prinsip pokok kebijakan legislasi konvergensi di indonesia
TRANSCRIPT
MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA Indonesian ICT’s Society
Oleh: Kristiono Ketua Umum MASTEL
Mindset Dasar
Negara & konvergensi ICT
Jaringan Teleponi Menjadi Broadband
Pendekatan Kerangka Berpikir Konvergensi
Amanah Menyediakan Akses Informasi
Pitalebar Indonesia di Tengah Pitalebar Dunia
Pentingnya HANKAMNAS Siber
“Demand/Pasar – Teknologi – Regulasi” atau “Teknologi – Pasar – Regulasi”
Technology-Push: Teknologi baru à manfaat baru à pola bisnis baru à perbuatan hukum baru à dampak IPOLEKSOSBUD baru à ancaman HANKAMNAS baru à Legislasi baru. Market/Demand-Pull: Pasar baru à layanan baru à teknologi baru à pola bisnis baru à perbuatan hukum baru à dampak IPOLEKSOSBUD baru à ancaman HANKAMNAS baru à Legislasi baru.
Mindset ber-Negara dengan ICT/TIK
n Alinea IV Pembukaan UUD 1945 : ¨ Memajukan kesejahteraan umum ¨ Mencerdaskan kehidupan bangsa ¨ Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah
n Pasal 28 C ayat (1) : ¨ Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.** )
n Pasal 28 F : ¨ Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.** )
Pasal 3 RPJP Nasional merupakan penjabaran dari tujuan dibentuknya Pemerintahan Negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 1. Untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah Indonesia 2. memajukan kesejahteraan umum 3. mencerdaskan kehidupan bangsa, dan 4. ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial dalam bentuk rumusan visi, misi dan arah Pembangunan Nasional.
Merujuk pada Bab IV.1.2. Huruf D Butir 31: ”Pembangunan pos dan telematika diarahkan untuk mendorong terciptanya masyarakat berbasis informasi (knowledge-based society) melalui:
1. penciptaan landasan kompetisi jangka panjang penyelenggaraan pos dan telematika dalam lingkungan multioperator;
2. pengantisipasian implikasi dari konvergensi telekomunikasi, teknologi informasi, dan penyiaran, baik mengenai kelembagaan maupun peraturan termasuk yang terkait dengan isu keamanan, kerahasiaan, privasi, dan integritas informasi;
3. penerapan hak kekayaan intelektual; 4. peningkatan konvergensi pasar dan industri; 5. pengoptimalan pembangunan dan pemanfaatan prasarana pos dan telematika dan
prasarana non-telekomunikasi dalam penyelenggaraan telematika; 6. penerapan konsep netral teknologi yang responsif terhadap kebutuhan pasar dan
industri dengan tetap menjaga sinergi dan integrasi prasarana jaringan menuju next generation network;
7. peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap potensi pemanfaatan telematika serta pemanfaatan dan pengembangan aplikasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi;
Konvergensi Telepon & Internet melahirkan Perubahan Fundamental
Jaringan Telepon n Mengacu pada layanan voice
(percakapan telepon) dengan kecepatan akses 64 kbps per saluran atau voice + data dengan kecepatan akses 144-kbps.
n Terminologi jaringan dan layanan: ¨ Jaringan local – telepon lokal ¨ Jaringan interlokal – telepon
interlokal (SLJJ). ¨ Jaringan internasional – telepon
internasional (SLI). n File Video yang ukurannya 1000x
voice tidak bisa diakses melalui jaringan akses teleponi ini, shg harus melalui jaringan tersendiri.
Jaringan Broadband n Kecepatan akses ke/dari rumah/
kantor bisa dibuat mencapai 100Mbps (= 100-ribu kbps), atau 1 Gbps (= 1 juta kbps).
n Voice, text, audio, dan video atau pun data lainnya dapat diakses melalui jaringan ini.
n Terminologi jaringan dan layanan: ¨ Jaringan backbone, distribution,
backhaul, dan jaringan akses. ¨ Layanan voice, data, dan multimedia
(atau triple-play). n Maka jaringan broadband adalah
jaringan serba guna utk beragam tujuan di semua sektor kehidupan.
n Mengubah kegiatan fisik menjadi kegiatan online, sehingga terbentuk dunia baru (cyber-world).
Era UU 36 thn 1999 n Jaringan Telepon
¨ Voice (percakapan telepon) ¨ SMS/MMS/data ukuran kecil ¨ Facsimile
n Jaringan Internet ¨ Email, browsing, searching
n Jaringan Penyiaran ¨ Free to air & berbayar
n Jaringan Khusus Semuanya berdiri sendiri secara terpisah melayani warga negara.
Era Konvergensi n Jaringan broadband untuk
semua hal (fixed & mobile) ¨ Telekomunikasi ¨ Internet
n email, browsing, searching ¨ Penyiaran
n IPTV, Web-TV, Radio-Online ¨ Media Online ¨ Transaksi Online ¨ Perbankan Online ¨ E-Government ¨ E-Health, E-edu, E-lainnya. ¨ Cloud, M2M, IoT ¨ dan sebagainya.
Transformasi Ekonomi Transformasi Sosial Inovasi & Pelestarian Budaya
Mengembangkan Human Capital
Membina industri, penyelenggaraan, dan entrepreneurship sektor TIK. Membangun TIK sebagai tools efisiensi dan produk:fitas.
Meningkatkan kualitas hidup melalui ketersediaan akses informasi yang merata, terjangkau dan berkualitas.
Mendorong industri konten lokal & arsip elektronik seni-‐budaya daerah yang ber-‐Bhinneka Tunggal Ika.
Mengembangkan SDM terampil TIK dan membangun masyarakat berbasis pengetahuan & kearifan lokal.
1 2 3
4
5 Meminimalkan Digital Divide Mendidik masyarakat daerah ter:nggal tentang TIK dan cara memanfaatkannya.
6
Manfaat yang diharapkan: § Pemerintahan § Pertanian § Manufacturing § E-‐economy
Manfaat yang diharapkan: § Layanan Kesehatan meningkat § Kualitas Pendidikan merata § Media Elektronik & Hiburan § Masyarakat Melek manfaat TIK
§ Pariwisata § Transportasi § Kelautan § UMKM
Manfaat yang diharapkan: § Promo Kuliner § Potensi Daerah § Sejarah Bangsa § Cerita Rakyat
§ Sosial budaya § Bahasa Daerah § Adat-‐is:adat § Industri Krea:f
Membangun infrastruktur jaringan backbone, distribu5on, dan access broadband hingga ke desa-‐desa. Membangun Infrastruktur TIK
Membangun 6,5,4 akan mendapat manfaat 1,2,3
Konvergen – Broadband – Manfaat – Keburukan – Regulasi
Mengacu kepada Tujuan
Nasional
Kesejahteraan Umum
Mencerdaskan Kehidupan
Bangsa
Melaksanakan Amanat UUD 45
Setiap orang berhak
memperoleh manfaat dari
IPTEK
Setiap orang berhak untuk
berkomunikasi dan memperoleh
informasi
Melengkapi kekurangan dari UU 36 thn 1999
Harmonisasi Undang-Undang
sektor Telekomunikasi dan Penyiaran
Konvergensi Penyiaran dan
Media
Politik Luar Negeri &
Perdagangan Global
Gerbang NKRI, sikap terhadap net-neutrality & open internet
Online Trading
Jaringan Broadband Nasional
3. Gerbang Siber NKRI
Penghubung Propinsi Penghubung
Kabupaten
Penghubung Kecamatan
1. Penataan Nasional-Backbone-Network Memastikan semua kabupaten, kecamatan dan kelurahan terhubung
Distribution-network
Luar Negeri
Monopoli Alamiah (Open Access) – backbone nasional Monopoli per Wilayah
Batas-NKRI
Satelit domestik
Access-network
• Menata penyediaan Jaringan backbone Nasional yang efisien • Menata penyediaan jaringan akses (mobile & fixed) • Menata penyediaan beragam konten dan aplikasi pada Jaringan broadband • Menata Gerbang dunia-cyber NKRI
Lingkup Legislasi Jaringan Broadband
• Tertib penyelenggaraan dan penggunaan frekuensi secara efisien; • Menjaga kesehatan persaingan usaha • Mendorong Investasi Infrastruktur untuk pemerataan akses informasi • Memberikan perlindungan konsumen dan warga negara; • Menjaga kedaulatan negara, kepentingan nasional, dan ketahanan nasional; • Menjamin kewenangan pemerintah dalam menetapkan kebijakan konvergensi • Menjamin manfaat teknologi sebesar-besarnya bagi kemakmuran
Tujuan Legislasi Konvergensi
Penyelenggara & Pemilik Jaringan
Penyelenggara Jaringan (virtual)
Penyelenggara Aplikasi/Konten
Pengembang/pembuat Aplikasi/
Konten
Penyelenggara Aplikasi/Konten
Penyelenggara Aplikasi/Konten
Penyelenggara Jaringan (virtual)
Penyelenggara Jaringan (virtual)
Pengembang/pembuat Aplikasi/
Konten
Pengembang/pembuat Aplikasi/
Konten
Pengembang/pembuat Aplikasi/
Konten
Penyelenggara & Pemilik Jaringan
Penyelenggara Aplikasi/Konten
Pengembang/pembuat Aplikasi/
Konten
Penyedia Fasilitas(lahan, menara,
duct)
Pengembang/pembuat Aplikasi-bisnis & Konten
Penyedia Server/portal Aplikasi-bisnis & Konten
Penyelenggara Jaringan (virtual)
Penyelenggara & Pemilik Jaringan
Penyelenggaraan Jaringan TIK (membangun fasilitas jaringan fisik dan menyediakan layanan jaringan fisik dan/atau virtual; ada 3-level: backbone, distribution, dan access dengan cakupan nasional, regional, atau pun lokal)
Penyelenggaraan Jasa TIK (penyedia portal/server, data center, cloud-application, platform server konten, solusi e-business, aplikasi e-commerce, game online, VoD, pay per view, IPTV, telephony, messaging, mobile-TV, e-Gov, e-health, e-edu, social networking, etc.)
Fasilitas Pendukung (vital) (right of way vs. PAD dan monopoly kawasan tertentu)
Peluang Usaha Telko-konvergen Industri Kreatif TIK (bisa individual, UKM, atau software-/production-house besar; easy come-easy go, bajak-membajak, dst)
VE
RT
IKA
L
18
HORIZONTAL
Wawasan tentang Situasi yang perlu ada di Bagian Menimbang
I-hub
GI
E-edu E-health
Jaringan-Broadband-Global
E-Gov E
Trans E-Bank
Komu-nikasi
E media
Gerbang NKRI Kedaulatan &
Hankamnas Apps IDC NPG dsb
NPG : national payment gateway IDC : Indonesia Data Center Apps : server aplikasi & konten Domestic-connectivity
Jaringan Pita Lebar Indonesia (Domestic Broadband Network)
internet
Broad cast
Melalui broadband-network, kehidupan temu-fisik, beralih ke kehidupan Online à Globalisasi Cyber à Kedaulatan Cyber (all-sectors: IPOLEKSOSBUD-HANKAM)
UU Kes Global hospital
UU Tel Pitalebar Indonesia
UU Diknas Global Online education
UU Penyiaran Dominasi Konten global
UU Pers Penetrasi Media global
UU Bank Global Banking UU Transaksi Elektronik
Perdagangan Global Online
UU Cyber Cyber crime Cyber threats
Global-connectivity
INDONESIA TANPA TAPAL BATAS
Public-Utilities
1. Arus uang digital global;
2. Arus barang digital global;
3. Arus data pribadi & Big Data global
n Layanan telekomunikasi global; n Layanan e-commerce global; n Layanan Global-Cloud & Global-data-center; n Layanan hiburan global (konten global); n Layanan informasi global (media global); n Penguasaan bisnis iklan global (global-rating); n Arus uang digital global; n Arus barang digital global; n Arus data pribadi & Big Data global; n Indonesia tanpa tapal batas (no more sovereignty)
n Fixed broadband ¨ Seluruh rumah dan kantor terhubung ke seluruh dunia
melalui broadband network. ¨ Semua pabrik modern dapat terhubung globally. ¨ Semua sistem kendali listrik, lampu lalin, kendali air dapat
terhubung globally. n Mobile broadband
¨ Gadget (smartphone/tablet/laptop) melekat pada pemiliknya dan terhubung ke seluruh dunia.
¨ Setiap orang dan setiap anak yang membawa gadget menjadi terhubung ke Dunia Cyber.
¨ Gadget adalah jendela dunia, dan pintu ancaman.
Ancaman keterhubungan global terhadap Hankamnas
1. NKRI globally connected
tanpa batas negara
Ancaman dan Resiko
Keamanan Siber Dalam Negeri
Online Globalization
2. Everything being
Networked
Warga negara
Bisnis
Infrastruktur
FASUM dan Public Services
3. Diperlukan Gerbang
Pelindung Dunia Maya NKRI Perlindungan
Keamanan Nasional
Perlindungan data pribadi
Perlindungan anak
4. Terwujudnya Kedaulatan
Siber
Kendali Keamanan Nasional
Perlindungan warga negara
Kedaulatan IPOLEKSOSBUD
NKRI
Menghadapi Cyber attacks – cyber warfare
Melindungi critical-ICT-infrastructure
Mencegah gangguan terhadap public utility
Deklarasi WSIS C5: “Building Confidence
and Security in the use of ICTs”– infrastruktur
e-commerce.
Pertahanan & Keamanan
IPOLEKSOSBUD
Kedaulatan Siber di bidang IPOLEKSOSBUD • Kewajiban Domestic routing, domestic Data Center,
kebijakan Big-Data. • National payment gateway, Badan hukum Indonesia,
perpajakan & non-pajak, yurisdiksi cyber, kewajiban kepada Negara selain kewajiban ekonomi.
• Pengawasan konten, perlindungan warga negara, perlindungan anak.
• HANKAMNAS cyber dengan Sishankamrata (multi-stake holders)
MASTEL mengapresiasi inisiatif Forum Konvergensi
• Pemerintah bersama masyarakat berhasil menyusun Kebijakan Pemanfaatan Teknologi ICT secara maksimal bagi kemakmuran bangsa.
• Buku Putih dapat terharmonisasi dengan legislasi yang telah ada dan didalamnya turut mengedepankan perspektif kepentingan nasional.
Harapan MASTEL
MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA Indonesian ICT’s Society