profil kesehatan kabupaten solok selatan tahun 2013 · bab ini menguraikan tentang pelayanan...
TRANSCRIPT
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK SELATANDINAS KESEHATAN
TAHUN 2014
PROFIL KESESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 1
BAB I
PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan secara berkesinambungan telah dimulai
sejak dicanangkannya Rencana Pembangunan Lima Tahun Pertama
(REPELITA) pada tahun 1969 yang secara nyata telah berhasil
mengembangkan berbagai sumber daya kesehatan, serta melaksanakan
upaya kesehatan yang berdampak pada peningkatan derajat kesehatan
masyarakat, dengan mengacu kepada Peraturan di bidang kesehatan, yaitu :
1. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 574/Menkes/SK/IV/2000
tentang Kebijakan Pembangunan Kesehatan Menjuju Indonesia Sehat
2010.
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1202/Menkes/SK/VII/2003
tentang Indikator Indonesia Sehat 2010 Pedoman Penetapan Indikator
Propinsi Sehat dan Kabupaten Sehat.
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.741/Menkes/PER/VII/2007
tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di
Kabupaten / Kota
Keputusan Menteri Kesehatan Indonesia Nomor
131/MEN/KES/II/2004 disebutkan bahwa “Untuk mengantisipasi berbagai
perubahan dan tantangan strategis, baik internal maupun eksternal, perlu
disusun Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang dikuatkan dengan
penetapan Surat Keputusan Menteri Kesehatan“. Di dalam SKN disebutkan
bahwa keberhasilan manajemen kesehatan sangat ditentukan antara lain
oleh tersedianya data dan informasi kesehatan, dukungan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan, dukungan hukum kesehatan serta
administrasi kesehatan. Lebih lanjut di dalam SKN disebutkan bahwa SKN
terdiri dari enam subsistem, yakni (1) Subsistem Upaya Kesehatan, (2)
PROFIL KESESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 2
Subsistem pelayanan Kesehatan, (3) Subsistem Sumber Daya Manusia
Kesehatan, (4) Subsistem Obat dan Perbekalan Kesehatan, (5) Subsistem
Pemberdayaan Masyarakat, (6) Subsistem Manajemen Kesehatan.
Keberhasilan Manajemen Kesehatan sangat di tentukan oleh tersedianya
data dan informasi dengan dukungan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud.
Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada
perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta
pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan,
antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia),dan keluarga miskin.
Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan : 1) Upaya
kesehatan, 2) Pembiayaan kesehatan, 3) Sumber daya manusia kesehatan,
4) Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan, 5) Manajemen dan
informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat. Upaya tersebut
dilakukan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi
penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi (IPTEK), serta globalisasi dan demokratisasi dengan
semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektoral. Penekanan diberikan
pada peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat serta upaya
promotif dan preventif. Pembangunan Nasional harus berwawasan
kesehatan, yaitu setiap kebijakan publik selalu memperhatikan dampaknya
terhadap kesehatan.
Sesuai dengan UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional, telah ditetapkan arah RPJMN Tahap
II ialah perlunya memantapkan penataan kembali Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI), meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia
PROFIL KESESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 3
(SDM), membangun kemampuan IPTEK serta memperkuat daya saing
perekonomian.
Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan sesuai dengan
Visi Kementerian Kesehatan “Masyarakat Sehat yang Mandiri dan
Berkeadilan” dan dengan Misinya “1) Meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat,termasuk swasta dan
masyarakat madani; 2) Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin
tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan
berkeadilan; 3) Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya
kesehatan; 4) Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik”
diperlukan suatu indikator.
Indikator yang tercantum dalam petunjuk teknis ini menyajikan data
indikator kesehatan dan indikator yang terkait kesehatan yang meliputi: (1)
Indikator Derajat Kesehatan yang terdiri atas indikator-indikator untuk
mortalitas, morbiditas, dan status Gizi; (2) Indikator Upaya Kesehatan yang
terdiri atas pelayanan kesehatan, perilaku hidup sehat, dan keadaan
lingkungan; serta (3) Indikator Sumber Daya Kesehatan terdiri atas sarana
kesehatan, tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan; dan (4) Indikator
lain yang terkait dengan kesehatan.
Sejak terbitnya Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang
Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional, perjalanan
sosialisasi dan advokasi yang mendorong pelaksanaan pengarusutamaan
gender dalam pembangunan yang diterjemahkan dalam kebijakan, program
dan kegiatan pembangunan sangat dinamis. Mulai dari upaya
pengintegrasian pengarusutamaan gender dalam dokumen perencanaan
sampai gender budget statement (Pernyataan Anggaran Responsif Gender).
Upaya-upaya tersebut utamanya dalam rangka mewujudkan keadilan dan
kesetaraan gender. Pengarusutamaan gender (PUG) adalah salah satu
strategi pembangunan yang dilakukan untuk mencapai kesetaraan gender
PROFIL KESESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 4
melalui pengintegrasian permasalahan, aspirasi, kebutuhan, dan
permasalahan perempuan dan laki-laki harus dimasukan ke dalam
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari seluruh kebijakan,
program, proyek dan kegiatan di berbagai bidang kehidupan dan
pembangunan.
Salah satu unsur utama Manajemen Kesehatan adalah Informasi
kesehatan berupa hasil pengumpulan dan pegolahan data yang merupakan
masukan bagi pengambilan keputusan di bidang kesehatan. Dengan
berlakunya Sistem Kesehatan Nasional tersebut, terlaksanakan
pengumpulan data dan pengolahan data yang dituangkan dalam sebuah
Profil Kesehatan Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013. Profil Kesehatan
menyajikan indikator keberhasilan pembangunan kesehatan, yaitu Indikator
Indonesia Sehat 2010, dan Indikator Kinerja dan Standar Pelayanan Minimal
bidang Kesehatan. Indikator Indonesia Sehat berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1202/Menkes/SK/VII/2003,
dan Indikator Kinerja dan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/ Kota berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 741/Menkes/PER/VII/2008.
Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil
pemantauan terhadap pencapaian Kabupaten Solok Selatan dan Hasil Kinerja
dan penyelenggaraan pelayanan minimal adalah Profil Kesehatan Kabupaten.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Profil Kesehatan Kabupaten Solok
Selatan ini pada intinya berisi berbagai data /informasi yang
menggambarkan tingkat pencapaian Kabupaten Solok Selatan Sehat dan
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan sesuai dengan SPM bidang
Kesehatan.
Sedangkan untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan
tersebut diperlukan indikator antara lain Indikator Indonesia Sehat dan
Indikator Kinerja dan SPM Bidang Kesehatan. Untuk Indikator Kinerja
PROFIL KESESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Bidang Kesehatan
Bidang Kesehatan di Kabupaten Solok Selatan terdiri atas 54 indikator
kinerja dan 26 pelayanan bidang kesehatan yang diselenggarakan oleh
Kabupaten Solok Selatan, serta indikator kinerja lainnya. Sumber data
dalam penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
ini berasal dari berbagai program baik di lingkungan Dinas Kesehatan
maupun berasal dari Lintas Sektoral yang terkait, yaitu, BPS, Kantor KB,
Rumah Sakit Daerah, dan Puskesmas Tahun 2013, ini menggambarkan
pencapaian program kesehatan mengacu kepada SKN tersebut.
Alur penyusunan dan sistematika Profil Kesehatan Kabupaten Solok
Selatan Tahun 2013 ini, terdiri dari 6 (Enam) BAB, Yaitu:
Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan profil kesehatan
dan sistematika dari penyajiannya.
Bab II : Gambaran Umum dan Perilaku Penduduk
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum kabupaten/kota. Selain
uraian tentang, letak geografis, administratif dan informasi umum
lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya missal kependudukan,
ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.
Bab III : Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian,
angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat.
Bab IV : Upaya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan
kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular,
pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi
masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan
kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang
PROFIL KESESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 6
diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan
kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh kabupaten/kota.
Bab V : Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan,
pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
Bab VI : Kesimpulan
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak
dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di
tahun yang bersangkutan. Selain keberhasilan-keberhasilan yang
perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap
masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan
kesehatan.
Lampiran
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 7
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. GEOGRAFIS
Kabupaten Solok Selatan terletak di bagian Selatan Propinsi Sumatera
Barat pada posisi 0’43” – 1’43” Lintang Selatan 101’01” -101’30” Bujur
Timur dengan luas wilayah
3.346,20 km², yang merupakan
salah satu kabupaten pemekaran
yang disyahkan berdasarkan
Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 38 Tahun 2003
pada tanggal 7 Januari 2004.
Kabupaten Solok Selatan
berbatasan dengan lima kabupaten dimana batas selatannya merupakan
kabupaten yang berada dalam administrasi Propinsi Jambi. Secara geografis
dengan batas administrasi wilayah Kabupaten Solok Selatan berbatas
dengan :
1. Sebelah Utara berbatas dengan Kabupaten Solok
2. Sebelah Selatan berbatas dengan Propinsi Jambi ( Kabupaten Kerinci
dan Kabupaten Muaro Bungo)
3. Sebelah Barat berbatas dengan Kabupaten Pesisir Selatan
4. Sebelah Timur berbatas dengan Kabupaten Dharmasraya
Kabupaten Solok Selatan memiliki luas wilayah 3.346,20 km² yang
terdiri dari tujuh kecamatan. Kecamatan terluas Sangir Balai Janggo dengan
luas area 686.94 km² dan yang terkecil adalah kecamatan Sangir Jujuan
dengan luas wilayah 278.06 km². Adapun untuk mengetahui luas wilayah
pada setiap kecamatan dapat dilihat pada gambar berikut ini :
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 8
Diagram.2.1
Luas Wilayah (km²) menurut Kecamatan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Grafik.2.1
Jumlah Nagari dan Jorong menurut Kecamatan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 2.1 diatas dapat dilihat bahwa Kabupaten Solok Selatan
mempunyai 39 Desa/Nagari dan 226 Kelurahan/Jorong.
Kepadatan penduduk di Kabupaten Solok Selatan dapat diketahui dari
perbandingan jumlah penduduk yang menghuni suatu wilayah dibagi dengan
luas wilayah yang terdapat pada daerah tersebut. Jadi untuk tingkat
Kabupaten;3.346,20
4
11
41 40
KPGD Sungai Pagu
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 8
Diagram.2.1
Luas Wilayah (km²) menurut Kecamatan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Grafik.2.1
Jumlah Nagari dan Jorong menurut Kecamatan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 2.1 diatas dapat dilihat bahwa Kabupaten Solok Selatan
mempunyai 39 Desa/Nagari dan 226 Kelurahan/Jorong.
Kepadatan penduduk di Kabupaten Solok Selatan dapat diketahui dari
perbandingan jumlah penduduk yang menghuni suatu wilayah dibagi dengan
luas wilayah yang terdapat pada daerah tersebut. Jadi untuk tingkat
KPGD;524,10
Sungai Pagu;596,00
Sangir; 632,99
Pauh Duo; 348,10
SBJ; 686,94
4 57
4
4037
26
37
24
Sungai Pagu Sangir Sangir Jujuan SBH Pauh Duo
DESA KELURAHAN
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 8
Diagram.2.1
Luas Wilayah (km²) menurut Kecamatan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Grafik.2.1
Jumlah Nagari dan Jorong menurut Kecamatan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 2.1 diatas dapat dilihat bahwa Kabupaten Solok Selatan
mempunyai 39 Desa/Nagari dan 226 Kelurahan/Jorong.
Kepadatan penduduk di Kabupaten Solok Selatan dapat diketahui dari
perbandingan jumlah penduduk yang menghuni suatu wilayah dibagi dengan
luas wilayah yang terdapat pada daerah tersebut. Jadi untuk tingkat
Sungai Pagu;596,00
Sangir; 632,99
SangirJujuan;278,06
SBH; 280,01
Pauh Duo; 348,10
4
2421
Pauh Duo SBJ
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 9
kepadatan penduduk di Kabupaten Solok Selatan sebesar 44, ini berarti
bahwa sebanyak 44 jiwa penduduk yang menghuni per kilometer persegi
wilayah. Kecamatan Sangir mempunyai tingkat kepadatan penduduk yang
paling tinggi dibanding dengan kecamatan lainnya, ini karena Sangir
merupakan Ibukota Kabupaten Solok Selatan. Untuk mengetahui tingkat
kepadatan penduduk pada setiap kecamatan dapat dilihat pada diagram
berikut ini :
Diagram.2.2
Kepadatan Penduduk per km2Jumlah Nagari dan Jorong
menurut Kecamatan di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari Diagram 2.2 diatas dapat dilihat bahwa kepadatan penduduk (per
km2) di Kabupaten Solok Selatan sebesar 44, dengan kepadatan penduduk
terletak pada Kecamatan Sangir sebesar 61,67.
B. KEADAAN PENDUDUK
Kabupaten Solok Selatan secara mayoritas dihuni oleh Etnis
Minangkabau. Selain etnis Minangkabau, etnis Jawa juga menghuni
Kabupaten Solok Selatan. Kedatangan etnis Jawa bermula ketika dibukanya
perkebunan oleh Kolonial Belanda dimana ketika itu Kabupaten Solok
Selatan merupakan bagian dari Onderafdeling Muara Labuh. Umumnya
SBH; 47,60
Pauh Duo; 43,59
SBJ; 23,37 Kabupaten; 44
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 9
kepadatan penduduk di Kabupaten Solok Selatan sebesar 44, ini berarti
bahwa sebanyak 44 jiwa penduduk yang menghuni per kilometer persegi
wilayah. Kecamatan Sangir mempunyai tingkat kepadatan penduduk yang
paling tinggi dibanding dengan kecamatan lainnya, ini karena Sangir
merupakan Ibukota Kabupaten Solok Selatan. Untuk mengetahui tingkat
kepadatan penduduk pada setiap kecamatan dapat dilihat pada diagram
berikut ini :
Diagram.2.2
Kepadatan Penduduk per km2Jumlah Nagari dan Jorong
menurut Kecamatan di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari Diagram 2.2 diatas dapat dilihat bahwa kepadatan penduduk (per
km2) di Kabupaten Solok Selatan sebesar 44, dengan kepadatan penduduk
terletak pada Kecamatan Sangir sebesar 61,67.
B. KEADAAN PENDUDUK
Kabupaten Solok Selatan secara mayoritas dihuni oleh Etnis
Minangkabau. Selain etnis Minangkabau, etnis Jawa juga menghuni
Kabupaten Solok Selatan. Kedatangan etnis Jawa bermula ketika dibukanya
perkebunan oleh Kolonial Belanda dimana ketika itu Kabupaten Solok
Selatan merupakan bagian dari Onderafdeling Muara Labuh. Umumnya
KPGD; 44,00
Sungai Pagu;48,46
Sangir; 61,67
Sangir Jujuan;42,56
Kabupaten; 44
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 9
kepadatan penduduk di Kabupaten Solok Selatan sebesar 44, ini berarti
bahwa sebanyak 44 jiwa penduduk yang menghuni per kilometer persegi
wilayah. Kecamatan Sangir mempunyai tingkat kepadatan penduduk yang
paling tinggi dibanding dengan kecamatan lainnya, ini karena Sangir
merupakan Ibukota Kabupaten Solok Selatan. Untuk mengetahui tingkat
kepadatan penduduk pada setiap kecamatan dapat dilihat pada diagram
berikut ini :
Diagram.2.2
Kepadatan Penduduk per km2Jumlah Nagari dan Jorong
menurut Kecamatan di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari Diagram 2.2 diatas dapat dilihat bahwa kepadatan penduduk (per
km2) di Kabupaten Solok Selatan sebesar 44, dengan kepadatan penduduk
terletak pada Kecamatan Sangir sebesar 61,67.
B. KEADAAN PENDUDUK
Kabupaten Solok Selatan secara mayoritas dihuni oleh Etnis
Minangkabau. Selain etnis Minangkabau, etnis Jawa juga menghuni
Kabupaten Solok Selatan. Kedatangan etnis Jawa bermula ketika dibukanya
perkebunan oleh Kolonial Belanda dimana ketika itu Kabupaten Solok
Selatan merupakan bagian dari Onderafdeling Muara Labuh. Umumnya
Sungai Pagu;48,46
Sangir; 61,67
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 10
kedatangan mereka sebagai transmigran pada daerah-daerah transmigrasi
seperti di Nagari Sungai Kunyit dan Dusun Tangah.
Secara garis besar wilayah etnis Minangkabau di Kabupaten Solok
Selatan terbagi atas wilayah Adat Alam Surambi Sungai Pagu di bagian barat
dan wilayah Adat Rantau VII Koto di sebelah timur.
Salah satu masalah kependudukan di Kabupaten Solok Selatan adalah
penyebaran penduduk yang belum merata. Hal ini berkaitan dengan daya
dukung lingkungan, luas wilayah dan sumberdaya manusia yang belum
seimbang dalam pengelolaan dan penyebaran penduduk yang menghuni pada
suatu wilayah.
Berdasarkan hasil Supas yang dilakukan oleh BPS Solok Selatan pada
tahun 2011, jumlah penduduk di Kabupaten Solok Selatan sebesar 147.369
jiwa, yang terdiri dari 74.117 jiwa penduduk laki-laki dan 73.252 jiwa
penduduk perempuan, dengan rasio jenis kelamin 101,18. Angka ini berarti
bahwa terdapat 101 laki-laki diantara 100 perempuan.
Grafik.2.2
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kecamatan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 2.2 diatas dapat dilihat bahwa perbandingan antara jenis
kelamin laki-laki dan perempuan di Kabupaten Solok Selatan hampir sama
banyaknya.
KPGD
LAKI-LAKI 11.559
PEREMPUAN 11.501
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 10
kedatangan mereka sebagai transmigran pada daerah-daerah transmigrasi
seperti di Nagari Sungai Kunyit dan Dusun Tangah.
Secara garis besar wilayah etnis Minangkabau di Kabupaten Solok
Selatan terbagi atas wilayah Adat Alam Surambi Sungai Pagu di bagian barat
dan wilayah Adat Rantau VII Koto di sebelah timur.
Salah satu masalah kependudukan di Kabupaten Solok Selatan adalah
penyebaran penduduk yang belum merata. Hal ini berkaitan dengan daya
dukung lingkungan, luas wilayah dan sumberdaya manusia yang belum
seimbang dalam pengelolaan dan penyebaran penduduk yang menghuni pada
suatu wilayah.
Berdasarkan hasil Supas yang dilakukan oleh BPS Solok Selatan pada
tahun 2011, jumlah penduduk di Kabupaten Solok Selatan sebesar 147.369
jiwa, yang terdiri dari 74.117 jiwa penduduk laki-laki dan 73.252 jiwa
penduduk perempuan, dengan rasio jenis kelamin 101,18. Angka ini berarti
bahwa terdapat 101 laki-laki diantara 100 perempuan.
Grafik.2.2
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kecamatan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 2.2 diatas dapat dilihat bahwa perbandingan antara jenis
kelamin laki-laki dan perempuan di Kabupaten Solok Selatan hampir sama
banyaknya.
SungaiPagu Sangir Sangir
Jujuan SBH Pauh Duo
13.998 19.772 5.947 6.723 7.533 8.585
14.886 19.262 5.886 6.605 7.642 7.470
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 10
kedatangan mereka sebagai transmigran pada daerah-daerah transmigrasi
seperti di Nagari Sungai Kunyit dan Dusun Tangah.
Secara garis besar wilayah etnis Minangkabau di Kabupaten Solok
Selatan terbagi atas wilayah Adat Alam Surambi Sungai Pagu di bagian barat
dan wilayah Adat Rantau VII Koto di sebelah timur.
Salah satu masalah kependudukan di Kabupaten Solok Selatan adalah
penyebaran penduduk yang belum merata. Hal ini berkaitan dengan daya
dukung lingkungan, luas wilayah dan sumberdaya manusia yang belum
seimbang dalam pengelolaan dan penyebaran penduduk yang menghuni pada
suatu wilayah.
Berdasarkan hasil Supas yang dilakukan oleh BPS Solok Selatan pada
tahun 2011, jumlah penduduk di Kabupaten Solok Selatan sebesar 147.369
jiwa, yang terdiri dari 74.117 jiwa penduduk laki-laki dan 73.252 jiwa
penduduk perempuan, dengan rasio jenis kelamin 101,18. Angka ini berarti
bahwa terdapat 101 laki-laki diantara 100 perempuan.
Grafik.2.2
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kecamatan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 2.2 diatas dapat dilihat bahwa perbandingan antara jenis
kelamin laki-laki dan perempuan di Kabupaten Solok Selatan hampir sama
banyaknya.
Pauh Duo SBJ KABUPATEN
8.585 74.117
7.470 73.252
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 11
Rata-rata jumlah penduduk yang menghuni per rumah tangga dapat
diketahui dari jumlah penduduk yang menghuni suatu wilayah dibagi dengan
jumlah rumah tangga yang terdapat pada wilayah tersebut. Untuk
mengetahui rata-rata jiwa per rumah tangga pada setiap Kecamatan dapat
dilihat pada gambar berikut ini :
Grafik.2.3
Jumlah Rata-rata Jiwa per Rumah Tangga menurut Kecamatan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 2.3 dapat dilihat bahwa jumlah rata-rata penduduk yang
menghuni pada setiap rumah tangga di Kabupaten Solok Selatan sebesar
3,14 jiwa atau 4 jiwa per rumah tangga.
Salah satu masalah kependudukan di Kabupaten Solok Selatan adalah
persebaran penduduk yang belum merata. Hal ini berkaitan dengan daya
dukung lingkungan, luas wilayah dan sumberdaya manusia yang belum
seimbang dalam pengelolaan dan penyebaran penduduk yang menghuni
suatu wilayah.
Jumlah penduduk yang banyak, ditunjang dengan kualitas yang
memadai merupakan modal dasar bagi kelangsungan pembangunan dan
sebaliknya jumlah penduduk yang besar dengan kualitas kurang memadai
merupakan masalah sekaligus beban bagi pembangunan. Oleh sebab itu
pembangunan kesehatan diarahkan kepada pengendalian kuantitas,
7.253 8.48111.142
3,18 3,41 3,5
Jumlah Rumah Tangga
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 11
Rata-rata jumlah penduduk yang menghuni per rumah tangga dapat
diketahui dari jumlah penduduk yang menghuni suatu wilayah dibagi dengan
jumlah rumah tangga yang terdapat pada wilayah tersebut. Untuk
mengetahui rata-rata jiwa per rumah tangga pada setiap Kecamatan dapat
dilihat pada gambar berikut ini :
Grafik.2.3
Jumlah Rata-rata Jiwa per Rumah Tangga menurut Kecamatan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 2.3 dapat dilihat bahwa jumlah rata-rata penduduk yang
menghuni pada setiap rumah tangga di Kabupaten Solok Selatan sebesar
3,14 jiwa atau 4 jiwa per rumah tangga.
Salah satu masalah kependudukan di Kabupaten Solok Selatan adalah
persebaran penduduk yang belum merata. Hal ini berkaitan dengan daya
dukung lingkungan, luas wilayah dan sumberdaya manusia yang belum
seimbang dalam pengelolaan dan penyebaran penduduk yang menghuni
suatu wilayah.
Jumlah penduduk yang banyak, ditunjang dengan kualitas yang
memadai merupakan modal dasar bagi kelangsungan pembangunan dan
sebaliknya jumlah penduduk yang besar dengan kualitas kurang memadai
merupakan masalah sekaligus beban bagi pembangunan. Oleh sebab itu
pembangunan kesehatan diarahkan kepada pengendalian kuantitas,
11.142
3.380 3.883 3.953 4.4243,5 3,5 3,43 3,84 3,63
Jumlah Rumah Tangga Rata-Rata Jiwa/Rumah Tangga
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 11
Rata-rata jumlah penduduk yang menghuni per rumah tangga dapat
diketahui dari jumlah penduduk yang menghuni suatu wilayah dibagi dengan
jumlah rumah tangga yang terdapat pada wilayah tersebut. Untuk
mengetahui rata-rata jiwa per rumah tangga pada setiap Kecamatan dapat
dilihat pada gambar berikut ini :
Grafik.2.3
Jumlah Rata-rata Jiwa per Rumah Tangga menurut Kecamatan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 2.3 dapat dilihat bahwa jumlah rata-rata penduduk yang
menghuni pada setiap rumah tangga di Kabupaten Solok Selatan sebesar
3,14 jiwa atau 4 jiwa per rumah tangga.
Salah satu masalah kependudukan di Kabupaten Solok Selatan adalah
persebaran penduduk yang belum merata. Hal ini berkaitan dengan daya
dukung lingkungan, luas wilayah dan sumberdaya manusia yang belum
seimbang dalam pengelolaan dan penyebaran penduduk yang menghuni
suatu wilayah.
Jumlah penduduk yang banyak, ditunjang dengan kualitas yang
memadai merupakan modal dasar bagi kelangsungan pembangunan dan
sebaliknya jumlah penduduk yang besar dengan kualitas kurang memadai
merupakan masalah sekaligus beban bagi pembangunan. Oleh sebab itu
pembangunan kesehatan diarahkan kepada pengendalian kuantitas,
42.516
3,47
Rata-Rata Jiwa/Rumah Tangga
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 12
pengembangan kualitas serta pengerahan mobilitas sehingga dapat
menunjang laju pembangunan.
Indikator penting terkait distribusi penduduk menurut umur yang
sering digunakan untuk mengetahui produktifitas penduduk adalah Angka
Beban Tanggungan atau Dependency Ratio. Angka Beban Tanggungan
adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang
tidak produktif (umur dibawah 15 tahun dan umur 65 tahun keatas) dengan
banyaknya orang yang termasuk umur produktif (umur 15-65 tahun). Secara
kasar perbandingan angka beban tanggungan menunjukkan dinamika beban
tanggungan produktif terhadap umur nonproduktif. Semakin tinggi rasio
beban tanggungan, semakin tinggi pula jumlah penduduk nonproduktif yang
ditanggung oleh penduduk umur produktif.
Grafik.2.4
Jumlah Penduduk berdasarkan Kelompuk Umur
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
16.51516.82816.525
12.39410.969
0 - 4 5 - 9 10 -14
15 -19
20 -24
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 12
pengembangan kualitas serta pengerahan mobilitas sehingga dapat
menunjang laju pembangunan.
Indikator penting terkait distribusi penduduk menurut umur yang
sering digunakan untuk mengetahui produktifitas penduduk adalah Angka
Beban Tanggungan atau Dependency Ratio. Angka Beban Tanggungan
adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang
tidak produktif (umur dibawah 15 tahun dan umur 65 tahun keatas) dengan
banyaknya orang yang termasuk umur produktif (umur 15-65 tahun). Secara
kasar perbandingan angka beban tanggungan menunjukkan dinamika beban
tanggungan produktif terhadap umur nonproduktif. Semakin tinggi rasio
beban tanggungan, semakin tinggi pula jumlah penduduk nonproduktif yang
ditanggung oleh penduduk umur produktif.
Grafik.2.4
Jumlah Penduduk berdasarkan Kelompuk Umur
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
10.969
13.33912.273
10.8658.942
7.7016.505
4.7603.071 2.345
20 -24
25 -29
30 -34
35 -39
40 -44
45 -49
50 -54
55 -59
60 -64
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 12
pengembangan kualitas serta pengerahan mobilitas sehingga dapat
menunjang laju pembangunan.
Indikator penting terkait distribusi penduduk menurut umur yang
sering digunakan untuk mengetahui produktifitas penduduk adalah Angka
Beban Tanggungan atau Dependency Ratio. Angka Beban Tanggungan
adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang
tidak produktif (umur dibawah 15 tahun dan umur 65 tahun keatas) dengan
banyaknya orang yang termasuk umur produktif (umur 15-65 tahun). Secara
kasar perbandingan angka beban tanggungan menunjukkan dinamika beban
tanggungan produktif terhadap umur nonproduktif. Semakin tinggi rasio
beban tanggungan, semakin tinggi pula jumlah penduduk nonproduktif yang
ditanggung oleh penduduk umur produktif.
Grafik.2.4
Jumlah Penduduk berdasarkan Kelompuk Umur
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
3.071 2.345 1.930 2.407
60 -64
65-69
70-74
75+
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 13
Tabel 2.1
Jumlah Penduduk dan Angka Beban Tanggungan menurut Jenis Kelamin
dan Kelompok Usia Produktif dan Non Produktif
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
No Kelompok Usia Laki-laki Perempuan Jumlah %
1 0 – 14 tahun 25.471 24.397 49.868 33.8
2 15 – 65 tahun 45.686 45.133 90.819 61.6
3 65 tahun keatas 2.960 3.722 6.682 4.5
Jumlah 74.117 73.252 147.369 100
Angka Beban
Tanggungan
62.2 62.3 62.2
Komposisi penduduk di Kabupaten Solok Selatan menurut kelompok
umur yang ditunjukkan oleh table 2.1, menunjukkan bahwa penduduk yang
berusia muda (0 – 14 tahun) sebesar 33,8% yang berusia produktif (15 -65
tahun) sebesar 61,6% dan yang berusia tua ( >65 tahun) sebesar 4,5%.
Dengan demikian maka angka beban Tanggungan (Dependency Ratio)
penduduk Kabupaten Solok Selatan Tahun 2012 sebesar 62,2%. Hal ini
berarti bahwa 100 orang yang masih produktif akan menanggung 62 orang
yang belum atau sudah tidak produktif lagi. Apabila dibandingkan antar jenis
kelamin, maka angka beban tanggungan perempuan lebih besar daripada
laki-laki namun tidak begitu berarti yaitu 62,2% untuk laki-laki dan 62,3%
untuk perempuan.
Penduduk sebagai sasaran program pembangunan kesehatan
sangatlah beragam, sesuai dengan karakteristik kelompok umur tertentu
atau didasarkan pada kondisi siklus kehidupan yang terjadi. Beberapa upaya
program kesehatan memiliki sasaran ibu hamil, ibu melahirkan, dan ibu
nifas. Beberapa program lainnya dengan penduduk sasaran terfokus pada
kelompok umur tertentu yang meliputi : bayi, batita, balita, anak balita, anak
usia sekolah SD, wanita usia subur, penduduk produktif, usia lanjut dan
lainnya.
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 14
Tabel 2.2
Data Sasaran Program Pembangunan Kesehatan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
No Sasaran
Program
Kelompok
Umur/Formula
Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 Bayi 0 - 6 bulan 638 665 1,303
2 Bayi 7 -12 bulan 957 997 1,954
3 Bayi 0 - 12 bulan 1,596 1,661 3,257
4 Baduta 0 - 24 bulan 4,600 4,787 9,387
5 Balita 0 - 59 bulan 7,401 7,704 15,105
6 Anak Balita 12 -59 bulan 5,806 6,042 11,848
7 Anak
Prasekolah
5 - 6 tahun 2,686 2,796 5,482
8 Anak Sekolah 7 - 12 tahun 8,405 8,749 17,154
9 Remaja 13 - 17 tahun 13,186 13,724 26,910
10 Wanita Usia
Subur
15 - 49 tahun 19,418 20,210 39,628
11 Ibu Hamil 2,3 x jmlh
pddk
1,683 1,751 3,434
12 Ibu Bersalin 2,2 x jmlh
pddk
1,610 1,676 3,286
13 Ibu Nifas 2,1 x jmlh
pddk
1,531 1,593 3,124
14 Usia Lanjut > 60 tahun 5,907 6,148 12,055
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 15
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Derajat kesehatan masyarakat dinilai dengan menggunakan beberapa
indikator yang mencerminkan kondisi mortalitas (angka kematian),
Morbiditas (angka kesakitan) dan status gizi). Pada bagian ini, derajat
kesehatan masyarakat di Kabupaten Solok Selatan dapat digambarkan
melalui angka Mortalitas yang terdiri dari angka kematian bayi, angka
kematian balita dan angka kematian ibu, Morbiditas yang terdiri dari angka
kesakitan beberapa penyakit, serta Status gizi pada balita.
Selain dipengaruhi oleh faktor kesehatan seperti pelayanan kesehatan
dan ketersediaan sumber daya kesehatan, derajat kesehatan masyarakat
juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti faktor ekonomi, pendidikan,
lingkungan sosial serta faktor lainnya.
A. MORTALITAS (Angka Kematian)
1. Angka Kematian Bayi
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah penduduk yang
meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000
kelahiran hidup pada tahun yang sama. Usia bayi merupakan kondisi
yang rentan baik terhadap kesakitan maupun kematian.
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 16
Grafik.3.1
Distribusi Frekuensi Angka Kematian Bayi menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 3.1 diatas dapat dilihat bahwa data hasil laporan dari
seksi Kesehatan Ibu dan Anak pada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok
Selatan Tahun 2013 jumlah kematian bayi sebanyak 4 jiwa dan Neonatal
sebanyak 29 Jiwa, ini berarti bahwa angka kematian bayi di Kabupaten
Solok Selatan pada Tahun 2013 sebesar 1,4 per 1000 kelahiran hidup
dan Kematian Neonatal sebesar 10,5 per4 1000 kelahiran hidup. Jika
kematian bayi (kematian Neonatal + Kematian Bayi) maka angkanya
sebesar 11,9 per 1000 kelahiran hidup. Sementara itu target MDG’s pada
tahun 2015 untuk angka kematian bayi sebesar 23 per 1000 kelahiran
hidup dan target Renstra Kemenkes yang ingin dicapai yaitu 24 per
1.000 kelahiran hidup di tahun 2015.
2. Angka Kematian Balita
Angka kematian balita adalah jumlah anak yang meninggal sebelum
mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1000
kelahiran hidup. Angka kematian balita mempresentasikan resiko
terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5
tahun.
2 3
13
0 0
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 16
Grafik.3.1
Distribusi Frekuensi Angka Kematian Bayi menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 3.1 diatas dapat dilihat bahwa data hasil laporan dari
seksi Kesehatan Ibu dan Anak pada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok
Selatan Tahun 2013 jumlah kematian bayi sebanyak 4 jiwa dan Neonatal
sebanyak 29 Jiwa, ini berarti bahwa angka kematian bayi di Kabupaten
Solok Selatan pada Tahun 2013 sebesar 1,4 per 1000 kelahiran hidup
dan Kematian Neonatal sebesar 10,5 per4 1000 kelahiran hidup. Jika
kematian bayi (kematian Neonatal + Kematian Bayi) maka angkanya
sebesar 11,9 per 1000 kelahiran hidup. Sementara itu target MDG’s pada
tahun 2015 untuk angka kematian bayi sebesar 23 per 1000 kelahiran
hidup dan target Renstra Kemenkes yang ingin dicapai yaitu 24 per
1.000 kelahiran hidup di tahun 2015.
2. Angka Kematian Balita
Angka kematian balita adalah jumlah anak yang meninggal sebelum
mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1000
kelahiran hidup. Angka kematian balita mempresentasikan resiko
terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5
tahun.
13
41 3 3
0
29
1 30 0 0 0
Neonatal Bayi
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 16
Grafik.3.1
Distribusi Frekuensi Angka Kematian Bayi menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 3.1 diatas dapat dilihat bahwa data hasil laporan dari
seksi Kesehatan Ibu dan Anak pada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok
Selatan Tahun 2013 jumlah kematian bayi sebanyak 4 jiwa dan Neonatal
sebanyak 29 Jiwa, ini berarti bahwa angka kematian bayi di Kabupaten
Solok Selatan pada Tahun 2013 sebesar 1,4 per 1000 kelahiran hidup
dan Kematian Neonatal sebesar 10,5 per4 1000 kelahiran hidup. Jika
kematian bayi (kematian Neonatal + Kematian Bayi) maka angkanya
sebesar 11,9 per 1000 kelahiran hidup. Sementara itu target MDG’s pada
tahun 2015 untuk angka kematian bayi sebesar 23 per 1000 kelahiran
hidup dan target Renstra Kemenkes yang ingin dicapai yaitu 24 per
1.000 kelahiran hidup di tahun 2015.
2. Angka Kematian Balita
Angka kematian balita adalah jumlah anak yang meninggal sebelum
mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1000
kelahiran hidup. Angka kematian balita mempresentasikan resiko
terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5
tahun.
29
10,5
41,4
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 17
Berdasarkan data hasil laporan dari seksi Kesehatan Ibu dan Anak
pada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 jumlah
kematian balita tidak ada. Dengan tidak adanya kasus kematian balita,
merupakan hal yang sangat mengembirakan dalam capaian.
3. Angka Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator
penting dari derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah
wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan
gangguan kehamilan atau penanganannya selama kehamilan, melahirkan
dan dalam masa nifas tanpa memperhitungkan lama kehamilan per
100.000 kelahiran hidup.
Grafik.3.2
Distribusi Frekuensi Angka Kematian Ibu menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 3.2 diatas dapat dilihat bahwa data dari seksi
Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2013 menunjukkan bahwa angka kematian ibu sebesar 252.7 per
100.000 kelahiran hidup. Ini berarti bahwa angka kematian ibu di
Kabupaten Solok Selatan tinggi bila dibandingkan dengan target pada
417 554738
0 5
PakanRabaa
MuaraLabuh
LubukGadang
JUMLAH LAHIR HIDUP
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 17
Berdasarkan data hasil laporan dari seksi Kesehatan Ibu dan Anak
pada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 jumlah
kematian balita tidak ada. Dengan tidak adanya kasus kematian balita,
merupakan hal yang sangat mengembirakan dalam capaian.
3. Angka Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator
penting dari derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah
wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan
gangguan kehamilan atau penanganannya selama kehamilan, melahirkan
dan dalam masa nifas tanpa memperhitungkan lama kehamilan per
100.000 kelahiran hidup.
Grafik.3.2
Distribusi Frekuensi Angka Kematian Ibu menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 3.2 diatas dapat dilihat bahwa data dari seksi
Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2013 menunjukkan bahwa angka kematian ibu sebesar 252.7 per
100.000 kelahiran hidup. Ini berarti bahwa angka kematian ibu di
Kabupaten Solok Selatan tinggi bila dibandingkan dengan target pada
738
234 216 278 206 1270 1 0 1 0
LubukGadang
BidarAlam
Abai PakanSalasa
Mercu Talunan
JUMLAH LAHIR HIDUP Kematian Ibi Bersalin
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 17
Berdasarkan data hasil laporan dari seksi Kesehatan Ibu dan Anak
pada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 jumlah
kematian balita tidak ada. Dengan tidak adanya kasus kematian balita,
merupakan hal yang sangat mengembirakan dalam capaian.
3. Angka Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator
penting dari derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah
wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan
gangguan kehamilan atau penanganannya selama kehamilan, melahirkan
dan dalam masa nifas tanpa memperhitungkan lama kehamilan per
100.000 kelahiran hidup.
Grafik.3.2
Distribusi Frekuensi Angka Kematian Ibu menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 3.2 diatas dapat dilihat bahwa data dari seksi
Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2013 menunjukkan bahwa angka kematian ibu sebesar 252.7 per
100.000 kelahiran hidup. Ini berarti bahwa angka kematian ibu di
Kabupaten Solok Selatan tinggi bila dibandingkan dengan target pada
127
2.770
0 7
Talunan Kabupaten
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 18
MDG’s pada tahun 2015 yang harus mencapai 223 per 100.000 kelahiran
hidup.
Pada Tahun 2013 kematian Ibu di Kabupaten Solok Selatan
sebanyak 7 orang, semuanya pada situasi pada kematian Ibu bersalin.
B. MORBIDITAS (Angka Kesakitan)
Morbiditas adalah angka kesakitan, dapat berupa angka insiden
maupun angka prevalen dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan
kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu
tertentu.Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat
kesehatan masyarakat.
1. Tuberculosis (TB)
a. CNR Kasus TB
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh infeksi bakteri Micobacterium tuberculosis. Penyakit
ini dapat menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil
TB. Bersama dengan malaria dan HIV/AIDS, Tuberkulosis menjadi
salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global
dalam MDG’s.
Jumlah kasus baru BTA+ yang ditemukan pada tahun 2013
sebanyak 131 kasus. Jumlah tersebut lebih tinggi bila dibandingkan
kasus baru BTA+ yang ditemukan tahun 2012 yang sebesar 55
kasus.
Angka Notifikasi kasus TB /Case Notification Rate (CNR)
adalah Angka yang menunjukkan jumlah pasien TB semua tipe yang
ditemukan dan tercatat diantara 100.000 penduduk sebesar 88,89%.
Berikut ditampilkan grafik penemuan kasus baru dan tercatat :
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 19
Grafik.3.3
Distribusi Frekuensi Kasus TB+ Menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 3.3 diatas dapat dilihat bahwa seluruh kasus TB+ di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 sebanyak 150 kasus, dengan
penemuan kasus baru sebanyak 131 kasus. Dengan itu didapatkan
bahwa CNR kasus Baru BTA+ di Tahun 2013 sebesar 88,89 per
100.000 penduduk. Pada anak didapatkan Kasus TB sebanyak 17
Orang.
b. Angka Kesembuhan (Cure Rate)
Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA+ (cure rate)
adalah Persentase penderita TB Paru BTA baru yang diobati
dibandingkan dengan penderita TB Paru BTA yang sembuh.
PakanRabaa
MuaraLabuh
Kasus Baru BTA+ 21
Seluruh Kasus TB+ 18
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 19
Grafik.3.3
Distribusi Frekuensi Kasus TB+ Menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 3.3 diatas dapat dilihat bahwa seluruh kasus TB+ di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 sebanyak 150 kasus, dengan
penemuan kasus baru sebanyak 131 kasus. Dengan itu didapatkan
bahwa CNR kasus Baru BTA+ di Tahun 2013 sebesar 88,89 per
100.000 penduduk. Pada anak didapatkan Kasus TB sebanyak 17
Orang.
b. Angka Kesembuhan (Cure Rate)
Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA+ (cure rate)
adalah Persentase penderita TB Paru BTA baru yang diobati
dibandingkan dengan penderita TB Paru BTA yang sembuh.
PakanRabaa
MuaraLabuh
LubukGadang
BidarAlam Abai Pakan
Salasa Mercu Talunan RSUD
14 24 9 8 10 4 1 40
18 23 12 11 8 6 2 52
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 19
Grafik.3.3
Distribusi Frekuensi Kasus TB+ Menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 3.3 diatas dapat dilihat bahwa seluruh kasus TB+ di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 sebanyak 150 kasus, dengan
penemuan kasus baru sebanyak 131 kasus. Dengan itu didapatkan
bahwa CNR kasus Baru BTA+ di Tahun 2013 sebesar 88,89 per
100.000 penduduk. Pada anak didapatkan Kasus TB sebanyak 17
Orang.
b. Angka Kesembuhan (Cure Rate)
Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA+ (cure rate)
adalah Persentase penderita TB Paru BTA baru yang diobati
dibandingkan dengan penderita TB Paru BTA yang sembuh.
RSUD Kabupaten
CNRKASUSBARUBTA+PER
100.000PENDUD
UK
40 131 88,89
52 150 101,79
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 20
Grafik.3.4
Distribusi Frekuensi Angka Kesembuhan (Cure Rate) Penderita TB Paru BTA
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 3.4 diatas dapat dilihat angka kesembuhan pada
penderita TB pada tahun 2013 dikabupaten Solok Selatan sebesar
55,22%.
c. Angka keberhasilan pengobatan Penderita TB paru BTA +
Angka keberhasilan pengobatan Succes Rate/SR adalah
Persentase Jumlah Pasien Baru TB BTA Positif yang sembuh dan
lengkap pengobatab dibandingkan dengan jumlah pasien kasus baru
TB BTA positf.
Grafik.3.5
Distribusi Frekuensi Angka Keberhasilan Pengobatan Penderita TB Paru BTA
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
88,2
23,53
77,27
111,76
35,29
81,82
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 20
Grafik.3.4
Distribusi Frekuensi Angka Kesembuhan (Cure Rate) Penderita TB Paru BTA
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 3.4 diatas dapat dilihat angka kesembuhan pada
penderita TB pada tahun 2013 dikabupaten Solok Selatan sebesar
55,22%.
c. Angka keberhasilan pengobatan Penderita TB paru BTA +
Angka keberhasilan pengobatan Succes Rate/SR adalah
Persentase Jumlah Pasien Baru TB BTA Positif yang sembuh dan
lengkap pengobatab dibandingkan dengan jumlah pasien kasus baru
TB BTA positf.
Grafik.3.5
Distribusi Frekuensi Angka Keberhasilan Pengobatan Penderita TB Paru BTA
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
77,27 72,73
36,36
75
33,3350
81,8272,73
36,36
75
33,3350
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 20
Grafik.3.4
Distribusi Frekuensi Angka Kesembuhan (Cure Rate) Penderita TB Paru BTA
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 3.4 diatas dapat dilihat angka kesembuhan pada
penderita TB pada tahun 2013 dikabupaten Solok Selatan sebesar
55,22%.
c. Angka keberhasilan pengobatan Penderita TB paru BTA +
Angka keberhasilan pengobatan Succes Rate/SR adalah
Persentase Jumlah Pasien Baru TB BTA Positif yang sembuh dan
lengkap pengobatab dibandingkan dengan jumlah pasien kasus baru
TB BTA positf.
Grafik.3.5
Distribusi Frekuensi Angka Keberhasilan Pengobatan Penderita TB Paru BTA
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
42,555,22
47,561,94
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 21
Dari grafik 3.5 dapat dilihat bahwa angka keberhasilan
pengobatan pasien TB BTA Positif di Kabupaten Solok Selatan Tahun
2013 sebesar 61,94%. Dengan jumlah kematian selama pengobatan
sebanyak 4 orang dengan angka kematian selama pengobatan sebesar
2,7 per 100.000 penduduk.
2. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru
(alveoli). Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur.
Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan
atau bahan kimia.Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah
anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun atau
orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan
imunologi). ISPA, khususnya pneumonia masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia terutama pada balita.
Secara normal frekuensi nafas pada bayi umur 2-11 bulan
sebanyak 60 kali permenit atau lebih, sedang pada anak umur 1-5 tahun
sebanyak 40 kali permenit atau lebih.
Jumlah penemuan kasus pneumonia pada balita tahun 2013
sebanyak 94 kasus (6,4%) dan semua kasus ditemukan dapat ditangani
sebagaimana dapat dilihat pada grafik berikut ini :
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 22
Grafik.3.6
Distribusi Frekuensi Kasus Pneumonia menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
3. HIV, AIDS dan IMS
HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi Human Immunodefisiensy Virus yang menyerang system
kekebalan tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami
penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi
berbagai macam penyakit lain.
Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dulu danyatakan
sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat
diketahui melalui 3 metode, yaitu pada layanan Voluntary,Counseling,
and Testing (VCT), sero survey, dan Survei Terpadu Biologis dan
Perilaku (STBP).
Dari laporan RSUP MDjamil pada tahun 2012 di Kabupaten Solok
Selatan ditemukan kasus HIV/AIDS sebanyak 4 orang dan semua kasus
ini masih dalam proses perawatan dan pengobatan di RSUP M.Djamil
Padang. Pada tahun 2013 ditemukan kasus AIDS sebanyak 2 orang
dengan kematian 1 orang.
231 289390
2,2 12,5 0,5
PakanRabaa
MuaraLabuh
LubukGadang
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 22
Grafik.3.6
Distribusi Frekuensi Kasus Pneumonia menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
3. HIV, AIDS dan IMS
HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi Human Immunodefisiensy Virus yang menyerang system
kekebalan tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami
penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi
berbagai macam penyakit lain.
Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dulu danyatakan
sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat
diketahui melalui 3 metode, yaitu pada layanan Voluntary,Counseling,
and Testing (VCT), sero survey, dan Survei Terpadu Biologis dan
Perilaku (STBP).
Dari laporan RSUP MDjamil pada tahun 2012 di Kabupaten Solok
Selatan ditemukan kasus HIV/AIDS sebanyak 4 orang dan semua kasus
ini masih dalam proses perawatan dan pengobatan di RSUP M.Djamil
Padang. Pada tahun 2013 ditemukan kasus AIDS sebanyak 2 orang
dengan kematian 1 orang.
390
118 133 152 93 680,5 14,4 21 0 6,5
LubukGadang
BidarAlam
Abai PakanSalasa
Mercu Talunan
Perkiraan Penderita % ditangani
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 22
Grafik.3.6
Distribusi Frekuensi Kasus Pneumonia menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
3. HIV, AIDS dan IMS
HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi Human Immunodefisiensy Virus yang menyerang system
kekebalan tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami
penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi
berbagai macam penyakit lain.
Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dulu danyatakan
sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat
diketahui melalui 3 metode, yaitu pada layanan Voluntary,Counseling,
and Testing (VCT), sero survey, dan Survei Terpadu Biologis dan
Perilaku (STBP).
Dari laporan RSUP MDjamil pada tahun 2012 di Kabupaten Solok
Selatan ditemukan kasus HIV/AIDS sebanyak 4 orang dan semua kasus
ini masih dalam proses perawatan dan pengobatan di RSUP M.Djamil
Padang. Pada tahun 2013 ditemukan kasus AIDS sebanyak 2 orang
dengan kematian 1 orang.
68
1.474
0 6,4
Talunan Kabupaten
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 23
4. Diare ditemukan dan ditangani
Penyakit diare merupakan penyakit endemis dan juga merupakan
penyakit potensi KLB yang sering disertai dengan kematian. Untuk kasus
diare di Kabupaten Solok Selatan yang tercatat melalui data laporan dari
Seksi P2P Dinas Kesehatan, jumlah perkiraan penderita diare pada Balita
sebanyak 3.154 dengan penemuan kasus dan langsung ditangani
sebanyak 3.899 (123,6%) dan angka kesakitan sebesar 214 per 1.000
penduduk.
Grafik.3.7
Distribusi Frekuensi Kasus Pneumonia
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
5. Kusta
Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi
bakteri Mycobacterium Leprae. Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat
menyebabkan kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan
permanen pada kulit, saraf, anggota gerak dan mata.
Pada tahun 2000, dunia (termasuk Indonesia) telah berhasil
mencapai status eliminasi. Eliminasi didefinisikan sebagai pencapaian
jumlah penderita terdaftar kurang dari 1 kasus per 10.000 penduduk.
Dengan demikian, sejak tahun tersebut ditingkat dunia maupun nasional,
493 618835
159 69 151
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 23
4. Diare ditemukan dan ditangani
Penyakit diare merupakan penyakit endemis dan juga merupakan
penyakit potensi KLB yang sering disertai dengan kematian. Untuk kasus
diare di Kabupaten Solok Selatan yang tercatat melalui data laporan dari
Seksi P2P Dinas Kesehatan, jumlah perkiraan penderita diare pada Balita
sebanyak 3.154 dengan penemuan kasus dan langsung ditangani
sebanyak 3.899 (123,6%) dan angka kesakitan sebesar 214 per 1.000
penduduk.
Grafik.3.7
Distribusi Frekuensi Kasus Pneumonia
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
5. Kusta
Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi
bakteri Mycobacterium Leprae. Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat
menyebabkan kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan
permanen pada kulit, saraf, anggota gerak dan mata.
Pada tahun 2000, dunia (termasuk Indonesia) telah berhasil
mencapai status eliminasi. Eliminasi didefinisikan sebagai pencapaian
jumlah penderita terdaftar kurang dari 1 kasus per 10.000 penduduk.
Dengan demikian, sejak tahun tersebut ditingkat dunia maupun nasional,
835
253 285 325 199 144151 124 161 87 101 114
Perkiraan Kasus %Diare ditangani
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 23
4. Diare ditemukan dan ditangani
Penyakit diare merupakan penyakit endemis dan juga merupakan
penyakit potensi KLB yang sering disertai dengan kematian. Untuk kasus
diare di Kabupaten Solok Selatan yang tercatat melalui data laporan dari
Seksi P2P Dinas Kesehatan, jumlah perkiraan penderita diare pada Balita
sebanyak 3.154 dengan penemuan kasus dan langsung ditangani
sebanyak 3.899 (123,6%) dan angka kesakitan sebesar 214 per 1.000
penduduk.
Grafik.3.7
Distribusi Frekuensi Kasus Pneumonia
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
5. Kusta
Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi
bakteri Mycobacterium Leprae. Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat
menyebabkan kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan
permanen pada kulit, saraf, anggota gerak dan mata.
Pada tahun 2000, dunia (termasuk Indonesia) telah berhasil
mencapai status eliminasi. Eliminasi didefinisikan sebagai pencapaian
jumlah penderita terdaftar kurang dari 1 kasus per 10.000 penduduk.
Dengan demikian, sejak tahun tersebut ditingkat dunia maupun nasional,
144
3.154
114 123,6
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 24
kusta bukan lagi menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat.Pada tahun
2013 di Kabupaten Solok Selatan tidak ditemukan adanya kasus penyakit
kusta.
6. AFP
AFP (Acute Placyd Paralisys) adalah lumpuh layu mendadak yang
terjadi pada manusia dibawah umur 15 tahun. AFP bukan merupakan
golongan dari Polio. Pada Tahun 2013 di Kabupaten Solok Selatan
didapatkan satu kasus lumpuh layuh mendadak pada anak berumur
dibawah 15 tahun sebanyak 1 (satu) kasus yang terdapat di Kecamatan
Pauh Duo pada wilayah kerja Puskesmas Pakan Selasa.
7. Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)
a. Difteri
Penyakit Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium
diphtheriae yang menyerang system pernapasan bagian atas.
Penyakit difteri pada umumnya menyerang anak-anak usia 1-10
tahun. Pada tahun 2013 di Kabupaten Solok Selatan tidak ditemukan
adanya laporan kasus difteri yang terjadi pada setiap wilayah kerja
puskesmas.
b. Tetanus Neonatorum
Tetanus Neonatorum adalah suatu penyakit yang disebabkan
oleh basil Clostridium Tetani, yang masuk ke tubuh melalui luka.
Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir yang salah satunya
disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan menggunakan alat
yang tidak steril. Kasus tetanus neonatorum banyak ditemukan pada
Negara berkembang khususnya dengan cakupan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang masih rendah. Pada tahun 2013 di Kabupaten
Solok Selatan tidak terdapat kasus Tetanus Neonatorum.
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 25
Namun ditemukan 1 (satu) kasus meninggal Tetanus Non
Neonatorum di Kecamatan Sangir Jujuan pada wilayah kerja
Puskesmas Bidar Alam. dengan jumlah meninggal 1 kasus. Kasus
Tetanus Neonatorum ini terjadi pada Puskesmas Bidar Alam.
c. Campak
Penyakit campak disebabkan oleh virus campak yan g termasuk
golongan Paramyxovirus. Penularan penyakit ini dapat terjadi melalui
udara yang telah terkontaminasi oleh droplet (air ludah) orang yang
terinfeksi. Sebagian besar kasus campak menyerang pada anak-anak
kelompok usia pra sekolah dan sekolah. Jika seseorang pernah
menderita campak, maka dia akan mendapatkan kekebalan terhadap
penyakit tersebut seumur hidupnya. Pada tahun 2013 di Kabupaten
Solok Selatan tidak ditemukan adanya laporan kasus campak yang
terjadi pada setiap wilayah kerja puskesmas.
d. Polio
Penyakit polio adalah salah satu penyakit menular yang
termasuk PD3I. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang
menyerang system syaraf hingga penderita mengalami kelumpuhan.
Penyakit ini umumnya menyerang pada anak berusia 0-3 tahun, yang
ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di
leher, serta sakit di tungkai dan lengan. Pada tahun 2013 di
Kabupaten Solok Selatan tidak ditemukan adanya laporan kasus polio
pada anak yang terjadi pada setiap wilayah kerja puskesmas.
8. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam berdarah adalah penyakit demam akut yang disebabkan
oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui
gigitan nyamuk dari genus aedes, sepert aedes aegypty atau aedes
albopictus. Aedes aegypty adalah vector yang paling banyak ditemukan
menyebabkan panyakit ini. Nyamuk dapat membawa virus dengue
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 26
setelah menggisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut.
Sesudah masa inkubasi virus didalam nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk
yang terinfeksi dapat mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia
sehat yang digigitnya.
Pada Tahun 2013 ditemukan kasus DBD sebanyak 89 kasus dan
kasus terbanyak ditemukan pada wilayah kerja Puskesmas Muara Labuh
sebanyak 51 kasus, untuk lebih jelas jumlah kasus DBD di Kabupaten
Solok Selatan dapat dilihat pada tabel berikut :
Grafik.3.8
Distribusi Frekuensi Kasus DBD menurut Puskesmas berdasarkan Jenis
Kelaminm se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Berdasarkan grafik 3.8 diatas dapat diketahui angka kesakitan
(Insiden Rate) DBD di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 sebesar
60,4 per 100.000 penduduk terjadi peningkatan dibanding pada tahun
2012 dengan kesakitan sebesar 26,5 per 100.000 penduduk.
9. Malaria
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya
pengendaliannya menjadi komitmen global dalam Milenium Development
Goals(MDGs). Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup
dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia, ditularkan oleh
2
27
00
24
42
51
PakanRabaa
MuaraLabuh
LubukGadang
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 26
setelah menggisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut.
Sesudah masa inkubasi virus didalam nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk
yang terinfeksi dapat mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia
sehat yang digigitnya.
Pada Tahun 2013 ditemukan kasus DBD sebanyak 89 kasus dan
kasus terbanyak ditemukan pada wilayah kerja Puskesmas Muara Labuh
sebanyak 51 kasus, untuk lebih jelas jumlah kasus DBD di Kabupaten
Solok Selatan dapat dilihat pada tabel berikut :
Grafik.3.8
Distribusi Frekuensi Kasus DBD menurut Puskesmas berdasarkan Jenis
Kelaminm se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Berdasarkan grafik 3.8 diatas dapat diketahui angka kesakitan
(Insiden Rate) DBD di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 sebesar
60,4 per 100.000 penduduk terjadi peningkatan dibanding pada tahun
2012 dengan kesakitan sebesar 26,5 per 100.000 penduduk.
9. Malaria
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya
pengendaliannya menjadi komitmen global dalam Milenium Development
Goals(MDGs). Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup
dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia, ditularkan oleh
3 60 0
84 16 2 0
64 412
2 0
LubukGadang
Bidar Alam Abai PakanSalasa
Mercu Talunan
Laki-Laki Perempuan Jumlah
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 26
setelah menggisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut.
Sesudah masa inkubasi virus didalam nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk
yang terinfeksi dapat mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia
sehat yang digigitnya.
Pada Tahun 2013 ditemukan kasus DBD sebanyak 89 kasus dan
kasus terbanyak ditemukan pada wilayah kerja Puskesmas Muara Labuh
sebanyak 51 kasus, untuk lebih jelas jumlah kasus DBD di Kabupaten
Solok Selatan dapat dilihat pada tabel berikut :
Grafik.3.8
Distribusi Frekuensi Kasus DBD menurut Puskesmas berdasarkan Jenis
Kelaminm se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Berdasarkan grafik 3.8 diatas dapat diketahui angka kesakitan
(Insiden Rate) DBD di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 sebesar
60,4 per 100.000 penduduk terjadi peningkatan dibanding pada tahun
2012 dengan kesakitan sebesar 26,5 per 100.000 penduduk.
9. Malaria
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya
pengendaliannya menjadi komitmen global dalam Milenium Development
Goals(MDGs). Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup
dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia, ditularkan oleh
8
46
6
43
14
89
Talunan Kabupaten
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 27
nyamuk malaria (anopheles) betina, dapat menyerang semua orang pada
semua golongan umur dari bayi, balita, anaka-anaka, remaja, dewasa
sampai orang tua.
Pada tahun 2012 di Kabupaten Solok Selatan ditemukan kasus
malaria sebanyak 649 kasus yang terdiri dari 30 penderita malaria
dilakukan pemeriksaan sediaan darah dan selainnya tanpa dilakukan
pemerikasaan sediaan darah. Dari semua penemuan kasus malaria, tidak
ada yang meninggal. Dengan kesakitan malaria (Annual Paralcite
Incidence) sebesar 0,2 per 1.000 penduduk.
Pada Tahun 2013 kasus malaria Positif dengan pemeriksaan
sediaan darah sebanyak 37 kasus dengan kesakitan malaria (Annual
Paralcite Incidence) sebesar 0,3 per 1.000 penduduk. Hal tersebut dapat
dilihat pada grafik berikut :
Grafik.3.9
Distribusi Frekuensi Kasus Malaria menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
10.Filariasis
Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit berupa
cacing filarial, yang terdiri dari 3 spesies yaitu Wucherreria bancrofti,
Brugia Malayi, dan Brugia Timori. Penyakit ini menginfeksi jaringan
PakanRabaa
Klinis 2
Sediaan Darah 2
Positif 2
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 27
nyamuk malaria (anopheles) betina, dapat menyerang semua orang pada
semua golongan umur dari bayi, balita, anaka-anaka, remaja, dewasa
sampai orang tua.
Pada tahun 2012 di Kabupaten Solok Selatan ditemukan kasus
malaria sebanyak 649 kasus yang terdiri dari 30 penderita malaria
dilakukan pemeriksaan sediaan darah dan selainnya tanpa dilakukan
pemerikasaan sediaan darah. Dari semua penemuan kasus malaria, tidak
ada yang meninggal. Dengan kesakitan malaria (Annual Paralcite
Incidence) sebesar 0,2 per 1.000 penduduk.
Pada Tahun 2013 kasus malaria Positif dengan pemeriksaan
sediaan darah sebanyak 37 kasus dengan kesakitan malaria (Annual
Paralcite Incidence) sebesar 0,3 per 1.000 penduduk. Hal tersebut dapat
dilihat pada grafik berikut :
Grafik.3.9
Distribusi Frekuensi Kasus Malaria menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
10.Filariasis
Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit berupa
cacing filarial, yang terdiri dari 3 spesies yaitu Wucherreria bancrofti,
Brugia Malayi, dan Brugia Timori. Penyakit ini menginfeksi jaringan
PakanRabaa
MuaraLabuh
LubukGadang
BidarAlam Abai Pakan
Salasa Mercu Talunan
15 212 79 0 13 12
14 205 79 0 13 12
6 4 14 0 6 2
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 27
nyamuk malaria (anopheles) betina, dapat menyerang semua orang pada
semua golongan umur dari bayi, balita, anaka-anaka, remaja, dewasa
sampai orang tua.
Pada tahun 2012 di Kabupaten Solok Selatan ditemukan kasus
malaria sebanyak 649 kasus yang terdiri dari 30 penderita malaria
dilakukan pemeriksaan sediaan darah dan selainnya tanpa dilakukan
pemerikasaan sediaan darah. Dari semua penemuan kasus malaria, tidak
ada yang meninggal. Dengan kesakitan malaria (Annual Paralcite
Incidence) sebesar 0,2 per 1.000 penduduk.
Pada Tahun 2013 kasus malaria Positif dengan pemeriksaan
sediaan darah sebanyak 37 kasus dengan kesakitan malaria (Annual
Paralcite Incidence) sebesar 0,3 per 1.000 penduduk. Hal tersebut dapat
dilihat pada grafik berikut :
Grafik.3.9
Distribusi Frekuensi Kasus Malaria menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
10.Filariasis
Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit berupa
cacing filarial, yang terdiri dari 3 spesies yaitu Wucherreria bancrofti,
Brugia Malayi, dan Brugia Timori. Penyakit ini menginfeksi jaringan
Mercu Talunan Kabupaten
41 374
41 366
3 37
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 28
limfe (getah bening). Filariasis menular melalui gigitan nyamuk yang
mengandung cacing filarial dalam tubuhnya. Dalam tubuh manusia, cacing
tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap menjadi jaringan
limfe sehingga menyebabkan pembengkakan di kaki, tungkai, payudar,
lengan dan organ genityal.
Pada tahun 2012 -2013 berdasarkan hasil laporan data seksi P2P
pada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan tidak ditemukan adanya
kasus filariasis.
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 29
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Upaya
kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan peroranagan
mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pembatasan dan pemulihan
kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan.
Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan
oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan dimasyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup
upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan
penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan
lingkungan dan pengendalian sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat,
kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan,
pengamanan penggunaan zat aditif dalam makanan dan minuman,
pengamanan narkotika, psikotropika, zat aditif dan bahan berbahaya, serta
penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.
A. PELAYANAN KESEHATAN
Upaya pelayanan kesehatan merupakan langkah awal yang sangat
penting dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat
dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat,
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 30
diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat
diatasi. UU No 36 tahun 2009 tentang kesehatan mengamanatkan bahwa
upaya kesehatan ibu ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga
mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta
mengurangi angka kamatian ibu.
Upaya pemeliharaan kesehatan bayi dan anak harus ditujukan
untuk mempersiapkan generasi akan dating yang sehat, cerdas,
berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak.
Upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak Janis masih dalam
kandungan, dilahirkan, setelah dilahirkan dan sampai berusia 18 tahun.
Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas
pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4
Upaya kesehatan ibu hamil diwujudkan dalam pemberian pelayanan
antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama kehamilan, dengan
distribusi waktu minimal 1 kali pada trisemester pertama, 1 kali pada
trisemester kedua dan 2 kali pada trisemester ketiga.
Hasil pencapaian upaya kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan
menggunakan indikator Cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah ibu
hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali,
dibandingkan dengan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada
kurun waktu satu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil
yang telah memperoleh palayanan antenatal sesuai dengan standar
paling sedikit 4 kali sesuai jadwal yang dianjurkan, dibandingkan dengan
sasaran ibu hamil disatu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun.
Indikator tersebut memperlihatkan akses pelayanan kesehatan terhadap
ibu hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan
kehamilannya ketenaga kesehatan.
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 31
Gambar berikut memperlihatkan jumlah kunjungan K1 dan K4 ibu
hamil pada tahun 2013 di Kabupaten Solok Selatan.
Grafik.4.1
Jumlah Kunjungan Ibu Hamil (K1 dan K4)
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.1. diatas dapat dilihat bahwa jumlah ibu hamil
sebanyak 3.435 orang, dengan cakupan K1 sebesar 97,4% dan K4
sebesar 79,3%. Hal ini terjadi peningkatan jika dibandingkan dari Tahun
2012 (cakupan kunjungan K1 94,5% dan K4 sebesar 67,9%).
Berbagai program dan kegiatan telah dilaksanakan untuk
meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan kepada
masyarakat hingga ke jorong-jorong, termasuk untuk meningkatkan
cakupan pelayanan antenatal. Dari segi sarana dan fasilitas pelayanan
kesehatan sampai akhir tahun 2012, terdapat 8 puskesmas dan 43 pustu.
Dengan demikian rasio puskesmas dan pustu terhadap jumlah penduduk
sudah melampaui rasuio ideal seperti untuk puskesmas 1 : 30.000
penduduk dan pustu 1 : 5000 penduduk. Demikian pula dengan Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) seperti posyandu.
88,595,2
102,9
76,9
89,280,5
PakanRabaa
MuaraLabuh
LubukGadang
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 31
Gambar berikut memperlihatkan jumlah kunjungan K1 dan K4 ibu
hamil pada tahun 2013 di Kabupaten Solok Selatan.
Grafik.4.1
Jumlah Kunjungan Ibu Hamil (K1 dan K4)
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.1. diatas dapat dilihat bahwa jumlah ibu hamil
sebanyak 3.435 orang, dengan cakupan K1 sebesar 97,4% dan K4
sebesar 79,3%. Hal ini terjadi peningkatan jika dibandingkan dari Tahun
2012 (cakupan kunjungan K1 94,5% dan K4 sebesar 67,9%).
Berbagai program dan kegiatan telah dilaksanakan untuk
meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan kepada
masyarakat hingga ke jorong-jorong, termasuk untuk meningkatkan
cakupan pelayanan antenatal. Dari segi sarana dan fasilitas pelayanan
kesehatan sampai akhir tahun 2012, terdapat 8 puskesmas dan 43 pustu.
Dengan demikian rasio puskesmas dan pustu terhadap jumlah penduduk
sudah melampaui rasuio ideal seperti untuk puskesmas 1 : 30.000
penduduk dan pustu 1 : 5000 penduduk. Demikian pula dengan Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) seperti posyandu.
102,995,7
85,293,2
117,1 115,8
80,5
59,869,1
89,3
68,7
84,2
LubukGadang
Bidar Alam Abai PakanSalasa
Mercu Talunan
% K1 % K4
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 31
Gambar berikut memperlihatkan jumlah kunjungan K1 dan K4 ibu
hamil pada tahun 2013 di Kabupaten Solok Selatan.
Grafik.4.1
Jumlah Kunjungan Ibu Hamil (K1 dan K4)
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.1. diatas dapat dilihat bahwa jumlah ibu hamil
sebanyak 3.435 orang, dengan cakupan K1 sebesar 97,4% dan K4
sebesar 79,3%. Hal ini terjadi peningkatan jika dibandingkan dari Tahun
2012 (cakupan kunjungan K1 94,5% dan K4 sebesar 67,9%).
Berbagai program dan kegiatan telah dilaksanakan untuk
meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan kepada
masyarakat hingga ke jorong-jorong, termasuk untuk meningkatkan
cakupan pelayanan antenatal. Dari segi sarana dan fasilitas pelayanan
kesehatan sampai akhir tahun 2012, terdapat 8 puskesmas dan 43 pustu.
Dengan demikian rasio puskesmas dan pustu terhadap jumlah penduduk
sudah melampaui rasuio ideal seperti untuk puskesmas 1 : 30.000
penduduk dan pustu 1 : 5000 penduduk. Demikian pula dengan Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) seperti posyandu.
115,8
97,4
84,279,3
Talunan Kabupaten
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 32
2. Pertolongan oleh Tenaga Kesehatan
Upaya kesehatan ibu bersalin diwujudkan dalam upaya mendorong
agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih dan
dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pencapaian upaya kesehatan
ibu bersalin diukur melalui indicator persentase persalinan ditolong
tenaga kesehatan terlatih.
Grafik.4.2
Cakupan Ibu Bersalin yang Ditolong Tenaga Kesehatan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.2 diatas dapat dilihat bahwa Ibu bersalin yang
ditangani oleh tenaga kesehatan sebesar 75,4%. Hal ini dapat dikatakan
bahwa terjadi peningkatan dari Tahun 2012 (66,5%).
3. Pelayanan Nifas
Nifas adalah periode mulai dari 6 jam sampai dengan 42 hari pasca
persalinan. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan
pada ibu nifas sesuai standar, yang dilakukan sekurang-kurangnya 3
(tiga) kali sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada 6 jam sampai dengan
3 hari pasca persalinan, pada hari ke 4 sampai dengan hari ke 28 pasca
persalinan, dan pada hari ke 29 sampai dengan hari ke 42 pasca
persalinan.
514 644870
79,0 87,4 79,0
PakanRabaa
MuaraLabuh
LubukGadang
Jumlah Ibu Bersalin
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 32
2. Pertolongan oleh Tenaga Kesehatan
Upaya kesehatan ibu bersalin diwujudkan dalam upaya mendorong
agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih dan
dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pencapaian upaya kesehatan
ibu bersalin diukur melalui indicator persentase persalinan ditolong
tenaga kesehatan terlatih.
Grafik.4.2
Cakupan Ibu Bersalin yang Ditolong Tenaga Kesehatan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.2 diatas dapat dilihat bahwa Ibu bersalin yang
ditangani oleh tenaga kesehatan sebesar 75,4%. Hal ini dapat dikatakan
bahwa terjadi peningkatan dari Tahun 2012 (66,5%).
3. Pelayanan Nifas
Nifas adalah periode mulai dari 6 jam sampai dengan 42 hari pasca
persalinan. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan
pada ibu nifas sesuai standar, yang dilakukan sekurang-kurangnya 3
(tiga) kali sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada 6 jam sampai dengan
3 hari pasca persalinan, pada hari ke 4 sampai dengan hari ke 28 pasca
persalinan, dan pada hari ke 29 sampai dengan hari ke 42 pasca
persalinan.
870
264 297 338 207 15179,0 68,6 43,4 66,3 79,7
LubukGadang
Bidar Alam Abai PakanSalasa
Mercu Talunan
Jumlah Ibu Bersalin % Ibu Bersalin ditangani Nakes
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 32
2. Pertolongan oleh Tenaga Kesehatan
Upaya kesehatan ibu bersalin diwujudkan dalam upaya mendorong
agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih dan
dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pencapaian upaya kesehatan
ibu bersalin diukur melalui indicator persentase persalinan ditolong
tenaga kesehatan terlatih.
Grafik.4.2
Cakupan Ibu Bersalin yang Ditolong Tenaga Kesehatan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.2 diatas dapat dilihat bahwa Ibu bersalin yang
ditangani oleh tenaga kesehatan sebesar 75,4%. Hal ini dapat dikatakan
bahwa terjadi peningkatan dari Tahun 2012 (66,5%).
3. Pelayanan Nifas
Nifas adalah periode mulai dari 6 jam sampai dengan 42 hari pasca
persalinan. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan
pada ibu nifas sesuai standar, yang dilakukan sekurang-kurangnya 3
(tiga) kali sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada 6 jam sampai dengan
3 hari pasca persalinan, pada hari ke 4 sampai dengan hari ke 28 pasca
persalinan, dan pada hari ke 29 sampai dengan hari ke 42 pasca
persalinan.
151
3.285
81,5 75,4
Talunan Kabupaten
% Ibu Bersalin ditangani Nakes
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 33
Jenis pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi :
- Pemeriksaan tanda fital (tekanan darah, nadi, nafas dan suhu)
- Pemeriksaan tinggi puncak rahim (fundus uteri)
- Pemeriksaan lokhia dan cairan per vaginam lani
- Pemeriksaan payudara dan pemberian anjuran ASI Eksklusif
- Pemberian komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kesehatan
ibu nifas dan bayi baru lahir, termasuk keluarga berencana
- Pelayanan keluarga berencana pasca persalinan
Pencapaian upaya kesehatan ibu nifas diukur memalui indicator
cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas. Berdasarkan hasil laporan dari
seksi Kesehatan Ibu dan Anak pada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok
Selatan Tahun 2013 dapat dilihat sebagai berikut :
Grafik.4.3
Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (Kf-3)
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.3 diatas dapat dilihat bahwa pencapaian pelayanan
Ibu Nifas di Kabupaten Solok Selatan pada Tahun 2013 sebesar 72,8%,
jika dibandingkan dari Tahun 2012 (52,7%) maka terjadi peningkatan.
514 644870
65,2 79,0 76,9
PakanRabaa
MuaraLabuh
LubukGadang
Jumlah Ibu Nifas
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 33
Jenis pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi :
- Pemeriksaan tanda fital (tekanan darah, nadi, nafas dan suhu)
- Pemeriksaan tinggi puncak rahim (fundus uteri)
- Pemeriksaan lokhia dan cairan per vaginam lani
- Pemeriksaan payudara dan pemberian anjuran ASI Eksklusif
- Pemberian komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kesehatan
ibu nifas dan bayi baru lahir, termasuk keluarga berencana
- Pelayanan keluarga berencana pasca persalinan
Pencapaian upaya kesehatan ibu nifas diukur memalui indicator
cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas. Berdasarkan hasil laporan dari
seksi Kesehatan Ibu dan Anak pada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok
Selatan Tahun 2013 dapat dilihat sebagai berikut :
Grafik.4.3
Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (Kf-3)
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.3 diatas dapat dilihat bahwa pencapaian pelayanan
Ibu Nifas di Kabupaten Solok Selatan pada Tahun 2013 sebesar 72,8%,
jika dibandingkan dari Tahun 2012 (52,7%) maka terjadi peningkatan.
870
264 297 338 207 15176,9 83,0 45,5 66,3 85,5
LubukGadang
BidarAlam
Abai PakanSalasa
Mercu Talunan
Jumlah Ibu Nifas % Ibu Nifas mendapat Yankes
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 33
Jenis pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi :
- Pemeriksaan tanda fital (tekanan darah, nadi, nafas dan suhu)
- Pemeriksaan tinggi puncak rahim (fundus uteri)
- Pemeriksaan lokhia dan cairan per vaginam lani
- Pemeriksaan payudara dan pemberian anjuran ASI Eksklusif
- Pemberian komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kesehatan
ibu nifas dan bayi baru lahir, termasuk keluarga berencana
- Pelayanan keluarga berencana pasca persalinan
Pencapaian upaya kesehatan ibu nifas diukur memalui indicator
cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas. Berdasarkan hasil laporan dari
seksi Kesehatan Ibu dan Anak pada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok
Selatan Tahun 2013 dapat dilihat sebagai berikut :
Grafik.4.3
Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (Kf-3)
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.3 diatas dapat dilihat bahwa pencapaian pelayanan
Ibu Nifas di Kabupaten Solok Selatan pada Tahun 2013 sebesar 72,8%,
jika dibandingkan dari Tahun 2012 (52,7%) maka terjadi peningkatan.
151
3.285
81,5 72,8
Talunan Kabupaten
% Ibu Nifas mendapat Yankes
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 34
Grafik.4.4
Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
4. Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil
Grafik.4.5
Persentase Cakupan Imunisasi TT pada Bumil
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
5. Ibu Hamil yang mendapatkan Tablet Fe
Anemia gizi adalah rendahnya kadar haemoglobin (Hb) dalam
darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk
pembentukan Hb tersebut. Umumnya anemia disebabkan karena
kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut anemia kekurangan zat besi.
Cakupan pemberian tablet Fe terkait erat dengan pelayanan antenatal
care (ANC). Analisis cakupan K4 dengan pemberian tablet Fe3
PakanRabaa
Ibu Bersalin/Nifas 514
% Mendapat VIT A 81,52
PakanRabaa
MuaraLabuh
Ibu Hamil 537 673
% TT2+ 98,88 117,09
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 34
Grafik.4.4
Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
4. Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil
Grafik.4.5
Persentase Cakupan Imunisasi TT pada Bumil
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
5. Ibu Hamil yang mendapatkan Tablet Fe
Anemia gizi adalah rendahnya kadar haemoglobin (Hb) dalam
darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk
pembentukan Hb tersebut. Umumnya anemia disebabkan karena
kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut anemia kekurangan zat besi.
Cakupan pemberian tablet Fe terkait erat dengan pelayanan antenatal
care (ANC). Analisis cakupan K4 dengan pemberian tablet Fe3
PakanRabaa
MuaraLabuh
LubukGadang
BidarAlam Abai Pakan
Salasa Mercu
514 644 870 264 297 338 207
81,52 77,48 80,23 87,88 72,39 71,60 84,54
MuaraLabuh
LubukGadang
BidarAlam Abai Pakan
Salasa Mercu Talunan
673 909 276 311 354 217
117,09 42,68 60,14 86,17 38,98 86,18 165,19
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 34
Grafik.4.4
Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
4. Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil
Grafik.4.5
Persentase Cakupan Imunisasi TT pada Bumil
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
5. Ibu Hamil yang mendapatkan Tablet Fe
Anemia gizi adalah rendahnya kadar haemoglobin (Hb) dalam
darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk
pembentukan Hb tersebut. Umumnya anemia disebabkan karena
kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut anemia kekurangan zat besi.
Cakupan pemberian tablet Fe terkait erat dengan pelayanan antenatal
care (ANC). Analisis cakupan K4 dengan pemberian tablet Fe3
Mercu Talunan Kabupaten
207 151 3.285
84,54 104,64 80,30
Talunan Kabupaten
158 3.435
165,19 79,39
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 35
menunjukkan bahwa tingginya capaian K4 pada ibu hamil salah satunya
didukung dengan tingginya cakupan pemberian tablet Fe3 pada ibu hamil.
Cakupan pemberian tablet Fe di Kabupaten Solok Selatan pada tahun
2013, sebagaimana dapat dilihat pada gambar berikut :
Grafik.4.6
Persentase Cakupan Bumil yang Mendapastkan Tablet FE 1 dan FE 3
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.6 diatas dapat dilihat bahwa cakupan pemberian
Tablet FE 3 pada Ibu hamil mencapai 66,06% di Tahun 2013, jika
dibandingkan dari Tahun 2012 (76,44%) maka terjadi penurunan.
6. Komplikasi Kebidanan yang ditangani
Komplikasi maternal adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin,
ibu nifas dan atau janin dalam kandungan, baik langsung maupun tidak
langsung, termasuk penyakit menular dan tidak menular yang dapat
mengancam jiwa ibu dan atau janin, yang tidak disebabkan oleh
trauma/kecelakaan. Pencegahan dan penanganan komplikasi maternal
adalah pleyanan kepada ibu dengan komplikasi maternal untuk
mendapatkan perlindungan/ pencegahan dan penanganan definitive
91,0698,22
36,52
76,72
90,49
36,63
PakanRabaa
MuaraLabuh
LubukGadang
% FE 1 (30 tablet)
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 35
menunjukkan bahwa tingginya capaian K4 pada ibu hamil salah satunya
didukung dengan tingginya cakupan pemberian tablet Fe3 pada ibu hamil.
Cakupan pemberian tablet Fe di Kabupaten Solok Selatan pada tahun
2013, sebagaimana dapat dilihat pada gambar berikut :
Grafik.4.6
Persentase Cakupan Bumil yang Mendapastkan Tablet FE 1 dan FE 3
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.6 diatas dapat dilihat bahwa cakupan pemberian
Tablet FE 3 pada Ibu hamil mencapai 66,06% di Tahun 2013, jika
dibandingkan dari Tahun 2012 (76,44%) maka terjadi penurunan.
6. Komplikasi Kebidanan yang ditangani
Komplikasi maternal adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin,
ibu nifas dan atau janin dalam kandungan, baik langsung maupun tidak
langsung, termasuk penyakit menular dan tidak menular yang dapat
mengancam jiwa ibu dan atau janin, yang tidak disebabkan oleh
trauma/kecelakaan. Pencegahan dan penanganan komplikasi maternal
adalah pleyanan kepada ibu dengan komplikasi maternal untuk
mendapatkan perlindungan/ pencegahan dan penanganan definitive
36,52
100
83,28
67,51
81,57
100
36,63
97,83
49,5256,50
68,20
90,51
LubukGadang
BidarAlam
Abai PakanSalasa
Mercu Talunan
% FE 1 (30 tablet) % FE 3 (90 Tablet)
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 35
menunjukkan bahwa tingginya capaian K4 pada ibu hamil salah satunya
didukung dengan tingginya cakupan pemberian tablet Fe3 pada ibu hamil.
Cakupan pemberian tablet Fe di Kabupaten Solok Selatan pada tahun
2013, sebagaimana dapat dilihat pada gambar berikut :
Grafik.4.6
Persentase Cakupan Bumil yang Mendapastkan Tablet FE 1 dan FE 3
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.6 diatas dapat dilihat bahwa cakupan pemberian
Tablet FE 3 pada Ibu hamil mencapai 66,06% di Tahun 2013, jika
dibandingkan dari Tahun 2012 (76,44%) maka terjadi penurunan.
6. Komplikasi Kebidanan yang ditangani
Komplikasi maternal adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin,
ibu nifas dan atau janin dalam kandungan, baik langsung maupun tidak
langsung, termasuk penyakit menular dan tidak menular yang dapat
mengancam jiwa ibu dan atau janin, yang tidak disebabkan oleh
trauma/kecelakaan. Pencegahan dan penanganan komplikasi maternal
adalah pleyanan kepada ibu dengan komplikasi maternal untuk
mendapatkan perlindungan/ pencegahan dan penanganan definitive
100
75,43
90,51
66,06
Talunan Kabupaten
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 36
sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan
dasar dan rujukan.
Upaya pencegahan dan penanganan komplikasi meternal diukur
melalui indikator cakupan penanganan komplikasi maternal.
Grafik.4.7
Distribusi Frekuensi Penanganan Komplikasi pada Bumil dan Neonatal
Menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Berdasarkan grafik 4.7 diatas dapat dilihat pada Tahun 2013 di
Kabupaten Solok Selatan bahwa dari jumlah Bumil ditemukan sebanyak
41 Risti/Komplikasi maka yang ditangani sebesar 100%. Mengingat
bahwa setiap ibu hamil/ bersalin/ nifas berisiko mengalami komplikasi,
maka mereka perlu mempunyai akses terhadap pelayanan
kegawatdaruratan maternal/ obstetric.
Terdapat tiga jenis area intervensi yang dilakukan untuk
menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan neonatal melalui : 1)
peningkatan pelayanan antenatal yang mempu mendeteksi dan
menangani kasus risiko tinggi secara memadai, 2) pertolongan
persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga kesehatan terampil, 3)
pelayanan emergensi obstetric dan neonatal dasar (poned) dan
komprhensif (ponek) yang dapat dijangkau.
41
Bumil Risti/Komplikasiditemukan
% Bumil Risti/Komplikasiyang ditangani
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 36
sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan
dasar dan rujukan.
Upaya pencegahan dan penanganan komplikasi meternal diukur
melalui indikator cakupan penanganan komplikasi maternal.
Grafik.4.7
Distribusi Frekuensi Penanganan Komplikasi pada Bumil dan Neonatal
Menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Berdasarkan grafik 4.7 diatas dapat dilihat pada Tahun 2013 di
Kabupaten Solok Selatan bahwa dari jumlah Bumil ditemukan sebanyak
41 Risti/Komplikasi maka yang ditangani sebesar 100%. Mengingat
bahwa setiap ibu hamil/ bersalin/ nifas berisiko mengalami komplikasi,
maka mereka perlu mempunyai akses terhadap pelayanan
kegawatdaruratan maternal/ obstetric.
Terdapat tiga jenis area intervensi yang dilakukan untuk
menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan neonatal melalui : 1)
peningkatan pelayanan antenatal yang mempu mendeteksi dan
menangani kasus risiko tinggi secara memadai, 2) pertolongan
persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga kesehatan terampil, 3)
pelayanan emergensi obstetric dan neonatal dasar (poned) dan
komprhensif (ponek) yang dapat dijangkau.
100
23
% Bumil Risti/Komplikasiyang ditangani
Neonatal Komplikasiditemukan
% PenangananKomplikasi Neonatal
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 36
sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan
dasar dan rujukan.
Upaya pencegahan dan penanganan komplikasi meternal diukur
melalui indikator cakupan penanganan komplikasi maternal.
Grafik.4.7
Distribusi Frekuensi Penanganan Komplikasi pada Bumil dan Neonatal
Menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Berdasarkan grafik 4.7 diatas dapat dilihat pada Tahun 2013 di
Kabupaten Solok Selatan bahwa dari jumlah Bumil ditemukan sebanyak
41 Risti/Komplikasi maka yang ditangani sebesar 100%. Mengingat
bahwa setiap ibu hamil/ bersalin/ nifas berisiko mengalami komplikasi,
maka mereka perlu mempunyai akses terhadap pelayanan
kegawatdaruratan maternal/ obstetric.
Terdapat tiga jenis area intervensi yang dilakukan untuk
menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan neonatal melalui : 1)
peningkatan pelayanan antenatal yang mempu mendeteksi dan
menangani kasus risiko tinggi secara memadai, 2) pertolongan
persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga kesehatan terampil, 3)
pelayanan emergensi obstetric dan neonatal dasar (poned) dan
komprhensif (ponek) yang dapat dijangkau.
100
% PenangananKomplikasi Neonatal
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 37
Selain itu dilakukan pula upaya kegiatan Audit Maternal Perinatal
(AMP), yang merupakan upaya dalam penilaian pelaksanaan serta
peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir melalui
pembahasan kasus kematian ibu atau bayi baru lahir sejak di level
masyarakat sampai di level fasilitas pelayanan kesehatan.
7. Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani
Neonatal komplikasi adalah neonates dengan penyakit dan atau
kelainan yang dapat menyebabkan kecacatan dan atau kematian, seperti
asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma
lahir, BBLR, sindroma gangguan pernafasan, dan kelainan kengenital
maupun yang termasuk klasifikasi kuning pada pemeriksaan dengan
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM).
Adapun penanganan neonatus komplikasi adalah neonates sakit
dan atau neonates dengan kelainan yang mendapat pelayanan sesuai
standar oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan atau perawat) baik di
rumah, sarana pelayanan kesehatan dasar maupun sarana pelayanan
kesehatan rujukan. Pelayanan sesuai standar antara lain sesuai dengan
standar MTBM, manajemen asfeksia bayi baru lahir, manajemen bayi
lahir berat rendah, pedoman pelayanan neonatal esensial di tingkat
pelayanan kesehatan dasar, PONED, PONEK atau standar operasional
pelayanan lainnya.
Dari grafik 4.7 dapat dilahat bahwa cakupan penanganan Neonatal
Komplikasi di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 berdasarkan jumlah
Neonatal yang komplikasi ditemukan sebanyak 23 orang dan ditangani
sebesar 100%.
8. Peserta KB Aktif dan Baru
Tingkat pencapaian pelayanan Keluarga Berencana dapat dilihat
dari cakupan Pasangan Uisa Subur (PUS) yang sedang menggunakan
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 38
alat/metode kontrasepsi (KB Aktif), cakupan pesera KB yang baru
menggunakan alat/metode kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan jenis
kontrasepsi yang digunakan akseptor, dapat dilihat pada grafik berikut
ini :
Grafik.4.8
Distribusi Frekuensi Persentase Peserta KB baru dan KB Aktif
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Pada grafik 4.8 diatas dapat dilihat bahwa dari jumlah Pasangan
Usia Subur (27.958) di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 didapatkan
bahwa peserta KB Aktif sebesar 79,4%. Jika dibandingkan dari Tahun
2012 (18,9%) maka dapat dikatakan terjadi peningkatan.
9. Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR)
Bayi yang baru lahir seharusnya ditimbang, hal ini untuk dapat
melihat salah satu status kesehatan pada bayi yang baru lahir.
Diharapkan bayi yang baru lahir dengan berat lebih dari 2500 gram. Hal
ini sangat berpengaruh terhadapat ibu hamil selama kehamilannya
menjaga janin, tentunya dari segi kesehatan.
Pada Tahun 2013 di Kabupaten Solok Selatan terdapat jumlah bayi
berat lahir rendah sebesar 0,7% (20 bayi) dari kelahiran hidup.
Sebagaimana terlihat pada grafik 4.10 berikut :
PakanRabaa
PUS 4.809
% Peserta KB Baru 13,9
%Peserta KB Aktif 103,8
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 38
alat/metode kontrasepsi (KB Aktif), cakupan pesera KB yang baru
menggunakan alat/metode kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan jenis
kontrasepsi yang digunakan akseptor, dapat dilihat pada grafik berikut
ini :
Grafik.4.8
Distribusi Frekuensi Persentase Peserta KB baru dan KB Aktif
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Pada grafik 4.8 diatas dapat dilihat bahwa dari jumlah Pasangan
Usia Subur (27.958) di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 didapatkan
bahwa peserta KB Aktif sebesar 79,4%. Jika dibandingkan dari Tahun
2012 (18,9%) maka dapat dikatakan terjadi peningkatan.
9. Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR)
Bayi yang baru lahir seharusnya ditimbang, hal ini untuk dapat
melihat salah satu status kesehatan pada bayi yang baru lahir.
Diharapkan bayi yang baru lahir dengan berat lebih dari 2500 gram. Hal
ini sangat berpengaruh terhadapat ibu hamil selama kehamilannya
menjaga janin, tentunya dari segi kesehatan.
Pada Tahun 2013 di Kabupaten Solok Selatan terdapat jumlah bayi
berat lahir rendah sebesar 0,7% (20 bayi) dari kelahiran hidup.
Sebagaimana terlihat pada grafik 4.10 berikut :
PakanRabaa
MuaraLabuh
LubukGadang
BidarAlam Abai Pakan
Salasa Mercu
4.809 5.464 6.677 2.421 2.362 3.118 1.491
13,9 16,6 13,3 7,9 9,2 9,7 1,5
103,8 82,5 68,2 109,5 87,3 76,1 48,0
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 38
alat/metode kontrasepsi (KB Aktif), cakupan pesera KB yang baru
menggunakan alat/metode kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan jenis
kontrasepsi yang digunakan akseptor, dapat dilihat pada grafik berikut
ini :
Grafik.4.8
Distribusi Frekuensi Persentase Peserta KB baru dan KB Aktif
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Pada grafik 4.8 diatas dapat dilihat bahwa dari jumlah Pasangan
Usia Subur (27.958) di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 didapatkan
bahwa peserta KB Aktif sebesar 79,4%. Jika dibandingkan dari Tahun
2012 (18,9%) maka dapat dikatakan terjadi peningkatan.
9. Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR)
Bayi yang baru lahir seharusnya ditimbang, hal ini untuk dapat
melihat salah satu status kesehatan pada bayi yang baru lahir.
Diharapkan bayi yang baru lahir dengan berat lebih dari 2500 gram. Hal
ini sangat berpengaruh terhadapat ibu hamil selama kehamilannya
menjaga janin, tentunya dari segi kesehatan.
Pada Tahun 2013 di Kabupaten Solok Selatan terdapat jumlah bayi
berat lahir rendah sebesar 0,7% (20 bayi) dari kelahiran hidup.
Sebagaimana terlihat pada grafik 4.10 berikut :
Mercu Talunan Kabupaten
1.491 1.616 27.958
1,5 0,0 11,4
48,0 20,9 79,4
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 39
Grafik.4.9
Distribusi Frekuensi Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
10.Cakupan Kunjungan Neonatus
Neonatus atau bayi baru lahir (0-28 hari) merupakan kelompok
umur yang memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya
kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain
dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di
fasilitas kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar
pada kunjungan bayi baru lahir.
Pelayanan kesehatan neonatal sesuai standar adalah pelayanan
kesehatan neonatal saat lahir dan pelayanan kesehatan saat kunjungan
neonatus sebanyak 3 kali. Pelayanan yang diberikan saat kunjungan
neonatus adalah pemeriksaan sesuai standar Manajemen Terpadu Bayi
Muda (MTBM) dan konseling perawatan bayi baru lahir termasuk
pemberian ASI Eksklusif dan perawatan tali pusat. Untuk kunjungan
neonata pertama (KN 1), juga dilakukan pemberian vitamin K1 injeksi
dam pemberian imunisasi hepatitis B0 bila belum diberikan pada saat
lahir.
417554
738
0,7 0 0,8
PakanRabaa
MuaraLabuh
LubukGadang
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 39
Grafik.4.9
Distribusi Frekuensi Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
10.Cakupan Kunjungan Neonatus
Neonatus atau bayi baru lahir (0-28 hari) merupakan kelompok
umur yang memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya
kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain
dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di
fasilitas kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar
pada kunjungan bayi baru lahir.
Pelayanan kesehatan neonatal sesuai standar adalah pelayanan
kesehatan neonatal saat lahir dan pelayanan kesehatan saat kunjungan
neonatus sebanyak 3 kali. Pelayanan yang diberikan saat kunjungan
neonatus adalah pemeriksaan sesuai standar Manajemen Terpadu Bayi
Muda (MTBM) dan konseling perawatan bayi baru lahir termasuk
pemberian ASI Eksklusif dan perawatan tali pusat. Untuk kunjungan
neonata pertama (KN 1), juga dilakukan pemberian vitamin K1 injeksi
dam pemberian imunisasi hepatitis B0 bila belum diberikan pada saat
lahir.
738
234 216 278 206 1270,8 2,1 0,9 1,1 0
LubukGadang
Bidar Alam Abai PakanSalasa
Mercu Talunan
Bayi Baru Lahir ditimbang % BBLR
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 39
Grafik.4.9
Distribusi Frekuensi Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
10.Cakupan Kunjungan Neonatus
Neonatus atau bayi baru lahir (0-28 hari) merupakan kelompok
umur yang memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya
kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain
dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di
fasilitas kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar
pada kunjungan bayi baru lahir.
Pelayanan kesehatan neonatal sesuai standar adalah pelayanan
kesehatan neonatal saat lahir dan pelayanan kesehatan saat kunjungan
neonatus sebanyak 3 kali. Pelayanan yang diberikan saat kunjungan
neonatus adalah pemeriksaan sesuai standar Manajemen Terpadu Bayi
Muda (MTBM) dan konseling perawatan bayi baru lahir termasuk
pemberian ASI Eksklusif dan perawatan tali pusat. Untuk kunjungan
neonata pertama (KN 1), juga dilakukan pemberian vitamin K1 injeksi
dam pemberian imunisasi hepatitis B0 bila belum diberikan pada saat
lahir.
127
2.770
0,8 0,7
Talunan Kabupaten
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 40
Selain KN 1, indikator yang menggambarkan pelayanan kesehatan
bagi neonatal adalah KN lengkap. Pada gambar berikut terlihat capaian
KN lengkap di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 sebagai berikut :
Grafik.4.10
Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.10 diatas dapat dilihat bahwa cakupan KN lengkap di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 mencapai 94,2% dan jika
dibandingkan dari Tahun 2012 ( sebesar 84,2%) maka dapat dikatakan
terjadi peningkatan.
11.Bayi yang Mendapat ASI Ekslusif
Cakupan pemberian ASI Eksklusif adalah jumlah bayi (0-6 bulan)
yang diberi ASI Eksklusif dibandingkan dengan jumlah bayi (ASI
Eksklusif ditambah dengan non ASI Eksklusif). Untuk cakupan pemberian
ASI Eksklusif pada bayi di Kabupaten Solok Selatan pada tahun 2013
mencapai 66,7%. Hal ini dapat dikatakan terjadi peningkatan dari Tahun
2012 (58,6%) sebagaimana dapat dilihat pada gambar berikut ini :
PakanRabaa
Bayi Lahir Hidup 417
% KN1 99,8
% KN Lengkap 99,5
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 40
Selain KN 1, indikator yang menggambarkan pelayanan kesehatan
bagi neonatal adalah KN lengkap. Pada gambar berikut terlihat capaian
KN lengkap di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 sebagai berikut :
Grafik.4.10
Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.10 diatas dapat dilihat bahwa cakupan KN lengkap di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 mencapai 94,2% dan jika
dibandingkan dari Tahun 2012 ( sebesar 84,2%) maka dapat dikatakan
terjadi peningkatan.
11.Bayi yang Mendapat ASI Ekslusif
Cakupan pemberian ASI Eksklusif adalah jumlah bayi (0-6 bulan)
yang diberi ASI Eksklusif dibandingkan dengan jumlah bayi (ASI
Eksklusif ditambah dengan non ASI Eksklusif). Untuk cakupan pemberian
ASI Eksklusif pada bayi di Kabupaten Solok Selatan pada tahun 2013
mencapai 66,7%. Hal ini dapat dikatakan terjadi peningkatan dari Tahun
2012 (58,6%) sebagaimana dapat dilihat pada gambar berikut ini :
PakanRabaa
MuaraLabuh
LubukGadang
BidarAlam Abai Pakan
Salasa Mercu
417 554 738 234 216 278 206
99,8 96,8 96,2 98,7 90,3 88,5 93,7
99,5 97,5 95,9 99,1 81,9 82,7 89,8
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 40
Selain KN 1, indikator yang menggambarkan pelayanan kesehatan
bagi neonatal adalah KN lengkap. Pada gambar berikut terlihat capaian
KN lengkap di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 sebagai berikut :
Grafik.4.10
Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.10 diatas dapat dilihat bahwa cakupan KN lengkap di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 mencapai 94,2% dan jika
dibandingkan dari Tahun 2012 ( sebesar 84,2%) maka dapat dikatakan
terjadi peningkatan.
11.Bayi yang Mendapat ASI Ekslusif
Cakupan pemberian ASI Eksklusif adalah jumlah bayi (0-6 bulan)
yang diberi ASI Eksklusif dibandingkan dengan jumlah bayi (ASI
Eksklusif ditambah dengan non ASI Eksklusif). Untuk cakupan pemberian
ASI Eksklusif pada bayi di Kabupaten Solok Selatan pada tahun 2013
mencapai 66,7%. Hal ini dapat dikatakan terjadi peningkatan dari Tahun
2012 (58,6%) sebagaimana dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Mercu Talunan Kabupaten
206 127 2.770
93,7 96,9 95,7
89,8 96,1 94,2
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 41
Grafik.4.11
Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Ekslusif
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Masih rendahnya capain pemberian ASI Eksklusif pada bayi
dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya :
a) Masih gencarnya pemasaran susu formula untuk bayi 0-6 bulan
yang tidak ada masalah medis
b) Masih banyaknya pemasaran susu formula yang ditujukan pada
bayi yang tidak punya masalah kesehatan
c) Masih banyaknya tenaga kesehatan yang belum peduli pada
pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan ASI Eksklusif
d) Masih terbatasnya tenaga konselor ASI
e) Belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi dan
kampanye terkait dengan pemberian ASI
12.Pelayanan Kesehatan pada Bayi
Pelayanan kesehatan bayi ditujukan pada bayi usia 29 hari – 11
bulan yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh
tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi klinis kesehatan (dokter,
bidan dan perawat) minimal 4 kali. Pelayanan ini meliputi pemberian
imunisasi dasar (BCG, DPT/HB 1-3, Polio 1-4, dan Campak), stimulasi
PakanRabaa
Bayi Usia 0-6 Bulan
% diberi ASI Eksklusif
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 41
Grafik.4.11
Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Ekslusif
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Masih rendahnya capain pemberian ASI Eksklusif pada bayi
dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya :
a) Masih gencarnya pemasaran susu formula untuk bayi 0-6 bulan
yang tidak ada masalah medis
b) Masih banyaknya pemasaran susu formula yang ditujukan pada
bayi yang tidak punya masalah kesehatan
c) Masih banyaknya tenaga kesehatan yang belum peduli pada
pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan ASI Eksklusif
d) Masih terbatasnya tenaga konselor ASI
e) Belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi dan
kampanye terkait dengan pemberian ASI
12.Pelayanan Kesehatan pada Bayi
Pelayanan kesehatan bayi ditujukan pada bayi usia 29 hari – 11
bulan yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh
tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi klinis kesehatan (dokter,
bidan dan perawat) minimal 4 kali. Pelayanan ini meliputi pemberian
imunisasi dasar (BCG, DPT/HB 1-3, Polio 1-4, dan Campak), stimulasi
PakanRabaa
MuaraLabuh
LubukGadang
BidarAlam Abai Pakan
Salasa Mercu
203 65 218 82 110 78 10
% diberi ASI Eksklusif 79,8 7,7 78,4 56,1 65,5 69,2 30
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 41
Grafik.4.11
Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Ekslusif
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Masih rendahnya capain pemberian ASI Eksklusif pada bayi
dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya :
a) Masih gencarnya pemasaran susu formula untuk bayi 0-6 bulan
yang tidak ada masalah medis
b) Masih banyaknya pemasaran susu formula yang ditujukan pada
bayi yang tidak punya masalah kesehatan
c) Masih banyaknya tenaga kesehatan yang belum peduli pada
pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan ASI Eksklusif
d) Masih terbatasnya tenaga konselor ASI
e) Belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi dan
kampanye terkait dengan pemberian ASI
12.Pelayanan Kesehatan pada Bayi
Pelayanan kesehatan bayi ditujukan pada bayi usia 29 hari – 11
bulan yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh
tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi klinis kesehatan (dokter,
bidan dan perawat) minimal 4 kali. Pelayanan ini meliputi pemberian
imunisasi dasar (BCG, DPT/HB 1-3, Polio 1-4, dan Campak), stimulasi
Mercu Talunan
Kabupaten
10 3 769
30 0 66,7
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 42
deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi, pemberian Vitamin A pada
bayi, dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi serta penyusluhan ASI
Eksklusif, MP-ASI dan lain-lain.
Indikator cakupan pelayanan kesehatan bayi merupakan penilaian
terhadap upaya peningkatan akses bayi memperoleh pelayanan
kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau
penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta
peningkatan kualitas hidup bayi. Pada gambar berikut menunjukkan
cakupan kunjungan bayi dengan pemberian imunisasi sampai dengan
campak telah mencapai 96,5%.
Grafik.4.12
Cakupan Pelayanan Kesehatan Kunjungan Bayi
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.12 diatas dapat dilihat bahwa Cakupan Pelayanan
Kesehatan Kunjungan Bayi di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
sebesar 53,4%. Hal ini dapat terjadi adanya pencatatan yang tidak
lengkap dan kunjungan bayi hanya pemberian Vaksin Campak saja,
sementara Kunjungan Lengkap pada Bayi meliputi : Pemberian Vaksin
510 638863
58,6 52,2
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 42
deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi, pemberian Vitamin A pada
bayi, dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi serta penyusluhan ASI
Eksklusif, MP-ASI dan lain-lain.
Indikator cakupan pelayanan kesehatan bayi merupakan penilaian
terhadap upaya peningkatan akses bayi memperoleh pelayanan
kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau
penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta
peningkatan kualitas hidup bayi. Pada gambar berikut menunjukkan
cakupan kunjungan bayi dengan pemberian imunisasi sampai dengan
campak telah mencapai 96,5%.
Grafik.4.12
Cakupan Pelayanan Kesehatan Kunjungan Bayi
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.12 diatas dapat dilihat bahwa Cakupan Pelayanan
Kesehatan Kunjungan Bayi di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
sebesar 53,4%. Hal ini dapat terjadi adanya pencatatan yang tidak
lengkap dan kunjungan bayi hanya pemberian Vaksin Campak saja,
sementara Kunjungan Lengkap pada Bayi meliputi : Pemberian Vaksin
863
262 295 335 205 14954,0 51,9 44,1 52,5 57,6
Bayi % Pelayanan Kesehatan Bayi
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 42
deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi, pemberian Vitamin A pada
bayi, dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi serta penyusluhan ASI
Eksklusif, MP-ASI dan lain-lain.
Indikator cakupan pelayanan kesehatan bayi merupakan penilaian
terhadap upaya peningkatan akses bayi memperoleh pelayanan
kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau
penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta
peningkatan kualitas hidup bayi. Pada gambar berikut menunjukkan
cakupan kunjungan bayi dengan pemberian imunisasi sampai dengan
campak telah mencapai 96,5%.
Grafik.4.12
Cakupan Pelayanan Kesehatan Kunjungan Bayi
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.12 diatas dapat dilihat bahwa Cakupan Pelayanan
Kesehatan Kunjungan Bayi di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
sebesar 53,4%. Hal ini dapat terjadi adanya pencatatan yang tidak
lengkap dan kunjungan bayi hanya pemberian Vaksin Campak saja,
sementara Kunjungan Lengkap pada Bayi meliputi : Pemberian Vaksin
149
3.257
53,7 53,4
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 43
campak, Pemantauan pertumbuhan, stimulasi deteksi intervensi dini
tumbuh kembang dan pemberian MP-ASI.
13.UCI
Indikator lain yang digunakan dalam mengukur keberhasilan
program imunisasi adalah cakupan imunisasi dasar lengkap. Universal
Child Imunization (UCI) merupakan gambaran suatu desa/ kelurahan
dimana dimana > 80% dari jumlah bayi (0-11 bulan) yang ada di desa/
kelurahan tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap. Capaian
imunisasi dasar lengkap atau UCI di Kabupaten Solok Selatan Tahun
2013 sebesar 79,2%.
Grafik.4.13
Cakupan Uviversal Child Imunization (UCI)
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
14.Cakupan Imunisasi Bayi
Pada saat pertama kali kuman (antigen) masuk kedalam tubuh,
maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut
dengan antibody. Pada umumnya reaksi pertama tubuh untuk membentuk
antibody tidak terlalu kuat, karena tubuh belum mempunyai pengalaman.
Tetapi pada reaksi selanjutnya tubuh sudah mempunyai memori untuk
41 40 37
90,2 90,0
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 43
campak, Pemantauan pertumbuhan, stimulasi deteksi intervensi dini
tumbuh kembang dan pemberian MP-ASI.
13.UCI
Indikator lain yang digunakan dalam mengukur keberhasilan
program imunisasi adalah cakupan imunisasi dasar lengkap. Universal
Child Imunization (UCI) merupakan gambaran suatu desa/ kelurahan
dimana dimana > 80% dari jumlah bayi (0-11 bulan) yang ada di desa/
kelurahan tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap. Capaian
imunisasi dasar lengkap atau UCI di Kabupaten Solok Selatan Tahun
2013 sebesar 79,2%.
Grafik.4.13
Cakupan Uviversal Child Imunization (UCI)
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
14.Cakupan Imunisasi Bayi
Pada saat pertama kali kuman (antigen) masuk kedalam tubuh,
maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut
dengan antibody. Pada umumnya reaksi pertama tubuh untuk membentuk
antibody tidak terlalu kuat, karena tubuh belum mempunyai pengalaman.
Tetapi pada reaksi selanjutnya tubuh sudah mempunyai memori untuk
37 26 37 24 11 10
73,0 88,5 83,845,8
63,6 70,0
JUMLAHDESA/KELURAHAN
% DESA/KEL UCI
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 43
campak, Pemantauan pertumbuhan, stimulasi deteksi intervensi dini
tumbuh kembang dan pemberian MP-ASI.
13.UCI
Indikator lain yang digunakan dalam mengukur keberhasilan
program imunisasi adalah cakupan imunisasi dasar lengkap. Universal
Child Imunization (UCI) merupakan gambaran suatu desa/ kelurahan
dimana dimana > 80% dari jumlah bayi (0-11 bulan) yang ada di desa/
kelurahan tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap. Capaian
imunisasi dasar lengkap atau UCI di Kabupaten Solok Selatan Tahun
2013 sebesar 79,2%.
Grafik.4.13
Cakupan Uviversal Child Imunization (UCI)
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
14.Cakupan Imunisasi Bayi
Pada saat pertama kali kuman (antigen) masuk kedalam tubuh,
maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut
dengan antibody. Pada umumnya reaksi pertama tubuh untuk membentuk
antibody tidak terlalu kuat, karena tubuh belum mempunyai pengalaman.
Tetapi pada reaksi selanjutnya tubuh sudah mempunyai memori untuk
10
226
70,0 79,2
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 44
mengenali antigen tersebut sehingga pembentukan antibody terjadi
dalam waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak.
Penyakit menular yang kerap dikenal sebagai penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu: difteri, tetanus, hepatitis B,
radang selaput otak, radang paru-paru, pertusis dan polio.
Imunisasi dasar pada bayi terdiri dari 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4
dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B, dan 1 dosis Campak, yang semuanya
merupakan lima program imunisasi dasar lengkap. Imunisasi campak
diberikan pada bayi umur 9-11 bulan dan merupakan imunisasi terakhir
yang diberikan kepada bayi diantara imunisasi wajib lainnya dan
imunisasi ini merupakan factor penting dalam mengurangi angka
kematian. Cakupan imunisasi campak di Kabupaten Solok Selatan tahun
2013 telah mencapai 96,5%, jika dibandingkan pada Tahun 2012 (93,2%)
terjadi peningkatan, sebagaimana dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik.4.14
Distribusi Frekuensi Cakupan Imunisasi DPT1+HB1, Campak dan Drop Out
pada Bayi Menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
PakanRabaa
MuaraLabuh
% DPT1+HB1 121,6
% Campak 120,6
% DO 0,81
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 44
mengenali antigen tersebut sehingga pembentukan antibody terjadi
dalam waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak.
Penyakit menular yang kerap dikenal sebagai penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu: difteri, tetanus, hepatitis B,
radang selaput otak, radang paru-paru, pertusis dan polio.
Imunisasi dasar pada bayi terdiri dari 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4
dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B, dan 1 dosis Campak, yang semuanya
merupakan lima program imunisasi dasar lengkap. Imunisasi campak
diberikan pada bayi umur 9-11 bulan dan merupakan imunisasi terakhir
yang diberikan kepada bayi diantara imunisasi wajib lainnya dan
imunisasi ini merupakan factor penting dalam mengurangi angka
kematian. Cakupan imunisasi campak di Kabupaten Solok Selatan tahun
2013 telah mencapai 96,5%, jika dibandingkan pada Tahun 2012 (93,2%)
terjadi peningkatan, sebagaimana dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik.4.14
Distribusi Frekuensi Cakupan Imunisasi DPT1+HB1, Campak dan Drop Out
pada Bayi Menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
PakanRabaa
MuaraLabuh
LubukGadang
BidarAlam Abai Pakan
Salasa Mercu Talunan
119,0 108,2 87,8 94,6 76,4 109,3
112,4 85,1 93,5 92,5 66,6 90,7
5,53 21,41 -6,52 2,15 12,89 16,96
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 44
mengenali antigen tersebut sehingga pembentukan antibody terjadi
dalam waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak.
Penyakit menular yang kerap dikenal sebagai penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu: difteri, tetanus, hepatitis B,
radang selaput otak, radang paru-paru, pertusis dan polio.
Imunisasi dasar pada bayi terdiri dari 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4
dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B, dan 1 dosis Campak, yang semuanya
merupakan lima program imunisasi dasar lengkap. Imunisasi campak
diberikan pada bayi umur 9-11 bulan dan merupakan imunisasi terakhir
yang diberikan kepada bayi diantara imunisasi wajib lainnya dan
imunisasi ini merupakan factor penting dalam mengurangi angka
kematian. Cakupan imunisasi campak di Kabupaten Solok Selatan tahun
2013 telah mencapai 96,5%, jika dibandingkan pada Tahun 2012 (93,2%)
terjadi peningkatan, sebagaimana dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik.4.14
Distribusi Frekuensi Cakupan Imunisasi DPT1+HB1, Campak dan Drop Out
pada Bayi Menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Mercu Talunan Kabupaten
109,3 110,1 106,4
100,7 96,5
16,96 8,54 9,32
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 45
Grafik.4.15
Distribusi Frekuensi Cakupan Imunisasi BCG, Polio dan Lengkap
menurut Puskesmas se- Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
15.Pemberian Vit A pada Bayi dan Balita
Tujuan pemberian kapsul Vitamin A adalah untuk menurunkan
prevalesi dan mencegah kekurangan Vitamin A (KVA) pada balita.
Kapsul Vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk mengatasi masalah
KVA pada masyarakat apabila cakupannya tinggi. Bukti lain menunjukkan
peranan Vitamin A dalam menurunkan angka kematian yaitu sekitar 30-
54 persen, maka selain untuk mencegah kebutaan, pentingnya vitamin A
saat ini lebih dikaitkan dengan kelangsungan hidup anak, kesehatan dan
pertumbuhan anak.
Sasaran pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi adalah bayi (6-11
bulan) diberikan kapsul vitamin A 100.000 SI, anak balita (12-59 bulan)
diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI, dan ibu nifas diberikan kapsul
vitamin A 200.000 SI, sehingga diharapkan bayinya akan memperoleh
vitamin A yang cukup ,melalui ASI. Pada bayi (0-11 bulan) diberikan
pada bulan Februari dan Agustus, dan untuk anak balita diberikan sekali
6 bulan secara serentak pada bulan Februari dan Agustus.
PakanRabaa
MuaraLabuh
% BCG 110,4 109,2
% POLIO4 114,5 116,1
% Lengkap 120,6 112,4
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 45
Grafik.4.15
Distribusi Frekuensi Cakupan Imunisasi BCG, Polio dan Lengkap
menurut Puskesmas se- Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
15.Pemberian Vit A pada Bayi dan Balita
Tujuan pemberian kapsul Vitamin A adalah untuk menurunkan
prevalesi dan mencegah kekurangan Vitamin A (KVA) pada balita.
Kapsul Vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk mengatasi masalah
KVA pada masyarakat apabila cakupannya tinggi. Bukti lain menunjukkan
peranan Vitamin A dalam menurunkan angka kematian yaitu sekitar 30-
54 persen, maka selain untuk mencegah kebutaan, pentingnya vitamin A
saat ini lebih dikaitkan dengan kelangsungan hidup anak, kesehatan dan
pertumbuhan anak.
Sasaran pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi adalah bayi (6-11
bulan) diberikan kapsul vitamin A 100.000 SI, anak balita (12-59 bulan)
diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI, dan ibu nifas diberikan kapsul
vitamin A 200.000 SI, sehingga diharapkan bayinya akan memperoleh
vitamin A yang cukup ,melalui ASI. Pada bayi (0-11 bulan) diberikan
pada bulan Februari dan Agustus, dan untuk anak balita diberikan sekali
6 bulan secara serentak pada bulan Februari dan Agustus.
MuaraLabuh
LubukGadang
BidarAlam Abai Pakan
Salasa Mercu Talunan
109,2 91,7 99,2 98,3 85,4 94,6
116,1 106,1 90,1 96,3 78,8 107,8
112,4 85,1 93,5 92,5 66,6 90,7
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 45
Grafik.4.15
Distribusi Frekuensi Cakupan Imunisasi BCG, Polio dan Lengkap
menurut Puskesmas se- Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
15.Pemberian Vit A pada Bayi dan Balita
Tujuan pemberian kapsul Vitamin A adalah untuk menurunkan
prevalesi dan mencegah kekurangan Vitamin A (KVA) pada balita.
Kapsul Vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk mengatasi masalah
KVA pada masyarakat apabila cakupannya tinggi. Bukti lain menunjukkan
peranan Vitamin A dalam menurunkan angka kematian yaitu sekitar 30-
54 persen, maka selain untuk mencegah kebutaan, pentingnya vitamin A
saat ini lebih dikaitkan dengan kelangsungan hidup anak, kesehatan dan
pertumbuhan anak.
Sasaran pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi adalah bayi (6-11
bulan) diberikan kapsul vitamin A 100.000 SI, anak balita (12-59 bulan)
diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI, dan ibu nifas diberikan kapsul
vitamin A 200.000 SI, sehingga diharapkan bayinya akan memperoleh
vitamin A yang cukup ,melalui ASI. Pada bayi (0-11 bulan) diberikan
pada bulan Februari dan Agustus, dan untuk anak balita diberikan sekali
6 bulan secara serentak pada bulan Februari dan Agustus.
Mercu Talunan Kabupaten
90,6 98,7
119,5 105,1
100,7 96,5
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 46
Grafik.4.16
Distribusi Frekuensi Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A
pada Bayi dan Balita di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.16 diatas dapat dilihat bahwa capaian pemberian
Vitamin A pada bayi dan balita di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
sebesar 98,66% pada bayi dan 79,75% pada Balita.
16.Pelayanan Anak Balita
Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan pada anak usia 12-59 bulan dalam
upaya meningkatkan kualitas hidup anak balita diantaranya adalah
melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan dan stimulasi
tumbuh kembang pada anak dengan menggunakan instrument SDIDTK,
pembinaan posyandu, pembinaan anak pra sekolah, dan konseling
keluarga pada kelas ibu balita dengan memanfaatkan buku KIA,
pemberian anak balita dengan pemberian ASI sampai 2 tahun, makanan
gizi seimbang dan vitamin A.
Cakupan pelayanan kesehatan anak balita dengan minimal 8 kali
mendapat pelayanan kesehatan di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2012
mencapai 19,1%, pada Tahun 2013 terjadi peningkatan yang sangat
signifikan sebesar 99,8%, sebagaimana terlihat pada grafik berikut ini :
100,65 100,05 100,04
81,34 84,95 80,82
PakanRabaa
MuaraLabuh
LubukGadang
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 46
Grafik.4.16
Distribusi Frekuensi Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A
pada Bayi dan Balita di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.16 diatas dapat dilihat bahwa capaian pemberian
Vitamin A pada bayi dan balita di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
sebesar 98,66% pada bayi dan 79,75% pada Balita.
16.Pelayanan Anak Balita
Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan pada anak usia 12-59 bulan dalam
upaya meningkatkan kualitas hidup anak balita diantaranya adalah
melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan dan stimulasi
tumbuh kembang pada anak dengan menggunakan instrument SDIDTK,
pembinaan posyandu, pembinaan anak pra sekolah, dan konseling
keluarga pada kelas ibu balita dengan memanfaatkan buku KIA,
pemberian anak balita dengan pemberian ASI sampai 2 tahun, makanan
gizi seimbang dan vitamin A.
Cakupan pelayanan kesehatan anak balita dengan minimal 8 kali
mendapat pelayanan kesehatan di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2012
mencapai 19,1%, pada Tahun 2013 terjadi peningkatan yang sangat
signifikan sebesar 99,8%, sebagaimana terlihat pada grafik berikut ini :
100,04 97,33 94,92 97,01 95,12 96,2080,82 82,90 77,29
63,5478,58 83,13
LubukGadang
BidarAlam
Abai PakanSalasa
Mercu Talunan
% Bayi 6-11 Bulan % Balita 6-59 Bulan
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 46
Grafik.4.16
Distribusi Frekuensi Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A
pada Bayi dan Balita di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.16 diatas dapat dilihat bahwa capaian pemberian
Vitamin A pada bayi dan balita di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
sebesar 98,66% pada bayi dan 79,75% pada Balita.
16.Pelayanan Anak Balita
Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan pada anak usia 12-59 bulan dalam
upaya meningkatkan kualitas hidup anak balita diantaranya adalah
melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan dan stimulasi
tumbuh kembang pada anak dengan menggunakan instrument SDIDTK,
pembinaan posyandu, pembinaan anak pra sekolah, dan konseling
keluarga pada kelas ibu balita dengan memanfaatkan buku KIA,
pemberian anak balita dengan pemberian ASI sampai 2 tahun, makanan
gizi seimbang dan vitamin A.
Cakupan pelayanan kesehatan anak balita dengan minimal 8 kali
mendapat pelayanan kesehatan di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2012
mencapai 19,1%, pada Tahun 2013 terjadi peningkatan yang sangat
signifikan sebesar 99,8%, sebagaimana terlihat pada grafik berikut ini :
96,20 98,6683,13 79,75
Talunan Kabupaten
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 47
Grafik.4.17Distrubsi Frekuensi Pelayanan Kesehatan Minimal 8 Kali
pada Anak Balita (12-59 Bulan) menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013.
17.Balita ditimbang
Cakupan penimbangan balita di Posyandu (D/S) merupakan
indicator yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada balita,
cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi serta
penanganan prevalensi gizi kurang pada balita.
Balita yang naik berat badannya adalah balita yang ditimbang di
Posyandu maupun diluar Posyandu yang berat badan balita tersebut naik
pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2012 cakupan D/S di Kabupaten
Solok Selatan baru mencapai 62,13%, sedangkan ditahun 2013 Cakupan
(D/S) sebesar 75,9%, sebagaimana yang terlihat pada gambar berikut ini
:
1854 23223138
118,7 98,7
Anak Balita 12-59 Bulan
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 47
Grafik.4.17Distrubsi Frekuensi Pelayanan Kesehatan Minimal 8 Kali
pada Anak Balita (12-59 Bulan) menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013.
17.Balita ditimbang
Cakupan penimbangan balita di Posyandu (D/S) merupakan
indicator yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada balita,
cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi serta
penanganan prevalensi gizi kurang pada balita.
Balita yang naik berat badannya adalah balita yang ditimbang di
Posyandu maupun diluar Posyandu yang berat badan balita tersebut naik
pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2012 cakupan D/S di Kabupaten
Solok Selatan baru mencapai 62,13%, sedangkan ditahun 2013 Cakupan
(D/S) sebesar 75,9%, sebagaimana yang terlihat pada gambar berikut ini
:
3138
951 1072 1220 749 54299 97,9 83 102,9 95,2
Anak Balita 12-59 Bulan % Mendapat Yankes (Minimal 8 Kali)
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 47
Grafik.4.17Distrubsi Frekuensi Pelayanan Kesehatan Minimal 8 Kali
pada Anak Balita (12-59 Bulan) menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013.
17.Balita ditimbang
Cakupan penimbangan balita di Posyandu (D/S) merupakan
indicator yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada balita,
cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi serta
penanganan prevalensi gizi kurang pada balita.
Balita yang naik berat badannya adalah balita yang ditimbang di
Posyandu maupun diluar Posyandu yang berat badan balita tersebut naik
pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2012 cakupan D/S di Kabupaten
Solok Selatan baru mencapai 62,13%, sedangkan ditahun 2013 Cakupan
(D/S) sebesar 75,9%, sebagaimana yang terlihat pada gambar berikut ini
:
542
11.848
80 99,8
% Mendapat Yankes (Minimal 8 Kali)
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 48
Grafik.4.18
Distrubsi Frekuensi Balita ditimbang Menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.18 diatas dapat dilihat bahwa dari jumlah balita yang
ditimbang di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 didapatkan Balita
yang masih di Bawah Garis Merah sebesar 0,8%.
18.Balita Gizi Buruk mendapat Perawatan
Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan
pencapaiannya dalam MDG’s adalah ststus gizi balita. Status gizi balita
dapat diukur berdasarkan umur, berat badan, dan tinggi badan. Variabel
umur, berat badan, dan tinggi badan ini disajikan dalam tiga indicator
antropometri, yaitu berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan
menurut umur (TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB).
Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara umum.
Indikator ini tidak memberikan indikasi tentang masalah gizi yang
sifatnya kronis ataupun akut karena berat badan berkorelasi positif
dengan umur dan tinggi badan. Dengan kata lain berat badan yang rendah
dapat disebabkan karena tubuh yang pendek (kronis) atau karena diare
atau penyakit infeksi lain (akut).
1.807 2.0653.026
1,1 0,9 0,3
PakanRabaa
MuaraLabuh
LubukGadang
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 48
Grafik.4.18
Distrubsi Frekuensi Balita ditimbang Menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.18 diatas dapat dilihat bahwa dari jumlah balita yang
ditimbang di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 didapatkan Balita
yang masih di Bawah Garis Merah sebesar 0,8%.
18.Balita Gizi Buruk mendapat Perawatan
Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan
pencapaiannya dalam MDG’s adalah ststus gizi balita. Status gizi balita
dapat diukur berdasarkan umur, berat badan, dan tinggi badan. Variabel
umur, berat badan, dan tinggi badan ini disajikan dalam tiga indicator
antropometri, yaitu berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan
menurut umur (TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB).
Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara umum.
Indikator ini tidak memberikan indikasi tentang masalah gizi yang
sifatnya kronis ataupun akut karena berat badan berkorelasi positif
dengan umur dan tinggi badan. Dengan kata lain berat badan yang rendah
dapat disebabkan karena tubuh yang pendek (kronis) atau karena diare
atau penyakit infeksi lain (akut).
3.026
895 930 1.042 834 5910,3 1,8 0,3 0,2 0,7
LubukGadang
BidarAlam
Abai PakanSalasa
Mercu Talunan
Balita ditimbang % Balita BGM
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 48
Grafik.4.18
Distrubsi Frekuensi Balita ditimbang Menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.18 diatas dapat dilihat bahwa dari jumlah balita yang
ditimbang di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 didapatkan Balita
yang masih di Bawah Garis Merah sebesar 0,8%.
18.Balita Gizi Buruk mendapat Perawatan
Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan
pencapaiannya dalam MDG’s adalah ststus gizi balita. Status gizi balita
dapat diukur berdasarkan umur, berat badan, dan tinggi badan. Variabel
umur, berat badan, dan tinggi badan ini disajikan dalam tiga indicator
antropometri, yaitu berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan
menurut umur (TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB).
Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara umum.
Indikator ini tidak memberikan indikasi tentang masalah gizi yang
sifatnya kronis ataupun akut karena berat badan berkorelasi positif
dengan umur dan tinggi badan. Dengan kata lain berat badan yang rendah
dapat disebabkan karena tubuh yang pendek (kronis) atau karena diare
atau penyakit infeksi lain (akut).
591
11.190
1,7 0,8
Talunan Kabupaten
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 49
Indikator TB/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya
kronis sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama, misalnya
kemiskinan, perilaku hidup tidak sehat dan pola asuh atau pemberian
makanan yang kurang baik sejak anak dilahirkan yang mengakibatkan
anak menjadi pendek.
Indikator BB/TB dan Indeks Massa Tubuh (IMT) memberikan
indikasi masalah gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari peristiwa
yang terjadi dalam waktu yang tidak lama, misalnya mengidap penyakit
tertentu dan kekurangan asupan gizi yang mengakibatkan anak menjadi
kurus.
Grafik.4.19
Distribusi Frekuensi Perawatan Kasus gizi Buruk pada Balita
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
19.Kesehatan Penjaringan Siswa SD dan setingkat
Penjaringan kesehatan merupakan serangkaian kegiatan
pemeriksaan kesehatan yang dilakukan terhadap siswa kelas 1 SD atau
setingkat untuk memilih siswa yang mempunyai masalah kesehatan agar
segera mendapatkan penanganan sedini mungkin. Kegiatan tersebut
meliputi pemeriksaan kesehatan dalam penjaringan kesehatan siswa
yang terdiri dari pemeriksaan kebersihan perorangan (rambut, kulit dan
3
5
0
3
5
PakanRabaa
MuaraLabuh
LubukGadang
Balita Gizi Buruk ditemukan
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 49
Indikator TB/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya
kronis sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama, misalnya
kemiskinan, perilaku hidup tidak sehat dan pola asuh atau pemberian
makanan yang kurang baik sejak anak dilahirkan yang mengakibatkan
anak menjadi pendek.
Indikator BB/TB dan Indeks Massa Tubuh (IMT) memberikan
indikasi masalah gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari peristiwa
yang terjadi dalam waktu yang tidak lama, misalnya mengidap penyakit
tertentu dan kekurangan asupan gizi yang mengakibatkan anak menjadi
kurus.
Grafik.4.19
Distribusi Frekuensi Perawatan Kasus gizi Buruk pada Balita
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
19.Kesehatan Penjaringan Siswa SD dan setingkat
Penjaringan kesehatan merupakan serangkaian kegiatan
pemeriksaan kesehatan yang dilakukan terhadap siswa kelas 1 SD atau
setingkat untuk memilih siswa yang mempunyai masalah kesehatan agar
segera mendapatkan penanganan sedini mungkin. Kegiatan tersebut
meliputi pemeriksaan kesehatan dalam penjaringan kesehatan siswa
yang terdiri dari pemeriksaan kebersihan perorangan (rambut, kulit dan
0
2 2
0 01
0
2 2
0 0
LubukGadang
Bidar Alam Abai PakanSalasa
Mercu Talunan
Balita Gizi Buruk ditemukan Mendapat Perawatan
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 49
Indikator TB/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya
kronis sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama, misalnya
kemiskinan, perilaku hidup tidak sehat dan pola asuh atau pemberian
makanan yang kurang baik sejak anak dilahirkan yang mengakibatkan
anak menjadi pendek.
Indikator BB/TB dan Indeks Massa Tubuh (IMT) memberikan
indikasi masalah gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari peristiwa
yang terjadi dalam waktu yang tidak lama, misalnya mengidap penyakit
tertentu dan kekurangan asupan gizi yang mengakibatkan anak menjadi
kurus.
Grafik.4.19
Distribusi Frekuensi Perawatan Kasus gizi Buruk pada Balita
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
19.Kesehatan Penjaringan Siswa SD dan setingkat
Penjaringan kesehatan merupakan serangkaian kegiatan
pemeriksaan kesehatan yang dilakukan terhadap siswa kelas 1 SD atau
setingkat untuk memilih siswa yang mempunyai masalah kesehatan agar
segera mendapatkan penanganan sedini mungkin. Kegiatan tersebut
meliputi pemeriksaan kesehatan dalam penjaringan kesehatan siswa
yang terdiri dari pemeriksaan kebersihan perorangan (rambut, kulit dan
1
13
1
13
Talunan Kabupaten
Mendapat Perawatan
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 50
kuku), pemeriksaan status gizi melalui pengukuran antropometri,
pemeriksaan ketajaman indera (penglihatan dan pendengaran),
pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, pemeriksaan laboratorium untuk
anemia dan cacingan, pengukuran kebugaran jasmani dan deteksi dini
masalah mental emosional.
Cakupan penjaringan kesehatan pada siswa SD atau sederajat di
Kabupaten Solok Selatan tahun 2012 dan 2013 terjadi hal yang sama
dalam pencapaian cakupan penjaringan yaitu sebesar 78,1%. Dapat
dilihat pada grafik berikut :
Grafik.4.20
Distribusi Frekuensi Cakupan Pelayanan Kesehatan Penjaringan pada Murid
Kelas 1 SD/sederajat menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
587 7001.050
95,7 59,7 91,9
PakanRabaa
MuaraLabuh
LubukGadang
Murid Kelas 1 SD/Setingkat
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 50
kuku), pemeriksaan status gizi melalui pengukuran antropometri,
pemeriksaan ketajaman indera (penglihatan dan pendengaran),
pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, pemeriksaan laboratorium untuk
anemia dan cacingan, pengukuran kebugaran jasmani dan deteksi dini
masalah mental emosional.
Cakupan penjaringan kesehatan pada siswa SD atau sederajat di
Kabupaten Solok Selatan tahun 2012 dan 2013 terjadi hal yang sama
dalam pencapaian cakupan penjaringan yaitu sebesar 78,1%. Dapat
dilihat pada grafik berikut :
Grafik.4.20
Distribusi Frekuensi Cakupan Pelayanan Kesehatan Penjaringan pada Murid
Kelas 1 SD/sederajat menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
1.050
325 402 374 302 14291,9 100 100 102,4 82,1
LubukGadang
Bidar Alam Abai PakanSalasa
Mercu Talunan
Murid Kelas 1 SD/Setingkat % Yankes (Penjaringan)
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 50
kuku), pemeriksaan status gizi melalui pengukuran antropometri,
pemeriksaan ketajaman indera (penglihatan dan pendengaran),
pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, pemeriksaan laboratorium untuk
anemia dan cacingan, pengukuran kebugaran jasmani dan deteksi dini
masalah mental emosional.
Cakupan penjaringan kesehatan pada siswa SD atau sederajat di
Kabupaten Solok Selatan tahun 2012 dan 2013 terjadi hal yang sama
dalam pencapaian cakupan penjaringan yaitu sebesar 78,1%. Dapat
dilihat pada grafik berikut :
Grafik.4.20
Distribusi Frekuensi Cakupan Pelayanan Kesehatan Penjaringan pada Murid
Kelas 1 SD/sederajat menurut Puskesmas
se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
142
3.882
98,6 88,7
Talunan Kabupaten
% Yankes (Penjaringan)
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 51
20.Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap
Grafik.4.21
Distribusi Frekuensi Rasio Tumpatan Gigi Tetap dengan Pencabuatan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
21.Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada anak SD dan setingkat
Grafik.4.22
Distribusi Frekuensi persentase Pemeriksaan dan Perawatan Gigi
pada Murid SD/setingkat di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
TUMPATAN GIGI TETAP
PENCABUTAN GIGI TETAP
RASIO TUMPATAN/PENCABUTAN
24,611,2 13,7
0 0
100
PakanRabaa
MuaraLabuh
LubukGadang
% Murid SD/Setingkat diperiksa
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 51
20.Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap
Grafik.4.21
Distribusi Frekuensi Rasio Tumpatan Gigi Tetap dengan Pencabuatan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
21.Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada anak SD dan setingkat
Grafik.4.22
Distribusi Frekuensi persentase Pemeriksaan dan Perawatan Gigi
pada Murid SD/setingkat di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
PakanRabaa
MuaraLabuh
LubukGadan
g
BidarAlam Abai Pakan
Salasa Mercu
TUMPATAN GIGI TETAP 0 0 37 25 5 0 0
PENCABUTAN GIGI TETAP 0 82 321 138 111 0 9
0 0 0,12 0,18 0,05 0 0
13,7 10,4 13,60
94,4
48
100
40,7 44,2
0 0
LubukGadang
Bidar Alam Abai PakanSalasa
Mercu Talunan
% Murid SD/Setingkat diperiksa % Mendapat Perawatan
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 51
20.Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap
Grafik.4.21
Distribusi Frekuensi Rasio Tumpatan Gigi Tetap dengan Pencabuatan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
21.Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada anak SD dan setingkat
Grafik.4.22
Distribusi Frekuensi persentase Pemeriksaan dan Perawatan Gigi
pada Murid SD/setingkat di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Mercu Talunan
Kabupaten
0 5 72
9 20 681
0 0,25 0,11
48
19,7
0
43
Talunan Kabupaten
% Mendapat Perawatan
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 52
22.Pelayanan Kesehatan Usila
Grafik.4.23
Distribusi Frekuensi Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
23.Jumlah Kegiatan Promosi Kesehatan
Grafik.4.24
Distribusi Frekuensi Kegiatan Promosi Kesehatan
di Solok Selatan Tahun 2013
1.886952
2.632
43,69 92,33 59
PakanRabaa
MuaraLabuh
LubukGadang
24132093
959
94
6308
70
PakanRabaa
MuaraLabuh
LubukGadang
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 52
22.Pelayanan Kesehatan Usila
Grafik.4.23
Distribusi Frekuensi Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
23.Jumlah Kegiatan Promosi Kesehatan
Grafik.4.24
Distribusi Frekuensi Kegiatan Promosi Kesehatan
di Solok Selatan Tahun 2013
2.6321.975
254 207 75 18859 27,34 59,06 66,67 26,67
LubukGadang
Bidar Alam Abai PakanSalasa
Mercu Talunan
Usila (60 Tahun +) % Mendapat Yankes
959 9811468
667 491
1269
70
2807
600
2250
0
LubukGadang
Bidar Alam Abai PakanSalasa
Mercu Talunan
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN JUMLAH KUNJUNGAN RUMAH
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 52
22.Pelayanan Kesehatan Usila
Grafik.4.23
Distribusi Frekuensi Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
23.Jumlah Kegiatan Promosi Kesehatan
Grafik.4.24
Distribusi Frekuensi Kegiatan Promosi Kesehatan
di Solok Selatan Tahun 2013
188
8.169
27,13 50,86
Talunan Kabupaten
1269
670 5
Talunan DinasKesehatan
JUMLAH KUNJUNGAN RUMAH
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 53
B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Diagram.4.1
Distribusi Frekuensi Akses Pelayanan Kesehatan
di Solok Selatan Tahun 2013
Dari diagram 4.1 dapat dilihat bahwa proporsi jaminan pemeliharaan
kesehatan di kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 sebesar 100% dengan
Proporsi terbesar pada jenis pemeliharan Jamkesda (66%).
2. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap dan Gangguan Jiwa di
Sarana Pelayanan Kesehatan
Grafik.4.25
Distribusi Frekuensi Kunjungan Rawat Jalan, Inap dan Gangguan Jiwa di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.25 dapat dilihat bahwa jumlah kumjungan Rawat Jalan
dan Rawat Inap serta Kunjungan Gangguan Jiwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2013.
JAMKESDA66%
41.080
Rawat Jalan
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 53
B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Diagram.4.1
Distribusi Frekuensi Akses Pelayanan Kesehatan
di Solok Selatan Tahun 2013
Dari diagram 4.1 dapat dilihat bahwa proporsi jaminan pemeliharaan
kesehatan di kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 sebesar 100% dengan
Proporsi terbesar pada jenis pemeliharan Jamkesda (66%).
2. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap dan Gangguan Jiwa di
Sarana Pelayanan Kesehatan
Grafik.4.25
Distribusi Frekuensi Kunjungan Rawat Jalan, Inap dan Gangguan Jiwa di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.25 dapat dilihat bahwa jumlah kumjungan Rawat Jalan
dan Rawat Inap serta Kunjungan Gangguan Jiwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2013.
JAMKESMAS29%
5.05164
Rawat Inap Gangguan Jiwa
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 53
B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Diagram.4.1
Distribusi Frekuensi Akses Pelayanan Kesehatan
di Solok Selatan Tahun 2013
Dari diagram 4.1 dapat dilihat bahwa proporsi jaminan pemeliharaan
kesehatan di kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 sebesar 100% dengan
Proporsi terbesar pada jenis pemeliharan Jamkesda (66%).
2. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap dan Gangguan Jiwa di
Sarana Pelayanan Kesehatan
Grafik.4.25
Distribusi Frekuensi Kunjungan Rawat Jalan, Inap dan Gangguan Jiwa di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.25 dapat dilihat bahwa jumlah kumjungan Rawat Jalan
dan Rawat Inap serta Kunjungan Gangguan Jiwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2013.
ASKES PNS5%
64
Gangguan Jiwa
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 54
3. Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit
Grafik.4.26
Jumlah kematian Pasien di Rumah Sakit Umum Solok Selatan
Tahun 2013
4. Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit
Grafik.4.27
Indikator Kinerja Pelayanan di rumah Sakit Umum Solok Selatan
Tahun 2013
C. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT
Pada kenyataannya kesehatan merupakan aset masa depan dan
merupakan modal terciptanya hidup yang sejahtera. Agar status kesehatan
dapat diraih, perlu dilakukan upaya pencegahan penyakit dengan
mengurangi atau menghilangkan faktor resiko penyakit, di antaranya pada
3811
PASIEN KELUAR (HIDUP+ MATI)
112
JUMLAH TEMPATTIDUR
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 54
3. Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit
Grafik.4.26
Jumlah kematian Pasien di Rumah Sakit Umum Solok Selatan
Tahun 2013
4. Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit
Grafik.4.27
Indikator Kinerja Pelayanan di rumah Sakit Umum Solok Selatan
Tahun 2013
C. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT
Pada kenyataannya kesehatan merupakan aset masa depan dan
merupakan modal terciptanya hidup yang sejahtera. Agar status kesehatan
dapat diraih, perlu dilakukan upaya pencegahan penyakit dengan
mengurangi atau menghilangkan faktor resiko penyakit, di antaranya pada
84 35
PASIEN KELUAR (HIDUP+ MATI)
PASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR MATI≥ 48 JAM DIRAWAT
61
34
JUMLAH TEMPATTIDUR
BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI)
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 54
3. Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit
Grafik.4.26
Jumlah kematian Pasien di Rumah Sakit Umum Solok Selatan
Tahun 2013
4. Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit
Grafik.4.27
Indikator Kinerja Pelayanan di rumah Sakit Umum Solok Selatan
Tahun 2013
C. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT
Pada kenyataannya kesehatan merupakan aset masa depan dan
merupakan modal terciptanya hidup yang sejahtera. Agar status kesehatan
dapat diraih, perlu dilakukan upaya pencegahan penyakit dengan
mengurangi atau menghilangkan faktor resiko penyakit, di antaranya pada
35
PASIEN KELUAR MATI≥ 48 JAM DIRAWAT
4
TOI (HARI)
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 55
tingkat pertama adalah melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Pola PHBS ini hendaknya dilaksanakan oleh seluruh masyarakat yang ada di
berbagai tempat/tatanan yaitu di tempat umum, di tempat kerja, di sekolah,
di institusi kesehatan, dan di rumah tangga.
PHBS di rumah tangga adalah upaya memberdayakan anggota rumah
tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan PHBS serta berperan aktif
dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Berdasarkan evaluasi, maka pada
perkembangannya indikator PHBS tatanan rumah tangga mulai ditingkatkan
kualitasnya. Dari 10 indikator yang semula masih menggunakan stratifikasi
sehat I – IV, maka secara Nasional sudah ditingkatkan kualitas indikatornya
menjadi 10 indikator yang sifatnya komposit/gabungan, sehingga 10
indikator PHBS tatanan rumah tangga semua harus terpenuhi. Sepuluh
indikator PHBS rumah tangga tersebut adalah persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan, pemberian ASI eksklusif, balita ditimbang, penggunaan
air bersih, cuci tangan, penggunaan jamban, pemberantasan jentik, konsumsi
buah dan sayur, aktivitas fisik dan tidak merokok di dalam rumah.
Peningkatan capaian 10 indikator PHBS, dilakukan berbagai upaya,
diantaranya meningkatkan pembinaan UKBM secara terintegrasi (posyandu,
desa siaga, kadarsi), penyebarluasan informasi baik secara langsung
maupun tidak langsung melalui media, serta meningkatkan peran serta
swasta, ormas, dan LSM.
Grafik.4.28
Distribusi Frekuensi Rumah Tangga yang berPHBS menurut Puskesmas di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
1,3
74,4
0,6
69,149,4
64,3
PakanRabaa
MuaraLabuh
LubukGadang
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 55
tingkat pertama adalah melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Pola PHBS ini hendaknya dilaksanakan oleh seluruh masyarakat yang ada di
berbagai tempat/tatanan yaitu di tempat umum, di tempat kerja, di sekolah,
di institusi kesehatan, dan di rumah tangga.
PHBS di rumah tangga adalah upaya memberdayakan anggota rumah
tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan PHBS serta berperan aktif
dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Berdasarkan evaluasi, maka pada
perkembangannya indikator PHBS tatanan rumah tangga mulai ditingkatkan
kualitasnya. Dari 10 indikator yang semula masih menggunakan stratifikasi
sehat I – IV, maka secara Nasional sudah ditingkatkan kualitas indikatornya
menjadi 10 indikator yang sifatnya komposit/gabungan, sehingga 10
indikator PHBS tatanan rumah tangga semua harus terpenuhi. Sepuluh
indikator PHBS rumah tangga tersebut adalah persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan, pemberian ASI eksklusif, balita ditimbang, penggunaan
air bersih, cuci tangan, penggunaan jamban, pemberantasan jentik, konsumsi
buah dan sayur, aktivitas fisik dan tidak merokok di dalam rumah.
Peningkatan capaian 10 indikator PHBS, dilakukan berbagai upaya,
diantaranya meningkatkan pembinaan UKBM secara terintegrasi (posyandu,
desa siaga, kadarsi), penyebarluasan informasi baik secara langsung
maupun tidak langsung melalui media, serta meningkatkan peran serta
swasta, ormas, dan LSM.
Grafik.4.28
Distribusi Frekuensi Rumah Tangga yang berPHBS menurut Puskesmas di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
0,6
83,0
15,5
56,9
- -
64,3
17,6
64,850,9
-
LubukGadang
Bidar Alam Abai PakanSalasa
Mercu Talunan
% DIPANTAU % BER- PHBS
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 55
tingkat pertama adalah melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Pola PHBS ini hendaknya dilaksanakan oleh seluruh masyarakat yang ada di
berbagai tempat/tatanan yaitu di tempat umum, di tempat kerja, di sekolah,
di institusi kesehatan, dan di rumah tangga.
PHBS di rumah tangga adalah upaya memberdayakan anggota rumah
tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan PHBS serta berperan aktif
dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Berdasarkan evaluasi, maka pada
perkembangannya indikator PHBS tatanan rumah tangga mulai ditingkatkan
kualitasnya. Dari 10 indikator yang semula masih menggunakan stratifikasi
sehat I – IV, maka secara Nasional sudah ditingkatkan kualitas indikatornya
menjadi 10 indikator yang sifatnya komposit/gabungan, sehingga 10
indikator PHBS tatanan rumah tangga semua harus terpenuhi. Sepuluh
indikator PHBS rumah tangga tersebut adalah persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan, pemberian ASI eksklusif, balita ditimbang, penggunaan
air bersih, cuci tangan, penggunaan jamban, pemberantasan jentik, konsumsi
buah dan sayur, aktivitas fisik dan tidak merokok di dalam rumah.
Peningkatan capaian 10 indikator PHBS, dilakukan berbagai upaya,
diantaranya meningkatkan pembinaan UKBM secara terintegrasi (posyandu,
desa siaga, kadarsi), penyebarluasan informasi baik secara langsung
maupun tidak langsung melalui media, serta meningkatkan peran serta
swasta, ormas, dan LSM.
Grafik.4.28
Distribusi Frekuensi Rumah Tangga yang berPHBS menurut Puskesmas di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
-
28,7
67,1
43,4
Talunan Kabupaten
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 56
Dari grafik 4.28 dapat dilihat bahwa rumah Tangga yang Ber-PHBS di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 sebesar 43,4%. Rendahnya capaian
rumah tangga di Kabupaten Solok Selatan umumnya di akibatkan karena
masih terdapat anggota keluarga yang merokok saat berada didalam rumah.
D. KEADAAN LINGKUNGAN
1. Persentase Rumah Sehat
Grafik.4.29
Distribusi Frekuensi Persentase Rumah Sehat menurut Puskesmas se-
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.29 dapat dilihat peningkatan rumah sehat di Kabupaten
Solok Selatan dari Tahun 2012 – 2013 (30,2% - 65%), terjadi peningkatan
sebesar 34,8%.
16 16,5 10,528,8
80,1
% Rumah Sehat 2012
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 56
Dari grafik 4.28 dapat dilihat bahwa rumah Tangga yang Ber-PHBS di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 sebesar 43,4%. Rendahnya capaian
rumah tangga di Kabupaten Solok Selatan umumnya di akibatkan karena
masih terdapat anggota keluarga yang merokok saat berada didalam rumah.
D. KEADAAN LINGKUNGAN
1. Persentase Rumah Sehat
Grafik.4.29
Distribusi Frekuensi Persentase Rumah Sehat menurut Puskesmas se-
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.29 dapat dilihat peningkatan rumah sehat di Kabupaten
Solok Selatan dari Tahun 2012 – 2013 (30,2% - 65%), terjadi peningkatan
sebesar 34,8%.
10,5
182,1
23,9 26,2 26,342,4
25,9
213,4
59,1 70,4 82,5
126,4
% Rumah Sehat 2012 % Rumah Sehat 2013
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 56
Dari grafik 4.28 dapat dilihat bahwa rumah Tangga yang Ber-PHBS di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 sebesar 43,4%. Rendahnya capaian
rumah tangga di Kabupaten Solok Selatan umumnya di akibatkan karena
masih terdapat anggota keluarga yang merokok saat berada didalam rumah.
D. KEADAAN LINGKUNGAN
1. Persentase Rumah Sehat
Grafik.4.29
Distribusi Frekuensi Persentase Rumah Sehat menurut Puskesmas se-
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.29 dapat dilihat peningkatan rumah sehat di Kabupaten
Solok Selatan dari Tahun 2012 – 2013 (30,2% - 65%), terjadi peningkatan
sebesar 34,8%.
42,4 30,2
126,4
65
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 57
2. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Air Minum yang Layak
Grafik.4.30
Distribusi Frekuensi Penduduk yang Memiliki Akses air Minum yang Layak
menurut Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari Grafik 4.30 dapat dilihat penduduk yang memiliki akses air
minum layak di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 sebesar 61,4%,
dengan Kecamatan yang terbanyak mengakses air air minum layak pada
kecamatan Sangir Jujuan (Puskesmas Bidar Alam) sebesar 84,7%
3. Persentase Penyelenggara Air Minum Memenuhi Syarat Kesehatan
Grafik.4.31
Distribusi Frekuensi Depot air Minum menurut Puskesmas
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
64,14 64,059,7
PakanRabaa
MuaraLabuh
LubukGadang
142,9
66,7
100
30 30
80
PakanRabaa
MuaraLabuh
LubukGadang
% sampel diperiksa
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 57
2. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Air Minum yang Layak
Grafik.4.30
Distribusi Frekuensi Penduduk yang Memiliki Akses air Minum yang Layak
menurut Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari Grafik 4.30 dapat dilihat penduduk yang memiliki akses air
minum layak di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 sebesar 61,4%,
dengan Kecamatan yang terbanyak mengakses air air minum layak pada
kecamatan Sangir Jujuan (Puskesmas Bidar Alam) sebesar 84,7%
3. Persentase Penyelenggara Air Minum Memenuhi Syarat Kesehatan
Grafik.4.31
Distribusi Frekuensi Depot air Minum menurut Puskesmas
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
59,7
84,7
47,854,4
62,152,8
LubukGadang
BidarAlam
Abai PakanSalasa
Mercu Talunan
100
58,3
100 10080
10080
57,1 57,140
100
LubukGadang
Bidar Alam Abai PakanSalasa
Mercu Talunan
% sampel diperiksa % Memenuhi Syarat (Fisika, Bakteriologi dan Kimia)
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 57
2. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Air Minum yang Layak
Grafik.4.30
Distribusi Frekuensi Penduduk yang Memiliki Akses air Minum yang Layak
menurut Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari Grafik 4.30 dapat dilihat penduduk yang memiliki akses air
minum layak di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 sebesar 61,4%,
dengan Kecamatan yang terbanyak mengakses air air minum layak pada
kecamatan Sangir Jujuan (Puskesmas Bidar Alam) sebesar 84,7%
3. Persentase Penyelenggara Air Minum Memenuhi Syarat Kesehatan
Grafik.4.31
Distribusi Frekuensi Depot air Minum menurut Puskesmas
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
52,861,4
Talunan Kabupaten
10081,4
50,0 50,9
Talunan Kabupaten
% Memenuhi Syarat (Fisika, Bakteriologi dan Kimia)
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 58
Dari grafik 4.31 dapat dilihat dari 70 jumlah Depot Air Minum, yang
telah dilakukan pemeriksaan sebanyak 57 depot (81,4%) dengan memenuhi
syarat sebanyak 29 depot (50,9%).
4. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi yang Layak
Grafik.4.32
Distribusi Frekuensi Penduduk yang memiliki akses Jamban yang Layak
menurut Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.32 dapat dilihat bahwa penduduk yang memiliki akses
jamban layak di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 sebesar 59,4%.
5. Persentase Desa STBM
Grafik.4.33
Distribusi Frekuensi Desa yang STOP BABS menurut Puskesmas di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
60,6
64,8
54,1
0 08,8
PakanRabaa
MuaraLabuh
LubukGadang
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 58
Dari grafik 4.31 dapat dilihat dari 70 jumlah Depot Air Minum, yang
telah dilakukan pemeriksaan sebanyak 57 depot (81,4%) dengan memenuhi
syarat sebanyak 29 depot (50,9%).
4. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi yang Layak
Grafik.4.32
Distribusi Frekuensi Penduduk yang memiliki akses Jamban yang Layak
menurut Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.32 dapat dilihat bahwa penduduk yang memiliki akses
jamban layak di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 sebesar 59,4%.
5. Persentase Desa STBM
Grafik.4.33
Distribusi Frekuensi Desa yang STOP BABS menurut Puskesmas di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
54,1
64,1
59,8 59,9
57,555,6
8,8
28
3,1
12,5 10
66,7
LubukGadang
Bidar Alam Abai PakanSalasa
Mercu Talunan
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 58
Dari grafik 4.31 dapat dilihat dari 70 jumlah Depot Air Minum, yang
telah dilakukan pemeriksaan sebanyak 57 depot (81,4%) dengan memenuhi
syarat sebanyak 29 depot (50,9%).
4. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi yang Layak
Grafik.4.32
Distribusi Frekuensi Penduduk yang memiliki akses Jamban yang Layak
menurut Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.32 dapat dilihat bahwa penduduk yang memiliki akses
jamban layak di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 sebesar 59,4%.
5. Persentase Desa STBM
Grafik.4.33
Distribusi Frekuensi Desa yang STOP BABS menurut Puskesmas di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
55,6
59,4
66,7
9,7
Talunan Kabupaten
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 59
Dari grafik 4.33 dapat dilihat bahwa desa yang telah STOP BABS di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 sebesar 9,7%
6. Persentase Tempat-tempat Umum Memenuhi Syarat
Grafik.4.34
Distribusi Frekuensi TTU yang memenuhi Syarat
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
7. Persentase Tempat Pengelolaan Makanan Memenuhi Syarat, Dibina,
dan Diuji Petik
Grafik.4.35
Distribusi Frekuensi Tempat Pengolahan Makanan yang memenuhi Syarat
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
28,538,9
% SD %SLTP
388
0
JUMLAH TPM JASA BOGA
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 59
Dari grafik 4.33 dapat dilihat bahwa desa yang telah STOP BABS di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 sebesar 9,7%
6. Persentase Tempat-tempat Umum Memenuhi Syarat
Grafik.4.34
Distribusi Frekuensi TTU yang memenuhi Syarat
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
7. Persentase Tempat Pengelolaan Makanan Memenuhi Syarat, Dibina,
dan Diuji Petik
Grafik.4.35
Distribusi Frekuensi Tempat Pengolahan Makanan yang memenuhi Syarat
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
38,9
69,2
100 100
%SLTP %SLTA %Puskesmas %RSU
14 29
90133
JASA BOGA RUMAHMAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIRMINUM(DAM)
MAKANANJAJANAN
TOTAL
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 59
Dari grafik 4.33 dapat dilihat bahwa desa yang telah STOP BABS di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 sebesar 9,7%
6. Persentase Tempat-tempat Umum Memenuhi Syarat
Grafik.4.34
Distribusi Frekuensi TTU yang memenuhi Syarat
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
7. Persentase Tempat Pengelolaan Makanan Memenuhi Syarat, Dibina,
dan Diuji Petik
Grafik.4.35
Distribusi Frekuensi Tempat Pengolahan Makanan yang memenuhi Syarat
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
100
%Hotel NonBintang
133
34,3
TOTAL % MemenuhiSyarat
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 60
Grafik.4.36
Distribusi Frekuensi Tempat Pengolahan Makanan yang tidak memenuhi
Syarat dan di Bina di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.36 dilihat dari jumlah TPM 388 terdapat yang memenuhi
syarat kesehatan di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 sebesar 34,3%.
Dari grafik 4.37 dilihat terhadap tempat pengolahan makanan yang tidak
memenuhi syarat dilakukan pembinaan sebesar 65,7%.
8. Ketersediaan Obat menurut Jenis Obat
TABEL. 4.1 PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
NO NAMA OBAT SATUANTERKECIL
KEBUTUHAN
TOTALPENGGU
NAAN
SISASTOK
JUMLAHOBAT/VAK
SIN
PERSENTASEKETERSEDIAANOBAT/VAKSIN
1 Alopurinol tablet 100 mg tablet 700 189 542 731 104,4
2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 600 20 603 623 103,8
3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet 75 1 76 77 102,7
4 Amitripilin tablet salut 25mg (HCL) tablet 200 11 340 351 175,5
5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul 800 123 2 125 15,6
6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 1000 182 608 790 79,0
7 Amoksisilin sirup kering125 mg/ 5 mg botol 3000 529 1310 1839 61,3
8 Metampiron tablet 500 mg tablet 500 10 56 66 13,2
9 Metampiron injeksi 250mg ampul 75 21 21 28,0
0
47
JASA BOGA RUMAHMAKAN/
RESTORAN
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 60
Grafik.4.36
Distribusi Frekuensi Tempat Pengolahan Makanan yang tidak memenuhi
Syarat dan di Bina di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.36 dilihat dari jumlah TPM 388 terdapat yang memenuhi
syarat kesehatan di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 sebesar 34,3%.
Dari grafik 4.37 dilihat terhadap tempat pengolahan makanan yang tidak
memenuhi syarat dilakukan pembinaan sebesar 65,7%.
8. Ketersediaan Obat menurut Jenis Obat
TABEL. 4.1 PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
NO NAMA OBAT SATUANTERKECIL
KEBUTUHAN
TOTALPENGGU
NAAN
SISASTOK
JUMLAHOBAT/VAK
SIN
PERSENTASEKETERSEDIAANOBAT/VAKSIN
1 Alopurinol tablet 100 mg tablet 700 189 542 731 104,4
2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 600 20 603 623 103,8
3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet 75 1 76 77 102,7
4 Amitripilin tablet salut 25mg (HCL) tablet 200 11 340 351 175,5
5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul 800 123 2 125 15,6
6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 1000 182 608 790 79,0
7 Amoksisilin sirup kering125 mg/ 5 mg botol 3000 529 1310 1839 61,3
8 Metampiron tablet 500 mg tablet 500 10 56 66 13,2
9 Metampiron injeksi 250mg ampul 75 21 21 28,0
47 41
167
255
RUMAHMAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIRMINUM (DAM)
MAKANANJAJANAN
TOTAL
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 60
Grafik.4.36
Distribusi Frekuensi Tempat Pengolahan Makanan yang tidak memenuhi
Syarat dan di Bina di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 4.36 dilihat dari jumlah TPM 388 terdapat yang memenuhi
syarat kesehatan di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013 sebesar 34,3%.
Dari grafik 4.37 dilihat terhadap tempat pengolahan makanan yang tidak
memenuhi syarat dilakukan pembinaan sebesar 65,7%.
8. Ketersediaan Obat menurut Jenis Obat
TABEL. 4.1 PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
NO NAMA OBAT SATUANTERKECIL
KEBUTUHAN
TOTALPENGGU
NAAN
SISASTOK
JUMLAHOBAT/VAK
SIN
PERSENTASEKETERSEDIAANOBAT/VAKSIN
1 Alopurinol tablet 100 mg tablet 700 189 542 731 104,4
2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 600 20 603 623 103,8
3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet 75 1 76 77 102,7
4 Amitripilin tablet salut 25mg (HCL) tablet 200 11 340 351 175,5
5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul 800 123 2 125 15,6
6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 1000 182 608 790 79,0
7 Amoksisilin sirup kering125 mg/ 5 mg botol 3000 529 1310 1839 61,3
8 Metampiron tablet 500 mg tablet 500 10 56 66 13,2
9 Metampiron injeksi 250mg ampul 75 21 21 28,0
65,7
% TidakMemenuhi
Syarat
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 61
10
Antasida DOEN I tabletkunyah, kombinasi
:Aluminium Hidroksida 200mg + Magnesium
Hidroksida 200 mg
tablet 3500 17 22 39 1,1
11
Anti Bakteri DOEN salebkombinasi : Basitrasin 500IU/g + polimiksin 10.000
IU/g
tube 48 2 2 4,2
12
Antihemoroid DOENkombinasi : BismutSubgalat 150 mg +
Heksaklorofen 250 mg
supp 150 17 48 65 43,3
13
Antifungi DOENKombinasi : Asam
Benzoat 6% + AsamSalisilat 3%
pot 48 2 33 35 72,9
14Antimigren : Ergotamintartrat 1 mg + Kofein 50
mgtablet 50 137 137 274
15
Antiparkinson DOENtablet kombinasi :
Karbidopa 25 mg +Levodopa 250 mg
tablet 1 1 #DIV/0!
16 Aqua Pro Injeksi Steril,bebas pirogen vial 50 1 60 61 122
17 Asam Askorbat (vitamin C)tablet 50 mg tablet 400 27 298 325 81,3
18 Asam Asetisalisilat tablet100 mg (Asetosal) tablet 100
19 Asam Asetisalisilat tablet500 mg (Asetosal) tablet 400 9 100 109 27,3
20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet 75
21 Atropin tetes mata 0,5% botol 10
22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k.0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul 25
23 Betametason krim 0,1 % krim 100 7 122 129 129
24 Deksametason Injeksi I.v.5 mg/ml ampul 80 4 38 42 52,5
25 Deksametason tablet 0,5mg tablet 100 24 101 125 125
26 Dekstran 70-larutan infus6% steril botol 250
27 Dekstrometorfan sirup 10mg/5 ml (HBr) botol 3500 337 2750 3087 88,2
28 Dekstrometorfan tablet 15mg (HBr) tablet 100 13 0,5 13,5 13,5
29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul 80 58 58 72,5
30 Diazepam tablet 2 mg tablet 25 4 1 5 20
31 Diazepam tablet 5 mg tablet 100 2 39 41 41
32 Difenhidramin Injeksi I.M.10 mg/ml (HCL) ampul 100 2 3 5 5
33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet 100 2 2 2
34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet 50 5 1 6 12
35 Ekstrks belladona tablet10 mg tablet 180 5 30 35 19,4
36Epinefrin (Adrenalin)injeksi 0,1% (sebagai
HCL)ampul 288 16 44 60 20,8
37 Etakridin larutan 0,1% botol 540 33 345 378 70
38 Fenitoin Natriun Injeksi 50mg/ml ampul #DIV/0!
39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v50 mg/ml ampul 20
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 62
40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 25 2 90 92 368
41 Fenoksimetil Penisilintablet 250 mg tablet 100 10 10 10
42 Fenoksimetil Penisilintablet 500 mg tablet 100 10 10 10
43 Fenol Gliserol tetes telinga10% botol 75 140 15 155 206,7
44 Fitomenadion (Vit. K1)injeksi 10 mg/ml ampul 12 7 393 400 3333,3
45 Fitomenadion (Vit. K1)tablet salut gula 10 mg tablet 100 18 181 199 199
46 Furosemid tablet 40 mg tablet 100 3 122 125 125
47 Gameksan lotion 1 % botol 300 16 144 160 53,3
48
Garam Oralit I serbukKombinasi : Natrium 0,70g, Kalium klorida 0,30 g,Tribatrium Sitrt dihidrat
0,58 g
sach 250 298 331 629 251,6
49 Gentian Violet Larutan 1% botol 400 112 50 162 40,5
50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 200 6 478 484 242
51 Gliseril Gualakolat tablet100 mg tablet 100 22 22 22
52 Gliserin botol 100 20 20 20
53 Glukosa larutan infus 5% botol 2500 838 2960 3798 151,9
54 Glukosa larutan infus 10% botol 200 4 4 2,0
55 Glukosa larutan infus 40%steril (produk lokal) ampul 200 8 8 4,0
56 Griseofulvin tablet 125 mg,micronized tablet 350 22 252 274 78,3
57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet 200 14 100 114 57
58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet 200 15 170 185 92,5
59 Haloperidol tablet 5 mg tablet 200 14 90 104 52
60 Hidroklorotiazida tablet 25mg tablet 40 1 31 32 80
61 Hidrkortison krim 2,5% tube 48 8 95 103 214,6
62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 400 48 195 243 60,8
63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 400 69 208 277 69,3
64 Isosorbid Dinitrat TabletSublingual 5 mg tablet 100 3 25 28 28
65 Kalsium Laktat (Kalk)tablet 500 mg tablet 198 9 2 11 5,6
66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet 2088 51 65 116 5,6
67 Kaptopril tablet 25 mg tablet 2520 80 60 140 5,6
68 Karbamazepim tablet 200mg tablet 200 6 75 81 40,5
69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial #DIV/0!
70 Klofazimin kapsul 100 mgmicrozine kapsul #DIV/0!
71 Kloramfenikol kapsul 250mg kapsul 1242 21 48 69 5,6
72 Kloramfenikol tetes telinga3 % botol 1422 7 72 79 5,6
73 Kloraniramina mealeat(CTM) tablet 4 mg tablet 2916 42 120 162 5,6
74 Klorpromazin injeksi i.m 5mg/ml-2ml (HCL) ampul 200
75 Klorpromazin injeksi i.m25 mg/ml (HCL) ampul 100
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 63
76 Klorpromazin tablet salut25 mg (HCL) tablet 100 2 1 3 3
77 Klorpromazin HCl tabletsalut 100 mg (HCL) tablet 100 4 21 25 25
78Anti Malaria DOEN
Kombinasi Pirimetamin 25mg + Sulfadoxin 500 mg
tablet 100
79
Kotrimosazol SuspensiKombinasi
:Sulfametoksazol 200 mg+ Trimetoprim 40 mg/ 5 ml
botol 72558 331 3700 4031 5,6
80
Kotrimosazol DOEN I(dewasa) Kombinasi :
Sulfametoksazol 400 mg,Trimetoprim 80 mg
tablet 2106 38 79 117 5,6
81
Kotrimosazol DOEN II(pediatrik) Kombinasi :
Sulfametoksazol 100 mg,Trimetoprim 20 mg
tablet 9108 41 465 506 5,6
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet #DIV/0!
83 Kuinin Dihidrokkloridainjeksi 25%-2 ml ampul #DIV/0!
84 Lidokain injeksi 2% (HCL)+ Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 3384 6 182 188 5,6
85 Magnesium Sulfat inj (IV)20%-25 ml vial #DIV/0!
86 Magnesium Sulfat inj (IV)40%-25 ml vial #DIV/0!
87 Magnesium Sulfat serbuk30 gram sach #DIV/0!
88 Mebendazol sirup 100 mg/ 5 ml botol 540 30 30 5,6
89 Mebendazol tablet 100 mg tablet 288 16 16 5,6
90Metilergometrin Maleat(Metilergometrin) tablet
salut 0,125 mgtablet 6588 31 335 366 5,6
91 Metilergometrin Maleatinjeksi 0,200 mg -1 ml ampul 1404 2 76 78 5,6
92 Metronidazol tablet 250mg tablet 15624 27 841 868 5,6
93 Natrium Bikarbonat tablet500 mg tablet 1476 3 79 82 5,6
94 Natrium Fluoresein tetesmata 2 % botol #DIV/0!
95 Natrium Klorida larutaninfus 0,9 % botol 69048 456 3380 3836 5,6
96 Natrium Thiosulfat injeksiI.v. 25 % ampul #DIV/0!
97 Nistatin tablet salut500.000 IU/g tablet 100 53 53 53
98 Nistatin Vaginal tabletsalut 100.000 IU/g tablet 252 5 9 14 5,56
99 Obat Batuk hitam (O.B.H.) botol 56844 358 2800 3158 5,56
100 Oksitetrasiklin HCL salepmata 1 % tube 1836 6 96 102 5,56
101 Oksitetrasiklin injeksi I.m.50 mg/ml-10 ml vial #DIV/0!
102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 504 9 19 28 5,6
103 Paracetamol sirup 120 mg/ 5 ml botol 47340 480 2150 2630 5,6
104 Paracetamol tablet 100mg tablet 7074 23 370 393 5,6
105 Paracetamol tablet 500mg tablet 15030 26 809 835 5,6
106 Pilokarpin tetes mata 2 %(HCL/Nitrat) botol #DIV/0!
107 Pirantel tab. Score (base)125 mg tablet 8712 6 478 484 5,6
108 Piridoksin (Vitamin B6)tablet 10 mg (HCL) tablet 198 10 1 11 5,6
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 64
109 Povidon Iodida larutan 10% botol 13374 105 638 743 5,6
110 Povidon Iodida larutan 10% botol 16128 36 860 896 5,6
111 Prednison tablet 5 mg tablet 324 8 10 18 5,6112 Primakuin tablet 15 mg tablet 1098 1 60 61 5,6
113 Propillitiourasil tablet 100mg tablet 216 12 12 5,6
114 Propanol tablet 40 mg(HCL) tablet 90 5 5 5,6
115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet 36 2 2 5,6116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet #DIV/0!117 Ringer Laktat larutan infus botol 65880 700 2960 3660 5,6
118Salep 2-4, kombinasi:Asam Salisilat 2% +Belerang endap 4%
tube 1224 8 60 68 5,6
119 Salisil bedak 2% kotak 27774 50 1493 1543 5,6
120Serum Anti Bisa UlarPolivalen injeksi 5 ml
(ABU I)vial 126 7 7 5,6
121Serum Anti Bisa UlarPolivalen injeksi 50 ml
(ABU II)vial #DIV/0!
122 Serum Anti Difteri Injeksi20.000 IU/vial (A.D.S.) vial #DIV/0!
123Serum Anti Tetanus
Injeksi 1.500 IU/ampul(A.T.S.)
ampul 216 2 10 12 5,6
124Serum Anti TetanusInjeksi 20.000 IU/vial
(A.T.S.)vial 54 3 3 5,6
125 Sianokobalamin (VitaminB12) injeksi 500 mcg ampul 54 3 3 5,6
126 Sulfasetamida Natriumtetes mata 15 % botol 18 1 1 5,6
127 Tetrakain HCL tetes mata0,5% botol 36 2 2 5,6
128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul 792 4 40 44 5,6129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul 648 36 36 5,6
130 Tiamin (vitamin B1) injeksi100 mg/ml ampul #DIV/0!
131 Tiamin (vitamin B1) tablet50 mg (HCL/Nitrat) tablet 234 9 4 13 5,6
132 Tiopental Natrium serbukinjeksi 1000 mg/amp ampul #DIV/0!
133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 6426 22 335 357 5,6134 Vaksin Rabies Vero vial 4140 30 200 230 5,6135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 12438 24 667 691 5,6136 BCG vial 2210 2210 2210 100137 T T vial 2210 2160 110 2270 102,7138 D T vial 2210 485 65 550 24,9139 CAMPAK 10 Dosis vial 2210 2500 260 2760 124,9140 POLIO 10 Dosis vial 2210 4265 300 4565 206,6141 DPT-HB vial 2210 2940 310 3250 147,1
142 HEPATITIS B 0,5 mlADS vial 2210 2425 2425 109,7
143 POLIO 20 Dosis vial #DIV/0!
144 CAMPAK 20 Dosis vial #DIV/0!
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 65
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung
dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas, yang diharapkan
dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pada bab ini, sumber
daya kesehatan diulas dengan menyajikan gambaran keadaan sarana
kesehatan, tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan
A. SARANA KESEHATAN
Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor 128 Tahun 2004 tentang kebijakan dasar
puskesmas yang ,merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas memeiliki fungsi sebagai: a)
pusat pembangunan berwawasan kesehatan, b) pusat pemberdayaan
masyarakat, c) pusat pelayanan kesehatan masyarakat dan perorangan
secara primer.
Jumlah puskesmas di Kabupaten Solok Selatan sampai dengan akhir
tahun 2013 sebanyak 8 unit, dengan rincian jumlah puskesmas rawatan
sebanyak 4 unit dan puskesmas non rawatan sebanyak 4 unit.
Dapat dilihat pada grafik berikut sarana kesehatan di Kabupaten
Solok selatan sebagai berikut :
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 66
Grafik. 5.1
Distribusi Frekuensi Sarana Kesehatan berdasarkan Jenis
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
B. USAHA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT (UKBM)
1. Posyandu menurut Strata
Posyandu merupakan salah satu UKBM yang dilaksanakan oleh, dari
dan masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada
mesyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan bagi masyarakat
terutama ibu, bayi dan anak. Dalam menjalankan fungsinya, posyandu
diharapkan dapat melaksanakan 5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan
anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi dan penanggulangan diare.
Dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik. 5.2
Distribusi Frekuensi Posyandu menurut Strata
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
8 1
1,1
% Pratama
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 66
Grafik. 5.1
Distribusi Frekuensi Sarana Kesehatan berdasarkan Jenis
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
B. USAHA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT (UKBM)
1. Posyandu menurut Strata
Posyandu merupakan salah satu UKBM yang dilaksanakan oleh, dari
dan masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada
mesyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan bagi masyarakat
terutama ibu, bayi dan anak. Dalam menjalankan fungsinya, posyandu
diharapkan dapat melaksanakan 5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan
anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi dan penanggulangan diare.
Dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik. 5.2
Distribusi Frekuensi Posyandu menurut Strata
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
1
49
130
8 12
29,7
63,2
% Madya % Purnama % Mandiri
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 66
Grafik. 5.1
Distribusi Frekuensi Sarana Kesehatan berdasarkan Jenis
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
B. USAHA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT (UKBM)
1. Posyandu menurut Strata
Posyandu merupakan salah satu UKBM yang dilaksanakan oleh, dari
dan masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada
mesyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan bagi masyarakat
terutama ibu, bayi dan anak. Dalam menjalankan fungsinya, posyandu
diharapkan dapat melaksanakan 5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan
anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi dan penanggulangan diare.
Dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik. 5.2
Distribusi Frekuensi Posyandu menurut Strata
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
12 7
6
% Mandiri
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 67
Dari grafik 5.2 dapat dilihat bahwa persentase jumlah posyandu
Purnama sebesar 63,2% dan Mandiri 6%. Pada Tahun 2013 jumlah
Posyandu di Kabupaten Solok Selatan sebanyak 266 dengan 184 posyandu
aktif (69,2%). Hal ini masih rendah dari target, yang mana Posyandu Mandiri
diharapakan sebesar 20%. Rasio Posyandu per 100 Balita sebesar 2.
2. Desa Siaga
Grafik. 5.3
Distribusi Frekuensi Desa Siaga Aktif menurut Strata
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 5.3 dapat dilihat bahwa persentase jumlah desa siaga aktif
sebanyak 42 (21,5%) dengan rincian bahwa 40 desa siaga pratama dan 2
desa siaga madya.
C. TENAGA KESEHATAN
Undang–undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
mendefinisikan bahwa yang dimaksud dengan tenaga kesehatan adalah
setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan
yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan
40
PRATAMA
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 67
Dari grafik 5.2 dapat dilihat bahwa persentase jumlah posyandu
Purnama sebesar 63,2% dan Mandiri 6%. Pada Tahun 2013 jumlah
Posyandu di Kabupaten Solok Selatan sebanyak 266 dengan 184 posyandu
aktif (69,2%). Hal ini masih rendah dari target, yang mana Posyandu Mandiri
diharapakan sebesar 20%. Rasio Posyandu per 100 Balita sebesar 2.
2. Desa Siaga
Grafik. 5.3
Distribusi Frekuensi Desa Siaga Aktif menurut Strata
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 5.3 dapat dilihat bahwa persentase jumlah desa siaga aktif
sebanyak 42 (21,5%) dengan rincian bahwa 40 desa siaga pratama dan 2
desa siaga madya.
C. TENAGA KESEHATAN
Undang–undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
mendefinisikan bahwa yang dimaksud dengan tenaga kesehatan adalah
setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan
yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan
2
21,5
MADYA % Desa/Kelurahan Siaga
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 67
Dari grafik 5.2 dapat dilihat bahwa persentase jumlah posyandu
Purnama sebesar 63,2% dan Mandiri 6%. Pada Tahun 2013 jumlah
Posyandu di Kabupaten Solok Selatan sebanyak 266 dengan 184 posyandu
aktif (69,2%). Hal ini masih rendah dari target, yang mana Posyandu Mandiri
diharapakan sebesar 20%. Rasio Posyandu per 100 Balita sebesar 2.
2. Desa Siaga
Grafik. 5.3
Distribusi Frekuensi Desa Siaga Aktif menurut Strata
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 5.3 dapat dilihat bahwa persentase jumlah desa siaga aktif
sebanyak 42 (21,5%) dengan rincian bahwa 40 desa siaga pratama dan 2
desa siaga madya.
C. TENAGA KESEHATAN
Undang–undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
mendefinisikan bahwa yang dimaksud dengan tenaga kesehatan adalah
setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan
yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan
21,5
% Desa/Kelurahan Siaga
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 68
1. Jumlah dan Rasio Tenaga Medis (dokter umum, spesialis, dokter gigi)
di Sarana Kesehatan
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan, yang dimaksud dengan tenaga
medis meliputi Dokter dan Dokter gigi, termasuk didalamnya tenaga
dokter spesialis Tenaga medis erupakan salah satu unsur pelaksana
pelayanan kesehatan yang utama di fasilitas pelayanan kesehatan, baik
di puskesmas, rumah sakit, Klinik, maupun fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya. Dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik. 5.4
Distribusi Frekuensi dr. Umum, dr. Spesialis dan dr. Gigi
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 5.4 dilihat bahwa jumlah dokter spesialis 3 orang,
dokter Umum 23 orang dan dokter gigi 7 orang, dengan masing-masing
rasio per 100.000 penduduk sebagai berikut : dokter spesialis 2 per
100.000 penduduk, dokter umum 16 per 100.000 penduduk dan dokter
gigi 5 per 100.000 penduduk.
2. Jumlah dan Rasio Bidan dan Perawat di Sarana Kesehatan
Tenaga Keperawatan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor
32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan terdiri atas tenaga perawat
0
3 2
dr Spesilais
Puskesmas
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 68
1. Jumlah dan Rasio Tenaga Medis (dokter umum, spesialis, dokter gigi)
di Sarana Kesehatan
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan, yang dimaksud dengan tenaga
medis meliputi Dokter dan Dokter gigi, termasuk didalamnya tenaga
dokter spesialis Tenaga medis erupakan salah satu unsur pelaksana
pelayanan kesehatan yang utama di fasilitas pelayanan kesehatan, baik
di puskesmas, rumah sakit, Klinik, maupun fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya. Dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik. 5.4
Distribusi Frekuensi dr. Umum, dr. Spesialis dan dr. Gigi
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 5.4 dilihat bahwa jumlah dokter spesialis 3 orang,
dokter Umum 23 orang dan dokter gigi 7 orang, dengan masing-masing
rasio per 100.000 penduduk sebagai berikut : dokter spesialis 2 per
100.000 penduduk, dokter umum 16 per 100.000 penduduk dan dokter
gigi 5 per 100.000 penduduk.
2. Jumlah dan Rasio Bidan dan Perawat di Sarana Kesehatan
Tenaga Keperawatan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor
32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan terdiri atas tenaga perawat
15
5
8
22
16
dr Umum dr Gigi
Puskesmas Rumah sakit Rasio 100.000 Penduduk
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 68
1. Jumlah dan Rasio Tenaga Medis (dokter umum, spesialis, dokter gigi)
di Sarana Kesehatan
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan, yang dimaksud dengan tenaga
medis meliputi Dokter dan Dokter gigi, termasuk didalamnya tenaga
dokter spesialis Tenaga medis erupakan salah satu unsur pelaksana
pelayanan kesehatan yang utama di fasilitas pelayanan kesehatan, baik
di puskesmas, rumah sakit, Klinik, maupun fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya. Dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik. 5.4
Distribusi Frekuensi dr. Umum, dr. Spesialis dan dr. Gigi
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 5.4 dilihat bahwa jumlah dokter spesialis 3 orang,
dokter Umum 23 orang dan dokter gigi 7 orang, dengan masing-masing
rasio per 100.000 penduduk sebagai berikut : dokter spesialis 2 per
100.000 penduduk, dokter umum 16 per 100.000 penduduk dan dokter
gigi 5 per 100.000 penduduk.
2. Jumlah dan Rasio Bidan dan Perawat di Sarana Kesehatan
Tenaga Keperawatan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor
32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan terdiri atas tenaga perawat
2
5
dr Gigi
Rasio 100.000 Penduduk
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 69
dan bidan. Tenaga Perawat terdiri atas tenaga perawat dan tenaga
perawat gigi.
Perawat sesuai dengan Permenkes Nomor 148 Tahun 2010 adalah
seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di
luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Adapun definisi bidan sesuai dengan Permenkes Nomor
1464 Tahun 2010 adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan
bidan yang telah teregistrasi sesuai ketentuan perundang – undangan.
Grafik. 5.5
Distribusi Frekuensi dr. Umum, dr. Spesialis dan dr. Gigi
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 5.5 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2013 terdapat jumlah Bidan sebanyak 90 orang dengan rasio 123
per 100.000 penduduk dan Jumlah perawat sebanyak 207 orang dengan
rasio 141 per 100.000 penduduk serta jumlah 13 orang perawat gigi
dengan rasio 9 per 1000.000 penduduk.
3. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian di Sarana Kesehatan
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009
tentang Pekerjaan Kefarmasian, tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang
melakukan pekerjaan kefarmasin. Tenaga kefarmasian terdiri atas
apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. Tenaga teknis kefarmasian
76
14
123
Bidan
Puskesmas
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 69
dan bidan. Tenaga Perawat terdiri atas tenaga perawat dan tenaga
perawat gigi.
Perawat sesuai dengan Permenkes Nomor 148 Tahun 2010 adalah
seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di
luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Adapun definisi bidan sesuai dengan Permenkes Nomor
1464 Tahun 2010 adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan
bidan yang telah teregistrasi sesuai ketentuan perundang – undangan.
Grafik. 5.5
Distribusi Frekuensi dr. Umum, dr. Spesialis dan dr. Gigi
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 5.5 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2013 terdapat jumlah Bidan sebanyak 90 orang dengan rasio 123
per 100.000 penduduk dan Jumlah perawat sebanyak 207 orang dengan
rasio 141 per 100.000 penduduk serta jumlah 13 orang perawat gigi
dengan rasio 9 per 1000.000 penduduk.
3. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian di Sarana Kesehatan
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009
tentang Pekerjaan Kefarmasian, tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang
melakukan pekerjaan kefarmasin. Tenaga kefarmasian terdiri atas
apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. Tenaga teknis kefarmasian
100
8
107
5
123141
Perawat Perawat Gigi
Puskesmas Rumah sakit Rasio 100.000 Penduduk
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 69
dan bidan. Tenaga Perawat terdiri atas tenaga perawat dan tenaga
perawat gigi.
Perawat sesuai dengan Permenkes Nomor 148 Tahun 2010 adalah
seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di
luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Adapun definisi bidan sesuai dengan Permenkes Nomor
1464 Tahun 2010 adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan
bidan yang telah teregistrasi sesuai ketentuan perundang – undangan.
Grafik. 5.5
Distribusi Frekuensi dr. Umum, dr. Spesialis dan dr. Gigi
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 5.5 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2013 terdapat jumlah Bidan sebanyak 90 orang dengan rasio 123
per 100.000 penduduk dan Jumlah perawat sebanyak 207 orang dengan
rasio 141 per 100.000 penduduk serta jumlah 13 orang perawat gigi
dengan rasio 9 per 1000.000 penduduk.
3. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian di Sarana Kesehatan
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009
tentang Pekerjaan Kefarmasian, tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang
melakukan pekerjaan kefarmasin. Tenaga kefarmasian terdiri atas
apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. Tenaga teknis kefarmasian
5 9
Perawat Gigi
Rasio 100.000 Penduduk
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 70
terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi, dan
Tenaga Menengah Farmasi/Asisten Apoteker.
Dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik. 5.6
Distribusi Frekuensi Tenaga kefarmasian berdasarkan Sarana Kesehatan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 5.6 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2013 terdapat jumlah Tenaga Kefarmasian sebanyak 21 orang
dengan rasio 14 per 100.000.
4. Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi di Sarana Kesehatan
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996
menyebutkan bahwa tenaga gizi terdiri atas nutrisionis dan dietisien
Grafik. 5.7
Distribusi Frekuensi Tenaga Gizi menurut Sarana Kesehatan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 5.7 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2013 terdapat jumlah Tenaga Gizi sebanyak 15 orang dengan
rasio 10 per 100.000.
6
Puskesmas
8
Puskesmas
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 70
terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi, dan
Tenaga Menengah Farmasi/Asisten Apoteker.
Dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik. 5.6
Distribusi Frekuensi Tenaga kefarmasian berdasarkan Sarana Kesehatan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 5.6 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2013 terdapat jumlah Tenaga Kefarmasian sebanyak 21 orang
dengan rasio 14 per 100.000.
4. Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi di Sarana Kesehatan
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996
menyebutkan bahwa tenaga gizi terdiri atas nutrisionis dan dietisien
Grafik. 5.7
Distribusi Frekuensi Tenaga Gizi menurut Sarana Kesehatan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 5.7 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2013 terdapat jumlah Tenaga Gizi sebanyak 15 orang dengan
rasio 10 per 100.000.
15 14
Rumah sakit Rasio 100.000 Penduduk
7
10
Rumah sakit Rasio 100.000 Penduduk
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 70
terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi, dan
Tenaga Menengah Farmasi/Asisten Apoteker.
Dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik. 5.6
Distribusi Frekuensi Tenaga kefarmasian berdasarkan Sarana Kesehatan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 5.6 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2013 terdapat jumlah Tenaga Kefarmasian sebanyak 21 orang
dengan rasio 14 per 100.000.
4. Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi di Sarana Kesehatan
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996
menyebutkan bahwa tenaga gizi terdiri atas nutrisionis dan dietisien
Grafik. 5.7
Distribusi Frekuensi Tenaga Gizi menurut Sarana Kesehatan
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 5.7 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2013 terdapat jumlah Tenaga Gizi sebanyak 15 orang dengan
rasio 10 per 100.000.
14
Rasio 100.000 Penduduk
10
Rasio 100.000 Penduduk
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 71
5. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat di Sarana Kesehatan
Tenaga kesehatan masyarakat terdiri atas epidemiolog kesehatan,
entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan, penyuluh kesehatan,
administrator kesehatan dan sanitarian.
Grafik. 5.8
Distribusi Frekuensi Tenaga Kesehatan Masyarakat
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 5.8 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2013 terdapat jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat sebanyak 18
orang dengan rasio 12 per 100.000 penduduk dan Jumlah Tenaga
Kesehatan Lingkungan sebanyak 13 orang dengan rasio 5 per 100.000
penduduk.
6. Jumlah dan Tenaga Teknisi Medis dan Fisioterapis di Sarana
Kesehatan.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996
menyebutkan bahwa tenaga keterapian fisik terdiri atas fisioterapis,
okupasi terapis dan terapi wicara. Adapun untuk tenaga keteknisian
medis terdiri atas radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi
elektromedis, analis kesehatan, refraksionis optisien, otorik prostetik,
teknisi transfusi dan perekam medis.
76
Puskesmas
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 71
5. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat di Sarana Kesehatan
Tenaga kesehatan masyarakat terdiri atas epidemiolog kesehatan,
entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan, penyuluh kesehatan,
administrator kesehatan dan sanitarian.
Grafik. 5.8
Distribusi Frekuensi Tenaga Kesehatan Masyarakat
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 5.8 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2013 terdapat jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat sebanyak 18
orang dengan rasio 12 per 100.000 penduduk dan Jumlah Tenaga
Kesehatan Lingkungan sebanyak 13 orang dengan rasio 5 per 100.000
penduduk.
6. Jumlah dan Tenaga Teknisi Medis dan Fisioterapis di Sarana
Kesehatan.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996
menyebutkan bahwa tenaga keterapian fisik terdiri atas fisioterapis,
okupasi terapis dan terapi wicara. Adapun untuk tenaga keteknisian
medis terdiri atas radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi
elektromedis, analis kesehatan, refraksionis optisien, otorik prostetik,
teknisi transfusi dan perekam medis.
1112
2
Rumah sakit Rasio 100.000 Penduduk
Kesmas Kesling
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 71
5. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat di Sarana Kesehatan
Tenaga kesehatan masyarakat terdiri atas epidemiolog kesehatan,
entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan, penyuluh kesehatan,
administrator kesehatan dan sanitarian.
Grafik. 5.8
Distribusi Frekuensi Tenaga Kesehatan Masyarakat
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 5.8 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2013 terdapat jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat sebanyak 18
orang dengan rasio 12 per 100.000 penduduk dan Jumlah Tenaga
Kesehatan Lingkungan sebanyak 13 orang dengan rasio 5 per 100.000
penduduk.
6. Jumlah dan Tenaga Teknisi Medis dan Fisioterapis di Sarana
Kesehatan.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996
menyebutkan bahwa tenaga keterapian fisik terdiri atas fisioterapis,
okupasi terapis dan terapi wicara. Adapun untuk tenaga keteknisian
medis terdiri atas radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi
elektromedis, analis kesehatan, refraksionis optisien, otorik prostetik,
teknisi transfusi dan perekam medis.
5
Rasio 100.000 Penduduk
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 72
Grafik. 5.9
Distribusi Frekuensi Tenaga Fisio Terapi dan Teknisi Medis menurut Sarana
Kesehatan di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 5.9 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2013 terdapat jumlah Fisioterapi sebanyak 1 orang dengan rasio 1
per 100.000 penduduk dan Jumlah Tenaga Teknisi Medis sebanyak 56
orang dengan rasio 38 per 100.000.
3. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pembiayaan kesehatan merupakan salah satu komponen sumberdaya
yang diperlukan dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan.
Berbagai sumber dana telah dipersiapkan dalam upaya meningktkan derajat
kesehatan masyarakat seperti dari APBD Kabupaten, APBD Propinsi dan
APBN. Pada tahun 2013 Kabupaten Solok Selatan mendapatkan dana dari
berbagai sumber pendanaan dan untuk beberapa kegiatan dengan total
sebesar Rp. 40.895.795.700,-, hal ini dapat dilihat pada diagram berikut :
0
24
Puskesmas
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 72
Grafik. 5.9
Distribusi Frekuensi Tenaga Fisio Terapi dan Teknisi Medis menurut Sarana
Kesehatan di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 5.9 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2013 terdapat jumlah Fisioterapi sebanyak 1 orang dengan rasio 1
per 100.000 penduduk dan Jumlah Tenaga Teknisi Medis sebanyak 56
orang dengan rasio 38 per 100.000.
3. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pembiayaan kesehatan merupakan salah satu komponen sumberdaya
yang diperlukan dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan.
Berbagai sumber dana telah dipersiapkan dalam upaya meningktkan derajat
kesehatan masyarakat seperti dari APBD Kabupaten, APBD Propinsi dan
APBN. Pada tahun 2013 Kabupaten Solok Selatan mendapatkan dana dari
berbagai sumber pendanaan dan untuk beberapa kegiatan dengan total
sebesar Rp. 40.895.795.700,-, hal ini dapat dilihat pada diagram berikut :
1 1
32
Rumah sakit Rasio 100.000 Penduduk
Fiso Terapi Teknisi Medis
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 72
Grafik. 5.9
Distribusi Frekuensi Tenaga Fisio Terapi dan Teknisi Medis menurut Sarana
Kesehatan di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dari grafik 5.9 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2013 terdapat jumlah Fisioterapi sebanyak 1 orang dengan rasio 1
per 100.000 penduduk dan Jumlah Tenaga Teknisi Medis sebanyak 56
orang dengan rasio 38 per 100.000.
3. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pembiayaan kesehatan merupakan salah satu komponen sumberdaya
yang diperlukan dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan.
Berbagai sumber dana telah dipersiapkan dalam upaya meningktkan derajat
kesehatan masyarakat seperti dari APBD Kabupaten, APBD Propinsi dan
APBN. Pada tahun 2013 Kabupaten Solok Selatan mendapatkan dana dari
berbagai sumber pendanaan dan untuk beberapa kegiatan dengan total
sebesar Rp. 40.895.795.700,-, hal ini dapat dilihat pada diagram berikut :
38
Rasio 100.000 Penduduk
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 73
Diagram. 5.1
Pembiayaan Kesehatan Berdasarkan Sumber Dana
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Grafik. 5.10
Pembiayaan Kesehatan terhadap APBD, Anggran Kesehatan Perkapita
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Dana AlokasiKhusus (DAK);3.845.870.000
(9,4%)
Pelayanan Farmasi(DAK);
1.318.540.000(3,2%)
40.895.795.700
TOTAL ANGGARANKESEHATAN
TOTAL APBD KAB/KOTA
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 73
Diagram. 5.1
Pembiayaan Kesehatan Berdasarkan Sumber Dana
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Grafik. 5.10
Pembiayaan Kesehatan terhadap APBD, Anggran Kesehatan Perkapita
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
APBD KAB. SolokSelatan;
33.204.055.700(81,2%)
Pelayanan Farmasi(DAK);
1.318.540.000(3,2%)
TP PelayananDasar;
2.527.330.000(6,2%)
529.162.330.585
6,27 277.506,09
TOTAL APBD KAB/KOTA % APBD KESEHATANTHD APBD KAB/KOTA
ANGGARANKESEHATAN PERKAPITA
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 73
Diagram. 5.1
Pembiayaan Kesehatan Berdasarkan Sumber Dana
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
Grafik. 5.10
Pembiayaan Kesehatan terhadap APBD, Anggran Kesehatan Perkapita
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013
277.506,09
ANGGARANKESEHATAN PERKAPITA
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 74
BAB VI
PENUTUP
Penyediaan data dan informasi yang berkualitas sangat di perlukan
sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan. Dibidang
kesehatan, data dan informasi ini diperoleh melalui pengumpulan data dari
berbagai pihak yang terkait dan dituangkan dalam Profil Kesehatan.
Profil Kesehatan Kabupaten ini diharapakan dapat memberikan
gambaran secara garis besar tentang seberapa jauh keadaan kesehatan
masyarakat yang telah dicapai. Profil Kesehatan Kabupaten ini
merupakan salah satu publikasi data dan informasi yang meliputi data
capaian indikator kinerja kesehatan, Standar Pelayanan Minimal dan
Indikator MDG’s.
Indikator capian Tahun 2013, sebagai berikut :
Rumah tangga yang ber-PHBS sebesar 43,4% terhadap target
yang diharapkan sebesar 71,7%.
Posyandu mandiri sebesar 5,9% terhadap target yang
diharapkan 50%.
Pemeliharaan Jaminan kesehatan sebesar 100% (Jamkesda 66%,
Jamkesmas 29% dan Askes 5%) terhadap target yang
diharapkan sebesar 91%.
Pemeriksaan Calon jemaah haji 100%.
Pertolongan Ibu bersalin oleh Nakes sebesar 75,4% terhadap
target yang diharapkan sebesar 89%.
Kunjungan Ibu hamil K4 sebesar 79,3% terhadap target yang
diharapkan sebesar 89%.
Pelayanan terhadap Ibu Nifas sebesar 72,8% terhadap target
yang diharapkan sebesar 89%.
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 75
Penanganan Ibu Hamil Komplikasi sebesar 100% (41 Bumil)
terhadap target yang diharapkan sebesar 71,5%.
Pasangan Usia Subur menjadi peserta KB Aktif sebesar 79,4%
terhadap target yang diharapkan sebesar 64%.
ASI Eklusif pada bayi usia 0-6 bulan sebesar 66,7% terhadap
target yang diharapkan sebesar 75%.
Angka kematian bayi dapat dicapai sebesar 1,4 per 1.000
kelahiran hidup dari target yang diharapkan sebsar 18 per 1.000
kelahiran hidup.
Angka kematian Neonatal sebesar 10,5 per 1.000 kelahiran
hidup.
Angka Kematian Anak balita sebesar 2,9% per 1.000 kelahiran
hidup.
Angka kematian Balita 0 per 1.000 kelahiran hidup.
Angka lahir mati 7,5 per 1.000 kelahiran dilaporkan
Angka kematian ibu sebesar 252,7 per 100.000
KN Lengkap dapat dicapai sebesar 94,2% terhadap target
diharapkan sebesar 84%.
Kunjungan bayi hanya sebesar 53,4% terhadap target yang
diharapkan sebesar 87%.
Pelayanan terhadap Balita sebesar 99,8% terhadap target yang
diharapkan 83%.
Balita mendapatkan VIT A sebesar 93,71% terhadap target yang
diharapkan sebesar 83%.
Ibu hamil mendapat Tablet FE 90 sebesar 66,06% terhadap
target yang diharapkan sebesar 81%
D/S Balita yang ditimbang sebesar 75,9% terhadap target yang
diharapkan sebesar 92%.
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2013 Page 76
Imunisasi Dasar Lengkap sebesar 96,5% dari target yang
diharapkan sebesar 87,5%.
Desa UCI sebesar 79,2% dari target yang diharapkan sebesar
90%.
Angka keberhasilan pengobatan Kasus TB BTA + sebesar
91,2% dari target yang diharapkan sebesar 88,5%.
Penemuan kasus baru TB BTA + sebesar 88,89/100.000
penduduk dari target yang diharapkan sebesar 70/100.000
penduduk.
Angka kesakitan DBD 60,4/100.000 penduduk dari target yang
diharapkan 53/100.000 penduduk.
Menurunnya Annual Paracite Incidence (API) sebesar 0,3/1.000
penduduk dari target yang diharapkan sebesar 1/1.000
penduduk.
Penduduk yang mengakses air minum layak sebesar 61,4% dari
terget yang diharapkan sebesar 64%.
Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat sebesar
59,4% dari target yang diharapkan sebesar 55%.
Persentase cakupan rumah sehat sebesar 65% dari target yang
diharapkan sebesar 81%.
Persentase Tempat Pengolahan Makanan yang memenuhi syarat
kesehatan sebesar 34,3% dari terget yang diharapkan sebesar
71%.
Persentase Tempat-Tempat Umum yang memenuhi syarat
kesehatan sebesar 36,1% dari target yang diharapkan sebesar
81%.
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
L P L + P SatuanA. GAMBARAN UMUM1 Luas Wilayah 3.346 Km
2Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 265 Desa/Kel Tabel 13 Jumlah Penduduk 74.117 73.252 147.369 Jiwa Tabel 24 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3,5 Jiwa Tabel 15 Kepadatan Penduduk /Km
244,0 Jiwa/Km
2Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 62,3 per 100 penduduk produktif Tabel 27 Rasio Jenis Kelamin 101,2 Tabel 28 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 0,00 0,00 0,00 % Tabel 39 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 32.105,07 30.022,91 62.127,98 % Tabel 3b. SMA/ SMK/ MA 28.752,18 24.939,99 53.692,17 % Tabel 3
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
b. SMA/ SMK/ MA 28.752,18 24.939,99 53.692,17 % Tabel 3c. Sekolah menengah kejuruan 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3d. Diploma I/Diploma II 1.684,10 3.812,19 5.496,29 % Tabel 3e. Akademi/Diploma III 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3f. Universitas/Diploma IV 2.495,53 5.909,66 8.405,19 % Tabel 3g. S2/S3 (Master/Doktor) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
B. DERAJAT KESEHATANB.1 Angka Kematian10 Jumlah Lahir Hidup 1.495 1.275 2.770 Tabel 411 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 10 5 8 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 412 Jumlah Kematian Neonatal 18 11 29 neonatal Tabel 513 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 12 9 10,5 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 514 Jumlah Bayi Mati 1 3 33 bayi Tabel 515 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 0,7 2,4 11,9 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 516 Jumlah Balita Mati 24 17 41 Balita Tabel 517 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 16 13 15 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 518 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 7 Ibu Tabel 6Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 252,7 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6
B.2 Angka Kesakitan
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
19 Tuberkulosis Jumlah kasus baru TB BTA+ 66 25 131 Kasus Tabel 7 Proporsi kasus baru TB BTA+ 50,38 19,08 % Tabel 7 CNR kasus baru BTA+ 44,79 16,96 88,89 per 100.000 penduduk Tabel 7 Jumlah seluruh kasus TB 67 53 150 Kasus Tabel 7 CNR seluruh kasus TB 45,46 35,96 101,79 per 100.000 penduduk Tabel 7 Kasus TB anak 0-14 tahun 11,33 % Tabel 7 Persentase BTA+ terhadap suspek 14,54 9,73 14,87 % Tabel 8 Angka kesembuhan BTA+ 57,58 76,00 81,32 % Tabel 9 Angka pengobatan lengkap BTA+ 7,58 8,00 9,89 % Tabel 9 Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 65,15 84,00 91,21 % Tabel 9 Angka kematian selama pengobatan 0,00 0,00 2,71 per 100.000 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 0,00 0,00 6,38 % Tabel 1021 Jumlah Kasus HIV 0 0 0 Kasus Tabel 1122 Jumlah Kasus AIDS 0 1 1 Kasus Tabel 1123 Jumlah Kasus Syphilis 0 0 0 Kasus Tabel 1123 Jumlah Kasus Syphilis 0 0 0 Kasus Tabel 1124 Jumlah Kematian karena AIDS 0 1 1 Jiwa Tabel 1125 Donor darah diskrining positif HIV 0,00 0,00 0,00 % Tabel 1226 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 121,03 126,19 123,63 % Tabel 1327 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 0 0 0 Kasus Tabel 14 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0,00 0,00 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 14 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0,00 % Tabel 15 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 % Tabel 15 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 15 Angka Prevalensi Kusta 0,00 0,07 0,07 per 10.000 Penduduk Tabel 16 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 17 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 0,00 100,00 100,00 % Tabel 17
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th 2,15 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18 Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 19 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 1 0 1 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 100 % Tabel 19 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0 % Tabel 19 Jumlah Kasus Campak 0 0 0 Kasus Tabel 20
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20 Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20
29 Incidence Rate DBD 31,21 29,18 60,39 per 100.000 penduduk Tabel 2130 Case Fatality Rate DBD 0,00 0,00 0,00 % Tabel 2131 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0,14 0,12 0,25 per 1.000 penduduk berisiko Tabel 2232 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 2233 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 2334 Cakupan pengukuran tekanan darah 0,00 0,00 0,00 % Tabel 2435 Cakupan pemeriksaan obesitas 0,00 0,00 0,00 % Tabel 2536 Cakupan pemeriksaan IVA+ 0,00 % Tabel 2637 Cakupan pemeriksaan CBE 0,00 % Tabel 2638 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 100,00 % Tabel 28
C. UPAYA KESEHATANC.1 Pelayanan KesehatanC.1 Pelayanan Kesehatan39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 97 % Tabel 2940 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 79,27 % Tabel 2941 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 75,43 % Tabel 2942 Pelayanan Ibu Nifas 72,79 % Tabel 2943 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 80,30 % Tabel 2944 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 79,39 % Tabel 3045 Wanita usia subur dengan imunisasi TT2+ - % Tabel 3146 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 66,06 % Tabel 3247 Penanganan komplikasi kebidanan 5,97 % Tabel 3348 Penanganan komplikasi Neonatal 5,80 5,23 5,54 % Tabel 3349 Peserta KB Baru 11,44 % Tabel 3650 Peserta KB Aktif 79,38 % Tabel 3651 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 3752 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 0,60 0,86 0,72 % Tabel 3753 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 95,52 95,84 95,67 % Tabel 3854 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 93,58 94,90 94,19 % Tabel 3855 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 65,09 68,48 66,71 % Tabel 3956 Pelayanan kesehatan bayi 50,75 55,91 53,36 % Tabel 4057 Desa/Kelurahan UCI 79,20 % Tabel 4158 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 101,62 91,52 96,50 % Tabel 4259 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 8,52 10,17 9,32 % Tabel 4260 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 101,62 91,52 96,50 % Tabel 43
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
61 Bayi Mendapat Vitamin A 98,28 99,03 98,66 % Tabel 4462 Anak Balita Mendapat Vitamin A 91,65 94,12 92,90 % Tabel 4463 Baduta ditimbang - - - % Tabel 4564 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) - - - % Tabel 4565 Pelayanan kesehatan anak balita 93,90 105,58 99,79 % Tabel 4666 Balita ditimbang (D/S) 75,96 75,90 75,93 % Tabel 4767 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,77 0,75 0,76 % Tabel 4768 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel 4869 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 92,58 84,64 88,69 %
Tabel 4970 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,11 Tabel 5071 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 52,56 sekolah Tabel 5172 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 71,79 sekolah Tabel 5173 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 19,87 19,57 19,73 % Tabel 5174 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 37,96 49,28 42,99 % Tabel 5175 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 37,96 49,28 42,99 % Tabel 5175 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 37,96 49,28 42,99 % Tabel 5176 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 48,77 52,90 50,86 % Tabel 5277 Kegiatan promosi kesehatan:
a. Jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan 10347 Tabel 53b. Jumlah kunjungan rumah 12204 Tabel 53c. Penyebaran informasi 0 Tabel 53
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan KesehatanPersentase
78 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 108,43 114,19 111,30 % Tabel 5479 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan - - 27,88 % Tabel 5580 Cakupan Kunjungan Rawat Inap - - 3,43 % Tabel 5581 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS - - 22,04 per 100.000 pasien keluar Tabel 5682 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS - - 9,18 per 100.000 pasien keluar Tabel 5683 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 61,26 % Tabel 5784 Bed Turn Over (BTO) di RS 34,03 Kali Tabel 5785 Turn of Interval (TOI) di RS 4,16 Hari Tabel 5786 Average Length of Stay (ALOS) di RS - Hari Tabel 57
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
C.4 Keadaan Lingkungan88 Persentase rumah sehat 64,97 % Tabel 5989 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 61,45 % Tabel 6090 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 50,88 % Tabel 6191 Penduduk yang memiliki akses sanitasi layak 59,40 % Tabel 6292 Desa STBM - % Tabel 6393 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 36,14 % Tabel 64
TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 34,28 % Tabel 65TPM tidak memenuhi syarat dibina 100,00 % Tabel 66TPM memenuhi syarat diuji petik - % Tabel 66
D. SUMBERDAYA KESEHATAND.1 Sarana KesehatanD.1 Sarana Kesehatan94 Jumlah Rumah Sakit Umum 1,00 RS Tabel 6895 Jumlah Rumah Sakit Khusus - RS Tabel 68
119 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 4,00 Tabel 68120 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 4,00 Tabel 68
Jumlah Puskesmas Keliling 8,00 Tabel 68Jumlah Puskesmas pembantu 44,00 Tabel 68
121 Jumlah Apotek 12,00 Tabel 68122 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100,00 % Tabel 69124 Jumlah Posyandu 269,00 Posyandu Tabel 70125 Posyandu Aktif 68,40 % Tabel 70126 Rasio posyandu per 100 balita 1,63 per 100 balita Tabel 70127 UKBM
Poskesdes 44,00 Poskesdes Tabel 71Polindes 86,00 Polindes Tabel 71Posbindu - Posbindu Tabel 71Posmaldes - Posmaldes Tabel 71Pos Tb desa - Pos Tb desa Tabel 71
128 Jumlah Desa Siaga 46,00 Desa Tabel 72129 Persentase Desa Siaga 20,35 % Tabel 72
D.2 Tenaga Kesehatan130 Jumlah Dokter Spesialis 2,00 1,00 3,00 Orang Tabel 73
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
132 Jumlah Dokter Umum 5,00 18,00 23,00 Orang Tabel 73133 Rasio Dokter (spesialis+umum) 17,64 per 100.000 penduduk Tabel 73134 Jumlah Dokter Gigi - 7,00 7,00 Orang Tabel 73135 Jumlah Bidan 90,00 Orang Tabel 74136 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 122,86 per 100.000 penduduk Tabel 74137 Jumlah Perawat 17,00 90,00 207,00 Orang Tabel 74136 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 140,46 per 100.000 penduduk Tabel 74138 Jumlah Perawat Gigi 2,00 11,00 13,00 Orang Tabel 74139 Jumlah Tenaga Kefarmasian 2,00 19,00 21,00 Orang Tabel 75141 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 4,00 13,00 18,00 Orang Tabel 76142 Jumlah Tenaga Sanitasi 2,00 6,00 8,00 Orang Tabel 76140 Jumlah Tenaga Gizi 2,00 13,00 15,00 Orang Tabel 77
D.3 Pembiayaan Kesehatan145 Total Anggaran Kesehatan 40.895.795.700,00 Rp Tabel 82146 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 6,27 % Tabel 82146 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 6,27 % Tabel 82147 Anggaran Kesehatan Perkapita 277.506,09 Rp Tabel 82
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATANWILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km2) TANGGA TANGGA per km
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 KPGD 524,10 4 41 45 23.060 7.253 3,18 44 kpgd 232112 Sungai Pagu 596,00 11 40 51 28.884 8.481 3,41 48,46 sungai pagu 303663 Sangir 632,99 4 37 41 39.034 11.142 3,50 61,67 pauh duo 150284 Sangir Jujuan 278,06 5 26 31 11.833 3.380 3,50 42,56 sangir 398495 SBH 280,01 7 37 44 13.328 3.883 3,43 47,60 sj 124216 Pauh Duo 348,10 4 24 28 15.175 3.953 3,84 43,59 sbj 165287 SBJ 686,94 4 21 25 16.055 4.424 3,63 23,37 sbh 165408 153943
JUMLAH 3.346,2 39 226 265 147.369 42.516 3,47 44
JUMLAHPENDUDUK
JUMLAHNO KECAMATAN DESA KELURAHAN DESA +
KELURAHAN
JUMLAH 3.346,2 39 226 265 147.369 42.516 3,47 44
Sumber: - Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Solok Selatan
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMURKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
JUMLAH PENDUDUKLAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1 0 - 4 8.388 8.127 16.515 103,212 5 - 9 8.639 8.189 16.828 105,503 10 - 14 8.444 8.081 16.525 104,494 15 - 19 6.355 6.039 12.394 105,235 20 - 24 5.436 5.533 10.969 98,25
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
5 20 - 24 5.436 5.533 10.969 98,256 25 - 29 6.497 6.842 13.339 94,967 30 - 34 6.221 6.052 12.273 102,798 35 - 39 5.520 5.345 10.865 103,279 40 - 44 4.573 4.369 8.942 104,67
10 45 - 49 3.764 3.937 7.701 95,6111 50 - 54 3.267 3.238 6.505 100,9012 55 - 59 2.469 2.291 4.760 107,7713 60 - 64 1.584 1.487 3.071 106,5214 65 - 69 1.111 1.234 2.345 90,0315 70 - 74 892 1.038 1.930 85,9316 75+ 957 1.450 2.407 66
JUMLAH 74.117 73.252 147.369 101,18ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 62,3
Sumber: - Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Solok Selatan - Sumber lain…... (sebutkan)
DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMINKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+
PEREMPUAN1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 57.090 56.936 114.026
2 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANGMELEK HURUF 0 0 0 0 0 0
3 PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANGDITAMATKAN:
TABEL 3
JUMLAH PERSENTASE
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
NO VARIABEL
3 PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANGDITAMATKAN:a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 22.312 22.739 45.051 39,08 39,94 39,51b. SD/MI 41.704 41.169 82.873 73,05 72,31 72,68c. SMP/ MTs 32.105 30.023 62.128 56,24 52,73 54,49d. SMA/ MAe. SEKOLAH MENENGAH KEJURUANf. DIPLOMA I/DIPLOMA IIg. AKADEMI/DIPLOMA IIIh. UNIVERSITAS/DIPLOMA IVi. S2/S3 (MASTER/DOKTOR)
7,3710,384,378.405
2,955.496 6,70 4,82
Sumber: - Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Solok Selatan
28.752
1.684
2.496
50,3624.940
5.910
3.812
53.692 47,0943,80
TABEL 4
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KPGD Pakan Rabaa 205 0 205 212 0 212 417 0 417
2 Sungai Pagu Muara Labuh 303 2 305 251 0 251 554 2 556
3 Sangir Lubuk Gadang 376 4 380 362 5 367 738 9 747
4 Sangir Jujuan Bidar Alam 130 5 135 104 0 104 234 5 239
5 SBH Abai 120 4 124 96 0 96 216 4 220
6 Pauh Duo Pakan Salasa 165 0 165 113 1 114 278 1 279
7 SBJ Mercu 123 0 123 83 0 83 206 0 206
NO KECAMATAN NAMAPUSKESMAS
HIDUP
PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATI HIDUP + MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
JUMLAH KELAHIRAN
6 Pauh Duo Pakan Salasa 165 0 165 113 1 114 278 1 279
7 SBJ Mercu 123 0 123 83 0 83 206 0 206
8 Talunan 73 0 73 54 0 54 127 0 127
JUMLAH 1.495 15 1.510 1.275 6 1.281 2.770 21 2.791
9,9 4,7 7,5
Sumber: - Bidang Kesga Dinkes Kab. Solok Selatan
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
TABEL 5
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KPGD Pakan Rabaa 2 0 0 2 0 0 0 0 2 2 0 22 Sungai Pagu Muara Labuh 1 0 0 1 2 0 2 4 3 3 2 53 Sangir Lubuk Gadang 7 0 2 9 6 1 1 8 13 14 3 174 Sangir Jujuan Bidar Alam 4 1 1 6 0 2 0 2 4 7 1 85 SBH Abai 1 0 2 3 0 0 0 0 1 1 2 36 Pauh Duo Pakan Salasa 1 0 0 1 2 0 0 2 3 3 0 37 SBJ Mercu 2 0 0 2 1 0 0 1 3 3 0 38 0 Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 18 1 5 24 11 3 3 17 29 33 8 41
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH KEMATIAN
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYI BALITA BAYI ANAKBALITA BALITANEONATAL
NO KECAMATAN PUSKESMAS
BALITAANAKBALITA BAYI ANAK
BALITANEONATAL NEONATAL
JUMLAH 18 1 5 24 11 3 3 17 29 33 8 4112 1 3 16 9 2 2 13 10,5 11,9 2,9 14,8
Sumber: - Bidang Kesga Dinkes Kab. Solok Selatan
Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
TABEL 6JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
< 20tahun
20-34tahun
≥35 tahun JUMLAH < 20tahun
20-34tahun
≥35 tahun JUMLAH < 20tahun
20-34tahun
≥35 tahun JUMLAH < 20tahun
20-34tahun
≥35 tahun JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 201 KPGD Pakan Rabaa 417 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 554 0 0 0 0 0 5 0 5 0 0 0 0 0 5 0 53 Sangir Lubuk Gadang 738 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Sangir Jujuan Bidar Alam 234 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 15 SBH Abai 216 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Pauh Duo Pakan Salasa 278 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 17 SBJ Mercu 206 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 0 Talunan 127 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2.770 0 0 0 0 0 7 0 7 0 0 0 0 0 7 0 7 5ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 252,7 3368
148,456Sumber: - Bidang Kesga Dinkes Kab. Solok SelatanKeterangan:
KEMATIAN IBUJUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH LAHIRHIDUP
JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL
Keterangan:- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
TABEL 7
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KPGD Pakan Rabaa 11.299 11.761 23.060 15 71,4 6 28,6 21 11 61,1 7 38,9 18 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 14.153 14.731 28.884 10 71,4 4 28,6 14 13 72,2 5 27,8 18 1 5,563 Sangir Lubuk Gadang 19.127 19.907 39.034 17 70,8 7 29,2 24 15 65,2 8 34,8 23 0 04 Sangir Jujuan Bidar Alam 5.798 6.035 11.833 6 66,7 3 33,3 9 8 66,7 4 33,3 12 1 8,335 SBH Abai 6.531 6.797 13.328 8 100 0 0,0 8 10 90,9 1 9,1 11 0 06 Pakan Salasa Pakan Salasa 7.436 7.739 15.175 8 80 2 20 10 6 75 2 25 8 0 0
JUMLAH PENDUDUKJUMLAH KASUS BARU BTA+
L PL+P
JUMLAH SELURUHKASUS TB
L PL+P
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUKMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KASUS TB ANAK0-14 TAHUNNO KECAMATAN PUSKESMAS
6 Pakan Salasa Pakan Salasa 7.436 7.739 15.175 8 80 2 20 10 6 75 2 25 8 0 07 SBJ Mercu 5.028 4.284 9.312 2 50 2 50 4 3 50 3 50 6 11 183,338 0 Talunan 3.641 3.102 6.743 0 0 1 100 1 1 50 1 50 2 0 09 RSUD 24 60 16 40 40 30 57,7 22 42,3 52 4 7,69
JUMLAH 73.013 74.356 147.369 66 50 25 19 131 67 44,7 53 35,3 150 17 11,3
CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 44,79 16,96 88,89
CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 45,46 35,96 101,79
Sumber: - Bidang P2P-PL Dinkes Kab. Solok SelatanKeterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 147369
TABEL 8
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
TB PARU
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KPGD Pakan Rabaa 67 37 104 15 6 21 22,39 16,22 20,19
2 Sungai Pagu Muara Labuh 52 30 82 10 4 14 19,23 13,33 17,07
3 Sangir Lubuk Gadang 141 79 220 17 7 24 12,06 8,86 11
4 Sangir Jujuan Bidar Alam 33 19 52 6 3 9 18,18 15,79 17,31
5 SBH Abai 22 13 35 8 0 8 36,36 0 22,86
6 Pakan Salasa Pakan Salasa 63 36 99 8 2 10 12,70 5,56 10,10
7 SBJ Mercu 38 21 59 2 2 4 5,26 9,52 6,78
% BTA (+)TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS SUSPEK
6 Pakan Salasa Pakan Salasa 63 36 99 8 2 10 12,70 5,56 10,10
7 SBJ Mercu 38 21 59 2 2 4 5,26 9,52 6,78
8 0 Talunan 38 22 60 0 1 1 0 4,55 1,67
9 RSUD 0 0 170 24 16 40 0 0 23,53
JUMLAH 454 257 881 66 25 131 14,54 9,73 14,87
Sumber: - Bidang P2P-PL Dinkes Kab. Solok SelatanKeterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 9
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
L P L + P JUMLAH
% JUMLAH
% JUMLAH
% JUMLAH
% JUMLAH
% JUMLAH
% L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 KPGD Pakan Rabaa 15 6 21 11 73,3 4 66,7 15 71,4 3 20 1 16,7 4 19 93,3 83,3 90,5 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 10 4 14 3 30 1 25 4 28,6 2 20 0 0 2 14,3 50 25 42,9 0 0 03 Sangir Lubuk Gadang 17 7 24 11 64,7 6 85,7 17 70,8 0 0 1 14,3 1 4,2 64,71 100 75 0 0 14 Sangir Jujuan Bidar Alam 6 3 9 6 100 2 66,7 8 88,9 0 0 0 0 0 0 100 66,7 88,9 0 0 25 SBH Abai 8 0 8 2 25 2 0 4 50 0 0 0 0 0 0 25 0 50 0 0 06 Pakan Salasa Pakan Salasa 8 2 10 3 37,5 3 150 6 60 0 0 0 0 0 0 37,5 150 60 0 0 07 SBJ Mercu 2 2 4 2 100 0 0 2 50 0 0 0 0 0 0 100 0 50 0 0 18 0 Talunan 0 1 1 0 0 1 100 1 100 0 0 0 0 0 0 0 100 100 0 0 09 RSUD 24 16 40 17 71 0 0 17 42,5 0 0,00 0 0 2 5 0 0 47,5 0 0 0
JUMLAH KEMATIANSELAMA PENGOBATAN
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L L + P
ANGKA PENGOBATAN LENGKAP(COMPLETE RATE)
L PBTA (+) DIOBATI
ANGKA KEBERHASILANPENGOBATAN
(SUCCESS RATE/SR)P L + P
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
9 RSUD 24 16 40 17 71 0 0 17 42,5 0 0,00 0 0 2 5 0 0 47,5 0 0 0JUMLAH 66 25 91 38 57,6 19 76 74 81,3 5 7,58 2 8 9 9,9 65,15 84 91,2 0 0 4ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 0 0 2,7
Sumber: - Bidang P2p-PL Dinkes Kab. Solok SelatanKeterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 10
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KPGD Pakan Rabaa 1.158 1.205 2.306 116 121 231 0,0 0,0 5 2,22 Sungai Pagu Muara Labuh 1.451 1.510 2.888 145 151 289 0,0 0,0 36 12,53 Sangir Lubuk Gadang 1.960 2.041 3.903 196 204 390 0,0 0,0 2 0,54 Sangir Jujuan Bidar Alam 594 619 1.183 59 62 118 0,0 0,0 17 14,45 SBH Abai 669 697 1.333 67 70 133 0,0 0,0 28 216 Pauh Duo Pakan Salasa 762 793 1.518 76 79 152 0,0 0,0 0 0
JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAANPENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS
PNEUMONIA PADA BALITAPENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L P L + P
6 Pauh Duo Pakan Salasa 762 793 1.518 76 79 152 0,0 0,0 0 07 SBJ Mercu 515 439 930 52 44 93 0,0 0,0 6 6,58 0 Talunan 373 318 676 37 32 68 0,0 0,0 0 0
JUMLAH 7.484 7.622 14.737 748 762 1.474 0 0,0 0 0,0 94 6,4
Sumber: - Bidang P2P-PL Dinkes Kab. Solok SelatanKeterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 11
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
L P L+PPROPORSIKELOMPOK
UMURL P L+P
PROPORSIKELOMPOK
UMURL P L+P
PROPORSIKELOMPOK
UMURL P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 < 1 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 1 - 4 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 20 - 29 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 30 - 39 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 40 - 49 TAHUN 0 0 0 0 0 1 1 100 0 0 0 0 0 1 1
AIDS SYPHILIS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN
H I V
NO KELOMPOK UMUR
7 40 - 49 TAHUN 0 0 0 0 0 1 1 100 0 0 0 0 0 1 1
8 50 - 59 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 ≥ 60 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1
PROPORSI JENIS KELAMIN 0 0 0 100 0 0 0 100 100
Sumber: - Bidang P2P-PL Dinkes Kab. Solok SelatanKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 12
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAHSAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP
HIVL P
POSITIF HIV
L + P L P L + PJUMLAH PENDONOR
Sumber: …………….. (sebutkan)
TABEL 13
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 KPGD Pakan Rabaa 11.299 11.761 23.060 242 252 493 340 140,6 444 176,4 784 158,92 Sungai Pagu Muara Labuh 14.153 14.731 28.884 303 315 618 246 81,2 182 57,7 428 69,23 Sangir Lubuk Gadang 19.127 19.907 39.034 409 426 835 624 152,5 640 150,2 1.264 151,34 Sangir Jujuan Bidar Alam 5.798 6.035 11.833 124 129 253 162 130,6 152 117,7 314 1245 SBH Abai 6.531 6.797 13.328 140 145 285 222 158,8 237 162,9 459 160,96 Pakan Salasa Pakan Salasa 7.436 7.739 15.175 159 166 325 131 82,3 152 91,8 283 87,1
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
DIAREJUMLAH PERKIRAAAN
KASUSDIARE DITANGANI
6 Pakan Salasa Pakan Salasa 7.436 7.739 15.175 159 166 325 131 82,3 152 91,8 283 87,17 SBJ Mercu 5.028 4.284 9.312 108 92 199 98 91,1 104 113,4 202 101,48 0 Talunan 3.641 3.102 6.743 78 66 144 68 87,3 97 146,1 165 114,3
JUMLAH 73.013 74.356 147.369 1.562 1.591 3.154 1.891 121 2.008 126,2 3.899 123,6ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214 121,0 126,2 123,6
Sumber: - Bidang P2P-PL Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 14
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KPGD Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Sangir Lubuk Gadang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 SBH Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Pakan Salasa Pakan Salasa 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 SBJ Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS BARU
7 SBJ Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 0 Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PROPORSI JENIS KELAMIN 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0,00 0,00 0,00
Sumber: - Bidang P2P-PL Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 15
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
L P L+P JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 KPGD Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0 0 0 0 0 03 Sangir Lubuk Gadang 0 0 0 0 0 0 04 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0 0 0 0 05 SBH Abai 0 0 0 0 0 0 06 Pakan Salasa Pakan Salasa 0 0 0 0 0 0 0
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA KUSTA PENDERITA KUSTA0-14 TAHUN
KASUS BARU
CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMAS
6 Pakan Salasa Pakan Salasa 0 0 0 0 0 0 07 SBJ Mercu 0 0 0 0 0 0 08 0 Talunan 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 0 0 0 0 0 0 0ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK -
Sumber: - Bidang P2P-PL Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 16
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 KPGD Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Sangir Lubuk Gadang 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0 0 0 0 0 0 05 SBH Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Pauh Duo Pakan Salasa 0 0 0 0 1 1 0 1 17 SBJ Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS TERCATAT
Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
7 SBJ Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 08 0 Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 0 0 0 0 1 1 0 1 1ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,0 0,1 0,1
Sumber: - Bidang P2P-PL Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 17
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 KPGD Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Sangir Lubuk Gadang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 05 SBH Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Pakan Salasa Pakan Salasa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 100 1 1007 SBJ Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 0 Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0 1 1 0 0 1 100 1 100
NO KECAMATAN PUSKESMAS RFT PBL + PPENDERITA PB PENDERITA MB L + P
RFT MBL PL P
JUMLAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0 1 1 0 0 1 100 1 100
Sumber: - Bidang P2P-PL Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 18
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK<15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP(NON POLIO)
1 2 3 4 51 KPGD Pakan Rabaa 7321 02 Sungai Pagu Muara Labuh 8189 03 Sangir Lubuk Gadang 12848 04 Sangir Jujuan Bidar Alam 3561 0
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
3 Sangir Lubuk Gadang 12848 04 Sangir Jujuan Bidar Alam 3561 05 SBH Abai 4397 06 Pauh Duo Pakan Salasa 4960 17 SBJ Mercu8 0 Talunan
JUMLAH 46605 1AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 2,15
Sumber: - Bidang P2P-PL Dinkes Kab. Solok SelatanKeterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:49.868
5329 0
TABEL 19
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KPGD Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Sangir Lubuk Gadang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 05 SBH Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Pakan Salasa Pakan Salasa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 SBJ Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI
JUMLAH KASUS MENINGGAL JUMLAH KASUS MENINGGAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUMJUMLAH KASUS MENINGGAL
7 SBJ Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 0 Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0 100 0
Sumber: - Bidang P2P-PL Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 20
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 KPGD Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Sangir Lubuk Gadang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 05 SBH Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CAMPAKJUMLAH KASUS
MENINGGALPOLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS
5 SBH Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Pakan Salasa Pakan Salasa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 SBJ Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 0 Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0
Sumber: - Bidang P2P-PL Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 21
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 KPGD Pakan Rabaa 2 0 2 0 0 0 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 27 24 51 0 0 0 0 0 03 Sangir Lubuk Gadang 0 4 4 0 0 0 0 0 04 Sangir Jujuan Bidar Alam 3 1 4 0 0 0 0 0 05 SBH Abai 6 6 12 0 0 0 0 0 06 Pakan Salasa Pakan Salasa 0 2 2 0 0 0 0 0 0
NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMASDEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
5 SBH Abai 6 6 12 0 0 0 0 0 06 Pakan Salasa Pakan Salasa 0 2 2 0 0 0 0 0 07 SBJ Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 08 0 Talunan 8 6 14 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 46 43 89 0 0 0 0 0 0INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 31,2 29,2 60,4
Sumber: - Bidang P2P-PL Dinkes Kab. Solok SelatanKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 22
KABUPATENTAHUN
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 KPGD Pakan Rabaa 0 0 2 0 0 2 1 0 1 0 2 100 0 0 0 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0 15 0 0 14 4 0 2 0 6 43 0 0 0 0 0 03 Sangir Lubuk Gadang 0 0 212 0 0 205 2 0 2 0 4 2 0 0 0 0 0 04 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 79 0 0 79 9 0 5 0 14 18 0 0 0 0 0 05 SBH Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Pakan Salasa Pakan Salasa 0 0 13 0 0 13 1 0 5 0 6 46 0 0 0 0 0 07 SBJ Mercu 0 0 12 0 0 12 1 0 1 0 2 17 0 0 0 0 0 08 0 Talunan 0 0 41 0 0 41 2 0 1 0 3 7 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 0 0 374 0 0 366 20 0 17 0 37 10 0 0 0 0 0 0
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO 147369
P L+P
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CFRMENINGGALSUSPEK
MALARIA
NO KECAMATAN PUSKESMAS POSITIFL
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO 147369
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 0,1 0,1 0,3
Sumber: - Bidang P2P-PL Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 23
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 KPGD Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0 0 0 0 03 Sangir Lubuk Gadang 0 0 0 0 0 04 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0 0 0 05 SBH Abai 0 0 0 0 0 06 Pakan Salasa Pakan Salasa 0 0 0 0 0 0
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
6 Pakan Salasa Pakan Salasa 0 0 0 0 0 07 SBJ Mercu 0 0 0 0 0 08 0 Talunan 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 0 0 0 0 0 0ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0
Sumber: - Bidang P2P-PL Dinkes Kab. Solok SelatanKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24
CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI +PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KPGD Pakan Rabaa 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!2 Sungai Pagu Muara Labuh 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!3 Sangir Lubuk Gadang 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!4 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!5 SBH Abai 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!6 Pakan Salasa Pakan Salasa 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUANNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK ≥ 15 TAHUN
6 Pakan Salasa Pakan Salasa 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!7 SBJ Mercu 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!8 0 Talunan 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Sumber: - Bidang P2p-PL Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 25
CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI +PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KPGD Pakan Rabaa 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!2 Sungai Pagu Muara Labuh 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!3 Sangir Lubuk Gadang 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!4 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!5 SBH Abai 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!6 Pakan Salasa Pakan Salasa 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DANJARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
6 Pakan Salasa Pakan Salasa 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!7 SBJ Mercu 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!8 0 Talunan 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Sumber: - Bidang P2p-PL Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 26
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8
1 KPGD Pakan Rabaa #DIV/0! #DIV/0!
2 Sungai Pagu Muara Labuh #DIV/0! #DIV/0!
3 Sangir Lubuk Gadang #DIV/0! #DIV/0!
4 Sangir Jujuan Bidar Alam #DIV/0! #DIV/0!
5 SBH Abai #DIV/0! #DIV/0!
6 Pakan Salasa Pakan Salasa #DIV/0! #DIV/0!
PEMERIKSAAN IVA PEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA(CBE)NO KECAMATAN PUSKESMAS PEREMPUAN
USIA 30-49 TAHUN
6 Pakan Salasa Pakan Salasa #DIV/0! #DIV/0!
7 SBJ Mercu #DIV/0! #DIV/0!
8 0 Talunan #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Sumber: - Bidang P2p-PL Dinkes Kab. Solok SelatanKet: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination
TABEL 27
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)KABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
DIKETAHUI
DITANGGU-LANGI
AKHIR L P L+P 0-7HARI
8-28HARI
1-11BLN
1-4THN
5-9THN
10-14
15-19
20-44
45-54
55-59
60-69
70+THN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 341 Demam Berdarah Dengue 2 4 0 0 0 6 6 12 0 0 0 5 7 8 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sumber: - Bidang P2P-PL Dinkes Kab. Solok Selatan
NO JENIS KEJADIAN LUARBIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIAN JUMLAH PENDUDUKTERANCAM
JUMLAHKEC
YANG TERSERANGWAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITA
JUMLAHDESA/KEL
CFR (%)
TABEL 28
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %1 2 3 4 5 6
1 KPGD Pakan Rabaa 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0 03 Sangir Lubuk Gadang 0 0 04 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 05 SBH Abai 3 3 100
KLB DI DESA/KELURAHANNO PUSKESMASKECAMATAN
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM
5 SBH Abai 3 3 1006 Pakan Salasa Pakan Salasa 0 0 07 SBJ Mercu 0 0 08 0 Talunan 1 1 100
JUMLAH 4 4 100
Sumber: - Bidang P2P-PL Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 29
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KPGD Pakan Rabaa 537 475 88,5 413 76,9 514 406 79 335 65,2 419 81,52 Sungai Pagu Muara Labuh 673 641 95,2 600 89,2 644 563 87,4 509 79 499 77,53 Sangir Lubuk Gadang 909 935 102,9 732 80,5 870 687 79 669 76,9 698 80,24 Sangir Jujuan Bidar Alam 276 264 95,7 165 59,8 264 181 68,6 219 83 232 87,95 SBH Abai 311 265 85,2 215 69,1 297 129 43,4 135 45,5 215 72,46 Pakan Salasa Pakan Salasa 354 330 93,2 316 89,3 338 224 66,3 224 66,3 242 71,6
KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMILPERSALINAN
DITOLONG NAKESMENDAPAT
YANKES NIFASIBU NIFAS
MENDAPAT VIT AJUMLAH K1 K4NO
6 Pakan Salasa Pakan Salasa 354 330 93,2 316 89,3 338 224 66,3 224 66,3 242 71,67 SBJ Mercu 217 254 117,1 149 68,7 207 165 79,7 177 85,5 175 84,58 0 Talunan 158 183 115,8 133 84,2 151 123 81,5 123 81,5 158 104,6
JUMLAH 3.435 3.347 97,4 2.723 79,3 3.285 2.478 75,4 2.391 72,8 2.638 80,3
Sumber: - Bidang Kesga Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 30
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 KPGD Pakan Rabaa 537 572 106,52 531 98,88 0 0 0 0 0 0 531 98,882 Sungai Pagu Muara Labuh 673 299 44,43 281 41,75 225 33,43 162 24,07 120 17,83 788 117,093 Sangir Lubuk Gadang 909 250 27,50 244 26,84 104 11,44 38 4,18 2 0,22 388 42,684 Sangir Jujuan Bidar Alam 276 185 67,03 157 56,88 8 2,90 1 0,36 0 0 166 60,145 SBH Abai 311 274 88,10 268 86,17 0 0 0 0 0 0 268 86,176 Pakan Salasa Pakan Salasa 354 130 36,72 124 35,03 8 2,26 6 1,69 0 0 138 38,987 SBJ Mercu 217 184 84,79 165 76,04 9 4,15 13 5,99 0 0 187 86,188 0 Talunan 158 112 70,89 86 54,43 61 38,61 64 40,51 50 31,65 261 165,19
JUMLAH 3.435 2.006 58,40 1.856 54,03 415 12,08 284 8,27 172 5,01 2.727 79,39
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU
HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS
Sumber: - Bidang P2P-PL Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 31
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 KPGD Pakan Rabaa 8.507 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 10.655 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Sangir Lubuk Gadang 14.400 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Sangir Jujuan Bidar Alam 4.365 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 05 SBH Abai 4.917 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Pakan Salasa Pakan Salasa 5.598 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 SBJ Mercu 3.435 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 0 Talunan 2.487 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH WUS(15-39 TAHUN)
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
8 0 Talunan 2.487 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 54.364 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sumber: - Bidang P2p-PL Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 32
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 81 KPGD Pakan Rabaa 537 489 91,06 412 76,722 Sungai Pagu Muara Labuh 673 661 98,22 609 90,493 Sangir Lubuk Gadang 909 332 36,52 333 36,634 Sangir Jujuan Bidar Alam 276 276 100 270 97,83
KECAMATAN JUMLAHIBU HAMILNO PUSKESMAS
4 Sangir Jujuan Bidar Alam 276 276 100 270 97,835 SBH Abai 311 259 83,28 154 49,526 Pakan Salasa Pakan Salasa 354 239 67,51 200 56,507 SBJ Mercu 217 177 81,57 148 68,208 0 Talunan 158 158 100 143 90,51
JUMLAH 3435 2.591 75,43 2.269 66,06
Sumber: - Bidang Kesga Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 33
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
S % L P L + P L P L + P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 KPGD Pakan Rabaa 537 107 3 3 205 212 417 31 32 63 0 0 1 3 1 22 Sungai Pagu Muara Labuh 673 135 7 5 303 251 554 45 38 83 0 0 0 0 0 03 Sangir Lubuk Gadang 909 182 18 10 376 362 738 56 54 111 3 5 4 7 7 64 Sangir Jujuan Bidar Alam 276 55 2 4 130 104 234 20 16 35 3 15 0 0 3 95 SBH Abai 311 62 4 6 120 96 216 18 14 32 2 11 3 21 5 156 Pakan Salasa Pakan Salasa 354 71 5 7 165 113 278 25 17 42 5 20 2 12 7 177 SBJ Mercu 217 43 1 2 123 83 206 18 12 31 0 0 0 0 0 08 0 Talunan 158 32 1 3 73 54 127 11 8 19 0 0 0 0 0 0
L + PL P
PENANGANANKOMPLIKASIKEBIDANAN
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATALMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAHIBU HAMIL
JUMLAH LAHIR HIDUPPERKIRAAN
BUMILDENGAN
KOMPLIKASIKEBIDANAN
PERKIRAAN NEONATALKOMPLIKASI
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
7 SBJ Mercu 217 43 1 2 123 83 206 18 12 31 0 0 0 0 0 08 0 Talunan 158 32 1 3 73 54 127 11 8 19 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 3435 687 41 6 1495 1275 2770 224 191 416 13 6 10 5 23 6
Sumber: - Bidang Kesga Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 34
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
PESERTA KB AKTIFMKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KON
DOM % SUNTIK % PIL % OBAT
VAGINA % LAINNYA % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 KPGD Pakan Rabaa 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 4.990 0,02 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 4.508 0,03 Sangir Lubuk Gadang 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 4.555 0,04 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 2.652 0,05 SBH Abai 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 2.062 0,06 Pakan Salasa Pakan Salasa 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 2.372 0,07 SBJ Mercu 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 715 0,08 0 Talunan 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 338 0,0
JUMLAH 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 22.192 0,0
Sumber: - Bidang Kesga Dinkes Kab. Solok SelatanKeterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MKJP +NONMKJP
% MKJP +NON MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP
TABEL 35
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
PESERTA KB BARUMKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % OBATVAGINA % LAIN
NYA % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 KPGD Pakan Rabaa 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 668 0,02 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 906 0,03 Sangir Lubuk Gadang 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 887 0,04 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 192 0,05 SBH Abai 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 218 0,06 Pakan Salasa Pakan Salasa 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 303 0,07 SBJ Mercu 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 23 0,08 0 Talunan 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
JUMLAH 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 3.197 0,0
Sumber: - Bidang Kesga Dinkes Kab. Solok SelatanKeterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NON MKJP MKJP +NONMKJP
% MKJP+ NONMKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 36
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
PESERTA KB BARUJUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 81 KPGD Pakan Rabaa 4.809 668 13,9 4.990 103,82 Sungai Pagu Muara Labuh 5.464 906 16,6 4.508 82,53 Sangir Lubuk Gadang 6.677 887 13,3 4.555 68,24 Sangir Jujuan Bidar Alam 2.421 192 7,9 2.652 109,55 SBH Abai 2.362 218 9,2 2.062 87,36 Pakan Salasa Pakan Salasa 3.118 303 9,7 2.372 76,1
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS
6 Pakan Salasa Pakan Salasa 3.118 303 9,7 2.372 76,17 SBJ Mercu 1.491 23 1,5 715 48,08 0 Talunan 1.616 0 0,0 338 20,9
JUMLAH 27.958 3.197 11,4 22.192 79,4
Sumber: - Bidang Kesga Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 37
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KPGD Pakan Rabaa 205 212 417 205 100 212 100 417 100 1 0,5 2 0,9 3 0,72 Sungai Pagu Muara Labuh 303 251 554 303 100 251 100 554 100 0 0,0 0 0,0 0 0,03 Sangir Lubuk Gadang 376 362 738 376 100 362 100 738 100 3 0,8 3 0,8 6 0,84 Sangir Jujuan Bidar Alam 130 104 234 130 100 104 100 234 100 3 2,3 2 1,9 5 2,15 SBH Abai 120 96 216 120 100 96 100 216 100 2 1,7 0 0,0 2 0,96 Pakan Salasa Pakan Salasa 165 113 278 165 100 113 100 278 100 0 0,0 3 2,7 3 1,17 SBJ Mercu 123 83 206 123 100 83 100 206 100 0 0,0 0 0,0 0 0,08 0 Talunan 73 54 127 73 100 54 100 127 100 0 0,0 1 1,9 1 0,8
JUMLAH 1.495 1.275 2.770 1.495 100 1.275 100 2.770 100 9 0,6 11 0,9 20 0,7
LBAYI BARU LAHIR DITIMBANG
PNO KECAMATAN PUSKESMAS
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P LL + P L + PBBLR
JUMLAH LAHIR HIDUP
JUMLAH 1.495 1.275 2.770 1.495 100 1.275 100 2.770 100 9 0,6 11 0,9 20 0,7
Sumber: - Bidang Kesga Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 38
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KPGD Pakan Rabaa 205 212 417 204 99,5 212 100 416 99,8 203 99 212 100 415 99,52 Sungai Pagu Muara Labuh 303 251 554 303 100 233 92,8 536 96,8 303 100 237 94,4 540 97,53 Sangir Lubuk Gadang 376 362 738 358 95,2 352 97,2 710 96,2 351 93,4 357 98,6 708 95,94 Sangir Jujuan Bidar Alam 130 104 234 128 98,5 103 99 231 98,7 129 99,2 103 99 232 99,15 SBH Abai 120 96 216 101 84,2 94 97,9 195 90,3 88 73,3 89 92,7 177 81,96 Pakan Salasa Pakan Salasa 165 113 278 146 88,5 100 88,5 246 88,5 142 86,1 88 77,9 230 82,77 SBJ Mercu 123 83 206 116 94,3 77 92,8 193 93,7 111 90,2 74 89,2 185 89,88 0 Talunan 73 54 127 72 98,6 51 94,4 123 96,9 72 98,6 50 92,6 122 96,1
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)P L + PL
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)L
JUMLAH BAYINO KECAMATAN PUSKESMAS P L + P
8 0 Talunan 73 54 127 72 98,6 51 94,4 123 96,9 72 98,6 50 92,6 122 96,1JUMLAH 1.495 1.275 2.770 1.428 95,5 1.222 95,8 2.650 95,7 1.399 93,6 1.210 94,9 2.609 94,2
Sumber: - Bidang Kesga Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 39
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KPGD Pakan Rabaa 96 107 203 79 82 83 77,6 162 79,82 Sungai Pagu Muara Labuh 32 33 65 2 6,3 3 9,1 5 7,73 Sangir Lubuk Gadang 97 121 218 76 78,4 95 79 171 78,44 Sangir Jujuan Bidar Alam 48 34 82 27 56,3 19 56 46 56,15 SBH Abai 69 41 110 41 59,4 31 75,6 72 65,5
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIFUSIA 0-6 BULAN
L + P
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN JUMLAH BAYIPUSKESMAS L P
5 SBH Abai 69 41 110 41 59,4 31 75,6 72 65,56 Pakan Salasa Pakan Salasa 52 26 78 33 63,5 21 80,8 54 69,27 SBJ Mercu 6 4 10 3 50,0 0 0,0 3 308 0 Talunan 1 2 3 0 0,0 0 0,0 0 0
JUMLAH 401 368 769 261 65,1 252 68,5 513 66,7
Sumber: - Bidang Kesga Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 40
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KPGD Pakan Rabaa 250 260 510 148 59,2 151 58,1 299 58,6
2 Sungai Pagu Muara Labuh 318 320 638 171 53,8 162 50,6 333 52,2
3 Sangir Lubuk Gadang 423 440 863 213 50,4 253 57,5 466 54,0
4 Sangir Jujuan Bidar Alam 128 134 262 51 39,8 85 63,4 136 51,9
5 SBH Abai 150 145 295 53 35,3 77 53,1 130 44,1
6 Pakan Salasa Pakan Salasa 164 171 335 82 50,0 94 55,0 176 52,5
7 SBJ Mercu 100 105 205 58 58,0 60 57,1 118 57,6
8 0 Talunan 73 76 149 39 53,4 41 53,9 80 53,7
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYIPELAYANAN KESEHATAN BAYI
8 0 Talunan 73 76 149 39 53,4 41 53,9 80 53,7
JUMLAH 1.606 1.651 3.257 815 50,7 923 56 1.738 53,4
Sumber: - Bidang Kesga Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 41
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
1 2 3 4 5 61 KPGD Pakan Rabaa 41 37 90,22 Sungai Pagu Muara Labuh 40 36 90
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
% DESA/KEL UCINO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAHDESA/KELURAHAN DESA/KEL UCI
2 Sungai Pagu Muara Labuh 40 36 903 Sangir Lubuk Gadang 37 27 734 Sangir Jujuan Bidar Alam 26 23 88,55 SBH Abai 37 31 83,86 Pakan Salasa Pakan Salasa 24 11 45,87 SBJ Mercu 11 7 63,68 0 Talunan 10 7 70
JUMLAH 226 179 79,2
Sumber: - Bidang P2p-PL Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 42
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
BAYI DIIMUNISASIDPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16,0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 KPGD Pakan Rabaa 250 260 510 315 126 305 117,3 620 121,6 311 124,4 320 123,1 631 123,7 299 119,6 316 121,5 615 120,6 5,08 -3,61 0,812 Sungai Pagu Muara Labuh 318 320 638 360 113,2 399 124,7 759 119 358 112,6 374 116,9 732 114,7 361 113,5 356 111,3 717 112,4 -0,28 10,78 5,533 Sangir Lubuk Gadang 423 440 863 472 111,6 462 105 934 108,2 479 113,2 500 113,6 979 113,4 373 88,2 361 82,0 734 85,1 20,97 21,86 21,414 Sangir Jujuan Bidar Alam 128 134 262 128 100 102 76,1 230 87,8 127 99,2 109 81,3 236 90,1 133 103,9 112 83,6 245 93,5 -3,91 -9,80 -6,525 SBH Abai 150 145 295 148 98,7 131 90,3 279 94,6 165 110 135 93,1 300 101,7 151 100,7 122 84,1 273 92,5 -2,03 6,87 2,156 Pakan Salasa Pakan Salasa 164 171 335 143 87,2 113 66,1 256 76,4 125 76,2 128 74,9 253 75,5 122 74,4 101 59,1 223 66,6 14,69 10,62 12,897 SBJ Mercu 100 105 205 127 127 97 92,4 224 109,3 119 119 99 94,3 218 106,3 106 106 80 76,2 186 90,7 16,54 17,53 16,968 0 Talunan 73 76 149 91 124,7 73 96,1 164 110,1 81 111 70 92,1 151 101,3 87 119,2 63 82,9 150 100,7 4,40 13,70 8,54
JUMLAH 1.606 1.651 3.257 1.784 111,1 1.682 101,9 3.466 106,4 1.765 109,9 1.735 105,1 3.500 107,5 1.632 101,6 1.511 91,5 3.143 96,5 8,52 10,17 9,32
Sumber: - Bidang P2p-PL Dinkes Kab. Solok Selatan
L + P L P L + PNO KECAMATAN
L PPUSKESMAS
JUMLAH BAYIL P L + P
DO RATE (%)
L P L + P
TABEL 43
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
BAYI DIIMUNISASIBCG POLIO4 IMUNISASI DASAR LENGKAP
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 KPGD Pakan Rabaa 250 260 510 272 108,8 291 111,9 563 110,4 279 111,6 305 117,3 584 114,5 299 119,6 316 121,5 615 120,62 Sungai Pagu Muara Labuh 318 320 638 326 102,5 371 115,9 697 109,2 356 111,9 385 120,3 741 116,1 361 113,5 356 111,3 717 112,43 Sangir Lubuk Gadang 423 440 863 383 90,5 408 92,7 791 91,7 444 105 472 107,3 916 106,1 373 88,2 361 82 734 85,14 Sangir Jujuan Bidar Alam 128 134 262 144 112,5 116 86,6 260 99,2 123 96,1 113 84,3 236 90,1 133 103,9 112 83,6 245 93,55 SBH Abai 150 145 295 147 98 143 98,6 290 98,3 156 104 128 88,3 284 96,3 151 100,7 122 84,1 273 92,56 Pakan Salasa Pakan Salasa 164 171 335 147 89,6 139 81,3 286 85,4 132 80,5 132 77,2 264 78,8 122 74,4 101 59,1 223 66,67 SBJ Mercu 100 105 205 111 111 83 79 194 94,6 122 122 99 94,3 221 107,8 106 106 80 76,2 186 90,78 0 Talunan 73 76 149 76 104,1 59 77,6 135 90,6 90 123,3 88 115,8 178 119,5 87 119,2 63 82,9 150 100,7
JUMLAH 1.606 1.651 3.257 1.606 100 1.610 97,5 3.216 98,7 1.702 106 1.722 104,3 3.424 105,1 1.632 101,6 1.511 91,5 3.143 96,5
Sumber: - Bidang P2p-PL Dinkes Kab. Solok Selatan
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
P L + PL P L + P L L P L + P
TABEL 44
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
L P L+P SƷ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 KPGD Pakan Rabaa 150 156 306 152 101,33 156 100 308 100,65 908 946 1.854 866 95,32 891 94,23 1.757 94,77 1.058 1.102 2.160 1.018 96,18 1.047 95,05 2.065 95,62 Sungai Pagu Muara Labuh 191 192 383 188 98,53 195 101,56 383 100,05 1.138 1.184 2.322 1.126 98,95 1.172 98,96 2.298 98,95 1.329 1.376 2.705 1.314 98,89 1.367 99,32 2.681 99,113 Sangir Lubuk Gadang 254 264 518 254 100,08 264 100 518 100,04 1.538 1.601 3.138 1.461 95,01 1.494 93,34 2.955 94,16 1.792 1.865 3.656 1.715 95,73 1.758 94,29 3.473 94,994 Sangir Jujuan Bidar Alam 77 80 157 75 97,66 78 97,01 153 97,33 466 485 951 451 96,75 468 96,46 919 96,6 543 566 1.109 526 96,87 546 96,53 1.072 96,75 SBH Abai 90 87 177 80 88,89 88 101,15 168 94,92 525 547 1.072 476 90,65 489 89,48 965 90,05 615 634 1.249 556 90,4 577 91,08 1.133 90,746 Pakan Salasa Pakan Salasa 98 103 201 95 96,54 100 97,47 195 97,01 598 622 1.220 442 73,93 461 74,09 903 74,01 696 725 1.421 537 77,13 561 77,4 1.098 77,277 SBJ Mercu 60 63 123 60 100 57 90,48 117 95,12 404 344 749 304 75,20 381 110,62 685 91,49 464 407 872 364 78,41 438 107,5 802 92,018 0 Talunan 44 46 89 43 98,17 43 94,3 86 96,20 293 249 542 254 86,77 271 108,66 525 96,84 337 295 632 297 88,25 314 106,44 611 96,75
JUMLAH 964 991 1.954 947 98,28 981 99,03 1.928 98,66 5.870 5.978 11.848 5.380 91,65 5.627 94,12 11.007 92,90 6.834 6.969 13.803 6.327 92,58 6.608 94,82 12.935 93,71
Sumber: - Bidang Kesga Dinkes Kab. Solok Selatan
MENDAPAT VIT AJUMLAH
MENDAPAT VIT ANO KECAMATAN PUSKESMASL + P
JUMLAH BAYI JUMLAHL + PP
MENDAPAT VIT ALL PL + P PL
TABEL 45
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KPGD Pakan Rabaa 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!2 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!3 Sangir Lubuk Gadang 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!4 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!5 SBH Abai 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!6 Pakan Salasa Pakan Salasa 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!7 SBJ Mercu 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
NO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)JUMLAH BADUTADILAPORKAN (S)
DITIMBANG BGMJUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
7 SBJ Mercu 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!8 0 Talunan 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Sumber: - Bidang Kesga Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 46
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 KPGD Pakan Rabaa 908 946 1854 1087 119,7 1114 117,8 2201 118,72 Sungai Pagu Muara Labuh 1138 1184 2322 1105 97,1 1187 100,2 2292 98,73 Sangir Lubuk Gadang 1538 1601 3138 1311 85,3 1796 112,2 3107 994 Sangir Jujuan Bidar Alam 466 485 951 367 78,7 564 116,2 931 97,95 SBH Abai 525 547 1072 417 79,4 473 86,6 890 836 Pakan Salasa Pakan Salasa 598 622 1220 617 103,2 638 102,5 1255 102,97 SBJ Mercu 404 344 749 392 97,0 321 93,2 713 95,28 0 Talunan 293 249 542 216 73,8 219 87,8 435 80
JUMLAH 5.870 5.978 11.848 5.512 93,9 6.312 105,6 11.824 99,8
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + PMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
JUMLAH 5.870 5.978 11.848 5.512 93,9 6.312 105,6 11.824 99,8
Sumber: - Bidang Kesga Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 47
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KPGD Pakan Rabaa 1130 1176 2.306 885 922 1.807 78,3 78,4 78,4 10 1,1 10 1,1 20 1,12 Sungai Pagu Muara Labuh 1415 1473 2.888 1.012 1.053 2.065 71,5 71 71,5 9 0,9 9 0,9 18 0,93 Sangir Lubuk Gadang 1912 1991 3.903 1.483 1.543 3.026 77,6 77 77,5 5 0,3 5 0,3 10 0,34 Sangir Jujuan Bidar Alam 580 603 1.183 439 456 895 75,7 76 75,7 8 1,8 8 1,8 16 1,85 SBH Abai 653 680 1.333 456 474 930 69,8 70 69,8 1 0,2 2 0,4 3 0,36 Pakan Salasa Pakan Salasa 744 774 1.518 511 531 1.042 68,7 69 68,6 1 0,2 1 0,2 2 0,27 SBJ Mercu 456 474 930 409 425 834 89,7 90 89,7 3 0,7 3 0,7 6 0,7
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BALITADILAPORKAN (S)
BALITA
L+PBGM
L PDITIMBANG
JUMLAH (D) % (D/S)
7 SBJ Mercu 456 474 930 409 425 834 89,7 90 89,7 3 0,7 3 0,7 6 0,78 0 Talunan 331 345 676 290 301 591 87,6 87 87,4 5 1,7 5 1,7 10 1,7
JUMLAH 7.221 7.516 14.737 5.485 5.705 11.190 76,0 76 75,9 42 0,8 43 0,8 85 0,8
Sumber: - Bidang Promkes dan Kesga Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 48
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
KASUS BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KPGD Pakan Rabaa 1 2 3 1 100 2 100 3 1002 Sungai Pagu Muara Labuh 5 0 5 5 100 0 0 5 1003 Sangir Lubuk Gadang 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Sangir Jujuan Bidar Alam 1 1 2 1 100 1 100 2 100
P L + PMENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS LJUMLAH DITEMUKAN
4 Sangir Jujuan Bidar Alam 1 1 2 1 100 1 100 2 1005 SBH Abai 1 1 2 1 100 1 100 2 1006 Pakan Salasa Pakan Salasa 0 0 0 0 0 0 0 0 07 SBJ Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 08 0 Talunan 0 1 1 0 0 1 100 1 100
JUMLAH 8 5 13 8 100 5 100 13 100
Sumber: - Bidang Kesga Dinkes Kab. Solok Selatan0,088213
TABEL 49
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 KPGD Pakan Rabaa 307 280 587 297 96,7 265 94,6 562 95,7 24 4 16,72 Sungai Pagu Muara Labuh 316 384 700 211 66,8 207 53,9 418 59,7 32 32 1003 Sangir Lubuk Gadang 547 503 1.050 527 96,3 438 87,1 965 91,9 35 28 804 Sangir Jujuan Bidar Alam 167 158 325 167 100 158 100 325 100 14 12 85,75 SBH Abai 223 179 402 223 100 179 100 402 100 22 0 06 Pakan Salasa Pakan Salasa 182 192 374 191 105 192 100 383 102 18 0 07 SBJ Mercu 153 149 302 130 85 118 79,2 248 82,1 6 1 16,78 0 Talunan 86 56 142 88 102 52 93 140 99 5 5 100
JUMLAH 1.981 1.901 3.882 1.834 93 1.609 84,6 3.443 88,7 156 82 52,6
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)L P L + P
SD DAN SETINGKAT
JUMLAH
MENDAPATPELAYANANKESEHATAN
(PENJARINGAN)
%
JUMLAH 1.981 1.901 3.882 1.834 93 1.609 84,6 3.443 88,7 156 82 52,6CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 93 84,6 88,7
Sumber: - Bidang Promkes Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 50
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGITETAP
RASIO TUMPATAN/PENCABUTAN
1 2 3 4 5 61 KPGD Pakan Rabaa 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 0 82 03 Sangir Lubuk Gadang 37 321 0,124 Sangir Jujuan Bidar Alam 25 138 0,185 SBH Abai 5 111 0,05
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN
5 SBH Abai 5 111 0,056 Pakan Salasa Pakan Salasa 0 0 07 SBJ Mercu 0 9 08 0 Talunan 5 20 0,25
JUMLAH 72 681 0,11
Sumber: - Bidang Promkes Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 51
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 261 KPGD Pakan Rabaa 24 4 17 22 91,7 1912 1593 3505 485 25,4 376 23,6 861 24,6 279 157 436 0 0 0 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 32 32 100 32 100 1894 1854 3748 211 11,1 207 11,2 418 11,2 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Sangir Lubuk Gadang 35 28 80 28 80 3103 2983 6086 439 14,1 397 13,3 836 13,7 251 237 488 251 100 237 100 488 1004 Sangir Jujuan Bidar Alam 14 12 86 12 85,7 726 679 1405 76 10,5 70 10,3 146 10,4 126 120 246 40 31,7 60 50 100 40,75 SBH Abai 22 0 0 7 31,8 1131 1048 2179 133 11,8 164 15,6 297 13,6 20 23 43 7 35 12 52,2 19 44,26 Pakan Salasa Pakan Salasa 18 0 0 0 0 1307 1197 2504 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 SBJ Mercu 6 1 17 6 100 749 671 1420 690 92,1 650 96,9 1340 94,4 0 0 0 0 0 0 0 0 08 0 Talunan 5 5 100 5 100 415 346 761 199 48 166 48 365 48 109 90 199 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 156 82 53 112 71,8 11237 10371 21608 2233 19,9 2030 19,6 4263 19,7 785 627 1412 298 38 309 49,3 607 43
Sumber: - Bidang Promkes Dinkes Kab. Solok Selatan
%MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH MURID SD/MI
UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
JUMLAHSD/MI
JUMLAHSD/MI DGNSIKAT GIGI
MASSAL
JUMLAHSD/MI
MENDAPATYAN. GIGI
%
TABEL 52
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KPGD Pakan Rabaa 993 893 1.886 426 42,90 398 44,57 824 43,692 Sungai Pagu Muara Labuh 386 566 952 366 94,82 513 90,64 879 92,333 Sangir Lubuk Gadang 1.242 1.390 2.632 680 54,75 873 62,81 1.553 594 Sangir Jujuan Bidar Alam 1.078 897 1.975 348 32,28 192 21,40 540 27,345 SBH Abai 87 167 254 65 74,71 85 50,90 150 59,06
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
5 SBH Abai 87 167 254 65 74,71 85 50,90 150 59,066 Pakan Salasa Pakan Salasa 89 118 207 54 60,67 84 71,19 138 66,677 SBJ Mercu 55 20 75 13 23,64 7 35 20 26,678 0 Talunan 99 89 188 13 13,13 38 42,70 51 27,13
JUMLAH 4.029 4.140 8.169 1.965 48,77 2.190 52,90 4.155 50,86
Sumber: - Bidang Promkes Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 53
KABUPATEN SOLOK SELATAN2013
KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
JUMLAH KEGIATANPENYULUHANKESEHATAN
JUMLAHKUNJUNGAN
RUMAH
PENYEBARANINFORMASI
1 2 3 4 5 61 KPGD Pakan Rabaa 2413 94 0
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TAHUN
JUMLAH KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
1 KPGD Pakan Rabaa 2413 94 02 Sungai Pagu Muara Labuh 2093 6308 03 Sangir Lubuk Gadang 959 70 04 Sangir Jujuan Bidar Alam 981 2807 05 SBH Abai 1468 600 06 Pakan Salasa Pakan Salasa 667 2250 07 SBJ Mercu 491 0 08 0 Talunan 1269 70 0
SUB JUMLAH I 10341 12199 01 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 6 5 02 Rumah Sakit
JUMLAH 10347 12204 0
Sumber: - Bidang Promkes Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 54
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
%L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 JAMKESMAS 23.494 24453 47947 31,7 33,0 32,5
2 ASKES PNS 4.092 4259 8351 5,5 5,7 5,7
3 JPK JAMSOSTEK 0 0 0 0 0 0
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
NO JENIS JAMINAN KESEHATANPESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
JUMLAH
3 JPK JAMSOSTEK 0 0 0 0 0 0
4 TNI/POLRI/PNS/KEMHAN/PNS POLRI 0 0 0 0 0 0
5 ASURANSI PERUSAHAAN 0 0 0 0 0 0
6 ASURANSI SWASTA 0 0 0 0 0 0
7 JAMKESDA 52.782 54936 107718 71,2 74,1 73,1
JUMLAH 80.368 83.648 164.016 108,43 114,19 111,30
Sumber: - Bidang Yankes Dinkes kab. Solok Selatan
TABEL 55
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 Puskesmas Pakan Rabaa 0 0 11.589 0 0 106 0 0 02 Puskesmas Muara Labuh 0 0 5.182 0 0 0 0 0 23 Puskesmas Lubuk Gadang 0 0 10.053 0 0 3.129 0 0 464 Puskesmas Bidar Alam 0 0 4.556 0 0 1.731 0 0 95 Puskesmas Abai 0 0 1.771 0 0 85 0 0 06 Puskesmas Pakan Selasa 0 0 2.954 0 0 0 0 0 7
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
5 Puskesmas Abai 0 0 1.771 0 0 85 0 0 06 Puskesmas Pakan Selasa 0 0 2.954 0 0 0 0 0 77 Puskesmas Mercu 0 0 2.265 0 0 0 0 0 08 Puskesmas Talunan 0 0 2.710 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I 0 0 41.080 0 0 5.051 0 0 641 RSU Solok Selatan 0 0 0
SUB JUMLAH II 0 0 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH 0 0 41.080 0 0 5.051 0 0 64JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 74.117 73.252 147.369 74.117 73.252 147.369
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 0,0 0,0 27,9 0,0 0,0 3,4
Sumber: - Bidang Yankes Dinkes kab. Solok SelatanCatatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
TABEL 56
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 RSUD Solok Selatan 112 0 0 3811 0 0 84 0 0 35 0 0 22 0 0 9,2
112 0 0 3811 0 0 84 0 0 35 0 0 22,0 0 0 9,2
Sumber: RSUD Solok SelatanKeterangan: a termasuk rumah sakit swasta
JUMLAHTEMPAT TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
JUMLAH
GDR NDRPASIEN KELUAR MATIPASIEN KELUAR(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI≥ 48 JAM DIRAWATNO NAMA RUMAH SAKITa
TABEL 57
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKITKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
NO NAMA RUMAH SAKITa JUMLAH
TEMPAT TIDURPASIEN KELUAR(HIDUP + MATI)
JUMLAH HARIPERAWATAN
JUMLAH LAMADIRAWAT BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 RSUD Solok Selatan 112 3.811 25.043 0 61 34 4 0
112 3.811 25.043 0 61 34 4 0
Sumber: RSUD Solok SelatanKeterangan:
a termasuk rumah sakit swasta
JUMLAH
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
JUMLAH JUMLAHDIPANTAU % DIPANTAU JUMLAH
BER- PHBS % BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 81 KPGD Pakan Rabaa 7253 94 1,3 65 69,12 Sungai Pagu Muara Labuh 8481 6308 74,4 3114 49,43 Sangir Lubuk Gadang 11142 70 0,6 45 64,34 Sangir Jujuan Bidar Alam 3380 2807 83,0 494 17,65 SBH Abai 3883 600 15,5 389 64,86 Pakan Salasa Pakan Salasa 3953 2250 56,9 1145 50,97 SBJ Mercu 4424 0 0 0 0
RUMAH TANGGA
TABEL 58
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
7 SBJ Mercu 4424 0 0 0 08 0 Talunan 0 70 0 47 67,1
JUMLAH 42516 12199 28,7 5299 43,4
Sumber : - Bidang Promkes Dinkes kab. Solok Selatan
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 131 KPGD Pakan Rabaa 6.152 985 16 5167 1.184 22,9 789 66,6 1774 28,82 Sungai Pagu Muara Labuh 6.622 1092 16,5 5530 6.285 113,7 4.212 67 5304 80,13 Sangir Lubuk Gadang 10.997 1153 10,5 9844 1.328 13,5 1.693 127,5 2846 25,94 Sangir Jujuan Bidar Alam 2.807 5112 182,1 -2305 2.051 -89 879 42,9 5991 213,45 SBH Abai 3.587 858 23,9 2729 2.490 91,2 1.262 50,7 2120 59,16 Pakan Salasa Pakan Salasa 3.739 979 26,2 2760 2.653 96,1 1.652 62,3 2631 70,47 SBJ Mercu 2.898 762 26,3 2136 2.663 124,7 1.630 61,2 2392 82,58 0 Talunan 1.388 589 42,4 799 1.790 224 1.165 65,1 1754 126,4
JUMLAH 38.190 11530 30,2 26660 20.444 76,7 13282 65 24812 65
Sumber: Bidang P2P-PL Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 59
RUMAH MEMENUHI SYARAT(RUMAH SEHAT)
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
RUMAH MEMENUHI SYARAT(RUMAH SEHAT)
2012JUMLAH
RUMAH YANGBELUM
MEMENUHISYARAT
RUMAH DIBINA RUMAH DIBINA MEMENUHISYARAT
2013
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
SELURUHRUMAH
Sumber: Bidang P2P-PL Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 60
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 361 KPGD Pakan Rabaa 23.060 1.825 7708 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 142 1374 0 0 0 0 0 0 1335 5709 1335 5709 14791 64,142 Sungai Pagu Muara Labuh 28.884 1.358 7804 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 269 578 0 0 0 88 0 0 4573 10097 4573 10097 18479 64,03 Sangir Lubuk Gadang 39.034 2.505 7955 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 795 3212 0 0 0 1838 0 0 3895 12137 3895 12137 23304 59,74 Sangir Jujuan Bidar Alam 11.833 1.684 5915 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 478 297 0 0 0 190 0 0 1096 3809 1096 3809 10021 84,75 SBH Abai 13.328 2.309 6104 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 0 0 0 859 0 0 271 251 271 251 6365 47,86 Pakan Salasa Pakan Salasa 15.175 2.283 5440 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 465 5 0 0 0 0 0 0 426 2811 426 2811 8256 54,47 SBJ Mercu 9.312 995 3963 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 425 0 0 0 0 0 0 890 1395 890 1395 5783 62,18 0 Talunan 6.743 1.262 3514 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 28 45 0 0 0 688 0 0 0 0 0 3559 52,8
JUMLAH 147.369 14.221 48403 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2177 5946 0 0 0 3663 0 0 12486 36209 12486 36209 90558 61,4
Sumber: Bidang P2P-PL Dinkes Kab. Solok Selatan1056,8
PENDUDUKYANG MEMILIKI
AKSES AIRMINUM
JUM
LAH
%
BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA MEMENUHI
SYARAT
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA MEMENUHI
SYARATMEMENUHI
SYARATKECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK
TERMINAL AIR
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA MEMENUHI
SYARAT
MATA AIR TERLINDUNG
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA
NOMEMENUHI
SYARATMEMENUHI
SYARAT
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
JUM
LAH
SA
RA
NA MEMENUHI
SYARAT
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
TABEL 61
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8
1 KPGD Pakan Rabaa 7 10 142,9 3 302 Sungai Pagu Muara Labuh 15 10 66,7 3 303 Sangir Lubuk Gadang 5 5 100 4 804 Sangir Jujuan Bidar Alam 24 14 58,3 8 57,15 SBH Abai 7 7 100 4 57,16 Pauh Duo Pakan Salasa 5 5 100 2 407 SBJ Mercu 5 4 80 4 100
MEMENUHI SYARAT(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KECAMATAN
JUMLAHPENYELENGGARA
AIR MINUMPUSKESMAS
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA
7 SBJ Mercu 5 4 80 4 1008 0 Talunan 2 2 100 1 50
JUMLAH 70 57 81,4 29 50,9
Sumber: Bidang P2P-PL Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 62
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
KP
EN
GG
UN
A
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
KP
EN
GG
UN
A
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
KP
EN
GG
UN
A
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
KP
EN
GG
UN
A
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 261 KPGD Pakan Rabaa 23060 0 0 0 0 0 0 0 616 12880 0 0 0 0 0 0 0 0 367 1.095 0 13975 60,62 Sungai Pagu Muara Labuh 28884 0 0 0 0 0 0 0 2.168 17341 0 0 0 0 0 0 0 0 460 1.374 0 18715 64,83 Sangir Lubuk Gadang 39034 0 0 0 0 0 0 0 1.359 20834 0 0 0 0 0 0 0 0 90 270 0 21104 54,14 Sangir Jujuan Bidar Alam 11833 0 0 0 0 0 0 0 3.069 5972 0 0 0 0 0 0 0 0 540 1.612 0 7584 64,15 SBH Abai 13328 0 0 0 0 0 0 0 1.290 7144 0 0 0 0 0 0 0 0 8 822 0 7966 59,86 Pakan Salasa Pakan Salasa 15175 0 0 0 0 0 0 0 1.408 8431 0 0 0 0 0 0 0 0 219 653 0 9084 59,9
MEMENUHI SYARAT
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
MEMENUHI SYARAT
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA MEMENUHI SYARAT
PENDUDUKDENGAN AKSESSANITASI LAYAK
NO
LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG
KECAMATAN PUSKESMAS
JENIS SARANA JAMBAN
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK MEMENUHI SYARAT
JUM
LAH
SA
RA
NA
KOMUNAL
6 Pakan Salasa Pakan Salasa 15175 0 0 0 0 0 0 0 1.408 8431 0 0 0 0 0 0 0 0 219 653 0 9084 59,97 SBJ Mercu 9312 0 0 0 0 0 0 0 1.473 5075 0 0 0 0 0 0 0 0 95 281 0 5356 57,58 0 Talunan 6743 0 0 0 0 0 0 0 893 2432 0 0 0 0 0 0 0 0 440 1.318 0 3750 55,6
JUMLAH 147.369 0 0 0 0 0 0 0 12.276 80.109 0 0 0 0 0 0 0 0 2.219 7.425 0 87.534 59,4
Sumber: Bidang P2P-PL Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 63
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 KPGD Pakan Rabaa 24 0 0 0 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 40 0 0 0 0 0 03 Sangir Lubuk Gadang 34 0 0 3 8,8 0 04 Sangir Jujuan Bidar Alam 25 0 0 7 28 0 05 SBH Abai 32 0 0 1 3,1 0 06 Pakan Salasa Pakan Salasa 24 0 0 3 12,5 0 07 SBJ Mercu 10 0 0 1 10 0 08 0 Talunan 6 0 0 4 66,7 0 0
PUSKESMAS JUMLAH DESA/KELURAHAN
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
KECAMATAN DESA STBMNO DESA MELAKSANAKANSTBM
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
DESA STOP BABS(SBS)
8 0 Talunan 6 0 0 4 66,7 0 0JUMLAH 195 0 0 15 7,7 0 0
Sumber: Bidang P2P-PL Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 64
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
SD
SLT
P
SLT
A
PU
SK
ES
MA
S
RU
MA
HS
AK
IT U
MU
M
BIN
TAN
G
NO
NB
INTA
NG
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 KPGD Pakan Rabaa 22 4 2 1 0 0 0 29 4 18,2 2 50 1 50 1 100 0 0 0 0 0 0 8 27,62 Sungai Pagu Muara Labuh 30 5 3 1 1 0 0 40 5 16,7 1 20 2 66,7 1 100 1 100 0 0 0 0 10 253 Sangir Lubuk Gadang 15 6 1 1 0 0 1 24 6 40 2 33,3 1 100 1 100 0 0 0 0 1 100 11 45,84 Sangir Jujuan Bidar Alam 32 7 3 1 0 0 0 43 9 28,1 3 42,9 2 66,7 1 100 0 0 0 0 0 0 15 34,95 SBH Abai 13 4 1 1 0 0 0 19 7 53,8 2 50 1 100 1 100 0 0 0 0 0 0 11 57,96 Pakan Salasa Pakan Salasa 21 6 2 1 0 0 0 30 7 33,3 3 50 1 50 1 100 0 0 0 0 0 0 12 407 SBJ Mercu 11 4 1 1 0 0 0 17 3 27,3 1 25 1 100 1 100 0 0 0 0 0 0 6 35,3
RUMAH SAKITUMUM
HOTELSARANA PENDIDIKAN
SD BINTANG NON BINTANG
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TEMPAT-TEMPAT UMUM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
SARANA PENDIDIKAN TEMPAT-TEMPATUMUM
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
SARANA KESEHATAN
PUSKESMAS
YANG ADA
JUM
LAH
TTU
SARANAKESEHATAN HOTEL
SLTP SLTA
7 SBJ Mercu 11 4 1 1 0 0 0 17 3 27,3 1 25 1 100 1 100 0 0 0 0 0 0 6 35,38 0 Talunan 0 0
JUMLAH 144 36 13 7 1 0 1 202 41 28,5 14 38,9 9 69,2 7 100 1 100 0 0 1 100 73 36,1
Sumber: Bidang P2P-PL Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 65
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
JASA BOGARUMAHMAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIRMINUM(DAM)
MAKANANJAJANAN TOTAL % JASA BOGA
RUMAHMAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIRMINUM(DAM)
MAKANANJAJANAN TOTAL %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 KPGD Pakan Rabaa 16 0 2 3 0 5 31,3 0 7 4 0 11 68,82 Sungai Pagu Muara Labuh 72 0 0 3 0 3 4,2 0 12 12 45 69 95,83 Sangir Lubuk Gadang 17 0 0 4 0 4 23,5 0 12 1 0 13 76,54 Sangir Jujuan Bidar Alam 58 0 2 8 6 16 27,6 0 4 16 22 42 72,45 SBH Abai 40 0 0 4 12 16 40 0 3 3 18 24 606 Pauh Duo Pakan Salasa 140 0 2 2 70 74 52,9 0 1 3 62 66 47,17 SBJ Mercu 23 0 8 4 2 14 60,9 0 4 1 4 9 39,18 0 Talunan 22 0 0 1 0 1 4,5 0 4 1 16 21 95,5
JUMLAH 388 0 14 29 90 133 34,3 0 47 41 167 255 65,7
Sumber: Bidang P2P-PL Dinkes Kab. Solok Selatan
KECAMATAN
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI
NO PUSKESMAS JUMLAHTPM
Sumber: Bidang P2P-PL Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 66
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
JASA
BO
GA
RUM
AH M
AKAN
/RE
STO
RAN
DEPO
T AI
R M
INU
M(D
AM)
MAK
ANAN
JAJA
NAN TO
TAL
JASA
BO
GA
RUM
AH M
AKAN
/RE
STO
RAN
DEPO
T AI
R M
INU
M(D
AM)
MAK
ANAN
JAJA
NAN TO
TAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 171 KPGD Pakan Rabaa 11 0 7 4 0 11 100 5 0 0 0 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 69 0 12 12 45 69 100 3 0 0 0 0 0 03 Sangir Lubuk Gadang 13 0 12 1 0 13 100 4 0 0 0 0 0 04 Sangir Jujuan Bidar Alam 42 0 4 16 22 42 100 16 0 0 0 0 0 05 SBH Abai 24 0 3 3 18 24 100 16 0 0 0 0 0 0
PERS
ENTA
SE T
PMDI
BIN
A
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK
JUM
LAH
TPM
MEM
ENU
HI S
YARA
THI
GIEN
E SA
NIT
ASI
NO KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK
JUM
LAH
TPM
TID
AKM
EMEN
UHI
SYA
RAT
PUSKESMAS
PERS
ENTA
SE T
PMDI
UJI
PETI
K
5 SBH Abai 24 0 3 3 18 24 100 16 0 0 0 0 0 06 Pauh Duo Pakan Salasa 66 0 1 3 62 66 100 74 0 0 0 0 0 07 SBJ Mercu 9 0 4 1 4 9 100 14 0 0 0 0 0 08 0 Talunan 21 0 4 1 16 21 100 1 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 255 0 47 41 167 255 100 133 0 0 0 0 0 0
Sumber: Bidang P2P-PL Dinkes Kab. Solok Selatan
TABEL 67
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
NO NAMA OBAT SATUANTERKECIL KEBUTUHAN TOTAL
PENGGUNAAN SISA STOK JUMLAHOBAT/VAKSIN
PERSENTASEKETERSEDIAANOBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 81 Alopurinol tablet 100 mg tablet 700 189 542 731 104,42 Aminofilin tablet 200 mg tablet 600 20 603 623 103,83 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet 75 1 76 77 102,74 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 200 11 340 351 175,55 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul 800 123 2 125 15,66 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 1000 182 608 790 79,07 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 3000 529 1310 1839 61,38 Metampiron tablet 500 mg tablet 500 10 56 66 13,29 Metampiron injeksi 250 mg ampul 75 21 21 28,0
10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium Hidroksida200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
tablet3500 17 22 39 1,1
11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g +polimiksin 10.000 IU/g
tube48 2 2 4,2
12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg +Heksaklorofen 250 mg
supp150 17 48 65 43,3
13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam Salisilat 3% pot48 2 33 35 72,9
14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet 50 137 137 27415 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg +
Levodopa 250 mgtablet
1 1
16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial 50 1 60 61 12217 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 400 27 298 325 81,318 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet 10019 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet 400 9 100 109 27,320 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet 7521 Atropin tetes mata 0,5% botol 1022 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul 2523 Betametason krim 0,1 % krim 100 7 122 129 129
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
23 Betametason krim 0,1 % krim 100 7 122 129 12924 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 80 4 38 42 52,525 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 100 24 101 125 12526 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol 25027 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol 3500 337 2750 3087 88,228 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet 100 13 0,5 13,5 13,529 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul 80 58 58 72,530 Diazepam tablet 2 mg tablet 25 4 1 5 2031 Diazepam tablet 5 mg tablet 100 2 39 41 4132 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 100 2 3 5 533 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet 100 2 2 234 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet 50 5 1 6 1235 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet 180 5 30 35 19,436 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 288 16 44 60 20,837 Etakridin larutan 0,1% botol 540 33 345 378 7038 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul 2040 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 25 2 90 92 36841 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet 100 10 10 1042 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet 100 10 10 1043 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol 75 140 15 155 206,744 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul 12 7 393 400 3333,345 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 100 18 181 199 19946 Furosemid tablet 40 mg tablet 100 3 122 125 12547 Gameksan lotion 1 % botol 300 16 144 160 53,348 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium klorida
0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 gsach
250 298 331 629 251,6
49 Gentian Violet Larutan 1 % botol 400 112 50 162 40,550 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 200 6 478 484 24251 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 100 22 22 2252 Gliserin botol 100 20 20 2053 Glukosa larutan infus 5% botol 2500 838 2960 3798 151,954 Glukosa larutan infus 10% botol 200 4 4 2,055 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul 200 8 8 4,056 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 350 22 252 274 78,357 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet 200 14 100 114 5758 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet 200 15 170 185 92,559 Haloperidol tablet 5 mg tablet 200 14 90 104 5260 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet 40 1 31 32 8061 Hidrkortison krim 2,5% tube 48 8 95 103 214,662 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 400 48 195 243 60,863 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 400 69 208 277 69,364 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet 100 3 25 28 28
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
NO NAMA OBAT SATUANTERKECIL KEBUTUHAN TOTAL
PENGGUNAAN SISA STOK JUMLAHOBAT/VAKSIN
PERSENTASEKETERSEDIAANOBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet 200 6 75 81 40,569 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 1242 21 48 69 5,672 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 1422 7 72 79 5,673 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 2916 42 120 162 5,674 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul 20075 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul 10076 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 100 2 1 3 377 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet 100 4 21 25 2578 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg + Sulfadoxin 500
mgtablet 100
79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg +Trimetoprim 40 mg/ 5 ml
botol 72558 331 3700 4031 5,6
80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol 400mg, Trimetoprim 80 mg
tablet 2106 38 79 117 5,6
81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol 100mg, Trimetoprim 20 mg
tablet 9108 41 465 506 5,6
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 3384 6 182 188 5,685 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol 540 30 30 5,689 Mebendazol tablet 100 mg tablet 288 16 16 5,690 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg tablet 6588 31 335 366 5,6
91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul 1404 2 76 78 5,692 Metronidazol tablet 250 mg tablet 15624 27 841 868 5,693 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet 1476 3 79 82 5,694 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 69048 456 3380 3836 5,696 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet 100 53 53 5398 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet 252 5 9 14 5,5698 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet 252 5 9 14 5,5699 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 56844 358 2800 3158 5,56
100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube 1836 6 96 102 5,56101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 504 9 19 28 5,6103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 47340 480 2150 2630 5,6104 Paracetamol tablet 100 mg tablet 7074 23 370 393 5,6105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 15030 26 809 835 5,6106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet 8712 6 478 484 5,6108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 198 10 1 11 5,6109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 13374 105 638 743 5,6110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 16128 36 860 896 5,6111 Prednison tablet 5 mg tablet 324 8 10 18 5,6112 Primakuin tablet 15 mg tablet 1098 1 60 61 5,6113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet 216 12 12 5,6114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet 90 5 5 5,6115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet 36 2 2 5,6116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet117 Ringer Laktat larutan infus botol 65880 700 2960 3660 5,6118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap 4% tube 1224 8 60 68 5,6
119 Salisil bedak 2% kotak 27774 50 1493 1543 5,6120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial 126 7 7 5,6121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul 216 2 10 12 5,6124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial 54 3 3 5,6125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul 54 3 3 5,6126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol 18 1 1 5,6127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol 36 2 2 5,6128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul 792 4 40 44 5,6129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul 648 36 36 5,6130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 234 9 4 13 5,6132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 6426 22 335 357 5,6134 Vaksin Rabies Vero vial 4140 30 200 230 5,6135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 12438 24 667 691 5,6
VAKSIN136 BCG vial 2210 2210 2210 100137 T T vial 2210 2160 110 2270 102,7138 D T vial 2210 485 65 550 24,9139 CAMPAK 10 Dosis vial 2210 2500 260 2760 124,9140 POLIO 10 Dosis vial 2210 4265 300 4565 206,6141 DPT-HB vial 2210 2940 310 3250 147,1142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 2210 2425 2425 109,7143 POLIO 20 Dosis vial144 CAMPAK 20 Dosis vial
TABEL 68
JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKANKABUPATEN SOLOK SELATAN
TAHUN 2013
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 0 1 0 0 0 12 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 0 0 0 0 0
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 0 0 4 0 0 0 4 - JUMLAH TEMPAT TIDUR 0 0 40 0 0 0 40
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 0 0 4 0 0 0 4
NO FASILITAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 0 0 4 0 0 0 43 PUSKESMAS KELILING 0 0 8 0 0 0 84 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 44 0 0 0 44
1 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 0 02 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 0 0 0 0 03 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 0 0 0 0 04 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 0 0 0 0 0 05 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 06 BANK DARAH RUMAH SAKIT 0 0 0 0 0 0 07 UNIT TRANSFUSI DARAH 0 0 0 0 0 0 0
1 INDUSTRI FARMASI 0 0 0 0 0 0 02 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 03 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 04 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 0 05 PEDAGANG BESAR FARMASI 0 0 0 0 0 0 06 APOTEK 0 0 0 0 0 12 127 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 7 78 PENYALUR ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 0 0
Sumber: - Bidang Yankes Dinkes kab. Solok Selatan
SARANA PELAYANAN LAIN
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
TABEL 69
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100
JUMLAH 1 1 100
PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
JUMLAH 1 1 100
Sumber: - Bidang Yankes Dinkes kab. Solok Selatan
TABEL 70
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15
1 KPGD Pakan Rabaa 0 0 33 80,5 7 17,1 1 2,4 41 8 19,52 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0 5 10,9 40 87 1 2,2 46 41 89,13 Sangir Lubuk Gadang 0 0 0 0 52 89,7 6 10,3 58 58 1004 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0 0 23 92 2 8 25 25 1005 SBH Abai 1 2,6 29 76,3 6 15,8 2 5,3 38 8 21,16 Pakan Salasa Pakan Salasa 0 0 5 17,2 22 75,9 2 6,9 29 24 82,87 SBJ Mercu 2 9,5 7 33,3 11 52,4 1 4,8 21 12 57,18 0 Talunan 3 27,3 0 0 7 63,6 1 9,1 11 8 72,7
6 2,2 79 29,4 168 62,5 16 5,9 269 184 68,4
NO KECAMATAN PUSKESMAS
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH
JUMLAH
STRATA POSYANDUPRATAMA
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIF
6 2,2 79 29,4 168 62,5 16 5,9 269 184 68,41,6
Sumber: Bidang Promkes Dinkes kab. Solok Selatan
RASIO POSYANDU PER 100 BALITAJUMLAH
TABEL 71
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
POSKESDES POLINDES POSBINDU POSMALDES POS TB DESA1 2 3 6 7 8 9 10 11
1 KPGD Pakan Rabaa 41 0 0 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 40 0 0 0 0 03 Sangir Lubuk Gadang 37 0 0 0 0 04 Sangir Jujuan Bidar Alam 26 0 0 0 0 05 SBH Abai 37 0 0 0 0 06 Pauh Duo Pakan Salasa 24 0 0 0 0 0
DESA/KELURAHAN
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
6 Pauh Duo Pakan Salasa 24 0 0 0 0 07 SBJ Mercu 11 0 0 0 0 08 0 Talunan 10 0 0 0 0 0
JUMLAH 226 44 86 0 0 0
Sumber: Bidang Promkes Dinkes kab. Solok Selatan
TABEL 72
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 KPGD Pakan Rabaa 41 7 0 0 0 7 17,12 Sungai Pagu Muara Labuh 40 6 2 0 0 8 203 Sangir Lubuk Gadang 37 6 0 0 0 6 164 Sangir Jujuan Bidar Alam 26 8 0 0 0 8 315 SBH Abai 37 3 0 0 0 3 8,1
DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAHDESA/
KELURAHAN
5 SBH Abai 37 3 0 0 0 3 8,16 Pauh Duo Pakan Salasa 24 9 0 0 0 9 37,57 SBJ Mercu 11 2 0 0 0 2 188 0 Talunan 10 3 0 0 0 3 30
JUMLAH 226 44 2 0 0 46 20,4
Sumber: Bidang Promkes Dinkes kab. Solok Selatan
TABEL 73
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Puskesmas Pakan Rabaa 0 0 0 0 3 3 0 3 3 0 1 1 0 0 0 0 1 12 Puskesmas Muara Labuh 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 1 1 0 0 0 0 1 13 Puskesmas Lubuk Gadang 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 1 1 0 0 0 0 1 14 Puskesmas Bidar Alam 0 0 0 0 3 3 0 3 3 0 1 1 0 0 0 0 1 15 Puskesmas Abai 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 16 Puskesmas Pakan Selasa 0 0 0 1 2 3 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Puskesmas Mercu 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 08 Puskesmas Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 1 14 15 1 14 15 0 5 5 0 0 0 0 5 5
DOKTERSPESIALIS GIGI TOTAL
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
TOTAL DOKTER GIGINO UNIT KERJA
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 1 14 15 1 14 15 0 5 5 0 0 0 0 5 51 RS Umum Solok Selatan 2 1 3 4 4 8 6 5 11 0 2 2 0 0 0 0 2 2
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 1 3 4 4 8 6 5 11 0 2 2 0 0 0 0 2 2JUMLAH 2 1 3 5 18 23 7 19 26 0 7 7 0 0 0 0 7 7RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 2,04 15,607 17,643 4,75 0 4,75
Keterangan : a termasuk S3Sumber: Dinkes dan RSUD Solok Selatan
TABEL 74
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 91 Puskesmas Pakan Rabaa 14 0 0 10 0 2 22 Puskesmas Muara Labuh 12 0 0 12 0 1 13 Puskesmas Lubuk Gadang 9 0 0 28 0 1 14 Puskesmas Bidar Alam 22 0 0 12 0 1 1
BIDAN PERAWATa
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJAPERAWAT GIGI
4 Puskesmas Bidar Alam 22 0 0 12 0 1 15 Puskesmas Abai 6 0 0 10 1 1 26 Puskesmas Pakan Selasa 4 0 0 14 0 0 07 Puskesmas Mercu 7 0 0 6 0 0 08 Puskesmas Talunan 2 0 0 8 0 1 1
0SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 76 0 0 100 1 7 8
1 RS Umum Solok Selatan 14 17 90 107 1 4 5SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 14 17 90 107 1 4 5JUMLAH 90 17 90 207 2 11 13RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 122,86 140,46 8,82
Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialisSumber: Dinkes dan RSUD Solok Selatan
TABEL 75
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
TENAGA TEKNISKEFARMASIAN
a APOTEKER
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14
1 Puskesmas Pakan Rabaa 0 1 1 0 0 0 0 1 12 Puskesmas Muara Labuh 0 2 2 0 0 0 0 2 23 Puskesmas Lubuk Gadang 0 1 1 0 0 0 0 1 1
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA TOTAL
TENAGA KEFARMASIAN
3 Puskesmas Lubuk Gadang 0 1 1 0 0 0 0 1 14 Puskesmas Bidar Alam 0 1 1 0 1 1 0 2 25 Puskesmas Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Puskesmas Pakan Selasa 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Puskesmas Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 08 Puskesmas Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 5 5 0 1 1 0 6 61 RS Umum Solok Selatan 1 9 10 1 4 5 2 13 15
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 9 10 1 4 5 2 13 15JUMLAH 1 14 15 1 5 6 2 19 21RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 14,25
Keterangan :a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
Sumber: Dinkes dan RSUD Solok Selatan
TABEL 76
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGANL P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 81 Puskesmas Pakan Rabaa 0 0 0 1 0 12 Puskesmas Muara Labuh 0 1 1 0 1 13 Puskesmas Lubuk Gadang 0 0 0 0 1 14 Puskesmas Bidar Alam 0 2 2 0 1 15 Puskesmas Abai 0 1 1 0 1 16 Puskesmas Pakan Selasa 0 1 1 0 0 0
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
5 Puskesmas Abai 0 1 1 0 1 16 Puskesmas Pakan Selasa 0 1 1 0 0 07 Puskesmas Mercu 1 0 2 0 0 08 Puskesmas Talunan 0 0 0 0 1 1
0 0SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 5 7 1 5 6
1 RS Umum Solok Selatan 3 8 11 1 1 2SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 8 11 1 1 2JUMLAH 4 13 18 2 6 8RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 12,2 5,4
Sumber: Dinkes dan RSUD Solok Selatan
TABEL 77
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
NUTRISIONIS DIETISIEN
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Pakan Rabaa 0 2 2 0 0 0 0 2 22 Puskesmas Muara Labuh 0 1 1 0 0 0 0 1 13 Puskesmas Lubuk Gadang 0 1 1 0 0 0 0 1 14 Puskesmas Bidar Alam 0 1 1 0 0 0 0 1 15 Puskesmas Abai 0 1 1 0 0 0 0 1 1
TOTAL
JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
5 Puskesmas Abai 0 1 1 0 0 0 0 1 16 Puskesmas Pakan Selasa 1 0 1 0 0 0 1 0 17 Puskesmas Mercu 0 1 1 0 0 0 0 1 18 Puskesmas Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 7 8 0 0 0 1 7 81 RS Umum Solok Selatan 1 6 7 0 0 0 1 6 7
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 6 7 0 0 0 1 6 7JUMLAH 2 13 15 0 0 0 2 13 15RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 10,2 0 10,2
Sumber: Dinkes dan RSUD Solok Selatan
TABEL 78
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTURL P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Puskesmas Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Puskesmas Muara Labuh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Puskesmas Lubuk Gadang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Puskesmas Bidar Alam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 05 Puskesmas Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Puskesmas Pakan Selasa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Puskesmas Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 Puskesmas Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA TENAGA TEKNISI MEDIS TOTAL
8 Puskesmas Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 00 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 01 RS Umum Solok Selatan 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1JUMLAH 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 0,68 0 0 0 0,68
Sumber: Dinkes dan RSUD Solok Selatan
TABEL 79
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 Puskesmas Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 1 2 32 Puskesmas Muara Labuh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 2 2 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 4 43 Puskesmas Lubuk Gadang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 24 Puskesmas Bidar Alam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 1 1 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 5 55 Puskesmas Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 3 46 Puskesmas Pakan Selasa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 17 Puskesmas Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 28 Puskesmas Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 3 3
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 8 1 4 5 0 0 0 2 9 11 0 0 0 0 0 0 3 21 241 RS Umum Solok Selatan 3 2 5 0 0 0 2 1 3 0 0 0 1 9 10 1 3 4 0 0 0 1 9 10 0 0 0 0 0 0 8 24 32
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 2 5 0 0 0 2 1 3 0 0 0 1 9 10 1 3 4 0 0 0 1 9 10 0 0 0 0 0 0 8 24 32JUMLAH 3 2 5 0 0 0 2 1 3 0 0 0 1 17 18 2 7 9 0 0 0 3 18 21 0 0 0 0 0 0 11 45 56RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 38
Keterangan:*yang memiliki klinik/pelayanan kesehatan
ORTETIK PROSTETIKREKAM MEDIS DAN
INFORMASIKESEHATAN
TEKNISI TRANSFUSIDARAH
TEKNISIKARDIOVASKULER JUMLAH
Sumber: Dinkes dan RSUD Solok Selatan
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA TEKNISI MEDIS
RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISIELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI ANALISIS
KESEHATANREFRAKSIONIS
OPTISIEN
TABEL 80
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Puskesmas Muara Labuh 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Puskesmas Lubuk Gadang 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Puskesmas Bidar Alam 0 0 0 0 0 0 0 0 05 Puskesmas Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Puskesmas Pakan Selasa 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Puskesmas Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KESEHATAN LAINNYATOTALPENGELOLA PROGRAM
KESEHATAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA
7 Puskesmas Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 08 Puskesmas Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 RS Umum Solok Selatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 0 0 1 1 0 0 0 0DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH 0 0 0 1 1 0 0 0 0
Sumber: Dinkes dan RSUD Solok Selatan
TABEL 81
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Puskesmas Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Puskesmas Muara Labuh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Puskesmas Lubuk Gadang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Puskesmas Bidar Alam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 05 Puskesmas Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Puskesmas Pakan Selasa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Puskesmas Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 Puskesmas Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 RS Umum Solok Selatan 3 11 14 1 2 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 11 14 1 2 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 10 7 17 1 1 2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 8 20
JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA NON KESEHATANTOTALPEJABAT
STRUKTURALSTAF PENUNJANG
ADMINISTRASISTAF PENUNJANG
TEKNOLOGISTAF PENUNJANG
PERENCANAAN TENAGA PENDIDIK TENAGAKEPENDIDIKAN JURU
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 11 14 1 2 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 10 7 17 1 1 2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 8 20JUMLAH 13 18 31 2 3 2 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 8 20
Sumber: Dinkes dan RSUD Solok Selatan
TABEL 82
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2013
ALOKASI ANGGARAN KESEHATANRupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 33.204.055.700 81,2
a. Belanja Langsung 17.686.655.700
b. Belanja Tidak Langsung 15.517.400.000
2 APBD PROVINSI 0
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
NO SUMBER BIAYA
3 APBN : 7.691.740.000 18,8
- Dana Dekonsentrasi 0 0
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 3.845.870.000 9,4
- Pelayanan Farmasi 1.318.540.000 3,2
- TP Pelayanan Dasar 2.527.330.000 6,2
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0 0
(sebutkan project dan sumber dananya)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0 0
40.895.795.700 100
529.162.330.585
6,27
277.506,09
Sumber: - Dinas Kesehatan Kab. Solok Selatan
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN