proceedings - karyailmiah.unipasby.ac.idkaryailmiah.unipasby.ac.id/wp-content/uploads/2019/... ·...
TRANSCRIPT
Seminar Nasional KEOlahragaAN 2016Proceedings
Diterbitkan Oleh:
Refleksi Prestasi dan Budaya Olahragadalam Perspektif Ilmu Keolahragaan yang Inovatif
FIK UNY, 31 Oktober 2016
ISBN 978-602-8429-72-6
Diterbitkan Oleh:
Seminar Nasional KEOlahragaAN 2016Proceedings
Refleksi Prestasi dan Budaya Olahragadalam Perspektif Ilmu Keolahragaan yang Inovatif
FIK UNY, 31 Oktober 2016
ISBN 978-602-8429-72-6
Tulisan yang dimuat di Proceedings belum tentu merupakancerminan sikap dan atau pendapat Penyunting Pelaksana,
Penyunting, dan Penyunting Ahli. Tanggung jawab terhadap isidan atau akibat dari tulisan, tetap terletak pada penulis.
Penerbit:Fakultas Ilmu KeolahragaanUniversitas Negeri Yogyakarta
Tim Seleksi Naskah:Dr. Or. Mansur. M.S.Dr. Guntur, M.Pd.Dr. Subagyo, M.Pd.Dr. dr. BM. Wara Kushartanti, M.S.Dr. Ali Satia Graha, M.Kes., AIFO.Dr. Sigit Nugroho, M.Or.Dr. Ahmad Nasrulloh, M.Or.Dr. Abdul Alim, M.Or.Caly Setiawan, Ph.D.
Editor:Subagyo Irianto, M.Pd.Saryono, M.Or.Sulistiyono, M.Pd.
Editor Pelaksana:dr. M. Ikhwan Zein, Sp. KO.Nur Sita Utami, M.Or.Fitria Dwi Andriyani, M.Or.
Desain Sampul:Sugeng Setia Nugroho, A.Md.
ProceedingsSeminar Nasional Keolahragaandalam rangka Dies Natalis Ke-65 Fakultas Ilmu KeolahragaanUniversitas Negeri Yogyakarta
Refleksi Prestasi dan Budaya Olahragadalam Perspektif Ilmu Keolahragaan yang Inovatif
Sekretariat:Humas Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta 55281
Jl. Kolombo No. 1 Karangmalang, Yogyakarta. Telp./Fax. (0274) 550826, 513092E-mail: [email protected]
ISBN 978-602-8429-72-6
ii
DAFTAR ISI
METABOLISME/PENGGUNAAN ENERGI PADA OLAHRAGA Alin Anggreni Ginting dan
Eva Ferdita Yuhantini Universitas PGRI Adi Buana Surabaya .......................................... .... 1
MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN GENERASI MUDA MELALUI OLAHRAGA
ALTERNATIF SEBAGAI GAYA HIDUP SEHAT Erwin Setyo Kriswanto
Universitas Negeri Yogyakarta ........................................................................................... .... 6
PERANAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU
MAHASISWA PUTRA PRODI IKOR FIK UNY ANGKATAN TAHUN 2014
Suryanto dan Eka Swasta BudayatiUniversitas Negeri Yogyakarta .............................. .... 12
PENGARUH PELATIHAN FISIK DAN RUTINITAS DALAM BATALYON INFANTERI
TERHADAP VO2MAX DAN KADAR MDA SERUM PERSONEL KORPS RAIDER
TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT
Kukuh Pambuka Putra Universitas Kristen Satya Wacana ................................................. .... 24
BRAIN GYM BAGI ANAK PENDERITA ADHD (ATTENTION DEFICITE
HYPERACTIVITY DISORDER) Friska Sari Gracia Sinaga dan Agustina Sihombing Universitas
Kristen Satya Wacana ......................................................................................................... .... 32
SIGNALING OSTEOSIT TERHADAP EKSPRESI ENDOTHELIAL NITRIC OXIDE
SYNTHASE (eNOS) Dwi Setiani Sumardiko, Purwo Sri Rejeki, & Gadis Meinar Sari
Program Studi Ilmu Kedokteran Dasar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
Departemen Faal Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga .......................................... .... 42
HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN RASIO LINGKAR
PINGGANG DAN LINGKAR PANGGUL PADA PAGUYUBAN KELOMPOK LANSIA
MINAMAKARTI MINOMARTANI NGAGLIK SLEMAN Cerika Rismayanthi dan Prijo
Sudibjo Universitas Negeri Yogyakarta ............................................................................. .... 48
TEKANAN DARAH DAN DENYUT NADI ISTIRAHAT PESERTA SENAM AEROBIK
RUTIN DI CONDONG CATUR DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA
Farida Mulyaningsih Universitas Negeri Yogyakarta ........................................................ .... 62
EFEKTIVITAS MASASE TOPURAK UNTUK REPOSISI SUBLUKSASI BAHU
Rachmah Laksmi Ambardini dan B.M. Wara Kushartanti
Universitas Negeri Yogyakarta ........................................................................................... .... 73
DEHIDRASI PADA ATLET Angkit Kinasih Universitas Kristen Satya Wacana .......... .... 84
PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH JAMBU BIJI MERAH TERHADAP KADAR
HAEMOGLOBIN DAN VO2MAX PADA AKTIFITAS FISIK MAKSIMAL
Fajar Apollo Sinaga Universitas Negeri Medan ................................................................ .... 91
PENGARUH OLAHRAGA RENANG TERHADAP PENDERITA PENYAKIT JANTUNG
KORONER
Ramadhany Hananto Puriana Universitas PGRI Adi Buana Surabaya .............................. .... 103
iii
PERBANDINGAN TEKNIK MEMUKUL MENGGUNAKAN BACK SWING DENGAN
TANPA BACK SWING TERHADAP HASIL PUKULAN DALAM OLAHRAGA
PERMAINAN SOFTBALL
Dikdik Fauzi Dermawan Universitas Singaperbangsa Karawang ...................................... .... 112
KEEFEKTIFAN KINESIO TAPING DAN LEUKOPLAST TAPING TERHADAP
PEMULIHAN CEDERA BAHU DAN SIKU SETELAH DILAKUKAN TERAPI MASASE
FRIRAGE PASIEN PTC FIK UNY. FIK UNY
Ali Satia Graha Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta ................... .... 124
PENGEMBANGAN BOLA REAKSI SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN
KOORDINASI MATA TANGAN DAN KAKI DALAM PENDIDIKAN JASMANI
Fajar Setyo Pranyoto Universitas Negeri Yogyakarta ........................................................ .... 139
CEDERA PEMAIN BASEBALL DAN SOFTBALL DI DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA
Eka Swasta Budayati dan Agus Sumhendartin Suryobroto Universitas Negeri Yogyakarta .. 150
OLAHRAGA REKREASI SEBAGAI LIFE STYLE, KESEIMBANGAN KEBUGARAN
JASMANI DAN ROHANI Suratmin Universitas Pendidikan Ganesha ........................... .... 167
BREATHING EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS VITAL PARU
Nur Indah Pangastuti Universitas Negeri Yogyakarta ........................................................ 177
PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESELAMATAN MELALUI PENJASORKES
Yustinus Sukarmin Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta ............. 184
TINGKAT KEMAMPUAN SERVIS PENDEK FOREHAND DAN KEMAMPUAN SMASH
BULUTANGKIS SISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP
NEGERI 32 PURWOREJO Kafi Priyangga Wibawa dan Amat Komari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Yogyakarta .......................................................................................................................... 197
PENERAPAN METODE LATIHAN TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN
DRIBBLE BOLA BASKET DITINJAU DARI KOORDINASI MATA DAN TANGAN
Gede Eka Budi Darmawan Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Ganesha,
Singaraja.............................................................................................................................. 210
ANALISIS KEBUGARAN JASMANI PESERTA DIDIK USIA 10-12 TAHUN
(Studi pada Kelas V SDN Bakalan Kecamatan Gondang Mojokerto)
Wahyu Indra Bayu Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang 221
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BELAJAR LAY UP BOLA BASKET
MENGGUNAKAN MEDIA TANDA DILANTAI PADA SISWA KELAS VIII
SMPN URUMB MERAUKE Adi Sumarsono, Carolus Wasa dan Afif Khoirul Hidayat
Universitas Musamus Merauke-Papua ................................................................................ 233
iv
PERBEDAAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI CABANG SENAM DAN BOLA VOLI
PADA MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI UPN “VETERAN”
YOGYAKARTA TAHUN ANGKATAN 2015/2016
Sumintarsih dan Wahyu Wibowo UPN “Veteran” Yogyakarta ......................................... 246
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BUDI PEKERTI MELALUI PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN
Lilik Indriharta Prijoto ........................................................................................................ 260
PEMBENTUKAN TAHAPAN GERAK RENANG GAYA BEBAS MELALUI
PENERAPAN METODE PROBLEM BASED LEARNING Rekha Ratri Julianti
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Singaperbangsa Karawang ............. 271
STUDI LAPANGAN TENTANG SARANA PRASARANA UNTUK PEMBELAJARAN
AKTIFITAS PESCEPTUAL MOTOR SISWA TAMAN KANAK-KANAK KELAS B DI
KECAMATAN SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA
B. Suhartini Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta ........................ 282
PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN HOCKEY 25
Yan Indra Siregar dan Ibrahim Universitas Negeri Medan ................................................ 294
PERMAINAN TRADISIONAL SEBAGAI PEMBELAJARAN MOTORIK DAN
PEMBENTUKAN CALON ATLET MELALUI PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH
Asriansyah Universitas PGRI Palembang........................................................................... 299
PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA
DI SEKOLAH
Riga Mardhika Universitas PGRI Adi Buana Surabaya ..................................................... 308
ANALISIS AROUSAL ATLET PPLPD KABUPATEN BOGOR Febi Kurniawan, Rolly Afrinaldi Universitas Singaperbangsa Karawang ...................... 323
PENGEMBANGAN APLIKASI SOFTWARE UNTUK SELEKSI PROGRAM PEMBINAAN
MINAT DAN BAKAT ISTIMEWA OLAHRAGA BERBASIS IT
Fajar Sri Wahyuniati; Subagyo Irianto; Sb. Pranatahadi; Nawan Primasoni; Siswantoyo
Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNY ............................................................ 334
PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP HASIL KESEGARAN
JASMANI SISWA SMP TAMAN CAHAYA BOGOR
Mia Kusumawati, Esza Putrie Rhamadiani Universitas Islam “45” Bekasi .................. 344
MODEL PENDIDIKAN GERAK (MOVEMENT EDUCATION) DALAM UPAYA
MENGEMBANGKAN PENGETAHUAN KOGNITIF DAN GERAK PADA ANAK
SEKOLAH DASAR Resty Gustiawati FKIP-Universitas Singaperbangsa Karawang ... 353
SURVEI MINAT MASYARAKAT TERHADAP OLAHRAGA DI WILAYAH MARUNDA
BARU JAKARTA UTARA
Apta Mylsidayu, Ryan Virdi Pratama Universitas Islam “45” Bekasi ........................... 363
v
KEEFEKTIFAN LATIHAN KEKUATAN TERHADAP PENAMPILAN SERVE DALAM
KAJIAN ANALISIS BIOMEKANIK TENIS LAPANGAN
Abdul Alim Universitas Negeri Yogyakarta ....................................................................... 375
SURVAI PEMAHAMAN KONSEP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI
OLAHRAGA DAN KESEHATAN PADA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI SE-
KECAMATAN TAMBUN SELATAN BEKASI
Fahrudin FKIP-Universitas Singaperbangsa Karawang ................................................... 392
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK
DALAM PENDIDIKAN JASMANI DAN ILMU KEOLAHRAGAAN
Ruslan Abdul Gani Universitas Singaperbangsa Karawang ............................................... 401
PENGEMBANGAN BUKU SAKU BANTUAN HIDUP DASAR Sriawan, Sri Mawarti, Heri Yogo Prayadi, dan Danang Pujo Broto
Universitas Negeri Yogyakarta ........................................................................................... 416
KEMAMPUAN MOTORIK MAHASISWA PGSD PENJAS FIK UNYSM III TAHUN 2014
Sudardiyono dan Heri Purwanto Universitas Negeri Yogyakarta ...................................... 428
MENINGKATKAN KONSENTRASI ATLET MELALUI PELATIHAN BRAIN JOGGING
Komarudin Universitas Pendidikan Indonesia .................................................................... 436
STATUS KONDISI FISIK ATLET PUSLATDA PON XIX KONI DIY TERHADAP
STANDAR FISIK MASING-MASING KELOMPOK CABANG OLAHRAGA
Agung Nugroho Universitas Negeri Yogyakarta ................................................................ 443
PENGARUH LATIHAN TEKNIK EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW TERHADAP
PENINGKATAN KESEGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA KELAS 1 SMPN 1
PEDES KARAWANG
Dhika Bayu Mahardhika Universitas Singaperbangsa ........................................................ 455
PENGARUH LATIHAN TERPUSAT DAN ACAK TERHADAP PENINGKATAN
KINERJA OLAHRAGA MENUJU PERSAINGAN DALAM OLAHRAGA KOMPETISI
Sapto Adi Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang464
PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN TEKNIK DASAR SEPAKBOLA UNTUK ANAK
USIA 10-12 TAHUN DI SEKOLAH SEPAKBOLA
Kafung Mikail Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana ................... 475
PENERAPAN LATIHAN FIFA 11+ SEBAGAI PROGRAM PENINGKATAN KONDISI
FISIK PEMAIN SEPAKBOLA BERUSIA MUDA
Muhammad Ikhwan Zein, Saryono Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri
Yogyakarta .......................................................................................................................... 486
APLIKASI SWOT ANALYSIS PADA EVALUASI MANAJEMEN
PEMBINAAN OLAHRAGA RENANG
R. Agung Purwandono Saleh UPN “Veteran” Yogyakarta ................................................ 495
vi
OPTIMALISASI PENDIDIKAN JASMANI UNTUK PENINGKATAN PRESTASI
OLAHRAGA NASIONAL
Antonius Tri Wibowo Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana ............................................ 503
LATIHAN AUTOGENIC RELAXATION SEBAGAI UPAYA MENURUNKAN
KECEMASAN DALAM OLAHRAGA
Yandika Fefrian Rosmi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya ........................................ 512
EVALUASI STATISTIK PERTANDINGAN BOLABASKET TIM PUTRA SUMATERA
BARAT PADA PORWIL VII SE-SUMATERA TAHUN 2007 DI MEDAN Rahmat Iqbal Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Singaperbangsa Karawang 526
HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN, FLEKSIBILITAS, DAN PERCAYA DIRI
DENGAN KETERAMPILAN SERVIS ATAS BOLA VOLI
Studi Korelasional pada Atlet Bola Voli Putri Kota Tangerang Selatan
Akhmad Dimyati Universitas Singaperbangsa Karawang .................................................. 537
KINERJA PENGURUS PSSI KOTA DEPOK
Qorry Armen Gemael Universitas Singaperbangsa Karawang ........................................ 548
HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN RASA PERCAYA
DIRI TERHADAP PRESTASI MEMANAH JARAK 40 METER
RONDE NASIONAL
Aria Kusuma Yuda Ryanto Universitas Singaperbangsa Karawang ............................... 558
UPAYA PENINGKATAN HASIL TENDANGAN LAMBUNG SEPAKBOLA MELALUI
WEIGHT TRAINING DAN KINETIC BANDS PADA MAHASISWA PEMBINAAN
PRESTASI SEPAKBOLA JPOK FKIP UNS TAHUN 2014
Yanuar Dhuma Ardhiyanto Universitas Sebelas Maret Surakarta ...................................... 568
PEMETAAN WASIT BOLA VOLI DI KABUPATEN SLEMAN
Danang Wicaksono Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY ..................................................... 580
PENGARUH LATIHAN SENAM KEBUGARAN DAN SENAM PEMBENTUKAN
TERHADAP DAYA TAHAN AEROBIK MAHASISWA PKO ANGKATAN 2015
Endang Rini Sukamti dan Ratna Budiarti ........................................................................... 599
KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS SENDI PANGGUL
TERHADAP HASIL TENDANGAN USHIRO GERI DALAM KARATE
Yolanda Syahputra, Mulyana, Sagitarius Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Universitas Pendidikan Indonesia ....................................................................................... 611
LATIHAN BEBAN DENGAN METODE SUPER SET DAPAT MENINGKATKAN VO2
MAX DAN MENURUNKAN KOMPOSISI TUBUH (% LEMAK, IMT)
Ahmad Nasrulloh Universitas Negeri Yogyakarta ............................................................. 623
vii
PERSEPSI PEGAWAI KARYAWAN FIK UNY TERHADAP PENYEDIAAN
SARANA PRASARANA BAGI PENYANDANG DIFABEL
Sumarjo, Sumaryanto, dan Sigit Nugroho Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Yogyakarta .......................................................................................................................... 631
PENGEMBANGAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA KECIL
UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR
A. Erlina Listyarini, Nur Rohmah Muktiani, Tri Ani Hastuti Fakultas Ilmu Keolahragaan
UNY ................................................................................................................................... 643
PENILAIAN UNJUK KERJA (TRACK RECORD) PEMAIN BULUTANGKIS DALAM
PERTANDINGAN
Sigit Nugroho Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta ..................... 660
PENGEMBANGAN “GOR UNY FIT TRACK”
Fatkurahman Arjuna dan Tri Hadi UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA .............. 667
PENGARUH METODE LATIHAN DAN VO2 MAX TERHADAP PENINGKATAN
KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BOLA BASKET
(Studi Eksperimen Metode Massed Practice dan Distributed Practice Pada Mahasiswa UPN
“Veteran” Yogyakarta) Tri Saptono dan Hanafi Mustofa UPN “Veteran” Yogyakarta .......................................... 676
103
PENGARUH OLAHRAGA RENANG TERHADAP PENDERITA PENYAKIT JANTUNG
KORONER
Oleh:
Ramadhany Hananto Puriana
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Abstrak
Seiring dengan berkembangnya teknologi kebanyakan orang sekarang kurang memperhatikan
pentinganya berolahraga bagi tubuh. Gaya hidup yang salah akan menimbulkan dampak negative
terhadap kesehatan. Penyakit dapat menyerang kapan saja dan siapa saja, akan tetapi dapat dicegah
atau dihindari. Salah satu cara untuk mencegah terserang penyakit adalah dengan berolahraga karena
dengan berolahraga bisa membuat tubuh kita menjadi bugar atau segar. Penyakit jantung koroner
(PJK) sudah dikenal orang cukup lama, tetapi masih banyak orang yang kurang memahami gejala
atau tanda-tanda dari penyakit jantung koroner. Hidup dengan PJK tidaklah mudah, cara terbaik untuk
dapat memulai gaya hidup yang baik bagi penderita jantung koroner adalah dengan diet dan
berolahraga karena penting dalam pengendalian kadar kolesterol dan tekanan darah yang merupakan
faktor-faktor utama PJK.. Penderita PJK yang tidak ada kontra indikasi, dapat dimasukkan dalam
program latihan olahraga. Latihan olahraga yang dianjurkan adalah aerobik. Olahraga yang sangat di
anjurkan bagi penderita PJK adalah berenang dikarenakan berenang adalah salah satu jenis olahraga
yang mampu meningkatkan kesehatan seseorang yang juga merupakan olahraga tanpa gaya gravitasi
bumi (non weight barring). Berenang terbilang minim risiko cedera fisik karena saat berenang seluruh
berat badan ditahan oleh air atau mengapung. Akitivitas atau berolahraga yang rutin sangat diperlukan
bagi penderita PJK. Berenang juga membantu meningkatkan otot yang paling penting dalam tubuh
kita yakni Jantung. Karena berenang adalah latihan aerobik, maka ia berfungsi untuk memperkuat
jantung, tidak hanya membantu otot jantung menjadi lebih kuat, tetapi membuatnya lebih efisien
dalam memompa aliran darah yang lebih baik keseluruh tubuh.Berenang adalah salah satu alternative
terbaik untuk menjaga agar penderita PJK tetap segar dan aktif karena berenang tidak membuat
persendian bekerja keras. Berenang baik meningkatkan efisiensi jantung memompa darah ke seluruh
tubuh dapat meningkat dengan berenang secara rutin.
Kata Kunci: manfaat olahraga renang Bagi Penderita Penyakit Jantung Koroner
PENDAHULUAN
Seiring dengan berkembangnya teknologi kebanyakan orang sekarang kurang memperhatikan
pentinganya berolahraga bagi tubuh. Gaya hidup yang salah akan menimbulkan dampak negative
terhadap kesehatan. Penyakit dapat menyerang kapan saja dan siapa saja, akan tetapi dapat dicegah
atau dihindari. Salah cara untuk mencegah terserang penyakit adalah dengan berolahraga karena
dengan berolahraga bisa membuat tubuh kita menjadi bugar atau segar. Kebugaran jasmani adalah
kemampuan fisik seseorang untuk dapat melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa
menimbulkan kelelahan yang berlebihan, sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya (Irianto,
2004) Pada zaman sekarang banyak masyarakat yang belum memahami dengan baik dan benar
tentang konsep sehat dan sakit. Jadi, sangatlah penting menumbuhkan pengertian mengenai konsep
104
sehat dan sakit pada benak masyarkat dengan demikian masyarakat dapat mengerti dan dapat mencari
alternatif yang benar dalam menyelesaikan masalah kesehatannya (Foster, 2006)
Pemahaman masyarakat yang baik dan benar mengenai konsep sehat dan sakit akan
menyadarkan masyarakat bagaimana memberdayakan diri untuk hidup sehat dan kebiasaan mereka
untuk mempergunakan fasilitas kesehatan yang ada. Hal ini merupakan dua dari empat grand strategi
yang dilakukan Departemen Kesehatan untuk mewujudkan visinya “memandirikan masyarakat untuk
hidup sehat” dengan misi “membuat masyarakat sehat” (Depkes RI, 2009)
Masalah kesehatan masyarakat cukup menarik perhatian Pemerintah dan menjadi sasaran
para ahli kesehatan adalah assessment faktor risiko penyakit tidak menular. Salah satu penyakit tidak
menular yang ternyata menimbulkan angka kesakitan dan kematian yang tinggi adalah penyakit
jantung korener.
Penyakit jantung koroner sudah dikenal orang cukup lama, tetapi masih banyak orang yang
kurang memahami gejala atau tanda-tanda dari penyakit PJK. Hidup dengan PJK tidaklah mudah.
Cara terbaik untuk dapat memulai gaya hidup yang baik bagi penderita jantung koroner adalah dengan
diet dan berolahraga karena penting dalam pengendalian kadar kolesterol dan tekanan darah yang
menjadi factor utama PJK. Penderita PJK yang tidak ada kontra indikasi, dapat dimasukkan dalam
program latihan olahraga. Latihan olahraga yang dianjurkan adalah aerobik dan ritmis, misalnya
berjalan kaki, berenang, jogging, naik sepeda dll. Dan dalam karya ilmiah ini saya ingin menjelaskan
lebih lanjut mengenai pengaruh kesehatan bagi penderita PJK dengan berolahraga berenang.
Rumusan masalah
1. Mengapa Olahraga mempunyai peran penting bagi penderita penyakit jantung koroner ?
2. Apakah manfaat dari olahraga berenang bagi penderita penyakit jantung koroner?
3. Bagaimana cara mengontrol kesehatan penderita penyakit jantung koroner dengan olahraga
berenang?
Tujuan
1. Dapat mengetahui pentingnya Olahraga untuk penderita penyakit jantung koroner
2. Dapat mengetahui manfaat dari olahraga berenang bagi kesehatan penderita penyakit
jantung koroner
3. Dapat mengontrol kesehetan penderita penyakit jantung koroner
Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh adalah :
1. Masyarakat dapat mengetahui pentingnya berolahraga
2. Masyarakat dapat mengetahui manfaat olahraga renang bagi penderita penyakit jantung
koroner
3. Penderita penyakit jantung koroner dapat menjaga kesehatan dengan berolahraga renang
PEMBAHASAN
Pengertian Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner merupakan keadaan di mana terjadi penimbunan plak pembuluh
darah koroner. Hal ini menyebabkan arteri koroner menyempit atau tersumbat. Arteri koroner
merupakan arteri yang menyuplai darah ke otot jantung dengan membawa oksigen yang banyak.
105
Penyempitan pembuluh darah terjadi karena proses aterosklerosis atau spasme atau kombinasi
keduanya. Aterosklerosis yang terjadi karena timbunan kolesterol dan jaringan ikat pada dinding
pembuluh darah secara perlahan-lahan, hal ini sering ditandai dengan keluhan nyeri pada dada
(Davidson, 2003). Bila aliran darah ke otot jantung lambat, maka jantung tidak mendapatkan oksigen
dan zat nutrisi yang cukup. Hal ini biasanya mengakibatkan nyeri dada yang disebut angina. Pada
waktu jantung harus bekerja lebih keras terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan dan asupan
oksigen, Bila satu atau lebih dari arteri koronaria mengalami sumbatan total, akibat yang terjadi
adalah kerusakan pada otot jantung (Davidson, 2003).
Penyumbatan pembuluh darah koroner terjadi akibat adanya proses ateroskelosis, yang
diawali dengan penimbunan lemak pada lapisan-lapisan pembuluh darah tersebut. Proses
aterosklerosis sebenarnya sudah dimulai sejak masa kanak-kanak, tetapi baru manifestasi pada usia
dewasa, usia pertengahan atau usia lanjut. Selain proses aterosklerosis ada juga proses lain, yakni
spasme (penyempitan) pembuluh darah koroner tanpa adanya kelainan anatomis, yang secara
tersendiri atau bersama-sama memberikan gejala iskemia (Davidson, 2003). Pemeriksaan yang paling
terpercaya untuk mengetahui penyumbatan arteri koronaria adalah angiografi koroner, juga disebut
kateterisasi jantung. Bila ditemukan penyempitan yang bermakna, maka ada beberapa pilihan
penyelesaian, yakni melebarkannya dengan balon atau bedah pintas (Davidson, 2003).
Penyakit jantung koroner diakibatkan oleh plak di arteri yang sangat berlebihan membuat
saluran arteri ini menyempit sehingga tidak mampu untuk memasok darah dan oksigen ke jantung.
Akibatnya aliran darah menjadi terhambat dan orang yang menderita tersebut telah terjangkit
penyakit jantung koroner. Jantung koroner juga mengakibatkan rasa nyeri pada dada dan berujung
serangan jantung. Mereka yang terkena penyebab PJK ini merasa tertekan/seized saat berjalan lebih-
lebih saat mendaki oleh suatu sensasi yang bersifat nyeri yang terjadi di dada. Jika berlangsung terus
menurus atau intensitasnya meningkat akan berakibat fatal menghentikan hidup.
Ciri-ciri gejala awal penyakit jantung
Secara umum ciri-ciri penyakit jantung koroner memiliki gejala awal seperti berikut ini :
1. Nyeri pada dada, Ini dikarenakan otot dan jantung tidak mendapatkan pasokan oksigen dan
darah yang cukup dan
2. membuat jantung tersebut menjadi nyeri. Biasanya disertai dengan rasa seperti jantung
diremas-remas dan rasa sakit.
3. Mengeluarkan keringat, Mengeluarkan keringat padahal anda tidak sedang melakukan
kegiatan, umumnya area telapak tangan yang sering keluar keringat.
4. Merasa lelah berlebihan, merasa lelah juga bisa menjadi indikasi awal dari penyakit jantung
padahal sebelumnya anda tidak melakukan aktifitas fisik yang berat apapun.
5. Sesak nafas, karena kontraksi otot jantung yang tidak normal bisa berdampak ke paru-paru
sehingga akan menyebabkan anda sesak nafas.
6. Jantung berdebar-debar, jantung yang berdebar kencang tanpa sebab rasanya seperti habis
melakukan lari juga bisa disebabkan karena gejala awal penyakit jantung.
7. Cemas, orang yang dihinggapi rasa cemas biasanya memikirkan kondisi tubuhnya tentang
penyakit tersebut ada baiknya anda menenangkan diri karena rasa cemas justru akan
menganggu jantung anda.
8. Sakit kepala, sakit kepala pada gejala awal penyakit jantung bisanya sangat menyakitkan ini
terjadi karena aliran darah ke otak terganggu dan tidak normal.
106
9. Nafsu makan menurun, Salah satu indikasi dari penyakit jantung adalah penderitanya
memiliki nafsu makan yang menurun drastis dan biasanya juga disertai mual dan muntah-
muntah.
10. Bagian tubuh membengkak, jika terdapat salah satu bagian tubuh membengkak tanpa sebab
anda wajib berhati-hati segera lakukanlah antisipasi.
11. Sakit dibagian tubuh, ini disebabkan oleh aliran darah yang tersumbat kebagian tubuh tersebut
dan mengakibatkan sakit.
Penyebab Penyakit Jantung
Umumnya yang menyebabkan seseorang terkena serangan jantung adalah karena gaya hidup
yang tidak sehat, merokok, dan memakan makanan yang mengandung kolesterol yang tinggi.
a. Merokok
Karbon monoksida dan kandungan nikotin di dalam asap rokok dapat memicu munculnya
gumpalan darah serta memacu jantung bekerja lebih cepat dari biasanya sehingga akan
membuat jantung terbebani. Selain itu, senyawa kimia lain yang terkandung dalam asap rokok
bisa membuat dinding arteri jantung menjadi rusak yang kemudian akan memicu terjadinya
penyempitan.
b. Gaya Hidup yang Tidak Sehat
Gaya hidup di sini atau dengan kata lain pola hidup berkaitan dengan pola makan dan juga
aktifitas fisik lainnya. Kebiasaan buruk sebaiknya tidak dipelihara karena yang rugi bukan
hanya orang lain, tetapi diri sendiri. aktifitas fisik seperti olahraga sebaiknya dilakukan secara
rutin karena tubuh kita membutuhkannya. Begitu juga makan. Diet sehat adalah pilihan tepat
untuk mencegah penyakit jantung.
c. Kelebihan Kolestrol dalam Tubuh
Kolesterol jahat (LDL) yang berlebihan sangat berbahaya bagi jantung. Ia sangat mudah
menempel pada dinding pembuluh darah sehingga berpotensi menjadi plak. LDL yang normal
dalam darah harus kurang dari atau sama dengan 100 mg/dl . Ketahui mengenai makanan
yang mengandung kolesterol tinggi.
d. Hipertensi
Ketika seseorang mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi maka akan berhimbas pada
kesehatan jantung. Karena tekanan darah tinggi akan memicu kerja jantung lebih berat dari
biasanya dan juga pembuluh darah.
e. PJK
Penderita PJK beresiko lebih banyak terkena penyakit jantung. Hal ini disebabkan karena
penebalan pada dinding pembuluh darah sehingga membuat aliran darah terhambat.
f. Obesitas
Obesitas atau kelebihan berat badan rentan terhadap penyakit jantung. Mereka memiliki
potensi besar untuk mengidap tekanan darah tinggi, kelebihan kolesterol, dan juga beresiko
terkena penyakit PJK tipe 2. Secara fisik, kerja jantung juga membutuhkan bobot lebih
dibanding untuk tubuh ideal.
g. Usia
Usia yang beranjak tua seiring dengan penurunan banyak fungsi tubuh mengakibatkan
seseorang beresiko terkena penyakit jantung.
h. Riwayat Keluarga
107
Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung, lebih besar resikonya
dibanding yang tidak memiliki keluarga dengan riwayat penyakit jantung.
Pengertian Olahraga
Olahraga merupakan kegiatan yang terbuka bagi semua orang sesuai dengan kemampuan,
kesenangan, dan kesempatan sehingga dapat dilakukan oleh berbagai unsur lapisan masyarakat.
Mengenai tentang defenisi olahraga menurut Mutohir adalah sebagai berikut: “Olahraga adalah
proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan,
dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota
masyarakat berupa permainan, petandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia yang
memiliki Ideologi yang seutuhnya dan berkualitas berdasarkan Dasar Negara atau Pancasila.
Sedangkan menurut (Kurniawan, 2010) olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang,
tidak hanya secara jasmani tetapi juga rohani, dan bertujuan untuk mencapai prestasi yang setinggi-
tingginya. Dari beberapa defenisi diatas olahraga adalah proses sistematik sesuatu gerak raga yang
dilakukan untuk melatih tubuh dengan teratur, terarah, terencana untuk meningkatkan potensi –
potensi tubuh sehingga tercipta kekuatan rohani dan jasmani.
Manfaat Olaraga
Manfaat berolahraga dapat dilihat dari dua aspek. Salah satunya manfaat olahraga terhadap
otak yang diungkapkan oleh Landers antara lain:
1. Meningkatkan kemampuan otak. Latihan fisik yang rutin dapat meningkatkan konsentrasi,
kreativitas, dan kesehatan mental. Karena olahraga bisa meningkatkan jumlah oksigen dalam
darah dan mempercepat aliran darah menuju otak. Para ahli percaya bahwa hal-hal ini dapat
mendorong reaksi fisik dan mental yang lebih baik
2. Membantu menunda proses penuaan. Riset membuktikan bahwa latihan sederhana seperti
jalan kaki secara teratur dapat membantu mengurangi penurunan mental pada wanita di atas
65 tahun. Semakin sering dan lama mereka melakukannya makan penurunan mental kian
lambat. Kabarnya, banyak orang merasakan manfaat aktivitas itu setelah sembilan minggu
melakukannya secara teratur tiga kali seminggu. Latihan ini tidak harus dilakukan dalam
intensitas tinggi. Cukup berupa jalan kaki di sekitar rumah.
3. Mengurangi stres. Olahraga dapat mengurangi kegelisahan. Bahkan lebih jauh lagi, bisa
membantu Anda mengendalikan amarah. Latihan aerobik dapat meningkatkan kemampuan
jantung dan membuat Anda lebih cepat mengatasi stres. Aktivitas seperti jalan kaki, berenang,
bersepeda, dan lari merupakan cara terbaik mengurangi stres
4. Menaikkan daya tahan tubuh. Jika Anda senang melakukan olahraga meski tak terlalu lama
namun sering atau lama namun dengan santai melakukannya, maka aktivitas itu bisa
meningkatkan hormon-hormon baik dalam otak seperti adrenalin, serotonin, dopamin, dan
endorfin. Hormon ini berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Studi yang dilakukan
di Inggris memperlihatkan bahwa 83 persen orang yang memiliki ganguan mental
mengandalkan olahraga untuk meningkatkan mood dan mengurangi kegelisahan.
Memperbaiki kepercayaan diri, umumnya semakin mahir seseorang dalam suatu jenis
aktivitas, maka kepercayaan diri pun akan meningkat. Bahkan suatu riset membuktikan bahwa
remaja yang aktif berolahraga merasa lebih percaya diri dibandingkan dengan teman-
temannya yang tidak melakukan kegiatan serupa.
108
Pentingnya Olahraga bagi Penderita Penyakit Jantung Koroner
Olahraga secara teratur sangat penting bagi penderita PJK karena dapat melebarkan pembuluh
darah jantung (arteri koronaria) sehingga aliran darah lebih lancar, menurunkan kadar kolesterol
dalam darah, menurunkan tekanan darah, yang merupakan faktor-faktor utama PJK. Latihan olahraga
merupakan suatu aktivitas aerobik, yang bermanfaat untuk meningkatkan dan mempertahankan
kesehatan dan daya tahan jantung, paru, peredaran darah, otot-otot, dan sendi-sendi. Suatu latihan
olahraga yang dilakukan secara teratur akan memberikan pengaruh yang besar terhadap tubuh kita.
Latihan fisik dengan pembebanan tertentu akan mengubah faal tubuh yang selanjutnya akan
mengubah tingkat kesegaran jasmani. Perubahan secara cepat disebut respon, bila perubahannya
lambat akibat olahraga atau latihan teratur disebut adaptasi. Aktivitas aerobik teratur menurunkan
risiko PJK, meskipun hanya 11% laki-laki dan 4% perempuan. ( Gray, 2005 ). Berdasarkan penelitian
yang dilakukan Trisetyaningsih (2011) menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada
peningkatan daya tahan jantung paru pada lansia sebelum dan sesudah dilakukan senam kebugaran
lansia secara rutin.
Olahraga berenang
Berenang adalah salah satu jenis olahraga yang mampu meningkatkan kesehatan seseorang
yang juga merupakan olahraga tanpa gaya gravitasi bumi (non weight barring). Berenang terbilang
minim risiko cedera fisik karena saat berenang seluruh berat badan ditahan oleh air atau mengapung.
Akitivitas atau berolahraga yang rutin sangat diperlukan bagi penderita PJK. Berenang adalah salah
satu alternative terbaik untuk menjaga agar Anda tetap segar dan aktif. Berenang tidak membuat
persendian kita bekerja keras seperti halnya pada olahraga basket, jogging, tennis. Aktivitas fisik pada
renang berlangsung dalam rentangan waktu yang relative panjang, tidak seperti pada golf atau
bowling, yang membuat kita mengeluarkan energy dalam waku pendek dan kemudian beristirahat.
Jangka waktu dalam beraktifitas ini penting untuk membuat memacu peredaran darah dan
mendistribusikan oksigen ke semua organ tubuh secara lebih efisien.
Berenang menggerakan semua bagian tubuh, baik tubuh bagian atas maupun bawah dalam
waktu bersamaan dan mampu membakar sekitar 350 hingga 420 kalori per jam. Hal ini sangat baik
bagi penderita yang sering mengalami gejala mati rasa (numbness) di kaki.Seperti halnya olahraga
lain yang sifatnya menyenangkan, berenang membuat Anda merasa lebih tenang karena membuat
tubuh memproduksi hormon endorphin.
Selain itu, olahraga ini akan memperkuat semua otot-otot penting dalam tubuh, yang bisa
mengendalikan PJK. Ketika berenang, sel-sel otot melebarkan pembuluh darah jantung (arteri
koronaria) sehingga aliran darah lebih lancar, menurunkan kadar kolesterol dalam darah, menurunkan
tekanan darah. Jika Anda berolahraga, kadar kolesterol dalam darah memang bisa terkendali selama
berjam-jam (kadang berhari-hari). Tentu saja, hal ini tidak akan berlaku selama-lamanya. Itu
sebabnya mengapa melakukan olahraga secara teratur lebih pas bagi penderita PJK ketimbang
melakukan latihan tertentu secara intens pada suatu waktu, namun frekuensinya jarang.
Mengontrol Kesehatan Penderita PJK dengan Berolahraga
Olahraga mempunyai peran yang penting bagi penderita PJK. perlu melakukan konsultasi
dengan dokter sebelum mereka memulai berolahraga karena dokter dapat menentuka kondisi dan
resiko yang akan menimalisir resiko yang akan ditimbulkan ketika anda berolahraga.
109
Unsur-unsur yang harus diperhatikan ketika akan berolahraga yaitu Jenis, Intensitas, Durasi,
Frekuensi, dan Perkembangan dengan demikian anda akan memahami dengan lebih baik cara
menciptakan program olahraga.
a. Jenis olahraga merupakan pengelompokan aktivitas. Kita menggunakan jenis olahraga untuk
mengidentifikasi olahraga yang sedang anda lakukan.
b. Intensistas olahraga akan menentukan total kalori yang dibakar, yang secara langsung
berhubungan dengan lama aktivitas. Obat apapun yang anda gunakan merupakan factor
penting yang perlu dipertimbangkan saat memutuskan intensitas program olahraga anda.
c. Durasi adalah Tingkat daya tahan olahraga Anda tergantung pada lamanya aktivitas yang
Anda lakukan
d. Frekuensi olahraga tergantung pada intensitas dan durasi aktivitas olahraga. ACSM
menganjurkan olahraga pada sebagian besar hari dalam seminggu bagi kebanyakan orang.
Namun, dapat diingat bahwa Anda masih dapat memperoleh manfaat dengan menurunkan
durasi olahraga asalkan meningkatkan frekuensinya.
e. Perkembangan adalah Kecepatan perkembangan yang Anda raih dalam program olahraga
Anda akan sangat
tergantung pada status kesehatan, pilihan olahraga, usia, pengobatan, dan tujuan Anda.
Dalam melakukan olahraga juga diperlukan yang namanya pemanasan dan pendingan.
Pemanasan dan pendingan adalah bagian penting dari olahraga. Prinsip dasarnya adalah membuat
tubuh Anda siap berolahraga dan secara bertahap memperlambat kerja tubuh setelah berolahraga
untuk peralihan secara halus.
Program Berenang Bagi Pengidap PJK
Berikut adalah beberapa panduan praktis untuk memulai:
1. Sebelum Anda memulai, bicarakan dengan dokter atau pelatih kebugaran Anda seputar
keadaan kesehatan, bagaimana memulainya dan tujuan awal Anda.
2. Laporkan segera segala masalah dan juga kemajuan yang Anda rasakan kepada dokter Anda.
3. Pada tahap awal, berenang akan sangat melelahkan, terlebih lagi untuk mereka yang tidak
berenang dengan baik. Jangan terlalu berlebihan, buatlah tujuan yang sesuai dengan keadaan
Anda.
4. Pada awal latihan, masuklah ke dalam kolam secara perlahan. Hindari menyelam di air yang
terlalu dingin.
5. Jika Anda berenang di luar ruangan, hindarilah sinar matahari langsung. Terlalu banyak
sengantan sinar matahari pada umur lanjut, dapat mengakibatkan kanker kulit.
6. Jangan berenang seorang diri.
7. Jangan pernah berenang setelah minum minuman keras, atau dengan orang yang
mengkonsumsi alkohol.
8. Setelah makan, beri waktu tubuh Anda untuk mencerna makanan. Langsung berenang begitu
selesai makan akan menyebabkan gangguan pencernaan, karena aliran darah yang membantu
pencernaan akan berpindah dari saluran pencernaan menuju otot-otot tubuh Anda.
9. Minumlah sebelum dan sesudah berenang untuk mencegah dehidrasi.
10. Berenang, seperti halnya olah raga yang lain, bisa menyebabkan hypoglycemia. Kenali
gejalanya dan informasikan pada rekan yang berenang bersama Anda, demi keselamatan.
110
Bawa makanan kecil yang mengandung karbohidrat saat berenang, siapa tahu Anda
membutuhkan kalori ekstra.
11. Pakailah alas kaki pelindung jika Anda berenang di laut atau danau. Sayatan kecil akibat
menginjak karang atau batu, dapat menyebabkan luka yang serius pada kaki Anda, khususnya
pada mereka yang pernah mengalami gangguan syaraf akibat PJK.
12. Jika Anda mengidap penyakit jantung, pastikan Anda memberi tahukannya kepada orang
yang bisa Anda percaya untuk menolong Anda. Jika Anda meminum tablet nitrogliserin,
pastikan Anda membawanya saat ke kolam, dan pastikan tersimpan dalam kantung kering dan
mudah untuk dijangkau.
Program Latihan
Frekuensi : 3-5 hari per minggu
Durasi : 30-60 menit per hari berenang terus-menerus jika Anda seorang perenang, atau anda dapat
membagi-baginya menjadi interval yang dapat anda lakukan dengan mudah dan meningkat sampai
anda menyelesaikan sesi itu secara terus-menerus.
Intensitas : 60-80% dari denyut nadi jantung maksimal Anda. Perhatikan bahwa denyut jantung
Anda ketika berenang akan lebih rendah daripada denyut nadi normal. Dengan berenang, dinyatakan
bahwa Anda mengurangi 13 denyut per menit dari denyut jantung maksimal perkiraan Anda sebelum
menghitung denyut jantung latihan Anda (mcArdle et al., 2000)
Tabel 1. Peningkatan latian per minggu
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
Frekuensi 3 hari Frekuensi 3 hari Frekuensi 3 hari Frekuensi 3 hari
Intensitas 60% Intensitas 60% Intensitas 70% Intensitas 70%
Durasi 30 menit Durasi 30 menit Durasi 30 menit Durasi 30 menit
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
PJK merupakan salah satu penyakit metabolisme dalam kelompok PJK akibat
ketidakmampuan tubuh untuk merespon aktifitas sekresi insulin dan gangguan insulin. Olahraga
dapat membantu keadaan penderita PJK menjadi lebih baik apabila penderita melakukan olahraga
dengan rutin dan telah berkonsultasi kepada dokter sebelum dan sesudah melakukan olahraga.
Akitivitas atau berolahraga yang rutin sangat diperlukan bagi penderita PJK. Selain itu,
olahraga ini akan memperkuat semua otot-otot penting dalam tubuh, yang bisa mengendalikan PJK.
Ketika berenang, sel-sel otot melebarkan pembuluh darah jantung (arteri koronaria) sehingga aliran
darah lebih lancar. Jika Anda berolahraga, kadar kolesterol dan tekanan darah memang bisa terkendali
selama berjam-jam (kadang berhari-hari).
Minggu V Minggu VI Minggu VII Minggu VIII
Frekuensi 3 hari Frekuensi 3 hari Frekuensi 3 hari Frekuensi 3 hari
Intensitas 80% Intensitas 80% Intensitas 60% Intensitas 60%
Durasi 30 menit Durasi 30 menit Durasi 40 menit Durasi 40 menit
111
Saran
Sebaiknya kita harus menjaga dan memperhatikan kesehatan jantung kita. Untuk para
penderita penyakit jantung coroner, mempertahankan kesehatan jantung dapat dilakukan dengan
mengetahui penyebab dan gejala-gejala yang ditimbulkan sehingga kita dapat mendeteksi jika ada
kelainan pada jantung kita.
Untuk yang belum menderita penyakit jantung, menjaga kesehatan jantung bisa dilakukan
dengan berolahraga secara teratur, ini akan lebih menguatkan jantung kita untuk masa yang akan
datang apalagi jika kita mulai berolahraga sejak kecil atau dini. Jika kita mau untuk berolahraga,
berarti kita peduli terhadap kesehatan kita.
DAFTAR PUSATAKA
Anderson, Foster. (2006). Antropologi kesehatan. Jakarta: UI Press.
Davidson, C. (2003). Seri kesehatan bimbingan dokter; Pada penyakit jantung coroner. Jakarta: Dian
Indonesia.
Depkes RI. (2009). Sistem kesehatan nasional. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Gray, et al. (2005). Lecture notes Cardiologi (4th Ed). Jakarta: Erlangga Medical Series
Irianto, Djoko Pekik. (2004). Bugar dan sehat dengan olahraga. Yogyakarta: Andi Offset.
Kurniawan, Agung. (2010). Jurnal Kesehatan, IV (2).
Landers, D.M. (2003). Effects of life-event stress and hardiness on peripheral vision in a real-life.
stressor.Behavioral Medicine, 29: 21-26.
Mutohit, Cholik. (2013). Pengertian, makna, dan definisi olahraga menurut pakar. Diakses dari:
http://www.ikerenki.com/2013/12/pengertian-arti-makna-definisi-olahraga-menurut-ahli-
pakar.html.
Setyaningsih, Tri. (2011). Pengaruh cognitive behavior terapi terhadap perubahan harga diri pasien
gagal ginjal kronik di unit hemodolisa rumah sakit husada. Tesis. Jakarta: Program
Pascasarjana Universitas Indonesia.
Soeharto I. (2004). Penyakit jantung koroner dan serangan jantung. Jakarta: Gramedia.
Diterbitkan Oleh: