presentasi vub (2)

29
PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN INDUSTRI DI PT. VARIA USAHA BETON

Upload: sari

Post on 15-Feb-2016

254 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

VUB

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi VUB (2)

PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN INDUSTRI DI

PT. VARIA USAHA BETON

Page 2: Presentasi VUB (2)

Anggota Kelompok PBL:

1. Dema Indah Sulistyorini P278331130512. Suraida Agil Litasari P278331130933. Nurfarida Safitri

P27833113018

D3 Kesehatan Lingkungan SurabayaSemester V

Poltekkes Kemenkes Surabaya

Page 3: Presentasi VUB (2)

Latar BelakangMEMBERIKAN DAMPAK YANG POSITIF MAUPUN

NEGATIF

SALAH SATUNYA DI BIDANG SANITASI DAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

YANG DIATUR DALAM UNDANG-UNDANG NO. 1

TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA

SEHINGGA PERLU TINDAKAN UNTUK MENINGKATKAN

PENERAPAN SANITASI DAN PELAKSANAAN K3

TINDAKAN TERSEBUT PERLU TENAGA KERJA YANG

MENGUASAI PADA BIDANG TERSEBUT

MAHASISWA KESEHATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SALAH

SATUNYA

SEHINGGA DILAKSANAKAN PBL UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN MAHASISWA TENTANG SANITASI INDUSTRI & K3 DI INDUSTRI

PERKEMBANGAN INDUSTRI YANG CEPAT

Page 4: Presentasi VUB (2)

Identifikasi MasalahUntuk menghindari permasalahan yang lebih luas maka dibatasi permasalahan pratik belajar lapangan,yaitu:“Penerapan Sanitasi Industri dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Varia Usaha Beton Perumusan

MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan, yaitu : 1. Bagaimanakah Penerapan Sanitasi Industri di

PT. Varia Usaha Beton?2. Bagaimanakah Penerapan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja di PT. Varia Usaha Beton?

Page 5: Presentasi VUB (2)

Tujuan UmumMendapatkan pembelajaran dan pengalaman secara langsung dalam bidang sanitasi industri, dan terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Industri di PT. Varia Usaha Beton, Waru-Sidoarjo.

Melakukan observasi dan penilaian mengenai sanitasi industri di lingkungan perusahaan PT. Varia Usaha Beton.

Melakukan observasi dan penilaian mengenai penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT. Varia Usaha Beton

2

1

Tujuan Khusus

Page 6: Presentasi VUB (2)

Melakukan identifikasi terhadap bahan, peralatan, proses produksi yang memberikan pengaruh bahaya terhadap kesehatan kerja di industri.

Melakukan identifikasi bahaya dan risiko serta upaya pengendaliannya di PT. Varia Usaha Beton3

5

Melakukan pengukuran faktor-faktor fisik di lingkungan kerja meliputi suhu, kelembaban, kebisingan dan pencahayaan di PT. Varia Usaha Beton

4

Page 7: Presentasi VUB (2)

Manfaat

Non Auditory

Sebagai bahan pertimbangan dan referensi dalam menindak lanjuti masalah-masalah yang berkaitan dengan sanitasi dan pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT. Varia Usaha Beton.

Industri

Institusi

Peserta

PBL

Sebagai bahan referensi penulisan tentang sanitasi industri, dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan, serta menjalin hubungan kerjasama yang baik antara pihak industri dan institusi pendidikan.Mahasiswa dapat mengembangkan serta menerapkan ilmu yang didapat dari pendidikan terkait sanitasi industri dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Selain itu, Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman kerja secara langsung tentang sanitasi Industri, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT. Varia Usaha Beton

Page 8: Presentasi VUB (2)

Sejarah Singkat PT. Varia Usaha Beton

PT. Varia Usaha Beton didirikan pada bulan Mei 1991 berdasarkan Akte pendirian No.18/1991 dengan Notaris Suyati Subandi, SH yang bermula pada tahun 1988 PT. Semen Gresik (PERSERO) Tbk melimpahkan 3 unit usaha sampingnya untuk di kelola oleh PT. Varia Usaha terdiri dari : Unit usaha beton siap pakai di Gresik, Unit usaha Tegel dan beton ringan di Gresik serta unit usaha pemecah batu di Pandaan Jawa timur. Setelah dianggap mampu, oleh PT. Varia Usaha dibentuk perusahaan baru dengan nama PT. Varia Usaha Beton.

Page 9: Presentasi VUB (2)

PT. Varia Usaha Beton (VUB) terletak di Jalan Letjen. S. Parman No. 38 Waru-Sidoarjo, Jawa Timur sebagai kantor pusat. Plant yang ada di Jawa timur: Terdapat 5 Plant yaitu Plant Gresik, Plant Pandaan, Plant Jember, Plant Malang, Plant Surabaya dan Plant Tuban. Kini PT. Varia Usaha Beton memiliki hampir 19 Plant di seluruh Indonesia.

Page 10: Presentasi VUB (2)

1. Memproduksi dan menjual beton dan aggregates yang memenuhi persyaratan pelanggan (tepat mutu, tepat waktu dan tepat jumlah)

2. Menghasilkan laba yang mempu mendukung pertumbuhan perusahaan secara berkelanjutan dan kesejahteraan seluruh pemangku kepentingan

3. Menjalankan proses bisnis yang prima dengan di dukung oleh karyawan yang profesional, sesuai dengan perundangan dan peraturan yang berlaku.

VisiMisi

Menjadi perusahaan beton dan aggregates pilihan utama pelanggan di pasar nasional terpilih pada tahun 2015

Page 11: Presentasi VUB (2)

Batu Pecah (Crushed Stone)

Beton Masonry (Concrete Masonry)

Beton Siap Pakai (Ready Mixed Concrete

Beton Pracetak (Precast Concrete)

Produk PT. Varia Usaha BetonPro

duk

Utama

Page 12: Presentasi VUB (2)

Identifikasi Potensi Bahaya di PT. Varia

Usaha Beton

C. Lingkungan Stock yard, plant dan lalu lintas area plant: Menghirup debu , Kejatuhan material, Terlindas wheet loader saat sedang mundur, Mata terkena debu, Terlindas truck mixer/truck material, Kebisingan lingkungan yang dapat merusak pendengaran, Minyak/ pelumas yang tercecer, Kebakaran akibat tanki solar, Tabrakan, Terjatuh dari kendaraan, Kuli bongkar terjepit pintuk bak, Tersandung selang untukl fly ash/ semen

D. Lingkungan laboratorium: Kebakaran yang membesar, Konslet (instalasi listrik yang terbuka), Adanya bahan yang mudah terbakar/ mudah meledak, Kesetrum, Timbulnya jentik nyamuk, Terkena pecahan beton hasil test, Kejatuhan benda uji, Lingkungan batching plant, Menghirup debu, Kejatuhan material, Terkena abu berterbangan dari silo, Terpeleset/ terjatuh saat menaiki silo/ batching plant, Kejatuhan benda dari atas batching plant, Terkena limbah dari proses produksi dan Jebolnya timbangan hooper.

A. Lingkungan kantor: Kebakaran yang membesar, Konslet (instalasi listrik yang terbuka), Adanya bahan yang mudah terbakar, Kesetrum dan Terjatuh/terpeleset

B. Lingkungan workshop: Kebakaran yang membesar, Konslet (instalasi listrik yang terbuka), Adanya bahan yang mudah terbakar, Kesetrum, Terjatuh/terpeleset dan Terjepit alat kerja

E. Lingkungan jalan umum dan proyek: Terlindas kendaraan alat bantu berat (truck mixer, truck material, crain, dll), Kejatuhan benda bangunan, Mata terkena debu, Terkena cipratan/ tumpahan beton yang dituang, Tabrakan di jalan dengan kendaraan lain, Tabrakan di jalan akibat kelalaian driver,

Page 13: Presentasi VUB (2)

Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Varia Usaha Beton

Safety Induction Safety Induction merupakan kegiatan safety yang diberikan kepada pekerja baru, tamu proyek atau pihak-pihak yang perlu mengetahui tentang safety di suatu proyek. Safety Induction dapat dikatakan sebagai wujud nyata dari pelaksanaan Undang-Undang Nomor satu tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja. (media K3, 2014) Safety induction adalah sebuah informasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja yang diberikan kepada pekerja baru, kontraktor baru ataupun para tamu yang baru pertama kali datang di lokasi perusahaan tersebut. Tujuan dari safety induction ini adalah untuk mengkomunikasikan bahaya-bahaya keselamatan dan kesehatan kerja umum yang terdapat selama pekerjaan/kunjungan mereka sehingga mereka bisa sadar serta bisa melakukan tindakan pengendalian terhadap bahaya tersebut.

Page 14: Presentasi VUB (2)

Job Safety Analysis

Job Safety Analysis (JSA) atau dikenal juga dengan Job Hazard Analysis merupakan upaya untuk mempelajari/menganalisa dan serta pencatatan tiap-tiap urutan langkah kerja suatu pekerjaan, dilanjutkan dengan identifikasi potensi-potensi bahaya di dalamnya kenudian diselesaikan dengan menentukan upaya terbaik untuk mengurangi ataupun menghilangkan/ mengendalikan bahaya- bahaya pada pekerjaan yang dianalisa tersebut. Dengan menyusun/ menerbitkan dan mensosialisasikan Job Safety Analysis pada tenaga kerja merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja  di tempat kerja.

Page 15: Presentasi VUB (2)

Hazards Identification, Risk Assessment, Risk Control (HIRARC)

Hirarc adalah merupakan urutan dari rangkaian kegiatan dalam pengendalian resiko K3. Hazards adalah kegiatan yang mengkaji dan mengamati gejala atau hal-hal yang mungkin berpotensi akan menimbulkan kecelakaan. Risk Assessment adalah analisis atau penilaian resiko yang terjadi untuk mengetahui berbagai hal yang menyangkut resiko yang dihadapi.

Page 16: Presentasi VUB (2)

Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

APAR adalah alat pemadam api yang berbentuk tabung yang mudah digunakan oleh satu orang untuk memadamkan api pada awal terjadi kebakaran kecil. APAR adalah alat pemadam api yang berbentuk tabung yang mudah digunakan oleh satu orang untuk memadamkan api pada awal terjadi kebakaran kecil. APAR yang digunakan di PT. VUB yaitu APAR jenis CO2 gas, purpose dry powder dan foam (busa)

Page 17: Presentasi VUB (2)

Penilaian Sanitasi Industri di Area Produksi PT. Varia Usaha Beton

1. Penyediaan Air Bersih/ MinumBerdasarkan hasil penilaian fasilitas sanitasi industri untuk fasilitas penyediaan air bersih/ minum didapat persentase penilaian sebesar 90% dengan kriteria Baik. Penyediaan air bersih yang ada di Area Produksi didapatkan dari Perusahaan Daerah Air Minum ditambah juga dari air sumur gali milik perusahaan, sudah tersedia air bersih yang mencukupi kebutuhan karyawan, Di PT. Varia Usaha Beton dilakukan pemeriksaan air bersih pada sumbernya yaitu 1 kali dalam setahun, hal ini kurang memenuhi persyaratan menurut peraturan yang berlaku yang seharusnya dilakukan pemeriksaan air bersih pada sumber, bak penampungan dan kran terjauh minimal 2 kali dalam setahun yaitu pada musim kemarau dan musim hujan. Untuk penyediaan air minum, di Area Produksi disediakan air minum dalam wadah dengan konstruksi yang aman (galon) yang disediakan pada masing-masing ruangan.

Page 18: Presentasi VUB (2)

2. Ruang Kerja dan BangunanBerdasarkan hasil penilaian ruang kerja dan bangunan di Area Kantor Pusat didapat persentase penilaian sebesar 80% dengan kriteria Baik. Konstruksi ruang kerja dan bangunan pada Area Produksi terbuat dari bahan yang kuat, terpelihara dan bersih, namun pada ruang operasional BSP terdapat tangga semi permanen, sehingga pada saat menaiki tangga tersebut sedikit bergoyang hal ini memungkinkan terjadinya kecelakaan. Setelah dilakukan pengukuran di ruang kerja di area produksi, meliputi ruang operasional BSP dan ruang batching plant. Didapatkan data sebagai berikut: HASIL.jpgPada Area produksi telah dilakukan pengukuran kandungan debu dan gas pencemar oleh pihak ketiga, hasil yang diperoleh yaitu kandungan debu dan gas pencemar dibawah nilai ambang batas, sehingga memenuhi syarat untuk lingkungan industri.

Page 19: Presentasi VUB (2)

3. LimbahBerdasarkan hasil penilaian limbah di Area Produksi didapat persentase penilaian sebesar 71,4% dengan kriteria Cukup. Pada Area produksi telah dilakukan pengamanan limbah padat industri. Limbah padat industri berupa beton yang telah mengeras yang gagal pada saat produksi dan sisa sampel uji. Pengamanan tersebut yaitu dengan memberikan tempat khusus untuk limbah padat industri, dan menjadikan limbah padat industri sebagai bahan urug yang diserahakan pada pihak yang membutuhkan. Terdapat tempat pembuangan limbah cair industri dengan saluran kedap air, namun tidak tertutup. Limbah dapat mengalir dengan lancar dan tidak menimbulkan bau di industri sehingga tidak berpotensi mencemari lingkungan sekitar. Tidak dilakukan pengolahan secara khusus pada limbah cair, hanya dengan beberapa bak kontrol, dan juga tidak dilakukan pemeriksaan pada limbah cair sehingga tidak diketahui kualitas limbah cair hasil proses pengolahan karena limbah cair produksi setelah melalui bak kontrol, digunakan kembali pada proses produksi, sehingga tidak ada limbah cair yang dibuang ke badan air (sungai).

Page 20: Presentasi VUB (2)

4. Vektor

Berdasarkan hasil penilaian vektor di Area Produksi didapat persentase penilaian sebesar 80% dengan kriteria Baik. Pada Area Produksi untuk pengendalian vektor sudah baik karena konstruksi bangunan tidak memungkinkan masuk dan berkembang biaknya vektor dan reservoar penyakit kedalam ruang kerja dengan memasang alat yang dapat mencegah masuknya serangga dan tikus. Peralatan dan arsip diatur sedemikian rupa sehingga rapi dan teratur. Namun di Area Produksi (Plant) banyak terdapat truck mixer yang sudah tidak digunakan, terbengkalai, berdebu yang dimungkinkan menjadi tempat perindukan serangga dan tikus. Tidak banyak terdapat lalat, kecoa, nyamuk dan tikus. Untuk pengendalian nyamuk di Area produksi dilakukan fogging 2 kali dalam 1 tahun.

Page 21: Presentasi VUB (2)

5. Fasilitas ToiletBerdasarkan hasil penilaian fasilitas sanitasi industri untuk fasilitas toilet didapat persentase penilaian sebesar 0% dengan kriteria Kurang. Karena pada Area Produksi tidak disediakan toilet, pernah ada toilet namun sekarang rusak dan tidak digunakan lagi. Jadi para karyawan menggunakan fasilitas toilet yang ada di kantor pusat.

Page 22: Presentasi VUB (2)

6. Fasilitas InstalasiBerdasarkan hasil penilaian fasilitas sanitasi industri untuk fasilitas instalasi didapat persentase penilaian sebesar 100% dengan kriteria Baik. Pada Area Produksi instalasi listrik, air bersih, air kotor, air limbah dan air hujan dapat menjamin keamanan sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku. Di lengkapi dengan penangkal petir untuk bangunan kantor yang lebih tinggi dari 10 meter atau lebih tinggi dari bangunan lain disekitarnnya, jaringan distribusi air limbah dan air bersih tidak terjadi hubungan silang dan aliran balik karena dengan sistem perpipaan yang berbeda, jaringan instalasi khususnya listrik diatur sedemikian rupa agar tidak berserakan dan memenuhi syarat estetika, dan sudah di beri tanda peringatan “hazard”. Pengoperasian istalasi sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Page 23: Presentasi VUB (2)

7. Fasilitas Pelayanan Personal (Personal Service)

Berdasarkan hasil penilaian fasilitas pelayanan personal (personal service) di Area Produksi didapat persentase penilaian sebesar 70% dengan kriteria Cukup. Di PT. Varia Usaha Beton telah disediakan pakaian kerja untuk karyawan bahkan di awal mereka akan mulai masuk kerja pertama kali, kondisi pakaian kerja bersih, rapi, tidak ada yang robek. Namun saat ini hanya dilakukan penggantian pakaian kerja pada 2 tahun sekali. Tersedia ruang ganti baju dan loker karyawan hanya untuk pria karena di bagian mekanik tenaga kerjanya laki-laki semua. Loker karyawan lengkap dengan kuncinya dan masih berfungsi dengan baik.

Page 24: Presentasi VUB (2)

8. Housekeeping

Berdasarkan hasil penilaian housekeeping di Area Produksi didapat persentase penilaian sebesar 67% dengan kriteria Cukup. Pada Area Produksi perlatan di dalam ruang kerja telah tertata rapi. Kondisi lantai, permukaan dan gang-gang dalam industri terjaga dengan baik, tidak basah ataupun berminyak. Terdapat tempat sampah di setiap ruangan. Untuk alat-alat yang digunakan pada proses produksi dirawat dengan baik dan secara rutin, dengan pencucian batching plant tiap hari dan perbaikan yang rusak pada bagian mekanik. Dinding, lantai dan perabotan di setiap ruangan masih banyak yang berdebu, penerangan (lampu) ada yang rusak tetapi tidak segera diganti dan yang tidak rusak dalam kondisi berdebu, meskipun ada kegiatan sweeping dan pembersihan yang dilakukan di luar jam kerja, sepertinya kegiatan 5R tidak berjalan secara efektif di Area Produksi (Plant).

Page 25: Presentasi VUB (2)

Hasil Penilaian Fasilitas Sanitasi Di Area Produksi PT. Varia Usaha Beton November Tahun 2015

Berdasarkan hasil penilaian Sanitasi Industri di Area Produksi PT. Varia Usaha Beton diatas diperoleh persentase sebesar 71% dengan kriteria penilaian Cukup.

Page 26: Presentasi VUB (2)

Hasil Penilaian Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT.Varia Usaha Beton

Berdasarkan hasil penilaian penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT.Varia Usaha Beton, dari hasil penilaian secara keseluruhan mendapatkan persentase sebesar 86% dan ini dikategorikan Baik. Dari 9 variabel dengan 99 komponen penilaian yang dilakukan untuk menilai keadaan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terdapat 14 komponen pada 3 variabel yang belum mendapatkan kategori baik yaitu terkait faktor kimia (Faktor lingkungan), tanggap darurat, dan penyakit akibat kerja dimana perusahaan ini tidak melakukan pemeriksaan berkala pada pekerjanya, pemeriksaan dilakukan jika ada gangguan yang dirasakan oleh pekerja yang dilakukan dirumah sakit menggunakan BPJS yang di sediakan Perusahaan. Sedangkan untuk komponen yang lainnya telah memenuhi persyaratan sesuai dengan form yang telah di sediakan.

Page 27: Presentasi VUB (2)

Saran• Seharusnya sesuai dengan persyaratan peraturan yang

mengatur tentang pemeriksaan kualitas air bersih yang di atur pada Kepmenkes No.1405 Tahun 2002 bahwa pemeriksaan kualitas air bersih di lakukan 2 tahun sekali yaitu musim kemarau dan musim hujan meliputi parameter kimia, mikrobiologi dan radioaktif.

• Seharusnya tersedia wastafel dengan kran air panas dan dingin dengan jumlah yang cukup untuk karyawan yang terkontaminasi bahan beracun, yang bisa menyebabkan infeksi atau iritasi dan juga tidak tersedia shower untuk pekerja yang terkontaminasi bahan beracun, infeksi, atau menyebabkan iritasi.

• Seharusnya tersedia plastik berwarna hitam pada setiap tempat sampah yang telah di sediakan. Untuk memudahkan pengangkutan sampah.

Page 28: Presentasi VUB (2)

• Seharusnya tersedia ruang kesehatan khusus untuk para karyawan.

• Melengkapi kotak P3K dengan obat-obatan yang dibutuhkan karyawan pada kondisi darurat dan peletakan kotak P3K yang mudah dijangkau oleh karyawan.

• Perlu di lakukannya pemeriksaan berkala para karyawan yang di sediakan oleh perusahaan.

• Perlu penambahan pada pengelolaan limbah B3 hasil dari kegiatan di perusahaan.

Page 29: Presentasi VUB (2)