pr.{ktek kerja lapang.{n
TRANSCRIPT
I \POR.\\ PR.{KTEK KERJA LAPANG.{N
"uJI TPC (TOTAL PLATE COIJI{T) PADA PRODUKKEPITING PASTREURISASI PT. N{UTIAKA. LAT]T ABADI"
DIST]SUN OLEH
lndah Andriani
16.870.0039
FTAKULTAS BIOLOGI
tI N [VI]RSITAS MEDAN,{ REA
N,IEDAN
2{n9
UNIVERSITAS MEDAN AREA
[,TiMBAR PENCtrSAHAI{
'otiJI TPC ('fOT'At, pLATIi COtrNI.) p,,{t}A PIIODUKKI,T}IT-tNG PAS"TRET]RISASI rT" h,{[JT'TARA I,AT i'r ABADI"
'fel*h tlilaksanakan patla tanggat I7 Juri 2019 sitl ls Agustus 2019
tli PT" $Iutiara Laut,{batli
Disusun Oleh
Indah Andriani {1 6. 870.0039)
Pcn:bim[:ing
C)
l,ttwDervi Nur Anugraeni, S. Si i\{ Si
Medan, 15 Agustus 2019PendampingLapangan
,ilWV
Jumadi Harianto
h'lengetahui.n I';akuitas Biologi
.\j)1r Sudibvo S.Si- kl Si',i-rtlQJ
",_}AS
UNIVERSITAS MEDAN AREA
KATA PENGANTAR
Puli sl.ukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata'ala yang
telah memberikan karrxrja dan ridha-Nya pada kesempatan Prakt*k KerjaLapangan ioi. Tidak lupa pula penuiis haturkan shalawat serta salam kepada NabiBesff htluhammad SA\4/. Atas karrxria dail kehendak Alah SWT, akhin:ya penulis
dapat menyelesaikan laporan ini.
Fenulis meirgucapkan batyak terimalcasili kepada lbu Dewi NmAnggraeni, S.Si., M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan
serta trimbingafi yang amat berarti daiam pelaksa:raan Praktek Kerja Lapangan(PKr).
Penulis juga mengucapkarr terimakasih kepada Ibu Ruth Napituplilu selaku
Manajer HRD & GA PT. Mutiara Laut Abadi yang telah memberikan izin untukmelaksanakan Praktek Kerja t,apangau selama 1 bulan. Ucapan terimakasih juga
karni sarnpaikan kepada para staf-staf PT. Mutiara Laut Abadi yang telah
membantu memberikan birnbingan selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.
Laporan hasil penelitian Praktek Keqa Lapangan 'oUJl TPC {TOTALPLATE COUNT} PADA PRODUK KilPITING PASTRHTIRISASI PT"MLITIARA LAUT ABADI'', disusun untuk memenuhi syarat mata kuliahPraktek Kerja Lapangax pada Fahrltas Bioagi Universitas Medan Area, penulis
menyadari bahwa kesempurnaan hanya milik Allah SWT dan tenfunya masih
banyak kekurangan pada diri penulis khu-susnya dalam penulisan laporan Pral'tek
Kerja Lapatgan ini. Clek kmena itu, pmulis megharapkarl saran yang bemanfaatpura perbaikan karya tulis seianj*tnya.
Penulis banyak urendapatkan rnotivasi dari ber*agai pih*Ii. baik inaril,materi, maupun spiritual yarlg saugat berarti seiama penulisan laporan Praktek
Kerja l,apangan. Atas bantuaa yang diberikan kepada penulis hingga saat ini,penulis hanya dapat berdoa semoga arnal kebaikan dan keikhlasan dari pihak yang
bersangkutan senantiasa mendapatkan riclho dan balasan dari Allah SWT. Akhirkata, penulis berharap ssmoga laporan yang masih jauh dari semprima ini dapat
bermanfaat bagi para pernbaca.
Medan, 15 Agustus 2019Penulis
lIl
iliriah Andria*i
UNIVERSITAS MEDAN AREA
DAFTAR ISI
DATTAR ISI..i}AF"I'AR GAVIBAR..
DAFTAR TA88L........"
BAB III. TATA PELAKASANAAN PKL .................... 10
DAFTAR PtrS-[AK;|.
,\,1
r r 1anr.u ! t
l61-I
UNIVERSITAS MEDAN AREA
DAFTAR GAMSAR
Gambar 1. Struktur organisasi PT Mutiara Laut Abadi.... ..........4Gambar 2. Rajungan (Portumts pelagrcus) .......,....6
UNIVERSITAS MEDAN AREA
DAFTAR TAB.EL
Tabel 4. 1 Data Hasil Uji TPC pada Kepiting Daging Merah ......................13Tabel 4. 2DataHasil Uji TPC pada Kepiting Daging Putih ..,..,..... .............13
vi
UNIVERSITAS MEDAN AREA
DAFTAR LAFIPTBAN
Lampiran 1. Perhitungan Hasil Perkiraan TpC ".......,...."......,...17Lampiran 2. Foto Kegiatan ..............19
Lampiran 3. Log Book Kegiatan................ ..........2L
vil
UNIVERSITAS MEDAN AREA
BABI -PE}[DAHULIJAN
1.1 Latar BelakangMenurut BBPMHP (1995) dan Adawyah (2007) Kepiting atau rajungarr
merupakan komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi yang
diekspor ke bertagai negara dalam bentuk segar, beku atau produk kaleng. Daging
rajurgan memiliki kelebihan berupa kandrurgan protein yang cukup tinggi serta
tersusun oleh asam-asam amino yang berpola menrlekati pola kebufuhan asarn
amino dalam tubuh manusia. Kandungan gizi daging rajungan yaitu protein
16,5ort, kmak 0,23o/o, abuT,9o,6 dan air 80,0yo.
Rajungan cepat mengalami kerusakan akibat kandungan air yang tinggi.
PH mendekati netral dan daging yang mudali diseiua oleh enzim autolisis
menyebabkan daging sangat lunak, sehingga menjadi media yang baik urhrk
pertumbuhan bakteri pembusuk (Tranggono, (1991) dan Adawyah, (2007)). Pada
produk olahan dagr:rg dan ikan yang telah mengaiami proses pema,nasan,
termasuk F€ngftsffpan dan peuggaraman, bakteri yang rnasih ada adalah bakteri
yang lebih tahan terhadap pemanasan seperti Bacillus, Micrococcus dan beberapa
khamir. Salah satu cara untuk mengetahui cemaran bakteri perusak pada kepiting
pasteurisasi adalah dengan cara uji TPC (fotal Plate Counfl. Selain itu, uji ini
juga digunakan oleh perusahaar pengolahan trasil laut rurtuk menjaga mutu dari
produk olahanya.
PT Mutiara Laut Atradi merupakan perusahaan pengolahan seafood dan
ekportir seafood sepefii daging kepiting pasteurisasi (pasteurized crabmeat),
kepiting treku, uclang beku, crmi-curui dan lain*lain yang rnedamin mutu pada
setiap produknya. Untuk rnenjarnin mutu produknya, perusahaan ini melalukan uji
TPC (Totat Plate Couruf) yang dilalarkan di laboratorium. Berdasarkan beberapa
uraian diatas rnaka penulis memilih mengambil tempat magrr;rg di PT. Mutiara
Laut Abadi untuk mengetahui uji pada produk makanannya yang diuji didalam
laboratoriurn sebagai usaha untuk menjaga mutu dari produknya.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
1.7 TujuanAdapmr firjuan dilakukannya pral*i[< kerja lapangan di FT Mutiara
Laut Abadi ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah hasil dari pengujian TPC (fotal Plate
Caunt) pada produk daging kepiting pasteurisasi (pasteurized
uabmeat) telah memenuhi syarat yang telah ditetapkan pada SNI 01-
2332.3-20A6.
2. Unruk mengetahui tingkat kontaminasi TPC pada produk dagtng
kepiting p asteurisasi.
1.3 ManfaatJika ttduan dari praktik kerja lapangan ini berhasil diharapkan dapat
memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Memberikan iuformasi kepada pembaca tentang hasil pengujiian TPC
{fotal Plate Count) pada Produk dagrng kepiting pasteurisasi
(pasteurized crabm eat).
2. Mernberikan informasi kepada pembaca mengenai tingkat kontaminasi
pada produk dagng kepiting pasteurisasi (pasleurized crabmeat).
UNIVERSITAS MEDAN AREA
BAB I{TNJAUAN PUSTAKA
2.1 Keadaan Umum PT. Mutiara Laut Abadi2.1.1 Prafil Singkat instansi
PT. Mutiara Laut Abadi merupakan perusahaan pengolahan
seafaod dan eksportir seafood : daging kepiting pasteurisasi
{pasteurized crah me*t), kepiting beku, udang beku, cumi-cumi,
dll. PT Matiara Laut Abadi ini didirikan pada tahwt 2012 dan
Mulai beroperasi pada tahun 2012. UPI tersebut merupakan
PMDN, yang dfuniliki oleh Marudut Silitonga dan dipimpin oleh
Markus Silitonga.
2.1.2 Lokasi Instansi
PT. Mutiara Lawt Abadi (MLA) terletak di Medaq
Sumatera Utara, tepatnya di Jl. Pulau Buton Kawasan industri
Medan II. Tel: +62616871530, p'pK;+62 616871529,
2.1.3 Visi rlan Misi
A. VisiMenjadi salah satu perusahaan perikanan terkemuka di
Indonesia yang unggul dalam mutu produk daa pelayanan bagi
para pihak terkait.
B. MisiKami bertomitmen mencapai visi kami melalui :
1" Menyediakan prodr.rk bermutu, dan aman dlkonsumsi sesuai
dengan fungsi kegunaan*ya.
2. h4ernberikan pelayanan dan hasil tertaik bagi para pihak
terkait/stakeholders (pelanggan/buver, pemegang sffham,
karyawan dan mitra laimya).
3. Men3alankan usaha dengan proftssional, penuh tanggung
jawab terhadap karyawan, stakeholders, masyarakat dan
lingkungan sekitar melalui upaya pengembangan dan perbaikan
berkelanjutan"
UNIVERSITAS MEDAN AREA
4. Menjalaukan usaha sesuai d3ngan
Undang-undang Perikanan untuk
alam sekitar.
2.1.4 Stnrktur Organisasi
pe{ftti;f air 1:einedntah rlitn
menjaga keberlangsrirrgan
- ---+T *''*'--l
i"___--]-*ll+++j ,,,,. ll uo,",, 11,,.""-, II '" IL_'"'";' i| *'i
Stnrktur or:ganisasi PT }.,[utiara [.aut r\badi vartu :
I}IRT]KT'IIR
1^/AKIt DIREKTUR
{
TL
PASruR6A5IADM.
pBoDuKstTL
silrAsr
ILBLACruIGffi PA'URI5A5I
rt_ ra55!t{
!GN!'N6
ItsolrltE
Ciaurbar I StrirLtur organi-sasi P-l X,{Lriiara l..aul Abacii
I JlI
ItG,
PEMAEUAN
B. AAKU
(A, NON
B, SA(U&. Il u.rurnr,
enoo,,r ll MtcHANrci| ! woRxsr@
REFq6IRANT
euAlr{ ! I spvottunor.,
i i aLccil\rrN6
TINANC:
AD11
GUOANG DOKUMTN(ONTROT
I(A,
J AgM.FtxAsct
ANALIS
tL
rk,Nrr I
DoKUMfH I
eualrn I
qc8[/rINALsORTIR
t""" (UL||i._
qL $irAil!u
Qf 5TAMER
QC SORTIR
QC FILTIN€
QCBAHAN BAKU
tlc PASTURlSASl
I ec rrrulsH rnouucrL=*-T
QC PACKING/ tABTtt|NG
QC 5AtillAsi
UNIVERSITAS MEDAN AREA
2.2 Kepiting Pasteurisasi dan Pengujia:r TPC -Dalam pengujian mutu suatu bahan pangan diperlukan berbagai uji yang
mencakup uji fisik. uji kimia, uji mikrobiologi, dan uji organoleptik. Uji
mikrobiologi merupakan salah sahr uji yang penting, karena selain dapat rnenduga
daya tahan simpan suatu makmran juga dapat digmakan sehagai indikator sanitasi
makanan atau indikator keamanan makanan. Pengujian mikrobiologi diantaranya
meliputi uji kuantitatif untuk menefukan mutu dan daya tairan suatu makanan, uji
kualitatif bakteri patogen untuk menentukan tinglrat keamanannya, dan uji bakteri
indrkator unfirk mongetahui tingkat sanitasi rnakanan tersetlut iFardiaz, 1993).
Pengujian mikrobioiogi pada sampel makanan akan selalu mengacu
kepada persyaratafl makanan yang sudah ditetapkan. Parameter uji mikrobiologi
pada kepiting pasteurisasi yang dipersyaratkan sesuai Standar Nasional Indonesia
salah satunya yaitu uji TPC (Total Plate Counte) (FNdiaz, 1993).
2.2.T Deskripsi Kepiting/Rajungar
Rajungan menrpakan sebutan umum di Indonesia unfuk
jenis kepiting berfamili Portunidae yang hidup sepenuhnya di air
lauf sedangkan kepiting digunakan sebagai sebutan untuk kepiting
yang hidup di daerah mangrove atau interfidal (Sunarto, 2012).
Jenis rajungan _vang sering ditemui di Indonesia yaitu
rajnngan (Portunus pelagicus), rajungan bintang (P.
sanguinolenthus), rajungan karang {Charybdis ./briatus) dan
rajungan ang;n {! o da p thal mu,s vrgrl) (Nontj i, 1 987 ).
Klasifikasi lengkap darl Rajnngan (P*rtunus pelagicus),
menurut (Mizards,2009) adalah sebagai berikut :
Kirrgdom : Animalia
: Arthropoda
: C.rustacea
:Decapoda
: Portunidae
'. Porturuts
Filum
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies : P*rtunus pel*gicus
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Gamhar 2. Rr{nngan {Porturus pclagicus)
_Rajungan {fortunus r}elagicils}
dapat dikenali deugan mudah
dari bentuk tubuhnya yang
memiliki karapas yang lebar dan
membulat, berwama biru cerah
dengan ornamen berbentnk titik-
titik ptrtih, rnemiliki kaki terakirir
ye{ng t*nnodifikasi meitjadi kaki renang, serta maniliki capit yang
riemanjeng {Suwignyo & S*giarti, 2005).
Secara umufil morfologi rajungan berbeda dengan kepiting
bakau, dimana rajungan (i>ortunus pelagicus) memiliki bentuk
fubuh yang lebih ramping dengan capit yang lebih panjang dan
memiliki berbagai warna yaag rnenarik pada karapasnya. Duri
akhir pada kedua sisi karapas relatif lebih panjang dan lebih
runcing, Rajungan hanya hidup pada lingkungan air laut dan tidak
dapat hidup pada kondisi tanpa air. Dengan melihat warna dan
karapas dan jumlah duri pada karapasnya, maka dengan mudah
dapat dibeclakau dengan kepiting kepiting bakau.
Secara umum proses pasteurisasi adalah suatu ptoses
pemanasan yang relatif cukup rendah (urnumnya dilakukan pada
suhu di bawah 1000C) dengan tujuan untuk mengurangi populasi
mikroorganisrne pembusuk, sehingga bahan pangan yang di-
pasteurisasi tersebut akan mempunyai daya awet beberapa hari
(seperti produk susu pasteurisasi) sampai beberapa bulan (seperti
produk sari buah pasteuri$asi) (Bejan dan Alan, 2003).
Kearnpuhaa proses peruaflasar dan peningkatan daya awet
ya:rg dihasilkan dari proses pasteurisasi ini dipenganihi oleh
karakteristik bahan prrfigiar;1, terutama nilai pH.
2.2.2
6UNIVERSITAS MEDAN AREA
Walaupun pro$ss ini haaya filampu membunuh sebagian
populasi mikroorganisme, namun pasteurisasi ini sering
diaplikasikan terutama jika:
1) Di khawatirkan bahwa penggunaan panas ;rang lebih tinggi
akaa menyebab-kan te{adinya kerusakan mutu (misalnya
pada susu).
2) Tujuan utama proses pemanasiul hanyalah untuk
membunuh milaoorganisms patogen (penyebab penyakit,
misalnya pada susu) atau inaktivasi enzim-enzim ya*g
dapat rnerusak rutu (rnisalnya pada sari buah).
3) Diketahui bahwa mikroorganisme penyebab kebusukan
yang utama adalah mikroorganisme yang sensitif terhadap
panas (misalnya kharnirlragi pada sari buah).
4) Akan digunakan cara atau metode pengawetan lairnya yang
dikombinasikan dengan pros€s pasteurisasi. sehingga sisa
mikroorganisme yang rnasih ada setelah proses pasteurisasi
dapat dikendalikan dengan metode pergawetan tersebut
(misalnya pasteurisasi dikombinasikan dengan
pendinginan, penambahan gala dan/atat asam. dan lain-
lain). Proses kombinasi pasteurisasi dan pengawetan lain ini
di antaranya diaplikasika* dalam pro$es hot filling, seperti
dalarn proses pengolahan saus dan selai.
Proses pasteurisasi secara umum dapat mengawetkan
produk pangan dengan adanya inaktivasi enzim dan pembunuhan
mikroorganisme yang ssr$itif tertradap panas (tenrtama kharnir,
kapang dan beberapa bakteri yang tidak membentuk spora), tetapi
hanya sedikit menyebabkan perubahan/peourunar mutu gizi dan
organoleptik.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
2.2,3 Uji TPC ({*t*l Plate Crrurut)
Memrnrt BSN (2008) Uji TPC (Totat Plate Counr)
rnerupakan suafu cara penghirungan jumlah mikroba yang terdapat
dala:n suatu produk dengan cara menghitung koloni bakteri yang
ditumbu}kan pada media agar pada suhu dan waktu inkrbasi yang
telah ditetapkan.
Metode TPC (Total Plate Counr) adalah metode yaug paling
senng digunakan dalam menghitung jumlah bakteri pada makanan
ata-u minuman. h{etode ini dapat diguaakan untuk menghitung
junrlah bakteri yang ada pada kepiting pasteurisasi mulai dari
bahan baku sampai menjadi produk akhirnya. TPC memberikan
gambaral kualitas dan higienes susu secara keseluruhan, akan
tetapi metode ini rnemiliki kemampuan yarlg terbatas dalam
mengidentifikasi sumber kontarninasi bakteri (Elmoslemanya,
Keefe, Dohoo, Witchel, Stryt r," & Dingwell.z}1,0).
Jumlah mikroorganisme pada eontoh pangan yang diperoleh
deagan metode ini menrpakan gambarar: populasi rnikroorganisme
yang terdapat pada contoh tersebut. Tidak semua mikroorganisme
dapat hrmbuh dalam media agar dan kondisi inkubasi yang
diterapkan. -hunlah mikroorganisme yang tumbuh (membentuk
koloni) hanya berasal dari rnikroorganisme yang dapat tumbuh
pada kondisi yang ditetapkan (misalnya jenis media, ketersediaan
oksigen, suhu dan lama inkubasi) karena mii<roorganisme lain yang
terdapat pada contoh tidak dapat hrmbuh atau bahkan menjadi mati
(Lukman,20CI9).
Koloni yang nampak pada biakan tidak selalu berasal dari
satu sel mikroorganisme, tetapi dapat berasal dari sekelompok
mikroorganisme. Jurniah mikroorganisme yang diperoleh dengan
metode ini hanya merupakan jrxnlah prakiraan (estimasi) dmr
terdapat kemungkinafl bahwa jumlah mikroorganisme yang
diperoleh lebih banyak dibandingkan dengan mikroorganisme
sesungguhnya (Lukman, 2009).
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Jtrmlah koloni yang dipgroleh dinyatakan dengan colarry
forming unit (cfu) per gftun utuu po ml atau luasan tertentu dari
contoh (cm2) (f,*man, 2009).
2,2.4 Metode TPC dan Penghitungan Hasil TPC (Total Plate Count)
Metode p&tr plate adalah suatu teknik di dalam
menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar-agff dengan
cara mencampurkan media agar-agar yang masih cair dengan stok
kultur bakteri sehingga sel-sel tersebut tersebar merata dan diam
baik di permukaan agar-agar atau di dalam agar.agflr. Dalarn
metode ini memerlukan perlakuan pengenceran sebelum
ditumbuhkan pada medium agar,agar di dalam cawan petri,
sehingga setelah di inkubasi akan terbentuk Koloni pada cawan
tersebut dalarn junlah yang dapat dihinrng. Pengenceran biasanya
dilakukan secara desimal yaitu l:10, l:100, l:1000, dan seterusnya,
atau 1:100, 1:10000, l:1000000 dan saerumya (Dwidjoseputro,
200s).
Metode ini me,ngasumsikan jrrmlah bakteri yang ditanam
pada suatu cawan sama dengan jumlah koloni pada cawan tersebut.
Untuk memudahkan menghitung koloni yang berjumlah ratusan
pada metode ini perhitungan dapat dilakukan dengan cara
menghitung hanya se.parempat pada bagiau cawall dengau hasil
perhitungan jurnlah perhitungan tersebut dikalikan empat
perhitungan (Hadioetomo, 1993).
UNIVERSITAS MEDAN AREA
3.1
-\./.
I}AB IIII'A A I}IiLAI(ASANAAN PI(I.
Waktu dan'l'enrptrt l:"raktek i(erja Lapangan
Ilcrrcliriair ini telalr dilaksanakan parir, tanggal l7.luli , l5 agustusl0l9 di LttLiot'alliiLritt ttiilirubiologi 1'}"[ ir,i.rtiata L,lut r\ba6r. Jl. I)ularr
lluto, Karvasa, lrlrirr,lr'i Nrit:da, Il, iVleclarr - ):Lulliilera utara.
,,\lirt dan IlaltanAlat - alat "ir::r!r (rl!{*nakan dalaur pr.irktik kerja lapangarr ini adalah
Lrtrlt)(l(tt''a listrik ttittrttirttr!rt 7or1. beakcr giir ss, itotol ,st'lrnt tllrtttt. brlulrcrrgirisitp.'tttrn:",err i.etviln petri, cuwan p()r eiirr ,.,txtf it0ttr, crierrilicYcr..
gcllrs trkur, [lriritii]]1., ltr/1;ltrte, inkutlatoi-. ka1;as, krrlrias, klip plastic.trrgrctiL: ,\lirrer. tlainpal), oven, ltembuka kaleng (t:tut ,penef, pinset.
lrisatr, plastik stcril- perlBgerus, rak tabtL[g, sltcrttrlu atau scrulok, sc|bet.tabturg reaksi tutup ,iir 9 nri, tirlbangan tiigrtiii , ptpet voiunte cia, vorter.
Bahan - baharr yarrg tligunakarr dar.m praktik kerja laparga, irriadalah produk kepiting pasteurisasi pT'. iVrutiara Laut Abadi. aquadest.
BPW (ll4/ered i'cy;ron l4iuttr), P(t\ 1plur,: ( t)u,t Agu11, darr alk,lr,i 70o,0
nietode Kerja
3 3 I Samplinpl (llcnganrbilan Sarnpell
a. Tangan diseutprot ilengan alkohol agur str.ril
b Plastik :ltttiIgf dia,rrbil ialLr distcrrii arr ,liaras i-,tursrn kcrnutiiarr
dirnasuk t,iir r t,e nrar igiitrk trrnban ila n
c. Sampel rang benrpa kare.-s k'urt) drainbil dan dirap rri,gga kcri,g,l:emudian [rlgian tutupn\ a discnrprot rrenga. alkohol da. rap
kertrbaii sercliilr itLr clipanaskar diaras irLur,,err
d. alat perrrbrrka kai.:ng, drarnLrri dur, riisemprct ciengau alkoirol
kemudialt dipanaskan diatas llrnserr
e. Sar.pel r,'',g berupa kale,g diarnbil dan tutupnya dibLrka dengarr
perllbt&a kaieng ketttttdiatt setttpel diarnbil ciengal pilset tlan
dimasukkarr kedaiarn piastik da, dirir,irang sebanyak 20 gr liikasampel be*rpa atlt buka meugErnakan pisau dan jika samper
benrpa p<)ru,h buka rnenggunakan gunting).
J,3
10UNIVERSITAS MEDAN AREA
f ujmg plastik disterilk#i dengan bunsen kernudian d:itutup dengan
klip plasric dan sitripan didalam kulkas.
3.3.2 Pembuatan Lamtarr pengencer Qtaptrttt wuter)
SebelttttI tnetakuhatt pellgencetan pacla sarnpel di laboratoriur
PT. Mutiara l.aut Abadi dilakukan pernbuatan larutan pengencer
terlebih dalrulu yaihr rnenggtuukan iarutan Bpw (Ruflb"etl peptor,
water), untuk iebih jelasnya berikut merupakan prosedur pembuatall
larutan pengencer BPW yaitu :
a. Semua alat diur bahan disiapkan seperti labu ukur, gelas uku, botol
Schttttl l)ttntfi, Laltttatt peptott( yvulerllarutau induk buiier clau
aquadesr.
b. Larutar l)cl)/one water,larutan indrrk buffer diarnbil 5 nrl dan
dirnasukkan kedaiam erlemreyer 500 rnl, lalu ditarnbahkan
aquadest seba:ryak 495 rnl, kenrudiarr ditutup dan dikocok sebentar.
c. carnpurarr liuutan peptone vr(trer <ian acluadest dimasukkan
kedalatn gelas uktu' sebanyak 180 inl lalu clirnasukkan kedalarn
botol Sclrxtt lhtran.
d. Botol fichrutt Duran ditutup sctclah itu disterilkan dengan
autoclove pada suiru izl.C seiama l5 rnenit.
e. Dipipet lanrtnn buffer sebanyak 9 nrl, ralu dimasukkan ke dalam
tabung reaksituhrp ulir, kemudian ditutup
3.3.3 Pembuatan fuiedia PCA, (Ptcte Count Agar)
Sebeiunr meiekuka, inokulasi pada samper diiaboratorium pr.Mutiara Laut Abadi dilakukan pembuatan rnedia pCA (plate countAgar), untuk lebih jelasnya berikut rnerupakan prosedur pembuatan
media PCA yaitu :
a. semua aiat dan bairan disiapkan seperti sendok, cawan porseiin,
timbangan digital, erlenmeyer, gelas ukur dan bubuk pCA.
b. Bubuk PCA diambil menggunakan sendok kemudian dfunasukkan
kedalarn cawan porselin dan ditimbang sebalyak 9 gl dengan
timbangan digitai.
11
II
UNIVERSITAS MEDAN AREA
334
a.
b.
c PCi\ l'arir ,r;;ria,lr ,ritinrirarrg dirnasui i<an kcclalanr erlenrneyer, lalu
djtarLrbiriri.;.ti a(luirricst s,:tlarryak -100,nl liLttr ttrttytte tic.s.tirrt: t..
d. Erieltnrcyc;' ,iifrrtrrlt cicngarr ctlrrmlrtt,trt ./,,i1 tlittt kertas, kenrrrdiarr
diparrasklili de rrliui lrtrltlctrc :i.r;lpar rnrrnc:trl [rLri6 kcatas
perntttkiilt;i LttlLr tltyllrrva tlrttrrk. dl,n 1t("t[:tt(li(. .\./tt.t.(,r.r\it
dikcl uar i\ar r,:.!arrl cli eni rrcycr d i tutup kcntbai i.
e. setelalr ltu drsterriltarr dengan ituroclar.,e pada strhu l2l.c' selama
i5 menit
ProsedLrr t 1p 1'l)(' t'l ()tdl l)lc:te ('rtuttt)
Sarnpcl -tU rr dig rr:, sarrrpai haius.
Ditarnbairiiirri i80 rni iarularr buil,-:i kerialarn sanrpei vang teiair
halus (pengl'rlceran l0 ry, lalu dirLrtul; {turg plastiknya clengan ktippenjepit [alu tlikocok selanra a2 nrerrit.
Pinset tiiarrriril lalu disenrprot derrgan alkohol tlan dipanasktur
diatas buusorr, keururiian piastik diiui,anBr dengan pinset vang teiair
disterilkan.
d. Pipet volu,e diarnbil kemuclian samper diarnbil I ml daripengellceran i0'1 rnengg;unakan pipet volume kernutlian sarnpel
dimasukkan hedaiarn cawan petri secara ilupio.
e. sarnpel scbanyak 1 rnl dari pe,gencera, l0-l diarnbil dan
dimasukka. kedalam media buffbr 9 rnl ipengenceran l0-21, ditutup
lalu divortex drulangi hal yang sama sampai pengenceran l0 .1.
{l Pipet volurne diarnbil kemudran diarrbil r rnr sampel dari
pengenceran l0-2dan I0-3 masing-rirasilrg dirnasukkan kedalarn
petri secara duplo..
NIedia lruir riituarrpl kedalarr pctli ri'barivak :r -5 rul. laiu diputl
petrii derruarr poia iurgka ii.
Ditnasuklian petr-i tersebut kedalarn rnkubator dengarr posi.r;
terbalik, diinkubasi selarna 2 >,24jiuri parla sulru -15"c.
t2UNIVERSITAS MEDAN AREA
' ntsnwFIASII, DAI\ PEMBAHASAN
Pada uji TPC (lbrul Plate Counf sarnpel vang digunakan yaitu produk
kepiting pasteinrsasi dengan 2 jenis daging dengan 3 .jenis kemasan. Jenis-ienis
daging yang digunakan sebagai sarnpel pada Ldi ini yaitu kepiting dirgrng rnerah
darr kepiting daging putilr dengart ketrasal kalerig (cctt), urangkok/gelas plastic
(ct.;t) d,ttn kantong (lstittc,li1, Dara liasit peiigidian 'iPC (|'tttui [,late t'ourit) pada
kepiting daging rnerah dapat dilihat pada table dibaivah ini :
'l'abel4. I Data llasil Uji'l'PC' pada Kepiting Daging lr,{erah
I Pcng,criceran
l{} l .;.ri.l' ll1:r.,
! J nt,ti i)ll.Lli.lLr0.1
PerkrraanTPC
KolonilgrPctn l Petri
I
Perri
2
Peri
I
Petri
2
.:.U
0
'l'abel4 2 Dattt Hasil Uji'I'PC pada Kepiting Daging Putih
rCefAtt
-:-l'ctu
2
t'-
IJltas lvla.r I Pcrl'rraailCenraran I 'rpc
,.1lvilKr uua I Notulil/g)
:-H)00 ti,{) 5( )()1 ) llt
(l 7(x)() l ,l5
[)ari data diatas irei'dasarkart Pelhitr:rrgiur r,erkiraarr -lurnlah 'l't'C, didapal
lrasil pada sitmpcl licirilirrg drriring rttrrralr darr rlaging 1:rrtih ilcngan 3 .jcnis
kcrrra..an. rqz5ing-nrasirll,rrrasilr rlibawalr anltka l-r;tr,15 11,o1.t1nraf cernalart rrrikroha
Ilal ini tnenyatakan bahwa hasil Lrii rnemenuhi standar atau telah mernenuhi syarat
)/ang telah ditetapkan pada SNI Al-2332.3-2006 dan produk kepiting pasteurisasi
ini layak dijual dan dikorrsurnsi.
12
Jcnis
NUilrilSutl
--ea;-
Pengcncerau
Io-r
rctn I rctn
2
l7 li
(- r rir 1
i)ouolr 21 t(;
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Koloni yarg tampak pada biak'an tidak selalu bemsal dari satu sel
rnikroorganisrne, tetapi tlapat berasal ilari sekeiompok rnikroorganisme. Jurniah
ntikroorganisrne yang ciipeLoleii riengan metode irri hanya menrpalan jurniah
prakiraan (estimasi) dan terdapat keniunpikinan bahwa .iunlah rnikroorganisrne
yang diperolelr lebih banyal< dibandingkan dengan mikroorganisme
sestutggultnya.
iJerdasarkan riata pada l'abei i tian l'abei 2 niiai jurnialr perkiraan 'fPC
(koloni/gr) pada setiap keurasan rnenunjukkan angka yang berbeda beda, hal ini
dapat teriadi kalena setiap kcrnasan rneuriliki sifat yurg berbeda-beda seperti pH
da.rr bet-rerapa l'aktor lairurya, faktr,rr-faktor ini dapat dlenrpergat'uiri pertLurtbultau
rurikroorganisrne. hai terselrut se.iaian ciengan Fardiaz (1989), metrgturgkapkau
bahwa thktor-faktor yarlg mempeflgaruhi pertumbuhan rnikroorganisue antara
lain rneliputi faktor intrinsik dan faktor eksterinsik. Faktor intrinsik meliputi pH.
aktivitas air (aw), kenranlpual nrengoksidasi*reduksi, kmdrutgart rtuLriettt,
bairanantirnikroba, dan struktur makanan. Faktor ekstrinsik )ang mefirpengaruhi
pertumbuhan mil,roorganisnre adalah sulru penyirnpanan, kelembaban, tekanan
gas (O2), cahaya dan penganrh sinar ultraviolet.
Jika diliirat pada data tatrel t dan tabel 2 diatas jenis daging kepitittg nteralt
rjal daging kepiting putih juga rnenunjukkan perbedaan nilai junlah perkiraal
TPC (kolonilgr). Namun. hal ini tidak rnemiliki pengaruh terhadap perbedaan
.iumlah perkiraan TPC (koloni/gr) karena berdasarkan pengamatan dan uji yang
sudah dilaktrkan pada kedua jerris daging kepititrg rersebut hasilttya tidak tetap
sebab keduanya berpeiuang memiiiki jurniah periciraan TPC dengan niiai tinggi
maupurl rendah.
t4UNIVERSITAS MEDAN AREA
BAB YKESIMPULAN DAN SARAN
5.tr Kesirnpulan
Dari uji pada sainpel kepiting pasieurisasi dengan 3 jenis kernasan
didapatkan hasil yang seperti diinginkan yaihr memenuhi syarat yang telah
ditetapkan dalam Shli ff1-2332.3-20}6 dan tiugkat kontaminasi TPC (koioni/gr)
pada sampei masing-masing masih dibawah angka batas maksimal cemaran
mikrotra ini arfinya produk kepiring pasteurisasi yang dijadikan sarnpel uji arnarr
untuk dikonsumsi dan layak unhik dijual.
5.2 Saran
Pada Laporan pH ini hanya dilakukan pengujian TPC (Iotal Plate Count)
saja terhadap sampel kepiting pasteurisasi. Masih ada pengujian Salmonella,
Staplrylococcus, E.coli dan Chloramphenicol. Maka diberikan saran untuk
dilakukan pongujian lainnya seperti tersebut diatas pada sampel kepiting
pasteurisasi untuk mengetahui apakah terdapat cemaran balftri pengujian
Salmonella, Staphylococcuts, E.coli dan apakah mengandung Chloramphenicol
dalam sampel kepiting pasteurisasi.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
DAFTAR PUST4\KA
Adawyah, R. (2007). Pengolahan dan Pengawetan lkan. Jakarta: Burni Aksara.
BBPMHP. (1995). Petunjuk refutis Tentang Pengolahan Kepittng Bakau donRajungan. Jakarta:DirektoratJenderalPerikanan.
Dwidjoseputo, D. (2005). D a s ar-da sar mi kra b i o I ogt. Jakarta : Djambatan.
Elrnoslemanya, A. M., Keefe, G. P., Dohoo, I. R., Witchel, J. J., Styhn, H., &Dingwell, R. T. (2010). The association between bulk tank milkanalysis for rawmilk quality and on-farm maoagement practices. JEssentials Of Food MicrobialogSt , 95 (1-2),32-40.
Fardiaz, S. (1993). Analisis Milaobiologi Pangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Fardiaz, S. (1989). Mikrobiologi Pangan. Pusat Antar (Jniversitas .
Hadioetomo, R. S, (1993). Mikrobiologi Dasar dan Prahek : ?kknik danProseduy Dasar Laboratorium. Jakarta: PT. Gramedia Ptrstaka
Utama.
Indonesia, P. R. A., (2018). Rajurgan - Atas - Medium.httpt/www.apri.or.id/fip/rajungpn-atas-mediurn/png. Diakses fgt 24Agustus, 2019
Lulanan, D. W. (2009). Ancaman Patogen Pada Pangan Asal Hewan. FaodReview, J (4), hal42-4'1.
Mizards, s. (2009). Pengemasan Dasng Rajungan Pasteurisasi Dalam Kaiurg.Fabtltas Perilmnan dan llmu Kelautan .
Nasional, B. S. (2008). Metode Pengujian Cemaran Mikroba Dalam Daging,Telur dan Susu, Serta Hasil Olahannya. Standar Nasional Indonesia2897'2AA8. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional Indonesia.
Nontji, A. (1987). Laut Nusantara. Jakwta: Djambatan.
Sunarto. (2012). Kararaheristik Bioekologi Rajungan (Portunus pelagicus) diPerairan l,aut Kabupaten Brehes. hal 175.
Suwignyo, & Sugiarti, d. (2005). Avertebratalrr. Edisi 1. Jakarta: Swadaya.
Tranggono. (1991). Petunjuk laboratorium Anslisa Hasil Perikanan Yoryakarta:UGM.
1"6
UNIVERSITAS MEDAN AREA
I,AMPIRAN-
Lampiran l. Perhitungan Hasil Perkiraan TPC
Rumus perhitungan perkiraan jumlah TPC (kolonilgr)
TPC: ( Jumlah koloti bakteri petri I + 2 pada t0-I; + 1 Jumlah koloni bakteri petri 1 + 2 pada 1o-21
( 2 p€tri * 101 ) + ( 2 p6tri x 10-2)
= (12+11)+(1+1)
(2xl0r)+(2x10'2)
= (23+?)(-ffi+i032 )
:25W
= 114 koloni/gr
TPC=(Jumlahkolonibakteripetril+2padal0-t;+lJumlahkolonibalreripetril+2padal0-2)
( 2 petri, l0r ) + ( 2 petri x l0-:;= (25+23)+( +3)
(2x 101)+(2x l0-2)
= (48+7)(o'.zrTm )
:55TT
= 250 kolonilgr
TPC=(Jumlahkolonibakteripetril+2padatO-l;+qJumlahkolonibalceripetril+2pada10-2)
(2pffri' l0r ) +( 2 petri x 10-21
= (20+11)+{3+2)
(2xlOt)+(2x10-2)
= (31+5)(6'..FT32 )
=36@
: 164 kolonilgr
17
UNIVERSITAS MEDAN AREA
":TPC:(Jumlahkolonibakleripqlrii+2pada10r)+(Iuff:allkolonitrakteri,rrctril+2pada10-2)
( 2petri " l0r ) +( 2 petri x lo-2;= (17+15)+(2+1)
(2x101)+(2x10-2)
= (32+3)fo:Z:rmz)
=35ffi
: 159 koloniigr
TPC = ( Junrlahkoloni bakteripetri 1 +2 pada l0-r) + (Jumlahkoloni bakteri petri I + Z pada l0-2)
( 2 petri t l0r ) + ( 2 petri x 10"2;
= {3+1)+(0+O}
(2x10r)+(2x10?)
= (4+0)(6zrT'6x)
w= l8 kolonilgr
TPC=(Jumlahkolonibakteripetril+2padat0-t)+(Jumlahkolonibalreripetrit+2padal0-2)
( 2 patti x 101 )+ ( 2perri x t0'2)
= (23+16)+{2+2)
(2xlot)+(2xrc'2)
: {39+4)ftTrdTDl
- l+J
OT
= 195 koloni/gr
1E
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Larnpiran 2. Foto Kegiatan
Gambar 1. Proses pembuatan rnedia
Cambar 3. Media PCAuntuk inokulasi sampel
Gambar 5. Proses sampling
ffarnbar 4. Proses steriiisasirnedia PeA diur buffer
Oarnbar 6. Prases pengencerar sarnpel
Gambar 2. Prosespembuatr.n larutan bulTer
B
rt* |-ffi&-" -#'' .--,, ot
+1j \ '''"
.*u; .!, Eiu*,ir dffi1tffi" sF
_ffi3.'miffi
';;-.ir-Hffij
.:s-dd...,* i
.. -! i:1' :. E,:" .. " 'l',$hnr
i::iil
:'
w
i
*{,0&,,".":"F-'. - t$tui#F 4
'l: i.,4 :5-
''''i-:':n'l:. rl
!1,?_:.i:*
sffiE **
UNIVERSITAS MEDAN AREA
h.*s ,";1.:,'li :,'It'r tr
#t' 'i:.,rl.!"
'l
Htrffiit
Gambar ?. Proses inok*lasi sampel
Gambar 8. Sarnpel ;.ang akan di inkuiasi
sE
1r. ..:- !' e-
.,. ::
. .-.1..r il. ...:,. ,.. ,.1 ,
lijfr.
*
Garnbar 12" Fencetakanilredia agar HE. BPA. BSA
Gambar 14. Foto bersama dosen pembimbingkepala LAB dan analis PT Mutiara laut Abadi
'!i9?.3i;ilJH"'w,qBdfl
$.{.,{,',,,ij-
1,.
ii.,
sri,llital
Gambar 10. Media yang ditumbuhioleh koloni bakteri TPC
n
.1i,
'+
. e"-;r1'B''irr
' n..r.f, '
.:I&,
,lii'l":t:'l:
:'4.
YWffi-w'Y
Garnbar 11. PenghitunganKoloni tlakteri
UNIVERSITAS MEDAN AREA
rrr!
ca =.fi-LE
3-
rn
L.J(.)
dv-
jXE* X oDu.lf\ L ts =F s-oF: J d tr
= (J(rF@au-cu;i: oE
d== ir 'c (J i"TEH* E.E Etr 'v bO r: -r-d yai cf
= ts - 'rJ
'€cdui"nt'^
=*c*" St €s,gsB.&E EC +LU 6
5 E pE ,& 3o= oo: hF'o E q-.+i EH d ^- -5 ''H >,uC#V--a
=ls+ Hq=EL Q (g F s rJ*.-ES";H EEE-bE ryS "' s fi 5-s-E9-HAE.: { s+SH;.E*t-E E**.'.';v,t=hJ bE 6-ts H E b hH E +H trE H s€ =a'sE Hs H H*5 g;EEz o.Eo.o-ci 3
VL!L:J' cd f Y. -s id cs ij!- 5 E E - -fr "[email protected];igtrFaaiil-alfI an : E bno\ oD
5O=eF\ u0dqdo=o- >,o s= h -qe > 3-o .Y €d -E =*.gg B EA=IuEE:P € EEE.63 O = C d 0) = E= 6)? q.= "-y o- .g (E <d
d6 cIG- 10 oo*
E ilst *'s $s 5s F,E
EsEpie ;E*F+r.s-EHEcE =bgg S
e:s $Es:;;c E€*EEE€E€;HAE".r5€oiEx*HKHrE}EEE H5$EggE E
3ljrn
J
Fa0
L
Hb0
-xEc$
id@d
(E=()
cd csx
=.'Yr;@(d'. ci ho Y,'-a d'i;.dgXdIDs >.?i 9^5 tg'F F :i' JlJ,l4 .=
= c)C Ho dd >s {s 3
llttt
d-q.E;E!!
i-#rneSa q-i clJ-i :3 - tr
!;o-"o-JEESqrdaH&sE
(gcdtcs!!-
a;s-..ietr'-=;i(g*L;H E eil.{.)= - 'a qcE tr e E SE.eE t.ub 'd c3 c a .:.= -:i a= ! .r - adc='a==J.=F=O olh - q#sfi >E E .frtittt
Ed
qI
e;
Cc2v
I
qcc
., 'Y
:-"
i(}
qr-+Y
r-
c't'
,lt c,'F ...iEI\UY
z r.l
hs(J
M
tl,lo0
Jr"i
scS
t-,
ho
Hbo
F-l
a.;
li
JI UNIVERSITAS MEDAN AREA
NN
q tr tr tr rr q E d .. :? q tr'; = =
; GO\ (c G ci h -:: cd cdu\ 6XPo iE 'Ed FU t:x €tr€* EP'i; f;t =+ . 4E .b c.E € c -o.t .io.a ? ,, G C) .ct:'- =E*: E[ =E a:gs f.Eg; frp.5f Pfl f
=E EssE tEcri E-E E=:ts dEE.= =GEE'E =I o
aa h 5.c F:;q'e P = G A -^-!Ea H' s .=:Eit6o *3t #E- al o,Y.r E,,'Ell'=E s; h *='= s dr L - >'E
=-v = c c"- 'E$ Hrc F H=._ H-:i e :n () 6J*
*iuHEE: $IH$E EEf*g$sE*g=E-s;fs; i$Ess
F}E BHt EEFBEs"B $$E EBg B.E 9,3'e H =
J
.(,
-dF.6 t-{o,-
'ljEoEtrI o.i
3mLJ()o-(B
'o()cg ti
'l:(D .-F6-'d
{'.= aiEPc&):E"Scod)=;iaqa
(6
C)
3_llOr)
-t-
G'dC)
E(!
.oC)
z,
B
'o(nooCP(Ets?N'42qs
8#II
()a"
L()
()o0
dd
SEvob0^6
o.5dVHA
v)
'J4
(€,l]aoF.S
L-6)Lk'=*JH-o()-e-
CFHdJfr50h^
d6J-o.= 6i b
(nF.llt
5*
3rl
.d
3-o
HAH;-J
H'A Ig@s6_DHqLq()
u cb Eo. 6J b0 d)
!Y * dJ- *ni-i .; o- (]O Hc*ti Fdtr_ E'13 (t.-^ :'E -;a'EA s.E sH'aHH dE g.=coo= -Ax .= o-= oo(7 (6-= Y,t ];q7' .trH UhEEE Ea* o- A q Z',4 ,X
Ittltl
<>
.''t
<ioc
c.-i
I
i
t.t= u:J a.lutliN
6
-<]-al<I-ci
aa.t
-+
UNIVERSITAS MEDAN AREA
vc$<=
v,D
;-*=:-!
{,) * rr.iLs*
L
",ol!F a{) i)
EPqlit€
CJ?Ez.:: d
4uUt\S.
V)
ts().*-oolltrB-(dE()-YC()=u -:!{.) ()Fi .J4
tr<c
. E?vOor*Oq E^>5 yy$tr9P
-odl- (g (:
bFEq5diHtsF6tr()tr
oP U,-d-.a3s s? "S'= -e
E SE E4v) a l,
:=.tr cs d -i 0l :ac:l' cd .= rC .E = -Y, -' d-d s tr-U * --Oor()o-s
{EEf*li t 6Eii a.)'r d S = cB L.L
') H P 9 . U=Esjifi S .s
- 3"8 I ! di c U
= c)7; - S trqv^Y-.H-_ds!
E*eH*€ q E-sE=SE= '.5 {mE_EEHOE = E=H 3 - *f.? tr qs*.:G=ci90-.t
Y e€ 9d a. 6.- 6i -:: € c.=i- 9P€ E c .I'tr8 *
E - ^"-: 4) E c -O H 0.) -ES-o E -U F E o-trrq-E cB 6 ^^'; B - g "
+ )-r tr =' o. - - 6i i*s.E * E'.k a B';s=
P * E >'d-6 -x 3 E sja.@tsO=!i-?r-Jt
ESE TfE# H*$SZ.r) a xi ad tr; 4'AZ-4
kk
AO ;i o.c;<e.:J tr 6d-=a
^(B_: LVBIt di) = .lJ HX!2' p^ Y.iid - mA+i > h- Cq.e E &Hst a bfri
=-->XH!d:C(l)H= T.OfiE*H='=
tr o0.- d);I *
ea si'a= 0 U IF e 'E i--= :rr': '=o"13 .Efise_S,Etrttta
BLfiad
_:J a)oE a..oo. tr.hu()H A(ro
jr I& -i.E H€S *E E gE .ELro.l eG ,HSsE H cH 0) o-d) id F-- o-q tr q!cHcvrS H c trE SE s';S BE tE.;s_rd-@G== ti 6r -i?.$()(s=()Od60Oi7).=P. orclm
trttt
M6,n a-'.=
6=
.t. s* -(f
'3 "D
d:i
tr-
Gqd
3'l}
V*
=a i!\ L9a ()(ts* r:.
qt€H; SO.E EE.s HElPH E.otr ;itiE H Ft=
'aJ d (S; (s bo=0^ E !p_nAUtsAtrc()xtf; >'t]Itl
UP
lI],t:E >,
.td(/)=HH (}
'f, !:6) -:!HL(l-
-0) i-sq-i E635i;
-bod OrP4tr3 d(l)!r (,Fi-: a
lt
CqI
;
O..O
I
i
<i,.D
I
co
.= a.tt,iiN#qC\a.l
C},
SCmnlT !'--U-a\
t.;
^*C
I
i
'1--.1
\c e-
UNIVERSITAS MEDAN AREA
$
#
Uin
=€!d'*L
r;ia;.n ", :tt 2X':9 r-€4#4r
4tt,:L-MN
/.*4
E'u*c'la, at) -j
J>-O-=$EE
iL=dq:'tr':;
.E;d;-
=:"'-d'r'7sut+vi=ae- -c
(d N +'(d -lJ q€ ik E .= -rd tr'U i;9i 'o.C () jj=_63,0()6-i .3 *i<*co;I o. =3r()+' .c O tro'u EE -tread (L) 'v:E5 s' -EStr{:e.-d(dI(s bUC =-
L-€ fE ii€'c,-y o- XE UE d
,- Eor e! e 0) >i- )z9=Vd-e{.-O*iE;JE -.-.3 rd X -oL e e -.cl &_pc,a od;iki ir- tr E.;-q H are;!lr H d_ d.i C) _gE aQ'=-eLqH .eE'E Sq u'l e q';d F -.8 d h E o=*H'^::(9.-(dfr_E *HEc>'-qF€$t Es€fl"€EEE H- E5}SEEE
(€
..)
ai'C3ic.{,)
ad
d
6rra[()
BH{)
E'o
(B
6
()&
I
.J{f,
9E F .EI
LO(o4{)() ,; E]"b0= tr
lr''l'= ]S A '6lXJcd9=EES ns
=E*.ot F g: 61 9.; F'a 6 'EA
d":: -(,= E= L $u L fir-= Srj Esut sHgEIs g'g'8.q E c S oS H= g
ES*.1 E€.: P€ EE.:t"+E "E.aEARB.IEoXd()J==iio6J=o.'J:5 0.3(lididc-E#
Itlrlrr
dJ9-tr6i
(c
J3O
D'Cr
:dL
-Yq
L,()#/r^ '1f
a.o 6-*c?A'c-v ,a (
s\'tc=u\JSHIY.
*e4.d6I
9tr HU3E-: - i s-BSq E E'- d
55 €F 10 0HFCAqH bFlo E()&U]U
lltttl
Ls.bE::'o.oE{ .d'rFl ts6
^ L irl.q g fita --o
rYa
.G-<J .S :iq '€_vH(l)
-tri$ii 4d(t!6-4 aa;
() 5r: ()Or -O (A Or
Itt
()q'\c
qa
eqJ
I
:
I
^C
rnO
=N
r.l
*Oie alFr=f-
al
o\
t ..1€"1a9
t.-a.l
co AC
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Lr)
}{.In
",q
tr
()-:d9,r
-(]
-"c
!i >,
!vo>i -g
-l4H-!4do.d-€4=4b0600-o -d
8=-k o 6^<!? tr -. ()O? c6^e a f--VAb EH EEs* e: e,Ecd -o CO.< 6
=! r Q) a- e: EctrE
d dl€F ES=E- 5 :€ E E.\A-FE; EHEg+E b--* Pil H Ec^l E trHin ,-ciYGE $ fr E f.$i H &Eg€
toradE-cg ad
= d.)
;i@
EJ4
oileAdlv rg
^ -tJgoqoootrVS
au)oo ..d.?l
S-r H0 rr
Znrc{
d-t+'=()XOOO-o.q())t()
tr+Jg*((dhd)-,().:4=af .e5-c
L-
=cE:" g g q E E 5*q F A b = FEf,gS E 10 -E u.sFOUE6
= 6 tL* ci H:* i6g 6" E'=:+ I fi -'3 =n i:oJcvJ_.r:tr \J O E a-- -'; (!€ '3 #sEsE!3Eti* ?= (d H tr 0) o =
cc
'E E €.,I'38 lf F;HE*sE $se, FE;E=[eE E : - T B T PE € E
' Ht.BE .E:.- P-H.EE*E g
.S H I S E ffiE ^s - E I ceb€ E6€;E"*E"*H'&g5T EEEEEEE€E€
6l>-
L{)
O
-=Y',a
diFrL
^d0)i.n ci; p.a=E.rJ:S;i 6
-g<E8!PU!:(tJP^-qU Httl - =i-X -5 6J trurv^dI E=s s 5 E
- tstsbo x u ooH Pc :4.- s- Cb qEE hE FE EE EI C oo'aE bE i.€ E E'a.E *'a 3'; 'd"q X e d;i= d () € .cofi * m .E IiF .ts o0.= .=()OLi(d(s;Scd(J(6(Bpi fuaacAu){A ni(,) attltttttr
()o.
o.dird
o^
rO(jEm-cicts'3.n.d(/=i;EOo.Hco'EqEEES*SHsfrE.=E;q E E'n .= ='
i; qE- S'; tu o -= ''a 3idXO=Xo-dd'--=dX':jd-o_lf5j EEU A * -? FA. c. tjr. ,5 F s dttttlll
Oq\c
I,<}
m'=
a.lI
.l: ("..r
;\NdEg
ool
't ('-l:lr4lA
(.)
a't
I tUNIVERSITAS MEDAN AREA
l\ii# ir-l_t_tl-v" .Fe Ii:J d '?E
Il=E -15 Ilis -F Ie_ iaN €F i
f g iES o* i*E" lSd EE I38 l=t E; I
= o l-1,-; r I*; iE"r ge
IE S lE.; d- IpE,, ,lEE , ,,,,,4.S I.d = ihH E Il& lE" cq q rHP i-i €= |.aI lE ^5 6l'tr icE IER* ES isc IHdE : IEE iest" Eri€# IEaE $s Igg iE'is s$frl
HE lq * .v E iiE li E .b *'a € Ie €- il B E f BqE I* SE lEn n t 3H;E Ii HE ir€ 8. q .E=€* I.I <H.E lol-d = E .=il* i
H fi;f l,HE ; f EH$E I
"E ;EfEl=€ E Hs-ESE-^ I
.e E gi.giE ; .e e# .E 6€e $i I
.E ffsE,Elsfr #H#iE.E€gg I
I t t tlr t r r r r r r I
IEIl\o I
l- Ilt I
lo Il#lla I
50
tr
t
;N
d
4H()p.
rS
o0o0
3Lr
a
(da
Fil\ii@tll"--------flqH'.= i-vtrtr d\$ls:i c 15 q Eu E $Nl_!,r (c lE-o+ 6 u,.i=S= l.:*H Eki -l-S*H lEXs €EE
l**r IEsE gEtlii bii lEoi c € E'Eta E 5 l"o =) _es F
lpEF ir'=e Fg€ISCF IE.SE SJE
i* *€ iF:; E EHif;€.& iEd; soqiHsE i-EBil= EEgi: 5c iEs$, ry€BlE [1-iE -SEASEigE,HEI$EBX9 g.El,l',reI I< EEI ttn 15 "dlleI l* E=I l()I
'; ()I Itr 'tr.-i
I i.. s ou-{l* l.Ea *ls lq'6 J5.-l: l-ds .-btui.iHE16 lc= o-XlE l$b E-3iE ieE Y olbb lcs c c PlE l- 6d cd - Hiq ]E; E,Eglffi l€E =EEl.E ,E ^ co ooi<l5 lEu E[s1,1,,rI luI taI itoli:I IvI IC2I loollo
-
F ..Jf,M
I
f;.O
i"5
(?, +
UNIVERSITAS MEDAN AREA
NN
'= l r,'}F .*r &J l.: ; x= =/
4 \ ie f. rst _.r;d c- : !5
:,r i: L a ;i7.
= Ir, 2 tr+;:r ^ ?Ar: _*tua=::".lirI : " = ? lE =E i:E* ==*-:r:q"s.^= * = :a :.:,-c -i\.= I -r, .: (..v-(: : E' ! ;efr'i Slsi -2-E: SI'r fS.t-;..;:=i=j ;cEE=:--:\=tr.3 r-\nJ* = i =i z\3 t€S:F=: zt,AT=.1
jI J,x s 'n 1) a,,.5i,iiri- i*i=c'>:- ;,-i:-'JS!ci.;v j.F;?O- : a( - t. ,- Lr, L 2.,.=. r
qp+Lrv
.VQEt-c0k*JA
6F6E5*dDEF.*!
E.dg4ndc9 6 -ro-i H o\
-d I SP , t , ,
.=:i >' = Ods NJi
.ski t'E EgE E s.g d:ts'l]-U X E EB.e= U{e X:'# 'g = :Y
T$EEEa? xE H p !9€o*€ H€ E4q<,o4s
{dd'as
a
L-c
U
-a ii'tr :,iiD\
-c -c,
oo.i!6
I^r -cJq:-! u'=iE":..q :(/)ICJa-ho.tl
.d
-o
!c..)
u
'J)
O
&Ur\ tl
()ljr
IiLNAd*<
EU
(€:Ju0 00
C)()
tl
trd--F!al) i)ar) *e-;
I
;a7ss:0ALiEi. ''Em-6'A2t--dt:c--dA
rtq.
!di!(62 =
T ;ET,C!Ar€-JJFS-tt9^-)
=.'<cg-i?dfr i*- ? = ^. (, = =2A2 ! €=C,a*:*;: i: ';a-3,r!::;C-1ii]A= p or:u;;
llttlll
^;I
;i oiqt!oo
Ia.I
I
U)CI
co
UNIVERSITAS MEDAN AREA
@
.{DN!vu
c r+lc$.h r\.v(J
,=tri-<ddfrLL U
.: 14 'g Y,laaadE ha x:tsU,U
ts '6S cdo- (di: EkrEifq.lrrrr'E *S see .=x6 E Pts .coiS-oE*=^E(OldEli=.=do () s D€ -C ER.9Hoo d X ir tr-:a-o xx92@d8., 8XH E A$t {*'8"F Sb€ 6s'bseO- O. g1 (4 O,Ul tr
rrttt
'a(s
-!d E-u!HE9
.iu=FNOJq - C63'il 3 E "9-oY .. '(, u @E E .= ?.oS G 'E EEE
? -.bEdi<(-E 'd 3 E'H=Q c.! E c o "q-:4 d-d a cd -:C;JF ood - b0- 5 bSx E e e .E E EEt=E
c E-c qp* d 3 AeE E'E EEE EE AE is.=.= !,).= = =J.= =r F=o d d^" (d G-- cG^- cc od.J)e*AA PiU0* oE-
tltltltltl
P eeh;'!(){:^-
B-M
I ob Ef;kdhv* 'iE rof (] P G.j-o 'lJ 02H *,i Gts "3HH S=s '='E-a E iE
'i q, o- =Ed : a; F.dESlsE Hs
S.H cT: ] E U
"H$ESHEEq:= q (d'F d C g
E h.E'a g'a & tsxP.gsg.dcsdcd
CJ.d()od(.)(s@C)Qr .di\./)Q.'/rfufu
tltlttl
';r-
Or.D
I
e
';I
J -_a
Xi .-.t
0)ooaa i
5
-() c-.1
Ir-
r-- x
ttttttl
UNIVERSITAS MEDAN AREA
:a c cd
4Ec L-,'--a! L
.=iroe
=^^:,)g!
u-a-- t.*J
Eo.€ Ei--t
'J -..
- 6=-t9d- a.:
a'1l\- L .,g-:* t =$i+l eur!r;mA0) -\r,r,qgvv2- 1A ,J)
frod
.Mo
fi
13J
LEIo.OL
qdrvd
ad .E 6,s()o.d
il U(,I
EF', J
-edd;5Y! tL
)-ts9=
'=-rGJT,4J^d
;,- x ^F
r
r*);i=0()u()*c_7]*
tltlr
ts€=(d@ 'j
r-3E*LEEa(i;63!&
-l).id={)o.6-Vo
A-o-oE'=H+rHH
JOhqoo
cBCEa- *sr E H HE'H ryt E **iq <E S.E 'd'4.=.5 E ='a-b.n.i 6J -::== -e^X (dtr'- bo.E .=
= = ::J Fi.E-!jgbE_aEH-.()EH* aAAv) qA* 0(f)Itttttl
C)
^I
O
#O
C)qI
oi
C
';I
oo(}
o\v)^trotHI6q ooM?
oo
n
ln
=r'-Q
I
.o^l
^l a!.ir.l
tl
UNIVERSITAS MEDAN AREA
ff)
-j-=+
bo
{)
JC)-o-i- -Y'q o.
),-
-t.
>a
rmi .z| .t,'-h i:
-C=Co a E:: c:
,/seErN
4;;i;-o-;v
*uA2n=LL=L
=4Eil'=n'uFaC--J =:
u = = - =
GJ: =2n 9 = - 6 i: qd - i:(iC.n.;J-{
.uE*'J-S.crritr--F^;EEGc==gX;= -L =
5 ; € E A A 5 U =- )==.=acq==5Ci?'';::
Q=;,=F=;,uu:{)=;;!--iiii Iaa--1 6{llllllll
c
Ca)
:f
j
si
-g;.*=^vlEEP:,, L
7.:a6-ii
crl-vi3 'dE.Ei-.F.EsofEt(Jcdtu)!ri,b s S#frs ,i
P(B./(d).d j-d id
HHHts
di trs s'a g ^,SES EE
€{EE [Ex H q)'11 tr trd € d;5 &.8
Iltt
!
qocC
--l
Oat
i
;I
oo
aC).= c..t
Eola?N
,61?cori -1
-c,i ..r.!re:coI
"1"
'n c)
swI
^l+.'.l
,ri(...t a.l
lrttrlr ttIt tttt
UNIVERSITAS MEDAN AREA