problem solving bioetika

10
PROBLEM SOLVING BIOETIKA dr. SETYO TRISNADI, Sp.KF, S.H. PENDAHULUAN Hidup mengandung arti bahwa setiap orang secara terus menerus harus membuat keputusan. Sebagian dari keputusan itu sangat penting dan dapat mempengaruhi kehidupan secara keseluruhan. Untuk menuju ke suatu ketertiban maka perlu dibuat kesepakatan-kesepakatan, prinsip-prinsip, pengertian- pengertian serta aturan-aturan. Mengingat moralitas merupakan acuan pembentukan kaidah kehidupan maka moralitas tidak dapat dipisahkan dari ruang- lingkup kehidupan manusia. Moralitas itu sendiri selalu mengalami evolusi dan perkembangan sehingga moral practices dan moral standards amat bergantung pada taraf perkembangan sosial, tingkat intelegensia dan pengetahuan. Teori etika mencoba menyajikan sebuah sistem yang mengandung prinsip-prinsip (principles) & aturan-aturan (rules) untuk menyelesaikan dilemma etik.

Upload: jessica-green

Post on 20-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

merupakan urutan cara bertindak seseorang yang berprofesi sebagai seorang dokter.

TRANSCRIPT

Page 1: Problem Solving Bioetika

PROBLEM SOLVING BIOETIKA

dr. SETYO TRISNADI, Sp.KF, S.H.

PENDAHULUAN

Hidup mengandung arti bahwa setiap orang secara terus menerus harus membuat

keputusan. Sebagian dari keputusan itu sangat penting dan dapat mempengaruhi

kehidupan secara keseluruhan.

Untuk menuju ke suatu ketertiban maka perlu dibuat kesepakatan-kesepakatan, prinsip-

prinsip, pengertian-pengertian serta aturan-aturan.

Mengingat moralitas merupakan acuan pembentukan kaidah kehidupan maka moralitas

tidak dapat dipisahkan dari ruang-lingkup kehidupan manusia.

Moralitas itu sendiri selalu mengalami evolusi dan perkembangan sehingga moral

practices dan moral standards amat bergantung pada taraf perkembangan sosial, tingkat

intelegensia dan pengetahuan.

Teori etika mencoba menyajikan sebuah sistem yang mengandung prinsip-prinsip

(principles) & aturan-aturan (rules) untuk menyelesaikan dilemma etik.

Dilemma etik adalah situasi yang memerlukan keputusan dari dua alternatif yang

mungkin sama-sama tidak menyenangkan atau saling berselisihan.

Banyak keputusan di bidang pelayanan kesehatan mengandung dilemma etik.

Teori etika membahas keyakinan-keyakinan dasar tentang benar tidaknya secara

moral serta memberikan alasan guna mendukung keyakinan-keyakinan tersebut.

Teori etika memberikan dasar-dasar bagi penyusunan kode etik suatu profesi.

Problem etika (dilema etika) akan dihadapi dokter dalam kontek hubungan dokter

pasien dan ini dapat menimbulkan permasalahan etika, hukum kesehatan dan ham ketika

problem tersebut menyebabkan ketidakpuasan pasien akan pelayanan dokter.

Page 2: Problem Solving Bioetika

Dengan menerapkan prinsip dasar moral atau kaidah dasar bioetika (KDB) permasalahan-

permasalahan tersebut dapat diatasi. Dan harapan sebagai dokter yang beriman dan

berakhlak mulia, dokter yang etis dan lege artis profesional akan tercapai. Amin

KAIDAH DASAR BIOETIKA (KDB)/KAIDAH DASAR MORAL

(KDM)

KAIDAH DASAR BIOETIKA 1(ALTRUISME DALAM BERPRAKTEK)

Beneficence

Kriteria Ada Tidak Ada1. Mengutamakan altruisme (menolong tanpa pamrih, rela

berkorban untuk kepentingan orang lain)2. Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia3. Memandang pasien/keluarga/sesuatu tak hanya sejauh

menguntungkan dokter4. Mengusahakan agar kebaikan /manfaatnya lebih banyak

dibandingkan dengan keburukannya5. Paternalisme bertanggung jawab/berkasih sayang6. Menjamin kehidupan- baik- minimal manusia7. Pembatasan akibat buruk8. Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasien9. Minimalisasi akibat buruk10. Kewajiban menolong pasien gawat-darurat11. Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan12. Tidak menarik honorarium diluar kepantasan13. Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan14. Mengembangkan profesi secara terus menerus15. Memberikan obat berkhasiat namun murah16. Menerapkan Golden Rule Priciple

BAHAN BACAAN : Basic of Bioethics (Robert Mc Veatch) bab II hal 37-51

Page 3: Problem Solving Bioetika

KAIDAH DASAR BIOETIKA 2 (DO NO HARM DALAM SITUASI EMERGENSI DAN PRAKTEK KLINIS)

Nonmaleficence

Kriteria Ada Tidak Ada1. Menolong pasien emergensi2. Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini adalah :

- pasien dalam keadaan amat berbahaya (darurat) / beresiko hilangnya sesuatu yang penting (gawat)

- dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebut- tindakan kedokteran tadi terbukti efektif- manfaat bagi pasien > kerugian dokter (hanya mengalami

resiko minimal)

3. Mengobati pasien yang luka 4. Tidak membunuh pasien (tidak melakukan euthanasia)5. Tidak menghina / mencaci maki/memanfaatkan pasien6. Tidak memandang pasien hanya sebagai obyek7. Mengobati secara tidak proporsional8. Tidak mencegah pasien dari bahaya9. Menghindari misrepsentasi dari pasien 10. Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian 11. Tidak memberikan semangat hidup12. Tidak melindungi pasien dari serangan13. Tidak melakukan white collar crime dalam bidang

kesehatan /kerumah-sakitan yang merugikan pihak pasien/keluarganya

BAHAN BACAAN : Basic of Bioethics (Robert Mc Veatch) bab II hal 37-51

KAIDAH DASAR BIOETIKA 3 (OTONOMI PASIEN DALAM BERBAGAI SITUASI)

Autonomi

Kriteria Ada Tidak Ada1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai

martabat pasien2. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (pada kondisi elektif)3. Berterus terang

Page 4: Problem Solving Bioetika

4. Menghargai privasi5. Menjaga rahasia pasien6. Mengahargai rasionalitas pasien7. Melaksanakan informed consent8. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri9. Tidak mengintervensi atau menghalangi autonomi pasien10. Mencegah pihak lain mengintervensi pasien adalam membuat keputusan, termasuk keluarga pasien sendiri11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non emergensi12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan pasien13. Menjaga hubungan (kontrak)

BAHAN BACAAN : Basic of Bioethics (Robert Mc Veatch) bab IV hal 65-74

KAIDAH DASAR BIOETIKA 4(PRINSIP KEADILAN DALAM KONTEKS HUBUNGAN DOKTER- PASIEN)

Justice

Kriteria Ada Tidak Ada1. Memberlakukan segala sesuatu secara universal2. Mengambil posisi terkahir dari proses membagi yang telah ia

lakukan3. Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam

posisi yang sama4. Menghargai hak sehat pasien (affordability, equality,

accessibility, availability, quality)5. Menghargai hak hukum pasien6. Menghargai hak orang lain7. Menjaga kelompokm yang rentan (yang paling dirugikan)8. Tidak melakukan penyalahguanaan9. Bijak dalam makro alokasi10. Memberikan kontribusi yang relative sama dengan

kebutuhan pasien11. Meminta partisipasi pasien sesuai dengan kemampuannya12. Kewajiban mendistribusikan keuntungan dan kerugian

(biaya, beban, sanksi) secara adil.13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang

tepat dan kompeten14. Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa alasan

sah/tepat15. Menghormati hak populasi yang sama-sama rentan

Page 5: Problem Solving Bioetika

penyakit/gangguan kesehatan16. Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA,

status sosial dll.

BAHAN BACAAN : Basic of Bioethics (Robert Mc Veatch) bab VII hal 125-138

KASUS

Ketika sudah sampai gilirannya pak Bambang pun memasuki ruang praktek

Dokter Bijak. “Assalamu’alaikum dok” sapanya. “Wa’alaikumsalam pak Bambang,

silahkan duduk” dokter Bijak mempersilahkan sambil membaca dengan seksama kartu

berobat pak Bambang. “Apa sudah ada hasil rontgen dan laboratoriumnya pak?” tanya

dokter Bijak setelah membaca catatan dalam kartu berobat bahwa dua hari yang lalu ia

meminta pada pak Bambang untuk dua pemeriksaan tersebut.

“Sudah dok”, jawab pak Bambang sambil menyerahkan hasil rontgen dan

laboratoriumnya. Dokter Bijak memperhatikan dan membaca dengan seksama kedua

hasil pemeriksaan tersebut. Kemudian, “dari gejala klinis dan hasil pemeriksaan fisik

yang saya lakukan, ditambah hasil rontgen dan laboratorium bapak, saya bisa

menyimpulkan bahwa bapak menderita TBC paru aktif”, kesimpulan dokter Bijak.

“Untuk itu bapak harus menjalani terapi selama minimal 6 bulan dan obatnya

tidak boleh terputus” lanjut dokter Bijak, “Saya akan memberikan obat untuk satu bulan,

dan bapak harus rajin kontrol”. Pak Bambang terdiam, “Bagaimana pak?” tanya dokter

Bijak. “Tapi dok saya tidak punya uang untuk mematuhi anjuran dokter” jawab pak

Bambang. “Untuk makan sehari-hari saja susah dok” lanjutnya. “Ooo begitu...baiklah

saya akan rujuk ke Puskesmas dekat tempat tinggal bapak, karena obat untuk penyakit

bapak dapat diperoleh dengan gratis di sana”.

Page 6: Problem Solving Bioetika

“Untuk sementara saya beri obat untuk satu minggu ya pak, obatnya saya resepi

obat generik biar bapak bisa menebusnya, tapi ingat sesegera mungkin bapak harus

melapor ke Puskesmas sambil membawa surat rujukan saya” jelas dokter Bijak sambil

mengambil kertas rujukan dan pulpen.

“O ya bapak punya anak kecil di rumah?”tanya dokter Bijak sambil menulis.

“Ada dok, satu orang, usianya dua tahun, kenapa dok?”pak Bambang menanggapi.

“Penyakit bapak dalam fase penularan, oleh karena itu saya anjurkan kalau bapak ke

Puskesmas nanti, jangan lupa anaknya dibawa serta untuk diperiksa” jelas dokter Bijak.

“Baiklah dok” pak Bambang menyanggupi. “Ini pak surat rujukannya dan jangan lupa

anaknya diperiksakan juga,” dokter Bijak mengingatkan sambil menyerahkan surat

rujukan dalam amplop yang telah tertutup rapat. “Terima kasih dok” jawab pak Bambang

seraya menerima amplop rujukan dan kertas resep. “Sudah pak simpan saja duitnya untuk

menebus obat” kata dokter Bijak ketika melihat pak Bambang sibuk menghitung uang

recehan dari kantongnya.

Saat pasien berikutnya seorang ibu sedang diperiksa dokter Bijak, tiba-tiba suster

masuk ke ruang praktek sambil berkata “Dok...pak Bambang pingsan di depan klinik

setelah beliau batuk darah hebat beberapa kali”. “Maaf ya bu saya tinggal sebentar” kata

dokter Bijak pada ibu yang sedang diperiksanya sambil bergegas keluar dengan

membawa peralatan emergensi.

Setelah memeriksa pak Bambang yang telah diangkat ke dalam ruang tunggu,

dokter Bijak segera meminta satpam memanggil taxi untuk membawa pak Bambang ke

rumah sakit.

Page 7: Problem Solving Bioetika

TUGAS MAHASISWA :

1. Baca dan pahami kaidah dasar bioetika.

2. Menganalisa kasus di atas, kalimat-kalimat manakah yang menunjukkan

Kaidah Dasar Bioetika (KDB) dan berikan alasannya.

3. Bagilah menjadi 3 kelompok kecil, diskusikan bersama hasil analisis.

4. Buat kesimpulan dari kasus di atas dan hasilnya dikumpulkan ke

instruktur.