preskas - uveitis anterior
DESCRIPTION
kasus yang ditemukan dalam kepanitraan mengenai uveitis anterior dalam stase mataTRANSCRIPT
LAPORAN KASUSUVEITIS ANTERIOR
Pembimbing :dr. Elly Amalia, Sp.M
Oleh :Hilda Herman1102010123
KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT MATARSUD SUBANG2015I. IDENTITAS PASIEN
Nama :Ny. SM Umur: 33 Tahun Jenis Kelamin: Perempuan Agama: Islam Tempat,tanggal lahir: Subang, 28 Agustus 1981 Suku/Bangsa: Sunda Indonesia Pendidikan: SLTA Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat:Perum Griya Pesona Praja, Cinangsi Tanggal Pemeriksaan:1 Juni 2015
II. ANAMNESA ( Autoanamnesa )
Keluhan Utama : Penglihatan kabur pada mata kiri Keluhan Tambahan: Mata kiri merah, nyeri, bengkak, berair dan silau Riwayat Penyakit Sekarang:Pasien datang ke poli mata RSUD Subang dengan keluhan penglihatan kabur pada mata kiri sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Penglihatan kabur yang dirasakan pasien yaitu jika melihat benda jauh maupun dekat tidak dapat terlihat secara jelas. Sebelumnya, sejak 7 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengaku bahwa mata sebelah kiri tergigit serangga.Pada awalnya setelah tergigit serangga hanya mengeluh mata sebelah kiri terasa nyeri yang dirasakan hilang timbul terutama bila tersentuh sejak 6 hari sebelum masuk rumah sakit. Namun, semakin lama keluhan mata bertambah berat yaitu bengkak, mata merah dan berair, selain itu pasien mengeluh silau apabila terkena sinar matahari atau melihat cahaya terang. Keluhan seperti melihat pelangi di sekitar lampu, pusing, mual dan muntah disangkal oleh pasien. Sebelumnya pasien sempat mengobati matanya tersebut dengan hydrocortisone tetes saat hari pertama digigit serangga namun tidak kunjung sembuh. Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat trauma digigit serangga (+) 1 minggu sebelum masuk rumah sakit Riwayat menggunakan kacamata (-) Riwayat Penyakit Keluarga: Tidak ada anggota keluarga yang mengalami hal seperti ini
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS GENERALIS Keadaan umum: Tampak sakit sedang Kesadaran: Compos mentis Tanda Vital: Tekanan Darah: 120/70 mmHg Nadi: 80 x/ menit Suhu: Afebris Frekuensi Napas: 16 x/ menit Berat Badan : Tidak diperiksa Kepala: Normocephal, simetris
IV. STATUS OFTALMOLOGI
INSPEKSIODOS
Gerakan bola mata baik kesegala arah, nyeri (-)
Posisi / Hirschberg
OrtophoriaGerakan bola mata baik kesegala arah, nyeri (-)
6/6Visus Dasar
6/60
Normal perpalpasi
TIO
Normal perpalpasi
Tenang, Edem (-), Hiperemis(-),Entropion(-), Ektropion (-), Trikiasis (-)Palpebra Superior & inferiorEdem (+), Hiperemis (+),Entropion(-), Ektropion (-), Trikiasis (-)
Hiperemis (+), Folikel (-), Papil (-)
Injeksi siliar (+), Injeksi konjungtiva (+), Pinguekula (-), Pterigium (-)Konjungtiva Tarsal Superior & Inferior
Konjungtiva BulbiHiperemis (+), Folikel (-), Papil (-)
Injeksi siliar (+), Injeksi konjungtiva (+), Pinguekula (-), Pterigium (-)
JernihKorneaAgak keruh, keratik presipitat (+)
Sedang, Jernih, Hipopion (-), Flare cell (-), Hifema (-)
Bilik Mata DepanSedang, hipopion (-), hifema (-), flare cell (+)
Refleks cahaya +/+BulatPupilRefleks cahaya berkurang,irreguler, miosis, anisokor
TenangIrisTenang
JernihLensaJernih
Refleks fundus (+)FunduskopiRefleks fundus menurun
V. RESUMEPasien datang ke poli mata RSUD Subang dengan keluhan penglihatan kabur pada mata kiri sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Penglihatan kabur yang dirasakan pasien yaitu jika melihat benda jauh maupun dekat tidak dapat terlihat secara jelas. Sebelumnya, sejak 7 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengaku bahwa mata sebelah kiri tergigit serangga.Pada awalnya setelah tergigit serangga hanya mengeluh mata sebelah kiri terasa nyeri yang dirasakan hilang timbul terutama bila tersentuh sejak 6 hari sebelum masuk rumah sakit. Namun, semakin lama keluhan mata bertambah berat yaitu bengkak, mata merah dan berair, selain itu pasien mengeluh silau apabila terkena sinar matahari atau melihat cahaya terang. Sebelumnya pasien sempat mengobati matanya tersebut dengan hydrocortisone tetes saat hari pertama digigit serangga namun tidak kunjung sembuh.Pada pemeriksaan fisik mata kiri didapatkan: Visus mata kanan 6/6 dan mata kiri 6/60; Palpebra superior dan inferior terdapat edem dan hiperemis; Konjungtiva tarsal superior dan inferior terdapat hiperemis; Konjungtiva bulbi terdapat injeksi siliar (+) dan injeksi konjungtiva (+); Kornea agak keruh, keratik presipitat (+); COA terdapat flare cell (+); Pupil anisokor, refleks cahaya berkurang, irreguler, miosis; Funduskopi reflek cahaya menurun.VI. DIAGNOSA KERJA Uveitis Anterior OSVII. DIAGNOSA BANDING Glaukoma Akut KeratitisVIII. PEMERIKSAAN PENUNJANG Tonometri schiotz FunduskopiIX. PENATALAKSANAAN1. Medikamentosa Sulfas atropin 1% 3 x 1 tetes Dexamethasone 1 mg/ml, Neomycin sulfat 3.5mg/ml, Polymyxin B sulfat 10.000 IU/mL 6 x 1 tetes Methylprednisolone tablet 2 x 8 mg2. Non Medikamentosa Penjelasan kepada pasien dan keluarga mengenai penyakit pasien bahwa bukan infeksi biasa dan perlu menjaga higienitas. Bila mata berair terus menerus, di usap menggunakan tisu sekali pakai. Tidak memakai obat selain anjuran dokter Edukasi untuk kontrol ke dokter 3 hari setelah pengobatanX. PROGNOSIS (OS) Ad Vitam: ad bonam Ad Functionam: dubia ad bonam Ad Sanationam: dubia ad malam Ad Cosmeticam :dubia ad bonam