prinsip efektifitas dalam proses pembelajaran

4
PRINSIP EFEKTIFITAS DALAM PROSES PEMBELAJARAN (PONDASI DASAR) Erwin Tanur, M.Si Widyaiswara Muda Pusdiklat BPS RI Abstrak Interaksi dalam proses pembelajaran mempunyai makna tidak hanya sebatas hubungan pengajar dengan peserta diklat, namun lebih merupakan interaksi edukatif. Proses ini bukan hanya sekedar penyampaian pesan berupa materi diklat, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri peserta diklat yang mengikuti proses pembelajaran. Aktifitas pembelajaran/ diklat adalah proses penyampaian atau transfer ilmu, pengetahuan dan pengalaman dari pengajar kepada peserta diklat. Proses pembelajaran/ diklat pada prinsipnya tidak berbeda jauh dengan proses pemasaran. Dalam pemasaran bertujuan untuk mencari pelanggan sebanyak-banyaknya, selanjutnya menjadikan mereka sebagai pelanggan setia. Hal ini dilakukan dengan kiat-kiat tertentu, salah satunya adalah selalu berupaya memberikan pelayanan (jasa) yang memuaskan sesuai dengan kebutuhan pelanggan sehingga mereka akan tetap memberikan kredibilitas yang baik pada pemberi jasa (pemasar). Mark Plus merumuskan 18 Prinsip pemasaran di era globalisasi yang dibingkai dalam Conceptual Framework for Competitive Audit, Strategy Formulation, and Capability Enhancement. Prinsip tersebut antara lain; Marketing is A Strategic Business Concept , Marketing is Everyone's Business , Marketing War is About Value War , Concentrate on Loyalty not just on Satisfaction , Concentrate on Differences not just on Averages , Concentrate on Being Proactive not just Reactive , Brand: Avoid commodity-like Trap , Service: Avoid Business-Category Trap , Process: Avoid Function-Orientation Trap , Segmentation: View Your Market Creatively , Targeting: Allocate Your Resources Effectively , The Principle of Positioning: Lead Your Customers Credibly , Differentiation: Integrate Your Content- Context and Infrastructure , Marketing Mix: Integrate Your Offer-Logistics- Communications , Selling: Integrate Your Company-Customers-Relationship , Totality: Balance Your Strategy-Tactic-Value , Agility: Integrated Your What-Why-How , Utility: Integrated Your Present-Future-Gap . 18 Prinsip ini pada dasarnya diperuntukkan untuk Surviving and Winning in The Global Environment, dalam tulisan ini 18 prinsip tersebut akan coba disesuaikan dengan tujuan peningkatan kualitas proses pembelajaran. Pada tulisan pertama ini akan difokuskan dalam pembahasan mengenai dimensi Foundation (Pondasi Dasar), yang terdiri dari 3 prinsip pertama. Kata Kunci: Efektifitas, Proses Pembelajaran A. Pendahuluan Proses pemasaran pada prinsipnya tidak berbeda jauh dengan proses pembelajaran/ diklat. Dalam pemasaran bertujuan untuk mencari pelanggan sebanyak-banyaknya, selanjutnya menjadikan mereka sebagai pelanggan setia. Hal ini dilakukan dengan kiat-kiat tertentu, salah satunya adalah selalu berupaya memberikan pelayanan (jasa) yang memuaskan sesuai dengan

Upload: lamkhanh

Post on 04-Jan-2017

278 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PRINSIP EFEKTIFITAS DALAM PROSES PEMBELAJARAN

PRINSIP EFEKTIFITAS DALAM PROSES PEMBELAJARAN (PONDASI DASAR)

Erwin Tanur, M.Si

Widyaiswara Muda Pusdiklat BPS RI

Abstrak

Interaksi dalam proses pembelajaran mempunyai makna tidak hanya sebatas hubunganpengajar dengan peserta diklat, namun lebih merupakan interaksi edukatif. Proses ini bukanhanya sekedar penyampaian pesan berupa materi diklat, melainkan penanaman sikap dan nilaipada diri peserta diklat yang mengikuti proses pembelajaran. Aktifitas pembelajaran/ diklatadalah proses penyampaian atau transfer ilmu, pengetahuan dan pengalaman dari pengajarkepada peserta diklat. Proses pembelajaran/ diklat pada prinsipnya tidak berbeda jauh denganproses pemasaran. Dalam pemasaran bertujuan untuk mencari pelanggan sebanyak-banyaknya,selanjutnya menjadikan mereka sebagai pelanggan setia. Hal ini dilakukan dengan kiat-kiattertentu, salah satunya adalah selalu berupaya memberikan pelayanan (jasa) yang memuaskansesuai dengan kebutuhan pelanggan sehingga mereka akan tetap memberikan kredibilitas yangbaik pada pemberi jasa (pemasar). Mark Plus merumuskan 18 Prinsip pemasaran di eraglobalisasi yang dibingkai dalam Conceptual Framework for Competitive Audit, StrategyFormulation, and Capability Enhancement. Prinsip tersebut antara lain; Marketing is AStrategic Business Concept, Marketing is Everyone's Business, Marketing War is About ValueWar, Concentrate on Loyalty not just on Satisfaction, Concentrate on Differences not just onAverages, Concentrate on Being Proactive not just Reactive, Brand: Avoid commodity-like Trap,Service: Avoid Business-Category Trap, Process: Avoid Function-Orientation Trap,Segmentation: View Your Market Creatively, Targeting: Allocate Your Resources Effectively,The Principle of Positioning: Lead Your Customers Credibly, Differentiation: Integrate YourContent- Context and Infrastructure, Marketing Mix: Integrate Your Offer-Logistics-Communications, Selling: Integrate Your Company-Customers-Relationship, Totality: BalanceYour Strategy-Tactic-Value, Agility: Integrated Your What-Why-How, Utility: Integrated YourPresent-Future-Gap. 18 Prinsip ini pada dasarnya diperuntukkan untuk Surviving and Winningin The Global Environment, dalam tulisan ini 18 prinsip tersebut akan coba disesuaikan dengantujuan peningkatan kualitas proses pembelajaran. Pada tulisan pertama ini akan difokuskandalam pembahasan mengenai dimensi Foundation (Pondasi Dasar), yang terdiri dari 3 prinsippertama.

Kata Kunci: Efektifitas, Proses Pembelajaran

A. Pendahuluan

Proses pemasaran pada prinsipnya tidak berbeda jauh dengan proses pembelajaran/

diklat. Dalam pemasaran bertujuan untuk mencari pelanggan sebanyak-banyaknya, selanjutnya

menjadikan mereka sebagai pelanggan setia. Hal ini dilakukan dengan kiat-kiat tertentu, salah

satunya adalah selalu berupaya memberikan pelayanan (jasa) yang memuaskan sesuai dengan

Page 2: PRINSIP EFEKTIFITAS DALAM PROSES PEMBELAJARAN

kebutuhan pelanggan sehingga mereka akan tetap memberikan kredibilitas yang baik pada

pemberi jasa (pemasar).

Aktifitas pembelajaran/ diklat adalah proses penyampaian atau transfer ilmu,

pengetahuan dan pengalaman dari pengajar kepada peserta diklat. Mark Plus dalam situsnya

http://www.markplusinc.com, merumuskan 18 Prinsip pemasaran di era globalisasi yang

dibingkai dalam Conceptual Framework for Competitive Audit, Strategy Formulation, and

Capability Enhancement.

18 Prinsip ini terbagi dalam 6 dimensi antara lain Foundation (Pondasi Dasar), Topping

(Nilai Istimewa), Strategy (Siasat akal), Tactic (Siasat, taktis), Value (Nilai), Implementation

(Penerapan). Pembagian dimensi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

18 Prinsip ini pada dasarnya diperuntukkan untuk Surviving and Winning in The Global

Environment, namun dari manapun pengetahuan itu berasal selama hal tersebut dapat

dimanfaatkan secara bijaksana pada sisi lain unsur proses kehidupan, maka dinamisasi

perkembangan kualitas kerja tiap individu akan dapat semakin meningkat. Dalam tulisan ini 18

prinsip tersebut akan coba disesuaikan dengan tujuan peningkatan kualitas proses pembelajaran.

Pada tulisan pertama ini akan difokuskan dalam pembahasan mengenai dimensi Foundation

(Pondasi Dasar), yang terdiri dari 3 prinsip pertama.

Page 3: PRINSIP EFEKTIFITAS DALAM PROSES PEMBELAJARAN

B. Dimensi Foundation (Pondasi Dasar)

Prinsip 1: Marketing is A Strategic Business Concept (Pemasaran adalah konsep bisnis

yang strategis). Pengambilan keputusan dalam hal segmentasi, positioning, targeting, serta

keputusan lainnya harus langsung dikendalikan dari atas. Dalam Proses pembelajaran, kita juga

harus memiliki prinsip Teaching is a Strategic Action Concept. Penentuan serta pengambilan

keputusan strategis dalam mengajar harus direncanakan dan pada akhirnya diputuskan secara

seksama berdasarkan pengetahuan pengajar akan kondisi realitas peserta diklat. Setiap pengajar

sebelum memasuki “arena” proses pembelajaran hendaknya sudah memiki informasi mengenai

segmentasi dan posisi peserta diklat yang harus disesuaikan dengan target penyampaian materi

diklat. Sehingga proses pembelajaran yang dilakukan menjadi suatu hal yang bermanfaat, tepat

sasaran dan dapat dinikmati baik oleh pengajar maupun peserta diklat.

Prinsip 2: Marketing is Everyone's Business (Setiap orang adalah pemasar). Apabila

perang pemasaran terjadi, menciptakan nilai untuk pelanggan adalah tugas utama setiap pemasar.

Kepuasan dan kesetiaan pelanggan merupakan sasaran utama dalam proses pemasaran yang ada.

Setiap pengajar dalam proses diklat hendaknya memiliki semangat yang sama, yakni bagaimana

menjadikan proses pembelajaran menjadi sesuatu yang bernilai serta juga menghasilkan nilai-

nilai baru terhadap individu peserta diklat. Materi yang disampaikan bukanlah menjadi “value in

the classroom only”, namun bagaimana menjadikan materi yang disampaikan menjadi suatu nilai

(value) yang melekat erat pada diri setiap peserta diklat baik didalam kelas (proses

pembelajaran) maupun setelah kelas selesai (nilai yang diterapkan dalam hidupnya). Sehingga

jadilah peserta diklat sebagai “pengajar” terhadap lingkungan dimana dia beraktifitas setelah

diklat selesai.

Prinsip 3: Marketing War is About Value War (Concentrate on Value not Just Profit/

Berkonsentrasi pada nilai, bukan hanya keuntungan). Dalam sudut pandang secara umum,

pemenang dalam persaingan pemasaran adalah perusahaan yang tiada henti menciptakan nilai

dalam dalam produk yang di jual pada konsumen. Perusahaan yang memiliki win win attitude

(sikap menang dan menang) dan berpikir jauh kedepan juga akan berkonsentrasi pada nilai

pelanggan, bukan hanya pada keuntungan semata. Nilai akan menghasilkan kepuasan. Dalam

proses pembelajaran suatu diklat, prinsip ini bisa difokuskan pada upaya peningkatan kualitas

pengajar. Setiap pengajar juga hendaknya memiliki pola pikir win win attitude dan berpikir jauh

kedepan dalam menyampaikan materi pembelajaran. Miliki strategi agar peserta diklat

Page 4: PRINSIP EFEKTIFITAS DALAM PROSES PEMBELAJARAN

merasakan bahwa merekalah yang membutuhkan materi ini, sehingga dengan kesadaran penuh

proses pembelajaran akan berlangsung secara optimal, dinamis dan menyenangkan. Pengajar

yang berkualitas akan menyampaikan materi-materi diklat yang berbobot dan berkualitas,

menghujam pada sudut dasar hati peserta diklat. Dari proses ini diharapkan akan menjadi proses

penyadaran kepada peserta diklat tentang betapa penting serta makna materi yang sedang mereka

pelajari.

C. Kesimpulan

Dalam merancang suatu bangunan yang kuat, tidak dapat dipungkiri pondasi yang kuat

merupakan unsur utama yang harus dimiliki. Apabila suatu bangunan sudah memiliki pondasi

yang kuat, maka perubahan bentuk apapun yang terjadi, bangunan tersebut akan siap

menyesuaikan.

Begitupun dalam proses pembelajaran, penanaman pondasi dasar dalam benak pengajar

dan peserta diklat merupakan hal utama. Karena sesungguhnya setiap materi yang disampaikan

akan menjadi suatu nilai yang berpengaruh besar dalam proses kehidupan setelah diklat selesai

yang merupakan tujuan utama dari suatu diklat. Ada 3 unsur utama agar proses pembelajaran

dalam suatu diklat dapat berjalan efektif : Materi yang menarik, Pengajar yang menarik, dan

Metode yang menarik.

Daftar Pustaka

Harold P Adams & Frank Graves Dickey. Basic Principles of Student Teaching. 1956. New

York, American Book Co.

Suryadi A. Membuat Siswa Aktif Belajar. Bina Cipta. Bandung. 1983

Strategic Marketing Plus 2000: Conceptual Framework for Competitive Audit, Strategy

Formulation, and Capability Enhancement. http://www.markplusinc.com.