160 2.160 590 2750 127,31
140 POLIO 10 Dosis vial 2.350 2.350 660 3010 128,09
141 DPT-HB vial 4.235 4.235 1.255 5490 129,63
142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 0 0 0 0 0
143 POLIO 20 Dosis vial 0 0 0 0 0
144 CAMPAK 20 Dosis vial 0 0 0 0 0
Sumber: UPT IF
TABEL 67
JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 3 5
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 1 1 2
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 1 1
- JUMLAH TEMPAT TIDUR 5 5
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 5 5
3 PUSKESMAS KELILING 124 124
4 PUSKESMAS PEMBANTU 22 22
1 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 0 -
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 0 0 0 10 10
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 -
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 228
5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 3 3
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 1 1
7 UNIT TRANSFUSI DARAH 1 1
1 INDUSTRI FARMASI 0 0 0 0 0 0 -
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 1 1
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 0 -
5 PEDAGANG BESAR FARMASI 0 0 0 0 0 0 -
6 APOTEK 0 0 0 0 0 30 30
7 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 1 1
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 0 -
Sumber: Seksi Farmamin, RAPK dan Yandaru,
SARANA PELAYANAN LAIN
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
NO FASILITAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
TABEL 68
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 5 5 100,00
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 2 2 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 7 7 100,00
Sumber: Seksi Yandaru
PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
TABEL 69
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 0,00 5 6,94 56 77,78 11 15,28 72 67 93,06
2 Sidomukti Kalicacing 0 0,00 0 0,00 30 88,24 4 11,76 34 34 100,00
Mangunsari 3 9,38 5 15,63 7 21,88 17 53,13 32 24 75,00
3 Argomulyo Tegalrejo 0 0,00 10 25,64 16 41,03 13 33,33 39 29 74,36
Cebongan 5 11,90 4 9,52 24 57,14 9 21,43 42 33 78,57
4 Tingkir Sidorejo Kidul 0,00 22 33,33 38 57,58 6 9,09 66 44 66,67
8 2,81 46 16,14 171 60,00 60 21,05 285 231 81,05
2,4
Sumber: Seksi Pemberdayaan masyarakat
NO KECAMATAN PUSKESMAS
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH
JUMLAH (KAB/KOTA)
STRATA POSYANDU
PRATAMA
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIF
TABEL 70
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
POSKESDES POLINDES POSBINDU
1 2 3 4 5 6 7
1 Sidorejo Sidorejo Lor 6 0,00 0,00 6
2 Sidomukti Kalicacing 2 0,00 0,00 2
Mangunsari 2 0,00 0,00 2
3 Argomulyo Tegalrejo 3 0,00 0,00 3
Cebongan 3 0,00 0,00 2
4 Tingkir Sidorejo Kidul 7 0,00 0,00 3
JUMLAH (KAB/KOTA) 23 0 0 18
Sumber: Seksi Permasy
JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/
KELURAHAN
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
TABEL 71
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Sidorejo Sidorejo Lor 6 - 0,00 4 2 6 100
2 Sidomukti Kalicacing 2 - 0,00 - 2 2 100
Mangunsari 2 - 0,00 - 2 2 100
3 Argomulyo Tegalrejo 3 - 0,00 - 3 3 100
Cebongan 3 - 0,00 1 2 3 100
4 Tingkir Sidorejo Kidul 6 - 4 1 1 6 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 0 4 6 12 22 100,00
Sumber: Seksi Pemberdayaan Masyarakat
DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
DESA/
KELURAHAN
TABEL 72
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Sidorejo Lor - 1 1 2 1 1 2 - 2 2 - - - - 2 2
Kalicacing - 1 1 2 1 1 2 - 1 1 - - - - 1 1
Mangunsari - - 3 3 - 3 3 - 2 2 - - - - 2 2
Tegalrejo - 1 1 2 1 1 2 - 2 2 - - - - 2 2
Cebongan - 1 7 8 1 7 8 - 2 2 - - - - 2 2
Sidorejo Kidul - 1 1 2 1 1 2 1 2 3 - - - 1 2 3
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 5 14 19 5 14 19 1 11 12 - - - 1 11 12
1 RSUD Kota Salatiga 15 10 25 7 14 21 22 24 46 1 1 2 1 2 3 2 3 5
RSU Ananda - 1 - 1 1 - 1 - - - - - - - - -
RS Puri Asih 3 2 5 3 5 8 6 7 13 - 2 2 - - - - 2 2
Rumkit Tk.IV dr Asmir 8 5 13 6 2 8 14 7 21 1 - 1 - - - 1 - 1
RS Paru dr Ario Wirawan 5 5 10 5 8 13 10 13 23 - - - - - - - - -
RS Sejahtera Bhakti dan Holistik - - - 1 3 4 1 3 4 - - - - - - - - -
RSB Mutiara Bunda 1 - 1 - 2 2 1 2 3 - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 32 22 54 23 34 57 55 56 111 2 3 5 1 2 3 3 5 8
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - 10 23 33 10 10 33
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 32 22 54 38 71 109 70 80 163 3 14 17 1 2 3 4 16 20
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 29,408 59,361 88,769 9,2581 1,6338 10,892
Keterangan : a termasuk S3
DOKTER
GIGI SPESIALIS TOTAL
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
TOTAL
Sumber: Seksi RAPK
DOKTER GIGI NO UNIT KERJA
TABEL 73
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Sidorejo Lor 9 1 9 10 0 3 3
Kalicacing 4 1 4 5 0 3 3
Mangunsari 4 0 4 4 0 3 3
Tegalrejo 5 2 3 5 2 1 3
Cebongan 12 5 10 15 1 2 3
Sidorejo Kidul 8 1 7 8 0 3 3
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 42 10 37 47 3 15 18
1 RSUD Kota Salatiga 48 53 152 205 2 2 4
RSU Ananda 3 2 2 4 0 0 0
RS Puri Asih 10 7 20 27 0 0 0
Rumkit Tk.IV dr Asmir 27 31 51 82 1 1 2
RS Paru dr Ario Wirawan 0 62 103 165 0 0 0
RS Sejahtera Bhakti dan Holistik 3 4 11 15 0 0 0
RSB Mutiara Bunda 12 6 13 19 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 103 165 352 517 3 3 6
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 3 17 33 50 1 0 1
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 148 192 422 614 7 18 25
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 80,60 334,38 13,61
Sumber: Seksi RAPK
Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
BIDANPERAWAT
a
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJAPERAWAT GIGI
TABEL 74
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
TENAGA TEKNIS
KEFARMASIANa APOTEKER
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Sidorejo Lor - 4 4 - - - - 4 4
Kalicacing - 2 2 - - - - 2 2
Mangunsari - 2 2 - - - - 2 2
Tegalrejo - 2 2 - - - - 2 2
Cebongan - 2 2 - 1 1 - 3 3
Sidorejo Kidul 1 2 3 - - - 1 2 3
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 14 15 - 1 1 1 15 16
1 RSUD Kota Salatiga 7 16 23 2 3 5 9 19 28
RSU Ananda - 2 2 - - - - 2 2
RS Puri Asih 1 5 6 - 1 1 1 6 7
Rumkit Tk.IV dr Asmir 2 7 9 1 1 2 3 8 11
RS Paru dr Ario Wirawan 2 12 14 - 1 1 2 13 15
RS Sejahtera Bhakti dan Holistik - 1 1 - 2 2 - 3 3
RSB Mutiara Bunda - 2 2 - 1 1 - 3 3
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 12 45 57 3 9 12 15 54 69
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 6 60 66 6 44 50 12 104 116
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 19 119 138 9 54 63 28 173 201
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 75,15439 34,30961 109,464
Sumber: Seksi RAPK
Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA TOTAL
TENAGA KEFARMASIAN
TABEL 75
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
KESEHATAN MASYARAKATa
KESEHATAN LINGKUNGANb
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Sidorejo Lor - - - - 2 2
Kalicacing - - - - 1 1
Mangunsari - - - - 2 2
Tegalrejo - - - 1 - 1
Cebongan - - - - 1 1
Sidorejo Kidul - - - 2 - 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 1 6 9
RSUD Kota Salatiga 2 - 2 3 1 4
RSU Ananda - 1 1 - - -
RS Puri Asih - - - - - -
Rumkit Tk.IV dr Asmir - 1 1 - - -
RS Paru dr Ario Wirawan 1 3 4 3 2 5
RS Sejahtera Bhakti dan Holistik - 1 1 - - -
RSB Mutiara Bunda 1 - 1 - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 6 10 6 3 9
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - 1 1 - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 7 11 7 9 18
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 5,99 9,80
Sumber: Seksi RAPK
Keterangan : a
termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan,
tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatanb termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TABEL 76
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
NUTRISIONIS DIETISIEN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Sidorejo Lor - 1 1 - - - - 1 1
Kalicacing - 1 1 - - - - 1 1
Mangunsari - 1 1 - - - - 1 1
Tegalrejo - 1 1 - - - - 1 1
Cebongan - 1 1 - - - - 1 1
Sidorejo Kidul - 1 1 - - - - 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 6 6 6 6
1 RSUD Kota Salatiga - 14 14 - - - - 14 14
RSU Ananda - 1 1 - - - - 1 1
RS Puri Asih - 1 1 - - - - 1 1
Rumkit Tk.IV dr Asmir - 1 1 - - - - 1 1
RS Paru dr Ario Wirawan - 8 8 - - - - 8 8
RS Sejahtera Bhakti dan Holistik - 1 1 - - - - 1 1
RSB Mutiara Bunda - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - 26 26 - - - - 26 26
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - 1 1 - - - - 1 1
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) - 33 33 - - - - 33 33
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 17,97
Sumber: Seksi RAPK
TOTAL
JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TABEL 77
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
FISIOTERAPIS OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA AKUPUNKTUR
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Sidorejo Lor - - - - - - - - - - - - - - -
Kalicacing - - - - - - - - - - - - - - -
Mangunsari - - - - - - - - - - - - - - -
Tegalrejo - - - - - - - - - - - - - - -
Cebongan - - - - - - - - - - - - - - -
Sidorejo Kidul - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - -
1 RSUD Kota Salatiga 2 3 5 3 - 3 1 - 1 - - - 6 3 9
RSU Ananda - - - - - - - - - - - - - - -
RS Puri Asih - - - - - - - - - - - - - - -
Rumkit Tk.IV dr Asmir - 1 1 - 1 1 - - - - - - - 2 2
RS Paru dr Ario Wirawan 3 2 5 - - - - - - - - - 3 2 5
RS Sejahtera Bhakti dan Holistik - 1 1 - - - - - - 2 - 2 2 1 3
RSB Mutiara Bunda - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 5 7 12 3 1 4 1 - 1 2 - 2 11 8 19
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 3 1 4 - - - - - - - - - 3 1 4
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 8 8 16 3 1 4 1 - 1 2 - 2 14 9 23
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 12,526
Sumber: Seksi RAPK
JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN
TENAGA KETERAPIAN FISIKTOTAL
NO UNIT KERJA
TABEL 78
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 Sidorejo Lor - - - - - - - - - - - - - 3 3 - - - - - - - - - - - - - - - - 3 3
Kalicacing - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 2 2
Mangunsari - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
Tegalrejo - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 2 2
Cebongan - 2 2 - - - - - - - - - 2 1 3 - - - - - - - 1 1 - - - - - - 2 4 6
Sidorejo Kidul - - - - - - - - - - - - - 2 2 - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 3 3
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 2 2 - - - - - - - - - 2 9 11 - - - - - - - 4 4 - - - - - - 2 15 17
1 RSUD Kota Salatiga 7 5 12 - - - 3 - 3 - - - 4 13 17 - 1 1 - - - 2 4 6 - - - - 16 23 39
RSU Ananda - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 1 1 - - - - 2 2
RS Puri Asih - 1 1 - - - 1 - 1 - - - - 4 4 - - - - - - - - - - - - 1 5 6
Rumkit Tk.IV dr Asmir 1 1 2 - - - 1 1 2 - - - 2 6 8 - - - - - - - 6 6 - - - 4 14 18
RS Paru dr Ario Wirawan 4 6 10 - - - - - - - - - 1 10 11 - - - - - - 1 4 5 - - - - 6 20 26
RS Sejahtera Bhakti dan Holistik - 1 1 - - - - - - - - - 1 1 2 - - - - - - - - - - - - 1 2 3
RSB Mutiara Bunda - - - - - - - - - - - - 1 1 2 - - - - - - 1 1 2 - - - - 2 2 4
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 12 14 26 - - - 5 1 6 - - - 9 36 45 - 1 1 - - - 4 16 20 - - - - - - 30 68 98
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 2 1 3 - - - - 7 19 26 - - - 1 1 - - 9 21 30
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 14 17 31 - - 5 1 6 - - - 18 64 82 - 1 1 - - - 4 21 25 - - - - - - 41 104 145
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 78,97
Sumber: Seksi RAPK
REKAM MEDIS DAN
INFORMASI
KESEHATAN
TEKNISI TRANSFUSI
DARAH
TEKNISI
KARDIOVASKULERJUMLAH
JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KETEKNISIAN MEDIS
RADIOGRAFER RADIOTERAPISTEKNISI
ELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI
ANALISIS
KESEHATAN
REFRAKSIONIS
OPTISIEN
ORTETIK
PROSTETIK
TABEL 79
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Sidorejo Lor - - - - -
Kalicacing - - - - -
Mangunsari - - - - -
Tegalrejo - - - - -
Cebongan - - - - -
Sidorejo Kidul - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - -
1 RSUD Kota Salatiga - 2 5 7 2 5 7
RSU Ananda
RS Puri Asih
Rumkit Tk.IV dr Asmir
RS Paru dr Ario Wirawan - - - - -
RS Sejahtera Bhakti dan Holistik - - - - -
RSB Mutiara Bunda - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - 2 5 7 2 5 7
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 2 2 4 - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 3 10 13 - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 5 12 17 2 5 7 2 5 7
Sumber: Seksi RAPK
JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KESEHATAN LAIN
TOTALPENGELOLA PROGRAM
KESEHATANTENAGA KESEHATAN LAINNYA
TABEL 80
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 Sidorejo Lor - 1 1 2 3 5 - - - - 2 - 2 - 4 4 8
Kalicacing - 1 1 2 4 6 - - - - - - - 2 5 7
Mangunsari - 1 1 2 3 5 - - - - - - - 2 4 6
Tegalrejo - 1 1 - 2 2 - - - - 1 1 - 1 3 4
Cebongan - 1 1 3 3 6 - - - - 1 1 - 4 4 8
Sidorejo Kidul - 1 1 1 3 4 - - - - - - 1 4 5
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 6 6 10 18 28 - - - - - - - - - - - - 4 - 4 - - - 14 24 38
1 RSUD Kota Salatiga 13 11 24 18 49 67 5 1 6 - - - 1 4 5 61 46 107 98 111 209
RSU Ananda - 1 1 - 2 2 - - - - 3 3 6 - - - 3 6 9
RS Puri Asih - - - 2 5 7 11 19 13 24 37
Rumkit Tk.IV dr Asmir - - - - - - - - - - -
RS Paru dr Ario Wirawan 8 5 13 18 30 48 21 8 47 43 90
RS Sejahtera Bhakti dan Holistik 1 - 1 - 4 4 - - - - 2 2 13 8 21 16 12 28
RSB Mutiara Bunda - - - - 6 6 - - - - - 6 7 13 6 13 19
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 22 17 39 38 96 134 5 1 6 - - - - - - - - - 6 7 13 112 88 141 183 209 392
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - 69 173 242 - - - - 1 1 - 70 173 243
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - 8 6 14 - - 2 31 33 - - - 10 37 47
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 9 14 23 17 38 55 - 1 3 4 - - 1 4 5 - 28 59 87
JUMLAH (KAB/KOTA) 31 37 68 142 331 473 5 1 6 1 3 4 2 31 33 - - - 12 11 23 112 88 141 305 502 807
Sumber: Seksi RAPK
TENAGA
PENUNJANG
KESEHATAN
JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN
TOTALPEJABAT
STRUKTURAL
STAF PENUNJANG
ADMINISTRASI
STAF PENUNJANG
TEKNOLOGI
STAF PENUNJANG
PERENCANAANTENAGA PENDIDIK JURU
TENAGA
KEPENDIDIKAN
TABEL 81
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Rupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 62.283.125.543 37,00
a. Belanja Langsung 13.272.025.500
b. Belanja Tidak Langsung 49.011.100.043
2 APBD PROVINSI 9.568.445.500 5,68
- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi 9.500.000.000
- APBD I 68.445.500
3 APBN : 96.397.685.530 57,27
- Dana Alokasi Umum (DAU) 0,00
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 5.359.878.000 3,18
- Dana Dekonsentrasi 307.338.530 0,18
- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota 0,00
- Lain-lain (sebutkan) : 90.730.469.000 53,91
- BLUD 89.083.976.000
- Bankeu 1.101.000.000
- TP BOK 545.493.000
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 53.275.000 0,03
(sebutkan project dan sumber dananya)
- GF ATM 53.275.000
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 11.782.000 0,01
168.314.313.573
1.006.961.181.000
6,19
916.634,79
Sumber: Keuangan DKK dan RSUD
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
TABEL 82
PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KECAMATAN
SALATIGA
2015
1 2 3 4 5 6
1 Sidorejo Sidorejo Lor 6 6 100,00
2 Sidomukti Kalicacing 2 2 100,00
3 Mangunsari 2 2 100,00
4 Argomulyo Tegalrejo 3 3 100,00
5 Cebongan 3 3 100,00
6 Tingkir Sidorejo Kidul 6 6 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 22 100,00
JUMLAH
DESA/KEL DG
% DESA/KEL DG
GARAM
KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
DESA/KEL
TABEL 83
PPOK Asma
Bronkial Psikosis
Hemor
agik
Non
Hemoragik
1 3 4 5 6 8 9 11 12 13 14 15 16 17 18 19 21
32 Kota Salatiga 7 9 - - 30 2.032 129 8 192 11.447 606 65 77 232 1.160 475
Sumber : Seksi P3
Angina
Pekt
AMI
KASUS PENYAKIT TIDAK MENULAR DI PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT
KOTA SALATIGA
TAHUN 2015
No. Kab/Kota
Stroke
Peny. Jantung & Pembuluh Darah
Ca cervik
Hipertensi
Lain
N e o p l a s m a Diabetes Mellitus
Ca
mamae
Hipertensi
Essensial
2
Ca hepar Ca Paru ID DM ND DM
Dekomp
Kordis