problem solving bioetika
DESCRIPTION
merupakan urutan cara bertindak seseorang yang berprofesi sebagai seorang dokter.TRANSCRIPT
PROBLEM SOLVING BIOETIKA
dr. SETYO TRISNADI, Sp.KF, S.H.
PENDAHULUAN
Hidup mengandung arti bahwa setiap orang secara terus menerus harus membuat
keputusan. Sebagian dari keputusan itu sangat penting dan dapat mempengaruhi
kehidupan secara keseluruhan.
Untuk menuju ke suatu ketertiban maka perlu dibuat kesepakatan-kesepakatan, prinsip-
prinsip, pengertian-pengertian serta aturan-aturan.
Mengingat moralitas merupakan acuan pembentukan kaidah kehidupan maka moralitas
tidak dapat dipisahkan dari ruang-lingkup kehidupan manusia.
Moralitas itu sendiri selalu mengalami evolusi dan perkembangan sehingga moral
practices dan moral standards amat bergantung pada taraf perkembangan sosial, tingkat
intelegensia dan pengetahuan.
Teori etika mencoba menyajikan sebuah sistem yang mengandung prinsip-prinsip
(principles) & aturan-aturan (rules) untuk menyelesaikan dilemma etik.
Dilemma etik adalah situasi yang memerlukan keputusan dari dua alternatif yang
mungkin sama-sama tidak menyenangkan atau saling berselisihan.
Banyak keputusan di bidang pelayanan kesehatan mengandung dilemma etik.
Teori etika membahas keyakinan-keyakinan dasar tentang benar tidaknya secara
moral serta memberikan alasan guna mendukung keyakinan-keyakinan tersebut.
Teori etika memberikan dasar-dasar bagi penyusunan kode etik suatu profesi.
Problem etika (dilema etika) akan dihadapi dokter dalam kontek hubungan dokter
pasien dan ini dapat menimbulkan permasalahan etika, hukum kesehatan dan ham ketika
problem tersebut menyebabkan ketidakpuasan pasien akan pelayanan dokter.
Dengan menerapkan prinsip dasar moral atau kaidah dasar bioetika (KDB) permasalahan-
permasalahan tersebut dapat diatasi. Dan harapan sebagai dokter yang beriman dan
berakhlak mulia, dokter yang etis dan lege artis profesional akan tercapai. Amin
KAIDAH DASAR BIOETIKA (KDB)/KAIDAH DASAR MORAL
(KDM)
KAIDAH DASAR BIOETIKA 1(ALTRUISME DALAM BERPRAKTEK)
Beneficence
Kriteria Ada Tidak Ada1. Mengutamakan altruisme (menolong tanpa pamrih, rela
berkorban untuk kepentingan orang lain)2. Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia3. Memandang pasien/keluarga/sesuatu tak hanya sejauh
menguntungkan dokter4. Mengusahakan agar kebaikan /manfaatnya lebih banyak
dibandingkan dengan keburukannya5. Paternalisme bertanggung jawab/berkasih sayang6. Menjamin kehidupan- baik- minimal manusia7. Pembatasan akibat buruk8. Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasien9. Minimalisasi akibat buruk10. Kewajiban menolong pasien gawat-darurat11. Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan12. Tidak menarik honorarium diluar kepantasan13. Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan14. Mengembangkan profesi secara terus menerus15. Memberikan obat berkhasiat namun murah16. Menerapkan Golden Rule Priciple
BAHAN BACAAN : Basic of Bioethics (Robert Mc Veatch) bab II hal 37-51
KAIDAH DASAR BIOETIKA 2 (DO NO HARM DALAM SITUASI EMERGENSI DAN PRAKTEK KLINIS)
Nonmaleficence
Kriteria Ada Tidak Ada1. Menolong pasien emergensi2. Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini adalah :
- pasien dalam keadaan amat berbahaya (darurat) / beresiko hilangnya sesuatu yang penting (gawat)
- dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebut- tindakan kedokteran tadi terbukti efektif- manfaat bagi pasien > kerugian dokter (hanya mengalami
resiko minimal)
3. Mengobati pasien yang luka 4. Tidak membunuh pasien (tidak melakukan euthanasia)5. Tidak menghina / mencaci maki/memanfaatkan pasien6. Tidak memandang pasien hanya sebagai obyek7. Mengobati secara tidak proporsional8. Tidak mencegah pasien dari bahaya9. Menghindari misrepsentasi dari pasien 10. Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian 11. Tidak memberikan semangat hidup12. Tidak melindungi pasien dari serangan13. Tidak melakukan white collar crime dalam bidang
kesehatan /kerumah-sakitan yang merugikan pihak pasien/keluarganya
BAHAN BACAAN : Basic of Bioethics (Robert Mc Veatch) bab II hal 37-51
KAIDAH DASAR BIOETIKA 3 (OTONOMI PASIEN DALAM BERBAGAI SITUASI)
Autonomi
Kriteria Ada Tidak Ada1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai
martabat pasien2. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (pada kondisi elektif)3. Berterus terang
4. Menghargai privasi5. Menjaga rahasia pasien6. Mengahargai rasionalitas pasien7. Melaksanakan informed consent8. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri9. Tidak mengintervensi atau menghalangi autonomi pasien10. Mencegah pihak lain mengintervensi pasien adalam membuat keputusan, termasuk keluarga pasien sendiri11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non emergensi12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan pasien13. Menjaga hubungan (kontrak)
BAHAN BACAAN : Basic of Bioethics (Robert Mc Veatch) bab IV hal 65-74
KAIDAH DASAR BIOETIKA 4(PRINSIP KEADILAN DALAM KONTEKS HUBUNGAN DOKTER- PASIEN)
Justice
Kriteria Ada Tidak Ada1. Memberlakukan segala sesuatu secara universal2. Mengambil posisi terkahir dari proses membagi yang telah ia
lakukan3. Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam
posisi yang sama4. Menghargai hak sehat pasien (affordability, equality,
accessibility, availability, quality)5. Menghargai hak hukum pasien6. Menghargai hak orang lain7. Menjaga kelompokm yang rentan (yang paling dirugikan)8. Tidak melakukan penyalahguanaan9. Bijak dalam makro alokasi10. Memberikan kontribusi yang relative sama dengan
kebutuhan pasien11. Meminta partisipasi pasien sesuai dengan kemampuannya12. Kewajiban mendistribusikan keuntungan dan kerugian
(biaya, beban, sanksi) secara adil.13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang
tepat dan kompeten14. Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa alasan
sah/tepat15. Menghormati hak populasi yang sama-sama rentan
penyakit/gangguan kesehatan16. Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA,
status sosial dll.
BAHAN BACAAN : Basic of Bioethics (Robert Mc Veatch) bab VII hal 125-138
KASUS
Ketika sudah sampai gilirannya pak Bambang pun memasuki ruang praktek
Dokter Bijak. “Assalamu’alaikum dok” sapanya. “Wa’alaikumsalam pak Bambang,
silahkan duduk” dokter Bijak mempersilahkan sambil membaca dengan seksama kartu
berobat pak Bambang. “Apa sudah ada hasil rontgen dan laboratoriumnya pak?” tanya
dokter Bijak setelah membaca catatan dalam kartu berobat bahwa dua hari yang lalu ia
meminta pada pak Bambang untuk dua pemeriksaan tersebut.
“Sudah dok”, jawab pak Bambang sambil menyerahkan hasil rontgen dan
laboratoriumnya. Dokter Bijak memperhatikan dan membaca dengan seksama kedua
hasil pemeriksaan tersebut. Kemudian, “dari gejala klinis dan hasil pemeriksaan fisik
yang saya lakukan, ditambah hasil rontgen dan laboratorium bapak, saya bisa
menyimpulkan bahwa bapak menderita TBC paru aktif”, kesimpulan dokter Bijak.
“Untuk itu bapak harus menjalani terapi selama minimal 6 bulan dan obatnya
tidak boleh terputus” lanjut dokter Bijak, “Saya akan memberikan obat untuk satu bulan,
dan bapak harus rajin kontrol”. Pak Bambang terdiam, “Bagaimana pak?” tanya dokter
Bijak. “Tapi dok saya tidak punya uang untuk mematuhi anjuran dokter” jawab pak
Bambang. “Untuk makan sehari-hari saja susah dok” lanjutnya. “Ooo begitu...baiklah
saya akan rujuk ke Puskesmas dekat tempat tinggal bapak, karena obat untuk penyakit
bapak dapat diperoleh dengan gratis di sana”.
“Untuk sementara saya beri obat untuk satu minggu ya pak, obatnya saya resepi
obat generik biar bapak bisa menebusnya, tapi ingat sesegera mungkin bapak harus
melapor ke Puskesmas sambil membawa surat rujukan saya” jelas dokter Bijak sambil
mengambil kertas rujukan dan pulpen.
“O ya bapak punya anak kecil di rumah?”tanya dokter Bijak sambil menulis.
“Ada dok, satu orang, usianya dua tahun, kenapa dok?”pak Bambang menanggapi.
“Penyakit bapak dalam fase penularan, oleh karena itu saya anjurkan kalau bapak ke
Puskesmas nanti, jangan lupa anaknya dibawa serta untuk diperiksa” jelas dokter Bijak.
“Baiklah dok” pak Bambang menyanggupi. “Ini pak surat rujukannya dan jangan lupa
anaknya diperiksakan juga,” dokter Bijak mengingatkan sambil menyerahkan surat
rujukan dalam amplop yang telah tertutup rapat. “Terima kasih dok” jawab pak Bambang
seraya menerima amplop rujukan dan kertas resep. “Sudah pak simpan saja duitnya untuk
menebus obat” kata dokter Bijak ketika melihat pak Bambang sibuk menghitung uang
recehan dari kantongnya.
Saat pasien berikutnya seorang ibu sedang diperiksa dokter Bijak, tiba-tiba suster
masuk ke ruang praktek sambil berkata “Dok...pak Bambang pingsan di depan klinik
setelah beliau batuk darah hebat beberapa kali”. “Maaf ya bu saya tinggal sebentar” kata
dokter Bijak pada ibu yang sedang diperiksanya sambil bergegas keluar dengan
membawa peralatan emergensi.
Setelah memeriksa pak Bambang yang telah diangkat ke dalam ruang tunggu,
dokter Bijak segera meminta satpam memanggil taxi untuk membawa pak Bambang ke
rumah sakit.
TUGAS MAHASISWA :
1. Baca dan pahami kaidah dasar bioetika.
2. Menganalisa kasus di atas, kalimat-kalimat manakah yang menunjukkan
Kaidah Dasar Bioetika (KDB) dan berikan alasannya.
3. Bagilah menjadi 3 kelompok kecil, diskusikan bersama hasil analisis.
4. Buat kesimpulan dari kasus di atas dan hasilnya dikumpulkan ke
instruktur.